Radar Banyuwangi | 23 September 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 23 SEPTEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Kejaksaan Periksa Rekanan Bansos Disebut-sebut Ikut Kecipratan Fee 4 % BANYUWANGI - Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Banyuwangi terus mengebut penanganan

kasus pungli Dana Bantuan Sosial Pendidikan 2014. Setelah menetapkan tiga tersangka dan memeriksa 20 kepala sekolah dasar, kemarin penyidik korps Adyaksa memeriksa konsultan proyek dana hibah APBN tersebut. Dua konsultan tersebut adalah An-

dik dan Ragil. Keduanya menjalani pemeriksaan maraton di ruang pidana khusus (pidsus). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keberadaan keduanya berdasar SK dinas pendidikan. Konsultan tersebut disebut-sebut kecipratan fee 4 persen.

Ditanya terkait fee 4 persen tersebut, kejaksaan menyatakan itu sesuai petunjuk teknis (juknis). Dalam pemeriksaan kemarin juga terungkap, meski sudah dapat fee 4 persen, masih ada tarikan dari dinas pendidikan kepada pihak sekolah ■ Baca Kejaksaan...Hal 39

HUKUM

SIGIT HARIYADI/RABA

LONG MARCH: Puluhan anggota Peradi melintas di Jalan A. Yani menuju kantor DPRD Banyuwangi untuk menyampaikan petisi tolak RUU advokat kemarin.

Lawyer Turun Jalan Menolak RUU Advokat BANYUWANGI - Puluhan advokat yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dan Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (22/9). Mereka mendesak lembaga dewan tingkat kabupaten tersebut memberikan surat pengantar petisi menolak pengesahan rancangan undang-undang (RUU) advokat yang rencananya akan disahkan DPR RI Rabu besok (24/9). Dengan membentangkan spanduk dan poster, para lawyer tersebut melakukan long march dari kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi, Jalan dr. Soetomo, Banyuwangi, menuju kantor dewan. Sepanjang perjalanan, mereka menggelar orasi dan membeber alasan penolakan pengesahan RUU advokat tersebut ■

Tuntas 333 Km, Jajal Lereng Ijen

LICIN - Para peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 memang ‘’tidak punya udel’’. Meski baru saja menempuh rute jarak jauh Surabaya-Banyuwangi sepanjang 333 kilometer (Km) selama dua hari, mereka tampak tidak kelelahan ■ Baca Tuntas...Hal 39

BUTUH POWER: Beberapa cyclist melintasi tanjakan di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, pagi kemarin.

Baca Lawyer...Hal 39 GALIH COKRO/RABA

ADA APA LAGI

Masuk Makkah, Tadi Malam Langsung Umrah TEPAT pukul 08.30 WSA (12.30 WIB) kemarin rombongan haji Banyuwangi Kloter 27 berangkat menuju Bir Ali. Kloter 28 menyusul beberapa saat berikutnya. Perjalanan menuju lokasi miqat (tempat mengucapkan umrah/haji) itu hanya ditempuh setengah jam. Naik bus full AC dan bagus kondisi bodinya. Setelah salat sunah dua rakaat di Bir Ali, rombongan kembali masuk bus. Lalu, dipandu KH. Latif Harun sebagai pembimbing rombongan Kloter 27, jamaah mengucapkan niat umrah bersama-sama. “Bismillahumma umrata wa ahramta biha lillahi ta’ala,” ucap Kiai Latif

MIQAT: CJH Banyuwangi masuk areal miqat Bir Ali kemarin.

Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Madinah, Arab Saudi Harun yang langsung diikuti semua jamaah ■ Baca Masuk...Hal 39

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

NIKLAAS ANDRIES/RABA

TEGAS: Kapolres AKBP Tri Bisono (tengah) memotong knalpot super bising di halaman Polres Banyuwangi kemarin (22/9).

Knalpot Brong Dipotong, Ban Mungil Digergaji BANYUWANGI - Kepolisian memusnahkan sedikitnya 70 knalpot brong dan ban motor kecil yang tidak standar kemarin (22/9). Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Mapolres Banyuwangi itu spontan jadi tontonan masyarakat. Sebuah alat pemotong disiapkan untuk mengeksekusi barang bukti hasil razia lalu lintas tersebut. Pemusnahan knalpot brong dan ban tidak standar itu dilakukan langsung Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso. Dengan memakai masker di wajah, kapolres menggergaji knalpot brong dan ban menjadi dua bagian. Dengan begitu, knalpot dan ban untuk balapan itu tidak bisa digunakan lagi. “Ini merupakan hasil razia lalu lintas sebulan terakhir,” ujarnya dalam peringatan Hari Ulang Tahun Lalu Lintas ke-59 kemarin ■ Baca Knalpot...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Indah Yuliatin, Road Captain Perempuan Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014

Tampil Cantik Penting, Sehat Jauh Lebih Penting Dari 315 peserta Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014, beberapa di antaranya adalah cyclist perempuan. Satu dari mereka, Indah Yuliatin, dipercaya menjadi salah satu road captain ajang bersepeda sejauh 333 kilometer itu. DEDY JUMHARDIYANTO, Banyuwangi

GALIH COKRO/RABA

WANITA TANGGUH: Indah Yuliatin di Gunung Gumitir.

CUACA di Kabupaten Banyuwangi siang itu terasa sangat terik. Sengatan panas sang surya begitu cetar menggelora. Tak pelak, keringat pun mengucur deras. Terpaan angin juga cukup kencang. Keadaan itu mengiringi ratusan cyclist mengayuh pedal sepeda di ajang Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 di hari kedua itu. Pada hari kedua itu, peserta start di Kabupaten Jember dan finis di Pantai Boom, Banyuwangi. Rute yang ditempuh pada hari itu sejauh 103 Km. Meski cuaca terik dan angin kencang, tidak menyurutkan sejumlah cyclist gowes sampai garis finis.

Dalam peloton (rombongan cyclist) tersebut, ada yang tampil cukup menyolok. Style-nya mengayuh sepeda cukup menarik perhatian warga yang menyaksikan di tepi jalan sepanjang rute yang dilalui. Dia tersebut adalah cyclist perempuan dari klub Surabaya Road Bike Community (SRBC). Namanya Indah Yuliatin. Dia kerap melaju di barisan terdepan. Kecepatan sepeda yang dia kayuh terlihat stabil. Dia terkesan sangat menjaga ritme perjalanan peloton. Maklum, dia adalah salah satu road captain yang bertugas memandu kecepatan rombongan cyclist tersebut ■

Banyuwangi Selatan kekurangan rumah potong hewan Kalau tukang potong gaji malah kelebihan

Pembentukan alat kelengkapan DPRD molor Kalau tak molor, bukan cita rasa Indonesia

Baca Tampil...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 23 September 2014

Pembentukan Alat Kelengkapan DPRD Molor

ISTIMEWA

JAGA KEBERSIHAN: Bupati Anas memeriksa tempat sampah di Pasar Banyuwangi kemarin.

Minta Pedagang Jaga Kebersihan Pasar BANYUWANGI - Mengawali aktivitasnya pekan ini, Bupati Abdullah Azwar Anas mengunjungi Sungai Kalilo di belakang Masjid Agung Baiturrahman dan Pasar Banyuwangi kemarin (22/9). Dalam kegiatan itu, Bupati Anas memberikan motivasi dan semangat kepada satgas pembersih kali Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Setelah mengunjungi Sungai Kalilo,

Bupati Anas mengunjungi Pasar Banyuwangi. Di tempat itu, Bupati Anas melihat sampah berserakan. Pada kesempatan itu, Bupati Anas berharap pedagang menjaga kebersihan lingkungan pasar. Saat berkunjung ke Pasar Banyuwangi, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu memeriksa satu per satu sarana dan prasarana kebersihan. “Kalau pasar bersih, maka pem-

beli akan nyaman berada di pasar. Ayo jaga kebersihan,” harap Bupati Anas kepada beberapa pedagang. Ikut dalam sidak Bupati Anas itu Kepala DKP Arief Setiawan, Kepala Dispenda Suyanto Waspo Tando W., dan Kepala Dinas PU Bina Marga Mujiono. Selain mengunjungi sungai dan pasar, Bupati Anas juga mendatangi beberapa ruas jalan untuk melihat kebersihan kota. (sgt/c1/afi)

Tawarkan Konsep Banyuwangi Color Full Garap Potensi Wisata Lebih Maksimal BANYUWANGI - Kekayaan destinasi pariwisata dan Seni Budaya di Banyuwangi menarik perhatian Direktur Eksekutif Fastcomm Jakarta, Irfan Asyari Sudirman alias Ipang Wahid. Untuk menggarap potensi pariwisata dan seni budaya lebih maksimal, Ipang menawarkan konsep Banyuwangi Color Full. Konsep yang ditawarkan pakar branding itu dipaparkan di depan Bupati Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Aula Rempeg Jogopati kemarin (22/9). Dalam kesempatan itu, Ipang datang tidak sendiri melainkan bersama tim kreatifnya. Ipang membeberkan konsep yang ditawarkan kepada Pemkab Banyuwangi. Ipang mengatakan, rencana membuat re-branding Banyuwangi Color Full karena dia sangat kagum dengan keindahan dan kekayaan kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Saya ketemu Bupati Anas pada tahun pertama. Saya melihat potensi Banyuwangi sangat luar biasa

ISTIMEWA

SEMANGAT BARU: Ipang Wahid presentasi konsep Banyuwangi Color Full di depan Bupati Anas, Wakil Bupati Yusuf, dan kepala SKPD, di Aula Rempeg Jogopati kemarin.

dan percuma jika tidak diekspose,” ujarnya Agar bisa mengekspose Banyuwangi, baik di dalam maupun di luar negeri, kata Ipang butuh peremajaan persepsi. Selama

ini Banyuwangi sudah cukup bagus dengan julukan The Sunrise Of Java. Sayang, relevansi julukan tersebut masih belum bagus untuk promosi wisata. Brand matahari terbit, ungkap

dia, para turis mancanegara masih cenderung mengenal Gunung Bromo, ketimbang Gunung Ijen. Oleh karena itu, penyatuan persepsi tersebut dirasa penting dan mendesak agar potensi wisata yang cukup besar bisa tergarap lebih maksimal. Setelah sekian lama menggali potensi di Banyuwangi. Ipang mengaku banyak potensi lain yang dia temukan dari sekadar julukan The Sunrise Of Java atau matahari terbit pertama di Pulau Jawa. “Banyak potensi secara harfiah ada di Banyuwangi, seperti blue fire yang hanya ada dua di dunia, pulau merah, padang savanna, dan potensi lain. Itu harus bisa diekspos lebih kuat lagi,” imbuhnya n Baca Tawarkan...Hal 39

BANYUWANGI - Pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 sudah berlangsung sebulan lalu. Walau sudah berlangsung cukup lama, tapi hingga kemarin (22/9) DPRD belum memiliki alat kelengkapan. Beberapa alat kelengkapan DPRD yang belum ada adalah empat pimpinan definitif, Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), komisikomisi, Badan Kehormatan (BK), dan Badan Legislasi Daerah (Balegda). Sejak dilantik 21 Agustus 2014, DPRD hanya dipimpin ketua dan satu wakil ketua sementara. Pembacaan surat dari tiga parpol, PDIP, PKB, dan Partai Golkar, tentang calon pimpinan DPRD sudah lama dibacakan dalam rapat paripurna. Hanya, proses permohonan surat keputusan (SK) pengesahan pimpinan DPRD kepada gubernur tidak bisa langsung dilakukan. Salah satu penyebabnya, calon pimpinan DPRD belum terisi. Partai Demokrat (PD) baru mengusulkan nama calon pimpinan DPRD setelah deadline habis. Setelah para anggota DPRD menggelar rapat paripurna internal pembacaan surat masuk dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) tentang usul nama anggota sebagai pimpinan dewan Jumat lalu (19/9), di hari yang sama Sekretariat DPRD langsung mengirimkan surat permohonan SK pengesahan pimpinan DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim melalui bupati. Sekretaris DPRD, Soedirman mengatakan, pihaknya sudah mengirim usulan nama-nama

Setelah SK turun, pimpinan definitif akan segera dilantik dan dilanjutkan pembentukan alat-alat kelengkapan dewan. Kami memprediksi SK Gubernur tersebut turun pekan ini,” Soedirman Sekretaris DPRD

pimpinan DPRD Banyuwangi kepada Gubernur Jatim melalui bupati pada Jumat 19 September. “Sekarang kami menunggu surat keputusan (SK) gubernur tentang pimpinan definitif DPRD Banyuwangi,” ujarnya. Selama menunggu SK Gubernur turun, kata Soedirman, para anggota dewan, khususnya anggota panitia kerja (panja) tata-tertib DPRD, terus melakukan pembahasan tatib tersebut.

“Setelah SK turun, pimpinan definitif dewan akan segera dilantik dan dilanjutkan pembentukan alat-alat kelengkapan dewan. Kami memprediksi SK Gubernur tersebut turun pekan ini,” kata dia. Soedirman mengakui, penetapan pimpinan definitif DPRD Banyuwangi tergolong lambat dibandingkan daerah lain. Sebab, saat mengikuti workshop Asosiasi Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia (Asdeksi) di Batam beberapa hari lalu, ternyata banyak sekretaris dewan (sekwan), khususnya yang berasal dari Jatim, menyatakan pimpinan definitif dan alat-alat kelengkapan DPRD di daerahnya sudah terbentuk. “Termasuk Kabupaten Mojokerto yang dilantik setelah pelantikan DPRD Banyuwangi. Pimpinan definitif dan alat-alat kelengkapan DPRD Kabupaten Mojokerto sudah terbentuk,” pungkasnya. Seperti diketahui, di Banyuwangi ada empat parpol peraih suara terbanyak Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 yang berhak mengajukan anggotanya menjadi pimpinan dewan. Empat parpol tersebut adalah PDIP, PKB, Golkar, dan Demokrat. PDIP mengutus I Made Cahyana Negara, PKB mendaulat Joni Subagio, Golkar merekomendasikan Ismoko, dan Demokrat menempatkan Yusieni di kursi pimpinan dewan. Lantaran PDIP juara pertama perolehan suara Pileg 2014 tingkat Banyuwangi, parpol berlogo banteng moncong putih tersebut berhak atas jatah ketua DPRD. Tiga parpol lain mendapat jatah wakil ketua dewan. (sgt/c1/afi)

AGENDA KOTA

Haul Kyai Saleh Digelar Hingga Malam Haul ke-64 Kyai Saleh Lateng, Kecamatan Banyuwangi dilaksanakan pada hari ini, Selasa (23/9). Rangkaian haul diawali khataman Al-quran dan usai salat magrib pembacaan tahlil dan ceramah agama oleh Habib Hasyim Kamal Assegaf. (*)

Berangkatkan Kontingen Popda Pukul 08.00 hari ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberangkatkan kontingen (atlet dan official) Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda). Sesuai agenda, pemberangkatan berlangsung di halaman kantor Pemkab Banyuwangi. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 23 SEPTEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Lahan Kering PG Asembagus Terbakar BANYUPUTIH – Lahan kering milik Pabrik Gula (PG) Asembagus terbakar kemarin (22/9). Dalam waktu yang tidak begitu lama, amukan si jago merah langsung melahap lahan seluas satu hektare tersebut. Kepala unit pelaksana tehnik (KUPT) pemadam kebakaran (PMK) Kabupaten Situbondo, Hadi Siswono mengatakan, kondisi tanaman yang sebagian besar terdiri tanaman kering membuat tempat tersebut mudah terbakar. ”Selain itu karena cuaca yang panas,” ujarnya. Dugaan sementara, terbakarnya lahan yang berdekatan dengan jalan utama pantura Banyuputih itu disebabkan ulah orang gila n Baca Lahan...Hal 37

RENDRA KURNIA/JPRS

PINGGIR JALAN RAYA PANTURA: Sejumlah petugas tim PMK berusaha memadamkan api yang membakar lahan kering milik PG Asembagus, siang kemarin. Api melahap hingga seluas satu hektare.

DO Lambat Akibat Pembeli Macet Bayar ASEMBAGUS – Keluhan petani tebu terkait terlambatnya pembayaran DO (Delivery Order) direspon Pabrik Gula (PG) Asembagus. General Manager (GM) PG Asembagus, Agus Priambodo menyampaikan bahwa keterlambatan pencairan DO terjadi karena macetnya pembayaran dari pembeli dalam lelang gula. Agus memaparkan selama ini dalam setiap periode penggilingan tebu, pihak PG termemberikan dana talangan ter lebih dahulu n Baca DO Lambat...Hal 37

Ketika ada keterlambatan pembayaran dari pembeli, kita melakukan pinjaman kepada bank agar petani tetap dapat memproduksi tebu. Tetapi bank juga memilik batas peminjaman sampai Rp 600 miliar Agus Priambodo GM PG Asembagus

Kami mendesak pihak PTPN XI dan Pabrik Gula seSitubondo memperhatikan dan memperbaiki kinerjanya yang selama ini sangat merugikan petani tebu.

PTPN XI dan PG Harus Tanggungjawab KERESAHAN para petani tebu di lingkungan Pabrik Gula (PG) juga memantik reaksi dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kabupaten Situbondo. Mereka menuntut PG memperbaiki kinerjanya karena selama ini dinilai sangat merugikan petani n

Abdurachman Ketua Fraksi PPP DPRD

Baca PTPN...Hal 37

Siswi Kelas 3 Aliyah Dihamili Dukun Cabul Kebaikan itu tidak bernilai jika hanya diucapkan, namun sangat bernilai saat sudah dilaksanakan” EDY S/JPRS

Tudania

ADA APA LAGI

Satpol PP-TPF Tutup Tambang Pasir BANYUPUTIH - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Tim Pencari Fakta (TPF) Kabupaten Situbondo kemarin (22/9) menutup lokasi tambang pasir di Dusun Widoro Pasar, Desa/Kecamatan Banyuputih. Langkah ini dilakukan karena penambang tidak memiliki ijin operasional. Selain itu, Satpol PP mengambil langkah tegas tanpa ampun, karena akibat penambangan itu, lahan menjadi rusak parah. Kepala Satpol PP Situbondo, Agung Wintoro mengatakan penutupan tambang pasir tersebut berawal dari laporan masyarakat. “Intinya, masyarakat yang melapor ke kita mengaku terganggu dengan aktifitas ini,” terangnya melalui telepon seluler. Agung mengatakan, untuk menindaklanjuti usaha penutupan, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada pengelola galian. ”Ini sebagai bentuk keseriusan kita untuk menertibkan lahan-lahan galian yang tidak memiliki izin dan mengganggu masyarakat,” ujarnya. Agus mengaku, untuk saat ini, pihaknya baru menutup satu lokasi galian penambangan pasir. Tidak menutup kemungkinan, akan ada lokasi galian lainnya yang akan mengalami nasib yang sama. “Nanti yang lain akan kita tertibkan juga,” ujarnya n Baca Satpol...Hal 37

NUR HARIRI/JPRS

MINTA KEADILAN: Salah satu anggota massa Alursut mengangkat poster saat melakukan demo di halaman Pemkab Situbondo, kemarin (22/9).

Demo Persyaratan IPK CPNS Pemkab Tegaskan Ingin Rekrutmen CPNS Berkualitas SITUBONDO – Belasan orang yang tergabung dalam Aliansi Putra Daerah Situbondo Menggugat (Alursut) melaksanakan demo, kemarin (22/9). Yang menarik, sebagian besar yang ikut demo itu adalah

tukang becak. Mereka ikut berdemo memprotes persyaratan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014 yang dinilai diskriminatif. Para pendemo menilai, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang di-

tetapkan pemkab sebagai bentuk diskriminatif terhadap masyarakat Situbondo. Padahal, pemerintah pusat menetapkan IPK untuk perguruan negeri swasta 3,00 dan IPK untuk perguruan negeri 2,75 n Baca Demo...Hal 37

SITUBONDO – Bermaksud mengobati agar penyakitnya sembuh, seorang gadis berinisial Z, di Kecamatan Sumbermalang, justru menjadi korban pelampiasan nafsu bejat sang dukun. Alih-alih sembuh, siswi kelas III Madrasah Aliyah (MA) itu kini justru tengah hamil tiga bulan. Tidak terima dengan keadaan tersebut, keluarga siswa berusia 17 tahun itu, akhirnya melaporkan pelakunya berinisial AS, warga Desa Bloro, Kecamatan Besuki, ke Mapolres Situbondo, kemarin (22/9). Kasus pencabulan ini sebenarnya telah terjadi beberapa waktu lalu. Orang tua korban, baru mengetahuinya setelah seorang bidan menyatakan bahwa anaknya yang duduk di bangku MA kelas 3 tersebut sedang hamil. “Kami sudah periksa ke bidan, anak saya dipastikan hamil. Sebagai orang tua saya tentu tidak terima dengan kejadian ini,” kata pria berusia 45 tahun kepada wartawan koran ini, kemarin. Data yang diterima koran ini, menyebutkan sebelum korban hamil tiga bulan siswi tersebut sering mengalami kesurupan. Dia kemudian dibawa ke rumah AS di Desa Bloro untuk diobati agar penyakitnya itu bisa sembuh n Baca Siswi...Hal 37

Kondisi Viara Setelah Tiga Bulan Dirawat di Surabaya

Untuk Biaya, Ayah Viara Jualan Novel dari Bus ke Bus Selama tiga bulan Viara Hikmatun Nisa’ dirawat secara intensif di salah satu RS di Surabaya. Kini bocah sepuluh tahun yang sakit sejak 2011 itu sudah pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Asembagus. Bagaimana kondisinya kini?

TERSENYUM: Viara bersama kedua orang tuanya di rumahnya, kemarin.

HABIBUL ADNAN, Asembagus

HABIBUL ADNAN/JPRS

TINDAK TEGAS: Petugas Satpol PP dan TPF melakukan penutupan di lokasi penambangan pasir, kemarin http://www.radarbanyuwangi.co.id

NUR HARIRI/JPRS

DIPERIKSA: Z memberikan keterangan kepada petugas PPA di Mapolres Situbondo, kemarin (22).

PEREMPUAN kecil dengan seribu penyakit. Mungkin kalimat itu cukup tepat disematkan kepada Viara Hikmatun Nisa’, 10. Perempuan kecil yang lahir 22 Juli 2004 ini menderita pelengketan usus sejak 2011 silam. Dengan demikian, kini sudah tiga tahun gadis kecil ini bergelut dengan peyakitnya.

HABIBUL ADNAN/JPRS

Setelah keluar masuk rumah sakit, pada Bulan Juni lalu, Viara di rawat di Rumah Sakit Premier Surabaya. Viara dilarikan ke

RS tersebut, karena saat itu dia mengalami pendarahan pada otak. Setelah mendapatkan perawatan selama tiga bulan, Viara

bukannya sembuh, dia kini dinyatakan lupus, pendarahan otak dan akhirnya gagal ginjal kronis. Ini membuatnya harus cuci darah tiga kali dalam sepekan. Setelah tiga bulan di Surabaya, orang tua Viara memutuskan untuk membawa buah hatinya itu pulang ke Asembagus. Keluarga dan kedua orang tua Viara memutuskan untuk rawat jalan karena biaya hidup di Kota Metropoliotan itu yang melambung tinggi. Dan kini, dalam satu pekan, Viara harus bolak balik Situbondo-Jember, untuk melakukan cuci darah di Rumah Sakit dr. Soebandi, Jember. Meski demikian, bukan Viara namanya jika tidak selalu terlihat ceria. Gadis kecil yang baru berumur sepuluh tahun itu kelihatan sangat kuat melawan penyakit beratnya itu. “Seringkali senyumnya mengembang di sela-sela perawatannya,” ujar Syakhul Hady, orang tua Viara n Baca Untuk...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

S I T U B O N D O

PANJI

NUR HARIRI/JPRS

PADAM: Salah satu petugas PMK menyemprotkan air pada sisa-sisa kebakaran di jalan Semeru, Situbondo.

Lahan Kosong Terbakar UNTUK Kesekian kalinya lahan kosong di Situbondo terbakar. Kali ini terjadi di Jalan Semeru, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Kebakaran lahan itu memang tidak mengakibatkan kerugian besar, tetapi cukup membuat warga sekitar panik, karena kebakaran nyaris menjalar ke rumah warga. Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 saat cuaca panas sangat menyengat. Tidak diketahui jelas apa penyebab kebakaran yang melalap lahan seluas lapangan sepak bola ini. Bisa saja karena sisa putung rokok, atau karena dugaan sengaja dibakar oleh orang tak bertanggung jawab. Data yang berhasil dikumpulkan, kebakaran itu dilaporkan oleh salah seorang warga Jalan Semeru, Ahmad n Baca Lahan...Hal 37

KAPONGAN

Jerami Kering Untuk Pakan Ternak RENDRA KURNIA/JPRS

PT Panca Mitra Multy Perdana (PMMP) Situbondo merayakan ulang tahunnya yang ke-10. Acara yang digelar sejak Sabtu sore (20/09) hingga Minggu (21/09), ini diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan. Diantaranya, tasyakuran, potong tumpeng hingga gerak jalan sehat. Foto di atas tampak, Ketua komisaris Soesilo Soebardjo beri santunan anak yatim, di sela-sela perayaan HUT PMMP.

KOTA

NUR HARIRI/JPRS

MELINTANG: Kondisi truk kontainer menutup jalan usai menabrak sepeda motor di Jalan Raya Karangasem, Patokan. Hindari Tabrakan, Truk Kontainer Tabrak Motor

BEUKI  Tidak ada rotan, akar pun jadi. Pepatah ini pas bagi peternak di Dusun Kanak Putih, Desa Jetis, Kecamatan Besuki. Bagaimana tidak, pada musim kekeringan saat rumput hijau langka, mereka harus rela menyuguhkan jerami padi untuk pakan ternak. Meski demikian, mereka mendapatkan jerami kering tersebut tidak dengan cuma-cuma. Tapi harus membeli. ”Dari pada ternak saya tidak makan, ya harus berusaha mendapatkan pakan,” ujar Samito, 42, salah satu peternak sapi. Dia mengatakan, saat musim kemarau tiba, dirinya pasti membeli jerami untuk pakan sapinya. Bahkan, sebagian besar peternak di lingkungannya, setiap hari

KakangEmbug Dibekali Ilmu Fotografi

juga memberikan suguhan berupa jerami untuk ternaknya. Samito terpaksa menggunakan jerami untuk ternaknya. Padahal, dirinya tahu, jerami tidak bagus dikonsumsi ternaknya. ”Tidak sebagus rumput mas. Apalagi jerami kering,” ungkapnya. Sementara itu, akibat dari kekeringan itu, pedagang jerami padi menjadi ramai. Para pedagang jerami setiap hari meraup rejeki yang tidak sedikit. Seperti yang dikatakan oleh Rohani, 32, pedagang jerami padi. Pedagang jerami musiman di jalan Raya Sumbermalang itu mengaku, permintaan dari pembeli jerami terus meningkat sejak satu bulan terakhir ini n Baca Jerami...Hal 37

SITUBONDO – Sebanyak sepuluh pasang finalis KakangEmbug Situbondo 2014 memperoleh materi tentang fotografi, Senin (21/09) lalu. Panitia mengundang fotografer Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), Rendra Kurnia untuk memberikan materi dalam kegiatan yang ditempatkan di ruang pertemuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemuda dan Olah raga (Disparbudpora) Kabupaten Situbondo, itu. Para peserta dibekali materi cara pengambilan gambar untuk objek wisata. Para finalis yang

HABIBUL ADNAN/JPRS

TERPAKSA: Samito mempersiapkan jerami kering untuk pakan sapi yang diternaknya.

nantinya masih akan diseleksi kembali ini, rencananya akan diproyeksikan sebagai duta wisata. Oleh karena itu, pihak pembina membuat kegiatan sharing mengenai teknik-teknik yang ringan, namun tepat digunakan sebagai foto wisata. Andri, salah satu pembina, mengatakan bahwa ke depan Kakang-Embug lah yang akan menjual pariwisata di Situbondo. “Selama ini media memiliki keahlian dalam bidang publikasi, karena itu kita meminta bantuan kepada fotografer JPRS untuk memberikan materi

dalam acara,” terangnya. Rendra Kurnia, fotografer JPRS dihadapan para finalis Kakang Embug memberikan perkenalan mengenai fungsi-fungsi manual kamera pada pembukaan materi. Selanjutnya dia menunjukkan cara memilih beberapa objek wisata yang dapat memberikan nilai lebih. Rendra menunnjukan satu per tiga bagain dari foto adalah titik berharga yang dapat menunjang nilai dari foto. Selanjutnya Rendra juga menampilkan beberapa hasil jepretan kameranya yang bertemakan wisata dan pernah

memenangi lomba fotografi di tingkat nasional. Saat di tampilkan koleksi foto yang dimiliki Rendra, beberapa finalis Kakang-Embug yang tadinya lebih banyak diam mulai banyak bertanya tentang dimana atau kapan objek itu di ambil. Rendra pun menjawab pertanyaan dari para finalis tersebut sambil kemudian memberikan beberapa contoh objek sederhana namun eksotis yang ada di Situbondo. Ketika gambar-gambar seperti burung camar yang biasa mencari makan di pantai Pathek n

Baca Kakang-Embug...Hal 37

Hindari Tabrakan, Truk Kontainer Tabrak Motor KECELAKAAN hebat terjadi di Jalan Pantura, tepatnya di Lingkungan Karang Asem, Kelurahan Patokan, Situbondo, kemarin malam (21/9). Sebuah truk kontainer Nopol W 8129 UN yang dikemudikan Didik Arifin, warga Desa Asemrowo, Surabaya, menabrak Sukak Farida, warga setempat saat mengendarai sepeda motor Suzuki Cristal P 3024 ED. Akibatnya, korban berusia 60-an tahun itu mengalami sejumlah luka cukup berat. Korban selanjutnya dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk mendapatklan perawatan medis, sekitar pukul 10.30 malam kemarin (21/9). Sebelum kejadian, korban mengendarai sepeda motor Suzuki Cristal datang dari arah timur ke barat. Korban sempat berhenti sejenak di selatan jalan saat akan menyeberang ke rumahnya. “Rumah saya di utara jalan Pantura, jadi mau menyeberang,” kata korban n Baca Hindari...Hal 37

RUKO Djl Cpt Ruko LB=177m2. Harga 1,2M Nego Jl Wijaya Kusuma Hub. 081336940000

TANAH Dijual Tanah 370m2 Jl.Melati gg.6 Bisa Bayar Cicil Hub.082121957957

MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736

FREDY RIZKI/JPRS

NARASEMBER: Rendra Kurnia fotografer Jawa Pos Radar Situbondo memberikan materi di hadapan para finalis Kakang-Embug Situbondo 2014.


Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

BERITA UTAMA R A D A R

ANTUSIAS: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyimak penjelasan tentang lowongan pekerjaan di stand RSAH arena BJF 2014.

ISTIMEWA

RS Al Huda Ramaikan Job Fair 2014 Walk In Interview Sedot Animo Pelamar GENTENG- Rumah sakit Al Huda (RSAH), Genteng, benarbenar all out dalam mendukung ajang Banyuwangi Job Fair (BJF) 2014 yang di gelar pada tanggal 17 dan 18 September 2014 di Graha Bhakti, Genteng, yang dibuka langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Gawe besar dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi, itu dimanfaatkan secara serius oleh RSAH untuk mendapatkan tenaga kerja. Selama acara itu berlangsung, berhasil menjaring 97 pelamar. Joko Sugeng Raharjo, SH, M.Hum selaku kepala bidang

Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja (Kabid Penta) Disosnakertrans Banyuwangi yang juga ketua panitia BJF 2014 mengatakan, dari sekitar 35 perusahaan dan 15 PJTKI yang mengikuti BJF, satu-satunya perusahaan yang mengadakan Walk in interview adalah RS Al Huda, dan langkah itu patut diapresiasi. “Bagus sekali karena langsung menyentuh sasaran, itu sangat membantu dan mempermudah para pencari kerja,” katanya. Sementara itu, koordinator tim RSAH, Budi Hartono menyampaikan, antusiasme para pencari kerja pada BFJ 2014 itu sangat luar biasa. Hal itu tampak dari jumlah pencari kerja yang mencapai ratusan orang dan didominasi oleh

kalangan muda. Dalam BJF 2014, terang dia, RSAH menyiapkan puluhan lapangan pekerjaan mulai dari tenaga medis seperti dokter umum, dokter gigi, perawat, apoteker, asisten apoteker, administrasi farmasi, dan radiographer. Selain itu, juga pada bagian fisioterapi, analis medis, ahli gizi, petugas gizi, administrasi rekam medis. Bukan itu saja, RSAH juga membutuhkan tenaga administrasi di bagian pendaftaran rawat jalan, keuangan, IT, ahli multimedia, ahli statistik, dan tenaga pengajar. Sedangkan untuk bagian umum diperlukan sopir, house keeping, cleaning service, teknisi, satpam, dan bina rohani. Selama dua hari dalam BJF

33

B A N Y U W A N G I

2014 itu, jelas dia, sekitar 97 pencari kerja telah melamar ke RSAH. Setelah dilakukan interview, 17 orang berhasil lolos ke seleksi berikutnya. “Walk in interview ini sangat membantu kita para pencari kerja. Tanpa proses yang berbelit, kita diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi”, papar Ari Suryawan, 22, salah seorang peserta interview dari alumni AKES Rustida, Krikilan. Sandra Nathalia, 25, alumni MAN Banyuwangi yang juga mengikuti walk in interview menyampaikan, event semacam ini memang sangat kami butuhkan. Harapannya, kemudahan seperti ini bisa terus berlanjut sehingga bisa bergabung menjadi karyawan di RSAH. (*/abi)

Gerebek Judi Tepi Kanal BANGOREJO - Arena judi dadu di tepi kanal, masuk Dusun/Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, digerebek anggota polsek setempat kemarin siang. Dalam operasi itu, dua pelaku berhasil digaruk. Kedua tersangka yang kini diamankan di ruang tahanan polsek itu adalah Galih Pramono, 23, warga Dusun/ Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, dan Kambali, 55, warga Dusun Sidoagung, Desa Karetan, Kecamatan Bangorejo. “Kedua tersangka masih kita periksa,” terang Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki. Selain menahan kedua tersangka, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa uang tunai Rp 297 ribu, selembar karung, satu lembar karpet, dan tiga buah dadu. “Peralatan judi juga kita amankan sebagai BB,” katanya. Penggerebekan judi dadu itu, terang dia, dilakukan setelah mendapat laporan warga.

ABDUL AZIZ/RaBa

BARANG BUKTI: Uang dan peralatan yang digunakan bermain judi diamankan di Polsek Bangorejo.

Warga menyampaikan pelakunya cukup banyak. “Ada judi di pinggir sungai dan ramai sekali,” terangnya. Berdasar laporan warga itu, polisi langsung bergerak ke lokasi. Saat melihat polisi datang, para pejudi itu langsung semburat. “Di lokasi memang cukup banyak orang. Mereka langsung kabur, dan

tujuh orang kita tangkap,” terangnya. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di polsek, dari tujuh orang yang diamankan itu, ternyata hanya dua orang yang ikut berjudi. Lima warga yang lain hanya menonton. “Dua orang kita amankan. Lima orang yang tidak terbukti kita pulangkan,” ungkapnya. (azi/c1/abi)

Calon Santri Darul Quran Sudah Inden SINGOJURUH – Pembukaan dan pendirian Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quran, sepertinya tinggal selangkah lagi. Pusat pendidikan bagi para penghafal Alquran di Banyuwangi, itu sudah mulai membuka pendaftaran inden bagi calon santrinya. Rencana itu, setidaknya sudah muncul dari silaturahmi pesantren dengan tokoh agama dan masyarakat setempat. Respon untuk masuk ke ponpes spesialis penghafal Alquran ini pun cukup tinggi. Meski baru akan dibuka beberapa tahun lagi, peminat untuk bisa masuk ke pesantren ini sudah cukup luar biasa. Bahkan beberapa di antaranya rela mendaftarkan diri dengan status inden. Bertempat di cikal bakal Ponpes Daarul Quran di Desa Benelan Kidul, Kecamatan

BERKUMPUL: Camat Singojuruh saat hadir dan memberi kesaksian wakaf tanah untuk pendirian Ponpes Daarul Quran. THOMY SILA / RABA

Singojuruh, sejumlah tokoh agama dan masyarakat hadir dalam acara silahturahmi tersebut. Tampak hadir juga Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, Kapolsek Singojuruh, AKP Maspud, dan direktur Mahayasa, Rindar Suhardiansyah. Pendirian Ponpes Daarul Quran sendiri merupakan inisiatif dari Ustad Yusuf Mansur dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Keberadaan pesantren itu diharapkan bisa muncul peng-

hafal Quran, khususnya di Banyuwangi. Kehadiran di Banyuwangi, sekaligus melengkapi keberadaan ponpes sejenis yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Ke depan tidak hanya anak dari Banyuwangi yang bisa mendalami ilmu menghafal Quran. Santri dari luar daerah juga bisa menimba ilmu di pesantren itu. “Terima kasih sudah menghibahkan tanahnya buat pesantren ini,” cetus Camat Singojuruh, Na-

nik Machrufi. Nanik menambahkan, ini setidaknya menunjukkan kolaborasi dari semua pihak bisa menjadi penopang dan pendukung berdirinya pesantren. Lebih dalam lagi, camat berharap keberadaan ponpes bisa mengangkat potensi di Kecamatan Singojuruh. Dalam kesempatan itu, Nanik berkesempatan menjadi saksi dalam proses wakaf tanah untuk pendirian pesantren tersebut. (*/abi)

BANYUWANGI

RUMAH TANAH 7500M2

EKO/RaBa

SEMANGAT: Para siswa saat menyanyikan lagu himne Pramuka.

SDN 5 Yosomulyo Gelar Persami GAMBIRAN - Gerakan Pramuka Kwartir Cabang, Gudep 17.137-17.138, SDN 5 Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, menggelar perkemahan Sabtu dan Minggu (Persami) kemarin. Acara itu dilaksanakan halaman sekolahnya. Dalam Persami itu, upacara pembukaan perkemahan dimulai pada Sabtu (20/9) sekitar pukul 13.00. Dalam pembukaan itu, ketua Kwarran Kecamatan Gambiran. Eko Nurhadi, menyampaikan rasa terima kasih kepada SDN 5 Yosomulyo yang telah melaksanakan Persami. “Saya berharap adikadik anggota Pramuka bisa

GENTENG

menjadi Pramuka yang baik,” pintunya. Persami itu diikuti oleh siswa dari kelas IV, V, dan VI. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan yang diselingi dengan permainan itu. Selain itu, juga menampilkan kreativitas dari para siswa anggota pramuka. Puncak dari Persami itu adalah penyalaan api unggun dengan menggunakan lilin dan renungan suci. Untuk hari Minggu, peserta diajak salat Subuh berjamaah dan senam pagi. Kemudian dilanjutkan penjelajahan di sekitar persawahan yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

BANYUWANGI

Perum Baru

Tanah Kapling

Djl Perum Baru Gntng Strtgs DP 0%, Bnga 0%, Ccln Lama Libur Byr Hrg Prdn Djmn Mrh Hrg Naik 35% saat Jd Hub:08124985882

Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631

BANYUWANGI

Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946

BANYUWANGI

NEW AVANZA 2014 Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4

Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057

RUMAH LT 382M2

Tepat pukul 09.00, semua peserta berkumpul di halaman untuk mengikuti upacara penutupan. Dalam upacara ini, yang ditunjuk sebagai inspektur upacara adalah pembina Gudep, Agustinus Suparjono. Kepala sekolah (kasek) SDN 5 Yosomulyo, Karyadi Sastro Utomo mengaku mendukung kegiatan perkemahan itu. Karena perkemahan itu untuk menguji syarat kecakapan umum (SKU). “Itu kegiatan ekstra yang bertujuan membina siswa bisa hidup mandiri, serta bisa menumbuhkan rasa persatuan dan persaudaraan,” katanya. (*/abi)

Doa Novena Terimakasih Atas Terkabulnya Do’a Novena 3X Salam Maria (KGT)

BANYUWANGI STNK

New Avanza

Hlg STNK DK 9352WG a/n Ni Ketut Priwati, Dsn. Anyarklod, Penyaeringan Mendoyo Jembrana

Jual Rambut

Hlg Dompet+KTP an Eka Wahyuti Kel. Sepaku RT/RW 008/-, Kel. Sepaku, Kaltim

Mau Jual Rambutmu? Kami Bayar Sampai Rp. 250.000! Hub: 087862578088

Hlg STNK L 5904 A a/n Drs. I Nyoman P, AP Karang Empat 10/50 RT 7/VII Kel. Ploso Sby Hlg STNK P 2966 XB an Rupiah, Dsn Sumberejo RT. 03/II Ds. Parijatah Wetan Hlg STNK P 2728 XT an Lily Kholifah, Dsn. Krajan RT. 02/05, Ds. Genteng Wetan

Dijual New Avanza 013/011, Air Bag Hrg 157 Jt/135 Jt, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975/081335897888

Kijang LGX

Suzuki Baleno ‘97 Djl Baleno Mulus Th 1997 P 1861 VD Srt Lngkp Hrg 75 Jt Nego. H: 085336112515

Truk Hino ‘13 Truk Hino (Double)+Box Th 2013 Tangan Pertama 250 Jt Nego Telp. 08818449210

Dijual LGX 01/03, Solar/Bensin Hrga 122 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar tambah Hb: 08214219411/081335897888


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

B A N Y U W A N G I

Oknum Kiai Mesum Akui Perbuatannya n Tak Ada Korban yang Dinikah Siri

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

MANGKRAK: Dua pemecah arus sungai bedadung di Dusun Sulakdoro Desa Lojejer Wuluhan yang hingga kini belum juga selesai dikerjakan.

Proyek Pemecah Arus Terbengkalai WULUHAN – Proyek pemecah arus di Sungai Bedadung tepatnya di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan terlihat terbengkalai. Bahkan papan proyek yang dikerjakan hampir setahun itu tidak terpasang. Kepada Dinas PU Pengairan Jember Joko Santoso mengatakan, proyek Sungai Bedadung itu memang dilaksanakan anggran tahun ini. Pada musim kemarau ini diharapkan proyek ini secepatnya bisa dis-

elesaikan. ‘’Sehingga ketika pada musim hujan tiba sudah tidak ada masalah lagi,’’ katanya. Hanya saja pihak rekanan yang mengerjakan proyek ini masih menunggu pesanan krip, karena pihak yang mengerajakan mempunyai perjanjian kontrak sendiri dengan perusahaan pabrik yang membuat sitpel dari beton ini. Sebelumnya dua pemacah arus di tersebut sudah terpasang dari

bronjong yang di dalamnya dipasang batu. ‘’Nantinya kalau suadah datang, krip-nya segera dipasang , agar ketika hujan sudah selesai. Diharapkan proyek ini Nopember sudah harus selesai. Karena prediksi hujan pada bulan Nopember sudah turun hujan, ‘’katanya. Dengan pemecah arus ini, saat musim hujan tiba bisa mengurangi derasnya air ketika sungai banjir.

Pengerjaan proyek tersbeut menelan anggaran sekitar Rp 2 milar termasuk tambahan pembuatan jalan.Sementara warga mengharapkan proyek tersebut segera selesai, agar tidak terjadi lagi longsor. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, beton pancang dinding penahan jalan oleh warga malah di jadikan dermaga dan digunakan untuk mengamankan jukung saat pulang melaut. (jum/wah/jpnn/aif)

JEMBER

JEMBER – Polisi terus mendalami perbuatan mesum yang diduga dilakukan Ibrahim Kholil, 38 oknum pengasuh ponpes di Desa Karanganyar, Ambulu terhadap sejumlah santrinya. Bahkan kemarin, Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro ikut menginterograsi langsung dugaan perbuatan mesum itu kepada tersangka. Dihadapan kapolres, tersangka mengakui perbuatannya. Namun yang lebih mencengangkan, ternyata tersangka tidak pernah melakukan nikah siri dengan para korban yang telah disetubuhinya. “Tak ada itu (tersangka melakukan nikah siri,Red)” kata Kasubag Humas Polres Jember AKP Edy Sudarto. Menurutnya, kasus persetubuhan yang dilakukan tersangka pada saat memimpin istighosah itu sengaja dilakukan secara spontan. Hingga akhirnya, tersangka ketagihan dan menjadi kebiasaan. Dengan demikian, persetubuhan yang dilakukan tersangka murni perzinahan atau hubungan layaknya suami istri dengan anak di bawah umur. Bahkan pada Jumat (19/9) siang , puluhan orang yang diduga kerabat dekat tersangka terlihat membesuk tersangka di sel tahanan Mapolres Jember. Namun saat akan

diwawancara oleh beberata wartawan, mereka memilih bungkam. Melihat dari percakapan mereka, sepertinya kerabat tersangka masih belum begitu percaya dengan kasus tersebut. Sementara itu, unit PPA Polres Jember masih terus mendalami kasus ini. Menurut sumber resmi , kemungkinan dalam waktu dekat, pihak PPA akan turun ke lokasi untuk mencari bukti-bukti tambahan, sekaligus melengkapi pemberkasan. “Yang jelas, kami masih belum mengamankan barang bukti terkait kasus itu,” kata polisi. Hasil visum dan keterangan dari 3 korban, sudah cukup kuat untuk menjerat sang kiai sebagai tersangka. Diberitakan sebelumnya, M Ibrahim Kholil, oknum pengasuh ponpes ini diduga kuat menyetubuhi beberapa santri perempuannya. Bahkan kabarnya, santri yang disetubuhinya 11 orang. Namun hingga saat ini, korban yang melapor secara resmi ke polisi, hanya 3 orang. Sementara sisanya, memilih diam karena masih ada perasaan takut untuk melaporkan peristiwa itu ke polisi. Ibrahim Kholili sendiri setelah statusnya ditetapkan sebagai tersangka kini mendekam di sel tahanan Mapolres Jember. (jum/wah/jpnn/aif)

Gaji Rata-rata Anggota DPRD r Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) r Tunjangan perumahan (sekitar) r Gaji pokok (sekitar) r Take Home Pay (THP) Rata-rata

Enam CJH Belum Berangkat SEBANYAK enam calon jamaah haji (CJH) asal Jember belum berangkat ke tanah suci dan tertahan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Mereka mayoritas tengah sakit, sehingga menunda keberangkatannya suci. Empat CJH diprediksi bisa berangkat dengan kelompok terbang (kloter) akhir-akhir. Sedangkan dua CJH diantaranya diperkirakan menunda keberangkatannya sekarang dan menggantinya tahun depan. Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember Misbahul Munir mengatakan. sejumlah CJH sudah bernagkat ke tanah suci Ahad-Senin lalu. Namun, dari jumlah tersebut ada sejumlah CJH yang tidak bisa berangkat bersama dengan kloter 32, 33, 34, dan 35. Saat ini mereka masih berada di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. “Total ada enam yang masih belum bisa berangkat. Ratarata karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan,” jelas Munir kepada wartawan kemarin (19/9). CJH yang tidak bisa berangkat, antara lain Syafii dan Saniyah, warga Umbulsari, yang tergabung dengan KBIH Assyuniyah. Keduanya masih sakit, sehingga akan menyusul ke tanah suci bersama dengan kloter 42 yang baru berangkat. Lalu, dua CJH dari klotter 34 yang sakit cukup serius, atas nama Tukiman, warga Sumbersari, dan Nurul Kuswari, warga Kaliwates. (ram/har/JPNN)

BONDOWOSO

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

JUALAN LAGI: Para pedagang di pasar induk yang mulai berjualan lagi. Mereka juga menunggu solusi relokasi para pedagang pasca kebakaran.

Pasar Induk Mulai Menggeliat TAK ingin berlama-lama meratapi kebakaran yang melahap toko dan barang dagangannya, sebagian pedagang di Pasar Induk Bondowoso mulai menggelar dagangannya. Meski Pemkab belum menentukan tempat relokasi para pedagang, para pedagang memanfaatkan sisi selatan Pasar Induk Bondowoso, (19/9). Karena sudah banyak yang berjualan lagi, masyarakat yang ingin berbelanja juga tidak kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok. Hj Ali Ridho , salah seorang pedagang yang mengalami kerugian cukup besar mengaku tak ingin terpaku dalam kesedihan. ‘’Saya akhirnya bangun lapak di sebelah selatan pasar,” katanya. Bahkan, puluhan pedagang sayur mayur dan sembaki ramairamai membangun lapak.”Karena, saya dan teman-teman pedagang ingin segera bekerja kembali,” jelasnya. Oleh sebab itu, beberapa hari sebelumnya, para pedagang membeli kayu dan triplek serta mendatangkan tukang kayu membangun lapak sederhana. “Karena kami juga punya banyak tanggungan (hutang, Red), makanya saya segera jualan lagi,” katanya. Sementara itu, Ketua Komisi II Ady Kriesna mendesak eksekutif untuk segera mencarikan tempat yang layak untuk relokasi pedagang. (eko/wah/jpnn/aif)

Rp 6 juta Rp 6 juta Rp 2,6 juta Rp 15-19 juta

Dewan Mulai Sekolahkan SK

lan JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

HANCUR: Motor Yamaha Mio DK 5726 LD yang dikendarai korban ringsek setelah menabrak mobil Toyota Avanza dan ditabrak mobil Suzuki Katana.

Laka Beruntun, Satu Tewas RAMBIPUJI – Ini akibat kurang hati-hatinya pengendara motor saat mendahului kendaraan lain yang melintas di depannya. Seperti yang dialami Samsul, 20 warga Dusun Gebang Desa/ Kecamatan Panti yang meninggal di TKP setelah terlibat kecelakaan beruntun di Jl Raya Dusun Gayam Daesa Kaliwining Rambipuji pukul 22.00. Akibatnya, Samsul yang mengendarai motor Mio DK 5726 LD meninggal di TKP setelah menabarak mobil Avanza P1030 KR yang dikemudikan Andrik

Firmansyah, 28 warga Dusun Tegalan Desa Langkap Bangsalsari. Namun, setelah motor Mio yang dikendarai korban menabrak mobil Avanza hingga terlempar ke jalan. Saat korban terjatuh bersama motornya, muncul mobil Katana P 1997 MU yang diikemudikan Sukisworo , 51 dari arah yang sama. Menurut beberapa saksi mata, korban yang mengendara motor Mio itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat. Sebelum menabarak mobil Avanza, korban men-

dahului mobil Katana yang melaju di depannya. Karena terlalau ke kanan, motor Mio yang melaju dengan kecepatan tinggi membentur bagian kanan mobil Avanza dari arah depan.Saat korban terjatuh bersama motornya, muncul suzuki katana dari arah barat. Karena jarak yang terlalau dekat tabrakan tidak bisa dihindari.Motor dan korban tertabrak katana hingga mengalami rusak berat. Sedangkan korban meninggal di TKP. (jum/wah/jpnn/aif)

JEMBER – Pantas saja jika kursi empuk menjadi anggota dewan menjadi rebutan bagi sejumlah politisi. Selain mendapatkan gaji yang lumayan, mereka yang baru duduk pun bisa mendapatkan pinjaman lunak dari bank. Salah satunya seperti yang menjadi rahasia umum adalah menyekolahkan SK. Untuk Jember, SK DPRD Jember ini bahkan bisa ‘dihargai’ dengan pinjaman Rp 500 juta. Selama sepekan kemarin, sejumlah pegawai dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur kemarin tampak melakukan sosialisasi ke gedung dewan. Maklum, Bank Jatim ini merupakan kas daerah Jember yang menyimpan gaji anggota dewan. Mereka tampak masuk ke satu-satu ruangan fraksi di gedung yang ada di Kalimantan 86 Jember. Mereka tampak menjelaskan mekanisme perbankan kepada anggota dewan itu. Beberapa anggota dewan tampak bahkan langsung membuka rekening di bank tersebut. Namun, memang tidak semua mengajukan pinjaman lunak tersebut. Sejumlah anggota DPRD ‘menyekolah-

kan’ SK untuk dijaminkan ke perbankan untuk mendapatkan kredit. Tentu saja, sebenarnya 49 orang dewan yang duduk di DPRD bisa mengajukan kredit kecuali Sukarso sedang ditahan di Lapas Kelas IIA Jember. Hanya saja sampai saat ini belum ada jumlah pasti berapa anggota DPRD Jember yang menjaminkan SK mereka. Sebab baru pekan lalu, pihak perbankan melakukan sosialisasi kepada anggota dewan. Pada periode sebelumnya, anggota dewan juga mendapatkan pinjaman dana Bank Jatim. Sehingga ketika anggota dewan mengajukan pinjaman, maka pihak Bank Jatim tinggal memotong gaji mereka. Berdasarkan penelusuran Jaw a Po s R a d a r Je m b e r , masing-masing anggota ini mendapatkan plafon pinjaman mulai Rp 200 juta hingga tertinggi Rp 500 juta. Nilai tersebut sama yakni harus dibayarkan selama 54 kali atau sekitar 4,5 tahun kedepan. Untuk mendapatkan kredit, syaratnya ada persetujuan dari pimpinan DPRD dan juga rekomendasi dari partai yang bersangkutan. (ram/wah/jpnn/aif)

Dishub Pasang Pita Kejut Agar Pengendara Tidak Ngebut JEMBER – Dinas Perhubungan (Dishub) Jember memasang pita kejut atau penggaduh (trimble street) di belasan titik di kawasan kota. Pita kejut ini dimaksudkan agar para pengendara tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi alias ngebut. Ada sekitar tujuh pita kejut, mulai dari depan KFC hingga Alun-Alun Jember. Yakni, di depan KFC, sekitar Nico, depan Bank BCA. dan depan Rien Collection. Lalu, sekitar pos polisi Jl Sultan Agung, depan masjid Jami Al Baitul Amin dan depan BNI Alun-Alun Jember. Pemasangan pita kejut ini memicu pro kontra. Sejumlah warga dari daerah pinggiran yang tidak pernah lewat di jalan

protokol di Jember mengaku terkejut dengan adanya pita kejut ini. “Tadi kaget saat lewat depan KFC ada gundukan banyak,” jelas Halim, warga Ambulu, yang kemarin (19/9) ke Jember. Meskipun tidak sampai membuat dirinya jatuh, pita kejut itu dinilai Halim terlalu tinggi, terutama untuk sepeda motor. Untuk masyarakat yang tidak tahu dengan adanya pita kejut itu dinilai sebagain warga cukup membahayakan. “Kalau dari barat kencang, terus kaget dan mengerem mendadak, kan berbahaya,” sambung Halim. Sebab, kata dia, jika mengerem mendadak bisa ditabrak oleh pengendara yang di belakangnya. “Pihak terkait harusnya mengkaji lagi pemasangannya. Ini mengagetkan pengguna jalan, khususnya mereka yang baru melintasi jalan ini,” harapnya. (ram/ har/jpnn/aif)

RADAR JEMBER/JPNN

PITA KEJUT: Peredam kejut yang dipasang Dishub Jember agar pengendara tidak kebut-kebutan. Dishub memasang 11 pita kejut di sebelas titik di kawasan kota.


Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Aliran Dana PG Terhambat n DO LAMBAT... Sambungan dari Hal 31

Tujuannya, agar produksi dari petani tidak terhambat. “Makanya PG kemudian memberikan DO sebelum pembeli dalam pelaksanaan lelang gula memberikan pembayaran untuk gula yang sudah dibelinya,’ terangnya, kemarin. Namun belakangan saat harga gula turun, lanjut Agus, para pembeli mulai mengalami hambatan dalam pembayaran. “Harga gula sebenarnya sudah memiliki standar yang ditetapkan, jadi ketika harga gula

di pasaran ada di bawah standar yang ada, maka sebagian besar pembeli yang mengikuti lelang gula tidak berani mengambil gula,” paparnya. Permasalahan itulah yang kemudian berdampak terhadap pencairan DO petani. Meski demikian, PG berupaya agar petani tetap mendapatkan dana talangan. Kata agus, dalam setiap periode pembayaran DO untuk petani tebu di wilayah PTPN XI, dapat mencapai Rp 200 sampai Rp 300 miliar. “Ketika ada keterlambatan pembayaran dari pembeli, kita melakukan pinjaman kepa-

da bank agar petani tetap dapat memproduksi tebu. Tetapi bank juga memilik batas peminjaman sampai Rp 600 miliar,” jelas Agus. Selain itu, pinjaman dari bank bisa diajukan kembali setelah uang pinjaman sebelumnya dilunasi. Inilaj kemudian yang menjadi masalah. Sebab, pembeli gula masih belum melakukan pembayaran. Sehingga pihak PG tidak bisa mengajukan kembali pinjaman ke bank. “Jadi keterlambatan ini selain membuat petani tebu tidak mendapat uang, juga membuat aliran dana (cash flow) PG

terhambat,” paparnya. Selama ini untuk penjualan gula, yang menjadi prioritas adalah gula milik petani. Sehingga sebelum gula petani laku, gula dari PG pun tidak akan dijual. “Sebenarnya pemberian dana talangan adalah kebijakan dari perusahaan, bukan kewajiban yang menjadi wewenang PG. Saat keterlambatan pembayaran semakin lama, aliran dana dari PG sendiri juga terhambat. Kita juga berharap agar harga gula segera stabil. Sehingga, pembeli bisa menebus gula dan petani juga lancar kembali,” kata Agus. (fre/pri)

Minta Pemkab Tidak Tinggal Diam n PTPN... Sambungan dari Hal 31

Ketua Fraksi PPP menegaskan PG se-Kabupaten Situbondo, termasuk PG Prajekan harus bertanggungjawab terhadap kondisi petani tebu yang kini ‘sekarat’. “Kami mendesak pihak PTPN XI dan Pabrik Gula se-Situbondo memperhatikan dan memperbaiki kinerjanya yang selama ini sangat merugikan petani tebu,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), kemarin. Kata Abdurachman, keter-

lambatan pembayaran dana talangan dari pihak PTPN XI harus segera dibayarkan secepat mungkin. Sebab, pihak petani sudah terus didesak oleh pekerjanya untuk membayar ongkos tebang maupun ongkos angkut. “Petani sangat dilematis. Tidak ditebang atau diangkut, maka tebu yang sudah waktunya panen akan sangat rawan untuk terjadinya kebakaran,” kata politisi asal Jangkar tersebut. Abdurachman berharap, pihak PTPN XI melalui direksi segera menyadari atas kelalaiannya ini. Selanjutnya, segera

kembali mematuhi komitmen sebagaimana dalam surat keputusan menteri perdagangan tentang harga pokok penjualan gula yang naik dari Rp 8.250 menjadi Rp 8.500 perkg. “Kita menuntut pemberlakuan peraturan gubernur Jawa Timur nomor 17 tentang randemen. Untuk perlindungan petani tebu dan mensupport swasembada gula nasional, maka pemerintah harus segera menghentikan impor gula dan gula mentah,” papar Abdurachman. Dia menengarai, hal tersebut terindikasi sarat permai-

nan dan rawan KKN, menguntungkan segelintir orang serta mengorbankan jutaan petani dan pekerja di bidang pergulaan domistik. Anggota DPRD tiga periode ini juga meminta Pemkab agar tidak tinggal diam. Yakni dengan berperan aktif menyikapi situasi dan kondisi yang ada. Ini mengingat Situbondo merupakan satu-satunya wilayah yang ditempati empat PG besar sekaligus. “Artinya, ratusan ribu warganya hidup dalam mata rantai pergulaan tersebut,” imbuhnya. (pri)

n DEMO... Sambungan dari Hal 31

Sambungan dari Hal 31

Syaikhul mengatakan, sebagai orang tua, dirinya sangat kagum dengan semangat yang dimiliki Viara. Dia mengaku, semangat yang dimiliki Viara untuk sembuh sangat tinggi. “Waktu di Surabaya, dia selalu ceria, mudah beradaptasi sehingga menjadi sumber inspirasi bagi pasein- pasien yang lain yang menderita sakit ga-

Sambungan dari Hal 32

Atau, pemudik dari Madura yang menggunakan kapal tradisional di pelabuhan Jangkar di tampilkan dengan angle yang menarik, antusias para finalis

Sambungan dari Hal 31

Kata Agung, tindakan penambangan pasir di Desa/Kecamatan Banyuputih itu termasuk pelanggaran undang-undang. ”Makanya jika ada yang ditemukan lagi akan di jerat pidana,” tegasnya. Sementara itu, keberadaan tambang pasir di Kecamatan Banyuputih bukan hanya di tempat itu saja. Dari keterangan yang di peroleh dari Tim Pencari Fakta (TPF) Kabupat-

NUR HARIRI/JPRS

AUDIENSI: Bupati Dadang Wigiarto menjelaskan prasyarat CPNS kepada perwakilan pendemo di Pemkab Situbondo.

dinyatakan lolos kemudian berhenti wajib membayar uang Rp 25 juta. Pelamar yang lolos dan bekerja kurang lima tahun kemudian berhenti wajib membayar 50 juta ke kas daerah, saya kira ini tidak tepat,” katanya yang meminta penjelasan. Perwakilan massa aksi ditemui langsung Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Sekretari Daerah (Sekda) Syaifullah. Selain itu juga ditemui kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Ahmad Yulianto. Masing-masing pejabat ini menjelaskan secara bergiliran terkait tuntutan perwakilan massa. Kepala BKD Ahmad Yulianto mengatakan, apa yang menjadi prasyarat pendaftaran CPNS telah sesuai dengan di pusat. “Umur minimal 18 tahun, itu berdasar peraturan kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) nomor 12 tahun 2002. Karena ada orang yang sudah S-1 masih umur 16 tahun, S-2 18 tahun. Selain itu pemerintah kabupaten diperbolehkan untuk membuat peraturan terkait syarat IPK tersebut,” katanya sambil menyebut sudah ada 950 orang lebih yang mendaftar CPNS. Sekda Syaifullah juga memberi penjelasan kepada pendemo.

Dia menyebut tidak ada niatan apapun selain mencari CPNS terbaik. “Tidak ada niat apapun, kami memberi persyaratan karena Kemenpan memperbolehkan syarat tersebut dirubah,” terang Syaiful yang mengaku IPK anaknya hanya 3,08 sehingga terpaksa mendaftar CPNS di Pasuruan, karena tidak dapat mendaftar di Situbondo. Sementara itu, Bupati Situbondo memberikan jawaban yang panjang lebar. Dia menyebut saat ini pemerintah tidak bisa mengelak dari reformasi. “Kabupaten kita harus memiliki pola rekrutmen yang baik, tetapi tetap memberi ruang yang luas. Kami tidak membedakan akreditasi A, B atau yang lain. Pola rekrutmen ini karena negara menuntut perbaikan Sumber Daya Manusia (SDM),” katanya. Dadang membeberkan, salah satu persyaratan IPK perguruan tinggi swasta minimal harus 3,20 dan negeri 3,00, menjadi salah satu pilihan untuk memperbaiki kwalitas PNS yang akan direkrut. Tujuannya, 58 CPNS itu nantinya mampu bersaing dan bekerja cepat dalam membangun Situbondo. “ Ba n ya k ju ga a na k P N S

gal ginjal,” ujar lelaki alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo itu. Bagi Syaikhul, semangat yang dimilik Viara juga menginspirasi dirinya sebagai orang tua untuk tetap tabah. Baginya, meski ujian yang menimpa keluarganya sangat berat dan panjang, namun dirinya tidak boleh putus asa. “Anak saya sangat tabah, masak kami selaku orang tua tidak bisa kuat dan semangat?,” kata Syaikhul

dengan nada bertanya. “Semua sudah habis saya jual, kursus komputer sudah hilang, ibunya sebagai guru juga berhenti. Bagaimana lagi ini?, anak kecil tidak bisa lepas dari kami berdua. Dan kami tidak boleh putus asa” lanjut lelaki 35 tahun ini. Untuk membantu perawatan anaknya, Syaikhul menulis novel yang menceritakan tentang Viara dan perjuangan dirinya selama merawat via-

pun semakin terlihat. Bermacam pertanyaan pun akhirnya mereka lontarkan untuk menambah pemahaman mereka tentang fotografi. Terakhir, Rendra berpesan bahwa untuk dapat menjual sebuah foto para fotografer harus da-

pat menangkap momen. “Nilai dari kebudayaan yang ditampilkan pada momen yang berbeda yang kemudian membuat foto itu berharga,” jelas Rendra. Sementara itu, seusai acara, Andri salah satu pembina KakangEmbug, mengatakan minggu de-

en Situbondo, terungkap jika galian pasir ada di enam titik. ”Itu di Kecamatan Banyuputih saja,” ujar Wakil Kepala Biro TPF Kabupaten Situbondo, Agus Ariyanto. Menurut dia, TPF akan terus melacak keberadaan lokasi galian-galian yang lain. Kedatangan Satpol PP dan TPF kemarin sempat membuat beberapa pekerja terkejut. Sebab, tidak ada informasi sebelumnya kalau tempat itu akan ditutup. Delapan penembang yang kebetulan sedang melakukan akti-

fitas penambangan juga tidak bisa berbuat apa-apa. Saat diminta memberikan keterangan oleh petugas, mereka mengaku tidak tau apa-apa. ”Kami disini hanya pekerja, dan hasilnya untuk menafkahi keluarga,”terang salah satu pekerja kepada petugas. Dari penjelasan pekerja, lokasi galian pasir tersebut milik warga yang bernama Yanto dan Budi. Kedua orang ini sama-sama warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. (bib/pri)

Diduga Orang Sengaja Membakar n LAHAN... Sambungan dari Hal 31

”Selama ini, memang karena ulah orang gila,” ujar Joko, penjaga lahan tersebut. Joko mengatakan, dirinya sering menemukan orgil berkeliaran di lahan tersebut. Bahkan, sekitar satu minggu yang lalu, dia pernah menemukan langsung prilaku orgil yang membakar kayu. ”Saya lihat sendiri dia membakar menggunakan korek. Langsung saja saya suruh pergi” katanya. Meski demikian, belum diketahui secara persis penyebab terjadinya kebakaran. Beberapa informan juga masih memberikan informasi yang beragam tentang penyebab terja-

Sambungan dari Hal 31

yang tidak bisa daftar karena persyaratan itu. Anaknya Pak Sekda, Kepala Bapedda, dan Anaknya Asisten 2, juga tidak bisa daftar. Maka mereka mendaftar di tempat lain. CPNS ini berlaku di seluruh Indonesia, sehingga daftar dimana saja boleh. Termasuk di Situbondo juga banyak pendaftar dari luar,” paparnya. Dirinya menegaskan, pola rekrutmen saat ini harus sesuai persyaratan. Sehingga, tidak ada yang salah. Untuk mengontrolnya siapa saja bisa melakukannya. “Jangan salah, silahkan dicek apakah hanya anak-anak pejabat saja. Kalau ada dugaan kecurangan, maka akan bisa dicek. Bisa ditelusuri karena komputer tidak dapat dibohongi,” terangnya. Sementara untuk CPNS yang lolos dan kemudian mundur, maka akan dipenalti dengan membayar Rp 25 juta dan Rp 50 juta. “Kalau ada CPNS yang lolos kemudian mundur, maka disanksi agar tidak ada yang mainmain. Karena kalau sampai mundur pemerintah kabupaten akan rugi. Di sini masih tidak terlalu besar, di Bondowoso serta kabupaten lain sanksinya 100 juta,” pungkasnya. (rri/pri)

ra. Novel yang berjudul “Gadis Kecilku” kini menjadi best seller nasional. Demi kesembuhan Viara, Syaikhul menjual sendiri novelnya itu. Dia bahkan berjualan novel dari bus ke bus, dari kota ke kota, bahkan sampai ke Jakarta. “Saya seperti pengamen untuk menjajakan novel itu. Apapun akan saya lakukan yang penting anak saya sembuh,” pungkas Syaikhul saat ditemui di rumahnya. (pri)

Para Finalis Diajak Motret ke Lapangan n KAKANG-EMBUG...

n SATPOL...

n SISWI...

Viara Menginspirasi Pasien Lain n UNTUK...

Pekerja Mengaku Tak Tahu Apa-apa

dinya kebakaran. Seperti yang dikatakan oleh salah satu warga yang kebetulan mengetahui ada asap yang keluar dar lahan sejak pagi. Lelaki yang tidak mau disebutkan namanya itu menduga, ada oknum yang memiliki niat yang tidak baik. Lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu mengatakan, ia sering melihat orang dengan prilaku mencurigakan saat dia berangkat kerja. ”Kalau warga membakar sampah saya kira tidak berani. Ini ada oknum yang secara sengaja ingin membakar lahan ini,” ujarnya. Sementara itu, pada kebakaran lahan kering kemarin itu, PMK menerjunkan empat armada mobil pemadam ke-

bakaran dengan jumlah personel 13 orang. ”Sengaja kita terjunkan banyak personel. Sebab PMK merelokasi agar jangan sampai merembet,” ujar Hadi Siswono, KUPT PMK Kabupaten Situbondo. Pada akhir komentarnya, Hadi meminta kepada masyarakat, jika ada kebakaran agar segera menghubungi PMK secepatnya. ”Segera hubungi kami langsung melalui call center,” ujarnya. Diakui, kebakaran lahan di jalan utama pantura sangat mengaggu pengguna jalan. Asap dari lahan sampai keluar ke jalan raya. Asap tersebut menyebar ke jalan raya kurang lebih hingga 500 meter. (bib/pri)

Penyidik Minta Visum Et Repertum untuk Menguatkan Laporan

Banyak Anak Pejabat Tak Bisa Daftar “Tetapi pesryaratan untuk mendaftar CPNS di Situbondo dinaikkan menjadi lebih besar. Untuk IPK perguruan tinggi swasta menjadi 3,20 sedangkan perguruan negeri 3,00, ini sangat diskriminatif,” kata Hendriyansyah, koordinator aksi. Massa Alursut berkumpul di jalan raya sekitar Polres Situbondo. Mereka selanjutnya bergerak ke kantor Bupati Situbondo dengan mengendarai belasan becak. Selama perjalanan itu, mereka berorasi menuntut pemerintah bertindak adil dengan menetapkan persyaratan IPK sesuai dengan yang ditentukan pemerintah pusat. Usai puas berorasi, perwakilan aksi dipersilakan masuk ke ruang rapat bupati untuk beraudiensi. Hendri menyebut IPK yang disyaratkan tidak akan menjamin kualitas seseorang. “Realita yang terjadi, masih banyak dosen yang mudah memberi nilai baik, dengan cara membawa gula dua kilogram atau rokok satu pack ke rumah dosen bersangkutan, nilainya sudah bisa menjadi baik,” katanya. Menurutnya, aspirasi tersebut murni dari masyarakat yang ingin bekerja sebagai CPNS, tetapi memiliki nilai IPK tidak mencapai batas minimal yang dipersyaratkan. Karena itu, dia meminta agar syarat IPK tidak dinaikkan. “Banyak juga orang yang mengabdi jadi pegawai bertahuntahun. Tetapi mereka tidak bisa mendaftar karena terbentur dengan syarat IPK,” terangnya. Sementara seorang perwakilan massa lainnya, Lukman Hakim mengatakan, kewajiban membayar uang pinalti bagi CPNS yang dinyatakan lolos namun kemudian berhenti, dianggap tidak cocok untuk diterapkan. “Pelamar CPNS yang

37

S I T U B O N D 0

pan para finalis diagendakan diajak untuk langsung terjun ke lapangan. “Sebagai duta wisata mereka harus menguasai juga beberapa komponen promosi yang dapat mengangkat nilai pariwisata Situbondo diantaranya fotografi objek wisata,” ujar Andri. (fre/pri)

Kebetulan, AS selama ini dikenal memiliki kemampuan di bidang itu. Setelah diobati oleh AS, penyakit korban ini konon mulai membaik. Pelaku berdalih ada syarat lain, agar pengobatannya bisa selesai dan Z bisa benar-benar sembuh. Syaratnya, korban diminta tinggal di rumah pelaku. Selain itu korban akan dijadikan anak angkat. “Karena dia (AS) dikenal sebagai ustad, saya percaya saja,” imbuhnya. Rasa percaya dari orang tua korban ini ternyata disalahgunakan oleh AS. Setiap kali rumahnya nampak sepi, AS selalu memaksa korban bersetubuh dengan alasan pengobatan. “Jadi sewaktu pertama kali saya bertemu dengan dia, saya pasrahkan. Anak saya itu mondok di sebuah pesantren. Ternyata oleh dia (AS) digitukan, padahal waktu itu dia sudah minta mau dijadikan anak angkat,”

papar ayah Z. Korban yang ingin penyakitnya sembuh hanya bisa pasrah saat AS mengajaknya berbuat mesum. Dia menganggap itu bagian dari pengobatan. Nah, akibat sering digauli oleh AS yang sudah beristri, kini Z hamil tiga bulan. “Anak saya tidak bisa berbuat apa-apa, diancam penyakitnya tidak akan diobati jika menolak,” katanya. Selanjutnya, kasus ini terbongkar pada saat korban hendak pulang dari sebuah pondok pesantren. Korban yang berada di pondok tiba-tiba mengalami sakit perut, hingga akhirnya kembali dibawa pulang oleh AS ke rumahnya. Mendengar anaknya pulang dari pondok, keluarga korban selanjutnya menyusul ke rumah AS. Pada waktu itu korban dibawa ke bidan untuk diperiksakan apa sebenarnya penyebab rasa mual-muat tersebut. Orang tua korban sangat terkejut begitu mendengar apa yang disampaikan bidan,

bahwa sang putri sedang hamil. Kasus ini sebenarnya sudah akan diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi hingga kemarin masih belum menemukan solusi. “Sudah ditempuh jalan kekeluargaan. Tetapi dia (AS) tidak mengakui. Mereka mengancam akan melaporkan keluarga korban ini dengan pencemaran nama baik,” terang Kepala Dusun Muhammad Fadhal, 25, saat mendampingi keluarga korban di Polres Situbondo, kemarin. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi menegaskan akan menindaklanjuti laporan itu. Dikatakan, saat ini kasus tersebut masih ditangani petugas PPA Satreskrim Polres Situbondo. “Penyidik juga akan memintakan visum et repertum korban ke dokter. Jika nanti terbukti melakukan itu, maka pelakunya akan dijerat pasal 81 ayat 1 sub pasal 82 UU 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak,” kata AKP Wahyudi. (rri/pri)

Sehari Bisa Jual 200 Ikat Jerami n JERAMI... Sambungan dari Hal 32

”Banyak yang beli. Sebab yang memelihara sapi atau kambing kesulitan mencari rumput atau

pakan peliharaannya dikala musim kemarau,” ujar ibu satu anak ini. Rohani mengatakan peningkatan penjualan jerami padi naik dua kali lipat dari ha-

ri di saat rumput masih mudah di dapatkan. Pada hari biasa, dia menjual 100 ikat jerami. Sedangkan pada bulan-bulan ini, bisa terjual 200 ikat jerami tiap harinya. (bib/pri)

Dua Kendaraan Diamankan Polisi n HINDARI... Sambungan dari Hal 32

Tidak disangka, dari arah belakang muncul truk kontainer yang keluar dari parkirnya. Pada saat berhenti itulah, sepeda motor korban ditabrak oleh truk kontainer. Korban langsung terjatuh ke jalan aspal. Beruntung, kontainer langsung mengerem dan berhenti. “Saya sudah berusaha menghindari truk yang mau keluar dari parkir. Saat itu juga ada Suzuki Carry yang ngerem mendadak,” kata korban.

Sementara Sopir truk kontainer mengatakan, dirinya sudah berusaha berhenti saat melihat ada sepeda motor. Namun usaha itu tidak berhasil. “Sewaktu saya mau berhenti, kendaraan saya selip dan berjalan sendiri, akhirnya menabrak korban yang saat itu berhenti di tepi jalan,” terang Didik, saat berada di lokasi kejadian. Mengetahui korban terjatuh, sopir truk selanjutnya berusaha berhenti sebisanya. Truk akhirnya berhenti dengan kondisi melintang di jalan pantura. Hal itu sempat membuat jalan raya

macet. “Kemacetan tidak terlalu panjang, karena kondisinya sedang sepi,” kata Brigadir Ilham Haerul Yasin, petugas Lantas Polres Situbondo. Ilham menyebut, begitu pihaknya tiba di lokasi kejadian. Korban luka langsung dilarikan ke RSUD untuk mendapat perawatan. Selanjutnya, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan langsung diamankan. “Jadi kasus kecelakaan ini masih diselidiki petugas. Kami masih akan memintai keterangan saksi-saksi,” pungkasnya. (rri/pri)

Lokasi Tidak Sulit Dijangkau n LAHAN... Sambungan dari Hal 32

Warga yang tinggal tidak jauh dari lahan kebakaran, “Cuacanya panas. Kalau penyebabnya tidak tahu, mungkin karena sangat panas itu,” katanya. Dikatakan, ia mengetahui kebakaran itu saat melintas di jalan Semeru dekat pemakaman umum. Begitu menengok ke sisi barat, ternyata lahan kosong seluas sekitar lapangan sepak bola sedang terbakar. “Saya langsung laporan, takut menjalar,” terangnya.

Api yang mulai membesar itu melalap rerumputan liar dengan cepat. Kondisi rumput yang kering serta anging yang cukup kencang membuat petugas pemadam kebakaran (PMK) kewalahan untuk mematikan api. Petugas PMK menerjunkan empat mobil damkar. Salah satu truk damkar sempat bolak-balik untuk mengambil air. Sekitar lima truk air yang disemprotkan berhasil memadamkan api yang sempat membuat warga takut. Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Situbondo, Hadi siswono mengatakan, pi-

haknya mendapat laporan dari warga yang mengaku resah dengan kebakaran itu. “Warga laporan, kemudian petugas langsung ke TKP,” katanya. Dikatakan, lokasi kebakaran yang letaknya berada di pinggir jalan memudahkan petugas segera memadamkan api tersebut. “Lokasi tidak terlalu sulit dan bisa dijangkau oleh selang damkar, jadi bisa langsung dipadamkan. Kami himbau masyarakat ikut menjaga, langsung memadamkan api bila tahu ada kebakaran,” pungkasnya. (rri/pri)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

B A N Y U W A N G I

Wushu Raih Tiga Medali BANYUWANGI - Atlet Wushu Banyuwangi menorehkan tinta emas di Piala Bupati Ngawi. Bagaimana tidak, tiga dari empat atlet berhasil menyabet medali dalam ajang yang digeber di Ngawi selama tiga hari dan berakhir Minggu lalu (21/9) itu. Tiga atlet tersebut meraih medali emas, perak, dan perunggu. Shelly Cahyani berhasil juara di kelas 56 kilogram (kg) putri. Dia merebut medali emas setelah menang di partai final. Sebetulnya kontingen Banyuwangi bisa menambah medali emas. Sebab, satu atlet yang

berlaga di kelas 48 kg putri berhasil melenggang hingga partai puncak. Sayang, di laga final Aisyah Kartika kalah. Siswa SMAN 1 Bangorejo itu pun harus puas mendapat medali perak. Kontingen Banyuwangi juga mendapat medali perunggu. Kali ini atas nama Nur Efensi yang berlaga di kelas 70 kg putra. Siswa SMK PGRI 2 Giri itu menempati posisi ketiga dan berhak atas medali perunggu. Satu atlet lain tidak berhasil membawa pulang medali. Ketua Wushu Indonesia (WI) Banyuwangi, Suhadak, menyambut gembira hasil tersebut.

Sebab, menurutnya, prestasi tersebut merupakan buah kerja keras selama ini. ‘’Kami sangat senang atas prestasi ini,” ujarnya. Menurut dia, persaingan antar daerah cukup sengit. Beruntung, semua atlet yang diturunkan Banyuwangi memiliki mental dan kepercayaan diri tinggi. ‘’Selain skill, faktor mental juga sangat menentukan,” tandasnya. Dia cukup puas atas prestasi tersebut. Dia yakin di even-even mendatang akan lebih baik. ‘’Ini sebagai pemanasan untuk menghadapi Porprov,” pungkasnya. (ton/c1/als)

PABBSI Sabet Emas di Kejurnas BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) Banyuwangi semakin bergeliat jelang menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun 2015 mendatang. Hal tersebut tentu sangat berdampak positif bagi Banyuwangi dalam rangka menduduki posisi lima besar dalam ajang multieven itu. Banyuwangi tampaknya harus belajar pada Porprov IV 2013 di Madiun. Saat itu, kontingen Kota Gandrung meleset dari daftar lima terbaik. Bahkan, terlempar dari posisi 10 terbaik pengumpul medali terbanyak. Padahal, hanya 30 cabor yang dipertandingkan dalam hajatan akbar dua tahunan itu. Namun, hanya sebagian cabor yang berhasil mencuri medali. Bahkan, ada cabor yang gagal total dalam ajang tersebut alias tidak berhasil membawa medali sama sekali, misalnya Persatuan Angkat Berat Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI). Sejumlah atlet PABBSI kala itu tidak berdaya. Kontingen kota lain lebih tangguh. Tak pelak, PABBSI pulang dengan kepala tertunduk. Namun, kini PABBSI mulai berbenah. Itu berdasar prestasi yang diukir di beberapa even yang diikuti. Salah satunya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Binaraga yang digeber di Jember Minggu lalu (21/9). Dua dari empat binaragawan Banyuwangi sukses menyabet medali. Prestasi terbaik diraih Untung.

DOK.JP-RABA

BIKIN BANGGA: Untung berhasil menyabet medali emas Kejurnas Binaraga di kelas 65 kilogram.

Berlaga di kelas 65 kilogram (kg), dia menjadi yang terbaik dan menyisihkan semua atlet dari berbagai daerah di Indonesia. Satu atlet lain, yaitu Rahmad, mendapatkan medali perunggu di kelas 80 kg. Dua atlet lain tampaknya harus lebih banyak belajar. Sebab, keduanya kalah di fase penyisihan. Mereka adalah Wahid yang berlaga di kelas 70 kg dan Hendrik yang berlaga di kelas 75 kg. Ketua PABBSI Banyuwangi, Beni Hiar mengungkapkan, prestasi tersebut buah kerja keras

selama ini. Menurut dia, para atlet PABBSI selalu latihan dengan semangat tinggi demi mengharumkan nama Banyuwangi. ‘’Ini bukti bahwa PABBSI tidak diam dalam melakukan pembinaan,” tandasnya. Dia mengaku optimistis PABBSI bisa berbuat banyak pada Porprov di Banyuwangi tahun depan. Namun, PABBSI kesulitan mencari atlet-atlet muda. ‘’Porprov sudah semakin dekat. Kita akan berusaha mati-matian agar tidak malu di rumah sendiri,” tekadnya. (ton/c1/als)

Dayung Sabet Emas di Jatim Open BANYUWANGI - Meski baru berdiri, ternyata Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Banyuwangi langsung mengukir prestasi. Tidak tanggung-tanggung, medali emas diraih dalam ajang Kejuaraan PPNS Dragon Boat Jawa Timur Open tahun 2014. Atlet Dayung Banyuwangi memang all out dalam mengikuti ajang yang digeber di Sungai Mas, Surabaya, tanggal 13-14 September lalu itu. Hasilnya, di luar dugaan, kontingen Kota Gandrung berhasil menyabet juara pertama setelah finis di posisi terdepan. Ajang tersebut merupakan yang pertama diikuti Dwi Wahyu Utomo dkk. Karena itulah, atlet dayung Banyuwangi yang terdiri dari 12 atlet itu sempat diremehkan kontestan lain. Namun,

Banyuwangi bisa menjawab keraguan dan berhasil menyabet prestasi emas. Afan Ruli Arnanta mengungkapkan, prestasi tersebut merupakan buah kerja keras. Selama ini, atlet dayung menggelar latihan secara kontinu. ‘’Sejak resmi terbentuk pada Maret lalu, kami langsung melakukan latihan serius,’’ ungkapnya. Ketika ada undangan mengikuti ajang itu, maka timnya langsung merespons cepat. Hanya saja, awalnya, tim dayung Banyuwangi tidak mematok target tinggi karena memang baru pertama mengikuti ajang tersebut. ‘’Hasilnya, ternyata sangat membanggakan,’’ ujar Afan bangga. Menurut dia, prestasi tersebut juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Yang membanggakan, mayoritas atlet dayung

masih berstatus pelajar mulai tingkat SMP hingga perguruan tinggi. ‘’Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Penghargaan ini untuk menambah prestasi Banyuwangi ke depan,’’ tandasnya. Sementara itu, atlet yang berlaga itu antara lain, Slamet Fariyadi dari SMPN 2 Banyuwangi, Dwi Ferdiyansah dan Rifki Setiawan. Dua atlet ini merupakan mahasiswa Untag Banyuwangi. Catur Hari Wiswoyo dari SMKN 1 Glagah, Ramadan Eri dan Johni Pramono masing-masing dari SMKN Muhammadiyah 4 Glenmore. Selain itu, ada nama Ahmad Busairi dan Dicki Firmansyah dari Stikes Banyuwangi. Dwi Wahyu Utomo asal Uniba. Moh Bahrul Qirom dan Rio Febry Sanjaya. (ton/c1/als)

Kaus Osing Deles Angkat Budaya Lokal ke Banyuwangi Art Week tidak lengkap jika tidak mampir ke stan kaus Osing Deles. Stan yang berada di utara Gesibu Blambangan ini sangat mencolok. Dengan tatanan khas Oseng, stan ini banyak dikunjungi pengunjung. Menurut pemilik kaus Osing Deles, Zunita, pihaknya membuka stan pamer ini selama Banyuwangi Art Week berlangsung. Di mana rangkaian B-Fest ini akan digelar hingga 27 September 2014. Ada beberapa macam produk seperti kaus, tas, sandal, dan bermacam produk Osing Deles yang dihasilkan tim kreatif Osing Deles. “Kaus Osing Deles adalah original merchandise of Banyuwangi yang mengangkat tema Banyuwangi terutama Oseng, budaya Oseng dan wisata khas Oseng. Budaya dan wisata Oseng memang sangat menarik karena keunikan salah satu budaya dari sekian banyak budaya yang terdapat di Banyuwangi,” kata Zunita kemarin.

LOKALAN: Salah satu desain kaus Osing Deles yang bisa didapatkan di Banyuwangi Art Week di sepanjang Jalan Gesibu hingga 27 September 2014.

ISTIMEWA

Zunita berharap, melalui Banyuwangi Art Week ini, Osing Deles ingin ikut berperan dalam promosi daerah wisata Banyuwangi melalui dunia fashion. Tentunya itu berdasar atas penggalian nilai-nilai kearifan

budaya lokal yang dikemas dengan memadukan pada polesan gaya tradisional dan polesan gaya modern. Sehingga terwujud sebuah gaya fashion etnik yang bergaya modern dan trendy. (*/als)

DOK. RABA

MULAI RETAK: Pengurus KONI Banyuwangi periode 2013-2017 saat masih solid. Saat ini, Nurmansyah melayangkan surat pengajuan reshuffle pengurus ke KONI Jatim.

Nurman Reshuffle Pengurus KONI BANYUWANGI - Ketua Umum KONI Banyuwangi, Brigadir Nurmansyah, kembali mengubah struktur kepengurusan KONI periode 2013-2017. Bahkan, beberapa nama pengurus terpental dalam reshuffle tersebut. Selain itu, ada sebagian nama yang hanya bergeser dari posisi sebelumnya dan mendapatkan job baru. Reshuffle tersebut bukan isapan jempol. Sebab, surat pengajuan reshuffle tersebut telah diterima KONI Jawa Timur. Surat tersebut dilayangkan dan ditujukan kepada ketua umum KONI Jawa Timur. Surat resmi itu tertanggal 11 September 2014 dan hanya diteken Ketua Umum KONI Banyuwangi, Brigadir Nurmansyah. Dalam surat permohonan reshuffle, tertuang jelas bahwa pergantian tersebut berdasar pertimbangan kemampuan dan dalam rangka mendukung kinerja KONI Banyuwangi. Dalam surat tersebut dijelaskan, reshuffle itu sudah berdasar kesepakatan para pengurus harian. Tercatat, ada enam orang yang dipecat dari kepengurusan KONI Banyuwangi. Mereka adalah Suyanto Waspotondo, H. Muchlis, Slamet Sucipto, Agus Sujiono, Priyo Suyitno, dan Susatyo Yulidariyanto. Dalam reshuffle itu juga muncul wajah baru, yaitu Eko Budi Hartanto, Agus Andriyanto, Dwi Andriyanto, I

Reshuffle Pengurus KONI Yang Diganti Suyanto Waspotondo

Pengganti

Jabatan

Pebdi Arisdiawan

Ketua Harian

Fandi Ahmad Joko

Didik Suhariyanto

Wakil Ketua Umum V

H. Muchlis

Eko Budi Hartanto Wakil Bendahara 1

Slamet Sucipto

Agus Andriyanto

Wakil Bidang kerjasama dan marketing

Agus Sujiyono

Dwi Andriyanto

Anggota Bidang Kerjasama dan Marketing

Drs. Priyo Suyitno

I Gede Eka

Wakil Bidang Media dan Humas

Pebdi Arisdiawan

Hanif Irianto

Ketua Bidang Penerapan IPTEK Olahraga

SusatyoYulidaryanto

Sutopo

AnggotaBidangPenerapanIPTEKOlahraga

Didik Suhariyanto

Fandi Ahmad Joko Ketua Bidang Hukum

YANG TERLEMPAR

WAJAH BARU

1. Suyanto Waspotondo 2. H. Muchlis 3. Slamet Sucipto 4. Agus Sujiono 5. Priyo Suyitno 6. Susatyo Yulidariyanto

1. Eko Budi Hartanto 2. Agus Andriyanto 3. Dwi Andriyanto 4. I Gede Eka Darmayasa 5. Hanif Irianto 6. Sutopo

Gede Eka Darmayasa, Hanif Irianto, dan Sutopo. Suyanto Waspotondo diganti Pebdi Arisdiawan sebagai ketua harian. Posisi ketua bidang penerapan IPTEK Olahraga yang ditinggalkan Pebdi Arisdiawan diemban Hanif Irianto. H. Muchlis yang bertugas sebagai wakil bendahara 1 berpindah tangan ke Eko Budi Hartanto. Wakil Bidang Kerjasama dan Marketing yang dijabat Slamet Sucipto diganti Agus Andriyanto. I Gede Eka Darmayasa diberi kepercayaan baru menjadi wakil Bidang Media dan Humas menggantikan Priyo Suyitno. Susatyo Yulidaryanto digantikan

Sutopo sebagai anggota Bidang Penerapan IPTEK Olahraga. Ada dua nama lain yang hanya pindah posisi. Fandi Ahmad Joko yang sebelumnya sebagai wakil ketua umum V turun kasta menjadi ketua Bidang Hukum menggantikan Didik Suhariyanto. Didik Suhariyanto menempati posisi yang ditinggal Fandi Ahmad Joko. Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua Umum KONI Banyuwangi, Brigadir Nurmansyah, menepis adanya reshuffle di tubuh KONI Banyuwangi. Dia membantah telah mengubah kepengurusan KONI Banyuwangi. ‘’Tidak ada reshuffle,’’ kelitnya kemarin.

Bahkan, dia terkejut terkait surat pengajuan permohonan pergantian pengurus yang dilayangkan tanggal 11 September. Dalam surat itu hanya dia yang tanda tangan. ‘’Tanggal 11 itu berarti satu minggu dua minggu ini. Tidak benar itu,” tepisnya kemarin. Pernyataan Brigadir Nurmansyah itu bertolak belakang dengan pernyataan pengurus KONI Jawa Timur. KONI Jatim mengaku membenarkan adanya surat pengajuan permohonan reshuffle dari KONI Banyuwangi. ‘’Surat pengajuan baru tiba kemarin (Minggu, red),” sebut wakil sekretaris 1 KONI Jawa Timur, Gatot Sutantra, via ponselnya kemarin. Dia membenarkan surat pengajuan itu hanya diteken ketua umum KONI Banyuwangi. Semestinya pengajuan permohonan itu dilampiri berita acara pengurus harian KONI Banyuwangi terkait kesepakatan mengganti pengurus. ‘’Kalau tidak ada, nanti kita akan minta hasil rapat pleno dan berita acaranya,” tandasnya. Sementara itu, jika pergantian itu disetujui, maka reshuffle era Brigadir Nurmansyah tersebut merupakan yang kedua. Sebelumnya, reshuffle sudah pernah dilakukan. Padahal, kepengurusan KONI Banyuwangi belum genap setahun. (ton/c1/als)


Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

39

S A M B U N G A N

Penyidik juga Panggil Lukman ■ KEJAKSAAN...

Sambungan dari Hal 29

Konon, tarikan tersebut untuk konsultan juga. Itulah yang menyebabkan kejak-

saan memiliki pandangan lain bahwa fee yang diminta dalam pertemuan di SDN 2 Tampo berbeda dengan fee dalam juknis. “Konsultan merasa dicatut dalam masalah ini,” tandas Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri

Banyuwangi, Paulus Agung W., kepada koran ini kemarin. Bila fee 4 persen tersebut berbeda dengan juknis, maka ada kemungkinan fee untuk dinas pendidikan lebih besar daripada

pembagian sebelumnya. Bila awalnya pola pembagian fee 1 persen untuk UPTD, 5 persen untuk dinas, dan 4 persen untuk konsultan, fee untuk dinas boleh jadi lebih besar dari 5 persen.

LATAR BELAKANG GUNUNG: Puluhan cyclist dari beberapa negara berpose bersama di Perkebunan Kalibendo, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, pagi kemarin (22/9).

GALIH COKRO/RABA

Jadi Ajang Pemanasan Event ITdBI ■ TUNTAS...

Sambungan dari Hal 29

Sembari menunggu jadwal penerbangan pesawat dan pemberangkatan bus, puluhan cyclist justru menjajal rute menanjak di lereng Gunung Ijen pagi kemarin (22/9). Sebanyak 29 cyclist dari klub JERRX Jakarta, SRBC Surabaya, dan beberapa pembalap BRCC Banyuwangi, ambil bagian dalam gowes tersebut kemarin. Mereka start di depan Pandapa Sabha

Swagata Blambangan sekitar pukul 05.00. Dipandu “marshall dadakan” kru Jawa Pos Radar Banyuwangi, peloton langsung meluncur di Jalan PB. Sudirman menuju Simpang Lima. Rombongan tersebut dikawal supporting car BRCC dan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dari Simpang Lima, rombongan belok ke Jalan Jakgung Suprapto, Jalan HOC Cokroaminoto, Jalan Widuri, Kelurahan Banjarsari, hingga melewati Desa Olehsari, Desa Glagah, dan Desa Paspan

di Kecamatan Glagah. Dari situ, cyclist mulai disiksa tanjakan hingga masuk wilayah Kecamatan Licin. Meski jalanan menanjak dan berliku-liku, puluhan cyclist itu tampak menikmati. Terlebih, pemandangan di lereng Gunung Ijen tersebut memesona. Akhirnya, mereka berhenti di check point lapangan Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Setelah semua cyclist berkumpul, mereka bersama-sama kembali melalui rute lain.

Kali ini mereka melintasi kawasan Perkebunan Kalibendo di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah. Di depan perumahan pekerja perkebunan itu, puluhan cyclist dari beberapa negara itu sempat berpose bersama dengan latar belakang Gunung Ijen. ‘’Ini gowes santai sekaligus ajang pemanasan kelas eksekutif International Tour de Banyuwangi Ijen yang akan dihelat bulan depan,” ujar Ketua ISSI Jatim sekaligus Ketua BRCC Banyuwangi, Guntur Priambodo, kemarin. (c1/bay)

Membaca Talbiyah Dalam Hati ■ MASUK...

Sambungan dari Hal 29

Beberapa jamaah wanita yang sedang berhalangan tidak ikut ke masjid. Mereka menunggu di dalam bus. Tapi tetap ikut membaca niat umrah bersama jamaah lain di dalam bus. Tepat pukul 10.15 bus rombongan melaju menuju Makkah. Se-

panjang perjalanan jamaah terus mengumandangkan talbiyah. Sampai tertidur pulas. Setelah masuk kamar di maktab Mahbas Jin, pukul 20.00 rombongan haji dari daerah “The sunrise of Java” berangkat menuju Masjidilharam. Sepanjang perjalanan sejauh 480 Km, jamaah terus membaca talbiyah. Ada yang siir (dalam hati). Juga ada yang mem-

baca dengan jahr (keras). Bus terus bergerak tanpa hambatan. Menyusuri jalan tol yang tidak hanya lebar. Tapi penyebab utama ini: tolnya sepi. Hanya ada satu dua mobil pribadi yang berpapasan. Selebihnya tanah bebatuan yang gersang di kanan-kiri jalan. Bus terus melaju. Makin jauh bus bergerak, makin tidak terdengar suara talbiyah dari mu-

lut jamaah. Ternyata jamaah dalam bus tidak lagi hanya membaca talbiyah dalam hati. Tapi mereka juga baca talbiyah dalam mimpi. Hahaha... Karena juga tertular virus ngantuk jamaah lain, saya mengetik laporan haji ini sambil tekluk-tekluk. Sebelum laporan haji ini ngelantur sampai ke alam mimpi, saya akhiri saja sampai di sini. (*)

DPRD Banyuwangi Kirim Fax ke DPR RI ■ LAWYER...

Sambungan dari Hal 29

Di tengah perjalanan menuju kantor wakil rakyat, tepatnya di depan Pemkab Banyuwangi, para demonstran berhenti sejenak. Kali ini mereka membaca petisi penolakan RUU advokat. Sesaat kemudian, para pendemo itu melanjutkan perjalanan. Pembacaan petisi kembali dilakukan saat demonstran tiba di kantor DPRD Banyuwangi. Melalui petisi tersebut, anggota Peradi Banyuwangi membeber alasan menolak RUU advokat. Beberapa alasan penolakan itu adalah RUU tersebut dibuat tanpa didasari naskah akademik sebagaimana dimaksud UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan perundang-undangan. Mereka juga mendesak RUU advokat dibatalkan karena diindikasi hanya menjadi kepentingan segelintir orang dan tidak disusun berdasar masukan sekitar 30 ribu advokat anggota Peradi se-Indonesia. Selain itu, demonstran menganggap RUU advokat itu meng-

andung unsur campur tangan pemerintah bersama DPR RI. RUU itu juga bernuansa politik dengan pembentukan Dewan Advokat Nasional (DAN). “Kami sangat menyayangkan adanya DAN yang diangkat pemerintah dan digaji negara. Itu sudah menghilangkan independensi advokat,” ujar Ketua DPC Peradi Banyuwangi, Misnadi, didampingi Ketua DPC Ikadin Banyuwangi, Jazuli. Misnadi mengatakan, pihaknya menolak RUU advokat karena tidak sesuai UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang advokat. UU Advokat yang berlaku saat ini menganut sistem single bar (wadah tunggal), sedangkan RUU advokat yang akan disahkan DPR RI itu menganut multi bar. “Sebanyak 35 advokat bisa membentuk organisasi dan mengangkat anggota baru. Kalau sudah demikian, advokat yang dipecat gara-gara melanggar kode etik profesi di satu organisasi bisa langsung pindah ke organisasi lain. Maka pengawasan advokat menjadi sangat sulit,” kata dia. Menurut Misnadi, Peradi mer-

upakan wadah tunggal advokat di seluruh Indonesia. Organisasi profesi tersebut memiliki delapan anak organisasi, yakni Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin), Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI), Himpunan Advokat dan Pengacara Indonesia (HAPI), Serikat Pengacara Indonesia (SPI), Asosiasi Konsultan Hukum Indonesia (AKHI), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), dan Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI). Jika RUU advokat sebagai amandemen UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang advokat itu disahkan, imbuh Misnadi, maka masyarakat pencari keadilan juga akan dirugikan. Sebab, seseorang bisa lebih mudah diangkat menjadi advokat. “Asalkan berstatus sarjana hukum (SH), meskipun kuliahnya hanya sepekan sekali, bisa jadi advokat. Di Peradi, filter-nya sangat ketat. Sarjana hukum harus magang selama dua tahun, setelah itu ujian. Itu pun banyak yang tidak lulus,” paparnya. Misnadi menjelaskan, jika kua-

litas advokat turun, maka yang dirugikan adalah para pencari keadilan. “Kalau kualitas advokat kurang memadai, masyarakat pencari keadilan yang akan dirugikan,” cetusnya. Sementara itu, pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio mengatakan, sebagai wakil rakyat Bumi Blambangan, pihaknya akan mendengarkan aspirasi seluruh rakyat Banyuwangi, termasuk rakyat yang tergabung dalam Peradi. Nah, ketika Peradi membuat petisi dan meminta DPRD memberikan pengantar untuk diteruskan ke DPR RI, pihaknya langsung mengumpulkan pimpinan fraksi di DPRD Banyuwangi. “Secara umum, pimpinan fraksi setuju memberikan pengantar,” kata dia. Joni menambahkan, pihaknya langsung menindaklanjuti permintaan para anggota Peradi tersebut kemarin. “Hari ini (kemarin) kita tindak lanjuti. Minimal lewat fax lebih dahulu agar menjadi pertimbangan (DPR RI) dalam membuat keputusan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Warning Semua Penjual Spare Parts ■ KNALPOT...

Sambungan dari Hal 29

Dalam kurun waktu tersebut, Satlantas Polres Banyuwangi berhasil mengamankan sedikitnya 230 kendaraan bermotor. Mayoritas kendaraan yang diamankan memiliki

spesifikasi tidak standar, misalnya beroda kecil. Ada pula motor yang knalpotnya cukup memekakkan telinga. Motor tersebut terpaksa dirazia karena membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Kapolres Tri Bisono menegaskan, pihaknya tetap akan menggelar

razia rutin, khususnya pada malam Minggu. Sebab, malam Minggu adalah waktu favorit balapan motor. Apalagi, balapan tersebut kerap melibatkan remaja. Selain me-warning pengguna kendaraan, Kapolres Tri Bisono juga me-warning penjual akses-

ori dan spare parts kendaraan. Penjual onderdil kendaraan bermotor diminta tidak menjual barang yang tidak sesuai standar keselamatan berkendara. “Kami akan memberikan imbauan, aksesori itu dijual hanya untuk balapan,” pungkasnya. (nic/c1/bay)

Hobi Gowes sejak Sekolah Dasar ■ TAMPIL...

Sambungan dari Hal 29

Ketika memasuki garis finis, Indah terlihat semringah. Selain sukses menaklukkan rute sepanjang 333 Km, dia juga sukses menjalankan tugas sebagai salah satu road captain. Apalagi, dia merupakan satu-satunya road captain perempuan dalam audax terbesar di Indonesia itu. Di area finis di Pantai Boom, Banyuwangi, perempuan berperawakan tinggi itu tampak rileks. Sambil merentangkan kedua kakinya, dia menyandarkan punggungnya di kursi. Setelah cukup istirahat, perempuan yang tegap itu menyantap jajan dan minuman yang dihidangkan. Perempuan berambut pendek tersebut mengaku sangat tertantang dalam ajang

bersepeda jarak jauh tersebut. Dia mengaku sangat menikmati perjalanan sepanjang rute dari Surabaya sampai Banyuwangi. Indah mengaku sudah hobi bersepeda sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Meski cuaca panas, dia tidak risau kulitnya gosong tersengat sinar matahari. “Merawat diri itu penting, tapi kesehatan tak kalah penting. Urusan cantik itu normatif. Yang terpenting bisa merawat dan pola hidup sehat dan bersih,” ujar perempuan 31 tahun asal Sidoarjo itu. Ditanya tentang tantangan selama mengikuti Jawa Pos Cycling Audax East Java 2014 ini, dia menjawab, yakni cuaca panas, angin kencang, dan medan yang sangat menantang. “Medan terberat selama dari start hingga finis adalah tanjakan Arak-arak di Gunung Putri, Situbondo,” imbuhnya

Sementara itu, peserta audax yang tak kalah menarik perhatian adalah Go Sik Hai yang sudah berumur 65 tahun. Kakek enam cucu itu mengaku, kunci kuat bersepeda adalah tidak merokok. Selain itu, dia juga menjaga pola hidup bersih dan rutin berolahraga setiap hari. “Agar tubuh segar dan fit, saya sering bersepeda dalam waktu minimal 1,5 jam atau menempuh jarak minimal 50 Km setiap hari, dan banyak minum air putih,” jelas pria asal Jalan Dinoyo, Surabaya, itu. Go Sik Hai mengaku, dia hobi bersepeda sejak duduk di bangku sekolah dasar. Gara-gara hobi itu, dia bisa keliling pulau-pulau di Indonesia. “Saya sudah pernah bersepeda sampai Jakarta, Lombok, Sumbawa. Sampai Pulau Komodo juga pernah. Pokoknya bersepeda itu asyik dan menyehatkan,” ujarnya. (c1/bay)

“Bisa jadi fee untuk dinas bukan 5 persen, tapi 9 persen. Tetapi, itu akan kami buktikan dalam pemeriksaan nanti,” tegas Paulus. Sementara itu, usai memeriksa konsultan, penyidik dijadwalkan akan memintai keterangan pegawai Dispendik Banyuwangi. Dia adalah Lukman, selaku Plt. Kabid Sarana dan Prasarana Dispendik. Lukman akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan pungli dana bansos di 21 sekolah dasar. Pemanggilan Lukman masih sebatas saksi. “Ya, Lukman akan kita mintai keterangan sebagai saksi,” kata Paulus. Informasi yang berkembang, beberapa pertanyaan akan dilayangkan kepada Lukman adalah seputar sosialisasi program tersebut hingga perintah penarikan fee. Keterangan Lukman sangat penting untuk menentukan ada-tidaknya tersangka lain yang terlibat kasus tersebut. Ditanya terkait kemungkinan adanya peningkatan status Lukman dari saksi menjadi tersangka, Agung tidak mau

berandai-andai. ”Soal kemungkinan peningkatan status saksi menjadi tersangka, masih menunggu hasil pemeriksaan,’’ imbuh jaksa asal Jogjakarta itu. Selain memeriksa Lukman, kejaksaan juga berencana memeriksa dua saksi lain. Mereka adalah Rohmat dan kepala SDN Rejosari. Rohmat akan diperiksa seputar keterlibatannya dalam pembuatan proposal permohonan bantuan yang diajukan sekolah. Proposal itu dibuat secara masal. Pengerjaannya dilakukan dinas pendidikan. Kepala SDN Rejosari akan dimintai keterangan seputar program tersebut. Dalam verifikasi, nama sekolah tersebut tidak muncul. Anehnya, sekolah itu menerima dana bantuan sosial yang dananya bersumber dari APBN. Kejaksaan seolah ingin mengorek kronologi bagaimana dana itu bisa dialihkan ke sekolah itu. Seperti diberitakan, terkait kasus pungli dana bansos tersebut, kejaksaan telah menahan tiga ter-

sangka. Mereka adalah Ahmad Munir, 55, yang sehari-hari sebagai kepala UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ahmad Farid alias Mamak, 50, seorang LSM pendamping; dan Ririn Puji Lestari, 48, staf UPTD Kalibaru yang juga kepala SDN Kalibaru Wetan. Sejak Rabu (10/9) pukul 00.15 ketiganya diinapkan di Lapas Banyuwangi. Mereka diduga melakukan tindak pidana pungli di sekolah penerima bantuan rehabilitasi sekolah. Besarnya tarikan bervariasi, rata-rata 10 persen dari nilai proyek. Nilai proyek dana hibah pendidikan yang disokong dana APBN itu minimal Rp 129 juta dan maksimal Rp 300 juta. Dalam penangkapan itu, tim khusus anti-korupsi kejaksaan menyita barang bukti senilai Rp 211 juta. Uang tersebut diduga hasil pengumpulan pungli dari sekolah penerima dana hibah. Untuk kepentingan penyidikan, timsus kejaksaan juga menggeledah ruang Bagian Sarana dan Prasarana Dispendik Banyuwangi. (nic/c1/aif)

Meningkatkan Kelas Daerah ■ TAWARKAN... Sambungan dari Hal 30

Untuk mengekspose kekayaan di Banyuwangi itu, dia merumuskan konsep Banyuwangi Color full atau Banyuwangi Warna-warni. “Konsep itu akan mengintegrasi destinasi wisata, kesenian, dan budaya masyarakat,” jelasnya. Selain itu, Kata Ipang, ke depan dia akan membuat konsep tayangan Banyuwangi yang lebih menantang. Dalam tayangan itu, Ipang akan menggandeng to-

koh-tokoh terkenal yang sedang ngetop dan akan diberi tantangan di salah satu destinasi pariwisata Banyuwangi. Kemudian, tayangan tersebut akan ditayangkan dan di unggah ke Youtube. “Dengan cara itu, ribuan orang akan menonton tayangan tersebut dan akan makin banyak yang akan berkunjung ke Banyuwangi,” tandasnya Tidak sekadar itu, meningkatnya kunjungan pariwisata Banyuwangi juga harus dibarengi dengan peran serta masyarakat. Caranya, mem-

berikan suntikan semangat agar warga Banyuwangi terus memproduksi jajan khas Banyuwangi. Dengan begitu, industri ekonomi kreatif akan tumbuh dengan baik. Dengan konsep Banyuwangi Color Full, lanjut Ipang, Banyuwangi akan naik kelas dan akan terus meningkat seiring berjalannya pembangunan di Banyuwangi. “The Sunrise Of Java tetap akan menjadi jiwa spiritnya dan Banyuwangi Color Full akan menjadi branding pariwisata,” ujar Bupati Anas. (ddy/c1/afi)

Perlu Tingkatkan Pendidikan Agama untuk Siswa ■ GILIRAN... Sambungan dari Hal 40

Oleh para guru, semua siswa yang tidak kesurupan di kumpulkan di aula sekolah dan diberi pengarahan. “Kami sempat kaget saat ada siswa yang kesurupan ini,” ujarnya. Hariyanto menyebut, setiap akan memulai pelajaran, para siswa di sekolah itu selalu berdoa bersama. Anak didiknya yang muslim juga diminta membaca Asmaul Husna bersama-sama di kelas masing-ma-

sing. “Yang kesurupan banyak,” lanjut Wakil Kepala SMAN 1 Cluring, Mahmudah. Menurut Mahmudah, menyikapi hal itu, pihak sekolah kemarin mendatangkan orang pintar. Selain itu, juga memanggil para orang tua yang anaknya kesurupan. “Yang kesurupan ada yang dijemput orang tuanya, tapi juga ada yang kita antar pulang,” terangnya. Sementara itu, menyikapi maraknya siswa yang kesurupan itu, salah satu praktisi pendidi-

kan Banyuwangi, Zainal Arifin Salam, mengatakan itu merupakan hal biasa dan bisa terjadi kepada siapa saja. “Bagaimanapun kita percaya adanya kesurupan itu,” katanya. Biasanya, terang dia, para siswa yang mudah kesurupan adalah siswa yang kondisi mentalnya labil. “Tapi tidak mesti karena kondisinya labil. Yang penting pendidikan agama ditingkatkan,” cetus ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Banyuwangi itu. (sli/c1/abi)

BWI Selatan Kekurangan Rumah Potong Hewan BANYUWANGI - Sejumlah pedagang daging dan jagal di Banyuwangi Selatan merisaukan minimnya Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Keluhan itu langsung direspons cepat Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Banyuwangi, Heru Santoso. Rencananya, Disnak akan menambah jumlah RPH secara bertahap di Banyuwangi. Prioritas pembangunan RPH adalah Banyuwangi Selatan, seperti di Kecamatan Tegaldlimo, Kecamatan Muncar, Kecamatan Pesanggaran, Kecamatan Bangorejo, Kecamatan Tegalsari, dan Kecamatan Genteng. Hingga saat ini para jagal di Banyuwangi Selatan memotong sendiri ternak sapinya. Pemotongan oleh tukang jagal sapi itu belum mendapat pengawasan intensif Disnak. Kadisnak Heru menegaskan, sesuai UU Nomor 8 Tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan, penyembelihan hewan harus dilakukan di RPH dan di bawah pengawasan petugas Disnak. Karena sebelum dan sesudah dipotong, daging sapi akan diperiksa petugas guna mengetahui kondisinya. Itu agar konsumen mendapatkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). Sementara itu, RPH di wilayah Banyuwangi Selatan masih terbatas. Sehingga, sebagian besar daging sapi yang dijual di pasar merupakan daging yang dipotong sendiri. “Kalau dipotong di luar RPH, maka kurang ada jaminan daging itu dalam kondisi ASUH karena pengawasan minim,” ujar Heru. Saat ini Disnak tengah berupaya

GALIH COKRO/RABA

TERPANTAU: Petugas Disnak mengecek derajat keasaman (potensial hidrogen) daging sapi beberapa waktu lalu.

menambah jumlah RPH di Banyuwangi, terutama di wilayah Kecamatan Genteng dan Kecamatan Siliragung. Penambahan RPH akan terus dilakukan bertahap tiap tahun. “Semoga pada anggaran yang akan datang kita bisa bangun dan tambah lagi RPH di Banyuwangi Selatan. Sehingga penyebarannya proporsional,” imbuhnya. Kendala yang dihadapi para pedagang daging atau jagal sapi selama ini, yakni ongkos angkut hewan dari kandang menuju RPH.

Ditambah lagi faktor keselamatan dan keamanan selama perjalanan yang tidak terjamin. Sebab, penyembelihan ternak tersebut dilakukan pada dini hari. Apalagi, juga dikejar waktu. “Ini yang masih menjadi kendala kami. Penambahan jumlah RPH, masalah itu akan teratasi,” terangnya. Keberadaan RPH tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya daging yang ASUH. Disnak hanya akan meminta retribusi Rp 15.000 per ekor sapi. (ddy/c1/bay)


RADAR GENTENG

40

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Selasa 23 September 2014

Giliran Siswa SMPN 1 Cluring Kesurupan CLURING - Dunia pendiaikan Banyuwangi kembali geger karena beberapa siswa mengalami kesurupan. Kali ini giliran para siswa SMPN 1 Cluring yang kesurupan. Sejumlah siswa di sekolah itu banyak yang histeris. Peristiwa itu terjadi kemarin pagi. Diduga, mereka dirasuki makhluk halus. Peristiwa itu merupakan yang kali ketiga selama September 2014 ini. Sebelumnya, sejumlah siswa di SMP 17 Agustus

1945 Muncar, dan para siswa di SMAN 1 Muncar, yang mengalami kesurupan. “Kesurupan itu terjadi saat siswa menerima pelajaran,” terang Kepala SMPN 1 Cluring, Subiantoro, melalui Humas SMPN 1 Cluring, Hariyanto. Menurut Hariyanto, sebelum pelajaran dimulai, para siswa melaksanakan upacara bendera. Setelah itu, mereka masuk kelas. “Saat pelajaran berlangsung, tiba-tiba salah satu siswa

kelas VII menjerit-jerit kesurupan,” katanya. Dalam waktu tidak lama, siswa yang kesurupan bertambah. Bila siswa yang kesurupan menatap siswa lain, maka siswa yang ditatap itu ikut kesurupan. “Sekitar tujuh siswa kesurupan,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Lantaran siswa yang kesurupan terus bertambah, para siswa di sekolah itu pun geger n Baca Giliran...Hal 39

SHULHAN HADI/ RABA

BIDIK: Salah satu anggota Lanal bersiap menembak di Lapangan Tembak, Desa Kumendung, Muncar.

Lanal Gelar Lomba Menembak MUNCAR - Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi menggelar latihan menembak di lapangan tembak Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, kemarin. Kegiatan rutin itu akan dilaksanakan selama dua hari. Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Edi Eka Susanto, melalui Palaksa Lanal Bany-

uwangi Mayor Laut (P) Dahana saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di arena latihan mengatakan, latihan itu melibatkan seluruh personel. “Kita latihan selama dua hari. Separo pasukan hari ini (kemarin) dan sisanya besok (hari ini),” katanya. Perwira Staf Operasi (Pasops) Lanal, Kapten Budi U., menjelas-

kan dalam latihan kali ini seluruh personel menjajal persenjataan berbagai tipe. Di antara yang dijajal adalah laras panjang buatan Pindad, Bandung, seperti senapan serbu 1 atau lebih dikenal SS1, senjata buatan Amerika M16, dan senapan Avtomat Kalashnikov 1947 atau AK 47. “Beberapa senjata laras panjang kita gunakan,

juga jenis pistol,” jelasnya. Dalam latihan itu, personel Lanal tidak hanya latihan menembak menggunakan berbagai jenis senjata, tapi juga menembak dengan beberapa posisi. “Anggota berlatih menembak dalam posisi tiarap, duduk, berdiri, dan tembak reaksi,” terangnya. (sli/c1/abi)

Dua Kubik Kayu Jati Disita Polisi Polisi Amankan Dua Pelaku dan Truk BANGOREJO - Kasus illegal logging ternyata masih marak terjadi di wilayah Banyuwangi Selatan. Dua warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Imam Syafii, 42, dan Sumardi, ditangkap anggota Polsek Bangorejo karena membawa dua kubik kayu jati tanpa dokumen sah kemarin. Selain menahan kedua tersangka dan dua kubik kayu jati yang masih berbentuk gelondongan, polisi juga mengamankan barang bukti (BB) truk warna kuning bernomor polisi DK 8017 PA, gergaji mesin, dan sebuah parang. Kapolsek Bangorejo, AKP Ali Masduki mengatakan, kedua tersangka ditangkap ketika petugas menggelar operasi kendaraan di jalan Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Saat operasi dilakukan, polisi mencurigai truk warna kuning yang meluncur dari arah selatan. “Truk itu ternyata membawa kayu jati berukuran kecil,” terang kapolsek. Lantaran curiga, polisi menghentikan truk yang disopiri Imam Safi’I itu. Setelah diperiksa, ternyata truk itu mengangkut kayu bakar. Namun, setelah diperhatikan lebih teliti, itu cuma upaya pelaku mengelabui petugas. Kayu rencek itu digunakan pelaku untuk menutup gelondongan kayu jati di bagian

bawah. “Kalau dilihat sepintas, seperti membawa kayu bakar, tapi di bawahnya ada kayu yang berukuran besar,” katanya. Ditanya terkait dokumen kayu jati itu, ternyata kedua tersangka tidak bisa menunjukkan. Guna keperluan pemeriksaan, sopir dan kernet truk dibawa ke polsek. “Katanya kayu jati dari Pulau Merah. Kedua tersangka tidak bisa menunjukkan dokumen,” ungkapnya. (azi/c1/abi)

MENUMPUK: Kayu jati yang diduga ilegal diamankan di Polsek Bangorejo.

ABDUL AZIZ/RABA

Layanan Prima Athalia, Harga Promo Selalu Ada KECANTIKAN Wajah merupakan hal utama bagi semua orang, khususnya wanita. Wajah yang segar, kenyal, dan sehat merupakan harta yang berharga bagi kita. Oleh sebab itu mulai tanggal 15 September 2014, Athalia menawarkan Face Accupressure dan Imported Face Mask nomer 1 di dunia untuk membantu tercapainya kulit wajah yang didambakan. Manfaat dari varian Face Mask ini dapat dipilih sesuai kondisi normal skin , acne skin , dan oily skin. Pelayanan prima yang diberikan Athalia kepada konsumennya juga diakui oleh Urfia Saraswati, 21 tahun. Putri pemilik PT Rizky Prima Properti ini mengakui pelayanan prima dan profesional sangat dirasakan olehnya. Bahkan dari segi harga sangat terjangkau dan sesuai dengan kualitas. “Spa Theraphy Mutiara favorit saya, serasa mendapatkan kualitas perawatan spa bintang lima, banyak promo-promonya lagi. Terima kasih Athalia,” ujar

membuat saya fresh kembali dari kepenatan rutinitas,” ujarnya. Sementara itu, Manajer dari Athalia Daily SPA and Slimming, Andriani Ratna Najmani menjelaskan Athalia hadir untuk wanita yang ingin memanjakan diri dengan berbagai pilihan Ivana Dwi Kartika Urfia Saraswati paket spa yang akan mengembalikan fitaliyoung entrepreneur ini. tas anda sebelum kemHal yang sama bali beraktivitas. Athalia diakui IvanaDwi Karmenawarkan layanan spa tika, 30 tahun. Karysebagai solusi bagi anda awan Bank Jatim ini yang ingin relaks dan mengaku senang denmenghilangkan kepegan pelayanan Athalia. natan. “Kami senantiasa “Karena harganya terjangkau dengan mengedepankan kepuasan dan kenyakualitas produk yang bagus dan suasamanan pengunjung dalam menikmati na tempat yang nyaman sekali, favorit layanan dengan paket spa, whitening, saya Manicure-Pedicure dan SPA-nya, slimming,” kata Andriani. (*)

Athalia Daily buka setiap hari Senin-Minggu mulai pukul 08.00-19.00. Yuk, segera reservasi di Jalan MH Thamrin Ruko Rizky Residence Blok A-8 Banyuwangi.Telepon 0333-76 111 67/0333-76 111 68/0821 31 899 899 / PIN BB 2ABE22F7. Athalia merupakan salah satu dari divisi Trijaya Group, selain KSP AL-Amin, Prima Mobil, PT.TRIAAA umroh, dan Amin Motor Yamaha.

DKP Gelar Pelatihan Sampah Berbasis Masyarakat BANYUWANGI— Penanganan sampah masih dianggap menjadi tanggung jawab penuh dari pemerintah. Hambatan dalam pengelolaan sampah dari masyarakat, itu karena kesadaran masyarakat yang rendah terhadap penanganan sampah, persepsi, dan perilaku masyarakat yang tidak benar dalam pengelolaan sampah. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan daur ulang sampah, dilaksanakan pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. “Dengan cara melakukan pelatihan kepada masyarakat dan pendampingan, terutama dalam mendaur ulang sampah dengan teknologi yang tepat guna, dan memanfaatkan hasil daur ulang sampah tersebut,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi,

Drs H Arief Setiawan saat membuka pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Aula DKP pada Senin (8/9). Arief menjelaskan, pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini sasarannya adalah ibu rumah tangga yang tergabung dalam Dasa Wisma. Dikatakan, prinsip dasar pengelolaan sampah yang ramah lingkungan itu harus diawali dari perubahan cara kita memandang tentang sampah. Sudah saatnya masyarakat memandang sampah mempunyai nilai guna dan manfaat, sehingga tidak harus dibuang percuma. Untuk itu pelaksanaan Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang dilaksanakan para ibu Dasa Wisma merupakan langka nyata untuk perubahan paradigma pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat. Kegiatan ini, kata mantan Kabag

SAMPAH KREATIF: Narasumber dari Lembaga Studi dan Tata Mandiri Jogjakarta, Agus Artana saat memberi pelatihan sampah berbasis masyarakat di Aula DKP Banyuwangi

IST

Humas Pemkab Banyuwangi itu, merupakan momentum untuk membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memilah

mendaur ulang, dan memanfaatkan sampah guna membangun lingkungan yang lebih baik, sekaligus membangun

ekonomi kerakyatan. Dalam pelatihan tersebut DKP mendatangkan narasumber dari aktivis lingkungan LESTARI (Lembaga

Studi dan Tata Mandiri) Jogjakarta. Mereka itu adalah Agus Artana dan Ami Suparmi yang sudah lama berkecimpung di dunia pengelolaan sampah dan lingkungan. Para narasumber itu, jelas dia, aktif mengelola sampah yang berbasis masyarakat dan juga berinovasi dalam membuat kerajinan daur ulang dari bahan sampah. Para ibu Dasa Wisma diberi materi antara lain, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), manajemen bank sampah, pembuatan pupuk kompos, pengembangan kreativitas, kelembagaan dan kerajinan daur ulang sampah. “Pelatihan ini menekankan pada pola pikir masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tentang kebersihan diri sendiri, kebersihan keluarga, dan kepedulian kebersihan lingkungan tempat tinggal kita,” ujarnya. (*/abi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.