SENIN 20 OKTOBER
Pendorong Perubahann ddan an Pembaruan
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
HALAMAN 25
PENDIDIKAN
GALIH COKRO/RaBa
DRAMATIS: Mehdi Sohrabi pembalap asal Tabriz Petrochemical Team berselebrasi dengan mengangkat dua tangan setelah finis di posisi terdepan, kemarin sore (19/10).
SIGIT HARIYADI/RABA
PENCET SIRINE: Bupati Anas, Rektor Unair Fasichul Lisan (batik merah), dan jajaran Forpimda meresmikan kampus Unair kemarin.
Fasich: Jangan Curigai Kehadiran Unair BANYUWANGI – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kampus Banyuwangi diresmikan kemarin (19/10). Peresmian kampus salah satu universitas negeri papan atas tanah air di Bumi Blambangan itu dihadiri langsung rektor Unair, Prof. Dr. Fasichul Lisan, Apt dan jajaran rektorat n Baca Fasich...Hal 35
KUCUR
NGOPAI
Hellua Mukti Maria Gasperz
Juara Duta Jatim Fair GELAR demi gelar diraih Hellua Mukti Maria Gasperz. Pada usianya yang masih 12 tahun, kepercayaan diri untuk menjadi model tak perlu diragukan lagi. Bahkan, dia pun berani beradu gaya dengan seniornya yang rata-rata mahasiswi tersebut. Alhasil, pelajar berdarah Jawa-PortugisChina itu menyabet gelar Putri Favorit dalam ajang Pemilihan Putri Jatim Fair 2014 yang berakhir pada Minggu (19/10) kemarin. Cewek yang akrab dipanggil Helen ini juga menyabet gelar juara umum. Helen pun dinobatkan sebagai Duta Jatim Fair 2014 dalam pemilihan Duta Jatim Fair 2014 di Grand City Mall Surabaya pada tanggal 9-18 Oktober 2014 n Baca Juara...Hal 35
Etape Terakhir Milik Iran Peter Pouly Pertahankan Yellow Jersey BANYUWANGI – Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) memasuki etape keempat, kemarin. Pada stage terakhir tersebut, pembalap dari Tabriz Petrochemical Team, Iran sukses finis terdepan. Dia adalah Mehdi Sohrabi yang mencatatkan waktu 3 jam 10 menit 34 detik. Keberhasilan tersebut tampaknya menjadi pelipur lara bagi pembalap Iran. Sebab, pada tiga etape sebelumnya, pembalap asal negeri para
Mullah itu gagal menembus posisi terdepan. Yang menarik, juara setiap etape diraih pembalap yang berbeda. Sebagaimana diketahui, peser ta tercepat etape pertama direngkuh pembalap asal Jepang yang tergabung bersama tim Singha Infinite Thailand. Sedangkan, tercepat etape ke dua direbut Rastra Patria, pembalap asal Indonesia yang memperkuat Pegasus Continental Team n Baca Etape...Hal 35
Ya Allah, Jangan Engkau jadikan kesempatan (berhaji) ini Kesempatan terakhir kami berada di rumahMu, baitullah, ini. BYOR. Air mata jamaah tumpah. Sambil sesenggukan mereka mengamini penggalan untaian doa thawaf wada’ yang dilantunkan KH. Abdul Latief Harun. Tangis jamaah makin meledak ketika pembimbing KBIH Sabilillah itu melanjutkan doanya: Sekiranya Engkau jadikan kesempatan berhaji ini yang terakhir, maka gantilah surga untuk kami....
Stage Individual Classification 1. Mehdi Sohrabi, TPT 2. Eduard Prades, Reverter MTR 3. Shimpei Fukuda, AIS
Stage Best Indonesia Rider 1. United Bike Kencana 2. Tim Jatim 3. Pegasus Continental Cycling
Stage Best Indonesia Rider 1. Jeli, BBC 2. Nugroho, UBK 3. Bambang Suryadi, Tim Jatim Stage Team Classification 1. Matrix Power Tag 2. United Bike Kencana 3. Tim Jatim
Target BRCC Meleset SEMENTARA itu, kategori The Best Indonesian Rider disabet Bambang Suryadi. Atas capaian itu, pembalap yang bergabung bersama dengan Tim Jatim itu mampu mempertahankan penghargaan red and white jersey seperti yang diraih pada etape ketiga. Pembalap terbaik kedua Indonesia direbut Dadi Suryadi dari tim Pegasus Continental Cycling. Sedangkan, terbaik ketiga menjadi milik Nandra Eko Wahyudi rekan satu tim Dadi Suryadi n Baca Target...Hal 35
Laporan:
SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi
Semua jamaah menangis. Kiai Latif juga. Terbata-bata saat memimpin doa. Kami benar-benar tak kuasa berpisah dengan Kakbah. Hajar aswad. Baitullah. Wada’ adalah perpisahan/pamitan. Setelah thawaf wada’ berarti kami tidak bisa lagi salat di masjid Al Haram.
Tidak boleh melihat Kakbah. Apalagi sampai thawaf. Kembali untuk salat di masjid Al Haram saja tidak boleh. Beda dengan saat kita pamitan kepada teman, pimpinan, atau orang tua. Meski sudah pamit dan salaman kita boleh balik lagi sesaat berikutnya. Semau kita. Boleh balik lagi ke masjid Al Haram, boleh tawaf lagi di kesempatan lain. Berhaji lagi tahun depan. Atau minimal berumrah setelah musim haji ini kelar n Baca Besok...Hal 35 MENYEMUT: Puluhan ribu jamaah haji melakukan thawaf wada’ ba’da salat Subuh kemarin. SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
Menengok Prosesi Pe Pernikahan Adat Minang, Ferdy Elfian-Maya Widiana
Pagi Akad Nikah, Malam Penganugerahan Gelar Adat Ada yang berbeda dalam pesta pernikahan pasangan Ferdy Elfian-Maya Widiana yang berlangsung di kediaman mempelai Jalan Letkol Istiqlah 117-119 Banyuwangi, Sabtu malam. Kedua mempelai mengenakan pakaian adat Minangkabau.
SERANGKAIAN prosesi akad nikah Ferdy Elfian - Maya Wildiana telah berlangsung Jumat
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Stage Classification
Besok Pagi Tiba di Banyuwangi
TAUFIK FERDIANSYAH, Giri
ISTIMEWA
Hasil Etape Empat
(17/10) kemarin. Kedua mempelai seia sekata membangun biduk rumah tangga hingga sampai senja. Mempelai pria kelahiran Banyuwangi yang masih berdarah Minang bermaksud untuk tidak melupakan tradisi leluhurnya melalui pesta pernikahan adat yang biasa disebut Batagak Gala. PANORAMA FOTO For RaBa Setelah pagi berlang- KENTAL NUANSA MINANG: Prosesi pernikahan Ferdy-Maya di rumah H. Yudi Helmi sung akad nikah, ma- di Jalan Letkol Istiqlah nomor 117-119 Banyuwangi, Sabtu malam kemarin (17/10). lamnya dilanjutkan dengan penganugerahan gelar adat kepada Minang tersebut telah memasuki Minang dalam proses sosialisasi dan mempelai pria. Penganugerahan ini se- masa kehidupan yang baru. interaksi di tengah-tengah masyarabagai tanda bahwa memGelar adat ini merupakan hal yang kat nantinya n pelai pria yang berdarah penting bagi kultur sosial masyarakat Baca Ahad Pagi...Hal 35
Pelantikan ketua dan wakil ketua DPRD, polisi terapkan pengamanan tiga lapis Saking ketatnya pengamanan, yang dijaga sampai ketiduran!
Fasich: Jangan curigai kehadiran Unair Artinya mari bersaing secara sehat!
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id
26
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos Senin 20 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Terapkan Pengamanan Tiga Lapis Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPRD
SIGIT HARIYADI/RABA
PROGRESS: Pembangunan dormitory atlet di Jalan Simpang Gajah Mada, Kecamatan Giri dikebut untuk menyongsong Porprov Jatim 2015.
Kebut Proyek Dormitory Atlet Rp 5,6 M
BANYUWANGI – Menyongsong Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) yang akan digeber di Banyuwangi tahun 2015 mendatang, pembangunan dormitory (asrama) atlet di kawasan Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun kini terus dikebut. Proyek yang berlokasi di tepi jalan Gajah Mada, Kecamatan Giri, itu akan dibangun
empat lantai dengan berbagai fasilitas. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan kemarin (19/10), pembangunan gedung empat lantai itu sudah memasuki tahap pembuatan tiang di lantai dua. Pembangunan tahap pertama salah satu sarana penunjang dunia olah raga di Bumi Blamba ngan tersebut
diproyeksi tuntas akhir tahun 2014 ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKRT) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 5,6 miliar untuk membangun dormitory atlet tersebut n Baca Kebut...Hal 35
KUA-PPAS Tunggu Pembahasan DPRD Eksekutif Harap Pembahasan APBD tak Molor BANYUWANGI – Setelah merampungkan penyusunan dan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2015, tim anggaran eksekutif akhirnya menyerahkan kepada DPRD untuk dibahas. Sejatinya, draf KUA PPAS itu sudah dibahas namun karena DPRD belum memiliki pimpinan DPRD definitif dan alat kelengkapan, maka sampai hari ini dokumen
APBD itu belum tersentuh pembahasan wakil rakyat. Pimpinan DPRD definitif yang sudah lama ditunggu baru akan terwujud pagi ini. Setelah memiliki pimpinan definitif, lembaga dewan bisa membentuk alat-alat kelengkapan sehingga pembahasan KUAPPAS bersama eksekutif bisa segera dilakukan. Eksekutif telah menyerahkan draf KUA-PPAS yang menjadi cikal bakal APBD 2015 tersebut ke lembaga dewan pekan lalu. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono mengatakan, tim eksekutif sudah membahas KUAPPAS sejak lama. Namun, draf KUAPPAS tersebut tidak segera diserah-
kan ke lembaga dewan lantaran lembaga wakil rakyat tersebut belum memiliki alat kelengkapan dewan. Pembentukan alat-alat kelengkapan dewan baru bisa dilakukan jika lembaga wakil rakyat yang terhormat tersebut sudah memiliki pimpinan definitif. “Karena ada informasi pimpinan dewan akan dilantik, eksekutif langsung mengirim KUA-PPAS ke DPRD pekan yang lalu,” ujarnya kemarin (19/10). Menurut Slamet, jika mengacu ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), KUA-PPAS idealnya dibahas tiga bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Namun eksekutif menyadari DPRD
belum memiliki alat kelengkapan. “Maka kami harus bersabar. KUAPPAS baru kita serahkan setelah ada kepastian soal pelantikan pimpinan DPRD definitif,” kata dia. Sekkab Slamet berharap, setelah pimpinan definitif dewan dilantik, lembaga wakil rakyat itu segera membentuk alat-alat kelengkapan dewan. Dengan demikian, DPRD bisa segera melakukan pembahasan KUA-PPAS bersama eksekutif. “Mudah-mudahan pengesahan APBD 2015 tidak melampaui batas akhir pengesahan APBD pada akhir Desember,” harap mantan asisten administrasi umum itu n Baca KUA-PPAS...Hal 35
BANYUWANGI – Pimpinan definitif DPRD Banyuwangi akan dilantik pagi ini (20/10). Untuk mengamankan pelantikan ketua dan tiga wakil DPRD tersebut, Polres Banyuwangi akan menerapkan pengamanan tiga lapis. Tiga pimpinan DPRD yang akan dilantik adalah I Made Cahyana Negara (Ketua DPRD/PDIP), HM Joni Subagio (Wakil Ketua/PKB), Ismoko (Wakil Ketua/Partai Golkar) dan Sri Utami Faktuningsih (Wakil Ketua/ Partai Demokrat). Bersamaan dengan pelantikan pimpinan DPRD, juga akan digelar paripurna pengesahan tata tertib dan pembentukan alat kelengkapan dewan. Kapolres Banyuwangi, AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan, secara kebetulan, pelaksanaan pelantikan pimpinan DPRD bersamaan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden (waperes) di Jakarta. Di hari pelantikan presiden dan wapres terpilih hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 tersebut, jajaran kepolisian di seluruh tanah air menerapkan status siaga satu. Lantaran Polres Banyuwangi menerapkan siaga satu, smaka dua per tiga kekuatan polres atau sekitar 600 personel sampai 700 personel disiagakan mengamankan agenda sakral di Ibu Kota tersebut. “Jadi, personel yang kita siagakan sekaligus untuk mengamankan pelantikan pimpinan DPRD Banyuwangi,” ujarnya dikonfirmasi saat menghadiri peresmian Universitas Airlangga (Unair) Kampus Banyuwangi di kompleks SMAN 1 Giri kemarin (19/10). Tri Bisono menambahkan, ratusan personel yang disiagakan tersebut akan disebar di sejumlah titik di Bumi Blambangan. Di saat bersamaan, sejumlah personel akan disiagakan
khusus mengamankan prosesi pelantikan pimpinan dewan di sekitar kantor DPRD . Dikatakan, sesuai standar operasional prosedur (SOP), pengamanan di sekitar kantor DPRD terdiri tiga lapis. Ring pertama, yakni di dalam kantor dewan akan ditempati personel berpakaian preman. Anggota yang bertugas di ring dua bersiaga di sekitar kantor wakil rakyat tersebut. Sedangkan petugas ring tiga berjaga di luar kantor dewan serta di sejumlah akses jalan menuju kantor DPRD. Seperti diberitakan, pelantikan presiden dan wakil presiden (wapres) hasil Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 akan diselenggarakan di Jakarta Senin mendatang (20/10). Meski pelantikan berlangsung di Ibu Kota, aparat keamanan di Banyuwangi siap mengantisipasi gangguan keamanan yang berpotensi terjadi saat upacara sakral tersebut berlangsung. Polres Banyuwangi memberlakukan status siaga dua sejak tiga hari menjelang pelantikan orang nomor satu di Indonesia tersebut atau sejak Jumat (17/10). Status siaga dua itu akan ditingkatkan menjadi siaga satu saat upacara pelantikan presiden dan wapres berlangsung hari ini. Saat status siaga satu diterapkan, Polres Banyuwangi menyiagakan dua per tiga dari jumlah personel yang dimiliki. Personel kepolisian tersebut akan di-back up personel TNI; Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Untuk menambah kekuatan pengamanan, satu kompi personel Brigade Mobile (Brimob) Polda Jatim kini telah stand by di Bumi Blambangan. Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2014 dalam rangka pengamanan pelantikan presiden dan wapres beberapa hari lalu. (sgt/afi)
DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA
DIKARANTINA: Finalis jebeng thulik menerima materi teknik presentasi oleh narasumber Minggu kemarin ( 19/10).
Jebeng Thulik Masuk Karantina KALIPURO – Finalis jebeng thulik Banyuwangi 2014 memasuki masa karantina Minggu kemarin ( 19/10). Sepuluh pasang muda-mudi itu akan menjalani masa karantina hingga malam penganugerahan pada Sabtu malam 25 Oktober mendatang. Hari pertama karantina kemarin, para finalis mulai masuk karantina pada pukul 07.00 di Hotel Mahkota Plengkung. Sebelum memasuki masa karantina, diawali dengan acara seremonial penyerahan selempang oleh Plt.Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M.Yanuar Bramuda. Sepanjang hari, mereka mendapatkan materi dari beberapa narasumber
yang dihadirkan panitia. Materi yang disampaikan tidak hanya meliputi seni budaya dan kepariwisataan saja tetapi materi etika kepribadian, teknik presentasi, dan bahasa sastra. Ardian Fanani, Ketua Paguyuban Jebeng Thulik Banyuwangi mengatakan, setelah seharian menerima materi dari narasumber, para finalis hari ini juga akan diajak untuk dikenalkan tentang jurnalistik, dengan mengunjungi dapur redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi. “ Ini penting bagi mereka, agar selama karantina banyak mendaoat wawasan baru,” ujarnya. Para finalis baru akan menjalani masa karantina dengan induk semang di
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
kampung adat using Kemiren, Kecamatan Glagah. Selama berada di kampung adat using itu, mereka akan banyak belajar, sekaligus bersosialisasi dengan masyarakat yang tinggal di kampung tersebut. Selama hampir satu minggu mereka bersosialisasi langsung di kampung adat using Kemiren, diharapkan para finalis banyak belajar dengan norma, adat, seni budaya yang sudah berlaku di kampung adat tersebut. Sehingga, para finalis tidak hanya sekadar mendapatkan materi, tetapi juga akan dihadapkan pada suasana sesungguhnya. “ Kita ingin mencetak duta wisata yang mumpuni dan berkualitas,” pungkasnya. (ddy/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jalan Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENI NIN 20 OKTOBER NI SENIN
Kebahagiaan adalah saat kita bisa bersama, bercanda dan tertawa bersama.” EDY S/JPRS
Sirojut Tholibin
POLITISI PDIP
Kantor KB Perlu Perhatian Lebih
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2 2014
Banyuputih Kesulitan Air, Kapongan Masih Cukup BANYUPUTIH – Musim hujan yang tak kunjung datang membuat petani semakin kebingungan mendapatkan air. Kemarin (18/10) Di Dusun Sodung, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih memilih menyewa mesin pompa air. Padahal biasanya mereka mengandalkan aliran air dari pompa manual. Langkah menyewa pompa air
DOK JPRS
AKP Wahyudi Kasubag Humas
yang disewakan oleh petani lainnya terpaksa dilakukan karena pompa manual sudah tidak dapat lagi menarik air dari tanah. “Meski menggunakan pompa mesin pun, kita tetap kesulitan mendapatkan air,” terang Maryo, salah satu pemilik pompa air. Kata dia, suhu panas mencapai 34 derajat celcius n Baca
Jadi, hasil sementara dari olah TKP, ada dua versi dari pelapor dan terlapor. Sehingga petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk mengungkap motif sesungguhnya. Benar terjadi pemukulan atau tidak.”
Ketua BPD Agel Dikeroyok
Banyuputih...Hal 33
SITUBONDO- Politisi PDI Perjuangan yang juga wakil Ketua DPRD Situbondo, Rudi Afiyanto mendesak Pemkab Situbondo untuk memberikan perhatian lebih kepada Kantor Keluarga Berencana. Ini untuk penguatan kapasitas kelembagaan Kependudukan dan KB di Tingkat kabupaten/kota. Pernyataan tersebut disampaikan Rudi usai menemui Kepala Kantor KB di ruangannya di kantor DPRD Situbondo Sabtu (18/10). “Penguatan kelembagaan ini untuk akselerasi pembangunan kependudukan dan KB Tahun 2013-2014, di tahun terakhir pencapaian sasaran RPJMN 2010 - 2014 dan MDG’s 2015. Justru di saat terakhir-terakhir inilah kita malah mendapat PR besar”, ujarnya. Menurut Rudi, Kepala Kantor KB Situbondo datang kepada dirinya untuk menindaklanjuti kunjungan Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Suhartuti,MM. “Beliau (Suhartuti) memang sempat bertemu saya beberapa waktu lalu, meminta DPRD mendukung Penguatan Kapasitas Kelembagaan Kependudukan dan KB di Tingkat Kabupaten/Kota,” imbuhnya. Seperti diketahui bersama, Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada kenyataan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) melonjak. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), dari SDKI 2007 ke 2012 AKI tercatat melonjak dari 228 ke 359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) n
Penyidik Lakukan Olah TKP JANGKAR – Kasus dugaan pengroyokan terhadap Ketua BPD yang terjadi di Desa Agel, Kecamatan Jangkar, terus diproses oleh pihak kepolisian Polres Situbondo. Untuk mendalami motif dugaan tindakan anarkisme itu, polisi kemarin (19/10) melakukan rekonstruksi.
Dalam tahapan olah TKP ini, polisi melibatkan pelapor Martoso serta terlapor Suyadi, dan dua temannya, Mistar dan Nazar. Rekontruksi digelar di Balai Desa Agel, sebagai Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Olah TKP dilakukan oleh Kanit Pidum, Ipda Sadali n Baca Ketua...Hal 33
Baca Kantor...Hal 33
RENDRA KURNIA/JPRS
PANAS: Sejumlah petani padi di Desa/ Kecamatan Kapongan kemarin menanen padi yang ditanamnya. Mereka khawatir jika dua bulan lagi hujan tak turun, maka petani akan kesulitan mendapatkan air.
NUR HARIRI/JPRS
REKONTRUKSI: Sejumlah aparat, pelaku dan korban pengroyokan melakukan olah TKP di Desa Agel, kemarin.
EDY SUPRIYONO/RABA
WAKIL KETUA DPRD: Rudi Afiyanto
Cangker Lepek YULIUS EFFENDI
Terus Hidupkan Idealisme SITUBONDO – Kecintaannya kepada dunia hukum membuat Yulius Effendi tidak bisa serta merta meninggalkannya. Sebab itulah, meski kini telah berprofesi sebagai notaris, Yulius Effendi tetap bersemangat jika berbicara masalah hukum. Bahkan di sela-sela kesibukannya, pria kelahiran 1979 ini juga menyempatkan diri aktif dalam organisasi yang bergerak di bidang hukum. Saat ini misalnya dia ditarik oleh temannya untuk bergabung dalam lembaga bantuan hukum (LBH) Nusantara Situbondo. “Saya tidak menolak karena dengan begitu saya masih bisa terus menghidupkan idealisme saya dalam bidang hukum. Ya meski pun sebatas diskusi atau dimintai pendapat tentang permasalahan hukum,” terangnya, kemarin. Kecintaan Yulius kepada bidang hukum tidaklah mengherankan. Sebelum menjadi notaris, dirinya sudah menjadi pengacara. Selama dua tahun dirinya aktif di badan konsultasi dan bantuan hukum salah satu perguruan tinggi di Malang. “Cuma bantuan hukum di lembaga itu kan non profit, hanya untuk kemanusiaan saja n Baca Terus...Hal 33
EDY SUPRIYONO/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
LDII Sosialisasi Tangkal ISIS Sebelumnya Sebarkan Surat Edaran Sekabupaten SITUBONDO - Untuk menanggulangi dan mencegah gerakan radikal Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) khususnya di Kabupatn Situbondo, Minggu (19/10) kemarin, LDII Kabupaten Situbondo menggelar sosialisasi kepada pengurus cabang LDII dan warga masyarakat sekitar. Kegiatan yang ditempatkan di Masjid Nurul Haq Jalan Anggrek nomer 10. Kegiatan Sosialisasi ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan serupa yang digelar pada Agustus lalu. Yakni, melakukan konsolidasi organisasi dengan pihak-pihak terkait. Salah satunya melakukan kegiatan sosialisasi. Dalam acara kemarin, panitia menghadirkan nara sumber dari kodim 0823 Situbondo, mayor inf, Teguh Heri Wighyono (Kasdim) n Baca LDII...Hal 33
SAMSURI/JPRS
DIGELAR LDII: Kasdim 0823, Mayor Inf, Teguh Heri Wighyono hadir sebagai nara sumber untuk menangkal terhadap munculnya gerakan radikal ISIS, di Mesjid Nurul Haq, kemarin.
Hilang Empat Hari, Kakek Tewas di Hutan BUNGATAN – Puluhan warga Dusun Baretan, Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan, heboh dengan penemuan mayat di kawasan hutan setempat. Mayat tersebut diketahui bernama Sahrijo, kakek 60 tahun asal Dusun Kemiri Selatan, Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan. Sebelum ditemukan tewas, Sahrijo pergi dari rumahnya empat hari yang lalu. Tidak diketahui jelas, kemana dia akan pergi. Setelah tidak pulang ke rumahnya, pihak keluarga di hari pertama berusaha mencaricari dan meminta tolong kepada sejumlah warga sekitar untuk mencari. Namun usaha pencarian saat itu tidak membuahkan hasil. Di hari keempat, Jasad Sahrijo ditemukan kali pertama oleh seorang pencari semut merah di areal hutan Dusun Baretan, siang kemarin (19/10). Sang pencari rumput itu mengaku mencium aroma busuk hingga dirinya penasaran dan mencari sumber bau tersebut n Baca Hilang...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
28
R A D A R
Jawa Pos
Senin 20 Oktober 2014
S I T U B O N D O
BANYUPUTIH
Tiga Hari Gelar Jasabagus XX SEBANYAK 15 Gugus Depan (SMP/Sederajat) wilayah Kecamatan Arjasa, Jangkar, Asembagus, dan Banyuputih mengikuti perkemahan Jasabagus XX. Kegiatan yang digelar selama tiga hari di Bumi Perkemahan Puslatpur Marinir 5 Karang Tekok Banyuputih ini mengambil tema ‘mengembalikan nilai moral bangsa’. Suharjono, Ketua Pengurus Jasabagus XX mengungkapkan, sesuai undang-undang No 12 Tahun 2010 dan Permen Diknas No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013, ekstra pramuka merupakan kegiatan ekstra yang wajib dilakukan dan diikuti oleh siswa. “Selain itu kita berharap nilai-nilai moral bangsa khususnya bagi siswa akan kembali dengan adanya kegiatan ini. Sebab, lambat laun nilai moral pada diri siswa sedikit demi sedikit mulai hilang,” Ungkap Suharjono kepada Jawa Pos Radar Situbondo (pri).
ISTIMEWA
MEMBERANGKATKAN: Ketua, Kwarran Kecamatan Panji, Yon Dirianto (pegang bendera) dan Camat Panji, Nugroho melepas salah satu regu penjelajahan. ME
Kwarran Pramuka Panji Gelar Penjelajahan PANJI –Kwartir ranting gePA rakan pramuka Kecamatan rak Panji menggelar lomba PenPan jelajahan, Sabtu, (18/10) di jela Lapangan SMPN 3 Panji. KeLap
giatan ini untuk menguji kemampuan siswa khususnya SD dan MI di bidang kepramukaan yang telah diberikan masing–masing gudep.
Kegiatan dibuka Camat Panji, Nugroho. Pesertanya, seluruh perwakilan gugus depan masing-masing dua regu yang terdiri dari satu regu penggalang
putra dan satu regu penggalang putri. Masing-masing regu maksimal mengikutsertakan sebanyak delapan orang. Sehingga, total keseluruhan
peserta sebanyak 39 regu yang terdiri dari siswa SD dan MI yang berada di wilayah Kecamatan panji n Baca Kwarran...Hal 33
KM Bahayakan Keselamatan ISTIMEWA
JASABAGUS XX: Salah satu siswa mengikuti kegiatan outbond dengan dipandu oleh anggota Marinir Karang Tekok
KENDIT
Nenek Tewas, Ditabrak Mobil Sedan Misterius NAIRA, nenek asal Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, ditemukan tergeletak di tengah jalan raya, dini hari kemarin (19/10). Nenek berumur 60 tahun tersebut diduga tewas karena ditabrak sebuah mobil jenis sedan saat menyeberang jalan di desanya. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Koran ini menyebutkan, kecelakaan tragis terjadi di jalan raya Desa Klatakan Sabtu (18/10) malam Minggu. Pada waktu itu, korban diduga hendak menyeberang jalan dari selatan ke utara. Tetapi, pada saat sang nenek melangkahkan kakinya di jalan aspal itu, tiba-tiba dari arah timur mendadak muncul sebuah mobil jenis sedan. Karena kecepatan mobil tersebut sangat tinggi serta jarak yang sudah dekat, mobil itu langsung menabrak tubuh Naira. Kerasnya benturan membuat tubuh korban terpental ke sisi kanan jalan raya. Korban yang mengalami luka parah itu selanjutnya tewas di lokasi kejadian. Mengetahui mobilnya telah menabrak seseorang, pengemudi mobil jenis sedan itu langsung kabur ke arah barat tanpa menolong jasad korban. Beberapa saat kemudian, dari arah barat muncul sepeda motor P 5267 EZ yang dikendarai Nuril Hadi, 21, dan temannya Ainul Yakin, 21, warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih. Kedua warga ini melintas dengan kecepatan cukup tinggi. Khawatir menabrak jasad yang berada di jalanan itu, Nuril Hadi kontan banting kemudinya ke kiri. Kedua pemuda ini langsung terjatuh hingga mengalami luka, kedua warga ini selanjutnya dilarikan ke rumah sakit. “Dua pemuda kecelakaan karena menghindari korban yang sebelumnya diduga ditabrak mobil. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit. sementara korban tewas langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah dilakukan visum,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto n
BANYUPUTIH - Banyak sebab tenggelamnya sebuah kapal di lautan. Untuk menghindari hal itu, maka lembaga berwenang harus menma gawasi bongkar-muat kapal. Tujuannya gaw agar tidak ada kapal yang disalahguaga nakan. Seperti yang terjadi di sekitar nak Pantai Mimbo, Kecamatan Banyuputih. Pan Banyak kapal motor yang ternyata dijaBan dikan sebagai jasa angkutan manusia. dik Data yang diperoleh Koran ini, selama dua hari terakhir ada beberapa kapal motor yang mengangkut belasan penumpang, termasuk balita. Selain itu, bersak-sak barang berupa sembako, sepeda motor hingga seekor sapi juga masuk di kapal motor tersebut.
SITUBONDO Tanah Djl Cpt Tnh L+600m2 Pinggir Jln. NangkaanPaowan Stb. 200 jt.nego.H.081233851430 DjlTanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318
MENGHAWATIRKAN: Salah satu kapal motor yang juga digunaka sebagai jasa mengangkut penumpang.
ISTIMEWA
Rem Mendadak Blong, Truk Cabai Terguling BANYUPUTIH –Sebuah truk pengangkut cabai mengalami kecelakaan tunggal di Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, kemarin. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Bahkan sopir truk bernama Basri, warga asal Desa/Kecamatan Panarukan tidak mengalami luka-luka. Kecelakaan tunggal ini bermula pada saat truk cabai tersebut melaju dari arah timur ke barat. Begitu truk melintas di jalan Pantura Hutan Baluran, tepatnya di Kilometer (KM) 243 arah Surabaya, tiba-tiba rem yang diinjak Basri tidak dapat berfungsi. Di jalan raya yang kondisinya cukup menikung itu, truk cabai ini terus melaju tanpa dapat direm. Sehingga membuat sopirnya panik. Karena sang sopir khawatir menabrak kendaraan lain yang melaju di depannya, Basri langsung banting
setir truk ke arah kiri. Pada saat itulah, ban truk keluar dari jalan aspal dengan melaju cukup cepat. Truk selanjutya menabrak sebuah pohon dan terguling. “Saya habis ambil cabai di Wongsorejo, Banyuwangi. Cabai ini mau saya kirim ke Jakarta, tapi ternyata rem truk blong, tidak bisa dibuat ngerem,” kata Basri. Usai truknya terguling, pria 40 tahun ini langsung berusaha keluar dari truknya. Korban selanjutnya mencari bantuan agar truk cabainya segera dievakuasi. “Alhamdulillah, tidak terluka. Tapi kalau kerugiannya bisa mencapai Rp 10 atau 15 juta,” katanya saat berada di lokasi kejadian sambil menunggu bantuan evakuasi. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan terjadinya kecelakaan n Baca Rem...Hal 33
RENDRA KURNIA/JPRS
TERGULING: Kondisi truk cabai mengalami kecelakaan tunggal di Hutan Baluran.
CERITA BERSAMBUNG
Kiai As’ad Dituduh Gila
Baca Nenek...Hal 33
IKLAN JITU
Tidak hanya itu, kapal motor juga mengangkut puluhan sak semen untuk menyeberang ke selat Madura. Hal ini dirasa sebagian nelayan sangat mengancam keselamatan penumpangnya. Padahal di Pelabuhan Jangkar sudah ada kapal sebagai jasa pengangkut pengumpang. Menurut beberapa nelayan ikan di Pelabuhan Mimbo, kegiatan bongkar muat di pantai itu sering dilakukan oleh kapal motor tertentu. Tetapi sejauh ini belum di lakukan pengecekan terhadap berat barang yang akan di sebrangkan untuk mengetahui daya muat demi keselamatan penumpang. “Selama ini suka-suka (kapal motor) saja n Baca KM...Hal 33
RUTE yang kelak diadaptasi menjadi acara napak tilas yang dilewati ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo ini merupakan kilas balik perjuangan Kiai As’ad dan Pelopor dalam bergerilya. Mengingatkan generasi muda bahwa perjuangan tidaklah mudah. Ibarat mendaki ke puncak gunung. Larat dan sengsara merupakan gambaran perjuangan hidup itu sendiri. Jalur yang dilewati sekarang juga sudah lebih baik dari dulu. Dimulai dari Sukorejo, Asembagus. Terus ke desa Bayeman, melewati beberapa dusun, curah, lereng yang dihimpit jurang, menyeberangi sungai kemudian menerobos hutan sampai ke Puloagung, terus ke desa Dabasah, Bondowoso, tidak jauh dari alun-alun kota. “Apa saya boleh ikut juga, Yai,” tanya remaja itu. Kiai As’ad masih terdiam. Pikirannya seperti jauh menerawang.
“Saya bisa membantu apa saja; mengantar surat, menyiapkan makanan, atau mencari kayu bakar,” imbuh remaja itu. Matanya berbinar antusias. “Yah, meski saya sering diledek orang. Kata mereka, hanya orang bodoh yang ikut berperang!” Kiai As’ad tidak menimpali, ia hanya tersenyum tipis. Mengenang kejadian ketika mengantarkan tongkat kepada Kiai Hasim Asy’ari sebagai perlambang untuk melahirkan NU atas perintah Kiai Kholil Bangkalan. Kiai As’ad dituduh gila oleh orangorang sekitar yang tidak paham karena masih muda sudah membawa tongkat dalam perjalanan. Kemudian kedua kalinya, saat Kiai As’ad mengantarkan tasbih yang dikalungkan di leher beliau serta bacaan Ya Jabbar (Yang Maha Kuat yang menundukkan segalanya) Ya Qahhar (Yang Maha Perkasa). Tasbih itu tidak pernah dilepasnya sepanjang perjalanan.
“Kelak saya juga akan menulis kisah Kiai,” imbuh remaja itu. Perhatian Kiai lantas tersita. “Buat apa cerita hidup saya ditulis? Apa yang mau ditiru dari saya? Bisa-bisa kuping saya lebar karena riya’ lalu jadi takabur dan sombong, padahal itu haram!” Kiai As’ad memandang remaja itu. Tersirat tekad di sana. “Kamu sudah ijin ke orang tuamu?” Remaja itu tampak ragu untuk sekejap. Ia pernah sekali kabur dari rumah untuk ikut berjuang. Ditambah lagi, tanpa ijin orang tua. Sekarang, ia juga yakin tidak akan diperbolehkan. “Ya, belum, Yai.” Kiai tidak menjawab. Beliau menepuk bahu remaja itu lalu meninggalkannya. Remaja itu belum mengerti maksud Kiai. Maka ia membuntuti Kiai sampai ke kamar. Namun, tidak ada seorang pun di dalam kamar itu. Padahal ia melihat Kiai masuk ke dalam kamar. (bersambung)
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 16 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
Jawa Pos
Senin 20 Oktober 2014
KOMUNIKASI BISNIS R A D A R
B A N Y U W A N G I
29
Hunian Hotel Meningkat, Penyeberangan Sepi KALIPURO – Pelaksanaan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tahun 2014 tidak memberikan dampak pada arus penyeberangan penumpang di Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Dalam tiga hari ini, penumpang kapal penyeberangan tidak tampak kepadatan penumpang pejalan kaki maupun kendaraan yang menyeberang ke Banyuwangi. Walau ada even Internasional di Banyuwangi, namun penumpang yang masuk ke Banyuwangi masih normal dan tidak ada peningkatan yang berarti. Dari pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, kendaraan maupun penumpang yang ada di Pelabuhan ASDP Ketapang tampak terlihat normal-normal saja ”Tidak ada peningkatan yang berarti, penumpang normalnormal saja,” ungkap Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Fery Ketapang, Saharuddin Koto. Walau secara umum tidak ada peningkatan, namun penumpang turis luar negeri mengalami peningkatan. Pada hari Sabtu (18/10) ada rombongan 15 turis dari Belanda dan Kanada yang hendak menuju Gunung Ijen untuk melihat event Internasional Tour de Banyuwangi Ijen. Sedangkan untuk wisatawan lokal yang datang melalui penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
NORMAL : Penumpang yang melewati lorong pintu masuk pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin
tidak ada peningkatan. Kendaraan yang menyeberang ke Pulau Bali lebih banyak dibandingkan kendaraan yang datang ke Banyuwangi. Penumpang yang menuju Bali didominasi perantau yang bekerja di Pulau Bali dan Lombok. ” Besok Senin (hari ini) saya harus kerja lagi di Denpasar, Bali. Setiap hari Sabtu dan Minggu saya pulang ke Banyuwangi karena libur kerja,” ujar Slamet, warga Genteng, Banyuwangi yang bekerja di Denpasar, Bali tersebut. Sementara itu, tingkat hunian kamar hotel di Banyuwangi selama bulan Oktober meningkat “Kenaikan mulai terjadi dua mingguan yang lalu,” ungkap Kabid Pariwisata Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbud-
par) Dariharto. Dariharto megatakan, peningkatan okupansi mencapai 90 persen dari hari-hari biasa. Selama bulan Oktober ini, sejumlah hotel besar kehabisan kamar. Kenaikan yang cukup signifikan, kata Dariharto, pada saat digelar ITdBI. “Sepertinya ITdBI membawa pengaruh untuk okupansi hotel , banyak wisatawan yang berkunjung,” ujar dia. Penghuni hotel didominasi oleh warga dari luar kota. Sedangkan dari wisatawan mancanegara sendiri, Dariharto mengatakan masih stabil. Ratarata wisatawan pengunjung hotel mencari kamar berfasilitas menengah ke atas. “Yang dicari hotel-hotel kelas atas,” pungkas Dariharto (tfs/cin/afi)
BSI Bantu Pembangunan TPQ Al-Huda PESANGGARAN - Pengelola Taman Pendidikan al Qur’an (TPQ) Al- Huda di Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran patut bersyukur. Sebab gedung tempat belajar santri yang mereka harap-harapkan telah selesai dibangun. Kepala TPQ Al Huda, Ustadz Abdur Rasyid, tidak bisa menutupi kegembiraannya dengan selesainya pembangunan gedung tersebut. “Semoga dengan gedung baru ini kegiatan pembelajaran di TPQ Al Huda berjalan semakin baik,” ujar Rasyid penuh semangat. Beberapa hari lalu, warga Desa Sarongan menghelat acara peresmian gedung baru tersebut. Acara berlangsung meriah dengan dihadiri seluruh Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran, perwakilan PT Bumi Suksesindo (BSI) Pulau Merah, dan warga Sarongan. Kepala Desa Sarongan, Gunoto menyampaikan, terima kasih kepada PT BSI Pulau Merah yang telah membiayai pembangunan gedung TPQ Al Huda. “Atas nama warga Desa
BANYUWANGI
PERESMIAN : Camat Pesanggaran Didik Joko Suhono meresmikan gedung TPQ Al-Huda beberapa waktu lalu.
Sarongan, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Bumi Suksesindo atas bantuan yang telah diberikan,” ungkap Gunoto. Mantan Kepala Dusun Krajan Sarongan ini juga mengajak warganya untuk menjaga dan memanfaatkan bangunan ini dengan sebaik mungkin. “Marilah kita meningkatkan semangat mendidik generasi kita.
Gedungnya baru, semangatnya pun harus baru,” pesannya. Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono menegaskan, pentingnya untuk menjaga suasana yang kondusif, khususnya di wilayah Kecamatan Pesanggaran. “Mari kita bangun kerja sama ya ng baik dengan semua pihak untuk menjadikan Pesanggaran semakin maju,” ajak Didik.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Kalipuro Asri
Rumah & Ruko
Rumah Lugonto
Ruko Borobudur
Nissan Datsun
DIJUAL Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
DIJUAL Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Djl Ruko 2 lantai, SHM, ukuran 5x12m. Jl Borobudur (Blkng Pemda) tengah kota. Harga Rp. 450 Juta nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825
Nissan Datsun Expo dan Launching Nissan All New X-Trail 17-19 Okt 2014 di Sun East Mall Gtg, Hrg Khusus, Hadiah Langsung 0333-4460222
Rumah Balak
Jl. Borobudur
Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444
Perum Bunga Residence Djl Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utara SHM 081233643200
BANYUWANGI L3000M2
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338 671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO
Jual Tnah L 3000m2 SHM Strategis Pinggir Jalan Raya BU Hp: 085230531870
BANYUWANGI
Tanah Kapling
Marketing/Salesman
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Dbthkn Marketing/Salesman di Bidang Bhn Bangunan-Cat, Gaji+Komisi Tinggi. Syart: Berpengalaman, Jujur, Krj Keras Min. SMA, Spd mtr, SIM C, Siap dgn Target Lmrn: Argopuro 8A - (0333) 412762
DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
ALL NEW XENIA New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B
Ruko 2 lantai, lok strategis belakang Pemkab; Jl Borobudur SHM, ukrn 5x12m. Harga Rp. 450 Jt nego. Siapa cpt dpt. Beli 3 diskon banyak. Hub 08123473825
DAERAH SEKITAR
32
R A D A R
Senin 20 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
JEBENG
THULIK
DEBY FARHADIBA
JATMIKO
Ajak Generasi Muda Love BWI
Bangkitkan yang Hampir Punah
“BERIKAN aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kutipan kata yang digelorakan Bung Karno itulah melatarbelakangi Siswi SMAN 1 Giri ini untuk menjadi pemuda yang berpresta-
Jawa Pos
si. Salah satu jalannya dengan menunjukkan kemampuannya dalam ajang pemilihan jebeng thulik 2014. Jika terpilih menjadi jebeng 2014, putri Asian Joko. S dan Noroel Inayah ini, bertekad akan mengajak generasi muda untuk mencintai seni, budaya dan wisata yang ada di Banyuwangi. Dengan cara menggelorakan semangat I love Banyuwangi. (ddy/als)
PERNAH gagal dan tidak lolos dalam pemilihan Jebeng-Thulik 2008 silam. Tidak menyurutkan putra Sucipto Hadi dan Nanik Ismi Hidayati ini untuk ikut kembali dalam seleksi pemilihan Jebeng-Thulik di tahun 2014. Mahasiswa Fakultas Sastra Inggris Universitas Jember ini berupaya akan membangkitkan kesenian, kebudayaan yang nyaris punah di Banyuwangi.
Pria asal Desa Sraten, Kecamatan Cluring ini mengungkapkan, salah satu kesenian yang nyaris punah itu diantaranya drama tari rengganis, dan juga ritual adat bersih desa yang dirangkai dengan sholat ghaib di kampungnya. “Harus dimulai dengan melakukan, menjaga dan melestarikan,” cetusnya. (ddy/als)
FOTO-FOTO: GERDA/JP-RaBa
Kuota Ditambah, Pupuk Sulit Didapat
OPO MANEH
Balap Liar Diobrak Polisi JEMBER – Aksi kejar-kejaran terjadi antara polisi dengan para pembalap liar di Desa Tegalwangi, Umbulsari, Jember, Jumat (17/10) petang. Para pembalap liar yang kerap mengganggu ketenangan warga itu diobrak oleh anggota Polsek Umbulsari. Sekitar pukul 16.00, puluhan pembalap liar kalang kabut saat melihat operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan oleh petugas kepolisian. Menurut Nahruddin, warga Desa Tegalwangi, yang tinggal tak jauh dari lokasi balap liar, aksi balap liar tersebut sangat mengganggu ketenangan warga. Apalagi, dalam balap liar tersebut juga dimanfaatkan sebagai ajang judi. “Di jalan yang sepi itu memang sudah menjadi langganan anak-anak sebagai arena balapan. Bahkan, sudah sempat ditegur beberapa kali, namun tetap saja tidak berhenti,” terang Nahruddin. Balapan liar yang marak terjadi itu tidak kenal waktu. Dia mengatakan, mereka kerap belapan di siang hari. Sehingga, pengguna jalan yang lain yang melintas di kawasan itu merasa sangat terganggu. “Sempat beberapa kali warga yang lewat dihentikan sepedanya sampai balapannya selesai,” keluhnya. Petugas kepolisian yang mendengar laporan warga tentang maraknya balapan liar langsung melakukan pantauan ke lokasi balapan. Saat terjadi balapan liar, polisi langsung membubarkan aksi tersebut. Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas kepolisian dan para pembalap liar. Dalam operasi tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan beberapa sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar. Dari motor yang diamankan, polisi menemukan fakta bahwa semua motor tidak disertai STNK. “Hampir seluruhnya tak memiliki surat tanda nomor kendaraan. Dan motornya pun banyak yang tidak mengikuti standar kendaraan bermotor,” ucap salah seorang petugas Polsek Umbulsari. Operasi tersebut akan dilakukan polisi secara rutin untuk mencegah kembali maraknya balapan liar. (jon/har/jpnn)
SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
SIRKUIT LIAR: Salah satu ruas jalan yang menjadi langganan lokasi balap liar di Desa Tegalwangi, Umbulsari.
LAILY (14,15%)
ALSYA (0%)
FARIK (12,20%)
ADI (9.76%)
RADAR JEMBER/JPNN
KONSOLIDASI: Buruh PDP saat bekerja di gudang kopi. Suntik modal dianggap bukan solusi mengatasi terpuruknya PDP.
Pemkab Enggan Suntik Modal JEMBER – Badan Pengawas Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember akhirnya turun tangan mengatasi krisis di perusahaan milik Pemkab Jember itu. Badan Pengawas PDP meminta direksi untuk melakukan konsolidasi internal untuk mengatasi kinerja keuangan yang megap-megap itu. “Direksi dan jajaran kepala bagian sudah kami panggil khusus untuk membahas kondisi PDP,” kata Sugiarto, ketua Badan Pengawas PDP Kahyangan Jember. Dalam pertemuan itu, dia meminta direksi segera melakukan konsolidasi internal. Sebab, krisis di PDP harus diawali dengan konsolidasi. “Solusi apa pun tidak akan banyak membantu kalau konsolidasi internal tidak dilakukan,” tegasnya. Sugiarto memastikan, Pemkab Jember belum terpikir untuk memberikan suntikan modal dari APBD untuk PDP. “Mau disuntik berapa miliar pun tidak bakal menyelesaikan masalah. Sebab, akan habis
ZAHRA (0%)
FAUZAN (11,22%)
untuk bayar gaji dan operasional. Yang paling penting konsolidasi internal itu lakukan dulu,” tegasnya. Dia menjelaskan, apa yang terjadi pada PDP sekarang bukan tiba-tiba. Melainkan, akumulasi dari berbagai problem yang sudah terjadi lama, namun tidak segera diatasi. “Yang sekarang inilah puncak masalahnya,” katanya. Mantan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jember ini menilai, selama ini di PDP kurang terlihat adanya kebersamaan antara jajaran manajemen dengan buruh dan karyawan. Karena antara manajemen, direksi, dan buruh serta karyawan jalan sendiri-sendiri, diantara mereka kurang terlihat rasa memiliki perusahaan. “Mestinya, harus ditanamkan ke semua jajaran PDP bahwa perusahaan ini milik mereka. Mati hidupnya perusahaan ditentukan mereka sendiri, sehingga semua harus peduli. Hal inilah yang selama ini belum dibangun di PDP,” tutur Sugiarto, yang juga
TAMARA (34,15%)
PUTRI (11.22%)
GILANG (0%)
WIHDAH (0%)
Sekkab Jember ini. Indikasi tersebut, kata dia, terlihat dari banyaknya kebijakan dan keputusan manajemen serta direksi yang tidak mendapat dukungan dari buruh dan karyawan. Yang paling kentara adalah saat ada investor yang hendak bekerjasama dengan PDP. Penentangan justru kuat dari kalangan buruh dan karyawan. “Upaya penyelamatan dengan mengundang masuk investor malah ditolak,” tandasnya. Karena komunikasi yang kurang bagus itulah, lanjut ayah tiga anak ini, yang membuat keputusan direksi dan manajemen tidak mendapat dukungan dari bawah. Bisa jadi selama ini keputusan hanya menjadi milik direksi, bukan seluruh buruh dan karyawan. Mengenai jebloknya harga karet dan tidak efisiennya jumlah buruh dan karyawan yang selama ini menjadi dalih jajaran direksi, Sugiarto menilai, hal itu tidak bisa serta-merta dijadikan alasan. (ram/har/jpnn)
SILVI (0%)
FIRDAUS (0%)
Dewan Panggil Disperindag JEMBER - Kelangkaan pupuk ternyata masih melanda Jember. Sejumlah petani di Jember mengeluh karena sawah mereka terancam gagal panen akibat ketiadaan pupuk. Bahkan, para petani pun harus membeli pupuk lebih mahal di kios langganan mereka. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Jember Budi Wicaksono kepada sejumlah wartawan saat dia mendatangi sejumlah kios di Desa Rambigundam, Rambipuji, kemarin (18/10). “Sebelumnya ada keluhan petani, jika pupuk urea dijual lebih mahal Rp 15 ribu setiap saknya,” ungkapnya. Selain pupuk dijual lebih mahal, lanjut dia, pemilik kios yang notabene memiliki izin menjual pupuk bersubsidi juga memaksa petani membeli pupuk secara paketan. “Laporannya begini. Petani yang butuh pupuk urea juga diwajibkan membeli pupuk jenis lainnya. Padahal, mereka (petani, Red) tidak butuh pupuk yang lainnya dijual satu paket itu,” ujarnya. Petani pun terpaksa membeli pupuk paketan tersebut, meski sebanarnya banyak diantara mereka yang mengeluh. “Akhirnya mereka membeli kare-
na terpaksa. Sebab jika tidak membeli pupuk dengan harga plus dan bersistem paketan, maka sawah mereka terancam tidak panen,” jelas politisi Nasdem tersebut. Budi mengatakan, secara kelembagaan, sebenarnya komisi yang dipimpinnya itu sudah memanggil Dinas Pertanian Jember. Bahkan, perwakilan dinas menyatakan bahwa pemerintah sudah menambah kuota pupuk bersubsidi tersebut. “Kepada kami, dinas pertanian mengaku sudah memberi tambahan kuota pupuk bersubsidi yang saat ini sulit diperoleh itu. Namun, bicara persoalan pendistribusian pupuknya kepada petani, kami bakal memanggil disperindag,” paparnya. Pemanggilan disperindag itu, lanjut dia, untuk mengetahui distribusi pupuk bersubsidi apakah tepat sasaran atau tidak. Sebab, diduga menuding ada oknum yang memainkan persoalan pupuk tersebut. “Kami menduga ada kios fiktif yang juga ikut menerima pupuk,” katanya. Komisi B, kata Budi, sudah mengagendakan rapat dengar pendapat bersama disperindag, Senin (20/10) besok. Rencananya, dia akan menanyakan jumlah kios pupuk yang terbaru. Selain itu, pihaknya juga akan mengkaji kinerja kios berizin resmi tersebut. (rul/har/jpnn)
MAODY (9,02%)
DEBY (0%)
GIRINDRI (0%)
ULFI (0,73%)
ENGGAL (0%)
MIKO (0%)
TEDDY (0%)
BENS (0%)
Jawa Pos
Senin 20 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Hasil Sementara Ada 2 Versi n KETUA... Sambungan dari Hal 27
Selain itu juga ikut KBO Reskrim Ipda Hadi, dan Kapolsek Jangkar, serta disaksikan Kepala Desa Agel Chaerul Anwar,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Yang menarik, dari hasil olah TKP tersebut muncul dua versi yang berbeda. Menurut korban penganiayaan, Martoso, yang juga menjabat sebagai kepala Badan Permusyawaratan (BPD)
desa setempat, dirinya dipukul oleh tiga orang terlapor. Kronologisnya, saat itu dirinya bersama perangkat desa yang lama sedang melaksanakan tugas di Balai Desa Agel. Penganiayaan terjadi berawal saat ada cekcok mulut antara sejumlah perangkat desa lama dengan perangkat desa baru. Mereka sama-sama mengklaim dirinya yang berhak menjabat. Melihat hal itu, Martoso menghampiri mereka dan berniat melerai.
Tetapi usaha kepala BPD itu justru membuat tiga terlapor marah besar. Ketiga perangkat desa baru itu selanjutnya diduga mengeroyok Martoso. Korban menyebut bahwa dirinya dicekik Mistar serta Suyadi menendang perutnya. Sementara Nasar memukul korban. Korban menderita sakit nyeri di bagian perut, punggung, serta dilehernya. Kasus ini selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Jangkar. Versi menurut korban ini dibantah oleh tiga orang terla-
por, Suyadi serta dua temannya. Mereka beralasan bahwa setelah terjadi cekcok, tiga terlapor mengaku hanya merangkul Martoso agar tidak terjadi ketegangan lebih lanjut. “Jadi, hasil sementara dari olah TKP, ada dua versi dari pelapor dan terlapor. Sehingga petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk mengungkap motif sesungguhnya. Benar terjadi pemukulan atau tidak,” tearang Wahyudi. (rri/pri)
Khawatir Jika 2 Bulan Belum Hujan n BANYUPUTIH... Sambungan dari Hal 27
Itu yang membuat pompa-pompa listrik tersebut kewalahan. Kata Maryo, dari enam pompa air yang disewakannya, hanya satu yang berfungsi dengan maksimal. “Yang lainnya berkali-kali harus direparasi karena mengalami kerusakan,” terangnya. Kata dia, ketergantungan petani terhadap pompa air saat
ini sangat besar. Sehingga, seusai direparasi, pompa langsung digunakan kembali. Maryo mengatakan, dirinya pun memiliki tanaman yang harus disirami. Karena musim kemarau yang panjang, banyak tanamanya yang mulai layu karena kekurangan air. Hal itu memaksa Maryo untuk menjual beberapa sapi peliharaannya untuk membeli pompa baru agar dapat memenuhi kebutuhan air.
Sopyan, 42, petani di desa Sumberejo, mengatakan, sudah seminggu ini petani benar-benar hanya dapat mengandalkan pompa-pompa sewaan tersebut. “ Sewanya sekarang Rp 46 ribu untuk satu jam pemakaian, dan petani hanya boleh menyewa dua jam untuk satu kali pengairan, jika kita menyewa terus sedangkan harga cabai sedang jatuh, kita pasti rugi,” jelas Petani tersebut.
Sementara itu, di Desa Kapongan, Kecamatan Kapongan, beberapa petani saat ditemui ketika memanen padi mengatakan jika kebutuhan air mereka masih tercukupi. Namun salah seorang petani bernama Taufik, 62, mengatakan jika hujan tak kunjung datang dalam dua bulan ini, dikawatirkan debit air sungai yang digunakan untuk mengairi sawahnya akan menurun.(fre/pri)
Kedepankan Nilai-nilai Kebersamaan n LDII... Sambungan dari Hal 27
Dalam sambutannya Kasdim Mayor Inf, Teguh Heri Wighyono mengungkapkan, untuk mencegah atau menangkal terhadap munculnya gerakan radikal ISIS di Kabupaten Situbondo perlu dilakukan secara terpadu oleh komponen bangsa. Termasuk TNI dan Polri. Oleh karena itu perlu memberikan gambaran dan wawasan secara luas tentang peran serta masyarakat dalam ikut serta menangkal terorisme. “Caranya ya melalui giat-giat secara terpadu dengan seluruh komponen masyarakat, sebagaimana yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat seperti LDII sekarang ini,” Ungkap Mayor Inf. Teguh Heri Wighyono, kemarin. Selain itu , juga untuk memberikan motivasi agar membuat sadar masyarakat akan keamanan lingkungan dan cinta terhadap NKRI. Ini pun harus dimu-
lai dari komponen masyarakat strata lingkungan sampai dengan strata institusi. Sehingga, masyarakat tidak mudah terpengaruh untuk bergabung dengan Islam radikal (ISIS). “Dengan rasa memiliki NKRI maka warga Indonesia akan lebih berpikir jernih. Sehingga, memiliki sikap waspada dan tidak mengikuti ajakan terhadap faham lain kecuali pancasila,” imbuh Teguh Heri Wighyono Ketua LDII KabupatenSitubndo, menambahkan Bahwa NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan harga mati. Setiap komponen bangsa Indonesia secara perorangan maupun berkelompok baik dalam politik, organisasi kemasyarakatan maupun berbagai wadah kelembagaan lainnya, wajib hukumnya untuk mempertahankan, memelihara, menjaga dan melestarikan keutuhan NKRI. Adanya kemungkinan munculnya upaya yang dapat merusak keutuhan NKRI agar senantiasa diwaspadai bersama.
Dengan munculnya gerakan radikal ISIS, maka telah terbukti secara nyata tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi alam semesta). “Bahkan sebaliknya, ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempattempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara bangsa yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan penjajahan,” terangnya. DPD LDII Kabupaten Situbondo sendiri sejak tanggal 14 Agustus 2014 telah menyerukan melalui surat edaran kepada seluruh komponen masyarakat di mana saja, termasuk di dalamnya para pimpinan organisasi kemasyarakatan secara eksternal maupun internal, di setiap jenjang mulai dari pimpinan cabang dan pimpinan anak cabang LDII se-Kabupaten Situbondo.
Surat edaran tersebut diharapkan diteruskan kepada warga di lingkungan masing-masing. Ini sebagai upaya pencegahan. “Maka kepada para orang tua agar melakukan pengawasan kepada putera-puterinya ketika minta ijin untuk berkemah, outbond tugas praktek lapangan, pecinta alam, tugas kelompok belajar dan lain-lain,” terang Agus. Sebagai bagian dari upaya pembinaan spiritual terhadap para santri maka para guru ngaji (Ustadz dan Ustadzah) agar juga melakukan dakwah yang sejuk. Yakni, dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Kepada para Takmirul Masjid juga agar meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masjid dan sekitarnya. “Kepada semua warga apabila menemukan tanda-tanda yang mengarah sebagaimana dimaksud di atas agar segera meloporkan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” imbuhnya. (pri)
Setahun Terakhir Korban Sering Pikun n HILANG... Sambungan dari Hal 27
Tidak lama kemudian, pria pencari semut itu terkujut melihat aroma busuk ternyata berasal dari sesosok mayat pria. Pada saat ditemukan, kondisi jasad Sahrijo sudah membengkak dan dirubungi semut. Saat ditemukan Korban mengenakan kopyah hitam, sarung kotak-kotak, baju batik yang dilapisi kaos, dan jaket warna hitam.
Warga yang menemukan itu selanjutnya bergegas lari ke Dusun Baretan untuk memberitahu warga lain. Selanjutnya ada warga yang melapor ke Mapolsek Kendit. Warga dan polisi selanjutnya mengevakuasi korban untuk di bawa ke rumah sakit (RS) Kecamatan Besuki. Hanya dalam waktu sekitar satu jam, kabar penemuan mayat Sahriju ini terus menyebar hingga didengar oleh keluarganya. “Setelah saya cek benar.
Bapak pergi dari rumah hari Rabu (15/10) yang lalu. Sudah dicari-cari tapi tidak ketemu,” kata Romlah, 40, salah satu anak korban. Hingga diserahkan kepada pihak keluarganya, belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Hasil dari olah TKP seta pemeriksaan korban di RS Besuki, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan yang dialami korban. “Tidak ada tanda-tanda kekera-
san,” kata Kapolsek Bungatan, AKP Karyoto. Sementara itu, kematian korban diduga kuat akibat tidak kuat menahan rasa lapar pada saat berada di hutan. Keteragan dari pihak keluarga, korban satu tahun terakhir ini sering kali hilang ingatan alias pikun. “Diduga tersesat dan tidak bisa pulang, sehingga kelaparan di hutan. Korban juga sering keluar rumah tanpa pamit,” pungkasnya. (rri/pri)
Juara Hanya Dapat Medali dan Piagam 900-an Atlet Meriahkan Porkab 2014 SITUBONDO – Perhelatan Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB) 2014 yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 – 31 Oktober tahun ini rupanya cukup menarik banyak partisipan. Dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo, terdapat 900 lebih atlet yang akan berlaga dalam kegiatan tersebut. Jika di rata-rata, perkecamatan mengirimkan sekitar 53 atlet untuk mengikuti sebelas cabang olah raga (cabor) yang dilombakan pada PORKAB tahun ini. Tingginya jumlah partisipan tersebut menurut Amaludin, Humas PORKAB 2014, karena peran kordinator KONI di setiap kecamatan yang aktif memantau potensi atlet yang dimiliki kecamatan. Amaludin mengatakan jika selama ini KONI kecamatan juga mengkomunikasikan dan mengajak atlet tersebut berpartisipasi dalam even yang diadakan KONI maupun Pemkab. Secara teknis Amaludin menjelaskan ada sebelas Cabor yang dipertandingkan dalam PORKAB 2014. Yaitu, cabang Karate, Pencak Silat, Sepak Takraw, Panjat Tebing, Basket, Volly, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Catur, Anggar dan Atle-
33
S I T U B O N D 0
Perjuangkan Agar Anggaran Cukup n KANTOR... Sambungan dari Hal 27
AKI di Situbondo juga tinggi. Tahun 2013 saja tercatat 17 kasus yang berarti 192/100.000 KH. Padahal target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 AKI maksimal 102/100.000 KH. Apalagi Tahun ini, sampai dengan September 2014 saja sudah tercatat 16 Kasus. “Lalu ini semua tanggung jawab siapa? Jelas tanggung jawab bersama, Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya. Rudi menegaskan, selama lima tahun terakhir ini, tepatnya sejak saat masih menjabat Ketua Komisi IV, dirinya selalu menyuarakan pentingnya penguatan kapasitas kelembagaan KB. Dengan lahirnya UU Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, itu mengamanahkan kepada setiap Pemerintah Provinsi atau Kabupaten/Kota untuk membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) yang dalam tugas dan fungsinya memiliki hubungan fungsional dengan BKKBN. Menurut anggota DPRD tiga periode ini, untuk membentuk BKKBD perlu ada Perda sebagai payung Hukumnya. Badan
ini nantinya bukan hanya mengurusi administrasi kependudukan. Tapi, juga masalah global tentang kependudukan itu sendiri. Kata Rudi, ada tiga tolok ukur daerah yang perlu dibentuk BKKBD. Yaitu, pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) yang masih tinggi. “Belum lagi alasan beban kerja yang tinggi dan terbatasnya SDM. Padahal, Kantor KB sudah sarat dengan prestasi. mestinya tidak ada kendala untuk pembentukan BKKBD. Tapi entah kenapa kok belum juga ada jawaban tentang hal ini dari pihak Pemerintah Daerah,” paparnya. Menghadapi pekerjaan rumah tersebut di atas, lanjut Rudi, bukan hanya Dinas Kesehatan saja yang perlu terlibat. Sebab, masalah pengendalian penduduk yang punya program adalah Keluarga Berencana. “Lha kalau semua sumberdayanya terbatas, anggarannya terbatas karena kelembagaannya hanya Kantor, bagaimana bisa kerja maksimal?” tandas Rudi. Belum ditingkatkannya kelembagaan KB, kata Rudi, bisa karena Kantor KB dianggap bukan hal yang luar biasa dan hasilnya juga tidak bisa dilihat secara instan.
Beda halnya jika membangun jalan, jembatan,sekolah, puskesmas hasilnya lebih mudah terlihat dan dirasakan. “Sedangkan KB kan tidak. Tapi coba dibayangkan, jika kita membangun 1.000 ruang kelas dengan kondisi KB nya seperti sekarang kita bisa bangga. Tapi seandainya program KB gagal ? Bisa – bisa 10.000 ruang kelas pun belum tentu cukup ,”ungkapnya. Rudi menjelaskan, banyak hal yang terkait dengan upaya penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan. Sehingga bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja. Keluarga Berencana juga punya tanggung jawab yang berat akan hal itu. Sebab, harus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk ber-KB dengan ‘Dua Anak Cukup’ dan mengatur jarak kelahiran. “Di setiap kelahiran itu mempunyai resiko kematian ibu. Untuk itu sesuai dengan salah satu kewenangan DPRD dalam fungsi anggaran, saya akan memperjuangkan agar Pemkab Situbondo menyediakan Anggaran yang cukup hal tersebut. Bagi saya terbentuknya Keluarga yang Sehat dan Sejahtera adalah pilar bagi berdirinya sebuah negara yang kuat. Itulah makna Indonesia Hebat,” pungkasnya. (pri)
Lebih Suka Dunia Pengacara n TERUS... Sambungan dari Hal 27
Sekarang saya pulang ke Situbondo, berkumpul lagi dengan teman-teman. Meski profesi
telah berubah, namun diskusi masalah hukum tetap sering kita lakukan,” imbuhnya. Yulius mengaku lebih suka dunia pengacara. Sebab, di dalamnya lebih banyak tantangan. Selain
itu, ilmu terus berjalan. “Kalau di notaris ya seperti ini terus. Tapi jalan hidup mengantarkan saya ke sini (Notaris),” terang pria yang pernah aktif di Lakumham PKB Situbondo tersebut. (pri)
Syahbandar yang Tahu Berat Muatan n KM... Sambungan dari Hal 28
Tidak ada pengecekan berapa muatannya dan lain-lain. Saya sebagai nelayan, lebih baik penumpang lewat Jangkar, kalau barang lewat sini tidak masalah,” kata salah seorang nelayan. Menurutnya, dengan menggunakan kapal motor dengan kapasitas muatan yang terbatas, sangat tidak pantas untuk me-
nyeberangi selat Madura. “Demi keselamatan, pemerintah atau yang terkait harus turun tangan. Jangan sampai ada penumpang yang naik kapal motor, bisa mengancam keselamatan,” imbuhnya. Dikonfirmasi, Kasat Polair, AKP Basori Alwi mengatakan, pihaknya tidak tahu persis tentang berat maksimal kapal motor. “Kalau muatan itu Syahbandar, kami hanya men-
gamankan saja,” katanya. Meski begitu, pihaknya menghimbau agar masyarakat yang hendak menyeberang ke Madura, hendaknya menggunakan kapal besar yang telah tersedia. “Akan kami sampaikan kepada Syahbandar. Dan, untuk masyarakat jangan sampai menyeberang pakai kapal kecil, gunakan yang sudah ada demi keselamatan,” pungkasnya. (rri/pri)
Waktu Untuk Menjawab 5 Menit n KWARRAN... Sambungan dari Hal 28
“Pramuka merupakan ekstrakulikuler wajib dalam kurikulum 2013 dan juga untuk mengisi waktu senggang setelah melaksanakan UTS pertama,” terang Ketua Kwartir Ranting Gerakan gerakan pramuka kecamatan Panji yang juga kepala UPTD Pendidikan Panji, Drs Yon Dirianto M. Jenis kegiatan lomba penjelajahan meliputi pengetahuan kepramukaan dan agama, pengetahuan baris berbaris, simaphore dan morse, serta pionering dan halang rintang. Regu terbaik putra dan putri disediakan piala dan piagam khusus pememnang lomba juara I, II dan III. Khusus harapan I, II dan III hanya diberi piagam penghargaan. Sistim penilaian mulai dari seragam pramuka lengkap, pengetahuan kepramukaan, pengetahuan baris berbaris, pionering, simaphore/morse, yel-yel, halang rintang serta kehadiran/
keutuhan regu dan penggunaan waktu. “Para peserta harus melewati tujuh pos yang telah disediakan. Dari masing–masing pos para peserta diberi penilaian yang berbeda. Mulai dari pos 1 sampai dengan pos 7,” terang Yon Diranto. Salah satunya di pos 1, sistem penilaiannya terkait masalah pakaian seragam lengkap penambahan nilai, kelengkapan/atribut lainnya, meliputi topi dan tandanya, setangan leher/pita leher, tanda pandu sedunia plus tanda pelantikan bedge Jawa Timur dan lainlain. Rentang nilai 50 sampai dengan 100. Jika salah satu peserta tidak memakai salah satu atribut tersebut maka nilainya dikurangi 1. Di pos 2 penilaiannya terkait masalah pengetahuan kepramukaan dan agama yang meliputi, sejarah kepramukaan, tri satya dan dasa dharma pramuka, tanda pengenal kepramukaan, pendidikan agama, rentang nilai 20 sampai dengan
100, setiap regu memilih lotre (a,b,c atau d). Untuk menentukan soal yang akan dikerjakan, setiap regu menjawab pertanyaan pada lembar jawaban yang telah disiapkan. Waktu yang tersedia untuk menjawab pertanyaan hanya lima menit. Satu pertanyaan nilainya 20. Sedangkan di Pos 3 penilaiannya terkait masalah baris berbaris/PBB ( PBB stok ). Rentang penilaiannya lima sampai dengan 50. Untuk setiap kesalahan dari tiap anggota nilainnya akan dikurangi 2 dan juga di pos pos lainnya. Khusus di pos 7 atau terakhir, peserta akan dinilai terkait masalah kehadiran dan keutuhan regu. Jika ada regu tidak/melewati 1 pos dari 7 pos yang ada, maka perolehan total regu akan dikurangi 50, begitu juga salah anggota regu tidak lengkap (karena sakit atau alasan lainnya maka total nilai yang diperoleh akan dikurangi 25. (pri)
Sebabkan 2 Pengendara Motor Luka n NENEK... Sambungan dari Hal 28
Dikatakan, terjadinya tabrak lari yang menewaskan seorang
FREDY RIZKI/JPRS
SIAP PORKAB: Spanduk di kecamatan kapongan sebagai dukungan terhadap PORKAB 2014.
tik. Untuk penanggung jawab tiap Cabor sendiri, Amaludin mengatakan jika ada delegasi teknik yang ditunjuk KONI untuk bertanggung jawab terhadap pelaksanaan setiap nomor pertandingan. Tugas dari delegasi teknis sendiri juga melakukan kordinasi dengan KONI kecamatan untuk memantau kesiapan dari para atlet. Termasuk jika ada kendala dan kekurangan. Untuk persyaratan atlet sendiri dijelaskan oleh Amaludin bahwa salah satunya adalah keterangan domisili yang menjelaskan bahwa sang atlet adalah
benar-benar penduduk kecamatan yang dibelanya. Jika berbagai syarat sudah terpenuhi maka atlet akan mendapatkan ID card sebagai tanda sah atlet tersebut peserta PORKAB. Venue atau lokasi pertandingan untuk PORKAB semuanya berada di kota Situbondo. setiap venue sudah siap, semuanya. Sebab, jauh-jauh hari pihak KONI sudah menyelesaikan masalah administrasi seperti izin. “Mungkin tinggal nanti persiapan akhirnya, karena setelah upacara pembukaan akan ada uji coba venue juga, hanya saja ada satu venue yaitu milik Cabor
panjat tebing yang harus mencari pinjaman,” jelas Amaludin. Atlet yang dilombakan dalam PORKAB, akan diproyeksikan untuk menjadi tim Kontingen Kabupaten Situbondo dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) ke lima tahun 2015 di Banyuwangi. Kepala Rumah Tangga Kantor KONI ini juga mengatakan jika Pemkab Situbondo mengucurkan anggaran sebesar Rp 400 juta untuk penyelenggaraan PORKAB. Akan tetapi menurutnya tidak ada hadiah uang tunai untuk peserta. Tapi, hanya medali dan piagam.(fre)
penyeberang jalan hingga kini masih diselidiki. Menurut Sutanto beberapa petugas melacak mobil jenis sedan yang diduga kuat pelaku tabrak la-
ri. “Untuk pastinya masih dilakukan lidik,” tegasPerwira polisi yang pernah bertugas di Kecamatan Banyuputih dan Mangaran itu. (rri)
Kerugian Antara Rp 10 – 15 Juta n REM... Sambungan dari Hal 28
Peristiwa kecelakaan tunggal yang dialami truk pengangkut cabai tersebut. Pihaknya menghimbau kepada seluruh pegen-
dara agar mengecek kondisi kendaraannya sebelum melakukan perjalanan jauh. “Kecelakaan bukan hanya karena human eror, tetapi kondisi kendaraan yang tidak baik juga bisa menyebabkan
kecekalaan. Kami himbau bagi semua pengendara agar cek kendaraan sebelum berjalan. Terutama pengendara yang akan menempuh perjalanan jauh,” terang Wahyudi. (rri/pri)
34
Her R A D A R
B A N Y U W A N G I
es
Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke
beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.
Jawa Pos
Senin 20 Oktober 2014
Menabung tanpa Memakai Uang
dr. Bintari Wuryaningsih Dokter Pelopor Bank Sampah
KLINIK berobat membayar sampah adalah tempat berobat erobat yang memberikan pelayanan kesehatan n primer yang sistem pembayarannya menggunakan nakan buku rekening tabungan sampah. Caranya, para nasabah yang telah mendaftarkan arkan dirinya cukup menunjukkan rekening tabungan sampah kemudian dicatat di buku register ster berobat membayar sampah. Yang jelas, as, buku rekening tersebut keluar setelah masyarakat at yang telah mendaftarkan dirinya sudah menyetorkan kan sampah di Bank Sampah Banyuwangi. Dengan adanya danya program ini diharapkan masyarakat dapat mengelola ngelola sampah secara mandiri mulai dari pemilahan lahan sampah menjadi sampah organik dan non organik, menabung sampah, membuat pupuk kompos mpos serta melakukan daur ulang sampah menjadi produk-produk yang bermanfaat dan bernilai lai ekonomis n Baca Menabung...Hal 35
Pernah Dianggap Dokter Aneh
p u k u C t a b Bero h a p m a S Bayar
PADA saat dia memulai menyosialisasikan pentingnya nya pemanfaatan sampah kepada masyarakat, akat, hal tersebut tidaklah berjalan dengan n mulus. Dia harus meyakinkan masyarakat akat dengan bukti agar masyarakat benar-benar benar yakin terhadap kegiatannya selamaa ini. Apalagi selama ini profesi dirinya a sebagai dokter, memang bukan spek-nya nya untuk mengurusi sampah. �Saya pernah dianggap aneh saya orangorang.. Ini dokter rumah sakit kok k ngurusi sampah. ah. Tapi saya tidak peduli itu,� terang dokterr beranak dua itu. Dia beranggapan, untuk mengubah hal yang besar itu harus diawali dari hal-hal yang kecil. Awalnya dia menyosialisasikan kepada da ibu-ibu TK yang ada di lingkungan rumahnya ya terkait pentingnya membuang sampah di tempatnya n Baca Pernah...Hal 35
Jika mendengar kata sampah, hal yang ada di benak kita mungkin adalah sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Namanya saja sampah, pasti keberadaannya tidak disenangi banyak orang.
L
ain halnya dengan yang dilakukan oleh dr. Bintari Wuryaningsih ini. Dia melihat sampah sebagai sesuatu yang berharga dan dapat bernilai harganya. Dialah salah satu pelopor didirikannya bank sampah di Banyuwangi. Berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan membuat hatinya terdesak untuk melakukan sesuatu hal untuk mengubah pola pikir masyarakat khususnya masyarakat Banyuwangi. Nah, dari desakan dalam hati itulah yang membuat dirinya berkeinginan untuk menerapkan ilmu yang dia dapat dari temannya di Banyuwangi, yaitu menabung sampah. Dengan menabung sampah tersebut, harapannya ingin memasyarakatkan hidup bersih dan sehat kepada masyarakat Banyuwangi. Bekerja sama dengan DKP Banyuwangi, saat ini dia menerapkan menabung dengan
sampah di Banyuwangi. Caranya, sampah milik warga yang non organik disetorkan ke Kantor Bank Sampah Banyuwangi yang ada di Jalan Letkol Istiqlah No. 63, Banyuwangi. Nanti setiap sampah nonorganik yang disetorkan di Bank Sampah Banyuwangi tersebut akan dihargai dengan uang. Akan tetapi, uang tersebut tidak bisa langsung dicairkan, melainkan masyarakat hanya menerima buku rekening tabungan yang berisi berapa-berapa sampah yang telah di tabung di Bank Sampah tersebut. �Jadi, masyarakat cukup menyetor sampah saja, misal sampah yang disetor senilai Rp 20 ribu, di buku rekening mereka akan kita tulis Rp 20 ribu. Dengan menunjukkan buku rekening tersebut, masyarakat bisa berobat di praktik kerja saya di Jalan Agus Salim No. 53, Banyuwangi, tanpa harus mengeluarkan uang,� jelas dokter berkerudung tersebut. (tfs/c1/als) FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RaBa
BAWA SAMPAH: Jika ingin berobat ke tempat praktek dr Bintari, pasien cukup membawa buku tabungan Bank Sampah.
Jawa Pos
Senin 20 Oktober 2014
BERITA UTAMA R A D A R
35
B A N Y U W A N G I
Timbul Gagal Raih Kemenangan n ETAPE... Sambungan dari Hal 25
Kemudian, etape ketiga menjadi milik pembalap asal Prancis, Peter Pouly yang bergabung bersama tim Singha Infinity Thailand. Meski menang pada etape terakhir, namun Mehdi Sohrabi gagal merebut yellow jersey dari tangan Peter Pouly. Sebab, durasi waktu yang dia kumpulkan masih kalah cepat dengan Peter Pouly. Padahal, dalam stage terakhir kemarin, Peter Pouly hanya finis di nomor 44. Karena itu, Peter Pouly berhasil mempertahankan yellow jersey setelah mengumpulkan waktu yang tercepat mulai etape pertama hingga etape keempat. Perkiraan etape ketiga yang finis di paltuding, Ijen memang bisa dijadikan patokan tentang juara pada ITBI kali ini. Bahkan, di bawah Peter Pouly juga diraih dua pembalap Iran yang sukses di posisi kedua dan ketiga pada etape ketiga Sabtu lalu. Keduanya adalah Hossein
posisi 10 besar pada etape terakhir. Namun, catatan waktu General Classification ketiga pembalap Best Indonesia Rider (Red and White Jersey) tersebut tidak ter1. Bambang Suryadi, Tim Jatim kejar dengan pem2. Dadi Suryadi, Pegasus Continental Cycling balap lain. 3. Nandra Eko Wahyudi, Tim Jatim Sementara itu, poBest Climbers Classification Mountain ( Polkadot Jersey) sisi tercepat kedua 1. Peter Pouly, Singha Infinity Thailand 2. HosseinAskari, PKY pada stage keempat 3. Amir Zargari, PKY tersebut direngkuh Eduard Prades Best Sprint Classification on Poins (Green Jersey) 1. Rastra Patria, Pegasus g Continental Cycling y g Reverter tim asal 2. Arvin Moezemi Goudarzi, PKY Matrix, Denmark g DenJulian Vasquez, q 3. Angel PKY kemudian disusul General Individual Classification by Time (Yellow Jersey) Shimpei Fukuda 1. Peter Pouly, Singha Infinity Thailand dari tim Aisan Rac2. HosseinAskari, PKY ing Team, Jepang 3. Amir Zargari, PKY yang sukses finis di Team General Classification on time for Indonesian rider posisi ketiga. 1. Tim Jatim S ementara itu, 2. Pegasus Continental Cycling para pembalap y g 3. BRCC Banyuwangi langsung tancap Team General Classification on time gas sejak mengawali 1. Tabriz Petrochemical team start dari Kalibaru. g yyazd Cycling y g Team 2. Pishgawan g g 3. Tabriz Shardari Rangking Pembalap BRCC Banyuwangi, MuhaAskari dan Amir Zargari masing- mad Taufik sempat memimpin masing dari tim Pishgawan Yazd di awal-awal lomba. Namun, Cycling Team. Padahal, kedua pembalap terbaik Indonesia pembalap ini terlempar dari edisi tahun lalu itu gagal mem-
Hasil Etape Empat
pertahankan posisi dan tercecer di posisi tengah bergabung dengan peleton besar. Persaingan menuju juara mulai terlihat saat memasuki rute kota. Tercatat, ada tujuh pembalap, termasuk satu pembalap BRCC Banyuwangi, Timbul Kurniawan yang berada dalam rombongan paling depan. Tujuh pembalap tersebut cukup jauh meninggalkan rombongan besar di belakang mereka. Komposisi belum berubah hingga beberapa kali race. Namun, terjadi perubahan saat memasuki lap 11 dan 12. Kali ini, hanya Timbul Kurniawan dan pembalap asal Iran yang berada di garis terdepan meninggalkan peleton. Di luar prediksi, memasuki lap terakhir, justru Timbul Kurniawan tercecer dari rombongan besar. Bahkan, pembalap tuan rumah ini gagal masuk 10 besar. Padahal, dia hanya tinggal selangkah untuk berada di finis terdepan. ‘’Saya dikejar rombongan besar saat di tikungan Patung Kuda (Simpang Empat
Minta Didoakan Agar Selamat n BESOK... Sambungan dari Hal 25
Ya. Alhamdulillah. Kemarin, ba’da salat Subuh, saya bersama sebagian rombongan KBIH Sabilillah yang tergabung dalam kloter 27 melaksanakan thawaf wada’. Tawaf perpisahan. Jamaah lainnya memilih melaksanakan rangkaian terakhir ibadah haji itu ba’da salat Dhuhur. Begitu sampai maktab kami langsung berkemas. Mengecek kembali isi tas tentengan. Mengingat-ingat lagi barang yang akan dibawa pulang. Mana yang belum masuk koper. Koper seluruh jamaah sudah diangkut
ke bandara Jeddah Sabtu kemarin. Dinaikkan truk. Seperti saat berangkat dulu. Sesuai jadwal, saya bersama jamaah haji Banyuwangi kloter 27 tadi malam resmi meninggalkan Makkah. Berangkat dari maktab (Nasamat AlKhair Hotel) pukul 21.30 Waktu Arab Saudi/WAS (01.30 WIB). Sampai bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pukul 24.00 WAS (04.00 WIB). Setelah menjalani proses pemeriksaan barang bawaan dan administrasi, pukul 05.30 WAS (09.30 WIB pagi hari ini) take off menuju Indonesia dengan pesawat Saudi Arabian Airlines. Jika pesawatnya tidak delay,
pukul 20.00 malam nanti rombongan jamaah haji kloter 27 dijadwalkan mendarat di bandara internasional Juanda. Dari Juanda lansung ditransfer ke asrama haji Sukolilo Surabaya. Ambil koper dan air zam-zam. Setiap jamaah menerima jatah 5 liter. Urusan di Sukolilo diperkirakan dua jaman minimal. Begitu tuntas, rombongan berangkat menuju Banyuwangi. Diangkut bus. KBIH Sabilillah dijatah tujuh bus. Tiga bus lewat jalur selatan (Jember): satu bus langsung ke Muncar, yang dua bus berhenti di tempat Gus Nizar, Genteng. Sedangkan yang empat bus lewat jalur utara (Si-
tubondo). Karena harus makan malam dan salat Subuh di perjalanan, rombongan baru masuk daerah berjuluk The Sunrise of Java besok pagi. Sekitar pukul 07.00 tiba di pemberhentian terakhir: Hotel Baru Beach 2, Ketapang. Khusus jamaah haji dari Wongsorejo turun di Masjid Arjasa Situbondo dan Masjid Krajan Bajulmati, Wongsorejo. Diperkirakan sampai Arjasa pukul 05.00 dan Bajulmati pukul 06.00. “Kami mohon doa keluarga jamaah haji di rumah agar perjalanan rombongan haji Banyuwangi lancar. Selamat sampai di rumah,” harapa Kiai Latief. (kaosing93@gmail.com)
Pemkab Terima Kasih pada PTS di Banyuwangi n FASICH... Sambungan dari Hal 25
Ratusan mahasiswa yang sejak 8 September lalu mengikuti perkuliahan di Kampus Banyuwangi juga hadir dalam seremonial kali ini. Tidak hanya itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, para anggota forum pimpinan daerah (forpimda), serta perwakilan mahasiswa dan siswa SMA se-Banyuwangi juga hadir dalam acara yang berlangsung di kampus yang berlokasi di kompleks SMAN 1 Giri tersebut. Peresmian Unair Kampus Banyuwangi tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Rektor Fasich bersama Bupati Anas dan jajaran
Forpimda Banyuwangi. Uniknya, para mahasiswa Unair kampus Banyuwangi asal berbagai daerah di tanah air, seperti Cilacap, Bandung, Kediri, Flores, hingga Kupang berkesempatan langsung mengucapkan sambutan selamat datang kepada sang rektor. Sementara itu, Bupati Anas mengatakan, keberadaan perguruan tinggi negeri (PTN) di Banyuwangi merupakan citacita lama rakyat kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Termasuk saat musim kampanye Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi sekitar empat tahun lalu. Kala itu, banyak tokoh masyarakat yang mengajukan permintaan agar Banyuwangi memiliki PTN untuk melengkapi
peran perguruan tinggi swasta (PTS) yang sudah ada. Dikatakan, Pemkab Banyuwangi berterima kasih kepada PTS Banyuwangi yang selama ini telah berkontribusi positif bagi pembangunan Bumi Blambangan. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, penelitian masalah kemiskinan dan daerah-daerah terpencil di Banyuwangi yang sebelumnya dilakukan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, didistribusikan kepada PTS-PTS tersebut. Sementara itu, Rektor Unair Prof. Fasich mengatakan, peresmian Unair kampus Banyuwangi menjadi kebutuhan untuk mendeklarasikan bahwa perku-
liahan Unair di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini telah secara resmi dimulai. “Proses belajar mengajar memang telah berjalan. Tetapi perlu deklarasi,” cetusnya. Fasich meminta masyarakat memahami dan tidak mencurigai kehadiran Unair di Banyuwangi. Dikatakan, Unair berada salam satu kesatuan kebijakan nasional untuk membangun SDM. “Kehadiran kami di Banyuwangi tidak hanya melakukan kegiatan rutin seperti kampus pada umumnya. Kami akan sangat senang bila seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Banyuwangi bekerja sama dengan kami dalam rangka mempercepat pembangunan SDM tersebut,” tandasnya. (sgt/aif)
Tamu Undangan Didaulat Mengambil Kupon Lagu n AHAD PAGI... Sambungan dari Hal 25
Penganugerahan gelar adat nantinya menjadi nama panggilan kehormatan bagi putra maupun putri berdarah Minang di dalam hubungan sosial. Penganugerahan gelar wajib hukumnya apabila ada keturunan Minang yang telah melangsungkan pernikahan. Hal ini sudah menjadi tradisi turun menurun masyarakat Minangkabau, Padang, Sumatera Barat. Dalam kesempatan kali ini, prosesi pernikahan Ferdy Elfian– Maya Widiana berlangsung dengan tradisi Minang yang sangat kental. Tidak hanya prosesinya, atribut pernikahan yang digunakan juga menggunakan adat khas Minangkau. Ferdy yang masih berdarah Minang mendapat gelar kehormatan setelah pernikahan dilaksanakan dengan gelar Bagindo Sati. Gelar Bagindo Sati diberikan kepada mempelai pria yang berdarah Minang ini nantinya digunakan nama panggilan kehormatan untuk Ferdy Elfian setelah melaksanakan prosesi pernikahan. ”Jadi, keluarga yang biasa memanggil Ferdy setelah penganugerahan gelar ini tidak akan memanggil dengan sebutan Ferdy lagi, melainkan dengan panggilan kehormatan yaitu Bagindo Sati,’’ ujar Master of Ceremony (MC) acara resepsi pernikahan Ferdy-Maya, Fadli Rahman. Rangkaian prosesi pernikahan adat dan penganugerahan gelar kehormatan yang biasa disebut orang Minang dengan nama Batagak Gala ini diawali
dengan datangnya mempelai dengan berjalan kaki dan diiringi dengan musik tradisional Minangkabau. Sesampainya di singggasana yang telah disediakan, kedua mempelai duduk bersama di pelaminan dengan masih diiringi musik tradisional Minang tersebut. Selanjutnya, para tetua keluarga kedua mempelai saling bertemu dan juga saling berpetatahpetitih (berpantun), berdiskusi, berdialog dan melaksanakan musyawarah dengan pola komunikasi khas Minang. Setelah beberapa saat saling berpantun, berdialog dan musyawarah akhirnya disepakatilah penyematan gelar adat kepada mempelai pria yang berdarah Minang ini. Penyematan ditandai dengan pemasangan saluak dan tongkat dari kayu warisan keluarga. Dengan penyematan ini pertanda gelar Bagindo Sati yang berarti orang bijak ini telah resmi menjadi gelar kehormatan Ferdy Elfian. Penganugerahan gelar kehormatan ini sejatinya diberikan kepada mempelai pria dari keluarga mempelai wanita. Berhubung mempelai wanita, Maya Widiana, asli dari Bumi Blambangan, maka gelar kehormatan yang dianugerahkan mempelai pria Ferdy Elfian diberikan dari keluarga mempelai pria yang berdarah asli keturunan Minangkabau. Dalam budaya Minang, ukuran dewasa seorang laki-laki ditentukan apabila ia telah berumah tangga. Untuk setiap pemuda Minang, pada hari perkawinannya harus diberi gelar pusaka kaumnya. Setiap kelompok orang seperut yang disebut satu suku
di dalam sistem kekerabatan Minangkabau mempunyai gelar pusaka kaum sendiri yang diturunkan dari ninik kepada mamak dan dari mamak kepada kemenakannya yang laki-laki. Gelar inilah yang diberikan sambut-bersambut kepada pemuda-pemuda sepersukuan yang akan berumah tangga. Karena itu pemberian gelar untuk seorang pemuda yang akan kawin, harus dimintakan kepada mamaknya atau saudara laki-laki dari pihak ibu. Selain dari mengambil gelar dari perbendaharaan suku yang ada dan telah dipakai oleh kaumnya sejak dulu, maka gelar untuk seorang calon mempelai pria dengan persetujuan mamakmamaknya juga dapat diambilkan dari persukuan ayahnya atau dari dalam istilah Minang disebut Pusakobako. Dalam budaya Minangkabau, ada istilah “Ketekbanamo, Gadang Bagala”. Artinya kecil punya nama, kalau sudah dewasa punya gelar. Kalau seseorang sudah menikah, maka dia akan dipanggil dengan gelarnya di depan umum. Misalnya seseorang bergelar SutanMangkuto, maka ketika dia berkumpul di keluarga istrinya, dia akan dipanggil Sutan atau Mangkuto atau SutanMangkuto. Begitu juga kalau dia bertemu dengan orang kampung tempat istrinya berada, dia lebih dikenal dengan gelarnya daripada namanya. Setelah prosesi penganugerahan gelar adat ini selesai diberikan, acara dilanjutkan dengan mempersilakan tamu undangan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan. Ada sate, gado-
gado dan makanan minuman lainnya. Selanjutnya, para tamu undangan dipersilakan kembali untuk duduk di kursi undangan yang telah disediakan dan melanjutkan prosesi selanjutnya. Prosesi berikutnya adalah permainan khas Minang, yaitu permainan Kim. Dalam Permainan Kim ini, para tamu undangan diberikan kesempatan untuk mengambil kupon yang di dalamnya berisi sebuah angka. Dalam angka-angka yang telah dipilih itu telah tersedia lagu-lagu khas Minang, seperti Ayam Den Lape, Baresolo, Kampuang Nan Jauh Dimato dan lain sebagainya. Malam berikutnya Sabtu (18/10), di tempat yang sama, masih berlangsung rangkaian acara. Kali ini adalah acara penutup dari serangkaian panjang prosesi pernikahan Ferdy Elfian-Maya Widiana. Acara penutup ini digelar dengan pembacaan doa-doa sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas apa yang diberikan kepada keluarga besar mempelai H. Haris Yudi Helmi dan keluarga Hariyadi. Dalam prosesi pembacaan doa ini, kedua mempelai tertunduk, hening dan khusyuk sambil melantunkan doa suci sekaligus sebagai penghambaan diri kepada Tuhan Yang MahaEsa, Allah SWT. ”Dalam doa ini mempelai berharap agar diberikan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah, serta harapannya kelak kedua mempelai bisa menjadi pemilik dan penjaga rumah tangga sampai akhir hayat mereka tiba,’’ harap Yudi Helmi. (*/aif)
Karangente, Red)’’ ungkapnya. Stamina Timbul Kurniawan memang terlihat payah meski berhasil satu peleton dengan enam pembalap lain di garis
terdepan. Namun, tenaga yang menurun tersebut akhirnya menuai kenyataan. Pembalap asal Garut, Jawa Barat itu gagal mengukir hasil manis dalam
ajang tersebut. ‘’Tenaga saya terkuras habis,’’ aku Timbul saat disambangi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di tenda tim usai finis. (ton/aif)
Bangga dengan Perjuangan Anak-anak n TARGET... Sambungan dari Hal 25
Di sisi lain, tim tuan rumah, Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) Banyuwangi gagal meraih target menjadi tim terbaik Indonesia dalam ajang Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI). Tim di bawah arahan Guntur Priambodo itu hanya masuk nominasi tiga besar dengan total waktu 51 jam 28 detik. Dalam catatan team general
classification on time for Indonesia, BRCC Banyuwangi kalah dengan Tim Jatim yang menduduki posisi pertama dengan durasi waktu 50 jam 56 menit 10 detik. Sedangkan, posisi runner up menjadi milik Pegasus Continental Cycling yang mengumpulkan waktu total 50 jam 24 menit 10 detik. Prestasi terbaik BRCC Banyuwangi pada etape kedua. Saat itu, Agung Ali Sahbana sukses menjadi pembalap tercepat ked-
ua saat finis di depan RTH Maron, Genteng Jumat lalu (17/10). Sebaliknya, pembalap BRCC gagal pada tiga etape lainnya. Ketua BRCC Guntur Priambodo menuturkan, jika timnya telah bekerja keras untuk bisa meraih target menjadi terbaik Indonesia. Namun, di luar dugaan, timnya harus mengakui keunggulan tim lain. ”Tapi, kita tidak terlalu menyesali atas hasil ini. Kami cukup bangga dengan perjuangan anakanak,’’ tandasnya. (ton/aif)
Usianya Masih Sangat Belia n JUARA... Sambungan dari Hal 25
“Kepercayaan diri Helen dalam semua ajang pemilihan model selalu baik. Dia tidak pernah mau kalah dengan seniornya. Saya kira ini modal yang harus terus dikembangkan,” kata Indiyati Naidha, ibunda Helen. Hal senada juga dikatakan oleh sang Nenek Helen, Satiyem. Mantan Kabag Humas Pemkab Banyuwangi adalah orang yang
memoles kepercayaan diri sang cucu untuk selalu percaya diri. Setiap hendak melakukan perlombaan dalam berbagai ajang, Satiyem selalu memberikan motivasi. “Biasanya motivasi yang saya berikan adalah setiap manusia memiliki potensi. Nah tinggal bagaimana potensi itu dikembangkan. Jika mau menang maju terus, jika tidak percaya diri lebih baik pulang,” tegasnya. Sang kakek, Ridwantoro pun
tidak pernah ketinggalan dalam memberikan motivasi. Pengalamannya sebagai hakim dia tularkan kepada cucu tersayangnya. Sopan, tegas, dan bijaksana selalu teringat dalam pikiran Helen. “Usianya masih sangat belia. Kesempatan untuk menuju momen lebih tinggi masih sangat terbuka lebar. Karena itu dari spiritual questions-nya harus ditanamkan sejak dini,” ujar mantan Kepala Pengadilan Negeri Banyuwangi ini. (*/aif)
Pekerjaan Tuntas Tahun 2015 n KEBUT... Sambungan dari Hal 26
“Pembangunan tahap pertama, yakni bangunan utama akan tuntas 2014 dan sudah bisa digunakan. Pekerjaan akan tuntas pada tahun 2015,” ujarnya. Dikatakan, pembangunan dormitory atlet tersebut diproyeksi sebagai penginapan peserta Porprov, khususnya atlet luar daerah yang bertandang di Bumi Blambangan. Selama ini para atlet dari luar Banyuwangi kerap kebingungan mencari tempat menginap. “Pembangunan dormitory ini kita siapkan untuk mendukung dunia olah raga di Banyuwangi. Apalagi, tahun depan Banyuwangi menjadi tuan rumah Porprov,” kata dia. Mujiono merinci, lantai per-
tama bangunan tersebut akan dimanfaatkan sebagai area parkir, resepsionis, hall, dan kantin. Lantai dua digunakan sebagai meeting room, dan kamar. Lantai tiga ung murni digunakan g tuk kamar-kamar amar-kamar penginapan. Sedangkan ngkan lantai empat dapat dimanfaatkan anfaatkan sebagai tempat bersantai. antai. Karena ena mengusung konsep dormitory, mitory, setiap kamar bisa ditempati mpati empat sampai delapan n orang. Untuk itu, tempat tidur di masing-masing kamar dibuat at bertingkat. “Disiapkan pula fasilitas pendukung. Toilet atau kamar mandinya pun tidak hanya ya di dalam kamar, tetapi akan dibuatkan tempat khusus yang terdiri dari beberapa kamar mandi di berjejer,” bebernya. Untuk uk menunjang keberadaan
dormitory tersebut berfungsi optimal, imbuh Mujiono, tempat-tempat olah raga akan difokuskan di kawasan GOR Tawang Alun. Kolam renang di kawasan tersebut akan diperbaip ki sehingga memenuhi standar nasional dab internasional. Lintasan atletik juga tengah diperbaiki. Lapangan tenis tenisindoor s indoorr dan outdoorr juga disiapkan. “Kami ingin di kawasan GOR juga ada lapangan khusus bulu tangkis. Sehingga kawasan GOR bisa menjadi kawasan olah raga, edukasi, sekaligus rekreasi,” tuturnya. Sementara itu, selain diproyeksi menjadi penginapan atlet, masyarakat umum pun bisa “mengakses” dormitoryy tersebut. “Publik yang ingin berhemat bisa memanfaatkan dormitory tersebut,” pungkasnya. (sgt/afi)
Optimistis Pengesahan Tidak Molor n KUA-PPAS... Sambungan dari Hal 26
Slamet optimistis pengesahan APBD tahun 2015 tidak melewati deadline. Untuk mempercepat pembahasan KUA-PPAS, eksekutif akan menjelaskan poin per poin secara rinci. “Kami optimistis pengesahan APBD tidak molor. Apalagi para anggota dewan banyak yang sudah berpengalaman. Yang penting, mekanisme harus dilalui, jangan melanggar aturan,” pungkasnya. Seperti diberitakan, pembahasan dan pengesahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD)
2015 terancam molor. Itu akan terjadi di jika DPRD tidak segera merampungkan ampungkan pembentukan alat kelengkapan dewan. Sejak dilantik ntik 21 Agustus 2014 lalu, anggota ota DPRD hasil Pemilu 2011 belum m berhasil merampungkan pembentukan bentukan alat kelengkapan dewan. an. Alat kelengkapan dewan yang belum terbentuk adalah komisi, si, Badan Anggaran Daerah (Bangda), Bangda), Badan Musywarah (Banmus), Banmus), Badan Legislasi Daerah ah (Banlegda) dan Badan Kehormatan ormatan (BK). Beberapa berapa alat kelengkapan dewan Itu tu belum terbentuk, karena pimpinan inan definitif DPRD belum ditetapkan. apkan. Sejak dilantik, 50 wak-
il rakyat itu hanya dipimpin dua pimpinan sementara. Pimpinan sementara DPRD tidak memiliki kewenangan membentuk alat kelengkapan dewan. Pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio mengatakan, lantaran lembaga dewan belum miliki pimpinan definitif, para wakil rakyat tidak bisa mengemban tugas-tugas wakil rakyat secara optimal. Joni menambahkan, dengan keterlambatan pembentukan pimpinan definitif itu, kinerja dewan terhambat. “Saat ini sudah memasuki triwulan keempat 2014, kita harus membahas KUA-PPAS APBD 2015,” tutur Joni. (sgt/afi)
Sampah Bisa Disulap Jadi Tas n PERNAH... Sambungan dari Hal 34
Selain itu, dia juga mengajarkan bagaimana mendaur ulang sampah non organik yang sangat tidak berdampak bagi lingkungan ke depannya. ”Saya dulu waktu kumpul ibu TK di lingkungan rumah selalu bawa tas yang terbuat dari sampah, taplak meja dari sampah dan lain sebagainya. Mulai dari situ, masyarakat jadi tertarik untuk mengi-
kuti apa yang saya kerjakan. Tas yang saya bawa itu sebagai bukti, kalau sampah itu bermanfaat. manfaat. Dengan begitu, harapannya, pannya, ibu-ibu TK tersebutt juga bisa mengajarkan kepada da anak-anaknya,” terang dr. Bintari. intari. Setelah elah banyak masyarakat yang tertarik dengan tas yang berbahan ahan dasar dari sampah tersebut. but. Dia juga mulai menyosialisasikan ialisasikan agar masyarakatt ”menabung sampah” di Bankk Sampah Banyuwangi.
Selain untuk mengurangi volume sampah di Banyuwangi, kegiatan menabung sampah ini juga bertujuan baik untuk masyarakat itu sendiri. ”Menabung sampah ini seperti halnya kita menabung uang di bank. Uang yang kita tabung bisa kita gunakan sewaktuwaktu kita perlukan. Bedanya, kalau di sini yang di tabung adalah sampah yang bisa berubah menjadi uang,” ujar dokter kelahiran Sleman itu. (tfs/c1/als)
Daripada Dibuang, Lebih Baik Ditabung n MENABUNG... Sambungan dari Hal 34
Saat ini, yang membuka praktik klinik berobat membayar sampah baru dr. Bintari Wuryaningsih saja di Banyuwangi. Melalui program ini, dia juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk peduli kepada kebersihan lingkungan. ”Daripada sampah dibuang begitu saja, lebih baik dipilah terus ditabung di bank sampah. Selain berguna untuk lingkungan, juga berguna
untukk masyarakat itu sendiri. k t it di i Apabila sakit bisa berobat cukup dengan membawa buku rekening bank sampah saja,” jelas dr Bintari. Hal yang paling mengesankan saat di praktik di tempatnya bekerja, dr. Bintari pernah mener ima pasien yang berobat akan tetapi pasien tersebut hanya membawa uang Rp 10 ribu. ”Saya kasihan dengan pasien saya tersebut, tetap saya layani tapi terus saya arahkan untuk menabung bank sampah,” katanya.
Akhirnya sampaii sekarang Akhi k pasien tersebut masih aktif menabung. Sampai saat ini sudah ada sekitar 800 nasabah bank sampah ini. Itu semua tersebar di seluruh unit-unit pengumpulan bank sampah yang ada di Banyuwangi. ”Saya harap lebih banyak lagi yang menabung sampah ini di Banyuwangi. Klinik berobat membayar sampah ini juga saya harapkan dapat mewujudkan Indonesia yang sehat melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah,” jelasnya. (tfs/c1/als)
36
RADAR GENTENG R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Senin 20 Oktober 2014
Empat Pengunjung PM Terseret Ombak PESANGGARAN – Lagi-lagi pantai selatan menunjukkan keganasanya. Kali ini pengunjung wisata Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran kembali menjadi korban. Kemarin, empat pengunjung terpaksa dievakuasi karena terseret ganasnya ombak di Pulau Merah. Mereka adalah Elwis Gladis, 23; Meiliya, 23; M. Riyan. 24, dan Fahruq M. Jikri. Korban tercatat sebagai wisatawan asal Jalan Wahidin Sudirohusodo, 21 Sengon, Kabupaten Jombang. Menurut penuturan Mandrak, salah seorang Lifeguard yang ikut menyelamatkan korban, lokasi awal terseretnya pengunjung tersebut berada di depan pos tiga. “Lokasinya lurus pos tiga,” ujarnya. Beruntung keberadaan mereka segera dilaporkan oleh pengunjung lain sehingga lifeguard bisa segera memberikan pertolongan. “Kita segera bertindak, laporan cepat,” imbuh Mandrak. Kondisi keempat korban tidak terlalu parah. Hanya, satu orang
sempat pingsan, tapi bisa diatasi di pantai. Para pengunjung nahas itu itu juga tak sampai harus dirujuk ke Puskesmas. “Tadi setelah kita tolong, kita
kasih degan, biar segar,” kata Mandrak. Sebenarnya, lokasi bermain empat pengunjung itu tak sampai ke tengah. Mereka cukup
bermain air di pinggir. Celakanya, karena arus cukup kuat, mereka hanyut bersamaan dengan aliran arus dari pintu masuk perahu. ”Sebenarnya di pinggir, karena
arusnya kuat mereka terseret,” ungkapnya. Mandrak menambahkan, terlepas dari perhatian para pengunjung, sebenarnya jumlah
lifeguard perlu diperbanyak. Dia berharap pihak terkait bisa membantu upaya ini. Hal ini semata-mata demi keselamatan dan kenyamanan pengunjung
yang berada di Pantai Pulau Merah. “Kalau lifeguard-nya banyak, kecelakaan pengunjung bisa diminimalisasi,’’ tandas Mandrak. (sli/aif)
Atasi Ejakulasi Dini dan Impotensi dengan Tuntas TIDAK ada seorang pria pun yang menginginkan ejakulasi dini! Bila kejadiannya hanya satu dua kali, wanita pasangannya masih dapat memakluminya. Mungkin si pria sedang banyak pikiran, terlalu capek, sedang stres berat, dan lainnya. Pria yang terlalu cepat keluar atau mengalami ejakulasi dini akan selalu merasa gagal, depresi, menghindari seks, dan menjaga jarak karena merasa tidak mampu untuk memuaskan istrinya. Apabila hal ini tidak diobati dengan cepat, dapat menimbulkan akibat yang lebih buruk, bahkan menimbulkan impotensi. Menurut survei Mens Health. Com, lebih kurang 10 persen wanita memutuskan hubungan dengan seorang pria karena pria tersebut mengalami ejakulasi dini. Hubungan seks suami istri yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan
kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Sebagai aktivitas fisik, seks termasuk salah satu olahraga yang paling aman sekaligus menyenangkan karena dapat meregangkan dan menyervis hampir setiap otot dalam tubuh dan membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh. Sedangkan dari sudut medis, seks diyakini sebagai obat instan paling aman untuk mengatasi sakit kepala dan depresi ringan. Ini terkait dengan pelepasan endorphin ke dalam aliran darah yang menghasilkan rasa euforia dan
meninggalkan perasaan nyaman. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat mengatasi problem seksual pria, yaitu ejakulasi dini & impotensi serta problem seksual Perempuan yang mengalami gangguan orgasme, frigid & kurang gairah. Pengobatan di On Clinic memberikan keberhasilan pengobatan yang tinggi sesuai standar On Clinic International yang berpusat di Australia dengan menjaga kerahasiaan & privacy pasien. Informasi lebih lanjut, hubungi 500-001, GSM (kode area) 500-001 (pulsa lokal dari seluruh Indonesia), SMS 085-5105 0005, BB 29FD2F5F, WA 0813.14922776 www.onclinic.co. id atau e-mail: info@onclinic.co.id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.(*/abi)