Radar Banyuwangi | 21 Oktober 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 21 OKTOBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Empat Tahun Bupati Anas dan Wabup Yusuf Memimpin Banyuwangi (1)

Warga Buta Aksara Tersisa 11.737 Orang dari 28.629 Jiwa Pada 21 Oktober 2014, Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko genap empat tahun memimpin Banyuwangi. Ada sejumlah kemajuan yang telah dicapai dalam kurun waktu empat tahun ini.

ANA Fatimatul Rohmah tampak semringah. Sambil membetulkan letak jilbabnya, warga Desa Sidorejo, Purwoharjo, ini begitu antusias bercerita tentang beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diterimanya saat beraudiensi dengan Bupati Anas dan jajaran

Pemkab Banyuwangi beberapa waktu lalu. “Ketika dapat beasiswa ini, keluarga kami bahagia sekali. Sesuatu yang dulu terlihat susah diraih, kini semua menjadi mungkin,” kata mahasiswi Fakultas Tarbiyah, STAIN Jember, ini ■ Baca Warga...Hal 39 DOK. RABA

PEDULI PENDIDIKAN: Beberapa warga lansia belajar membaca dan menulis dalam kegiatan yang digalakkan Pemkab Banyuwangi.

Anggota Satpol PP Edarkan Sabu-sabu GALIH COKRO/RABA

DISUMPAH: Dari kanan Made Cahyana Negara (PDIP), Joni Subagio (PKB), Ismoko (Golkar), dan Sri Utami Faktuningsih (Demokrat) dilantik sebagai pimpinan DPRD Banyuwangi kemarin. Siap Bersinergi dan Jalankan Kontrol Konstruktif.Baca Radar Genteng halaman 40.

Pimpinan Definitif DPRD Dilantik BANYUWANGI - Setelah cukup lama terkatungkatung, empat pimpinan definitif DPRD Banyuwangi akhirnya resmi dilantik kemarin (20/10). Empat pimpinan yang dilantik itu berasal dari empat partai politik (parpol) peraih suara terbesar Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu.

ADA APA LAGI

Pelantikan pimpinan dewan kali ini dilakukan dalam rapat paripurna istimewa pengucapan sumpah janji pimpinan DPRD masa jabatan 2014-2019. Rapat paripurna istimewa itu dibuka Ketua Sementara DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda.

BANYUWANGI - Korps Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kembali tercoreng. Belum lama ini salah seorang anggota Satpol PP tersandung kasus narkoba. Dia adalah Slamet Santoso, 47, warga Jalan Pajajaran, Gang III Nomor 10, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi. Slamet ditangkap polisi lantaran kedapatan mengedarkan dan

memiliki narkoba jenis sabu-sabu. Dia dibekuk di rumahnya dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi. Dalam penggeledahan yang dilakukan petugas, ditemukan dua paket sabu-sabu seberat 0,44 gram, dua buah potongan sedotan, bukti transfer bank, dan lakban warna hitam ■ Baca Anggota...Hal 39

Ketua dan tiga wakil ketua DPRD itu dilantik berdasar Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim Nomor 171.429/773/001/2014 tentang peresmian pimpinan DPRD Banyuwangi ■ Baca Pimpinan...Hal 39

Harga Beras Merangkak Naik BANYUWANGI - Harga beras mulai merambat naik di Kota Penyu Banyuwangi. Kenaikan harga tersebut nyaris dialami semua jenis beras di Pasar Banyuwangi dan Pasar Blambangan.

Menurut Misnah, 34, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi, kenaikan harga beras kualitas terbaik terjadi antara Rp 1.500 hingga 2.000 per kilogram (Kg). Saat kulakan beras dari distributor,

perempuan itu terkejut gara-gara harga beras kemasan 50 Kg melonjak Rp 10 ribu. “Biasanya saya beli sekarung (25 Kg) seharga Rp 205 ribu ■ Baca Harga...Hal 39

NIKLAAS ANDIRES/RABA

RILIS: Kapolres AKBP Tri Bisono membeberkan barang bukti dan tersangka kasus narkoba di Polres Banyuwangi kemarin.

Menengok Penambangan Batu di Desa Tambong NIKLAAS ANDRIES/RABA

TIDAK PANIK: Kendati lereng Gunung Ijen terbakar, penambang belerang tetap menjalani aktivitas seperti biasa.

Titik Api Kebakaran mulai Berkurang BANYUWANGI - Kebakaran hutan yang melanda lereng Gunung Ijen tak kunjung padam. Api mudah menjalar ke mana-mana karena embusan angin di kawasan itu cukup kencang. Apalagi, saat ini musim kemarau, sehingga semak-semak di lereng Ijen mudah terbakar. Akibat angin sangat kencang, kebakaran di lereng Gunung Ijen menjadi cepat meluas. Kondisi lereng yang curam juga menyebabkan petugas sulit memadamkan api. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam, membenarkan kondisi tersebut ■ Baca Titik...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Jalan Rusak, Anak-anak Mengeluh Sesak Napas Penambangan batu di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, sudah berlangsung belasan tahun. Hingga kini penambangan galian C tersebut masih berlangsung dengan aman-aman saja. Bagaimana aktivitas dan dampaknya? DEDY JUMHARDIYANTO, Kabat SIANG itu cuaca di Desa Tambong terik. Tanaman padi yang mulai menghijau terhampar luas sepanjang mata memandang. Sayang, mata sedikit perih akibat debu liar beterbangan. Maklum,

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

EKSPLOITASI: Eksavator mengeruk bebatuan di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, selanjutnya diangkut dump truck.

jalan masuk menuju Desa Tambong rusak parah. Tiap hari jalan desa tersebut digilas hilir-mudik dump truck yang mengangkut batu. Jika Anda kebetulan melintas di Desa Tambong, bisa dipastikan tidak akan menjumpai jalan beraspal mulus. Jalan desa tersebut pernah diaspal setahun silam, tapi dalam waktu tidak terlalu lama kembali hancur. Di kanan-kiri rumah di tepi jalan penuh debu. Teras rumah mewah bertingkat sekalipun tetap berdebu. “Saya capai jika membersihkan tiap hari,” keluh salah seorang warga. Saat melintas di jalan desa tersebut, beberapa kali Jawa Pos Radar Banyuwangi menjumpai ibu-ibu yang sedang menyiramkan air ke jalan dan halaman depan rumahnya ■

Relawan Jokowi Banyuwangi potong tumpeng Kalau perlu tumpengan rutin setiap Senin

Titik api kebakaran hutan di lereng Ijen mulai berkurang Mengikuti irama titik api politik yang ikut mereda

Baca Jalan...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 21 Oktober 2014

Fraksi PD, Gasa dan PPP Ngaplo

DEDY /RABA

DAMAI: Puluhan relawan Jokowi Banyuwangi pekikkan salam kemerdekaan dan salam tiga jari di RTH Sayu Wiwit Senin kemarin .

Relawan Jokowi Potong Tumpeng BANYUWANGI - Hiruk-pikuk pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak hanya ramai di ibu kota. Puluhan relawan Jokowi Banyuwangi (Rejowangi) juga menggelar sejumlah aksi kemarin (20/10). Rejowangi menggelar tasyakuran di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sayu Wiwit, depan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria Banyuwangi. Di depan TMP tersebut, puluhan relawan menggelar pidato terbuka. Mereka menyampaikan harapan kepada Presiden Jokowi. Sulai-

man Sabang, salah seorang orator yang juga anggota Rejowangi mengatakan, pihaknya akan mengawal setiap program presiden baru pilihan rakyat itu. Dia juga mengharapkan masyarakat bersatu dan melupakan nomor urut satu dan nomor dua. “Saatnya kita ingat nomor tiga, yakni persatuan Indonesia,” kata Sulaiman. Koordinator Aksi Rejowangi, Eko Sukartono mengatakan, aksi relawan Jokowi itu merupakan keinginan dan kehendak seluruh relawan. Semula, aksi direncanakan dilaksanakan di

gedung DPRD. Tapi karena bersamaan dengan pelantikan pimpinan DPRD, maka diurungkan. Tasyakuran pelantikan tersebut digelar di RTH Sayu Wiwit dengan pertimbangan sekaligus juga menghormati dan mendoakan para pahlawan yang telah gugur. Selain menggelar tasyakuran, relawan Rejowangi juga menonton pelantikan presiden dan wakil presiden melalui layar lebar. Usai Jokowi dilantik menjadi presiden, para relawan langsung melakukan doa bersama dan memotong tumpeng. “Dengan doa yang kami panjat-

kan, semoga kepemimpinan presiden baru ini membawa republik ini lebih baik,” katanya. Anggota Rejowangi yang hadir dalam acara itu tidak hanya politisi, akademisi, dan tokoh masyarakat, tapi juga pengusaha, pedagang, dan tukang becak. Ke depan, relawan Jokowi Banyuwangi yang tergabung dalam Rejowangi tersebut akan dijadikan LSM yang fokus mengawal proses demokrasi dan kebijakan Presiden Jokowi. “Kita akan kawal mulai tingkat daerah hingga pusat,” pungkas mantan politisi Golkar itu. (ddy/c1/afi)

Ruang Paripurna DPRD Jadi Tempat Sakral Tatib DPRD Resmi Disahkan BANYUWANGI - Kerja maraton benar-benar dilakoni para anggota DPRD Banyuwangi pasca pelantikan pimpinan definitif dewan kemarin. Selain membentuk alat kelengkapan dewan, para wakil rakyat tersebut juga menggelar rapat pengesahan tata tertib (tatib) DPRD periode 2014-2019. Ketua Panja Tatib Dewan, Zainal Arifin Salam mengatakan, pembahasan tatib sebenarnya sudah berakhir beberapa waktu yang lalu. Setelah pembahasan finalisasi tatib, draf tatib, tersebut dikirim kepada Gubernur Jatim. Dikatakan, dalam draf tatib yang dikirim ke Gubernur Jatim ada 20 item yang direvisi. Namun, revisi dari gubernur itu tidak terlalu signifikan, yakni hanya pembetulan salah ketik dan memasukkan penyesuaian Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010 maupun UndangUndang (UU) 17 Tahun 2014. “Nah, hari ini tatib yang sudah dibahas dan direvisi tersebut disahkan,” ujarnya kemarin (20/10). Menurut Arifin, klausul menjadikan ruang paripurna kantor dewan sebagai tempat sakral tetap masuk dalam tatib DPRD

Banyuwangi periode 2014-2019. Klausul lain, Pandangan Akhir (PA) fraksi dalam pembahasan peraturan daerah juga masuk dalam tatib tersebut. “Tidak ada revisi dari gubernur soal kedua ketentuan tersebut. Jadi, sakralisasi ruang paripurna dan PA fraksi tetap masuk dalam Tatib DPRD,” kata dia. Selain itu, pengambilan kepu-

tusan kerja sama pemerintah daerah dengan pihak ketiga, daerah lain, atau internasional, khususnya yang kerja sama yang menggunakan dana APBD, harus didasarkan dengan keputusan DPRD. “Artinya, pengambilan keputusan harus melalui rapat paripurna,” cetus politikus PKB tersebut. Sedangkan kerja sama yang

dilakukan pemkab tanpa menggunakan dana APBD, imbuh Zainal Arifin, persetujuan tidak harus melalui rapat paripurna. “Misalnya jika kerja sama itu cukup dengan persetujuan pimpinan dewan, ya cukup dengan persetujuan pimpinan dewan. Tidak harus melalui rapat paripurna,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Tak Dapat Jatah Pimpinan AKD

Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan

BANYUWANGI - Setelah resmi memiliki pimpinan definitif, para anggota DPRD Banyuwangi langsung melakukan rapat paripurna internal kemarin (20/10). Rapat maraton yang digelar sesaat setelah pelantikan pimpinan definitif hingga pukul 15.00 itu menghasilkan alat kelengkapan dewan (AKD). Pimpinan alat kelengkapan dewan dikuasai empat fraksi dari tujuh fraksi yang ada. Empat fraksi tersebut masing-masing Fraksi PDIP, Fraksi PKB, Fraksi Golkar-PAN, dan Fraksi Hanura-NasDem. Tiga fraksi lain, yakni Fraksi Gasa yang merupakan gabungan dari Partai Gerindra-PKS, Fraksi Demokrat, dan Fraksi PPP, ngaplo lantaran tidak mendapat jatah pimpinan alat kelengkapan dewan, baik berupa badan maupun komisi. Pantauan wartawan di sekitar ruang rapat paripurna dewan kemarin, upaya menemui kata sepakat berlangsung alot saat pemilihan unsur pimpinan Badan Kehormatan (BK). Bahkan, rapat paripurna yang digelar tertutup tersebut sempat diskors dua kali untuk melakukan lobi-lobi. Lantaran tidak menemui kata sepakat, pemilihan pimpinan BK dilakukan dengan mekanisme voting tertutup. Hasilnya, anggota dewan asal PDIP, yakni Sugirah, terpilih sebagai ketua BK. Posisi wakil ketua BK ditempati kader PKB, A. Munif Syafaat. Tiga pos anggota BK masingmasing diduduki M. Sahlan asal Fraksi Golkar-PAN, Naufal Badri asal Fraksi Gasa, dan Punjul Ismuwardoyo asal Fraksi Hanura-NasDem. Hasil pemilihan alat kelengkapan lain, Ketua Badan Legislatif (Banleg), Khusnan Abadi, asal PKB terpilih menduduki posisi ketua. Pos wakil ketua Banleg ditempati

n Badan Kehormatan Ketua: Sugirah (PDIP) Wk Ketua: A Munif Syafaat (PKB) n Badan Legislasi Daerah Ketua: Khusnan Abadi (PKB) Wk Ketua: Suyatno (Golkar) n Komisi I (pemerintahan) Ketua: Ficky Septalinda (PDIP) Wk Ketua: Agung Setyo (NasDem) Sekretaris: A Taufik (PKB) n Komisi II (Perekonomian) Ketua: Marifatul Kamila (Golkar) Wk Ketua: Sugeng Munarso (PDIP) Sekretaris: Anna Anisa (PKB) n Komisi III (Keuangan) Ketua: Basuki Rachmad (Hanura) Wk Ketua: Eko Hariyono (PDIP) Sekretaris: Umi Kulsum (Golkar) n Komisi IV (Pembangunan dan Pendidikan) Ketua: Zainal Arifin Salam (PKB) Wk Ketua: Sofiandi Susiadi (Golkar) Sekretaris: Salimi (PDIP)

Suyatno asal Fraksi Golkar-PAN. Selain BK dan Banleg, pimpinan dua badan DPRD yang lain, yakni Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Banggar) otomatis ditempati pimpinan dewan. Sementara itu, mantan pimpinan sementara dewan, Ficky Septalinda terpilih menduduki kursi ketua Komisi I. Wakil ketua komisi yang membidangi Hukum dan Pemerintahan itu diduduki Agung Setyo Wibowo asal Fraksi HanuraNasDem, dan sekretaris ditempati A. Taufik asal PKB. Ketua Komisi II yang membidangi Perekonomian diduduki Marifatul Kamila asal Fraksi Golkar-PAN. Sedangkan Sugeng Munarso asal Fraksi PDIP dan Ana Annisa asal Fraksi PKB masing-masing menempati posisi wakil ketua dan sekretaris Komisi II. Posisi ketua dan wakil ketua Komisi III ditempati duet Basuki Rachmad asal Fraksi HanuraNasDem dan Eko Hariyono asal

Fraksi PDIP. Umi Kulsum asal Fraksi Golkar-PAN terpilih menempati posisi sekretaris komisi yang membidangi masalah anggaran dan keuangan tersebut. Satu komposisi pimpinan komisi yang lain, yakni Komisi IV ditempati Zainal Arifin Salam asal Fraksi PKB sebagai ketua dan Sofiandi Susiadi asal Fraksi GolkarPAN sebagai wakil ketua. Anggota dewan asal Fraksi PDIP, Salimi melengkapi komposisi unsur pimpinan komisi yang membidangi pembangunan dan kesejahteraan rakyat tersebut, yakni sebagai sekretaris. Wakil Ketua DPRD Joni Subagio mengatakan, melalui rapat maraton kemarin, para anggota DPRD berhasil menuntaskan pembentukan seluruh alat kelengkapan dewan. “Alhamdulillah pimpinan dan anggota alat kelengkapan sudah terbentuk secara komplet dan sore ini (kemarin) sudah kita sahkan,” ujarnya. Setelah pembentukan alat-alat kelengkapan dewan, kata Joni, para anggota wakil rakyat bisa melakukan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan publik. Para dewan juga sudah punya payung hukum untuk membahas Kebijakan Umum AnggaranPrioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang merupakan cikal bakal APBD 2015. Disinggung adanya tiga fraksi yang tidak mendapat jatah pimpinan alat kelengkapan, Joni menjawab diplomatis. Menurut dia, pembentukan alat-alat kelengkapan dewan dilakukan secara demokratis. “Pemilihan berlangsung sangat demokratis. Soal ada yang kurang suka, itu biasa dalam proses demokrasi,” kata dia. Yang pasti, kata Joni, keinginan para anggota DPRD Banyuwangi untuk tidak terkotak-kotak dalam gerbong besar Koalisi Indonesia Hebat (KHI) dan Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil direalisasikan. (sgt/c1/afi)

Agenda Kota

Paripurna Penjelasan KUA- PPAS 1. Jam 10.00 wib,menghadiri rapat paripurna penyampaian nota penjelasan bupati atas diajukanya KUA dan PPAS APBD 2015, tempat Ruang Rapat Paripurna DPRD. 2. Pukul 18.00 wib, menghadiri ’ekonomi pasca pemerintahan baru’, tempat Hotel Ketapang Indah. (*)

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 21 OKTOBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Sembilan Rumah Ludes Terbakar SUBOH – Sebanyak sembilan rumah warga di Desa Cemara, Kecamatan Suboh, habis dilalap api. Akibat kebakaran tersebut, tidak ada barang berharga dari dalam rumah yang dapat diselamatkan pemiliknya. Meski demikian, masih beruntung karena amukan si jago merah tidak merenggut korban nyawa.

Kebakaran dahsyat ini terjadi sekitar pukul 10.30, siang kemarin (20/10). Pada saat kejadian, sejumlah penghuni rumah sedang keluar untuk bekerja. Kebanyakan dari para korban bekerja sebagai petani, yang sejak pagi sudah meninggalkan rumahnya. Yang berada di dalam rumah hanya ada beberapa orang saja.

Belum diketahui secara pasti munculnya api dari mana. Sebab, Tiba-tiba saja api membakar salah satu rumah milik warga dan terus membesar. Namun, ada informasi yang mengatakan, munculnya api diduga karena terjadi korsleting listrik. “Pemicu kebakaran karena apa dan dari ru-

mah mana asalnya, belum bisa dipastikan. Untuk mengetahui pasti penyebab kebakaran harus menunggu hasil penyidikan polisi. Saat ini masih fokus bantu korban,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin n Baca Sembilan...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

NYARIS TAK TERSISA: Kondisi sembilan rumah warga di Desa Cemara, Kecamatan Suboh hangus menjadi arang usai terbakar dilalap si jago merah, siang kemarin (20/10). Sebanyak 26 orang harus kehilangan tempat tinggal.

Cangker Lepek

Penambang Dusun Melik Ejek Satpol PP

FIFIN DWI SEPTIA PUTRI

Sibukkan Diri di Pramuka

Tetap Beraktifitas, Papan Larangan Dirobohkan

KENAKALAN Remaja, nyaris menjadi permasalahan di setiap kabupaten, tak terkecuali di Situbondo n

BANYUPUTIH – Langkah Satpol PP melakukan penutupan terhadap penambangan liar di Dusun Melik, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih sia-sia. Sebab, aktifitas ditempat tersebut tetap berjalan. Padahal, penutupan di tempat tersebut sudah dilakukan beberapa kali. Bahkan yang kali terakhir, penutupan dilakukan bersama anggota Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo. “Mereka telah mengabaikan himbauan da-

Baca Sibukkan...Hal 37

ri pemerintah,” ujar Agus Sodu, Wakil Kabiro Tim Pencari Fakta (TPF) Kabupaten Situbondo. Agus memandang, pengelola tambang di lokasi yang diyakini menyimpan situs kuno itu sangat nekat. Sebab, himbaun dari pemerintah sudah dianggap angin lalu. ”Kalau peringatan pemerintah sudah tidak dindahkan, terus siapa yang akan didengar lagi,” sesalnya n Baca Penambang...Hal 37

ISTIMEWA/JPRS

DEMI PRESIDEN: Relawan Jokowi-JK membentangkan banner ucapan selamat kepada Jokowi-JK sebelum turun ke jalan di perempatan Basuki Rahmad, kemarin.

Seknas Jokowi Turun ke Jalan EDY SUPRIYONO/JPRS

HAJI 2014

Jemaah Haji Situbondo Kloter 30 Tiba Besok SITUBONDO – Jamaah haji asal Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam kloter 30 akan tiba di Kabupaten Situbondo pada hari Rabu (22/10) pukul 08.00. Kepastian itu disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh, Kementrian Agama Situbondo, Muntahib Kemarin (20/10). Jamaah haji yang diberangkatkan pada Sabtu (13/10) bulan lalu tersebut sebenarnya sudah tiba pada hari Selasa (21/10). Namun, mereka berhenti dahulu di embarkasi Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Situbondo. Untuk kloter 30 terdapat 177 jamaah haji di dalamnya. Setelah tiba di asrama haji Surabaya, kendaraan y , mereka akan menggunakan gg yang disediakan Pemkab Situbondo menuju pendapa kabupaten n Baca Jemaah...Hal 37

Hidup itu seperti melawan arus, kalau tidak maju berarti mundur.” EDY S/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Herwan Rudiyanto

Aksi damai itu dilakukan sebagai bentuk syukur atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ”Kalau di Situbondo yang melantik Presiden dan Wakil Presiden ya rakyat,” ujar Koordinator aksi, Fathorrozi Jibril n

SITUBONDO – Euforia pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) juga begitu terasa di Kabupaten Situbondo. Sejumlah kegiatan dilakukan oleh komunitas pendukung dan relawan Jokowi - JK.

Seperti yang dilakukan pendukung dan relawan Jokowi yang tergabung di Sekretariat Nasional (Seknas) Kabupaten Situbondo. Kemarin (20/10), mereka menggelar aksi turun ke jalan di simpang empat Jalan Basuki Rahmad.

Sakit, Sunardi Mangkir Lagi

SITUBONDO – Pemeriksaan terhadap Sunardi, anggota DPRD Kabupaten Situbondo tersangka kasus dugaan korupsi dana bantuan politik (Banpol) tahun 2012, kembali gagal. Sebab, Ketua DPC Partai Demokrat Situbondo ini mendadak sakit. Sehingga, tidak bisa datang ke Mapolres Situbondo. Kedatangan Sunardi kemarin sebenarnya untuk memenuhi panggilan kedua yang telah dilayangkan Polres Situbondo, beberapa waktu lalu.

Baca Seknas...Hal 37

HABIBUL ADNAN/JPRS

TUTUP: TPF menancap kembali banner yang telah dirobohkan

Akibat mangkirnya Sunardi dari panggilan polisi, maka proses penyidikan lanjutan oleh penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Situbondo masih belum dapat dilanjutkan. Menurut Kasat Reskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto, pada hari Senin (20/10) kemarin, sebenarnya Sunardi akan memenuhi panggilan polisi dan datang ke Mapolres. “Rencana hari ini datang, tetapi katanya Sunardi sedang sakit dan tidak bisa hadir,” katanya.

Perwira yang pernah bertugas di Mapolres Pasuruan, itu menyebutkan bahwa pria yang sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD ini berjanji akan datang hari ini. “Janjinya besok (hari ini) akan hadir dan siap di BAP,” kata Riyanto. Setelah proses BAP selesai, Riyanto belum memastikan langkah yang akan diambil selanjutnya. Apakah ada penahanan atau tidak n Baca Sakit...Hal 37

DOCJPRS

Sunardi

Tohet, Seniman yang Kini Menjadi Pengrajin Gamelan

Rela Tampil Gratis Hanya Ingin Tunjukkan Eksistensi Membuat peralatan gamelan seperti bonang dan kenong menjadi pilihan Tohet untuk terus menyambung hidupnya. Selain alasan ekonomi, kecintaan kepada dunia senilah yang membuat kakek 71 tahun ini terus menekuninya. Itu juga sebagai bukti bahwa seni itu masih ada. FREDY RIZKI, Banyuputih. SETELAH kesenian ludruk mengalami kematian masal di pertengahan tahun 90-an, praktis tak ada

ISTIMEWA

BERTAHAN: Tohet, 71, ditemani cucunya membuat beberapa alat musik tradisional gamelan di kediamannya.

lagi kegiatan yang dapat dilakukan Tohet untuk menunjukan eksistensinya, baik sebagai seniman maupun pekerja seni. Di beberapa tempat lain, bahkan sudah banyak pelaku dan grup kesenian ludruk yang harus banting setir. Mereka menjadi tukang parkir, penjual warung kopi dan lainnya. Serbuan dari arus modernisme rupanya juga tak mampu dikalahkan kesenian yang sempat menjadi primadona di masanya ini. Melihat tak ada harapan yang bisa digantungkan lagi dengan kesenian Ludruk, Tohet pun memilih menjadi seorang pengrajin alat musik gamelan. Apalagi dengan munculnya persaingan hiburan modern seiring

berkembangnya zaman, kesenian ludruk kini tinggal legenda. Tohet berfikir, dirinya harus menyiapkan sebuah sarana yang jika suatu hari nanti kesenian ini hidup kembali, orang-orang takkan bingung kemana harus mencari gamelan. Di zamannya Tohet pernah menjadi ketua karawitan dan ludruk. Namun, itu sudah tinggal kenangan. Kini di masa senjanya, dia tetap harus menanggung beban sebagai kepala keluarga. Dia harus menghidupi istrinya Kustima, 60, dan membiayai pendidikan seorang cucu laki-lakinya di salah satu sekolah menengah atas di Kecamatan Banyuputih n Baca Rela...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


32

SITUBONDO SEKITAR R A D A R

Jawa Pos

Selasa 21 Oktober 2014

S I T U B O N D O

PEMERINTAHAN

RENDRA KURNIA/JPRS

PENJABAT: Camat Jangkar Saiful Bakri membacakan sumpah jabatan untuk PJ Kepala Desa Pesanggrahan, Abdullah, di Pendopo Kecamatan Jangkar, Kemarin (20/10).

Pemkab Mulai Lantik PJ Kades JANGKAR – Pemkab Situbondo mulai melantik sejumlah penjabat (PJ) kepala desa yang masa jabatannya telah berakhir belum lama ini. Seperti yang dilakukan di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, kemarin (20/10). Sekretaris Desa Pesanggrahan, Abdullah, dilantik oleh Camat Jangkar, Saiful Bakri sebagai Penjabat (PJ) kades setempat. Pelantikan dilakukan di pendapa Kecamatan Jangkar. Kepala Desa Pesanggrahan, Abdur Rahman Zeki mengakhiri masa jabatannya pada 24 September lalu. Mewakili Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, Camat Jangkar Saiful Bakri membacakan SK Bupati mengenai pengangkatan PJ Kepala Desa di hadapan para undangan yang hadir. Dalam pidatonya Bakri menekankan kepada PJ Kepala Desa agar bersungguh-sungguh selama menjalankan tugasnya untuk mengatur hal terkait pemerintahan, pembangunan dan pemasyarakatan desa hingga pemilihan kepala desa tahun 2015. Bakri juga menambahkan sesuai dengan harapan Bupati agar PJ Kepala Desa yang dipilih dari PNS ini bisa mempersiapkan pemerintahan desa dan masyarakat sesuai dengan UU No.6 tahun 2014. “Yang paling penting Penjabat Kepala Desa mampu melanjutkan visi dan misi pemerintah sebelumnya, sehingga pembangunan desa tidak terhenti karena terjadi perubahan pemimpin,” kata Bakri n Baca Pemkab...Hal 37

KEKERINGAN

BPBD Kembali Kirimkan Air Bersih untuk Warga SITUBONDO –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo kembali mengirimkan air bersih ke beberapa tempat yang dilanda kekeringan. Itu dilakukan karena tempat tersebut hanya bisa mengandalkan pasokan air dari pemerintah. ”Akhir bulan September lalu, pengiriman air diberhentikan. Sekarang kita mulai lagi,” ujar kepala BPBD Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin, kepada JaPengiriman air wa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin (20/10). bersih kembali Dia mengatakan, pemdilakukan karena berhentian pengiriman BPBD mendapatkan air bersih tersebut katambahan bantuan rena BPBD hanya mendapatkan jatah anggadari pemerintah ran untuk satu bulan daprovinsi. Kalau dari ri Pemkab. ”Makanya, waktu itu, terpaksa diberPemda waktunya hentikan,” ujarnya. memang sudah habis.” Zainul mengaku, pengiriman air bersih tersebut Zainul Arifin kembali dilakukan kareKepala BPBD na BPBD mendapatkan tambahan bantuan dari pemerintah provinsi. ”Kalau dari Pemda waktunya memang sudah habis,” terang Zainul. Pendistribusian air kembali dilakukan karena masyarakat sering mengeluh. Sebab. Setelah pengiriman air dihentikan, warga harus menggunakan air kotor sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari n Baca BPBD...Hal 37

IKLAN JITU SITUBONDO Tanah Djl Cpt Tnh L+600m2 Pinggir Jln. NangkaanPaowan Stb. 200 jt.nego.H.081233851430 DjlTanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318 Djl Tnh 483 m2 SHM Jl. Sucipto. Nego. Tanpa perantara Hub.085233376547

Minta Pemkab Bertindak Tegas Dualisme Perangkat Desa Agel Harus Segera Diselesaikan

MENAGIH: Abdurrahman Saleh (kanan) dan korban dugaan pengroyokan Martoso, saat memberikan keterangan kemarin (20/10).

JANGKAR – Sekitar sepuluh bulan terakhir perangkat desa di Desa Agel, Kecamatan Jangkar, terjadi dualisme kepengurusan. Hingga kini, penyelesaiannya masih belum tuntas. Keadaan itulah yang menjadi salah satu penyebab dugaan kasus pengeroyokan terhadap ketua BPD setempat. Abdurrahman Saleh, kuasa

hukum Ketua BPD Agel, Martoso yang menjadi korban pengeroyokan menyebutkan, setelah terjadi pergantian kepala desa sekitar sepuluh bulan lalu, perangkat desa lama akan diganti perangkat desa yang baru, oleh kepala desa Agel, Chaerul Anwar. Namun, perangkat desa lama terus bertahan. Sebab, berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang berlaku masa tugas mereka selama 12 tahun. Sementara perangkat desa yang baru sudah masuk ke kantor desa. Sehingga, sering terjadi perselisihan dalam menjalankan tugas pokok

dan fungsi perangkat desa. “Perangkat desa yang lama punya SK dan sepertinya tidak difungsikan. Justru perangkat desa yang baru yang disuruhsuruh oleh kepala desa. Jadi ini mana yang benar. Kami meminta pemerintah Situbondo agar turun tangan menyelesaikan perselisihan perangkat desa ini,” kata Abdurrahman. Pengacara asal Jangkar ini menyebutkan, akibat adanya dualisme perangkat desa tersebut, kondisi pelayanan kepada warga di Desa Agel semakin memburuk n Baca Minta...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

Angin Kencang, Ranting Pohon Mulai Dikepras SITUBONDO – Tiupan angin kencang yang terjadi di Kota Situbondo sepekan terakhir membuat PLN Situbondo khawatir. Sebab itulah, sejumlah petugas memilih mengepras sejumlah pohon di pinggir jalan raya, khususnya yang berpotensi mengganggu jaringan listrik. Seperti yang terjadi di jalan Wijaya Kusuma, Situbondo, kemarin (20/10). Beberapa ranting pohon nampak dipotong agar tidak mendekati kabel listrik. Sesuai dengan standar keamanan, maka jaringan listrik seharusnya berjarak tiga meter dari pohon. “Itu standart PLN tiga meter. Jadi bukan potong pohon, cuma kita ambil ranting-rantingnya saja agar tidak mengganggu jaringan listrik,” kata Manajer PLN Rayon Panarukan, Faris Fitrianto.

Dia menyebut, salah satu padamnya aliran listrik yang pernah terjadi, disebabkan kabel yang terkena dahan pohon. Sehingga, mau tidak mau, keberadaan pohon yang rantingnya mendekat ke kabel listrik harus dipotong. “Anginnya kebetulan sekarang besar. Listrik PLN padam bisa akibat tertimpa pohon, misalya kelapa, bambu, dan pohon mangga,” terangnya. Kasus terakhir padamnya listrik akibat pohon yang mendekat pada kabel di Kecamatan Kendit. Di lokasi sekitar koramil setempat jaringan listrik meledak hingga membuat terafu listrik rusak. Selain itu, insiden tragis yang menewaskan seseorang terjadi di jalan Anggrek, Situbondo. Seorang pedagang mangga tewas karena galahnya dialiri listrik n

UNTUK KEAMANAN: Petugas PLN Situbondo mengepras sejumlah ranting pohon yang mendekat ke jaringan listrik.

Baca Angin...Hal 37 NUR HARIRI/JPRS

CERITA BERSAMBUNG

Pasukan Belanda Bergerak di Teluk Meneng SETIAP kali melihat kamar Kiai As’ad, remaja itu merasa prihatin. Kamar semi permanen berukuran empat kali delapan itu berlantai tanah, berdinding gedek dari bambu, hanya ada sebuah amben tempat tidur beralas tikar. Perabotan lain hanya kursi dan meja yang sudah butut. ”Jadi Kiai menghilang ke mana?” gumam remaja itu. Meski pernah mendengar tentang ilmu mecah diri yang dimiliki Kiai As’ad. Namun, remaja itu baru kali ini melihatnya langsung. Remaja itu hendak kembali ke asramanya ketika melihat bayangan putih bergerak dalam kegelapan malam. Awalnya ia mengira hantu, namun setelah dilihat lebih jelas, bayangan putih itu adalah sosok Kiai As’ad yang tengah berada di halaman pondok. Remaja itu berjingkatjingkat mendekat. Ia bersembunyi di antara pepohonan. Di sana, ternyata Kiai As’ad ditemani beberapa orang. Kare-

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 17 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN

na pakaian mereka hitam-hitam nyaris tak terlihat dalam pekatnya malam. Hanya baju putih-putih Kiai yang menyo-

lok. Remaja itu memicingkan mata demi melihat lebih jelas. Di depan mereka ada tumpukan pasir. Mereka bergiliran meng-

genggam pasir, mulut komatkamit lalu meniup pasir kemudian menyebarkan ke sekeliling pintu masuk pondok. Ia pernah mendengar bahwa pasir pantai itu sebagai pagar gaib. Pasir itu telah di-jaza’ dengan Asma’, Hizib , atau Aurad oleh santri yang telah menjalani riyadah . Hizib berupa Hizib Rifai, Hizib Nasr, Hizib Sakron, Hizib Bahr, Hizib Autad, Ayat Lima, Ayat Tujuh, dan amalan lainnya. Asma’ dari Kiai As’ad bermacam-macam, dari bahasa Arab, Suryani dan Jawa. Asma’ Sunan Demak, Asma’ Wesi Kuning, Wiwaluyu atau Asma Sungai Raje. Pantangan Asma’ yaitu moh limo (moh maling, moh madon, moh main, moh mabuk dan moh madat) . Kalau melanggar pantangan itu maka pemiliknya akan celaka. Untuk mengamalkan asma’ atau hizib kadang Kiai As’ad berpuasa mutih selama empat puluh hari atau bahkan dua tahun. Angin malam tiba-tiba men-

gempas butiran pasir ke wajah remaja itu. Remaja itu memutuskan akan mengikuti Kiai, walau apapun yang terjadi. Jiwa muda selalu memberontak. Darahnya serasa mudah panas melihat kesewenang-wenangan Belanda. Ia pernah melihat pasukan Belanda menendang para petani yang menghalangi rombongan pasukan mereka. Malam itu, remaja itu tidak bisa tidur. Ia terbayang ketika Kiai As’ad meniup pasir. Terlalu tegang memikirkan petualangan yang akan dilewatinya besok. Di pihak lain, pasukan Belanda terus bergerak. Begitu juga pasukan Belanda yang mendarat di teluk Meneng, Banyuwangi, mulai masuk hutan. Pergerakan pasukan Belanda di Teluk Meneng masih belum diketahui para Pelopor. Kurir yang mendapat berita masih berada di tengah hutan demi memberi kabar melalui jalur lain. (bersambung)


Jawa Pos

Selasa 21 Oktober 2014

KOMUNIKASI BISNIS R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

Kekeringan Akan Berakhir November 2014 RS AL HUDA FOR RABA

JADI MOTIVATOR: CEO RS Al Huda, dr. Faida memaparkan materi di hadapan ratusan wisudawan dalam kegiatan kuliah pakar dan rekuitmen di kampus NHM Bangkalan, Madura.

dr Faida Orasi Ilmiah di STIKES Bangkalan RS Al Huda - STIKES NHM Jalin Sinergi GENTENG – Bersinergi dan berbagi ilmu, itulah yang selalu ada dalam benak dr. Faida, MMR, CEO RS Al Huda (RSAH) Genteng, Banyuwangi. Kepeduliannya terhadap dunia kesehatan dan pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Ini pula yang terlihat saat diminta untuk memberi orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa keperawatan dan kebidanan STIKES Ngudia Husada Madura (NHM) Bangkalan, Sabtu, (11/10). Faida mengambil orasi ilmi-

ahnya dengan pokok bahasan “The Power of Human Touch” (Lokalitas Kecerdasan Spiritual dan Sentuhan Kemanusiaan Sebagai Kekuatan Perawat dalam Melayani Pasien). Wisudawan tampak antusias menyimak paparan yang disampaikan dr. Faida dalam kegiatan kuliah pakar dan rekuitmen di kampus STIKES NHM, Bangkalan. Hal itu tampak dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Menurut Faida, harapan pasien untuk sembuh bukan hanya di dapat dengan layanan dan kecanggihan teknologi. Layanan perawat yang menger-

ti kondisi pasien secara utuh sangat diperlukan. Baik itu memahami lingkungan asal pasien, bahasa, perilaku, kebiasaan, serta keluarga pasien. Inilah yang di maksud the power of human touch berwarna lokal. Kearifan lokal, sebagai daya saing perawat dalam memberi kepuasan layanan terhadap pasien. “Pasien tidak peduli seberapa hebat nilai uji kompetensi Anda, seberapa tinggi IPK Anda, seberapa banyak ilmu yang Anda punya, sampai mereka tahu seberapa peduli Anda terhadap mereka,” kata dr. Faida yang langsung disambut aplaus wisudawan. Dijelaskan, sehebat apa pun

kompetensi bidang keperawatan yang dimiliki, akan menjadi tidak berarti, tanpa adanya kecerdasan spiritual, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam mengemban tugas dan amanah sebagai perawat. “Human touch yang paling efektif itu adalah komunikasi bahasa. Sedangkan bahasa yang paling efektif digunakan berkomunikasi dengan pasien adalah bahasa ibu yang sesuai dengan bahasa pasien,” ujarnya. Faida meyakini pula human touch berwarna lokal akan menjadi strategi jitu bagi perawat dalam menghadapi globalisasi n Baca dr. Faida...Hal 39

Perekaman E-KTP Hingga Tiga Jam

BANYUWANGI - Musim kemarau masih melanda sebagian wilayah di Banyuwangi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Kusyadi, menyatakan kekeringan ini diperkirakan akan berakhir pada 10 November 2014. “Memang beberapa kali sudah mulai turun hujan, tapi secara visual hujan belum turun secara masif, sehingga kami masih menetapkan wilayah Banyuwangi dalam siaga kekeringan,” ujar Kusyadi di kantornya Senin (20/10). Jika sebelum 10 November 2014 itu ternyata hujan secara masif sudah turun, terang dia,

maka status siaga kekeringan di wilayah Kabupaten Banyuwangi akan dicabut. “Sekarang masih status siaga kekeringan,” katanya. Sementara itu, 48 desa dari 11 kecamatan yang diberi status siaga kekeringan oleh BPBD, kini berkurang jumlahnya menjadi 29 desa dan 9 kecamatan. Berkurangnya jumlah daerah rawan kekeringan itu, karena sudah diintervensi oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (PU BMCKTR) dan Dinas PU Pengairan Banyuwangi, dengan memperbaiki sarana dan prasarana di beberapa daerah kekeringan tersebut. “Daerah kekeringan terus berkurang,”

terang Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam. Eka Muharam mengakui dua instansi pemerintah itu banyak membantu tugas BPBD. “Dari 11 kecamatan hasil evaluasi tahun 2013 yang mengalami kekeringan, setelah kami lakukan survei lapangan melihat sumber air dan ketersediaan sumber air, ternyata sebagian besar desa mendapatkan intervensi dari Dinas PU untuk mendapatkan sarana air bersih,” papar Eka. Walaupun demikian, BPPD tidak berhenti untuk melakukan droping air bersih ke 29 desa yang mengalami kekeringan n Baca Kekeringan...Hal 39

Panen Padi Capai 6,5 Ton Per Hektare SEMPU – Para petani padi di Kabupaten Banyuwangi pada musim panen kali ini patut bangga. Setelah beberapa musim tanamannya diserang oleh hama tikus, kali ini mereka bisa memetik panen secara maksimal. Itu seperti terlihat dalam kegiatan panen raya yang digelar di persawahan Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu kemarin pagi. Para petani tampak sumringah karena tanaman mereka menghasilkan panen yang bagus. Bahkan, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Banyuwangi, Ikrori Hudanto langsung datang bersama para petani dan kelompok tani. Dalam panen raya itu Ikrori Hudanto mengatakan hingga September 2014 padi di Banyuwangi telah mencapai 535.000 ton, dengan produktivitas 6,5 ton per hektare. Angka itu melebihi rata-rata produktivitas padi nasional dan Jawa Timur yang hanya 5,9 ton per hektare. “Khusus di Kecamatan Sempu sendiri, angka produktivitas padinya rata-rata 6,6 ton per hektare,” katanya ditemui di

areal sawah kemarin. Tingginya angka produktivitas pertanian di Banyuwangi itu, lanjut Ikrori, diyakini masih akan terus bisa naik ke angka tujuh hingga 10 ton per hektare. Hal itu tergantung perawatan tanaman dan kemampuan sumber daya manusia para petani. Apalagi, lanjut dia, saat ini para petani sudah mulai memahami bertanam dengan sistem rise intensifikasi (SRI), yaitu meneterapkan budi daya dan teknologi padi. “Pengeterapan SRI juga mengurangi pupuk un organik, insektisida,

dan memperbanyak pupuk organik serta pemakaian pupuk berimbang,” katanya. Selain itu, masih kata dia, melalui SRI pembibitan lebih mudah. Pada usia 20 hari bibit bisa ditanam. Sistem pengairan juga disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. “Sehingga ini juga bisa hemat air,” lanjutnya. Ikrori kembali menegaskan bila peneterapan SRI dan pemahaman para petani terhadap pola tanam padi makin meningkat, kemungkinan besar produktivitas padi juga akan terus naik. (azi/abi)

GAMBIRAN – Puluhan warga Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan dalam perekaman data Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) kemarin pagi. Untuk perekaman data itu, warga harus menunggu hingga tiga jam lebih di kantor desa karena ada gangguan pada sistem aplikasinya. Karena dianggap terlalu lama, sebagian warga terpaksa pulang. Kepala Dusun Sidotentrem, Desa Yosomulyo, Yusuf, 40, mengaku bisa memaklumi jika sebagian warganya merasa kecewa dan meninggalkan tempat karena lama menunggu. Hanya saja, mereka itu harus menunggu karena ada kerusakan pada sistem ap-

likasi E-KTP. “Perbaikan harus menunggu dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi,” katanya. Hanya saja, jelas dia, kalau hanya kerusakan seperti itu harus menunggu petugas dari

Banyuwangi, percuma warga menunggu. Mestinya cukup ditangani oleh operator dari kecamatan. “Warga tidak akan menunggu lama,” cetusnya. Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Sudjani mengatakan kendala teknis semacam ke-

salahan sistem aplikasi memang harus dilakukan oleh petugas dari Dispendukcapil Banyuwangi. Sampai sekarang, kewenangan mencetak E-KTP, masih dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Sedangkan pemerintah daerah hanya diberi kewenangan melakukan perekaman saja. Apakah tidak memungkinkan untuk melakukan pencetakan E-KTP sendiri? Hal itu masih dalam proses pengesahan di Kemendagri. “Nanti kalau memang sudah diberi kewenangan mencetak sendiri, maka kita akan lakukan sendiri, dan kendala seperti sistem aplikasi juga cukup dilakukan oleh ope rator kecamatan,”kata Sudjani. (azi/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Kalipuro Asri

Rumah & Ruko

Rumah Lugonto

Nissan Datsun

Toyota Fortuner

DIJUAL Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Nissan Datsun Expo dan Launching Nissan All New X-Trail 17-19 Okt 2014 di Sun East Mall Gtg, Hrg Khusus, Hadiah Langsung 0333-4460222

Dijual Toyota Fortuner Th 2012 Manual G Putih Istimewa KM 10.000 Hrg 365 Jt Nego Bisa Kredit/Cash Bisa Tkar Tambah H: 082142194111

Abdul Aziz/RaBa

MENUNGGU: Puluhan warga menunggu pelaksanaan E-KTP di kantor Desa Yosomulyo, kemarin.

ABDUL AZIZ/RABA

PANEN RAYA : Kepala Dinas Pertanian Ikrori Hudanto bersama para kelompok tani kemarin.

Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444

Perum Bunga Residence Djl Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utara SHM 081233643200

Mendut Regency Dijual Rmh Type 76/150 700 Jt Mendut Regency H: 081252536667 BB 2B27BD07

Perum Kalirejo

Rumah Balak

ALL NEW XENIA

Dijual Rmh Prum Kalirejo Type 36/84 160 Jt Full Bngnan ada Garasi H:081252536667

Honda Jazz RS

BANYUWANGI Marketing/Salesman BANYUWANGI L3000M2 Jual Tnah L 3000m2 SHM Strategis Pinggir Jalan Raya BU Hp: 085230531870

Dbthkn Marketing/Salesman di Bidang Bhn Bangunan-Cat, Gaji+Komisi Tinggi. Syart: Berpengalaman, Jujur, Krj Keras Min. SMA, Spd mtr, SIM C, Siap dgn Target Lmrn: Argopuro 8A - (0333) 412762

PEMBERITAHUAN

Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

BANYUWANGI

Tanah Kavling

STNK

Dijual Tnh 2 Kav Gg. Djarum Dpn Trmnal Karangente L 200+220m2 H: 081252536667

Hlg SIM C+STNK P 3783 VE an Komang Relo Utara, SE, Jl. Rinjani No. 67, Sngtrunan Hlg STNK P 4968 XM an Titin Yuliatin, Lingk. Suko RT. 2/2, Gombengsari, Kalipuro

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

DIJUAL Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Dijual Honda Jazz RS Th 2010 Matic Hitam Hrg 177,5 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah H: 08123453975/08133589788

Suzuki SX-Over

Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

JEBENG

THULIK

TEDDY BRAMANTYA

GIRINDRI SUGESTI

Tak Kenal Maka tak Cinta T

Mengabdi untuk Banyuwangi wangi

“ KU L O N g u n u n g w e t a n segoro, lor lan kidul alas angseg ker”. Sepenggal lirik lagu Umker bul-Umbul Blambangan itu bu menjadi motivasi tersendiri me bagi Siswa SMAN 1 Giri, asal ba Sukowidi Kelurahan Klatak, Su Kecamatan Kalipuro ini. SumKe berdaya alam yang dimiliki be Banyuwangi merupakan anBa ugerah yang sangat luar biasa ug yang harus disyukuri. yan

Selasa 21 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini juga sangat lengkap kekayaan alamnya. Jika terpilih menjadi Thulik 2014, putra Nuryadi dan Sri Endang Murniati ini akan mengenalkan seluruh potensi pada semua kalangan. “Letak Banyuwangi sangat strategis, semua potensi ada dan tersedia, tinggal bagaimana kita berbuat,” ujarnya. (ddy/aif)

BERPERAN aktif dalam pengembangan potensi yang sudah dan belum tereksplorasi, menjadi tujuan ikut pemilihan ajang Jebeng-Thulik 2014. Selanjutnya, Mahasiswi Universitas Brawijaya ini akan mempresentasikan citra kaum muda Banyuwangi yang baik, cerdas dan berbudi luhur kepada masyarakat luas, termasuk dunia internasional. Jika terpilih Jebeng 2014, putri

Suhartono dan Jamilatun un ini siap mengabdikan diri untuk kegiatan di kkegiatan Banyuwangi. Girindra Sugesti ugesti akan merangkul seluruh masyarakat yarakat untuk ikut serta dalam menambah enambah kecintaan dan kebanggaan aan terhadap jati diri Banyuwangi. wangi. “Adat ketimuran yang ang menjunjung tinggi norrma kesopanan harus tetap dipertahankan,” katanya. (ddy/aif)

FOTO-FOTO: GERDA/RaBa

SUMBERSARI

Aktivis Tewas di Kamar Kos WARGA Jalan Jawa VII, Lingkungan Tegalboto Lor, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, akhir pekan kemarin dibuat geger. Pasalnya, Rahmad Adi Saputro, 19 warga Dusun Wringinan Tongas , Prolinggo ditemukan meninggal disebuah kamar kos, akhir pekan kemarin. Kabarnya, kamar kos tersebut merupakan kamar kos yang biasa disewa Wahyu Ridaftian, 22, warga Jalan Mangunsarkoro , Rambipuji yang baru ditempati seminggu yang tak lain teman korban. Saat ditemukan, korban dalam kondisi tak memakai baju dan hanya menggunakan celana panjang warna hitam. Sementara posisi korban tidur terlentang dan tangan kanan di dada dan tangan kiri memegangi perutnya. Tak jauh dari tubuh korban, ditemukan sebuah HP dan obat generik. Menurut informasi di lapangan, korban yang tercatat sebagai mahasiswa FKIP Unej ini hanya bertamu ke tempat kos Wahyu, temannya. “Bahkan sekitar pukul 11.00, dia masih mandi di samping kamar kos,” ujar Beni, mahasiswa yang kos di rumah kos tersebut. Lebih lanjut Beni menjelaskan, saat itu dia bermaksud datang ke kamar kos Wahyu, namun ketika pintu kamar dibuka dia sudah melihat korban terlentang. “Awalnya saya kira tidur, ternyata setelah saya lihat sudah tidak bernyawa,” jelasnya. Selanjutnya, Beni menelpon Wahyu yang menempati kamar kos itu. (jum/gus/wah/jpnn/aif)

KALIWATES

GERDA SUKARNO/RaBa

Finalis Jebeng-Thulik Dibekali Jurnalistik

SEPULUH pasang finalis Jebeng-Thulik 2014 kemarin berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. Mereka ingin melihat langsung proses penulisan berita dan layout. Kunjungan kemarin diharapkan bisa

menambah wawasan finalis seputar dunia jurnalistik. Selama melihat dapur redaksi, para finalis dipandu Redaktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Ali Sodiqin dan layouter Ramada Kusuma. (aif)

Blantik Sapi Dirampok Pelaku Bercadar, Keluarga Disekap RADAR JEMBER/JPNN

DIANCAM: Mulyono memeragakan saat dia dan keluarganya diikat dan disekap oleh para perampok.

Balapan Liar Diobrak Abrik BALAPAN liar yang banyak dikeluhkan masyarakat langsung ditindaklanjuti oleh polisi.Dinihari kemarin, Satlantas Polres Jember merazia balapan liar di Jalan Gajah Mada. Jalan tersebut sering dibuat arena adu kecepatan pada malam minggu sehingga sangat membahayakan pengguna jalan yang lain. Razia yang digelar minggu dinihari kemarin melibatkan puluhan personil Satlantas dibantu petugas Subdenpom Jember. Razia dipimpin langsung Kasat Lantas AKP Mario Prahatinto bersama Kanit Reg Ident (KRI) Hery Supadmo, dan Kanit Dikyasa Ipda Junaedi. Selain di Jalan Gasjah Mada, razia balap liar ini juga dilakukan di Jalan Kalimantan – Sumbersari. Yang menarik, petugas tidak menggunakan kendaraan dinas saat menggelar razia, melainkan kendaraan preman (pribadi-red). Langkah itu dilakukan agar kedatangan petugas tidak diketahui, sehingga polisi efektif melakukan penindakan. Saat petugas gabungan turun dari mobil, puluhan motor langsung tancap gas agar lolos dari petugas. Banyak motor yang ditinggal di gang buntu karena ditinggal kabur oleh pemiliknya. (jum/wah/jpnn/aif)

LAILY (9,43%)

ALSYA (0%)

FARIK (8,13%)

ADI (6,66%)

WULUHAN – Aksi perampokan mulai muncul kembali setelah beberapa bulan terakhir ‘libur’. Korbannya adalah Mulyono, 42, pedagang sapi asal Dusun Demangan Desa Kesilir Wuluhan. Pelaku yang diperkirakan 8 orang berhasil menggasak uang Rp 75 juta, 3 buah BPKB motor dan 6 buah BPKB mobil serta perhiasan seberat 75 gram, dinihari kemarin. Selain itu pelaku juga membawa kabur 6 buah HP berbagai merk milik korban dan keluarganya. Di dalam rumah, pelaku yang berjumlah 8 orang sempat menyekap korban dan 2 anaknya di dalam kamar. Sebelum menyekap korban dan anaknya, pelaku terlebih dulu melakban dan mengikat tangan korban dan keluaragnya. Infor masinya, Mulyono, 42 bersama istri dan kedua anaknya malam itu tidur di

ZAHRA (0%)

FAUZAN (5,85%)

TAMARA (22,76%)

GILANG (0%)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

REKONSTRUKSI: Mulyono bersama istrinya (Wiwin) saat memperagakan ketika dilakban dan tanagannya diikat pelaku.

ruang depan TV sekitar pukul 24.00. Sementaranya anaknya yang laki-laki masih nonton televisi. Sekitar pukul 01.30 korban terbangun karena mendengar suara kaki yang jalan di dalam rumah. Selanjutnya korban bangun dan duduk.

PUTRI (9,76%)

Ternyata setelah duduk, sudah ada pelaku yang masuk ke dalam rumah sambil membawa clurit dan parang besar. Menurut Mulyono, saat dirinya dilakban bersama keluaragnya ada satu pelaku yang menggunakan cadar berdiri di belakang-

SILVI (13,66%)

WIHDAH (10,73%) FIRDAUS (6,67%)

nya. Sambil berucap “Tolong jangan disakiti keluaragnya”, kata Mulyono menirukan ucapan pelaku yang berdiri di belakangnya. Sementara korban juga sempat melihat pelaku yang tidak menggunakan penutup wajah kulitnya putih dan bersih keluar masuk kamar rumahnya. Setelah korban dilakban, pelaku langsung mengalungkan clurit da bertanya tempat penimpanan uang. ‘’ Karena takut keluarga saya disakiti, akhirnya saya menunjukkan tempat uang yang disimpan,’’kata Mulyono. Pelaku langsung masuk ke kamar korban dan mengambil uang yang disimpan di lemari tempat bajunya. Tidak hanya uang yang diambil di dalam lemari, tetapi 6 buah BPKB masing masing 3 buah BPKB motor dan 3 buah BPKB mobil. Belum puas membawa kabur uang , pelaku masih melucuti perhiasan yang dipakai Wiwin, istri korban. Pelaku yang membaawa sajam clurit dan parang besar itu masuk melalui jendela yang dicung-

kit dengan menggunakan linggis. Selanjutnya palaku langsung leluasa masuk kedalam kamar. Sebelum beraksi, para pelaku sempat mematikan lampu di rumah korban. Berhasil menggasak uang, BPKB dan perhiasan, korban dan istrinya serta dua anaknya langsung disekap ke dalam kamarnya. Selanjutnya pintu kamar diikat dengan menggunakan kabel antena televisi. Beberapa menit setelah pelaku kabur, Mulyono berhasil membuka lakban dan ikataan di tangannya. Anehnya pelaku ini tak meminta motor yang ada di dapur, pelaku hanya memaksa minta BPKB motor dan mobil.Selanjutnya Mulyono langsung membuka lakban dan tali pada istri dan dua anaknya. Sekitar setengah jam kemudian, setelah pelaku keluar rumah, Mulyono memberanikan diri keluar bersama istrinya dan menuju rumahnya Tasrifa, 50,ibunya yang rumahnya di sebelah kiri rumahnya. (jum/wah/jpnn/aif)

MAODY (6,02%)

DEBY (0%)

GIRINDRI (0%)

ULFI (0,49%)

ENGGAL (0%)

MIKO (0%)

TEDDY (0%)

BENS (0%)


Jawa Pos

Selasa 21 Oktober 2014

SAMBUNGAN R A D A R

37

S I T U B O N D 0

Gembira Pramuka Masuk Kurikulum n SIBUKKAN... Sambungan dari Hal 31

Melihat besarnya potensi kenakalan remaja yang terus berkembang, Fifin Dwi Septia Putri, memilih menyibukkan diri di bidang kepramukaan. Mahasiswi Universitas Abdurrahman Saleh (Unars) semester satu ini menilai, jika ajaran Dasa Dharma Pramuka benar-benar diterapkan dalam kehidupan, maka akan menjadi sesuatu yang mampu merubah mental dan karakter generasi muda

lebih baik. Sebab itulah, dara 19 tahun itu berupaya turut berpartisipasi untuk dapat mengajarkan pentingnya pendidikan pramuka bagi pelajar di Situbondo. Ketika ditemui saat acara Giat Pramuka Penegak Pandega, dengan bersemangat Fifin menjelaskan jenis-jenis aktifitas yang akan disiapkan untuk para Pramuka Penegak. “Kegiatan kepramukaan dapat mengalihkan perhatian para pelajar dari halhal negatif, mereka akan belajar cara untuk menghargai alam dan bekerja sama dalam sebuah

kelompok,” jelas Fifin. Dalam kegiatan tersebut cewek Juara tiga Embug Situbondo tahun 2014 itu juga mengatakan kebahagiaannya. Sebab, Pramuka saat ini masuk ke dalam materi kurikulum 2013. Keadaan itu bagi gadis yang mahir menggunakan Bahasa Jepang ini akan mempermudah Pramuka berkembang di kalangan generasi muda. “Sehingga tinggal bagaimana nantinya guru dan siswa yang ada bisa memanfaatkannya,” imbuhnya.(fre)

Kondisi Jamaah Haji Sehat Semua n JEMAAH... Sambungan dari Hal 31 NUR HARIRI/JPRS

TANGGAP: Petugas BPBD turun langsung ke lokasi kebakaran untuk memberikan bantuan kepada para korban.

BPBD Konsentrasi untuk Bantu Korban n SEMBILAN... Sambungan dari Hal 31

Kobaran api dengan cepat menjalar ke rumah-rumah warga. Kondisi ini selanjutnya diperparah dengan hembusan angin kencang. Api semakin meluas hingga menghanguskan sembilan rumah warga. Sementara untuk memadamkannya, warga sangat kesulitan karena minimnya air.

“Rumah yang terbakar ada empat rumah permanen dan lima semi permanen. Selain itu satu kandang sapi milik warga juga habis terbakar. Pada waktu kejadian, penghuninya banyak yang bekerja. Sementara yang ada di rumah tidak bisa menyelamatkan karena sulit mendapatkan air,” imbuh Zainul Arifin. Dari sembilan rumah warga yang terbakar itu, diantaranya adalah milik Suarna, 67; Rapik,

55; Rudi, 33; Pak Yul, 54; Pak El, 37; Pak Ira 34; Pak Yuni, 52; Pak Toso, 40; serta rumah milik Pak Tayib, 38. Sedangkan kandang sapi yang ikut terbakar adalah milik Sujono, 56. Sembilan rumah itu setidaknya dihuni oleh sembilan kepala keluarga (KK) atau sebanyak 26 jiwa. “Dari 26 jiwa, terdapat satu bayi, dua balita, dan dua anak SD, selebihnya remaja dan dewasa. Sementara untuk

kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah, paparnya. Untuk membantu para korban kebakaran, Zainul menegaskan, pihaknya langsung menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, matras, serta makanan siap saji. “Termasuk pendirian tenda juga dilakukan untuk membantu para korban. Saat ini kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Sosial,” pungkasnya. (rri/pri)

Komisi III Tegaskan Tambang Ditutup n PENAMBANG... Sambungan dari Hal 31

Yang lebih parah, pengerukan tersebut masih menggunakan alat berat. ”Waktu kami turun tadi (20/10), masih ada alat berat. Banner yang dipasang Pol PP juga sudah dirobohkan,” tambah Agus. Kata Agus, pengelola tambang di Dusun Melik harus diberikan

peringatan yang lebih keras. Pihak terkait, seperti Polisi maupun Pol PP sudah saatnya bertindak lebih tegas. Bila perlu, tambah bapak dua anak ini, polisi memberikan hukuman. ”Peringatan kan sudah sering. Menurut saya, kalau diberikan peringatan terus, mereka ini tidak akan mendengar,” imbuh Agus dengan nada kesal. Dia menyebutkan, aktifitas

penambangan di Kecamatan Banyuputih yang masih beroperasi hanya di Dusun Melik saja. Sedang di tempat lain sudah tidak ada aktifitas. Tidak beraktifitasnya beberapa penambangan liar itu setelah Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo melakukan penutupan beberapa waktu lalu. Waktu itu, komisi yang membidangi pembangunan turun

langsung ke lokasi penambangan. Komisi III turun bersama KPPT dan Satpol PP dan pemerintah kecamatan Banyuputih. Komisi III dengan tegas meminta aktifitas penambangan ditutup. Penutupan aktifitas penambangan waktu itu ditandai dengan pemasangan Banner pemberhentian semua aktifitas pengerukan area penambangan. (bib/pri)

Garansi Soroti Ketidakhadiran Sunardi n SAKIT... Sambungan dari Hal 31

Sebab, dirinya masih fokus untuk pemanggilan kedua terhadap Sunardi. “Kita lihat saja besok, yang pasti proses hukumnya akan terus jalan,” tegasnya. Sementara itu, mangkirnya Sunardi dari panggilan polisi ini juga mendapat sorotan dari masyarakat. Salah satunya da-

ri Supriyono, koordinator LSM Gerakan Anti Korupsi (Garansi). Dia menyebut, polisi berkewajiban menjemput paksa bila orang yang dipanggil terkesan mainmain dengan hukum. “Sunardi sejak awal sudah tidak kompromis, kalau dipanggil polisi harus dipenuhi. Kalau tidak, polisi berkewajiban menurut KUHP untuk menjemput paksa orang yang dipanggil itu,” kata Supriyono.

Dia menjelaskan, kasus yang saat ini menjerat Sunardi ini, menjadi contoh bagi masyarakat luas. Pria asal Banyuglugur itu setidaknya harus memberi tauladan yang baik dengan memenuhi panggilan polisi. “Sebagai anggota DPRD, harus memberi contoh. Jangan sampai main-main dengan hukum. Apalagi melakukan gugatan PMH seperti yang kemarin,

itu tidak lazim,” katanya. Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian Polres Situbondo sudah mencari waktu yang tepat untuk menjemput paksa Sunardi. Langkah ini karena yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan polisi yang kedua. Polisi tidak akan melakukan panggilan ketiga. Tapi , akan langsung melakukan jemput paksa. (rri/pri)

Komunitas Difabel Juga Turun Jalan n SEKNAS... Sambungan dari Hal 31

Selain sebagai bentuk syukur, tambah lelaki yang akrab di panggil rosi itu, juga sebagai bentuk pemberian amanah kepada Jokowi-JK. ”Artinya, rakyat akan mengawal dan mendukung pemerintah

beliau ini,” tambahnya. Rosi menambahkan, dukungan dan pengawalan rakyat kepada pemerintah itu sangat dibutuhkan. Sebab, rakyat yang telah memilih pemimpin harus bertanggung jawab atas pilihan itu. ”Kalau kebijakan itu pro rakyat, maka kita akan dukung. Tapi kalau sebaliknya,

maka akan kita kritisi kebijakan itu,” ujar Rosi. Para relawan ini kemarin membagikan brosur kepada para pengguna jalan. Pembagian brosur ucapan selamat kepada Jokwi-JK ini juga dilakukan bersama komunitas difabel. Luluk, ketua komunitas difabel Situbondo mengatakan,

turut sertanya mereka atas aksi tersebut juga sebagai bentuk syukur mereka atas terpilihnya Jokowi-JK. Luluk berharap kepada JokowiJK agar mampu mengemban amanah rakyat. ”Sebagai pemimpin Negara, mereka bisa mengutamakan kepentingan rakyat,” kata Luluk. (bib/pri)

Berusaha Menjaga Kualitas Barang n RELA... Sambungan dari Hal 31

Dengan bantuan cucunya pula, Tohet mengerjakan perangkat gamelan yang terdiri dari berbagai macam jenis alat musik ini. Cucunya juga lah yang membuat pria yang kerap disapa Mahrida ini tetap tegar menggeluti pekerjaannya. Tohet berharap jika cucunya tersebut memperoleh pendidikan yang lebih baik, nasibnya nanti akan jauh lebih baik dari dirinya yang hanya mengetahui masalah ludruk, karawitan dan gamelan. Sang cucu pun tak pernah mengeluh saat diminta membantu sang kakek. Meskipun banyak anak seusianya yang lebih memilih bermain dari pada bekerja membantu orang tua. Usaha pembuatan gamelan tersebut sudah digeluti Tohet sejak tahun 1991. Tohet yang pada saat itu menjadi ketua grup karawitan dan ludruk awalnya tidak memegang secara langsung usaha ini. Ada beberapa orang

yang juga menjadi bagian grup kesenian yang mengerjakannya. Sedangkan dirinya fokus kepada pertunjukan-pertunjukan. Hanya sesekali saja dirinya mengerjakan beberapa alat musik gamelan saat waktu grup ludruk atau karawitannya tak ada tanggapan. Seiring perkembangan waktu yang membuat keseniannya tak lagi dilirik orang, seni ludruk yang dipimpin Tohet akhirnya gulung tikar. Usaha gamelan yang dulunya hanya menjadi hobi atau untuk kebutuhan sesama seniman ludruk terpaksa harus dijadikan Tohet sebagai mata pencaharian. Sekali pun alat musik ini tak lagi dilirik dan semakin tenggelam keberadaannya di Situbondo, Tohet tetap saja melakoni usahanya lantaran tak ada pekerjaan lain yang dapat dilakukannya. “Meskipun sudah tidak ada orang yang mau melihat kesenian, meskipun pemerintah juga tidak memberi bantuan, saya berharap semoga hasil karya saya masih laku di-

jual untuk membiayai istri dan sekolah cucu saya,” kata Tohet. Meski bekerja dengan alat dan bahan seadanya, dengan bantuan dari cucunya Tohet tetap memproduksi alat alat gamelan tersebut. Tanpa menghitung biaya pengeluaran, serta penghasilan pemasaran yang tidak jelas dalam setiap bulannya, dia tetap mampu membuat beberapa unit alat alat karawitan. Melalui proses yang panjang, serta keselarasan suara dan bentuk pada alat yang di buatnya, Tohet selalu berusaha menjaga kualitas barang kerajinannya. Dengan usaha yang dia geluti saat ini, Tohet tidak semata mata berharap kepada pemerintah agar mendapat bantuan seperti kebanyakan UKM. Dirinya hanya ingin agar kesenian yang ada di Kabupaten Situbondo tidak punah keberadaannya. Tohet berharap dalam acara penting di kabupaten maupun kecamatan, kesenian karawitan dan gamelan bisa ditampilkan. Sehingga, secara otomatis alat-

alat yang dijualnya pasti akan memiliki pasar sendiri. Belum lagi orang-orang seperti dia dan temannya dulu pasti akan kembali mendapat pekerjaan. Tak jarang untuk mendukung harapannya tersebut Tohet rela tanpa meminta upah menawarkan hasil karyanya seperti karawitan untuk di tampilkan di Desa Banyuputih, setiap kali ada kegiatan. Namun usaha itu pun menurutnya masih sering di lupakan oleh pemerintah setempat. Sekalipun niatnya hanya ingin memamerkan bahwa di Banyuputih masih ada kesenian tradisional. “Saya berharap agar kesenian yang ada di Kabupaten Situbondo, tidak tersingkir oleh budaya budaya lain. Artinya, budaya atau kesenian yang ada di Kabupaten Situbondo tetap ada dan berkembang seiring kemajuan zaman. Ini agar kesenian yang ada di Situbondo tetap berkembang dan dikenal di barbagai daerah serta kabupaten lain,” pungkasnya.(pri)

Muntahib menambahkan, untuk Kloter 31 yang berisi 450 jamaah haji, akan tiba di Situbondo satu hari setelah kloter 30 tiba, yaitu pada hari Kamis (23/10). Para jamaah haji ini nantinya setelah tiba di Situbondo akan berkumpul di Stadion Mohamad Saleh. Muntahib menambahkan ji-

ka untuk tanggung jawab pemberangkatan dan penjemputan, sesuai dengan arahan Bupati Dadang Wigiarto, menjadi tanggung jawab Pemkab. Selama di tanah suci pun, kondisi dari jamaah selalu dipantau oleh pemkab. Kondisi jamaah haji asal Situbondo, kata Muntahib, semuanya dalam keadaan baik. “Alhamdulillah kondisi dari jamaah haji sehat wal afiat tanpa kurang satu apapun,” ujarnya.

Sementara itu, delapan jemaah haji yang sempat mengalami keterlambatan dalam penerbangan, kemungkinan akan kembali sesuai jadwal dari kloter haji yang membawa mereka. Seperti yang diberitakan Jawa Pos Radar Situbondo sebelumnya, kedelapan jamaah ini mengalami gangguan kesehatan sebelum berangkat. Sehingga mereka harus ikut kloter 40 dari Malang dan kloter 47 dari Probolinggo. (fre/pri)

Martoso Serahkan Kasus ke Polisi n MINTA... Sambungan dari Hal 32

Bila tidak ada kepala desa di tempat, biasanya warga akan langsung mengurus melalui seketaris desanya. “Namun, kalau ada kepala desa yang disuruh melayani ya yang baru, yang lama tidak difungsikan,” imbuhnya. Meski sudah berjalan sekitar sepuluh bulan, lanjut Abdurahman, namun hingga kini belum ada solusi penyelesaian dari Pemkab Situbondo. Karena itu, dia mendesak agar pemerintah serius menindaklanjutinya. “Kalau serius, pemerintah bisa memanggil perangkat desa yang lama dan yang baru. Jangan hanya

kepala desanya saja,” paparnya. Meski demikian, perangkat desa yang lama masih tetap mendapat hak-haknya. Sementara perangkat desa bayangan menurutnya tidak mendapatkan gaji. “Tapi yang terjadi di Desa Agel, perangkat desa lama selalu mengalah. Karena banyak diambil alih oleh yang bayangan,” katanya. Akibat kurang kondusifnya suasana antar perangkat desa, membuat Martoso jadi korban dugaan pengroyokan oleh tiga perangkat desa yang baru. “Sampai terjadi cekcok mulut dan penganiayaan. Apa ini akan dibiarkan terus, sampai kapan pemerintah akan memberi solusi,” pintanya.

Sementara itu, korban dugaan pengroyokan, Martoso, yang beberapa waktu lalu telah melakukan olah TKP, mengaku menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Sebagai warga, dirinya hanya melapor kepada polisi karena terjadi pengeroyokan. “Untuk urusan hukum terkait pengroyokan yang saya alami, saya serahan sepenuhnya kepada polisi, harapannya itu terus diproses. Saya juga meminta agar pemerintah turun tangan, jangan dibiarkan perangkat desa ada dua seperti ini,” kata Martoso, yang juga menjabat sebagai ketua BPD Desa Agel ini. (rri/pri)

PJ Kades Tak Terima Honor n PEMKAB... Sambungan dari Hal 32

Sementara itu, selain Kepala Desa Pesanggrahan yang masa kerjanya berakhir pada tahun ini, ada delapan kades lainnya yang mengalami nasib serupa. Yaitu Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki; Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan; Desa Sliwung dan Klampokan Kecamatan Panji, Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa; Desa Sumberargo Kecamatan Sumber-

malang, dan Desa Curah Tatal Kecamatan Arjasa. Pengangkatan PJ Kepala Desa dari lingkungan PNS Kabupaten Situbondo sendiri salah satunya dilakukan untuk mempersiapkan Pilkades tahun 2015 yang akan dilakukan paska Pilkada Bupati. Untuk pelaksanaan Pilkades 2015 seluruh pendanaan akan ditanggung Pemkab. Camat Jangkar, Saiful Bakri, menambahkan bahwa untuk PJ Kepala Desa yang telah dilantik tidak akan mendapatkan

honorarium seperti kepala desa umumnya. “Sebab, PJ Kepala Desa diangkat dari pegawai negeri, jadi tidak memperoleh tunjangan kepala desa,” ujarnya. Syaiful mengakui, tugas dari PJ Kepala Desa cukup berat karena harus mempersiapkan pemerintahan desa sesuai UU No.16 tahun 2014. Selain itu, tahun depan mereka harus siap mengelola dana yang cukup besar. “Tapi kecamatan akan terus memantau agar kinerja desa semakin baik,” tegas Bakri.(fre/pri)

Himbau Warga Potong Dahan Pohon n ANGIN... Sambungan dari Hal 32

“Pemilik pohon mangga tidak mau dipotong karena mau dipanen. Setelah tiga hari, seseorang memanen mangga pakai galah,

yang ternyata tongkatnya dari besi. Kemudian kena kabel dan meninggal dunia,” katanya sambil menyebut pemilik mangga baru mengijinkan pemotongan setelah ada kejadian tersebut. Faris menghimbau kepada

masyarakat agar mau memotong pohon-pohon yang mendekati kabel listrik. “Pemotongan Tujuannya selain untuk kenyamanan, juga untuk keamanan bersama. Untuk keselamatan jiwa,” pungkasnya. (rri/pri)

BPBD Minta Dukungan dari DPRD n BPBD... Sambungan dari Hal 32

Kalau pun ingin mendapat air bersih, sebagian dari mereka harus membelinya dari daerah lain maupun mengambil dari sumber mata air yang jaraknya mencapai dua hingga tiga kilometer. Pengiriman air bersih ini akan dilakukan sama dengan bulan sebelumnya. Yakni, akan dila-

kukan tiga hari sekali. Pasokan air tersebut juga tetap menggunakan tiga unit mobil tanki. Lebih jauh Zainul menegaskan, tahun depan BPBD telah menganggarkan pengiriman air bersih selama tiga bulan. Itu dilakukan agar daerah yang mengantungkan air pasokan dari pemerintah tidak kekurangan air. Akan tetapi, untuk bisa mempermudah pengajuan itu, Zai-

nul berharap ada dukungan dari DPRD. ”Kalau DPRD mendukung, tentu apa yang diajukan akan lebih mudah,” ujar Zainul. Saat ini, ada 34 lokasi yang tersebar di 9 Kecamatan mengalami kesulitan air bersih sejak beberapa bulan terakhir ini. Sejauh ini mereka hanya mengandalkan pasokan air bersih dari BPBD maupun dari perusahaan daerah air minum (PDAM). (bib/pri)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 21 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Tuai Banyak Pujian PERHELATAN balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tahun 2014 menuai banyak pujian dari berbagai pihak. Edisi ketiga kali ini lebih kompetitif. Selain itu, penyelenggara, fasilitas pendukung, pengamanan rute, hingga antusiasme publik, sangat mendukung. Chairman ITdBI, Guntur Priambodo mengungkapkan, pihaknya banyak menerima ucapan selamat atas kesuksesan ajang balap sepeda kali ini. Sebab, penyelenggaraan tersebut berlangsung sukses sejak dari etape pertama hingga keempat. ‘’Sukses ini juga untuk masyarakat Bany-

TERORGANISASI: Sepanjang rute yang dilalui International Tour de Banyuwangi Ijen berlangsung aman tanpa ada kendala. GALIH COKRO/RABA

Kualitas ITdBI 2014 semakin Meningkat BANYUWANGI - International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) berakhir sukses. Kualitas penyelenggaraan ajang balap sepeda kelas dunia itu secara keseluruhan mengalami peningkatan dibanding edisi sebelumnya. Tentu saja, kesuksesan tersebut menjadi nilai plus bagi Kota Gandrung. Secara garis besar, ajang balap sepeda yang sudah masuk kalender badan balap sepeda internasional atau Union Cycliste Ientarnationale (UCI) itu sukses dalam penyelenggaraan maupun peserta. Mulai dari peserta balap, keamanan, branding image, hingga partisipasi masyarakat menjadi nilai positif. Kepastian itu ditegaskan Race Director ITdBI, Jamaludin Mahmood. Menurut dia, penyelenggaraan ITdBI edisi kali ini dinilai commissaire lebih baik dari tahun sebelumnya. Item-item yang menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan balap sepeda kualitasnya meningkat. “Dapat saya pastikan bahwa para commissaire pasti akan menilai tahun ini lebih baik dari sebelumnya,’’ ujarnya. Dia menyebut, pertama adalah dari sisi peserta balap sepeda. Selain diikuti oleh peserta banyak negara, ITdBI kali ini diikuti para juara Asia. Selain itu, para pemenang jersey tidak didominasi peserta dari satu tim, namun tersebar ke banyak tim. “Contohnya tim Tabriz Iran bertabur juara Asia dan sebagai jawara tim di ITdBI, namun pe-

megang jersey diraih oleh tim-tim lain, bukan dimonopoli peserta Iran saja,’’ bebernya. Bahkan, dia mengatakan, pada ajang tersebut juga menjadi momentum bagi tim Indonesia. Sebab, tim Indonesia bias meraih green jersey. Apalagi di UCI penilaian paling besar adalah kualitas pembalap secara individu bukan tim. ‘’Jadi, ini sangat mengangkat poin,” kata Jamal. Dari segi pengamanan, jelas Jamal, juga dianggap mengalami peningkatan kualitas dari

tahun sebelumnya. Sepanjang rute yang dilalui dapat diamankan tanpa ada kendala. Koordinasi yang terjadi antara Polisi, TNI, petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP dianggap berjalan dengan baik. “Lomba berjalan dengan lancar dan aman,” cetusnya. Selain itu, dia juga memuji branding image even ITdBI yang dianggapnya lebih banyak. Di sepanjang rute yang dilewati pemasangan branding sangat mudah terlihat. “Tahun ini bran-

ding sangat terlihat di manamana dan sangat cantik. Seperti di mobil itu. Selain juga masyarakatnya yang antusias dan kooperatif, “ tambahnya. Saat disinggung berapa perkiraan poin yang bisa didapat oleh Banyuwangi pada tahun ini, Jamal belum bisa memastikan. Namun, ia menegaskan beberapa perbaikan yang direkomendasikan oleh UCI pada tahun lalu telah dipenuhi di even kali ini n Baca Kualitas...Hal 39

uwangi,’’ ujarnya kemarin. Dia menyebut, tim-tim luar negeri secara terbuka memberikan pujian atas capaian ITdBI kali ini. Misalnya, Tabriz Petrochemical Team (TPT), Iran yang secara open menyampaikan suka cita atas prestasi Banyuwangi menyelenggarakan ITdBI edisi ketiga ini, ‘’Para peserta sangat nyaman,’’ terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi itu. Sekedar tahu, tim telah dua kali tampil di Tour de Ijen. Pada edisi kali ini, panitia telah melakukan berbagai persiapan sehingga semua terorganisasi dengan

baik. Meskipun, prestasi TPT pada edisi kali ini tidak terlalu baik. ‘’Mereka berjanji akan tampil lagi pada tahun depan,’’ kata ketua ISSI Banyuwangi itu. ITdBI yang digelar pada tanggal 16 hingga 19 Oktober lalu. Pada perhelatan ketiga ini, para peserta menempuh jarak 622 km dari empat etape yang ditentukan. Guntur menyebut, tim asal Thailand Singha Infinite Cycling Team juga menyatakan takjub atas capaian kali ini. ‘’Juara umum menjadi milik tim Thailand. Mereka bilang, prestasi ini sangat luar biasa,’’ bebernya.(ton/c1/als)

Umrah Bersama PT TRIAAA Banyak Untungnya BIRO perjalanan umrah terpercaya PT TRIAAA (Amin, Amanah, Alhamdulillah) Banyuwangi memberikan program bagi Anda yang ingin umrah di tanah suci Mekkah. Untuk pemberangkatannya dimulai bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni. Ada beberapa pilihan waktu perjalanan yang bisa dipilih, seperti 11 Hari, 13 Hari, dan atau 14 Hari. Komisaris Utama PT TRIAAA (Trijaya Grup) HM Hendri Supriyadi, SH mengatakan PT TRIAAA adalah biro tour and travel umrah yang sudah pengalaman mengantarkan jamaah ke tamah suci Mekkah. Selama itu pula, kepuasan selalu didapatkan para jamaahnya. Rata-rata mereka sangat mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan dari tanah air hingga tanah suci. Pembimbing yang disediakan PT TRIAAA adalah kiaikiai yang berasal dari Banyuwangi dan sudah menguasai medan di tanah suci. “Untuk menyempurnakan ibadah umrah, PT TRIAAA menyediakan waktu empat kali manasik,” ujarnya.

ISTIMEWA

BERADA DI TANAH SUCI: HM Hendri Supriadi bersama jamaah umrah PT TRIAAA. Sudah ratusan jamaah umrah yang puas terhadap pelayanannya.

H Hendri menjelaskan, ada banyak memiliki keuntungan berumrah melalui PT TRIAAA. Salah satunya adalah memberikan talangan biaya umrah. Jadi dengan program talangan ini, anda akan segera bisa berangkat ke tanah suci. Atau jika anda ingin menabung untuk bisa pergi ke tanah suci, PT TRIAAA pun menyediakan produk tabungan. H Hendri menambahkan keberangkatan jamaah umrah PT TRIAAA dimulai dari Banyuwangi, pesawat langsung dari Surabaya langsung terbang ke Madinah

tanpa transit. “Kami menggunakan pesawat Fly Nas Airbus 330, tidak transit namun langsung ke Madinah. Hotel jamaah PT TRIAAA sangat dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Umroh tiga kali dengan mikat Bir Ali, Jikrana dan Tan’im,” cetusnya. Daftarkan segera hanya di PT TRIAAA tour and travel umrah dan dapatkan banyak keuntungannya. Hoteline di Jalan Yos Sudarso No. 60 Sukowidi Banyuwangi Telepon 0333 411737, 0333 417707; 0811301676. (*/als)


Jawa Pos

Selasa 21 Oktober 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Slamet Ngaku Asal Sabu dari Sin Wi ■ ANGGOTA...

Sambungan dari Hal 29

Polisi sebenarnya sudah lama mencium aktivitas jual-beli narkoba yang dilakukan Slamet Santoso.

Lebih dari sebulan belakangan Slamet dicurigai menjalankan bisnis haram tersebut. Dalam perkara itu, Slamet diduga tidak hanya sebagai pengguna sabusabu. Polisi mengendus keterli-

batannya sebagai pengedar. ”Penangkapan Slamet Santoso masih terus kami kembangkan,” beber AKBP Tri Bisono Soemiharso, Kapolres Banyuwangi, kemarin. Penangkapan Slamet berkat

tertangkapnya dua pelaku lain. Mereka adalah Hendar Yuniar Pratama, 19, warga Dusun Kampungbaru, Desa Glagah/Kecamatan Glagah, dan Rudi Susanto, 26, warga Lingkungan Concrong,

Indeks Pembangunan Manusia Meningkat ■ WARGA...

Sambungan dari Hal 29

Bagi Fatimatul, dengan menjadi mahasiswa penerima beasiswa, dirinya menjadi kebanggaan keluarganya dan masyarakat desanya. “Bikin tambah semangat belajar,” ujarnya. Rasa bangga juga meliputi hati Irfan Hidayat. Sore kemarin (20/10), dia bergegas menuju kampusnya, Untag Banyuwangi, dengan semangat. “Saya bahagia dan bangga. Menyelesaikan kuliah adalah citacita saya. Saya ingin jadi orang sukses yang berguna bagi keluarga dan masyarakat,” kata anak muda dari Wongsorejo yang berkuliah di Fakultas Ekonomi, Untag Banyuwangi, ini. Irfan kini duduk di semester lima. Anak muda kelahiran 20 Mei 1993 itu menerima beasiswa Rp 4,2 juta dari Pemkab Banyuwangi. “Ini sudah melebihi biaya pendidikan saya. Kelebihan uangnya untuk beli buku supaya tambah luas wawasan,” cerita Irfan yang kemarin memakai jaket berwarna merah paduan hitam. Kegembiraan senada disampaikan Ahmad Rizky Andi, mahasiswa Fakultas Sosial Politik, Universitas Jember. “Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih. Khusus buat saya ini adalah berkah. Tidak terbayang saya bisa kuliah. Sebagai balasannya, kami bersama temanteman siap menyedekahkan ilmu kami untuk kemajuan Banyuwangi,” kata Rizky yang merupakan anak seorang petani. Fatimatul, Irfan, dan Rizki, adalah tiga dari ratusan mahasiswa Banyuwangi yang menerima beasiswa program Pemkab Banyuwangi. “Anakanak muda tersebut diharapkan bisa menebar inspirasi dan optimisme bahwa Banyuwangi bisa terus bergerak maju,” kata Bupati Anas. Program beasiswa ini terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.

Sejak dimulai 2011 sampai saat ini, total sudah 455 mahasiswa yang mendapat beasiswa. Beasiswa Banyuwangi Cerdas itu melalui dua jalur. Pertama, yang melalui skema kerja sama dengan Universitas Jember dan STAIN Jember. Kedua, jalur beasiswa untuk mahasiswa di seluruh kampus, baik kampus di Banyuwangi maupun seluruh Indonesia. Para penerima beasiswa diprioritaskan dari keluarga kurang mampu. Pada 2011 dana beasiswa yang dikucurkan sebesar Rp 788 juta. Tahun 2014 dinaikkan menjadi Rp 2,85 miliar atau terjadi peningkatan 261 persen. “Itu belum termasuk dana bantuan kepada mahasiswa yang ingin penelitian. Pernah ada mahasiswa kesulitan biaya penelitian untuk skripsi, pemerintah daerah menyediakan dana bantuan. Besarnya bergantung cakupan penelitian. Diprioritaskan untuk yang mengambil objek penelitian di Banyuwangi,” imbuh Anas. Tak hanya anak-anak muda yang bangkit berbenah. Warga lanjut usia pun giat belajar. Mereka berupaya bebas dari buta aksara. “Saya rutin belajar ke Taman Baca Jalan Cemara untuk belajar membaca. Alhamdulillah sekarang lancar, sudah bisa menandingi cucu saya,” kata Juhariyah terkekeh. Perempuan 53 tahun itu sebelumnya buta aksara. Setelah sekitar dua bulan belajar, dia mulai lancar membaca. Dia pun jadi tahu ada beberapa event Banyuwangi Festival, mulai membaca koran dan menyimak tips-tips kesehatan dari buku atau majalah. Dengan kemampuan membaca, Juhariyah pun mulai berani menjadi pengasuh balita di lingkungan sekitarnya. “Sambil momong anak tetangga, saya sedikit bisa membantu balita belajar baca. Gajinya untuk tambahan biaya hidup,” kata dia.

Bupati Anas mengeluarkan Perbup 4/2014 tentang Program Gerakan Masyarakat Pemberantasan Tributa dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (Gempita Perpus). Dari validasi data terbaru awal 2014, warga yang buta aksara tinggal 28.629 jiwa. Setelah proses pembelajaran bertahap selama sekitar lima bulan, yang telah lulus ada 16.892 jiwa dan telah diberi Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma). Kini tinggal 11.737 jiwa yang buta aksara. “Biaya program pemberantasan buta aksara ini banyak didapatkan dari bantuan sukarela warga dan tanggung jawab sosial perusahaan. Program terus dipacu untuk segera membebaskan warga yang masih buta aksara,” imbuh Wabup Yusuf Widyatmoko. Berkat komitmen dan kerja pemberantasan buta aksara itu, Pemkab Banyuwangi mendapat penghargaan Anugerah Aksara Madya 2014 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, M. Nuh. Pendidikan inklusif juga diterapkan di Banyuwangi. Di daerah berjuluk “The Sunrise of Java” ini terdapat 122 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI). Wabup Yusuf menambahkan, sekolah-sekolah tersebut dilengkapi dengan guru pembimbing khusus dan sarana yang aksesibel bagi anak penyandang disabilitas. “Keberadaan sekolah inklusif sangat membantu anak penyandang disabilitas karena mereka tak perlu jauh-jauh datang ke sekolah khusus yang jumlahnya terbatas. Mereka bisa bersekolah di sekolah inklusif yang lebih dekat dengan lokasi rumahnya,” jelas Wabup Yusuf. Beberapa catatan terkait perkembangan sektor pendidikan antara lain perlunya peningkatan infrastruktur. Beberapa sekolah memerlukan perbaikan gedung. Dana untuk ruang kelas baru dan perbaikan sekolah sendiri selama 2011-2013

mencapai Rp 173,693 miliar. Bupati Anas mengakui, infrastruktur gedung pendidikan perlu terus ditingkatkan. “Perbaikan sekolah dilakukan bertahap. Kalau semua minta gedung baru, jelas agak sulit. Karena itu, perbaikan dan pembangunan baru dilakukan bertahap. Karena dananya juga untuk sektor lain seperti kesehatan, pertanian, dan infrastruktur,” tegas Anas. Kualitas pendidikan juga perlu terus dipacu untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Banyuwangi yang berdaya saing tinggi. Apalagi, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata, yaitu berlaku mulai akhir 2015. “Peningkatan kualitas SDM ini kerja yang tidak ada finisnya. Start terus karena memang berkelanjutan tiada henti. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banyuwangi kini sudah 71,02, naik drastis dibanding 2010 sebesar 68,36. Ini salah satu indikator perbaikan kualitas kehidupan, termasuk di dalamnya ada sisi pendidikan. Juga sudah ada anak Banyuwangi yang juara olimpiade sains, ke depan perlu terus dipacu,” kata Anas. Angka putus sekolah juga menurun. Di tingkat SD/MI hanya 0,04 persen, SMP/MTs 0,42 persen, dan SMA/ SMK/MA 0,83 persen. Selain dana pemerintah, upaya mengurangi putus sekolah juga datang dari program Siswa Asuh Sebaya (SAS). Program SAS itu mampu menjadi nominator Milenium Development Goals (MDGs) Award tingkat nasional dengan mengalahkan programprogram pendidikan dari kabupaten/ kota lain di Indonesia. Pemkab Banyuwangi juga punya program Banyuwangi Mengajar yang menugaskan lulusan baru perguruan tinggi untuk mengajar dan memberi inspirasi di daerahdaerah dengan akses sulit. “Ini bagian dari peningkatan kualitas,” imbuh Wabup Yusuf. (afi-bersambung)

Gara-gara Hasil Panen Buruk ■ HARGA...

Sambungan dari Hal 29

Kali ini kok langsung naik jadi Rp 215 ribu,” jelasnya. Karena itu, Misnah juga turut menaikkan harga beras eceran. Jika pekan lalu beras eceran dijual Rp 8700 per Kg, dia menjual beras tersebut Rp 9500 per Kg sejak kemarin (20/10). Sementara itu, Mei, 48, pedagang lain, juga mengakui adanya kenaikan harga bahan pangan pokok tersebut. “Ya, memang kemarin harga beras naik. Mulai dari beras kualitas nomor satu hingga kualitas paling rendah, semua mengalami kenaikan harga,” jelas Mei. Kenaikan paling tinggi, kata Mei, dialami beras kualitas nomor satu. Beras kelas terbaik itu kini dijual di kisaran harga Rp 9.500 hingga Rp 10 ribu per Kg. Padahal, pekan lalu harga beras kualitas wahid itu rata-rata dijual seharga Rp 8.700 per Kg. Harga beras kualitas paling rendah kini banderolnya menjadi Rp 8.500 per Kg. Padahal, sebelumnya, beras kualitas rendah itu masih dilego seharga Rp 7.300 per Kg. Sementara itu, kenaikan harga beras juga terjadi di Pasar Blambangan. Menurut Ruspandi, 45, pedagang dalam pasar di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi itu,

CHIN JULLIEN/RABA

BERAS NAIK: Pedagang menunjukkan beras kualitas nomor satu yang mengalami kenaikan harga di Pasar Banyuwangi kemarin (20/10).

kenaikan harga beras mulai terjadi pada beras kualitas satu. “Memang harganya naik. Tapi

secara umum harga di Pasar Blambangan memang lebih murah daripada Pasar Kota (Pasar

Banyuwangi). Karena konsumen di sana untuk konsumsi rumah tangga, sedangkan di sini (Pasar Blambangan) biasanya untuk dijual lagi,” jelas Ruspandi yang juga bertani di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, tersebut. Dia menambahkan, kenaikan harga beras itu terkait hasil panen yang buruk. Kondisi tersebut akibat musim kemarau yang panjang serta ada pula sebagian yang terserang hama wereng. “Ya menurut distributor, kenaikan harga beras disebabkan hasil panen buruk di musim kemarau ini,” jelas Ruspandi. Sementara itu, Leni, 56, pedagang di Pasar Banyuwangi mengatakan, distributor justru menyarankan pedagang menyetok beras sebanyak mungkin. Sebab, ada kemungkinan harga beras bakal naik lagi. “Saya sih masih jual Rp 8 ribu per Kg. Saya belum kulakan beras lagi. Saya dengar memang ada yang sudah menaikkan harga,” ujar Leni. Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih. Jika pekan lalu harga bawang putih Rp 10 ribu per Kg, kini harganya sudah menembus angka Rp 14 ribu per Kg. “Harga kotornya Rp 10 ribu per Kg, kami jual eceran Rp 14 ribu per Kg,” ujar Tiara, 26, pedagang bawang di Pasar Banyuwangi. (cin/c1/bay)

Pernah Ditutup, Kini Beroperasi Lagi ■ JALAN...

Sambungan dari Hal 29

Harapannya, tentu agar tidak banyak debu yang beterbangan di rumahnya. Di sisi lain, juga agar tidak mengganggu kesehatan. Sejak penambangan batu tersebut beroperasi, tidak satu pun warga yang bisa menghentikan penambangan liar tersebut. Beberapa kali warga mencoba protes dan melapor kepada pihak terkait. Sayang, protes tersebut tidak membuahkan hasil. Praktik penambangan tersebut terus beroperasi dan kian tak terkendali. Puluhan hektare tanah berbukit di desa tersebut dikeruk menggunakan alat berat. Materialnya diambil, baik batu maupun tanah. Di desa tersebut sedikitnya ada enam lokasi penambangan batu. Di lokasi itu masih tampak aktivitas penambangan menggunakan alat berat. Para pekerja dan juga operator alat berat sibuk melayani dump truck yang sudah antre. Meski sudah berlangsung lama, di lokasi penambangan itu belum pernah ada bencana yang menewaskan pekerja. Warga yang gerah dengan aksi tersebut seolah dibuat membisu. Maklum tuan tanah yang juga bos penambangan tersebut tak lain adalah warga Desa Tambong.

Ketika koran ini mencoba melacak siapa tuan tanah tersebut, warga diam membisu. Mereka terkesan ketakutan. Warga setempat mengaku dilema atas kondisi tersebut. Pasalnya, puluhan warga menjadi pekerja di pertambangan tersebut. Apalagi, sejak sang bos penambangan itu memberikan hadiah naik haji kepada sesepuh desa setempat, warga semakin enggan bicara sisi negatif penambangan itu. “Tidak hanya itu, sang juragan tambang setiap bulan juga memberikan santunan kepada anak yatim, janda tua, dan orang tidak mampu di kampung tersebut. jalan bagus, mulus, dan tak berdebu mungkin hanya menjadi impian yang harus dipendam dalam-dalam. “Kami harus bagaimana lagi. Kami ini dibuat serba salah,” timpal salah seorang warga lain. Sejauh ini, kontribusi juragan tambang itu terhadap kemajuan Desa Tambong dinilai tidak ada. Warga menyebut, protes yang dilakukan mulai tingkat dusun, desa, kecamatan, kepolisian, hingga tingkat kabupaten, tidak menghasilkan apa pun. Ditutup sebentar lalu beroperasi lagi. “Kami juga curiga, jangan-jangan mereka semua kena sogok (suap),” ujarnya. Selama penambangan berlangsung, debu tidak hanya menyebabkan keresahan dan

ketidaknyamanan. Saat ini penambangan itu benar-benar mengganggu kesehatan warga setempat. Tidak sedikit anak-anak kecil mengalami sesak napas dan terserang ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). “Kalau dibiarkan begini terus, bagaimana nasib anak cucu kami,” keluhnya. Bahaya lain yang mengancam, di musim hujan jalanan becek. Selain itu, penambangan batu di dekat perkampungan itu juga bisa longsor sewaktu-waktu. Bukan tidak mungkin juga akan menyebabkan banjir bandang. “Isi bumi dikeruk untuk memperkaya diri, sementara dampaknya dirasakan masyarakat luas. Apakah akan tinggal diam saja,” pungkasnya. Dikonfirmasi terkait masalah itu, Camat Kabat Moh. Lukman mengaku sudah melakukan upaya penutupan tambang batu tersebut. Dia juga telah mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat, penambang, forpimka, dan forpimda. Hasil pertemuan tersebut, mereka sepakat penambangan tidak berizin tersebut ditutup sampai punya izin. “Saya sedang mengikuti pelatihan di Mojokerto. Kapan hari sudah ditutup. Kalau memang buka lagi, akan kami lakukan upaya penutupan kembali dengan instansi terkait,” tegas Lukman dihubungi via ponsel kemarin. (c1/aif)

Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Kedua tersangka diringkus polisi di sebuah jalan di timur rel kereta api Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan satu paket sabu seberat 0,23 gram, pipet, hand phone, dan sebuah motor Yamaha Mio P 6251 VC. Pengakuan keduanya menjadi petunjuk polisi untuk meringkus Slamet Santoso. Di depan penyidik, Hendar dan Rudi ”bernyanyi” bahwa barang haram itu baru saja beli kepada oknum Satpol PP tersebut. Petunjuk itu menjadi modal polisi meringkus pelaku. Benar, saat digeledah di rumahnya, polisi menemukan

dua paket sabu di rumah polisi pamong praja tersebut. Seolah tidak ingin berada di penjara seorang diri, Slamet pun ”bernyanyi” bahwa barang itu dari Wiyanto alias Sin Wi, 49. Atas pengakuan itu, polisi langsung meringkus warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tersebut. Tidak hanya Sin Wi, polisi juga meringkus pelaku lain yang bersamanya, yakni Agus Budhi Hartono, 47, warga Jalan Kendang Kempul, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Keduanya ditangkap saat berada di Jalan Raya Genteng, Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh. Saat disergap, keduanya membawa

satu paket sabu 0,44 gram. Sin Wi dalam pandangan polisi diduga sebagai pengedar yang memasok barang haram tersebut kepada Slamet Santoso. “Peran masingmasing masih terus kami dalami,” bebernya. Selain mengamankan pelaku penyalahgunaan narkoba, polisi juga menangkap pelaku pengedar pil dekstro dan trex. Ada enam pelaku yang berhasil diamankan. Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti 878 butir treks dan 140 butir dekstro. Para tersangka ditangkap tim Satnarkoba Polres Banyuwangi dalam dua minggu terakhir. (nic/ c1/aif)

Eksekutif Respons Positif Sambutan Made ■ PIMPINAN...

Sambungan dari Hal 29

Empat pimpinan dewan itu adalah I Made Cahyana Negara asal PDIP (ketua), Joni Subagio asal PKB (wakil ketua), Ismoko asal Partai Golkar (wakil ketua), dan Sri Utami Faktuningsih asal Partai Demokrat (wakil ketua). Pengucapan sumpah janji ketua dan tiga wakil ketua dewan itu dipimpin Ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Kurnia Yani Darmono. Usai pengucapan sumpah, ketua sementara Ficky Septalinda menyerahkan palu pimpinan rapat kepada ketua definitif, I Made Cahyana Negara. Dalam sambutannya, Made menyampaikan terima kasih kepada pimpinan sementara dewan yang telah menjalankan tugas dengan baik selama pimpinan definitif belum dilantik. Pada kesempatan itu, Made meminta seluruh anggota DPRD mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mengemban amanat rakyat. Selain itu, Made mengatakan para anggota dewan siap membangun dan meningkatkan sinergisitas dengan eksekutif demi membangun Banyuwangi. “Dewan akan membangun sinergisitas dengan eksekutif selaku mitra kerja kita,” ujar politikus asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro tersebut. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, secara pribadi dan atas nama Pemkab Banyuwangi pihaknya mengucapkan selamat

kepada empat pimpinan dewan yang baru dilantik. Bupati Anas mengaku senang dengan sambutan Ketua DPRD I Made Cahyana Negara yang siap meningkatkan sinergisitas dan komunikasi yang jujur dengan Pemkab Banyuwangi. “Saya berharap ke depan ada evaluasi yang konstruktif untuk membangun Banyuwangi yang lebih baik,” harapnya. Seperti diberitakan, sebanyak 50 anggota DPRD Banyuwangi dilantik pada 21 Agustus lalu. Namun, hingga sebulan lebih pasca pelantikan anggota dewan, lembaga legislatif tingkat Banyuwangi itu belum juga memiliki alat pimpinan definitif. Sebenarnya DPRD Banyuwangi beberapa waktu lalu telah mengirim surat permohonan pengesahan pimpinan dewan kepada Gubernur Soekarwo. Dalam surat tersebut, ada empat nama yang diusulkan menempati pos pimpinan dewan. Empat calon pimpinan dewan itu masing-masing I Made Cahyana Negara (calon ketua dari PDIP), Joni Subagio (calon wakil ketua dari PKB), Ismono (calon wakil ketua dari Golkar), dan Yusieni (calon wakil ketua dari PD). Nama Yusieni diusulkan lembaga DPRD berdasar surat rekomendasi DPC PD Banyuwangi. Namun, usul pimpinan dewan yang dikirim DPC PD Banyuwangi itu tidak dilengkapi rekomendasi DPP PD. Selain itu, usul DPC PD tersebut itu tidak sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Daerah

(DPD) PD Jatim. DPD Jatim mengusulkan Sri Utami Faktuningsih menempati kursi wakil ketua DPRD Banyuwangi. Belakangan, Gubernur Jatim mengembalikan surat permohonan pengesahan pimpinan definitif DPRD tersebut. Gubernur meminta lembaga dewan melengkapi usul nama-nama pimpinan dewan itu dengan rekomendasi dari induk partai masing-masing. Sementara itu, DPC PD berdalih mengusulkan nama yang berbeda dengan rekomendasi DPD PD Jatim lantaran rekomendasi dari DPP PD belum turun. Sebab, sesuai AD/ART PD, pihak yang berwenang menentukan pimpinan DPRD adalah DPP. Rekomendasi DPP PD tentang nama yang diusulkan menempati jatah wakil ketua DPRD akhirnya turun pada Senin lalu (13/10). DPP partai yang dibidani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merekomendasikan Sri Utami Faktuningsih menduduki kursi pimpinan DPRD Banyuwangi. Setelah menerima surat rekomendasi DPP PD, DPRD langsung melayangkan dua surat kepada gubernur. Surat pertama mencabut usul pimpinan definitif dewan yang dikirim sebelumnya, yakni paket pimpinan Made, Joni, Ismoko, dan Yusieni. Sedangkan surat kedua mengusulkan pimpinan definitif dewan yang baru, yakni paket Made, Joni, Ismoko, dan Sri Utami Faktuningsih. (sgt/c1/afi)

Petugas Kesulitan Menjangkau Lereng ■ TITIK...

Sambungan dari Hal 29

Angin yang berembus begitu kencang menjadi salah alasan mengapa api cepat menjalar. ”Awalnya kita upayakan menggunakan sistem penyekatan. Tapi itu tidak maksimal, karena angin yang berembus kencang, api bisa meloncat ke titik yang belum terbakar,” terang Eka Muharam kemarin. Eka memastikan titip api yang membakar sekitar 150-200 hektare lereng Gunung Ijen tersebut mulai berkurang. Hal itu disebabkan ”bahan bakar” yang menyebabkan lereng Gunung Ijen terbakar mulai

berkurang. ”Kobaran api sudah mulai berkurang. Cuma masih ada asap bekas kebakaran. Semak-semak kering di lereng gunung juga berangsur habis karena dilalap api,” tambah Eka. Hingga berita ini ditulis, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta beberapa relawan, masih disiagakan di areal kebakaran. ”Pengerahan petugas yang menggunakan jet shutter terus kita upayakan. Para petugas tersebut akan memadamkan api sebisa mungkin atau sebisa jangkauan mereka.” Jelas Eka. Ditanya sampai kapan kira-kira

kebakaran itu terjadi, Eka belum bisa memastikan. Itu karena rumput dan semak yang kering dan belum terbakar masih terlihat, tapi jumlahnya tidak begitu banyak. Pihaknya berharap, dua hari ke depan api bisa padam secara alami. Tapi itu tergantung ”bahan bakar” di lereng tersebut. Sementara itu, petugas kesulitan menjangkau lereng karena rata-rata kemiringan lereng itu sampai 45 derajat. Itu menyebabkan BPPD kesulitan mengambil semak-semak kering di sana. ”Biasanya api padam dengan sendirinya setelah bahan bakar sudah habis. Mudah-mudahan secepatnya padam,” harap Eka. (tfs/ c1/aif)

Kekeringan di Dua Kecamatan ■ KEKERINGAN... Sambungan dari Hal 33

Arti kekeringan di sini, jelas dia, bukan berarti tidak ada sumber air sama sekali, namun ada sumber air tetapi tidak layak untuk dikonsumsi. Pengiriman air bersih itu dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar untuk konsumsi. BPBD berkoordinasi dengan PDAM dan perusahaan air minum swasta untuk menyumbangkan air bersih di beberapa lokasi kekeringan.

Selain droping air bersih, upaya BPBD untuk mengatasi kekeringan di suatu daerah adalah membangun sumur bor, itu seperti di Kecamatan Bangorejo dan Wongsorejo. “Pembangunan sumur bor di Wongsorejo sudah rampung, tinggal yang di Bangorejo,” ujarnya. Saat ini, lanjut dia, kesulitan dalam menangani kekeringan berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Bangorejo dan Tegaldlimo. Penyebabnya adalah kondisi geologis di daerah Bangorejo sulit untuk

mendapatkan air bawah tanah. BPBD harus menggali minimal 100 meter untuk mendapatkan air tanah, dan itu membutuhkan waktu lama. Sedangkan di Kecamatan Tegaldlimo, masih kata dia, kondisi air yang terkontaminasi dengan air laut menyebabkan air menjadi payau dan tidak layak untuk dikonsumsi. “Kalau di Tegaldlimo, bisa menggali 20 meter untuk mendapatkan air tanah, tapi rasanya bukan tawar tapi payau,” katanya. (cin/c1/abi)

Perawat Harus Memiliki Human Touch ■ DR. FAIDA... Sambungan dari Hal 33

Terlebih, berdasar data jumlah penduduk Jawa Timur sebanyak 18 persen adalah suku Madura, urutan nomor dua setelah suku Jawa yang mencapai 79 persen. “Maka, saya

yakin perawat lulusan STIKES Ngudia Husada Bangkalan yang menguasai bahasa ibu, nanti akan menguasai sebagian besar pasar tenaga kerja perawat di Jatim,” katanya. Apa pun kondisinya, kata dia, faktanya hidup akan terasa lebih nyaman dan mudah jika sekeliling

banyak perawat pintar, perawat berpengalaman, berdaya, serta memiliki human touch berwarna lokal yang memiliki kecerdasan spiritual. ”Selamat datang di dunia pelayanan kesehatan, rebut pasar lokal, raih pasar internasional,” ujarnya. ( */abi)

Tanjakan Ijen Jadi Favorit ■ KUALITAS... Sambungan dari Hal 38

“Saya berbincang dengan perwakilan UCI, mereka mengatakan Excellence, bahwa etape 3 yang terpanjang dan tanjakannya tajam bisa dilalui dengan baik,’’ terangnya. Apalagi, tanjakan Ijen bagi pembalap Asia sudah menjadi tantangan favorit tersendiri. Bisa selama in di kalangan pebalap Asia mengenal Genting Highland sebagai queen of KOM (king of mountain). ‘’Ijen bisa dibilang adalah other queen of KOM,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, hasil akhir Perolehan ITdBI adalah best individual classification (yellow jersey) diraih Peter Pouly (Prancis) yang membela Singha Infinite Cycling Thailand,. Dia juga mendapatkan penghargaan sebagai raja tanjakan King of Mountain (polkadot jersey). Sedangkan Best Sprint (green Jersey) mampu diraih Rastra Patria dari Pegassus Continental Cycling (Indonesia), Bambang Suryadi asal Tim Jatim sebagai Best Indonesian Rider (white & red jersey). Kategori tim, diraih Tabriz Petrochemical Team dan Tim Jatim keluar sebagai tim Indonesia terbaik. (ton/c1/als)


40

RADAR GENTENG Jawa Pos

Senin 20 Oktober 2014

SHULHAN HADI/RABA

PANAS: Warga mengamankan mesin diesel dan alat penyedot pasir milik para penambang.

Warga Tutup Penambangan Pasir Liar Empat Mesin Diesel dan Enam Truk Dibawa ke Kantor Desa SILIRAGUNG - Penambangan pasir ilegal di Sungai Bango, Dusun Purwoasri, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, ditutup paksa warga kemarin. Peralatan milik para penambang, seperti empat mesin diesel, alat penyedot pasir, beberapa pipa, dan selang, dibongkar paksa. Sekitar pukul 05.00 semua peralatan penambangan pasir itu dibawa ke kantor Desa Buluagung oleh warga. Bukan itu saja, enam truk yang sedang menaikkan pasir di lokasi penambangan itu juga dibawa ke kantor desa. “Penambangan pasir itu membuat warga resah,” cetus salah satu tokoh masyarakat, Margono, 55. Menurut Margono, penambangan pasir di Sungai Bango itu tidak memiliki izin. Malahan, beberapa waktu lalu telah ditutup petugas penertiban. “Sudah ditutup tapi tetap beroperasi. Itu mem-

buat warga marah,” ungkapnya. Kapolsek Siliragung, AKP Bakin mengatakan, penindakan aktivitas di penambangan pasir yang telah ditutup itu wewenang polres. Sebab, perkara itu menyangkut tindak pidana tertentu. “Menyangkut keamanan saat warga melakukan penutupan dan pembongkaran, itu tanggung jawab kami di polsek,” katanya. Aksi warga menutup penambangan pasir dan membongkar peralatan yang digunakan itu langsung disikapi Satpol PP Banyuwangi dan Polres Banyuwangi. Enam truk, empat mesin diesel, alat penyedot, pipa, dan selang, akhirnya dibawa ke polres. Para sopir dan kuli akan diperiksa sebagai saksi. Upaya warga menutup paksa penambangan pasir itu sempat memanas ketika Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Siliragung mempertemukan warga dan para penambang. “Saat penutupan penambangan pasir dilakukan, ada perusakan yang dilakukan petugas,” tuding Monika, 60, salah satu penambang pasir. Pernyataan Monika itu meny-

ebabkan warga marah. Kapolsek Siliragung, AKP Bakin, membantah telah melakukan perusakan itu. “Sampean tidak usah cari-cari kesalahan petugas. Kalau saya menggunakan kewenangan hukum, sekarang juga saya ambil semua yang ada di sana,” cetus kapolsek disambut gemuruh warga. Meski sudah dijelaskan tidak ada perusakan, Monika tetap bersikukuh ada perusakan. “Kalau memang Pak Monika bisa membuktikan barang itu rusak, biarkan Pak Kapolsek yang mengganti. Saya akan tanggung jawab. Tapi saya juga minta, kalau polisi melakukan penyitaan jangan dihalangi,” katanya. Usai pertemuan itu, Monika mengatakan terpaksa melakukan kegiatan penambangan pasir karena didesak para karyawan. “Kami mengakui salah, tapi ini kan termasuk kebutuhan mereka (karyawan),” dalihnya. Monika berjanji akan segera mengurus perizinan setelah penutupan yang dilakukan warga itu. “Jelas kita akan berusaha mengurus izin,” katanya. (sli/c1/abi)

Siap Bersinergi dan Jalankan Kontrol Konstruktif

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

PIMPINAN DEWAN: I Made Cahyana Negara menandatangani berita acara pelantikan sebagai ketua DPRD Banyuwangi.

BANYUWANGI - Agenda sakral pengucapan sumpah dan janji pimpinan definitif DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 berlangsung khidmat pagi kemarin (20/10). Melalui rapat paripurna istimewa pengucapan sumpah janji pimpinan definitif dewan itu, I Made Cahyana Negara asal PDIP resmi menjabat ketua DPRD. Dia akan memimpin lembaga legislatif tingkat Banyuwangi itu didampingi tiga wakil ketua, yakni Joni Subagio asal PKB, Ismoko dari Partai Golkar, dan Sri Utami Faktuningsih asal Partai Demokrat. Bupati Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono, dan para anggota

forum pimpinan daerah (forpimda) kompak hadir dalam kegiatan yang berlangsung di ruang rapat paripurna kantor DPRD Banyuwangi tersebut. Sementara itu, ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi didaulat memimpin pengucapan sumpah dan janji empat pimpinan legislatif. Setelah dilantik, para pimpinan definitif DPRD kompak menyatakan ikrar semoga lembaga dewan menjadi lebih baik. “Kita ingin lembaga dewan lebih baik. Kita akan melakukan evaluasi bersama anggota dewan untuk menentukan apa yang perlu dibenahi,” ujar ketua definitif DPRD, I Made Cahyana Negara. Made menambahkan, sebagai mitra kerja eksekutif, pihaknya ingin

menjalankan fungsi kontrol yang konstruktif. “Jika ada yang perlu kita evaluasi, akan kita evaluasi dan hasilnya kita sampaikan ke pemkab agar Banyuwangi semakin baik,” katanya. Pernyataan senada dilontarkan wakil ketua DPRD, Joni Subagio. Menurut dia, hubungan DPRD dan eksekutif harus harmonis agar segala program yang bermanfaat bagi masyarakat bisa dilakukan. “Tetapi fungsi kontrol konstruktif akan tetap kita jalankan,” cetus pria yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Banyuwangi tersebut. Wakil ketua dewan yang lain, Ismoko menambahkan, pihaknya akan meneruskan program-

program positif pimpinan DPRD terdahulu. Sedangkan program yang kurang bagus, akan diperbaiki. “Kami berharap kinerja dewan lebih sempurna. Fungsi kontrol akan kita tingkatkan, tentunya kontrol yang konstruktif,” tuturnya. Sementara itu, Sri Utami Faktuningsih mengatakan, sebagai “pendatang baru” di lingkungan DPRD Banyuwangi, dirinya akan terus berusaha belajar untuk meningkatkan kapasitasnya, termasuk kepada para senior. “Tentunya saya juga akan berusaha memperjuangkan aspirasi masyarakat agar kesejahteraan rakyat Banyuwangi meningkat,” pungkasnya. (sgt/c1/abi)

DEFINITIF: (dari kiri) I Made Cahyana Negara, Joni Subagio, Ismoko, dan Sri Utami Faktuningsih duduk di kursi pimpinan dewan.

SINERGI: Bupati Anas di dampingi Ketua PN Kurnia Yani Darmono dan calon pimpinan definitif dewan bersiap memasuki ruang paripurna yang menjadi venue pelantikan.

PERGANTIAN PIMPINAN: Mantan ketua sementara DPRD Ficky Septalinda mengucapkan selamat kepada empat pimpinan definitif.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.