22 Maret Web

Page 1

JUMAT 22 MARET

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Ormas Islam Dukung Penutupan Lokalisasi Demo Pro Penutupan Lokalisasi

BANYUWANGI - Aksi Gerakan Perjuangan Rakyat Banyuwangi (GPRB) yang menggelar demonstrasi menolak penutupan lokalisasi memantik reaksi ele men masyarakat lain. Kemarin (20/3) giliran masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Banyuwangi Bermartabat (FBB) turun ke jalan.

Diikuti sekitar 1000 orang Mengatasnamakan Forum Banyuwangi Bermartabat Peserta demo: NU, Muhammadiyah, Fatayat NU, LDII, tokoh lintas agama. Tuntutan: Dukung Pemkab konsisten menutup lokalisasi Desak aparat bertindak tegas kepada pihak-pihak yang berupaya menggagalkan penutupan lokalisasi. Desak DPRD perda tentang penutupan lokalisasi.

KEPALKAN TANGAN: Massa yang tergabung dalam Forum Banyuwangi Bermartabat mendesak DPRD segera menyusun perda penutupan lokalisasi.

Demo yang diikuti sekitar seribu u orang itu mendukung rencana Pemkab ab Banyuwangi menutup seluruh lokalisasi pelacuran. Ribuan orang itu berasal dari berbagai elemen. Ada ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Fatayat NU, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan tokoh lintas agama n Baca Ormas...Hal 39

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

GALIH COKRO/RaBa

GALIH COKRO/RaBa

RIANG: Peserta dari SDN Kepatihan mengangkat soal try out yang termuat di harian Jawa Pos Radar Banyuwangi. Selengkapnya baca halaman 27.

Try Out Berjalan Sukses Siswa SDN 1 Lateng Boyongan ke GOR

GALIH COKRO/RaBa

BERI SEMANGAT: Bupati Anas didampingi Kadispendik Sulihtiyono meninjau peserta try out di SDN Mojopanggung.

BANYUWANGI - Try out menyongsong ujian nasional (unas) tingkat sekolah dasar (SD) berlangsung sukses kemarin. Uji coba unas itu dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 12.00. Try out tersebut diikuti sekitar 23 ribu peserta. Waktu pengerjaan soal try out tidak sama.

Ada yang start pagi hari, ada pula yang start pada siang hari setelah jam pelajaran. Sekolah yang menyelenggarakan try out pagi hari, pelaksanaannya lebih cepat rampung. Sekolah yang menggelar try out di atas pukul 09.00, pelaksanaannya baru berakhir pukul 12.00. ”Pukul 12.00, semua kegiatan try out sudah tuntas,” ujar Kepala Seksi TK dan SD Dinas Pendidikan Banyuwangi, Hamami n Baca Try Out...Hal 39

Tambang Pasir Ilegal masih Beroperasi BANYUWANGI - Penertiban tambang pasir ternyata tidak mudah. Meski sudah ditutup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), tambang pasir di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, hingga kemarin masih tetap beroperasi. Tiga unit dump truck yang akan mengangkut pasir terlihat antre di

lokasi penambangan pasir illegal tersebut. Dari tiga dump truck itu, dua di antaranya parkir di dekat tambang pasir. Satu dump truck lain menunggu di luar areal tambang pasir. “Setiap hari tambang pasir tetap be roperasi,” cetus warga sekitar yang enggan disebut namanya. Mesin diesel yang digunakan

menyedot pasir terlihat bertengger di tengah tambak. Pasir hasil sedotan mesin diesel itu dibuang ke da ratan menggunakan paralon yang berukuran besar. Pasir yang sudah menumpuk itu dinaikkan ke atas dump truck secara manual oleh para pekerja n Baca Tambang...Hal 39

Cekal 13 Lagu Porno

Baca Cekal...Hal 39

GAMBIRAN - Sungguh malang nasib Mohammad Dhofir Sultoni, 16. Pelajar SMK II Muhammadiyah Genteng itu tewas mengenaskan. Jasad pelajar berusia 16 tahun itu ditemukan di sebuah selokan di jalan Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, pukul 10.00 kemarin. Ada indikasi kuat, Sultoni sengaja dihabisi seseorang. Kali pertama ditemukan warga, mayat Toni–sapaan akrab korban—mengalami luka ber darah di pelipis kanan. Tubuhnya dalam kondisi teng-

kurap di sebuah selokan, sebelah barat jalan raya Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, menuju Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Saat ditemukan, korban mengenakan celana jins dan jaket warna hitam. San dal nya ditemukan warga di sebuah gubuk di tepi jalan raya tak jauh dari tubuh korban ditemukan. Belum jelas siapa kali pertama yang menemukan mayat korban. Pagi itu aparat Polsek Gambiran menerima telepon dari seorang warga yang mengaku melihat ada korban pembunuhan di tempat kejadian perkara (TKP) n Baca Dibunuh...Hal 39

Pamit Belajar Berujung Petaka 1

Rabu 20 Maret pukul 19.00, Toni pamit kepada orang tuanya untuk belajar kelompok. Dia berangkat dengan mengendarai sepeda motor Vixion bernopol P 2053 XS.

2

3

Ada dugan korban memang dibunuh. Hal ini diperkuat dengan adanya luka di pelipis mata sebelah kanan. Indikasi lain sepeda motor korban ikut raib.

4

AGUS BAIHAQI/RaBa

MOKONG: Tambang pasir di Kelurahan Kertosari tetap beroperasi meski sudah ditutup Satpol PP Banyuwangi.

Untuk memastikan adanya dugaan pembunuhan, mayat korban langsung diotopsi di RSUD Blambangan. GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Mengunjungi Lokalisasi Pelacuran di Tengah Riuhnya Desakan Penutupan

Rajin Bayar Pajak, PSK Yakin Tidak Ada Penutupan Di Banyuwangi, penutupan lokalisasi penjaja seks komersial (PSK) sudah final. Pemerintah menganggap penutupan tempat pelacuran sudah harga mati. Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam pun ikut mendukung rencana pemerintah itu. Bagaimana penghuni lokalisasi menyikapi penutupan tersebut? AGUS BAIHAQI, Cluring SIANG itu suasana di lokalisasi pelacuran Gempol Porong, Dusun Kalirejo, Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, sepi. Sejumlah wisma di

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Korban Siswa SMK Muhammadiyah

Kamis 21 Maret pukul 10.00 warga menemukan mayat Toni. Kali pertama ditemukan posisinya tengkurap di selokan Desa Yosomulyo, Gambiran.

KOMISI PENYIARAN BA N Y U WA N G I - Ko m i s i Pe n y i a ra n Indonesia Daerah (KPID) Jatim me-warning pemilik radio komunitas (rakom) Banyuwangi agar ti dak menyiarkan lagu-lagu berlirik porno. Saat ini, KPID telah mencekal 13 judul lagu lokal yang liriknya porno. Ketua KPID Jatim Fajar Arifianto meng a takan, KPID ti dak pernah mela rang produksi lagu. KPID ha nya melarang pe nyiaran lagu-lagu porGALIH COKRO/RaBa no melalui ra dio Fajar Arifianto dan televisi. Beberapa waktu lalu KIPD memanggil beberapa pemilik radio lokal dan TV lokal karena menyiarkan lagu-lagu porno. Setelah diberi pemahaman, akhirnya pengelola radio dan TV lokal itu menyadari. Bagi orang dewasa, beberapa judul lagu itu akan menjadi hiburan tersendiri. Namun, bagi anak-anak, beberapa lagu porno itu akan merusak psikologi n

Dibunuh, Motor Dibawa Kabur

kompleks pelacuran banyak yang tutup. Hanya beberapa wisma saja yang pintunya terbuka. Dari salah satu wisma yang pintunya terbuka itu, seorang perempuan muda terlihat asyik memainkan kartu remi di ruang tamu. Sesekali perempuan dengan rambut panjang terurai itu menengok keluar saat ada lelaki yang melintas di depan wismanya. “Jual apa, Mas,” tanya perempuan itu sambil melirik kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Seolah tidak peduli, perempuan yang mengaku bernama Nita asal Kecamatan Pesanggaran itu me neruskan permainan remi. “Masih banyak yang istirahat. Anak-anak banyak yang capek, kakinya pegal. Kemarin (kemarin lusa) habis ikut demo ke Banyuwangi,” imbuh Nita saat ditanya terkait kondisi lokalisasi yang sepi. Sambil menghentikan permainan kartu remi, Nita bercerita tentang

Ditutup, tambang pasir ilegal masih beroperasi Biar kapok, pemiliknya diuruk pasir saja!

Lintas elemen dukung penutupan lokalisasi Awas, habis demo jangan ”mampir” lho!

AGUS BAIHAQI/RaBa

LENGANG DI SIANG HARI: Lokalisasi Gempol Porong terlihat sepi siang kemarin.

demo ke DPRD Banyuwangi yang dia ikuti itu. “Kok ngurusi lokalisasi, mbok orang miskin dan koruptor

yang diurus. Itu akan banyak manfaatnya,” ucap Nita polos n Baca Rajin...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

Jumat 22 Maret 2013

Menengok Budi Daya Ikan di Rowo Bayu, Kecamatan Songgon

Panen Raya Berubah Jadi Ajang Memancing SONGGON - Gerakan memasyarakatkan makan ikan yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan tampaknya berjalan sesuai rencana. Setidaknya, hal itu terlihat saat panen raya ikan di Rowo Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, kemarin. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Kadis Kelautan dan Perikanan Banyuwangi Pudjo Hartanto, dan pejabat dari TNI AL, serta jajaran Muspika Songgon hadir dalam kegiatan tersebut. Us a i a c a ra s e re m o n i a l , Wabub Yusuf didaulat untuk

panen ikan bersama dengan para pejabat lain. Pertama, dia mengambil ikan dengan menggunakan jaring di kolam mini. Tidak sampai di situ, orang nomor dua di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu tampaknya masih belum puas. Dia pun memancing di tempat budidaya ikan tersebut bersama sejumlah warga. Hasilnya, pejabat yang juga ketua DPC PDIP Banyuwangi itu berhasil mengangkat satu ikan jenis Nila. Panen raya ikan itu tampaknya tidak disia-siakan sejumlah warga. Puluhan warga pun beramai-ramai memancing

usai diperbolehkan mancing secara gratis alias tidak dipungut biaya. Hanya saja, ikan yang berwarna merah tidak boleh dibawa pulang. Tujuannya, ikan jenis Nila tersebut akan dijadikan sebagai indukan. Pembenihan ikan tersebut sudah berlangsung sejak Mei 2011 lalu. Kala itu, benih ikan jenis Nila dan Tombro berjumlah total Rp 40 ribu. Kini, jumlah tersebut tersebut semakin meningkat. ’’Budidaya ikan

ini sudah setahun lebih,’’ sebut Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelauatan dan Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Wabub Yusuf mengapresiasi langkah Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi dalam menjalankan program sosialisasi gemar makan ikan. Apalagi, masyarakat boleh memancing untuk bersama-sama panen ikan. ’’Ma-

syarakat sangat senang boleh mancing,’’ ujarnya. Dia berharap, agar panen raya ikan tersebut terus ditingkatkan. Artinya, budidaya ikan terus dikembangkan secara

berkelanjutan. ’’Panen raya ikan sekarang baik. Semoga panen raya di kemudian lebih baik lagi,’’ harap Yusuf. Sementara itu, dalam acara panen ikan tersebut, sejumlah

orang juga mendapat penghargaan dari Pemkab Banyuwangi. Sebab, mereka dianggap ikut andil dalam mensosialisakan gemar makan ikan kepada masyarakat. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

PANEN RAYA: Wabub Yusuf Widyatmoko sumringah saat mendapatkan ikan di Rowo Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, kemarin (21/3).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP JAWA TIMUR III KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANYUWANGI Jalan Adi Sucipto No. 27 Telepon (0333) 428451 Faksimili (0333) 428452Website www.pajak.go.id

PENGUMUMAN Nomor : PENG - 01/WPJ.12/KP.08/2013 TENTANG PENGAMBILAN, PENGISIANN DAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK PENGHASILAN (SPT TAHUNAN PPh) Sehubungan dengan kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh, dengan ini diumumkan bahwa: 1. Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT Tahunan PPh melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Dropbox, atau Mobil Pajak Keliling atau dapat diunduh (download) dari website (www.pajak.go.id). 2. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) melayani dan memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tentang tatacara pengisian dan pelaporan SPT Tahunan dan konsultasi perpajakan tanpa dipungut biaya apapun (gratis). 3. Tanggal 29 Maret 2013 adalah hari libur nasional sehingga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tutup dan tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat. 4. KPP tetap buka dan memperpanjang jam kerja pada : No

Hari

1 2 3 4

Sabtu Kamis Sabtu Selasa

Tanggal

Jam Kerja

23 Maret 2013 28 Maret 2013 27 April 2013 30 April 2013

08.00 – 15.00 WIB 08.00 – 20.00 WIB 08.00 – 17.00 WIB 08.00 – 19.00 WIB

5. Pembayaran PPh Pasal 29 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun Pajak 2012 harus dilakukan paling lambat hari Kamis, tanggal 28 Maret 2013; 6. Penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun Pajak 2012 masih dapat disampaikan sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 melalui cara selain menyampaikan SPT Tahunan PPh langsung di KPP sebagai berikut: a. Dikirim melalui pos dengan bukti pengiriman surat ke KPP tempat WP terdaftar; b. Dikirim melalui jasa ekspedisi/jasa kurir dengan bukti pengiriman surat ke KPP tempat WP terdaftar; c. E-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Demikian disampaikan, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahaminya. Banyuwangi, 19 Maret 2013 Kepala Kantor ttd Dadang Suwangsa NIP. 195805161985031001

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


TRY OUT SD/MI

Jumat 22 Maret 2013

31

Siswa SDN 2 Banjarsari tengah mengerjakan soal try out kemarin.

Seorang kepala sekolah mengambil koran di UPTD Cluring.

Diikuti 23 Ribu Peserta Pelaksanaan Try Out Ujian Nasional (Unas) Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Banyuwangi berlangsung aman dan tertib kemarin. Even yang digagas Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi yang bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JOP-RaBa) itu diikuti lebih dari 23 ribu siswa SD/MI. Mereka tersebar di SD/MI negeri maupun swasta yang ada di 24 kecamatan se-Kota Gandrung. Berikut sebagian suasana try out dan distribusi soal dan koran yang terekam lensa JP-RaBa. (*)

UPTD Songgon

FOTO-FOTO: GALIH-TONI-MUKLIS-WARDAN-SIGIT/RaBa

SDN 3 Mojopanggung

SD Muhammadiyah Banyuwangi

SDN 2 Kalirejo, Kabat

SDN Brawijaya

UPTD Genteng UPTD Licin

KUNCI JAWABAN IPA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

B A C B B A C C B C

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

C B A A D B D C C B

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

A C C D B C A B A C

KUNCI JAWABAN BAHASA INDONESIA 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

D A C C C A B C A B

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

B C D A C B C A A B

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

C C C B A C C B C A

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

B D C C A C A B D D

31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

C B B B B C A D B B

41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

C C B D B C A D A A

KUNCI JAWABAN MATEMATIKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

B D B C A B C D A D

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

A C B A C C B D A B

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

C B B D B A D D B D

31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

A A D B C A A C D C


32

Jumat 22 Maret 2013

Ditahan Gara-gara Dextro GLENMORE - Dua pemuda diringkus polisi lantaran kedapatan membawa obat-obatan daftar G jenis dextromethorphan (dextro) dan trihexipenidyl (trex). Tersangkanya adalah Dani Siswanto P, 20, warga Dusun Wadungdolah, Desa Kaligondo, Kecamatan Glenmore; dan Ribut Hariyanto, 25, warga Dusun Wadungkamidin, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Dua pemuda tersebut ditangkap nyaris dalam waktu bersamaan di lokasi terpisah. Dani diringkus petugas saat berada di sebuah warung nasi yang berlokasi di tepi jalan raya Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Ribut diciduk aparat di jalan Perkebunan Kalikempit, Kecamatan Glenmore. Penangkapan tersebut berlangsung sekitar pukul 16.00 Selasa (19/3). Dari tangan Dani, petugas berhasil mengamankan 210 butir pil trex dan 360 butir pil dextro. Dari tangan ribut, petugas menyita barang bukti (BB) berupa 25 butir pil trex dan satu butir pil dextro. “Dua tersangka (Dani dan Ribut) lantas kita amankan di Mapolres Banyuwangi dalam rangka penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, AKP Watiyo, kemarin (20/3). Menurut Watiyo, Dani dan Ribut ditengarai kuat sebagai pengedar

DISKUSI: Dari kiri Sudarto, Hariadji Sugito, dan Gus Nandi menjadi pembicara dalam pertemuan stakeholder peduli AIDS, kemarin.

BERTATO: Dani (kiri) dan Ribut berada di Mapolres Banyuwangi kemarin.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Tes VCT untuk Mempelai

SIGIT HARIYADI/RaBa

obat keras di wilayah Kecamatan Glenmore, Kalibaru, dan sekitarnya. “Keduanya merupakan jaringan (pengedar obat keras) yang berbeda. Pelaku mengaku mendapatkan obat keras tersebut dari seseorang yang beralamat di Jember,” paparnya. Watiyo mengisyaratkan akan terus melakukan penyelidikan

demi mengungkap peredaran obat keras ilegal di Banyuwangi. “Penangkapan dua tersangka yang kedapatan membawa trex dan dextro itu membuktikan peredaran obat keras di wilayah Banyuwangi masih marak. Sehingga, perlu kita tindak lanjuti,” bebernya. Sementara itu, akibat perbuatan-

nya, kedua tersangka harus bersiap menjalani hukuman di balik jeruji besi. Keduanya dijerat Pasal 196 subsider Pasal 187 UndangUndang (UU) Nomor 36 tentang Kesehatan. Tidak tanggung-tanggung, ancaman hukuman maksimal pasal tersebut sepuluh tahun penjara. (sgt/c1/bay)

Pemilu 2014 Jumlah Dapil Tetap Lima BANYUWANGI - Partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 di Banyuwangi tampaknya tak perlu repot-repot melakukan pemetaan kekuatan untuk mengoptimalkan perolehan kursi di DPRD Banyuwangi. Sebab, jumlah daerah pemilihan (dapil) di Bumi Blambangan dalam pesta demokrasi lima tahunan mendatang, dipastikan tidak mengalami perubahan dibandingkan pemilu sebelumnya. Pada Pemilu legislatif 2014 lalu, wilayah Banyuwangi tetap terbagi menjadi lima dapil. Kepastian itu terungkap dalam

sosialisasi pencalonan DPR, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan DPRD yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, kemarin (21/3). “Usulan KPU Banyuwangi tentang dapil sudah disetujui KPU pusat. Artinya, sesuai hasil hearing publik beberapa waktu yang lalu, jumlah lima dapil di Banyuwangi sudah klir. Jumlah lima dapil di Banyuwangi sudah di-SK (surat keputusan)-kan oleh KPU pusat,” ujar ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, kemarin. Sementara itu, sosialisasi Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013

tersebut diikuti sebelas parpol di Banyuwangi, termasuk Partai Bulan Bintang (PBB) yang baru disahkan oleh KPU pusat menjadi peserta pemilu legislatif 2014. “Kami melakukan sosialisasi mekanisme pencalonan (anggota DPR, DPD, dan DPRD) yang harus dipenuhi oleh parpol. Agar pada saat pendaftaran calon legislatif (caleg) pada tanggal 9 April mendatang tidak ada lagi persoalan yang mengganjal bagi KPU maupun bagi parpol,” tutur mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Syamsul menjelaskan, secara

umum, persyaratan pencalonan anggota legislatif, pada pemilu mendatang tidak jauh berbeda dengan persyaratan pada pemilu 2014. Hanya saja, ada item-item khusus tergolong merupakan persyaratab baru. Di antaranya, seorang kepala desa (kades), perangkat desa, dan pegawai negeri yang ingin mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, harus terlebih dahulu mengundurkan diri dari jabatannya. “Persyaratan untuk kades yang ingin menjadi caleg harus dilampiri surat persetujuan pengunduran diri dari bupati,” pungkasnya. (sgt/als)

BANYUWANGI-Jumlah penderita HIV/AIDS di Banyuwangi terus bertambah dari tahun ke tahun. Sampai akhir Februari 2013, tercatat 1.392 warga Banyuwangi mengidap HIV. Fenomena itu mengakibatkan dampak sosial yang besar. Tidak hanya aspek kesehatan, penyebaran HIV/AIDS yang semakin luas juga berdampak besar terhadap aspek psikologis dan ekonomi masyarakat. Karena itu, kerja sama antar sektor diperlukan untuk menanggulangi penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia tersebut. Nah, untuk itu LSM Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS) yang selama ini getol melakukan langkah-langkah penanggulangan HIV/AIDS di Banyuwangi, menggelar pertemuan dengan stake holder, kemarin (21/3). Pertemuan yang diadakan di Rumah Makan Cengkir Gading, Banyuwangi itu dihadiri berbagai unsur. Di antaranya, Dinas Kesehatan (Dinkes), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA); Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsos Naker), serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Perwakilan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Tim Penggerak PKK, tokoh masyarakat dan ulama, dan kelompok pemuda peduli AIDS juga hadir dalam pertemuan bertajuk “Coordination Meeting Related Stake Holder Menguak Problem Penanggulangan HIV/AIDS di Banyuwangi” tersebut. Direktur KKBS Hariadji Sugito mengatakan, pertemuan kemarin pagi dilakukan dengan harapan keterlibatan stakeholder dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di Banyuwangi semakin besar. “Output yang kami harapkan dari pertemuan kali ini adalah kesepahaman dan kesepakatan

di antara komponen yang ada dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS di Banyuwangi. Sehingga yang berperan dalam penanggulangan HIV/AIDS tidak hanya Dinkes dan rumah sakit (RS), tetapi juga semua lapisan masyarakat,” paparnya. Hariadji mengungkapkan, selama ini KKBS memainkan peran menjangkau jejaring penularan HIV/AIDS, dengan cara melakukan pendampingan untuk hidup sehat. Pendampingan itu diberikan kepada para kelompok berisiko tinggi dan para penderita penyakit mematikan tersebut. “KKBS tidak ada kaitannya dengan penutupan atau pun keberlangsungan lokalisasi. Ada atau tidak lokalisasi, KKBS akan tetap melakukan pendampingan,” tegasnya. Selain dari KKBS, beberapa pembicara lain didaulat menyampaikan materi. Di antaranya, dari unsur Dinkes yang diwakili Kepala Seksi (Kasi) P2P Sudarto, unsur KPA, dan ulama Gus Nandi. “Dari sisi agama, Kementerian Agama (Kemenag) sudah harus turun tangan dalam upaya menanggulangi HIV/AIDS. Misalnya bisa dilakukan dari sisi pernikahan,” kata Gus Nandi. Gus Nandi menjelaskan, sebelum melangsungkan pernikahan, setiap calon mempelai harus melakukan tes sukarela di klinik VCT (Voluntary Clinic Testing). Tes tersebut penting untuk mengetahui apakah salah satu dari mempelai mengidap virus HIV atau tidak. “Orang yang positif HIV tidak serta merta dilarang menikah. Tetapi dengan diketahui dia terjangkit HIV, minimal ada upaya pencegahan penularan penyakitnya. Misalnya dengan menggunakan kondom saat berhubungan suami istri,” tuturnya. (sgt/adv/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Brawijaya •

• Puri Mendut •

• Jl. Brawijaya •

• Ruko Gandeng •

• Suzuki Baleno ‘02 •

• Honda CRV ‘08 •

• Toyota Innova ‘12 •

Dijual cepat rumah L 292m2 SHM no. 1486, lokasi Jl. Brawijaya Banyuwangi, 5 rumah dari SPBU Karangente, hubungi 08883361235 (Edho).

Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

Dijual tanah L 263m2 SHM no. 3660/3661/ 3670, lok Jl. Wahid Hasyim Banyuwangi, baratnya persis toko Spot, letak strategis utk usaha pertokoan. H: 08883361235 (Edho).

Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.

Dijual Suzuki Baleno DX tahun 2002, silver Metalik, harga 83,5 juta nego, barang istimewa, full audio, velg R16, yang serius hubungi: 081336471111, no SMS

Dijual Honda CRV 2008, matic 2.4cc, dark moca, harga 242,5 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975, 081335897888

Dijual Toyota Innova 2012 type G/ solar, silver metalik, tangan pertama, KM 23.000, barang istimewa, orisinil cat. Hubungi: 081234691234, (0333) 425478, harga nego.

SITUBONDO

BANYUWANGI

• Toyota Innova ‘09 •

• Kijang Innova ‘05 •

Dijual Toyota Innova akhir 2009, hitam, solar, STNK & BPKB terima atas nama pmbeli, hrg 210 jt nego, cash & kredit, tukar tambah, hub: 082142194111, 081335897888

Dijual T Kijang Innova GXW 42 tahun 2005, silver mtl AC DBL harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• GrandMax ‘11 •

• Chevrolet Aveo ‘03 •

Dijual Daihatsu Grand Max S40 I RP (pickup) tahun 2011,hitam, harga 85 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Chevrolet Aveo 1.5L MT tahun 2003, hitam metalik, harga 86,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang KF 80 ‘04 •

• Toyota Avanza ‘04 •

Dijual Toyota Kijang KF 80 STD tahun 2004, hitam metalik, harga 110 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 1RM tahun 2004, hijau metalik, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Belakang Pemda •

• Tanah & Rumah •

• Lemahbangdewo •

Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779

Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898

Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

• Ruko 2 Lt •

• Promo Daihatsu •

Djl Ruko 2 Lt. LT71m2. Jl. Olean no. 36, dpn Pasar. H: 08179310008/03151161403

R-Stock Xenia, Terios, Luxio, Sirion, GrandMax, cash/kredit, disc gede, hub:HADI 081559705555/081233432555

• Kijang LGX ‘98 • Djl Kijang LGX tahun 1998, bensin, plat DK, biru, siap pakai. Rp. 87.5jt. H: 08123353502

• Kijang Innova ‘10 • Djl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 3228YH, an. Muhammad Ihsan, Jl. Bunyu 30 RT04/01 Lateng Hlg STNK Nopol P 6505 X, an. Navy Yuniarti. Jl. Kalimas No. 32 Banyuwangi

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 5824 EU, an. Rusdianto, SE. Kp.Tengah 01/02 Trigonco, Asembagus Hlg STNK Nopol P 5229 ET, an. Aryono, Mimbaan 04/04 Panji, Situbondo Hlg STNK Nopol P 4772 ET, an. M. Dedi Siswanto, Jl. Sucipto 105 RT05/04 Dawuan

• BPKB • Hlg BPKB No. G 2796869 J, an. Siti Khotija, Ranurejo 02/03 Sbanyar, Banyuputih

BANYUWANGI • Cak Rudy STMJ • Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi

• Lovebird • Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244


37

OPINI

Jumat 22 Maret 2013

AGENDA KOTA

Senam Berhadiah di JP-RaBa KELUARGA besar Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) kembali menggelar senam rutin Jumat sore. Acara yang dipandu instruktur senam profesional ini akan dimulai pukul 16.00 sampai selesai. Menariknya, khusus acara senam yang digelar sore ini (22/3), Tim Yamaha akan datang sambil bagi-bagi hadiah kepada para peserta. “Acara senam ini tidak hanya untuk karyawan JP-RaBa. Tetapi terbuka untuk masyarakat umum. Karena itu, silakan mengikuti senam sehat ini. Siapa tahu dapat hadiah dari Yamaha,” ujar Iwan Setiyono, koordinator senam. (*)

Seminar Meraih Sukses SEMINAR total solusi meningkatkan keberuntungan dan kebahagiaan hidup. Solusi untuk semua masalah anda, kesembuhan, kebahagiaan, keberuntungan dan kemuliaan hidup. Hadiri seminarnya pada Sabtu (23/3 di Aula RS Al Huda Genteng Banyuwangi, dan Minggu (24/3) di Aula RS Fatimah Banyuwangi pukul 12.00 WIB bersama H. Umyung Mustika, SE. (peraih Award dari menteri BUMN sebagai pengusaha sukses paling fenomenal tahun 2012), serta pada Senin (25/3) Executive meeting pukul 18.00 WIB, di Rumah makan Bu Maksum Genteng. Keterangan lebih lanjut H. Eko Susilo Nurhidayat, SE. MM. (081231130234081937687234), Joko Susilo, S.Kep (081336222181), dan Mashudi El Basyar (081336312497). (adv)

LAKA LANTAS

Pribadi-Pribadi Unggul JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

KECELAKAAN: Truk Fuso L 9475 UH yang mengangkut 20 M3 kayu meranti terperosok di jalur Gumitir di KM 37.

Truk Nyungsep di Gumitir JEMBER - Gara-gara menghindrai tabrakan dengan kendaraan lain, truk Fuso L 9475 UH yang mengangkut 20 M3 kayu meranti terperosok di jalur Gumitir tepatnya di KM 37 Dusun Gumitir Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kamis (21/3) pukul 05.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya saja truk Fuso yang disopiri Suhartono, 41 warga Dusun Kalak Desa Kalimas Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo terperosok di selokan di jalan yang menikung. Akibat itu pula, truk yang mengangkut kayu dari Gresik yang akan dibawa ke Banyuwangi itu tersandar pada tebing gunung Gumitir. Untungnya pula, jalur Banyuwangi - Jember tidak sampai macet. Karena petugas memberlakukan dengan sistem buka tutup, baik kendaraan dari Jember dan sebaliknya. Untuk mengevakuasi truk Fuso yang penuh dengan muatan tersebut, seluruh muatan kayu truk Fuso diturunkan. Selanjutnya langsung ditarik dengan truk truk lain. Menurut Suhartono, sopir truk, pihaknya terpaksa banting setir ke kiri karena menghindari tabrakan saat di jalan yang menikung. ”Apalagi posisi truk dalam kondisi muatan berat sehingga terpaksa banting setir ke kiri, tetapi saat banting ke kiri malah terperosok,” kata Suhartono. Menurutnya, truk colt diesel yang dari arah berlawanan itu sopirnya seperti dalam kondisi ngantuk. Bahkan Suhartono, sempat turun dan mengejar dengan menggunakan sepeda motor. ”Tetapi colt diesel langsung menghilang,” katanya. (jum/hdi/jpnn)

BUNUH DIRI

Stres, Nenek Gantung Diri JEMBER - Warga Dusun Lengkong Toko, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember, mendadak gempar. Mereka dikejutkan dengan kematian Jani alias Bu Sahri, 80, warga setempat yang gantung diri di rumahnya sekitar pukul 09.30 kemarin. Nenek itu bunuh diri dengan menggunakan tali tampar plastik yang biasa digunakan untuk sapi miliknya. Tali itu merupakan bekas tali sapi miliknya yang kebetulan juga mati beberapa bulan lalu. Mayat korban pertama kali ditemukan mati dari ketinggian empat meter dari lantai itu oleh Tija, 43, menantunya sendiri. Menurut Tija, selama ini korban memang sering terlihat stres dan bicara sendirian. Bahkan 20 hari sebelumnya korban juga pernah menghilang dari rumahnya. Saat dicari kemana–mana mulai dari sungai hingga ke sawah, ternyata korban tidak keluar jauh dari rumahnya. Melainkan bersembunyi di kandang tempat makan sapi. Saat ditemukan pertama kali oleh Tija, korban masih dalam kondisi menggantung di bagian usuk rumah. Saat itu Tija ingin mencari ibunya yang tidak kelihatan karena memang ditinggalnya ke sawah untuk cari rumput. ”Saat buka pintu rumahnya korban, saya melihat ada tangga dan terlihat kaki korban,” katanya. Setelah melihat ke atas ternyata korban sudah dalam posisi gantung di usuk rumah Tija dengan menggunakan tampar plastik warna merah sepanjang 2,5 meter. Saat itu juga Tija, langsung menjerit sehingga mengundang perhatian warga sekitar rumahnya. Warga yang mendengar jeritan Tija langsung menuju rumahnya yang tidak jauh dari tetangga. Anggota Polsek Mayang pun ikut datang ke rumah korban untuk melakukan olah TKP. Selanjutnya, mayat korban langsung diturunkan. Demikian juga dengan tali tampar warna merah yang digunakan untuk gantung diri langsung diamankan oleh petugas sebagai BB. Menurut sumber lain, belakangan ini korban sering bicara sendirian. Bahkan korban sering berlari-lari keluar rumah hingga ke sawah seperti orang yang ketakutan atau dikejar setan. Kenekatan korban nekad dengan cara gantung diri ini dianggap aneh oleh warga sekitar rumahnya. Karena nenek ini juga sempat mencari tangga berukuran 4 meter yang digunakan untuk memasang tali tampar di usuk rumah Tija. Kapolsek Mayang AKP Hery Wahyono membenarkan berita tewasnya korban dengan cara gantung diri. Kali pertama yang menemukan korban gantung diri yakni Tija yang masih menantunya sendiri yang baru pulang dari mencari rumput. ”Tidak ada tanda-tanda penganiayan kecuali meninggal murni dengan cara gantung diri,” kata Wahyono. (jum/hdi/jpnn)

EMPAT guru SMP Muhammadiyah Genteng datang membawa proposal seminar. Itu menjadikan SMP Muhammadiyah tetap unggul di era globalisasi ini. Itu menurut pandangan saya. Saya menyambut baik kedatangan mereka yang diantar teman saya bernama Taufik, pimpinan PT Temprina Media Grafika Jember. Pembicaraan dilakukan di salah satu resto-hotel di Jember. Suasana semakin hangat, karena nasi goreng terhidang di depan kami. Perwakilan komite sekolah, bapak Kohar, semangat sekali agar seminar tersebut terlaksana. Sebab, dia punya komitmen agar di tahun ajaran baru 2013, SMP Muhammadiyah harus bisa menolak murid baru. Saya langsung menelusuri sebab-musabab sekolah tersebut mengalami kemunduran. Padahal, tahun-tahun yang lampau sekolah tersebut termasuk sekolah favorit. Satu per satu saya mengajukan pertanyaan, salah satunya apakah ada sekolah lain yang baru muncul? Jawabannya, ada. Saya juga bertanya apakah uang menjadi masalah di sana? Jawabannya tidak sepenuhnya iya. Di sela-sela gurauan, Pak Kohar mengatakan bahwa SMP Muhammadiyah tidak punya dana untuk menggelar acara tersebut. Dia pun siap memasak 15 kg lele untuk acara tersebut. Mendengar itu, kami tertawa lepas. Setelah saya usut, ternyata inti permasalahan ada di sumber daya guru dan kepala sekolah

yang lama. Saya pun ingat sebuah cerita lama yang berjudul “Who Moved My Cheese?” yang artinya siapa yang memindah keju saya. Itu cerita klasik yang selalu up to date. Itu kisah sederhana yang bercerita tentang cara menghadapi perubahan dan hasilnya selalu menang dan unggul. Empat tokoh di dalam cerita tersebut adalah si mouse bernama Sniff, Scurry, dan kurcaci bernama Hem dan Haw. Sniff mencerminkan si tukang cium atau endus dan bisa dengan cepat mengantisipasi keadaan. Scurry adalah si tukang lacak yang selalu sigap dan bergegas mengambil tindakan. Sementara itu, Hem adalah tokoh yang marah atas perubahan dan menganggap perubahan sebagai sesuatu yang tidak adil. Tokoh terakhir adalah Haw. Dia awalnya enggan berubah, tapi pada akhirnya menyadari bahwa dia harus mengikuti perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Mereka hidup di dalam sebuah labirin dan masing-masing mempunyai impian “keju” mereka sendiri-sendiri. Singkat cerita, saat keju di dalam sebuah labirin (saya analogikan sebagai siswa dalam sebuah sekolah) menurun, pasti ada penyebab. Bisakah kita mencontoh Sniff dan Scurry yang selalu cepat mencium suatu penyebab. Scurry juga langsung tanggap dan action mencari labirin-labirin baru meskipun harus “trial and error” atau jatuh bangun. Apakah kita akan seperti Hem

O l e h

AGUS SUSANTO * yang tidak siap dengan perubahan yang sedang terjadi. Hem kerap berkata, “Kita masih punya banyak keju”. Apakah kita juga akan berkata, “Sekolahku masih banyak siswanya!” Kita tidak sadar bahwa setiap tahun jumlah siswa selalu menurun dan di luar ada banyak sekolah baru yang lebih memikat. Haw beruntung karena dia segera sadar bahwa perubahan adalah satu kenyataan. Meskipun lambat, tapi Haw masih selamat bersama keju-keju barunya. Studi kasus SMP dan cerita “Who Moved My Cheese?” adalah contoh yang nyata di dalam kehidupan ini. Kita sering tidak menyadari bahwa sudah banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita. Suatu sekolah unggulan atau suatu tempat kerja unggulan atau suatu merek atau brand unggulan atau suatu rumah sakit unggulan bahkan juga suatu pemerintahan unggulan dan suatu-suatu yang unggulan lain harus tetap belajar dan dimulai dari pribadipribadi unggulan juga! Lihat diri kita masing-masing, ambil cermin, lalu lihat dengan seksama mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Apakah diri kita sudah layak disebut sebagai diri unggulan? Apa yang bisa diunggulkan dari fisik kita saat ini? Hormati dan beri yang terbaik untuk diri kita sendiri. Mulailah mandi secara baik dan benar.

Pakailah sabun yang tepat untuk jenis kulit kita. Pakailah sampo yang tepat juga. Pikirkan kulit kita. Pikirkan kesehatan diri kita; kesehatan tubuh, berolahraga dan sebagainya. Sekarang lihat diri kita dari sisi yang tidak tampak. Apakah emosi jiwa kita bisa disebut sebagai emosi yang unggul? Apakah kita cepat naik darah dan marahmarah? Apakah kita sering cemas terhadap apa yang mau kita makan, minum, dan pakai? Apakah kesuksesan orang lain membuat jiwa kita teriris oleh rasa iri dan dengki? Apakah diri kita takut gagal? Takut malu? Dan takut mati? Apakah diri kita lahir dan batin sudah bisa disebut dengan diri yang unggul? Jawabnya ada pada diri masing-masing. Kenapa memulai suatu kerja atau pekerjaan yang unggul harus dimulai dari diri yang unggul pula? Sebab, kalau diri kita sudah bisa menghormati diri kita sendiri, yakinlah kita juga bisa memberi sesuatu dan menghormati apa yang orang lain mau. Kuncinya adalah cepatlah mengendus atau mengetahui secara dini apa saja perubahan-perubahan yang terjadi meskipun hal itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan kita. Meskipun rasanya tidak ada hubungan dengan urusan kita. Pelajari itu semua, lalu segeralah bertindak sebelum segala sesuatu menjadi kacau. Jangan menggerutu dan menyesali diri terus-menerus. Milikilah jiwa besar dan selalu

berpikir positif. Jangan menyesali hidup dan pekerjaan. Lakukanlah tindakan untuk berani maju, hadapi tantangan demi tantangan, jangan menoleh ke belakang, dan jangan berkata ”Dulu aku….” atau “Dulu sekolah ini adalah…” atau “Dulu… dulu…dulu dan dulu….” Lihat ke depan, hadapi dan majulah! Jadilah pribadi-pribadi yang unggul; isi diri, jangan malas dan merasa hebat. Belajarlah terus-menerus meski itu bukan bagianmu. Belajarlah lagi dan lagi meskipun kita sudah bisa. Jadilah orang yang edupreneur, yaitu yang selalu mau belajar segala hal dan mau menerima setiap perubahan yang setiap saat bisa terjadi. Lalu, lihatlah apa yang akan terjadi. Perubahan demi perubahan (progress) akan terjadi dalam hidup kita. Progress akan masuk ke dalam pekerjaan kita, masuk ke dalam etos kerja kita, masuk ke dalam prinsip hidup kita, masuk ke dalam masyarakat kita, masuk ke dalam tatanan bermasyakat, masuk dan terus masuk menuju segala sesuatu yang lebih baik. Ending-nya, pribadi-pribadi yang unggul dan tangguh akan menciptakan dunia yang baru: tangguh dalam segala hal dan pasti unggul! Yang terakhir, serahkan semua rencana dan diri kita kepada Tuhan Maha Pencipta. Berdoalah lebih sungguh lagi, karena dari Dia semua itu berasal. *) Ketua Ikatan Pengusaha Jember.

Prostitusi (tak) Terhapuskan GEORGINA namanya. Dia seorang waria yang bernama pria George Bertand. Dia menekuni dunia prostitusi sejak remaja. Pada suatu hari, sepulang bekerja di suatu bar di King’s Cross, Georgina diperkosa empat orang tidak dikenal. Sejak itu Georgina trauma menjadi pelacur dan memulai hidup baru. Dia meninggalkan Australia menuju New Zealand. Dia memulai karir dengan menjadi pembawa acara di suatu stasiun radio. Pada tahun 1990-an dia masuk dunia politik. Sejak itu karir Georgina menanjak. Tahun 1995 dia terpilih menjadi wali kota, dan lima tahun berikutnya dia menjadi anggota parlemen di New Zealand selama delapan tahun. *** Dalam sudut pandang sejarah, prostitusi telah berlangsung sejak lama. Prof. Koentjoro dalam bukunya yang berjudul “Tutur dari Sarang Pelacur” mengatakan bahwa pelacuran sudah ada sejak lama. Itu serupa dengan yang diungkapkan Hull (dalam Wakhudin, 2006) bahwa pelacuran di Indonesia sudah ada sejak zaman kerajaan. Banyuwangi merupakan salah satu dari sebelas kota pemasok pelacur pada zaman kerajaan tersebut (Koentjoro 1989: 3). Dalam rentang waktu yang begitu lama, kegiatan prostitusi tidak dibiarkan begitu saja. Banyak upaya menutupnya. Namun, seiring dengan upaya itu,

kegiatan prostitusi tetap tumbuh dan berkembang sesuai perkembangan zaman. Sehingga, muncullah standar ganda: pelacuran harus dilarang, tapi di sisi lain pelacuran diterima sebagai sesuatu yang tak dapat dielakkan. Ada banyak faktor yang menyebabkan bisnis lendir tersebut terus-menerus langgeng. Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan seorang wanita melacurkan diri. Pertama karena tekanan ekonomi. Tidak adanya pekerjaan mendorong mereka hidup menjual diri dengan jalan dan cara yang paling mudah. Kedua, karena tidak puas dengan posisinya. Walaupun sudah mempunyai pekerjaan, tapi mereka belum puas karena belum bisa membeli barang-barang mewah dan perhiasan yang bagus dan mahal. Mereka pun memilih melacurkan diri. Ketiga, karena kebodohan. Tidak berpendidikan bisa mendorong manusia terjun ke dunia hitam alias melacurkan diri. Keempat, karena cacat jiwa. Cacat jiwa juga bisa menjadi penyebab seseorang menjadi pelacur. Kelima, karena tidak puas dengan kehidupan seksualnya atau hiperseksual. Selain itu, bisnis prostitusi menjamur juga disebabkan longgarnya hukum di Indonesia. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang secara tegas mengancam pidana terhadap para pelacur hanya ada tiga

O l e h

AYUNG NITINEGARA * pasal. Pasal yang mengancam hukuman pidana terhadap siapa pun yang mata pencarian atau kebiasaannya dengan sengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain (germo) adalah Pasal 296 KUHP. Kemudian, yang memperniagakan perempuan (termasuk laki-laki) yang belum dewasa diancam Pasal 297 KUHP. Sementara itu, souteneur, yaitu “kekasih” atau pelindung, yang berperan sebagai perantara atau calo dalam mempertemukan pelacur dan langganannya dan mengambil untung atas pelacuran itu diancam Pasal 506 KUHP. Dalam konteks lokalitas Kabupaten Banyuwangi, maka tuntutan Forum Banyuwangi Bermartabat kepada DPRD Banyuwangi untuk membuat perda prostitusi sebagai payung hukum penutupan praktik prostitusi perlu didukung. Namun demikian, harus pula diperhatikan berbagai faktor yang melatarbelakangi bisnis esek-esek itu ada, sehingga perda itu tidak akan melempem seperti di daerah-daerah lain. Lebih lanjut, Flowers (dalam Miller, 2000) mengatakan bahwa faktor yang melatarbelakangi prostitusi adalah lingkungan, seperti peristiwa larinya dia dari rumah, keterlibatan germo yang

memanfaatkannya, dan pelecehan atau kekerasan yang dialaminya sewaktu kecil. Dari uraian di atas, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam upaya memberantas prostitusi. Pertama, faktor ekonomi. Faktor ekonomi menjadi alasan klasik bagi seseorang yang terjun ke dunia prostitusi. Maka, upaya pemerintah untuk memberi pesangon kepada PSK yang mau berhenti merupakan upaya yang bagus. Namun, perlu diingat bahwa yang dibutuhkan mereka bukan hanya ikan tapi pancing atau kail. Oleh karena itu, pemberdayaan secara berkelanjutan merupakan hal yang pokok. Pemberdayaan ekonomi tidak boleh berhenti pada mucikari dan PSK, tapi semua unsur yang terlibat perilaku ekonomi dalam lingkaran prostitusi tersebut. Sehingga, tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan adanya penutupan lokalisasi. Kedua, faktor hukum. Longgarnya aturan hukum yang membatasi tindak prostitusi mengakibatkan tidak jeranya para pelaku. Sehingga, timbul pemikiran bahwa prostitution itself is not a crime (prostitusi itu sendiri bukanlah kejahatan). Prostitusi hanya masalah pribadi bukanlah tindak kriminal. Tidak hanya sebatas peraturan hukum, tapi komitmen penegak hukum dalam menindak dan merazia praktik prostitusi adalah sarat utama. Ketiga, faktor mental. Se-

bagaimana kisah Georgina di awal tulisan ini, faktor mental adalah kunci utama mengentas para pelaku prostitusi dari lembah hitam. Faktor mental tidak hanya upaya rehabilitasi mental para PSK, tapi juga semua pihak yang terlibat. Yang lebih penting dalam pembenahan mental adalah upaya penanaman karakter sejak dini. Harus ditanamkan jiwa anti materialistik, tidak mudah putus asa, takwa, dan lain-lain. Pemenuhan tiga faktor di atas akan menjadikan pemberantasan prostitusi benar-benar bisa meminimalkan praktik prostitusi. Namun, pemenuhan tiga faktor di atas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab semua pihak. Eksekutif, legislatif, dan penegak hukum, dibantu masyarakat, harus bahu-membahu menegakkan faktor hukum. Pemerintah dan pengusaha harus berupaya memenuhi kesejahteraan ekonomi. Terakhir, para agamawan dan pendidik, didukung pemerintah, harus berusaha menanamkan karakter-karakter mulia kepada masyarakat. Bi’idnillah, dengan tiga hal tersebut, upaya pemberantasan prostitusi di Kabupaten Banyuwangi akan tercapai. Maksimalkan usaha dan sempurnakan dengan doa, begitu ahli hikmah mengajarkan. *) Santri PP Al-Anwari, Banyuwangi.


38

Jumat 22 Maret 2013

PERSEWANGI

v

Lapangan Keras dan Bergelombang

PSIM JOGJA

Satu Kata, Menang BANYUWANGI - Target sapu bersih sembilan poin di laga yang tersisa di putaran pertama baru berhasil direngkuh tiga poin oleh Zaenal Ichwan dkk. Yakni, dengan mempecundangi PSMP Magelang Sakti (18/3) dengan skor 2-0. Kini, pasukan Bagong Iswahyudi itu tengah membidik tiga poin lagi. Adalah PSIM Jogjakartaa yang akan menjadi lawan berikutnya. Pelatih Bagong Iswahyudi sangat berhasrat mewujudkan target yang dibebankan manajemen. Laga yang akan dimainkan di Stadion Diponegoro sore ini akan menjadi ujian terhadap konsistensi skuad Laskar Blambangan. Dari dua laga kandang yang dimainkan, Persewangi mengalami satu kekalahan dan satu kemenangan. Catatan itu tentu saja cukup riskan. Namun, hasil maksimal saat menjamu PPSM menjadi penawar dosa saat ditekuk 2-3 oleh Persis Solo di laga pembuka. “Bermain di kandang, jelas kami ingin mendapat tiga poin. Itu akan diraih sore ini melawan PSIM,” tegas Bagong. Di klasemen sementara grup V, Persewangi dan PSIM hanya terpaut satu peringkat. Samasama mengemas poin enam dari empat laga yang telah dimainkan, Laskar Blambangan sedikit lebih baik dalam produktivitas gol. Hal itu menempatkan Zaenal Ichwan dkk di posisi ketiga klasemen sementara. PSIM berada di peringkat empat. Menghadapi skuad Laskar Mataram, julukan PSIM, Bagong tersenyum. Pasalnya, dalam laga itu, seluruh punggawa bisa dimainkan. Di lini belakang, Mohamed Lamine Fofana, yang terkena akumulasi sudah bisa bermain kembali. Hadirnya Fofana membuat Bagong banyak memiliki alternatif skema yang akan dimainkan sore ini. Namun, menilik laga terakhir, bukan mustahil formasi 3-5-2 akan kembali

dimainkan demi menggarong tiga poin. Apalagi, di lini depan, Faisol Arif sudah menunjukkan tren positif pasca cedera engkel. Bahkan, dia sudah merumput sebagai pemain pengganti di laga kontra PPSM awal pekan lalu. Kini terbuka peluang menduetkan Ikrom Syafii bersama Faisol Arif sebagai tukang ggedor. Trio gelandang Z Zaenal Ichwan, Jordi Kartiko, dan Toure Morlaye, bisa mengisi second line. Sebagai penguat lini tengah, Febr ian Sofiandi d a n Nels o n C h a p p a r o, akan diturunkan. Tidak menutup kemungkinan Nilo Susanto yang bermain lugas di laga kontra PPSM lalu akan diturunkan kembali. Di tembok belakang ada Fofana yang diharapkan mengurangi celah. Kehadiran pemain bernomor punggung 22 itu menjadikan lini belakang semakin komplet. Trio defender Slamet Sampurno, Fofana, dan Dekcy Rolias, diharapkan menjadi peredam penyerang tim tamu. Me n i l i k k e ku at a n P S I M , Bagong mengaku sudah mendapatkan bocoran tentang kekuatan mereka. Persewangi akan mewaspadai semangat tempur tim asuhan Maman Durachman tersebut. Pasca takluk 0-2 di kandang PS Mojokerto Putra, PSIM tentu tidak ingin pulang tanpa poin lagi. Tidak heran bila Bagong menyebut akan mewaspadai counter attack yang bakal dilakukan Nova Zaenal dkk. Sebab, kolaborasi pemain senior, seperti Nova Zaenal, Seto Nurdiyantoro, dan Andri Wirawan, dengan pemain muda bisa membuat Persewangi kesulitan mencuri poin maksimal. (nic/c1/als)

JO PSIM

KA

RI

aBa

A/

O/R KR

NGI

CO

Ba

LIH

Ra

GA

GJA

EWA

Topas

G

RA

FI

S:

ZA

M. Fofana

Boy

Anis

Slamet

Joni

Jordi

Toure M.

Ikrom

Agung

Supri

Pulsan

St. Diponegoro Banyuwangi Zaenal

Onni

Nova Eko

Febri

Decky R.

Arif

Jumat 22 Maret 2013

Andri Johan

Seto

15.15 WIB

3

5

2

3

Pelatih : Bagong Iswahyudi

Persewangi kembali berlaga di Divisi Utama PSSI. Ayo beri dukungan, kritik, dan saran agar kedua tim tersebut mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.

Di Bawah Panji Lasblang Satukan tekad rasa semangat kita selalu bersama. Kibarkan bendera merah semangat kita yang menyatu di bawah panji lasblangku. Farhan 1987, 08970572922

Permalukan PSIM Ayo Persewangi, permalukan PSIM Jogjakarta di depan Laros Mania tercinta. Aku akan selalu mendukungmu. Melinda Laros Kawang – 087806622592

Semangate Mageh Murub Ayo Persewangi, the Laskar Blambangan, raih kemenangan demi kemenangan. Karena semangate Kesatrio Minak Jinggo mageh murob nang dodo untuk mendukungmu. Hadi Kyenz, 089664906402

pemain sulit mengendalikan bola. “Pemain mengeluhkan lapangan keras dan tidak rata,” katanya. Hal itu terdengar saat Persewangi meladeni Persis Solo dan PPSM Magelang Sakti beberapa waktu lalu. Pemain kesulitan membaca pergerakan bola. Selain itu, pemain juga rentan mengalami cedera saat bermain. Bagong menambahkan, Persewangi akan kesulitan mengembangkan permainan. Alhasil, beberapa peluang yang ada terbuang percuma akibat salah antisipasi. “Ini

menjadi musuh terselubung bagi tim,” imbuh Bagong. Menyikapi keluhan tersebut, panitia pelaksana pertandingan (panpel) Mohamad Kayun Rosyid mengaku bahwa lapangan memang tidak dalam kondisi terbaik. Anomali cuaca dan over penggunaan membuat rumput stadion kurang baik. Kayun selalu berusaha agar kondisi lapangan sesuai harapan. Kayun berharap pemain kedua tim bisa menampilkan aksi terbaik. “Kami akan berikan perawatan terbaik dalam waktu yang tersisa,” tegasnya. (nic/c1/als)

Hipertensi adalah Pembunuh Tingkat Tinggi

TUMPUAN LINI DEPAN: Striker Persewangi M.Ikrom Syafii usai mencetak gol ke gawang PPSM Senin(18/3) lalu. Mampukah Ikrom kembali mencetak gol ke gawang PSIM sore ini?

PERS

SEMENTARA itu, target Persewangi mencuri tiga poin di tiap laga yang tersisa bukan tanpa masalah. Meski bakal bermain full team dalam laga kontra PSIM Jogjakarta sore ini, pentolan Laskar Blambangan masih menyimpan kegelisahan. Kegelisahan itu tertuju pada kondisi lapangan Stadion Diponegoro. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi mengatakan, kondisi lapangan Stadion Diponegoro mempersulit anak asuhnya bermain baik. Lapangan yang keras dan cenderung bergelombang itu membuat

5

2

Pelatih : Maman Durachman

HIPERTENSI adalah istilah lain untuk tekanan darah tinggi. Kapan tekanan darah dikatakan tinggi? Menurut ahli kesehatan, tekanan darah dikatakan tinggi apabila lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Sedangkan normalnya adalah 120/80 mmHg. Tekanan tersebut didapat dari perbandingan antara tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang dibuat jantung saat memompa darah ke arteri. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan pada arteri di saat jantung istirahat di antara dua denyutan. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua: hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 90% penderita hipertensi tergolong jenis ini. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain karena kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal, dan lain-lain. Penyebab hipertensi itu antara lain adalah: a) Penggunaan obat-obatan secara berkelanjutan, seperti golongan kortikosteroid, beberapa obat hormon, serta obat antiradang. b) Nikotin yang terkandung dalam rokok. c) Minumminuman yang mengandung alkohol. d) Gaya hidup yang tidak sehat dan kurang berolahraga. Selai itu, wanita hamil juga sering menderita tekanan darah tinggi, dan ini disebut pregnancy-induced hypertention (PIH). Hipertensi ini bisa ringan dan bisa berat. Wanita hamil yang bertekanan darah tinggi bisa mengalami preeclampsia di saat kehamilannya. Apa itu preeclampsia? Itu adalah kondisi di mana wanita hamil mengalami tekanan darah tinggi sehingga merasakan berbagai macam keluhan, mulai dari sakit kepala, nyeri pada perut, muka terlihat membeng-

kak, menurunnya nafsu makan, mualmual, muntah, dan pusing-pusing. Mengonsumsi obat medis tentu saja memberikan hasil yang lebih cepat untuk menangani penyakit ini. Tapi, efek negatifnya lebih banyak daripada manfaatnya, apalagi jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Karena itu, menggunakan bahan berkhasiat yang berasal dari tanaman kini menjadi pilihan yang lebih utama dilakukan orang. Banyak obat herbal yang menurut hasil penelitian bisa menyembuhkan tekanan darah tinggi. Salah satunya adalah kulit buah manggis. Ekstrak kulit buah manggis sangat membantu dalam mengontrol tekanan darah tinggi karena mengandung suatu senyawa yang bernama xanthone. Zat ini memiliki sifat antimikroba dan antiperadangan, dan bisa membuat tekanan d a r a h menjadi normal. Ia juga memiliki fungsi d a l a m memperkuat sistem kekebalan tubuh serta memiliki sifat antistres. Padahal, salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah stres. Anda yang ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat manggis bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia se-Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya? Tidak. Sekarang, produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.


BERITA UTAMA

Jumat 22 Maret 2013

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Mayatnya Diotopsi di RSUD Blambangan n DIBUNUH... Sambungan dari Hal 29

Saat polisi tiba di TKP, puluhan warga sudah berkerumun melihat jenazah Toni yang masih tengkurap di selokan. “Warga

nggak ada yang berani menyentuh sebelum petugas datang,” kata seorang anggota Polsek Gambiran kepada koran ini. Selanjutnya, mayat korban dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gen-

teng. Waktu itu polisi belum mengetahui identitas korban. Tak lama kemudian, datang rombongan dari Dusun Tamansuruh, RT02/RW01, Desa/Ke camatan Bangorejo. Ternyata mereka adalah orang

tua kor ban, yaitu pasangan suami istri (pasutri) Jemiran, 45, dan Suparti, 36. Begitu tiba di RSUD Genteng, keduanya langsung me nangis histeris. ”Aku melok sopo. Toni, aku kepingin ndelok Toni (Aku

GALIH COKRO/RaBa

DUKUNG PENUTUPAN: Ibu-ibu yang tergabung dalam Forum Banyuwangi Bermartabat ikut demo di DPRD Banyuwangi, kemarin.

Lima Fraksi Dukung Perda Penutupan n ORMAS... Sambungan dari Hal 29

Demi menyuarakan aspirasinya, mereka mendatangi kantor DPRD Banyuwangi. Saat berorasi di depan kantor wa kil rakyat, para pendemo mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan adalah bentuk du kungan terhadap Pemkab Ba nyuwangi agar konsisten me nutup lokalisasi. “Tidak ada kata lain, lokalisasi di Banyuwangi harus ditutup. Kita dukung pemkab yang memiliki iktikad baik menjaga dan mengamankan Banyuwangi dari pe nyakit HIV/AIDS,” teriak koordinator FBB, Nanang Nur Achmadi, dalam orasinya. Selain mendukung kebijakan pemkab menutup seluruh lokalisasi, pendemo juga mengajak seluruh elemen ma sya rakat melakukan upaya pencegahan praktik asusila, amo ral, dan penyimpangan sosial. Mereka juga mendesak aparat bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang berupaya menggagalkan penutupan lokalisasi. Poin penting lain, massa mendesak DPRD membuat pe-

raturan daerah (perda) tentang penutupan lokalisasi. Uniknya, dalam aksi kali ini, massa juga “menodong” sejumlah anggota DPRD untuk melakukan orasi. Khusnan Abadi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) dan Handoko dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) diminta berorasi di atas kendaraan. “Kita dukung penutupan lokalisasi, tapi harus dengan solusi yang tepat. Jangan sampai lokalisasi ditutup tapi PSK dan mucikari menjadi sampah masyarakat dan berkeliaran di rumah-rumah,” ujar Kusnan Abadi di depan para pendemo. Setelah berorasi di depan kantor dewan, perwakilan pendemo diizinkan masuk ke ruang rapat khusus DPRD Banyuwangi untuk mengikuti rapat dengar pendapat (hearing). Hearing itu dipimpin Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. “Tidak ada alasan menolak kebijakan penutupan lo kalisasi. Kami mendesak dewan segera menyusun perda penutupan lokalisasi. Sa marinda (Kalimantan Timur) dan Situbondo saja bisa, kenapa Banyuwangi tidak bisa,” ujar perwakilan Majelis Ulama

Indonesia (MUI) Banyuwangi, Lukman Hakim. Mafrochatin Nikmah, perwakilan Fatayat NU mengungkapkan, pihaknya hadir dalam rapat dengar pendapat itu karena prihatin atas maraknya prostitusi di Banyuwangi. “Yang paling dirugikan adalah perempuan. Kami tidak membenci para PSK (pekerja seks komersial),” kata Nikmah. Sementara itu, nyaris seluruh anggota dewan yang hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut menyatakan kesediaannya “menelurkan” raperda tentang penutupan lokalisasi. Mereka yang bersedia adalah Ketua FPKB Khusnan Abadi; Ke tua FPD Handoko; Ketua Fraksi Partai Golkar Ismoko; per wakilan Fraksi PDIP Ficki Septalinda; dan perwakilan Fraksi PKNU Nasiroh. “Fraksifraksi di DPRD Banyuwangi tidak ada yang menghendaki lokalisasi dipertahankan. Tetapi, pelaksanaan kebijakannya harus manusiawi. Tanggung jawab kita bersama melakukan pengawasan setelah penutupan lokalisasi. Tujuannya, agar para PSK tidak berpraktik di sem-

barang tempat. Fraksi Partai Golkar siap mengubah para PSK dari penghibur umum menjadi penghibur keluarga,” papar Ismoko. Dikonfirmasi usai hearing, Na nang mengatakan, lima fraksi di DPRD mendukung perda penutupan lokalisasi di Ba nyuwangi. “Kita deadline perda (penutupan lokalisasi) itu dikeluarkan DPRD paling lambat Desember 2013,” kata dia. Nanang mengaku bahwa demo yang dia lakukan kemarin bukanlah demo tandingan atas demo penolakan penutupan lokalisasi yang sehari sebelumnya dilakukan para mucikari, PSK, dan beberapa pihak lain yang kontra. Dia menegaskan, aksi ini bukan demo tandingan. Menurut Nanang, keputusan bupati agar Banyuwangi bersih dari kemaksiatan harus didukung. ”Forum Banyuwangi Bermartabat sepakat keputusan bupati melalui Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 5 Tahun 2013 tentang ketertiban umum harus kita back up. Ini harus diperkuat dengan perda,” pinta Nanang yang juga ketua MWC NU Rogojampi itu. (sgt/c1/aif)

Bupati Motivasi Peserta Try Out n TRY OUT... Sambungan dari Hal 29

Puluhan ribu peserta try out tersebar di berbagai pelosok Banyuwangi. Sebagian berasal dari sekolah negeri dan sebagian berasal dari sekolah swasta. Meski hanya sebatas uji coba, tapi para peserta mengerjakan soal tersebut dengan serius. Dalam try out kemarin, ada tiga mata pelajaran yang diujikan, yakni bahasa Indonesia, matematika, dan IPA. Soal mata pelajaran bahasa Indonesia paling banyak, yakni 50 soal. Mata pelajaran matematika dan IPA masing-masing hanya 40 soal. Try out berlangsung di sekolah masing-masing. Hanya peserta dari SDN I Lateng, Banyuwangi, yang melaksanakan try out di Gedung Olahraga (GOR) Tawang Alun. Ada 235 peserta yang boyongan ke GOR. Pantauan koran ini, pe lak-

GALIH COKRO/RaBa

BOYONGAN: Siswa SDN Lateng mengerjakan soal try out di GOR Tawang Alun, Banyuwangi.

sanaan try out di Kecamatan Giri tergolong istimewa karena dikunjungi langsung Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu mengunjungi dua sekolah di Kecamatan Giri.

Kunjungan pertama adalah di SDN 1 Mojopanggung. Di tempat itu, Bupati Anas melihat langsung proses try out yang diikuti sekitar 138 siswa. Usai mengunjungi SDN 1 Mojopanggung, Bupati Anas

mengunjungi SDN 1 Boyolangu. Di sana Bupati Anas menyapa sekitar 27 peserta try out yang sedang mengerjakan soal di ruang kelas. Sedianya, Bupati Anas akan mengunjungi beberapa sekolah lain yang menggelar try out. Hanya saja, karena waktunya mepet dengan kegiatan lain, akhirnya bupati hanya mengunjungi dua sekolah tersebut. Dalam kunjungan itu, Bupati Anas memberikan motivasi dan semangat kepada siswa yang sebentar lagi akan menghadapi unas. Mantan anggota DPR RI itu memberikan motivasi siswa agar belajar keras demi menjadi generasi yang sukses. Saat berkun jung di dua se kolah itu, Bupati Anas didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono, Kasi TK/SD Dinas Pendidikan Ha ma mi, dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Choliq Baya. (afi/c1/aif)

Pernah Ikut Pelatihan Dibayar Rp 900 Ribu n RAJIN... Sambungan dari Hal 29

Para PSK di lokalisasi selama ini tertib. Saat ini, yang membahayakan adalah PSK yang berada di pinggir jalan. Mereka sebenarnya lebih liar ketimbang yang ada di kompleks. “Pelajar yang nyambi gituan juga banyak. Mereka lebih vulgar dan membahayakan,” tudingnya. PSK di Lokalisasi Gempol Porong dia anggap sudah sangat tertib. Selain menaati aturan yang ada, juga rajin mengikuti program pemerintah, yaitu melakukan tes kesehatan. “Kami sudah manut. Semua aturan sudah kita ikuti dengan baik,” jelasnya. Nita dan para PSK lain di Lokalisasi Gempol Porong ternyata yakin penutupan tempat pelacuran itu tidak akan terjadi. Apalagi, saat aksi demo yang digelar di Ba nyuwangi Rabu (20/3) lalu diterima DPRD Banyuwangi. “DPRD janji tidak akan menutup,” timpal Yanti, PSK lain. Sambil membetulkan posisi duduknya, PSK bertubuh subur itu menyebut lokalisasi

Gempol Porong sudah berumur puluhan tahun. Selama ini, lokalisasi yang mereka tempati untuk ”bekerja” itu sudah sering akan ditutup. “Mulai dulu akan ditutup, tapi nggak berani juga,” kata Yanti. Sama seperti Nita, Yanti yakin pemerintah tidak akan berani menutup lokalisasi di Banyuwangi. Apalagi, semua penghuni lokalisasi setiap bulan membayar pajak sebesar Rp 40 ribu. “Saya juga ikut demo. Saya yakin tidak ada penutupan,” sebut perempuan berusia sekitar 50 tahun itu. Dengan nada serius, Yanti yang mengaku dari Tegaldlimo itu menyampaikan, risiko yang akan ditanggung masyarakat akan besar bila lokalisasi ditutup. Sebab, tidak ada tempat khusus para PSK. Itu bisa mengancam orang yang sudah berkeluarga. “Pe merkosaan juga bisa meningkat,” cetusnya. Yanti sempat membeber bantuan yang akan diberikan kepada para mucikari sebesar Rp 5 juta dan PSK sebesar Rp 3 juta. Hingga saat ini bantuan itu tidak pernah ada. “Di Banyuwangi pernah ada pelatihan,

tapi cuma diberi Rp 900 ribu,” bebernya. Beda dengan Nita dan Yanti, salah seorang PSK di lokalisasi Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, bernama Viva, mengaku pasrah bila tempatnya “bekerja” ditutup. “Kalau mau ditutup, ya ditutup saja. Tidak usah diomong-omongkan,” ujarnya ketus. Cewek yang mengaku masih berusia 23 tahun itu menyampaikan, setiap ada pe ngumuman akan ditutup, para PSK memang banyak yang resah. Tidak sedikit teman-temannya yang langsung pulang karena takut terjaring razia. “Yang pulang banyak,” sebut perempuan berambut pendek yang mengaku berasal dari Jember itu. Viva mengaku tidak takut terkait rencana Pemkab Banyuwangi yang akan menutup lokalisasi. Kalau itu terjadi, dirinya akan pindah ke tempat lain. Hanya saja, informasi yang diterima, lokalisasi Sumber Loh tidak akan ditutup. “Yang ditutup itu khan daerah lain. Kalau di sini (Sumber Loh) tidak bakal ditutup,” ungkapnya penuh percaya diri. (c1/aif)

ikut siapa. Toni, aku ingin lihat Toni,” teriak Jemiran sambil terus menangis dan ingin masuk ke kamar mayat tempat Toni dibaringkan. Mahmud, paman korban yang kemarin juga ikut ke RSUD Genteng, menuturkan bahwa pada Rabu (20/3) pukul 19.00 Toni pamit kepada orang tuanya belajar kelompok. Dia berangkat mengendarai motor Vixion bernopol P 2053 XS. Sayang, ke rumah siapa korban belajar kelompok, pihak keluarga tidak tahu. Yang jelas, meski sudah larut, Toni belum pulang. Kedua orang tuanya pun bingung. Keesokan paginya, Jemiran dan istrinya sempat pinjam helm ke rumah Mahmud dan bilang akan mencari anaknya. “Tadi pagi setelah pergi sebentar, dia balik lagi mengembalikan helm ke rumah,” tutur Mahmud. Saat mengembalikan helm tersebut, Je miran belum mengetahui keberadaan anaknya. “Setelah mengembalikan helm, dia pergi lagi dan kemudian jasad anaknya ketemu ini tadi,” kenang

ABDUL AZIZ/RaBa

TERPUKUL: Orang tua Sultoni menangis histeris di RSUD Genteng.

Mahmud. Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud yang kemarin juga datang ke RSUD Genteng belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Meski Vixion yang dibawa korban raib, polisi belum berani memastikan bahwa Toni merupakan kor ban perampokan. Untuk menda-

patkan gambaran lebih dalam mengenai kasus tersebut, mayat korban langsung dibawa ke RSUD Blambangan untuk diotopsi. “Baru saja jenazahnya sampai di RSUD Blambangan dan rencananya langsung diotopsi,” kata Mas’ud saat dihubungi ponselnya kemari sore. (azi/c1/aif)

Satpol PP Pasang Plang Larangan Beroperasi n TAMBANG... Sambungan dari Hal 29

“Pemilik tambang pasir sudah kita laporkan ke polres untuk diproses hukum,” ujar Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai. Pada 21 Februari lalu, penambangan dengan cara disedot menggunakan mesin diesel itu ditutup Satpol PP karena tidak berizin. “Kita telah menutup dan memasang segel berupa papan pengumuman,” kata Ripai. Satpol PP memasang plang sebagai tanda bahwa tambang

pasir tersebut dinyatakan ditutup. Sebab, penambangan pasir dekat tambak itu tidak mengantongi izin dan merugikan lingkungan. Lebih jauh Ri pai mengatakan, masalah tambang pasir ilegal itu sudah pernah disampaikan ke polres saat dilakukan pertemuan bersama. Dalam pertemuan itu, aparat kepolisian akan menindak tegas para pengelola tambang pasir yang tidak memiliki izin. “Polres juga siap memproses hukum,” ungkap Ripai. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, maraknya penambangan pasir ilegal di Ba-

nyuwangi mengusik Satuan Po lisi Pamong Praja (Satpol PP). Polisi penegak perda itu pada 21 Februari 2013 lalu menutup enam tambang pasir yang tidak mengantongi izin. Da lam penutupan itu, Satpol PP melibatkan personel Polsek Blambangan dan Koramil Banyuwangi. Dari enam lokasi yang ditu tup, tiga tempat berada di Lingkungan Keramat, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Tiga lainnya berada di Lingkungan Pantaisari, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. (abi/c1/aif)

Bisa Merusak Psikologi Anak n CEKAL... Sambungan dari Hal 29

“Agar tidak merusak mental anak-anak, beberapa lagu itu kita cekal,” tegas Fajar. Pihaknya mengaku tidak hafal 13 lagu daerah yang dicekal itu. Namun demikian, dia memastikan semua daerah di Jatim memiliki lagu yang li rikn ya porno. “Seperti judul lagu Hamil Dulu, Kebelet, dan banyak lagu lain,” ungkapnya. Sejak tahun 2010, ungkap Fajar, KPID Jatim sudah melakukan identifikasi beberapa lagu daerah yang liriknya porno. Hasil identifikasi, sekitar 100 lagu dinyatakan porno. Dari 100 lagu

itu, KPID sudah mencekal 13 lagu. “Semua merupakan lagu dari Jatim,” imbuhnya. Karena itu, KPID minta semua radio dan TV lokal tidak menyiarkan lagu-lagu porno tersebut. Radio komunitas juga di larang keras menyiarkan lagu-lagu tersebut. Terkait izin radio komunitas, Fajar berjanji akan memberikan rekomendasi kepada pemohon. Selama pemohon izin memenuhi semua ketentuan, tidak ada alas an bagi KPID untuk tidak mengeluarkan rekomendasi. Pihaknya tidak bisa menjamin semua izin yang direkomendasikan KPID itu akan mendapat persetujuan. Sebab, izin

itu dikeluarkan pemerintah dengan mempertimbangkan ketersediaan frekuensi di masingmasing wilayah. Kepada pemi lik radio komunitas yang be lum memiliki dan belum me ngurus izin, diharapkan segera memprosesnya. Proses perizinan dimulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga pemerintah kabupaten. Yang belum memiliki akta pendirian, izin HO, dan nomor pokok wajib pajak (NPWP), segeralah mengurus. Sebab, beberapa dokumen itu menjadi syarat mutlak proses perizinan. “Selama syarat administrasinyalengkap,KPIDpasti memberikan rekomendasi,” tandas Fajar. (afi/c1/aif)


40

Jumat 22 Maret 2013

Hindari Motor Jatuh, MPU Tabrak Truk

Edarkan Trex, Dibekuk Polisi SITUBONDO - Anton Supriyadi, 25, asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Jangkar, diamankan Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Situbondo kemarin (21/3). Sebab, Anton ketahuan menjual pil trihrxyphenidyl (trex) di rumahnya. Penangkapan bermula dari informasi bahwa Anton sering melakukan transaksi yang mencurigakan. Petugas Reskoba Polres Situbondo pun langsung menyatroni rumah Anton. Sesampai di rumah tersangka, polisi menyamar menjadi pembeli. Setelah sepakat, Anton mengambil pil haram tersebut di dalam kamarnya. Saat itulah pria yang diketahui bekerja sebagai nelayan itu ditangkap. Dia ditangkap saat memegang pil haram yang hendak dijual. Setelah itu, polisi menggeledah rumah tersangka. Polisi mendapati 110 pil trek di dalam kamar. Kepada polisi, Anton Supriyadi, mengaku membeli barang haram tersebut kepada seseorang yang tidak ia kenal. Anton menjual trek tersebut seharga Rp 25 ribu per paket. Tiap paket berisi 10 butir. “Satu bungkus berisi 10 butir dan saya jual seharga Rp 25 ribu,” imbuhnya. Kasatreskoba Polres Situbondo, AKP Priyo Purwandito mengatakan, penangkapan dilakukan sekitar pukul 13.30. “Awalnya masyarakat curiga. Setelah digeledah, ternyata ditemukan 110 butir pil trek,” tegas AKP Priyo Purwandito. Pihaknya akan menjerat tersangka dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Ancaman hukumannya lima tahun penjara. (rri/c1/als)

Korban Rata-rata Kalangan Pelajar BUNGATAN - Kecelakaan kembali terjadi di Jalur Pantura. Kali ini mobil penumpang umum (MPU) bertabrakan dengan sebuah truk. Peristiwa itu terjadi di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Raya Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, kemarin (21/3). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah penumpang MPU yang ternyata para pelajar itu harus dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, karena mengalami luka-luka. Data yang berhasil dikumpulkan, insiden tersebut berawal saat MPU bernopol P 7067 UE yang dikemudikan Sipul, 35, warga Kampung Kidul, Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, melaju dari arah barat ke timur. Setiba di lokasi kejadian, sebuah motor Yamaha Mio yang dikendarai Rahmawati, 34, warga Desa Demung, Kecamatan Besuki, terjatuh saat berusaha menghindari jalan berlubang. Sopir MPU yang bernama

Saiful berusaha menghindari pengendara motor yang jatuh itu. Nahas, saat MPU tersebut menghindar, dari arah berlawanan melaju sebuah truk bernopol DK 9579 GR yang dikemudikan Wisnaya I Wayan, 33, warga Pucuk Bantas Selemadeg, Tabanan, Bali. “Saya kaget dan berusaha membanting setir ke kanan. Namun, karena terlalu dekat, saya tetap tidak bisa menghindari MPU itu,” kata Wisnaya, sopir truk. Akibat tabrakan itu, kedua kendaraan samasama mengalami kerusakan di bagian depan. Sementara itu, sejumlah siswa di dalam MPU terpaksa dilarikan ke RSUD Abdoer Rahem untuk mendapatkan perawatan medis. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi mengatakan, kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan. Menurutnya, berdasar keterangan dari sejumlah saksi di TKP, kecelakaan tersebut terjadi karena MPU menghindari pengemudi motor yang terjatuh. “Masih dalam penyelidikan petugas dan semua korban luka sudah dibawa ke rumah sakit,” ujar AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

DIAMANKAN: Petugas menunjukkan barang bukti trex yang disita dari tangan Anton kemarin (21/3).

Jadi Pemulung demi Lanjutkan Sekolah SITUBONDO - Kegigihan Said, siswa SDN 1 Mimbaan, patut diacungi jempol. Sebab, agar tetap bersekolah, Said rela menjadi pemulung. Hal itu dilakukan bocah kelas VI itu karena kedua orang tuanya, Sigit Widodo dan Nurul Jamilah, tergolong kurang mampu secara ekonomi. Menurut Said, dirinya memungut sampah untuk memenuhi kebutuhan dia bersekolah. “Saya memungut sampah-sampah tidak merasa terpaksa. Saya ikhlas karena saya harus membeli beras dan membayar biaya sekolah yang belum sempat saya bayar selama 8 bulan. Saya malu sekali kepada teman-teman dan bapak guru karena saya tak mampu bayar SPP,” papar Said kepada sejumlah wartawan kemarin. Said memungut sampah berupa

NUR HARIRI/RaBa

BERBAGI: Bupati Dadang memberikan bantuan kepada Sa’id, siswa SDN Mimbaan, yang menjadi pemulung.

plastik, botol bekas minuman, kertas, dan kardus di tempat sampah. Pada saat memungut sampah di sekitar kantor Dinas Pendidikan Situbondo, ada seorang PNS yang bertanya. Setelah dijawab bahwa dirinya masih sekolah, pegawai tersebut terkejut. Pegawai itu langsung memberitahukan hal tersebut kepada pemerintah daerah. Karena trenyuh, Bupati Dadang Wigiarto bersama Plt Kadispendik, Kapolsek Panji, Camat Panji, Kepala Dinas Sosial, Kasi Pemerintahan, dan Direktur RSUD, mendatangi rumah Said untuk memberikan bantuan. “Mulai kelas enam sampai ke jenjang perguruan tinggi, kami akan mengawal dan mendukung pendidikan anak itu. Apalagi, kalau dia merupakan anak berprestasi, pasti saya kawal dan saya dukung,” ujar Bupati Dadang. (rri/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

DIRAWAT: Siswa yang mengalami luka-luka dirawat di RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, kemarin (21/3).

408 Anggota PPS Segera Dilantik SITUBONDO - Tuntas sudah penerimaan calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Situbondo. Rencananya, sebanyak 408 anggota PPS yang lolos seleksi akan dilantik hari ini (22/3). Data yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ada beberapa pendaftar yang gugur karena tidak memenuhi syarat. Setiap pemerintah desa merekomendasikan 3 sampai 6 orang calon anggota PPS. “Rekomendasi dari desa bermacam-macam, tapi kebanyakan 6

Remaja Arjasa Ditempa Pendidikan Politik ARJASA - Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Situbondo, kembali menggelar penyuluhan pendidikan politik bagi pemilih pemula yang digelar Rabu malam (20/3) lalu. Acara yang digelar di Pendapa Kecamatan Arjasa itu diikuti sekitar 75 peserta yang terdiri dari siswa SMK, remaja masjid, panwascam, dan anggota PPK se-Kecamatan Arjasa. Camat Camat Arjasa, Masyari menyambur baik terlaksanannya penyuluhan pemilih pemula tersebut. “Diharapkan, lewat acara ini dapat meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban para pemilih untuk ikut serta mensukseskan pemilihan umum,” kata Masyari. Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto menambahkan, pihaknya memiliki misi khusus terkait acara penyuluhan tersebut. Yakni berusaha meningkatkan kualitas demokrasi di Kabupaten Situbondo. “Kegiatan yang kita selenggarakan di Kecamatan Arjas ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Serta meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan pencapaian prestasi dalam penyelenggaraan kehidupan politik dan kenegaraan,” katanya. Adapun materi yang disampaikan para nara sumber antara lain peran pemerintah daerah dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemilu 2014. Yakni meliputi kegiatan sosialisasi, dukungan

SYAMSURI/RaBa

PENCERAHAN: Kepala Bakesbangpol dan Linmas Herry Suryanto dan nara sumber saat memberikan materi.

sarana prasana, hubungan transportasi pendistribusian logistik pemilu, pemantauan, kondusifitas pelaksanaan pemilu yang aman, dan nyaman. Sehingga pelaksanaan pemilu berjalan aman dan lancar, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 126 UU nomer 15 tahun 2011. Materi tersebut disampaikan secara gamblang oleh Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto. Sedangkan materi tentang peran KPUD sebagai penyelenggara pemilu disampaikan Ketua KPUD Situbondo, Baino Ali Imron. Sementara peran Panwaslu sebagai pengawas pemilu disampaikan Ketua Paswaslu, Murtafik Lopa. “Sedangkan pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi pada pemilih pemula disampaikan oleh Dosen Unars Hari Susanto,” pungkas Harry. (adv/als)

DALAMI POLITIK: Salah satu peserta mengajukan pertanyaan kepada nara sumber di Pendapa Kecamatan Arjasa.

SYAMSURI/RaBa

orang,” ujar Sekretaris KPUD Kabupaten Situbondo, Imron Rosidi. Selanjutnya, usai tes administrasi dan tes tulis, calon anggota PPS itu diwajibkan mengikuti tes wawancara. Mereka dibagi di tiga tempat, yakni di Kecamatan Besuki, kantor KPU, dan Kecamatan Asembagus. Setelah dinyatakan lulus tes wawancara, KPUD langsung menggelar rapat pleno untuk menetapkan 408 orang sebagai anggota PPS. “Rencananya, pelantikan akan digelar di pendapa kabupaten,” pungkas Imron. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.