Radar Banyuwangi | 21 April 2013

Page 1

21 APRIL

29

TAHUN 2013

ALI NURFATONI/RaBa

MENUMPUK: Seorang polisi mengatur arus lalu lintas di saat terjadi penumpukan kendaraan di depan SPBU Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin.

Antre Solar Bikin Macet GAMBIRAN - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar masih belum teratasi di Banyuwangi. Hingga kemarin (20/4), solar di sejumlah stasiun bahan bakar umum (SPBU) masih banyak yang kosong. Begitu pasokan solar tiba, antrean kendaraan di SPBU tidak bisa terelakkan. Seperti yang terjadi di SPBU Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin siang. Puluhan ken daraan roda empat berbagai

jenis, seperti truk, mobil, dan bus, mengantre untuk mengisi solar. Antrean tersebut ber langsung hingga berjam-jam. Antrean itu menyebabkan ruas jalan poros Gambiran-Genteng macet. Sebab, halaman SPBU tersebut tidak mampu menampung banyaknya kendaraan yang antre mengisi solar. Akibatnya, puluhan kendaraan terpaksa antre hingga di badan jalan n

Kuota BBM S lar Tahun 2012 & 2013 Kabupaten Banyuwangi Jumlah SPBU : 38 SPBU Penyaluran solar 2012 : 86.9 ribu KL Kuota solar pada 2013 : 79.7 ribu KL a af ma riny ...!!! ng t an jaaaaaaa an pu

Kabupaten Situbondo Jumlah SPBU : 12 SPBU Penyaluran solar 2012 : 39.9 ribu KL Kuota solar pada 2013 : 36.6 ribu KL

Baca Antre...Hal 35

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Pertamina Sebut Stok BBM Aman

Bisa Memicu Lonjakan Harga Sembako SEMENTARA itu, rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai berdampak di daerah. Saat ini, sejumlah barang kebutuhan pokok harganya mulai merangkak naik walau grafiknya belum terlalu signifikan. Seperti harga daging ayam broiler,

kini harganya merangkak naik ke angka Rp 21.400 per kilogram. Minggu lalu harga jual daging ayam broiler masih bertengger di angka Rp 20.800. Selain daging ayam broiler, harga telur ayam juga mulai merangkak naik n Baca Bisa...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

ANTRE: Puluhan jeriken berjajar di SPBU Curah Ketangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Jumat sore.

SEMENTARA itu, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, menurut Pertamina bukan karena kekurangan stok. Sebab, sampai saat ini stok solar untuk wilayah Provinsi Jawa Timur masih aman hingga akhir 2013 mendatang n Baca Pertamina...Hal 35

Jahili Teman Cucu, Kakek Ditahan PURWOHARJO - Diduga berbuat cabul, Misiran, 50, warga Dusun Tempurejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, ditangkap polisi Kamis malam lalu (18/4). Ironisnya, perbuatan tidak terpuji pelaku itu dilakukan terhadap teman cucunya sekolah yang masih berusia tujuh tahun. Sebut saja korban bernama Saritem (nama samaran, Red) yang tinggal sedesa dengan Misiran. Lebih ironis lagi, perbuatan itu ber langsung se lama sepekan. Tercatat, dia diduga mencabuli Saritem sejak tanggal 7 hingga 14 April 2013. Dalam kasus tersebut, pelaku mencabuli korban saat libur dan sepulang sekolah. Sebelum beraksi, le laki itu memberikan sejumlah uang kepada kor ban. Lantaran masih anak-anak, anak anak, bocah bau kencur itu pun menerima pe p mberian itu.

Ko r b a n p u n tidak berdaya saat menerima perlakukan tak senonoh Misiran. D i p e ro l e h keterangan, kasus tersebut mulai terbongkar saat siswa kelas satu sekolah dasar (SD) itu mengeluh sakit di bagian kemaluannya saat proses belajar di sekolah. Guru di sekolah itu pun menanyakan penyebab sakit yang dikeluhkan korban. Alangkah kagetnya sang guru saat mendengar jawaban korban. Korban dengan polos mengaku telah menerima perlakuan tak terpuji oleh pelaku. Tak pelak, guru yang juga masih saudara korban itu langsung melaporkan

peristiwa itu ke pihak berwajib Kamis lalu (18/4). Menerima laporan, polisi langsung ber gerak. Tanpa ada kesulitan, petugas langsung meringkus pelaku di rumahnya tanpa perlawanan. “Kamis malam pelaku kami jemput di rumahnya,” jelas Kapolsek Purwoharjo, AKP Trijoko Setyonarso, melalui Kasi Humas Aipda Sasmito di markasnya kemarin (20/4). Dalam pemeriksaan, kata Aipda Sasmito, kakek tersebut bersikukuh tidak mencabuli korban seperti yang dituduhkan. Pelaku mengaku hanya mencium korban saat pulang sekolah. ‘’Pelaku mengelak jika dituduh berbuat cabul. Katanya hanya mencium,” terangnya. Keterangan pelaku tersebut jelas berbeda jauh dengan laporan korban n Baca Jahili...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

Misiran

Donor Dibagi Dua Gelombang BANYUWANGI - Animo masyarakat untuk ambil bagian dalam kegiatan donor darah masal yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Banyuwangi Pe duli benarbe nar luar bi asa. Saking membeludaknya warga yang telah mengonfirmasi kesediaan mendonorkan darah, panitia berencana membagi kegiatan sosial tersebut dalam dua gelombang. Donor darah masal pertama akan dilaksanakan sesuai jadwal semula, yakni Rabu mendatang (22/4). Pada acara yang rencananya digelar di kawasan Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi, tersebut, akan dilakukan pengambilan darah 3 ribu pendonor. Donor darah gelombang kedua dijadwalkan berlangsung 7 Mei atau 8 Mei 2013, atau bersamaan dengan pelantikan pengurus PMI Banyuwangi oleh ketua Baca Donor...Hal 35 PMI pusat n

Sundari, Su un Perempuan Doktor Kesehatan Pertama di Banyuwangi

Terinspirasi Kartini, Jalankan Tiga Pekerjaan Sekaligus Predikat sebagai Kartini masa kini tampaknya layak disematkan kepada Dr. Hj. Sundari, A.Per. Pen. M.Kes. Betapa tidak, lewat perjuangan panjang, dia berhasil menjadi pegawai negeri sipil pertama di lingkungan Pemkab Banyuwangi yang menyandang gelar doktor bidang kesehatan. DOK PRIBADI SUNDARI FOR RaBa

http://www.radarbanyuwangi.co.id

MEMBAGI waktu antara keluarga dan pekerjaan tidak mudah dilakukan. Apalagi, bagi seorang perempuan. Bahkan, tidak sedikit warga yang berang gapan bahwa kodrat pe rempuan hanyalah sebagai ibu rumah tangga yang bertugas mengurus suami dan buah hati tercinta. Sebab, jika perempuan terlalu sibuk bekerja, kehidupan keluarga justru tidak akan terurus dengan optimal. Namun, anggapan itu berhasil dimentahkan Sundari. Pe rempuan kelahiran 22 Februari 1970 itu berhasil menjalankan pekerjaan sebagai PNS sekaligus mengurus keluarga dengan baik. Bahkan, Sundari masih punya waktu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lantas, apakah keluarga Sundari terbengkalai? Tidak. Perempuan yang beralamat di Jalan Akasia II nomor 1 Banyuwangi itu tetap memenuhi kewajibannya sebagai istri dan ibu bagi dua buah hatinya. Cara Sundari mengurus keluarga pun tidak asal-asalan. Buktinya,

kasih sayang dan perhatian yang dia berikan kepada keluarganya berbuah manis. Fandaruzzahra Putri Perdani, putri sulung Sundari, kini tengah me ngenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Si bungsu, yakni Fandaratsani Tsaqif Ibrahim, kini menempuh studi kelas X di SMA Brawijaya Smart School, Universitas Brawijaya, Malang. Sundari mengaku telah terbiasa dengan aktivitas yang menumpuk. Karena itu, dia harus pandai-pandai mengatur waktu untuk mengurus keluarga, bekerja, dan aktivitas akademik yang dia jalani. “Sejak kecil orang tua saya sangat mendukung aktivitas belajar saya. Begitu pun setelah menikah, suami saya juga sangat mendukung. Bahkan, anak-anak saya juga selalu memberikan motivasi ke pada saya agar terus melanjutkan pendidikan,” ujar istri H. Sugeng Fadjar Harijanto, A. Per. Pen. M.Kes tersebut. Saat ini Sundari menjabat sebagai Kepala Seksi Penunjang Non-Klinik RSUD

Blambangan Banyuwangi. Kebetulan, sang suami juga berkecimpung di dunia kesehatan. Sugeng kini bertugas sebagai Kabid Penyehatan Lingkungan, pemberdayaan Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi. Diceritakan, gelar doktor sudah digenggam Sundari sejak Juni 2012 lalu. Padahal, saat menjalani pendidikan strata tiga (S3), dirinya tengah sibuk bekerja sebagai PNS. Bahkan, di saat yang bersamaan, Sundari juga mengajar di beberapa perguruan tinggi, di antaranya di Fakultas Ilmu Kesehatan Akper Blambangan (sekarang Sti kes Banyuwangi) dan Universitas Muhammadiyah Jember. Sundari juga menjadi dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Bhakti Indonesia (UBI) Banyuwangi. Posisi sebagai dosen di tiga perguruan tinggi itu masih dijalankan Sundari hingga kini. Kembali ke perjuangan Sundari meraih gelar doktor n

Hijrah ke Gerindra, Hanura anggap Suminto pergi tanpa permisi Datangi saja lalu bilang, permisi....

Polisi layangkan panggilan kedua untuk Kiai Kembar Sering panggilpanggil itu bisa berarti perhatian

Baca Terinspirasi...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 21 April 2013

POLITIKA

Dianggap Pergi Tanpa Permisi BANYUWANGI - Kalangan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Banyuwangi tengah meradang. Para pengurus partai yang kelahirannya dibidani Wiranto tersebut merasa dikhianati Suminto. Sebab, Suminto dianggap tidak pernah menghargai upaya yang dilakukan partai demi membesarkan namanya. Apalagi, politikus yang baru saja mengundurkan diri dari keanggotaan DPRD Banyuwangi tersebut pindah ke parpol lain. Ketua DPC Hanura Banyuwangi, Basuki Rahmat mengatakan, Suminto adalah kader Partai Hanura yang sudah dilatih dan dibesarkan hingga berhasil menduduki kursi DPRD Banyuwangi. “Sayang, yang telah dilakukan partai demi membesarkan nama Suminto itu tidak pernah dihargai. Dia pindah ke partai lain tanpa permisi,” DOK.RaBa ujarnya kemarin (20/4). Suminto Menurut Basuki, jika Suminto gentleman, seharusnya dia mengundurkan diri dari partai yang telah membesarkan namanya terlebih dahulu. Tetapi, hingga kemarin DPC Partai Hanura belum menerima berkas pengunduran diri Suminto. “Kami meminta partai yang saat ini dilabuhi Suminto menanyakan legitimasi Suminto, terutama terkait persyaratan menjadi bacaleg (bakal calon anggota legislatif ). Sebab, sampai hari ini (kemarin) DPC Hanura tidak pernah mengeluarkan rekomendasi tertulis terkait pengunduran diri Suminto,” paparnya. Dikatakan, setahun terakhir Suminto tidak menyelesaikan kontribusi kepada Partai Hanura. Dia juga tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan partai yang pada pemilu mendatang menempati nomor urut sepuluh tersebut. “Jangankan mengikuti agenda dan menyelesaikan kontribusi kepada partai, permisi saja tidak,” sesalnya n Baca Dianggap...Hal 35

Dua Parpol Setor DCS BANYUWANGI - Tenggat waktu pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) semakin dekat. Kalangan partai politik pun mulai berdatangan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi untuk mendaftarkan calon bacaleg yang akan diusung pada Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 mendatang. Bahkan, dalam sehari kemarin (20/4), KPU Banyuwangi menerima daftar calon sementara (DCS) bacaleg dari dua partai. Parpol yang pertama menyerahkan berkas adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Puluhan bacaleg dan pengurus partai berlambang matahari itu datang ke kantor KPU Banyuwangi sekitar pukul 09.40. Beberapa jam berselang, giliran para bacaleg dan pengurus Partai Golongan Karya (Golkar) yang datang ke kantor KPU Banyuwangi untuk mendaftarkan bacaleg yang akan bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Ketua DPD PAN Banyuwangi, Juwaini mengatakan, pihaknya sengaja mendaftarkan bacaleg ke KPU Banyuwangi lebih awal dibandingkan parpol lain. “Kita ingin menjadi yang terdepan sekaligus menjadi yang terbaik dalam Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Itu artinya PAN siap menang,” ujarnya. Namun, Juwaini enggan menyebut target perolehan kursi pada pemilu mendatang. Menurut dia, sebagai partai nasionalis-religius, para bacaleg yang diusung PAN tidak melulu berasal dari kalangan Muhammadiyah atau dari internal partai. “Latar

DAFTAR: Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi Sumantri Soedomo dan pengurus di KPU Banyuwangi kemarin (atas). Pengurus PAN menyetorkan daftar caleg sementara di KPU Banyuwangi kemarin (bawah).

GALIH COKRO/RaBa

belakang caleg yang kita usung beragam. Hanya 15 persen yang berasal dari kalangan Muhammadiyah dan kader PAN. Sisanya berasal dari berbagai elemen. Ada yang berasal dari Ansor, Fatayat, nasionalis, mantan birokrat, kalangan profesional, bahkan artis,” paparnya. Optimisme senada juga dilontarkan Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Sumantri Soedomo. Dikatakan, pihaknya optimistis bisa meraih 14 kursi DPRD Banyuwangi pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang n Baca Dua...Hal 35 SIGIT HARIYADI/RaBa

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Kaligung-Rogojampi •

• Rumah Kebalenan •

Dijual rumah di Kaligung Rogojampi, luas 311 m2, hubungi: 081230400909, 087857282008, TP.

Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Rumah Banyuwangi •

• Rumah Desa Balak •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• **Arum Regency** •

• Customer Service •

• Kijang LSX ‘98 •

• Daihatsu Taft ‘93 •

• Mitsubishi Kuda ‘00 •

Dbthkn Customer Service / Pengajar utk di GO Genteng syrat D3/S1 lamaran kirim ke Jl. Wahid Hasyim no.73 Tlp 843273 Genteng / Jl. Brawijaya No.8 Banyuwangi lamkir 5 Mei 2013.

Djl Kijang LSX ‘98 wrn hijau mtalik trawat baik, milik sndiri hrg 95jt. H. 081234636910.

Daihatsu Taft GT/F70 th1993, abu2 metlk, istmw, 63 juta nego. H. 081234590053

Mitsubishi Kuda SP Exced ‘00 biru silv, Ori, N pajak bru d Prob, 93jt nego. 08123481534

• L300 ‘05 •

• Toyota Innova ‘10 •

• Daihatsu Terios ‘10 •

Dijual L300 tahun 2005, plat P Banyuwangi, pajak, Kir baru, barang istimewa, harga nego, hubungi: (0333) 393036 / 082140769069

Dijual Kijang Innova tahun 2010 (solar) tipe G silver, harga 225 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi : 082142194111 atau 081335897888.

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS plues, tahun 2010 silver metalik, harga 145 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 - 635176 , 0811351148

• Honda Jazz ‘08 •

• Grand Livina ‘07 •

• Mitsubishi Kuda ‘99 •

Dijual Honda Jazz GE8 1.5.S MT CKD tahun 2008, biru metalik, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 - 635176, 0811351148

Dijual Nissan Grand Livina X4 MT tahun 2007, abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 - 635176, 0811351148

Dijual Mitsubishi Kuda VB5W GLS (solar) tahun 1999, hijau muda metalik, harga 75 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 - 635176 , 0811351148

• Isuzu Panther ‘01 •

• Toyota Kijang LGX ‘04 •

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS 25 MT tahun 2001, biru muda metalik, harga 115 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 - 635176, 0811351148

Dijual Toyota LGX bensin tahun 2004 silver stone harga 132 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 081336666171

• Perum Griya Giri Mulya •

• Pengasuh Pesantren •

Djl cpt Perum Griya Giri Mulya WX-01/WX02 hrg nego. Hub: 085353574360 SHM

Pengasuh Pesantren Nurul Hayat, Lk2 + 35th, min SMA, llsan Pes/S1 Univ Islam, Jl. Imam Bonjol 35 Bwi 7775555 Segera

BANYUWANGI

Lowongan Marketing, Pria, min SMA, mempunyai pengalaman Marketing, pekerja keras, mampu kerja ditarget. Lam krm ke: KSU Syirkatul Muamalat Syari’ah, Tegalmojo, Singojuruh, T: 635900

• Marketing •

• Jl. Agus Salim •

BANYUWANGI Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148

BANYUWANGI

Dijual rumah cantik lokasi strategis Lt / Lb 120/60 hrg pasar 350jt-an dijual 236jt bisa bayar separo sisanya flexibel tanpa bunga & tanpa pajak apapun tidak krasan uang kembali 100%. Hub. 085336885520

Dijual ruko 2lt lok. Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi, hub : Anugerah (0333427190)

Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

• Kalirejo Permai • Jual tanah 192m2, uk 16x12m, nangka 1112, Perum Kalirejo Permai. H: 081553553553

• Adm Keuangan • 1. Adm Keuangan, pend. min D3 segala jurusan, usia max 28thn, blm menikah, bersedia dtempatkn di sluruh wilayah kerja perusahaan. 2. Satpam, Lk/Pr, pend. min SMA sdrjt, usia max 35thn, bersedia dtempatkn di sluruh wilyah krja. 3. OB, Lk, pend. min SMP/sdrjt, brsedia dtempatkn di sluruh wilayah perusahaan. Kirim lamaran ke PT. DAS, Jl. Boediono No. 42, Bwangi. Telp: 411000

LOWONGAN KERJA SALES SUPERVISOR

BANYUWANGI • Beras Organik • Sedia beras organik putih, perum PKBR (blkg untag), hrg 15 rb/kg 081336659258.

• Peluang Usaha • Ingin punya usaha tanpa ganggu pekerjaan? Modal minimal 10 juta, tidak perlu bayar pegawai, keuntungan pasti 100% dalam 24 bulan. Hubungi: 03337611387

Syarat: minimal SLTA; Usia Max. 30 Thn; Pengalaman di bid. Pemasaran min. 2 thn; Menguasai outlet & wilayah Bwi dan sekitarnya; Menguasai sistem distribusi; Menguasai computer Lamaran ditutup 27 April 2013 pkl. 13.30. Berkas Surat Lamaran diantar sendiri ke alamat: HRD PT. Blambangan Foodpacker Indonesia, Jl. Sampangan No. 1 MUNCAR, Telp. 0333 – 593479 Fasilitas: Gaji + Tunjangan; Bonus terhadap Pencapaian target

Ingin pasang Iklan? Hubungi : 0333-412224

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol AG 5861 AZ an Sukani, Bandar Kidul Gang 3 Mojoroto, Kediri. Hlg STNK Nopol P 2903 ER, an. Drs. Fauzi, Kp. Krajan 01/03 Jatibanteng, Besuki

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 21 April 2013

TAMBANG EMAS

Ketut Mengaku hanya Jelaskan Dampak Air Raksa PESANGGARAN - Wakil Administrator (ADM) Perhutani Banyuwangi Selatan, Ketut Sukantawiyasa, mengaku tidak pernah menduga sebelumnya jika sosialisasi penutupan penambangan tanpa izin (Peti) itu bakal panas. Menurutnya, dalam sosialisasi yang dipusatkan di halaman gedung Taman Kanak-kanak (TK) Roworejo tersebut, dirinya hanya berusaha menjelaskan dampak air raksa terhadap lingkungan. Diakui Ketut, saat dirinya menjelaskan bahwa air raksa bisa merusak kelestarian lingkungan memang sempat terjadi perdebatan dengan para penambang. Namun, hal itu bisa ditengahi oleh Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran. “Setelah acara selesai, saya makan bersama forum pimpinan kecamatan di warung Pulau Merah,” kata Ketut ketika dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi via ponselnya kemarin siang. Ketika makan di warung itu, dirinya mendapat kabar bahwa ribuan penambang emosi terkait penjelasan tentang dampak air raksa terhadap lingkungan. “Para penambang itu mencari saya di kantor BSI (Bumi Suksesindo). Mereka mengira saya ke BSI. Padahal, saya makan di warung di Pulau Merah. Tapi, akhirnya selesai setelah diberi penjelasan oleh Pak Kapolsek dan Danramil,” jelas Ketut. Diakui, air raksa memang sangat berbahaya terhadap lingkungan. Perihal PT. BSI selama ini juga menggunakan air raksa, dia menyebut hal itu sudah melalui analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan ada upaya antisipasi. “Sedang penggunaan air raksa oleh Peti tidak ada tahap apa-apa sebelumnya,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, sosialisasi penutupan tambang rakyat di Gunung Lompongan, KRPH Pulau Merah, BKPH Sukamade, tepatnya di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, berlangsung tegang. Usai sosialisasi, sekitar 1.200 penambang liar mengejar Ketut. Mereka tersinggung dengan pernyataan Ketut terkait dampak air raksa pengolahan emas bisa merusak lingkungan Perhutani. (azi/c1/aif)

SPORT

Soal SMP dan Paket B Berbeda Prosedur Pelaksanaan Unas Berlaku Sama

GALIH COKRO/RaBa

DISTRIBUSI: Petugas sub rayon mengambil naskah soal unas SMP di Polres Banyuwangi kemarin.

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

Divisi I Internal Kick Off 1 Mei BENCULUK - Penantian panjang anggota Pengkab PSSI Banyuwangi atas kompetisi internal bakal terobati. Itu menyusul kepastian induk sepak bola di Banyuwangi yang akan memulai kompetisi di tataran klub tersebut dalam waktu dekat. Sebagai pembuka, kompetisi Divisi I dijadwalkan digelar mulai 1 Mei 2013. Ketua penyelenggara kompetisi internal PSSI Banyuwangi, Abdul Muin menuturkan, kompetisi internal perdana adalah Divisi I. Level itu akan diikuti sebanyak 24 tim. Mereka akan dibagi dalam tiga grup dan akan bertanding di tiga lapangan berbeda. “Peringkat pertama dan kedua akan lolos ke babak enam besar, sedangkan urutan dua terbawah akan degradasi ke level bawahnya. Selanjutnya, empat tim akan memastikan promosi ke Divisi Utama,” bebernya. Pertandingan grup I akan dilaksanakan di lapangan Desa Kabat, Kecamatan Kabat. Grup II dan III akan dimainkan di Stadion Garuda, Jajag, dan lapangan Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Format pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi. Abdul Muin menambahkan, kompetisi internal tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pasalnya, juara di setiap divisi berhak mewakili Banyuwangi tampil di ajang kejuaraan klub tingkat provinsi yang digelar Pengprov Jawa Timur. “Jadi, pemenangnya akan tampil di liga championnya Jawa Timur,” ujarnya. (nic/c1/bay)

Baca Soal...Hal 35

Distribusi Lancar di Situbondo SEMENTARA itu, pelaksanaan unas SMP di Situbondo jauh lebih siap dibanding unas SMA. Sebab, sejak H-3 kemarin (20/4) naskah tersebut sudah tuntas didistribusikan ke seluruh polsek. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, begitu naskah unas datang, pihak kepolisian langsung mengamankan dokumen negara tersebut ke Mapolres Situbondo. Ribuan naskah itu dikawal ketat. “Begitu datang sekitar pukul 17.00, naskah soal unas setingkat SMP/MTs, dan Kejar Paket B, serta SMPLB, itu langsung disimpan di lantai dua

Mapolres Situbondo dalam kondisi terkunci dan tersegel,” terang Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, kemarin. Selanjutnya, ribuan naskah yang nanti akan dikerjakan 9.563 peserta unas SMP itu didistribusikan ke sejumlah polsek. Demi menjaga dokumen rahasia negara tersebut, Polres Situbondo menerjunkan sedikitnya 160 personel. “Kami menerjunkan 160 personel untuk mengamankan naskah tersebut,” terang Wahyudi. Selain itu, polisi juga siap menyukseskan pelaksanaan unas SMP yang

Panggilan Kedua untuk Kiai Kembar MEETING: Anggota kompetisi internal PSSI Banyuwangi Divisi I bertemu di Balai Desa Benculuk kemarin.

BANYUWANGI - Peserta ujian nasional (unas) Kejar Paket B tahun 2013 menyusut dibanding tahun 2012 lalu. Tahun ini peserta unas kejar paket B sebanyak 687 peserta. Mereka berasal dari sejumlah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Data Dinas Pendidikan menyebutkan, angka 687 peserta itu mengalami penyusutan cukup tajam. Peserta unas Kejar Paket B tahun 2012 jumlahnya 700 peserta lebih. Tahun ini total peserta unas SMP/MTs dan Kejar Paket B mencapai 22.365 peserta. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah peserta unas Kejar Paket B terus menurun. Penurunan jumlah itu, karena kesadaran masyarakat menempuh pendidikan formal terus meningkat. “Penyebaran layanan pendidikan terus kita perluas, sehingga kesempatan mengikuti pendidikan formal semakin mudah didapat,” tegas Sulihtiyono. Penurunan jumlah peserta unas Kejar Paket B, lanjut Sulihtiyono, terjadi dalam dua tahun belakangan n

BANYUWANGI - Polres Banyuwangi tampaknya serius mengungkap dugaan penyelundupan imigran gelap etnis Rohingnya asal Myanmar yang sempat bersembunyi di Pondok Pesantren Nahdlatul Qodiri, Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Setelah gagal memeriksa Kiai Kembar pada panggilan pertama karena alasan sakit, polisi langsung mengirimi pengasuh pesantren tersebut surat panggilan kedua. “Surat panggilan kedua sudah kita kirim,” cetus Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Banyuwangi Iptu Ali Masduki. Dalam panggilan kedua ini, polisi tidak memanggil kedua kiai yang masih kakak-beradik itu. Sementara yang dipanggil

hanya Kiai Khoirudin. Sekadar diketahui, sekitar 70 imigran gelap etnis Rohingnya asal Myanmar ditemukan polisi di pesantren asuhan KH. Khoirudin dan KH. Nurudin (Kiai Kembar). Meski sudah tinggal lima hari, tapi Kiai Kembar tidak pernah melapor kepada petugas polsek setempat. “Kiai Nurudin belum kita panggil,” sebutnya. Menurut Masduki, hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap tersangka Iryanto Yahya Saka, 51, yang menerima para imigran gelap itu adalah Kiai Khoirudin. Dalam surat panggilan kedua itu, sebut dia, Kiai Khoirudin diminta datang ke Polres Banyuwangi hari Selasa (23/4). “Status Kiai Khoirudin itu saksi, kok,” cetusnya. (abi/c1/bay)

rencananya digelar secara serentak 22 sampai 25 April 2013 mendatang. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, Ateng Zailani mengatakan, peserta unas tingkat SMP di tahun ajaran 2012/2013 ini mencapai 9.563 peserta. Dikatakan, peserta dari SMP sebanyak 6.573 peserta, MTs sebanyak 2.607 peserta, Kejar Paket B sebanyak 380 peserta, dan 3 peserta dari SMPLB. “Jumlah peserta unas SMP lebih banyak daripada unas SMA. Meski demikian, kami menjamin unas SMP akan sukses,” terang Ateng Zailani. (rri/c1/bay)

NUR HARIRI/RaBa

RAHASIA: Petugas memilah naskah soal unas SMP di Polres Situbondo kemarin (20/4).


UNTUK PEREMPUAN

34

Minggu 21 April 2013

Berangkat dari Pandangan yang Sama KUMPULAN bisa terbentuk dan kompak karena memiliki pandangan yang sama. Seperti dua komunitas di Bumi Blambangan ini. Yang satu memiliki pandangan dan kepedulian terhadap lingkungan hutan, yang satu lagi ingin melestarikan racikan menu kuliner khas daerah Banyuwangi. Ayo kirim foto dan data komunitas perempuan Anda ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi. (bay)

The mercy

RIMBAWATI

Base Camp: Jalan S. ParmanBanyuwangi Berdiri: 28 Januari 2013

Pemburu Kuliner Khas Osing KEKAYAAN khazanah kuliner Banyuwangi, mengilhami kiprah The Mercy. Terdiri dari beberapa perempuan muda, mereka kerap menjelajahi sudut perkampungan di Banyuwangi untuk hunting kuliner. Komunitas yang dimotori oleh Shofia Cholisah, Wiwik Eka Lestari, Mimin Budiarti, Yumi Arfifa, dan kawankawan itu rutin blusukan kampung demi mengobati rasa penasaran akan keanekaragaman cita rasa dan olahan masakan Banyuwangi. Tidak heran bila

dalam sehari masa hunting, mereka bisa menjajal tiga jenis kuliner berbeda. Ragam masakan seperti rujak soto, rawon, pecel, hingga yang lainnya masuk dalam daftar buruan. Selain menu aslinya, perburuan juga dilakukan dengan menu variasi. Seperti rujak bakso soto, rawon bakso, hingga menu tradisional yang dipadukan dengan cita rasa modern lainnya. The Mercy ingin kekayaan kuliner Banyuwangi bisa menjadi modal dalam mendukung perkembangan pariwisata di Banyuwangi. (nic/bay)

meski engkau telah pergi dan orang yang lebih baik dari saya bagiku kau selalu ada di dalam hatiku karena engkau masih sahabat q dari dulu sampai kapan pun dalam duka maupun lara q tetap kita tanggung bersamasalam persahabatan dari diri aku Ricky Aditya. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi.

Nyanyian Rindu berkawan dengan sepi dan bayang-bayang yang mengintai bagai ilusi bermimpi dengan sepenggal harapan yang terurai di malam hari berharap setangkup bayang-bayang dapat ku ganti dalam nyata kan kupeluk kan ku rengkuh dan ku lepas penat yang tersisa tapi di sini aku berdiri tanpa kuasa Zhafhie al-Razi. Penikmat puisi.

Penjaga gawang rubrik budaya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan ar tikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.

KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mudah. Isi ballot Jawa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim data dan foto ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Kiriman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.

Tanam-tanam Siram PARA perempuan ini merupakan karyawati dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Barat. Setiap bulan, mereka berkumpul melakukan bermacam kegiatan. Mulai sekadar arisan, memupuk silaturahmi, hingga saling berbagi tugas lapangan. Diketuai oleh Yuni Dian Sari Winarno, Rimbawati ini bertekad untuk menghijaukan Bumi Blambangan. Tidak hanya di kawasan hutan yang menjadi kelolaan KPH Banyuwangi Barat. Tetapi juga tempat di sekeliling mereka, contohnya rumah tempat tinggal.

Baru-baru ini, Rimbawati Banyuwangi Barat melaksanakan ikrar 2013 untuk selalu tersenyum dan menghijaukan hutan lestari. Pengucapan ikrar dilaksanakan di puncak Gunung Ijen pada akhir Januari 2013 lalu. Untuk menghijaukan lahan, mereka juga membagi-bagikan bibit tanaman mahoni, gamelina, trembesi kepada pengguna jalan raya. Pada peringatan Hari Kartini, mereka mengimbau agar masyarakat tidak hanya menanam, tetapi merawat dengan cara menyiram tanaman.(bay)

Tenggelam di Laut Kidul

Persahabatan yang Hancur dulu sebelum kenal dirimu aku selalu sendiri awal aku masuk kuliah kita kenal dan saling berbagi dalam kebaikan bisik jiwa telah terputus dalam satu embusan napas yang lara janji suci telah engkau ingkari bersama dalam tawa maupun duka yakinlah engkau sobat bawa lara aku telah kamu perbuat rasa sakit hati telah mengalir dalam raga aku kesedihan aku tidak terobati mana janji sucimu sobat .............. bahwa secerah tawa yang dulu selalu menghiasi wajahmu ketidakramahanmu adalah penyobek hati aku adalah kepedihan yang aku alami persahabatan yang suci ini kini telah engkau nodai dan engkau kotori dengan kebohongan ..kebungkaman—. pilih-pilih teman dan kebosanan semua penuh sandiwara semata kau jadikan persahabatan sebagai tempat berlabuh tuk mencari pengalaman kehidupan semata kenapa engkau lakukan ini sahabat kau diam dan kebungkaman yang penuh kesakitan sedangkan dirimu tertawa yang tidak mempunyai dosa sama sekali lalu kini aku bertanya ....... apa menurutmu seorang sahabat? dan sahabat yang tulus seperti apa kau diam dan tidak mampu menjawab sahabat dalam sebuah kebisingan yang dalam maafkan diri sahabat maafkan diri yang telah bersalah padamu sobat....

an$

$khusus perempu

rapto 47, Banyuwangi

Base Camp: Jl. Jaksa Agung Sup Berdiri: Mei 2010

Oleh Naelil*

A

ku duduk di pelataran. Memikirkan haluan. Bosan rasanya jika hari Minggu hanya dihabiskan untuk diam di rumah seorang. Kuputuskan untuk pergi jalan-jalan. Mengendarai motorku, aku melesat cepat ke kediaman Rega. Sahabatku. Ga, main yuk!” ajakku ketika rem motor baru saja kuinjak. Rega tertawa kecil ketika melihat kedatanganku. Aku memarkir sepedaku di bawah pohon rambutan besar yang bertengger di depan rumahnya. Pohon rambutan yang banyak memberikan kenangan pada kami. Dulu, aku dan Rega senang sekali memanjat pohon rambutan gemuk itu hanya demi menggapai beberapa butir buah berwarna merah ranum yang dikenal dengan sebutan rambutan Rafiah itu. Di atas, kami sering bercengkerama untuk sekadar membahas tentang guru paling menyebalkan di sekolah, murid paling kece sejagat, hingga ke otomotif dan perguruan tinggi. Kami, kini duduk di kelas 3 SMA. Dalam hitungan minggu, kami akan segera angkat kaki dari putih abu-abu. Dan kami, akan segera berlanjut ke perguruan tinggi tercanggih di Jawa. Tercanggih versi kami sendiri tentunya. “Main ke mana?” Rega menghancurkan lamunanku. “Ke...,” pikiranku mulai menjelajah di atas peta. “Bagaimana jika ke Laut Kidul?” ceplosku. “Hush! Asal kamu bicaranya! Kata orang, Laut Kidul itu banyak penunggunya,” jawab Rega. “Kamu, Ga. Bentar lagi kita sudah kuliah loh ini. Jadi masyarakat intelek. Masa percaya mitos basi begituan sih?” “Ssset! Jangan asal, San. Banyak buktinya. Lihat, Laut Kidul itu selalu sepi pengunjung. Keramat kan?” “Rega...Rega...,” kutepuk kedua bahunya. “Memang siapa penunggunya? Nyi....” Belum sempat kulanjutkan bicaraku, Rega sudah membungkam mulutku. “Jangan disebut! Pamali!” Aku terkekeh. Rega benar-benar sudah seperti kakek-kakek sejak tinggal bersama neneknya. Anak itu mungkin berpikir bahwa realitas bagaikan kehidupan dalam dunia Harry Potter. Penuh sihir dan fantasi. Nama Voldemord yang konon tak boleh disebut itu jadi alasan Rega untuk menirukan dan membawanya ke alam nyata. Aneh. “Rega, kamu ingat cita-cita kita, kan? Kita akan kuliah di kota. Kujamin, di sana kamu bakal dicap laki-laki paling freak yang pernah ada. Semua orang bakal menjauhi kamu. Ini bukan zamannya Majapahit, Mataram, atau apalah namanya, Ga. Sudah tidak musim. Mitos basi itu sudah tidak berlaku. Namanya saja mitos,” cerocosku panjang lebar. Rega berpikir sesaat. “Tapi kata nenekku...” “Tidak usah khawatir, Ga. Kita ke sana berdua. Bukan seorang diri. Lagi pula kalau kita berani ke sana dan kita baik-baik saja. Kita bisa jadi orang pertama yang mampu membantu pemerintah memberdayakan Laut Kidul. Bakal banyak wisatawan yang kemari. Lapangan kerja makin luas. Masyarakat hidup tenteram. Misteri ini bakal terpecahkan. Mitos basi itu bakal terkuak dan tak terbukti kan.” “Tapi kalau kita pulang tidak selamat, San?” “Penakut banget! Ayolah, Kawan. Kita cuma butuh keberanian dan niat. Percaya sama aku.” Akhirnya, entah dengan alasanku yang mana, Rega bersedia kuajak pergi ke Laut

Kidul. Laut yang letaknya memang di selatan desa kami. Tidak terlalu jauh. Hanya beberapa belas kilometer. Ternyata, Laut Kidul tampak jauh lebih cantik daripada dugaan kami. Lautnya tampak tenang. Udaranya asri dan semilir. Aku tak yakin jika laut setenang itu dapat melumat kami. “Berenang yuk!” “Sepi, San. Tidak ada orang. Kalau kita kenapa-napa, siapa yang bakal menolong kita?” Rega masih tampak takut. Aku menepuk pundaknya. Menatapnya yakin. Kami pun mulai menerjunkan diri ke dalam air. Sejuk sekali. Birunya air laut terasa sedikit asin ketika mengenai lidah kami. Meski begitu, gerakan kami tetap cekatan. Menjelajahi lautan. “Enak banget, San!” teriak Rega. “Aku bilang juga apa, Ga,” aku tersenyum menatapnya yang masih sibuk bermain air. “Aku mau banget tiap hari ke sini, San.” “Daripada bolak-balik. Sekalian saja tinggal di sini,” candaku. “Susah dong, kalau kita mau berangkat sekolah bareng? Kan jaraknya jauh.” “Gampang. Aku tinggal teriak nama kamu sekencangnya di sini.” Aku dan Rega tertawa lepas. Kecibangkecibung dengan air. Kami mulai beradu kecepatan dan keberanian untuk berenang agak ke tengah lautan. Rega semakin menggila karena posisinya kini sudah berada di depanku. Ia makin cepat melaju. Aku pun mengejarnya dengan tak kalah membabi-buta. Air laut tampak menggulung kecil. Rega mengganggu penglihatanku dengan menyibakkan air ke arahku yang berada tepat di belakangnya. “Rega! Sialan!” aku berusaha menyeimbangkan kondisi mataku yang terasa perih. Aku mencoba menyumbulkan kepala ke permukaan. “Sandi...Sandi! Tolong aku!” Teriakan itu tiba-tiba muncul dari tengah lautan. Itu suara Rega. Aku segera berenang ke tengah mencari sosoknya. Tampak Rega mulai kewalahan menghadapi arus dan angin yang tiba-tiba menerjang lautan. Aku berenang sekuat yang aku mampu demi menggapai tangan Rega. Jantungku memom-

pa kencang seiring gemetaran tanganku yang kian tak teratur menyelami lautan. Terus...terus...aku terus melaju. Menerjang arus dan ombak. Tanpa peduli apa pun. Aku yang mengajaknya berenang di laut penuh misteri ini. Jadi, akulah yang harus bertanggung jawab. Tinggal sejengkal lagi. Wajah pucat Rega sudah mampu kulihat dengan jelas. Yak, aku berhasil menggapainya. Segera kurapalkan doa-doa keselamatan dalam kalbuku. Berdoa agar aku dan Rega diberikan kesempatan untuk bertahan. Aku dan Rega masih memiliki banyak impian bersama. Kami akan bersama-sama kuliah ke universitas negeri terbaik di Jawa. Itu janji kami. Masih terus berusaha berenang ke tepi, aku melihat bibir Rega bergetar. Ia tampak membisikkan sesuatu kepadaku melalui birunya air Laut Kidul. Aku tak mampu mendengar suaranya. Aku pun hanya menanggapi Rega dengan senyuman. Rega membalas senyumku. Wajahnya terlihat damai dan sejuk. Tiba-tiba, tubuhnya terasa semakin berat. Aku mengencangkan lingkar tanganku ke tubuhnya. Rega menggeleng. “Ikhlaskan aku, Sandi...” ucap Rega pelan. Nyaris tak terdengar. “Jangan, Rega! Jangan! Jangan menyerah, Rega! Bertahanlah! Aku sanggup membawamu ke tepi! Rega...! Jangan!” teriakku yang kupastikan hanya sampai di kerongkongan. Meski demikian, terus kutarik tubuh Rega. Tak peduli lelah yang sudah menjalar ke seluruh ototku. Rega mulai terlepas dariku. Aku berusaha menjangkau tubuhnya yang mulai tenggelam. Rega semakin jauh. Aku semakin kalut. Terus kurapalkan doa-doa yang lafadnya kubunyikan tidak karuan. “Rega...!” aku mulai menangis. Napasku pun mulai sesak dan berat. Oksigen seolah terlalu mahal untuk kudapatkan. Aku berusaha mengangkat tangan ke atas. Berharap ada seseorang yang melihat dan berbaik hati menolong aku dan Rega yang nyaris hilang. “Sandi! Sandi!” Aku merasakan tubuhku ringan berbaring di atas kasur. Kuharap barusan yang kualami hanyalah mimpi buruk belaka.

Nyatanya aku sedang tidur di atas kasur yang enak. Pasti aku lupa membaca doa sebelum tidur tadi. Dan itulah penyebab datangnya mimpi buruk itu. Kubuka mataku pelan-pelan. Semua mulanya tampak buram dan samar. Perlahanlahan, semuanya menjadi jelas. Ada ibu yang terus menangis sembari menciumi telapak tanganku. Ayah dengan senyum pucat khasnya. Dan beberapa orang berpakaian putih yang lalu-lalang. Aku baru sadar betul di mana aku berada ketika melihat sebelah tanganku yang telah diinfus. Rumah sakit. Puskesmas. Atau entah apa. Yang jelas semacam itu. Aku ragu jika yang kualami hanya sekadar bunga tidur. Aku mulai panik. Kuniatkan untuk bertanya pada ibu tentang apa yang terjadi. Namun, bibirku terlampau kelu untuk berucap. Semuanya tertahan. Terjebak di jalur keluar. Ibu berusaha menenangkanku. Memberiku sedikit air putih. Kuteguk beberapa kali. Aku mulai tenang. “Rega mana?” Kata-kata pertama yang ke luar dari mulutku adalah itu. Sebuah pertanyaan tentang keberadaan sahabatku. Kemudian, ayah dan ibu saling bersitatap sesaat. “Rega sudah pulang ke sisi Tuhan, San.” Deg! Waktu rasanya sudah berhenti berjalan. Alam bebas rasanya mati dan kaku. Aku butuh waktu untuk memahami apa yang ibu ucapkan. Kucerna kata-kata itu perlahan. Mataku terasa panas. Begitu pula dengan tubuhku. Aku mulai menangis. Ibu mengusap kepalaku haru. Aku ingin marah. Bagaimana bisa Tuhan memanggil Rega sebelum aku dan dirinya sempat menggapai mimpi kami bersama? Tidakkah Rega terlalu muda untuk itu? Lagipula, jika memang ini karena pelanggaran yang aku lakukan bersama Rega, patutnya aku yang pergi. Bukan Rega. Karena jika ditanya siapa yang patut dipersalahkan atas kematian Rega, dialah aku. Aku penyebab kematiannya. Aku benarbenar jahat. Aku adalah sahabat terburuk yang pernah ada! *) Pelajar kelas XI SMAN 1 Pesanggaran.


BERITA UTAMA

Minggu 21 April 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Tak Bisa Menyewakan Sound System n ANTRE... Sambungan dari Hal 29

Diperoleh keterangan, para sopir memilih antre panjang karena takut tidak kebagian solar. Sikap para sopir itu dianggap sebagai aji mumpung. ‘’Kalau gak antre seperti ini, gak dapat solar,” cetus salah satu sopir saat antre di SPBU Yosomulyo kemarin. Jemmy, petugas SPBU Yosomulyo mengatakan, pasokan

dari Pertamina Tanjung Wangi Banyuwangi memang dibatasi. Dia menyebut, solar dikirim ke SPBU tersebut hanya tiga kali sepekan. ‘’Cuma dikirim 8.000 liter,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia mengatakan, pasokan tersebut bisa habis dalam tempo beberapa jam saja. Dia menyebut, pasokan 8 Kilo Liter (KL) tiba di SPBU pukul 13.00, tapi sekitar pukul 19.00 sudah ludes

terjual. ‘’Lima sampai enam jam sudah habis,” katanya. Sementara itu, sejumlah polisi tampak berjaga-jaga di SPBU tersebut. Polisi tidak bisa berbuat banyak terkait pe numpukan kendaraan hingga meluber ke badan jalan itu. Mereka hanya menertibkan arus lalu lintas di jalan nasional tersebut. Antrean kendaraan juga terjadi di sejumlah SPBU lain, misalnya di SPBU Dusun Curahketangi,

Desa Setail, Kecamatan Genteng. Selain kendaraan, puluhan orang juga mengisi solar menggunakan jeriken. Salah satu pembeli, Turi mengatakan, pembelian solar di SPBU tersebut tidak dibatasi. Ar tinya, berapa pun jumlah jeriken yang dibawa tidak ada larangan. ‘’Bawa berapa saja jeriken tidak apa-apa. Saya bawa tiga jeriken, masing-ma sing berisi 30 liter,” kata warga Dusun

Harga Cabai Rawit masih Stabil n BISA... Sambungan dari Hal 29

Saat ini, harga telur ayam naik menjadi Rp 14.100 dari harga sebelumnya Rp 13.800. Harga lombok besar juga melonjak jadi Rp 18.600. Minggu lalu, lombok besar masih diperdagangkan Rp 17.800 per kilogramnya. Cabai kecil harganya masih stabil, dan tidak berpengaruh pada rencana kenaikan harga BBM. “Harga kacang hijau juga naik menjadi Rp 12.800 dari minggu lalu Rp 12.400,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disprindagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo. Pihaknya sudah melakukan survei di sejumlah pasar untuk mencari penyebab kenaikan harga itu. Penyebab kenaikan

harga itu, karena isu rencana kenaikan harga BBM. “Pedagang mulai menghitung biaya transportasi jika kelak BBM naik. Sehingga, isu itu mempengaruhi naiknya harga kebutuhan pokok,” katanya. Harga bawang putih, kata Hary, saat ini sudah stabil. Harga bawang putih di pasaran berkisar antara Rp 16.500 hingga Rp 17 ribu per satu kilogram. Harga bawang merah masih belum stabil dan relatif tinggi di angka Rp 45 ribu. Harga normal bawang merah sebesar Rp 15 ribu. “Pemprov bersama pemkab dan pemkot sedang merumuskan pengendalian harga bawang merah,” jelas Hary. Kenaikan harga bawang merah beberapa waktu lalu, kata Hary, disebabkan kelangkaan barang. Kelangkaan itu terjadi

karena barang tidak terdistribusi ke pasar dan menumpuk di pelabuhan. Menghindari kejadian itu, lanjut Hary, pihaknya sudah mengusulkan ke Pemprov Jatim untuk menggunakan Pelabuhan Tanjung Wangi sebagai sarana pendistribusian bawang merah dan bawang putih. Sebab, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sudah tidak mampu menampung peti kemas. “Akibatnya, barang menjadi langka dan harganya melonjak,” kata Hary. Saat ini, Pemprov Jatim sedang mengkaji usul yang disampaikan Banyuwangi. “Produksi bawang merah cukup terbatas. Agar dis tribusi tidak mempengaruhi harga, maka saya sarankan pendistribusiannya melalui Pelabuhan Tanjung Wangi,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Langka karena Pengurangan Subsidi n PERTAMINA... Sambungan dari Hal 29

“Stok solar di terminal BBM Pertamina dalam jumlah yang aman,” cetus Asisten Customer Relation Pertamina Marketing Operation Region V (Jatim-Bali-Nusra), Rustam Aji, kemarin (20/4). Sejumlah SPBU yang saat ini kekurangan solar, jelas Rustam, karena saat ini memang sedang dilakukan pengendalian. Tindakan itu dilakukan setelah kuota solar subsidi untuk wilayah Jawa Timur, dikurangi oleh pemerintah pusat dibanding tahun sebelumnya. “Dana subsidi untuk solar dalam APBN berkurang,” jelasnya. Menurut Rustam, pada 2012 lalu realisasi penyaluran BBM jenis solar mencapai 2.08 juta kilo liter (KL). Sementara itu,

tahun 2013 ini BBM jenis solar subsidi hanya 1.91 juta KL. Padahal, jelas dia, selama setahun ada penambahan jumlah kendaraan dan pertumbuhan ekonomi. “Pengurangan subsidi ini yang memaksa kita melakukan pengendalian pendistribusian solar,” katanya. Kebijakan pengendalian pendistribusian BBM solar ini, terang dia, dilakukan agar kuota yang ada tetap aman hingga akhir 2013. Pengendalian tersebut dilakukan sejak awal April 2013 lalu. “Dalam pengendalian ini, penyaluran kita kurangi 5 persen dibanding tahun 2012 lalu,” sebutnya. Untuk wilayah Kabupaten Banyuwangi, jelas dia, kuota solar subsidi dari pemerintah pada 2013 ini mencapai 79.7 ribu KL. Padahal, penyaluran

so lar subsidi pada 2012 lalu men capai 86.9 ribu KL. “Di Banyuwangi ada 38 SPBU, dan ada pengurangan subsidi solar cukup banyak,” ungkapnya. Di wilayah Kabupaten Situbondo yang memiliki 12 SPBU, beber dia, kuota solar subsidi dari pemerintah pada 2013 hanya 36.6 ribu KL. Padahal, jelas dia, penyaluran solar subsidi pada 2012 mencapai 39.9 ribu KL. “Karena ada pengurangan subsidi ini, pasokan untuk SPBU dikurangi,” katanya. Untuk mengantisipasi kekurangan solar, masih kata dia, Pertamina sebenarnya sudah menyediakan BBM solar nonsubsidi. Solar nonsubsidi itu telah dikirim ke sejumlah SPBU, termasuk yang ada di wilayah Ka bupaten Banyuwangi dan

Situbondo. “Di Banyuwangi ada dua SPBU yang melayani solar nonsubsidi,” ujarnya. Kedua SPBU yang me nyediakan solar nonsubsidi itu, sebut dia, SPBU 51.684.38 di Jalan Gatot Subroto, Ketapang, Banyuwangi, dan SPBU 54.684.23 di Desa Ketapang, Ke camatan Kalipuro. Selain itu, juga ada dua SPBU yang melayani Pertamina Dex, yakni SPBU 54.684.06 di Jalan Brawijaya, Banyuwangi, dan SPBU 54.684.37 di Jalan Banterang, Banyuwangi. Di Kabupaten Situbondo, SPBU yang melayani solar nonsubsidi dan Pertamina Dex hanya ada di SPBU Jalan Raya Kapongan, Situbondo. “Untuk solar nonsubsidi, kebutuhan solar berapa pun akan terlayani,” katanya. (abi/c1/bay)

Bantah Mencabuli, Akui Berikan Uang n JAHILI... Sambungan dari Hal 29

Sebab, dalam keterangannya, korban mengaku di cabuli setiap kali bermain di rumah pelaku. ‘’Kemaluan kor ban dicabuli menggunakan tangan,” papar Aipda Sasminto. Saat ini polisi masih mendalami kasus dugaan pencabulan yang menimpa anak di bawah umur itu. Salah satu cara yang dilakukan adalah tes visum et

repertum dokter. ‘’Kami masih menunggu hasil visum dokter. Mungkin besok sudah diketahui hasilnya,” prediksinya. Dalam kasus tersebut, polisi mengamankan beberapa pakaian, termasuk celana dalam korban. Beberapa helai pakaian tersebut dijadikan barang bukti. ‘’Pelaku masih kita tahan dan barang bukti pakaian kita sita,” tan dasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dalam pemeriksaan lanjutan

kemarin, pelaku tetap tidak mengakui jika dituduh melakukan pencabulan. Dia berjanji akan ber tahan dengan pengakuan itu hingga proses di pengadilan. “Saya jujur hanya mencium,” tegasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia juga membantah keras jika perbuatan itu dilakukan dengan cara paksa. Misalnya, membekap korban dengan bantal. ‘’Semua itu tidak benar. Saya hanya menciumnya. Memang

saya kasih dia (korban) uang Rp 10 ribu,” terangnya. Sementara itu, orang tua korban juga berada di Mapolsek Pur woharjo kemarin. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, ibu korban mengaku sangat geram kepada pelaku. “Anak saya mulutnya ditutup bantal. Orang tua mana yang tidak marah kalau anaknya diperlakukan seperti itu. Bagaimana kalau anak saya sam pai mati,” katanya. (ton/c1/bay)

Berlangsung selama Empat Hari n SOAL... Sambungan dari Hal 31

Sejak program Banyuwangi Cerdas di launching, partisipasi masyarakat mengikuti pendidikan formal meningkat. Sebaliknya, masyarakat yang mengikuti pendidikan melalui kejar paket cenderung menurun. Penurunan itu, secara otomatis berdampak pada penurunan peserta unas kejar paket. “Program Banyuwangi Cerdas cukup membantu masyarakat mendapatkan pen didikan,” katanya. Prosedur operasi standar (POS) unas Kejar Paket B, jelas Sulihtiyono, sama dengan unas SMP/

MTs. Ketentuan yang berlaku di unas SMP/MTS, secara otomatis berlaku juga di unas kejar paket. Naskah soal unas Kejar Paket B serupa tapi tidak sama dengan naskah SMP/MTs. Bobot soal sama, hanya materi yang ber beda. “Materi soal unas SMP/MTs dengan Paket Kejar B, jauh berbeda,” katanya. Artinya, naskah soal unas SMP/MTs tidak bisa digunakan peserta unas Kejar Paket B. Sebaliknya, soal Kejar Paket B tidak bisa digunakan oleh p e s e r t a u n a s S M P / M Ts . “Naskah soal unas Kejar Paket B disediakan khusus. Materinya saja yang berbeda, aturan lain sama,” jelasnya.

Pada hari pertama besok (22/4), peserta unas SMP/MTs akan menghadapi soal mata pelajaran bahasa Indonesia. Untuk peserta unas Kejar Paket B, mata pelajaran yang diujikan adalah pendidikan kewarganegaraan (PKn). Di hari kedua, Selasa (23/4), para siswa akan menghadapi soal mata pelajaran bahasa Inggris. Sementara itu, peserta Kejar Paket B mengerjakan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan matematika. Pada hari ketiga, peserta unas SMP/MTs akan menghadapi soal matematika. Peserta Kejar Paket B pada hari ketiga atau hari terakhir akan menghadapi

soal ilmu pengetahuan alam (IPA) dan bahasa Inggris. Unas Kejar Paket B hanya berlangsung tiga hari, sedangkan unas SMP/MTs berlangsung selama empat hari sejak 22 hingga 25 April 2013. Pada hari terakhir, peserta unas SMP/MTs akan menghadapi soal IPA. Sementara itu, pen dis tribusian naskah soal sudah tuntas dilakukan kemarin (20/4). Saat ini, semua naskah soal unas SMP/MTs dan nas kah Paket Kejar B sudah tersimpan di gudang mapolsek. “Pengambilan naskah di polsek sesuai jadwal ujian yang sudah ada,” tegas Sulihtiyono. (afi/ c1/bay)

Temukan Variasi Genetik pada Pasien Hipertensi n TERINSPIRASI... Sambungan dari Hal 29

Untuk menuntaskan studi strata III di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Sundari membuat disertasi berjudul “Faktor Risiko Non-Ge netik dan Polimorfisme Pro moter Region Gen CYP11B2 Va rian T(-334)C Aldosterone Synthase Pada Pasien Hipertensi Esensial di Wilayah Pantai dan Pegunungan”. Lewat disertasinya itu, Sundari berhasil menemukan variasi genetik pada pasien hipertensi (tekanan darah tinggi). Dijelaskan, variasi genetik tersebut muncul karena adanya mutasi gen seseorang. Penemuan variasi genetik tersebut akan berguna da lam proses diagnosis (me nentukan seseorang mengalami hipertensi ataukah tidak), prognosis (memprediksi seorang

pasien bisa disembuhkan ataukah tidak), dan menentukan terapi pasien hipertensi. Menurut Sundari, hipertensi sa ngat berhubungan dengan kon sumsi garam seseorang. Pasien yang sehari-hari tinggal di wilayah pegunungan, sama sekali tidak terjadi mutasi gen. Namun, pasien asal wilayah pantai yang notabene lebih banyak mengonsumsi garam dibandingkan warga yang tinggal di pegunungan akan mengalami mutasi gen. “Mutasi gen itulah yang menyebabkan variasi genetik,” jelasnya. Menurut Sundari, penelitian biomolekular (penelitian di tingkat molekul) itu sangat efektif untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penyembuhan pasien hipertensi dengan menentukan gen pasien tersebut.”Orang yang sedikit mengonsumsi garam bisa menderita hipertensi. Itu terjadi jika gen-nya sensitif terhadap garam.

“Dengan diketahui bahwa gen pasien tersebut sensitif terhadap garam, dokter bisa memberikan perhatian khusus terhadap pasien tersebut,” paparnya. Pencegahan hipertensi bisa dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi garam. Te rapi pencegahan hipertensi tersebut harus disesuaikan kondisi gen sang pasien. “Dokter bisa menentukan te ra pi yang cocok,” pungkasnya. Sundari mengaku sangat terinspirasi sosok RA Kartini. Menurutnya, berkat perjuangan seorang Kartini, kaum perempuan tidak lagi “terpinggirkan”. Banyak perempuan yang menduduki posisi strategis di berbagai bidang. “Karena itu, perempuan tidak boleh mengesampingkan pendidikan,” pungkas wanita yang kini juga dipercaya sebagai dosen pembimbing disertasi di Universitas Brawijaya Malang tersebut. (sigit hariyadi/c1/bay)

Wadung Dolah, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, itu. Sejak solar langka, Turi mengaku terpaksa mencari solar dengan cara keliling ke sejumlah SPBU. Itu dilakukan karena kebutuhan

solar sangat mendesak. ‘’Kalau gak ada solar, saya tidak bisa menyewakan sound system,’’ terangnya saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi Jumat sore lalu. Dia berharap, kelangkaan solar

itu segera teratasi. Jika memang pemerintah akan menaikkan harga solar, ya naikkan saja. Desas-desus solar naik justru membuat warga kelimpungan. ‘’Sampai kapan begini terus,” keluhnya. (ton/c1/bay)

Polres Bantu Sembako dan Santunan n DONOR... Sambungan dari Hal 29

Ketua panitia kegiatan Banyuwangi Peduli, Choiril Ustadi mengatakan, bagi masyarakat yang akan berpartisipasi dalam agenda Banyuwangi Peduli, baik sebagai pendonor darah maupun berpartisipasidalambentuksantunan anak yatim dan bantuan sembako, masih terbuka kesempatan. “Panitia akan terus menampung masyarakat yang hendak berpartisipasi dalam kegiatan Ba-

nyu wangi Peduli, baik yang ingin mendonorkan darah, memberikan santunan kepada anak yatim, maupun partisipasi berupa paket sembako yang akan diserahkan kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya kemarin (20/4). Sementara itu, dukungan terhadap kegiatan Banyuwangi Peduli yang merupakan hasil kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Jawa Pos Radar Banyuwangi terus mengalir. Di antaranya berasal dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia

(LDII) dan Polres Banyuwangi. Par tisipasi LDII ber upa santunan anak yatim sebanyak Rp 1 juta dan konfirmasi keikutsertaan 50 peserta donor darah. Partisipasi Polres Banyuwangi berupa seratus amplop santunan masing-masing berisi Rp 100 ribu, dan seratus paket sembako. “Bantuan dari Polres Banyuwangi akan diserahkan kepada pemkab Senin (22/4),” ujar Kabag SDM Polres Banyuwangi, Kompol Heru Kuswoto. (sgt/c1/bay)

Maju Jadi Caleg DPR RI n DIANGGAP... Sambungan dari Hal 30

Seperti diberitakan kemarin, anggota DPRD asal Partai Hanura, Suminto, resmi mengundurkan diri dari keanggotaannya sebagai wakil rakyat. Anggota dewan yang dikenal cukup kritis itu kini bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Surat pengunduran diri Suminto itu sudah disampaikan kepada Ketua DPRD Hermanto dan sekretariat DPRD pada 17 April 2013 lalu. Dikatakan,

pengunduran diri itu merupakan salah satu konsekuensi dan bentuk kepatuhan pada aturan, yakni Peraturan Ko misi Pemilihan Umum (KPU) No. 7 Tahun 2013 tentang pencalegan anggota DPR RI, DPRD, dan DPD. Sekadar tahu, dalam Pe raturan KPU Nomor 17 Tahun 2013, anggota dewan yang hendak maju lagi dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif dari partai yang berbeda harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota dewan. “Bukan hanya mundur dari

partai lama, tapi juga harus mundur dari keanggotaan DPRD,” ujarnya Suminto Jumat (19/4). Suminto yang tercatat sebagai kader Partai Hanura, kini telah pindah ke Partai Gerindra. Melalui partai bentukan Prabowo Subianto itu, Suminto telah mendaftarkan diri sebagai caleg DPR RI. “Saya memang pindah ke Partai Gerindra, dan sekarang akan maju lagi menjadi anggota DPR RI,” cetus politikus kelahiran Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, tersebut. (sgt/c1/bay)

Semua Partai yang Daftar Mengusung Optimisme n DUA... Sambungan dari Hal 30

Menurut Sumantri, berkaca pada Pemilu 2009 lalu, lumbung suara Partai Golkar berada pada Daerah Pemilihan (Dapil) I, Dapil IV, dan Dapil V. Selain itu, pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang, Partai Golkar ber tekad memperoleh suara signifikan di Dapil II dan Dapil III. “Kita bertekad meraih suara yang sempat hilang di Dapil III,” cetusnya. Uniknya, di saat beberapa parpol mengalami kesulitan menjaring bacaleg perempuan, ternyata daftar bacaleg asal Partai Golkar justru jauh melampaui ketentuan minimal 30 persen. “Dari 50 bacaleg yang kami

usung, 20 di antaranya perempuan. Jika dipersentase, bacaleg perempuan Partai Golkar mencapai 40 persen,” paparnya. Masih menurut Sumantri, sa ingan terberat Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu legislatif 2014 adalah Par tai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). “Saingan terberat Partai golkar adalah sahabat lama kita, yakni PDIP. Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) juga patut diperhitungkan, karena ak hirakhir ini gerakan yang di lakukan Gerindra luar biasa,” jlentrehnya. Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendaftaran Caleg KPU Banyuwangi, Suherman, membenarkan ada

dua parpol yang mendaftarkan bacaleg-nya kemarin. Menurut dia, PAN dan Partai Golkar sama-sama menyerahkan berkas pendaftaran sesuai ketentuan ambang minimal bacaleg perempuan 30 persen. “Jumlah bacaleg dua partai tersebut sama, yakni 50 orang yang tersebar di lima dapil seBanyuwangi,” terangnya. Suherman kembali menekankan bahwa pendaftaran caleg akan ditutup pada Senin (22/4) pukul 16.00. “Partai Demokrat sudah mengonfirmasi kepada kami akan mendaftar besok (hari ini 21/4). Sisanya mungkin mendaftar Senin, yakni bertepatan dengan hari terakhir pendaftaran,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Dari Manggar yang Belum Mekar n SI MANIS... Sambungan dari Hal 36

Bahan bakunya, ya hanya air yang kita ambil dari manggar pohon kelapa yang belum mekar,” imbuh Abdurachman. Dia mengungkapkan, membuat gula merah di Dusun Asta sudah

berjalan sejak tahun 2000. Sebelumnya, ribuan pohon kelapa di Perusda Banongan hanya diambil buahnya. “Tak ada pemanfaatan dalam bentuk lain,” katanya. Abdurachman mengatakan, kemitraan yang terjalin antara warga dan Perusda Banongan dalam pengolahan gula merah

disambut gembira banyak warga. Sebab, warga pun memiliki pekerjaan yang bisa memperkuat ekonomi mereka. “Usaha-usaha meningkatkan produksi terus kita la kukan. Salah satunya, merawat pohon-pohon kelapa yang diambil air nya itu,” terangnya. (pri/c1/bay)

Bisa Menepis Isu Penjarahan n DATANGKAN... Sambungan dari Hal 36

Awalnya, warga sekitar sangat awam membuat gula merah dari kelapa. Maka dari itu, digelar pelatihan dan men datangkan pelatih dari Kabupaten Banyuwangi. Dalam ke-

mitraan tersebut, Perusda Banongan menyediakan bahan baku berupa pohon kelapa yang hanya dimanfaatkan untuk dideres. Ada sekitar 750 pohon kelapa yang disiapkan untuk kepentingan tersebut. Sementara itu, masyarakat harus menanggungsemuabiayaproduksi;

menyediakan peralatan, termasuk tenaga. Saat ini ada 12 tenaga kerja yang terserap dalam kemitraan pembuatan gula merah di Dusun Asta tersebut. “Pembagian hasil produksi gula nanti adalah 60:40. Artinya60persenuntukparapekerja dan 40 persen untuk perusda,” kata Yasin. (pri/c1/bay)

Pakai Cetakan Mangkuk Plastik n PRODUKSI... Sambungan dari Hal 36

“Kalau hujan sangat tinggi dan kalau yang mengolah tidak benar-benar pandai, maka gulanya bisa kecut,” terang Suwito, salah seorang pekerja pembuat gula merah. Produksi gula merah Dusun Asta sudah ada yang menampung, yakni masyarakat sekitar. Kemudian, mereka menjualnya ke sejumlah tempat di sekitar Situbondo dan Bondowoso. “Terkait penjualan sudah ada pihak yang menampung, jadi gula merah yang kita buat pasti laku,” imbuhnya. Meski demikian, harga gula merah tidak stabil. Saat ini hanya Rp 6.000 per Kg, biasanya Rp 9.000 bahkan 10 ribu lebih per Kg. “Kalau musim kemarau lebih baik daripada musim penghujan,”

terang Paidi, pekerja lain. Wadir Perusda Banongan, Fatah Yasin menjelaskan, produktivitas gula merah juga sangat bergantung peralatan yang digunakan. Perusda Banongan sebenarnya sudah meminta SKPD terkait untuk memberikan perhatian terhadap alat dan dapur pembuatan gula merah

di Dusun Asta yang sangat tra disional. “Jika peralatan sudah modern, misalnya ada mesin, maka pekerjaan tersebut akan lebih efisien dan produktivitasnya akan tinggi. Saat ini cetakan masih pakai mangkuk plastik yang se benarnya bukan cetakan gula,” terang Fatah Yasin. (pri/c1/bay)

Bisa Ditiriskan setelah Kental n TERLAMBAT... Sambungan dari Hal 36

Yang punya perusda ya langsung dibeli juga oleh warga untuk dijual lagi ke luar Situbondo,” papar Sukiman.

Kata dia, para pekerja sangat berharap uluran tangan pemerintah, yaitu terkait peralatan pembuat gula merah. Sebab, semua alat masih sangat tradisional. Itu sangat tidak mendukungterhadapproduktivitas. (edy supriyono/c1/bay)


MINGGU l 21 APRIL 2013 l HALAMAN 36

Si Manis dari Asta LAMA: Pekerja perempuan menunggu proses memasak gula merah di Dusun Asta, Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo.

Datangkan Pelatih dari Banyuwangi KERJA sama pembuatan gula merah Perusda Banongan dengan warga sekitar berjalan baik. Sebab, selama ini penjarahan di lahan perkebunan tersebut selalu menghantui. “Alhamdulillah, setelah ada kemitraan seperti ini, isu itu sudah tak ada lagi. Kita merekrut masyarakat sekitar untuk membuat gula merah,” ungkap Direktur Perusda Banongan, Ir. Yasin, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kata Yasin, pihaknya memang menginginkan produksi gula merah itu mampu merekrut tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Sehingga, warga juga ikut menjaga dan mengamankan Perusda Banongan. “Semoga saja usaha ini berkembang pesat, sehingga semakin banyak warga yang Baca Datangkan...Hal 35 direkrut,” terang Yasin n

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

PANAS: Dua pekerja menuang nira di dalam wadah ke panci masak di lokasi pembuatan gula merah di Dusun Asta, Desa Jangkar.

SITUBONDO- Dusun Asta, Desa/Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, dikenal sebagai desa penghasil gula merah berbahan kelapa. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak tahun 2000 silam. Gula merah yang dihasilkan dari pohon-pohon kelapa di Perusahaan Daerah (Perusda) Ba nongan itu dikenal cukup istimewa. Sebab, kualitasnya be nar-benar terjaga. Wajar jika gula merah Dusun Asta, Perusda Banongan, diminati banyak konsumen. Salah satu indikator gula merah yang bagus adalah warna gula cokelat kekuningan. “Kita memang tidak menggunakan bahan campuran untuk membuat gula, kecuali bahan-bahan ala mi,” terang Abdurahman, pe kerja gula di Dusun Asta, ke pada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kata dia, ada sejumlah pihak yang membuat gula merah dengan bahan-bahan tertentu, mulai pewarna hingga pemanis buatan. Hal semacam itu sebenarnya mengurangi kelezatan gula merah. Selain itu, juga membahayakan tubuh yang mengonsumsi. “Kita tidak menggunakan pengawet. Semua masih menggantungkan kepada keramahan alam n Baca Si Manis...Hal 35

Terlambat Mengolah, Bisa Berubah Jadi Memabukkan PENCETAK: Proses produksi gula merah dilakukan secara tradisional di Dusun Asta, Desa/Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo.

Produksi Belum Stabil, Harga pun Fluktuatif PRODUKSI gula merah sangat fluktuatif. Maklum, masih sangat bergantung kepada alam, mulai penyediaan bahan baku hingga cuaca. Jika musim penghujan seperti saat ini, kemampuan produksi hanya empat hingga enam kilogram per hari. Atau dalam setiap bulan hanya sekitar 1,5 kuintal hingga dua kuintal. Padahal, jika keadaan alam mendukung, produksi gula merah di Dusun Asta, Desa/Kecamatan, bisa mencapai 30–40 kg per hari n Baca Produksi...Hal 35

Membuat gula merah membutuhkan keahlian khusus. Sejak pengambilan bahan utama di atas pucuk pohon kelapa hingga menuangkan ke mangkuk cetakan. AKTIFITAS membuat gula merah dari kelapa dimulai pada pagi hari. Warga yang memiliki keahlian khusus memanjat pohon kelapa bertugas mengambil air dari manggar yang belum mekar. Saat naik ke pucuk pohon itu, mereka harus membawa alat pengiris dan jeriken. Jeriken itu digunakan untuk menampung air dari manggar. Agar tak jatuh, pekerja harus mengikatnya kuat-kuat. Sebab, bisa saja ada angin menerpa atau binatang

yang menggesernya. Setelah itu, perlu diberi kapur agar air tak cepat asam. “Baru keesokan harinya jeriken yang telah berisi bahan utama gula merah itu diambil,” terang Sukiman, pekerja pembuat gula Merah di Dusun Asta, Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo. Jika terlambat mengolah atau dibiarkan satu jam saja setelah diambil dari pohon, maka air deresan itu bisa memabukkan jika diminum. “Sebaliknya, jika cepat diolah, bisa menjadi aren. Aren juga bisa dijual. Jika terus dimasak, maka akan menjadi gula,” papar Sukiman. Kata dia, aren memiliki penggemar khusus. Tidak jarang ada orang yang da tang hanya untuk membeli air aren. Bahkan jika ada acara tertentu, tidak jarang Perusda Banongan menyajikan aren sebagai minuman yang

dihidangkan. “Kalau sudah aren yang di hidangkan, minuman lain jarang dilirik. Mau diminum dalam keadaan hangat atau pun dingin, sama-sama enak. Dari sisi me dis, konon aren juga baik terhadap ke sehatan,” terang bapak dua anak itu. Menurut Sukiman, memasak aren menjadi gula merah memerlukan waktu tiga jam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya api yang harus stabil. Jika tidak, maka akan berpengaruh besar terhadap sukses-tidaknya membuat gula merah. “Kalau sudah berubah warna dan mengental, kita tiriskan dan kemudian dicetak dan dikeluarkan dari tempatnya. Setelah itu, ditimbang dan dibagi sesuai perjanjian kemitraan, yakni 60:40 n Baca Terlambat...Hal 35

MANIS: Aren disaring sebelum dimasak. Cairan tersebut juga digemari sebagai minuman.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.