Radar Banyuwangi | 20 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

KAMIS 20 NOVEMBER TAHUN 2014

10.000 KOPI

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Bus Lorena Stop Jalan BANYUWANGI - Armada bus antar pulau dan provinsi Lorena Banyuwangi menggelar aksi mogok jalan kemarin (19/11). Mogok jalan itu bentuk protes atas sikap pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Operasional Lorena Banyuwangi, Adi, 34, mengatakan mogok jalan armada bus itu dilakukan berdasar instruksi dari kantor pusat Lorena di Bogor. Manajemen menyerukan agar semua kru melakukan mogok operasi berskala nasional ■

PROTES: Armada bus Lorena jurusan BanyuwangiJakarta memilih parkir di garasi Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi, kemarin.

Baca Bus...Hal 35

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Tanam Terumbu Karang di Bangsring

GALIH COKRO/RABA

HARUM: Warga mencium kopi sangrai di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.

Siapkan 2,5 Kuintal Biji Kopi Robusta

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BANYUWANGI - Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Joaquin F. Monserrate, mengawali rangkaian perayaan Thanksgiving (Hari Bersyukur) di Bumi BlamB bangan kemarin (19/11). Konjen AS tersebut melakukan transplantasi terumbu karang bersama Kelompok Nelayan Samudera Bakti di Pantai Bangsring, Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, pukul 15.00 kemarin. Joaquin F. Monserrate mengunjungi kelompok nelayan itu dan ikut melihat terumbu karang yang sudah ditransplantasikan ■

AKRAB: Konjen AS di Surabaya, Joaquin F. Monserrate, berendam bersama anak-anak di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, sore kemarin.

Baca Tanam...Hal 35

GLAGAH - Warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, mulai menyangrai 2,5 kuintal biji kopi sejak kemarin (19/11). Ratusan kilogram biji kopi itu akan digunakan untuk acara Ngopi Sepuluh Ewu Cangkir di perkampungan masyarakat Suku Osing Minggu mendatang (23/11) ■ Baca Siapkan...Hal 35

PAGUYUBAN BEC ANNISA FEBBY

Tiket BEC Laris Manis ANTUSIAS masyarakat menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) pada Sabtu 22 November 2014 cukup tinggi. Terbukti, tiket kursi tribun di depan SDN Kepatihan laris manis. Bahkan, tiket dengan harga tertinggi Rp 100 ribu sudah terjual habis. Ketua Paguyuban BEC Annisa Febby mengatakan, pihaknya menyediakan 1.350 lembar tiket kursi tribun di tenda sebelah utara Ruang Terbuka Hijau (RTH) Blambangan. Selain di atas catwalk di dalam RTH Blambangan, peserta BEC akan kembali beraksi di depan penonton bertiket di depan SDN Kepatihan ■ Baca Tiket...Hal 35

Sehari Enam Kali Pecah Kaca BANYUWANGI – Aksi kejahatan pencurian dengan modus pecah kaca mobil marak di Bumi Blambangan Selasa lalu (19/11). Hanya dalam tempo sehari tersebut, tercatat ada enam kejadian pecah kaca di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, enam lokasi pecah kaca tersebut meliputi Kecamatan Genteng, hingga Kecamatan Kabat ■

HANCUR: Kaca jendela Nissan Grand Livina P 8710 XX dipecah di Jalan Mawar, Penataban, Giri, Banyuwangi, Selasa malam lalu (18/11).

TKP Pecah Kaca Mobil Kemarin Satu TKP di Kecamatan Genteng Rumah makan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat Jalan Mendut, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi Kelurahan Kertosari,, Kecamatan Banyuwangi Jalan M Mawar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran

Baca Sehari...Hal 35

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Mengikuti Razia Balapan Liar Polres Banyuwangi

Pelanggar Kaget Disergap Tim Berpakaian Preman Razia balap liar sudah sering dilakukan Polres Banyuwangi. Namun, Sabtu malam lalu (15/11) polisi menerapkan strategi berbeda, sehingga sukses menjaring 88 unit motor yang diduga ‘’beraroma’’ balap liar.

Perjalanan dinas diganti perjalanan blusukan saja GAYA BALAP: Puluhan motor dengan onderdil tidak standar diamankan di halaman Polres Banyuwangi.

NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi

IRWAN/JP-RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

HALAMAN timur Polres Banyuwangi menjadi lokasi yang banyak penyedot perhatian warga akhir-akhir ini. Puluhan unit motor beragam jenis diparkir rapi di halaman tersebut. Tidak sekadar parkir, roda motor itu juga dirantai.

Menteri PAN-RB minta birokrasi kurangi perjalanan dinas

Sehari 6 kali kejadian pecah kaca mobil Dibuatkan acara masal sekalian, judulnya pecah rekor pecah kaca

GALIH COKRO/RABA

Ukuran rantai besi itu cukup panjang. Saking panjangnya, seluruh roda belakang deretan motor di halaman itu bisa diran-

tai bertautan. Sedikitnya ada 88 unit motor yang diamankan di halaman tersebut. Puluhan motor itu merupakan hasil razia

paling terakhir yang dilakukan Sabtu malam lalu (15/11) ■ Baca Pelanggar...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

FORUM PILKADA

Kamis 20 November 2014

Kurangi Belanja Perjalanan Dinas

Pilkada Langusng Lebih Transparan

Instruksi Menpan dan RB Yuddy Crisnandi

Pemilihan kepala daerah secara langsung itu lebih demokratis dan menjunjung tinggi aspirasi rakyat. Pilkada langsung juga akan lebih transparan daripada Muhammad Yasin Pemilik Warung Kopi pilkada tidak langsung. Dengan pilkada langsung, rakyat bebas memilih calon pemimpin yang dikehendaki sesuai nurani.”

BANYUWANGI - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) RI, Yuddy Chrisnandi, blusukan ke beberapa unit pelayanan publik di lingkungan Pemkab Banyuwangi kemarin (19/11). Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) menjadi jujugan pertama kunjungan kerja Menteri Yuddy selama di Banyuwangi. Tidak hanya BPPT, Yuddy juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Puskesmas Sobo, Kantor Samsat, Kantor BKD. Terakhir, Yuddy mengunjungi pelayanan drive thru pajak di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Sebelum mengunjungi beberapa pusat layanan publik itu, Yuddy bertemu kepala SKPD di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. “Banyuwangi patut dijadikan kabupaten percontohan di bidang pelayanan publik di Indonesia,” puji Yuddy Crisnandi usai melakukan sidak. Saat bertemu kepala SKPD, Menteri Yuddy banyak menyampaikan berbagai hal tentang program Jokowi-JK. Menurut Yuddy, efisiensi dan efektivitas kinerja para PNS dan birokrasi perlu ditekankan. Pada kesempatan itu, Yudi menyampaikan kebijakan pemerintah mengurangi biaya perjalanan dinas dan larangan menggelar rapat yang terlalu bermewamewah. “Selama rapat masih bisa dilaks-

Belum Tentu sesuai Harapan Lebih setuju pemilihan secara langsung. Kita jadi lebih tahu profil pemimpin yang kita pilih daripada dipilih DPRD yang belum tentu sesuai haraIbnul Mubaroq pan. Kalau dipilih DPRD Pemilik Cucian Motor sesuai yang kita inginkan enggak masalah, tapi kalau tidak sesuai malah merugikan kita sebagai masyarakat. Intinya, saya lebih setuju pilkada langsung.”

ISTIMEWA

PANTAU: Menpan RB, Yuddy Chrisnandi didampingi Bupati Anas melihat langsung pelaksanaan ujian tes CPNS di kantor BKD kemarin.

anakan di tempat yang difasilitasi pemerintah, tidak perlu dilakukan di tempat mewah dan berlebihan,” pintanya.

Menteri Yuddy sangat optimistis jika kegiatan pemerintah bisa dilaksanakan dengan lintas sektoral, maka akan menghemat

anggaran nasional di bidang aparatur birokrasi hingga 20 persen. n Baca Kurangi...Hal 26

Kantor Pos Siap Cairkan Dana Bantuan Sosial

PARIWISATA

Dongkrak Hunian Hotel

BANYUWANGI - Pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) tidak lama lagi akan menerima dana bantuan sosial dari pemerintah. Pencairan bantuan sosial itu sebagai kompensasi dari keputusan pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp 100 triliun. Kepala Kantor Pos Banyuwangi, Eko Sumaryanto, menyatakan siap mencairkan dana bantuan sosial kepada sejumlah masyarakat pemegang KPS. Demi kelancaran pencairan dana bansos itu, pihak kantor Pos sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sebagai pelaksana tugas dan penanggung jawab. “Kantor Pos sebagai penerima tugas siap

BANYUWANGI - Ajang Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang rencananya digelar 22 November 2014 berdampak signifikan dalam mendongkrak tingkat hunian hotel di Banyuwangi. Hotel Manyar, Ketapang Indah, dan Berlian Abadi misalnya, mencatatkan okupansi hingga 100 persen menjelang perhelatan BEC yang masuk dalam kalender Banyuwangi Festival 2014 itu. “Kami memang mendapat limpahan tamu dari tiga hotel tersebut. Artinya, hotel di kawasan utara itu sudah penuh,” kata General Manager Hotel Mahkota Plengkung, Heprianto. Menurutnya, even sekelas BEC ikut berkontribusi besar dalam meningkatkan tingkat hunian kamar hotel-hotel di kawasan Banyuwangi. Hepri memberikan contoh Mahkota Pelengkung yang menyisakan empat kamar dari 51 kamar yang tersedia. Tamu yang menginap, kata dia, rata-rata menanyakan soal even dalam kalender Banyuwangi Festival, BEC salah satunya. Hepri memprediksi okupansi hotel akan anjlok jika Pemerintah Banyuwangi tidak menggelar beragam even bertajuk Banyuwangi Festival. Even-even budaya tersebut terbukti ampuh mengisi hunian kamar hotel. “Ada tamu dari Bali yang bermalam dengan tujuan lihat BEC,” katanya. Ia mencatat, tingkat okupansi rata-rata di Mahkota Plengkung hingga Oktober sebesar 63,7 persen. Dari jumlah ini, tamu wisatawan asing rata-rata terdata 12 persen. Sisanya tamu dalam negeri. Adapun realisasi okupansi sepanjang tahun 2013 mencapai 51,6 persen. Hepri optimistis okupansi di Mahkota Plengkung tahun ini bakal melampaui tahun lalu. Selain membidik wisatawan, Hepri juga menyasar tamu-tamu korporasi dan PNS. «Tiap bulan pendapatan kotor kami ratarata Rp 100 juta. Saya yakin bisa melewati realisasi okupansi tahun 2013,» ujarnya. Setali tiga uang, Front Officer Hotel Selamet, Anim Dwi Anggraeni, mengatakan tingkat okupansi di hotelnya melonjak menjelang BEC. Banyak tamu menginap yang menanyakan even BEC. Dari 37 kamar di Hotel Selamet, ia mengaku hanya tersisa 20an kamar hingga Selasa (18/11). Menurut Anim, banyak wisatawan domestik asal Sidoarjo, Surabaya, Malang, dan Jakarta yang menginap di Hotel Selamet. «Tidak ada wisatawan asing. Tapi saat gelaran Jazz Ijen banyak tamu asing,» kata Anim. (c1/afi)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

menjalankan perintah dari pusat. Kami sudah lapor kepada bupati sebagai penanggung jawab dan sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial sebagai pelaksana tugas,” tegas Eko. Untuk sementara, kantor Pos baru siap mencairkan bansos di wilayah Banyuwangi kota saja. Karena mendadak, pihaknya belum melakukan koordinasi dengan kantor pos-kantor pos yang ada di wilayah kecamatan. Dalam waktu dekat, lanjut Eko, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan kepala kantor pos di wilayah kecamatan lainnya guna membahas persiapan pencairan dana bansos n Baca Kantor...Hal 26

CHIN JULLIEN/RABA

KOMPENSASI BBM: Kepala Kantor Pos Banyuwangi, Eko Sumaryanto, memantau persiapan pencairan dana bansos kemarin.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 20 NOVEMBER

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Sebelas Orang Gila Masih Dipasung PANARUKAN- Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Pemkab Situbondo mendatangi sejumlah rumah pasien orang gila (orgil) yang dipasung (ruang gerak masih dibatasi) di Kecamatan Panarukan dan Mangaran, kemarin (19/11). Kedatangan mereka untuk memantau perkembangan kondisi kejiwaan pasien orgil. Dalam melakukan pemantauan, Tim juga melibatkan petugas medis dari layanan kesehatan jiwa Puskesmas Mlandingan. Program pemantauan yang dilakukan secara rutin setiap bulan ini diawali dengan mendatangi pasien bernama Anisa, 27, yang tinggal di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Saat berhadapan dengan Anisa ini, sejumlah petugas berusaha mengajak komunikasi serta melihat kebersihan sang pasien. Bila memungkinkan maka tim akan memandikan, memotong kuku pasien, serta membuka pasung orgil tersebut. Menurut salah seorang petugas medis sakit jiwa yang bertugas di Puskesmas Mlandingan, dr. Yuni Verosita, pasien yang mengalami sakit jiwa tidak akan dapat disembuhkan n Baca Sebelas...Hal 33

DIPASUNG: Kondisi Anisa, warga Desa Kilensari yang mengalami gangguan jiwa ketika dipantau tim gabungan Pemkab Situbondo, kemarin. RENDRA KURNIA/JPRS

Tangkap Pengedar Pil Trex Pelajar Polisi Amankan 200 Butir Barang Bukti PANJI - Pengedar ratusan obat terlarang jenis pil Trihexyphenidyl berhasil ditangkap Satuan Reskoba Polres Situbondo, di utara jembatan Geladak Macan, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, kemarin (18/11) malam. Pria yang dibekuk itu adalah Kusyadi, warga Dusun Grujukan Lor, Desa Jambesari Darus Solah, Kabupaten Bondowoso. Sebelum ditangkap, nama pria 21 tahun ini sudah masuk ke pihak polisi. Dia dikabarkan menjadi pengedar obat daftar G jenis trex kepa-

Tersangka mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari salah seorang temannya. Kita kembangkan kasus ini, untuk identitas pelaku lain sudah kami kantongi.”

DIPERIKSA: Tersangka Kusyadi dimintai keterangan polisi di Mapolres Situbondo, kemarin. Di hadapannya tampak barang bukti (BB) kejahatan tersangka yang diamankan polisi.

AKP Priyo Purwandito, Kasat Reskoba Polres Situbondo

da sejumlah pelajar di Situbondo. “Kalau informasi adanya pengedar pil trex dengan obyek pasar para pelajar, sudah kami dengar sebelumnya. Untuk melakukan penangkapan, Reskoba tentu butuh bukti dulu,” kata Kasat Reskoba Polres Situbondo, AKP Priyo Purwandito. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, pria bertato tersebut datang di sekitar jembatan Geladak Macan seorang

diri. Dia terlihat gelisah saat menunggu pembeli. Sejumlah aparat yang sudah menyanggong beberapa jam sebelum pria ini tiba, sempat menunggu cukup lama untuk menyaksikan traksaksi antara tersangka dengan pembeli. Bahkan, sekitar dua jam lamanya, belum juga ada pembeli yang datang menghampiri Kusyadi n Baca Tangkap...Hal 33 NUR HARIRI/JPRS

AGAR BERKUALITAS: Sedikitnya 2000 Guru yang sudah bersertifikasi mengikuti seminar di Pendopo Kabupaten, Kemarin (19/11).

Hari ini bersahabat, esok kita bersahabat dan selamanya kita bersahabat.” EDY S/JPRS

Saiful Hamdi

PENDIDIKAN

Tutup Jurusan SMK yang Sudah Jenuh SITUBONDO – Memasuki masyarakat ekonomi asia tahun 2015 (MEA 2015), Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, melalui Bidang Pendidikan Menengah (Dikemen), menggelar Workshop pengembangan manajemen program keahlian SMK, kemarin (19/11). Kegiatan yang bertempat di Aula SMKN 1 Panji ini diikuti 80 peserta yang berasal dari 35 lembaga SMK se-Kabupaten Situbondo. Yang istimewa workshop pengembangan manajemen program keahlian SMK ini melibatkan langsung nara sumber dari UPT-PK Situbondo dan UPT –PPPK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Selain itu, tim akademisi dari UNEJ Jember juga ikut serta di dalamnya. Menurut Kabid Dikmen Dispendik Situbondo, Agus HP, kegiatan tersebut untuk mendukung upaya peningkatan mutu kualitas pendidikan khususnya SMK di Kabupaten Situbondo. Sehingga, perlu adanya pemahaman terhadap program keahlian atau kompetensi keahlian oleh sikap setiap ketua program keahlian n Baca Tutup...Hal 33

Sejumlah Desa Minta Dikirimi Tandon Air SITUBONDO – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Situbondo, kemarin (19/11) kembali mengirim dua buah tandon air di dua desa di Kecamatan Jati Banteng dan Kecamatan Sumber malang. Namun, pengiriman kali ini tidak lagi bertujuan mencukupi kebutuhan air seperti yang sebelumnya. Namun, ka-

SAMSURI/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Sejumlah...Hal 33

RENDRA KURNIA/JPRS

Guru Diajari Jadi Pendidik Manusia SITUBONDO –Lebih dari 2.000 guru PKP (Pengembang Karir dan Profesi) mengikuti seminar di Pendopo Kabupaten Situbondo, kemarin (19/11). Yang menarik dalam kegiatan dalam rangka rangkaian HUT PGRI ke-69 ini, para guru tersebut memperoleh materi bagaimana mengajari manusia. Padahal, seperti yang diketahui, guru-guru ini sejak lama memang telah mengajari anak manusia. Pemateri seminar, Setyo Iswoyo, menjelaskan jika terka-

dang para guru yang sudah terlalu jauh memberi materi, menjadi lupa hakikat dari mengajar. Paradigma mengajar model kuno pun kadang masih diterapkan para guru. Sehingga, berjudul ‘Menjadi Gurunya Manusia Di Sekolah Manusia’, pemateri asal Jakarta ini ingin merubah mindset para guru yang telah bersertifikat dalam mengajar. Dengan menunjukan beberapa tampilan visual yang menggambarkan anak-anak, Setyo menunjukan jika guru di masa kini

MENAMPUNG AIR: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo mengirimkan dua tandon air untuk dua desa di Kecamatan Jati Banteng, Kemarin (19/11).

dituntut untuk dapat membentuk karakter siswa. Sehingga, ada atau tanpa guru di sekelilingnya, para anak sekolah ini dapat menunjukan sikap sebagai seorang generasi yang telah dididik dengan baik oleh gurunya. “Para guru harus membuka wawasannya dengan menciptakan proses pengajaran yang baik kepada siswa. Tentunya dengan tidak hanya mengacu kepada hasil akademik, namun lebih kepada karakter siswa,” ujarnya n Baca Guru...Hal 33 FREDY RIZKI/JPRS

Muso, Veteran Pejuang Kemerdekaan Asal Desa Gudang, Asembagus

Prihatin Kurangnya Kepedulian Anak Bangsa Kepada Pejuang Muso adalah salah satu veteran pejuang kemerdekaan Indonesia yang kini masih hidup. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ia menyimpan banyak keprihatinan HABIBUL ADNAN, Asembagus.

BERGUNA: Pelaksanaan Workshop pengembangan manajemen program keahlian SMK, kemarin (19/11).

rena berdasarkar permintaan Kepala Desa Wringin Anom dan Sumbermalang yang membutuhkan tadahan air. Kepala BPBD Pemkab Situbondo, Zainul Arifin menjelaskan bahwa kedua desa tersebut meminta tandon untuk penampung air karena telah memiliki saluran pipa sendiri n

USIANYA kini sudah 87 tahun. Pengelihatannya masih tajam, dan pendengarannya masih peka. Begitu juga dengan postur tubuhnya juga telihat masih tegak dan sehat. Kalimat-kalimat yang diucapkannya masih terdengar tegas. ”Tujuan anda ke sini apa?” Oh

HABIBUL ADNAN/JPRS

MASIH SEHAT: Muso berada di kediamannya, kemarin.

ya, silahkan minum dulu airnya,” ujar Muso membuka pembicaraan kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) ketika berkunjung ke kediamannya kemarin (19/11). Ya, suara tegas dan lantang memang identik dalam diri Muso. Berbicara dengan siapa saja, lelaki yang lahir pada tanggal 10 Oktober 1938 itu selalu terlihat menggebu-gebu. Maklum, warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus itu adalah pensiunan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tahun 1986. Hidup dalam lingkungan militer telah mendidik Muso dalam kehidupan yang keras. Sehingga wajar kalau kata-kata yang diucapkannya terkadang menusuk siapa saja yang men-

dengarnya. Setiap kritikannya juga tajam.”Biar orang bilang saya ini gila. Yang penting saya sudah menyampaikan unek-unek saya. Dan saya selalu begitu,” katanya. Wartawan JPRS yang berkunjung ke rumah Muso hanya setia mendengar apa yang dikatakan lelaki asli Banyuwangi itu. Ngobrol satu jam lebih, terasa sebentar. Dia banyak bercerita tentang sejarah, terutama perjuangan masa lalu. Dia mengatakan, veteran itu ada dua. Yaitu veteran pejuang kemerdekaan dan veteran pembela kemerdekaan. ”Pejuang yang mengalami peristiwa secara langsung melawan penjajah disebut veteran pejuang kemerdekaan n Baca Prihatin...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Fathor Rahman Diringkus

28

Jawa Pos

R A D A R

Menjadi Otak Pelaku Pencurian Tiga Sapi Warga Blittok

HABIBUL ADNAN/JPRS

STOK TERBATAS: Penjual cabai rawit di Pasar Tradisional Bungatan mengangkat karung berisi cabai. Di Bungatan harga Cabai mencapai Rp 42 ribu perkg

Lonjakan Harga Cabai Tinggi Tidak Terkendali BUNGATAN - Harga cabai terus merangkak naik. Harganya di sejumlah pasar tradisional dari hari ke hari terus melonjak. Seperti yang terjadi di sejumlah pasar tradisional Kecamatan Bungatan. Tak pelak, harga yang membumbung tinggi itu membuat beberapa pedagang maupun pembeli kaget bukan kepalang. ”Kaget, harga-

nya kok menggila begini,” ujar Apen, salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Tradisional Bungatan, kemarin (19/11). Menurut dia, kenaikan harga cabai bukan hanya disebabkan karena harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik. Akan tetapi ada penyebab lain. ”Yang paling menyebabkan harganyatinggi karena persediaannya yang

KRIMINALITAS

Beli Laptop Online, THLP Kena Tipu Rp 1,6 Juta SITUBONDO – Penipuan online kembali dialami masyarakat Situbondo. Kali ini menimpa seorang pegawai honorer, Muhammad Irwan, 28, asal Dusun Semekan Utara, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Tergiur dengan harga dan kualitas yang ditawarkan penjual di situs online, Irwan pun mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual yang dikenalnya di situs itu. Alih-alih memperoleh barang bagus nan murah, ternyata Irwan tak kunjung menerima barang yang dibelinya. Sejak mentransfer uang untuk membeli laptop pada Sabtu (15/11) lalu, Irwan tak mendapat kabar sama sekali tentang barang yang dibelinya. Setelah menunggu lebih dari waktu yang dijanjikan ternyata barang tak kunjung datang. Dihubungi beberapa kali pun, sang penjual laptop Budi Pujianto,35, Wiraswasta, Kudus, Jawa Tengah tak memberi jawaban. Merasa ditipu oleh yang menjual laptop tersebut, Irwan pun melaporkan apa yang dialaminya ke SPK Polres Situbondo. Di hadapan penyidik Irwan menunjukan bukti pembayaran melalui M-Banking dari Bank BCA. Atas penipuan tersebut Irwan mengaku mengalami kerugian sebesar Rp.1,6 juta n

tidak terlalu banyak,” katanya. Dia mengatakan, harga cabai di beberapa pasar di Bungatan saat ini mencapai Rp 42 ribu per kilogram. Padahal, dua hari sebelumnya, harganya masih Rp. 37 ribu perkoligram. Sementara itu, beberapa pembeli mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga salah satu bahan pokok dapur ioni.

”Mungkin saja imbas dari kemarau panjang sehingga tanaman cabai banyak yang mati,” ujar Badriyah, salah satu pembeli.. Akibat dari kenaikan yang signifikan itu, Badriyah mengaku tidak berrani membeli cabai dengan jumlah yang banyak. ”Harus mengurangi konsumsi cabai sekarang,” katanya. (bib/pri)

SITUBONDO - Fathorrahman, pelaku aksi pencurian sapi asal Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi berhasil dibekuk polisi di rumahnya, dini hari kemarin (19/11). Pria 30 tahun itu diduga menjadi otak kasus pencurian tiga ekor sapi di kandang milik Satuki, warga Desa Blitok dan kandang milik Saniman, Desa Sumbertengah, Kecamatan Bungatan, belum lama ini. Menurut Kapolsek Bungatan, AKP Karyoto penangkapan terhadap Fathorrahman dilakukan aparat setelah mendapat informasi. Dari sanalah sejumlah anggota Resmob langsung melakukan perburuan dengan menggerebek rumah Fathorrahman di Banguwangi. “Pelaku (Fathorrahman) berhasil ditangkap dini hari tadi (kemarin),” katanya. Sayangnya, pada waktu rumah pelaku digerebek, ternyata tiga ekor sapi yang dicuri Fathorrahman telah dijual. Polisi hanya berhasil mengamankan sejumlah barang yang diduga kuat merupakan barang belanjaan dari hasil penjualan sapisapi curiannya. Yakni, satu unit sepeda motor Honda Vario, sejumlah perhiasan emas, serta uang tunai sebesar Rp 1,7 juta. Usai berhasil menangkap Fathorrahman, polisi selanjutnya melakukan pengembangan.

Saat ini petugas masih melakukan pengembangan. Tersangka Fathorrahman dibawa ke Probolinggo guna mengejar pelaku lain di Probolinggo,” AKP Karyoto Kapolsek Bungatan

Sebab, dari pengakuan tersangka, aksi pencurian sapi dilakukan bersama orang lain. “Saat ini petugas masih melakukan pengembangan. Tersangka Fathorrahman dibawa ke Probolinggo guna mengejar pelaku lain di Probolinggo,” terang AKP Karyoto. Pada waktu penggerebekan di rumah pelaku lainnya, Iswahyudi di daerah Lumbang, Probolinggo, tersangka berhasil lolos. Sejumlah anggota polisi yang pada ikut menggerebek terhalangi banyaknya anjing peliharaan Iswahyudi. Diduga kuat, pelaku langsung lari sewaktu anjing-anjingnya terus menggonggong. Meski kabur, polisi berjanji akan terus melakukan pengejaran. Dari rumah tersangka kedua, polisi hanya menyita uang Rp 9 juta, yang diduga kuat hasil penjualan sapi curian n Baca Fathor...Hal 33

Persiapan Kompetisi, Delapan Klub Dikumpulkan SITUB OND O – Sebelum menghadapi kompetisi Divisi 2 yang akan diputar pada pertengahan Desember mendatang, delapan orang perwakilan klub dikumpulkan oleh Ascab PSSI Situbondo, kemarin. Meminjam salah satu ruangan di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) ke delapan orang ini diberi penjelasan mengenai teknis kompetisi yang akan mereka ikuti. Ketua Ascab PSSI Situbondo, Zainul Arifin, diwakili oleh Sekretarisnya , Dedy Katili, menjelaskan mengenai kompetisi yang akan dijalankan dalam satu tahun penuh. Dalam kompetisi ini juga status dari setiap pemain akan diperjelas. Sehingga, tidak ada lagi pemain yang berpindah dari satu klub

ke klub lain padahal masih berkompetisi. Ini dilakukan agar kompetisi berjalan lebih tertib. Untuk urusan pemain yang akan berpindah sebelum kompetisi bergulir, Dedy menjelaskan, hal itu diperbolehkan. Syaratanya, ada bukti dari tim sebelumnya bahwa pemain yang dimilikinya sudah diizinkan pindah klub. “Supaya nanti di kemudian hari tidak ada saling klaim pemain dari klub yang berbeda. Batas terakhir dari registrasi pemain klub diberikan oleh PSSI hingga tanggal 3 Desember,” terang pria asal Panarukan tersebut. Selepas tanggal itu, maka pemain akan dianggap mengikuti klub seperti yang didaftarkan n Baca Persiapan...Hal 33

FREDY RIZKI/JPRS

MENYIMAK: Anggota dari divisi 2 PSSI Situbondo berkumpul di Kantor BPBD, kemarin (19/11).

Panitia PPIP Diduga Rekayasa LPJ

Baca Beli...Hal 33

APA POLE

HABIBUL ADNAN/JPRS

LAPOR: Mohamad Ramli (kiri) dan Pipit Rudiyanti (kanan) berencana melapor ke polisi atas dugaan rekayasa laporan proyek.

KENDIT – Pertanggungjawaban salah satu proyek percepatan infrastruk pedesaan (PPIP) di Desa Kukusan, Kecamatan Kendit diduga direkayasa oleh panitia proyek. Oleh karena itulah, mereka diancam akan dilaporkan ke polisi. ”Kami akan melaporkan kegiatan proyek PPIP itu ke polisi sebagai kegiatan yang fiktif,” ancam Mohamad Ramli, salah satu warga kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Koran ini

menyebutkan, kegiatan PPIP di Desa Kukusan diwujudkan dengan pembuatan plengsengan sepanjang 300 meter. Masalahnya terdapat pada laporan pertanggungjawaban yang direkayasa. “Pelaku menandatangani sendiri kwitansi pembelian bahan proyek,” kata Ramli. Dua orang yang disebut-sebut harus bertanggungjawab adalah AN dan AW. Keduanya panitia proyek. “AN dan AW yang menandatangani kwitansi pembelian. Seolah-olah bahan-bahan itu dibeli di toko mer-

IKLAN JITU

HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMPRIHATINKAN: Kondisi TMP Asembagus butuh perawatan karena sebagian besar temboknya roboh.

TMP Asembagus Tidak Terawat ASEMBAGUS – Taman makam pahlawan (TMP) Asembagus kondisinya memprihatinkan. Makam yang berada di Desa Gudang, Kecamatan Asembagus itu tidak terawat. Temboknya saja sudah banyak yang roboh. Muso, salah satu veteran dari Desa Gudang, Kecamatan Asembagus mengaku prihatin dengan kondisi TMP sekarang ini. Dia mengatakan, dengan kurang terawatnya TMP itu sebagai bukti kalau tidak adanya kepedulian kepada para pejuang terdahulu. Padahal, katanya, TMP tersebut adalah milik Negara. ”Artinya, ini menjadi tanggungjawab pemimpin kita. Harus ada perhatian dari mereka semua,” imbuh Muso. Seingat veteran yang lahir pada tanggal 10 Oktober 1938 itu, di Lokasi TMP Asembagus itu dimakamkan para pahlawan yang berjuang antara tahun 1946-1949. ”Berarti, yang ada di TMP Asembagus termasuk veteran pejuang kemerdekaan,” katanya. Di TMP Asembagus inilah, tempat dikumpulkannya beberapa pejuang yang sudah meninggal. Pahlawan yang dimakamkan di beberapa tempat, sekitar tahun 1960 dikumpulkan di TMP Asembagus n Baca TMP...Hal 33

Kamis 20 November 2014

S I T U B O N D O

TANAH Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957 Djl Tanah 2 Kapling L440m2 Blkg K.Dinsos Jl.Anggrek stb. 170jt Hub 08563639318

eka sendiri. Padahal, toko milik An tidak menjual bahan bangunan yang diperlukan pembangunan plengsengan. Lantas mengapa dia menandatangani semua kwitansi itu,” kata Mohamad Ramli. Hal yang sama juga dilakukan AW. Diketahui AW memang memiliki toko yang hanya menyediakan kayu. Akan tetapi dalam kenyataannya, AW menandatangani beberapa pembelian bahan yang tidak dibeli di tokonya n Baca Panitia...Hal 33


Jawa Pos

INFO OTOMOTIF

Kamis 20 November 2014

R A D A R

29

B A N Y U W A N G I

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

TAWARKAN KENYAMANAN: Performance All New Grand Livina terus meroket, MPV menawarkan kenyamanan tingkat tinggi.

NISSAN Luar Dalam Mewah SEJAK diperkenalkan tahun 2007, Nissan Grand Livina disambut positif oleh pasar dan berhasil menjadi salah satu kendaraan MPV idaman keluarga di Indonesia. All-New Nissan Grand Livina adalah MPV yang menawarkan kenyamanan tingkat tinggi melalui persembahan mesin baru dan transmisi CV. All-New Nissan Grand Livina hadir dalam dua varian, yakni All-New Nissan Grand Livina dan All-New Nissan Grand Livina X-Gear. Tampilan desain grille baru pada All-New Grand Livina memancarkan kesan lincah dalam desain yang timelessly elegant. Sedangkan Grand Livina X-Gear, dengan tampilan sporty yang menonjol, mengusung karakter urban dinamis serta cocok bagi keluarga Indonesia yang ingin tampil aktif. Pemimpin Cabang Nissan Banyuwangi, Yosea Kurnia menjelaskan All-New Nissan Grand Livina disegmentasikan bagi keluarga modern yang berkeinginan memiliki kendaraan dengan tingkat kenyamanan tinggi, tampilan eksterior yang menghadirkan kesan timelessly elegant, desain interior mewah, S e-

dan like Comfort, Good Fuel Economy, dan Optimum Safety & Security. All-New Nissan Grand Livina dipersenjatai mesin baru HR15DE, mengimplementasikan teknologi dual-injection dengan twin V TC. Teknologi ini dapat menghasilkan torsi yang lebih baik terutama pada kecepatan rendah hingga menengah, selain itu efisiensi bahan bakar All-New Nissan Grand Livina meningkat sebesar 4 persen dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Yossea mengatakan, All-New Nissan Grand Livina menawarkan sesi berkendara yang lebih halus dan nyaman karena tidak adanya hentakan ketika perpindahan gigi. Paduan mesin baru dan aplikasi transmisi CVT, semakin meningkatkan performa bahan bakar AllNew Nissan Grand Livina yang lebih efisien

sebesar 13 persen dibandingkan model sebelumnya (transmisi konvensional). Teknologi ini merupakan kombinasi sempurna dari performa mesin dan bahan bakar yang ekonomis, sebab tidak ada kekuatan yang hilang saat perpindahan gigi. Secara keseluruhan All-New Grand Livina berhasil menghasilkan fuel efficiency yang baik. “Dari sisi desain, setiap elemen dari All-New Nissan Grand Livina dirancang secara khusus guna menghadirkan kesan elegan yang didambakan setiap keluarga. Pada bagian eksterior depan, kesan kokoh terlihat berkat perubahan desain di front grille, head lamp, wheel dan front side fender. Perubahan juga terjadi di bagian rear bumper, rear lamp dan back door. Secara keseluruhan, desain baru All-New Nissan Grand Livina tampil

MOBIL KELUARGA: Tempat yang luas didukung interior yang lebih mewah menjadi kelebihan All New Grand Livina.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

KALIPURO

STNK

STNK

Perum Bukit Johar

Hlg STNK P 6557 ZD an Thamrin, IR, Lemahbanglor RT2/1 Lemahbangdewo, Rgj

Hlg STNK P 2563 ZI an Andriany Moedjoko, Lingk. Sukowidi RT1/3, Klatak

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -

-

PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA

-

OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

LI-ONG

JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS

Djl Tanah 480 m2 SHM Perum Bukit Johar Kalipuro Hub: 081236781489

BANYUWANGI Jl. Tunggul Ametung Djl Cpt Tnh 650 m2 SHM, Jl. Tunggul Ametung Cck utk Hunian/Inves H: 082337602251

lebih segar,” katanya. Tidak hanya itu, memasuki bagian dalam All-New Nissan Grand Livina, pengendara akan dimanjakan dengan dekorasi mewah, menyuguhkan nuansa Multi Information Display berkelas yang mudah untuk dibaca. Interior AllNew Nissan Grand Livina juga dipercantik dengan warna two-tone (Black-Beige), 1-Din audio dengan roof monitor, modern shift lever (untuk versi CVT) dan 3-spoke steering wheel. (*/abi)

Tingkat Vibrasi Rendah, Kenyamanan Setara Sedan TAK SEKEDAR memanjakan mata, setiap detail dari kendaraan MPV ini pun diciptakan dengan mengedepankan kenyamanan bagi seluruh penumpang. Mengusung non track base chassis (Monocoque Body) keunggulan All-New Nissan Grand Livina dapat dirasakan melalui kenyamanan selama berkendara, handling yang bersahabat, low stepin height (jarak pijak rendah) yang fungsinya selain menambah stabilitas di jalan, tapi juga mempermudah masuk

BANYUWANGI

ALL NEW XENIA

juga menawarkan kenyamanan berkendara saat melaju pada permukaan jalan yang tidak rata karena tingkat vibrasi rendah dan shock absorption

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

All New Avanza ‘13

All New Xenia ‘13

Toyota Fortuner ‘08

Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Jazz ‘13

Suzuki Estillo ‘11

Datsun

Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Estelo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dapatkan Harga Promo Akhir Thn Free Cover Jok, Body Cover, Karpet Set, Dll, Cash/Kredit, DP Ringan/Angsrn Ringan Hub: Faizal 085330522444/081937628099

TINGKAT KEAMANAN: New dual airbag Nissan March membuat Anda lebih aman saat berkendara.

Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

Tanah SHM Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315

keluarnya penumpang dan pengemudi - sebuah pengalaman berkendara yang menghadirkan Sedan-like comfort. “All-New Nissan Grand Livina

yang optimal. Selain itu, MPV ini juga mudah dikendarai di dalam kota berkat respon cepat dan handling stabil. Tak hanya itu, All-New Nissan Grand Livina juga menghadirkan ketenangan di dalam mobil karena kemampuannya meredam suara dari luar,” cetusnya. Sementara itu, All-New Nissan Grand Livina X-Gear menampilkan kesan urban dynamic yang hadir dengan kesan sporty bagi keluarga yang aktif dan padat aktivitas. Eksterior All-New Nissan Grand Livina X-Gear yang tegas tecermin dari bumper berkesan sporty yang dilengkapi dengan under protector, side over fender, roof rail, 16’ alloy wheel, rear parking camera (versi 1.8) dan side turn signal door mirror. (*/abi)

BANYUWANGI

RUMAH SHM 280M2 Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444


DAERAH SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Kamis 20 November 2014

B A N Y U W A N G I

JAMKESDA

Nonkuota Diusulkan Rp 5 M PELAYANAN kesehatan untuk warga miskin di Jember terus dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan penambahan anggaran untuk jaminan kesehatan bagi warga miskin. Selain menyiapkan Rp 15 Miliar untuk warga miskin yang sudah tercatat dan terdaftar BPJS Kesehatan. Pemkab juga menambah anggaran hingga Rp 5 Miliar untuk warga miskin baru yang mungkin belum terdaftar di Jamkesda non kuota. Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi D DPRD Jember dengan Dinas Kesehatan membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2015. Berdasarkan rapat kemarin disebutkan jika Kepala Dinkes Jember Bambang Suwartono menjelaskan ada anggaran Rp 15 miliar untuk jaminan kesehatan bagi warga miskin di Jember. Jumlah tersebut untuk mengkover 57 ribu jiwa warga miskin di Jember. Mereka akan mendapatkan asuransi kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari Pemkab Jember. Namun, anggaran yang diusulkan itu kini sedang dibahas di tingkat komisi di DPRD Jember. Anggaran itu bukan ditangani atau melekat di Dinkes Jember, namun melekat di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jember. Sehingga dibahas terpisah dengan dinkes Jember yang ada di Komisi D DPRD Jember. Warga yang menerima BPJS Kesehatan ini adalah warga kurang mampu yang tidak terkover di Jamkesmas. Data warga tersebut diketahui berdasarkan permintaan surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang dikeluarkan dinkes beberapa tahun terakhir dan sudah diverifikasi memang warga tidak mampu. Hebatnya lagi, ternyata untuk jaminan kesehatan warga kurang mampu ini bukan hanya dengan memberikan Jaminan Kesehatan melalui BPJS saja. Pemkab juga sudah mengusulkan anggaran Rp 3 Miliar untuk masyarakat miskin. Mata anggarannya berbunyi program pelayanan kesehatan penduduk miskin Jamkesmas non kuota. “Anggaran itu untuk menyiasati warga miskin yang terselip tidak menerima Jamkesmas ataupun tidak terkover asuransi BPJS Kesehatan yang dikover Pemkab Jember,” jelas Mufti. Dia yakin, jika masih ada warga miskin namun tidak memiliki jaminan kesehatan tersebut. Dengan kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini dipastikan akan muncul kembali orang miskin baru di Jember. (ram/wah/jpnn/aif)

ADA APA LAGI

RADAR BALI/JPNN

AMBIL UNTUNG: Salah seorang penjual bensin eceran di kapal membandrol daganganya Rp 10 ribu per liter. Beberapa sopir angkot di Ubung mulai pusing dengan kenaikan harga Rp 10 ribu per liter.

Bensin Eceran Tembus Rp 10 Ribu Harga BBM Baik, Cabai pun Terkerek MANGAPURA – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin alias premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, secara otomatis diikuti kenaikan harga bensin eceran. Namun, kenaikan yang terjadi di kapal, Mengwi, Badung, ini terlampau tinggi. Satu liter bensin eceran dijual Rp 10.000. Padahal, lazimnya harga bensin eceran lebih mahal Rp 500 perak. Jika harga baru Rp 8.500, maka semestinya harga eceran Rp 9.000.

Si penjual bensin eceran, ini tidak mau berkomentar banyak dan menjelaskan terkait harga yang ditentukan. Dengan ekspresi muka datar, perempuan paro baya ini mengatakan satu botol bensin seharga Rp 10 ribu, tak bisa ditawar. ”Harganya Rp 10 ribu Pak, kasih uang pas saja nggak ada susuk (kembalian),’’ ujar penjual bensin eceran ini saat disodori lembaran uang Rp 50 ribu. Kepala Dinas, Koperasi, Perindustrian dan UMKM Badung Ketut Karpiana tidak bisa berkomentar banyak. Karpiana hanya menunjukkan ekspresi terkejut. ”Oh ya, dimana itu naik sampai Rp 10

ribu. Di Kapal ya, coba besok saya telusuri ke lapangan,’’ kata Karpiana kaget. Selain bensin eceran, kenaikan harga juga terjadi pada harga kebutuhan pokok seperti sembako. Data yang diperoleh koran ini di sejumlah pasar tradisional di Badung, cabai besar naik Rp 14.500, dari harga semula Rp 23.500 menjadi Rp 38 ribu. Kenaikan harga ini terjadi merata di semua pasar di badung. Sedangkan cabai kecil naik Rp 1 ribu, dari harga semula Rp 30 ribu menjadi Rp 41 ribu. ”Cabai memang paling tinggi naiknya dan susah dikontrol. Cabai naiknya hampir 62 persen,’’ ungkap Karpiana. (san/fil/yes/jpnn/aif) RADAR BALI/JPNN

Mayat Tanpa Kepala Mengapung di Laut Ditemukan Seorang Warga Gilimanuk

JUMAI/RADAR JEMBER

Abaikan Ombak Berbahaya BATU batu karang di bibir pantai selatan Dusun Payangan Desa Sumberejo Ambulu ini sudah memakan dua korban jiwa. Dua pelajar yang tengah mandi beberapa waktu lalu hilang di gulung ombak. Namun, hal itu rupanya tak membuat para pemancing takut. Mereka dengan santainya justru berbaris di bibir pantai itu untuk memancing. Seperti yang disampaikan Iswahyudi, 45 warga Sumbersari Jember yang nekat memancing di sekitar Gunung Suroyo ini. ‘’ kalau sudah asyik memancing, lupa dengan ombak yang datang secara tiba-tiba. Pemancing bisa berlari dari tempat duduk setelah mendengar ada ombak ayang cukup abesar,’’ katanya. (jum/wah/jpnn/aif) NIKLAAS ANDRIES/RaBa

PEMBUKTIAN: Sari Indah Lestari dan Lailatus Siami saat mengikuti persidangan perdana di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

DISPERINDAG

Dua Karyawan BPR Terancam 15 Tahun

ISTIMEWA

FASILITASI: Disperindag Jatim menyerahkan bantuan alat produksi kepada KUB, kemarin.

Diajari Desain Kemasan Produk BANYUWANGI - Sebanyak 40 orang pengusaha industri kecil menengah (IKM) makanan dan minuman mengikuti pelatihan desain kemasan produk. Mereka berasal dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rejeki Moro Kecamatan Kalipuro dan KUB Glen Coco Kecamatan Glenmore. Selain mendapatkan bimbingan teknis pengemasan produk olahan pangan, mereka juga mendapatkan bantuan peralatan produksi industri makanan dan minuman dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur. Bimbingan teknis itu diberikan di aula Hotel Mahkota Plengkung Jalan Yos Sudarso Banyuwangi, kemarin (19/11). Kegiatan tersebut digelar Disperindag Jatim bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi. Kepala Disperindagtam Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi mengatakan, maksud kegiatan itu untuk meningkatkan kemampuan desain kemasan produk makanan dan minuman. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing produk makanan dan minuman di pasaran. “Bimbingan teknis dan fasilitasi peralatan ini juga dalam rangka mempersiapkan produsen makanan minuman menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku pada 31 Desember 2015,” ungkap Hary. Untuk bisa ambil bagian dalam perdagangan bebas ASEAN, lanjut Hary, maka perlu memperluas penerapan daya saing produk makanan dan minuman yang diorientasikan ekspor. Kebijakan tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan posisi industri kecil, dan penguatan kemitraan usaha. “Selain itu, menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengembangkan komoditi unggulan lewat perbaikan kemasan produk yang dipasarkan,” terangnya. (*/adv)

BANYUWANGI – Dua karyawan PT BPR Mahkota Resksaguna Arta atau Bank Mahkota, Sari Indah Lestari, 37, dan Lailatus Siami, 38, akhirnya duduk di meja pesakitan Pengadilan Negeri Banyuwangi. Keduanya didakwa telah melakukan tindak pidana penggelapan nasabah di tempatnya bekerja senilai Rp 3 miliar. Dalam persidangan perdana kemarin, keduanya mengikuti agenda pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum. Dalam dakwaan yang dibacakan oleh Semu tersebut, keduanya didakwa melanggar ketentuan dalam pasal 49 ayat 1 Undang Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang Undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan.

Jaksa beranggapan terdakwa membuat pencatatan palsu dalam kegiatan usaha. Terdakwa dianggap memalsukan laporan mutasi keuangan penarikan nasabah. Penarikan yang dilakukan tidak disetorkan ke kasir secara keseluruhan. Akibat perbuatan keduanya, korban menderita kerugian sekitar Rp 3 miliar. Dalam kasus ini rekan terdakwa yang telah menjadi pesakitan Kholis Nurwulan Puspita Sari sudah mengembalikan uang kepada bank sebesar Rp 1,1 milar. Atas dakwaan tersebut, kedua terdakwa terancam, hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda milyaran rupiah. Menanggapi tuntutan tersebut, terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya berencana akan mengajukan eksepsi.

“Kami akan mengajukan keberatan,” ujar Eko Sutrisno, kuasa hukum terdakwa. Sidang itu pun akhirnya ditunda pekan depan dengan agenda pembacaan eksepsi dari kuasa hukum terdakwa. Sekadar mengingatkan, polisi menetapkan dua tersangka baru penggelapan dana nasabah BPR Mahkota, yakni Sari Indah Lestari, 37, dan Lailatul Siyami, 38. Kedua terdakwa ini tidak sampai menjalani penahanan seperti dialami tersangka sebelumnya, Kholis Nurwulan, Puspitasari, 41. Kasus ini mulai mendapat atensi Polres Banyuwangi sekira bulan Maret 2014 lalu. Dari pengungkapan pertama, polisi menetapkan Kholis Nurwulan Puspitasari sebagai tersangkanya. (nic/aif)

GILIMANUK – Mayat tanpa kepala menggegerkan warga Kelurahan Gilimanuk, Selasa pagi kemarin (18/11). Tak ada identitas ditemukan pada jasad korban yang mengapung di bibir pantai dalam kondisi sudah membusuk. Korban mengenakan celana panjang dan kaus singlet warna putih yang dipenuhi bercak cat. Informasi yang dihimpun koran ini, mayat tanpa kepala tersebut kali pertama diketahui oleh nelayan yang mencari ikan di Selat Bali, sekitar pukul 06.00, mengapung dalam kondisi telungkup kurang lebih 200 meter dari pinggir pantai. Setelah sampai di darat, nelayan tersbeut lalu memberitahu Supatman, 60, warga

Lingkungan Arum Barat, Kelurahan Gilimanuk. ”Saat itu sedang jalan-jalan di pinggir pantai mendapat laporan dari nelayan,’’ ujarnya. Suparman lalu mengajak dua orang temannya, Misman dan Deno mendekati mayat tersebut menggunakan jukung untuk memastikan apakah benar itu mayat manusia atau bangkai binatang. Setelah memastikan mayat tersebut manusia, kemudian dilaporkan ke Polisi Perairan Gilimanuk. Bersama polisi, mayat langsung dievakuasi ke pantai. Kapolres Jembrana AKBP Har ry Haryadi mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi mayat tanpa kepal tersebut. Mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki, diperkirakan berusia 30-40 tahun yang hanya menggunakan celana jeans dan singlet warna putih. (bas/yes/jpnn/aif)

RADAR BALI/JPNN

SMAN 1 Rogojampi Juara Lomba Mading se-Jawa Timur ROGOJAMPI – Berbagai prestasi terus diraih SMA Negeri 1 Rogojampi. Kali ini, SMAN 1 Rogojampi berhasil meraih juara umum dan juara favorit lomba maket mading 3D YCE-Inofest se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jember (Unej). Lomba yang berlangsung di Fakultas Teknik Unej pada Minggu kemarin (16/11), itu diikuti oleh 48 sekolah menengah se-Provinsi Jawa Timur. Dalam lomba tersebut, masing-masing tim harus menyesuaikan tema yang sudah ditentukan, yaitu bangunan inovatif dan berwawasan lingkungan. Tampil dengan dua tim, SMAN 1 Rogojampi membuat dua judul, Green Treasure dan Sky Bridge untuk bersaing dengan peserta lain. Setelah dilakukan pemaparan prototype dan

ISTIMEWA

BANGGA: Kepala SMAN 1 Rogojampi, Yaseni (tengah) bersama tim mading yang berhasil menjuarai lomba maket mading 3D YCE-Inofest se-Jawa Timur.

presentasi dari masing-masing peserta, akhirnya dua tim mading SMAN

1 Rogojampi mampu mengungguli kontestan lain, dan berhasil menyabet

dua gelar prestesius, yaitu juara umum dan juara favorit. Edy Hariyanti SPd, guru pembina jurnalistik, merasa bersyukur atas kemenangan yang diraih anak didiknya. Dia ingin kemenangan ini manjadi cambuk untuk bisa berbuat yang lebih baik. Sementara itu, Kasek SMAN 1 Rogojampi Drs Yaseni, mengaku terharu dengan perjuangan tim mading sekolahnya. ”Anak-anak berangkat menggunakan kereta api, mereka justru menolak saat saya tawari diantar pakai mobil. Mereka sangat sederhana,” ujar pria yang baru satu minggu menjabat Kepala SMAN 1 Rogojampi tersebut. Yaseni meyakini kesederhanaan itulah yang menjadi salah satu faktor keberhasilan siswanya dalam memenangkan lomba kali ini. (adv/aif)


SITUBONDO SEKITAR Fathor Rahman Diringkus

28

Jawa Pos

R A D A R

Menjadi Otak Pelaku Pencurian Tiga Sapi Warga Blittok

HABIBUL ADNAN/JPRS

STOK TERBATAS: Penjual cabai rawit di Pasar Tradisional Bungatan mengangkat karung berisi cabai. Di Bungatan harga Cabai mencapai Rp 42 ribu perkg

Lonjakan Harga Cabai Tinggi Tidak Terkendali BUNGATAN - Harga cabai terus merangkak naik. Harganya di sejumlah pasar tradisional dari hari ke hari terus melonjak. Seperti yang terjadi di sejumlah pasar tradisional Kecamatan Bungatan. Tak pelak, harga yang membumbung tinggi itu membuat beberapa pedagang maupun pembeli kaget bukan kepalang. ”Kaget, harga-

nya kok menggila begini,” ujar Apen, salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Tradisional Bungatan, kemarin (19/11). Menurut dia, kenaikan harga cabai bukan hanya disebabkan karena harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik. Akan tetapi ada penyebab lain. ”Yang paling menyebabkan harganyatinggi karena persediaannya yang

KRIMINALITAS

Beli Laptop Online, THLP Kena Tipu Rp 1,6 Juta SITUBONDO – Penipuan online kembali dialami masyarakat Situbondo. Kali ini menimpa seorang pegawai honorer, Muhammad Irwan, 28, asal Dusun Semekan Utara, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Tergiur dengan harga dan kualitas yang ditawarkan penjual di situs online, Irwan pun mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual yang dikenalnya di situs itu. Alih-alih memperoleh barang bagus nan murah, ternyata Irwan tak kunjung menerima barang yang dibelinya. Sejak mentransfer uang untuk membeli laptop pada Sabtu (15/11) lalu, Irwan tak mendapat kabar sama sekali tentang barang yang dibelinya. Setelah menunggu lebih dari waktu yang dijanjikan ternyata barang tak kunjung datang. Dihubungi beberapa kali pun, sang penjual laptop Budi Pujianto,35, Wiraswasta, Kudus, Jawa Tengah tak memberi jawaban. Merasa ditipu oleh yang menjual laptop tersebut, Irwan pun melaporkan apa yang dialaminya ke SPK Polres Situbondo. Di hadapan penyidik Irwan menunjukan bukti pembayaran melalui M-Banking dari Bank BCA. Atas penipuan tersebut Irwan mengaku mengalami kerugian sebesar Rp.1,6 juta n

tidak terlalu banyak,” katanya. Dia mengatakan, harga cabai di beberapa pasar di Bungatan saat ini mencapai Rp 42 ribu per kilogram. Padahal, dua hari sebelumnya, harganya masih Rp. 37 ribu perkoligram. Sementara itu, beberapa pembeli mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga salah satu bahan pokok dapur ioni.

”Mungkin saja imbas dari kemarau panjang sehingga tanaman cabai banyak yang mati,” ujar Badriyah, salah satu pembeli.. Akibat dari kenaikan yang signifikan itu, Badriyah mengaku tidak berrani membeli cabai dengan jumlah yang banyak. ”Harus mengurangi konsumsi cabai sekarang,” katanya. (bib/pri)

SITUBONDO - Fathorrahman, pelaku aksi pencurian sapi asal Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi berhasil dibekuk polisi di rumahnya, dini hari kemarin (19/11). Pria 30 tahun itu diduga menjadi otak kasus pencurian tiga ekor sapi di kandang milik Satuki, warga Desa Blitok dan kandang milik Saniman, Desa Sumbertengah, Kecamatan Bungatan, belum lama ini. Menurut Kapolsek Bungatan, AKP Karyoto penangkapan terhadap Fathorrahman dilakukan aparat setelah mendapat informasi. Dari sanalah sejumlah anggota Resmob langsung melakukan perburuan dengan menggerebek rumah Fathorrahman di Banguwangi. “Pelaku (Fathorrahman) berhasil ditangkap dini hari tadi (kemarin),” katanya. Sayangnya, pada waktu rumah pelaku digerebek, ternyata tiga ekor sapi yang dicuri Fathorrahman telah dijual. Polisi hanya berhasil mengamankan sejumlah barang yang diduga kuat merupakan barang belanjaan dari hasil penjualan sapisapi curiannya. Yakni, satu unit sepeda motor Honda Vario, sejumlah perhiasan emas, serta uang tunai sebesar Rp 1,7 juta. Usai berhasil menangkap Fathorrahman, polisi selanjutnya melakukan pengembangan.

Saat ini petugas masih melakukan pengembangan. Tersangka Fathorrahman dibawa ke Probolinggo guna mengejar pelaku lain di Probolinggo,” AKP Karyoto Kapolsek Bungatan

Sebab, dari pengakuan tersangka, aksi pencurian sapi dilakukan bersama orang lain. “Saat ini petugas masih melakukan pengembangan. Tersangka Fathorrahman dibawa ke Probolinggo guna mengejar pelaku lain di Probolinggo,” terang AKP Karyoto. Pada waktu penggerebekan di rumah pelaku lainnya, Iswahyudi di daerah Lumbang, Probolinggo, tersangka berhasil lolos. Sejumlah anggota polisi yang pada ikut menggerebek terhalangi banyaknya anjing peliharaan Iswahyudi. Diduga kuat, pelaku langsung lari sewaktu anjing-anjingnya terus menggonggong. Meski kabur, polisi berjanji akan terus melakukan pengejaran. Dari rumah tersangka kedua, polisi hanya menyita uang Rp 9 juta, yang diduga kuat hasil penjualan sapi curian n Baca Fathor...Hal 33

Persiapan Kompetisi, Delapan Klub Dikumpulkan SITUB OND O – Sebelum menghadapi kompetisi Divisi 2 yang akan diputar pada pertengahan Desember mendatang, delapan orang perwakilan klub dikumpulkan oleh Ascab PSSI Situbondo, kemarin. Meminjam salah satu ruangan di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) ke delapan orang ini diberi penjelasan mengenai teknis kompetisi yang akan mereka ikuti. Ketua Ascab PSSI Situbondo, Zainul Arifin, diwakili oleh Sekretarisnya , Dedy Katili, menjelaskan mengenai kompetisi yang akan dijalankan dalam satu tahun penuh. Dalam kompetisi ini juga status dari setiap pemain akan diperjelas. Sehingga, tidak ada lagi pemain yang berpindah dari satu klub

ke klub lain padahal masih berkompetisi. Ini dilakukan agar kompetisi berjalan lebih tertib. Untuk urusan pemain yang akan berpindah sebelum kompetisi bergulir, Dedy menjelaskan, hal itu diperbolehkan. Syaratanya, ada bukti dari tim sebelumnya bahwa pemain yang dimilikinya sudah diizinkan pindah klub. “Supaya nanti di kemudian hari tidak ada saling klaim pemain dari klub yang berbeda. Batas terakhir dari registrasi pemain klub diberikan oleh PSSI hingga tanggal 3 Desember,” terang pria asal Panarukan tersebut. Selepas tanggal itu, maka pemain akan dianggap mengikuti klub seperti yang didaftarkan n Baca Persiapan...Hal 33

FREDY RIZKI/JPRS

MENYIMAK: Anggota dari divisi 2 PSSI Situbondo berkumpul di Kantor BPBD, kemarin (19/11).

Panitia PPIP Diduga Rekayasa LPJ

Baca Beli...Hal 33

APA POLE

HABIBUL ADNAN/JPRS

LAPOR: Mohamad Ramli (kiri) dan Pipit Rudiyanti (kanan) berencana melapor ke polisi atas dugaan rekayasa laporan proyek.

KENDIT – Pertanggungjawaban salah satu proyek percepatan infrastruk pedesaan (PPIP) di Desa Kukusan, Kecamatan Kendit diduga direkayasa oleh panitia proyek. Oleh karena itulah, mereka diancam akan dilaporkan ke polisi. ”Kami akan melaporkan kegiatan proyek PPIP itu ke polisi sebagai kegiatan yang fiktif,” ancam Mohamad Ramli, salah satu warga kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Koran ini

menyebutkan, kegiatan PPIP di Desa Kukusan diwujudkan dengan pembuatan plengsengan sepanjang 300 meter. Masalahnya terdapat pada laporan pertanggungjawaban yang direkayasa. “Pelaku menandatangani sendiri kwitansi pembelian bahan proyek,” kata Ramli. Dua orang yang disebut-sebut harus bertanggungjawab adalah AN dan AW. Keduanya panitia proyek. “AN dan AW yang menandatangani kwitansi pembelian. Seolah-olah bahan-bahan itu dibeli di toko mer-

IKLAN JITU

HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMPRIHATINKAN: Kondisi TMP Asembagus butuh perawatan karena sebagian besar temboknya roboh.

TMP Asembagus Tidak Terawat ASEMBAGUS – Taman makam pahlawan (TMP) Asembagus kondisinya memprihatinkan. Makam yang berada di Desa Gudang, Kecamatan Asembagus itu tidak terawat. Temboknya saja sudah banyak yang roboh. Muso, salah satu veteran dari Desa Gudang, Kecamatan Asembagus mengaku prihatin dengan kondisi TMP sekarang ini. Dia mengatakan, dengan kurang terawatnya TMP itu sebagai bukti kalau tidak adanya kepedulian kepada para pejuang terdahulu. Padahal, katanya, TMP tersebut adalah milik Negara. ”Artinya, ini menjadi tanggungjawab pemimpin kita. Harus ada perhatian dari mereka semua,” imbuh Muso. Seingat veteran yang lahir pada tanggal 10 Oktober 1938 itu, di Lokasi TMP Asembagus itu dimakamkan para pahlawan yang berjuang antara tahun 1946-1949. ”Berarti, yang ada di TMP Asembagus termasuk veteran pejuang kemerdekaan,” katanya. Di TMP Asembagus inilah, tempat dikumpulkannya beberapa pejuang yang sudah meninggal. Pahlawan yang dimakamkan di beberapa tempat, sekitar tahun 1960 dikumpulkan di TMP Asembagus n Baca TMP...Hal 33

Kamis 20 November 2014

S I T U B O N D O

TANAH Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957 Djl Tanah 2 Kapling L440m2 Blkg K.Dinsos Jl.Anggrek stb. 170jt Hub 08563639318

eka sendiri. Padahal, toko milik An tidak menjual bahan bangunan yang diperlukan pembangunan plengsengan. Lantas mengapa dia menandatangani semua kwitansi itu,” kata Mohamad Ramli. Hal yang sama juga dilakukan AW. Diketahui AW memang memiliki toko yang hanya menyediakan kayu. Akan tetapi dalam kenyataannya, AW menandatangani beberapa pembelian bahan yang tidak dibeli di tokonya n Baca Panitia...Hal 33


OLAHRAGA

34

R A D A R

Jawa Pos

Kamis 20 November 2014

B A N Y U W A N G I

Proyek Harus Tuntas Akhir Tahun Ini BANYUWANGI - Pengerjaan proyek sarana dan prasarana demi menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur masih belum selesai. Meski begitu, pengerjaan proyek yang menelan anggaran mi-

liaran rupiah itu harus tuntas pada pengujung tahun 2014 ini. Sebagaimana diketahui, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan anggaran besar untuk menyiapkan sarana dan prasarana demi menyambut ajang multieven itu. Total anggaran yang dikucurkan dari APBD tahun 2014 senilai Rp 21 miliar. Dana tersebut untuk pembangunan

beberapa titik, di antaranya renovasi Stadion Diponegoro, pembangunan dormitory, dan pembangunan Stadion Tawang Alun di kompleks GOR Tawang Alun. Pada tahap pertama, renovasi stadion kebanggaan rakyat Bumi Blambangan itu menyedot anggaran Rp 4,5 miliar. Pada tahun 2014 ini anggaran yang dikucurkan se-

nilai Rp 2,5 miliar. Anggaran pembangunan dormitory atau asrama atlet mencapai Rp 6 miliar dan pembangunan tribun Stadion Tawang Alun mencapai Rp 5,3 miliar. Batas waktu pengerjaan proyek tersebut terbatas. Sesuai kontrak, semua proyek itu harus selesai pada pengujung tahun ini. ‘’Akhir Desember harus tuntas,’’ ungkap

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono, kemarin. Saat ini semua proyek tersebut berlangsung lancar tanpa kendala. Sampai saat ini pengerjaan proyek terus dikebut. “Dengan proyek itu, kita memiliki banyak fasilitas yang memadai,” terang ketua PBSI Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

TERUS DIKEBUT: Kondisi Tribun Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin. Pembangunan renovasi stadion tersebut harus rampung pada pengujung tahun ini.

GALIH COKRO/RABA

400 Atlet Ramaikan Kejurkab Sepak Takraw BANYUWANGI - Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Banyuwangi menggelar kejuaraan kabupaten (Kejurkab) di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin (19/11). Tercatat sekitar 400 atlet putra dan putri akan meramaikan persaingan di ajang yang sudah digelar tiga kali itu. Ratusan atlet tersebut berlaga di beberapa kelas, yakni tingkat SD putra, SMP putra, SMA putra, dan umum putri. Peserta tingkat SD putra paling tercatat banyak dan peserta umum putri paling sedikit, yaitu hanya delapan tim. Ketua umum KONI Banyuwangi terpilih, Bambang Wahyudi, didapuk membuka langsung kejurkab yang dilangsungkan selama dua hari itu. Sejumlah pengurus KONI dan beberapa pentolan pengurus cabang olahraga (cabor) juga menyaksikan acara seremonial itu. Ketua panitia kejurkab, Pujo Waluyo mengungkapkan, ajang tersebut merupakan program rutin setiap tahun. Menurut dia, ajang tersebut dalam rangka mencari bibit atlet yang poten-

sial. ‘’Ini sebagai wahana memantau atlet yang berpotensi bagi Banyuwangi,” katanya. Dia menjelaskan, animo masyarakat terhadap sepak takraw ternyata luar biasa. Hal itu berdasar jumlah peserta yang akan tampil dalam ajang yang digeber selama dua hari itu. ‘’Itu membuktikan sepak takraw mulai mewabah. Sebab, olahraga ini syarat prestasi,’’ tandas pria yang juga duduk di Komisi Perwasitan PSTI Banyuwangi itu. Sementara itu, PSTI Banyuwangi memamerkan tim yang bakal diturunkan dalam Pekan olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun depan. Kali ini dua tim putra dan putri mendapatkan kesempatan tampil di laga ekshibisi pada partai pembuka. Tidak tanggung-tanggung, tim tuan rumah itu menantang tim pra-PON Bali. Hasilnya, kedua tim tuan rumah kalah dengan skor tipis 2-1. Meski kalah, tapi PSTI Banyuwangi cukup bangga karena level tim lawan lebih tinggi. ‘’Tapi, kami hanya kalah tipis,” ujar Ketua PSTI Banyuwangi, Surtiono. (ton/c1/als)

Realistis, Cuma Incar 4 Emas BANYUWANGI - Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi mengemban misi berat dalam kejuaraan daerah (kejurda) yang digelar di Malang. Sebab, kontingen lain diprediksi bakal balas dendam setelah dipecundangi dalam kejuaraan antar pelajar di Surabaya beberapa waktu lalu. Sekadar tahu, Kodrat Banyuwangi menjadi juara umum dalam ajang tersebut. Prestasi tersebut membuat kontingen

BANYUWANGI - Para pesilat di berbagai perguruan di Banyuwangi rutin menggelar latihan bersama setiap akhir pekan di halaman Pendapa Shaba Swagata, Banyuwangi. Aksi masal tersebut terus berlangsung. Karena itu, halaman rumah dinas Bupati Banyuwangi itu selalu ramai setiap Minggu. Aksi masal itu menunjukkan bahwa semua perguruan silat di Banyuwangi semakin kompak. Aksi tersebut layak dipertahankan dan menjadi bagian dari tradisi yang patut dijaga. Sehingga, ke depan semua perguruan silat semakin lestari. Sebagaimana diketahui, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi memiliki 18 perguruan silat. Semua perguruan silat tersebut telah berkomitmen menggelar latihan bersama secara bergantian. Para perguruan itu adalah Suaka Pasung Laksa, Harimau Terbang, Pagar Nusa, Panca Saksi, dan Merak Putih. Selain itu, ada Persinas Asad, Kujang Padjajaran, Perisai Diri, dan IKS Kera Sakti, Tapak Suci, dan Panca Bela. Sisanya adalah Singo Wongso, Persaudaraan Rasa Tunggal, Persaudaraan Setia Hati Terate, Merpati Putih, Pamur, PSGL, dan Tawang Alun. Melihat perkembangan silat di Banyuwangi terus berkembang, IPSI Banyuwangi mulai menggagas terobosan spektakuler. Salah satunya menggagas latihan

bersama dengan jurus tunggal yang dilakukan serentak oleh sepuluh ribu pesilat. Gagasan itu muncul setelah melihat perkembangan selama latihan bersama. IPSI Banyuwangi menilai, aksi tersebut mirip Gandrung Sewu yang digelar di pantai Boom, Banyuwangi. ‘’Kami bisa menggelar aksi jurus tunggal dengan pesilat sepuluh ribu sekaligus,” janji Ketua Litbang

kin kontingen lain akan matimatian demi menggondol gelar juara umum,” ungkap Ketua Umum Kodrat Banyuwangi, Moch. Dimyati, kemarin. Meski begitu, jelas Dimyati, Kodrat Banyuwangi juga telah siap menghadapi persaingan yang semakin kompetitif itu. Menurut dia, mempertahankan prestasi memang menjadi beban. ‘’Tapi, kami bisa berbicara banyak dalam kejurda nanti,” tegasnya.(ton/c1/als)

Finn Boutique, Butik Baru Koleksi Selalu Baru

ALI NURFATONI/RABA

POTENSIAL: Atlet sepak takraw putri Banyuwangi berusaha mengembalikan bola saat menghadapi tim pra-PON Bali di laga pembuka Kejurkab Sepak Takraw di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin (19/11).

IPSI Berniat Masuk Rekor MURI Menggagas Aksi Masal 10 Ribu Silat Jurus Tunggal

lain kelimpungan. Yang menarik, keberhasilan para petarung Kota Gandrung mampu meredam dan mematahkan dominasi kota besar, Surabaya, yang rajin membawa piala terbanyak di setiap even resmi. Melihat fakta itu, Kodrat Banyuwangi menyadari betul persaingan dalam ajang tersebut akan semakin kompetitif. Sebab, kontingen lain diprediksi telah melakukan persiapan matang agar tidak terpeleset. ‘’Kami ya-

IPSI Banyuwangi, Bibib Prayogo, kemarin. Menurut dia, IPSI Banyuwangi terus mengalami perkembangan cukup signifikan. Oleh karena itu, jumlah pesilat di berbagai perguruan cukup banyak. Sehingga, inisiatif menggelar aksi spektakuler itu bisa terealisasi dengan baik. ‘’Jika itu terwujud, maka aksi itu bakal mendapatkan rekor MURI,” katanya.

Dia menambahkan, mewujudkan itu tidak terlalu sulit. Sebagai penunjang, IPSI Banyuwangi meminta Bupati Banyuwangi membuat peraturan bupati agar silat masuk kurikulum di sekolah. “Seperti mata pelajaran bahasa Osing. Kami yakin, jika perbup tentang silat ada, maka rencana cetak rekor MURI itu sangat mudah diwujudkan,” tandasnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Berbagai macam jenis pakaian, mulai dari pakaian untuk berbagai acara baik resmi maupun santai, bisa didapatkan di Finn Butik. Selain baju, terdapat juga jubah dari Madinah, jilbab, aneka aksesoris jilbab, sandal pesta, sandal santai, tas koper, dan kacamata. Tidak itu, saja koleksi body shop import dari Singapura bisa didapatkan di Finn Boutique, seperti merk Boss, Bulgari, Pollo, Lakuste, dan CH. “Semua produk yang di jual di Finn Boutique adalah koleksi terbaru,” ujar owner Fin Butik, Fifin. Fin Boutique ini hadir dalam kelapangan ruang yang memudahkan Anda menikmati detail busana yang ditawarkan dalam setiap area sebelum menentukan pilihan. Koleksi musim semi terpampang menggoda, dengan display etalase yang mengundang setiap pasang mata. Mengusung konsep baru, nuansa butik ini didominasi sentuhan minimalis yang modern. Konsep ruang dioptimalkan dengan perabot yang simpel, memudahkan Anda mengeksplorasi setiap sudutnya lewat atmosfer mewah yang hangat menyambut setiap pengunjung. “Kami memberikan diskon hingga 20 persen,” ujarnya. (*/als)

TOHA/RABA

BARU: Seorang pengunjung saat membeli beberapa koleksi di Finn Butik kemarin.


Jawa Pos

Kamis 20 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

S A M B U N G A N

35

Hanya Layani Pengiriman Paket Dalam Kota ■ BUS...

menunggu berangkat besok (hari ini). Kalau ada penumpang yang kepingin tiket dikembalikan, ya kita kembalikan uangnya,” terang Adi. Dengan adanya mogok jalan

Tarif Taksi Belum Berubah, Lin Sudah Naik

Sambungan dari Hal 25

“Ada instruksi dari pusat agar kita tidak beroperasi hari ini (kemarin). Bus di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali, hari ini tidak beroperasi semua. Instruksi itu datang pagi tadi (kemarin, Red) dari kantor Bogor ke kantor Jember. Terus kantor perwakilan Jember memberi

instruksi kepada kami,” terang Adi. Pria asal Sumenep itu membenarkan mogok jalan yang dilakukan pihak bus Lorena itu merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Tidak hanya armada bus, armada pengiriman paket antarkota dan antar provinsi juga mogok jalan. “Pengiriman kargo luar kota dan provinsi juga mogok jalan

hari ini (kemarin, Red). Tapi pengiriman di dalam kota tetap jalan,” jelas Adi. Dia menambahkan, masih berdasar instruksi kantor pusat, aksi stop operasi itu hanya dilakukan sehari kemarin. Menurutnya, armada bus yang sebelumnya mogok jalan akan beroperasi kembali hari ini. “Instruksinya besok (hari ini, Red) sudah mulai bero-

perasi kembali. Pukul 08.00 sudah mulai berangkat,” tambahnya. Sementara itu, penumpang yang sudah telanjur memesan tiket pada Rabu kemarin, pihak Lorena Banyuwangi memberikan dua opsi. Opsi pertama, tiket akan dikembalikan. Opsi kedua, penumpang menunggu sampai armada bus dioperasikan kembali. “Kebanyakan penumpang

Sambungan dari Hal 25

SEMENTARA itu, naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) tampaknya akan berdampak terhadap naiknya tarif angkutan umum di Banyuwangi. Rencananya, dalam waktu dekat penyesuaian tarif angkutan kota di Bumi Blambangan akan ditetapkan. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi, Suprayogi mengatakan, saat ini masih belum ada kenaikan tarif angkutan umum pasca kenaikan harga BBM. ”Dalam satu dua hari ini masih belum ada kenaikan tarif,” terang Suprayogi kemarin (19/11). Suprayogi menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan rapat tarif angkutan umum di Banyuwangi. Sesuai keputusan menteri, tarif lokal angkutan kota ditetapkan bupati. ”Sekarang masih belum kita rapatkan. Dalam waktu yang tidak lama lagi akan kita rapatkan

terlebih dahulu mengenai penyesuaian tarif. Nanti hasil rapat tersebut kita serahkan kepada bupati,” jelasnya. Karena itu, dia mengimbau seluruh angkutan di Banyuwangi untuk bersabar dan tidak menaikkan tarif angkutan. ”Saya harap untuk para sopir tarif jangan dinaikkan dulu sebelum ada keputusan dari pemerintah. Pastinya akan disesuaikan dalam waktu dekat,” tegas Suprayogi. Belum adanya keputusan kenaikan tarif angkutan tersebut dibenarkan oleh Ardiyanto, 40, sopir taksi yang biasa mangkal di Taman Sri Tanjung, Banyuwangi. Meski harga BBM sudah mengalami kenaikan, kata dia, tarif taksi di Banyuwangi masih menggunakan harga lama. ”Belum ada keputusan untuk menaikkan harga ya tidak kita naikkan. Tetapi kalau bisa secepatnya dinaikkan kalau

memang mau ada keputusan,” terang sopir yang tinggal di Kelurahan Kebalenan itu. Sementara itu, hal berbeda terjadi pada sopir angkutan umum di Terminal Karangente. Agus, 42, sopir lin terpaksa menaikkan tarif angkutan umum atas inisiatif sendiri. ”Yang saya naikkan tarif untuk penumpang dewasa, kalau biasanya Rp 4.000 sekarang menjadi Rp 5.000 per orang. Kalau untuk pelajar tetap Rp 2.000,” terang sopir yang tinggal di Kelurahan Sobo tersebut. Agus mengaku terpaksa menaikkan tarif karena beberapa alasan. Alasan yang utama karena tarif tidak sebanding dengan harga BBM. Angkutan kota juga dirasa sangat menurun eksistensinya akhir-akhir ini. ”Terpaksa saya naikkan, biar tidak rugi. Kemarin saja cuma dapat Rp 10.000 sehari. Sudah penumpang sepi, BBM naik,” terangnya. (tfs/c1/bay)

Hadiahkan Bola untuk Anak-anak ■ TANAM...

Sambungan dari Hal 25

Dia memuji langkah kelompok nelayan tersebut terkait pelestarian terumbu karang. Menurutnya, melindungi lingkungan hidup adalah upaya bersama dari warga setempat, pemerintah, dan sektor usaha. Tidak

hanya berkunjung dan berdiskusi, Joaquin juga terjun langsung bersama nelayan menanam terumbu karang di Pantai Bangsring. Dia didampingi pelestari terumbu karang setempat, Ikhwan Arief, terjun ke laut untuk melihat terumbu karang hasil transplantasi kelompok nelayan di Pantai Bangsring. Dia juga bercanda dengan

anak-anak nelayan di pinggir pantai. Sebelum meninggalkan pantai, Konjen AS tersebut memberikan sebuah bola kepada salah satu anak nelayan. ”Dia badannya sehat seperti Wayne Rooney, jadi saya beri bola,” jelasnya. Dia menambahkan, Indonesia memiliki sejumlah ekosistem

keanekaragaman hayati kelautan terkaya di penjuru dunia. Dengan begitu, melestarikannya tidak dapat kita tangani sendiri. ”Perlu kepedulian kita bersama untuk menjaga kelestarian ini. Saat ini hal yang perlu diperhatikan adalah sampah. Karena semua sampah akan terbuang ke laut,” jelas Joaquin F. Monserrate. (tfs/c1/bay)

Ditinggal Salat, Tas Laptop Digondol ■ SEHARI...

Sambungan dari Hal 25

Ada juga kejadian di kawasan Mendut, Kelurahan Kertosari (Kecamatan Banyuwangi), Kelurahan Penataban (Kecamatan Giri), dan Kecamatan Gambiran. Kerugian paling besar dialami korban di wilayah kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Pelaku pecah kaca mobil di Kertosari ini berhasil menggondol satu unit laptop. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso melalui Kasatreskrim AKP Mohamad Wahyudin Latif menuturkan, pihaknya masih memburu pelaku pencurian spesialis pecah kaca mobil tersebut. Melihat rentetan waktu kejadian dan lokasi, kepolisian menduga kejadian itu dilakukan oleh orang yang sama. “Bisa jadi orangnya sama. Itu yang masih kami selidiki,” tutur AKP Wahyudin. Hasil penelusuran Jawa Pos Radar Banyuwangi menemukan, insiden pecah kaca pertama terjadi di wilayah Kecamatan Genteng sekitar pukul 13.00. Selanjutnya, dua jam kemudian pelaku diduga merambat ke wilayah Kecamatan Kabat. Kali ini, pelaku memecah kaca mobil pengunjung rumah makan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Selang empat jam kemudian, aksi pecah kaca kembali ini terdeteksi di wilayah Jalan Mendut, Kecamatan Banyuwangi. Setengah jam kemudian pecah kaca me-

rambat ke wilayah Kelurahan Kertosari. Puas beraksi dan menggondol laptop di Kertosari, pelaku bergeser ke wilayah Jalan Mawar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Dan yang terakhir, aksi pecah kaca diketahui berlangsung di Kecamatan Gambiran. Nah, untuk kejadian pecah kaca mobil di Penataban, korbannya adalah Muhammad Yassin Soepardi, 44, warga Jalan Mawar, 18, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Mobil Nissan Grand Livina hitam milik Yassin dipecah kacanya saat parkir di halaman depan rumahnya pukul 18.00 Selasa malam (18/11). Menurut pengakuan Yassin, mobil baru yang baru didapat sepekan itu awalnya diparkir di depan rumahnya pukul 17.45. Setelah itu, dia masuk rumah salat Magrib. Mobil bernomor polisi P 8710 XX itu diparkir di depan rumahnya. Tidak ada firasat apa pun terkait aksi pecah kaca tersebut. Sebab, sama sekali tidak ada suara mencurigakan. Aksi itu diketahui Yassin sekitar 15 menit kemudian. “Setelah salat Magrib, tepat pukul 18.00 saya mau keluar lagi untuk kerja. Tahu-tahu kaca mobil bagian tengah sebelah kanan sudah pecah,” ujarnya. Sadar menjadi korban kejahatan, dia langsung mengecek barang-barang di dalam mobil tersebut. Ternyata benar, tas laptop yang ditaruh di dalam mobil raib digondol pelaku. Sayang, pelaku hanya mendapatkan tas kosong. Sebab,

tas tersebut hanya berisi nota-nota dan beberapa berkas. Laptop miliknya tidak di dalam tas tersebut. “Pelaku sepertinya mencongkel dulu bagian pinggir kaca mobil saya. Ada penyok di bagian pinggir kaca seperti habis dicongkel,” terang Yassin. Saat itu juga Yassin langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Giri. Kebetulan tempat kejadian perkara tidak jauh dari Polsek Giri. Dua anggota Polsek Giri langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan. Kapolsek Giri, Iptu Mujiono, melalui Kanitreskrim Polsek Giri, Iptu Hendarso, membenarkan kabar terkait kejadian itu. Sampai saat ini petugas masih menyelidiki kejadian tersebut. “Aksi ini tidak ada yang mengetahui secara persis, karena kejadian pada saat magrib. Kondisinya sangat sepi,” terang Iptu Hendarso. Lebih lanjut Hendarso mengimbau warga yang memarkir mobilnya di pinggir jalan tidak meninggalkan barang-barang berharga di dalam mobil. “Saya harap semua warga tidak meninggalkan barang berharga di dalam mobil saat parkir. Kejadian itu dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya. Sementara itu, aksi pecah kaca mobil terakhir berlangsung di jalan raya masuk Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Lokasi persisnya berada di depan gudang Indomarco, Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.

Sasarannya adalah mobil Toyota Yaris Nopol P 1899 VO, milik Suherman, 32, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Aksi pecah kaca tersebut terjadi saat Suherman yang baru pulang dari rumah teman di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Saat itu, dia mampir ke gudang Indomarco untuk menyampaikan titipan barang dari teman. Sesaat setelah parkir, Herman masuk gudang dan berbincang lima menit dengan rekannya. Saat itu dia dikejutkan suara kaca dilempar batu. Ketika sampai depan pintu gerbang gudang, korban melihat dua pemuda berdiri di depan mobilnya. Dia baru sadar ketika dua pemuda tersebut langsung kabur tancap gas menaiki motor matic. ”Saya tidak menyadari kalau kaca saya dipecah orang, sebenarnya saya melihat dua pemuda berdiri di depan mobil saya, begitu melihat keduanya kabur, saya baru menyadari kalau kaca mobil saya dipecah,” ujarnya. Herman langsung memeriksa mobil dan barang bawaan. Ternyata, tas warna hitam berisi BPKB sepeda motor dan tiga buku tabungan hilang dicuri. Herman langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gambiran.Atas kejadian tersebut, Herman mengalami kerugian sekitar Rp. 2 juta. ”Tas tadi tidak ada uangnya. Meski begitu saya juga pusing, BPKB motor saya ikut diambil,” pungkasnya. (tfs/nic/azi/c1/bay)

Disanksi Tilang dan Wajib Ganti Onderdil ■ PELANGGAR...

Sambungan dari Hal 25

Motor yang diamankan kebanyakan berasal dari areal Pantai Boom dan Simpang Lima (Perliman), Banyuwangi. Deretan motor dengan onderdil tidak standar itu awalnya sempat menjadi bahan gunjingan masyarakat yang berkunjung ke polres. Apalagi, lokasi penampungan itu berdekatan dengan tempat proses pengajuan surat izin mengemudi (SIM). Banyak warga yang semula mengira motor yang diparkir itu merupakan hasil kejahatan. Ada pula yang menduga puluhan motor itu tidak dilengkapi surat kendaraan. Namun, dugaan warga itu tidak sepenuhnya benar. “Motor itu rupanya hasil razia balapan liar. Semula saya pikir motor itu barang bukti pencurian,” ujar Solahhudin, salah satu pemohon SIM di Polres Banyuwangi kemarin (19/11). Sementara itu, penampilan motor yang diamankan memang cukup bervariasi. Ada yang masih utuh seperti kondisi asli, tapi ada juga yang tinggal rangka dan mesin. Malahan banyak juga motor yang sudah dimodifikasi menggunakan roda kecil, knalpot brong, dan spare part tidak standar. Onderdil yang tidak standar selain bisa membahayakan pengguna motor, juga bisa membahayakan pengguna jalan lain. Sebab, sering kali motor modifikasi itu digunakan balapan di jalan raya. “Knalpot brong bikin bising, dan

kebut-kebutan di jalan raya juga bisa membahayakan. Malah ada yang tidak disertai STNK dan SIM,” beber Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Amar Hadi. Meski sukses mengamankan motor razia, usaha yang dilakukan polisi itu tidaklah mudah. Saat awal razia seluruh polisi yang bertugas tidak diperbolehkan menghidupkan telepon seluler (ponsel). Seluruh ponsel milik anggota diamankan komandan regu razia. Itu agar razia itu tidak bocor. Tidak hanya itu, petugas mengerahkan personel muda dan pakaian preman. Mereka bertugas menyergap para pengendara motor yang ugal-ugalan di jalan. Tim penyergap dengan kostum bebas itu bergerak sangat cepat. Saat polisi berseragam mengambil posisi agak jauh dari lampu merah, tim penyergap berpakaian preman justru menyebar di sekitar lampu merah. Begitu pengendara motor brong dan beroda kecil terjebak lampu merah, lima hingga enam petugas berpakaian preman itu langsung menyergap. Rupanya pengepungan petugas berpakaian preman itu sangat manjur. Banyak ‘’pembalap jalanan’’ yang beraksi malam Minggu itu kaget. Bahkan, ada pengendara yang hendak melawan karena petugas penyergap dikira para pemuda nonggrong. Yang tak kalah bikin kaget, ketika serombongan motor berknalpot brong beroda kecil mandek di lampu merah, petugas berpakai-

an preman dengan cepat mencopot kunci kontak deretan motor tersebut. Praktis, pengendara motor tidak standar itu tak berkutik. Sementara itu, dalam razia itu tidak sedikit petugas yang dipaksa berkeringat demi mengamankan motor yang terindikasi digunakan balapan liar. Maklum, kedatangan petugas tidak jarang membuat seluruh peserta balapan liar semburat kabur. Tidak sedikit polisi yang kejar-kejaran dengan penunggang kendaraan. Meski terlihat tidak seimbang, anggota akhirnya bisa menggagalkan pelaku yang berusaha kabur. Tapi itu bukan tanpa risiko. Tidak sedikit polisi yang nyaris celaka karena ada pengendara yang menerjang barikade polisi. Kegesitan polisi membuat penunggang motor itu menyerah. Bukan itu saja, tidak sedikit pemilik kendaraan yang memasang wajah melas. Berbagai dalil dikemukakan, baik sekadar melihat, mengaku motor pinjaman, dan sebagainya, dikemukakan kepada petugas. Sayang, rengekan itu tidak membuat petugas lemah. Proses tetap dijalankan dengan membawa motor hasil razia ke Polres Banyuwangi. Selain menerapkan pasal tilang, polisi juga mewajibkan pemilik mengganti spare part imitasi dan tidak standar di tempat. Tidak heran suasana di polres tidak ubahnya bengkel motor. Pemilik kendaraan memenuhi berbagai sudut kantor polisi itu dengan kegiatan mengganti ban dan knalpot. Barang tidak standar ini dikumpulkan di Polres Banyuwangi. (c1/bay)

yang dilakukan armada bus Lorena itu, membuat para sopir libur sementara kemarin. Terlihat para sopir di belakang kantor Lorena Banyuwangi duduk santai sambil mengobrol dengan sopir

lain. “Sesuai instruksi hari ini (kemarin) tidak jalan dulu, ya kita tidak jalan. Kita menurut saja perintah dari pusat,” ujar Suroso, 46, sopir bus Lorena asal Sragen, Jawa Tengah. (tfs/c1/bay)

Gratis untuk Semua Pengunjung ■ SIAPKAN...

Panitia lokal kegiatan Ngopi Sepuluh Ewu, Supriyanto mengatakan, kegiatan masal ngopi gratis tersebut dilakukan demi mengenalkan kepada dunia bahwa Banyuwangi adalah kota kopi. Karena hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Banyuwangi ini ada tanaman kopi, terutama di daerah perbukitan dan lereng gunung. Tidak hanya itu, kebiasaan ngopi di Desa Kemiren juga didasari fakta banyaknya cangkir yang dimiliki warga desa adat tersebut. Hal itu bisa menjadi acuan bahwa di desa tersebut kebiasaan meminum kopi sudah berlangsung sejak lama. “Bentuk cangkir milik warga Desa Kemiren hampir sama semua, dan jumlahnya sangat

banyak,” ujar Supriyanto. Sejauh ini, demi menyukseskan Ngopi Sepuluh Ewu Cangkir yang disajikan gratis untuk semua pengunjung tersebut, panitia menyiapkan 2,5 kuintal biji kopi. Selanjutnya, biji kopi mentah itu disangrai terlebih dahulu secara tradisional. Menyangrai kopi harus dilakukan dengan baik dan benar. Jika salah, maka akan mengurangi cita rasa kopi yang disajikan. “Kopi yang baik itu tidak mesti hitam dan tidak mesti pahit,” ujar Setiawan Subekti, salah seorang pakar kopi dunia asal Banyuwangi. 2,5 kuintal biji kopi tersebut akan menghasilkan sekitar 150 kilogram kopi bubuk. Selanjutnya, bubuk kopi itu akan dibagikan kepada 1.129 warga Desa Kemiren. Kopi robusta tersebut akan disajikan

dan diminum secara gratis oleh semua warga yang hadir. Subekti menjelaskan, dalam penyajian kopi bubuk, setiap cangkir berkisar 15 gram dan gula sekitar 7,5 gram. Kadar gula itu menyesuaikan selera masingmasing orang. “Orang Kemiren itu kalau sehat minumnya kopi. Kalau minum teh biasanya warga itu sakit,” terangnya. Subekti juga mengundang seluruh lapisan masyarakat agar datang ke Desa Kemiren 23 November mendatang. Seluruh warga Desa Kemiren akan menyambut kedatangan pengunjung untuk minum kopi bersama di sepanjang tepi jalan desa. “Silakan datang, dan bisa rasakan cita rasa kopi Osing. Sak guthekkan dadi seduluran (satu kali seduh, kita bersaudara),” pungkasnya. (ddy/c1/bay)

Pemesanan Bisa Dilakukan Lewat SMS ■ TIKET...

Sambungan dari Hal 25

“Peserta akan kembali perform di depan penonton bertiket yang duduk di tenda depan SDN Kepatihan,” tuturnya di sela-sela mengawasi penataan tenda penonton kemarin sore (19/11). Perempuan yang akrab disapa Febby itu menambahkan, masyarakat masih punya kesempatan membeli tiket BEC. Hari ini, kata

dia, tiket seharga Rp 50 ribu dan Rp 75 ribu masih tersedia. “Namun, tiket yang Rp 100 ribu sudah sold out,” ujarnya. Kata Febby, tiket bisa dibeli di ticket box NAGUD! Ruko Borobudur 3 belakang kantor Pemkab Banyuwangi. Pemesanan juga bisa dilakukan melalui SMS ke nomor 081559880008. “Penukaran tiket bisa dilakukan pada Jumat 21 November 2014 mulai jam 10.00 hingga 16.00 di NAGUD!” jelas

perempuan yang tak pernah absen tampil di BEC 1 hingga 3 itu. Febby menepis tudingan miring yang beredar di masyarakat terkait penjualan tiket BEC. Ditegaskan bahwa kegiatan yang ditangani Paguyuban BEC tersebut di luar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). “Tujuan kami hanya demi memberikan kenyamanan bagi penonton yang ingin menyaksikan BEC sembari duduk nyaman,” tandasnya. (*/c1)

Dilarang Kirim Karangan Bunga ■ KURANGI... Sambungan dari Hal 35

Selain itu, yang menjadi sorotan dalam setiap pelaksanaan kegiatan pemerintahan adalah tidak perlu mengirim karangan bunga. Selama ini karangan bunga untuk atasan sudah menjadi tradisi di lingkungan pemerintah. Karena itu, Yuddy meminta agar aparatur pemerintah tidak mengirim karangan bunga hanya untuk menyenangkan atasan atau kolega. Apalagi, kata Yuddy, jika atasan tersebut mempunyai hajatan, pernikahan misalnya, selalu mengundang tamu dengan jumlah yang tak terbatas. Ditambah lagi kegiatan tersebut diselenggarakan di hotel dan vila mewah dengan kapasitas undangan di atas 2.500 orang. “Agar tidak menjadi kebiasaan pejabat di daerah-daerah memberikan hadiah berlebihan dengan dalih menghadiri hajatan pernikahan,” terangnya. Yudi mengatakan, kalau masih ada gubernur, bupati dan wali kota di daerah yang tidak melakukan

efisiensi dan efektivitas kinerja, pihaknya tidak segan-segan memberikan tindakan tegas. “Sanksinya bisa berupa administratif, dan juga sanksi lainnya, tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan,” katanya. Usai memberikan pengarahan, Yuddy Chrisnandi bersama Bupati Anas, langsung melakukan sidak ke beberapa pusat pelayanan publik. Di kantor BKD, Yuddy melihat langsung pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pada kesempatan itu, Yuddy sempat berdialog dengan calon PNS yang akan mengikuti ujian dengan sistem komputerisasi on line tersebut. Para peserta tes, tidak banyak yang tahu kalau Yuddy seorang menteri yang sedang memantau pelaksanaan tes CPNS di Banyuwangi. “ Saya kenalnya dengan pak Bupati, saya tidak tahu jika itu menteri,” ujar Wiwik, salah satu calon PNS yang mengikuti tes jalur kebidanan dari Pasuruan. Yuddy mengaku terkesan dengan pelayanan publik yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Pelayanan

di Banyuwangi sudah menyandang predikat the best innovation seJawa Timur, dan public service dari Kemenpan RB. Beberapa pelayanan publik yang membuat berkesan, yakni terkoneksinya pelayanan di kantor BPPT dan SKPD lain dalam pengurusan berbagai izin usaha. Semua bisa dilakukan secara online dan cepat. Sistem itu akan mempermudah investasi di Banyuwangi berkembang dengan pesat. “Kedatangan saya ke sini (Banyuwangi) untuk memastikan sampai sejauh mana tingkat kepuasan publik terhadap inovasi layanan yang dicanangkan pemkab Banyuwangi. Hasilnya, masyarakat yang saya ajak berdialog, mereka puas dengan layanan publik,” terangnya. Dengan inovasi layanan publik, dengan tingkat kepuasan masyarakat cukup tinggi. Dia berharap daerah lain bisa segera belajar dan berguru ke Banyuwangi mengenai layanan publik. “Kalau di Banyuwangi saja bisa, kenapa di daerah lain tidak bisa. Tentu Harus bisa,” pungkasnya. (ddy/c1/afi)

Bansos Gunakan Giro Pos ■ KANTOR... Sambungan dari Hal 35

“Tidak hanya itu, kami juga akan melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan kelurahan untuk kelancaran pencairan dana bansos itu,” jelas Eko. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kata Eko, pihaknya akan segera menetapkan jadwal pencairan dana bansos untuk seluruh

masyarakat pemegang KPS akan menerima kompensasi kenaikan harga BBM yang sudah ditetapkan pemerintah. “Setelah ditetapkan, kami akan segera memberitahukan lurah setempat dan pencairannya bisa dilakukan di kantor kelurahan setempat atau Kantor Pos terdekat,” ujarnya. Masing-masing pemegang KPS berhak mendapat dana bantuan sosial dengan total Rp 400 ribu

dengan perincian Rp 200 ribu untuk November-Desember 2014 sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Sebanyak 8.480 pemegang KPS di Banyuwangi akan mencairkan dana bansos menggunakan giro pos. Sedangkan 120.000 warga akan menggunakan system E-cash menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (cin/c1/afi)

Memindah Guru Kewenangan Dispendik ■ SISWA... Sambungan dari Hal 36

“Yang berhak memindah guru itu Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi,” kata kasek. Lagi-lagi, jawaban kasek dan guru itu tidak bisa memuaskan para siswa. Setelah aksi berlangsung 1,5 jam, para siswa membubarkan diri dan meninggalkan sekolah.

“Kami tidak menduga dengan aksi para siswa itu, pada pukul 06.00 para guru masih mengisi pendalaman di kelas X dan XI. Tapi kelas XII kosong,” terangnya. Budi menyampaikan soal tuntutan siswa itu sudah berusaha dijelaskan, terutama mengenai keuangan dari hasil partisipasi masyarakat itu. “Uang iuran Rp 210 ribu, itu sudah disetujui oleh komite sekolah. Untuk

siswa yatim dan miskin tidak ikut iuran,” cetusnya. Ditanya tuntutan siswa agar salah satu gurunya dipindah, Budi mengaku tidak memiliki kewenangan. Meski demikian, pihaknya berharap aksi unjuk rasa itu tidak berlanjut sehingga proses kegiatan belajar dan mengajar bisa normal lagi. “Kami berupaya supaya besok kondusif,” harapnya. (azi/c1/abi)

Sekali Melaut Minimal 2 Ton Ikan ■ NELAYAN... Sambungan dari Hal 36

Nelayan lain, Lutfi, 31, menambahkan selama ini nelayan tidak memiliki keleluasaan menaikkan harga ikan. Harga ikan banyak ditentukan perusahaan. “Kita tidak bisa menaikkan. Yang mengatur harga itu pabrik dan petugas perikanan,” jelasnya. Lutfi menyebut, saat ini nelayan masih bisa sedikit bernapas lega. Ketika harga BBM naik, di Muncar

sedang musim ikan. “Karena ikan masih lancar, jadi (nelayan) tidak memikirkan BBM yang naik,” ungkapnya. Hanya saja, Lutfi tidak bisa membayangkan beberapa bulan ke depan. Pada Januari tahun depan kemungkinan besar nelayan akan gigit jari karena pengeluaran tidak imbang dengan ikan hasil tangkapan. “Kalau sekarang masih aman. Entah nanti Januari tahun depan dan ke depan,” katanya. Lutfi membeberkan, BBM jenis

solar yang dibutuhkan nelayan kapal slerek sekali melaut sekitar empat jeriken atau sekitar 1.000 liter. Bila saat ini harga solar Rp 7.500 per liter, maka sekali melaut membutuhkan Rp 7,5 juta. “Sekarang harga ikan Rp 3.000 per kilogram. Berarti sekali melaut minimal kita harus dapat dua ton ikan,” jelasnya. Sementara itu, administrator Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar, Abidin, mengatakan terkait keinginan nelayan membuat patokan harga dasar ikan, itu bisa dilakukan. (sli/c1/abi)


RADAR GENTENG

36

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Kamis 20 November 2014

OPO MANEH

SHULHAN HADI/RABA

NORMAL: Para nelayan Muncar mengangkut BBM jenis solar ke perahunya.

Nelayan Keluhkan Kenaikan Harga BBM MUNCAR - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah dikeluhkan para nelayan Muncar. Sebab, BBM jenis solar yang naik hingga Rp 2000 per liter itu akan mengurangi penghasilannya. Bahkan, mereka terancam bangkrut. Para nelayan di ujung timur Pulau Jawa itu mengaku, saat ini kenaikan harga BBM dianggap belum berdampak serius. Sebab, ikan hasil tangkapan nelayan sedang ramai. “Sekarang ikan lagi banyak,” cetus Ponimin, 64, salah satu nelayan Muncar. Menurut Ponimin, kebutuhan BBM jenis solar untuk perahu itu sudah ada ketentuan. Meski harga BBM naik, para nelayan tidak akan mengurangi jatah solar untuk bekerja di laut. “Satu kali berangkat, kita butuh empat jeriken,” terang nelayan slerek itu. Bagi nelayan, terang dia, kenaikan harga BBM itu sebenarnya tidak akan berpengaruh jika harga jual ikan naik. Tetapi, sering kali harga ikan tidak berubah. “Seharusnya kalau harga BBM naik, harga ikan juga naik, Mas,” ujar warga Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar n Baca Nelayan...Hal 35

ABDUL AZIZ/RABA

PROTES: Para siswa menggelar unjuk rasa menuntut transparasi keuangan di halaman sekolah kemarin.

Siswa SMAN Bangorejo Bergolak Tuntut Transparansi Keuangan dan Guru Arogan Dipindah BANGOREJO - Ratusan siswa SMAN I Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, memprotes ulah salah satu guru yang dianggap arogan kemarin pagi. Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di halaman sekolah itu, para siswa juga menuntut transparansi

Jual Baju Khas Osing SEHARI dirilis, kaus produksi KaOsing berdesain Seblang langsung diserbu pembeli. Para kolektor dan KaOsing Lovers memborong kaus yang desain penari Seblangnya pakai goresan tangan. Meski hanya goresan tangan, tingkat kehalusan goresannya tidak kalah dengan grafis komputer. Bahkan, hasilnya lebih hidup. ‘’Terasa sekali aura sakral Seblangnya,’’ kata para pembeli yang datang di outlet KaOsing, Jalan Ahmad Yani 93C Banyuwangi (50 meter arah selatan kantor Pemkab Banyuwangi atau persis depan kantor Pengadilan Agama Banyuwangi). Para pembeli setia KaOsing itu tahu persis kualitas kaus yang dikerjakan tim kreatif KaOsing. Terutama kualitas kain dan jahitannya. Mereka mengaku senang karena dari dulu sampai sekarang KaOsing tetap menggunakan kain jenis cotton 100% combet. November ini KaOsing tidak hanya meluncurkan kaus Seblang. Tapi juga merilis baju adat Osing. Baju berwarna hitam pekat itu dicetak dalam berbagai ukuran. Sebetulnya, tim kreatif KaOsing tidak ingin mencetak baju kebesaran orang Osing tersebut.

DIGANDRUNGI: Warga Banyuwangi mulai banyak yang memakai baju khas Osing ini.

Dwianto Budhiono, dan sejumlah guru merayu para siswa untuk bertemu dan berdialog melalui perwakilan. Hanya saja, permintaan kasek dan guru itu ditolak oleh para siswa. Mereka tetap memilih menyampaikan aspirasinya melalui orasi di luar kelas. “Kami minta transparansi soal keuangan, fasilitas yang dijanjikan juga harus dipenuhi,” teriak Putra, salah satu siswa dalam orasinya. Mendengar tuntutan itu, Kasek Budi menjelaskan bahwa uang iuran para siswa tersebut sudah ada posnya. Uang hasil iuran itu, di antaranya untuk rencana pembangunan tempat parkir kendaraan siswa, MCK, dan pagar sekolah. Jawaban dari kasek itu, ternyata tidak memuaskan para siswa. Sebab, hingga saat ini belum ada bukti berupa pembangunan. Para siswa malah semakin berani dengan meminta salah satu guru berinisial NS untuk dipindah karena dianggap arogan. “Arogan dan tidak sopan,” teriak para siswa. Sayangnya, untuk tuntutan

siswa yang minta salah satu guru dipindah, Kasek Budi tidak berani menjawab. Sebab,

itu dianggap bukan kewenangannya n Baca Siswa...Hal 35

Rama, Drummer Cilik Berbakat Banyuwangi Namun, para pelanggan kaus dari negeri Osing (KaOsing) terus mendesak. Mereka juga ingin mengoleksi baju khas Osing. ‘’Akhirnya kami menyerah. Mencetak baju khas Osing yang mulai banyak dipakai dalam acara-acara seni dan budaya di Bumi Blambangan itu,’’ papar Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing. Ya, sekarang warga di kota berjuluk The Sunrise of Java itu sedang gandrung terhadap pakaian khas Osing. Para pe-

jabat mulai nyaman mengenakan pakaian hitam berkancing besar-besar tersebut. Para seniman dan budayawan apalagi. Warga biasa juga mulai banyak yang mejeng dengan pakaian khas Osing. ‘’Kami hanya memfasilitasi orang Banyuwangi yang ingin tampil mengenakan pakaian khas daerahnya. Bagi yang berminat membelinya silakan datang langsung ke outlet KaOsing. Tinggal pilih ukurannya,’’ undang Tasya. (*)

EKO BUDIYONO/RABA.

WASPADA: Plt. Kadispendik Sulihtiyono membuka workshop yang diadakan MKKS SMP di SMPN 1 Cluring kemarin

MKKS Workshop Kenakalan Siswa CLURING-Kenakalan remaja kini semakin memprihatinkan, dan itu membuat para orang tua harus semakin intent dalam memperhatikan pergaulan anaknya, terutama bagi orang tua yang mempunyai anak di tingkat SMP maupun SMA. Dalam menyikapi itu, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri se–Kabupaten Banyuwangi menggelar Workshop bertema Waspada Dini Terhadap Kenakalan Siswa, yang dilaksanakan di aula Ki Hajar Dewantara, SMP Negeri 1 Cluring kemarin. Workshop yang diikuti oleh puluhan kepala sekolah (kasek) SMPN itu, secara resmi dibuka oleh Pengawas Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Maskur Ali. “Kenakalan siswa sudah memprihatinkan,” cetus Masykur Ali dalam sambutannya. Menurut Masykur, selama ini kenakalan siswa sudah menjadi permasalahan yang cukup serius dan harus di perhatikan oleh sekolah. Dengan adanya workshop ini, segala permasalahan diharapkan bisa di selesaikan dengan penanganan

keuangan, terutama iuran siswa. Dengan meneriakkan yel-yel tuntutan transparansi keuangan, para siswa juga membentangkan sejumlah poster yang bertulisan permintaan agar pihak sekolah transparan masalah keuangan. “Penggunaan uang hasil iuran siswa harus transparan,” cetus salah satu siswa. Selain itu, dalam aksinya para siswa juga mengecam salah satu guru yang dinilai arogan dan galak kepada siswa. Mereka minta guru itu segera dipindah dari SMAN 1 Bangorejo. “Tolak guru arogan,” kata siswa lainnya dengan suara lantang. Siswa yang mengikuti unjuk rasa ini, semakin siang bertambah. Bila awalnya hanya siswa kelas XII, akhirnya meluas pada siswa kelas X dan XI. Mereka bergabung seniornya untuk menolak menerima pelajaran dan bergabung dalam aksi unjuk rasa. Hampir satu jam lamanya, para siswa itu menggelar aksi di halaman sekolah. Untuk menanggapi aksi itu, kepala sekolah (Kasek) SMAN 1 Bangorejo,

yang tepat. “Dengan workshop ini, saya berharap permasalahan yang di hadapi siswa bisa di tangani dengan tepat,” pintunya. Ketua MKKS SMP Negeri, Supriyadi menjelaskan workshop ini bertujuan memperbaiki sikap atau perilaku siswa agar menjadi anak yang lebih baik. “Siswa jadi berkarakter dan berbudi pekerti yang luhur,” katanya. Supriyadi menyebut penggagas workshop ini adalah pengawas Masykur Ali. Dalam workshop ini akan di bentuk komisi yang akan membidangi khusus, dan nanti akan memberi solusi penyelesaian masalah yang di hadapi oleh siswa. “Kita juga akan bentuk komisi sesuai dengan bidang masing,” cetusnya. Di antara komisi yang akan di bentuk itu adalah Komisi A yang dipimpin Salamun. Komisi ini menangani peranan perempuan terhadap siswa. “Dengan komisi ini di harapan peran guru wanita bisa memberi pelayanan yang nyaman, dan bisa menyimpan rahasia siswa yang pernah disampaikan,” ujarnya. Komisi lain adalah Komisi D yang dipimpin, Irham Mubarok.

Komisi ini menyampaikan kerja sama seluruh instansi, masyarakat, dan orang tua agar siswa bisa mendapat perhatian, kenakalan, dan pergaulan siswa bisa di pantau. “Kita akan bekerja sama dengan Dispendik, Satpol PP, kecamatan, dan polsek. “Juga kerja sama dengan Komisi Peduli Aids (KPA ) di sekolah,” terangnya. Selain dua komisi tersebut, lanjut dia, masih ada satu komisi lagi yang menangani di bidang rekomendasi. Untuk komisi ini dikomandani, Ashadi. Komisi ini nanti akan di beri rekomendasi untuk menindak lanjuti hasil pertemuan workshop ini. “Dengan workshop ini nanti di harapkan ada tindak lanjut dari kepala Dispendik, kepala sekolah, dan orang tua,” cetus Ashadi. Plt. Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono yang hadir sebagai narasumber menyatakan dengan adanya workshop ini ke depan bisa mengurangi kenakalan siswa yang selama ini sangat memprihatinkan. “Bisa menekan kenakalan siswa,” harapnya.(*/abi)

Akan Tampil Pada Peringatan Hari HIV/AIDS, 28-29 Nopember 2014 di Gesibu Blambangan BANYUWANGI – Bocah satu ini memiliki talenta bermain musik yang luar biasa. Walau masih berumur delapan tahun, Ramadhan Dafa Permana, atau yang akrab dipanggil Rama, ini sudah lihai dalam bermain drum. Hobinya bermain musik, berawal dari kesukaannya mendengar lagu-lagu band tanah air, seperti Kotak, Noah, dan Utopia. Rama memang tergolong anak yang menggandrungi lagu-lagu yang biasa dipakai soundtrack film atau sinetron. Ditanya alasan suka menggebuk drum, Rama ternyata mempunyai alasan sendiri. Menurutnya, drum mempunyai banyak bagian atau motif. “Ada Snare, Bass Drum, Tom-tom, Hi-hat Cymbal, Ride Cymbal, Crash Cymbal, dan Gong Drum yang semuanya mampu mengeluarkan nada yang berbeda dan enak untuk dimainkan,” ujarnya dengan lugas. Dulu, saat ngebet untuk bisa ngedrum, Rama sering melihat anak-anak muda sekitar komplek rumahnya latihan

nge-band. Tak sampai disitu, Rama pun meminta untuk bisa bergabung menjadi anggota band yang anggotanya rata-rata sudah berusia di atas 20 tahun dengan menjadi drummer. Setelah resmi menjadi anggota band, kesempatan belajar drum tidak di sia-siakan. “Saya sering diajari kakakkakak anggota band yang lain untuk bermain drum yang baik,” katanya. Melihat bakat anaknya yang lihai menggebuk drum, kedua orang tua Rama, Sutrisno dan Ety Agusrini kompak mendukung perkembangan karier bermusik anaknya itu dengan mendatangkan guru privat drum. Setidaknya, dalam dua kali seminggu Rama mendapatkan pelatihan dari guru drum profesional yang sengaja didatangkan orang tuanya untuk lebih mematangkan penguasaan teknis bermain drum yang baik. Setelah mendapat gemblengan dari guru privatnya, Rama mulai menunjukkan peningkatan kualitas nge-drum yang luar biasa. “Dia mulai bisa improvisasi dan speednya sudah cukup lumayan untuk anak seusianya, “ ungkap Rofik, guru les privatnya saat mendampingi latihan. Tak sampai disitu, orang tuanya pun

rela merogoh kocek cukup dalam untuk membangun studio musik untuk Rama dan teman-temannya yang tergabung dalam Junior Band. “Saya ingin bakat anak saya tersalurkan dengan baik, saya buatkan studio untuk lebih memberi keleluasaan waktu bermain musik, “ jelas Sutrisno, orang tua Rama. Walau begitu, layaknya anak seusianya, siswa kelas 2 SD Islam Al-Khairiyah, Banyuwangi itu tetap rutin menuntut ilmu di sekolah dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler maupun les pelajaran. “Agar tidak mengganggu jadwal belajar, jadwal les nge-drum saya sesuaikan dengan luangnya waktu belajar. Biasanya di akhir pekan,” tambah Ety Agusrini. Yang lebih membahagiakan orang tuannya, Rama dan Junior Band mendapatkan undangan untuk tampil sebagai band pengisi dalam acara memperingati hari HIV/AIDS sedunia. Acara itu rencananya akan dihelat pada 28-29 November mendatang di Gesibu Blambangan. Untuk mempersiapkan undangan itu, jadwal latihan Rama semakin padat. Semua itu agar bisa tampil maksimal. Dalam sehari, Rama itu berlatih sedikitnya dua jam bersama temantemannya.(*/abi)

POTENSI : Rama berlatih di Banyuwangi Junior Enterprise Studio, Perum Kalipuro Asri, Banyuwangi, kemarin (19/11). DIAN EFFENDI/JP-RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.