Radar Banyuwangi | 24 Februari 2013

Page 1

29

TAHUN 2013

24 FEBRUARI

Banjir Melanda Enam Kecamatan SITUBONDO - Curah hujan yang sangat tinggi kembali mengakibatkan meluapnya air sungai di Bumi Selawat Nariyah. Akibatnya, ratusan rumah warga di enam kecamatan di Situbondo sekitar pukul 22.00 Jumat malam kemarin (22/2) kebanjiran. Rata-rata ketinggian air yang menggenangi rumah warga antara 50 hingga 70 centimeter. “Air yang masuk ke dalam rumah warga berasal dari luapan air dan rata-rata ketinggian airnya setengah meter,” kata Hendra Agung, warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, hujan deras terjadi sejak siang sekitar pukul 11.00 hingga menjelang tengah malam. Sekitar pukul 22.00, air sungai mulai meluap dan masuk ke rumah warga. “Selain akibat hujan lokal, juga akibat air kiriman dari Bondowoso,” imbuh Hendra. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, beberapa petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, beberapa personel kepolisian,

Kecamatan Mlandingan Kecamatan Panarukan Kecamatan Bungatan Kecamatan Besuki Kecamatan Kendit Kecamatan Jatibanteng

: puluhan rumah : 90 rumah : 85 rumah : 1.365 rumah : 608 rumah : 2.187 rumah

dan TNI, terus berkoordinasi dan membagi tugas. Mereka pun sibuk mengontrol dan mengevakuasi warga yang tersebar di enam kecamatan tersebut. Berdasar data sementara BPBD Situbondo, jumlah rumah warga yang terendam banjir di enam kecamatan itu mencapai ribuan unit. Beruntung insiden tersebut tidak memakan korban jiwa. Rumah warga yang kebanjiran tersebar di Kecamatan Mlandingan, kemudian 90 rumah di sekitar sungai Desa Paowan dan Desa Sumberkolak di Kecamatan Panarukan, serta 85 rumah di Kecamatan Bungatan n

NUR HARIRI/RaBa

Baca Banjir...Hal 35

SEMENTARA itu, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar tetap mewaspadai potensi angin kencang. Sebab, dalam satu hingga dua hari ke depan, wilayah Banyuwangi dan sekitarnya diprediksi masih akan dilanda hujan yang berpeluang disertai petir dan angin kencang. Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro mengatakan, secara umum wilayah Banyuwangi dan sekitarnya masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. “Hujan tersebut berpotensi disertai petir dan angin kencang,” ujarnya kemarin (23/2) n

BANJIR: Air merendam rumah warga di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jumat malam lalu (22/2).

Baca Berpotensi...Hal 35

Rogojampi Dihajar Puting Beliung

Angin Melibas Rogojampi Kawasan Pasar Ro- 1 gojampi sepi sekitar pukul 21.00. Seluruh toko baru saja tutup.

Berpotensi Hujan Angin

Luapan Air di Situbondo

Hujan deras turun disertai petir dan angin kencang.

2

Tiba-tiba angin bertiup kencang melibas kawasan Pasar Rogojampi. Atap pasar bagian selatan terlepas, warung dan stan PKL ambruk, antena TV patah, aliran listrik juga padam.

3

Hujan dan angin kencang mereda satu jam kemudian sekitar pukul 22.00.

4

ZAKARIA/RaBa

FLU BURUNG

Baca Sudah...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa BANYUWANGI

RUSAK: Atap bangunan Pasar Rogojampi jebol usai diterjang angin puting beliung kemarin.

genangi area dalam pasar. Sejumlah pedagang langsung membersihkan genangan tersebut pagi kemarin. Puing atap

yang jatuh juga menimbulkan kerusakan di beberapa toko, misalnya toko milik Yoko, 50 n Baca Rogojampi...Hal 35

Sudah Habis Rp 3 M, Butuh Rp 3 M Lagi

Sudah Menyebar di Tiga Kecamatan SITUBONDO - Penyebaran virus flu burung sangat mengkhawatirkan warga Kabupaten Situbondo. Virus flu burung yang mematikan ribuan ekor bebek dua hari lalu itu diduga sudah menyebar di tiga kecamatan kemarin (23/2). Tiga kecamatan yang sudah terindikasi adalah Kecamatan Suboh, Besuki, dan Jatibanteng. Penyebaran virus H5N1 itu mengakibatkan warga dan para peternak resah. Mereka takut unggas miliknya terserang virus yang mematikan itu. Salah seorang warga Kecamatan Besuki yang mengaku takut adalah Yeyen. “Ya takut, nanti kalau semua tertulari gimana?” ujarnya. Yeyen berharap Dinas Peternakan Situbondo segera menangani dan menanggulangi virus itu agar masyarakat tidak semakin resah dan takut. “Yang mati bukan hanya bebek, tapi juga ayam,” imbuhnya. Kepala Dinas Peternakan Situbondo, drh Gaguk Murdjianto, melalui Koordinator PDSR, drh. Danu Ariyanto mengatakan, virus tersebut mulai menyebar di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Suboh, Besuki, dan Jatibanteng. Menurut Danu, berdasar data investigasi, jumlah bebek yang mati di tiga kecamatan itu terus mengalami peningkatan setiap hari n

SEMENTARA itu, hujan deras disertai angin kencang masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Banyuwangi. Seperti yang terjadi di Desa/ Kecamatan Rogojampi Jumat malam lalu (22/2). Sejumlah atap Pasar Rogojampi jebol diterjang angin kencang. Selain itu, sejumlah warung kaki lima juga berantakan hingga siang kemarin (23/2). Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, beberapa atap gedung di tengah Pasar Rogojampi jebol. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden itu. Sebab, saat angin kencang menerpa, situasi pasar sedang sepi. Mayoritas toko di Pasar Rogojampi juga tutup. Akibat musibah tersebut, air meng-

AGUS BAIHAQI/RaBa

BELUM SELESAI: Proyek home stay di kawasan Wisata Using, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI - Proyek pembangunan home stay di sekitar kawasan anjungan Desa Wisata Using (DWU), Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, ternyata belum tuntas. Setelah menghabiskan dana Rp 3 miliar lebih dari APBD 2012, ternyata pelaksana hanya mampu membangun sepuluh unit bangunan. Dari sepuluh unit bangunan yang sudah selesai digarap, ternyata tidak sampai tahap finishing. Bangunan tersebut belum dilengkapi fasilitas listrik dan saluran air. Dari bangunan yang ada, yang telah dipasang meteran listrik hanya satu unit. “Kalau malam gelap

sekali,” ujar seorang warga sekitar lokasi proyek. Warga yang menolak membeberkan identitasnya itu menyampaikan, proyek home stay yang dibangun tanpa menyediakan saluran air itu sering membuat banjir kawasan sekitar. Air hujan bercampur lumpur dari kawasan proyek itu mengalir ke jalan. “Bila tidak percaya buktikan sendiri. Silakan datang waktu hujan,” tegasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Kar ya, dan Tata Ruang (Dis PU BM,CK,TR) Banyuwangi, Mujiono, saat dikonfirmasi mengakui proyek home stay di kawasan Wisata Using itu be-

lum selesai. “Akan dilanjutkan pada tahun 2013 ini,” katanya. Menurut Mujiono, pengerjaan pada tahun anggaran 2012 dengan anggaran Rp 3 miliar dari dana APBD Banyuwangi itu hanya untuk membangun sepuluh unit. Selain itu, dana itu juga digunakan membangun pagar proyek tersebut. “Listrik memang belum terpasang,” ujarnya. Ditanya terkait saluran irigasi yang belum ada sehingga sering membuat banjir, Mujiono mengakui hal itu. Alasannya, saluran air akan dikerjakan bersama pemasangan sarana listrik pada tahun anggaran 2013 ini n Baca Sudah...Hal 35

Melihat Perayaan Ultah Perusda Pasir Putih Situbondo

Bikin Kejutan, Mendadak Angkat 28 Karyawan Perusahaan Daerah (Perusda) Pasir Putih merayakan ulang tahun ke-36 kemarin. Sebanyak 28 karyawan mendapat kejutan diangkat menjadi karyawan tetap. EDY SUPRIYONO, Bungatan WAJAH semringah tampak di hampir semua karyawan Perusda Pasir Putih pagi itu. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dipimpin Danial Maulana itu kemarin tepat berusia 28 tahun. Mereka merayakan ultah tersebut di Gedung Serba Guna. Bukan hanya itu, kegembiraan mereka berlipat karena 28 karyawan diangkat sebagai karyawan tetap. “Sumpah tidak menyangka banget,” ujar salah seorang karyawan. Dia mengungkapkan, awalnya dirinya dan sejumlah temannya menyangka bahwa

EDY SUPRIYONO/RaBa

SURPRISE: Karyawan Perusda Papu memoleskan tepung di wajah rekannya yang berultah kemarin.

kewajiban mengenakan pakaian hem putih lengan panjang dipadu celana hitam itu hanya untuk pengambilan sumpah. Sebab, semua karyawan termasuk jajaran manajer diambil sumpah. “Tahu-tahu pas geladi kotor, MC membacakan ada sesi penyerahan SK pengangkatan 28 karyawan menjadi karyawan tetap. Kita saling pandang satu sama lain dan tak percaya, karena memang tak ada kabar pengangkatan. Ada teman yang sampai sujud syukur,” ujar bapak satu anak itu. Hal serupa disampaikan Abdul Azis. Karyawan Perusda Pasir Putih itu juga tak menyangka dirinya mendadak diangkat sebagai karyawan tetap. Seremonial HUT Pasir Putih itu dikira sama seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya. “Alhamdulillah. HUT Pasir Putih ke-28 ini akan selalu terkenang oleh saya dan keluarga,” imbuhnya. Wajar jika 28 orang yang diangkat menjadi karyawan tetap itu sangat gembira n

Banjir melanda enam kecamatan di Situbondo Kalau begini terus, Situbondo bisa jadi Situbanjir

Habis Rp 3 miliar, home stay Kemiren butuh Rp 3 miliar lagi Home stay lebih nyata hasilnya, daripada dana dipakai untuk “home-away”

Baca Bikin...Hal 35

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bpk. Prof. DR. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA

Dalam Peresmian Politeknik Negeri Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, M.S.i Bupati Banyuwangi

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Di Kampus Politeknik Banyuwangi, Kabat 23 Februari 2013

Bpk. Prof. DR. Ir. Mohammad Nuh, DEA Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com


30

Minggu 24 Februari 2013

DEMOKRAT ZONA STERIL: Bendera salah satu parpol terpasang di sepanjang median Jalan S. Parman, Banyuwangi, kemarin. SIGIT HARIYADI/RaBa

KUMPUL: Ratusan kader Partai Demokrat di aula agrowisata Alam Indah Lestari (AIL), Rogojampi, Banyuwangi, kemarin.

Musancab Digelar Serentak ROGOJAMPI - Ada yang unik dalam pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang (Musancab) Partai Demokrat di Banyuwangi. Tidak seperti biasa, kali ini seluruh pimpinan anak cabang (PAC) partai berlambang segitiga mercy itu menggelar Musancab secara bersamaan. Musancab akbar tersebut dilangsungkan di agrowisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (23/2). Ada beberapa alasan yang mendasari musancab bersamaan tersebut. Selain untuk efisiensi waktu dan tenaga, momentum tersebut juga dimanfaatkan sebagai ajang konsolidasi para kader partai Demokrat untuk menuju partai yang kuat, modern, dan merakyat. “Hari ini (kemarin) kami menggelar musancab secara bersamaan. Kami menggelar pemilihan ketua PAC asal 24 Kecamatan di Banyuwangi,” ujar Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Haryanto. Michael mengatakan, kepengurusan yang andal mulai tingkat ranting, PAC, hingga DPC, akan memantapkan partai yang kelahirannya dibidani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dalam menghadapi pemilihan umum (pemilu) legislatif 2014 mendatang. Michael juga berpesan agar seluruh jajaran pengurus tidak mengkhawatirkan hasil survei yang menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat anjlok. “Jangan khawatir, jangan takut, kita akan memenangi Pemilu 2014. Kepada seluruh kader, Partai Demokrat harus menang. Back up kita kuat. Di DPRD Banyuwangi, anggota fraksi kita berjumlah sepuluh orang. Gubernur Jatim juga dari Partai Demokrat. Bahkan, presiden kita juga “berangkat” dari Partai Demokrat,” tegasnya.(sgt/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

Bendera Parpol Rambah Jalan Protokol BANYUWANGI - Ketentuan zona steril atribut kampanye di Banyuwangi ternyata tidak ditaati. Hal itu terbukti dengan adanya sejumlah bendera partai politik (parpol) yang terpasang di jalan protokol di Bumi Blambangan. Seperti diketahui, berdasar kesepakatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (panwaslu), Pemkab Banyuwangi, dan unsur parpol Senin pekan lalu (18/2), jalan protokol harus steril dari atribut kampanye. Sejumlah ruas jalan yang “terlarang” dipasangi atribut kampanye, antara lain Jalan S. Parman, Adi Sucipto, Ahmad

Yani, Basuki Rahmat, dan Yos Sudarso. Selain itu, seluruh ruang terbuka hijau (RTH), sarana pendidikan, sarana ibadah, dan kantor pemerintahan; mulai kantor kepala desa, kantor kecamatan, hingga kantor Pemkab Banyuwangi, juga harus steril dari atribut kampanye. Sayang, kesepakatan terkait zona steril antara KPU, Panwaslu, pemkab, dan parpol, yang bertujuan menjaga ketertiban dan keindahan kota itu tetap dilanggar. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sedikitnya enam bendera Partai Gerindra

BANYUWANGI

• Pengepul Karet Alam •

• Rumah Sukowidi •

Dicari Petani/Pengepul karet alam. Hubungi 085230809933/0321 513700

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Timor ‘99 SOHC • Dijual 1 unit Timor ‘99 SOHC & 1 unit Maestro 90. Hub: 081336666171

• Toyota Starlet • Dijual 1 unit Toyota Starlet ‘94 merah metalik Rp 53,5 Juta Hub: 085646477168

• RESTORAN• Restoran di Bali SMA 24th Gaji UMR Jl Danau Tamblingan 12 Sindukaja Bali

BANYUWANGI • Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 Gtg-Bwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Jl. Agus Salim • Dijual sgr Ruko 2lt lok. Jl. Agus Salim belakang Untag Banyuwangi. Hubungi: 081233669969, 0333427190

• Toyota Avanza ‘04 •

• Grand Livina ‘08 •

• Kijang LX ‘04 •

Dijual Toyota Innova ‘09 akhir, solar, warna hitam, BPKB/pajak atas nama pembeli, Rp. 212,5 juta (nego), cash&kredit, tukar tambah, hubungi 082142194111, 081335897888

DIJUAL Avanza 1.3 F60IRM tahun 2004 hijau mtl hrg 115 jt nego istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

DIJUAL Gren livina XV 1.5 MT tahun 2008 hitam mtl hrg 145 jt nego istw Bisa , Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Tanah Kebun • Jual tanah kebun LT: 3530m2, hrg 25rb/m2, Grogol-Kopenbayah. Ady: 081-2323-99110

• Toyota Avanza ‘07 •

• Grand Max ‘10 •

• Suzuki Splash ‘10 •

DIJUAL Toyota Avansa1.3G tahun 2007 akhir silver metalik, harga 132 juta nego, barang istimewa hubungi 085331072175

DIJUALGrandMaxS40IRVZMDEJJHJtahun 2010 hitam hrg 95 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredithub(0333)631526–635176,0811351148

DIJUAL Suzuki YV4 1.2 RHD splash GL 2010 abu-abumtlhrg117,5jtnegobrgistw,Bisacash/ kredithub(0333)631526–635176,0811351148

DOK.RaBA

Abdul Kadir

• Gladag - Rogojampi •

• KARYAWAN TOKO/SPG• Butuh Karyawan toko/SPB pria islam max 30th min D3 penampilan menarik & jujur komunikatif, tanggung jawab, copy ijasah & ip komulatif copy ktp foto 4x6 toko indah karya jl Basuki Rahmat 68 Banyuwangi

• Toyota Innova ‘09 •

pasti hidupnya tidak akan berubah.. ‘’Kita kasih tahu caranya bagaimana cara menjadi sukses,” ujarnya. Eko Susilo Nur Hidayat menuturkan, seminar tersebut sangat disayangkan kalau terlewatkan. Sebab, narasumber bukan hanya memberikan motivasi tapi sekaligus aplikasi. ‘’Bisa dibuktikan. Kalau tidak sukses dalam tujuh pekan, uang dikembalikan,” kata pengusaha air minum AGA itu.(ton/c1/adv)

• Peluang Usaha •

BANYUWANGI

reklame pada malam hari itu bertujuan agar tidak mengganggu lalu-lintas. “Sesuai ketentuan, reklame yang tidak memiliki izin akan ditertibkan,” kata Kepala Badan Pelayanan Perizinan (BP2T) Banyuwangi, Abdul Kadir, kemarin (23/2). (afi/c1/bay)

ALI NURFATONI/RaBa

Nopol P 2675YZ an Wagiman Link Tanjung 01/II Kel Klatak Kalipuro Bwi

BANYUWANGI

BANYUWANGI - Penertiban papan reklame “bodong” di Banyuwangi masih terus berlanjut. Beberapa waktu lalu, tim Pemkab Banyuwangi merobohkan papan reklame raksasa di depan kantor Polisi Jalan Raya (PJR) atau ujung selatan Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Sebelumnya, tim tersebut juga menurunkan reklame tidak berizin di Jalan PB. Sudirman. Proses penurunan papan reklame di Jalan Adi Sucipto berlangsung cepat, karena cara menurunkannya beda dengan penurunan reklame sebelumnya. Penurunan reklame itu dilakukan pada 14 Februari 2013 lalu. Penurunan papan reklame itu lepas dari sorotan publik karena dilakukan pada malam hari. Pemotongan

FENOMENAL: Umyung Mustika memberikan paparan dalam seminar di aula RS Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin.

PeluangUsaha:BagiAndaketua/penyelenggara Arisan. 1 th bonus ke LN. H: 03337611387

Dijual rumah, LT 170m2, LB 100m2, Jl. Tidore 3 Sukowidi, SHM, harga nego, hubungi 081249708539, 081934726317

penyelenggara pemilu (KPU dan Panwaslu), peserta pemilu (parpol), dan pemkab,” ujarnya. Totok menjelaskan, pihak yang berwenang mencabut atribut suatu parpol adalah parpol itu sendiri. Namun, jika parpol tetap melanggar, maka Panwaslu berhak melakukan penertiban. “Jika setelah jangka waktu peringatan habis, dan parpol tetap tidak memindahkan atribut yang terpasang di zona steril itu, maka Panwaslu akan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penertiban,” tegasnya. (sgt/c1/bay)

Beber Trik Raih Keberuntungan Papan Reklame Bodong Ditebang GAMBIRAN - Ratusan orang mengikuti seminar Total Solution di aula Rumah Sakit (RS) Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (23/2). Narasumber seminar tersebut adalah President Director PT ALBI, Umyung Mustika SE. Dalam kesempatan itu, Umyung memberikan teknik khusus untuk meraih sukses tanpa syarat. Ada lima materi yang diberikan dalam acara yang dipelopori Eko Susilo Nur Hidayat, salah satu anggota DPRD Banyuwangi, itu. Lima materi itu, antara lain SEFT for healing (kesembuhan), SEFT for happiness (kebahagiaan), fantastic family (keluarga bahagia sejahtera), success & luck factor (meraih keberuntungan), dan SEFT for greatness (meraih kemuliaan dan keberkahan hidup). Dalam seminar kemarin, dia memberikan cara mengatasi masalah hidup yang baik. Dia juga memberikan tips meraih keluarga bahagia setiap hari, hidup penuh berkah dan mulia karena bermanfaat bagi banyak orang. Umyung juga memberi pembelajaran praktis dalam meraih keberuntungan dalam hidup. Dengan demikian, bisnis dan karir bisa melejit dan penghasilan meningkat drastis. Dia mengatakan, orang yang sok tahu

BANYUWANGI

terpasang di median Jalan S. Parman, Banyuwangi, kemarin (23/2). Dikonfirmasi terkait hal itu, komisioner Divisi Pelaporan Panwaslu Banyuwangi, Totok Hariyanto mengatakan, pihaknya akan segera melayangkan peringatan tertulis kepada Partai Gerindra agar segera memindahkan bendera yang dipasang di zona steril tersebut. “Kewenangan Panwaslu hanya menyampaikan kepada pihak pemasang, dalam hal ini Partai Gerindra, agar memindahkan atribut yang dipasang di zona steril itu sesuai tata aturan pemilu dan kesepakatan

PEMBERITAHUAN

Dijual tanah 355m2 (Geladag sebelah Bimantara Rogojampi). H: 081336333898

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua

DIJUAL kijang LX KF80 STD tahun 2004 hitam mtl hrg 110 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredithub(0333)631526–635176,0811351148

•Isuzu Phanter ‘04 •

• Suzuki ‘07 •

DIJUAL Phanter tipe isuzu / tbr 52 pric 1994 merah Rp 62.5 juta nego tukar tambah Hp 08214294111

DIJUAL Suzuki swift silver manual Rp 130jt nego cash&credit . tukar tambah hp 08123453975

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


EDUKASI

Minggu 24 Februari 2013

31

Politeknik Negeri Banyuwangi

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

MEGAH : Mendikbud Prof Mohammad Nuh akan meresmikan kampus Poliwangi menjadi Politeknik Negeri Banyuwangi hari ini.

Poliwangi Resmi Jadi

Negeri

KOMPAK: Menteri M. Nuh bersama Bupati Abdullah Azwar Anas saat menghadiri acara wisuda Poliwangi beberapa waktu lalu.

Segera Launching Tiga Prodi Unggulan POLITEKNIK Banyuwangi (Poliwangi) merupakan salah satu Perguruan Tinggi (PT) yang didirikan Pemkab Banyuwangi bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keahlian terapan, melalui pola sharing pendanaan 70 persen APBN dan 30 persen APBD Banyuwangi. Poliwangi menyelenggarakan program pendidikan Diploma III, bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi professional. Lulusan Poliwangi diberi sebutan Ahli Madya (A.Md), dengan lama pendidikan adalah tiga tahun atau enam semester. Perkuliahan dilaksanakan secara terstruktur dengan sistem paket yang menggabungkan teori dan praktik. Status Politeknik Banyuwangi adalah pendidikan vokasional, yang difasilitasi Ditjen Dikti Depdikbud dan Pemkab Banyuwangi. Poliwangi mempunyai lima tujuan, pertama mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan pendidikan dan menghasilkan lulusan berkualitas dalam bidang Ilmu. Kedua, membangun jiwa kewirausahaan di kalangan civitas akademika yang dapat menumbuhkan sektor industri kecil, menengah, dan atas. Tujuan ketiga, memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat Indonesia berazas pemerataan dan keadilan. Keempat, mengembangkan jaringan dengan perguruan tinggi lain, masyarakat, industri, lembaga pemerintah, dan lembaga lain, baik tingkat nasional maupun international yang dilandasi etika akademik, manfaat dan saling menguntungkan. Sedangkan tujuan kelima, mengembangkan dan menyebarluaskan nilai kemanusiaan dalam bidang ilmu dan teknologi melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan nasional. Saat ini, Poliwangi memiliki tiga program, Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Prodi teknik Informatika memiliki produk unggulan di bidang sistem informasi terintegrasi, yang didalamnya didukung teknologi mobile computing, cloud computing dan automatisasi hardware yang meliputi Sistem Informasi Unit Donor Darah (Simudda), kerja sama dengan Unej dan PMI. Sistem Manajemen Sekolah ( e-madrasah), kerjasama

dengan CV. Mitra Maya Mandiri, sistem tata kelola administrasi kelurahan. Program kedua adalah, prodi Teknik Sipil. Studi teknik sipil memiliki produk unggulan pada bidang keahlian ketekniksipilan yang meliputi bidang struktur, bidang transportasi, bidang hidroteknik/ keairan, bidang geoteknik, bidang manajemen konstruksi, bidang pemetaan dan gambar teknik, serta telah menghasilkan produk paving dan batako berbahan baku limbah dari pabrikasi dengan sertifikasi kuat uji tekan. Program ketiga, prodi Teknik Mesin. Produk unggulannya adalah keahlian manufaktur, fabrikasi, konstruksi, pengelasan. Program komponen – komponen kapal yang mendukung industri perkapalan di Banyuwangi, yaitu PT.F1 Perkasa, stainless steering set propeller shaft serta komponen lainnya. Untuk mendukung suksesnya Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Poliwangi sat ini sedang mengikuti Program Hibah Kompetisi – Pengembangan Mutu Pendidikan Politeknik (PHK – PMPP) 2013 PEDP – ADB. Empat dosen Politeknik saat ini sedang menempuh program master di ITB, ITS dan UGM dan dalam waktu dekat ini akan segera kembali untuk bertugas di Poliwangi. Sementara sembilan dosen sedang menempuh program Pra S2 di ITS dan UGM. “Sesegera mungkin kita akan mengirim staf pengajar untuk mengikuti program S3 ke luar negeri,” ungkap Direktur Poliwangi, Asmuji. Setelah resmi menjadi PTN, Poliwangi segera melaunching tiga program studi baru. Tiga program itu adalah, D4 program Pariwisata, D4 program agribisnis, dan D4 program teknologi pengelolaan hasil ternak. Pembukaan tiga program studi baru itu, ungkap Asmuji, guna mendukung program yang sedang digalakkan pemerintah daerah. Saat ini, Bupati Abdullah Azwar Anas sedang kerja keras untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu program prioritasnya. Begitu juga dengan pembukaan program studi agribisnis guna menyokong potensi yang di miliki Banyuwangi. Potensi agribisnis Banyuwangi cukup besar dan melalui pembukaan program itu potensi besar ini dapat memberikan dikelola secara maksimal dan memberikan dampak kesejahteraan pada masyarakat. (afi/bay)

PENDIRIAN Politeknik Banyuwangi berawal dari keinginan Pemkab Banyuwangi untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Banyuwangi. Keinginan itu ditindaklanjuti dengan surat tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi No. 800/392/429.102/2003 yang diberikan kepada Drs. H. Sabari, MM sebagai ketua tim. Tim itu bertugas untuk melakukan kajian-kajian terkait dengan rencana tersebut sampai akhir tahun 2004. Hasil kajian akhirnya ditindaklanjuti dengan penyusunan tim perintis Politeknik oleh Bupati Banyuwangi melalui Surat Keputusan No. 188/223/Kep/429.012/2006 tentang Tim perintis dan Surat Keputusan No. 188/224/ Kep/429.012/2006 tentang Tim Teknis Pendirian Politeknik pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Rencana itu sempat terhenti karena adanya imbauan dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) bahwa perguruan tinggi swasta tidak diperkenankan untuk membuka program baru dan tidak diperkenankan pendirian perguruan tinggi baru, yakni melalui Surat Edaran Dikti nomor 2439/D/T/2001 tentang pembukaan program studi baru dan pendirian perguruan tinggi baru. Sejak itu, harapan dan rencana pendirian Politeknik Pemkab Banyuwangi pun menjadi surut. Tim perintis dan tim teknis yang dibentuk juga kurang berjalan sesuai rencana. Namun demikian upaya tetap terus dilakukan. Pada 8 mei 2007, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengumpulkan tim perintis untuk melakukan pertemuan evaluasi pendirian politeknik Pemda Banyuwangi. Hasil pertemuan tersebut menyepakati untuk meneruskan upaya dan mencari terobosan, antara lain dengan melakukan studi banding ke Poltek Pemkot Kediri untuk kemudian merevisi proposal pendirian Politeknik Pemda Banyuwangi, penyempurnaan MoU, surat kesanggupan Bupati dan DPRD Banyuwangi. Setelah itu, pada tahun 27 Juni 2007 tim Pemkab Banyuwangi melakukan konsultasi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta. Hasil konsultasi, pada saat itu pendirian Perguru-

an Tinggi (PT) baru sudah tidak diperkenankan, sampai menunggu kebijakan baru dari Dirjen Dikti. Kementerian Pendidikan masih memperbolehkan peningkatan status atau pengembangan dari Akademi ke Politeknik, dari Politeknik ke Sekolah Tinggi dan dari Sekolah Tinggi ke Universitas. Hasil konsultasi ini memberikan harapan, walaupun pendirian Politeknik masih mengalami hambatan karena aturan Dikti. Tim perintis Pemkab Banyuwangi terus melakukan konsolidasi untuk mewujudkan berdirinya sebuah Politeknik di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi mengintensifkan koordinasi dan konsultasi pada Dirjen Dikti untuk mewujudkan Politeknik Banyuwangi. Hasil konsultasi memberikan arahan; 1) membantu dan memberikan pencerahan alih status AKABA Banyuwangi menjadi Politeknik Banyuwangi, 2) dalam usulannya AKABA ke Politeknik Banyuwangi perlu memperhatikan potensi wilayah melalui study kelayakan, dan 3) yang mengusulkan Politeknik harus yayasan di dukung sepenuhnya oleh pemda dan DPRD melalui Peraturan Daerah (Perda). Untuk memenuhi arahan Dirjen Dikti terhadap Badan Hukum Pendidikan akhirnya Pemkab Banyuwangi mereformasi Yayasan Pendidikan Rempeg Jagapati menjadi Yayasan Pendidikan Tinggi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan kepengurusan yang baru. Langkah itu dilakukan untuk mendukung dan mempercepat proses penyusunan proposal pendirian Politeknik dengan membuka empat jurusan yaitu : 1) Teknik mesin otomotif, 2) Teknik elektronika komunikasi, 3) teknik elektro industri, 4) Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan. Proses dan upaya pelaksanaan terus berjalan. Harapan dan keinginan itu akhirnya terkabul. Pada 12 September 2007 akhirnya Dirjen Dikti memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menyelenggarakan Politeknik Baru tahun 2008 melalui surat No. 2303/D2.2/2007. Pemda Banyuwangi lalu mengirim tiga orang peserta pada workshop penyusunan proposal

Ir. H. Asmuji, MM

pendirian Politeknik baru Batch II Tahun 2008 di Hotel Jayakarta Bandung pada 24 -25 September 2007 lalu. Hasil workshop tersebut kemudian dipresentasikan di depan pimpinan daerah (Bupati Banyuwangi, Sekretaris Daerah, dan kepala SKPD terkait). Selanjutnya Bupati Banyuwangi memberikan instruksi untuk segera menindaklanjuti kesempatan emas ini. Tim task force disusun dan segera bekerja untuk menyusun proposal pendirian politeknik daerah. Hasil pembahasan tim task force merekomendasikan proposal pendirian politeknik dengan 3 (tiga) jurusan awal mula yang diusulkan ke Bupati Banyuwangi, 1) Jurusan Teknik Mesin, 2) Jurusan Teknik Informatika, 3) Jurusan Analis Kesehatan. Akan tetapi setelah melalui pembahasan yang panjang bersama, jurusan analis kesehatan di tunda. Akhirnya disepakati jurusan yang diajukan ke Ditjen Dikti Depdiknas saat itu Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Informatika, dan Jurusan Teknik Sipil. Pada era Bupati Abdullah Azwar Anas, berbagai tahap dan langkah penegerian Poliwangi pun terus dilaksanakan. Bupati Anas turun sendiri guna mempercepat penegerian Poliwangi dengan menemui sejumlah pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, termasuk menemui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh. Setelah melalui proses panjang, akhirnya Poliwangi berubah status dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Pada 8 November 2012 lalu, telah dilakukan pengalihan aset sendiri. Semua aset dan pembelanjaan segala keperluan PTN akan ditangani pusat, dalam hal ini Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Setelah diserahkan, proses selanjutnya berada di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN & RB). Melalui verifikasi final di hadapan tim Kemen PAN & RB 12 Februari 2013, Poliwangi akhirnya disetujui menjadi Politeknik Negeri Banyuwangi bersamaan dengan Politeknik Sambas. (afi/bay)

Target Jadi Kampus Berkualitas

KENANGAN: Direktur Poliwangi Ir H Asmuji bersama senat mewisuda angkatan ke-1 Poliwangi

PEMERIK SAAN: Tim visitasi melakukan penilaian di perpustakaan Poliwangi.

SETELAH sukses mengantarkan Politeknik Banyuwangi (Poliwangi) menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Bupati Abdullah Azwar Anas memiliki obsesi besar lainnya untuk mengembangkan pendidikan di Banyuwangi. Obsesi berikutnya, Bupati Anas menargetkan Poliwangi menjadi kampus yang memiliki kualitas tinggi di Indonesia. Obsesi Bupati Anas ditargetkan terealisasi dalam waktu tidak terlalu lama. Jika obsesi itu bisa segera direalisasikan, maka Poliwangi akan menjadi pilihan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi. “Ini akan menjadi kebanggaan Banyuwangi dan harus diwujudkan secara bersama,” ujar Bupati Anas. Untuk mewujudkan obsesi itu, Bupati Anas akan fokus pada pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan agribisnis. Tiga sektor itu dalam waktu dekat ini akan di-launching menjadi program unggulan Banyuwangi. Tiga program baru itu harus menjadi unggulan Poliwangi agar menghasilkan mahasiswa unggul. “Potensi Banyuwangi di tiga sektor itu cukup besar. Karena itu, tiga sektor itu jadi fokus,” katanya. Bupati Anas juga berobsesi menjadikan Poliwangi sebagai Universitas Negeri Banyuwangi. Namun hal itu belum menjadi target jangka pendek. “Target kita sekarang belum ke sana. Sekarang kita targetkan Poliwangi jadi PTN yang berkualitas tinggi,” tegasnya. (afi/bay)


Ingin Dimuat di Koran?

34

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email radarbwi@gmail. com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 24 Februari 2013

Wall Climbing

Ekskul Menantang SALAH satu sekolah yang menyediakan pa pan panjat di Banyuwangi adalah SMA Ne geri 1 Giri (SMAGI). Papan panjat di SMAGI itu sering digunakan oleh salah satu ekstra kurikuler (Ekskul) , yaitu pecinta alam (PA). Di awal mengikuti ekskul PA ini, para anggota sangat tertarik tentang wall climbing. Menurut Karina, salah satu anggota PA, ia mulai tertarik dengan PA dan wall climbing, karena pernah melihat atlet wall climbing di televisi. Menurutnya, memanjat wall climbing sangat menantang dan memacu adrenalin. Ia tertarik untuk mencobanya dengan mengikuti ekskul PA ini. Di kelas X, Karina sudah bergabung dengan ekskul PA. Saat itu, dia sudah menaklukkan wall climbing setinggi 12 meter, yang terletak di halaman depan SMAGI gerbang selatan. Pada

awal mencoba memanjat, rasa takut muncul di benak Karina. Namun karena keinginan untuk menaklukkan wall climbing itu sangat besar, rasa takut itu bisa dia kalahkan. Akhirnya siswi yang saat ini duduk di kelas XI IPA 1, itu berhasil memanjat wall climbing hingga puncak. Beda orang, beda rasa. Itulah yang dialami Yesi ketika kali pertama mencoba memanjat wall climbing. Siswi yang duduk di kelas XI IPA 2, itu memiliki pengalaman pertama saat memanjat wall climbing dengan sejuta rasa takut, rasa gelisah, tangan berkeringat, tubuh panas-dingin, bahkan gemetaran. Namun, semua rasa itu hilang saat ia benar-benar fokus dan berkonsentrasi penuh saat memanjat. Ia memanjat dengan hatihati dan perlahan-lahan. Hingga akh-

irnya, ia tiba di puncak wall climbing dengan rasa senang dan seolah-olah rasa takut dan gemetarannya lenyap dimakan oleh keberaniannya. Hingga saat ini, Yesi dan Karina menjadi anggota aktif ekskul PA. Bahkan, mereka merupakan pengurus dari ekskul tersebut. “Memanjat wall climbing di kali pertama memang susah, karena rasa takut dan kuatir yang ada. Tetapi tetap fokus, konsentrasi, dan tentunya perlu keberanian dan mental saat memanjat dan berusaha menaklukkan wall climbing itu,” tutur Karina kepada tim Koper (Koran Pelajar) SMAGI. Beda ceritanya dengan Karina dan Yesi, anggota lain bernama Muhammad Nuzulus Sifa’ memiliki kenangan tersendiri ketika membicarakan wall climbing. Saat latihan refling ekskul PA kelas X angkatan 2011/2012, siswa yang akrab disapa

Ikal itu terjatuh dari wall climbing dengan ketinggian sekitar 12 meter. Ikal tersungkur dengan posisi kepala di bawah dan terpental dari penyangga. Beruntung, kecelakaan itu tidak membuatnya luka terlalu parah. Setelah terbangun, ia hanya merasa pusing ringan, linu di kaki, dan sedikit lebam pada kakinya, namun tidak sampai mengeluarkan darah. Meskipun pernah tersungkur di wall climbing setinggi 12 meter itu, Ikal tidak kapok mencoba lagi. Seminggu setelah kejadian itu, ia kembali latihan seperti biasanya, tanpa rasa takut yang mendalam atau trauma. “Sampai saat ini pun, wall climbing tetap menjadi olahraga favorit saya,” tutur Ikal.(tim Koper SMAGI/irw)

Sejarah Panjat Dinding WALL climbing (panjat dinding) kini menjadi salah satu kegiatan yang familiar di kalangan masyarakat. Bahkan saat ini, panjat dinding merupakan salah satu hobi yang banyak diminati karena dapat memacu adrenalin kita. Baik dalam perlombaan atau pun sarana olahraga, selain itu banyak juga yang melakukan panjat dinding hanya sekadar untuk mengisi waktu luang atau sebagai hobi saja. Kegiatan yang satu ini memang cukup mengasyikkan, apalagi kalau di sekolah tersedia papan panjat. Dulu kegiatan ini dilakukan di tebing yang sebenarnya, tetapi saat ini sudah ada modifikasi, yaitu berupa dinding. Rock climbing atau yang biasa disebut panjat tebing adalah cikal-bakal berdirinya wall climbing. Panjat tebing dan panjat dinding adalah dua hal yang berbeda. Meskipun menggunakan teknik yang sama dalam pelaksanaannya. Awalnya panjat tebing dikenal di kawasan benua Eropa, di daerah pegunungan Alpen sebelum perang dunia I. Kemudian, pada tahun 1910 negara Austria memperkenalkan peralatan yang menunjang dalam kegiatan tersebut, seperti carabiner (cincin

kait) dan piton (paku tebing), yang pada saat itu masih terbuat dari besi baja. Dari situlah para pendaki Austria dan Jerman mulai mengembangkan peralatan-peralatan panjat tebing serta teknik olahraga ini. Seiring berjalannya waktu, peralatan ini mengalami inovasi. Khususnya pada bahan pembuatan, uji kekuatan gaya tarik, kepraktisan penggunaan alat serta prosedur keamanan alat yang telah distandarkan secara internasional. Panjat tebing merupakan salah satu olahraga alam bebas dan salah satu bagian dari pendakian gunung yang tidak bisa dilakukan dengan berjalan kaki, melainkan menggunakan teknik-teknik tertentu. Umumnya panjat tebing dilakukan di daerah berkontur bebatuan tebing dengan sudut kemiringan lebih dari 45 derajat dan tingkat kesulitannya pun tergantung dari keadaan tebing. Panjat tebing sendiri mengutamakan kelenturan, kekuatan, kecerdikan, kerja sama tim, serta pengalaman tiap individu dalam menyiasati tebing itu sendiri. Peralatan yang digunakan berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan olahraga ini dan keselamatan para individu serta memudahkan individu atau

tim dalam menghadapi tantangan seperti pemanfaatan rekahan pada tebing . Pada tahun 1988, Indonesia memiliki organisasi panjat tebing yang bernama FPGTI (Federasi Panjat Gunung dan Panjat Tebing Indonesia). Kemudian berganti nama menjadi FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) sampai saat ini. Awalnya, panjat tebing merupakan olahraga yang bersifat petualangan murni. Namun seiring berkembangnya zaman, olahraga ini memberi unsur lain dari unsur petualangan itu sendiri, yaitu dengan lebih mengedepankan unsur olahraga murni. Saat ini, panjat tebing sudah bisa dilakukan tanpa adanya tebing, karena tuntutan kondisi yang memungkinkan panjat tebing dilakukan di luar area tebing dengan tidak mengurangi tantangan yang memacu adrenalin kita, yaitu dengan wall climbing yang biasa disebut panjat dinding.

FOTO-FOTO: Nindia/Tim Koper SMAGI

Perlengkapan Utamakan Keselamatan WALL climbing (panjat dinding) merupakan kegiatan yang menggabungkan antara petualangan dan olahraga. Dahulu wall climbing hanya dilakukan oleh orang-orang, yang notabene hanya dikenal sebagai kegiatan berpetualang. Sekarang wall climbing dikenal sebagai olahraga, karena menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di PON dan even-even nasional, bahkan internasional. Dalam olahraga wall climbing, banyak sekali perlengkapan keamanan yang dibutuhkan. Sebab, olahraga ini terkenal menguji nyali para pemanjat. Biasanya ketinggiannya tidak tanggung-tanggung. Contohnya wall climbing yang ada di SMAN 1 Giri ketinggiannya mencapai 15 meter. Dengan ketinggian seperti itu, tentunya harus mengutamakan tingkat keselamatan dengan berbagai penunjang alat kelengkapan. Ada bermacam alat keselamatan dalam memanjat dinding. Di antaranya, Carmantel adalah sebuah tali yang lentur dan cukup kuat untuk membawa barang atau benda seberat 75 kg atau lebih cukup untuk membawa tubuh yang umumnya berukuran 10,5 mm-50mm. Bisa digunakan untuk banyak hal seperti

wall climbing, refling, prusiking, penyeberangan kering, flying fox, dll. Harness adalah sebuah peralatan yang digunakan panjat tebing dalam jenis tertentu. Kegunaan harness untuk mengamankan seseorang dari ketinggian yang telah terikat oleh seutas tali atau titik anchor. Carabiner screw atau karabiner adalah loop logam dengan gerbang. Bagian loop sebaliknya gerbang disebut sebagai tulang belakang. Hal ini dapat dengan cepat dan revesibel terhubung komponen dalam sistem keselamatan-kritis. Ada juga alat bernama Eight. Alat ini dikatakan eight (delapan) karena bentuk umumnya. Biasanya, Figure 8 digunakan saat refling dan mem-biley. Figure 8 terbuat dari partikel baja, sehingga sangat kuat untuk menahan beban berat. Ascender adalah sebuah alat mekanis yang digunakan untuk naik pada tali. Alat ini digunakan untuk melakukan ascending, yaitu bergerak untuk menambah ketinggian dengan menggunakan alat bantu pada tali. Alat penting lainnya adalah sepatu panjat. Keutamaan sepatu panjat tebing ini adalah pada keampuhan karet solnya yang berguna untuk mencengkeram tebing. Webbing adalah kain

tenun yang kuat seperti strip atau tabung dari berbagai lebar dan serat sering digunakan sebagai pengganti tali. Webbing dapat dijadikan sebagai harness, anchor, pengaman, tape sling, dan foot loop. Descendeur, yaitu alat yang digunakan untuk melakukan descending (bergerak turun pada media tali dengan menggunakan alat bantu). Alat yang digunakan hampir sama dengan belay device. Pulley, yaitu alat yang berbentuk seperti katrol, berfungsi untuk mengurangi friksi sampai seminimal mungkin. Selain itu, mempermudah dalam melakukan transfer beban baik secara horizontal maupun vertikal. Magnesium carbonat (MgCO3), yaitu bubuk yang terbuat dari bahan kimia yang berfungsi sebagai penahan keringat yang keluar dari telapak tangan. Nah, wadahnya dinamakan chalk bag, yaitu kantung magnesium yang dipakai untuk keperluan memanjat. Prussic, yaitu kernmantel berukuran diameter di bawah 7 mm. Prussic ditemukan pertama kali oleh Dr. Carl Prussic. Kegunaannya sebagai alat untuk membuat pengaman atau menambat dan alat untuk melakukan ascending.. (tim Koper SMAGI/irw)

Tim Koper SMAGI 1. Audina Putri 2. Airin Levina 3. Anisa 4. Arina Firdausi Nur A. 5. Diandra Hilva 6. Dewi Karomika 7. Dzikry Maghfirah 8. Fikria Ilvi Nurdina 9. Hamdan 10. Hilda Khairunnisa

11. Kusumaning Arumsari 12. Ma’rifatul Ulum 13. Mega Dwi W. 14. Mila Yuni S. 15. Muhyidin Fahmi 16. Nindia Aru Khirana 17. Redhina Grahani Putri 18. Traviata Yora Prakarti 19. Vira Rezita 20. Viola Lutfy S.

Tips Hindari Kecelakaan UNTUK menghindari agar kecelakaan wall climbing seperti Ikal tidak terjadi lagi, ada beberapa tips aman. Yang pertama, bayangkan saat memanjat tangga wall climbing, kita bergerak santai seolah-olah sedang menaiki masing-masing anak tangga. Hindarilah mencengkeram pegangan atau climbing holds terlalu kuat, karena tangan akan cepat kelelahan. Gunakan selalu kaki seperti tangan waktu bergerak. Percayalah pada kaki kita. Sebab, terlalu sering orang-orang menggunakan tangan, akhirnya cepat jatuh. Percayalah pada belayer kita, fokus pada pemanjatan. Jika khawatir pada kemampuan belayer, carilah belayer serta instruktur yang profesional Konsentrasi pada jangkauan, terkadang ada climbing holds yang lebih besar untuk dipegang. Belajar lebih sabar untuk mencari pegangan (climbing holds) yang lebih baik buat dicengkeram Memanjatlah dari bawah ke atas, bukan atas ke bawah. Tentu saja, jika kita melihat ke atas arah jalurnya, bukan berarti tidak memperhatikan bagian bawah untuk injakan-injakan kaki mengikuti arah jalurnya. Rest position adalah posisi tangan kamu. Luruskan satu tangan ke bawah lalu di-shaking, begitu pula pada tangan lainnya. Perlakukan sama pada kedua kaki. Bergantian dishaking, sampai otot-otot tangan dan kaki relax. High phobia atau takut ketinggian adalah normal. Pemanjat profesional pun kalau stop climbing 2 bulan saja, pasti akan takut lagi, hanya butuh waktu. Itu kenapa untuk para pemula, jawabannya adalah waktu. Waktu akan menyembuhkan rasa takut ketinggian. Butuh pengulangan latihan terus- menerus hingga akhirnya takut akan hilang dengan sendirinya. Normalnya, setiap orang pasti ada rasa takut, itu baik buat kita mengontrol diri kita agar menjalani olahraga rock climbing tetap harus dan wajib menjalankan safety procedur. Olahraga ini aman sekali, apalagi didampingi seorang instruktur yang berpengalaman. Memanjat sama saja dengan latihan menari. Kita bisa perhatikan mereka yang profesional, gerakan mereka seperti menari. Poros sumbu kita waktu memanjat adalah pinggang. Perhatikan pinggang kita sewaktu memanjat, kadang ada gerakan pinggang yang harus digeser ke kanan atau kiri, memutar pinggang sedikit. Itu semua untuk membantu keseimbangan dalam pemanjatan, sehingga tidak terlalu lelah di tangan.(tim koper SMAGI/irw)


Minggu 24 Februari 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Perhutani Mengklaim Rugi Rp 172 Juta Tuntas Mendata Bukti Pembalakan Jati di Selogiri BANYUWANGI - Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Utara mengalami kerugian cukup besar akibat pembalakan liar di hutan wilayah Petak 66 H, RPH Selogiri, BKPH Ketapang. Dari 500 batang kayu jati gelondongan yang telah disita Polres Banyuwangi, nilai kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.

Nilai kerugian itu belum termasuk kerusakan hutan akibat pembalakan liar yang terjadi dua kali, yakni pada tahun 2010 dan 20 Februari 2013 lalu. “Pohon jati yang ditebang itu berada di wilayah hutan lindung. Kerusakan hutan lindung itu nilainya sangat tinggi,” terang Muasin, kepala RPH Selogiri, BKPH Ketapang, kemarin (23/2). Menurut Muasin, pihaknya sudah menghitung 500 batang kayu jati hasil sitaan saat menggelar operasi bersama Polres Banyuwangi di Dusun Selogiri, Desa Ketapang,

Kecamatan Kalipuro, itu. “Sudah dihitung ulang, dan sudah selesai semua,” ujarnya. Muasin menjelaskan, volume ratusan gelondongan kayu jati itu mencapai 50,880 kubik. Kayu jati sebanyak itu nilainya mencapai Rp 172.335.070. “Kerugian kami (Perhutani) mencapai Rp 172 juta lebih,” katanya. Barang bukti kayu jati itu, kata dia, paling banyak berdiameter 30 centimeter hingga 32 centimeter dengan jumlah sekitar 170 batang. “Diameternya beragam, yang paling kecil 13 centimeter,” sebutnya.

Diameter yang paling besar, Muasin menyebut 47 centimeter, bukan 60 centimeter yang pernah disampaikan sebelumnya. Jumlah kayu jati yang berdiameter 47 centimeter hanya satu batang. “Perkiraan memang ada yang berdiameter 60 centimeter. Setelah diukur, ternyata hanya 47 centimeter,” cetusnya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 500 batang kayu jati yang diduga hasil pembalakan liar disita Polres Banyuwangi. Kayu gelondongan itu ditemukan di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipu-

ro. Selain mengamankan ratusan gelondong kayu jati, aparat kepolisian juga menggaruk 19 orang yang diduga terlibat penjarahan kayu tersebut. “500 gelondong kayu jati kita amankan di polres, termasuk 19 orang yang diduga terlibat pembalakan liar tersebut,” ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. Kapolres Nanang menyebut, 19 orang yang masih ditahan itu telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka akan diproses sesuai hukum. “Para tersangka mengaku disuruh John Robert Andrias,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Paling Banyak Genangan di Jatibanteng n BANJIR... Sambungan dari Hal 29

Di Kecamatan Besuki, rumah warga yang terendam banjir mencapai 1.365 unit. Di wilayah Kecamatan Kendit, sebanyak 608 unit rumah warga di

Dusun Locangcang dan Dusun Ardeni dilanda banjir. Bahkan, rumah warga yang terendam banjir di Kecamatan Jatibanteng mencapai 2.187 rumah. Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, banjir yang melanda enam

kecamatan tersebut selain akibat hujan lokal juga akibat air kiriman dari Kabupaten Bondowoso. Meski demikian, pihaknya masih menyatakan aman, karena ketinggian air di pintu air masih dalam batas aman 370 centimeter. “Banjir

terjadi karena hujan lebat. Selain itu, juga terjadi karena air kiriman dari Bondowoso. Tetapi, sampai saat ini masih aman karena ketinggian air di Dam Pintu Lima hanya 370 centimeter,” tegas Zainul Arifin. (rri/c1/bay)

BANJIR: Warga terpaksa menuntun sepeda motornya karena mesin mati setelah terendam air di Desa Powan, Kecamatan Panarukan, Situbondo Jumat malam lalu (22/2).

NUR HARIRI/RaBa

Warung Rusak, Antena TV Patah n ROGOJAMPI... Sambungan dari Hal 29

Papan kayu sebagai penutup lapak tersebut rusak. ‘’Ini kayukayunya pecah karena kejatuhan atap,” cetus perempuan asal Dusun Kebun Dalem, Desa Kedaleman, Rogojampi, itu. Menurut Yoko, angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 21.00 hingga 22.00. Meski begitu, dia baru mengetahui musibah itu pagi hari. ‘’Saya kaget karena tahu-tahu air menggenangi pasar. Setelah saya lihat atas, ternyata atap sudah berlubang,” jelasnya. Sementara itu, atap jebol juga terlihat di atas toko Kudsiyah. Dia tidak bisa merinci kerugi-

an akibat musibah itu. ‘’KAMI minta kerusakan atap ini segera diperbaiki,” ujar pedagang kosmetik yang tinggal di Desa Rogojampi itu. Atap di atas toko gerabah milik Erna juga jebol. Hingga siang kemarin atap-atap tersebut masih jebol. Belum jelas kapan kerusakan itu akan diperbaiki. Saat hendak dikonfirmasi siang kemarin, kepala Pasar Rogojampi tidak ada di tempat. Sebab, pada saat bersamaan, dia sedang melaporkan kejadian tersebut ke Banyuwangi. Sementara itu, akibat musibah tersebut, sejumlah warung pedagang kaki lima juga rusak. Meski begitu, warung yang

Harga Bahan Baku Semakin Mahal n ISTRI... Sambungan dari Hal 36

Gara-garanya sepele, yaitu tidak punya modal untuk membeli bahan baku. ‘’Dulu pernah dibawa ke Sulawesi, tapi akhirnya tidak bisa jalan terus. Tidak sanggup karena permintaannya banyak,” kenangnya. Dia menyebut, bahan baku besi kini Rp 6 hingga Rp 7 ribu per Kilogram. Selain itu, harga arang per karung sudah tembus 60 ribu. “Saya tidak kuat membeli bahan dengan jumlah besar,” bebernya.

Praktis, atas kekurangan modal itu, sajam karya Slamet hanya masuk pasar lokal Banyuwangi. Itu pun para pembeli adalah pelanggan setianya. ‘’Yang datang sejak dulu, ya cuma orang-orang itu saja,’’ jelasnya. Bahkan, saat ini jarang sekali orang pesan sajam kepada suaminya. Kebanyakan orang hanya servis sajam. “Sekarang banyak yang servis. Penghasilan tidak tentu, kadang Rp 20 ribu dan kadang tidak dapat sama sekali,” jelasnya. (ton/c1/bay)

Baju Kotor, Lari dan Mandi di Pantai n BIKIN... Sambungan dari Hal 29

Pasalnya, setelah diangkat menjadi karyawan tetap, mereka akan mendapatkan gaji pokok bulanan, tunjangan, dan dana pensiun. Direktur Perusda Pasir Putih, Danial Maulana mengatakan, sebenarnya sudah cukup lama dirinya akan mengangkat para calon pegawai (capeg) itu menjadi pegawai tetap. Hanya, dirinya berinisiatif mengangkat mereka bersamaan dengan HUT Pasir Putih ke-28. Kata Danial, para karyawan itu memang sudah saatnya diangkat menjadi karyawan tetap. Pengangkatan tersebut diharapkan memacu semangat mereka dalam memajukan Perusda Pasir putih. Sebab itulah, kemudian dilakukan pengambilan sumpah yang isinya komitmen memajukan perusahaan. “Sengaja pengangkatan ini kita sembunyikan. Selain untuk surprise (kejutan), juga untuk menghi-

ndari adanya pihak-pihak yang akan memanfaatkannya demi mengambil keuntungan pribadi. Alhamdulilllah pengangkatan ini benar-benar menjadi kejutan,” ungkapnya. Meski mendapatkan kabar gembira, tapi sejumlah karyawan Pasir Putih yang pendidikannya hanya lulusan SD tampaknya tak bisa tenang-tenang. Pasalnya, sejak kemarin Manajemen Perusda Pasir Putih memberlakukan aturan baru bahwa pendidikan karyawan minimal SMA. “Bagi yang di bawah itu (pendidikannya), ya harus segera menyesuaikan. Misalnya, ikut Kejar Paket,” terang Danial. Ada hal menarik lain dalam HUT Pasir Putih ke-28. Dua karyawan Perusda Pasir Putih yang kemarin juga berulang tahun mendapat kejutan dari karyawan lain. Salah satunya adalah Imam, salah seorang manajer. Dia langsung dilempari telur dan tepung hingga harus lari dan mandi ke pantai karena bajunya kotor. (c1/bay)

rusak itu sudah diperbaiki kemarin. Hingga siang kemarin, beberapa warga masih tampak membenahi antena televisi yang patah dan membetulkan genting yang lepas. Kapolsek Rogojampi Kompol

Bagio SP mengakui kawasan Pasar Rogojampi diterpa puting beliung. Pihaknya langsung melihat kondisi kerusakan akibat bencana tersebut. “Kerusakan di pinggir jalan sudah diperbaiki,” katanya. (ton/c1/bay)

Tinggalkan Pompa, Pilih Pakai Blower n MENEMPA... Sambungan dari Hal 36

Jika diteruskan, maka akan sia-sia. Kemudian, besi dipanaskan lagi hingga kembali memerah, lalu dipukul lagi. Begitu seterusnya hingga bentuk sesuai yang diinginkan. Proses selanjutnya, besi itu di-kir menggunakan mesin. Agar pisau benar-benar tajam, pisau harus dibakar lagi

hingga berwarna abu-abu. Selanjutnya, pengungkalan pada bagian-bagian khusus. Biasanya, tukang pandai besi membuat label sendiri. Misalnya, pandai besi bernama Slamet, warga Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, berlabel ‘’S’’. Garan atau pegangan kayu langsung dipasang. Para pekerja mengolah kayu menggunakan mesin bubut. (ton/c1/bay)

Gelombang Selat Bali 2,5 Meter n BERPOTENSI... Sambungan dari Hal 29

Dikatakan, khusus hari ini (24/2) kecepatan angin di wilayah Banyuwangi berkisar antara 6 Kilometer (Km) per jam hingga 32 Km per jam. “Masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi angin kencang. Terutama, saat langit

diselimuti awan Cumolonimbus (Cb),” tuturnya. Gigik memaparkan, tinggi gelombang signifikan di perairan Selat Bali diprediksi berkisar 0,5 meter sampai 1,5 meter. Ketinggian gelombang maksimum di perairan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali tersebut diprediksi berki-

sar antara satu meter sampai 2,5 meter. Ketinggian gelombang maksimum di perairan Banyuwangi Selatan, imbuh Gigik, diprediksi berkisar antara satu meter hingga enam meter. “Namun, potensi terjadinya gelombang maksimum cukup kecil, yakni satu persen,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Tanpa Listrik dan Air Bersih n SUDAH... Sambungan dari Hal 29

“Home stay ini akan diselesaikan tahun ini,” sebutnya. Untuk menuntaskan proyek home stay ini, kata Mujiono, akan disediakan dana lagi se-

banyak Rp 3 miliar. Dana yang berasal dari APBD 2013 itu nanti akan digunakan membangun tempat pertemuan, resepsionis, dapur, dan tandon air. “Anggaran itu termasuk untuk pemasangan listrik dan saluran air,” katanya.

Selain itu, masih kata dia, dana sebesar itu juga akan digunakan membangun fasilitas jalan di sekitar home stay. “Untuk menyelesaikan semua dibutuhkan dana Rp 3 miliar lagi,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Akan Dilakukan Penyemprotan n SUDAH... Sambungan dari Hal 29

“Saat ini sudah 3695 ekor bebek yang mati,” jelas Danu Ariyanto kemarin (23/2). Tiga kecamatan yang terserang virus flu burung itu merupakan

sentra peternak bebek baru. Kawasan tersebut merupakan daerah peternakan unggas yang baru berkembang. “Kita sudah mengambil langkah, salah satunya melakukan sosialisasi dan penyemprotan,” tegasnya.

Dijelaskan, virus dari kawasan sub tropis itu sudah mulai memasuki kawasan tropis di Indonesia. “Ada dua kemungkinan virus itu berasal; dari dalam dan juga disebabkan virus yang bermutasi,” pungkasnya. (rri/c1/bay)

Kerja Bergantung Pesanan n DIPASARKAN... Sambungan dari Hal 36

‘‘Banyak juga yang dipasarkan di sini saja, seperti di Kecamatan Srono dan sekitarnya,” ujar bapak satu anak itu. Menurut Hariyadi, peralatan rumah tangga tersebut diproduksi dan dikirim sesuai pesanan pedagang. Artinya, jika ada order, maka mereka akan buat. “Tapi, tiap hari kita tetap rutin membuat. Alhamdulillah, sampai sekarang masih lancar,” terangnya. Iskandar, pandai besi lain menjelaskan, cara mengolah besi menjadi sajam memang membutuhkan kekompakan. Jika orangnya banyak, maka proses pembuatan sajam akan cepat. ‘’Selain itu, juga tergantung pesanan,” jelasnya. (ton/c1/bay)

ALI NURFATONI/RaBa

TAJAM: Senjata karya pandai besi tradisional.


MINGGU l 24 FEBRUARI 2013 l HALAMAN 36

Menempa Besi Jadi Sajam

PERNIK

ALI NURFATONI/RaBa

TIDAK semua orang bisa memiliki keahlian pandai besi. Sebab, pembuatan senjata tajam (sajam) itu membutuhkan keterampilan khusus. Selain itu, pandai besi dituntut memiliki tenaga yang kuat. Bukan hanya itu. Pandai besi tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan asisten selama proses pembuatan sajam. Maka jangan heran, para pandai besi di sejumlah tempat lebih dari dua orang. Ada berbagai jenis sajam hasil kreasi para pandai besi, mulai peralatan memasak hingga alat-alat pertanian, misalnya golok, pisau, celurit, dan cangkul. Proses pengolahan peralatan-peralatan itu membutuhkan waktu bervariasi. Itu sesuai tingkat kesulitan dan besar-kecilnya barang. Pembuatan sebilah pisau dibutuhkan waktu hingga dua jam. Bahan baku yang baik adalah baja. Sebab, baja tahan lama. Selain itu, baja bisa lebih tajam dibandingkan bahan baku lain. Ada beberapa fase dalam membuat sajam. Pertama, besi dibakar di tungku pengapian. Sebagai catatan, api harus memiliki tekanan kuat. Sebab itulah, setiap pandai besi memiliki blower. Zaman dulu, para pandai besi hanya menggunakan pompa manual. Setelah dibakar beberapa menit, setelah besi tampak merah, barulah diangkat. Kemudian, besi tersebut dipukul menggunakan martil. Besi-besi yang tebal harus ditumbuk hingga tipis. Besi yang sudah panas memang lebih mudah diubah bentuknya. Dengan demikian, besi bisa diubah sesuai bentuk yang diharapkan. Besi harus berhenti dipukul ketika warna merah sudah hilang n

KOMPAK:Tiga pandai besi bersama-sama menempa logam di Dusun Kendalsere, Desa Sumber Baru, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.

Baca Menempa...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

PERKASA: Painah membantu menempa logam panas.

Istri Merangkap Asisten Pandai Besi JARANG sekali ditemukan perempuan membantu suaminya menjadi pandai besi. Sebab, tenaga kaum hawa memang di bawah kaum pria. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Painah, 48, warga Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Ibu empat anak itu tergolong perempuan perkasa. Bayangkan, Painah sudah puluhan tahun menjadi asisten suaminya sebagai pandai besi. Selama ini, Painah membantu memukul besi panas. Martil yang digunakan pun cukup berat. Ya, pekerjaan itu dianggap pilihan satu-satunya. Entah berapa kali dia terjilat api. Yang jelas, setiap kali terjilat api, kulitnya langsung melepuh. ‘’Sudah sering kena api, tapi itu memang sudah risiko kerja,” ujarnya. Meski sering menemui kendala, tapi hal itu tidak membuat istri Slamet tersebut patah arang. Painah sudah menekuni dunia pembuatan sajam sejak menikah. ‘’Sampai punya anak empat, saya masih kerja begini,” tuturnya. Meski demikian, pekerjaan itu tampaknya belum bisa mendongkrak ekonomi keluarga. Salah satu faktornya adalah kekurangan modal. “Andai saja punya modal besar, mungkin omzet bisa naik,” terangnya. Beberapa tahun lalu, hasil olahan suaminya itu pernah merambah luar jawa. Namun demikian, hal itu tidak bertahan lama n Baca Istri...Hal 35

Ramai Order di Zaman Ninja PANDAI besi memang sudah menjadi pekerjaan turun-temurun. Sampai kini para pandai besi masih ada di berbagai pelosok di Banyuwangi. Namun, populasi mereka tidak terlalu banyak. Bahkan, banyak tukang besi yang kini gulung tikar dan tidak beroperasi lagi. Proses pembuatan sajam dengan cara manual itu tampaknya sudah kalah bersaing dengan pabrik. Apalagi, proses pemasaran yang konvensional membuat pandai besi semakin jauh tertinggal. Terlebih jika sudah terkendala modal. Slamet, 60, seorang pandai besi, mengaku menekuni peker-

jaan itu sejak remaja. “Saya sejak tinggal di Desa Sragi (Kecamatan Songgon) sampai sekarang ya kerja seperti ini,” katanya. Slamet semasa muda hanya membantu pandai besi. Namun, lambat laun, dia pun bisa membuat sajam sendiri. “Saya sekarang buat apa saja bisa,” tegasnya. Dia mengisahkan, pada tahun 1990 banyak order sajam. Namun, yang lebih banyak lagi adalah pada musim isu santet dan ninja tahun 1998 silam. “Musim ninja dan isu santet itu saya sampai kewalahan membuat sajam,” katanya. Lantaran banyak pesanan, dirinya pun mengajak bebera-

pa orang untuk bekerja. Tetapi, kini hanya keluarganya saja yang membantunya bekerja. ‘’Sekarang cuma istri dan anak saya yang terakhir yang ikut kerja seperti ini,” katanya. Dalam beberapa tahun terakhir, dalam membuat sajam. Slamet tidak bisa lagi menggunakan arang. Sebab, harga bahan tersebut terlalu tinggi. ‘’Sekarang pakai kayu bakar, mau beli arang tidak mampu,” pungkasnya. (ton/c1/bay) KAYU : Yanto membuat gagang pisau dengan mesin bubut. ALI NURFATONI/RaBa

Dipasarkan hingga Luar Kabupaten BEBERAPA pandai besi tradisional masih aktif di Bumi Blambangan. Seperti pandai besi di Dusun Kendalsere, Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, ini. Di dusun tersebut, terhitung ada dua lokasi pandai besi

CONTACT US!

Anda anggota sebuah komunitas, penghobi, atau sekadar mengetahui keberadaan mereka? Jangan pernah membiarkan hal itu terpendam tanpa diketahui orang lain. Silakan kontak kami di:

radarbwi@gmail.com Bisa pula melalui nomor telepon (0333) 412224. Atau, bisa langsung menghubungi Iwan (081559555572). Gerda (085859687870)

tradisional yang masih aktif. Dari kawasan tersebut, sajam yang diproduksi dipasarkan hingga ke luar Banyuwangi. Salah seorang pandai besi, Hariyadi mengatakan, sajam karya mereka dijual hingga ke Jember n Baca Dipasarkan...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.