15 Tahun
24 AGUSTUS
KUCUR
TAHUN 2014
NGOPAI
SOEDIRMAN
Persiapan 1,5 Tahun GAWE besar Sekretariat DPRD Banyuwangi, yakni paripurna istimewa ikrar sumpah/ janji anggota dewan periode 2014-2019, berlangsung Kamis lalu (21/8). Namun, tak banyak yang tahu pelaksanaan upacara “sakral” tersebut ternyata sudah dipersiapkan sejak 1,5 tahun silam. Tak ayal, begitu paripurna istimewa tersebut dinyatakan selesai dan berlangsung sukses, wajah Sekretaris DPRD Banyuwangi, Soedirman, semringah. “Lega rasanya. Alhamdulillah persiapan yang kami lakukan selama 1,5 tahun berbuah sukses,” ujarnya ■
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
PKS Terancam Sendirian BANYUWANGI - Koalisi antara Partai Nasional Demokrat (NasDem) Banyuwangi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banyuwangi di lembaga legislatif, ternyata hanya bertahan hitungan hari ■ Baca PKS...Hal 35
Kita masih menunggu konfirmasi langsung dari ketua DPD NasDem sebagaimana saat kami berkomunikasi untuk menjalin koalisi.”
Ya, memang telah terjadi kesepakatan antara ketua DPD NasDem dengan Ketua DPC Hanura. Hanura positif berkoalisi dengan NasDem.”
MANDIRI RATU WARANG AGUNG Ketua DPD PKS Banyuwangi
AGUNG SETYO WIBOWO Anggota DPRD dari Partai Nasdem
Baca Persiapan...Hal 35
SIGIT HARIYADI/RABA
PENDIDIKAN
Beasiswa Inklusif Cair Pekan Ini BANYUWANGI - Dana beasiswa bagi siswa Inklusif di beberapa sekolah akan segera bisa dicairkan dalam waktu dekat. Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Hamami, mengakui bahwa pencairan dana beasiswa inklusif cair pekan ini. Salah satu persyaratan pencairan dana tersebut yaitu Surat Keputusan (SK) dari Direktorat Pendidikan Dasar telah ada di DisFREDY RIZKI/RABA pendik. Selanjutnya, tingHAMAMI gal menunggu keputusan dari pusat mengenai waktu untuk pencairan. Jika pada tahun sebelumnya, dana beasiswa dapat diambil melalui rekening Bank Jatim. Sejak tahun 2013 dan tahun 2014 ini, proses pencairan dana beasiswa untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dilayani melalui Kantor Pos ■ Baca Beasiswa...Hal 35
KLENTENG
FOTO-FOTO: TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DIGOTONG: Para tetangga mengangkat ayah korban yang histeris begitu tahu anaknya meninggal tenggelam di sungai Dusun Krajan, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (23/8).
Balita Tewas Tenggelam, Bapak Langsung Histeris GLAGAH- Seorang balita perempuan bernama Nazwa, 4, tewas tenggelam di sungai Dusun Krajan, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (23/8). Bocah itu ditemukan warga dalam keadaan mengambang dan tidak bernapas lagi di sungai selebar dua meter itu. Awalnya, Nazwa yang bersama ibunya, Novita Sari, 20, bersama-sama mencari rumput untuk pakan kambing di areal yang tidak jauh dari rumahnya. Entah kenapa, Nazwa yang digandeng ibunya tersebut pergi melepaskan gandengan tangan ibunya. ”Anak saya tadi cari rumput pakan kambing bersama saya. Dia tadi saya gandeng. Tidak tahu kenapa, dia
melepaskan gandengan saya dan pergi,” ujar Novita. Kepergian Nazwa tersebut membuat bingung Novita dan beberapa tetangga. Begitu tahu anaknya hilang, warga bersama Novita Sari langsung mencarinya. Uriyah, 35, tetangga korban akhirnya menemukan Nazwa. Sayang, balita tersebut sudah
mengambang di sungai yang tidak jauh dari rumah korban. ”Isun langsung seng biso ngadek yah weroh Nazwa kumureb reng banyu. Nazwa mau kumureb mujur ngulol ndase (Saya tadi langsung tidak bisa berdiri saat melihat Nazwa tengkurap di sungai. Nazwa tadi tengkurap dengan posisi kepala di barat ),” jelas Uriyah dalam bahasa Osing. Setelah menemukan jasad Nazwa, Uriyah langsung minta tolong warga sekitar. Tak lama kemudian, warga datang dan mengangkat tubuh balita malang tersebut ke rumahnya. ”Enggak tau apa penyebabnya kok bisa meninggal ■
HISTERIS: Saiman, ayah korban meronta begitu tahu anaknya meninggal tenggelam di sungai Dusun Krajan, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (23/8).
Baca Balita...Hal 35
0 PERSEWANGI
v
PERSBUL BUOL 0
Persebo Dampingi Persewangi Lolos 16 Besar
FREDY RIZKI/RABA
RATA TANAH: Bangunan lama Klenteng Hoo Tong Bio sudah diratakan di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (23/8).
Halaman Lama Akan Dipertahankan BANYUWANGI - Pada hari ketiga pembersihan Klenteng Hoo Tong Bio di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (23/8) terlihat sudah tidak ada sisa bangunan lama. Hanya terlihat satu bangunan pelataran yang masih tersisa dari bangunan lama. Ketua TITD (Tempat Ibadah Tri Dharma) Hoo Tong Bio Banyuwangi, Oei Sioe San mengatakan, bangunan tersebut akan berusaha dipertahankan ■ Baca Halaman...Hal 35
GALIH COKRO/RABA
LAGA PEMUNGKAS: Gelandang Persewangi Nelson Caparo (merah) menghadang laju penyerang Persbul di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin.
dan melesakkan 10 gol ke jala gawang lawan. Seperti diprediksi sebelumnya, pelatih Persewangi merotasi sejumlah pemain setelah memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Pada posisi penjaga gawang diisi Arif Purnama ■ Baca Persebo...Hal 35
LAGA KEMARIN Persewangi v Persbul 0-0 Persid v Persigo 3-0 Persebo v Persekam 1-0 KLASEMEN AKHIR GRUP 7 DIVISI UTAMA Persewangi** 12 6 5 1 10-3 23 Persebo** 12 5 4 3 10-9 19 Persekam 12 5 3 4 15-8 18 Persbul 12 4 5 3 16-10 17 PS Sumbawa Barat 12 4 2 6 10-9 14 Persigo* 12 3 3 6 9-19 12 Persid * 12 3 2 7 9-21 8 KETERANGAN: ** : lolos ke babak 16 besar * : degradasi ke divisi I musim depan
Mereka yang Tak Melenggang Lagi ke Kantor DPRD (4-Habis)
Berharap Perda Tibum Direvisi Jadi Perda K3 Berbeda dengan sejumlah rekannya yang tak lagi menjadi anggota dewan karena kalah dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Choiri Zen tak lagi duduk di kursi empuk DPRD Banyuwangi karena memang tak ikut bersaing sebagai calon anggota legislatif (caleg). Apa pertimbangannya? SIGIT HARIYADI, Banyuwangi “TIDAK ingin mencederai amanat konstituen”. Itulah penegasan yang
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Rangkaian kemenangan yang diraih Persewangi ketika bermain di kandang sendiri berakhir. The Lasblang, julukan Persewangi dipaksa bermain imbang tanpa gol kala meladeni tamunya Persbul Buol di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, sore kemarin (23/8). Hasil tersebut memang tidak mengubah posisi Merah-Hitam sebagai pemuncak klasemen grup 7 Kompetisi Divisi Utama pada musim ini. Tim pujaan rakyat Bumi Blambangan p tersebut tetap lolos ke babak 16 beterse sar dengan koleksi 23 poin. Selama 12 laga di penyisihan grup, Persewangi enam kali menang, lima kali imbang, dan hanya sekali kalah. Prestasi Persewangi pada musim ini memang gemilang. Persewangi menjadi tim yang paling kuat sejauh ini. Sisi pertahanan yang terlihat paling menonjol. Bagaimana tidak, Nanda Pradana dkk hanya kebobolan tiga gol
disampaikan Choiri Zen kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat ditanya mengapa dirinya tidak ikut meramaikan Pileg 2014 lalu. Mengapa begitu? Sebab, menurut Choiri Zen, dia duduk sebagai anggota DPRD Banyuwangi periode 2009-2014 melalui kendaraan politik Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Sayang, PKNU tidak lolos menjadi peserta Pileg 2014. Choiri Zen pun memilih bertahan. Dia tidak menyeberang ke partai politik (parpol) lain untuk bersaing pesta demokrasi pemilihan wakil rakyat. “Konstituen saya menitipkan amanah kepada saya selama lima tahun. Saya berpendirian harus menyelesaikan tugas itu hingga akhir jabatan. Makanya saya memilih tidak nyaleg dari parpol lain,” jelasnya.
DOK. RABA
Choiri Zen
Pria asal Rogojampi itu menambahkan, sebenarnya banyak konstituen yang berharap dia maju lagi sebagai caleg pada Pileg 2014 lalu. Termasuk sejumlah pengurus ranting dan pimpinan anak cabang (PAC) PKNU di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi II yang meliputi Kecamatan Kabat, Rogojampi, Singojuruh, dan Songgon. Namun, kembali ke sikap awal, Choiri Zen menyatakan akan tetap melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat asal PKNU sampai masa jabatan DPRD Banyuwangi periode 2009-2014 habis. “Banyak konstituen saya yang menginginkan saya maju lagi melalui partai apa pun. Mereka mengaku siap mendukung saya ■
PKS terancam sendirian di DPRD Jangan khawatir… Dalam politik, cari kawan atau lawan itu perkara mudah
Jalur Pantura Situbondo macet 4 jam Jalan tol tepi laut Pantura layak dipertimbangkan
Baca Berharap...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
Jawa Pos
Minggu 24 Agustus 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
35
S A M B U N G A N
Membuka Koalisi dengan Parpol Lain ■ PKS...
Sambungan dari Hal 29
Setelah dideklarasikan pada Selasa lalu (19/8), belakangan koalisi untuk membentuk Fraksi Nastera (Nasional Sejahtera) di DPRD Banyuwangi tersebut buyar. Belakangan, NasDem lebih memilih berkoalisi dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di DPRD Banyuwangi. Kedua parpol tersebut tampaknya sepakat mempertahankan “koalisi besar” dalam rangka pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, NasDem dan Ha-
nura menggelar pertemuan membahas koalisi pada Jumat malam lalu (22/8). Hasilnya, kedua parpol tersebut sepakat berkoalisi dan membentuk satu fraksi di lembaga legislatif tingkat Kabupaten Banyuwangi. Bahkan bukan hanya bersepakat menjalin koalisi dengan Hanura, belakangan NasDem juga bermaksud melepas koalisi dengan PKS. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin (23/8), salah satu anggota DPRD Banyuwangi asal NasDem, Agung Setyo Wibowo mengakui kabar tersebut. “Ya, memang telah terjadi kesepakatan antara Ketua DPD NasDem Banyuwangi dengan Ketua DPC Hanura Banyuwangi. Hanura positif berkoalisi dengan Nasdem,” ujarnya.
Agung menambahkan, dengan kesepakatan koalisi dengan Hanura tersebut, Nasdem Banyuwangi melepas koalisi dengan PKS. “Sebab ada larangan dari DPP NasDem. Jadi, kita mempertahankan koalisi besar,” kata dia. Sementara itu, ketua DPD PKS Banyuwangi, Mandiri Ratu Warang Agung mengaku kaget mendengar keputusan NasDem melepas koalisi dengan PKS. Sebab, selain belum mendapat konfirmasi resmi dari ketua DPD NasDem Banyuwangi, koalisi Nastera tersebut dibangun dengan rasa kebersamaan. Menurut Warang Agung, pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi dari ketua DPD NasDem Banyuwangi terkait keputusan NasDem melepas koalisi Nastera. “Kami masih me-
nunggu konfirmasi langsung dari ketua DPD NasDem Banyuwangi, sebagaimana saat kami berkomunikasi untuk menjalin koalisi,” paparnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Ditanya ke mana arah koalisi PKS setelah koalisi dengan NasDem bubar? Agung mengaku akan melakukan pembahasan bersama jajaran PKS Banyuwangi terlebih dahulu. Yang pasti, imbuhnya, PKS Banyuwangi telah menjalin komunikasi dengan semua parpol. “Kita sudah menjalin komunikasi dengan parpol-parpol lain. Koalisi tidak hanya dalam rangka Pilpres. Sekiranya koalisi itu bisa menjadi sebuah embrio dalam rangka Pilkada (Pemilihan Bupati
Diduga Terpeleset saat Buang Air ■ BALITA...
Sambungan dari Hal 29
Saat ditemukan, baju anak itu masih terpakai. Celana dalamnya juga masih terpakai. Mungkin dia hendak buang air besar atau bermain di sungai itu, lalu terpeleset dan tenggelam. Sungai itu kecil sebenarnya, tapi ada bagian yang dalam,” ujar Sekretaris Desa Olehsari, Marwiyono, di lokasi kejadian kemarin. Sementara itu, ayah korban, yakni Saiman alias Mandra, 33, yang sedang bekerja di Bali langsung dihubungi agar pulang ke Banyuwangi. Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Saiman datang. Mengetahui anaknya sudah meninggal, Saiman langsung berteriak histeris dan meronta-ronta. Sampai-sampai para tetangga harus memegangi dan menggotong Saiman yang histeris. ”Orangnya memang begitu. Harus dipegangi kalau lagi marah begitu,” ujar salah satu warga di rumah korban. Kapolsek Glagah AKP Jupriyadi membenarkan bahwa kejadian
Banyuwangi yang akan digelar 2015 mendatang), koalisi bisa dilakukan. Dengan PDIP kita oke, dengan PKS kita oke, dengan Hanura pun kita oke. Tetapi yang pasti, keputusan koalisi PKS akan kita rapatkan bersama” terangnya. Warang Agung menambahkan, hari ini (24/8), pihaknya akan menggelar halalbihalal di aula kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). Selain sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi kader PKS, dalam ajang tersebut pihaknya juga mengundang par-
pol-parpol lain, termasuk parpol koalisi Dahsyat yang pada Pilkada Banyuwangi 2010 berhasil mengantarkan pasangan Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko menjadi Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. “Kita tidak ingin koalisi justru membatasi komunikasi kami dengan parpol-parpol lain,” cetusnya. Namun sayang, konfirmasi dari DPD NasDem Banyuwangi, Misbach Imam Subari terkait keputusan koalisi partai tersebut belum berhasil didapat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Misbah tidak mengangkat beberapa kali panggilan telepon dari wartawan. Hingga berita ini ditulis tadi malam, pria yang juga berprofesi sebagai notaris tersebut belum membalas pesan singkat yang dilayangkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sumber kuat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, Misbach tengah menghadiri pertemuan dengan perkumpulan Notaris se-Jawa Timur kemarin. Pertemuan tersebut digelar di salah satu hotel di Bumi Blambangan. (sgt/c1/bay)
Tinggal Menunggu Kedatangan Arsitek ■ HALAMAN...
Sambungan dari Hal 29
Keputusan mempertahankan bangunan lama tersebut akan disesuaikan desain bangunan baru. Menurut Oei Sioe San, arsitek yang akan mengerjakan belum menunjukkan bagaimana rancangan detail desain bangunan tersebut. Selain itu, satu hari sebelumnya dia mengirimkan ukuran lokasi kepada arsitek tersebut.
Oei Sioe San memperkirakan, arsitek akan datang ke lokasi itu dalam beberapa hari mendatang. Selanjutnya, arsitek akan menunjukkan desain terbaru klenteng setelah terbakar. Desain itu, kata dia, akan dimusyawarahkan dulu dengan pengurus dan dewan komisaris klenteng. “Jika nanti keputusan bersama sudah ditentukan, maka proses renovasi baru bisa dilanjutkan,” jelas Oei Sioe San. Saat ditanya mengenai resep-re-
sep obat yang terbakar, Oei Sioe San mengatakan, resep dan kertas sembahyang dapat dikirim dari TITD pusat. Yang membedakan menurutnya bukan resepnya, tapi ketepatan resep yang diberikan jika bersembahyang di Klenteng Hoo Tong Bio. Seperti yang dipercaya umat, Kongco Tan Hu Cin Jin adalah tabib yang memiliki kemampuan dalam pengobatan yang mumpuni. (mg1/ c1/bay)
Plong Pelantikan DPRD Sukses ■ PERSIAPAN...
Sambungan dari Hal 29
Soedirman mengatakan, paripurna pelantikan anggota DPRD Banyuwangi tersebut berlangsung sukses berkat kerja sama seluruh staf Sekretariat DPRD, satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
terkait, dan peran media yang telah ikut mengontrol persiapan hingga hari H pelantikan. Soedirman menambahkan, jajaran Sekretariat DPRD Banyuwangi siap memberikan support kepada seluruh lembaga DPRD agar ke depan semakin baik. “Kami siap memberikan support untuk mendorong kinerja dewan yang tinggi dan berkualitas,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
TKP: Uriyah yang pertama kali menemukan jasad korban menunjukkan lokasi Nazwa tenggelam kemarin.
tersebut murni kecelakaan. ”Nazwa tadi ikut ibunya mencari rumput pakan kambing. Entah kenapa dia menjauh dari ibunya. Saat buang air besar di sungai, mungkin terpeleset. Karena tidak bisa beren-
ang, anak itu tenggelam sampai akhirnya ditemukan warga sekitar dalam keadaan meninggal,” jelas Kapolsek Jupriyadi. Sementara itu, hingga berita ini ditulis, jasad korban masih
belum dikebumikan. Warga sekitar silih berganti datang dan mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang menimpa pasangan Saiman dan Novita Sari itu. (mg5/c1/bay)
Musim Depan Persid Jember Degradasi ■ PERSEBO...
Sambungan dari Hal 29
Sedangkan, pada lini belakang diisi Feri Robot, M. Jakfar, dan M. Nizar. Peter Lipede masuk di babak kedua. Meski begitu, permainan tuan rumah tetap apik. Beberapa kali peluang tercipta. Sayang, duet di lini depan, M. Ikrom Syafi’i dan Rebi Cahyadi, tidak berujung gol. Selain itu, kiper tamu, juga tampil gemilang dengan menggagalkan beberapa kali peluang. Bukannya tanpa perlawanan, kubu tamu juga tampil trenggi-
nas. Mereka berusaha untuk menaklukkan Persewangi. Sebab, tim asal Sulawesi Tengah itu masih memiliki peluang lolos. Meski begitu, hingga 90 menit, tidak ada gol yang tercipta. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, mengaku jika ada penyegaran dalam susunan pemain yang diturunkan dalam laga tersebut. Menurut dia, keputusan tersebut bertujuan untuk penyegaran pemain. ‘’Anakanak tetap bermain ngotot,’’ ungkapnya pasca pertandingan. Dia menyebut, jika laga tersebut berlangsung ketat. Tim tamu
memang sangat berhasrat untuk mempermalukan Persewangi. Tapi, semua itu sudah diantisipasi sebelumnya. ‘’Kami semua menyadari pasti lawan akan mati-matian untuk menang. Tapi, kami sudah tahu caranya,’’ terangnya. Sementara itu, Persewangi akan didampingi Persebo Bondowoso untuk melangkah ke fase berikutnya. Hal itu menyusul kemenangan Persebo dengan Persekam Metro FC di Stadion Semeru Lumajang kemarin sore. Hasil itu membuat Persebo berada di posisi runner up dengan kolek-
si 19 poin sekaligus menggeser Persekam Metro FC. Pada bagian lain, Persid Jember juga berhasil memetik tiga angka kala bersua dengan Persigo Gorontalo. Meski sudah memastikan degradasi ke level amatir, tim tetangga itu menang telak dengan skor 3-0. Hasil tersebut juga membuat Persigo gagal menggeser PS Sumbawa Barat untuk tetap bertahan di kompetisi divisi utama pada musim depan. Otomatis, Persigo harus puas masuk ke level amatir pada musim depan dengan koleksi 12 poin. (ton/c1/bay)
Sengaja Tidak Diberikan Utuh ■ BEASISWA...
Sambungan dari Hal 29
Hamami menjelaskan, ada beberapa syarat yang dibutuhkan untuk mencairkan dana beasiswa ABK tersebut. Caranya dengan membawa SK dari Dirjen, SK Kepala Sekolah, fotokopi KTP dan Stempel Sekolah. Untuk tahun ini ada sekitar 18 lembaga yang siswa ABK-nya memperoleh beasiswa. Dari jumlah tersebut terdiri dari 16 Sekolah Dasar (SD) dan 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bantuan untuk ABK dari ma-
sing-masing sekolah juga bervariasi, karena menghitung jumlah ABK yang ada. Hamami menambahkan, beasiswa ABK ini diperuntukkan bagi setiap siswa, tetapi untuk pengelolaannya diserahkan kepada sekolah. Sebab, pihak sekolah yang mengetahui kebutuhan dari siswa ABK yang bersangkutan. Selain itu, ada juga dana bantuan bagi sekolah penyelenggara inklusif. Dana yang disebut Bantuan Operasional Penyelenggara (BOP) tersebut untuk tahun ini diperoleh SDN 3 Karangrejo dan SDN 1 Kalipuro.
Dana sekolah penyelenggara inklusif tersebut bisa diambil oleh sekolah yang bersangkutan pekan ini. “Dana harus benar-benar menyasar kepada ABK yang ada di sekolah. Sedangkan untuk dana BOP, sebaiknya dilaksanakan sesuai juklak dan juknis yang ada sehingga dapat benar-benar terakomodasi dengan baik,” jelas Hamami. Sementara itu, Yuli Ernawati, salah satu GPK di SDN 3 Karangrejo menjelaskan bahwa di sekolahnya selama ini mengelola dana beasiswa melalui sekolah. Dia menjelaskan bahwa
dana sengaja tidak diberikan secara utuh kepada siswa karena khawatir akan digunakan oleh orang tua siswa. Pengalaman selama ini ketika uang diberikan kepada siswa, maka penggunaannya malah di luar dari kebutuhan sekolah siswa. “Kami menggunakan uangnya untuk melihat kebutuhan ABK entah itu buku, sepatu, atau seragam siswa. Jika nantinya ada sisa, setelah siswa lulus kelas enam dananya akan kita berikan sebagai bantuan untuk mereka melanjutkan sekolah,” jelas Yuli. (mg1/ c1/bay)
Ingin Fokus Menangani Bimbingan Haji ■ BERHARAP...
Sambungan dari Hal 29
Tetapi, setelah saya beri penjelasan bahwa saya ingin menyelesaikan tugas hingga akhir masa jabatan, mereka memahami. Saya jelaskan, kalau saya tidak mengemban amanah dengan baik, pertanggungjawabannya besar, bukan hanya kepada konstituen tapi juga kepada Tuhan,” paparnya. Ya, sesuai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jika maju lagi sebagai anggota legislatif dengan cara pindah partai politik, seorang anggota dewan harus menyertakan surat pengunduran diri sebagai anggota parpol yang telah mengantarkannya duduk di kursi wakil rakyat. Itu dilakukan beberapa rekan Choiri Zen sesama anggota dewan asal PKNU. Ada yang menyeberang ke parpol dengan basis dukungan warga Nahdliyin, seperti PKB dan PPP. Ada pula yang menyeberang ke Gerindra. Choiri Zen menambahkan, tidak tertutup kemungkinan dia akan maju lagi menjadi caleg pada Pileg 2019 mendatang. Sebab, saat itu dia sudah tidak punya beban moral mempertanggungjawabkan amanah konstituen PKNU yang telah menitipkan mandat kepada dirinya untuk menjadi wakil rakyat. “Kalau jalan-Nya seperti itu (men-
jadi caleg pada Pemilu 2019), saya tinggal menjalani,” cetusnya. Selain pertimbangan tidak ingin mencederai amanah konstituen, Choiri Zen mengaku selama menjadi anggota DPRD Banyuwangi, selama dua periode, baik periode 2004-2009 maupun periode 2009-2014, dia dan lembaga DPRD sudah banyak berbuat untuk rakyat Banyuwangi. Misalnya, dia ikut merumuskan dan mengesahkan sejumlah rancangan peraturan daerah (raperda) inisiatif. Dia memaparkan, sejumlah raperda inisiatif yang telah dirumuskan dan disahkan selama masa keanggotaan DPRD Banyuwangi periode 2004-2009 dan periode 2009-2014, antara lain raperda inisiatif tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), raperda tentang kesehatan reproduksi, dan raperda tentang ketertiban umum yang baru disahkan menjelang masa jabatan anggota DPRD Banyuwangi periode 2014-2019 berakhir. “Ada banyak lagi perda inisiatif DPRD yang lain. Saya lupa rinciannya,” akunya. Yang pasti, Choiri Zen berharap perda tentang ketertiban umum yang disahkan beberapa hari sebelum anggota DPRD Banyuwangi periode 2009-2014 menanggalkan jabatan tersebut direvisi menjadi perda ketertiban, kebersihan, dan keindahan ali-
as perda K3. “Menurut saya, perda K3 lebih spesifik, sehingga tidak overlap dengan perda-perda lain, misalnya perda tentang pariwisata, perda tentang penyelenggaraan usaha rumah kos, perda tentang penyelenggaraan usaha tempat hiburan, dan lain-lain,” paparnya. Revisi perda ketertiban umum menjadi perda K3 itu diharapkan telah dilakukan pada masa keanggotaan DPRD Banyuwangi periode 2014-2019. “Karena perda ketertiban umum itu disahkan menjelang masa bakti anggota dewan 2009-2014 berakhir. Sehingga, tidak banyak waktu untuk melakukan pembahasan lebih mendalam,” tutur politikus gaek tersebut. Sementara itu, saat tidak lagi disibukkan dengan tugas-tugas sebagai wakil rakyat, Choiri Zen mengaku akan lebih berkonsentrasi mengurus sekolah. Sebab, pria yang satu itu sebenarnya juga menjabat kepala SMA Sultan Agung, Rogojampi. Selain mengurus sekolah, Choiri Zen juga akan intens mengurus pesantren miliknya, yakni Pesantren Darun Najah, Rogojampi. “Saya juga akan menangani Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Haromain yang sempat terbengkalai selama saya menjabat sebagai anggota DPRD Banyuwangi,” pungkasnya. (c1/bay/habis)
HABIBUL ADNAN/JPRS
MACET: Peserta kirab membuat Jalur Pantura di Kecamatan Banyuputih macet total.
Jarak Tempuh Kirab 7 Km ■ JALAN... Sambungan dari Hal 30
Menurut Suratman, kemacetan di Jalur Pantura itu disebabkan karena peserta kirab yang terlalu banyak. Kendaraan yang digunakan oleh peserta kirab, jalannya sangat lambat. “Kemacetan memang panjang,” ungkapnya. Ketua panitia kirab, Hadi Sup-
rapto mengatakan kirab ini diikuti oleh seluruh sekolah PAUD dan TK yang ada di Kecamatan Banyuputih. ”Seluruhnya ada 32 peserta, itu dari TK dan PAUD,” terangnya. Sementara itu, kirab yang diikuti oleh siswa TK dan PAUD itu memang berlangsung. Dengan menggunakan pakaian unik, mereka naik becak motor (betor).
Selain itu, Para siswa juga ada yang menaiki kuda dan mobil pikap. Jarak tempuh dalam kirab itu mencapai tujuh kilometer. Peserta kirab dilepas pukul 13.00 dan berakhir berakhir pada pukul 16.30. Selama pelaksanaan kirab itu berlangsung, Jalur Pantura yang setiap harinya ramai dilalui kendaraan wisata yang ke Bali itu macet total. (bib/c1/abi)
Sebagian Berasal dari Luar ■ HARGA... Sambungan dari Hal 31
Menurut Rosidah, ikan lele yang dijual di pasaran kebanyakan hasil budi daya warga. Nah, saat ini hampir semua budi daya lele di Banyuwangi belum ada yang panen. “Kalau sudah banyak yang panen, harga ikan lele biasanya turun,” katanya. Rosidah menyebut, ikan lele yang
dia jual sebagian besar berasal dari luar daerah, di antaranya Jember dan Situbondo. “Ikan lele ini kita ambil dari Jember dan Situbondo,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Dunia Air, Genteng, M. Saikhu, 37, mengatakan sejak Lebaran hingga sekarang harga ikan lele memang relatif stabil, tapi angkanya cukup
tinggi. Kalaupun ada kenaikan dan penurunan, hanya berkisar Rp 500. “Harga memang stabil, tapi agak mahal” terangnya. Saikhu mengaku, saat ini para pembudi daya ikan lele perlu mewaspadai lele mati akibat penurunan suhu yang drastis. “Perubahan suhu dan PH patut diwaspadai, karena bisa menyebabkan lele mati,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
Kejaksaan Pertimbangkan Mediasi Kasus Prona Badean BANYUWANGI - Laporan dugaan pungutan liar (pungli) proyek nasional agrarian (Prona) di Desa Badean, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, sudah sampai ke meja Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Beberapa saksi terkait kasus yang diduga melibatkan Kepala Desa (kades) Mohamad Ikhsan tersebut juga sudah dimintai keterangan. Pungli program sertifikat tanah gratis di desa tersebut diduga telah mengakibatkan kerugian sekitar Rp 50 juta. Kepala Seksi Pidana Khusus (kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Banyuwangi Paulus Agung W. membenarkan, bila laporan terhadap dugaan pungli di Desa Badean sudah masuk penyelidikan kejaksaan. Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti. “Selain fisik juga ada bukti rekaman yang diberikan pelapor atas kasus ini,” bebernya. Meski sudah masuk ranah penyelidikan, Paulus rupanya mencoba bersikap realistis dengan kasus tersebut. Selain opsi meneruskan kasus ini dalam ranah pidananya, jaksa asal Jogjakarta itu juga men-
coba formula penyelesaian kasus itu lewat jalur mediasi. Beberapa alasan mengemuka kenapa kejaksaan kemudian mencoba upaya mediasi dalam menyelesaikan masalah dugaan pungli di Desa Badean ini. Di antaranya indikasi kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar yakni hanya lebih kurang Rp 50 juta. “Ini sudah ditawarkan. Tapi ada pro kontra juga,” katanya. Solusi ini menurutnya ada yang setuju dan juga ada yang meminta kejaksaan meneruskannya. Beberapa di antaranya, pelapor bahkan ada yang meminta uang bisa dikembalikan tetapi kasus pidananya tetap berjalan. Menanggapi hal itu, Paulus menegaskan pihaknya berprinsip dan tetap berkomitmen agar kasus ini bisa tuntas. Pihak kejaksaan sejauh ini masih menyelidiki apakah kasus pungutan Prona ini dilakukan melewati jalur semestinya. Ataukah ada wadah lain seperti pokmas yang dibentuk desa untuk menangani pelaksanaan dari program ini. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Kades Badean dilapor-
kan warganya ke Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Diduga melakukan pungli atas program Prona yang dijalankan di desanya. Ada 115 warga yang turut serta dalam program ini. Untuk bisa menikmati layanan ini setiap warga pemohon sertifikat dikenai biasa bervariasi. Ada yang mengaku ditarik Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu per sertifikat. Akibat program ini, kades terpaksa menerima mosi tidak percaya dari beberapa warga. Sementara itu, Kades Badean Mohamad Ikhsan menolak tuduhan dugaan pungutan liar dalam pelaksanaan Prona di desanya. Dia menyebut, semua pelaksanaan program tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh BPN. “Waktu itu BPN juga telah diundang untuk sosialisasi di balai desa,” ujarnya. Soal adanya pihak yang melaporkan kasus itu ke kejaksaan, Kades Mohamad Ikhsan mengaku sudah mendengar dan mengetahui hal itu. Tapi dia menegaskan, bila Prona di desanya sudah sesuai dengan ketentuan yang digariskan. (nic/c1/bay)
36
Jawa Pos R A D A R
Minggu 24 Agustus 2014
B A N Y U W A N G I
FOTO-FOTO: GALIH COKRO & GERDA SUKARNO/JP-RaBa
ADU KESEIMBANGAN: Staf, karyawan, dan agen koran ini tengah beradu cepat membawa kelereng yang diletakkan di atas sendok di halaman kantor redaksi Jl Yos Sudarso 89 C Banyuwangi kemarin (23/8).
ADU TANGKAS Acara 17-an & Ultah JP-RaBa ke-15
ADU KEJELIAN: Lomba memukul air dalam plastik dengan mata tertutup.
PERINGATAN Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-69 di Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi (JPRaBa) benar-benar meriah kemarin (23/8). Acara yang dirangkai dengan peringatan Ultah JP-RaBa ke-15 itu diisi dengan lombalomba tradisional. Sejak pukul 13.00, puluhan karyawan, keluarga karyawan, dan keluarga agen koran ini tampak memenuhi halaman media terkemuka yang beralamat di Jl Yos Sudarso 89 C Banyuwangi itu. Beragam lomba digelar. Semuanya membutuhkan ketangkasan, kejelian, kecepatan, dan ketepatan. Seperti lomba makan kerupuk, memasukkan paku dalam botol, memukul air dalam plastik, membawa kelereng pakai sendok, hingga nyisip koran. Lomba-lomba tersebut digelar sebagai rasa cinta terhadap negeri tercinta yang telah berusia 69 tahun, dan JP-RaBa yang kini telah berusia 15 tahun. “Kegiatan ini juga sebagai sarana pemersatu antar karyawan, keluarga karyawan, dan keluarga agen,” tutur Benny Siswanto, koordinator event JP-RaBa. Laiknya acara 17-an di tempat lain, even tersebut mampu menyuguhkan permainan menghibur. Seperti lomba pukul air dalam plastik. Karena diharuskan dengan mata ditutup kain, tak sedikit peserta yang “berhasil” memukul kepala sesama peserta. Ada pula yang nyelonong hingga keluar arena, dan menabrak penonton. Adegan ini mampu membuat tertawa seluruh karyawan dan agen yang menyaksikan. Berikut sekelumit adegan yang berhasil direkam lensa JP-RaBa. (als)
ADU KETEPATAN: Memasukkan paku dalam botol.
ADU CEPAT: Butuh keseimbangan untuk mencapai finis.
ADU LAHAP: Lomba makan kerupuk.
ADU NGOPI: Dengan membawa Kopai Osing, Nidom dkk dari Sanggar Genjah Arum, Kemiren, ikut meramaikan lomba bersama kru koran ini.
ADU SISIP KORAN: Agen beradu cepat menata halaman koran.
ADU KESABARAN: Butuh ketepatan dalam untuk memenangi lomba.
ADU PIAWAI: Keberadaan suporter bisa membangkitkan semangat.
ADU TAMPANG: Semangat persatuan dan kesatuan tetap harus terjaga meski dalam setiap kompetisi harus ada yang menang dan kalah.