JUMAT 24 JANUARI
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014
Eceran E Ec cer era an n Rp 5.750
29
Terbaik Urusan Promosi Investasi SURABAYA - Mengawali tahun 2014 ini, rakyat Banyuwangi kembali mengukir prestasi membanggakan di bidang investasi. Gubernur Jatim Soekarwo menganugerahkan penghargaan Investment Award 2013 di kategori promosi investasi terbaik kepada Banyuwangi. Penganugerahan Investment Award itu dilakukan Gubernur Jatim Soekarwo kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam acara Business Forum yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya kemarin (23/1). Dalam kesempatan itu, ada sekitar 12 kabupaten/kota yang menerima penghargaan yang sama tapi berbeda kategori. Penerima penghargaan Investasi Award di beberapa kategori itu adalah Sidoarjo, Ngawi, Lamongan, Kabupaten Pasuruan, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Sampang, Tulungagung, dan Jombang. Untuk pemerintah kota (pemkot) meliputi Kota Surabaya, Pasuruan, dan Kota Probolinggo. “Promosi investasi Banyuwangi dinilai paling baik se-Jawa Timur,” ujar Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Abdul Kadir yang mendampingi Bupati Anas menerima penghargaan itu kemarin. Kategori promosi investasi, ada tiga daerah sebagai nominator, yakni Kota Surabaya, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Banyuwangi. Dari tiga kabupaten/kota itu, tim Pemprov Jatim memilih Banyuwangi sebagai penerima penghargaan Investment Award 2013. Kota Surabaya dan Probolinggo menempati runner up pertama dan kedua. Penghargaan Investment Award kategori promosi wisata itu diberikan kepada Banyuwangi, karena Banyuwangi dinilai paling baik dalam melakukan promosi se-Jatim n Baca Terbaik...Hal 39
FREDRICK TARIGAN/JAWA POS
PRESTASI: Gubernur Jatim Soekarwo menyerahkan Investment Award kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Gedung Grahadi, Surabaya, kemarin.
Dwi Yanto Jadi Plt Kadispendik BANYUWANGI - Walau gerbong mutasi yang dilakukan Bupati Abdullah Azwar Anas tergolong besar, tapi masih banyak jabatan yang kosong. Beberapa jabatan yang pejabatnya digeser masih dibiarkan kosong tanpa pejabat definitif. Di eselon II, jabatan yang kosong adalah jabatan kepala Dinas Pendidikan. Jabatan pengendali ke-
CUACA
giatan pendidikan di Banyuwangi itu kosong setelah pejabat lama, Sulihtiyono, mendapat tugas baru sebagai asisten administrasi umum. Untuk menjalankan tugas kepala dinas, Bupati Anas menunjuk Sekretaris Dinas Pendidikan Dwi Yanto sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala dinas hingga ada pejabat definitif. Di eselon III, beberapa kursi
DOK. RaBa
Dwi Yanto
camat juga mengalami kekosongan setelah pe jabat lama digeser ke tempat lain. Jabatan Camat Bangorejo ko song setelah ditinggal Nuril Falah menjabat Camat Muncar menggantikan Akhmad Kholiq yang ditarik menjadi Kabag Humas dan Protokol. Hal yang sama juga terjadi pada jabatan Camat Rogojampi. Jabatan
camat kosong setelah camat lama, Kusyadi, mendapat promosi ke eselon II sebagai kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggantikan Wiyono. “Untuk menjalankan tugas-tugas camat, ditunjuk sekretaris kecamatan sebagai Plt camat,” ungkap Kepala BKD Sih Wahyudi n Baca Dwi...Hal 39
Menperin Dukung Kawasan Industri Wongsorejo KETAT: Petugas mengawal Imam Syafi’i menuju ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin.
AGUS BAIHAQI/RaBa
BANJIR: Kendaraan melaju di Jalan Basuki Rahmat sore kemarin.
Genangan di Mana-mana BANYUWANGI - Sejumlah ruas jalan di pusat kota Banyuwangi tergenang sore kemarin (23/1). Hujan deras selama dua jam sejak pukul 15.30 menyebabkan jalan raya berubah seperti aliran sungai berarus cukup deras. Meski relatif cepat surut, genangan tersebut terjadi hampir merata di segenap penjuru Kota Gandrung. Beberapa jalan raya yang menjadi langganan banjir, antara lain di Jalan Borobudur, Jalan Adi Sucipto, Jalan Piere Tandean, Jalan Basuki Rahmat, dan Jalan Yos Sudarso. “Hujan sebentar saja, jalan ini sudah banjir,” terang Rahmat, pegawai bengkel di Jalan Basuki Rahmat n Baca Genangan...Hal 39
GALIH COKRO/RaBa
Penyandera Warga mulai Diadili BANYUWANGI - Masih ingat pencuri motor yang menyandera seorang ibu bulan lalu? Pelaku kriminal yang akhirnya ditembak polisi saat sembunyi di Jalan Adisucipto itu menjalani sidang perdana kemarin (23/1). Terdakwa kasus curanmor bernama Imam Syafi’i, 37, itu dikawal ketat petugas saat masuk ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin. Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan itu, Syafi’i harus berhadapan dengan jaksa pe-
nuntut umum (JPU) Elseus Sa lakory SH. Majelis hakim yang akan mengadilinya dipimpin Siyoto SH dengan anggota Jamuji SH dan Imam Santoso SH. “Terdakwa akan menghadapi sidang itu sendirian dan tidak memakai penasihat hukum, tolong tulis ya, panitera,” ujar hakim ketua Siyoto SH. Dalam dakwaannya, Elseus mem-
bacakan kronologis curanmor yang dilakukan terdakwa. Terdakwa beraksi bersama Eko Mahendra, salah satu temannya yang berhasil kabur. “Terdakwa tinggal di tempat kos di Ketapang (Kecamatan Kalipuro),” terangnya. Dengan membawa kunci T dan celurit, Syafi’i berkeliling untuk mencari mangsa. Akhirnya dia melihat ada motor Yamaha Jupiter bernopol P 5038 UN milik Saptono, 41, warga Lingkungan Gaplek, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah n Baca Penyandera...Hal 39
WONGSOREJO - Kunjungan ker ja Menteri Perindustrian (Men perin) RI Mohammad S. Hidayat ke Banyuwangi Rabu lalu (22/1) tidak hanya meresmikan proyek pem bangunan terminal LPG milik Bosowa. Menperin juga mengunjungi lokasi rencana pembangunan kawasan industri di Pantai Kampe, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Menperin Hidayat menerima paparan progress dari Direktur Utama PTPN XII (Persero) Irwan Basri dan Bupati Abdullah Azwar Anas. Dalam paparannya, Irwan Basri menyampaikan, PTPN XII menyiapkan lahan seluas 130 hektare (ha) di Afdeling Kampe, Afdeling Wangkal 85 ha, dan Afdeling Secang 180 ha. Direksi PTPN XII sudah menuntaskan kajian rencana pembangunan kawasan industri itu. Saat ini, kata Irwan, sedang diajukan permohonan izin kepada dewan komisaris PTPN XII untuk mendapat persetujuan. Setelah dewan komisaris mengeluarkan persetujuan, direksi akan mengajukan izin prinsip kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. “Master plan
Saya sarankan kepemilikan lahan (di kawasan industri Wongsorejo) nanti dalam bentuk hak guna bangunan (HGB) dalam tempo tertentu, misalnya dalam 30 atau 40 tahun yang berkelanjutan.” M.S. HIDAYAT Menteri Perindustrian RI
pembangunan kawasan industri Wongsorejo disusun tim ITS Surabaya,” ujar Irwan Basri. Sementara itu, Bupati Azwar Anas menyampaikan, sejak awal Pemkab Banyuwangi melalui Perda RTRW menyiapkan kawasan Banyuwangi utara sebagai pengembangan industri. Pertimbangannya, karena lahan Banyuwangi Utara gersang dan kurang subur dijadikan lahan pertanian n Baca Menperin...Hal 39
Mengunjungi Masjid Al-Mukasyafah di Desa Bagorejo, Srono
SPORT
Kejurkab Silat Berakhir BANYUWANGI - Berakhir sudah Kejurkab Pencak Silat antarpelajar se-Banyuwangi. Rangkaian pertandingan yang digeber sejak tanggal 12 Januari lalu itu resmi ditutup di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, Rabu malam (22/1). Upacara penutupan itu ditandai dengan pemberian penghargaan kepada kontingen yang menjadi juara. Pada kesempatan itu, IPSI Banyuwangi sebagai penyelenggara juga memberikan piagam kepada kontingen yang meraih juara umum. Di tingkat SD, juara umum pertama menjadi milik SDN 1 Lateng, Kecamatan Banyuwangi. Prestasi itu diberikan dengan raihan 7 medali emas, 6 perak, dan 6 perunggu yang dihasilkan, baik di kategori tanding maupun TGR n Baca Kejurkab...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Modal Rp 5.000, Pakai Corak Laksamana Cheng Ho Nama asli masjid ini adalah Al-Mukasyafah. Tetapi, banyak orang yang menyebutnya sebagai Masjid Merah atau Masjid Buah Naga. Apa saja keistimewaan bangunan tempat ibadah unik tersebut? NIKLAAS ANDRIES, Srono SEBUTAN Masjid Buah Naga yang diberikan masyarakat memang bukan asal nyeplos. Bentuk dan corak masjid tersebut memang berbeda dengan tempat ibadah umat Islam pada umumnya. Kubah masjid tersebut berundak dan berwarna merah, sehingga mirip buah naga. Corak warna masjid tersebut cukup
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
MERAH: Masjid Al-Mukasyafah di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Banyuwangi.
nge jreng. Ada tiga warna utama yang mempercantik masjid ini, yakni merah, kuning, dan hijau. Arsitekturnya boleh dibilang bergaya Tiongkok. Sepintas, bangunan masjid itu lebih mirip klenteng. Namun, bangunan yang berdiri di atas bantaran saluran irigasi Desa Ba gorejo, Kecamatan Srono, itu memiliki tanda pengenal yang kuat sebagai tempat ibadah umat Islam. Di beberapa bagian masjid tertulis huruf Arab. Di atas kubah masjid yang berundak dan mirip buah naga itu terdapat lafad Allah. Masjid tersebut mulai dipermak ma syarakat sekitar tahun 2010. Jadi, usia masjid itu baru sekitar tiga tahun. Awalnya, masjid tersebut hanya sebuah musala kecil n
Kejurkab pencak silat berakhir Habis pencakpencakan, setelah itu kembali silaturahmi
Pengamen bekuk perampas ponsel dalam bus Kita doakan, semoga kses seperti Te sukses Tegar Septian
Baca Modal...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com com / beritaraba@gmail.com
30
Jumat 24 Januari 2014
AGENDA KOTA
Diklat Broadcaster dan Penggiat Radio Komunitas
Polisi Amankan Ratusan Botol Arak
IKUTI diklat broadcaster profesional dan penggiat radio komunitas (rakom) pada hari Minggu (2/2) di Universitas Bhakti Indonesia (UBI) Cluring. Narasumber Kadiskominfo Banyuwangi Suprayogi. Contact person Joko Santoso 08222020428; Hadi Purwanto 085204031111 dan Indah Catur 087793354119. (*)
Pelatihan Psychomagnetik PSYCHOMAGNETIK metode pelatihan spektakuler dalam membangkitkan kekuatan dahsyat dalam diri, untuk management stres, merubah mind set, serta mencerdaskan otak. Selain itu bisa mempengaruhi orang lain jarak jauh, menangkan tender, meningkatkan omzet, percepatan rejeki, mengembalikan orang/barang hilang, rahasia hypnosis dll. Pelatihan tanggal 26 Januari 2014, Genteng-Banyuwangi pukul 09.00. Situbondo pukul 15.30. Info kata hati 081358110511. (*)
Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
ARAK BALI: Petugas Polsek Muncar menunjukkan minuman keras hasil razia. Jumlah yang disita ada 167 botol.
MUNCAR - Peredaran minuman keras (miras) jenis arak yang semakin marak membuat Polsek Muncar gerah. Mengantisipasi dampak buruk minuman hasil fermentasi tersebut, polisi menggelar razia di sejumlah titik yang ditengarai menjadi sarang peredaran miras. Hasilnya, 167 botol arak dan drum penampungnya diamankan polisi. Ratusan botol miras itu disikat dari berbagai penjuru wilayah Ke c a m a t a n Muncar. Dari razia itu, polisi memproses 10 penjual dan pengecernya. Sebagai langkah awal, kesepuluh orang yang tidak disebutkan identitasnya tersebut hanya dikenai pasal tindak pidana ringan (tipiring). “Kami hanya berikan pembinaan dan tipiring bagi penjual dan pengecer arak ini. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran bagi mereka agar tidak jualan lagi,” ujar Kompol Ary Murtini melalui Humas Polsek Muncar Aiptu Putu Ardana. Semua arak yang disita itu berasal dari luar Muncar. Arak itu akan dijual secara eceran ke sejumlah wilayah di Muncar. Wilayah Muncar memang menjadi ladang empuk bisnis dan peredaran miras, khususnya arak. Razia tersebut diharapkan bisa mencegah peredaran miras lebih luas lagi. Selain itu, razia tersebut merupakan langkah preventif dalam menghindari efek samping penggunaan miras oleh masyarakat. “Ini merupakan hasil kumulatif di bulan Januari. Ke depan, kami akan intensifkan lagi kegiatan ini,” tegasnya. (nic/c1/aif)
Hari Ini Diambil Pemiliknya MUNCAR - Ketegasan aparat kepolisian dalam menindak pelanggar lalu lintas tidak pernah surut. Razia akan terus dilakukan demi menekan angka pelanggaran lalu lintas. Setelah berhasil menjaring 30 unit motor dalam razia yang digelar tiga pekan terakhir, rencananya motor yang digembok dan dirantai di halaman Mapolsek Muncar tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya. Syaratnya pemilik kendaraan harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Selain harus mengikuti sidang tilang, pemilik kendaraan juga harus mengganti beberapa spare part kendaraan yang dinilai tidak sesuai standar keselamatan berkendara di jalan raya. “Besok (hari ini) seluruh kendaraan akan kami kembalikan kepada pemiliknya. Tapi, wajib sidang dulu di pengadi-
jalan di Muncar dan sekitarnya. Mereka terpaksa berurusan dengan petugas dengan beberapa alasan. Pertama, tidak melengkapi diri dengan dokumen dan surat yang sah, seperti SIM dan STNK. Kedua, pengguna jalan itu menggunakan spare part yang tidak sesuai standar keselamatan, di antaranya roda motor kecil, knalpot brong, dan tidak dilengkapi spion. Kondisi itu memaksa petuNIKLAAS ANDRIES/RaBa WAJIB STANDAR: Deretan motor hasil razia diamankan di Mapolsek Muncar kemarin. gas bertindak tegas dengan memberikan sanksi tilang dan menlan dan mengganti bagian mo- car, kemarin. tor yang tidak sesuai standar Putu menambahkan, 30 unit gamankan kendaraan tersebut keselamatan,” ujar Aiptu Putu kendaraan yang terjaring razia di halaman Mapolsek Muncar Ardana, Humas Polsek Mun- itu berasal dari sejumlah ruas hingga kemarin. (nic/c1/aif)
Pengamen Bekuk Perampas Ponsel GAMBIRAN - Tepergok merampas telepon seluler (ponsel) milik seorang perempuan di terminal bus Jajag, Kecamatan Gambiran, Mat Dikin, 34, ditangkap para pengamen kemarin. Pria tersebut nyaris digebuki massa. Beruntung, Mat Dikin cepat-cepat diamankan polisi. Ceritanya, pukul 07.00 Mat Dikin yang tinggal di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, itu datang ke terminal dan bertemu Siti Kholifah, 29, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran. Tak lama kemudian, keduanya saling sapa dan kenalan. Mereka pun terlihat akrab.
ABDUL AZIZ/RABA
PAKAI SERAGAM TAHANAN: Mat Dikin di Mapolsek Gambiran.
Nah, beberapa saat kemudian, Mat Dikin pinjam HP Kholifah dengan alasan akan telepon salah satu kerabatnya supaya dijemput di terminal. Tanpa curiga sedikit pun, Kholifah yang baru kenal dengan Mat Dikin itu memberikan alat komunikasi tersebut. Namun, ketika HP sudah di tangan Mat Dikin, Mat Dikin langsung ngacir meninggalkan Kholifah. Korban pun langsung berteriak minta tolong. Kontan teriakan Kholifah itu mengundang perhatian warga yang berada di terminal, tak terkecuali para pengamen. Mereka langsung mengejar Mat Dikin
yang berusaha kabur. “Mat Dikin berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polsek Gambiran, “kata Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Gambiran AKP M. Ibnu Mas’ud. Saat diperiksa penyidik, terungkap bahwa pelaku sudah sering melakukan perbuatan serupa. “Bahkan, sudah meresahkan warga sekitar terminal,” tandasnya. Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Pasal 368 KUHP tentang perampasan dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. (azi/c1/aif)
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 6 NO.
Andi Mulyo
Arvy Rizaldy
Dadang Wigiarto
Ficky Septa Linda
Guntur Priambodo Irwan Setiawan
Sri Utami Faktuningsih
Teguh Sumarno
Toni Hartono
BERLAKU 21-26 JANUARI 2014
Umi Kulsum
Wendriawanto
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA
HASIL (%)
Sri Utami Faktuningsih Guntur Priambodo Irwan setiawan Dadang Wigiarto Andi Mulyo Arvy Rizaldy Umi kulsum Toni Hartono Teguh Sumarno Wendriawanto Ficky Septa Linda
25.17 25.07 19.15 14.44 4.29 3.92 2.87 2.56 1.47 0.96 0.10
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jumat 23 Januari 2014
RADAR
POLITIK
Melanggar, Tetap Dibiarkan Berkibar
PERNIK PEMILU
Tak Penuhi Syarat, 28 PPS Diganti BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi siap mengganti 28 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS). Penggantian personel PPS itu didasarkan pada hasil penilaian (assessment) yang dilakukan 24 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Banyuwangi. Assessment itu dilakukan lantaran masa tugas PPS Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 sudah berakhir Desember lalu. Selanjutnya, KPU melalui PPK melakukan assessment untuk menilai kinerja sekaligus menanyakan kesanggupan masing-masing anggota PPS untuk kembali bertugas pada proses penyelenggara Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya telah menerima berkas hasil assessment yang dilakukan 24 PPK se-Banyuwangi. Hasilnya, 14 PPK mengusulkan penggantian anggota PPS di wilayah kerjanya. Tidak tanggung-tanggung, jumlah PPS yang diusulkan diganti mencapai 28 orang. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, PPK Giri menjadi penyumbang terbanyak usulan penggantian PPS, yakni empat orang n
31
ABDUL AZIZ/RaBa
MELANGGAR: Bendera Partai Nasdem berkibar di papan penunjuk arah di kota Jajag.
Baca Tak...Hal 39
Panwaslu Kewalahan Tertibkan Atribut Caleg BANYUWANGI - Puluhan ribu atribut kampanye partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) yang terpasang di fasilitas umum di pinggir jalan tampaknya sulit dibersihkan. Jumlah personel Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan anggota Satpol PP tidak sebanding dengan jumlah atribut kampanye yang terpasang. Sejak awal tahun 2014, Panwaslu bersama Satpol PP gencar melakukan penertiban atribut kampanye yang terpasang di fasilitas umum. Hanya saja, Panwaslu belum berhasil membersihkan atribut kampanye seratus persen. Sejatinya, jika para caleg memiliki konsistensi dan kesadaran hukum, Panwaslu dan Satpol PP tidak perlu menertibkan
atribut kampanye secara paksa. Namun, karena belum ada kesadaran dari parpol dan caleg, Panwaslu harus kerja ekstra menertibkan atribut kampanye yang terpasang bukan di tempatnya itu. “Hampir satu bulan ini kami bersama Satpol PP melakukan penertiban atribut kampanye. Namun, baru sampai di Kecamatan Srono. Wongsorejo belum tersentuh sama sekali,” ungkap Ketua Panwaslu, Rory Desrino Purnama. Penertiban atribut kampanye yang terpasang di fasilitas umum jalan poros nasional, kata Rory, dilakukan mulai Kecamatan Banyuwangi ke arah selatan. Saat ini penertiban sudah sampai Kecamatan Srono. Meski Kecamatan Banyuwangi, Kabat, dan Rogojampi, sudah di-
lakukan penertiban, tapi belum bersih dari atribut kampanye. Setelah ditertibkan, beberapa hari kemudian muncul lagi atribut yang dipasang di tempat yang sama, seperti di tiang listrik, telepon, dan pohon di sepanjang jalan raya. “Kewenangan eksekusi terhadap atribut yang melanggar ada pada Satpol PP. kita sebatas mendampingi. Tapi kita bisa memahami bahwa kerja Satpol PP bukan hanya menertibkan atribut kampanye,” jelas Rory. Karena itu, kalau sampai hari ini pohon, tiang listrik, dan tiang telepon di pinggir jalan belum bersih dari atribut kampanye parpol dan caleg, itu karena terbentur keterbatasan personel n Baca Panwaslu...Hal 39
SEMENTARA itu, Panwaslu dan Satpol PP di sejumlah kecamatan tampaknya berbeda-beda dalam menertibkan atribut kampanye partai politik yang melanggar kesepakatan bersama antara parpol dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu contohnya, bendera Partai Politik Nasional Demokrat (Nasdem) di papan penunjuk arah di kota Jajag, Kecamatan Gambiran, ini. Meski tempat tersebut harus steril dari atribut parpol, tapi Panwaslu dan Satpol PP setempat terkesan membiarkan begitu saja. Sehingga, meski cukup lama bertengger di tempat terlarang, bendera parpol yang dinakhodai Surya Paloh tersebut tidak diturunkan. Itu tentu berbeda dengan yang dilakukan Panwaslu dan
Satpol PP Genteng. Berbagai atribut parpol yang dipasang di tempat terlarang sudah disikat habis. Meskipun belakangan mulai ada lagi alat peraga kampanye para calon anggota legislatif yang dipasang di tempat terlarang. Setidaknya Pa n w a s l u d a n Sat p o l P P Genteng sudah melakukan tindakan. (azi/c1/aif )
32
Jumat 24 Januari 2014
Preman Kampung Arab Ngamuk Gara-gara Minta Uang Tak Dikasih SITUBONDO – Gara-gara tidak diberi uang jasa preman, seorang pria bernama Hud, asal Jalan Cenderawasih, Kelurahan Dawuhan, Situbondo tiba-tiba mengamuk. Pria ini menyabet leher Marsudi, seorang karyawan Toko Sinar Mulya yang berada di timur Alun-alun Kota Situbondo, kemarin. Insiden yang cukup mengerikan ini terjadi pukul 13.00 kemarin. Pria 52 tahun yang menjadi pelaku pembacokan
ini sebelumnya meminta uang sebesar Rp 100 ribu kepada pemilik toko Sinar Mulya. Namun, karena sang pemilik took tidak mau memberi uang, Hud langsung mengamuk dan terus memaksa minta uang. Ternyata yang dilakukan pria tersebut tidak hanya mengamuk. Dia juga mengacungkan sebilah pisau dapur untuk mengancam pemilik toko yang sedang melayani para pembeli. Melihat kejadian itu, Marsudi yang merupakan karyawan toko berusaha melerai dan meminta agar Hud tidak membuat onar. Sayang, niat baik Marsudi
justru menjadikan pelaku semakin mengamuk. Dengan nafsu amarahnya, pria yang konon stres ini mendadak menyerang korban dengan pisau dapur. Korban yang diketahui berasal dari Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan ini, mengalami luka gores di lehernya. Beberapa saat kemudian korban langsung dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk mendapat perawatan medis. “Dia itu orangnya stres mungkin, karena sering sekali minta-minta uang pada toko-toko yang ada di sini,” terang Zaki, salah seorang karyawan toko.
Cakupan Lebih Luas dengan Speedy Instan 8108 BANYUWANGI - Untuk mempermudah pengguna WiFi, Telkom Banyuwangi mengenalkan layanan Speedy Instan 8108, Kamis kemarin (23/1) di Rumah Makan Mahkota Plengkung, Banyuwangi. Sosialisasi ini diikuti oleh reseller, outlet, cellular serta kepala sekolah yang ada WiFi-nya. Kandatel Banyuwangi Putro Dewantoro mengatakan, layanan speedy instan 8108 ini adalah untuk mengimbangi permintaan WiFi yang sangat tinggi. Dampak pemasangan seribu WiFi yang tersebar di seluruh Banyuwangi memang salah satu alasan mengapa Speedy Instan 8108 ini diluncurkan. Apalagi, kata dia, triwulan pertama tahun 2014 ini target titik WiFi akan menjadi 2.000 titik. “Ini semacam instrumen untuk mempersiapkan membeludaknya permintaan pengguna WiFi sebab Banyuwangi termasuk tinggi di antara kota-kota besar,” ujar Putro kemarin. Sementara itu, Manager Wireless Broadband Telkom Jember, Putu Waliyana menjelaskan, Speedy Instan 8108 merupakan salah satu pilihan alat bayar
(prabayar) bagi customer dalam menggunakan layanan Internet di area @wifi.id. Proses registrasi menggunakan short code SMS 8108 untuk men-deliver permintaan username dan password melalui potong pulsa Telkomsel dan Flexi. Layanan ini ditujukan bagi customer @wifi.id yang ingin mengakses layanan internet broadband secara prabayar namun berada di luar area distribusi channel speedy instan
card. Layanan ini memudahkan customer untuk melakukan registrasi speedy instan dimanapun dan kapanpun. Layanan Speedy Instan8108 ini memberikan keuntungan tersendiri, yaitu mempermudah penggunaan layanan @ wifi.id kapan pun dan dimanapun, fleksibel dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan dalam hal registrasi speedy instan dan memperluas cakupan area pelanggan @wifi.id. (*)
No.
Nama / Alamat Pemohon
Jenis dan Nomor Hak
NIB
Terdaftar Atas Nama
Tanggal Pembukuan
1 1.
2 ACHMAD ASROFI Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 05-01-2013 dan Surat Kuasa Tgl. 06-11-2013 TEMON SUPRIYADI Berdasarkan Surat Pernyataan Waris Tgl. 14-11-2013 dan Surat Kuasa Tgl. 10-11-2013 ACH. IMRON untuk dan atasnama MOCH. NOER Berdasarkan Akta Kuasa Tgl. 26-11-2013 No. 62 WAHYU WIJAYANTO Berdasarkan Surat Pernyataan Tgl. 18-07-2013
3 Hak Milik No. 00799
4 -
5 LANGKIR
6 04-07-1985
Hak Milik No. 00911
-
RUBIYAH
05-12-1997
Hak Milik No. 00821
-
MOH. NUR
22-05-1989
Hak Milik No. 01701
01670 YUDI SETIAWAN
29-05-2003
5.
ISTIKOMAH
Hak Milik No. 01010
01000 ISTIKOMAH
30-07-2001
6.
EVI MUNIRO
7.
BAMBANG MULYADI, SH
Hak Guna Bangunan No. 00023 Hak Guna Bangunan No. 00178
-
ARSIJAH
20-10-1992
-
RAMLI
16-01-1989
BANYUWANGI
• Satpam •
• Fighter ‘94 •
Dicari Segera: 1.Calon Anggota Satpam Pend Min SMA/Sdrjt Usia Min 20/Max 30 Th,Tinggi Min 167 cm/ Berat Proporsional Bersedia Ditempatkan di Bwi-Jember (Wilayah Kerja Perusahaan) 2.Tenaga Satpam BerGADA PRATAMA Ditempatkan di Perbankan Banyuwangi (Wilayah Kerja Perusahaan) Kirim Lamaran Ke PT Diana Abadi Santosa Jl Budiono No.42 Bwi Telp. (0333) 411000
Djual Cpt Fighter Th ’94 Feat Nopol P Hub. 088803266664 Pelangi Sakti Motor
(Tentang Sertipikat Hilang) No. 48/300.3.35-10/I/2014
Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan 7
a. – b. Gambiran c. Gambiran a. b. Karangsari c. Sempu a. b. Tegalharjo c. Glenmore a. b. Kalibarumanis c. Kalibaru a. b.Benculuk c. Cluring a. b. Pakis c. Banyuwangi a. b. Kebalenan c. Banyuwangi
Keterangan 8 S u r a t Pe r n ya t a a n d i b aw a h sumpah / janji Hari Kamis Tgl. 09-01-2014 S u r a t Pe r n ya t a a n d i b aw a h sumpah / janji Hari Kamis Tgl. 09-01-2014 S u r a t Pe r n ya t a a n d i b aw a h sumpah / janji Hari Kamis Tgl. 09-01-2014 S u r a t Pe r n ya t a a n d i b aw a h sumpah / janji Hari Kamis Tgl. 09-01-2014 S u r a t Pe r n ya t a a n d i b aw a h sumpah / janji Hari Kamis Tgl. 09-01-2014 Surat Tanda Lapor Kehilangan No. STLH/699/VI/2012/POLRES BWI Tgl. 18-06-2012 SK Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi No. 22HM-35.10-2012 Tgl. 21-11-2012
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 23 JAN 2014 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
SITUBONDO
BANYUWANGI
• Grand Panji •
• Ruko Glenmore •
BLH Banyuwangi Gelar Bimtek Adiwiyata 2014 daya lingkungan. Tujuannya adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik. Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah mengatakan, ada empat kelengkapan dokumen wajib dimiliki sekolah untuk menuju Adiwiyata. Kelengkapan itu meliputi kebijakan berbasis lingkungan, penerapan kurikulum berbasis lingkungan, sarana dan prasarana yang mendukung lingkungan dan aplikasinya di sekolah. “ Selain memeriksa kelengkapan dokumen, tim Adiwiyata akan melakukan tinjau lapangan”. jelas Husnul. Dia mengingatkan batas akhir pengumpulan dokumen tanggal 14 Februari 2014. Tim Adiwiyata kabupaten yang terdiri dari unsur Dinas Pendidikan, Kementrian Agama, Untag 1945 Banyuwangi, SMKN 1 Banyuwangi, dan 3 sekolah
Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa:
NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
tubondo AKP Wahyudi mengatakan, begitu mendapat informasi ada pria mengamuk. Beberapa petugas langsung bergerak lokasi dan mengamankannya ke Mapolres Situbondo. “Begitu ada yang
BANYUWANGI
Dijual Ruko luas tanah 12 x 21 mtr. Luas bangunan 6'5 X 17,5 mtr. Alamat. Timur stasiun KAI Glenmore. Minat. Hub. 082131959539/087857352498
BANYUWANGI
sekolah di Kabupaten Banyuwangi nanti bisa mengikuti program Adiwiyata, ini program bagus untuk lingkungan sekolah kita. “Semoga kedepan tidak ada lagi sekolah yang belum melaksanakan Adiwiyata, dalam arti sekolah yang memang melaksanakan program bagaimana sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan,’’ pungkas Husnul. (adv)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Suzuki Splash ‘10 •
• Daihatsu Xenia ‘07 •
• Honda Jazz ‘12 •
Dijual Suzuki YV4 1.2 RII Splash MT th 2010 coklat mtl hrg 107,5 juta nego barang istimewabisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F 700 RG TX MT tahun 2007 merah MTL AC DVL Harga 143,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/ kredithub(0333)631526–635176,0811351148
Dijual Honda Jazz GE8 15S MT CKD tahun 2012 putih mutiara Harga 185 jt. NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
• Daihatsu Terios ‘12 •
• Toyota Innova ‘08 •
• Nissan •
Dijual Daihatsu Xenia F 651 RV GMRFJ 4x2 MT tahun2012 putih harga 139,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang Inova RW 41 Tahun 2008 hitam AC DBL VR Harga 148,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dptkn undian hdih lgs 1 Emas Btngn 10gram, 2 Samsung Note 3, 3 Garuda Travel Voucher @ Rp.5.000.000. 48 Shpping Voucher @ Rp.500.000. U/ pmblian all type Nissan bln Januari. Nissan Bwi: Jl. Letjend S.Parman 147 telp. 4460222, Gtg 7612727
• Panther ‘03/’08 •
• Daihatsu GranMax ‘10 •
• Nissan •
Dijual Dua Unit Phanter LV 03/08 Trbo Pwr Silver Hrg 117,5/152,5 Jt Nego Bsa Tukar Tambah Hb 082142194111
Dijual Daihatsu Granmax Thn 2010 Hrg 84,5 Jt 1.3DF AC/Power Window Interior Lux 10 Bisa Cash/Credit Hub: 085259992004 / 081934701313
Promo Gila-Gilaan!Cuci Gudang Unit 2013 Diskon N Promo Besar2an Dan Unit 2014 Ready Stock Cash/Kredit,Penawaran Terbaik H: Indra Nissan Bwi 085238484999
• Body Kijang Kapsul • Dijual Body Kjg Capsul Hrg 15 Jt Nego Hb 082142194111
BANYUWANGI • Les Mtk-Fisika • Les Matematika,Fisika SMP dan SMA Jl. Kalilo No.11 Bwi Telp (0333) 421948
Hlg STNK P 4784 YX, an. Achmad Santoso, Tegalrejo 01/02 Bayu, Songgon
Adiwiyata Nasional akan menilai kelengkapan dokumen peserta terlebih dahulu sebelum tinjau lapangan. ” Sekolah yang mendapat nilai minimal 64 dari tim Adiwiyata Kabupaten, maka akan kita ajukan menuju Adiwiyata Propinsi. Namun akan ditetapkan terlebih dulu lewat SK Bupati. “ ungkap Husnul. Pihaknya berharap semua
• Honda Jazz ‘04 •
• STNK •
Hlg STNK P 2295 YB, an. Janfar Shodiq,SE, Dsn Krajan 03/01 Wongsorejo
BENNY SISWANTO/RaBa
SERIUS: Peserta menyimak paparan Bimtek Adiwiyata dari BLH Jawa Timur di ruang rapat Minakjinggo Pemkab Banyuwangi.
Jual Honda Jazz ’04 matic Kond Bgs lgsng pakai abu metalik H:087850075867
Hlg STNK P 3177 XS an Pujiono Dsn Krajan RT 02/01 Kel.Tamanagung,Cluring Hlg STNK P 3612 VJ, an. Mardiyah, Jl. Bengawan Gg Nusa Indah 02/03, Sngngran
memberitahu, petugas langsung ke TKP,” kata Wahyudi. Selain berhasil mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa pisau dapur yang digunakan pelaku menyabet korban. “Kami langsung mengamankan pelaku. Berdasarkan keterangan sejumlah warga setempat, pelaku memang sering bikin onar,” terangnya. Wahyudi menegaskan, pihaknya akan mendatangkan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaan serta memperlancar penyelidikan terhadap pelaku. “Ketua RW setempat langsung kirim surat pernyataan yang ditandatangani ratusan warga setempat. Isinya mengusir tersangka Hud. Tetapi untuk saat ini, kasus tersebut masih ditangani penyidik,” pungkasnya. (rri/aif)
KOMPAK: Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah (tengah) bersama pemateri Bimtek Adiwiyata, Dedy Trinur Afrianto dan Fauzi Bachtiar dari BLH Jawa Timur.
BANYUWANGI - Dalam rangka pra visitasi dan mematangkan sekolah binaan yang dikelola tiga sekolah Adiwiyata Mandiri serta menyiapkan sekolah yang menuju Adiwiyata Provinsi, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Adiwiyata 2014. Acara ini digelar 23 – 24 Januari 2014 di ruang rapat Minakjinggo Pemkab Banyuwangi. Bi mt e k Ad i w i yat a 2 0 1 4 menghadirkan Fauzi Bachtiar, MT dan Dedy Trinur Afrianto, ST dari BLH Provinsi Jawa Timur sebagai pemateri. Acara tersebut dihadiri tim Adiwiyata Kabupaten Banyuwangi, SMKN 1 Banyuwangi, 3 sekolah Adiwiyata Nasional, dan 30 sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat negeri/swasta di Banyuwangi. Bimtek Adiwiyata tersebut membahas secara detail persiapan sekolah untuk menuju Adiwiyata. Menanamkan sekolah yang peduli dan berbu-
PENGUMUMAN
Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411
4.
dati jalan Cendrawasih tepatnya di perempatan selatan Alunalun. Mereka selanjutnya membubarkan diri setelah pelaku pembacokan digelandang ke Mapolres Situbondo. Kasubag Humas Polres Si-
TOHA/RaBa
Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi
3.
NUR HARIRI/RaBa
DIGELANDANG: Hud, diamankan petugas di timur Alun-alun Situbondo kemarin (23/1).
TANYA JAWAB: Peserta layanan Speedy Instan 8108 aktif bertanya tentang layanan speedy di hotel dan restaurant Mahkota Plengkung, kemarin.
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2.
Pada saat terjadi penyerangan, banyak warga yang berteriak. Hal itu membuat petugas kepolisian serta beberapa TNI tiba di lokasi kejadian yang tak jauh dari Pos 90. Pelaku berhasil diringkus setelah berada di warung Pojok timur Alun-Alun. Pria yang dikenal preman Kampung Arab tersebut selanjutnya digelandang ke Mapolres Situbondo. “Bukan sekali saja dia bikin onar, warga jalan Cenderawasih juga sering diancam akan dibunuh. Selain itu, pemilik toko juga banyak yang menjadi korban pemerasan. Setiap beraksi dia sering membawa pisau. Makanya kami saya minta polisi agar langsung menahan, karena dia sangat meresahkan warga,” terang Tolak, 42, salah seorang warga setempat. Ratusan orang sempat mema-
• Desy Education • Persiapan UAN / UNAS SMP /SMA, TOEFL utk umum.jaminan kualitas, segera dftr DESY EDUCATION ,Jl. Hayam Wuruk 75 Banyuwangi Telp. (0333) 424476, HP.085258036777
SITUBONDO • STNK •
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Hlg STNK P 4923 GA, an. Eko Sudarmaji, Jl. Wijaya Kusuma Gg IV Rt 01/03,Stb Hlg STNK P 9240 E, an. Handoko, Perum Panji Permai V-12 Rt 02/01 Mimbaan,Panji
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224
BANYUWANGI • Mendut • Dijual Tanah Mendut-Bwi L.1150m2 & Tanah depan Pertamina-Meneng L 4845m2 Hub.0811301322/0818341688
• Pulau Santen • Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614
37
OPINI
Jumat 24 Januari 2014
Belajar pada Gunung Sinabung
BPBD
NUR HARIRI/RaBa
TANGGAP: Petugas BPBD Situbondo memberikan pertolongan pada simulasi korban banjir.
Gelar Simulasi Tanggap Bencana SITUBONDO – Bencana alam khususnya banjir pernah terjadi di Situbondo. Untuk itu, di musim penghujan yang masih berlangsung ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, menggelar simulasi penanggulangan bencana alam. Dalam simulasi tanggap bencana ini, BPBD Situbondo melibatkan para siswa SMA. Mereka bertujuan agar penanggulangan bencana alam khususnya banjir dapat dipahami sejak dini. Hal itu untuk mencegah adanya korban, serta memberikan cara-cara seperti pertolongan pertama kepada korban. Selama simulasi untuk mengurangi risiko bencana alam ini berlangsung. BPBD Situbondo menerjunkan puluhan personel Pusdalops untuk memberikan pengatahuan kepada para siswa. Penanggulangan bencana banjir banding, berawal dari adanya surat peringatan dini dari Badan Meteorologi dan Klematologi dan Geofisika (BMKG). Tentang prakiraan cuaca dan curah hujan di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Selanjutnya petugas BPBD Situbondo mendirikan posko siaga bencana, yang akan berguna untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi curah hujan serta ketinggian air. Posko tersebut setidaknya berada di sekitar bendungan sungai Sampeyan Baru Bondowoso, serta berada pada dam pintu lima Kota Situbondo. Nah, begitu mengetahui ketinggian air, melebihi batas normal. Petugas Posdalops dan ratusan siswa langsung menghimbau kepada warga di sepanjang bantaran sungai sampean baru Situbondo agar segera mengungsi ke tempat yang aman. (rri/aif)
PARIWISATA
BRANG-breng..sang-seng. Beberapa hari terakhir ini beberapa orang yang saya temui mengaku mencium bau aneh. Ada yang mengaku mencium bau seperti karbit atau balon gas meletus. Ada yang bilang, baunya seperti ban terbakar atau bau aneh lainnya. Sebagian orang justru tidak sadar bahwa sehari-hari telah mencium bau menyengat tersebut. Mereka baru paham kalau tidak sendirian mencium bau tak sedap itu setelah membicarakannya dengan orang lain. Maklum baunya datang dan pergi. Kadang tercium, kadang tidak. Mungkin karena terbawa angin. Anehnya lagi, bau tersebut tercium di banyak titik dan wilayah. Di wilayah kota Banyuwangi sering tercium. Berdasar pengakuan sejumlah orang, di seputar Taman Blambangan, Simpang Lima, Kalipuro, Jalan Basuki Rahmat, dan beberapa titik lain, sering tercium. Bahkan, warga Genteng dan Glenmore juga mengaku mencium bau aneh tersebut. Sejumlah pengakuan itu seperti membantah dugaan awal telah terjadi kebocoran tabung gas amoniak atau gas jenis lain di pabrik tertentu. Jika penyebabnya kebocoran gas pabrik, maka area penyebarannya tidak akan seluas itu. Apakah akibat fenomena alam, seperti dampak gunung berapi? Wallahu’alam. Terlalu prematur bila menyimpulkan bau seperti karbit itu berasal dari gunung berapi atau kebocoran pabrik. Sebab, butuh penelitian lebih lanjut oleh instansi terkait. Tidak bisa
disimpulkan berdasar asumsi banyak orang. Sekalipun itu asumsi relawan bencana. Secara informal, masalah bau aneh itu sudah dilaporkan oleh Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi. Kini kita tinggal menunggu hasil investigasi kedua lembaga pemerintah tersebut. Sayang, BPBD belum memiliki alat pendeteksi gas. Jadi, bakal sulit mendeteksi apakah bau menyengat itu berasal dari gas berbahaya ataukah tidak. Tanpa bermaksud menakutnakuti atau membuat panik masyarakat, tapi apa pun gejala alam di sekitar kita harus selalu diwaspadai. Termasuk polusi udara yang dirasakan beberapa hari ini tidak boleh dianggap enteng. Itu harus dicari tahu dari mana sumbernya. Apalagi, apakah dampaknya berbahaya bagi pernapasan ataukah tidak. Tidak bisa dimungkiri bahwa Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi bencana alam paling lengkap. Segala jenis bencana terdapat potensi kerawanan, baik itu bencana dari laut, darat, maupun udara. Ada sebelas kecamatan pesisir yang berpotensi terdampak tsunami dengan garis pantai sepanjang 175,8 Km. Belum lagi ancaman rob atau gelombang pasang maupun banjir dan tanah longsor. Ada sekitar delapan kecamatan yang berlangganan terkena bencana angin puting beliung. Ditambah lagi, banyak kecamatan yang berpotensi ter-
O l e h
ELLY IRWAN SURYANTO * dampak bencana gunung berapi. Di Banyuwangi terdapat dua gunung berapi yang masih aktif, yakni Gunung Raung dan Ijen. Status vulkanologi kedua gunung tersebut cenderung fluktuatif. Naikturun dari normal hingga siaga level III. Gunung Raung baru saja naik status dari normal menjadi waspada level II. Informasi dari warga Genteng, telah terjadi hujan abu (Jawa Pos Radar Banyuwangi, Selasa (21/1). Sedangkan, Gunung Ijen masih normal. Sebelumnya, kedua gunung itu sempat berstatus siaga karena mengalami peningkatan gempa tremor cukup signifikan. Saat itu, wilayah Gunung Raung harus steril dari aktivitas manusia hingga radius 3 Km, dan Gunung Ijen harus steril hingga radius 1,5 Km. Bahkan, pada 19 Oktober 2011 Gunung Raung sempat meletus meski kita tidak merasakan dampaknya seperti letusan Gunung Merapi. Luberan
lahar juga tidak terjadi, karena terhalang dinding kawah yang tinggi. Namun, letusan tersebut berhasil terekam satelit Amerika Serikat dan dilaporkan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung. Selama ini sebagian masyarakat terkesan menganggap dua gunung berapi tersebut belum begitu berbahaya. Padahal, PVMBG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan atensi besar terhadap potensi dampak bencananya. Kedua lembaga tersebut bersama BPBD Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada aparat dan perangkat di desa dan kecamatan yang kemungkinan terdampak. Harapannya, semua informasi terkait dampak bencana gunung berapi bisa ditularkan kepada masyarakat sekitar gunung tersebut. Ke depan, mereka memiliki pengetahuan cukup agar bisa menyelamatkan diri dan keluarganya ketika bencana itu terjadi. Banyuwangi juga telah membuat tiga rencana kontijensi (renkon), yakni renkon tsunami, renkon gunung berapi Raung dan Ijen. Dibanding kabupaten lain, Banyuwangi memiliki renkon terbanyak. Renkon itu merupakan pedoman untuk melangkah ketika bencana-bencana tersebut betul-betul terjadi. Yang terbaru, pemetaan jalur evakuasi tsunami telah digarap BNPB dengan melibatkan relawan lokal Banyuwangi. Peta evakuasi itu diprioritaskan setelah bela-
jar dari tsunami Pancer pada Juli 1994 yang menewaskan sekitar 200 jiwa. Tidak ada salahnya jika kita belajar dari meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Paparan PVMBG saat penyusunan renkon Gunung Ijen lalu menyebutkan, Gunung Sinabung selama 400 tahun dalam kondisi “tidur”. Peningkatan status dari normal hingga awas berlangsung dalam waktu singkat. Tidak sampai satu bulan. Bahkan, hujan abu dan asap tebal membumbung tinggi terjadi dalam hitungan minggu. Ribuan orang pun terpaksa mengungsi hingga hari ini, karena lava pijar dan awan panas masih terus menyembur. Sungguh fenomena alam yang mengagetkan banyak pihak. Bagaimana dengan Gunung Ijen? Dalam catatan sejarah, gunung dengan telaga kawah luas itu pernah meletus hebat 200 tahun silam. Dampaknya terasa hingga Bali, termasuk lontaran materialnya. Pada tahun 1993, debu dari Gunung Ijen yang membumbung tinggi di angkasa dinyatakan mengganggu penerbangan pesawat. Melihat sejarah gunung berapi Ijen dan Raung tersebut, maka sepantasnya kita tetap waspada dan tidak menganggap remeh gejala alam yang terjadi. Sekecil apa pun gejala alam itu, termasuk bau menyengat yang akhirakhir ini mengganggu indra penciuman kita, perlu diwaspadai. Waspadalah! *) Relawan dan Koordinator Humas Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) Banyuwangi.
Bagaimana Kita Memperlakukan Diffable?
ABDUL AZIZ/RABA
NORMAL: Suasana Pantai Pulau Merah pasca unjuk rasa tiga hari lalu.
Berharap Dilibatkan MoU PESANGGARAN – Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Murwanto, berharap MoU antara Pemkab Banyuwangi dan Perhutani Banyuwangi Selatan dalam pengelolaan Wisata Pantai Pulau Merah juga ikut mencantumkan peran pemerintah desa setempat. Sehingga pengelolaan Wisata Pantai Pulau Merah bisa memberikan manfaat nyata kepada masyarakat setempat. Hal ini disampaikan Murwanto menanggapi rencana pemkab yang akan segera merealisasikan MoU dengan para pihak terkait dalam hal pengelolaan potensi wisata termasuk dengan Perhutani Banyuwangi Selatan. Menurut Murwanto, saat ini masyarakat Desa Sumberagung menunggu realisasi MoU antara pemkab dan Perhutani Banyuwangi Selatan tersebut. Sehingga sambil menunggu realisasi MoU tersebut, warga Desa Sumberagung, juga bisa menerima jika saat ini pengelolaan Wisata Pantai Pulau Merah dilakukan oleh Pokja Wisata Perhutani Banyuwangi Selatan. “Jadi sambil menunggu MoU, nggak masalah kalau masih dikelola oleh Pokja Wisata Perhutani,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Murwanto berharap jika MoU tersebut nantinya sudah terealisasi dan di dalamnya juga melibatkan Pemerintah Desa Sumberagung, maka Pokja Wisata Perhutani juga harus mematuhi. Bagaimana jika ternyata dalam MoU tidak menyebutkan pelibatan pemerintah desa? Murwanto akan melakukan protes. “Saya berharap harus dilibatkan, karena kalau tidak dilibatkan nanti ramai lagi,” ujarnya. Sementara itu, pasca unjuk rasa warga yang memprotes Pokja Wisata Perhutani Banyuwangi Selatan, suasana di Pantai Pulau Merah tetap seperti biasa. (azi/aif)
BANJIR LUMPUR
Ledokombo-Sumberjambe Putus JEMBER – Hujan yang mengguyur Kecamatan Ledokombo sejak pukul 15.00 hingga pukul 21.00, Rabu (22/1), mengakibatkan longsor. Longsor yang terjadi di Gumuk Lengleng, Dusun Karangkebun, Desa Sumberlesung, Ledokombo, yang terjadi sekitar pukul 23.00 itu memutus akses jalan antara Kecamatan Ledokombo – Sumberjambe selama 10 jam. Longsornya lereng Gumuklengleng tersebut menutupi jalur menuju Kecamatan Ledokombo dengan Sumberjambe. Ketinggian longsoran mencapai tinggi 20 meter dengan lebar 23 meter. Longsoran itu tidak hanya berupa lumpur dan batu, melainkan puluhan tanaman pohon sengon milik warga yang berumur empat tahun ikut terbawa lumpur ke jalan aspal. Saat jalur terputus hingga 10 jam, kendaraan terpaksa dialihkan dengan melewati jalur alternatif yang ada di utara Gumuk Lengleng. Meski demikian, hingga Rabu malam tidak ada satu pun anggota BPBD Jember yang datang ke lokasi. “Padahal, jalur longsor itu sempat memutuskan dua kecamatan yang ada di wilayah timur,” kata salah seorang warga yang ikut bersih-bersih jalan kemarin (23/1). Jalur tersebut kembali normal setelah Muspika setempat dibantu puluhan masyarakat bergotong-royong membersihkan lumpur serta batu yang menutupi jalan aspal mulai pukul 07.00. Jalur utama dua kecamatan itu kembali normal sekitar pukul 09.15. (jum/ram/har/JPNN)
“HAK mendengarkan khotbah Jumat adalah hak semua jamaah yang datang ke masjid. Untuk itu, saat khotbah berlangsung, Masjid UIN Sunan Kalijaga menyediakan penerjemah untuk jamaah tunarungu,” begitu bunyi salah satu berita di portal UIN Sunan Kalijaga. Pernahkah membayangkan anak kita ada yang diffable? Diffable atau terkadang disebut disabilitas, atau ada juga yang menyebut ABK/OBK (anak/ orang berkebutuhan khusus), adalah orang-orang yang memiliki different ability (kemampuan yang berbeda). Saya lebih menyukai memilih kata diffable atau disabilitas daripada cacat. Sebab, bagi saya, mereka tidak cacat. Mereka hanya memiliki kemampuan yang berbeda dibandingkan kebanyakan orang. Kemampuan berbeda itu tidak selalu berarti negatif, karena yang memiliki kemampuan lebih baik di banding orang lain. Bagi banyak orang tua, tentu tidak bisa membayangkan memiliki anak yang diffable. Namun, bila kenyataan itu ada di depan mata, tentu tidak bisa lari. Pengalaman pertama saya berhubungan dengan diffable adalah dengan anak tetangga saya. Dia seorang tunarungu dan tunawicara. Kondisi rumah kami yang jauh dari kota dan juga kemampuan orang tua yang secara ekonomi sangat terbatas menjadikan anak tersebut
tidak pernah mendapatkan pendidikan secara baik. Setiap hari aktivitasnya hanya jalanjalan di sekitar area tempat kami tinggal. Kondisi dia yang secara fisik berbeda dengan kebanyakan orang menjadikan dia tidak bisa diterima dengan baik di lingkungan. Orang-orang, mulai orang tua sampai anak kecil, memilih memanggil dia dengan panggilan “auh” daripada namanya. Panggilan “auh” disematkan pada anak tersebut merujuk suara yang selalu keluar dari mulutnya. Bahkan, banyak orang tua menjadikan anak itu sebagai bahan menakut-nakuti anak-anak mereka. “Awas kalau gak mau makan, nanti Auh datang lho,” kata-kata seperti itu sering kali terdengar di daerah saya. Jadi, ketika saya membiasakan anak-anak saya memanggil dia dengan nama aslinya dan membiasakan mereka berjabat tangan atau bermain-main bersama anak tersebut, banyak orang yang kaget. Secara personal, saya mulai memiliki banyak teman diffable ketika saya sudah beranjak dewasa, tepatnya ketika mau melanjutkan studi master. Saya mendapat beasiswa dari International Fellowship Program (IFP) untuk master. Dari 40 penerima beasiswa angkatan saya, ada dua orang yang diffable. Dia bernama Risnawati dan Joni Yudianto. Risnawati mulai memakai kursi roda ketika usianya
O l e h
Hj. NIHAYATUL WAFIROH * menjelang 5 tahun. Dia divonis menderita polio dan saat itu pengobatan belum bagus, hingga dia mengalami persoalan dengan kakinya yang menjadikan dia harus menggunakan kursi roda. Joni Yudianto mengalami kebutaan sejak dia menginjak usia SD, awalnya dia low vision (berkurangnya penglihatan), lambat laun dia tidak bisa melihat total. Dua sahabat saya itu adalah orang-orang luar biasa. Mereka telah melanglang dunia untuk study di United Kingdom, United States, Singapore. Mereka juga aktif menjadi konsultan PBB untuk masalah diffable. Mereka juga menjadi lokomotif gerakan-gerakan sosial untuk membantu diffable, dan mereka juga melakukan advokasi kepada pemerintah untuk men-support peraturanperaturan daerah yang ramah dan akomodatif terhadap diffable. Dengan kata lain, secara intelektual dan aktivitas mereka luar biasa. Dari merekalah saya belajar banyak hal, mulai bagaimana seharusnya kita mendorong kursi roda yang benar, baik ketika jalan menanjak, turun, maupun datar. Saya juga belajar bagaimana seharusnya menemani berjalan orang
yang buta dan bagaimana menerangkan lauk-lauk di piring untuk seseorang yang tidak bisa melihat. Dengan mereka dan beberapa teman yang memiliki fokus yang sama, akhirnya kami mendirikan perkumpulan Ohana (Organisasi Handicap Nusantara), yakni organisasi yang memfokuskan diri pada pendampingan orang-orang diffable dan advokasi. Sewaktu saya mengambil kelas di Boston University, program visiting scholar, salah satu teman sekelas saya adalah orang tunarungu dan tunawicara. Alih-alih dia mendapatkan diskriminasi, dia bahkan mendapatkan pendamping khusus yang disediakan oleh universitas. Kelas yang berlangsung selama satu jam dalam sekali pertemuan itu, dia didampingi dua penerjemah. Teman kami yang tunarungu itu akan duduk di deretan paling depan, dan di depannya akan berdiri penerjemah yang menerjemahkan setiap diskusi atau komunikasi yang berlangsung di dalam kelas. Penerjemah itu akan bergantian setiap 30 menit. Saya menjadi tahu bagaimana seharusnya menjadi seorang penerjemah. Mereka harus cepat menangkap dan menerjemahkan setiap pembicaraan di kelas. Di samping itu, salah satu kunci keberhasilan menjadi penerjemah adalah ekspresi wajah ketika menerjemahkan.
Terkadang bagi saya, melihat ekspresi penerjemah itu lebih menarik dari diskusi yang sedang berlangsung di kelas. Bagi saya, ini sesuatu yang luar biasa, bagaimana seharusnya pendidikan benar-benar tidak melakukan diskriminasi. Diskriminasi tidak hanya berdasar suku, agama, bahasa, gender, dan kelas sosial, tapi juga kondisi fisik. Mari kita lihat bersama, berapa banyak sekolah luar biasa (SLB) di sekitar kita? Berapa banyak universitas yang memberikan perhatian kepada diffable? Setahu saya, baru UIN Sunan Kalijaga, Univeristas Brawijaya, dan Universitas Indonesia, yang gencar memperbaiki pelayanan kepada mahasiswa diffable. Pertanyaan terpenting adalah, bagaimana penerimaan masyarakat kita terhadap diffable? Saya selalu percaya bahwa pendidikan adalah basic yang paling menentukan kualitas manusia. Bila pendidikan yang memadai diberikan kepada diffable, saya yakin tetangga saya yang selalu dipanggil “auh” itu akan tumbuh menjadi orang yang cemerlang, tidak seperti sekarang yang di usianya hampir menginjak 20 tahun tidak bisa membaca dan hanya melakukan aktivitas yang tidak berarti. *) Aktivis Organisasi Handicap Nusantara.
Peluang di Dunia Perunggasan TIDAK ada sesuatu pun di dunia ini yang mampu berdiri sendiri, termasuk di dunia ekonomi. Kondisi ekonomi satu wilayah berpengaruh terhadap wilayah lain. Itu tampak jelas saat ekonomi dunia tidak stabil, perekonomian nasional juga kena imbasnya. Perekonomian global juga berpengaruh terhadap sektor mikro, misalnya peternakan ayam broiler. Peternakan ayam broiler sangat sensitif terhadap perkembangan ekonomi global. Pertanyaan yang kerap muncul, mengapa bisa demikian. Jawabannya, karena 50% bahan pakan ternak merupakan impor. Itu karena Indonesia tidak mampu memenuhinya. Tentu itu menjadi peluang yang harus bisa ditangkap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Unggas petelur merupakan sektor yang mampu menghasilkan komoditas yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang penting bagi manusia untuk tumbuh dan berkembang. Telur ayam juga merupakan produk protein hewani
yang lebih murah dibanding sumber protein hewani lain, sehingga terjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik menengah maupun bawah. Selain itu, usaha peternakan mikro mampu membuka lapangan kerja di pedesaan. Dengan terbukanya lapangan ekonomi di desa, maka dapat meminimalkan laju urbanisasi ke kota. Sekaligus itu merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam memajukan wilayah pedesaan. Dilihat dari berbagai sisi, sisi ekonomi misalnya, industri perunggasan nasional telah menyerap kurang lebih 2,5 juta tenaga kerja langsung. Itu belum omzet yang mencapai triliunan rupiah yang mengiringi usaha tersebut. Efek lain, perunggasan mampu memacu pertumbuhan industri agrobisnis terkait, seperti bidang pertanian, yaitu pertanian jagung, dedak atau katul, dan lain-lain. Kenyataan itu seharusnya menyebabkan sektor perunggasan tidak diremehkan. Ada baiknya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mensupport sektor tersebut dengan berbagai kebijakan yang positif demi kemajuan in-
O l e h
RINDAR SUHARDIANSYAH * dustri unggas. Peternak unggas di Banyuwangi memang tergolong kecil. Oleh karena itu, mereka harus terus didorong agar mampu maju dan berkembang. Dalam menjalankan usahanya, mereka memerlukan perlindungan dan kepastian. Banyak kendala yang menghambat dan menyulitkan peternak unggas. Apalagi, secara makro, 50 persen lebih pakan unggas merupakan impor. Sehingga, kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah akan memberikan efek yang luar biasa. Jagung menjadi campuran
hampir separo dari komposisi pakan unggas. Di Banyuwangi, sekurang-kurangnya 60 hingga 100 ton jagung per hari disuplai sebagai campuran pakan ternak lokal. Kecenderungan yang ada, demi memenuhi kebutuhan pakan ternak secara nasional, Indonesia terpaksa mengimpor jagung dari India. Bila pemerintah daerah jeli, sebetulnya ada potensi pasar luar biasa di situ. Pemkab Banyuwangi perlu menggiatkan program yang bisa meningkatkan produksi jagung. Banyuwangi sebagai daerah yang menjadi salah satu lumbung padi Jawa Timur menyebabkan bahan baku pakan ternak berupa dedek tidak sulit ditemukan. Hanya, fluktuasi harganya yang sulit diprediksi. Impor jagung, bungkil, kedelai, tepung ikan, tepung tulang, dan vitamin, sebagai bahan baku pakan ternak menjadi permasalahan yang mendasar bagi industri perunggasan. Jangka panjang, impor jagung akan menyebabkan dunia peternakan suram, apalagi rupiah selalu terpuruk. Sebetulnya Kabupaten Banyuwangi memiliki kemampuan menyuplai jagung nasi-
onal. Kecamatan Wongsorejo yang cenderung tandus selain bisa diproyeksikan sebagai kawasan industri, juga bisa diberdayakan sebagai lokasi ladang jagung. Peluang itu harus bisa ditangkap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan baik dan realistis. Di Awal tahun 2014 ini, misalnya, Indonesia mengalami gejolak nilai tukar yang menyebabkan pelaku usaha perunggasan perlu melakukan sejumlah langkah demi mengamankan investasi mereka. Sementara itu, dalam mengonsumsi telur, Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga. Secara nasional, konsumsi masyarakat kita baru mencapai 87 butir telur per kapita per tahun, dan Malaysia rata-rata mengonsumsi 311 telur per kapita per tahun. Semoga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga mampu memacu tingkat konsumsi masyarakat terhadap telur. Sebab, seperti halnya ikan laut, telur juga menyehatkan. *) Pengamat ekonomi Banyuwangi dan Ketua Layer Farm Tapal Kuda Banyuwangi
38
Jumat 24 Januari 2014
BERITA UTAMA
Jumat 24 Januari 2014
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Tiga Orang Camat masih Berstatus Plt n DWI... Sambungan dari Hal 29
Selain jabatan camat, jabatan kepala bidang di beberapa dinas juga mengalami kekosongan. Itu terjadi karena pejabat lama digeser ke pos baru. Kabid Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika,
saat ini kosong. Itu terjadi karena pejabat lama, Ali Ruchi, digeser menjadi Kabid Pe rdagangan di Dinas Perda gangan, Perindustrian, dan Pertambangan. Setelah Ali Ruchi digeser, belum ditunjuk penggantinya. Walau jabatan eselon II yang kosong berkurang, tapi jabatan kepala dinas yang kosong bertambah.
Sebelumnya, jabatan kepala dinas yang kosong hanya tiga, yakni kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, kepala Dinas Kesehatan, dan kepala Dinas Koperasi dan UKM. Dengan kosongnya jabatan kepala Dinas Pendidikan, maka kini bertambah menjadi empat dinas yang kosong. Dua jabatan kepala SKPD yang berkaitan dengan hajat hidup
masyarakat itu, yakni Di nas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, hanya dikendalikan pejabat Plt. Begitu juga jabatan camat yang kosong bertambah. Sebelumnya, hanya ada dua kecamatan yang kosong, yaitu Licin dan Songgon. Saat ini kecamatan yang kosong alias hanya dipimpin Plt menjadi tiga, yakni Licin, Rogojampi, dan Bangorejo. (afi/c1/bay)
Terbesar Investasi Industri Gula Glenmore n TERBAIK... Sambungan dari Hal 29
Atas usaha keras dan inovasi pemerintah daerah melakukan promosi investasi itu, Gubernur Jatim Soekarwo memberikan penghargaan Investment Award. Untuk diketahui, dalam kurun waktu dua tahun ini Bupati Anas dan Pemkab Banyuwangi gencar melakukan promosi investasi dengan berbagai inovasi
menarik. Promosi investasi itu membuahkan hasil yang membanggakan. Dalam dua tahun ini perkem bangan investasi di Banyuwangi terus naik. Beberapa proyek investasi bernilai ratusan miliar juga mulai tumbuh. Sehari sebelum penghargaan itu diberikan, kelompok usaha Bosowa melakukan groundbreaking proyek pembangunan terminal LPG senilai Rp 800 miliar.
Sebelumnya, kelompok Bosowa juga sudah memulai pembangunan pabrik semen Bosowa di Banyuwangi dengan nilai investasi Rp 1,2 Triliun. Total investasi kelompok usaha Bosowa di Kota Gandrung sebesar Rp 2 Triliun. Selain itu, kon sorsium PT. Perkebunan Nu santara (PTPN) juga mena namkan investasi melalui anak usaha PT. Industri Gula Glenmore (IGG) di Banyuwangi
senilai Rp 1,6 Triliun. Konsorsium PTPN melalui PT. IGG akan membangun pabrik gula modern di Banyuwangi. Tidak hanya itu, beberapa jaringan perusahaan hotel berbintang juga merealisasikan investasinya di Banyuwangi, di antaranya Hotel Santika dan Alila Group. Jaringan hotel berbintang Alila Grup menanamkan investasinya sekitar Rp 65 miliar dan Hotel Santika senilai Rp 50 miliar. (afi/c1/bay)
Utamakan Kepastian Hukum Lahan n MENPERIN... Sambungan dari Hal 29
Banyuwangi S elatan disiapkan sebagai lahan pertanian karena lahannya subur. “Jika mengacu Perda RTRW, rencana pembangunan kawasan industri Wongsorejo sudah tidak ada persoalan,” katanya. Menteri Hidayat mendukung penuh rencana pembangunan kawasan industri itu. “Saya datang ke Banyuwangi tidak sendiri, melainkan mengajak Dirjen Industri Manufaktur. Tujuannya, mengonkretkan rencana pembangunan kawa-
san industri Banyuwangi,” kata Hidayat. Dalam kesempatan itu, Hidayat menginstruksikan agar Dirjen Manufaktur Ke menterian Perindustrian melakukan ko munikasi intensif dengan direksi PTPN XII dan Pemkab B a n y u w a n g i . Tu j u a n n y a, mempercepat realisasi pembangunan kawasan industri itu. Sebelum pembangunan kawasan industri direalisasikan, Menteri Hidayat memberikan penekanan kepada PTPN XII dan Pemkab Banyuwangi. Sebe lum kawasan industri itu dibangun, kepemilikan lahan
harus dipastikan. Hal itu penting, kata Hidayat, karena investor pertama kali yang ditanyakan adalah kepas tian kepemilikan lahan. “Saya sarankan kepemilikan lahan nanti dalam bentuk hak guna bangunan (HGB) dalam tempo tertentu, misalnya dalam 30 atau 40 tahun yang berkelanjutan,” kata Hidayat. Menurut Hidayat, Ke menterian Perindustrian juga akan melakukan kajian untuk me netapkan karakteristik kawasan industri, cluster industry. “Sekali lagi, jauh hari sebelum di pasarkan, hen-
daknya di pik irkan kepastian hu kum lahan bagi investor,” katanya. Menurut Hidayat, Jatim merupakan pilihan kedua setelah Jakarta dan sekitarnya sebagai lokasi industri. Mudahmu dahan rencana kawasan in dustri di Banyuwangi ini menjadi pilihan yang tepat sebagai tujuan pengembangan in dustri nasional. Dia juga ber janji akan memasukkan kawasan industri Banyuwangi pada radar investasi nasional. Dia juga berjanji akan menjadi sales person kawasan industri Banyuwangi. (afi/c1/bay)
Target Juara Umum Porprov n KEJURKAB... Sambungan dari Hal 29
Yang membanggakan, SDN 1 Lateng juga menempatkan satu nama yang dinobatkan menjadi pesilat terbaik khusus putra. Dia adalah KGS Ach. Renafi M. Gelar pesilat putri terbaik menjadi milik Umrotul Yaumil Fitria kontingen asal SDN 7 Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Juara umum kedua diberikan kepada SDN 2 Singolatren, Kecamatan Singojuruh, dengan pengumpulan medali hanya 4 emas dan satu perunggu. Tingkat SMP, SMPN 4 Genteng menjadi juara umum pertama. Rinciannya, para pesilat seko lah tersebut mendulang 4 medali emas dan 2 perunggu. Gelar pesilat terbaik kategori pu tra tingkat SMP menjadi milik Oktavian Jefri asal SMPN 2 Gambiran dan Finorika Andriani asal SMPN 3 Muncar di kategori putri. Sementara itu, juara umum kedua direngkuh SMPN 2 Gambiran dengan perolehan 3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Di tingkat SMA, SMAN 1 Genteng tidak terbendung men-
ALI NURFATONI/RaBa
PENGHARGAAN: Ketua IPSI Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyerahkan piala juara umum Kejurkab Pencak Silat di GOR Tawang Alun Rabu malam lalu.
jadi juara umum. Para pesilat sekolah tersebut mampu mengukir hasil manis dengan raihan 5 emas dan 1 perak. Juara umum kedua diukir SMAN 1 Banyuwangi dengan dominasi 4 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Pesilat terbaik putra diraih Sulaiman sebagai delegasi SMKN 1 Glagah dan pesilat putri terbaik diraih Rini Hermawati asal SMAN 1 Banyuwangi.
Ketua IPSI Banyuwangi, Guntur Priambodo, secara langsung memberikan piala kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Selain itu, penghargaan untuk pesilat terbaik diberikan secara khusus kepada yang bersangkutan. Dalam sambutannya, Guntur Priambodo mengucapkan selamat kepada semua pesilat yang berhasil menjadi juara. Menurut dia, prestasi tersebut berkat du-
kungan pihak sekolah. ‘’Saya ucapkan selamat,’’ ungkapnya. Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan, prestasi silat Banyuwangi harus terus ditingkatkan. Apalagi, pada tahun 2015 mendatang, Banyuwangi akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). ‘’Kita menjadi juara umum dalam porprov nanti, sang gup apa tidak,” ujarnya dengan nada menggebu-gebu. Dia menjelaskan, prestasi kontingen Banyuwangi sudah terbukti dalam beberapa tahun terakhir. Yang terbaru, kontingen Banyuwangi berhasil men jadi juara umum ketiga dalam kejurprov pencak silat se-Jawa Timur beberapa waktu lalu. ‘’Dengan kerja keras, kita pasti bisa merebut juara umum porprov,” tandasnya. Masih kata Guntur, agar target tersebut bisa terwujud, IPSI Banyuwangi akan segera melakukan pemusatan latihan. Pemusatan latihan itu akan dilakukan selama setahun. “Ini untuk menempa pesilat agar tampil baik,” tegas kepala Dinas PU dan Pengairan Banyuwangi itu. (ton/c1/bay)
Bengkel Hati Mantan Pecandu dan Eks Kriminal n MODAL... Sambungan dari Hal 29
Gagasan merenovasi musalah agar menjadi tempat ibadah yang nyaman dan indah itu merupakan usul para pemuda. Memulai merenovasi musala tersebut bukanlah perkara mudah. Awalnya, panitia pembangunan mencari gaya rumah ibadah yang sesuai. Salah satu cara yang ditempuh adalah browsing di internet. “Cari gaya bangunan di internet, akhirnya nemu juga,” ujar Muhtarom, salah satu aktivis masjid tersebut. Dari sekian banyak gaya arsitektur yang dipilih, panitia kompak memilih style Masjid Laksamana Cheng Ho. Bukan tanpa alasan masjid bergaya Tiongkok itu dipilih. Salah satu alasannya, karena masjid tersebut memiliki nuansa yang berbeda dengan tempat ibadah umumnya. Apalagi, di Jawa Timur hanya ada di Surabaya dan Mojokerto. Mereka berharap, dengan mengadopsi gaya arsitektur masjid Laksamana Cheng
Ho itu, Masjid Al-Mukasyafah menjadi satu dari sekian masjid unik yang sudah ada tersebut. “Ya mungkin bisa jadi Masjid Laksamana Cheng Ho mini,” imbuh Dondi, aktivis masjid lain. Setelah desain masjid ditentukan, proses berikutnya adalah pembangunan. Tahap ini yang membuat seluruh panitia merasa getir. Pembangunan masjid tersebut membutuhkan dana besar. Saat akan dibangun, dana yang dimiliki panitia hanya Rp 5.000. Bukan itu saja, lahan masjid yang sempit membuat panitia harus bersiasat. Apalagi, desain masjid yang diharapkan belum tentu bisa diaplikasikan semua. Melalui beberapa modifikasi, akhirnya sejumlah bagian yang diharapkan itu bisa dibangun dengan baik. Kegigihan pemuda dan takmir masjid mengetuk pintu hati para donatur tidak bertepuk sebelah tangan. Dengan bantuan hamba Allah yang peduli terhadap masjid tersebut, akhirnya bangunan yang diharapkan bisa berdiri dengan megah itu bisa
dibangun hingga tuntas. Tidak hanya bentuk bangunannya yang membuat banyak pihak kesengsem. Dengan warna yang begitu mencolok mata, masjid tersebut kerap menjadi lokasi favorit pengambilan foto pre-wedding. Jembatan melengkung di atas saluran irigasi itu membuat imajinasi jamaah terbawa ke masjid di Tiongkok atau karya Laksamana Cheng Ho. Hingga kini upaya memakmurkan masjid tetap dilakukan. Suara azan selalu menggema dari speaker yang dipasang di kubah masjid tersebut. Setiap siang dan sore banyak anak-anak yang belajar mengaji di masjid tersebut. Tidak hanya itu, di malam hari di masjid tersebut juga digelar pengajian oleh orang dewasa. Bukan sekadar tempat pengajian, masjid tersebut juga menjadi bengkel hati bagi beberapa orang yang memiliki penyakit sosial. Mantan pengguna narkoba, pejudi, dan pencuri, banyak yang nyantri di masjid tersebut. (c1/bay)
Tidak Didampingi Pengacara n PENYANDERA... Sambungan dari Hal 29
“Terdakwa bertugas mengambil motor, sedang temannya mengawasi lokasi sekitar,” jelasnya. Dalam curanmor itu, terdakwa sempat membawa kabur motor korban. Tapi, aksinya diketahui warga dan sempat terjadi kejarkejaran. Akhirnya, motor yang dinaiki terdakwa me nabrak
tiang listrik dan jatuh. Saat akan ditangkap war ga, terdakwa menyendera seorang ibu dengan cara mengalungi celurit. Terdakwa Syafii akhirnya berhasil ditangkap dan terpaksa diberi hadiah timah panas di kaki kiri karena berusaha melawan saat akan ditangkap polisi. Pria bertato itu pun menjadi bulanbulanan warga yang marah atas ulahnya tersebut.
Menurut Elseus, perbuatan terdakwa bersama temannya, yakni mencuri motor Yamaha Jupiter bernopol P 5038 UN milik Saptono saat diparkir di depan rumahnya itu, dianggap melanggar Pasal 363 ayat 1 ke 3 dan ke 4 KUHP. Bila dalam persidangan terdakwa terbukti ber salah, maka terancam hukuman paling lama tujuh tahun penjara. (abi/c1/bay)
Balik Kucing di Utara Jembatan Continental n GENANGAN... Sambungan dari Hal 29
Simpang tiga menuju Pabrik Kertas Basuki Rahmat (PKBR) termasuk rawan banjir. Setiap turun hujan, air yang datang dari arah barat meluber ke jalan utama. “Meski hujannya tidak deras, jalan itu mesti banjir,” sebut warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, itu. Tak kalah parahnya, banjir di Jalan MT. Hariyono di selatan gedung tua eks pabrik Naga Bulan. Beberapa motor nyaris jatuh dan sebagian mogok di lokasi tersebut. Genangan juga terlihat
di depan kantor Kelurahan Tukangkayu. Sementara itu, genangan paling parah terlihat di Jalan Pierre Tendean, Banyuwangi. Beberapa pengendara motor terpaksa balik kanan saat hendak melaju ke arah Jembatan Continental. Ketinggian genangan di selatan lampu merah Pegadaian Banyuwangi itu diperkirakan mencapai 40 centimeter. Lokasi lain yang tergenang adalah Jalan DI Panjaitan di Kelurahan Lateng. Meski tidak separah banjir di Jembatan Continental, genangan di sebelah timur lampu merah Lateng tersebut menyebabkan arus lalu lintas tersendat. (abi/c1/bay)
Tidak Penuhi Syarat Undang-undang n TAK... Sambungan dari Hal 31
Disusul PPK Kabat dan Muncar yang masing-masing mengusulkan penggantian tiga anggota PPS di wilayah kerjanya. Selain itu, PPK Wongsorejo, Licin, Banyuwangi, Singojuruh, Srono, Siliragung, dan Sempu, masing-masing mengusulkan penggantian anggota PPS sebanyak dua orang. PPK Rogojampi, Purwoharjo, Tegalsari, dan Glenmore, mengusulkan satu penggantian anggota PPS
di wilayah kerjanya. Menurut Syamsul, seluruh anggota PPS yang diganti itu di nyatakan tidak memenuhi syarat undang-undang (UU) menjadi anggota penyelenggara pemilihan umum (pemilu) di tingkat desa/kelurahan. “Mereka (PPS yang diganti) tidak memenuhi syarat UU menjadi anggota PPS. Misalnya ada yang tidak sanggup bekerja penuh waktu lantaran memiliki pekerjaan dobel, ada pula yang sakit,” ujarnya kemarin (23/1). Syamsul menambahkan,
penggantian anggota PPS hasil assessment tersebut nihil akibat keterlibatan dengan salah satu partai politik (parpol). “Tidak ada anggota PPS yang diberhentikan karena terlibat dengan salah satu parpol. Penggantian murni dilakukan karena mereka tidak memenuhi syarat,” tegasnya. Masih menurut Syamsul, seluruh anggota PPS se-Banyuwangi direncanakan dilantik Senin pekan depan (27/1). “Pelantikan dilaksanakan per daerah pemilihan (dapil),” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Surat Panwaslu Tidak Digubris n PANWASLU... Sambungan dari Hal 31
Rorry berterus terang bahwa Panwaslu kewalahan menertibkan atribut yang dipasang di beberapa fasilitas umum itu. Rorry juga mengaku tidak bisa menargetkan kapan fa si litas umum di pinggir jalan itu steril dari atribut kampanye. “Sekarang kita ditertibkan, besok muncul lagi pelanggaran pemasangan atribut kampanye,” cetusnya. Tahun 2013 lalu, ungkap Rorry, pihaknya sudah dua kali berkirim surat kepada se mua parpol peserta Pemilu 2014 agar tidak
memasang atribut kampanye di fasilitas umum. Selain itu, Panwaslu juga meminta parpol dan caleg menertibkan sendiri atribut kampanye yang telanjur dipasang di fasilitas umum. Namun, surat Panwaslu itu tidak digubris kalangan parpol dan caleg. Atribut kampanye yang terpasang di fasilitas umum di pinggir jalan raya bukan malah berkurang, malah tam bah banyak. “Kita juga sudah kirim surat kepada KPU agar ikut mengimbau partaipartai,” jelas Rorry. Untuk diketahui, jumlah caleg dari 12 parpol peserta pemilu
yang memperebutkan kursi DPRD Banyuwangi adalah 524 orang. Caleg DPRD Jatim daerah pemilihan (Dapil) III sebanyak 92 orang dan caleg DPR RI 84 orang. Total caleg yang berebut simpati rakyat Banyuwangi mencapai 700 orang. Jika dari 700 caleg DPRD, DPRD Jatim, dan DPR RI, itu memasang masing-masing 10 atribut kampanye saja, maka akan ada 7.000 atribut kampanye yang terpasang. Padahal, masing-masing caleg memasang atribut kampanye lebih dari 10 atribut berbagai jenis. (afi/c1/aif)
Warga Diimbau Jaga Kebersihan n PASIEN... Sambungan dari Hal 40
Dikatakan, kelima penderita DB yang terdiri atas dua anak kembar dan tiga orang dewasa itu masih menjalani perawatan secara intensif. Meski begitu, kondisi mereka sudah berangsur-angsur membaik. “Setelah mendapat penanganan medis, demam yang mereka derita sudah turun dan kondisinya membaik,” ujar Imam di kantornya kemarin. Menurutnya, DB memang sering muncul pada saat musim hujan. Penyebabnya bermacam-ma-
cam, seperti banyaknya sampah yang dibuang sembarangan dan genangan air yang dibiarkan dalam waktu lama. “Kalau ada genangan air di sekitar rumah, harus dikeringkan agar tidak menjadi sarang nyamuk,” katanya. Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Karena DB bisa muncul dari tempat-tempat kotor. “Untuk mencegah penyakit DB di lingkungan kita, anjuran dari dulu adalah menguras, membuang, dan mengubur barang bekas. Agar sarang nyamuk tidak ada,” pungkasnya. (rri/c1/aif)
Kemungkinan Korbannya Bisa Bertambah n GULUNG... Sambungan dari Hal 40
Setelah diamankan polisi, dua pria pencuri berbagai jenis burung itu mengakui perbuatannya. Bahkan, mereka juga menyebut sejumlah burung yang pernah mereka gasak. “Tempatnya banyak, tapi mereka ditangkap setelah men curi burung beo,” imbuh Wahyudi. Data yang berhasil di kumpulkan, setelah mencuri dan menjual burung beo hi tam, aksi mereka berhasil dibongkar. Petugas kali pertama mem-
bekuk Irwan Rizki, lalu Hendri Sugianto di rumahnya. “Setelah kedua pelaku, dua penadah juga diamankan,” kata Wahyudi. Barang bukti yang pernah mereka gasak tidak hanya burung beo hitam milik Santi, tapi juga sejumlah barang bukti lain, seperti burung cocak hijau dan kucing persia. “Saat ini BB-nya burung beo, cucak, dan seekor kucing,” terang Wahyudi. Beberapa penghobi burung yang pernah kehilangan burung siang kemarin tiba di Mapolres Situbondo. Mereka ingin menge tahui langsung apakah
barang bukti yang masih bisa di selamatkan itu miliknya. “Kucing persia saya hilang di belakang rumah. Saya ke sini setelah mendengar kabar ada barang bukti kucing diamankan polisi,” kata Sri Astutik, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto menga ta kan, pihaknya masih mengembangkan kasus pencuri dan penadah burung tersebut. “Kita masih selidiki kasus ini. Kemungkinan besar korbannya bertambah,” tegas Sunarto. (rri/c1/aif)
Kencan di Kebun, Terancam 15 Tahun BANYUWANGI - Santoso, 31, warga Dusun Watu Ulo, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, tampaknya harus berjuang keras bila ingin segera menghirup udara bebas. Terdakwa kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur itu terancam hukuman 15 tahun penjara plus denda Rp 300 juta. Ancaman berat untuk terdakwa itu mengemuka setelah jaksa penuntut umum (JPU) Elseus Salakory SH dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin menyebut perbuatan terdakwa melanggar Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang (UU) RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (PA). Perbuatan terdakwa yang akhirnya berlanjut di pengadilan itu terjadi 2 November 2013 lalu. Sekitar pukul 20.00, terdakwa mengajak Endelwati (nama samara), pacarnya yang masih berumur 16 tahun, kencan di kebun jagung Dusun Krajan, Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat. Setelah merayu korban dan berjanji akan
menikahinya, terdakwa membeber dua lembar kertas bekas sak semen. Di atas alas itu terdakwa menggarap korban di kebun jagung hingga dua kali. Tanpa diketahui terdakwa, aksi itu diintai warga. Beberapa saat kemudian, sejumlah warga menggerebek pasangan yang sedang mabuk asmara tersebut. Saat digerebek, terdakwa yang masih telanjang sempat kabur. Tetapi, akhirnya berhasil ditangkap warga dan diserahkan ke Polsek Kabat untuk diproses hukum. Berdasar kronologi itu, Elseus dalam dakwaannya menyebut perbuatan terdakwa yang telah menyetubuhi terdakwa itu melanggar Pasal 81 ayat 2 UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang PA. Bila dalam persidangan nanti terdakwa terbukti bersalah, maka dia bisa terancam paling ringan tiga tahun penjara dan paling lama 15 tahun. Selain itu, terdakwa juga diharuskan membayar denda minimal Rp 60 juta dan paling tinggi Rp 300 juta. “Kita akan berupaya melakukan pembelaan,” terang penasihat hukum terdakwa, H. Tomy Yudianto SH. (abi/c1/bay)
40
Jumat 24 Januari 2014
Pasien DB Meningkat SITUBONDO - Awal tahun 2014 banyak warga Situbondo yang terserang penyakit demam berdarah (DB). Ironisnya, penyakit yang kerap muncul di musim hujan itu menyerang sejumlah balita. Seperti yang dialami dua anak kembar, yakni Hasan dan Husen, asal Desa Blimbing, Kecamatan Besuki ini. Dua balita berusia
5 tahun putra Qurratul Aini itu harus dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo setelah menderita DB sejak Sabtu (18/1) lalu. Karena mengalami demam cukup tinggi, dua anak kembar itu akhirnya dibawa orang tuanya ke Puskesmas Besuki. “Sudah lima hari ini demam. Sebelumnya di rawat di puskesmas, tapi harus dibawa ke sini,”
ujar Qurratul Aini, ibu kandung anak kembar tersebut. Data yang berhasil dikumpulkan, di RSUD dr. Abdoer Rahem ternyata banyak penderita DB. Penyakit tersebut tidak hanya menyerang anakanak, tapi juga menyerang orang dewasa yang rata-rata sudah menjalani perawatan selama tiga hari.
Tiga orang dewasa yang dirawat di RSUD karena DB adalah Delvia, 20, Rosalina, 20, dan Suparto, 30. Hingga saat ini ketiga orang tersebut masih menjalani perawatan medis. “Ada tiga penderita lagi, tapi mereka sudah dewasa,” kata Imam Hidayat, Kabag TU RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo n Baca Pasien...Hal 39
Gulung Spesialis Pencuri Burung ISTIMEWA
PACU ADRENALIN: Pengunjung menunggang rafting di sepanjang aliran Kali Samir di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus.
Serunya Rafting di Kali Samir ASEMBAGUS - Derasnya aliran Kali Samir di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, dimanfaatkan warga setempat untuk bermain rafting dan tubing. Awal tahun 2014 lalu sekelompok pemuda yang menamakan diri Sambaco (Samir Bamboo Conversation) memanfaatkan aliran Kali Samir untuk bermain kintir-kintiran. Aliran Sungai Samir cukup bagus karena berasal dari lereng Gunung Ijen. Debitnya juga cukup tinggi sepanjang tahun. ”Kita buka rafting ini sejak awal tahun 2012. Lumayan pengunjungnya cukup banyak,’’ ujar Humas Sambaco, Agustiar. Bermain rafting di sepanjang Kali Samir bersifat fun untuk keluarga dan anak-anak sekolah. Panjang lintasan mulai
1,5 km hingga 3 km. Tempat tersebut memiliki 1 boom dan 3 jeram. Semua bisa memicu adrenalin. ”Apalagi, Boom Komodo dan jeram sepanjang 10 meter dengan arus deras bisa mengguncang pemain,” imbuh Agustiar. Sungai ini relatif aman karena tidak terlalu banyak bebatuan. Kedalaman air mulai 50 cm hingga 2 meter. Selama mengikuti rafting, pengunjung akan dipandu enam guide dan enam rescue. Hal itu akan membuat pengunjung nyaman. Berapa harga sewanya? Harga tubing dan rafting sangat terjangkau. Harga tubing Rp 30.000 per orang, dan rafting Rp 35.000 per orang. ”Aktivitas rafting ini bukan pure bisnis, melainkan sebuah cara lembaga kami untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga sekitar,” tandas Agustiar. (c1/aif )
SITUB OND O - Resmob Polres Situbondo meringkus kawanan spesialis pencuri burung kemarin (23/1). Pelakunya dua orang, yakni M. Hendri Sugianto, 20, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, dan Irwan Rizki, 20, warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit. Dua pria muda itu ditangkap petugas Resmob setelah menjual burung beo kepada seorang penadah. Modus yang dijalankan komplotan itu cukup rapi. Mereka berbagi tugas dalam beraksi. Satu orang melakukan penjagaan, dan
satu orang beraksi. “Ada yang jaga dan ada yang mengambil,” aku Hendri Sugiato kepada wartawan koran ini. Terkuaknya komplotan spesialis pencuri burung itu berawal dari tertangkapnya dua orang yang diduga sebagai penadah. Mereka adalah Yudi Widyanto, 26, dan Suparman, 34, yang sama-sama berasal dari Desa Bugeman, Kecamatan Kendit. “Dua orang pelaku pencurian dan dua orang lagi diduga sebagai penadah,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo n Baca Gulung...Hal 39
NUR HARIRI/RaBa
TAK BERDAYA: Empat pencuri dan penadah burung diamankan di Mapolres Situbondo kemarin (23/1).