Radar Banyuwangi | 1 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SABTU 1 NOVEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

NARKOBA

Tes Urine Anggota Polisi Digelar Rutin BANYUWANGI - Tes urine bagi anggota dan jajaran Polres Banyuwangi tampaknya bakal menjadi agenda rutin. Meski tidak menyebutkan waktu pasti pelaksanaannya, agenda pemeriksaan aparat penegak hukum minimal dilaksanakan enam bulan sekali. Selain sebagai upaya preventif dan menangkal peredaran narkoba di kalangan kepolisian, tes urine itu juga menjadi langkah nyata memerangi peredaran narkoba di kalangan anggota kepolisian. “Mungkin akan rutin enam bulan sekali. Tetapi, juga tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan dadakan seperti kemarin,” ujar Wakapolres Banyuwangi Kompol Yoga Putra Prima Setya kemarin (31/10). Langkah tegas kepolisian perang terhadap narkoba tidak sekadar diwujudkan dalam bentuk tes urine. Lebih dari itu, berdasar instruksi Kapolri, anggota yang terlibat narkoba akan langsung dikenai sanksi tegas. Tidak hanya sanksi secara administratif, tapi juga tindakan pemecatan ■ Baca Tes Urine...Hal 39

NIKLAAS ANDRIES/RABA

PAMIT: Mantan Kasi Pidsus Paulus Agung Widaryanto didampingi istri berpamitan kepada keluarga besar Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin (31/10).

Arif Abdillah Gantikan Paulus Agung

GERDA SUKARNO/RABA

LAMA: Lereng Gunung Merapi yang diwarnai api dan asap dipotret dari Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pagi kemarin (31/10).

Lereng Merapi

Kebakaran BANYUWANGI - Warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Giri, dan sekitarnya, mendadak gempar Kamis

malam lalu (30/10). Mereka dikejutkan kobaran api yang tampak jelas melahap kawasan pegunungan yang berlokasi di sebelah barat kota Banyuwangi itu.

BANYUWANGI - Gerbong mutasi menggelinding di lingkup kerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Paulus Agung Widaryanto mendapat promosi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Di Surabaya, jaksa Paulus Agung akan menempati pos baru sebagai Kepala Seksi Tata Usaha Negara (Kasi TUN). Sebagai gantinya, posisi yang ditinggalkan Paulus Agung Widaryanto diisi Arif Abdillah. Pejabat baru sebagai Pidana Khusus di Kejari Banyuwangi itu sebelumnya mengemban amanah sebagai Kasi Intel di Kejaksaan Negeri Serang, Provinsi Banten ■ Baca Arif...Hal 39

Saking jelasnya kobaran si jago merah, tidak sedikit warga yang bergerombol di sejumlah titik untuk menyaksikan kejadian tersebut ■ Baca Lereng...Hal 39

HUKUM

Perkara Bansos Siap Disidangkan BANYUWANGI - Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi akhirnya merampungkan pemeriksaan perkara dugaan pungutan liar dana bantuan sosial (pungli bansos) rehabilitasi bantuan sekolah tahun 2014. Selain menetapkan empat tersangka, kasus itu juga telah menyelesaikan tahap pemeriksaan. Bila tidak ada halangan, kasus yang merupakan hasil operasi tangkap tangan Kejari Banyuwangi itu akan segera memasuki tahap persidangan. Diperkirakan, perkaranya akan segera masuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya paling lambat awal Desember mendatang. “Pemeriksaan selesai. Sekarang tinggal pemberkasan dan pelimpahan ke pengadilan,” beber Paulus Agung Widayanto mantan Kasi Pidsus Kejari Banyuwangi kemarin (31/10) ■

GERDA SUKARNO/RABA

HARI TERAKHIR: Para calon pilot menjalani latihan sea survival di Pantai Lanal Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Belajar Survive tanpa Bekal di Tengah Laut

Baca Perkara...Hal 39

ADA APA LAGI

KALIPURO - Para taruna penerbang Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) sukses mengikuti latihan bertahan hidup di Pangkalan TNI-AL (Lanal) Banyuwangi. Selain menjalani latihan survival di hutan belantara, para calon pilot itu juga menjalani latihan bertahan hidup tanpa bekal di laut. Setelah digembleng selama lima hari di markas TNI-AL tersebut, para calon pilot itu berhasil mendapat brevet kemarin (31/10). Penyematan brevet itu berlangsung dalam upacara penutupan di tepi pantai belakang Lanal Banyuwangi. Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto mengakui, pelatihan diberikan kepada calon pilot agar kelak mereka bisa menjalankan tugas sebagai awak pesawat terbang yang profesional dan berdisiplin tinggi. Selain itu, pelatihan juga diberikan agar para taruna calon pilot itu bisa berbuat, bertingkah laku, dan bertindak sesuai norma dan aturan ■

SIGIT HARIYADI/RABA

SEHAT: Ribuan perempuan melakukan senam masal di lapangan Taman Blambangan pagi kemarin.

Ribuan Perempuan Kompak Senam Masal BANYUWANGI - Pemandangan tidak biasa tersaji di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, pagi kemarin (31/10). Kala itu ribuan orang yang didominasi kalangan perempuan tampak asyik melakukan gerak badan secara masal. Belakangan diketahui, ribuan perempuan asal berbagai organisasi itu tengah melakukan senam rekreasi bersama Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Banyuwangi. Acara tersebut dibuka Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko. Uniknya, setelah membuka kegiatan, Wabup Yusuf mengikuti senam bersama. “Saya senang ikut senam bareng para wanita Banyuwangi. Wajah ibu-ibu yang cerah dan memancarkan aura positif semacam ini melahirkan optimisme dalam menjalani setiap tugas dan aktivitas,” ujar Wabup Yusuf disambut tepuk tangan meriah ibu-ibu yang berbalut kostum cerah beraneka warna itu. Wabup Yusuf menegaskan, eksistensi Banyuwangi yang saat ini semakin dikenal di kawasan regional, nasional, maupun internasional, tak lepas dari dukungan kaum wanita. Wabup pun menyampaikan terima kasih kepada para peserta senam kemarin ■ Baca Ribuan...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id

GALIH COKRO/RABA

MENGANGA: Api membakar lereng gunung Merapi dipotret dari Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Kamis malam lalu (30/10).

Baca Belajar...Hal 39

Perjalanan Mengikuti Seminar Kedokteran di Negeri Singa (5-Habis)

Habiskan Delapan Mangkuk Makanan dalam Tiga Jam Rangkaian kegiatan Mount Elizabeth Hospital Annual Medical Seminar (MEHAMS) 2014 akhirnya tuntas. Sebelum terbang kembali ke tanah air, ada baiknya menikmati suasana malam di kawasan Marina Bay. Berikut catatan BAYU SAKSONO yang baru pulang dari Singapura.

PENUH LAMPU: Kawasan Marina Bay, Singapura, dipotret pada malam hari. Kawasan tersebut nyaris tak pernah sepi hingga dini hari.

BEGITU rangkaian seminar ditutup, peserta pun kembali ke aktivitas masingmasing. Peserta lokal Singapura pun langsung kembali bekerja. Yang libur,

biasanya langsung balik ke rumah. Peserta dari luar negeri, sebagian langsung menuju hotel untuk check out, lalu bergegas terbang ke negara masing-masing. Maklum, para dokter

Warga Pesanggaran heboh babi ngepet Bukan babi ngepet, tapi lasbonglengyu (alas kobong celeng mlayu)

Eks lokalisasi Sumber Loh diback up orang kuat? Tentu saja didukung perempuanperempuan kuat BAYU SAKSONO/RABA

spesialis, profesor, pengelola klinik, dan peserta tersebut, punya banyak urusan yang harus segera dikerjakan setelah ditinggal seminar selama beberapa hari. Secara kebetulan, saya masih punya

waktu untuk melanjutkan jalan-jalan. Malam itu juga saya janjian dengan dokter spesialis bedah usus di Clinic for Digestive Surgery, di level 9 RS Mount E. Novena ■ Baca Habiskan...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos Sabtu 1 November 2014

B A N Y U W A N G I

Tertibkan Reklame Ganggu Keindahan BANYUWANGI - Tim gabungan Satpol PP, Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT), dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) gencar melakukan penertiban reklame di sejumlah titik. Beberapa reklame, spanduk, dan baliho yang terpasang dianggap menyalahi prosedur dan peraturan yang ditetapkan pemerintah daerah. Beberapa reklame yang terpasang di kawasan Pasar Banyuwangi menjadi sasaran penertiban. Beberapa reklame milik toko dinilai menyalahi prosedur karena melintang melebihi lebar trotoar dan mengganggu keindahan. Plt Kepala Satpol PP, Nuril Falah mengatakan, saat ini kawasan pasar kota sudah tertib dari reklame ilegal maupun yang mengganggu keindahan. Setelah tuntas menertibkan GANGGU KEINDAHAN: Petugas Satpol PP menurunkan reklame toko emas di Pasar Banyuwangi beberapa waktu lalu. GALIH COKRO/RaBa

Bupati Anas Road Show Temui Menteri Baru Minta Dukungan Percepatan Program Pembangunan BWI JAKARTA - Berbagai ajang sport tourism yang digeber Pemkab Banyuwangi untuk memajukan kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini, mendapat respons positif Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Menpora siap mengerahkan ajang olah raga tingkat nasional untuk dilangsungkan di Bumi Blambangan. Kabar baik lain, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi Marwan Jafar, juga menyatakan dukungan terhadap pembangunan Banyuwangi. Salah satunya, Marwan, siap mendukung pembangunan desa di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Dua kabar menggembirakan itu datang setelah Bupati Abdullah Azwar Anas bertemu dua menteri asal PKB itu di Jakarta Kamis malam (30/10). Pada kesempatan itu, Bupati Anas meminta dukungan terkait pembangunan daerah. Pertemuan Bupati Anas dengan kedua menteri itu terjadi di sela-sela Silaturahmi Nasional Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Imam Nahrawi, Marwan Jafar, dan Anas memang dikenal sebagai kader muda NU. Bupati Anas sendiri adalah ketua umum IPNU periode 2000-2003. “Alhamdulillah ada respons positif dari Pak Menteri. Menpora dan Menteri Desa berkomitmen mendukung pengembangan Banyuwangi sesuai sektor masing-masing,” ujar Anas. Bupati Anas mengatakan, Menpora mengapresiasi perkembangan Banyuwangi yang mampu mengemas ajang olahraga menjadi sarana promosi pariwisata (sport tourism), misalnya melalui

ISTIMEWA

KADER MUDA NU: Menpora Imam Nahrawi dan Bupati Anas bertemu di Nasional Majelis Alumni IPNU di Jakarta Kamis malam (30/10).

International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) dan kompetisi selancar internasional di Pantai Pulau Merah. “Beliau akan datang di even sport tourism Banyuwangi dan mendukung pengembangan kepemudaan dan olahraga,” kata dia. Menpora juga janji untuk menggelar even olahraga nasional di Banyuwangi sehingga bisa mendatangkan orang ke Banyuwangi guna menggerakkan ekonomi lokal. Apalagi, in-

frastruktur olahraga di Banyuwangi semakin meningkat. Tahun depan Banyuwangi akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang bakal diikuti sekitar sepuluh ribu atlet, ofisial, dan kru pendukung dari seluruh kabupaten dan kota di Jatim. Sedangkan saat bertemu Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar, Bupati Anas berharap dukungan pengembangan desa. Apalagi, sudah ada UU

Desa yang menjamin pengembangan desa lebih baik lagi. “Pak Marwan antusias. Beliau juga siap ke Banyuwangi untuk melihat dan mendukung pengembangan desa,” tutur berusia 41 tahun tersebut. Anas menambahkan, dirinya menggunakan kesempatan di Jakarta untuk meminta dukungan pemerintah pusat bagi pembangunan daerah. Sebelumnya, Bupati Anas juga sudah melakukan komunikasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk meminta dukungan pengembangan daerah. Belum cukup sampai di situ, Anas mengaku akan segera berkomunikasi dengan beberapa menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lain. Salah satunya dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M. Nasir. Kebetulan Nasir adalah pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jateng, dan Bupati Anas adalah pengurus ISNU Jatim. “Keleluasaan jaringan dan komunikasi ini penting karena pengembangan daerah akan lebih cepat jika dilakukan secara sinergis,” imbuh Anas. (sgt/c1/afi)

reklame dalam kota, pihaknya akan menertibkan reklame di beberapa ibu kota kecamatan. “Pemasangan reklame tidak dilarang sepanjang sesuai aturan. Pemasangan reklame itu sebaiknya memperhatikan estetika keindahan dan keamanan,” ujar Nuril. Penertiban itu dilakukan untuk menjaga kebersihan wilayah Banyuwangi dari kesan kumuh akibat banyaknya spanduk, reklame, dan baliho yang dipasang tanpa memperhatikan aspek keindahan. Ia juga meminta kesadaran para pelaku usaha dan pihak pengguna jasa reklame dapat mematuhi ketentuan pemasangan papan reklame yang sudah diatur sesuai tempat yang telah disediakan. Sementara itu, Dispenda juga berusaha keras menyisir reklame ilegal dan yang tidak membayar pajak. Kepala Dispenda Banyuwangi, Soedirman, mengakui hingga saat ini masih banyak reklame ilegal di sejumlah titik. (cin/c1/afi)

Dana APBD 2014 Baru Terserap Rp 1,3 Triliun Realisasi Belanja Capai 55 Persen BANYUWANGI - Memasuki triwulan keempat tahun 2014, realisasi penyerapan anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Banyuwangi masih sangat minim, baru sekitar 55 persen. Dari total Perubahan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (P-APBD) 2014 yang mencapai Rp 2,2 triliun lebih, total anggaran yang sudah dibelanjakan baru sekitar Rp 1,3 triliun. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banyuwangi, Djajat Sudrajat mengatakan, secara global, total anggaran yang diserap SKPD mencapai 55 persen dari APBD 2014. Sayang, Djajat enggan menyebut SKPD mana yang menduduki peringkat buncit penyerapan APBD tersebut.

“Kami sedang berada di Jakarta. Yang pasti, serapan anggaran hingga triwulan ketiga 2014 sudah mencapai 55 persen,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (31/10). Meski masa pencairan PAPBD 2014 sudah tinggal dua bulan, Djajat mengaku optimistis anggaran P-APBD itu bisa diserap secara optimal. Terlebih, berkaca pada tahuntahun sebelumnya, tingkat penyerapan anggaran yang dicapai Pemkab Banyuwangi mencapai 96 persen. “Masih ada waktu dua bulan untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran,” kata dia. Ditanya apa yang menjadi penyebab minimnya serapan anggaran SKPD-SKPD di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Djajat mengatakan kendala yang terjadi di SKPD tersebut baru diketahui setelah hasil audit Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) rampung. “Kendala baru bisa diketahui setelah hasil audit BPK keluar,” pungkasnya. Sementara itu, data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pada P-APBD 2014, pos belanja tidak langsung “menyumbang” pengeluaran sebesar Rp 1,35 triliun lebih. Dari nominal sebanyak itu, belanja pegawai menempati peringkat terbesar, yakni sebesar Rp 1,16 triliun lebih. Sedangkan pos belanja langsung mencapai Rp 1,15 triliun lebih. Dari total belanja langsung sebesar Rp 1,15 triliun tersebut, anggaran terbesar dialokasikan untuk belanja modal, yakni sebesar Rp 597,52 miliar lebih. Belanja barang dan jasa menempati peringkat kedua alokasi terbesar belanja langsung tersebut, tepatnya mencapai Rp 469,56 miliar lebih. (sgt/c1/afi)

BI Gelar Penelitian di Banyuwangi SEMENTARA itu, usai bertemu dengan Menpora dan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, Bupati Anas juga bertemu dengan pakar statistik dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Kresnayana Yahya kemarin (31/10). Kresnayana dan timnya dipercaya Bank Indonesia (BI) untuk melakukan penelitian terkait perekonomian Banyuwangi. Kepada Anas, Kresnayana

mengatakan, BI tertarik melakukan studi kasus ekonomi Banyuwangi karena dinilai kreatif dan unik dalam mendorong pertumbuhan. “Akan dicari tahu keunggulan dan hambatanhambatannya, dengan harapan muncul solusi dari penelitian ini, termasuk menilai sejauh mana efektivitas otonomi daerah,” ujar pria yang merupakan alumnus Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat, itu.

Bupati Anas pun menjawab sejumlah pertanyaan riset dari BI. Dia mempersilakan tim penelitian BI untuk melakukan wawancara dan melihat fenomena ekonomi di Banyuwangi. “Semakin banyak riset semakin bagus. Kami senang BI melakukan penelitian di Banyuwangi. Hasilnya bisa kami jadikan bahan evaluasi untuk pembangunan daerah ke depan,” pungkas Anas. (sgt/c1/afi)

Dalang Yunior Tampil Memukau CHIN JULLIEN/RaBa

TEGALDLIMO - Malam ini dalang kondang Ki Anom Suroto bakal tampil di lapangan Bima Saksi, Desa Kedungsari, Kecamatan Tegaldlimo. Kemarin (31/10) digelar parade dalang muda. Dalam parade muda terse-

but, ada delapan dalang junior Banyuwangi dengan usia 12 hingga 29 tahun yang tampil. Meski usianya relatif muda, mereka bermain cukup apik dengan membawakan lakon sendiri-sendiri. Diawali dalang Dauh Ku-

AGENDA KOTA

Bupati Anas Terima Tamu Swedia HARI ini (1/11) Bupati Abdullah Azwar Anas akan menerima tamu dari Swedia. Usai menerima tamu, sekitar pukul 19.00, Bupati Anas akan menonton pentas wayang di Kecamatan Tegaldlimo. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

moro, 12, membawakan lakon “Ngangso Adu Jago”, dilanjutkan dalang Haris Nurrohman dengan “Laki Wahyu Mahkota Rama”, dan Wawuh Tri Gonggo, dalang asal Wringtelu, Kecamatan Bangorejo. Nama yang disebut terakhir membawakan lakon “Adon-Adon Rojomolo”. Parade dalang junior sempat break dan dilanjutkan setelah salat Isyak dengan diawali dalang usia 12 tahun, yakni Raka Dito Jihan Firmansyah yang menyajikan lakon “Gatut Kaca Lahir”. Parade dalang itu ditutup dalang Slamet Marianto dengan lakon yang sama, yaitu “Adon-Adon Rojomolo”.

Delapan dalang itu bermain cukup apik. Masing-masing bermain satu jam. Meski begitu, mereka sangat memuaskan. Mereka menyajikan kemampuannya sendiri-sendiri, seperti dalang Dwi Agus Palupi, asal Kecamatan Glagah. Dia bermain sangat apik dengan lakon “Mbangun Balaiagung Jodipati”. Penonton puas. “Even ini sangat mendidik, karena pertunjukan wayang bukan sekadar kesenian biasa. Wayang kulit adalah kesenian adiluhung yang memberikan petuah-petuah dan filosofi kehidupan,” kata Sunoto, seorang penonton asal kota Banyuwangi. (azi/c1/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

MEMENUHI KEWAJIBAN: Warga antre bayar PBB di kantor Dinas Pendapatan Daerah.

Jatuh Tempo PBB Diperpanjang BANYUWANGI - Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) memperpanjang dead line atau jatuh tempo pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Semula Dispenda menetapkan batas akhir pembayaran pajak pada 31 Oktober. Namun, kini diperpanjang menjadi 30 November. Perpanjangan itu dalam rangka memberi kesempatan kepada wajib pajak (WP) yang belum melakukan pembayaran.

Hingga akhir Oktober ini WP PBB tercatat sekitar 300 ribu dari 800 ribu wajib pajak. Realisasi penerimaan PBB sebenarnya sudah surplus sekitar 15 persen atau sekitar Rp 24 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 21 miliar. Walau sudah surplus, tapi belum semua WP membayar kewajiban. Realisasi pembayaran BB sudah mencapai 80 persen dari total potensi PBB sekitar Rp 30

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

miliar. “Kami harap akhir November PBB sudah terealisasi secara maksimal,” harap Kepala Dispenda Soedirman. Perlu diketahui, target penerimaan PBB sebesar Rp 21 miliar. Realisasi penerimaan PBB sudah mencapai Rp 24 miliar atau surplus 15 persen. Namun, bila dikalkulasi dengan potensi PBB sebesar Rp 30 miliar, maka penerimaan PBB masih minus sekitar Rp 6 miliar. (cin/c1/afi)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jalan Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SABTU 1 NOVEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

2 Remaja Tewas Tabrak Pohon Diduga Mengendarai Dalam Pengaruh Minuman Keras

SULTAN AL ANSORY FOR JPRS

TIDAK DIKENALI: Petugas BPBD, Pol Air dan nelayan mengevakuasi jasad pria misterius yang ditemukan tewas mengambang di Perairan Panarukan, kemarin (31/10).

Jasad Pria Mengambang di Dekat Kapal Tanker SITUBONDO - Mayat seorang pria ditemukan tewas mengapung di sekitar kapal tanker milik PT Pertamina yang berada di utara Perairan Kalbut, Mangaran, kemarin (31/10). Belum diketahui jelas identitas pria nahas yang di evakuasi ke pantai Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan tersebut. Kali pertama, mayat pria ini ditemukan oleh Jon, 30, seorang nelayan asal Kampung Pesisir, De-

Sementara kami tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian korban, karena petugas masih melakukan identifikasi. Untuk memastikan tentang penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter RSUD Situbondo.”

sa Kilensari, Kecamatan Panarukan, pagi kemarin (31/10). Warga tersebut kemudian memberitahukan kepada warga lain serta melaporkan kepada pihak berwenang. Untuk memastikan penemuan mayat, tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, serta Pol air Situbondo melakukan evakuasi dengan dibantu sejumlah nelayan n

AKBP Hadi Utomo Kapolres Situbondo

Baca Jasad...Hal 37

PANARUKAN – Dua nyawa remaja melayang sia-sia setelah menabrak sebuah pohon di pinggir Jalan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, dini hari kemarin (31/10). Kedua korban tewas itu bernama M Hafid, dan Firman Sudiyanto, asal Dusun Krajan Barat, desa setempat. Yang ironis, kejadian tragis tersebut terjadi diduga kuat karena keduanya mabuk saat mengendarai sepeda motor. Saat itu, M Hafid bertindak sebagai pengemudi motor. Usai tabrakan, kondisi kendaraan roda dua itu mengalami kerusakan parah. Belum diketahui pasti, sesaat sebelum mengalami kecelakaan, remaja berusia 19 tahun tersebut dating dari mana. Yang pasti, sepeda motor tanpa nomor polisi itu meluncur dari arah timur ke barat dengan kecepatan tinggi. Diduga karena keduanya dalam pengaruh alkohol alias mabuk, keduanya tidak memedulikan kecepatan laju kendaraan. Nah, begitu mereka melintas di jalan Desa Sumberkolak, sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarai tiba-tiba miring ke kanan. Meski kondisinya sudah oleng, mereka tidak juga mengurangi kecepatan. Laju sepeda motor selanjutnya menabrak sebuah pohon di pinggir jalan raya. Akibat kerasnya benturan, M Hafid yang menyetir sepeda motor terluka parah di bagian wajah. Dia mengalami pendarahan yang keluar dari mulutnya. Sedangkan Firman Sudianto luka parah pada bagian tengkuk, telinga, dan juga mengalami pendarahan mulut n Baca 2 Remaja...Hal 37

Nilai Capai Passing Grade, Tidak Otomatis Jadi CPNS Sukses berawal dari kemauan sendiri untuk berusaha.” Adi Sumitro EDY S/JPRS

Cangker Lepek CAIT HAKALA

Menyukai Rujak Manis

SITUBONDO – Pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Kabupaten Situbondo akhirnya rampung, kemarin (31/10). Para peserta sebanyak 1.331 orang harus bersaing ketat untuk memperebutkan 58 formasi CPNS. Sehingga tidak heran, banyak peserta yang

keluar dari ruangan dengan wajah kecewa karena pesimistis bisa lolos ujian. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ahmad Yulianto, tes CPNS di hari kedua juga berjalan dengan baik seperti hari pertama n Baca Nilai...Hal 37

Luapkan Emosi ke DPRD ASEMBAGUS – Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo sempat bersitegang dengan beberapa pedagang pasar baru Asembagus. Insiden itu terjadi ketika mereka melakukan inspeksi mendadak (Sidak) kemarin (31/10).

Beberapa pedagang bahkan sempat mengeluarkan suara agak keras kepada rombongan wakil rakyat itu. para pedagang merasa tidak mendapatkan hak yang sama terkait pembagian los n Baca Luapkan...Hal 37

LIMA bulan berada di Asembagus, Situbondo cukup membuat relawan asal Chicago, Ilionis, Amerika Serikat ini menyukai banyak hal unik yang ada di Bumi Santri ini. Mulai dari masyarakatnya yang selalu ingin tahu, iklimya yang panas dan ragam kuliner yang hanya dapat ditemuinya di Negara tropis. Dalam misinya pada program Peace Corp milik Pemerintah Amerika, Cait Hakala, 23, ingin dapat membagi sebanyak mungkin ilmunya kepada masyarakat yang ada di sekitarnya n Baca Menyukai...Hal 37

HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMANAS: Salah satu pedagang sempat terpancing emosinya waktu berdialog dengan komisi II, kemarin.

Melihat Ritual Hodho di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus

Salah Satu Syaratnya ada Kambing dan Ayam Warna Hitam Upacara Hodho, digelar puluhan warga di Dusun Pareopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, kemarin (31/10). Upacara yang mengambil tempat di aliran sungai tepat di bawah pohon besar tersebut merupakan ritual untuk meminta hujan. NUR HARIRI, Asembagus.

RENDRA KURNIA/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

UPACARA Hodo hamper setiap tahun digelar oleh warga Dusun Pareopo, Asembagus. Maklum, di tempat tersebut memang termasuk lokasi yang tandus dan kering. Dengan media upacara Hodo mereka berharap Allah memudahkan untuk bisa mendapatkan air. Dilakukannya ritual Hodho yang juga di-

ISTIMEWA

HODHO: Sejumlah warga melakukan upacara hododi sungai Masali, di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, kemarin (31/10). Ritual ini merupakan cara minta hujan.

hadiri Camat Asembagus itu, karena di daerah itu serta kawasan Situbondo lain tidak pernah turun hujan selama tiga bulan terakhir. Padahal, seharusnya sudah waktunya turun hujan. Akibatnya banyak kekeringan terjadi di sejumlah lokasi, termasuk di Dusun Pareopo. Warga selanjutnya berharap agar segera turun hujan. Sehingga, setiap harinya warga tidak kehabisan waktu untuk mencari air ke jurang-jurang yang memerlukan waktu lama. Untuk melakukan upacara Hodo diperlukan persiapan yang tidak sebentar. Misalnya saja, sebelum acara dimulai, warga harus mempersiapkan kambing dan ayam warna hitam. Mencarinya tentu bukan pekerjaan mudah. Keberadaan kambing dan ayam putih itu harus dipenuhi karena menyangkut persyaratan ritual Hodo n Baca Salah...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Remaja Nyonyor Dikeroyok Lima Orang 32

Jawa Pos

R A D A R

BANYUPUTIH – Tanpa alasan yang jelas, Kholil, 21, dihajar oleh sejumlah kawan-kawannya sendiri. Akibatnya, pemuda asal Dusun Kopian, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih ini babak belur. Remaja yang terkenal pendiam ini dihajar oleh kawan-kawannya sendiri. Akibat kejadian tersebut, Kholil menderita luka sobek di bagian kepala dan leher, sehingga memerlukan penanganan serius. Kasus tersebut terjadi pada Kamis (30/10) pukul 22.00. Ada segerombolan pemuda yang datang dari arah selatan menuju jalan Pantai Mimbo. Ketika gerombolan tersebut melihat korban yang saat itu berada di sebuah bengkel, tiba-tiba seorang pemuda bernama Dian, 21, dari gerombolan tersebut mendatangi Kholil. Setelah bertemu dengan korban, Dian berusaha mengajak Kholil untuk mengikutinya. Karena

merasa kenal, korban pun mengikuti Dian ke salah satu lokasi di dekat PT Gorib. Namun sial, begitu tiba di lokasi ersebut, Kholil langsung dihujani bogem mentah oleh komplotan pemuda yang sudah ada di tempat itu . Tindakan brutal para pemuda tersebut membuat Kholil tak berdaya. Sampai akhirnya dirinya jatuh bersimbah darah. Kholil mengalami luka di bagian dahi, kepala dan leher. Beruntung, sebelum keadaan semakin memburuk dua orang warga memergoki kejadian tersebut. Warga yang bernama Aby, 20, dan ayahnya Jasuli, 47, kemudian menolong korban yang ditinggalkan oleh komplotan pengeroyok. Selanjutnya mereka membawa korban ke Unit Gawat Darurat (UGD) Sumberanyar, Banyuputih. Saat menuju UGD Puskesmas Sumberanyar,

Sabtu 1 November 2014

S I T U B O N D O

anggota polisi polsek banyuputih Bribka Arif Imam Suharsono ikut mengawal. Selain mendapat perawatan atas luka-luka yang dideritanya, di lakukan juga visum et repertum untuk melihat penganiyayaan di tubuh korban. “Saya merasa tidak ada masalah dengan mereka, mungkin cuma karena tidak disapa. Saya tidak curiga awalnya karena saya kenal sama mereka. Sampai di jalan aspal saya dikeroyok, kalau tidak salah ingat ada lima orang yang mengeroyok, salah satunya saya kenal dengan baik,” jelas korban. Sementara itu, Kapolsek Banyuputih Iptu Aryo Pandanaran membenarkan adanya kejadian tersebut. “Hingga saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap korban, selanjutnya kami juga akan meminta keterangan dari saksi, kasus ini dalam penanganan Polsek,” jelasnya.(fre/pri)

DIJAHIT: Petugas UGD Sumberanyar, Banyuputih menangani Kholil yang menjadi korban pengeroyokan.

FREDY RIZKI/JPRS

APA POLE

Jual Mobil yang Belum Lunas SITUBONDO – Nekat benar tindakan yang dilakukan Sugito, warga jalan Irian Jaya, Gang IV, Kota Situbondo ini. Belum lunas cicilan mobil yang dibelinya, namun dia sudah nekat menjualnya ke orang lain. Akibatnya, pria berumur 60 tahun tersebut kini harus berurusan dengan hukum. Dia dilaporkan oleh pemilik mobil, Djasmoto, 51, warga Kampung Gumok Barat, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Djasmoto merasa ditipu dan geram dengan prilaku Sugito sehingga memilih melapor ke Reskrim Polres Situbondo. Kepada Jawa Pos Radar Situbondo, Djasmoto bercerita jika perjanjian jual beli itu berlangsung pada Minggu (31/9) lalu. Saat itu dirinya menjual sebuah mobil merk Datsun keluaran tahun 1978 kepada Sugito. Saat itu Sugito berjanji melunasinya satu bulan kemudian. Namun setelah satu bulan, Sugito baru melunasi uang cicilan sebesar Rp 5 juta. Bukan hanya itu, Sugito kemudian juga sangat sulit ditemui. Merasa khawatir uang Sugito kembali molor, Djasmoto kemudian membuat surat perjanjian bermaterai yang sama-sama ditandatangani keduanya pada Selasa (30/9). Salah satu isinya, jika selama waktu seminggu Sugito tidak melunasi maka dirinya sanggup untuk dipidanakan. Tapi ternyata Sugito kembali berulah, tak sekali pun Djasmoto dapat menemuinya. Dengan alasan pergi dan lain sebagainya n Baca Jual...Hal 37

ROKOK ILEGAL FOTO-FOTO: HABIBUL ADNAN/JPRS

Tanpa Cukai 12 Rokok Diamankan

HANCUR: Sebagian bangunan terpaksa masih digunakan. Kondisi bangunan lembaga pendidikan Al Iflah setelah tertimpa material bangunan lain (bawah)

SITUBONDO - Petugas kepolisian Polres Situbondo berhasil membekuk kendaraan travel Microbus jenis Isuzu. Kendaraan warna kuning itu diamankan polisi karena diduga telah membawa rokok dengan jumlah banyak tanpa dilengkapi cukai. Benar saja, setelah kendaraan Microbus Nopol P. 7491 UW itu diamankan, polisi menemukan 12 duz rokok (2.400 pack) merk Seven Mild isi 20 batang tanpa dilengkapi pita cukai. Kabag Humas Polres, AKP Wahyudi menceritakan, penangkapan itu terjadi pasa selasa (28/10). Pihaknya berhasil membekuk kendaraan tersebut berawal dari informasi tentang adanya kendaraan yang akan membawa rokok ilegal. Benar saja, ketika kendaraan tersebut sampai di simpang empat Alun-alun, polisi langsung mengenali ciri-ciri kendaraan tersebut sesuai informasi. Polisi yang sejak awal sudah bersiaga langsung melakukan pengejaran. Mengetahui dikejar polisi, kendaran microbus yang dikendarai Hindarto, 45 itu langsung tancap gas. Beruntung, polisi berhasil menghentikan laju kendaraan. Polisi menangkap kendaraan itu ketika sampai di depan Pabrik gula (PG) Panji. ”Setelah kendaraan berhenti, langsung diperiksa,” kata Wahyudi. Setelah polisi melakukan pemeriksaan, rokok jenis filter kretek itu memang untuk dijual. Sedangkan rokok berbungkus warna biru itu tidak dikemas untuk penjualan eceran. Sampai saat ini, kendaraan microbus tersebut masih berada di Mapolres Situbondo. Kendaraan itu akan terus diamankan di Mapolres sampai dengan berjalannya proses hokum.Akibat tindakan ceroboh itu, pelaku dikenakan pasal 29 ayat 1 Jo. dan pasal 54 UU RI nomor 39 tahun 2007 perubahan atas UU nomor 11 tahun 1995 tentang cukai. (bib/pri)

Komisi III Datangi Bangunan Lembaga yang Rusak BESUKI – Komisi III DPRD kemarin (31/10) mengunjungi salah satu lembaga pendidikan di Desa/Kecamatan Besuki yang rusak akibat tertimpa material bangunan. Alat kelengkapan yang membidangi masalah pembangunan itu sebelumnya mendapatkan pengaduan dari pengurus lembaga pendidikan tersebut. Pengurus lembaga pendidikan bernama Al-Iflah itu, beberapa

waktu lalu mengadu ke DPRD terkait adanya bangunan lembaga yang rusak karena tertimpa material bangunan rumah warga yang sedang dibangun. Bangunan rumah berlantai dua itu menimpa bagian atap bangunan lembaga pendidikan tersebut. Tak pelak, atap bangunan yang terkena material langsung rusak. Bahkan, material tersebut juga pernah sampai menimpa salah

satu siswa. Benar saja, Komisi III bersama Satpol PP yang langsung ke lokasi menyaksikan secara langsung atap bangunan yang sudah rusak. Begitu juga dengan bagian dalam bangunan yang mengalami nasib yang sama. Ketua Komisi III, Ningsih mengaku, jarak bangunan rumah terlalu dekat dengan bangunan lembaga tersebut n Baca Komisi...Hal 37

Kades dan MUI Sepakat untuk Tutup Karaoke BANYUGLUGUR – Adanya lokasi tempat karaoke di halaman belakang Hotel Petani Hill Desa/Kecamatan Banyuglugur yang tidak mengantongi ijin, mulai memicu reaksi dari masyarakat dan tokoh agama setempat. Mereka mengaku terganggu dengan keberadaan tempat karaoke itu. Apalagi, lokasinya hanya berjarak kurang lebih 150 meter dari masjid. Untuk mencegah munculnya reaksi lebih keras yang dikhawatirkan akan berujung pada tindakan anarkis warga, Kepala Desa (kades) Banyuglugur, Suratman, berjanji akan bertin-

Keberadaan tempat karaoke tersebut bisa merusak moral masyarakat dan pemuda. Karena, tempat karaoke yang tertutup identik dengan tempat mesum dan maksiat.” HM. Sahla Rahim Wakil Ketua MUI Banyuglugur

dak tegas. Terutama terhadap pemilik Hotel Petani Hill. Ditambah lagi, kata dia, pihak Petani Hill telah menyalahgunakan ijin Hotel dengan membangun tempat karaoke di belakangnya. “Nanti akan kita panggil agar mau mempertanggung jawabkan masalah tempat itu. Ini kan sudah menyalahgunakan izin hotel menjadi tempat karaoke, ini sudah ndak benar. Jadi nanti dari pihak desa akan menindak, saya juga nggak mau desa saya rusak. Nanti akan saya pangil yang punya hotel,” ujar Suratman. Kepala Desa Banyuglugur itu

juga berjanji jika memang keberadaan tempat karaoke yang berada di halaman belakang Hotel tersebut tidak mengantongi ijin, dirinya sepakat jika tempat tersebut ditutup. Ini agar tidak menimbulkan gejolak lebih jauh dari masyarakat. Suratman menceritakan bahwa pada saat malam takbir lebaran lalu, dirinya mengaku mendapat laporan dari salah seorang warganya. Dia protes keberatan kepada Suratman karena suara dentuman sound system yang berasal dari tempat karaoke tersebut sangat keras dan menganggu aktifitas di masjid.

Apalagi saat itu suara akbir sedang berkumandang. Berdasarkan keluhan warganya itulah, Suratman berjanji akan segera menyelesaikan masalah tersebut Sementara itu, wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Banyuglugur, HM. Sahla Rahim, mengaku keberadaan tempat karaoke tersebut bisa merusak moral masyarakat dan pemuda setempat. Karena baginya, tempat karaoke yang tertutup identik dengan tempat mesum dan maksiat. “Seperti minuman keras dan penyanyinya n Baca Kades...Hal 37

CERITA BERSAMBUNG HABIBUL ADNAN/JPRS

BAWA ROKOK ILEGAL: Kendaraan microbus diamankan di halaman belakang Mapolres Situbondo.

IKLAN JITU TANAH Djl Tnh 2 Kapling L.440m2.Blkg K.Dinsos. Jl. Anggrek STB 170Jt H.08563639318

MOBIL Inova Diesel G 09 Silver istw no P. Hub Bu Indah 081803502829 situbondo

STNK STNK Hlg Stnk P2224XR an Dwi Astini. Dsn Krajan Rt 01/05 Ds Tampo Cluring BWI

Mata-Mata Belanda Banyak Berkeliaran JAUH di balik pepohonan Kiai As’ad melihat sekelebat bayangan yang sedari tadi mengikuti rombongan Pelopor. Namun, beliau tidak merasakan adanya ancaman. Ia mengira seseorang dari pesantren telah mengetahui perjalanan itu. Beliau mengira remaja bernama Yusuf, atau santri lain yang mendengar rencana gerilya itu. Sesekali Kiai As’ad mengedarkan pandangan beberapa lama ke sekeliling desa. Mengamati orang-orang yang mengawasi rombongan itu. Matamata Belanda banyak berkeliaran, demi menangkap para gerilyawan yang berbaur dengan penduduk desa. Mata-mata yang berasal dari orang pribumi lebih berbahaya lagi, mereka mengkhianati bangsa demi pundi imbalan belaka. Antek-antek Belanda yang bermuka dua lebih berbahaya lagi. Karena tidak jelas apakah mereka musuh atau kawan, kadang

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 27 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN

menjadi musuh dalam selimut dan menikam dari belakang. Saat para pejuang melewati desa Bayeman, Kiai As’ad me-

merintahkan untuk beristirahat sejenak. Waktu itu rombongan berada di pasar Lerok . Mereka hendak mencari tempat beris-

tirahat. Tiba-tiba seseorang tak dikenal datang dan mengundang mereka untuk datang ke warung miliknya. Padahal Kiai As’ad tengah menyamar. Jarang ada pemilik warung yang mengundang orang asing, apalagi bromocorah. Biasanya bandit membuat warung menjadi tidak aman. Kiai As’ad dan pasukan Pelopor memenuhi undangan itu. Padahal waktu itu bulan puasa Ramadan. “Yang mau makan silakan, yang mau terus puasa lebih bagus lagi,” dawuh Kiai As’ad tidak memaksa. Ia tidak ingin menolak rejeki, meski Kiai As’ad tidak ikut makan bersama Pelopor di warung itu. Kiai As’ad dikenal memiliki sikap yang tidak kaku, tidak mendikte, bahkan kerap eksentrik. Sesuai ajaran abahnya Kiai Syamsul yang tidak berlebihan dan memaksa saat Kiai As’ad berangkat untuk mondok. “Lapar ngakan! Katondu tedung! Jek sampek lapar karena lapar

maposang dek pekkeran! Kalau lapar, makanlah, kalau ngantuk tidur! Karena kalau lapar bisa membuat bingung pikiran!” Karena dawuh abahnya, kadang Kiai As’ad menegur santrinya yang sering berpuasa untuk mengamalkan ilmunya. “Di pesantren diajarkan untuk menjadi santri, bukan jadi dukun atau kahin!” Namun, orang yang paling sering berpuasa tidak lain adalah Kiai As’ad sendiri. Apalagi untuk belajar tarekat harus berumur empat puluhan tahun. Di sekitar pasar itu, pasukan Pelopor salat zuhur berjamaah. Setelah itu mereka pamit untuk meneruskan perjalanan. Sampai Kiai As’ad meninggalkan pasar, tidak ada yang mengenalinya. Hanya kharismanya saja yang membuat orang-orang menghormati rombongan itu. Padahal sebagian rombongan dikenal sebagai bromocorah. (bersambung)


Jawa Pos

Sabtu 1 November 2014

KOMUNIKASI BISNIS R A D A R

BERAS IR 64

GULA PASIR LOKAL

MINYAK GORENG CURAH

Rp 300

Rp 0 Rp 8.700

DAGING SAPI Rp 2.000

Rp

0

Rp 9.700

Rp 11.000

Rp 98.000

DAGING AYAM BROILER

33

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

Rp 1.000

Rp 0

Rp 25.000

Rp 16.000

KACANG KEDELAI IMPOR Rp 0 Rp 8.500

KACANG KEDELAI LOKAL

CABE RAWIT

Rp 200 Rp 7.800

Rp 6.000 Rp 16.000

CABE BIASA

BAWANG MERAH Rp 1.200

Rp 1.900 Rp 21.900

Rp 12.800

r HARGA PER KILOGRAM

BAWANG PUTIH Rp 200 Rp 10.800

r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI

Warga Heboh Babi Ngepet PESANG GARAN - Warga Desa/Kecamatan Pesanggaran digegerkan penangkapan babi ngepet atau babi jadi-jadian kemarin sore. Berita yang tersebar, muka binatang aneh itu menyerupai babi tapi tubuhnya seperti kucing. Tidak jelas siapa yang telah mengembuskan berita kurang benar itu. Yang pasti itu telah menyebar ke pelosok kampung. “Warga memang ada yang menangkap babi, tapi bukan babi ngepet,” cetus Camat Pesanggaran, Didik Joko Wahono. Menurut camat, babi yang berhasil ditangkap warga itu masih kecil. Orang yang kali

SULAIMAN For RABA

ANAK BABI: Binatang yang sempat menggemparkan warga.

pertama menemukan adalah Puji, 35, warga Dusun Ringinmulyo, Desa/Kecamatan Pesanggaran. Anak babi itu ditangkap warga sekitar pukul 08.00 di depan salon Tyas milik Yayak di Dusun Mulyoasri, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. “Warga memang banyak yang datang untuk melihat penampakan babi itu,” katanya. Demi menjaga keamanannya, lanjut camat, babi yang masih berukuran mungil itu diamankan di Polsek Pesanggaran. “Sudah kita serahkan balai konservasi,” cetus Kapolsek Pesanggaran, AKP Supriyadi. (sli/c1/abi)

Banyuwangi Perlu Penguatan Budaya Lokal

ISTIMEWA

MISI KESEHATAN: Tim promotor UKS Stikes Banyuwangi saat berada di arena jamboree UKS tingkat Provinsi Jatim di SMKN 5 Surabaya.

UKS Stikes Raih Juara 2 Jatim Beri Beasiswa kepada Putri Persahabatan

BANYUWANGI-Penguatan budaya lokal dalam menghadapi budaya global harus dilakukan di Kabupaten Banyuwangi. Untuk melestarikan dan memperkuat keberadaan budaya lokal perlu dipikirkan upaya-upaya yang terkait penguatan wawasan kebangsaan. Internalisasi, regulasi, fungsionalisasi, dan kompetisi juga perlu dikuatkan. Pendapat tersebut disampaikan Drs. Subur Bahri, MSi, wakil rektor III Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi dalam Dialog Pemberdayaan Komunitas Adat di hall Hotel Mirah, Kamis (30/10). Dalam acara yang digelar Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, Subur mengatakan, seiring dengan globalisasi terdapat beberapa dampak ikutan. Hal itu bisa berubah menjadi permasalahan bagi bangsa Indonesia. “Permasalahan itu merupakan

sebuah tantangan karena sudah menjadi fenomena dan fakta yang niscaya harus kita hadapi bersama,” terang dosen FISIP Untag itu. Masalah dan tantangan yang harus dihadapi, sebut Subur, di antaranya perubahan budaya yang sangat cepat. Implikasi dari perubahan budaya yang sangat cepat ini adalah terjadinya pergeseran figur. Terjadinya beberapa tren juga menjadi masalah, karena glo-

balisasi membawa serta lahirnya gejala meniru, gejala instan, dan cenderung memandang sesuatu dari luar sebagai hal yang lebih baik. Counter culture merupakan budaya yang sering dialibikan sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya asing. Hal itu sering melahirkan gerakan radikalisme dan fundamentalisme. “Banyaknya tuntutan sering dimaknai sebagai kesadaran terhadap hak, tetapi kadang

tidak diimbangi dengan kesadaran adanya tanggung jawab dan kewajiban,” cetusnya. Selain Subur, narasumber dari kalangan budayawan juga dihadirkan dalam dialog tersebut. Ada budayawan gaek Hasnan Singodimayan, Hasan Basri, dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda. Peserta dialog berasal dari masyarakat adat yang ada di Banyuwangi. (*)

BANYUWANGI-Keuletan dan konsistensi tim promotor Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi dalam membina para kadernya di beberapa sekolah, ternyata telah membuahkan hasil. Pada tanggal 17 hingga 19 Oktober 2014, tim promotor UKS Stikes Banyuwangi bersama kadernya di Banyuwangi, datang ke Surabaya untuk mengikuti jambore UKS Tingkat Provinsi dengan tema ‘Sehat Dimulai Dari Saya di SMKN 5 Surabaya’. Dengan di ikuti 38 kabupaten dan kota se Provinsi Jawa Timur, para kader mengikuti berbagai lomba di antaranya lomba Kader Tiwisada, Kader Kesehatan Remaja tingkat SMP/MTS, Kader Kesehatan Remaja tingkat SMA/ SMK/MA, lomba membuat poster dan sebagainya. Sedangkan kontingen dari Banyuwangi, membawa lima orang siswa yang telah dibina selama enam minggu oleh tim promotor UKS Stikes Banyuwangi. Tidak sia-sia, mereka pulang membawa dua piala dan menyabet penghargaan

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK

STNK

LGX 2004

Suzuki

Avanza ‘11

Innova ‘10

Nissan

Hlg STNK P 4333 YU an Sehatul Afiyah, Dsn. Kalimati RW. 01/01, Ds. Kedungrejo

Hlg STNK P 2022 VW an Ahmad Baisri, Dsn. Pecemengan RT06/02 Buluagung

Djl LGX 2004 Silver Full Variasi Harga 130 Jt Hub: 081336706811

Hlg STNK P 6414 ZH an Sumiyati, Dsn. Krajan RT. 1/2 Pengantigan, Rogojampi

Hlg STNK P 3192 VG,KTP, SIM A/C an Alimi, Krajan RT.2/2 Banjarsari, Glagah

Promo Ertiga Irit, Nyaman, Anti Maling, Splash, Swift, Karimun, Wagon DP Mulai 20-30 Jt.an @ 2-3 Jtan Mega Cary Xtra AC PS Paling Laris 081216442144 BB 28703C7E

Dijual Avanza Th ‘011 G Silver Hrg 125 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 08123453975/081335897888

Dijual Innova ‘010 Solar Silver Hrg 202,5 Jt, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb: 08123453975

Nissan Bwi dptkn Promo Spesial & DP Ringan, Bs Cash & Kredit Buruan Inden Sblm Hrga Naik Ready Stok:March, G. Livina, X Trail, Juke Info: Andi 081359944425 BB 2881226A

Honda Jazz ‘10

Toyota Fortuner ‘12

All New Xenia

Nissan Evalia

Dijual Honda Jazz ‘010 Matic Hitam Harga 177,5 Juta, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975/081335897888

Dijual Toyota Fortuner ‘012 Manual G Putih, Istimewa KM 9800 Hrga 365 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

Dijual All New Xenia tahun 013 PMK 1,3cc/1.0cc pth hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014/09 PMK putih hrg 139/149/135 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Jazz

Fortuner

Kijang Innova

Suzuki SX-Over

Dijual Honda Jazz/crv/strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/127/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Fortuner tahun 08 M/T (solar) PMK htm/slv hrg 229 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Kjg Innova G XS42 (solar) tahun 014/011 PMK hitam/slv hrg 239/197.5juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.

IRWAN/JP-RaBa

DIALOG: Subur Bahri (kanan) menjadi narasumber bersama Hasnan Singodimayan (tengah).

• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

-

PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA

-

OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

LI-ONG

JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

dipanggil Eyang Santo itu. Sementara itu, keberhasilan tim UKS Stikes Banyuwangi mendapat apresiasi dari ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H Soekardjo. Apresiasi itu diwujudkan dengan menyerahkan beasiswa kepada kader UKS yang berhasil menjadi juara 2 dan juara 3. Pemberian itu diberikan pada Rabu (29/10). Selain itu Stikes juga memberikan beasiswa kepada Made Maharani Putri, mahasiswa Stikes Prodi DIII Kebidanan, yang berhasil menyabet kategori Putri Persahabatan pada pemilihan Jebeng Thulik 2014. (*/abi)

BANYUWANGI Pijat Tradisional Pijat Tradisional Untuk Kesehatan Hp. Imam 081230652290

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -

sebagai juara dua Kader Kesehatan Remaja tingkat SMP/ MTS yang dimenangkan MTSN Banyuwangi, dan juara tiga Kader Kesehatan Remaja tingkat SMA/ SMK/MA yang diraih SMAN 1 Srono. Ketua harian Sektap UKS Provinsi Jawa Timur, Drs Susanto mengaku bangga dengan kemenangan yang telah dibawa tim promotor Stikes Banyuwangi tersebut. “Alhamdulillah, tim promotor UKS Stikes Banyuwangi telah berhasil dalam membina para kadernya, sehingga mampu mendongkrak prestasi,” ujar pria yang biasa

ALL NEW XENIA

Hlg STNK P 5102 YC an Wito Hartono, Lingk. Krajan RT4/2 Bulusan, Kalipuro

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000

ISTIMEWA

APRESIASI: Made Maharani mendapatkan beasiswa dari ketua Stikes, DR. H. Soekardjo atas terpilihnya mahasiswi D3 Kebidanan dalam ajang Jebeng Thulik.

BANYUWANGI Karyawati Dbthkn Karyawati Bag. Adm+Gudang, Karyawan Bag. Marketing (Beras) All Area. Syarat: Min: SMA, Jujur, Kerja Keras, Pengalaman diutamakan Hub: (0333) 396659 Jam Kerja

Asisten Apoteker Dbthkn Asstn Apoteker (AA) Syrt Wanita D3 Farmasi Pnglmn Min 2 th Bs Admnstrsi Obat/ Farmasi Bs Microsoft Excel Lmrn diantar Ke Klinik Madani, Sasak Bomo Mangir Rgjmpi Jm 9.000-13.000 WIB H: 085236267072 (Isro’i)

Penjahit/Patrun Dcr Penjahit/Patrun, Pria/Wnt Brpenglmn, Gaji 2 Jt. H: 0333-631196, 082299297760

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338 671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

HAUL MASYAYEH

Tiga Toko di Kediri Ludes

Ribuan Warga NU Banjiri Kampus UIJ JEMBER – Ribuan warga nahdliyin, khususnya para Pecinta Selawat Nabi (Pesona), membanjiri halaman kampus Universitas Islam Jember (UIJ) Jl Kyai Mojo, dekat GOR PKPSO, Kaliwates, tadi malam. Mereka mengegelar selawatan akbar untuk memperingati Haul Masyayeh pendiri, sekaligus Dies Natalis ke- 30 universitas milik NU Jember tersebut. Hampir seluruh tokoh NU baik tingkat cabang maupun anak wakil cabang, dan rating hadir dalam acara kali pertama digelar secara besar-besaran di UIJ tersebut. Diantaranya Rais Syuriah PCNU, KH Muhyidin Abdussomad, keluarga pendiri UIJ, dan Dr KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab), ketua PCNU, sekaligus Ketua YPNU Jember. Mereka bersama ribuan jamaah selawatan dengan semangat melantunkan bacaan selawat yang dipandu oleh puluhan jamaah selawat Al-Amin, Ambulu, asuhan KH Imam Ghozali. Saking banyaknya hadirin, hampir seluruh halaman kampus universitas yang berdiri tahun 1984 itu penuh dengan undangan. Ketua YPNU Jember Gus Aab sangat terharu dan terima kasih atas kehadiran ribuan warga nahdliyin dann umat Islam Jember dalam “UIJ Berselawat” tersebut. “Kami ingin mengembalikan UIJ ke pangkuan warga NU. Kalau bukan warga NU siapa lagi yang membesarkan UIJ,” ujar Gus Aab, yang diamini para hadirin. Menurut Gus Aab, melihat usianya yang genap 30 tahun, seharusnya UIJ sudah lebih maju dari yang sekarang. Apalagi, mayoritas warga Jember adalah warga nahdliyin, yang secara moral ikut bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan UIJ. Namun, faktanya masih relatif sedikit anak-anak orang NU yang kuliah di UIJ. (sh/har/jpnn/aif)

ANGKUTAN KOTA

RADAR BALI/JPNN

TERBAKAR: Salah satu toko yang berada di Banjar Jadi Pisah, Desa Banjar Anyar, Kediri dilalap si jago merah, kemarin petang.

RADAR JEMBER/JPNN

Armada Tua, Pelayanan Buruk

NEGARA – Mantan Bupati Jembrana I Gede Winasa diperiksa tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali Kamis (30/10). Pemeriksaan yang dilakukan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Negara tersebut terkait dugaan korupsi dana hibah beasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) dan Sekolah Tinggi Ilmu Teknik Jembrana (Stitna). Informasi yang diterima koran ini, Kejati Bali sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi dana hibah beasiswa di Stikes Jembrana dan Stitna. Sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Jembrana juga diperiksa. Termausk mantan Bupati JembranaI Gede Winasa. Pantauan koran ini, Winasa yang saat ini menjadi terpidana kasus korupsi

Winasa keluar dari Kejari Nepengolahan kompos dijemgara, terlihat asisten II Sekda put petugas Kejari Negara di Jembrana Ketut Windra. Rutan Negara dan langsung Na mu n , Wi n d ra m e menjalani pemeriksaan sekitar pukul 09.30 sampai 15.30. Masih sebagai ngaku tidak diperiksa, tapi hanya membawa data Tiga orang tim dari Kejati saksi. Kasus terkait dengan beasiswa Bali yang memeriksa Wiini masih Stikes dan Stitna. ”Tidak nasa adalah Akmal Kodrat, diperiksa, hanya menyerGede Arthana, dan Gede penyelidikan takan dat saja,’’ jelasnya. Budi Suardana. bukan Begitu juga dengan tim KeNaun, sayang mantan penyidikan’’ jati Bali. Semaunya tidak Bupati Jembrana dua perimau berkomentar terkait ode, ini berkelit ditanya pemeriksaan Winasa. Kesoal pemeriksaan dugaan Ashari Kurniawan korupsi Stikes dan Stitna. Kasi Penkum Kejati Bali tua Tim dari kejati Bali Akmal Kodrat meminta agar Dengan dikawal dua polisi bersenjata panjang, Winasa mening- konfirmasi kepada Kasipenkum dan galkan Kejari Negara hanya mengaku Humas Kejali Bali Ashari Kurniawan. Sekadar mengingatkan, Kejati Bali wawancara. ”Hanya wawancara saja,’’ ungkapnya. Winasa kemudian dibawa saat ini menyelidiki kasus dugaan dana kembali ke Rutan Negara menggunakan hibah beasiswa Stikes Jembrana dan mobil operasional Kejari Negara. Sebelum Stitna. Kabarnya, berdasarkan data

JEMBER – Kondisi angkutan umum perkotaan di Jember sudah tidak mampu menjawab tuntutan masyarakat. Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Jember berencana mengatur ulang kondisi transportasi di Jember. Bahkan, dishub berniat untuk membuat trayek baru yang melayani ke sejumlah tempat wisata di Jember. Hal ini terungkap dalam kegiatan workshop Perbaikan Pelayanan Angkutan Kota Melalui Angkutan Massa di Jember yang digelar Dishub Jatim melalui UPT LLAJ dan Dishub Jember kemarin. Kegiatan ini juga dihadiri Kasi Angkutan Perkotaan Wilayah I Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan (BSTP) Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub. Dalam paparannya, Isman Sutomo, kepala Dishub Jember, mengakui kondisi angkutan umum di Jember memprihatinkan. Selain usia armada yang tua atau lebih dari 20 tahun, pelayanannya buruk. “Tidak ada jadwal layanan, berhenti di sembarang tempat, bahkan merokok saat memberikan pelayanan,” katanya. Selain itu, kata dia, yang sering dilakukan adalah tidak memberikan kembalian uang kepada penumpang jika tidak diminta. Selain itu, banyak trayek yang harus dievaluasi oleh Dishub Jember. “Karena ada sejumlah daerah yang tumbuh dan seharusnya sudah terkaver trayek angkutan kota,” jelas Isman. Seperti, Jl Martrip dan Tegal Besar. Oleh karena itu, 17 trayek yang ada sekarang harus dievaluasi untuk melebarkan jangkauan, sehingga bisa menjangkau semua titik keramaian di Jember. (ram/har/jpnn)

EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

Pengelolaan Beras Organik Juara Jatim

Penambang Pindah ke Sungai WULUHAN - Meski masih banyak penambang emas ilegal di atas Gunung Manggar, namun tak sedikit pula yang mulai berpindah ke aliran sungai di sekitar gunung di Desa Kesilir, Wuluhan tersebut. Mereka khawatir, lubang yang digali para penambang di atas Gunung Manggar itu longsor dan menimbun mereka ketika musim penghujan tiba. Seperti yang disampaikan Sulaiman, seorang penambang emas asal Desa Tanjungrejo, Wuluhan. Dia mengaku tidak berani lagi menambang di lubang galian Gunung Manggar. “Waktu itu saya juga ikut ngelubang. Tapi sekarang sudah bahaya. Apalagi mau musim hujan,” katanya saat ditemui di tempat mereka melakukan pencarian emas, kemarin (30/10). Menurut dia, mencari butiran emas di sepanjang sungai dengan cara mendulang memang tidak lebih menjanjikan hasilnya. Bahkan diakuinya, sehari merendam di air sungai itu, dia hanya memperoleh sekitar 100 miligram atau 0,1 gram. “Memang kalau pas rezekinya, saya bisa memperoleh 300 miligram,” katanya. Masih kata Sulaiman, mendapatkan emas di aliran sungai Kesilir itu, harus dengan ketelitian yang cukup ekstra. Apalagi, emas yang dia pungut dari kumpulan pasir dan tanah sungai, besarnya lebih kecil dari butiran pasir sungai. (rul/wah/jpnn/aif)

BONDOWOSO -Ternyata suami dari istri yang melahirkan di dalam ambulan saat perjalanan dari Maesan menuju RSU Dr Koesnadi Bondowoso, sudah lebih dahulu meninggal dunia karena HIV AIDS. Diduga kuat, ibu malang itu tertular almarhum suaminya. Menurut dr M. Imron, kKepala Dinas Kese hatan (Dinkes) Bondowoso, suaminya lebih dulu meninggal dunia. Sedangkan penyebab kematiannya karena HIV/ AIDS. Sedangkan riwayat pekerjaan sang suami masih belum diketahui secara jelas.”Kami belum mengetahui secara persis riwayat pekerjaan yang bersangkutan,” katanya. Namun begitu, Imron mengatakan jika penyebaran HIV/ AIDS sudah merata di hampir semua kecamatan di Bondowoso. Kalau sebelumnya penyakit HIV/AIDS terpusat di satu kecamatan saja, lanjut dia, saat ini sudah merata. Oleh sebab itu, dia meminta kepada warga untuk waspada bahaya HIV AIDS. Sementara itu, salah seorang petugas UDD PMI Bondowoso mengatakan, mereka kerap kali menemukan kantong darah berisi darah yang terinveksi HIV AIDS. Bahkan, penemuan itu terkadang ditemukan dalam keadaan tidak sengaja. “Biasanya ditemukan saat ada donor darah,” kata Cristian Urip. Jika ia menemukan hal itu, kata Urip, akan langsung melaporkan ke Dinkes Bondowoso untuk segera ditindak lanjuti. “Tujuannya agar dilakukan pemantauan terhadap orang itu. Jangan sampai, orang itu menulari warga yang sehat,” katanya, Selain itu, dinkes akan melakukan pengobatan kepada orang yang terkena HIV tersebut. Yakni, dengan membawanya ke klinik VCT Jember atau Bondowoso. (eko/sh/jpnn/aif)

HIV-AIDS

DAPAT APRESIASI: Metode pengelolaan padi organik di Dusun Lombok Kulon, Desa Wonosari ini meraih juara Jatim.

RADAR JEMBER/JPNN

dari BPKP terkahir kerugian negaranya mencapai Rp 1,5 miliar. Kasipendkum Kejati Bali Ashari Kurniawan ketika dikonfirmasi meneybutkan, timnya ke Jembrana supaya tidak repot membawa Winasa ke Denpasar. ”Gede Winasa dan Ketut Windra diperiksa di Kejari Negara oleh Tim kejati yang turun ke Jembrana,’’ jelas Kasipenkum Kejati Bali Ashari Kurniawan. Dia mengatakn, jaksa yang turun adalah Jaksa Gede Arthana dan kawan-kawan. Sebagai apa statusnya? ”Masih sebagai saksilah. Kasus ini masih penyelidikan bukan penyidikan,’’ jawabnya. Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Bupati Gede Winasa sepertinay tak akan bisa tenang, dim as tuanya. Setelah dijebloskan ke penjara setelah diputuskan oleh MA, bahwa dia divonis 2,5 tahun penjara, beberapa kasus masih menunggu mantan bupati yang penuh dengan penghargaan MURI ini. (bas/art/yes/jpnn/aif)

Sudah Lebih Dulu Meninggal Dunia

TAMBANG EMAS

TAKUT LONGSOR: Para penambang mencari emas di sungai sekitar Gunung Manggar Wuluhan.

TABANAN – Kebakaran hebat melanda pertokoan di Banjar Jadi Pisah, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, kemarin. Si jago merah berkibar selama satu jam, mulai pukul 18.00 hingga 19.00. Ketiga toko yang menjual makanan, mainan, dan usaha laundry, itu pun ludes tak tersisa. Penghuni toko hanya bisa melihat api terus berkobar. Warga yang berusaha menolong sempat tertahan karena di dalam salah satu toko disebut ada tabung gas. Suasana pun kian mencekam karena api mulai mengarah pada rumah di belakang dan samping toko. ”Awas, awas ada tabung gas, jangan mendekat,’’ seru salah seorang warga. Warga yang datang sontak langsung mundur. Sedangkan beberapa orang warga lainnya ikut memadamkan api. (san/gin/yes/jpnn/aif)

Winasa Diperiksa 6 Jam Dalam Kasus Beasiswa Stikes dan Stitna

MEMPRIHATINKAN: Kondisi angkutan kota di Jember yang sudah tua dan pelayann yang buruk sudah saatnya dibenahi secara menyeluruh.

Sabtu 1 November 2014

B A N Y U W A N G I

BONDOWOSO – Metode pengelolaan padi organik di Desa Lombok Kulon, Wonosari kembali mendapatkan apresiasi. Sistem yang diterapkan oleh petani di sini mendapatkan juara pertama dalam lomba pengolahan pasca panen yang digelar oleh Dinas Pertanian (Disperta) Propinsi Jatim yang bekersasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Penerimaan pilah dan penghargaan atas juara tersebut diterima langsung oleh Mulyono, ketua kelompok tani Mandiri I, Lombok Kulon, di UMM rabu lalu (29/10). “Tentu kita bersyukur atas raihan juara ini. Apa yang kita lakukan selama ini ternyata menunjukkan keberhasilan dan mendapatkan apresiasi dari masyrakat luas,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mendapatkan raihan tersebut tentu tidak mudah. Mengingat ada penilaian yang dilakukan oleh tim dari Disperta Jatim dan UMM jauh hari sebelumnya. Melalui penghargaan tersebut, lanjut dia, para petani akan semakin terpacu untuk bisa memberikan yang terbaik bagi pengembangan pertanian di Bondowoso. (esb/sh/JPNN/aif)

Polisi Menyamar Penumpang Tindak Sopir Bus yang Berlaku Ugal-Ugalan JEMBER – Sopir bus Pahala Kencana yang biasa ugal-ugalan langsung mengkeret setelah tahu salah seorang penumpang yang ada di dalam busnya adalah polisi yang berpakaian sipil kemarin (30/10). Karena terbukti melakukan pelanggaran lalu lintas, bus tersebut langsung dihentikan polisi berpakaian dinas di Bangsalsari. Awalnya, si sopir berlagak tidak tahu apa kesalahannya hingga dihentikan polisi. Saat disebut bahwa dia menerobos lampu merah di simpang tiga Kaliputih, bus itu masih percaya diri dengan membantahnya. Ketika ditunjukkan rekaman video polisi yang menyamar sebagai penumpang bus, si sopir langsung tidak bisa menolak. “Saya tidak tahu kalau di dalam ada petugas. Saya hanya

sekali ini melanggar Pak,” akunya, memelas. Kasatlantas Polres Jember AKP Mario Prahatinto langsung menilang sopir bus tersebut. Selanjutnya, kasatlantas didampingi anggotanya naik ke dalam bus. Dia meminta penumpang untuk tidak segan menegur sopir bus bila melakukan pelanggaran lalu lintas dan ugal-ugalan. “Mohon kepada semua penumpang supaya memberikan teguran kepada sopir jika ugal-ugalan dan melakukan pelanggaran. Ini semua sematamata untuk keselamatan anda,” pinta Mario. Bukan hanya bus tujuan Jakarta itu saja yang kemarin terkena sergapan tim siluman satlantas. Sebuah bus Restu ditilang dan dihentikan di jalan raya Gambirono, Bangsalsari, setelah terpantau melanggar lalu lintas oleh tim siluman. Awalnya sopir itu mengelak, tapi akhirnya mengakui perbuatannya setelah melihat rekaman polisi yang menyamar sebagai penumpang. (jum/har/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER

KAPOK: Polisi menilang sopir bus Pahala Kencana yang terjerat operasi tim siluman Satlantas Polres Jember kemarin (30/10).


Jawa Pos

Sabtu 1 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Dua Korban Tewas di TKP n 2 REMAJA... Sambungan dari Hal 31

Kedua korban itu selanjutnya sama-sama tewas di lokasi kejadian. Mereka tewas tidak jauh dari sepeda motor Yama-

ha Mio yang kondisinya juga rusak parah. “Kedua korban meninggal di lokasi kejadian. Sementara pengemudinya diduga mabuk. Tetapi untuk pastinya masih dalam penyelidikan,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto

kepada wartawan. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, selain sepeda motor tidak disertai Nopol , kondisi motor yang kendarai dua korban juga protolan. Bahkan, ban sepeda yang digunakan tidak standart kare-

na ukurannya kecil. “Kami sudah sering mengimbau, agar sepeda motor dilengkapi dan tidak diprotoli. Karena selain dilarang tujuannya juga untuk keselamatan pengendara,” pungkas Ipda Sutanto. (rri/pri)

Ada Bekas Seperti Jeratan Tali Sambungan dari Hal 31

yang menjadi anak tunggal di keluarganya ini menjadi terhibur. Perlahan, Cait bisa menikmati bagaimana keramahan warga lokal yang mungkin terkesan sangat mengganggu bagi warga Amerika. Cait memiliki waktu selama dua tahun menjadi relawan pengajar di SMAN 1 Asembagus. Selama jenjang waktu itu Cait akan berpartisipasi ke dalam program yang dimiliki sekolah. Meski ha-

nya tiga bulan memperoleh pelatihan Bahasa Indonesia di Wisma Bahasa, Batu, Malang, namun gadis cantik ini cukup mahir berbahasa Indonesia. Penggemar musik beraliran Folks ini mengaku sangat menyukai kuliner lokal. Gado-Gado dan rujak manis adalah favoritnya. “ Rujak manis, gado-gado semuanya segar, tempat ini memiliki buah-buahan terbaik yang ada di dunia,” ujar Cait.(fre)

tidak di respon oleh Sugito, selanjutnya Djasmoto melaporkan penipuan yang dialaminya ke kantor polisi. “Kalau ditemui ada saja alasannya, bahkan sekarang katanya mobil itu ada di Jember, entah sudah di jual ke siapa, kalau masih disini kan bisa saya ambil, setidaknya uangnya bisa saya kembalikan tapi mobilnya dapat kembali.” Kata Djasmoto.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Situbondo saat ditemui di kantornya mengatakan jika laporan tersebut sudah diterima. Saat ini laporan tersebut sedang di selidiki lebih lanjut oleh bagian Reskrim Polres Situbondo dengan mengumpulkan pelapor, saksi dan terlapor. Sebelum nantinya dapat dipastikan status hukum dari terlapor.(fre)

Karaoke Merusak Moral Lingkungan n KADES... Sambungan dari Hal 32 ISTIMEWA

KEPENTINGAN OTOPSI: Mayat Mr. X dimasukkan ke ambulan untuk dibawa ke RSUD Situbondo

korban masih bisa dikenali dan belum rusak sepenuhnya. Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo mengatakan, untuk sementara pihaknya belum dapat memastikan penyebab

tewasnya korban yang tewas mengapung di sekitar kapal tanker tersebut. “Sementara kami tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian korban, karena petugas ma-

sih melakukan identifikasi. Untuk memastikan tentang penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter RSUD Situbondo,” terang AKBP Hadi Utomo. (rri/pri)

Jadi mempertimbangkan manfaat dan mudharot yang ditimbulkan saya lebih sepakat jika tempat karaoke yang tidak mengantongi

ijin itu ditutup,” tegasnya. Yang paling penting, lanjut dia, keberadaan tempat itu bertentang dengan ijin hotel yang ternyata ada tempat karaokenya. Karaoke itu merusak moral lingkungan. “Mau tidak mau

masyarakat sekitar harus tersangkut dengan orang luar. Maka, atas nama Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Banyuglugur merasa keberatan dengan adanya tempat karaoke tersebut,” Ujar Sahla.(fre/pri)

Akan Bertemu KPPT dan Kades n KOMISI... Sambungan dari Hal 32

Sehingga besar kemungkinan, selama pembangunan, material bangunan itu akan terus menimpa bangunan sekolah. Oleh sebab itulah, kata Ningsih, warga meminta anggota DPRD agar segera memberikan tindakan. ”Warga meminta supaya kita memberikan jalan keluar,” kata Ningsih. Politisi PDI Perjuangan itu mengaku, dalam

waktu dekat ini, komisi III akan segera mencarikan solusi sesuai dengan permintaan warga setempat. ”Akan tetapi, kita akan libatkan pihak terkait, seperti KPPT dan Pol PP,” tambahnya. Akan tetapi, dirinya meminta kepada warga, baik pemilik bangunan rumah maupun pengurus lembaga bisa menahan diri. Sebab, tambah politisi berjilbab itu, jika tidak bisa bersabar, otomatis akan memperuncing masalah.

Langkah yang akan dilakukan komisi III akan mencoba bertemu dengan KPPT serta kepala desa setempat. Dirinya juga akan segera mempertemukan antara pemilik bangunan dengan pengelola lembaga. Sementara itu, warga sekitar juga meminta kepada DPRD agar segera memberikan jalan keluar. Jika DPRD tidak segera bertindak, beberapa warga mengaku akan mendatangi gedung dewan. (bib/pri)

Minta Hansip Tetap Semangat

ISTIMEWA

HARI KEDUA: Peserta tes CPNS Situbondo mengerjakan materi di Kanreg II, BKN Surabaya, kemarin.

nantinya akan diambil nilai-nilai tersebesar untuk menempati posisi 58 formasi CPNS yang telah ditetapkan. “Jadi belum bisa dilihat siapa yang lolos atau tidak. Tetapi setiap peserta sudah memiliki pegangan, yaitu nilai atau hasil tes yang telah dikerjakan. Untuk pengumuman resminya kita harus menunggu informasi dari tim panitia pelaksana tes CPNS,” terang mantan Kepala Dinas Perikanan dan Ke-

lautan tersebut. CPNS haris terakhir kemarin selesai pada pukul 16.00 sore kemarin (31/10). Dari sebanyak 1331 peserta, hanya sekitar lima persen saja yang tidak mengikuti tes. Jumlah tersebut dinilai oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) sangatlah besar. “Kalau melihat jumlah yang hadir, tentu sangat besar antusias peserta. Yang mengikuti tes sebanyak 95 persen. Jadi lima persen tidak hadir.

Lima persen itu ada sebanyak 61 orang yang tidak mengikuti tes CPNS yang kita gelar selama dua hari,” kata Yuli. Menurut pria asal Madura tersebut, ada sejumlah alasan mengapa peserta tidak hadir. Diantaranya, ada peserta yang tidak diijinkan oleh perusahaannya serta alasan lain. “Ada satu peserta yang terlambat. Karena telat 15 menit jadi tidak diijinkan masuk ke ruang tes,” ungkapnya.(rri/pri)

Evaluasi Kinerja Pengelola Pasar Mereka meminta agar ada pengaturan los dagang. Sebab, imbas dari semua itu, banyak pedagang di pasar lama justru tidak terakomodir di pasar berlantai dua itu. ”Kami meminta kepada bapakbapak sekalian untuk mengusut adanya permaianan masalah los ini,” kata salah satu pedagang dengan nada keras. Menurutnya, jika hal itu tidak segera diselesaikan, polemik pasar baru asembagus akan terus berlarut-larut. Sehingga ti-

Demi memperlancar pemahamannya tentang Indonesia, dan mempermudah dirinya beradaptasi dengan masyarakat lokal, Cait tak segan menghabiskan waktunya untuk duduk di warung pisang goreng di sudut Pasar Asembagus. Masyarakat Asembagus yang ramah juga membuat gadis

Djasmoto tak pernah bisa bertemu dengan Sugito. Belakangan, Djasmoto baru mengetahui jika mobil tersebut sudah tidak lagi ada di rumah Sugito karena sudah pindah tangan ke orang lain. Setelah sempat beberapa kali menyampaikan pesan dan

Sambungan dari Hal 31

Sambungan dari Hal 31

Sambungan dari Hal 31

Sambungan dari Hal 32

n NILAI...

n LUAPKAN...

n MENYUKAI...

n JUAL...

Peserta Tidak Hadir 61 Orang Meski begitu, dirinya tidak membantah jika ada peserta tes yang selesai mengerjakan langsung terlihat sedih. Kesedihan itu karena nilai yang didapatnya menunjukkan angka yang kecil. Bahkan tidak sedikit dari para peserta yang tidak sampai pada batas minimal yang ditentukan atau disebut dengan passing grade. “Teman-teman melihat ada beberapa peserta yang setelah melihat hasil nilai tesnya terlihat sedih dan ada beberapa yang kecewa. Mereka yang demikian itu karena nilainya tidak mencapai passing grade.” Kata Ahmad Yulianto saat dihubungi melalu telepon selulernya. Selain peserta yang terlihat kecewa, suasana di sekitar kantor regional II, BKN Surabaya, juga dipenuhi oleh harapanharapan besar. Mereka yang demikian ini adalah peserta yang nilainya lebih dari passing grade. “Banyak yang optimis, ada harapan besar dari para peserta,” paparnya. Namun demikian, nilai yang melebihi ambang batas minimal bukan berarti akan secara otomatis dapat menjadi PNS. Sebab, mereka harus bersaing dengan peserta lain. Sehingga,

Dua Tahun Mengajar di Asembagus

Mobil Diduga Sudah di Jember

n JASAD... Selanjutnya, jasad korban dilarikan ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo. Karena evakuasi melintasi di Dusun pesisir, Desa Kilensari, puluhan warga di sekitar lokasi langsung berkerumun melihatnya. Sayang, warga tidak ada yang mengenali siapa pria yang tewas tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini menyebutkan, pria yang ditemukan tewas itu memiliki ciri-ciri brewok, dengan usia yang diperkirakan antara 30 hingga 35 tahun. Jasad korban itu mengenakan kaos motif garis-garis warna biru, kuning serta warna putih. Korban juga mengenakan celana pendek wana hitam. Selain itu, pada saat ditemukan kondisi mayat pria tersebut diketahui sedang memegang sejumlah uang. Bahkan, pada leher korban terdapat bekas seperti jeratan seutas tali. Tubuh korban ditemukan mulai membengkak serta menyebar bau anyir. Meski demikian, wajah

37

S I T U B O N D 0

dak akan pernah ditemukan jalan keluar yang sesuai dengan harapan mereka selaku pedagang. Menanggapi terkait adanya dugaan permainan dalam pembagian los itu, ketua komisi II, Janur Sasra Ananda mengatakan, pihaknya hanya bisa menginvetarisir data. ”Itu kan terkait dengan pelanggaran hukum. Jadi, itu tugas pihak berwajib. Kami tidak mau masuk terlalu jauh,” kata politisi partai Demokrat itu. Setelah mengecek langsung keadaan yang sebenarnya, ser-

ta berdasarkan keterangan dari petugas maupun pedagang, komisi II akhirnya memberikan beberapa catatan. ”Yang pertama, perlu ada evaluasi terkait retrebusi toko dan los pasar asembagus karena dianggap terlalu mahal,” terang Janur lagi. Catatan-catatan lain, Komisi II juga memandang perlu ada penataan ulang penempatan pedagang. Itu karena pengaturan tersebut ternyata masih membuat kondisi pasar masih semerawut. Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebut, Komisi II

mengaku akan mengadakan rapat kerja dengan pihak-pihak terkait. Misalnya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). ”Itu akan kita agendakan, tentu (agendanya) akan disesuaikan dengan kegiatan DPRD,”. Tambah Janur. Komisi II mengadakan monitoring kemarin berawal dari adanya pengaduan masyarakat dan pedagang. Selain karena adanya pengaduan itu, mereka mendatangi pasar modern tersebut untuk mengevaluasi kinerja pengelola Pasar Asembagus selama ini. (bib/pri)

SITUBONDO – Pengalihan fungsi Pertahanan Sipil (Hansip) menjadi Perlindungan Masyarakat (Linmas) membuat beberapa Hansip di berbagai daerah menjadi resah. Di Situbondo sendiri, belum ada reaksi yang ditunjukan oleh Hansip dalam menanggapi masalah tersebut. Namun Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Agung Wintoro mengatakan bahwa akan ada sosialisasi mengenai masalah ini agar para Hansip tidak merasa dihilangkan. Agung mengatakan berdasarkan survey yang dimilikinya untuk persiapan Pilkada, ada sekitar 1.500

an jumlah Hansip di Kabupaten Situbondo. Jumlah itu menurutnya diambil dari jumlah Hansip yang akan disiagakan di tiap TPS. Melihat cukup besarnya juimlah tersebut, Agung mengatakan bahwa Hansip perlu mengetahui bahwa tidak ada penghapusan bagi kesatuan mereka. Hansip menurut Agung hanya dirubah konteks kalimatnya dari fungsi pertahanan menjadi perlindungan. Perubahan itu sendiri menurutnya bertujuan untuk memperjelas tugas dari Hansip ke depan. Linmas sendiri menurut Agung

ada di bawah wewenang SKPD nya yaitu Satpol PP. Baik dalam masalah seragam, operasional maupun pembiayaan. Oleh karena itu, Agung berharap Hansip yang ada di Situbondo supaya tetap bersemangat. Saat ini, lanjut Agung, dirinya sedang menunggu perda yang akan digunakan untuk mengatur antara Hansip dan Linmas ini. “ Yang jelas tidak ada penghapusan Hansip, hanya kalimatnya saja yang berubah, nantinya setelah menjadi Linmas, mereka akan selalu kita libatkan dalam kegiatan-kegiatan kami,” ujar Agung.(fre/pri)

Dilarang Sedot Air Irigasi Untuk Tujuan Bangunan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Bhakti, di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji meminta agar aktifitas aktifitas pembangunan gedung tidak menyedot air di saluran irigasi. merugikan para petani karena menyedot air sungai untuk membangun ruko. Ini karena debir air saat ini terus menyusut seiring dengan belum turunnya hujan. “Sungai itu tidak bisa disedot sembarangan karena melanggar. Apalagi saat ini masih musim kemarau. Petani banyak yang kekurangan air,” kata ketua HIPPA Bhakti, Sucipno. (rri/pri)

Warga Berharap Segera Hujan n SALAH... Sambungan dari Hal 31

Selain itu, juga ada sejumlah persyaratan lain yang harus dipenuhi. Tidak ketinggalan adalah seperangkat gamelan. “Namun, karena gamelannya tidak ada, maka diganti dengan tabuhan mulut,” kata Ahmadi seorang pemangku upacara tersebut kepada wartawan. Setelah semua persiapan selesai, puluhan warga berjalan menuju arah sesuai dengan petunjuk orang tua di desa itu. Hingga kemudian mereka sam-

pai pada sebuah bukit atau gunung Masali. Warga juga menuruni jurang sedalam sekitar 40 meter. Di tempat ini ada tempat yang konon dulu diyakini gua pertapaan para leluhur di tempat tersebut. Setelah sampai di lokasi tujuan, sejumlah warga berusaha membersihkan lokasi karena tidak begitu terawat. Warga juga membetulkan nisan sebuah makam yang diyakini leluhur di lokasi tersebut. Makam itu letaknya tidak jauh dari goa dengan luas dua meter serta memiliki kedalaman

enam meter. Nah, di sekitar Gunung Masali dan aliran sungai itulah, sejumlah warga melaksanakan ritual minta hujan. Didahului warga bersama-sama bersuci, selanjutnya berdoa serta membaca kidungan. Begitu upacara selesai warga berjalan mengelilingi makam, sambil melantunkan kidungan yang diiringi tabuhan mulut sebagai ganti gamelan. Warga berharap hujan bisa cepat turun dengan upacara tersebut. Informasi yang diterima koran ini dari sejumlah warga

me nye butkan, nama Hodho berasal dari bunyi tabuhan mulut yang mengiringi sang pawang saat melantunkan kidung permohonan hujan. Hodho diibaratkan gamelan di artikan dengan bunyi gong, serta suara musik lain. Sehingga upacara permohonan hujan tersebut di beri nama Upacara Hodho. “Sejatinya suara Hodho adalah suara gong yang mempunyai arti Agung atau yang maha Agung. Tujuannya menyembah Allah SWT. Meminta hujan kepada Allah,” kata Ahmadi. (pri)

HARIRI/JPRS


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 1 November 2014

B A N Y U W A N G I

Dibagi Dua Zona, Digeber Sore ini Kompetisi Divisi Utama Asskab Diikuti 20 Tim BANYUWANGI - Kick off kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi digeber serentak sore ini (1/11). Perkembangan terbaru, kontestan yang resmi mengikuti ajang tersebut menyusut menjadi 20 tim. Kepastian itu sesuai hasil verifikasi dan screening pemain dalam pertemuan akhir di kantor sekretariat KONI Banyuwangi kemarin. Dengan demikian, ada empat tim yang mengundurkan diri dalam kompetisi kasta kedua internal induk organisasi sepak bola di Banyuwangi itu. Dalam pembahasan itu disebutkan, jika kontestan berubah. Jika sebelumnya hanya tiga tim yang mengundurkan diri, yaitu Roda Mas Pakis, Persib Badean, dan Putra Samudra Bomo. Tapi, ternyata putra Samuda Bomo siap berlaga. Meski begitu, ada dua tim yang sebelumnya siap ternyata mundur. Dua tim tersebut adalah Tratas Muncar dan Arba Blambangan. Dengan demikian, total ada 20 tim dari 24 tim yang mengikuti kompetisi tersebut. Meski begitu, komposisi zona tetap tidak berubah. Zona utara akan dihuni tuan rumah, Surya Kencana Wongsorejo, Remaja Kalipuro, PSG Kedung Gebang, Mitra Baresta, Tunas 92 Penataban, Galatasari

ALI NURFATONI/JP-RaBa

OPTIMISTIS: Pelatih Tim Putri Banyuwangi M Yusuf (kanan) memimpin latihan anak buahnya di GOR Tawang Alun kemarin (31/10).

21 Tim Berebut Dua Slot Ke Livoli Divisi Utama Kejurnas Livoli Divisi I 2014 BANYUWANGI - Kejuaraan nasional bola voli antar klub (Kejurnas-Livoli) Divisi I tahun 2014 tinggal dua hari lagi digelar. Banyuwangi sebagai tuan rumah hajatan bola voli kasta kedua di Indonesia itu pun sudah bersiap menggebyar hajatan nasional tersebut. Ada 14 tim putra dan 7 tim putri yang memastikan akan berlaga di GOR Tawang Alun mulai 2 hingga 9 November mendatang itu. Kejuaraan itu merupakan tahap awal ajang serupa untuk level teratas, Divisi Utama. Kejurnas di Banyuwangi tersebut nanti akan menentukan dua klub teratas, baik putra maupun putri, untuk meraih tiket promosi ke Divisi Utama 2015. Dua tim terbawah Livoli Divisi Utama di Probolinggo akan degradasi ke divisi satu. “Jadi dua even itu sangat penting bagi klub-klub peserta. Siapa saja tim Divisi I yang berhak promosi ke Divisi Utama dan tim Divisi Utama yang turun ke Divisi I akan ditentukan dalam ajang tersebut,” ujar AKBP Tri Bisono Soemiharso, ketua panitia Livoli Divisi I 2014. Klub-klub yang tampil di Livoli Divisi Satu 2014 merupakan wakil-wakil provinsi hasil kejuaraan provinsi (kejurprov). Tim yang berhak tampil di divisi satu adalah juara dan runner-up kejurprov di masing-masing provinsi. Tim putri yang berlaga di ajang tersebut, di antaranya tim Putri Banyuwangi, Bina Voli

Banyuwangi, Vobgard dan JVC Jakarta, Vita Solo, JWS New Spirit VC Minahasa, dan Putri Kalimantan Timur. Tim putra yang berlaga di Divisi I, di antaranya Jeep Volleyball Club Buleleng, Putra Banyuwangi, Indomaret Sidoarjo, PDAM Sidoarjo, PDAM Cirebon, Asabri, TNI AL, Mabes TNI, Bank Sumsel, Padang Putra, Arfak Papua Barat, JWS New Spirit VC Minahasa, Vindi Vidi Visi Kalimantan Timur, dan PT. Persero Pertamina

UPMS I Sumatera Utara. Total hadiah yang akan diperebutkan seluruh peserta di ajang itu adalah uang pembinaan sebesar Rp 100 juta. Berformat full turnamen, kejuaraan Divisi I diprediksi akan berlangsung ketat dan menarik. Kekuatan yang dimiliki semua tim hampir merata. “Pembukaan akan dilaksanakan 2 November mendatang dengan serangkaian game pembuka,” ujar Kapolres Banyuwangi itu. (nic/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

VERIFIKASI: Para pengurus Asskab Banyuwangi melakukan screening pemain tim yang berlaga di divisi utama kemarin (31/10).

Kertosari, dan Bintang Yunior Muncar, Akor Jaya, serta Putra Samudra Bomo. Sedangkan pertandingan wilayah selatan akan digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu. Di grup ini, Stem Gendoh akan bersaing dengan Putra Kali Setail Sempu, PSGS Sraten, Hoki Bayu,, serta Pesawat Tegalwudi,. Bintang Taruna Purwoharjo, Perintis Srono, dan Tunas Muda Genteng juga menjadi bagian grup tersebut. Empat tim terakhir adalah Virgo Karangdoro, Putra Candi Yosomulyo,dan Persik Keradenan.

Sementara itu, pada zona utara pertandingan perdana mempertemukan Surya Kencana melawan Remaja Kalipuro. Sedangkan, pada zona selatan melibatkan duel Putra Candi Yomomulyo versus Bintang Taruna Purwoharjo. Ketua panitia kompetisi Mustain mengatakan, kompetisi tersebut digelar dengan format setengah kompetisi. Setiap tim pada setiap zona dipastikan akan saling bertemu. ‘’Masing-masing zona hanya ada dua wakil untuk menempati semifinal dengan sistem crossing,” katanya. (ton/c1/als)


Jawa Pos

Sabtu 1 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Warga Gombengsari malah Tenang-tenang ■ LERENG...

Sambungan dari Hal 29

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kerumunan warga yang menyaksikan kobaran api itu terdapat di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi; Perumahan Graha Blambangan, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah; dan di Perumahan Villa Bukit Mas, Kelurahan/Kecamatan Giri. Bahkan, tidak sedikit pengguna jalan yang melintas di jalan MH. Thamrin

sengaja menepi untuk menyaksikan kebakaran tersebut. Berbagai spekulasi pun berkembang. Ada warga yang menyebut kebakaran kali ini berada di titik yang sama dengan kebakaran yang melanda Gunung Ijen beberapa pekan lalu. Namun, ada pula yang menduga kobaran api melahap hutan di kawasan Bumi Perkemahan Perkebunan Selogiri. “Semoga kebakaran itu tidak mendekati permukiman warga,” harap Kacung, warga Perum Villa Bukit

Mas, Kelurahan Giri. Berbeda dengan kehebohan warga di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, respons warga yang tinggal di wilayah yang notabene lebih dekat dengan lokasi kebakaran, yakni di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, justru lebih kalem. Versi warga Gombengsari, kebakaran tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak Rabu lalu (29/10). “Kalau musim kemarau memang sering terjadi kebakaran hutan. Tetapi, sejauh ini dampak

kebakaran tidak mengganggu warga sekitar sini (Desa Gombengsari),” kata salah satu warga kepada wartawan yang mengunjungi Kelurahan Gombengsari Kamis malam. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Kusiyadi mengatakan, kebakaran hutan kali ini terjadi di kawasan dataran tinggi Ijen, tepatnya di lereng Gunung Merapi. “Memang ada titik api tadi malam (Kamis), yakni di kawasan

Kalipuro, di permukiman terdekat dengan kebakaran, sejauh ini tidak ada gangguan,” cetusnya. Namun demikian, imbuh Kusiyadi, BPBD tetap menyiagakan petugas dan alat pemadam. Petugas dan peralatan yang disiagakan itu akan diterjunkan jika lokasi kebakaran dapat dijangkau. “Sepanjang diperlukan dan alat pemadam bisa menjangkau titik api, ya kita siaga. Begitu juga dengan para relawan,” pungkasnya. Sekadar tahu, Gunung Merapi berlokasi ‘’satu blok” dengan Gunung Ijen. Deretan gunung di sebelah barat Banyuwangi itu terdiri atas beberapa gunung, yakni Gunung Raung (3.282 meter di atas permukaan laut/dpl) dan

Gunung Merapi dengan ketinggian 2.800 meter dpl. Selain dua gunung tersebut, di wilayah dataran tinggi Ijen juga terdapat Gunung Ijen yang tersohor dengan keindahan blue fire yang memesona. Seperti diberitakan sebelumnya, lereng Gunung Ijen dilanda kebakaran pada pertengahan Oktober lalu. Kebakaran itu terjadi hanya beberapa hari menjelang even akbar balap sepeda bertaraf internasional, yakni International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) digeber. Ada sekitar seratus hektare lahan yang terbakar dalam peristiwa tersebut. Beruntung, kebakaran yang sempat menghebohkan warga itu tidak sampai mengganggu pelaksanaan ITdBI. (sgt/c1/bay)

Terkesan dengan Hasil Operasi Tangkap Tangan Kejaksaan

LULUS: Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Edy Eka Susanto menyematkan brevet jungle and sea survival kepada para taruna calon pilot di pantai Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

■ ARIF...

Sambungan dari Hal 29

Prosesi serah-terima jabatan tersebut dilangsungkan di aula Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin (31/10). Hanya, dalam prosesi tersebut hanya Paulus Agung Widaryanto yang hadir. Penggantinya tidak menampakkan diri. “Penggantinya masih menjalani pendidikan. GERDA SUKARNO/RABA

Bentuk Karakter Andal dan Profesional ■ BELAJAR...

Sambungan dari Hal 29

“Sehingga terbentuk watak dan karakter penerbang andal, sehat jasmani dan rohani,’’ ujarnya. Selama lima hari pelatihan, para taruna penerbang terlebih dahulu diberi teori dan cara bertahan hidup di hutan dan laut. Selanjutnya, mereka terjun ke hutan Selogiri untuk mempraktikkan teori yang telah diberikan. Mereka masuk hutan Selogiri selama tiga hari. Selama tiga hari di dalam hutan mereka bertahan hidup layaknya prajurit TNI yang

bertugas. Para taruna diajari cara mencari ular dan sumber air dari tumbuh-tumbuhan. Semua itu nanti dijadikan bahan makanan selama mereka terjebak di dalam hutan. Tidak hanya itu, para taruna juga diberi pelatihan cara melindungi dirinya dari segala ancaman di dalam hutan. Selanjutnya, mereka melakukan pelatihan di laut selama dua hari. Kali ini para taruna dituntut bertahan dan beradaptasi dengan laut. Mereka harus mampu mencari ikan, tidur di laut dengan hanya menggunakan pelampung, dan lain sebagainya. Tujuannya, agar para taruna tersebut

bisa beradaptasi dan mengatasi keadaan di laut. Danlanal Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto mengatakan, kegiatan tersebut bentuk aplikasi TNI dalam menularkan keahlian kepada masyarakat. ”Tugas TNI selain perang, khususnya Lanal Banyuwangi, adalah memberikan pelatihan seperti ini kepada seluruh lapisan masyarakat. Khusus calon pilot, bertujuan agar mereka selalu siap menghadapi keadaan darurat atau bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat mereka bertugas,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar

Banyuwangi kemarin. Danlanal Edi Eka menambahkan, Lanal Banyuwangi sangat membuka tangan lebar-lebar kepada instansi mana pun yang ingin mengikuti pelatihan seperti itu. Efek setelah mengikuti pelatihan tersebut, bagi instansi, bisa menumbuhkan mental disiplin dan kepercayaan diri secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, juga melahirkan daya juang yang tinggi. ”Kalau itu diterapkan dalam dunia kerja, tentu akan sangat berguna bagi organisasi atau pun instansi tersebut,” terang perwira asal Magelang itu. (tfs/c1/bay)

Bingkisan untuk Pesapon Perempuan ■ RIBUAN...

Sambungan dari Hal 29

Selain itu, Yusuf menyemangati mereka agar terus aktif, kreatif, dan tidak berhenti berinovasi dalam mengaktualisasikan diri. “Saya berharap, berbagai perkumpulan wanita di Banyuwangi bisa menjadi media bagi ibu-ibu untuk terus berdaya guna dan menjadi perempuan yang maju,” harapnya.

Ungkapan senada disampaikan Ketua Perwosi Banyuwangi, Ny. Minuk Yusuf Widyatmoko. Kegiatan senam bersama itu, ujar Minuk, digagas guna memasyarakatkan dan membudayakan olahraga di kalangan masyarakat, sekaligus melaksanakan visi Perwosi, yakni wanita Indonesia yang sehat dan bugar untuk membentuk keluarga sejahtera yang cinta olahraga. Menurut Minuk, senam bisa

menjadi sarana memulai hidup sehat. “Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya kaum wanita, untuk lebih termotivasi menjaga kesehatan melalui senam. Apalagi, senam itu olahraga yang murah, bisa dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dan di mana saja,” ajak istri Wabup Yusuf tersebut. Di tengah para wanita yang antusias bersenam pagi, tampak Ny.

Dani Azwar Anas yang juga menjabat sebagai penasihat Perwosi Banyuwangi. Selain itu, hadir pula ibu-ibu forum pimpinan daerah, Ketua Dharma Wanita Ny. Susi Slamet Kariyono, perwakilan perbankan, pegadaian, dan beberapa kepala dinas. Dalam acara tersebut, Perwosi membagikan bingkisan kepada para perempuan pesapon dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). (sgt/c1/bay)

Check Out Tepat Waktu Gara-gara Emergency Call ■ HABISKAN...

Gunung Merapi,” ujarnya. Dikatakan, pihak BPBD Banyuwangi telah berkoordinasi dengan lintas elemen terkait, mulai Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perum Perhutani, PT. Perkebunan Kaliklatak, hingga Camat Kalipuro. “Hingga hari ini (kemarin) petugas BPBD, relawan, Perhutani, dan elemen lain, masih cek langsung ke lokasi. Yang jelas, titik api masih ada,” kata dia. Menurut Kusiyadi, berdasar konfirmasi petugas yang melakukan cek lokasi, permukiman terdekat dengan lokasi kebakaran berada di wilayah Kelurahan Gombengsari. Itu pun jarak permukiman dengan titik api mencapai puluhan kilometer (Km). “Konfirmasi Camat

Sambungan dari Hal 29

Pakar bedah usus di klinik tersebut bersedia menjelaskan panjang-lebar mengenai metode operasi pemotongan lambung dengan tujuan mengatasi obesitas dan kencing manis. Usai wawancara detail, dokter tersebut mengajak saya makan malam bersama keluarganya di The Straits Kitchen di Grand Hyatt Hotel Singapore. Warung itu merupakan tempat favorit kalangan selebriti Indonesia makan siang dan dinner saat berkunjung ke Singapura. Tidak sampai sepuluh menit duduk menikmati minuman pembuka, istri dan dua anak dokter itu bergabung. Kami pun cepat akrab. Istrinya bernama Sharon Tio PhD, seorang pakar molecular biology yang kerap menghabiskan waktunya melakukan penelitian di laboratorium. Anak sulungnya bernama Jonathan Foo, dan si bungsu perempuan bernama Natasha Foo. Kami ngobrol di meja makan itu hingga tiga jam lamanya! Bagi saya, ini rekor makan malam paling lama. Suasana cukup gayeng, apalagi Jonathan yang berumur sepuluh tahun itu cepat akrab. Dia mau unjuk kebolehan main rubik’s cube (mainan teka-teki mekanik yang berbentuk kubus dengan warna yang berbeda setiap sisinya). Rupanya, dia kerap mengikuti kompetisi rubik’s cube untuk siswa sekolah dasar di Singapura. ‘’Waktu tercepat saya adalah 42 detik,’’ tutur Jonathan. Selain nanggap Jonathan main rubik’s cube, kami juga nanggap bocah tersebut adu kuat makan. Meski tubuhnya relatif kurus, ternyata Jonathan sangat kuat makan. Dalam tempo tiga jam, dia mampu melahap aneka jenis makanan hingga delapan mangkuk. Rupanya, dia butuh banyak energi karena aktivitasnya luar biasa. ‘’Saya suka berenang. Setiap

berenang, saya kuat selama dua jam nonstop tanpa istirahat,’’ jelas bocah itu. Usai makan malam, kami berpisah. Sharon dan anak-anaknya langsung pulang ke rumahnya dengan membawa mobil sendiri. Dokter Foo mengantar saya kembali ke hotel. Namun, rupanya Jonathan masih ingin ikut mengantarkan saya hingga hotel. Jadilah bocah itu duduk di jok belakang sedan dua pintu VW Scirocco menuju The Elizabeth Hotel. Usai episode makan malam yang seru, belum membuat saya mengantuk. Padahal, jarum jam sudah menunjuk pukul 21.30 waktu setempat. Setelah menaruh tas, saya kembali jalan-jalan menikmati suasana malam di Singapura. Kali ini saya pilih naik taksi menuju kawasan Marina Bay. Ada banyak tempat nongkrong di kawasan tersebut. Mulai dari Merlion Park (taman Merlion), Sky Flyier (komidi putar raksasa), atraksi laser di Marina Bay Sands Hotel, Rooftop amphiteatre, hingga pusat seni tersibuk di dunia Esplanade, dan banyak lagi yang lain. Ada juga konser musik gratis malam itu. Puas kongkow di kawasan Marina, akhirnya saya balik ke hotel dengan taksi sekitar pukul 00.30. Hari yang melelahkan. Esok paginya, saya masih janji ketemu pasutri dokter spesialis. Suaminya dokter ahli jantung dan istrinya dokter spesialis mata. Kami akan berdiskusi tentang hal baru, yakni penggunaan isotop untuk pasien jantung koroner. Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, mereka sudah datang menjemput. Supaya diskusi berlangsung lebih santai, kami berangkat menuju kawasan Garden by The Bay, semacam kebun raya berisi aneka tanaman. Mobil BMW X5 warna hitam milik dokter Eric Hong Cho Tek pun melaju ke areal parkir taman tersebut. Begitu turun sambil berjalan keliling taman, Dokter Eric langsung menjelaskan seputar

penggunaan isotop (bentuk dari unsur dengan nomor atom yang sama tapi jumlah proton di nucleus berbeda) untuk pasien jantung. Puas keliling taman, kami mampir ke kedai kopi di kawasan taman tersebut. Kopi baru selesai dibuat, telepon dokter Eric berdering. Ternyata itu emergency call. Pasien yang ditangani sedang dalam kondisi gawat. Padahal, saat itu sang dokter sedang libur kerja. ‘’Mohon maaf, ini bukan persoalan libur. Tapi semata karena masalah tanggung jawab,’’ tutur pakar cardiology itu. Saya tegaskan bahwa saya bisa memaklumi. Wawancara kami memang belum tuntas, tapi itu sudah menyangkut nyawa seseorang. Setelah kopi diminum, kami bergegas menuju areal parkir mobil. Dokter Eric agak cepat melajukan kendaraan, sedangkan istrinya memegang telepon yang dikeraskan suaranya melalui loudspeaker. Sambil menyetir, Eric memandu perawat untuk melakukan tindakan awal terhadap pasien. Dia berjanji akan tiba di rumah sakit dalam waktu 15 menit. Sekitar sepuluh menit, akhirnya kami tiba di depan hotel. Saya turun dan mengucapkan salam perpisahan, semoga berhasil menangani pasien-pasiennya. Mereka pun pergi menuju RS Mount Elizabeth Orchard. Tanpa saya sadari, ternyata waktu saya di hotel tersebut sudah hampir habis, jarum jam sudah menunjuk pukul 11.45. Saya sudah harus check out pukul 12.00. Saya pun bergegas ke kamar di lantai 9 karena barang dan peralatan kerja masih belum saya masukkan koper. Dengan cepat saya berkemas dan cuci muka. Akhirnya, semua bawaan selesai ditata masuk koper. Saya turun ke front office di lantai dasar hotel tepat pukul 11.59. Benar-benar check out tepat waktu. Ternyata emergency call pasien jantung itu menyelamatkan saya supaya tidak telat check out hotel. (c1/habis)

Mungkin sekitar tanggal 10 November nanti dia baru datang ke sini untuk bertugas,” beber Kajari Banyuwangi I Made Parma. Paulus Agung Widaryanto berdinas di Banyuwangi selama lebih-kurang 1,4 tahun. Semasa menjabat sebagai Kasi Pidsus, dia terlibat sejumlah penanganan kasus korupsi. Kasus yang pernah ditanganinya, di antaranya Prona, gedung RSUD, bedah rumah,

dan korupsi bantuan dana bantuan sosial. Kasus pungli bansos yang ditanganinya cukup mencolok. Selain melibatkan oknum pejabat dinas dan pegawai negeri sipil, perkara tersebut merupakan hasil operasi tangkap tangan pihak kejaksaan. “Ini disebut pertama dan satu-satunya dilakukan pihak kejaksaan di Indonesia,” cetus Made Parma. (nic/c1/bay)

Minimal Enam Bulan Sekali ■ TES URINE...

Sambungan dari Hal 29

Setidaknya, memidanakan umum atas tindakan anggota kepolisian yang terindikasi terlibat narkoba. Seperti proses hukum yang dijalani Brigadir Sigit yang kini meringkuk di Lapas Banyuwangi karena kasus benda haram tersebut. Nasibnya selepas bebas bersyarat dalam waktu dekat akan ditentukan Komisi Kode Etik Kepolisian (KIPP). Hasil sidang KIPP akan dikirim

ke Polda Jawa Timur. Di sanalah ditentukan apakah dia masih bisa berdinas ataukah diberhentikan. “Hasil KIPP dan polda yang memutuskan. Dalam sidang itu argumen semua pihak akan didengar guna penentuan putusan,” beber mantan Wakapolres Probolinggo tersebut. Seperti diberitakan kemarin, Polres Banyuwangi menempuh upaya preventif peredaran narkoba di kalangan anggotanya dengan cara menggelar tes urine. Ada 25 kapolsek

dan kabag, kasat, serta kasubag di lingkup Polres Banyuwangi yang mengikuti kegiatan itu. Guna menyamarkan kegiatan itu, polisi yang mengikuti tes urine hanya dihubungi via telepon beberapa jam sebelum kegiatan dilaksanakan. Hasil pemeriksaan yang dilakukan secara maraton kemarin cukup memuaskan. Tidak ada indikasi perwira di jajaran polsek dan polres yang terindikasi mengonsumsi narkoba. Semua sampel urine nihil dari zat terlarang. (nic/c1/bay)

Munir dan Mamak Satu Berkas ■ PERKARA...

Sambungan dari Hal 29

Paulus menuturkan, secara umum pemeriksaan perkara itu telah dilakukan dan sudah rampung. Pemeriksaan atas Sekretaris Dispendik Banyuwangi, Dwi Yanto, pun sudah dilakukan. Dalam pemeriksaan lanjutan, mantan Plt Kepala Dispendik itu masih berstatus saksi. Terkait posisi Dwi Yanto, Paulus menuturkan, pihaknya mendapat banyak keterangan bahwa dia banyak dilangkahi bawahan. Perkembangan rehab bangunan sekolah hingga kini belum mendapat laporan Kabid Sarpras Lukman. Itu yang membuatnya siap dikonfrontasi dengan bawahannya itu bila diperlukan kejaksaan. Terkait dokumen yang diminta

kejaksaan, Dwi Yanto sudah menyerahkannya. Berkas itu, di antaranya surat dinas Lukman untuk melakukan pemetaan dan survei sekolah calon penerima bantuan. ”Dokumennya sudah diserahkan Hari Kamis (30/10) kemarin,” katanya. Disinggung soal kemungkinan adanya penambahan tersangka baru, Paulus menuturkan, tim penyidik masih akan mempelajari dokumen yang diserahkan dan alat bukti lain. Namun, sementara baru ada empat tersangka, yakni Ririn Puji Astuti (oknum kasek SD), Ahmad Munir (kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kalibaru), dan Mamak (oknum LSM). Ditambah satu tersangka lagi, yakni Plt Kasi Sarpras Dispendik Banyuwangi, Lukman. “Berkasnya ada tiga. Ririn dan Lukman sendiri. Munir dan Mamak menjadi satu,”

ujarnya. Sekadar mengingatkan, kasus pungli dana bansos rehabilitasi sekolah terungkap 9 September lalu. Tiga tersangka diamankan dalam sebuah operasi tangkap tangan di SDN 2 Tampo, Kecamatan Cluring, waktu itu. Ketiganya adalah Ririn Puji Astuti, oknum kepala sekolah; Ahmad Munir, kepala UPTD Dinas Pendidikan; dan Mamak, oknum LSM. Perkembangan berikutnya, penyidik Kejari menambah satu tersangka lagi. Dia adalah Lukman, kasi sekaligus Plt Sarana dan Prasarana Dispendik Banyuwangi. Dia ditetapkan sebagai tersangka dua pekan setelah penangkapan ketiga tersangka. Kini keempat tersangka diinapkan di Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi. (nic/c1/bay)

Pengurus Lempar Tanggung Jawab ■ KUD...

Sambungan dari Hal 40

Tetapi, anggota yang telah mendapat dana itu tidak jelas. “Kita hanya minta bukti tertulis, uang siapa saja yang telah dikembalikan. Jangan hanya ngomong, karena semua orang bisa ngomong seperti itu,” ungkapnya. Sebagai tim penyelesaian, Wakirin mengaku memiliki tanggung jawab besar. Pihaknya sudah berapa kali menggelar rapat dan mengundang pengurus guna memberikan jawaban terkait masalah itu. “Kalau

semua pengurus lepas tangan, anggota tim penyelesaian akan mengadakan rapat luar bisa. Bila perlu tim ini akan saya bubarkan,” ancamnya. Salah seorang anggota koperasi, Kusyono, yang mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah mengatakan, dirinya mendengar masih ada aset yang dimiliki KUD, yakni bekas kantor dan lahan. Tetapi, aset itu kabarnya sudah dijual dan hasilnya tidak jelas. “Saya pernah konsultasi kepada anggota polres, tapi disarankan menulis surat kepada bupati,” cetusnya. (sli/c1/abi)

Camat akan Mengadu ke Pemkab ■ KANDANG...

Sambungan dari Hal 40

Kemudian, pemilik kandang dipanggil ke kantor kecamatan. “Kita sempat dipertemukan, tapi tidak ada kesepakatan sampai sekarang,” ungkapnya. Warga lain, Agus Dwiyanto, 44, mengatakan air sumur di rumahnya terasa berminyak. Dia berharap kandang bebek di sekitar perumahan warga itu direlokasi di dekat sawah. “Kandangnya ada dua tempat, yakni di sini (dekat rumah penduduk) dan di sawah. Kalau kedua kandang itu disatukan di dekat sawah kan lebih bagus,” cetusnya. Sementara itu, Sekretaris Desa

Tegalarum, Bambang P., mengaku belum bisa berbuat banyak. Sebab, kepala desa itu belum dilantik. Kepala desa lama masih berada di luar kota mengikuti pelatihan. “Soal kandang bebek akan diselesaikan secara baik, sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya. Mengenai penertiban, Bambang mengaku pihaknya tidak memiliki wewenang. Sebab, penertiban menjadi kewenangan Satpol PP. “Kita tidak berhak menertibkan. Kita serahkan kepada Satpol PP,” sebutnya. Camat Sempu, Ahmad Cholid Askandar menyampaikan, laporan warga berupa surat keberatan akan dia jadikan dasar untuk mengadukan permasalahan itu ke Pemkab Ba-

nyuwangi. “Surat dari warga memang ada. Itu akan saya jadikan dasar ke kabupaten,” ujarnya. Tujuan pengaduan permasalahan ke pemkab itu, lanjut dia, agar dilakukan peninjauan kondisi di lapangan. “Kita ajukan ke pemkab agar menurunkan tim peninjau dari LH (Lingkungan Hidup), Peternakan, dan Kesehatan,” cetusnya. Sayang, Jawa Pos Radar Banyuwangi belum berhasil menemui Lasiman, pemilik kandang bebek. Hanya, salah satu anggota keluarganya menyampaikan bahwa masalah kandang bebek dengan warga sekitar itu sudah selesai. “Sudah bukan trending topic lagi, Mas. Sudah beres,” kilahnya. (sli/c1/abi)


RADAR GENTENG

40

R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 1 November 2014

B A N Y U W A N G I

KUD Karya Mulya Yosomulyo Bangkrut Dana Miliaran Rupiah Milik Anggota Tidak Jelas GAMBIRAN - Anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mulya, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, yang pernah menyimpan dana di koperasi itu terancam gigit jari. Hingga kemarin kepastian terkait penyelesaian simpanan anggota belum tuntas. Padahal, para anggota KUD itu sudah mengurus penyelesaian sejak empat tahun lalu. Pengurus KUD terkesan lepas tanggung jawab. Salah satu pengurus KUD Karya Mulya, Broto, saat dikonfirmasi melalui telepon menyebut persoalan itu telah dilimpahkan kepada tim penyelesaian. “Sampean hubungi ketuanya saja, Mas,” pintunya. Ketua tim penyelesaian, Wakirin, 50, mengakui pelimpahan tanggung jawab tentang penyelesaian KUD Karya Mulya memang menjadi tanggung jawabnya. Tetapi, banyak pengurus yang lempar tanggung jawab. “Tapi tidak mudah menyelesaikan itu,” katanya. Sebab, lanjut dia, saat tim penyelesaian menggelar rapat bersama semua pengurus KUD Karya Mulya, tidak ada yang bisa menjelaskan keberadaan uang miliaran rupiah milik para anggota. “Semua lempar

ABDUL AZIZ/RABA

RAMAI: Pengunjung masuk ke eks lokalisasi Sumberloh, di Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul. SHULHAN HADI/RABA

ASET: Gedung bekas kantor KUD Karya Mulya menjadi salah satu aset yang tersisa.

tanggung jawab,” tudingnya. Selain itu, lanjut dia, ada pengurus yang menyebut dana telah dicairkan kepada anggota ■ Baca KUD...Hal 39

Polisi Sita 77 Botol Arak Bali GENTENG - Razia peredaran minuman keras (miras) terus dilakukan aparat Polsek Genteng. Kemarin pagi sebanyak 77 botol arak bali berhasil diamankan dari dua rumah warga dan satu warung. Dua rumah warga yang digeledah polisi itu adalah milik Yogi Sapto Galih, 29, di Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, dan rumah milik Yono Suprayogi, 59, di Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon. Warung yang

dirazia milik Suhaimi, 41, di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Saat menggeledah rumah Yogi Sapto Galih, polisi menemukan 28 botol arak bali. Di rumah Yono Suprayogi ditemukan 25 botol arak bali. Di warung milik Suhaimi ditemukan 24 botol arak bali. “Kita razia karena ilegal,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Riamun, melalui Kanitreskrim AKP Abdul Jabar. Semua botol berisi arak bali itu,

jelas dia, kini diamankan di polsek. Pemilik yang diduga juga pengedar miras dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan. “Penjual kita proses tipiring (tindak pidana ringan),” katanya. Menurut Jabar, razia peredaran miras di wilayah hukumnya itu akan terus dilakukan secara rutin. Sebab, banyak kejahatan diawali mabuk miras. “Setiap saat akan kita lakukan operasi miras,” tandasnya. (azi/c1/abi)

Sumberloh di Back Up Orang Kuat? SINGOJURUH - Tempat pelacuran eks lokalisasi Sumberloh, Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, yang nekat beroperasi lagi diduga kuat karena di back up orang kuat. Orang kuat itu dibantu sekelompok orang yang menjamin keamanan para mucikari dan PSK. Atas jaminan itu, mereka berani “buka lapak” lagi meski telah ditutup Satpol PP Banyuwangi. “Sekelompok orang itu menjamin

keamanan,” terang salah satu warga di sekitar eks lokalisasi. Sekelompok orang itu berdalih eks lokalisasi Sumberloh telah dijadikan café. Makanya, jelas dia, mereka menolak jika Satpol PP atau aparat kepolisian melakukan razia. “Pokoknya mereka mentangmentang,” katanya. Camat Singojuruh, Nanik Mafruchi, ketika dikonfirmasi terkait siapa kelompok yang berada di belakang para mucikari dan PSK

itu enggan membuka. Dia hanya menyebut sekelompok orang itu adalah saudara mereka yang belum sadar. “Menangani masalah kayak gini tidak semudah membalik telapak tangan,” tuturnya. Meski demikian, Nanik bersikukuh akan berusaha sekuat tenaga melakukan pendekatan kepada para pihak di sekitar eks lokalisasi tersebut. Selain melakukan inspeksi mendadak ke lokasi, pihaknya juga akan mengajak dialog para

PSK dan mucikari. “Kita akan terus lakukan pendekatan dari hati ke hati,” ujarnya. Selama ini, lanjut dia, sudah banyak eks PSK dan mucikari yang mengikuti program pemerintah, baik itu berupa pemberian keterampilan maupun modal usaha kecil. “Kita juga intens melakukan pembinaan dan pesertanya banyak. Kalaupun ada yang masih bandel, kita akan terus lakukan pendekatan tanpa lelah,” katanya. (azi/c1/abi)

Kandang Bebek Cemari Sumur Warga SEMPU - Warga di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, mengeluhkan sumur mereka berubah warna dan bau. Diduga,perubahanitudampakkandang bebek di sekitar perkampungan. Keluhan warga itu sebenarnya telah disampaikan kepada Forpimka Sempu sekitar enam bulan lalu. Tetapi, hingga saat ini belum ada perubahan sama sekali. “Surat sudah kami sampaikan ke pemerintah desa dan kecamatan sekitar

enam bulan lalu,” terang Imam, 26, salah satu tokoh pemuda setempat. Menurut Imam, awalnya jumlah bebek di kandang itu tidak terlalu banyak, hanya sekitar 200 ekor. Tetapi, saat ini, terang dia, jumlahnya cukup banyak. “Bebeknya terus bertambah, dan sekarang banyak sekali,” katanya. Setelah surat keberatan dikirim, terang dia, jajaran Forpimka Sempu datang ■ Baca Kandang...Hal 39

SHULHAN HADI/RABA

BERASA: Air sumur milik warga sekitar kandang bebek mengalami perubahan rasa.

ADVERTORIAL PELABUHAN

QUICK RESPON: Petugas Kesehatan Pelabuhan siap mengisolasi pasien.

ABDUL AZIZ/RABA

MEMABUKKAN: Puluhan botol berisi arak bali diamankan di Polsek Genteng.

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA

Tanjung Wangi Gelar Simulasi Penanggulangan Ebola KALIPURO - Guna menghadapi penyakit dengan tingkat penyebaran dan kematian yang cukup tinggi atau public health emergency of international concern (PHEIC) seperti ebola, flu burung, dan MERS-CoV, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo mengadakan simulasi penanggulangan virus penyakit tersebut. Simulasi itu dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Wangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jumat (31/10). Simulasi untuk menghadapi kejadian PHEIC, terutama MERS-CoV yang dilakukan oleh KKP Kelas II Probolinggo, itu juga mengajak lintas sektor yang ada di Pelabuhan Tanjung Wangi dan instansi terkait di Kabupaten Banyuwangi. Lintas sektor tersebut antara lain Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Tanjung Wangi, Otoritas Penyeberangan Gilimanuk, Unit Penyelenggara Pelabuhan Ketapang, dan PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang. Selain itu juga PT. Pertamina Tanjung Wangi, Polsek Kalipuro, Polsek Kawasan Tanjung Wangi, Lanal Banyuwangi, PT Pelabuhan Indonesia III Tanjung Wangi, Bea Cukai Banyuwangi, Imigrasi Jember serta instansi terkait lainnya di Pelabuhan Tanjung Wangi dan Kabupaten Banyuwangi. Dalam simulasi ini diawali tamu undangan dari pihak RSUD Blambangan; PMI Banyuwangi; Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banyuwangi; Polres Banyuwangi; Lanal Banyuwangi, dan Kodim Banyuwangi melaksanakan upacara pembukaan simulasi di halaman parkir Pelabuhan Tanjung Wangi. Selanjutnya, simulasi penanggulangan penyakit menular di pelabuhan. Dalam acara simulasi kemarin, petugas KKP Kelas II Probolinggo mendapat informasi dari pihak KSOP Tanjung Wangi bahwa ada dua anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas. Dicurigai, dua orang yang mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas tersebut terjangkit suspect MERS-CoV. Dari informasi itu KKP langsung bergerak cepat. Tiga petugas kesehatan dengan menggunakan Alat Pelindung

Diri (APD) menuju kapal yang di dalamnya ada dua orang yang dicurigai dan langsung memeriksanya. Setelah memeriksa, petugas membawa dua orang yang diduga terjangkit virus mematikan tersebut ke tenda isolasi. Tidak hanya dua orang tersebut, seluruh penumpang kapal yang telah kontak langsung dengan suspect MERS-CoV, juga di bawa turun ke ruang karantina yang ada di kantor KKP Tanjung Wangi dengan diberi masker. Selanjutnya, petugas KKP yang lain kembali ke kapal dan melakukan spraying (penyemprotan) ke ruangan ABK suspect MERS-CoV yang ada di kapal. Selain itu, petugas juga memberi tindakan penyehatan (desinfeksi) di ruangan para ABK yang ada di karantina, itu dilakukan untuk menghindari menyebarnya virus mematikan tersebut. Selanjutnya, setelah semua dinetralisasi oleh penyemprotan desinfeksi, ABK yang suspect MERS-Cov tersebut langsung di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan dan perawatan lebih lanjut dengan menggunakan mobil Ambulance. Begitulah, simulasi yang dilakukan KKP Kelas II Probolinggo. Itu untuk antisipasi kejadian darurat kesehatan masyarakat di wilayah Pelabuhan Tanjung Wangi. Acara yang digelar mulai pukul 08.00 itu berakhir pukul 11.00. Kepala KKP Probolinggo, Rahmat Subekti, mengatakan kegiatan simulasi ini mengacu kepada International Health Regulation (IHR) tahun 2005 yang mengamanatkan memiliki rencana untuk mengantisipasi kejadian luar biasa tersebut. “WHO pada tanggal 17 Juli 2013 telah menyatakan bahwa MERS-CoV merupakan situasi yang serius dan perlu mendapatkan perhatian besar,” ujar Rahmat Subekti. Pihak KKP Kelas II Probolinggo selalu melakukan upaya lain untuk pencegahan masuknya MERS-CoV ke Banyuwangi. “Kita akan selalu melakukan pengawasan kesehatan alat angkut, orang, dan barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Wangi, terutama yang datang dari luar negeri,” katanya. (tfs/c1/abi)

SIMBOLIS: Penyerahan berkas Simulasi PHEIC di pelabuhan Tanjung Wangi saat apel siaga

SEMUA LINI: Berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi dini


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.