Radar Banyuwangi | 24 Februari 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SENIN 24 FEBRUARI TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750

29

Piloti Pesawat Lama dengan Semangat Baru SETELAH tiga tahun lebih meninggalkan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RB), akhirnya saya kembali lagi. Kata pemimpin redaksi JP-RB, Bayu Saksono, back to home. Tepatnya, sejak pertengahan Februari lalu. Tentu saja, dibanding empat tahun silam kini sudah banyak sekali perubahan. Bukan hanya kondisi JP-RB yang sekarang sudah maju. Tapi, juga kondisi Banyuwangi dan Situbondo –dua wilayah ’kekuasaan’ JP-RB. Kedua daerah ini

maju dengan pesat. Terutama Bumi Blambangan. Semua orang tahu, Banyuwangi tidak hanya telah berhasil membangun landasan pacu. Tapi, sudah lebih dari itu. Membangun run way sekaligus take off. Maaf, kedua istilah itu saya pinjam dari rezim Soeharto. Dan, sebetulnya sebagai teori pembangunan sebuah bangsa, kedua istilah itu juga digunakan oleh banyak negara yang sedang giat membangun. Lumrahnya, untuk memban-

gun landasan pacu itu membutuhkan waktu 10 tahun, bahkan 15 tahun. Setelah landasan pacu terbangun, baru langkah berikutnya menerbangkan pesawat. Tidak bisa dibalik: kalau tidak ada run way pesawatnya mau diterbangkan di mana. Jadi, pondasi itu sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Kita tentu masih ingat, keberhasilan presiden Soeharto membangun Indonesia dulu salah satu kuncinya adalah program kerja

yang jelas: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Setiap program itu terangkum dalam repelita (rencana pembangunan lima tahun). Program pembangunan era Soeharto dilakukan secara masif, sehingga bisa diketahui kapan Indonesia akan berhasil swasembada beras, kapan negeri ini akan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas negara-negara lain n Baca Piloti...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

AWARDING: Nominator tokoh favorit versi pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi setelah menerima penghargaan di hall RM Pondok Wina, kemarin.

45 Hari Tentukan Keberhasilan Caleg BANYUWANGI - Pelaksanaan coblosan Pemilu kurang 45 hari lagi. Rentang waktu tersebut tampaknya akan menjadi hari-hari keramat yang sangat menentukan bagi keberhasilan dan kegagalan para calon legislatif (caleg) menembus kursi parlemen. Pendapat itu disampaikan Direktur Jawa Pos Multimedia Corporation (JPMC) Ali Murtadlo pada acara Gathering Politik dan Talk Show ”Kiat Jitu Menembus Parlemen” di Hall Rumah Makan Pondok Wina, kemarin (23/2). Nara sumber lainnya adalah dosen Fakultas Sospol Universitas Airlangga, Dr. Mohammad Asfar n Baca 45 Hari...Hal 39

BAGI-BAGI TIPS: Ali Murtadlo (kanan) bersama peserta gathering politik.

7 Pimpinan PTS Tepis Penolakan Unair

EKONOMI BISNIS

SIGIT HARIYADI/RaBa

MASIH MAHAL: Pedagang menjajakan berbagai bumbu masakan di Pasar Banyuwangi kemarin.

Cabai Rawit Turun Tipis BANYUWANGI - Setelah sempat melejit pekan lalu, harga cabai rawit di pasaran kini berangsur turun. Penurunan harga komoditas tersebut memang tidak terlalu signifikan, tetapi ada yang lebih menggembirakan konsumen, tren serupa diprediksi masih terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi kemarin (23/2), cabai rawit dipasarkan seharga Rp 58 ribu per Kilogram (Kg). Padahal tiga hari sebelumnya, harga cabai rawit sempat melejit dari Rp 36 ribu per Kg menjadi Rp 60 ribu per Kg n Baca Cabai Rawit...Hal 39

BANYUWANGI - Penolakan pendirian kampus Universitas Airlangga (Unair) di Banyuwangi oleh 12 anggota Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Banyuwangi, akhirnya terbantahkan. Tujuh pimpinan PTS di Bumi Blambangan mengaku “hanya” meminta klarifikasi kepada pihak Unair dan pemkab, bukan menolak pendirian universitas negeri papan atas nasional tersebut di Banyuwangi. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara tujuh pimpinan PTS di Bumi Blambangan melakukan klarifikasi kepada Asisten Bidang Administrasi Umum (Asmin), Sulihtiyono di kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi kemarin (23/2). Tujuh pimpinan PTS tersebut di antaranya Direktur Akaba, Andi Dahlan Sadli; Ketua Stikom Banyuwangi, Khairul Anam; Ketua Stikes Banyuwangi, Soekardjo; Ketua Staida, Abdul Kholid Syafa’at; ketua STAI Ibrahimi, Muhammad Hasyim, ketua STAIDU Muncar, Abdul Rouf; dan Akademi Kesehatan Rustida Glenmore, Anis. Kholid yang dipercaya menjadi juru bicara tujuh PTS yang kemarin berte-

Samsudin Adlawi *

Ringankan WP, Beri Dispensasi 75 Persen BANYUWANGI - Kabar gembira kembali menghampiri masyarakat Banyuwangi. Kekhawatiran akan melambungnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pascapenyesuaian nilai jual objek pajak (NJOP) hingga lima level akhirnya menemui titik terang. Untuk meringankan beban wajib pajak (WP), Pemkab Banyuwangi memberikan dispensasi PBB hingga sebesar 75 persen. Kabar baiknya lagi, dispensasi tersebut akan diberikan kepada seluruh wajib PBB se-Banyuwangi. Komitmen pemberian dispensasi PBB, itu dilontarkan Bupati Abdullah Azwar Anas dalam pertemuan dengan para kepala desa (kades) dan lurah di Pendapa Sabha Swagata Blambangan,Sabtu sore kemarin (22/2) n

NJOP tetap disesuaikan lima level. Tetapi pembayaran PBB bagi masyarakat Banyuwangi diberi dispensasi sebesar 75 persen. Artinya masyarakat hanya perlu membayar kenaikan PBB sebesar 25 persen”

Baca Ringankan...Hal 39

Suyanto Waspotondo W. Kadis Dispenda Banyuwangi

SIGIT HARIYADI/RaBa

TIDAK MENOLAK UNAIR: Para anggota Forum Pimpinan PTS Banyuwangi mengklarifikasi penolakan kampus Unair di Banyuwangi kepada Asmin Sulihtiyono di kantor Dispendik kemarin.

mu Asmin Sulihtiyono mengatakan, pada pertemuan tersebut pihaknya ingin meluruskan kabar penolakan 12 PTS se-Banyuwangi terkait pendirian kampus Unair di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Dijelaskan, hasil pertemuan antar para pimpinan

PTS di Untag Banyuwangi Sabtu lalu (15/2), bukan menolak Unair Banyuwangi. “Kesimpulan pertemuan tersebut, tidak ada penolakan. Tetapi disimpulkan untuk klarifikasi kepada rektor Uniar,” ujarnya n Baca 7 Pimpinan...Hal 39

Yang Unik dari Acara Dies Natalis SMPN 1 Banyuwangi

Terapkan Konsep Ider Bumi, Jalan Kaki Keliling Kota Tradisi Ider Bumi merupakan ritual yang diselenggarakan masyarakat Using di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Acara ini merupakan ungkapan rasa syukur atas keselamatan seluruh warga. Ritual Ider Bumi selalu disambut oleh seluruh warga karena terkait dengan mitos tentang Buyut Cili (danyang Desa Kemiren). SULTAN ANSHORI, Banyuwangi KONSEP Ider Bumi ini dicoba diterapkan oleh siswa-siswi SMPN 1 Banyuwangi saat memeringati Dies Natalisnya ke- 66 Sabtu ke-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

OLEH:

SIDROTUL MUNTAHA/RaBa

HASIL KREASI: Kepala Sekolah SMPN 1 Banyuwangi Sujiyanto bersama siswa-siswinya.

marin (22/2). Di pagi yang sangat cerah itu, keluarga besar SMPN 1 Banyuwangi berbaris menghadap utara. Baik kepala sekolah, guru hingga komite turut berbaris. Mereka bersiap melakukan jalan sehat keliling kota Banyuwangi. Keliling kota Banyuwangi yang diibaratkan sebagai Ider Bumi ini sebagai wujud ungkapan syukur atas keberhasilan yang selama ini telah dicapai oleh SMPN 1 Banyuwangi. Kepala Sekolah SMPN 1 Banyuwangi Sujiyanto memimpin langsung jalannya Ider Bumi sebagai pertanda awal dilaksanakannya Dies Natalis ke-66. Peserta jalan sehat ini melewati rute Letjen Sutoyo- Wahid Hasyim- Dr. Sutomo, lalu kembali ke sekolah. Selama Ider Bumi mengelilingi rute itu, siswa juga menampilkan kesenian reog n

Soal Tumpang Pitu, BSI-Intrepid berdamai Wah, bisa jadi donatur tetap Persewangi!

Penanganan Pasar Panji bertele-tele Alias mbulet kayak benang ruwet!

Baca Terapkan...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com


30

Senin 24 Februari 2014

Skaters BWI Selatan Butuh Lapangan GENTENG – Puluhan anak baru gede (ABG) kemarin terlihat memenuhi ruang terbuka hijau (RTH) Genteng. Sebagaian besar di antara mereka terlihat menenteng papan luncur (skateboard). para ABG ini adalah peserta kompetisi skateboard yang dilaksanakan di tempat itu. Salah seorang panitia, Robet mengatakan, acara ini merupakan kali kedua setelah beberapa waktu lalu digelar di Banyuwangi. Pihaknya sengaja menyelenggarakan di Genteng dengan tujuan untuk meratakan event skateboard di Banyuwangi. Sehingga para skaters yang ada di wilayah selatan tidak perlu jauh-jauh datang ke Banyuwangi. “Biar rata dan semakin memasyarakat,” ujarnya. Mereka berharap agar arena untuk bermain skateboard diperbanyak. Selama ini hanya tersedia di Taman Blambangan. Sehingga skaters yang ada di wilayah selatan masih kesulitan dalam mencari tempat yang memadai. “Di Banyuwangi selatan skaters cukup banyak, namun tempat berlatih tidak ada,” ungkapnya. Panitia lainnya Rama menuturkan, sejauh ini dia dan teman-temannya berlatih di balai Desa Sempu. Padahal menurutnya, tempat di balai desa kurang proporsional. Selain kurang memadai, keamanan dan kenyamanan sangat kurang. “Kami ingin agar Bupati membuat arena di wilayah Banyuwangi selatan,” harapnya. Acara diisi dengan adu ketangkasan para skaters se-Banyuwangi. Meski beberapa kali terhenti karena hujan, acara berlangsung cukup meriah. Berbagai trik dipamerkan peserta lomba di hadapan dewan juri. Acara itu cukup menyedot perhatian warga yang sedang mengunjungi RTH. (mg1/aif)

SHULHAN HADI/RaBa

ADU KETANGKASAN: Salah satu aksi skaters dalam kompetisi yang berlangsung di ruang terbuka hijau (RTH) Genteng kemarin.

Digerebek, Pencuri Ngumpet di Lemari

PARIWISATA

GALIH COKRO/RaBa

DAYA TARIK: Peternakan sapi perah di Margo Utomo Kalibaru ini sering jadi jujugan wisatawan dari Eropa.

Krisis Eropa, Kunjungan Bule Berkurang 50 Persen KALIBARU – Krisis ekonomi yang melanda negaranegara Eropa ternyata berdampak drastis terhadap kunjungan turis mancanegara ke Banyuwangi, bahkan mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal ini disampaikan pemilik Hotel Margo Utomo Kalibaru, Endang, yang selama ini banyak melayani kunjungan tamu turis dari Eropa. Endang menuturkan, Hotel Margo Utomo Satu dan Dua, yang berdiri sejak 1970 selama ini memang banyak menerima tamu dari turis Eropa. Kini kunjungan para bule tersebut mengalami penurunan drastis. Turunnya kunjungan para bule tersebut berlangsung sejak krisis ekonomi Eropa terjadi 2013 lalu. “Turunnya sangat drastis, sekarang tinggal sekitar 50 persen,” sebutnya. Perempuan yang juga membuka bisnis ternak sapi perahan tersebut menambahkan, selama ini para bule yang datang berkunjung ke Margo Utomo, kebanyakan dari Belanda, Australia, Austria, Italia, Jerman, serta berbagai negara Eropa lainnya. Kebanyakan mereka berkunjung ke Margo Utomo bukan hanya pada musim libur. Namun, bisa setiap saat dan menginap mulai satu sampai tiga hari. “Jadi sepinya kunjungan turis bukan karena musim liburan, karena biasanya memang tidak hanya pada saat libur. Kayaknya sepinya lebih karena sekarang lagi ada krisis di Eropa,” duganya. Di sisi lain, Endang juga menyebutkan, bahwa para bule yang berkunjung ke Margo Utomo, biasanya karena tertarik dengan agrowisiata yang disediakan oleh pihak pengelola hotel. Selain ke Margo Utomo sebagai kunjungan pertama, kebanyakan para bule juga sekaligus berkunjung ke sejumlah tempat wisata yang ada di Banyuwangi seperti di Pantai Sukamade, Kecamatan Pesanggaran dan Gunung Ijen di Kecamatan Licin. “Termasuk para turis dari Australi yang biasanya suka pantai, juga senang ke Gunung Ijen,” tandasnya. (azi/aif)

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

BANGOREJO - Diduga menyimpan buah jeruk hasil curian, rumah Poniran,55, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambilmulyo, Kecamatan Bangorejo, digerebek warga, siang kemarin. Penggrebekan yang dilakukan puluhan warga dan perangkat desa bermula dari kecurigaan warga yang melihat banyaknya buah jeruk tercecer di samping halaman rumah Poniran. Sayang, ketika warga hendak membuka pintu rumah, ternyata mengalami kendala. Si empunya yang punya rumah tidak merespons keinginan warga tersebut. Karena makin curiga, warga akhirnya sepakat mencongkel pintu rumah Poniran. Begitu pintu terbuka, ternyata di dalamnya sudah tidak penghuninya. Karena masih curiga, warga akhirnya menggeledah salah satu kamar rumah dan ternyata ditemukan 15 keresek buah jeruk yang kelihatanya baru dipetik. Bukan hanya itu, warga dan perangkat desa juga menemukan dua unit sepada motor tanpa pelat nomor di dapur rumah Poniran.

Karena masih terus curiga, warga akhirnya meneruskan pencariannya hingga menemukan seorang pemuda bersembunyi di dalam lemari. Ternyata, sosok pemuda yang bersembunyi di balik pinti lemari tersebut adalah Didik,17, yang tak lain putra dari Poniran. Saat itu juga, warga menarik Didik keluar dari dalam lemari. Saat itu juga perangkat desa langsung menanyakan asal buah jeruk tersebut. Kepada perangkat desa dan warga, Didik mengaku bahwa buah jeruk yang ada di dalam rumahnya tersebut hasil dari mencuri di sawah milik Miseran, petani jeruk setempat. DAalam menjalankan aksinya, dia dibantu kedua temannya yang telah kabur sebelum warga datang menggerebek rumahnya. Didik juga mengaku telah mencuri jeruk sebanyak dua kali. “Pertama tidak sampai ketahuan dan saya jual ke salah satu pengepul jeruk dan hasil penjualan jeruk di bagi bertiga,” akunya kepada Kepala Dusun Sambirejo, Alu Suamdi, 36. Kedua teman pelaku yang

ABDUL AZIZ/RABA

MALING JERUK: Didik digelandang warga. Barang bukti jeruk hasil kejahatan tersangka Didik.

kini kabur, adalah Deni,warga Sambimulyo dan Japrak warga Desa Sembon. Kasus tersebut

oleh perangkat desa kemarin langsung dilaporkan ke Mapolsek Bangorejo. Sehingga begitu polisi datang, Didik

bersama barang bukti berupa 15 keresek dan dua unit sepeda motor diamankan di Mapolsek Bangorejo. (azi/aif)

Kades Sumberagung Sambut Perdamaian BSI-Intrepid PESANGGARAN – Kesepakatan damai antara dua perusahaan pertambangan, yaitu PT. Banyuwangi Suksesindo (BSI) dan Intrepid bukan hanya disambut baik oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Murwanto, selaku pihak yang berketempatan lokasi penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, juga ikut bersyukur. Murwantu menuturkan, dengan adanya kesepakatan antara dua perusahaan raksasa tersebut, masyarakat kini tidak lagi dibingungkan dengan status pengelola tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Sehingga setiap ada kepentingan atau persoalan yang berkaitan dengan penambangan emas, masyarakat bisa memperoleh kejelasan untuk menyampaikannya. “Sekarang masyarakat sudah tahu secara jelas siapa yang mengerjakan,” tuturnya. Dia berharap kesepakatan damai antara kedua belah pihak tersebut kemudian bisa segera memberikan manfaat besar buat masyarakat Banyuwangi, dan khususnya warga sekitar lokasi. Artinya, keberadaan tambang emas tersebut nantinya bukan

hanya memberikan program corporate social responsibility (CSR). “Tapi warga yang pra sejehtera saya berharap juga diberi perhatian,” harapnya. Selain itu, kades yang dikenal cukup kontroversial ini juga berharap, dengan ada kejelasan kesepakatan tersebut, PT. BSI selaku pengelola penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu diharapkan bisa merekrut tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Setidaknya, 80 persen karyawan yang bekerja di PT. BSI adalah warga Banyuwangi dan mayoritas warga Desa Sumberagung. “Harapan kita seperti itu, delapan puluh persen karyawannya adalah warga sekitar,” tandasnya. Seperti diberitakan kemarin, konflik kepentingan pengelolaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi tampaknya bakal segera berakhir. Pasalnya, dua perusahaan tambang emas yang sebelumnya berebut hak pengelolaan tambang yang nilai tambangnya ditaksir mencapai Rp 50 triliun tersebut, yaikti PT. BSI dan Interpid, kini telah melakukan perjanjian damai. (azi/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Senin 24 Februari 2014

4#&#4 21.+6+-

PANGGUNG PEMILU

23 % Pemilih Belum Punya Pilihan GALIH COKRO/RaBa

GATH GATHERING T POLITIK: Mohammad Asfar memberikan resep jitu agar Asfa caleg sukses menaklukkan kerasnya persaingan Pemilu. persa

ISTIMEWA

KEKELUARGAAN: Marifatul Kamila bersama masyarakat Dusun Bongkoran, Desa Sragi, kemarin.

Caleg Marifatul Kamila Sambangi Bongkoran SONGGON- Kehadiran kader Golkar sekaligus Caleg DPRD Banyuwangi dari daerah pemilihan (Dapil) 2 nomor urut satu, Marifatul Kamila, SH di Dusun Bongkoran Desa Sragi Kecamatan Songgon disambut meriah oleh warga. Suasana saat Marifatul mengunjungi warga terlihat akrab dan kekeluargaan. Bahkan, salah seorang ibu langsung memeluk erat Marifatul. “Saya berdoa semoga Mbak Rifa sukses,” ucap salah seorang warga. Mendengar doa dari seorang ibu tadi, Marifatul langsung mengamini. Menurut anggota DPRD Banyuwangi ini, Partai Golkar akan terus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Eksistensi perjuangan Partai Golkar ini, bisa dirasakan semenjak Partai Golkar ada. “Maka dari itu, kedatangan saya kesini juga sebagai amanat dari Partai Golkar, mudahmudahan paving ini berguna untuk masyarakat disini,” ujar Bendahara Partai Golkar itu. Ketua kaukus perempuan DPRD Banyuwangi ini juga mengajak agar pemilu nanti, masyarakat tidak lupa dengan visi dan misi Partai Golkar. Menurut dia, Partai Golkar hingga saat ini selalu mendengarkan suara rakyat. “Oleh karena itu, tagline saya adalah Suara Rakyat, Suara Partai Golkar,” cetusnya. (*)

Abdullah Azwar Anas

31

BANYUWANGI - Hingga bulan Desember 2013 lalu, warga Banyuwangi yang tercatat dalam daftar pemilu tetap (DPT) Pemilu 2014 belum menentukan pilihan 100 persen. Yang sudah menentukan pilihan baru sekitar 67 persen. Sedangkan yang 23 persen belum memutuskan partai politik dan caleg yang akan dipilih. Untuk tingkat nasional, masih ada sekitar 30 persen pemilih yang belum punya pilihan. “Untuk lokal Banyuwangi, hanya ada sekitar 23 persen belum punya pilihan,” ungkap Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Hak Azasi Manusia (PuSDeHAM), Mohammad Asfar. Data yang dirilis Asfar itu merupakan hasil survei yang dilakukan PuSDeHAM pada bulan Desember 2013 lalu. Menurut dia, 23 persen pemilih yang belum menentukan pilihan berasal dari pemilih rasional dan

pemilih pragmatis. “Pemilih pragmatisnya cukup besar, sekitar 25 persen,” ungkap dosen Sospol Unair tersebut. Pemilih pragamatis ini, jelas dia, pilihannya ditentukan oleh pemberian materi dari partai politik atau caleg. Partai politik atau caleg yang memberikan kompensasi materi itulah yang akan dipilih. Sedangkan pemilih rasional, beber Asfar, akan menentukan pilihan menjelang detik-detik coblosan. Pertimbangan utama pemilih rasional ini adalah program partai dan figur caleg. Pemilih rasional akan memilih partai yang memiliki program yang menguntungkan bagi kepentingannya. Begitu juga figur caleg menjadi pertimbangan utama pemilih rasional. Mereka hanya akan memilih caleg yang memiliki program jelas, figur cerdas, dan figur yang tidak bermasalah. (afi/aif)

Belum Sebut Identitas Penyumbang Dana Kampanye Mulai Hari ini KPU Kunjungi Kantor Parpol BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU), mulai hari ini (24/2) akan mendatangi 12 partai politik (parpol) untuk melakukan supervisi pengisian form rekening pelaporan dana kampanye. Komisioner KPU terpaksa turun gunung karena parpol tidak segera memperbaiki dokumen pelaporan dana rekening kampanye yang telah disetorkan pada akhir tahun lalu. Dari 12 rekening yang disetorkan parpol, setelah dilakukan verifikasi belum satupun yang memenuhi ketentuan peraturan KPU Nomor: 17 Tahun 2013 Tentang pedoman pelaporan dana kampanye, partai politik peserta Pemilu dan calon anggota DPD. Pengisian form model DK 1 hingga DK 13, belum diisi secara benar sesuai dengan ke-

tentuan Peraturan KPU 13 tahun 2013. “Karena deadline sudah dekat, maka kita turun untuk membantu partai-partai. Pada 2 Maret 2014, semua rekening dana kampanye harus masuk KPU,” ujar anggota KPU Banyuwangi, Irfan Hidayat. Dokumen dana rekening yang disetorkan parpol, kata Irfan, belum mencantumkan asal penyumbang dana. Padahal, dalam ketentuan Peraturan KPU 17/2013, dana kampanye yang ada di rekening dana kampanye harus menyebutkan identitas penyumbang. Dana kampanye yang ada dalam rekening, harus disebutkan asal usulnya. Apakah dana itu berasal dari bantuan pribadi caleg, perusahaan dan simpatisan parpol juga harus disebutkan secara transparan. “Rekening yang sudah disetorkan belum menyebutkan asal dana itu,” kata Irfan. Irfan mengungkapkan, form model DK 1 dan 2 berisi tentang Daftar sumbangan penerimaan dana kampanye parpol peserta pemilu

(Perseorangan) dan surat pernyataan penyumbang perseorangan. DK 3 dan 4 tentang daftar sumber penerimaan dana kampanye parpol peserta pemilu (kelompok) dan surat pernyataan penyumbang kelompok. Sedangkan form DK 5 dan 6 berisi tentang daftar sumber penerimaan dana kampanye parpol peserta pemilu (badan usaha) dan surat pernyataan penyumbang badan usaha. Form model DK 7 meliputi daftar aktivitas pengeluaran dana kampanye parpol, DK 8 tentang laporan pembukaan rekening khusus, DK9 tentang laporan awal dana kampanye. Form DK10 berisi tentang penerima dan pengeluaran dana kampanye, DK11 daftar saldo dana kamoanye, DK12 tentanf format surat pernyataan tanggung jawab parpol, dan DK 13 laporan pencatatan penerimaan dan pengeluaran calon legislatif. “Semua parpol, belum mengisi form model DK 13. Semua form model 1 hingga 13, wajib

diisi secara benar,” jelas Irfan. Untuk hari pertama road show anggota KPU, tambah Irfan, akan mendatangi kantor Partai DPC Gerindra, Partai Hanura

dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan partai lainnya akan dikunjungi pada hari berikutnya. “Semua parpol, kita akan datangi,” tambahnya. (afi/aif)

Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat

4

SELAYANG PANDANG 1. ISTRI WAKIL BUPATI BANYUWANGI 2. WAKIL KETUA PKK KAB. BANYUWANGI Contact Person : 081 217 663 333

3

MINUK ULIAWATI CALEG DPRD KABUPATEN BANYUWANGI DAPIL 1

(BANYUWANGI, GIRI, GLAGAH, LICIN, KALIPURO, DAN WONGSOREJO)

T HEBA

FOTO-FOTO: SIDROTUL MUNTAHA/RaBa

SIDANG TERBUKA: Ir H Asmuji, MM memimpin wisuda Ahli Madya Politeknik Negeri pada Sabtu (22/2).

TAHUN PERTAMA: Para wisudawan angkatan pertama semenjak berstatus negeri.

Wisuda Negeri Pertama, Dihadiri Sekretaris Dirjen Dikti KABAT- Sebanyak 46 mahasiswa-mahasiswi Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) menjalani wisuda, Sabtu kemarin (22/2). Wisuda ini tergolong istimewa karena yang pertama bagi Poliwangi. Sejak diresmikannya menjadi negeri, baru kali ini Poliwangi melaksanakan wisuda Selain Bupati Abdullah Azwar Anas yang hadir, sejumlah kepala sekolah juga menyaksikan prosesi wisuda. Bahkan, Sekretaris Dirjen Dikti, Ir. Patdono Suwignyo M.Eng, Res, dan Direktur Politeknik Negeri Jember turut memberikan support kepada para wisudawan. Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi, Ir. H. Asmuji, MM mengatakan, prosesi wisuda terasa sangat istimewa. Sebab pada hari dan tanggal yang sama inilah, Politeknik secara resmi berstatus sebagai Politeknik Negeri di Banyuwangi. “Alhamdulillah, berkat perjuangan Bupati Anas akhirnya Poliwangi berstatus negeri,” kata Asmuji dalam pidato wisudanya. Asmuji berpesan kepada para mahasiswa, bahwa wisuda ini adalah kesukseskan pertama yang dialami para wisudawan, namun ke depan masih banyak kesuksesankesuksesan yang menunggu untuk segera diselesaikan agar orang tua bisa bangga melihat kesuksesan yang diraih putra putrinya setelah menyelesaikan masa kuliahnya. Bupati Abdullah Azwar Anas turut memberikan selamat kepada wisudawan Politeknik Negeri Banyuwangi. Menurut Bupati Anas, Pemerintah pusat memberikan perhatian besar untuk pengembangan kampus Politeknik Negeri Banyuwangi. Kucuran dana besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, Kementeri-

BUPATI: Azwar Anas saat memberikan sambutan.

an Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengucurkan dana pengembangan Politeknik Negeri Banyuwangi sebesar Rp 65 miliar. “Dana yang dikucurkan Kemendikbud untuk Politeknik Negeri Banyuwangi tersebut merupakan kucuran dana terbesar yang diterima politeknik se-Indonesia. Puluhan politeknik lain di Indonesia sama-sama menerima kucuran dana pengembangan dari Kemendikbud, tapi nominalnya tidak

sebesar yang diterima Politeknik Negeri Banyuwangi,” ujar Bupati Anas. Mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, Politeknik Negeri Banyuwangi mendapat kucuran dana lebih besar karena pemerintah daerah dinilai lebih agresif mengembangkan politeknik. Salah satu nilai plus yang dinilai Kemendikbud, kata Bupati Anas, adalah pembangunan aula Poliwangi yang menggunakan basis arsitektur lokal Banyuwangi. Beberapa kampus lain di Indonesia berlomba membangun gedung kampus menggunakan arsitektur modern. “Tetapi, yang dilakukan Banyuwangi berbeda dengan kampus lain. Poliwangi memprakarsai pembangunan gedungnya menggunakan arsitektur modern berbasis potensi lokal. Poliwangi yang pertama di Indonesia. Belum ada kampus yang merancang bangunan gedungnya menggunakan arsitektur modern berbasis potensi lokal, kecuali Poliwangi,” jelasnya. Sementara itu, Sekretaris Dirjen Dikti, Ir Patdono Suwignyo M.Eng, Res menambahkan Politeknik Negeri Banyuwangi memiliki potensi yang tidak banyak dimiliki Politeknik lainnya di Banyuwangi. Kabupaten berjuluk Sun Rice of Java ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Seperti, pertanian, perikanan, peternakan dan budaya yang sangat dimungkinkan untuk dikembangkan menjadi pariwisata. “Dengan potensi yang dimiliki Banyuwangi ini, maka Politeknik Negeri Banyuwangi bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai agen economic development,” jelas pria kelahiran Banyuwangi ini. (adv)

NGI

UWA

BANY

PINDAH TALI: Direktur Poliwangi Ir Asmuji saat mewisuda mahasiswa.

TAMU ISTIMEWA: Sekretaris Dirjen Dikti, Ir Patdono Suwignyo M.Eng, Res (tengah) saat melangkah ke aula wisuda.


RADAR SOCIETY

32

Senin 24 Februari 2014

ADVERTORIAL

Banyuwangi Jadi Jujugan Belajar Perdagangan

EKO BUDIYONO/RaBa

DARI DONATUR: Camat Tegalsari Hariono saat meletakkan batu pertama pembangunan musala Baitul Hidayah.

Siapkan Rp 70 Juta untuk Bangun Musala TEGALSARI-Untuk mewujudkan program hidup sehat dan bersih, Forpimka Tegalsari bersama sejumlah instansi di Tegalsari mengadakan senam bersama di halaman Puskesmas Tegalsari, Jumat (21/2) lalu. Kegiatan senam yang juga diikuti semua kepala desa di Kecamatan Tegalsari itu bertujuan mendorong masyarakat agar sadar akan kesehatan dan selalu menjaga lingkungan agar bersih. Selain senam bersama, Forpimka Tegalsari selalu menggalakkan Jumat Bersih di sejumlah sekolah dan semua kantor instansi yang berada di Kecamatan Tegalsari.

Pada kesempatan yang sama, Forpimka Tegalsari juga melakukan pembangunan musala yang ditempatkan di samping halaman Kantor Kecamatan Tegalsari. Peletakan batu pertama pembangunan musala yang diberi nama Baitul Hidayah itu dilakukan oleh Camat Tegalsari Hariono. Dana sebanyak Rp 70 juta disiapkan untuk biaya pembangunan musala yang menempati lahan seluas 7x5. “Dana tersebut berasal dari sumbangan para donatur,” ungkap Hariono. Menurut Hariono, pembangunan tempat ibadah di lingkungan kerja

Kecamatan Tegalsari ini memang sudah lama direncanakan. Namun baru Jumat (21/2) lalu terlaksana. “Saya berharap setelah adanya tempat ibadah ini bisa mengoptimalkan pelayanan di Kantor Kecamatan Tegalsari,” katanya.. Di sisi lainnya, Camat Hariono juga terus mensosialisasikan programprogram pemerintah daerah. Salah satunya adalah program zakat oksigen. Saat ini, Kecamatan Tegalsari telah memberikan 1000 bibit pohon trembesi kepada pengurus BEM STAIDA Blokagung untuk didistribusikan kepada masyarakat.(als)

BANYUWANGI - Keberhasilan Banyuwangi dalam pembangunan ternyata menarik minat kabupaten lain untuk menimba ilmu. Kemarin (22/2) jajaran Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban mengunjungi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi. Rombongan yang dipimpin langsung Kepala Dinas Taufiq Ahmadi itu disambut di Kedai Wedang Kopine Banyuwangi yang bersebelahan dengan kantor Disperindagtam. Taufiq Ahmadi mengaku tertarik dengan upaya Disperindagtam dalam melakukan beberapa terobosan. Salah satunya car free day dan pengembangan serta pemberdayaan IKM di Banyuwangi. “Saya tertarik dengan upaya yang dilakukan Disperindagtam dalam menginventarisir dan membina keberadaan IKM,” tuturnya. Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Disperindagtam Komang Budi S. menyampaikan beberapa langkah yang telah dilakukan pihaknya. Salah satunya dengan pembinaan terhadap IKM dan memfasilitasi mereka untuk memamerkan produknya di gedung pamer yang dise-

SHULHAN HADI/RaBa

TUKAR ILMU: Rombongan Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban berbincang dengan jajaran Disperindagtam di Kedai Wedang Kopine Banyuwangi kemarin (22/2).

diakan Disperindagtam. “Kita bina dan kita fasilitasi untuk pamer produk di sini,” ungkapnya. Di tempat terpisah, kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo mengatakan, kunjungan itu merupakan kelanjutan dari hasil hasil bincang-bincangnya dengan kepala dinas dari beberapa kabupaten kota di Jawa Timur saat berlangsung pameran di Surabaya. “Banyak dinas dari kabupaten lain yang tertarik berkunjung ke Banyuwangi untuk studi

banding,” ungkapnya. Setelah melakukan tukar pendapat seputar perkembangan masing-masing wilayah, rombongan dari Kabupaten Tuban itu juga menyempatkan berbelanja berbagai produk IKM Banyuwangi yang dipajang di gedung pamer Disperindagtam. Dalam acara yang berlangsung akrab itu, hadir juga jajaran Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Dinas Perhubungan Banyuwangi untuk saling bertukar ilmu. (mg1/als)

Ultah, SMPN 2 Gelar Pengajian dan Yatiman

“Korban meninggalkan tasnya di sepeda motor,” kata AKP Wahyudi Kasuban Humas Polres Situbondo. Pada saat korban berada

di dalam toko, diduga kuat terlapor yang masih dalam lidik melakukan aksi jahatnya. Pencuri di siang bolong itu langsung mengambil sebuat tas dan kabur entah ke mana. Beberapa saat kemudian, setelah keluar dari dalam toko, korban baru mengetahui jika tas miliknya telah digondol maling. Korban kontan berteriak dan membuat penjaga toko dan beberapa warga sekitar berkerumun. Warga yang merasa kasihan ada yang sempat melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku. Tetapi usaha mulia warga tidak menemukan hasil karena pelaku pencurian telah lenyap. Korban yang saat itu kebingungan pun, selanjutnya

melaporkan kasus pencurian tersebut kepada polisi. Korban mengaku ada beberapa surat penting dalam tasnya yang raib. Surat-surat itu, di antaranya KTP, STNK, dan SIM C. “Hp saya juga ada di tas. Selain itu uang Rp 50 ribu,” kata Robbana menerangkan kepada petugas saat di Mapolres Situbondo. Atas kejadian tersebut, Kasubag Humas Polres Situbondo menghimbau agar masyarakat tidak lengah dan harus tetap berhati-hati dimana pun berada. Sebab, aksi kejaharan bisa saja terjadi kapan pun dan di mana pun. “Kasus pencurian tas yang dialami wanita muda itu dalam penyelidikan petugas,” kata AKP Wahyudi. (rri/als)

BANYUWANG I - Untuk memperingati Hari Jadinya yang ke-35, SMPN 2 Banyuwangi menggelar beragam kegiatan pada 2-17 Februari lalu. Even yang dipusatkan di sekolah setempat ini meliputi lomba reading story dan Try Out Matematika tingkat Sekolah Dasar. Juga digelar jalan sehat, donor darah, penghijauan, pengajian umum, santunan anak yatim, dan diakhiri dengan resepsi dan pentas seni. Acara tersebut dibuka Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Drs. Dwiyanto, M.Pd. Dalam sambutan pembukaan, Dwiyanto mengatakan, SMPN 2 harus terus memberikan peningkatan pelayanan terbaik kepada masyarakat, serta bersama pemerintah membangun Banyuwangi untuk berkontribusi meningkatkan IPM (Indek Pembangunan Manusia) Banyuwangi yang masih rendah. Sementara, Kepala SMPN 2 Banyuwangi Supriyadi, M.Pd. mengatakan, pada usianya yang ke-35 ini SMPN 2 terus melakukan inovasi. Baik di bidang akademis maupun non akademis. Di bidang non akademis, misalnya.

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Raya Kepiting •

• Grand Panji •

• Tanah & Bangunan •

• Perum GGM Klatak •

• Grand Livina ‘08 •

• Suzuki APV ‘09 •

• Daihatsu Xenia ‘12 •

Dijual Cepat Toko Luas 108m2 SHM Jl Raya Kepiting No 60 A Banyuwangi Telpon 081316405310

NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.

Dijual tanah dan bangunan tanpa perantara SHM luas 1.120 m2. Lokasi pinggir jalan raya kembiritan Genteng Bwi. Peminat serius hub. 085339630080

Di jual rumah SHM minimalis tanpa perantara luas 84 m2 perum GGM blok GG no 7 klatak kalipuro. Siap Huni. 08118405170

Djl Nissan Grand Livina XV 1.5 mt/evalia thn 08/013 abu2 tua mtl/putih hrg 139/159 jt nego brg istmw bs cash/kredit hub (0333) 631526-635176, 081135114, 0811351148

Djl Suzuki GC 415V APV dlx thn 09/010 hitam mtl/mrah maron pmk hrg 109/112,5 jt nego brg istmw bs cash/kredit hub (0333) 631526-635176, 081135114, 0811351148

Djl Daihatsu xenia f651kv 4x2mt thn 2012 htam mtl/silver pmk hrg 138/139 jt nego brg istmw bsa cash/kredit hub (0333) 631526635176, 081135114, 0811351148

• Basuki Rahmat •

• Tanah & Rumah •

• Honda Jazz ‘13 •

• Toyota Rush ‘07 •

Djl 2 Ruko Mewah Basuki Rachmat 119 Lt/Lb 694 m Hub: 085204658086

Dijual cepat 2 unit tanah & rumah Jl Bromo 43/45 Gtng Hb 0818587895

Dijual Honda Jazz GE8 1.5S MT Ckd tahun 2013 putih mutiara/merah pmk hrg 186/109 jt nego brg istmw bs cash/kredit hub (0333) 631526-635176, 081135114, 0811351148

Djl Toyota Rush 1.5G MT /tereos thn 2007/ 08,010 silver mtl/merah pmk hrg 129/139/149 jt nego brg istmw bs cash/kredit hub (0333) 631526-635176, 081135114, 0811351148

Ditinggal di Motor, Tas Digondol Maling SITUBONDO – Meski berbelanja cuma sebentar, sebaiknya barang-barang berharga jangan diletakkan di motor. Jika tidak, bisa saja raib seperti tas milik Robbana, warga Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Banyuwangi. Tas milik perempuan 28 tahun itu hilang sekitar pukul 15.00 di depan toko Indomaret, Jalan Wijaya Kusuma, Situbondo. Saat itu, korban hendak berbelanja barang di waralaba tersebut. Mungkin karena terburu-buru, perempuan muda ini meninggalkan sebuah tasnya di sepeda motor yang di parkir di halaman toko Indomaret. Korban selanjutnya masuk ke dalam toko dan berbelanja barang.

NURHARIRI/RaBa

AKP Wahyudi

BANYUWANGI

• Pertokoan Anggrek •

• Tanah Kavling •

• Sales Executive •

Djl Toko L 52m2 SHM S Pakai Utk Usaha Pertokoan Anggrek Mas A-1 Jl Anggrek Stb H: 085233066166 / 081249724358

Dijual Tanah Kaplingan belakang Polsek Glagah Hub 085230764536

PT Wahana Wirawan Indomobil Nissan Bwi Mmbthkn Sales Executive Syrt Pria/Wnta Usia Max 30 Th Pend Min SMA/SMK Krm CV Ke Indomobil Nissan Bwi Jl S. Parman 147Sumberrejo Bwi 0333 -4460222

ISTIMEWA

REWARD: Para juara lomba try out Matematika, lomba siswa berprestasi, dan lomba keindahan kelas menerima piala.

Sekolah memfasilitasi semua bakat siswa melalui berbagai ekstrakurikuler. “Dengan pembinaan ini, alhamdulillah prestasi demi prestasi talah ditorehkan anak anak. Baik tingkat daerah maupun provinsi,” kata Supriyadi. Ketua panitia Achmad Zaenul Arifin, S.Ag menguraikan sejarah berdirinya SMPN 2. Sekolah ini berdiri pada tahun 1954 dengan nama SMEP. Kemudian berubah menjadi SMP pada tahun 1974. Sejak berdirinya sampai sekarang, sudah berganti 9 kepala sekolah. Kegiatan hari jadi ke-35 ini

menampilkan kegiatan akademis, olahraga, seni, sosial, dan sedekah oksigen dengan melibatkan peran serta masyarakat, dikandung maksud untuk meningkatkan keterpilihan SMPN 2 di hati masyarakat. Sehingga semakin menambah prestasi sekolah. Di penghujung kegiatan, ditandai gelar seni siswa dan pembagian hadiah juara lomba try out Matematika, lomba siswa berprestasi, lomba keindahan kelas, dan diserahkan pula hadiah Guru Favorit pilihan siswa. (als)

SITUBONDO • Tanah/Rumah Sucipto • Djl Tnh/Rmh 1157 m / 160 m Sucipto 88 Telp 087712521890 Nego

• Fotografer •

BANYUWANGI

Dibutuhkan segera Fotografer L/P Umur 25-40 Th Punya Kamera Digital + Motor Dpt Gaji Bulanan + Komisi Harian Hubungi Denic Foto Studio : 081330542121 / 081330546423

• STNK •

• Grand Livina ‘07 •

• Innova ‘05 •

Hlg STNK P 2067 XB, an. Ahmad Fauzi, Perum Permata Giri RW 06/01 Kec. giri

Dijual Nissan Grand Livina Ultimate 2007 Hub. 081252281234

Oper Kredit Innova 2005 Tipe G Bensin + Asuransi All Rais H: 085204035666

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224


BALJEBOL

Senin 24 Februari 2014

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Perampok Bunuh Korban

USIA DINI

PAUD Bondowoso Terbesar di Indonesia BONDOWOSO - Masyarakat Bondowoso harus bangga dengan kemajuan di sektor pendidikan di Bondowoso. Khususnya pembangunan pendidikan untuk lembaga Pendidikan Anak Usaha Dini (AUD). Sebab, jumlah lembaga PAUD di Bondowoso ternyata terbesar di Indonesia.”Jumlahnya sampai saat ini mencapai 1.205 buah lembaga dan itu terbesar se Indonesia,” ungkap Endang Hardiyanti, kemarin (22/2). Diakui oleh Endang jumlah terbesar secara nasional itu membuat pemerintah pusat memberikan apresiasi yang positip. Bahkan, Bondowoso pernah mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan M Nuh.”Selain itu Bondowoso juga dijuluki kabupaten PAUD,” katanya. Pemkab Bondowoso sengaja membangun PAUD sebagai upaya untuk menciptakan generasi emas sehingga 25 atau 30 tahun kemudian, generasi Bondososo adalah generasi yang memiliki ilmu pengetahuan, memiliki skill dan bertakwa.”Sehingga, masyarakat Bondowoso adalah masyarakat yang maju,” katanya. Untuk itulah, Pemkab melalui Dispendik selalu mengajak atau mendorong masyarakat untuk membangun lembaga lembaga PAUD. Sehingga, tidak ada lagi anakanak yang tidak sekolah PAUD. “Semuanya (anak-anak) ikut sekolah PAUD,” katanya. Tak heran jika pemkab selalu memberikan support kepada lembaga PAUD. Baik itu berupa bantuan fisik pembangunan PAUD maupun memberikan honor bagi pengajar PAUD.”Itu dilakukan untuk mencerdaskan anak anak Bondowoso,” katanya. (eko/wah/jpnn)

PENDIDIKAN

Dwi Siswanto/RADAR JEMBER/JPNN

LIBATKAN GURU: Neli Oktavia SSi MT, pemateri pelatihan saat memberikan materi e-learning di Perpustakaan Unej kemarin.

Guru SMA Diajari E-Learning JEMBER - Sebanyak 32 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Eks Karisidenan Besuki, Lumajang, dan Probolinggo, mengikuti pelatihan dan praktek e-learning di Perpustakaan Universitas Jember (Unej), kemarin (21/2). Menurut M Fieqih, Ketua Panitia pelatihan elearning, meskipun pelatihan baru diterapkan kali pertama, pihaknya tidak mengira pesertanya sampai 32 orang. Perinciannya, empat guru dari SMA Lumajang, dua guru SMA dari Bondowoso, dua guru dari SMA Situbondo, enam guru dari SMA Banyuwangi, dan lima guru dari Probolinggo. “Sisanya 13 guru dari Jember. Semoga tahun depan lebih banyak lagi,” katannya Tujuan pelatihan ini, kata dia, agar guru SMA informatika bisa menerapkan program ini. Terutama menjalankan sistem operasi berbasis free open sourse sotfware atau linux. “E-learning yang diterapkan Unej adalah sistem operasi linux, karena gratis. Sehingga guru bisa mengunakan sistem tersebut tanpa biaya,” jelasnya. Dijelaskan, e-learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar menggunakan media elektronik internet, bisa juga dengan jaringan Local Area Network (LAN). “Sehingga bisa melalui pembelajaran jarak jauh tanpa harus bertatap muka,” ungkapnya. Fiqieh menambahkan, dengan cara ini, guru bisa mengatur sendiri waktu belajarnya dan jumlah peserta pelatihan yang bisa ikut lebih banyak. “Dari pada cara belajar secara konvensional di ruang kelas yang terbatas dengan luas ruangannya. Kalau di Unej, e-learning, dioptimalkan dengan tugas dan pemograman,” ujar mahasiswa sistem informasi Unej tersebut. Sementara itu, Neli Oktavia SSi MT, pemateri pelatihan menegaskan, dari pelatihan ini banyak guru SMA yang tertarik untuk menerapkan di sekolahnya masingmasing. “Ada guru dari Banyuwangi dan Lumajang yang tertarik untuk mengadakan ujian on-line,” kata Neli yang juga sebagai dosen sistem informasi Unej tersebut. Dikatakan, pelatihan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. “Ilmu yang saya dapatkan agar berguna bagi masyarakat,” ujarnya. Rencananya, awal bulan Maret akan mengadakan pembelajaran e-learning untuk guru SMA Tanggul. “SMA Negeri 1 Jember sudah menerapkan program e-learning untuk seluruh gurunya,” paparnya.(mg1/wnp/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

BELUM KELAR: Pekerja tengah melakukan finishing pembangunan Stadion Utama Jember Sport Garden. Proses pembangunan stadion ini masih menyisakan masalah.

Soal JSG, Dewan Harus Turun Tangan JEMBER – Belum selesainya pengerjaan Stadion Utama Jember Sport Garden (JSG) memantik perahtian DPRD Jember. Dewan segera melakukan klarifikasi kepada sejumlah pihak tyerkait proyek senilai hampir Rp 200 miliar itu. “Saya minta kepada dewan, terutama komisi C, selaku mitra kerja untuk secepatnya melakukan klarifikasi,” ujar Sunardi, anggota Komisi C DPRD Jember. Klarifikasi tersebut bukan saja kepada Pemkab Jember, melainkan juga kontraktor. “Segeralah diundang atau dipanggil,” sambungnya. Kelarifikasi itu, kata dia, untuk mengetahui apa yang menyebabkan stadion tidak selesai. Dengan mendengar penjelasan langsung dari berbagai pihak terkait, dewan dan publik akan mengetahui penyebab tidak selesainya pembangunan stadion dengan gamblang. Dia mengatakan, yang perlu diketahui, antara lain alasan mengapa JSG bisa tidak selesai, meskipun Pemkab Jember sudah memberikan tambahan waktu hingga 50 hari kerja. Selain itu, pihaknya ingin

mengetahui perhitungan detail proyek itu, baik denda, jaminan penawaran, hingga adendum yang dibuat oleh kedua belah pihak. “Selama ini kita memang tidak pernah memanggil. Karena takut mengganggu pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor,” imbuh legislator PPP itu. Dewan perlu tahu sejauh mana penyelesaian pembangunan JSG setelah masa kontrak habis. Terutama, persentase penyelesaian dan bagian mana saja yang belum diselesaikan oleh kontraktor. Termasuk, jumlah anggaran dari APBD yang harus dikembalikan ke kas daerah akibat proyek tidak tuntas. Diakui Sunardi, tugas dewan hanya pengawasan penganggaran. Sementara, untuk teknis pekerjaan pihak eksekutif yang lebih paham. Pemanggilan tersebut bukan untuk mengetahui untung rugi belaka, namun juga untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Dia berharap semua pihak hadir untuk menjelaskan proyek itu. “Semuanya. Baik PPK (pejabat pembuat komitmen) dan kontraktor harus hadir,” tegasnya. (ram/har/jpnn)

BPJS Hapus Predikat Dokter Umum JEMBER- Seluruh dokter umum diwajibkanmenempuhstudilanjutan, untuk memenuhi kompetensi menjadi dokter dengan layanan primer. Ketentuan tersebut diterapkan agar para dokter mampu memberikan kualitas pelayanan medis bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Sekitar 90 ribu dokter umum seluruh Indonesia, akan ditingkatkan kompetensinya menjadi dokter layanan primer,” ungkap Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI), Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, saat menjadi pemateri seminar nasional bertajuk “Kupas Tuntas Masalah BPJS”, kemarin (22/2). Pria yang pernah menjabat pelaksana tugas Menteri Kesehatan itu mengungkapkan, keputusan tersebut mereka pilih agar para dokter memiliki kualitas yang hampir setara dengan dokter spesialis. Jika seluruh dokter di Indonesia telah memiliki kompetensi primer, kata dia, maka semangat memiliki sistem kesehatan berkualitas, akan semakin cepat terwujud di Indonesia. “Pemerintah memiliki komitmen besar meningkatkan kual-

JEMBER – Para perampok di Jember semakin beringas. Sujemin, warga Dusun Sungai Tengah, Desa Manggisan, Tanggul, tewas setelah duel dengan dua perampok yang menggarong rumahnya, Sabtu (22/2). Perampokan itu terjadi sekitar pukul 02.00. Para pelaku masuk ke dalam rumah korban yang berusia 80 tahun itu dengan cara merusak kaca jendela kamar depan. Saat pelaku masuk, korban sudah bangun untuk bersiap salat tahajud. Korban curiga dengan suara gaduh di kamar depan. Lalu, korban memeriksa kamar tersebut dengan membawa sebilah celurit. Saat terpergok korban, kedua pelaku berusaha kabur melalui pintu depan. Tetapi, karena pintu depan terkunci, kedua pelaku terjepit. Tidak ada pilihan lain, para pelaku akhirnya duel dengan korban. Duel dua lawan satu pun tidak terhindarkan. Keributan tersebut terdengat oleh Hj. Jumini, 47, anak korban, dan tiga cucu korban. Yakni, Juli, 18; Vivi, 13; dan Ajiz, 7. Keempat orang itu saat itu tidur di kamar belakang. Mendengar suara gaduh, Hj. Jumini berusaha melihatnya. Saat Jumini keluar kamar dan melihat apa yang terjadi, para pelaku menyuruhnya kembali ke dalam kamar. “Perampok itu menyuruh Ummi (Hj Jumini, Red) kembali ke kamar. Jika tidak katanya mau dibunuh juga,” ujar Juli. Saat Hj Jumini keluar itu, dia melihat ayahnya sedang duel dan terlihat memegangi kaki pelaku. Namun, korban ditebas dengan celurit oleh pelaku lainnya beberapa kali. Hingga akhirnya korban tergeletak bersimbah darah. Usai membunuh korban, pelaku yang berpostur kurus dan memakai bahasa Madura itu mencoba mendobrak pintu kamar Hj Jumini. “Pintu kamar itu oleh Ummi dikunci dari dalam. Selain dikunci, dia juga menahan dan mendorong pintu dari dalam,” terang Juli. Dalam kondisi panik dan takut, Hj Jumini masih sem-

pat menelepon saudaranya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Para pelaku yang tak berhasil membuka pintu kamar itu akhirnya kabur lewat pintu belakang. Karena pintu belakang terkunci, pelaku menjebol pintu yang terbuat dari triplek itu dengan sebuah timbangan. Hal itu tampak dengan adanya timbangan yang tergeletak di sekitar pintu tersebut. Pintu triplek itu pun rusak parah. Dalam aksi tersebut, para pelaku masih sempat membawa satu sak beras atau setara 25 kilogram. Namun, pagi harinya beras itu ditemukan di sungai yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban. “Entah mengapa beras itu akhirnya dibuang di timur sungai. Mungkin pelaku panik dan repot saat membawa beras itu, Pak,” kata Holili, Kades Manggisan. Setelah para pelaku melarikan diri, Hj Jumini yang saat itu berada di dalam kamar keluar. Begitu melihat ayahnya terkapar dengan kondisi luka parah, dia berteriak. Para tetangga langsung berdatangan ke lokasi kejadian. Selanjutnya, kasus itu dilaporkan ke Polsek Tanggul. Tak berselang lama, petugas kepolisian yang dipimpin AKP M. Sudaryanto, Kapolsek Tanggul, turun ke lokasi. Tidak lama berselang, Kapolres Jember AKBP. Awang Joko Rumitro tiba pula di lokasi. Kapolres bersama petugas identifikasi yang dipimpin Kasatreskrim Polres Jember AKP Teguh Priyo Wasono langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat itu polisi juga langsung memasang police line di sekitar rumah korban. Selama proses olah TKP, puluhan tetangga korban ikut menyaksikannya. Kasatreskrim Polres Jember AKP Teguh Priyo Wasono menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan motif pembunuhan tersebut. “Kalau dari keterangan saksi, pelaku yang dilihat ada dua orang,” katanya. (hud/jum/har/jpnn)

Bagus Supriadi/RADAR JEMBER/JPNN

SAMBANGI RSD SOEBANDI: Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Ali Ghufron Mukti saat berkunjung ke RSD dr Soebandi.

itas kesehatan bagi rakyatanya. Karenanya, kami juga harus menyiapkan kemampuan para dokternya,” paparnya. Pria yang pernah menempuh program doktoral di Faculty Of Medicine, University Of Newcastle Autralia itu menjelaskan, program lanjutan para calon dokter

primer tersebut, diharapkan memiliki kemampuan memahami riwayat kesehatan individu, maupun keluarga dari pasien yang ditangani. “Dokter primer akan memiliki kemampuan lebih, jika dibandingkan dengan dokter umum,” jelasnya.(rul/ mg-2/wnp/jpnn)

RADAR JEMBER/JPNN

LIBATKAN K-9: Polisi menerjunkan anjing pelacak untuk mencari pelaku perampokan.

Virnanda Agil Dwi Windana, Atlet Senam Andalan Lumajang

Debut Pertama Raih Medali, Langsung Ditarik Puslatda Meski masih berumur belasan tahun, Virnandina memiliki bakat senam luar biasa. Pertama kali tampil dalam even setingkat provinsi, dia sukses menggondol medali. Akhirnya, dia ditarik masuk Pusat Latihan Daerah (Puslatda) ABDUL HAFID, Lumajang PEREMPUAN bertubuh mungil itu terlihat begitu lincah. Gestur tubuh dan gerakannya sangat lentur ketika menunjukkan kemampuan senam di hadapan pelatih. Alis mata sejumlah pelatih sempat terangkat ketika gerakannya begitu atraktif. Bukan hanya pelatih. Hampir semua gurunya tahu betul kelincahan dan kelenturan yang atraktif dari Virnanda. “Waah.. anak ini (Virnanda, Red) potensial sekali,” ungkap salah seorang guru sembari berbisik kepada guru lainnya di SDN 1 Senduro, ketika melihat proses

latihan senam Virnanda. Ya, begitulah sosok Virnanda. Bocah kecil asal Kecamatan Senduro ini telah menjadi atlet senam keseimbangan balok asal Lumajang. Meski masih duduk di bangku SDN 1 Senduro, dia memiliki potensi besar untuk mengangkat nama Lumajang di tingkat Jawa Timur dan Nasional. Betapa tidak, karena pada usianya yang masih belum genap sepuluh tahun, dia sudah kerap jadi tumpuan senam usia anak-anak. Bukan hanya tingkat kabupaten, tetapi juga sampai level provinsi sekalipun. Dia juga sudah menyandang nama besar yang kerap dipertaruhkan. Bagaimana potensi Virnanda bisa terasah? Tentu tidak lepas dari kiprah orang tuanya. Putri kedua pasangan Winarto dan Tina ini, pertama kali dikenalkan dunia senam oleh orang tuanya. Selanjutnya, bakat itu dikembangkan lewat sekolah tempatnya mengenyam pendidikan. Kebetulan, orang tua menempatkannya di sekolah yang memiliki spesialisasi cabang olah senam. Hal itu membuat keseharian bocah

Hafid Asnan/RADAR JEMBER/JPNN

JADI ANDALAN LUMAJANG; Prestasi yang diraih Virnanda Agil Dwi Windana selama ini tidak lepas dari dorongan orang tuanya.

kelahiran 17 Maret 2004 itu semakin lincah. “Awalnya hanya mengenalkan. Kemudian semakin berkembang di sekolahnya,” ungkap Winarto, ayah Virnanda. Dia mengaku tidak pernah memaksa putrinya. Tetapi lebih banyak memberikan ruang ekspresi. Bukan hanya pada kegemarannya di dunia

senam, tetapi pada hobi yang lain, seperti menggambar, menyanyi, dan menari. Semuanya diwadahi dengan fasilitas yang terjangkau. Orang tua sempat terkejut ketika pertama kali Virnanda berhasil menjadi juara senam di level kabupaten tahun 2010 lalu. Melihat prestasi itu kemudian terus dikembangkan dengan

mengoptimalkan latihan. Baru kemudian prestasi lain menyusul dia raih. Hasilnya yang sangat fantastis adalah pada pekan olahraga pelajar lalu. Meski baru pertama kali tampil, dia tidak mau kalah dengan rekan dan pesaingnya dari luar daerah. Sebagai debutan, dia sukses mencuri juara ketiga. Prestasi itulah yang terus dipupuk pelatihnya, yakni Siti Juriyah yang sekaligus guru olahraganya di sekolah. Juriyahn menjelaskan, hampir setipa hari Virnanda berlatih. “Hanya libur Jumat dan Minggu,” tambnahnya. Selebihnya, setiap pulang sekolah, bocah kelas 4 SD ini giat berlatih bersama murid-murid lainnya. Jam latihannya tergolong lama. Mulai jam pulang sekolah sampai pukul 15.00. Kebiasaan tersebut selalu dijalani sejak masih duduk di bangku kelas 1 SD. Apa yang menjadi kelebnihan Virnanda di banding murid lainnya? Juriyah menjelaskan, anak didiknya itu memiliki nilai lebih pada sisi kelenturan, kelincahan, ketangkasan, dan kecakapan. Bahkan, setiap menerima materi, Virnanda mudah menerapkannya di

banding rekan-rekan lainnya. Prestasi Virnanda ini juga menjawab ketergantungan atlet pada keterbatasan fasilitas. Pasalnya, fasilitas di SDN 1 Senduro sangat terbatas. Untuk berlatih saja harus bergantian matras dengan murid lainnya. Namun keterbatasan itu bisa teratasi dengan kegigihan dan kedisiplinan dalam berlatih. “Meski bergantian, asalkan rutin berlatih, ya bisa berprestasi. Itu terbukti pada Virnanda,” ungkapnya. Prestasi yang diraih Virnanda ini mendapat respons dari Pemkab Lumajang. Tahun ini, Virnanda berhasil mencuri perhatian Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar. Dia diberikan reward senilai Rp 3,7 juta dan tambahan suplai gizi dari KONI Lumajang. Dalam rangka mencetak pesenam handal seperti Virnanda, Juriyah berharap, ada perhatian tambahan dari segi fasilitas. Ini agar memudahkan atlet untuk berlatih dan memupuk kemampuan. Minimal, ketika ada tambahan fasilitas, cara berlatih tidak harus menunggu bergantian. (*/jpnn)


38

Senin 24 Februari 2014

ALI NURFATONI/RaBa

TERUS BERLATIH: Pemain Persewangi U-21 berlataih di lapangan Taman Blambangan untuk menghadapi Evan Dimas dkk 3 Maret mendatang.

Timnas U-19 Pastikan Turun Full Team B A N Y U WA N G I – P u b l i k Banyuwangi tidak perlu cemas untuk menyaksikan laga Timnas U-19 versus Persewangi pada tanggal 3 Maret mendatang. Pasalnya, Indra Sjafri, pelatih Timnas U-19, akan memboyong semua pemain binaanya ke Bumi Blambangan. Kapten tim Garuda Jaya, sebutan Timnas U-19, Evan Dimas dipastikan akan memimpin rekan-rekannya dalam pertandingan melawan The Lasblang U-21 tersebut. Kampiun Piala AFF U-19 tahun 2013 itu akan

tiba di Bumi Blambangan sehari jelang kick off atau tanggal 2 Maret. Badan Tim Nasional (BTN) sudah merilis skuad timnas U-19 yang akan diboyong ke Banyuwangi. Semua pemain yang dieluelukan publik tanah air berkat prestasinya itu akan berada di Banyuwangi. Dengan demikian,

tidak ada satupun pemain yang absen. Selain Evan Dimas, ada kiper utama, Ravi Murdiyanto. Kemudian kiper kedua, Awan Setho, juga masuk dalam daftar list yang diterima panitia pelak- sana laga Persewangi melawan timnas U-19 di Banyuwangi. Pa d a l i n i b e l a k a n g a d a

Hansamu Yama, Putu Gede, Sahrul Kurniawan, Eriyanto, Mahdi Fahri, Reza Pahlevi. Selain itu ada Yabes Roni, Ryuji Utomo, Fahchurrohma n , Feb l y G u s h e n d ra d a n Bagas Adi di posisi lain juga disertakan berlabuh di Bumi Blambangan. Masih ada lagi, Irfandi Zein, Ichsan Kurniawan, Zulfiandi, Paulo Sitanggang, Miftahul Hamdi, Alqomar, Dimas Drajat, dan Dinan Yahdian. Hendra Sandi, Maldini Pali, Hargianto,Septian David, Much-

lis Hadi Ning, Ilham Udin Armayn dam M Diky Indrayana melengkapi skuad Timnas U-19 di Banyuwangi. Sekretaris BTN, Sefdin Syaifudin Alamsyah mengungkapkan, jika semua pemain timnas U-19 beserta staf kepelatihan akan datang di Banyuwangi. Hanya saja, soal siapa yang diturunkan, tentu hanya pelatih yang tahu. ‘’Kalau siapa-siapa yang akan diterjunkan, itu menjadi kewenangan pelatih,’’ kata Sefdin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi pekan lalu. (ton/als)

SKUAD TIMNAS U-19 1. Ravi Murdiyanto 2. Awan Setho 3. Hansamu Yama 4. Eriyanto 5. Putu Gede 6. Yabes Roni 7. Sahrul Kurniawan 8. Reza Pahlevi 9. Ryuji Utomo 10. Fahchurrohman 11. Febly Gushendra 12. Bagas Adi 13. Mahdi Fahri 14. Irfandi Zein 15. Ichsan Kurniawan

16. Zulfiandi 17. Paulo Sitanggang 18. Miftahul Hamdi 19. Alqomar 20. Dimas Drajat 21. Evan Dimas 22. Dinan Yahdian 23. Hendra Sandi 24. Maldini Pali 25. Hargianto 26. Septian David 27. Muchlis Hadi Ning 28. Ilham Udin Armayn 29. M Diky Indrayana

Semua Atlet Wushu Bawa Pulang Medali

ALI NURFATONI/RaBa

KOMPAK: Para pengurus IPSI Banyuwangi merapatkan barisan usai menggelar muskerkab di Wisata Using, Desa Kemirin, Kecamatan Glagah, kemarin (23/2).

Usulkan Beasiswa Atlet Berprestasi GLAGAH – Pengkab IPSI Banyuwangi akan mengusulkan beasiswa kepada pemerintah bagi atlet beprestasi yang masih menempuh pendidikan, baik sekolah maupun tingkat perguruan tinggi. Selain itu, induk organisasi semua perguruan silat itu akan memberikan bonus kepada atlet berprestasi tersebut. Langkah positif itu menjadi salah satu program kerja IPSI Banyuwangi masa bakti 20132017. Keputusan itu dibahas dan diputuskan dalam musyawarah kerja kabupaten (Muskerkab) IPSI Banyuwangi yang digelar di hall room Wisata Using, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kemarin (23/2). Selain itu, IPSI juga akan memberikan penghargaan kepada para pelatih. Penghargaan ini ditujukan kepada

pelatih yang berprestasi dalam membina atlet. Untuk itu, IPSI akan berupaya keras agar langkah tersebut dapat terealisasi. Ada beberapa poin penting dalam muskerkab itu. Salah satu yang menjadi prioritas utama dalam program kerja itu adalah penjaringan atlet. Langkah tersebut menjadi bagian dalam menyongsong p e r h e l a t a n a k b a r Pe k a n Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang akan digelar di Banyuwangi tahun 2015 mendatang. Sampai saat ini, IPSI memang belum memutuskan siapa atlet yang bakal diterjunkan dalam ajang multi even dua tahunan itu. Tapi, induk organisasi semua perguruan silat itu sudah mencatat pesilat terbaik, baik putra maupun putri untuk menjadi bagian tuan rumah

SDN 1 Penganjuran Gagal Lolos Babak II BANYUWANGI – Turnamen sepak bola antarpelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi masih terus berlangsung. Hingga kemarin (23/2), di empat zona masih melangsungkan sejumlah partai. Beberapa tim terpaksa angkat kaki dari ajang tahunan memperebutkan Piala Bupati Banyuwangi itu. Di zona 1 misalnya, tim SDN 4 Penganjuran harus mengubur ambisi untuk meraih prestasi dalam even tersebut. Tim SDN 4 Penganjuran itu gugur setelah menelan dua kali kekalahan. Yang terbaru, mereka dipaksa menderita saat ber-

temu SDN 1 Kepatihan dengan kebobolan dua gol di Lapangan Pinang, Kecamatan Glagah. Untuk tingkat SMP, tim SMPN 2 Glagah juga gagal total dalam LPI tahun ini. Selama dua kali menjalani laga, semua berakhir dengan kekalahan. Yang terakhir, mereka kalah saat berhadapan tim SMPN 1 Licin dengan skor 2-0. Untuk tingkat SMA, tim SMK Wongsongrejo tidak bisa berbuat banyak saat berhadapan dengan tim SMK PGRI Giri. Dalam laga di zona 1 kemarin sore, mereka kalah dengan skor 3-1. (ton/als)

dalam ajang tersebut. Dalam waktu dekat, IPSI menggalakkan bagi para atlet untuk mengikuti pemusatan latihan atau training center (TC), baik TC berjenjang maupun konsentrasi untuk persiapan porprov. ‘’Ini sebagai upaya memuluskan target meraih juara umum dalam porprov nanti,’’ ungkap sekretaris IPSI Banyuwangi, Mukayin. Menurut dia, jajaran pengurus IPSI sampai saat ini masih solid sesuai tugas masingmasing. Karena itulah, pihaknya merasa optimistis jika program kerja yang menjadi amanah bersama dapat terealisasi. ‘’Kita serius terus dan terus dalam membina atlet,’’ tandasnya. (ton/als)

BANYUWANGI – Kontingen Wushu Banyuwangi berhasil meraih hasil manis dalam Kejuaraan Nasional dan Regional Wushu Sanda dan Taulo yang digelar di GOR Lila Buana, Denpasar, 20-22 Februari lalu. Bagaimana tidak, lima atlet yang diterjunkan dalam ajang tersebut semua membawa pulang medali. Padahal, persaingan dalam even tahunan itu cukup sengit. Mengingat, peserta diikuti dari berbagai daerah di tanah air. Lima atlet yang membawa nama harum Bumi Blambangan itu antara lain, Pandu Pranata. Dia mempersembahkan trofi sebagai juara pertama di kelas junior 65 kilogram (kg). Predikat terbaik itu dia rengkuh setelah mengandaskan Farid Kurnia kontingen asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Ahmad Hidayat mengukir hasil gemilang dengan menyabet medali perak sebagai tanda juara kedua. Turun di kelas senior 65 kg, dia kalah bersaing saat menghadapi Syaiful Jamil kontingen dari Kalimantan Timur (Kaltim). Satu lagi kontingen Banyuwangi yang finis di posisi kedua. Dia adalah Novi Sugeng Pramono yang terjun di kelas senior 56 kg. Atlet satu ini mengalami cedera dalam partai

HASIL MANIS: Lima atlet wushu menunjukkan medali bersama ofisial usai menerima trofi di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali.

ISTIMEWA

puncak dan harus puas meraih medali perak setelah dikalahkan Richard Alan asal Kaltim. Sementara itu, dua atlet lain “hanya” meraih medali

perunggu. Hasil itu setelah mereka gagal lolos ke partai final saat bertanding di partai semifinal. Dua atlet itu adalah Raden Agung Jaya yang ber-

tanding di kelas junior 56 kg. Atlet satu ini kalah kualitas saat bertemu M Soma R dari Pasuruan di semifinal n Baca Semua...Hal 39


Selasa 24 Februari 2014

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Masyarakat Bisa Dapat Kredit Lebih Besar n RINGANKAN... Sambungan dari Hal 29

Dengan demikian, meskipun NJOP atas tanah naik lima level, kenaikan PBB tahun 2014, ini “hanya” sebesar 25 persen dibandingkan tahun 2013 lalu. Kenaikan itu disebut stimulus 25 persen. Sekadar tahu, kebijakan pemkab menyesuaikan NJOP didasari kenyataan bahwa NJOP atas tanah dan bangunan di Banyuwangi sudah sebelas tahun tidak disesuaikan. NJOP di Banyuwangi terakhir kali dilakukan tahun 2003 yang lalu. Akibatnya, terjadi ketimpangan yang sangat mencolok antara nilai transaksi tanah riil di lapangan dengan NJOP yang berlaku. Untuk itu, Pemkab Banyuwangi berupaya memberikan proteksi kepada masyarakat

agar tak sampai menjadi korban makelar tanah. Misalnya, sebidang tanah yang NJOPnya “hanya” sebesar Rp 5 ribu per meter persegi, tetapi nilai transaksi jual-beli yang sebenarnya bisa lebih dari Rp 100 ribu per meter persegi. Selain itu, dengan penyesuaian NJOP tahun ini, capital lost yang terjadi bisa diminimalkan. Di tengah pesatnya perkembangan industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), masyarakat yang membutuhkan modal usaha dengan jaminan tanah bisa memperoleh kredit lebih besar di perbankan. Sebab, nominal pemberian kredit oleh bank didasarkan pada NJOP. Dikonfirmasi kemarin (23/2), Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, dispensasi PBB

senilai 75 persen, itu diberikan berdasar permintaan dari para kades. Menurut Anas, sebagai bupati, dirinya harus mendengar aspirasi dari bawah, termasuk dari para kades yang notabene lebih dekat dengan rakyat. “Saya salah kalau tidak mendengar aspirasi dari mereka (kades). Karena itu, setelah menerima aspirasi bahwa kades meminta dispensasi, saya penuhi. Mereka saya minta merumuskan sendiri, dan akhirnya disepakati,” ujarnya melalui sambungan telepin. Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Banyuwangi, Suyanto Waspotondo Wicaksono mengatakan, dispensasi PBB sebesar 75 persen diberikan oleh pemkab setelah mendengar masukan dari kades, lurah, dan berbagai elemen masyarakat. Dikatakan, saat dispensasi dibe-

rikan, NJOP tetap disesuaikan, yakni meningkat lima level dibandingkan NJOP lama. Menurut Yayan –sapaan karib Suyanto–, penyesuaian NJOP secara otomatis berdampak pada peningkatan PBB yang harus dibayar masyarakat. Nah, dispensasi diberikan untuk memperingan beban PBB yang harus dibayar masyarakat Banyuwangi. “Jadi, NJOP tetap disesuaikan lima level. Tetapi pembayaran PBB bagi masyarakat Banyuwangi diberi dispensasi sebesar 75 persen. Artinya masyarakat hanya perlu membayar kenaikan PBB sebesar 25 persen,” kata dia. Menyusul keputusan pemberian dispensasi tersebut, ada dua alternatif yang akan ditempuh Dispenda. Alternatif pertama, Dispenda menarik surat pemberitahuan pajak terutang

Formasi Awak Pesawat Harus Dibenahi n PILOTI... Sambungan dari Hal 29

Itu terjadi karena pada lima tahun hingga sepuluh tahun pertama, presiden Soeharto berhasil membangun pondasi (run way) yang kuat untuk menerbangkan pesawat Indonesia ke angkasa. Karena terbang dari run way yang benar-benar kokoh, pesawat Indoesia yang dipiloti oleh presiden Soeharto dan kabinetnya saat itu tetap bisa terbang dengan tenang. Cuaca buruk tidak mampu mengguncang pesawat Indonesia. Bukan hanya itu, pesawat itu juga tetap bisa meneruskan penerbangannya meski terjebak turbulensi. Turbulensi merupakan guncangan pesawat yang disebabkan oleh benturan massa udara yang datang dengan kecepatan cukup tinggi. Benturan dari tersebut datang dari berbagai arah di kolom

udara. Peristiwa itu membuat pesawat mengalami guncangan hebat, seperti dihempaskan. Mirip guncangan yang kita alami saat mobil yang kita kendarai dengan kecepatan cukup melindas gundukan di jalanan. Kita semua tahu, turbulensi yang menyebabkan jatuhnya presiden Soeharto bukanlah program-program kerjanya. Melainkan lebih disebabkan oleh persoalan kekeluargaan dan kekerabatan. Istilah keren yang terkenal sejak Soeharto jatuh. Yakni, KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). ******* YANG terjadi dengan Banyuwangi lebih istimewa. Daerah berjuluk the Sunrise of Java ini berhasil membangun run way sekaligus menerbangkan pesawatnya dalam waktu yang hampir bersamaan. Dan, selama ini masih aman-aman saja dari turbulensi. Dari hari

ke hari makin maju. Prestasi itu terabadikan dalam beragam penghargaan yang terus direngkuh oleh Banyuwangi. Lokal, regional, hingga nasional. Sebagai perusahaan yang hidup di Banyuwangi, JP-RB harus bisa mengimbangi kemajuan Banyuwangi. Setidaknya bisa terbang berdampingan dengan Banyuwangi di angkasa kemajuan. InsyaAllah, itu tidak terlalu sulit. Meski empat tahun terakhir tidak memiloti JP-RB, tapi saya tahu betul detail-detail pesawat JPRB. Sebab, bukan hanya telah membuat proto-type-nya, tapi saya juga yang merakit pesawat JP-RB hingga layak terbang. Optimisme lainya disebabkan oleh kru pesawatnya tidak banyak berubah. Meski sudah banyak yang baru juga. Karena tahu luar-dalam, begitu resmi memiloti kembali pesawat JP-RB sejak pertengahan pekan lalu saya langsung

melakukan konsolidasi dengan para manajer dan redaktur. Mereka menyampaikan apa yang telah terjadi selama empat tahun terakhir. Saat itu juga, kami bersama-sama sepakat membenahinya. Dan, dalam rapat yang berlangsung Jumat itu saya putuskan: formasi awak pesawat harus dibenahi. Masing-masing awak pesawat inti harus fokus. Agar bisa fokus beban tugas yang tidak terkait dengan tugas utamanya harus diserahkan kepada yang lebih kompeten. Menjelang adzan salat Jumat berkumandang rapat selesai. Dan, para awak inti pesawat JP-RB itu keluar dari ruang rapat dengan muka berseri. Tampak sekali, mereka sudah tidak kanten untuk menerbangkan pesawat JP-RB lebih tinggi lagi. Pesawat lama dengan gelora semangat baru. *) Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi

PTS Dapat Manfaat dari Pendirian Unair n 7 PIMPINAN... Sambungan dari Hal 29

Kholid menambahkan, pada Jumat lalu (21/2), ada pihak yang mengirim surat penolakan Unair Banyuwangi dengan mengatasnamakan forum PTS Banyuwangi. “Sebenarnya hasil pertemuan tidak seperti itu. Yang kita kedepankan semangat untuk klarifikasi kepada pihak Uniar dan Pemkab, sehingga penolakan Uniar Banyuwangi, itu sebenarnya kurang pas dengan hasil pertemuan,” jelasnya. Lebih jauh dikatakan, pihaknya menginginkan bertemu dengan pihak Pemkab sebagai penggagas berdirinya kampus Unair di Banyuwangi. Nah, berdasar hasil pertemuan di kantor Dispendik kemarin, Pemkab akan mengundang forum pimpinan PTS se-Banyuwangi untuk mengklarifikasi pendirian Unair di Banyuwangi. “Karena diakui atau tidak, ada sebagian PTS yang menganggap bahwa berdirinya Unair di Banyuwangi akan mengurangi potensi mahasiswa yang ada di PTS tersebut. Tetapi mungkin setelah klarifikasi dari pihak pemkab, Insya Allah hal itu bisa diselesaikan dengan baik,” cetusnya. Masih menurut Kholid, pihaknya menganggap pendirian kampus Unair Banyuwangi, itu sangat baik untuk menunjang kemajuan pendidikan di

Bumi Blambangan. “Mereka yang menolak mungkin belum tahu. Tetapi kami memiliki keyakinan kalau nanti ada klarifikasi dari Pemkab, semuanya akan menjadi maklum. Sebab, penolakan itu diawali dari ketidakmengertian mereka terhadap latar belakang kenapa harus didirikan universitas negeri di Banyuwangi,” tuturnya. Sementara itu, Asmin Sulihtiyono mengatakan, hasil rapat pimpinan PTS se-Banyuwangi beberapa waktu yang lalu tidak menolak Unair Banyuwangi. Namun demikian, pada Jumat (21/2), ada pihak yang mengirimkan surat kepada direktur Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) yang isinya menolak kampus Unair Banyuwangi. “Hari ini teman-teman pimpinan PTS mengklarifikasi bahwa kapasitas mereka tidak menolak. Teman-teman juga menyampaikan pada kami bahwa hasil pertemuan di Untag tidak ada penolakan kampus Unair Banyuwangi,” terangnya. Dalam waktu dekat, pemkab akan memberikan klarifikasi terkait pendirian Unair Banyuwangi. Sulihtiyono optimistis setelah mendapat klarifikasi pimpinan PTS yang hingga kini belum bersepakat, di antaranya Untag Banyuwangi, Uniba, STIB, dan UBI, tidak akan keberatan dengan pendirian Unair di Banyuwangi. Menurut Sulihtiyono, PTS di Banyuwangi justru bisa men-

dapat manfaat positif dari keberadaan Unair di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Guru besar milik Unair bisa dimanfaatkan untuk mengajar di PTS di Bumi Blambangan. “PTS tidak mungkin mendatangkan guru besar dari Surabaya setiap hari. Tetapi dengan berdirinya Unair, maka akan ada guru besar yang berdomisili di Banyuwangi. Guru besar tersebut hanya mengajar di Unair Banyuwangi pagi hari, jadi sore atau malamnya bisa dimanfaatkan untuk mengajar PTS di Banyuwangi,” paparnya. Namun sayang, hingga berita ini ditulis sekitar pukul 18.15 kemarin, konfirmasi dari empat pimpinan PTS yang belum sependapat dengan pendirian Unair di Banyuwangi belum didapat. Wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi sudah mencoba menghubungi nomor ponsel rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi. Namun meski sempat terdengar nada sambung, ternyata panggilan telepon tersebut di-reject. Seperti pernah diberitakan, Forum Pimpinan (PTS) se-Banyuwangi bertemu di aula F4 kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi pekan lalu (15/2). Mereka melakukan rapat koordinasi untuk menyikapi rencana pendirian kampus Unair Surabaya di kompleks SMAN 1 Giri. Hasilnya, para petinggi PTS se-Banyuwangi tersebut akan

melakukan klarifikasi kepada Rektor Unair. Rektor Untag Drs. Tutut Harijadi, MSi mengatakan, selama ini PTS dituntut lolos akreditasi dengan delapan kriteria yang tidak mudah. Untuk menyesuaikan peraturan-peraturan tersebut, PTS merasa sangat berat. Tetapi, pembukaan kuliah perguruan tinggi sekelas Unair di Banyuwangi terkesan begitu mudah. Apalagi, hanya ditempatkan di kompleks SMAN 1 Giri. Pertanyaannya, alumnus yang lulus dari Unair di Banyuwangi nanti akan menggunakan status akreditasi yang mana? Apakah tetap menggunakan status akreditasi kampus Unair di Surabaya? “Tujuan baik kalau dilakukan dengan cara tidak baik akan menjadi tidak benar,” cetus Tutut. Hal senada disampaikan Rektor Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) Drs. Teguh Sumarno, MM. Teguh berharap tidak ada kampus Unair di Banyuwangi. Sebab, selama ini PTS-PTS sudah berkembang pesat dan berkontribusi sangat besar bagi pendidikan di Kabupaten Banyuwangi. Peran besar PTS itu, pinta Teguh, jangan dipandang sebelah mata. Semestinya PTS malah mendapatkan dukungan pemerintah agar semakin berkembang. “Bukannya malah menempatkan perguruan tinggi negeri sekelas Unair di Banyuwangi,” sesalnya. (sgt/aif)

Ada Lomba Rias Masal dan Jajan Pasar n TERAPKAN... Sambungan dari Hal 29

Ider Bumi mempunyai arti dan makna tersendiri. Ider memberikan makna keliling kemana-mana dan kata bumi diartikan sebagai jagat atau tempat berpijak. “Dari arti kedua kata tersebut dapat dikatakan jika Ider Bumi adalah kegiatan mengeliling tempat berpijak atau bumi. Salah satu tujuannya adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan yang selama ini dicapai oleh SMPN 1 Banyuwangi,” jelas Kepala SMPN 1 Banyuwangi, Sujiyanto kemarin. SMP Negeri 1 Banyuwangi berdiri sejak jaman Belanda. Awalnya adalah HIS (Hollandsch-Inlandsche School). Sekolah ini didirikan pada tahun 1914. HIS merupakan jenjang pendidikan rendah (Lager Onderwijs) atau setin-

gkat dengan pendidikan dasar sekarang. Jejak sebagai sekolah Belanda sampai sekarang terlihat pada tiga bangunan kuno yang masih terawat. Arsip tertua yang ditemukan adalah kepala sekolah memimpin sejak tahun 1948. “Oleh karena itu, kita memulai menghitung Dies Natalis pada tahun 1948. Sehingga hari ini kita memeringati Dies Natalis ke-66,” tandas Sujiyanto. Dies Natalis bertema Unity and Traditional ini adalah kegiatan yang bertema lokal. Tujuannya selain memberikan pendidikan kepada siswa juga untuk melestarikan budaya lokal. Para siswa didorong untuk lebih mengenal, serta bisa melestarikan budaya Banyuwangi. Selain jalan santai, rangkaian kegiatan Dies Natalis adalah lomba jajanan pasar khas Banyuwangi, serta lomba

rias masal karakter kesenian Banyuwangi yang diikuti oleh para siswa-siswi SMPN 1 Banyuwangi. Dalam lomba rias masal, peserta diajak merias wajah temannya sendiri. Riasan wajah untuk merubah penampilan seseorang, baik itu sifat-sifat atau rupa wajah mukanya. ”Perubahan bisa menyangkut satu dari pada unsur-unsur itu atau menyang kut suatu kombinasi dari pada unsur itu,’’ kata Sujiyanto. Rias karakter dimaksudkan untuk membantu aktor atau pemain menggambarkan suatu peranan dengan membuat menyerupai muka pranan watak yang dimainkan. Riasan ini biasanya dipergunakan untuk persiapan-persiapan acara siaran televisi, film, sandiwara, maupun pentas. Tata rias wajah ini membutuhkan banyak pengetahuan tentang

anatomi yaitu memberikan bentuk ideal anggota tubuh, karakterisasi warna dan garis untuk memberikan karakterisasi personal, gradasi warna untuk memperhalus hasil akhir tata rias dan terakhir adalah komposisi warna. “Nah, dalam rangkaian Dies Natalis ini, kami ingin mengajarkan kepada para siswa apa dan bagaimana melakukan rias karakter,” jelas Sujiyanto. Afani, salah seorang peserta lomba rias masal menuturkan, dirinya senang bisa mengikuti acara tersebut. Selain untuk memeriahkan acara Dies Natalis, acara tersebut juga sebagai ajang untuk melestarikan budaya lokal Banyuwangi. “Senang, karena bisa memeriahkan acara sekolah, juga bisa melestestarikan kebudayaan lokal,” tutur siswa kelas sembilan yang mempunyai hobi bermain futsal itu. (aif)

(SPPT) yang sudah beredar dan kemudian mencetak SPPT baru. Alternatif lain, kades diberi daftar himpunan ketetapan pajak (DKPH). “Dengan DKPH, SPPT yang lama dikoreksi oleh desa. Sehingga PBB yang harus dibayar naiknya tetap 25 persen,” cetusnya. Sementara itu, jumlah pagu PBB Banyuwangi di tahun 2013 lalu sebesar Rp 24 miliar. Dari pagu sebesar itu, pembayaran PBB oleh seluruh wajib pajak di Bumi Blambangan “hanya” sebesar Rp 19 miliar. Di tahun 2014, baku PBB sebelum dispensasi mencapai Rp 58 miliar. Setelah dispensasi, pagu perolehan PBB turun signifikan menjadi sebesar Rp 30 miliar. Menurut Yayan, penyesuaian NJOP dilakukan untuk meminimalkan capital lost karena transaksi berjalan tanah seBanyuwangi jauh lebih besar dibanding NJOP sebelum penyesuaian. “Ini sebagai bentuk proteksi bagi warga. Selain itu, setelah NJOP disesuaikan, masyarakat bisa mendapat

kredit lebih besar. Tetapi sekali lagi, kenaikan PBB yang harus dibayar cukup kecil dibandingkan manfaat yang diperoleh,” paparnya. Seperti pernah diberitakan, penyesuaian NJOP atas tanah di Banyuwangi sempat menuai keberatan para kades yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab). Mereka mendesak penyesuaian tersebut dikaji ulang dengan melibatkan para kepala desa (kades). Setelah dikaji, penyesuaian NJOP tersebut bisa dilaksanakan tahun depan. Ketua Askab Banyuwangi, Agus Tarmidi mengatakan, penolakan penyesuaian NJOP yang nilainya berkisar antara 100 persen sampai 300 persen, itu belum disosialisasikan kepada masyarakat. Selain itu, para kades yang notabene lebih tahu “peta” lapangan tidak dilibatkan perencanaan penyesuaian NJOP tersebut. “Kalau dipaksa dilaksanakan tahun ini, saya tidak yakin sukses. Karena dengan NJOP yang

lama saja, tidak semua desa sukses menarik seratus persen pagu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),” ujarnya usai mengikuti sosialisasi penyesuaian NJOP di aula Rempeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi beberapa waktu lalu (10/2). Tarmidi mengaku pada dasarnya pihaknya welcome dengan penyesuaian NJOP yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Sebab, penyesuaian NJOP itu akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak bumi dan bangunan (PBB). Terlebih, sepuluh persen pendapatan pajak dan retribusi akan dikembalikan ke desa. “Kalau sisi itu positif. Tetapi persoalan teknis perlu dikaji ulang. Alhamdulillah pemkab siap ketemu dan dikaji bersama (Askab). Kalau siap mengkaji bersama, berarti jika dilaksanakan tahun ini terlalu terburu-buru. Butuh waktu untuk mengkaji dan perlu sosialisasi ke desa-desa,” kata dia kala itu. (sgt/aif)

Sri Utami Tokoh Terfavorit Pembaca n 45 HARI... Sambungan dari Hal 29

Dalam kesempatan itu, Ali membeberkan trik-trik suskes menjadi caleg. Salah satunya, caleg harus cerdas mengolah waktu 45 hari jelang pemilu. Jika para caleg sukses melewati hari-hari keramat itu, maka akan sukses pula menjemput impian menjadi anggota legislatif. Sebaliknya, jika para caleg gagal melewati hari-hari keramat itu, maka kandaslah harapan menjadi wakil rakyat. Dalam waktu 45 hari ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan caleg. Pertama, self appraisal atau caleg harus melakukan survei kekuatan. Kedua melakukan survei popularitas dan ketiga melakukan survei kekuatan elektabilitas. Survei tiga hal itu, kata Ali, perlu dilakukan untuk mengukur kekuatan. Apakah kekuatan caleg ada di kalangan laki-laki, perempuan, pemilih pemula, kalangan pendidikan, petani, kalangan santri atau abang. Selain itu, survei itu dalam rangka mengetahui trend kekuatan apakah naik atau turun. “Caleg harus bisa mengukur, apakah kalau sekarang pemilu digelar apakah menang atau

kalah,” tegas Ali. yang terpenting lagi, dalam renteng waktu 45 hari ini, caleg jangan sampai kepeleset melakukan tindakan tercela. Sebab, kalau dalam 45 hari ini caleg melakukan tindakan tercela, seperti nggandol rondo, nyabu, mendem, maka kerja setahun akan lenyap seketika itu juga. “Kuncinya adalah sincere, jangan tiba-tiba ahli gendong bayi, nyantuni anak yatim, lansia,” tegas Ali memberi resep. Yang tidak kalah pentingnya, Ali juga menyampaikan agar caleg tidak melakukan money politic. Jika caleg tidak melakukan money politic akan menjadi anggota DPRD dengan paket hemat, begitu juga kalau gagal tidak akan stres karena tambungannya ludes untuk money politic. Sementara Mohammad Aspar memberikan resep jitu agar caleg sukses menaklukkan kerasnya persaingan Pemilu. Pada hari-hari keramat itu, Asfar menyampaikan, caleg harus bisa memastikan jumlah pendukung yang akan memberikan suara pada 9 April 2014. “Harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan caleg,” cetusnya.

Selain itu, Asfar juga menyampaikan, agar bulan Maret digunakan caleg untuk melakukan perawatan pemilih. Selama bulan Maret, caleg harus sering-sering melakukan simulasi pencoblosan di basisbasis pemilihnya. “Caleg juga harus melakukan antisipasi kecurangan,” tambahnya. Sementara itu, bersamaan dengan acara gathering politik, juga digelar penganugerahan tokoh favorit 2013 versi pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Terpilih sebagai tokoh ter-favorit adalah Sri Utami Faktuningsih. Caleg Partai Demokrat dapil III itu berhasil menyisihkan 10 kandidat lainnya yang diunggulkan pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Meski 10 kandidat lainnya gagal menjadi tokoh favorit, namun tetap menerima penghargaan sebagai nominator tokoh favorit. Penghargaan itu diserahkan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Rahman Bayu Saksono. “Tahap terakhir mestinya hanya ada 10 kandidat. Namun karena ada dua kandidat mendapat dukungan yang sama, maka jumlahnya bertambah jadi 11 kandidat,” jelas Bayu. (afi/aif)

Bawang Merah Rp 16 Ribu per Kilogram n CABAI RAWIT... Sambungan dari Hal 29

Bu Yusuf, 32, salah satu penjual bumbu masakan di pasar tradisional tersebut mengatakan, akhir-akhir ini harga cabai rawit memang tidak stabil. Bahkan menurut dia, berdasar informasi yang dia terima, dalam waktu dekat harga cabai rawit akan kembali turun. “Kalau pasokan melimpah, harga cabai rawit akan turun. Biasanya cabai rawit asal Mataram juga dipasarkan di Banyuwangi. Ka-

lau itu terjadi, harga cabai rawit pasti turun. Informasi terbaru, harga cabai rawit memang akan kembali turun,” ujarnya. Selain cabai rawit, tren penurunan harga juga terjadi pada beberapa jenis bumbu masakan yang lain. Di antaranya cabai merah, tomat, ranti, dan bawang merah. Cabai merah turun harga dari Rp 28 ribu per Kg menjadi Rp 20 ribu per Kg. Tomat dan ranti kompak turun harga dari Rp 10 ribu per Kg menjadi Rp 4 ribu per Kg. Penurunan harga

bawang merah lebih besar lagi, yakni dari Rp 28 ribu per Kg menjadi Rp 16 ribu per Kg. Penurunan harga beberapa jenis bumbu, disambut baik kalangan konsumen. Seperti dikatakan Indah, 27, warga Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. “Kalau harga bumbu turun, konsumen pasti senang,” kata dia. Indah berharap, kabar yang menyebut harga cabai rawit kembali turun benar-benar terjadi. “Sebab saat ini (kemarin), harga cabai rawit masih relatif mahal,” pungkasnya. (sgt/aif)

Persiapan Menatap Porprov 2015 n SEMUA... Sambungan dari Hal 38

Rekan dia, Yoga Suwardiwan juga harus puas naik podium sebagai juara ketiga. Turun di kelas senior 52 kg, dia harus mengakui keunggulan lawan dari kontingen lain. Ketua Umum Wushu Indonesia (WI) Banyuwangi, Suhadak mengaku puas dengan hasil

yang direngkuh atlet binaannya itu. Mengingat, persaingan dalam ajang tersebut sangat ketat. ‘’Anak-anak sudah menunjukkan kemampuan terbaik, hasil ini saya kira sudah bagus,’’ katanya. Sejak awal, WI Banyuwangi memang tidak menargetkan khusus dalam ajang tersebut. Tapi, semua atlet diminta untuk tampil maksimal. ‘’Anak-anak sudah tampil luar biasa. Me-

mang, kontingen asal Kaltim lebih baik,’’ jelasnya. Dengan hasil itu, WI Banyuwangi semakin optimis dalam menatap gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Banyuwangi tahun 2015 mendatang. Sebab, hasil itu sebagai tolok ukur kemampuan atlet sejauh ini. ‘’Kita berupaya terus agar porprov nanti sukses,’’ pungkasnya. (ton/als)

Masih Dalam Proses Hukum n PENANGANAN... Sambungan dari Hal 40

Makanya, keadaan ini jangan terus dibiarkan berlarut-larut,” ujar Aswari. Alibi bahwa Pasar Panji tidak boleh diotak-atik karena masih dalam penyelidikan kepolisian, bagi Aswari, sebenarnya cukup menggelikan. Sebab, kepolisian maupun pemkab sudah memiliki hasil penelitian dari laboratorium maupun tenaga ahli. Hasil itu bisa menjadi alat bukti bagi kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut di ranah hukum. “Jadi, bukan lalu pasar fisiknya dipindah ke pengadilan sebagai alat bukti. Bukan se-

perti itu saya kira pemahamannya. Jadi, cukup hasil laborat, dulu sudah pernah difoto oleh identifikasi, jadi hasil lab itu seharusnya cukup untuk terus melanjutkan proses hukum. Saya kira jangan kaku memahami,” sergahnya. Sementara itu, kepada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD), Tri Cahya Ningsih menerangkan, jika sampai saat ini Pasar Panji memang belum bisa ditempati untuk melakukan kegiatan jual beli. Penyebabnya, karena masih dalam proses penanganan hukum Polres Situbondo. Sekedar mengingatkan, ambruknya kios Pasar Panji yang masih dalam proses pem-

bangunan pada Sabtu pagi (23/11/2013) sekitar pukul 09.00 mengejutkan banyak pihak. Sebab, itu terjadi saat tidak ada angin tidak ada hujan. Namun, bangunan yang ada di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji itu tiba- tiba ambruk. Lima orang pekerja mengalami luka-luka. Bahkan, dua di antaranya harus diopname di RS. Belasan sepeda motor juga tertimbun di dalamnya. Pembangunan Pasar Panji dibiayai dana APBN melalui DAK (dana alokasi khusus) sekitar Rp 1,250 miliar. Dana sebesar ini digunakan untuk membangun tiga los pasar. Pelaksananya adalah CV Hanura Jaya. (pri/als)


40

Senin 24 Februari 2014

Penanganan Pasar Panji Bertele-tele Pedagang Merugi karena Terlantar PANJI – Kemarin (23/2), genap tiga bulan bangunan los Pasar Panji di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji, ambruk. Hingga kini, bangunan proyek dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 1.250 miliar ini tetap dibiarkan terbengkalai. Police line tetap terpasang. Karuan saja, pedagang kecil hanya bisa menggerutu dalam hati menghadapi kenyataan ini. Salah seorang pedagang kepada koran ini mengungkapkan, dirinya maupun sejumlah pedagang lainnya tidak tahu harus berbuat apa terkait bangunan los Pasar Panji yang hingga kini tetap dibiarkan ambruk. Mereka hanya bisa menunggu hingga pasar diperbaiki dan boleh ditempati lagi. “Kapan (diperbaiki dan boleh ditempati) ya tidak tahu. Kalau kita pedagang hanya bisa berharap bagaimana bisa memiliki pasar yang bagus agar dagangan kita cepat laku,” terang salah seorang pedagang yang meminta namanya tidak dikorankan.

Ketua Komisi II DPRD Situbondo, H Aswari mengungkapkan, pihaknya sudah banyak menerima keluhan dari pedagang maupun tokoh masyarakat terkait kepastian perbaikan Pasar Panji selanjutnya. “Banyak yang prihatin. Karena di tempat penampungan sementara, omzet pedagang berkurang drastis. Belum lagi tidak semua pedagang yang tertampung di tempat itu,” terangnya. Kata dia, Bupati Dadang Wigiarto sebagai kepala derah, sebenarnya harus bertanggungjawab terhadap keadaan tersebut. Pertanggungjawaban tidak hanya kepada pemberi dana. Namun, juga kepada komunitas pedagang pasar. Sebab, pasca ambruknya bangunan los Pasar Panji, para pedagang terpaksa berdagang di tempat yang sangat memprihatinkan. “Sekarang musim hujan seperti ini, sangat jelas dagangan mereka itu busuk dan rusak. Karena keadaannya saat ini sulit untuk menghindari hujan deras. Makanya, pedagang harus dinyamankan. Mestinya bupati harus bergerak cepat untuk

menyelesaikan itu,” papar politisi yang tidak pernah lepas dengan songkok nasional tersebut. Dia menegaskan, jangan sampai gara-gara persoalan ambruknya Pasar Panji ditangani kepolisian, lalu berdampak mandek-nya proses pembangunan. “Saat ini kondisinya kan tersita oleh persoalan hukum yang tidak jelas juntrungnya,” cetusnya. Karena itulah, lanjut Aswari, semua pihak harus bisa memilah dengan bijaksana. Jika memang ada pelanggaran, dia mempersilakan proses hukum jalan terus. Namun pada aspek ekonomi, bahwa pedagang butuh tempat yang nyaman untuk jualan juga harus dipikirkan bersama. “Kalau PNS atau aparatur negara enak ada gaji bulanan. Kalau pedagang, berjualan belum tentu dapat untung. Ini yang perlu dipikirkan, kasihan pedagang. Apakah pernah DPKD menghitung kerugian pedagang setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, pasca ambruknya pasar tersebut? Tidak perlu menghitung, karena jawabannya pasti rugi n Baca Penanganan...Hal 39

Rebutan Ikan, Nelayan Mimbo Dibom Ikan BANYUPUTIH – Ledakan hebat yang diduga berasal dari bom ikan terjadi di perairan Merak, Kecamatan Banyuputih. Tragedi mengerikan yang terjadi Sabtu (22/2) lalu, ternyata merupakan serangan dari sebuah kapal nelayan yang mengebom perahu milik nelayan Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Akibat ledakan bom ikan tersebut, sembilan ABK asal Desa Sumberanyar terlempar ke lautan. Beruntung, sembilan masing-masing bernama Saduki, Agus Tole, Iyud, Hasan, Said, Miswanto, Pak Titin, Pak Ita, dan Agus, masih bisa ditolong dan selamat. Sedangkan perahu tunggal kelas gerandong yang ditumpanginya langsung tenggelam setelah terkena ledakan bom ikan yang dilempar oleh ABK perahu lain. Hingga kemarin (23/2) perahu tunggal tersebut dalam proses evakuasi. Insiden semacam perang antar nelayan itu terjadi sekitar pukul 15.00. Awalnya, sembilan ABK asal Desa Sumberanyar melaut di perairan Merak, Kecamatan Banyuputih. Begitu mereka bersiap menebarkan jaring ikan, ternyata ada kapal lain berwarna hitam yang mendekat. Mengetahui kapal yang diduga hendak mengebom ikan di perairan lokasi mereka

NUR HARIRI/RaBa

MASIH SEDIH: Pemilik kapal tunggal kelas gerandong saat berada di rumahnya Desa Sumberanyar kemarin (23/2).

menjaring, ABK kapal kelas gerandong ini meminta agar kapal warna hitam itu tidak mengebom terlebih dahulu. Sebab, mereka masih akan menjaring ikan di sekitar perairan tersebut. Namun, permintaan sembilan nelayan asal Mimbo ini justru membuat tersinggung para ABK kapal hitam. Para nelayan dari dua kapal itu pun sempat beradu mulut hingga terjadi cek-cok antar ABK dua kapal. Beberapa saat kemudian, kapal hitam sempat berputar, seperti akan balik arah dan meninggalkan lokasi perairan Merak. Namun, bukannya mereka pergi, tetapi mem-

persiapkan bom ikan untuk dilempar ke arah perahu nelayan Mimbo tersebut. Mengetahui hal tersebut, sembilan nelayan kontan panik dan berusaha menghindar. Dalam waktu singkat, salah seorang ABK perahu hitam yang belum diketahui identitasnya itu membakar sumbu bom ikan. Begitu sumbu terbakar, bom tersebut langsung dilempar ke kapal nelayan Mimbo. Beruntung, sekitar dua meter sebelum lemparan sampai ke kapal kelas gerandong, bom ikan meledak. Meski begitu, sembilan nelayan terlempar ke lautan. Hebatnya ledakan bom juga membuat kapal mereka

rusak dan tenggelam. Aksi mirip perang “bajak laut” ini tidak berhenti di situ. Setelah kapal tenggelam dan para ABK berusaha berenang, kapal hitam sempat berputar dan hendak mengebom 9 nelayan yang berenang ke tepian itu. Sembilan orang itu pun mengangkat tangan seperti tanda menyerah. Hal ini membuat kapal hitam berlayar ke arah timur. “Kejadiannya jam tiga sore hari Sabtu (22/2). Dari 9 nelayan, 3 orang tidak bisa berenang. Jadi sewaktu tenggelam sekitar satu jam, tiga orang itu dipegang oleh temannya,” kata Aris, pemilik perahu kelas gerandong, asal Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo membenarkan insiden pengeboman yang dilakukan nelayan tak dikenal tersebut terhadap nelayan Mimbo. Menurutnya kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. “Korban sudah laporan. Untuk saat ini Polsek Banyuputih dan Polair masih melakukan pengejaran. Selain itu kepala desa setempat juga ikut membantu. Kasus ini juga sudah dikoordinasikan dengan Polres Banyuwangi. Karena dari keterangan korban, kapal pengebom diduga dari Banyuwangi,” terang AKP Wahyudi. (rri/als)

MASIH DIBAHAS: Salah satu usulan DPRD dalam rancangan peraturan daerah adalah penataan dan pembinaan pasar tradisional.

EDY SUPRIYONO/RaBa

Dewan Usul Empat Raperda Inisiatif

EDY SUPRIYONO/RaBa

RUGIKAN PEDAGANG: Tiga bulan berlalu, Pasar Panji yang ambruk tak bisa diapa-apakan karena masih dalam proses kepolisian.

Gelapkan Mobil Rental, Kades Jadi Tersangka SITUBONDO – Satu lagi oknum kepala desa berurusan dengan hukum. Oknum kades itu bernama Karyono. Pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, itu ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Situbondo. Dia diduga menggelapkan mobil milik rental jenis Toyota Avanza atas nama korban Sukandar, warga Perumahan Panjir Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Bahkan, saat ini berkas kasus dugaan penggelapan mobil erwarna silver tersebut sudah dinyatakan P-21. Selain itu, penyidik Satreskrim Polres Situbondo telah menyerahkan berkas dan sejumlah barang bukti (BB) nya ke penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo. “Berkas kasus penggelapan mobil milik rental di Kota Surabaya itu sudah dinyatakan P-21. Kami menyerahkan berkasnya dan tersangka Karyono beserta BB-nya kepada pe-

nyidik Kejari Situbondo,” kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto. Kasus penggelapan mobil milik salah satu rental di Surabaya, terjadi pada tahun 2012 lalu. Korbannya adalah salah seorang pensiunan Bank BRI Situbondo. Saat itu tersangka Karyono menjual mobil rental tersebut kepada warga Perumahan Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Dikonfirmasi secara terpisah, penyidik Kejari Situbondo, Suryani, mengakui pihaknya sudah menerima penyerahan berkas dan tersangka berikut BB kasus dugaan penggelapan mobil rental dari penyidik Satreskrim Polres Situbondo. “Kami sudah melimpahkan kasus penggelapan mobil rental tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Kami hanya tinggal menunggu penetapan jadwal sidang dari majelis hakim PN Situbondo,” kata jaksa yang tinggal di Desa/Kecamatan Kapongan tersebut.(rri/als)

SITUBONDO – DPRD Situbondo kembali mengusulkan empat rancangan peraturan daerah (raperda) ke Pemkab Situbondo. Saat ini, pengusulan keempat raperda ini masih dalam proses penyusunan Naskah akademik (NA). Empat raperda tersebut terdiri dari raperda penyelesaian ganti rugi tanah untuk kepentingan umum daerah, raperda penataan dan pembinaan pasar tradisional, pasar modern, dan toko modern, raperda penetapan dan retri-

busi pembangunan menara telekomunikasi serta raperda pemberian hibah, bansos dan bantuan keuangan. “Jadi, empat reperda tersebut posisinya saat ini masih di tenaga ahli masing-masing karena untuk kepentingan penyusunan naskah akademik. Untuk paripurna persetujuan pengusulan di internal DPRD sudah kita lakukan pada 30 Januari 2014 lalu,” terang Ketua DPRD Zeiniye kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam (23/2). INFO PENDIDIKAN

258 Siswa Ikuti Imanuel Championship SITUBONDO - SMP Imanuel kembali menggelar lomba matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia. Even tahunan bertajuk Imanuel Championship VI 2014 ini dilaksanakan Sabtu (22/2) di SMPK Imanuel Situbondo. Acara yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo, Drs. Fathor Rakhman, M.Pd ini diikuti 258 peserta. Para peserta tersebut terdiri dari 64 peserta lomba IPS dan Bahasa Indonesia, peserta lomba MIPA sebanyak 115 peserta, dan Bahasa Inggris sebanyak 79 peserta. Beberapa di antara peserta tersebut berasal dari Jember, Banyuwangi, dan Lumajang. Kontestan lomba mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional ini memperebutkan juara I, II, dan III pada masing-masing kategori. Para pemenang mendapatkan piala, sertifikat, plus sejumlah uang pembinaan. Tujuan digelarnya Imanuel Champhionship VI 2014 yang digagas OSIS SMP Kristen

ISTIMEWA

EVEN RUTIN: Kepala Dispendik Fathor Rakhman menyematkan tanda peserta lomba, disaksikan Kepala SMPK Imanuel Jenny Irawati.

Imanuel adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menjaring sportivitas, dan memupuk jiwa berkompetisi yang positif para siswa. Selain berfungsi untuk menjaring siswa-siswi yang berprestasi, juga berusaha untuk menjalin kerja sama antara SMP Kristen Imanuel Situbodo dengan SD/MI yang ada di seluruh Eks Karesidenan Besuki. Kepala SMPK Imanuel Situbondo Dra Jenny Irawati mengatakan, kejuaraan

rutin tahunan ini digelar untuk menunjang, sekaligus menjadi tolak ukur kualitas pendidikan. “Karena, selain melalui kegiatan evaluasi belajar, dapat juga dengan mengadakan ajang kreativitas atau perlombaan semacam ini dalam mengukur kemampuan akademik. Juga menumbuhkan semangat pantang menyerah, kepekaan sosial, serta belajar untuk menjunjung tinggi sportivitas dalam perlombaan,” pungkas Jenny. (als)

Usai penyusunan naskah akademik, lanjut Zeiniye, empat reperda inisiatif ini juga akan dibawa ke tahapan hearing atau dengar pendapat dengan mitra kerja masing-masing komisi. “Pembahasannya sesuai dengan substansi perdanya. Karena perda itu memang usulan dari masing-masing komisi, mulai Komisi I, II, III dan IV,” paparnya.

Selanjutnya akan diikuti dengan hearing publik. Tahapan ini akan melibatkan masyarakat atau simpul-simpul masyarakat yang ada kaitannya dengan perdaperda yang sedang dibahas. “Di paripurna kedua nanti, raperda itu sudah resmi menjadi inisiatif DPRD. Baru setelah itu akan kita sampaikan kepada eksekutif,” imbuh Zeiniye. (pri/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.