SABTU 23 MARET
1
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
PERSEWANGI v PSIM JOGJA
1
JOGJA BERTAHAN: Striker Persewangi Heru Santoso (merah) dikepung empat pemain belakang PSIM Jogja di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin. Berita terkait baca Radar Sport.
Benahi Kelemahan, Fokus Hadapi PSMP BANYUWANGI - Ditahan imbang 1-1 oleh PSIM Jogjakarta di Stadion Diponegoro sore kemarin (22/3) memang disesalkan manajemen Persewangi. Target sapu bersih yang dicanangkan petinggi tim dipastikan meleset. Kini hanya sisa satu laga di putaran pertama. Laskar Blambangan pun mematok target tiga angka saat melawan PS Mojokerto Putra di partai ai home 27 Maret mendatang itu. “Mengecewakan me-
mang, karena tidak bisa meraih tiga angka. Tapi kami masih punya satu laga sisa, yakni melawan PSMP. Kami ingin tiga poin nanti,” ujar Andik Purwanto, manajer Persewangi Banyuwangi. Andik menyebut, laga kemarin sedianya bisa menjadi milik Persewangi. Tampil menyerang sepanjang laga, tapi Persewangi gagal memetik s hasil maksimal n Baca Benahi...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
Toni Dibunuh Teman Sendiri n Dipukul Batu lalu Dilempar ke Selokan
BUKTI: Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud menunjukkan Yamaha Vixion milik Toni.
GAMBIRAN - Kerja keras aparat gabungan Polres Banyuwangi dan Polsek Gambiran dalam mengungkap kematian Mohammad Dhofir Sultoni (Toni), 16, warga Dusun Tamansuruh, Desa/Kecamatan Bangorejo, akhirnya membuahkan hasil. Dalam kurun waktu s e kitar empat jam, polisi ber hasil menemukan dan me nang kap terduga pelaku pembunuhan siswa kelas X SMK II Muhammadiyah, Genteng, tersebut pada pukul 16.00 lusa kemarin (21/03). Yang mengejutkan, terduga pelakunya adalah Saiful Hadi, 19, teman sekaligus tetangga korban yang malam itu keluar rumah naik Yamaha Vixion bernopol P 2053 XS bersama Toni. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pembunuhan tersebut bermula ketika Saiful berpamitan kepada orang tuanya belajar kelompok. Petang itu sekitar pukul 19.00 korban ke-
luar rumah dan mengajak Saiful. Pertama keduanya menuju arah Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo. Di tempat itu, keduanya diduga mabuk-mabukan. Sekitar pukul 20.00, keduanya menuju Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, untuk bertandang ke rumah Togus yang tak lain adalah teman sekolah korban. Saat bertemu Togus, Toni meminjam buku. Dari Dusun Glowong, keduanya pergi ke arah Ke camatan Genteng. Setelah berkeliling Kecamatan Genteng, ke duanya bermaksud pulang ke rumah dan melewati Dusun Canga’an, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Nah, di jalan raya Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, tepatnya di sebuah gubuk di barat jalan, keduanya berhenti. Di tempat itulah Saiful beraksi. Saat nongkrong di gubuk itu, Saiful diduga mengambil batu besar lalu memukulkan ke kepala Toni bagian belakang. Setelah itu, dia menghantam dahi kanan dan hidung Toni hingga Toni sekarat. Lalu, Saiful melempar tubuh Toni yang dalam kondisi tak berdaya itu ke selokan di barat gubuk tersebut n Baca Toni...Hal 43
SADIS: Petugas menggelandang Saiful Hadi di Mapolsek Gambiran Kamis malam (21/3).
FOTO-FOTO: ABDUL AZIZ/RaBa
Ekonomi Banyuwangi Tumbuh 7,27 Persen
PENDIDIKAN
Setelah Dana BOS, Luncurkan BAS BANYUWANGI - Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, mulai tahun 2013 pemerintah daerah akan mengucurkan bantuan administrasi sekolah (BAS). Bantuan itu dalam rangka memastikan semua masyarakat bisa mendapatkan layanan pendidikan berkualitas. Tidak ada alasan lagi masyarakat tidak sekolah karena alasan biaya. Sebab, pemerintah daerah mulai tahun ini menjamin terselenggaranya pendidikan anak, mulai TK hingga SLTA. Sejumlah program telah digulirkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, di antaranya bantuan operasional sekolah (BOS), bantuan operasional manajemen mutu (BOMM) dan bantuan administrasi sekolah (BAS). Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, menjelaskan bahwa kebijakan pendidikan pemkab tahun ini diarahkan pada peningkatan akses pendidikan n Baca Setelah...Hal 43
RONTOK: Plengsengan sepanjang delapan meter di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ambrol.
AGUS BAIHAQI/RaBa
Baru Dibangun, Plengsengan Ambrol KALIPURO - Belum genap lima bulan, rehabilitasi jembatan dan plengsengan di depan kan tor Kelurahan Gombengsari, Ke camatan Kalipuro, Banyuwangi, sudah ambrol. Proyek rehabilitasi jembatan yang didanai APBD sebesar Rp 93.250.000 itu meliputi pem ba-
ngunan penyangga jembatan dan plengsengan. Plengsengan itu persis di bawah jembatan. “Plengsengannya ambrol saat hujan deras beberapa hari lalu,” cetus Sutrisno, salah satu tokoh masyarakat Gombengsari. Menurut Sutrisno, plengsengan yang ambrol itu panjangnya sekitar delapan meter dan tinggi dua
meter. Bangunan itu ambrol karena terbawa arus sungai. Diduga, fondasinya tidak kuat. “Plengsengan itu seperti tidak ada fondasi. Kena air sungai besar langsung ambrol,” katanya. Plengsengan yang ambrol itu kini tidak berbekas n Baca Baru...Hal 43
BANYUWANGI - Per tumbuhan ekonomi Banyuwangi (BWI) pada awal tahun 2013 berhasil menyuguhkan optimisme di tengah gejolak ekonomi global. Pada triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi melesat menjadi 7,27 persen. Pada akhir tahun 2012 lalu, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi berada di posisi 7,02 persen. Namun, pada awal tahun 2013, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 7,27 persen. Data terbaru yang dirilis BPS itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pem bangunan Daerah Jawa Timur (Bappeda Jatim) Ir. Budi Santoso pada saat pembukaan Musrenbang 2014 Kamis lalu (21/3). Pertumbuhan ekonomi Ba nyuwangi itu membuntuti per tumbuhan ekonomi Jatim yang berada pada angka yang sama. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dan Jatim itu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 6,5 persen. Sementara itu, Produk Do-
PDRB Banyuwangi terus meningkat. Jangan melakukan alih fungsi lahan pertanian, karena pertanian memberikan kontribusi besar pada PDRB.” BUDI SANTOSO Kabid Pengembangan Regional Bappeda Jatim
mestik Regional Bruto (PDRB) ADH Banyuwangi pada kuartal per tama mencapai Rp 30,2 Triliun. Menurut Budi, dalam struktur ekonomi Banyuwangi, sektor pertanian memberikan kontribusi paling besar, yakni menca pai 47,48 persen dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 5,77 persen n Baca Ekonomi...Hal 43
Sisi Lain Terkuaknya Kasus Pembunuhan M Dhofir Sultoni
ADA APA LAGI
Doa Rutin untuk Mantan Bupati BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi memiliki tradisi baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Tradisi baru itu adalah doa bersama untuk para mantan Bupati Banyuwangi yang digelar rutin di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Kegiatan itu start Kamis malam lalu (21/3). Doa bersama yang dihadiri semua pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan anak-anak yatim itu dikemas dalam kenduri masyarakat adat Osing. Dalam acara yang digelar di halaman belakang rumah dinas bupati itu, mereka memanjatkan doa bersama untuk para mantan Bupati Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, doa bersama itu akan digelar secara rutin setiap bulan. “Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan n Baca Doa...Hal 43
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Pelaku Berbelit dan Pandai Sembunyikan Informasi Hanya dalam tempo empat jam, kasus pembunuhan Mohammad Dhofir Sultoni, 16, pelajar siswa SMK Muhammadiyah Genteng berhasil diungkap. Seperti apa? ABDUL AZIZ, Gambiran KAMIS pagi pukul 10.00 (21/03), warga Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, gempar atas ditemukannya mayat laki-laki. Posisinya tengkurap di sebuah selokan barat jalan di daerah tersebut. Lantaran dalam posisi tengkurap, pria muda yang mengenakan celana jins dan jaket warna hitam tersebut sama sekali tak dikenali dan tak terlihat wajahnya. Warga hanya melihat pria yang
belakangan diketahui bernama Mohammad Dhofir Sultoni alias Toni, 16, itu dalam kondisi tengkurap dan ada darah segar yang mengalir dari kepalanya. Semakin lama, jumlah warga yang berkerumun di tempat kejadian perkara (TKP) semakin bertambah. Apalagi, para pengemudi kendaraan yang melintas di jalur tersebut juga berhenti dan mengerumuni mayat tersebut. Tak satu pun warga yang berkerumun tersebut berani menyentuh tubuh korban. Beberapa menit kemudian, aparat Polsek Gambiran tiba di TKP. Sebab, ada warga yang tak dikenal melaporkan kejadian tersebut kepada polisi via telepon seluler (ponsel). Setelah polisi tiba di TKP, tubuh pria tersebut dievakuasi dan dibawa ke RSUD Genteng. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sandal yang ditemukan di sebuah gubuk.
Syaifullah dilantik jadi Sekkab Situbondo Selamat, sukses, dan semoga tidak lagi diam-diam
Main judi, Kades Alas Tengah Situbondo ditangkap Maklum, di tengah alas kurang hiburan
ABDUL AZIZ/RaBa
TERSANGKA TUNGGAL: Saiful di Polsek Gambiran.
Selain itu, juga sebuah ponsel yang belakangan diketahui milik korban. Kemudian, polisi berusaha me-
lacak identitas korban melalui ponsel tersebut n Baca Pelaku...Hal 43
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Sabtu 23 Maret 2013
Yang Heboh Dapat Kado
AGUS BAIHAQI/RaBa
SEMANGAT: Warga dan karyawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengikuti senam sehat di halaman belakang kantor JP-RaBa sore kemarin.
CERMIN DIRI Kebijakan Diam-diam Bupati Dadang SYAIFULLAH akhirnya dilantik sebagai Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Situbondo. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) itu menggantikan Hadi Wijono yang pensiun. Seremoni pelantikan dilakukan Bupati Dadang Wigiarto di Pendapa Kabupaten Situbondo kemarin. Pelantikan Syaiful sebagai sekkab sekaligus mengakhiri polemik seputar kebiasaan bupati menunjuk pelaksana tugas (Plt), sekaligus memperpanjang kebijakan “diam-diam” yang dilakukan Bupati Dadang. Seperti diketahui, saat ini ada beberapa pejabat penting di lingkungan Pemkab Situbondo yang masih belum definitif. Salah satunya, jabatan kepala Dinas Pendidikan (Dispendik). Tentu saja, jabatan vital yang masih diduduki pelaksana tugas itu sangat rentan. Terutama, jika dikaitkan dengan keputusankeputusan penting yang harus dilakukan pejabat bersangkutan. Dengan masih Plt, maka pejabat tersebut tidak diperbolehkan membuat kebijakan atau keputusan yang menjadi wewenang pejabat definitif. Penunjukan Syaifullah yang kemudian disetujui Mendagri dan Gubernur Jatim sebagai Sekkab Situbondo juga menimbulkan keterkagetan beberapa pihak. Pasalnya, selama ini tidak banyak pihak yang mengetahui nama-nama yang digadanggandang bakal menduduki jabatan sekkab. Tahu-tahu sekkab definitif sudah dilantik. Tampaknya tidak hanya urusan mutasi yang disembunyikan. Penunjukan jabatan penting sekelas sekkab pun, Bupati Dadang tidak menginginkan publik tahu. Dalam beberapa kesempatan, bupati kerap melontarkan alasannya melakukan mutasi secara sembunyi-sembunyi, antara lain meminimalkan pihak-pihak yang berusaha mengeruk keuntungan dari pelaksanaan mutasi. Boleh-boleh saja hal tersebut dilakukan. Namun, terkait uji kapabilitas di depan publik, masyarakat perlu tahu. Mengapa demikian? Agar masyarakat dapat memberikan masukan terkait calon pejabat tersebut. Syafullah yang kemarin dilantik sebagai sekkab pun tak bisa dilepaskan dari sejarah masa lalu. Seandainya masyarakat tahu sebelum namanya diajukan sebagai sekkab, mungkin akan ada masukan terkait layak tidaknya Syaiful sebagai sekkab. (*)
SENAM sehat yang dihelat keluarga besar Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) pada Jumat (22/3) mulai pukul 16.00 berlangsung spesial. Acara yang dipandu instruktur senam profesional itu diramaikan dengan berbagai door prize dari Yamaha Sakti Motor Banyuwangi. Dalam acara sore itu, tim Yamaha sengaja datang demi memeriahkan senam sehat gratis untuk warga tersebut. ‘’Yang gerakannya heboh dapat door prize,” ujar pembawa acara dari Yamaha. Usai senam, warga peserta senam gratisan itu bisa menikmati kolak kacang hijau dari diler Yamaha yang beralamat di Jalan A. Yani, Banyuwangi, itu. Bahkan, warga juga bisa melakukan test ride motor Yamaha di lokasi. “Senam tersebut terbuka untuk masyarakat umum. Ikuti terus senam sehat ini, siapa tahu ada kejutan menarik lain,” ujar Iwan Setiono, koordinator senam sehat JP-RaBa. (c1/bay)
Dua Pengedar, Ribuan Butir Pil GLENMORE - Anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi kembali menggaruk pengedar obat terlarang jenis trihexyphenidyl alias trex dan dextro. Dua pemuda yang diduga sebagai pengedar itu ditangkap polisi di tempat terpisah kemarin. Kedua tersangka yang kini diamankan di ruang tahanan (rutan) Mapolres Banyuwangi sambil menjalani pemeriksaan itu adalah Muhamad Gatot, 22, asal Dusun Megelenan, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, dan Abdul Asis, 30, warga Dusun/Desa Karangharjo. “Dua
tersangka ini dalam satu jaringan,” cetus Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo. Saat mengamankan Gatot, polisi berhasil menyita lima butir pil dextro dalam kemasan tablet. Dari tangan Asis, ditemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa 700 butir pil trex dan 3.915 butir pil dextro. “Semua BB yang kita sita ini sebenarnya milik Gatot,” terangnya. Menurut Watiyo, dari dua tersangka itu, yang pertama ditangkap adalah Gatot. Pemuda yang tangan kirinya penuh tato itu diringkus polisi saat bermain di sekitar pertokoan Desa
Karangharjo. “Kita dapat laporan tersangka ini pengedar, lalu kita incar,” katanya. Saat ditangkap di depan pertokoan, tersangka tidak mengaku sebagai pengedar obat terlarang. Tetapi, setelah digeledah, ternyata ada lima butir pil dextro dalam kemasan tablet. “Lima butir pil dextro yang dibawa Gatot itu termasuk jenis baru,” ujarnya. Dalam pemeriksaan, Gatot akhirnya juga mengaku memiliki ribuan pil dextro dan trex. Hanya saja, barang itu telah diserahkan ke Abdul Asis agar diedarkan ■ Baca Dua...Hal 43
AGUS BAIHAQI/RaBa
KOPLO: Gatot dan Asis diamankan di Polres Banyuwangi kemarin.
Gagal Seleksi PPK, Protes
AGUS BAIHAQI/RaBa
PROTES: Budi Santoso, Ely Nur Khasanah, dan Habib Imron, di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin.
BANYUWANGI - Tiga calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang gagal seleksi fit and proper test memprotes hasil seleksi perekrutan KPU Banyuwangi di wilayah Kecamatan Pesanggaran. Calon anggota PPK Kecamatan Pesanggaran yang gagal itu adalah Budi Santoso, Ely Nur Khasanah, dan Habib Imron. Ketiganya mendatangi kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi sore kemarin (22/3). “Kami protes Pendeta Anang Sugeng diterima menjadi anggota PPK Pesanggaran,” kata Budi Santoso. Menurut Budi, saat dilaksanakan fit and proper test para calon anggota PPK Pesanggaran, Anang tidak hadir dan berkirim surat minta fit and proper test dilaksanakan di lain waktu. Anehnya, KPU Banyuwangi meloloskan Anang menjadi anggota PPK. “Anang minta fit and proper test dilaksanakan lain
waktu. Saya yang membawa surat permohonan Anang itu,” ujarnya. Menurut Budi, fit and proper test calon anggota PPK Pesanggaran itu dilaksanakan pada Minggu (10/3) pukul 15.00. Tetapi, jadwal tersebut molor hingga pukul 21.00. “Peserta calon PPK Pesanggaran sembilan orang, dan hanya Anang yang tidak hadir,” terangnya. Budi mengaku tidak tahu alasan KPU Banyuwangi meloloskan Anang Sugeng menjadi anggota PPK Pesanggaran. Terkait masalah itu, dirinya belum menanyakan kepada para komisioner KPU Banyuwangi. “Saya tidak tahu pengumuman yang lolos PPK, tahu-tahu PPK sudah dilantik,” dalihnya. Sementara itu, Ketua KPU Banyuwangi Syamsul Arifin saat dikonfirmasi mengaku fit and proper test Anang Sugeng tidak berbarengan dengan calon lain ■ Baca Gagal...Hal 43
Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.
Pembangunan 2014 Butuh Rp 729,9 M BANYUWANGI - Rencana kegiatan pembangunan tahun 2014 diproyeksikan membutuhkan anggaran sekitar Rp 729,9 miliar. Pundi-pundi anggaran itu akan digunakan membiayai sekitar 3.300 kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang 2014. Kebutuhan anggaran pembangunan itu terungkap dalam pembukaan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kabupaten di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin. Sebenarnya, kebutuhan anggaran pembangunan yang dihasilkan musrenbangdes dan musrenbangcam jauh lebih besar. Pembangunan yang diusulkan desa dan kecamatan, anggarannya mencapai Rp 900,1 miliar. Namun, hasil musrenbangdes dan musrenbangdes itu dibahas kembali dalam forum satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Dalam forum SKPD itu, kebu-
tuhan pembangunan 2014 berhasil dipangkas menjadi Rp 729,9 miliar. Sedangkan kebutuhan anggaran pembangunan dipangkas sekitar Rp 170,2 miliar. Anggaran Rp 729,9 miliar dibagi menjadi usulan kegiatan pagu indikatif kecamatan sebesar Rp 528,6 miliar. Kedua, usulan rencana kerja (renja) SKPD dan belanja tidak langsung sekitar Rp 107,8 miliar. Kepala Bappeda Agus Siswanto mengungkapkan, berdasar usulan yang masuk dari musrenbangcam, kegiatan dirinci menjadi lima bidang. Bidang pendidikan membutuhkan anggaran Rp 100,6 miliar untuk 655 kegiatan. Kedua, usulan bidang kesehatan akan menelan anggaran Rp 55,1 miliar untuk 348 kegiatan. Ketiga usulan 538 kegiatan bidang pertanian membutuhkan anggaran mencapai Rp 39,1 miliar ■ Baca Pembangunan...Hal 43
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
35
Sabtu 23 Maret 2013
Truk Tangki Lindas Pengendara Motor Kecelakaan Maut di Jalan Raya Kepundungan
ABDUL AZIZ/RABA
DUKUNG PENUTUPAN LOKALISASI: Siswa-siswi Smada Genteng menggelar mimbar bebas di halaman sekolah kemarin.
Siswa Smada Dukung Perda Anti Maksiat Gelar Mimbar Bebas di Halaman Sekolah GENTENG - Dukungan terhadap pemkab dan DPRD Banyuwangi agar segera membuat peraturan daerah (perda) anti maksiat terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Kali ini dukungan datang dari kalangan pelajar SMA Negeri 2 Genteng (Smada). Mereka menggelar mimbar bebas dan membentangkan poster desakan
kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan DPRD Banyuwangi agar segera membuat perda anti maksiat. Ketua Osis Smada Genteng, Wibi mengatakan, bahwa aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya prostitusi di Banyuwangi. Mereka beranggapan lokalisasi sebagai media penyebaran HIV/AIDS. Jika dibiarkan, hal itu bisa mengancam generasi muda. Oleh karena itu, rencana pemerintah menyusun perda anti maksiat sangat
SRONO - Nasib nahas menimpa Selamet Riyadi, warga Dusun Rayud, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. Pria berusia 27 tahun itu meregang nyawa ketika mengendarai sepeda motor di Jalan Raya RogojampiGenteng, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono. Motor yang dikendarai oleng, korban jatuh, lalu dilindas truk tangki. Informasi yang himpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, petaka terjadi pukul
20.30. Saat kejadian, korban mengendarai Honda Vario bernopol P 3386 XM. Malam itu, korban melaju dari arah timur dengan kecepatan sedang. Sebelum kecelakaan terjadi, korban hendak mendahului mobil tangki yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM). Truk itu dikemudikan Moch. Nurul Yani, 48, warga Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Ketika kendaraan sudah berada di sisi kanan mobil tangki bernopol N 8847 UB itu, muncul kendaraan lain dari arah berlawanan. Entah karena apa, tiba-tiba korban tidak bisa menguasai kendaraan. Honda Vario itu langsung oleng ke kiri hingga
korban terperosok ke kolong truk tangki tersebut. Tubuh korban terlindas roda bagian kanan. Akibatnya, korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian. ‘’Pengemudi motor itu meninggal di lokasi kejadian,” ungkap Kanitlantas Polsek Muncar, Aiptu Tri Agus, kemarin. Terkait musibah itu, polisi mengamankan sopir dan kernet bernama Busairi, 31, warga Desa/Kecamatan Wongsorejo. Selain itu, polisi juga mengamankan mobil dan bangkai motor milik korban. “Sopir truk kita minta menghadap Satlantas Polres Banyuwangi untuk penanganan lebih lanjut,” tandas Tri Agus. (ton/c1/aif)
perlu didukung. “Penutupan lokalisasi di Banyuwangi tidak perlu diperdebatkan lagi,” tandas Wibi. Dia meminta semua elemen, khususnya pemegang kebijakan di Banyuwangi, menunjukkan rasa cintanya kepada daerah dengan cara mendukung kebijakan pemerintah menutup tempat prostitusi dan berbagai bentuk maksiat lain. “Itu demi menjaga generasi yang akan datang. Generasi kuat, negara akan tumbuh menjadi dahsyat,” tegas Wibi. (azi/c1/aif )
DIAMANKAN: Seorang petugas kepolisian menunjukkan roda truk tangki yang melindas warga.
Realisasi BSPS Gintangan Belum Beres ROGOJAMPI - Realisasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, kucuran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2012 belum tuntas hingga kemarin. Program tersebut belum berjalan mulus gara-gara pemilik toko bangunan telat dibayar hingga hampir sebulan. Salah satu pemilik toko bangunan, Sukron, mengaku belum menerima uang senilai hampir Rp 8 juta. Itu merupakan penjualan bahan-bahan bangunan kepada penerima bantuan yang dikelola Tim Pendamping Masyarakat (TPM). “Sudah telat empat minggu. Padahal, janjinya seminggu dibayar,” kata Sukron saat ditemui di tokonya kemarin. Dia tidak mengetahui secara pasti mengapa pembayaran tersebut macet. Namun, diperoleh informasi dari TPM bahwa utang itu akan dibayar setelah dilakukan audit. ‘’Katanya mau diaudit. Bagi saya, tidak ada urusannya dengan semua itu. Mungkin salah manajemen saja,” kritik warga Dusun Kedungbaru, Desa Gintangan, itu. Sepengetahuan dia, dari sekian TPM yang ada, hanya satu TPM yang bermasalah. TPM lain dirasa beres. “Cuma TPM satu saja yang masih belum bayar,”
ALI NURFATONI/RaBa
Stres dan Emosi yang Meledak-ledak Dapat Menyebabkan Hipertensi
ALI NURFATONI/RaBa
NOTA: Sukron menunjukkan bukti kuitansi di Dusun Kedungbaru, Desa Gintangan.
tandasnya. Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPK) desa setempat, Dian Efendi, mengakui bahwa ada TPM yang punya utang ke toko bangunan. ‘’Cuma satu TPM yang masih ngutang di toko bangunan. Yang lain tidak ada,” kata Dian saat ditemui di kantor
ALI NURFATONI/RaBa
TERJAL: Akses menuju tempat wisata Rowo Bayu di Desa Bayu, Kecamatan Songgon tampak rusak kemarin.
Jalan Rowo Bayu Rusak Berat SONGGON – Perbaikan jalan menuju tempat wisata di Banyuwangi memang menjadi prioritas Pemkab Banyuwangi. Hal itu untuk memudahkan wisatawan saat berkunjung. Namun, belum semua akses jalan tersentuh perbaikan. Salah satunya, jalan menuju tempat wisata Rowo Bayu, Desa Bayu, Kecamatan Songgon. Memang, sekitar satu kilometer jalan sudah di-hotmix. Namun, mayoritas jalan menuju wisata
alam itu rusak berat. Padahal, lokasi Rowo Bayu ramai pengunjung. Yang paling ramai ketika Pemkab Banyuwangi memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Di desa itu juga memiliki wakil rakyat yang duduk di DPRD Banyuwangi. Sayang, anggota DPRD yang dimaksud belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Sejauh ini pula, belum ada tanda-tanda kapan jalan akan diperbaiki. (ton/aif)
desa kemarin. Pihaknya memang melakukan proses audit. Dalam audit di lapangan, ditemukan sejumlah penerima bantuan yang menerima bantuan melebihi nominal yang sudah ditentukan. ‘’Jatahnya hanya Rp 6 juta, tapi ada warga yang menghabiskan lebih dari itu, makanya kami audit dulu,” paparnya. Hal itu dilakukan agar tidak berbuntut panjang di kemudian hari. Jika proses audit sudah
tuntas, nanti pasti ada solusinya. ‘’Kami sudah audit semua TPM, tapi belum kami hitung ulang. Kita akan kroscek ke masingmasing warga,” terangnya. Plt. Sekretaris Desa (Sekdes) Nastain menjelaskan, realisasi pembangunan rumah 370 kepala keluarga (KK) sudah mencapai 90 persen. Dana yang belum turun sekitar Rp 100 juta. “Yang jelas, program ini akan sukses,” tegasnya optimistis. (ton/c1/aif)
Tekanan darah tinggi memang tidak sama dengan emosi yang tinggi. Tapi, dari hasil penelitian, emosi yang sering tinggi, yang meledak-ledak, serta stress, sangat berpotensi membuat seseorang menderita tekanan darah tinggi alias hipertensi. Jika tidak dikontrol secara teratur, tekanan darah tinggi akan berakibat fatal. Penyakit itu berpotensi menimbulkan penyakit lain yang lebih berbahaya seperti kerusakan pembuluh darah, ginjal, otak, bahkan menyebabkan stroke dan serangan jantung. Tekanan darah normal berada di kisaran 120/80 mmHg. Jika angka sistolik dan diastolik Anda berada di atas itu, berarti Anda menderita darah tinggi. Secara medis, hipertensi dibagi dua: primer dan sekunder. Hipertensi primer disebabkan faktor gaya hidup dan lingkungan. Obesitas sering menjadi pemicu terjadinya tekanan darah tinggi. Sedangkan faktor lingkungan misalnya tuntutan dalam lingkungan kerja, keluarga, dan sebagainya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit lain seperti gagal ginjal, gagal jantung, atau kerusakan sistem hormon. Penyebab hipertensi antara lain: 1) Penggunaan obat-obatan secara berkelanjutan. 2) Nikotin yang terkandung dalam rokok. 3) Minum-minuman yang mengandung alkohol. 4) Gaya hidup yang tidak sehat dan kurang berolahraga. Wanita hamil juga sering terserang tekanan darah tinggi, yang bisa berlanjut ke preeclampsia. Preeclampsia adalah kondisi di mana wanita itu merasakan berbagai keluhan, mulai dari sakit kepala, nyeri pada perut, muka terlihat membengkak, menurunnya nafsu makan, mual-mual, muntah, dan pusing. Apa yang mesti dilakukan untuk mengatasi tekanan darah tinggi? Mengonsumsi obat medis tentu memberikan hasil yang cepat. Tapi, efek negatifnya lebih banyak
daripada manfaatnya, apalagi jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Karena itu, menggunakan bahan berkhasiat yang berasal dari tanaman kini menjadi pilihan yang lebih utama dilakukan orang. Banyak obat herbal yang menurut hasil penelitian bisa menyembuhkan tekanan darah tinggi. Salah satunya adalah kulit buah manggis. Ekstrak kulit buah manggis sangat membantu dalam mengontrol tekanan darah tinggi karena mengandung suatu senyawa yang bernama xanthone. Zat ini memiliki sifat antimikroba dan antiperadangan, dan bisa membuat tekanan darah menjadi normal. Ia juga memiliki fungsi dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh serta memiliki sifat antistres. Padahal, salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah stres. Anda yang ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat mang gis bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia se-Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya dari luar negeri atau menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www. manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.
KOMUNIKASI BISNIS
36
Sabtu 23 Maret 2013
Ribuan Jamaah Khusyuk Salat Hajat Kepala Kemenag Santoso Ceramah Perdana di MAB
TOHA/RaBa
MEMBELUDAK: Ribuan jamaah menghadiri pengajian di Masjid Agung Baiturrahman, Banyuwangi, Kamis malam (21/3) lalu.
WISUDA
Stikes Wisuda Calon Bidan dan Perawat GIRI— ebanyak 180 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi di wisuda, hari ini (23/3). Prosesi wisuda digelar di auditorium Stikes di Jalan Letkol Istiqlah Kecamatan Giri. Ke t u a St i k e s B a n y u wangi Dr. H. Soekardjo mengatakan, ada beberapa program studi yang akan diwisuda hari ini. Yaitu Diploma 3 (D3) Keperawatan, D3 Kebidanan, dan S1 Keperawatan. Di sela-sela wisuda, Stikes juga akan melakukan pengambilan sumpah NERS. Seperti biasa, dalam pidato wisuda itu, Ketua Stikes Soekardjo selalu mengingatkan tugas dan tanggung jawab yang sangat penting dalam menentukan mutu kinerja perawat dan bidan. Proses mental untuk menDOK/RaBa jadikan perawat dan bidan Soekardjo bekerja secara profesional sangat dibutuhkan. Perawat dan bidan harus waspada serta meningkatkan kinerjanya mengingat tugas dan tanggung jawab berhubungan dengan kegiatan atau tindakan mereka. “Mereka perlu memonitor dan mengevaluasi semua hasil pekerjaan yang telah dilakukannya, dan selalu berupaya meningkatkan serta menjaga mutu pelayanannya,” kata Soekardjo saat ditemui di sela-sela persiapan acara wisuda, kemarin. Lebih lanjut, mantan ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) itu menambahkan, saat ini Stikes tengah mempersiapkan even besar. Stikes sebagai perguruan tinggi pertama di Banyuwangi ditunjuk sebagai pelaksana UKS (Usaha Kesehatan sekolah) oleh Kementerian Kesehatan. Pendampingan itu merupakan salah satu pengabdian masyarakat yang ada di kampus Stikes Banyuwangi. “Pendampingan UKS terhadap sekolah-sekolah akan dilakukan Stikes dengan pedoman pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah lingkungan sehat,” ungkapnya. (*/irw)
BANYUWANGI-Pengajian hajat Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi yang digelar rutin setiap Kamis malam terasa istimewa. Sebab, Kamis malam lalu (21/3) dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi yang baru H. Santoso, SAg, MPd, yang sekaligus menjadi penceramah pengajian hajat tersebut. Selain Santoso, Rektor Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) Drs. H. Teguh Sumarno, MM ikut memberikan sambutan. Ketua Yayasan MAB KH. Habib M. Mahdi Hasan menjelaskan, sudah menjadi tradisi bahwa Kepala Kemenag Banyuwangi tidak lepas dari kegiatan di MAB. Sebab, acara serupa juga sering dihadiri oleh Kepala Kemenag Banyuwangi sebelumnya yang selalu menyempatkan hadir di setiap kegiatan masjida. Baik itu pengajian Ad-Dhuha, pengajian hajat, pengajian tasbih, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan acara lainnya. “Semoga ini awal yang baik bagi hubungan yang selama ini terjalin baik antara Kantor Kemenag Banyuwangi dan Masjid Agung Baiturrahman sebagai ikon Kabupaten Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur,” harap Habib kemarin.
Hal senada disampaikan Sekretaris Umum MAB Ir. Iwan Aziez Siswanto. Dikatakan, MAB memiliki agenda rutin yang selalu digelar. Misalnya, pengajian Ad-Dhuha yang digelar setiap Minggu pagi, pengajian hajat yang digelar setiap Kamis malam (malam Jumat). Bahkan setiap selesai salat Magrib, MAB aktif menggelar pengajian. Ada pula pengajian tajwid yang dilakukan setiap Jumat selesai salat Subuh dan Sabtu pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya. ”Dalam setiap pengajian itu, panitia selalu menghadirkan narasumber yang berkualitas. Seperti pembicara pengajian Ad-Dhuha yang digelar Ahad, 24 Maret 2013 dimulai jam 07.00, yang dihadiri Habib Muhammad Bagir dari Kalimantan Timur,” ungkapnya. Bendahara Umum YMAB Nur Hasan, SE menambahkan, selama ini jamaah yang hadir selalu membeludak. Mereka juga bersedekah untuk membantu selesainya pembagunan MAB. “Kami mengucapkan banyak terima kasih. Bagi jamaah yang ingin memberikan sebagian rezekinya,” cetusnya. Infak bisa disalurkan mel a l u i re k e n i n g B a n k Ja tim 0022435116, Bank BNI 1111777701, dan Bank BRI 000701051180506. Bisa juga melalui rekening Bank Mandiri Syariah 2840045670, Bank Mandiri 1430053005300, Bank BNI Syariah 1990099004, dan Bank BRI Syariah 1009028028. (adv/irw)
MKKS SMK Digembleng ESQ B A N Y U WA N G I – Me t o d e yang ditemukan Ary Ginandjar, untuk membentuk insan yang berkarakter, benar-benar membawa pengaruh perubahan positif yang luar biasa. Seperti yang disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bahwa ESQ bukan sekadar pelatihan biasa. Tetapi bisa membawa seseorang menemukan jati diri, ide, serta pengembangan diri yang positif. Untuk itu, Bupati Banyuwangi berpesan saat membuka resmi acara pelatihan ESQ angkatan pertama untuk guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gedung Wanita Paramitha Kencana, kemarin (22/3), agar para guru bisa menularkan ilmunya kepada 32.000 murid SMK se Banyuwangi. Dengan begitu, visi misi Pemkab dan Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk
menjadikan pendidikan lebih berkarakter akan tercapai. Pelatihan ESQ bagi guru dan kepala sekolah SMK angkatan pertama se Banyuwangi itu juga dihadiri Asisten Pembangunan dan Kesra Pemkab Suhartoyo dan Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono. Hadir pula seluruh kepala SMK dan SMA negeri maupun swasta yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Pelatihan ESQ itu berlangsung selama tiga hari mulai kemarin (22/3) hingga besok (24/3). Menurut Paidi, ketua panitia pelaksana pelatihan ESQ, kegiatan itu diikuti 21 lembaga SMK dari 47 lembaga yang ada di Banyuwangi. Jumlah peserta 324 guru. Pada angkatan pertama itu, kata dia, baru separo dari lembaga SMK yang mengikuti. Pasalnya, keterbatasan tempat pelatihan yang
ada. “Lembaga sekolah yang belum mengikuti sekarang, nanti di angkatan berikutnya bisa mengikuti,” ungkap kepala SMKN 1 Glagah itu. Sebelum acara inti pelatihan dimulai, diselipkan sebuah kegiatan peduli kepada puluhan anak yatim. Malam harinya juga dilaksanakan pelatihan yang sama kepada muridmurid SMK. Pelaksanaannya secara bergiliran di sekolah masing-masing. Harapan panitia maupun bupati, setelah menjadi alumni pelatihan ESQ angkatan pertama itu, guru lebih bisa kreatif, berinovasi, dan bersemangat menjalankan tugas mulia sebagai pengajar dan pendidik. Terutama peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai teman dekat para siswa. Siswa bisa berkonsultasi, curhat kepada guru BK tidak kepada orang yang keliru. (adv/irw)
ISTIMEWA
NASIONALISME : Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum acara pelatihan ESQ dimulai.
TOHA/RABa
TRANSAKSI: Bunga paling murah di kelas multifinance mulai dari 4,9 % per tahun.
Kredit Mobil Murah dari Sinarmas BANYUWANGI - Sinarmas Multifinance memberikan penawaran menarik bagi Anda, yang ingin memiliki mobil dengan cara kredit. Sinarmas Multifinance memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan leasing lain. Nilai plusnya, antara lain memiliki bunga paling murah untuk kelas multifinance, mulai dari 4,9 % per tahun. Tidak hanya itu, Sinarmas Multifinance melayani pembiayaan pembelian langsung ke pemilik (perorangan) dengan bunga yang lebih rendah. Praktis, harga on the road (OTR) mobilnya lebih murah, karena tidak menggunakan pihak ketiga. Representative Head Sinarmas Multifinance Banyuwangi Ersanto mengatakan, sejak membuka cabang di Banyuwangi, permintaan kredit yang masuk cukup tinggi. Meski saat
ini Sinarmas Multifinance hanya memberikan fasilitas kredit untuk used car (mobil bekas, Red), namun permintaan untuk pinjam dana dengan jaminan BPKB mobil juga dilayani. Sebab, Sinarmas Multifinance juga bekerja sama dengan Bank Sinarmas . Selain itu, kata dia, konsumen yang ingin memiliki mobil used car bisa memilih diler mana yang ingin ditunjuk. Sinarmas Multifinance akan membantu untuk mengurus semua administrasi pembelian mobil. “Kami akan berusaha membantu masyarakat yang ingin memiliki used car dengan cara yang cepat. Jadi silakan datang ke Kantor Sinarmas Multifinance di Jalan Basuki Rahmat No 61 Banyuwangi atau hubungi 0333-419767,” ungkap pria asal Mojokerto itu. (*/irw)
SMK Kesehatan BKM Menerima Siswa Baru Raih Penghargaan Education Award 2013 BALI-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Khresna Medika (BKM) Badung-Bali menerima penghargaan Education Award 2013 di Twin Plaza Hotel, Jakarta, Sabtu (16/2) lalu. Penghargaan Education Award 2013 itu diberikan berdasarkan penilaian terhadap sekolah dan kepala sekolah yang berprestasi, berdedikasi, terbaik, dan panutan di bidangnya. Penghargaan bagi sekolah berprestasi dan kepala sekolah berprestasi, itu diberikan oleh International Human Resources Development Program Jakarta. Pemberi penghargaan itu adalah lembaga pemantau, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia. Kebanggaan tampak jelas di raut wajah Ketua Yayasan Khresna Widana, Sahut I Putu Eka Arya Widana. Menurutnya, suatu kebanggaan tersendiri bisa menjadi bagian sejarah sekolah, yang berhasil mengungguli ribuan sekolah yang masuk nominasi peng-
hargaan Education Award 2013. “Bayangkan, dari ribuan sekolah hanya ada beberapa sekolah yang berhasil meraih penghargaan ini. Salah satunya kami, SMK Kesehatan BKM,” ungkap I Putu Eka Arya Widana. Menurut Pembina Yayasan Khresna Widana, Ni Putu Mustika Damayanthi, yayasan itu menaungi SMK Kesehatan BKM, yang sangat peduli dan mencurahkan perhatiannya untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan generasi muda memiliki kompetensi kesehatan. Khususnya keperawatan dan analisis kesehatan, serta membudayakan hidup sehat sejak dini. “Ini adalah buah dari kerja keras atas pengabdian dari kami dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan di bidang kesehatan,” cetusnya. Dengan diperolehnya penghargaan, kata Ni Putu Mustika Damayanthi, pihaknya sangat yakin ke depannya SMK Kesehatan BKM akan mampu menghasilkan bibitbibit penerus bangsa yang berkompeten di bidang kesehatan. “Kami juga optimistis dalam beberapa tahun ke depan BKM akan mampu menjadi salah satu sekolah kejuruan
ISTIMEWA
RAIH PRESTASI: SMK Kesehatan Bali Khresna Medika saat menerima penghargaan Education Award 2013 di Jakarta.
swasta yang unggulan, baik di bidang akademik, maupun non akademik,” terangnya. Sementara itu, untuk menyambut tahun ajaran baru, SMK Kesehatan Bali Khresna Medika menerima pendaftaran siswa baru.
Syarat pendaftaran biaya pendaftaran Rp 250.000, fotokopi rapor SMP, foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak empat lembar, mengisi formulir pendaftaran, dan surat keterangan sehat. Pendaftaran melalui SMK
Bali Khresna Medika, Jalan Raya Sempiri Mangupura, Badung, Bali. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi telepon nomor (0361) 422427, (0361) 8607894, atau (0361) 3444 567. (adv/irw)
BALJEBOL
Sabtu 23 Maret 2013
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
41
LUMAJANG
Kejaksaan Usut Apotek Unej
RAZIA
Sempat Dikelola Poma, Sekarang Jadi Campus Resto
RADAR JEMBER/JPNN
MESUM: Kedua pasangan hasil razia diamankan di kantor Satpol PP Jember.
Pacaran di Kamar Kos, Diamankan Satpol PP JEMBER – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jember kemarin (22/3) berhasil menangkap basah dua pasangan berlainan jenis di dalam kamar sebuah koskosan di Jl PB Sudirman, Jember. Kedua pasangan yang tidak mampu menunjukkan surat nikah itu langsung digelandang ke kantor Satpol PP. Roby Cahyadi, Kabid Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Jember mengungkapkan, penggerebekan itu berawal dari laporan salah seorang warga Jember yang mengaku anaknya kabur dari rumah beberapa hari lalu. Diduga, anak tersebut ada di rumah kos tersebut. “Kami lakukan pencarian di rumah kos itu atas dasar laporan salah seorang warga yang anaknya kabur dari rumah dan diduga ada di sana,” ujarnya. Anggotanya pun, kata dia, melakukan pengecekan. Tetapi, bukan anak dari pelapor yang ditemukan petugas di rumah kos tersebut, melainkan pasangan tanpa status pernikahan resmi yang ditemukan petugas di dalam kamar. Satpol PP bukan hanya mengamankan dua pasangan tersebut, mereka juga memboyong tiga penghuni rumah kos lainnya untuk dimintai keterangan. Menariknya, salah satu pasangan yang tertangkap siang itu mengaku sebagai suami istri. Namun, saat diminta menunjukkan bukti surat nikah, mereka tidak bisa menunjukkan. Roby menambahkan, ketujuh orang yang diamankan satpol PP tersebut hanya satu orang yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jember. “Kami amankan tujuh orang, satu di antaranya masih berstatus mahasiswi,” ungkapnya. ER, salah seorang mahasiswi yang tertangkap sedang berduaan dengan seorang pria di dalam kamar, mengaku tidak pernah ada larangan dari pemilik rumah kos memasukkan lawan jenis di dalam kamarnya. (mg3/c1/har/jpnn)
JEMBER – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember ternyata tidak hanya menyidik dugaan korupsi pengadaan peralatan laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Jember. Saat ini penyidik kejari juga tengah menyidik dugaan korupsi pengelolaan apotek mahasiswa Fakultas Farmasi, salah satu aset Universitas Jember (Unej), yang disewakan sebagai tempat hiburan Campus Resto. “Memang untuk kasus penyewaan apotek untuk Campus Resto sudah masuk ke penyidikan,” jelas M. Hambaliyanto, kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Jember. Kasus yang sudah cukup lama ditelisik Kejari Jember itu baru naik status dari penyelidikan menjadi penyidikan pada 2 Februari 2013. Kejari sudah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) nomor 72/0.5.12/fd.i/02/2013 untuk mengusut perkara pinjam pakai aset Unej antara Persatuan Orangtua Mahasiswa (Poma) dengan UD Syafia. Kejari sudah memeriksa sejumlah pihak yang terkait dengan kasus itu. “Jumlah pastinya yang diperiksa kurang tahu. Tapi, di antaranya pejabat Unej,” ujar jaksa yang biasa disapa Hambali itu.
kkan kasus ini ke penyidikan karena telah menemukan indikasi pelanggaran yang diduga kuat mengandung unsur pidana korupsi. Menurut Hambali, indikasi penyimpangan diduga dilakukan oleh penyewa maupun pejabat Unej yang menandatangani surat perjanjian. “Unsur pidananya karena menyewakan aset negara tanpa melalui prosedur yang berlaku,” ungkapnya. Indikasinya, bangunan itu digarap dengan dana Poma dan sudah diserahkan ke Unej. Oleh Unej selanjutnya dilimpahkan ke fakultas farmasi. Ternyata, lanjut dia, bangunan tersebut bukan digunakan sebagai apotek untuk praktik mahasiswa, melainkan disewakan kepada pihak ketiga. “Istilahnya penyalahgunaan aset,” tandasnya. Selain itu, uang hasil sewa diduga kuat tidak masuk ke kas negara, sehingga tidak tercatat dalam rekening rektor. “Hasil sewa ARIMACS WILANDER/RADAR JEMBER/JPNN MEGAH: Gedung kini menjadi Campus Resto ini seharusnya menjadi apotek bagi seharusnya masuk ke rekening rektor,” sambung Hambali. Pasalnya, aset itu mahasiswa Fakultas Farmasi Unej. milik negara karena sudah diserahkan Pejabat Unej yang telah dimintai Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menjadi aset negara oleh pihak Poma. Meski demikian, sejauh ini Kejari keterangan, antara lain pejabat kantor (BPKP) Jatim untuk mengetahui potensi Jember belum menetapkan tersangka pusat Unej, pejabat fakultas farmasi, kerugian negara dari perkara tersebut. pengurus Poma, serta pihak yang meDari audit BPKP itulah, kata dia, dalam kasus ini. Hal ini sama dengan nyewa aset yang mestinya digunakan akan diketahui berapa nilai aset yang kasus dugaan korupsi pengadaan alat sebagai apotek itu. dikorupsi serta siapa pihak yang harus laboratorium Fakultas Farmasi Unej Hambali mengatakan, penyidik sudah bertanggung jawab dalam kasus terse- yang dananya bersumber dari APBN melayangkan permohonan audit ke Badan but. Kejari memutuskan untuk menai- 2011. (ram/c1/har/jpnn)
Mabuk lalu Maling Helm Mahasiswa Fakultas Hukum Bengep Dimassa
RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN
BABAK BELUR: Dua pencuri helm yang dihajar di Jalan Jawa Jember kemarin siang diamankan di Mapolsek Sumbersari.
JEMBER – Mahasiswa yang belajar di Fakultas Hukum seharusnya lebih sadar hukum. Namun, yang dilakukan Hilman, 19, mahasiswa semester 2 Fakultas Hukum (FH) di sebuah universitas swasta Jember asal Desa Lampeji Mumbulsari ini malah melakukan perbuatan tercela, yakni maling helm. Akibatnya, bersama dengan temannya, Febri Aditya, 19, pekerja kafe yang juga warga Dusun Krajan,
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Jl. Wahid Hasyim •
• Jl. Brawijaya •
• Puri Mendut •
• Ruko Gandeng •
Desa Ajung, Kalisat, jadi bulan-bulanan massa. Keduanya tertangkap basah mencuri helm di Jalan Jawa, kawasan Kampus Unej, kemarin sore. Beruntung, keduanya berhasil diamankan pihak keamanan. Samsi, warga Bintoro, Patrang yang bertugas sebagai tukang parkir di sekitar Grand Cell Jalan Jawa itu mengatakan, kejadian pencurian itu berlangsung cepat. “Tiba-tiba pelaku yang belakang berbaju hijau (Hilman, Red) turun dari sepeda,” jelas Samsi. Sementara Adit menunggu di atas sepeda motornya. Tersangka pun langsung
mengambil helm yang ditaruh di sepeda motor yang di parkir. Tersangka Hilman langsung dibonceng rekannya dan naik motor menuju ke arah timur. Korban yang mengetahui itu pun langsung melakukan pengejaran. Bahkan, korban sempat memukul korban yang bagian belakang. Nah, karena dikejar dan terus diteriaki maling, dua tersangka ini tidak bisa konsen mengendarai sepeda motor, mereka menabrak mobil Grand Livina yang berpelat P 888 QY. “Pelaku jatuh, langsung saja dihajar ramai-ramai,” ujar korban. (ram/c1/hdi/jpnn)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Promo Daihatsu •
• Honda Jazz ‘09 •
• Grand Livina ‘07 •
Jual Honda Jazz hitam, PMK 09, mulus, pajak baru, harga 158 juta, hanya di Showroom Bersama Pakis Kalirejo Banyuwangi. Hamid 081336928223
Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Kijang Innova ‘05 •
• Honda Jazz ‘08 •
• Toyota Avanza ‘04 •
Dijual Toyota Kijang Innova GXW42 AC dbl tahun 2005 selver metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GE8 1.5S MT CKD tahun 2008, biru metalik, harga 155 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 IRM-MMEJ tahun 2004 hijau metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
• Isuzu LS Smart ‘05 •
• Honda CRV ‘08 •
• Toyota Innova ‘12 •
Dijual Isuzu LS Smart TBR 541 LM25 AC dbl / V-r thn 2005 perak metalik, solar, hrg 133.5 jt nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148
Dijual Honda CRV 2008, matic 2.4cc, dark moca, harga 242,5 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975, 081335897888
Dijual Toyota Innova 2012 type G/ solar, silver metalik, tangan pertama, KM 23.000, barang istimewa, orisinil cat. Hubungi: 081234691234, (0333) 425478, harga nego.
R-Stock Xenia, Terios, Luxio, Sirion, GrandMax, cash/kredit, disc gede, hub:HADI 081559705555/081233432555
• Kijang LGX ‘98 • Djl Kijang LGX tahun 1998, bensin, plat DK, biru, siap pakai. Rp. 87.5jt. H: 08123353502
• Kijang Innova ‘10 • Dijual tanah L 263m2 SHM no. 3660/3661/ 3670, lok Jl. Wahid Hasyim Banyuwangi, baratnya persis toko Spot, letak strategis utk usaha pertokoan. H: 08883361235 (Edho).
Dijual cepat rumah L 292m2 SHM no. 1486, lokasi Jl. Brawijaya Banyuwangi, 5 rumah dari SPBU Karangente, hubungi 08883361235 (Edho).
Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.
Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.
SITUBONDO
• Lemahbangdewo •
• Rumah+Tanah+Toko •
• Belakang Pemda •
Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800
Djl rmh di Bwi L+330, 130 jt & djl tnh+Toko L1200 Sembulung Cluring 300jt. 087755630534
Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779
• Tanah & Rumah •
Djl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826
• Ruko 2 Lt • Djl Ruko 2 Lt. LT71m2. Jl. Olean no. 36, dpn Pasar. H: 08179310008/03151161403
Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898
BANYUWANGI BANYUWANGI • STNK •
• Cak Rudy STMJ • Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi
Hlg STNK Nopol P 2468 VF, an. Joko Mulyo Widodo.PerumKlatakTU-2906/04Klatak Kalipuro
• Lovebird •
HlgSTNKNopolP3002ZL,an.IgaYunitaAnggun Mandiri, Jl. Denpasar Klatakan 01/02 Kalipuro
Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244
Hlg STNK Nopol P 2802 G, an. Uun Sundusiyah, Perum Klatak 04/01 Klatak, Kalipuro Hlg STNK Nopol P 5191 YO, an. Mas Udi, Perum Klatak 04/01 Klatak, Kalipuro Hlg STNK Nopol P 704 VL, an. Uun Sundusiyah, Perum Klatak 04/01 Klatak Kalipuro Hlg STNK Nopol P 6505 X, an. Navy Yuniarti. Jl. Kalimas No. 32 Banyuwangi
SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 5771 EO, an. Rendry Diah A.P, Kp. Krajan Barat 01/01 Panjilor, Panji Hlg STNK Nopol P 4267 EZ, an. Rahman Hidayat,Jl.DiponegoroGgIV2002/03Dawuhan
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua
42
Sabtu 23 Maret 2013
Akibat Kurang Kesabaran Persewangi Ditahan Imbang PSIM 1-1
GALIH COKRO/RaBa
TERTAHAN: Toure Morlaye (kiri) berebut bola dengan pemain PSIM Jogja Arfani Setiawan di Stadion Diponegoro kemarin.
Banyuwangi Gagal Lolos Usai Ditekuk Nganjuk 2-1
ABDUL AZIZ/RaBa
MENANG: Mohammad Rohim (kanan) bersama pelatihnya yang mantan petinju nasional, Supin.
Hadapi Petinju Jakarta, Rohim Menang Mutlak GLENMORE - Warga Banyuwangi, khususnya pencinta olahraga tinju, patut berbangga. Sebab, salah satu petinju asal Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Mohammad Rohim, 21, baru saja memenangkan pertandingan tinju profesional yang disiarkan sebuah televisi swasta nasional di Jakarta Kamis (21/3) lalu. Petinju binaan Sasana Minak Jinggo, Kecamatan Glenmore, itu berhasil mengalahkan lawan beratnya, Kholiq, dari Sasana Bulungan, Jakarta, dalam pertandingan enam ronde. Supin, pelatih Rohim mengatakan, kemenangan tersebut sebenarnya di luar prediksi banyak pihak, termasuk dirinya sebagai pelatih. Sebab, kata Supin, sang lawan memiliki berat badan 50,8 kilogram dan anak asuhnya hanya 48 kilogram. “Jadi, bukan kelasnya,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (22/3). Karena bukan kelasnya, awalnya pihak pengatur pertan-
dingan menyarankan agar dirinya dan Rohim berpikir ulang untuk meneruskan pertandingan. Namun, mahasiswa Uniba Banyuwangi itu memutuskan tetap akan bertanding. “Alhamdulillah, di luar dugaan, Rohim menang mutlak. Bahkan, pada ronde kelima, lawan sempat dihitung untuk meneruskan pertandingan ataukah tidak,” tutur Supin. Supin menuturkan, kemenangan yang diraih Rohim tersebut sekaligus membawa nama baik olahraga tinju Banyuwangi. Untuk itu, dia berharap Pemkab Banyuwangi, dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga melalui KONI, memberi perhatian lebih kepada para atlet tinju. Sebab, sebagai petinju yang sering melakukan pertandingan di luar daerah, dia merasa kurang mendapat dukungan, khususnya dalam hal pembinaan. “Kemarin saja kami berangkat ke Jakarta dengan uang pribadi,” tuturnya. (azi/c1/als)
BANYUWANGI - Harapan tim sepak bola Banyuwangi tampil di babak utama Porprov IV Madiun dipastikan melayang. Kepastian itu diperoleh setelah dalam laga penentuan kemarin (23/3), Nizar dkk harus pulang dengan kepala tertunduk. Harus menang saat menghadapi Nganjuk, Banyuwangi justru takluk dengan skor 2-1. Hasil itu membuat Banyuwangi harus melupakan mimpi tampil di ajang dua tahunan tersebut. Memainkan tiga laga, pasukan Ribut Santoso itu hanya mampu mengemas satu kali menang dan dua kali kalah. Kekalahan perdana yang dialami Banyuwangi adalah saat bertemu tuan rumah Gresik dengan skor 2-1. Di pertandingan kedua, Banyuwangi seolah membuka asa.
Menghadapi tim kuat Surabaya, Nizar dkk mampu menyelesaikan laga dengan kemenangan. Surabaya dibekuk dengan skor 3-2. Namun, di pertandingan terakhir, Banyuwangi justru tampil melempem. Nganjuk yang dipastikan masuk kotak menjadi batu sandungan anak asuh Ribut Santoso dan Ahmad Mustain itu. Laga itu berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Nganjuk. Sementara itu, di laga lain, Surabaya sukses menjalani laga terakhir dengan kemenangan. Harus kemenangan, Surabaya benar-benar menang 1-0 atas tim tuan rumah Gresik. Hasil itu memastikan Gresik dan Surabaya melenggang ke babak utama Porprov Madiun mendatang. Banyuwangi dan Nganjuk harus mengubur mimpi tampil di ajang tersebut. (nic/c1/als)
BANYUWANGI - Target tiga angka yang diusung Persewangi saat menjamu PSIM Jogjakarta di Stadion Diponegoro kemarin (22/3) melayang. Dalam laga yang disaksikan ribuan pasang mata tersebut, Laskar Blambangan harus puas berbagi angka satu. Pertandingan yang dipimpin wasit Fahrizal asal Jakarta Utara itu berkesudahan 1-1 (0-1). Gol tim tamu dihasilkan lewat kreasi Agung Suprayogi menit ke-23. Gol tuan rumah disumbangkan Mohamae Lamine Fofana menit ke-70. Hasil imbang itu tentu membuat Persewangi rugi besar. Menargetkan tiga poin, anak asuh Bagong Iswahyudi itu hanya dapat satu poin. “Anak-anak bermain kurang sabar. Peluang mencetak gol banyak. Tapi bernafsu menjebol gawang lawan, membuat peluang yang ada terbuang percuma,” ujar Bagong Iswahyudi, arsitek Laskar Blambangan. Turun dengan skema 3-5-2 dan menempatkan Ikrom Syafii dan Faisol Arif sebagai tukang gedor, Persewangi sebetulnya mendominasi laga. Namun, rapatnya barisan pertahanan PSIM Jogjakarta yang digalang Joni Sukirta membuat lini depan Laskar Blambangan mandul. Tim tamu yang cenderung bermain bertahan justru mencuri gol pada menit 23. Lewat serangan balik cepat, Agung Suprayogi mencetak gol lewat tendangan melengkung dari luar kotak penalti. Boy Vionalosa yang mati langkah hanya mampu melihat gawangnya dijebol oleh pemain bernomor punggung 19 tersebut. Gol tim tamu membuat tuan rumah tersengat. Faisol Arif yang gagal menembus rapatnya barisan Laskar Mataram, julukan PSIM, ditarik keluar. Striker veteran, Heru Santoso, mengisi
lini depan Persewangi bersama Ikrom Syafii. Pergantian itu membuat alur serangan mulai hidup. Beberapa peluang berhasil tercipta. Sayang, hingga turun minum, skor 1-0 tetap bertahan. Di babak kedua, Persewangi langsung menekan. Belum genap lima menit, Ikrom Syafii membuat penjaga gawang PSIM, Oni Kurniawan, jatuh bangun. Semangat mengejar ketertinggalan juga tampak di menit 63. Tuan rumah sedianya bisa segera menyamakan kedudukan. Kemelut di depan gawang PSIM diselesaikan Jordi Kartiko dengan tendangan mendatar. Bola yang sudah melewati garis gawang itu berhasil dihalau pemain bertahan lawan. Oleh wasit, itu tidak dinyatakan sebagai gol. Menambah kekuatan pendobrak, Bagong menarik keluar Anis Mujiono dan memasukkan Nelson Chapparo Aguero. Hadirnya pemain asal Paraguay itu memberi angin segar bagi tuan rumah. Lewat kemelut kali kedua, bola tangkapan tidak sempurna Onni Kurniawan, berhasil dimaksimalkan Mohamed Lamine Fofana. Tendangannya tidak terbendung hingga kedudukan menjadi imbang 11. Hingga pertandingan usai, skor tersebut tidak berubah. “Kami sebenarnya tampil tidak komplet. Tapi hasil satu poin sudah menjadi target PSIM,” ujar Maman Durachman, pelatih PSIM Jogjakarta. (nic/c1/als)
HASIL KEMARIN Persewangi v PSIM Jogja PSMP v PPSM
1-1 1-0
KLASEMEN GRUP V 1. Persik 2. PSMP 3. Persewangi 4. PSIM 5. Madiun Putra 6. Persis 7. PPSM
4 5 5 5 5 3 5
3 3 2 2 1 1 0
1 0 1 1 2 1 2
0 4-1 10 2 7-3 9 2 8-6 7 2 7-6 7 2 8-11 5 1 4-6 4 3 5-10 2
Kambing Hitamkan Wasit SEMENTARA itu, hasil imbang 1-1 saat kontra PSIM Jogja kemarin membuat manajemen Persewangi meradang. Kekecewaan ditujukan kepada wasit yang memimpin pertandingan kemarin. Fahrizal, wasit asal Jakarta Utara yang memimpin laga itu, dituding menjadi biang keladi kegagalan Persewangi meraih hasil sempurna. Asisten manajer Persewangi, Agung Setyo Wibowo, menuding wasit kerap merugikan Persewangi. Pelanggaran yang dilakukan pemain lawan cenderung dibiarkan, di antaranya handball pemain PSIM Jogja di area penalti. Itu dibiarkan oleh pengadil di lapangan tersebut. Tendangan Jordi Kartiko yang sudah
melewati garis gawang juga tidak disahkan wasit asal ibu kota tersebut. “Entah ada apa dengan wasit. Dia membiarkan pelanggaran dan peluang kami mencetak gol,” ujarnya. Sementara itu, pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi lebih kalem dalam menilai pengadil di lapangan tersebut. Meski banyak dirugikan wasit, dia menyerahkan penilaian wasit kepada komisi pengawasan wasit PSSI. “Kalau saya, serahkan saja kepada PSSI,” ujarnya. Secara pribadi, dia menilai kepemimpinan wasit memang tidak memuaskan. Beberapa keputusannya cenderung merugikan tuan rumah. Tidak heran, beberapa pemain terlihat putus asa. (nic/c1/als)
BERITA UTAMA
Sabtu 23 Maret 2013
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Butuh Uang untuk Pergi ke Malaysia n TONI... Sambungan dari Hal 33
Setelah melempar tubuh korban ke selokan, Saiful membawa kabur Yamaha Vixion milik Toni ke arah utara atau kembali menuju Genteng. Ternyata dia hendak menuju rumah nenek nya di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Sekitar pukul 23.00, Saiful me ngirimkan pesan singkat ke ponsel tetangganya yang
ber nama Delta. Saiful minta dijemput di rumah neneknya di Srono. Dia mengaku ditinggalkan Toni di jalan begitu saja. Tanpa curiga, Delta mengajak temannya, Rizki, naik Honda Supra untuk menjemput Saiful di rumah neneknya di Desa Sumbersari. “Malam itu mereka pulang dari Sumbersari ke Bangorejo naik motor bertiga,” jelas Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud. Dalam perjalanan pulang
tersebut, Delta dan Rizki tak menaruh curiga sedikit pun terhadap Saiful. Sebab, Saiful memang sama sekali tak menunjukkan tingkah yang mencurigakan. Keesokan siang keduanya baru me nyadari bahwa temannya tersebut terlibat tindak pidana. Mereka tahu setelah petugas polres dan Polsek Gambiran da tang menemui keduanya dan meminta keterangan. “Keduanya kita jadikan saksi dan sudah pulang. Berdasar temuan
di lapangan dan keterangan yang kita peroleh, kuat dugaan pelakunya tunggal, yaitu Saiful,” tandas Ibnu. Apa motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut? Dugaan sementara, Saiful hanya ingin menguasai motor korban. “Pelaku akan pergi ke Malaysia dan butuh uang,” tandas jelas Kapolsek Ibnu. Seperti diberitakan se belum nya, Mohammad Dhofir Sultoni alias Toni, pelajar SMK
Perhatikan Komunikasi Antarpemain n BENAHI... Sambungan dari Hal 33
Dalam pertandingan yang disaksikan ribuan pasang mata itu, akhirnya kedua tim harus rela berbagi poin. Sebab, skor kedua tim imbang, yakni 1-1 hingga laga usai. Hasil tersebut sekaligus membuat target tiga poin yang dicanangkan manajemen Persewangi meleset. Seolah tidak ingin larut de-
ngan kekecewaan, Andik menyebut laga terakhir di putaran per tama Divisi Utama akan menjadi pelampiasan. Adalah PSMP Mojokerto yang akan menjadi lawan terakhir jelang li bur kompetisi bulan April men datang. “Lawan PSMP akan jadi fokus kita berikutnya. Ya pada laga itu kita targetkan menang,” tegasnya. Evaluasi pertandingan kontra PSIM Jogjakarta kemarin, Andik
me miliki sejumlah catatan. Secara team work, Persewangi tidak ada masalah. Hanya saja, para pemain cenderung kurang tenang dalam menyelesaikan peluang. Itu pekerjaan rumah yang harus dituntaskan tim pelatih jelang laga terakhir. Selain soal ketenangan, Andik juga menyorot komunikasi antarp emain yang buruk. Mulai penjaga gawang, pertahanan,
gelandang, hingga penyerang, perlu ada sinkronisasi. Apalagi, PSMP bukan lawan sembarangan. Tim asal Mojokerto itu bermateri pemain junior dan senior. Laskar Mojopahit itu bisa menjadi batu sandungan bagi tuan rumah dalam memetik kemenangan. “Laga kemarin akan jadi pelajaran. Selanjutnya, kita akan fo kus melawan PSMP 27 Maret mendatang,” cetusnya. (nic/c1/bay)
Tergerus Arus Sungai yang Deras n BARU... Sambungan dari Hal 33
Di bekas plengsengan yang dikerjakan CV Sendang Agung, Jalan Merapi, Genteng, itu seperti tidak pernah ada pengerjaan proyek. “Tanah di bibir sungai juga mulai tergerus,” kata Sutrisno. Pantauan Jawa Pos Radar
Banyuwangi kemarin (22/3), puing-puing plengsengan sudah hancur dan berserakan di sungai. Tanah di bibir sungai yang baru diplengseng itu kini mulai tergerus. Bahkan, di bagian bawah sudah berlubang seperti gua yang cukup besar dan panjang. “Lantai di bawah jembatan sudah rusak. Kalau
tidak lekas diperbaiki, kerusakan itu bisa melebar,” sebut Sutrisno. Kepala Kelurahan Gombengsari, Farid Isnaini, mengakui hasil rehabilitasi jembatan di depan kantornya itu sudah rusak. Plengsengan di bawah jembatan yang menjadi bagian dari proyek itu telah ambrol. “Proyek itu digarap pada tahun anggaran
2012 lalu. Pengerjaannya baru beberapa bulan lalu,” katanya. Sayang, hingga berita ini ditulis tadi malam, pihak pelaksana proyek belum berhasil dikonfirmasi. Karena itu, belum terjawab apakah proyek ter sebut masih dalam masa pemeliharaan ataukah tidak. (abi/c1/bay)
Muhammadiyah Genteng, ditemukan meninggal dunia di selokan Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Saat ditemukan warga sekitar pukul 10.00, Toni mengalami luka di pelipis mata sebelah kanan. Posisi tubuhnya tengkurap. Pagi itu, dia mengenakan ce-
lana jins dan jaket warna hitam. Sandalnya ditemukan warga di sebuah gubuk di tepi jalan raya tak jauh dari tubuh korban. Belum jelas siapa yang pertama menemukan mayat korban. Aparat Polsek Gambiran hanya menerima telepon dari seorang warga yang mengaku melihat ada korban pem bu-
nuhan di tempat kejadian perkara (TKP). Saat polisi tiba di TKP, puluhan warga sudah berkerumun melihat jenazah korban yang masih tengkurap di selokan. “Warga nggak ada yang berani menyentuh sebelum petugas datang,” ujar seorang anggota Polsek Gambiran. (azi/c1/bay)
Bondowoso Masuk Zona Merah n EKONOMI... Sambungan dari Hal 33
Di Jatim, sektor pertanian hanya memberikan kontribusi sekitar 16,84 persen dengan pertumbuhan rata-rata 2,52 persen. Terkait besarnya kontribusi sektor pertanian pada PDRB, Budi Santoso minta Pemkab Banyuwangi mempertahankan luas area pertanian. Bupati Abdullah Azwar Anas juga di minta benar-benar konsisten dengan kesepakatan bersama Pemprov Jatim agar tidak mengalihkan fungsi lahan pertanian. Banyuwangi merupakan lumbung pangan nasional dan Jatim, karena itu Budi mewantiwanti pemerintah Banyuwangi tidak mengurangi lahan pertanian. “Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi cukup bagus. PDRB-nya terus me ning kat. Jangan melakukan alih fungsi lahan pertanian karena pertanian memberikan kontribusi besar pada PDRB,” pesan Budi. Terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi tersebut, secara otomatis mengubah po-
sisi Banyuwangi dalam peta IMP Jatim. Semula, posisi Banyuwangi berada di zona kuning dengan angka 65 hingga 70. Saat ini, posisi Banyuwangi bergeser ke zona hijau bersama kotakota besar lain di Jatim. Zona hijau yang ditempati Banyuwangi angkanya 70 hingga 90. Sementara itu, tetangga dekatnya, Situbondo dan Jember, masih bertahan di zona kuning bersama Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan, Madura. Kabu paten Bondowoso masih berada di zona merah dengan angka 65. Bupati Anas optimistis pertumbuhan ekonomi Banyuwangi akan terus meningkat. Hingga akhir tahun 2013 mendatang, Bupati Anas menargetkan pertumbuhan ekono mi Banyuwangi di posisi 7,20 persen. “Pada tahun 2014, kita optimistis ekonomi Banyuwangi akan tumbuh hingga 70,08 persen,” ujar Anas. Inflasi Banyuwangi sepanjang tahun 2012 hingga awal 2013 sebesar 5,25 persen. Akhir tahun 2013 hingga awal 2014 mendatang,
Bupati Anas memproyeksikan inflasi tetap stabil pada kisaran lima sampai 5,2 persen. Jika inflasi di atas 10 persen atau hiper-inflasi, maka akan menyebabkan gangguan stabilitas ekonomi karena daya beli masyarakat menurun. Karena itu, pemerintah daerah akan bekerja keras untuk menekan laju inflasi. Bupati Anas mengungkapkan, meningkatkannya per tumbuhan ekonomi Banyuwangi me rupakan akumulasi tumbuh nya ekonomi di tingkat kecamatan. Pada tahun 2012, ada enam kecamatan yang statusnya telah meningkat dari kecamatan yang tumbuh rendah menjadi kecamatan yang tumbuh sedang. Hingga saat ini masih ada kecamatan yang memiliki IPM rendah dan pertumbuhan ekonominya masih di bawah per tumbuhan ekonomi Banyuwangi. “Kecamatan yang relatif tertinggal harus segera bangkit, belajar, dan memacu diri mengejar ketertinggalan,” pinta Anas. (afi/c1/bay)
Membangun Banyak Ruang Kelas Baru Barang Dipasok dari Jember n SETELAH... Sambungan dari Hal 33
Untuk menekan angka putus se kolah, pemerintah pusat mem berikan bantuan dana ope rasional sekolah lewat BOS dan BOMM. Ikhtiar berikutnya, pemerintah daerah mengeluarkan program BAS untuk meringankan biaya pendidikan sejak TK hingga SLTA. BAS adalah bantuan yang diberikan Pemkab Banyuwangi di luar BOS dan BOMM. Tujuannya, membiayai operasional sekolah yang tidak bisa dicover melalui BOS dan BOMM. Dengan diluncurkan program BAS tersebut, kata Sulihtiyono, masyarakat tidak punya alasan
tidak mengikuti pendidikan minimal hingga kelas XII. Seluruh biaya operasional sekolah dan kebutuhan peserta didik telah dipenuhi pe merintah melalui BAS, BOS, dan BOMM. “Dengan tiga program itu, masyarakat diharapkan ti dak mengeluh lagi tentang biaya pendidikan,” ujar Sulih. Demi menyukseskan program BAS, pemkab telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar. Dana tersebut untuk 1.312 sekolah. BOS untuk siswa SD/ SLTP negeri-swasta sebesar Rp 114 miliar dan BOMM Rp untuk SMA/SMK negeri-swasta sebesar10,2 miliar. Terkait jaminan biaya pendidikan siswa dari keluarga tidak
mampu, masyarakat sudah memberikan jaminan melalui pro gram siswa asuh sebaya (SAS). Atas inisiatif sendiri, siswa secara rutin maupun suka re la menyisihkan uang jajan dan diberikan kepada teman sebayanya yang memerlukan biaya. Saat ini, dana yang terkumpul melalui program SAS sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Dana SAS siap diberikan kapan pun siswa membutuhkan demi kelangsungan pendidikannya. Sementara itu, pada tahun 2013 ini pemkab juga akan me rehab sejumlah gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Ada sekitar 116 sekolah, mulai SD hingga SLTP
negeri dan swasta, yang akan mendapatkan anggaran rehab sebesar Rp 12,116 miliar. Anggaran rehab SMA/SMK negeriswasta, pemerintah daerah me nyiapkan sekitar Rp 4,6 mi liar. Itu untuk 25 sekolah. Pemerintah daerah juga akan menambah ruang kelas baru di sekolah yang masih belum memenuhi standar pelayanan. Anggaran yang disiapkan untuk menambah ruang kelas baru di jenjang SLTP adalah Rp 11 miliar, dan di jenjang SLTA disiapkan Rp 8,9 miliar. Selain menambah ruang kelas dan merehabilitasi sekolah, pemerintah juga akan membangun perpustakaan di 111 SD/MI dengan dana sekitar Rp 5,1 miliar. (afi/c1/bay)
Tradisikan Makan Bersama Satu Ancak n DOA... Sambungan dari Hal 33
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menghargai jasa para pendahulu,” ucap Bupati Anas. Karena itu, Bupati Anas mengajak dan menginstruksikan semua pimpinan SKPD mewakafkan waktunya setiap bulan untuk mengikuti doa bersama untuk para mantan Bupati Banyuwangi. Banyuwangi berkembang seperti sekarang ini berkat jasa besar para mantan bupati, baik yang sudah meninggal dunia maupun yang
masih hidup. Sebelum digelar doa bersama, digelar khotmil Alquran oleh para hafidah sejak pagi hingga sore. Pada malam hari digelar salat Magrib berjamaah dan dilanjutkan santunan anak yatim, lalu ditutup salat Isak berjamaah. Doa bersama kemarin malam di pimpin Ustad Syaifudin Zuhri. Sebelum doa bersama berlangsung, Ustad Syaifuddin memberikan tausiyah tentang hakikat hidup manusia. “Mere ka yang datang sekarang sepeninggal bupati lama. Apabi la mau berdoa untuk para
leluhurnya, maka dosa–dosa keduanya akan diampuni Allah SWT,” kata Syaifudin. S elain mendoakan para mantan bupati, Syaifudin juga me ngajak seluruh hadirin mendoakan Bupati Anas agar menjadi pemimpin yang amanah dalam mengemban tugas besar membangun Banyuwangi yang lebih baik. Selain itu, Syai fuddin juga berdoa agar se mua pejabat pemkab dan rakyat Banyuwangi dianugerahi keselamatan dunia dan akhirat. Acara ditutup dengan makan malam bersama. Makan malam
bersama kemarin malam kontras dengan makan malam pada kegiatan sebelumnya. Selama ini makan malam digelar secara prasmanan atau menggunakan nasi ko tak. Nah, makan kemarin malam menggunakan ancak (talam yang terbuat dari anyaman bambu dan ruas daun pisang, Red). Selain demi mengakrabkan semua yang hadir, juga bertujuan melestarikan tradisi masyarakat Osing. Walau menggunakan ancak, para undangan yang hadir tetap la hap menikmati hidangan yang disediakan. (afi/c1/bay)
Sempat Keliru Memintai Keterangan Saiful yang Lain n PELAKU... Sambungan dari Hal 33
Isi pesan singkat (SMS) di dalam ponsel itu juga dilihat petugas. Bukan hanya itu, polisi juga menelepon beberapa nomor yang tersimpan di ponsel tersebut. Akhirnya petugas menelepon orang tua korban, yaitu pasangan suami istri Jemiran dan Suparti. Keduanya diminta datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng guna memastikan identitas korban. Begitu Jemiran dan istrinya serta rombongan keluarganya tiba di RSUD Genteng, ternyata memang benar bahwa mayat tersebut adalah Toni. Sayang, keberhasilan polisi mengungkap identitas korban siang itu tidak serta merta dibarengi dengan terungkapnya siapa pembunuhnya. Saat itu, petugas belum bisa memastikan penyebab Toni tewas. Sebab, semua isi pesan singkat dan nomor di ponsel korban belum bisa memberikan ke terangan yang mendalam mengenai penyebab dan siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut. Tak berhasil mengungkap modus dan pe laku pembunuhan via ponsel, polisi me nyebar ke lapangan. Mereka juga mendatangi rumah korban di Kecamatan Bangorejo. Nah, polisi pun mulai menemukan titik terang. Saat itu, petugas berhasil menggali
informasi tentang orang yang malam itu keluar rumah bersama Toni. Awalnya, polisi mendatangi rumah seseorang bernama Saiful yang tak lain saudara korban. Namun, setelah digali informasi secara mendalam, ternyata Saiful yang ini bukan pelakunya. Berdasar perkembangan informasi yang digali di lapangan, ternyata Saiful yang dimaksud adalah seorang pengangguran. Beberapa orang mengaku melihat Toni berboncengan naik sepeda motor bersama Saiful si pengangguran itu. Sekitar pukul 16.00, polisi langsung mendatangi Saiful di rumahnya. Untuk menggali informasi dari Saiful memang bukan perkara mudah. Ternyata dia termasuk sosok yang pandai menyimpan informasi dan sulit dikorek. Namun, polisi tak menyerah begitu saja. Dengan beberapa bukti dan informasi yang berhasil digali, akhirnya Saiful tak bisa mengelak. Dia mengakui bahwa malam itu memang keluar bersama Toni. Bahkan, pada akhirnya Saiful juga mengakui bahwa motor milik korban disembunyikan di sebuah kamar di rumah neneknya di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Petang hari sekitar pukul 17.30, polisi akhirnya mengambil motor itu di Sumbersari, dan kondisinya masih utuh. Itu semakin menguatkan bahwa korban meninggal bukan karena kecelakaan lalu lintas.
Meski berhasil menemukan barang bukti berupa sepeda motor milik korban, Saiful tetap berbelit. Saat dimintai keterangan petugas, Saiful berdalih bahwa malam itu dia dan Toni dicegat beberapa orang di jalan dan dikeroyok, sehingga membuat rekannya tersebut meninggal. “Saya berhasil lari dari keroyokan orang-orang itu,” dalih Saiful di hadapan petugas. Alibi itu terus digali petugas. Sampai akhirnya, Saiful mengakui bahwa dirinya adalah pelaku pembunuhan tersebut. “Dia (Saiful) sudah mengakui. Katanya dia pukul menggunakan batu dan sekarang batu yang digunakan memukul kepala dan dahi korban sudah kita amankan,” kata Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud. Keberhasilan petugas mengungkap pelaku pembunuhan itu langsung mendapat apresiasi Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. Petang itu orang nomor satu di jajaran kepolisian Banyuwangi itu langsung meluncur ke Mapolsek Gambiran naik motor gede. Di Mapolsek Gambiran, Kapolres Nanang juga mengorek keterangan dari Saiful mengenai kasus tersebut. “Alhamdulillah pelaku sudah tertangkap, dan saya juga bersyukur karena selama saya jadi kapolres di sini, pelaku kasus pembunuhan selalu terungkap,” tuturnya saat berbincang dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Mapolsek Gambiran kemarin. (c1/bay)
n DUA... Sambungan dari Hal 34
“Atas pengakuan Gatot, kita kembali melakukan pencarian dengan target Asis,” cetusnya. Mencari Asis ternyata tidak susah. Dengan bantuan warga dan Gatot, anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi berhasil meringkus orang yang dicari itu di jalan raya Desa Karangharjo. “Asis dan Gatot langsung kita
bawa ke polres untuk diproses hukum,” katanya. Dalam keterangan yang diberikan kepada polisi, Asis me ngaku ribuan dextro dan ratusan trex yang dia bawa itu sebenarnya milik Gatot. Dirinya hanya diminta memasukkan dalam klip plastik berukuran kecil. “Trex Rp 10 ribu dapat lima butir dan dextro Rp 5.000 dapat 15 butir,” ungkapnya. Gatot mengakui semua pil dextro
dan trex yang dibawa Asis itu miliknya. Barang itu beli kepada Candra, salah satu temannya di Kalisat, Kabupaten Jember. “Saya yang membeli semua pil dextro dan trex itu,” sebutnya. Gatot mengaku membeli pil dextro seharga Rp 150 ribu per 1.000 butir. Pil trex, jelas dia, dibeli seharga Rp 600 ribu per 1.000 butir. “Sebelum diedarkan, saya minta Asis mengemas dalam klip kecil,” ujarnya. (abi/c1/bay)
Ditoleransi karena Alasan Kuat n GAGAL... Sambungan dari Hal 34
“KPU menerima permohonan yang diajukan Anang Sugeng karena ada beberapa pertimbangan,” katanya. Syamsul menyebut, Anang Sugeng adalah seorang pendeta
yang bertugas di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Saat di laksanakan fit and proper test, yang bersangkutan sedang mendapat tugas memimpin peribadatan di gereja. “Kita memberi toleransi karena alasannya kuat,” cetusnya. Alasan yang digunakan Anang
tidak bisa mengikuti fit and proper test bukan urusan pribadi, melainkan menyangkut umat. “Kita juga ti dak mungkin memanggil orang yang bertugas menjadi imam atau khatib Jumat untuk mengikuti fit and proper test. Perlu toleransi-lah,” ujarnya. (abi/c1/bay)
Usul Pembangunan Desa dan Kecamatan Rp 900 M n PEMBANGUNAN... Sambungan dari Hal 34
Sedangkan bidang in frastruktur mengusulkan se kitar 629 kegiatan dengan kebu tuhan anggaran Rp 271,4 miliar. Usulan kelima bidang gabungan mengusulkan 1.130 kegiatan dengan estimasi anggaran mencapai Rp 263,5 miliar. Pada tahun 2014 mendatang, be ber Agus, anggaran penda patan dan belanja daerah (APBD) diestimasikan menca-
pai Rp 1,926 triliun. Dari total anggaran APBD, sekitar 67 persen akan digunakan untuk belanja tidak langsung. Sedangkan 33 persen anggaran atau sekitar Rp 635,7 miliar akan digunakan untuk belanja langsung pembangunan. S e l a i n u s u l a n a n g ga ra n APBD, Musrenbang untuk akan membahas usulan yang akan disampaikan dalam musrenbang provinsi dan musrenbangnas. Untuk anggaran APBD provinsi Jatim,
Pemkab Banyuwangi mengusulkan sejumlah kegiatan pembangunan dengan total anggaran Rp 77,8 miliar. Sedangkan usulan pada APBN mencapai Rp 199,1 miliar. Agus menjelaskan, usulan kecamatan dari pagu indikatif yang telah disetujui pada forum SKPD akan menjadi tambahan usulan program dan kegiatan SKPD 2014. “Usulan dari pagu indikatif kecamatan telah dirasionalisasi SKPD terkait,” katanya. (afi/c1/aif)
44
Sabtu 23 Maret 2013
KAKANG YUSUF MU’THI
Ingin Dokter Tetap Nyuntik BANYAKNYA puskesmas yang kekurangan tenaga fungsional definitif membuat Yusuf Mu’thi miris dan meradang. Anggota Komisi IV DPRD Situbondo itu meminta Dinas Kesehatan tak perlu lagi memaksakan kepala puskesmas harus seorang dokter. Pria asal Mlandingan itu mengungkapkan, pendapatnya tersebut bukan ngawur, tapi karena ada regulasi yang mendasari. “Saya melihat sebagian besar dokter kalau sudah jadi kepala puskesmas, kok dedikasinya menurun. Misalnya, tak mau lagi
& EMBUG
YESSI YULI AGUSTIN
Belajar Manajemen Kepemimpinan
menyuntik pasien,” ungkapnya. Para dokter tersebut, kata dia, hanya mau menyuntik di tempatnya praktik sendiri. “Fenomena semacam itu perlu mendapat perhatian. Itu juga menyebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas tak maksimal,” terangnya. Yusuf mengungkapkan, pantauan yang dia lakukan, kepala puskesmas yang bukan dokter justru lebih baik dedikasinya dibanding dokter. “Tak perlu disebutkan di mana. Yang pasti teman-teman di Komisi IV tahu kok,” imbuhnya. (pri/c1/als)
LAMA menjadi penyiar radio tampaknya membuat Yessi Yuli Agustin ingin mencoba hal baru tapi tetap di dunia yang sama. Saat ini Yessi tengah belajar ilmu manajemen kepemimpinan. Menurut Yessi, kepemimpinan seseorang sebenarnya terlihat dari tindakan bukan kedudukan. Karena itu, apa pun predikat dan jabatannya, perempuan berjilbab itu selalu berusaha bertanggung jawab dalam keadaan sesulit apa pun. “Bagi saya, bertanggung jawab itu identik atau bagian dari sebuah tindakan yang luar
biasa. Jadi, pada diri setiap orang, sebenarnya ada amanah kepemimpinan. Hanya saja, tidak setiap orang mau melaksanakan, bahkan justru ada yang lari dari tanggung jawab,” terangnya. Akibat pandangannya tersebut, Marketing Radio Suara Situbondo (SS) itu mengaku pernah disalahkan atasannya. Sebab, tindakannya dinilai melebihi kewenangannya. “Bagi saya yang penting apa yang saya lakukan bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya. (pri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBa EDY SUPRIYONO/RaBa
Judi, Kades Ditangkap SUMBERMALANG - Kepala Desa Alas Tengah, Kecamatan Sumbermalang, Sutrisno, 40, tertangkap basah saat bermain judi cap ji kie Kamis (21/3) malam. Sutrisno digelandang ke Mapolsek Sumbermalang bersama tiga rekan mainnya, Suhram, Pri, dan Nanik. Semua warga Sumbermalang. Informasi terkait judi cap ji kie yang melibatkan kepala desa itu sebenarnya sudah lama
masuk ke telinga petugas. Tetapi, karena lokasinya selalu berpindah-pindah, petugas kesulitan menggerebek perjudian tersebut. Selanjutnya, sekitar pukul 20.00 Kamis malam (21/3), petugas mendapat informasi bahwa empat sekawan itu tengah berjudi di salah satu rumah warga di Desa Taman, Sumbermalang. Selanjutnya, sekitar pukul 21.00, dengan
dipimpin langsung Kapolsek Sumbermalang, Iptu Widya, penggerebekan pun dilakukan. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan adanya penggerebekan tersebut. “Itu merupakan bagian dari Operasi Pekat (penyakit masyarakat). Operasi ini akan dilakukan untuk semua penyakit masyarakat, seperti miras, premanisme, dan lainlain,” kata Wahyudi.
Selain membawa para pejudi, polisi juga mengamankan uang judi sebesar Rp 1,1 juta beserta alat judi. Polisi juga membawa seseorang yang ternyata anggota DPRD Situbondo berinisial SK. “Oknum anggota DPRD Situbondo itu kita amankan di lokasi. Namun, ternyata dia tidak ikut berjudi, sehingga statusnya hanya saksi,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/als)
Pelajar Ikrar Sukseskan Pemilu
EDY SUPRIYONO/RaBa
DEFINITIF: Syaifullah diwawancarai sejumlah wartawan usai dilantik di pendapa kabupaten kemarin.
Syaifullah Dilantik Jadi Sekkab SITUBONDO - Bupati Dadang Wigiarto akhirnya melantik sekretaris kabupaten (sekkab) definitif siang kemarin. Orang yang dipercaya mengisi jabatan tersebut adalah Syaifullah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) itu, pasca Hadi Wijono pensiun memang merangkap sebagai Plt (pelaksana tugas) sekkab. “Proses pengajuan ke Mendagri hingga SK Gubernur Jawa Timur turun memerlukan waktu cukup panjang,” terang Bupati Dadang dalam sambutannya. Pengukuhan Syaiful sebagai sekkab dilakukan dalam sebuah upacara dan sumpah
jabatan yang dilakukan Bupati Dadang. Hadir dalam acara yang ditempatkan di pendapa kabupaten tersebut muspida dan jajaran pimpinan SKPD. Usai pelantikan, Dadang menyampaikan kepada wartawan bahwa Syaiful terpilih dalam proses seleksi calon sekda di tingkat kabupaten yang pernah diadakan dulu. Ada sepuluh pejabat yang terjaring dalam seleksi tersebut. “Kemudian, sepuluh tersebut dipilih tiga orang. Nah, tiga orang itu mengikuti seleksi di tingkat provinsi. Setelah terpilih, kita meminta rekomendasi Mendagri. Setelah itu, gubernur menerbitkan SK,” papar Dadang. Dengan demikian, bupati
menegaskan bahwa Syaiful merupakan sekkab hasil penjaringan. Penjaringan tersebut sengaja tidak diumumkan ke publik karena sejumlah hal. Tentang sejumlah nama calon sekda lain yang terjaring di tingkat kabupaten, bupati enggan menyebutkan. “Cari sendiri saja biar tidak menimbulkan masalah,” sarannya. Menurut Dadang, syaratsyarat menjadi calon sekkab sudah ada. Tentang sejumlah kasus yang pernah membelit Syaiful, seperti skandal pembangunan Hotel Sidomuncul 2 di Pasir Putih, bupati enggan berkomentar. Bahkan, dia hanya tertawa. “Ya tidak tahulah kalau itu,” pungkas Bupati Dadang. (pri/c1/als)
Bahan Minim, Istri Nelayan Nganggur MANGARAN - Puluhan perahu nelayan di wilayah Kabupaten Situbondo tidak melaut kemarin (22/3). Itu dilakukan karena cuaca ekstrem datang tidak menentu. Seperti yang terlihat di Desa Kalbut dan Desa Keperan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, ini. Akibatnya, istri-istri nelayan yang biasa membantu suaminya mengolah ikan pun harus berhenti. Itu lantaran ikan hasil tangkapan dan beragam kerang masih minim. “Ikan agak sepi. Jadi, banyak yang tidak melaut. Pengolahan ikan pun terpaksa dihentikan. Sebab, beberapa bulan ini bahan bakunya semakin jarang,” kata Aminah, 36, salah seorang istri nelayan yang tinggal di Desa Keperan. Setiap tahun, musim paceklik ikan biasanya berlangsung empat bulan. Namun, sekarang hampir terjadi sepanjang tahun. Akibatnya, usaha istriistri nelayan pun terhenti. Data yang berhasil dikumpulkan, usaha istri nelayan biasanya mengolah ikan, mengupas kerang, membuat ke-
NUR HARIRI/RaBa
MUSIM PACEKLIK: Puluhan perahu nelayan bersandar karena para nelayan tidak melaut kemarin (22/1).
rupuk ikan, dan membuat terasi udang. Usaha sampingan tersebut harus berhenti. “Istri nelayan biasanya berperan mengolah ikan dan kerang, membuat kerupuk dan terasi,” paparnya. Per kilogram terasi biasanya dijual seharga Rp 7 ribu. Itu sama dengan upah mengupas kerang, yakni Rp 7 ribu per kilo.
Menurut Aminah, pekerjaan sampingan tersebut sebenarnya bisa menambah penghasilan. Namun, karena para nelayan banyak yang tidak melaut, pekerjaan sampingan itu pun terpaksa berhenti. “Sebenarnya pekerjaan sampingan itu cukup membantu. Tetapi, sekarang bahannya tidak ada,” pungkas Aminah. (rri/c1/als)
BUNGATAN – Tidak hanya siswa dan remaja di Kecamatan Panarukan dan Arjasa saja yang digembleng pendidikan politik. Para siswa SMA, SMK dan MA di Kecamatan Bungatan, juga jadi sasaran penyuluhan pendidikan politik masyarakat pemilih pemula yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Situbondo. Acara tersebut digelar di Pendapa Kecamatan Bungatan, Kamis (21/3). Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Situbondo, Herry Suryanto, mengajak para siswa untuk berkomitmen mensukseskan pelaksanaan pemilu. Hal itu ditandai dengan ikrar para pemilih pemula guna ikut mensukseskan penyelenggaraan pemilu. Baik pemilu legislatif, presiden dan wakil presiden, gubernur, serta pemilihan kepala daerah. “Hal ini sangat penting sekali. Sebab, keberhasihan dan kesuksesan pemilu sangat menentukan masa depan bangsa dan negara, serta pemimpin yang lebih baik di masa yang akan datang,” ungkap Herry Suryanto. Herry juga berharap kepada para peserta untuk ikut menularkan ilmu yang telah didapat dalam penyuluhan pendidikan politik ini kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing. “Hal ini sebagai bentuk pemerataan informasi untuk mewujudkan semua harapan yang menjadi visi Pemerintah Kabupaten Situbondo,” harap Herry Suryanto. Kabid IB dan HAL Bakesbangpol dan Linmas, H. Ach. Munir menambahkan,
FOTO-FOTO: SYAMSURI/RaBa
NARA SUMBER: Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto didampingi Kabid IB dan HAL, H. Achmad Munir, dan Camat Bungatan, H. Sutrisno memberikan materi pendidikan politik kepada masyarakat pemilih pemula. PEMILIH PEMULA: Salah satu peserta melakukan dialog dengan nara sumber terkait masalah politik di Pendapa Kecamatan Bungatan, Kamis (21/3).
penyuluhan pendidikan politik kepada masyarakat pemilih pemula ini baru tergarap 30 %. Untuk itu Bakesbangpol dan Linmas terus berupaya merencanakan kegiatan yang sama. Agar semua masyarakat, khususnya pemilih pemula, juga mendapatkan pengetahuan tentang pendidikan politik. “Sebagaimana yang telah diungkapkan Bupati Dadang, pendi-
dikan politik ini diharapkan mampu menekan angka golput,” terang Munir. Adapun materi yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut adalah terkait peran serta pemerintah daerah dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemilu 2014, peran KPUD, peran panwaslu, serta materi tentang peran pendidikan politik untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. (adv/als)