15 Tahun
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SABTU 20 SEPTEMBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Tiap Bulan 2.345 Lelaki ’’Njajan’’ BANYUWANGI - Sekitar 50 aktivis gabungan dari Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi, dan Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS Banyuwangi, menggelar aksi damai di Lampu Merah Karangente, tepatnya di depan Taman Tirtawangi,
Banyuwangi, Kamis (18/9) pagi kemarin. Sejak pukul 06.00 aksi damai itu digelar dalam rangka mengingatkan dan mengimbau warga Banyuwangi agar peduli terhadap pengendalian virus yang sampai saat ini belum ada obatnya tersebut.
Ironisnya, Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki angka tinggi atas kasus penyakit yang terjadi atau prevalensi HIV/AIDS yang cukup tinggi di wilayah Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Bahkan, berdasar data yang diperoleh, hingga akhir Juli 2014 ada 1.912
kasus HIV yang telah ditemukan. Sambil membentangkan spanduk ajakan kepada masyarakat agar peduli terhadap anak dan perempuan, para aktivis juga membentangkan spanduk bertulisan, ”Stop Kekerasan Seksual Pada Anak” ■ Baca Tiap...Hal 39
Trotoar Menjelma Menjadi Catwalk BANYUWANGI - Suguhan unik sekaligus spektakuler tersaji di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi, sore kemarin (19/9). Sekitar 250 model berbusana batik khas Bumi Blambangan tampak berlenggak-lenggok di atas trotoar sisi selatan alun-alun Kota Penyu tersebut. Ya, sesuai namanya, “Fashion on The Pedestrian” ajang fashion show
kali ini tidak digeber di atas catwalk seperti umumnya. Pemkab Banyuwangi “menyulap” trotoar menjadi arena pertunjukan yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival (BBF) 2014 tersebut ■ Baca Trotoar...Hal 39
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
WORKSHOP: Priscilla Saputro (kiri) memberi pembekalan kepada perajin, desainer, dan model di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin (19/9).
Gunakan Aksen Kain Beludru SEMENTARA itu, perancang busana Priscilla Saputro menggelar workshop bersama pelaku seni di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi kemarin (19/9).
Dalam workshop singkat tersebut, Priscilla berbagi beberapa teknik kepada pelaku industri kecil menengah (IKM), model, dan desainer batik ■
GALIH COKRO/RABA
Baca Gunakan...Hal 39
PEDESTRIAN: Model dengan busana batik tampil di atas trotoar yang dilapisi karpet merah di Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin. Foto terkait lihat halaman 33.
SOSIAL
MUKLIS/RABA
PEDULI: Manajer Keuangan JP-RaBa Citra Puji Rahayu menyerahkan uang kepada kedua orang tua Aqila.
Dahlan Iskan Bantu Bayi tanpa Anus BANYUWANGI - Masih ingat Aqila Nakhla Atallah, bayi tanpa anus asal Perumahan Kebalenan Indah yang mengundang perhatian Menteri BUMN Dahlan Iskan enam bulan lalu? Hari ini anak pasangan Hendri Gunawan, 34, dan Suryani, 30, itu akan berobat ke Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya. Selama di Surabaya, Aqila akan menjalani operasi pembuatan lubang anus. Melihat penderitaan yang dialami Aqila, Menteri BUMN Dahlan Iskan cukup trenyuh ■ Baca Dahlan...Hal 39
LOMBA FOTO
Baru Buka, Pendaftar Tembus 40 Orang BANYUWANGI - Lomba foto air dan irigasi diminati warga Bumi Blambangan. Meski pendaftaran baru dibuka beberapa hari, tercatat sudah 40 fotografer yang mendaftar lomba foto kerja bareng Dinas PU Pengairan Banyuwangi dan Jawa Pos Radar Banyuwangi itu kemarin (19/9). Lomba foto ini bisa diikuti pelajar, mahasiswa, dan umum. Yang menggembirakan, mengikuti lomba foto ini tidak dipungut biaya alias gratis. Peserta hanya menyerahkan kartu identitas dan mengisi formulir pendaftaran ■ Baca Baru...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Jamaah Tiongkok Bagi-bagi Balsem
Satpol Pasang Papan Larangan Prostitusi
TAK terasa calon jamaah haji Banyuwangi sudah satu pekan berada di Madinah. Secara umum, kondisi kesehatan jamaah masih baik. Terutama kloter saya, Kloter 27. Baiknya kondisi kesehatan jamaah disebabkan ini: peduli. Laporan: Ya, begitu merasakan kurang SAMSUDIN enak badan, para jamaah langADLAWI sung menghubungi dokter Dari Madinah, pendamping kloter. “Jadi samaArab Saudi sama enak. Tim kami bisa mengetahui kondisi kesehatan jamaah secara dini. Jamaah juga akan tercegah dari sakit yang lebih parah,” ujar dr. Budi K, ketua tim kesehatan Kloter 27. Karena jamaah rajin memeriksakan kesehatan dan meminta obat, dalam sepekan stok obat yang dibawa tim kesehatan kloter sudah menipis ■
PURWOHARJO - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Purwoharjo terus memantau keberadaan eks lokalisasi penjaja seks komersial (PSK) Turian di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Kemarin siang mereka memasang papan nama bertulisan larangan pelacuran dan bahaya HIV/AIDS. Papan larangan itu dipasang persis di depan pintu masuk lokasi pelacuran tersebut. “Ini bentuk peringatan keras kepada para PSK dan pria hidung belang agar tidak beroperasi lagi di tempat ini,” terang Kepala Seksi (Kasi) Trantib Kecamatan Purwoharjo, Joko. Sejumlah baliho berisi penutupan lokalisasi, terang dia, telah dipasang beberapa waktu lalu. Tetapi, pihaknya tetap merasa berkepentingan memasang baliho dengan tulisan atau pesan lain. “Ini peringatan penyakit HIV/AIDS itu sangat mematikan. Penyakit itu telah mengancam kehidupan Baca Satpol...Hal 39 masyarakat,” katanya ■
Baca Jamaah...Hal 39
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
MAJU PESAT: Usai salat Asar, jamaah asal Tiongkok bersantai di halaman Masjid Nabawi.
Lina Kamalin, Juara Forum Ilmiah Guru Provinsi Jawa Timur
Pakai Papan Slot, Matematika Jadi Mudah Dipahami Matematika mungkin menjadi pelajaran kurang diminati sebagian siswa. Namun, itu tidak berlaku bagi Lina Kamalin, 40, guru SDN Model Banyuwangi. Dengan media papan slot, pelajaran berhitung terasa mengasyikkan dan mudah diterima. NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi KEGIATAN belajar-mengajar masih berlangsung saat Jawa Pos Radar Banyuwangi mengunjungi SDN Model Banyuwangi Rabu pagi itu (17/9). Tidak
GERDA SUKARNO/RABA
PRESTASI: Lina Kamalin dan piala Forum Ilmiah Guru Jawa Timur.
ada aktivitas siswa di luar ruangan. Yang terdengar hanya suara beberapa guru yang memberikan materi pelajaran di dalam kelas. Di ruangan guru nyaris tidak ada tenaga pengajar di sana. Yang tampak hanyalah tumpukan buku dan meja serta kursi kosong. Perjalanan pun dilanjutkan ke ruang kepala sekolah. Ruangan itu persis berada di ruang guru. Seperti sudah diprediksi, ruangan yang lumayan lebar itu tidak kosong. Ada dua orang yang sedang berdiskusi kecil di ruangan tersebut. Mereka adalah Kepala SDN Model Suhernik dan guru wali kelas II, Lina Kamalin. Mereka sudah cukup lama berada di ruangan itu. Dengan mimik gugup dan wajah ramah, keduanya mempersilakan kami duduk di kursi dalam ruangan itu.
Perbincangan pun langsung nyetel. Di ruangan itu, Lina Kamalin langsung menyodorkan sebuah trophy kecil. Piala berbahan resin itu dibungkus wadah balok berwarna biru tua. Piala itu rupanya menjadi koleksi kesekian bagi Lina Kamalin dan SDN Model Banyuwangi. “Itu piala hasil juara tingkat Provinsi Jawa Timur dalam Forum Ilmiah Guru,” beber Kasek Suhernik. Lina Kamalin tampil di ajang tingkat Provinsi Jawa Timur sebagai juara satu. Dia membuat karya ilmiah dan mampu mempresentasikan dengan baik di even tersebut. Di ajang itu, perempuan kelahiran Banyuwangi 11 Mei 1974 itu menulis karya ilmiah berjudul ‘’Penggunaan Media Papan Slot Pecahan untuk Menemukan Konsep Pecahan Sederhana’’ ■
Satpol pasang papan larangan prostitusi Dijamin lebih manjur kalau dipasang kamera CCTV
Setiap bulan 2.345 lelaki ‘’jajan’’ di Banyuwangi Harus dibikin kenyang di rumah, biar tidak beli-beli di luar
Baca Pakai...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos
Sabtu 20 September 2014
R A D A R
B A N Y U W A N G I
PN Resmikan Musala Baru BANYUWANGI - Pengadilan Negeri Banyuwangi memiliki musala baru. Berbeda dari lokasi musala sebelumnya. Tempat ibadah bagi umat muslim itu kini berada di lantai satu. Secara resmi musala itu diperkenalkan lewat sebuah seremoni acara pengajian dan
siraman rohani. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh karyawan, panitera, dan hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi. Bahkan Ketua MUI Banyuwangi Mohamad Yamin turut hadir dalam acara tersebut. Peresmian musala ini pun menjadi upaya pengadilan un-
tuk memberikan fasilitas dan kenyamanan bagi pengunjung. Ketua PN Kurnia Yani Darmono mengatakan, keberadaan musala baru ini merupakan bagian dari pelayanan pengadilan. Bila sebelumnya ruangan untuk ibadah ini dilaksanakan di lantai II. (nic/c1/afi)
GALIH/RaBa
SIRAMAN ROHANI: KH. Makki Zaini didampingi Ketua PNYani Kurnia (kanan) menyampaikan ceramah agama saat peresmian musala kemarin.
Kirim Empat Calon Pimpinan Dewan BANYUWANGI - Empat kursi calon pimpinan definitif DPRD Banyuwangi sudah terisi lengkap. Progress terbaru, para anggota dewan menggelar rapat paripurna internal pembacaan surat masuk yang dikirim Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) kemarin (19/9). Melalui surat tersebut, DPC PD mengusulkan nama Yusieni untuk menduduki kursi wakil ketua DPRD Banyuwangi. Dengan demikian, komposisi empat calon pimpinan dewan sudah komplet. Sebelumnya, lembaga dewan juga sudah menggelar rapat paripurna internal pembacaan rekomendasi pimpinan DPRD dari tiga parpol peraih suara terbanyak Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Tiga parpol itu masing-masing PDIP, PKB, dan Golkar. PDIP mengutus I Made Cahyana Negara, PKB mendaulat Joni Sunagio, sedangkan Golkar
merekomendasidengan pengakan Ismoko. juan nama tiga Sekretaris DPRD pimpinan DPRD Soedirman memyang lain. “Kepub e n a rk a n p a ra tusan paripurna, Tadi (kemarin) ang gota dewan ketua ditempati menggelar pari- sudah dibacakan Pak Made Cap u r na i nt e r na l surat masuk dari hyana Negara, de ngan agenda sedangkan Pak DPC PD. Yang membacakan suJoni, Pak Ismoko, rat masuk dar i diusulkan menjadi dan Ibu Yusieni DPC PD kemarin. ketua,” tupimpinan dewan wakil “Tadi (kemarin) turnya. adalah Yusieni” sudah dibacakan Seperti diketasurat masuk dari hui, rekomenSoedirman DPC PD. Yang didasi dari Dewan Sekretaris DPRD usulkan menjadi Pimpinan Pusat pimpinan dewan (DPP) PD soal adalah Yusieni,” ujarnya. kader yang ditunjuk menjadi Menurut Soedirman, pi- pimpinan DPRD belum turun. haknya akan mengirimkan Internal DPC PD mengaku surat usul nama-nama pimpi- rekomendasi tersebut sebenanan DPRD itu kepada Gu- rnya sudah selesai dam tinggal bernur Jatim melalui Bupati ditandatangani Sekretaris JenBanyuwangi pekan depan. Di- deral (Sekjen) PD, Edy Baskoro katakan, pengajuan usul nama Yudhoyono alias Ibas. pimpinan dewan asal PD itu Soedirman menambahkan, akan dilakukan bersamaan secara yuridis, usul pimpinan
dewan dari PD tersebut sah karena sudah ditandatangani ketua dan sekretaris DPC PD Banyuwangi. “Kalau soal di internal partai, itu bukan ranah kami untuk mengomentari,” cetusnya. Pernyataan senada dilontarkan pimpinan sementara dewan, Joni Subagio. Menurut dia, rekomendasi pimpinan dewan asal PD itu sah sesuai Undang-Undang (UU). “Kita melihatnya dari Undang-Undang. Kita tidak masuk rumah tangga partai lain. Yang jelas, DPC PD mengirim surat mengusulkan Saudari Yusieni menjadi pimpinan dewan. Itu sah,” jelasnya. Yusieni merupakan calon pimpinan DPRD yang tergolong pendatang baru. Tiga calon pimpinan dewan lain tergolong sudah pengalaman karena tercatat sebagai mantan anggota DPRD periode 2009-2014. (sgt/c1/afi)
BBF Gairahkan Desainer Lokal BANYUWANGI - Perhelatan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang digelar Pemkab Banyuwangi sejak tahun lalu membuat dunia fashion di Banyuwangi semakin menggeliat. Mereka yang selama ini bekerja “underground” merasa diberi panggung untuk menunjukkan karyanya. Salah satunya dirasakan desainer asal Kecamatan Glenmore, Anita Yuni. Perempuan yang satu ini mengaku sangat antusias menyambut BBF yang kali ini mengangkat tema Kangkung Setingkes tersebut. Bagi Anita, keterlibatannya di BBF tahun ini adalah kali pertama meskipun BBF telah digelar sejak 2013 lalu. Anita yang memulai karirnya sebagai desainer aksesori dengan label Hijabox ini, awalnya tidak tertarik terlibat dalam BBF. Di benaknya saat itu, BBF hanya sekadar perhelatan biasa tanpa sesuatu yang istimewa. Na mu n , p a n d a n ga n i t u berubah setelah dia menonton tayangan di situs Youtube tentang pelaksanaan BBF tahun lalu. “Pas akhir tahun lalu, saya iseng melihat Youtube. Saya kaget setelah lihat tayangannya, ternyata fashion batik ini digarap dengan serius oleh Pemkab Banyuwangi. Kebetulan juga, saat itu passion saya di fashion desain mulai tumbuh. Saya pun memutuskan harus ikut berkiprah tahun 2014 ini,” ujarnya. Persiapan pun dilakukan. Perempuan berjilbab ini langsung mencari informasi ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan
(Disperindagtam) Banyuwangi sebagai pelaksana BBF. Tidak berhenti di situ saja, Anita pun langsung mencari tema untuk gaun yang ditampilkan. “Saya terus berpikir apa yang akan saya angkat. Harus yang berakar pada budaya dan warisan lokal,” tekadnya. Anita yang tinggal di Glenmore, pun terus mengeksplorasi kekayaan kultur lokal. Saat mengunjungi sejumlah rumah penduduk dia melihat banyak keramik antik peninggalan zaman Belanda dengan motif yang seragam. Warna biru dan putih yang mendominasi motif keramik-keramik tersebut diketahui bernama Royal Delf Blue. Kawasan Glenmore memang dikenal sebagai salah satu basis tempat tinggal warga Belanda ketika masa penjajahan dulu. Motif yang menjadi bagian warisan budaya warga Glenmore inilah yang saya angkat untuk bersanding dengan batik Banyuwangi. Gambar dan warna khas Belanda itu lalu saya mewujudkan dalam motif khas batik Banyuwangi, yaitu motif Gajah Oling dan Kangkung Setingkes, hingga lahirlah konsep batik yang diberi nama Holland van Java. Akan ada tiga desain yang akan ditampilkan Anita. Satu desain glamor untuk perempuan dan dua desain glamor untuk pria. Sedangkan satu lagi desain glamor perempuan dengan dominasi warna pink lembut mengusung konsep yang berbeda dari tiga lainnya yang dinamakan “The Blooming Blambangan” n Baca BBF...Hal 39
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SABTU 20 SEPTEMBER
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Pabrik Gula Pailit?
Ada Gua di Desa Blimbing
Pencairan DO Petani Terlambat Hingga Dua Bulan ASEMBAGUS – Kabar pilu datang dari petani tebu di lingkungan Pabrik Gula (PG) yang ada di Kabupaten Situbondo. Pasalnya, pencairan DO (Delivery Order) dari PG mengalami keterlambatan hingga berbulan-bulan lamanya. Yang membuat petani kian panik, PG kini dikabarkan sedang pailit lantaran tidak memegang uang. Sebab, hasil lelang gula yang dilakukan PTPN juga tidak banyak menghasilkan lantaran pembelinya makin minim. Keadaan ini tentu saja menciptakan kepanikan bagi para petani. Khususnya bagi para petani yang hanya memiliki lahan dua hektare ke bawah. Sebab, hanya pencairan DO itulah yang mereka harapkan selama satu tahun penuh. Fatah Yasin, salah satu tokoh petani tebu asal Desa Curah Kalak, Panarukan mengungkapkan, DO biasanya dibayarkan dalam satu periode (15 hari). Namun, saat ini mengalami keterlambatan hingga dua bulan lamanya. “Ini menimpa semua petani yang ada di PG Asembagus, Olean, Panji, Wringinanom maupun Prajekan,” ungkapnya. Keterlambatan ini, lanjut Yasin, membuat semua sistem produksi tebu dari tingkat paling bawah hingga paling atas menjadi terganggu n
BESUKI- Tidak banyak yang tahu kalau di Kecamatan Besuki ada sebuah gua. Tepatnya berada di Dusun Nogosromo, Desa Blimbing. Jaraknya yang mencapai tiga kilometer lebih ke arah selatan dari pusat Kota Besuki, membuat gua ini tidak terlalu banyak dikenal. Jika dilihat dari jauh, tidak akan pernah ada yang menyangka jika batu besar yang menganga itu adalah sebuah gua. Lubang batu yang berada di perbukitan tersebut ukurannya sangat kecil. Tidak jauh beda dengan lubang batu biasa. Untuk masuk saja dari mulut lubang batu itu, seseorang harus berjalan dengan posisi duduk n Baca Ada...Hal 37
HABIBUL ADNAN/JPRS
Baca Pabrik...Hal 37
BELUM BANYAK YANG TAHU: Salah satu pengunjung memasuki bagian dalam Gua Dam yang ada di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki.
Dalam Sepekan Pendaftar Sudah Tembus 542 Orang
Cangker Lepek
Satu Formasi Kosong Pelamar
ISTIMEWA
QORI FAROZEQIAH
Penggila Mahadewa SERIAL kisah-kisah dari tanah India yang kini ditayangkan di salah satu stasiun telivisi swasta nasional menyedot perhatian banyak pemirsa di tanah air. Tak terkecuali Qori Farozeqiah. Cewek kelahiran tahun 1994 ini begitu menggandrungi serial Mahadewa. Qori mengaku tertarik kepada cerita Dewa Siwa tersebut karena jalan cerita percintaan serta para pemerannya bagus. “”Saya paling suka saat dewa Siwa dan Sati menikah. Bahagia sekali, meski setelah itu masalah datang bertubi-tubi,” terang mahasiswa jurusan perikanan tersebut. Menurut Qori, Indonesia sebenarnya juga banyak memiliki cerita yang tak kalah bagusnya dengan cerita-cerita di India. Sehingga, sudah layaknya kisah tersebut ditampilkan juga dengan kemasan yang lebih memukau. “Sehingga walaupun kisah lama, penonton akan merasakan sesuatu yang baru,” paparnya. (pri)
Orang Sukses Belum Tentu Displin, Orang Disiplin Pasti Sukses Pudiantoro
SITUBONDO – Antusias masyarakat untuk menjadi CPNS Pemkab Situbondo sangat tinggi. Seminggu begitu pendaftaran dibuka, sedikitnya sudah 542 orang melakukan pendaftaran secara on online. Meski demikian, tidak demi semua pendafsemu sudah tar online on mengirimkan men berkas lamab rannya ke Badan Kepegawaian Daerah ra (BKD), Menurut Kepala BKD K Pemkab SituP bondo, Ahmad Yulianto, saat mendaftar online para peserta akan mendapatkan nomor. Nah, nomor itulah yang harus disertakan dalam surat lamaran yang dikirim lewat kantor
pos. “Setelah mendapat nomor bisa langsung mengirim surat lamaran,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Berkas-berkas lamaran yang masuk, kata Yuli, akan diverifikasi oleh BKD, kemudian diklasifikasikan apakah memenuhi sarat atau tidak. Bagi pelamar CPNS yang lolos atau tidak berkasnya akan dikirim kembali sesuai pemberkasan surat yang ada di lamaran tersebut. Begitu diketahui berkas mana saja yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi atau tidak, maka BKD akan mengirimkannya ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN). “Lebih cepat mengirim lebih baik, sehingga kami bisa memverifikasi lebih awal,” paparnya. Bagi mereka yang dinyatakan lulus verifikasi administrasi, maka otomatis akan menjadi peserta calon tes CPNS tahun 2014. Peserta yang bersangkutan tinggal mengunggu informasi kapan dilaksanakannya tes. “Kalau lulus persyaratan administrasi, maka tinggal menunggu kapan pelaksanaan tesnya,” imbuhnya n Baca Dalam...Hal 37
NUR HARIRI/JPRS
PELAKU CURATPON: Suryanto, menjalani pemeriksaan di ruang Pidum Polres Situbondo, kemarin.
Ditangkap Saat Berada di RS Otak Pelaku Curatpon di Besuki SITUBONDO – Otak kasus pencurian dengan pemberatan kabel telepon (curatpon)
milik Telkom di Kecamatan Besuki, ditangkap polisi, kemarin (19/9) malam. Pelakunya adalah Suryanto, 40, warga Desa Bajuran, Kecamatan Cermee, Bondowoso. Pria satu anak ini sebenarnya
sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Sebab, dia sudah terlibat pencurian kabel telepon milik Telkom sejak 2012 silam. Dia ditangkap pada saat ada di rumah sakit n Baca Ditangkap...Hal 37
Doa yang Bisa Sembuhkan Viara Kini Komplikasi, Harus Cuci Darah Seminggu Tiga Kali ASEMBAGUS – Viara Hikmatun Nisa’, bocah sepuluh tahun yang mengalami pelengketan usus sejak tahun 2010, belum juga sembuh meski beberapa lama di rawat di RS Surabaya.
Bahkan, bocah kecil asal Desa/ Kecamatan Asembagus itu kini mengalami penyakit kronis. Oleh dokter yang menanganinya, Viara divonis mengalami usus buntu, pelengketan usus, lupus, pendarahan otak serta gagal ginjal kronis. Akibat penyakit inilah, Viara mendapatkan perawatan intensif selama tiga bulan di Rumah sakit Primer, Surabaya n Baca Doa...Hal 37
TABAH: Viarra Saat berada di Surabaya. Meski terus dililit penyakit, Viara selalu tampak ceria.
Karena biaya hidup di Surabaya cukup tinggi, kami putuskan untuk pulang dan rawat jalan saja,” Syaikhul Hadi Orang Tua Viara ISTIMEWA
Menelusuri Mitos Pertokoan Sepi di Desa Pesanggrahan, Jangkar
Dari Lima Toko Klontong, Empat Toko Gulung Tikar Jika lewat di jalur pantura tepatnya di Desa Pesanggrahan, Jangkar, ada beberapa pertokoan yang sudah ditutup oleh pemiliknya. Jika ada yang buka, dagangan dan pedagangnya tampak lesu. Ada mitos yang berkembang, kawasan itu akan selalu mendatangkan kerugian. Benarkah demikian?
TUTUP: Sebuah toko di Desa Pesanggrahan jalan Pantura SitubondoBanyuwangi terlihat tutup, kemarin.
FREDY RIZKI, Jangkar MITOS adanya sebuah kawasan di jalan raya Desa Pesanggrahan yang mengatakan setiap usaha pertokoan yang dubuka sangat sulit berhasil awalnya saya dengar dari salah seorang teman saya. Teman saya itu mendengar langsung dari
FREDY RIZKI/JPRS
sejumlah orang yang bertempat tinggal di Desa Pesanggrahan. Cerita itu sangat bertolak belakang den-
gan akal dan nalar sehat. Sehingga, saya pun tertarik untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut. Dalam perjalanan, saya
masih teringat bagaimana teman saya tersebut mengatakan bahwa dulunya ada banyak makam bayi di atas tanah yang sekarang banyak pertokoan tersebut. Konon, keadaan itulah yang menjadi salah satu penyebab setiap usaha yang didirikan di atasnya tidak akan menuai untung. Begitu sampai, saya coba mengamati wilayah tersebut. Ternyata benar, banyak berdiri bangunan pertokoan yang berjejer memanjang. Namun, tak ada satupun yang buka. Hanya beberapa bangunan toko yang jumlahnya tak lebih dari jumlah jari tangan yang sedang buka. Karena saat itu kebetulan motor saya sudah waktunya mengganti oli mesin, saya hentikan kendaraan di satu-satunya bengkel. Tepat di sebelahnya berdiri sebuah warung kelontong yang sepi pembeli. Dengan sedikit basa basi akhirnya saya coba bertanya kepada pemilik toko tersebut n Baca Dari...Hal 37
EDY S/JPRS
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Polisi Menyita Truk dan Satu Eskavator 32
Jawa Pos
R A D A R
Lakukan Penambangan Pasir Tanpa Ijin
DISITA: Dump truk pengangkut tambang pasir tanpa ijin di Desa Blimbing, Besuki diamankan di Mapolres Situbondo.
SITUBONDO - Polres Situbondo menggerebek aktivitas illegal mining atau penambangan pasir liar di sungai Dam Gua, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki. Petugas berhasil menyita satu dump truk Nopol N 8350 UP dan satu unit eskavator di lokasi kejadian. Selain itu, petugas Polres Situbondo juga mengamankan sopir dump truk, Bambang S, 48, warga Desa Gunung Malang, KecamaNUR HARIRI/JPRS
MANGARAN
Sabtu 20 September 2014
S I T U B O N D O
tan Suboh. Hingga sore kemarin (19/9) Bambang masih dimintai keterangannya oleh penyidik Satreskrim Polres Situbondo. Kepada polisi, pria itu mengaku hanya sebagai sopir. Dirinya tidak tahu pasti apakah penambangan pasir di Dam Gua itu berijin atau tidak. “Saya hanya berprofesi sebagai sopir dump truk. Pemilik galian ada di Desa Ketah, Kecamatan Suboh,” kata Bambang menjelaskan kepada penyidik. Data yang diperoleh koran ini, penggerebekan illegal mining, itu bermula dari laporan warga setempat yang mengeluhkan jalan desanya rusak berat. Selain itu,
warga menduga pemilik tambang pasirnya diduga tidak mengantongi ijin galian C. Dari situlah, polisi mendatangi TKP dan menemukan adanya truk yang keluar masuk di lokasi mengangkut pasir. “Sudah sekitar enam bulan lebih ini puluhan truk bolak-balik. Karena warga menduga tidak ada ijin dan jalan desa rusak, warga meminta petugas untuk menindak tegas pemilik tambang,” kata Rudi Bagas ketua LSM Awas yang melaporkannya. Menurutnya, dalam melakukan penambangan pasir itu, disebutsebut ada yang membekinginya. “Menurut informasi, ada oknum mendapat fee atau setoran sebe-
sar Rp 5 ribu setiap ret. Satu harinya ada sekitar 45 dump truk yang mengangkut pasir dari sungai di Dam Gua Desa Blimbing,” katanya. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres AKP Wahyudi mengatakan, saat ini kasus illegal mining yang berhasil diungkap petugas itu sudah ditangani oleh penyidik pidana tertentu (Pidter) Satreskrim Polres Situbondo. “Diduga pemilik tambang pasir tidak memiliki ijin. Kasus ini akan diproses lebih lanjut. Petugas sudah mengamankan satu dump truk dan satu unit eskavator yang langsung di police line dilokasi kejadian,” kata Wahyudi. (rri/pri)
Mencuri Nila, Penjaga Tambak Dijebloskan ke Sel KAPONGAN - Suwahlan, seorang penjaga tambak, asal Dusun Dawuhan, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, ditangkap polisi siang kemarin (19/9). Pria 45 tahun ini diduga mencuri bibit Ikan Nila milik juragannya, Didit Sugianto warga desa setempat. Terjadinya pencurian bibit ikan nila ini sebenarnya sudah sebulan yang lalu. Pada
saat itu, Suwahlan diberi kepercayaan oleh Didik Sugianto untuk menjaga tambak serta diberi tanggung jawab untuk merawat Ikan Nila. Namun, kepercayaan dari juragannya itu disalahgunakan oleh tersangka. Waktu kejadian, Didit sedang pergi ke Malang untuk mencari sejumlah pembeli serta pelanggan baru. Kondisi yang sepi, kemudian dimanfaatkan
Suwahlan untuk mengambil bibit Ikan Nila yang ada di tambak. Dia mengambil dan menjual ribuan bibit Ikan Nila tersebut pada seorang pedagang di Surabaya dengan harga sekitar dua juta. Aksi jahatnya itu berjalan mulus tidak diketahui oleh juragannya hingga sebulan kemudian. Tidak disangka, sewaktu Didit kembali mencari pembeli dengan tujuan Surabaya, ternyata ada
pedagang yang pernah membeli ikan di Wonokoyo. Begitu ditelusuri, ternyata sang penjual itu adalah Suwahlan yang tak lain adalah penjaga ikan milik korban. “Jadi terbongkarnya kasus ini karena korban bertemu dengan pembeli Ikan Nila di Surabaya itu. Korban selanjutnya melapor ke Mapolsek Kapongan,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi.
Data yang berhasil dikumpulkan, Suwahlan ditangkap polisi saat menjaga tambak milik juragannya. Kini pria tersebut dimintai keterangannya seputar kasus pencurian bibit ikan nila tersebut. “Masih menjalani pemeriksaan lagi. Sementara pelaku dijebloskan ke tahanan Mapolsek Kapongan sambil proses hukumnya dilanjutkan,” kata Wahyudi. (rri/pri)
NUR HARIRI/JPRS
MENGADU: Nelayan dan pemilik perahu asal Panarukan mendatangi Kantor DKP Pemkab Situbondo, kemarin.
Jaring Dirusak, Nelayan Panarukan Mengadu ke DKP KONFLIK antar nelayan kembali terjadi di Kabupaten Situbondo. Kali ini terjadi di sekitar perairan Pantai Keperran, Kecamatan Mangaran. Sejumlah nelayan Panarukan mengaku jaring ikannya dirusak. Bukan hanya itu, hasil tangkapan mereka juga dirampas. Hingga kini siapa pelakunya masih misterius. Yang pasti, mereka dipastikan juga merupakan nelayan yang diduga kesal dengan kedatangan nelayan Panarukan tersebut. Kesal dengan prilaku yang dialaminya berturut-turut, sejumlah nelayan Panarukan itu kemarin (19/9) mendatangi kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Situbondo. Menurut pemilik perahu, Juhari, perampasan jaring dan ikan yang dialaminya sudah terjadi dua hari berturut-turut. Dia dan tiga anak buahnya, Sudibyo, 47; Junaidi, 34; dan Sukarto, 30, mengaku tidak mengerti kenapa diperlakukan kasar seperti itu n Baca Jaring...Hal 37
JATI BANTENG
Pembeli Hewan Kurban Masih Sepi
ASEMBAGUS –Hari raya Idul Adha sekitar setengah bulan lagi. Meski demikian, kondisi Pasar Hewan Kamisan, Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus masih terlihat sepi. Pasar yang beroperasi setiap hari Kamis ini tampak masih hanya diisi oleh pedagang lokal. Padahal, biasanya para pembeli dari dalam dan luar kota sudah
membanjiri pasar meski Idul Adha masih satu bulan lagi. Para pedagang sapi yang ada di pasar tersebut mengeluhkan transaksi jual beli sapi yang kian merosot. Menurut para pedagang sapi yang sedang berjualan, peristiwa itu terjadi lantaran tidak ada pedagang dan pembeli dari luar daerah n Baca Pembeli...Hal 37
FREDI RIZKI/JPRS
TUNGGU PEMBELI: Mat Sani, 65, salah satu pedagang sapi memandangi dagangannya yang sepi pembeli di Pasar Hewan Kemesan, Desa Kertosari, Asembagus. HABIBUL ADNAN/JPRS
TERANCAM GAGAL PANEN: Salah satu persawahan petani di Jatibanteng yang diserang hama
Hama Kuning danTikus Merajalela PETANI di Desa/Kecamatan Jati Banteng, benar-benar diresahkan dengan datangnya hama di area persawahan. Bagaimana tidak, tiga kali tanam, tiga kali mengalami kerugian besar. Wahyu, 45, salah satu petani mengatakan, hama yang menyerang tanaman petani di desanya sangat ganas. Dia mengaku, hama-hama tersebut tidak bisa dimusnahkan dengan berbagai macam racun. ”Semakin kita beri racun, semakin banyak hamanya,” ujar Wahyu n Baca Hama...Hal 37
RUKO Djl Cpt Ruko LB=177m2. Harga 1,2M Nego Jl Wijaya Kusuma Hub. 081336940000
TANAH Dijual Tanah 370m2 Jl.Melati gg.6 Bisa Bayar Cicil Hub.082121957957
MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
8 CJH Akhirnya Terbang ke Makkah
SITUBONDO – Enam dari delapan orang Calon Jamaah Haji (CJH) asal Situbondo yang sempat tertunda keberangkatannya akhirnya dapat diberangkatkan, kemarin (19/9). Mereka tergabung ke dalam kloter 40, bersama Kabupaten Malang. Sedangkan dua CJH sisanya akan diberangkat pada hari ini (20/9) bersama kloter 47, bergabung bersama CJH Kabupaten Probolinggo. Seperti yang pernah diberitakan Jawa Pos Radar Situbondo sebelumnya,
Ada delapan orang CJH asal Situbondo ditunda keberangkatannya ke tanah suci. Keputusan penundaan ini terjadi berdasarkan hasil dari pemeriksaan tim medis yang menemukan adanya empat orang CJH yang sedang dalam kondisi sakit. Hal tersebut kemudian membuat Kemenag memutuskan empat orang lainnya ditunda juga keberangkatannya untuk menjadi pendamping. Kepala Kementrian Agama (Kemenang) Situbondo, Moh.
Bakri mengatakan, kabar diberangkatkannya para CJH asal Situbondo ini membuat pihaknya merasa lega. Bagaimana tidak, para CJH ini sudah menunggu selama beberapa tahun untuk bisa melaksanakan ibadah haji. “Jadi, pada hari ini dari total 622 jamaah haji yang terdaftar sebagai CJH Situbondo sudah dapat dipastikan dapat memenuhi hajat mereka sebagai tamu Allah di tanah suci Mekah,” katanya, kemarin. Sekedar tahu, tiga orang ja-
maah bernama Asriye Liyas bin Saruhan, 45; Jeri Sukarso bin Sudiha, 46; serta Masdalia bin Musahwi, didiagnosa mengalami penyakit kurang darah (amnesia). Tiga CJH yang sakit itu didampingi Ikram Junawami Liman, Lastini Tukiyem dan Sugi Kosen Latif. Sedangkan untuk seorang CJH yang di diagnosa mengalami usus buntu adalah Tallib bin Adribu, 47. dia didampingi Isa Saribun yang rencananya akan berangkat dengan kloter 47 Probolinggo. (fre/pri)
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Sabtu 20 September 2014
R A D A R
MELENGGANG: Peserta 46, Olivia Gunawan, perwakilan dari SMAN 1 Banyuwangi.
USAHA KECIL
33
B A N Y U W A N G I
TIM BATIK: Peserta dari SMA PGRI 1 Giri beserta desainer, guru, dan kepala sekolah.
CORAK MERAH: Dili, salah satu peserta, berpose di catwalk pedestrian.
Warga Tolak Revitalisasi Tambak DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
TEROBOSAN: Salah seorang trainer sedang memberikan materi cara berjualan online.
WONGSOREJO - Revitalisasi tambak di atas lahan seluas sekitar 30 hektare di Dusun Krajan Satu, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, ditolak warga. Warga menolak karena itu mencemari sumur air bersih milik warga. Marsueb, 48, perwakilan warga mengatakan, warga keberatan tambak yang dibangun sejak tahun 1985 tersebut direvitalisasi karena beberapa alasan.
”Untuk mendapatkan air bersih, warga harus menggali sumur cukup dalam. Sejak ada tambak, air tawar sulit didapat. Airnya asin semua,” ungkap Marsueb. Selain sulit mendapatkan air tawar, tanaman warga juga banyak yang tidak subur. Karena tidak menguntungkan, warga pun mendesak pihak tambak menghentikan segala jenis pemban-
gunan yang tengah berlangsung. Warga juga menyampaikan surat penolakan kepada Camat Wongsorejo. ”Kita pernah melapor kepada Pak Kades, tapi tidak ada tanggapan. Kita langsung bergerak sendiri ke kecamatan. Alhamdulillah sudah diajukan surat kepada Satpol PP, dan rencananya pihak Satpol PP akan menindaklanjutinya,” katanya. Kasi Penyidikan dan Penindakan,
Ripa’i membenarkan telah menerima surat penolakan revitalisasi tambak tersebut. pihak Satpol PP akan melakukan prosedur yang berlaku yaitu akan melayangkan surat teguran terlebih dahulu kepada pihak tambak. ” Kita beri surat teguran, kalau tiga kali tidak ada tanggapan, kita akan lakukan penindakan,” tegas Ripa’i kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi Kamis lalu. (tfs/c1/afi)
Perajin Belajar Jualan Online KALIPURO - Puluhan perajin di Kelurahan Gombengsari, Kecamatam Kalipuro, mendapat pelatihan pemasaran online dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pertambangan ( Disprindagtam). Pelatihan itu untuk membantu perajin memasarkan produk hasil kerajinan. Beberapa produk hasil kerajinan warga adalah kerajinan piring lidi, tutup nasi, tempat kue basah serta aneka kerajinan anyaman bambu dan lidi lainnya. Selama ini warga pemasarkan hasil produknya dengan bersinergi dengan perajin Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Bu Sri, salah seorang perajin mengaku, pemasaran kerajinan warga Gombengsari sementara ini sangat konvensional, dan belum mengenal sistem penjualan online. Apalagi, letak geografis kelurahan Gombengsari juga terletak di lereng gunung. Sehingga sangat jarang dengan koneksi internet. “ Kami masih sangat awam dengan teknologi, apalagi namanya internet. Kalaupun bisa hanya anak kami yang mampu,” ujarnya polos. Dengan pemberian pengetahuan cara berjualan melalui internet, dia juga mengaku masih sangat bingung dan ribet. Jangankan untuk mengoperasikan komputer, untuk mengoperasikan HP saja juga masih kebingungan. “Kalau perajin tinggal buat kerajinannya, bagaimana produksi kami bisa terus meningkat dan laku, urusan jualan sudah ada melalui pasar yang ada,” ungkapnya. (ddy/c1/afi)
BANYUWANGI
RUMAH TANAH 7500M2 Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
RUMAH LT 382M2
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
All New Xenia
All New Avanza
Honda Jazz
Dijual All new Xenia/ taruna tahun 014/013 pmk pth/slv hrg 141/139juta nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All new avanza/Innova tahun 012/010/05 pmk slv/htm hrg 147/177/137 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/strem tahun 013/03 pmk pth/htm hrg 179/127 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Daihatsu Ceria ‘02
Truck Fuso
Fortuner
Dijual B.U, Daihatsu Ceria KX 2002, Istmw Terawat, Pjk Baru, Pw, Ac, Plat Dk, Vlg Racing, Silver Metalik, Hrg 39 Juta, Hub: 081234668569 (Gtg)
Dijual Truck fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Fortuner tahun 08 M/T solar pmk htm/slv hrg 233 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Untung Besar
Doa Novena
Jual Rambut
Punya Lahan & Anda Ingin Jdi Developer Tapi Tidak Tahu Caranya. Kami Bantu Untk Proyek Tsb, Untung Besar Dijadikan Proyek Daripada Jual Lahan Kosong Min 500 m2 s/d 20 ha. Hub: 0818643194
Terimakasih Atas Terkabulnya Do’a Novena 3X Salam Maria (KGT)
Mau Jual Rambutmu? Kami Bayar Sampai Rp. 250.000! Hub: 087862578088
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Rumah Cantik Rumah Cantik Baru Perum Griya Wiyata, Jaminan Uang Kembali 100%, Cicilan Tanpa Bunga. Sertifikat Sudah Dipecah Langsung Balik Nama Hubungi: 081248099993
GENTENG Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
RUGIKAN WARGA: Kegiatan revitasasi tambak yang ditolak warga Dusun Krajan Satu, Desa Bangsring, Kecamatan Womgsorejo.
Perum Baru Djl Perum Baru Gntng Strtgs DP 0%, Bnga 0%, Ccln Lama Libur Byr Hrg Prdn Djmn Mrh Hrg Naik 35% saat Jd Hub:08124985882
Tanah Kapling
STNK
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Hlg STNK P 2495 VV an Fitri Andawiyah, Dsn. Bulurejo RT. 04/01, Purwoharjo
KABAT
H l g S T N K P 4 2 0 7 V K a n Ta u f i k Ferdiansyah, Perum GGM WX O6 Kalipuro
Kebun Sengon
Hlg STNK Spd Motor Honda P 2490 VA a/n Sofwan Edris, Brigjen Katamso 21 RT1/3 Tukangkayu
Djl Kebon Sengon Siap Tebang 4.900m2, 19.000m2, 14.700m2 di Kabat H: 08179622454
Hlg STNK Motor Honda P 4492 X a/n Hesti Utami, Krajan, Bubuk, Rogojampi
Suzuki Baleno ‘97
Honda Jazz ‘03
Truk Hino ‘13
Djl Baleno Mulus Th 1997 P 1861 VD Srt Lngkp Hrg 75 Jt Nego. H: 085336112515
Djl Honda Jazz/Fit Built Up 2003 Silver, Matic Plat L 92 Jt Nego 082143942893
Truk Hino (Double)+Box Th 2013 Tangan Pertama 250 Jt Nego Telp. 08818449210
NEW AVANZA 2014 Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
BALI
PEMBERITAHUAN
HRD
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Dealer Otomotif di Singaraja Bali Bth HRD Min D3, Usia Max 25 Th, Pnglmn Min 1 Th di Bidang HRD, CV, Photo Kirim Ke Jl. Pahlawan No. 13, Tabanan. Tlp 0361-810888
BANYUWANGI Tinter Toko Cat Dbthkn Karyawan Sebagai Tinter, Kirim Lamaran Ke Jl. MT. Haryono 48, Bwi Toko Cat Aneka Warna Hp. 081313001980
DAERAH SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
Sabtu 20 September 2014
B A N Y U W A N G I
Oknum Kiai Garap 11 Santri Baru Tiga yang Lapor, Polisi Minta Korban Melapor
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/.JPNN
KRISIS AIR: Dua warga Tegalbatu, Patrang, Jember, harus berjalan beberapa ratus meter untuk bisa mandi dan mencuci pakaian karena mengalami kekeringan.
Dua Kecamatan Dilanda Kekeringan JEMBER – Kemarau panjang tahun ini membuat sejumlah kecamatan di Jember mengalami kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mendata, Kecamatan Silo dan Patrang menjadi dua daerah yang rawan air bersih di musim kemarau. Heru Widagdo, kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember mengatakan, jika musim kemarau semakin lama, tidak menutup kemungkinan area terdampak akan bertambah. “Kekurangan air bersih di Patrang terjadi di Lingkungan Tegalbatu,” katanya ketika ditemui Radar Jember Jawa Pos di kantornnya kemarin.
Menurut dia, dua kecamatan tersebut setiap tahun mengalami kekeringan. Karena itu, BPBD mengantisipasinya dengan mengirim pasokan air bersih ke daerah tersebut. “Kami mulai dropping air bersih sejak Senin lalu,” ungkapnya. Daerah yang rawan kekurangan air tersebut, kata dia, merupakan desa yang ada di atas gumuk atau bukit. Sehingga, sulit untuk mendapatkan air, baik dengan menggali sumur untuk mengebor. “Seperti di Silo, rumah warga tersebut ada di atas bukit,” tuturnya. Heru menjelaskan, jumlah warga yang mengalami kekurangan air bersih Silo dan Patrang masingmasing 215 KK. “Namun, tidak
menutup kemungkinan jumlah itu bisa bertambah,” ujarnya. Saat ini, kata dia, setiap orang mendapat jatah air bersih 20 liter per orang. Jumlah truk tangki yang dikirim setiap hari sekitar dua sampai tiga unit, dengan kapasitas tangki 5.000 liter. Dibanding tahun lalu, menurut dia, jumlah daerah yang mengalami kekeringan tahun ini lebih sedikit. Sebab, berdasar pemetaan kecamatan yang berpotensi mengalamai kekeringan sebenarnya ada enam kecamatan. Yakni, Kecamatan Arjasa, Jelbuk, Pakusari, Sumberbaru, Panti, dan Sumbersari. “Namun yang sekarang yang dilanda
kekurangan air bersih baru Patrang dan Silo,” tambahnya. Dia mengapresiasi ada warga yang berinisiatif untuk mengatasi kekurangan air bersih di lingkungannya. Misalnya, yang dilakukan oleh warga Dusun Calok, Desa/ Kecamatan Arjasa. Di daerah tersebut, warga yang mendapat bantuan pengeboran air, sehingga tidak mengalami kekurangan air. “Jadi mereka sudah melakukan mitigasi (pencegahan, Red),” tandasnya. Di Jelbuk, desa yang rentan mengalami kekurangan air bersih adalah Sucopangepok. Sedangkan di Sumberbaru ada di Desa Jatiroto. (gus/har/JPNN/aif)
PATRANG
Digarap Saat Pengajian
Bacok Tetangga, Pria Gondrong Disel MENGAKU dendam karena pernah dilukai, Suryadi, 37 warga Jl.Nanas Gg III, Kelurahan/Kecamatan Patrang membacok Slamet Tinggal, 38 tetangganya. Akibat bacokan itu, korban mengalami luka parah di tangannya. Tak terima dengan kejadian itu, korban melapor ke polisi. Menindak lanjuti laporan itu, Rabu (17/9) siang, polisi menjemput Suryadi di rumahnya. Setelah menjalani pemeriksaan, diapun ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke dalam sel tahanan Mapolsek Patrang. Sementara, senjata tajam jenis golok yang digunakan untuk melukai korban ikut disita petugas sebagai barang bukti. Menurut keterangan polisis, penganiayaan yang dilakukan tersangka terjadi pada Sabtu (6/9) siang. Tanpa sebab jelas, tiba-tiba tersangka mendatangi korban yang saat itu sedang mencuci motornya. Kemudian, tersangka langsung membacokkan goloknya ke arah tubuh korban. Beruntung, aksi itu diketahui oleh korban. Secara refleks, korban menangkis serangan. Namun nahas, tangannya terluka cukup parah oleh sabetan golok tersangka. Menyadari nyawanya terancam, korban berteriak minta tolong. Selanjutnya, beberapa warga langsung berdatangan dan mengamankan senjata milik tersangka. (jum/ido/wah/jpnn/aif)
BONDOWOSO
EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
SEMRAWUT: Sejumlah pedagang korban kebakaran pasar induk masih kesulitan lokasi ideal.
Bank tak Keluarkan Pemutihan HARAPAN para pedagang korban kebakaran pasar induk, agar pihak perbankan melakukan pemutihkan kredit, tampaknya sulit terealisasi. Karena perbankan tidak bisa mengeluarkan kebijakan untuk menghapus kredit pinjaman pedagang. Salah seorang pejabat bank di Bondowoso mengatakan kepada Jawa Pos Radar Jember bahwa kredit tetap harus dibayar. ”Ya namanya utang atau kredit tetap harus dibayar,” katanya. Namun, pihak bank tidak akan menagih kredit dengan cara ketat kepada pedagang karena modalnya habis terbakar. Namun para pedagang tetap wajib untuk membayar kredit. Saat ini, pihak bank masih melakukan kalkulasi tentang jumlah pinjaman atau kredit yang dikucurkan ke para pedagang di pasar induk. Sementara Ketua IP3I (Ikatan Persaudaran Pedagang Pasar Induk) Ustad Taufik sebelumnya sempat mendatangi Kadisperindag Harimas agar Pemkab Bondowoso bersedia menjadi mediator. ”Kami ingin kredit atau hutang para pedagang yang pinjam ke bank, bisa diputihkan atau dihapus. Karena, kondisinya memang bangkrut karena modalnya terbakar,” katanya. Oleh sebab itu, IP3I selaku organisasi yang menampung aspirasi para pedagang pasar induk berharap pemkab turun tangan untuk membantu melobi pihak perbankan di Bondowoso. (eko/sh/jpnn/aif)
Dia menjelaskan, bahwa aksi bejat tersangka terbongkar setelah keponakan tersangka bernama Yasid, berniat meni kahi salah seorang korban berinisial En. Meskipun JEMBER - M Ibrahim Kho- mengaku menjadi korban, lil, 38, pengasuh salah satu En ini tidak melaporkan kepondok pesantren di Desa jadian itu ke polisi. Saat Yasid Karanganyar, Ambulu harus mengutarakan niatnya itu, En mengaku bahwa berurusan dengan dirinya sudah tipolisi. Dia diduga dak perawan lagi. telah melakukan Semenjak itu, katindakan biadab bar tersebut berdengan menyetuDari 11 edar luas hingga buhi beberapa santri akhirnya beberapa perempuannya. perempuan perempuan Bahkan informayang sudah yang merasa sinya, santri yang menjadi korban disetubuhi kiai dicabuli oleh cabul itu menca- tersangka, baru dikumpulkan di desa. Akhirnya 3 pai sekitar 11 3 orang yang orang perempuan orang. Namun masing-masing hingga saat ini, komelapor” berinisial Mon, 15 r ban yang melawarga Sulawesi, Tik, por secara resmi AKP Edy Sudarto 16 warga salah satu ke polisi, baru 3 Humas Polres Jember desa di Ambulu, orang. Sementara dan Las, 17, warga sisanya, memilih diam karena masih ada per- Lampung, melaporkan kejadian asaan takut untuk melaporkan itu secara resmi ke polisi. Setelah menerima laporan peristiwa itu ke polisi. Ibrahim sendiri, kini mendekam di sel dari korban, polres Jember metahanan Mapolres Jember, lalui unit PPA Polres Jember setelah statusnya ditetapkan langsung melakukan visum terhadap ketiganya. Dan dari hasil sebagai tersangka. Yang membuat sejumlah visum tersebut, diketahui bahkalangan mengelus dada, aksi wa selaput dara korban sudah persetubuhan itu dilakukan rusak. Kapolres Jember AKBP tersangka saat memimpin Awang Joko Rumitro melalui acara istighosah atau penga- Kasubag Humas AKP Edy jian. Berdasarkan informasi Sudarto membenarkan hal itu. dari polisi, aksi bejat tersangka “Informasi yang kami peroleh menyetubuhi santrinya, se- itu ada sekitar 11 perempuan benarnya sudah cukup lama. yang sudah dicabuli oleh terBahkan, ada korban yang leb- sangka. Tapi saat ini, yang lapoih dari setahun diperlakukan ran masih 3 orang,” jelas Edy seperti itu oleh oknum kiai itu. Sudarto. (jum/wah/jpnn/aif)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
DIBONGKAR: Dinas Perhubungan (Dishub) Jember membongkar pulau jalan di simpang empat Pasar Tanjung kemarin (18/9).
Dishub Bongkar Pulau Jalan JEMBER – Dinas Perhubungan (Dsihub) Jember kemarin (18/9) membongkar sebagian pulau jalan di simpang empat Pasar Tanjung. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang dari Jl Samanhudi bisa langsung ke Jl KH Siddiq, Talangsari. Dengan demikian, masyarakat yang naik motor atau becak dari Jl Samanhudi bisa langsung ke Talangsari. Sebelumnya, setelah perubahan arus lalin, masyarakat kesulitan hendak ke Talangsari dari Pasar Tanjung karena tidak ada
akses. Mereka harus memutar di Jl A. Yani. Isman Sutomo, kepala Dishub Jember, saat ditemui di sela-sela pembongkaran pulau jalan, mengungkapan, pembongkaran tersebut memang bermula dari keluhan sejumlah. Usai perubahan rekayasa arus lalin di sekitar Pasar Tanjung, masyarakat yang dari Pasar Tanjung mengaku kesulitan langsung untuk ke Talangsari, terutama bagi yang tinggal di Talangsari, Tegalbesar, dan sekitarnya. “Terutama
warga yang baru belanja dari Pasar Tanjung tidak bisa ke Talangsari,” katanya. Berdasar keluhan itu, pihaknya mulai melakukan evaluasi untuk mencarikan solusi atas keluhan warga. Dari hasil evaluasi tersebut, pihaknya bersama dengan Forum LLAJ Jember sepakat untuk memfasilitasi keluhan masyarakat itu. “Dengan memberikan kesempatan masyarakat dari Jl Samanhudi untuk bisa langsung masuk ke Jl KH Siddiq,” ujar Isman. (ram/jum/har/JPNN/aif)
AKSI bejat Muhamad Ibrahim Kholil ini sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, dugaan perbuatan pencabulan terhadap santrinya itu dilakukan saat dia memimpin istighosah. Menurut sumber resmi di PPA Polres Jember, setiap malam ponpes tersebut se lalu mengadakan pengajian. “Istighosahnya paling ya ha nya sekitar sejaman (1 jam,Red) atau lebih,” katanya. Setiap melakukan istighosah itu, kondisi lampu dimatikan. Sementara tersangka, memimpin istighosah di dalam ruangan khusus seorang diri. Kemudian, korban yang akan disetubuhi diajak masuk ke ruangan itu, untuk ikut membantu baca wiridan. “Jadi korbannya yang masuk ke ruangan khusus itu hanya satu orang saja,” jelasnya. Begitu santri lainnya di luar ruangan ikut membacakan wiridan, tersangkapun mulai melakukan aksinya. Di dalam ruangan itu, tersangka dengan leluasa menyetubuhi korbannya. Meskipun korban berupaya berontak, suara kor-
ban tak mungkin terdengar. Karena suara santri lainnya yang membaca wiridan di luar cukup keras. Sementara lokasi yang dijadikan melakukan perse tu buhan itu merupakan ruang guru MTs. Saat tersangka ingin melakukan persetubuhan lagi dengan korban lainnya, ke esokan harinya melakukan hal yang sama seperti korban sebelumnya. Sejak kasus itu terbongkar, kegiatan istighosah tersebut sudah ditiadakan. Meskipun sudah ada sekitar 11 orang santri yang diduga sudah disetubuhi, belum ada informasi salah satu dari mereka yang hamil. “Tersangka kami jerat dengan pasal 81 Undang-undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” tegas AKP Edy Sudarto Humas Polres Jember. Untuk lebih memudahkan proses penyelidikan kasus ini, pihaknya menghimbau supaya pihak yang menjadi korban, untuk melaporkan kepada polisi.(jum/wah/jpnn/aif)
PT KAI Deadline Pedagang sampai 10 Oktober Tanpa Relokasi, Dikosongkan Atau Ditertibkan JEMBER – Rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menetribkan aset di depan Stasiun Jember sebagai lahan parkir sudah final. Perusahaan pelat merah itu memberikan batas waktu kepada 14 pedagang Pasar Contong dan 41 warga di depan Stasiun Jember mengosongkan lokasi pada 10 Oktober 2014. Nanti, di lahan tersebut akan dibangun lokasi parkir kendaraan dengan luas 10.320 meter persegi. Jika proyek pengembangan ini selesai, Stasiun Jember akan memiliki fasilitas parkir layaknya Stasiun Gubeng Baru Surabaya. Master plan pengembangan Stasiun Jember itu kemarin (17/9) disosialisasikan kepada warga penyewa aset dan pedagang di Aula PT KAI Daops IX Jember. Pembangunan parkir tersebut akan mengubah total wajah Stasiun Jember. Lahan parkir tersebut akan mampu menampung 200 sepeda motor
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER
PENGEMBANGAN: PT KAI Daops IX Jember mempresentasikan master plan pengembangan Stasiun Jember kepada penyewa aset BUMN transportasi itu.
dan 150 mobil. Nantinya, Pasar Contong akan dibongkar dan tidak ada lagi jalan menyimpang di utara Pasar Contong.Yang ada hanya Jl Anggrek di selatan Pasar
Contong. Demikian pula dengan Jl Wijaya Kusuma di depan stasiun, nantinya akan pindah ke sisi timur. Jalan tersebut menjadi double way, namun membelok ke timur hingga tembus Jl
Dahlia dan Jl Wijaya Kusuma. Pintu masuk stasiun dari arah Jl Anggrek dan Jl Wijaya Kusuma. Dengan pengembangan itu, area Stasiun Jember akan jauh lebih luas dari yang sekarang. Sunarjo, kepala PT KAI Daops IX Jember mengungkapkan, proyek pengembangan itu dikerjakan sampai akhir tahun ini. “Karena itu kami memberikan batas waktu 10 Oktober kepada penghuni untuk mengosongkan lahan penyewaan,” tegasnya. Dia menjelaskan, pihaknya sejauh ini sudah melakukan sejumlah tahapan sesuai dengan aturan. Misalnya, mulai 2014 sudah tidak memperpanjang penyewaan aset itu karena sudah ada rencana pembangunan lahan parkir itu. “Namun, warga masih menempati hingga hari ini. Karena masih menikmati, kami minta untuk membayar sewa hingga Agustus 2014,” katanya. Jika tidak ditagih, pihaknya bisa kena sanksi. Selain itu, Sunarjo menyatakan, pihaknya sudah memberikan surat peringatan pertama kepada penyewa untuk pindah pada 8 September lalu. (ram/har/jpnn/aif)
Jawa Pos
Sabtu 20 September 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Hanya Tahun Ini Terjadi n PABRIK... Sambungan dari Hal 31
Tenaga kerja yang mengerjakan proses tanam dan panen tidak terbayar, kendaraan distribusi tidak berjalan. “Yang paling fatal adalah kondisi lahan paska panen yang harus dirawat, kini menjadi terbengkalai. Ditambah lagi sekarang tidak ada pinjaman yang dapat diajukan petani. Keadaan petani kini sungguh tragis,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin.
Petani pun menurut Yasin sempat meminta pertanggung jawaban kepada PG. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak saat mendengar kabar bahwa PG sedang pailit. Petani semakin bingung harus meminta bantuan kepada siapa lagi. “Karena selama ini yang diketahui oleh petani bahwa PG lah yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah untuk menjamin kestabilan produksi gula petani tebu,” terang bapak dua anak tersebut. Atas kejadian semacam ini,
lanjut Yasin, pata petani tebu merasa menjadi korban apriori kebijakan dari Kementrian Perindustrian dan Pedagangan RI. “Ketidakstabilan harga berdampak pada lelang gula, meski PTPN sudah melakukan lelang, tapi pembelinya ‘melarikan diri’. Ini membuat petani bingung, seharusnya pemerintah memberikan proteksi kepada petani gula,” ujar Yasin. Dia berharap agar pemerintah bertindak cepat mengusahakan bagaimana nasib petani tidak terlantar. Salah satu-
nya dengan tidak terlambatnya pembayaran DO dan ketersediaan pupuk yang menjadi kebutuhan petani. Ir H Gampil, Koordinator Distrik PG Wilayah Timur membenarkan adanya keterlambatan pembayaran DO petani tebu. Kata dia, keadaan semecam itu tahun-tahun sebelumnya tak pernah terjadi. “Sampai sekarang masih menunggu. Ketemu saja tidak pas menerangkan lewat hand phone,” katanya dikonfirmasi melalui telepon seluler, pagi kemarin. (fre/pri)
Ada Pemandangan Alam yang Hijau n ADA... Sambungan dari Hal 31
Namun, ketika lubang tersebut dimasuki sekitar tiga langkah, maka pemandangan yang ditemui di dalamnya akan berbeda. Sebab, ada ruangan yang cukup besar. Jika mau duduk-duduk santai di dalam dengan posisi bershaf misalnya, sangat cukup untuk menampung tiga orang. Ukuran tingginya juga cukup untuk berdiri orang dewasa yang memiliki tinggi badan normal. Pusana, 46, salah satu warga yang rumahnya tidak jauh dengan lokasi gua tersebut mengakui, jika tidak banyak orang mengetahui keberadaan gua itu. Dia mengatakan, selama ini pengunjung hanya datang dari daerah Situbondo dan Bondowoso saja. Meski demikian, katanya, pada hari-hari libur gua itu selalu ramai pengunjung. “Hari Minggu itu ramai mas. Tapi paling banyak orang-orang sekitar sini saja,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Hal serupa juga dikatakan Budi, warga lainnya. Bapak satu anak ini menceritakan, gua semakin ramai pengunjung pada tahun baru, atau setelah hari raya. ”Kalau tahun baru, pengunjung yang menggunakan mobil juga banyak sampai ke sini,” imbuh Budi. Pada hari-hari biasa juga selalu ada pungunjung, terutama pada siang. Saat matahari mulai condong ke barat, tempat ini sangat cocok untuk bersantai. Sebab, se-
Sambungan dari Hal 31
Penangkapan yang dilakukan kepolisian bermula dari adanya kabar dari masyarakat. Informasi itu menyebut bahwa pelaku curatpon yang selama ini diburu polisi muncul di rumah sakit. Tidak ingin kehilangan kesempatan, aparat langsung mendatangi rumah sakit. Ternyata benar. Di rumah sakit plat merah ini, Suryanto sedang menjenguk salah satu kerabanya. Sehingga, polisi tidak terlalu menemui kendala un-
Sambungan dari Hal 31
Namanya, Amos, 40. Dari penampilannya bisa ditebak jika orang ini adalah salah satu warga keturunan yang sudah turun temurun tinggal di tempat tersebut. Tidak meleset, Amos pun mengiyakan. Bahkan setelah diberi pertanyaan mengenai sepinya pertokoan di sepanjang jalan tersebut, Amos pun langsung tertarik bercerita panjang lebar. Dia mengaku kurang memahami mengapa hanya di lingkungan tersebut yang mengalami sepi pembeli. Bahkan dia menuturkan, dulunya toko kelontong semacam usaha yang dia miliki ada sekitar lima buah. Tapi sekarang, hanya tokonya yang bertahan di sepanjang jalan tersebut. Meski demikian, Amos berusaha memahami keadaan tersebut dengan logika sehat. Kata dia, diantara lima took yang sempat berdiri dahulu, hanya took miliknyalah yang memperbolehkan orang berhutang. Masyarakat sekitar yang sebagian besar adalah petani terkadang tidak memiliki cadangan uang. Sehingga, banyak dari mereka yang kemudian berhutang di tokonya. Karena Amos
n DOA... Sambungan dari Hal 31
”Karena biaya hidup di Surabaya cukup tinggi, kami putuskan untuk pulang dan rawat jalan saja,” ujar Syaikhul Hadi, orang tua Viara, kemarin. Dia mengatakan, dirinya membawa pulang buah hatinya itu pada Hari Rabu (17/9) lalu. ” Dari rumah Viara harus cuci darah tiga kali seminggu ke Rumah Sakit dr. Subandi, Jember,” tambahnya. Viara harus rutin cuci darah akibat dari penyakit gagal ginjal. Jika tidak cuci darah, maka penyakitnya kemungkinan akan semakin parah. Viara akan di bawa ke Jember setiap Hari Senin, Rabu, dan Jum’at. Dari pengakuan Syaikhul, jika cuci darah itu akan terus menerus dilakukan, tidak menutup kemungkinan keluarganya akan mencari rumah kontrakan di Jember. “Mau coba dulu pulang pergi Situbondo-Jember. Kalau dirasa melelahkan, terpaksa cari kontrakan di Jember nanti,” imbuh Syaikhul. Kepada semua pihak, Syaikhul tidak lupa meminta doa untuk kesembuhan putrinya itu. Sebab, katanya, dengan kondisi Viara saat ini, hanya doa yang bisa memberikan keajaiban dan membuat Viara sembuh. “Usaha pengobatan sudah terus kita lakukan” (bib/pri)
n DALAM... Sambungan dari Hal 31
Untuk jadwal pelaksanaan tes CPNS, akan dilaksanakan di Kantor Regional 2 BKN Surabaya, di Jalan Agung Suprapto pada akhir Oktober 2014. “Berdasar hasil rapat di kantor BKN pelaksanaannya diperkirakan pada akhir Oktober. Kita menunggu in-
ISTIMEWA
TETAP SENYUM: Viara diajak pergi ke Mall di sela-sela pengobataannya ke Surabaya agar tidak jenuh.
formasi karena tesnya bergelombang. Kalau Situbondo waktunya tes maka diberi waktu selama dua hari,” pungkasnya. Tentang apakah semua formasi CPNS ada pelamarnya, Yuli mengatakan hingga kini masih ada satu formasi yang belum ada pelamarnya. Yakni, pengendali dampak lingkungan. pendaftaran CPNS secara onli-
ne menurutnya baru akan ditutup pada 29 September. Jika sampai dead line waktu yang disediakan, satu formasi itu belum ada pendaftarnya, maka akan tetap dibiarkan kosong. “Jika formasinya tidak terisi, tetap kita tutup. Namun kalau ada pengadaan CPNS lagi nanti, maka akan diajukan lagi,” katanya. (rri/pri)
Akan Bentuk Organisasi Nelayan n JARING... Sambungan dari Hal 32 HABIBUL ADNAN/JPRS
LUBANG KECIL: Pintu masuk ke Gua Dam di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki
lain gua, ada juga keindahan lain yang bisa dinikmati. Iya, sebelum menaiki gua, di tempat ini juga terdapat pemandangan alam yang hijau. Yakni, akan terlihat hamparan sawah yang berjejer di bawah gua. Sedangkan di sekitar sa-
wah ada sungai besar dan saluran drainase yang terus mengaliri air. Air jernih yang terus mengalir dari saluran darinase membuat pengunjung akan semakin betah berlama-lama. Karena gua ini berada disekitar sungai dan saluran draina-
se, warga sekitar sering menyebut gua ini dengan nama Dam Gua. Selian itu, di atas lubang gua terdapat bukit yang tidak kalah indah karena terdapat banyak pepohonan. ”Kalau di atas kadang dijadikan tempat pacaran,” pungkas Budi. (bib/pri)
tuk meringkusnya.“Tersangka ditangkap tadi malam setelah menjenguk saudaranya di rumah sakit. Dia sudah lama masuk dalam DPO karena terlibat curatpon di Besuki,” kata Ipda Sadali, Kanit Pidum 1 Satreskrim Polres Situbondo, siang kemarin (19/9). Saat dimintai keterangan penyidik, Suryanto mememiliki peran sangat penting. Sebab, tak hanya melakukan pencurian, tapi juga bertindak sebagai otak pencurian. Untuk menjalankan aksinya, Suryanto mengajak dua te-
tangganya yang lebih dulu ditangkap yakni Munindar dan Agus. “Saya ajak, dan (Minindar dan Agus) setuju,” katanya di hadapan polisi. Mereka selanjutkan menggasak kabel milik Telkom saat malam hari. Aksi mereka dipergoki warga dan aparat. Meski demikian, hanya Munindar dan Agus yang berhasil ditangkap. Sedangkan Suryanto berhasil melarikan diri. Namun, identitasnya telah dikantongi aparat berdasar keterangan dua temannya yang telah dibekuk.
Sementara itu, akibat ulahnya tersebut para tersangka curatpon dijerat dengan pasal 363 KUHP. Dia terancam hukuman lima tahun penjara. Mendengar ancaman hukumannya teresebut, pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Pantauan koran ini, tersangka diperiksa siang kemarin dengan didampingi kepala desanya, Khalik. Dia mengaku hanya mendampingi Suryanto karena merupakan warga desanya. “Dia warga desa saya, jadi hanya mendampingi saja,” kata Khalik. (rri/pri)
Hanya Pedagang Makanan yang Ramai n DARI...
Minta Doa Untuk Kesembuhan Viara
Pendaftaran Online Ditutup 29/10
Suryanto Mengajak Dua Tetangganya n DITANGKAP...
37
S I T U B O N D 0
merasa kasihan, dia pun melayaninya. “Dulu ada banyak toko di sini. Tapi mereka kebanyakan tidak berani menghutangi warga. Saya tidak tahu kenapa. Akhirnya hanya toko saya yang bertahan, meskipun dagangannya seperti yang anda lihat, apa adanya,” kata Amos. Dia pun tidak mengelak saat saya menanyakan banyak usaha yang gulung tikar. Namun dia sendiri juga belum tahu kenapa bisa demikian. Dia berfikir, mungkin perlu perubahan besar dengan mendirikan toko-toko modern seperti mini market atau perbelanjaan lain. Dia juga berpendapat mungkin warga juga perlu membuat sesuatu yang berbeda. Dia juga mengatakan bahwa yang ramai di tempat tersebut hanyalah warung nasi, itupun hanya hari-hari tertentu. Saat di tanya tentang harga ruko di wilayahnya, Amos menjawab harganya lebih miring dari pada jalur Pantura yang lain. “ Namun jika harga kebun atau ladang harganya lebih tinggi, apalagi bagian sisi utara jalan, tanah di sini subur. Tapi jika bagian utara, itu yang saya lihat kurang ada peminat tanahnya kurang baik, ditanami kurang baik, dibuat usaha pun
sama saja,” jelas Amos. Masih penasaran dengan penjelasan satu orang, saya pun mencoba lagi menelusuri sebuah warung nasi yang ada di tepian jalan. Jawabannya tak jauh beda dengan cerita Amos. Dia mengaku warungnya hanya ramai sewaktu-waktu. Apalagi jika musim pasar tiba. “Tapi kuncinya mereka tetap mau menghutangi pembeli. Keadaannya biasa saja, sama seperti warung lainnya, tapi ya tetap ada yang berhutang,” jelas Anisa, 65, wanita penjaga warung. Belum cukup hilang rasa penasaran, saya mencoba meminta kontak salah seorang pengusaha yang pernah membuka usaha di wilayah tersebut. Imam, 56, namanya. Dia pun dengan lugas menceritakan bahwa dirinya dua kali membuka usaha di wilayah tersebut. Namun, semuanya sepi konsumen. Bahkan bukan hanya konsumen, Imam menceritakan bahwa dirinya juga kesulitan untuk mencari pekerja yang mau bekerja di tempatnya. Setelah lebih dari satu setengah tahun bertahan, akhirnya Imam pun memutuskan menjual tokonya. Dia menceritakan bahwa usaha konveksinya di jalur Pantura Desa Pesanggrahan tersebut sudah
ditutupnya. Saat ini dia sudah membuka usaha yang baru di wilayah Kecamatan Situbondo. “Alhamdulillah saat ini usaha saya membaik, saya juga tidak tahu kenapa saat berjualan di sana susah sekali. Padahal yang saya jual sama, pelanggannya juga sama tapi mereka enggan membeli saat saya masih di sana. Saya pernah tanya ke orang pintar, memang katanya jalur tersebut sedikit angker, sehingga susah membuat orang tertarik,” jelas Imam. Meski belum terlalu puas, saya pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota. Dengan sedikit rasa coba-coba saya bertanya kepada Camat Jangkar, Saiful Bakri yang kebetulan ada kontaknya di handphone saya. Dalam pembicaraannya Bakri mengatakan. “Saya kurang mengerti kalo masalah ruko, tapi kalau warung bakso yang ada di Pesanggrahan saya tahu, ramai warungnya,” katanya. Setelah menutup pembicaraan sambil tersenyum saya berkesimpulan, mungkin masih ada misteri di jalan itu. Tetapi yang jelas, di sana hanya warung-warung makanan yang bertahan. Jadi, sebaiknya saya sarankan bagi yang ingin membuka usaha di sepanjang jalan tersebut, bukalah usaha warung makan.(pri)
“Jaring-jaring perahu kami dirampas dan dirusak. Hasil ikan tangkapan kita juga dirampas. Kami tidak tahu kenapa diperlakukan kasar pada hari Kamis kamis dan hari ini (Jumat). Makanya kami melapor ke dinas,” kata pria asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan ini. Ditambahkan, pada saat jaring dan hasil tangkapan ikannya dirampas oleh nelayan tak dikenal itu, nyaris saja terjadi bentrok. Emosi para ABK hamper tidak dapat ditahan. Namu, beruntung semua itu masih bisa diredam oleh Juha-
ri. Mereka selanjutnya memilih untuk datang ke DKP. “Sudah dua hari ini jaring dirampas dan ikan diambil. ABK saya maunya melawan dengan melakukan kekerasan juga, tetapi tidak saya bolehkan,” katanya. Akibat aksi tersebut, nelayan asal Panarukan ini tidak bisa bekerja. Belum lagi sejumlah alat tangkapnya rusak. Mereka mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. “Ruginya banyak. Saya rugi karena ikan hasil tangkapan yang menjadi sumber pendapatan saya dirampas, belum lagi jaringnya,” terang Juhari. Menanggapi pengaduan itu, Kepala DKP Situbondo, Eko
Prayudi, meminta para nelayan berlaku bijak dalam membagi zona tangkapan ikan-ikan. “Benahi dulu zona-zonanya, karena peraturannya sudah ada. Baru kami bisa meninjau ke lapangan,” katanya sambil menghimbau agar para nelayan bisa hidup berdampingan. Eko mengaku untuk mengatasi persoalan itu pihaknya akan membentuk sebuah wadah organisasi agar permasalahan semacam itu bisa cepat terselesaikan. “Sebentar lagi kami akan bentuk sebuah paguyuban bagi para nelayan di Situbondo, tujuannya agar mereka rukun dan guyub,” pungkas Eko Prayudi. (rri/pri)
Tiga Kali Petani Gagal Panen n HAMA... Sambungan dari Hal 32
Kepada wartawan koran ini, dia mengungkapkan , ada dua jenis hama yang menyerang tanaman petani di tempatnya. yaitu, hama kuning (hama yang membuat tanaman menjadi kuning), dan hama tikus. Untuk hama kuning, kata bapak dua anak ini, jika sudah menyerang tanaman, maka tanaman tidak akan bisa berkembang. ”Misalnya untuk jagung, tidak bisa besar dan juga tidak
akan berbuah. Batangnya harus di tebang,” katanya. Begitu juga dengan hama tikus. Hama yang pernah dimusnahkan dengan cara gropyokan tikus oleh penyuluh pertanian beberapa waktu lalu ini bergeming. ”Semakin banyak saja. Bahkan tikus-tikus ini seperti sangat pintar” imbuh Wahyu kembali. Warga Dusun Dauh, Desa Jati Banteng ini mengaku, petani sudah melakukan berbagai macam cara untuk menghilangkan jenis hama-hama itu.
Biaya yang tidak sedikit untuk membeli berbagai macam obat juga pernah mereka lakukan. ”Saya heran, kenapa hama kuning dan tikus ini tidak ada obatnya.” Tukas Wahyu dengan nada bertanya. Pada tahun ini, sebagian besar petani di di Kecamatan Jati banteng mengalami gagal panen. Terhitung sampai dengan bulan ini, mereka sudah melakukan tiga kali tanam. Akan tetapi, para petani ini selalu mengalami gagal panen.(bib/pri)
Rugi Ongkos Transport Rp 200 Ribu n PEMBELI... Sambungan dari Hal 32
Sepinya pedagang dari luar daerah tersebut membuat para pedagang ini harus membawa kembali sapi dagangannya kembali ke rumah. Akibatnya, pedagang sapi pun mengalami rugi karena pemasukan yang ada tidak seimbang dengan biaya angkut hingga ratusan ribu yang sudah dikeluarkan. Begitu juga dengan para peda-
gang kambing, sejak pagi hingga sore hari sebagian dagangannya banyak yang belum laku. “Ini dari pagi dagangan saya tidak disapa pembeli, biasanya minggu-minggu menjelang Idul Adha seperti ini para pedagang luar banyak yang datang, yang jelas rugi ongkos truk kalau dangannya tidak laku. Minimal Rp 200 ribu,”ungkap Rasidi pedagang sapi asal Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Sepinya pedagang di Pasar
Hewan Kamisan itu bukan hanya di rasakan para pedagang sapi dan kambing. Pedagang nasi serta para pedagang baju dan alat alat rumah tangga yang menggelar dagangannya di pasar tersebut juga sepi pembeli. “Tak biasanya, baru sampai jam empat sore (16.00) para pedagang sapi serta pedagang sudah banyak yang pulang. Jika pasar ramai, pedagang baru pulang saat waktu isya’ tiba,” ujar Isah salah seorang penjual nasi. (fre/pri)
Jawa Pos
Sabtu 20 September 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
Aksi Damai agar Introspeksi Diri ■ TIAP...
Sambungan dari Hal 29
Para aktivis juga menggelar aksi teatrikal saat lampu merah menyala dan kendaraan berhenti. Para aktivis juga membagi-bagikan selebaran dan buku tentang HIV/AIDS kepada pengendara yang sedang berhenti di Lampu Merah Karangente Kamis lalu.”Ternyata banyak juga di Banyuwangi yang terkena HIV/AIDS. Saya sangat mendukung aksi ini. Dengan aksi ini, kita lebih waspada terhadap
penyakit mematikan itu,” ujar Teguh, salah satu pengguna jalan yang melintas kemarin. Manajer Program KKBS, Tunggul Harwanto, menjelaskan berdasar data lembaga KKBS ada 2.345 laki-laki yang dengan sengaja membeli seks setiap bulan. Menurutnya, angka tersebut fluktuatif setiap bulan. Ironisnya lagi, saat ini ada 400 lebih ibu rumah tangga yang terinfeksi dari pasangannya yang termasuk risiko tinggi penularan HIV/AIDS. Angka tersebut paling
tinggi di bandingkan yang lain. Anak-anak yang positif ada 22 orang. Belum lagi remaja yang terjerumus pergaulan bebas dan narkoba. ”Data yang kami miliki satu nama satu alamat dalam bentuk soft copy dan juga hard copy,” ujar Tanggul. Maka dari itu, dalam aksi itu, para aktivis juga mengajak agar warga Banyuwangi berperilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus HIV dan penyakit menular lain serta mendorong keterlibatan pemerintah dan stake holder agar ikut berperan
dalam upaya pengendalian kasus HIV. ”Kita juga harus mengikis stigma dan diskriminasi kepada penderita HIV/AIDS,” tambahnya. Selain itu, Tanggul menambahkan bahwa mengendalikan kasus HIV bukanlah tugas bidang kesehatan. Sebab, HIV muncul sangat kompleks dari beberapa aspek, baik di bidang kesehatan, ekonomi, sosial, maupun spiritual. ”Aksi damai itu semoga dapat mengingatkan dan mengimbau kembali, termasuk menjadi alarm, agar kita introspeksi diri,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Tidak Mudah Mengawasi Lelaki ”Njajan” ■ SATPOL...
Sambungan dari Hal 29
Camat Purwoharjo, Zein Kastolani, mengatakan pemasangan baliho tersebut dilakukan karena selama ini banyak keluhan masyarakat yang disampaikan ke forum
pimpinan kecamatan (forpimka). Warga mengeluh masih banyak lelaki yang masuk ke eks lokalisasi itu. “Makanya kita pasang banner yang lebih jelas lagi agar mereka yang masuk bisa membaca dan tergerak hatinya,” tandasnya. Zein menyebut tidak mudah mengawasi
39
S A M B U N G A N
para lelaki yang akan jajan ke eks lokalisasi. Selama ini petugas penertiban terkesan kucing-kucingan dengan para pengunjung tempat pelacuran itu. “Kita pasang tulisan Pelacuran Melanggar Hukum Agama dan Negara ini agar bisa mengingatkan mereka,” cetusnya. (azi/c1/abi)
Dari Afrika Suka Warna Cerah ■ JAMAAH...
Sambungan dari Hal 29
Kemarin dr. Budi harus mengambil obat di kantor sektor haji di Madinah. “Ini baru ambil obat dari sektor, Pak,” kata kepala Puskesmas Tegladlimo, Banyuwangi, itu. Ditambahkan, obat yang paling tipis persediaannya adalah obat nyeri. Bisa dimaklumi. Sebab, setiap hari jamaah pergi-pulang dari penginapan ke Masjid Nabawi minimal empat kali. Mereka mengejar arbain (salat 40 waktu di Masjid Nabawi). Padahal, jarak penginapan ke masjid yang terdapat makam Nabi Muhammad di dalamnya itu minimal 300 meter. Bahkan, sebagian jamaah Kloter 27 tinggal di penginapan berjarak 2 Km. Belum lagi disengat terik matahari bersuhu 40 derajat Celcius setiap hari, siang sampai sore. “Wajar jika para jamaah sambat kaki dan badannya nyeri,” tandas dr. Budi. Selain nyeri, para jamaah juga mulai merasakan gejala batuk. Mumpung belum parah, mereka cepat-cepat minta obat batuk. Selain obat, Budi juga tak bosan-bosan menyarankan agar jamaah tidak sembarangan minum. “Jangan minum air dingin. Di Masjid
Nabawi pilih galon air yang ada tulisan not cold,” pesannya. Saat ini, sambungnya, tim medis masih memberi perhatian khusus kepada Bu Sukesih. Anggota Kloter 27 itu hingga kemarin masih drop kejiwaannya. Dia masih sering kebingungan. Minta pulang terus. Tidak kerasan. Kesulitan adaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda dengan di rumahnya. “Kami akan koordinasi dengan ketua kloter, pembimbing, tenaga pemandu haji Indonesia, dan tenaga pembimbing ibadah haji, untuk menentukan langkah selanjutnya untuk menangani Bu Sukesih,” tugasnya seraya memohon doa kepada keluarga Bu Sukesih di Banyuwangi agar yang bersangkutan cepat bisa beradaptasi. Sementara itu, saat ini calon jamaah haji yang tiba di Madinah makin banyak. Masjid Nabawi penuh terus. Sampai-sampai jamaah laki-laki dan perempuan harus rela salat di halaman masjid. Bahkan, sampai mepet pagar keliling masjid yang lebarnya satu kilometer persegi itu. Pantauan saya setiap hari, selain jamaah Indonesia, jamaah dari Tiongkok dan Benua Hitam Afrika juga lumayan banyak. Setiap kali kaki melangkah beberapa meter
saya berpapasan dengan jamaah dari Tiongkok. Pun saat salat di dalam Masjid Nabawi. Tidak hanya berpapasan, tapi juga sering salat berdampingan dengan mereka. Suatu ketika saat selesai salat sunah dan zikir, seorang jamaah asal Tiongkok memberi saya balsem. Asli dari Tiongkok. Hanya saya tidak tahu mereknya: pakai tulisan Tiongkok semua. Satu-satunya yang saya mengerti adalah logonya: gambar kucing. Aroma dan rasanya sama dengan kebanyakan balsem di Indonesia. Banyaknya jamaah haji asal Tiongkok tidak terlepas dari kebijakan pemerintah setempat. Saat ini Islam di sana sedang mengalami bulan madu. Berkembang sangat pesat. Informasi yang berkembang, saat ini pemerintah Tiongkok sedang membangun 1.000 masjid di seluruh Tiongkok. Luar biasa. Tidak sulit mengenali jamaah asal Tiongkok. Selain dari wajahnya yang khas, mereka dengan mudah bisa dikenali dari pakaiannya. Pakai rompi dan ada tulisan Tiongkok serta bendera negaranya. Mengenali jamaah asal Tiongkok semudah mengenali jamaah asal Afrika. Tinggi, besar, hitam mulai rambut sampai kaki, dan pakaiannya berwarna norak. (*)
Sabtu masih Layani Pendaftaran PENONTON: Bupati Anas bersama forpimda dan artis Yati Octavia, Artalyta Suryani, dan Nani Wijaya, menyaksikan Fashion on The Pedestrian di Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin.
GALIH COKRO/RABA
Disaksikan Ayu Azhari dan Yati Octavia ■ TROTOAR...
Sambungan dari Hal 29
Yang membuat fashion show tersebut semakin spesial, peserta tidak hanya berasal dari Banyuwangi. Sejumlah guru asing yang tengah mengajar di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini juga ikut ambil bagian memeragakan busana batik khas Banyuwangi. Uniknya lagi, saat show digelar, jalan yang berlokasi tepat di samping trotoar dibiarkan terbuka seperti hari-hari normal. Tak pelak, ribuan masyarakat Banyuwangi tumplek-blek menyaksikan perpaduan apik gerak tubuh peserta dan balutan busana batik khas
Banyuwangi tersebut. Sesaat sebelum pergelaran dimulai, penonton dibuat histeris ketika rombongan Bupati Abdullah Azwar Anas tiba di lokasi. Sebab, kali ini bupati datang bersama sejumlah artis ibu kota, seperti Ayu Azhari, pasangan Yati Octavia dan Pangky Suwito turut menyaksikan perhelatan yang merupakan pemanasan ajang Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2014 tersebut. Apalagi, sejumlah orang penting, di antaranya Artalyta Suryani, Nani Wijaya (Jawa Pos Holding); dan desainer batik kenamaan, Priscilla Saputro, juga menyaksikan Fashion on The Pedestrian tersebut.
Dalam sambutannya Bupati Anas mengatakan, BBF 2014 digeber untuk mendorong para pelaku industri batik daerah semakin percaya diri. “Saat ini, para pembatik kehabisan stok karena tingginya permintaan, sedangkan para penjahit kebanjiran order,” ujarnya. Spesifik untuk kegiatan, Fashion on The Pedestrian, fashion show itu sengaja digelar di atas trotoar sebagai bentuk dorongan agar trotoar di Banyuwangi menjadi sarana yang nyaman bagi para pejalan kaki. “Mereka yang melewati trotoar merasa merdeka,” kata Bupati Anas. Anas menambahkan, rangkaian
BBF berdampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Banyuwangi. Dampak selanjutnya, ekonomi kreatif itu berhasil mendorong peningkatan pendapatan per kapita Banyuwangi. “Dua tahun ini income per kapita Banyuwangi berhasil menyalip Malang. Income per kapita Malang sebesar Rp 19,6 juta, sedangkan Banyuwangi sebesar Rp 21,8 juta,” paparnya. Sementara itu, Ria, salah satu penonton mengaku sangat terkesan dengan ajang yang kali pertama digeber di Banyuwangi tersebut. “Acara ini bagus. Unik. Pokoknya top. Saya semakin bangga jadi orang Banyuwangi,” cetusnya. (sgt/c1/bay)
Melambangkan Kekayaan Hati Warga ■ GUNAKAN...
Sambungan dari Hal 29
Dia juga mengingatkan agar para pelaku seni tidak pernah puas dengan kemampuan yang dimiliki sekarang. ‘’Para pelaku seni harus bangga dengan batik. Batik adalah karya seni sandang yang sarat makna. Selembar kain batik dibuat melalui serangkaian proses yang panjang dan
rumit,” tuturnya. Dalam ajang BBF, karya Priscilla akan ditampilkan. Rancangan busana yang akan ditampilkan ada empat jenis baju, yakni baju kerja, busana muslim, baju pesta, dan baju cocktail. “Ketika pertama kali berkunjung ke Banyuwangi, kami terpesona keramahan Pemkab Banyuwangi. Kemudian, idealisme itu saya tuangkan dalam bahan,” ujarnya.
Selain batik Banyuwangi sebagai kain utama, Priscilla juga memilih kain beludru untuk aksen pelengkap. Alasannya, beludru sangat cocok untuk melambangkan keramah-tamahan masyarakat Banyuwangi. “Karena keramahtamahan masyarakat Banyuwangi ini saya mengibaratkan layaknya orang pada zaman dahulu yang kaya hatinya,” tuturnya.
Orang yang kaya hatinya dan berkecukupan pada zaman dahulu, diibaratkan sebagai orang yang tidak pernah susah, selalu merasa cukup. Pakaian yang dikenakan orang semacam itu terbuat dari beludru. “Dengan rancangan yang sederhana, corak yang dimiliki batik tetap menonjol sehingga tidak mengurangi ciri khas batik,” paparnya. (cin/ c1/bay)
Masih Butuh Tiga Kali Operasi ■ DAHLAN...
Sambungan dari Hal 29
Ketika melakukan kunjungan ke Banyuwangi 8 Maret 2014, Dahlan bersedia membantu biaya operasi Aqila. Bocah tersebut tidak langsung menjalani operasi karena usianya masih lima bulan. Kini mendekati umur setahun, Aqila bakal menjalani operasi
pembuatan lubang anus. Kemarin bantuan dari Dahlan Iskan diserahkan kepada orang tua Aqila di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. Secara simbolis bantuan uang transportasi ke Surabaya senilai Rp 3 juta diserahkan Manajer Keuangan Citra Puji Rahayu kepada Hendri Gunawan dan Suryani. ”Kami terima kasih kepada Pak Dahlan karena telah dibantu. Mu-
dah-mudahan anak saya bisa lancar menjalani operasi,’’ kata Suryani, ibu kandung Aqila. Nasib Aqila memang memilukan. Sejak terlahir tanpa anus, bocah itu nyaris meregang nyawa. Gara-garanya, kelainan bawaan tersebut ternyata baru diketahui empat hari setelah kelahiran. Suryani mengaku, saat mengandung Aqila, dirinya tidak pernah
mendapat firasat anak keduanya itu akan mengalami kelainan fisik. Hanya, ketika Aqila lahir 9 Oktober 2013 pukul 07.30, bobot tubuhnya hanya 2,5 kilogram (kg). Setelah dilakukan pemeriksaan, baru diketahui bahwa Aqila tidak memiliki anus. Berdasar keterangan dokter, putra kesayangannya itu butuh tiga kali operasi. (c1/aif)
■ BARU...
Sambungan dari Hal 29
Pendaftaran akan berakhir 30 September 2014 mendatang. Setelah pendaftaran ditutup, para peserta yang terdaftar diwajibkan mengikuti temu teknik di aula Kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi pukul 10.00 pagi tanggal 1 Oktober 2014. Hunting bisa dilakukan para peserta tanggal 2 hingga 21 Oktober 2014 mendatang. Sementara itu, pengumpulan foto bisa dilaksanakan peserta pada 22 hingga 24 Oktober 2014. Semua
■ BBF... Sambungan dari Hal 30
Dengan konsep yang diusungnya itu, Anita mengaku total mempersiapkan desain batik di BBF ini. Bahkan dia membutuhkan waktu berbulan-bulan sejak riset konsep, proses mendesain sampai penjahitan. “Satu bulan terakhir ini fokus pada penjahitan dan pemasangan detail aksesori
■ KENTAL... Sambungan dari Hal 38
Persewangi datang ke Kalsel dalam skuad yang compang-camping. Bagaimana tidak, sejumlah pilar tidak disertakan dalam rombongan. Dua legiun asing, Peter Lipede dan Nelson Caparo tidak ada bersama rekan-rekannya. Sebab itulah, muncul wacana jika pertandingan Persewangi versus Martapura FC dijadikan ajang jual beli skor. Sorotan tersebut justru datang dari pemain sendiri. Salah satunya Nelson Caparo. Dia mencurigai jika pertandingan tersebut bisa dijual kepada
■ 8 SISWA...
Sambungan dari Hal 40
Sebagian ada yang ketakutan melihat temannya kesurupan. “Ada yang pingsan, ada yang sesak napas. Tapi memang ada yang benar-benar kesurupan,” ungkapnya. Poimen menuturkan, SF, salah satu siswi yang mengalami kesurupan cukup serius berteriak-teriak tidak mau dipindahkan. “Dia yang kesurupan berteriak tidak mau dipindah,” jelasnya. Mengenai sebab-musabab
tuan rumah. ‘’Saya tidak mau kalau seperti itu. Martapura FC butuh banyak gol,’’ kata pemain asal Paraguay itu. Oleh karena itu, dia mengaku tidak ikut dalam rombongan dengan alasan pribadi. Yang jelas, dia mengaku sudah melaporkan indikasi tersebut kepada PT. Liga Indonesia. ‘’Saya sudah laporkan ke PSSI untuk mengawasi pertandingan itu,’’ tandasnya. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi menegaskan, jika tidak ada istilah main mata. Menurut dia, timnya tetap bermain seperti biasa pantang menyerah. “Tim ini akan tetap bermain sportif di atas lapangan,” tandasnya. (ton/c1/als)
kesurupan dia tidak tahu. Namun beberapa waktu terakhir memang ada kursi-kursi yang dipindahkan. “Memang itu ada bangunan baru, terus kursinya mengambil dari ruang-ruang lain,” jelasnya. Sementara itu, Mamik S, 46, ayah SF menuturkan, sebelum berangkat ke sekolah, tidak ada yang aneh terhadap putrinya tersebut. Semua berjalan seperti biasa. “Dia selalu di rumah, tadi semangat ke sekolah karena mau ujian,” ungkapnya. Atas kejadian tersebut pihak
sekolah dan komite langsung mengambil tindakan. Suyoto, 66, komite sekolah tersebut yang langsung datang ke sekolah saat mendengar adanya kejadian tersebut berkoordinasi untuk memulangkan sekolah lebih awal. “Ini kita bersama pihak guru, dan juga pengawas memulangkan siswa lebih awal,” cetusnya. Berdasarkan pengakuan pihak sekolah, kejadian ini baru terjadi pertama kali ini selama sekolah berdiri. “Ya baru pertama kali ini,” imbuhnya. (sli/c1/als)
Masuk Pulau Merah Gratis Bukan hanya para siswa, sejumlah warga yang tinggal di sekitar pantai juga ikut bersih-bersih. Dengan membawa tas plastik, mereka menyusuri pantai untuk memungut sampah. “Kita bareng-bareng membersihkan pantai,” terang Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono. Membersihkan pantai ini, terang dia, merupakan kegiatan Jumat Bersih yang telah dicanangkan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran. Selain siswa dari SMK PGRI dan warga, dalam kegiatan itu juga diikuti kelompok wisata (pokja) wisata, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, BSI, dan Perhutani Banyuwangi Selatan. “Ini jadi ke-
Forum Ilmiah Guru (FIG) tahun ini merupakan kalender kedua yang dia ikuti. Di tingkat kabupaten, pelaksanaannya telah dimulai Agustus lalu. Ada tiga karya ilmiah yang dinilai tim juri tingkat provinsi. Penilaian dan penentuan juara dilakukan mulai 6 hingga 10 September. Seluruh karya ilmiah wajib dipresentasikan. Siapa sangka penyandang gelar magister pendidikan dasar itu mampu meyakinkan dewan juri dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Juri pun memilih karya Lina sebagai yang terbaik. Metode itu bertujuan membuat pelajaran matematika menjadi mudah dipahami dan digemari siswa. “Sistem ini membuat belajar matematika lebih efektif dan menyenangkan,” ujarnya. Dia menambahkan, matematika merupakan
jatuh pada batik yang dibuat dengan pewarna alam. Misalnya warna biru diambil dari tanaman indigofera yang difermentasi. “Pewarna alam tidak akan menimbulkan alergi di kulit seperti reaksi yang bisa ditimbulkan dari pewarna sintetis. Selain itu pewarna alam lebih ramah lingkungan dan menampilkan warna yang lebih lembut dan elegan,” urai Anita. (sgt/c1/afi)
Kesurupan karena Siswa Labil
■ PAKAI...
Keberhasilannya menggondol gelar juara di ajang Forum Ilmiah Guru itu membawa konsekuensi bagi warga Perumahan Wisma Mukti B6, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, itu. Dia pun diwajibkan berlaga mewakili Provinsi Jawa Timur di pentas serupa di Jakarta akhir September mendatang. Dia akan bersaing dengan perwakilan seluruh provinsi se-Indonesia. Sebab, kontestan yang turut serta dalam riset dan development di ajang nasional nanti merupakan orang terbaik di provinsi masing-masing. Yang bisa mengikuti ajang itu adalah guru prestasi tingkat kabupaten. Namun, pengalaman berkompetisi mulai level kabupaten hingga provinsi akan menjadi modal Lina untuk berlaga di ajang tersebut. “Sekarang sedang fokus ke Jakarta. Begadang malam untuk pendalaman materi sudah menjadi aktivitas rutin sekarang,” katanya. (c1/bay)
pakaian. Hampir semua penjahit dan pekerja saya minta kerja ekstra agar bisa selesai tepat waktu,” bebernya. Sebagai desainer yang juga seorang dokter, Anita tidak bisa melepaskan aspek kesehatan dari semua desainnya termasuk yang akan ditampilkan di BBF. Untuk itu, Anita memilih batik yang dibuat dengan pewarna yang aman bagi penggunanya. Pilihannya
Peter Sudah Lapor ke PSSI
■ BERSIH-BERSIH...
ilmu abstrak. Di dalamnya ada simbol, seperti angka, yang tidak bisa dijelaskan. Termasuk bilangan pecahan yang merupakan simbol abstrak. Karena berupa simbol, tidak jarang siswa bingung dan sulit memahami. Lewat metode papan slot, simbol itu dirupakan ikon. Dengan bantuan papan, pemahaman terhadap angka pecahan lebih mudah. Sebelum dilombakan dalam Forum Ilmiah Guru tersebut, Lina Kamalin lebih dulu melakukan riset. Mepetnya waktu yang dia miliki menyebabkan riset yang dia lakukan hanya berlangsung tiga bulan pada tahun ajaran 2013 lalu. Meski singkat, Lina merasakan ada perubahan siswa terhadap pelajaran matematika. Ada peningkatan pemahaman dan kegandrungan siswa terhadap pelajaran berhitung itu. Itu saat dipraktikkan pada siswa kelas III. “Hasilnya, skor belajar meningkat dan siswa lebih suka matematika. Ini merupakan metode inovatif dalam pembelajaran,” ujarnya.
air. Bisa juga manfaat saluran irigasi serta tingkat kepuasan petani terhadap irigasi di Banyuwangi. ‘’Semua objek foto harus di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Peserta boleh mengikutsertakan lebih dari satu foto,’’ jelas Benny. Yang terpenting, kata Benny, foto yang diikutsertakan lomba adalah hasil karya sendiri dengan menggunakan kamera digital atau analog (kamera konvensional). Peserta juga wajib menyerahkan soft copy dalam bentuk CD dengan format JPEG dan hard copy (cetak ukuran 10R) resolusi minimal 300dpi. (tfs/c1/bay)
Pilih Batik Pewarna Alam
Sering Begadang Hadapi Lomba Tingkat Nasional Sambungan dari Hal 29
foto yang telah terkumpul akan dilakukan penjurian pada tanggal 25 hingga 29 Oktober mendatang. Pendaftar bisa langsung datang ke Kantor Dinas PU Pengairan di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi. Selain itu, pendaftar juga bisa datang ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89c, Banyuwangi. Salah satu panitia lomba foto, Benny Siswanto mengatakan, peserta wajib mengikuti ketentuan lomba. Objek foto harus terkait dengan saluran irigasi. Peserta juga boleh mengambil objek foto berupa dam dan sumber mata
Sambungan dari Hal 40
giatan rutin,” ungkapnya. Camat menyampaikan, meski Pemkab Banyuwangi dan Perhutani Banyuwangi Selatan telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) pengelolaan sejumlah tempat wisata, tapi kebijakan menggratiskan tiket masuk ke Pulau Merah belum dicabut. “Masuk ke Pulau Merah masih tetap gratis,” cetusnya. Kebijakan ini, terang dia, dilakukan karena Forpimka Pesanggaran masih menunggu kelanjutan penandatanganan PKS an-
tara Pemkab Banyuwangi dan Perhutani Banyuwangi Selatan. “Setelah penandatanganan PKS, nanti akan kita tindak lanjuti,” terangnya. Menurut camat, sampai saat ini bentuk kerja sama dalam pengelolaan pantai Pulau Merah belum dibahas. Setelah ada kesepakatan bersama, Perhutani Banyuwangi Selatan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi akan ke Pesanggaran untuk membahas bersama. “Jadi, kita masih menunggu kelanjutan PKS itu,” ujarnya. (azi/c1/abi)
KOREKSI ADA kesalahan tulis yang cukup mengganggu dalam berita berjudul ”1.672 Karateka Ramaikan Kerjurda” edisi Jumat 19 September. Di berita itu tertulis, “Kejurda dibuka oleh Kasdam V Brawijaya Brigjen Kustanto Widiatmoko”. Yang benar, “Kejurda dibuka oleh Kasdam V Brawijaya Brigjen Asma’i”. (*)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
OPO MANEH
Jawa Pos
Sabtu 20 September 2014
B A N Y U W A N G I
Truk Fuso Muatan Kardus Habis Terbakar ABDUL AZIZ/RABA
APES: Pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolsek Kalibaru kemarin.
Judi Sabung Ayam Digerebek Polisi KALIBARU - Arena judi sabung ayam di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, digerebek anggota polsek setempat kemarin. Empat warga di lokasi kejadian digaruk karena diduga bermain judi. Keempat tersangka yang kini diamankan di polsek untuk pemeriksaan itu adalah Sugeng Katib, 54, Senidin, 50, dan Topik, 40. Semua warga Desa Kalibaru Manis. Satu pelaku lagi, Mat Salam, 50, asal Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru. Selain menangkap empat tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa dua ekor ayam jago, satu set kartu cap jiki, 16 potong beberan, dan uang tunai Rp 379 ribu. “Kita dapat laporan dari warga ada yang main judi, langsung kita gerebek,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Suwanto Bari. Sebelum lokasi judi digerebek, terang dia, beberapa anggota melakukan penyelidikan. Setelah benar ada perjudian, tempat judi sabung ayam itu dikepung. Empat warga yang ada di lokasi langsung ditangkap. “Yang judi diduga empat orang itu. Semua kita amankan,” ungkapnya. (azi/c1/abi)
WISATA
ABDUL AZIZ/RABA
BERSIH: Warga dan pelajar membersihkan pantai Pulau Merah kemarin.
Bersih-bersih Pulau Merah PESANGGARAN - Ratusan siswa SMK PGRI Pesanggaran menggelar kerja bakti di sekitar pantai Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kemarin. Dalam acara itu, para siswa membersihkan sampah yang banyak berserakan di sekitar pantai ■ Baca Bersih-bersih...Hal 39
SHULHAN HADI/RABA
HANGUS: Kardus dan kabin truk Fuso terlihat gosong akibat dilalap si jago merah.
TEGALSARI - Warga sekitar eks pasar hewan Lingkungan Ngandong, Dusun Krajan 2, Desa Tegalsari, digegerkan adanya kobaran api yang terjadi Jumat dini hari kemarin (19/9). Api berasal dari truk Fuso bernopol DK 9536 AV yang diparkir di utara lokasi bekas pasar hewan atau tepatnya di bahu jalan menuju daerah Sumberbelik. Akibat kejadian tersebut, warga di sekitar lokasi pun bergotong-royong memadamkan kobaran api. Muatan kendaraan berupa kardus bekas menjadikan api sulit dipadamkan. Kobaran api yang cukup kuat mengharuskan dua kendaraan pemadam kebakaran dari Kecamatan Genteng dan Gambiran yang datang di lokasi harus mengisi ulang air untuk memadamkan api. “Dua pemadam kebakaran sampai mengisi ulang air,” ujar Kapolsek Tegalsari, AKP Suhardi. Dia menambahkan, meski dipadamkan oleh dua kendaraan dan warga sekitar, api baru bisa benar-benar padam setelah menjelang pagi hari. Hal ini disebabkan muatan berupa kardus cukup banyak. “Kardusnya padat, jadi baru padam pagi tadi,” ungkapnya. Terkait penyebab kebakaran, Kapolsek Suhardi menjelaskan, dugaan kuat api disebabkan korsleting listrik. “Dugaan kuat akibat korsleting, kendaraan kondisi mati masih memungkinkan hubungan arus listrik,” imbuhnya. Beruntung, kejadian tersebut tidak sampai memakan korban jiwa. Kendati demikian, diperkirakan kerugian mencapai Rp 100 juta. “Dari informasi dan penghitungan mencapai seratus juta,” pungkas kapolsek. Sementara itu, Imam, sopir truk tidak bisa berkomentar banyak. Dia menyikapi kejadian yang menimpa kendaraan tersebut sebagai kecelakaan. “Apes, korsleting,” ujarnya singkat. (sli/c1/als)
Tanam Pohon Pisang di Jalan Protes Jalan Kampung Tidak Diperbaiki SRONO - Warga Dusun/Desa Kebaman, Kecamatan Srono, memblokir jalan di kampungnya dengan cara menanam pohon pisang kemarin. Tindakan itu dilakukan karena jalan di kampungnya sudah lama rusak dan tidak lekas diperbaiki. Tidak hanya itu, dalam aksinya itu warga juga membentangkan sejumlah poster berisi protes dan tuntutan agar jalan segera diperbaiki. “Jalan sudah lama rusak, tapi tidak segera diperbaiki,” terang juru bicara warga, Badri, 63, Di antara poster yang dipasang di jalanan itu berbunyi, jalan rusak salah siapa, diskriminasi pembangunan jalan, kami tidak terima, dan kapan bupati bangun jalan ini???, Agar Warga Tidak Resah. “Jalan rusak dilewati truk material,” katanya. Menurut Badri, selama ini sudah sering petugas petugas yang memantau dan melihat kondisi jalan di kampungnya. Tapi sampai saat ini, belum ada tanda-tanda akan ada perbaikan. “Katanya akan diperbaiki, tapi tidak
TIDAK SADAR: Salah seorang paranormal yang diundang pihak sekolah untuk mengusir roh halus.
SHULHAN HADI/RABA
8 Siswa SMAN 1 Muncar Kesurupan SHULHAN HADI/RABA
TUTUP: Akses jalan ditutup dengan pohon pisang yang ditanam di tengah jalan.
jelas,” ujarnya. Warga di kampungnya, terang dia, juga sudah menyampaikan pada pemerintah tentang jalan di kampungnya
yang sudah rusak parah. Tapi sampai saat ini, sebut dia, belum ada tanggapan. “Kita minta jalan segera diperbaiki,” tuntutnya. (sli/c1/abi)
MUNCAR - Kesurupan yang menimpa pelajar kembali terjadi di Kota Muncar. Kali ini menimpa siswa SMAN 1 Muncar. Suasana belajar di salah satu ruang kelas X dan ruang 11 MIA 2 berubah menjadi gaduh lantaran salah seorang siswinya mendadak kesurupan. Suasana bertambah ricuh saat beberapa
siswa juga mengalami kesurupan. “Awalnya kelas satu (kelas X), lalu yang lain ikut kesurupan,” ujar Poimen, 46, guru olahraga di SMAN tersebut. Dia menambahkan, total siswa yang mengalami kesurupan delapan siswa. Namun, tidak semua kesurupan ■ Baca 8 Siswa...Hal 39