24 Maret Web

Page 1

24 MARET

29

TAHUN 2013

PENYIARAN

Majelis Ulama Dukung Pencekalan Lagu Porno BANYUWANGI - Langkah Komisi Penyiaran In donesia Daerah (KPID) Jawa Timur mencekal 13 lagu berlirik porno mendapat du ku ngan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi. Sebab, sikap KPID terhadap lagu-lagu yang bisa memicu sahwat tersebut dinilai dapat meminimalkan kemaksiatan. Sekretaris MUI Banyuwangi, H. Nur Chozin Cholil mengatakan, sikap tegas KPID Jatim itu perlu didukung semua kalangan. “Lirik lagu-lagu tersebut dapat memancing keingintahuan para remaja. Dampak lebih lanjut, kalangan re maja ingin mencoba sesuatu yang tidak se ha rus nya mereka lakukan,” ujarnya kemarin (23/3) n

PW

I

IM T JA

r a aw

PWI Jatim Award Milik Bupati Anas

d

Satu-satunya Bupati yang Menerima Penghargaan GRESIK - Bupati Abdullah Azwar Anas mendapat penghargaan PWI Jatim Award 2013 kategori tokoh Jawa Timur bidang pemerintahan pada Jumat malam kemarin (22/3). Penghargaan itu diberikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim H. Akhmad Munir di Wisma A. Yani, Kompleks PT Semen Indonesia, Gresik.

Baca Majelis...Hal 35

PENYEBERANGAN

Perbaikan Dermaga Ketapang Dikebut KALIPURO - Hingga kemarin siang (23/3), dermaga pelabuhan movable bridge (MB) I milik PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu belum dioperasikan lagi. Setelah be berapa hari lalu tersenggol kapal KMP Gerbang Samudera I, hingga kini perbaikan dermaga tersebut belum rampung. Rencananya, dermaga pelabuhan MB I akan dioperasikan kembali pada hari ini (24/3). Perbaikan dudukan hidrolis dermaga yang bergeser 60 cm, breasting dolphin yang pecah, dan tiang pancang dermaga MB sudah selesai dilakukan. Walau kerusakan berat dermaga sudah diperbaiki, tapi dermaga belum bisa dioperasikan. Sebab, kerusakan kecil belum rampung diperbaiki. “Sebagian besar kerusakan sudah di perbaiki, tinggal kerusakan kecil,” ujar Manager Usaha PT ASDP IF Ketapang, Saharuddin Koto n Baca Perbaikan...Hal 35

BIROKRASI

Sekkab Ingin Rajut Kebersamaan SITUBONDO - Kebersamaan dalam menjalankan roda pemerintahan menjadi keinginan Syaifullah setelah dipercaya menjadi sekretaris kabupaten (sekkab). Sebab, bukan tidak mungkin sejumlah kepala SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) merasa ti dak nyaman atas keberadaannya. Sya i f u l m e n j e laskan, fungsi utama sekkab adalah membantu tu gas bupati dalam penyusun keEDY SUPRIYONO/RaBa bijakan dan se baSyaifullah gai pembina ke pegawaian, termasuk mewujudkan pemerintahan yang strategis. “Kalau itu kita pahami, tentu sekda (sekkab) harus dibantu jajaran SKPD,” terangnya. Nah, hal itu yang harus dipikirkan bersama. Semua staf bupati dan sekkab harus melakukan konsolidasi. “Ini sebagaimana yang disampaikan bupati (dalam sambutan),” imbuhnya. Syaiful mengaku akan fokus menjalankan visi-misi kepala daerah, khususnya dalam rangka mendukung kinerja para pegawai pemda. “Jangan sampai ada yang tidak sama visinya-misinya dengan bupati. Sehingga, akan tangguh dengan satu komando,” ungkapnya. (pri/c1/bay)

Baca PWI...Hal 35

rd im Awa t a J I W aan P engharg

P

Anas r a w z A Abdullah han

Kepada

ri

Katego

ng im Bida t a J h Toko

ta

Pemerin

ISTIMEWA

PRESTASI: Bupati Anas (tengah) membawa penghargaan PWI Jatim di Wisma A.Yani, kompleks Semen Indonesia, Gresik, Jumat malam lalu (22/3). GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Minum Miras Dioplos Vetsin Setelah sempat bungkam, Syaiful Hadi alias Ipul, 19, akhirnya buka-bukaan mengenai aksi pembunuhan yang dia lakukan terhadap Dhofir Sultoni alias Toni, 16, warga Dusun Tamansuruh, Desa/Kecamatan Bangorejo. Berikut petikan wawancara eksklusif kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ALI NURFATONI, di Mapolsek Gambiran kemarin.

Saya teman satu kampung dengan dia. Tapi, baru dua bulan ini saya sering keluar bareng sama dia.

Perkenalkan diri Anda? NAMA saya Syaiful Hadi, biasa di panggil Ipul. Saya lahir di Banyuwangi 28 November 1993. Saat ini, saya memiliki enam saudara. Tapi, saya cuma punya satu kakak sekandung hasil pernikahan kedua bapak. Saya hanya lulusan MI (madrasah ibtidaiah). Bapak dan ibu saya bekerja sebagai petani.

Bagaimana kondisi Anda sekarang? Daripada kemarin, saya sekarang lebih mendingan.

Sejak kapan Anda kenal Toni? Saya sebenarnya sejak SD sudah kenal dia.

Bisa diceritakan kembali peristiwa yang Anda alami bersama Toni sebelum kejadian? n Baca Minum...Hal 35

Meninggal Akibat Pendarahan di Otak FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa

BARANG BUKTI: Aipda Agus R menunjukkan batu yang digunakan Syaiful mengepruk Toni.

SEMENTARA itu, luka di kepala Muhamad Dhofir Sultoni (Toni), 16, diduga kuat adalah penyebab siswa kelas X SMK 2 Muhammadiyah, Genteng, itu meninggal dunia. Benturan benda tumpul itu menyebabkan pendarahan di otaknya. Demikian salah satu kesimpulan atas pemeriksaan dalam (otopsi) Toni yang dilakukan tim forensik RSUD

Blambangan. “Korban mengalami pendarahan hebat di otak,” cetus ketua tim forensik RSUD Blambangan, dr. Solakudin. Seperti diberitakan sebelumnya, Toni ditemukan warga sudah tidak bernyawa di salah satu selokan di Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran n

Syaiful Hadi

Baca Meninggal...Hal 35

Agus, Residivis Kasus Narkoba Tobat yang Berdagang Duren

Masih Sering Ditawari Jadi Kurir SS Setelah keluar penjara, Agus Setiawan memutuskan keluar dari dunia hitam. Kini dia menjadi pedagang durian keliling. EDY SUPRIYONO, Situbondo WAJAHNYA terlihat angker, kulitnya hitam, dan penampilannya selalu seperti orang bangun tidur. Itu masih ditambah sejumlah tato di badannya. Orang pasti menganggap Agus sebagai orang kurang baik. Itulah sosok Agus Setiawan. Pria 35 tahun itu memang pernah malang-melintang di dunia kelam. Agus pernah diganjar hukuman dua tahun penjara karena dinyatakan ter bukti menjadi kurir narkoba. Dia juga pernah membacok orang.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Bupati Anas menerima langsung penghargaan yang diberikan dalam rangka HUT PWI Jatim ke-67 dan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2013 tersebut. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dan Sekkab Slamet Kariyono ikut mendampingi Anas dalam penganugerahan tersebut. Anas adalah satu-satunya bupati yang mendapat penghargaan tersebut. Sementara itu, ada beberapa alasan PWI Jatim memberikan penghargaan kepada Bupati Anas n

“Iya, masa lalu saya memang seperti itu. Tapi itu dulu. Tak ingin mengulanginya di masa sekarang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Agus kini sehari-hari menjadi pedagang durian keliling, berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Dia pernah berjualan durian di Bali, Kalimantan, dan sejumlah daerah lain di Jawa Timur. Beberapa bulan terakhir dia berjualan durian di sebelah barat Stadion Gelora Mohammad Sholeh, Situbondo. “Ya tergantung di mana musim du rian ada, ya kita datangi dan berjualan di sana. Sekarang karena mu sim du rennya di Jember, Banyu wangi, dan Bondowoso, kita berjualan di Situbondo. Kalau musimnya habis, nanti kita pindah lagi,” jelasnya n Baca Masih...Hal 35

Majelis ulama dukung pencekalan lagu porno Yang ngeres perlu disiram biar rohaninya bersih

Sekkab Syaifullah ingin merajut kebersamaan Tentu saja kebersamaan untuk kebaikan, bukan saling menutupi dosa

EDY SUPRIYONO/RaBa

KERJA HALAL: Agus Setiawan menjual durian di barat Stadion Gelora Mohammad Sholeh, Situbondo. email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 24 Maret 2013

Temprina Training di Banyuwangi

TAMU KITA

KHOIRUL MUKLIS/RaBa

Dikunjungi Anak-anak TK Model SEBANYAK 75 siswa Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Model Banyuwangi berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (23/3). Anak-anak tersebut dikawal guru dan perwakilan orang tua. Mereka ingin melihat langsung proses pembuatan koran. Karena proses cetak Jawa Pos Radar Banyuwangi dilakukan di Jember, mereka hanya melihat video proses pembuatan koran. (c1/bay)

BANYUWANGI - Puluhan karyawan PT Temprina Media Grafika cabang Jember dan Bali mengikuti “Corporate Value Training” di Banyuwangi kemarin (23/3). Kegiatan yang dilangsungkan di Jawa Pos Radar Banyuwangi Badminton Airdrome itu bertujuan menumbuhkan etos kerja yang baik bagi para karyawan di perusahaan percetakan tersebut. Branch Manager PT Temprina Media Grafika wilayah Jember dan Bali, Taufik Ardi Nugroho mengatakan, ada beberapa pertimbangan Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pelatihan yang diikuti 60 peserta tersebut. Salah satunya, Bumi Blambangan tepat di antara wilayah Jember dan Bali. “Kegiatan kali ini sekaligus sebagai reuni, mengingat PT Temprina Media Grafika pernah beroperasi di Banyuwangi,” ujarnya. Menurut Taufik, Corporate Value Training tersebut diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan, inovasi, kreativitas, inisiatif, dan kejujuran para karyawan PT Temprina Media Grafika.

GALIH COKRO/RaBa

TRAINING: Karyawan PT Temprina Media Grafika Jember dan Bali berkumpul di JP-RaBa Badminton Airdrome kemarin.

Sementara itu, Master of Pies Power Training and Consulting, Didik Madani, didaulat menjadi trainer dalam

pelatihan yang berlangsung sejak pukul 09.00 sampai 21.00 tersebut. “Melalui Corporate Value Training

kali ini, semoga kita dapat berpikir, berperilaku, dan berhati bersih,” pungkas Taufik. (sgt/c1/bay)

Ratusan Bacaleg Gerindra Ikuti Psikotes

ISTIMEWA

UJIAN: Ratusan bakal calon legislatif Gerindra mengikuti psikotes dan uji kompetensi di Hotel Ikhtiar Surya.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Wahid Hasyim •

• Jl. Brawijaya •

• Puri Mendut •

• Ruko Gandeng •

BANYUWANGI – Tahapan Pemilu 2014 yang semakin dekat, melecut semangat Partai Gerindra Banyuwangi dalam merumuskan penetapan calon legislatif (caleg)-nya. Salah satunya, mewajibkan seluruh bacaleg Partai Gerindra dari seluruh daerah pemilihan (dapil) untuk mengikuti psikotest dan uji kompetensi. Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi, Ir. H. Naufal Badri mengatakan, tahapan

ini merupakan proses untuk memenuhi syarat kepatutan dan kelayakan agar nantinya caleg Gerindra benar-benar kompeten, kapabel, kredibel serta memiliki integritas dan membasis. Tahapan ini merupakan hasil rakor dengan DPP dan diinstruksikan untuk dilaksanakan di setiap daerah se-Indonesia. “Alhamdulillah Banyuwangi sudah melaksanakan tahapan ini, proses psikotes dan uji kompetensi

yang ditempatkan di hall Hotel Ikhtiar Surya Banyuwangi,” katanya. Dikatakan, psikotest dan uji kompetensi ini diikuti ratusan bacaleg Gerindra dengan mendatangkan lembaga Guidance of Waice serta team Kompetensi dari Universitas Negeri Jember. Dengan begitu diharapkan, hasil psikotes dan uji kompetensi ini nantinya dijadikan landasan dalam menentukan caleg. (adv)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Promo Daihatsu •

• Kijang Innova ‘10 •

Hlg STNK Nopol P 3228YH, an. Muhammad Ihsan, Jl. Bunyu 30 RT04/01 Lateng

R-Stock Xenia, Terios, Luxio, Sirion, GrandMax, cash/kredit, disc gede, hub:HADI 081559705555/081233432555

Djl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

• Honda Jazz ‘09 •

• Grand Livina ‘07 •

Jual Honda Jazz hitam, PMK 09, mulus, pajak baru, harga 158 juta, hanya di Showroom Bersama Pakis Kalirejo Banyuwangi. Hamid 081336928223

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Innova ‘05 •

• Honda Jazz ‘08 •

Dijual Toyota Kijang Innova GXW42 AC dbl tahun 2005 selver metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GE8 1.5S MT CKD tahun 2008, biru metalik, harga 155 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Avanza ‘04 •

• Isuzu LS Smart ‘05 •

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 IRM-MMEJ tahun 2004 hijau metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Isuzu LS Smart TBR 541 LM25 AC dbl / V-r thn 2005 perak metalik, solar, hrg 133.5 jt nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Honda CRV ‘08 •

• Toyota Innova ‘12 •

Dijual Honda CRV 2008, matic 2.4cc, dark moca, harga 242,5 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975, 081335897888

Dijual Toyota Innova 2012 type G/ solar, silver metalik, tangan pertama, KM 23.000, barang istimewa, orisinil cat. Hubungi: 081234691234, (0333) 425478, harga nego.

Hlg STNK Nopol P 1962 VK, an. Asma’jabli, Jl. Belitung 59 03/02 Lateng Hlg STNK Nopol P 9084 AB, an. Moh Syaiful Rosidi, Kabupaten Bondowoso Hlg STNK Nopol P 2468 VF, an. Joko Mulyo Widodo.PerumKlatakTU-2906/04Klatak Kalipuro Dijual tanah L 263m2 SHM no. 3660/3661/ 3670, lok Jl. Wahid Hasyim Banyuwangi, baratnya persis toko Spot, letak strategis utk usaha pertokoan. H: 08883361235 (Edho).

Dijual cepat rumah L 292m2 SHM no. 1486, lokasi Jl. Brawijaya Banyuwangi, 5 rumah dari SPBU Karangente, hubungi 08883361235 (Edho).

Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.

Hlg STNK Nopol P 2802 G, an. Uun Sundusiyah, Perum Klatak 04/01 Klatak, Kalipuro Hlg STNK Nopol P 5191 YO, an. Mas Udi, Perum Klatak 04/01 Klatak, Kalipuro

• Lemahbangdewo •

• Rumah+Tanah+Toko •

• Belakang Pemda •

Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

Djl rmh di Bwi L+330, 130 jt & djl tnh+Toko L1200 Sembulung Cluring 300jt. 087755630534

Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779

• Tanah & Rumah •

SITUBONDO

Hlg STNK Nopol P 704 VL, an. Uun Sundusiyah, Perum Klatak 04/01 Klatak Kalipuro

• Ruko 2 Lt • Djl Ruko 2 Lt. LT71m2. Jl. Olean no. 36, dpn Pasar. H: 08179310008/03151161403

Djl tanah & rumah 355m2, Geladag Rgojampi, sblh Bimantara, tnp prntra 08133633898

BANYUWANGI • Cak Rudy STMJ • Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi

• Lovebird • Grosir / eceran Lovebird, Jl. Ciliwung 5 Banyuwangi, 085334845244

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 24 Maret 2013

ADA APA LAGI

Gagal Rampas Motor, Dua ABG Babak Belur SRONO - YO, 16, dan YF, 16, warga Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, babak belur dihajar massa. Mereka tertangkap warga saat hendak merampas motor milik Imam Bukhori, 19, warga Dusun Damtelu, Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kedua pelaku awalnya mengajak korban berpesta minuman keras (miras). Saat itu, yakni Kamis petang lalu (22/3), korban cangkruk di kawasan Terminal Muncar. Tetapi, korban menolak ajakan kedua remaja tersebut. Usai mabuk-mabukan, korban diminta mengantarkan kedua remaja itu ke halte bus di lampu merah Kecamatan Srono. Kali ini Imam Bukhori mau mengantarkan kedua ABG tersebut. Berboncengan tiga menggunakan Honda Beat, mereka meluncur ke halte bus Srono. Setiba di lokasi, kedua pelaku malah minta diantar ke utara menuju Rogojampi. Namun, akhirnya mereka belok ke kanan dan minta turun di tepi jalan Dusun Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Ternyata kedua remaja itu berencana merampas sepeda motor korban. Sambil mengancam, satu tersangka berhasil mengambil kontak motor tersebut. Namun, korban berhasil merebut kembali kunci kontak tersebut. Korban memilih melarikan diri sambil berteriak minta tolong. Kontan, teriakan itu mengundang warga keluar rumah. Tak lama kemudian, warga mengepung kedua pelaku. Singkat cerita, kedua remaja perampas motor itu berhasil ditangkap. Lantaran emosi, warga pun main hakim sendiri. Beruntung, nyawa kedua pelaku berhasil diselamatkan. Kapolsek Srono AKP Jodana Gunadi melalui Kanitreskrim Bripka Sunarto mengatakan, kedua tersangka sudah diamankan. ‘’Sekarang masih dalam proses penyidikan. Akibat dihajar warga, mereka mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuh,” katanya. (ton/c1/bay)

BCA Situbondo Terbakar

NUR HARIRI/RaBa

SUDAH PADAM: Suasana evakuasi satpam dari ruangan BCA Situbondo Jumat malam kemarin (22/3).

BANYUWANGI - Seorang narapidana (napi) kasus narkotika dan obat terlarang (narkoba) bernama Teguh Sugiono, 40, asal Desa Wonorejo, Kecamatan Wongsorejo, meninggal saat menjalani perawatan intensif di RSUD Blambangan Jumat malam kemarin (22/3). Teguh yang sudah dua tahun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi itu merintih sakit

GALIH COKRO/RaBa

TEGAS: Petugas Satpol PP membongkar lapak PKL di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi, kemarin.

PP sudah beberapa kali memperingatkan para pedagang agar tidak menjajakan dagangan di

Baca BCA...Hal 35

Pingsan di Lapas, Meninggal di Rumah Sakit perut lalu pingsan. Petugas lapas langsung membawanya ke RSUD Blambangan. “Teguh meninggal di rumah sakit,” cetus Kepala Seksi Pembinaan Lapas Banyuwangi Sunaryo. Menurut Sunaryo, terpidana enam tahun penjara terkait kasus narkoba itu pada Jumat (22/3) sekitar pukul 15.30 pingsan di selnya setelah merintih sakit perut. “Sakit dan pingsan, kita bawa ke

Lapak di Trotoar Diberangus BANYUWANGI - Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP tampaknya jengah dengan maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangan di atas trotoar. Terbukti, 20 personel Satpol PP Banyuwangi diterjunkan untuk melakukan penertiban lapak PKL yang berdiri di atas trotoar kemarin (23/3). Dipimpin langsung Kepala Seksi (Kasi) Operasional dan Pengawasan Satpol PP Banyuwangi, Adian DS, para personel lembaga penegak peraturan daerah tersebut menyisir sejumlah ruas jalan di kawasan pusat Kota Gandrung dan sekitarnya. Penyisiran itu dilakukan untuk menertibkan lapak-lapak PKL di atas trotoar, sehingga mengganggu para pejalan kaki. Menurut Adian, sebelum menggelar razia, petugas Satpol

SITUBONDO - Kantor Bank Central Asia (BCA) cabang Situbondo di Jalan Raya Diponegoro, Situbondo, tiba-tiba terbakar Jumat malam kemarin (22/3). Kebakaran yang terjadi di ruang teknisi dan ruang arsip di lantai dua tersebut diduga akibat korsleting listrik. Beruntung, dalam kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa. Sebab, saat k e b a k a ra n , d u a rua ngan tersebut dalam kondisi kosong. Namun, sejumlah arsip di ruang arsip ludes terbakar. Bahkan, ruang teknisi juga terbakar. Selain mengakibatkan sejumlah arsip terbakar, salah seorang Satpam bernama Agus Pui, 32, sempat tidak sadarkan diri saat berusaha masuk ruang teknisi untuk memadamkan api. Diduga kuat, Agus pingsan lantaran mengisap asap terlalu banyak. Melihat ada kebakaran, seorang satpam lain bernama Putra yang sedang berjaga di halaman depan juga berusaha masuk untuk memadamkan api. Namun, karena asap sangat tebal, dia langsung sesak napas

atas trotoar. Selain Satpol PP, peringatan serupa juga dilayangkan pihak kelurahan setempat.

“Sebenarnya sudah banyak PKL yang menertibkan sendiri dagangannya. Tetapi, sebagian kecil masih tetap berjualan di atas trotoar. Karena itu, hari ini (kemarin, Red) kita lakukan penertiban,” ujarnya. Adian menambahkan, penertiban lapak PKL tersebut digelar demi menegakkan amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 35 Tahun 2012 tentang PKL. “Dalam razia kali ini, kami tidak melakukan penyitaan barang dagangan milik para PKL. Kami hanya menertibkan kios dan barang dagangan yang diletakkan di atas trotoar,” kata dia Uniknya, dalam razia tersebut, Satpol PP mendapati pemilik toko yang meletakkan barang dagangannya di atas trotoar Baca Lapak...Hal 35

RSUD Blambangan,” terangnya. Setiba di rumah sakit pelat merah itu, jelas Sunaryo, warga binaan tersebut langsung ditangani tim medis. Ternyata kondisi pasien tidak menunjukkan tanda-tanda membaik dan malah memburuk. “Sudah ditangani dokter,” jelasnya. Kondisi napi tersebut semakin memburuk pada pukul 21.00. Meski tim medis RSUD Blambangan sudah beru-

saha keras menyelamatkan nyawanya, tapi sekitar pukul 21.30 pasien tersebut mengembuskan napas terakhir. “Teguh meninggal sekitar pukul 21.30,” katanya. Sunaryo mengaku tidak tahu sakit yang diderita warga binaan itu. Sebab, hingga siang kemarin (23/3) pihaknya belum mendapat laporan hasil pemeriksaan pihak RSUD Blambangan Baca Pingsan...Hal 35


Ingin Dimuat di Koran?

34

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email ir_radarbwi@yahoo.com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 24 Maret 2013

Lagi, Stikes Cetak 181 Tenaga Medis Soekardjo: Perawat dan Bidan Harus Disiplin BANYUWANGI—Lagi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi mencetak 181 tenaga medis baru. Mereka adalah lulusan Diploma 3 (D3) Keperawatan, D3 Kebidanan, dan Sarjana Strata 1 (S1) Keperawatan. Prosesi wisuda 181 mahasiswa berlangsung lancar di Auditorium Stikes, Sabtu (23/3) kemarin. Dalam prosesi wisuda ke-18 itu berbagai kalangan dan mitra Stikes hadir memberikan support. Dari pemerintahan, ada Asisten Ahli Bidang Pemerintahan Pemkab Banyuwangi Puji Raharjo, perwakilan forum pimpinan daerah, perbankan, rumah sakit di Banyuwangi, Situbondo, Jember, Perguruan Tinggi (PT) se-Kabupaten Banyuwangi, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), serta mitra Stikes lainnya. Ketua Stikes Banyuwangi Dr. H. Soekardjo menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, yang telah memenuhi undangan dalam menghadiri acara wisuda kali ini. Menurutnya, dukungan seperti itu akan menjadikan Stikes

Dr. H. Soekardjo

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

PINDAH KUNCIR: Ketua Stikes Soekardjo melakukan prosesi wisuda kepada 181 mahasiswa.

percaya diri dalam menciptakan tenaga perawat dan bidan yang kuat, disiplin, dan berkompeten. Di sela-sela wisuda kemarin, Stikes juga melakukan pengambilan sumpah profesi NERS. “Alhamdulillah, semuanya telah lancar,” kata mantan ketua PPNI Banyuwangi itu. Soekardjo menyatakan, pihaknya bertekad terus berupaya membangun Stikes. Salah satu upayanya adalah membangun sumber daya manusia (SDM) dosen. Kualitas dosen Stikes kini menuju standar yang ditetapkan Kopertis. Saat ini sudah ada 15 dosen, yang masih dalam proses menyelesaikan program studi S2 dan seorang doktor yang baru saja menyelesaikan

BAHAGIA: Para wisudawan melakukan prosesi wisuda di Auditorium Stikes Banyuwangi, Sabtu (23/3).

MITRA: Perwakilan Bank Jatim turut PENDAMPINGAN: Orang tua wali mahasiswa turut datang di acara wisuda. menyaksikan acara wisuda.

masa studinya. Mereka menyelesaikan studinya di beberapa perguruan tinggi. Di antaranya, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Merdeka Malang. Selain itu, lanjut dia, pembangunan fasilitas lainnya adalah perpustakaan dan laboratorium Stikes, yang telah memenuhi standar yang ditentukan. Bahkan, kedua laboratorium itu dinilai telah berstandar nasional. Sementara, dalam proses belajarmengajar, kurikulum Stikes telah sesuai KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Dalam kesempatan itu, Soekardjo juga mengingatkan tugas dan tanggung jawab yang sangat penting dalam menentukan mutu kinerja perawat dan bidan. Proses mental untuk menjadikan perawat dan bidan bekerja secara profesional sangat dibutuhkan. Perawat dan bidan harus waspada serta meningkatkan kinerjanya mengingat tugas dan tanggung jawab berhubungan dengan kegiatan atau tindakan mereka. “Mereka perlu memonitor dan mengevaluasi semua hasil pekerjaan yang telah dilakukannya, dan selalu berupaya meningkatkan serta menjaga mutu pelayanannya,” ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan, pada tanggal 13 April 2013 Stikes akan berperan dalam menyukseskan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Stikes sebagai PT pertama di Banyuwangi, yang tunjuk sebagai pelaksana UKS oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pendampingan itu merupakan salah satu pengabdian masyarakat yang ada di kampus Stikes Banyuwangi. “Pendampingan UKS terhadap sekolah-sekolah akan dilakukan Stikes dengan pedoman pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan sekolah lingkungan sehat,” ungkapnya. Sementara itu, Asisten Ahli Bidang Pemerintahan Pemkab Banyuwangi Puji Raharjo memberikan apresiasi terhadap Stikes. Menurutnya, selama ini Stikes merupakan salah satu PT yang menjadi bagian suksesnya pembangunan Banyuwangi. Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja itu juga berpesan kepada para wisudawan, agar lebih disiplin dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat dan bidan. “Pelayanan kesehatan sangat kompleks. Untuk itu, perlu disiplin dan profesional dalam menjalankan tugasnya,” pesan Puji kemarin. (adv/irw)

TEKEN: Perwakilan mahasiswa yang diwisuda melakukan sumpah profesi.

PENERIMA TAMU: Tim Stikes tetap ceria dalam menyambut undangan wisuda.

MENYANYI: Lagu Indonesia Raya dinyanyikan sebelum wisuda mulai.

Lokalisasi Abang Senang Oleh Muhammad Ali*

S

utarmi berjalan gontai, memasuki rumahnya yang berada tepat di pojok Lokalisasi “Abang Senang”. Lokalisasi itu terletak di sebuah kawasan di pinggiran Kabupaten Sukasuka, Provinsi Sukalara. Sudah bertahun-tahun Lokalisasi Abang Senang tersebut menjadi tempat bagi para pekerja seks komersial mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari lelaki hidung belang, baik lelaki dari dalam maupun dari luar daerah. Kalau kita bertandang ke tempat tersebut, tidak sulit bagi kita mencari nama Sutarmi. Dia dikenal oleh seluruh penghuni dan pengunjung lokalisasi. Bahkan, orang-orang di Kabupaten Sukasuka pun tidak sedikit yang mengenal Sutarmi. Dia adalah mucikari senior di Lokalisasi Abang Senang yang terkenal itu. Kurang-lebih sudah 30 tahun ia habiskan hidupnya untuk mendulang rupiah dari para lelaki yang sengaja mampir di gubuknya. Anak buah Sutarmi pun kini ratusan. Bahkan, kalau dikumpulkan sejak ia aktif sebagai mucikari sampai saat ini, sudah ribuan anak buah yang ia memiliki. “Bagaimana, Mam, hasil demonya tadi?“ Tanya Elis, salah satu anak buah Sutarmi. “Tidak tahu, Lis. Sepertinya kita terpaksa harus meninggalkan lokalisasi ini. sepertinya semua sepakat menutup lokalisasi kita ini.“ “Lho, kok bisa begitu, Mam? Bukannya beberapa hari lalu saat kita demo yang pertama, pemerintah berjanji tidak akan menutup lokalisasi ini?“ “Iya, tapi kemarin setelah didemo organisasi masyarakat, pemerintah berubah pikiran lagi, Lis. Katanya semua lokalisasi harus ditutup dengan alasan meresahkan masyarakat. Lokalisasi merupakan sumber kemaksiatan, begitu katanya.“ “Lho, bukannya kemaksiatan itu tidak hanya terjadi di lokalisasi saja, Mam. Kok jadi kita saja yang dipermasalahkan. Bahkan, di kantor, di sekolah, di hotel-hotel, di mal-mal, juga sangat banyak kemaksiatan. Di jalan-jalan juga ada kemaksiatan, dan itu justru yang paling bahaya, Mam. Ada lelaki hidung belang yang tanpa malu memerkosa tetangganya. Bahkan, wanita yang sedang lewat di jalan pun dilahap juga. Ada juga anak sekolah yang menggauli pacarnya sampai hamil. Bahkan, beberapa waktu lalu ada oknum guru yang tersangkut kasus pencabulan siswanya.“ “Kamu benar, Lis. Kenapa sih harus mengurusi kita saja. Para koruptor yang mengeruk miliaran uang negara, pegawai pemerintah yang kerja asal-asalan: sering telat, bahkan tidak masuk kerja tapi tetap dibayar, bertebaran di mana-mana. Itu yang seharusnya diurus lebih dulu. Hal-hal semacam itu yang seharusnya ditindaklanjuti. Kalau dihitung-hitung, para pejabat juga tidak sedikit yang sering ke tempat kita ini. Bukankah demikian, Lis.“ “Benar, Mam. Kemarin Elis lihat di televisi ada seorang pejabat yang korupsi. Dia menikahi beberapa gadis. Dia mengumpulkan aset-aset pribadi lewat uang korupsi. Nah, kenapa hal semacam itu tidak ditindak tegas. Eh, yang dibesar-besarkan malah kasus

nenek yang sengaja mencuri karena memang tidak punya uang untuk makan. Di mana keadilan di negeri ini ya, Mam. Elis sih rela-rela saja kalau lokalisasi ini ditutup, Mam. Kalau memang itu sudah keputusan pemerintah, oke-lah. Tapi, hal-hal lain juga harus ditegakkan, biar adil. Jangan yang punya uang dan jabatan menang, dan yang tak punya uang disingkirkan.” ### Menjelang Magrib, Sutarmi bergegas mengumpulkan anak buahnya. Sebelum mereka bekerja, hal ini yang hampir rutin dilakukan Sutarmi, yakni menasihati anak buahnya agar tetap menjaga kebersihan, terutama saat eng ing eng dengan para tamu-tamunya. Sutarmi juga tidak lupa mengingatkan agar anak buahnya membayar pajak sebagai tanggung jawab mereka kepada negara. Sebab, mereka telah mengumpulkan rupiah di negeri ini. Sehingga, mereka juga harus memberikan kontribusi terhadap negeri ini. “Elis mana, Mam?“ Tanya Bambang, salah satu tamu langganan Sutarmi. Dia merupakan seorang pejabat pemerintah.

“Ada di dalam kamarnya, Bang. Gimana menurutmu kalau lokalisasi ini ditutup? Apakah kamu setuju?“ “Ya jelas tidak-lah, Mam.“ “Lalu, kenapa kamu tadi tidak membela kami sedikit pun saat demo?“ “Tenang, Mam. Lokalisasi ini tidak akan ditutup. Saya akan usahakan itu. Apalagi, kalau sampai saya jadi Bupati Sukasuka di pemilihan tahun depan, saya jamin lokalisasi ini aman.“ “Iya, tapi jangan sekadar janji dong. Kami di sini resah kalau tempat ini ditutup. Harus kerja apa kami untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pemerintah saja belum bisa memberangus kemiskinan di negeri ini, bukan?“ “Ok, ok, Mam. Tenang dan percayakan kepada Bambang. Sekarang Elis mana? ### Pukul 10.00 di aula DPRD Kabupaten Sukasuka… “Hari ini kita akan membahas penutupan lokalisasi yang seharusnya sudah kita lakukan beberapa bulan lalu. Bagi Anda yang ingin

memberikan opini, kami persilakan,“ kata ketua DPRD Kabupaten Sukasuka membuka rapat. “Bila ditutup, bagaimana dengan nasib mereka, Pak? Kita harus mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut,“ ujar Adul, salah satu pejabat yang ikut rapat. “Tidak, Pak. Jika terus dibiarkan, masa depan bangsa ini akan rusah, Pak. Kemaksiatan harus ditindak tegas. Kalau perlu kawasan kita harus bebas dari kemaksiatan. Sebab, satu kemaksiatan dapat menahan karunia Tuhan. Dan kemaksiatan oleh beberapa orang bisa menjadi bencana bagi kita semua. Kalau soal ekonomi mereka, kita bisa menjanjikan dana sumbangan agar mereka bisa berwirausaha,“ ujar Bambang tidak ingin kalah. Dia adalah salah satu pejabat penting di Kabupaten Sukasuka yang beberapa waktu lalu berebut kursi bupati. Dan sesuai rencana, di tahun yang akan datang, dia akan mencalonkan diri kembali. “Baik, seluruh opini sudah saya dengar, dan saya putuskan menutup lokalisasi secepat mungkin. Kalau perlu setelah pembubaran rapat kita siang ini, semua lokalisasi kita bubarkan. Namun, ada beberapa hal yang harus digarisbawahi terkait penutupan ini. Bahwa dengan penutupan lokalisasi ini kita harus pula menghentikan segala kemaksiatan di kabupaten ini. Yang melanggar akan langsung kita beri sanksi tegas. Bila ada yang mengakses video porno di internet, mengedarkan video porno, dan lain-lain, harus ditindak setegas-tegasnya. Segala bentuk pornografi dan pornoaksi harus ditindak tegas. Semua masyarakat harus menggunakan busana yang sopan dan tertutup ke mana pun mereka berada. Terkait nasib ekonomi para pekerja seks komersial yang lokalisasinya ditutup, kita akan berikan uang pesangon sebagai modal mereka kerja. Kita beri pula pelatihan agar mereka memiliki keterampilan. Apabila ada oknum yang melakukan korupsi, maka akan langsung kami tindak tegas dengan hukuman dimiskinkan dan diasingkan ke suatu tempat. Jika dana untuk para pekerja seks yang lokalisasinya kita tutup itu dikorupsi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mereka akan kita miskinkan. Tidak adil rasanya bila kita hanya menutup lokalisasi tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Oleh karena itu, kami putuskan menutup lokalisasi disertai peraturan tegas untuk membersihkan kabupaten kita ini dari segala bentuk pornografi dan pornoaksi serta segala bentuk kejahatan lain, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.“ Semua pejabat yang ikut rapat tercengang dengan keputusan rapat yang disertai keputusan yang tidak mereka duga itu. Satu per satu dari mereka ingin memberikan opini, tapi rapat telah ditutup dengan keputusan yang harus dilaksanakan dan hukuman yang akan diterapkan bila ada yang melanggar. Bambang pun tak bisa berkata banyak. Walau dia salah satu langganan Lokalisasi Abang Senang, tapi ia harus pula menjaga nama baiknya agar di pemilihan tahun berikutnya, dia terpilih menjadi bupati. Besar peluangnya dipilih rakyat dengan sebuah pemikiran yang dinilai baik.


BERITA UTAMA

Minggu 24 Maret 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Dihadiri Mahfud MD dan Pakde Karwo n PWI... Sambungan dari Hal 29

Pertama, PWI Jatim menilai progress perekonomian dan pembangunan Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Anas mengalami peningkatan yang luar biasa. Kedua, PWI Jatim menilai Bupati Anas memiliki inovasi dan kemampuan tinggi dalam mendorong Banyuwangi sebagai daerah berbasis fasilitas eko-

nomi modern. Salah satu keberhasilannya adalah mengoperasikan bandar udara yang terkoneksi ke sejumlah kota-kota besar, pengembangan industrial estate, memaksimalkan pelabuhan, dan mengembangkan central business distrik (CBD). Ketiga, PWI Jatim menilai Bupati Anas memiliki visi penguatan teknologi informasi. Visi itu diaplikasikan dalam bentuk prakarsa koneksi seribu wifi yang tersebar hampir di seluruh

wilayah Banyuwangi. “Bupati Anas juga memiliki visi kuat di sektor kemaritiman,” ujar Ketua PWI Jatim Akhmad Munir. Tidak hanya itu, PWI Jatim juga menilai Bupati Anas mampu membangun fasilitas investasi dan memiliki visi marketing kuat dalam memajukan perekonomian kota paling timur di Pulau Jawa ini. Melalui proses marketing yang dia lakukan, sejumlah usaha grup besar terdorong berinvestasi di Banyuwangi. “Bupati Anas ber-

hasil menarik Grup Bosowa, PT Semen Indonesia, dan PT Indofood Sukses Makmur untuk berinvestasi di Banyuwangi,” jelasnya. Di sektor sosial budaya, PWI menilai Bupati Anas mampu membangkitkan potensi seni dan kebudayaan lokal dengan kreasi modern. Sejumlah po tensi seni dan budaya lokal Banyuwangi berhasil didongkrak dalam even-even na sional. “Kini sejumlah inves tor besar dari dalam dan

Ingin Minta Maaf ke Keluarga Toni n MINUM... Sambungan dari Hal 29

Awalnya, saya SMS (short message service, pesan singkat) Toni untuk menghabiskan arak yang masih tersisa. Karena sehari sebelumnya, saya sama dia minum miras di Sambirejo (Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Red), tapi tidak sampai habis. Kapan Anda kirim pesan singkat itu? Saya SMS dia Rabu sore. Kemudian, dia datang ke rumah saya setelah Magrib. Lalu, saya sama dia menuju tempat yang sama seperti malam sebelumnya, di tepi jalan persawahan. Waktu pergi, saya tidak pamit orang tua. Apa yang Anda lakukan di tempat itu? Saya tidak ikut minum. Arak

yang tinggal separo botol itu dihabiskan Toni. Mengapa Anda tidak ikut minum? Saya memang sengaja tidak minum. Karena, arak yang sudah bercampur softdrink itu saya tambahi satu bungkus micin (vetsin, penyedap rasa). Micin itu saya ambil di dapur rumah. Apa tujuan Anda mencampuri miras dengan vetsin? Supaya dia mabuk tenanan (betul-betul mabuk). Saya memang sudah merencanakan itu, agar saya bisa mendapatkan sepeda motor miliknya. Lalu, ke mana Anda bersama dia pergi? Saya diajak Toni mengambil buku di temannya di Sambirejo. Lalu, di Glowong. Di Glowong, dia tukar buku di rumah temannya. Setelah itu, saya diajak ke

Alun-alun Maron (RTH Maron di Kecamatan Genteng, red). Tapi, setelah di Yosomulyo (Ke camatan Gambiran), dia bi lang sama saya sudah gak kuat. Kemudian, dia berhenti di gubuk (Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran). Saat itu, dia tidur di gubuk itu dan sudah gak sadar. Lantas, apa yang Anda lakukan setelah mengetahui dia tidak sadar? Karena saya ingin mengambil sepeda motornya, saya ambil batu dan saya pukulkan ke kepalanya sebanyak tiga kali. Dia sama sekali tidak bergerak. Saya buang begitu saja dia di selokan. Setelah itu, Anda pergi ke mana? Saya pergi ke rumah nenek saya di daerah Pandan. Kebetulan di sana ada ibu saya. Saya ditanya tentang sepeda motor

itu. Saya bilang, itu pinjam punya teman. Setelah itu, saya SMS teman untuk jemput saya. Kemudian, saya diantar pulang. Apakah Anda memang punya dendam sampai nekat membunuh? Dia sama sekali tidak punya salah kepada saya. Karena itu, saya sama sekali tidak punya rasa dendam sedikit pun. Saya hanya ingin memiliki sepeda motornya. Bagaimana perasaan Anda sekarang? Setelah saya pukul dia dengan batu, waktu itu saya sudah menyesal sekali. Sekarang saya sungguh menyesal. Saya pasrah. Saya ingin minta maaf kepada keluarga Toni, dan bapak ibu saya, atas perbuatan saya ini. Setelah kasus saya selesai, saya ingin pergi dari rumah. (ton/c1/bay)

Benturan Keras dengan Benda Tumpul n MENINGGAL... Sambungan dari Hal 29

Saat ditemukan, korban mengalami luka di kepala bagian belakang dan wajah. Hasil pemeriksaan dan penyelidikan yang dilakukan anggota Polsek Gambiran dan Buru Sergab (Buser) Polres Banyuwangi, diketahui korban yang ternyata bernama Toni itu adalah korban pembunuhan.

Polisi berhasil meringkus sang pelaku, yakni Saiful Hadi, 19, temannya sendiri. Dalam keterangannya kepada polisi, Saiful menyebut mem bunuh temannya satu kampung itu dengan cara memukul kepalanya bagian belakang menggunakan batu besar. Selain itu, wajahnya juga dikepruk dengan batu hingga mengalami pendarahan besar. Menurut dr. Solakudin, ada

dua pendarahan yang dialami kor ban, yakni pendarahan di bawah selaput otak dan pen da rahan di dalam otak. “D arah cukup banyak di ba gian otak,” terang dr. So la ku din ke pada Jawa Pos Radar Banyu wangi. Pendarahan di bawah selaput otak dan pendarahan di dalam otak itu, jelas dia, terjadi akibat benturan benda tumpul. Benturan itu, sebut dia, diduga kuat

cukup keras. “Pendarahan di bawah selaput dan pada otak itu terjadi karena trauma benda tumpul,” ungkapnya. Solakudin menyebut, pendarahan di bawah selaput otak dan pendarahan di dalam otak itu menyebabkan korban yang bernasib malang itu meninggal dunia. “Benturan benda tumpul sepertinya cukup keras, karena pendarahan di otaknya cukup banyak,” sebutnya. (abi/c1/bay)

Kapal yang Beroperasi hanya 10 Unit n PERBAIKAN... Sambungan dari Hal 29

Diperkirakan, kata Saharuddin, kerusakan kecil itu akan tuntas diperbaiki dalam satu hari. “Tinggal memperbaiki baut-baut yang bengkok. Mudah-mudahan selesai hari ini (kemarin, Red),” katanya. Jika kerusakan kecil itu rampung diperbaiki, maka pada hari Minggu ini (24/3) dermaga tersebut sudah bisa dioperasikan untuk melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Walau Pelabuhan Ketapang hanya dilayani dua dermaga, tapi tidak berdampak se rius pada pelayanan pe nye be rangan. Menurut Saharuddin, sejak dermaga MB I tidak beroperasi, tidak pernah terjadi antrean

pan jang. Antrean memang ada, tapi pada waktu-waktu tertentu saja. Namun demikian, antrean tersebut tidak pernah sampai meluber keluar area pelabuhan. “Kondisinya normal dan cenderung sepi, sehingga kerusakan dermaga MB I tidak terlalu berpengaruh,” katanya. Untuk memberikan pelayanan maksimal, pihak PT ASDP IF mengaku akan mempercepat perbaikan. “Prinsip kita, lebih cepat lebih baik. Pengerjaan lebih cepat, dermaga bisa kita operasikan lebih cepat,” cetus Saharuddin. Perlu diketahui, Rabu lalu (20/3) dermaga pelabuhan movable bridge I PT ASDP Indo nesia Ferry (IF) Ketapang mengalami kerusakan karena disenggol kapal KMP Gerbang Samudera 2 milik PT Gerbang

Samudera Sarana yang akan bongkar muatan. Pada saat kapal hendak sandar di dermaga, tiba-tiba arus kencang datang dari arah selatan. Saat arus keras datang, KMP Gerbang Samudera 2 sedang menurunkan ramp door. Pada saat menurunkan ramp door, arus menyeret kapal yang sedang siap-siap bongkar itu. Benturan keras pun tidak bisa dihindari, karena ramp door kapal menabrak tiang beton dermaga. Akibat benturan itu, dudukan hidrolis dermaga MB bergeser 60 cm. Selain dudukan hidrolis, breasting dolphin juga pecah. Tidak hanya itu, tiang pancang dermaga MB juga rusak perah. Penahan stopper atas bengkok, dan baut-baut pengikat besi penyangga bengkok. Benturan

itu disebabkan faktor cuaca. Sejatinya, dermaga MB II masih bisa digunakan kegiatan bongkar-muat kapal. Hanya saja, pihak PT ASDP IF memilih tidak mengoperasikan dermaga tersebut selama perbaikan dilakukan. Pertimbangannya, karena dalam beberapa hari ini aktivitas penyeberangan cenderung normal-sepi. Sesuai jadwal reguler, dermaga MB dan ponton melayani operasional lima belas kapal. Dalam waktu 24 jam, satu dermaga melayani lima kapal. Saat ini kapal yang beroperasi hanya 10 unit. Dua kapal sedang dock, dan tiga kapal sedang off berlayar. Selama perbaikan dermaga MB I berlangsung, aktivitas bongkar-muat 10 kapal itu dilayani dermaga ponton dan dermaga MB II. (afi/c1/bay)

Risiko Terburuk hanya Buah Busuk n MASIH... Sambungan dari Hal 29

Kata pria asal Kecamatan Ma yang, Kabupaten Jember, itu, menjadi penjual durian keliling cukup menguntungkan. Namun, karena berpindah-pindah tempat, dia tidak bisa setiap saat berkumpul dengan keluarga. “Hasilnya lumayanlah bagi saya,” kata Agus. Dia mengungkapkan, hingga saat ini tawaran kembali ke dunia hitam masih sering datang. Beberapa pihak terkadang menawari dirinya kembali menjadi kurir

sabu-sabu (SS). Namun, Agus dengan tegas menolak tawaran itu. “Risikonya besar, Mas,” terangnya. Agus mengakui, dirinya kala itu bersedia menjadi kurir SS karena sedang butuh uang. Kali pertama mengantarkan barang haram itu adalah dari Jember ke Pasuruan. Waktu itu dia sukses. Namun, misinya yang kedua gagal. “Saya ditangkap polisi di perjalanan. Saya sebenarnya dijebak,” terangnya. Agus mengungkapkan, dia mendapatkan imbalan Rp 5 juta atas pengiriman 10 gram SS. Namun, itu sama sekali tak sebanding dengan derita yang harus dia tanggung

di penjara. “Dulu saya bekerja di bengkel se peda. Sekarang sekali-kali itu masih saya lakukan, karena saya cinta otomotif, terutama motor balap,” terang bapak dua anak tersebut. Menurut Agus, dirinya tertarik menjual durian karena risikonya tidak terlalu besar. Beda dengan menjual buah je nis lain, seperti mangga dan apel yang cepat busuk. Selain itu, hasil penjualan durian bisa diharapkan.”Risikonya ya paling durian busuk. Tapi itu bisa kita jual ke pedagang es dengan harga setara modal. Yang penting tidak rugi,” terangnya. (c1/bay)

luar negeri mulai melirik Banyuwangi sebagai lokasi investasi,” katanya. Penghargaan yang sama tapi kategori berbeda diberikan kepada sejumlah tokoh. Award tokoh nasional diberikan kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahmud MD (bidang penguatan pe negakan hukum), Menko Pere konomian Hatta Rajasa (bi dang pembangunan ekono mi nasional), Gubernur Jatim Soekarwo (bidang peme rintahan dan penguatan

investasi), dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Isran Noor (bidang penguatan otonomi daerah). Award tokoh daerah dianugerahkan kepada Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (to koh news-maker 2012), mantan Gubernur Jatim Imam Utomo (kategori life time achievement), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (bidang pemerintahan daerah), dan Direktur Utama Suara Surabaya Media Errol Jonathans (tokoh Jatim bidang media).

Awardkorporasidiberikankepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), Bank UMKM Jatim, dan Jatim Park Group. Dalam malam resepsi HPN ter sebut, Ketua MK Mahfud MD dan Gubernur Sokerwo penerimaan langsung penghargaan itu dari Ketua PWI Pusat Margiono. Hatta Rajasa dan Wagub Syaifullah Yusuf berhalangan hadir dan hanya mengutus perwakilan. (afi/c1/bay)

Tidak Melarang Produksinya n MAJELIS... Sambungan dari Hal 29

Nur Chozin menambahkan, per kosaan yang di awali minum-minuman keras (miras) sangat mungkin terjadi lantaran pelaku secara tidak langsung juga terangsang lagu porno. Apalagi, beberapa di antara 13 lagu yang dicekal itu ada yang berbahasa Osing. “MUI berharap, izin penerbitan lagu dan penyiaran oleh pemkab atau pihak yang berwenang diperketat,” harapnya. Masih menurut Nur Chozin, pen cekalan oleh KPID Jatim hendaknya dilakukan secara berkala, sehingga dapat mengantisipasi munculnya lagu-lagu porno baru. “Lagu-lagu Osing

yang merupakan aset budaya Banyuwangi perlu ditertibkan. Su paya lagu Banyuwangian yang sudah menasional bisa les tari dan membawa nama besar Banyuwangi,” tuturnya. Seperti diberitakan, KPID Ja tim me-warning pemilik radio komunitas (rakom) Banyu wangi tidak menyiarkan lagu-lagu berlirik porno. Saat ini, KPID Jatim telah mencekal 13 lagu lokal yang dianggap porno. Ketua KPID Jatim Fajar Arifianto mengatakan, KPID tidak per nah melarang produksi lagu. KPID hanya melarang pe nyiaran lagu-lagu porno melalui radio dan televisi. Beberapa waktu lalu KIPD memanggil beberapa pemilik ra-

dio lokal dan TV lokal karena menyiarkan lagu-lagu porno. Setelah diberi pemahaman, akhirnya pengelola radio dan TV lokal itu menyadari. Bagi orang dewasa, beberapa judul lagu itu akan menjadi hi buran tersendiri. Namun, bagi anak-anak, beberapa lagu porno itu akan merusak psikologi. “Agar tidak merusak mental anak-anak, beberapa lagu itu kita cekal,” tegas Fajar. Pihaknya mengaku tidak hafal 13 lagu daerah yang dicekal itu. Namun demikian, dia memastikan semua daerah di Jatim memiliki lagu yang liriknya porno. “Seperti lagu Hamil Duluan, Kebelet, Watu Cilik, dan banyak lagu lain,” ungkapnya. (sgt/c1/bay)

Barang Toko juga Dipasang di Trotoar n LAPAK... Sambungan dari Hal 31

“Kami tidak tebang pilih. Pemilik toko itu juga kita perintah memindah barang dagangan

yang diletakkan di atas trotoar tersebut,” tegas Adian. Masih kata Adian, selain demi me negakkan amanat perda dan melindungi para pejalan kaki, razia itu juga dilakukan

untuk menyongsong program Adipura. “Penertiban lapak PKL ini kami lakukan sekaligus untuk menyongsong Adipura,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Diduga Mengalami Keracunan n PINGSAN... Sambungan dari Hal 31

“Kita belum mendapat hasil pemeriksaan dari rumah sakit,” ujarnya. Sunaryo mengungkapkan, berdasar keterangan beberapa napi yang tinggal satu sel, sebe lum pingsan dan dibawa ke RSUD Blambangan, Teguh

mengaku sakit perut. “Perutnya katanya panas,” ujarnya. Sementara itu, Direktur RSUD Blambangan dr. H. Taufiq Hidayat MKes, SpAnd saat dihubungi ponselnya mengakui ada pasien kiriman Lapas Banyuwangi yang meninggal di rumah sakit. “Saat tiba di rumah sakit, kondisi pasien itu sudah tidak sadarkan diri,” terangnya.

Menurut Taufiq, diagnosis yang dilakukan petugas rumah sakit, Teguh Sugiono me ngalami intoxikasi atau keracunan. Pasien meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di RSUD Blambangan. “Karena keracunan,” sebut lelaki yang juga dokter spesialis andrologi itu. (abi/c1/bay)

Seorang Satpam Sempat Semaput n BCA... Sambungan dari Hal 31

Beberapa saat kemudian, petugas pemadam kebakaran datang dan langsung memadamkan api di lantai dua. Satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan. Keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, kebakaran yang terjadi di ruang teknisi dan ruang arsip BCA Si tubondo itu pertama kali diketahui Usman, 57, penjaga malam di kantor tersebut. Awalnya, Usman melihat ada kepulan asap dari dua ruangan di lantai dua. “Mengetahui ada asap, saya langsung melaporkan kepada satpam yang sedang berjaga. Ternyata dua

ruangan itu terbakar. Saat itu seorang satpam langsung menghubungi PMK. Api baru dapat dipadamkan satu jam kemudian,” jelas Usman. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kebakaran Bank BCA Situbondo tersebut langsung mengundang ratusan warga sekitar. Mereka mema dati jalan di depan BCA. Sebagian warga berkerumun di halaman BCA. Warga akhirnya membubarkan diri setelah api benar-benar padam. Setelah api berhasil di padamkan, seorang Satpam BCA Situbondo, Agus, berhasil dievakuasi keluar ruangan dan langsung tersadar. Selanjutnya, Agus dibawa ke RSUD Abdoer Ra hem, Situbondo, untuk

mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Sementara kami tidak dapat menyimpulkan penyebab kebakaran. Namun, dugaan sementara akibat korsleting listrik,” kata Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto Sabtu dini hari kemarin (23/3). Menurut Kasatreskrim Sunarto, untuk memastikan penyebab terbakarnya dua ru angan di kantor BCA tersebut, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. “Kami juga langsung memasang police line, melakukan koordinasi dengan Direktur Utama BCA Situbondo, dan meminta agar police line tersebut jangan dibuka sebelum pengawas perbankan datang ke lokasi kejadian,” tegas Sunarto. (rri/c1/bay)

Diperhalus sebelum Dijual n POT... Sambungan dari Hal 36

Setelah bahan-bahan dimasukkan ke dalam cetakan, terlebih dahulu harus dibiarkan selama dua hari. Setelah proses pengeringan selesai, cetakan bisa dibuka.

“Cetakannya harus diberi oli agar tidak lengket, setelah dilepas dari cetakan, hasil yang ma sih belum sempurna itu diampelas sampai halus dan dilapisi plamir,” paparnya. Beberapa jam kemudian, pla mir kering dan langsung bisa dicat sesuai warna yang

diinginkan. “Ada warna dasar, dan ada pula yang langsung dicat sesuai pesanan,” timpal Sugi, pekerja lain. Setelah itu, kerajinan itu dicek ulang. “Dicek lagi. Biasanya ada yang kurang halus, jadi harus diperbaiki,” pungkasnya. (rri/ c1/bay)

Butuh Kesabaran Tinggi n KARYA... Sambungan dari Hal 36

Saya akan terus membuat yang lebih bagus lagi,” katanya. Sugi, pekerja lain mengatakan, membuat

kerajinan butuh kesabaran. Untuk terus meningkatkan kreativitasnya, para perajin tersebut sering membuat model baru agar bisa memikat hati masyarakat. “Ya sering nyoba buat model yang lain. Kadang juga membandingkan dengan yang lain,” kata Sugi. (rri/c1/bay)


MINGGU l 24 MARET 2013 l HALAMAN 36

Harga Sangat Murah, Transaksi tak Menentu KONSUMEN kerajinan karya Hayati memang masih tak menentu. Selama 15 tahun terakhir transaksi tidak bisa ditentukan. Salah satu penyebabnya, kerajinan tersebut bukan merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat setiap hari. Meski begitu, ada saja pembeli yang mampir setiap pekan. “Kalau setiap Minggu ada saja yang beli. Tetapi, jumlah transaksinya tidak menentu,” kata Hayati. Menurutnya, harga setiap kerajinan miliknya tidak terlalu mahal. Karena dia ingin kerajinannya cepat laku meski untungnya tidak terlalu besar. “Saya ingin barang ini berputar terus, jadi harganya tidak mahal. Keuntungannya pas-pasan,” papar Hayati. Pot bunga yang paling kecil hanya dihargai sebesar Rp 5 ribu. Sementara itu, pot bunga yang paling besar bisa mencapai Rp 30 ribu. “Pot bunga berkisar dari lima sampai sepuluh ribu,” katanya sambil menghampiri

para perajin. Harga pot bunga tak jauh beda dengan nisan kuburan, yakni disesuaikan ukuran. Harga makam Rp 350 ribu. “Kalau paesan (nisan kubur) hanya Rp 20 ribu. Tapi kuburan harganya 350 ribu, bisa juga pasang langsung tapi harganya Rp 500 ribu,” jelas Hayati. Sementara itu, salah satu pekerja, Ali, mengaku para pelanggannya tak menentu. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ada pesanan dari luar kota, seperti Kabupaten Bondowoso dan sejumlah wilayah kepulauan sekitar Madura.“Pembelinya tidak tentu. Kadang warga sini, warga Besuki, dan kadang juga warga Situbondo. Ada pula pembeli dari Madura,” timpal Sugi, pekerja lain. Meski pembeli tidak dapat diprediksi, para pekerja tetap membuat sebagai stok bila sewaktu-waktu ada pembeli yang datang. “Pesanan memang jarang, tapi kami buat saja untuk stok,” pungkas Ali. (rri/c1/bay)

Aneka Kerajinan Semen dari Situbondo

Pot Tanaman hingga Kuburan MEMBUAT kerajinan semen tergolong gampang-gampang susah. Diperlukan latihan dan kecermatan saat membuat karya tersebut. Sebab, mereka yang belum pengalaman bisa saja menjadikan kerajinan berupa kuburan, paesan dan beberapa pot tanaman pecah. Salah satu perajin berbahan semen, Ali mengatakan, ada beberapa tahap untuk menyelesaikan kerajinan tersebut. Semua proses itu membutuhkan latihan dan pengalaman. “Buatnya gampanggam pang susah. Pemula ya harus belajar dulu,” kata Ali. Dia menjelaskan, pertama harus menyiapkan semen dan pasir secukupnya. Kemudian, potongan besi yang sudah disesuaikan pola kerajinan yang dikehendaki juga harus siap. Selanjutnya, cetakan harus ditata dengan rapi. “Lamanya pembuatan disesuaikan ukuran. Bahannya hanya pasir dan semen, kemudian di beri besi dan selanjutnya dicetak,” katanya n NUR HARIRI/RaBa

TELITI: Pekerja mewarnai kuburan berbahan semen yang sudah selesai dicetak di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo.

Baca Pot...Hal 35

Karya Asli Pemuda Desa NUR HARIRI/RaBa

SIAP JUAL: Seorang pekerja mengecat pot bunga berbahan semen.

Berangkat dari Nol SUDAH 15 tahun keluarga Hayati, 50, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, menggeluti usaha aneka kerajinan berbahan semen. Dia membuat kuburan, nisan, dan berbagai macam pot bunga. Dalam membuat kerajinan tersebut, Hayati awalnya merin tis bersama keluarganya dengan modal seadanya. Dia be kerja sama dengan orang yang paham kerajinan semen. Karena modal yang pas-pasan, dia pun harus putar otak agar usahanya berjalan lancar. Ketika hampir gagal, datang se seorang asal Bondowoso yang memahami kerajinan semen. Pria asal Bondowoso itu pun menjadi pekerjanya pertama. Pada akhirnya, Hayati dan pekerja tersebut mencoba membuat cetakan kerajinan sendiri. Hayati membuka usaha kerajinan tersebut awalnya sangat susah. Namun, dengan kemauan dan semangat tinggi, akhirnya mereka bisa membuat kerajinan berupa kuburan semen dan beberapa jenis pot bunga. “Awalnya orang dari Bondowoso itu bekerja sama de ngan Bu Hayati. Kemudian, dia membuat cetakan beberapa ke rajinan, sehingga usaha Bu Hayati bisa terus berkembang,” kata Sugi, 25, salah seorang pekerja. Ternyata warga sekitar banyak yang berminat terhadap kerajinan buatan Hayati. “Awalnya hanya orang sini saja yang beli. Sekitar dua sampai tiga tahun kemudian, baru ada orang dari luar Kecamatan Panarukan yang beli,” jelas Hayati. Hayati menjelaskan, kuburan

semen yang dia buat bisa langsung dipasang. Jika ada pembeli yang minta diantar, dirinya pun siap mengantar. (rri/c1/bay)

KERAJINAN berupa kuburan, paesan, dan berbagai macam pot bunga banyak digarap pemuda Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Para pemuda asli Kilensari itu membuat kerajinan untuk Hayati. Hayati menganggap pemuda di desanya bisa membuat karya kreatif asalkan ada yang membimbing. “Saya memilih warga desa sini saja. Walaupun

awalnya tidak bisa, tapi lamakelamaan mereka pandai asal ada yang membimbing,” papar Hayati kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (23/3). Ali, 25, merasa senang bisa membuat kerajinan tersebut. Dia mengaku mendapat ke-

TELITI: Salah satu perajin saat menghaluskan nisan dari semen.

puasan tersendiri dalam berkarya. Meski demikian, dirinya me ngaku tidak mudah puas dengan karyanya. “Kalau buat harus teliti. Bagus dan tidaknya kerajinan bisa dilihat setelah selesai n Baca Karya...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.