Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SENIN 22 SEPTEMBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
GALIH COKRO/RABA
DIANGGAP BONUS: Peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 melintasi jalanan menurun di perbatasan Jember-Banyuwangi, tepatnya di tikungan tajam wilayah Kalibaru. Foto-foto terkait Audax East Java 2014 lihat halaman 36.
Lumat Rintangan dengan Sempurna
BANYUWANGI – Peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 mampu melumat tantangan dengan finis sempurna di Pantai Boom Banyuwangi, pukul 15.00 kemarin. Betapa tidak, ratusan cyclist berhasil melibas rute dari Surabaya hing-
ga Banyuwangi dengan jarak tempuh 313 Kilometer (Km). Para peserta sukses melewati hadangan rute yang melelahkan pada hari pertama dari start di depan Gedung Grahadi Surabaya hingga Jem-
ber. Kemarin, peserta kembali melanjutkan bersepeda dari kantor Bupati Jember menuju ke Banyuwangi dengan jarak tempuh 104 Km. Medan yang dilalui pada etape kedua tergolong lebih ringan jika dibandingkan
KUCUR
NGOPAI
AXEL MOELLER
Banyuwangi Doing Something Big AXEL Moeller, Presiden Audax Indonesia terkesan dengan baliho-baliho Banyuwangi Festival yang dipajang di sepanjang pinggir jalan Bumi Blambangan. “Sepanjang tahun, setiap bulan Banyuwangi mempunyai event,” ujar pria kelahiran Jerman, 62 tahun lalu ini. Menurutnya, event-event yang dilaksanakan itu menunjukkan bahwa Banyuwangi sedang aktif membangun. Ketika sampai di Pantai Boom, Axel juga dibuat terkesan oleh view dan kebersihan Pantai Boom. “It’s good what people here doing , they doing something big. (Ini baik apa yang orang lakukan di sini (Pantai Boom), mereka melakukan sesuatu yang besar,’’ ujarnya. Axel hadir di Banyuwangi dalam rangka menyambut kedatangan 315 cyclist di garis finis Pantai Boom, sore kemarin. Wajah Axel terlihat semringah karena ajang bersepeda bareng Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 berlangsun berlangsung un u ung ng su ssukses sukses. kses. (cin/aif)
Baca Akhiri...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
KEMAS-KEMAS: Beberapa jamaah regu 1, rombongan 1, kloter 27 sedang ngepaki kopernya.
BANYUWANGI - Perhelatan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2014 tampaknya sukses mendorong peningkatan kunjungan wisatawan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Setidaknya itu terbukti dari load factor pesawat dari dan menuju Banyuwangi saat sejumlah rangkaian B-Fest digeber mulai Jumat (19/9) hingga Sabtu (20/9). Seperti diketahui, saat ini ada dua maskapai yang melayani rute penerbangan dari dan menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.
Wings Air melayani rute Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP) sejak 20 September 2012 lalu. Selain Wings Air, belakangan maskapai Garuda Indonesia melalui brand Garuda Indonesia Explore menerbangi langit Banyuwangi mulai 1 Mei lalu. Tidak seperti Wings Air yang “hanya” melayani satu rute angkutan penerbangan dari dan ke Banyuwangi, Garuda Indonesia membuka dua rute sekaligus ■ Baca Load...Hal 35
Lebih Dekat dengan Cyclist Tertua Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014
Selama 15 Tahun Bekerja, Ngantor Mancal Sepeda Dari 315 peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 ada yang berusia tua. Salah satunya adalah Bambang Sutrisno. Pria berusia 61 tahun asal Banyuwangi itu ikut melahap rute SurabayaBanyuwangi dengan jarak tempuh 333 Km. CHIN JULLIEN, Banyuwangi
CHIN JULLIEN/RABA
Baca Lumat...Hal 35
Load Factor Pesawat Nyaris Penuh
Akhiri Arbain sudah Kenakan Pakaian Ihram SEHARIAN kemarin aktivitas jamaah haji Banyuwangi hanya satu: ngepaki koper. Kelihatannya sepele. Tapi yang namanya ngepaki barang bawaan ke koper ternyata membutuhkan waktu cukup lama. Banyak jamaah yang sampai lembur dan begadang. Baru selesai pukul 01.00 dini hari. Yang bikin lama adalah ini: memilah mana barang yang harus dimasukkan ke koper dan mana yang Laporan: masuk ke tas tenSAMSUDIN ADLAWI tengan. Kalau pun Dari Madinah, Arab semua barang sudah masuk koper Saudi pekerjaan belum selesai. Masih harus mengikatnya dengan tali tampar ■
pada etape sebelumnya. Hanya, peserta merasakan sensasi sekali siksaan saat jalan menanjak di Gunung Gumitir. Namun demikian, semua peserta sukses melahap menu yang menanjak plus berkelok itu ■
ORANG pasti terkejut ketika mengetahui kakek satu cucu ini menjadi salah satu peserta di ajang Audax East Java 2014. Jarak tempuh 333 kilometer dianggap berat bagi pembalap
berusia lanjut. Namun, bagi Bambang jarak itu dianggap hal biasa. Apalagi, Bambang kerap ikut berbagai event bersepeda baik skala lokal maupun nasional. Sehingga, jarak tempuh Surabaya-Banyuwangi sepanjang 333 Km dianggap enteng oleh pembalap yang tinggal di Rogojampi ini. Bambang mengakui jika banyak orang heran kenapa di usia 61 tahun masih kuat bersepeda jarak jauh. “Apa resepnya kok kuat ikut Audax?,” ujar Bambang menirukan pertanyaan peserta Audax lainnya. Bambang mengaku kuat ikut Audax karena rutin berolahraga dan disiplin berlatih. “Saya hanya rajin berlatih saja. Setiap hari paling bersepeda dengan jarak tempuh 30 km,” akunya ■ Baca Selama...Hal 35
28 ribu warga Banyuwangi nganggur Termasuk di dalamnya Yunah, Yutun, dan Pakto!
Load Factor pesawat terbang nyaris penuh Sebaliknya, angkot malah kekurangan penumpang…
GALIH COKRO/RABA
TETAP SEMANGAT: Bambang Sutrisno (kanan) bersama Azrul Ananda dalam event Audax East Java 2014, kemarin.
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
R A D A R
B A N Y U W A N G I
AGENDA KOTA
Haul Kyai Saleh Lateng HAUL ke-64 Kyai Saleh Lateng dilaksanakan pada Selasa (23/9). Rangkaian haul diawali khataman Al Quran dan usai salat magrib tahlil dan ceramah agama oleh Habib Hasyim Kamal Assegaf. (*)
PEDULI
GALIH COKRO/RaBa
BANGUN AKSES BARU : Pembangunan akses keluar pengunjung pantai Boom di sisi timur kantor Polair sedang dikebut pekerjaannya.
Jalan Pantai Boom Diganti Paving
SIGIT HARIYADI/RABA
BUTUH PENANGANAN MEDIS: Bupati Anas menengok kondisi Nazwa di RSUD Blambangan Jumat lalu.
Minta Nazwa Dapat Penanganan Terbaik
BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus merealisasikan rencana menjadikan Pantai Boom sebagai salah satu destinasi wisata andalan baru di Bumi Blambangan. Setelah sukses menata kios-kios pedagang yang menutupi pemandangan Selat Bali, kini pemerintah kabupaten berjuluk Sunrise of Java, ini juga telah membangun “gerbang” masuk pantai yang berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Penyu tersebut. Selain itu, Pemkab Banyuwangi kini tengah membangun akses pedestrian atau pejalan kaki. Pembangunan akses pedestrian tahun ini merupakan kelanjutan program serupa tahun sebelumnya. Di tahun ini, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 1,2 miliar untuk membangun akses pedes-
BANYUWANGI - Derita yang dialami bocah berusia sembilan bulan asal Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, Nazwa Azzahra Lesmana, menuai simpati banyak pihak. Tidak terkecuali Bupati Abdullah Azwar Anas. Begitu mendarat di Bandara Blimbingsari usai melakukan kunjungan kerja di di Jakarta, Bupati Anas langsung meluncur ke RSUD Blambangan untuk menjenguk bocah perempuan yang mengalami tumor mata tersebut kemarin (19/9). Diperoleh keterangan, kedua orang tua Nazwa, yakni Arga Lesmana, 30, dan Lia Dahlia, 27, sebenarnya sudah mengetahui ada benjolan di mata sebelah kanan putri keduanya itu sejak tujuh hari pasca kelahiran Nazwa. Semakin hari, benjolan itu semakin besar. Mengetahui hal itu, orang tua Nazwa lantas membawa putri kesayangannya itu ke Puskesmas. Dari Puskesmas, Nazwa lantas dirujuk ke RSUD Blambangan. Namun lantaran keterbatasan peralatan medis, pihak RS pelat merah itu merujuk Nazwa ke RS dr Soetomo, Surabaya. Nazwa pun menjalani rawat jalan mulai pertengahan April sampai Juli di Surabaya. Setelah dua bulan lebih menjalani rawat jalan, pihak orang tua Nazwa memutuskan pulang ke Banyuwangi lantaran keterbatasan biaya. Sepulang dari Surabaya, orang tua Nazwa memeriksakan bayi perempuan malang tersebut ke salah satu RS swasta di Bumi Blambangan. Berdasar hasil konsultasi dengan dokter spesialis mata RS swasta tersebut, biaya operasi yang dibutuhkan diprediksi mencapai Rp 10 juta. “Inilah yang mengakibatkan orang tua Nazwa pulang karena tidak mampu menyediakan dana tersebut,” ujar Bupati Anas disela-sela menjenguk Nazwa di RSUD Blambangan n
Amphitheatre tersebut terus menunjukkan progress berarti. Fondasi amphitheatre tersebut sudah rampung dan kini memasuki tahap pembangunan anak tangga di sisi timur. “Pembangunan di Pantai Boom ini belum selesai. Insya Allah tahun depan sudah rampung,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas. Panggung theater ini dibuat untuk mewadahi seniman Banyuwangi yang ingin mempertunjukkan aksinya. Pembangunan Amphitheatre itu juga ditujukan agar masyarakat yang mau menikmati berbagai pertunjukan kebudayaan dan seni. “Masyarakat jadi punya pilihan untuk menikmati kesenian dan budaya daerah selain yang telah ditampilkan di Taman Blambangan dan ruang terbuka hijau lain di Banyu-
wangi,” cetus Anas. Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Mujiono menambahkan, selain menata jalan pengunjung pantai Boom, pihaknya juga akan merubah akses jalan. Selama ini, fasilitas jalan pantai Boom menggunakan aspal, namun mulai tahun ini akan diganti dengan paving. “Agar lebih ramah lingkungan, maka jalan di sepanjang pantai Boom akan kita ganti paving,” ungkap Mujiono. Pemasangan paving itu akan dimulai pada tahun anggaran 2014 ini. Hanya saja, pemasangan paving tahun ini tidak tuntas namun masih akan dilanjutkan tahun 2015. “Pemasangan paving akan kita mulai dari pintu masuk pelabuhan Boom,” katanya. (sgt/afi)
28 Ribu Warga Banyuwangi Masih Nganggur BANYUWANGI – Angka jumlah pengangguran terbuka di Banyuwangi dalam tiga tahun terus menyusut. Pada 2011 tingkat pengangguran terbuka mencapai 30.376 orang, 2011 sebanyak 29.631 orang, dan pada tahun 2013 tersisa 28.890 orang. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, terus menyusutnya angka pengangguran berkat kerja semua pihak. Salah satunya, pameran bursa
Baca Minta Najwa...Hal 35
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
trian di kawasan Pantai Boom tersebut. Tidak hanya itu, kini pemkab juga tengah membangun food court untuk menampung puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di kawasan pantai yang juga merupakan lokasi favorit penyu mendarat tersebut. Belum cukup sampai di situ, untuk menambah kenyamanan pengunjung, saat ini juga tengah dibangun Amphitheatre di kawasan pantai yang dulu dikenal dengan sebutan Pelabuhan Lama tersebut. Gelanggang terbuka untuk pertunjukan hiburan dan seni tersebut dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR) PT Telkom. Sementara itu, pantauan wartawan di lapangan kemarin (21/9), pembangunan
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
kerja yang digelar pemerintah daerah. Menurut dia, pameran dan bursa kerja sangat penting untuk mendekatkan antara job users (pencari tenaga kerja, Red) dan job seekers (pencari kerja). Saat ini banyak perusahaanperusahaan besar yang masuk ke Banyuwangi, dan memprioritaskan warga Banyuwangi untuk menjadi pekerjanya. “Ini kesempatan yang tak boleh disia-siakan,” tegas Anas.
Keberadaan bursa kerja juga dirasa bupati sangat potensial meneken angka pengangguran. Dari pelaksanaan job fair tahun 2013 lalu, dari 5.000 lowongan kerja yang ditawarkan, sudah ada 1.030 orang yang mendapatkan pekerjaan. “Harapan saya tahun ini, dari 6.000 lowongan pekerjaan yang disediakan, bisa terserap 1500 tenaga kerja baru,” kata Anas. Selain itu, lanjut Anas, bursa kerja ini
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
sebagai upaya pemkab untuk mengatasi masalah pengangguran yang ada di Banyuwangi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka di Banyuwangi dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. «Tingkat pengangguran terbuka dari tahun ke tahun terus menurun. Penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja dari tahun ke tahun juga meningkat,» kata Anas. (sgt/afi)
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENI NIIN 22 SEPTEMBER SENIN
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014 TAHU
Plit? Lagi, Kasek Tersangka Korupsi
Kerjakanlah S Suatu Hal yang dimulai dari hobbi Desi Yestika Sari EDY S/JPRS
OPINI
Kali Ini menimpa Kepala SDN 2 Sumberpinang, Mlandingan
EDY S./JPRS RENDRA KURNIA/JPRS
Ningsih*
BANGUNAN BARU: PPTR menilai Pabrik Gula (PG) Asembagus lebih tepat jika memperbanyak mesin penggilingan dari pada membangun kantor.
Saatnya Aksi Tiga Pilar Partai SEMANGAT tulisan ini diilhami kegiatan saya, yakni saat mengikuti Pendidikan Kader Partai Khusus Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota SeJawa Timur di Surabaya, belum lama ini. Pelaksanaannya digelar selama beberapa hari. Sungguh sangat melelahkan fisik dan psikis. Betapa tidak, seorang anggota DPRD “disekolahkan” kembali bak pendidikan semi militer. Tentu, keadaannya sangat jauh dari kondisi atau kebiasaan anggota DPRD yang selama ini dikonotasikan dengan malas, tidak disiplin dan cenderung semaunya n Baca Saatnya...Hal 33
Minta PG Perbanyak Mesin Giling Petani Tebu Mengeluh Karena SPA Sulit Terbit ASEMBAGUS – Kondisi memprihatinkan yang dialami petani tebu tidak hanya disebabkan lambatnya pencairan Dilevery Order (DO). Susahnya ijin SPA (Surat Perintah Angkut) yang dikeluarkan Pabrik Gula (PG) juga cukup membuat petani tersiksa. Hal tersebut diungkapkan oleh Khairul Anwar. Pria yang membidan-
gi advokasi hukum Persatuan Petani Tebu Rakyat (PPTR) tersebut mengungkapkan, susahnya ijin SPA yang dikeluarkan PG membuat petani kebingungan. Apalagi bagi petani yang memiliki lahan tebu sempit. “Susahnya ijin SPA yang keluar membuat para petani tebu harus menanggung ongkos tebang dan angkut yang cukup tinggi. Bagi saya, PG sebenarnya lebih tepat jika memperbanyak mesin penggilingan dari pada membangun kantor,”
tegas Anwar kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Menurut pria yang berdomisili di Kecamatan Jangkar tersebut. Pata petani sangat butuh tebunya segera digiling. Sehingga, dengan mesin penggilingan yang banyak, petani tidak perlu lagi menunggu ijin SPA terlalu lama. Selama ini, kata pengurus KAHMI Situbondo tersebut, petani mengeluhkan izin SPA yang cukup sulit untuk diterbitkan n Baca Minta...Hal 33
MLANDINGAN – Satu lagi kepala sekolah (kasek) di Kabupaten Situbondo menjadi tersangka dalam dugaan korupsi. Setelah Kepala SMPN 1 Banyuglugur, kini giliran Surnaingsih yang mengalami nasib serupa. Perempuan yang menjadi Kepala SDN 2 Sumberpinang, Kecamatan Mlandingan itu diam-diam telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Tipikor Polres Situbondo. Bahkan, pelimpahan tahap pertama sudah dilakukan oleh penyidik ke Kejaksaan Negeri (kejari) Situbondo. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, kasus hukum yang membelit Surnaingsih berawal saat sekolah yang dipimpinnya mendapat bantuan sosial (bansos) SDSN (sekolah dasar standar nasional) pada 2013, silam sebesar Rp 57 juta. Dalam pelaksanaannya, pekerjaan tersebut dikerjakan sendiri oleh tersangka, tanpa melibarkan panitia pelaksana n Baca Lagi...Hal 33
EDY S/JPRS
Akan kita serahkan kepada jaksa peneliti untuk meneliti berkas apakah masih ada kekurangan secara formil atau materiil dari berkas perkara” Bramantyo Kasi Pidsus Kejari Situbondo
PT PMMP Rayakan Ulang Tahun ke-10
Tasyakuran, Potong Tumpeng Hingga Jalan sehat KAPONGAN- PT Panca Mitra Multy Perdana (PMMP) merayakan hari ulang tahun (HUT)-nya yang ke sepuluh. Perayaan pertambahan umur perusahaan ini diawali dengan tasyakuran dan potong, Sabtu (20/9) . Selain dihadiri oleh jajaran staf perusahaan, turut hadir pula tokoh masyarakat, jajaran muspika serta seluruh karyawan beserta keluarga. Acara yang digelar di bangunan belakang PT PMMP ini untuk memberikan penyegaran rohani bagi para hadirin, untuk mensyukuri apa yang diraih perusahaan dalam kurun waktu sepuluh tahun. Di tengah acara, Plant Manager PT.PMMP, Suyud Kusrinto,S.Pi menyampaikan sejumlah poin yang telah diraih. Diantaranya dapat melaksanakan dan mengembangkan ekspor hasil alam terutama bidang perikanan serta menghasilkan devisa negara. Di Kabupaten Situbondo sendiri bisa menampung pekerja dan mengurangi pengangguran. Namun, selanjutnya Suyud mengajak setiap bagian perusahaan untuk menatap realitas dan masa depan perusahaan. Seperti keberhasilan PT PMMP yang satu tahun lalu berhasil mengambil alih saham dari Seacold. Ini tentu saja menjadi bekal yang baik bagi perusahaan. Suyud meminta agar seluruh pihak harus mendukung dan menyokong setiap kebijakan perusahaan, sehingga target itu bisa diraih. Jika target terp e nuhi, hasilnya bisa dirasakan seluruh insan P M M P. “Dengan semakin berkembang pesat dan bisa memberikan berkah kepada semua karyawan dan masyarakat. Tentunya juga kan semakin memberikan nilai kepercayaan di mata para buyer di luar negeri,” terangnya. Seusai sambu-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
tan, Ketua Komisaris PT. PMMP, Soesilo Soebardjo memberikan santunan kepada beberapa anak yatim. Sebelumnya dilakukan pemotongan tumpeng secara simbolik oleh Direktur Utama PT PMMP, Martin Soesilo. Pada malam harinya (Sabtu malam, 20/9) acara diisi dengan kegiatan ramah tamah seluruh tamu yang hadir. Beberapa tokoh masyarakat yang belum sempat hadir dalam acara di Sabtu sore, hadir dalam acara ini. Keluarga besar PT PMMP yang datang dari Surabaya, Pontianak dan Tarakan pun tak ketinggalan ikut meramaikan. Setelah puas menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah, para tamu kemudian menikmati letusan kembang api yang memeriahkan langit PT. PMMP. Sebagian dari tamu juga tak mau ketinggalan, mereka naik ke atas panggung untuk menyumbangkan suara.
80 % diekspor ke Eropa dan Amerika
Hadiah Rp 25 Juta di 100 Amplop RANGKAIAN akhir kegiatan perayaan HUT ke sepuluh, PT. PMMP ditutup dengan pelaksanaan jalan Santai. Segenap jajaran dan karyawan mengikuti acara yang dimulai pukul 06.00 pagi. Acara ini bertujuan menyegarkan fisik para k ar yawan dan meringankan pikiran mereka yang selama ini selalu bekerja. Sistem penilaiannya dengan memperhatikan kekompakan, keunikan dan kerapian para peserta. Keadaan ini membuat para peserta menunjukkan keunikan dengan cara mereka masing-masing. Ada yang menggunakan kostum bak pengantin, ada yang menggunakan pakaian ala tentara, bahkan ada yang sengaja mengundang Barong Sai untuk mengiringi mereka. Tak hanya itu, beberapa anak kecil keluarga dari karyawan juga turut memeriahkan acara gerak jalan santai. Dirut PT PMMP Martin Soesilo
5
1
3
2 Hadiah yang didapatkan juga cukup lumayan. Selain doorprize dua buah sepeda motor, ada juga hadiah amplop yang menurut Manajer PT. PMMP berjumlah sekitar Rp 25 juta yang dibagi dalam 100 buah amplop. Acara yang usai dilaksanakan pada pukul 11.00. Ada dua orang karyawan sebagai pemenang doorprize. Meski lelah, namun para peserta
4 terlihat bahagia. Terakhir Plant Manager PT.PMMP Situbondo, Suyud Kusrinto,S.Pi, mengatakan dengan gerak jalan sehat, diharapkan akan semakin memperkuat tali silaturahim diantara keluarga besar PT.PMMP. “Sehingga akan terwujud kebersamaan kita sebagai keluarga besar yang akan sama-sama menunjang kemajuan perusahaan,” terangnya. (fre/pri)
PT PMMP (Panca Mitra Multy Perdana) yang beralamat di Jalan Raya Banyuwangi, Km10 Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo adalah sebuah perusahaan ekspor produk hasil laut mentah, seperti Frozen Shimps (Udang Beku) Frozen Fish (Ikan Beku) dan Octopus (cumi-cumi). Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Bubutan 16-21 Kavling A No.1 Surabaya ini berdiri sejak tahun 2004 di Situbondo. PT PMMP memiliki berbagai macam produk hasil laut unggulan lokal berkualitas ekspor di mancanegara. Selain di Kota Santri, PT. PMMP juga membuka tempat produksi lain, yaitu di Pontianak, Kalimantan Barat dan Tarakan, Kalimantan Utara Perusahaan ini memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 2000 ton untuk produk beku yang diproduksinya. Dari penyimpanan ini perusahaan dapat memproduksi sebanyak seribu ton produk beku setiap bulannya. Untuk distribusi dan penjualan produk, dalam satu bulan mencapai 30 kontainer. Dengan luas wilayah perusahaan sebesar 2,48 hektar dan luas bangunan sebesar 1,6 hektar, perusahaan ini menampung 1.350 karyawan yang bekerja dalam dua shift
kerja. Di dalam lokasi perusahaan terdapat kantor manajemen, kantor HRD, ruang produksi yang terdiri dari sebelas bagian, kantor untuk penyimpanan produk beku, kantor produksi, loker untuk pria dan wanita, laboratorium, ruang istirahat, 42 unit toilet, gudang, ruang security dan poliklinik. Sejak didirikan pada tahun 2004, Plant Manager PT.PMMP, Suyud Kusrinto,S.Pi mengatakan bahwa perusahaan ini masih menjadi yang terbesar untuk wilayah timur. Produksi produk beku mereka 80 persen diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan untuk 20 persen sisanya dilepas ke pasar Asia. Ke depan setelah momen sepuluh tahun berdirinya perusahaan, pihaknya berencana untuk memperluas lokasi perusahaan untuk meningkatkan hasil produksi. Selain diharapkan dapat menambah penjualan perbulan hingga 50 kontainer, Suyud juga berharap agar penambahan luas wilayah ini dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak sekitar 200 karyawan. “Selain menaikkan jumlah ekspor diharapkan juga dapat memberi mafaat bagi masyarakat sekitar dengan ditambahnya lowongan pekerjaan,” kata Suyud. (fre/pri/*)
Ket Foto: 1. Plant Manager PT. PMMP Suyud Kusrinto melepaskan peserta gerak jalan santai. 2. Putri Dirut PT. PMMP melepaskan balon harapan di halaman perusahaan 3. Peserta gerak jalan santai dengan kostum unik berpose sebelum pemberangkatan 4. Kesenian Barongsai ikut meramaikan HUT ke-10 PT. PMMP di Situbondo. 5. Penyerahan Penghargaan bagi karyawan teladan oleh Plant Manager PT. PMMP Suyud Kusrinto
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Ditemukan Tewas di Selokan 28
R A D A R
KENDIT - Mayat pria tua ditemukan di tepi jalan raya Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit pada Minggu (21/9). Mayat tanda identitas itu ditemukan warga dalam kondisi terbujur kaku di dasar selokan pinggir jalan raya. Kondisi mayat pria yang diperkirakan berusia sekitar 55 tahun itu sudah mulai menebarkan aroma tak sedap. Khawatir mayat tersebut adalah korban pembunuhan, maka warga memilih segera mengontak aparat kepolisian. Kabar adanya penemuan mayat di selokan itu dengan cepat menyebar. Ini juga cukup membuat heboh warga sekitar.
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
S I T U B O N D O
Tak berselang lama warga langsung berdatangan untuk melihat kondisi mayat dari dekat. Mereka berusaha mengenali sosok mayat tersebut. Namun, tak seorangpun mengetahuinya. Polisi yang tiba di lokasi beberapa saat kemudian langsung segera melakukan olah TKP. Setelah itu, mayat tersebut dievakuasi ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo untuk menjalani pemeriksaan medis. Salah seorang warga bernama Dewi, 35, menceritakan jika mayat tak dikenal itu ditemukan di sebuah selokan tepi jalan tak jauh dari pemukiman warga.
Awalnya warga merasa curiga dengan aroma bau busuk yang merebak sejak semalam sebelumnya. “Karena gak tahan dengan bau busuk warga penasaran dan berusaha menyisir selokan untuk mengetahui asal bau busuk itu,” ujar Dewi. Melihat temuan tersebut, beberapa warga pun kemudian melaporkan kepada polisi. Dewi menambahkan bahwa saat ditemukan mayat tersebut mengenakan pakaian yang sudah lusuh dengan tubuh yang tampak kurus kering. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kendit Aiptu I Nyoman Armada mendu-
ga mayat yang ditemukan itu adalah seorang gelandangan. Indikasinya terlihat dari pakaian dan kondisi tubuh korban yang kurang terawat. Itu juga diperkuat dengan keterangan dari warga sekitar. “Sebelum ditemukan tak bernyawa, beberapa warga mengaku sering menjumpai pria itu seliweran di sekitar pemukiman warga. Bahkan, salah seorang warga sempat memberinya makan, namun untuk memastikan penyebab kematiannya kami masih tetap menunggu hasil pemeriksaan medis, meskipun tampak tidak ada tanda-tanda adanya bekas kekerasan di tubuh korban,” Jelas Nyoman. (fre/pri)
Tangkapan Ikan Melimpah, Harga Turun MANGARAN- Meski angin masih cukup kencang dan gelombang laut tinggi, namun hasil tangkapan ikan nelayan Pantai Kalbut, Kecamatan Mangaran tidak mengecewakan. Dalam sekali melaut, nelayan membawa pulang tidak kurang dari satu setengah kwintal ikan berbagai jenis ikan. Pedagang ikan juga nampak bergantian menunggu perahu yang datang setelah melaut dan mendapat ikan untuk dijual kembali. Meski demikian, melimpahnya tangkapan ikan juga berpengaruh terhadap harga ikan. Dino, 35, salah satu pedagang ikan mengatakan, jika harga ikan laut sudah mulai turun, “Kalau banyak ikan begini harganya pasti turun. Harga Ikan Layang 1 kg saat ini Rp 10 ribu, sebelumnya Rp 16 ribu. Ikan Tongkol Rp 6 ribu, sebelumnya 10 Rp ribu,” katanya, kemarin. Sementara itu, di tengah derasnya angin dan gelombang tinggi, para nelayan harus menyiapkan tenaga super ekstra. Ini dikarenakan mereka melaut tidak hanya sehari, Namun, tiga sampai empat hari di tengah laut. Atrawi, 55, nelayan asal Kepulauan Raas mengatakan, dirinya beserta rekan rekan kerjanya sudah empat hari di tengah laut. Tangkapan ikannya sudah mencapai 12 ton. “Ya syukurlah setelah beberapa pekan tidak melaut dan tidak ada ikan sekarang sudah ada hasilnya,” jelasnya sambil tersenyum. (ren/pri)
RENDRA KURNIA/JPRS
DI ATAS KAPAL: Sejumlah nelayan di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran sedang menurunkan hasil tangkapan ikannya setelah melaut beberapa hari. Meski angin kencang namun hasil tangkapan ikan mereka melimpah.
BESUKI
Warga Kesulitan Evakuasi Kapal Karam Nelayan BESUKI - Kapal nelayan jenis Slerek yang karam di Pelabuhan Besuki pada Jum’at (19/09) hingga kemarin masih belum berhasil dievakuasi. Kapal yang direncanakan akan menarik kapal tersebut mengalami kesulitan karena bagian lunas kapal sudah menyentuh dasar laut. Sudarsono, Kepala Desa (Kades) Desa Pesisir membenarkan jika evakuasi kapal mengalami kesulitan. ”Evakuasi mengalami kesulitan karena air surut sehingga tidak bisa ditarik. Mungkin akan lebih mu-
dah kalau air pasang. Sampai saat ini kapal masih berada di tengah laut,” ujarnya Sebab itulah, evakuasi akan menunggu jika air laut pasang secara maksimal. Jika evakuasi kapal terus mengalami kesulitan, akan ada bantuan pihak-pihak lain, seperti gabungan Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Polairud. ”Untuk saat ini masih ditarik oleh warga menggunakan kapal lain,” imbuh Sudarsono n
BOCOR: Kapal Slerek Arum masih berada di tengah laut setelah Jum’at malam (19/09) mengalami karam.
Baca Kesulitan...Hal 33
HABIBUL ADNAN/JPRS
HABIBUL ADNAN/JPRS
KOTOR: Tumpukan sampah di Dermaga Pelabuhan Besuki
Pelabuhan Besuki Kotor PEMANDANGAN kurang sedap terlihat di Pelabuhan Besuki. Persis di pintu masuk dermaga pelabuhan itu ada banyak tumpukan sampah yang berserakan. Suto, salah satu nelayan di tempat tersebut mengaku, tumpukan sampah tersebut berasal dari warga sekitar pesisir. “Sehari-hari warga sudah biasa membuang sampah di dermaga ini,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Suto menambahkan, selama ini tidak ada larangan kepada warga untuk membuang sampah. ”Setahu saya tidak dilarang. Boleh buang sampah di sini,” ujar lelaki yang juga berprofesi sebagai tukang becak itu. Bahkan, dari pantauan Jawa Pos Radar Situbondo, warga tidak hanya membuang sampah persis di pintu masuk dermaga. Akan tetapi ada juga warga yang membuang sampah sampai ke bagian dalam dermaga. ”Kalau di sini mungkin dilarang. Tapi ada saja warga yang membandel,” ujar Suto. Warga sekitar`Pesisir memang tidak sampai membuang sampah ke laut. Akan tetapi tampak banyak sekali sampah yang berserakan di laut. Banyaknya sampah du laut itu semakin membuat pemandangan tidak enak. Pelabuhan terlihat kotor dan semerawut. “Ya kotor memang. Oleh karena itu saya kira masyarakat jangan sampai membaung sampah ke sini,” pungkas Suto. (bib/pri)
RUKO Djl Cpt Ruko LB=177m2. Harga 1,2M Nego Jl Wijaya Kusuma Hub. 081336940000
TANAH Dijual Tanah 370m2 Jl.Melati gg.6 Bisa Bayar Cicil Hub.082121957957
MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
Para Tukang Pijat di Pit Stop 3 Besuki Jawa Pos Audax East Java 2014
Juga Bisa Atasi Keluhan Sesak Nafas Peserta Jamuan untuk para tamu biasanya identik dengan sajian makanan. Tetapi khusus di Pit Stop 3 di Pendapa Alun-alun besuki, selain bisa menikmati makan dan minum, ratusan peserta Jawa Pos Cycling Audax diservis gratis oleh belasan tukang pijat.
RILEKS: beberapa peserta cycling audax dipijat saat beristirahat di Alunalun Besuki (Sabtu/20/9)
NUR HARIRI, Besuki. BADAN yang terasa capek dan lelah, sering kali mengendorkan semangat pembalap sepeda jarak jauh. Karenanya, butuh semacam relaksasi tubuh dengan bantuan tukang pijat, untuk memulihkan tenaga seseorang agar tetap semangat. Hal ini juga terjadi pada ajang Jawa Pos Cycling Audax East Ja-
RENDRA KURNIA/JPRS
va 2014, yang melintas di Kabupaten Situbondo dan singgah di Kecamatan Besuki, siang kemarin (20/9).
Begitu para peserta Cycling Audax tiba di Alun-alun Besuki, mereka terlihat kelelahan seakan ingin terkapar. Berbagai
jenis minuman mereka konsumsi untuk melepas dahaga. Tetapi air minum menjadi kurang lengkap, karena badan mereka terasa pegal-pegal. Setelah mereka tahu bahwa sambutan di alun-alun disediakan belasan tukang pijat, ratusan peserta cycling audax langsung berebut untuk dipijat. “Rasanya lumayan enak, bisa mengendorkan otot. Tenaga bisa pulih lagi,” kata Edi Wibowo, salah seorang peserta asal Semarang. Sejumlah tukang pijat yang memberikan jasa kepada para peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 adalah Soleh, Surahman dan Miska, warga Desa Pesisir; Suradi Efendi dan Saman asal Desa Bloro; Suparlan, warga Desa Widoro, dan Asmuking, asal Desa Demung n Baca Juga...Hal 33
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
BERITA UTAMA R A D A R
Curi Burung Dihajar Massa CLURING -Wilyam Setya Dinata, 23, warga Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ditangkap warga karena dipergokimencuri burung Pentet milik Ihwan 50, di Dusun Simbar 2, Desa Tampo, Kecamatan Cluring kemarin. Tersangka berambut gondrong itu, sempat menjadi bulan-bulanan massa. Warga yang geram, menghajar tersangka hingga wajahnya babak belur. “Tersangka kita amankan di polsek,” terang Kapolsek Genteng, AKP Nyoman Suparta. Dugaan pencurian yang dilakukan tersangka itu, bermula saat pria berambut gondrong itu naik ojek dari Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Tanpa menyebut tujuan, tersangka itu mengajak tukang ojek berputar-putar di seki-
ABDUL AZIZ/RaBa
PELAKU PENCURIAN: Wilyam sempat dihajar massa saat ditangkap mencuri burung.
tar Dusun Simbar 2, Desa Tampo. Setiba di jalan Dusun Simbar 2, Desa Tampo, tersangka minta pada tukang ojek untuk berhenti dan menunggu di
pinggir jalan. “Kepada tukang ojek, pelaku bilang mau ke rumah temannya sebentar,” terang Kapolsek. Berselang beberapa menit kemudian, Wilyam sudah
29
B A N Y U W A N G I
kembali lagi menuju tukang ojek yang menunggu di tepi jalan. Saat datang itu, tersangka membawa seekor burung. Belum sempat motor jalan, beberapa warga mengejar sambil meneriaki maling. “Tersangka oleh warga ditangkap dan dihajar,” ungkapnya. Tukang ojek yang mengaku tidak tahu menahu, oleh warga sempat ikut dihajar. Malahan, oleh warga juga ikut ditangkap dan dibawa ke salah satu rumah warga. “Kita dapat laporan, keduanya kita bawa ke polsek,” terangnya. Dari hasil pemeriksaan, polisi akhirnya menangkap Wilyam. Tukang ojek yang ikut ditangkap warga, akhirnya dilepas karena tidak terbukti bersalah. “Yang satu hanya tukang ojek dan diminta mengantarkan tersangka,” cetusnya. (azi/abi)
Daging Sapi Murah, Buah Kelapa Mahal BANYUWANGI - Menjelang hari raya Idul Adha, harga daging sapi di pasar tradisional masih belum ada kenaikan. Dalam satu kilogram daging sapi dijual dalam kisaran Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu. P e d a g a n g s a p i s e n g a ja memberikan harga pokok karena pembeli masih sepi. “Dari pada tidak laku, mending kami jual dengan harga murah, walaupun kami tidak mendapatkan untung,” ujar Masliyah, pedagang sapi di Pasar Banyuwangi. Walaupun persediaan sapi sedang baik. Pedagang tidak berani mengambil daging sapi lebih dari 30 kilogram. Padahal sebelumnya, ia bisa mengambil daging sapi sebanyak 90 hingga 95 kilogram. “Kami hanya mengambil stok sedikit saja sekarang, takut tidak laku,” ujar Masliyah. Pada hari raya Idul Adha nanti, harga daging sapi diprediksi akan turun. “Harga sapi kemungkinan akan anjlok karena banyak daging kurban,” kaya Masliyah. Sementara itu, Musim kemarau mulai mempengaruhi harga kelapa di Banyuwangi.
DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA
MAHAL: Pekerja sedang membersihkan sabut kelapa dengan alat tradisional di kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro.
Saat ini, harga kelapa dijual cukup mahal, jika dibanding hari biasa di luar musim kemarau panjang. Syafi’i salah seorang warga Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro mengaku, jika kemarau panjang, harga buah kelapa tidak terlalu mahal. Jika musim kemarau panjang, kelapa jarang berbuah dan sulit didapat. Saat ini harga kelapa mencapai Rp 6 ribu per biji. Jika hari biasa, harga buah kelapa pada kisaran Rp. 5500. Naiknya
harga buah kelapa tersebut, sedikit membuat para petani sedikit semringah. Pasalnya, harga buah kelapa yang dikirim ke luar Banyuwangi tersebut, juga ikut dinaikkan. Buah kelapa asal kelurahan Gombengsari tersebut, biasa dijual ke Malang, Sidoarjo dan Surabaya dengan harga Rp. 6 ribu merupakan harga ambil di tempat, belum termasuk ongkos kirim. “ Kalau ambil banyak, harganya bisa turun seratus rupiah saja,” ujarnya. (cin/ddy/afi)
SHULHAN HADI/RABA
SHULHAN HADI/RABA
BERBENAH : Warga mulai menata lahan di bawah kolong jembatan rel kereta api Desa Sempu.
Tempat Sampah Disulap Jadi RTH SEMPU – Lahan kosong di bawah jembatan rel kereta api (KA) yang berjarak sekitar 500 meter di sebelah timur Stasiun Kali Setali di Desa/Kecamatan Sempu, kini sedikit berbeda. Lahan yang mulanya dibuat tempat pembuangan sampah, kini terlihat bersih. Lahan yang dulu dipenuhi oleh sampah itu, kini disulap menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Beberapa tanaman bunga, oleh warga sudah mulai ditanam. “Pemuda sudah mulai membersihkan sejak kemarin,” cetus tokoh pemuda Desa Sempu, Rudi Septianto, 30. Menurut Rudi, lokasi tempat pembuangan sampah dijadikan RTH itu digagas oleh
para pemuda. Mulai Minggu (21/9) kemarin, bersama warga membersihkan lokasi tersebut. “Kita kerja bakti,” katanya. Tokoh pemuda lainnya, Rian Ahmadi, 31, menjelaskan lahan di bawah jembatan rel KA dijadikan RTH dulu dibuat untuk membuang sampah hingga terlihat kotor dan kumuh. Sampah yang menumpuk, sering membuat warga resah karena baunya yang kurang sedap. “Pemuda berinisiatif dibuat RTH agar terlihat bersih,” katanya. Selain itu, lanjut dia, RTH yang ada di Kecamatan Sempu, hanya ada di Desa Temuguruh. Dan itu, lokasinya sangat jauh. “Warga itu butuh RTH, di Ke-
camatan Sempu hanya ada di Desa Temuguruh, dan jauh sekali,” dalihnya. Rian mengungkapkan, lokasi lahan di bawah jembatan rel KA yang dibuat RTH itu memiliki pemandangan yang bagus. “Lokasinya bersebelahan dengan sungai, ada bekas cerobong bekas pabrik kertas,” terangnya. Untuk menyulap tempat pembuangan sampah menjadi RTH, ternyata juga tidak mudah. Sebab, timbunan sampah itu ada yang sudah mengeras. Salah satu titik dari timbunan sampah itu, rencananya akan dibuat “tetenger”. “Akan kita buat monumen sampah,” cetusnya. Selain masalah sambah yang sudah mengeras, dukungan
dari pemerintah dianggap juga kurang. Meski demikian, para pemuda memiliki komitmen untuk mengubah wajah lokasi tempat sampah itu menjadi lokasi yang indah. “Ya semoga diperhatikan (oleh pemerintah), tapi kalau tidak ya jalan terus,” tegasnya. Sementara itu, Camat Sempu, Lukman Hakim mengaku secara tegas kecamatan mempunyai komitmen mendukung upaya yang dilakukan warga tersebut. Pihaknya sudah mengetahui namun belum bisa bertemu dengan para pemuda. “Kalau dana, kecamatan tidak punya, namun nanti dukungan kita lakukan, kita akan bertemu,” janjinya. (Sli/abi)
BANYUWANGI
RUMAH TANAH 7500M2
BERBAGI : Rombongan dari Disperindag Probolinggo para bersama pengurus Kopontren Ausath di Aula Ponpes Darussalam, Jumat (19/9).
Disperindag Probolinggo Kunjungi Ausath TEGALSARI – Koperasi pondok pesantren (Kopontren) Ausath milik Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, mendapat kunjungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Probolinggo, Jumat (19/9). Dalam kunjungan itu, rombongan dari Disperindag Kabupaten Probolinggo yang dipimpin Kepala Seksi (Kasubag) Keuangan, Sri Hartini membawa sejumlah perwakilan untuk belajar pengelolaan koperasi. “Kita mau belajar bagaiamana Ausath ini mengelola koperasi hingga pembayaran apa pun,” terang Sri Hartini.
GENTENG
BANYUWANGI
Perum Baru
Tanah Kapling
Djl Perum Baru Gntng Strtgs DP 0%, Bnga 0%, Ccln Lama Libur Byr Hrg Prdn Djmn Mrh Hrg Naik 35% saat Jd Hub:08124985882
BANYUWANGI
Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
PEMBERITAHUAN
Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
RUMAH LT 382M2
Ketua Kopontren Ausath Darussalam, Ahmad Munib Syafaat mengatakan Kopontren Ausath itu bisa besar melalui sejarah panjang. Didirikan pada 1 Juli 1994, dulunya juga dari bawah. “Sekarang Ausath memiliki sembilan unit,” katanya. Selain perubahan, perombak an manajemen, dan pemahaman teknis, Munib menyatakan untuk memajukan usaha koperasi itu tidak kalah penting adalah niat dan kemauan.“Berani memulai, berani berusaha, dan berani bertanggung jawab,” cetusnya. Bendahara Ausath, Khoirul Anam, 24, berharap kunjungan dari Disperindag Ka-
Doa Novena Terimakasih Atas Terkabulnya Do’a Novena 3X Salam Maria (KGT)
Jual Rambut Mau Jual Rambutmu? Kami Bayar Sampai Rp. 250.000! Hub: 087862578088
Sehubungan dengan ma kin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
bupaten Probolinggo yang membawa pengurus kopontren itu bisa menjadi pemicu Ausath untuk semakin baik. “Komitmen untuk memajukan usaha,” ujarnya. Menurut Anam, selama ini Ausat sering menerima kunjungan. Tapi, para pengurus Kopontren Ausath juga rutin mengadakan study banding kepada koperasi lainnya untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Semua itu bisa dilakukan karena jalinan komunikasi dengan Dinas Koperasi Banyuwangi. “Ausath sendiri juga sering menimba ilmu dari pihak lain, kita koordinasinya jelas dengan dinas koperasi” jelasnya. (adv/sli/abi)
BANYUWANGI
NEW AVANZA 2014 Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
Suzuki Baleno ‘97 Djl Baleno Mulus Th 1997 P 1861 VD Srt Lngkp Hrg 75 Jt Nego. H: 085336112515
Honda Jazz ‘03 Djl Honda Jazz/Fit Built Up 2003 Silver, Matic Plat L 92 Jt Nego 082143942893
Truk Hino ‘13 Truk Hino (Double)+Box Th 2013 Tangan Pertama 250 Jt Nego Telp. 08818449210
OLAHRAGA
32
R A D A R
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
B A N Y U W A N G I
The Lasblang Babak Belur
ALI NURFATONI/JP-RaBa
LUMAYAN: Dua atlet Forki Banyuwangi saat bertanding dalam Kejurda Karate-Do di GOR Tawang Alun Sabtu (20/9) lalu.
FORKI Banyuwangi Hanya Enam Besar BANYUWANGI – Kejuaraan Daerah (kejurda) Karate Federasi Karate-Do Indonesia (FORKI) Jawa Timur yang digeber di GOR Tawang Alun resmi berakhir, Sabtu (20/9) lalu. Tuan rumah FORKI Banyuwangi berhasil meraih posisi keenam dalam pengumpulan medali dalam ajang memperebutkan Piala Pangdam V Brawijaya itu. FORKI Banyuwangi hanya memperoleh 3 emas, 6 perak dan 11 perunggu. Hasil tersebut merupakan alarm jelang menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur yang juga dihelat di Banyuwangi pada Juni tahun 2015 mendatang. Juara umum diraih Inkai Jatim dengan catatan 25 emas, 9 perak dan 15 perunggu. Atas hasil itu, Inkai Jatim
mampu menjadi juara bertahan setelah pada edisi pertama tahun lalu meraih prestasi serupa. Juara umum kedua disabet FORKI Kota Surabaya dengan pengumpulan total 27 medali dengan rincian 13 emas, 3 perak dan 11 perunggu. KKI Jatim menduduki posisi ketiga dengan 7 medali emas, 1 medali perak dan 5 perunggu. INKANAS Jatim harus puas berada di posisi empat meski jumlah medali yang diperoleh cukup banyak. Hanya saja, perolehan medali paling besar hanya perunggu, yaitu 22 medali. Sedangkan, medali emas mendapatkan 5, dan 11 untuk perak. FORKI Kabupaten Sidoarjo masuk dalam lima besar dengan perolehan medali 4 emas, 3 perak dan 2
perunggu. FORKI Banyuwangi lebih baik di atas FORKI Jember yang hanya mengantongi 3 emas dan 3 perunggu. Karena itulah, kontingen tetangga itu hanya peringkat ketujuh. FORKI Kabupaten Pasuruan berada di posisi delapan dengan raihan 2 emas, 5 perak dan 4 perunggu. FORKI Kabupaten Tulung Agung dengan 1 emas, 6 perak dan 5 perunggu. FORKI Kabupaten Pamekasan menjadi nomor 10 dalam perolehan medali dengan hasil 1 emas, 5 perak dan 2 perunggu. ‘’Kita Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak termasuk dari Kasdam dalam sambutan pembukaan,’’ ujar ketua harian FORKI Banyuwangi, Yulidariyanto, kemarin (21/9). (ton/als)
BANYUWANGI – Persewangi babak belur dalam lawatan ke Kalimantan Selatan melawan Martapura FC. Bagaimana tidak, The Lasblang (Laskar Blambangan) kalah dengan skor 3-1 dalam matchday kelima babak 16 Kompetisi Divisi Utama pada musim ini. Hasil tersebut semakin menenggelamkan Merah-Hitam di dasar klasemen grup L. Bahkan, lawatan tanpa poin tersebut menambah daftar panjang rekor buruk sejak Nanda Pradana dkk lolos dari fase penyisihan. Catatan apik hanya sekali seri dan sisanya berujung tanpa poin. Sampai saat ini, tim asuhan Bagong Iswahyudi itu masih belum bisa memperbaiki posisi. Bahkan, tim kebanggaan rakyat Bumi Blambangan itu minus 2 poin. Sekali seri, tiga kali kalah dan sekali kalah WO. Padahal, pertandingan masih menyisakan satu laga. Sebaliknya, kemenangan m e m b u a t Ma r t a p u ra F C langsung merangsek ke puncak klasemen. Bahkan, posisi tersebut tetap tergeser setelah pada partai lain PSS Sleman berhasil melibas Persigubin Gunung Bintang, Papua dengan skor 3-0 dalam laga yang digeber di Stadion Maguwoharjo, Sleman Sabtu malam. Sesuai data statistik, hanya Persewangi yang sudah tamat. Sedangkan, tiga tim lain harus menentukan lolos pada pertandingan terakhir. Sebab, masing-masing tim hanya terpaut satu poin. Martapura FC mengumpulkan 10 poin disusul PSS Sleman di posisi kedua dengan 9 poin dan Persigubin dengan raihan 8 poin. Khusus Persewangi, laga terakhir memang tidak lagi berpen-
ALI NURFATONI/JP-RaBa
KALAH KELAS: Pemain Persewangi (kanan) melewati pemain Martapura saat berlaga di Stadion Diponegoro, 6 September lalu.
garuh. Namun, hasil di laga pamungkas tersebut bisa menentukan kontestan lain untuk lolos. Sedianya, Persewangi akan menjamu PSS Sleman di Stadion Diponegoro, Banyuwangi pada Rabu depan (24/9). Jika menang, maka nasib PSS Sleman dalam bahaya. Bahkan tim Super Elang Jawa itu dipastikan tidak lolos jika di laga lain, Persigubin berhasil meraih tiga angka kala menjamu Martapura FC. Sebab itulah, agar aman, PSS Sleman harus bisa mengalahkan Persewangi untuk lolos tanpa harus menunggu hasil pada partai lain. Andai Persewangi hanya bermain seri, PSS Sleman bisa melaju ke babak 8 besar jika Persigubin menang atas Martapura FC. Meski poin sama dengan Martapura FC, namun PSS Sleman berhak mengisi runner up karena menang dalam head to head. Sebaliknya, PSS Sleman ak-
hirnya tumbang tapi tetap bisa lolos asalkan Persigubin dipermalukan tamunya Martapura FC. Selain itu, PSS Sleman bisa aman meski kalah dengan catatan Persigubin hanya bermain imbang saat menjamu Martapura FC. Secara head to head, PSS Sleman lebih unggul atas Persigubin. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi menegaskan, jika timnya memang sudah tidak memiliki peluang lolos. Menurut dia, kekalahan melawan tuan rumah karena memang timnya memang dikerjai wasit. ‘’Anak-anak sudah sekuat tenaga, tapi antiklimaks saat kita kena penalti,’’ katanya. Dia menegaskan, tidak ada istilah main mata dalam pertandingan tersebut. Sebab, sejak awal, timnya selalu bermain dengan komitmen untuk selalu meraih hasil penuh. ‘’Termasuk melawan PSS Sleman, kita ingin menang,’’ pungkasnya. (ton/als)
DAERAH SEKITAR
Awas, Diare Mengintai Anak-Anak
KRIMINALITAS
Rampas HP dan Uang Pacar JEMBER - Sifat cemburu Ari Febri Arisandi, 36 warga Jl.KH Wahid Hasyim 80, Bondowoso ini bisa jadi keterlaluan. Meski baru sebatas pacaran, dia sudah merampas HP Mastuti, 17, pasarnya asal Wonorejo Kencong. Tak tanggung-tanggung, HP yang disita Febri jumlahnya sudah mencapai 5 unit HP. Tak hanya itu, Febri juga mengambil uang di dalam tas pacarnya itu sebesar Rp 2 jut dan membawanya kabur. Risih dengan sikap pencemburu dan perbuatan pacarnya itu, Mastuti dan keluarganya akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Jember. Febri pun akhirnya masuk sel tahanan Mapolres Jember setelah ditangkap Tim Resmob Jember Barat saat berada di rumahnya, (18/9). Menurut keterangan polisi, tersangka Febri sudah menjalin cinta dengan korban sekitar 10 bulan. Keduanya saling kenal saat korban mondok di salah satu ponpes di kawasan Mayang. “Dari perkenalan itu, keduanya saling komunikasi hingga akhirnya pacaran,” kata seorang polisi. Namun dalam perjalanannya, ternyata tersangka adalah tipe pria yang pencemburu berat. Bahkan karena kecemburuannya itu, tersangka sudah beberapa kali merampas HP milik korban. “Sudah ada 5 HP korban yang dirampas oleh tersangka,” ungkapnya. Terakhir, tepatnya pada hari Jumat (12/9), tersangka merampas HP korban di rumahnya. Tak hanya Hp, tersangka juga mengambil uang korban sebesar rp 2 juta, yang saat itu ditaruh didalam tasnya. Setelah melakukan aksinya, tersangka kemudian kabur dengan menggunakan sepeda motor. Karena kesal dengan ulah tersangka, korban didampingi keluarganya, langsung melaporkan kejadian itu kepada polisi. Sementara itu pengakuan tersangka, beberapa Hp yang sebelumnya dirampas dari korban sudah dijual kepada temannya. Dia nekad merampas Hp korban lantaran merasa cemburu. (jum/wah/jpnn)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
CEMBURUAN: Tersangka Febri saat dikeler ke Mapolres jember untuk menjalani pemeriksaan. Selain merampas 5 HP dia juga mengambil uang milik pacarnya.
BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER/JPNN
INDAHNYA BERHIJAB: Meyda Sefira menjadi narasumber diskusi di Unej, Kamis malam.
Lebih Beraura dengan Hijab JEMBER - Menggunakan hijab merupakan pilihan bagi setiap muslimah. Sebab, tak semua muslimah memakai hijab. Tetapi, sejatinya dengan memakai hijab akan menambah aura kecantikan dan menjadi perisai dari godaan lelaki. Hal itulah yang disampaikan oleh Meyda Sefira, ketika menjadi pemateri dalam kegiatan Gelar Seni Islam di Gedung Soetarjo, Universitas Jember (Unej), Jumat (19/9) malam. Pemeran film Ketika Cinta Bertasbih tersebut mengatakan,, hijab bukan hanya sebagai penutup tubuh, melainkan juga menjadi pelindung perempuan. Menurut dia, pilihan untuk berhijab memang membutuhkan proses. Sebab, banyak hal yang dihadapi ketika menggunakan hijab tersebut. “Terkadang ada yang bilang berkerudung itu kuno, tapi itu pemikiran yang salah,” tegasnya. Selain itu, kata dia, menggu-
nakan hijab harus mencerminkan sikap yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebab, tak jarang meskipun memakai kerudung, sebagian muslimah masih menampilkan kemolekan tubuh dengan menggunakan pakaian ketat. “Seperti istilah jilboob, yang menampakkan bentuk tubuh,” tuturnya. Diakuinya, keberadaan jilbab yang dikenakan oleh para muslimah bisa memberikan dampak positif yang banyak. Sebab, selain menjadi pelindung, perempuan sudah melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah. “Lebih baik saya kepanasan daripada menggunakan pakaian yang transparan,” tuturnya. Dengan begitu, tambah perempuan kelahiran Bandung tersebut, secara tidak langsung dia telah mengajak tetangganya untuk ikut menggunakan jilbab. “Kalau masih ada yang billang jilbab kuno, berarti pemikirannnya kuno,” tegasnya.
Perempuan penulis buku Hujan Safir tersebut menambahkan, seorang perempuan harus memiliki karakter. Sehingga ketika dihadapkan pada sesuatu yang bertentangan dengan prinsipnya, dia bisa kukuh. “Seperti saya yang harus akting berpelukan dalam sebuah film dengan lelaki, saya menolaknya dengan halus,” kenang pemeran film Cinta Suci Zahrana tersebut. Meyda menjelaskan, faktor teman juga berperan penting dalam dalam berbuat kebaikan. Sehingga, dalam forum tersebut dia menganjurkan pada para peserta untuk memilih teman yang mampu mengantarkan pada kebaikan. “Pergaulan itu sangat besar pengaruhnya,” ujarnya. Dia menegaskan, menggunakan hijab merupakan pilihan yang harus datang dari diri sendiri. Sebab, bila hanya sebatas mengikuti fashion tidak akan bertahan lama. (gus/har/jpnn)
JEMBER – Ini peringatan bagi masyarakat Jember untuk lebih waspada di saat musim kemarau seperti sekarang. Di Jember telah terjadi peningkatan kasus kejadian diare, terutama yang menyerang anak-anak dalam sebulan terakhir. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember telah berupaya agar kejadian ini karena mulai berkurangnya stok air bersih. Dinkes terus berusaha agar tidak semakin meluas penyebarannya. Ayub Junaidi, wakil Ketua DPRD Jember mengatakan, berdasarkan temuannya di sejumlah rumah sakit dan lembaga kesehatan lainya banyak sekali pasien yang harus dirawat inap. “Kebanyakan karena mengalami diare,” ungkapnya. Yang lebih mengkhawatirkan, kata dia, penyakit ini banyak menerjang balita. Tentu saja, persoalan ini harus segera ditanggulangi sehingga penyebaran penyakit tadi bisa ditekan. “Mengingat, kondisi tubuh balita sangat rentan sekali terjangkit penyakit tadi,” jelasnya. Ayub meminta Dinkes Jember untuk segera bertindak. Jangan sampai terjadi kasus kematian akibat terserang penyakit menular ini. Jika tidak segera ditanggulangi berpotensi terjadi kasus luar biasa serta adanya pasien meninggal akibat terserang penyakit menular tadi. Apalagi saat ini terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga penyakit jenis ini gampang menular. Saat dikonfirmasi wartawan, Yumarlis, Kasi Promosi
Kesehatan dan Humas Dinkes Jember, mengakui adanya peningkatan tersebut. Dinkes Jember mencatat ada peningkatan kasus diare sebulan lalu. “Bulan Agustus kemarin meningkat 15 hingga 20 persen dari bulan sebelumnya,” jelasnya. Peningkatan terutama pada jumlah pasien yang menjalani perawatan di 38 puskesmas rawat inap di Jember. Pihaknya mencatat jumlah kasus diare pada Mei sebanyak 4.474 kasus, Juni ada 4.363 kasus, dan Juli 4.440 kasus. “Lonjakan justru terjadi pada Agustus ini menjadi 5.325 kasus,” akunya. Sebagian besar pasien yang terjangkit penyakit menular ini adalah anak-anak. Kondisi ini terjadi karena tubuh anak-anak rentan sekali tertulari penyakit ini Yumarlis menambahkan meski kasus diare mengalami peningkatan, namun tidak ada kasus pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tadi. Untuk masalah persebarannya, kasus diare ini hampir merata di semua kecamatan. “Tetapi, justru kasus terbanyak terjadi di wilayah Perkotaan yang padat penduduk,” imbuh Yumarlis. Dimana yang tertinggi selama bulan lalu yakni Kecamatan Kaliwates sebanyak 375 kasus. Kasus terbanyak berikutnya terjadi di Bangsalsari (330 kasus), Sumbersari (312 kasus), Pakusari (270 kasus), dan Balung (213 kasus). “Sementara, untuk daerah lain angka kejadiannya masih di bawah 200 kasus,” jelasnya. (ram/wah/jpnn)
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Pertanggungjawaban Fiktif Capai Rp 42,9 Juta n LAGI... Sambungan dari Hal 27
Padahal, sesuai dengan petunjuk teknis bansos SDSN 2013 Bab III huruf F, kepala sekolah hanya bertindak sebagai penanggung jawab pelaksanaan bansos. Sedangkan yang melaksanakan pekerjaan adalah panitia pelaksana. Surnaingsih tidak pernah
membentuk panitia pelaksana kegiatan. Pengelolaan keuangan juga dilakukan sendiri. Yang ironis, ada laporan yang difiktif. Puncaknya, terungkap adanya pertanggungjawaban dana bansos SDSN yang tidak benar atau fiktif yang bertentangan dengan regulasi yang mengaturnya. Sumber kuta koran ini menyebutkan, total kerugian nega-
ra akibat perbuatan Suarningsih sebesar Rp 37.900.000. Sedangkan jumlah pertanggungjawaban yang fiktif mencapai Rp 42.900.000. Dikonfirmasi koran ini, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Situbondo, Bramantyo membenarkan jika lembaganya telah menerina pelimpahan tahap pertama kasus dugaan korupsi yang dilakukan Kepala
SDN 2 Sumberpinang. “Masuk ke kita tanggal 17 September 2014,” terangnya. Selanjutnya, Bram mengaku akan melakukan penelitian terhadap berkas milik Suarningsih. “Akan kita serahkan kepada jaksa peneliti untuk meneliti berkas apakah masih ada kekurangan secara formil atau materiil dari berkas perkara,” terangnya. (pri)
Musim Hujan, Kualitas Tebu Kian Jelek n MINTA... Sambungan dari Hal 27
Apalagi, pihak PG seringkali memberikan persyaratan standar yang cukup banyak plus ribet. Misalnya, untuk tebu yang masih berusia muda biasanya akan langsung dikembalikan. “Hal seperti ini semakin mempersulit keadaan petani. Meski petani sudah berusaha sebaik mungkin, namun mereka dilema karena meskipun sudah
bercocok tanam dengan baik, terkadang SPA juga tak kunjung turun. Saya kira ini tidak fair,” jelasnya. Masih kata Khairul, lamanya penerbita SPA membuat pemborong menaikan ongkos dari kegiatan tebang dan angkut tebu. Ini karena lamanya penerbitan SPA juga berakibat terhadap lamanya penundaan waktu. “Apalagi jika saat sedang musim hujan. Itu makin membuat kualitas dari tebu tidak layak
untuk di potong. Makanya, saya berpendapat PG sebaiknya menambahkan jumlah mesin penggilingan tebu di dalam pabrik,” tandasnya. Dia menyebutkan, pengalaman selama ini, jika ada mesin giling yang rusak selama dua hari saja, maka bisa dipastikan ratusan truk yang tidak berjalan. Dengan ditambahnya mesin baru, maka akan semakin memperbesar produksi dan menambah kapasitas tebu yang
bisa diterima pabrik. Ini tentunya juga akan mempermudah keluarnya SPA yang akan berdampak terhadap berkurangnya beban petani. “Selama ini dengan dipersulitnya ijin SPA dari PG, petani hanya bisa menunggu kredit dana pinjaman dari bank yang diakomodir PG untuk bertahan. Namun, jumlahnya pun juga terbatas dan tidak menjamin ketahanan produksi petani,” jelasnya. (fre/pri)
Alami Rasa Nyeri dan Kaku Otot n JUGA... Sambungan dari Hal 28
Selain mereka yang sama-sama berasal dari Kecamatan besuki, ada beberapa tuang pijat dari kecamatan lain seperti Pak Romadon dari Banyuglugur. Surahman, salah seorang tukang pijat mengatakan, dirinya sudah menggeluti dunia pijat lebih dari 20 tahun. Dirinya mengaku senang bisa terlibat membantu melepas rasa lelah ratusan peserta cycling audax itu. “Ya senang, saya ini sudah 20 tahun lebih jadi tukang pijat,” katanya. Belasan tukang pijat yang disi-
apkan ini ternyata juga ada beberapa orang yag memiliki keahlian khusus untuk menangani sangkal putung. Misalnya saja seperti Pak Soleh, pria tersebut juga sudah dikenal oleh banyak orang sebagai tukang pijat sangkal putung. “Yang mencari semua (tukang pijat) ini saya,” kata Sutomo, warga Besuki. Ratusan peserta yang menggunakan jasa pijat rata-rata memiliki keluhan yang sama. Mereka mengalami rasa kaku dan nyeri pada bagian kakinya. Bahkan ada beberapa peserta yang kakinya kram. “Ini langsung sembuh setelah dipijat, rasanya enak,” kata salah
seorang peserta. Selain kaku dan mengalami kram, ratusan peserta juga harus berperang dengan rasa panas yang menyengat. Karenanya sebagian dari mereka mengalami sesak nafas dan membutuhkan pertolongan. “Kaki mulai kram dan cuacanya panas,” kata Gia Amalia saat mengambil sepeda bersama temannya Punki. Sesak nafas semacam itu juga dapat ditolong sementara oleh tukang pijat. Mereka memijat beberapa titik saraf agar saluran pernafasan bisa kembali normal. “Ada titik-titik pijat yang sudah dipahami oleh tukang pijat,” terang salah seo-
33
S I T U B O N D 0
rang pemijat Romadon. Sementara itu, teknik memijat untuk para peserta Cycling Audax tidaklah sama dengan orang pada umumnya. Pijat yang diberikan kepada mereka yang kelelahan serta mengalami kaku badan, harus lebih ringan. Tujuannya untuk merelaksasi agar yang bersangkutan bisa kembali pulih dari rasa lelahnya. “Jadi kalau memijatnya sama dengan orang biasa, maka akan tambah sakit. Ini hanya dilemaskan saja agar otot yang kaku berfungsi baik lagi. Kalau kram usahakan minum air putih yang banyak,” pungkas Romadon. (rri/pri)
Berharap Mampu Beri Semangat n SAATNYA... Sambungan dari Hal 27
Tulisan ini memberikan semangat bak api membara dalam diri saya. Mungkin bisa dikatakan, ini adalah awal semangat saya untuk memulai babak baru dalam perjalanan tugas di DPRD Situbondo. Dan api semangat untuk siap maju ke medan “pertempuran” sebagai seorang pasukan dari “Kompi” PDI Perjuangan. Namun, di balik semua itu saya juga teringat akan sahabat-sahabat saya seprofesi sebagai pejuang aspirasi rakyat di DPRD. Sehingga, mungkin tulisan ini akan makin memberikan semangat bagi mereka untuk berbuat yang terbaik. Sebab, kewajiban, peran, tugas dan fungsi di lembaga DPRD tidak bisa dikatakan gampang. Ada 45 anggota DPRD sebagai manusia-manusia yang telah terpilih melalui mekanisme demokrasi prosedural, yakni pemilihan legislatif, 09 April silam. Bermacam-macam Partai politik sebagai kendaraan yang mampu mengantarkan mereka sehingga bisa nangkring di pelataran DPRD Situbondo. Diantaranya PKB, PPP, Golkar, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PKS. Itulah partai yang telah memberangkatkan dan berhasil mendudukkan kadernya di DPRD Situbondo. Selanjutnya, mereka akan berkiprah secara politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Situbondo, lembaga wakil rakyat dimana saya mengabdikan diri. Sejak pelantikan, mungkin sudah lebih dari sekali anggota DPRD menerima pembekalan, bimbingan teknis maupun orientasi tentang tugas dan fungsi serta tetek bengek lainnya. Bimbingan teknis/orientasi atau apapun nama dan jenisnya, yang jelas kegiatan tersebut bertujuan agar anggota DPRD dapat berdaya guna dan berhasil guna. Berdaya guna bagi dirinya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kedewanan serta berhasil guna bagi kepen-
tingan masyarakat dan pembangunan daerah khususnya. Pasca pelantikan anggota DPRD, kita sadar banyak hal yang harus kita lakukan. Selain berbenah menyempurnakan tatanan hal yang sudah menanti, berbagai permasalahan juga mengantre. Belum lagi, pengaduan masyarakat yang perlu untuk segera diakomodir dan diberikan solusi atau jawaban. Ada kejadian unik yang terjadi ketika ada seorang warga datang di kantor DPRD. Mereka tidak tahu kemana harus mengadu. sehingga, dengan polosnya berkata; saya harus kemana, menemui siapa dan harus bagaimana?. Pada kondisi lain, tidak sedikit masyarakat yang nyeletuk; BBM langka, anak saya tidak bisa masuk rumah sakit karena tidak mempunyai biaya, atau bahkan urusan cerai-pun anggota DPRD dicurhati. Selain permasalahan itu, agenda yang telah menanti adalah kinerja nyata yang ini memang diwajibkan konstitusi. Misalnya, pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah, dan lain sebagainya. Melihat kondisi diatas menunjukkan bahwa betapa kinerja anggota DPRD telah dinanti. Pentingnya Konsep Tiga Pilar Adalah konsep, ide mainstreeming party (pengarusutamaan ide partai) dalam ranah pembangunan masyarakat. Di mana dalam konsep ini akan terbangun tatanan antara struktural, eksekutif dan legislatif yang pro aktif mengawal agenda pembangunan yang sejalan dengan eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia yang berasaskan demokrasi Pencasila. Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Struktural Partai, Adalah tingkatan pengurus partai mulai dari tingkat teratas. yakni, Dewan Pimpinan Pusat Partai sampai tingkat paling bawah seperti pengurus Ranting bahkan Anak Ranting di tiap-tiap dusun. Elemen ini akan memberikan kontribusi yang optimal jika be-
nar-benar didayagunakan keberadaannya. Selain mengurus urusan domestik partai yang mengacu pada AD-ART partai, struktural juga bagian dari masyarakat luas yang mampu memberikan masukan dan aspirasi bagi DPRD. Legislatif Partai Adalah jabatan dari kader partai yang bertugas di lingkungan lembaga legislatif seperti DPRRI/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota, yang mempunyai tugas kompleks dalam tatanan pemerintahan dan tiga fungsi. Yakni, anggaran, legislasi dan pengawasan. walaupun pada awalnya anggota DPRD adalah dari anggota partai politik, namun pada akhirnya anggota DPRD dituntut bekerja dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi, seseorang maupun golongan. Itulah sumpah dan janji seorang anggota DPRD. Eksekutif Partai Adalah mereka yang diberi mandat oleh partai untuk duduk dan menjabat sebagai petugas partai pada posisi pemerintah/ eksekutif seperti Kepala Daerah (Bupati-wakil Bupati/wali kota-wakil wali kota/GubernurWakil Gubernur) bahkan Presiden-Wakil Presiden. Ke-Tiga Pilar Partai sebagaimana disebut di atas akan menjadikan elemen yang satu menguatkan elemen yang lain sehingga pembangunan masyarakat akan terwujud. Lalu bagaimana jika salah satu elemen dari tiga elemen di atas berkurang? Tentu laju pergerakan aktivitas politik untuk mencapai cita-cita pembangunan masyarakat tidak akan sesecepat yang diharapkan dalam realisasinya. Masih perlu upaya atau hajat-hajat politik guna mewujudkan kebermaknaan politik bagi pembangunan daerah, khususnya dan pembangunan nasional, pada umumnya. *Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Situbondo
Bagian Kapal Tiba-tiba Bocor n KESULITAN... Sambungan dari Hal 28
Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, Kapal Slerek bernama KAPAL ARU itu tenggelam Jum’at malam (19/9) lalu sekitar pukul 18.00.
Sebelumnya, kapal nelayan itu berangkat melaut pukul 17.30. Sayang, ketika posisi kapal sekitar 5 mil dari dermaga, salah satu bagian kapal tiba-tiba bocor. Dalam waktu yang tidak lama, kapal yang mengangkut sebelas anak buah kapal (ABK)
langsung tenggelam. Beruntung tidak ada korban jiwa. Sebab, tidak jauh dari tempat tenggelamnya kapal itu ada kapal lain, yakni Kapal Slerek bernama kapal bunga yang juga sedang melaut. Kapal Slerek itulah yang memberikan bantuan.
Seluruh ABK dan barang-barang yang ada dikapal Arum dipindah ke kapal bunga. “Untung ada yang bantu. Kalau tidak, kami tidak bagaimana nasib ABK. Sebab, tidak ada yang bisa renang,” ujar Efendi, pemilik kapal. (bib/pri)
SINERGI PROBOLINGGO
Pencuri Kirim SMS ke Kerabat Korban PROBOLINGGO- Imam Buchori, 29, warga jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, kemarin (20/9) bernasib apes. Rumahnya dibobol kawanan pencuri, sejumlah perhiasan dan uang tunainya pun raib. Diperkirakan kerugian yang diderita Imam mencapai sekitar Rp 20 juta. Imam sendiri mengaku baru tahu rumahnya dibobol sekitar pukul 05.30 kemarin. Yang bikin korban kian jengkel, pencuri juga meninggalkan jejak dengan mengirim pesan pendek (SMS) ke sejumlah kerabat wanita korban lewat HP yang juga dicuri. Saat itu, Imam mendapati jendela rumahnya yang ukurannya tak terlalu besar sudah dalam posisi dicopot. Pintu samping rumah tempat motor juga disebutkan dalam posisi terbuka. Sejumlah tas dan surat-surat di dekat sepeda motor diparkir juga dalam kondisi berserakan. “Mungkin kejadiannya (pencurian) sekitar pukul 02.30 pagi. Waktu itu, saya sedang tidur di kamar depan. Sekitar jam 2, saya terbangun ada suara orang melangkah di depan rumah. Tetapi, saya cek, ndak ada orang. Akhirnya, saya tidur lagi,” ujar Imam. Saat Imam sudah tertidur itulah si pencuri diduga kembali beraksi. “Pencurinya mungkin masuk lewat jendela. Jendela itu diconkel dan ditaruh di depan. Terus dia naik kursi ini setelah melewati jendela,” ujar Imam sambil menunjukkan sebuah kursi yang ada jejak bekas kaki pelaku. Farida, 29, istri Imam kemarin sejatinya tidur di ruang tengah bersama anaknya. Namun, ia sama sekali tak mendengar ada pencuri yang masuk ke rumahnya. Padahal, si pencuri sempat mengambil tas yang diletakkan di dekat tempat Farida tidur. Pencuri juga disebutkan menguras sejumlah perhiasan yang ada di kamar tengah. “Setelah tahu lemari sudah terbuka saya langsung ke tempat motor. Saya sudah menemukan surat-surat dalam keadaan tercecer di dekat motor. Termasuk tasnya. Sedangkan, dompet dan ponsel hilang,” ujarnya. Sampai pukul 10.00, ponsel yang dicuri itu masih aktif. Bahkan, ponsel milik Farida disebut mengirim SMS pada sejumlah kerabat Farida. SMS itu bertuliskan; “Dimana mbak sekarang?”. “Cuma yang dikirimi SMS itu kerabat saya yang perempuan-perempuan saja,” aku Farida. Sementara itu, petugas dari Polsek Mayangan, Brigadir Fauzan mengaku, korban baru melapor ke polisi sekitar pukul 06.00. “Sementara ini belum ada kesimpulan apa-apa. Barang bukti mau dibawa dulu,” ujarnya. (put/mie/jpnn)
Dukun Bayi Terus Berkurang PROBOLINGGO- Jumlah dukun bayi di Kota Probolinggo, jauh berkurang dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu ada 90 dukun, kini hanya tersisa 42 orang. Mereka pun tetap dilarang menangani proses persalinan. Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo Utami Putri Pertiwi mengatakan, para dukun bayi itu hanya boleh terlibat dalam penanganan pasca persalinan. “Seperti memandikan bayi, tapi hanya bayi yang sudah lepas tali pusarnya. Lalu, perawatan pada ibu yang melahirkan, seperti pijat. Bukan memberikan jamu-jamuan. Saat ini dukun bayi hanya bertugas seperti
itu saja,” ujarnya. Utami menjelaskan, sejak 2009 Pemkot Probolinggo melarang dukun bayi melakukan tugas persalinan. Tapi, saat itu larangan masih bersifat lisan. Belum ada hitam di atas putih antara dukun bayi dengan pemerintah. “Baru tahun 2013 dibuat kesepakatan resmi antara Dinas Kesehatan dengan dukun bayi tentang tugas-tugas yang bisa dilakukan dan yang tidak bisa dilakukan,” jelasnya. Dalam kesepakatan itu, disebutkan tugas dukun bayi adalah memandikan bayi, pijat bayi, dan perawatan ibu pasca melahirkan. Perawatan pada ibu pun
sebatas pijat untuk memulihkan kondisi fisik saat nifas. Bukan memberikan jamu-jamuan. “Sementara, untuk persalinan hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis yakni bidan,” ujarnya. Larangan melakukan praktik persalinan pada dukun bayi adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, dukun bayi tak memiliki keahlian medis untuk menangani persalinan. “Dukun bayi biasa melakukan persalinan tanpa menggunakan alat yang steril. Misalnya, untuk memotong ari-ari. Ini membuat timbulnya infeksi yang membahayakan bayi,” lanjut Utami.
Namun, sejak dukun bayi dilarang melakukan proses persalinan, angka infeksi pada bayi yang dilahirkan sudah tidak ada. “Ini artinya memang dukun bayi tidak memiliki keahlian melakukan persalinan,” terangnya. Para calon ibu sendiri tak lagi melahirkan di dukun bayi, setelah penandatanganan kesepakatan dinkes dan dukun bayi para 2013. Sayang, tahun ini ada dua kasus kelahiran yang dilakukan dukun bayi. “Saya sempat tanya kenapa melakukan persalinan di dukun bayi, padahal tidak boleh? Katanya terpaksa karena sudah ‘brojolan’ (melahirkan). Seharusnya mereka panggil bidan,” ujar Utami. (put/hn/jpnn)
Pemerintah Kota Susun Ulang KUA-PPAS 2015 PROBOLINGGO- Sekitar tiga pekan lalu, Pemkot Probolinggo telah menyerahkan Dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2015 kepada DPRD setempat untuk dibahas. Namun, pemkot memilih merumuskan ulang dokumen itu karena tak segera dibahas bersama. Apalagi, alat kelengkapan dewan yang akan membahasnya belum terbentuk. Perumusan ulang itu dilakukan untuk memanfaatkan waktu sebelum doku-
men KUA-PPAS dibahas bersama DPRD. Hal itu disampaikan Kabag Humas dan Protokol pada Sekretariat Daerah Kota Probolinggo, Anwar Fanani saat dikonfirmasi, kemarin (20/9). “Perumusan KUA-PPAS tahun anggaran 2015 yang mau disampaikan ke DPRD untuk segera dibahas,” ujarnya. Perumusan ulang dilakukan di Hotel Aria, Kota Malang mulai Jumat (18/9) sampai kemarin (20/9). Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), memaparkan estimasi anggaran masing-ma-
sing. Acara itu juga dihadiri Wali Kota Rukmini, Wawali Suhadak, dan Sekda Johny Haryanto. Menurut Anwar, dokumen KUA-PPAS yang sudah diserahkan ke dewan disusun berdasarkan tahun anggaran berjalan. Kedua dokumen diserahkan untuk memenuhi jadwal penentuan anggaran agar tak terlambat. Pemkot merasa, kedua dokumen perlu segera diserahkan kepada dewan agar Dana Insentif Daerah (DID) yang didapat Pemkot Probolinggo pada
2014, tak lepas. Sebab, DID merupakan insentif Pemerintah Pusat bagi daerah yang penyusunan anggarannya tepat waktu. “Dulu (KUA-PPAS, Red) sudah disampaikan ke dewan. Cuma periode anggota dewan telanjur habis. Sedangkan, anggota dewan periode 2014-2019, belum terbantuk alat kelengkapan dewan,” jelas Anwar yang saat dihubungi siang kemarin mengaku dalam perjalanan pulang dari Kota Malang.nternal sendiri,” terangnya. (qb/rud/jpnn)
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
35
S A M B U N G A N
B-Fest Mampu Mengerek Peningkatan Penumpang ■ LOAD...
Sambungan dari Hal 25
Maskapai penerbangan papan atas tanah air tersebut melayani rute penerbangan Denpasar-Ba-
nyuwangi PP dan Surabaya-Banyuwangi PP. Nah, tingkat okupansi alias load factor pesawat dari dan menuju Banyuwangi tersebut dari waktu ke waktu terus menunjukkan pe-
ningkatan. Diakui atau tidak, perhelatan B-Fest yang dibeber rutin setiap tahun mulai 2011 lalu, mampu menjadi salah satu pengerek peningkatan penumpang, baik keberangkatan maupun ke-
datangan penumpang di Bandara Blimbingsari. Begitu juga saat rangkaian perhelatan B-Fest yang digeber Jumat sampai Sabtu lalu, yakni Fashion on The Pedestrian, Festival Rujak
Soto, Banyuwangi Art Week, Ngaji Barang Mama Dedeh, dan Banyuwangi Batik Festival (BBF). Mulai Jumat kemarin (21/9) alias sehari setelah acara, load factor pesawat di Bandara Blimbingsari nyaris selalu penuh.
Kepala Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Andy Hendra Suryaka mengatakan, sejak Jumat hingga kemarin, load factor pesawat rute Surabaya-Banyuwangi mencapai 95 persen hingga seratus persen. Pada saat bersamaan,
okupansi penumpang jurusan Banyuwangi-Denpasar dan sebaliknya mencapai kurang lebih 70 persen. “Sejak Jumat sampai hari ini (kemarin), load factor pesawat nyaris penuh,” ujarnya. (sgt/aif)
■ MINTA NAJWA...
tindakan medis terbaik setelah penyakit yang diderita Nazwa diidentifikasi. “Tindakan medis terbaik itu bisa berupa operasi atau non operasi. Biayanya diurus pemerintah, bisa lewat BPJS Kesehatan,” tuturnya. Selain menjenguk Nazwa, pada kesempatan itu Bupati Anas juga menyerahkan bantuan. “Bapak-ibu (orang tua Nazwa), terus berdoa untuk kesembuhan putri Anda,” cetus Anas. Sementara itu, selain dari orang nomor satu di lingkungan Pem-
kab Banyuwangi, bantuan lain datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. “Bantuan yang kami serahkan adalah hasil penggalangan dana di internal kampus,” kata ketua BEM Untag, Sofari. Diperoleh keterangan, hasil penggalangan dana dalam waktu semalam itu mencapai Rp 2,1 juta. Sofani menegaskan, hal serupa akan dilakukan BEM masing-masing Fakultas di Kampus Merah Putih tersebut. (sgt/afi)
Tanjakan Gumitir Rintangan Paling Berat BEM Untag Bantu Rp 2,1 Juta
■ LUMAT...
Sambungan dari Hal 25
Meski kondisi jalan cukup curam, namun peserta bisa menikmati hutan di kawasan tersebut. Sejuk segar dengan pemandangan alam di Gunung Gumitir seolah-olah menghilangkan rasa penat dan dahaga. Sebab itulah, meski melewati medan berat, tapi semua berhasil dilewati dengan manis. Melintasi Gunung Gumitir merupakan satu-satunya medan yang paling berat pada etape kedua. Start pada hari kedua dimulai dari depan kantor Bupati Jember pada pukul 09.30. Rombongan langsung bergerak ke arah timur menuju Banyuwangi. Dua jam berselang, Direktur Utama Jawa Pos Koran, Azrul Ananda bersama rombongan sukses di pit stop Café Gunung Gumitir. Sekitar 60 menit dipergunakan para cyclist untuk istirahat. Selanjutnya, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi pada pukul 12.30. Kali ini, para peserta merasakan sensasi manis dan lebih enjoy. Sejak landas, medan yang dilalui menurun beberapa kilometer,
tepatnya hingga Kalibaru. Setelah itu, rute flat alias mendatar hingga menuju Genteng. Peserta pertama mencapai pit stop ke delapan yaitu di UTPD Pengairan Genteng pada pukul 13.26. Satu menit berselang, rombongan besar menyusul. Tidak berselang lama, satu peleton di belakang juga sukses menempuh pit stop di kota atap Genteng. Waktu istirahat di pit stop tersebut cukup singkat. Selama melintasi Banyuwangi, peserta mendapat sambutan hangat warga. Anak-anak sekolah berdiri di pinggir jalan sembari melambaikan tangan kepada pembalap. Malahan,s ebagian anak-anak ikut menyalami pembalap. Bukan hanya itu, kesenian hadrah ikut menyambut para pembalap ketika melintasi jalan raya di Kalibaru, Glenmore, dan Genteng. Tepat pada pukul 12.45, rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Camat Genteng, Yusdi Irawan secara simbolis mengibarkan bendera pemberangkatan. ‘’Selamat datang di kota Genteng. Semoga sukses dan berhasil hingga sampai finis,’’ ujarnya.
Para peserta tampaknya sudah tidak sabar untuk mencapai garis finis. Jarak tempuh yang harus dilahap sekitar 45 Km. Rute mendatar menjadi santapan para cylist. Meski begitu, tidak ada rintangan yang berarti. Kecepatan bersepeda juga sedang. ‘’Rata-rata kecepatan antara 30 hingga 35 Km/jam,’’ ungkap Kepala Dinas PU dan Pengairan, Banyuwnagi Guntur Priambodo yang ikut dalam rombongan. Guntur mengakui jika rute pada hari kedua lebih ringan. Rintangan yang paling berat adalah saat menanjak di Gunung Gumitir. Meski begitu, tanjakan tersebut sudah dilahap saat melintas di jalur Erek-Erek Bondowoso. ‘’Kami semua sangat senang dan menikmati jalur dengan penuh ceria,’’ kata owner Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC) itu. Kecepatan bersepeda para cylist memang tergantung dengan medan. Namun, pada akhirnya, jalur flat di jalur poros berhasil diselesaikan dan mencapai finis. Azrul Ananda adalah peserta pertama menjadi Road Captain dan berada di garis depan, tepat pukul 15.00. Perlu diketahui, rombongan
Bupati Jember, MZA Jalal ikut berpartisipasi menjadi peserta. Kapolres Bondowo, AKBP Sabilul Alif ikut meramaikan dengan ikut bersepeda hingga mencapai finis di Pantai Boom Banyuwangi. Rombongan disambut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas didampingi Presiden Audax Indonesia, Axel Moeller. Selama di Pantai Boom, cyclist dari berbagai negara mendapat sambutan hangat. Mereka dihibur kesenian jaranan. Bupati Anas menyambut baik kedatangan para peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014. Dia memberikan penjelasan jika Banyuwangi terus berbenah dan meningkatkan pembangunan pada sektor pariwisata. ‘’Selamat datang di Banyuwangi,’’ ujarnya. Kata Anas, saat ini Pantai Boom dalam tahap perbaikan. Menurut dia, pantai tersebut akan didesain dengan indah. Pantai Boom yang dikenal kumuh akan diubah menjadi pantai dengan pesona keindahan alam. ‘’Kita perbaiki, para PKL akan kita tata. Setelah PKL dipindah, ternyata penghasilan mereka meningkat,’’ tandasnya. (ton/aif)
Sambungan dari Hal 26
Bupati Anas menambahkan, pihaknya telah mengirim surat ke RS swasta itu untuk memberikan laporan tertulis terkait munculnya persoalan yang menimpa Nazwa. “Sekarang kita tarik permasalahan ini. Saya minta direktur dan dokter spesialis mata RSUD Blambangan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya,” kata dia. Anas menambahkan, pihaknya merekomendasikan dilakukan
Kaya Makna Filosofis Batik Banyuwangi Miliki Keunggulan BANYUWANGI - Masyarakat Banyuwangi patut berbangga. Batik khas Bumi Blambangan ternyata memiliki keunggulan dibanding batik daerah lain. Ya, meskipun hampir semua daerah di tanah air memiliki batik khas, hanya batik Banyuwangi, Solo, dan Jogjakarta, yang memiliki nilai filosofis. Selain dari sisi filosofi, kebanggaan itu patut dirasakan lantaran pemerintah kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini sukses menggelar Banyuwangi Batik Festival (BBF) juga memberikan tempat sangat terhormat terhadap batik khas lokal. Terbukti, satu even khusus diadakan untuk “menjaring” bibit-bibit perajin batik, yakni Lomba Mencanting Batik, yang diikuti ratusan siswa SD asal seantero kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Lomba mencanting batik yang merupakan rangkaian Banyuwangi Batik Festival 2014 itu digeber di kawasan Taman Blambangan,
Banyuwangi, kemarin (20/9). “Mencanting batik memang agak susah, tapi sangat menyenangkan. Saya ingin pandai membatik, karena batik itu indah,” ujar Fadia, 11, peserta asal SDN 1 Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Kepala Dispeindagtam, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, lomba mencanting batik digelar sebagai tindak lanjut lomba mewarnai motif batik dalam rangkaian BBF 2013. Dikatakan, saat siswa SD mencanting batik, rasa cinta dan kebanggaan terhadap batik khas Banyuwangi akan tertanam di benak mereka. Dengan demikian, diharapkan muncul wirausahawan baru di bidang batik. “Ini sebagai upaya regenerasi perajin batik Banyuwangi,” cetusnya. Hari Cahyo menambahkan, BBF 2014 mengangkat tema Batik Kangkung Setingkes. Motif batik tersebut mengandung filosofi pentingnya persatuan dan kesatuan membangun Banyuwangi menjadi lebih baik. “Kangkung itu sayuran yang kaya gizi. Tetapi, batang kangkung yang cenderung lemas itu tidak bisa berdiri sen-
diri, harus diikat dengan kangkung yang lain. Jadi, nilai filosofi yang terkandung dalam motif batik Kangkung Setingkes adalah pentingnya persatuan dan kesatuan demi menuju Banyuwangi yang lebih baik,” paparnya. Tema yang diangkat dalam BBF 2014, imbuh Hary, yakni Batik Gajah Oling. Gajah berarti besar, sedangkan Oling berarti iling (Bahasa Osing yang berarti “ingat”, Red). “Jadi, makna filosofi motif batik Gajah Oling adalah, kita harus selalu ingat kepada Tuhan Yang Mahabesar,” cetusnya. Sementara itu, Priscilla Saputro, desainer batik ternama Indonesia berharap, Pemkab Banyuwangi selalu menggembar-gemborkan filosofi motif batik Banyuwangi. Sebab, dengan mengetahui nilai filosofis batik yang dikenakan, seseorang akan merasa lebih bangga mengenakan busana batik. “Selain batik Solo dan Jogjakarta, hanya batik Banyuwangi yang memiliki nilai filosofis,” ujarnya dalam jumpa pers BBF 2014 di rumah Osing Pendapa Shaba Swagata Blambangan Sabtu lalu. (sgt/c1/afi)
BERSOLEK: Para peserta BEC yang tergabung dalam sub tema Seblang Bakungan diajari make up oleh instruktur.
GALIH COKRO/RABA
PEDULI PENYU: Bupati Anas (empat dari kanan), Azrul Ananda (tiga dari kanan) dan peserta Audax melepas tukik di Pantai Boom, Banyuwangi.
Sore Lepas Tukik, Malam Dijamu di Pendapa SEMENTARA itu, begitu mencapai garis finis di Pantai Boom, Banyuwangi sore kemarin (21/9), special surprise langsung menghampiri para Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014. Sebanyak 315 peserta ajang bersepeda non kompetitif yang melahap jarak 333 kilometer (Km) dari Surabaya-Banyuwangi tersebut disambut welcome drink berupa es degan yang dipadu dengan indahnya panorama Selat Bali. Janji Pemkab Banyuwangi memberikan sambutan berkesan pun benar-benar direalisasikan. Bupati Abdullah Azwar Anas turun tangan langsung menyambut para cyclist asal 13 negara dan 33 kota se-Indonesia tersebut. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga menyuguhkan kesenian tradisional, yakni Jaranan.
Yang membuat tontonan itu semakin berkesan, penari jaranan tersebut menunjukkan aksi makan beling dan menyulap sobekan kertas koran menjadi uang. Tak ayal, para peserta audax, terutama peserta asal luar negeri terkesima. Usai menyantap es degan dan menikmati kesenian jaranan, para peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 diajak menyelami pengalaman yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya, yakni melepas anak penyu alias tukik ke laut lepas. Penyu yang dilepas ke laut merupakan hasil penetasan telur penyu yang mendarat di kawasan Pantai Boom itu sendiri. Upaya pelestarian penyu di kawasan pantai timur Banyuwangi, termasuk di Pantai Boom memang tengah digencarkan oleh Banyuwangi
Sea Turtle Foundation (BSTF) alias Yayasan Penyu Banyuwangi dengan bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi. “Kalau sudah seperti ini (melepas penyu), semua (peserta) lupa dengan bersepedanya. Kalau ditanya kemarin ikut audax, (dijawab) tidak, kemarin ikut melepas tukik,” ujar peserta asal Surabaya Road Bike Community (SRBC) yang juga Direktur Utama (Dirut) Jawa Pos Koran, Azrul Ananda. Bukan hanya di Pantai Boom, sambutan hangat lain diberikan Pemkab Banyuwangi kepada para peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014. Ya, malamnya, para peserta even bersepeda bertema Ride Together, Ride Together, Finish Together itu dijamu makan malam di pendapa Sabha Swagata Blambangan. (sgt/aif)
Mampir di Bi’r Ali untuk Salat Sunnat ■ AKHIRI...
Sambungan dari Hal 25
Masukkan tampar yang sudah dirangkai bukan pekerjaan mudah. Butuh dua orang. Yang satu mengangkat koper, satunya memasukkan tampar yang dirangkai menyerupai jaring dari bawah. Gak tahu kenapa hampir semua jamaah memakai jaring tampar. Mungkin untuk jaga-jaga. Biar tidak mudah diobok-obok tangan jahil. Juga mungkin agar tidak rusak. Sebab, saat menaik-turunkan tas dari bus, petugas seenaknya melempar tas
dari panggulannya. Sampai bunyi gedebuk. Setelah selesai dikemas, koper jamaah ditaruh di depan pintu kamar penginapan. Ada petugas khusus yang mengangkat ke dalam bus. Kemarin sekitar pukul 06.00 WAS (Waktu Saudi Arabia, lebih lambat empat jam dari WIB), rombongan jamaah haji Banyuwangi Kloter 27 berangkat menuju Makkah. Seluruh jamaah sejak subuh sudah mengenakan pakaian ihram. Tentu saja diawali dengan mandi ihram. Bagi jamaah, laki-laki dan perempuan
salat subuh terakhir sebagai penutup Arbain di masjid Nabawi sudah berpakaian ihram. Sebab, tepat pukul 06.00 bus rombongan sudah harus bergerak ke Makkah. Mampir di Bi’r Ali untuk salat sunnat dan membaca niat umrah. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Makkah yang berjarak sekitar 480 km. Diprediksi perjalanan menghabiskan waktu 4-5 jam. Agar perjalanan menuju Makkah dan umrah sebagai awal haji tamattu’, semua anggota rombongan memohon doa semua
keluarga jamaah. “Setelah agak santai di Madinah, sekarang kita akan menjalani pra. Prosesi haji yang sesunggunya,” kata Dwi Yanto, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi yang satu kloter dengan penulis. Setelah istirahat sebentar di maktab Mahbas Jin, rombongan menjalankan ibadah umrah tadi malam. Dipilih malam sekitar pukul 20.00--24.00 waktu setempat karena Masjidil Haram tidak terlalu ramai. Dengan begitu proses umrah mulai Tawaf sampai tahallul berjalan lancar. (*)
Buka Servis Sepeda di Rogojampi ■ SELAMA...
Sambungan dari Hal 25
Jika malas bersepeda, Bambang hanya melakukan roll di rumah dengan waktu minimal satu jam. Menurut pria kelahiran 16 Agustus 1953 ini, perjalanan sejauh 333 km tidak terasa melelahkan. Sejak awal dia sudah melandasi niat dengan rasa senang. “Lelah tidak terasa bila perjalanan dilandasi rasa senang,” ujarnya.
Pria kelahiran Probolinggo sudah gemar bersepeda sejak tahun awal pindah ke Banyuwangi, yakni tahun 1983. Selama 15 tahun bekerja di Pertamina, Bambang pulang pergi mengendarai sepeda pancal dengan jarak tempuh 10 Km dari rumahnya. “Selama 15 tahun bekerja di Pertamina, saya mengendarai sepeda gayuh. Saat itu sepeda yang saya kendarai masih sepeda mountain bike,” kenangnya. Untuk mengisi waktu luangnya sebagai pen-
siunan, Bambang kini membuka usaha sesuai minatnya, yaitu elektronika dan mesin. Dia membuka servis sepeda di Rogojampi. Sekarang, sepeda yang menjadi andalannya adalah sepeda jenis road bike dengan bahan alumunium. Ketika ditanya, apakah ada keinginan mengganti sepeda, Bambang dengan antusias Bambang menjawab iya. “Tentu sangat ingin sekali, mudah-mudahan bisa ganti sepeda yang berbahan karbon atau titanium,” harapnya. (aif)
ERWIN PRASETIO FOR RABA
Diajari Make Up Wajah Sendiri WONGSOREJO - Memasuki hari kedua pelatihan, peserta Banyuwangi Etnho Carnival (BEC) 2014 diberi pelatihan bagaimana cara make up yang benar. Tidak hanya itu, peserta yang berjumlah sekitar 50 orang ini juga diberi pelatihan fashion runway. Terlihat para peserta workshop berlenggak- lenggok di atas karpet yang telah disediakan panitia. Materi ini diberikan agar peserta lebih proporsional berjalan di atas catwalk saat membawakan kostum BEC 2014 Pada sesi pelatihan make up, peserta diberi contoh oleh instruktur bagaimana cara memoles wajahnya. Setelah itu, para peser-
ta harus bisa mencontoh apa yang telah diberikan oleh instruktur BEC. ” Dengan adanya pelatihan ini, saya harap peserta nanti bisa make up wajahnya sendiri. Jadi peserta waktu pelaksanaan BEC 2014 nanti tidak perlu ke salon untuk merias wajahnya,” terang Ocha, salah satu instruktur. Selain itu, para peserta juga diberikan latihan bagaimana menari dengan tarian tradisional ( dance traditional ) dan tentunya tariannya juga tidak jauh dari sub tema yang mereka usung, yaitu Seblang Bakung-
an. Pada sesi pelatihan tari tradisional ini para peserta diajarkan oleh salah satu koreo tari ternama di Banyuwangi, yaitu Subari Sofyan. Tari yang diajarkan yaitu dasar tari Seblang Bakungan. Uvi, 16 salah satu peserta workshop asal SMAN 1 Muncar mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan BEC 2014 ini. Meski sudah pernah mengikuti BEC sebelumnya, dia harus mengikuti setiap sesi pelatihan yang diberikan oleh instruktur. ”Ini BEC yang kedua bagi saya. Meski begitu saya harus serius berlatih karena tema kali ini berbeda dengan tema sebelumnya,” ujar pelajar kelas XII ini. (tfs/aif)
Pantai Cacalan Kian Diminati KALIPURO – Pesona pantai Cacalan di Linkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak kian diminati sejumlah pengunjung. Itu lantaran, pantai yang berada di jalan Lundin, Lingkungan Sukowidi ini mulai berbenah dan tampak bersih. Susi, 29, salah seorang pengunjung asal Kelurahan Lateng mengaku panorama pantai cacalan cukup berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pantai tersebut dinilai kini tambah bersih, dan ada pemandangan yang tak biasa. Yakni deretan lampion berwarna-warni yang di deret diantara pepohonan kelapa di tepi pantai tersebut. “ Sayangnya pengunjung tidak bisa masuk
dengan bebas ke tempat yang ada lampion tersebut, karena masih dipagar,” ujarnya Deretan lampion warna-warni tersebut semakin indah dan menarik jika malam sudah tiba. Sorotan lampion dan deru ombak menambah suasana semakin tambah memikat. “Selain sore hari, malam hari juga kadang masih ramai pengunjung. Sayang fasilitas penerangan juga masih minim di tepi pantai,” timpal Indahyani, salah seorang wanita asal Kalipuro. Sementara itu, ramainya pengunjung Pantai cacalan juga disebabkan karena untuk masuk kawasan tersebut tidak ditarik biaya masuk, alias gratis. Sehing-
ga ingin kapanpun bisa sewaktu-waktu datang ke pantai yang berpanorama Selat Bali tersebut. “ Kalau di Pantai Boom sekarang harus parkir dan jalannya jauh, kalau disini enak bisa langsung masuk,” imbuhnya. Ramainya pengunjung dipantai cacalan itu, juga mulai berdampak terhadap sejumlah pedagang yang berjualan disekitar pantai tersebut. Sukirman, salah satu pedagang bakso mengaku, setiap hari pengunjung pantai cacalan terus bertambah. Penghasilannya kini juga kian bertambah. “ Kalau hasilnya lumayan, dari pada harus keliling ke kampung-kampung,” tandasnya. (ddy/aif)
36
Jawa Pos
Senin 22 September 2014
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/JP-RaBa
GOWES BARENG: Sebanyak 315 cyclist menempuh etape terakhir Jawa Pos Cycling Audax East Java Jember-Banyuwangi. LESTARIKAN PENYU: Ratusan anak penyu (tukik) siap dilepas peserta Audax ke Selat Bali.
Dihibur
Seni
BACA KORAN: Peserta Audax menyempatkan membaca informasi saat beristirahat di Kota Genteng.
Jaranan P
SEMANGAT: Dirut Jawa Pos Koran Azrul (tengah) diapit Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alif (kiri) dan Ketua BRCC Guntur Priambodo (kanan).
LEPAS DAHAGA: Peserta Audax menikmati es degan sesaat setelah finis di Pantai Boom.
eserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 finis di Pantai Boom Banyuwangi sekitar pukul 15.00 kemarin. Banyak hiburan yang dipersembahkan Pemkab Banyuwangi untuk para cyclist yang datang dari 13 negara itu. Mulai hadrah, gandrung, dan seni jaranan. Tak hanya itu, sebelum beristirahat di hotel, seluruh cyclist berkesempatan melepas tukik (anak penyu) ke Selat Bali. Ada sekitar 315 tukik yang dilepas. Jumlah ini disesuaikan dengan jumlah peserta Audax yang mencapai 315 peserta. Berikut beberapa momen yang berhasil direkam lensa Radar Banyuwangi, baik saat rehat di Genteng, maupun finis di Pantai Boom Banyuwangi. (*)
DI BAWAH JEMBATAN: Peserta masuk Genteng sekitar pukul 13.30.
SALAM HANGAT: Ratusan siswa berjejer menyambut kedatangan para cyclist.
INDAH: Bupati Abdullah Azwar Anas, Presiden Audax Axel Moeller, dan Dirut Jawa Pos Koran Azrul Ananda foto bersama para cyclist dengan latar belakang Selat bali.
SALTO: Seni Jaranan menghibur peserta Audax di Pantai Boom Banyuwangi kemarin.
INFORMASI REGISTRASI BADAN USAHA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN Merujuk UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada Pasal 14 disebutkanbahwa setiap orang, termasuk warga negara asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi Peserta Program Jaminan Sosial. Sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan jo Perpres Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS sesuai Pasal 6 ayat 2 bahwa Kepesertaan Jaminan Kesehatan dimulai tanggal 1 Januari 2014 dan sesuai pasal 6 ayat 3 bahwa pemberi kerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil wajib untuk mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai peserta program Jaminan Kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan paling lambat 1 Januari 2015.
DIAN EFFENDI/JP-RaBa
BARONG: Stan Osing Deles di pameran Banyuwangi Art Week ramai dikunjungi pembeli.
Banyuwangi Art Week
Kaus Osing Deles Laris Manis
LAMBAIKAN TANGAN: Cyclist asal Jakarta Mella Purwanaika.
BANYUWANGI – Salah satu merk kaus terkenal khas Banyuwangi, Osing Deles kini hadir meramaikan ajang Banyuwangi Art Week yang dihelat mulai tanggal 20 hingga 27 September mendatang. Anda bersama keluarga dapat mengunjungi stan
Osing Deles di Banyuwangi Art Week yang digelar di depan Gesibu Blambangan untuk mendapatkan berbagai macam produk, seperti kaus, tas, sandal, dan bermacam produk karya Osing Deles. “Produk Osing Deles memiliki keunikan dari tema-
tema tulisan dan desainnya lumayan menarik. Selain itu juga mampu mengangkat ciri khas Banyuwangi,“ ujar Diana, 30, salah satu pengunjung stan Osing Deles. Untuk itu, kunjungi Banyuwangi Art Week dan bawalah pulang produk khas Osing Deles. (*/als)
Berkaitan dengan hal tersebutdiatas, kami mohon Pemberi Kerja Badan Usaha/ Badan Hukum Lainnya untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut : 1. Segera melakukan pendaftaran kepesertaan Jaminan Kesehatanke BPJS Kesehatan terdekat sejak September s/d awal Desember 2014. 2. Menyerahkan Form Registrasi Badan Usaha/Badan Hukum Lainnya ke BPJS Kesehatan terdekat. 3. Melampirkan Data Migrasi Seluruh Karyawan dan Anggota Keluarganya sesuai format pendaftaran kepesertaan badan usaha; • Dengan memberikan data perusahaan dan pekerjanya berikut anggota keluarga secara lengkap dan benar; • Data upah yang diinformasikan dalam form adalah gaji dan tunjangan tetap sesuai dengan upah yang diterima pekerja dengan batas bawah sesuai dengan UMP/UMK/UMSK yang berlaku. Apabila memerlukan informasi lebih lanjut untuk proses pendaftaran dapat melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan terdekat atau menghubungi Pusat Layanan Informasi BPJS Kesehatan 500400 dan website: www.bpjs-kesehatan.go.id.
Kantor Cabang Banyuwangi Jl. Letkol Istiqlah No. 93 Banyuwangi 68422 Telp. 0333 41644 (Hunting), Fax. 0333 41645 email : kc-banyuwangi@bpjs-kesehatan.go.id