Radar Banyuwangi | 19 Januari 2014

Page 1

19 JANUARI

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750

29

Gadis 17 Tahun Kendat di Dapur FOTO-FOTO: NIKLAAS ANDRIES/RaBa

BACK TO NATURE: Puluhan burung kecil dalam sangkar disiapkan untuk ritual Fang Sheng di halaman Klenteng Tik Liong Tian, Rogojampi, kemarin (atas). Warga melepas burung merpati di Klenteng Tik Liong Tian kemarin.

Lepas Satwa Jelang Perayaan Imlek ROGOJAMPI - Puncak peringatan Imlek akan digelar dua pekan lagi. Namun, aroma peringatan tahun baru Tionghoa itu sudah terasa di Banyuwangi. Seperti ritual Fang Sheng yang dilaksanakan umat Tri Dharma di Klenteng Tik Liong Tian, Ke camatan Rogojampi, kemarin (18/1). R i t u a l y a n g d i l a ksa nakan di halaman klen teng itu berlangsung cukup unik. Warga membawa kurungan yang

ber isi puluhan ekor bur ung. Se lanjutnya, burung tersebut di ke luarkan dari sangkar dan di lepaskan ke alam bebas. Jenis bu rung yang dilepas be ragam, mu lai yang be rukuran kecil hingga be rukuran sedang, seperti mer pati. Pelaksanaan ritual itu menarik perhatian masyarakat setempat. Ritual Fang Sheng itu mengandung maksud melepaskan makh luk hidup ke habitatnya ma sing-

masing. Tujuannya, agar mereka bisa bahagia ke alam yang bebas dan tidak terkurung. Selain itu, dengan melepaskan makhluk hidup itu, otomatis sudah menolong hewan yang terancam bahaya. Sekaligus kegiatan itu dipercaya sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar diberi umur panjang bagi yang melepaskan. “Kegiatan itu dilaksanakan rutin. Salah satunya digelar menjelang perayaan Imlek sebentar lagi,” ujar Halim, salah satu pengurus Klenteng Tik Liong Tian.(nic/c1/bay)

WONGSOREJO - Seorang gadis remaja asal Dusun Tangkisan, Desa/Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, diduga nekat mengakhiri hi dupnya de ngan tragis. Gadis bernama Umaidillah, 17, itu ditemukan meninggal dunia da lam posisi tergantung di dapur ru mah saudaranya se kitar pukul 13.00 kemarin (18/1). Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan luka bekas penganiayaan di tubuh gadis ter sebut. Diduga kuat, korban se ngaja mengakhiri hidupnya dengan cara gantung

diri. “Korban diduga bunuh diri,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Wongsorejo Iptu Edy Purwanto sore kemarin. Menurut Kapolsek Edy, kor ban tidak tinggal bersama orang tuanya. Meski usianya masih muda, Umaidillah sudah tidak sekolah. Setiap hari Umaidillah tinggal di rumah salah satu sau daranya di Wongsorejo. “Ditemukan sudah meninggal dunia,” cetus Kapolsek Edy kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin n Baca Gadis...Hal 35

Kantor NU Tegalrejo Ambruk AGUS BAIHAQI/RaBa

KEPENDUDUKAN

Banyuwangi Diserbu 4.745 Penduduk Baru BANYUWANGI - Predikat Banyuwangi sebagai kota paling rendah biaya hidup di Indonesia, tampaknya mulai berdampak pada pertumbuhan pendudukan. Sejak November 2013 hingga Januari 2014, sedikitnya sekitar 956 orang dari daerah lain datang ke Banyuwangi. Berdasar data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, warga yang masuk ke Banyuwangi itu sebagian besar pegawai swasta dan professional. Itu artinya, Banyuwangi mulai dilirik sebagai daerah tempat tinggal favorit kalangan profesional n Baca Banyuwangi...Hal 35

TEGALSARI - Atap kantor Nahdlatul Ulama NU Ranting Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, ambruk. Am bruknya atap bangunan yang berlokasi di Dusun Tugurejo, Desa Tegalrejo, tersebut bukan lantaran diterjang angin kencang. Atap itu roboh karena memang kualitas kayu bangunan yang digunakan diduga tidak layak. Akibat kejadian tersebut, seluruh genting bangunan pecah dan tidak bisa digunakan lagi n Baca Kantor...Hal 35

AKAN BERTAMBAH: Pesawat latih yang sudah ada di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Tambah 12 Pesawat Baru

SHULHAN HADI/RaBa

ROBOH : Kantor Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, ambruk kemarin (18/1).

BANYUWANGI - Loka Pendidikan dan Latihan Pe nerbangan Banyuwangi tampaknya siap menyandang predikat sebagai sekolah pilot terbesar kedua nasional. Fasilitas penunjang sekolah pilot negeri kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini terus bertambah. Kabar terbaru, 12 pesawat

Baca Tambah...Hal 35

Mengunjungi Pasar Burung Baru di Mimbaan, Panji, Situbondo

Sepekan Bisa Buka Dua Kali, Tetap Diserbu Pembeli Pasar burung di tikungan Kecamatan Panji, Situbondo, sudah tinggal nama. Kini, warga Kota Santri punya pasar burung baru yang lebih bersih dan teduh di kawasan Mimbaan. Seperti apa situasinya?

BARU saja tiba, suara merdu yang keluar dari cocak hijau memukau sejumlah pengunjung. Tetapi, jangan terlena dulu. Sebab, ada ribuan burung yang dijual di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji. Begitu masuk ke dalam pasar, su asana pasar burung yang baru pindah beberapa bulan lalu itu jauh berbeda dengan pasar burung yang lama. Pasar burung yang baru ini

Penutupan lokalisasi Sumberloh dideadline tahun ini Bulan-bulan ini banyak penghuni yang galau

HOBI: Konsumen menawar ayam di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, kemarin (18/1).

NUR HARIRI, Panji

http://www.radarbanyuwangi.co.id

latih baru disiapkan untuk melengkapi pesawat yang sudah tersedia saat ini. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya mendapat kabar dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa akan ada 12 pesawat baru di sekolah pilot negeri Banyuwangi tersebut n

Setelah libur melaut, nelayan langsung panen cumi-cumi Tak beli bibit, tak memberi pakan, langsung panen. Itulah rezeki cumacuma dari Tuhan

NUR HARIRI/RaBa

terasa lebih sejuk. Tentu pengunjung me rasa lebih nyaman dan tidak ragu berlama-lama berada di pasar tersebut.

Selain itu, pengunjung tidak lagi berdesakan lagi, karena pasar burung yang baru ini cukup luas. Pengunjung dapat melihat-lihat bu-

rung dengan leluasa, dan dapat mendengar kicauan burung berbagai jenis dengan tenang n Baca Sepekan...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 19 Januari 2014

Raup 17 Medali di Kejurnas Marinir SURABAYA - Kontingen karate Banyuwangi meraup hasil manis dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Marinir Open IV yang digelar di GOR Delta Sidoarjo. Tim binaan FORKI Banyuwangi itu sukses membawa pulang 17 medali dalam ajang yang berakhir 12 Januari itu. Semua medali itu direbut dari dua kelas kata dan kumite. Rinciannya, anak didik senpai Yulidaryanto itu meraup 2 emas, 6 perak, dan 9 perunggu. Ajang itu diikuti sekitar 1.400 peserta dari berbagai daerah di tanah air. Para karateka yang membawa nama harum Bumi Blambangan itu, antara lain Ganang dan Ais yang sama-sama naik

podium dengan kalungan medali emas. Enam medali perak digondol Jaklin, Rizal, Enrio, Fanoni, dan Fakih, serta Ais yang juga meraih emas di kelas berbeda. Sementara itu, sembilan medali perunggu, dua di antaranya diraih Satria dari kelas kumite dan kata. Perunggu lain direbut Aditya Niedan, Rama, Novan, Aulia, Bintang, dan Viko. Senpai Yulidaryanto mengaku bangga atas perjuangan anak asuhnya itu. Torehan itu dianggap sudah cukup bagus dalam level nasional. ‘’Kita akui, lawanlawan yang kita hadapi sangat berat,” terangnya. Dia menyebut, tim lain yang

menjadi lawan terkuat, antara lain tim A PASMAR I Surabaya; tim Kota Sidoarjo; tim Jatim Prestasi Surabaya, dan tim Pasmar Lampung. ‘’Ada juga tim Paspampres Jakarta; tim Forki Jakarta, tim Linud 501 Madiun, dan tim dari Bali, serta NTB,’’ ulasnya. Atas keberhasilan itu, pihaknya akan segera menemui Ketua KONI Banyuwangi, Nurmansyah. Sebab, Brigadir Polisi itu telah menjanjikan reward bagi atlet yang berhasil meraih emas. ‘’Pak Ketua KONI berjanji akan memberikan hadiah secara pribadi kepada atlet yang dapat emas,” kata lelaki yang juga pengurus KONI Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

Dispendik Mutasi Kepala Sekolah NUR HARIRI/RaBa

RUSAK: Kondisi truk ekspedisi usai menabrak truk tronton di Hutan Baluran kemarin (18/1).

Ngeban, Tronton Ditabrak Truk Paketan BANYUPUTIH - Sebuah truk tronton bernopol L 8843 UR yang melaju di Jalur Pantura, Hutan Baluran, tibatiba mengalami kempis ban belakang sebelah kiri. Hal itu membuat sang sopir, Iswantoro, asal Desa Baye, Kecamatan Kanyen, Kediri, harus menghentikan tronton dan mengganti ban yang kempis tersebut. Sebelum ngeban (mengganti ban), pria 39 tahun itu mengaku memasang tanda agar tidak ada kendaraan lain yang menabrak. Sayang, tanda yang dipasang sekitar pukul 05.15 itu hanya berupa menyalakan lampu sein. Saat proses penggantian ban belakang sebelah kiri truk tronton berlangsung, dari arah belakang ada sebuah truk boks bernopol DK 9419 BB yang dikemudikan Hermanto, 33, warga Ponorogo. Diduga, pria itu mengantuk sehingga tidak tahu ada tronton yang tengah berhenti. Truk boks ekspedisi (paketan) itu pun

BANYUWANGI

menabrak truk tronton yang sedang ngeban tersebut. Sebelum ditabrak, Iswantoro, sopir tronton yang saat itu ngeban mengetahui. Dirinya pun berusaha keluar. Namun, karena jaraknya terlalu dekat, dia pun telat. Kontan, kakinya tergencet kayu yang menahan ban belakang tronton. Akibatnya, korban Iswantoro mengalami patah tulang kaki dan harus mendapat perawatan medis. “Keterangan sopir yang menabrak, sebelum menabrak, dia melihat ada lampu merah kuning di tikungan. Setelah itu, melihat ada lampu yang kelap-kelip di depannya. Dikiranya lampu hati-hati. Ternyata lampu sein truk tronton. Akhirnya menabrak,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Begitu menabrak truk tronton di depannya, sopir truk paketan itu terkejut. Setelah itu, dia mendengar

BANYUWANGI

suara minta tolong dari bawah truk di depannya. Tak lama kemudian, beberapa warga dan pihak kepolisian Polsek Banyuputih Pos Baluran menolong korban yang mengalami patah tulang tersebut. “Korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat,” kata Wahyudi. Sementara itu, akibat kerasnya benturan, kondisi kabin depan truk pengirim paket tersebut rusak berat. “Saat ini dua truk itu sudah diamankan dan kami akan memeriksa sejumlah saksi. Penyebab pastinya belum diketahui, tapi dugaan sementara karena sopir truk paketan mengantuk,” kata Wahyudi. Wahyudi berharap, setiap kendaraan mogok dan perlu diperbaiki di jalan raya menggunakan jasa orang untuk mengatur lalu lintas. “Selain itu, juga bisa menyalakan api atau yang lain. Itu kalau sepi. Kalau ada orang, ya pakai jasa orang untuk mengatur lalu lintas,” imbaunya. (rri/c1/als)

yang masuk ke dalam promosi,” ujar Muhlis. Sementara itu, Kepala Dispendik Drs Sulihtiyono, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, mutasi dan promosi ini adalah hal yang biasa dalam sebuah organisasi untuk penataan kepegawaian. Bahkan, rolling atau tour of duty ini sudah diajukan sejak lama ke Bupati Abdullah Azwar Anas. “Yang menentukan kepala sekolah di mutasi maupun mendapat promosi adalah Baperjakat. Sebab, sebelum mendapat promosi maupun

diperpanjang itu mereka harus menyampaikan visi dan misi. Dan, alhamdulillah visi dan misi mereka diterima semua,” terang Sulihtiyono. Dalam kesempatan tersebut, Sulihtiyono mengingatkan jika para kasek yang mendapat posisi baru harus segera action sesuai visi dan misi yang dipresentasikan. Apalagi saat ini, pertumbuhan Banyuwangi sudah sangat luar biasa. Sehingga peningkatan sumber daya manusia melalui sekolah harus juga diimbangi dengan kualitas para siswa. (adv/als)

TOHA/RaBa

SERAHKAN SK: Kadispendik Sulihtiyono (kiri) menyalami Kepala Sekolah SMKN 1 Kalipuro, Gatot Kurnianta, yang dimutasi ke SMKN Ihya’ Ulumudin Singojuruh. Pengganti Gatot,Yuskardiman (kanan).

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Daihatsu GranMax ‘10 •

• Honda Jazz ‘09 •

• Nissan •

• Vellfire ‘10 •

Dijual Daihatsu Granmax Thn 2010 Hrg 84,5 Jt 1.3DF AC/Power Window Interior Lux 10 Bisa Cash/Credit Hub: 085259992004 / 081934701313

Dijual Honda Jazz rs ’09 Hitam Rp 176 Juta Nego Bisa Cash,Credit & Bsa Tukar Tambah Hb. 082142194111

Promo Gila-Gilaan!Cuci Gudang Unit 2013 Diskon N Promo Besar2an Dan Unit 2014 Ready Stock Cash/Kredit,Penawaran Terbaik H: Indra Nissan Bwi 085238484999

Vellfire ’10 Z Platinum Htm km 9000 Asli Beli dr Baru Msh Plastikan 100% Ori 18 Speaker 3 cmr Built Up Jepang Hub Alex 085336849929 Jam 10-5 Sore

• Innova ‘08 •

• Honda City ‘04 •

• Innova ‘08/10 •

• Daihatsu Xenia ‘12 •

Dijual Inova 08 G Solar Abu2 metalik Rp 189 Jut Nego Bsa Cash,Credit&Tukar Tambah Hb.082142194111

Jual Cepat Honda City idsi mt 04,Plus Asuransi,Harga Nego Hubungi: 081235135030

Dijual Tyt KJG Innova AC/DBL tahun 2008/ 2010 bsn/slr hitam mtl hrg 147,5/195 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Xenia XI ALL New AC/DBL tahun 2012 hitam/silver hrg 137,5 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Suzuki Splash ‘10 •

• APV ‘08 •

• Truk Fuso 81/82/83/95 •

Dijual Szk Splash MT YV4 1.2R tahun 2010 coklat mtl hrg 110 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual APV GC415V AC/DBL LX tahun 2008 hitam/merah hrg 112,5/115 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Truk fuso empat yunit tahun 81/82/ 83/95 hrg 87,5/90/92,5/125 juta nego barang istimewa, bisa cash / kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Pulau Santen •

• Pinang Indah •

• Satpam •

Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614

Djl Rmh Pinang Indah A-5 Jl Kertanegara LT 133m,LB 95,2 LT,4 KT,2 KM H 275 jt (Nego) 081336415562/08123352062 Tnp Prntra

• Tanah Kosong Muncar •

SITUBONDO

Dijual cepat tanah kosong L 10X27 Depan Terminal Tembokrejo (Muncar), Hrg 450jt nego. Hub P.Edy: 085292016476

• Grand Panji •

SITUBONDO

Dicari Segera: 1.Calon Anggota Satpam Pend Min SMA/Sdrjt Usia Min 20/Max 30 Th,Tinggi Min 167 cm/ Berat Proporsional Bersedia Ditempatkan di Bwi-Jember (Wilayah Kerja Perusahaan) 2.Tenaga Satpam BerGADA PRATAMA Ditempatkan di Perbankan Banyuwangi (Wilayah Kerja Perusahaan) Kirim Lamaran Ke PT Diana Abadi Santosa Jl Budiono No.42 Bwi Telp. (0333) 411000

• Paowan •

• Accounting-Sipil •

Jl. Tnh 600 m2 Pgir Jln Ds Paowan (Srtfkt) Hrg 200jt Ng H.081233851430

Dicari Wanita min SMEA,bisa akuntansi max 22 thn, Pria STM Bangunan, Listrik, Elektro Kirim Ke Travel Viona Jl Bengawan 21, Bwi

• Jl. Argopuro •

BANYUWANGI—Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi merotasi beberapa Kepala Sekolah pada Sabtu (18/1). Kepala Dispendik, Drs Sulihtiyono, M.Pd langsung mengumumkan kepala sekolah yang dimutasi. Dalam mutasi kali ini, Ketua PGRI Banyuwangi Husin Matamin turut hadir. Ketua panitia H Muhlis, S.Pd, M.Pd mengatakan, rotasi kepala sekolah terjadi di beberapa sekolah tingkat SMPN, SMAN, dan SMKN di lingkungan Dispendik Banyuwangi. Dikatakan, dalam mutasi kali ini Dispendik mempromosikan satu orang untuk dijadikan kepala SMPN. Selain itu, ada tiga orang yang diperpanjang masa tugasnya sebagai kasek dan enam orang kasek yang di-rolling ke tempat lain. Sementara untuk tingkat SMAN, ada satu orang yang mendapat promosi sebagai kasek, dan satu orang diperpanjang masa tugasnya sebagai kasek. Sementara, untuk tingkat SMKN, ada satu orang yang kena mutasi dan satu orang diperpanjang. “Hari ini, kita serahkan Surat Keputusan Kepala sekolah yang masuk dalam mutasi dan

J.Tnh 9000m2 Jl. Argopuro 15B Slt Bank Mega Utr Royal 900 rb/m2 H. 082333008871 NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.

BANYUWANGI BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 2510 V, an. Ponidi, Jl. By Pass Ngr Rai Gg Patas 54747 Densel

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333412224

• Desy Education • Persiapan UAN / UNAS SMP /SMA, TOEFL utk umum.jaminan kualitas, segera dftr DESY EDUCATION ,Jl. Hayam Wuruk 75 Banyuwangi Telp. (0333) 424476, HP.085258036777

• Homda Jazz ‘04 • Jual Honda Jazz ’04 matic Kond Bgs lgsng pakai abu metalik H:087850075867

• Grand Livina ‘07 • Djl Grand Livina XV 1.5 MT ’07 Bln Des Htm P Bwi hrga 130 Jt Istmw H: 085235425966

• Honda Civic ‘91 • Dijual Honda Civic Th 1991 Sedan Hijau Muda Met Hub. 081358039153 Nego

• Body Kijang Kapsul • Dijual Body Kjg Capsul Hrg 15 Jt Nego Hb 082142194111

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 19 Januari 2014

Penutupan Sumberloh Di-deadline Tahun Ini

PARTAI DEMOKRAT

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

SIMBOLIS: Michael Edi Hariyanto melepas rombongan pelatihan garmen ke Jakarta.

Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat BANYUWANGI – Partai Demokrat kian menunjukkan jati dirinya sebagai partai politik yang peduli terhadap perekonomian masyarakat. Di tengah tudingan miring yang kerap dialamatkan terhadap partai berlambang mercy saat ini, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini mampu istikamah dan tetap memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itu ditunjukkan dengan pemberangkatan 100 orang untuk mengikuti pelatihan garmen di Jakarta kemarin (18/1). Program yang dirancang dari hasil kerja bareng Kementerian Perindustrian RI dan Fraksi DPR-RI Partai Demokrat ini menjadi bukti nyata bahwa Partai Demokrat senantiasa mengusung dan berusaha memperbaiki taraf hidup perekonomian masyarakat. Rombongan pelatihan garmen ini diberangkatkan dari aula Masjid Agung Baiturahman (MAB) Banyuwangi kemarin (18/1). Secara simbolis, keberangkatan peserta pelatihan dilepas oleh Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edi Hariyanto. “Semoga selamat sampai tujuan,” pesannya. Lebih lanjut, Michael meminta agar peserta yang diberangkatkan ke Jakarta bisa pulang membawa manfaat. Pelajari ilmu pertekstilan di Ibu Kota secara mendalam dan kemudian diterapkan saat pulang nanti. Bahkan, Michael berharap sepulang dari pelatihan nanti, para peserta diharapkan bisa menjadi pengusaha dengan membuka lapangan usaha sendiri. Ini menunjukkan, bahwa Partai Demokrat sangat memperhatikan masyarakat kecil. Pelatihan ini bisa menjadi sarana bagi pesertanya agar bisa meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat. Dengan ilmu baru tentunya bisa menjadi daya saing produk untuk bisa berkembang dan tentu saja bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Dengan peningkatan ekonomi inilah, Partai Demokrat sebagai upaya untuk membentuk masyarakat yang sejahtera. Dan, itu bisa dilakukan dengan kerja keras dan tekad. Salah satunya lewat pelatihan garmen yang akan diikuti oleh 100 perserta dari wilayah Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Situbondo. “Partai Demokrat berkomitmen terus untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat lewat peningkatan perekonomian,” tegasnya. (nic/*/als)

KPA

Ajukan Tambahan Anggaran GENTENG - Tahun ini anggaran yang dimiliki Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi bisa jadi akan lebih besar dibanding tahun 2013 lalu yang hanya Rp 100 juta. Ketua KPA Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko menyebutkan, tahun ini pihaknya akan mengajukan anggaran lebih besar daripada tahun sebelumnya. Saat ini, pihak KPA tengah mengajukan anggaran sebesar Rp 422 juta. Jika disetujui, dana tersebut akan digunakan untuk memaksimalkan kegiatan KPA, termasuk sosialisasi ke sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren. “Teman-teman (KPA) biar mengajukan. Nanti kita kaji,” ujar Yusuf yang juga Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi itu. Salah satu program unggulan KPA, kata DOK.RaBa Yu s u f, p a d a t a hu n Yusuf Widiyatmoko 2014 ini pihaknya mengadakan program “Desa Bebas HIV/AIDS”. Tempat dan sasaran desa, wabup mengatakan masih akan mengkaji dan akan dilaksanakan secepat mungkin. “Untuk desanya akan kita lakukan kajian terlebih dulu,” ujarnya Sementara itu, Staf Administrasi KPA Banyuwangi, Nuzulia Isma mengatakan, selama ini anggaran yang diperoleh KPA Banyuwangi terbilang paling kecil dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Tahun 2013 saja, anggaran KPA Jember sebesar Rp 700 juta, dan Kota Surabaya Rp 800 juta. Sementara itu, di Banyuwangi, dengan jumlah angka kasus yang sangat tinggi, anggaran yang diberikan hanya Rp 100 juta. Jumlah itu, menurut Nuzulia, masih kurang besar. Mengingat titik sosialisasi di Banyuwangi sangat banyak dan angka kasusnya sangat tinggi pula. “Jadi, ya kemarin harus bekerja ekstra keras. Semoga tahun ini (anggarannya) lebih baik,” ujarnya. (mg1/c1/als)

DOK.RaBa

MELIMPAH: Meski stok cumi-cumi lumayan banyak, tapi harga di pasaran masih lumayan tinggi.

Panen Tangkapan Cumi-cumi BANYUWANGI - Tiga hari setelah libur melaut akibat ombak tinggi, para nelayan di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, kini “berpesta”. Betapa tidak, saat kembali melaut, mereka langsung panen cumi-cumi. Tidak tanggung-tanggung, satu unit perahu yang ratarata diawaki tujuh orang mampu menangkap 70 kilogram (kg) sampai 1 kuintal cumi-cumi. Panen cumi-cumi itu didukung fenomena bulan purnama yang terjadi beberapa hari terakhir. Husaini, 45, salah satu nelayan mengatakan, para nelayan di kawasan Pantai Boom memilih tidak melaut lantaran gelombang tinggi sejak Selasa (14/1) hingga Kamis (16/1) lalu. Nah, ketika kondisi cuaca membaik, para nelayan melanjutkan aktivitas mencari ikan di laut sejak

Jumat (17/1). “Begitu melaut, hasil tangkapan lumayan banyak. Sebagian besar yang kami tangkap adalah cumi-cumi,” ujarnya kemarin (18/1). Pria asal Kecamatan Talango, Sumenep, Madura, itu menjelaskan, panen cumi-cumi memang biasa terjadi ketika bulan purnama. “Kemarin (Jumat) kami dapat cumi-cumi sebanyak satu kuintal. Ada juga yang dapat 50 kg sampai 70 kg,” kata dia. Melimpahnya hasil tangkapan itu membuat nelayan sem ringah. Apalagi, harga jual cumi-cumi dari tangan nelayan kepada pedagang ikan lumayan tinggi, yakni Rp 37 ribu per kg. Jika dikalkulasi, nilai penjualan 1 kuintal cumicumi mencapai Rp 3,7 juta. Fathorrahman, alias Pak Ong, 55, sesama nelayan men-

BANYUWANGI - Penutupan Lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh, tampaknya tinggal menunggu waktu. Pemkab Banyuwangi menargetkan penutupan lokalisasi prostitusi terbesar di Bumi Blambangan itu dilakukan tahun 2014 ini. Sejumlah persiapan penutupan lokalisasi tersebut sudah dilakukan seluruh stakeholder terkait, mulai sosialisasi, pelatihan keterampilan, hingga bantuan modal usaha bagi pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari. Bahkan, sejak beberapa bulan terakhir, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Singojuruh menggandeng ulama, tokoh lintas agama, organisasi masyarakat, dan tokoh masyarakat, untuk menggelar pembinaan rutin kepada pengurus, PSK, mucikari, dan masyarakat sekitar lokalisasi dua kali sebulan. Bukan itu saja, Forpimka Singojuruh juga telah menggelar

mediasi dengan tokoh lintas agama, ormas, dan pimpinan pondok pesantren se-Kecamatan Sigojuruh. Kabar baiknya, semua pihak, termasuk pengurus, PSK, dan mucikari, mendukung rencana penutupan lokalisasi Sumberloh. Hanya saja, pihak-pihak yang “beroperasi” di lokalisasi tersebut masih meminta waktu untuk bersiap-siap sebelum penutupan dilaksanakan. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi mengatakan, dasar rencana penutupan lokalisasi Sumberloh oleh Pemkab Banyuwangi adalah Surat Gubernur tanggal 20 Oktober 2011 Nomor 460/15612/ 031/2012 tentang pencegahan dan penanggulangan penyebarluasan PSK di Jatim. Dasar selanjutnya adalah Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 88 Tahun 2011 tentang pencegahan dan penanggulangan penyebarluasan PSK di Banyuwangi n Baca Penutupan...Hal 35

gatakan, sekali melaut, modal yang dikeluarkan berkisar Rp 500 ribu. Rinciannya, Rp 162.500 untuk membeli 25 liter solar. Sisanya digunakan sebagai biaya makan tujuh kru kapal. “Kalau tangkapan banyak seperti ini, keuntungan yang kami dapat lumayan,” cetusnya. Fathorrahman berharap, tren hasil tangkapan seperti yang terjadi sejak Jumat lalu itu terus berlanjut. “Selama berbulan-bulan tangkapan sepi. Kami sudah tidak pulang ke Madura selama tiga bulan. Padahal, biasanya kami pulang sebulan sekali. Kalau tangkapan banyak seperti ini, kami bisa cepat mengumpulkan uang untuk biaya pulang ke Madura dan memberi nafkah kepada keluarga kami,” pungkasnya. (sgt/c1/als)

TUNGGU WAKTU: Salah satu sudut wisma di lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh.

GALIH COKRO/RaBa


INSPIRASI

34

Kecil Dulu Besar Kemudian

Minggu 19 Januari 2014

Ayub Hidayat, Direktur PDAM Banyuwangi

Dari Penjaga Malam Hingga Menjadi Orang Nomor Satu

Atlet Memiliki Potensi Besar AYUB Hidayat lahir di Lamongan pada 2 Desember 1966. Awal masuk ke Banyuwangi karena ditunjuk menjadi pelatih bola voli di PDAM Banyuwangi. Itu terjadi pada tahun 1994 silam. Setahun kemudian, Ayub ditawari menjadi karyawan di PDAM tersebut. Saat menjadi pelatih dan karyawan PDAM, Ayub masih menjadi pemain bola voli nasional di bawah bendera Petrokimia Gresik. Selain menjadi pemain, Ayub juga sering ditunjuk menjadi pelatih. “Saya menjadi pelatih voli tingkat Jawa Timur untuk PON (Pekan Olahraga Nasional) tahun 2000, 2008, dan 2012,” kata Ayub Hidayat. Selain pelatih voli tingkat nasional, suami Deslina Irawati yang mengantongi sertifikat internasional level II ini juga menjadi pelatih nasional dengan menangani bola voli pada Sea Game tahun 2001 di Malaysia, kejuaraaan di Dubai, Jepang, Thailand, Iran, dan di sejumlah negara lainnya. Menurut Ayub, atlet memiliki potensi yang besar dalam pekerjaan. Sebab, atlet yang professional memiliki jiwa yang sportif dan tangguh. “Atlet itu dalam semangatnya ya antara kalah dan menang. Jadi ya sportif,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. (abi/als)

Ayub Hidayat menorehkan prestasi luar biasa di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banyuwangi. Baru kali ini, karyawan di perusahaan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bisa menembus hingga menjadi orang nomor satu.

J

abatan direktur atau direktur utama selama ini hanya drop-dropan atau pesanan dari sang penguasa daerah. Sehingga, karyawan PDAM itu biasanya paling banter hanya bisa menjadi kepala bagian (kabag). “Memang, baru kali ini dari karyawan sendiri,” terang Ayub Hidayat. Ayub mengaku bisa menjadi direktur di PDAM Banyuwangi berkat terobosan yang dilakukan Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, dengan memberlakukan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 2 tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM. “Aturan ini yang membuka karyawan bisa ikut tes calon direksi,” katanya. Menjadi orang nomor satu di PDAM tidak pernah terbayangkan dalam pikiran Ayub. Karena selama ini, dirinya hanya ikhlas dalam mengerjakan semua pekerjaan demi kemajuan perusahaan. “Mimpi saja tidak pernah, yang penting itu saya kerja,” ujarnya. Suami Deslina Irawati ini memulai karier di PDAM dari nol. Kali pertama masuk pada 1995 sebagai pegawai honorer dengan tugas menjadi staf di sub bagian (subag) pengawas internal. “Menjadi honorer ini setahun. Karena pada 1996 diangkat menjadi karyawan tetap. Tapi ya tetap jadi staf di pengawas internal,” ungkapnya. Selama menjadi staf, Ayub tidak berbeda dengan karyawan lainnya. Mantan pemain bola voli nasional ini juga mendapat giliran sebagai penjaga. Termasuk piket jaga malam. “Dulu,

TENTANG AYUB Nama Lahir Istri Anak

: Ayub Hidayat : Lamongan, 2 Desember 1966 : Deslina Irawati : 1. Adam Rakasekti 2. Akbar Primananda Pendidikan : 1. SDN Paciran, Lamongan 2. SMPN Blitar 3. SMAN Gresik 4. FPOK IKIP Negeri Surabaya Pengalaman : 1. Pemain Bola Voli Petrokimia 2. Pelatih Bola Voli Jatim pada PON 2000, 2008, 2012 3. Pelatih Sea Game 2001 di Malaysia 4. Pelatih Bola Voli Nasional

saya itu juga dapat giliran piket malam hingga harus tidur di kantor,” jelasnya. Sebagai staf di perusahaan plat merah, bapak dua putra ini tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan yang diterima. Setiap mendapat tugas dari perusahaan, akan dilaksanakan dengan rasa ikhlas. “Saya tidak pernah mengeluh dan iri dengan teman-teman, yang penting kerja demi kemajuan perusahaan,” cetusnya. Semangat kerja yang tinggi dari Ayub ini ternyata diapresiasi oleh pimpinannya. Pada tahun 2000, Ayub diangkat menjadi kepala subag (kasubag) pengawasan internal, kasubag umum, dan kasubag langganan. Setelah sembilan tahun menjadi kasubag, baru pada tahun 2009 diangkat menjadi kepala bagian (kabag). “Saya pernah jadi kabag umum, teknik, dan kembali ke kabag umum,” ungkapnya. Pada tahun 2012, Ayub yang didorong oleh para karyawan mengikuti tes calon direksi dan hasilnya luar biasa. Sebab, dirinya lolos dan berhak atas kursi direktur bagian teknik. Selanjutnya, sejak 2013 ditunjuk menjadi Plt. Dirut PDAM Banyuwangi. “Kalau direktur bidang teknik, saya sudah definitif,” sebutnya. Meski baru setahun menjadi direktur di PDAM Banyuwangi, Ayub telah membawa PDAM Banyuwangi sebagai salah satu PDAM kabupaten terbaik di Indonesia dengan pelanggan 30 ribu hingga 50 ribu dari Direktur Jenderal Pekerjaan Umum (PU) Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) RI. (abi/als)

AGUS BAIHAQI/RaBA

BUDAYA DWO taman wisata Banyuwangi kulihat di daerah Oseng beberapa malam yang lalu banyak masyarakat berbondongbondong menata menyeduh kopi di tepi jalan terdengar dari kejauhan ada suara musik klasik musik tanpa kendang, guitar dan seruling hanya sejentrek angklung dan lesung kata orang jawa tengahan suasana malam itu ramai sekali. menanti Pak Dahlan Iskan yang terkenal merakyat dan ramah sekali. beberapa wartawan dan fotografer berteriak sudah sampai mana beliau? sudah lewat Kalibaru sahutnya. aku kembali lagi menikmati kopi buatan Ibu Darsi salah satu masyarakat yang kukunjungi. waktu berjalan melaju kulihat lihat jam tanganku malam sampon dalu menurut bahasa Jawa dari jawaku. Pak Dahlan Iskan pun belum kelihatan wajah murah senyumnya Masyarakat pun mulai resah dan pasrah. detik jam tanganku terus berputar entah sampai berapa putaran sampai Pak Dahlan Iskan datang beliau disambut dengan meriah seperti menyambut rombongan yang tiba dari Tanah Suci

Bulan Asyuro malam 10 asyuro ini benarbenar apa hanya sekadar kabar 10 asyuro termasuk bulan akbar

banyak manusiamanusia muslim berlaku tidak wajar ada yang mandi tengah malam ada yang merenung bersama malam senyap hitam dean gelap mengharap pahala berlipat dan berat ada yang mengumpulkan beribu anak yatim piatu mengusap membelai rambutnya yang menyimpan beribu ampunan. ada yang memakai celak laksana kedua mempelai pengantin dengan harapan sinar mata keelokan setahun tanpa gangguan beleken rabun katarak dan berharap tanpa memakai cermin kaca dan melihat alam indah eloknya dengan telanjang. bulan asyuro ini benarbenar apa hanya sekadar kabar orangorang Jawa berkata jangan hurahura karena bulan Syuro bulan prihatin para wali dan nabi.

Siapakah Diri Ini Sunyi menemani bagaikan diri berpesta dengan sendiri Haus dan lapar bingung mencari makan di meja makan Risau dan galau menyirami bunga di tengah terik sinar mentari Berjalan di siang hari mencari sinar rembulan di belakang rumah Aku bingung terhadap lingkungan yang permai Lalu aku tersenyum murung harus kutempatkan di mana Aku tiap hari berteatrikal berlagak seperti

orang waras, padahal aku gila. Lalu aku bertanya pada seorang, siapakah aku ini? Mereka hanya tersenyum apa mereka juga gila seperti saya. Tapi kalau dia sama seperti saya Kenapa semua orang juga sama seperti saya Kalau semua orang seperti saya berarti saya tidak gila Justru yang berbeda dengan saya dan beda dengan mereka, berarti dialah yang gila Lalu aku berdiri memejamkan mata sejenak saja Perlahan kubuka, kupandangi tubuh elokku ternyata aku tidak apaapa. Tapi kenapa kalau aku waras, tidak apaapa banyak orang yang jadi korban perasaan karena saya Lalu aku bertanya pada diriku yang kesekian kali. Jawabannya sama, tetap tidak tahu. Barangkali kalian semua tahu.

Pagi masih Hitam Setelah salat subuh kudirikan. Aku keluar rumah berbaju takwa, bersarung dan bersongkok hitam. Tangan kiriku memegang buku berjudul diplomat bersajak tentang tulisan. Waktu itu bulan puasa belum usai. Banyak anakanak dewasa berjalan jalan menyambut pagi dan mentari pagi dengan senang. Sambil bernyanyinyanyi menirukan lagu yang mereka putar dari hape mereka sendirisendiri. Mereka berjalan kaki berbaris di tepi jalan hingga menutupi dan mengganggu

pedagang rinjingan yang hendak dagang. Tak terasa pagi hitam sudah tampak terang. Remajaremaja mulai sepi dan pulang. Semua kembali ke kegiatan mereka sendirisendiri. Puisi-puisi Munawar. Pembina teater SMA Darussalam.

Istanaku Kaulah kebanggaanku Kaulah pembangkit semangatku Engkaulah yang membuat ku berwibawa Engkau yang menjadikan diriku orang yang gagah perkasa Engkau juga yang kujadikan tempat untuk belajar menjadi raja yang arif dan bijaksana Di dalam lubuk hatiku Aku bersumpah demi yang maha kuasa Tuhan yang menciptakan semua yang ada di langit dan bumi Aku akan menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku Bahkan nyawaku sekali pun demi melindungi, menjaga, dan mempertahankan kejayaan istanaku ini Sungguh aku tak rela jika ada yang menduduki takhta, Mengenakan mahkota raja di istana ini selain aku Dan jika itu sampai terjadi Aku berdoa agar istana ini menjadi istana yang tak berarti Akan kubakar menggunakan api dendam yang menyala sehingga roboh, hancur porak-poranda Wahai istanaku Aku akan selalu menjaga, mempertahankan cinta,

dan pengabdianku hanya untukmu Sampai akhir hayatku Rendi Anugrah Waringga. Siswa SMALB Negeri Banyuwangi.

Kaki-Kaki Telanjang Butiran air membulat jatuh tanpa jenuh Basuh dinding, pintu, jendela, mandikan perdu-perdu tumpul di pelataran Sesekali bergemerincing memukul punggung kaki-kaki telanjang yang berlari menyunggingkan senyum dengan rona kemerahan Menyesap asam tubuh yang bertebaran Bukan tersipu Kerikil pijakan telah kenai mereka bertalu-talu bak benalu hingga ngilu Namun mereka tak utamakan Masih terus berjalan Jalan...dan jalan Menjinjing sepatu bertemali usang tinggi-tinggi Menampar tiap helai genangan air agar alas kaki mereka itu tetap mengkilat seterang berlian Kaki-kaki telanjang itu... Rela terluka demi sepatu murahannya Naelil. Siswi SMAN 1 Pesanggaran. Pe njaga gawang rubrik bu daya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.


BERITA UTAMA

Minggu 19 Januari 2014

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Jadi Daerah Tujuan Kalangan Profesional n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 29

Ke p a l a D i s p e n d u k c a p i l Ba nyuwangi, Sudjani, melalui Kabid Administrasi Kependudukan, H. Heru Eko Wahyudi mengatakan, sepanjang tahun 2013 ada sekitar 9.972 surat pindah datang dan pergi yang diterbitkan Dispendukcapil. Jumlah penduduk Banyuwangi yang pindah dan pen duduk baru yang datang jumlahnya imbang. Jumlah surat pindah penduduk yang keluar meninggalkan Banyu wangi sepanjang tahun 2013, kata Heru, mencapai 5.227. Jumlah jiwa yang meninggalkan Banyuwangi itu jauh lebih banyak daripada surat pindah yang dikeluarkan Dis pendukcapil. “Sekitar 60 persen surat pindah itu dikeluarkan berdasar kepala ke-

luarga,” jelas Heru. Surat pindah keluar Banyuwangi pada tahun 2013, jelas Heru, ada yang keluar ti dak bersama keluarganya. Jumlah warga yang pindah meninggalkan Banyuwangi perseorangan hanya 40 persen dari jumlah 5.227 surat pindah yang diterbitkan Dispendukcapil. Surat warga yang pindah datang selama tahun 2013 mencapai 4.745 lembar. “Sebagian besar mereka datang bersama keluarganya yang berjumlah rata-rata empat orang,” katanya. Puncak kedatangan war ga yang pindah datang di Banyuwangi terjadi pada Oktober dan November 2013. Dalam dua bulan itu, Dispendukcapil me ngeluarkan surat pindah da tang bagi penduduk baru mencapai 1.099 lembar. Rinciannya, pada bulan Oktober ada sekitar 598 surat

pindah datang dan bulan November sekitar 501 lembar surat. Surat pindah keluar Banyuwangi dalam dua bulan itu mencapai 1.071 lembar. Rinciannya, pada bulan Oktober ada 571 surat pindah dan pada bulan November ada 500 lembar surat. “Selama 12 bulan, kita mengeluarkan 4.745 lem bar surat pindah datang dan 5.227 lembar surat pindah pergi,” ungkap Heru. Pada Desember 2013, warga yang datang dan pergi dari Banyuwangi menurun menjadi hanya 850 lembar. Rinciannya, 405 surat pindah datang dan 445 surat pindah pergi. Warga yang datang menggunakan KTP elektronik langsung diganti KTP nonelektronik yang hanya berlaku di Banyuwangi. Warga yang datang dengan KTP nonelektronik, langsung dilakukan proses perekaman

data KTP elektronik. “Penggan tian KTP-el warga baru de ngan alamat baru di Banyu wangi dilakukan setelah proses pencetakan KTP-el dila kukan di Banyuwangi. Semen tara mereka diberi KTP nonelektronik,” jelas Heru. Untuk diketahui, hasil survei biaya hidup (SBH) yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Jakarta menjadi kota dengan biaya hidup paling mahal di Indonesia. Banyuwangi menjadi kota dengan biaya hidup paling murah. Secara nasional, rata-rata biaya hidup sebesar Rp 5,58 juta per bulan per keluarga. Cost hidup di Jakarta setiap bulan sebesar Rp 7,5 juta dengan ratarata jumlah anggota keluarga 4,1 orang. Di Banyuwangi biaya hidup hanya Rp 3,02 juta per bulan dengan rata-rata jumlah anggota keluarga 3,6 orang. Itu menjadi yang terendah. (afi/c1/bay)

Kebingungan Selama Dua Bulan Terakhir n GADIS... Sambungan dari Hal 29

Yang pertama kali menemukan korban menggantung di dapur adalah sau daranya, Hu sen. Sebelumnya, Husen memang mencari Umaidillah karena sudah cukup lama tidak terlihat. “Usai salat duhur, korban biasanya nyantai di rumah, tapi kok tidak ada,” jelas Kapolsek Edy.

Setelah mencari ke beberapa tempat, Husen mencoba masuk ke dapur rumahnya. Saat masuk dapur, dilihat Umaidillah sudah meninggal dengan posisi tubuh menggantung. “Saudaranya masuk ke dapur, tubuh korban sudah lemas dengan lidah menjulur,” terang kapolsek. Korban yang diduga kuat sengaja bunuh diri itu, jelas kapolsek, ditemukan dalam keadaan

leher terikat tali plastik yang diikat ke salah satu kayu atap dapur. “Korban kita turunkan setelah ada warga yang melapor ke polsek,” tutur Iptu Edy. Ditanya penyebab gadis itu nekat mengakhiri hidupnya, kapolsek mengaku belum mengetahui secara pasti. Namun, berdasar keterangan sejumlah anggota keluarga, dua bulan terakhir korban terlihat

BENNY SISWANTO/RaBa

Dikunjungi Siswa PAUD KANTOR Jawa Pos Radar Banyuwangi kedatangan tamu spesial pagi kemarin (18/1). Tamu spesial itu adalah puluhan bocah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Uncle Banyuwangi. Selain ingin menjalin tali silaturahmi, keluarga besar lembaga pendidikan tersebut juga ingin mengenalkan sejak dini dunia jurnalistik kepada anak didik. Tampak siswa PAUD dan TK tersebut menerima penjelasan seputar pembuatan koran yang disampaikan Redaktur Pelaksana Jawa Pos Radar Banyuwangi, Syaifuddin Mahmud. (c1/bay)

Menuju Sekolah Pilot Modern n TAMBAH... Sambungan dari Hal 29

“Itu untuk melengkapi pesawat yang sudah ada. Itu artinya, sekolah pilot Banyuwangi akan semakin lengkap,” ujarnya Jumat (17/1) lalu. Menurut Bupati Anas, selusin

pesawat baru yang ditempatkan di Banyuwangi itu merupakan pesawat latih. “Ini akan semakin melengkapi sekolah pilot negeri Banyuwangi menjadi sekolah pilot terbesar kedua setelah Curug,” katanya. Bupati Anas menambahkan, secara berangsur-angsur Loka

Pendidikan dan Latihan Penerbangan Banyuwangi akan menjadi sekolah yang sangat modern. Perlengkapan sekolah tersebut akan semakin lengkap. “Ke depan, kami harapkan pilot-pilot hebat dunia akan lahir di Banyuwangi,” harapnya. (sgt/c1/bay)

kebingungan. “Kata keluarganya, kayak depresi,” cetusnya. Keterangan keluarganya, kata kapolsek, selama dua bulan terakhir korban sudah dua kali berencana bunuh diri. Tetapi, upaya tersebut berhasil digagalkan saudaranya. “Ini yang ketiga kali korban berniat bunuh diri, dan yang ketiga ini tidak diketahui keluarga atau warga,” kata kapolsek. (abi/c1/bay)

Diduga Kualitas Kayu Kurang Bagus n KANTOR... Sambungan dari Hal 29

Meski begitu, seluruh dinding bangunan kantor tersebut masih utuh. ‘’Kualitas kayunya memang jelek,” ujar Ketua Ranting NU Desa Tegalrejo, Hasyim Asyari, kemarin (18/1).

Tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam kejadian dini hari tersebut. Sebab, kebetulan bangunan tersebut se dang tidak berpenghuni. Jika siang hari, kantor tersebut sering digunakan berteduh para petani. Menurut Hasyim, kantor tersebut dibangun atas dana

bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Pe ngajuan dilakukan sejak ta hun 2008 sebelum dirinya menjadi ketua. Sementara itu, pemasangan atap baru sekitar setahun lalu.”Prakarsanya sejak saya be lum menjadi ketua ranting NU,” ceritanya. Menyikapi kejadian ini, Ha-

syim akan segera melakukan eva luasi bersama para pengurus lain dan berencana memanggil pihak yang melakukan pembangunan. Hal itu dia lakukan agar keberadaan ge dung itu tidak terkatungkatung. “Pihak yang terkait akan kita ajak musyawarah,” ujarnya. (mg1/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

BAKAL DITUTUP: Salah satu sudut kawasan lokalisasi Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

Menyangga Hidup 500 Warga n PENUTUPAN... Sambungan dari Hal 31

Selain itu, ada pula Surat Gubernur tanggal 31 Agustus 2012 Nomor 460/14895/013/2012 perihal sosialisasi rencana penutupan dan pengentasan wanita tuna susila (WTS) dan Surat Gubernur tanggal 30 November 2013 No 460/16474/031/2010 pe rihal pencegahan dan penanggulangan prostitusi serta women trafficking. Dikatakan, pemkab menargetkan wilayah Banyuwangi steril dari lokalisasi pada tahun 2014 ini. Karena itu, sebagai pe jabat wilayah kecamatan yang notabene di wilayahnya terdapat lokalisasi, pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara intensif kepada pengurus dan seluruh pihak yang terkait lokalisasi Sumberloh. “Sudah kami sosialisasikan secara terus-menerus bahwa tar get Kabupaten Banyuwangi, lokalisasi akan segera ditutup,” NUR HARIRI/RaBa

TRANSAKSI: Pedagang dan pembeli tawar menawar burung berkicau di Pasar Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, kemarin.

Punya Lebih Banyak Waktu untuk Transaksi n SEPEKAN... Sambungan dari Hal 29

Apalagi, di pasar burung yang baru ini, para pedagang menata rapi ribuan burung yang siap mereka jual. Pasar tersebut tidak kumuh seperti pasar di tikungan Kecamatan Panji beberapa bulan lalu. Kondisi pasar baru yang cukup mendu kung itu ternyata menambah waktu kerja para pedagang. Di pasar yang lama, biasanya pedagang bu rung sudah mengemasi dagangannya sekitar pukul 14.00. Selepas jam tersebut, biasanya pedagang bergegas pulang.

Namun, di pasar yang baru ini, para pedagang membuka lapak lebih lama, yakni sejak pagi hari hingga pukul 16.00. “Di sini gak berdebu. Kalau lokasi yang dulu, kan pasarnya kumuh,” terang Muhammad Rois, seorang pedagang burung. Dikatakan, dengan memanfaatkan waktu lebih lama, para pedagang mendapat keuntungan lebih banyak dibanding sebelumnya. “Banyak peminatnya, jadi ramai terus,” imbuhnya. Banyaknya peminat yang berkunjung itu juga membuat para pedagang tidak menyerah untuk menawarkan dagangannya. Selain hari Sabtu, kini ada

saja warga yang datang dan menanyakan jenis-jenis burung tertentu. Karena itu, kini setiap Rabu para pedagang burung juga membuka lapak di pasar tersebut. “Seminggu jadi buka dua kali, biasanya hari Rabu sepi, tapi di pasar ini tetap ramai,” kata Rois yang menjual berbagai jenis burung. Selain itu, di pasar burung ini juga telah disediakan petugas parkir. Sehingga, ada masukan ke pihak pemerintah daerah. Di pasar burung yang lama tidak ada petugas parkir. “Di sana parkirnya sembarangan, tapi di sini sudah disediakan tempat parkir,” kata pedagang lain. (c1/bay)

ujarnya dikonfirmasi setelah menghadiri pelantikan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di aula Minakjinggo, Pemkab Banyuwangi, Jumat (17/1). Menurut Nanik, pengurus, PSK, mucikari, dan warga di sekitar Lokalisasi Sumberloh pada dasarnya mendukung ren cana penutupan tempat maksiat tersebut. Namun, mereka masih meminta waktu ber siap sebelum penutupan direalisasikan. “Pada dasarnya mereka setuju dan mendukung penutupan. Cuma mereka masih meminta waktu karena lokalisasi tersebut “menyangga” 500 orang,” cetusnya. Masih kata Nanik, deadline penutupan lokalisasi Sumberloh tersebut dilaksanakan tahun ini. Namun, dia tidak bersedia membeber kapan rencana pasti penutupan tersebut dilakukan. Dia menambahkan, akhirakhir ini jumlah PSK di lokalisasi Sumberloh sudah jauh berkurang dibanding se be-

lumnya. Sayang, di malam hari, banyak PSK yang kembali datang ke lokalisasi tersebut. “Kita tidak tahu datangnya (PSK) dari mana,” imbuhnya. Sementara itu, selain intens menggelar sosialisasi rencana penutupan, instansi terkait juga sudah melakukan pelatihan berkesinambungan kepada pihakpihak yang bekerja di lokalisasi Sumberloh. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Din sosnakertrans), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD), serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) dilibatkan untuk memberikan pelatihan menjahit, kursus kecantikan, dan bantuan permodalan. “Sekali lagi, pada dasarnya mereka yang ada di Lokalisasi Sumberloh mendukung penutupan. Hanya, mereka masih minta waktu. Itu sudah kami laporkan kepada Bapak Bupati,” pungkasnya. (sgt/c1/als)

Diterpa Isu Judi, Pasar Ayam Sepi PANJI - Kondisi pasar ayam di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, sepi peminat tiga hari terakhir. Kejadian itu sangat dikeluhkan puluhan pedagang ayam yang biasa mangkal di pasar tersebut. Para pedagang dan calon pembeli ayam hanya berjumlah belasan orang sepanjang hari kemarin (18/1). Akibatnya, sehari penuh mereka tidak menda patkan hasil karena tidak ada konsumen yang membeli ayam kepada pedagang. “Sudah tiga hari ini sepi, jadi tidak laku sama sekali,” kata Juhri seorang pedagang ayam di pasar Kelurahan Mimbaan. Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sepinya pembeli ayam sejak tiga hari terakhir. Terjadi karena sebelumnya merebak isu bahwa di tempat itu ada praktik perjudian. Informasi tersebut pun masuk kepada pihak kepolisian, sehingga beberapa petugas mendatangi lokasi dan menutup arena uji coba yang di kandang dengan keber (kain). “Memang ada pe-

ngaduan dari masyarakat yang menginformasikan bahwa ada dugaan praktik judi, makanya dilakukan tindakan tegas untuk mengantisipasi per judian. Selanjutnya, masih dilakukan musyawarah,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Berawal dari tidak adanya lokasi uji coba untuk melihat seberapa sehat ayam yang hendak dijual. Para pembeli akhirnya tidak mau membeli ayam. “Keber-nya tidak ada, jadi pembeli tidak bisa melihat kualitas ayam itu bagus atau tidak,” terang Juhri. Tujuan lain, yakni untuk melihat kesehatan dan kualitas ayam. Adanya keber juga diperun tukkan agar ayam-ayam yang dilepas tidak berlarian. “Kalau tidak di kandang, kemu dian ayamnya lari nanti siapa yang menangkap,” kata Pak Udin pedagang ayam lain. Lebih jauh, beberapa tahun te rakhir, biasanya transaksi ayam dilakukan saat ayam diuji coba pada kandang yang telah

disediakan seluas sekitar dua meter persegi. “Kalau ada di kurungan ayam tidak ditawar. Tapi kalau di lepas pada keber maka pembeli dengan sendirinya memberikan penawaran kepada pemiliknya,” kata Juhri. Dengan adanya isu praktik perjudian ayam aduan di pasar tersebut, Juhri dan puluhan pedagang ayam lain sebenarnya telah siap membantu untuk membereskan mereka. Hal itu diakuinya sudah berlangsung sangat lama. “Di sini ada sekitar 50 pedagang. Saya orang yang pertama. Pada saat ada Kiai As’ad dan Kiai Samsul saya sudah berjanji tidak akan ada judi ayam. Kalau sampai ada, maka pedagang sini siap membakar tempatnya. Walaupun taruhannya seribu rupiah,” tegas Juhri. Dengan demikian, warga berharap, keber atau tempat uji coba ayam bisa dibuka kembali agar dagangan ayam mereka laku seperti hari-hari sebelumnya. “Pedagang ayam itu tidak laku setiap hari. Kalaupun laku paling untungnya cuma Rp 10 ribu,” pungkasnya. (rri/c1/bay)


MINGGU l 19 JANUARI 2014 l HALAMAN 36

Hasnatun dan Cintanya Terhadap Seni Tari

Hidup untuk Menghidupkan Dunia Tari Barang kali tidak terlalu banyak orang yang peduli terhadap dunia seni tari di Kabupaten Situbondo. Hasnatun alias Tutun adalah salah satu di antara orang yang sedikit tersebut. Meski tanpa keuntungan materi melimpah, pria 55 tahun itu tetap giat menyebarkan virus-virus seni tari kepada generasi muda agar tak punah.

PERNIK

KEBAHAGIAAN Tutun terpancar saat melihat anak-anak asuhnya mampu membawakan tari-tarian yang diajarkan dengan baik. Kebahagiannya lebih tak terhingga lagi saat anak asuhnya mampu menularkan tari-tarian kepada orang lain. “Kemampuan yang saya miliki bagi saya adalah anugerah sekaligus amanah dari Tuhan. Saya harus mampu mensyukurinya, menjaganya, dan memberikan manfaat kepada orang lain,” terang Tutun kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (18/1). Tutun termasuk seniman multi talenta. Se lain, membuat gerakan, musik dan kostum tari, dia juga mampu membuat

sejumlah alat musik tradisional. Mulai gendang hingga gamelan. Sudah puluhan tari kreasi diciptakannya. Dia juga sering mewakili Kota Santri dalam ajang-ajang perlombaan tari. Tutun juga melatih di Sanggar Wahana Pus pa Budaya yang didirikannya serta di sejumlah sekolah di Situbondo dan di sejumlah daerah di kabupaten lainnya. “Untuk di Sanggar, saya tidak pernah mengambil honor, meskipun ada uang pendaftaran. Biarlah itu dikelola organisasi. Saya hanya memikirkan bagaimana sanggar berkembang untuk mencetak seniman-seniman tari yang andal di masa mendatang. Saya begitu ingin bagaimana

ke depan dunia tari di Situbondo maju,” terangnya. Sebagai ketua Sanggar Tari Wahana Puspa Budaya, Tutun lebih berkonsentrasi me ngonsep tari, gerakan, dan kostum yang akan dipakai. “Misalnya, kalau tari ini menunjukkan suasana seperti ini, musiknya yang pas seperti apa? Tari ini mau me nuju ke klimaks, musiknya seperti apa? Tari ini membentuk suasana agung, musiknya seperti apa? Termasuk kostum. Jadi, kostum, musik dan gerak merupakan satu kesatuan yang akan menciptakan harmonisasi. Karena di sanalah kekuatan sebuah tari akan muncul,” jelas pria kelahiran 1955 ini. (pri/c1/als)

spd

KOMPAK: Tutun (tengah) bersama sejumlah murid-muridnya berpose setelah melakukan pertunjukan dalam even Provinsi Jawa Timur pada 2013 lalu.

Pertahankan Karakter Lokal MENJADI seorang pencipta gerakan-gerakan tari, bagi Tutun juga merupakan panggilan jiwa. Sebab, hanya dengan cara seperti itulah diri nya yakin mampu bisa mewarnai dan mengembangkan dunia tari di Situbondo. Tutun sadar, dengan hanya menjadi penari dirinya tidak akan bisa berbuat banyak untuk mem benahi dunia tari Situbondo. Apalagi, baginya, seni tidak monoton. “Kenapa saya intens di tari kreasi, karena tari kreasi ini terus berkembang. Tidak seperti tradisi, kalau tradisi dari dulu ya begitu, tidak bisa dikembangkan seperti apa. Tapi kalau kreasi, terus mencipta dan mencipta,” ujarnya. Tutun menjadi pelatih sejak tahun 2000. Awalnya, dirinya menjadi pelatih tari tradisi. Namun, setelah saya sering mengikuti perlombaan dirinya kemudian mengenal tari kreasi. Kini, dalam perkembangannya tari kreasi berkembang lagi menjadi tari kontemporer. Untuk gerakan tari, selain menciptakan sendiri, Tutun mengaku banyak belajar dari alam. Ada juga yang mengambil inspirasi dari orangorang yang tak ditemuinya secara sengaja. Dia mencontohkan tari agiring angin (menggiring angin), itu tercipta saat dirinya bertemu dengan tetangganya yang beraktifitas ingin memindahkan hujan dengan cara menggiring angin. Tutun mengaku tidak bisa menghitung pasti berapa jumlah tari kreasi yang sudah diciptakannya. Dia hanya memprediksi lebih dari 50 tari-tarian kreasi baru. “Untuk di sanggar saja sudah sampai volume empat. Dalam satu kaset enam sampai tujuh tari, jadi sekitar 28 tari. Itu belum yang di pertunjukan, lomba dan sebagainya. Mungkin lebih 50 ciptaan tari kreasi,” sebutnya. Tidak semua obsesi Tutun terealisasi. Dalam gerakan tari saja, misalnya, maksimal anak asuhnya hanya mampu menguasai di kisaran 85 persen saja. Meski demikian dia mengaku sudah banyak bersyukur. “Masih banyak kekurangan, tapi sudah banyak kader untuk menghidupkan dunia tari di Situbondo. Saya bahagia, saat anakanak saya datang ke Sanggar,” ujarnya. Sekali waktu, Tutun juga datang ke sanggar anak-anak asuhnya. Dalam momentum itu biasanya ada satu hal yang pasti dia tekankan. Yakni, pentingnya tetap menjaga tari-tarian yang beridentitas lokal. “Salah satu karakternya, Situbondo ini kan pantura, keras tidak keras, lembut tidak lembut. Jadi saya minta ke mereka agar jangan sampai lari ke tari-tarian tetangga, ini agar tidak rancu,” jelasnya. (pri/c1/als)

sfglkjp

FOTO-FOTO: REPRO EDY SUPRIYONO/RaBa

MENARI DI PELABUHAN: Salah satu cara mencari inspirasi gerakan maupun tema tari adalah dengan berlatih langsung di alam bebas.

Diajari Wirama, Wirasa, dan Wiraga

sfglkjp

PEMANASAN: Latihan sebelum melakukan pertunjukan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil tari yang maksimal.

Ajarkan Gerakan Penuh Makna MENARI bukan hanya sekadar gerakan gemulai. Menari tak hanya keindahan seni belaka. Bagi Tutun, menari memiliki makna mendalam. Tari merupakan bagian dari sebuah proses kehidupan sehari-hari yang mengajarkan keramahan, kesantunan, dan toleransi terhadap sesama. “Seni, termasuk seni tari, mengajarkan bagaimana kita memiliki perilaku yang fleksibel dalam kehidupan bermasyarakat. Bisa saya katakan, di mana pun daerah, tanpa diimbangi seni maka daerah itu akan menjadi daerah yang arogan,” terang Tutun. Kata dia, senilah yang akan melembutkan suatu daerah. Dengan demikian, Tutun mengaku punya tanggung jawab untuk juga memiliki sumbangsih bagaimana menciptakan Situbondo yang tenteram. “Saya salah satunya memperjuangkan kesenian tari kepada anakanak didik saya. Mereka juga bagian dari masyarakat Situbondo,” terangnya.

Tutun mengungkapkan, dalam melatih, dirinya tidak hanya mengajarkan bagaimana anak didiknya sekadar bergerak. Namun, bagaimana mereka juga menghayati tari-tarian. Sehingga akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari. “Bagi saya, satu gerakan tari itu memiliki makna yang mendalam. Jadi penari itu harus tahu. Begitu saya mempublikasikan tari kepada anak-anak, sekaligus mereka harus tahu maknanya apa. Saya bukan seorang plagiasi, tapi bagaimana melahirkan sebuah gerakan yang baru yang kaya makna,” ungkapnya. Selain itu, Tutun juga begitu mewanti-wanti bagaimana anak didiknya mengembangkan ke sekolah dan teman-temannya. Termasuk menekankan tidak berpikir materialistis. “Tapi bagaimana mengembangkan keilmuan yang kamu miliki. Saya tidak mencetak anak-anak menjadi penari, tapi menjadi pemimpin dalam sebuah gerakan seni yang diaplikasikan lewat tari,” pungkasnya. (pri/c1/als)

AGAR PLONG: Tutun membiasakan muridmuridnya melakukan meditasi sebelum tampil dalam perlombaan atau pertunjukan.

TUTUN mengenal dunia tari sejak usianya sangat belia, yakni 10 tahun. Maklum, orang tuanya yang merupakan juragan kesenian tradisional topeng kala itu, memungkinkan dia untuk banyak bersentuhan dengan dunia tari. Kata Tutun, awalnya dirinya diajak sang bapak dalam setiap pertunjukan. Dia mengaku tidak tahu apakah saat itu dirinya dipaksa atau memang ada ketertarikan terhadap dunia tari. “Saya belajar menari kali pertama di Kesenian Topeng, Kerte. Peran saya sebagai Abimanyu, kala itu. Waktu terus berjalan saya sering ikut pertunjukan bapak. Keadaan ini membuat saya setiap saat melihat tari, topeng, ludruk atau video, lama kelamaan muncul ketertarikan dari dalam untuk menekuni secara serius,” ungkapnya. Menurut Tutun, orang tuanya cukup keras dalam mendidik. Bahkan, tidak pernah mengenal waktu agar Tutun bisa menari. Bahkan, saat dirinya ketahuan malas-malasan berlatih, maka sang bapak tak segan-segan memukul kaki Tutun dengan kayu. Demikian juga saat belajar gerakan tari. Sang ayah juga sangat ketat dalam mempelajarinya. “Ayo bangun, ayo bangun, kamu harus semangat,” kata Tutun, menirukan ucapan sang Bapak. Dari sang bapak pulalah, Tutun belajar nilai-nilai atau makna yang terkandung dalam peranan tokoh ataupun lakon pertunjukan. Saat dewasa, Tutun pernah dipercaya untuk memerankan Bagong. Saat itu, sang bapak mengingatkan bahwa Bagong adalah karakter panutan bagi orang di sekelilingnya. “Bapak saya kemudian memberikan ilmu tentang wirama, wirasa, dan wiraga. Wirama agar kita punya kemampuan mendengarkan suara orang lain, termasuk suara musik, tentunya. Wiraga agar kita mampu bergerak secara fleksibel, wirasa agar hati kita memiliki kepekaan. Dari sinilah saya diberi wasiat bagaimana memiliki peran dalam memajukan dunia tari di Situbondo,” paparnya. Dari semangat yang diberikan orang tuanya itu lah, Tutun lantas mengaplikasikan dengan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk menghidupkan dunia tari di Kota Santri. Dia men coba datang ke sekolah SD–SMA bahkan orang umum untuk memperkenalkan tari. Apa yang dilakukannya ini ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. “Sampai sekarang pun saya memiliki tanggung jawab bagaimana seni tradisi Situbondo terus berkembang. saya merasa iri kepada daerah-daerah lain yang memiliki seni tarinya bagus. Saya tidak mau meniru-niru itu. tetapi saya mencetak, menciptakan bagaimana karakter Situbondo harus muncul dalam sebuah pertunjukan tari,” tandas Tutun. (pri/c1/als)

PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 6

Andi Mulyo

Arvy Rizaldy

Dadang Wigiarto

Ficky Septa Linda

Guntur Priambodo

Irwan Setiawan

BERLAKU 13-20 JANUARI 2014

Sri Utami Faktuningsih

Teguh Sumarno

Toni Hartono

Umi Kulsum

Wendriawanto

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

NAMA Guntur Priambodo Dadang Wigiarto Sri Utami Faktuningsih Irwan setiawan Andi Mulyo Toni Hartono Umi kulsum Teguh Sumarno Wendriawanto Arvy Rizaldy Ficky Septa Linda

HASIL (%)

34.93 19.38 17.85 13.41 4.05 3.58 2.85 1.68 1.34 0.80 0.13


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.