Rujukan Informasi Terkini
SABTU 21 FEBRUARI TAHUN 2015
Shubuh Dzuhur Ashar
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Maghrib Isya
04:15 11:44 14:52 17:54 19:06
KUCUR
NGOPAI
SUPRIYADI
Konsumsi Madu Yaman MENJADI pebisnis dituntut tidak hanya a cakap dalam mengelola bisnis. isnis. Pebisnis juga haruss cakap menjaga kesehatan. ehatan. Owner Pesona sona Ijen Tour & Travel Supriyadi adi cakap di dua ua hal itu n Baca aca si... Konsumsi... Hal 35 ISTIMEWA
GOYANG SANTRI: Santriwati unjuk kebolehan berjoget dalam pembukaan Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan LKNU di Ponpes Blokagung, Karangdoro kemarin.
Lebih Meriah, Peserta Mbeludak GALIH COKRO/RABA
MIRAS
Tenda Besar tak Mampu Menampung Pengunjung SERIUS: Sejumlah santri menyimak tentang reproduksi dan perawatannya di Ponpes Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, kemarin. (20/2).
TEGALSARI - Bakti sosial kesehatan yang digelar Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kemarin (20/2) dibanjiri warga. Meski paniBAKTI SOSIAL KESEHATAN tia sudah mengantisiLKNU pasi melubernya peserta, tapi tenda besar yang disediakan masih tidak mampu menampung pengunjung yang datang n Baca Lebih...Hal 35
SHULHAN HADI/RABA
Umur TPSA Bulusan Tinggal Setahun Lagi Selidiki NIKLAAS ANDRIES/RABA
DIAMANKAN: Polisi menghitung jumlah jeriken berisi arak yang diamankan dari rumah Ketut.
Pemilik 54 Jeriken Arak Cukup Tipiring BANYUWANGI - Peredaran minuman keras (miras) seakan tidak pernah berhenti. Meski kerap dirazia, minuman memabukkan itu masih saja bisa beredar luas di masyarakat. Itu tampak dari razia yang dilakukan tim Resmob Polres Banyuwangi di sebuah rumah di Dusun Amarta Sari, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, kemarin n
KALIPURO - Momentum Hari Sampah Nasional Tahun 2015 diperingati dengan cara berbeda oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi kemarin (20/2). Instansi yang menangani kebersihan dan pertamanan tersebut mengajak insan media melakukan Tour Sampah di Tempat Pemerosesan Sampah Akhir (TPSA) Bulusan, Kecamatan Kalipuro n
Kondisi Terkini TPSA Bulusan n Luas area: 1,5 Ha n Di Banyuwangi, rata-rata satu orang memproduksi 2 kilogram (Kg) sampah per hari. n Tinggi tumpukan sampah: 9 M n TPSA Bulusan menampung sampah yang n Beroperasi: Sejak Tahun 1991 berasal di 13. Antara lain (Banyuwangi, Ro gojampi, Kalipuro, Wongsorejo, Srono, Cluring, Singojuruh, Giri, Glagah, dan lain-lain). n Warga Banyuwangi menghasilkan sampah sebanyak 600 ton sehari.
Baca Umur...Hal 35
Baca Pemilik...Hal 35
PENDIDIKAN
Kematian Korban Overdosis LICIN - Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Abdul Azis, 16, warga Desa Segobang, Kecamatan Licin, yang tewas diduga akibat overdosis kopcabung (kopi campur kecubung) Kamis kemarin Empat teman (19/2). Empat tekorban langsung man korban yang ikut kita serahkan ke disebut-sebut pesta kopi oplosan polres beserta itu langsung digiring ke Polres Babarang bukti” nyuwangi AKP Jupriyadi Kapolsek Licin, Kapolsek Licin AKP Jupriyadi, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, tidak lama setelah mayat Abdul Aziz ditemukan, keempat teman korban langsung dimintai keterangan. ”Empat teman korban langsung kita serahkan ke polres beserta barang bukti yang kita amankan untuk pemeriksaan selanjutnya,” terang Jupriyadi. Jupriyadi enggan menjelaskan secara rinci apa yang menjadi penyebab pasti meninggalnya Abdul Azis n Baca Selidiki...Hal 35
GRAFIS:REZA/RABA FREDY RIZKI/RABA
CEGAH FREE SEX: dr.Taufik Hidayat menyampaikan materi kesehatan reproduksi kepada siswa kelas 9 SMPN 1 Banyuwangi kemarin (20/2).
Bahas Seks secara Medis
Umur TPSA Bulusan tinggal setahun lagi
BANYUWANGI - Siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Banyuwangi kemarin (20/2) mendapatkan materi kesehatan reproduksi. Yang lebih spesial, pemateri yang dihadirkan adalah Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, Sp.And, Mkes n
Kita siap-siap bikin tempat sampah sendiri!
Baca Bahas...Hal 35
ALI NURFATONI/RABA
MASIH SEMANGAT: Arif Purnama menepis bola tendangan Decky Rolias (dua dari kanan) saat seleksi di Lapangan Maron, Genteng, kemarin pagi. Dua pemain ini terkena larangan bermain selama satu tahun.
Ketika Proses Seleksi Pemain Persewangi tak Kunjung Usai
Status tak Jelas, Terkena Sanksi, Dua Pemain Tetap Ikut Finansial Persewangi memang belum sehat. Meski dilanda krisis pendanaan, tapi proses seleksi tetap berjalan. Parahnya, status http://www.radarbanyuwangi.co.id
Pemilik 54 jeriken arak cukup kena tipiring Sanksinya cukup ringan, belum bisa ”memabukkan” pemilik miras!
mereka juga belum jelas dan masih belum berakhir. Belum ada ghadapi tantangan yang cukup berat positif bagi kelangs- dalam mengarungi kompetisi Divisi mereka pun mengeluh. tanda-tanda ungan Merah-Hitam, julukan Perse- Utama (DU) musim 2015 ini. BayangALI NURFATONI, Genteng KEMELUT di tubuh Persewangi
wangi. Tak ayal, situasi tersebut membuat masa depan tim kebanggaan rakyat Banyuwangi itu semakin suram. Padahal, The Lasblang bakal men-
kan, separo dari 60 tim akan degradasi ke level amatir dan berlaga di Liga Nusantara pada musim berikutnya n Baca Status...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
POLITIK & PEMERINTAHAN
26
Hari Kejepit, Anas Pantau PNS Bolos
CERMIN DIRI
Tunggu Kepedulian Rakyat Wujudkan TPSA
BANYUWANGI - Istilah hari kejepit mungkin sudah kerap kita dengar. Istilah yang digunakan untuk menyebut satu hari kerja yang diapit dua hari libur tersebut biasanya kerap dimanfaatkan para pelajar dan karyawan pemerintah maupun swasta untuk membolos. Fenomena bolos kerja pada hari kejepit itu menjadi perhatian serius Bupati Abdullah Azwar Anas. Untuk memantau karyawan Pemkab Banyuwangi, bupati berusia 41 tahun itu mengawali aktivitas kerjanya lebih pagi setelah Libur Tahun Baru Imlek kemarin (20/2). Tepat pukul 06.00 Bupati Anas mengawali aktivitasnya dengan bersepeda pancal dari Pendapa Sabha Swagata Blambangan menuju kantor pemkab. Kesempatan itu sekaligus dimanfaatkan Anas untuk mengecek kebersihan kota. Sampai di kantor pemkab, Bupati Anas langsung mengajak stafnya senam pagi bersama. Setelah senam, Anas mengecek staf dan pejabat yang hadir di pagi itu. Selain melakukan pengecekan secara langsung, Anas juga meminta para asisten mengecek pejabat yang tidak masuk kerja kemarin. “Hari ini (kemarin) memang hari kejepit, tapi saya minta agar pegawai tetap bekerja sebagaimana biasa. Jangan jadikan alasan hari kejepit untuk tidak melaksanakan tugas. Pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan,” tegasnya. Selain meminta para asisten mengecek pejabat dan pegawai yang bolos kerja, Anas juga menginstruksikan para asisten mengingatkan seluruh pejabat dan staf agar tidak meninggalkan tugas di hari kejepit. Kalau pun terpaksa tidak masuk kerja, pejabat dan staf pemkab harus memberikan surat keterangan. “Tolong ini menjadi perhatian,” pintanya. Kegiatan senam pagi menjadi rutinitas di lingkungan Pemkab Banyuwangi setiap Jumat. se-
D
AYA tampung Tempat Pemerosesan Sampah Akhir (TPSA) di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, tinggal satu tahun lagi. Artinya, sebelum satu tahun Pemkab Banyuwangi harus menyiapkan TPSA baru untuk menampung ratusan ton sampah yang diproduksi warga. Jika dalam waktu satu tahun Pemkab Banyuwangi gagal menyiapkan TPSA baru, maka Banyuwangi akan menjadi lautan sampah. Lautan sampah pernah melanda kota Banyuwangi pada akhir 2010 lalu karena TPSA Bulusan ditutup warga. Akibat sampah berserakan di mana-mana, Banyuwangi pun mendapat predikat sebagai kota terkotor nomor satu di Jawa Timur. Sebagai warga Banyuwangi, predikat kota terkotor itu tidak kita kehendaki diraih lagi setelah dua tahun berturut-turut menerima penghargaan Adipura sebagai kota bersih. Pemkab Banyuwangi sudah tiga tahun berencana membangun TPSA baru, tapi selalu gagal. Penyebab utamanya adalah gagal dalam proses pengadaan lahan karena ditolak warga. Pertanyaannya, kenapa warga menolak? Kalau warga menolak karena tidak ingin rumahnya berdekatan dengan lokasi TPSA, maka solusinya mencari lahan yang jauh dari permukiman warga. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga berkewajiban menjelaskan secara detail proses pengolahan sampah secara terbuka agar tidak ada warga yang menolak. Tiga tahun ini pengelolaan TPSA Bulusan sudah berbeda dengan pengelolaan beberapa tahun sebelumnya. Selama ini TPSA Bulusan memang identik dengan bau dan lalat. Konkretnya, TPSA menjadi sumber berbagai penyakit yang menakutkan. Namun, tiga tahun terakhir TPSA Bulusan sudah berubah penampilan menjadi TPSA yang hijau dan tidak ada bau menyengat lagi. Perubahan yang terjadi di TPSA Bulusan itu harus disam paikan secara terbuka kepada masyarakat luas. Kerja keras Pemkab Banyuwangi menyiapkan TPSA baru juga harus dibarengi kepedulian semua rakyat Banyuwangi. Jika hanya pemerintah yang peduli, maka TPSA baru akan sulit terwujud. Penyediaan TPSA baru sebenarnya bukan hanya kebutuhan pemerintah untuk meraih penghargaan Adipura, tapi kebutuhan rakyat Banyuwangi. Karena itu, kepedulian semua rakyat Banyuwangi sedang ditunggu demi mewujudkan TPSA baru yang lebih ramah lingkungan. Kita dituntut peduli mengurangi produksi sampah. Kita dituntut pula peduli tidak membuang sampah sembarangan, dan kita juga harus peduli menjaga lingkungan kita bersih dari sampah. Kalau rakyat semua memiliki kepedulian, maka sampah yang dibuang ke TPSA akan berkurang. Kalau sampah yang dibuang ke TPSA berkurang, maka umur TPSA akan lebih panjang. Sudah waktunya kita memiliki kepedulian demi kepentingan bersama. Semoga rakyat Banyuwangi punya kepedulian. (*)
SIGIT HARIYADI/RABA
BUGAR: Karyawan di lingkungan Sekretariat Daerah Pemkab Banyuwangi senam bersama di halaman kantor pemkab kemarin.
nam pagi tersebut merupakan cara me-refresh para staf dan pejabat pemkab agar senantiasa fit melaksanakan rutinitas kerja. “Selain menyehatkan, olah raga juga memberikan semangat
PENGUMUMAN
BADAN PERTANAHAN NASIONAL Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi
Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan
Keterangan
No.
Nama / Alamat Pemohon
Jenis dan Nomor Hak
NIB
1
2
3
4
5
1. WIDIYAS TUMINI Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. Hak Milik No. 22-01-2015. Dsn. Yudomuyo, Rt.: 1 Rw.: 5, Desa Ringintelu, 00037 Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
-
TUGIMAN
14-09-1967 a.Surat Pernyataan Di Bawah b. Sukorejo sekarang Ringintelu Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 c. Bangorejo
2. MOH. KHUSOSI Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. Hak Milik No. 22-01-2015. Dsn. Yudomuyo, Rt.: 1 Rw.: 3, Desa Ringintelu, 00027 Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
-
PARIKUN P. TINI
14-09-1967 a.Surat Pernyataan Di Bawah b. Sukorejo sekarang Ringintelu Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 c. Bangorejo
3. MUDAI Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 05-02-2015 Hak Milik No. dan Surat Kuasa Tgl. 11-02-2015. Dsn.Yudomuyo, Rt.: 2 Rw.: 5, 00014 Desa Ringintelu, Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
-
IMAM
14-09-1967 a.Surat Pernyataan Di Bawah b. Sukorejo sekarang Ringintelu Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. c. Bangorejo 12-02-2015
4. SUPARNO. Berdasarkan Surat Kuasa Tgl. 11-02-2015. Dsn. Hak Milik No. Yudomuyo, Rt.: 1 Rw.: 5, Desa Ringintelu, Kec. Bangorejo 00020 Kab. Banyuwangi
-
AMDANI P. ACHMAD
15-11-1967 a.Surat Pernyataan Di Bawah b. Sukorejo sekarang Ringintelu Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 c. Bangorejo
5. HARTATIK. Dsn. Gunungsari, Rt.: 1 Rw.: 5, Desa Hak Milik No. Sumbergondo, Kec. Glenmore Kab. Banyuwangi 00022
-
TATIK B. SULASIH
6. PAINTEN. Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 07-01- Hak Milik No. 2015 Dsn. Yudomuyo, Rt.: 1 Rw.: 4, Desa Ringintelu, Kec. 00021 Bangorejo Kab. Banyuwangi
-
KASIMAN
14-09-1967 a.b. Sukorejo sekarang Ringintelu c. Bangorejo 14-09-1967 a.b. Sukorejo sekarang Ringintelu c. Bangorejo
7. ASTUTIK. Dsn. Krajan, Rt.: 4 Rw.: 11, Desa Gentengwetan, Hak Milik No. Kec. Genteng Kab. Banyuwangi 00865
-
8. SUPRIHATIN, Dra. Jl. Ijen No. 73, Rt.: 1 Rw.: 2, Keuurahan Hak Milik No. Singotrunan, Kec. Banyuwangi Kab. Banyuwangi 00240
-
9. SUHARTO. Dsn. Gladak Kembar, Rt.: 19 Rw.: 4, Desa Hak Milik No. Purwoagung, Kec. Tegaldlimo Kab. Banyuwangi 00527
-
10. ARIF IMAM AMINUDIN Berdasarkan Surat Kuasa Tgl. 13- Hak Milik No. 11-2014. Dsn. Krajan, Rt.: 1 Rw.: 2, Desa Sembulung, Kec. 00680 Cluring Kab. Banyuwangi
-
12. I GEDE SADHA Dsn. Amerthasari, Rt.: 3 Rw.: 2, Desa Hak Milik No. Watukebo, Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi 00156
-
6
8
7
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015
05-10-1998 a.b. Gentengwetan c. Genteng SOEPRIHATIN 28-04-1975 a.b. Jajag c. Gambiran 13-03-1985 a.SUHARTO b. Purwoasri c. Tegaldlimo 27-10-1994 a.TUKIYEM b. Benculuk c. Cluring
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015
06-06-2000 a.b. Gentengwetan c. Genteng 19-01-1983 a.b. Watukebo c. Rogojampi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015 Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Kamis Tgl. 12-02-2015
ASTUTIK
MAHENDRA DARMA IRIANTO I GDE MASADO
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 20 FEBRUARI 2015 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
Komentar dan Alasan Usul Bupati Idol 2015
Nama Calon : Abdullah Azwar Anas Pengirim : Eka Yuliati Alamat : Lingkungan Ujung RT 2 RW III Kepatihan Banyuwangi Alasan : Berkat kepemimpinannya Banyuwangi maju pesat
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
: dr Faida, MMRS : Nini : Genteng wetan : Wanita yang tangguh bisa memimpin dua rumah sakit terkenal sekaligus
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
pengiring senam adalah musik dangdut karya Rhoma Irama, salah satu penyanyi favorit Bupati Anas. Suasana senam pun tampak begitu akrab. Tidak hanya menirukan ger-
Seminar Rukyah Syar’iyyah di STIKES BANYUWANGI - Seminar nasional tentang pelatihan rukyah syar’iyyah digelar di Kampus Stikes Banyuwangi. Pelatihan ini digelar hingga tiga hari ke depan mulai hari Kamis hingga Sabtu (21/2). Pesertanya berasal dari berbagi kota provinsi di Indonesia. Sementara narasumbernya yang hadir adalah Ustad Dr Syafiq Reza Basalamah, MA; Ustad Dr Muhammad Nur Ihsan, Lc, MA dan Ustad Muhammad Ayyub, LC. Seminar nasional ini juga melaunching buku rukyah syar’iyah tanpa kesurupan oleh dr Kusnuriyanto dokter dan praktisi ruqyah syar’iyyah Malang. Sebelum acara seminar dimulai, Ketua Stikes Banyuwangi DR H Soekardjo menyambut baik kegiatan ini. Menurut mantan Ketua PPNI Banyuwangi itu menilai ruqyah mempunyai manfaat untuk beberapa terapi di antaranya, untuk terapi penyakit fisik dan psikis. Secara medis terapi ruqyah sudah diakui keefektifannya untuk
akan instruktur senam, Bupati Anas dan semua peserta juga ikut melantunkan lagu sang Raja Dangdut berjudul “Keramat”, “Gali Lubang Tutup Lubang”, dan “Menunggu” itu. (sgt/c1/afi)
Penonaktifan Ikhsan masih Dalam Proses
PENDIDIKAN
TOHA/RaBa
Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa: Tanggal Terdaftar Atas Pembukuan Nama
terus berkarya. Ini juga penting untuk memupuk kebersamaan dengan semua karyawan,” kata bupati. Senam pagi kemarin terasa begitu spesial lantaran lagu
PELATIHAN: Salah seorang narasumber rukyah kelas nasional saat memberikan materi di hadapan ratusan seminar nasional rukyah syar’iyyah di Kampus Stikes Banyuwangi Kamis (19/2).
(Tentang Sertipikat Hilang) No. 251/300.3.35-10/II/2015
Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411
11. MAHENDRA DARMA IRIYANTO. Dsn. Sepanjang kulon, Rt.: Hak Milik No. 01933 2 Rw.: 8, Desa Sepanjang, Kec. Glenmore Kab. Banyuwangi 02063
Jawa Pos Sabtu 21 Februari 2015
mengobati penyakit fisik maupun psikis. Di dalam ilmu Keperawatan pemeriksaan awal klien meliputi fisik, psiko, sosio dan spiritual. Nah dari sisi spiritual, biasa yang dilakukan adalah berdoa, maka pelatihan rukyah ini adalah pengembangan dari spiritual berdoa tersebut. “Dengan pelatihan rukyah syar’iyyah ini diharapkan kita dapat melakukannya secara mandiri,” kata Soekardjo kemarin. Ustad Arifuddin, M.Pd.I pemerhati rukyah syar’iyyah sekaligus dosen Stikes Banyuwangi mengatakan rukyah syar’iyyah adalah sebuah terapi syar’i dengan cara membacakan ayatayat suci Al Quran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari sunnah Rasulullah SAW untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai gangguan dan penyakit medis dan non medis. Jika Anda sedang mendapat-
: Anton Sunartono : Partika : Giri : Pernah menjabat ketua KONI, kepala sekolah yang sukses, orang tua yang mumpuni : Waridjan : Andi : Jl. Kusuma bangsa Giri : Sudah matang dalam hal pendidikan dan memajukan pendidikan bangsa Nama
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
kan banyak masalah, problem yang membuat Anda setres jangan panik. Anda harus melakukan relaksasi dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an agar mendapatkan ketentraman juga obat bagi hati yang sakit. “Ruqyah syar’ iyyah merupakan bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah sehingga diharapkan terapi rukyah yang dilakukan tidak keluar dari bingkai dakwah Islam,” kata Arifuddin. Arifuddin menambahkan, dalam pelatihan rukyah syar’iyyah ini peserta akan mendapatkan beberapa materi berkaitan dengan gangguan jin hingga penanganannya. Selain itu, peserta juga diberi materi tentang maping jin dalam tubuh dan empat teknik rukyah untuk indigo/jin turunan, jin psikologis dan penyakit ain. “Para peserta juga akan diberikan materi pendalaman 10 teknik rukyah mandiri tanpa kesurupan,” pungkasnya. (*)
BANYUWANGI - Jabatan Kepala Desa Badean, Kecamatan Mohamad Ikhsan, yang tersandung perkara dugaan pungutan liar Prona tampaknya masih aman. Permohonan pengajuan nonaktif yang diajukan kepada Bupati Banyuwangi hingga kini masih dalam proses. Padahal, Mohamad Ikhsan statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Banyuwangi sejak Oktober 2014 lalu. Dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Kabag Pemerintahan Pemkab Banyuwangi Anacleto Da Silva mengatakan, pengajuan nonaktif Mohamad Ikhsan masih dalam proses. Pihaknya belum bisa memperkirakan kapan kades Badean tersebut akan dinonaktifkan. “Suratnya masih proses,” katanya. Bahkan, tampaknya proses penonaktifan Mohamad Ikhsan sebagai kepala desa bakal lebih lama lagi. Sebab, sejauh ini surat tersebut belum sampai ke meja bupati Banyuwangi. Padahal, kejaksaan sudah empat bulan ini menyematkan status tersangka kepada Mohamad Ikhsan. Bahkan, pemeriksaan dugaan pungli Prona di Desa Badean terus berlanjut. Beberapa saksi yang berkaitan perkara itu sudah menjalani pemeriksaan secara bertahap di meja penyidik tindak pidana korupsi. Sekadar tahu, Muhammad Ikhsan, kepala Desa Badean, Kecamatan Kabat, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Ikhsan diduga melakukan pungutan kepada masyarakat yang mengajukan permohonan pembuatan sertifikat tanah. Sesuai aturan, pengurusan sertifikat melalui Prona gratis tanpa biaya. (nic/c1/aif)
Calon Pengirim Alamat Alasan
: Fadjar Isnaini : Pardi : Perum Griya Giri Mulya Klatak : Tanggug, handal dan terpercaya
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: Ipung Purwadi : Nurma Cholida : Banyuwangi : Punya pengalaman yang banyak, sudah pernah keliling dunia, dan saat ini bedol deso bangun Banyuwangi
: Supono : Eli Astutik : Kalirejo : Keturunan orang ningrat yang tidak peduli dengan gelar, sangat dekat dengan masyarakat kecil
Nama Calon Pengirim Alamat Alasan
: dr. Taufik Hidayat : Ali : Jl. A Yani Banyuwangi : Pintar, cerdik dan supel
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SABTU 21 FEBRUARI
TAHUN 2015
27
Koranna Oreng Situbendeh
ANGGOTA BARU: Ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji melantik Amyatun, caleg Partai Demokrat menggantik Suwardjono yang meninggal dunia, dalam sidang paripurna pengangkatan PAW, kemarin (20/02).
Do something that your future self will thank you. Jangan pernah sia-siakan waktu!” Regita H. Zakia
OBITUARI
Dua Mantan Anggota DPRD Berpulang SITUBONDO – Dua politisi gaek yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Situbondo berpulang ke Rahmatullah di waktu yang hampir bersamaan. Kamis malam (19/02) lalu Zainurachman meninggal. Sehari sebelumnya, KH Imam Mawardi menghadap Sang Pencipta. Imam Mawardi merupakan anggota DPRD Periode 2004 – 2009 n Baca Dua...Hal 28
RENDRA KURNIA/JPRS
Suwardjono Diganti Amyatun SITUBONDO –Amyatun, caleg Partai Demokrat sejak siang kemarin (20/02) resmi menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Situbondo. Dia resmi menggantikan Suwardjono yang meninggal dunia, melalui pelaksanaan sidang paripur-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
na peresmian pengangkatan Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD. Saat Pemilu 2014, Amyatun memperoleh suara terbesar kedua setelah Suwardjono. Bahkan, perolehan suara Bendahara Partai Demokrat itu,
hanya selisih satu suara dari Suwardjono. Dengan begitu, Amyatun berhak mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan oleh Suwardjono. Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Bashori Shanhaji mengatakan, paripurna pengangkatan PAW dilakukan setelah melewati prosedur PAW. Salah satunya setelah DPRD menerima SK dari Gubernur Jawa Timur. Menurut Bashori, prosedur PAW dilakukan secara berjenjang sesuai ketentuan perundang-undangan. Yaitu fraksi Demokrat selaku partai yang menjadi kendaraan Amyatun saat menjadi Calon legislatif (Caleg) mengirimkan surat pengajuan kepada DPRD. Se-
telah itu DPRD melanjutkan pengajuan tersebut ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo. ”Menerima pengajuan dari DPRD, KPU melakukan verifikasi. Setelah itu KPU mengajukan SK ke Gubernur melalui Bupati Situbondo,” terang Bashori. Bashori menambahkan, setelah dilantik kemarin, Amyatun langsung berkantor di gedung DPRD. Perempuan asal Desa Demung, Kecamatan Besuki itu verhimpun di komisi IV, Komisi yang memang ditinggalkan Suwardjono. ”Yang disebut dalam peraturan perundang-undangan itu, PAW otomatis menempati komisi yang diganti,” ujarnya n Baca Suwadjono...Hal 28
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Hilang 8 Bulan, Wanita Bisu Dijemput Keluarga 28
Jawa Pos
SITUBONDO – Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo didatangi warga, perangkat Desa Seletreng dan petugas medis Puskesmas, Kecamatan Kapongan. Kedatangan mereka untuk menyerahkan perempuan, yang belakangan diketahui bernama Maryam, 27, asal Desa Roro, Kecamatan Krucil, Probolinggo. Penyerahan wanita ini dilakukan, karena warga Desa Sleterng khawatir akan keberadaannya. Warga mengaku sempat merasa terancam keselamatannya karena tingkah perempuan yang diduga mengalami gangguan jiwa itu. Wanita tuna wicara tersebut sudah empat bulan tinggal di salah satu rumah warga, yang merasa kasihan. Warga yang rumahnya ditempati Maryam, tidak mengetahui secara pasti asal usul perempuan yang ditampungnya. Hanya berdasar rasa kasihanlah, Maryam akhirnya diperbolehkan tinggal di rumah Hartono. “Selama ini menumpang
berteduh di rumah saya. Ya kasihan, sudah tiga bulan lebih di rumah,” kata Hartono. Keputusan Hartono berserta perangkat desa dan petugas medis, diambil karena beberapa hari terakhir wanita tersebut sering berprilaku aneh. Bahkan, wanita itu juga sering marahmarah, sehingga membuat warga khawatir. “Karena prilakunya aneh jadi lapor ke kepala dusun dan Kades, untuk diserahkan ke dinas sosial,” katanya. Penyerahan warga tuna wicara kemudian mendapat tanggapan positif pihak Dinas Sosial. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dwi Totok Iriyanto mengatakan pihaknya langsung memastikan kondisi kejiwaan perempuan tersebut. “Kita sudah periksakan apa dia gila atau tidak, jadi akan dibawa ke rumah sakit. Ternyata perempuan itu hanya stres saja,” kata Dwi Totok, kemarin (20/2). Selang satu hari setelah diserahkan kepada Dinas Sosial, pihak keluarga Maryam ak-
Tangkap Penggelap Motor Tetangga SITUBONDO - Imam Suhadi, warga Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran, ditangkap tim Resmob Polres Situbondo, kemarin (20/2). Pria 32 tahun tersebut dibekuk aparat, karena terlibat aksi penipuan dan penggelapan sepeda motor milik Awali, yang tak lain tetangganya sendiri. Kasus penipuan dan penggelapan ini bermula ketika Imam Suhadi meminjam sepeda motor Yamaha Vixion milik Awari. Sepeda motor yang dipinjam pelaku kemudian dibawa pergi beberapa hari. Sehingga, korban pun marah dan mencaricari pelaku. Yang ironis, sepeda motor yang dipinjam Imam bukannya dikembalikan kepada pemiliknya. Namun, pria tersebut nekat menukarkan Yamaha Vixion dengan sepeda motor lain yang harganya lebih murah. Aksi pria ini tak hanya sampai di situ. Imam Suhadi, kemudian menjual sepeda motor hasil penukaran yang dilakukan dirinya. Penukaran dan penjualan sepeda motor tersebut dilakukan dengan seseorang yang ada di Kabupaten Bondowoso.
Setelah merasa keberadaan sepeda motornya sudah tidak jelas, korban akhirnya melapor kepada polisi. Dia melaporkan Imam Suhadi karena sepeda motor miliknya tak kunjung dikembalikan. Berdasar laporan korban inilah, polisi kemudian melakukan penyelidikan. Dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, polisi berhasil membekuk pelaku saat berada di jalan Raya Kota Situbondo. “Pelaku kita tangkap di jalan,” kata Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto. Dijelaskan, aksi yang dilakukan Imam Suhadi cukup konyol. Sebab, sepeda motor yang digelapkannya hanya dijual dengan harga sebesar Rp 2,7 juta. “Pengakuan korban, dia menukarkan sepeda motor Vixion dan menjual sepeda hasil tukarnya,” katanya. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 372 dan 378 KUHP. Pelaku ini terancam hukuman lima tahun penjara karena telah melakukan penipuan dan penggelapan. “Cepat ditangkap karena pelaku menipu tetangganya sendiri,” pungkasnya. (rri/pri)
NUR HARIRI/JPRS
LEGA: Kakak perempuan yang hilang (kanan) mencocokkan foto Maryam kepada petugas dinas sosial (kiri), di hadapan polisi di Mapolres Situbondo. Seorang wanita yang sempat dianggap gila diserahkan warga (kanan)
hirnya mendengar dan mengetahui bahwa Maryam ada di Situbondo. Tanpa banyak pertimbangan, keluarga korban langsung mendatangi Mapolres Situbondo.
“Keterangan keluarganya, korban sudah delapan bulan menghilang. Jadi sejak saat itu keluarganya mencari-cari korban. Maryam ini tidak gila, hanya saja stres dan tuna wicara.
Dia punya satu anak dan setelah suaminya meninggal dia langsung mencari pekerjaan,” kata Dwi Totok, sambil menyebut bahwa perempuan itu bekerja sebagai pembantu ru-
mah tangga. Data yang berhasil dikumpulkan, keluarga yang datang menjemput korban adalah kakaknya sendiri, Khusairi, 38. Dikatakan, dirinya mengetahui
Sabtu 21 Februari 2015
kabar keberadaan adiknya media elektronik dan media cetak. “Makanya kami sekeluarga datang ke Situbondo untuk memastikan. Alhamdulillah, adik saya sudah ketemu,”katanya usai mencocokkan KTP serta foto-foto yang dibawanya. Khusairi tidak mengelak jika adiknya bisa saja mengalami stres berat. Sebab, sudah sepuluh bulan lalu adiknya meninggalkan rumah. “Dia stres masalah keluarga. Kami sempat melarang dia bekerja ke luar kota, tapi tiba-tiba hilang,” terangnya seraya menunjukkan selembar kertas bertuliskan orang hilang. Setelah pencocokan identitas serta foto-foto di Mapolres Situbondo selesai, Maryam selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga oleh Dinas Sosial. Sebelum meninggalkan kabupaten Situbondo, kerabat Maryam mengucapkan rasa terima kasih karena Maryam telah diberi tempat tinggal selama di Situbondo. (rri)
Tanaman Padi Terserang Penyakit Blast Bisa Mewabah ke Daerah Desa Sekitarnya ASEMBAGUS – Sekitar sembilan hektare lahan pertanian padi di Kecamatan Asembagus terserang penyakit Blast. Salah satu penyebab mewabahnya penyakit tanaman berbahaya itu karena tanaman kurang pupuk. Agung Cahyono, koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Asembagus mengatakan, petani selama ini cenderung tidak seimbang dalam penggunaan pupuk. Sehingga, kemudian berdampak tidak baik terhadap pertumbuhan tanaman. Menurut Agung, ada beberapa gejala yang terlihat pada padi yang sudah terserang penyakit Blast. ”Yakni, padi menjadi kerdil, daun mengering dan batangnya membusuk,” ujarnya. Dia menambahkan, penyakit ini timbul dari dalam. Sehingga berdampak terhadap semua bagian padi. Baik itu batang, daun maupun biji padi. Agung menjelaskan, penyakit ini sudah tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Asembagus. Diantaranya di Desa Perante, Kecamatan Asembagus. ”Bisa menyebar ke desa sekitar. Seperti di Desa Awar-awar dan Desa Kertosari,” terangnya. HABIBUL ADNAN/JPRS Masih kata Agus, desa yang disebut PENYAKIT PADI: Warga melakukan penyemprotan dalam rangka pengendalian penyakit blast di atas sudah bisa disebut sebagai daerah kronis endemis. Itu karena penyakit rah kronis endemis” imbuhnya pengendalian penyakit Blast. Masya- protan terhadap padi yang sudah terBlast ini pasti menyerang tanaman padi Oleh karena itulah, dia meminta ke- rakat bisa melakukan pengobatan sen- serang. ”Obatnya sudah tersedia di petani tia tahun. ”Makanya masuk dae- pada petani agar segera melakukan diri. Yaitu dengan melakukan penyem- toko-toko,” tambahnya. (bib/pri)
Zainurrahman Dikenal Dekat dengan Pers n DUA... Sambungan dari Hal 27
Sedangkan Zainurachman adalah anggota DPRD enam
SITUBONDO JIBER
Dijual Panther Sporty LS 2008. Warna Metallic, Kondisi Mulus, Harga Nego. Hubungi 081 7933 7300
periode. Dia pernah berangkat dari PPP dan kali terakhir PKB. Keluar dari PKB, Zainurachman memimpin DPC Partai Gerindra.
Berpulangnya dua mantan anggota DPRD tersebut mendapat perhatian khusus dari Ketua DPRD Situbondo, Bashori Shanhaji. Dalam pelaksanaan
siding paripurna PAW, kemarin, dia memimpin langsung pembacaan doa untuk kedua mantan wakil rakyat tersebut. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), Zainurrahman berpulang sekitar pukul 23.00 dalam usia 62 tahun karena penyakit asma dan jantung. Pada malam itu, Zainurrahman baru saja pulang dari acara pembacaan Selawat Nariyah. Pada saat mengikuti kegiatan, dia terlihat sehatsehat saja. Akan tetapi sesampai di rumah, kondisi tubuhnya tiba-tiba lemas. Pada malam itu juga dia langsung dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Belum sempat dirawat di rumah sakit yang beralamat di Ja-
lan Anggrek itu, Zainurrahman sudah meninggal dunia. Zainurrahman adalah politisi gaek. Dia sudah malang melintang di dunia politik. Sehingga, pengalamannya dalam bidang ini tentu saja tak perlu diragukan lagi. Di kalangan sejumlah politisi, Zainurrahman sangat dikagumi. Langkah-langkah politiknya selalu tepat. ”Dalam melakukan improvisasi dan kreasi politik, beliau itu tidak labil,” ujar Zeiniye, wakil ketua DPRD Kabupetan Situbondo. Sehingga, tidak terkesan emosi dan temperamental. Dia juga cenderung stabil dalam mencermati keadaan. Terutama dalam mencermati kondisi politik. ”Kemudian pasti melihat alur.
Komunikasi cenderung terbuka. Tidak membunuh orang. Stile-nya memang seperti itu,” Zainiye, Wakil Ketua DPRD
Kira-kira kebijakan itu yang suara mayoritas mana,” imbuh Zeiniye. Sikap tenang tersebut sering ditunjukkan Zainurrahman ketika kondisi politik memucak. Salah satu contohnya ketika ada perseteruan PKNU beberapa waktu lalu. ”Komunikasi yang dilakukan cenderung terbuka. Tidak membunuh orang. Stile-
nya memang seperti itu,” tambah Zainiye. Selain itu, di kalangan anggota DPRD yang lain, sosok Zainurrahman juga dituakan. ”Saya pribadi terkadang meminta pendapat pak Zainurrahman,” ujar Zeiniye kembali. Zainurrahman juga dikenal sebagai sosok yang bisa bergaul dengan siapa saja. Termasuk memiliki hubungan yang sangat baik di kalangan insan pers. Seperti yang dikatakan Zaini Zain, salah satu wartawan harian di Kabuaten Situbondo. Zaini Zain mengatakan, dalam bergaul, Zainurrahman sangat terbuka. ”Dia sangat fleksibel. Itu yang saya ketahui tentang pak Zainurrahman,” terangnya. (bib/pri)
Amyatun Berhimpun di Komisi IV n SUWARDJONO... Sambungan dari Hal 27
Pada posisi alat kelengkapan dewan ((AKD), be) Amyatun y sar kemungkinan akan menjadi anggota Badan Musyawa-
rah (Banmus). ”Karena pak Yon (panggilan Suwardjono), ada di banmus,” imbuh politisi PKB itu. Akan tetapi untuk menempati posisi Banmus, prosesnya akan dimumukan di paripurna. ”Tapi mekanismenya ha-
rus ada surat masuk dari fraksi. Baru diumumkan di paripurna,” kata Bashori usai paripurna kemarin. Bashori menjelaskan, surat nasuk dari fraksi itu dilakukan setelah pelantikan. ”Sempat dibica-
rakan agar langsung dibuatkan surat agar langsung bisa kerja. Akan tetapi harus setelah pelantikan,” pungkasnya. (bib/pri)
0
0
10.700
0
9.100
TELUR AYAM RAS
DAGING AYAM BROILER
0
10.300
DAGING SAPI
104.000
KACANG KEDELAI IMPOR
0
100
MIGOR CURAH
28.200
0
GULA PASIR
18.800
9.500
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
BERAS IR 64
8.600
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
200
0
Sabtu 21 Februari 2015
B A N Y U W A N G I
0
Jawa Pos
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
400
12.200
12.000
15.300
12.500
Pasar Mojopanggung Dihidupkan Lagi Siap Tampung 100 Pedagang BANYUWANGI - Pasar Mojopanggung yang lama tidak berfungsi, tidak lama lagi akan segera dihidupkan lagi. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) sedang menyiapkan infrastruktur pendukung untuk pedagang dan pengunjung. Kepala Pasar Mojopanggung, Ikhsan mengungkapkan, beberapa sarana pendukung yang sedang dipersiapkan meliputi listrik, air bersih, sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK), musala dan sarana parkir ■ Baca Pasar...Hal 35
CHIN JULLIEN/RABA
BONGKAR: Aktivitas bongkar-muat di Pasar Mojopanggung, Giri.
SIGIT HARIYADI/RABA
NGETEM: Sejumlah angkutan kota parkir di Terminal Brawijaya, Banyuwangi, menunggu penumpang datang kemarin (20/2).
Pemilik Angkot Kelimpungan Terkena Aturan UU Lalin No 22 Tahun 2009 BANYUWANGI - Pemberlakuan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan membuat kelimpungan para sopir dan pemilik angkutan kota (angkot). Sopir dan pemilik angkot resah lantaran mereka harus bernaung di bawah institusi perusahaan berbadan hukum. Selama ini armada angkot di Bumi Blambangan merupakan milik perorangan dan dikelola secara perorangan pula. Fahrul, 49, pemilik sekaligus sopir angkot trayek bernomor 4 mengatakan, baru-baru ini dilakukan sosialisasi atas surat edaran (SE) gubernur terkait kewajiban angkot bernaung di suatu badan hukum. Sosialisasi itu dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo); Kepolisian, dan kepala Terminal. Dalam sosialisasi tersebut disampaikan, pengelola angkot harus berbadan hukum. Hal itu yang membuat para pemilik angkot kebingungan. “Kendaraan milik pribadi, tapi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)-nya harus atas nama badan hukum. Nanti kalau angkot ini mau kami jual, kan susah,” ujarnya kemarin (20/2). Fahrul mengatakan, saat akan melakukan
perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), suatu armada angkot harus sudah berbadan hukum. “Kami harap punya solusi yang tepat. Jika kendaraan milik kami pribadi harus diatasnamakan koperasi, kami susah menjualnya,” tutur pria yang mengaku sudah menjadi sopir angkot sekitar 25 tahun lalu tersebut. Masih kata Fahrul, berdasar informasi yang dia terima, biaya mendirikan koperasi bisa mencapai Rp 200 juta. Lantaran biayanya begitu besar, para pemilik angkot pasti kerepotan jika harus urunan. “Kalau satu mobil dikenai iuran Rp 1 juta, kami kerepotan. Kan sampean tahu sendiri. Beberapa tahun terakhir pendapatan kami turun drastis. Paling sehari hanya dapat Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu,” cetus pria asal Kelurahan Kalirejo itu. Amin, satu sopir taksi yang lain menambahkan, dirinya bingung dengan ketentuan baru itu. “Kami ini orang kecil. Kami berharap pemerintah memberikan kemudahan kepada kami dalam mencari nafkah,” tuturnya. Kepala Dishubkominfo, Suprayogi mengatakan, kewajiban angkot berbadan hukum itu sebenarnya merupakan amanat UU. Undang-undang tersebut dipertegas SE Gubernur Jatim. “Intinya, semua angkutan yang mengangkut penumpang umum harus berbadan hukum,” ujarnya. Menurut Suprayogi, sudah menjadi pera-
turan, maka hal itu harus ditindaklanjuti dan diberlakukan, termasuk di Bumi Blambangan. “Pada saat perpanjangan (STNK) harus melampirkan itu (badan hukum),” cetus mantan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tersebut. Ditanya apakah benar bahwa saat perpanjangan STNK, BPKB armada angkot harus atas nama badan hukum yang menaungi, Suprayogi mengatakan, detail ketentuan tersebut berada di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). “Detailnya ada di Samsat,” kata dia. Terkait kapan ketentuan armada angkot harus dinaungi badan hukum diberlakukan, Suprayogi mengaku hal ketentuan tersebut perlu disosialisasikan terlebih dahulu. “Tentu masih perlu sosialisasi,” pungkasnya. Seperti diketahui, para pemilik dan sopir Taksi Using Transport kelimpungan. Mereka resah lantaran pengelola taksi tersebut harus berada di bawah naungan berbadan hukum. Itu sesuai amanat UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu-lintas dan angkutan jalan. Bukan hanya lantaran harus bernaung di bawah badan hukum, para pengusaha Taksi Osing Transport pusing lantaran pemerintah mengizinkan Taksi Bosowa beroperasi di Bumi Blambangan. (sgt/c1/afi)
STNK & BPKB
ISTIMEWA
KOMPLIT: Contoh kain Jeans, Denim, dan Kanvas selalu ready stock di Laris Textile Banyuwangi.
Nikmati Ikan Bakar Aamdani BANYUWANGI – Selain menyediakan aneka masakan yang menggugah selera, Aamdani Restaurant juga menjanjikan beragam menu yang disediakan bisa dinikmati setiap saat. Bahkan untuk menjamin akses penikmat menu ini, restoran ini membuka tempat usahanya selama 24 jam. Manajer Aamdani Restauran Ari Dedi Mawardi mengatakan, salah satu menu yang menjadi andalan adalah ikan bakar. Ada beberapa jenis ikan bakar, seperti kerapu, kakap, putihan dan beberapa jenis ikan lainnya. Ari mengatakan ikan bakar di Aamdani memiliki
cita rasa yang beda dengan yang lain. Selain sudah berpengalaman mengelola ikan bakar di Warung Nelayan Watudodol, resep serupa juga ada di Aamdani Restaurant. Semua stok ikan segar tersedia Aamdani Restarurant. “Bumbu-bumbu yang kami sertakan dijamin yang terbaik bukan sisa-sisa atau bahan yang sudah rusak,” kata Ari kemarin. Oleh sebab itu, menikmati ikan bakar di hari weekend bersama keluarga di Aamdani restaurant terasa sangat istimewa, apalagi lokasinya yang didesain khusus berbeda dengan restaurant pada umumnya. “Kami hadir untuk melayani cita rasa Anda,”cetusnya. (*)
Investasi Tinggi Perumahan GKR
Tersedia kain Jeans, Denim Dan Kanvas di Laris Textile LARIS Textile menyediakan kain untuk bahan Jeans, Denim, dan Kanvas. Tren pemakaian celana Jeans membuat kain untuk bahan pembuatan celana jeans dan denim cukup laku keras di toko kain yang terkenal paling komplit ini. “Ada beberapa pilihan bahan, baik meteran atau potongan. Demikian juga kain kanvas, sangat diminati untuk celana kargo dan jaket,” ujar Faiz Gasim, owner Laris Textile Banyuwangi. Di toko ini Anda juga dapat berbelanja kain jenis lainnya dengan kualitas dan harga terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda. Ayo datang berbelanja di Toko Laris Textile, di Jl DI Pandjaitan 13 (Timur lampu merah Lateng) Banyuwangi. (*)
ISTIMEWA
BAKAR LEBIH SEDAP: Menu ikan bakar di Aamdani restaurant memberikan cita rasa yang lebih mantap. Tidak percaya? Datang saja di Jalan Yos Sudarso No. 52 Banyuwangi.
GEDONG Kertosari Risidence (GKR) perumahan yang ada di kawasan di tengah kota Banyuwangi sedang dikembangkan PT. Putra Pande Rijasa. Perumahan ini merupakan hunian yang menguntungkan untuk investasi property bagi yang membelinya. Perumahan tersebut juga memberi kenyamanan bagi keluarga, karena menggunakan bahan bangunan berkualitas, sehingga menjadi hunian yang semakin bernilai. Dengan konsep hunian nyaman, modern dan memiliki nilai investasi tinggi merupakan ciri khas, bagi perumahan GKR, dengan letak yang begitu strategis. Perumahan GKR menyediakan jalan masuk ke lingkungan perumahan dengan paving blok, Selain sudah berpengalaman di dunia perumahan khususnya di kota Dewata Bali, pengembang GKR juga memiliki banyak keunggulan. Perubahan GKR menggunakan konsep rumah minimalis dengan sentuhan desain arsitektur rumah sehat bagi keluarga. Untuk lebih jelasnya konsumen bisa menghubungi
ISTIMEWA
marketing office 0333416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Hlg STNK P 945 VL an H.Salim Abdurahman, Hub: 085230841317 (Wiwid)
Valentine With Daihatsu
Perum Permata Giri
Wisma Mukti Regency
All New Avanza/Innova
Suzuki APV/Karimun
Toyota Avanza
Hlg STNK P 3648 YL an Anita Idris Nurmalasari, Jl. Ijen RT 4/3, Kel. Singotrunan
VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!!
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Dijual Rmh Komplek Wisma Mukti Regency Blok B 10 Sobo. Lt: 157 M2; LB 144 M2. Fas 2 KT, R Klrg, Dapur, Musholla, Gudang. Rp 320 Juta. Rendra 082143050610
DIJUAL All New Avanza/innova tahun 013/011 PMK htm hrg 146/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki APV/Karimun tahun 013/06 PMK pth/htm hrg 119/82,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Avanza G VVT-I Th 2009 Siap Pakai Plat P Harga 118 Juta (Warna Silver) dan Mitsubishi Pick Up 120 TS Warna Hitam Th 2012 Plat P Hrg Rp 70 Jt Hub. 082143257648
Toyota Rush TRD
Xenia Li Duluxe ‘05
Honda Freed/Aveo
Dijual Toyota Rush TRD, LTD Th 2013 Manual, Putih, Istimewa Rp. 194 Juta Nego, Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111
DIJUAL Xenia Li Duluxe tahun 05 akhir coklat Md Mtl hrg 87 juta nego hub 082140701344
DIJUAL Honda Freed/Aveo tahun 012/06 PMK Htm hrg 166/86 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Suzuki Ertiga
All New Xenia/Ayla
Grand Livina/Evalia
SUZUKI ERTIGA JATIM Suzuki Jatim Ertiga DP 30juta, Karimun Wagon DP 25 juta Carry Pick up DP 10 juta, Splash DP 30 juta, Info Randy 081234017156
DIJUAL All New Xenia/ayla tahun 013 PMK slv hrg 136/96,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hlg BPKB P 3284 VD an Yuristina, BSC, Jl. Ikan Lele No. 49 RW. 4/3, Tukangkayu
Aneka Mobil
Hlg STNK P 4618 VG an Supiyanto, Macan Putih Utara Kec. Kabat
Dijual Murah Travelo, Pregio, Bis, Serius Hub. 081216866602 No SMS
Hlg STNK P 5347 VA an Mochamad Gufron, Ikan Hiu Lingk. Krajan RW. 1/2, Kertosari
PERUM KTPNG ASRI Front OfÀce Dcr Sgr Front OfÀce, Berpengalaman, Ramah, Menarik, Laki2. Lmrn kirim: Hotel Blambangan Jl. DR. Wahidin Sudirohusodo no.4 BWI
Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC
PERUM SOBO KARTIKA Mobil anda belum laku?
Hubungi: 0333-412224
Djl Rmh LT 96 Lok. Perum Sobo Kartika Blok G4 Hrg 160 Jt Nego H: 082232221899
Datsun
Dapatkan Harga Spesial di Bulan Spesial Dgn DP 25 Jt Sudah Bisa Bawa Pulang Datsun Type Apa Saja Hubungi Reza 085330522444/081937628089
Honda Jazz 09 Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 161,5 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
SABTU 21 FEBRUARI TAHUN 2015
HALAMAN 32
Sopir Kesirep, Grand Livina Nyungsep GAMBIRAN - Kecelakaan tunggal terjadi di jalan raya Desa/Kecamatan Gambiran Jumat pagi (20/2). Mobil Nissan Grand Livina bernomor polisi L 1659 XU yang disopiri Sholeh, 32, asal Tambak Manyar, Surabaya, menabrak pohon di tepi jalan raya Diduga kuat, kecelakaan yang terjadi pukul 05.00 itu akibat sopir mengantuk. Tidak ada korban jiwa. Meski demikian, bagian depan mobil rusak berat akibat menabrak pohon. “Saya memang mengantuk,” terang sopir mobil, Sholeh. Kecelakaan yang menimpa korban itu bermula saat Sholeh bersama keluarganya akan mengunjungi orang tuanya di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung. Rombongan tersebut berangkat dari Surabaya pukul 23.00. Selama perjalanan, Sholeh bersama keluarganya sering berhenti dan istirahat di masjid dan tempat lain. Setiba di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil yang disopiri Sholeh nyeleret ke kiri dan masuk ke kebun milik warga. Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon. “Mobil tiba-tiba nyelonong ke kiri. Saya kaget dan injak rem, tapi mobil sudah menabrak pohon,” terangnya. Salah satu warga sekitar, Hariono, 39, mengatakan bahwa saat kejadian dia mendengar suara benturan keras. Ketika keluar rumah, mobil Nissan Grand Livina sudah masuk ke kebun. “Suaranya keras sekali. Saya dan warga segera menolong,” cetusnya. (sli/c1/abi)
ADA APA LAGI
EKO BUDIYONO/JPRG
REMUK: Mobil Nissan Grand Livina rusak di bagian depan setelah menabrak pohon di jalan raya Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (20/2).
Cabai Tumpah, Mata Pengendara Perih GENTENG - Nasib apes menimpa Anto, 31, warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Ratusan cabai dagangannya yang akan dikirim ke Pasar Genteng tumpah di jalan raya Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kamis malam (19/2). Cabai yang dibungkus dalam tas plastik itu berserakan dan banyak yang dilindas kendaraan yang melintas. Akibatnya, jalan raya jurusan Kecamatan Sempu itu berubah seperti sambal. “Tali putus dan cabai jatuh ke jalan,” terang Anto. Anto mengaku, saat ke Pasar Genteng membawa 14 tas plastik berisi cabai rawit.
PEDAS: Warga memungut cabai rawit yang tumpah di jalan raya dan banyak yang hancur di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Kamis malam lalu (19/2).
Setiap tas plastik, jelas dia, berisi 10 kilogram. “Saya bawa dengan naik motor dan diikat pakai tali,” katanya. Setiba di lokasi kejadian, tali yang digunakan mengikat cabai itu putus. Akibatnya, belasan tas plastik berisi cabai jatuh ke jalan dan berserakan. “Banyak mobil dan motor yang lewat, akhirnya ya dilindas,” ungkapnya. Banyaknya cabai rawit yang jatuh dan dilindas itu ternyata mengganggu pengendara motor. Mata terasa panas karena kena cabai yang tumpah itu berubah seperti sambal. “Mata rasanya perih. Pedasnya sampai ke mata,” ujar Ari, seorang pengendara motor. (ddy/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Bongkar Warung Tepi Jalan Utama SHULHAN HADI/JPRG
SWADAYA: Warga gotong royong membangun jembatan dengan bahan bambu Rabu lalu (19/2).
Jembatan untuk Siswa Diperbaiki GAMBIRAN - Jembatan penghubung Desa Yosomulyo dan Desa Gambiran yang rusak akhirnya diperbaiki. Jembatan itu selama ini menjadi jalur para siswa SDN 6 Yosomulyo berangkat dan pulang sekolah. Meski demikian, perbaikan yang dilakukan warga dengan swadaya itu tidak bersifat permanen. Warga membangun jembatan yang sudah rusak itu sesuai aslinya, yakni tetap dari bambu. “Kami berharap ada bantuan pemerintah, sehingga dibangun permanen. Kalau hanya mengandalkan swadaya, itu sifatnya hanya sementara,” cetus Solikin, 45, warga Dusun Krajan, Desa Gambiran ■ Baca Jembatan...Hal 33
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DITERTIBKAN: Anggota Satpol PP Kecamatan Singojuruh membongkar warung di depan Puskesmas Singojuruh kemarin (20/2).
Pasar Gambiran, Aset Pemkab Banyuwangi yang ’’Mati Suri’’
Banyak Pedagang Tutup, Jadi Tempat Lomba Burung Pasar Gambiran di Desa/ Kecamatan Gambiran pernah berjaya pada era 1980-an. Tetapi, saat ini kondisinya sangat mengenaskan, karena banyak ditinggal pedagang. Sejumlah warga kini menjadikan pasar itu sebagai arena lomba burung. SHULHAN HADI, Gambiran KEBESARAN Pasar Gambiran kini menjadi kenangan bagi warga yang sudah berumur di atas 50 tahun ke atas. Sebab, saat masih muda, mereka menjadi saksi betapa pasar yang ada di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, itu ramai dan dikunjungi warga dari berbagai daerah. Saat ini kondisi pasar milik Pemkab Banyuwangi itu sudah jauh dari kepatutan sebagai pasar. Bangunan toko di deretan depan hanya menyisakan beberapa unit toko yang buka. Yang lain tertutup rapat karena sudah tidak digunakan. Begitu juga dengan lapak di dalam pasar. Sejumlah warga di desa itu ternyata kreatif. Pasar yang terkesan “ditelantarkan” itu dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi. Hanya saja, pemanfaatan itu bukan untuk jual-beli barang seperti umumnya pasar. Warga memasang tenda di tengah pasar. Itu sebagai lokasi lomba burung berkicau.
SHULHAN HADI/JPRG
MERANA: Kondisi gerbang utama Pasar Gambiran kemarin.
Setiap Jumat sore para pencinta burung datang untuk mengikuti adu kicau burung. “Sekarang pasar jadi ramai lagi,” cetus Gunbro, 38, salah satu tokoh pemuda Desa Gambiran. Pasar Gambiran yang pernah berjaya itu kini setiap hari sepi. Sejak dua pekan lalu pasar itu dijadikan lokasi adu kicau burung. “Saya sudah minta izin kepada kepala pasar,
katanya tidak masalah, biar ramai,” katanya. Atas persetujuan kepala pasar itu, Gunbro bersama warga lain membangun gantangan sederhana. Menggunakan bambu dan ditutupi terpal, arena burung itu pun bisa digunakan. Guna menarik para penggemar burung, diskon pun diterapkan. Mengikuti adu kicau burung di lokasi itu murah ■ Baca Banyak...Hal 33
SINGOJURUH - Pemerintah Kecamatan Singojuruh menertibkan warung yang berdiri di tepi jalur utama di daerahnya. Sejumlah warung malah sudah ada yang ditertibkan anggota Satpol PP. Warung yang dibongkar petugas penertiban itu sebelumnya sudah diberi surat peringatan. Tetapi, karena tidak lekas dibongkar, oleh anggota Satpol PP dibongkar. “Yang membongkar itu pemiliknya, anggota Satpol PP cuma membantu,” cetus Camat Singojuruh, Nanik Machrufi. Pembongkaran warung di tepi jalan raya, jelas camat, itu merupakan langkah mensterilkan jalur utama kecamatan bebas dari pedagang kaki lima (PKL). Apalagi, warung yang dibongkar itu dibangun
semi permanen. “Kalau tidak kita tindak, lama-lama akan menjadi-jadi dan bertambah besar,” dalihnya. Untuk para PKL, terang dia, pihaknya akan memfasilitasi bila ingin jualan. Saat ini sedang dirancang kawasan kuliner di tepi jalan utama Dusun Gombol, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, tepatnya depan SPBU. “Kita sediakan rest area, PKL bisa membuka lapak untuk jualan,” katanya. Ke depan, lanjut dia, di sekitar rest area itu akan dibentuk paguyuban pedagang yang semua adalah warga Kecamatan Singojuruh. Di tempat itu kuliner khas Banyuwangi tersaji dan bisa didapat. “Kita akan coba memfasilitasi tenda untuk PKL,” ujarnya ■ Baca Bongkar...Hal 33
Berkat Kekompakan, SMPN 2 Cluring Panen Prestasi CLURING – Keluarga Besar SMPN 2 Cluring terus meraih prestasi. Yang terbaru, siswi bernama Mega Rahayu Setiowati kelas VIII A, berhasil menyabet juara 1 pencak silat antar-pelajar SMP/SMA swasta dan negeri se Kabupaten Banyuwangi pertengahan Januari lalu. Selain itu, pada akhir tahun 2014 lalu, Mega juga berhasil meraih juara II (dua) pencak silat Airlangga Championship SMP/SMA Swasta-Negeri tingkat Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Sementara itu, grup drumbband SMPN 2 Cluring pada 2014 lalu juga meraih juara 1 (satu) lomba drum band tingkat SMP se Banyuwangi Selatan. Sekolah ini juga meraih juara lomba lari tahun lalu. Kepala SMPN 2 Cluring Drs. Sugito S mengatakan, prestasi yang diraih tersebut tak lepas dari kekompakan dan kegigihan serta kedisiplinan dari semua tenaga pendidik dan kependidikan, di bawah pimpinannya. Kasek Sugito menjelaskan, pengembangan sarana dan prasarana yang ada di SMPN 2 Cluring saat ini juga makin melengkapi kegiatan proses belajar mengajar (PBM). Dia menjelaskan, PBM di SMPN 2 Cluring diawali dengan kultur karakter kepribadian siswa, dengan diadakannya pembiasaan-pembiasaan yang baik, yaitu penyambutan kehadiran siswa dengan dilakukan 5 S: yaitu Sadar, Salam, Senyum, Sapa dan Sopan. “Selain itu siswa juga selalu berjabat tangan dengan kepala sekolah, para guru dan karyawan,” katanya ditemui di ruang kerjanya kemarin. Kegiatan selanjutnya, kata kepala sekolah berpenampilan kalem tersebut, para siswa kemudian diajak berdoa bersama dengan dipimpin oleh guru agama, yaitu Fauzan. “Setelah itu PBM ber-
ABDUL AZIZ/JPRG
BERPRESTASI: Mega diapit Kepala SMPN 2 Cluring Drs. Sugito S, dan guru pembina kemarin.
jalan. Begitu setiap hari,” tuturnya. Sugito kembali menegaskan, bahwa berkat kekompakan kepala sekolah, dewan guru dan karyawan dalam mendidik, membimbing dan melatih para siswa, akhirnya tercapailah tujuan pendidikan, baik bidang akademik maupun non-akademik. Namun untuk sementara, pihaknya hanya mengekspose ke publik dan pemerintah hanya perolehan juara non-akademik. “Yaitu pencak silat, drum band dan lomba lari. Sementara hanya ini yang bisa kami tunjukkan dulu,” pungkasnya. (azi/adv)
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Sabtu 21 Februari 2015
BLAMBANGAN RAYA
33
Pihak Keluarga Menunggu Jenazah Sutini Meninggal Dunia usai Lari Pagi di Taiwan
SEMPU - Jenazah Sutini, 35, salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Nganjukan Kulon, Desa Karangsari, Kecama-
tan Sempu, yang meninggal di negara tempat dia kerja, yakni Taiwan, akan segera tiba di rumah duka. Kabar pemulangan jenazah TKI
itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Karangsari, Mohamad Sholeh. “Saya sudah ditelepon PJTKI yang memberangkatkan.
Petani Sayur Diuntungkan Musim Hujan SINGOJURUH - Hujan yang masih sering terjadi ternyata menguntungkan para petani sayur di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh. Dengan sering hujan, tanaman sayur tumbuh subur. Para petani di Desa Padang menyatakan, tanaman sayur itu membutuhkan banyak air. Karena sering hujan, mereka tidak perlu menyiram. “Dengan turun hujan, tanaman bisa tumbuh dengan baik,” ujar Mustakim, 32, salah seorang petani sayu di Desa Padang. Di musim hujan yang panjang seperti ini, jelas dia, menanam sayur sangat menguntungkan. Kalau menanam sayur di musim kemarau harus banyak melakukan penyiraman. “Kalau kemarau, kita keluarkan ongkos untuk menyiram,” katanya. Mustakim menyebut, harga sayur pada musim panen seperti saat ini cukup bagus. Harga bisa mencapai Rp 4.500 per kilogram. Tiga bulan sebelumnya, harga sayur mayur sempat terjun bebas hingga harga Rp 1.500 per kilogram. “Biasanya kalau petani sayur di Desa Galekan (Kecamatan Wongsorejo) panen, harganya jatuh,” ujarnya. Sulastri, 35, petani sayur lain, mengaku pada panen saat ini harga sayur masih cukup bagus. Sehingga, para petani bisa me-
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERUNTUNG: Petani sayur mengaku untung dengan seringnya turun hujan di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Jumat kemarin (20/2).
nikmati hasil panen dengan baik. Akibat musim hujan, daun tanaman sayur terlihat hijau meski terkena sinar matahari. Menanam sayur mayur dianggap
sangat menguntungkan bagi ibu rumah tangga seperti dirinya. Selain perawatannya mudah dan murah, risikonya juga amat kecil dibanding menanam tanaman
lain. Masa tanam sayur hingga panen tidak terlalu lama. “Sebulan sudah bisa dipanen dan bisa mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)
Jembatan Kemiri Akhirnya Diperbaiki SINGOJURUH - Setelah lama dibiarkan jebol, jembatan di simpang tiga dekat lapangan Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, itu akhirnya diperbaiki kemarin (20/2). Jembatan yang berlubang ini kini dibongkar dan akan dicor. Warga sekitar menyambut baik perbaikan jembatan tersebut. Apalagi, tidak sedikit warga yang mengalami kecelakaan di jembatan tersebut. “Sudah dibongkar untuk dicor,” cetus Yanti, 29, warga sekitar. Warga berharap jembatan yang sedang diperbaiki itu bertahan lama dan tidak mudah rusak, sehingga dapat dilewati warga dengan baik. “Mestinya perbaikan itu tanpa harus diberitakan di koran. Jembatan diperbaiki, masak harus menunggu diberitakan dulu,” cetusnya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, Jumat kemarin (20/2) jembatan yang diperbaiki adalah pada sisi timur dan sebagian
DICOR: Jembatan di pertigaan Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, mulai diperbaiki kemarin (20/2).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
barat. Tumpukan pasir terlihat berada di lokasi. Pelaksana proyek memasang papan kecil berisi peringatan bahwa sedang ada perbaikan jalan. Seperti diberitakan sebelumnya,
Menegakkan Aturan Batas Bangunan ■ BONGKAR...
Sambungan dari Hal 32
Camat Nanik menyebut, penertiban warung di tepi jalan raya akan terus dilakukan bersama anggota Satpol PP. Selain demi kenyamanan pengguna jalan, kegiatannya itu untuk melaksanakan Undang-Undang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2006. “Dalam
aturan itu sudah diatur batasan bangunan,” ungkapnya. Dalam PP Nomor 34 Tahun 2006, jelas dia, batas bangunan dengan jalan arteri primer itu 15 meter, jalan kolektor primer sepanjang 10 meter, jalan lokal primer 7 meter, jalan lingkungan primer 5 meter, dan jalan arteri sekunder 15 meter. “Batas bangunan dengan jalan harus memenuhi ketentuan itu,” cetusnya. (ddy/c1/abi)
Perbaikan Swadaya Bersifat Sementara ■ JEMBATAN...
Sambungan dari Hal 32
Kepala Desa (Kades) Yosomulyo, Didik Kartika, mengatakan saat ini yang bisa dilakukan masyarakat memang swadaya. Lantaran gotong-royong, jembatan yang dibangun ya sederhana dan berbahan bambu. “Ya pakai bambu. Kalau pakai semen dananya belum ada,” katanya. Dengan jembatan berbahan bam-
bu, jelas dia, warga harus siap-siap mengganti lagi jika ada banjir. Sebab, bila air meluap dan banjir, jembatan itu biasanya hanyut. “Ya harus mengganti kalau kena banjir,” ujarnya. Kades berharap jembatan yang setiap hari dijadikan jalur oleh para siswa yang akan berangkat dan pulang sekolah itu segera dibangun secara permanen. “Kami berharap ada perhatian pemerintah,” harapnya. (sli/c1/abi)
Optimistis Bisa Jadi Pusat Pasar Burung ■ BANYAK...
Sambungan dari Hal 32
“Tiketnya murah, mulai Rp 10 ribu,” ujarnya. Tempat adu kicau burung saat ini sudah banyak di Kota Gandrung. Tetapi, lokasi di Pasar Gambiran ini dianggap paling strategis dibanding daerah lain. “Kami op-
timistis Pasar Gambiran ini bisa jadi pusat pasar burung,” cetusnya. Keyakinan dan optimisme itu datang setelah melihat lokasi di tengah pasar dan sarana transportasi yang mudah. “Apalagi, Jembatan Wiroguno, Gambiran, yang menghubungkan Kecamatan Tegalsari, Bangorejo, dan Pesanggaran, sudah selesai dibangun,” katanya. (c1/abi)
jembatan di simpang tiga dekat lapangan Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, sudah lama jebol. Tidak jarang warga yang melintas mengalami kecelakaan. Hampir setiap hari jembatan itu
ramai dilewati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Sebab, jalan itu merupakan jalan menuju Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Bedewang, Kecamatan Songgon. (ddy/c1/abi)
Katanya jenazah akan tiba pada Kamis (26/2) mendatang,” katanya. Sejak mendapat kabar Sutini meninggal dunia di Taiwan pada Rabu (21/1), pihak keluarga sudah menunggu kedatangan jenazah. Bahkan, pihak keluarga telah selesai menggelar selamatan. Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (21/1) Giman, 59, ayah korban, mendapat kabar bahwa anak kandungnya, Sutini, yang bekerja di Taiwan meninggal setelah lari pagi. Kabar itu diperoleh dari salah seorang keluarga teman
Sutini yang berada di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Keesokan harinya, Kamis (22/1), Giman mendapat kabar dari Kepala Desa (Kades) Karangsari, Mohammad Sholeh, bahwa dirinya telah ditunggu PJTKI yang memberangkatkan Sutini di Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Banyuwangi. Dengan diantar perangkat desa setempat, Giman menuju kantor Dinsosnakertrans. Di kantor itu ada empat orang dari PJTKI me-
nyampaikan bahwa Sutini meninggal setelah olahraga pagi. “Katanya kena serangan jantung,” cetus Giman. Hingga kini pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Sutini. Saat pertemuan di Disosnakertrans Banyuwangi itu pihak PJTKI siap bertanggung jawab atas pemulangan jenazah ke kampung halaman di Desa Karangsari. “Janjinya seperti itu, tapi sampai saat ini kok belum ada kejelasan,” terang Minatun, 40, kakak kandung Sutini. (ddy/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
OPINI
34
Jawa Pos
Olahraga Membentuk Karakter Siswa
LAKA LANTAS
JUMAI/RADAR JEMBER
AKHIRNYA MENINGGAL: Misbahurrohmat dirawat Puskesmas Jenggawah sesaat setelah kecelakaan di jalan raya Pondokalang, Jenggawah, Jember kemarin.
Siswa SMK Tewas JENGGAWAH – Kecelakaan membawa korban terjadi di jalan raya jurusan Jenggawah–Ambulu kemarin, tepatnya di Dusun Pondoklalang Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah. Sebuah sepeda motor jenis Suzuki Smash nopol P 5181 EP yang dikendarai Misbahurrohmad, 18, warga Dusun Krajan Desa/ Kecamatan Ajung bertabrakan dengan pengendara sepeda motor Honda Tiger DK 4339 EP yang dikendarai Joko Setiono, 16, warga Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu. Korban yang masih tercatat sebagai siswa SMK Yasinat Kesilir Kecamatan Wuluhan itupun meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Jenggawah. Akibat benturan, korban mengalami luka robek di bagian kepala dan mengeluarkan darah di bagian telinga. Sementara pengendara Honda Tiger (Joko Setiono) hanya mengalami luka lecet. Menurut sumber Jawa Pos Radar Jember, pengendara Suzuki Smash yang dari utara berusaha mendahului truk yang ada di depannya. Belum sempat nyalip, tiba-tiba muncul pengendara sepeda motor dari arah selatan dengan kecepatan tinggi yang dikendarai Joko. Karena jarak terlalu dekat, kedua motor tabrakan dan kedua pengendara sama-sama terlempar ke aspal. �Sementara truk yang belum diketahui identitasnya itu langsung kabur ke arah selatan,� kata Fadli, 35, pengendara motor yang ada di belakang korban. Warga yang mengetahui terjadinya kecelakaan tersebut, langsung memberikan pertolongan dengan membawa korban ke Puskesmas Jenggawah. Namun nyawa siswa SMK kelas 3 itu tidak tertolong, karena meninggal dalam perjalanan ke puskesmas. Kanitlaka Satlantas Polres Jember Ipda Suyitno menyebut, kecelakaan itu karena kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor Suzuki Smash saat mendahului kendaraan di depannya. Yang jelas, kedua motor yang terlibat kecelakaan langsung diamankan di Unit Lakalantas Polres Jember di Sumbersari sebagai barang bukti. �Kami imbau pada pengendara sepeda motor yang hendak mendahului hendaknya lebih berhati-hati. Kalau sudah pandangan bebas baru boleh mendahului,� kata Suyitno. (jum/rul/hdi/jpnn/bay)
DALAM kehidupan seharihari olahraga sering menjadi hiburan, pengisi waktu luang, rekreasi, sosialisasi, dan meningkatkan derajat kesehatan. Secara fisik, olahraga memang terbukti dapat mengurangi risiko terserang penyakit, meningkatkan kebugaran, memperkuat tulang, mengatur berat badan, dan mengembangkan keterampilan. Sayang, nilai-nilai yang lebih penting dalam konteks pendidikan dan psikologi, yaitu pembentukan karakter dan kepribadian, masih kurang disadari semua orang. Kepribadian, karakter, dan pendidikan olahraga, adalah hal yang sangat penting dalam proses pendidikan; sebagaimana pentingnya membaca, menulis, dan berhitung. Dalam sejarah, sudah sejak lama pendidikan jasmani dan olahraga dijadikan sebagai sarana yang efektif un-
tuk membentuk watak, karakter, dan kepribadian. Bahkan, pembentukan sifat kepemimpinan dapat dicapai melalui media ini. Dalam kehidupan masyarakat, orang tua mengharapkan generasi baru memahami norma salah-benar, kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, memiliki sikap sportif, disiplin, dan taat aturan. Olahraga bagi anak-anak dapat memberi pelajaran bahwa permainan dengan tata aturan tertentu dapat menguntungkan semua pihak dan mencegah konflik. Anak-anak juga dapat belajar bersosialisasi melalui permainan-permainan. Sayang, fasilitas seperti ini nyaris luput dari perhatian publik. Padahal, melalui aktivitas seperti itu, mereka yang memiliki minat sejenis dapat berbagi pengalaman dalam kelompok yang dapat ditransformasikan melalui komunikasi dan interaksi.
petisi, harus disertai sikap dan perilaku berdasar kesadaran moral. Kepatutan tindakan itu bersumber dari hati nurani yang disebut dengan istilah fair play. Dalam fair play terkandung makna bahwa setiap olahraga harus dijiwai oleh semangat kejujuran dan tunduk pada aturan, baik yang tersurat maupun tersirat. Setiap pertandingan harus menjunjung tinggi sportivitas, menghormati keputusan wasit/ juri, dan menghargai lawan, baik saat bertanding maupun di luar arena pertandingan. Kemenangan dalam suatu pertandingan, meski penting, tapi ada yang lebih penting lagi, yaitu menampilkan keterampilan terbaik dengan semangat persahabatan. Lawan bertanding sejatinya adalah kawan bermain. Apabila dikembangkan secara sistematis, tidaklah diragukan bahwa pendidikan olahraga
O L E H
BAMBANG KUSPITO * Peran olahraga makin penting dan strategis dalam pengembangan kualitas SDM yang sehat, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat kompetitif yang tinggi. Selain itu, juga penting dalam pengembangan identitas, nasionalisme, dan kemandirian bangsa. Olahraga yang dikelola dengan cara yang benar akan mampu mengangkat martabat bangsa dalam percaturan internasional. Sekarang ini rata-rata kompetisi lebih mencerminkan jiwa sportivitas, kejujuran, persahabatan, rasa hormat, dan tanggung jawab dengan segala dimensinya. Olahraga dengan segala aspek dan dimensinya, lebih-lebih yang mengandung unsur pertandingan dan kom-
adalah wahana yang sangat ampuh bagi perkembangan karakter dan kepribadian anak bangsa. Olahraga mengandung dimensi nilai dan perilaku positif yang terbukti sebagai fakta. Keunggulan pendidikan olahraga dalam pembentukan karakter terletak pada perlengkapan nilai-nilai ke dalam perilaku. Itu suatu ciri yang tidak mudah dilakukan pada pendidikan  yang lain dalam kurikulum dan pembelajaran yang cenderung ke arah teori dan abstrak. Mari kita budayakan pendidikan karakter melalui aktivitas olahraga mulai tingkat SD. Sebab, di SDlah awal terbentuknya karakter anak. Oleh karena itu, sebagai pendidik kita harus selalu menanamkan karakter yang baik yang bisa diteladani. *) Pengajar SDN 4 Penganjuran.
Lingkungan juga Butuh Hari Kasih Sayang BAGI sebagian orang, termasuk di Indonesia bahkan di Kabupaten tercinta Banyuwangi ini, tanggal 14 Februari menjadi hari yang sangat istimewa. Saling mengucapkan salam kasih sayang menjadi sebuah tradisi beberapa tahun belakangan. Pada tanggal tersebut dikenal sebagai Hari Kasih Sayang atau Valentine. Ucapan tersebut bisa diungkapkan dalam berbagai bentuk, di antaranya memberikan bunga, cokelat dan boneka. Biasanya ungkapan tersebut disampaikan kepada orang-orang yang dikasihi, pacar, saudara dekat, sahabat karib, dan orang tua. Tidak jarang pula banyak yang mengungkapkan rasa kasih sayang dengan cara-cara yang tidak wajar; hura-hura menghambur-hamburkan uang tanpa menyentuh makna kasih sayang. Beberapa media pun ketika Hari Kasih Sayang tiba, banyak memberitakan mengenai
meningkatnya penjualan alat kontrasepsi (kondom). Jelas itu merupakan hal yang tidak wajar, bahkan tidak bisa dinalar, jauh dari makna kasih sayang. Mengungkapkan kasih sayang sebenarnya tidak hanya terbatas pada kasih sayang kita kepada lawan jenis. Banyak cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kasih Sayang dan banyak cara mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa mengurangi makna kasih sayang. Salah satu objek mewujudkan rasa kasih sayang yang paling sederhana ialah mengungkapkan rasa kasih sayang kepada lingkungan. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saya rasa sudah mengawali momen Hari Kasih Sayang. Mengawali pergelaran Banyuwangi Festival 2015, pemerintah mencanangkan program cinta lingkungan, yakni menggelar kegiatan Rijig-rijig Jeding.
nangkan apabila pada Hari Kasih Sayang kita bersama-sama membersihkan jeding di lingkungan kita masing-masing, baik di rumah, sekolah, maupun kantor. Tidak hanya terbatas pada kegiatan tersebut, kita bisa mewujudkan cinta kasih kepada lingkungan dengan membiasakan diri membuang sampah di tempatnya, membuang sampah sesuai golongan organik dan anorganik. Pada Februari ini, beberapa sekolah juga disibukkan dengan kegiatan Adiwiyata. Sebagian sekolah yang terpilih melakukan pembenahan dan pembiasaan kepada semua warga sekolah agar semakin mencintai lingkungan. Sangat jelas kegiatan-kegiatan itu tanpa kita sadari merupakan salah satu wujud kasih sayang kita kepada lingkungan. Tidak ada salahnya apabila kita bersama-sama mewujudkan rasa sayang kita di Hari Kasih Sayang kepada lingkungan di
O L E H
ANTON SAVERIUS * Disadari atau tidak, menurut saya, program itu selain menjadi pembuka Banyuwangi Festival tahun ini, juga sudah membuka mata semua kalangan di Banyuwangi untuk bersamasama mewujudkan rasa kasih sayang kepada lingkungan dengan melakukan Rijig-rijig Jeding (bersih-bersih kamar mandi). Kalau kita pernah mendengar kakek dan nenek kita zaman dahulu, tentu kita tahu bahwa zaman dahulu jeding rijig menjadi salah satu acuan yang menunjukkan suatu keluarga tersebut mencintai lingkungan ataukah tidak dan menjaga kebersihan ataukah tidak. Rijig-rijig Jeding menurut saya menjadi salah satu wujud nyata menyatakan cinta kasih kepada lingkungan. Alangkah menye-
sekitar kita, tidak hanya terbatas kepada lawan jenis saja. Banyak objek wisata di Kabupaten Banyuwangi yang masih membutuhkan uluran kasih sayang kita. Tentu akan menjadi sangat aneh apabila program promosi wisata Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang sedang gencar-gencarnya dilakukan itu tidak diimbangi rasa kasih sayang kita. Apabila kita tidak mempunyai rasa kasih sayang untuk menjaga lingkungan, saya yakin dan pasti kasus Pulau Merah penuh sampah beberapa waktu lalu akan terulang lagi. Dari kejadian tersebut bisa dilihat bahwa sebagian dari kita tidak memiliki kepedulian dan rasa kasih sayang kepada lingkungan di sekitar kita. *) Mahasiswa Universitas Banyuwangi Prodi Bimbingan Konseling.
Dewan Anggap Stadion tak Selesai JEMBER – Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Jember dan PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku komtraktor boleh saja menganggap proyek Stadion Utama Jember Sport Garden (JSG) sudah selesai. Tapi, Komisi A DPRD Jember menganggap saat deadline 16 Februari lalu proyek tersebut tidak selesai 100 persen. “Nyatanya kan tidak semua selesai. Ndak bisa 100 persen,� kata Ketua Komisi A DPRD Jember Mashuri Harianto kemarin (20/2). Hal ini terlihat dengan masih banyaknya pekerjaan di lokasi yang belum selesai dilakukan oleh kontraktor meskipun sudah melewati 16 Februari. Misalnya, ada deret kursi yang belum terpasang sempurna. Ada pula atap belum sempurna. Termasuk atap yang berlubang di sana-sini. “Itu bukan berlubang, tapi belum ditutup,� ungkap Mashuri. Namun, lanjut dia, yang men-
jadi perhatian komisi A adalah janji dari pihak kontraktor yang akan menyelesaikan pekerjaan dua minggu pasca deadline kemarin. Komisi A berjanji untuk terus memantau pekerjaan itu. Selain itu, Mashuri mengatakan, jika tidak ada perawatan dan pemeliharaan itu, yang rugi pemkab sendiri. Karena hal itu sudah menjadi tanggung jawab kontraktor. Hal itu berbeda dengan 50 hari pekerjaan yang ada denda sepermil per harinya. “Harapan utamanya bisa segera selesai dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat Jember,� tutur Mashuri. Soal desakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) agar kontraktor menghentikan pembangunan JSG setelah 16 Februari, dianggap Mashuri sulit terealisasi. Dewan tidak memiliki tugas menghentikan proyek. Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU CKTR Jember mengaku sudah
melakukan penilaian pekerjaan secara berkala. “Sepertinya bukan tupoksi komisi A untuk menghentikan proyek itu,� ujar Mashuri. Sehingga terkait dengan saran dari LSM yang mendesak pembangunan JSG dihentikan sementara belum bisa dilaksanakan. “Nanti akan kami komunikasikan dengan PPK dan dinas PU cipta karya tata ruang,� sambungnya. Berdasar keterangan PPK dan kontraktor, lanjut dia, selepas 16 Februari sudah masuk fase pemeliharaan dan penyempurnaan. Setelah pekerjaan selesai, dilanjutkan dengan pemeliharaan, perawatan, dan penyempurnaan. Komisi A akan menunggu kajian dari konsultan. Rahman Anda, selaku PPK stadion, menambahkan, pihaknya memang tidak dihentikan pekerjaan di lokasi karena sudah masuk dalam tahap perawatan, pemeliharaan, dan penyempurnaan. (ram/har/jpnn/bay)
PENDIDIKAN
Band Smantag Iringi Penyanyi Ibu Kota BANYUWANGI - Ajang pemilihan putri SMA 17 Agustus 1945 (Smantag) Banyuwangi berlangsung meriah di Auditorium Untag Rabu lalu (18/2). Sselain menampilkan berbagai aksi kesenian, pihak sekolah juga mengundang penyanyi ibu kota yang sedang naik daun, Nona Noni. Hebatnya lagi, musik yang mengiringi lantunan suara Nona Noni adalah band yang digawangi oleh pelajar Smatag. Bagian Humas Smatag, Mardi mengatakan, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sengaja mengundang artis tersebut agar bisa melihat dan mendengar langsung artis yang juga mahasiswa jurusan Public Relation di Universitas Mercu Buana Jakarta. Selain itu, penyanyi berusia 21 tahun tersebut mampu menginspirasi anak-anak muda. “Karena dia juga memiliki pengetahuan yang luas di bidang akademis,� jelas Mardi. Mardi menambahkan, kegiatan ini selaras dengan prinsip Smantag yang mendukung siswa untuk berprestasi tidak hanya di bidang akademis, namun juga berprestasi di bidang non-akademis. Kepala Smatag Drs. H. Anton Suhartono Mpd mengakui, pihak sekolah mendukung bakat yang dimiliki siswa. “Kami memberikan perhatian imbang pada bidang akademis maupun non akademis,�
Sabtu 21 Februari 2015
IJEN Cafe & Gallery
Segenap Manajemen dan Karyawan Java Banana Ijen
Mengucapkan Terima Kasih Kepada:
Bupati Banyuwangi Bapak Abdullah Azwar Anas Wakil Bupati Banyuwangi Bapak Yusuf Widyatmoko Pemkab Banyuwangi GALIH COKRO/RABA
POSE BERSAMA: OSIS SMA 17 Agustus 1945 (Smatag) bersama penyanyi Nona Noni usai acara unjuk kreasi putra putri Smantag Banyuwangi Rabu lalu (18/2). tuturnya. Upaya sekolah itu pun membuahkan hasil. Banyak siswa Smatag yang berprestasi di luar bidang akademis. “Murid kami tidak kalah dengan sekolah kejuruan,� ujar Anton. Misalnya di bidang kesenian, tim tari Smatag sering memperkuat pergelaran yang sering diselenggarakan di level kabupaten maupun provinsi. Selain itu di bidang olahraga juga banyak yang berprestasi. Hal itu dibuktikan dengan tiga siswa Smatag mendapatkan medali emas di kejuaraan Tarung Drajat. Siswa sekolah ini jura meraih Juara 1 Judo di Bali, masuk menjadi tim futsal di Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov), serta siswa sering memperkuat tim Livoli daerah. Bidang akademis pun, salah satu
siswa Smatag menjuarai debat tertib Lalu Lintas di Banyuwangi. “Sekarang kami mengirim siswa kami untuk mengikuti Olimpiade MTK di Unisma Malang. Sebelumnya, dia melewati proses seleksi di sini,� ujar Anton. Kasek Anton juga membanggakan empat Alumni Smatag yang mampu menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas ternama seperti Unair Surabaya, Unisma Malang, dan Unud Denpasar. Wakasek bidang kesiswaan, Drs Kukuh menambahkan, ajang unjuk kreasi dan finalis putri Smatag ini telah berlangsung selama 10 tahun. “Kegiatan kami ini didukung oleh sponsor, tempatnya berpindah, kadang di Gesibu Blambangan, kadang digelar di auditorium sendiri,� pungkasnya. (*/cin/bay)
BCA Cabang Banyuwangi BCA Kanwil IV Bapak Setiawan Subekti PT Pasific Harvest, Bapak Aminoto Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru PT Lundin Industry Invest Bank Mandiri Cabang Banyuwangi CV Air Mas Zakiyah, Ibu Atiek Zakiyah Bapak Ahay Sekeluarga dan Seluruh Undangan yang hadir dalam acara
Pembukaan Java Banana Ijen CafĂŠ & Gallery Sabtu, 14 Februari 2015
Java Banana Ijen: Dusun Blimbingsari, Desa Tamansari, Kec. Licin Banyuwangi 7IRMR /EQMW ˆ .YQ´EX ˆ 7EFXY ˆ 1MRKKY 9RXYO 6IWIVZEWM ,YFYRKM
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 21 Februari 2015
BERITA UTAMA
35
Panitia Sediakan 2.000 Kupon n LEBIH... Sambungan dari Hal 25
Tak pelak, saat pembukaan banyak warga yang harus rela berdiri di luar tenda besar tersebut. Antrean panjang warga yang ingin berobat dan berkonsultasi terlihat di setiap unit pelayanan kesehatan yang disediakan. Para dokter dan tenaga medis hampir tidak henti-henti melayani warga yang membeludak. “Mohon antre. Semua akan dilayani,” cetus Abdulrahman, salah satu panitia melalui pengeras suara. Baksos kesehatan putaran kedua yang dilaksanakan LKNU Banyuwangi itu terlihat lebih meriah dibanding putaran pertama di
RTH Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Warga yang ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan itu jauh lebih banyak dibanding pada putaran pertama. Dalam pembukaan kemarin, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hadir bersama sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi. Rais Syuriah PCNU KH. Ahmad Hisyam Syafaat bersama Ketua Tanfidziyah PCNU KH. Masykur Aly juga hadir bersama ribuan warga yang ingin berobat. “Saya mengapresiasi baksos kesehatan ini, karena bermanfaat bagi warga,” cetus Ketua PCNU KH. Masykur Aly dalam sambutannya. Bupati Anas saat membuka Baksos Kesehatan LKNU putaran kedua itu mengajak masyarakat membiasakan pola hidup sehat
SHULHAN HADI/RABA
KOMPAK: Bupati Anas bersama Ketua Panitia Mufti Anam, Ketua PCNU Masykur Aly, dan Rais Syuriah KH. Hisyam Syafaat, dalam pembukaan Baksos LKNU di Ponpes Blokagung Jumat kemarin (20/2).
dengan mengubah kebiasaan makan. “Kita perlu mengurangi
konsumsi daging dan memperbanyak makan sayuran,” katanya.
Tahun 2016 Akan Dibangun PLTS n UMUR... Sambungan dari Hal 25
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ketinggian sampah di TPSA seluas 1,5 hektare (Ha) itu kini sudah mencapai sembilan meter di atas permukaan tanah. Ironisnya, puluhan ribu ton sampah yang menumpuk di tempat pembuangan yang beroperasi sejak 1991 tersebut didominasi sampah anorganik. Usut punya usut, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar tumpukan sampah di satu-satunya TPSA di Banyuwangi tersebut. “Tumpukan sampah ini didominasi sampah rumah tangga. Di Banyuwangi rata-rata satu orang memproduksi dua kilogram (Kg) sampah per hari,” ujar Kepala DKP Arief Setiawan. Arief menambahkan, TPSA Bulusan menampung sampah yang berasal dari 13 kecamatan di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Sebanyak 13 kecamatan tersebut, antara lain Banyuwangi, Rogojampi, Kalipuro, Wongsorejo, Srono, Cluring, Singojuruh, Giri, Glagah, dan lain-lain. “Masyarakat Banyuwangi menghasilkan sampah sebanyak 600 ton sehari. Dari jumlah tersebut, hanya 20 persen yang bisa dikelola. Sisanya lari ke TPSA Bulusan ini,” kata dia.
SIGIT HARIYADI/RABA
BEROPERASI SEJAKTAHUN 1991:Tumpukan sampah yang ditampung di TPSA Bulusan, Kalipuro, ini ketinggiannya mencapai 9 meter.
Dengan kondisi semacam itu, umur efektif TPSA Bulusan diprediksi tinggal setahun ke depan. Di sisi lain, upaya Pemkab Banyuwangi melakukan pengadaan tanah untuk TPSA sejak tiga tahun lalu belum terealisasi. Bukan karena anggaran tidak tersedia, pengadaan tanah gagal dilakukan lantaran ada penolakan dari sebagian warga sekitar. Mereka takut tempat tinggalnya akan ketempatan TPSA. “Seperti yang Anda sekalian rasakan, di TPSA ini tidak bau bukan?” cetus Arief. Di sisi lain, sebenarnya pemerintah memiliki satu TPSA lain seluas sekitar satu Ha yang berlokasi di Desa Glowong, Kecama-
tan Gambiran. Namun, TPSA tersebut khusus menampung sampah asal wilayah Kecamatan Gambiran. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, truk pengangkut sampah asal luar wilayah Kecamatan Gambiran masuk ke TPSA Glowong tidak diperkenankan masuk TPSA tersebut. Sementara itu, TPSA Bulusan telah mendapat bantuan APBN berupa mesin pengolah sampah menjadi kompos granul senilai Rp 1,7 miliar. Di TPSA Bulusan juga akan berdiri pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS). Pembangunan PLTS tersebut diproyeksi mulai dilaksanakan 2016 mendatang. Potensi lain TPSA Bulusan juga
akan segera digarap Pemkab Banyuwangi. TPSA tersebut diproyeksi menjadi salah satu destinasi edukasi bagi pelajar dan kalangan umum. Tidak hanya itu, manfaat lain sampah di TPSA itu juga telah dirasakan warga sekitar. Gas metan yang dihasilkan sampah-sampah tersebut dimanfaatkan menjadi bahan bakar kompor gas yang dialirkan ke sekitar sepuluh rumah warga sekitar. Jawa Pos Radar Banyuwangi pun sempat mencicipi pisang goreng yang digoreng dengan bahan bakar gas metan dari sampah TPSA Bulusan tersebut. Rasanya pun sedap. Tidak berbeda dengan pisang goreng yang dimasak dengan kompor berbahan bakar blue gas. Dalam Tour Sampah kali ini para awak media juga diajak melihat dari dekat kondisi kantor TPSA Bulusan. Kantor tersebut terlihat begitu asri. Banyak tanaman yang tumbuh dengan baik di lokasi tersebut. Sementara itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat berbincang dengan salah satu pemulung yang sehari-hari beraktivitas mencari sampah di TPSA Bulusan. Perempuan bernama Asrni tersebut mengaku bekerja mengumpulkan sampah di TPSA Bulusan sejak belasan tahun lalu. “Hasilnya lumayan. Dalam 15 hari rata-rata saya dapat penghasilan uang Rp 400 ribu,” ungkapnya. (sgt/c1/aif)
Kandungan Antioksidan Lebih Tinggi n KONSUMSI... Sambungan dari Hal 25
Setiap hari pria yang tinggal di perumahan Mendut Regency itu selalu padat kegiatan, sehingga waktunya untuk isti-
rahat sedikit. Agar tubuh tetap fit, Supriyadi memiliki kebiasaan mengonsumsi madu yaman. Setiap pagi madu yaman selalu bersanding dengan jus buah. Dengan minum madu dan jus, Supri-
yadi mengaku selalu fit. ”Madu yaman dan jus buah selalu saya konsumsi,” akunya. Madu yaman memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi daripada madu lain. Selain kandungan antioksidannya
lebih tinggi, madu yaman juga memiliki khasiat sebagai antibakteri, pengobat penyakit akibat kurang gizi, gangguan pencernaan, penyakit mata, dan mampu meningkatkan imunitas. (tfs/c1/aif )
Jumlahnya 1,6 Ribu Liter, Belum Sempat Beredar n PEMILIK... Sambungan dari Hal 25
Di rumah milik Ketut Suwas Tawu itu, polisi mengamankan sedikitnya 54 jeriken miras jenis arak bali. Bila dihitung dalam liter, jumlah arak yang diamankan dari rumah pria berusia 39 tahun itu mencapai 1,6 ribu liter. Untuk kepentingan pemeriksaan lebih
lanjut, barang bukti puluhan jeriken miras itu diamankan di Mapolres Banyuwangi. Pengungkapan miras dalam jumlah besar itu tidak lepas dari laporan masyarakat kepada polisi. Polisi yang mendapat pengaduan adanya pengiriman arak dari Bali ke Watukebo segera melakukan penyisiran. Hasilnya, polisi berhasil mengendus keberadaan miras
itu di dalam rumah Ketut. Namun, rupanya Ketut Suwas Tawu masih bisa bernapas lega. Pasalnya polisi tidak menjerat pria itu dengan pasal berat. Atas perbuatannya menyimpan miras jenis arak bali itu, polisi hanya menerapkan tindak pidana ringan (tipiring). “Arak itu ditemukan tersimpan di rumah Ketut dan belum diedarkan. Jadi, dia hanya kena pasal tipi-
ring,” ujar AKP Sudarmaji, Kasatsabara Polres Banyuwangi, kemarin. Dalam pengakuannya, arak bali itu dibeli seharga Rp 900 ribu per jeriken. Minuman beralkohol itu rencananya akan dijual lagi kepada pembeli dalam berbagai ukuran. Satu botol arak dihargai mulai Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu. (nic/c1/aif )
Pemain Belum Negosiasi Perihal Kontrak n STATUS... Sambungan dari Hal 25
Tentu saja hal itu menjadi ancaman besar bagi Persewangi. Jika ‘’isi dapur’’ tidak siap, maka Persewangi bakal mengalami musibah besar. Peluang turun kasta jelas terbuka lebar. Anehnya, masih ada pemain yang ingin bergabung dengan Persewangi meski tim tengah terkendala masalah keuangan. Bukan hanya pemain lokal, banyak pemain yang mengikuti seleksi itu berasal dari luar daerah, seperti Malang, Solo, dan Sumbawa. Sekadar tahu, proses seleksi sudah berlangsung sebulan lebih. Anehnya, meski seleksi jangka panjang, status pemain masih belum jelas. Semua pemain juga belum diikat kontrak. Hal itu yang membuat pemain sangat gusar. Apalagi, pendaftaran pemain paling lambat 28 Februari mendatang. Isu yang berkembang, Persewangi sudah mendaftarkan 18 pemain ke PT. Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Padahal, belum ada satu pun pemain
yang teken kontrak secara resmi. Kemarin, pemain tetap mengikuti seleksi yang dipandu langsung Bagong Iswahyudi sebagai pelatih tim seleksi. Ajang menjaring pemain itu dipusatkan di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng. Penjaringan pemain yang tidak kunjung usai itu rutin setiap pagi. Karena seleksi tidak kunjung berakhir, pemain pun masih wira-wiri. Sebab, Persewangi masih belum memiliki mes pemain. Belakangan, mes pemain Persewangi tidak dipusatkan di wilayah kota yang dekat Stadion Diponegoro, melainkan di perumahan kawasan Genteng. Jika pemain lokal mondarmandir, tapi tidak untuk pemain luar daerah. Sebagian pemain non-Banyuwangi memilih kos dekat tempat berlatih. Sebagian juga ada yang ngampung di kediaman pemain Banyuwangi. Semua pemain terus bekerja keras agar bisa bergabung bersama Persewangi. Hasrat besar jelas menjadi bidikan pemain lokal untuk bergabung dengan Persewangi. Tetapi, ketidakjelasan
terkait waktu mengikat kontrak menyebabkan pemain merasa galau dan dirundung kecemasan. Misalnya, Arif Purnama masih tetap mengikuti seleksi. Penjaga gawang asal Siliragung itu konsisten mengikuti seleksi setiap pagi. Padahal, statusnya belum jelas. Sebab, dia masih terkena sanksi larangan bermain selama setahun akibat berbuat onar dalam babak play off Piala Gubernur 2014 lalu. Bukan hanya dia, Decky Rolias juga masih mengikuti seleksi. Dia juga terkena hukuman larangan bermain selama satu musim. Bahkan, sanksi itu juga berlaku untuk turnamen antar kampung (tarkam). Pemain asal Genteng itu sempat masuk skuad Persinga Ngawi. Tetapi, belakangan dia terpaksa dipulangkan gara-gara sanksi itu. Meski terkena larangan bermain, tapi kedua pemain itu tetap optimistis Persewangi akan membantu. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus Persewangi. ‘’Soal sanksi, katanya mau diurus sama pengurus,” ujar Arif Purnama.
Kedua pemain itu masih dihantui sanksi, sementara pemain luar daerah merasa gundah. Bagaimana tidak, banyak pemain yang sudah kehabisan dana. Parahnya lagi, selama ini tidak ada dana meski sebatas dana pengganti biaya transportasi. ‘’Kalau mau jujur, teman-teman semua ingin segera ada kejelasan kontrak,” cetus salah satu pemain yang enggan dikorankan namanya. Pertimbangannya, status itu sangat penting. Pemain masih menerima keadaan asalkan sudah ada kepastian terkait masa depan mereka. ‘’Ya dikasih tahu dulu pemain yang layak seleksi. Yang sudah gak lolos, disuruh pulang. Kasihan kalau lamalama ternyata tidak direkrut,” katanya. Bisa jadi tanda tangan kontrak itu akan terus ditunda. Sebab, kompetisi masih belum ada titik terang. Kick off ISL sudah dipastikan mundur dari jadwal. ‘’Walau kompetisi mundur, ya seharusnya sudah ada pembicaraan. Sampai sekarang pemain belum negosiasi terkait kontrak,” tukas striker itu. (c1/aif)
Dalam sambutannya, Bupati Anas teringat aturan di pesantren
yang melarang para santri mengonsumsi daging. Ternyata, jelas dia, itu banyak sekali manfaatnya. “Hewan yang biasanya makan daging seperti macan, itu membahayakan. Beda dengan hewan yang makan rumput, ternyata lebih jinak,” ungkapnya. Ketua panitia Baksos Kesehatan LKNU, dr. H. Mufti Anam, Dipl, Cibtac mengatakan, pada kegiatan kali ini telah banyak dilakukan perbaikan. Itu setelah evaluasi atas pelaksanaan putaran pertama di RTH Glenmore. “Banyak kita ubah,” ujarnya. Pengobatan masal, misalnya, pihaknya telah menyediakan 1.000 kupon untuk warga. Selain itu, juga disediakan 1.000 kupon lagi untuk para santri. “Yang datang
sepertinya lebih banyak dari kupon yang kita bagikan,” ungkapnya. Dalam Baksos Kesehatan LKNU pada putaran kedua ini, lanjut dia, selain pengobatan, donor darah, penyuluhan HIV/ AIDS, dan penyuluhan reproduksi, pihaknya juga melakukan penyuluhan mengenai penyakit scabies yang sering menimpa para santri. “Penyuluhan scabies kami anggap perlu, terutama untuk para santri,” ujarnya. Meski sudah dianggap maksimal, Mufti menyatakan pelaksanaan Baksos Kesehatan LKNU tersebut akan terus dievaluasi. Sehingga, pada putaran selanjutnya bisa lebih baik dan semarak. “Semua akan kita evaluasi demi perbaikan,” katanya. (sli/c1/abi)
Santri Tertarik Penyuluhan Reproduksi TEGLSARI - Para santri putri ternyata tertarik tentang kesehatan reproduksi. Dalam acara Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan, yang digelar Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi, dimanfaatkan untuk konsultasi. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, santri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, bergantian masuk ke unit penyuluhan reproduksi untuk konsultasi. “Kita siapkan dua ruang, ternyata ramai semua,” cetus Ana Aniati, Komisioner KPA Banyuwangi. Dua ruang yang disiapkan itu, jelas dia, satu ruang untuk penyuluhan HIV/AIDS dan satu ruang lagi untuk penyuluhan reproduksi. “Para santri putri banyak
yang konsultasi masalah penyuluhan reproduksi,” katanya. Salah satu pendamping ODHA, Aris Pianto, mengatakan konsultasi reproduksi para santri, itu memang sangat penting. Apalagi, ini menyangkut kesehatan. “Pemahaman para santri mengenai kesehatan reproduksi masih minim,” ujarnya. Aris menyebut, pemahaman mengenai reproduksi untuk para santri ini lebih ditekankan pada perawatan kesehatan alat reproduksi, dan pencegahan dari potensi penyakit. “Untuk santri putri itu gejala seperti keputihan dan gejala yang lain perlu dimengerti,” terangnya. Salah satu santri, Dania Roihana, 17, mengaku secara pribadi sudah paham dengan HIV/
AIDS maupun gejala kesehatan reproduksi, tapi masih sangat minim. “Pemahaman kita memang masih kurang,” cetusnya. Dania menyebut, konsultasi yang dilakukan bersama para santri lain, itu untuk menambah wawasan, terutama mengenai kesehatan reproduksi. “Ini jadi pengalaman yang menarik,” ungkapnya. Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, KH. Abdul Kholiq Syafaat, para santri putri yang banyak mengikuti penyuluhan reproduksi, itu hal yang baik. Sebab, itu bisa menjadi bekal dan menambah pengetahuan. “Kesehatan bagi perempuan itu sangat penting,” kata adik kandung Rais Syuriah PCNU, KH. Ahmad Hisyam Syafaat itu.(sli/abi)
Keluarga Menolak Otopsi n SELIDIKI... Sambungan dari Hal 25
”Lebih jelasnya lebih baik tanya ke polres saja. Mayat Abdul Azis setelah dibawa ke rumah sakit langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelas Jupriyadi. Korban sempat dibawa ke kamar
mayat RSUD Blambangan. Namun, tim medis hanya melakukan visum luar. Itu karena pihak keluarga menolak dilakukan otopsi atas remaja berumur belasan tahun itu. ”Kita tidak melakukan pemeriksaan organ dalam,” terang Kepala Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan, dr. Solakhudin. Sekadar tahu, warga Desa Segobang,
Kecamatan Licin, mendadak gempar kemarin. Itu menyusul ditemukannya mayat laki-laki yang tergeletak di parit belakang Kantor Desa Segobang, Kecamatan Licin, pukul 07.30 pagi kemarin (19/2). Mayat yang dikenali bernama Abdul Aziz, 16, itu ditemukan tidak bernyawa oleh Supandi, 50, seorang pencari rumput sekitar pukul 07.30. (tsf/c1/aif)
Pendidikan Seks Perlu Diajarkan n BAHAS... Sambungan dari Hal 25
Siswa-siswi yang sedang mengalami masa-masa awal perkembangan reproduksi itu tampak begitu bersemangat mendengarkan materi yang banyak membahas masalah seks secara medis itu. Taufik menerangkan, pada usia seperti para siswa itu organ seksual yang mereka miliki sudah mulai berfungsi aktif. Akibat kondisi hormon yang sedang berkembang itu, organ mereka mulai mudah menerima rangsangan. Para siswa harus bisa mengendalikan diri dengan banyak melakukan aktivitas positif. ”Supaya perkembangan hormon tersebut dapat dialihkan dan tidak berujung kepada tindakan yang merugikan, seperti seks bebas,” kata Taufik. Pencegahannya, Taufik mengimbau agar waktu-waktu senggang yang dimiliki para siswa diisi dengan kegiatan, seperti olahraga, berorganisasi, atau
mengembangkan seni. Jangan sampai waktu kosong digunakan untuk melamun, apalagi memikirkan hal yang berbau seksual. Sebab, organ seksual di usia seperti para siswa itu mudah dirangsang. “Yang jelas anakanak ini harus paham agar jangan sampai melakukan tindakan yang merugikan, salah satunya dengan berkegiatan dan memperkuat iman dan takwa,’’ beber Taufik. Menurut Taufik, bahaya pergaulan bebas adalah berujung kepada seks bebas. Akibat buruk tindakan itu, salah satunya infeksi organ seksual. Itu dapat berujung pada kemandulan. Sehingga, sejak usia SMP organ seksual harus dirawat dan dijaga, salah satunya dengan mencegah hal-hal yang melanggar norma agama. “Internet menjadi salah satu jalan yang membuat para generasi muda mengetahui hal-hal negatif. Karena itu, saya sangat setuju jika semua jaringan WiFi dan internet di Banyuwangi dilindungi dari konten pornografi,” jelas Taufik.
Pendidikan seks, menurutnya, menjadi sesuatu yang perlu diajarkan, bahkan sejak TK sekalipun. Tinggal menyesuaikan materi yang harus disampaikan kepada siswa. Sebelum mengakhiri pemberian materi, Taufik memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang hadir. Salah satunya, mengenai faktor medis yang bisa menyebabkan kemandulan. Dari beberapa siswa yang menjawab ada satu yang benar dan memperoleh hadiah dari pemateri. Sementara itu, pemberian materi reproduksi itu, menurut Kepala SMPN 1 Banyuwangi Samsuddin Ali, berkaitan dengan siswa kelas 9 yang nanti akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Jadi, sebelum masuk ke tingkat SMA, mereka sudah memiliki pemahaman mengenai pendidikan seks usia dini. Yang kelas 7 dan 8 kita beri materi tentang bahaya narkoba,” tandas Samsuddin. (fre/c1/aif )
Tampung Pasar Kaget Penataban n PASAR... Sambungan dari Hal 29
Lahan parkir ukuran 8x8 meter (untuk para pedagang), musala, dan MCK, sudah tersedia. “Tinggal fasilitas penerangan dan air bersih belum ada. Insyallah pada April nanti lampu sudah menyala,” ujar Ikhsan Rencananya, pemerintah akan membangun bidak dengan luas masing-masing 3x4 meter. Jika dikalkulasi, maka ada sekitar 25 pedagang yang bisa beroperasi. “Rencananya kami bikin lesehan dengan luas masing-masing lapak 1,5x2 meter. Kami optimistis pasar ini bisa menampung lebih dari 100 pedagang,” ungkap Ikhsan. Ikhsan mengaku sudah mengajukan permohonan kepada Dispenda. Jika pedagang semakin banyak, maka lebih mudah mencapai target retribusi yang dibebankan ke Pasar Mojopanggung. Selama ini, Ikhsan mengaku kesulitan memenuhi target
retribusi. Penyebabnya, kegiatan yang ada saat ini tidak mampu mendukung pemenuhan retribusi. Luas bangunan Pasar Mojopanggung mencapai 2.530 meter dan hanya digunakan kegiatan bongkarmuat beberapa perusahaan ekspedisi. Ada dua perusahaan ekspedisi yang rutin melakukan bongkar-muat. Mereka hanya membayar retribusi Rp 5.000. “Itu pun tidak semua membayar. Kadang mereka beraktivitas pagi buta di luar waktu tugas petugas pasar,” ungkap Ikhsan. Ikhsan mengatakan, retribusi bongkar tidak sebanding dengan kerusakan sarana yang diakibatkan kegiatan bongkar-muat itu. Beberapa truk besar yang bongkar sering merusak bangunan pasar. “Bak truk besar sering menghantam atap bangunan,” ujar Ikhsan. Setelah pasar diaktifkan lagi, lanjut Ikhsan, maka aktivitas bongkar-muat akan dihentikan. Selama ini lebih banyak keru-
gian ketimbang untung. Pihak pasar sudah membuat perjanjian tertulis dengan pelaku bongkar-muat. “Kami buat kesepakatan kegiatan bongkarmuat dihentikan pada Maret,” katanya. Setelah kegiatan bongkarmuat dihentikan, tambah Ikhsan, pihaknya akan memaksimalkan pembenahan sarana dan penambahan fasilitas. Baru setelah itu pedagang bisa masuk. Pedagang yang rencananya masuk Pasar Mojopanggung adalah pedagang pasar kaget Penataban dan Cungking. Pasar Mojopanggung juga siap menampung pedagang Pasar Banyuwangi yang ingin pindah. “Kami mengutamakan pedagang yang terdekat dan pedagang peracangan,” katanya. Hingga saat ini, data yang tercatat, pedagang yang berminat berdagang di Pasar Mojopanggung baru 10 orang. “Banyak yang berminat, tapi belum bisa diterima karena sarana belum selesai,” tandasnya. (cin/c1/afi)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
36
Jawa Pos
Sabtu 21 Februari 2015
Karate Bidik 14 Medali
ALI NURFATONI/RaBa
KETAT: Para atlet karate mengikuti seleksi di teras gedung DPRD Banyuwangi pekan lalu.
BANYUWANGI - Kontingen Banyuwangi masih percaya diri dalam membidik posisi lima terbaik pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V. Tentu saja target itu tidak mudah diraih. Karena itu, setiap cabor diminta all out demi memenuhi ekspektasi itu. Banyak cabor yang bisa menjadi peluang meraih medali. Salah satunya cabang karate. Sesuai list yang dirilis KONI Jawa Timur, ada 15 nomor yang bakal dipertandingkan dalam cabang karate. Dengan format itu, tim karate Banyuwangi memiliki target tinggi. Bagaimana tidak, mereka patok 14 medali yang harus diraih. Dengan demikian, hanya ada satu nomor yang lepas dari genggaman. Target tinggi itu diungkapkan Ketua Harian Federasi Karate do Indonesia (FORKI) Banyuwangi, Susatyo Yulidaryanto, kemarin. Dia mengatakan, bidikan atas medali itu dianggap realistis. ‘’Target kita 14 medali,” terangnya ditemui di sekretariat KONI Banyuwangi, kemarin.
Meski begitu, tim karate Banyuwangi hanya mematok tiga medali emas. Tiga medali emas itu hanya dibidik atlet putra. Atlet yang diandalkan adalah Fida Dian Pramana yang berlaga di kelas kumite-64 Kg, Ganang Arifiansyah yang berlaga di kelas kumite-68 Kg, dan Kgs. Nasrullah Irfan Faqih yang berlaga di kelas Kumite-84 Kg. Sisanya, tujuh medali perak, menjadi target yang realistis. Berikutnya, empat medali perak yang harus ada dalam genggaman. ‘’Kita menurunkan sepuluh atlet putra dan empat atlet putri. Semua atlet itu berdasar capaian prestasi dan seleksi,” jelasnya. Target itu memang bisa membangkitkan semangat. Hanya saja, usia atlet tim karate yang diturunkan cukup belia. Bahkan, satu karateka Banyuwangi kelahiran tahun 2001. Dia adalah Abhista Abhinaya yang akan berlaga di kategori kata perorangan putri dan Neidan Firmana yang turun di kelas kata beregu putra. (ton/c1/als)
Divisi Utama Dilarang Pakai Pemain Asing BANYUWANGI - Kemelut yang melanda Persewangi masih belum berakhir. Hingga kemarin (17/2) krisis finansial belum teratasi. Tentu saja kondisi tersebut bisa menjadi ancaman bagi The Lasblang (Laskar Blambangan) dalam mengarungi ketatnya kompetisi Divisi Utama pada tahun 2015 ini. Meski mengalami kendala pendanaan, tapi proses seleksi masih berlanjut. Padahal, kepastian finansial itu sangat diperlukan agar kiprah Tim MerahHitam memiliki arah yang jelas. Memang, kick off kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu belum diputuskan. Sesuai rencana, kompetisi liga profesional itu akan digeber bulan depan. Tetapi, pelaksanaannya belum
jelas. Tidak menutup kemungkinan kick off akan ditunda dan digelar usai kongres PSSI. Seperti diketahui, kongres PSSI digelar di Surabaya tanggal 18 April mendatang. Karena itu, diprediksi kick off Divisi Utama dimulai pada Mei. Meski ada penundaan, tapi proses verifikasi terhadap klub calon kontestan Divisi Utama masih berlangsung. Setiap tim, termasuk Persewangi, harus menyodorkan nama para pemain paling lambat 28 Februari mendatang. Anehnya, belum ada tandatanda pemain akan diikat kontrak. Bisa jadi, jika kompetisi ditunda, teken pemain akan molor. Jika itu yang terjadi, maka pemain akan benar-benar pus-
ing. Bagaimana tidak, sudah lama berlatih tapi belum ada kejelasan. Diprediksi, Persewangi bakal menemui rintangan terjal dalam Kompetisi Divisi Utama musim 2015 ini. Sebab, persaingan antar tim jauh lebih ketat dibandingkan musim sebelumnya. Sebab, sebanyak 30 dari 60 tim dipastikan degradasi ke level amatir dan terpaksa turun kasta mengikuti Liga Nusantara pada musim berikutnya. Apalagi, Persewangi dipastikan tidak bisa menggunakan jasa pemain asing. Sebab, regulasi yang terbaru menyebutkan, larangan bagi tim Divisi Utama untuk menggunakan jasa pemain luar. Hal itu diakui sekretaris Persewangi, Andik Purwanto,
kemarin. Oleh karena itu, dia menegaskan, bukan hanya Persewangi saja dilarang menggunakan jasa pemain asing. Semua tim yang selevel dengan Persewangi juga akan murni menggunakan pemain lokal. ‘’Pertimbangannya masalah gaji. Biasanya, gaji pemain asing tinggi dan kadangkadang bermasalah,’’ tandasnya. Anggota DPRD Banyuwangi itu menegaskan, Persewangi siap mengarungi kompetisi. Dia juga tidak tahu mengenai masalah pendanaan. Sebab, yang mengetahui pendanaan itu adalah ketua Persewangi, Hari Wijaya, ‘’Tapi, Pak Ketua tetap nekat dan siap. Pokoknya Persewangi jalan,” tegasnya. (ton/c1/als)
Selamat & Sukses Wisudawan/Wisudawati Ahli Madya
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 2014/2015 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
TEKNIK MESIN
TEKNIK SIPIL
Ketua Program Studi: Muh. Fuad Al- Haris, ST., MT
Ketua Program Studi Nuraini Luci, S.Pd, MT
Ketua Program Studi Zulis Erwanto, ST., MT
Rano Andarisman
Dyah Ellen safitri
Wahid mohtar Syafaat
Indah Putri Kusumawardani
Faiqoh Nur Ainiyah
Anggra Sahrul Mubarok
Abdurrauf Saleh
Lely Noer Danita
Mohammad Sukron
Pance Dian Puspa Rini
Eko Aris Munandar
Ahmad Makhfuri
Tsabitha Sulistya
Alan Dwi Cahyo
Silvia Bella Laraningrum
Moh Ady Tya
Alfian Rahmat Efendi
Eva Karisma
Vicky Ari Dyamayanti
Muh. Bahrul Kirom
Bambang Ahmadi Eko
Ardi Estu Prayogi
Anisa Meiyanur
Farid Ningsih
Vira Suryaningtyas
Prasetyo
Arif Pungga Irawan
Erlina Anggraini
Dani Eka Prasetya
Iftahur Ridwan
Jalu Dwi Purwandan
Dendy Tyas Guswantoro
Kodrat Insany Taqwin
Ratna Nur Azizah
Okta Andriyanto
Ferry Yanuar Pratama
Denes Sundoro Sansoko
Ugi Pramono
Qodlizaka Risai
Riskia Hanum
Bima Bagus Pradikdo
Fuad Hasyim
Rendi Kharismawan
Lukman hakim
Mohammad Sultoni Irsyah
Amrul Rosyadi
Handi Itang Oktavian
Sapto Utomo
Baktiar Dwi Atmaja
Yoko Elvarito
Ahmad Taufik Fajli Shobah
Hariyono
Imam Mustafid
Devid Gustian Eka Sakti
Yosi Dwi Tama
Ummy Latifah
Muh. Mubasir Mundir
Ahmad Faiq Rois
Andre Wahyu Prayogo
Moh.Riyadus Sholihin
Dian Kusuma Wardani
Muhammad Arifin
Setyadi Kasih
Novi Dinda Putri
Mas Aji Priambodo
Syafa’at
Muhammad Irul Nizam
Mochammad Dwi Saputra
Thomas Yulius Caesar
Gufron Fauzi
Siti Fatimatus Zahro
Prino Darmawan
Ramayandi Sitepu
Diajeng Karina Lucita
Eva Lutvia
Tri Mahmudi
Moh. Baktiar Kusumahadi
Revy Eko Septyani
Ari Nur Irawan
Yarliyas Zulfikar Yusda
Rizky Damai Rafika
Banyuwangi, 21 Februari 2015
Yusuf Eka Putra
Ir H ASMUJI ASMUJI,, MM Direktur