SENIN 21 OKTOBER TAHUN 2013
25
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
PENATAAN PARKIR
Yang Dipindah Hanya Kendaraan Roda Dua BANYUWANGI - Larangan parkir di sekitar ruang terbuka hijau (RTH) Taman Blambangan bertujuan untuk menata keindahan kota, bukan untuk merampas hak-hak masyarakat. Pemerintah daerah akan tetap memberikan hak-hak warga untuk mendapatkan lahan parkir kendaraan yang lebih aman dan nyaman. Penegasan itu disampaikan Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominf ) Nur Agus Suharto kemarin (20/1). Menurut Agus, selama ini pemerintah daerah banyak menerima komplain dan keluhan soal parkir kendaraan roda di sekitar RTH Taman Blambangan. Salah satu keluhan yang banyak disampaikan, soal maraknya petugas parkir liar yang beroperasi di sekitar Taman Blambangan. Warga mengeluhkan ulah oknum tertentu yang memungut biaya parkir dengan nilai tertentu. Warga merasa keberatan untuk membayar parkir itu karena sudah merasa membayar parkir berlangganan n Baca Yang Dipindah...Hal 35
MINGGU SEHAT
GALIH COKRO BUWONO/RaBa
GUDANG MIRAS: Asaad mengangkat jeriken berisi arak yang dikeluarkan dari bungker (kiri). Ribuan botol ini akan diisi arak selanjutnya distribusikan ke pelanggan.
Simpan Arak Dalam Bungker Bisnis Miras Sejak Empat Tahun Lalu
Temukan 28 Jeriken Besar dan Ribuan Botol GALIH COKRO BUWONO/RaBa
MINGGU SEHAT: Peserta jalan sehat melintasi jalan protokoler Banyuwangi.
Jalan Sehat HUT TNI BANYUWANGI - Puncak acara hari TNI yang ke-68 dipungkasi dengan melaksanakan jalan sehat, kemarin pagi. Start dan finis di depan rumah dinas Kapolres Banyuwangi di Jalan Veteran. Acara ini diikuti oleh ribuan peserta dari anggota TNI AL, TNI AD, kepolisian , para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Jalan sehat yang dimulai sekitar pukul 07.45 ini dilepas oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Edy Eka Susanto dan Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Muslimin Fahsyah. Bersamaan dengan pengibaran bendera start ini, ribuan peserta dari TNI AL, AD, dan Polri berjalan membaur bersama para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. “TNI itu mengayomi masyarakat, melalui jalan sehat ini kita akan membaur dengan masyarakat,” kata Danlanal Banyuwangi Edy Eka Susanto yang menjadi penanggung jawab peringatan hari TNI yang ke-68. (abi/aif)
GIRI – Peredaran minuman keras (miras) di Banyuwangi sungguh mengkhawatirkan. Sejumlah gudang miras digerebek, di tempat lain justru tumbuh subur penyimpanan minuman memabukkan tersebut. Seperti yang terjadi di Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, kemarin. Tim khusus (timsus) Polres Banyuwangi menemukan gudang penyimpanan miras jenis arak. Setelah digeledah, di tempat tersebut ditemukan 28 jeriken besar berisi arak dan ribuan botol bekas minuman air mineral untuk mengisi arak Bali. Menariknya, arak dalam jeriken itu disembunyikan dalam bungker. Modus ini dilakukan pemiliknya agar tidak terendus polisi. Untungnya, polisi lebih jeli. Gudang milik Asaad, 49, akhirnya digerebek n Baca Simpan...Hal 35
GALIH COKRO BUWONO/RaBa
MEMABUKKAN: Jeriken berisi arak diangkut ke Polres Banyuwang.
SEMENTARA itu, bisnis haram yang ditekuni Asaad selaku pengedar arak ternyata sudah cukup lama. Bahkan, warga Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, mengaku sejak empat tahun lalu. Arak yang ditemukan polisi di gudangnya itu berasal dari Denpasar, Bali. Miras ini, rencananya akan diedarkan di sejumlah daerah yang ada di Banyuwangi. “Banyak yang mengambil, ada yang dari Desa Bagorejo, Kecamatan Srono dan orang dari Genteng,” akunya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Di antara arak itu ada yang dijual secara eceran dengan menggunakan botol bekas minuman mineral n Baca Bisnis...Hal 35
Matikan Lampu, Usir Roh Jahat GLAGAH - Selamatan bersih desa memang sudah lazim digelar di seantero Banyuwangi. Namun, ada yang unik dari rangkaian selamatan bersih desa yang digelar masyarakat Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, Sabtu malam (19/10). Selamatan tersebut diwarnai kegi-
atan ider bumi. Masyarakat sekitar berkeliling kampung dengan membawa obor dan semacam lampion sembari melantunkan istighfar. Tidak hanya itu, di setiap persimpangan jalan, rombongan ider bumi, itu mengumandangkan azan. Uniknya lagi, ritual ider bumi, itu
lantas dilanjutkan dengan selamatan petengan. Saat pelaksanaan selamatan yang dilaksanakan di pelataran tak jauh dari kantor desa setempat, itu seluruh lampu dimatikan. Selamatan petengan digelar untuk mengusir roh jahat n Baca Matikan...Hal 35
SIGIT HARIYADI/RaBa
TUNGGU PELANTIKAN: Basuki Rachmad menunjukkan surat SK Gubernur tentang PAW dari Partai Hanura.
Sujarwo Resmi Gantikan Suminto
F
emal
E
Kenalkan Daerah Lewat Osing Deles SEMANGAT dan kreatifitas dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi, tampaknya bisa menjadi contoh bagi para perempuan di Kota Gandrung. Di tengah kesibukannya sebagai Direktur Rumah Sakit (RS) Bakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, wanita berusia 36 tahun itu terus berkarya demi kemajuan daerah. Melalui Kaos Osing Deles, ibu tiga putera yang tinggal di Jalan Juanda No. 167, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran itu berusaha ikut mengenalkan Banyuwangi n Baca Kenalkan... Hal 35
SIGIT HARIYADI/RaBa
BANYUWANGI – Setelah ditunggu cukup lama, Surat Keputusan (SK) pemberhentian Suminto dari keanggotaan DPRD Banyuwangi akhirnya turun. SK dari Gubernur Jatim tertanggal (16/10) bernomor 171.424/453/011/2013 ini menjelaskan tentang peresmian pemberhentian dan pengangkatan pengganti antar waktu (PAW) anggota DPRD Banyuwangi asal Partai Hanura dari Suminto kepada Sujarwo n Baca Sujarwo...Hal 35
IDER BUMI: Rombongan warga berkeliling kampung seraya membaca istighfar, Sabtu malam (19/10).
Menengok Kinerja Tukang Siram Tanaman DKP di Musim Kemarau
Berangkat Subuh, 4 Kali Bolak-balik Isi Tangki Musim kemarau yang melanda Banyuwangi sejak beberapa bulan terakhir, berdampak signifikan terhadap kerja petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), khususnya mereka yang sehari-hari bertugas menyiram tanaman. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi HARI masih sangat pagi saat truk tangki DKP melintas di kawasan simpang lima Banyuwangi, Minggu kemarin (20/10). Sejurus kemudian, seorang petugas keluar dari truk tersebut. Dia lantas mengambil selang berdiameter cukup besar dari bagian samping truk tangki dan langsung mengarahkan ujung selang ke taman
vertikal di pusat Kota Gandrung tersebut. Byuuurrr!! Air mengalir dengan cukup deras dari selang. Ya, pada musim kemarau seperti saat ini, para petugas DKP bagian penyiram tanaman memang rutin menyiram tanaman di median jalan maupun di taman dan ruang terbuka hijau (RTH) setiap hari. Bahkan tidak hanya sekali, agar tanaman-tanaman tersebut tidak kekurangan air, petugas rutin menyiram tanaman sebanyak dua kali dalam sehari. Penyiraman pertama dilakukan pada pagi hari, yakni antara pukul 05:30 sampai pukul 07:00, sedangkan penyiraman sore hari dilakukan mulai pukul 15.00 sampai 17:30. Dedikasi mereka terhadap pekerjaan pun patut diacungi jempol. Meski harus rela bergelut dengan air di pagi buta seperti itu, mereka tetap berupaya melakukan tugas dengan sebaik-baiknya n Baca Berangkat...Hal 35
Dipukul Satpam, bocah SMP kelengar Baru ikut pelatihan, sudah main tonjok!
Sembunyikan arak di dalam bungker Itung-itung untuk stok tahun baru!
SIGIT HARIYADI/RaBa
KERJA KERAS: Petugas DKP menyiram tanaman di taman jalan Cakalang, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi pagi kemarin.
GALIH COKRO BUWONO/RaBa
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com
26
Senin 21 Oktober 2013
Mantapkan Pembina Pramuka di Kursus KMD
Istimewa
BERI BEKAL: Suasana kegiatan praktek ke-pramuka-an di Bumi Perkemahan Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
BANYUWANGI -Saat ini, Pramuka telah menjadi ekstrakurikuler yang wajib bagi aktivitas dunia pendidikan. Terutama di tingkat sekolah dasar. Untuk itu, para pembina di tingkat dasar perlu lebih mendalami dan mempelajari keterkaitan perihal ke-pramuka-an. Untuk lebih menggiatkan kegiatan pramuka, terkhusus pembina pramuka, KwaranBanyuwangi menyelenggarakan kursus bagi seluruh
pembina di lingkungan kwaran Banyuwangi. Kursus yang dikemas dalam kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) ini dilaksanakan dalam dua ragam kegiatan. Pertama, sebanyak 57 pembina pramuka dari 39 gugus depan (gudep) se-Kwaran Banyuwangi mengikuti kegiatan teori pada tanggal 21-24 Maret 2013. Kegiatan indoor tersebut bertempat di kantor Kwartir Cabang (Kwarcab) Banyuwangi.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan praktik lapangan. Kegiatan outdoor ini dipusatkan di Bumi Perkemahan Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Di sana, 19 pembina putra dan 37 pembina putri mengikuti beragam acara. Kegiatan seperti talitemali, P3K, hingga penjelajahan, dan acara api unggun pun dilaksanakan pada malam harinya. Kegiatan tersebut dilaksanakan 17-19 Oktober lalu.
Me nu r u t k e t u a kw a r t i r Banyuwangi, Kak Nur Hamin, SPd, Msi, sebelum menggiatkan kegiatan pramuka di tingkat dasar yang diikuti siswa pramuka siaga dan penggalang, tentunya pembina dari kepramukaan tersebut terlebih dahulu diberi bekal. “Tujuannya jangka panjang. Dengan pramuka bisa mewujudkan siswa tingkat dasar dengan pendidikan yang berkarakter,” ujar Nur Hamim. (*/als)
NUR HARIRI/RaBa
JEMBATAN LIMPAS: Beberapa pelajar melintas di jembatan limpas Desa Siliwung Sabtu kemarin (19/10).
Khawatir Hujan Tiba, Pengerjaan Dikebut SITUBONDO - Proses pengerjaan proyek pembangunan jembatan limpas yang menghubungkan Desa Siliwung, Kecamatan Panji, dengan Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, terus dikebut. Bahkan, pengerjaan jembatan ini juga dilembur hingga malam hari. Pembangunan jembatan limpas sepanjang 43 meter dengan konstruksi beton bertulang ini sudah mencapai 60 persen. Meski begitu, beberapa siswa SMP dan SMA sudah banyak yang memanfaatkan setengah dari jembatan tersebut untuk pergi dan pulang sekolah. “Sudah bisa dilewati. Tapi yang selesai masih setengah jembatan, yang setengah belum,” kata Fajri, salah seorang pelajar. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Pemkab Situbondo, Yoyok Mulyadi mengatakan, pihaknya sengaja meminta agar pelaksana proyek senilai Rp 3.289.770.000 tersebut dikerjakan secara lembur. Itu dilakukan karena pihaknya khawatir bila musim hujan tiba lebih awal. “Mengantisipasi datangnya hujan yang tidak bisa diprediksi, maka kami minta mereka kerja maksimal,” kata Yoyok. Walaupun pengerjaannya dilakukan dengan sistem lembur, DBMP Situbondo tetap memperingatkan agar pengerjaan jembatan bertulang beton
tetap mengutamakan kualitas pembangunan. “PT Sukartono Adi Mulya (pelaksana proyek), tetap kami minta untuk mengutamakan kualitas pembangunan,” katanya. Langkah tersebut diambil agar sebelum musim hujan tiba pembangunan jembatan limpas direncanakan sudah rampung. “Saya optimistis pengerjaan proyek jembatan limpas ini rampung tepat waktu dan selesai sebelum musim hujan. Sebab, saat ini proses pengerjaannya sudah mencapai 60 persen lebih,” terang Yoyok. Pantauan koran ini, salah satu faktor penghambat proses pengerjaan jembatan adalah adanya genangan air yang menyumber dari sungai. Hal itu membuat sejumlah pegawai harus mengeringkan lokasi pembangunan, baru bisa melakukan pengecoran cakar limpas. Data yang dikumpulkan, untuk menguras genangan yang bersumber dari sungai saja, setidaknya membutuhkan berliter-liter solar yang nilainya mencapai sekitar satu juta per hari. “Nguras airnya saja butuh sekitar satu juta untuk solar yang digunakan penguras air,” kata salah satu pegawai. Yoyok menambahkan, pihaknya sengaja membangun jembatan limpas yang menghubungkan ratusan warga Desa Siliwung dengan Desa
Kotakan. Karena sejak jembatan sepanjang 43 meter terputus dihantam banjir tahun 2008 lalu. Sebelum jembatan dibangun, warga Desa Siliwung yang hendak keluar desa harus memutar dengan
jarak tempuh yang mencapai 10 kilometer. “Yang jelas untuk memberikan akses jalan. Sehingga transportasi warga yang hendak keluar tidak lagi berusah payah karena harus memutar,” pungkasnya. (rri/als)
Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
27
Senin 21 Oktober 2013
Menata Kota Genteng Lebih Baik GENTENG - Pemerintah Kecamatan Genteng dan Forum Banyuwangi Radar Genteng, pagi ini bakal menggelar diskusi publik dengan tema “Menata Kota Genteng agar Lebih Baik,”. Diskusi berlangsung di Rumah Makan Jamilah, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Diskusi penataan Kota Genteng ini penting dilakukan untuk menggali lebih dalam konsep pembangunan yang tepat terhadap kota pelajar ini. “Kota Genteng adalah salah satu ikonnya Banyuwangi yang selama ini
memberikan warna tersendiri bagi perkembangan Banyuwangi,” kata Koordinator Forum Banyuwangi, Radar Genteng, Abdul Aziz. Sementara itu, Camat Genteng Yusdi Irawan menuturkan, diskusi publik yang bekerjasama dengan Forum BanyuwangiRadar Genteng, itu akan menghadirkan nara sumber dari Serkolah Tinggi Agama Islam Ibrahimy, Genteng; Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya; Dinas Kebersihan dan Pertamanan; Polisi Lalu
Lintas Genteng, serta Dinas Perhubungan Banyuwangi. Selain itu, kegiatan yang rencananya dimulai pukul 10.00 tersebut juga akan diikuti oleh para tokoh lembaga swadaya masyarakat, para ketua dan anggota Badan Permusyawarahan Desa Genteng Kulon dan Genteng Wetan, tokoh Tionghoa dan tokoh masyarakat, serta semua stake holder di Kota Genteng. “Semua elemen kita undang untuk berdiskusi menata Kota Genteng agar lebih baik,” tandas Mantan Camat Purwoharjo itu. (azi/aif)
Permintaan Jeruk Naik 100 Persen Jelang Hari Raya Galungan
ABDUL AZIZ/RABA
MANGKRAK: Tumpukan material di tepi jalan Dusun Sumbergondo RT06/RW 01, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore.
Material Sudah Siap, Aspal Belum Turun GLENMORE – Warga Dusun Sumbergondo, RT 06/RW 01 Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, resah. Sebab, pengajuan perawatan jalan aspal di kampungnya sejak beberapa tahun lalu belum juga terealisasi. Padahal untuk kepentingan perawatan jalan yang rusak sejak empat tahun lalu tersebut, warga sudah menyiapkan material. Bahkan sudah menumpuk di tepi jalan kampung itu. Penyediaan material ini dilakukan oleh masyarakat, karena Pemkab Banyuwangi, menjanji-
kan akan memberikan bantuan aspal. “Tapi anehnya, material kami sudah siap justru apaslnya yang belum juga turun,” kata Pak Silvi, tokoh masyarakat setempat. Lima tahun lalu warga di kampungnya sangat senang. Sabab saat itu jalan mereka yang sebelumnya makadam, akhirnya diaspal oleh Pemkab Banyuwangi. Namun, diduga sering dilewati truk bermuatan tebu dari perkebunan, akhirnya banyak aspal yang mengelupas. “Akhirnya warga sempat protes ke kebun, dan melakukan musyawarah,” ujarnya.
Musyawarah tersebut kemudian menghasilkan kesepakatan, bahwa pihak perkebunan bersedia memperbaiki jalan dengan cara memberikan bantuan aspal drum. Namun, belakangan warga mendengar bahwa Pemkab Banyuwangi bersedia memperbaiki jalan yang rusak, asalkan ada material dari masyarakat atau pihak ketiga. Informasi inipun kemudian ditindaklanjuti warga. Mereka mempersiapkan material, dan sejak beberapa bulan lalu sudah menumpuk di sepanjang jalur perkampungan itu. ”Pihak
Akan Disurvei Lebih Dulu SEMENTARA itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Pemkab Banyuwangi, Mujiono, ketika dikonfirmasi justru mengaku kaget jika warga setempat sudah menyiapkan material. Menurutnya, jika memang masyarakat sudah menyediakan material, Pemkab Banyuwangi segera mengirimkan bantuan aspal dan alat berat untuk melakukan perbaikan. “Jangan-jangan belum pernah mengajukan proposal ke bupati,” ujar Mujiono dihubungi via ponselnya kemarin. Diakui Mujiono, pemkab memang me-
kebun yang sebelumnya akan menyiapkan aspal, kita minta untuk membantu material dan mereka bersedia. Warga juga mengajukan proposal ke Pemkab Banyuwangi,” tuturnya. Anehnya, sampai kemarin warga masih belum juga mendapatkan kepastian dari Pemkab Banyuwangi, kapan aspal drum dan warles akan diturunkan ke desa mereka. “Terus terang kami sangat menunggu dan mengharapkan aspal ini segera turun. Sebab sudah lama jalan kami rusak,” tandasnya. (azi/aif)
Kalau materialnya sudah ada akan kita survei ke lokasi. Ini akan kita jadikan dasar untuk kajian menurunkan bantuan aspal dan alat beratnya”
nyediakan ribuan drum aspal serta bantuan alat berat untuk perbaikan jalan aspal terutama di kampung. Hanya saja, masyarakat bisa melalui pemerintah desa atau pihak ketiga harus menyediakan materialnya. Jika memang masyarakat sudah menyedikan material, maka pemkab dalam hal ini Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya, segera menurunkan bantuan tersebut. “Yang jelas kalau memang materialnya sudah ada akan kita survei dulu ke lokasi. Ini akan kita jadikan dasar untuk kajian menurunkan bantuan aspal dan alat beratnya,” tandasnya. (azi/aif)
Mujiono Kadis PU Banyuwangi
Polemik Air Bersih Desa Sragi Berakhir SONGGON – Polemik mengenai proyek air bersih yang akan dimanfaatkan warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon resmi berakhir. Proyek yang menelan Anggaran Belanja Pendapatan Daerah (ABPD) tersebut akan dilanjutkan. Realisasi dipastikan
akan dilakukan pada tahun 2014. Proyek air bersih itu tidak menuai hambatan yang berarti. Pasalnya, sumber mata air yang hendak disedot sudah pindah dari rencana awal. Semula, mata air yang bakal diambil itu adalah mata air Keng Sen,
aliran Sungai Kumbo, di Desa Sumberarum, yang notabene tetangga Desa Sragi. Nah, proyek air bersih itu a k h i r n ya b e r j a l a n m u l u s dengan mengambil mata air di Sungai Badeng , juga di Desa Sumberarum. Dengan
mengambil mata air Badeng, wa r g a D e sa Su m b e ra r u m menyatakan sepakat. Mata air itu memang dikehendaki warg Sumberarum lantaran dinilai tidak mengganggu lahan pertanian mereka n
TEGALDLIMO - Menjelang Hari Raya Galungan, permintaan buah jeruk dari Banyuwangi ke Bali meningkat tajam. Sejak sepekan ini, kenaikan mencapai 100 persen. Warga Bali butuh jeruk dalam jumlah besar karena untuk keperluan sembahyangan Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu besok (23/10). Naiknya permintaan jeruk ini diungkapkan oleh Kuswanto, 34, pedagang buah jeruk di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Dia menuturkan, selama seminggu terakhir ini permintaan buah jeruk dari Bali naik drastis. Pada hari-hari biasa Kuswanto hanya mampu mengirim 25 ton jeruk per hari. Kini seiring permintaan yang terus naik, sehari pengiriman mencapai 50 ton. ”Setiap hari permintaan untuk pengiriman ke Bali terus naik,’’ ujarnya. Tingginya permintaan ini tidak dibarengi dengan jumlah produktifitas buah jeruk yang ada di daerahnya. Untuk mendapatkan buah jeruk yang
ABDUL AZIZ/RABA
NAIK: Menjelang Hari Raya Galungan, harga buah jeruk naik drastis. Permintaan ke Bali juga naik 100 persen.
saat ini dipanen, pedagang harus membeli jeruk dari petani jauhjauh hari sebelumnya dengan sistem borongan. ”Jeruk sekarang sulit didapat, buahnya berkurang, lahannya juga berkurang akibat banyak yang mati karena kekeringan,” ungkapnya. Akibat kurangnya jumlah stok buah jeruk ini, dirinya terpaksa mengurangi jumlah pengiriman ke sejumlah daerah lain di Pulau Jawa. Selain ke Bali, Kuswanto juga kirim jeruk ke Surabaya dan Jogjakarta.
“Tapi sekarang untuk dikirim ke Bali saja kurang,’’ tandasnya. Tingginya permintaan buah jeruk dengan sendirinya melambungkan harga buah rasa manis tersebut. Harga buah jeruk saat ini untuk jenis super di tingkat petani mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Sedangkan untuk jenis sedang harganya Rp 9000 per kg. ”Harga jeruk ini tertinggi dari tahun sebelumnya, dulu paling hanya di kisaran Rp 6000 per kg,’’ cetusnya. (azi/aif)
Sri Utami Faktuningsih Bantu Mesin Disel Atasi Kesulitan Air Bersih di Kedungringin MUNCAR – Masyarakat yang tinggal di Dusun/Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Banyuwangi mulai bisa tersenyum kembali. Kesulitan air bersih yang sempat dirasakan dalam dua minggu belakangan sudah bisa teratasi. Ini menyusul bantuan berupa mesin disel yang diberikan secara khusus oleh calon anggota legislatif (caleg) Banyuwangi Dapil III Partai Demokrat, Sri Utami Faktuningsih. Bantun yang diberikan Sri Utami Faktuningsih atau yang biasa disapa Mbak Uut ini tentu saja mendapat respons positif dari sekitar 500 kepala keluarga yang ada di sana. Maklum sumur bor yang menjadi satu-satunya sumber air bersih warga ngadat lantaran mesin diselnya rusak. Alhasil untuk mendapat sekadar air bersih, warga harus rela jalan kaki hingga 2 sampai 5 km. Tapi kini bantuan caleg dari Partai Demokrat nomor urut empat yang akan berkompetisi di Dapil III ini cukup membantu masyarakat. Mesin berbahan bakar solar berkekuatan 24 PK
DEMOKRAT for RaBa
KOMPAK MENDUKUNG: Sri Utami dan warga jelang pemasangan mesin disel untuk sumur bor di Dusun/Desa Kedungringin Kecamatan Muncar kemarin.
ini akan menjadi tumpuan untuk mendapatkan salah satu kebutuhan hidup masyarakat. “Kami salut dengan Mbak Uut. Tidak hanya beri janji tetapi bukti langsung ke masyarakat,” ujar Nurhadi, tokoh masyarakat setempat. Nurhadi menuturkan, mesin lama yang rusak merupakan hasil iuran warga. Kekuatannya pun hanya 15 PK dan sering rusak. Namun bantuan mesin baru ini diharapkan air bersih dapat lebih maksimal dinikmati oleh warga setempat. Bantuan ini pun semakin menegaskan warga untuk
setia kepada Partai Demokrat dan Sri Utami Faktuningsih di Pemilu 2014 mendatang. Sri Utami Faktuningsih menuturkan, Partai Demokrat dan dirinya terus berkomitmen untuk membantu masyarakat. Lewat bantuan mesin disel ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya berupa mendapatkan air bersih yang layak. Sebab dengan ketersediaan air bersih secara otomatis sudah menjadi taraf hidup sehat dan mendukung terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat. (adv/*)
Baca Polemik...Hal 35
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN
Upaya Pemkab Banyuwangi Cetak 5000 Entrepreneur Muda baru
Gelar Pameran Hasil Produk dan Inovasi Pemuda Secara Online Selama dua hari, 18 hingga 19 Oktober 2013 Pemkab Banyuwangi menggelar pameran kepemudaan di tiga lokasi berbeda. Dalam pameran itu, puluhan pemuda memamerkan hasil karyanya setelah mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) entrepreneur yang dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). DIKLAT entrepreneur bagi kaum muda Banyuwangi dilaksanakan sejak tahun 2012 lalu. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 12 ribu pemuda sudah selesai mengikuti Diklat entrepreneur yang dilaksanakan secara bertahap. Pada tahun 2015 mendatang, Pemkab Banyuwangi menargetkan lahir sekitar 5000 orang wira usaha baru dari kalangan pemuda. Untuk merangsang target itu, pemerintah daerah menggelar pameran kepemudaan guna menampilkan hasil karya para pemuda. “Semua peserta pameran berasal dari alumni Diklat entrepreneur,” ujar Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Ahmad Khairullah.
Pameran yang dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas menggunakan fasilitas IT dari Tanah Suci Makkah itu diikuti sekitar 38 peserta. Dengan rincian, pameran di Kecamatan Banyuwangi diikuti sekitar 29 peserta, pameran di Kecamatan Pesanggaran lima peserta dan Pameran di Kecamatan Gambiran diikuti tujuh peserta. Pengunjung tiga lokasi pameran itu, samasama bisa mengikuti acara tanpa harus datang ke tiga lokasi pameran yang berbeda. Pihak panitia sudah menyiapkan fasilitas IT agar kegiatan pameran kepemudaan yang pertama itu bisa diikuti secara online dari tempat dan lokasi berbeda. Pengunjung pemeran di Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Gambiran, bisa mengikuti kegiatan pameran yang berlangsung di depan Gesibu Blambangan tanpa harus datang. Sebaliknya, pengunjung pameran di Banyuwangi juga bisa mengikuti kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Gambiran melalui fasilitas IT. Sebagian besar peserta pameran berasal oleh kelompok usaha pemuda produktif (KUPP) dan tiga peserta dari jalur pelajar dan mahasiswa. Peserta KUPP itu merupakan alumni Diklat entrepreneur yang sebelumnya tercatat sebagai pemuda pengangguran, namun setelah mengikuti Diklat mereka sukses
ICHSAN RASYID/RaBa
DIIKUTI 38 PESERTA: Pembukaan pameran kepemudaan di depan Gesibu Banyuwangi. Pameran ini dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas menggunakan fasilitas IT dari Tanah Suci Makkah.
membuka usaha. Dalam pemeran kepemudaan itu, tidak ada nilai transaksi yang dihasilkan seperti pameran sebelumnya. Dalam kegiatan itu, hanya di pamerkan produk dan hasil karya yang sukses dilakukan para pemuda. Berbagai jenis karya para pemuda, dipamerkan dan diperkenalkan kepada masyarakat. Mulai produk makanan olahan, karya seni, karya
desain hingga produk busana. Sedangkan peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa menampilkan hasil inovasi teknologi, seperti robot, dan hasil rekayasa teknologi lainnya. Peserta pameran itu dilengkapi dengan kemampuan marketing online yang diperoleh dalam Diklat entrepreneur. Pada event pameran kepemudaan itu, peserta juga memasarkan produknya melalui dunia
maya. Sehingga transaksi bisa dilakukan secara online di seluruh dunia. “Semua alumni Diklat entrepreneur itu, kita lakukan pendampingan hingga memiliki usaha produktif yang mandiri dan menghasilkan,” ucap Khairullah. Hasil karya para pemuda alumni Diklat entrepreneur itu dipamerkan kepada masyarakat Banyuwangi, juga dipamerkan pada masyarakat internasional melalui dunia maya. Pameran kepemudaan itu sebenarnya diminati banyak kalangan, namun peserta dibatasi secara ketat. Salah satu syarat pesertanya adalah kaum muda. Produk yang bukan hasil pemuda, dengan sangat terpaksa di tolak untuk menjadi peserta pameran kepemudaan itu. Bupati Abdullah Azwar Anas berpesan pada kaum muda Banyuwangi untuk terus berkarya untuk menghasilkan produk yang inovatif. Masa muda merupakan kesempatan emas untuk menghasilkan karya-karya besar yang inovatif. Kaum muda Banyuwangi memiliki potensi besar untuk berkarya menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi. Karena itu, Bupati Anas menyerukan kaum muda untuk tidak berhenti berkarya menggapai prestasi gemilang. “Gunakan masa muda untuk melahirkan karya besar yang inovatif untuk memajukan Banyuwangi,” harapnya. (afi/aif)
28
Senin 21 Oktober 2013
Telkom Pastikan Berpartisipasi
TOHA/RaBa
LARIS MANIS: Rudi Kurniawan mendampingi Agus Yudiono (kiri) saat seorang pembeli melihat motor bekas di diler Mokas Stella, Pakis Sabtu (19/10)
Beli Motor Bekas Adira Bergaransi Luncurkan Program Serbu Mokas Banjir Hadiah BANYUWANGI - Pertumbuhan motor bekas (mokas) selama triwulan ketiga tumbuh 20 persen dibanding tahun lalu. Diperkirakan, hingga triwulan keempat atau akhir tahun 2013, penjualan mokas meningkat lebih tinggi lagi. “Jumlah diler Mokas Adira mencapai 42 diler yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Kami yakin, sales mokas hingga triwulan keempat akan naik lagi,” kata Supervisor Mokas Adira Finance, Rudi Kurniawan. Rudi menjelaskan, untuk mencapai sales yang lebih tinggi lagi, Adira Finance akan menggeber sejumlah program. Yaitu Serbu Mokas Banjir Hadiah. Program ini berlaku mulai Oktober hingga Mei 2014. Dimana, konsumen yang membeli motor bekas di seluruh diler Mokas Adira akan berkesempatan mendapat hadiah mobil, motor, handphone. “Program ini berlaku untuk area se-Jatim jadi kesempatannya sangat terbuka sekali mendapatkannya,” ujarnya. Rudi menambahkan, selain keuntungan program itu, Adira Finance juga akan memberikan fasilitas lain. Seperti kualitas motor yang dijamin baik, bergaransi, serta berasuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi motor. Konsumen yang membeli Mokas di Adira juga mendapat Adira Club Member (ACM) yang dapat digunakan untuk berbelanja di tenanttenant yang ditunjuk Adira, maka Anda akan mendapat diskon spesial. “Program lainnya adalah tour ke Bali, Asia (Malaysia, Thailand, Tiongkok), Eropa dan hadiah umrah. Program berhadiah seperti ini hanya ada di diler Mokas Adira,” jelas Rudi kemarin (20/10). Sementara itu, salah satu mitra Adira, pemilik Mokas Stella, Agus Yudiono mengatakan, setiap bulan rata-rata penjualan mokasnya mencapai 10 hingga 15 persen. Meningkatnya penjualan mokasnya tidak lain barang-barang yang dijualnya terjamin kualitas dan bergaransi. “Mokas dari Adira dijamin kualitasnya, sehingga pembeli tidak pernah komplain. Apalagi ada garansi dengan ditunjang program menarik,” pungkasnya. (*/als)
BANYUWANGI
SITUBONDO
BANYUWANGI - Peserta pameran Banyuwangi Inovatif 2013 semakin bertambah. Selain kalangan perbankan yang sudah menyatakan bergabung, kali ini PT Telkom Banyuwangi menyatakan bergabung dalam even perbankan yang rencananya dibuka tanggal 9 November mendatang di Gedung Paramita Kencana Banyuwangi. Kepastian PT Telkom bergabung dalam even terbesar ini dinyatakan oleh Kandatel Telkom Banyuwangi, Putro D e w a n t o r o, kepada p e n - a n g g u n g jaw a b pameran Banyuwangi Inovatif, Taufik Ardi, Sabtu (19/10) lalu. “Ketika saya menerima proposal Banyuwangi Inovatif, saya langsung tertarik ikut. Pameran perbankan yang digabung dengan UKM sangat bagus. Ini sinergis yang sangat baik, ada perbankan, pelaku UKM, dan peran teknologi,” jelas Putro. Putro mengaku akan all out membantu suksesnya acara pameran Banyuwangi Inovatif ini. Salah satu caranya adalah memberikan fasilitas internet melalui akses Wifi. Tidak hanya itu, Telkom akan membuat web khusus untuk mempromosikan UMKM secara online dengan website http://smartbisnis.co.id sekaligus menjadi pembicara workshop
BANYUWANGI
TOHA/RaBa
PRESENTASI:Taufik Ardi (kanan) menunjukkan detail pameran Banyuwangi Inovatif kepada KandatelTelkom Banyuwangi, Putro Dewantoro.
tentang UMKM online. Sementara itu, penanggung jawab pameran Banyuwangi Inovatif, Taufik Ardi menjelaskan, Banyuwangi Inovatif Expo ini akan digelar mulai 9-13
BANYUWANGI
Nopember 2013. Even yang di-support penuh Bank Indonesia ini akan diikuti oleh Perbankan konvensional serta syariah. “Konsep expo ini berbeda dari yang pernah ada. Untuk meramaikan
BANYUWANGI
expo ini akan digelar berbagai kegiatan/lomba. Jadi silakan jika Anda ingin bergabung dalam expo ini hubungi Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi,” jelasnya. (*/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI • Toyota Avanza ‘10 •
• Jl. Lingkar Ketapang •
• Toko Strategis •
• Tanah Dadapan •
• Security •
• Body Kijang Kapsul •
• Avanza ‘09 •
Djl tnh 2530 M2 Jl. Lingkar Ketapang Bwi, blh diambil sbgian. H. 082141046676
Djl Toko Pst Kota strategis Jl A.Yani 106 A, STB H 081233770294/0338-671304
Dijual Tanah (Ada bangunan) Lok Secawan Dadapan; Ruko 2 Lt lok blkg UNTAG Bwi Hub Anugerah Fotocopy Jl Agus Salim Banyuwangi Tlp (0333) 427190/081233669969/085335115873
Butuh Security syarat berpengalaman, disiplin, Usia max 40 tahun, lamaran lengkap kirim ke Toko Moro Seneng Gendoh, Banyuwangi
Dijual body kijang kapsul 22 juta nego Hubungi 08242194111
Djl Avanza 09 htm G.L300.08. Apv,GA ptih, Yaris 08 E mrh, Inova 04 slr.Hb 082142194111
• Jual Kebun • Jual kebun luas 269m ll Lingkar Ketapang Rp 600 ribu permeter. 085236058438
• Tanah & Ruko •
PEMBERITAHUAN
Dijual tanah & ruko, LT 300 M2, luas ruko 8x18 m, 2 lantai, SHM & IMB, lok di jantung kota Pesanggaran, sblh Bbank mandiri, HP 081216418633, iinsetyowati44@yahoo.com
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
• Daihatsu Ayla •
• Nissan •
R-Stock Xenia UM 26 jt, Ayla hrga mulai 81 jt, krdit bs 6 thn, Hub. Hadi 08113541818 / 081559705555
Nissan Bwi year ‘n promo dptkn undn 5 pkt trip ntn P.D Brazil,2 Nissan ElGrand, 3 Nisan Teana, 2 Grand Livina stp test drv/pmblan Nissan Hub Jl. Letj S Parman 147 Tlpon 0333-4460222
Jual Xenia 05li tahun 1997, harga 97,5 juta nego Yaris 08 merah harga 132 juta nego
• Suzuki Satria ‘12 • Dijual Suzuki Satria th 2012, barang bagus terawat Hubungi 081358334934
Dijual Toyota Avanza 1.3 G F601 RM GMMFJJ tahun 2010 silver metalik, harga 133,5 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
• Toyota Innova ‘10 •
• Toyota Kijang LGX ‘02 •
Dijual Toyota Kijang Innova E XS41 ( solar) tahun 2010 silver, harga 197,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang LGX LF 80 STD (solar) tahun 2002, merah metalik, harga 122,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Isuzu Panther ‘05 •
• Nissan X-Trail ‘05 •
Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS25 MT tahun 2005 hitam, harga 149 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 132,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Erwin 08242194111 Jual Kijang LGX 2000 Diesel, Silver, harga 120 juta nego
Innova 2008 abu-abu metalik, 167 juta nego
Erwin 08242194111
BANYUWANGI • Perum AA Regency • Djl rmh di Perum AA Regency Blok F no 14-15 Kedungrejo Muncar, TP.Hub. 081336722345.
• Oper Kredit Rumah • Jual rmh oper kredit Perum Mendut Hijau Blok H No.2 Bwi LT146 m2, LB 36m2 sdh ada tmbahanny H: 081234948529
BALJEBOL
Senin 21 Oktober 2013
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
33
LUMAJANG
Didatangi Banser, Pra Silatda PBB Memanas
PARIWISATA
CHAIRUL AMRI/RADAR BALI/JPNN
MINIM RAMBU: Rekreasi air menjadi salah satu atraksi wisata yang bisa dinikmati di Danau Beratan. Sayang, tak ada rambu di tengah danau.
Rambu Keamanan di Danau Beratan Minim TABANAN - Selain mengandalkan panorama dan keindahan puranya, obyek wisata Ulundanu Beratan juga menggantungkan pendapatan dari rekreasi air. Setiap hari, ada saja pengunjung yang menyewa perahu atau jukung untuk menikmati keindahan obyek wisata di Kecamatan Batuturi, Tabanan, itu dari tengah danau. Sayangnya, di tengah ketertarikan wisatawan pada rekreasi air, keberadaan rambu-rambu di tengah danau sebagai salah satu fasilitas keamanan yang penting belum tersedia dengan lengkap. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tabanan I wayan Adnyana mengakui, keberadaan fasilitas keamanan mutlak disediakan pengelola obyek wisata. Sejauh ini hal tersebut sudah diupayakan dengan menyiapkan sistem termasuk perantinya. “Pospol sudah ada. terus sistem yang diterapkan manajemen juga sudah disiapkan. Termasuk personelpersonelnya. Bahkan, terakhir ini sudah dilengkapi dengan CCTV,” ujar Adnyana saat dijumpai di sela-sela peresmian kantor Manajemen Pengelola Daya Tarik Wisata Ulundanu Beratan Sabtu sore (19/10). Khusus untuk rambu di tengah danau, diakuinya sampai sejauh ini masih belum lengkap. (hai/yes/jpnn)
MIRAS
HAFID/radar jember/jpnn
DICIDUK POLISI: Tiga remaja yang satu diantaranya cewek mengaku terus terang jika mereka pesta minuman keras.
Tiga Remaja Pesta Miras di Stadion LUMAJANG - Kawasan Stadion Lumajang rupanya kerap jadi tempat pesta minuman keras (miras). Pada tengah malam kemarin, petugas patroli memergoki tiga remaja yang satu di antaranya masih gadis, sedang berpesta miras. Ketiganya langsung dinaikkan ke atas mobil patroli Sabtu malam (19/10) lalu. Biasanya, keramaian yang dimanfaatkan untuk pesta miras di kawasan stadion adalah akhir pekan. Namun, ketiga remaja ini nekat menggelar pesta miras meski bukan akhir pekan. Mereka pesta di sudut stadion sebelah barat. Para remaja inipun dikepung oleh tim patroli Polres Lumajang. Ketiganya tak berkutik dan menyerah. Pada petugas, mereka mengaku terus terang jika beberapa waktu sebelumnya telah berpesta miras. Apalagi sejumlah barang bukti miras ditemukan di lokasi kejadian. Miras itu dikemas dalam botol air mineral. Juga ditemukan gelas air mineral yang digunakan untuk meneguk miras itu. Ketiganya mengaku air dalam botol mineral itu adalah minuman keras yang baru saja digunakan berpesta. Dengan temuan ini, Aiptu Utar, Kanit Patroli Polres Lumajang yang memimpin patroli langsung membawa ketiganya ke Mapolres. Selain barang bukti miras yang dibawa, petugas juga menggaet dua sepeda motor yang dibawa ketiga remaja ini berpesta miras. Dua unit sepeda motor itu adalah nomor polisi N 2047 UC, dan N 6124 ZW. Ketiga remaja diangkut menggunakan mobil patroli bersama barang bukti miras, sementara dua kendaraan sepedamotor, dikendarai tim patroli ke mapolres. Atas kejadian ini, Aiptu Utar mengatakan pihaknya langsung menghubungi pihak keluarga atau orang tua ketiga remaja tersebut. “Kami lakukan pembinaan. Orang tuanya dipanggil dan diarahkan untuk memberikan nasehat pada remaja-remaja tersebut,” terangnya. Utar membenarkan bahwa salah satu dari tiga remaja itu adalah gadis perempuan. Namun, dia tidak memastikan apakah telah terjadi tindak kriminal lain dengan gadis remaja yang turut dalam pesta miras itu.(fid/hdi/jpnn)
RADAR JEMBER/JPNN
DITINGGAL KERJA: Rumah milik keluarga Bowo yang ludes setelah mengalami kebakaran sekitar pukul 09.00 kemarin (20/10).
Rumah Ludes, Ngungsi di Tetangga JEMBER - Sungguh malang nasib Keluarga Bowo, warga Lingkungan Gebang Waru, Kelurahan Kebonagung, kaliwates. Kebakaran hebat telah meluluhlantakkan rumahnya. Akibatnya, dia dan empat anggota keluarganya harus mengungsi ke rumah tetangga. Kebekaran yang mengejutkan warga setempat itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB kemarin (20/10). Mengetahui ada rumah warga yang terbakar, warga langsung berusaha memadamkan api yang terus membesar. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, awalnya Uun Andiputra, anak Sulung Bowo hendak memasak air untuk membuat kopi. Namun saat
itu tiba-tiba ada api yang berasal dari kompor. “Mengetahui hal tersebut, saya langsung keluar namun adik saya masih di dalam,” terang Uun, setelah kejadian. Menurut Uun, saat itu memang haya ada dia dan Uki, adiknya yang masih berada di dalam kamar. Saat itu, api terus membesar dan membakar bagian dapur. Begitu mendengar suara letusan tiang dapur dari bambu yang terbakar, adiknya langsung keluar rumah. “Saat itu, bapak sedang bekerja, sedangkan ibu dan adik saya perempuan sedang mencuci baju di sungai,” terangnya. Begitu api membesar, para tetangganya menjadi panik dan berusaha memadam-
kan api. Namun, karena kondisi api sudah terlalu besar, rumah dan seluruh isinya tidak ada yang bisa diselamatkan. “Kami hanya punya baju yang di jemur, seluruh isi rumah ludes terbakar” terangnya. S e m e n t a r a , B u d i o n o, Koordinator Taruna Siaga Bencana Kebunagung menjelaskan, saat kejadian tersebut, dirinya langsung terjun kelokasi dan menghubungi pemerintah desa hingga BPBD. “Kami sudah berkordinasi, memang saat melihat korban, seluruh isi rumahnya tidak ada yang bisa diselamatkan. Jadi semoga pemerintah bisa memberikan solusi,” terangnya.(hud/wah/jpnn)
Pohon Tumbang di Jl Panjaitan JEMBER - Hujan deras disertai angin kencang kemarin (20/10) sore menumbangkan sebatang pohon angsana di Jl D.I. Panjaitan sekitar pukul 15.00. Beruntung tidak ada korban materiil dan jiwa dalam insiden tersebut. Pohon yang batang bawahnya sudah keropos itu tumbang dan melintang di tengah jalan. Insiden itu tidak membawa korban karena saat pohon tumbang tidak ada orang atau kendaraan yang melintas. Pohon yang terletak di sisi utara jalan (hanya belasan meter dari simpang Gladak Kembar, Red) itu tumbang ketika kendaraan yang dari Jl A. Yani ke Jl Panjaitan harus berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah. Demikian pula dengan kendaraan yang dari arah Jl Letjen Suprapto tidak ada yang melintas di jalan tersebut karena lampu merah sedang menyala. “Pada saat kendaraan dari arah barat berhenti itulah pohon tersebut roboh bersamaan dengan angin yang cukup kencang,” kata Soeparno, 50, tukang becak mangkal yang tidak jauh dari lokasi.
JEMBER – Acara Pra Silaturahmi Daerah (Silatda) Partai Bulan Bintang (PBB) yang dilaksanakan di kantor Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Jember kemarin (19/10) berubah menjadi panas. Sebab, menjelang penutupan acara, acara itu tiba-tiba didatangi oleh anggota Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Jember yang meminta acara segera dihentikan. Acara tersebut sebenarnya digelar sejak sekitar pukul 10.00. Acara dihadiri oleh sejumlah pengurus DPC PBB Jember, PAC, caleg, dan simpatisan PBB. Acara diisi dengan silaturahmi untuk mempererat hubungan pengurus PBB Jember dan doa bersama menghadapi pemilu 2014. Namun, sesaat menjelang berdoa bersama, tiba-tiba kantor PCNU Jember didatangi oleh pengurus dan simpatisan Banser Jember yang berjumlah sekitar enam orang. Diantara mereka tampak Ketua CP Ansor Jember Ayub Junaidi. “Saya minta kegiatan ini dihentikan. Ini kantor NU, bukan untuk partai politik,” ujar Ayub sembari membawa surat izin pelaksanaan kegiatan dari PBB. Kedatangan anggota Banser ini membuat kaget seluruh simpatisan yang mengikuti kegiatan itu. Bahkan, beberapa orang simpatisan sempat bersitegang dengan Banser yang datang ke lokasi acara. Mereka berdebat bahwa kegiatan pra silatda itu tidak ada yang salah. Tetapi, Banser tetap meminta kegiatan tersebut dihentikan dan seluruh simpatisan PBB membubarkan diri. “Saya mendapatkan perintah dari Kiai Muhyidin (KH Muhyidin Abdussomad, Rais Syuriah PCNU Jember, Red) untuk mengamankan kantor PCNU,” ujar Ayub. Perselisihan itu semakin memanas saat sejumlah anggota Banser masuk ke dalam aula. Bahkan, setelah sempat terjadi
aksi dorong dan nyaris terjadi baku hantam saat sejumlah fungsionaris PBB yang dipimpin Edy “Black” Purwanto menghadang anggota Banser yang memaksa masuk ke aula. Akhirnya, salah seorang simpatisan berhasil masuk dan meminta agar kegiatan segera dihentikan. Sejumlah aparat kepolisian yang berpakaian sipil mencoba meredam suasana agar tidak terjadi bentrok. Ahmadi Wijaya, ketua DPC PBB Jember, langsung membawa seluruh anggota Banser untuk berbicara di ruangan yang lain. Ayub mengatakan, pihaknya menyayangkan kegiatan partai politik dilakukan di kantor NU. “Saya sangat menyayangkan. Ini saya dihubungi untuk segera mengamankan kantor NU. Makanya langsung saya amankan,” katanya. Apalagi, lanjut dia, kegiatan PBB tidak mendapatkan izin dari pengurus PCNU Jember sehingga kegiatannya pun minta dihentikan oleh pihaknya. “Tanda tangan Gus Aab (KH Abdullah Syamsul Arifin, Ketua PCNU Jember, Red) di-scan komputer. Ini semua bisa membedakan mana yang asli dan di-scan,” ujarnya. Padahal, Gus Aab saat ini berada di luar negeri. Dia menegaskan, kantor NU tidak bisa seenaknya digunakan untuk acara politik. PKB yang dilahirkan para kiai NU saja berhati-hati dalam memanfaatkan fasilitas kantor NU. Sementara itu, Liston Parlindungan, ketua panitia kegiatan, yang juga caleg PBB mengungkapkan, pihaknya secara kelembagaan sudah mengajukan perizinan. “Kami sudah membuat surat permohonan izin untuk menggunakan aula PCNU,” ungkapnya. Bahkan, pihaknya sudah mendapatkan jawaban lima hari sebelum kegiatan dilakukan dan dipersilakan untuk menggunakan aula PCNU tersebut. (ram/hud/har/jpnn)
Jumai/radar jember/jpnn
TAK ADA KORBAN: Anggota Polantas Polres Jember bersama warga berusaha menyingkirkan pohon yang melintang di tengah Jl D.I. Panjaitan kemarin (20/10).
Saat batang pohon melintang di Jl Panjaitan sisi utara, dahan ujung pohon berada di tengah pembatas jalan. Sehingga, arus kendaraan dari arah timur yang hendak ke kota atau Kebonsari agak tersendat. Kemacetan lalu lintas terjadi saat petugas kepolisian bersama warga berusaha mengevakuasi batang pohon yang melintang di tengah jalan. Petugas dan warga berusaha memotongmotong dahan pohon dengan
alat seadanya. Setelah dahandahan pohon dipotong, batang pohon ditarik menggunakan mobil double cabin milik Satlantas Polres Jember. Selama proses evakuasi, petugas memberlakukan buka tutup di Jl Panjaitan sisi selatan. Masyarakat perlu mewaspadai cuaca di awal musim hujan ini. Sebab, pada awal musim hujan biasanya banyak hujan disertai angin kencang. (jum/har/jpnn)
Sholikhul Huda/radar jember/jpnn
MEMANAS: Sejumlah anggota Banser Jember mendatangi kegiatan Pra Silaturahmi Daerah (Silatda) Partai Bulan Bintang di PCNU kemarin (20/10).
Kodas, Komunitas Penggila Onthel Tua di Lumajang
Anggota Muda-muda, Tapi Onthelnya Tua-tua Komunitas anak-anak muda di kecamatan Sukodono ini agak lain. Minggu pagi lebih suka mejeng dengan onthel tua daripada motor gres jenis Ninja atau Satria FU yang ngetren belakangan ini. AKHMAD RIDWAN, Lumajang. ”Makin tua makin asik,” celetuk Samsul Nurul Huda, di suatu pagi. Dia pun mengelus-elus sepeda onthel tuanya itu. Pagi nan cerah itu, dia bersama kelompoknya memang lagi asyik bergumul dengan onthel-onthel tua. Meski masih tergolong muda, mereka rupanya sangat tergila-gila dengan sepeda lama itu. Samsul Nurul Huda adalah salah satu pentolan untuk penggemar sepeda tua di Lumajang. Bersama rekan lain, mereka mendirikan
kelompok Komunitas Ontelis Muda Sukodono yang mereka singkat dengan sebutan: Kodas. Setiap minggu pagi, mereka seperti ‘wajib’ rutin untuk sekadar nongkrong di sekitar alun-alun Lumajang. “Ini kegiatan kami. Disinilah kami salin sharing, bagaimana aksi yang akan kami lakukan. Aksi positif tentunya,” kata Samsul Nurul Huda lagi. Pria yang juga didapuk sebagai pembina Kodas tersebut mengatakan, mula-mula komunitas tersebut hanya diisi oleh pemuda asal Desa Selok Besuki saja. Dari hanya itungan jari, kemudian bertambah sekitar 30-an orang. Selanjutnya, penggila sepeda tua terus bertambah dan tidak hanya berasal dari Desa Selok Besuki. Dari desa lain, kemudian banyak bergabung. Kodas yang semula “S” kepanjangan dari Selok Besuki, berganti menjadi Sukodono (nama Kecamatan di Desa Selok Besuki itu). Bukan perkara mudah memang
AHMAD RIDWAN/radar jember/jpnn
KOMUNITAS BARU: Awalnya hanya diikuti beberapa anak, namun belakangan penggemar sepeda tua ini semakin banyak.
‘menjaring’ para pemuda untuk menyukai hal-hal yang sudah usang. Namun, Samsul mengaku kecintaan kepada sepeda onthelah yang menyatukan mereka. Diakui Samsul, memang tidak semua mereka yang tergabung langsung mempunyai minat yang
sama kepada sepeda onthel. Namun, dari seringnya berinteraksi, mereka akhirnya menaruh minat yang sama. “Disini, kami disatukan karena sepeda ontel,” ucapnya lalu tersenyum bangga. Di Lumajang sebenarnya tidak hanya Kodas saja jika ngomong
komunitas Ontel. “Ada beberapa komunitas lain,” ungkapnya. Namun, semua komunitas mempunyai keunikan sendiri. Kodas, misalnya. Meski diakuinya baru awal tahun lalu terbentuk, namun keunikan yang membedakan dengan komunitas onthel lainnya adalah usia. “Anggota kami mudamuda, tapi onthelnya tua-tua,” selorohnya. Dia menceritakan, jika banyak pemuda pada hari Minggu mengeluarkan tunggangan berupa sepeda motor, tidak demikian dengan Kodas. Mereka ramai-ramai ngonthel bareng. “Mereka tidak malu, meski ngontel,” ungkapnya. Aktivitas Minggu pagi menjadi kongkow-kongkow bareng bagi para anggota Kodas. Mereka lalu melanjutkan anjangsana ke rumah anggota. Setiap minggu, rumah anggota yang didatangi berpindahpindah. “Acaranya makan-makan,” imbuhnya.
Namun, bukan berarti kegiatan Kodas hanya kongkow-kongkow bareng. Samsul menyebut, mereka juga terlibat dalam kegiatankegiatan sosial. Disamping itu, mereka juga siap membantu untuk memperkenalkan Lumajang kepada khalayak banyak. “Ini kegiatan positif bagi generasi muda. Ke depan, kami akan lebih aktif lagi untuk terlibat kegiatan sosial maupun kegiatan wisata Lumajang,” ungkapnya. Dibandingkan dengan dukanya, Samsul mengaku lebih banyak dukanya. Ngumpul dengan sesama penyuka sepeda onthel menjadi kebahagiaan sendiri. Loyalitas dan kebersamaan disebutnya menjadi daya tarik sendiri. Dukanya, kata dia adalah jika waktu gowes ban sepeda bocor. Atau, sepeda rusak. “Itu bumbunya. Tapi, karena solidaritas tinggi, satu sama lain saling membantu,” pungkasnya. (*/jpnn)
34
Senin 21 Oktober 2013
Tim Putri Sahabat Juara Kejurwil Basket U-18 di Lumajang
GALIH COKRO/RaBa
KOTA-KOTA: Pembalap asal Al-Ahli, UEA, Yousif Alhammadi dari Al Ahli UEA saat menjuarai kriterium pada BTDI tahun lalu
Etape Pertama Sejauh 128,7 Km BANYUWANGI - Even internasional Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) jilid II akan semakin menarik. Selain karena diikuti pembalap berkelas dari seluruh dunia, rute yang bakal dilewati para pembalap juga berbeda dibanding edisi pertama tahun 2012 lalu. Pada edisi kedua yang digeber mulai tanggal 2-5 November ini, medan yang bakal dilalui juga cukup berat. Para pembalap dari berbagai negara itu harus menempuh jarak lebih panjang jika dibandingkan dengan edisi pertama tahun 2012 lalu. Untuk etape pertama, dipusatkan di wilayah kota Banyuwangi. Para pembalap akan menempuh jarak total sejauh 128,7 kilometer (Km) dengan 12 kali race. Pada etape pertama ini, start/finis di depan Pemkab Banyuwangi. Mulai dari start, peserta BTDI melaju ke arah utara melewati jalan Jendral Ahmad Yani, Panglima Sudirman, lalu melintas di jalan Satsuit Tubun, dan ke Jalan veteran. Selanjutnya, melintas di Jalan RA Kartini, Jalan Banterang, Jalan Sayu Wiwit, Jalan DI Pandjaitan, hingga di traffic light Lateng. Kemudian, ke barat melewati sepanjang jalan MH Tamrin hingga pertigan belok ke kiri melewati Jalan Raden Wijaya. Selanjutnya, Jalan Gajahmada, Jalan Brawijaya sampai di traffic light SPBU Karang ente. Kemudian, belok ke kiri melewati Jalan Adi Sucipto dan kembali ke garis finis di depan Pemkab Banyuwangi. Ketua Pengcab Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo menuturkan, rute yang bakal dilalui para peserta BTDI memang lebih panjang jika dibandingkan even serupa tahun lalu. Dia menyebut, total seluruh rute dari empat etape yang bakal dilalui para peserta BTDI kali ini sepanjang 597,3 Km. Padahal, BTDI tahun lalu hanya sepanjang 360 Km. ‘’Even kedua ini lebih menguras tenaga dan lebih seru,’’ ujar Guntur kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (20/10). Menurut pria yang juga ketua ISSI Jatim itu, rute dalam ajang BTDI kali ini merupakan hasil pencermatan yang mendalam. Sejauh ini, semua ruas jalan yang bakal dilintasi peserta BTDI hampir seratus persen dalam kondisi bagus. ‘’Sudah mencapai 97 persen,’’ terangnya. Untuk perbaikan jalan yang dianggap rusak, kata dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Binamarga, Cipta Karya Banyuwangi. Intinya, jelang pelaksana semua jalan yang rusak rampung dan mulus. ‘’Kita sudah berkomitmen kegiatan sukses,’’ tandas Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi itu.(ton/als)
FERNANDO ANAYA FOR RaBa
JUARA: Pemain putri Sahabat Banyuwangi Devy dikerubungi pemain Jember. Sahabat menang tipis 47-43.
BANYUWANGI – Tim Putri Sahabat Banyuwangi menorehkan prestasi manis dalam Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) bola basket U-18 zona timur yang digeber di Lumajang. Pasukan Mulyadi itu akhirnya menjadi juara setelah menyapu bersih tiga kemenangan. Tanda-tanda bakal juara sudah ditunjukkan tim Sahabat putri setelah mampu mempermalukan tuan rumah pada laga perdana. Dalam laga yang dibeber tanggal 17 Oktober itu, Sahabat unggul telak atas tuan rumah dengan skor 65-32. Pasca kemenangan tersebut, semangat tanding tim putri Banyuwangi terus meningkat. Buktinya, pada laga kedua Sahabat menundukkan YBC Probolinggo dengan skor akhir 47-26. Dua kemenangan itu membuat perwakilan Banyuwangi itu dijagokan pada laga terakhir saat melawan tim basket Jember. Pada laga pemungkas itu, tim sahabat keluar sebagai pemenang dengan keunggulan poin cukup tipis 47-43. Raihan itu membuat skuad putri Banyuwangi berhak lolos ke final four yang dihelat di
DBL Arena Surabaya tanggal 28-30 Oktober mendatang. ‘’Hasil ini merupakan kerja keras tim,’’ ungkap manajer tim sahabat Banyuwangi, Mulyoso, kemarin (20/10). Tentu saja, kemenangan itu disambut suka cita para pemain dan ofisial Sahabat. Meski begitu, skuadnya masih memiliki ambisi besar untuk meraih juara di level tertinggi. ‘’Anak-anak sudah bekerja keras selama latihan. Jadi, sudah pantas meraih juara satu,’’ katanya. Hasil kontras diraih tim putra Sahabat. Bagaimana tidak, tim putra menelan kekalahan dari tiga kali pertandingan. Hasil jeblok itu membuat tim putra tersebut menduduki juru kunci dalam klasemen. ‘’Untuk putra, juara pertama diraih Probolinggo,’’kata Musyoso. Mulyoso mengakui, kekalahan tim putra memang ada banyak faktor. Menurut dia, postur tubuh tim lawan ratarata tinggi di atas pemain Banyuwangi. ‘’Hanya kita yang paling kecil,’’ terangnya. Atas kekalahan itu evaluasi harus segera dilakukan. Jangan sampai dalam ajang porprov tahun 2015 meraih hasil minus. ‘’Kita akan segera lakukan pembenahan,’’ pungkasnya.(ton/als)
Lemkari Situbondo Dikukuhkan SITUBONDO - Tanda kebangkitan olahraga karate di Situbondo dimulai dari markas Puslatpur Marinir V Baluran kemarin (19/10). Adalah Komandan Puslatpur Marinir V Baluran, Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono yang dikukuhkan sebagai Ketua Umum Lembaga Karate-do Indonesia (Lemkari) Situbondo. Pengukuhan itu diikuti 31 pengurus lainnya yang dilantik langsung oleh Ketua Harian Pengprov
Lemkari Jawa Timur Acara yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan itu berlangsung gayeng. Selain dihadiri pentolan pengurus Lemkari Jatim, kegiatan itu juga disaksikan jajaran pejabat Pemkab Situbondo dan muspida, Ketua Forki Situbondo, dan Ketua KONI Situbondo. Usai dikukuhkan, Komandan Puslatpur Marinir V Baluran Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono menyatakan latar
belakang berdirinya Lemkari Situbondo ini tidak lepas dari tingginya animo masyarakat terhadap olahraga beladiri khususnya karate. Ke depan, dia berharap keberadaan Lemkari bisa menjadi dukungan untuk lebih memasyarakatkan olahraga ini. Di sisi lain, tujuan dari pengukuhan pengurus Lemkari Situbondo diharapkan bisa menjadi tonggak baru bagi pembinaan atlet karate. (nic/als)
LEMKARI for RaBa
KHIDMAT: Letkol Marinir V Baluran Agus Wibisono Gunawan dilantik menjadi ketua Lemkari Situbondo.
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 3 NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
HASIL (%)
Sri Utami Faktuningsih Ficky Septi Linda Faida, dr Ira Damayanti Guntur Priambodo,DR. Ir. MM Arvy Rizaldy, SE Irwan Setiawan Sumantri Soedomo Fatchan Himami Hasan Agung Setyo Wibowo Bintari Wuryaningsih, dr. Iwan Aziz Siswanto, Ir. Mentik Rohimah Muslimin Fasyah Hudori, ST A Choliq Baya Abdullah Azwar Anas Achmad Dasuki, Drs. Achmad Musta’in Achmad Wahyudi, SH
17.4 12.2 11.5 10.8 8.7 6.9 6.6 5.9 5.2 4.9 3.5 2.8 1.7 1.4 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
NO. NAMA 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Agus Achmadi, Drs. Andi Mulyo Andriani, dr. Anie Indriastuti, SE Anton Sunartono Ari Pangesti Dadang Wigiarto Danny Farda M Diva Rosa Dodik Iwa Kusuma Eko Susilo Nur Hidayat Emi Hidayati Endang Suliastuty Eva Hesty Faisol Azis Fajar Isnaini Fathurakhman Ferdianto Wellya Hadi Widodo Hadi Wijono
HASIL (%) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
NO. NAMA 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Handoyo Saputro Hapidi Haryanto,dr Heru Pratista Hery Wijatmoko Husin Matamim I Made Cahyana Ifuk Fiestiandani Imam Hudori Indah Purwantini Ipung Purwadi Ira Stephani Rawung Irma Noervadila Joko Sutrisno Joko Triatni Kelik Dwi Kuncoro Kundofir, dr Luqman Hakim Mafrochatin Nikmah Maftuha Kiswah
HASIL (%) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
NO. NAMA 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 74 76 77 78 79 80
Mahmudi, MPDi,drs Maskur Ali Mia Ms Michael Edy Hariyanto Muh Hidayat, drs. H. Nanang Masbudi Nanang Nur Ahmadi Ni’amilah,drs Ning Sari Novita Ratnaningtyas Nurlia Viliana Pitoyo R Bomba Sugiarto Risano M Saleh Rusdi Dziban, dr. SPb Samsul Hadi, Ir. Slamet Subandi Soekardjo Soenarko Wijaya Sofia Cholisa
HASIL (%) NO. NAMA 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Sri Suryani, SE Sugirah, H, SPd Suminto Supriyanti, SE Syamsul Arifin Syukron M Hidayat Taufik Hidayat, dr. Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Virda Damayanti Warang Agung, ST Waridjan, drs Wendriawanto Wiwik Eko Lestari Yayak Mulyadi, H Yoyok Mulyadi, Ir Yusieni Yustianus S Soetanto Zaenal Arifin, dr.
HASIL (%) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Senin 21 Oktober 2013
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Distribusinya sampai Srono dan Genteng n SIMPAN... Sambungan dari Hal 25
Lokasi gudang itu berjarak 200 meter dari rumah Asaad. “Begitu kami gerebek, semua arak dan pemiliknya langsung kita bawa ke polres,” kata Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo yang memimpin jalannya penggerebekan. Puluhan jerigen berisi arak itu ditemukan di sebuah bungker yang ada di gudang tersebut. Bungker dengan lubang yang hanya cukup untuk jerigen ini, diduga sudah sering dipakai untuk menyimpan miras. “Kita sudah lama mengincarnya,” imbuh Agus Widodo. Terbongkarnya gudang miras berawal dari penyelidikan po-
lisi. Tiga bulan lamanya polisi mengintai gerakk-gerik Asaad. Pria tersebut dikenal lihai mengelabuhi polisi. Tiga bulan lalu aksinya menjual miras tercium polisi. Kala itu wakapolres berada di sekitar Terminal Rogojampi. Dia sempat memergoki seorang warga yang naik sepeda motor sambil bawa tobos melakukan transaksi arak. “Saya sempat tanya asal arak, katanya dari Asaad ini,” ungkapnya. Sejak saat itu, wakapolres meminta pada anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Timsus yang telah dibentuk diberi tugas mengawasi Asaad dalam bisnis minuman yang memabukkan ini. “Sering digeledah, tapi selalu tidak menemukan bukti,” cetusnya.
Bisnis haram Asaad ini berhasil dibongkar setelah polisi mendapat informasi kalau pria yang tubuhnya penuh dengan tato itu baru mendatangkan arak dari Bali dengan jumlah yang cukup besar. “Dari informasi itu, kita perintahkan timsus untuk menyelidiki,” katanya. Untuk menemukan bukti arak, ternyata juga tidak mudah. Setelah menggeledah semua isi bangunan berlantai dua yang beralamat di Jalan Gajah Mada itu, ternyata polisi belum menemukan arak sama sekali. “Yang ada hanya botol-botol bekas minuman mineral,” ujarnya. Anggota timsus yang memburu arak ini, ternyata juga tidak patah arang. Mereka terus memeriksa di setiap sudut bangunan dan
menemukan sebuah bungker yang ada di belakang bangunan toko. “Bungker di belakang bangunan toko, ternyata tidak ada isinya alias kosong,” jelasnya. Dari temuan ada bungker ini, polisi mencoba mencari bungker lain. Dan upaya ini ternyata juga tidak sia-sia. Di samping ruang tunggu pada pintu masuk, ditemukan bungker lagi yang ukurannya lebih besar. “Bungker dekat pintu masuk ini berisi 28 jerigen arak,” kata wakapolres. Bungker yang dipakai untuk menyimpan puluhan jeriken berisi arak ini, sekilas memang tidak terlihat. Lubang bungker, sebesar keramik yang berukuran 60 centimeter kali 60 centimeter. Di atas lubang ini, ditutupi dengan meja dan
Kulakan dari Bali, Per Jeriken Rp 550 Ribu n BISNIS... Sambungan dari Hal 25
Untuk arak eceran dijual dengan harga Rp 17 ribu per botol hingga Rp 40 ribu. “Botol kecil harganya Rp 17 ribu, kalau yang besar ya Rp 40 ribu,” ungkapnya. Menurut Asaad, arak yang dijual ini dibeli dari seorang pengedar arak dari Denpasar. Untuk
pengiriman, biasanya dititipkan kendaran pikap atau truk yang akan pulang ke Jawa. “28 jeriken ini baru datang dari Bali, arak ini masih asli,” katanya. Arak dari Bali itu dibeli dengan harga Rp 550 ribu setiap jerikennya. Selanjutnya, miras itu dijual kepada pelanggannya dengan harga Rp 650 ribu per jeriken. “Setiap jeriken untung hanya
Rp 100 ribu,” sebut pria yang tubuhnya penuh dengan tato itu. Ditanya keberadaan bungker miliknya yang dipakai untuk menyimpan arak, dengan santai Asaad menyebut kalau bangunan itu sengaja dipakai untuk menyimpan arak. “Saya usaha dengan jualan arak Bali ini, sudah sejak empat tahun lalu,” akunya blak-blakan.
Di sekitar bangunan rumahnya itu, jelas dia, memang ada dua bungker yang dipakai untuk menyimpan arak. Bungker pertama berukuran 30 centimeter kali 1,2 meter. Sedang bunker yang kedua ukurannyta 2,5 meter kali tiga meter. “Yang dipakai bunker yang besar, yang kecil tidak jadi digunakan,” jelasnya. (abi/aif)
dipakai untuk menerima tamu. “Sangat rapi sekali penyimpanan arak ini,” sebut wakapolres. Asaad sebagai bos arak ini
memang sudah lama dijadikan target operasi. Selama ini, bisnis araknya merajalela di wilayah Kota Gandrung. “Sering
menjual arak pada anak-anak muda, juga menjual hingga ke Srono dan Genteng,” tandasnya. (abi/aif)
Bukan untuk Merampas Hak Rakyat n YANG DIPINDAH... Sambungan dari Hal 25
Untuk menindak lanjuti keluhan warga itu, pemerintah daerah memutuskan untuk melarang kendaraan roda untuk parkir di sekitar Tamab Blambangan. Sebagai gantinya, kata Agus, pemerintah daerah menyiapkan tiga kantong parkir yang lebih aman dan nyaman. Yakni, lahan Inggrisan, halaman gedung juang, dan halaman gedung wanita. “Parkir di tiga titik itu, kendaraan akan lebih terjamin keamanannya dibandingkan di sekitar Taman Blambangan,” ungkap Agus. Pihaknya, akan mempersiapkan petugas khusus untuk menjaga tiga titik kantong parkir kendaraan roda dua itu. Di tiga titik kantong parkir itu, warga tetap dikenakan pajak parkir tapi berbeda dengan membayar kepada orang tertentu tadi. Kalau bayar di titik kantong
parkir itu, jelas Agus, uangnya akan masuk ke kas daerah sebagai penerimaan pajak penyelenggaraan parkir khusus. Sedangkan kalau memberikan biaya parkir pada orang tertentu di sekitar Taman Blambangan, uangnya 100 persen tidak ada yang masuk ke kas daerah. “Tiga titik kantong parkir itu hanya disiapkan untuk lokasi parkir kendaraan roda dua saja,” jelas Agus. Sedangkan untuk parkir kendaraan roda empat, lanjut dia, akan tetap diatur secara rapi di sekitar Taman Blambangan. Lokasi parkir kendaraan roda empat, disiapkan di Jalan Veteran sisi selatan 20 meter sebelum tikungan pertigaan Jalan RA Kartini, Jalan Diponegoro sisi timur dan Jalan Dr Wahidin Soedirohoesodo sisi utara dan selatan 20 meter sebelum traffic light. “Untuk badan Jalan RA Kartini sesi barat dan timur(depan gedung wanita), ditetapkan sebagai area terla-
rang untuk parkir semua jenis kendaraan,” tandasnya. Selain lokasi itu, ungkap Agus, Jalan Veteran sisi utara juga ditetapkan sebagai area terlarang untuk parkir kendaraan. Ruas jalan mulai dari depan gedung juang hingga depan SDN Kepatihan tidak boleh digunakan sebagai parkir kendaraan apa pun. “Kecuali di depan gedung juang yang digunakan untuk lokasi parkir becak,” sebutnya. Agus menegaskan, pengaturan itu bukan untuk merampas hak-hak masyarakat namun untuk keindahan wajah kota Banyuwangi. Pelaksanaan penataan lokasi parkir itu akan terus dilakukan evaluasi hingga menemukan format yang ideal. “Jadi tidak semua kendaraan dilarang parkir di sekitar Taman Blambangan. Yang dipindahkan, hanya parkir kendaraan roda dua saja sedangkan kendaraan roda empat sementara waktu tetap hingga menemukan lokasi parkir yang pas,” imbuhnya. (afi/aif)
Keliling Kampung Sembari Baca Istighfar Angkat Nilai Luhur Budaya Using n KENALKAN...
n MATIKAN... Sambungan dari Hal 25
Keunikan bersih Desa Rejosari belum berhenti sampai di situ. Pasalnya, usai selamatan dan pembacaan tahlil, rangkaian bersih desa lantas dilanjutkan pembacaan lontar Yusuf semalam suntuk. Kepala Desa (Kades) Rejosari, Nurhayati mengatakan, bersih desa tersebut rutin digelar setiap bulan Haji kalender Jawa.
Kali ini, upacara bersih desa, itu digelar sekaligus untuk memperingati hari jadi Desa Rejosari ke-149. “Selamatan diawali semaan Alquran yang dilakukan sejak setelah salat Subuh sampai Asar,” ujarnya. Ketua panitia bersih desa, Hanipan menambahkan, setelah semaan Alquran, rangkaian bersih desa dilanjutkan ider bumi yang digelar setelah salat Magrib. Saat berkeliling kampung, rombongan peserta ider bumi membaca
istighfar untuk meminta ampun kepada Allah SWT. “Setiap persimpangan jalan, pemimpin rombongan melantunkan azan. Tujuannya untuk meminta keselamatan bagi warga sekitar serta bagi pengguna jalan yang melintas,” terangnya. Setelah ider Bumi, masingmasing Kepala Keluarga (KK) menyajikan tumpeng di teras atau pelataran rumah masingmasing. Setelah doa, tumpeng tersebut disantap bersama
anggota keluarga tersebut. “Selamatan petengan juga digelar setelah ider bumi. Tujuannya mengusir roh jahat,” terangnya. Pasca selamatan, kegiatan dilanjutkan pembacaan tahlil yang dilanjutkan pembacaan lontar Yusuf selama semalam suntuk. Hanipan mengatakan, bersih desa digelar untuk membersihkan Desa Rejosari dari malapetaka. “Selain itu, melalui bersih desa, warga setempat memohon perlindungan Allah SWT,” cetusnya. (sgt/aif)
Proses PAW Terkatung-katung n SUJARWO... Sambungan dari Hal 25
Turunnya SK itu dibenarkan oleh Ketua DPC Hanura Banyuwangi, Ir. Basuki Rachmad. Dia mengaku telah menerima SK pemberhentian Suminta yang diteken Gubernur Jatim Soekarwot. SK tersebut, kata dia, meresmikan pemberhentian Suminto dari kedudukannya sebagai anggota DPRD Banyuwangi sekaligus meresmikan pengangkatan Sujarwo sebagai penggantinya. Kendati SK sudah turun, polemik tentang PAW Suminto masih belum berakhir. Meski demikian pihaknya tetap me-
mantau agar pengangkatan sekaligus pelantikan Sujarwo harus segera dilaksanakan. “Maksimal tujuh hari dari SK turun, maka pelantikan Sujarwo harus dilakukan oleh DPRD Banyuwangi,” tegas Basuki. Bukan hanya itu, partainya akan terus memantau dana reses yang menjadi hak anggota DPRD dari Hanura. Jangan sampai dana reses maupun dana jaring aspirasi masyarakat (jasmas) tetap jatuh kepada Suminto. Sebab, Suminto sudah tidak memiliki hak. “Dana reses dan jasmas itu adalah hak Partai Hanura untuk konstituen. Tidak ada alasan kalau
diberikan kepada Suminto,” tegas pria yang kesehariannya sebagai kontraktor itu. Pihaknya mengimbau kepada Suminto untuk mempersiapkan pelantikannya. Tugas-tugas sebagai anggota legislatif untuk mengawal hajat hidup orang banyak harus segera dilaksanakan secepatnya. Suminto, lanjut dia, sebenarnya telah mengundurkan diri dari keanggotaan DPRD sesuai surat pengunduran dirinya tanggal (17/10) dan diusulkan pemberhentiannya sebagai anggota DPRD berdasarkan surat DPC Hanura tertanggal (17/5). Surat pengunduran diri itu diperkuat dengan SK DPP Partai
Hanura tanggal (16/9) dikarenakan yang bersangkutan telah terdaftar sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Seperti diberitakan sebelumnya, proses PAW Suminto sempat terkatung-katung. Lamanya proses PAW ini menjadi perhatian serius Partai Hanura. Ada indikasi PAW diulur-ulur tanpa alasan. Bahkan, proses surat permohonan PAW dari DPRD ke bupati memakan waktu hampir dua bulan. “Oleh karena itu, saya juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Anas yang telah meneruskan surat PAW ini ke Gubernur Jatim,” tandas Basuki. (sgt/aif)
Anggaran Air Bersih Rp 4,5 Miliar n POLEMIK... Sambungan dari Hal 27
Pemerintah dua desa Sumberarum dan Sragi sudah teken kesepakatan dalam bentuk berita acara. Intinya, jika kedua desa itu mendukung penuh tentang program pemerintah. Berita acara itu tertuang dalam rapat koordinasi dengan Muspika Kecamatan Songgon pada tanggal 1 Oktober lalu.
Plt. Camat Songgon Wagiyanto memastikan sudah tidak ada masalah tentang rencana proyek air bersih itu. Menurut dia, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan bersama. ‘’Alhamdulillah program pemerintah bisa jalan,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia menjelaskan, dua desa itu sudah menyatakan siap saling mendukung tentang segala
bentuk program pemerintah. Dia mengakui, penolakan warga tentang proyek itu memang ada miskomunikasi. ‘’Sekarang sudah ada kepastian jika air bersih akan bisa terealisasi,’’ paparnya. Dikatakan Wagiyanto, anggaran yang dibutuhkan memang bertambah. Sebab, lokasi sumber mata air yang hendak diambil memang cukup jauh dari rencana awal. ‘’Jika dulu
2,8 miliar, sekarang anggaran untuk air bersih itu mencapai Rp 4,5 miliar,’’ sebutnya. Atas keberhasilan itu, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) sangat mengapresiasi tentang suksesnya rencana air bersih itu. ‘’Mari kita terus mendukung program pemerintah. Toh, program yang direalisasikan pemertintah itu membawa manfaat bagi masyarakat,’’ pungkasnya. (ton/aif)
Siapkan Empat Truk Tangki n BERANGKAT... Sambungan dari Hal 25
Moh Ansori, 47, salah satu petugas DKP bagian penyiram tanaman mengatakan, pada musim kemarau, tugas yang harus dia laksanakan semakin berat. Pasalnya, di musim hujan, penyiraman tanaman “hanya” dilakukan sekali sehari. Jika hujan turun di malam hari, misalnya, maka penyiraman pagi hari ditiadakan. Sedangkan jika hujan turun di siang hari atau sore hari, maka penyiraman sore tidak dilakukan. “Kalau musim kemarau seperti saat ini, penyiraman harus dilakukan dua kali sehari. Pagi dan sore. Jika tidak, tanaman bisa kekurangan air. Jika kekurangan air, tanaman bisa layu atau bahkan mati,” ujarnya. Ansori kebagian tugas menyiram tanaman di median jalan Brawijaya dan S Parman. Dia juga bertugas menyiram tanaman taman vertikal di Simpang Lima, taman di kawasan patung Garuda, dan taman di jalan Cakalang atau sebelah selatan kantor Pegadaian Banyuwangi.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari, pria yang beralamat di Perum Villa Bukit Mas Blok K-7, Kelurahan/Kecamatan Giri, ini bertandem dengan Iwan Sabri Kurniawan, 22, asal Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. “Saat musim kemarau, air yang dibutuhkan untuk menyiram jauh lebih banyak. Setiap hari kami harus bolak-balik mengisi tangki berkapasitas 5 ribu liter sebanyak empat kali. Dua kali di pagi hari, dua kali sore hari,” cetusnya. Ansori mengaku setiap hari dirinya harus berangkat kerja usai salat Subuh, yakni sekitar pukul 04.00. Sesampai di kantor DKP, dia langsung mengendarai truk tangki menuju lokasi tanaman yang akan disiram. Sebab tangki truk tersebut sudah diisi sore sebelumnya. Ansori bertugas menyopiri truk, sedangkan Iwan kebagian tugas menyiram. Tetapi di titik-titik tertentu, misalnya di taman, Ansori ikut turun dari truk untuk membersihkan sampah yang tercecer di taman tersebut. Senada dengan ucapan Ansori, Iwan pun mengakui kalau
tugas menyiram tanaman lebih berat di musim kemarau. Sebab, selain harus melakukan penyiraman rutin dua kali dalam sehari, air yang disiramkan ke setiap tanaman juga dua kali lebih banyak. Jika tidak, air akan terlalu cepat meresap ke tanah. “Jadi, setiap tanaman harus disiram lebih banyak agar tidak kekurangan air,” kata dia. Iwan menambahkan, air yang digunakan untuk mengisi truk tangki, itu diambil dari Sungai Bagong, tepatnya di sekitar jembatan jalan S Parman, Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Setiap usai melakukan penyiraman pagi hari, kami kembali mengisi tangki untuk digunakan menyiram pada pagi hari. Pun sebaliknya, usai menyiram sore, kami kembali mengisi tangki untuk digunakan menyiram tanaman pada pagi hari,” terang pegawai berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) DKP Banyuwangi tersebut. Sekadar tahu, untuk menyiram tanaman di wilayah pusat Kota Banyuwangi dan sekitarnya, DKP menyiapkan empat truk tangki. Selain satu truk
tangki yang digawangi Ansori dan Iwan, ada tiga truk tangki lain digunakan untuk menyiram median jalan dan taman. Satu truk digunakan untuk operasional petugas yang kebagian tugas menyiram tanaman di bagian utara Kota Gandrung, yakni mulai jalan Basuki Rahmat hingga jalan Yos Sudarso. Satu truk lain digunakan untuk operasional penyiraman di kawasan jalan sekitar GOR Tawang Alun, kawasan RTH Taman Blambangan, jalan Gajah Mada, jalan di Wijaya Kusuman, dan simpang empat Lateng. Sedangkan satu unit truk tangki yang lain beroperasi di kawasan RTH Kedayunan dan taman jalan depan SPBU Kedayunan. Sementara itu, Endik Setiabudi, salah satu petugas DKP bagian penyiraman tanaman yang lain mengatakan, pada musim kemarau, tanaman perlu disiram air dengan volume lebih banyak dibandingkan musim hujan. Sebab, tanah yang kering akan sangat cepat meresap air. “Air yang dibutuhkan untuk sekali penyiraman meningkat dua kali lipat,” terangnya. (aif)
Sambungan dari Hal 25
“Saya ingin mengajak warga Banyuwangi lebih mencintai Kota Using,” ujarnya. Sebagai bukti dari keinginannya itu, Zunita bersama tim kreatifnya membuat kaus
yang semuanya menggunakan Bahasa Using. Kata-kata yang dipilih, berupa ajakan dan nilai-nilai luhur dari budaya Using. “Dengan kaus ini, saya ingin mengangkat dan mengenalkan Banyuwangi,” tegasnya. Apa yang dilakukan dokter Zunita ternyata mendapat
sambutan baik dari masyarakat. Kaus hasil produksinya bukan hanya diminati oleh masyarakat Banyuwangi, tapi juga warga luar daerah yang sedang berkunjung ke Banyuwangi. “Kami punya moto singkiro asat bhaktinisun kanggo Banyuwangi,” ungkapnya. (abi/aif)
Pasir Putih Harus Genjot Pendapatan n PROYEKSI... Sambungan dari Hal 36
Apalagi, lembaga para wakil rakyat ini menilai Pemkab Situbondo masih pesimis memproyeksikan peningkatan PAD. Itu tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan 7,01 persen. “Pendapatan daerah kan hanya Rp 1.160.000.000.000 kalau dibandingkan dengan realisasi APBD 2013 Perubahan, itu hanya sekitar 3,4 persen peningkatannya. Artinya, proyeksi pendapa-
tan masih pesimistis. Padahal, jika pertumbuhan ekonomi sampai 7,01 persen, maka kenaikan pendapatan daerah seharusnya minimal naik lima hingga tujuh persen. Ini agar berimbang,” imbuh Zeiniye. Karena itulah, lanjut perempuan berjilbab tersebut, solusi rekomendasi kali pertama yang diberikan Badan Anggaran DPRD terhadap keadaan itu adalah peningkatan PAD. “Sebab, masih ada perusahaan daerah (perusda) yang kita miliki, proyeksi PAD-nya masih
pesimistis,” ungkap Zainiye. Dia mencontohkan, Perusda Pasir Putih yang memproyeksikan pendapatan di APBD 2014 hanya sekitar Rp 200 juta. Jika dihitung, kata Zeiniye, Rp 200 juta itu naiknya hanya 13,5 persen dibandingkan 2013. “Jadi kalau Banongan itu pada posisi Rp 680 juta, itu sudah siap setor. Kemudian PDAM sekitar Rp 645 juta, dan Bank Jatim itu Rp 4,7 miliar, itu berupa deviden. Maka, kita minta Perusda Pasir Putih terus menggenjot pendapatanya,” imbuhnya. (pri/als)
Sempat Tidak Sadarkan Diri n DIPUKUL... Sambungan dari Hal 36
Pemukulan baru berakhir setelah ada beberapa warga sekitar yang berusaha melerai mereka. Namun, setelah mendapat pukulan tersebut, korban sempat kelenger dan tidak sadarkan diri beberapa saat kemudian. Karena tragedi itu cukup mengejutkan banyak warga di Bukit Salju, Kelurahan Ardirejo, petugas kepolisian pun tiba di lokasi dan mereka langsung membawa korban ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. “Tadi pingsan, makanya dibawa mobil patrol polisi, untung saja tadi dipisah
warga,” terang Hairani. Pantauan koran ini, siswi kelas tiga SMP ini terlihat lesu. Dia mengalami luka memar pada bagian kepala dan pipinya juga masih terasa panas akibat pukulan. “Masih sakit, Pak,” kata Hafidatus Sofia, kepada koran ini. Hingga berita ini ditulis, pihak keluarga korban mengaku masih memikirkan putrinya yang menjadi korban pemukulan. Meski demikian mereka berencana, akan melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib. Apalagi, yang membawa korban ke rumah sakit juga menggunakan mo-
bil patrol polisi. “Rencananya laporan ke Polres, tapi dibicarakan dulu dengan keluarga,” kata Hairani. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengatakan, pihaknya memang belum mendapat laporan dari keluarga korban terkait insiden pemukulan anak di bawah umur tersebut. Meski demikian, pihaknya mengaku akan tetap memprosesnya jika laporan sudah masuk. “Memang dibawa pakai mobil patrol ke RSUD. Tetapi sampai sekarang belum ada laporan. Jika dilaporkan pastinya akan diproses,” terang Wahyudi. (rri/als)
36
Senin 21 Oktober 2013
Proyeksi APBD 2014 Defisit Rp 68 Miliar
EDY SUPRIYONO/RaBa
JEMPUT BOLA: Petugas perekaman e-KTP Disdukcapil saat berada di kawasan Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, kemarin (20/10).
100 Ribu Warga Belum Rekam e-KTP SITUBONDO - Jumlah warga Kabupaten Situbondo yang belum melakukan pemotretan KTP Elektronik (e-KTP) masih cukup besar. Diperkirakan jumlahnya dikisaran seratus ribu orang. Karena itulah, Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) melakukan langkah jemput bola. SKPD yang dikomando Agus Tjahyono Basuki ini mendatangi sejumlah tempat yang menjadi konsentrasi massa. Seperti yang dilakukan kemarin (20/10), meski hari libur petugas e-
KTP Disdukcapil mendatangi kawasan Pasar Mimbaan Baru, di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji. Kali ini yang dibidik adalah para pedagang yang ada di kawasan pasar tradisional terbesar di Situbondo ini. “Hasilnya (pedagang yang melakukan perekaman e-KTP) lumayan. Kita tunggu sampai lewat jam 12.00,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi pagi kemarin. Menurut mantan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) tersebut, ada sekitar 100 ribu warga yang wajib ber-KTP
belum melakukan perekaman eKTP. “Ini setelah saya membandingkan antara database dengan hasil perekaman e-KTP, masih ada sekitar 100 ribu yang belum melakukan perekaman,” ungkap Agus. Ada sejumlah kemungkinan kenapa sejumlah warga tersebut tidak melakukan perekaman. Di antaranya karena kesibukan. “Misalnya yang di pasar, bisa saja tidak melakukan perekaman di waktu yang telah ditentukan karena tidak mau meninggalkan dagangan karena kebetulannya saat itu ramai,” terka Agus.
Penyebab lainnya, bisa karena di luar kota, jadi TKI dan sebagainya. Karena itulah, untuk menekan jumlah warga wajib ber-KTP yang belum melakukan perekaman, Disdukcapil mendatangi sentra-sentra konsentrasi masyarakat. “Sebelumnya, kita mendatangi Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, karena banyak warga yang belum melakukan perekaman. Itu berdasarkan laporan salah satu perangkat desa. Intinya kita akan jemput bola untuk memberikan pelayanan e-KTP ini,” imbuh Agus. (pri/als)
SITUBONDO - Eksekutif kembali memasukkan hasil revisi kedua kebijakan umum anggaran (KUA) dan penghitungan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD 2014. Diproyeksikan terjadi defisit anggaran hingga Rp 68 miliar. Ini terjadi karena anggaran belanja lebih besar dibandingkan dengan pendapatan Pemkab Situbondo. Keadaan ini menjadi perhatian para wakil rakyat yang ada di DPRD Kabupaten Situbondo. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, dokumen KUA-PPAS masuk ke DPRD hasil revisi kedua masuk ke DPRD pada awal Oktober. Sejak saat itulah dilakukan pembahasan. Badan Anggaran melakukan pembahasan–pembahasan dengan sektor-sektor menyuplai PAD, seperti Perusda Pasir Putih, PDAM, Bank Jatim dan BPR Syari’ah. Sementara komisi–komisi melakukan hearing dengan mitra kerjanya masing-masing. Hasil dari itu dijadikan satu untuk dibawa ke forum rapat pembahasan antara Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemkab Situbondo. “Ada beberapa poin hasil pembahasan itu,” terang Ketua DPRD Situbondo Zeiniye, kepada Jawa Pos Radar Banyuwagi kemarin. Dia mengungkapkan, masalah pendapatan daerah Situbondo yang hingga saat ini masih di angka Rp 1.160.-
DOK.RaBa
Kalau dibandingkan dengan realisasi APBD 2013 Perubahan, peningkatanya hanya 3.4 persen. Artinya, proyeksi masih pesimistis. Zeiniye Ketua DPRD Situbondo
000.000.000. Padahal, posisi belanja Rp 1.229.000.000.000. Sehingga, diproyeksikan defisit sekitar Rp 68 miliar. Defisit tersebut akan ditutupi dengan dana pembiayaan-pembiayaan sekitar Rp 30 miliar. Sehingga silpa yang masih dipredisikan itu sekitar 35-36 miliar. Politisi PPP tersebut menegaskan, masalah pendapatan daerah menjadi perhatian khusus DPRD Situbondo n Baca Proyeksi...Hal 35
Mahasiswa Tipu Mahasiswa Baru
BALAP LIAR
Mengaku Panitia Pendaftaran, Sikat Uang Daftar Ulang
NUR HARIRI/RaBa
NUR HARIRI/RaBa
DIAMANKAN: Belasan sepeda motor tak bernopol di Mapolres Situbondo dini hari kemarin (20/10).
DIEVAKUASI: Korban pemukulan Hafidatus Sofia, dibawa ke rumah sakit kemarin (20/10).
Polisi Sita 13 Motor
Dipukul Satpam, Bocah SMP Kelenger
SITUBONDO - Hampir setiap Sabtu malam hingga Minggu dini hari, banyak remaja di Situbondo yang melakukan adu balap liar. Seperti yang terjadi Minggu dini hari kemarin (20/10), petugas gabungan kembali membubarkan balap liar di jalan raya Argopuro, Kecamatan Panji, Situbondo. Para remaja yang kebanyakan masih di bawah umur 20 tahun ini nampaknya belum kapok meski sering dirazia petugas. Setiap Sabtu malam, mereka selalu berkumpul dan bersiap melakukan balap liar pada tengah malam. Sekitar pukul 00.30, petugas Lantas dan Shabara Polres Situbondo menuju lokasi balap liar di Kelurahan Mimbaan. Kali ini petugas mengamankan sejumlah kendaraan milik remaja yang terlibat adu balap dari masing-masing kelompok. Seperti biasa, pada saat petugas menggerebek balapan liar, para remaja yang berada di lokasi langsung melarikan diri. Namun, karena diketahui sepeda motor yang dipakai balapan rata-rata protolan, petugas pun berusaha mengejar dan mengamankan sepeda motor para remaja. Pantauan koran ini, sedikitnya ada 13 motor yang diamankan. Kondisi motor para remaja yang terlibat balap liar ini semuanya tidak dilengkapi kaca spion, dan pengemudinya tidak membawa surat kelengkapan motor, serta tidak berhelm. Selain itu, belasan sepeda motor remaja ini tidak dipasangi plat nomor polisi oleh pemiliknya. Dari 13 sepeda motor tersebut, hanya ada dua motor yang plat nopolnya dipasang di belakang. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengakui, balapan yang dilakukan para remaja Kota santri kerap terjadi. Khususnya di malam Minggu. Hal itu sebenarnya sudah dikeluhklan sejumlah warga dan sering melaporkan kejadian tersebut. “Belasan sepeda motor itu saat ini diamankan di Pos 90. Razia akan terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Sebab, adanya balap liar sangat meresahkan masyarakat,” terang AKP Wahyudi. Ditegaskan, beberapa motor protolan itu akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Apabila mereka tidak dapat menunjukkan plat nomor asli serta surat-surat motor, maka tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemeriksaan mendalam untuk mengetahui asal-usul kendaraan yang diamankan. “Kami juga memberikan pembinaan, agar para remaja tidak lagi balapan liar. Selain itu petudag juga menindaknya sesuai peraturan,” pungkas Wahyudi. (rri/als)
PANJI - Hafidatus Sofia, bocah SMP asal Bukit Salju, Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, jadi korban pemukulan yang dilakukan tetangganya sendiri. Ironisnya, siswi yang duduk dikelas tiga ini sempat pingsan. Hingga harus dilarikan ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Diduga, pelaku pemukulan yang tak lain adalah tetangganya itu berinisial FD dan dua orang lain. Konon, pelaku
FD adalah salah satu satpam yang bekerja di sebuah perusahaan. “Dia itu katanya satpam, tapi tidak tahu apa namanya,” kata Hairani, 50, orang tua korban saat berada di RSUD. Data yang berhasil dikumpulkan, insiden pemukulan anak di bawah umur tersebut terjadi sekitar pukul 16.00. Sebelum kejadian, korban baru saja pulang bermain dan berada di sekitar rumahnya di
Bukit Salju. Tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, ternyata FD dan dua orang lain, yakni WL dan QD yang diduga pelaku pemukulan, sempat terlibat adu mulut dengan siswi 14 tahun ini. Karena salah satu pihak emosinya memuncak, FD dan dua orang itu langsung memukul korban. Nahas, aksi pemukulan terus berlanjut n Baca Dipukul...Hal 35
SITUBONDO - Kasus dugaan penipuan yang dilakukan Alfian Prianto, salah satu mahasiswa Unars Situbondo, akhirnya terbongkar. Mengetahui hal itu, pihak rektorat langsung mengeluarkan mahasiswa yang tinggal di Jalan Hasan Assegaf, Kelurahan Dawuhan, Situbondo, itu. Bahkan, Alfian Prianto akhirakhir ini juga dilaporkan ke Mapolres Situbondo oleh beberapa mahasiswa baru yang menjadi korban dugaan penipuan tersebut. Di antara mahasiswa yang melapor itu adalah Khoirul Anwar, asal Desa Tamansari, dan Anis Fidiya Wulandari, asal Desa Tlogosari, Sumbermalang, Situbondo. Aksi penipuan yang diduga dilakukan Alfian itu terjadi sekitar Agustus lalu di sekitar Bank Mandiri, Jalan A. Yani Situbondo. Saat kejadian, Alfian mengaku sebagai salah satu panitia pendaftaran mahasiswa baru, sehingga pembayaran pendaftaran ulang dikatakan bisa melalui dirinya. Mendengar penjelasan tersebut, sejumlah mahasiswa baru pun memilih membayar uang pendaftaran ulang kepada Alfian. Tampaknya modus penipuan itu berjalan cukup lancar. Alfian pun meyakinkan korban dengan mentransfer uang ke rekening kampus Unars. Namun, uang beberapa mahasiswa yang membayar pendaftaran ulang melalui dirinya kepadanya tidak masuk kepada panitia alias tidak disetor ke rekening kampus. “Dia mengaku salah satu panitia pendaftaran, jadi saya dan teman-teman membayar uang pendaftaran ulang lewat dia,” kata Khoirul Anwar, 18, mahasiswa Unars. Modus penipuan tersebut terbongkar setelah ada mahasiswa yang mendapat penjelasan terkait cara-cara pembayaran daftar ulang dari salah seorang dosen di Unars. Mendengar penjelasan itu, beberapa mahasiswa sangat terkejut
DOK.RaBa
Yang bersangkutan sudah kami keluarkan dan sekarang bukan mahasiswa Unars lagi. Hadi Wijono Rektor Unars Situbondo
karena dirinya telah membayar uang daftar ulang kepada seseorang yang tak lain adalah kakak kelasnya. Merasa ditipu mahasiswa yang duduk di semester tiga itu, sejumlah mahasiswa baru langsung mengadu kepada pihak rektorat. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata itu benar penipuan. Pihak rektorat langsung mengeluarkan oknum mahasiswa yang diduga melakukan penipuan itu. “Setelah kami dalami, itu memang sempat terjadi. Sehingga, Agustus lalu yang bersangkutan sudah kami keluarkan dan sekarang bukan mahasiswa Unars lagi,” terang Hadi Wijono, rektor Unars Situbondo. Menurut Hadi Wijono, pihaknya melakukan langkah itu demi menghindari terjadinya penipuan lagi. Karena itu, pihak kampus menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut dugaan penipuan yang dilakukan Alfian Priyanto tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan, dua mahasiswa yang melapor ke Mapolres Situbondo itu mengalami kerugian materi berupa uang daftar ulang. Khoirul Anwar mengalami kerugian Rp 750 ribu, dan Anis Fidiya Wulandari mengalami kerugian Rp 1.250.000. (rri/c1/bay)