15 Tahun
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
JUMAT 22 AGUSTUS TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33
GALIH COKRO/RABA
LEGISLATOR BARU: Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi Kurnia Yani Darmono memimpin ikrar sumpah wakil rakyat periode 2014-2019 di ruang rapat paripurna DPRD Banyuwangi siang kemarin.
50 Anggota DPRD Dilantik HUKUM
Sulihono Tersangka Bedah Rumah BANYUWANGI - Penyelidikan kasus dugaan korupsi program Bedah Rumah di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, segera menemui ending. Itu setelah pihak Kejaksaan Negeri Banyuwangi yang menangani perkara itu menetapkan tersangka. Dia adalah Sulihono yang tidak lain penggarap proyek. Dia diduga telah merugikan negara sekitar Rp 500 juta dalam proyek yang didanai dari APBD 2013 tersebut. Peningkatan status Sulihono menjadi tersangka disampaikan Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung W., di ruang kerjanya kemarin (20/8). “Sulihono sudah kami periksa dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,” beber Paulus ■ Baca Sulihono...Hal 43
WISATA
BANYUWANGI - LemKinerja DPRD Banyuwangi periode 2009-2014 tersebut, baga DPRD Banyuwangi hanya 19 orang yang kemPeriode 2009 – 2014 resmi ditempati anggota bali menduduki singgasbaru. Sebanyak 50 calon ana DPRD Banyuwangi Pengesahan: 77 perda untuk masa bakti lima anggota legislatif (caleg) Keputusan DPRD: 11 keputusan Kepu p tusan Pimpin Keputusan Pimpinan: 39 keputusan terpilih hasil Pemilu Legitahun ke depan. Rapat Banmus: 80 kali B slatif (Pileg) 2014 dilantik Di tubuh PDIP yang dinyB Rapat Banggar: 96 kali wakil rakyat melalui meatakan keluar sebagai peRapat Pansus: kanisme rapat paripurna raih suara terbanyak Pileg 252 kali ikrar sumpah/janji di kan2014 di Bumi Blambangan, Rapat Paripurna: tor wakil rakyat yang tertercatat ada enam nama 256 2 kali hormat tersebut kemarin caleg incumbent yang berRapat Banleg: 86 kali R (21/8). hasil mempertahankan Rapat paripurna ikrar sumpah/janji anggota kursi empuk DPRD Banyuwangi. Mereka adaDPRD Banyuwangi periode 2014-2019 itu se- lah I Made Cahyana Negara, Heksa Sudarmadi, kaligus menandakan berakhirnya masa bakti Made Suwastiko, Sugeng Munarso, Sugirah, anggota dewan masa keanggotaan 2009-2014. dan Ficky Septa Linda ■ Baca 50 Anggota...Hal 43 Nah, di antara 50 anggota DPRD Banyuwangi
AMAN DAN LANCAR: Polisi wanita mengecek tas dan barang bawaan semua undangan acara pelantikan wakil rakyat di halaman gedung DPRD Banyuwangi pagi kemarin.
GALIH COKRO/RABA
Manasik Masal jelang Berangkat BANYUWANGI - Sebanyak 1.068 rombongan calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi mengikuti praktik manasik haji masal di lapangan atletik GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin (21/8). Walaupun cuaca terik, para CJH tampak semangat memperhatikan rangkaian kegiatan manasik haji masal yang dipandu pembimbing. Walaupun dianjurkan menggunakan pakaian ihram, masih ada CJH
yang menge nakan pakaian bebas. “Praktik berjalan lancar. Hanya sedikit kesulitan bagi jamaah yang berusia lanjut dan sakit. Namun, hal itu bisa diatasi dengan bantuan keluarga masing-masing,” jelas Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah kantor Kementerian
Agama (Kemenag) Banyuwangi, H. Mukhlis. Menurut Mukhlis, Kemenag Banyuwangi menyiapkan lapangan dan replika bangunan penting demi kelancaran manasik haji. Ada replika Kakbah yang diletakkan di tengah lapangan atletik. Ada pula tiga tong bertulisan nama masing-masing jamarat, sebagai penanda lokasi melempar jumrah ■ Baca Manasik...Hal 43 DOK. RABA
DOK. RABA
Rorry Desrino Purnama LATIHAN: Para calon jamaah haji Banyuwangi mengitari replika Kakbah di lapangan atletik kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin (21/8).
Diberhentikan, Ketua Panwaslu Legawa BANYUWANGI - Sidang putusan dugaan pelanggaran kode etik yang diselenggarakan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI kemarin (21/8) membawa “tumbal”. Dalam putusannya, DKPP memerintahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memberhentikan Ketua Panwaslu Banyuwangi Rorry Desrino Purnama dan anggota Panwaslu Banyuwangi, Totok Hariyanto. DKPP menilai, dua komisioner Panwaslu Banyuwangi tersebut melanggar kode etik selama bertugas menjadi penyelenggara Pemilu
ISTIMEWA
NEGOSIASI: Forpimka Kecamatan Licin menemui pihak BKSDA Kawah Ijen kemarin (20/8).
Penarikan Karcis di Kawah Ijen Dihentikan LICIN - Semua penarikan karcis di kawasan wisata Kawah Ijen dihentikan sementara. Hal itu karena ada tiket bodong penitipan kendaraan bermotor yang diduga dibuat oknum BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Paltuding, Kawah Ijen. Di tiket bodong itu tidak tercantum nama BKSDA. Di karcis tersebut malah tercantum nama Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, dan Desa Kalianyar, Kabupaten Bondowoso ■ Baca Penarikan...Hal 43
ADA APA LAGI
Puing Kebakaran Kongco Ditarget Seminggu Bersih BANYUWANGI - Setelah sempat tertunda lebih dari satu bulan, akhirnya proses renovasi Klenteng Hoo Tong Bio kembali dijalankan. Kemarin (20/8) beberapa alat berat terlihat mengeruk puing-puing sisa kebakaran. Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD), Oei Sioe San mengatakan, pihaknya menargetkan kurang dari seminggu puing-puing itu sudah bersih. Tertundanya proses pembersihan, menurut Oei Sioe San, karena beberapa kali masih terbentur hari libur ■ Baca Puing...Hal 43 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Totok Hariyanto
Presiden (Pilpres) 2014. Keputusan itu diambil menyusul laporan kubu pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (caprescawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tentang dugaan pelanggaran kampanye Pilpres 2014 di Bumi Blambangan. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Totok Hariyanto mengatakan, hakikatnya dia menghormati keputusan DKPP tersebut. Sebab, DKPP adalah lembaga peradilan etik penyelenggara pemilu tertinggi ■ Baca Diberhentikan...Hal 43
CHIEN JULLIEN/RABA
Mereka yang Tak Melenggang Lagi Menjadi Wakil Rakyat (2)
Pilih Jadi Petani Jeruk, Siap Nyaleg Edisi 2019 Gagal mempertahankan jabatan anggota DPRD Banyuwangi tak membuat Sukirman berkecil hati. Politisi PDIP tersebut mengaku siap fight kembali pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi RAPAT paripurna istimewa pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 yang diselenggarakan Kamis lalu (21/8) menandakan masa bakti anggota dewan periode 2009-2014 resmi berakhir.
Meski begitu, wajah-wajah tegar terlihat jelas dari wajah para anggota legislatif yang gagal mempertahankan jabatan sebagai wakil rakyat. Dengan senyum mengembang di bibir, mereka tampak berjalan dengan penuh percaya diri memasuki ruang rapat paripurna kantor DPRD Banyuwangi yang menjadi venue utama upacara sakral tersebut. Salah satunya adalah Sukirman. Ya, setelah menjabat wakil rakyat selama periode 2009-2014, Sukirman bermaksud mempertahankan kursi empuk yang dia duduki selama lima tahun itu. Melalui parpol yang telah membesarkan namanya, yakni PDIP, dia maju sebagai calon legislatif (caleg) di Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi III yang meliputi Kecamatan Muncar,
GALIH COKRO/RABA
Sukirman
Srono, Tegaldlimo, dan Cluring. Namun apa daya, di dapil yang menjadi salah satu lumbung perolehan suara PDIP pada Pileg 2009 dengan mengantarkan tiga calegnya duduk di kursi dewan, kini PDIP hanya berhasil meraup dua kursi. Alhasil, Sukirman yang hanya mendapat perolehan suara terbanyak ketiga di antara sebelas caleg PDIP di Dapil Banyuwangi III itu gagal mempertahankan kursi dewan. Perolehan suara Sukirman dikalahkan dua sejawatnya sesama caleg parpol berlambang Banteng Moncong Putih. Mereka adalah Heru Sugiarto dan Irianto. Lantas, ke mana Sukirman setelah tak lagi duduk di kursi DPRD Banyuwangi? ■
Penarikan karcis di Gunung Ijen dihentikan Karcisnya tidak masalah, bayarnya itu loh…
PCNU gelar rekom aspirasi calon bupati Ingak… ingak… pilbup sudah dekat
Baca Pilih...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
POLITIK & PEMERINTAHAN Jawa Pos
R A D A R
Jumat 22 Agustus 2014
B A N Y U W A N G I
Mengikuti Dialog Bupati Anas dan Pedagang tentang Revitalisasi dan Pengembangan Pasar Sobo
Pedagang Dukung Pengembangan Pasar Sobo Jadi Pasar Seni Selama ini saya berprasangka buruk terhadap rencana Pemkab Banyuwangi untuk merevitalisasi dan pengembangan Pasar Sobo menjadi Terminal dan Pasar Pariwisata Terpadu. Sekarang saya baru yang baru tahu pasar dan pedagang tidak akan gusur, justru akan dibenahi menjadi lebih baik dan modern. ITULAH pernyataan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sobo, Nur Samsi, saat berdialog dengan Bupati Anas bersama pedagang lainnya di halaman belakang Pendapa Shaba Swagata Blambangan Rabu malam (20/8). Selain mengaku
puas mendapatkan informasi tentang rencana pengembangan Pasar Sobo dalam pertemuan dengan Bupati Anas, pemilik counter hand phone juga ditunjukkan konsep rencana pembangunan Pasar Sobo. Dalam kesempatan itu, para pedagang mempertanyakan apakah semua pedagang Pasar Sobo akan diakomodasi lagi setelah pasar di bangun? Selain itu, pedagang juga minta penjelasan detail teknis pembangunan pasar dan terminal wisata. Kesempatan bertemu dengan para pedagang itu, dimanfaatkan Bupati Anas untuk menjelaskan secara detail rencana pembangunan dan revitalisasi Pasar Sobo menjadi Pasar Seni dan Terminal Wisata. Bupati Anas membeberkan, pembangunan dan revitalisasi Pasar Sobo menjadi pasar seni dan terminal wisata terpadu merupakan upaya untuk mendorong akselerasi pergerakan
ISTIMEWA
MAKAN MALAM: Usai dialog, Bupati Anas mengajak para pedagang menyantap menu makan malam yang sudah disiapkan.
ekonomi rakyat agar merata dan berkualitas. Pemerintah daerah sedang bekerja keras memproteksi pedagang kecil dengan melarang Indomaret dan Alfamart tumbuh di Banyuwangi.
Salah satu proteksi yang dilakukan pemerintah daerah adalah merevitalisasi pasar-pasar tradisional menjadi pasar rakyat yang tertata, bersih, dan nyaman. Saat ini, kecenderungan masyarakat
sekarang lebih senang belanja di mall atau super market. Itu terjadi selain packaging bagus, barangnya tertata dan menarik, lingkungan bersih dan nyaman. Padahal kualitas barangnya terkadang sama dengan di pasar. Untuk inilah, pemerintah ingin menata Pasar Sobo ini menjadi pasar terpadu. Bupati Anas menegaskan, Pasar Sobo akan dibangun menjadi Pasar tradisional yang bersih dan modern berbasis kesenian dan kerajinan lokal yang dilengkapi terminal pariwisata. “Tentunya dengan menggaransi semua pedagang yang ada, tetap berhak berdagang di pasar yang baru tanpa memilih-milih pedagang,” ujar Bupati Anas. Untuk konsep bangunan, lanjut Bupati Anas, pemerintah daerah tidak setengah-setengah dalam membangun gedung. Pasar Terpadu ini nanti akan di desain arsitek andal Yori Antar atau
Adi Purnomo. Untuk penempatan pedagang, ungkap Bupati Anas, akan di tata di dalam sehingga asas keadilan ada di pasar. “Tidak dimungkiri setiap kebijakan pemerintah yang manfaatnya belum sepenuhnya diketahui masyarakat selalu menimbulkan pro dan kontra,” katanya. Keputusan untuk menjadi pasar terpadu, karena akan menguntungkan pedagang dan rakyat. Dengan pasar terpadu itu, dipastikan pedagang akan meraih keuntungan yang lebih banyak karena pasar ini akan menjadi pusat jujugan masyarakat, seperti Pasar Seni Sukowati di Bali dan pedagang tradisional tetap ada diberi porsi yang memadai. Mendengar paparan dan penjelasan Bupati Anas itu, para pedagang yang mengikuti dialog akhirnya bisa memahami dan dapat menipis isu dan informasi yang didapatkan selama ini n Baca Pedagang...Hal 43
PCNU Gelar Rekam Aspirasi Calon Bupati
ISTIMEWA
BAGI ILMU PENGETAHUAN: Fadel Muhammad saat menyampaikan resep pelayanan publik di Aula Rempeg Jogopati Rabu Lalu.
Tinggalkan Pelayanan Bertele-tele Resep Pelayanan Publik Mantan Menteri Kelautan BANYUWANGI - Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan RI Fadel Muhammad berbagi konsep dan praktik inovasi birokrasi kepada para pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi Rabu lalu (20/8). Dalam kesempatan itu, Fadel memaparkan pemikiran pribadinya yang tertuang dalam bukunya, Reinventing Local Government: Pengalaman dari Daerah. Fadel menyampaikan, kunci birokrasi adalah inovasi. Itu syarat utama agar bisa mengoptimalkan layanan kepada rakyat. Jika birokrasi masih minim inovasi, kaku, dan bertele-tele, itu model
lama yang harus ditinggalkan. Perubahan paradigma birokrasi pada manajemen publik baru, ungkap Fadel, bertransformasi ke new public services. Dalam konsep baru tersebut, birokrasi harus mampu membuat terobosan dan mendobrak hal-hal lama yang bisa mempersulit layanan ke masyarakat. “Birokrasi harus mempunyai jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan adalah semangat memberi layanan terbaik dalam situasi apa pun, kata mantan Gubernur Gorontalo itu. Fadel mengaku kagum dengan kemajuan yang diraih Banyuwangi dalam empat tahun terakhir. Banyuwangi telah menerapkan syarat kemajuan suatu daerah, yaitu inovasi, mengoptimalkan jaringan alias networking, dan
punya terobosan agar muncul kepercayaan dari rakyat. Fadel mengaku berkunjung ke Banyuwangi untuk melihat langsung sejumlah kemajuan di daerah. Dia bertemu sejumlah pihak untuk berdialog dan mencari masukan sekaligus bekal bagi Fadel saat resmi menjadi anggota DPR baru nanti. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menyampaikan, kalau dirinya akan dilantik menjadi anggota legislatif. Saat dilantik menjadi anggota DPR RI, Fadel akan menempati komisi yang membidangi ekonomi yang menjadi concern-nya. “Saya datang ke Banyuwangi, untuk mengetahui dari dekat potensi dan kemajuan yang telah diraih. Ini bekal bagi saya untuk ikut
mendorong kemajuan Banyuwangi saat resmi jadi anggota DPR nanti,” kata Fadel. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya sengaja mengumpulkan perwakilan PNS untuk berdialog dengan Fadel. “Ibaratnya ini recharge biar birokrasi di Banyuwangi bisa terus meningkatkan kinerjanya,” kataBupati Anas. Menurut Anas, birokrasi harus selalu disegarkan paradigmanya agar bisa terus terpacu menggapai kinerja optimal. “Di Banyuwangi, kami sudah terapkan tunjangan kinerja. Yang kerja keras dapat tunjangan. Jadi tidak seperti dulu, antara yang kerja dan yang tidak kerja tidak ada pembeda signifikan dalam tunjangan,” ujarnya. (c1/afi)
GENTENG - Tidak mau suara warga NU terpecah dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pemilukada) tahun 2015, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi kembali membentuk tim rekam aspirasi kemarin (21/8). Pembentukan tim rekam aspirasi yang dilakukan di halaman SMK Ibnu Sina, Desa Setail, Kecamatan Genteng, tersebut dihadiri jajaran pengurus Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Banyuwangi. Selain itu, hadir juga unsur Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan sejumlah perwakilan badan otonom NU, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU. Dalam kesempatan tersebut, Rais Syuriah KH. Hisyam Syafaat mengatakan, rekam aspirasi penting dilakukan agar
ABDUL AZIZ/RABA
REKAM ASPIRASI: Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Ali, saat memberi kata sambutan.
sejak dini agar PCNU bisa mengetahui keinginan warga terkait sosok calon bupati dan wakil bupati yang akan dipilih dalam pemilukada tahun depan. Yang lebih penting, lanjut Gus Hisyam, rekam aspirasi itu dilakukan agar dalam pemilu bupati tahun depan, suara warga NU bulat. “Rekam aspirasi ini dilakukan seperti tahun 2010 lalu untuk mengetahui aspirasi warga NU,” tuturnya.
Ketua Tanfdiziyah NU KH. Masykur Aly menegaskan, banyaknya jumlah warga NU di Banyuwangi harus ditata dengan baik. Menurut dia, rekam aspirasi yang pernah dilakukan pada tahun 2010 silam terbukti mampu membawa suara mayoritas warga NU bisa terjaga dengan baik, hingga akhirnya menghasilkan sosok calon bupati kala itu Abdullah Azwar Anas n Baca PCNU...Hal 43
KOMENTAR DAN HARAPAN RAKYAT UNTUK ANGGOTA DPRD BARU
Dukung Penutupan Lokalisasi Pelacuran
Perjuangan Nasib Veteran Perang DPR yang baru harus mewujudkan visi yang telah ia publikasikan sebelumnya, meneruskan kinerja yang baik baik dari DPR sebelumnya. Perjuangkan nasib dan kehidupan para veteran.
Beri Perhatian Kaum Disabilitas Mudah-mudahan anggota dewan baru yang terbentuk tetap konsisten dengan apa yang direncanakan, tidak mengingkari janji saat kampanye, tidak lupa dengan rakyat miskin dan yang lebih utama adalah memberi perhatian lebih pada kaum disabilitas
Madra’i Veteran perang
Legito Siswa yayasan YKPTI
Selamat atas dilantiknya anggota dewan baru. Semoga Allah swt meridhoi niat baik Anda selama menjadi anggota dewan. Harapan saya, turun ke masyarakat luas, bukan tahun terakhir anda menjadi dewan baru mau menemui rakyat. Anda wakil rakyat, jangan terlalu berbangga dengan kehidupan glamor, pamer seperti melakukan kunker ke luar daerah, dan. Yang terpenting lagi mengawal kebijakan Pemkab Banyuwangi menutup lokalisasi, , stop Izin Karaoke, kelab malam, dan panti pijat Ny. Retno Herlina +62 821-4718-XXXX
Jangan Terlena Jabatan Semoga para anggota dewan yang baru tidak terlena jabatan dan tidak tidur selagi rapat M.Khusaini ( Pemuda Maron Genteng ) +62 838-5341-XXXX
Jangan Kotori Banyuwangi Dengan Korupsi Karena Kami salah satu Grup musik Band dari Banyuwangi selatan ,harapan kami ditahun-tahun kedepan ada yang membawa kami lebih dikenal,yang perlu digaris bawahi genre musik kami bukan musik keras dan berisik ditelinga persembahkan yg terbaik amanat dari rakyat jangan kotori Banyuwangi dengan korupsi karena kami grup musik pengenya ya musik kami bisa dinikmati semua orang Banyuwangi. Terimakasih. JL Band <jl_bandbanyuwangi@yahoo.com
Jangan Lupa Perajin Seni Ukir Buat Kebijakan SLB Anak Usia Dini Anggota DPRD Banyuwangi harus bisa membuat dan mengawal kebijakan yang berpihak kepada anak usia dini yang berkebutuhan khusus. Mereka juga bagian dari aset dan masa depan bangsa yang harus kita tangani bersama-sama. Selama ini hak anak usia dini yang berkebetuhan khusus sering terabaikan Fatmawati, SP, 081 353 66xxxx
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pak DPR Sugeng makaryo sampun kesupen dengan pengrajin seni ukir ALiefunnidzami Farhana Arrajabiy 085 236 73xxxx
Dewan Harus Ikut Atasi Pengangguran Kepada anggota dewan yang terpilih saya berharap dapat mengemban tugas yg telah menanti lima tahun kedepan agar Banyuwangi lebih maju dan angka pengganguran bisa diatasi.. Pengirim 087 857 37xxxx
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa Pos
GENTENG
Jumat 22 Agustus 2014
R A D A R
37
B A N Y U W A N G I
Harga Buah Jeruk Terus Merosot TEGALSARI - Para penebas buah jeruk kini semakin gelisah. Sebab, harga di pasaran terus merosot. Padahal, mereka mengeluarkan dana yang cukup besar saat menebas jeruk kepada para petani. Ongkos pengiriman jeruk ternyata juga naik. Itu membuat para penebas terancam bangkrut. “Bukan hanya harga yang terus turun, biaya pengiriman ke luar kota juga naik,” terang Siyono, 45, salah satu penebas jeruk asal Desa/Kecamatan Tegalsari. Siyono mengaku, saat ini harga jeruk hanya Rp 5.000 per kilogram. Padahal, dirinya menebas kepada petani harganya Rp 6.000 per kilogram. “Dari harga saja, saya sudah rugi,” katanya. Menurut Siyono, harga buah jeruk yang merosot itu salah satunya karena sedang panen raya. Selain itu, panen kali ini berbarengan dengan panen di luar Jawa. “Jeruk dari Sulawesi dan Kalimantan juga masuk, jadi harga turun,” ungkapnya. Penebas jeruk lain, Ali Mursid, 37, asal Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, menyebut harga jeruk di pasaran malah sempat Rp 3.500 per kilogram. “Saat ini harga jeruk sangat sulit naik, karena stok jeruk di Banyuwangi sangat banyak,” cetusnya. (azi/c1/abi)
ABDUL AZIZ/RaBa
HARGA MEROSOT: Para penebas saat memanen jeruk di Desa/Kecamatan Tegalsari kemarin.
Masuk Pulau Merah Gratis
KERING: Usaha tembakau tidak dianggap lahan basah lagi oleh warga.
SHULHAN HADI/RABA
Usaha Rajang Tembakau Menurun MUNCAR - Para petani di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, kini mulai meninggalkan tanaman tembakau. Padahal, warga di daerah itu selama ini dikenal sebagai penghasil tembakau terbesar di Kota Gandrung. Home industry rajangan tembakau yang banyak digeluti warga juga mulai ditinggalkan. Sebab, mereka kesulitan mendapat tembakau. “Sekarang tembakau sulit didapat, tidak
seperti dulu, Mas,” terang Syaiful, 32, salah satu petani tembakau. Syaiful menyebut, tembakau yang dirajang dan dijemur di rumahnya itu tidak semua berasal dari desanya. Dia juga mendatangkan dari daerah lain. “Harga dimonopoli pabrik. Kita hanya merajang dan menjemur,” katanya. Menurut Syaiful, merajang dan menjemur tembakau memerlukan biaya. Setelah dirajang, tem-
bakau tidak bisa langsung dijemur, tapi harus ditaburi gula pasir. “ Satu widik butuh gula pasir seperempat kilogram,” ungkapnya. Selama ini, jelas dia, pemerintah atau dinas terkait belum pernah melihat usaha yang mereka geluti. Padahal, warga yang memiliki home industry rajang tembakau cukup banyak. “Bukan hanya di wilayah Kecamatan Muncar, tapi juga di Kecamatan Srono dan
Rogojampi,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sumbersewu Muhammad Dardiri membantah jika usaha warga tersebut tidak pernah mendapat perhatian sama sekali. Kunjungan dinas terkait ke tempat usaha rajangan tembakau pernah dilakukan. “Desa juga melakukan pendampingan. Tapi pengajuan modal usaha memang belum terealisasi,” katanya. (sli/c1/abi)
PESANGGARAN - Ada kabar gembira bagi warga yang ingin menikmati keindahan Pantai Pulau Merah di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Mulai saat ini masuk ke lokasi wisata yang mulai digandrungi para pelancong itu digratiskan. Kepastian masuk lokasi wisata Pulau Merah digratiskan itu disampaikan Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, saat kembali merazia para pedagang dan eks lokalisasi PSK di Pantai Pulau Merah bersama Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Pesanggaran kemarin. Dalam razia bersama Satpol PP
Banyuwangi, anggota Pos TNI AL Pancer, dan anggota Marinir Lampon, itu Camat Didik menyampaikan bahwa mengunjungi Pulau Merah gratis. Sebab, hingga kini belum ada kesepakatan antara KPH Perhutani Banyuwangi Selatan dan Pemkab Banyuwangi terkait sistem pengelolaan tempat wisata itu. Padahal, terang dia, Pemkab Banyuwangi dan Kementerian Kehutanan RI sudah ada kesepakatan mengelola potensi wisata di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu bersama-sama. “Jadi, pembebasan tiket masuk ini hingga menunggu kesepakatan bersama,” katanya. (azi/c1/abi)
Pecah Kaca, Laptop dan Rp 2 Juta Melayang GAMBIRAN - Aksi pecah kaca ternyata juga terjadi di jalan raya simpang lima, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Di lokasi itu, pelaku memecah kaca mobil Daihatsu Xenia milik Sugiarto, 56, warga Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran,
JAJAG
Selasa (19/8). Dalam aksi itu, pelaku menjarah laptop, kamera merek Canon, flash disk, buku tabungan mandiri, dan uang Rp 2 juta. “Saat kejadian, korban sedang membeli mi ayam,” terang Kapolsek Gambiran, AKP Ibnu Masud.
GLAGAH
Aksi pecah kaca itu terjadi sekitar pukul 14.30. Saat membeli mi ayam, mobil Daihatsu Xenia bernopol P 1902 ZS diparkir di barat jalan raya simpang lima. Korban baru tahu kendaraannya dijarah saat akan pulang. “Saat akan pulang, kaca jendela mobil
BANYUWANGI
2 Rumah
Tanah Kapling
SPV, Sales, Gudang, Admin
Djl 2 rmh lokasi di pusat Kota Jajag. L.10000 m2 Kebalen-Rgj, L.23500 m2 PancoranArah Bandara, L.1150 m2 Mendut-Bwi, L.5000 m2 Meneng-Ketapang. L.10650 m2 Utara Meneng. Hub. 081938186888
Dijual Tanah Kaplingan Belakang Polsek Glagah. Hub: 085230764536
Dibutuhkan Segera SPV (Min D3), Sales, Gudang, Sopir/Helper Min. SMA, Admin Min. D3 Untuk Distributor Makanan Di Banyuwangi. Kirim Lamaran Lengkap Ke PO BOX 4088 SBS / 087755926086
BANYUWANGI Depan Pintu Masuk ASDP Dijual Rumah Luas 150m, Depan Pintu Masuk ASDP Hub: 08123353502
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
Accountant An Export Oriented Furniture Company Urgently Need a Qualified Accountant. To Apply, Please Submit Your CV to PT. Warisan Eurindo, Jl. Letjend Soeprapto 69 Banyuwangi
Jl. Mendut Djl Rmh Loteng 5 KT,3 KM, L 120 m, LB 170 m, SHM, Jl. Mendut Hub: 082245005557
BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 3977 VF a/n Nur Hojin, Jl. KH. Wahid Hasyim RT2/1 Penganjuran
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
bagian kiri sudah pecah,” katanya. Sejumlah barang di dalam mobil, seperti laptop, kamera merek Canon, flash disk, buku tabungan mandiri, dan uang Rp 2 juta, ternyata sudah tidak ada. “Pelaku masih kita selidiki,” ungkap kapolsek. (azi/c1/abi)
BANYUWANGI
NEW AVANZA 2014 Ready stok New Avanza tahun 2014, Hubungi Oki, AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 08123238335.
NEW YARIS TRD SPORTIVO 2014
ABDUL AZIZ/RaBa
GRATIS: Anggota Forpimka Pesanggaran bersama Satpol PP saat mengumumkan masuk Pulau Merah gratis.
BANYUWANGI
LAND ROVER DEFENDER ‘81 Dijual Land Rover Defender tahun 81, long chasis, diesel matic, warna hijau. Hub. 0811354614
Nissan Evalia
BANYUWANGI TOYOTA AGYA 2014 Ready stok Agya tahun 2014, Hubungi Wahid, AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 081234730670
All New Xenia
BANYUWANGI NEW KIJANG INNOVA 2014 Ready stok New Kijang Inova tahun 2014, Hubungi Luluk AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 081234513111
Toyota Avanza Veloz
Ready stok New Yaris TRD sportivo tahun 2014, Hubungi Ragun AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 08124937728
Onderdil Mobil
Dijual Nissan evalia/livina tahun 013/014/08 pth/slvr pmk hrg 141/155/133 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu All new Xenia tahun 013/013 slvr/pth pmk hrg 141,5/127 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota New Avanza Velos tahun 013/05 putih pmk hrg 151/103 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl Murah Onderdil Mobil Mcm2 Merk Bkn Brng Bekas di Bwi H: P. Seger 08123492250
Datsun Go+
Mobil Murah dgn 7 Penumpang? Datsun Go+ Jawabannya! Melayani Cash & Kredit s/d 5 Th. Tipe Tertinggi Cuma 108 Jt-an. H: Grace 081330708681/087854771811
Honda Freed
Dijual Honda freed tahun 010 pmk hrg 179 juta nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang Innova
Dijual Toyota kjg Innova tahun 011/07 slv/bru pmk hrg 198,5/146,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Grand Livina
Promo Nissan Merdeka DP G. Livina 32 Jt, March 29 Jt & X-Trail 26 Jt & Masih Banyak Bonus Lainnya. Info Lebih Lanjut Hub: Adwar Nissan Bwi 081259550876
MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224
OPINI
40
R A D A R
Jawa Pos
Jumat 22 Agustus 2014
B A N Y U W A N G I
Pariwisata, Promosi dengan Toilet
ADA APA LAGI
RADAR JEMBER/JPNN
DIJAGA POLISI: Sumar Subagio memeragakan cara menghabisi anak tirinya dalam reka ulang kemarin.
Rekonstruksi Penganiayaan Dibanjiri Pengunjung BONDOWOSO-Setelah ditetapkan sebagai tersangka tunggal penganiayaan yang mengakibatkan anaknya tirinya meninggal, Sumar Subagio, 44, menjalani proses rekontruksi di rumahnya, Kelurahan Badean Gang Mayor, Jalan Letnan Rantam (dulu Jalan Kenanga) kemarin. Proses rekontruksi yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Sabilul Alif dibanjiri ratusan warga sekitar. Bahkan, warga menyoraki pelaku yang dikenal kurang bersosialisasi dengan warga sekitar itu. Meski kedatangan polisi ke lokasi secara diam-diam, namun warga tetap mengetahui jika dilakukan proses rekontruksi. Dalam proses rekontruksi itu, tersangka mendapatkan laporan dari istrinya jika anaknya (Yansi Isiandi Eka Marhiantoni, 16) akan dikeluarkan atau di DO (drop out) oleh sekolah, karena sering tidak masuk sekolah. Tersangka marah dan memukuli anak tirinya dengan sandal berkali-kali. Bukan itu saja, tersangka sempat menjambak dan menyeret korban yang diperankan anggota polisi keluar rumah. Bak akesetanan, tersangka kemudian memukuli korban dengan potongan bambu, hingga korban jatuh tersungkur di kaki tersangka. Bahkan korban sempat dimasukan ke sebuah lubang lahan yang berisi air (seperti kolam ikan red) di belakang rumahnya. Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alif, yang menyaksikan secara langsung proses rekontruksi mengaku akan terus mendalami kasus penganiayaan tersebut. “Direncanakan, kepolisian akan membongkar makam korban untuk dilakukan otopsi,” katanya. Selain itu, kata Sabilul, pihaknya akan menjerat tersangka dengan Pasal 44 (3) UU 23/2004 tentang KDRT, subs. Pasal 80 (4) UU 23/2002 tentang kekerasan terhadap anak, lebih subs. “Dan Pasal 351 (3) KUHP tentang anirat akibatkan meninggal dunia,” katanya. Usai rekontruksi, warga sekitar mengatakan bahwa tersangka dan anggota keluarganya tertutup. Bahkan, tersangka jarang berkomunikasi dengan warga sekitar. Tidak heran, jika terjadi penganiayaan berat itu, warga tidak tahu. Yang diketahui warga, tersangka suka mabuk-mabukan, dan tidak pernah ikut perkumpulan. Oleh sebab itu, saat acara tahlilan digelar oleh tersangka, warga yang datang mendoakan arwah almarhum hanya sedikit. (eko/sh/jpnn)
SATU hal yang akan mengangkat pariwisata Banyuwangi: toiletnya. Atau yang akan menjatuhkannya, ya toiletnya. Bagi wisatawan asing atau wisatawan lokal yang datang dari kota yang sudah “cleantoilet-minded”, toilet bersih sama pentingnya dengan pemandangan yang indah. Sama dengan sarapan yang enak. Atau kenyamanan lingkungan yang bikin betah. Kedengarannya agak aneh. Memang, tapi kadang yang terdengar aneh bisa saja adalah sesuatu yang penting dan bisa menjadi bahan pertimbangan yang justru unik. Perlu diingat, wisatawan dari negara-negara maju atau orang-orang kota besar sudah terbiasa dengan toilet yang bersih, higienis, dan wangi. Mereka menuntut sesuatu yang mirip dengan harapan mereka. Dalam hal prioritas kebutuhan, mereka menempatkan kebersihan sebagai salah satu kebutuhan yang teratas, terutama kebersihan toilet. (sebagai gambaran, orang Asia rata-rata menempatkan keluarga sebagai hal utama dan kebersihan sebagai kebutuhan nomor lima). Mestinya kita tidak boleh menoleransi toilet kotor, pesing, dan airnya tidak mengalir. Apalagi, di tempat-tempat yang dilewati wisatawan, sep-
erti bandara, stasiun kereta api, terminal, dan tempat jujugan wisata, seperti Ijen, Pulau Merah, dan Boom. Ini bermula dari komentar teman di grup BBM saya. Beberapa teman yang bermukim di Jakarta datang ke Banyuwangi. Mereka menuju tempat wisata yang memang beberapa tahun ini kerap dipromosikan melalui berbagai media. Alam Negeri Blambangan yang indah, sebagian masih bisa disebut bagai “Perawan Sunthi”. Walaupun jalan menuju ke sana tidaklah mudah, tetap saja memikat dan pada akhirnya memuaskan pengunjung dan keletihannya terbayar. Namun, di antara pujian tentang alam yang begitu memukau, ada komentar kecil yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal sepele dan tidaklah penting. Toh, itu tidak mengurangi keindahan panorama alam di berbagai tempat wisata tersebut. Tetapi, menurut saya komentar tersebut menjadi sangat penting diperhatikan. Sebab, bagi sebagian yang lain, toilet yang kotor dan bau sangatlah mengurangi kenyamanan, terutama bagi mereka yang berasal dari negara lain atau kota besar di Indonesia. Bukankah kita menginginkan pengunjung tersebut mau datang kembali ke Banyuwangi, sendiri atau
O l e h
HANI Z. NOOR * dengan membawa kelompok yang lebih banyak? Toilet. Ya, toilet di tempat-tempat wisata dinilai kurang memadai alias kurang memenuhi standar kelayakan dan kebersihan secara umum. Bahkan, baru-baru ini saya membaca komentar teman di akun jejaring sosial yang mengatakan bahwa toilet di Bandar Udara Blimbingsari tidak layak, bahkan tergolong jorok. Fasilitas sanitasi di area publik, apalagi di tempat wisata, sangatlah penting. Para pengunjung yang datang ke sana umumnya mencari kenyamanan. Itu sebabnya, penting bagi saya menuliskan uneg-uneg mewakili keinginan dan harapan para pelancong yang datang mengunjungi tempat wisata di Bumi Blambangan tercinta. Mulailah dari Blimbingsari. Bandara yang mempunyai konsep green airport itu semakin hari akan semakin ramai penumpang. Keindahan, ketertiban, dan kenyamanan, tentu sangat penting. Dengan lahan yang masih cukup, tentu tidaklah sulit menempatkan toilet dengan konsep green toilet. Saya pernah menginap di Hotel Watudodol, Banyuwan-
gi. Kamarnya berupa cottage. Toiletnya berkonsep separo terbuka. Material yang digunakan sebagian batu alam. Konsep green toilet bisa mengadopsi ide tersebut, yakni mater ial kombinasi batu alam dan dilengkapi area terbuka berupa taman kecil, misalnya. Kembali ke tempat-tempat wisata. Sanitasi, ketersediaan air bersih, toilet, dan tong-tong sampah harus diperbanyak. Itu akan membuat pengunjung merasa lebih nyaman berlama-lama di sana, karena mendapati lingkungan yang tidak hanya indah tapi juga dilengkapi fasilitas kebersihan yang memadai. Bagi sebagian pengunjung, terlebih bagi pengunjung yang berasal dari luar kota, membayar toilet bukanlah hal aneh. Mereka akan dengan senang hati membayar seribu atau dua ribu rupiah. Namun, itu harus benar-benar digunakan biaya perawatan dan pemeliharaan toilet tersebut, sehingga ketika mereka berkunjung ke tempat wisata tersebut mereka bisa mendapatkan fasilitas sanitasi yang bersih sesuai standar kebutuhan mereka. Menyediakan dua jenis toilet juga perlu. Sebab, sebagian masyarakat masih belum terbiasa menggunakan toilet duduk. Maka dari itu, perlu
pula disediakan toilet jongkok yang bersih pula. Jika pengadaan toilet berstandar internasional membutuhkan biaya yang tidak bisa ter-cover dana APBD, apa salahnya jika pengadaan toilet itu merangkul perusahaan-perusahaan besar? Baik itu perusahaan milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta, misalnya perusahaan jaringan telepon seluler, perbankan, dan lain-lain. Benefitnya? Tentu perusahaan tersebut bisa berpromosi atau beriklan melalui toilet-toilet tersebut. Nama perusahaan mereka akan terpajang sebagai perusahaan penyedia toilet bersih yang layak bagi pengunjung lokal, nasional, dan internasional. Jika toilet di seluruh tempat wisata di Banyuwangi setara hotel bintang lima, dengan toilet jongkok atau toilet duduk, aliran air cukup, maka Banyuwangi akan menjadi destinasi wisata yang terkenal. Kita bisa promosikan dengan, “Banyuwangi has the best toilets in its tourist destinations in Indonesia”. Itu akan sangat bisa mengangkat derajat dunia wisata Banyuwangi. Tak ada yang tak mungkin. Siapkah masyarakat Banyuwangi memilikinya? *) Penulis novel dwibahasa Nawi BKL Inah.
PKS, PKB, dan Nasdem Nego Satu Fraksi JEMBRANA - Teka-teki siapa yang ditunjuk sebagai wakil ketua DPRD Jembrana definitif mewakili Partai Gerindra akhirnya terjawab sudah. Ketua DPC Gerindra Jembrana Kade Darma Susila ditunjuk sebagai wakil ketua DPRD Jembrana periode 20142019 mendatang. Sementara tiga partai yang memiliki lima orang wakil di DPRD Jembrana, PKS, PKB, dan Nasdem sedang menyusun rencana untuk membentuk fraksi sendiri. Penunjukan Darma Susila sebagai
wakil ketua dilakukan lewat rekomendasi yang dikeluarkan DPD Gerindra Bali tertanggal 14 Agustus 2014 lalu. Dalam surat tersebut Ketua DPD Gerindra Bali menunjuk Darma Susila sebagai wakil ketua. Namun Darma dikonfirmasi terpisah mengaku penunjukan ini belum final. “Rekomendasi yang dibuat DPD ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan belum diterapkannya UU MD3 yang baru. Kalau UU tersebut belum berlaku, berarti saya ditunjuk menjadi wakil
ketua mendampingi ketua dari PDIP dan wakil ketua I dari Partai Demokrat,” terang Darma Susila kepada koran ini. Dia mengaku penunjukan ini masih sementara karena untuk ditetapkan sebagai wakil ketua, harus mengantongi surat keputusan DPC Gerindra Jembrana setelah mendapat rekomendasi DPP agar namanya bisa ditetapkan lewat SK DPC Gerindra Jembrana. Darma Susila menjadi pimpinan D P R D Je m b ra na p e r t a ma ya n g mendapat resti dari partai. Semen-
tara Ketua DPRD Jembrana masih diperebutkan antara ketua sementara, I Ketut Sugiasa dengan Ketut Beiyasa dari PDIP. Hingga kini SK penunjukan Ketua DPRD belum diturunkan DPP PDIP. Demikian juga dengan wakil ketua dari Partai Demokrat, hingga kini belum ada surat penunjukan wakil ketua. Sementara ini Ketua DPC Partai Demokrat Jembrana Wayan Wardna ditunjuk sebagai pimpinan DPRD sementara bersama Ketut Sigasa dari PDIP. (don/rid)
ALI NURFATONI/RaBa
GAJI DITUNGGAK: Para pemain Persewangi menggelar konferensi pers menuntut agar hak-haknya dibayar di Wisma Atlet Banyuwangi kemarin (20/8).
Tuntut Hak, Pemain Persewangi Mogok BANYUWANGI - Keberhasilan Persewangi menembus babak 16 besar Kompetisi Divisi Utama musim ini terancam sia-sia. Pasalnya, para pemain tim berjuluk The Lasblang (Laskar Blambangan) itu mengancam tidak akan menjalani sisa kompetisi jika gaji mereka yang ditunggak manajemen tidak segera cair. Ultimatum tersebut dikeluarkan pemain saat menggelar konferensi pers di Wisma Atlet Banyuwangi kemarin (20/8). Ada beberapa poin penting yang disampaikan dalam pernyataan sikap untuk manajemen Persewangi tersebut. Pertama, mereka menuntut manajemen Merah-Hitam segera mencairkan gaji dengan rincian; sisa gaji Juli dan honor bulan Agustus. Jika tidak segera dicairkan, maka tim asuhan Bagong Iswa-
hyudi itu tidak akan bertanding. Paling tidak, gaji harus diselesaikan selambat-lambatnya H-1 sebelum pertandingan melawan Persbul Buol di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 23 Agustus mendatang. Yang perlu digarisbawahi, pernyataan sikap tersebut tidak bisa ditawar. Mereka tidak butuh janji. Sebab, janji-janji manajemen dianggap selalu meleset. ‘’Tidak ada tawar-menawar lagi,’’ cetus Jainal Ikhwan di hadapan sejumlah media kemarin. Tim sudah bekerja keras dan berhasil menduduki puncak klasemen grup 7. Bahkan, sudah berhasil lolos dari fase penyisihan. Namun, kerja keras di atas lapangan tersebut sama sekali tidak pernah dihargai pihak manajemen. ‘’Kami semua sudah memenuhi kewajiban dan kerja keras. Kami menuntut hak kami,’’ timpal Peter Lipede.
Pemain asal Nigeria itu meng aku sudah muak dengan janji-janji palsu manajemen. Jadwal gaji selalu meleset. Bahkan, gaji dicicil dan berjanji akan ditepati tepat pada waktunya. ‘’Sama sekali tidak ada perhatian,” katanya. Peringatan keras tersebut merupakan puncak kemarahan. Sebab, mereka mengaku selalu bertengkar sebelum pertandingan. Bahkan, pemain nyaris tidak turun lapangan saat melawan Persebo Bondowo beberapa waktu lalu. Pada akhirnya pemain melunak setelah ada jaminan. Hal serupa juga terjadi saat melawan Persigo Gorontalo Selasa lalu (19/8). Jadwal pertandingan sedianya digeber pada pukul 15.15. Saat itu, para pemain tiba di Stadion Diponegoro pada pukul 15.30 n Baca Tuntut Hak...Hal 43
Sumberbaru Heboh Video Mesum Pelaku Diduga Janda dan Mahasiswa SUMBERBARU – Setelah dihebohkan dengan pembunuhan sadis, kali ini Sumberbaru dihebohkan dengan video mesum. Pelaku perempuan diduga oknum guru sukwan di sebuah SD yang berstatus janda dengan anak satu dan pelaku pria belum berkeluarga yang berstatus seorang mahasiswa. Informasi di lapangan, sebenarnya ada sembilan file video berurutan yang menggambarkan aksi tidak senonoh pasangan mesum itu. Namun, yang sempat ditemukan Jawa Pos Radar Jember kemarin (19/8) hanya dua video. Masing-masing berdurasi 28 menit 59 detik, dan 11 menit 53 detik. “Saya dapat sudah seminggu ini. Banyak warga sini yang punya video ini,” tutur HL, seorang warga Sumberbaru
yang memiliki video tersebut. Dia mengaku mendapatkan video tersebut dari rekannya yang sudah lebih dulu mendapatkan video tersebut. Dari salah satu video tersebut terlihat sang perempuan memakai jilbab warna merah muda dalam kondisi tanpa busana. Kedua orang ini sempat melakukan percakapan yang tak pantas dalam bahasa Madura. Melihat tembok dan suasana kamar, adegan itu diduga masih dilakukan di tempat dan hari yang sama. Video ini menjadi heboh karena ada warga Sumber-
baru yang mengenali pelaku. Pelaku perempuan disebutsebut seorang guru sukwan di sebuah SD di Sumberbaru. Guru tersebut janda dengan anak satu. Sedangkan pelaku pria masih belum berkeluarga dan berstatus mahasiswa. Sejumlah warga menyatakan, sebenarnya kasus ini sudah diketahui sejumlah pihak di desa setempat. Kedua pasangan mesum ini kabarnya sempat dinikahkan oleh kepala desa setempat. “Katanya sudah dinikahkan, tapi tidak lama,” kata seorang warga yang tidak mau disebut namanya. Setelah dinikahkan, keduanya sepakat untuk langsung bercerai. Pelaku perempuan kini sudah tidak mengajar di sekolah asalnya, sebelum video tersebut beredar. Tetapi, warga tidak tahu apakah berhentinya guru tersebut karena terkait video itu atau tidak. (jum/mg3/har/jpnn/aif)
FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RaBa
SATU DAN DUA: Siswa SDN 1 Tukangkayu ternyata memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk bersosialisasi dan berinteraksi.
SDN 1 TUKANGKAYU
Tumbuhkan Kepercayaan Diri dengan Melepas Tukik BANYUWANGI – Banyak cara untuk menumbuhkankembangkan rasa percaya diri pada anak didik. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tukangkayu di bawah asuhan Ennys Siswati MS, SPd, bersama delapan guru lainnya melatih anak didiknya untuk lebih percaya diri. Dengan menggandeng Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi, seluruh siswa yang berjumlah 73 anak mendapatkan penjelasan tentang beragam penyu yang ada di Banyuwangi. Anak-anak juga diperlihatkan cuplikan film animasi tentang penyu. Sore harinya bertempat di Pantai Boom, mereka berinteraksi langsung dengan penyu. Anak-anak dilibatkan dalam pelepasan tukik (anak penyu) ke laut. ”Selain menumbuhkembangkan rasa percaya diri, anak-anak juga ikut berpartisipasi dalam pelestarian penyu di Banyuwangi,’’ ujar Ennys. (*/aif)
REALESE TUKIK: Penyu berlari ke lautan disertai sorak-sorai siswa SDN 1 Tukangkayu. AKU BANGGA: Ikut melestarikan Penyu merupakan suatu pengalaman yang tak terlupakan.
DALAM MANGKUK: Dilihat secara dekat dan bersentuhan langsung dengan anak penyu.
42
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Jumat 21 Agustus 2014
Jawa Pos
Jumat 22 Agustus 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
43
S A M B U N G A N
Diajak Menjaga Sinergi dan Komunikasi ■ 50 ANGGOTA...
Sambungan dari Hal 33
Empat jatah kursi PDIP yang lain ditempati Salimi, Hery Sugiarto, Irianto, dan Eko Hariyono. PKB yang juga sukses mengantarkan sepuluh caleg ke gedung DPRD Banyuwangi berhasil mendudukkan kembali seluruh caleg incumbent yang kembali bertarung memperebutkan kursi wakil rakyat, yakni A Taufik, Joni Subagio, Anna Anisa, Ahmad Munif Syafaat, Zainal Arifin Salam, dan Khusnan Abadi. Empat kursi tersisa dari parpol berlambang Bola Dunia Sembilan Bintang itu diduduki Siti Mafchrohatin Ni’mah, M. Ali Mahrus, Susiyanto, dan Atiqoh. Golkar sebagai peraih suara terbanyak ketiga di Banyuwangi berhasil membawa empat caleg incumbent melenggang ke kantor DPRD Banyuwangi. Mereka
adalah Umi Kulsum, Marifatul Kamila, Ismoko, dan Ruliyono. Tiga di antara tujuh kursi yang berhasil diraih partai tersebut ditempati wajah-wajah baru, yakni Sofian Susiadi, Suyatno, dan Muhammad Sahlan. Di tubuh partai demokrat, dari lima kursi yang berhasil diraih, hanya ada dua caleg incumbent yang berhasil mempertahankan posisi sebagai wakil rakyat. Mereka adalah Handoko dan Gunawan. Tiga kursi tersisa diduduki caleg pendatang baru, antara lain Wendriawanto, Sri Utami Faktuningsih, dan Yusieni. Partai Gerindra yang mendapat perolehan kursi sama banyak dengan Partai Demokrat (samasama lima kursi) hanya berhasil mengantarkan satu caleg incumbent duduk kembali di kursi DPRD Banyuwangi. Uniknya, satu-satunya caleg incumbent yang sukses mempertahankan jabatan anggota DPRD
itu justru merupakan caleg yang pindah parpol. Dia adalah Eko Susilo Nurhidayat. Eko berhasil menduduki jabatan wakil rakyat periode 2009-2014 melalui Partai Republika Nusantara (RepublikaN). Empat kursi sisa “jatah” Gerindra ditempati muka-muka baru; Naufal Badri, Limpat Prawiro Dikdi, Suparman Edy, dan Andik Purwanto. Sementara itu, lima parpol lain yang juga berhasil mengantarkan wakilnya duduk di lembaga legislatif Bumi Blambangan adalah PPP, Hanura, NasDem, PKS, dan PAN. Semua ditempati wajah baru. Dari PPP ada nama Basir, Syahroni, Hasanuddin, dan Syamsul Arifin. Wakil rakyat dari Hanura ada nama Basuki Rahmat, Pinjul Ismuwardoyo, Sugiyo, dan Ahmad Masrohan. Anggota dewan wajah baru asal PKS ada nama Neni Viantin Diyah Martiva dan Sukarni. Dari
NasDem ada nama-nama fresh, seperti Ali Mustofa dan Agung Setyo Wibowo. Satu anggota dewan tersisa ditempati caleg PAN, yakni Sugiarto. Sementara itu, rapat paripurna istimewa pengucapan sumpah/ janji anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 di ruang rapat paripurna kantor dewan kemarin berjalan lancar dan penuh khidmat. Awalnya, rapat dipimpin ketua DPRD Banyuwangi periode 20092014, Hermanto. Saat menyampaikan laporan kinerja dewan selama lima tahun, Hermanto mengatakan DPRD Banyuwangi telah berhasil mengesahkan 77 peraturan daerah (perda) dan menelurkan 11 keputusan. Pada periode 2009-2014 tersebut, imbuh Hermanto, pimpinan DPRD mengeluarkan 39 keputusan. “Kegiatan rapat-rapat yang dilakukan DPRD, antara lain rapat badan musyawarah DPRD sebanyak 80 kali, rapat
Kejanggalan Diusut dari Toko Material ■ SULIHONO...
Sambungan dari Hal 33
Meski ditetapkan sebagai tersangka, namun Kejaksaan belum melakukan penahanan terhadap Sulihono. Pihaknya berencana masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka dalam waktu dekat. Dari pemeriksaan tersebut pihak kejaksaan juga mengamankan sejumlah barang bukti dalam perkara ini.
Bukti yang diamankan tersebut di antaranya rekening koran, surat pernyataan dari warga, buku petunjuk juklak dan juknis proyek tersebut, dan kuitansi pemilik toko atau material. Informasi yang diperoleh menyebutkan program bedah rumah di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, berjumlah 126 rumah. Sumber dana berasal dari APBD 2013 senilai lebih kurang Rp 945 juta. Pelaksanaannya, setiap
rumah idealnya mendapat bantuan pemugaran Rp 7,5 juta. Nyatanya dalam pelaksanaannya, rumah yang mendapat bantuan pemugaran tidak seluruhnya diterima. Warga yang rumahnya mendapat sentuhan renovasi hanya mendapat Rp 3 juta hingga Rp 4 juta saja per rumah. Indikasi kejanggalan penggunaan dana ini juga diusut dari aliran dana ke toko material yang menyuplai keperluan pemuga-
ran. Di sana hanya ditemukan dana Rp 110 juta untuk keperluan belanja bahan bangunan. Atas hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan Sulihono sebagai penggarap proyek bedah rumah ini. Kejaksaan berkesimpulan proyek tersebut ada indikasi korupsi. Estimasinya lumayan, lebih-kurang Rp 500 juta. “Meski tersangka sudah ada, kami masih berusaha mendalami kasus ini,” tegasnya. (nic/c1/als)
Keberatan Pencantuman Nama Desa ■ PENARIKAN...
Sambungan dari Hal 33
Terkait hal tersebut, pihak Forpimka Kecamatan Licin mendatangi kantor BKSDA Paltuding untuk meminta klarifikasi. Desa Tamansari merasa keberatan dengan pencantuman nama Desa Tamansari di karcis tersebut. ”Saya minta pertanggungjawaban dan klarifikasi terkait pencantuman
nama Desa Tamansari di tiket tersebut. Sebab, tidak ada koordinasi dengan pihak desa terkait pencantuman nama itu,” ungkap Kepala Desa Taman Sari, Rizal Saputra. Pihak Forpimka Licin melaporkan kejadian itu ke Polsek Licin. ”Kita sudah laporkan kejadian ini ke Polsek Licin. Kita laporkan penyalahgunaan wewenang terkait pencantuman nama Desa Tamansari, Kecamatan Licin, dan
dugaan pungutan liar. Sebab, di tiket tersebut tidak ada stempel BKSDA,” ujar Camat Licin, Muhammad Lutfi. Muhammad Lutfi menambahkan, penghentian sementara penjualan tiket itu tidak bisa ditentukan waktunya sampai kapan. Penghentian segala jenis tiket di kawasan Paltuding, Kawah Ijen, itu sampai Perjanjian Kerja Sama antara BKSDA, Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan
Umum, dan Dinas Pendapatan Daerah, ditandatangi. ”Semua penarikan karcis penitipan jasa kendaraan, tiket toilet, penitipan kamera, tiket masuk kawasan Kawah Ijen, dan lain sebagainya, kita hentikan sementara. Saya harap nanti kalau sudah ada penandatanganan perjanjian kontrak tersebut, pelayanan satu pintu saja,” terang Camat Licin tersebut. (mg5/c1/als)
badan anggaran sebanyak 96 kali, rapat panitia khusus sebanyak 252 kali, rapat paripurna DPRD sebanyak 256 kali, dan rapat badan legislasi sebanyak 86 kali,” ujarnya. Selanjutnya, Ficky Septa Linda yang dipercaya menduduki kur-
si pimpinan sementara DPRD Banyuwangi didampingi Joni Subagio langsung mengajak anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 mencurahkan tenaga, pikiran, dan gagasan untuk Banyuwangi. “Kami siap
belajar dari kinerja mantan anggota DPRD yang telah purna. Juga berusaha terus menjaga sinergi dan komunikasi yang sehat dengan jajaran pemkab, forpimda, dan masyarakat Banyuwangi,” kata dia. (sgt/c1/bay)
Hari Ini Pembekalan Ketua Regu ■ MANASIK...
Sambungan dari Hal 33
Mukhlis menambahkan, manasik masal itu merupakan latihan terakhir. Sebelumnya, seluruh CJH telah dibekali materi secara teori di masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) atau di masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA). Walaupun mayo-
ritas jamaah tidak pernah melaksanakan haji, dia optimistis sekitar 75 persen CJH sudah menguasai praktik manasik haji. Manasik masal itu sebagai pemantapan agar lebih sempurna. Para CJH dibekali praktik rukun haji dan bimbingan dalam menjalankan ibadah haji. Selain itu, ada juga pembekalan pengetahuan dan wawasan dengan segala materi dan
praktik manasik haji. Rencananya, Kemenag akan menggelar pemantapan ketua regu dan rombongan di aula kantor Kemenag Banyuwangi hari ini. Pemantapan itu akan dihadiri staf Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur. “Ketua regu dan rombongan akan diberi arahan mengenai tugas dan tanggung jawab selama di lapangan,” ujar Mukhlis. (mg2/c1/bay)
Keputusan Final dan Mengikat ■ DIBERHENTIKAN...
Sambungan dari Hal 33
Dia menyatakan siap mematuhi keputusan DKPP, baik secara hukum maupun secara administratif. “Sebagai warga negara dan petugas Panwaslu, tidak ada alasan bagi kami tidak menerima keputusan tersebut,” ujarnya. Totok menjelaskan, terkait dugaan pelanggaran etik Panwaslu Banyuwangi yang dilaporkan pendukung pasangan PrabowoHatta, pihaknya sudah menindaklanjuti. Termasuk laporan dugaan pelanggaran kampanye, yakni penggunaan pendapa kabupaten yang notabene fasilitas negara untuk kampanye dengan terlapor Bupati Abdullah Azwar Anas. Dijelaskan, Panwaslu Banyuwangi menerima laporan tertulis dari kubu pendukung Prabowo Hatta, yakni Mas Soeroso, terkait laporan penggunaan pendapa sebagai tempat kampanye. Namun, sesuai peraturan, Panwaslu tidak menerima laporan yang hanya disampaikan secara tertulis tersebut. “Pihak pelapor harus datang ke kantor Panwaslu untuk mengisi formulir pendaftaran dan formulir laporan. Nah, pelapor datang
tanggal 10 Juli, sedangkan perkara terjadi tanggal 4 Juli. Sesuai undang-undang, laporan tersebut dinyatakan melewati batas waktu, karena maksimal laporan disampaikan tiga hari setelah kejadian,” jelasnya. Namun, sebagai iktikad baik Panwaslu Banyuwangi, imbuh Totok, pihaknya mengundang pihak terlapor, yakni Bupati Banyuwangi, untuk hadir ke kantor Panwaslu guna memberikan klarifikasi. Sayang, kala itu Bupati Anas tengah menjalankan ibadah umrah. Bupati lantas mengirim staf hukum Pemkab Banyuwangi untuk memberikan penjelasan kepada Panwaslu. Hasil klarifikasi tersebut, kata Totok, tidak ada bukti yang menjurus pada dugaan pelanggaran penggunaan fasilitas negara untuk kampanye yang dilakukan bupati. “Pemkab menyertakan bukti berupa undangan, daftar hadir, dan kronologi kegiatan yang diadakan di pendapa itu. Berdasar UU Nomor 42 Tahun 2008, penyelenggara, peserta, atau tim kampanye dilarang menggunakan fasilitas negara, fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatan untuk kampanye. Bupati bukan penye-
lenggara pemilu, bukan tim kampanye, dan bukan peserta. Jadi, dugaan penyalahgunaan fasilitas negara untuk kampanye oleh bupati tidak memenuhi unsur,” bebernya. Totok menambahkan, pihaknya sudah menyatakan bukti-bukti tersebut kepada DKPP. “Namun, bagaimanapun juga kami tetap legawa. Kami menyatakan tidak ada alasan untuk keberatan dengan keputusan DKPP. Bagi kami, ini upaya memperbaiki diri dan menata diri agar mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dalam kehidupan demokrasi,” tuturnya. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Panwaslu Banyuwangi, Rorry Desrino Purnama mengatakan, pihaknya menerima keputusan DKPP tersebut. “Kami menghormati apa pun keputusan DKPP. Keputusan tersebut bersifat final dan mengikat,” ujarnya. Menurut Rorry, sebenarnya pihaknya telah memberikan jawaban dan membeber bukti-bukti dugaan pelanggaran tersebut saat sidang DKPP. Namun, jika DKPP memutuskan pihaknya melanggar kode etik, dia menerima keputusan tersebut dengan legawa. (sgt/c1/bay)
Hanya Pilih Calon Bupati ■ PCNU... Sambungan dari Hal 34
Sejalan dengan hasil rekam aspirasi kala itu, ternyata Abdullah Azwar Anas akhirnya terpilih sebagai Bupati Banyuwangi periode 2010-2015. “Sekarang Bupati Banyuwangi terbukti bukan hanya menjadi ikon daerah tapi sudah menjadi
ikon nasional,” tandasnya. Masykur Aly menegaskan, rekam aspirasi kali ini hanya akan memilih calon bupati saja. Sedangkan kandidat wakilnya, diserahkan sepenuhnya kepada calon bupati yang meraih suara terbanyak. “Namun calon wakil bupati yang dipilih oleh calon bupati peraih suara terbanyak rekam aspirasi, tetap harus dikonsultasikan dengan NU,” katanya (azi/c1/afi)
Lama-lama Akan Terbiasa ■ PEDAGANG... Sambungan dari Hal 34
FREDY RIZKI/RABA
DIRATAKAN: Para pengurus Klenteng Hoo Tong Bio mengamati kendaraan berat yang membersihkan puing sisa kebakaran kemarin (20/8).
Klenteng Hoo Tong Bio mulai Direnovasi ■ PUING...
Sambungan dari Hal 33
Namun kali ini pihaknya akan berusaha dengan cepat merampungkan tiap bagian dari proses renovasi. Ada lima buah truk yang dikerahkan untuk mengangkut puing sisa kebakaran. Dua truk adalah pinjaman dari umat dan sisanya menggunakan truk sewaan. Ditambah ada juga lima alat berat yang digunakan untuk mengeruk. Oei Sioe San menambahkan, puing kerukan akan diletakkan
di belakang tempat persemayaman. Dia mengatakan, semua bagian sisa kelenteng yang terbakar akan dibersihkan. Ketika ditanya mengenai beberapa patung yang masih tersisa, Oei Sioe San mengatakan bahwa patung-patung tersebut akan dipindahkan. Dia berencana akan menata patung-patung tersebut di timur lapangan basket yang ada di dekat klenteng. Selanjutnya lokasi tempat patung tersebut ditata rencananya akan dibuat sebuah monumen untuk mengenang peristiwa kebakaran tersebut.
Nantinya, usai dari pembersihan puing, Oei Sioe San mengatakan bahwa arsitek akan mulai menerka bagaimana bangunan ini dibuat. Dia menjelaskan, bahwa berdasar pembicaraan bersama umat, rencananya bangunan akan sedikit lebih ditinggikan. Hal itu dimaksudkan agar nanti asap dari sembahyang tidak terlalu memenuhi ruangan. Untuk desain sendiri, Oei Sioe San berupaya agar dibuat mirip dengan kondisi sebelum terbakar. Arsitek yang ditunjuk untuk merenovasi bangunan klenteng ini me-
nurut Oei Sioe San adalah orang yang sudah biasa menangani renovasi dan perawatan kelenteng-klenteng di Indonesia. Arsitek yang bernama Yeye tersebut juga ternyata adalah anak dari pendiri TITD Indonesia, Ong Ki Cay. Sementara, baru daerah yang terbakar yang akan direnovasi , tidak termasuk kantor dan tempat lainnya. “Saya berharap warga ikut peduli, baik secara riil, material, maupun ide. Kita membutuhkan dukungan masyarakat agar proses renovasi segera selesai,” ujar Oei Sioe San. (mg1/c1/als)
Harus Berbisnis untuk Cukupi Kebutuhan ■ PILIH...
Sambungan dari Hal 33
Pria asal Jalan Patemon, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu mengatakan, dirinya akan lebih intens menggeluti bisnis di bidang perikanan dan usaha bahan bangunan. “Selain menjadi anggota dewan, saya memiliki usaha di bidang perikanan dan bahan bangunan. Kalau tidak berbisnis, (penghasilan sebagai anggota dewan) tidak cukup mencukupi kebutuhan keluarga. Setelah tidak duduk di DPRD, saya akan lebih intens mengurusi bisnis tersebut,” ujarnya. Selain itu, Sukirman mengaku akan mencoba peruntungan dengan bertani dan berdagang jeruk. “Sebab, menurut pengamatan dan pengalaman saya, prospek bertani dan berdagang jeruk sangat baik,” cetusnya. Di bidang politik, imbuh Sukirman, dirinya
akan tetap setia pada partai yang dikomandani Megawati Soekarnoputri tersebut. “Saya akan tetap setia pada PDIP sesuai ideologi yang tertanam salam diri saya,” tutur pria yang hobi mengendarai motor gede (moge) tersebut. Sukirman mengaku, dirinya juga akan berusaha masuk struktural PDIP, baik di tingkat desa alias ranting, tingkat kecamatan atau pengurus anak cabang (PAC), maupun tingkat kabupaten, yakni dewan pimpinan cabang (DPC). “Saya akan ikut berusaha dan berjuang bersama-sama membesarkan partai,” kata dia. Pria murah senyum itu mengatakan, dirinya sadar bahwa ketika amanah sebagai wakil rakyat sudah “diminta” kembali oleh Allah, maka dirinya tak boleh menyesali keputusan Tuhan tersebut. Dia berharap, hal yang sama juga tertanam pada rekan-rekannya yang juga gagal melenggang ke kantor DPRD Banyuwangi.
“Sehingga, teman-teman yang juga tidak terpilih menjadi wakil rakyat bisa kembali bekerja sesuai background masing-masing,” paparnya. Sukirman juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Banyuwangi apabila selama menjabat wakil rakyat ada perilaku yang kurang baik. “Mungkin perilaku yang kurang baik itu murni karena keterbatasan diri saya sebagai manusia biasa yang lebih banyak kekurangan daripada kelebihan,” tuturnya. Kepada para anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 yang baru dilantik, kata Sukirman, dirinya mendoakan agar mereka dapat memikul amanah rakyat Banyuwangi dengan baik. Sehingga, ke depan, kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini semakin baik. “Saya juga mengucapkan selamat dan sukses kepada teman-teman anggota dewan yang baru dilantik,” pungkasnya. (c1/bay/bersambung)
“Terima kasih Pak atas penjelasannya. Dengan begini kami paham rencana pemerintah daerah. Secara pribadi dan mewakili pedagang kami tidak keberatan dengan rencana pemerintah dan kami akan mendukung rencana pemerintah daerah,” ungkap Nur Samsi. Selama ini, Nur Samsi dan beberapa pedagang mengaku memiliki prasangka buruk terhadap rencana pemerintah daerah. Itu karena informasi yang diterima pedagang tidak utuh seperti yang disampaikan Bupati Anas. “Kami mohon maaf, Pak?” kata Nur Samsi. Selain meminta maaf, Nur Sam-
si juga sempat menanyakan apa dia masih diperbolehkan jualan hand phone saat pasar sudah selesai direnovasi. Karena konsepnya pasar seni, para pedagang secara bertahap diminta menyesuaikan dengan konsep pengembangan pasar. “Sebenarnya yang dicari pedagang itu kan untung bukan jualan apa. Nah kalau jualan batik lebih laris dari hand phone pasti akan milih jualan hand phone. Ya bisa separo jualan hand phone separonya jualan batik, lama-lama akan terbiasa,” kata Bupati Anas. Puas dengan penjelasan Bupati Anas, para pedagang sepakat dan mendukung rencana Pemkab Banyuwangi untuk melakukan
revitalisasi Pasar Sobo. Pedagang mendukung penuh segala upaya dan kebijakan pemerintah yang dapat mendatangkan keuntungan kepada masyarakat. Dalam acara dialog dengan pedagang, Bupati Anas tidak sendiri melainkan didampingi sejumlah pejabat terkait. Ada Asisten Pemerintahan Choiril Ustadi, Kepala Dinas PU dan Bina Marga, Mujiono, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Suprayogi, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Suyanto Waspo Tando W., Camat Banyuwangi Aziz Hamidi, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Alief Rachman Kartiono, dan beberapa pejabat lain. (c1/afi)
Kalau tak Mampu Bisa Mundur ■ TUNTUT HAK... Sambungan dari Hal 40
Mereka bersedia bertanding setelah ada jaminan. Selain itu, para pemain memilih turun lapangan demi nama Banyuwangi. Mengingat, kabarnya Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyaksikan laga bersama eks Gubernur Gorontalo sekaligus mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhamad. Tapi, hanya Fadel Muhamad ada di tribun. Sedangkan, orang nomor satu di Bumi Blambangan itu tidak tampak hadir. Pada akhirnya, semua pemain berhasil membungkam kubu tamu dengan skor 3-0. Tapi, gaji yang dijanjikan akan dibayar penuh kembali meleset. Bahkan, hanya ada dana senilai Rp 30 juta. Padahal, nilai yang harus dibayarkan masih sangat besar. ‘’Kekurangan total yang belum terbayar sampai sekarang mencapai Rp 84.750.000,’’ sebut Peter Lipede. Para pemain sebetulnya ingin bertemu dengan manajer Persewangi, Hari Wijaya untuk membicarakan masalah gaji. Tapi, yang bersangkutan selalu menghindar
dengan berbagai alasan. ‘’Kalau Pak Hari gak mampu, mundur saja,’’ desaknya. Terkait masalah itu, ternyata para pemain berhasil menemui Bupati Anas kemarin pagi. Kepada Bupati Anas, mereka mengeluhkan tentang masalah yang sedang terjadi selama ini. ‘’Tadi kami sudah menemui bupati. Beliau masih menyusun jadwal untuk bertemu kami. Kami menyadari, beliau sangat sibuk,’’ tambah Jainal Ikhwan. Prestasi Persewangi sudah gemilang pada musim ini dengan perjuangan keras. Apakah tidak eman-eman ketika pemain memilih untuk tidak melanjutkan sisa kompetisi? ‘’Kami semua sudah sepakat untuk tidak bertanding sebelum gaji dibayar,’’ tandas Jainal Ikhwan. Manajer Persewangi, Hari Wijaya, mengaku sudah berusaha keras untuk memenuhi gaji pemain. Namun, segala upaya maksimal tersebut tidak berjalan sesuai harapan. ‘’Kami jajaran pengurus sudah berusaha keras,’ katanya kemarin. Sebab itulah, harus ada campur tangan Pemkab Banyuwangi untuk menyelamatkan nasib Per-
sewangi. Paling tidak, memberi petunjuk untuk menggandeng sponsor maupun donatur. ‘’Karena tim ini merupakan kebanggaan rakyat Banyuwangi,’’ bebeknya. Pada musim lalu, Persewangi belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Karena itu, kini saatnya Pemkab Banyuwangi ikut campur mengatasi problem finansial yang melanda Persewangi. ‘’Kami memang butuh perhatian dari pemerintah,’’ harapnya. Mengenai desakan mundur yang disampaikan pemain, hal itu bukan salah satu solusi untuk menyelamatkan Persewangi. Dalam aturan PT Liga Indonesia, pemain tidak memiliki kewenangan untuk mendesak mundur. ‘’Gaji sudah dibayar, meski ada kurangnya,’’ jelasnya. Dalam peraturan PT Liga Indonesia, beber dia, pemain berhak melaporkan manajemen kepada PT Liga Indonesia jika pemain tidak digaji selama tiga bulan berturut-turut. Selanjutnya, PT. Liga Indonesia akan menjatuhkan sanksi kepada manajemen termasuk dirinya. ‘’Pemain harus tahu itu,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
44
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Jumat 22 Agustus 2014
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA
RESMI: Rapat paripurna pengambilan sumpah/janji anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 digelar Kamis (21/8) kemarin
Selamat Datang
Anggota Dewan Baru
AKRAB: Ketua DPRD 2009-2014 Hermanto bersama Bupati Anas dan ketua PN KurniaYani Darmono didampingi Forpimda berjalan menuju ruang rapat paripurna.
BANYUWANGI - Pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 20142019 berlangsung khidmat kemarin (21/8). Sebanyak 50 anggota legislatif yang terpilih melalui mekanisme Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, hadir dalam upacara sakral yang dikemas dengan rapat paripurna istimewa tersebut. Sekitar seribu tamu undangan hadir. Bukan hanya keluarga dan kerabat para anggota dewan yang akan dilantik, Bupati Abdullah Azwar Anas bersama jajaran forum pimpinan daerah (Forpimda) Banyuwangi tampak hadir dalam agenda kali ini. Rapat paripurna dibuka Ketua DPRD Banyuwangi periode 2009-2014, Hermanto. Setelah penyampaian laporan kinerja lembaga DPRD Banyuwangi masa keanggotaan 2009-2014, giliran para anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 dilantik. Pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 itu ditandai pengambilan sumpah dan janji yang dipimpin ketua Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi, Kurnia Yani Darmono SH. Sementara itu, Ficky Septa Linda yang didaulat menjadi pimpinan sementara DPRD Banyuwangi menerima penyerahan palu pimpinan sidang dari Hermanto. Ficky pun mengambil alih pimpinan sidang didampingi wakil pimpinan sementara DPRD Banyuwangi periode 2014-2019, Joni Subagio. Dalam sambutannya, Ficky mengatakan setelah melewati pesta demokrasi Pileg 2014, kini saatnya DPRD Banyuwangi memulai langkah baru. “Kepada anggota dewan periode 2009-2014 yang telah menuntaskan masa tugasnya, kami mengucapkan terima kasih dan
RESMI MENJABAT: Ketua PN Banyuwangi Kurnia Yani Darmono menyematkan tanda anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019.
penghargaan yang sebesar-besarnya atas perjuangan saudara,” kata dia. Ficky menambahkan, pengabdian yang telah dilakukan anggota DPRD periode 2009-2014 akan dijadikan cermin untuk memandu langkahlangkah anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 dalam melaksanakan tugas selama lima tahun ke depan. Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan selamat atas
terpilihnya anggota DPRD periode 2014-2019 tersebut. Selain berharap bisa amanah dalam menjalankan tugas, Bupati Anas meminta agar kerja sama yang baik antara DPRD dan pemkab terus berlanjut. Kepada anggota DPRD yang purna tugas, bupati juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi dalam upaya bersama-sama membangun Banyuwangi. “Hal-hal yang baik harap dilanjutkan, dan hal-hal yang buruk
supaya dievaluasi,” pungkasnya. Sementara itu, sebelum paripurna istimewa pengambilan sumpah dan janji anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 digeber, Bupati Anas bersama ketua DPRD Banyuwangi menandatangani prasasti renovasi fasilitas kantor DPRD Banyuwangi. Renovasi fasilitas kantor wakil rakyat tersebut diharapkan mampu menopang kinerja para anggota legislatif periode 20142019 menjadi lebih optimal. (sgt/abi)
TAK KETINGGALAN INFORMASI: Para tamu undangan membaca koran Jawa Pos Radar Banyuwangi.
SEMRINGAH: Para anggota dewan yang baru saja dilantik mendapat ucapan selamat dari jajaran Formpinda banyuwangi.
ESTAFET: Ketua DPRD Banyuwangi 2009-2014 Hermanto menyerahkan palu pimpinan sidang kepada Ficky Septa Linda.
MENUNJANG KINERJA: Bupati Anas bersama Hermanto menandatangani prasasti renovasi kantor DPRD Banyuwangi.
TUNTAS: Kabag Risdang DPRD Banyuwangi Sigit Harijanto bersama staf tersenyum lega setelah rapat paripurna pelantikan anggota dewan berjalan sukses.