Radar Banyuwangi | 23 Oktober 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

KAMIS 23 OKTOBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Empat Tahun Bupati Anas dan Wabup Yusuf Memimpin Banyuwangi (3)

Pariwisata Bergairah, Infrastruktur Penunjang Jadi Pekerjaan Rumah Salah satu sektor yang terus dikembangkan di Banyuwangi adalah pariwisata. Sektor ini cukup bergairah dalam empat tahun terakhir. Pekerjaan rumah (PR) yang perlu dituntaskan adalah infrastruktur penunjang. MATA Hepriyanto memelototi layar komputer di depannya. Sesekali dia menulis angka-angka di buku catatan

di meja resepsionis Hotel Mahkota Plengkung, Banyuwangi. Sejurus kemudian, jari tangannya sibuk beradu

dengan tuts keyboard komputer. “Sedang banyak tamu yang menginap di hotel kami,” kata Hepri yang merupakan Manajer Hotel Mahkota Plengkung belum lama ini. Hepri bersyukur karena tingkat hunian (okupansi) hotel tempatnya bekerja terus menanjak. Pengembangan pariwisata daerah membuat pelaku

usaha perhotelan kecipratan berkah. Okupansi Hotel Mahkota Plengkung tahun ini diyakini Hepri bisa mencapai sekitar 75 persen. Padahal, tahun 2012 saat baru setahun berjalan, okupansinya baru berkisar 40 persen. Pendapatan juga mengucur dari restoran yang terintegrasi dengan hotel ■

SPORT TOURISM: Salah satu kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) adalah International Tour de Banyuwangi Ijen yang baru selesai digelar 16 hingga 20 Oktober lalu.

Baca Pariwisata...Hal 35 DOK. RABA

Umat Hindu Ikut Pawai Muharram MUNCAR - Ada pemandangan berbeda di jalanan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, siang kemarin (22/10). Menjelang siang, ribuan warga memadati tepi jalan desa tersebut untuk menyaksikan pawai budaya yang diikuti banyak elemen masyarakat ■

ADA APA LAGI

Baca Umat...Hal 35

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

KECELE: Seorang calon pembeli premium di SPBU Labanasem Kabat, Banyuwangi, terpaksa balik kucing kemarin (22/10).

Stok BBM Menipis di Tiga Kecamatan KABAT - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, dan Kabat, mulai kehabisan stok kemarin (22/10). Akibatnya, banyak pengendara yang balik kanan saat hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU tersebut. Jawa Pos Radar Banyuwangi memantau SPBU 54.684.04 Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, kemarin. Stok premium dan solar di SPBU tersebut kosong sejak sekitar pukul 21.00 Selasa malam lalu (20/10). Hingga Rabu siang kemarin ternyata belum ada kiriman BBM dari Pertamina ■ Baca Stok...Hal 35 BANGUN KERUKUNAN: Umat Hindu membawa pajegan melintas di depan musala saat pawai Muharram di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (22/10).

LOMBA FOTO

SHULHAN HADI/RABA

Kasek SD Berat Hati Menjalani Mutasi GENTENG - Roda mutasi delapan kepala sekolah dasar negeri (SDN) di Kecamatan Genteng beberapa waktu lalu ternyata ditanggapi para kasek tersebut dengan berat hati. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, kasek tersebut “kurang ikhlas” ketika harus pindah tugas ke sekolah baru. Namun, tidak semua kasek yang dimutasi tersebut mau mengungkapkan isi hatinya secara blak-blakan. Hanya dua kasek yang mau berterus terang kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (22/10). Seperti yang disampaikan Titik Budiarti, yang sebelumnya bertugas sebagai kepala SDN 4 Kaligondo. Dia mengaku keberatan menjadi kasek di SDN 6 Kaligondo. Alasan, jarak sekolah tersebut dari rumahnya cukup jauh. Rumah Titik di Jalan Jember, di Pertigaan Pak Ponggo, berjarak tujuh kilometer (7 Km) dari SDN 6 Kaligondo. Apalagi, masa tugasnya sebagai pegawai negeri sipil hanya tersisa 11 bulan lagi. “Ya dulu cuma lima menit ke sekolah. Sekarang jaraknya tujuh

Ya dulu cuma lima menit ke sekolah. Sekarang jaraknya 7 Km ke sekolah. Lebih baik jadi guru biasa, 11 bulan lagi saya pensiun.” TITIK BUDIARTI Kepala SDN 6 Kaligondo

Kalaupun mau dimutasi, harus ada pertimbangan. Saya ini sudah tua dan perempuan.’’ AMILAH Kepala SDN 4 Kaligondo

kilometer ke sekolah,” tuturnya ■ Baca Kasek...Hal 35

H. Rukadjat, Jamaah Haji Banyuwangi yang Sempat Hilang di Tanah Suci

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

KOMPETISI: Peserta asal Kecamatan Purwoharjo mengumpulkan foto di kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi kemarin (22/10).

Peserta mulai Kumpulkan Karya BANYUWANGI - Lomba foto ‘’Air dan Irigasi’’ memasuki tahap pengumpulan karya sejak kemarin (22/10). Pada hari pertama masa pengumpulan tersebut, 18 peserta memasukkan karyanya di kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Pengumpulan foto karya peserta itu masih tetap dibuka sampai Jumat besok (24/10). Diharapkan, para peserta dari berbagai kategori segera menyerahkan karyanya kepada panitia. Sementara itu, peserta yang mengumpulkan karyanya di hari pertama kemarin mendapat kejutan ■ Baca Peserta...Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Kuat Keliling Kakbah, Tidak Kuat AC Rukadjat, 70, dan istrinya adalah jamaah haji biasa. Yang istimewa, dia sempat ‘’hilang’’ di Tanah Suci. Bagaimana ceritanya?

BARU TIBA: Pasangan H. Rukadjat dan Hj. Jemirah di rumahnya kemarin.

TAUFIK FERDIANSYAH, Kalipuro TEPAT pukul 08.00 pagi itu (21/10) seluruh rombongan jamaah haji asal Banyuwangi yang berjumlah 1.068 jamaah datang bersama-sama di Banyuwangi. Seluruh jamaah asal Banyuwangi tidak turun di satu tempat, melainkan turun di beberapa titik yang telah ditentukan. Ada yang turun di Wongsorejo, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Genteng, Kalibaru, dan tempat-tempat lain.

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Sanak keluarga dan kerabat terlihat setia menanti jamaah haji yang kembali dari Tanah Suci, Makkah, di setiap titik

pemberhentian. Rombongan jamaah yang telah menempuh perjalanan selama berjam-jam itu tentu juga tidak sabar

bertemu sanak keluarga dan kerabat yang sudah menunggu selama sebulan lebih. Benar saja, setelah satu bus yang membawa puluhan jamaah haji tiba, para sanak keluarga dan kerabat langsung bergegas merangsek ke pintu bus. Mereka seolah tak sabar bertemu jamaah haji yang sudah ditunggu. Isak tangis dan rindu karena lama tidak bertemu langsung menyelimuti saat jamaah haji turun dari bus. Hal tersebut juga terjadi di salah satu titik pemberhentian jamaah haji di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Lokasi itu berada di Hotel Baru Dua Beach, Desa Ketapang. Para sanak keluarga dan kerabat yang telah menunggu tampak tidak sabar bertemu anggota keluarganya ■

Kasek berat hati jalani mutasi Yang memutasi nanti kalau sudah tua akan merasakan

Dewan bedol desa ke Bandung Yang lain jangan iri, salah sendiri tak jadi wakil rakyat

Baca Kuat...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Kamis 23 Oktober 2014

Dewan Bedol Desa ke Bandung BANYUWANGI - Dua hari setelah pelantikan pimpinan DPRD, 50 wakil rakyat Kota Gandrung bedol desa ke Bandung tadi malam (22/10). Mereka ramai-ramai berangkat ke Kota Kembang itu guna mengikuti bimbingan teknis (bimtek) yang akan berlangsung 23 hingga 27 Oktober 2014. Wakil rakyat hasil pemilu 9 April itu memilih menggelar bimtek di Bandung ketimbang menyelesaikan pembahasan draf Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD 2015. Bupati Abdullah Azwar Anas sudah menyampaikan nota penjelasan KUA-PPAS dalam rapat paripurna DPRD Selasa lalu (21/10). Saat ini draf KUA-PPAS itu tinggal menunggu pembahasan anggota DPRD. Jika pembahasan dan penandatanganan dokumen KUA-PPAS antara Bupati Banyuwangi dan DPRD molor, maka

pembahasan dan pengesahan RAPBD 2015 dipastikan akan molor. Wakil Ketua DPRD HM. Joni Subagyo mengatakan, materi utama bimtek yang akan digelar di Bandung itu adalah pendalaman tugas pokok dan fungsi alat kelengkapan DPRD. Bimtek itu bertujuan agar anggota DPRD memahami dan mampu meningkatkan tugas pokok dan fungsi sebagai wakil rakyat. Selain itu, materi lain yang akan disampaikan adalah pendalaman beberapa UU, alat kelengkapan dewan, termasuk pembuatan tata tertib DPRD. Dengan pelaksanaan bimtek itu, masing-masing anggota dewan diharapkan menguasai tugas dan fungsi komisi. Joni berharap semua anggota dewan serius mengikuti bimtek agar menguasai tugas dan fungsi demi kepentingan masyarakat Banyuwangi. Wakil Ketua DPRD Ismoko

menambahkan, selama mengikuti bimtek, para wakil rakyat itu akan di-brifing pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pakar hukum tata negara, dan akademisi. “Tugas mendesak yang harus diselesaikan anggota DPRD adalah membahas APBD 2015,” kata politis Golkar itu. Ismoko membantah jika bimtek itu disebut sebagai pelisir atau jalan-jalan belaka. Menurutnya, bimtek kali ini penting diikuti seluruh anggota dewan dan pimpinan. Apalagi, kata Dia, hampir tiga perempat anggota dewan periode 2014-2019 adalah pendatang baru. Bimtek akan digelar di Hotel Clarity, Jalan Cihampelas, Bandung. Dari Banyuwangi ke Surabaya, para anggota DPRD Banyuwangi memanfaatkan transportasi darat. Dari Surabaya ke Bandung, mereka memanfaatkan transportasi udara. (ddy/c1/afi)

Pilkades Dituding Cacat Hukum GALIH COKRO/RABA

REKLAME BODONG: Petugas Satpol PP membongkar paksa reklame tak berizin di salah satu toko di Kelurahan Banjarsari kemarin (22/10).

Satpol PP Bongkar Reklame Bodong BANYUWANGI - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi bertindak tegas terhadap reklame ilegal kemarin (22/10). Beberapa reklame bodong di sejumlah titik dibongkar paksa tim Satpol. Dalam penertiban reklame kemarin, tim Satpol PP membongkar tujuh titik reklame bodong yang terpasang di Kelurahan Banjarsari, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Untuk membongkar reklame

itu, tim Satpol PP membawa alat las pemotong besi. Tim terpaksa membawa las karena reklame yang terpasang berupa papan setinggi dua meter yang berisi nama toko dan nama produk iklan. Papan tersebut tertancap menggunakan tiang besi. Satpol PP membutuhkan waktu minimal 20 menit untuk membongkar paling tidak satu reklame tersebut. Kasi Penindakan dan Penyidikan Satpol PP Banyuwangi, Ripa’i

mengatakan, penertiban itu merupakan penegakan Peraturan daerah (Perda) No. 10 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan reklame. “Dalam perda disebutkan apabila reklame tidak memiliki izin, masa berlaku izin habis dan tidak membayar pajak, maka Satpol PP mempunyai wewenang untuk membongkar atau menertibkan reklame tersebut,” jelas Ripa’i di sela pembongkaran reklame. Sebelum melakukan pembongkaran, pihak Satpol PP juga su-

dah konfirmasi dengan pemilik reklame. Pembongkaran reklame ilegal ini akan dilakukan berkala, tidak hanya di wilayah kota saja. Namun, di beberapa kecamatan yang terdapat reklame tak berizin. Saat ini, Satpol PP masih melakukan pendataan valid terhadap reklame ilegal di sejumlah titik. “Kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP kecamatan untuk melakukan penertiban reklame ilegal,” ujar Ripa’i. (cin/c1/afi)

Investasi SDM Tidak Boleh Berhenti KALIPURO - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah dilantik pada 20 Oktober 2014 lalu. Pada era pemerintahan baru ini, Pemkab Banyuwangi akan terus berbenah melakukan percepatan pembangunan berbasis potensi lokal. Tekad itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas dalam acara seminar bertajuk “Ekonomi Pasca Pemerintahan Baru” di Hotel Ketapang Indah kemarin malam (21/10). Selain Bupati Anas, hadir juga pengamat ekonomi Faisal Basri sebagai narasumber. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas, menyampaikan strategi membangun daerah berdasar potensi lokal. Beberapa strategi yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi adalah menggerakkan roda pembangunan ekonomi dengan melakukan penguatan sumber daya manusia lewat jangkar pendidikan yang kokoh. Salah satu aksinya memberikan ruang bagi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk mendirikan kampus di Banyuwangi dan mendirikan sekolah pilot. “ Investasi dan SDM tidak boleh berhenti. Kami bawa jangkar pendidikan yang kuat ke daerah untuk percepatan pembangunan,” kata Bupati Anas. Selain itu, Bupati Anas juga mengaku terus mendorong pengembangan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Dalam dua tahun kepemimpinannya, dua sektor ini menunjukkan tren kenaikan di tengah merosotnya sektor lain. Bupati Anas bertekad menjadikan Banyuwangi seba-

GAMBIRAN - Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa/Kecamatan Gambiran pada Kamis (16/10) lalu ternyata masih menyisakan masalah. Sebab, tim sukses dari dua orang calon kepala desa (cakades) yang kalah melakukan protes kepada panitia pilkades. Tim sukses yang protes tersebut masing-masing dari kubu cakades Sugeng Riadi dan Sutikno. Mereka menuduh kubu cakades yang menang, yaitu Eko Hadi Rianto, melakukan politik uang pada saat malam hari H pelaksanaan pilkades. Ketua tim sukses dari cakades Sutikno, yaitu Giono mengatakan, temuan terkait dugaan politik uang tersebut terjadi malam hari menjelang pelaksanaan pilkades. ”Temuan dugaan po-

ABDUL AZIZ/RABA

PROTES: Warga menunjukkan uang dan gambar salah satu cakades.

litik uang tersebut yang mengetahui saya bersama Pak RT, bahkan waktu itu juga ada po-

lisi yang menyaksikan ada masyarakat yang diberi uang serta gambar calon kades,” katanya ditemui di rumahnya kemarin. Saat menemukan kejadian tersebut, pihaknya bersama anggota tim yang lain langsung melakukan protes ke Ketua Panitia Pilkades Gambiran, Samsul. Sayangnya, tanggapan dari panitia dianggap kurang memuaskan kubu Sutikno dan Sugeng. “Katanya tidak aturan atau kesepakatan waktu pendaftaran,” katanya. Mendapat tanggapan semacam itu, Giono mengaku sangat menyesalkan. “Kalau memang hal itu bisa dilakukan saya berkesimpulan pelaksanaan pemilihan pilkades ini cacat hukum,” tudingnya n Baca Pilkades...Hal 35

GAYENG: Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Faisal Basri berdialog dengan peserta seminar Rabu malam (21/10) di Hotel Ketapang Indah.

gai salah satu destinasi wisata dengan segmen pasar khusus berdasar potensi alamnya. Karena itu, dia bertekad menolak izin pendirian tempat karaoke, losmen, dan diskotek. “ Masyarakat menengah ke atas ingin mencari suasana alami saat rekreasi. Ini yang ingin saya tawarkan di Banyuwangi,” ujarnya. Strategi lain, ungkap Bupati Anas, melibatkan swasta dengan konsep private partnership. Cara ini dinilai lebih efektif di tengah keterbatasan APBD. Beberapa proyek yang melibatkan swasta dikeroyok bersama-sama di Banyuwangi. Anas mencontohkan, pembangunan bandara Blimbingsari, infrastruktur jaringan internet, perbaikan jalan, dan pembangunan fiber optic antar kecamatan dari dana CSR PT. Telkom senilai Rp.10 miliar. Sejak 2012 lalu, Anas mengaku memperkuat sektor jasa, perdagangan, dan hotel dengan mempertahankan sektor pertanian.

Sektor jasa dan perdagangan dianggap paling besar menyerap tenaga kerja baru. Namun, masih belum memberikan rekontribusi banyak terhadap produk domestik regional bruto (PDRB). Pada 2010, angka kemiskinan Banyuwangi mencapai sekitar 20 persen. Pada tahun 2013 angka kemiskinan turun menjadi 9,5 persen bersamaan kenaikan angkatan kerja menjadi 11 persen terhadap PDRB 2013. Tak luput, Anas turut mewaspadai spekulan tanah seiring pertumbuhan ekonomi yang positif di Banyuwangi. Menurut dia, membaiknya perekonomian membuka peluang pemilik modal menguasai tanah untuk kemudian dijual lagi dengan harga lebih mahal. Pihaknya akan memberikan sanksi sesuai aturan bagi penguasa tanah yang tidak segera memanfaatkannya dalam tempo dua tahun sejak tanah dikuasai. “ Saya enggak ingin seperti di

Banten, tanah-tanah hanya dikuasai segelintir orang untuk tujuan pribadi,” tegas Anas. Bupati Anas mengaku menyusun strategi mengantisipasi maraknya spekulan tanah. Misalnya penyusunan detail pemanfaatan tata ruang di tingkat kecamatan menyesuaikan program besar yang digariskan dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah. Di perda ini, kata dia, disusun perencanaan pemanfaatan ruang untuk mendukung proyeksi pembangunan di Banyuwangi. Faisal Basri mengapresiasi langkah Bupati Anas dalam memimpin daerah. Dia sepakat dengan Bupati Anas, bahwa daerah harus mengembangkan ekonomi berdasar potensinya. Banyuwangi, kata dia, salah satu daerah dengan local leader yang mampu menumbuhkan ekonomi daerah, tanpa bergantung pemerintah pusat. “ Daerah jangan berharap banyak pada Jokowi. Potensi itu harus digarap sebaik-baiknya,” kata Faisal.(ddy/c1/afi)

AGENDA KOTA

Bupati Anas Buka Gelar Festival Anak Yatim Hari ini Kamis (23/10), Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri Festival Anak Yatim di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan.(*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 23 OKTOBER

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Awas Reses Fiktif Wakil Rakyat yang ideal. Namun, dalam pelaksanaannya tidak jarang ada oknum anggota wakil rakyat yang melakukan reses akal-akalan alias reses fiktif. Modus yang digunakan biasanya adalah mereka tidak benarbenar melakukan serap aspirasi dengan bertemu dengan konsTapi, memanfaatkan tituennya. T

Waspadai Foto Dokumentasi Hasil Rekayasa SITUBONDO – Pelaksanaan reses atau serap aspirasi oleh anggota DPRD Kabupaten Situbondo Situbond n o memiliki tujuan

acara-acara yang sudah terbiasa dihadiri banyak warga. Misalnya, acara pengajian. “Kalau seperti itu masih lumayan, karena benar-benar bertemu meskipun tidak melakukan serap aspirasi tapi sekedar numpang ambil foto untuk dokumentasi. Yang parah itu, ada orang suruhan anggo-

Memang ada oknum anggota DPRD yang berusaha mencari keuntungan dalam pelaksanaan reses. Hal ini tentunya akan merugikan masyarakat karena tidak dapat menyampaikan aspirasi mereka dengan maksimal. Tapi semoga saja periode ini tidak ada.

ta DPRD yang hanya ambil foto saat orang berkumpul,” terang sumber kuat koran ini. Foto itu kemudian di-cropping, dan ‘diolah’ ada oknum anggota DPRD yang hadir di tengah-tengahnya, lengkap dengan back drop pelaksanaan reses n

Syaiful Bahri Mantan Anggota DPRD

Baca Awas...Hal 33

Tak ada yang pasti dalam kehidupan. Hanya kematian yang pasti, meski waktunya tidak pasti.” EDY S/JPRS

Anggun D. Winarto

BANSOS DEMOKRAT

Sunardi Baru Jawab 65 Pertanyaan SITUBONDO – Proses pemeriksaan terhadap Sunardi, tersangka kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Partai Politik (Banpol) Tahun 2012 masih belum tuntas. Di hari kedua kemarin(22/10), tim penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Situbondo baru menanyakan 65 pertanyaan kepada Sunardi. Padahal, diprediksi ada seratus pertaNUR HARIRI/JPRS nyaan yang akan diaIptu Riyanto jukan kepada Ketua Partai Demokrat Situbondo tersebut. Pemeriksaan lanjutkan kepada Sunardi dilakukan usai pelaksanaan serah terima jabatan (sertijab) Kapolres Situbondo dari AKBP Erthel Stephane kepada AKBP Hadi Utomo n Baca Sunardi...Hal 33

TAMU ALLAH

BARU: Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo menyalami para perwira polisi di lingkungan Mapores Situbondo, kemarin

RENDRA KURNIA/JPRS

Kapolres Baru Tertarik pada Selawat Nariyah

SITUBONDO – Tampuk kepemimpinan Kapolres Situbondo resmi berpindah sejak kemarin (22/10). Ini setelah AKBP Erthel Stephan menempati kursi barunya sebagai Kapolres Kediri. Penggantinya adalah AKBP Hadi Utomo. Sebelumnya, dia adalah Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polda Jawa Timur. Proses kedatangan AKBP Hadi Utomo se-

bagai Kapolres baru Polres Situbondo disambut dengan acara gerbang pora oleh jajaran perwira Polres Situbondo. setelah melewati rombongan perwira Polres, Hadi disuguhi tari tradisional oleh penari sekolah Taman Kana-kanak (TK) Bhayangkara Polres Situbondo hingga sampai di pintu depan kantor Mapolres. Setelah berbincang beberapa menit, man-

tan Kapolres dan Kapolres baru memimpin apel di hadapan seluruh jajaran aparat Polres Situbondo. AKBP Erthel Stephan dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada jajarannya. Selanjutnya, perwira polisi yang bertugas 3 tahun di Situbondo itu memohon doa agar dapat bertugas lebih baik di tempat yang baru n Baca Kapolres...Hal 33

Plester Kandang Sapi

Satu Haji Meninggal, Satu Haji lagi Sakit

KENDIT – Sekitar 80 persen penduduk Desa Klatakan, Kecamatan Kendit memelihara hewan ternak. Mayoritas peternak itu memelihara sapi. Bahkan, satu warga bisa memiliki delapan hingga sepuluh ekor sapi. Hal inilah yang membuat pemerintah desa setempat mencanangangkan program plesterisasi kandang sapi n

SITUBONDO – Rombongan jamaah haji asal Situbondo yang tergabung dalam kloter 30 tiba di Kota Santri, pagi kemarin (22/10). Sayang, seorang jamaah haji asal Desa Kandang, Kecamatan Kapongan bernama Retti binti Nawar harus meninggal dunia di tanah suci. Selain itu, seorang jamaah lainnya didapati dalam kondisi sakit. Sehingga, begitu tiba di Kabupaten Situbondo harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan intensif n

Baca Plester...Hal 33

Baca Satu...Hal 33 NUR HARIRI/JPRS

PEMERIKSAAN RUTIN: Petugas medis Dinkes mengambil sampel darah penghuni Rutan Situbondo, kemarin.

194 Penghuni Rutan Diperiksa Untuk Mencegah Penularan HIV AIDS SITUBONDO - Untuk mencegah penyebaran virus HIV AIDS, ratusan warga binaan Rumah Tahanan

Situbondo (Rutan), diperiksa kemarin (22/10). Secara bergiliran mereka diambil sampel darahnya oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo. Pengamatan wartawan koran ini, pengambilan sampel darah kepa-

da tahanan dan narapidana (napi) melibatkan sekitar sepuluh orang tenaga medis. Masing-masing tim setidaknya menangani pengambilan sampel darah kepada sekitar 20 orang n Baca 194...Hal 33

HABIBUL ADNAN/JPRS

MASIH KUMUH: Mulai 2015 semua kandang sapi di Desa Klatakan, akan diplester. Kades Klatakan, Yoyok Hermanto (atas)

RENDRA KURNIA/JPRS

KELELAHAN: Ismail, 78, jamaah haji asal Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, di rawat di RS setelah jatuh pingsan.

PENGGELAPAN

Sugeng Gelapkan Mobil BESUKI – Posisi Sugeng Riyadi (bukan Eldiyanto sebagaimana diberitakan sebelumnya) pelaku penggelapan mobil milik Erwin Indra Irawan, 31, warga Jalan Semeru Rawan, Kecamatan Besuki hingga kini masih misterius. Sehingga, polisi belum bisa melakukan langkah hukum kepada warga Desa Jemberkidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember tersebut. Seperti yang diberitakan sebelumnya Erwin melaporkan tindakan penipuan yang menimpanya kepada Polres Situbondo, pertengahan bulan Juli silam, sekitar pukul 01.00 Wib. Langkah hukum ini dilakukan setelah selama dua bulan, mobil pikap miliknya yang disewa Sugeng tidak kembali n Baca Sugeng...Hal 33 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Anti Poverty Program (APP), Kebijakan Percepatan Penanganan Kemiskinan (1)

Sasarannya Kegiatan Ekonomi Produktif Masyarakat yang Berkelanjutan Angka kemiskinan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dan Nasional selama periode tahun 2009 – 2013 menunjukkan perkembangan fluktuatif. Dalam perjalanan tiap tahunnya, pemerintah mampu menekan jumlah angka kemiskinan tersebut. KINERJA penurunan angka kemiskinan (table penurunan angka kemiskinan lihat di halaman sambungan) tersebut merupakan hasil atau dampak dari berbagai pro-

ISTIMEWA

BANTUAN HANDTRAKTOR: Sejak tahun 2013 APP diberikan dalam bentuk alat dan mesin pertanian. Bantuan ini diberikan kepada buruh.

gram percepatan penanganan kemiskinan serta peningkatan kegiatan ekonomi produktif Jawa Timur secara umum. Visi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah Terwujudnya Jawa Timur Yang Makmur dan Berakhlak Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi tersebut kemudian diderivasi ke dalam misi ‘Mewujudkan Makmur Bersama Wong Cilik Melalui APBD Untuk Rakyat’. Dari visi dan misi dimaksud salah satu strategi yang dituangkan ke dalam RPJMD 2009-2014 adalah strategi Pro–Poor. Itu selanjutnya dituangkan pada salah satu dari sembilan agenda utama RPJMD 2009-2014. Yaitu, agenda memperluas lapangan

kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat terutama wong cilik dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat. Dari agenda itu, maka penanggulangan kemiskinan dilaksanakan dalam kerangka jangka menengah hingga tahun 2014, yang secara operasional direncanakan melalui RKPD setiap tahunnya. Hal ini juga sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Situbondo dalam RPJMD 2011-2015 melalui strategi Alokasi anggaran yang Pro–Poor, Pro Job dan Pro Growth. Itu selanjutnya dituangkan pada salah satu tujuh prioritas pembangunan RPJMD 2011-2015 n Baca Sasarannya...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Umur Tujuh Bulan, Berat Cuma 3,5 Kg

28

Jawa Pos

R A D A R

Kamis 23 Oktober 2014

S I T U B O N D O

PANJI – Satu lagi penderita gizi buruk yang terancam tidak tumbuh sehat. Dia bernama Buang. Bayi tujuh bulan itu saat ini diasuh oleh kakek-neneknya, Pak Panut dan Rubinem. Mereka tinggal di daerah Bukit Raya atau dikenal dengan lingkungan Tuna Karya, RT 3 RW 24 Perumahan Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Gizi buruk yang dialami Buang kemungkinan berawal dari kebiasaan sang ibu, Legemir, yang memberi minum Buang dengan air gula sejak berumur tiga bulan. Prilaku ini terjadi karena kondisi ekonomi keluarganya yang miskin. “Sekarang ibu anak ini (Legemir) pergi bekerja ke Singapura. Sudah empat bulan, belum ada kabar,” kata Rubinem, nenek bayi tersebut n Baca Umur...Hal 33

RENDRA KURNIA/JPRS

BAHARI : Sektor perikanan menjadi salah satu potensi yang menjadi andalan di Situbondo. Bupati Dadang Wigiarto mempromosikan potensi perikanan ke tiongkok.

Bupati Perkenalkan Potensi Perikanan ke Tiongkok SITUBONDO – Lawatan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto selama lebih dari satu minggu di negeri Tirai Bambu, salah satunya bertujuan mempromosikan potensi Kabupaten Situbondo. Perjalanan yang dilakukan bersama Provinsi Jawa Timur dalam memenuhi undangan Komjen Tiongkok tersebut, sekaligus mempelajari bagaimana mengoptimalkan potensi daerah yang ada di Tiongkok.

Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo, Syaifullah mengatakan jika Bupati Dadang mendatangi undangan tersebut bersama sembilan bupati lainnya dari Provinsi Jawa Timur. Diantaranya Bupati Gresik, Bupati Blitar dan Bupati Sidoarjo. Dalam perjalanan tersebut, Bupati mengamati bagaimana pengembangan potensi perikanan dan pertanian dapat dikelola dengan baik. Melihat potensi Situbondo yang juga

memiliki keunggulan di bidang tersebut, Bupati Dadang juga memperkenalkan kepada pengusaha China. Bupati Dadang berharap dengan memperkenalkan, para pengusaha dari Tiongkok mau menanam Investasi di biadang perikanan dan pertanian di Situbondo. Syaifullah juga mengatakan, jika Bupati Dadang menawarkan potensi laut seperti keramba ikan yang cukup menonjol. Kemudian di bidang pertanian

BUNGATAN

ada tanaman jagung yang juga diperkenalkan sebagai tanaman yang mampu tumbuh maksimal di lahan marjinal. “Setelah kembali dari Tiongkok, Bupati berkordinasi dengan beberapa kepala SKPD, terutama yang memiliki kaitan dengan potensi perikanan dan pertanian, selanjutnya Bupati kembali menemui Komjen Tiongkok di Surabaya untuk membicarakan hasil undangan ke Tiongkok,” jelas Syaifullah.(fre/pri)

NUR HARIRI/JPRS

GIZI BURUK: Buang, bayi berusia tujuh bulan saat digendong neneknya di Bukit Tuna Karya, kemarin (22/10).

CERITA BERSAMBUNG

Hanya Berharap Pahala Jihad Fi Sabillillah

HABIBUL ADNAN/JPRS

TREK-TREKAN: Salah seorang pemuda mengangkat roda depan sepeda motornya di pinggir dermaga.

Jadi Tempat Alternatif Refreshing Masyarakat DERMAGA di Desa/Kecamatan Bungatan menjadi tempat alternatif untuk melakukan refreshing bagi warga sekitar. Setiap hari, menjelang sore hari, hampir pasti akan ditemukan banyak orang di tempat tersebut. Taufik, salah satu warga mengatakan, sejak pembuatan dermaga tersebut rampung, selalu ramai masyarkat yang berkunjung. Dia memperkirakan, lokasi dermaga yang dekat dengan jalan raya menjadi daya tarik tersendiri. ”Pengendara yang lewat juga banyak yang berhenti,” kata lelaki 21 tahun itu n Baca Jadi...Hal 33

SUBOH

BAGI jamaah barisan Pelopor, suara azan seakan memanggil mereka menuju jalan syuhada. Pakaian rakyat jelata lengkap dengan oddeng yang mereka kenakan tampak bersahaja. Semalaman mereka telah menyiapkan diri mereka. Mereka bukan merceneries atau pasukan bayaran. Hanya berharap pahala Jihad fi sabillillah, berjuang di jalan Allah. Jika tidak ikhlas, juga akan mendapat balasannya. Suara azan menyusup ke dalam hati barisan pemuda yang tengah berdiri, tegak lurus dengan langit. Menghapus kera-

guan yang ada di dalam hati mereka. Menguatkan batin yang semalam telah memutuskan untuk berjuang di jalan agama. Mereka berada dalam barisan syaf yang rapat, dalam kesatuan tekad dan keyakinan. Bukan sekadar jamaah biasanya. Meski jumlah mereka tak sebanding dengan musuh yang akan mereka hadapi. Pada dini hari tahun 1947 atau 1368 H, tanggal dua puluhan Juli, mereka berencana menuju gudang mesiu milik Belanda di desa Dabasah, Bondowoso untuk merampas senjata. Mereka telah melakukan persiapan ma-

lam harinya. Menyiapkan senjata tajam seperti keris, clurit serta menyusun taktik. Termasuk mengawali perjalanan dengan salat subuh. Mereka menyiapkan hati sebelum berangkat. Menuju jalan para syuhada. Para Pelopor diberi azimat di dalam air yang dipercikkan ke tubuh mereka agar kebal peluru. Kiai As’ad juga mewanti-wanti agar menghindari perbuatan tercela agar azimat tidak berubah menjadi celaka. Jika melanggar mereka bisa kena tembak dalam peperangan atau terkena penyakit aneh. Kuda putih milik Kiai As’ad sudah menunggu di depan gapura pondok. Langit masih temaram ketika salat itu berakhir. Di sana, di depan barisan Sang Pelopor, imam salat beranjak berdiri. Seorang ulama dan pejuang kharismatik Kiai As’ad Syamsul Arifin. Pakaiannya di hari itu sama seperti para jamaah yang lain, seperti warga dusun. Biasanya beliau mengenakan sarung, gamis dan peci serba putih. Ia sengaja berbaur agar tidak terendus mata-mata Belanda. Sikap bersahaja itu yang membuat Beliau dihormati, karena semua manusia adalah hamba Allah. Sikap bersahaja tetap beliau pegang teguh. Apalagi saat beliau nyaris tidak dii-

SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 19 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN

jinkan bertemu presiden pada masa Orde Baru karena harus mengenakan jas. Kiai As’ad dikenal karena sikap bersahaja yang ditempuhnya, seperti seorang darwis di jalan kaum sufi. Meski sudah memiliki pondok pesantren, namun kamarnya yang semi permanen masih beralaskan tanah dan berdinding gedek. Di

dalam kamar itu hanya ada satu tempat tidur beralaskan tikar dan sepasang kursi kayu butut. Mengikuti jejak Rasulullah yang menampik istana dan memilih tidur di atas tikar hingga membekas di kulit beliau. Baru satu tahun sebelum wafat, beliau membangun rumahnya untuk penerus pesantren yang baru. (bersambung)

IKLAN JITU TANAH HABIBUL ADNAN/JPRS

TANDUS: Kondisi pepohonan di salah satu perbukitan di wilayah barat yang tampak kering.

Banyak Perbukitan Jadi Tandus KEKERINGAN di wilayah barat Kabupaten Situbondo tampak memprihatinkan. Itu terlihat dari beberapa perbukitan yang tandus. Pepohonan di perbukitan itu juga terlihat kering kerontang. Keadaan bukit tandus dan pepohonan kering itu berada di daerah perbukitan atau pegunungan yang berada di Kecamatan Suboh dan Sumbermalang. Suyono, salah satu warga mengatakan, hampir semua perbukitan yang berada di sepanjang perbukitan dan pegunungan mulai dari wilayah Bungatan sampai Banyuglugur mengalami hal serupa. ”Semuanya tampak sangat tandus,” ujarnya. Begitu juga dengan keadaan di perbukitan daerah perbatasan Kabupaten Situbondo. Seperti wilayah Kabupaten Bondowoso, Jember dan Probolinggo. Pegunungan di tempat-tempat tersebut juga sudah gundul semua.(bib)

Djl Cpt Tnh L+600m2 Pnggir Jln Nangkaan Paowan Stb 200 jt Nego H. 081233851430 Djl Tanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos. Jl ANggrek stb 170jt Hub.08563639318 Djl Tanah 483m2 SHM. Jl.Sucipto. Nego.Tanpa Perantara.HP.085233376547

MOBIL Djl. INOVA.G.Diesel MT th2008. Abu-abu. HUB. 085859290700. Tanpa Perantara.


Jawa Pos

RADAR GENTENG

Kamis 23 Oktober 2014

R A D A R

8 Pemuda Digaruk saat Pesta Miras

Nelayan Pancer Panen Lemuru PESANGGARAN - Para nelayan di Pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kini sedang ketiban rezeki. Akhir-akhir ini ikan hasil tangkapan di laut cukup melimpah. Setiap hari ratusan ton lemuru bisa dibawa pulang para nelayan. Kapal-kapal andon yang digunakan melaut bisa dipastikan dipenuhi ikan. Seorang nelayan asal Pancer, Marju, 51, mengatakan, panen lemuru itu terjadi dua bulan terakhir. “Setiap hari ada ratusan ton ikan lemuru yang berhasil dipanen para nelayan Pancer,” katanya. Ratusan ton ikan lemuru itu, jelas dia, sebagian besar ditangkap oleh nelayan andon asal Kecamatan Muncar. Ikan hasil tangkapan itu pun langsung dibawa ke Pelabuhan Muncar n Baca Nelayan...Hal 35

Tiga Cewek dan Lima Cowok

ABDUL AZIZ/RaBa

MUSIM PANEN: Nelayan Pancer mengawetkan lemuru hasil tangkapannya kemarin.

BNI Edukasi Keuangan dan Kampanye Gerakan Indonesia Menabung 2014 BANYUWANGI –PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi kembali mendukung program Pemerintah dengan tagline BNI Edukasi Keuangan dan Kampanye Gerakan Indonesia Menabung Tahun 2014. Wujud dukungan tersebut, BNI Cabang Banyuwangi bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, melaksanakan edukasi program Hari Rajin Menabung 2014 dengan memberikan bantuan berupa Branding Lapangan Basket, mendukung lomba antarsiswa, dan pemberian beasiswa kepada 10 siswa berprestasi. Rangkaian acara yang mulai sejak Mei 2014 tersebut, BNI berhasil mengakuisisi pembukaan rekening produk BNI Taplus Anak sebanyak 500 rekening dan rekening derivative lainnya dari siswa SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi. Puncak kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (22/10), dengan agenda penandatanganan MoU antara BNI den-

29

B A N Y U W A N G I

SINERGI: Efrizal (dua dari kanan), Pemimpin BNI Cabang Banyuwangi mendampingi Arif Martianto (tiga dari kanan), Head of Consumer dan Retail BNI Wilayah Surabaya di lapangan basket SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, kemarin (22/10). BNI For RABA

gan SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi yang disaksikan oleh Sunarto (Yayasan Muhammadiyah Banyuwangi), Ngatmo (Otoritas Jasa Keuangan Jember), Imam Solihin (Bank Indonesia Jember), dan jajaran Forpimka Kecamatan Rogojampi. Head of Consumer dan Retail BNI Wilayah Surabaya, Arif Martianto menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari Gerakan Indonesia

Menabung yang dicanangkan presiden pada Februari 2012. “Manfaat program Hari Rajin Menabung tidak hanya bagi para siswa dan sekolah, tetapi juga meningkatkan potensi dan kerja sama bisnis bank terhadap sekolah dengan menggunakan produk BNI,” tambah Efrizal, Pemimpin BNI Cabang Banyuwangi. Pada dasarnya menabung merupakan salah satu bentuk kegiatan positif yang dilakukan

setiap orang untuk merencanakan masa depan. Oleh karena itu, pada tanggal 27 Juni 2012 telah dicanangkan menjadi Hari Rajin Menabung. Program yang disingkat HARI RABU tersebut dilakukan untuk memberikan edukasi dan memperluas akses keuangan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya untuk meningkatkan pemahaman pelajar terhadap pentingnya budaya menabung. (*/abi)

GENTENG - Kawanan pemuda yang tengah menggelar pesta minuman keras (miras) di tepi jalan Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng, digaruk anggota polsek setempat kemarin malam. Delapan pemuda yang terdiri atas lima cowok dan tiga cewek yang sebagian masih di bawah umur itu dibawa ke polsek un-

tuk diberi pembinaan. “Pelaku masih di bawah umur,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Riamun, melalui Kanitreskrim AKP Abdul Jabar. Ketiga cewek itu berinisial ED, 19, asal Dusun Karangrejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu; AN, 16, warga Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Satunya lagi berinisial SM, 15, asal Dusun Krajan, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Lima pemuda yang diamankan adalah Shokifudin Al-Ayu-

di, 19, warga Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran; Sam, 28, asal Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng; Agus Purnomo, 29, dan FN, 16, keduanya tinggal di Dusun Cendono, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng; dan Nun Wahyudin, 25, warga Dusun Karangrejo, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. “Mereka kita amankan saat menggelar pesta miras,” terang kanitreskrim n Baca 8 Pemuda...Hal 35

Pilih 30 Siswa Jadi Duta Berperilaku Baik BANGOREJO - Terobosan yang dilakukan SMPN 1 Bangorejo dalam menekan angka kenakalan remaja cukup kreatif. Bahkan, terobosan itu layak dicontoh sekolah lain. Program yang dicanangkan Kepala SMPN 1 Bangorejo, Munawaroh, dalam mengurangi angka kenakalan remaja itu berupa menunjuk 30 murid menjadi duta siswa berperilaku baik. Sebanyak 30 siswa yang ditunjuk menjadi duta siswa berperilaku baik itu diberi pin oleh Kasek Munawaroh dan dewan guru. “Program ini kita adakan karena kami prihatin dengan pengaruh buruk di kalangan pelajar,” terang Kasek SMPN 1 Bangorejo, Munawaroh. Selain itu, pihaknya juga prihatin dengan banyaknya siswa yang kurang mendapat perhatian orang tua, karena ditinggal menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). “30 siswa yang menjadi duta siswa berperilaku baik itu diharapkan bisa mempengaruhi siswa lain, menularkan perilaku baiknya, mulai tutur kata, perbuatan, hingga cara berpakaian,” katanya. Perempuan berjilbab itu

ABDUL AZIZ/RaBa

TEROBOSAN: Kepala SMPN I Bangorejo, Munawaroh, menyematkan pin kepada duta siswa berperilaku baik. menjelaskan, program tersebut diharapkan menjadi salah satu cara mengurangi dampak kenakalan pelajar, sekaligus terobosan agar siswa bangga berperilaku baik. Menurut Kasek Munawaroh, program duta siswa berperilaku baik itu didukung penuh jajaran dewan guru. Program itu diharapkan bisa mengurangi kenakalan remaja. “Insya Allah ini program yang pertama kali di dunia pendidikan. Mudahmudahan bisa memotivasi sekolah lain,” harapnya. Ditambahkan Humas SMPN 1 Bangorejo, Agus Wahyudi, program tersebut diharapkan berjalan baik

dan efektif dalam mengantisipasi kenakalan pelajar. “Semoga dari 30 siswa itu berkembang ke siswa lain,” katanya. Wahyudi menyampaikan, selama ini SMPN 1 Bangorejo memiliki banyak prestasi. Di tahun 2013 tim bola voli menjadi juara 1 dalam OOSN. Pada lomba parade drum band, regu drum band SMPN 1 Bangorejo meraih juara harapan 2. Di tahun 2014 prestasi yang dicapai para siswa SMPN 1 Bangorejo adalah juara 1 Trajaba kategori tim putri, juara 1 baca puisi pada Festival Anak Yatim, dan juara 2 lomba menulis esai yang diselenggarakan Perpusda Banyuwangi. (azi/c1/abi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

L3000M2

Rumah & Ruko

Rumah Lugonto

Kijang Innova

All New Xenia

Nissan Evalia

Honda Jazz

Dijual Rumah & Ruko L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi utara pbrik ES bisa dibeli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Rumah lok kebalenan/lugonto di JL raya Rogojampi/Genteng L 10 x15 = 150m2 SHM bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Kjg Innova G XS42 (solar) tahun 014/011 PMK hitam/slv hrg 239/197.5juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Xenia tahun 013 PMK 1,3cc/1.0cc pth hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Evalia/livina tahun 013/014/09 PMK putih hrg 139/149/135 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/crv/strem tahun 013/03 PMK putih/htm hrg 178,5/127/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Rumah Balak

Fortuner

Nissan Datsun

Toyota Fortuner

Suzuki SX-Over

Dijual Tanah + bagunan L 4x8 =32M2 + 10x15=150M2 bisa di beli dengan kash atau kredit dan juga bisa di sewa, SHM Lok DS Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Fortuner tahun 08 M/T (solar) PMK htm/slv hrg 229 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Nissan Datsun Expo dan Launching Nissan All New X-Trail 17-19 Okt 2014 di Sun East Mall Gtg, Hrg Khusus, Hadiah Langsung 0333-4460222

Dijual Toyota Fortuner Th 2012 Manual G Putih Istimewa KM 10.000 Hrg 365 Jt Nego Bisa Kredit/Cash Bisa Tkar Tambah H: 082142194111

Dijual Suzuki SX-Over 2010 P 1881 YT kondisi mulus istimewa warna silver km 24.000 harga Nego Yanti 081234632780.

Jual Tnah L 3000m2 SHM Strategis Pinggir Jalan Raya BU Hp: 085230531870

Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

Tanah Kavling Dijual Tnh 2 Kav Gg. Djarum Dpn Trmnal Karangente L 200+220m2 H: 081252536667

BANYUWANGI Perum Griya Indah BANYUWANGI Marketing/Salesman Dbthkn Marketing/Salesman di Bidang Bhn Bangunan-Cat, Gaji+Komisi Tinggi. Syart: Berpengalaman, Jujur, Krj Keras Min. SMA, Spd mtr, SIM C, Siap dgn Target Lmrn: Argopuro 8A - (0333) 412762

DIBUTUHKAN KARYAWAN Untuk Perusahaan Makanan Dalam Kalem di Kab. Banyuwangi Posisi 1. Supervisor Produksi, Syarat Lulusan S1, Bisa Komputer, Usia 24-40 Th. Lam Kirim PO BOX 225

Djl Rmh Perum Griya Indah Agus Salim LT 112 2 KT, 2 KM , 1 Salon H:082330231619

Kalipuro Asri Djl Segera Rumah Baru Lantai 2 140m2 (Kalipuro Asri) Tlp. 082232010444

Perum Bunga Residence Djl Rmh Baru Perum Bunga Residence LB 36 LT 100 Hdp Utara SHM 081233643200

ALL NEW XENIA

Mendut Regency Dijual Rmh Type 76/150 700 Jt Mendut Regency H: 081252536667 BB 2B27BD07

Perum Kalirejo Dijual Rmh Prum Kalirejo Type 36/84 160 Jt Full Bngnan ada Garasi H:081252536667

Honda Jazz RS

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 5302 ZL an Rubaiyah, Dsn Melik RT01/03 Parijatah Kulon, Srono

New Xenia Airbags DP 29 Juta, All New Xenia Baru 1300 CC, Dobel Blower AC. Info Cash / Kredit Hub: Yaya Daihatsu Bwi 085334030737, BB 7DC2C66B Dijual Honda Jazz RS Th 2010 Matic Hitam Hrg 177,5 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah H: 08123453975/08133589788

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING 175.000 • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • VAKUM ALAT PEMBSR PENIS 375.000

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


DAERAH SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Kamis 23 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

KARANGASEM

KADEK MERTAWAN/RADAR BALI/JPNN

KEJAR PAJAK: UPT Samsat Karangasem merazia kendaraan di Karangasem yang berplat kabupaten/kota lain.

Plat Luar Kabupaten Diblokir UPT Samsat Karangasem menggelar razia kendaraan di depan Kantor Samsat Karangasem, Jalan A. Yani Amlapura, Karangasem, Bali, Selasa (21/10) pagi. Razia itu dilakukan guna mendata kendaraan bekas yang belum balik nama. Kepala UPT Samsat Karangasem I Wayan Cekeg menjelaskan, banyak kendaraan milik warga Karangasem, namun nomor kendaraan dari luar Karangasem, lantaran beli kendaraan bekas, dan belum balik nama atau pindah tangan kepemilikan. “Sehingga pajaknya pun masuk ke daerah lain,” tandasnya. Cekeg menegaskan, bagi mereka yang terbukti memiliki kendaraan bekas, dan belum dibalik nama, maka akan langsung diblokir. Saat membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) dan lainnya di kantor Samsat, aka kelihatan bahwa kendaraan itu belum dibalik nama atau masih menggunakan alamat pemilik terdahulu. Pihaknya tidak bermaksud mempersulit warga saat membayar pajak. “Kami cuma ingin asas domisili berjalan. Bagi yang diblokir, kami arahkan untuk balik nama,” pungkasnya. (wan/yor/jpnn)

BONDOWOSO

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

SABAR-Pengguna jalan harus berhati-hati saat melewati jalan Teuku Umar dan RE Martadinata.

Pecinan Makin Semrawut ARUS lalu lintas di kawasan Pecinan semakin semrawut saja. Maklum, sepanjang Jalan Teuku Umar, depan Pasar Induk, saat ini dijadikan tempat penampungan bagi ara pedagang yang kiosnya terbakar. Para pengendara motor masih bisa melewati sepanjang jalan tersebut. Selain itu, Jalan RE Martadinata yang merupakan tembusan dari Jalan Teuku Umar, saat ini tengah diaspal. Tak ayal, arus lali lintas di sepanjang jalan itu semrawut. Beberapa warga mengataku terpaksa harus menyurusi jalan itu dengan pelan-pelan.”Kalau laju motor kencang, jelas membahayakan. Karena situasinya masih semrawut,” kata Suharli, 40, warga sekitar kepada Jawa Pos Radar Jember, Selasa (21/10). Oleh sebab itu, pengendara motor roda dua yang melalui jalan Teuku Umar dan RE Martadinata untuk berbelanja ke pasar dan pertokoan di Pecinan, mengendalikan laju kendaraan dibawah 20 kilometer perjam. Apalagi para pekerja masih menyelesaikan pembangunan lapak-lapak sepanjang Teuku Umar. Namun, pemkab masih memberikan toleransi kepada warga untuk melewati jalan Teuku Umar yang akan ke pasar. Sebaliknya, di jalan RE Martadinata sedang diperbaiki atau diaspal. Tak ayal, sepanjang jalan itu macet dan ruwet. Namun, warga tetap berharap perbaikan jalan di Jalan RE Martadinata cepat selesai.” Tentu saja kalau selesai, jalanan menjadi bagus dan lebar. Warga akan lebih menyukai melewati kawasan Pecinan,” katanya. Selain itu, masyarakat berharap pembangunan lapak dan kios segera selesai. Sebab, warga tidak bisa belanja ke pasar seperti saat Pasar Induk belum terbakar. Juga, pedagang yang kiosnya terbakar berharap mereka bisa segera menggelar dagangannya di lapak-lapak yang tengah dalam proses pembangunan.”Karena sudah lama kami tidak jualan,” kata Khoir, 40. (eko/sh/jpnn)

LAILY (7,26%)

ALSYA (6,81%)

FARIK (5,68%)

ADI (4,09%)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DIEVAKUASI: Polisi dan petugas BKSDA Jember mengamankan burung kasuari dari rumah Nasum untuk dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam di Jember.

Sita 7 Buaya dan Aneka Satwa JEMBER – Beragam satwa langka yang dilindungi termasuk 7 ekor buaya diamankan petugas gabungan dari sebuah rumah Dusun Krajan Desa Menampu Kecamatan Gumukmas. Pemiliknya adalah Nasum Sadid Abdullah Sidiq, 35 warga Dusun Karang Anyar Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas, Jember. Diamannnya satwa-satwa itu berdasarkan informasi dari warga kepada polisi. Setelah dicek, ternyata benar di dalam rumah kosong yang sudah ditinggal oleh penghuninya itu ditemukan 7 ekor buaya di dalam kamar kosong. Selanjutnya polisi berkoordinasi dengan BKSDA Jember dan langsung mengamankan buaya dan hewan-hewan langka tersebut. Sebelum pemilik pindah, memang puluhan binatang langka itu dijadikan satu dengan tempat buaya yang dipelihara. Dari rumah kosong yang sudah ditinggal pemiliknya ke rumah baru

itu, petugas gabungan menemukan 7 ekor buaya yang sudah 5 tahun berada di dalam kamar kecil. Memang sebelum pemilik itu menempati rumah baru di Dusun Karanganyar Desa Bagorejo banyak hewan langka yang dipelihara. ‘’Tetapi setelah pemilik pindah, hanya 7 ekor binatang buas yang ditinggal, ‘’ujar Kirul warga setempat. Buaya itu hanya ditangkar di kamar kecil seperti kolam dengan ukuaran 1,5 meter x 1,5 meter, pemilik hanya memberi makan buaya itu sehari dua kali dengan ayam. Nasum yang berrambut panjang ini memang suka memelihara binatang buas. ‘’Karena hewannya semakin hari terus bertambah selanjutnya memilih pindah di tempat yang jauh, ‘’kata warga yng enggan disebutkan namanya Ketika masuk ke padepokan Nasum ini banyak gasibo mulai dari pintu masuk hingga di depan rumahnya. Pantauan

Satwa Langka yang Disita

n 7 ekor buaya n 1 Burung Kasuari n 1 Landak n 3 Ekor Cangak Ulo n 2 Ekor Kura-kura n 2 ekor kelelawar n Burung nuri kepala hitam

Jawa Pos Radar Jember, di padepokan Nasum ini memang terlihat banyak santri yang terlihat. Memang ada sebagian binatang yang dilepas seperti kelelawr besar yang bergelantungan di kayu depan gazebonya. Sementara 2 ekor kera agak jauh dari

PERLU DIWASPADAI: Beberapa siswa di SD Ajung ini terbiasa membeli makanan dan jajan ada di luar sekolah.

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

Sekolah Harus Awasi Jajanan Siswa JEMBER - Meninggalnya M. Rehan Saputra alias Rere,10 siswa kelas 4 SD N 1 Mangli, Kaliwates, Jem ber, yang diduga keracunan jajanan di sekolah membuat orang tua waswas dan khawatir. Merekapun berharap agar pihak sekolah semakin memperketat pengawasan jajanan yang dijual di sekolah. “Saya jadi takut dan ngeri juga setelah baca berita siswa SD yang meninggal diduga keracunan jajanan di sekolah.

ZAHRA (0%)

FAUZAN (19,25%)

TAMARA (15,89%)

GILANG (0%)

Kedepan sekolah harus lebih ketat lagi. Termasuk orang tua juga,” ungkap Winarno, yang mengaku memiliki anak sekolah di SD Ajung. Karena kekhawatirannya itu, anaknya terpaksa dikurangi jatah uang jajannya. “Biar tidk jajan terus. Khawatir jajan yang dibeli tak sehat,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Mangli saat didatangi wartawan tidak ada ditempat. Menurut seorang guru, kepala sekolah sedang keluar.

PUTRI (6,81%)

SILVI (13,85%)

WIHDAH (7,49%) FIRDAUS (4,65%)

“Kepala sekolah sudah keluar,” kata guru berpakaian olah raga, kemarin. Selain kepala sekolah, wakilnya hari itu juga tidak ada ditempat. Guru tersebut menegaskan selama ini, pihak sekolah sudah memperketat pengawasan jajanan siswa di sekolah. “Bahkan saat istirahat, pagar kami kunci. Selain siswa tidak bisa keluar, pedagang jajanan dari luar juga tak bisa masuk,” ungkapnya. (jum/wah/jpnn)

rumah Nasum. Informasinya, 7 ekor buaya itu didapat dari Palu Sulawesi sekitar 5 tahun lalu. Buaya-buaya itu menurut Nasum hasil tangkapan dan langsung dibawa ke Jember dengan dimasukkan ke dalam kotak. Dari 7 ekor buaya itu ada seekor yang paling besar sendiri. ‘’Padahal itu umurnya sama,’’ katanya. Selain buaya juga ada burung unta, landak, 3 ekor cangak ulo, kura-ninja, burung Nuri, kelelawar dan biawak.Bintang langka itu di masukka kedalam sangkar besi yang ada di halaman rumah Nasum. Budi Harsono, Polisi Kehutanan BKSDA Jember mengatakan, pihaknya mengamankan 7 ekor buaya dan beberapa binatang yang dilindungi seperti burung kasuari, landak, 3 ekor cangak ulo, 2 ekor kura-kura, 2 ekor kelelawar dan seekor burung nuri kepala hitam. Kondisi hewan yang diamankan dari rumah Nasum ini kondisi masih sehat. (jum/wah/jpnn)

2015 Kampus Bersih PKL JEMBER  Rencana penertiban para PKL di kawasan kampus benar-benar akan dilakukan. Namun, pihak Pemkab Jember tidak akan grusa-grusu melakukan penertiban itu. Namun, Pemkab memiliki target jika tahun 2015 akan selesai dilakukan penertiban itu. Saat ini, pihak Pemkab Jember masih melakukan pendataan dan penyiapan lokasi yang mungkin akan digunakan untuk relokasi. Kepastian ini diungkapkan Kepala Satpol PP Jember M. Suryadi. Dia mengatakan, tim penataan yang dibentuk oleh Pemkab Jember ini melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menjalankan perda yang ada. Hal ini dilakukan tidak hanya terbatas pada PKL Pasar Tanjung saja, melainkan akan dilaksanakan secara menyeluruh di Jember. “Kami pada hakekatnya mengawal perda nomor 6 tahun 2008 terkait dengan penataan PKL di Kabupaten Jember. Tentu saja kami akan melakukan PKL secara menyeluruh termasuk di sekitar kampus,” ujarnya. Namun, khusus untuk PKL yang tengah menjamur subur di sekitar wilayah kampus memang tidak dilakukan secara tergesagesa. Pihaknya masih melakukan koordinasi dan penyiapan langkah terbaik. “Tapi, kami targetkan paling lambat tahun 2015 akan selesai. Tetapi lebih cepat, lebih baik,” jelasnya. (ram/wah/jpnn)

MAODY (4,20%)

DEBY (0%)

GIRINDRI (0%)

ULFI (4,20%)

ENGGAL (1,14%)

MIKO (0%)

TEDDY (13,39%)

BENS (0%)


Jawa Pos

SAMBUNGAN

Kamis 23 Oktober 2014

R A D A R

Tiap Orang Terima Rp 4 Juta n AWAS... Sambungan dari Hal 27

“Jadi kalau hanya ingin melihat apakah anggota DPRD itu benar-benar melakukan reses atau tidak lihat foto kegiatan di laporan pertangggungjawaban. Jadi jangan melihat tanda tangan yang hadir, karena itu sangat mudah dibuat,” terang pria yang meminta namanya tidak dikorankan tersebut. Kata dia, dengan keterbukaan informasi publik, siapapun berhak meminta kepada sekretariat DPRD tentang laporan pertanggungjawaban pelaksanaan reses. “Lihat sendiri, berapa banyak anggota DPRD yang membuat reses fiktif dengan cara membuat foto dokumentasi dari Photoshop,” ungkapnya. Sementara itu, mantan anggota DPRD Kabupaten Situbondo, Syaiful Bahri mengatakan, jika benar-benar dilaksanakan se-

suai dengan aturan, maka sangat kecil kemungkinan anggota DPRD akan mendapatkan keuntungan dari dana reses. Sebab, dana itu akan terpakai semuanya bahkan bisa kurang. “Ketika masa saya, reses dijatah 4 kali pertemuan di empat titik, masing-masing pertemuan harus dihadiri 50 orang konstituen dengan anggaran dana Rp 4 juta. Kalau benar-benar dilaksanakan, dana Rp 4 juta itu kemungkinan besar memang tidak akan cukup. Jadi anggota DPRD harus punya strategi, yang penting reses harus benar-benar terlaksana,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Mantan Ketua DPC PKB Situbondo itu tidak menampik, tentang adanya oknum anggota DPRD yang berusaha mencari keuntungan dalam pelaksanaan reses. Hal ini tentunya akan merugikan masyarakat karena tidak dapat menyampaikan aspirasi

mereka dengan maksimal. “Tapi semoga saja periode sekarang tidak ada,” harapnya. Syaiful menegaskan, kesempatan melakukan reses sudah diatur oleh undang-undang. Tujuannya untuk menjembatani anggota dewan bertemu dengan konstituennya agar dapat mendengarkan aspirasi rakyat tentang permasalahan yang ada di masyarakat. “Reses adalah sesuatu yang positif karena dapat membuat pemerintah mengetahui hal-hal yang terjadi di masyarakat secara langsung,” terangnya. Mantan Ketua Komisi I itu menyarankan agar kesempatan reses dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh anggota dewan. Sebab, afa kepentingan masyarakat di dalamnya. Masyarakat pun dapat memanfaatkanya dengan menyampaikan aspirasi mereka. Diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Situbondo kembali mendapat

kucuran dana segar. Setelah mendapat uang perjalanan dinas dari kegiatan kunker ke sejumlah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat masing-masing sebesar Rp 4 juta, mereka menerima dana lagi untuk kegiatan reses atau serap aspirasi. Disebut-sebut, besaran dana yang mereka terima untuk kegiatan serap aspirasi ini mencapai Rp 4 juta tiap orang. Namun, berbeda dengan uang perjalanan dinas yang bisa masuk utuh ke kantong pribadi para wakil rakyat, dana Rp 4 juta untuk kegiatan reses harus digunakan untuk kegiatan serap aspirasi dengan konstituen. Anggota DPRD Situbondo telah melakukan kegiatan reses selama empat hari. Itu terhitung sejak Minggu (19/10) hingga Rabu (22/10). Dana Rp 4 juta tersebut digunakan untuk kepentingan bertemu konstituen selama empat kali. (pri)

Lanjutkan Program Ertel Stephan n KAPOLRES... Sambungan dari Hal 27

Tak lupa dirinya juga mengingatkan jajarannya agar dapat terus meningkatkan kinerjanya sebagai anggota Kepolisian dalam menjaga keamanan situasi dan kondisi. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Situbondo AKBP Ha-

di Utomo memperkenalkan dirinya dihadapan anggota yang akan menjadi jajarannya itu. Dia mengharapkan kerja sama dari seluruh jajarannya. Setelah acara apel, kedua perwira tinggi Polri tersebut menuju ruang Kapolres untuk melakukan perkenalan lebih mendalam kepada beberapa kepala

satuan dan kepala bagian di internal Polres Situbondo. Diwawancarai terpisah, Kapolres AKBP Hadi Utomo mengatakan ketertarikannya kepada kota Bumi Selawat Nariyah ini. Secara singkat dia juga memaparkan pengetahuannya mengenai Selawat Nariyah. “Yang terpenting kedatangan saya di sini

adalah untuk melanjutkan program dari Pak Erthel, bukan untuk merubahnya,” kata Alumni Akpol tahun 1993 itu. Seusai koordinasi kedua Kapolres tersebut, selanjutnya Perwira Polres Situbondo melepaskan perjalanan AKBP Erthel Stephan dengan melewati gerbang pora.(fre)

Delapan Penghuni Rutan Terindikasi IMS n 194... Sambungan dari Hal 27

“Total keseluruhan dari tahanan dan napi yang diperiksa dengan diambil darahnya, berjumlah 194 orang. Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin agar kesehatan warga binaan ini terjaga,” kata Kasi Pengamanan Rutan Situbondo, Andri. Menurut salah seorang napi, Herlin, pemeriksaan yang dilakukan tim medis dari Dinkes tersebut dirasa sangat membantu warga Rutan. Karenanya, dia mengaku antusias dan mendukung program rutin tersebut. “Program seperti ini sangat baik, bermanfaat bagi warga

binaan. Dengan diperiksa serta diambil sampel darahnya, otomatis penyakit yang diderita mereka akan dapat terdeteksi secara dini, sehingga bisa diobati,” kata perempuan asal Bondowoso itu. Sementara itu, Kasi Pemberantasan Penyakit dan Konselor HIV AIDS, Heryawan menjelaskan, pengambilan sampel darah di Rutan Situbondo merupakan program kedua selama tahun 2014 ini. “Sebelumnya sudah pernah dilakukan pemeriksaan pada Pebruari 2014 lalu, jadi ini yang kedua kalinya,” katanya sambil mengawasi pengambilan sampel darah. Ditambahkan, sebelum para

napi diambil sample darahnya, mereka diberi penyuluhan terlebih dahulu. Salah satu materi pembinaan yang dipaparkan di hadapan warga Rutan mengenai penyakit menular. Misalnya, penyakit yang disebabkan oleh inveksi menular seksual (IMS), Sipilis, TBC, serta HIV AIDS. “Program ini bertujuan agar warga binaan juga terpantau kesehatannya. Jika ada yang terindikasi atau terinveksi penyakit yang menular, maka itu sangat membahayakan. Harus segera ditangani dengan obatobatan,” katanya. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan kedua ini, harus menunggu rekomendasi dari tim

medis. Paling cepat bisa diketahui dua jam setelah diambil sampel darahnya. “Tetapi karena ini banyak, maka besok baru bisa dilihat hasilnya. Ada yang terindikasi IMS atau tidak,” ujarnya. Lebih jauh Heryawan menjelaskan, pada pemeriksaan ratusan orang di awal tahun 2014 lalu, ditemukan ada delapan orang penghuni Rutan yang terindikasi IMS. “Ada yang terindikasi 8 orang. Belum reaktif, maka untuk mengetahuinya harus dilakukan pemeriksaan kembali. Mereka yang terindikasi IMS sudah ditindaklanjuti dengan diberi obat jenis anti biotik dosis tinggi,” pungkasnya. (rri/pri)

Satu Kandang Habiskan Rp 4 Juta n PLESTER... Sambungan dari Hal 27

Kepala Desa Klatakan, Yoyok Hermanto, mengatakan dalam program tersebut, semua lantai kandang sapi akan diplester menggunakan semen. Kandang-kandang tersebut juga akan diatur penempatannya. ”Dengan begitu, selain bersih, kandang juga akan terlihat rapi,” katanya, kemarin. Kepala desa dua periode itu menambahkan, program plesterisasi tersebut bertujuan untuk menata lingkungan desa agar terlihat lebih bersih.

Dengan program itu, ekonomi masyarakat akan lebih meningkat. ”Kalau sudah bersih, maka peternak maupun ternak akan lebih sehat,” ujarnya. Selama ini, rata-rata kandang ternak tersebut semuanya terlihat kumuh dan kotor. Tempat istirahat hewan ternak itu akan lebih terlihat dekil ketika musim hujan tiba. ”Makanya, program itu harus terealisasi,” tambah Yoyok. Kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), Yoyok mengaku, program plesterisasi tersebut akan dimulai awal tahun 2015 mendatang. ”Plester kan-

dang akan digilir setiap tahun,” imbuh Kepala Desa yang sekaligus pengusaha itu. Dalam rancangannya, setiap tahun akan ada sekitar 20 kandang sapi yang diplester. Sehingga, lima tahun kedepan ditargetkan semua kandang tersebut sudah selesai diplester. Kebutuhan kegiatan plesterisasi satu kandang sapi diperkirakan menghabiskan dana Rp 4 juta. Sehingga pertahun untuk perbaikan kandang, menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta. Terkait dengan dana tersebut, Yoyok mengaku akan menyesuaikan dengan anggaran

yang ada. Dia berjanji, dalam program tersebut, pemerintah desa akan benar-benar maksimal dalam menjalankannya. Termasuk masalah dana, akan diusahakan agar anggarannya lebih besar. ”Sehingga tidak terkesan main-main dengan program yang ada,” terangnya. Menurut Yoyok, program plesteresasi kandang dilakukan karena masyarakat sudah lama mengharapkan ada perbaikan kandang. Warga Desa Klatakan yang mayoritas peternak merasa sangat senang dengan program desa tersebut. (bib/*/pri)

APP Mulai Dirintis Sejak Tahun 2005 n SASARANNYA...

Perkembangan Angka Kemiskinan

Sambungan dari Hal 27

Yaitu, efektifitas penanggulangan kemiskinan. Anti Poverty Program (APP) merupakan salah satu dari kebijakan percepatan penanganan kemiskinan di Jawa Timur. Konsep dasar APP adalah pemberdayaan usaha ekonomi produktif kelompok masyarakat miskin yang difasilitasi pendampingan dan mitra usaha sebagai penampung/pembeli hasil produksi dari Pokmas (Pasar). Kelompok Masyarakat (Pokmas) mendapat bantuan sarana dan prasarana produksi yang selanjutnya menjadi aset Pokmas untuk dimanfaatkan oleh anggota dalam melaksanakan kegiatan usaha dan diwajibkan untuk melakukan perguliran dengan mekanisme sesuai kesepakatan anggota. Kelompok Masyarakat mendapat pendampingan Konsultan Teknis Kecamatan (KTK) dan Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM). Sasaran program ini adalah kelompok masyarakat rumah tangga miskin dan atau rumah tangga hampir miskin berdasarkan Data PPLS 2011 (by na-

Angka Kemiskinan (%)

2009

2010

2011

2012

2013

Kab. Situbondo

15,99

16,23

15,1

14,24

13,79

Propinsi Jawa Timur

16,68

15,26

14,23

13,08

12,73

Nasional

14,15

13,33

12,36

11,66

11,47

Dibantu Tenaga g Ahli Manajemen j Provinsi

me by address). Mereka berpotensi untuk dikembangkan melalui pemberdayaan usaha ekonomi produktif berbasis cluster dalam rangka peningkatan pendapatan Kelompok Masyarakat miskin. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Situbondo, Hariyadi Tedjo Laksono mengatakan, sasaran lokasi APP adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Miskin pada satu desa selama dua tahun. Yaitu, tahun pertama tahap perencanaan sampai pelaksanaan, dan tahun kedua tahap pengembangan. Tambahan Pokmas baru pada tahun kedua (Tahun 2014) tetap berada di desa lokasi APP Tahun 2013. Namun jika di desa tersebut sudah tidak ada Gakin yang berpotensi, maka Pokmas baru tersebut bisa pindah ke desa lain yang berdekatan dalam satu Wilayah Kecamatan. Mantan Kabag Keuangan

Pemkab Situbondo ini menerangkan, sasaran Kegiatan APP adalah kegiatan ekonomi produktif masyarakat yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, memiliki keberlanjutan (sustainable) di masa datang dan memiliki keterkaitan antar sektor usaha maupun antar wilayah. “APP dirintis sejak tahun 2005 oleh Provinsi Jawa Timur dan di Kabupaten Situbondo sektor yang mendapat sentuhan APP sejak tahun 2005 adalah Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan dalam bentuk Saprodi (benih, pupuk dan pestisida),” terang Hariyadi. Dia menerangkan, sejak tahun 2013 APP diberikan dalam bentuk Alat dan Mesin Pertanian berupa Handtraktor, Pompa Air dan Alat Pengolah Kopi Basah (Pulper). Alat dan mesin ini diberikan pada Pokmas untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam Pokmas itu sendiri maupun

33

S I T U B O N D 0

disewakan pada pemilik lahan lain di luar Pokmas. Sehingga, Pokmas memiliki usaha jasa alsintan dalam mendukung penguatan keuangan Pokmas. Pengelola APP terdiri dari Pembina Provinsi yang diketuai oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab kepada Gubernur Jawa Timur dan melakukan koordinasi dengan Dinas Teknis Provinsi, Tim Koordinasi Kabupaten dan dibantu oleh Tenaga Ahli Manajemen Provinsi. “Tim Koordinasi Kabupaten diketuai oleh Kepala Bappeda Kabupaten yang bertanggung jawab kepada Bupati dan melakukan Koordinasi dengan Dinas Teknis Kabupaten, Tim Pembina Provinsi, Camat/POKJA Kecamatan yang dibantu oleh Konsultan Teknis Kecamatan,” terang Hariyadi. Hariyadi menjelaskan, Pokja Kecamatan merupakan Kelompok Kerja di tingkat Kecamatan yang bertanggung jawab kepada camat dan melakukan koordinasi dengan Tim Koordinasi Kabupaten/ Kota, Dinas Teknis Kecamatan, Kepala Desa, POKMAS, Konsultan Teknis Kecamatan dan Pendamping POKMAS. (pri/*bersambung)

Diduga Merugikan Negara Rp 70 Juta n SUNARDI... Sambungan dari Hal 27

Sunardi kembali menjalani pemeriksaan sekitar dua jam lamanya. Dimulai sekitar pukul 13.00 berakhir pukul 15.00. Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang sama, yakni di ruang penyidik Tipikor. “Tadi penyidik melakukan pemeriksaan lagi (kepada Sunardi), sekarang masih istirahat. Sampai sore ini sudah ada 65 pertanyaan yang jawab,” kata Kasat Reskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto, saat dihubungi melalui telepon selulernya, sore kemarin (22/10). Riyanto menambahkan, dari sebanyak seratus pertanyaan yang telah disiapkan bisa saja berkembang. Sehingga item pertanyaan bisa lebih dari seratus. Itu bergantung pada proses pemeriksaan kepada tersangka

apakah berbelit-belit atau tidak. “Bisa saja berkembang dan pertanyaannya lebih dari seratus, tergantung penyidik,” imbuh perwira polisi yang pernah bertugas di Mapolres Pasuruan itu. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, pemeriksaan kedua berjalan cukup baik. Bahkan, Sunardi disebutsebut lebih kooperatif. Sehingga pertanyaan yang dapat dijawab jumlahnya lebih banyak dari pada pemeriksaan di hari pertama, yang hanya mampu menyelesaikan 25 pertanyaan. Disinggung apakah nantinya Sunardi akan ditahan atau tidak setelah pemeriksaan selesai, Riyanto masih belum memutuskannya. Dia menegaskan akan melihat perkembangan dari proses pemeriksaan yang dilakukan penyidik terhadap Sunardi. Meski begitu, selama proses

pemeriksaan berlangsung, kemungkinan besar Sunardi tidak akan ditahan. Sebab, setelah menjalani pemeriksaan pertama dan kedua, pria asal Kecamatan Banyuglugur itu dinilai lebih kooperatif, tidak seperti sebelum-sebelumnya. “Sejauh ini yang bersangkutan kooperatif. Tidak ada kecurigaan dari penyidik kepada tersangka, akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. Sehingga tidak dilakukan penahanan. Tetapi, tetap kita lihat perkembangannya,” pungkas pria asal Sidoarjo tersebut. Diberitakan sebelumnya, Sunardi akhirnya datang ke Polres Situbondo memenuhi panggilan polisi. Dirinya diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Dana Banpol tahun 2012. Dia diduga merugikan keuangan negara sekitar Rp 70 juta. (rri/pri)

Pingsan Saat Melewati Pasuruan n SATU... Sambungan dari Hal 27

Jamaah yang tergabung dalam kloter 30 diturunkan di tiga titik. Yakni di Pasir Putih, Kantor Sekretariat pemkab Situbondo dan Ponpes Salafiyah Safiiyah Sukorejo. Dari 177 jamaah yang ada, terdapat beberapa jemaah yang berasal dari Kabupaten Bondowoso. Begitu tiba, jamaah haji yang tiba langsung disambut dengan haru. Maklum, mereka selama satu bulan lebih sudah meninggalkan keluarganya.Para keluarga rata-rata menunggu di tempat penjemputan yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Setelah para jamaah haji diturunkan, keluarga langsung membawanya menuju kediamannya masing-masing. Kepala Kementrian Agama Situbondo, Mohamad Bakri, dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, sebagian

besar jamaah haji diturunkan di Ponpes Salafiyah Safiiyah Sukorejo sesuai dengan KBIH-nya. “Untuk Jamaah haji kloter 31 tiba di Surabaya pada Selasa (22/10) pukul 23.00. Selanjutnya kloter 31 akan berangkat menuju Situbondo dengan mengendarai 10 bus dari Pemkab Situbondo,” ungkapnya. Selanjutnya, rombongan yang berisi 450 jamaah haji tersebut akan diturunkan di Besuki dua bus dan delapan bis diturunkan di Stadion Mohamad Saleh. “Untuk jamaah yang meninggal dunia di tanah suci sudah dimakamkan di sana,” jelas Bakri. Sementara itu, jamaah haji dari kloter 30 yang tiba dalam kondisi sakit sampai Selasa sore masih dirawat di salah satu klinik di kota Situbondo. jemaah bernama Ismail, 78, asal Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji ini jatuh pingsan ketika melewati Kabupaten Pasuruan.

Berdasarkan keterangan dari menantunya, Siti, 40, jamaah haji tersebut dibawa ambulan karena kondisinya sangat lemah. Siti mengatakan jika awalnya korban akan diturunkan di Pasir Putih untuk bertemu keluarga. Siti menceritakan jika mertuanya ini seberanya membutuhkan kursi roda untuk bepergian. Tetapi ternyata saat turun dari pesawat kursi roda milik Ismail tidak ditemukan. Hal itu menurut Siti yang kemungkinan membuat mertuanya kelelahan. “Kata jamaah yang ada di kloter 30, bapak merasakan nyeri, kram, sesak nafas dan lemas, kemudian bapak di bawa ke RSUD. Ternyata kamarnya penuh sehingga dipindahkan ke klinik. Tadi sudah diberi antibiotik dan vitamin, nanti kalau sudah siuman kita segera bawa pulang, kata dokter Bapak Cuma kelelahan,” jelas Siti.(fre/pri)

Korban Alami Kerugian Rp 82 Juta n SUGENG... Sambungan dari Hal 27

Peristiwa tidak menyenangkan yang dialami Erwin berawal saat dia melakukan transaksi penyewaan mobil di rumah temannya Eldiyanto, 38, warga perum Griya Besuki Mulya Blok 16, Kecamatan Besuki. Di sana dirinya ditemukan dengan Sugeng Riyadi yang hendak menyewa mobil. Erwin sendiri tidak pernah mengenal Sugeng sebelumnya. Namun, dengan perantara Eldiyanto akhirnya terjadi kesepakatan penyewaan mobilnya.

Setelah ada kesepakatan, akhirnya mobil pikap merk Daihatsu milik Erwin disewa oleh Sugeng. Perjanjian masa sewa selama satu bulan. Akhirnya mobil bernopol P 9479 BZ kemudian dibawa terlapor. Akan tetapi setelah lewat masa sewanya ternyata Sugeng tak kunjung mengembalikan mobil tersebut. Selanjutnya, karena merasa menjadi korban penipuan dan penggelapan, Erwin memilih mempolisikan sugeng. Ditemani temannya, Eldiyanto sebagai saksi, Erwin melaporkan kejadian tersebut ke

Polres Situbondo. Atas kehilangan mobil pikap dengan nomor rangka MHKT3CA1JBK005724 tersebut Erwin menderita kerugian sebesar Rp 82 juta. Sementara itu, Kasubag Polres Situbondo, AKP Wahyudi saat ditemui secara langsung, membenarkan bahwa laporan penipuan tersebut itu sudah masuk. Jika terbukti pelaku akan dikenai pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. “ Kami sudah meminta keterangan dari para saksi, sampai saat ini proses pemeriksaan masih berlanjut,” jelasnya.(fre)

Imbau Lapor Jika Ada Gizi Buruk n UMUR... Sambungan dari Hal 28

Mengetahui cucunya diberi minum tanpa memakai susu, kakek-nenek ini segera mengambil alih perawatan Buang. Saat baru diambil, kondisi cucunya sudah kekurangan gizi, badannya kurus. “Jadi saya ambil, karena waktu itu orang tuanya cerai,” katanya. Tubinem menceritakan, saat lahir Buang memiliki berat 3,4 kilogram. Tetapi pada saat diambil berat badannya justru menurun dan kurang dari tiga kilogram. Di usianya yang saat ini mencapai 7 bulan, Buang hanya memiliki berat 3,5 kg atau bertambah satu ons dibanding pada waktu lahir. Selama empat bulan terakhir, Rubinem mengaku cucunya secara rutin dibawa ke Puskesmas setempat. Kini kondisi Buang sudah agak membaik dari sebelumnya. “Rutin saya ba-

wa ke bidan di Panji Permai,” pungkasnya. Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo, langsung turun tangan begitu mengetahui adanya bayi yang menderita gizi buruk. Dengan diantar oleh salah seorang staf di Kelurahan Mimbaan, kini Buang bisa mendapat perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. “Setiap ada bayi atau siapapun yang menderita gizi buruk, maka akan langsung kita tangani. Termasuk bayi yang berusia tujuh bulan, juga akan dirawat dengan baik,” Kepala Dinkes Situbondo, Abu Bakar Abdi. Ditambahkan, setiap anak yang mengalami gizi buruk akan dapat disembuhkan. Cepat dan tidaknya penanganan bergantung pada penderita gizi buruk. Bila masih bayi, penangannya akan lebih mudah. “Termasuk yang sudah besar bisa disembuhkan. Hanya sa-

ja kalau sudah besar perlu ada penanganan khusus selain pemberian gizi. Ada terapi rutin dan yang lain. Makanya Dinas Kesehatan menyediakan rumah gizi bagi mereka yang kekurangan gizi,” paparnya. Oleh karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat langsung melaporkan setiap ada anak yang menderita gizi buruk. “Bisa datang langsung ke rumah gizi. Kalau terjadwal nanti akan dijemput oleh petugas rumah gizi,” paparnya. Sebelumnya juga sempat diberitakan adanya penderita gizi buruk yang hidupnya memprihatinkan. Dia adalah Sri Wahyuni, putri dari pasangan suami-istri (pasutri) Sahwaji,40, dan Mariyah, 35. Kondisi gadis 14 tahun itu memiliki tubuh kecil dengan tinggi sekitar 50 centi meter. Berat badannya hanya 9 kg, tidak bisa duduk serta berjalan. (rri/pri)

Minta Ada Tambahan Fasilitas n JADI... Sambungan dari Hal 28

Dari pantuan Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), sekitar pukul 15.00 kemarin (22/10), sudah banyak warga yang datang. Ada yang membawa barang dagangannya. Ada juga yang hanya duduk-duduk bersama kerabat mereka. Ada sekitar lima penjual yang berderet di bagian luar dermaga. Terlihat juga beberapa pemuda sedang trek-trekan sepeda motor di sepanjang dermaga. Dengan

suara gas sepeda motor yang lantang, mereka juga mengangkat roda bagian depan motornya. Taufik menerangkan, suasana akan terlihat lebih ramai pada malam hari. Dia mengatakan, pada malam hari terlihat seperti tempat wisata. Apalagi saat ini, sekitar dermaga juga sudah dilengkapi dengan penerangan lampu listrik. Ahmad Yanil, salah satu pengunjung mengaku sangat senang dengan suasana dermaga. Menurutnya, angin pantai

yang membuat suasana sejuk membuat dirinya betah. Melihat fenomena tersebut, dia meminta agar ada penambahan fasiltas yang lain. Seperti di sekitar diluar dermaga agar dipaving. ”Kalau sudah dipaving, debu tidak ada,” katanya. Dia juga meminta agar disediakan tempat parkir. Selama ini, tidak jarang warga yang berkunjung parkir kendaraan dipinggir jalan raya. ”Bagi saya, itu sangat berbahaya,” pungkasnya. (bib/pri)


OLAHRAGA

34

R A D A R

Jawa Pos

Kamis 23 Oktober 2014

B A N Y U W A N G I

Kodrat Banyuwangi Langsung Menggebrak Sabet Juara Umum Kejuaraan antar Pelajar Jatim BANYUWANGI - Meski belum lama berdiri, Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi langsung menggebrak pentas regional. Itu berdasar prestasi gemilang yang diraih. Kodrat meraih juara umum Kejuaraan Tarung Derajat antar Pelajar se-Jawa Timur sekaligus memboyong pulang piala bergilir Piala Wali Kota Surabaya. Kontingen Kota Gandrung memastikan diri menjadi juara umum setelah berhasil meraih 11 medali dari 14 kelas yang dipertandingkan. Rinciannya, 5 medali emas, 4 perak, dan 2 perunggu. Tentu saja, prestasi tersebut bisa mengangkat moral atlet Kodrat Banyuwangi dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov)

GALIH COKRO/RABA

PROFESIONAL: Sesuai regulasi, bomber Persewangi Sukarno Andi Wijaya (merah) dilarang turun di ajang Porprov 2015.

Trio Persewangi Dicoret dari Skuad Porprov Banyuwangi BANYUWANGI - Tidak semua atlet terbaik Banyuwangi serta merta bisa berlaga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun depan. Sebab, ada beberapa ketentuan yang membuat atlet tidak bisa andil dalam ajang multieven tersebut. Ada ketentuan, pemain profesional dilarang membela daerah dalam perhelatan resmi dua tahunan tersebut. Akibatnya, sejumlah pesepak bola Banyuwangi yang membela Persewangi tidak bisa ikut. Sejumlah pemain The Lasblang (Laskar Blambangan) pun terpaksa menjadi penonton. Setidaknya ada tiga pemain Merah-Hitam yang terpaksa dicoret. Mereka adalah Sukarno Andi Wijaya, M. Nizar, dan M. Robi Kristiawan. Meski ketiganya masih berusia di bawah 21 tahun,

tapi mereka tidak bisa membela Banyuwangi dalam ajang yang digeber selama sepekan mulai 6 hingga 12 Juni 2015 itu. Berdasar regulasi, pemain yang diperbolehkan mengikuti Porprov harus berstatus amatir. Nah, tiga pemain tersebut sudah tercatat sebagai pemain profesional. Batas usia yang boleh mengikuti ajang tersebut maksimal 21 tahun. Meski begitu, masih banyak pemain yang berpeluang membela Banyuwangi dalam Porprov, misalnya pemain yang berkiprah di Liga Nusantara. Pemain-pemain di liga amatir tersebut juga memiliki kualitas baik, seperti Imam Banda Nidji dan Novan Charis. Sebagaimana diketahui, banyak pemain muda Banyuwangi yang berlaga di kompetisi amatir musim 2014. Para pemain

tersebut tersebar di tiga tim berbeda, yaitu Banyuwangi United, Persewangi Muda, dan Banyuwangi Putra. Khusus Novan Charis, musim lalu memperkuat Persewangi. Namun, musim 2014, dia membela Banyuwangi United. Membela tim amatir tersebut justru membuat dia berpeluang ikut dalam Porprov. ‘’Novan berpeluang,’’ ungkap Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi, Muhamad Kayun, kemarin. Dia mengaku kehilangan tiga pemain yang memperkuat Persewangi. Namun demikian, Asskab Banyuwangi sudah mengantongi nama-nama lain yang terbukti berkualitas. ‘’Kompetisi bisa menjadi acuan. Tapi, nanti tetap ada seleksi,” paparnya. (ton/c1/als)

Tuan Rumah Kandas di Partai Pembuka BANYUWANGI - Tim futsal Banyuwangi benar-benar merasakan pil pahit masuk di grup neraka dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Futsal Jawa Timur. Bagaimana tidak, tuan rumah langsung kandas di partai pembuka melawan Kota Surabaya di Lapangan Futsal Banyuwangi kemarin sore (22/10). Imam dkk dipaksa menyerah atas tamunya dengan skor akhir 7-5. Atas hasil itu, peluang tuan rumah untuk lolos dari fase penyisihan semakin menipis. Paling tidak, tuan rumah harus menang dengan skor besar saat menghadapi Kota Malang. Memang, peluang untuk lolos masih belum habis. Minimal, peluang untuk lolos sebagai juara grup juga masih terbuka. Asalkan, Kota Surabaya kalah dengan Kota Malang dengan skor tipis. Sedangkan, Bany-

uwangi keluar sebagai pemenang saat menghadapi Kota Malang dengan skor besar. Peluang lolos sebagai runner up terbaik juga masih terbuka. Skenario itu masih ada jika Surabaya memang saat menghadapi Kota Malang dan Banyuwangi juga berhasil mengalahkan Kota Malang juga dengan skor besar. Hanya saja, runner up terbaik sangat rawan mengingat dua grup lain diprediksi juga berlangsung ketat. Sebagaimana diketahui, pada grup lain diisi tim yang memiliki persaingan kompetitif. Juara bertahan, Sidoarjo berada satu slot dengan Kabupaten Pacitan dan Gresik. Sedangkan, poll B bakal diperebutkan derby Kota Blitar dan Kabupaten Blitar. Satu tim lain adalah Kabupaten Kediri. Manajer tim futsal Banyuwangi,

Boby Mulya Kusuma mengaku hasil tersebut bukan merupakan akhir dari segalanya. Sebab, kans untuk lolos masih ada, meski tipis. ‘’Kami mengapresiasi perjuangan anak-anak, cuma kami kurang beruntung,’’ katanya. Dia mengatakan, jika timnya harus menemui kenyataan berada di grup paling berat. Namun demikian, timnya tetap mengevaluasi hasil tersebut dan tampil menggebrak pada partai terakhir melawan Kota Malang. ‘’Kami masih optimistis anakanak bisa membalikkan keadaan,” katanya. Sementara itu, opening ceremony Kejurprov Futsal Jatim tersebut dibuka pada tanggal 21 Oktober lalu. Hadir jajaran pengurus Asosiasi PSSI Jawa Timur, KONI Banyuwangi dan beberapa pengurus cabang olahraga Banyuwangi. (ton/c1/als)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BERJAYA: Atlet Kodrat berhasil memboyong piala bergilir Piala Wali Kota Surabaya setelah menjuarai Kejurda antar Pelajar.

V Jawa Timur 2015 mendatang. Keberhasilan Kodrat Banyuwangi itu patut diapresiasi. Apalagi, kontingen Banyuwangi sukses mematahkan dominasi Kota Surabaya yang notabene sebagai tuan rumah ajang yang dihelat di GOR PLN Surabaya selama tiga hari dan berakhir Minggu lalu itu. Kota Surabaya hanya finis di posisi kedua dengan raihan 2 emas, 2 perak, dan 7 perunggu. Ketua Umum Kodrat Banyuwangi,

Moch. Dimyati mengaku gembira atas capaian tersebut. Menurut dia, prestasi tersebut menjadi bukti bahwa atlet Kodrat Banyuwangi tidak main-main dalam membina atlet berprestasi. ‘’Kerja keras kami membuahkan hasil,’’ ungkap owner Wisma Atlet Gelora Banyuwangi itu kemarin. Dia menuturkan, Kodrat Banyuwangi langsung tancap gas sejak resmi berdiri akhir Desember tahun lalu. Meski semen-

tara ini belum mendapatkan sokongan dana APBD, tapi Kodrat Banyuwangi tetap melakukan berbagai upaya agar atlet potensial Banyuwangi berkibar. ‘’Ini sejarah bagi Banyuwangi dan Jawa Timur,’’ bebernya. Oleh karena itu, jelas dia, Kodrat Banyuwangi akan berusaha mempertahankan prestasi tersebut. Sebab, Kodrat Banyuwangi menyadari betul banyak atlet Banyuwangi yang berpotensi menjadi atlet andal di masa depan. ‘’Pada tanggal 22 sampai 23 November besok, kita tatap Kejurda di Malang. Kami percaya, anakanak bisa berjaya lagi,” tandasnya. Sementara itu, ajang tersebut mempertandingkan 14 kelas dan diikuti 78 peserta dari 10 pengcab se-Jawa Timur. Di antaranya, Surabaya, Lamongan, Batu, Malang, Sidoarjo, Jember, Trenggalek, dan Bondowoso. Kontingen Banyuwangi hanya membawa 11 atlet, tapi semua menggondol medali. (ton/c1/als)


Jawa Pos

BERITA UTAMA

Kamis 23 Oktober 2014

H A L A M A N

35

S A M B U N G A N

Kades Badean Tersangka Prona Pemeriksaan Tunggu Izin dari Bupati BANYUWANGI - Daftar kepala desa (kades) yang terjerat kasus korupsi program Proyek Operasional Nasional Agraria (Prona) dipastikan bakal bertambah. Kali ini kades yang tersandung pengurusan sertifikat gratis untuk masyarakat itu adalah Kades Badean, Kecamatan Kabat, Mohamad Ikhsan. Penetapan kades yang baru setahun

menjabat sebagai tersangka Prona itu disampaikan Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung Wirdayanto, di ruang kerjanya kemarin. Peningkatan status kepala desa menjadi tersangka itu dilakukan sepekan lalu. “Benar, status Mohamad Ikhsan sudah dinaikkan menjadi tersangka,” tegas Paulus. Peningkatan status Ikhsan sebagai tersangka itu didasari atas beberapa alat bukti dan temuan lain. Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Ba-

nyuwangi, Ikhsan terindikasi melakukan pungutan liar (pungli) dalam program Prona di desanya senilai Rp 57 juta. Tidak hanya itu, kades itu juga terindikasi kuat menggunakan sebagian uang pungli itu untuk keperluan pribadi. Itu diperkuat bukti transaksi rekening milik kepala desa tersebut. Guna memperkuat kelanjutan perkara

itu, kejaksaan memanggil beberapa saksi. Tiga saksi telah dimintai keterangan penyidik kejaksaan kemarin. Mereka adalah Kosim (kaur pemerintahan), Baimah (bendahara panitia Prona), dan Mohamad Jaim (salah seorang pemohon). Selain itu, kejaksaan juga sedang memburu Taufik selaku ketua panitia Prona Desa Badean. Sayang, keberadaan Taufik hingga kini belum jelas.

Bertujuan Meningkatkan Akreditasi Sekolah ■ KASEK...

Sambungan dari Hal 25

Titik mengaku, dirinya telah mengirim surat keberatan atas penempatan baru itu melalui PGRI Kecamatan Genteng. Dia mengaku lebih baik menjadi guru biasa daripada menjadi kepala sekolah di sekolah baru yang jauh dengan masa kerjanya hanya tinggal 11 bulan. “Ya nanggung, minimal satu tahun setengah. Lebih baik jadi guru biasa saja,” cetusnya. Surat keberatan tersebut diberikan kepada UPTD Pendidikan Kecamatan Genteng sesaat setelah Titik menerima surat mutasi 14 Oktober 2014 lalu. “Begitu penyerahan (mutasi), besoknya saya me-

ngajukan surat (keberatan),” tuturnya. Sementara itu, keberatan atas mutasi juga disampaikan Amilah, yang sebelumnya bertugas sebagai kepala SDN 5 Genteng. Kini Amilah ditugaskan sebagai kepala SDN 4 Kaligondo. Amilah mengaku terkejut dengan adanya surat mutasi tersebut. Selain merasa tidak mendapat sosialisasi terlebih dahulu, jarak sekolah baru dengan tempat tinggalnya cukup jauh. Faktor fisik menjadi alasan dirinya merasa berat meninggalkan sekolah lama. “Kalaupun mau dimutasi, harus ada pertimbangan. Saya ini sudah tua dan perempuan,” keluhnya. Menanggapi hal tersebut, Ketua PGRI Kecamatan Genteng Wi-

dyanto mengaku sudah menampung keluhan anggotanya itu. Namun, dia berharap mereka tetap menerima penugasan baru tersebut. Sebab, kata dia, hal itu merupakan aturan yang harus dijalankan. “Kami harus memperjuangkan teman-teman, tapi ya dijalani dulu,” tuturnya. Menanggapi kemelut tersebut, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Genteng, Sugiartono, menegaskan mutasi tersebut sifatnya rutin. Dia menegaskan, kasek yang dimutasi seharusnya menerima dengan bijak bahkan bangga. Sebab, mutasi itu dimaksudkan meningkatkan kualitas sekolah. Kasek yang dimutasi kali ini merupakan kasek berprestasi dan berkinerja

baik. “Niat baik kami kok tidak dipahami,” ujarnya. Sugiartono menegaskan, mutasi kasek itu sama sekali bukan bentuk punishment. Mutasi itu sematamata guna meningkatkan kualitas sekolah yang lain. “Bukan punishment. Ini regulasi,” tegasnya. Terkait penempatan yang dinilai terlalu jauh dari rumah oleh beberapa orang, dia mengatakan, asas domisili tetap dijadikan acuan. Selain itu, yang lebih penting adalah status akreditasi sekolah yang akan dituju. Mengenai permintaan lokasi sekolah yang berdekatan dengan rumah, pihaknya memperhatikan status akreditasi sekolah tersebut. “Kalau akreditasinya B ya ke B, tidak boleh ke A,” ujarnya. (sli/c1/bay)

Dulu Menari di Desa, Kini Ditonton Wisatawan ■ PARIWISATA...

Sambungan dari Hal 25

“Tahun ini kami menambah jumlah pegawai karena hotel makin ramai,” kata Hepri. Setali tiga uang dengan Hepri, Wartono Salam juga sedang berbungah. Relationship manajer Kalibaru Cottage itu mengaku tingkat hunian di hotelnya menanjak 20 persen dari tahun sebelumnya. “Bahkan, untuk akhir pekan selama Oktober-Desember ini, semua kamar kami sudah full dipesan,” ujarnya. “Kami bukan lagi sekadar merasakan dampak pengembangan wisata, namun telah menikmatinya,” imbuh Wartono. Imbas positif juga dirasakan Roy Mahsun. Pengelola usaha penyewaan mobil ini banyak mengembangkan senyum. Maklum saja, order penyewaan mobil mengalir deras. “Saya mulai bisnis ini sejak 2011 saat pengembangan wisata mulai digencarkan. Saya prediksi bakal banyak orang cari penyewaan kendaraan karena wisata Banyuwangi mulai diminati. Ternyata benar. Dari dulu mengelola satu mobil, sekarang sudah tujuh mobil,” kata Roy tersenyum lebar. Dia mengatakan, dalam satu tahun terakhir, makin banyak wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke Banyuwangi. Seiring dengan perkembangan itu, pebisnis penyewaan mobil pun bermunculan. “Sekarang rental-rental mobil baru bermunculan. Tapi ini wajar, bagian dari kompetisi yang justru membuat kita terus meningkatkan pelayanan ke pelanggan,” tuturnya. Pilihan menggerakkan sektor pariwisata di Banyuwangi memang bukan tanpa alasan. “Setidaknya karena dua alasan,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas. Pertama, Banyuwangi memang punya potensi pariwisata yang luar biasa. Pantai, gunung, perkebunan, hingga air terjun ada di daerah berjuluk “The Sunrise of Java” ini. Belum lagi seni-

budaya yang bisa dikemas dalam even wisata, seperti tari gandrung, seblang, dan ritual lainnya. Kedua, ungkap Bupati Anas, sektor pariwisata adalah sektor yang kebal krisis. Sektor pariwisata ini juga turut menggerakkan industri kreatif. “Pariwisata dan industri kreatif adalah sektor yang nyaris tak pernah surut, pertumbuhannya selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi. Saat sektor lain mungkin melambat, pariwisata dan industri kreatif terus tumbuh,” papar Anas. Bupati Anas mencontohkan, kinerja sektor jasa hiburan kebudayaan yang terus meningkat. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor jasa hiburan kebudayaan di Banyuwangi pada 2013 menghasilkan nilai tambah Rp 37,9 miliar atau meningkat 38,3 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 27,46 miliar. “Sektor perhotelan, kuliner, dan kerajinan rakyat juga terus meningkat,” paparnya. Kebijakan lain di bidang pariwisata yang menonjol adalah pelarangan hotel di sejumlah destinasi wisata favorit seperti Pantai Pulau Merah. “Masyarakat yang didorong membuka dan mengelola home stay sehingga mereka memperoleh tambahan pendapatan,” kata dia. Dengan diseleksi, ada warga di sekitar destinasi wisata yang disekolahkan ke sejumlah hotel dan restoran untuk berguru manajemen home stay serta cara penyajian makanan yang memikat wisatawan. “Termasuk ada yang dikirim ke restoran ikan bakar untuk belajar cara membakar ikan yang pas,” jelas Anas. Anas juga memacu pengembangan sektor wisata dengan mengemasnya melalui berbagai program pariwisata even (event tourism) bertajuk “Banyuwangi Festival”. Berbagai event digelar, mulai dari Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Gandrung Sewu, Batik Festival, Festival Rujak Soto, International Tour de Banyuwangi Ijen, sampai Banyuwangi Beach Jazz. “Event tourism ini penting untuk memperpanjang siklus

destinasi. Datang untuk saksikan event sekaligus berkunjung ke destinasi wisata lainnya, sehingga perputaran uang yang masuk ke masyarakat lebih besar. Semua event itu berbasis budaya lokal,” kata Anas. Sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang dihadapi sektor pariwisata antara lain infrastruktur penunjang wisata, seperti kelengkapan fasilitas di destinasi wisata dan infrastruktur transportasi. Wartono pun berharap sejumlah pembenahan. Misalnya, semakin diperbanyak bangunan khas Banyuwangi. “Banyuwangi perlu tempat-tempat yang ikonik,” kata dia. Bupati Anas mengakui, kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang pariwisata perlu dipacu. Misalnya, toilet di tempat wisata. “Kami juga berharap wisatawan dan masyarakat ikut menjaga kebersihan. Karena bagaimana pun fasilitas itu milik kita semua,” tuturnya. Terkait infrastruktur akses transportasi ke beberapa destinasi wisata, menurut Anas, akan digarap secara bertahap. Pemkab Banyuwangi juga telah meneken perjanjian kerja sama dengan Perhutani dan Kementerian Kehutanan karena ada beberapa akses dan destinasi wisata yang masuk wilayah mereka. Dengan Pelindo III juga telah ada kesepakatan. “Publik perlu paham bahwa tidak semua bisa langsung dibangun Pemkab karena ada destinasi yang masuk wilayah pihak lain. Dengan perjanjian kerja sama yang telah dibuat, tentu ke depan lebih mudah,” jelas Anas. Pengembangan wisata, sambung Anas, tidak hanya soal urusan mendatangkan wisatawan untuk meraih manfaat ekonomi. Pengembangan wisata juga menjadi simpul untuk pembangunan berbagai sektor lainnya. Anas mengatakan, terdapat lima hal besar yang bersumber pada pengembangan wisata. Pertama, konsolidasi infrastruktur. Setiap pengembangan destinasi wisata

bisa dipastikan harus diikuti dengan perbaikan infrastruktur, baik itu jalan, jembatan, kelistrikan, teknologi, maupun air di sekitar destinasi. “Misalnya, ajang Banyuwangi International Tour de Ijen diikuti dengan perbaikan lebih dari 600 kilometer jalan. Tentu jalan itu juga berguna untuk mobilitas masyarakat,” ujar Anas. Kedua, sambung Anas, adalah konsolidasi budaya. Dia mencontohkan bagaimana Banyuwangi menumbuhkan rasa bangga warga terhadap budaya daerahnya dengan festival budaya yang dikemas dalam atraksi wisata. Festival Gandrung Sewu, misalnya, diikuti penari cilik dari seluruh desa. “Mereka yang dulu berlatih menari hanya ditonton di pentas desa, sekarang berlatih untuk ditonton wisatawan asing dan tokoh-tokoh nasional. Menumbuhkan kebanggaan ini jadi modal sosial penting untuk pembangunan daerah. Dan itu inti kasih sayang ketika warga sudah merasa memiliki dengan daerahnya. Jika rakyat tidak bangga, jangan harap pembangunan bisa berhasil,” papar Anas. Ketiga, konsolidasi lingkungan. Setiap pengembangan destinasi wisata alam harus diikuti dengan pelestarian lingkungan, karena wisatawan mencari daerah yang bersih dan nyaman untuk menyegarkan pikiran. “Misalnya, di Pantai Boom Banyuwangi yang kini marak dengan wisata melepas tukik atau anak penyu harus bersih karena penyu hanya mau merapat ke pantai yang bebas polusi,” tuturnya. Keempat, konsolidasi humanisme. Lewat wisata, manusia menghargai satu sama lain. Penduduk lokal berinteraksi dengan wisatawan untuk sama-sama memberi manfaat positif. Kelima, pengembangan wisata akan membentuk perilaku manusia. “Penduduk lokal akan punya tourism behaviour, lebih ramah, sopan, dan menghargai perbedaan,” ujar Anas. (afi-bersambung)

Lepas karena Diserobot Rombongan Jamaah Timteng ■ KUAT...

Sambungan dari Hal 25

Tidak sedikit sanak keluarga yang berebut bersalaman dengan jamaah yang datang. Nah, ada cerita menarik dari salah satu jamaah yang tergabung dalam rombongan KBIH Sabilillah tersebut. Salah satu anggota rombongan itu bernama H. Rukadjat, warga RT01/RW02 Lingkungan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Lelaki berumur 70 tahun itu sempat hilang dari rombongan saat berada di Masjid Nabawi, Madinah. Hilangnya itu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi H. Rukadjat dan kawan-kawan. Rukadjat yang beribadah haji bersama istrinya, Hj. Jemirah, itu tidak menyangka bahwa kejadian itu akan menjadi buah bibir rombongan haji Banyuwangi. Sesaat setelah tiba di Hotel Baru Dua Beach, Rukadjat menceritakan pengalamannya ‘’hilang’’ di Tanah Suci. Peristiwa itu terjadi setelah dia bersama yang lain menunaikan ibadah salat duhur di Masjid Nabawi, Madinah. Setelah salat, dia bergegas menuju pintu keluar dan hendak kembali ke hotel. Namun, dia terpisah dari rombongan. Menurut Rukadjat, kejadian itu berawal saat dia berjalan keluar dari Masjid Nabawi. Lantaran

bertubuh kecil, dia tidak bisa melihat rombongan haji Banyuwangi. Pandangannya terhalang jamaah haji asal Timur Tengah (Timteng) yang tubuhnya besar. ”Saat mau keluar, orang-orang Arab itu tiba-tiba nyerobot ke depan saya. Saya jadi tidak bisa melihat teman-teman dan akhirnya saya terpisah dari teman-teman. Saya itu enggak hilang, cuma ketelisut saja,” tuturnya. Setelah kehilangan jejak, dia berusaha mencari rombongan. Dia sempat menemui rombongan dari Indonesia lainnya, tapi bukan dari Banyuwangi. Rombongan tersebut juga menggunakan baju yang sama seperti rombongan dari Banyuwangi. ”Saya sempat mengikuti rombongan itu sampai jauh. Setelah saya tanya, ternyata mereka berasal dari Bondowoso,” terangnya. Saat itu dia ditampung sementara oleh beberapa jamaah Bondowoso. Rukadjat juga sempat bertemu polisi yang akhirnya juga menampungnya sementara. ”Waktu itu ada Pak Polisi yang tanya kepada saya dari mana. Saya jawab saya terpisah dari rombongan. Polisi itu mengimbau saya agar tenang. Saya juga diberi makan oleh dia tiga kali. Waktu magrib, polisi itu mengantar saya kembali ke hotel dan bertemu rombongan kembali,” ujarnya. Sementara itu, setelah diantar polisi tersebut,

H. Rukadjat langsung bertemu istri yang sudah mencarinya selama setengah hari. Istrinya menangis saat pertama kali bertemu. ”Waktu Bapak hilang, saya bingung mencari sambil nangis-nangis. Kaki saya sampai lecet karena terlalu lama mencari dengan jalan kaki. Tapi akhirnya saya disuruh menunggu saja oleh rombongan. Saya dinasihati bahwa Bapak pasti balik lagi. Ternyata benar, magrib Bapak sudah balik sendiri,” ujar Hj. Jemirah. Jemirah menambahkan, hilangnya suaminya tersebut menjadi pengalaman tersendiri saat menjalankan ibadah. Setelah peristiwa itu, dia selalu menggandeng tangan Rukadjat ke mana pun pergi. ”Setelah hilang tersebut, Bapak selalu saya gandeng biar tidak hilang lagi,” terang Hj. Jemirah. Ditanya apakah tidak ada kendala dengan fisiknya yang sudah tua, H. Rukadjat dan Hj. Jemirah dengan kompak menjawab tidak ada kendala sama sekali. ”Saya keliling Kakbah, alhamdulillah kuat meski umur sudah tua. Mungkin karena sudah terbiasa bertani di sawah, jadi saya kuat menjalankan ibadah di sana. Saya cuma batuk saja, karena enggak kuat AC,” ujarnya. (c1/bay)

Terkait kasus tersebut, kejaksaan akan memeriksa lebih-kurang tiga saksi tambahan. Dijadwalkan, pekan depan pemeriksaan akan dilakukan. Lalu, kapan Mohamad Ikhsan diperiksa? Pemeriksaan orang nomor satu di Badean itu secepatnya dilakukan. “Kami akan segera kirim surat panggilan melalui bupati,” ujar Paulus. Sekadar mengingatkan, Kades Badean Mohamad Ikhsan dilaporkan warganya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Dia diduga melakukan pungutan liar

dalam program Prona alias program pengurusan sertifikat gratis. Akibatnya, warga pemilik tanah yang mengikuti program tersebut mengalami kerugian. Besarnya tarikan yang dibebankan kepada peserta Prona di Desa Badean bervariasi. Rata-rata mereka dimintai uang Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta per orang. Di Desa Badean ada 115 pemohon program tersebut. Bila ditarik rata-rata Rp 1 juta per orang, maka dana yang terkumpul dari warga diperkirakan mencapai Rp 115 juta. (nic/c1/aif)

Disambut Antusias Seluruh Warga ■ UMAT...

Sambungan dari Hal 25

Yang menarik, meski pawai itu diselenggarakan dalam rangka memperingati 1 Muharram, tapi barisan depan pawai itu diisi rombongan umat Hindu dari pura sekitar Desa Tembokrejo. “Kita gabungan dari empat pura di Desa Tembokrejo dan Desa Sumbersewu,” ujar Ahmad Riyadi, 60, pe ngurus Pura Agung Blambangan. Dalam kesempatan itu, rombongan umat Hindu menurunkan sekitar 140 peserta. Mereka merupakan peserta yang membawa pa-

jegan dan dua kelompok beganjur. Keikutsertaan umat Hindu itu dimaksudkan menjaga kerukunan dan menjaga keharmonisan umat beragama di Desa Tembokrejo yang selama ini telah terjalin secara baik. “Biar rukun dan hubungan beragama baik,” ujar Riyadi. Pawai kali ini diselenggarakan untuk memperingati tanggal satu Muharram atau satu Suro yang merupakan tradisi Jawa. Yanto, 24, salah seorang peserta pawai, mengaku senang bisa mengikuti acara tersebut. Meski pawai itu dilakukan untuk menyambut satu Muharram, tapi dirinya senang

mengikuti pawai tersebut. Apalagi, dirinya bisa menyuguhkan kesenian beganjur. “Lelah dan senang karena bisa menampilkan kesenian kita kepada masyarakat,” ujarnya. Anom Basori, 30, panitia pawai, mengaku kaget dengan antusiasme warga dalam mengikuti acara tersebut. Dia tidak menduga pawai perdana itu mendapat sambutan luar biasa. Padahal, dalam kegiatan itu, lembaga atau instansi tidak diundang secara khusus. Panitia hanya mengumumkan akan ada pawai budaya. “Acaranya menyambut satu Muharram. Kami kaget dan berterima kasih, karena pura juga ikut,” tuturnya. (sli/c1/bay)

Stok Solar dan Bensin di Kecamatan Banyuwangi Lebih Terjaga ■ STOK...

Sambungan dari Hal 25

“Saya tidak tahu persis penyebab telatnya pengiriman tersebut,” kata salah seorang pegawai yang enggan dikorankan namanya. Hal yang sama juga terjadi di SPBU Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, kemarin (22/10). Stok premium dan solar juga kosong sejak pagi hingga siang kemarin. Kalaupun ada pasokan, jatah BBM dari Pertamina tersebut langsung ludes terjual dalam hitungan jam. “Kalau jatahnya saya tidak tahu, tapi yang jelas paling lama tujuh jam sudah habis,” ujar AWS, salah seorang pegawai SPBU tersebut. Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait kosongnya jatah premium dan solar di SPBU Labanasem dan Kedayunan, karyawan SPBU tersebut enggan memberitahukan pengawas dan pemilik SPBU

dengan alasan tidak berada di tempat. “Konfirmasi langsung saja ke Pertamina kenapa terjadi seperti ini,” celetuk salah seorang karyawan. Kosongnya premium tersebut mengakibatkan sejumlah pengendara roda dua kecele dan terpaksa balik kucing. Nasrul, warga Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, mengaku sudah keliling ke beberapa SPBU di Kecamatan Rogojampi dan Kabat. Nyatanya, sampai bensin di tangki motornya habis dia belum mendapatkan BBM di SPBU. Akibatnya, dia terpaksa mendorong motornya. “Saya sudah keliling ke banyak SPBU, tapi semua kosong, akhirnya beli bensin eceran,” katanya. Hal yang sama juga dirasakan Sunaryo, 43, warga Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh. Sudah tiga hari terakhir dia mengaku kesulitan mendapatkan

solar yang menjadi bahan bakar mobil miliknya. Dia keliling ke SPBU di tiga kecamatan mulai Kecamatan Singojuruh, Rogojampi, hingga Kabat, tapi tidak juga menemukan solar. Stok di SPBUSPBU itu sudah kosong dan habis. “Akhir-akhir ini sering kesulitan cari di SPBU. Kalaupun ada pasti antre,” tuturnya. Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, pemilik SPBU Karangente di Kecamatan Banyuwangi, Abdul Kadir, mengaku stok pembelian BBM tidak ada kendala. Sejauh ini pembelian dan pengiriman dari Pertamina tidak ada kendala. Dalam sehari, stok premium di SPBU miliknya berkisar antara 8.000 kiloliter dan solar 3.000 kiloliter. “ Di sini tidak ada persoalan. Kalau di SPBU lain sampai habis, saya belum tahu penyebabnya. Saya tidak berani menduga-duga,” ujarnya. (ddy/c1/bay)

Pengumpul Pertama Dapat Kaus ■ PESERTA...

Sambungan dari Hal 25

Panitia memberikan sebuah souvenir langsung berupa satu buah kaus. ”Jumlah kaus ini terbatas. Hanya peserta yang lebih awal mengumpulkan karyanya yang akan mendapatkan kaus ini,” ujar panitia lomba foto dari Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Donny Arsilo Sofyan. Donny menyarankan para peserta segera mengumpulkan hasil jepretannya. ”Lumayan kan yang mengumpulkan lebih awal dapat kaus. Ini karena jumlah kaus terbatas,” ujar Donny. Dia menambahkan, para peserta foto tidak boleh mewakilkan kepada orang lain saat mengumpulkan foto. ”Agar mendapatkan kaus, para peserta harus datang sendiri ke Dinas PU Pengairan. Kalau diwakilkan, otomatis kaus tidak bisa diberikan,” jelasnya.

Sementara itu, Afisa, peserta dari Kecamatan Purwoharjo, mengaku bangga bisa mengikuti lomba foto “Air dan Irigasi” kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Dinas PU Pengairan itu. Dengan mengikuti lomba tersebut, dia mengaku mendapat banyak pengalaman. Dia pun tahu ternyata di Banyuwangi banyak saluran irigasi, dam, dan mata air. ”Saya mengumpulkan 17 foto untuk lomba ini. Foto itu saya ambil di lima kecamatan berbeda di Banyuwangi. Objeknya bagus-bagus. Yang paling jauh mata air di Kecamatan Songgon,” terang perempuan berumur 20 tahun itu. Sekadar tahu, lomba foto ”Air dan Irigasi” itu diikuti kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Mengikuti lomba foto itu tidak dipungut biaya. Pemenang lomba akan mendapatkan uang pembinaan, piala, dan piagam. ”Kompetisi ini menyediakan hadiah total Rp

35 juta. Juri akan memilih juara 1, 2, 3, dan juara harapan 1 dan 2 dia tiap kategori,” ujar Donny. Syaratnya, foto yang dilombakan adalah jepretan sendiri. Objek foto meliputi saluran irigasi, dam, mata air, dan manfaatnya bagi petani di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, foto yang dikumpulkan belum pernah dipublikasikan atau diikutsertakandalamkompetisiapapun. Peserta diperbolehkan mengumpulkan lebih dari satu foto. Peserta wajib menyerahkan CD berisi soft copy dengan format JPEG, dan hard copy berupa foto cetak ukuran 10R/10RS. Di setiap lembar foto wajib dicantumkan lokasi, judul, waktu pengambilan, dan identitas peserta. ”Para peserta wajib mencantumkan identitas tersebut di balik foto yang dikumpulkan,” ujar panitia lomba foto dari Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto. (tfs/c1/bay)

Panitia Akui Menerima Laporan ■ PILKADES... Sambungan dari Hal 26

Sementara itu, Ketua Panitia Pilkades Gambiran, Samsul, ketika dikonfirmasi membenarkan jika malam hari H pelaksanaan pilkades pihaknya memang menerima laporan adanya dugaan politik

uang tersebut. Pihak pelapor mengaku tim dari Sutik telah menemukan gambar cakades nomor urut 4, Eko Hadi Rianto, dengan uang Rp 200 ribu diserahkan kepada seorang warga. Hanya, ketika dia meminta orang yang melapor tersebut datang ke Kantor Desa Gambiran, ternyata tidak

datang. “Saya tunggu sampai subuh ternyata tetap tidak datang,” ujarnya. Karena tidak datang, akhirnya panitia yang lain mengaku tidak bisa menindaklanjuti laporan via telepon itu. “Sekarang hasil pilkades sudah ditetapkan dan sudah saya laporkan ke pihak terkait,” pungkasnya. (azi/c1/afi)

Tidak Ditahan, hanya Diberi Pembinaan ■ 8 PEMUDA... Sambungan dari Hal 33

Menurut kanitreskrim, para pemuda itu digaruk saat polisi menggelar patroli di sekitar Kota Genteng. Saat itu ada laporan bahwa sejumlah pemuda sedang menggelar pesta miras. “Terbukti pesta miras. Semua

(delapan pemuda) kita bawa,” ungkapnya. Ditambahkan Kapolsek Riamun, delapan pemuda itu tidak sampai diproses hukum. Di polsek mereka diminta keterangan dan dibina. Tetapi, jika nanti melakukan kegiatan serupa, mereka akan diproses secara hukum. “Kita bina dulu. Mudah-mudahan mereka menyadari kesalahannya,” katanya. (azi/c1/abi)

Nelayan Juga Tangkap Ikan Tongkol dan Banyar ■ NELAYAN... Sambungan dari Hal 33

“Diturunkan di Pantai Pancer dan langsung dibawa ke sejumlah pabrik di Muncar,” ujarnya. Selain panen ikan lemuru, jelas dia, para nelayan di Pantai Pancer juga banyak mendapat ikan jenis tongkol dan banyar. Hanya saja, jumlahnya tidak sebanyak

lemuru. “Ikan tongkol dijual di TPI Pancer,” terangnya. Hasil yang melimpah itu, lanjut Marju, membuat para nelayan senang. Sebab, beberapa bulan lalu nelayan di Pantai Pancer mengalami paceklik. Saat itu sebagian nelayan terpaksa menjadi buruh dan pedagang. Sejak musim ikan tiba, mereka kembali menjadi sebagai nelayan. “Sekarang kembali menjadi nelayan,” cetusnya. (azi/c1/abi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.