Even BEC merupakan konsolidasi budaya. Kostum yang dipakai peserta memiliki nilai historis yang begitu kental”
A
Sabtu 22 November 2014
A Mystical Dance
Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi
Seblang, Tarian Mistis Khas Banyuwangi
Serupa Tapi Tak SAma K
ARNAVAL budaya akbar bertajuk “Banyuwangi Ethno Carnival” (BEC) memasuki edisi keempat. Karnaval yang menampilkan sekitar 200 penari seblang itu akan digelar hari ini (22/11) dengan start Taman Blambangan dan finis di Kantor Pemkab Banyuwangi. Kali ini even tahunan dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) tersebut bertema The Mystic Dance of Seblang. Tema tersebut akan di-breakdown dalam tiga sub tema, yakni Seblang Olehsari, Seblang Bakungan, dan Porobungkil. Pada dasarnya Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan sama, yakni ritual yang digelar dalam rangkaian ritual bersih desa. Tujuannya, agar semua penduduk desa setempat terhindar dari petaka. (sgt/c1/als)
SEBLANG OLEHSARI SESUAI namanya, ritual Seblang Olehsari digelar masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Penari Seblang Olehsari adalah seorang gadis dan boleh juga janda. Penunjukan penari seblang dilakukan secara tidak kasat mata oleh makhluk supranatural yang diyakini sebagai arwah leluhur warga setempat. Dari tahun ke tahun, penari Seblang Olehsari berasal dari garis keturunan seblang pertama. Tidak hanya menunjuk seorang penari, makhluk supranatural itu juga yang menentukan kapan ritual seblang digelar. Ritual Seblang Olehsari itu digelar selama tujuh hari berturut-turut. Biasanya, ritual adat tersebut digelar sepekan setelah Idul Fitri. Saat yang menarik, saat sang penari seblang kerasukan roh leluhur. Dalam kondisi tak sadar tersebut, penari seblang yang mengenakan penutup kepala (omprog) berbahan daun pisang itu menari mengikuti irama gending dengan mata terpejam. Nah, pada BEC 2014 kali ini, akan ada 50 talent yang tergabung dalam sub tema Seblang Bakungan. Mereka mengenakan kostum bernuansa hijau yang menggambarkan omprog sang penari Seblang Olehsari terse tersebut. sebbuut. (sgt/c1/ se als)
amelda
PARADITA Pusparatna
POROBUNGKIL
Naima
SEkolah SMAN 1 Giri ISADINA PUTRI
SEBLANG BAKUNGAN TIDAK jauh berbeda dengan Seblang Olehsari, ritual Seblang Bakungan juga digelar dalam rangkaian bersih desa yang dilakukan masyarakat Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Sama halnya dengan penari Seblang Olehsari, penari Seblang Bakungan juga dirasuki makhluk gaib. Bedanya, penari Seblang Bakungan adalah perempuan yang sudah memasuki masa monopause. Perbedaan lain, ritual Seblang Bakungan digelar hanya satu malam, tepatnya tujuh hari setelah Idul Adha. Sementara itu, pada BEC edisi keempat kali ini, talent yang tergabung dalam sub tema Seblang Bakungan mengenakan pakaian bernuansa merah. Warna merah dipilih lantaran identik dengan warna pakaian penari Seblang Bakungan saat beraksi. (sgt/c1/als)
SEkolah SMAN 1 cluring
CICI SUTRIYANI
DALAM setiap pelaksanaan ritual SeDAL blang pasti dijumpai beragam hasil blang, bumi yang dipajang di sekitar lokasi ritual. Oleh masyarakat sekitar, hasil ritua bbumi berupa buah-buahan, sayuran, ppalawija, dan lain-lain, itu lazim ddisebut porobungkil. Bukan B Bu uk sekadar sebagai pajangan, porobungkil itu merupakan simbol rasa syukur warga setempat atas nikmat yang diberikan Tuhan berupa hasil bumi bu um mii yang melimpah. “Meski berbeda, pennari Seblang Olehsari adalah gadis, sedangkan penari Seblang Bakungan merupakan perempuan yang sudah menopause. Keduanya memiliki beberapa persamaan. Salah satunya, samasama meminta sesuatu yang merupakan hasil bumi atau porobungkil dari daerah setempat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda. Dalam pergelaran BEC 2014, porobungkil diangkat menjadi salah satu sub tema. t Para talent yang tergabung dalam ssub tema itu mengenakan kostum beraneka warna plus hiasan yang menyberan erupai buah dan sayuran. (sgt/c1/als) erupa
FOTO-FOTO:GALIH COKRO/RABA
B
C
Sabtu 22 November 2014
Sabtu 22 November 2014
A Mystical Dance
A Mystical Dance
BEC
SEBLANG OLEHSARI HSSARI GEBY FRANLIFA ANL AN NLIF I FA
Kembangkan Bakat Fashion ANAK pasutri Hj. Ahmad Fauzi dan d Juhairiyah ikut event BEC untuk kali a ali kedua. Siswi kelahiran Banyuwangi, gi, 12 November 1997 ini ingin mengembangmbangkan bakat fashion lewat BEC dengan gaan sub tema Seblang Olehsari. Dengan mengikuti BEC, siswi SMA MA A Muhammadiyah Genteng tersebut juga g jadi ga lebih tahu tentang bagaimana Seblang b blang Olehsari. ” Tahun lalu anak saya mene enjadi juara favorit I dengan tema Keboebokeboan, mudah-mudahan tahun ini n bisa ni mendapatkan juara lagi,” tutur Juhairiyah, haaiiriiya yah h, h, ibunda dari Geby Franlifa. (tfs/aif))
dari SEBLANG BAKUNGAN
Masa Masa ke
AGUSTINA MAUREN ASTRIA
Ingin Kenalkan Ragam Budaya BELAJAR sambil melestarikan budaya. Itulah misi Agustina Mauren Astria ikut BEC tahun ini. Anak pasangan Agustinus Eko M dan Theresia Marsih tersebut ikut BEC dengan mengenakan kostum Seblang Bakungan. Saat ini Agistina duduk di bangku kelas XI IPA 4 SMAN 1 Glagah. Dia ingin mengenalkan budaya Banyuwangi kepada khalayak umum. ”Dengan hobi traveling menjadi modal saya untuk mengenalkan ragam budaya Banyuwangi,’’ ujarnya. (aif)
Porobungkil Nama:
Prima Dananjaya aya
Tanggal Lahir: ir: Banyuwangi, 25 September 199 1996 96
Sekolah : SMA Negeri Rogojampi
Nama Ayah h: Panggih Santoso toso
Nama Ibu:
Porobungkil
Iluh Lukanis
Alamat Tinggal : Dusun Gumukagung, Desa Watukebo, Kec Rogojampi
Biaya:
Nama: Rusti Pratiwi
Tanggal Lahir:
Rp 9-10 Juta
Banyuwangi, 20 Juni 1999
Prestasi: The Best Costume Of The Year BEC 2013 (The Legend of Kebo-Keboan)
Sekolah : SMA Negeri Rogojampi, Kelas 10 MIA 5
Nama Ayah :
Nama Ibu:
Sahriyan
Juma’ah
Alamat Tinggal : Dusun Gumuk Candi, Desa Songgon, Kec Songgon
Biaya: Rp 6- 7 Juta
Kesan : Bangga Punya Bupati Anas, Banyuwangi semakin maju. Saya Bangga bisa menjadi peserta BEC tahun ini.
SEBLANG BAKUNGAN YOFINDA DEVI TA R
Porobungkil Nama:
Vina Bariroh
Tanggal Lahir: Banyuwangi, 19 Agustus 1998
Sekolah : SMA Negeri Rogojampi
Kelas: 10 MIA 5
Nam Ayah :
Nama Ibu:
Moh Soli
Suhami
Alamat Tinggal : Dusun Prejengen I, Desa Rogojampi, Kec Rogojampi
Biaya: Rp 5- 6 Juta
Sewa Desainer SISWI kelas XII IPS 1 SMAN 1 Glagah ini tak main-main ikut BEC. Demi BEC, Yofinda nekat mendatangkan desainer dari luar kota agar terlihat ngejreng dan mewah. Ikut event BEC menjadi sebuah kebanggaan dan harus diseriusi. ”Sudah menjadi angan-angan saya sejak awal ikut BEC. Dengan ikut BEC, saya bisa mengenalkan budaya Banyuwangi ke masyarakat luas,’’ cetus anak pasangan suami istri Elfi Yoza dan Lusianan Dwikawati ini. (aif)
Kesan : Bangga bisa menjadi dari bagian promosi pariwisata Banyuwangi melalui event BEC 2014 ini, Kesan yang takkan terlupakan. FOTO-FOTO: GALIH COKRO/GERDA SUKARNO/RaBa
BANYUWANGI Festival 2014 dibuka dengan karnaval yang mengolaborasikan unsur fashion, seni modern, kontemporer, dan tradisional yang dikemas dalam Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Seperti tahun-tahun sebelumnya, BEC selalu mengangkat tema budaya lokal sebagai upaya untuk melestarikan warisan nenek moyang. BEC 2011 kali pertama digelar di Bumi Blambangan, tepatnya Minggu 22 Oktober. Peserta dengan kostum warna-warni berjalan sepanjang jalan protokol kota Banyuwangi. Karnaval dibagi menjadi 3 defile, yakni Damarwulan, Gandrung, dan Kundaran. Ketiganya merupakan kesenian tradisional asli Banyuwangi. Dari tiga kesenian tradisional itulah, peserta BEC kemudian melakukan modifikasi kostum sehingga tampil lebih kontemporer. Karnaval dibuka dengan tarian Gandrung bertema “Gandrung dari Masa ke Masa” yang dibawakan seratus penari, mulai penari senior hingga pelajar SMP. Tarian Gandrung awalnya merupakan tarian sakral yang dipercaya telah ada sejak jaman Majapahit. Gandrung berasal dari kata Jawa yang berarti cinta atau terpesona. Tarian ini mengandung maksud sebagai ungkapan cinta kepada Dewi Sri atau dewi kesuburan karena telah memberikan kesejahteraan pada masyarakat agraris Banyuwangi. Di belakang Gandrung asli, sebanyak 119 peserta menampilkan kostum gandrung dalam berbagai modifikasi, dengan dominasi warna hitam dan merah. Barisan berikutnya adalah kesenian Damarwulan. Kesenian ini merupakan teater rakyat Banyuwangi yang mengadopsi epos Minakjingga versus Damarwulan. Modifikasi kostum Damarwulan ditampilkan oleh 112 peserta. Seluruh kostum dan pernak-perniknya didominasi oleh warna biru, merah dan hitam. Penampilan terakhir adalah kesenian Kundaran. Tarian ini muncul sejak pengaruh Islam masuk ke Banyuwangi. Pada awalnya Kundaran ditarikan oleh para pria namun dalam perkembangannya Kundaran ditarikan oleh wanita memakai pakaian gemerlap dengan gerak tari dinamis namun
busana yang kreatif dan unik. Pernak-pernik dan elemen-elemen yang terdapat pada barong dikreasikan kembali ke dalam suatu bentuk yang apik. Tangan-tangan kreatif pastinya mempunyai andil yang sangat besar di sini, sehingga barong tidak selalu diasosiasikan sebagai tarian yang menyeramkan dan menakutkan. Barong-barong dalam sub tema barong merah, hijau dan kuning hadir membawa semarak dan kemeriahan Banyuwangi Ethno Carnival 2012. Unsurunsur tradisional seni budaya Banyuwangi telah melebur bersatu dengan budaya modern. Satu demi satu peserta Re_Barong Using mempertunjukkan kreativitas terbaiknya dengan bangga, disaksikan oleh ribuan pasang mata tamu undangan dan penonton. Bagi masyarakat Using, barong merupakan sebuah simbol kebersamaan dan mempunyai makna yang sama, yaitu “Bersama”. Pada setiap ritual masyakat Using, kehadiran Barong selalu ada walaupun dibawakan dalam berbagai bentuk dan versi, namun tetap memiliki arti kebersamaan. BEC 2013 digelar tanggal 7 September 2013. Tema yang diangkat adalah The Legend of Kebokeboan . Budaya Kebo-keboan berasal dari Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Kebo-keboan merupakan tradisi warga lokal Banyuwangi sebagai ritual wujud syukur dan doa agar hasil panen petani bisa melimpah. Seorang tokoh masyarakat bernama Buyut Karti mengadakan ritual dengan cara menirukan perilaku seekor kebo (kerbau) yang sedang membajak sawah dan ritual itu berhasil mengusir hama dan BEC 2012: Mengusung tema Re-Barong Using. menghasilkan panen yang melimpah. Sejak saat itulah ritual kebo-keboan dilakukan setiap tahun masih tampak keislamannya. di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Kreasi kostum Kundaran menonjolkan warna BEC 2013 diikuti sebanyak 150 peserta dengan oranye, hijau dan merah. Selain warna, tidak ada tiga sub tema, yakni defile “Kebo Geni” dengan perbedaan mencolok pada kreasi kostum ketiga menggunakan kostum etnik kebo-keboan tema tersebut. Sebagian besar kostum sama-sama yang didominasi warna merah dan hitam yang memakai mahkota dan modifikasi bagian sayap. menggambarkan semangat, motivasi, amarah, BEC 2012 identik dengan Re-Barong Using. dan kepahlawanan. Event ini dilaksanakan pada 18 November 2012. Defile kedua “Kebo Bayu Tirto” dengan balutan Rute yang dilewati masih sama dengan tahun kostum yang didominasi warna biru, hitam dan sebelumnya.Tema yang diusung Re-Barong silver yang menggambarkan tentang kehidupan. Using, yakni kostum peserta memakai pernak Defile ketiga “Kebo Bumi” yang berlenggakpernik barong khas Using (Banyuwangenan). lenggok sangat eksotik dengan balutan kostum Peserta dibagi menjadi 3 defile, yakni defile warna hitam dan kuning emas yang menandakan barong merah, barong kuning, dan barong hijau. bahwa bumi penuh kemakmuran. (ddy/aif) Sosok barong menjelma dalam sebuah tata
BEC 2011: Mengusung tema tari gandrung dari masa ke masa. Ada Damarwulan, Gandrung dan Kundaran. BEC 2013: Mengusung tema The Legend of Kebo-keboan. Ada Kebo Geni, Kebo Bayu Tirto, dan Kebo Bumi.
D
Sabtu 22 Novemb November mber 2014 mb
Sesuatu yang Bikin Beda Tahun Ini
BEC Cilik S
ELAMA kali ketiga penyelenggaraan “Banyuwangi Ethno Carnival” (BEC). Selalu dipadati ribuan penonton mulai dari pelosok pedesaan hingga perkotaan. Bahkan, juga wisatawan domestik dan mancanegara, m Tema “ The The Mystic Dance Danc ce of Seblang” akan terbagi dalam lam m tiga ga g a su sub tema diantaranya Seblang g Olehsari, O lehssa Seblang Bakungan, dan Poro o Bungkil. Bung gki Evaluasi terus dilakukan Dinas KeEva alu budayaan buda aya dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi, Bany yu guna meningkatkan n kualitas kualit ta BEC dari tahun ke tahun. Selain in tiga d de defile tersebut, tarian asli seblang g dari D De Desa Olehsari Kecamatan Glagah, dan Seblang Se S Bakungan Kecamatan Glagah, Glag ah akan membuka BEC IV. Lalu diikutiti dengan tari kolosal seblang dan diikut n gandrung. gand dru Baru Bar ru kemudian disusul peserta BEC EC C cilik. Tahun T ini, kehadiran BEC cilik merupakan meru pa hal yang benar-benar baru. ru. Peserta Peser rta cilik tahun ini memberikan warna na tersendiri. terse nd Selain memberikan show ow tambahan tamb ba untuk warga, BEC cilik juga ga
menunjukkan keberhasilan regenerasi BEC. Karena para peserta cilik tersebut nantinya akan berperan sebagai peserta BEC di masa-masa mendatang. Sementara itu, barisan peserta BEC masing-masing sub tema akan menaiki panggung setinggi 2,5 meter. Mereka Me reka muncul di sebelah kanan dan kiri gapura Gesibu Blambangan, dan berjalan di atas catwalk sepanjang 45 meter. Kemudian berjalan sesuai rute yang ditentukan hingga finish di depan Pemkab Banyuwangi. Menjaga dan melestarikan budaya lokal suatu daerah dapat dilakukan dengan berbagai cara yang dikemas semenarik mungkin untuk bisa memikat wisatawan. BEC ini menjadi wadah kreativitas untuk menuangkan gagasan unik dan sebagai wahana untuk mengapresiasi mengapresiasi nilai budaya lokal yang bisa menjadi sarana promosi Banyuwangi. (ddy/ bay)
Dapat Ilmu dan Pengalaman Baru DHEA Fany Permatasari memang masih berusia sepuluh tahun. Meski begitu, siswa kelas lima SDN 1 Lateng Banyuwangi ini sudah berani tampil dalam ajang Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Siswa yang tinggal di Jalan Ijen 73, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi ini mengaku mendapat banyak ilmu baru saat mengikuti BEC. Ilmu baru tersebut itu adalah cara merias diri dan cara berpakaian. Putri pasangan Suprihatin dan Sukarno ini juga mengaku, proses pembuatan kostum yang dikenakan itu tuntas dirancang selama sebulan. Kostum ini dirancang dengan bantuan seorang ahli desain. Kostum tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp 3 juta.“Senang bisa ikut BEC, capek tapi menyenangkan,” ujar dara kelahiran Ba- nyuwangi, 14 April 2004 ini. (ddy/bay)
Partisipasi atas Inisiatif Sendiri MESKI usianya masih sangat belia, Najma Putri Hanita Salsabila sudah tak diragukan kepeduliannya terhadap seni budaya daerah. Putri sulung pasangan Burhanudin dan dr.Zunita ini mengaku ikut BEC cilik, semata atas keinginannya sendiri. Gadis kelahiran Banyuwangi, 2 Mei 2004 itu menyatakan berpartisipasi dalam ajang carnival etnik tersebut, agar dapat mengekspresikan diri. Selain itu, siswi Madrasah Ibtidaiah (MI) Muhammadiyah Gembolo, Kecamatan Gambiran itu mengaku ingin tahu lebih mendalam kebudayaan Banyuwangi. Putri Direktur Rumah Sakit Bhakti Husada Krikilan Glenmore ini juga mengaku bangga ikut BEC cilik, karena dia bisa mempromosikan wisata dan budaya Banyuwangi. “Kebetulan tante juga ikut BEC, jadi pingin ikutan juga,” ujarnya. (ddy/bay)
Kompak Kompa ompaak Didukung Keluarga CAPRIO CAPR RIO Jethly Agung Dewantoro,11, mengaku g u se senang ikut melestarikan kebudayaan daerah me melalui partisipasi sebagai peserta Banyuwangi Banyuwa y ang g Ethno Carnival (BEC) cilik. Sejak babak aw awal, wa pembekalan, hingga tampil di hadapan publik, siswa kelas 6 SDN had h Kepatihan Kep K p ini terus semangat tampil dengan den ga dukungan orang tua dan keluarga. g Orang g tua tu Caprio, pasangan suami istri Suhendro od dan Kartika Dsr terus memfasilitasi anaknya y dalam da berkreasi mengembangkan bakatnya. y Apalagi, A kegiatan tersebut dapat memacu kkreativitas kre anak. “Siapa lagi yang akan meneruskan meene kebudayaan kalau bukan anak-anak anak-ana ak kita,” ujar Kartika ibunda Caprio yyang g tingg tinggal ggal di Jalan Borobudur 21, Kelurahan g Taman Bar Baru, ru, Banyuwangi itu. (ddy/bay)
BBentuk entuk Mencintai Budaya daya Lokal Menjadi j salah satu bagian g dari p pergelaran g an Banyuwangi y g Ethno Carnival rnival n ((BEC)) dengan g tema Seblang g Bakungan g merupakan p sesuatu s yang y g membanggakan m gakan a bagi g siswa kelas 4 SDN Glagah g ini. Menurut p putri p pasangan g dari Y Yudi Efendi di dan Mike Haidiyanti, y , Keyco y Brilianty y Angeline g ikut B BEC adalah bent bentuk mencintai nta ai budaya lokal yyang g ada di Banyuwangi. y g Selain itu,, di umurnya y yyang g masih meng menginjak nginjak g j 9 tahun ini,, d dia mempunyai unyai ny bakat fashion yang y g sangat g mumpuni. p Melalui Melalu ui BEC,, dia juga j g ingin ing g mengembangkan embangkan m g bakat tersebut. ”Tidak ada kesulitan waktu wak aktu belajar j koreografi g dan lain sebagainya, ebagainya, g y , karena saya y memang g bisa menari dan n suka fashion,” cetus Keyco K yang g juga atlet panahan tersebut. (tfs/aif)
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA
Next BEC 2015: Pengantin Banyuwangi
Mupus Braen Blambangan BANYUWANGI memiliki keanekaragaman yang cukup dalam hal busana pengantin. Pakaian Pengantin masyarakat Suku Osing menunjukkan adanya campuran antara pakaian pengantin Jawa, Madura, Bali, dan Luar Jawa. Di lingkungan masyarakat Suku Osing Banyuwangi, berlaku adat perkawinan
dengan melalui beberapa tahap. Di antaranya, Tahap Perkenalan, Meminang, Peresmian Perkawinan. Pada tahap peresmian perkawinan ini juga mengenal adat perkawinan yang cukup menarik, yaitu Adu Tumper dan Perang Bangkat. Berasal dari pakemnya busana pengantin Banyuwangi, menjadikan suatu inspirasi
untuk busana pengantin busana modifikasi, sebagai sebuah karya yang luar biasa. Kayanya budaya dan seni yang dimiliki oleh Banyuwangi, juga menjadikan inspirasi dalam tema penyelenggaraan BEC 2015 mendatang. Penasaran seperti apa? Tunggu saja penampilan BEC tahun depan. (ddy/bay)
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SABTU 22 NOVEMBER TAHUN 2014
10.000 KOPI
Swadaya Bikin Pondok GLAGAH - Persiapan menyukseskan Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, di perkampungan masyarakat Suku Osing Minggu besok (23/11) terus dilakukan. Sebanyak 2,5 kuintal biji kopi telah selesai disangrai kemarin oleh warga perkampungan Suku Osing tersebut. Rohaniyah, salah satu warga yang rumahnya dijadikan tempat menyangrai kopi mengatakan, semua biji kopi telah selesai disangrai ■ Baca Swadaya...Hal 39
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
1.600 Tiket BEC Ludes BANYUWANGI - Hari ini even spektakuler Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) kembali digelar. Yang terasa spesial, pergelaran BEC kali ini bertabur tokoh nasional. Sejumlah menteri diagendakan hadir. Yang sudah pasti hadir adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert
UNTUK TAMU VIP: Kursi untuk tamu undangan kehormatan sudah ditata rapi di Taman Blambangan sejak dua hari lalu.
O. Blake bersama istri, Sofia Blake, juga dipastikan hadir. Tak ketinggalan juga Konsulat Jenderal AS di Surabaya, Joaquin F. Monseratte, bersama istri juga akan menyaksikan pergeleran BEC yang mengusung tema ”The Mystic Dance of Seblang” tersebut ■ Baca 1.600 Tiket...Hal 39
GALIH COKRO/RABA
Lepas Tukik dan Pungut Sampah Pantai
di Banyuwangi mencapai puncak tadi malam (21/11). Acara yang dihelat di Pendapa Sabha Swagata Blambangan itu diwarnai makan malam Thanksgiving ■
SEMENTARA itu, pagi kemarin (21/11) rangkaian peringatan Thanksgiving (Hari Bersyukur) yang dilakukan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O. Blake, di Banyuwangi berlanjut. Setelah mengunjungi Desa Adat Osing, Kemiren, dan berdialog dengan masyarakat setempat Kamis lalu (20/11), sang dubes melanjutkan lawatan dalam rangka memperingati Thanksgiving itu dengan melakukan bersih-bersih Pantai Boom, Banyuwangi, kemarin (21/11). Sesampai di Pantai Boom, Dubes Blake langsung “disuguhi” pengalaman mengesankan. Dia dan rombongan diplomat asal negara adidaya itu diajak melepas tukik (anak penyu) ke laut. Setelah melepas tukik, Dubes Blake bersama istri, Sofia Blake, dan Konsulat Jenderal AS di Surabaya, Joaquin F. Monseratte, serta Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Ny. Dani Anas, memungut sampah di kawasan Pantai Boom. Persis di belakang mereka ratusan pelajar Banyuwangi dan sekitarnya ikut ambil bagian dalam kerja bakti bersih-bersih pantai pagi itu. Seraya memegang kantong plastik, Dubes Blake berjalan menyisir bibir pantai berpasir landai tersebut ■
Baca Joaquin...Hal 39
Baca Lepas...Hal 39
GALIH COKRO/RABA
HIDANGAN KALKUN: Dubes AS Robert O. Blake (dua dari kiri) mengajari Bupati Anas cara menyajikan masakan daging kalkun dalam Thanksgiving di Pendapa Sabha Swagata Blambangan tadi malam.
Joaquin: This Is the First Blusukan Thanksgiving KUCUR K UCUR
NGOPAI Kalina Blake
Lincah M Main Egrang MERAYAKAN Thanksgiving alias Hari Bersyukur di Banyuwangi memberi kesan mendalam bagi Kalina Blake, 13. Putri Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) di Indonesia, Robert O. Blake, tersebut mengaku sangat senang bisa bermain permainan tradisional dan berkenalan dengan anakanak seusianya di Banyuwangi. Ya, rangkaian pe ringatan Thanksgiving di Bumi Blambangan tersebut juga diwarnai permainan tradisional anak-anak. Beberapa permainan yang digelar, antara lain egrang, berjalan dengan batok kelapa. Kalina ikut bermain bersama ratusan siswa SD yang berkumpul di rumah dinas bupati tersebut. (sgt/c1/ aif)
GALIH COKRO/RABA
BANYUWANGI - Rangkaian peringatan Thanksgiving atau Hari Bersyukur yang diselenggarakan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) Surabaya dan Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Indonesia yang digelar
Ditetapkan Gubernur, UMK Banyuwangi Rp 1.426.000 BANYUWANGI - Akhirnya Upah Minimun Kabupaten (UMK) Banyuwangi tahun 2015 telah diresmikan Gubernur Jatim, Soekarwo. Bersamaan dengan 38 kabupaten dan kota lain se-Jawa Timur, UMK tahun 2015 diresmikan Kamis (20/11) kemarin. Meski sudah mengetahui angka UMK yang ditetapkan Gubernur, Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosna-
UMK Banyuwangi tahun 2015 yang ditetapkan gubernur adalah Rp 1.426.000 atau naik 20 % dari usulan yang diajukan DPK, yakni Rp 1.350.000” MUSTAM Kasi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Dinsosnakertrans
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
ANTRE: Truk hendak menyeberang ke Pulau Bali di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Sopir Truk Antarpulau Paling Terpukul KALIPURO - Naiknya tarif penyeberangan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak pukul 00.00 Jumat (21/11) tampaknya membuat kaget para sopir truk yang biasa menyeberang ke Pulau Dewata. Kenaikan tarif yang mencapai 7,16 persen dari harga semula itu
dirasa sangat memberatkan para pengguna jasa pelabuhan, khususnya para sopir truk. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, kebanyakan sopir truk merasa keberatan dengan naiknya tarif penyeberangan lintas Jawa-Bali itu ■ Baca Sopir...Hal 39
Melihat Koleksi Cangkir Suku Osing di Desa Kemiren
Jumlah Ribuan, Bentuk Mirip, Umurnya Lebih Satu Abad Acara Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Minggu malam besok tidak hanya ditunggu penikmat kopi. Selain bisa minum kopi gratisan, pengunjung juga bisa melihat koleksi cangkir tua yang eksotik. Seperti apa? DEDY JUMHARDIYANTO, Glagah FESTIVAL Ngopi Sepuluh Ewu merupakan even yang diselenggarakan guna mengenalkan Banyuwangi sebagai kota kopi. Itu tidak berlebihan, karena Banyuwangi memiliki perkebunan kopi terluas di Jawa Timur.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
kertrans) Banyuwangi mengaku belum menerima surat keputusan (SK) dari gubernur. “Senin depan insya-Allah kami akan menjemput SK tersebut sekaligus agar mendapat sosialisasi UMK 2015 langsung dari gubernur,” jelas Kepala Dinsosnakertrans, Alam Sudrajat, melalui Kasi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, Mustam ■ Baca Ditetapkan...Hal 39
Selain itu, kebiasaan ngopi masyarakat di ujung timur Pulau Jawa ini juga diyakini telah berlangsung sangat lama. Salah satu indikasinya, cangkir dan lepek yang dimiliki masyarakat adat Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Hampir semua cangkir dan lepek di kampung tersebut memiliki bentuk dan corak yang nyaris mirip. Cangkir koleksi keluarga tertentu dan keluarga yang lain ada kemiripan motif dan bentuk. Rohaniyah, 45, salah seorang warga Dusun Krajan, Desa Kemiren, mengaku memiliki empat lusin cangkir lengkap lepek dan tutupnya. Koleksi cangkir kuno tersebut merupakan warisan yang diterima dari orang tuanya saat dia menikah 30 tahun silam. Sudah menjadi tradisi Suku Osing di Desa Kemiren, saat pernikahan, orang tua berkewajiban memberikan seserahan kepada sang anak ■ Baca Jumlah...Hal 39
NGOPI GRATIS: Warga menuangkan kopi ke cangkir di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Persiapan ini untuk menyukseskan acara Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang digelar Minggu besok (23/11).
Tarif penyeberangan naik, sopir truk antarpulau paling terpukul Ibarat tinju masih TKO, belum sampai KO!
Satlantas intensifkan Operasi Zebra selama dua pekan Dijamin tidak ada 86!
DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos
Sabtu 22 November 2014
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Siapkan Sentra Oleh-oleh di Pantai Boom
GALIH COKRO/RaBa
EKSEKUTIF: Sekkab Slamet Karyono (tengah) menghadiri rapat paripurna penyampaian nota keuangan di kantor DPRD Banyuwangi kemarin.
B-Fest Tahun Depan Tetap Digelar Dianggarkan Dalam APBD 2015 BANYUWANG I - Ka l a ngan eksekutif dan legislatif di Banyuwangi berupaya keras mengesahkan rancangan peraturan daerah (raperda) APBD 2015 akhir November ini. Terbukti, hanya berselang sehari pasca penandatanganan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015, DPRD Banyuwangi menggelar rapat paripurna penyampaian nota pengantar bupati atas diajukannya Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 kemarin (21/11). Di hadapan peserta rapat paripurna, Bupati Anas mengatakan, sesuai amanat konstitusi, RAPBD 2015 beserta nota keuangannya merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab demi kemakmuran rakyat. Dikatakan, RAPBD disusun berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah dan telah dijabarkan ke dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 itu telah diubah dua kali, yakni dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta berpedoman pada Permendagri Nomor 37 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015. Menurut Anas, sejalan dengan perkembangan situasi perekonomian terkini, berbagai tantangan diperkirakan akan terjadi pada tahun 2015. Tantangan tersebut meliputi perlambatan perekonomian yang dipicu perlambatan perekonomian global; risiko gejolak harga-harga komoditas sebagai dampak langsung kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik; komitmen mendukung Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community). Tantangan lain yang harus dihadapi di tahun 2015 adalah berbagai event penting di Kabupaten Banyuwangi tahun 2015, antara lain Pekan Olah Raga Tingkat Provinsi (Porprov) Jatim, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Jatim, Pekan Seni Pelajar (PSP) tingkat Jatim, dan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). “APBD Tahun 2015
mempunyai peran strategis sebagai instrumen meningkatkan capaian kerja dan menunjang berbagai keberhasilan pembangunan yang telah diraih di tahun 2014 ini,” ujarnya. B u p a t i A n a s b e r h a r a p, proyeksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan pada APBD 2015 dapat secara efektif menstimulasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB), indeks pembangunan manusia (IPM). Proyeksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan tersebut diharapkan menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan kemiskinan. Menurut Anas, konsep sport and tourism, olahraga Surfing dan International Tour de Banyuwangi Ijen tidak hanya
bertujuan mendongkrak nama Banyuwangi dan mengubah image Banyuwangi di level internasional. Lebih dari itu, event sport and tourism itu juga diarahkan sebagai konsolidasi infrastruktur. Sebab, syarat menggarap even balap sepeda internasional terselenggara karena adanya jalan berkelas internasional. Di bidang pariwisata, kata Anas, pelestarian kearifan lokal Banyuwangi menjadi amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sepanjang Mei hingga Desember digelar berbagai even dalam konsep Banyuwangi Festival (B-Fest) sebagai upaya pelestarian sejarah, budaya, dan kesenian Banyuwangi n Baca B-Fest...Hal 39
ISTIMEWA
Nonton BEC Makin Keren Pakai Kaus Seblang Osing Deles ISTIMEWA
NAGUD! Official Sponsor BEC The Mystic Dance Of Seblang BANYUWANGI – Dapatkan kaus Seblang di stand pamer NAGUD!, samping Gedung Juang 45, Jl Veteran Banyuwangi, tepatnya di panggung kedua Banyuwangi Etho Carnival (BEC) yang digelar hari ini.
Lebih keren nonton BEC dengan memakai kaus bergambar Seblang produk NAGUD! Banyuwangi. Selain unik, kaus ini mampu membuat suasana menonton event akbar ini semakin meriah. (adv)
BANYUWANGI – Osing Deles meluncurkan desain kaus terbaru dengan tema Seblang bertepatan dengan perhelatan event Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang digelar hari ini. Desain kaus dengan tulisan yang apik mampu membuat pemakainya tampak elegan. Selain itu, kaus ini juga nyaman dipakai karena menggunakan bahan katun 24s. “Kaus ini dibuat terbatas, diproduksi
hanya untuk event BEC ini saja,” ujar Burhan, owner Osing Deles. Kaus ini tentu lebih keren saat dipakai menonton BEC, pemakainya tentu memiliki gengsi tersendiri diantara ribuan penonton yang lain. Untuk mendapatkannya, silahkan kunjungi Osing Deles di Jl Juanda No.70 Jajag, dan bisa didapatkan di Predator Distro, Jl Raya Rogojampi No 26 (Selatan RS Muhammadiyah). (adv)
understanding (MoU) tentang pengembangan kawasan Pantai Boom. Setelah menandatangani MoU, imbuh Bangun, dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pelindo dan Pemkab Banyuwangi. “Kita bersama pemkab ingin memajukan masyarakat Banyuwangi. Sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU, dalam waktu dekat kita akan membahas PKS bersama Pemkab Banyuwangi,” ujarnya kemarin (21/11). Me n u r u t B a n g u n , g u n a menopang pengembangan Pantai Boom, nanti akan dibangun wahana water boom dan hotel di kawasan objek wisata yang dahulu dikenal dengan sebutan Pelabuhan Lama tersebut. “Kita (Pelindo) juga ditawari menjadi home
base kapal Yacth. Pihak General Manager (GM) Pelabuhan Benoa menawari kami di Pantai Boom akan dibangun home base kapal Yacth,” ungkapnya. Dikatakan, jika kelak sudah ada home base kapal Yacth di Pantai Boom, selanjutnya kapal pesiar (cruise) akan ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Wangi. Sebab, kedalaman Pantai Boom yang mencapai tiga meter cukup untuk menopang aktivitas kapal Yacth. “Kapal pesiar akan ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Wangi yang lebih dalam dibandingkan Pantai Boom,” cetusnya. Tidak hanya itu, di kawasan Pantai Boom juga akan didirikan sentra kuliner, suvenir, pakaian, dan oleh-oleh khas Banyuwangi, seperti halnya pusat oleh-oleh Krisna di Bali. “Lokasi sentra oleh-oleh itu di eks tempat biliar Maritim,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Petualangan di Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan TAMAN Safari Indonesia II merupakan tempat wisata konservasi satwa yang terletak di daerah prigen pasuruan Jawa Timur. Merupakan tempat yang menarik untuk bertualang sekaligus berlibur dengan keluarga dengan menjelajahi belantara lereng gunung arjuna yang penuh dengan harimau benggala, singa, banteng, gajah, dan ribuan satwa langka dari lima benua dalam kawasan Safari Adventure terbesar dan terlengkap di Asia. Untuk menjelajah Taman Safari ini, adventurer bisa mendapat bus safari secara gratis lho. Selain ada fasilitas bus safari, di Taman Safari ini juga wahana-wahana yang
ELEGAN: Kaus Seblang produksi Osing Deles tersedia dalam dua pilihan desain dan warna.
MISTIS: Suliyana dan Wandra (artis Banyuwangi) tampil lebih keren saat memakai produk NAGUD!
BANYUWANGI - Penataan dan pembangunan kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, terus menunjukkan perkembangan positif. Perkembangan terbaru, pihak Pelabuhan Benoa, Bali, menawarkan kerja sama pemanfaatan pantai yang berlokasi tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi itu sebagai home base kapal Yacth (kapal layar yang digunakan untuk pelayaran hobi, Red). General Manajer (GM) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto mengatakan, pihaknya bersama Pemkab Banyuwangi berupaya memajukan kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Oleh karena itu, pihak Pelindo dan pemkab telah melakukan berbagai langkah, salah satunya menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of
bisa adventurer intip antara lain Safari Water Park (berenang dengan buaya), Aquatic Land, Journey to The Temple of Terror, Baby Zoo sampai Cinema 4D. Lengkap! Saksikan juga Animal Education Show, mulai dari: Elephant Education Show (show edukasi gajah) Sumatera Tiger Education Show, Bird Of Prey Show, Global Warming Show, Dolpin & Seal Education Show, Dan Journey To The Temple Of Terror. Semua Show ini tentu saja sudah bisa adventurer nikmati secara GRATIS. Aventurer bisa menghabiskan waktu bersama untuk merasakan serunya 30 wahana permainan di are rekreasi Safari Ride & Fun
Park. Rasakan serunya Roller Coaster, Bom Bom Boat, Dyno Plane, Rumah Hantu ataupun Bom Bom Car dan puluhan wahana permainan lainnya. Tentu saja, tidak seru kalau ke Taman Safari Prigen tidak merasakan asyiknya menunggang Gajah ataupun Onta, ataupun berfoto bersama satwa langka saat berlibur kesana. Kalau tidak, adventurer bisa rasakan sejuknya air pengunungan Arjuna di salah satu kolam renang terbaik di Jawa Timur. Safari Water World. menyusuri Lazy River menembus 7 Wonders Cave yang dihuni oleh buaya muara atau meluncur di waterslide Adrenalin Pool, Pasti Seru Dech. (*)
Jawa Pos
31
Sabtu 22 November 2014
IKAWANGI JAWA TIMUR
Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis Diikuti 310 Peserta, Renacana akan Dilaksanakan Tiap Tahun
SUKSES: Keluarga besar Ikawangi Jawa Timur berfoto bersama usai acara operasi katarak dan bibir sumbing gratis mendaftar di RSUD Blambangan.
MEMBELUDAK: Calon pasien operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis mendaftar di RSUD Blambangan.
SAMBUTAN: Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi Wiyono saat memberikan sambutan dalam operasi katarak dan bibir sumbing gratis di RSUD Blambangan.
BANYUWANGI - Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Jawa Timur benar-benar memiliki kepedulian luar biasa terhadap orang Banyuwangi yang memiliki penyakit katarak dan bibir sumbing. Jumat kemarin (21/11), Ikawangi melakukan operasi kedua penyakit itu di RSUD Blambangan. Untuk penyakit katarak, jumlah pendaftar mencapai 303 orang dan penyakit bibir sumbing hanya 7 orang. Direktur RSUD Blambangan, dr. H. Taufiq Hidayat, Sp.And mengatakan, jumlah pendaftar yang masuk 303 orang. Sedangkan bibir sumbing hanya 7 orang. Untuk penyakit katarak baru 73 orang yang hasil scraining. Namun, sisanya tetap akan dilakukan dengan cara diobati terlebih dahulu, setelah memenuhi syarat baru dilakukan operasi. “Jika tidak ada kontra indikasi, tidak ada larangan maka operasi akan dikerjakan tetapi seandainya dianggap rawan, kita terpaksa menunda dulu,” ujarnya. Informasi yang menggembirakan, kegiatan tersebut akan dilakukan rutin setiap tahun dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Tahun depan, bukan hanya katarak dan bibir sumbing yang dioperasi, tapi juga jenis penyakit lain yang tergolong langka dan jarang ditemukan. “Mudah-mudahan Ikawangi Jawa Timur bersama-sama Ikawangi yang lain memberikan sponsor kepada kita, yakni RSUD Blambangan,” imbuhnya. Secara teknis, selama melaksanakan kegiatan bertajuk “Banyuwangi Kembali Tersenyum Indah” ini RSUD Blambangan dibantu petugas medis yang dikirim langsung dari Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya dan Rumah Sakit Mata Masyarakat Surabaya. Kegiatan ini murni gratis dan kita tidak menarik dana sepeser pun kepada masyarakat. Sedangkan tim medis yang menangani langsung berasal dari Surabaya semua, yakni 25 orang tenaga ahli. “Kita hanya ketempatan saja, tapi kalau dibutuhkan, dokter RSUD siap membantu,” terang Taufik. (adv/aif)
Pulang Sembahyang Shoping di KaOsing BANYUWANGI - Tadi malam outlet KaOsing kedatangan pembeli istimewa. Rombongan dari Bali. Sebanyak 20 orang karyawan Bali Ratu Spa. Seharian kemarin mereka keliling Banyuwangi. Tujuan utamanya sembahyang ke beberapa pura di Banyuwangi, kemudian dilanjutkan berwisata ke Pulau Merah. Rombongan tiba di bandara Blimbingsari pagi kemarin dengan pesawat Garuda dari andara Ngurah Rai. Sepulang dari menikmati panorama sunset Pulau Merah, rombongan langsung menuju outlet KaOsing di Jalan Ahmad Yani 93C Banyuwangi (50 meter arah selatan kantor pemkab/persis depan kantor Pengadilan Negeri Banyuwangi). Mereka mengaku sudah lama mengenal KaOsing sebagai
DARI BALI: Rombongan wisatawan dari Bali shoping kaus etnik di outlet KaOsing tadi malam.
ISTIMEWA
produsen kaus etnik Banyuwangi. Namun, karena sulit mencari waktu libur secara bersama maka baru kemarin bisa berkunjung ke Banyuwangi. Begitu masuk outlet KaOsing semua anggota rombongan
langsung memilih-milih ratusan desain kaus KaOsing. Mereka sangat menyukai kaus KaOsing karena dinilai unik. Memang, KaOsing konsisten mengangkat tema-tema kekayaan budaya Banyuwangi. “Kami
tidak latah. Kami mencetak kaus dengan model sederhana. Tidak neko-neko. Yang penting kualitas kainnya bagus. Desain dan materi tema kausnya juga Ok,” papar Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing. (*)
FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA
CEKATAN: Tim medis sedang menjalankan operasi mata katarak pada pasien.
Siap Bantu Operasi Lanjutan SE ME N TARA i t u , Ke t u a Ikawangi Jawa Timur, Budi Suroso mengatakan, untuk penyakit bibir sumbing dan operasi mata katarak tersebut Ikawangi Jatim siap melakukan operasi hingga di Surabaya. Tidak hanya itu saja, jumlah berapa pun penyakit bibir sumbing, Ikawangi Jatim siap akan membantu untuk dioperasikan di Surabaya. “Jadi, kami siap membantu hingga operasi lanjutan di Surabaya,” ungkapnya. Terkait pendanaan, Budi mengatakan kegiatan ini, Ikawangi berhasil menggandeng sejumlah pihak seperti Bank Indonesia Jakarta, RS. AlIrsyad Surabaya, Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) Jakarta, Smile Train Jakarta,
secara pribadi. Tahun ini, merupakan kali kedua diselenggarakan operasi gratis dalam rangka Harjaba. Tahun depan, kepedulian terhadap sesama ini tidak hanya melibatkan Ikawangi Jatim saja. Lebih dari itu, Ikawangi dari provinsi lain turut bergabung SCREENING: Calon peserta operasi mata katarak diberikan pengobatan awal di RSUD dalam misi sosial ini. “Kalau temansebelum dioperasi. teman wartawan Yayasan milik Al-Falah YDSF, memiliki data warga yang meESQ Surabaya, ZIS (SKI-PT. Indo- miliki penyakit atau penyakit tersat) Jakarta, PT. Telkom, Jamkrin- tentu, silakan kontak kami. Kami do, dan juga dukungan dana dari siap membantu secara penuh,” warga Banyuwangi di perantauan pungkas Budi. (ddy/adv/aif)
32
Koranna Oreng Situbendeh
SABTU 22 NOVEMBER
TAHUN 2014
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Dua orang itu jadi tersangka karena terbukti membawa satwa jenis biota laut yang dilindungi. Kita tidak mau berandaiandai untuk masalah pemilik kerang. Kita masih terus menyelidiki ” AKBP Hadi Utomo, Kapolres Situbondo
Nahkoda Kapal dan Kuli Angkut Resmi Ditahan SITUBONDO – Polres Situbondo akhirnya menetapkan nahkoda kapal layar motor (KLM) Indonesia Berkah, Busairi, sebagai tersangka penyelundupan kerang Troka Susur Bundar. Selain dia, Heri Handoko, yang berprofesi sebagai kuli angkut juga dijadikan tersangka. Dia
dinilai ikut membantu penyelundupan. Sejak ditangkap polisi di perairan Jangkar hingga kemarin (21/11), kedua tersangka harus mendekam di balik jeruji Mapolres Situbondo untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. “Dua orang itu terbukti membawa satwa jenis biota laut yang dilindungi,” kata Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo. Kedua tersangka ini dijerat dengan pasal yang ancaman hukuman penja-
ranya sampai lima tahun serta denda sebesar Rp 100 juta. Itu karena mereka melanggar Undang-undang (UU) nomor 05 tahun 1990, tentang KSDA. Hadi Utomo menjelaskan, setelah keduanya ditetapkan menjadi tersangka, Satpolair Polres Situbondo akan terus mendalami keterangan kedua tersangka. Selain itu, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi untuk dilakukan pengembangan n Baca Polisi...Hal 37 RENDRA KURNIA/JPRS
DILINDUNGI: Bentuk Kerang Troka Susur Bundar yang diamankan dari KLM Indonesia Berkar di Pelabuhan Jangkar.
Nyalakan Seribu Lilin di Tugu Anyer-Panarukan
RENDRA KURNIA/JPRS
AKSI TEATRIKAL: Puluhan anggota CADAS gelar seribu lilin di tugu 1000 KM Anyer–Panarukan sebagai simbol keprihatinan kerusakan benda cagar budaya di Situbondo.
TELEKOMUNIKASI
PANARUKAN – Sejumlah seniman dan budayawan yang tergabung dalam Aliansi Cagar Budaya Situbondo (Cadas) menggelar aksi keprihatinan atas terancam dan rusaknya benda cagar budaya yang ada di Kabupaten Situbondo. Aksi tersebut digelar secara sakral dengan menyalakan seribu lilin di Tugu 1000 Kilometer Anyer - Panarukan. Pantauwan wartawan koran ini, saat seribu lilin mulai dinyalakan sekitar pukul 19.00 malam, sejumlah warga sekitar mulai penasaran. Melihat pemandangan yang tak biasa itu, para pengendara yang melintas di jalan raya sekitar Desa Wringinanom, Kecamaan Panarukan, tidak sedikit yang berhenti untuk menyaksikan dari dekat. Setelah lilin semua dinyalakan, para budayawan ini menggelar aksi teatrikal untuk menyampaikan nilai moral yang menggambarkan hancurnya benda-benda kuno yang ada di Kabupaten Situbondo. Bahkan, seorang budayawan aktivis Cadas sengaja membakar bajunya. Aksi keprihatinan ini berjalan cukup lama dan menyedot perhatian puluhan warga. “Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan kami akan benda cagar budaya di Situbondo. Karena semakin hari kondisinya semakin terancam,” kata Irwan Rahkday, anggota Cadas. Aksi seribu lilin, juga diikuti mahasiswa jurusan sejarah dari sejumlah Perguruan Tinggi di luar Situbondo. Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dengan banyaknya situs sejarah peninggalan kerajaan Majapahit Timur yang rusak n Baca Nyalakan...Hal 37
Mabuk Berat, Kuli Bangunan Ditinggal di Tengah Jalan SITUBONDO – Warga Desa Gelung, Kecamatan Panarukan sempat dikejutkan dengan penemuan orang tak dikenal tergeletak di tengah jalan desa, kamis (20/11) lalu, sekitar pukul 20.00. Orang tersebut didapati warga dalam dalam kondisi tangan terikat. Dalam keadaan tidak berdaya, orang tersebut ditemukan mengalami luka robek di kepala dan di tangannya. Darah terus mengalir dari kepalanya. Diduga kuat, orang yang kemudian diketahui warga Desa Tanjung Peci-
nan, Kecamatan Mangaran itu dalam keadaan mabuk berat. ”Dia bernama Muksin. Saat ditemukan, kondisinya dalam keadaan mabuk berat serta tangan terikat. Bahkan di kepalanya terdapat luka robek dan luka lecet di tangannya,” kata Sese, paman korban kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Sese menceritakan, warga yang menemukan Muksin sempat kebingungan. Sebab, tidak ada satupun warga yang mengenalinya n Baca Mabuk...Hal 37
ISTIMEWA
FREDY RIZKI/JPRS
BERDIRI DULU: Tower seluler di Desa Kumbangsari Kecamatan Jangkar belum tidak mengantongi ijin.
MENGGANGGU: Air dari sungai barat PG Asembagus sering meluap ke jalan raya jalur pantura.
PG Janji Bangun Sarana Kakus
Berdiri Dahulu, Baru Mengurus Ijin Kemudian
Untuk Mengatasi Luberan Air ke Jalan Raya
JANGKAR –Jika mengikuti prosedur, sebuah bangunan sebelum berdiri haruslah terlebih dahulu mengurusi izinnya. Namun tidak demikian dengan tower seluler yang berada di Dusun Kajuraje, Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar n Baca Berdiri...Hal 37
LEGISLATIF
HABIBUL ADNAN/JPRS
Lemari Arsip DPRD Diganti Lemari Mekanik SITUBONDO – Lemari arsip gedung DPRD kemarin (20/11) diganti dengan yang baru. Lemari lama yang bahannya dari kayu itu diganti dengan lemari arsip mekanik. Untuk kepentingan ini, secretariat DPRD menenganggarkan Rp.148. 500.000. Sekretaris DPRD Situbondo, Sofwan Hadi, saat dikonfirmasi kemarin mengatakan, lemari lama tersebut memang sudah waktunya diganti n Baca Lemari...Hal 37
HABIBUL ADNAN/JPRS
BARU: Lemari arsip yang lama kemarin langsung dikeluarkan. http://www.radarbanyuwangi.co.id
DIRAWAT: Muksin mendapatkan perawatan di RSUD Abdoer Rahem.
Tangkapan Sepi, Banyak Nelayan Pindah Profesi
ASEMBAGUS – Keluhan dari warga terhadap luberan air yang berasal dari sungai yang berada di barat PG Asembagus mendapat tanggapan. BUMD yang ada di wilayah timur tersebut berjanji akan segera membangun sarana kakus. Harapannya, agar warga perumahan di sekitar PG tidak lagi mengambil saluran air da-
ri sungai tersebut. Sebab. Saat debit air tinggi, saluran tersebut kemudian meluap dan meluber hingga ke jalan raya. General Manager PG Asembagus, Agus Priambodo, membantah keras jika dinilai tidak ada saluran MCK di perumahan warga, seperti dikabarkan beberapa waktu lalu. Yang benar, hanya tidak ada sarana untuk kakus, se-
dangkan untuk mandi ada. “ Kalau untuk kakus memang belum ada, tetapi PG sudah memfasilitasi saluran air bersih untuk perumahan karyawan di sekitar lokasi PG Asembagus,” jelas Agus. Tidak adanya fasilitas kakus sendiri berdasarkan penjelasan Agus bukan karena perusahaan tidak memperdulikan n Baca PG...Hal 37
IKLAN JITU TANAH Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957
BANYUPUTIH – Cuaca yang tidak menentu di perairan Selat Bali selama lima bulan terakhir membuat beberapa nelayan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih tidak dapat melaut seperti biasa. Jika biasanya mereka dapat melaut dua kali sehari, kali ini mereka lebih banyak menghabiskan waktu di darat. Kondisi angin dari timur yang buruk memaksa mereka berpindah profesi. Sepinya nelayan melaut dapat dilihat dari tidak adanya aktifitas di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) setempat. TPI yang biasanya rame pada sore hari itu tampak sepi saat dikunjungi Jawa Pos Radar Situbondo. Samin,38, nelayan di TPI mengatakan saat cuaca tidak baik para nelayan memilih bekerja serabutan n Baca Tangkapan...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
Jawa Pos
Sabtu 22 November 2014
KOMUNIKASI BISNIS R A D A R
B A N Y U W A N G I
33
Disperindagtam Gembleng Perajin Bubut Kayu BANYUWANGI-Sebanyak 20 orang perajin kayu dari Kelompok Industri Bubut Desa/Kecamatan Glagah, mendapatkan pelatihan, mulai kemarin (20/11) hingga Senin (24/11) mendatang. Selesai pelatihan nanti, kelompok tersebut akan diberi bantuan peralatan produksi. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi mengatakan, bimbingan teknis bagi kerajinan bubut kayu itu bertujuan memberikan nilai tambah dan daya saing. Diharapkan nantinya produk kerajinan bubut kayu Banyuwangi bisa bersaing di pasaran domestik dan internasional. “Maksud bimbingan teknis dari Disperindagtam ini untuk meningkatkan kemampuan produksi industri bubut
kayu,” terangnya. Kegiatan di Desa/Kecamatan Glagah tersebut mengundang para instruktur bubut handal. Mereka berasal dari PT Propan Raya Surabaya serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) Bubut Kayu Singojuruh. Produk hasil kehutanan bubut kayu dari IKM sudah saatnya ditawarkan sebagai solusi, kata Hary, ketika ketersediaan furniture luar negeri mulai menipis. Pemanfaatan sumber daya lokal harus diperluas agar produksi IKM bubut kayu memiliki produktivitas berkelanjutan. “Disperindagtam menyelenggarakan bimbingan teknis dan pemberian bantuan peralatan produksi kepada IKM bubut kayu Desa Glagah, dengan harapan agar kelangsungan hidup kegiatan tersebut dapat dipelihara dan berkelanjutan,” harap Hary.(*)
ISTIMEWA
DILATIH: Perajin bubut kayu mengikuti bimbingan teknis di Desa/ Kecamatan Glagah, kemarin.
BANYUWANGI
KALIPURO
BANYUWANGI
RUMAH SHM 280M2
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Toyota Avanza ‘11
All New Xenia ‘13
Toyota Fortuner ‘08
Dijual Avanza Th 2011 G Hrg 122 Juta Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb. 08123453979
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Avanza ‘13
Honda Jazz ‘13
Suzuki Estillo ‘11
Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki Estillo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Perum Bukit Johar
Agen Bumbu Masak
Truk Toyota Dyna ‘92
Djl Tanah 480 m2 SHM Perum Bukit Johar Kalipuro Hub: 081236781489
Dcri Agen Wil. Bwi Sktrny utk Bumbu Masak Kemasan Sdh Jln H: 08123365507
Djl Truk Roda 4 Tyt Dyna Th ‘92 Hrg 58 Jt Kndsi Bgus Bisa Nego H: 081336700522
The Lagoon Residence
The Lagoon Residence Banyuwangi Lokasi Strategis, One Gatesyst, Ready Stocks Type 60+90 Jl. Ry. Yos Sudarso Bwi Hub. 082331514338 - 0333 7602937
BANYUWANGI
BANYUWANGI
SPG/Pramuniaga
Espass PU ‘02
Jl. Tunggul Ametung
Bth Cpt SPG/Pramuniaga Ekaswasa L/P Hub. Ctr Ekaswasa Roxy Bwi, Matahari&Nico Jbr, KDS Stbd, GM Lmjng H: 085646635417
Djl D Espas Pick Up Box Th 2002 AC Original Hrg 40Jt Nego H: 081336700522
Djl Cpt Tnh 650 m2 SHM, Jl. Tunggul Ametung Cck utk Hunian/Inves H: 082337602251
Tanah SHM Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315
Marketing
ALL NEW XENIA
Waterboom Bukit Jati di Bali Mmbthkan Marketing Tnga Free Land 10 Orang Wkt Krj Terserah Krj di Banyuwangi Pnghsln Min Rp. 3.300.000/bln+Bonus Pndftran ditutup Tgl 5 Des 2014 H: 08123635793
Hny dg UM 23 Jt Bwa pulang All New Xenia VVT-i. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
PEMBERITAHUAN
Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
JAJAG
JUAL/SEWA TANAH + BANGUNAN Dijual/Sewa Tanah + Bangunan, SHM / IMB Lt. 1520 LB. 150 Lok. Depan Pasar Subuh Jajag Hub: 082230129393
TOYOTA PROMO AKHIR TAHUN
BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 4002 VX an M. Hamimsyah, Dsn. Paras Tembok RT. 2/3, Jambewangi Hlg STNK P 5759 XE an Sariyani, Lingk. Watu Ulo RT. 2/2, Kel. Bakungan, Glagah
Promo Akhir Tahun!! Toyota Cuci Gudang Beli Cash/Kredit, Syarat Mudah DP Ringan, Buktikan Saja. Hub. Toni 081336236483 BB 22483BC4
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -
-
PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA
-
OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
LI-ONG
JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
36
RADAR GENTENG R A D A R
Pohon Hias Habis Dipotong DKP Sebut Belum Ada Izin GAMBIRAN - Di tengah gencarnya promosi Sedekah Oksigen oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi, pohon jenis janda merana di Jalan Ahmad Yani, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, tepatnya di depan Hotel Baru Indah (BI) justru dikepras habis. Pohon yang dipotong itu berada di depan bangunan yang akan digunakan sebagai tempat usaha. “Orang yang memotong pohon sudah izin, dan izinnya sudah keluar,” cetus salah satu anggota Trantib Kecamatan Gambiran, Heru. Heru menyebut, penebangan pohon itu dilakukan karena kondisinya dianggap sudah tidak sehat. “Pohon itu sudah keropos, doyong (miring), dan membahayakan,” dalihnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwan-
gi, Arief Setiawan, mengaku belum menerima surat pemberitahuan mengenai rencana pengeprasan pohon di Desa Jajag itu. “Kami tidak menerima surat,” ungkapnya. Menurut Arief, pohon itu berada di jalur provinsi, seharusnya izin pengeprasan dikirim ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Timur. “Izin belum keluar, tidak boleh melakukan pengeprasan, apalagi sampai memotong,” katanya. Arief me-warning, siapa pun yang akan melakukan pengeprasan harus koordinasi dengan pihak terkait. “PLN saja kalau mau melakukan pengeprasan mengajukan permohonan kepada kami,” katanya. Penebangan itu, lanjut dia, berlaku untuk semua jenis pohon yang berada di tepi jalan raya, tidak peduli itu jenis janda merana atau yang lain. “Pohon apa pun di pinggir jalan, kalau memotongnya ada aturan,” cetusnya. (sli/c1/abi)
BANYUWANGI - Kejuraan Kabupaten (Kejurkab) Sepak Takraw tingkat pelajar se-Kabupaten Banyuwangi tuntas digelar. Arena pertandingan yang dipusatkan di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, itu berakhir Kamis (20/11). Hasilnya, juara didominasi tim dari Banyuwangi selatan. Di tingkat SD Putra, SDN 2 Tembokrejo, Kecamatan Muncar, menjadi yang terbaik. Tim sekolah itu berhasil merengkuh trofi bergengsi setelah menundukkan tim SDN 2 Genteng di partai final. Otomatis, kekalahan di partai puncak itu membuat tim SDN 2 Genteng menjadi runner up. Juara ketiga dan keempat diisi tim SDN 2 Blambangan, Kecamatan Muncar, dan SDN 2 Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Pada tingkat SMP Putra, tim SMPN 2 Kalibaru menjadi pemenang setelah mengalahkan tim SMPN 3 Bangorejo. SMPN 3 Banyuwangi dan SMPN 2 Kalibaru emraih posisi ketiga dan keempat. Pada tingkat SMA, tim SMAN 2 Genteng sukses menggondol tiga juara sekaligus. Tiga tim sekolah tersebut memborong juara satu, dua, dan tiga. Juara empat diraih SMK PGRI Rogojampi.
SHULHAN HADI/RABA
HILANG: Satu pohon menjadi korban pengeprasan siang kemarin.
ISTIMEWA
DALAMI PRAMUKA: Para pendidik PAUD mendapat materi Kepramukaan dari Kwarcab Banyuwangi.
menjadi peserta pelatihan ini, diharapkan mendalami jiwa kepramukaan untuk bekal terjun ke masyarakat sebagai pendamping/guru PAUD di Kecamatan masing-masing. Sementara itu, Drh.
ABDUL AZIZ/RaBa
LUMBUNG PADI: Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, dan Kepala BPP, Rusdi, didampingi petani mengambil sampel padi ubinan di Desa Padang.
Cek Sampel Tanah untuk Ketahui Hasil Panen SINGOJURUH - Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Singojuruh, Rusdi, bersama Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, mengambil contoh ubinan tanah persawahan di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, kemarin. Kepala BPP Singojuruh, Rusdi, mengatakan hasil panen dijadikan sample sesuai rumus yang digunakan dari ukuran tanah 2,5 meter kali 2,5 meter dan kemudian ditimbang. Selanjutnya, hasil penimbangan sample tersebut dikroscek dengan hasil panen nyata. Pengambilan sampel dilakukan di sejumlah tempat, salah satunya di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh. “Ini rutin kami lakukan tiap panen. Tujuannya, mengetahui efektivitas hasil panen,” ujarnya Menurut Rusdi, di Kecamatan Singojuruh luas lahan panen mencapai 3.252 hektare. Pada 2013 target produksinya 7 ton per hektare. Secara umum, target per tahun selalu terpenuhi. Di 2014 BPP Singojuruh menargetkan tingkat produksi naik sedikit dibanding tahun lalu.
“Target kami minimal sama dengan tahun lalu dan bisa tambah sedikit,” katanya. Sementara itu, ditanya terkait kelangkaan pupuk di Banyuwangi, Rusdi mengatakan, musim kemarau yang cukup panjang dan kelangkaan pupuk yang terjadi, berpengaruh terhadap tanaman padi. Hanya saja, pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Sebab, irigasi di wilayah Singojuruh masih baik. Terkait kelangkaan pupuk, jelas dia, itu diduga karena terjadi kebocoran di tingkat distributor dan ada kios nakal. “Pengurangan kuota pupuk sebenarnya bertujuan agar petani beralih ke pupuk organik,” terangnya. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, mengaku akan terus memperhatikan kesejahteraan petani di wilayahnya. Apalagi, hampir sebagian besar penduduk setempat adalah petani. “Target kita per tahun untuk ketahanan pangan akan terus kita tingkatkan. Sehingga, akan menjadi salah satu daerah lumbung padi di Banyuwangi,” harapnya. (azi/c1/abi)
Sabtu 22 November 2014
Kejurkab Takraw Didominasi Tim Banyuwangi Selatan
20 Pendidik PAUD Dilatih Pramuka BANYUWANGI-Dalam rangka sosialisasi Satuan Karya Widya Budaya Bakti (SAKA WBB), Kwartir Cabang (Kwarcab) Banyuwangi menyelenggarakan pelatihan bagi 20 Penegak/ Pandega yang berminat menjadi pendamping Anak Usia Dini (AUD). Ketua Kwarcab Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko menjelaskan pelatihan yang digelar pada tanggal 17 sampai 20 November 2014 itu merupakan hasil kerja sama Kwarcab Banyuwangi dengan BP PAUDNI Regional 11 Surabaya. Dalam acara ini, jelas Yusuf, materi disampaikan oleh narasumber dari Kwarcab, Dinas Pendidikan (Dispendik), dan BP PAUDNI. Para Penegak/Pandega yang
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Budianto, MSi selaku Wakil Kepala (Waka) Binamuda berpesan agar peserta menerapkan hasil pelatihan dengan menghayati jiwa kepramukaan, dan menanamkan jiwa
kepramukaan itu pada anak usia dini yang diasuhnya. “Saya juga berpesan agar peserta menjadi perintis berdirinya saka Widya Budaya Bakti di Kwarannya,” katanya. (*/abi)
sepak takraw akan menunjukkan perkembangan yang positif. ‘’Membina atlet-atlet sepak takraw, PSTI akan terus melakukan sosialisasi, sehingga akan lahir atlet berkelas nasional,’’ ungkapnya. ALI NURFATONI/RaBa Ketua Pembinaan AKHIR MANIS: Para jawara bersama pengurus PSTI Prestasi PSTI Banyudi GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Kamis (20/11). wangi, M. Salin BaDi tingkat putri umum, dua tim sulthana, menyebut ajang edisi keSMAN 2 Genteng sukses meraih juara tiga itu adalah langkah yang sangat pertama dan kedua. Sementara itu, baik dalam mencari dan menjaring tim SDN 3 Temurejo, Kecamatan bibit-bibit potensial. Dia mencermati, Bangorejo, dan SDN 2 Kalibaru, Kesecara kemampuan, semua peserta camatan Kalibaru, menjadi juara kesudah baik. “Kini tinggal penggemtiga dan keempat. Dengan demikian, blengan yang intensif,” tandasnya. hanya satu tim dari Banyuwangi kota Ketua PSTI Banyuwangi, Surtiyono, yang meraih trofi. Sisanya adalah tim menyebut hasil Kejurkab Piala Bupati dari Banyuwangi Selatan. III itu sangat memuaskan. Oleh sebab Ketua Pelaksana Kejurkab, Pujo itu, PSTI Banyuwangi optimistis meraih Waluyo , mengucapkan banyak berperingkat dua dalam Pekan Olahraga terima kasih kepada pihak-pihak Provinsi V Jatim 2015. ‘’Atlet yang kami sekolah yang telah memberikan siapkan akan digembleng disiplin oleh perhatian kepada para siswa dalam pelatih yang benar-benar memahami mengikuti ajang tersebut. Sehingga, sepak takraw,’’ tukasnya. (ton/c1/abi)
Jawa Pos
Sabtu 22 November 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Kerang Dipasok dari Penyelam di Sulawesi n POLISI... Sambungan dari Hal 32
Untuk mengungkap siapa pemilik 160 karung Troka Susur Bundar dengan berat 8 ton itu Hadi Utomo mengaku tidak akan berandai-andai. Bisa saja pada saat dimintai keterangan, kedua tersangka akan main comot menyebut namanama seseorang yang tidak ada kaitannya. Dari situ, pihaknya akan melakukan penyelidikan secara mendalam. “Masih dilakukan pemeriksaan, kita akan menunggu keterangan saksi dan buktibukti yang akurat, untuk men-
gungkap siapa pemilik 8000 kilogram Troka Susur Bundra tersebut. Sehingga segera bisa dilakukan pengejaran dan penangkapan,” tegasnya. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebut, sebanyak 160 karung Troka Susur Bundar tersebut, konon adalah milik seorang haji di Pulau Raas Madura. Konon dia adalah seorang juragan kapal. Sebab itulah, jangan heran jika nilai kerang yang diamankan polisi mencapai Rp 800 juta. Sementara untuk tersangka Busairi sejauh ini masih bersi keras mengaku hanya sebagai nakhoda KLM Indonesia Ber-
kah yang menjalankan tugas dari juragannya. Dia bertugas mengantar kerang Troka Susur Bundar dari Pulau Raas menuju Pelabuhan Jangkar. Sedangkan Heri Handoko mengaku hanya sebagai kuli angkut. Keterangan yang didapat wartawan koran ini juga ada yang menyebut, Troka Susur Bundar sebanyak 8 ton itu sengaja dipasok dari penyelam yang ada di Sulawesi. Selanjutnya kerang-kerang tersebut akan dikirim ke Pulau Bali untuk dijadikan aksesoris. Diberitakan sebelumnya, patroli Satpolair Polres Situbondo menggunakan kapal motor
37
S I T U B O N D 0
KP-X 2003, berhasil menggagalkan penyelundupan Kerang Troka Susur Bundar sebanyak delapan ton. Barangbarang tersebut diamankan dari KLM Indonesia Berkah di Perairan Jangkar. Kapal itu dinakhodai Busairi, 38, warga Desa Alasmalang, Kecamatan Raas, Sumenep. Dia dibantu oleh kuli angkut yaitu Heri Handoko, 27, warga Plampangrejo, Kabupaten Banyuwangi. Kerang yang diamankan selanjutnya diserahkan ke BKSDA wilayah III Jember. Sedangkan keduan warga itu diamankan di Mapolres Situbondo. (rri/pri)
KPPT Masih Akan Teliti Tower n BERDIRI... Sambungan dari Hal 32
Tower ini berdiri terlebih dahulu sebelum mengajukan ijin ke KPPT (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu). Baru setelah berdiri, pemilik tower mengurus ijin. Itu pun setelah sebelumnya sejumlah warga melakukan protes terhadap keberadaan tower. Tak hanya warga, sebelumnya ahli waris dari pemilik tanah pun ikut protes. Sebab, merasa tidak dilibatkan dalam keputusan pembangunan tower tersebut. Tower berdiri di atas tanah milik Mat Alwi, 41. Ketika tower itu dibangun, warga mengaku tidak ada sosialisasi mengenai pembangunan sebuah tower seluler. Sehingga saat tower itu sudah berdiri, banyak warga yang tidak tahu menahu. Para warga hanya diminta untuk membubuhkan tanda tangannya dan diberi uang Rp 500 ribu perorang. Namun, pemberian tersebut juga tidak merata. Sebab, ada sebagian warga yang mengaku belum menerima uang kompensasi dari pemilik tower. Padahal, jarak rumah mereka sangat dekat dengan tower. Ahli waris pemilik tanah, Abusairi, warga Dusun Dawuhan, Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar, awalnya juga merasa keberatan tanah milik orang tuanya di tempati oleh tower selu-
lar. Abusairi kemudian menunjuk Abd Rahman Saleh SH MH, sebagai kuasa hukumnya, untuk menindak lanjuti permasalahan adanya tower yang berdirinya tanpa ijin dari KPPT Situbondo. Senin (18/11) saat di konfirmasi Abd Rahman mengatakan seharusnya pihak KPPT memberikan sanksi kepada pendiri tower. “Karena sudah jelas melakukan penyimpangan. Selain tidak melibatkan pemilik tanah, pendirian tower selular tersebut belum punya ijin resmi dari KPPT Situbondo” jelas Abd Rahman waktun itu. Sementara itu, saat dikonfirmasi Kemarin (20/11) Camat Jamgkar, Saiful Bakri, mengatakan jika penolakan dan protes dari warga terhadap keberadaan tower sudah selesai masalahnya. Bahkan hampir semua warga sudah diselesaikan masalah kompensasi mengenai keberadaan dari tower tersebut. Saiful juga menunjukan surat yang dikirim oleh kuasa hukum Abusairi selaku ahli waris bahwa permasalahan tanah sudah selesai. Sehingga secara garis besar konflik tower dengan warga sudah tidak ada. Ketika ditanya apakah kecamatan tidak meneliti perizinan dari bangunan itu, Saiful mengatakan bahwa dirinya hanya mengetahui surat yang dilampirkan desa. “Waktu itu si pe-
milik tower juga mengatakan akan mengurus perijinan, namun kabarnya yang mengurus ijin tidak bertanggung jawab. Sehingga, perijinan terbengkalai hingga menimbulkan penolakan warga,” jelas Saiful. Ditemui secara terpisah Kemarin (20/11), Kepala KPPT Situbondo Imam M. Anshori mengaku pihaknya masih mengecek kelayakan tower. Imam mengaku lokasi Tower di Situbondo cukup luas. sehingga dirinya tidak dapat mengecek satu persatu. Tetapi untuk masalah tower di Dusun Kajuraje, Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar, sebelumnya sudah mengajukan ijin pada hari Senin (18/11). Mengenai diperbolehkan atau tidak perijinannya, Imam mengaku akan mempelajari lebih lanjut dahulu. Memang jika sesuai prosedur tidak diperbolehkan untuk mendirikan dahulu bangunan sebelum ada ijin. Yang benar adalah mengurus ijin terlebih dahulu sebelum bangunan di dirikan. Apalagi banyak syarat yang harus dipenuhi sebuah tower baik dari masyarakat atau BLH. “Kita lihat dulu nanti bagaimana, karena towernya sudah terlanjur dibangun, masa mau dirobohkan. Kita lihat dulu apakah memenuhi syarat untuk sebuah tower kalau tidak ya kita tutup,” jelas Imam. (fre/pri)
Camat Asembagus Langkah PG n PG... Sambungan dari Hal 32
RENDRA KURNIA/JPRS
TEATERIKAL: Anggota CADAS membakar kaos sebagai bentuk keprihatinan akan terancamnya benda cagar budaya.
Ada Tiga Wilayah Situs Purbakala n NAYALAKAN... Sambungan dari Hal 32
“Bahkan, kerusakan cagar budaya di Situbondo itu mencapai 70 persen. Karena itulah, kami nyatakan Situbondo Darurat Cagar Budaya,” ujar Lutfi Amerta, Sekretaris Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur MPPMT. Agar benda cara budaya tidak terus-terusan terancam, Sekrteris LSM Wirabhumi, Agus, yang hadir di lokasi menyebut pemerintah harus memperhatikan dan melakukan penelitian terhadap sejumlah cagar budaya.
“Kami meminta Bupati Situbondo menyurati Balai Pelestarian Cagar budaya (BPCB) di Trowulan, Mojokerto, agar mereka turun ke Situbondo melakukan penelitian,” katanya. Dia menambahkan, pengiriman surat kepada BPCB itu sangat perlu agar benda purbakala di Kota Santri tidak hilang dan rusak. “Selama ini BPCB fokus meneliti dan melestarikan benda purbakala kerajaan Majaphit Barat saja. Sedangkan di kerajaan Majapahit Timur seperti diabaikan. Padahal wilayah Situbondo juga merupakan simbol kekuatan. Kalau ini tidak
segera diteliti dan dilestarikan, maka kolektor-kolektor akan terus mengambil benda purbakala,” terang Agus. Dalam aksi itu dijelaskan, di Situbondo setidaknya ada tiga lokasi hasil temuan CADAS yang diyakini situs sejarah masa kejayaan kerajaan Majapahit Timur di Situbondo. Lokasinya berada di kawasan situs Melik, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Mereka menyebut lokasi itu adalah bekas Prasada, salah satu kota Satelit Panarukan yang terancam rusak akibat penambangan pasir. Lokasi kedua adalah bekas ibu
Patukangan atau Panarukan. Saat ini kondisinya rusak karena tertutup timbunan tanah. Tempat yang berlokasi di di Dusun Taphedde, Desa Peleyan, Panarukan ini disebut-sebut sebagai ibukota Situbondo jaman dulu. Sementara untuk peninggalan ketiga adalah Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang. Pada kaki Gunung Argoporo Sumbermalang ini disebut kaya akan benda peninggalan bersejarah. Saat ini pada kawasan itu sering terjadi penjarahan peninggalan benda bersejarah oleh para kolektor. (rri/pri)
Keluarga Muksin Ingin Mencari Pelaku n MABUK... Sambungan dari Hal 32
”Tapi syukur, warga langsung membawa dia ke Rumah Sakit,” kata lelaki 50 tahun itu. Sementara itu, sampai saat ini belum diketahi siapa pelaku yang mengikat Muksin dan
membiarkan tergeletak di tengah jalan. Akan tetapi, menurut Sese, pelaku yang membiarkan keponakaanya itu di tengah jalan besar kemungkinan teman korban sendiri. ”Sebagian keluarga kami tidak terima dengan perlakuan terhadap korban. Dan kami akan
mencari tahu terlebih dahulu siapa yang mengajak korban mabuk. Mungkin saja teman mabuknya yang punya perbuatan,” kata Sese Diketahui, Muksin adalah buruh bangunan di Dusun Gumuk, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Biasanya, Muksin
baru pulang ke rumahnya menjelang Magrib. Akan tetapi pada waktu kejadian, Muksin belum juga pulang hingga waktu isya’. ”Setelah ditunggu berapa lama, ternyata kami mendapat informasi kalau Muksin ada di Rumah sakit. Kami langsung bergegas ke sana,” pungkas Sese. (bib/pri)
Nener Sekarang Hanya Dihargai Rp 2 Ribu n TANGKAPAN... Sambungan dari Hal 32
Ada yang bekerja sebagai pencari kayu bakar, buruh tani, petani musiman, pencari kerang dan ada juga yang menjadi kuli bangunan. Samin sendiri mengatakan jika dia bersama empat orang temannya memilih menjadi kuli bangunan. Selain tidak membutuhkan modal, pekerjaan itu juga tidak menghabiskan banyak waktu. Karena itu Samin memilih bekerja setengah hari. Terkadang, jika masih ada waktu, Samin berjalan ke laut untuk mencari kerang yang dapat dijual atau dikonsumsi sendiri. Buruknya kondisi cuaca kata Samin berlangsung dari bulan enam hingga sebelas. Tapi, pada akhir bulan sebelas menurutnya cuaca akan semakin membaik dan kembali normal saat bulan dua belas. “Mendekati Desember nanti cuaca akan membaik lagi, dan petani bisa melaut. Kondisinya akan mencapai puncak banyakbanyaknya ikan sampai bulan Januari dan Februari, kalau sudah ramai orang akan sulit buat masuk TPI, isinya pedagang semua” jelas nelayan paruh baya ini. Husen, 51, nelayan yang saat
FREDY RIZKI/JPRS
TAK MELAUT: Beberapa orang nelayan yang memilih menjadi pekerja bangunan menunggu proyek di dekat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Wonorejo.
itu sedang berada di TPI juga mengatakan meski angin sulit masih ada beberapa nelayan yang nekat melaut. Tapi mereka melaut di wilayah Bali. Sebab, ada beberapa bagian wilayah provinsi itu yang tidak terpengaruh dengan buruknya angin timur. “Di sana nelayan masih bisa mencari ikan layang dan cumi, kalau di sini mereka tidak dapat apa-apa, teri juga susah,”
kata Husen. Kondisi petani yang mencari pekerjaan lain di luar laut ini berdasarkan keterangan Husen berlangsung setelah banyaknya hacer (bibit) udang dan bandeng yang dibudidayakan di tambak-tambak. Dulu saat musim melaut susah, para nelayan mencari penghasilan dengan mencari nener (anak tongkol) di sekitar tepian pantai.
Namun, semenjak banyak tambak yang membudidayakan hacer udang dan bandeng para nelayan memilih mencari pekerjaan lain. “Dulu nener harganya bisa sampai Rp 7 ribu perseratus ekornya. Sekarang cuma dihargai Rp 2 ribu, jadi tidak seimbang dengan kesulitan mencarinya, makannya ditinggalkan,” ujar Husen. (fre/pri)
Sebab, karyawan pernah meminta dibangunkan sarana kakus. PG pun sudah memberikan bantuan dalam bentuk uang supaya para karyawan dapat membangun sendiri sesuai kebutuhan. Tapi ternyata kakus tidak juga dibangun oleh para karyawan hingga akhirnya mengambil air dari saluran sungai. Setelah dibangun fasilitas kakus, Agus berharap warga pe-
rumahan tidak perlu lagi mengambil air dari sungai yang berada di barat PG Asembagus tersebut. Sehingga, air tidak akan meluber lagi hingga ke jalan raya dan mengganggu aktifitas warga sekitar. “ Nanti akan dibangun kakus, biar PG yang membangun supaya cepat jadi dan jelas,” kata Agus. Sementara itu, Camat Asembagus, Masyhari saat dikonfirmasi mengaku senang dengan langkah yang akan diambil PG Asembagus. Masyhari menga-
takan akan segera berkordinasi dengan pihak PG agar pembangunan bisa segera berlangsung. Apalagi menurutnya sudah banyak masyarakat yang mengeluh. “Jadi dengan dibuatkan kakus warga perumahan sekitar PG tidak lagi tergantung pada saluran air sungai itu. Yang terpenting lagi saluran-saluran yang dibuat warga bisa ditutup secara permanen, supaya tidak meluap saat air tinggi, apalagi sebentar lagi hujan,” ujar Camat Asembagus.(fre/pri)
Ruang DPRD Saatnya Direnovasi n LEMARI... Sambungan dari Hal 32
Sebab, kondisinya yang sudah tua. ”Hanya saja baru tahun ini kita ganti,” ujar Sofwan Hadi. Sofwan menambahkan, lemari-lemari lawas itu sudah tidak efesien untuk dijadikan tempat arsip. Tumpukan berkas administrasi yang cukup banyak, jika tetap dipaksakan di lemari lama, maka penempatannya hanya akan lebih ruwet. Bagi Sofwan, tidak berlebihan jika lemari-lemari itu diganti dengan lemari yang baru. ”Kalau dengan lemari yang seka-
rang ini lebih enak,” terangnya. Selain itu, kata Sofwan, dengan ditempatkannya arsip-arsip DPRD di lemari mekanik, arsip yang ada saat ini akan lebih aman. ”Jelas keamanannya lebih terjamin,” imbuhnya Pengadaan lemari baru tersebut masuk dalam anggaran 2014 pada triwulan keempat. Lemari mekanik itu tidak hanya ditempatkan di ruang sekretariat. ”Yang diganti juga di bagian persidangan, perundang-undangan dan hukum,” tambah Sofwan. Sementara itu, semua lemari yang lama kemarin sudah
dikeluarkan semua. lemari-lemari itu dijejer di depan ruang sekretariatan. Sedangkan lemari yang baru kemarin langsung dipakai menjadi tempat arsip. Menurut Sofwan, selain masalah lemari, beberapa ruang di gedung DPRD sudah saatnya untuk direnovasi. Misalnya ruang komisi. Saat ini, ruang komisi hanya satu ruang saja. Idealnya, kata Sofwan, ruang komisi itu terdiri dari beberapa ruang. ”Ada ruang rapat, ruang pendamping, dan ruang komisi itu sendiri. Idealnya seperti itu,” pungkas Sofwan. (bib/pri)
Gaji Pegawai Kontrak Bakal Disetarakan UMK PASURUAN-Ratusan pegawai kontrak di lingkungan Pemkot Pasuruan bakal mendapat angin segar. Ini menyusul ada rencana pemkot ingin menyetarakan gaji para tenaga kontrak sesuai dengan nilai pengajuan Upah Minimum Kota UMK tahun 2015 yang usulannya sebesar Rp 1,5 juta. Selama ini gaji yang diterima pegawai kontrak di lingkungan Pemkot Pasuruan jauh di bawah UMK. Saat ini gaji bulanan yang diterima oleh pegawai kontrak di lingkungan Pemkot hanya sekitar Rp 500 ribu saja. Oleh karena itu, Pemkot berencana akan menaikkan gaji pegawai kontrak di lingkungan Pemkot Pasuruan setara dengan UMK tahun 2015 mendatang. Ketua komisi III DPRD Kota Pa-
suruan Lukman Hakim Bachmied mengaku prihatin dengan rendahnya kesejahteraan pegawai kontrak di lingkungan Pemkot Pasuruan tersebut. Menurut Lukman, seharusnya di tengah kesibukan pemkot mengajukan kenaikan UMK untuk para buruh, pemkot juga memikirkan kenaikan gaji bagi pegawai kontrak di lingkungan Pemkot Pasuruan. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pasuruan Hasani mengatakan, pihaknya memang berencana menaikkan gaji pegawai kontrak di lingkungannya setara dengan UMK. Kenaikan gaji tersebut dikatakan Hasani sudah bisa dilakukan di tahun 2015 nanti. Menurut Hasani, pihaknya sebenarnya sudah lama merencanakan kenaikan gaji pega-
wai kontrak di lingkungannya. Pihaknya menganggap penting adanya kenaikan gaji pegawai kontrak di lingkungan pemkot, sebab dari beberapa aspek kinerja memang diperlukan kesetaraan kesejahteraan. “Ya, memang pantas dinaikkan apalagi pegawai kontrak kan kerjaannya juga tidak mudah. Insya Allah tahun depan ini saya naikkan gajinya setara UMK yang berlaku,” ujar Hasani. Sementara itu, dari data di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pasuruan, saat ini di lingkungan Pemkot Pasuruan ada sekitar 511 orang pegawai kontrak. Seluruh pegawai tersebut tersebar di SKPD di lingkungan Pemkot Pasuruan. (lel/fun/jpnn)
38
DUNIA PENERBANGAN R A D A R
Jawa Pos
Sabtu 1 November 2014
B A N Y U W A N G I
Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi
Wujudkan SDM Penerbang yang Prima Terwujudnya Sumber Daya Manusia Penerbang yang prima, profesional, beretika, dan berdaya saing tinggi merupakan visi dari Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi ini.
S
elain itu, juga memiliki misi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penerbang yang profesional dan memenuhi standar internasional. Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan penerbang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menciptakan kapasitas dan kualitas SDM Penerbang sesuai kebutuhan. Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi merupakan salah satu sekolah kedinasan milik Kementerian Perhubungan yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dan secara administrasi dibina oleh Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan serta secara teknis operasional dibina oleh Sub Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara. Peningkatan mutu baik dari segi sarana dan prasarana serta kualitas pendidikan yang telah tersedia di lokasi Pendidikan. Aspek terpenting adalah pesawat latih, instruktur, simulator, slot time, dan kapasitas
apron. Penambahan armada pesawat latih secara bertahap. Perluasan area apron (tempat parkir pesawat) untuk mobilisasi dan aktivitas penunjang praktik terbang. Perluasan lahan untuk kampus sesuai masterplan. Berusaha memenuhi kebutuhan pilot di Indonesia yang menurut data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kekurangan 900 orang pilot per tahun selama 5 tahun ke depan. Kepala Sarana dan Prasarana LP3 Banyuwangi, Ade Irfansyah St.Mt. mengatakan, saat ini LP3 Banyuwangi telah menyediakan beberapa sarana, prasarana pendidikan, dan pelatihan penerbang yang mendukung sekolah penerbang ini menjadi lebih baik. �Sekarang ada 9 pesawat, 7 pesawat Cessna 172 SP, dan 2 pesawat Socata Tobago TB-10. Ada juga 3 unit Simulator Redbird, 3 unit TD II, 1 unit Ruang CBT/ FTMS, asrama taruna/taruni, saat ini sedang ditambah 5 kamar di asrama I dengan kapasitas 6 orang per kamar. Serta gedung hanggar pesawat dengan kapasitas maksimal menampung 12 unit pesawat dan juga ada perpustakaan,� ujar Ade Irfansyah. (tfs/*/als)
FOTO-FOTO: TRINITY FOR RaBa
MUATAN LOKAL: Mendalami budaya di sela waktu luang.
HITECH CLASS: Suasana belajar di LP3 Banyuwangi.
CEK KELAYAKAN:Taruna mempersiapkan pesawat sebelum manuver.
FASILITAS: Gedung asrama dan ruang kelas di Blimbingsari.
BERKELAS: Taruna Taruni LP3B berpose di depan hangar bersama pesawat latih.
Jawa Pos
Sabtu 22 November 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
S A M B U N G A N
39
Akses Menuju Kota Ditutup Pukul 08.00 ■ 1.600 TIKET...
Sambungan dari Hal 29
Selain nama-nama di atas, sejumlah tokoh dan pengusaha nasional juga hadir. Ada Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid), putri mantan
Presiden RI Abdurrachman Wahid alias Gus Dur. Malahan, Yenny dan Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah hadir tadi malam. Keduanya juga menghadiri Thanksgiving di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Gitaris Slank, Abdee Slank juga dipastikan hadir.
Animo masyarakat untuk menyaksikan even tahunan itu tampaknya sangat tinggi. Lihat saja, sebanyak 1.600 tiket yang dijual Paguyuban BEC ludes diburu masyarakat kemarin. Tidak hanya warga Banyuwangi, ada juga warga luar kota bahkan
dari luar pulau, rela mengantre demi mendapatkan tiket di Ruko Borobudur tersebut. Ketua Paguyuban BEC Annisa Febby mengatakan, seluruh tiket BEC yang telah disediakan untuk penonton non-undangan pemerintah tersebut habis di luar dugaan.
Sediakan Kuliner Gratis Depan Pendapa ■ JOAQUIN...
Sambungan dari Hal 29
Menu spesial yang dihidangkan berupa ayam kalkun panggang Masyarakat Banyuwangi patut bangga. Sebab, perayaan Thanksgiving kali ini merupakan preseden baru di kalangan Kedubes AS Jakarta dan Konjen AS di Surabaya. Sebab, kali ini merupakan perayaan Thanksgiving pertama yang dirayakan di luar Kedubes AS dan Konjen AS. Sebelum makan malam Thanksgiving yang merupakan puncak perayaan Hari Bersyukur tersebut digelar, acara diawali pemberian “ampunan” kepada kalkun seperti yang lazim dilakukan warga AS setiap kali perayaan Thanksgiving tiba. Dalam sesi jumpa pers sebelum makan malam Thanksgiving digelar, Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O. Blake mengatakan, inti Thanksgiving adalah hidangan kalkun. Kalkun adalah hewan asli AS. “Hewan ini sangat lezat dan ukurannya sangat besar. Jadi, bisa disantap satu keluarga. Pada saat perayaan Thanksgiving, 99 persen keluarga di AS menghidangkan kalkun di meja,” ujarnya. Dikatakan, Thanksgiving yang digelar setiap Jumat pekan keempat
November itu adalah waktu perayaan untuk keluarga dan sahabat. “Kita saling berkunjung ke rumah-rumah, sehingga Thanksgiving adalah waktu yang sangat padat di AS,” kata dia. Yang menarik, kata Dubes Blake, bagian dalam kalkun yang disajikan sebagai hidangan Thanksgiving sudah dikosongkan. Bagian dalam kalkun yang sudah dikosongi itu diisi resep-resep tertentu. “Setiap orang punya resep masing-masing untuk mengisinya. Bisa diisi roti, kentang, sosis, atau nasi,” cetusnya. Konjen AS di Surabaya, Joaquin F. Monseratte menambahkan, perayaan Thanksgiving tidak hanya dilakukan penganut agama tertentu. Intinya, Thanksgiving adalah perayaan terbesar di AS yang diperingati pemeluk Islam, Kristen, Yahudi, dan pemeluk agama lain. Tahun lalu, imbuh Joaquin, ada tiga bupati yang diundang pada perayaan Thanksgiving, di antaranya Bupati Abdullah Azwar Anas. “Perayaan di Banyuwangi ini merupakan kali pertama Thanksgiving dirayakan di luar konjen dan kedubes. This is The First Blusukan Thanksgiving (Ini adalah Thanksgiving Blusukan yang pertama),” ungkapnya. Bupati Abdullah Azwar Anas
mengatakan, dirinya berterima kasih atas kepercayaan Kedubes AS dan Konjen As Surabaya yang telah mempercayai Banyuwangi sebagai lokasi perayaan Thanksgiving. “Thanksgiving itu Hari Bersyukur. Orang bersyukur pasti senang. Kami berterima kasih Pak Dubes bersama keluarga dan Pak Konjen merayakan rasa syukur di Banyuwangi,” ucapnya. Anas menuturkan, perayaan Thanksgiving di Banyuwangi merupakan bagian diplomasi budaya yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Saat berada di Banyuwangi, Dubes As dan rombongan diajak berkunjung ke Desa Adat Osing, yakni Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Rombongan diplomat asal negeri adidaya itu juga diajak menyantap makanan khas Banyuwangi dan berdialog bersama warga setempat di tempat terbuka di pinggir sawah. “Diharapkan, ini mampu meningkatkan persahabatan warga Banyuwangi dan warga AS,” kata dia. Sementara itu, kegembiraan Thanksgiving juga dirasakan warga Banyuwangi dengan digelarnya pesta rakyat oleh Pemkab Banyuwangi. Pemkab menyediakan kuliner gratis dengan mendatangkan penjual sate dan bakso di depan pendapa. Masyarakat yang hadir
dipersilakan menikmati makanan tersebut secara cuma-cuma. Kegembiraan semakin dirasakan warga Banyuwangi yang hadir di depan pendapa tatkala Dubes AS untuk Indonesia, Robert O. Blake, Konjen AS Joaquin, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan gitaris grup band Slank, yakni Abdee Negara, menyapa mereka. Di hadapan ribuan warga, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sebagai warga asli Banyuwangi, dirinya sangat bangga setiap kali datang ke Banyuwangi. Mantan Direktur Utama (Dirut) PT. Telkom tersebut menambahkan, saat dirinya menjabat Dirut Telkom, Banyuwangi menjadi yang terbaik di bidang digital society. “Ketika saya menjadi Menteri Pariwisata, Banyuwangi harus menjadi yang terbaik di bidang pariwisata,” ujarnya. Pujian terhadap Banyuwangi juga diberikan Abdee Slank. “Dahulu saya tahu Banyuwangi hanya sebagai kota singgah sebelum kita ke Bali. Tetapi, mulai sekitar tahun 2012, saya baru tahu Banyuwangi sebagai kota yang maju, bukan hanya kota singgah. Banyak agenda besar yang diselenggarakan di Banyuwangi,” pujinya. (sgt/c1/aif)
Bahkan, dia juga sangat terkejut melihat antusias warga luar kota yang datang ke tempatnya hanya ingin membeli tiket BEC. ”Pembeli tidak hanya dari Banyuwangi. Tadi ada yang mengaku dari Surabaya, Malang, Trenggalek, Pasuruan, dan Jakarta. Bahkan, ada juga yang mengaku datang dari Aceh dan Kalimantan tadi, Mas,” terang Febby. Sekadar tahu, tiket termurah dijual seharga Rp 50 ribu per lembar. Penonton yang mengantongi tiket itu akan duduk di blok baris belakang tenda. Tiket kedua dijual seharga Rp 75 ribu per lembar. Tiket termahal seharga Rp 100 ribu per lembar. Pemegang tiket seharga Rp 75 ribu dan Rp 100 ribu akan mendapat fasilitas tempat duduk di blok tengah dan blok depan. ”Sebanyak 1.600 tiket seharga Rp 50.000, Rp 75.000, dan Rp 100.000 habis pukul 17.00 kemarin,” terang wanita yang akrab disapa Febby tersebut. Dia menambahkan, penjualan tiket yang sudah dimulai sejak satu bulan lalu itu mengalami lonjakan cukup drastis H-2 sebelum pergelaran BEC dilaksanakan. Bahkan, saking membeludaknya, Febby dan beberapa pegawai sampai kewalahan melayani warga yang memesan tiket BEC tersebut. ”Kebanyakan yang beli ini langsung mborong tiket. Satu keluarga pesan enam tiket atau lebih. Kalau dari kantor-kantor untuk satu kantor bisa pesan 4050 tiket. Awalnya tiket ini kita jual online. Sejak H-2 banyak orang yang datang ke sini untuk membeli tiket,” tambahnya. Menurut Febby, meski tiket su-
dah habis, tidak sedikit warga yang datang ke tempatnya ingin membeli tiket agar bisa menonton BEC dari dekat dan nyaman. Sayang, tiket yang telah disediakan Paguyuban BEC sudah habis. ”Masih ada saja, Mas, yang datang ke sini ingin beli tiket, tapi tiketnya sudah habis. Saya tadi juga kasihan, ada warga dari Kalimantan yang ingin beli tiket tapi dia telat, tiket sudah habis,” ungkapnya. Sementara itu, pengguna jalan yang berniat melintas di jantung kota Banyuwangi harus bersiap-siap menepi. Demi mengurangi kemacetan, pihak kepolisian memindah jalur yang menuju ke arah kota. Demi mendukung suksesnya acara tersebut, akses menuju kota akan ditutup mulai pukul 08.00. Dari arah selatan, Jalan Adi Sucipto, akan ditutup mulai pertigaan Karangente atau depan Pos PJR Banyuwangi. Dari arah utara, penutupan dilakukan di Jalan Jenderal Sudirman, persis di perempatan lampu merah Lateng. “Jalan akan ditutup mulai pukul 08.00,” ujar Kompol Sujarwo, Kabagops Polres Banyuwangi. Polisi sudah siap membuat jalur pengalihan. Semua kendaraan dari arah selatan dan utara akan dilewatkan Jalan Brawijaya. Dalam kota, dari perempatan Lateng, kendaraan akan dialihkan menuju Jalan MH. THamrin dan tembus ke Jalan Raden Wijaya dan Jalan Brawijaya. Jalan MT. Haryono hingga Jalan Kepiting akan diberlakukan satu arah, yakni dari arah utara menuju selatan. Itu upaya Polri mengurai kepadatan kendaraan
pasca BEC. Selain itu, polisi juga memanfaatkan Jalan Banterang dan Jalan Surati untuk mengurai kepadatan kendaraan pasca kegiatan. Meski akan ditutup, Kabag Ops Kompol Sujarwo menyatakan, jalan tertentu masih bisa dilewati. Terutama, jalan yang tidak dilalui karnaval BEC. Tentu tidak sembarangan kendaraan bisa melintas. Kendaraan yang melintas wajib memiliki stiker atau label khusus dari panitia. “Semua yang akan menuju lokasi acara wajib memakai tanda khusus, baik orangnya maupun kendaraan yang digunakan. Itu demi memudahkan petugas melakukan pengaturan sesuai tugas yang telah ditetapkan,” tegas Sujarwo. Pengunjung dan tamu undangan BEC wajib mengetahui lokasi parkir kendaraan. Terkait lahan parkir, petugas akan menyediakan tiga kantong utama. Kantong parkir pertama untuk tamu very important person (VIP). Parkir itu meliputi jalan depan Hotel Blambangan, Gedung Wanita Paramitha Kencana, kantor Bina Marga, depan dan dalam Makodim, Jalan dr. Soetomo, dan Jalan Diponegoro. Kantong kedua untuk tamu undangan dan umum. Kantong parkir itu meliputi lapangan Pantai Boom, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Stadion Diponegoro, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Letkol Istiqlah, dan Jalan Borobudur. Satu kantong lagi untuk para penjemput. Kantong parkir itu meliputi Jalan Brigjen Katamso, Bank BNI, dan sepanjang Jalan Adi Sucipto. (tsf/nic/c1/aif)
Berlaku Bulan Januari 2015 ■ DITETAPKAN...
Sambungan dari Hal 29
Setelah SK didapatkan, lanjut Mustam, Dinsosnakertrans akan segera melakukan sosialisasi kepada pengusaha. Angka UMK yang ditetapkan gubernur tahun 2015 lebih besar 20 persen dari usul yang diajukan Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK). “UMK Banyuwangi tahun 2015 yang ditetapkan gubernur adalah Rp 1.426.000 atau naik 20
persen dari usul yang diajukan DPK, yakni Rp 1.350.000” jelasnya. Perlu diketahui, sebelum merumuskan angka usul UMK tahun 2015, DPK yang terdiri atas pemerintah, pengusaha, dan perwakilan serikat buruh, melakukan survei harga 60 item yang dijual di pasar guna mengetahui angka Kehidupan Hidup Layak (KHL) di masyarakat. Survei tersebut dilakukan sebanyak empat kali di tiga titik, yakni Pasar Banyuwangi, Rogojampi, dan Genteng.
Survei KHL mengacu pada 60 item yang dijual di pasar. Itu sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) No. 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahap Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Selain KHL, perumusan UMK dilakukan berdasar kalkulasi angka pertumbuhan ekonomi dan angka inflasi. UMK tahun 2015 akan diterapkan mulai Januari 2015. (cin/c1/aif)
Sebelumnya Sudah Ada Kenaikan Tarif ■ SOPIR...
Sambungan dari Hal 29
GALIH COKRO/RABA
BERSIH-BERSIH: Dubes AS Robert O. Blake Jr dan Bupati Anas memungut sampah di Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin.
Kunjungi Farm Yayasan Penyu Banyuwangi ■ LEPAS...
Sambungan dari Hal 29
Sesekali dia merunduk memungut sampah yang tercecer di atas pasir pantai yang berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Banyuwangi itu. “Kesan pertama saya, pantainya indah dan bersih. Niat saya datang ke sini (Pantai Boom) untuk kerja bakti, ternyata pantainya sudah bersih, sehingga tidak banyak
sampah yang kita ambil,” ujarnya. Dubes Blake mengaku sangat senang bisa melepas tukik ke alam bebas. Dia juga mengaku terkesan dengan kehadiran pemuda-pemudi yang mengikuti kerja bakti tersebut. “Jika pantai (Boom) ini bersih, akan banyak wisatawan yang datang. Polusi laut juga bisa dikurangi. Banyuwangi berada pada posisi yang sangat strategis untuk mendukung program penguatan maritim se-
perti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi),” paparnya. Usia kerja bakti, Dubes Blake bersama rombongan menanam pohon di tepi jalan kawasan Pantai Boom. Selanjutnya, Blake menikmati sarapan di deretan kursi yang menghadap ke Selat Bali. “Luar biasa, sarapan di tempat seindah ini sangat berkesan bagi saya,” cetusnya. Sementara itu, Dubes Blake bersama rombongan sempat mam-
pir ke farm BanyuwangI Sea Turtle Foundation (BSTF) alias Yayasan Penyu Banyuwangi di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, sekitar pukul 11.00 kemarin. Dubes Blake sempat berdiskusi dengan pendiri, pengurus, dan beberapa relawan BSTF. Dubes mengaku kagum dengan kepedulian yayasan dan para relawan dalam pelestarian satwa langka dan dilindungi itu. (sgt/c1/bay)
Tak Boleh Dijual selain kepada Saudara Kandung ■ JUMLAH...
Sambungan dari Hal 29
Di antara seserahan tersebut adalah kasur khas yang berwarna merah-hitam. Warna kasur itu mengandung makna, merah sebagai lambang keberanian dan hitam sebagai lambang kelanggengan (keabadian). “Ini menunjukkan warga Kemiren sangat menjunjung tinggi tujuan hidup. Kalau dilakukan dengan keberanian, maka tujuan hidup bahagia akan tercapai,” jelasnya. Kasur Kemiren memang khas dan tidak ditemukan di daerah lain di Banyuwangi. Warna dominan hitam berbalur warna merah di pinggir itu selalu diberikan kepada pengantin baru sebagai simbol keteguhan mempelai dalam membina rumah tangga. Seserahan lain yang diberikan kepada setiap pengantin baru adalah seperangkat alat dapur, termasuk cangkir beserta tutup dan lepek. Warisan itulah yang diberikan secara turun-temurun dari generasi ke generasi sampai saat ini. Seserahan yang diberikan orang tua itu harus dijaga dengan sebaik-baiknya, tidak boleh seenaknya dikeluarkan dari dalam rumah. Seperti halnya kasur, ada waktu-waktu tertentu menjemur cangkir. Biasanya kasur seseorang yang telah berumah tangga dijemur di Bulan Haji. Menjemurnya serentak dilakukan warga satu desa. Begitu juga dengan cangkir dan lepek, baru bisa dikeluarkan dari dalam lemari jika ada acara tertentu. Di hari-hari biasa, untuk ke-
perluan minum, hanya menggunakan gelas biasa. Cangkir disimpan rapat di lemari. “Kalau pas ada selamatan, baru pakai cangkir. Itu pun harus hati-hati,” katanya. Jika tidak hati-hati, dikhawatirkan cangkir itu akan rusak, seperti terjatuh, pecah, dan sebagainya. Agar cangkir tersebut tidak tertukar dengan cangkir orang lain, masing-masing keluarga punya trik dan teknik tersendiri. Caranya, warga memberikan tanda yang berbeda-beda di permukaan cangkir. Biasanya di bagian bawah cangkir ditandai cat berbeda warna; ada merah, kuning, biru, ada juga yang hijau. Ada pula yang diberi tanda lain. Tujuannya sama, yakni agar cangkir tersebut tidak tertukar.” Kadang lihat kembangannya juga sudah bisa dibedakan,” terangnya. Cangkir, tutup, beserta lepekan, yang dimiliki warga Desa Kemiren tersebut dipercaya sudah ada yang berusia satu abad lebih. Sepintas bentuk cangkir-cangkir itu hampir sama. Tetapi, ada perbedaan yang sangat jelas, terutama ukuran dan ketebalannya. Lain ukuran, bentuk, lain pula nama dan jenis cangkirnya. Yang mahal dan tua, yakni cangkir bathok dan endog. Kedua cangkir tersebut tidak dimiliki orang sembarangan. Orang tertentu saja yang punya dua jenis cangkir tersebut. Konon, kedua jenis cangkir itu hanya dimiliki orang kaya. Bentuk dua jenis cangkir tersebut bulat mirip bathok kelapa dan mirip telur. Belingnya sangat tipis tapi kuat. “Cangkir sekarang belingnya tebal, tapi tepu alias gampang pecah,” ujar Rohadiyah. Cangkir yang dimiliki masyarakat umum di
Desa Kemiren adalah cangkir biasa. Bentuk bulat biasa. Belingnya juga tidak terlalu tipis. Dalam menyimpan cangkir, masyarakat Kemiren punya teknik khusus. Caranya, cangkir diletakkan di atas lepekan dengan posisi tertelungkup. Jika sewaktu-waktu digunakan, tinggal mengelap saja. Karen kotoran atau debu tidak mungkin masuk ke dalam cangkir. Jika dibandingkan dengan cangkir produksi tahun 2000-an, berdasar bentuk dan coraknya terlihat berbeda. Cangkir sekarang lebih banyak variasi bentuk, coraknya juga bagus dan menarik. Itu dibanding cangkir kuno. “Cangkir di rumah saya mungkin turun dari canggah kami dulu. Usia saya saat ini 50 tahun lebih. Dari canggah saya berarti sudah berumur ratusan tahun,” imbuhnya. Karena kuno itulah, warga Desa Kemiren tidak menjual-beli perabot rumah tangga seenaknya. Meski keadaan ekonomi sangat pelik sekalipun, masyarakat tetap mempertahankannya. Paling kepepet, cangkir itu hanya digadaikan. Itu pun masih dengan saudara kandung atau saudara dekat. “Tidak sampai keluar desa. Kalau punya uang akan ditebus lagi,” ujarnya. Barang seserahan dari orang tua itu hingga saat ini mash dijaga. Amanat dan wasiat itu terus diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan, boleh dibilang haram hukumnya menjual perabot rumah tangga kepada orang lain yang bukan saudara sekandung atau satu desa. “Jika peninggalan orang tua dijaga dan dirumat dengan baik, maka orang tua akan senang dan berkah,” pungkasnya. (c1/bay)
Menurut para sopir, kenaikan tarif penyeberangan itu membuat pendapatan mereka berkurang. Abdillah, 38, sopir truk yang biasa menggunakan jasa penyeberangan Pelabuhan ASDP Ketapang, mengakui kenaikan tarif penyeberangan itu memberatkan buruh sopir. Sebab, dengan naiknya tarif penyeberangan, otomatis pendapatannya berkurang. ”Sebelum kenaikan tarif penyeberangan ini, kan tarif penyeberangan sudah
naik. Sekarang kok naik lagi tarifnya. Bagi sopir seperti kami, itu sangat berat,” terang sopir asal Singaraja, Bali, tersebut. Selain itu, kenaikan tarif penyeberangan kali ini terlalu drastis. Apalagi, kenaikan harga BBM juga menyebabkan semua harga barang menjadi naik. ”Kenaikan BBM berdampak ke semua harga. Harga sembako, uang makan, dan lain-lain, pasti bertambah. Semestinya kenaikan harga tarif penyeberangan jangan terlalu banyak. Tarif feri naik Rp 25 ribu, bagi sopir itu sangat banyak,”
ujar sopir truk yang biasa mengirim semen tersebut. Mulyadi, 46, sopir truk lain, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, kenaikan tarif penyeberangan kali ini sangat memberatkan para sopir. Karena itu, dia berharap diimbangi kenaikan gaji sopir. ”Ya berat kalau buat sopir seperti saya. Naiknya harga BBM berimbas terhadap banyak hal. Tarif penyeberangan ini juga jadi naik, sedangkan gaji kita tetap. Saya harap ada penyesuaian gaji juga,” harap sopir asal Negara, Bali, tersebut. (tfs/c1/bay)
Semua Biji Kopi Selesai Disangrai ■ SWADAYA...
Sambungan dari Hal 29
Selanjutnya, biji kopi yang telah selesai tersebut akan digiling. ”Tapi setelah disangrai harus didiamkan dulu selama 1 atau 2 hari dan kita kipasi. Semakin lama didiamkan, kualitas kopi semakin bagus, karena pasti semakin pahit rasanya. Menyangrai kopi harus menggunakan suhu 280 derajat selama 10 atau 15 menit,” terang Rohaniyah. Selain itu, warga juga telah melakukan persiapan lain demi menyukseskan Festival Ngopi Sepuluh Ewu itu. Tampak beberapa warga Desa Kemiren membuat pondok secara swadaya untuk melengkapi Festival Ngopi Sepuluh Ewu itu. Tampak juga warga mulai memasang umbul-umbul di pinggir jalan raya. ”Membuat pondok ini inisiatif warga,” terang salah satu panitia lokal Festival Ngopi Sepuluh Ewu,
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
SANGRAI: Kopi yang sedang disangrai oleh warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.
Supriyanto. ”Mulai nanti malam, kopi yang telah diselep akan kita bungkus,” tambahnya. Selain itu, dia juga memastikan, seluruh warga Desa Kemiren pasti memiliki cangkir yang khas. ”Setiap KK sedikitnya memiliki satu lusin cangkir. Cangkir-cang-
kir tersebut adalah warisan orang tua warga Desa Kemiren. Persiapan-persiapan masih terus kita lakukan sampai acara ini dilaksanakan. Mudah-mudahan acaranya berjalan lancar, aman, dan ramai,” terang pria berkepala plontos itu. (tfs/c1/aif)
Komposisi Penerimaan Pembiayaan Rp 110,48 Miliar ■ B-FEST... Sambungan dari Hal 30
Berbagai even, di antaranya Festival Batik, Festival Rujak Soto, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Festival Gandrung Sewu, dan berbagai even lain digelar di Banyuwangi. Dampak penyelenggaraan even-even itu dapat dilihat dari okupansi hotel, meningkatnya penumpang keluar-masuk Ban-
dara Blimbingsari, dan meningkatnya pembangunan hotel di Banyuwangi. “B-Fest akan terus kita selenggarakan selama kami memimpin Banyuwangi mengingat kepuasan masyarakat terhadap B-Fest di atas 80 persen,” tegasnya. Sementara itu, pendapatan daerah dalam tahun anggaran 2015 direncanakan mencapai Rp 2,264 triliun. Jumlah tersebut mengalami
peningkatan 9,31 persen dibanding target APBD 2014. Dalam RAPBD 2015, kemampuan belanja daerah direncanakan sebesar Rp 2,375 triliun atau naik Rp 153 miliar (6,91 persen) dibanding APBD 2014. Komposisi pembiayaan pada APBD 2015 adalah penerimaan pembiayaan direncanakan Rp 110,48 miliar dan pengeluaran pembiayaan daerah nihil. (sgt/ c1/aif)
INFO KELAUTAN
40
R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Sabtu 22 November 2014
PRAKTEK: Pengendalian api di fasilitas Basic Safety Training.
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Mitra Menuju
Sukses
Cikal bakal Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Perikanan atau BPPP Banyuwangi berawal pada tahun 1962. Saat itu didirikan Sekolah Usaha Perikanan Pertama (SUUP) Singaraja, Bali. Pendidikan yang dilaksanakan setingkat dengan SMP, dengan masa pendidkan selama 3 tahun dan memakai sistem semi militer.
Perikanan Dr Ir TINJAU: Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Msi APi, Suarya, Wayan I BPPP Kepala ing didamp no Sukoyo Suseno
S
ETELAH 10 tahun berjalan, pada 20 Juni 1972 SUUP Singaraja resmi diganti menjadi Pusat Latihan Perikanan Singaraja. Lembaga tersebut mendidik dan melatih nelayan dan masyarakat. Dengan berkembangnya zaman dari tahun 1972 hingga 1978 terdapat perubahan nomenklatur nama balai menjadi Balai Keterampilan Penangkapan Ikan (BKPI) Singaraja. Pada tahun 1978, BKPI itu merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Diklatluh Pertanian di bawah bimbingan dan latihan di bidang usaha penangkapan ikan. Pada tahun 1987, BKPI Singaraja pindah lokasi ke Banyuwangi. Mulai tahun 2001 BKPI berubah nama menjadi BPPP, yang merupakan UPT Departemen Kelautan dan Perikanan. Tugas pokoknya melaksanakan bimbingan serta pelatihan teknis dan manajerial di bidang perikanan. Seiring perkembangan, BPPP menjadi salah satu pusat pelatihan yang handal dan terjamin mutunya. Bermodalkan sertifikat akreditasi, yaitu ISO 9001 : 2000, Akreditasi LAN RI untuk Diklat PIM IV dan III, PUKP-KAPIN (Pelaksana Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga Dan Kapal Penangkap Ikan) Wilayah V, dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). BPPP merupakan salah satu UPT yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Balai ini bernaung langsung di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Letak BPPP berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Hanya berjarak 7 km dari pelabuhan penyeberangan Ketapang, dan 17 km dari pusat Pemeritahan Kabupaten Banyuwangi. Kepala BPPP Banyuwangi I Wayan Suarya, APi, MSi mengatakan, sasaran pengembangan sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan, yaitu nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, serta wanita dan pemuda
FOTO-FOTO BPPP FOR JP-RABA
KAMPUS: Kantor BPPP Banyuwangi tampak megah difoto dari depan.
nelayan. Selain itu, para pelaku usaha perikanan, pemasar hasil perikanan, serta aparatur di bidang kelautan dan perikanan. “Kesempatan juga diberikan kepada mahasiswa serta pelajar bidang kelautan dan perikanan, termasuk masyarakat lain,” jelasnya. Wilayah pengembangan SDM kelautan dan perikanan yang menjadi tanggung jawab BPPP sebanyak 6 provinsi dengan 77 kabupaten dan 12 kota. Semua tersebar di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Dalam tupoksinya, BPPP didukung sumberdaya yang memadai. SDM dengan berbagai kompetensi dan sumberdaya yang berupa sarana dan prasarana kediklatan dan non kediklatan. Dengan dukungan 86 pegawai, yang terdiri dari 39 tenaga pelatih yang mempunyai sertifikat: Ahli Nautika kapal penangkap ikan (ANKAPIN), ahli tehnika kapal penangkap ikan (ATKAPIN), HACCP, AMDAL, Manajer Pengendali mutu CPIB, IMO Course 6.09 dan IMO Course 3.12, Sertifikasi LAN, dan MPA 101. BPPP menyediakan sarana dan prasarana pendukung pelatihan. Antara lain; workshop
kelautan perikanan, yaitu permesinan, bahan dan alat penangkapan ikan, budidaya perikanan, navigasi, Basic Safety Training (BST), dan pengolahan ikan. Ada tiga ruang kelas dengan kapasitas 90 orang, dengan peralatan pembelajaran yang lengkap. Asrama yang bisa menampung 120 orang, yang dilengkapi ruang makan. Ruang pertemuan menampung 120 orang. “Bahkan disediakan kapal latih untuk praktek sesuai kondisi lapangan,” ungkap alumni Sekolah Tinggi Perikanan itu. Banyak jejaring kediklatan yang dilakukan BPPP melalui kerjasama dengan pemda, sekolah, wirausaha, dan para pelaku di bidang kelautan dan perikanan. Contoh, BPPP Banyuwangi kerjasama dengan Pemkab Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelatihan hasil perikanan, budidaya air payau untuk bandeng dan udang, serta magang juru mudi dan juru mesin dilaksanakan pada 27 Oktober hingga 9 Nopember 2014. Pesertanya merupakan penyuluh perikanan yang datang jauh-jauh dari Belu, wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. “Ke depan BPPP punya impian sebagai center of excellent di bidang kelautan dan perikanan,” cetus Wayan.(*)
Dukung Kebijakan KKP Latih Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan SALAH satu isu strategis kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah penyelesaian dampak moratorium perizinan usaha perikanan tangkap. Rencana aksinya adalah sertifikasi tenaga kerja yang terkena dampak moratorium. “Tempat uji kompetensinya di Balai Diklat Perikanan Banyuwangi,” ungkap Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi I Wayan Suarya, APi, MSi. Sampai saat ini, BPPP Banyuwangi telah melatih 74 orang tenaga kerja kapal penangkap ikan, yang dikirim ke Korea. Rencana selanjutnya, BPPP Banyuwangi akan melaksanakan peISTIMEWA Susi Pudjiastuti latihan sertifikasi nelayan di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pelatihan yang mendukung kebijakan penghentian illegal fishing juga telah dilakukan oleh BPPP Banyuwangi. “Bahkan BPPP Banyuwangi mendorong penangkapan ikan berkelanjutan,” kata Wayan.(*)
UKUR IKAN: Peserta melakukan praktek tuna.
PELATIHAN:Peserta langsung diajak praktek di dalam kapal.
FASILITAS LENGKAP: Peserta dilatih langsung di kolam Basic Safety Training.
KAPAL LATIH: KM Marlin milik BPPP Banyuwangi yang digunakan untuk pelatihan.
Bina P2MKP, Cetak Wirausaha Baru BALAI Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menyadari kebutuhan masyarakat yang haus pengetahuan dan keterampilan. Dalam prakteknya, BPPP melalui Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) binaannya menangkap peluang tersebut. P2MKP merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang kelautan dan perikanan. “Guna peningkatan kualitas kehidupan komunitas masyarakat kelautan dan perikanan dalam bentuk pelatihan dan kemitraan berusaha, sehingga output maksimal dari sisi pelatihan maupun produksi yang dihasilkan,” papar Kepala BPPP Banyuwangi I Wayan Suarya, APi, MSi. BPPP Banyuwangi hingga kini telah mempunyai 86 P2MKP binaan yang tersebar di wilayah kerja balai. P2MKP melaksanakan pelatihan seputar usaha yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan. Seperti usaha budidaya, pengolahan ikan, penangkapan dan penangan ikan, kerajinan kerang, konservasi, dan sebagainya. Peran dari BPPP adalah sebagai penjamin mutu dari pelatihan P2MKP di wilayah binaannya. BPPP melakukan pendampingan di bidang administrasi, teknis, serta
P2MKP: Peserta praktek langsung di kolam budidaya lele.
melakukan monitoring dan evaluasi setiap saat. Untuk itu, BPPP telah melaksanakan Diklat Metodologi dan Diklat Manajemen of Training bagi Pengelola P2MKP sebagai pelaku kegiatan. Beberapa P2MKP di bawah binaan BPPP telah menunjukkan prestasi di bidang usahanya masing-masing. Contohnya, P2MKP Askot di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang bergerak di bidang pengolahan rumput laut. P2MKP Askot berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman kepada masyarakat lain yang membutuhkan, terutama di sekitar usahanya.
Ada juga P2MKP Karya Segara di Denpasar. P2MKP itu bergerak di bidang usaha transplantasi terumbu karang, mangrove, dan budidaya kuda laut. “Keberadaan Karya Segara dirasakan bermanfaat bagi masyarakat setempat, karena berperan menjaga keselamatan ekosistem terumbu karang serta membuka lapangan pekerjaan baru,” kata Wayan. Contoh sukses lain adalah P2MKP Tiga Diva di Sidoarjo dengan bidang usaha pengolahan hasil perikanan. Seperti bandeng, udang, rumput, turunan, surimi, mangrove, budidaya kepiting soka, dan lele. Diakui, keberadaan P2MKP sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan, dengan penyediaan lapangan kerja. “Pengetahuan dan keterampilan pengolahan diminati masyarakat untuk magang atau berlatih, bahkan banyak dari masyarakat luar Sidoarjo,” ungkapnya. Di Kota Surabaya juga terdapat P2MKP Srikandi Mina di Jl. Cumpat Raya 01, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Srikandi Mina merupakan P2MKP binaan BPPP Banyuwangi, yang bergerak di bidang pengolahan ikan. Berbagai produk dihasilkan, seperti abon udang pedas dan manis, keripik kentang rasa udang, bakso ikan, dan nugget. “Bukan cuma produk olahan yang dihasilkan, tetapi juga wirausahawan baru,” tuturnya. Sejak tahun 2012, Srikandi Mina telah melaksanakan pelatihan di bidang pengolahan bekerjasama dengan BPPP. Sebanyak 40 orang telah berhasil mengikuti jejak langkah dari pengelola P2MKP Siti Aisyiah. BPPP melalui P2MKP binaannya, telah mencetak banyak wirausahawan baru. Pada tahun 2014, BPPP melaksanakan pelatihan bagi 2630 orang melalui P2MKP. (*)
Lulusan SD Sukses Jadi Juragan Lele NUR Kholis adalah sosok pria yang tak kenal putus asa. Setelah terpaksa berhenti bekerja sebagai sales obat-obatan karena perusahaannya tutup, dia pun beralih profesi sebagai pembudidaya ikan lele. Siapa sangka usaha itu bisa mengantarkannya menjadi pengusaha sukses. Saat menganggur, Nur Kholis sempat galau karena harus tetap menafkahi keluarganya. Apalagi setelah dikarunia seorang anak yang lahir pada 10 Maret 2008 dari pernikahannya dengan Nurul Islamiyah pada 17 Mei 2007. Dia sempat mencoba menjadi petani memanfaatkan lahan SUCCES STORY: Nur Kholis berhasil menjadi pengusaha ikan lele setelah ikut pelatihan BPPP melalui P2MKP Dunia Air.
warisan orang tuanya. Namun, hasil panennya tak sesuai harapan. Untuk membayar hutang modal saja tidak cukup. Akhirnya, Nur Kholis mencoba membudidayakan ikan lele. Dengan modal uang pinjaman dari saudaranya, dia membuat kolam beton berukuran 17 meter x 6 meter sebanyak delapan petak. Dengan hanya bermodal ijazah SD dan banyak membaca buku teknis budidaya, dia berusaha membesarkan ikan lele peliharaannya. Sayangnya, setiap panen masih selalu rugi dan rugi. Sebab, dia dia tidak memiliki keahlian di bidang budidaya. Nur Kholis pantang menyerah dan terus belajar. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Pintu menuju kesuksesan mulai terbuka. Pada 6 hingga 9 Februari 2013, dia mengiku-
ti pelatihan pembesaran ikan lele di P2MKP Dunia Air, Kabupaten Banyuwangi binaan BPPP. Selama empat hari, dia menyerap seksama semua materi dari para pelatih. Hingga akhirnya dia mempraktekkannya sendiri dan berhasil. Dia pun mengembangkan usahanya, dengan membangun delapan kolam baru ukuran 17 meter x 6 meter. Pada Juli 2013, Nur Kholis kembali mengikuti pelatihan pembenihan ikan lele. Pelatihan itu sangat bermanfaat, karena dia tidak perlu lagi membeli benih ikan lele. Dia bisa memenuhi kebutuhan benih. Bahkan mampu menjualnya kepada orang lain. Kesuksesan Nur Kholis menarik minat banyak orang untuk berwirausaha budidaya
lele. Bahkan, ada yang menawarkan modal. Nur Kholis pun dengan senang hati mau menularkan ilmunya kepada orang lain. Bahkan atas keinginan pemerintah desa setempat, dia membentuk Kelompok Pembudidaya Ikan. Dia didaulat menjadi ketuanya. Sungguh luar biasa, seorang lulusan SD menjadi ketua kelompok, yang anggotanya kebanyakan lulusan SLTA, bahkan ada yang sarjana (S1). Kesuksesan Nur Kholis itu tidak lepas dari peranan BPPP Banyuwangi. Dengan segala kemampuannya, BPPP selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Tentunya masih ada beribu-ribu Nur Kholis lain di wilayah kerja BPPP Banyuwangi.(*)