Radar Banyuwangi | 23 Februari 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 23 FEBRUARI TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Special Packet: Lunch Under a Rain Shower SAYA punya teman diskusi baru. Namanya: Ismu Gito Waluyo. Jabatannya: GM Garuda Indonesia di Banyuwangi. Meski baru sekali bertemu, kami langsung klik. Nyambung. Sekali bertemu langsung ngobrol selama tiga jam lebih. Itu bukti kami sehati. Pertemuan itu terjadi dua pekan lalu. Saya harus menerima undangan dari dia. Sebab, berkali-kali

selama beberapa hari staf Garuda Indonesia mengingatkan saya: ’’Selamat sore Pak Samsudin, mengingatkan bahwa sore ini kita jadi diskusi santai di Warung Kopi Disperindag Jalan A. Yani.’’ Itu salah satu pesan pendek yang masuk ke kotak pesan telepon genggam saya tanggal 11 Februari, pukul 15.03 WIB. Ketika tiba di tujuan, ternyata dis-

MAN NAHNU Oleh: SAMSUDIN ADLAWI (3)

kusi sudah dimulai. Pak Gito tampak gayeng diskusi dengan Pak Iswadi dan Pak Joko (pengelola Ijen Resort), Bu Sofi (Garuda Holiday Jakarta), dan dua staf Garuda Indonesia Banyuwangi. Plt Kepala Dispar Banyuwangi, M.Y. Bramuda bergabung agak belakangan. Agak lama saya memilih diam. Menyimak arus diskusi. Banyak ide telontar. Tapi semua terkait

pariwisata. C.q.: pengembangan wisata Banyuwangi. Semua menarik dan berbobot. Saya sadar sesadar-sadarnya sedang berada di tengah orang-orang yang kompeten di bidang pariwisata. Mereka punya semangat Bandung Lautan Api untuk memajukan pariwisata The Sunrise of Java ■ Baca Special...Hal 39

Lesus Merata, Terparah di Kota ■ BMKG: Angin dari Bali, Bergerak ke Barat BANYUWANGI – Angin kencang yang menyapu wilayah Banyuwangi Sabtu kemarin (21/2) tidak hanya terpusat di wilayah kota. Hampir seluruh wilayah Banyuwangi mengalami kejadian serupa. Bencana alam itu hampir merata di seluruh wilayah Banyuwangi. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram mengatakan, angin kencang memang melanda di seluruh

wilayah Banyuwangi. Namun, dari data yang diperoleh tim BPBD, kerusakan terparah terjadi di wilayah Banyuwangi kota. ”Iya, angin kemarin merata di seluruh wilayah Banyuwangi,” ujar Eka. Akibat adanya angin kencang kemarin, kerusakan terjadi terutama di wilayah Banyuwangi kota. ”Pohon roboh menimpa kabel listrik dan menghambat arus lalu lintas. Itu terjadi di wilayah Banyuwangi kota,” ujar Eka ■ Baca Lesus...Hal 39

Akibat Blackout, PLN Merugi Rp 50 Juta

GALIH COKRO/RABA

DISAPU ANGIN: Pohon waru yang tumbang di kawasan Pantai Boom hingga pukul 15.00 kemarin (22/2) masih belum dibersihkan.

Kerusakan Akibat Lesus Versi BPBD Q Pohon tumbang Tersebar di wilayah Banyuwangi

Q Traffic Light ambruk di Perempatan Lateng

Q Kabel tertimpa pohon di Mojopanggung dan Banjarsari

Q Blackout empat jam di Jl. Jakgung Suprapto, Jl. Brawijaya, Jl. Gajahmada, Jl. HOS. Cokroaminoto, Banjarsari, Olehsari, Glagah.

SEMENTARA itu, angin kencang yang melanda Banyuwangi Sabtu kemarin (21/2) telah merusak fasilitas umum dan jaringan listrik. Tak sedikit, pohon tumbang menimpa kabel listrik. Di wilayah Kelurahan Mojopanggung dan Desa Banjarsari adalah salah satu yang terparah hingga mengakibatkan blackout lebih dari empat jam di wilayah Kecamatan Giri dan sebagian wilayah Kota. Fasilitas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang rusak tersebut, menurut Yudi Tahyudi, Supervisor Teknik PT. PLN Banyuwangi, memang tidak terlalu parah ■ Baca Akibat...Hal 39 MATI LAGI: Pertugas PLN melakukan pergeseran tiang listrik di depan Gedung Wanita Banyuwang, kemarin. Akibat pergeseran ini, sebagian wilayah kota mengalami pemadaman listrik.

Q Baliho rusak di depan Disbudpar

GALIH COKRO/RABA

GRAFIS: REZA/RABA

KUCUR

Pantai Watudodol Tergerus 15 Meter

NGOPAI

HOTIMAH SYAM

Seperti Merawat Anak DI sela kesibukannya sebagai Plt. Kepala Sekolah TK Negeri Pembina, Hotimah Syam, memiliki kesibukan lain yang tidak pernah dia tinggalkan saat berada di rumahnya. Apa itu? Hotimah ternyata rajin merawat tanaman bunga ■ Baca Seperti... Hal 39

GALIH COKRO/RABA

AMBROL: Kondisi Pantai Watudodol di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

KALIPURO - Kondisi Pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ini dari waktu ke waktu semakin mengkhawatirkan akibat abrasi. Deburan ombak menggerus tanah di pantai tersebut setiap musim gelombang mulai Mei hingga Juni. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan kemarin (21/2), plengsengan yang berfungsi menangkis ombak di kawasan yang selalu ramai dikunjungi warga saat liburan tersebut telah ambrol. Hal itu mengakibatkan sejumlah bangunan, di antaranya toilet umum dan teras musala, rusak. Dampak lain yang ditimbulkan abrasi tersebut, tidak sedikit pelataran warung yang menghadap arah laut tergerus. Padahal, warung-warung yang dahulu berdiri di tepi pantai dengan jarak sekitar 30 meter dari jalan raya Banyuwangi-Situbondo tersebut kini hanya berjarak sekitar 15 meter dari jalan raya. Salah satu pemilik warung di kawasan Pantai Watudodol, Miswati, 38, mengatakan, abrasi melanda kawasan tersebut sejak 15 tahun terakhir ■ Baca Pantai...Hal 39

Mbah Juni, Tetua Seblang Olehsari Berpulang di Usia 73 Tahun

Dua Hari Sebelum Meninggal Rajin Silaturahmi TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Dunia seni Banyuwangi kembali kehilangan sosok seniman terbaiknya, Mbah Juni, 73, mantan pemain Seblang Olehsari yang kesehariannya berjualan kukusan Semanggi, pada Selasa (17/2) lalu menghembuskan napas terakhirnya. Penari seblang yang pernah berlenggaklenggok selama 14 tahun itu meninggal tanpa sakit apapun. FREDY RIZKI, Glagah

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BAGI warga yang tinggal di wilayah Desa Olehsari, Kecamatan Glagah dan sekitaran Perempatan Cungking, Banyuwangi pasti mengenal dengan sosok Mbah Juni. Mbah Juni dikenal juga sebagai penjual semanggi rebus yang keliling kampung. Ya, pedagang semanggi yang dulunya pernah menjadi seblang ternama itu, pada Selasa (17/2) lalu tutup usia di rumahnya. Tak banyak orang yang tahu tentang meninggalnya tetua kesenian Seblang Olehsari ini. Sebelumnya Mbah Juni tidak pernah sama sekali menderita penyakit. Hanya, dua hari sebelum meninggal, Mbah Juni tidak berjualan seperti biasa. Dia lebih memilih untuk melakukan silaturahmi ke rumah sanak familinya, seolah ingin berpamitan kepada semua orang.

FREDY RIZKI/RABA

MANTAN PENARI SEBLANGl: Almarhumah Mbah Juni yang meninggal pada Selasa lalu (17/2) lalu.

Haryono, 31, salah seorang cucu Mbah Juni yang selama ini tinggal bersama neneknya itu menceritakan, selama dua hari itu neneknya seolah sudah merasakan jika dirinya akan dipanggil Sang Khaliq. Sehingga, beberapa saudara yang selama ini belum sempat dikunjungi, selama dua hari itu satu per satu didatangi dan dimintai maaf. Haryono dan keluarga yang lain mempunyai firasat bahwa nenek penjual semanggi tersebut akan segera pergi. Karena firasat itu, Haryano rela mengantarkan kemana pun yang diinginkan Mbah Juni. Kemudian pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.30, Mbah Juni mulai merasa pusing. Haryono bersama adik kandungnya, Suidah, 19, yang juga mantan seblang menemani neneknya tersebut ■

Akibat blackout, PLN merugi Rp 50 juta Yang paling rugi besar ya tetap pelanggan!

KPU ikut raker persiapan Pilbup Mumpung nggak ada pekerjaan, ngelencer gratis!

Baca Dua Hari...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

30

POLITIK & PEMERINTAHAN CERMIN DIRI

Selamat Bekerja, Andik!

A

NDIK Purwanto, anggota DPRD Banyuwangi dari Partai Gerindra, akhirnya diplot Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi sebagai nakhoda tim sepak bola proyeksi Porprov Jatim V, Juni 2015 mendatang. Andik Purwanto bukanlah orang baru di sepak bola. Dia juga aktif sebagai pengurus Asskab, KONI, dan Persewangi. Pengalamannya inilah yang diharapkan membawa cabang sepak bola bisa meraih gelar juara.

Dari empat edisi Porprov sebelumnya, tak sekalipun Banyuwangi merah gelar juara. Jangankan medali emas, perak dan perunggu pun belum pernah. Prestasi tertinggi sepak bola Banyuwangi pernah diraih saat Porprov II yang digelar di Surabaya. Sayang, saat itu kalah di semifinal oleh tuan rumah Surabaya. Pada perebutan tempat ketiga, Banyuwangi juga kalah dari Gresik. Selebihnya, Banyuwangi tak pernah lolos dari babak kualifikasi. Para Porprov tahun ini, Banyuwangi mendapat keuntungan ganda. Keuntungan pertama, sebagai tuan rumah, sepak bola Banyuwangi tak perlu bertanding di babak kualifikasi. Mereka sudah mendapat jatah lolos ke babak utama bersama juara bertahan Porprov Jatim IV, Kabupaten Malang. Sedangkan keuntungan kedua, lazimnya tuan rumah, tentu dukungan penuh publik sendiri mampu membangkitkan moral bertanding tim kebanggaan warga Bumi Blambangan ini. Belum lagi, dukungan penuh dari panitia pelaksana, dan (tentu saja) wasit. Keuntungan ganda inilah yang harus betul-betul dimanfaatkan Andik Purwanto untuk mendulang prestasi. Sebagai seorang manajer, Andik harus bisa menunjuk pelatih yang bisa memilih pemain yang benar-benar berkualitas. Jangan sampai, pemain yang terpilih merupakan titipan dari pihak-pihak tertentu. Sehingga, upaya meraih gelar juara bukan sebatas target yang dibuat untuk sekedar menyedot anggaran. (*)

AGENDA KOTA

Bertemu Dokter Spesialis HARI ini (23/2) pukul 07.00, Bupati Abdullah Azwar Anas akan menerima kunjungan dokter spesialis di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Setelah itu, pukul 09.00 Bupati Anas menghadiri Musrenbangcam di Kecamatan Singojuruh. (*)

Gelar Diklat Perhotelan TEMPAT Uji Kompetensi Perhotelan Indonesia (TUK PI) Desy Education akan menyelenggarakan Diklat Perhotelan ( Table Manner dan House Keeping ) pada hari Minggu, 1 Maret 2015 pukul 08.00 WIB s/d selesai, bertempat di Hotel Santika Banyuwangi. Setiap peserta memperoleh full fasilitas: materi, makan siang dan sertifikat. Informasi Pendaftaran hub. Hotel Training and Test Center, Desy Education, Jl. Hayam Wuruk 75-77 Giri, Banyuwangi HP. 085258036777, 085232768999, PIN BB 5289D98B, 740EB849, email : desy.education@yahoo.co.id , pendaftaran segera ditutup bila jumlah kuota terpenuhi. (*)

Jawa Pos Senin 23 Februari 2015

KPU Raker Persiapan Pilbup BANYUWANGI – Pesta demokrasi memilih pemimpin Banyuwangi, yakni Pemilihan Bupati (Pilbup) kemungkinan besar akan berlangsung Desember tahun ini. Itu menyusul disahkannya revisi UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada oleh DPR RI pada Selasa lalu (17/2). Beberapa perubahan yang disepakati anggota dewan tingkat pusat berkaitan dengan proses Pilkada itu antara lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) didaulat menjadi penyelenggara Pemilu. Selain itu, pelaksanaan pilkada disepakati satu putaran. Sedangkan tahap pilkada serentak dimulai Desember 2015, Februari 2017, Juni 2018, dan

pilkada serentak nasional 2027. Masa jabatan Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 akan berakhir pada Oktober mendatang, maka masyarakat Bumi Blambangan diprediksi akan mengikuti pilkada serentak yang dihelat pada Desember 2015. Bagaimana kesiapan KPU Banyuwangi menyongsong pesta demokrasi lima tahunan tersebut? Komisioner KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar mengatakan, pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari KPU RI. “Kami masih menunggu petunjuk dari KPU RI,” ujarnya via pesan singkat kemarin (22/2). Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya diun-

TAHAP II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

NAMA CALON

SEMINAR RKI

NO

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Arifin Salam Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Gus Munif Syafa’at Hermanto Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Joko Santoso

DOK.RaBa

MENUJU PILBUP: Ketua KPU Syamsul Arifin (pegang mik) bersama anggota Panwaslu melaksanakan kegiatan tahapan Pemilu Presiden tahun 2014.

dang mengikuti rapat kerja (raker) KPU se-Jatim. Raker yang akan dihelat di Situbondo, pada Selasa (24/2) hingga Kamis (26/2) untuk membahas persiapan pilkada. “Kami belum tahu secara pasti. Undangan yang kami terima tidak menyebut spesifik agenda raker untuk persiapan pilkada,” kata dia. Disinggung apakah kualitas calon bupati (cabup) yang muncul akan turun lantaran publik yang dihapus pada UU Pilkada hasil revisi? Syamsul mengatakan, sesuai perintah UU, uji publik dikembalikan kepada partai politik (parpol). “Parpol pasti melakukan seleksi ketat sebelum menentukan cabup yang akan diusung,” pungkasnya. (sgt/afi)

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61

PAPARAN: Ustad Cahyadi Takariawan, S.Si, Apt saat menjadi narasumber tunggal di seminar RKI di aula Hotel Ikhitar Surya Minggu (22/2).

NAMA CALON Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Maskur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva Nurman Syah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Seokardjo Sri Utami Faktuningsih Sudomo Sumantri Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifun Nar Syukron Makmun Hidayat Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi,SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko

TOHA/RaBa

Merajut Bahagia Dengan 8 Kunci BANYUWANGI—R atusan peserta seminar Rumah Keluarga Indonesia (RKI) memadati aula Hotel Ikhitar Surya, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri Minggu (22/2) kemarin. Mereka mengikuti seminar keluarga sakinah dengan topik merajut cinta kasih dalam keluarga. Hadir sebagai nara sumber Ustad Cahyadi Takariawan, S.Si, Apt. Dalam seminar, Cahyadi mengatakan kehidupan sepasang suami istri dapat saling mengisi kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Lewat cinta hidup terasa berwarna. Peran suami sebagai nahkoda dalam mengarungi bahtera kehidupan sangat menentukan bagaimana arah dan mau dibawa ke mana perahu kehidupan sebuah rumah tangga. Suami adalah imam atau pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Manajemen pengelolaan rumah tangga akan berjalan dengan baik bila antara suami-istri dapat saling mengisi dan membantu demi terciptanya keluarga yang harmonis. “Saat ini banyak sekali permasalahan

dalam sebuah keluarga, namun semua permasalahan ini hampir sama semua, dan mengapa kita tidak sepenuhnya sadar untuk belajar dari pengalaman tersebut, bukankah permasalahan yang seakan-akan sebagai puncak gunung itu hanya sebuah partikel kecil yang jika kita segera menyelesaikannya pasti akan selesai dengan mudah,” kata Cahyadi seraya memberikan motivasi kepada peserta seminar. Cahyadi juga menjelaskan tentang peran suami dalam membina rumah tangga dan bagaimana menjadi suami yang luar biasa, melalui delapan aspek yang harus dimiliki oleh seorang suami yang mampu membawa kehidupan rumah tangganya menjadi rumah tangga terbaik dan berkualitas, dan dapat menemukan makna kebahagiaan di dalamnya. Delapan kunci yang dimaksud adalah bagaimana seorang suami dapat memimpin keluarga dengan cinta, suami yang mampu menundukkan ego-nya, selalu berusaha membahagiakan istri, selalu fokus mengingat kebaikan istri, suami

yang dapat memahami kondisi istri, menjadi teladan dalam kebaikan, memelihara kesetiaan, selalu tampil“young and fresh”, dan selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga. Ketua Rumah Keluarga Indonesia (RKI) cabang Banyuwangi Yulius Agustina melalui Ketua panitia Pujiatni mengatakan, seminar ini bertujuan untuk membekali para keluarga agar dalam membina keluarga dapat mewujudkan keluarga sakinah, mawadah dan warahmah. Seminar ini menyelami hakikat kebahagiaan lewat untaian kasih sayang dan cinta yang dibangun atas rasa saling memiliki dan menghargai antara suami-istri. Memahami apa yang dirasakan istri, begitu pun sebaliknya. Suami yang dapat mengatasi masalah dengan arif dan bijaksana. “Ia selalu bermusyawarah dengan istri dalam mengambil keputusan yang sesuai, agar nanti keputusannya tidak fatal dan merusak hubungan serta keharmonisan dalam rumah tangga,” kata Pujiatni. (*)

DISPERINDAGTAM

Fasilitasi Sertifikasi Halal Bagi Sepuluh IKM DINAS Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi kembali mengadakan fasilitasi uji kehalalan bahan baku bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Kali ini, kesempatan diberikan kepada sepuluh IKM yang akan mendapatkan fasilitasi gratis melalui anggaran tahun 2015. Sasarannya adalah pelaku usaha IKM produk makanan dan minuman, IKM jamu, dan rumah makan. Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi Ir. Hary Cahyo Purnomo, MSi mengungkapkan, sasaran fasilitasi sertifikasi halal adalah para IKM yang berada di Kabupaten Banyuwangi. Syarat untuk mendapatkan kesempatan fasilitasi adalah mengisi blangko formulir pengajuan sertifikat halal. Blangko telah dipersiapkan oleh Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi. Persyaratan lainnya, sebut Hary, mendaftar bahan yang dipergunakan. Selain itu, fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemilik atau penanggung jawab perusahaan. Ditambah lagi, fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Industri (TDI) atau surat ijin yang lain. “IKM yang mendaftar juga memiliki dokumen spesifikasi dan sertifikat halal bahan-bahan yang dipergunakan,” imbuhnya. Pada bulan Februari 2015 ini, Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi gencar

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

melakukan sosialisasi atau woro-woro tentang program fasilitasi tersebut. Sekaligus juga melakukan penjaringan IKM yang berminat mengikuti. Nah, baru pada bulan Maret 2015 dilakukan pendaftaran di LPPOM-MUI Provinsi Jawa Timur. Segala informasi tentang program gratis tersebut bisa ditanyakan kepada Agus Suhendro, SH, MM di nomor telepon 082330647305. Hary menambahkan, maksud kegiatan fasilitasi sertifikasi kehalalan untuk meningkatkan kualitas produk, jaminan kehalalan, dan daya saing produk pangan IKM. Sedangkan tujuannya untuk memperkuat

upaya perlindungan konsumen. Terutama konsumen berlatar belakang muslim. “Sekaligus persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN tahun 2015,” tandasnya. Ditegaskan oleh Hary, kegiatan tersebut berpedoman kepada Undang-Undang (UU) No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Selain itu mengacu kepada UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan UU No. 12 Tahun 2012 tentang pangan. Pihaknya juga berpedoman pada Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang pengadaan, distribusi, dan pengawasan bahan berbahaya.(adv)

FOTO-FOTO IRWAN/RaBa

SERIUS: Peserta sosialisasi sertifikat produk halal menyimak paparan di aula Palapa Hotel Ikhtiar Surya, tahun lalu.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

PAPARAN: Dody Waskito memaparkan sertifikasi halal mewakili kadisperindagtam.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 23 FEBRUARI

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

31

Temukan Tanpa Kontrak Kerja Bahagia itu sederhana. Buatlah orang tua dan gurumu tersenyum!” Ayu S. Ningseh

LEGISLATIF

PG Asembagus Dikucuri Rp 250 M SITUBONDO- Finalisasi pembahasan usulan Penyertaan Modal Negara (PNM) dalam APBN-P 2015 diberikan kepada 30 perusahaan pelat merah oleh Komisi VI DPR dengan total Anggaran Rp 42,276 triliun. Finalisasi pembahasan ini tidak lepas dari peran aktif serta dukungan fraksi PKB di Komisi VI akan pentingnya PMN untuk beberapa BUMN. Ir M Nasim Khan selaku Wakil DPR RI DAPIL III mendukung digulirkannya PNM dengan bebeISTIMEWA rapa catatan. “Yang Nasim Khan terpenting hasil akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PNM yg digulirkan oleh pemerintah merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kebijakan pemerintah untuk kepentingan semua pihak utamanya masyarakat,” terangnya. Nah, salah satu BUMN yang mendapat PMN adalah PG Asembagus di Kabupaten Situbondo, yaitu Rp 250 miliar n Baca PG...Hal 32

Nasib Ribuan Karyawan di Belasan Perusahaan Mengkhawatirkan SITUBONDO – Nasib karyawan di sejumlah perusahaan besar yang ada di Kabupaten Situbondo mengkhawatirkan. Sebab, sewaktu-waktu mereka terancam PHK (Pemutusan hubungan kerja). Ini karena mereka tidak memiliki jaminan perlindungan dari perusahaan. Keadaan tersebut ditemukan komisi IV DPRD Kabupaten Situbondo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di PT Salem, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan n Baca Temukan...Hal 32

CARI SOLUSI: Komisi IV dan Disnaker membicarakan nasib karyawan di salah satu perusahaan di Situbondo. HABIBULADNAN/JPRS

Ra Yafi – Habib Husen Pimpin DPC PKB Pastikan Usung Dadang Dalam Pilkada PANJI – Lora Ali Yafi Mughnie (Ra Yafie) dan Habib Husen Bin Syech Abu Bakar akhirnya dipastikan memimpin DPC PKB Situbondo untuk periode 2015 – 2020. Ini setelah keduanya terpilih secara mufakat dan aklamasi melalui musyawarah cabang (mus-

cab) yang digelar Sabtu (21/02) lalu. Bagi Ra Yafi, mandat ini merupakan kali kedua. Periode sebelumnya, dia sudah mengemban jabatan sebagai Ketua DPC PKB Situbondo menggantikan posisi Syaiful Bahri. Sedangkan bagi Habib Husen, jabatan Ketua Dewan Syuro adalah kali pertama. Dia menggantikan KH Zaini Sonhaji n Baca Ra Yafi...Hal 32

M. NIZAR

Inisiasi Perda Normalisasi Sungai SITUBONDO – Kegiatan normalisasi sungai yang ada di Situbondo selama ini bisa dipastikan dilakukan dengan ilegal n Baca Inisiasi...Hal 32 NUR HARIRI/JPRS

MUSYAWARAH-MUFAKAT: Pelaksanaan Muscab PKB, Sabtu (21/02) lalu di kantor DPC PKB Situbondo.

Sayangkan DPRD Tak Paham SITUBONDO – Dugaan adanya pungli (pungutan liar) di Pasar Mimbaan yang disampaikan Komisi II DPRD Situbondo dibantah keras oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Tri Cahya Ningsih. Perempuan yang akrab dipanggil Tri itu menilai, dugaan pun-

gli muncul karena anggota DPRD tidak paham terhadap kondisi di lapangan. Tri menilai, sebagai pihak yang juga terlibat dalam pembuatan perda (peraturan daerah), DPRD seharusnya juga paham kondisi di Pasar maupun kompleks pertokoan Pasar Mimbaan n Baca Sayangkan...Hal 32

PINTU GERBANG: komplek pertokoan Pasar mimbaan dikelola dengan menggunakan perda kekayaan daerah. HABIBUL ADNAN/JPRS NUR HARIRI/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Simpan Semua Data Pembangunan di PD2

32

SITUBONDO- Bupati Dadang Wigiarto melakukan peletakan batu pertama dalam kegiatan renovasi gedung pusat data, Jumat (20/02). Orang nomor satu di Pemkab Situbondo tersebut berharap, adanya pusat data pembangunan daerah (PD2) akan meningkatkan indeks kepuasan masyarakat. Gedung PD2 berada tepat di sebelah utara Studio Radio Rengganis. “Dengan keberadaan PD2 kita berharap akan kian memperbaiki pelayanan.

Masyarakat bisa lebih efisien baik waktu maupun biaya dalam mendapatkan data,” kata Bupati saat memberikan sambutan. Kepala Bapedda, Hariyadi Tedjo Laksono menerangkan, PD2 adalah aplikasi yang berfungsi sebagai bank data daerah. “PD2 menyimpan semua data pembangunan untuk kebutuhan analisis ststistik, pusat informasi pembangunan serta bahan bagi pemerintah daerah dalam perencanaan, evaluasi, pelaporan serta mengambil

keputusan secara bijaksana dan professional,” paparnya. Kata Mantan Kabag Keuangan tersebut, PD2 merupakan suatu produk yang memainkan peran inti dalam komponen pengelolaan pengetahuan. Sebab, PD2 tidak hanya berfungsi untuk mengelola dan informasi. “Namun, juga menjembatani jaringan-jaringan dengan key stakeholder suatu daerah. Selain itu, juga mendorong pengembangan kapasitas dan secara proaktif menyebarkan data

Jawa Pos

Senin 23 Februari 2015

dan informasi kepada publik,” papar Hariyadi. Yang tak kalah pentingnya, adalah mendukung dipergunakannya data dan informasi tersebut oleh pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas perencanaan serta pengelolaan keuangan daerah. (pri)

PERDANA: Bupati Dadang Wigiarto meletakkan batu pertama dalam renovasi gedung pusat data Jum’at (20/02) ISTIMEWA

Usulkan Raperda Perlindungan Karyawan n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 31

Karyawan di tempat tersebut tidak diikat dengan penandatanganan kontrak kerja. ”Ironisnya keadaan semacam itu tidak hanya ada di PT Salem, namun juga terjadi di 14 perusahaan besar di Situbondo. di PT Salem saja jumlah karyawannya lebih dari 1.500 orang,”

ujar Hasanah Tahir, Ketua Komisi IV kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Menurutnya, untuk memberikan jaminan perlindungan, seharusnya perusahaan yang mempekerjakan karyawan langsung diikat dengan perjanjian kerja bersama (PKB). Dengan begitu, mereka akan lebih mendapatkan kenyamanan dalam bekerja. Perusahaan baru mengelu-

arkan kontrak kerja, ketika ada sosial audit dari serikat buruh nasional saja. Sehingga, bisa dipastikan lontrak baru tersebut hanya untuk melengkapi administrasi. “Kontraknya pun hanya dibikin enam bulanan,” ungkap politisi berjilbab tersebut. Nah, Untuk memperbaiki kondisi tersebut, Komisi IV mendesak agar perusahaan memperbaiki sistim administrasinya. Teknisnya,

komisi IV telah menggandeng Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Situbondo “Ke depan Komisi IV memang akan melakukan perbaikan nasib karyawan. Ada lima langkah yang akan dilakukan. Kelima hal ini ditargetkan sudah tuntas selama lima tahun ke depan,” terangnya. Pertama komisi IV akan memperjuangkan agar perusahaan

Identik dengan Karakter Asli Bangsa n RA YAFI... Sambungan dari Hal 31

Yang menarik, usai acara Ra Yafi menegaskan, DPC PKB Situbondo akan mengusung Dadang Wigiarto dalam Pilkada yang akan digelar tahun ini. “Kita akan mengusung Inchumbent, Dadang Wigiarto,” tegasnya kepada sejumlah wartawan. Berkenaan dengan agenda politik ke depan, Ra Yafi menerangkan, hal pertama yang akan dilakukan adalah melakukan massifitas kepengurusan. Sebab, dengan kepengurusan yang baru, pihaknya akan lebih mempresentasikan kinerja yang lebih efisien. “Kinerja yang bisa dirasakan oleh masyarakat, karena bentuknya kita harus berhidmat kepada masyarakat,” terangnya.

Pria yang selalu tampil dengan songkok ini mengaku akan menekankan kinerja yang memiliki dampak positif kepada umat. Sehingga, kemanfaatan keberadaan PKB akan lebih dirasakan oleh masyarakat. Baik kadernya sendiri maupun masyarakat secara umum. Ra Yafi mengaku sudah bersepakat dengan PAC dan Ranting PKB untuk kian meningkatkan koordinasi dan kaderisasi, serta fungsionalisasi kepengurusan. Selain itu, DPC PKB Situbondo juga akan mengakomodir kader yang aktif di Banom PKB. Misalnya, Garda Bangsa, Perempuan Bangsa, Lakumham dan Banom PKB lainnya. “Kita juga akan mengakomodir kaderkader NU untuk masuk dalam struktur kepengurusan sebagai

representasi asimilasi PKB dengan NU,” imbuhnya. Termasuk juga representasi kewilayahan, yakni wilayah barat, wilayah tengah dan wilayah timur. “Proses asimilasi PKB dengan NU sudah mulai lama berjalan. Beberapa teman yang hari ini berada di struktur pengurus NU juga aktif di DPC. Sampai kapan pun PKB ini tidak akan bisa dilepaskan dari NU, jadi proses penyusunan kepengurusan juga akan mengakomodir dari NU,” jelasnya. Sekedar tahu, pelaksanaan Muscab di kantor DPC PKB Situbondo hanya berlangsung sekitar 1 jam. Sebanyak 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) secara mufakat dan aklamasi menetapkan Ali Yafi Mughnie (Ra yafie) untuk kembali menahkodai

DPC PKB Situbondo lima tahun ke depan. Selain memilih ketua Tanfidz, Muscab juga menetapkan secara aklamasi Habib Husen Bin Syech Abu Bakar sebagai ketua Dewan Syuro. Drs Aqiq Zaman M.Si. anggota DPRD Jawa Timur yang dimandat DPW PKB Jawa Timur untuk mengawasi Muscab PKB Situbondo menilai, proses Mucab yang dicapai dengan mufakat memilih Ra Yafie secara aklamasi sangat identik dengan karakter asli bangsa. Yakni, menjunjung musyawarah mufakat. “Memang ini semangatnya dari awal musyawarah mufakat, itu sinyalnya sudah ditangkap oleh DPW. Dan itu dalam sambutan DPW disinggung, rencana musyawarah mufakat itu bagus,” ujarnya. (rri/pri)

Tidak Ada Karcis, Namun Dicatat n SAYANGKAN... Sambungan dari Hal 31

Sehingga, tidak memberikan kesimpulan yang salah saat berkomentar. “Kita bertindak berdasarkan aturan, perlu dibedakan antara kompleks pasar dengan pertokoan. Kalau pertokoan, ikut perda pengelolaan kekayayan daerah, sedangkan yang pasar masuk perda retribusi pasar. Beda perlakuan, beda penanga-

SITUBONDO JIBER

Dijual Panther Sporty LS 2008. Warna Metallic, Kondisi Mulus, Harga Nego. Hubungi 081 7933 7300

nan, beda proses. Kudune (seharusnya) DPRD ngerti, jadi saya sangat menyayangkan sekali kalau DPRD tidak paham, kemudian komentar,” tandasnya. Menurut mantan Kabag Pembangunan tersebut, pedagang yang setiap hari membayar kepada petugas tanpa diberi karcis, adalah mereka yang berada di luar kawasan pasar. Misalnya, pedagang yang ada di pujasera, arena permainan maupun lesehan. “Pedagang yang ada di dalam

kawasan pasar, diproses dengan perda retribusi pasar, setiap hari mereka membayar retribusi disertai karcis yang diberikan petugas,” terang Tri. Sedangkan pedagang yang ada di luar kompleks pasar, ditangani dengan perda kekayaan daerah no 23/2011. Mekanismenya, mereka dengan menyewa kekayaan daerah. “Perjanjian sewanya ada, bebannya (pembayarannya) seharusnya juga bulanan,” papar Tri.

Hanya saja, para pedagang yang ada di luar kompleks Pasar Mimbaan keberatan untuk membayar bulanan. Mereka yang selama ini terbiasa dipungut dengan harian, mengaku tidak sanggup jika harus membayar sekaligus dalam sebulan. “Jadi, dianggap terlalu berat kalau bayar sekaligus. Teman-teman kemudian berinisiasi memungut setiap hari, dicicil. Tidak ada karcis, namun tetap dicatat,” tegas perempuan asal Banyuwangi tersebut. Tri menerangkan, jika pembayaran tiap hari tersebut disertai karcis, tentu petugas salah. Sebab, mekanismenya, pedagang harus menyewa. “Apa yang dilakukan petugas hanya mempermudah pedagang untuk membayar. Kita bantu, Jadi seharihari dipungutkan, namun masuk kasdanya tetap perjanjian sewa, bulanan,” jlentrehnya. Diberitakan sebelumnya, saat komisi II DPRD Kabupaten Situbondo melakukan sidak bersama Disperindag Kabupaten Situbondo ke Pasar Mimbaan (17/02), ditemukan dugaan punglo. ”Setelah kita tanya, banyak pedagang yang ada di luar area pasar dimintai uang,” ujar ketua komisi II, Janur Sasra Ananda. Pungutan tersebut tidak disertai dengan bukti pembayaran. Seperti karcis atau bukti pembayaran resmi lainnya. ”Berarti Berarti ini jelas pungli,” terang politisi Partai Demokrat itu. (bib/pri)

mengikat karyawan dengan kontrak kerja atau PKB. Kemudian perusahaan juga harus melaksanakan Upah Minimum Karyawan (UMK). ”UMK ini sudah dilakasnakan atau tidak di Situbondo?” terang Hasanah. Selanjutnya yang menjadi ga-

rapan komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat ini adalah BPJS kesehatan ketenagakerjaan. Selanjutnya akan diusahakan agar karyawan mendapatkan intensif dari perusahaan. ”Yang menjadi prioritas kelima nasib karyawan borongan,” imbuh wa-

kil rakyat dua periode itu. Bagi perusahaan yang tidak bisa memenuhi kelima hak karyawan itu akan ada sanksi hukum. Makanya, untuk memperkuat semua itu, Komisi IV akan mengusulkan Raperda inisiatif perlindungan karyawan. (bib/pri)

Ada Program ‘Terak Mancorong’ n PG... Sambungan dari Hal 31

Rencananya PMN PTPN XII PG Asembagus tersebut untuk merevitalisasi mesin dan sarana prasarana untuk menunjang peningkatan produksi gula. Harapannya, kapasitas perusahaan dari 3000 TCD menjadi 6000 TCD dengan produksi 31.364 ton permasa produksi. Dampak langsungnya kemitraan dengan petani akan semakin meningkat. Revitalisasi mesin akan memperbaiki kualitas gula menjadi premium yang memiliki harga jual Rp 200,- sampai Rp 300,- perkilogram. Harga tersebut lebih tinggi dari gula kristal putih dengan kualitas gula yang ada saat ini. Dengan begitu, laba petani tebu semakin meningkat ke depannya. Dengan golnya kucuran dana PMN kepada pabrik gula, Nasim berharap manajemen di PG semakin ditingkatkan. “Terutama menghidari terjadinya kebocoran pengelolaan anggaran,” imbuhnya. Sehingga, kondisi perusahaan semakin akuntabel dan profesional. Harapannya pula bahwa CSR PG Asembagus betul-betul mampu dimanfaatkan se-

bagai sumbangsih masyarakat Situbondo. Lebih jauh Nasim Khan menyampaikan, Komisi VI DPR juga menyetujui memberi suntikan dana PMN untuk tambahan tiga perusahaan pelat merah dalam Rencana APBN Perubahan tahun 2015. Ketiganya yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perum Jamkrindo dan PT Askrindo. Total PMN untuk tiga perusahaan BUMN tersebut berjumlah Rp 6 triliun. “PLN kita dukung karena harus menyediakan tambahan kelistrikan sampai dengan tahun 2019 sebesar 35.000 MW, sesuai dengan rencana penyediaan tenaga listrik 2013-2022,” terangnya. Nasim menyampaikan bahwa kebutuhan listrik dan peningkatan perekonomian masyarakat di berbagai sektor apalagi sektor UMKM tidak bisa lepas satu sama lain dan sangat terkait. Program Listrik Dusun yang disampaikan Nasim dalam RDP bulan Januari 2015 ini sangat sinergi dengan harapan dari pihak PLN Situbondo akan progran Listrik Dusun. Dia menegaskan, salah satu program yang akan diupayakan tuntas selama masa jabatannya di DPR 2014-2019 adalah pro-

gram “Terak Mancorong”. Dalam program ini dusun dusun di seluruh desa sebagai penggerak ekonomi kerakyatan harus teraliri listrik, khususnya di daerah Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Lokasi lokasi yang tidak bisa dialiri listrik melalui jaringan PLN, lanjy Nasim, diharapkan mampu terjamah dan teraliri listrik melalui beberapa program lain misalnya Kincir ataupun dengan Tenaga Surya Disamping program Lisrik Dusun tersebut berbagai upaya juga telah dilakukan komunikasi dengan segenap pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Situbondo dan Banyuwangi serta Bondowoso. Seperti halnya masalah pelayaran Sapeken – Meneng yang akan dipercepat menambah trayek serta maksimalisasi teminal pelabuhan yang layak untuk kapal Feri di Sepeken Nasim sadar, segenap gagasan yang disampaikannya tidak akan berjalan dengan baik dan maksimal jika tidak didukung oleh seganap pihak berupa link and mach dr BUMN, Pemerintah Daerah , pihak swasta dan masyarakat. (pri/*)

Sebelumnya Kunker ke Gresik n INISIASI... Sambungan dari Hal 31

Sebab, belum ada satu pun payung hukum yang menaunginya. Makanya, Pemkab Situbondo pun tidak pernah melakukan normalisasi sungai. Selain biaya yang dibutuhkan sangat besar, juga memang karena tidak adanya payung hukum tersebut. Hanya saja, kenapa dalam praktiknya mudah dijumpai kegiatan normalissi sungai. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo, Mohammad Nizar menilai itu sebagai ‘kekreatifan’ SKPD. “Artinya, SKPD tidak menjual materialan yang ada dalam normalisasi sungai. Pihak ketiga diminta untuk mengelola itu, karena mereka tidak dibayar dalam melakukan normalisasi. Namun, bagaimana pun ini tidak dibenarkan,” terangnya. Sebab itulah, Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo berencana akan menginisiasi perda kegiatan normalisasi sungai. Alat mekelengkapan DPRD yang me nangani masalah pembangunan ini menargetkan akan me-

rampungkan perda tersebut sebelum Agustus 2015. “Tujuannya adalah peningkatan PAD (pendapatan asli daerah). Yang kedua, tentu kenyamanan semua pihak dalam melakukan kegiatan. Apalagi ini adalah amanah UU no 12 tahun 2013 agar normalisasi dibuat payung hukum dengan membentuk perda,” paparnya. Dia mengakui, selama ini kegiatan normalisasi banyak dilakukan di Kabupaten Situbondo. Nizar memastikan, bahwa normalisasi yang ada saat ini tetap salah dan ilegal. Bagaimana jika ada tempat yang harus segera dilakukan normalisasi? “Itu tergantung keberanian SKPD terkait, dalam hal ini adalah PU dan Pengairan. Hanya saja, itu bisa dilakukan degan catatan,” terang Nizar. Cat at a n ya n g d i ma k s u d anggota DPRD dari Panarukan itu adalah, bahwa normalisasi yang akan dilakukan oleh SKPD terkait itu sebagai penguatan tangkis. Bukan untuk mengeluarkan materialan di dalamnya. “Kalau untuk p penguatan g tangkis, sehingga harus dinormalisasi, material yang ada di

badan sungai juga harus dikeluarkan, agar air tidak meluap, dan membahayakan kepada masyarakat, itu boleh,” jlentreh Nizar. Hanya saja yang menjadi masalah, lanjut dia, apakah anggaran APBD mampu apa tidak? Sebab, membutuhkan anggaran yang sangat mahal. “Makanya selama ini sebenarnya tidak ada proses normalisasi,” pungkas Nizar. Kemantaban langkah Komisi III untuk menginisiasi perda normalisasi sungai setelah belum lama ini melakukan kunker ke Kabupaten Gresik. Selain studi banding terkait perda inisiatif normalisasi, Komisi III juga melakukan studi banding tentang perda becak bermotor. “Di Gresik itu kegiatan normalisasi ada pajaknya, ada retribusi yang memang sudah diatur diatur dalam perda. Dan, itu sangat besar untuk peningkatan PAD Kabupaten Gresik. Makanya, ini di Situbondo juga perlu diterapkan,” ujar Nizar. (bib/pri)


BERAS IR 64

Senin 23 Februari 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

100

DAGING SAPI

75

DAGING AYAM BROILER

250

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

250

75

10.375

B A N Y U W A N G I

300

9.000

10.625

103.750

27.750

KACANG KEDELAI LOKAL

19.000

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

100

0

Jawa Pos

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

1050

175

125

10.750

15.125

12.375

50

9.500

8500

12.250

UMKM

IUMK Belum Jelas BANYUWANGI - Janji pemerintah pusat untuk mempermudah perizinan pelaku usaha mikro dengan membuat Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), hingga kini belum direalisasikan. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah belum bisa menerbitkan IUMK karena belum ada petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Plt Kepala Koperasi dan UMKM, Alief Rachman Kartiono mengatakan, hingga saat ini format pelaksanaan kebijakan pusat itu belum ada. Pemkab Banyuwangi masih menunggu informasi Dinas Koperasi dan UMKM Jatim. Alief mengatakan, IUMK ini akan menjadi aspek penting untuk kepastian berusaha sehingga memberikan kemudahan operasional dan akses pembiayaan. “Mereka juga memiliki kepastian hukum yang dibarengi kepastian mendapat perlindungan,” katanya. Selama ini, lanjut Alief, pelaku usaha mikro di Banyuwangi hanya mendaftarkan usahanya ke Dinas Koperasi dan UMKM saja dan belum ada yang memiliki izin . “Berbeda dengan pelaku usaha kecil maupun menengah yang telah berbadan usaha yang sudah membuat izin, tapi bukan Dinas Koperasi dan UMKM yang mengeluarkan, namun Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu,” ujarnya Alief. Alief mengatakan, jika penerbitan IUMK ini secara teknis dikelola oleh pemerintah daerah, kemungkinan besar akan dikeluarkan kantor kecamatan atas usul pemerintah desa. Kehadiran IUMK diharapkan bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha mikro kecil yang sering terkendala dengan minimnya modal karena kesulitan dapat akses pembiayaan dari bank. “Melalui dukungan ini, mudah-mudahan sektor usaha kecil dan mikro memiliki daya saing tinggi sehingga bisa bertahan menghadapi persaingan global,” harap mantan camat Wongsorejo itu. (cin/afi)

BEBAS PKL: Tidak lama lagi, PKL yang berjualan di pojok utara Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan segera dipindahkan ke kawasan wisata Pantai Boom.

CHIN JULLIEN/RABA

PKL Blambangan Dipindah ke Boom BANYUWANGI – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mangkal di pojok utara Taman Blambangan tidak lama lagi segera dipindah ke kawasan wisata Pantai Boom. Pemindahan PKL itu guna mendukung pengembangan pantai Boom sebagai kawasan wisata dan penataan tata ruang Kota Banyuwangi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Mujiono mengatakan, pemindahan PKL itu dalam rangka mewujudkan rencana Pemkab Banyuwangi membebaskan Kota Banyuwangi dari PKL. “Kita pindah ke Pantai Boom agar

tata ruang kota lebih cantik,” Mujiono. Waktu relokasi pedagang itu belum bisa dipastikan. Relokasi akan dilakukan setelah pembangunan beberapa fasilitas selesai dibangun. “Secepatnya, mudah-mudahan bulan depan segera terealisasi,” ungkapnya. Menurut Mujiono, Dinas BMCKTR baru merampungkan satu los bangunan yang mampu menampung tujuh pedagang. Jumlah tersebut belum cukup menampung keseluruhan PKL di Boom maupun Taman Blambangan. “Paling tidak kami membutuhkan lima los bangunan yang bisa menampung 44 pedagang lagi,” terangnya.

Jumlah PKL yang akan ditampung di Pantai Boom sebanyak 51 pedagang. Rencananya, Dinas BMCKTR akan membangun los PKL dekat dengan bangunan los yang sudah selesai. “Rencananya akan kami bangun dengan posisi letter U, jadi saling berhadapan dengan konsep food court,” ungkap Mujiono. Sedangkan lahan yang berada di tengah akan digunakan tempat makan bagi pembeli. Sedangkan fasilitas kursi untuk pengunjung disediakan para PKL. Rencana Pemkab Banyuwangi itu mengundang pro dan kontra di kalangan PKL. Nur

Halimah, 27 misalnya, mengaku kurang setuju, namun tetap akan menerima keputusan tersebut. “Sebenarnya kurang setuju, bagaimana ya, itu berarti saingan kami bertambah, sekarang saja dengan pedagang yang berjumlah sekian sudah cukup sulit mencari pelanggan,” katanya. Berbeda lagi dengan Suhartini, 52, ia mengaku tidak masalah jika Pantai Boom menjadi kawasan PKL. “Tidak apa-apa, asalkan tempatnya cukup. Kalau bisa PKL lama diutamakan untuk mendapatkan tempat,” harap Suhartini. (cin/afi)

Omzet Pedagang Sembilan Bahan Pokok Turun Akibat Lonjakan Harga

GALIH COKRO/RABA

TUNGGU JANJI: Pelaku usaha mikro dan kecil di Banyuwangi menunggu janji pemerintah untuk menerbitkan IUMK untuk dapat kemudahan akses permodalan.

BANYUWANGI – Dalam beberapa hari terakhir ini, kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) tidak bisa ditahan. Kenaikan paling menonjol terjadi pada harga beras sekitar Rp 1000 hingga Rp 2000 dan kacang tanah lokal Rp 3000 dan impor Rp 5000. Kacang tanah lokal awal dijual dengan harga Rp 18 ribu kini naik menjadi Rp Rp 21 ribu. Sedangkan harga kacang tanah impor semula hanya Rp 20 ribu, kini meroket menjadi Rp 25 ribu. Sedangkan beras dijual dengan harga bervariasi. Beras kualitas medium dijual dengan harga Rp 11.000 hingga Rp 11.500 dari sebelumnya hanya Rp. 9.500 hingga Rp 10 ribu. Sembako lainnya yang mengalami kenaikan adalah minyak curah, minyak goreng kemasan, gula curah, tepung trigu, tepung kanji dan ketan. Namun kenaikan beberapa komoditas itu tidak besar hanya sekitar Rp 500 hingga Rp 1000 . Minyak curah naik jadi Rp 11 ribu dari sebelumnya Rp 10.500, minyak goreng kemasan dua liter

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin maraknya aksi penipuan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS

dengan mengatas nama kan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

GALIH COKRO/RABA

HARGA TURUN: Pedagang teluar ayam broiler di Pasar Banyuwangi menatata dagangannya sembari menunggu konsumen datang kemarin.

naik jadi Rp 23 ribu dari Rp 22 ribu. Naiknya harga sembako itu memicu omzet pedagang turun sekitar 30 persen. Salah seorang pedagangan Romlah mengungkapkan, sejak terjadi kenaikan harga-harga sembako penjualannya menurun drastis. Sebelum terjadi kenaikan, Romlah mengaku bisa menjual beras hingga 200 kilogram dengan dalam kurun setengah bulan. Namun setelah harga naik, beras sebanyak 125 kilogram belum habis terjual hingga dua minggu. “Tadinya pembeli banyak yang beli per sak (25 kilogram), sekarang beli lima kilogram, ,” ungkap Romlah. Romlah menjelaskan, banyak pembeli yang mengurangi pembelian dari biasanya dengan dalih harga terlalu mahal. Pedagang lainnya, Salma, 33 menambahkan kenaikan harga beras disebabkan keterbatasan stok. “Stok beras terbatas, pedagang dibatasi pengambilannya, agar semua pedagang bisa dapat barang,” ujarnya. Harga sembako yang turun hanya telur ayam. Saat ini, telur ayam dijual Rp 18 ribu dari sebelumnya Rp 25 ribu. (cin/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Permata Giri

All New Avanza/Innova

Suzuki APV/Karimun

Honda Freed/Aveo

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

DIJUAL All New Avanza/innova tahun 013/011 PMK htm hrg 146/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki APV/Karimun tahun 013/06 PMK pth/htm hrg 119/82,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Freed/Aveo tahun 012/06 PMK Htm hrg 166/86 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

PERUM KTPNG ASRI

Suzuki Ertiga

Toyota Rush TRD

Grand Livina/Evalia

SUZUKI ERTIGA JATIM Suzuki Jatim Ertiga DP 30juta, Karimun Wagon DP 25 juta Carry Pick up DP 10 juta, Splash DP 30 juta, Info Randy 081234017156

Dijual Toyota Rush TRD, LTD Th 2013 Manual, Putih, Istimewa Rp. 194 Juta Nego, Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC

STNK Hlg STNK P 4618 VG an Supiyanto, Macan Putih Utara Kec. Kabat

BANYUWANGI

All New Xenia/Ayla Datsun

Honda Jazz 09

Valentine With Daihatsu VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!!

Dapatkan Harga Spesial di Bulan Spesial Dgn DP 25 Jt Sudah Bisa Bawa Pulang Datsun Type Apa Saja Hubungi Reza 085330522444/081937628089

Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 161,5 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680

Aneka Mobil Dijual Murah Travelo, Pregio, Bis, Serius Hub. 081216866602 No SMS

MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224

DIJUAL All New Xenia/ayla tahun 013 PMK slv hrg 136/96,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148


HALAMAN 36

SENIN 23 FEBRUARI

TAHUN 2015

MAN Genteng Belajar Jurnalistik Siswa

RAMADA KUSUMA ATMAJA/JPRG

SUMRINGAH: Ratusan siswa MAN Genteng usai mengikuti pelatihan jurnalistik di sekolahnya, Minggu (22/2).

ADA APA LAGI

GENTENG-Sebanyak 257 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Genteng, mengikuti pelatihan jurnalistik, Minggu (22/2). Kegiatan yang dilaksanakan sehari di sekolahnya itu, mereka mengundang tim dari Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pelatihan jurnalistik yang digelar mulai pukul 08.30 hingga

pukul 12.45 itu, para siswa belajar mencari dan menulis berita. Selain itu, mereka juga belajar tentang desain, layout, dan fotografi. “Untuk materi menulis, para siswa sebenarnya sudah cukup lumayan, kurang biasa dan perlu banyak membaca,” cetus Pemimpin Redaksi (Pemred) Jawa Pos Radar Banyuwangi,

Bayu Saksono, usai pelatihan jurnalistik, kemarin. Kepala MAN Genteng, H. Kosim, mengatakan pengetahuan jurnalistik itu sangat penting, terutama bagi para siswa. Dengan belajar jurnalistik, akan menjadi bekal bagi siswa dalam belajar menulis n Baca Siswa MAN...Hal 37

Beringin Belum Dibersihkan Pohon Tumbang Akibat Disapu Lesus di Lemahbang Dewo

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

KREATIF: Berlatih membatik di kantor Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Minggu (22/2).

Ajari Membatik Motif Baru SONGGON-Puluhan anak di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, mengikuti pelatihan cara membatik. Uniknya, jika di tempat lain banyak yang mengenal batik dengan motif gajah oling ataupun kangkung setingkes, mereka diajari membatik dengan motif selada. Pengambilan batik motif baru tersebut, merupakan hasil inspirasi dari alam sekitar, yakni sayur selada yang banyak ditemui di lereng Gunung Raung tersebut. Melalui selada, mereka ingin mengangkat potensi desa serta mengenalkan desa melalui batik. Salah satu peserta, Evi, 10, mengaku baru kali pertama mengikuti dan mengenal seni membatik. Dirinya sangat senang diajari cara-cara membatik tersebut. Apalagi, hasil karyanya itu merupakan kebanggaan karena dibuat oleh tangannya sendiri. “Saya bangga dan senang ikut acara ini, saya jadi tahu cara membatik,” ujarnya. Salah satu pelatih dari rumah batik, Azizah, 29, mengaku senang bisa menularkan ilmu cara membatik kepada para anak-anak dan remaja. Motif batik yang dikreasi remaja Desa Sumberarum, menggunakan desain sayur selada yang dituangkan dalam batik itu dinilai masih baru. Belajar membatik itu tidak hanya diikuti oleh para ana-anak dan remaja, tetapi juga diikuti oleh para ibu yang tertarik dalam seni membatik. “Ini sebuah warisan leluhur dan diakui sebagai warisan bangsa, jadi harus kita lestarikan,” sebut Suciati, 29, salah seorang warga Desa Sumberarum.(ddy/abi)

ROGOJAMPI-Pohon beringin yang tumbang pada Sabtu sore (21/2) di jalan simpang tiga Dusun Krajan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, hingga kemarin masih belum dibersihkan. Pohon besar berumur puluhan tahun itu, kini menjadi tontonan warga. Angin kencang hingga merobohkan pohon beringin itu, terjadi sekitar pukul 15.30. Pohon raksasa itu, sempat merusak dua rumah warga yang ada di sekitarnya. Satu unit motor Kawasaki KLX dengan nomor polisi P 5777 YB milik Edi, warga setempat, juga ikut rusak karena tertimpa pohon. Kepala Dusun Krajan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Sugeng Hariyadi, 50, mengatakan saat ada pohon roboh, seorang tukas las Nur, 45, yang ada di bawah pohon beringin itu sempat lari. “Pohon pertama dan kedua roboh, Nur masih bertahan, baru saat ada suara pohon yang akan roboh kali ketiga, Nur itu lari,” katanya. Pohon yang roboh untuk kali ketiga itu, jelas dia, pohon beringin yang sudah berumur puluhan tahun ini. Untungnya, tukang las itu bisa langsung kabur. “Kalau Nur tidak segera pergi, kejadiannya pasti akan beda,” ungkapnya. Meski pohon beringin itu roboh pada Sabtu sore, tapi hingga kemarin belum dibersihkan n Baca Beringin...Hal 37

Korban Pembacokan Kekurangan Biaya GAMBIRAN-Dua korban pembacokan orang misterius, Nani Ferani alias Nina, 45, dan putrinya, Aska Ratri Wijaya, 17, asal Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, yang sedang menjalani perawatan di RS Al Huda, Genteng, kini kondisinya sudah mulai membaik. Setiap hari, anggota kepolisian dari Polsek Gambiran juga mengunjungi kedua korban itu sambil melakukan penyelidikan. Tapi sayang, hingga kemarin polisi masih belum berhasil menelusuri jejak pelaku yang telah membacok kedua korban pada Sabtu (14/2) dini hari. “Kita masih mencari,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri melalui Kanitreskrim, Iptu Subagiyo. Belum jelas pelaku yang telah

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

JADI TONTONAN: Pohon beringin yang tumbang di jalan simpang tiga Dusun Krajan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, masih belum dievakuasi, Minggu siang (22/2).

Lesehan Blimbingsari Ikut Hancur ROGOJAMPI-Angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu sore (21/2), ternyata sempat memporak-porandakan kawasan kuliner ikan bakar di sekitar Pantai Blimbingsari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi.

Sejumlah warung lesehan di sekitar pantai itu atapnya beterbangan dan rusak. Warung ikan bakar itu, terpaksa tutup sementara. “Angin lesus (putting beliung) sempat memutar-mutar di laut,” terang Jamhari, 46, salah seorang karyawan ikan bakar di

warung lesehan Pantai Blimbingari. Angin lesus yang datang dari arah laut itu, jelas dia, kemudian mendekat ke pantai dan menghantam sejumlah warung lesehan n Baca Lesehan...Hal 37

POLITIK

SHULHAN HADI/JPRG

LEMAH : Nina kini masih berada di ruang perawatan RS Al Huda, Genteng, Minggu (22/2).

membacok, kedua korban kini tengah menghadapi baru. Ibu dan anak itu memiliki tanggungan biaya pengobatan selama menjalani perawatan di RS Al Huda. Sejak di rawat hingga saat ini,

keduanya telah menghabiskan biaya sebesar Rp 30 juta. Apesnya, keduanya belum masuk ke jaminan kesehatan seperti BJPS, atau pun jaminan kesehatan lainnya n Baca Korban...Hal 37 ISTIMEWA

DIPERCAYA: Wiwik Pujiyati mengikuti proses seleksi calon Ketua DPC di selenggarakan DPP PDI Perjuangan.

Wiwik Ikut Seleksi Calon Ketua DPC Digelar di DPP PDI Perjuangan BANYUWANGI - Wiwik Pujiyati, kader PDI Perjuangan, menjadi satu-satunya figur partai yang ikut seleksi calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Banyuwangi yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Lenteng Agung, Jakarta pada, Sabtu (21/2). Fenomena menarik ini, menjadi momentum penting dan mementahkan wacana yang digelindingkan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

DPC, bahwa lima orang calon ketua DPC final. “Benar, Mas. Sabtu (21/2) lalu kami ikut proses seleksi calon ketua DPC yang digelar di DPP,” ungkap Wiwik Pujiyati, dihubungi via layanan komunikasi pribadinya, Minggu (22/2). Wiwik Pujiyati mengaku sebagai calon ketua DPC, kuota perempuan satusatunya yang memiliki basis dukungan di ranting dan pimpinan anak cabang PDI Perjuangan selalu taat azas partai. Namun, Wiwik tidak menampik bahwa proses seleksi calon ketua DPC di

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Jatim dirinya tidak dilibatkan. “Kalau soal itu, saya tidak tahu kenapa prosesnya tibatiba diumumkan calon ketua DPC lima orang. Saya yakin penentunnya DPP,” ungkap Ketua Umum Gerakan Petani dan Nelayan Indonesia (GANTI) wilayah Jawa Timur itu. CEO Banyu Arta Group (PT. Banyuwangi Arta Nugraha, PT. Banyuwangi Maritim Technology, Berkat Usaha Motor, CV. Berkat Usaha Laut) ini mengaku sebagai wanita pejuang yang tidak gampang

menyerah dan putus asa dalam menghadapi masalah. Baginya, perjuangan politik di PDI Perjuangan adalah pilihan murni hati yang paling dalam. Sebagai kader, Wiwik mengaku bangga dan ingin membuktikan bahwa pondasi pemimpin yang jujur dan tidak korupsi menjadi modal memperjuangkan cita-cita partai lebih kuat dan besar. “Apa pun yang ditugaskan oleh partai sebagai kader saya siap dan harus sukses. Saya tidak mau setengah-setengah untuk sebuah kepercayaan,” pungkas Wiwik. (*/als)

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


RADAR GENTENG

Jawa Pos

Senin 23 Februari 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Harga Bawang Merah mulai Naik

RMI Banyuwangi Gelar Pelatihan Tahu Sehat

GENTENG-Harga kebutuhan dapur mulai merangkak lagi. Saat ini, harga bawang merah kembali naik dibanding beberapa hari sebelumnya. Untuk harga bawang merah, saat ini mencapai Rp 12 ribu hingga Rp 13 per kilogram. Padahal pada akhir pekan lalu, harganya Cuma Rp 10 ribu per kilogram. “Naik Rp 2000 hingga Rp 3000 per kilogram,” cetus Sukiran, 75, salah satu pedagang bawang merah dari Dusun Toyamas, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran. Dalam seminggu ke depan, Sukiran belum bisa memprediksi harga ini akan bisa turun, atau justru melonjak. Hal ini tergantung dari pasokan bawang merah dari luar daerah. “Besok, saya belum tahu,” katanya. Pasang surut harga bawang merah, ini tidak mempengaruhi kegiatan para buruh pritil bawang yang kebanyakan para ibu-ibu. Sejak pagi, mereka terlihat tekun memilah bawang dan membersihkannya. “Saya mendapat upah Rp 250 ribu per kilogram,” cetus Jumaiyah, 37, warga Dusun Krajan,

PURWOHARJO-Puluhan santri dari perwakilan sekitar 80 pondok pesantren yang ada di Kabupaten Banyuwangi, mengikuti pelatihan pembuatan tahu sehat, Sabtu (21/2). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Rabithah Maahidil Islamiyah (RMI) Banyuwangi, itu digelar di Pondok Pesantren Darul Huda, Ngadirejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo. Dalam pelatihan tersebut, para peserta yang juga santri diberi wawasan seputar tahu, bahan baku, dan pembuatnya. Usai menerima teori, para peserta itu langsung diajak untuk mempraktikkan ilmu yang baru di dapat itu. Ketua RMI Kabupaten Banyuwangi, Ahmad Munib Syafaat, mengatakan pelatihan ini untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepada santri yang tepat guna. “Pelatihan ini agar santri memiliki skill yang tepat guna, yakni membuat tahu,” ujarnya. Selain diajari membuat keterampilan pembuatan tahu, jelas dia, RMI juga akan menggelar pelatihan lain, seperti keterampilan sablon dan

SHULHAN HADI/JPRG

TELATEN : Para buruh pritil memilah bawang merah sebelum dijual ke Pasar Genteng, Minggu (22/2).

Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Dalam sehari, Jumaiyah mengaku bisa menyelesaikan pekerjaan hingga 30 kilogram. Tapi, itu bila kiriman bawang merah sedang banyak, dan kondisi kesehatannya sedang baik. “Saya dua orang dapat 30 kilogram

sehari,” terangnya. Aktivitas para buruh pritil bawang merah ini tidak terpengaruh dengan naik turunnya harga bawang merah di pasaran. Selama ini ,upah yang mereka terima juga tetap. “Kita tidak tahu harga di pasar, upahnya tetap saja,” jelasnya.(sli/abi)

Lama karena Andalkan Alat Potong Manual n BERINGIN... Sambungan dari Hal 36

Rencananya, pada Minggu (22/2), akan dilaksanakan kerja bakti untuk membersihkan pohon tersebut. “Kita cari alat potong kayu tidak ada, kalau cuma alat manual, kapan selesainya,” katanya. Hariyadi berharap, pemerintah turun ke lapangan dan membantu warga membersihkan pohon beringin yang ambruk itu. Saat ini, warga kesulitan untuk mendapatkan alat pemotong kayu. “Pohon beringin itu menimpa balai dusun dan bengkel las,” cetusnya. Menurut Hariyadi, balai Dusun Krajan, dan bengkel las Ipan Jaya milik Nur, hancur berantakan tertimpa pohon beringin tersebut. Karena belum dibersihkan, pohon yang tumbang itu kini menjadi tontonan warga. Warga yang melintas di jalur

JPRG

RUSAK: Salah satu warung lesehan Blimbingsari, hancur setelah dihantam angin lesus, Sabtu sore (21/2).

DEDY JUMHARDIYANTO/

jurusan Rogojampi-Genteng, banyak yang berhenti untuk melihat pohon raksasa yang

ambruk dan mengenai rumah warga. “ Beruntung pohonnya roboh ke barat, coba kalau ke

selatan pasti jalan macet,” ujar Dedy Bahtiar, 34, warga setempat.(ddy/abi)

Kondisi Korban Sangat Memprihatinkan n KORBAN... Sambungan dari Hal 36

Nina yang asli Cilacap, Jawa Tengah, itu tidak memiliki keluarga di Banyuwangi. Selama ini, bekerja menjadi penyiar di salah satu radio komunitas di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. “Kondisinya sangat memprihatinkan, Nina tidak punya kerabat,” cetus Sugiharti, 47, pemilik radio tempat Nina bekerja. Untuk meringankan beban korban, teman-temannya di komunitas radio saat ini sedang menggalang dana untuk biaya pengobatan. “Suami saya menggalang dana kepada teman-teman,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Dari hasil pengumpulan dana di radio komunitas tempat Nina bekerja, kini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2 juta. Dana itu, berasal dari para fans radio dan iuran karyawan. “Sudah terkumpul Rp 2 juta,” ungkapnya. Hospital Liaison Officer (HLO) RS Al Huda, dr. Soegeng Hery Priyanto, saat dikonfirmasi membenarkan kalau kedua pasiennya itu belum membayar biaya pengobatan selama berada di RS Al Huda. “Kedua pasien itu, habisnya mencapai Rp 30 juta,” katanya. Kedua pasien yang menjadi korban pembacokan itu, jelas dia, tidak memiliki surat jaminan kesehatan seperti BPJS maupun asuransi kesehatan lainnya. Saat ini, pihak rumah sakit hanya bisa membantu dengan melakukan perawatan dan pengobatan sebagaimana layaknya penanganan terhadap pasien secara umum. “Rumah sakit hanya bisa membantu pada pelayanan,” ujarnya. Bila kedua pasien dibuatkan kartu BPJS, jelas dia, itu juga tidak bisa banyak membantu. Sebab, sesuai dengan aturan yang baru mengharuskan masa berlaku layanan kesehatan itu setelah seminggu peserta itu terdaftar. “Kalau dulu dibuatkan seperti BPJS itu bisa, tapi seka-

rang tidak,” ungkapnya. Satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk meringankan

tanggungan kedua pasien itu, lanjut dia, adalah membayarkan biaya pengobatan secara lang-

sung. “Kalau ada dermawan ya bisa membiayai pengobatan,” cetusnya.(sli/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

WIRASWASTA : Jajaran pengurus RMI Banyuwangi bersama peserta pelatihan, Sabtu (21/2).

beberapa jenis keterampilan lainnya. “Akan kita lakukan secara menerus, keterampilan lainnya juga akan kita ajarkan,” katanya. Salah satu peserta, Muntaha, 22, dari Pondok Pesantren Minhajus Salihin, Desa Ringinmulyo, Kecamatan Pesanggaran, mengatakan setelah mengikuti pelatihan ini yakin dan

mampu memproduksi tahu. “Saya yakin bisa,” cetusnya. Hanya saja, bila harus membuka usaha pembuatan tahu, dirinya membutuhkan bantuan dan dukungan, terutama mengenai permodalan. “Untuk membuka usaha, saya perlu modal,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/adv/abi)

Jumlah Kerugian Masih Dihitung n LESEHAN... Sambungan dari Hal 36

“Saya kaget, angin banter banget hingga atap warung yang dari asbes banyak yang beterbangan,” ungkapnya. Untungnya, saat kejadian itu kondisi warung sedang sepi. Sehingga, tidak ada korban jiwa. Para karyawan yang sedang berada di warung, juga langsung berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri. “Cuacanya mencekam seperti dihantam badai,” sebut Evi, 21, salah seorang karyawan warung lesehan. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, pada Minggu pagi, (22/2), para karyawan di warung lesehan mulai membersihkan puing-puing bangunan yang rusak. Karyawan lain, ada yang membersihkan lantai dengan cara mengepel. Dari sejumlah warung ikan bakar yang rusak itu, yang paling parah miliknya, Buang, 51. Lesehan ikan bakar ini, rusak pada bagian depan, dapur, dan tempat pembakaran.

Maduran, Desa/ Kecamatan Rogojampi. Rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu jebol. “Belum kita perbaiki, ini saya beri penyangga,” cetus Romlah, pada Jawa Pos Radar Genteng. Camat Rogojampi, L u k m a n Ha k i m , mengaku sudah menerima informasi dampak angin lesus pada Sabtu sore (21/2). Pihaknya masih menunggu pendataan yang dilakukan petugas di DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG JEBOL: Dinding rumah milik Romlah yang setiap desa. Terkait terbuat dari sesek jebol dihantam angin jumlah kerusakan lesus, Sabtu sore (21/2). yang terdampak serangan angin lesus Kerusakan lain, juga terjadi pada tersebut, camat mengaku belum warung lesehan milik Temu, 49. tahu persis. “Kita masih lakukan Sementara itu, angin puting pendataan beserta jumlah kerubeliung itu juga merusak dind- gian, ini nanti akan kita laporkan ing rumah milik Romlah, 55, ke Pemkab Banyuwangi melalui warga Kampung Lebak, Dusun BPBD,” ungkapnya. (ddy/abi)

Meningkatkan Kreativitas Siswa n SISWA MAN... Sambungan dari Hal 36

“Kita harapkan para siswa bisa menulis, seperti artikel atau yang lain,” katanya. Dengan pelatihan jurnalistik itu, Kosim menyatakan kalau sekolahnya berencana akan

membuat majalah dan itu nanti akan dikelola oleh para siswa. Dalam pelatihan ini, ada 257 siswa yang mendaftar menjadi peserta. “Majalah sekolah ini untuk meningkatkan kreativitas siswa,” cetusnya. Untuk belajar jurnalistik, Kosim mengaku sengaja bekerja

sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi dan Radar Genteng. Dengan kerja sama itu, para siswa diharapkan mampu mengelola majalah sendiri. “Kerja sama seperti ini akan terus kita lakukan, ini demi kemajuan MAN Genteng,” ungkapnya. (abi)


Her es

34 38

Nama : Sersan Satu Abdul Ghofar Lahir : Magelang, 10 Mei 1966 Pekerjaan : 1. TNI - AD 2. Petani Istri : Yety Puspitowati, S.S Anak : 1. Caisaria Anggita Pitaloka 2. Caisaria Amanda Puspita

JawaPos Pos Jawa

PENUGASAN 1. Operasi Seroja Timor Timur 2. Babinsa Desa Bangsring, Desa Sumberkencono, Desa Sidowangi, Desa Watukebo, Desa Bajulmati, Desa Bimorejo, Kec. Wongsorejo

Sersan Satu Abdul Ghofar Petani yang “Nyambi” jadi Tentara

Ajak ePetani t tap Jadi Petani ke sawah untuk menyiangi, memupuk, dan membenahi saluran irigasi. Sampai akhirnya banyak dari mereka yang kembali turun untuk menanam padi dan menghijaukan lagi areal persawahan di Desa Bajulmati. Tak hanya mencakup tanaman padi, Kecamatan Wongsorejo yang dikenal sebagai salah satu produsen tanaman cabai, Ghofar pun turut menanam cabai untuk memancing keinginan masyarakat yang lain n Baca Ajak...Hal 39

Kecewa Timor Timur Lepas

FOTO-FOTO: FREDY RISZI/RaBa

TETAP TUGAS: Di sela-sela menunaikan tugasnya sebagai prajurit, Ghofar menjadi ketua kelompok tani di Desa Bajulmati, Wongsorejo.

DARI sekian panjang rentetan tugas, masa mengikuti Operasi Seroja di Timor Timur yang menjadi kesan paling dalam. Ditugaskan selama dua periode, yaitu tahun 1986-1988 dan 1991-1993, Ghofar merasakan beratnya medan pertempuran dan kondisi saat itu. Banyak prajurit yang gugur, termasuk komandan regunya yang saat itu dikepung Fretilin di salah satu tebing di Timor Timur. Namun, atas kegigihan semua pasukan saat itu, kesatuannya sempat dianggap yang paling sukses dalam operasi yang berlangsung untuk mempertahankan salah satu wilayah NKRI tersebut. Namun, saat Timor Timur memerdekakan diri pada September 1999. Ada kekecewaan yang dirasakannya saat itu. Mengingat berapa nyawa yang telah dikorbankan untuk mempertahankan wilayah tersebut, serta masyarakat yang saat itu juga telah sedemikian dekat dengan TNI yang selama bertahun-tahun berperang di wilayah itu. “Tidak ada wacana ingin merdeka dari mereka yang tinggal di desa. Mereka hanya ingin hidup damai,” terang Ghofar. Namun, sebagai prajurit tidak ada yang bisa dilakukannya, selain berusaha mempertahankan apa yang masih ada saat ini. Dengan memahami masyarakat lebih dalam dan membantu permasalahan mereka supaya NKRI tetap terjaga utuh. Saat menjadi babinsa (bintara pembina desa), Ghofar berusaha memahami keinginan warga dan memecahkannya untuk membantu permasalahan mereka. (fre/c1/als)

TURUN LANGSUNG: Seperti petani lainnya, Ghofar juga membersihkan saluran irigasi.

PEDULI: Kepala SMPN 1 Banyuwangi, Samsuddin Ali menyerahkan paket sembako kepada warga tidak mampu.

Impotensi dan Ejakulasi Dini Bisa Diatasi TAK ada suami yang menginginkan gangguan fungsi seksual, seperti impotensi dan ejakulasi dini. Jika kejadiannya hanya satu atau dua kali, pasangan masih dapat memakluminya. Mungkin suami sedang banyak pikiran, terlalu lelah, atau sedang stres berat. Namun, suami yang sering mengalami ejakulasi dini akan selalu merasa gagal dan depresi. Mereka cenderung menghindari hubungan suami-istri dan menjaga jarak. Jika hal ini tak diobati dengan cepat, risiko impotensi bisa terjadi. Bahkan, menurut survei Menshealth.com, lebih kurang 10 persen perempuan memutuskan hubungan karena sang pria mengalami ejakulasi dini. Ejakulasi dini bisa terjadi karena faktor psikologi, depresi, stres, kurang percaya diri, atau adanya konflik yang memengaruhi intimasi emosional dengan pasangan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan masalah pada hubungan suami-istri dikarenakan ketidakpuasan dari pihak perempuan. Masalahnya, hampir 90 persen pasien merasa sungkan dan malu untuk berkonsultasi ke dokter. Ditambah lagi dengan informasi yang tak benar, mereka lebih memilih mengonsumsi obat kuat, ramuan, atau minyak oles yang beredar bebas di pasaran dengan harapan

bisa mengatasi ejakulasi dini. Sayangnya, mengatasi ejakulasi dini dengan cara ini tak memberikan hasil positif. Bahkan, hal ini bisa sangat merugikan organ-organ tubuh, khususnya alat vital dan alat reproduksi. Padahal, hubungan suami-istri yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Sebagai aktivitas fisik, hubungan suami-istri termasuk salah satu olahraga yang paling aman sekaligus menyenangkan. Pasalnya, hal ini bisa meregangkan dan menyervis hampir setiap otot dalam tubuh dan membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh. Dari sudut medis, hubungan suami-istri diyakini sebagai obat instan

Senin232 Februari Februari 2015 2015 Senin

MENJADI anak kepala sekolah sebuah Madrasah Ibtidaiyah di Desa Giri Wetan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Abdul Ghofar, 48, selalu diajarkan agar menjunjung ajaran agama Islam. Hingga dirinya mengambil dua pendidikan dasar sekaligus, yaitu SD dan MI dalam kurun waktu yang sama. Pagi hari berangkat ke SD hingga siang dan dilanjutkan dengan mengikuti pelajaran di MI sebagai penyeimbang pelajaran umum. Orang tua Ghofar, Sofyan Zainal Arifin, 86, pun selalu mengajarinya untuk menyeimbangkan antara ilmu dunia dan akhirat. Termasuk selalu menjaga wudu di mana pun berada dan mempelajari ilmu agama. Sampai akhirnya Ghofar menempuh pendidikan SMAnya di Madrasah Aliyah Kabupaten Temanggung. Di sana banyak ilmu keagamaan berbasis masyarakat yang diajarkan, termasuk ilmu agama modern. Perkembangan pendidikan Ghofar ini sampai membuatnya ingin menjadi seorang penceramah yang menyiarkan agama di masyarakat mana pun dia berada. Namun, selepas sekolah, rupanya nasib membawanya ke arah yang lain. Atas permintaan ibunya yang ingin Ghofar menjadi prajurit, dirinya pun mendaftar lalu bergabung ke dalam TNI AD beberapa bulan setelah lulus MAN. Meski awalnya bukan pilihan, namun setelah menjalaninya, Ghofar pun merasa jika ilmunya bisa banyak diterapkan saat menjadi prajurit. Selain membela negara, dengan menjadi prajurit dirinya tetap bisa mengaplikasikan ilmu agamanya baik kepada masyarakat maupun sesama prajurit. Satu pesan yang berisi filsafat Jawa dari ayahnya pun selalu dipegangnya di mana pun berada, yaitu ojo dumeh (jangan sok), ojo gumunan (jangan heran), ojo gunggungan (jangan sombong), dan ojo mutungan (jangan putus asa). (fre/c1/als)

PENDIDIKAN 1. SDN Lebak, Magelang 2. MTs Grabag, Magelang 3. MAN Temanggung 4. SECATA Gombong 5. Brigif 6 KOSTRAD 6. Yonif 514 Kostrad Bondowoso 7. Yonif 501 Linud Kostrad Madiun 8. Kodim 0825 Banyuwangi

Kecamatan Wongsorejo, Abdul Ghofar pun mencoba menanam padi di sela-sela tugasnya menjadi prajurit. Dengan bekal sawah pemberian mertuanya, Ghofar dapat menghasilkan padi dengan kondisi yang cukup baik di saat orang di desanya sudah banyak yang enggan bercocok tanam. Cara itu rupanya cukup ampuh membuat beberapa tetangganya untuk kembali menggarap sawahnya. Tak hanya memberi contoh menghasilkan padi yang baik, Ghofar juga terjun sendiri

beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.

Dididik Menjadi Penyiar Agama

Tentang Ghofar

NAIK turunnya harga bahan pokok, termasuk komoditas pertanian, seperti beras dan jagung, membuat petani enggan melanjutkan pekerjaannya. Banyak para petani yang menjual tanah dan mengubahnya menjadi ruko. Bahkan melepaskannya untuk dijadikan perumahan. Berbekal pengalaman yang didapatnya selama menjadi babinsa dan keinginannya untuk menjaga ketahanan pangan yang ada di wilayahnya, yaitu Desa Bajulmati,

Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke

paling aman untuk mengatasi sakit kepala dan depresi ringan. Hal ini terkait dengan pelepasan endorfin ke dalam aliran darah yang menghasilkan rasa euforia dan meninggalkan perasaan nyaman. Untuk mengatasi masalah ejakulasi dini dan impotensi, Anda bisa menghubungi On Clinic Indonesia. On Clinic Indonesia merupakan jaringan layanan kesehatan yang dapat mengatasi problem seksual pria, yaitu ejakulasi dini, impotensi, serta problem seksual perempuan yang mengalami gangguan orgasme, frigid, dan kurang gairah. Pengobatan di On Clinic memberikan harapan keberhasilan yang tinggi sesuai standar On Clinic International yang berpusat di Australia dengan tetap menjaga kerahasiaan dan privasi pasien. Informasi lebih lanjut, hubungi 500-001, GSM (kode area) 500 001 (pulsa lokal dari seluruh Indonesia), SMS 085 5105 0005, Pin Blackberry 29FD2 F5F, Whatsapp081314922776 ,www.onclinic.co.id, atau email: info@onclinic.co.id. Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik. (*)

FOTO-FOTO; GALIH COKRO/RaBa

Ajari Kepedulian Lewat Bedah Rumah BANYUWANGI – Setelah pada sehari sebelumnya para siswa SMPN 1 Banyuwangi mendapat materi narkoba dan reproduksi, kemarin (21/2) mereka diajari untuk membangkitkan rasa kepedulian. Salah satunya dengan mengundang beberapa warga kurang mampu dari lingkungan sekitar sekolah dan memberikan mereka satu paket sembako, kemudian melakukan acara bedah rumah terhadap kediaman salah satu tetangga sekolah. Kegiatan yang menjadi rangkaian acara Dies Natalis SMPN 1 Banyuwangi yang ke-67 itu dibuka dengan tari jejer gandrung, pertunjukan seni yang diiringi dengan music tradisionaldari siswa-siswi SMPN 1 Banyuwangi. Selanjutnya, 50 warga tidak mampu yang terdiri dari tukang becak dan tetangga sekolah menerima paket sembako.Di waktu yang bersamaan juga dilaksanakan penyerahan bantuan paket sembako untuk 50 warga tidak mampu dan bantuan bedah rumah. Sementara itu, Samsuddin Ali, Kepala SMPN 1 Banyuwangi men-

TINJAU LOKASI: Komite bersama dewan guru meilhat lokasi bedah rumah.

gatakan jika pada Dies Natalis tahun ini membawakan tema Semangat Berkarya Menciptakan Pribadi yang Cinta Budaya dan Peduli Lingkungan. Dengan tema tersebut, Samsuddin ingin agar dalam perayaan ini lebih kepada pemahaman kepada budaya dan yang penting adalah peningkatan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Sehingga setelah diawali dengan ider bumi, seminar penanggulangan narkoba dan reproduksi remaja, serta tari gandrung,

acara pemberian sembako dan bedah rumah menjadi puncaknya. Kegiatan ini juga diharapkannya dapat menjadikan Dies Natalis SMPN 1 Banyuwangi menjadi kebahagiaan untuk masyarakat sekitar. Ditambahkan oleh ketua panitia Dies Natalis ke-67, Rika Wulandari, jika acara ini terselenggara atas kepedulian wali murid yang tergabung dalam komite sekolah dan beberapa donatur yang ikut menyumbang. (fre/*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 23 Februari 2015

BERITA UTAMA

39

Kecepatan Angin di Darat 20 Knot ■ LESUS...

Sambungan dari Hal 29

Dari data BPBD yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, pohon tumbang juga ada yang roboh di daerah Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Kabat. Selain itu, Balai Desa Pondok Nongko juga tertimpa pohon yang tumbang karena diterpa angin yang cukup kencang pada hari Sabtu kemarin.

Bahkan, kerugian akibat tertimpa pohon tumbang tersebut Balai Desa Pondok Nongko mengalami kerugian Rp 300 ribu. Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi menjelaskan, angin yang terjadi pada hari Sabtu lalu bukanlah angin puting beliung atau pun angin lesus. Angin yang terjadi pada hari Sabtu lalu merupakan angin kencang sesaat yang diakibatkan oleh tingginya pertum-

buhan awan cumulonimbus (cb) di wilayah Banyuwangi. Dari data BMKG, kecepatan angin yang terjadi pada hari Sabtu sore lalu berada pada kecepatan 20 knot untuk di darat, sementara untuk di laut berada pada kecepatan 30-35 knot. Prakirawan BMKG Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa mengatakan, awan yang membawa angin yang terjadi kemarin berasal dari arah Bali yang bergerak menuju ke arah

barat ke wilayah Jawa Timur. ”Iya, angin pada hari Sabtu lalu berasal dari Bali bergerak menuju ke arah barat. Pantauan kami, pada Sabtu sore awan tersebut berada di atas langit Surabaya lalu hilang,” ujar Gede. Gede menambahkan, yang menjadi pemicu adanya angin kencang Sabtu lalu adalah adanya tekanan rendah di wilayah utara Australia. Akibat adanya tekanan rendah tersebut yang menyebabkan pertumbuhan awan Cb meningkat. ”Tekanan

Pemindahan Tiang Tidak Terkait Lesus ■ AKIBAT...

Sambungan dari Hal 29

Hanya ada tiga fasilitas yang diperbaiki konstruksinya di Kelurahan Mojopanggung, Desa Banjarsari dan Desa Kelir. Beberapa kabel listrik di wilayah Kecamatan Wongsorejo juga terkena dampak, namun tidak terlalu parah hanya berupa sentuhan- sentuhan kecil dengan ranting pohon. Semua kerusakan akibat bencana

itu, menurut Yudi, sudah selesai diperbaiki pada Minggu (22/2) pukul 09.00 pagi. “Kalau dari dua konstruksi yang diperbaiki tersebut, kerugian material jaringannya sekitar Rp 1 juta. Namun dengan kondisi padam seperti itu, kita mengalami kerugian akibat kehilangan pendapatan bruto karena tidak bisa menjual energi listrik dari pukul 15.16 sampai 20.45 ke pelanggan,” terang Yudi. Kerugian pendapatan PLN aki-

bat dari tersendatnya penjualan listrik ke pelanggan, lanjut Yudi, mencapai Rp 50 juta. Karena itu pihaknya berusaha sebaik mungkin untuk melakukan perbaikan agar tidak mengganggu pelayanan listrik untuk para pelanggan. “Kejadian kemarin murni akibat force majure atau bencana alam. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat,” kata Yudi. Sementara itu, untuk pemada-

man yang terjadi di tengah kota Banyuwangi dari wilayah Taman Blambangan hingga SMPN 1 Banyuwangi, menurut Yudi, tidak ada kaitannya dengan bencana lesus yang terjadi malam sebelumnya. Hal ini terjadi karena ada pemindahan tiang listrik dan penyesuaian terhadap instalasi listriknya. Hal ini membuat wilayah aliran listrik di wilayah tersebut dipadamkan termasuk traffic light yang ada. (fre/aif)

Reklamasi Restoran Diamati Bupati ■ PANTAI...

Sambungan dari Hal 29

“Abrasi sudah lama terjadi kira-kira sejak 15 tahun lalu. Setiap tahun yang paling terasa terjadi pada Mei sampai Juni, yakni ketika musim ombak besar,” ujar perempuan yang mengaku sudah berjualan di kawasan Pantai Watudodol sejak 20 tahun lalu tersebut. Miswati menambahkan, dahulu warung miliknya berdiri di dekat bibir pantai, yakni sekitar 30 meter dari jalan raya. “Tetapi,

seperti yang Anda lihat sendiri. Saat ini laut semakin maju. Mau tidak mau kami juga harus memajukan warung kami,” kata dia. Menurut Miswati, plengsengan yang dibangun pemerintah untuk mencegah abrasi di kawasan Pantai Watudodol roboh dihantam ombak sekitar tiga tahun lalu. Karena itu, dia berharap pemerintah kembali membangun plengsengan di lokasi tersebut. “Kami berharap plengsengan yang ambruk ini dibangun lagi,” harapnya. Masih kata Miswati, abrasi yang

terjadi di kawasan Pantai Watudodol itu diperparah dengan adanya bangunan yang dibangun terlalu menjorok ke laut. Bangunan yang dia maksud adalah Watudodol Restaurant yang berlokasi di sebelah selatan kompleks Pantai Watudodol. “Dulu bangunan tersebut tidak ada. Dulu di situ itu ya pantai, tetapi kini ditimbun tanah. Akibat bangunan semakin maju ke laut, ombak yang menghantam Pantai Watudodol semakin besar,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Abdullah

Azwar Anas sudah meninjau kondisi Pantai Watudodol Kamis lalu (19/2). Usai memimpin rapat bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait rencana pembangunan Pantai Klopoan menjadi Grand Watudodol, Anas melihat langsung kondisi pantai yang abrasi tersebut. Tidak hanya meninjau Pantai Watudodol, Bupati Anas bersama rombongan juga melihat langsung reklamasi yang dilakukan pihak Watudodol Restaurant. (sgt/c1/bay)

Banyuwangi Masih Miskin Paket Wisata ■ SPECIAL...

Sambungan dari Hal 29

Diskusi itu sendiri atas ide Pak Gito. Dia ingin Banyuwangi seperti Bali. Minimal bisa seperti Lombok. ’’Potensi Banyuwangi luar biasa. Bali sebenarnya kalah dari Banyuwangi. Apalagi, Lombok. Tapi kenapa Banyuwangi belum bisa semaju Lombok dan Bali,’’ kata pria yang pernah bertugas di Garuda Indonesia wilayah Lombok dan sekitarnya. ’’Di mana salahnya?’’ ’’Apa permasalahannya?’’ Dua pertanyaan terakhir itu dilontarkan Pak Gito dengan nada agak meninggi. Lantas dia mulai mengisahkan keterlibatannya dalam membangun pariwisata Lombok. Tepatnya ketika Lombok belum seterkenal sekarang. Dikatakan, perkembangan Lombok tidak terjadi secara sim-sala-bim. Tapi, melalui proses panjang dan melelahkan. Meski melelahkan tapi tidak sampai membuat loyo. Putus asa. Yang menarik, kata Pak Gito, justru pengembangan wisata Lombok berawal dari diskusi-diskusi kecil. Seperti yang dia rintis di Banyuwangi, dua pekan lalu. Namanya diskusi kecil pesertanya ya tidak banyak. Kuantitas peserta tidak penting. Sebab, di antara sedikit peserta itu bisa melahirkan ide-ide

berkualitas. Tentu saja peserta yang sedikit itu berasal dari beragam latar belakang. Meski berbeda-beda mereka memiliki hati yang sama. Punya niat yang sama. Punya mimpi yang sama. Yakni, memajukan pariwisata Lombok. Karena sudah sehati, mereka bahu-membahu tak kenal waktu. Terus berjuang mengenalkan wisata Lombok. Tidak hanya ke seluruh Indonesia. Tapi juga ke seluruh dunia. Lewat profesinya masing-masing. Semangat itu yang diusung Pak Gito ke Banyuwangi. Dia kumpulkan beberapa stakeholder. Dia sampaikan niat dan mimpi-mimpinya memajukan wisata Kota Gandrung. ’’Kalau di Lombok bisa, kenapa di Banyuwangi tidak,’’ suluknya, Setelah terlibat diskusi panjang, sampailah kami pada kesimpulan. Pertama, harus satu hati. Semua pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan wisata Banyuwangi mulai sekarang harus menyamakan persepsi. Harus berada dalam canal yang sama. Biar siaran yang dipancarkan sama. Harus diketahui, di negara dan daerah mana pun yang pariwisatanya maju bukan karena pemkabnya (dispar) hebat. Tapi karena semua stakeholder-nya kompak. Bekerja bersama-sama. Samasama mau berkorban. Setidaknya

mau mengorbankan egonya. Kalau pemerintah sebagai regulator sudah mengeluarkan kebijakan melarang ini dan itu, tanpa disuruh harus ditaati. Kalau pemerintah melarang adanya pemalakan bagi wisatawan yang mau naik ke Ijen, ya jangan tetap melakukan pemalakan. Begitu tahu kabar adanya pemalakan tersiar, terutama terhadap wisatawan asing, tak ada gunanya promosi dan koar-koar yang dibangun selama ini. Kedua, sadar diri. Maaf, ketika ngelencer ke negara lain orang Indonesia sering tersihir masalah kebersihan. Nyaris tak ada sampah keleleran di lokasi wisata. Walau hanya selembar bungkus permen. Padahal, tidak tampak pesapon mondar-mandir. Ternyata kunci jawabannya satu: kalau orang sedang berada di tempat yang sangat bersih, ia akan sungkan membuang sampah sembarang. Malu dianggap ndesit kalau membuang sampah sembarang. Padahal, orang-orang di luar negeri tidak akan memarahi orang yang membuang sampah seenaknya. Mereka Cuma memelototkan matanya. Jelas sekali, orang datang berkali-kali ke dsstinasi wisata yang bersih. Dan, belum ada ceritanya wisatawan mengaku datang ke suatu tempat wisata karena tertarik pada ke-kemproan-nya. Belum pernah terdengar wisatawan ng-

omong: kami kangen daerah ini karena aroma pesing dan toiletnya yang jorok. Atau, kami sangat menikmati makan di warung dan restoran kota ini karena kotornya tidak ada yang menandingi di dunia mana pun. Terakhir, peserta diskusi sepakat bahwa saat ini Banyuwangi masih miskin paket wisata. Masih banyak potensi yang bisa dikemas dan dikembangkan. Selain paket budaya, terutama juga --mengutip Pak Iswadi, kulinernya. Misal, rombongan wisatawan diajak makan ke tengah sawah. Atau, makan di bawah siraman air hujan. Lunch under a rain shower. Tentunya ditutup tenda selebar meja makannya. Pasti akan menjadi objek yang tidak ada duanya di dunia. Ide yang menarik dan menantang. Masih banyak ide kreatif untuk mem-packaging potensi wisata yang ditawarkan Iswadi. Itu memang diskusi perdana oleh peserta yang baru pertama bertemu pula. Tapi itu tidak menghalangi bara semangat memajukan pariwisata Banyuwangi. Saking semangatnya tak ada yang mampu menghentikannya. Kecuali satu: kumandang adzan Maghrib. Diskusi masih akan terus berlanjut. Sesering mungkin. Peserta bisa tetap, tapi sebaiknya bertambah. Mau bergabung? (kaosing93@ gmail.com)

Jalan Kaki Tak Pernah Pakai Sandal ■ DUA HARI...

Sambungan dari Hal 29

Selanjutnya pada pukul 05.30, Mbah Juni menghembuskan napas terakhirnya setelah sebelumnya selama lima menit merasakan sesak napas. Tak butuh waktu lama, seblang yang pernah menari selama 14 tahun itu dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Olehsari bersama sesepuh seblang lainnya. “Mbah tidak sampai sakit. Hanya mengeluh pusing kemudian meninggal dengan tenang. Seperti yang mbah inginkan dari dulu, tidak mau menyusahkan orang, bahkan sampai meninggal,” terang Haryono. Di mata keluarganya, Mbah Juni adalah tipe orang yang tidak pernah mau merepotkan orang lain. Meski usianya sudah lanjut, Mbah Juni hampir tidak pernah sehari pun libur bekerja. Sejak pukul 05.00, nenek yang memiliki sembilan cucu tersebut sudah berangkat ke sawah. Di sana Mbah Juni memetik semanggi yang sudah dibelinya dari pemilik sawah satu hari sebelumnya. Selanjutnya pukul 10.00, dirinya

kembali ke rumah untuk merebus semanggi dan membuat bumbu. Baru setelah semanggi matang, biasanya sekitar pukul 13.00 Mbah Juni mulai berjualan dengan membawa semanggi rebus di atas kepalanya. Tak tanggung-tanggung, jarak yang ditempuh nenek ini sekitar lima kilometer lebih, yaitu dari Desa Olehsari hingga perempatan Cungking. “Kalau saya sama sampeyan belum tentu kuat membawa semanggi yang disunggi Mbah Juni. Beratnya ada 50 kilogram. Mbah juga nggak pernah pakai sandal waktu berjualan. Untuk ukuran nenek 70 tahun mbah termasuk sangat kuat,” kenang Haryono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pernah beberapa kali cucu dan anak dari Mbah Juni melarang agar tidak berjualan lagi, namun jawabannya tetap sama. Mbah Juni tidak mau dirinya yang sudah tua membebani kehidupan keluarganya. “Sudah sering disuruh berhenti, tapi tetap tidak mau. Ngomongnya begini marine paran beng kang kesung didyang. (Kalau tidak bekerja besok mau masak apa, Red),’’ kata Suidah, adik Haryono. Selain pekerja keras, sosok Mbah Juni bagi

keluarganya adalah orang yang blak-blakan dan tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Sepulang bekerja yang biasanya menjelang waktu isya, Mbah Juni pun lebih memilih duduk-duduk saja di dalam rumahnya. Kadang dirinya meminta untuk dibuatkan kopi agar selalu terjaga. Tidurnya pun hanya sebentar sekitar dua jam saja dalam semalam. Jika ada permasalahan, dia lebih memilih untuk langsung berbicara dengan orangnya daripada diam dan berbicara di belakang. “Mbah juga sering memberi uang ke keluarga maupun tetangga, kalau sudah diberi jangan sampai di tolak,” cerita Suidah. Sebelum meninggal, Mbah Juni sempat mengatakan, kepada kedua cucu yang dari kecil sudah dirawatnya, yaitu Haryono dan Suidah jika dirinya akan segera pergi jika kedua cucunya sudah menikah. Kedua cucunya itu pun paham dengan maksud dari neneknya tersebut hingga sangat berhati-hati saat mengambil keputusan untuk menikah. “Saya sampai menunda nikah, karena khawatir sama omongannya Si Mbah. Sampai didahului adik ipar saya. Benar saja belum ada setahun Si Mbah sudah pergi,” kenang Haryono. (aif)

rendah itu yang memicu tingginya pertumbuhan awan Cb. Kembali kami tegaskan, ini bukan angin lesus atau puting beliung, tapi angin kencang sesaat dan terjadi di seluruh wilayah Banyuwangi. Kalau angin lesus atau putting beliung ada pusarannya dan itu terjadi hanya di daerah tertentu saja,” jelas Gede. Pihaknya memprediksi, potensi angin kencang masih bisa saja terjadi pada bulan Februari ini. Mengingat pada bulan Februari ini masih memasuki musim puncak penghujan. ”Prediksi kami masih bisa saja terjadi angin seperti ini pada bulan Februari. Tergantung aktivitas pusat tekanan rendah tadi, kalau tekanan rendah menguat bisa saja angin seperti kemarin terjadi lagi. Kita terus memonitor,” tutur Gede. Seperti diberitakan sebelumnya, angin kencang melanda pusat kota Banyuwangi dan sekitarnya pukul 15.30 Sabtu (21/2), kemarin. Terpaan angin kencang yang berlangsung sekitar 30 menit itu membuat sedikit ‘’kekacauan’’ di Kota Penyu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pohon bertumbangan di beberapa lokasi. Ada juga rumah

yang ambruk tertimpa pohon. Tiang-tiang telepon di kawasan kota Banyuwangi juga banyak yang tumbang. Bahkan, traffic light di perempatan Lateng roboh diterjang angin. Deretan pohon di sekitar Pasar Banyuwangi juga tumbang. Kondisi itu menyebabkan ruas di Jalan Satsuit Tubun tidak bisa dilewati beberapa saat. Tak jauh dari Pasar Banyuwangi, deretan pohon di kawasan Pantai Boom juga banyak yang roboh. Pepohonan di ruang terbuka hijau itu ambruk dan akarnya tercabut. Sementara itu, pohon di selatan perempatan lampu merah Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, juga roboh. Batang pohon itu tak hanya ambruk menutup Jalan Brawijaya. Sebuah rumah di selatan lampu merah Cungking juga terkena dampaknya. Dua pohon tumbang juga menimpa ruang kelas di SDN 2 Penganjuran di Jalan Kalasan, Banyuwangi. Pohon petai di asrama polisi sebelah barat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan juga roboh. Bahkan, pohon tersebut menimpa sebuah mobil barang bukti kasus kecelakaan yang diamankan di kawasan tersebut.

Yang paling parah, dua pohon di RT4/RW1 Lingkungan Karang Anyar, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, roboh. Akibat tertimpa pohon, dua unit rumah rusak parah. Bahkan, pemilik rumah juga tertimpa bangunan rumah. Pemilik rumah tersebut adalah Mistop Setiawan, 55, warga RT4/RW1, Lingkungan Karang Anyar, Kelurahan Kertosari. Dia mengatakan, saat angin kencang melanda, dirinya sedang berada di luar rumah bekerja. Angin kencang itu menyebabkan pohon jabon di sekitar rumahnya tumbang dan menimpa rumahnya. Akibat ketiban pohon tumbang itu, rumah Mistop rusak berat. Pohon tumbang tersebut tidak hanya menyebabkan bangunan rumah berbahan gedhek itu rusak parah. Perabotan yang ada di dalam rumah juga banyak yang rusak. ”Banyak yang rusak. Kerugian paling ya lebih Rp 10 juta,” ujar Mistop. Sementara itu, terkait informasi baliho di sekitar Pelabuhan Ketapang roboh yang sampai menimpa sebuah sepeda motor kemarin, ternyata info tersebut tidak benar adanya. (tsf/aif)

Reruntuhan Pohon Tumbang Belum Disingkirkan SEMENTARA itu, dampak angin kencang yang menerjang wilayah pusat Kota Banyuwangi dan sekitarnya Sabtu sore (21/2) masih terlihat jelas hingga kemarin (22/2). Setidaknya itu terlihat di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di objek wisata yang berlokasi tak jauh dari pusat Kota Penyu tersebut, sedikitnya tiga pohon waru berukuran cukup besar tumbang. Hingga kemarin siang, tiga pohon yang roboh tersebut masih dibiarkan di kawasan Pantai Boom. Tidak hanya tiga pohon waru tersebut, satu tanaman bunga Kamboja yang ditanam untuk mempercantik objek wisata yang satu ini

juga roboh diterjang angin. Sama seperti kondisi tiga batang pohon waru yang tercerabut dari akarnya tersebut, pohon kamboja yang tumbang itu juga belum dipotong atau ditanam kembali. Selain merobohkan pepohonan, angin kencang yang melanda Banyuwangi Sabtu sore itu juga mengakibatkan atap beberapa warung yang terbuat dari terpal robek. “Saat angin kencang terjadi, nyaris semua warung di sini (Pantai Boom) dibiarkan kosong. Pemiliknya lari menjauh dari warung lantaran takut warung miliknya roboh atau tertimpa pohon,” ujar Sri, salah satu pemilik warung di kawasan pantai Boom. Menurut Sri, tiga pohon waru yang tumbang tersebut merupakan po-

hon yang telah tumbuh di kawasan Pantai Boom jauh sebelum pemerintah menata objek wisata yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi tersebut. “Pohon waru itu sudah lama ada. Bukan pohon yang baru ditanam,” kata dia. Sri menambahkan, sebenarnya petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dibantu warga sekitar telah melakukan bersih-bersih kawasan Pantai Boom sejak sesaat setelah angin kencang reda. Namun begitu, dia tidak menampik pohon yang roboh belum dirapikan. “Mungkin karena ada banyak pohon yang roboh, petugas memilih merapikan pohon di tempat lain terlebih dahulu,” duganya. (sgt/aif)

Hari Libur Sempatkan Tamasya ■ SEPERTI...

Sambungan dari Hal 29

Tidak hanya merawatnya yang membuat dia tertarik terhadap bunga. Warni-warni dari bunga tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi ibu empat anak ini. Saking cintanya terhadap bunga, di halaman rumahnya di Jalan Widuri Gang Anggrek, Kelurahan Banjarsari, Glagah banyak terdapat berbagai macam jenis bunga. Bahkan, bisa dikatakan rumah Hotimah Syam adalah sebuah kebun bunga mini. ”Iya saya sangat suka sekali den-

gan semua jenis bunga, tapi yang paling saya suka bunga aglaonema lady valentine. Tanam-tanam bunga, merawatnya sampai berbunga itu rasanya menyenangkan,” tutur Hotimah Syam. Kepala Sekolah kelahiran Banyuwangi, 26 Desember 1966 ini juga menganggap bunga bisa dikatakan sebagai anaknya. Sebab, merawat bunga tidaklah semudah yang dipikirkan, perlu kesabaran dan ketelatenan bagi yang merawatnya. ”Merawat bunga ini harus seperti merawat anak kita sendiri. Harus telaten dan selalu diperhatikan biar tidak mati bun-

ganya,” tambahnya. Meski begitu, dia selalu menyempatkan dirinya untuk berkumpul dengan keluarga. Di waktu liburan, Hotimah dan keluarganya selalu memiliki agenda untuk pergi ke tempat wisata secara bersama-sama. Hal tersebut selalu dilakukan selain untuk bertamasya juga untuk menjaga kedekatan antar keluarga semakin harmonis. ”Kalau pas liburnya bareng, kita sekeluarga ke tempat-tempat wisata alam bersama-sama. Kadang juga ke Bali,” pungkas istri pelukis, S Yadi K tersebut. (tfs/aif)

Kembangkan Penelitian Anti Hama Herbal ■ AJAK... Sambungan dari Hal 38

Satu petak tanah kering yang saat itu kurang diminati oleh pemiliknya di Desa Sidodadi, Wongsorejo, dia sewa untuk ditanami cabai. Dengan bantuan masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan, Ghofar akhirnya menanam cabai hingga meraup hasil yang tidak sedikit. Puncaknya ketika tahun 2010 saat harga cabai meroket dari harga Rp 7 ribu per kilogram sampai Rp 70 ribu membuat banyak orang kemudian kembali menanam cabai. Sampai kemudian tanah yang dia sewa tersebut dapat dibeli oleh Ghofar dan digunakan untuk mengembangkan tanaman cabai yang masih digarap sepuluh warga sekitar. “Setiap ada kesempatan duduk dan berbicara dengan para petani, saya menyarankan agar tanaman mereka seperti padi, jagung dan cabai tetap dipertahankan.

Meskipun mereka tergantung pada kestabilan harga. Setidaknya bahan-bahan pokok ini masih ada di Wongsorejo,” kata Ghofar. Anak kedua dari enam bersaudara itu juga mengatakan jika rezeki yang didapat dari bertani itu terasa nikmatnya. Dari salah satu orang yang diajak bekerja menggarap ladangnya, ada seorang penggarap yang sejak awal bekerja tidak memiliki apaapa. Sampai dirinya bekerja bersama Ghofar dan memiliki sebuah rumah dan lima ekor sapi. “Saya awalnya tidak punya apa-apa. Tapi adanya ladang-ladang yang ditanami membuat buruh tani bisa bekerja lagi. Sampai sekarang saya sudah cukup sejahtera. Sudah punya lima sapi,” kata Sutyani, 57, salah satu buruh tani. Saat ini, ada sekitar 2,5 hektare tanah dengan tanaman pokok yang dimiliki oleh Ghofar. Selain sebagai tambahan penghidupannya, tanah tersebut juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Selama 15 tahun, tanah yang ada itu selalu dimanfaatkannya untuk bercocok tanam. Baik padi, bawang, cabai, dan jagung. Saat ini untuk mempertahankan geliat pertanian di wilayahnya, Ghofar bersama teman-temannya sedang mengembangkan penelitian untuk membuat obat anti hama herbal bagi tanaman padi dan cabai yang ada di wilayah Kecamatan Wongsorejo itu. Untuk menopang ketahanan tanaman yang ada menurutnya adalah dengan mempertahankan kesehatan tanaman. Sehingga petani tidak kapok untuk bercocok tanam kembali. “Selain mengajak petani mau bercocok tanam lagi, membuat bibit unggul dan menciptakan pestisida herbal menjadi salah satu cara agar kawasan ini tetap terjaga ketahanan pangannya, sudah banyak pestisida kimia yang mempengaruhi kualitas tanaman, tapi dengan yang herbal semoga bisa lebih baik,” ujar Ghofar. (fre/c1/als)

Mengerucut Enam Nama ■ ANDIK... Sambungan dari Hal 40

Dia menegaskan, banyak pelatih asal Banyuwangi yang memiliki kapasitas untuk membesut tim sepak bola Porprov Banyuwangi. ‘’Tidak perlu mencari pelatih dari luar,’’ terangnya. Sederet nama memang mengemuka ke permukaan. Tapi, menurut dia, dedikasi dan loyalitas pelatih itu sangat diperlukan demi memompa semangat tim.

‘’Pelatih akan segera kita tentukan. Kita sudah punya daftar list,’’ papar pria asal Sumberagung, Pesanggaran itu. Yang pasti, jelas dia, setelah pelatih itu ditunjuk menangani tim. Maka, pelatih itu diminta untuk menyusun program. Termasuk program awal adalah menyusun skuad dengan hasil seleksi. ‘’Soal pemain, kita berikan kepercayaan penuh kepada pelatih. Siapapun dilarang intervensi,’’ tegasnya. Sekedar tahu, setidaknya ada

delapan kandidat yang masuk daftar list sebagai calon pelatih. Mereka adalah Ribut Santoso, Giman Abadi, Imam Hambali, dan Nasrul ‘’Kripik’’ Hariyono. Empat lainnya adalah Abdul Muin, Abdul Karim, Rony Nurdiansyah dan Mustain. Namun, perkembangan terbaru, delapan calon kandidat itu telah menyusut. Kini, calon kandidat sudah mengerucut menjadi enam nama. Hal itu diakui ketua Asskab Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosyid Sholeh. (ton/als)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

40

Jawa Pos Senin 23 Februari 2015

Andik Manajer Sepak Bola Porprov Langsung Target Rebut Juara BANYUWANGI – Cabang sepak bola Banyuwangi cukup memiliki kans untuk meraih hasil positif dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V, Juni mendatang. Sebab, hanya ada 12 tim yang akan masuk ke babak utama dalam ajang multi even itu. Apalagi, tuan rumah tidak perlu

mengikuti babak kualifikasi Porprov. Bersama Kabupaten Malang, sebagai juara bertahan otomatis mengisi slot untuk langsung ke babak utama. Sedangkan 10 tim berdasar hasil penjaringan pra Porprov. Hal itu menjadi keuntungan bagi tuan rumah. Meski begitu, tuan rumah tidak ingin jumawa meski masuk bursa unggulan. Tapi, tetap optimistis bisa berbuat banyak dalam momen tersebut. Cabang sepak bola Banyuwangi

memasuki babak baru. Sebab, nama pelatih akan segera diumumkan. Hal itu setelah manajemen terbentuk. Kursi manajer tim sepak bola Porprov Banyuwangi dikendalikan Andik Purwanto. Dia memiliki kapasitas yang mumpuni soal sepak bola. Keberadaan dia sebagai wakil rakyat juga menjadi nilai plus. Namun demikian, dia menyadari tugas yang bakal dihadapi tidak mudah. ‘’Kita harus juara,’’ tegas anggota

DOK.RaBa

Andik Purwanto

DPRD Banyuwangi itu. Setelah diplot menjadi manajer, dia juga akan berduet dengan Ali Nurfatoni sebagai asisten manajer. Menurut dia, meraih gelar medali emas pada Porprov itu menjadi target utama. ‘’Ini bukan main-main. Kita sebagai tuan rumah harus berani bicara gelar,’’ tandasnya. Saat ini, jelas dia, tugas yang harus segera diselesaikan adalah menunjuk seorang pelatih n Baca Andik...Hal 39

Atletik Cuma Bidik 1 Emas Gara-gara Ditinggal Nikmatul Nafi’ah

DOK/RaBa

TERBENTUR REGULASI: Nikmatul Nafi’ah (tengah) dilarang tampil di arena Porprov. Karena levelnya sudah Nasional.

BANYUWANGI – Misi untuk mendulang prestasi emas dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V tahun 2015 memang cukup berat. Meski begitu, tuan rumah tetap mengusung target masuk lima besar dalam ajang multi even tersebut. Peluang itu sepenuhnya masih terbuka. Tapi, kans untuk meraih hasil moncer dalam ajang itu pasti menjadi beban untuk semua cabang olahraga (cabor). Sebab, prestasi atlet itu menjadi tanggung jawab dan kewenangan setiap cabor. Sebetulnya, banyak peluang untuk mengumpulkan medali, cukup di satu cabor. Sebab, ada beberapa cabor yang mempertandingkan banyak nomor lomba. Salah satunya cabang atletik. Selama ini, tim atletik Banyuwangi cukup bersinar dalam beberapa tahun terakhir. Sampai saat ini, tim atletik Banyuwangi juga terus melakukan pemusatan latihan di lintasan atletik GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Meski prestasi cukup moncer, tapi cabang atletik Banyuwangi tidak muluk-muluk mengenai target. Sebab,

persaingan antar kontingen dianggap sangat ketat. ‘’Kita realistis saja,’’ ungkap Pelatih Atletik Banyuwangi, Agus Sujiyono, kemarin. Dia mengakui, prestasi atletik Banyuwangi memang oke. Tapi, hal itu tidak bisa dijadikan patokah khusus dalam momen itu. ‘’Ini Porprov, persaingan sangat ketat,’’ jelas pria yang juga sebagai pengurus KONI Banyuwangi itu. Cabang atletik, jelas dia, membidik 12 medali dalam hajatan akbar itu. Rinciannya, 1 medali emas, 6 medali perak dan 5 medali perunggu. ‘’Kita siapkan 9 atlet putra dan 5 atlet putri,’’ paparnya. Sebetulnya, masih kata dia, cabang atletik Banyuwangi mengusung target 15 medali masuk dalam genggaman. Namun sayang, target itu harus direvisi setelah sprinter putri andalan Banyuwangi, Nikmatul Nafi’ah dilarang tampil di Porprov. ‘’Satu atlet kita itu sudah levelnya Nasional,’’ katanya. Tercatat ada 34 nomor yang akan dilombakan dalam cabang atletik. Semua nomor itu tersebar di kategori lintasan dan lapangan. ‘’Kita hanya menurunkan atlet di nomoir lintasan. Sedangkan, nomor lapangan, kita tidak turun. Seperti lempar lembing, lontar cakram dan lompat jangkit,’’ urainya. (ton/als)

Sarjana Terapan Poliwangi Siap Saji di Pasar SEBANYAK 80 mahasiswa/ mahasiswi Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) diwisuda Sabtu (21/2) lalu. Mereka berasal dari tiga jurusan, yaitu teknik mesin, teknik sipil dan teknik informasi. Bertempat di Aula Poliwangi, Kecamatan Kabat, prosesi pindah tali toga berlangsung khidmat. Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menjadi saksi dalam perhelatan akbar Poliwangi tersebut. Hadir pula Prof Dr. Sc. Agr Ir Didik Sulistyanto, mantan Atase Pendidikan KBRI Bangkok, Thailand. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko memberikan apresiasi terhadap para wisudawan yang telah menyelesaikan studinya di Politeknik Negeri Banyuwangi. sejak ditetapkan sebagai Politeknik Negeri pada tahun 2013 lalu, maka kualitas sumber daya manusia lulusan Poliwangi diharapkan mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta yang selama ini eksis terlebih dahulu. Dengan dukungan dan semangat yang luar biasa terhadap keberadaan Poliwangi ini maka cita-cita luhur itu dapat terealisasi. “Para wisudawan harus bisa menjadi pilar perubahan di Banyuwangi,” kata Wabup Yusuf kemarin. Wabup Yusuf menambahkan, pada saat ASEAN Community diberlakukan, di mana perdagangan bebas di kawasan ASEAN begitu ketat, maka tidak ada kata lain kecuali meningkatkan kualitas SDM. Perdagangan bebas ini meliputi berbagai aspek, termasuk pendidikan. Nah, program pendidikan Politeknik merupakan jalur pendidikan vokasi pada tingkat Perguruan Tinggi yang membekali lulusannya dengan keterampilan yang didukung dengan pengetahuan dasar teoritis yang cukup dan sikap disiplin yang tangguh. “Dengan bekal itu,

KOMPAK: Direktur dan civitas akademik Poliwangi sesaat sebelum wisuda dimulai.

diharapkan alumni Politeknik atau Poliwangi ini betul-betul menjadi tenaga vokasional di berbagai bidangnya,” ujar Wabup Yusuf. Direktur Poliwangi Ir H Asmuji, MM mengatakan sejak beralih status menjadi Politeknik Negeri, Poliwangi terus diminati berbagai pelajar dari berbagai daerah untuk belajar di Poliwangi. Oleh karena itu untuk tetap menjaga tren yang baik itu, maka civitas Poliwangi bertekad untuk meningkatkan sarana dan prasana sebagai pendukung proses belajar mengajar yang representatif. Salah satu yang telah dilakukan adalah Poliwangi mendapatkan kesempatan emas menghadiri Memory of Understanding (MoU) terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), penelitian pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan tinggi dan dunia usaha. MoU yang dilaksanakan di Istana Wakil Presiden (19/1) lalu itu disaksikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariadi Sukamdani serta Forum Rektor Indonesia. Dalam MoU itu, diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi peningkatan relevansi perguruan tinggi, sumber daya dan program akademik di per-

guruan tinggi. MoU ini mengatur kemitraan sinergis dengan perguruan tinggi agar hasil-hasil penelitian perguruan tinggi dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Tidak hanya itu, APINDO juga akan menjadi fasilitator kepada perguruan tinggi agar saat melakoni magang kerja, mereka benar-benar mendapatkan materi yang pas dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga permasalahan yang selama ini kerap terjadi ketidakcocokan antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia usaha dapat diminimalisasi. “Dan, kami memberikan kepastian beberapa klausul isi MoU tersebut Poliwangi sebelumnya sudah melakukannya. Enam jurusan yang ada ini memang diupayakan dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat Banyuwangi. Supaya manfaat itu dapat dirasakan semakin nyata, maka dilakukanlah beberapa penelitian yang mudah di kembangkan masyarakat. Dan terkait magang kerja sesuai keinginan APINDO pun, Poliwangi telah melakukannya dengan beberapa perusahaan dalam dan luar Kota Banyuwangi,” kata Asmuji. Asmuji menambahkan di sejumlah negara maju, program jalur pendidikan vokasional seperti politeknik merupakan andalan. Artinya, menjadi tumpuan bagi negara terse-

PROGRAM STUDI:

PENUH HARAPAN: Wabup Yusuf Widyatmoko memberikan sambutan.

but itu dalam membangun sistem kerja yang dapat sukses memasuki persaingan global. Dengan program berbasis keterampilan kerja dan vokasi, banyak negara berhasil membangun ekonomi mereka dan lapangan kerja banyak diisi tenaga-tenaga vokasi berilmu pengetahuan. Dalam rangka mengisi kebutuhan dunia industri dengan tenaga kerja yang handal dan profesional, politeknik memegang peranan yang sangat penting. Politeknik sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan siap kerja (karena merupakan jalur pendidikan professional) sangat diharapkan dan bahkan dituntut untuk dapat mempersiapkan lulusan berdaya saing tinggi dan secara optimal mampu memenuhi dunia industri. Maka, imbuh Asmuji, Poliwangi tidak hanya melakukan sinergi dengan perguruan dalam saja, namun peluang menjajagi sinergi dengan perguruan luar negeri pun dilakoni. Setidaknya pada bulan Desember 2014 lalu Poliwangi telah menjalin kerjasama dibidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan perguruan tinggi di China, Korea Selatan dan Kanada. “Ini kami lakukan semata-mata untuk peningkatan SDM yang benarbenar bisa diterima pasar,” tegas mantan Direktur Poltek Jember ini. (*/als)

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

KHIDMAT: Direktur Poliwangi Ir H Asmuji MM saat memindah tali toga wisudawan Poliwangi, Sabtu (21/2).

Fasilitasi Mahasiswa Pratikum Buat Kapal DALAM wisuda tersebut, Poliwangi juga menyebut telah membangun gedunggedung baru untuk perkuliahan dan laboratorium. Gedung-gedung baru itu akan dibangun hingga empat lantai. Demi mendekatkan ruang kuliah dengan ruang praktik, kata Asmuji, gedung laboratorium tidak dibangun terpisah dengan gedung perkuliahan. Gedung laboratorium akan ditempatkan dalam satu unit, tapi beda lantai. Jika ruang perkuliahan di lantai II dan

III, maka ruang laboratorium akan ditempatkan di lantai I. Sebaliknya, jika lantai I dan II digunakan gedung perkuliahan, maka gedung laboratorium akan ditempatkan di lantai III atau IV. Gedung perkuliahan dan laboratorium baru akan dibangun berbeda dengan gedung perkuliahan yang sudah ada saat ini. Selain gedung, Poliwangi juga telah melengkapi berbagai alat laboratorium yang representatif. Salah satunya adalah alat laboratorium un-

SPESIAL: Prof Dr. Sc. Agr Ir Didik Sulistyanto, mantan Atase Pendidikan KBRI Bangkok Thailand turut hadir.

tuk jurusan teknik mesin berupa CNC (Computer Numerical Control) 5 Axis. Tidak hanya itu, ditahun ini Poliwangi akan membuat pratikum kapal pesiar. Pembuatan kapal ini akan dilakukan sinergi dengan perusahaan kapal yaitu PT F1 Perkasa Rogojampi. “Jenis kapal pesiar ini masih belum fix harus didiskusikan ditingkat program studi, apakah nanti membuat kapal pesiar atau jenis kapal lain,” pungkas Asmuji. (*/als)

DI WISUDA: Sebanyak 80 mahasiswa Poliwangi dari tiga jurusan di wisuda.

TEKNIK INFORMATIKA D3, TEKNIK SIPIL D3, TEKNIK MESIN D3, TEKNIK AGRIBIS D4, TEKNIK MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA D4, TEKNIK PENGOLAHAN HASIL TERNAK D4.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.