Radar Banyuwangi | 23 Desember 2012

Page 1

23 DESEMBER

29

TAHUN 2012

Dermaga Rusak, Antre Berjam-jam BanyuwangiSitubondo Sempat Macet

KALIPURO - Arus penyeberangan di Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi mengalami peningkatan yang cukup tinggi kemarin. Tanda-tanda akan peningkatan kendaraan yang akan ke Bali ini, sudah mulai terlihat sejak sekitar pukul 13.00 Jumat siang lalu (21/12). Antrean kendaraan yang akan ke Bali itu mulai terlihat sekitar pukul 18.00. Kendaraan pribadi, bus wisata, dan truk yang mengangkut kebutuhan pokok dan lainnya, seperti berlomba untuk menyeberang ■ Baca Dermaga...Hal 35

AGUS BAIHAQI/RaBa

PANJANG: Suasana antrean kendaraan yang masih tersisa di sekitar pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, siang kemarin.

SEMENTARA itu, antrean kendaraan yang akan menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, sempat membuat jalur utama jurusan BanyuwangiSitubondo macet. Kemacetan jalur utama itu terjadi, karena kendaraan yang datang dari arah utara, bertemu dengan kendaraan dari arah selatan ■

Baca Banyuwangi...Hal 35

HARI IBU

NUR HARIRI/RaBa

SAYANG : Siswa membasuh kaki ibunya di TK Nurul Islam, Desa Kesambirampak, Situbondo kemarin (22/12).

Ratusan Siswa TK Basuh Kaki Ibu SITUBONDO - Ratusan siswa Taman Kanakkanak (TK) di Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Situbondo punya cara unik memperingati Hari Ibu. Mereka melakukan basuh kaki ibu masing-masing secara masal pagi kemarin (22/12) ■ Baca Ratusan...Hal 35

BAGAIMANA INI...

ALI NURFATONI/RaBa

BELUM BERES : Seorang pengendara motor melewati samping jembatan Selowangi di Dusun Selorejo, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng.

Jembatan malah Dihindari Pengendara GENTENG – Jembatan dibangun justru untuk memudahkan warga dan kendaraannya untuk menyeberang sungai. Namun tidak demikian yang terjadi di jembatan Selowangi di Dusun Selorejo, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng ini. Gara-gara tak kunjung rampung, akhirnya warga malah menghindari bangunan jembatan tersebut. Warga baik pejalan kaki maupun pengendara motor justru memilih jalan setapak di samping dan bawah jembatan tersebut. Sementara itu, proyek jembatan itu menyedot anggaran Rp 934,2 juta yang didanai APBD 2012. Hingga menjelang habis tahun anggaran 2012 kemarin (22/12), jembatan tersebut belum juga rampung. Bagaimana ini? (ton/bay)

AGUS BAIHAQI/RaBa

ATRAKSI RANCAK: Salah satu tarian peserta Festival Kuwung saat tampil di Jalan A Yani depan kantor Pemkab Banyuwangi siang kemarin.

Diawali Seblang-Gandrung, Ditutup Re-Barong BANYUWANGI - Kemeriahan pelaksanaan Festival Kuwung (FK) tahun 2012 sungguh luar biasa. Pawai budaya tersebut mendapat sambutan yang cukup meriah dari berbagai elemen masyarakat. Kemeriahan acara FK sudah terlihat sejak pagi. Beberapa warga sudah siap menyaksikan gelar acara seni dan budaya Banyuwangi tersebut. Sejak pukul 10.00, sepanjang jalan protokol yang akan dilalui para defile FK sudah dipasang pagar pembatas. Pagar yang dipasang dari rute depan kantor Pemkab di Jalan A Yani – hingga Susuit Tubun dan finis Gesibu Blambangan. Sementara itu, ribuan masyarakat

Baca Diawali...Hal 35

AGUS BAIHAQI/RaBa

OMPROG: Para penari Seblang memegang mahkota masing-masing.

Untag Cetak 312 Sarjana Baru

LULUS: Wisudawan berbaris menuju Aula Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi pagi kemarin.

BANYUWANGI - Sebanyak 312 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi tengah semringah. Sebab, setelah bekerja keras menyelesaikan pendidikan tinggi dan berhak menggenggam titel sarjana strata satu (S-1). Gelar sarjana itu secara resmi mereka peroleh dalam prosesi Wisuda Sarjana (S-1) ke XXVIII di aula kampus Untag Banyuwangi kemarin (22/12) ■ Baca Untag...Hal 35

GERDA SUKARNO/RaBa

Melihat Kehidupan Tukang Singkal di Perbukitan Panji

Jalan Kaki 4 Km dan Mendaki 4 Bukit Setiap Hari Pengolahan lahan pertanian sudah lazim memakai mesin pembajak sawah. Namun tidak demikian untuk mengolah lahan di kawasan perbukitan kering di Panji Kidul, Kecamatan Panji, Situbondo ini. Seperti apa aktivitasnya? NUR HARIRI, Situbondo SETELAH menanam kacang di sebuah ladang di atas bukit, tiga pria itu pulang ke rumahnya di Dusun Taman, Desa Panji Kidul Ke-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

mulai menyemut mendekati pagar sejak pukul 11.30. Padahal sesuai jadwal, pawai tersebut baru dimulai pukul 13.00. FK kali ini memang beda dari pawai tahun-tahun sebelumnya. Selain diikuti duta seni dari kabupaten lain, para defile lokal dikemas apik sesuai dengan keunggulan masing-masing wilayah. Salah satunya penampilan adat budaya Kebo-keboan dan upacara Kemanten Osing. “Ini adalah festival paling tua di Banyuwangi. Namun tahun ini, kita buat beda dengan

perbaikan manajemen penampilannya,” kata Bupati Abdullah Azwar saat memberangkatkan peserta FK 2012. Pelaksanaan FK dengan penampilan ritual adat Seblang Olehsari yang diperagakan para gadis muda yang menggambarkan tonggak sejarah Gandrung. Di belakang para penari Seblang itu ada ratusan penari Gandrung. Penampilan gandrung merah ini mulai menyedot perhatian warga. Selain Gandrung dan Seblang, yang tak kalah menariknya fragmen sejarah “Mendung Langit Kedawung” yang menceritakan legenda kerajaan Macan Putih dengan rajanya yang bernama Prabu Tawang Alun ■

camatan Panji. Dari lokasi ladang menuju rumah tersebut,mereka harus berjalan kaki sejauh dua kilometer. Siang itu, seteguk air dalam kemasan mereka habiskan, namun perjalanan masih dua bukit lagi. “Ini baru setengah perjalanan, ada dua tanjakan lagi dan jaraknya sekitar dua kilometer,” ujar Sawir, 45. Beberapa menit kemudian, Sawir dan dua temannya yakni Sofi dan Suwalis melanjutkan perjalanan mendaki dua bukit lagi. Sapi peliharaannya pun menurut dan melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, tiga pria ini harus memikul alat penggarap ladang (singkal) yang terbuat dari kayu dan ujungnya diberi besi dengan berat keseluruhan sekitar 35 Kilogram. Setelah 30 menit berlalu, mereka pun sampai di kampung halaman

Kemenhut-Perhutani dukung wisata diamond triangle

Dukungan penting, izin membangun jalan ke Sukomade-Plengkung jauh lebih penting.

Dermaga ponton rusak, kendaraan antre berjam-jam

Dermaga MB sudah pernah, ponton saat ini, kapan giliran LCM? NUR HARIRI/RaBa

BUKIT: Sawir menuntun sapi menuju ladang di Kecamatan Panji, Situbondo.

yang rumahnya berada di antara beberapa bukit dengan akses jalan yang sangat terjal. Hampir setiap hari di musim hujan, Sawir dan pu-

luhan tetangganya berjalan sekitar 4 kilometer dan mendaki perbukitan setiap hari ■

Baca Jalan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


30

Minggu 23 Desember 2012

Peringatan Hari Ibu ke 84

Gelar Nikah Masal Hingga Sumbang Etalase Pedagang Gorengan

ISTIMEWA

POSE BERSAMA: Ketua panitia HUT Hari Ibu, Ny. Lina Guntur (lima dari kiri) didampingi Ketua GOW Ny Minuk Yusuf Widyatmoko serta Ketua Darma Wanita Ny. Ipuk Fiestandani Anas bersama pengurus dan calon pengantin.

BELAJAR: Pengurus GOW antusias mengikuti pelatihan menyulam/membuat handy craft berbahan monte di Gedung Wanita Banyuwangi pekan lalu (14/12).

DISKUSI: Ny Hj. Lina Guntur Priambodo bersama pengurus saat di sela-sela acara diskusi panel dengan tema pola asuh anak remaja.

BANYUWANGI - Rangkaian demi rangkaian peringatan Hari Ibu ke-84 telah selesai dilakukan. Berbagai kegiatan sosial pun telah dijalankan oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Banyuwangi. Diawali pada pernikahan masal yang digelar pada (12/11). Sebanyak 20 pasang calon pengantin menjalani prosesi pernikahan di Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi. Tidak hanya difasilitasi surat nikah, para calon pengantin ini juga menerima maskawin dari pengurus GOW Banyuwangi. “Ini merupakan salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang ingin menikah tetapi terkendala dengan berbagai macam persoalan,” kata Ketua panitia HUT Hari Ibu, Hj. Lina Guntur Priambodo saat ditemui di sela-sela acara. Lina mengatakan, kegiatan GOW dalam peringatan Hari Ibu ini cukup banyak. Ada diskusi panel tentang pola asuh anak remaja, sekaligus penyerahan santunan anak yatim yang digelar di gedung PMI kamis lalu (20/12). Selain itu ada pelatihan membatik yang dilaksanakan 12-13 Desember 2012 di Gedung Paramitha Kencana Banyuwangi. “Jumlah peserta pelatihan membatik ini mencapai 60 orang, dengan narasumber dosen batik dari Jogjakarta,” kata Lina. Ketua GOW Banyuwangi, Ny. Minuk Yusuf Widyatmoko menambahkan, selain latihan membatik, GOW juga menggelar pelatihan menyulam/membuat handy craft berbahan monte yang di Gedung Paramitha Kencana Banyuwangi pekan lalu (14/12). Selain itu untuk memperingati para pahlawan, seluruh anggota GOW Banyuwangi juga menyambangi makam pahlawan sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan. “Semua rangkaian HUT Hari Ibu ini ditutup dengan ditandai resepsi pada tanggal (20/12) di Gedung Paramitha Kencana Banyuwangi. Resepsi ini ditutup dengan pemberian santunan yatim, sembako untuk kaum duafa, bantuan etalase untuk pedagang gorengan. Mudah-mudahan dengan peringatan Hari Ibu ini memantapkan langkah kita untuk berupaya melakukan hal yang terbaik untuk negeri kita,” cetusnya. (adv)

RESEPSI: Ny. Ipuk Fiestadani menyerahkan potongan tumpeng kepada Wabup Yusuf Widyatmoko pada puncak Hari Ibu di Gedung Wanita Kamis lalu (20/12).

TELITI: Ketua GOW Banyuwangi Ny. Minuk Yusuf Widyatmoko ikut belajar membatik.

ZIARAH:Ketua GOW Banyuwangi,Ny.MinukYusufWidyatmoko didampingi Ketua Pelaksana Hari Ibu, Ny. Hj. Lina Guntur Priambodo nyekar di Taman Makam Pahlawan Banyuwangi.

Selamat Hari Ibu ke-84 Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Bangsa

BANYUWANGI • Kebalenan •

BANYUWANGI

• Lugonto - Rogojampi •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Jl. Ikan Tongkol •

• Mutiara Blambangan •

• Jl. Agus Salim •

• PRIMA Mobil •

• Daihatsu Taft GT ‘94 •

• 2 Isuzu Bison •

Dijual 2 Ruko gandeng di Mutiara Blambangan (Barat Bank Mandiri) Hubungi 0333-7751000

Dijual Ruko 2Lt, lok Jl. KH. Agus Salim blkg Untag, Bwi. Hub: 081233669969

Dijual Taft GT 1994 hitam mulus 75 juta, velg racing & ban besar. H: 081249689188

• Jl. Adi Sucipto •

• Toko + Rumah Genteng •

Dijual 2 Isuzu Bison tahun 1993, engkel Box posisi jalan, kondisi prima. Berminat, Hubungi: 085258568953

• Disewakan •

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

STW ELf '11, Kjg Krista'03, PU SS '09, STW Espass '96, APV X '05, PU Futura '11, Avanza G'07'11, PU Granmax '11, Jazz'10, Escudo'98, Fortuner'10,Innovadiesel'08,Coltdiesel.Bscash/ kredit, hdh lgsg TV/lemari Es. H: 0811301676

Jual rumah Bunga Residence blok A31 LT 104m2, LB 55m2, SHM. Hub: 081358639444 / 085646477168

Disewakan Toko/Kantor dpn pasar. Jl Raya Sumberayu Muncar uk 3x7m, listrik 900+Toilet. Hub: 081338391966

• Kijang Krista ‘01 •

• Jl. Ikan Gurami • Dijual rmh Jl. Ikan Gurami 20 LT894 LB515, SHM, hub: 08175214082 / 08883855586

BANYUWANGI BANYUWANGI • Drafter •

• Balak - Songgon • • STNK •

Hlg STNK Nopol P 3591 WH, an. Eka Oktavia, Sukosari 02/01 Paspan Glagah Hlg STNK Nopol P 2505 XF, an. Bayu Sasongko, Jl. Mojopahit 78 01/04 Tamanbaru Djl Tanah + bangunan L 10 x 14,5 = 145m2, bisa dibeli dgn cash atau kredit, & jg bisa di sewa, SHM, Lokasi Desa Balak Songgon, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148

• Honda Genio ‘92 • Jual Honda Genio 92 Silver, 61 juta nego, BU. 081333346665, 081805144642

Dijual Kijang Krista Diesel ‘01, silver, 116 juta bisa nego. Hub: 081358979111

Hlg STNK Nopol P 6825 ZF, an. Mariyatin Nuryadi, Dsn. Bloksolo, Sumberari Purwoharjo

Djl Rmh L 8 X 25 = 200m2 SHM, lok Lugonto/Rogojampi, bs dibeli dgn cash atau kredit, & juga bisa disewa, hrg nego, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

BANYUWANGI

Jual rumah di Jl. Ikan Tongkol Kertosari, LT 322m2, SHM, Hub: 0811350821

• Bunga Residence • DjlRmhlokasiKebalenandiJl.RayaRogojampi/ Genteng L 10 x15= 150m2, SHM, bs dibeli dgn cash atau kredit, & juga bisa di sewa, hrg nego, H: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

BANYUWANGI

Hlg STNK Nopol P 4893 ZB, an. Nur hasanah, Jl. Bangka No. 91 05/01 Lateng Hlg STNK Nopol P 6233 YA, an. Sanarik. Jl. Tawangalun RT03/III Temenggungan

• Carry Pick Up ‘88 • Jual Carry Pick Up ‘88, putih (cat baru) harga nego, Hub: 082331488668

Dbthkn Drafter bisa AutoCAD & 3D Max, lam: Gardenia Estate, S. Parman 33 Bwi

• Satpam & Cleaning Srvc • Butuh segera: (1) Tenaga Satpam, min SMA, bhs Inggris, max 40th, brsedia dtempatkan di perhotelan Seminyak KutaBali. (2) Calon Tenaga Satpam, min SMA, usia 20-35, pnempatan Situbondo, diutamakn pnglaman & sertifikasi. (3) Cleaning Service, min SMP, brsedia dtmpatkn d Situbondo, Srabaya, usia 1827. Krm lamrn ke PT Diana Abadi Santosa Jl. Budiono 42 Komplek PKBR Bwi 411000

• Cuci Gudang Daihatsu • Terios disc 12jt, Xenia disc 9jt, Luxio 15jt, Grandmax 7jt, Xirion 13jt, buruan barang ready stock. Hub: Vira 081336244377

• Suzuki Carrry ‘90 •

• Obral Murah •

Dijual murah: Suzuki Carry tahun ‘90, no. L, body Alexander, warna kuning metalic, BU, Rp. 25 juta. Hubungi: 082 333 00 8871

Dijual obral murah 3 unit Honda Revo + 1 unit Honda Spacy, kadaan bru. 1 Unit mobil Bison Stcn, knds bgus. 3 Gerobak kue kndisi bgs. Hub: Jago Oli Rogojampi 0333-632888 / 08179680253

Djl Kijang ‘91 P Silver, hrg 47,5jt & Kijang LGX ‘03 P Jbr 1,8 cc. Pajak br, biru, hrg 135jt. H: 081335292597 / 087757767416

• Kijang ‘91 •

• Avanza & Rumah • Djl Avanza G htm ‘09 & Djl rmah Brawijaya Asri B4 Kebalenan SHM 085746365778

• Suzuki RW 415 ‘08 •

• Honda Stream ‘07 •

Dijual Suzuki RW415 F-Road 4x2 tahun 2008 abu-abu metalik, harga 139,5 juta nego barang istimewa bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Stream S7A 1.7MT tahun 2007 hitam, harga 135 juta nego barang istimewa bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Suzuki Swift ‘08 •

• Daihatsu Xenia ‘04 •

Dijual Suzuki RS415 Swift ST4 MT tahun 2008, merah muda metalik, harga 128,5 juta nego barang istimewa bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Xenia F600 tahun 2004 biru metalik, harga 87,5 juta nego barang istimewa bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Grand Livina ‘07 •

• Honda Jazz rs ‘09 •

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego barang istimewa bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz RS 09. Abu-abu metalik, harga 184 juta nego, bisa cash & kredit, tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888

BANYUWANGI • Tanah Strategis • Lokasi Banjarsari, pinggir jalan, cocok utk perumahan/ dikavling, luas 2600m2, harga 1,5M. Bisa bayar separoh, separohnya 1thn lagi. Hubungi pemilik. Ita 085785087588

• Tanah Ketapang • Jual tnh blkg Bulog Ketpg L 1600m2 strtgis, hrg nego, bs utk gudang. H: 08123461944

BANYUWANGI • Anda Telat Bulan? • Anda telat bulan?? Solusi cepat & tepat melancarkan haid secara teratur dalam jangka 3 jam dijamin lancar, garansi & tanpa efek samping. Hubungi: 082333794444

• Jual Proyektor BENQ • Djl proyektor BENQ MW 512 Sepc 2800 lumens, Barunya 7jjt. Jual Rp. 4jt msh ada garansi spt baru. Hub 081249400460

• Desain Interior • Butuh Desain Interior untuk rumah, ruko, & kntor? Arya Property 081336659258

• Selep & Mesin Temes • Dijual selep & mesin Fuso mrh L2935m2, hrg 135jt.Djl msinTemes mrh nego 081336596124

• Bisnis Bergaransi • Ibu2 mau bisnis bergaransi tnp rugi? Jualan tas ibu2 saja. Hub: 081236550459

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 23 Desember 2012

Menhut-Perhutani Dukung Wisata Diamond Triangle ABDUL AZIZ /RaBa

START: Panggung sudah berdiri di lokasi pemberangkatan jalan sehat di Pasar Pedotan, Bangorejo, kemarin.

Jalan Sehat di Bangorejo Pagi Ini BANGOREJO – Mulai pukul 06.00 pagi ini, ribuan warga khususnya dari Kecamatan Bangorejo, Tegalsari, Gambiran, Siliragung, dan Pesanggaran bakal mengikuti acara jalan sehat dengan start depan kantor Kecamatan Bangorejo dan finis Pasar Pedotan, Bangorejo. Ribuan peserta mulai para siswa SD/ MI sampai SMA/MA serta masyarakat umum akan mengikuti kegiatan jalan sehat yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banyuwangi, Jawa Pos Radar Ba-

nyuwangi Biro Genteng, Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Bangorejo, Muspika Bangorejo, serta Dinas Kesehatan Banyuwangi tersebut. Para peserta akan dilepas oleh Bupati Abdullah AzwarAnas, dengan rute menyusuri jalan-jalan perkampungan di Desa Kebondalem, termasuk jalur lereng Gunung Srawet, dan finis di depan Pasar Pedotan. Rute tersebut panjangnya sekitar tiga kilometer. Sementara itu, panitia sudah tuntas menyiapkan segala sesuatu untuk ke-

lancaran kegiatan jalan sehat tersebut. Termasuk pemasangan pentas besar di lokasi finis. Selain panitia, gebyar kegiatan jalan sehat juga terasa di kalangan masyarakat. Mereka memasang berbagai umbul-umbul di sepanjang jalur yang dilalui para peserta jalan sehat. Mereka juga bakal menyambut kedatangan Bupati Anas di sepanjang rute tersebut. “Insyaallah acara besok pagi (pagi ini, Red) bakal sukses, ribuan peserta bakal meramaikan kegiatan ini,” kata Ketua Panitia Jalan Sehat, Aman. (azi/bay)

Menolak karena Tidak Pro Rakyat BANYUWANGI – Pengesahan APBD 2013 mendapat perhatian serius dari Fraksi Partai Demokrat di DPRD. Meski berhasil disahkan, kepanjangan tangan DPC Partai Demokrat Banyuwangi tersebut tetap berpendirian menolak atas didoknya RAPBD. Sejumlah alasan pun mengemuka di antaranya anggaran keuangan daerah itu dinilai pro terhadap rakyat. Sikap itu dipertegas oleh Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto Sabtu lalu (21/12). Dia menjelaskan, dalam posisi ini, partainya menolak dengan sejumlah alasan. Salah satunya sejumlah poin dalam APBD tidak mencerminkan kebijakan yang pro rakyat. “Maka kami dengan tegas menolak APBD 2013,” katanya. Michael mengatakan, penolakan itu

bukan berarti partainya menghambat pembahasan atau keberadaan APBD. Justru lewat penolakan ini, semestinya dapat ditarik benang merah kenapa Partai Demokrat bersikap tegas. Di antaranya, isi APBD ternyata ada yang kurang mencerminkan program pro rakyat. Michael menyebut, di antaranya yang menjadi perhatian partainya adalah pembangunan gedung pemkab senilai Rp 35 miliar. Partainya menilai pembangunan gedung belum diperlukan. Semestinya pemkab memaksimalkan bangunan yang ada untuk meningkatkan kinerja. Selain itu pendataan aset-aset dan bangunan pemkab juga seharusnya mulai ditelusuri. Wacana dengan menyewakan gedung pemkab juga dianggap belum

maksimal untuk mengatrol PAD. “Pembangunan Rp 35 miliar. Kalau ada kantor yang disewakan, berapa dapatnya per tahun?” ujarnya. Maka selain penolakan, Michael merasa lebih baik bila dana itu dialihkan untuk kepentingan yang lain. Menilik anggaran pembangunan gedung pemkab, dana sebesar Rp 35 miliar bila dialokasikan untuk jalan hotmix. Maka akan membangun jalan sepanjang 350 Km. Contoh lainnya, bila untuk plesterisasi dengan bantuan setiap rumah Rp 5 jutaan saja. Maka akan ada 7000 rumah yang bisa dibantu dengan dana APBD. “Maka dari sini jelas. Demokrat menolak karena isi dari APBD tidak pro rakyat. Dan kami menghambat,” tegasnya. (*/nic)

Sumpah Pemuda Cup Final Sore Ini SEMPU – Open turnamen bertajuk Sumpah Pemuda Cup 2012 yang digelar di lapangan Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, kini sudah memasuki partai puncak. Dari 86 tim sudah mengerucut menjadi dua tim. Dua finalis tersebut adalah MU Tugung, Desa/Kecamatan Sempu, dan Hero Genteng. Dua tim finalis itu bakal bertanding memperebutkan juara pertama sore ini (kick off pukul 15.30). Duel tersebut diprediksi bakal berlangsung sengit untuk menapak hasil terbaik. Kedua tim diperkuat beberapa materi pemain berkelas. Sebut saja, MU Tugung diperkuat

duo legiun asing. Selain itu, nama-nama beken seperti Ilyas, Ikrom Syafi’I, dan kiper Nanda Pradana. Sedangkan Hero Genteng diperkuat beberapa pilar dari Persid Jember. Antara lain Jaya Hartono, Darmanto, Arif, dan Riki Manopo. ‘’Pertandingan final besok sore (hari ini, Red) akan menjadi suguhan menarik bagi pencinta bola Banyuwangi,’’ ujar ketua panitia Sunjoyo Hadi kemarin (22/12). Menurut Sunjoyo, even yang baru pertama digelar itu mampu menarik animo penonton. ‘’Sejauh ini, para pemain sportif. Para penonton juga tertib,’’ ujarnya. Dia menjelaskan, panitia

ALI NURFATONI/RaBa

PERSIAPAN: Panitia menunjukkan sejumlah piala untuk laga final hari ini.

sudah siap seratus persen untuk laga puncak tersebut. Usai laga, panitia bakal memberikan hadiah piala kepada para pemenang, mulai juara I, II, dan III. ‘’Selain itu, top skor dan pemain terbaik kita berikan piala sebagai tanda

penghargaan,’’ paparnya. Karena itu, dia berharap agar para pencinta bola Banyuwangi berduyun-duyun untuk menyaksikan laga terakhir tersebut. ‘’Pertandingan final nanti sayang untuk dilewatkan begitu saja,’’ pungkasnya. (ton/adv)

JAKARTA - Untuk mengembangkan potensi wisata segitiga berlian atau triangle diamond, Pemkab Banyuwangi melakukan kerja sama dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI dan Perum Perhutani. Kerja sama itu diteken Bupati Abdullah Azwar Anas dengan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Ir Darori MM, dan Dirut Perum Perhutani, Bambang Sukmananto pada Jumat lalu (21/12). Acara yang berlangsung di rua ng utama lantai IV gedung Wa nabakti Kemenhut RI Jakar ta itu juga dihadiri Ketua DPRD Hermanto. Dalam nota kesepahaman itu, Hermanto SE dan Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan SE ikut menekan. Dalam acara penandatanganan kerja sama itu, Menhut RI Dzulkifli Hasan berhalangan hadir karena sedang di luar kantor. Sejak awal, Menteri Dzulkifli sudah diagendakan ikut menyaksikan kerja sama pertama Kemenhut dengan

ISTIMEWA

SEPAKAT: Ketua DPRD Hermanto dan Dirjen PHKA Darori meneken MoU disaksikan Bupati Anas dan Dirut Perum Perhutani Bambang Sukmananto di Jakarta Jumat lalu (21/12).

pemerintah daerah dalam pe ngembangan potensi pariwisata itu. Semula acara itu akan digelar pada pukul 09.00 pagi. Namun karena Menteri Dzulkifli sedang kunjungan kerja di Lampung, maka acaranya di undur hingga pukul 16.00. Walau acaranya sudah ditunda sore, namun menteri asal PAN itu tetap tidak bisa hadir. Usai melakukan kunjungan kerja, menteri renca-

nanya akan tolak langsung ke Jakarta namun rencana itu batal dilakukan. Penyebabnya, karena terjadi cuaca buruk sehingga helikopter yang membawanya dari Lampung ke Jakarta tidak bisa take off. Gantinya, Menteri Dzulkifli memerintahkan Dirjen PHKA Darori untuk memimpin acara penandatanganan kerja sama itu Baca Menhut...Hal 35


Ingin Dimuat di Koran?

34

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email radarbwi@gmail. com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 23 Desember 2012

Film Dokumenter Makin Bergairah Pelajar Berlomba Rekam Budaya Lokal FILM dokumenter mendapat apresiasi tinggi di kalangan pelajar Banyuwangi. Terbukti, banyak sahabat Koper (Koran Pelajar) yang mencurahkan kreativitasnya dalam pembuatan film dokumenter. Itu bisa dilihat dari animo pelajar mengikuti lomba pembuatan film dokumenter yang diadakan Dewan Kesenian Blambangan (DKB), belum lama ini. Sebanyak 52 tim yang didominasi pelajar SMP dan SMA mengikuti lomba yang baru kali pertama digelar di Banyuwangi tersebut. Ketua Perfilman Banyuwangi sekaligus ketua panitia lomba Rini Dianingrum, SPd mengatakan, selain menggelar lomba pembuatan film dokumenter, pihaknya juga mengadakan workshop tentang pembuatan film Indi. Narasumber workshop adalah Randi Wisnu Permana dari TV Bakrie. Selain itu, narasumber dari Jogjakarta dan Banyuwangi. Sementara itu, imbuh dia, tema yang diangkat dalam lomba pembuatan film dokumenter adalah kearifan budaya lokal. Sebab, film merupakan

TERIMA TROFI: Para juara lomba film dokumenter berfoto bersama pengurus DKB dan panitia lomba. DKB For RaBa

penyebaran informasi dan pendidikan yang mempunyai dampak yang cepat dan luas. “Dan kearifan lokal sebagai perwujudan budaya,” ujar pengurus DKB itu, kemarin. Final lomba dan workshop film dokumenter yang diadakan di Gedung Juang Banyuwangi, pada Sabtu (15/12) lalu itu menetapkan lima juara. Film yang menyabet juara pertama adalah “Ritual Kebo-Keboan” yang dibuat oleh tim STAIDA Blok Agung. Disusul film “Santet Seng Sreng” yang direkam oleh tim SMKN 1 Glagah sebagai juara kedua. Posisi ketiga ditempati film berjudul “Apakah Mungkin”, yang dibuat oleh tim SMKN I Banyuwangi. Tim siswa SMKN I Glagah kembali menyabet juara harapan I dari karya film ber-

judul “BEC”. Sedangkan satu-satunya juara dari kalangan siswa SMP diraih tim SMP Al Irsyad yang memfilmkan “Sahabat Sejati”. Para juara itu tak hanya memperoleh trofi dan hadiah uang pembinaan jutaan dari DKB. Mereka juga berkesempatan dikirim mengikuti lomba serupa di tingkat Provinsi Jawa Timur. Bahkan sebelumnya, setiap tahun DKB juga telah mengirimkan peserta untuk lomba tingkat nasional. Jadi, para juara itu akan memiliki kesempatan emas untuk berlomba di tingkat nasional. “Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI menyelenggarakan festival film kearifan budaya lokal bagi komunitas film serta staf Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata seluruh Indonesia,” ungkap Rini. Salah satu juara yang berhasil ditemui koran ini, Ridoi Cahya, siswa Teknik Komunikasi Jaringan SMKN 1 Glagah menuturkan, timnya berhasil menyabet gelar juara dua dengan mengangkat tema budaya yang nyaris punah di Banyuwangi. Tema yang sengaja dipilih adalah “Santet Seng Sreng”. Film dokumenter itu dikerjakan bersama empat orang temannya. Mereka adalah Arif Setyawan, Rifaldi Wahyu Putra, M. Chaffi Brantanaka, dan Novar Kurnia Wardana. “Ritual Santet Seng Sreng ini dilakukan untuk remaja putri yang beranjak akil baliq. Tujuan orang tuanya, agar putrinya siap bergaul di tengahtengah masyarakat,” tuturnya.(irw)

Embrio Kebangkitan Ekspresi Kawula Muda

IRWAN/RaBa

MEREKAM FILM: Ridoi (berdiri) dan Arif (jongkok), siswa SMKN 1 Glagah saat membuat film dokumenter.

T U G A S m e n d o ku m e n t a s i k a n sesuatu objek dalam bentuk film, ternyata sudah akrab di kalangan pelajar Banyuwangi. Sebab, salah satu tugas akhir di bangku SMP dan SMA adalah membuat film dokumenter. Jangan heran bila kini pembuatan film pendek tersebut marak di kalangan sahabat Koper (Koran Pelajar). Animo pembuatan film dokumenter di kalangan pelajar itu d i u n g k a p k a n Ke t u a P e r f i l m a n B a n y u wa n g i R i n i D i a n i n g r u m , SPd, kemarin. Pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB) itu

ibu....... dalam hariku ada doamu tak bisa aku menghitung berapa banyak doa yang kau pinta untukku....... dalam senyummu.....tersirat rahasia yang aku tak dapat mengartikan nya. dalam setiap ucapanmu......membawa ketenangan dalam hatiku. ibu.......... dalam tangisku....ada pelukanmu yang mendamaikan dalam jiwa. dalam ketidakberdayaanku...kau berikan aku semangat.... ibu..... di hari bahagia ini.....izinkan aku mengucapkan “selamat hari ibu“ walau ucapanku tak begitu berarti bagimu namun di hatiku tulus agar memberikan yang terbaik untukmu....... setulus hatimu.......semurni cintamu...... “terima kasihku ibu“ DWI KARMILA. Peminat puisi.

Senyum Tahajjud Aku menelan malamku Menghadirkan kisah untuk baginda yang selalu menunggu Bila Ia telah pagi, Aku menawarkan senyum Mengemban hari bersama jutaan mimpi yang kan kubawa lagi di malam ini... Aku menghadiri reunian langit Merebah di atas jutaan angan dan mimpi Lalu kembali kupapar malamku Menjelajah senyum-Nya yang kian pudar karena aku sering terlambat menghadiri reunian, yah..aku terlambat malam ini Karena harum aroma duniawi semakin semerbak menghantui mimpi Lagi-lagi aku tersesat. dan senyum-Nya kian memudar, menjauh lalu menghilang di perempatan tahajjud Air mataku semakin deras mengalir seraya berlari di atas sajadah putih ini Berlari tertatih tuk haturkan doa pada pemeluk senyum tadi Robbi.. Aku datang lagi membawa segudang mimpi... Fina Lailatul Masruroh. Peminat sastra.

Diakui, jalan masih panjang untuk membentuk sebuah komunitas film di Banyuwangi. Sebab, masih banyak kendala yang dihadapi. Seperti keterbatasan peralatan dan kurangnya support dari pemerintah. Tetapi, imbuh dia, melihat antusias para pelajar dan semua pihak, termasuk pemerintah dalam lomba film dokumenter lalu, hal itu bisa segera terwujud. “Kami berharap banyak kepada peran pemerintah untuk men-support, memfasilitasi, dan memanfaatkan hasil karya film sebagai salah satu bagian dari policy pengembangan budaya Banyuwangi,” harapnya.(irw)

Ketika Kau Pergi…

Sajak-sajak

Terima Kasih Ibu

IRWAN/RaBa

Rini Dianingrum

mengakui, DKB sengaja menyelenggarakan kompetisi film dokumenter untuk kali pertama di Kabupaten Banyuwangi. Even yang mayoritas pesertanya dari kalangan pelajar itu, kata dia, merupakan embrio bagi kebangkitan ekspresi kalangan muda Banyuwangi. Khususnya di bidang film independen. “Memang dari sisi pelaksanaan masuh jauh dari kata sempurna,” cetus ketua panitia lomba film dokumenter itu. Rini berharap, kompetisi itu bisa membuka mata semua pihak bahwa pelajar di Kota Gandrung punya potensi besar di bidang multimedia.

Oleh The Q* Satu bulan setelahnya…. Dulu kau selalu ada. Memeluk dari belakang dan menyuruh segera masuk saat aku menatap langit, ketika malam memburamkan angkasa, ketika hujan melunturkan gerah. Dengan tatapan mata seindah pelangi lengkap dengan kuali penuh berisi harta karun di ujungnya, membuatku ingin menjadi leprechaun dan menyimpan segala keindahan itu hanya untukku. Tidak kini. Yang kulihat di antara awan hanya punggungmu, yang terlihat dalam kelam senja hanya sorot kebencianmu. Yang tampak dalam rinai gerimis hanya tetes air matamu. Aku sendiri tak menyadari bagaimana terjadinya. Hanya saja, bumerang yang kulemparkan untuk melukaimu kini menusuk jantungku. Membuat dadaku sesak. Tawamu, keceriaanmu adalah satu-satunya penawar dari segala rasa sakit yang kini kuderita. Aku ingin berteriak semaksimal suara yang mampu kuhasilkan agar kau mendengar aku terluka dan menyesal. Hanya waktu saja yang bisa menjelaskan, semua sudah terlambat. Seharusnya kukatakan saat kamu memutuskan untuk berhenti. Seharusnya kutahan pintu agar kamu tak bisa lari. Seharusnya aku tak pernah menyakiti. Membodohi diriku sendiri dengan percuma bahwa segala sesuatu dengan kata depan “seharusnya” takkan pernah bisa kulakukan. Tak satu pun yang mampu menebus hari yang telah berlalu. Langkahmu keluar pintu masih terdengar bergema di dalam kepalaku. Juga dengan isak tertahan dan kata-kata terakhirmu yang menohok jantungku telak. “Kapan kamu bisa mengerti aku?” Dua bulan setelahnya… Aku berada dalam keheningan yang sempurna di mana aku terlalu asing dengan diriku sendiri, membencinya dan membungkam suara-suara di kepalaku yang cuma bisa menimbulkan migrain luar biasa. Biasanya dalam kesederhanaan kamar ini aku merasakan kenyamanan. Ternyata bukan kesederhanaan, atau penataan furniture. Kamu. Yang membuatku menjalani hidup dengan hati penuh seakan aku menyimpan segudang kebahagiaan. Langit-langit kamar mulai dipenuhi jaring labalaba. Tidak begitu banyak, hanya menunjukkan seberapa lama kamu pergi. Aku sendiri lupa entah berapa lama, hanya terus mengamatinya, menanti suara yang sangat kukenali menyentuh telingaku. “Sayaaang.. udah jam setengah tujuh. Kamu nggak kerja?” Walau aku tahu sekalipun tahun yang berganti, suara itu takkan hinggap di telingaku lagi. Hanya suara berisik jam beker, terkadang juga telepon yang lebih berisik dari tiga jam beker dijadikan satu. Tapi, aku tetap menunggu suara itu datang kembali… Aku memang keras kepala. Sama seperti yang kau katakan padaku dalam berbagai rona emosi yang kuingat. Entah itu wajah menahan geli saat aku tak berhasil mengalahkanmu dalam sebuah game, jengkel karena aku sering mengabaikan kata-katamu. Atau yang terakhir kali kuingat dengan perih. Menangis, lalu pergi. Hilang beberapa hari tanpa mengirim kabar selain sepucuk surat panggilan dari pengadilan agama. Para perampok telah menguras gudang kebahagiaanku dan tak meninggalkan apa-apa selain ruang luas kosong. Aku tak ingat kau adalah wanita yang mudah menangis; Selain menangis karena film drama yang kau tonton, itu tidak masuk hitungan. Kau tak pernah menangis saat bertengkar. Bahkan di saat berat yang kita jalani bersama. Yang kuingat darimu adalah wanita periang dan sabar. Melontarkan leluconlelucon yang membuatku sakit perut, seringkali karena lelucon itu sangat tidak lucu. Kesabaranmu

terbukti karena berhasil menjinakkan sifat keras kepalaku yang sering kali membuat keluargaku pusing menghadapinya, membuatmu selalu disanjung ibu sebagai menantu kebanggaan. Sabar ada batasnya, aku lupa. Dan kau menyerah. Pada awalnya, semua berjalan dengan lancar dan bahagia. Kukira, kita akan hidup dalam dongeng Happily ever after, dengan naifnya aku mengabaikan kenyataan bahkan kata selamanya sendiri ada batasnya. Yaitu selama yang manusia mampu. Aku masih mampu kok. Menemanimu belanja dan sering kali harus geleng-geleng kepala karena uang bulanan lebih banyak kau habiskan untuk membeli buku. Dari geleng-geleng kepala jadi sakit kepala ketika kau memaksaku untuk membacanya juga, diakhiri dengan gerutumu karena aku tak mau membaca apa pun selain koran langganan dan bacaan yang berkenaan dengan pekerjaan. Aku masih bersedia menemanimu menonton film-film melankolis yang sering kali membuatmu jadi segalak angsa jika kuganggu. Meski aku lebih menikmati jika kita menonton film horror bersama yang membuatmu bersembunyi dipelukanku dan menonton film dari sela-sela ketiakku. Hujan sudah lama pergi, tapi aku tetap merasa kedinginan. Mungkin demam. Atau penyakit yang tak bisa diprediksi dokter seperti rasa pusing yang membuatku merasakan seperti terkena gempa bumi, tak bisa tidur di malam hari dan tertidur ketika jam kantor. Tak banyak yang berubah ketika kau pergi. Aku masih melakukan rutinitas harian, mingguan dan bulanan yang sering kulakukan bersamamu. Belanja bulanan tak lupa mampir ke toko buku, berburu kaset DVD di akhir pekan, dan setiap hari membuat makanan untuk dua orang. Yang berubah adalah suaramu tak lagi terdengar, meski terkadang aku melihat bayanganmu ada di mana-mana. Lima bulan setelahnya… Kamu pulang, akhirnya. Sayangnya bukan untuk kembali. Membawa beberapa orang lelaki untuk mengangkut semua barang-barang kita yang kamu klaim sebagai milikmu. Aku tak keberatan sekalipun yang kau pinta adalah segalanya yang aku miliki. Karena pada kenyataanya, semua milikku ini takkan bisa menggantikan kamu. Sudah lima bulan kamu pergi dan aku mulai sadar. Aku bekerja keras untuk memiliki uang agar bisa menghidupi kita berdua, mencukupi kebutuhanmu dan membuatmu bahagia. Kalau kamu pergi, aku tak lagi punya alasan untuk melakukan apa-apa. Aku merasa tak ada gunannya seperti korban kecelakaan yang seluruh tubuhnya remuk tapi masih bisa bernapas. Dipaksa hidup di dalam kehancuran yang menyakitkan. Aku berharap menemukan tombol pause agar bisa kunikmati punggungmu lebih lama. Tanpa perlu katakata, tanpa ada yang harus dijelaskan, tanpa ada yang harus diperdebatkan. Aku lelah bertengkar sementara kamu, menatap wajahku saja sudah terlalu lelah. Maka aku mengendap-endap. Hanya untuk bisa melihatmu lebih lama. Bukan karena aku tak bisa mencegahmu pergi. Melainkan karena aku tak berhak. Aku tak ingat bahwa kamu begitu cantik. Karena yang terakhir kulihat adalah wanita dengan wajah lelah tertekan dan lebam, meneriakkan kata cerai di tengah malam, membuat mabukku seketika hilang melihatmu mengemasi pakaian dan pergi dari rumah begitu saja. Dan semua hal yang kulakukan di penghabisan malam itu hanyalah diam menatap pintu yang terbuka lebar, berharap kamu akan kembali. Layaknya trauma pasca tersetrum listrik yang membuatku kehilangan semua intelektualku. Terasa begitu perih, tapi aku tak tahu pasti bagian mana saja yang terluka. Lalu hari berganti. Bahkan sidang yang aku tak

tahu kapan dimulainya tiba-tiba berakhir mengabulkan gugatanmu. Karena yang kulakukan setiap hari adalah memperhatikanmu mengemasi barang-barang dari jauh. Terlalu dekat denganmu akan membuatku menjadi psikopat. Menyergapmu, mengikatnya di tiang tempat tidur, mengunci kamar dan melenyapkan kuncinya. Tak membiarkanmu pergi lagi. Menahanmu untukku saja. “Ini yang terakhir..” aku melihat bibir tipismu membentuk sebuah senyum seperti saat aku jatuh di pertemuan pertama kita, aku selalu ingat senyum itu. Senyum di hari pernikahan dan senyum di harihari bahagia lain yang telah aku lupa kapan terakhir kali datang. Tiba-tiba kau berhenti dan menolehkan wajahmu ke arahku. “Apa yang kau lakukan? Menikmati kepergianku?” “Sebaliknya” bisikku lemah, menggeret kata-kata memaksa perih yang menyangkut di tenggorokan segera pergi. “Andai kamu mau memberi kesempatan kedua..” kamu memutar bola mata dengan anggun, aku masih menganggapnya cantik meskipun dalam keadaan jengkel seperti ini, dan betapa aku terlambat menyadari bahwa kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku temui. “Kita bukan remaja lagi, dan kau tahu sendiri bahwa aku sudah memberimu lebih dari seribu kali kesempatan tapi tak ada yang berubah darimu” “Aku sangat menyesal. Aku bisa buktikan aku berubah..” “Kamu janji mau berubah jadi power ranger atau naga sekalipun, nggak ada yang bisa diubah. Dan pekerjaanku sudah selesai, jadi aku harus pulang sekarang” potongmu cepat. Tak membiarkan aku memberikan dalih yang kuat agar kamu bisa percaya untuk kembali lagi. Apakah kamu sudah trauma? Tujuh bulan setelahnya… Ini sudah ketiga kalinya aku dipanggil ke ruang bos untuk dimarahi. Katanya, kinerjaku menurun drastis. Memang, aku tak pernah absen, tapi jam kerjaku lebih banyak kuhabiskan dengan tatapan kosong pada monitor yang kujadikan foto kita sebagai wallpaper-nya. Akhirnya, bos menyarankanku untuk mengambil cuti. Tapi tanpamu, cuti sama saja dengan menganggur. Menyiksaku karena tak ada yang bisa kulakukan. Aku hanya menghabiskan waktu dengan berbaring dan menonton video-video kesukaanmu. Mungkin ini terdengar gila, tapi sungguh. Aku bisa merasakan kehadiranmu sedang menonton dengan serius sambil memeluk bantal di sampingku. Aku baru bangkit ketika teman-teman kantor datang menjenguk. Mengkhawatirkan keadaanku, kata mereka. Aku hanya menanggapi dengan senyum kecewa. Kukira kamu yang datang. “Ada hikmah dibalik ini semua” Ya. Aku belajar lebih menghargaimu sekarang. “Biarlah dia berlalu. Tapi life must go on!” Aku membiarkanmu berlalu, dan hidupku terus berjalan. Yang tak berubah hanya rasa sakit dan perih kehilangan yang membuatku jadi linglung. “Ini yang terbaik untuk kalian berdua” mungkin terbaik untukmu. Tidak buatku. Bagiku, bersamamu adalah yang terbaik. Tak ada yang lebih baik selain itu. “Kalau dia bahagia dengan keputusannya, kamu juga harus merelakannya. Cinta tak harus memiliki, bukan?” Terlalu sinetron. Pada kenyataanya, aku tak bisa hidup hanya dengan mencintaimu tanpa bisa memilikimu lagi. Berbagai kata bijak meluncur dari bibir mereka. Aku terus mengangguk tanpa benar-benar mendengarkan. Dan dalam hati menentang semua yang mereka katakan. Tak ada kata bijak yang mampu menyumpal hatiku yang berlubang. Hilang separo. Memberi nasehat adalah hal termudah. Tapi bisakah mereka melakukan semua itu jika menghalami hal yang sama? “Mungkin sedikit alkohol bisa membantumu melupakannya” saran salah seorang teman tanpa

mau tahu bahwa kau pergi karena aku sering pulang dalam keadaan mabuk. Aku menyetujui usulnya karena sudah tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk membuatku amnesia. Meski dalam keadaan normal aku akan menertawakan idenya. Gelas pertama habis, luka hati tak jua terkikis. Gelas kedua tandas, bayanganmu semakin jelas. Gelas ketiga kosong, semakin yakin sakit sudah tak lagi tertolong. Semakin kuat saja rasanya perih bergumul di dalam hatiku. Dari gumam lirih, ceracau tak jelas, hingga meneriakkan namamu. Dari hanya pertanyaan ‘kau baik-baik saja?’ , lirikan para pengunjung yang lain, hingga diusir oleh security karena dianggap sangat mengganggu. Mungkin kamu akan menganggapku kacau. Tidak sayang, aku tidak kacau. Aku hancur. Dua Puluh delapan bulan setelahnya. Tiga kilometer, rekor baru. Aku tersenyum kecut. Selama ini aku selalu mengandalkan kendaraan untuk berpergian. Bahkan untuk ke minimarket dekat rumah yang jaraknya masih dalam hitungan beberapa puluh meter. Demi kamu. Kalau kamu memintaku berenang dari Surabaya ke Madura pun akan kulakukan. Dengan secarik kertas di tangan. Akhirnya aku tahu di mana kamu tinggal, seorang teman yang baik hati datang berkunjung dan membawakan alamatmu serta. “Ini akan membuatmu berhenti terpuruk. Temuilah dia.” begitu katanya. Bertamu khusus di malam yang tak terduga untuk menyampaikan secarik kertas berisi alamat rumahmu yang baru. Aku berjalan setengah limbung memasuki halaman rumah bergaya mediterania yang sedari dulu kau impikan. Ku harap sedikit alkohol yang kuminum tadi akan berguna untuk membuatku bicara jujur tanpa tersendat. Bukan kebisuan lama yang menggantung di tiap aku menelepon hingga kamu pada akhirnya menutup telepon setelah lima menit kesunyian berlangsung setelah kata “Hai, ini aku” Aku gemetaran. Dilanda kerinduan dan hasrat lain yang menggelegak di dadaku. Perasaan aneh yang membuatku mengingat masa ketika pertama kali aku memperkenalkan diri pada orang tuamu. Ahh.. aku nervous lagi, sayang. Setelah selama ini yang kurasa Cuma hampa dan luka, aku mulai merasa hidup dan penuh pengharapan. Bahkan sebelum menatapmu langsung. Dengan jantung berdebar kencang, aku menekan bel. Tertawa menyadari begitu keras degupan jantungku hingga rasanya nanti kamu pun akan bisa mendengarnya. Ahh.. baru kali ini aku bisa merasa begitu hidup. Tiga menit. Aku masih berdiri gugup di depan pintu mencoba merangkai kembali kata-kata yang akan kuucapkan padamu. Pada akhirnya, pintu terbuka juga. Tapi aku kecewa. Mungkin saja alamatnya salah. Karena yang membukakan pintu adalah seorang lelaki asing. “Ada apa, ya malam-malam begini?” Aku termangu seperti orang linglung sampai pertanyaan kedua dilontarkannya dengan nada kasar. “Apa benar ini rumah Resty?” aku bertanya setengah berbisik. Mata lelaki itu membulat sejenak kemudian menatapku dengan waspada. “Benar. Saya suaminya..” Aku ditampar badai keheningan yang menulap pandanganku menjadi gelap. Aku masih bias melihat lelaki itu dan tatapan anehnya menjauh, menjadi semakin jauh. Seakan terlempar ke ruang tanpa gravitasi. Melayang tanpa jiwa di antara sekumpulan asteroid. Berharap bertemu black hole yang akan menghapusku selamanya. Cinta. Kekuatannya membuat orang bersemangat menjalani hidup dan juga bersemangat mencari jalan untuk mati. Mungkin aku harus memulai perjalanan untuk menangkap leprechaun jika itu satu-satunya yang bisa membuatmu kembali. *) Banyuwangi, ketika hujan mewakili air mata yang tak bisa lagi jatuh.


BERITA UTAMA

Minggu 23 Desember 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Panjang Antrean Tujuh Kilometer n DERMAGA... Sambungan dari Hal 29

“Antrean meningkat setelah dermaga ponton jebol,” cetus salah satu petugas keamanan Pelabuhan PT ASDP IF Ketapang. Menurut petugas yang tidak mau disebutkan namanya ini, dermaga ponton ini jebol sekitar pukul 15.00. Saat kejadian, ada salah satu kapal akan menurunkan penumpang dan kendaraan. “Penyangga dermaga jebol, untungnya kendaraan di kapal belum turun,” jelasnya. Dengan rusaknya dermaga ponton ini, berarti tinggal dua der maga yang bisa melayani pe nyeberangan. Karena di Pelabuhan Ketapang itu hanya ada tiga dermaga yakni dermaga mobile bridge (MB)

I dan MB II, serta satu dermaga ponton yang jebol itu. “Der maga ponton langsung diperbaiki, sekitar pukul 21.00 sudah bisa dioperasikan lagi,” ungkap petugas tersebut. Antrean kendaraan itu juga terjadi karena dermaga di Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang belum maksimal. Satu dermaga yang se dang diperbaiki, ternyata belum bisa dioperasionalkan hingga kemarin (22/12). Sehingga, di pelabuhan ini hanya dua dermaga yang bisa di pakai untuk sandar kapal. “Truk banyak yang akan menyeberang, dermaga di LCM Ketapang hanya dua yang bisa dipakai,” ujar petugas tersebut. Sejak dermaga ponton rusak, antrean kendaraan langsung

terjadi. Tempat parkir yang ada di pelabuhan dipenuhi oleh kendaraan pribadi, bus wisata, dan truk. Bahkan, kendaraan yang antre itu sampai mengular hingga ke jalan raya. Sekitar pukul 20.30, antrean kendaraan pribadi ini ternyata sudah tembus hingga kawasan Wisata Watudodol. Sedang antrean truk mengular hingga Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Pelabuhan Ketapang. “Saya antre mulai pukul 19.00,” cetus Hepy Santoso, salah satu sopir truk asal Mojokerto. Saat mulai antre pukul 19.00 itu, truk yang disopiri masih berada di jalan raya Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo. Karena antrean lama, dia sempat beristirahat di

Kantor Desa Bengkak. “Baru pukul 07.00 ini bisa akan menyeberang,” katanya saat ditemui di Pelabuhan LCM Ketapang pagi kemarin. Kernet bus antarkota PO Pahala Kencana, Agus menyebut, pada pukul 06.00 bus yang membawa penumpang dari Jepara, Jawa Tengah itu sudah harus antre. Saat itu, posisinya berada di sekitar lokasi Wisata Watudodol. “Kami harus antre mulai dari Watudodol,” sebutnya. Hingga pukul 10.00 kemarin, bus Pahala Kencana ini belum bisa menyeberang dan baru sampai di depan Pelabuhan Ketapang. “Yang di dalam masih penuh seperti itu, kayaknya dua jam lagi belum bisa menye berang,” ujarnya sambil geleng-geleng kepala.(abi/bay)

Gara-gara Sopir Nekat Menerobos n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 29

Penumpukan kendaraan yang terjadi di jalur pantai utara (pantura) itu terjadi, karena meningkatnya kendaraan yang melintas. Selain itu, di antara kendaraan juga banyak yang tidak menaati aturan yang telah disampaikan oleh petugas kepolisian. “Petugas yang mengatur juga sedikit,” ujar seorang sopir truk saat antre di Pelabuhan ASDP IF Ketapang kemarin.

Kondisi macet juga terjadi pada jalur lingkar Ketapang. Semua kendaraan dari arah selatan yang akan menuju ke Wongsorejo, atau kendaraan dari arah utara yang akan ke Banyuwangi, oleh petugas dialihkan ke jalur alternatif itu. “Jalur Lingkar Ketapang juga macet,” cetus Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono. Jalur Lingkar Ketapang macet, terang Sudarsono, karena menumpuknya kendaraan akibat antrean di Pelabuhan PT ASDP

IF Ketapang. Antrean yang me ngular hingga mencapai tujuh kilometer, membuat kendaraan yang melewati jalur ling kar tidak bisa bergerak. “Jalannya tersumbat oleh antrean kendaraan yang antre,” terangnya. Menurut Kapolsek Sudarsono, kemacetan di jalur Lingkar Ketapang ini karena ada beberapa sopir yang tidak mengindahkan aturan dari petugas. Mereka tetap menerobos meski jalannya sudah penuh dengan ken-

daraan. “Banyak sopir yang nekat menerobos antrean, dan ini yang membuat macet,” jelasnya. Selain itu, jelas dia, juga ada sopir truk yang membohongi petugas polisi yang mengatur ja lan. Para sopir ini, minta diberi jalan untuk bisa lewat jalur lingkar karena akan ke Banyuwangi. Tapi nyatanya, sopir truk ini akan ke Pelabuhan Landing Craft Machine (LCM). “Truk akhirnya menumpuk di badan jalan dan macet total,” kata kapolsek.(abi/bay)

Jalan Kaki Mendaki Empat Bukit n DIAWALI... Sambungan dari Hal 29

Pelaksanaan FK Juga meriahkan duta seni dari kabupaten dan kota lainnya. Kota Probolinggo tampil dengan lakon Kipas Bayuangga. “Yang ber ar ti Kota Probolinggo Kota Angin penghasil Anggur dan Mangga,” kata Walikota

Probolinggo, Buchari yang ikut hadir dalam acara itu. Di barisan terakhir ditampilkan The Best Performance Re-Barong BEC. Meski hanya 1,5 jam, FK kali ini cukup memuaskan penonton. Mulai pe nampilan peserta pertama hingga peserta paling akhir, penonton tidak beranjak dari tempatnya. Tidak mau kalah dengan pe-

serta lainnya, Bupati Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko juga ikut jalan kaki bersama sebagai peserta kehormatan. Barisan terakhir defile FK tampil, Bupati Anas bersama mengajak pimpinan SKPD untuk bembaur ke tengah barisan dan ikut berjalan kaki sepanjang rute tiga kilometer hingga finis. Selama berjalan kaki, Bupati

Anas tampak menyapa masyarakat yang masih setia menonton FK. Banyak warga yang mengajak foto bersama Bupati Anas. Pelaksanaan FK juga dihadiri sejumlah warga yang tinggal di luar daerah. Sesepuh Ikawangi Jakarta Abdul Kahfi, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono juga hadir di kursi undangan.(afi/bay)

Mempertahankan ISO 9001:2008 n UNTAG... Sambungan dari Hal 29

Dari total 312 sarjana baru tersebut, 62 orang di antaranya berasal dari fakultas hukum. Sebelas wisudawan lainnya berasal dari fakultas ilmu politik dan ilmu sosial (FISIP), 25 wisudawan asal fakultas teknik. Selanjutnya, 132 wisudawan asal fakultas ekonomi, 65 wisudawan asal fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP), dan 17 orang asal fakultas pertanian. Firdaus, wisudawan dari fakultas hukum mengatakan, selama menempuh studi di Untag

Koreksi:

Revani Arif Saputri, S.Pd.

Pada pengumuman wisuda halaman 44 edisi kemarin (22/12) belum tercantum wisudawati Revani Arif Saputri, S.Pd. Seharusnya foto Revani itu terpasang di dekat wisudawati Revina Arif Saputri, S.Pd yang juga saudara kembarnya. Demikian kekurangan telah dilengkapi.

Banyuwangi, dirinya mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru. Gelar sarjana yang disandang, kata dia, bukan hanya simbol untuk semata. Lebih dari itu, ada tanggung jawab moral

untuk mengimplementasikan pengetahuan sesuai disiplin ilmu yang dia dapat. “Semoga bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” harapnya. Sementaraitu,RektorTututHariyadi mengatakan, di usia ke-32 tahun, Untag Banyuwangi terus berupaya melaksanakan pengelolaan perguruan tinggi yang bermartabat, guna melahirkan insan-insan yang beradab, cerdas, dan berkualitas. Sebagai perwujudan taat azas, Untag Banyuwangi tidak akan menyelenggarakan kuliah kelas jauh. Di bidang kelembagaan, Untag Banyuwangi akan terus berupaya meningkatkan status

akreditasi program studi serta mempertahankan ISO 9001:2008 yang telah diperoleh. “Peningkatan status akreditasi bagi program studi tidak terlepas dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ujarnya. Tutut menambahkan, pihaknya akan mengirim enam dosen untuk mengikuti studi lanjut strata 3 (S3) di tahun 2012/2013. “Selain itu, lembaga telah mengirim tiga dosen untuk menempuh studi S-3. Mudah-mudahan, dengan doa restu masyarakat Banyuwangi, tahun 2013/2014 tiga dosen itu telah menyelesaikanstudinyadanmeraih gelar doktor,” harapnya. (sgt/bay)

Sehari hanya Dibayar Rp 40 Ribu n JALAN... Sambungan dari Hal 29

“Kalau ke ladang jalannya cuma satu itu,” imbuh Sawir. Di rumah sederhana setengah permanent, Sawir mengaku bersukur sebab anaknya bisa sekolah dengan akses yang tidak begitu jauh. “Masih untung anak-anak bisa sekolah SD, tapi kalau mau sekolah SMP harus ke Panji,” ujarnya. Diceritakan, anak-anak di kampungnya yang lulus SD, itu ada yang melanjutkan hingga ke

tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi untuk mereka yang hidupnya pas-pasan, terpaksa tidak melanjutkan pendidikan anaknya. “Jaraknya 5 kilometer ke SMP, sedangkan di sini tidak semua punya sepeda motor,” kata Sawir. Karena itu, Sawir berharap agar anaknya lebih sukses dari dirinya. “Semoga anak saya yang tinggal tiga ini tidak seperti saya. Kalau anak saya yang dua sudah menikah dan sekarang juga jadi petani,” ujarnya. Saat musim hujan, warga kampung itu mayoritas bekerja sebagai petani penggarap lahan. Bahkan ladang yang diolah oleh Sawir

Menangis Sambil Memeluk Anak n RATUSAN... Sambungan dari Hal 29

Kegiatan cuci kaki ibu itu disambut positif oleh para orang tua siswa. Karena itu, pi hak sekolah merasa sangat bangga dengan berlangsungnya kegiatan Hari Ibu tersebut. Kepala TK Nurul Islam, Indrawati mengatakan, dengan basuh kaki ibu tersebut diharapkan dapat membentuk karakter siswa sejak dini. Mereka akan lebih menghargai dan menghormati orang tua. “Se-

lain itu, agar mereka juga menyayangi orang tuanya masingmasing,” ujarnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sebelum basuh kaki dilakukan, ratusan siswa terlebih dahulu membaca surat Yasin dan doa bersama. Saat itu, para ibu siswa sudah terlihat banyak yang menangis lantaran terharu melihat apa yang dilakukan anaknya. Apalagi, basuh kaki dilakukan anak TK Nurul Islam itu, sejumlah ibu menangis sambil memeluk anaknya. Selanjutnya, setelah basuh kaki

Sepakat Kembangkan Ecotourism n MENHUT... Sambungan dari Hal 31

Kerja sama itu bertajuk “pengembangan pariwisata alam kawasan taman wisata Alam Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri dan kawasan wisata lainnya” sudah lama digagas Bupati Anas dengan Menhut Dzulkifli Ha san. Namun pelaksanaan penandatanganan nota ke sepahaman itu baru terlaksana pada 21 Desember 2012 lalu, karena kesibukan masing-masing. Bupati Anas mengatakan, Ba nyuwangi baru saja mengesahkan Perda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan. Dalam mengembangkan wisata, Banyuwangi melakukan cara berbeda dengan daerah lain. Pengembangan pa riwisata

Banyuwangi akan di fokuskan pada pengembangan ecotourism. Kerja sama dengan Kemenhut dan Perhutani ini, merupakan pintu masuk dalam penyusunan master plant pengembangan ecotourism. “Sekarang trend-nya, para turis kelas menengah ke atas mulai melirik wisata alam,” ungkap Bupati Anas. Dirjen PHKA Darori mengatakan, kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi me rupakan kerja sama pertama de ngan pemerintah daerah dalam pengembangan wisata alam. Selama ini, belum ada pemerintah daerah yang melakukan kerja sama dengan Kemenhut dalam pengembangan potensi wisata alam. Karena itu, Darori menyampaikan apresiasi atas ga gasan dan ide Bupati Anas. Melalui kerja sama ini, pihak

Kementerian, Perhutani dan Pemkab Banyuwangi dapat ber sama-sama membangun dan mengembangkan potensi wisata alam yang ada di Banyuwangi. Kerja sama yang sudah diteken itu, ungkap Darori, merupakan payung hukum program pembangunan dengan anggaran APBN dan APBD. Sementara itu, Dirut Perum Perhutani Bambang Suk mananto mengatakan, ga ga san yang dibangun Pemkab Banyuwangi untuk mengembangkan ecotourismsejalandenganprogram Perhutani. Saat ini, Perhutani sedang mengembangkan dan menggalakkan pariwisata. “Perhutani merupakan bagian dari solusi masalah di Indonesia. Karena itu, kita dukung upaya Pemkab Banyuwangi untuk mengembangkan ecotourism,” katanya. (afi/bay)

Satu Mesin Ditangani Tiga Orang n BERSAHABAT... Sambungan dari Hal 36

Di PG-PG yang lain, kata Budi, hampir sudah tak ditemui mesin-mesin penguapan semacam itu. Dia men contohkan di PG Pra je kan dan PG Asembagus yang su dah menggunakan turbin. “Itu jauh lebih efisien sehingga le bih mendukung terhadap produk-

tivitas,” terangnya. Kata pria berbadan tegap tersebut, mesin uap efisiensinya sangat rendah. Sehingga, membutuhkan biaya cukup tinggi. “Kalau me sin uap ini boros, misalnya ada pemakaian oli, ya uapnya, efi si ensi alatnya, SDM-nya. Ini satu mesin bisa satu hingga tiga orang yang mengoperasikan. Kalau menggunakan turbin sudah mo-

dern, jadi menggunakan panel otomatis semua untuk pengendaliannya,” papar Budi. Menurut dia, keberadaan mesin-mesin konvensional tersebut, ke depan akan semakin tidak bisa diandalkan untuk ber saing di pasaran. Sebab itulah, Budi menyambut baik adanya investasi untuk saranaprasarana di PG Olean pada tahun ini. (pri/bay)

Tak Semua Sarjana Bisa Melakukan n DARI... Sambungan dari Hal 36

Disebut tenaga khusus, karena para ahli mesin itu adalah para karyawan yang memiliki kemampuan yang didapatkannya dari pengalaman kerja. Mereka

tidak belajar dari bangku sekolah. Namun belajar langsung dari senior-seniornya yang lebih dulu menguasai perawatan dan perbaikan mesin. “Ya kalau mau dirunut, gurunya orang Belanda. Mulai dari dulu semua dikerjakan secara manual. Nah, ilmu-ilmu itu

terus mengalir ke pekerja generasi saat ini. Tidak semua orang bisa melakukannya, walaupun misalnya lulusan perguruan tinggi ternama. Karena mesin yang mereka pelajari mungkin yang sudah mesin-mesin modern,” ungkap Eko. (pri/bay)

Punya Langganan Membuat Seker n BIKIN... Sambungan dari Hal 36

“Kalau menggunakan yang peninggalan zaman Belanda, tidak begitu maksimal. Sebab dipotong panjangnya 40 cm. Ka lau menggunakan cane cutter, panjangnya hanya 10 cm sampai 15 cm. sehingga, air nira betul-betul bisa terperah semua,” terang Budi. Selain itu adalah pemasangan mesin hidrolik. Pada zaman

Belanda peralatan ini tak pernah ada. Dalam waktu dekat akan segera terpasang untuk memaksimalkan penggilingan. Fungsinya, kian menyempurnakan pemerasan nira. Ketel juga akan diganti meski hasil lemparan dari PG Deemas Besuki. “Kondisinya masih layak pakai, masih bagus. Ketel kita yang ada sekarang sudah banyak yang dinyatakan tidak layak oleh Depnaker,” imbuhnya. Bukan hanya itu, sarana pe-

dan tetangga tetangganya itu bukan ladang milik sendiri. Tetapi dari hasil buruh, Sawir bisa menghidupi istri dan lima anaknya. “Ladang punya orang itu mau ditanami kacang, jadi kami nyaka (mengolah lahan) di sana, upahnya sehari itu Rp 40 ribu,” katanya. Berbeda saat musim panas, karena di perbukitan tidak ada air, maka mereka beralih pekerjaan menjadi tukang kalabat (mencari daun tebu) yang kemudian dibawa ke pabrik. Selain itu, pada musim panas mereka juga sering mencari kayu bakar untuk dijual ke pasar. (bay)

mindah tebu dari truk ke lori juga telah diganti ke kapasitas yang lebih besar. Bahkan, sebelumnya masih menggunakan manual. Ini sangat efisien. Sebab, jika menggunakan tenaga manusia butuh waktu sepuluh hingga 15 menit. Jika menggunakan mesin hanya butuh waktu empat menit. “Ada pembenahan diesel juga, karena PLN kita kan sering mati, kalau sering mati, kita merugi karena tidak berproduksi,” terang Budi. (pri/bay)

SEHAT: Warga berolahraga senam untuk menjaga kebugaran.

Bentuk KMPA untuk Menanggulangi AIDS GLAGAH - Terus meningrangka pembentukan Kelompok katnya jumlah penderita HIV/ Mahasiswa Peduli AIDS (KMPA). AIDS di Banyuwangi harus Dikatakan, KMPA yang dibentuk disikapi serius berbagai elekali ini merupakan KMPA generasi men masyarakat. Jika tidak, keempat. “Mereka diharapkan penyebaran virus mematikan mampu bekerja sama dengan yang sampai saat ini belum berbagai elemen masyarakat ada obatnya tersebut akan untuk menanggulangi HIV/AIDS, semakin merajalela. Apalagi, seperti yang sudah dilakukan tidak satu pun kecamatan di KMPA generasi pertama sampai Bumi Blambangan yang saat generasi ketiga,” paparnya. ini nihil pengidap virus yang Sementara itu, sekretaris menyerang sistem kekebalan Komisi Penanggulangan AIDS tubuh manusia tersebut. (KPA) Banyuwangi, Wa luyo Nah, berkaca pada fenomena yang kemarin ditunjuk menjadi SIGIT H/RaBa itu, LSM Kelompok Kerja Bina DIALOG: Waluyo memaparkan progres penyebaran HIV/AIDS kepada narasumber mengatakan, keSe hat (KKBS) menggelar peserta dialog di Aula Anjungan Desa Wisata Osing (DWO), Desa giatan yang diprakarsai KKBS, di alog publik dengan tema Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin (22/12). tersebut sangat positif dalam “Kriminalisasi Pembeli Seks rangka menyatupadukan poSebuah Solusi atau Frustasi”. Dialog yang terkait kriminalisasi pembeli seks. Sebab se- tensi yang ada sekaligus mengoordinasikan merupakan rangkaian pelatihan community lama ini, upaya penanggulangan HIV/AIDS dan melangkah bersama dalam upaya meorganizer pengendalian HIV/AIDS, itu digelar di lakukan dengan pendekatan medis dan ngendalikan dan memberantas HIV/AIDS di di aula Anjungan Desa Wisata Osing, Desa sosial, sedangkan kriminalisasi pembeli seks Bumi Blambangan. “Kita bangun kemitraan Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin (22/12). berarti pendekatan yang dilakukan adalah yang seluas-luasnya untuk memberantas HIV Program Manajer KKBS Jatim, M. Hoiron pendekatan kriminal. Kita ingin tahu animo di Banyuwangi yang sangat kita cintai ini,” me ngatakan, dialog itu digelar lantaran masyarakat tentang nilai ini (pendekatan kata pria yang juga menjabat Kepala Bidang pihaknya tidak ingin terjebak ke dalam isu kriminal),” ujarnya. (Ka bid) Pemberantasan dan Pencegahan Koordinator PMTS KKBS, Tunggu Harwanto me- Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) nasional tentang kriminalisasi pembeli seks. “Kita ingin mengkaji respons masyarakat maparkan, dialog publik tersebut diadakan dalam Banyuwangi tersebut. (sgt/bay)

selesai, anak-anak TK itu meminum sisa air kemasan yang sebelumnya digunakan untuk membasuh kaki ibu me reka masing-masing. “Saya ikut menangis saat membasuh kaki ibu,” ujar Eci, 6, salah seorang siswa. Para orang tua itu berharap agar anaknya kelak menjadi orang yang berguna. “Kalau harapan saya tidak neko-neko, saya hanya ingin anak saya menjadi orang yang berguna dan mencintai orang tuanya,” ujar Nurul, salah satu wali murid. (rri/bay)

ISTIMEWA

Hypnosis Bantu Proses Pelangsingan Tubuh BANYUWANGI – Instant Hypnosis Center (IHC) Indonesia siap membantu memotivasi ma syarakat Banyuwangi. Mereka akan pengajaran level pertama Sabtu mendatang (29/12). Yang akan disajikan adalah secara materi dan praktik. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti acara ini, bisa menghubungi Miera (081234972888 atau 0878572780870) atau mengonsultasikan masalah yang dihadapi saat ini. Disediakan kelas regular Rp 2,5 juta dan Rp 5 Juta dengan jaminan uang kembali 200 persen, jika peserta belum bisa melakukan praktik Hypnosis dan akan diberikan resmi sertifikat standar nasional. Dalam penyajian materi IHC, akan menyediakan kelas Hypno Slimming, bagi kaum perempuan dan juga kaum pria yang mempunyai berat tubuh berlebihan. Metode ini agar mereka bisa menjadi langsing. Caranya

dengan memasukkan pola pikir manusia de ngan sugesti po sitif untuk membantu proses pelangsingan melalui Natural Slim Programming. Tim IHC sudah menyediakan dalam bentuk video CD yang dapat di peroleh di IHC. Hypno Slim ming merupakan proses diri terhadap pola hidup yang kurang sehat, dengan metode Hypnosis. Artinya, se seorang harus mencari pola hidup, pola makan, pola tidur atau pola aktivitas. Mira Pradanti Lestari, alumni angkatan 1 IHC mengatakan, kebiasaan makan atau ngemil waktu malam, jarang olahraga, dan banyak makan, terutama makanan cepat saji, semua bisa berangsur hilang. Hal itu dilakukan dengan sugesti-sugesti positif. Mira menambahkan, Na tural Slim Programming ini merupakan cara yang efektif melangsingkan badan tanpa olahraga dan mengatur pola makan setiap hari. (adv)


MINGGU l 23 DESEMBER 2012 l HALAMAN 36

Bersahabat dengan Mesin Tua SITUBONDO – Pabrik Gula (PG) Olean termasuk PG yang disebut-sebut akan ditutup pada 2009 silam. Namun, berkat produktivitasnya yang terus membaik dari tahun ke tahun, PG yang didirikan pada 1846 ini masih terus beroperasi hingga kini. Ketakutan terhadap isu pemutu san hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap sekitar 750 orang karyawan, ternyata tak terjadi. Mereka kini tetap bisa bekerja dengan tenang menghidupi keluarganya dengan terus menggantungkan kepulan asap dapurnya ke PG Olean hingga kini. PG Olean merupakan PG yang memiliki kapasitas giling terkecil di

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

PENINGGALAN BELANDA: Penggunaan mesin uap sebenarnya sudah tidak efesien. Namun, di PG Olean masih terus dilakukan sambil menunggu perahaban sarana prasarana.

Dari Belanda Diturunkan ke Generasi Berikutnya Bikin Onderdil Sendiri HAMPIR tak ada aktivitas berarti di PG Olean siang itu. Di dalam pabrik, hanya beberapa kali wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi berpapasan dan melihat pekerja beraktivitas ri ngan. Tak ada mesin yang menyala. Bahkan, beberapa di antaranya tampak ada bagianbagian yang dilepas. Berbicara siang itu tak perlu berteriak-teriak, karena tak perlu bersaing dengan suara deru mesin. Udara di dalam pabrik cukup panas. Namun, kata Eko Harijanto, Kepala Instalasi PG Olean, jika mesin menyala, udara bisa bertambah panas karena ditambah panasnya mesin uap. “Kita sekarang sudah selesai musim giling. Tak ada aktivitas berarti di dalam pabrik. Jadi me sin sedang istirahat dan kita servis, makanya cukup berantakan begini. Bagian-bagian mesin kita kontrol dan kita perbaiki semua untuk menghadapi musim giling yang akan datang,” terangnya. Perlakuan semacam itu, kata Eko, merupakan salah satu langkah ampuh untuk merawat mesin-mesin tua. Sehingga, keberadaannya bisa terus diandalkan di masa-masa mendatang. “Perawatannya tak sulit, karena kita sudah memiliki tenaga-tenaga khusus yang memang bertugas menangani,” katanya n Baca Dari...Hal 35

CONTACT US! Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:

radarbwi@gmail.com Bisa pula melalui nomor telepon (0333) 416647. Atau, hubungi Gerda (085859687870), Iwan (081559555572)

KREATIF: Sejumlah karyawan di PG Olean mampu membuat onderdil sendiri.

SALAH satu kendala dalam merawat mesin tua adalah ketersediaan suku cadang alias onderdil. Namun, ternyata itu tak menjadi masalah bagi teknisi-teknisi di PG Olean. Sebab, mereka ternyata sudah mampu membuatnya sendiri. “Ya untuk onderdil-onderdil ter tentu, memang ada yang sudah bisa dibuat sendiri, bahkan sudah terbiasa seperti itu. Sehingga, hampir tak ada kendala untuk memenuhi kebutuhan onderdil. Buktinya, mesin-mesin tetap bisa berfungsi hingga saat ini,” terang Budi Hartono, Kepala Bagian Pengolahan PG Olean. Diakui ada sejumlah onderdil yang memang tak bisa di garap sendiri. Untuk kasus semacam itu, PG Olean sudah

memiliki langganan untuk memenuhinya. “Misalnya untuk membuat seker sendiri, kita sudah punya langganan di Surabaya,” terangnya. Menurut Budi, selain terus memperbaiki mesin sendiri, pihaknya juga melakukan langkah merehab. Yakni mengganti onderdil atau pun mengganti mesin. Misalnya mesin uap pompa, satu per satu mulai diganti dengan mesin elektro motor. “Ya perlahan-lahan, karena anggarannya lumayan mahal,” imbuhnya. Salah satu peralatan vital yang juga akan diganti pada tahun adalah cane cutter (pisau tebu). Fungsi alat yang satu ini adalah mencacah tebu. Itu merupakan alat pendahuluan agar tebu benar-benar terpecah n Baca Bikin...Hal 35

antara PG-PG lain di Situbondo. Para karyawan harus rela terus bersahabat dengan mesin-mesin tua peninggalan Belanda. Mesin-mesin yang sebagian besar masih menggunakan tenaga uap itu, tetap dirawat dan diperbaiki agar mampu memproduksi gula dengan maksimal. “Misalnya mesin penguapan ini, sebenarnya sudah tidak efisien. Namun, sambil menunggu peremajaan, ya harus kita gunakan agar mampu berfungsi maksimal dalam meningkatkan produksi,” terang Budi Hartono, Kepala Bagian pengolahan PG Olean seraya menunjukkan deretan sebuah mesin berukuran raksasa kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi n Baca Bersahabat...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.