Pendorong Perubahan dan Pembaruan
RABU 1 OKTOBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Demokrat Ngotot Usulkan Yusieni GERDA SUKARNO/RABA
UKUR DEBIT: Anggota tim ekspedisi mengecek fisik tandon Sumber Tuan di Petak 3-D, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
Ekspedisi Mata Air Banyuwangi Barat di Puncak Musim Kemarau (1)
Sumber Tuan Penuhi Kebutuhan Warga Dua Desa Jawa Pos Radar Banyuwangi dan KPH Perhutani Banyuwangi Barat kembali melakukan perjalanan penjelajahan Bumi Blambangan. Sasaran ekspedisi di puncak musim kemarau kali ini adalah sumber mata air di kawasan Banyuwangi Barat. EKSPEDISI jilid dua kali tahun 2014 ini dimulai dari wilayah hutan di Ke-
camatan Kalibaru. Rute yang ditempuh adalah jalanan makadam di
kawasan hutan dan lereng gunung dari Kalibaru hingga wilayah Kecamatan Glenmore. Yang membedakan dengan ekspedisi edisi sebelumnya, tim kali ini melibatkan petugas dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Banyuwangi. Tim ekspedisi mengawali start dari kantor KPH Banyuwangi Barat pada pukul 07.00. Rombongan
menggunakan dua unit mobil 4x4, yakni jenis Chevrolet Trooper dan Daihatsu Hi Line. Jenis kendaraan tersebut sangat cocok untuk medan yang berat seperti di hutan. Sadar akan medan yang berat, tim ekspedisi melakukan upaya preventif. Rombongan singgah untuk sarapan terlebih dahulu di Banyuwangi ■ Baca Sumber...Hal 39
BANYUWANGI - Pernyataan pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio, soal penolakan Gubernur Jawa Timur tentang usul nama-nama pimpinan definitif DPRD, khususnya usul pimpinan dewan dari Partai Demokrat (PD), terus mendapat reaksi. Kali ini reaksi datang dari Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu. Julies menyayangkan pernyataan Joni yang mengatakan usul pimpi-
nan DPRD Banyuwangi ditolak gubernur lantaran salah satu calon pimpinan yang diusulkan, yakni dari PD, tidak mendapat legitimasi induk organisasi, dalam hal ini DPD PD Jatim. Menurut Julies, sesuai AD/ART PD Pasal 23 ayat (3) huruf c, kewenangan menetapkan pimpinan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD ■ Baca Demokrat...Hal 39
Joni: Usul Ditolak karena Belum Lengkap SEMENTARA itu, tanggapan keras yang dilontarkan Sekretaris DPC PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu, ditanggapi dingin Pimpinan Sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio. Pria yang juga calon pimpinan definitif dewan asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengatakan, apa
yang dia sampaikan bukan isapan jempol. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin (30/9), Joni mengaku dirinya tengah berada di Surabaya bersama pimpinan sementara DPRD Banyuwangi yang lain, yakni Ficky Septalinda ■ Baca Joni:...Hal 39
Mayoritas Ambil Program Tarwiyah
ADA APA LAGI
Polisi Gendut Ikuti Program Diet BANYUWANGI - Ada pemandangan berbeda di halaman depan Mapolres Banyuwangi siang kemarin (30/9). Saat terik sinar matahari panas menusuk ubun-ubun, ratusan anggota kepolisian dari berbagai kesatuan sibuk menggelar kegiatan di halaman paving tersebut. Tetapi, mereka bukan sedang mendapat hukuman atau skorsing ■ Baca Polisi...Hal 39
BADAN AMIL ZAKAT ECAMATAN BANYUWAN KECAMATAN BANYUWANGI
Laporan Akhir Bulan September 2014 ■ Penerimaan ■ Distribusi ZIS ■ Saldo ■ Penerimaan Sept’14
Rp. 162.438.061 Rp. 51.700.000 Rp. 110.758.061 Rp. 34.000.000
Ketua BAZ Kec. BWI Dra Hj SUJIATI ANDRIANI, MM
http://www.radarbanyuwangi.co.id
JAMAAH haji Banyuwangi, khususnya Kloter 27, siap melaksanakan wukuf di Arafah. Dalam beberapa hari ini jamaah lebih banyak beribadah di maktab (Nasamat Alkhair Hotel). Menjaga kondisi fisik tetap fit. Sebab, kalau memaksakan diri salat di Masjidilharam risiko kelelahan sangat besar. Sekarang shuttle bus dari terminal Mahbas Jin (di seberang maktab) ke Masjidilharam sudah dihentikan total. Kalau memaksa salat ke Masjidilharam ada dua pilihan: jalan kaki. atau naik taksi. Dua pilihan yang sulit. Kalau jalan kaki pergi-pulang empat kilometer menembus terowongan. Naik taksi ong-
MENDADAK: Ketua rombongan, ketua regu, dan komite jamaah haji KBIH Sabilillah rapat bahas program wukuf Jumat lusa.
Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi kosnya SR 15 – SR 20 (Rp 50.000-Rp 66.000) sekali berangkat. Pembimbing jamaah juga tidak siap ■ Baca Mayoritas...Hal 39
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
Kematian Tragis Dewi Rahayu, Warga Banyuwangi di Lokalisasi Danau Tempe, Denpasar
Dikenal Periang, Setiap Pulang Selalu Bawa Oleh-oleh Seorang pekerja seks komersial (PSK) asal Banyuwangi tewas mengenaskan di Bali. Dia adalah Dewi Rahayu alias Ayu, 25. Ayu meninggal cukup tragis. Tubuhnya penuh luka tusuk. Mayatnya ditemukan bersimbah darah di kamar mandi Wisma 889 di lokalisasi kawasan Sanur, Bali, Minggu dini hari (28/9). DEDY JUMHARDIYANTO, Singojuruh KABAR meninggalnya Ayu mem-
buat bingung Kepala Desa Rogojampi, Siti Djamilah. Maklum, dalam pemberitaan di Jawa Pos Radar Banyuwangi, korban tercatat sebagai warga Desa Rogojampi. Sejak pagi hari orang nomor satu di Desa Rogojampi itu sibuk menghubungi seluruh kepala dusun di desanya untuk mencari rumah Ayu. Setelah hampir setengah hari mencari informasi, rumah Ayu akhirnya ditemukan. Perempuan yang sudah enam tahun bekerja di Bali tersebut ternyata tercatat sebagai warga Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Ayu bukan warga Desa Rogojampi seperti yang diberitakan koran ini sebelumnya. “Insya-Allah kalau ada warga saya meninggal dunia, saya pasti melayat,”
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
DUKA MENDALAM: Sujarno menunjukkan foto Ayu saat menjadi pengantin.
tutur Djamilah. Siang itu suasana rumah Ayu di Padang Bulan tampak sepi. Sejumlah anak kecil tampak bermain riang di ruangan sebelah pintu masuk. Sementara itu, di ruang dekat pintu masuk tersebut, dua perempuan tampak sibuk memotong bawang merah. Raut wajah kedua perempuan itu masih menyimpan kesedihan dan ada bekas air mata. Begitu Jawa pos Radar Banyuwangi datang, kedua perempuan itu menyambut dengan senyum simpul dan mempersilakan masuk. Lantas, salah satu perempuan itu memanggil Sujarno, ayah Ayu, yang siang itu berada di dapur. Pria bertubuh bongsor yang rambutnya mulai beruban itu pun menemui Jawa pos Radar Banyuwangi ■
Drainase Pasar Banyuwangi penuh sampah Sesekali perlu penggelontoran, terutama yang bandelbandel
Persewangi masih menunggak utang Rp 32 juta Ini yang bikin Persewangi menjadi kurang wangi
Baca Dikenal...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Rabu 1 Oktober 2014
Tiga Tari Daerah Dapat Hak Cipta
Drainase Pasar BWI Penuh Sampah BANYUWANGI - Pasar Banyuwangi blok selatan yang selama ini dikeluhkan jorok dan tidak teratur oleh pedagang atau konsumen mulai dibenahi. Pemkab Banyuwangi menyiapkan dana Rp 193 juta untuk membenahi Pasar Banyuwangi. Kepala Dispenda, Soedirman mengatakan, pemerintah daerah berencana membangun pasar secara total. Namun, rencana itu ditangguhkan karena dana untuk membongkar pasar belum cukup. Walau anggaran belum tersedia, tapi pemerintah daerah tetap melakukan renovasi kecil menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Sekarang hanya merenovasi sarana dan prasarana pasar. Menurut konsultan, membangun Pasar Banyuwangi blok selatan membutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar,” ungkap Soedirman kemarin (30/9). Untuk membongkar Pasar Banyuwangi, kata Sudirman, pihaknya masih meminta bantuan dana dari pusat. Pemerintah daerah berusaha meminta bantuan dari pusat, tapi belum ada titik terang. Sambil menunggu dana dari APBN itu cair, pemerintah daerah melakukan langkah kecil, yakni memperbaiki sarana dan prasarana pasar. Renovasi pasar itu akan menghabiskan dana sekitar Rp 193 juta. Ada empat tahap dalam renovasi tersebut, yakni perbaikan drainase, kamar mandi, pembuatan resapan air, dan paving pasar. “Renovasi itu juga sebagai persiapan menyambut musim hujan. Paling tidak pasar lebih layak ketika musim hujan nanti. Seperti kita tahu, pasar sering becek karena air selokan tidak lancar
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
GALIH COKRO/RABA
BERANTAKAN: Para pedagang terpaksa menutup galian selokan menggunakan papan demi memudahkan mereka mengangkut barang.
dan jalan tidak rata,” terang Seodirman. Kepala tukang pelaksana proyek, Darmono, mengatakan sejak seminggu yang lalu, perbaikan masih dalam tahap penggalian drainase dan sebagian resapan air. Ia mengerahkan 12 orang tukang untuk menyelesaikan proyek ini. “Saat ini masih tahap penggalian drainase. Setelah kita gali ternyata banyak pasir dan sampah yang menyumbat jalannya air,” terang Darmono. Penggalian drainase baru sekitar 20 persen dikerjakan di sebelah timur pasar. Peng-
galian drainase harus dilakukan perlahan, agar tidak mengganggu aktivitas pedagang yang berjualan. Walaupun demikian, proyek yang direncanakan rampung dalam waktu 90 hari tetap mengganggu aktivitas sejumlah pedagang. Seperti yang dialami Lian. Dia mengaku pelanggannya beberapa hari ini berkurang karena akses menuju tokonya dihalangi oleh penggalian drainase. Terpaksa beberapa hari ini dia menutup tokonya. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI - Upaya mendorong ekonomi kreatif terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Salah satunya dilakukan dengan memfasilitasi pengurusan hak cipta sejumlah produk ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya lokal. Hasilnya, sejumlah lagu, seni tari, dan alat musik khas Banyuwangi kini sudah mengantongi hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum-HAM) RI. “Total ada 15 lagu khas yang telah selesai hak ciptanya,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo melalui Kepala Seksi (Kasi) Standarisasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Agus Suhendro. Agus mengatakan sertifikat hak cipta lagu itu akan diserahterimakan kepada masing-masing pencipta lagu tersebut. Penyerahan sertifikat hak cipta rencananya dilakukan pada saat pentas seni daerah yang digelar tiap akhir pekan di Taman Blambangan. “Penyerahan bisa juga dilakukan pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba),” kata dia. Lagu khas daerah yang telah mengantongi hak cipta itu an-
tara lain “Umbul-Umbul Blambangan” karya Andang Khatib dan Basir Nurdian; “Terang Bulan di Pantai Banyuwangi” karya R. Nofel N.N. El Hakim; “Paran Salah Isun” karya Sutrisno; dan “Kembang Pethetan” karya Andang Khatib dan Basir Nurdian. Sekadar tahu, hak cipta sendiri merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak cipta guna mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk memproduksi atau memperbanyak ciptaan yang dimaksud. Menurut Agus, pada 2014, ada enam lagu yang diajukan hak cipta, yakni karangan R. Novel. “Kami membuka pintu bagi para musisi Banyuwangi yang akan mengajukan hak cipta,” katanya. Tak hanya lagu, produk budaya Banyuwangi juga sudah ada yang telah mendapatkan hak cipta, yaitu tiga tari khas Banyuwangi dan satu kerajinan alat musik. “Tiga tarian itu adalah tari Jejer Gandrung, pertunjukan Gandrungan, dan Jejer Jaran Dawuk yang sudah mengantongi hak cipta atas nama seniman Sumitro Hadi. Alat musiknya adalah seruling seruit bhit yang berasal
dari bambu karya seniman asal Kecamatan Glenmore, yaitu Bambang Hariyanto,” ujar Agus. Tidak hanya itu, Pemkab Banyuwangi berupaya memfasilitasi hak cipta atas sejumlah produk seni-budaya berbasis batik. ”Beberapa motif sedang kami urus. Masih dibuat kajiannya sebagai bagian dari syarat pengurusan hak cipta,” ungkap Agus. Dia mengatakan, untuk pengurusan hak cipta sejumlah produk ekonomi kreatif berbasis seni-budaya itu, Pemkab Banyuwangi telah menjalin kerja sama dengan KemenkumHAM RI. Cara mengurus hak cipta, lanjut Agus, sangat mudah. Pemohon datang ke kantor Disperindagtam untuk mengisi formulir surat permohonan mengajukan hak cipta. Surat permohonan itu harus dilampiri sejumlah berkas, antara lain, KTP pemohon dan surat pernyataan tentang keorisinalan karya yang diajukan. “Semuanya gratis,” tegasnya. Agus menambahkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada pelaku ekonomi kreatif berbasis seni-budaya tentang pentingnya hak cipta n Baca Tiga...Hal 39
Stop Rokok Ilegal! PASTIKAN! Anda mengkonsumsi rokok yang dilekati pita cukai resmi pemerintah. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik yang ditetapkan undang-undang. Salah satunya hasil tembakau. Hasil tembakau hanya boleh ditawarkan, diserahkan, dijual atau disediakan untuk dijual, setelah dikemas untuk penjualan eceran dan telah dilekati pita cukai yang diwajibkan. Pita cukai merupakan dokumen sekuriti negara. Selain sebagai bukti pelunasan, pita cukai juga berfungsi sebagai alat pengawasan. Nah, dalam rangka mempermudah pengawasan, dibuat desain berbeda pada pita cukai. Selanjutnya, pita cukai tersebut dilekatkan pada Tembakau Iris (TIS), Rokok Daun atau Klobot (KLB), dan Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM). Desain pita cukai diperbarui sesuai kebutuhan warna, tahun, dan besaran tarif pengenaan cukai sesuai kebijakan pemerintah. Selain
itu diperbarui sesuai peningkatan fitur pengaman, yang dikhususkan untuk menangkal pemalsuan dan penyalahgunaan pita cukai rokok. KENALI! Pelekatan pita cukai pada sigaret, yang terdiri dari sigaret kretek mesin dan sigaret putih mesin. Selain itu, sigaret kretek tangan, sigaret kretek tangan filter, sigaret putih tangan, dan sigaret putih tangan filter. Pita cukai juga dilekatkan pada cerutu, tembakau iris, rokok daun atau klobot, dan sigaret kelembak kemenyan. Hasil pengolahan tembakau lainnya juga wajib dilekati pita cukai. Pengaman pada pita cukai berteknologi tinggi. Mudah diidentifikasi. Tidak bisa dikopi. Memiliki sistem overt dan covert. Bahkan memiliki multi level security features. Bagaimana sanksi penyalahgunaan pita cukai? Ancaman hukumannya adalah pidana penjara atau denda. Sanksi tersebut diatur dalam UndangUndang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang cukai. Dalam pasal 54 disebutkan bahwa
setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau pidana denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar. Sementara itu, di pasal 55 diatur bahwa setiap orang yang membuat secara melawan hukum, meniru, memalsukan pita cukai dan tanda pelunasan cukai lainnya dipidana dengan pidana penjara sekurangkurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 8 (delapan) tahun dan pidana denda paling sedikit 10 (sepuluh) kali cukai dan paling banyak 20 (dua puluh) kali cukai yang seharusnya dibayar. Meski begitu, ada beberapa jenis rokok ilegal yang ditemukan beredar di pasaran. Antara lain, rokok polos, yaitu rokok yang tidak dilekati pita cukai. Bahkan ditemukan pita cukai
palsu, yaitu rokok yang dilekati pita cukai tiruan. Yang memprihatinkan adalah penyalahgunaan pita cukai bekas. Modusnya rokok dilekati pita cukai yang pernah digunakan. Ada juga pemakaian pita cukai yang bukan haknya. Rokok menggunakan pita cukai milik jenis produk olahan tembakau lainnya. Bahkan ada rokok yang nekat dilekati pita cukai milik golongan rokok lain. Jadi, pita cukainya tidak sesuai jenis dan golongannya. Untuk itu, masyarakat diimbau melapor jika menemukan rokok ilegal beredar di pasaran. Laporan bisa disampaikan ke kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi di Jalan Jendral Ahmad Yani Nomor 96 Banyuwangi telepon (0333) 412100 website www.disperindagtam.banyuwangi. go.id.(adv) BANNER:Disperindagtam me masang peringatan tentang rokok ilegal di swalayan dan pertokoan di Kabupaten Banyuwangi. GALIH COKRO/JP-RABA
Disperindagtam Pasang Banner di Tempat Strategis BANYUWANGI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan pengawasan peredaran rokok ilegal secara intensif. Sasaran pengawasan dilakukan di berbagai toko eceran yang menjual rokok, yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Pusat pertokoan dan perbelanjaan moderen juga tak luput dari pengawasan yang dilakukan pemerintah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) tersebut. Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi Ir. Hary Cahyo Purnomo, MSi mengatakan, hasil dari pengawasan yang telah dilakukan berupa penyitaan rokok ilegal yang beredar di pasaran. Ada ratusan bungkus rokok ilegal yang berhasil disita dalam pengawasan yang dilakukan oleh petugas pengawas dari Disperindagtam. “Hasil sitaan tersebut selanjutnya diteruskan kepada pihak berwajib agar diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” terang Hary. Dalam rangka mendukung tugas pengawasan rokok ilegal di pasaran tersebut, lanjut Hary, Disperindagtam saat
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
ISTIMEWA
OPERASI GABUNGAN: Petugas Disperindagtam bersama instansi terkait melakukan sidak ke toko-toko rokok.
ini melakukan kegiatan pengumpulan info dari masyarakat. Informasi yang sedang digali dari lapangan itu terkait hasil tembakau yang dilekati pita cukai palsu. Termasuk produk hasil tembakau yang tidak dilekati pita cukai sama
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
sekali. “Informasi dari masyarakat itu kami harapkan bisa membantu tugas pengawasan yang sedang kami lakukan terhadap produk hasil tembakau ilegal di peredaran atau tempat penjualan eceran,” harapnya.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Untuk mensukseskan kegiatan pengumpulan informasi tersebut, Disperindagtam melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media banner. Saat ini, banner-banner yang memuat informasi tentang rokok ilegal itu telah dipasang di tempat-tempat strategis. Seperti di swalayan Indomaret dan Alfamart yang tersebar di wilayah Kota Banyuwangi. Pusat-pusat pertokoan dan perbelanjaan juga menjadi sasaran pemasangan banner informasi tersebut. “Kami harapkan masyarakat bisa membaca informasi yang disosialisasikan ini, selanjutnya memberikan informasi tentang peredaran rokok ilegal kepada kami,” ujarnya. Hary juga mengimbau kepada konsumen rokok untuk hati-hati dalam membeli produk hasil tembakau yang beredar di pasaran. Dia menyarankan agar teliti sebelum membeli. Produk harus dilekati pita cukai resmi dari pemerintah dan sesuai dengan jenis maupun golongannya. “Pastikan, Anda mengkonsumsi rokok yang dilekati pita cukai resmi dari pemerintah,” pesan Hary.(adv)
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 3 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www. radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@ gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
R RA AB BU U1O KT K TOBER RABU OKTOBER
31
Koranna K oranna Oreng Situb Situbendeh bendeh
TAHUN 2014
Kirab Kakang Embug DUTA WISATA: Sekda Saifullah melepas kirab Sepuluh pasang para Finalis Kakang-Embug 2014 di halaman Kantor Sekretariat Pemkab Situbondo, siang kemarin.
SITUBONDO – Dua puluh (sepuluh pasang) finalis Kakang-Embug Kabupaten Situbondo siang kemarin dikirab mengelilingi Kota Situbondo. Sebelum melakukan tahapan ini, mereka berte-
mu dengan Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto kantor Sekretariat Pemkab. Usai bertemu, para final duta wisata itu dilepas oleh Sekda Syaifullah. Start mengambil tempat di halaman depan kantor
Sekretariat Pemkab. Para Kakang Embug berdiri di atas mobil jeep terbuka. Sehingga, mereka dengan leluasa menyapa masyarakat yang ada di pinggir jalan n Baca Kirab...Hal 37
RENDRA KURNIA/JPRS
Menyimak Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah TA 2013 Pemkab Situbondo (3)
Volume Jalan Kondisi Baik dari 697,452 KM Menjadi 779,37 KM Novel Perjuangan Kiai As’ad Melawan Belanda SITUBONDO – Sejak edisi besok (02/10), pembaca Jawa Pos Radar`Situbondo akan disuguhi kisah ‘Sang Ksatria Kuda Putih’. Novel Karya Ahmad Sufiatur Rahman ini akan diterbitkan setiap hari (kecuali hari Minggu) di halaman Radar Situbondo secara berseri. Sang Kstaria Kuda Putih bercerita tentang perjuangan KHR As’ad Syamsul Arifin, pengasuh kedua Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo di Zaman penjajahan n Baca Novel...Hal 37
Dalam penyelenggaraan urusan lingkungan hidup empat tahun berturut-turut sejak 2014, Pemkab Situbondo memiliki prestasi tingkat nasional. Yakni tercapainya Piala Adipura tingkat nasional dengan kategori sebagai kota kecil terbersih.
PRESTASI DI BIDANG LINGKUNGAN: Bupati Dadang Wigiarto (kanan) menerima Piala Adipura dari Sekda Saifullah.
c. Urusan Lingkungan Hidup Keberhasilan yang telah dicapai dalam penye1enggaraan urusan Iingkungan hidup berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
EDY SUPRIYONO/JPRS
- Penanganan sampah Pemerintah Kabupaten Situbondo sangat peduli terhadap kelestanan lingkungan. Hal ini terlihat dari penanganan volume produksi sampah yang ada di Kabupaten Situbondo pada tahun 2013 dapat tertangani sebanyak 96,70%. - Kebersihan Pada tahun 2013 dari seluruh jumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Situbondo sebanyak 20 pasar, dan selurunnya dapat dikategorikan tergolong baik. - Penegakan Hukum Lingkungan Maraknya persoalan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan mendapat perhatian serius n Baca Volume...Hal 37
Azima Juara Pemula putri, Fira Pemenang Remaja Putri
(Searah Djarum Jam) JUARA: Fira, pebulutangkis dari PB BESUKI menjadi pemenang di pertandingan Tunggal Remaja Putri FINAL: Firman dari PB SMAN 1 Asembagus bertanding melawan Prayoga dalam Tunggal Remaja Putra BERTAHAN: Faruq, Finalis tunggal dari PB Taruna Putra Siti F - Duduki Peringkat 2 Tunggal Remaja Putri RUNNER UP: Siti F harus puas berada di peringkat kedua Tunggal Remaja Putri SENGIT: Ricky menghadapi Faruq dalam pertandingan Final Tunggal Taruna Putra.
SITUBONDO- Final Kejuaraan Bulutangkis Kabupaten Situbondo 2014 berlangsung sejak sore hingga tadi malam (30/09). Semua partai yang dipertandingkan di momentum penentuan ini berjalan super seru. Sorak sorai para pendukung pun ikut mengiringi setiap detik jalannya pertandingan. Di partai tunggal pemula putri, sesuai dengan prediksi awal, keluar sebagai juara satu, Azimatul Rofiqah dari PB Mutiara Tangkas Situbondo. Azima, mengaku sudah sering bertanding dengan Fadian, bahkan, dia sudah mengetahui kelemahan rekan satu timnya tersebut. Alhasil, rencanyanya pun berjalan mulus. Kelemahan backhand lawan mampu dimaksimalkan. Unggulan satu ini berhasil menimbangkan saingan ketatnya di final sore kemarin. Fadian harus mengaku kehebatan Azimah dengan skor 15-21 dan 9-21. Sementara itu, unggulan satu di tunggal remaja putri, Fira, kembali memenangi kejuaraan tahun ini. Yang menjadi lawan dia di babak final adalah Siti F, dari Mutiara Tangkas. Pertandingan final keduanya berjalan saling kejar mengejar poin.
Set pertama, Siti berhasil unggul 21-14, sementara Fira tetap dengan gaya bermainnya yang tenang. Terus bermain dengan lop panjang dan penempatan bola akurat. Akhirnya dia mampu mengejar ketertinggalan dan mampu merebut set kedua dengan skor 21-11. Per tandingan pun harus berlangsung dengan rubber set. Di tengah sisa stamina, keduanya saling bermain cantik, dengan mengerahkan semua kemampuannya. Berbekal pengalaman bermain dan menjuarai turnamen yang sama sebelumnya, Fira kembali unggul. Set ketiga pun diraih dan dia mencatatkan kembali namanya di kejuaraan ini sebagai juara satu kategori tunggal remaja putri. (pri)
Faruq Juara 1, Ficky ke-2 di Kelas Tunggal Taruna putra Sementara itu, Langkah Janshenkhan harus berakhir ketika berhadapan dengan unggulan pertama di kategori
tunggal taruna putra, Faruq. Di atas kertas Faruq memang alebih kaya pengalaman. Kejuaraan tahun lalu dia pernah keluar sebagai juaranya. Dalam pertandingan Semifinal kemarin, Janshenkhan harus berjibaku dengan penempatan bola yang dilakukan Faruq. Namun, pada akhirnya Janshenkhan harus mengakui keunggulan Faruq dalam dua set langsung. Sementara itu, unggulan kedua, Ariya Seta, di luar dugaan harus mengakui ketangguhan rekan satu tim di semifinal, Ricky. Faruq dan Ricky akhirnya melaju ke Final. Pertandingan Final yang berlangsung tadi malam, Ricky memberikan perlawanan ketat sejak set pertama. Faruq unggul tipis di set pertama, 21-19. Namun keadaaan ini membuat Ricky makin bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya di set kedua. Usahanya pun berbuah manis. Di set kedua dia berhasil meraih skor 2111 untuk kemenangannya. Namun, di pertandingan berikutnya, kembali Faruq ganti mengejar ketinggalan. Faruq akhirnya keluar sebagai juara satu di kejuaraan tahun ini dengan skor 21-13. (pri)
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
32
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 1 Oktober 2014
S I T U B O N D O
MANGARAN “Dari 54 formasi yang kita butuhkan semuanya sudah ada pendaftarnya. Ada formasi yang pendaftarnya sangat banyak, ada Ahmad Yulianto juga formasi yang Kepala BKD Situbondo hanya diisi oleh beberapa pendaftar saja, bahkan ada yang satu pendaftar saja. Yakni, formasi pengendalian dampak lingkungan, penataan dan penilaian pajak ruang,” DOK/JPRS
HABIBUL ADNAN/JPRS
JELANG IDUL ADHA: Petugas Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan hewan kurban, kemarin
Periksa Kesehatan Hewan Kurban PEMERIKSAAN keamanan terhadap hewan kurban oleh Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo tidak hanya dilakukan di pasar-pasar hewan. Tempat yang menjadi pengepul hewan pun tak luput dari kegiatan yang rutin digelar setiap tahun ini n Baca Disnak...Hal 37
1.906 Pendaftar Berebut 54 Kursi CPNS
MLANDINGAN
Siswi SMP Digauli Teman Pacar KISAH pilu menimpa SA, salah satu siswi SMP di wilayah barat Kabupaten Situbondo. Pelajar berusia 17 tahun itu menjadi korban kekerasan seksual. Pelakunya adalah teman pacarnya sendiri, yaitu Hasan, warga asal Kecamatan Bungatan. Aksi bejat Hasan terungkap setelah korban menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tuanya. Merasa tidak terima, orang tua korban melapor ke Mapolres Situbondo. “Kejadiannya malam Minggu (27/9) yang lalu. Tetapi laporannya baru kami terima,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Data yang diperoleh koran ini menyebutkan, Hasan yang berusia 21 tahun memang berteman dengan pacar korban bernama Arif, 24. Berbekal kenal dengan Arif itu, Hasan berusaha menghubungi SA melalui telepon seluler. Dia berdalih disuruh Arif menjemput korban untuk bermalam mingguan. Karena tidak curiga, korban langsung mengiyakan ajakan pelaku. Pelaku menjemput korban di rumahnya n Baca Siswi...Hal 37
BANYUPUTIH
Jerak NUR HARIRI/JPRS
BABAK BELUR: Suwanto dihakimi massa setelah terpergok warga meloncati pagar rumah warga di jalan Argopuro, kemarin malam. Beruntung Polisi cepat datang ke tempat kejadian.
Tertangkap, Maling Dihakimi Massa WIRABHUMI for JPRS
PEDULI CAGAR BUDAYA: Forum Wirabhumi melakukan aksi beber poster di lokasi penambangan liar Sumberejo.
Penambangan di Sumberejo Ancam Situs Purbakala PENAMBANGAN liar yang marak di Kabupaten Situbondo tidak hanya mengancam ekosistem lingkungan maupun lahan sekitar. Akan tetapi, juga mengancam situs purbakala. Seperti yang terjadi di areal penambangan Dusun Melik, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Kuat dugaan, di lokasi penambangan di tempat ini terdapat salah satu situs terbesar yang ada di Situbondo n Baca Penambangan...Hal 37
KOTA
PANJI- Nahas menimpa tiga kawanan maling yang akan menjalankan aksi kejahatannya di Jalan Argopuro, malam kemarin (29/9). Sebab, saat beraksi aksi mereka dipergoki warga. Satu dari tiga pelaku berhasil ditangkap dan digebuki warga. Maling yang tertangkap itu adalah Samsul Arifin, 50, asal Desa/Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Nyaris saja nyawa pria ini melayang. Sebab, warga yang mengamuk
begitu dirinya tertangkap basah akan mencuri kian tak terbendung. Beruntung polisi segera datang dan menggelandang Samsul ke Polsek Panji. Awalnya, Samsul bersama dua orang temannya sekitar pukul 21.30 berjalan kaki dari terminal Situbondo. Mereka mencari-cari sasaran aksi kejahatannya. Kemudian sampailah mereka di rumah gudang milik Suwanto, 30, yang berada di Jalan Raya Argopuro, Kelurahan
Mimbaan, Kecamatan Panji. Begitu sampai di TKP, mereka berdiam pada sebuah gang samping kanan rumah milik korban. Setelah situasi dianggap aman, satu-persatu dari tiga maling itu bergegas masuk melalui pagar tembok di samping kanan depan. Maling pertama berhasil masuk ke halaman rumah gudang yang akan menjadi target niat jahat mereka n Baca Tertangkap...Hal 37
SITUBONDO - Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara online resmi ditutup pukul 00.00, kemarin (29/9) malam. Hasilnya menunjukkan minat masyarakat Situbondo cukup tinggi untuk menjadi aparatur negara. Ini bisa dilihat dari jumlah pendaftar yang tembus hingga 1.906 pendaftar. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Situbondo, Ahmad Yulianto menyebutkan, hingga batas waktu penutupan pendaftaran CPNS secara online tanggal 29 Septem00.00, ada 1.906 pendaftar ber 2014 pukul p telah teregister. Mereka mendaftar yang tel di seluruh selur formasi lowongan CPNS yang dibutuhkan Pemkab Situbondo. dibutuh “Dari 54 formasi yang kita butuhkan “Da semuanya sudah ada pendaftarnya. sem Ada formasi yang pendaftarnya sanAd gat banyak, ada juga formasi yang ga hanya diisi oleh beberapa pendafhan bahkan ada yang satu pentar saja, s daftar saja. Yakni, formasi pengendadafta lian dampak lingkungan, penataan li dan penilaian pajak ruang,” terangnya, kemarin (30/9).. Yuli menegaskan, meski ada formasi yang hanya diisi oleh satu pendaftar, namun tidak ada jaminan bahwa yang bersangkutan akan langsung masuk atau diterima menjadi CPNS. Dia tetap harus mengikuti tes CPNS serta mencapai standart nilai yang telah ditetapkan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Mantan Kadis Perikanan dan Kelautan ini menambahkan, pendaftar online yang mendapat nomor register harus segera mengumpulkan berkas lamaran fisiknya ke kantor BKD melalui kantor pos. BKD memberikan batas dead line hingga pukul 12.00, hari ini (1/10) n Baca 1.906...Hal 37
Cara Seniman Kota Santri menolak Pilkada Tidak Langsung
Jalan Kaki, Bawa Poster, Ngamen di Halaman Kantor DPRD Penolakan terhadap Undangundang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) secara lewat DPRD terus menuai protes. Kali ini, datang dari seniman lokal di Situbondo. Caranya unik. Mereka mengamen di gedung para wakil rakyat. NUR HARIRI, Situbondo
NUR HARIRI/ JPRS
Terobos Lampu Merah, Tabrakan INI akibatnya jika menerobos lampu merah. Sebuah mobil Suzuki APV bernopol B 1521 SKV, malam kematin (29/09) terbalik begitu dihantam Toyota Kijang Inova Nopol L 1269. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.00 tersebut. (rri/pri)
MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
MOBIL Djl. Rush G.MT. Hitam ‘10, LGX. 2.0. Silver ‘00. APV GE. Silver ’11. H: 081233566209
LANGGANAN RADAR SITUBONDO
Hub: 0338 - 671982
SENIMAN yang peduli terhadap peristiwa kekinian kehidupan berbangsa dan bernegara itu adalah Badik dan Bambang. Dua penyanyi lokal asal Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji ini berjalan dari depan stadion Mohammad Saleh Situbondo menuju kantor DPRD Kabupaten Situbondo. Selama perjalanan, keduanya memetik gitar sambil mendendangkan lagu.
NUR HARIRI/JPRS
MENGAMEN: Seniman lokal, Badik, menyanyikan lagu penolakan Pilkada lewat DPRD di sekitar Gedung DPRD Situbondo, kemarin (30/9).
Dengan membawa poster bertuliskan ‘Demokrasi Harga Mati, Pilkada Langsung’ Badik dan Bambang terus me-
nyanyi. Poster yang sekaligus menjadi judul lagunya itu, terus dinyanyikan sepanjang perjalanan hingga sampai di DPRD.
“Saya mengajak masyarakat, mensosialisasikan penolakan Pilkada lewat DPRD dengan keahlian menyanyi. Saya peduli, sehingga saya suarakan agar Pilkada dilakukan secara langsung,” terang Badik di sele-sela petikan lagunya. Begitu berada di halaman depan kantor DPRD, Badik terus saja menyanyikan lagu penolakan Pilkada lewat DPRD. Beberapa staf di DPRD pun terlihat menyalami dan memberikan dukungan moral kepada seniman yang banyak mencipatkan tembangtembang hit berbahasa madura tersebut. Selain itu, beberapa anggota dewan juga terlihat bersalaman dengannya. Tetapi mereka hanya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Badik. Setelah usai, kembali masuk ke dalam ruangannya. “Saya berharap Pak SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) dan Ibu Mega tetap menjaga, menjalankan dan mengawal demokrasi di negeri ini,” katanya n Baca Jalan...Hal 37
Jawa Pos
EKONOMI BISNIS
Rabu 1 Oktober 2014
R A D A R
Cabai Besar Naik Jadi Rp 24 Ribu
Padukan Racikan Bumbu Rujak Soto BANYUWANGI – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Banyuwangi ikut berpartisipasi dalam event Festival Rujak Soto beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan itu, PDAM mengirim satu tim untuk beradu cepat meracik menu khas Banyuwangi itu. Tim PDAM terdiri dari empat orang untuk beratraksi meracik bumbu rujak soto. Di deretan stan peserta omba, tim PDAM sudah menyiapkan jurus jitu cara membuat rujak soto yang mampu menggoyang lidah. Arita, ketua tim PDAM mengatakan, meracik rujak soto membutuhkan kepekaan dan ketelitian untuk memadukan bumbu rujak dan soto. Bumbu rujak harus diseimbangkan dengan rasa kuah soto babat. Untuk itu stand PDAM tidak menonjolkan kemasan penyajian tetapi lebih mengandalkan racikan bumbu serta keseimbangan taste dari rujak dan soto. Ayub Hidayat,Plt Direktur Utama PDAM Banyuwangi menjelaskan, sebagai perusahaan umum daerah, PDAM juga turut mendukung dan menyukseskan kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Banyuwangi. Termasuk dalam tugas dan fungsi utama PDAM. Dalam semester kemarin, sudah ada dua kecamatan lagi yang mendapat pelayanan air bersih serta air minum. Yakni kecamatan Tegaldlimo serta desa Bimorejo kecamatan Wongsorejo. (*/afi)
33
B A N Y U W A N G I
GERDA SUKARNO/RaBa
TERAMPIL: Pegawai PDAM Banyuwangi meracik bumbu dalam kegiatan Festival Rujak Soto beberapa waktu lalu.
BANYUWANGI - Beberapa hari ini harga cabai besar terus meroket. Pekan lalu pergerakan harga cabai besar mulai terjadi, yakni dari harga Rp 14 ribu menjadi Rp 16 ribu. Nah, awal pekan ini naik menjadi Rp 24 ribu atau mengalami kenaikan sekitar Rp 8 ribu per kilogram (kg). Penuturan sejumlah pedagang di Pasar Banyuwangi, cabai besar memang mengalami peningkatan hampir setiap hari. Dalam sehari kenaikan cabai besar berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Kenaikan harga cabai besar itu dipicu stok menipis. “Stok kosong. Saya biasanya bisa mengambil 20 hingga 30 kg kepada pengepul. Beberapa hari ini hanya bisa mengambil 10 hingga 15 kg,” jelas Misnawati, salah seorang pedagang Asro, pedagang asal Kampung Melayu, mengungkapkan dugaan berbeda. Menurut dia, harga cabai besar naik karena sebentar lagi Idul Adha. Sehingga, permintaan pembeli mengalami peningkatan drastis. Selain itu,
12 ribu per kilogram. Berbeda dengan beberapa bahan dapur di atas, harga cabai rawit, tomat, dan ranti, mengalami penurunan harga lima hari terakhir. Cabai rawit yang semula Rp 12 ribu per kilogram turun menjadi Rp 10 ribu per kiloCHIN JULLIEN/RABA gram. Harga toSEGAR: Menjelang Hari Raya Adul Adha harga cabai besar mat Rp 8 ribu per terus merangkak naik hingga menembus Rp 24 ribu. kilogram turun jadi Rp 6 ribu per juga karena stok menipis. “Menjelang kilogram. Ranti dari harga Rp 12 ribu Idul Adha seperti sekarang kita tidak per kilogram turun menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Terbaru, ranti turun lagi kaget harga sembako naik,” ujarnya. Sementara itu, harga bawang merah menjadi Rp 8 ribu per kilogram. Khudan bawang putih masih stabil. Bawa- sus harga jeruk sambal naik dari Rp 25 ng merah diperdagangkan Rp 16 ribu ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram dan bawang putih Rp hingga Rp 50 ribu. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI CERDAS
Antar Siswa Hingga Tingkat Asia SEMANGAT: Siswa-siswi TKIT PMB 2 dan Al Uswah 4 menjalankan rangkaian latihan puncak haji, kemarin.
BANYUWANGI—Ratusan siswa-siswi Taman KanakKanak Islam Terpadu (TKIT) Permata Mandiri Billah (PMB) -2 Sukowidi dan TKIT Al Uswah-4 menjalani praktik haji pada Senin (30/9) kemarin. Bertempat di TKIT Permata Mandiri Billah-2 para siswasiswi itu menjalani ritual haji layaknya berada di tanah suci. Miniatur Kakbah yang didesain sedemikian rupa juga menjadi daya tarik para siswa untuk ramai-ramai berfoto. Kepala Sekolah TKIT Permata Mandiri Billah-2 Suci Suwandiani, SE menjelaskan, latihan haji ini digelar dengan tujuan untuk mengenalkan sejak dini rukun Islam kelima itu. Latihan ritual haji ini juga merupakan agenda tahunan
yang selalu digelar sekolah. Untuk memantapkan saat latihan haji, sehari sebelum praktik para guru mendapat materi manasik haji. “Ini sangat penting, manasik adalah ilmu yang harus dikuasai para guru agar saat memberikan pelatihan haji ke siswa dilakukan dengan benar,” ujar Suci. Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Sekolah TKIT Al Uswah-4, Setyorini, SE. Menurut Rini, latihan manasik haji ini sudah menjadi program rutin yang diselenggarakan bertepatan dengan musim haji. Latihan manasik haji yang juga diikuti oleh para guru tujuannya untuk memperkenalkan kepada murid-murid TKIT tentang ibadah dan syarat rukun haji. “Meskipun
hanya latihan namun suasana memang diusahakan mirip dengan prosesi ibadah haji sungguhan,” jelasnya. Ketua Yayasan Al Uswah yang menaungi lembaga pendidikan TKIT ini, Karyono, S.Pd, MT memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan latihan haji ini. Sebagai lembaga pendidikan Islam, memberikan latihan semacam pelaksanaan ritual haji ini sangat penting. Para siswa terlihat sangat semangat, bahkan dari orang tuanya pun terlihat senang dengan pelaksanaan ini. “Pelajaran sejak dini diharapkan bisa menjadi pemicu awal ketika mereka sudah besar untuk menjalankan rukun Islam ke lima ini,” kata pria yang menekuni dunia trainer ini. (*/afi)
BANYUWANGI – Mengg a l a n g p re s t a s i s e t i n g g i tingginya, tampaknya menjadi tekad Sekolah Dasar Katolik (SDK) Santa Maria Banyuwangi. Sekolah ini tidak hanya terkenal dengan kedisiplinan saja, namun sekolah yang beralamat di Jalan Jaksa Agung Suparto 74 Banyuwangi ini juga tidak berhenti menorehkan prestasi bergengsi. Saat ini salah satu siswanya, Steven Adrian G, siswa kelas VI berhasil membawa nama harum sekolah dan Banyuwangi ke kancah Nasional. Steven putra dari Liana Fertin ini dinobatkan menjadi juara III dalam pekan matematika dan ilmu pengetahuan alam tingkat nasional. Acara tersebut diselenggarakan Universitas Brawijaya (UB) Malang pada tanggal 27-28 September 2014. Sebelumnya, Steven berhasil berjuang di tingkat rayon pada babak kualifikasi pekan Matematika dan IPA pada 14 September dengan prestasi puncak, yakni menjadi juara satu. Selanjutnya Steven bersama 19 rayon lain yang berjumlah 50 peserta dari seluruh Nusantara berkumpul di UB Malang. Dari 50 peserta tersebut hanya diambil tiga peserta untuk masuk final
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
TOHA/RaBa
Siswa TKIT PMB 2-Al Uswah 4 Berlatih Haji Bersama
Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Karangente Djl Tanah 2 Kav. Gg. Djarum Dpn Trmnl Karangente LT 200+220m2 H: 081252536667
RUMAH RP. 900.000/ BULAN Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204
SEMPU
BANYUWANGI BPKB Hlg BPKB P 1942 VL an Drs. EC. H. Sukandi, MM, Jl. Letkol Istiqlah RT. 1/1
Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Datsun Go+ & Go
Datsun Go+ & Go
Truck Fuso
All New Xenia
Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan ? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29
Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan ? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29
Dijual Truck Fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios/All new xenia tahun 012/013 pmk slr/bth hrg 149/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Honda Freed
Toyota Fortuner
All New Avanza
Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
Mendut Regency Djl Rmh Perum Mendut Regency Type 185 ad Klm Rng Hrg 1,5 M Ngo. H: 081252536667
RUMAH LT 382M2
sukses meraih Juara III dalam even Pekan matematika dan
GERDA SUKARNO/RaBa
MEMBANGGAKAN: Kepala SDK Santa Maria,Suster Inigo diapit dua siswa yang mengharumkan nama sekolah dan Banyuwangi.
RUMAH TANAH 7500M2
Solong Djl Tanah L 418m2 SHM Pagar 50 m dr Pantai Lks Solong Lingk. Tanjung H: 0877635556 TP
dan berebut gelar juara. Dari tiga peserta itu, Steven
IPA tersebut. Tidak hanya Steven, prestasi bergengsi juga diraih Angeline Shane. Siswi yang pernah menjadi peserta Jambore Nasional tersebut saat ini tengah mempersiapkan menghadapi ajang lomba tingkat Asia. Lomba yang diselenggarakan oleh The Asian Science and Mathematic Olympiade For Primary School ini rencananya akan dilaksanakan di Tanggerang pada 10 Oktober mendatang. Dari 1.017 siswa yang mendaftar, Angeline Shane mampu bertengger pada peringkat 30 besar dan masuk anking tujuh. Selangkah lagi, Angeline akan mewakili Banyuwangi dan SDK Santa Maria dalam ajang bergengsi tersebut. “Karena yang akan bertanding di sana hanya 15 besar saja,” ujar Liliana, wali dari Angeline. Kepala SDK Santa Maria Banyuwangi, Suster Inigo menuturkan, saat ini SDK Santa Maria tidak hanya meningkatkan mutu pembelajaran saja. Tetapi juga ditunjang dengan prestasi siswa di luar sekolah. Baik akademik maupun non akademik. Saat ini SDK Santa Maria berhasil mengirimkan dua atlet renang untuk mewakili Banyuwangi pada Porseni tingkat Provinsi bulan depan. (*/afi)
NEW AVANZA 2014
Perum Kalirejo Djl Rmh Prum Kalirejo Type 36 Full Bngnan 2 KM,2KT, Garasi H: 081252536667
Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
Dikontrakkan Dikntrkkn Rmh Jl. Stroberry Perum Kalirejo Permai 3 KT, Siap Huni H:081234978113
Dijual Honda Freed/Jazz tahun 010/013 pmk htm/pth hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner/Innova tahun 08/09/06 pmk slr/htm//br hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All New Avanza tahun 013 pmk slr/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang G ‘96 Djl Cpt Kijang G ‘96 Kndsi Siap Pakai, AC Double 60 Jt Nego H: 081703742832
SAT. POL PP Penerimaan Tenaga Harian Lepas Sat. Pol PP mulai tgl 29 Sept s/d 09 Okt 2014, Info lebih lanjut dpt dilihat di kantor Sat. Pol PP Banyuwangi
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
DAERAH SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 1 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
SUKORAMBI
Hantam Truk, Pengendara Tewas AKIBAT kurang hati-hati saat mengendarai motor , Edi Purnomo, 20, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sukorambi kemarin tewas mengenaskan. Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan jurusan Mangli – Sukorambi, tepatnya depan tempat Wisata Botani, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sukorambi, akhir pekan kemarin. Sementara 2 kendaraan lain yang terlibat dalam peristiwa ini langsung memilih kabur setelah korban tergeletak dia jalan dan tewas di TKP. Menurut informasi, kecelakaan bermula saat Edi yang mengendarai motor P 2048 ML melaju dengan kecepatan tinggi dari arah selatan ke utara. Sementara didepannya, ada motor yang tak diketahui identitasnya, melaju dari arah yang sama. Tiba di lokasi kejadian, motor tersebut mengurangi kecepatan karena didepannya ada mobil yang belok masuk ke Botani. Karena jarak terlalu dekat dan kondisi kendaraan melaju kencang, motor yang dikendarai korban menghantam bagian belakang motor di depannya itu. Selanjutnya, korban terpental ke arah kanan. Ironisnya, pada saat yang bersamaan, muncul truk yang tak diketahui identitasnya, melaju dari arah berlawanan. Saat korban terpental, kepalanya membentur bagian truk tersebut. Akibatnya korban terluka parah dan meninggal dilokasi kejadian. (jum/wah/jpnn/aif) RADAR JEMBER/JPNN
JEMBER
MASIH ADA JEJAKNYA: Bekas rel kerata rute Jember-Panarukan masih tersisa di jembatan kereta di Kalisat. Sedangkan kereta Jember-Banyuwangi beroperasi di bawahnya.
Antusias Sambut Kereta ke Panarukan Perlu Kerja Keras Benahi Jaringan Rel
RADAR JEMBER/JPNN
Cantiknya Tugu Koperasi PEMANDANGAN menarik terlihat saat memasuki kota Jember. Tugu koperasi yang ada di pertigaan, trunojoyo dan Ahmad Yani dipercantik. Tugu tersebut makin elok di malam hari. Perpaduan lampu dan air mancur membuat tugu tersebut semakin terlihat cantik. (jum/wah)
BONDOWOSO
Plh Kades Dilaporkan ke Polisi MERASA tidak menerima uang gaji yang totalnya mencapai Rp7,95 juta, membuat Akip Ediono, mantan kepala Dusun Desa Kembang, Kecamatan Tlogosari marah. Dia terpaksa melaporkan Prantiono, 40, Plh kepala desa Kembang dan Kaur Keuangan Syukur Setiawan ke Mapolres Bondowoso, Senin siang (29/9). Pasalnya, Akip Ediono yang sudah lama berhenti menjadi kasun itu, menemukan bukti-bukti jika gajinya selama hampir 8 bulan ditilep oleh dua orang itu. Kasat Reskrim AKP Mulyono mengatku sudah memeriksa pelapor dan terlapor. “Baik pelapor dan terlapor sudah dipanggil penyidik,” katanya. Namun, pihaknya masih perlu mengumpulkan bukti-bukti tertulis. Pelapor mengatakan sejak Desember 2013, sudah berhenti jadi kasun. Namun beberapa bulan kemudian, ia mendapatkan laporan jika gajinya tetap dicairkan. Tetapi dia tidak merasa mendapatkan uang gaji. Namun, menurut dugaannya yang mencairkan gajinya adalah Plh desa dan kaur keuangan. ”Pelapor akhirnya mencari bukti-bukti di desa dan kecamatan. Ternyata gajinya tetap dicairkan,” katanya. Akhirnya, Akip melaporkan kaur keuangan dan Plh Desa Kembang ke polisi. Karena dua orang ini diduga kuat menerima gaji yang seharusnya milik pelapor. ”Sampai saat ini, kami masih menyelidiki dugaan keterlibatan dua orang itu,” ujarnya. (eko/sh/jpnn/aif)
JEMBER – Masyarakat yang tinggal di kawasan utara Jember, khususnya yang di sekitar jalur rel kereta Jember – Panarukan, Situbondo, menyambut antusias rencana PT KAI Daops IX Jember mengaktifkan rute tersebut. Mereka meminta PT KAI segera merealisasi rencana tersebut. Menurut Yanti, seorang warga Kalisat yang dulu menjadi pelanggan kereta Jember – Panarukan, mengaku, senang jika PT KAI menghidupkan kembali kereta ke Panarukan itu. Sebab, kereta menjadi moda transportasi yang cepat
dan murah. “Dulu kalau ke Bondowoso saya selalu naik kereta. Sejak jalur itu mati, seringnya naik kendaraan pribadi,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin (29/9). Dia mengatakan, jalur kereta api ke Panarukan sudah lama mati. Dia sendiri tidak tahu mengapa kereta yang menjadi langganan masyarakat kecil itu ditutup oleh PT KAI. “Sudah lama (mati), kalau tidak salah tahun 2000-an. Sekarang sudah banyak yang ditanami rumput relnya,” ungkapnya. Jika PT KAI akan menghidupkan kereta ke Panarukan, dia menyatakan, harus ada perbaikan yang menyeluruh. Sebab, sudah banyak jaringan rel yang rusak.
JEMBER – Dua pelaku yang diduga kerap kali menggarong sejumlah tempat kos di kawasan kampus kemarin diringkus polisi. Polisi terpaksa menembak satu dari dua pelaku tersebut. Pelaku tersebut menurut polisi berusaha kabur saat hendak ditangkap sehingga terpaksa dilumpuhkan. Dua pelaku itu masing masing M Mulfi Ubaidi alias Upik, 21 warga Jl Udang Windu, Kelurahan Mangli, Kaliwates, dan Kamto Wijaya Adi Saputro, 19 warga Dusun Paseban, Desa Nogosari, Rambipuji. Keduanya ditangkap saat hendak kabur ke Bali Senin (29/9). Kabar bakal kaburnya kedua pelaku ke Bali dari awal sudah diendus polisi. Begitu keduanya naik MPU polisi langsung menghadang di sekitar Desa Rowotamtu, Rambipuji. Sadar akan ditangkap, salah satu pelaku yakni Upik, langsung melompat dari dalam mobil MPU dan langsung kabur. Melihat itu, polisi langsung mengejarnya. Polisi mengaku mengeluarkan 2 kali tembakan peringatan namun tak digubris oleh pelaku. Tak in-
RADAR JEMBER/JPNN
DIPERKETAT: Para anggota Polres Bondowoso mengikuti pemeriksaan senjata api kemarin
but tersebut tidak ditemukan pelanggaran atas kepemilikan senjata api yang ada. Semuanya dinilai masih layak pakai dan tidak ditemukan senpi yang masa berlakunya habis. Kompol Mudawaroh menje-
gin buruannya lolos, polisi akhirnya menembak pelaku tersebut. Sementara tersangka Kamto, dengan mudah ditangkap karena dia memilih menyerah saat berada di dalam MPU. Selanjutnya, polisi membawa Upik yang tertembak ke IGD dr Soebandi Jember. Setelah menjalani pemeriksaan, keduanya akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke dalam sel tahanan. Selain mengamankan 2 tersangka, polisi juga menyita barang bukti kejahatan. Diantaranya sebuah tabung gas, 2 HP, serta motor Mio J. Menurut pengakuan tersangka Upik, dirinya baru sekali saja menjalankan aksinya. Soalnya saya baru datang dari Jakarta,” ungkap Upik, yang pernah dipenjara karena kasus yang sama. Aksi itu dilakukan pada Kamis (25/9) malam, ditempat kos Isni, 19 di Jl.Jawa 7, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari. Saat korban tertidur, sebuah tabung gas, 2 buah HP, dan motor korban langsung disikat. (jum/wah/jpnn/aif)
las kan, senpi tidak diberikan kepada seluruh anggota. Namun pengajuan dari perwakilan masing-masing satuan. Jika ditemukan senpi yang masa berlakunya habis, pihaknya memerintahkan ke-
pada Provos Polres Bondowoso untuk menarik senpi dari pengguna. Jadi senpi tersebut menurutnya dipinjampakaikan kepada anggota yang sangat memerlukan dan tidak sembarangan memberikan senpi. Ada beberapa tes yang harus dijalani. Tes itu di antaranya, tes psikologi dan catatan riwayat hidup anggota, jadi bagi Anggota jika sebelumnya pernah melanggar, tidak akan dipinjampakaikan. “Begitu juga, kalau masa berlakunya habis dan diketahui oleh provos, maka akan langsung dicabut. Tapi sejauh ini, dari pemeriksaan tadi, semuanya layak pakai,” ujar perwira dengan satu melati di pundak ini. Dia menambahkan, pemeriksaan ini dan sebagai antisipasi agar senjata api yang ada tidak disalah gunakan oleh anggotanya. (esb/ sh/JPNN/aif)
Resah Isu Penculikan Terhadap Anak Banyak Orang Tua Stand By di Sekolah JELBUK – Isu penculikan anak di Bondowoso dan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur melalui SMS beberapa hari terakhir, ini mulai merabah ke sejumlah kecamatan wilayah Jember Utara. Akibatnya, membuat para orangtua di sejumlah kecamatan wilayah Jember Utara yang mempunyai anak yang masih duduk di bangku TK dan SD menjadi resah. Terlebih lagi, isu beredar melalui SMS dan menyebar dari mulut ke mulut, itu menyebut-
kan agar para orangtua lebih berhati-hati, karena saat ini rawan penculikan anak. ”Sekarang, ini saya dan ibu – ibu khawatir, adanya kabar penculikan anak kecil. Saya sekarang lebih waspada mengawasi dan menjaga anak saya di sekolah dan di rumah,” kata seorang ibu rumah tangga di Desa/ Kecamatan Jelbuk, Sriyani, 30, siang kemarin. Karena, itu dia mengaku, saat ini dirinya selalu mengantar dan menjemput anaknya yang sekolah di sebuah SD negeri di Sukowono. Bahkan, sebelum jam pulang, dia sudah berada di depan sekolah menjemput anaknya masih duduk di kelas
naik,” ujarnya. Sementara itu, Anshori, salah seorang penjaga rel kereta api di Kalisat, menambahkan, jika rel kereta api tersebut akan diaktifkan lagi, perlu perbaikan yang serius. “Sebab, rel yang di jembatan kayunya sudah banyak rusak,” akunya. Anshori menilai, rel tersebut disayangkan apabila tidak terpakai. Sehingga menjadi hal mubadzir. “Sudah lama tidak terpakai, kurang tahu berapa tahun,” imbuhnya. Rel tersebut, kata dia, menguhubungkan stasiun di Sukowono, kemudian Bondowoso hingga Panarukan Situbondo. Namun, karna tidak terpakai, sehingga tidak terawat. (gus/jpnn/aif)
Spesialis Kos-kosan Ditembak
Langgar Aturan, Senpi Dicabut BONDOWOSO – Respon terkait penembakan TNI di Batam, Minggu beberapa waktu lalu, Polres Bondowoso melakukan pengetatan terhadap anggotanya yang menggunakan senjata api (Senpi). Kemarin, puluhan anggota yang memiliki senpi mengikuti pemeriksaan di Mako Polres Bondowoso. Kegiatan pemeriksaan senpi kemarin dipimpin langsung oleh Waka Polres Bondowoso Kompol Mudawaroh. Ada sekitar 47 anggota dari berbagai satuan di jajaran polres Bondowoso yang mengikuti pemeriksaan tersebut. Mereka di antaranya dari Satuan Reserse dan Kriminal, Satuan Intelkam, Satuan Resnarkoba, dan Satuan Sabhara serta Polsek Jajaran Polres Bondowoso. Pemeriksaan meliputi penegakan ketertiban senpi, termasuk kebersihan dan masa berlaku senpi. Dalam pemeriksaan terse-
Bahkan, kata dia, kebanyakan besi rel sudah raib dicuri maling. “Kalau yang di pinggir jalan relnya masih ada. Tapi kalau di tempat yang sepi, sudah banyak yang hilang. Dulu sempat ditangkap yang mencuri,” jelasnya. Selain itu, kata dia, sejumlah rel tersebut ada yang dekat dengan permukiman warga. Sehingga, sangat membahayakan warga jika permukiman itu tidak direlokasi. “Mungkin karena dikira sudah tidak mau diperbaiki, sehingga digunakan warga,” ujarnya. Dia mengungkapkan, tarif kereta api di rute tersebut sangat murah. Tiket kereta dari Jember ke Bondowoso masih Rp 1.500. “Kalau aktif lagi mungkin
satu SD. ”Saya jadi takut, begitu mendengar orang yang sekarang banyak membicarakan kabar penculikan anak yang menyebar di Sukowono melalui SMS,” katanya. Isu sama juga beredar di Kecamatan Arjasa. Para orangtua terutama ibu-ibu rumah tangga di Arjasa dalam tiga hari belakangan, ini memberikan pengawasan ketat terhadap anaknya yang masih sekolah di TK dan SD. ”Saya sekarang mengantar dan menunggu anak saya sampai pulang sekolah. Sebelum ada kabar, itu saya menjemput, lalu pulang dan menjemput untuk
pulang,” kata Susiati, 25, ibu rumah tangga yang anaknya kelas 1 di salah satu SD negeri di Arjasa. Polsek Jelbuk sendiri mengantisipasi isu penculikan anak yang kabarnya beredar di Jelbuk dan Arjasa dengan mengimbau masyarakat agar tidak langsung mempercayai isu tersebut. Namun, Kapolsek Jelbuk AKP Bambang juga meminta masyarakat selalu mengawasi keselamatan anaknya yang masih duduk di TK dan SD serta menginformasikan kepada polisi dan TNI, jika mengetahui orang menyebarkan isu meresahkan dari SMS tersebut. (ido/wah/jpnn/aif)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
HENDAK KABUR: Dua tersangka speSialis tempat kos kosan saat dikeler ke Mapolres Jember. Keduanya ditangkap di dalam MPU saat hendak kabur ke Bali.
Jawa Pos
Rabu 1 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Dipersiapkan untuk Pemilihan Raka-Raki Jatim n KIRAB... Sambungan dari Hal 31
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Pemkab Situbondo, Tulus Prijatmadji mengungkapkan, sistem seleksi Kakang-Embug tahun ini melawati tahapan yang ketat. Penilaiannya pun dilakukan secara obyektif. ”Pada tahapan seleksi kita melibatkan juri dari Surabaya. Saya pastikan tidak ada titip-titipan,” tegasnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin.
Dia juga memastikan jika obyektifitas pemilihan KakangEmbug bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, kemampuan mereka berpotensi besar untuk mampu membawa nama baik Situbondo di ajang-ajang yang lebih bergengsi. Tulus merinci, di tahapan seleksi panitia menetapkan usia maksimal 23 tahun. Sedangkan usia minimal adalah 16 tahun. Untuk tinggi badan peserta laki-laki ditetapkan 70 cm dan 60 cm untuk peserta perempuan. ”Jadi kalau ada yang tidak memenuhi kriteria dari segi usia,
langsung dicoret,” ujar Tulus. Selain kriteria fisik itu, Disparbudpora juga menekankan pada kapabelitas atau pengetahuan. Yang tidak kalah penting juga dari aspek kepribadian. ”Akhlak dan prilaku itu harus tetap bagus,” imbuh Mantan Kabag Pemerintahan itu. Kakang-Embug dipersiapkan untuk mewakili Kota Santri pada pemilihan Raka-Raki tingkat Provinsi Jawa Timur di Surabaya. ”Sehingga kalau melewati seleksi yang ketat, di tingkat provinsi tidak akan mengecewakan,” ujarnya
Pemilihan Kakang-embug Kabupaten Situbondo dilaksanakan sekali dalam dua tahun. Kakang-embug di Situbondo dimulai sejak 2006 lalu. Yang menarik, Kakang-Embug tahun ini adalah pelaksanaan grand final yang tidak lagi dilaksanakan di tempat terutup. Sebab, grand final yang direncanakan dilaksanakan 12 Oktober nanti, akan dilaksanakan di Alun-alun kota. ”Ini kita mulai tahun ini. Maksudnya, supaya masyarakat luas tahu kaderkader yang dimiliki Situbondo,” pungkas Tulus. (bib/pri)
Pekerja yang Ikut Jamsostek Aktif Mencapai 4.082 n VOLUME... Sambungan dari Hal 31
Sehingga upaya sungguhsungguh perlu dilakukan agar penegakan hukum lingkungan dapat berjalan efektif. Pada tahun 2013, upaya penegakan hukum lingkungan telah dilakukan sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat dari telah diselesaikannya seluruh kasus lingkungan yang ada sehingga capaian kinerjanya sebesar 100% d. Urusan Pekerjaan Umum Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pekerjaan umum berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Panjang Jalan Kabupaten Situbondo dalam kondisi baik. Pemkab Situbondo terus berupaya agar seluruh jalan di Kabupaten Situbondo dalam kondisi baik. Keseriusan ini dapat dilihat dari meningkatnya volume panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dari sebesar 66,81% atau 697,452 Km pada tahun 2012 menjadi 74,66% atau sepanjang 779,37 Km pada tahun 2013. 2) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik Peran sektor pertanian sangat strategis dalam perekonomian daerah. Terlebih masyarakat Situbondo sebagian besar adalah petani. Salah satu komponen pendukung keberhasilan di sektor pertanian adalah irigasi. sehingga Pemkab Situbondo berhasil menjaga keseluruhan luas irigasi dalam kondisi baik dengan capaian kinerja sebesar 100% 3) Rumah Tangga Bersanitasi Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kabupaten Situbondo tercerrmn dari banyaknya rumah tangga bersanitasi. Pada tahun 2012 jumlah rumah tangga bersanitasi sebanyak 140.260 rumah tangga dari jumlah seluruh rumah tangga sebanyak 278.974 rumah tangga, dengan capaian kinerja sebesar 50,28%. 4) Kawasan Kumuh Upaya yang dilakukan Pemenntah Kabupaten Situbondo untuk mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan yang bersih dapat dilihat dari minimnya kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Situbondo. Sampai dengan tahun 2013, kawasan kumuh di Kabupaten Situbondo seluas 5,22 km, dari keseluruhan wilayah Kabupaten Situbondo seluas 1.638,5 km’ atau hanya sebesar 0,32% dari keseluruhan wilayah. e. Urusan Tata Ruang Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan tata ruang berdasarkan
indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah luasan ruang terbuka hijau yang ada di Kabupaten Situbondo seluas 5310552 m’. Dari luas tersebut yang ber HPL/HGB seluas 33/367 M. Sehingga, capaian kinerja untuk ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB adalah sebesar 153,01% f. Urusan Perencanaan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah: Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Pemkab Situbondo dalam perencanaan pembangunan dapat dilihat dari tersedianya perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan perda yaitu melalui Perda No. 6 Tahun 2013 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA Pemkab Situbondo dalam perencanaan pembangunan juga dapat dilihat dari tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA, yaitu melalui Peraturan Bupati Situbondo No. 85 Tahun 2010 tentang RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2011-2015. Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Situbondo melaksanakan program RKPD sebanyak 157 program, dari jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan sebanyak 143 program. Sehingga capaian kinerja 109,79% g. Urusan Perumahan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perumahan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Rumah tangga pengguna air bersih . Pada tahun 2012 jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak 100.469 rumah tangga dari jumlah seluruh rumah tangga sebanyak 274.665 rumah tangga, dengan capaian kinerja rumah tangga pengguna air bersih sebesar 36.58%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan rumah tangga pengguna air bersih sebanyak 165.240 rumah tangga dari jumlah seluruh rumah tangga sebanyak 278.974 rumah tangga atau sebesar 59.23% 2) Rumah layak huni Jumlah rumah Kayak huni dl Kabupaten Situbondo cukup banyak. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rumah Iayak huni seba-
nyak 144.643 rumah pada tahun 2012 dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 148.447 rumah. h. Urusan Kepemudaan dan Olahraga Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah ketersediaan Iapangan olahraga. Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 memiliki 176 buah lapangan olahraga dan meningkat menjadi 206 buah Iapangan pada tahun 2013. i. Urusan Penanaman Modal Pada penyelanggaraan urusan peranaman modal berdasarkan indikator kinerja kunci yang lelah ditetapkan terdapat realisasi PMDN tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 669.940.081.782,00 j. Urusan Koperasi dan UKM Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan koperasi UKM berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah: Koperasi aktif Pembangunan dan pembinaan koperasi merupakan program nasional yang harus dilaksanakan daerah. Pemkab Situbondo dalam hal ini berhasil membina koperasi yang masih aktif beroperasional sebanyak 376 unit atau 61,64% dari keseluruhan jumlah koperasi sebanyak 610 unit. Usaha mikro dan kecil Jumlah usaha mikro kecil di Kabupaten Situbondo pada tahun 2013 mengalami kenaikan daripada tahun 2012 dari 80,50% menjadi 99,99%, dengan jumlah usaha mikro kecil di Kabupaten Situbondo sebanyak 13.520 unit dari jumlah keseluruhan UKM yang ada sebanyak 13.522 unit. k. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan sipil berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal urusan kependudukan. Kabupaten Situbondo saat ini sudah tidak lagi memungut biaya/gratis. Ini berdasarkan surat Bupati Situbondo tanggal 14 Pebruari 2012 Nomor : 188/0141/431.0042/2012 perihal Pemberhentian retribusi yang diterima Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tanggal 28 Marat 2012. Maka terhitung sejak tanggal 29 Maret 2012, tidak ada Iagi penari-
kan retribusi untuk penggantian biaya cetak KK, KTP dan Akta Catalan sipil. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Situbondo telah menyadari akan pentingnya kepemilikan KTP. Hal ini dilihat dari jumlah penduduk wajib KTP yang telah memiliki KTP sebanyak 347.547 orang dari jum an keseluruhan penduduk wajib KTP sebanyak 606.600 orang, dengan capaian kinerja kepemilikan Kartu Tanda Penduduk sebesar 57.29%. 2)Kapemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Kesadaran masyakat Kabupaten Situbondo tentang betapa pentingnya akta kelahiran dapat dilihat dari persentase kepemilikan akta kelahiran. Pada tahun 2012 jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran sebanyak 466.115 orang dari jumlah seluruh penduduk Kabupaten Situbondo sebanyak 781.105 orang, dengan capaian kinerja kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk sebesar 596,74. 3) Penerapan KTP Nasional barbasis NIK Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menerapkan KTP Nasional berbasis NIK. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 26 tanun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis NIK secara Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan secara Nasional. l. Urusan Ketenagakerjaan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Pelayanan kepesertaan Jaminan Sosial begi pekerja/buruh Pada tahun 2013, jumlah pekerja/buruh yang mengikuti program Jamsostek aktif mencapai 4.082 orang atau 33,67% dari jumlah seluruh pekerja/ buruh sebanyak 10.123 orang. Mengingat pentingnya manfaat jaminan sosial bagi pekerja /buruh, kedepan Pemerintah Kabupaten Situbondo ikut serta dalam program Jamsostek aktif. Pencari kerja yang ditempatkan Pada tahun 2013 jumlah pencari kerja yang ditempatkan sebanyak 102 orang atau sebesar 10,03% dari jumlah seluruh pencari kerja yang mendaftar sebanyak 1.017 orang. (bersambung/*)
Mengaku Untuk Mencari Pekerjaan n TERTANGKAP... Sambungan dari Hal 32
Usaha loncat pagar tembok maling pertama selanjutnya diikuti oleh maling yang kedua, tetap berjalan mulus. Namun, disaat giliran maling ketiga hendak memanjat pagar, ternyata tubuhnya yang gemuk menjadi penghalang aksinya. Maling ketiga ini kesulitan memanjat pagar tembok. Puncaknya pemilik rumah gudang itu datang ke lokasi. “Saya datang di depan rumah, teman saya ini lihat ada orang naik di atas pagar tembok itu. Teman saya langsung teriak maling-maling. Ternyata pelakunya langsung terjatuh,” kata Suwanto saat berada di halaman rumahnya.
Setelah sang maling itu terjatuh, warga sekitar yang mendengar teriakan maling langsung berkerumun dan menghujani pukulan kepada Samsul Arifin yang sedang terkapar. Pria ini sempat menjadi bulan-bulanan emosi warga. Untungnya, sebagian warga mampu meredam amukan massa. Mereka selanjutnya melapor kepada polisi. Sebelum polisi datang ke TKP, pemilik rumah gudang kemudian membuka pintu gerbang. Tidak disangka, di belakang pintu gerbang tepatnya di bawah mobil pikap boks, terdapat dua maling lagi yang sedang bersembunyi. Mengetahui pemilik rumah akan membuka gembok pintu besi terse-
but, kedua maling itu langsung berlari ke halaman samping rumah korban. Meski sempat dikejar, dua maling itu tetap berhasil kabur. “Saya mau buka pintu ini, tibatiba dua orang lari ke belakang dari bawah mobil ini. Sudah saya cari-cari tapi tidak ada, mungkin mereka loncat tembok belakang,” kata Suwanto di tengah puluhan orang yang berada di sekitar lokasi. Beberapa saat kemudian petugas Mapolsek Panji tiba di lokasi. Polisi menggelandang Samsul Arifin yang kondisinya sudah nyoyor. Selain mengamankan pelaku, sejumlah aparat juga ada yang memburu pelaku yang kabur. Namun hingga berita ini ditulis, dua pelaku lainnya belum
37
S I T U B O N D 0
berhasil ditangkap. “Pelaku yang ditangkap mengaku hanya berdua saja dengan temannya berinisial S. Saat ini pelakunya masih diperiksa. Sementara beberapa petugas terus memburu pelaku yang kabur,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Samsul juga mengaku datang ke Situbondo untuk mencari pekerjaan. Karena uangnya habis, dirinya dengan temannya terpaksa masuk ke rumah gudang milik korban. “Mau cari kerja bangunan di Situbondo tapi belum dapat. Kami ini sudah dua hari di terminal. Karena uang habis makanya cari pakaian untuk dijual buat ongkos pulang ke Jember,” kata Samsul. (rri/pri)
Sufi Mulai Menulis Sejak SD n NOVEL... Sambungan dari Hal 31
“Novel ini bagi saya hanya sekelumit kisah dari perjuangan beliau, khusus di tahun 1947 saat Agresi Militer Belanda pertama, Kiai As’ad merebut senjata di gudang mesiu desa Dabasah, Bondowoso,” kata Sufi (panggilan Ahmad Sufiatur Rahman) kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPTS), kemarin. Kata pria berkacamata minus tersebut, Novel Sang Kstaria Kuda Putih diterbitkan bersamaan dengan perayaan puncak satu abad P2S2 Sukorejo. Kala itu, buku Novel diberikan kepada para peserta napak tilas secara terbatas. “Novel ini tidak beradar luas. Makanya, saya tertarik untuk membagikan kepada masyarakat luas melalui Radar Situbondo. Kisahnya menarik,” kata pria yang baru saja merampungkan Novel ‘Garda dan Kristal Langit’ ini. Sufi sadar, pengalaman Kiai As’ad sebagai tokoh besar tidak hanya di Situbondo tapi hingga nasional, sudah begitu luas, kaya, dan dalam. Sebab itulah, tidak dapat digambarkan begitu saja dalam bentuk tulisan karyan-
ya. “Saya harus mencari banyak referensi dan membaca tentang sejarah Kiai As’ad,” imbuh Sufi. Termasuk juga, latar sejarah perang kemerdekaan yang menjadi penyebabnya. “Karena latar sejarah dibalik gerilya Kiai As’ad dan Pelopor cukup luas dan juga berkaitan satu dengan yang lain,” imbuh pria kelahiran 1985 tersebut. Dia menerangkan, sebuah kejadian tidak serta merta terjadi begitu saja, pasti ada sejarahnya. Dengan catatan tambahan pengetahuan sejarah kemerdekaan, diharapkan pembaca akan mendapatkan tambahan wawasan. “Dalam novel itu saya juga menyertakan kronik sejarah agar pembaca mengetahui latar belakang terjadinya perang kemerdekaan,” jlentreh Sufi. Ditanya tentang pemilihan judul, Sufi memaparkan bahwa Judul Sang Ksatria Kuda Putih diambil dari julukan Kiai As’ad White Horse di kalangan pembesar Belanda. Selain itu, karena semasa hidup Kiai senang berpakaian serba putih. “Kebetulan beliau juga memiliki kuda warna putih,” ujarnya. Ahmad Sufiatur Rahman sendiri menulis dan meng-
gambar sejak SD. Pemimpin ekskul majalah sekolah Swara Smasa ketika SMA ini merupakan penggemar novel dan film misteri detektif, epik fantasi, dan sains fiksi. “Saya sempat menjadi desainer grafis di salah satu surat kabar lokal di kota Malang,” terang lulusan desain grafis Universitas Negeri Malang ini. Salah satu komik Sufi, memenangkan juara lomba komik di Jakarta yang bertema Say No To Drugs. Beberapa karya Sufi yang sudah terbit di sejumlah media antara lain: Polaroid (Cerpen Aneka, 2007), Erin’s Diary (Cerpen Keren Beken, 2007), Mikro Serangga Detektif (Novel anak Masmedia 2009), Ghost Traveller (Novel Masmedia, 2010). Selain itu, ada juga Monster Battle (Novel fantasi anak Mediakita, 2013), Midnight Stories 2 (Komik Mediakita 2013), Silent Traveller (Novel Puspa Swara, 2013), Midnight Stories 3 (Cerpen Mediakita, 2014), Akar (Kumpulan Cerpen Mediakita, 2014), Garda Ksatria Cassiopeia (Novel fantasi, Tangga Pustaka 2014), Loh Ringin (Antologi cerpen Mizan 2014). (pri)
Selain Pemeriksaan, Juga Diobati n DISNAK... Sambungan dari Hal 32
Kasie Kesehatan masyarakat Feteriner (Kesmafet) Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo, Kadiri, S.ST mengatakan, untuk pemantauan titik-titik pengepul dilakukan di enam tempat. Secara umum, kami tidak menemukan ada hewan yang tidak layak menjadi hewan kurban,” terang Kadiri di hadapan sejumlah wartawan kemarin (30/9). Hanya saja, kata Kadiri, Dinas Peternakan menemukan beberapa hewan yang mengalami sa-
kit mata. ”Akan tetapi, ini bukan peyakit berbahaya,” imbuhnya. Seperti hasil pemeriksaan di Desa/Kecamatan Mangaran kemarin. Dari belasan kambing yang diperiksa, ditemukan ada tiga ekor kambing yang mengalami sakit mata. Ketiga kambing tersebut milik Khaldun, 45 . Terkait dengan penyakit tersebut, Kadiri mengatakan, disebabkan karena populasi yang terlalu tinggi. ”Ketika populasi sudah tinggi, maka akan cepat terkena debu. Dan lama kelamaan mengalami iritasi. Maka secara otomatis akan sakit mata,”
imbuh Kadiri. Oleh Karena itu, pada pemeriksaan kemarin, dokter hewan juga melakukan pengobatan. Peternak yang hewannya sakit mata, diberi obat mata secara gratis. ”Setelah pengobatan ini, dua sampai tiga hari nanti akan sembuh,” tambah Kadiri. Dia mengatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan agar daging yang dikonsumsi masyarakat betul-betul aman. ”Kita akan terus memastikan bahwa hewan yang dikonsumsi warga tidak bahaya,” pungkasnya. (bib/pri)
Hari Ini Akhir Pengumpulan Berkas n 1.906... Sambungan dari Hal 32
“Saat ini BKD masih menunggu pengiriman berkas lamaran dari pelamar CPNS melalui kantor pos. Berkas lamaran itu akan ditutup pada pukul 12.00 besok. Jadi masih kami beri kesempatan,” terangnya. Di samping menunggu lamaran yang belum sampai, pani-
tia seleksi sudah mulai memverifikasi berkas lamaran yang masuk ke BKD. Selanjutnya berkas yang dinyatakan memenuhi persyaratan akan ditetapkan untuk mengikuti tes CPNS. “Rencana tes CPNS akan dilaksanakan pada 29 - 31 Oktober 2014 mendatang,” katanya seraya menyebut tes CPNS akan dilaksanakan di Surabaya. Untuk pengumuman hasil se-
leksi calon peserta CPNS yang lolos administrasi, rencanya akan dikirimi surat dari BKN. “Sebelum surat itu sampai, rencananya BKN juga akan telepon kepada calon peserta CPNS,” paparnya. Pihaknya menghimbau kepada pendaftar CPNS agar terus aktif mengikuti pengumuman yang ada. “Infomasi lain masih menunggu, jadi semua harus aktif,” pungkasnya. (rri/pri)
Minta Jangan Berfikir Mundur n JALAN... Sambungan dari Hal 32
Badik mengaku sengaja mengamen ke DPRD Situbondo untuk menyampaikan aspirasinya. Badik menyebut, selain kepada wakil rakyat, tidak ada lagi orang yang dapat dijadikan tempat untuk mencurahkan isi hatinya. “DPRD wakil rakyat, jadi mereka harus paham bagaimana keinginan rakyatnya, kami ingin Pilkada langsung,” tegasnya. Seniman yang pernah melanglang buana ke Jakarta ini ju-
ga menyebutkan, bahka Pilkada langsung sesuai dengan semangat reformasi. Karena itu perlu UU Pilkada lewat DPRD dianggapnya tidak sesuai dengan semangat memajukan demokrasi kehidupan berbangsa. “Jangan sampai kita berfikir mundur, kalau memang Pilkada langsung masih ada yang kurang pas, ya perlu diperbaiki lagi sistemnya, bukan langsung dirubah kembali ke masa lalu,” kata Badik. Pria yang akrab mengoleksi topi ini juga menyampaikan pesan
moral. Kata dia, dengan munculnya berbagai produk peraturan hukum yang terkesan prokontra, dirinya meminta agar masyarakat tidak terpancing. Namun, harus tetap menjalani kehidupan dengan damai. “Masyarakat jangan sampai terpancing. Tetap ikut menjaga keamanan serta kondusifitas sehari-hari. Termasuk juga pemimpin-pemimpin di negara ini atau yang ada di Situbondo tetap rukun dan damai. Jangan lupakan kewajiban untuk menyejahterakan rakyat,” pungkasnya. (pri)
Selamatkan Cagar Budaya n PENAMBANGAN... Sambungan dari Hal 32
”Saya kira perlu segera ada penanganan serius dari Pemda, maupun dari balai arkeologi terhadap situs ini sebelum dirusak oleh aktifitas penambangan,” ujar Agus Sodu, sekretaris LSM Wirabhumi Kabupaten Situbondo. Lelaki yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Tim Pencari Fakta (TPF) itu men-
gungkapkan, jika tidak segera dilakukan tindakan, maka potensi situs peninggalan purbakala untuk musnah dan tidak tersisa, akan semakin besar. Kata Agus, di areal pertambangan itu sering ditemukan susunan batu-bata di kedalaman 2,5 meter. Di sana ada juga benda-benda peninggalan semacam manik-manik. Beberapa waktu lalu, masyarakat setempat pernah menemukan ar-
tefak berupa pecahan keramik, tembikar, arca pipisan, lesung batu, dan lain sebagainya. ”Berdasarkan asumsi dari sejumlah pakar yang melakukan observasi waktu itu, penemuan tersebut adalah bekas pemukiman kuno,” kata ayah satu anak yang berdomisili di Desa Perante, Kecamatan Asembagus itu.Untuk menjaga potensi cagar budaya tersebut, forum Wirabhumi bekerjasama dengan TPF. (bib/pri)
Korban Diancam Akan Dibunuh n SISWI... Sambungan dari Hal 32
Dengan menggunakan sepeda motor, pelaku membawa korban ke arah Mlandingan dengan alasan menuju ke pacarnya. Begitu sampai sebuah tempat yang gelap di pinggir sungai, ternyata pacar korban tidak ada di tempat. Korban sempat berontak, tetapi langsung diperlakukan kasar oleh pelaku. Hasan selanjutnya memaksa korban untuk melayani nafsu berahinya. Korban pun tidak bisa mela-
wan. Sehingga pelaku dengan puas melampiaskan nafsunya. Begitu selesai digauli, korban selanjutnya diantar pulang dengan diancam agar tidak bercerita kepada siapapun. Begitu sampai di rumahnya, korban merasa ada beban bila tidak menceritakan apa yang dialami kepada orang tuanya. Dengan menangis, korban menyampaikan aksi jahat yang dilakukan oleh teman pacarnya. “Korban menerangkan dirinya diancam akan dibunuh bila tidak mau digauli. Sehingga kor-
ban mengaku tidak punya pilihan lain. Jadi kasus ini masih didalami oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Termasuk juga memintakan visum untuk korban,” terang Wahyudi. Hingga kini petugas PPA masih terus melakukan penyelidikan serta memintai keterangan dari sejumlah saksi. “Termasuk terlapor juga akan dipanggil. Kalau terbukti sesuai yang dilaporkan korban, maka terlapor dijerat pasal 81 ayat 1 sub pasal 82 UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” pungkas Wahyudi. (rri/pri)
OLAHRAGA
38
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 1 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Persewangi Masih Tunggak Utang Rp 32 Juta
DOK.RABA
KETAT: Atlet pencak silat yang disiapkan IPSI Banyuwangi menghadapi Porprov 2015 mulai mengerucut.
Empat Pesilat Pasti Dicoret BANYUWANGI - Para pesilat Banyuwangi terus melakukan pemusatan latihan untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun depan. Training Center (TC) jangka panjang tersebut dipusatkan di SMKN 1 Glagah. Sebagaimana diketahui, IPSI Banyuwangi mematok target tinggi dalam ajang dua tahunan itu. Karena itulah, induk organisasi semua perguruan silat di Kota Gandrung itu mencanangkan program latihan TC jangka panjang. IPSI Banyuwangi menyadari jika meraih target tinggi dalam ajang multi even tersebut tidak mudah. Karena itulah, para atlet digembleng demi bisa mencapai target tinggi dan menorehkan prestasi gemilang di akhir laga. Jika tidak dipersiapkan
matang, maka target menjadi juara umum bisa meleset. Tentu saja, IPSI Banyuwangi tidak ingin malu di kandang sendiri. Hasil terbaik menjadi ambisi yang harus terwujud dalam ajang yang akan berlangsung mulai tanggal 6 hingga 12 Juni tahun 2015 itu. Untuk itu, salah satu cara merealisasikan ambisi besar itu adalah dengan mempersiapkan atlet dengan serius. Sebelumnya, puluhan pesilat digembleng fisik dan teknik dalam pemusatan latihan tahap pertama. Kali ini, jumlah pesilat sudah mengerucut. Tahap pertama mencapai 44 pesilat. Sedangkan, pada tahap kedua menjadi 26 pesilat. ‘’TC tahap kedua masih berlangsung,’’ ungkap sekretaris tim manajer IPSI Banyuwangi, Hidayaturrohman, kemarin (30/9).
Dia mengatakan, jika program TC tersebut akan terus dilakukan hingga menjelang Porprov tahun depan. Menurut dia, para pesilat masih akan terus bersaing untuk mengisi tempat inti untuk berlaga di ajang multi even itu. ‘’TC tahap kedua akan berlangsung sampai akhir Desember,’’ terangnya. Dengan demikian, semua pesilat dituntut untuk kerja keras. Sehingga, skill dan kemampuan akan terus terasah dengan baik. ‘’Jadi, atlet yang melakukan pemusatan latihan saat ini masih belum final,’’ bebernya. Dia menyebut, ada beberapa pesilat yang akan dicoret pada TC tahap kedua. Setidaknya, pencoretan tersebut dilakukan pada pengujung tahun 2014. ‘’Nanti ada tersisa 22 atlet yang lolos dan masuk tim inti kon-
Asskab segera Susun Skuad Porprov BANYUWANGI - Laju tim-tim sepak bola asal Banyuwangi dalam kompetisi musim ini sudah berakhir. Mulai level amatir hingga profesional sudah habis tanpa gelar di kompetisi masing-masing. Karena itulah, kini tidak ada lagi tim asal Kota Gandrung yang melakoni pertandingan resmi. Untuk level profesional, Persewangi hanya mampu tampil di babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama. Sedangkan, Persewangi Muda (PM), Banyuwangi Putra (BP) dan Banyuwangi United (BU) kalah bersaing di Liga Nusantara regional Jawa Timur. Berikutnya, Persewangi Jr dan Banyuwangi United Jr juga kandas di fase penyisihan Liga Remaja Piala Suratin regional Jawa timur.
Menyadari hal itu, Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi kini fokus untuk menatap Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur yang digeber Juni tahun depan. Untuk itu, induk organisasi sepak bola itu mulai menjaring untuk membentuk tim yang dipersiapkan dalam ajang multi even itu. Saat ini memang waktu yang tepat untuk membangun skuad. Sebab, semua pemain sudah tidak melakoni laga resmi di timnya masing-masing. ‘’Saat ini waktu yang tepat untuk menyusun tim,” ungkap ketua Asskab Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosyid, kemarin. Dia mengaku memiliki cara khusus untuk menjaring pemain. Dia menilai, mencari pemain
tidak harus dilakukan dengan menggelar seleksi yang berlangsung secara maraton. ‘’Tapi, kita cari pemain yang sudah teruji skill dan kualitasnya di atas lapangan,’’ paparnya. Untuk mencari pemain, Asskab Banyuwangi segera menggulirkan Kompetisi Divisi Utama. Menurut dia, kontestan yang berkiprah di kompetisi itu akan dipantau khususnya yang berusia 21 tahun ke bawah. ‘’Nanti sudah terlihat, mana pemain yang teruji dan konsisten bermain di atas lapangan. Pemain itu yang kita butuhkan,’’ tandasnya. Dia menyatakan, jika kompetisi Divisi Utama internal Asskab Banyuwangi itu akan ditabuh pada Bulan Oktober ini. (ton/c1/als)
tingen Banyuwangi dalam menghadapi Porprov,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Kiprah Persewangi terhenti di babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama pada musim ini. Meski begitu, seiring berakhirnya kompetisi, Manajemen The Lasblang (Laskar Blambangan) ternyata masih menyisakan masalah. Seperti pada musim sebelumnya, manajemen Persewangi menunggak utang. Ironisnya, jumlah tanggungan kali ini lebih besar jika dibandingkan musim lalu. Hingga kemarin, tunggakan utang tersebut masih belum terselesaikan. Manajemen Tim Merah-Hitam memiliki tanggungan cukup besar di luar gaji pemain. Korban kali ini menimpa Wisma Atlet Gelora, Banyuwangi. Bayangkan, jumlah utang yang menjadi tanggung jawab manajemen mencapai puluhan juta rupiah. Hal itu dilontarkan owner Wisma Atlet Gelora Banyuwangi, Moch. Dimyati, kemarin (30/9). Dia menyebut, Persewangi masih memiliki tanggungan utang selama kompetisi. ‘’Nilainya mencapai Rp 32 juta,’’ ujarnya ketua umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi itu. Dia merinci, tanggungan besar itu didapat dari berbagai kegiatan Persewangi selama berkiprah di kompetisi kasta kedua Liga Indonesia pada musim ini. Misalnya, urusan makan untuk pemain dan penginapan untuk kalangan wasit dan inspektur pertandingan selama Persewangi melakoni pertandingan kandang. ‘’Rinciannya banyak,’’ terangnya. Sebetulnya, Wisma Atlet Gel-
DOK.RABA
BELUM TUNTAS: Meski kompetisi Divisi Utama sudah berakhir, tapi tanggungan manajemen Persewangi terhadap pihak ketiga belum beres. Tampak pemain Persewangi saat melakukan pemanasan di GOR Tawang Alun sebelum kompetisi bergulir.
ora Banyuwangi pernah melayangkan teguran kepada manajemen Persewangi beberapa waktu lalu. Saat itu, manajemen Persewangi beriktikad baik dan siap untuk melunasi tanggungan. ‘’Tapi, ini kok mau diulang lagi,’’ sesal Dimyati. Dia mengaku sudah menagih kepada manajemen Persewangi. Hanya saja, sudah beberapa kali janji-janji tersebut meleset. Padahal, dirinya menyadari jika kompetisi masih berlangsung. ‘’Sekarang kompetisi sudah selesai, ya tanggungan juga harus dibayar,’’ desaknya. Jika tidak dibayar, pihak Wisma Atlet Gelora Banyuwangi tidak ada pilihan lain kecuali masuk ke ranah hukum. Sebab, dana tersebut sangat dibutuhkan dengan segala kepentingan. ‘’Kita mau apa-apa tidak bisa.
Kita beri waktu sampai lima hari ke depan. Kalau meleset, kami menempuh jalur hukum,’’ tandasnya. Ketua Persewangi, Hari Wijaya, mengakui manajemen Persewangi masih memiliki utang ke Wisma Atlet Gelora Banyuwangi. Meski begitu, dia cukup kaget saat mendengar jumlah tunggakan ternyata besar. ‘’Nanti akan kita lihat lagi,’’ kata pria yang merangkap sebagai manajer Persewangi pada musim ini. Dia menyatakan, jika manajemen Persewangi memang sedang tidak ada saldo. Sebab, pemasukan terakhir dibayar untuk gaji pemain. Namun, ada komitmen untuk tetap membayar. ‘’Ya nanti kita cari lagi untuk bisa membayar,’’ janji pria asal Setail, Kecamatan Genteng, itu. (ton/c1/als)
Peduli Lingkungan, LDII Turut Lepas Tukik BANYUWANGI - Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD-LDII) Banyuwangi bersama dengan Lurah Kampung Mandar, Lurah Taman Baru, serta para siswa SD, Pramuka dan para guru serta para pecinta Lingkungan mengadakan gerakan kebersihan di Pantai Boom Banyuwangi. Gerakan kebersihan ini juga digunakan untuk melepas tukik (anak penyu) ke lepas pantai pada Sabtu (27/9) Kegiatan pelepasan tukik yang kesekian kalinya itu merupakan salah satu bentuk program terobosan para pecinta lingkungan yang direspon secara positif dan dikembangkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas guna mempercepat tercapainya keseimbangan ekosistem di Banyuwangi terutama upaya pelestarian populasi penyu. Ketua Dewan Penasihat LDII Banyuwangi, H. Hariadji Sugito mengatakan, upaya keseimbangan ekosistem telah diciptakan oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Mulk ayat 3 yang artinya: ‘’Allah adalah dzat yang menciptakan tujuh langit berlapis lapis. Tidak kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Allah yang maha pengasih. Maka lihatlah kembali adakah kamu lihat sesuatu yang tidak teratur?’’ “Dari ayat tersebut menunjukkan bahwa kita sebagai mahluk Allah yang diciptakan dengan diberi akal , agar
ISTIMEWA
PEDULI ALAM: Pengurus DPD LDII Banyuwangi saat melepas tukik di lepas Pantai Boom pada (27/9).
berusaha mempertahankan keseimbangan ekosistem yang telah dikondisikan oleh Allah untuk kesejahteraan manusia,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan itu. Sebelum acara pelepasan tukik dimulai seluruh Pengurus DPD-LDII mendapat informasi dan pengarahan
dari Pemimpin redaksi Radar Banyuwangi, Rahman Bayu Saksono. Dalam pengarahan itu, Bayu berharap dengan semakin banyaknya komunitas yang peduli lingkungan dan partisipasi aktif dari para relawan lingkungan, maka keseimbangan ekosistem akan segera terwujud di Banyuwangi. (*/als)
DKP Sosalisasi Perbup TPU di Area Perumahan BANYUWANGI - Penyediaan sarana pemakaman di perumahan dan permukiman menjadi kewajiban bagi pengembang perumahan di Banyuwangi. Pada dasarnya, ketersediaan sarana perumahan tersebut merupakan kewajiban penyelenggara pembangunan perumahan dan pemukiman. Hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dalam Pasal 19 UU 1/2011 dinyatakan bahwa penyelenggaraan rumah dan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bagi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Penyelenggaraan rumah dan perumahan dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan/ atau setiap orang untuk menjamin
hak setiap warga negara untuk menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur. Berkaitan dengan undang-undang ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi juga menyosialisasikan Peraturan Bupati (Perbup) Banyuwangi Nomor 11 Tahun 2014 tentang penyediaan tempat pemakaman umum (TPU) untuk perumahan dan permukiman. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi, Drs H Arief Setiawan mengatakan penyediaan TPU di area perumahan merupakan salah satu bentuk fasilitas umum dan fasilitas khusus yang ada disebuah perumahan. Saat ini, pengembang masih belum memikirkan TPU untuk warganya, padahal hal ini sangat penting. “Jangan sampai ketika ada penghuni warga disebuah
perumahan meninggal lalu bingung menguburkannya,” kata Arief. TPU ini, lanjut Aief, merupakan hak setiap warga perumahan. Oleh sebab itu, melalui Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 11 Tahun 2014 masalah TPU di perumahan maupun permukiman segera direalisasikan untuk kenyamanan warganya. Untuk mengatasi masalah minimnya lahan makam di perumahan harus dicari solusinya, salah satunya dengan sosialisasi ke masyarakat mengenai kesadaran pentingnya lahan makam di kompleks perumahan yang tidak dipandang sebagai tempat yang menyeramkan. “Makam merupakan kebutuhan wajib yang harus dipenuhi oleh setiap perumahan. Sehingga, tidak ada lagi warga perumahan yang meninggal dunia kesulitan mencari lahan makam,” ujarnya. (*/als)
ISTIMEWA
KEPENTINGAN UMUM: DKP Banyuwangi saat sosialisasi Perbup Nomor 11 tentang penyediaan tempat pemakaman umum (TPU) untuk perumahan dan permukiman.
Jawa Pos
Rabu 1 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
39
S A M B U N G A N
Menolak Pihak Lain Campuri Internal ■ DEMOKRAT...
Sambungan dari Hal 29
DPC PD mengirimkan usul pimpinan dewan lantaran dikejar deadline pengusulan pimpinan yang diberikan jajaran DPRD Banyuwangi. Di sisi lain, rekomendasi DPP PD terkait nama anggota DPRD Banyuwangi asal parpol berlambang Bintang Mercy Merah Putih tersebut belum turun. “Se-
lama rekomendasi dari DPP belum turun, kami melangkah sesuai regulasi yang ada. Mohon pihak lain jangan mengurusi internal partai kami,” ujarnya melalui sambungan telepon kemarin (30/9). Dikatakan, dalam mengusulkan nama kader yang akan menduduki kursi pimpinan dewan, DPC PD Banyuwangi memperhatikan perundang-undangan yang ada, yakni Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 16 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan peraturan DPRD tentang tata tertib (tatib) DPRD, tepatnya Pasal 39 ayat (2). “Intinya, yang mengusulkan calon pimpinan DPRD adalah pengurus partai sesuai tingkatan. Kalau usul pimpinan DPRD Banyuwangi, berarti yang mengusulkan DPC PD Banyuwangi,” ujarnya. Karena itu, Julies mengaku heran dengan statemen Joni Subagio
yang mengatakan usul nama-nama pimpinan DPRD ditolak Gubernur Jatim karena calon pimpinan dari PD belum mendapat legitimasi dari induk partai, yakni DPD PD. Terlebih, kata dia, sampai kemarin pihaknya belum menerima selembar pun surat pemberitahuan dari DPRD mengenai penolakan unsur pimpinan dewan dari PD tersebut. Apalagi, DPC PD yakin rekomendasi dari
Puncak Haji Dimulai Sore Ini ■ MAYORITAS...
Sambungan dari Hal 29
Kemarin malam pukul 22.00 waktu Arab Saudi (02.00 WIB), mereka menggelar rapat. Rapat dipimpin langsung KH. Abdul Latif Harun didampingi KH. Ahmad Nizar dari KBIH Sablilillah. Pesertanya para pimpinan rombongan dan ketua regu serta komite. Rapat membuat dua keputusan penting: program Tarwiyah dan Arafah. Program tarwiyah dipimpin Kiai Abdul Latif. Gus Nizar mengawal jamaah yang ikut program Arafah. Program Tarwiyah lebih afdal. Sebab, Nabi Muhammad Saw melakukan Tarwiyah. Yakni, mabid (menetap/bermalam) di Mina sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah yang ikut program Tarwiyah berangkat ke Mina Rabu sore sekitar Magrib (tadi malam).
Selama menginap di Mina, jamaah mendapat jatah makan sebanyak lima kali hingga menjelang berangkat wukuf ke Arafah. Maktab (muassasah) menetapkan tarif SR 150 (Rp 490.000). Itu sudah termasuk kendaraan dari maktab ke Mina. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pemerintah tidak menangani program Tarwiyah. Sementara itu, jamaah yang ambil program Arafah baru diangkut bus hari Kamis sore atau malam. Tergantung urutan keberangkatan yang diatur maktab. Tapi mereka tidak diantar ke Mina. Melainkan langsung ke Arafah. Jumat bakda Duhur waktu Arab Saudi (16.05 WIB) jamaah program Tarwiyah dan Arafah berkumpul di Padang Arafah. Menjalani wukuf bersama sekitar 6 juta jamaah haji dari seluruh dunia. Sore atau malamnya jamaah diangkut bus ke Muzdalifah untuk
mabid dan ambil 70 kerikil. Lalu secara berurutan jamaah menuju ke Mina, terus melempar jumrah Aqabah di jamarat. Bagi yang masih kuat, setelah melempar jumrah Aqabah dan cukur (gundul) bisa langsung ke Masjidilharam jalan kaki untuk tawaf ifadah dilanjut sa’i dan tahallul. Semua ritual itu berakhir menjelang Subuh. Setelah istirahat sejenak, jamaah langsung ikut salat Idhul Adha di Masjidilharam. Setelah itu, jalan kaki pulang ke maktab (hotel). Istirahat. Bukan ke kemah di Mina. Sebab, lokasi maktab kami berada di antara Masjidilharam dan Mina. Magrib ke jamarat melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Lalu, balik lagi ke maktab. Istirahat. Esoknya, menjelang Magrib berangkat lagi ke jamarat untuk melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Kali ini tidak langsung pulang ke
maktab. Tapi mabid di jamarat yang berada di wilayah Mina. Setelah pukul 24.00 (06.00 WIB) baru kembali ke maktab untuk gugurkan kewajiban mabid di Mina walau semalam dari tiga malam. Setelah mendengar uraian dari Kiai Latif, akhirnya mayoritas jamaah haji KBIH Sabilillah memutuskan ikut program Tarwiyah. Tapi, yang tetap ambil program Arafah juga dilayani dengan pendamping Gus Nizar. Perjuangan puncak haji akan dimulai sore ini bagi yang Tarwiyah dan besok sore bagi yang ambil program Arafah. Doa keluarga jamaah di Banyuwangi sangat diharapkan. Mudah-mudahan semua jamaah haji Bumi Blambangan diberi kesehatan dan kekuatan menjalani wukuf di Arafah hingga melempar jumrah dan tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul. Amin. (kaosing93@ gmail.com)
DPP PD tidak berbeda dengan yang diusulkan DPC PD. “Kalau memang ada surat (penolakan), tolong kami dikirimi. Kami (DPC PD) akan berkoordinasi dengan DPD dan DPP,” pintanya. Lantaran statemen Joni sebagai pimpinan sementara DPRD, Julies menuding pria yang juga ketua DPC PKB Banyuwangi itu tidak paham aturan. ‘’Kami prihatin. Pimpinan sementara yang juga calon pimpinan definitif DPRD seharusnya bijaksana dan paham aturan. Itu konsekuensi sebagai wakil rakyat. Kalau sementara ini yang bersangkutan (Joni) belum paham aturan, tidak bisa disalahkan. Mungkin rakyat yang salah memilih wakilnya,” sindir mantan politikus Partai Golkar tersebut. Seperti diberitakan kemarin, keputusan DPC PD Banyuwangi mengusulkan nama pimpinan definitif dewan yang tidak sesuai rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD Jatim berbuntut panjang. Gara-gara hal itu, usul nama-nama pimpinan dewan yang diajukan DPRD Banyuwangi ditolak Gubernur Jatim, Soekarwo. Pimpinan Sementara Dewan, Joni Subagio mengatakan, surat pengusulan pimpinan definitif DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim ditolak. Kabar penolakan tersebut dia terima dari Sekretaris Pemerintah Provinsi Jatim Senin (29/9). “Penolakan terjadi karena satu pimpinan, yakni dari PD, tidak mendapat legitimasi induk organisasinya, dalam hal ini DPD PD Jatim,” ujarnya. Dikatakan, DPRD mengusulkan empat nama dari empat partai
Selama rekomendasi dari DPP belum turun, kami melangkah sesuai regulasi yang ada. Mohon pihak lain jangan mengurusi internal partai kami.” JULIESETYO PR Sekretaris DPC PD Banyuwangi
politik (parpol) peraih suara terbanyak Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 tingkat Banyuwangi untuk menempati kursi pimpinan lembaga dewan. Empat calon pimpinan dewan itu adalah I Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio (PKB), Ismoko (Golkar), dan Yusieni (PD). DPRD mengusulkan nama Yusieni menjadi salah satu unsur pimpinan dewan setelah mendapat surat pengajuan nama calon pimpinan dari DPC PD Banyuwangi. “Usul pimpinan asal PD tersebut ditolak gubernur,” kata dia. Menyusul penolakan tersebut, imbuh Joni, pihaknya akan segera melakukan konsultasi kepada beberapa pihak untuk mendapat kepastian siapa yang diusung PD menduduki kursi pimpinan dewan. “Pimpinan sementara DPRD dan beberapa teman dari fraksi-fraksi sepakat melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam negeri (Kemendagri), gubernur, dan induk PD, untuk meminta ketegasan siapa yang ditugasi menjadi pimpinan dewan,” cetus politikus yang juga ketua DPC PKB tersebut.
Surat penolakan yang dialamatkan kepada Bupati Banyuwangi dan ditembuskan kepada DPRD itu sudah kami terima. Jadi, kalau ada yang menganggap pernyataan kami tidak jelas sum bernya, bisa dibuktikan kok.” JONI SUBAGIO Pimpinan Sementara DPRD Banyuwangi
Menurut Joni, penolakan usul pimpinan definitif DPRD itu akan mengakibatkan pembentukan alat-alat kelengkapan dewan semakin terlambat. Sebab, pembentukan alat kelengkapan yang meliputi Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), Badan Legislasi Daerah (Balegda), Badan Kehormatan (BK), dan komisi-komisi, baru bisa dilakukan setelah pimpinan definitif dilantik. Di sisi lain, imbuh Joni, dari seluruh Jatim, hingga saat ini hanya DPRD Banyuwangi yang belum memiliki alat kelengkapan. “Keterlambatan ini akan mengganggu kinerja dewan. Sampai hari ini (kemarin) DPRD belum memiliki alat kelengkapan. Jangan sampai masyarakat menyalahkan kami. Kami sudah bekerja maksimal. Jangan karena kepentingan orang per orang menghambat pelayanan DPRD kepada publik,” tegasnya. (sgt/c1/bay)
Hari Ini Rapat Internal di DPRD ■ JONI:...
Sambungan dari Hal 29
“Saya bersama Ibu Ficky berada di Surabaya sekarang (kemarin, Red). Kami konsultasi ke Biro Pemerintahan Pemprov Jatim untuk menanyakan Surat Keputusan (SK Gubernur) tentang pimpinan definitif DPRD Banyuwangi yang belum keluar karena belum lengkap,” ujarnya melalui sambungan telepon. Menurut Joni, Gubernur Jatim menolak usul tersebut karena calon yang diusulkan DPC PD untuk menempati pimpinan deGALIH COKRO/RABA
BIAR LANGSING: Anggota polisi melakukan senam di halaman Polres Banyuwangi siang kemarin.
Habis Lari Langsung Timbang Badan ■ POLISI...
Sambungan dari Hal 29
Kali ini mereka tengah menjalani program penurunan berat badan. Tengok saja bodi para polisi tersebut. Rata-rata mereka bertubuh lumayan besar alias gendut. Mereka yang memiliki tubuh berlebih itu akan mengikuti senam dan lari bersama. Kegiatan itu merupakan program rutin yang dijalankan Polres Banyuwangi. Kegiatan itu merupakan
salah satu latihan bagi anggota Polri yang miliki berat badan melebihi batas ideal. Diharapkan, mereka bisa menurunkan berat badan, sehingga bisa lebih gesit dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Tidak heran bila kemudian gerak serempak ratusan polisi gendut itu mendapat perhatian masyarakat di Polres Banyuwangi dan di sepanjang rute yang menjadi lintasan peserta penurunan berat
badan itu. Tepat pukul 12.00, ratusan polisi itu melaksanakan senam bersama di halaman Polres Banyuwangi. Kemudian, mereka berlari ke Jalan Brawijaya, Patung Kuda, dan kembali lagi ke Mapolres Banyuwangi. Mengenakan jaket khusus dan seragam olahraga, polisi gendut itu tampak ngos-ngosan. Usai melaksanakan senam dan lari, berat badan mereka dicatat dan ditimbang. Itu dilakukan untuk memantau perkembangan polisi
gendut itu dalam setiap latihan. Belum usai di sana. Selepas ditimbang, mereka wajib mengikuti berbagai latihan lain. Tidak hanya anggota Polri, beberapa pegawai negeri sipil di polres juga sambil bagian dalam kegiatan tersebut. “Kegiatan ini kami jadwalkan rutin setiap Selasa. Perkembangan mereka akan dicatat dan direkam setiap pekan,“ beber Wakapolres Banyuwangi Kompol Yoga Putra Prima Setya kemarin. (nic/c1/bay)
Hasil Otopsi RS Sanglah, Ayu Dinyatakan Hamil ■ DIKENAL...
Sambungan dari Hal 29
Berdasar geraknya, lelaki yang sudah berumur 53 tahun itu tampak kelelahan. Maklum sejak Sabtu (27/9) dia disibukkan dengan urusan anak kesayangannya yang meninggal cukup tragis di Bali itu. Sujarno mengaku terpukul dengan kematian yang dialami anak kandungnya tersebut. Pernikahannya dengan Tuniyah, 55, dikaruniai dua anak. Anak pertama adalah Ayu dan satu anak laki-laki, Alex Wibowo, 16. Sebagai seorang bapak, Sujarno tidak pernah menyangka putrinya akan pergi secepat itu. Pria bertato itu pun menceritakan kisah anaknya yang bekerja di Bali tersebut. Selama bekerja di Bali, putrinya tidak sendirian. Ayu tinggal bersama ibu kandungnya, Tuniyah, dan menyewa kamar kos berukuran 4x4 meter di Jalan Kerta Dalem, Denpasar Selatan, Bali. ”Sudah sekitar enam tahunan bekerja di Bali,” ujar Sujarno. Sepengetahuan keluarga, Ayu bekerja sebagai pramusaji (waiters) di sebuah kafe di daerah Sanur, Denpasar. Sabtu malam (27/9) Sujarno kaget bukan kepalang setelah mendapat kabar dari tetangganya bahwa Ayu mengalami kecelakaan dan dirawat di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Dengan mengendarai motor, dia berangkat seorang diri menuju Pulau Dewata. Begitu sampai di RS Sanglah, Sujarno langsung pingsan. Dia mendapati putrinya sudah tak lagi bernyawa. Apalagi, kematian Ayu ternyata cukup tragis; berlumur darah dan terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh. Menyaksikan putri kesayangannya sudah tak bernyawa, Sujarno hanya pasrah. Setelah diotopsi, jenazah Ayu langsung dibawa pulang ke Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Singojuruh, untuk dimakamkan. Mobil
ambulans yang membawa jenazah Ayu sampai di rumah duka Senin malam pukul 21.00 (29/9). Warga satu kampung yang sudah sejak sore menunggu kedatangan mayat Ayu tak bisa membendung kesedihan. “Tadi malam (Senin malam 29/9) jenazah langsung dikuburkan,” ujar Mariyati, bibi Ayu. Mariyati mengaku keponakannya itu pendiam. Dia jarang keluar rumah dan tidak pernah neko-neko. Ayu juga dikenal periang dan suka kepada anak kecil. Setiap pulang dari Bali, Ayu selalu membelikan oleh-oleh anak kecil di sekitar tempat tinggalnya. “Kadang anak-anak di sini dibelikan pakaian khas Bali dan sarung Bali. Itu dibagikan cuma-cuma,” kenang Mariyati. Meski bekerja di Bali, Ayu juga mengangkat seorang anak. Saat ini anak itu masih sekolah kelas 2 SD di Desa Benelan Kidul. Bocah tersebut bernama Sofiani. Seluruh biaya sekolah dan keperluan sehari-hari Sofiani ditanggung Ayu. Yang paling tidak bisa dilupakan Tuniyah adalah saat Ayu akan berangkat bekerja. Tiba-tiba Ayu bersikap manja dengan minta dibuatkan makanan kesukaannya, yakni dadar jagung, ikan asin, dan sambel ucek. “Malam itu tidak seperti biasanya, Ayu minta disuapi. Padahal, sebelumnya tidak pernah seperti itu,” kenang Tuniyah dengan mata berkaca-kaca. Yang bikin trenyuh, teman-teman kerja Ayu di Bali mengaku sempat dipamiti. Ayu juga meminta maaf sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi. Sebelum pergi ke Bali, korban berjanji akan membelikan sebuah karambol untuk anak-anak yang sering bermain di sekitar rumahnya di Padang Bulan. “Karambol tersebut telah dibelikan. Sekarang dibuat mainan anak-anak ini,” imbuh Tuniyah. Pihak keluarga kini hanya bisa berharap aparat kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan anak kan-
dungnya tersebut. Jika nanti tertangkap, sudah selayaknya pelaku diganjar dan dijatuhi hukuman mati. “Hukuman yang setimpal ya hukuman mati, karena anak saya sudah tidak ada,” tandas Sujarno. Diberitakan sebelumnya, peristiwa memilukan terjadi di lokalisasi kelas teri, Jalan Danau Tempe, Gang Mawar, Sanur Kauh, Denpasar, Minggu dini hari (28/9). Setelah digarap pria hidung belang, seorang PSK bernama Dewi Rahayu alias Ayu, 25, asal Banyuwangi, ditemukan tewas bersimbah darah karena tusukan benda tajam di toilet. Yang membuat miris, kali pertama ditemukan, korban masih telanjang. Menurut sumber di Polsek Denpasar, kemarin korban sempat melayani tamu berkaraoke dan minum-minuman beralkohol. Setelah itu, korban masuk kamar bersama pria. Namun, hingga kemarin, baik teman korban maupun germo, belum mengetahui siapa lelaki yang ngamar bersama korban tersebut. Sementara itu, hasil otopsi dokter forensik RS Sanglah menyebutkan Ayu dalam kondisi hamil. Usia kehamilan perempuan berusia 25 tahun itu sudah menginjak empat sampai enam minggu. ”Saat kami otopsi, terdapat janin dalam rahim korban. kami perkirakan berusia empat sampai enam minggu,’’ tandas Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah dr. Ida Bagus Putu Alit saat dikonfirmasi kemarin. Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nanang Pri Hasmoko, mengungkapkan pihaknya masih mencari identitas pelaku. Pasalnya, saksi-saksi yang sudah diperiksa tidak ada yang tahu korban yang tinggal di Jalan Kerta Dalem, Denpasar, tersebut masuk kamar mandi. ”Kami juga masih berusaha mengungkap motifnya. Kalau motifnya diketahui, maka akan lebih mudah melacak pelaku,” jelas Kapolsek Nanang. (c1/aif)
finitif dewan tidak sesuai rekomendasi DPD PD Jatim. “Surat penolakan yang dialamatkan kepada Bupati Banyuwangi dan ditembuskan kepada DPRD itu saat ini (kemarin) sudah kami terima. Besok (hari ini, Red) kita rapat internal untuk membahas penolakan tersebut. Jadi, kalau ada yang menganggap pernyataan kami tidak jelas sumbernya, bisa dibuktikan kok,” ujar politikus asal Rogojampi itu. Pernyataan senada dilontarkan Ficky. Politikus perempuan asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengakui,
surat dari Pemprov Jatim tersebut sudah berada di tangan pimpinan sementara DPRD Banyuwangi. “Surat dari Pemprov Jatim itu sudah kami bawa,” ujar perempuan asal Glenmore tersebut. Namun, Ficky menjelaskan surat dari Pemprov Jatim tersebut tidak menyebut penolakan usul pimpinan DPRD Banyuwangi. “Dalam surat itu DPRD Banyuwangi diminta memenuhi surat rekomendasi dari DPP Partai Demokrat (PD). Dalam surat tersebut, rekomendasi DPP diminta secepatnya dipenuhi,” pungkasnya. (sgt/ c1/bay)
Debit Air 40 Liter per Detik ■ SUMBER...
Sambungan dari Hal 29
Setelah itu, tim ekspedisi bergerak menuju Kalibaru dengan jarak tempuh sekitar 45 Kilometer (Km). Tim ekspedisi singgah di BKPH Kalibaru sekitar pukul 08.45. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Sebelum menuju ke sumber mata air, tim ekspedisi kembali singgah di RPH Kalibaru Manis. Kali ini, tim ekspedisi mematangkan skenario untuk memuluskan perjalanan agar lancar mulai dari start hingga finis. Tim ekspedisi disambut baik Mantri RPH Kalibaru Manis, Budi Hartono. Kepada tim ekspedisi, Budi memberikan gambaran terkait dengan sumber mata air yang berada di wilayahnya. Setelah mencermati dengan seksama, akhirnya tim ekspedisi menyimpulkan titik-titik sumber mata air yang akan disinggahi. Sumber mata air yang bakal ditempuh adalah sumber mata air di petak 3 D, masuk Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Dari RPH Kalibaru manis titik sumber mata air itu dijangkau lebih lama. Sebab, tim ekspedisi harus berjalan kaki di jalan setapak dan menyusuri sungai. Sebelum berjalan kaki, rombongan melintasi jalan poros Jember-Banyuwangi. Tim bergerak ke arah barat, selanjutnya berbelok ke arah utara dengan melintasi rel Kereta
Api (KA). Rombongan ekspedisi melintas di depan kantor Desa Kalibaru Manis yang berada di seberang rel KA. Dari situ, tim ekspedisi bergerak menyusuri jalan desa. Tidak berselang lama, kendaraan harus diparkir di halaman depan rumah warga yang agak luas. Setelah menyiapkan bekal perjalanan, tim ekspedisi berjalan kaki. Dari lokasi tersebut, titik mata air hanya berjarak sekitar 500 meter. Cuaca saat itu memang cukup bersahabat. Tidak ada hujan. Bahkan, sinar matahari nyaris tidak tertutup awan. Sehingga, hawa panas cukup terasa. Namun demikian, saat memasuki jalan setapak, hawa panas mulai pudar. Aliran sungai menjadi rintangan pertama tim ekspedisi. Jalan becek dan berlumpur menjadi santapan yang harus dilewati. Namun demikian, justru itu menjadi tantangan yang menarik bagi tim ekspedisi gabungan tersebut. Tim ekspedisi sungguh menikmati suasana alam di kawasan sungai tersebut. Sebab, sungai tersebut cukup jernih. Bahkan, sungai tersebut terasa dingin dan nyaris tanpa terkontaminasi. Sehingga, tim ekspedisi merasakan sensasi luar biasa dalam perjalanan tersebut. Yang menarik, di tebing sungai terdapat dua pipa air dengan ukuran yang cukup besar. Tim ekspedisi mulai penasaran dengan sumber mata air. Ternyata benar,
saluran pipa itu merupakan target sasaran tim ekspedisi yaitu sumber mata air Sumber Nongko alias Sumber Tuan. Menurut warga sekitar, sumber mata air tersebut dimanfaatkan dua desa, yaitu Kalibaru Manis dan Kalibaru Wetan. Maka dari itu, debit air sumber mata air di kawasan hutan lindung itu cukup besar. Bahkan, warga sudah memanfaatkan saluran air bersih itu berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Tim ekspedisi akhirnya berhasil menjangkau sumber mata air Sumber Tuan. Berdasar pengamatan visual, sumber mata air itu memiliki panjang 7 meter dan lebar 1,5 meter. Sedangkan, sumber mata air yang berada di tebing sungai itu memiliki kedalaman 1,5 meter. Pada musim kemarau saat ini, debit air yang keluar dari sumber mata air tersebut rata-rata 40 liter per detik. Debit air tersebut kemungkinan besar bisa bertambah lebih banyak pada musim penghujan. ‘’Debit air sebesar itu adalah estimasi di puncak kemarau seperti sekarang. Kalau musim hujan bisa meluber lebih besar lagi,’’ jelas petugas PDAM Banyuwangi, Rustam Ajis. Namun demikian, sumber mata air tersebut sangat bermanfaat bagi warga. Maka dari itu, selama ini, sumber mata air tersebut tetap dijaga dan terawat dengan baik. (ton/c1/bay/bersambung)
Bisa Sinergi dengan Pengembangan Pariwisata ■ TIGA... Sambungan dari Hal 30
“Untuk yang sudah mapan, biasanya mengurus hak cipta sendiri. Kami memfasilitasi pengurusannya untuk pelaku ekonomi kreatif yang memang perlu dibantu. Masyarakat silakan datang dan berkonsultasi dengan kami,” pintanya. Kabag Humas dan Protokol Juang Pribadi menambahkan, pengurusan hak cipta adalah komitmen pemerintah daerah untuk memajukan ekonomi kreatif guna menunjang pengembangan pariwisata yang tengah digencarkan oleh kabu-
paten di ujung timur Pulau Jawa ini. “Pengurusan hak cipta ini juga merupakan upaya Pemkab Banyuwangi mengapresiasi karya-karya kreatif dari pelaku seni-budaya lokal,” jelasnya. Diharapkan dengan hak cipta ini, ekonomi kreatif berbasis seni-budaya bisa makin berkembang, terutama agar bisa sinergi dengan pengembangan sektor pariwisata. Selain hak cipta produk seni-budaya, Pemkab Banyuwangi telah memfasilitasi hak dagang (hak atas merek), sertifikasi halal, dan uji laboratorium standarisasi untuk sejumlah produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (sgt/c1/afi)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
B A N Y U W A N G I
SHULHAN/RABA
BRIEFING: Tim SAR koordinasi sebelum melakukan pencarian di laut.
Nelayan Tenggelam Belum Ditemukan
OPO MANEH
ABDUL AZIZ/RABA
TIDAK TERAWAT: Tulisan di Monumen Pancasila Sakti di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, banyak yang protol.
Monumen Pancasila Makin Merana CLURING - Kondisi monumen Pancasila Sakti yang di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, kini sangat memprihatinkan. Padahal, bangunan untuk mengenang Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI) itu memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Di sekitar monumen itu, ada tiga lubang yang dibuat mengubur 62 aktivis gerakan pemuda (GP) Ansor asal Muncar. Para pemuda itu, sebelumnya telah diracun dan dibantai oleh anggota PKI dan simpatisannya pada 18 Oktober 1965. Dalam peringatan keganasan PKI kemarin, tidak terlihat ada tanda-tanda aktivitas di sekitar monumen itu. Bahkan, lokasi itu ternyata juga kurang terawat. Banyak huruf pada tulisan di bawah patung Pancasila, banyak yang hilang sehingga tidak membentuk kalimat. Lokasi monumen Pancasila Sakti, juga terlihat kurang perawatan. Sama sekali tidak ada bekas rehab, atau pengecatan pada lokasi yang dibangun pada tahun 1995 secara swadaya itu.“Hari Sabtu besok, katanya akan ada siswa dari SMK dan MTs mau tabur bunga di sini, kemarin sudah bilang,” kata Supingi, 54, salah
satu warga sekitar yang selama ini membersihkan monumen tersebut. Menurut Supingi, sekitar enam tahun lalu setiap 30 September monumen Pancasila Sakti itu rutin dijadikan tempat untuk menggelar kegiatan istighotsah dan doa bersama yang dilaksanakan oleh aktivis GP Ansor dari Kecamatan Gambiran. “Dulu sempat berjalan selama tiga kali, tapi setelah itu tidak lagi,” katanya. Di sisi lain, Supingi menuturkan sejak dibangun pada tahun 1995, monumen Pancasila Sakti itu juga belum pernah direhab atau mendapat biaya perawatan dari pemerintah. Sehingga, kurang perawatan dan banyak tulisan yang hilang. “Kalau dulu pernah dicat dari kecamatan, tapi itu sudah lama sekali,” ujarnya. Sementara itu, di tempat lain peringatan G30S/ PKI diperingati oleh warga dengan cara memasang bendera merah putih setengah tiang di depan halaman rumahnya. Itu seperti terlihat di sepanjang Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Warga di sepanjang jalur tersebut kompak memasang bendera merah putih setengah tiang sebagai tanda berkabung mengenang keganasan PKI. (azi/c1/abi)
ISTIMEWA
PASANG PATOK: Pemasangan patok oleh tim dari London Sumatera.
Perhutani-Perkebunan Rebutan Lahan KALIBARU - Konflik batas lahan terjadi antara Perkebunan Sumberwuni, masuk Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru, dan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Kedua pihak saling pasang patok. Pemasangan patok itu kali pertama dilakukan pihak Perkebunan Sumberwuni. Pemasangan itu disaksikan tim KPH Perhutani Banyuwangi Selatan dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Kalibaru. “Pemasangan patok versi Perkebunan Sumberwuni sudah selesai kemarin, dan besok (hari ini) giliran pemasangan patok versi Perhutani Banyuwangi Selatan,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari. Saat memasang patok, terang dia, pihak Perkebunan Sumberwuni mendatangkan tim ahli dari Sumatera dilengkapi dua alat ukur canggih. Sementara itu, Perhutani Banyuwangi Selatan akan mendatangkan tim ahli dari Kota Malang. “Sama-sama mendatangkan tim ahli dan sama-sama menggunakan alat canggih,” ungkapnya. Menurut kapolsek, konflik batas lahan itu mengemuka sejak empat bulan lalu. Saat itu pihak Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di bawah KPH Perhutani Banyuwangi Selatan mengelola lahan yang sebagian diklaim milik Perkebunan Sumberwuni. Malahan, pihak perkebunan mengklaim berdasar pembayaran pajak, tanah mereka masih ada 13 hektare yang belum tergarap. “Perhutani juga menyebut ada puluhan hektare lahan yang belum tergarap,” cetusnya. Konflik batas lahan itu, lanjut dia, pernah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak dan disaksikan Forpimka Kalibaru. Dalam pertemuan itu, disepakati dilakukan pengukuran dan pemasangan patok. “Rencana juga dilakukan pemotretan dari udara,” katanya. (azi/c1/abi)
Rabu 1 Oktober 2014
Bocah Madrasah Diperkosa
ORANG HILANG
MUNCAR - Nasib Rudi, 30, nelayan asal Probolinggo yang hilang di laut saat menurunkan jaring di kawasan Tanjung Pasir, wilayah perairan Muncar, hingga kemarin belum diketahui. Pencarian terhadap korban hingga kemarin masih dilakukan. Pada hari ke lima kemarin, tim Basarnas dari Pos Jember sudah tidak terjun ke laut lagi. Mereka sudah ditarik ke Jember. “Basarnas sudah pulang, malahan sejak hari ke tiga,” cetus salah seorang anggota rescue yang tidak mau disebutkan namanya. Namun, tim SAR dari anggota TNI AL dan Satpol Air masih terus menyisir pantai dan laut. Dibantu para nelayan, mereka terus mencari korban. “Kita bersama Angkatan Laut (TNI AL) dan nelayan masih mencari, tapi belum membuahkan hasil,” cetus Kasatpolair, AKP Bahrul Anam, melalui Kanitpolair Muncar Aipda Bambang Supriyanto. Menurut Bambang, saat ini arus di Selat Bali sedang kuat. Diduga, posisi korban sudah bergeser dari lokasi kejadian. “Diduga hanyut ke timur,” katanya. Tim SAR gabungan berjanji akan terus melakukan pencarian korban. Hari ini pencarian ke arah timur diperluas. “Besok (hari ini) tim gabungan akan kembali terjun,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Jawa Pos
GAMBIRAN - Fauzi Rahman, 24, warga Dusun Jatisari, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, ditangkap di rumahnya oleh anggota polsek setempat kemarin. Pemuda itu diduga telah memerkosa Saritem (nama samaran), salah satu pelajar madrasah yang masih berumur 13 tahun. Sementara Fauzi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu dijebloskan ke ruang tahanan polsek sambil menjalani pemeriksaan. “Orang tua lapor dan tersangka langsung kita tangkap,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Ibnu Masud. Menurut kapolsek, korban diperkosa tersangka di pinggir sungai Dusun Jatisari, Desa Wringinagung. Bila korban berteriak, pria bejat itu mengancam. “Korban diancam lalu diperkosa,” kata kapolsek kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dugaan perkosaan yang dilakukan tersangka itu terjadi sekitar pukul 19.30. Sebelumnya, korban bersama dua temannya dudukduduk di bawah pohon tidak jauh dari sungai. “Fauzi datang bersama dua temannya, Doni dan Sugeng,” terang kapolsek. Tidak jelas penyebabnya tibatiba Fauzi membentak korban bersama kedua temannya. Dengan suara tinggi, tersangka minta ketiga anak-anak itu segera pergi. “Karena dibentuk, korban bersama dua temannya pun pergi,” katanya. Tetapi, saat korban berjalan menjauh, tangannya ditarik tersangka.
ABDUL AZIZ/RABA
Fauzi Rahman
Doni disuruh mengambil motor oleh tersangka, sedang Sugeng diminta duduk di sebuah jembatan tidak jauh dari sungai. “Saat Doni dan Sugeng pergi, korban dibawa tersangka ke tempat gelap lalu diperkosa,” ungkapnya Puas melampiaskan nafsu bejatnya, tersangka meminta Doni mengantar korban ke perkampungan. Setelah korban diantar Doni dan diturunkan di keramain, korban pulang dan menceritakan apa yang telah dialaminya itu kepada orang tuanya. “Orang tua korban lapor polsek, lalu tersangka kita tangkap,” cetusnya. Hasil pemeriksaan, tersangka memerkosa korban hanya sendiri. Kedua temannya, Doni dan Sugeng, tidak terlibat. “Dua temannya tidak tahu-menahu,” jelasnya.(azi/c1/abi)
PMII Tolak Pilkada Lewat DPRD GENTENG - Aksi penolakan terhadap pengesahan UndangUndang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) melalui DPRD oleh DPR RI hingga kini masih disuarakan masyarakat. Kali ini puluhan aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Tarbiyah, STAI Ibrahimy, Genteng, menggelar aksi turun jalan untuk menolak UU Pilkada yang baru didok DPR RI tersebut. Dalam aksi itu, para mahasiswa menggelar long march dari Komisariat PMII STAI Ibrahimy di Jalan Temuguruh, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, menuju simpang tiga di pusat Kota Genteng. Sambil membentangkan sejumlah poster bertulisan kecaman terhadap anggota DPR RI, sepanjang perjalanan para mahasiswa itu juga menggelar orasi. “Jangan rampas hak rakyat,” cetus Adib, salah satu mahasiswa. Setiba di simpang tiga Desa Genteng Kulon, para mahasiswa itu membentangkan se-
jumlah poster yang di antaranya bertulisan, “Kembalikan Hak Suara rakyat…, Hargai Suara Rakyat, Jangan Anggap Rakyat Bodoh, dan Tunjukkan Kepedulian Terhadap Keadilan”. “Jangan rampas hak politik rakyat,” kata Adib sambil menenteng megaphone. Dalam orasinya, Adib menyampaikan bahwa para maha-
siswa tidak bisa menerima keputusan DPR RI yang memaksakan kehendaknya mengganti pemilihan kepala daerah oleh rakyat menjadi dipilih DPRD. Para mahasiswa itu juga menolak dengan tegas jika rakyat hanya dilibatkan dalam pemilihan umum legislatif saja. Hak pemilihan kepala daerah dirampas. (azi/c1/abi)
ABDUL AZIZ/RABA
UNJUK RASA: Puluhan aktivis PMII turun jalan memprotes pilkada lewat DPRD kemarin.