SENIN 24 NOVEMBER
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014
HALAMAN 29
Eceran Rp 5.750
Seat Pesawat Nyaris Penuh
GALIH COKRO/RaBa
SEKALI SEDUH KITA BERSAUDARA: Bupati Anas didampingi istri menikmati secangkir kopi dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Kampung Osing, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah tadi malam.
Menjelma Lautan Kopi Festival Ngopi Sepuluh Ewu Tuntas,Warga Puas GLAGAH - Kampung adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, menjelma menjadi lautan kopi, Minggu malam kemarin (23/11). Ribuan orang tumplekblek menghadiri Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Ngopi gratis itu berlangsung di sepanjang jalan utama desa tersebut. Masing- masing rumah yang berdiri di sepanjang jalan desa adat Banyuwangi itu membuat pondok mirip warung kopi, lengkap dengan meja, kursi, lengkap teko dan cangkir berisi kopi seduhan yang masih panas. Siapapun yang berkunjung ke Desa Kemiren malam itu dipersilakan meminum kopi tradisional kebanggaan masyarakat setempat secara cumacuma alias gratis. Tidak hanya menyajikan minuman kopi, masyarakat Desa Kemiren juga menyuguhkan makanan dan jajanan khas, seperti rengginang, keripik gadung, ubi, dan pisang rebus n Baca Menjelma...Hal 39
ADA APA LAGI
DPRD “Diguncang” SMS BANYUWANGI – Kalangan wakil rakyat dibuat heboh dengan beredarnya pesan pendek (SMS) berisi penipuan dan pelecehan Jumat lalu (21/11). Dengan mengatasnamakan insan pers, pengirim SMS tersebut meminta bantuan dana untuk biaya berobat rekannya sesama insan media n Baca DPRD...Hal 39
Mengeksplor Potensi Budaya tanpa Mencerabut Akarnya
GALIH COKRO/RaBa
GRATIS: Deretan meja dan kursi berdiri di sepanjang jalan utama Desa Kemiren. Warga pun dipersilakan menikmati kopi gratis bersama jajanan khas Banyuwangi.
Okupansi kupansi Penumpang Penumpa Pesawat di Blimbingsari WINGS AIR Jenis p pesawat ATR 72 72-600, 2 600 Kapasitas 72 penumpang Jumat (23/11) SBY-BWI BWI SBY
: 72 orang : 71 orang
Sabtu (24/11) SBY-BWI BWI-SBY
: 57 orang : 65 orang GARUDA
Jenis peswat ATR 72-600 Kapasitas 72 penumpang Jumat (23/11) Denpasar-BWI SBY-BWI BWI-SBY BWI-Denpasar
: 65 orang : 68 orang : 43 orang : 60 orang
Sabtu (24/11) Denpasar-BWI SBY-BWI BWI-SBY BWI-Denpasar
: 58 orang : 37 orang : 66 orang : 55 orang
Minggu (25/11) Denpasar-BWI BWI-SBY
: 31 orang : 70 orang
Pesawat
ABDUL AZIZ/RaBa
PRIHATIN PERTIKAIAN: Tokoh agama dari berbagai negara menggelar doa untuk perdamaian dunia di Pura Giri Purwa, Desa Kalipahit, Tegaldlimo, kemarin.
Doa Bersama Lintas Agama untuk Perdamaian Dunia TEGALDLIMO – Umat beragama dari berbagai negara menggelar doa bersama untuk perdamaian dunia di halaman Pura Giri Purwa, Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, kemarin. Mereka berasal dari Indonesia, khususnya Bali, Jawa dan Sunda. Ada juga peserta dari Bulgaria, Jepang, China, Australia dan Belanda dan dari
agama Islam, Hindu, Budha, Kristen dan Katolik. Tokoh agama dan perwakilan negara tersebut juga melakukan doa bersama menggunakan bahasa asal negaranya masing-masing. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga hadir dalam kegiatan tersebut n Baca Doa Bersama...Hal 39
Pengalaman Endang Kumalasari, Sepuluh Tahun Mengajar Bahasa Osing
Lafal Kurang Fasih, Kerap Ditertawakan Murid Tidak berlebihan jika Bahasa Osing bisa menjadi bahasa pemersatu di antara banyak bahasa daerah yang ada di Banyuwangi. Setidaknya itu yang dirasakan Endang Kumalasari, guru muatan lokal di SDN 1 Pesucen Kecamatan Kalipuro. TAUFIK FERDIANSYAH, Kalipuro ENDANG masuk Banyuwangi sejak tahun 1979. Kali pertama menginjakkan kaki di Bumi
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SABTU dan Minggu ke marin Banyuwangi riuh. Ramai. Banyak sekali orang datang ke kota The Sunrise of Java. Bukan hanya berkulit OLEH: sawo matang. Juga banyak yang berkulit muSAMSUDIN ADLAWI tih. Tidak hanya orang biasa. Tapi juga beberapa pejabat negara. Mereka antara lain Duta Besar Amerika Serikat (AS) beserta keluarga. Konjen AS di Surabaya bersama istri n Baca Mengeksplor...Hal 39
BANYUWANGI - Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 Sabtu lalu (22/11) berdampak positif bagi aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Setidaknya itu terbukti darii tingginya okupansi penumpang pesawat di bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut beberapa hari terakhir. Seat (tempat duduk) dua maskapai yang melayani penerbangan dari dan menuju Banyuwangi, nyaris selalu dipenuhi penumpang, baik menjelang, hari “H”, Penumpang maupun pasca perpesawat dari helatan BEC. Sejak dan menuju Jumat (21/11) hingga kemarin (23/11), Banyuwangi hampir seratus di Bandara persen kursi Garuda Blimbingsari Indonesia maupun Wings Air dari dan sangat tinggi, menuju kabupaten terlebih selama berjuluk Sunrise of menjelang hingga Java ini terisi. Data yang berhasesudah BEC” sil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Andy Hendra Suryaka Radar Banyuwangi, Kepala Bandara Blimbingsari pada Jumat atau satu hari menjelang BEC, penumpang pesawat Wings Air rute Surabaya-Banyuwangi mencapai 72 orang. Di hari yang sama, jumlah penumpang Wings Air jurusan Banyuwangi-Surabaya sebanyak 71 orang n Baca Seat Pesawat...Hal 39
Blambangan, perempuan kelahiran Pare, Kabupaten Kediri itu bertugas sebagai guru. Karena berasal dari Jawa Mataraman, Endang menggunakan Bahasa Jawa sebagai komunikasi sehari-hari. Tugas pertamanya diawali di Kalibaru dan Kalipuro dan akhirnya berlabuh di SDN 1 Pesucen, Kecamatan Kalipuro sampai sekarang. Dia baru tahu Bahasa Osing sejak tinggal di Pesucen, karena masyarakat Desa Pesucen 100 persen adalah Osing. Meski demikian, Endang tidak merasakan kesulitan berkomuniskasi, karena kebanyakan orang Pesucen mengerti apa yang diungkapkan mesti tidak bisa mengucapkan n Baca Lafal Kurang...Hal 39
Tersangkut judi togel, PNS terancam dipecat Ironis, yang gerogoti uang negara malah aman-aman saja!
Warga Muncar berharap pabrik ikan punya IPAL Terus selama ini limbahnya dibuang ke mana?
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
MUATAN LOKAL: Siswa-siswi SD Negeri 1 Pesucen, Kecamatan Kalipuro sedang belajar bahasa Osing.
email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id
POLITIK & PEMERINTAHAN
30
Jawa Pos
Senin 24 November 2014
R A D A R
B A N Y U W A N G I
PNS Togel Terancam Dipecat BANYUWANGI – Nasib pegawai negeri sipil (PNS) bagian umum, Adenani yang tertangkap polisi karena terlibat kasus perjudian dipastikan akan mendapat hukuman ganda. Selain hukuman pidana, Adenani juga terancam menerima hukuman pelangga-
ran disiplin sebagai PNS. Pimpinan Adenani di Bagian Umum Sekretariat Pemkab Banyuwangi telah melayangkan surat kepada Bupati Abdullah Azwar Anas untuk memberikan tindakan kepada oknum PNS itu. “Kita sudah mengirim surat
kepada Pak bupati. Selanjut surat itu akan diproses di Inspektorat dan BKD,” ungkap Kabag Humum, RR. Nanin Oktaviantie. Lalu sanksi apa yang diterima Adenani? Nanin menolak berkomentar lebih jauh n Baca PNS Togel...Hal 39
GALIH COKRO/RABA
TUNGGU GILIRAN TES: Peserta tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) antre menunggu giliran masuk ruang computer assisted test ( CAT) di Kantor BKD Jalan Agus Salim kemarin.
Karyawan Swasta Berebut Kursi CPNS Ramai-Ramai Ikut Tes di Hari Libur BANYUWANGI - Tes Kompetensi Dasar (TKD) bagi para pelamar seleksi pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi terus berlanjut. Tingginya minat masyarakat mendaftarkan diri menjadi calon abdi negara membuat Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi tetap menggelar tes walau di hari libur kemarin (23/11). Pantauan wartawan di kantor BKD, jalan Agus Salim, Banyuwangi, ratusan pelamar CPNS
datang secara bergelombang untuk mengikuti tahap seleksi yang paling menentukan tersebut. Menariknya, tidak sedikit pelamar CPNS yang mengaku beruntung tes digelar di hari Minggu. Rata-rata, calon peserta tes yang merasa senang tes digelar di hari libur kerja itu adalah mereka yang sebenarnya sudah memiliki pekerjaan. Nah, bagi pelamar CPNS yang telah bekerja, maka jika tes digeber di hari kerja, mereka harus meninggalkan pekerjaan demi mengikuti TKD. Dedy Hendra, 29, salah satunya. Pria asal Kelurahan Ta-
AGENDA KOTA
Bupati Audiensi dengan Taruna LP3 PADA pukul 07.30 (24/11) Bupati Abdullah Azwar Anas akan beraudiensi dengan Taruna Siswa LP3 Banyuwangi di Bandara Blimbing sari. Sekitar pukul 08.30, Bupati Anas akan membuka Pelatihan Administrasi Pemdes bagi aparatur desa di Gedung Korpri Banyuwangi. Setelah itu pukul 09.30 Bupati menghadiri rapat paripurna DPRD di Ruang Rapat Paripurna DPRD. (*)
manbaru, Kecamatan Banyuwangi ini mengaku dirinya sudah bekerja di salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jember. “Kalau tes dilakukan di hari libur, saya tidak perlu bolos atau izin tidak masuk kerja,” ujarnya. Dedy mengatakan, meski telah bekerja, dirinya tertarik mengikuti seleksi CPNS 2014. Selain agar bisa dekat dengan keluarganya yang tinggal di Banyuwangi, dengan menjadi PNS, maka masa depan dirinya lebih terjamin. “Selain gaji bulanan, dengan menjadi PNS, kita bisa mendapat uang pensiun,” kata dia. Hal senada dilontarkan Qomaria, 29, asal Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Banyuwangi. Karyawan salah satu lembaga pembiayaan (finance) ini mengaku mendaftarkan diri menjadi CPNS di posisi analis pendapatan daerah. “Saya melamar CPNS untuk masa depan yang lebih baik,” ujar alumnus program studi (prodi) ekonomi managemen Univer-
sitas Wishnu Wardana Malang tersebut. Seperti diberitakan, dari jumlah pendaftar CPNS yang mencapai 1.827 orang, kini telah terjaring 1.194 pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sebanyak 1.194 pendaftar yang lolos seleksi administrasi itu diwajibkan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) untuk memperebutkan 51 formasi yang tersedia. Tes bagi calon abdi negara tersebut dijadwalkan berlangsung mulai Selasa (18/11) sampai Senin (24/11). Data yang dilansir Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, kecuali hari Jumat (21/11), pelaksanaan TKD dengan menggunakan computer assisted test (CAT) itu dilakukan empat gelombang per hari. Khusus di hari Jumat, dalam sehari tes hanya dilakukan tiga gelombang. “Karena waktu yang tersedia terbatas, tes tetap kami gelar di akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu,” kata kepala BKD Banyuwangi, Sih Wahyudi kala itu (18/11). (sgt/afi)
FORUM PILKADA
Pilihan Rakyat Beda dengan Pilhan DPRD
BAGUS PRIYAMBODO Debt Collector
Jelas sangat setuju dengan pilkada langsung. Dengan pilkada langsung kita bebas memilih siapa pemimpin kita nanti. Beda dengan pilkada tidak langsung, pilihan anggota dewan tentunya tidak sama dengan pilihan rakyat.”
Pilihan Langsung Jauh Lebih Efektif Sejak reformasi, de mokrasi sudah berlang sung cukup baik. Rak yat berperan serta dan terlibat langsung un tuk memilih kepala MOCH DJAZULI SH daerahnya, tentunya unPengacara tuk ke depan pilkada langsung menurut saya lebih efektif dilakukan karena masyarakat ikut serta dalam proses demokrasi yang ada, daripada pilkada tidak langsung.”
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jalan Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENIN 24 NOVEMBER
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
Uji Kompak Pejabat - Istri dengan Nasgor SITUBONDO – Bagaimana jika kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang selama ini hanya berkutat dengan rapat atau menandatangani berkas, tiba-tiba saja disuruh memasak nasi goreng. Pasti ribet dan lucu jawabannya. Iya, itulah yang terjadi dalam lomba memasak dalam rangka HUT KORPRI di lingkungan Pemkab Situbondo, Sabtu (22/11) lalu. Setidaknya 60 Kepala SKPD hingga jajaran camat mengikuti kegiatan yang dipusatkan di halaman pendapa kabupaten ini. Bahkan, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Ny Hj Umi Kuslum serta Sekda Syaifullah dan istri juga ikut sebagai peserta kehormatan. Lomba memasak dalam rangka HUT KORPRI sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun yang membuat beda kali ini, karena kepala SKPD harus tampil dengan istri. Pada lomba-lomba sebelumnya mereka biasanya tampil seorang diri. Bahkan kekompakan dengan pasangan saat memasak juga menjadi salah satu point penilaian. Menurut Panitia Acara Lomba Memasak, Tri Cahya Ningsih, setidaknya ada empat kreteria penilaian. Selain kekompakan tim, rasa nasi goreng, penampilan hingga ketepatan waktu juga menjadi kreteria penilaian n Baca Uji...Hal 37
KEHORMATAN: Bupati Dadang Wigiarto beserta istri, Ny Hj Umi Kulsum ikut menjadi peserta dalam lomba memasak nasi goreng dalam rangka HUT KORPRI, Sabtu (22/11) lalu. EDY SUPRIYONO/JPRS
64.203 Keluarga Dapat Bantuan PSKS Dicairkan Hari Ini, Rp 400 Ribu untuk Dua Bulan SITUBONDO – Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dari pemerintah pusat, hari ini (24/11) mulai dibagikan di Kabupaten Situbondo. Bantuan yang merupakan dana konpensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Data RTS penerima PSKS ini adalah warga yang tahun 2013 lalu memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Jika ada warga yang kehilangan kartu itu, maka tetap bisa mengambil dengan syarat harus ada surat keterangan dari Lurah/Kades,”
tersebut, sedikitnya akan diterimakan kepada 64.203 rumah tangga sasaran (RTS). Pencairan dana PSKS untuk warga yang kurang mampu di Situbondo, disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Syaifullah.Dia menyebut proses pencairan akan dilaksanakan secara bertahap kepada puluhan ribu penerima tersebut n
Syaifullah, Sekda Situbondo
Baca Keluarga...Hal 37 EDY SUPRIYONO/JPRS
PENDIDIKAN
Tangkap Pedagang Mangga Pencuri Motor Polisi Masih Memburu Satu Pelaku Lainnya
SAMSURI/JPRS
PEMBUKAAN: Kasi SMA, HM Fauzan (tengah) memberikan penjelasan kepada peserta.
Guru Mapel Dua Hari Ikuti Work Shop
SITUBONDO - Ikrom Wahyudi, warga Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, ditangkap polisi, kemarin (22/11) malam. Penyebabnya, pria 24 tahun itu terlibat pencurian sepeda motor. Beberapa waktu lalu, dia mencuri sepeda motor Honda Supra X 125, nopol L 4661 VJ, milik Armadi, 24, warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar.
Pria yang sehari-harinya menjadi pedagang mangga ini ditangkap aparat pada saat berada di sekitar arena billiard di Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus. “Tersangka ditangkap di arena billiard setelah beberapa hari dilakukan pemburuan,” kata Kanit Resmob Polres Situbondo wilayah timur, Aipda I Wayan Parka n Baca Tangkap...Hal 37
SITUBONDO - Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo melalui Bidang Dikmen menggelar Workshop pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan yang ditempatkan di Aula SMAN 2 Situbondo selama dua hari ini (17-18/11) ini dikemas dalam kegiatan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran). Sejumlah nara sumber yang dihadirkan berasal dari Universitas Jember n
BERTOPENG: Ikrom Wahyudi, pedagang mangga yang terlibat pencurian sepeda motor digelandang ke Mapolres Situbondo, kemarin (22/11) malam.
Baca Guru...Hal 37
KUNKER DPRD
Tanyakan Biaya Perjalanan Dinas SITUBONBDO – Pimpinan DPRD Kabupaten Situbondo bersama para ketua fraksi belum lama ini melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kegiatan yang dilaksanakan (11-14/11) ini dalam rangka melakukan koordinasi langsung terkait adanya sejumlah kebijakan baru. Misalnya di Kemenkeu, para anggota DPRD ini mempertanyakan secara langsung implementasi Peraturan menteri keuangan (PMK) nomor 53/PMK.02. 2014 tentang plafon biaya perjalanan dinas n Baca Tanyakan...Hal 37
NUR HARIRI/JPRS
Ritual Tahunan Ruwatan Masal di Desa Wonorejo, Banyuputih
Dipercaya Sembuhkan Penyakit dan Lancarkan Rejeki Lakon cerita Murwa Kala dimainkan dalam acara ruwatan masal Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Kisahnya yang menuturkan cara menaklukan angkara murka dianggap menjadi tolak bala bagi warga Wonorejo yang mengikuti ruwatan. FREDY RIZKI, Banyuputih.
HABIBUL ADNAN/JPRS
BERI PENJELASAN: Bashori Shonhaji ditemui di ruang kerjanya, kemarin http://www.radarbanyuwangi.co.id
RUWATAN masal ini menjadi satu rangkaian acara warga Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih dalam melakukan selamatan desa. Sebelumnya mereka telah mengadakan ritual tumpeng sewu. Acara ini dilakukan dari seluruh sudut desa yang bermuara di balai desa Wonorejo setelah tahun baru Jawa. Usai acara tumpeng sewu, beberapa dari anggota masyarakat ini pun diruwat. Ritual ini dipercaya dapat mengikat kekokohan hati masyarakat.
Ruwat sendiri memiliki makna melepas, sehingga bagi masyarakat yang mengikuti ritual ini dipercaya dapat melepaskan apa-apa yang buruk yang ada di dalam diri mereka. Warga yang akan diruwat tidak bisa sembarangan alias asal comot. Syaratnya harus pandawa lima atau yang lima bersaudara satu kelamin. Kedua terdiri dari tiga bersaudara dimana ada satu yang jenis kelaminnya berbeda n Baca Dipercaya...Hal 37
FREDY RIZKI/JPRS
RITUAL: Warga menanti pagelaran wayang hingga pembacaaan kidung di Balai Desa, Wonorejo. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Restoran Banyak Ogah Bayar Pajak
32
Jawa Pos
R A D A R
RENDRA KURNIA/JPRS
PINDAH HABITAT: Satpol PP memberikan pembinaan kepada pelaku esek-esek yang tertangkap beberapa waktu lalu.
Jadikan Situbondo Zona Merah bagi Peselingkuh SITUBONDO – Satpol PP Pemkab Situbondo akan menambah frekuensi operasinya ke tempat-tempat eks prostitusi, tempat hiburan maupun hotel. Ini dilakukan untuk kian menekan tindak asusila yang ada di Bumi Selawat Nariyah. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Agung Wintoro, mengungkapkan, dengan razia yang intensif maka para pela-
ku perselingkuhan akan merasa tidak aman. Apalagi, yang kerap melakukan itu bukan hanya warga, tapi juga mereka yang menyandang predikat PNS. “Rencana kita ini sudah kita sampaikan kepada Bupati, dan beliau menyetujuinya,” kata Agung kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Secara teknis, lanjut Agung, program ini dilakukan dengan menam-
PENYELUNDUPAN KERANG
RENDRA KURNIA/JPRS
BIOTA DILINDUNGI: Sejumlah anggota Satpol Air membawa kerang ke daratan untuk dijadikan barang bukti.
Satpolair Buru Pemilik Troka Susur Bundar SITUBONDO – Setelah menetapkan tersangka terhadap Busairi, nahkoda kapal layar motor (KLM) Indonesia Berkah dan Nur Hasan seorang kuli angkut kerang troka susur bundar (Bukan Heri Handoko sebagaimana diberitakan sebelumnya), kini polisi memburu pemiliknya. Pernyataan tersebut disampaikan langsung Kasatpolair Polres Situbondo, AKP Basori Alwi, kemarin (23/11). “Sekarang kita sedang memburu pemilik kerang tersebut. Untuk tersangka sudah ditetapkan dua orang, yaitu Busairi, warga Raas Sumenep dan Nur Hasan alias Gung, warga Panarukan. Jadi kuli angkut bukan Heri Handoko asal Banyuwangi. Dia itu adalah salah satu polisi yang menangkap kedua tersangka,” kata Basori meluruskan. Dia menyebut, dari keterangan kedua tersangka, muncul nama seseorang yang diduga kuat sebagai pemilik kerang sebanyak delapan ton yang hendak diselundupkan. Meski begitu, nama orang yang dimaksud masih enggan disebutkan. “Untuk nama belum, karena masih dalam pengejaran,” ujarnya. Data yang berhasil dikumpulkan, nama pemilik kerang yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 800 juta adalah seorang perempuan. Dia merupakan juragan kapal yang mempekerjakan Busairi untuk mengirim kerang yang dilindungi negara tersebut n Baca Satpolair...Hal 37
bah frekuensi operasi yang dilakukan Satpol PP. Lokasi seperti hotel, tempat remang-remang dan kos-kosan akan menjadi target target operasi Satpol PP. Untuk hotel, kata Agung, masih tetap difokuskan kepada hotel menengah ke bawah yang berharga murah. Tapi tidak menutup kemungkinan hotel-hotel besar juga menjadi sasaran. “memang ada saja yang menggunakan hotel-ho-
Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957
tel mahal, tapi berdasarkan keterangan mereka yang pernah kami tangkap, hotel murah menjadi tempat yang paling sering dituju,” jelas Agung. Lokasi selanjutnya yang akan menjadi tujuan adalah kamar-kamar kos. Berdasarkan pantauan selama ini, banyak dari kamar kos yang disalahgunakan menjadi tempat pelanggaran Perda n Baca Jadikan...Hal 37
SITUBONDO– Dari sekian banyak perusahaan yang dikenai pajak oleh daerah, ternyata restauran menjadi salah satu tempat usaha yang cukup sulit ditarik pajak. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Situbondo, Tri Cahya Setia Ningsih. Mantan Kabag Pembangunan tersebut mengatakan, bisnis restaurant di Kabupaten Situbondo cukup banyak. Tetapi pelaku wajib pajak, yaitu pemilik restauran amat susah untuk ditarik pajak. Padahal, DPKAD sudah memudahkan para wajib pajak itu dengan membuatkan bill tagihan dan banner agar konsumen dapat melihat kewajiban mereka. Padahal, dalam hal ini pemilik restoran bukan membayar pajak dari usahanya, namun hanya mengambilkan pajak sebesar sepuluh persen dari transaksi yang dilakukan konsumen. Tapi, lagi-lagi pemilik restoran menolak karena takut dikira menaikkan harga. Padahal, dengan adanya banner dan keterangan pajak di bill pembayaran, sebenarnya masyarakat tidak akan keberatan. “Mereka ini sebenarnya kan hanya diminta untuk mengambilkan pajak pemerintah dari konsumen yang makan di
Yang paling parah, pernah BPK datang ke sini, mengaudit pajak restoran, lalu mengundang langsung semua pengusaha hotel dan restoran. Tapi, tidak ada yang datang, lalu orang BPK-nya saya bawa langsung ke lapangan biar mereka tahu kondisi sebenarnya,” Tri Cahya Setia Ningsih. Kepala DPKAD Situbondo
restaurannya, tapi malah menolak, bannernya sama bill-nya dicopot,” jelas Tri. Karena cara tersebut tidak diindahkan, akhirnya DPPKAD mengikuti aturan main yang disepakati oleh pemilik restauran. Jadi pajak restauran diambil berdasarkan hitung-hitungan yang dilakukan sendiri oleh pemilik. Mereka memberi laporan bulanan terhadap pemasukan, lalu menghitung sendiri pajaknya n Baca Restoran...Hal 37
Mancing jadi Pilihan Wisatawan Lokal PANARUKAN – Potensi wisata yang ada di Situbondo tak hanya merambah tempat wisata maupun hasil kerajinan saja. Sebuah penyalur hobi juga menjadi potensi yang cukup menjanjikan jika dikelola. Di wilayah pantai seperti Pasir Putih dan Pathek, beberapa nelayan menawarkan jasanya untuk para pemancing. Selepas mereka mencari ikan, sering dijumpai masih banyak perahu-perahu yang standby dengan nelayannya di Pantai Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Ternyata mereka ini menanti orang-orang yang akan menyewa perahunya untuk memancing hingga 200 meter dari bibir pantai. Para nelayan ini membawa para mancing mania ke titik-titik yang terdapat banyak ikan. Yoto, 40, salah satu nelayan yang ada di Pantai Pathek men-
gatakan jika penghasilan dari membawa penghobi mancing ini cukup lumayan. Untuk sekali waktu mancing, dirinya memperoleh uang antara Rp.150 ribu sampai Rp.200 ribu. Harga tersebut menurutnya juga disesuaikan dengan banyaknya orang yang memancing. Yoto sendiri mempunyai dua buah kapal, ada yang berukuran kecil dan besar. Rata-rata, para pemancing kata Yoto datang sekitar pukul 16.00 hingga pukul 17.00. Para pemancing ini menurutnya sudah membawa alat dan umpan sendiri. Jadi lamanya memancing nantinya tergantung dari banyak sedikitnya umpan yang dibawa oleh pemancing. “ Kalau sudah habis ya pulang, kalau belum habis ya gak pulang, jadi gak bisa jelas sekali mancing berapa jam,” jelas Yoto n Baca Mancing...Hal 37
REDY RIZKI/JPRS
LEPAS PENAT : Dua orang wisatawan asal jember mendekati perahu nelayan untuk memancing perairan selat Madura.
IKLAN JITU TANAH
Senin 24 November 2014
S I T U B O N D O
NUR HARIRI/JPRS
MENUNGGU: Seorang pasien yang menggendong bayi akan menerima akte kelahiran anaknya di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Ke depan akan disediakan pelayanan khusus untuk pelayanan ini.
Bayi Lahir di RSUD, Lima Menit Dapat Akta Kelahiran SITUBONDO – Setiap bayi yang lahir di RSUD Abdoer Rahem Situbondo, kini akan langsung mendapatkan akte kelahiran. Penerbitan akte secara cepat itu, berdasar pemamfaatan layanan IT Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) yang ditempatkan di rumah sakit. Menurut direktur RSUD Abdoer Rachem Situbondo, dr. Tony Wahyudi, selama ini pembuatan akte lahir memang dilakukan secara manual. Tetapi dengan adanya perkembangan IT, maka akte lahir bisa dibuat di rumah sakit tanpa harus mendatangi kantor Dispendukcapil. “Selama ini memang masih manual, petugas yang membuat akte lahir harus datang ke Dispenduk. Akan tetapi setelah alat-alatnya sudah ada, maka akte lahir bisa dibuat di sini,” kata Toni Wahyudi. Ditambahkan, di RSUD masih belum memiliki ruang tersendiri untuk pembuatan akte lahir. Ke depan pihaknya akan mengusahakan untuk me-
nyediakan ruang tersendiri agar pasien yang melahirkan di RSUD bisa pulang dengan membawa akte. “Yang lahir dan mendapat akte kelahiran saat ini ada empat pasien,” imbuhnya Jumat (20/11) lalu. Seorang warga Mariyanto, asal Situbondo, mengaku senang karena anaknya langsung mendapat akte lahir. “Bagus kalau seperti ini, warga tidak susah mutermuter mengurusnya,” katanya. Kepala Dispendukcapil, Muhammad Sifa mengatakan, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan tersebut harus menyerahkan beberapa persyaratan terlebih dahulu. Diantara persyaratan itu adalah surat keterangan lahir dari rumah sakit, foto copy surat nikah yang dilegalisir kantor urusan agama (KUA), kartu keluarga (KK), serta kartu tanda penduduk (KTP) kedua orang tua. “Ditambah ada dua orang saksi. Jika semua persyaratannya lengkap, maka lima manit sudah dapat akte lahir,” katanya. Bagi keluarga yang baru me-
lahirkan, secara otomatis memiliki tambahan anggota keluarga. Dari situ kartu keluarga juga harus dirubah dengan tambahan anak yang baru lahir. “Selain dapat akte lahir, keluarga juga mendapatkan KK baru,” imbuh Muhammad Sifa. Mohammad Sifa mengakui, layanan akte kelahiran hingga hari ini masih bersifat manual. Untuk ke depan, pihaknya akan merancang pelayanan menjadi sistem online. “Kalau online sudah bisa, maka alat-alat pembuatan akte tidak lagi di bawa ke mana-mana, saat ini masih dirancang,” paparnya. Sementara itu, apabila ada warga yang belum memiliki akte kelahiran hingga berusia satu tahun atau bahkan 20 tahun, maka akan tetap bisa mengurus tanpa harus menjalani sidang seperti tahuntahun sebelumnya. “Berapa pun usianya sekarang sudah tidak pakai sidang lagi, prosedurnya sudah ada. Asalkan persyaratannya (seperti di atas) lengkap,” pungkasnya. (rri/pri)
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Senin 24 November 2014
R A D A R
NORMAL : Penumpang yang hendak menuju Pulau Bali di Pelabuhan ASDP Ketapang, kemarin.
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Tidak Ada Lonjakan Penumpang KALIPURO – Adanya beberapa event di Banyuwangi tampaknya tidak terlalu berpengaruh terhadap arus penumpang di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin. Penumpang pejalan kaki maupun kendaraan bermotor tampak normal-normal saja dari Bali atau sebaliknya. Manajer Operasional PT. ASDP Ketapang, Saharudin Kotto membenarkan hal itu. Meski di Banyuwangi sedang banyak beberapa event seperti Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan lain
sebagainya, hal ini tidak terlalu berdampak terhadap lonjakan penumpang yang ada di Pelabuhan ASDP Ketapang. ”Normalnormal saja, Mas, tidak ada lonjakan penumpang yang berarti,” terangnya. Dia menambahkan, untuk satu hari, rata-rata penumpang yang datang maupun menuju Pulau Bali masih diambang batas yang sewajarnya. Peningkatan penumpang juga tidak tampak terjadi. ” Per hari masih normal penumpang, sekitar 1.200
penumpang untuk satu harinya,” tambah Saharudin Kotto. Namun, dari pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, ada saja beberapa penumpang yang mengaku datang ke Banyuwangi hanya untuk menikmati beberapa event yang ada di Banyuwangi. ” Ini saya mau balik lagi ke Bali. Kemarin saya pulang ke Banyuwangi untuk melihat BEC, mumpung libur. Besok (hari ini) kan sudah kerja lagi,” ujar Surya,24, seorang penumpang asal Sarongan, Ba-
33
B A N Y U W A N G I
nyuwangi tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Hendrawan, 26, penumpang ferry yang hendak menuju Pulau Bali. Dia sengaja pulang ke Banyuwangi beberapa waktu yang lalu untuk menyaksikan pagelaran BEC yang baru saja dilaksanakan. ”Mumpung Sabtu Minggu libur saya pulang. Sekalian lihat BEC juga. Ini sekarang sudah mau balik lagi ke Bali. Besok sudah masuk kerja,” ujar pria yang bekerja di Denpasar tersebut. (tfs/aif)
Harga Ikan Asin Merangkak Naik BANYUWANGI - Tidak hanya harga ikan segar yang melonjak, harga beberapa jenis ikan asin di Pasar Banyuwangi juga mulai merangkak naik. Kenaikan terjadi jenis ikan asin yang digemari warga, seperti ikan asin jenis pedho, merjung dan teri. “Rata-rata naik Rp 2.000 hingga Rp 3000 per kilogram,” ungkap Hermin, 59 pedagang ikan asin di Pasar Banyuwangi. Ikan asin jenis pedho misalnya, sebelum dijual Rp 13.000 kini naik menjadi Rp 15.000 per kilogram. Demikian dengan harga ikan merjung atau ketambak, yang semula Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram. Kenaikan yang paling signifikan terjadi pada ikan asin jenis teri awal berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu ini menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Salah satu pengecer ikan asin lainnya, Yuli, 36 menuturkan, kenaikan harga tersebut akibat kurangnya stok yang dipasok peng-
CHIN JULLIEN/RABA
MENAWAR: Pedagang dan pembeli melakukan tawar menawar di kios ikan asin di Pasar Banyuwangi kemarin
epul ke tingkat pengecer. “Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak memberi pengaruh banyak kepada harga ikan asin, kalau barang melimpah, harga cenderung turun, kalau barang sedikit, cenderung naik,” ujar Yuli. Yuli mengatakan, walau secara umum harga ikan asing naik namun harga ikan asin jenis tumbuk anjlok. Ikan asin jenis
tumbuk yang biasanya dijual dengan harga RP 27.000 kini menjadi Rp 20.000 per kilogram. Meroketnya harga ikan asing karena stok menipis karena tidak ada suplai ikan segar dari nelayan.“Nelayan di beberapa sentra penghasil ikan banyak yang menunda melaut karena angin masih kencang,” ungkap Yuli. (cin/afi)
Fungsi dan Peran Notaris Januari, Kampus Stikes Berbahasa Inggris dalam Hukum Nasional BANYUWANGI – Setelah sukses menggelar seminar “Eksistensi Gadai dan Fiducia” yang bekerjasama dengan Pegadaian, Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi kembali melaksanakan seminar. Kali ini mendatangkan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Banyuwangi. Bertempat di ruang Auditorium F4 Untag Banyuwangi, sekitar seratus mahasiswa Fakultas hukum dengan mengenakan almamater warna merah memenuhi ruangan. Mereka dengan semangat mengikuti seminar yang mengambil tema ‘Fungsi dan Peran Notaris dalam Hukum Perdata Nasional’. Sebagai pembicara adalah wakil ketua INI Banyuwangi, Ir. Misbah Imam Soleh Hadi, SH, MKn yang memaparkan kenapa harus ada notaris? Hal ini dikarenakan adanya tuntutan terhadap perlindungan hukum dalam kehidupan masyarakat. Dengan perkembangan lalu lintas hukum yang semakin komplek, notaris dalam membuat akta tidak sekedar catatan atau bukti untuk mengingat kembali peristiwa yang sudah terjadi, namun lebih ditujukan kepada kepentingan pembuktiannya yang diharapkan dapat memberikan kepastian hukum di kemudian hari.
Sementara pada pembicara selanjutnya, Rudi Mulyanto, SH, Mkn yang mewakili sekretaris INI Banyuwangi yang sekaligus juga Kaprodi Fakultas Hukum Untag Banyuwangi memberikan pengarahan kepada mahasiswa peserta seminar tentang peran dan fungsi notaris. Sejarah, latar belakang,wewenang hingga jenis notaris semua dikupas tuntas dalam seminar yang dilaksanakan pada sabtu (22/11) kemarin. Acara yang dimoderatori oleh Heru Guntoro, SH,MH mendapat perhatian yang cukup antusias dari peserta. Pertanyaan-pertanyaan kritis sering muncul dari pe-
serta seminar. Harapan Heru Guntoro selaku dekan Fakultas Hukum Untag Banyuwangi kedepan, lulusan mahasiswa fakultas hukum yang menjabat notaris dalam menjalankan profesinya harus benarbenar menjadi Notaris yang baik sehingga client merasa aman, bukan Notaris yang enak. “Secara professional Notaris harus berkepribadian baik, mempunyai pengetahuan luas dan keterampilan yang ditingkatkan dari waktu ke waktu, tergabung dalam suatu organisasi, tidak mengejar keuntungan atau komersial semata,” terang Heru Guntoro dalam akhir acara. (*)
BANYUWANGI- Memasuki usia ke–8 tahun, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain meningkatkan SDM dosen, perguruan tinggi ini juga melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, seperti pembangunan gedung rektorat dan pembangunan gedung perkuliahan. Yang lebih menarik, mulai Januari 2014 para dosen, karyawan dan mahasiswa wajib menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan kampus sebagai bahasa percakapan sehari – hari. Hal tersebut disampaikan Ketua Stikes Banyuwangi, DR. H. Soekardjo, S.Kep, MM dalam pidatonya saat membuka jalan sehat Dies Natalis ke – 8 Stikes Kamis (20/10). Dalam sambutannya pria yang hobi bermain tenis itu mengemukakan alasan pentingnya bahasa Inggris karena memasuki era globalisasi, semua perawat dan bidan pun dituntut untuk bisa berbahasa Inggris. Oleh sebab itu Stikes sebagai pencetak tenaga kesehatan di Banyuwangi wajib menyiapkan lulusan profesional di bidangnya terutama kemampuan berbahasa Inggris dengan baik. “Kalau bisa satpam pun nanti juga harus bisa berbahasa Inggris. Karena satpam sebagai pintu gerbang bagi tamu yang berkunjung di Stikes. Meskipun hanya “yes”, “no” atau “I love u”
BANYUWANGI
JAJAG
KALIPURO
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Bukit Johar
Truk Toyota Dyna ‘92
Toyota Avanza ‘11
All New Xenia ‘13
Toyota Fortuner ‘08
Djl Tanah 480 m2 SHM Perum Bukit Johar Kalipuro Hub: 081236781489
Djl Truk Roda 4 Tyt Dyna Th ‘92 Hrg 58 Jt Kndsi Bgus Bisa Nego H: 081336700522
BANYUWANGI
Espass PU ‘02
Jl. Tunggul Ametung
Djl D Espas Pick Up Box Th 2002 AC Original Hrg 40Jt Nego H: 081336700522 Dijual Avanza Th 2011 G Hrg 122 Juta Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb. 08123453975 / 082142194111
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Avanza ‘13
Honda Jazz ‘13
Suzuki Estillo ‘11
Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki Estillo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
ISTIMEWA
SERAH TERIMA : Dekan Fakultas Hukum Untag Banyuwangi, Heru Guntoro menyerahkan sertifikat kepada pengurus INI Banyuwangi
The Lagoon Residence JUAL/SEWA TANAH + BANGUNAN Dijual/Sewa Tanah + Bangunan, SHM / IMB Lt. 1520 LB. 150 Lok. Depan Pasar Subuh Jajag Hub: 082230129393
Djl Cpt Tnh 650 m2 SHM, Jl. Tunggul Ametung Cck utk Hunian/Inves H: 082337602251
The Lagoon Residence Banyuwangi Lokasi Strategis, One Gatesyst, Ready Stocks Type 60+90 Jl. Ry. Yos Sudarso Bwi Hub. 082331514338 - 0333 7602937
Tanah SHM
RUMAH SHM 280M2 Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444
BANYUWANGI Marketing Waterboom Bukit Jati di Bali Mmbthkan Marketing Tnga Free Land 10 Orang Wkt Krj Terserah Krj di Banyuwangi Pnghsln Min Rp. 3.300.000/bln+Bonus Pndftran ditutup Tgl 5 Des 2014 H: 08123635793
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -
-
PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA
-
OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
LI-ONG
JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO
Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315
TOYOTA PROMO AKHIR TAHUN Promo Akhir Tahun!! Toyota Cuci Gudang Beli Cash/Kredit, Syarat Mudah DP Ringan, Buktikan Saja. Hub. Toni 081336236483 BB 22483BC4
SIMBOLIS: Ketua Stikes Banyuwangi, DR. H. Soekardjo, S.Kep, MM melepas balon untuk acara Dies Natalis ke-8 Stikes pada Kamis (20/11)
ISTIMEWA
juga gak masalah. Yang penting semuanya mau belajar,” katanya Ketua Hima Prodi D3 Kebidanan sekaligus sie acara Dies Natalis ke - 8, Fikhania Maya Santoso mengatakan, hari jadi Stikes Banyuwangi dengan tajuk “The Glory of Dies Natalis 8” tersebut dimeriahkan dengan malam puncak pentas seni yang digelar pada malam harinya, dan dimeriahkan dengan bintang tamu Nucleus Band, yang semua formasinya berasal dari
alumni Stikes Banyuwangi. Kegiatan Dies Natalis kemarin, juga dibarengi dengan launching UKM Jurnalistik Stikes Banyuwangi, yang terdiri dari tiga divisi. Yaitu divisi Radio, Media Cetak dan Fotografi. Pembina sekaligus penggagas UKM Jurnalistik G. Pratigina, S.Sos mengatakan peluang tersebut didapat dari banyaknya media yang menjadi alat komunikasi dan publikasi, seperti Radio Stikes FM,
Majalah SMART dan website, guna menyampaikan keberadaan dari Stikes Banyuwangi kepada publik. “Saya melihat banyak potensi yang dimiliki para mahasiswa yang hobi menulis, siaran dan fotografi. Bahkan banyak mahasiswa kita yang punya kamera namun masih kurang bekal dalam mengaplikasikan teknik pengambilan angle-nya,” papar perempuan yang biasa dipanggil Gina tersebut. (*)
OLAHRAGA
36
R A D A R
Jawa Pos
Senin 24 November 2014
B A N Y U W A N G I
BANYUWANGI – Kejurkab Sepak Takraw tingkat pelajar se-Banyuwangi sudah tuntas digelar. Berdasarkan hasil Kejurkab tersebut, PSTI sebagai induk atlet sepak takraw Banyuwangi memiliki penilaian tentang kesuksesan mencari bibit atlet sepak takraw. Apalagi menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang digelar Juni tahun 2015 mendatang. Ketua PSTI Banyuwangi, Surtiyono mengatakan, hasil Kejurkab Piala Bupati III yang usai digelar Kamis (20/11) lalu di GOR Tawangalun, sangat memuaskan. Oleh sebab itu, PSTI Banyuwangi optimistis mampu meraih peringkat 2 dalam pelaksanaan Porprov V Jawa Timur tahun depan. Dari Kejurkab ini, sangat terlihat potensi atlet sepak takraw untuk bisa dibawa ke tingkat regional bahkan nasional. “Kami akan gembleng mereka dengan teori dan praktek secara disiplin oleh pelatih yang benar-benar memahami sepak takraw,” ujar Surtiyono. Sikap optimistis Ketua PSTI Banyuwangi itu mendapat dukungan dari Pujo Waluyo. Pria yang juga menjadi Komisi Perwasitan PSTI Banyuwangi ini juga memberikan nilai positif terhadap pertandingan sepak takraw antar pelajar itu. Meski sepak takraw ini masih dinilai sebelah mata, namun perkembangannya sudah sangat bagus. Bahkan peserta yang mengikuti Kejurkab mencapai 400 pe-sepak takraw muda.
ALI NURFATONI/RaBa
PSTI Siap Hadapi Porprov, Optimistis Raih Juara II
DOK.JP-RaBa
TERTAHAN LAGI: Pemain Putra Kali Setail, Agung, dikepung tiga pemain Persik Keradenan dalam laga yang digeber di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu.
Kami akan menggembleng mereka dengan teori dan praktek secara disiplin oleh pelatih yang benarbenar memahami sepak takraw. SURTIYONO Ketua PSTI Banyuwangi
“Ini benar-benar di luar dugaan kami. Yang menarik, pemenang dari Kejurkab III Piala Bupati ini didominasi wilayah Banyuwangi Selatan,” katanya. Ketua Pembinaan Prestasi PSTI Banyuwangi, M Salin Basulthana juga menyebutkan, ajang edisi ketiga itu adalah langkah yang sangat baik untuk mencari dan menjaring bibit-bibit potensial. Dia mencermati, secara kemampuan, peserta sudah terlihat baik. ‘’Kini tinggal pengemblengan yang intensif,’’ tandasnya. (*/als)
Setail Dipaksa Imbang SEMPU – Pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama internal Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi terus berlangsung. Duel seru pun tersaji dalam setiap pertandingan. Seperti laga yang mempertemukan Putra Kali Setail melawan Persik Keradenan. Dalam laga tersebut, Putra Kali Setail yang diunggulkan dipaksa bermain imbang
dengan skor 1-1. Bahkan, tim asuhan Dendi Aji itu justru tertinggal lebih dulu sebelum pada akhirnya menyamakan kedudukan di babak kedua dalam laga yang digeber di Lapangan Karangsari, Sempu itu. Tambahan satu angka itu membuat Putra Kali Setail tidak beranjak dari papan tengah klasemen wilayah selatan dengan hanya mengoleksi 5 poin
dari empat laga yang sudah dilakoni. Rinciannya, sekali menang, dua kali imbang, dan sekali seri. Sebaliknya, hasil seri tersebut juga membuat Persik Keradenan belum bisa memperbaiki posisi dengan hanya mengoleksi empat poin dari empat kali laga. Karena itulah, tim asuhan Basuki itu butuh kerja keras jika ingin
menembus babak semifinal dengan yang di sisa enam laga. Sementara itu, Putra Kali Setail harus memanfaatkan momentum untuk bangkit dalam matchday kelima. Ahmad Baidowi dkk kali ini harus melewati hadangan Bintang Taruna Purwoharjo. Kedua tim akan saling jegal di pengujung paro kompetisi sore ini. (ton/als)
DAERAH SEKITAR
Bandara Dianggarkan Rp 2,8 M
PENERTIBAN
SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
BELUM DEADLINE: Warung-warung ilegal di lahan pengairan Semboro sudah ditinggalkan pemiliknya kemarin.
Warung Ilegal Kosong Duluan JEMBER – Upaya menertibkan warung-warung liar dan pedagang kaki lima (PKL) di lahan pengairan Kecamatan Semboro tidak serumit di kota. Jika di kota para pedagang ngotot bertahan walau sudah diperingatkan satpol PP, di Semboro para pedagang itu malah sudah pindah sebelum deadline yang ditetapkan. Sejumlah instansi terkait, seperti dinas PU pengairan, Polsek Semboro, satpol PP, dan Pabrik Gula (PG) Semboro sebenarnya memberikan keleluasaan kepada para pedagang untuk meninggalkan lokasinya sekarang paling lambat 15 Maret 2015. Tetapi, sebagian pedagang sudah meninggalkan warungnya mulai beberapa hari terakhir. Jumlah warung ilegal dan PKL yang tersisa di kawasan itu sekitar 63 buah. Tetapi, sekitar 25 persen diantaranya sudah kosong karena pemiliknya tidak lagi berjualan. Saat penertiban beberapa pekan lalu, ada 10 warung yang ditertibkan petugas. Menurut Suparni, salah seorang pedagang yang memiliki warung di kawasan itu, dia membiarkan warungnya tidak buka dan kosong. Meskipun, para pedagang masih diberi waktu sampai 15 Maret tahun depan. “Yang penting barang dagangan saya di dalam warung bisa diselamatkan. Mau dibongkar atau tidak, terserah petugasnya saja,” ucapnya, pasrah (jon/har/jpnn)
HOBI
JEMBER – Pemkab Jember bersama DPRD kompak untuk terus mengembangkan fasilitas di Bandara Notohadinegoro. Dalam APBD 2015 yang baru digedok, dewan menyetujui alokasi anggaran Rp 2,8 miliar untuk pengembangan bandara. Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk penambahan fasilitas lampu run way atau landasan pacu pesawat. “Diharapkan, bandara bisa didarati pesawat di malam hari atau sore saat berkabut,” katanya. Alokasi anggaran itu, lanjut dia, merespons rencana Garuda Indonesia yang akan menyiapkan penerbangan dua kali dari Surabaya ke Jember. Dengan adanya lampu di run way, pesawat masih bisa mendarat atau terbang dari Jember di malam hari atau saat situasi berkabut. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Isman Sutomo mengakui, rencana realisasi penerbangan Garuda rute Surabaya – Jember dua kali sehari mendekati kenyataan. “Garuda pada prinsipnya siap dua kali ke Jember,” ujarnya. Dia tidak menyebut pasti kapan Garuda memulai penerbangan dua kali ke Jember. Semua masih dimatangkan oleh Garuda karena penambahan frekuensi penerbangan berimplikasi pada kebutuhan pesawat dan pilot serta awak kabin. “Tapi tidak lama lagi, sabar saja. Nanti pasti diinformasikan,” kelit Isman, saat didesak tanggal dimulainya dua kali penerbangan Garuda. Menurut dia, Garuda sangat tertarik menambah frekuensi penerbangan dari Surabaya ke Jember. Sebab, setelah empat bulan beroperasi, respons pasar sangat bagus. Load factor penerbangan rata-rata 70 persen, bahkan pada hari-hari tertentu bisa 100 persen.
RADAR JEMBER/JPNN
MENINGKAT: Setelah empat bulan beroperasi, respons pasar sangat bagus. Load factor penerbangan rata-rata 70 persen. Karena itu Pemkab Jember akan menambah fasilitas Bandara Notohadinegoro.
Isman mengatakan, penambahan frekuensi penerbangan Garuda itu juga atas permintaan dishub. Sebab, pihaknya menerima banyak masukan dari masyarakat agar Garuda membuka penerbangan dari Surabaya ke Jember dua kali. “Sekarang sudah ada pagi, banyak yang minta sore juga
ada. Ini untuk memenuhi permintaan orang yang punya urusan penting tapi tidak menginap. Datang pagi, sore bisa langsung pulang,” tuturnya. Secara bertahap, lanjut dia, pihaknya juga akan meminta Garuda membuka penerbangan dari Jember ke Denpasar. Selama ini sangat banyak orang Jem-
ber yang bekerja di Denpasar. Selain itu, rute Denpasar bisa membidik para turis dan wisatawan domestik yang ingin melancong ke Jember. Pihak Garuda, kata dia, saat ini tengah mempersiapkan hal-hal teknis terkait penambahan frekuensi penerbangan. (ram/har/jpnn)
Anggaran Pilkada Disiapkan untuk Dua Putaran HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
OBJEK FOTO: Sejumlah cewek menjadikan deretan VW kodok sebagai latar foto kemarin.
Penggemar VW Gathering di Unej JEMBER – Para penggemar dan pecinta mobil kuno Valkswagen (VW) berkupul di Universitas Jember (Unej) Sabtu (22/11). Acara itu diselenggarakan oleh Volkswagen Indonesia Koordinator Wilayah Jatim. Imam Irianto, panitia acara bertajuk Guyub Rukun VW tersebut, mengatakan, kegiatan perkumpulan penggemar VW di Jatim merupakan yang kali ketiga. Sebelumnya pernah diselenggarakan di Kediri dan Sidoarjo.”Sedangkan yang ketiga dipercayakan pada Jember sebagai penyelenggara,” katanya. Menurut dia, para penggemar mobil klasik tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari petani, pengusaha, hingga akademisi. Sehingga kehadiran mereka dalam acara guyub rukun tersebut bisa mempererat hubungan baik. (gus/har/jpnn)
JEMBER – Pemkab Jember bersama DPRD menyiapkan anggaran cukup jumbo untuk pelaksanaan pilkada tahun depan. Dalam APBD 2015 yang baru digedok, anggaran yang disiapkan untuk pilkada mencapai Rp 90 miliar. Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi menuturkan, dari anggaran sekitar Rp 90 miliar itu, yang dialokasikan di KPU sebanyak Rp 70 miliar. “Di panwaslu Rp 18 miliar. Sisanya untuk keamanan,” katanya. Meskipun mekanisme pelaksanaan pilkada masih belum ada kepastian, dia mengatakan, pemkab bersama KPU mengantisipasi dengan mengaggarkan untuk pilkada langsung dua putaran. Namun, KPU sendiri masih menunggu Peraturan KPU mengenai pelaksanaan pilkada. Anggaran pilkada tahun depan memang tergolong jumbo jika dibandingkan dengan anggaran pilkada 2010. Sebab, lima tahun lalu anggaran pilkada hanya Rp 50 miliar untuk dua putaran.
Ayub mengatakan, anggaran paling banyak habis terserap untuk gaji penyelanggara pemilu, seperti PPK, PPS, KPPS. Politisi PKB itu menilai, langkah yang diambil pemkab sudah tepat, meskipun sejauh ini belum ada kepastian apakah pilkada akan dilaksanakan secara langsung atau tidak. “Kalau ternyata tidak langsung, anggarannya bisa dikembalikan lagi ke kas daerah,” katanya. Yang jelas, pihaknya memilih untuk sebatas menyiapkan anggaran untuk pilkada. Hingga saat ini masih belum ada kepastian apakah pilkada dilaksanakan dengan sistem dipilih langsung oleh rakyat atau dipilih oleh anggota DPRD. Perppu yang diajukan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri saat ini masih ada di meja DPR. “Apakah usulan presiden ke-6 ini akan disetujui atau tidak, kita kan masih belum tahu,” tuturnya. Sementara itu, Komisioner KPU Jember Divisi Hubungan Antar Lem-
baga dan Sosialisasi Ahmad Hanafi mengakui sudah mengajukan anggaran untuk pilkada 2015. Pihaknya mengansumsikan pilkada digelar dua putaran. “Yakni putaran pertama Rp 42 miliar dan Rp 27 miliar di putaran kedua,” katanya. Hal ini untuk mengantisipasi jika pilkada berlangsung dua putaran. Namun, pihaknya berharap pelaksanaannya cukup satu putaran. Namun, dia belum bisa memastikan kapan dimulai tahapan pilkada 2015. “Kami masih menunggu PKPU hasil Perppu Presiden masalah pilkada,” ungkapnya. Pihaknya mendapatkan informasi jika pilkada nanti akan dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia, termasuk di Jember. Jika demikian, bisa-bisa tidak dilaksanakan pada September 2015 seperti yang telah direncanakan, melainkan mundur sampai Oktober mendatang. Padahal, sesuai dengan Perppu, ta-
hapan untuk pilkada memakan waktu sekitar 11 bulan. Nantinya akan ada tahapan uji publik yang memakan waktu hingga tiga bulan. Jika putusan Desember nanti ada kepastikan, berarti pilkada bisa dilaksanakan September 2015. “Jika Januari, maka pelaksanaannya baru bisa dilakukan November 2015,” tuturnya. Karena itu, kata dia, semua tahapan tersebut sepenuhnya ada di tangan KPU. “Syukur-syukur bisa selesai November, maka tahapan bisa segera dilakukan,” harapnya. Dia menambahkan, dalam anggaran tersebut kemungkinan belum sepenuhnya mengkaver kebutuhan pilkada seperti konsep dalam perppu. Salah satunya, KPU membiayai kampanye calon kepala daerah, seperti alat peraga, media, dan kampanye calon. Dalam Perppu disebutkan jika hal tersebut juga dibiayai oleh negara. “Untuk teknis kampanye memang belum,” akunya. (ram/har/jpnn)
Jawa Pos
Senin 24 November 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Penerimanya Warga Pemilik KPS 2013 n KELUARGA... Sambungan dari Hal 31
“Hasil rapat di rung Baluran, Pemkab Situbondo, pembagian dana PSKS dilakukan secara bertahap. Dibagikan mulai Senin (24/11) besok (hari ini), sampai dengan selesai. Untuk penerima bantuan, totalnya ada sebanyak 64.203 RTS,” kata Syaifullah, kepada wartawan Koran ini, kemarin (23/11/). Mantan Kabag Ekonomi itu menyebutkan, dana bantuan PSKS yang turun di Kota
Santri mencapai sebesar Rp 25.681.200.000. Dana tersebut akan dibagikan kepada warga miskin melalui Kantor Pos Situbondo. “Setiap RTS akan mendapatkan sebesar Rp 400 ribu. Dana itu merupakan gabugan konpensasi PSKS untuk dua bulan sekaligus, yaitu untuk bulan Nopember dan Desember 2014,” terang Syaifullah. Data yang berhasil dikumpulkan, bantuan PSKS ini dibagi menjadi tiga program. Yaitu, program Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, dan Keluarga Sejahtera. Dari situ setiap pe-
nerima harus memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Dari tiga program itu, setiap RTS harus memiliki kartu untuk bisa mendapatkan dana bantuannya. Akan tetapi, karena kartukartu tersebut masih belum jadi, maka pemerintah tetap membolehkan warga mengambil dana yang menjadi haknya. “Data RTS yang menjadi penerima PSKS ini adalah warga yang tahun 2013 lalu memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Jika ada warga yang ke-
hilangan kartu itu, maka tetap bisa mengambil dana bantuannya dengan syarat harus ada surat keterangan dari lurah atau kepala desanya,” papar pria asal Jember tersebut. Lebih jauh, Syaifullah menjelaskan bahwa pencairan dana PSKS merupakan tindak lanjut dari intruksi presiden (Inpres) nomor 7 tahun 2014 tentang program simpanan keluarga sejahtera. “Kami berharap pembagian bantuan PSKS melalui kantor POS bias berjalan dengan baik,” pungkasnya. (rri/pri)
Sehari Sebelumnya Ada Lomba Adzan n UJI... Sambungan dari Hal 31
“Kalau waktunya kita kasi 30 menit,” imbuh Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) tersebut. Untuk juri yang memberi penilaian, panitia mendatangkan dari sejumlah tempat. Diantaranya adalah Chef Hotel, guru SMK Tata Boga dan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten. “Lomba memasak kali ini ada nuansa baru, seru, dan terus bersemangat, karena bapak-bapak didampingi istrinya,” kata Tri. Setelah melalui rangkaian penilaian, keluar sebagai juara I adalah Kepala PKP3, juara II Dinas Kesehatan, Juara III DPKAD, juara IV Dinas Cipta Karya, juara V Pol PP, juara VI, dari RSUD Abdoer Rahem. Hadiah diserahkan langsung Bupati Situbondo dan ny Umi Kulsum. Di waktu yang bersamaan, selain lomba memasak, panitia juga menggelar sejumlah lainnya untuk memeriahkan HUT KORPRI. Diantaranya, bazar dharma wanita, lomba
Sambungan dari Hal 31
Dijelaskan, penangkapan terhadap pria yang diduga tidak hanya sekali melakukan pencurian sepeda motor ini, dilakukan pada saat tersangka akan menjualnya kepada seorang penadah. Sebelum dijual, Ikrom Wahyudi berusaha mengelabui petugas keamanan dengan merubah plat Nopol sepeda tersebut menjadi DR 2739 ND. Namun, usaha itu tidak dapat membohongi petugas. Begitu hendak dijual, aparat langsung
Sambungan dari Hal 31
Yang ketiga adalah yang sepasang tetapi selang seling atau lelaki perempuan. Mereka yang wajib di ruwat ini kemudian pergi menuju balai desa untuk menyerahkan syarat yang harus mereka bawa. Yaitu berupa baju-baju bekas dan sumbangan seikhlasnya. Baju tersebut lalu di kumpulkan di dekat dalang yang sedang memainkan wayang. Pada tahun ini dalang yang diundang adalah Dalang Kusno asal Deas Tapanrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi. Dalang itu membawakan cerita yang berjudul Sampurnaning Batara Kala. Lakon dan kisahnya, yaitu Murwa Kala. Rinakso, 43, salah satu panitia yang telah beberapa kali mengikuti acara ruwatan menjelaskan kisah dari lakon ini.
n GURU... Sambungan dari Hal 31
Yaitu, DR. Sukidin; Drs Kayan Swastika, M.Si dan Slamet Hariyadi, M.Si. Workshop diikuti 240 peserta. Mereka tediri dari 105 peserta dari guru mata pelajaran umum, Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Penjas, BK. Selain itu, 75 peserta dari guru mata pelajaran IPS, sedangkan 60 peserta lainnya dari guru mapel IPA Menurut Kasi SMA, HM Fauzan, M.Si, latar belakang pelaksanaan work shop adalah sebagai langkah riil yang dilakukan oleh Bidang Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo untuk menyamakan persepsi terkait dengan Implementasi Kurikulum 2013. Selain itu, juga sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran di kelas. “Untuk kepentingan itu, tentunya perlu langkah konkret. Diantaranya adalah pembinaan terhadap peningkatan mutu guru. Sebab, selama kurikulum 2013 digulirkan oleh pemerintah, nampaknya ada beberapa pemahaman yang menimbulkan kegalauan dari guru sebagai garda depan pada proses implementasi Kurikulum 2013,” ungkap HM Fauzan. Dijelaskan, bahwa implementasi Kurikulum 2013 pada tingkat bawah ternyata menimbulkan dampak negatif dan positif. Dampak negatif yang dimaksud adalah belum adanya
n TANYAKAN... Sambungan dari Hal 31
EDY SUPRIYONO/JPRS
SEMANGAT: Kepala Dinas Sosial, Basuki dengan istri juga ikut menjadi peserta lomba memasak.
balap karung, memindah belut, pukul air dalam plastik, lomba memasukkan paku da-
lam botol. Sehari sebelumnya juga ada lomba adzan dan lomba karya ilmiah. Semua
peserta merupakan utusan SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo. (pri/*)
menggerebeknya. “Sejak sepeda motor korban hilang, kami melakukan pengejaran dan sudah lama mengawasi pergerakan tersangka,” imbuh I Wayan Parka. Sekitar pukul 19.00 polisi berhasil menangkap tersangka beserta barang bukti sepeda motor yang dicuri Ikram. Polisi selanjutnya, menggelandang tersangka ke Mapolres Situbondo untuk mempertanggungjawabkan perbutannya. Kepada tim penyidik, tersangka mengaku baru sekali mencuri sepeda motor. Ikrom juga mengaku hanya sebagai orang
yang mengantar pelaku lainnya, berinisial SL ke TKP. SL inilah yang diakui Ikrom sebagai eksekutor. “Hanya mengantar saja. Saya ini baru kenal sama dia (SL). Kenalnya di rumah teman,” kata Ikrom kepada polisi. Penyidik yang mendengar pengakuan dari tersangka tidak percaya begitu saja. Itu karena Ikrom diduga terlibat kasus pencurian beberapa kali. Sehingga polisi butuh waktu untuk melakukan pemeriksaan dan mengembangkan kasus pencurian tersebut. Data yang diperoleh Koran ini,
pencurian sepeda motor yang dilakukan tersangka bersama temannya berinisial SL terjadi pada hari Sabtu (15/11). Sekitar pukul 10.00 siang. Keduanya menggasak sepeda motor milik Armadi yang ditinggal di pinggir jalan. Armadi sendiri pada saat itu sedang mencari rumput untuk ternaknya. Kedua pelaku diduga kuat merusak kunci kontak sepeda motor korban menggunakan kunci T. Begitu aparat melakukan penyelidikan, pencuri sepeda motornya mengarah kepada nama Ikrom dan SL. (rri/pri)
Diharap Memelihara Warisan Budaya n DIPERCAYA...
Mengubah Mindset Anggota MGMP
FREDY RIZKI/JPRS
MENYIMAK: Peserta work shop mengikuti kegiatan.
kesiapan sekolah terhadap sarana dan prasarana penunjang. Bahkan, belum adanya perubahan mindset pada setiap elemen di sekolah, terutama guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar. “Sedangkan sisi positif dari implementasi kurikulum 2013 adalah terdapatnya keleluasaan siswa dan guru dalam menerapkan pendekatan scientifik. Artinya, siswa dan guru dalam Kurikulum 2013 dihadapkan pada persoalan nyata dalam proses pembelajaran,” papar HM Fauzan. Sedangkan tujuan MGMP SMA Kabupaten Situbondo antara lain memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal. Khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan, memaksimalkan pemakaian sarana-prasarana belajar. Selain itu juga memanfaatkan sumber belajar dan juga memberi kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantu-
an umpan balik. Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengadopsi pendekatan pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih professional bagi peserta MGMP. “Sekaligus memberdayakan dan membantu anggota MGMP melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolahnya masingmasing,” tegas HM Fauzan. Yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, MGMP diharapkan akan mengubah mindset anggota MGMP terkait dengan implementasi kurikulum 2013. Ini sebagai upaya peningkatan pengetahuan, kompetensi dan kinerja serta mengembangkan profesionalisme guru. “Dengan kegiatan ini kita juga meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penyamaan persepsi terhadap tehnik penilaian berdasarkan permendikbud no. 104 tahun 2014,” tegas HM Fauzan. (pri)
Juga Konsultasikan Masalah Pilkada
Pelaku Diduga Merusak Kunci Motor n TANGKAP...
37
S I T U B O N D 0
Murwa Kala menurut cerita adalah anak dari seorang raja dewa. Namun, perangai dari anak ini amatlah buruk. Untuk dapat mengajari anaknya mengenai arti kebenaran, sang raja dewa harus beberapa kali mengelabui anaknya. Dengan merubah wujudnya, sang raja dewa membuat anaknya selalu tertipu. Sampai akhirnya anaknya menyadari kekeliruannya. Kisah ini menurut Rinakso dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat mengenai arti sebuah kebenaran dalam pembelajaran hidup. “Nantinya masing-masing bisa merenungi sendiri dari kisah ini, tentang bagaimana pembelajaran untuk mendapatkan kebenaran dalam hidup,” terang Rinakso. Puncak dari ritual ini adalah saat dalang membacakan kidung Waringin Sungsang . Dari seluruh rangkaian ritual,
saat pembacaan kidung inilah yang dinilai sangat penting. Begitu keyakinan warga. Sebab, pembacaan kidung inilah dalang memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dosa yang selama ini dilakukan masyarakat diampuni. Saking sakralnya, sampai mikropon yang digunakan sang dalangpun dimatikan. Purno, 45, salah satu warga yang mengikuti ritual mengaku hanya mencoba saja mengikuti ruwatan ini. Namun, dirinya meyakini sesuatu yang berdasarkan niat baik pasti akan berjalan baik juga. “Setelah ritual kita diberi air, terserah nanti air itu kita fungsikan untuk apa tergantung kepercayaan, kalau baju yang tadi dibawa ada yang dibawa kembali, ada yang tidak,” jelas Purno. Sementara itu, Kepala DesaWonorejo, Sumarto men-
gungkapkan, bahwa ritual semacam ini memperlihatkan kerukunan dari warganya. Apalagi di desanya terkenal dengan beragamnya agama yang ada. “Kapan hari waktu tumpeng seribu pemuka agama Hindu, Nasrani sama Islam hadir, saat ruwatan juga semua umatnya membaur dalam ritual kebudayaan, ini dapat menjadi cerminan kerukunan umat,” kata Sumarto. Program-program berbau kebudayaan sendiri memang sedang digalakkan di desa ujung timur Kabupaten Situbondo itu. Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto pun berharap agar desa yang menjadi desa kebangsaan itu dapat memelihara warisan budaya yang ada. Sehingga, bisa terjalin kesinambungan antara pemerintah yang telah mempersiapkan sarana dan masyarakat yang menjaga isinya. (pri)
wisatawan merasa terganggu dengan operasi di hotel? Sebab, beberapa waktu lalu sempat ada seorang wisatawan yang merasa terganggu istirahatnya karena operasi Satpol PP. “Kita akan melakukan sesuai prosedur yaitu melibatkan TNI dan Polri,” imbuhnya. Selain itu, untuk melakukan pemeriksaan di hotel juga akan dilakukan sesuai laporan masyarakat. Atau, jika ti-
dak ada laporan petugas operasi hanya melihat data dari resepsionis. “Tapi seharusnya jika memang tidak bermasalah, wisatawan tidak usah takut, kita juga akan melibatkan pihak hotel agar tidak terkesan menganggu pengunjung yang beristirahat,” ujar Kasatpol PP ini. Harapan dari dilaksanakannya operasi lebih intensif, adalah untuk membuat PNS atau
masyarakat yang menggunakan tempat seperti hotel, kos-kosan atau tempat lainnya di Situbondo agar tidak berbuat mesum dan merasa tidak nyaman melakukannya. “Dengan diadakan operasi rutin dan menyeluruh maka orang-orang ini secara otomatis akan enggan melakukan tindakan asusila di wilayah Kabupaten Situbondo,” terangnya.(fre/pri)
Sebab, dalam PMK nomor 53 sudah ditentukan nominal biaya hidup perprovinsi. ”Dalam PMK ini ditentukan Rp 410 ribu perhari untuk provinsi Jawa Timur. Tapi itu ternyata bukan Jawa Timurnya, tapi biaya hidup di Jawa Timur,” kata Ketua DPRD Kabupaten Situbondo, Bashori Shanhaji kemarin (20/11). Misalnya, jelas Bashori, kalau ada pejabat daerah Jawa Timur yang melakukan kunker ke Jakarta, biaya hidup mereka perhari ikut ketentuan biaya hidup di Jakarta. ”Bukan Rp 410 ribu per hari. Tapi Rp 520 ribu (biaya hidup di jakarta). Sedangkan kalau ada pejabat daerah luar yang ke provinsi Jawa Timur, maka biaya
hidup per hari Rp 410 ribu. Itu penjelasan yang kami terima di sana,” jelas Bashori Komponen apa saja biaya hidup itu? Bashori menjelaskan, pertama adalah biaya makan minum (siang maupun malam). Terus yang selanjutnya transportasi lokal dan uang saku. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya hidup itu adalah biaya perjalanan dinas. Sedangkan biaya perjalanan dinas itu termasuk pindah kerja, bukan untuk penghasilan. ”Karena pindah kerja, maka makan dan minum ditanggung dari biaya dinas itu,” terang Bashori lagi. Menurut politisi PKB ini, hal itu sebagai bentuk klarifikasi dari peraturan bupati (Perbup) yang sudah ada. Sebab, dalam Perbup, itu masih ada kesalahan penafsiran terkait masalah
biaya perjalan dinas. ”Sudah dikomunikasikan dan dikonsultasi ulang dengan eksekutif terkait hasil Kunker itu, tentang ketentuan dalam PMK. Sebab, sudah kadung dikutip dalam perbup,” ujar politisi PKB itu. Selain konsultasi masalah perjalanan dinas, dalam Kunker tersebut juga ditanyakan hal-hal lain yang masih belum ada kepastian. Misalnya biaya pemilihan kepala daerah (Pilkada) ”Sebab, kami ini kan mau membahas APBD, biar ada gambaran,” ujarnya. Dengan dilaksanakan Kunker itu, DPRD akan mengetahui secara langsung regulasi-regulasi baru. Sebab, regulasi baru tersebut bisa diketahui langsung dari sumbernya. ”Supaya tidak ada keselahan persepsi atau penafsiran,” pungkas Bashori. (bib)
DPKAD Pilih Hindari Konflik n RESTORAN... Sambungan dari Hal 32
Namun meski sudah mengikuti cara yang diinginkan pemilik restauran, seringkali pula uang pajak masih telat dibayarkan. Beberapa kali anggota DPKAD harus bolak-balik karena pemilik restauran tidak segera membayar pajak. DPRD pun berulang kali meminta DPKAD untuk lebih tegas kepada pemilik restauran. Tapi Tri mengatakan jika dipaksakan akan membuat konfrontasi dengan masyarakat. “Jadi lebih
baik sementara menggunakan cara target perbulan untuk setoran pajak,” ungkapnya. Bukan menggunakan metode dari pertransaksi seperti yang seharusnya. “Yang paling parah, pernah BPK datang ke sini, mengaudit pajak restoran, lalu mengundang langsung semua pengusaha hotel dan restoran. Tapi, tidak ada yang datang, lalu orang BPK-nya saya bawa langsung ke lapangan biar mereka tahu kondisi sebenarnya,” ujarnya. Pemerintah sendiri, lanjut Tri, sudah berusaha pro aktif untuk
menarik pajak dari restoranrestoran. Dari pemberian bill dan banner, sosialisasi, membuat asosiasi restoran hingga bermusyawarah, tapi semuanya tidak diindahkan. Apalagi untuk restoran-restoran yang sudah lama, mereka lebih susah lagi ditarik pajak. “Demi menghindari konflik, sementara DPKAD masih menerapkan cara sesuai yang dilakukan pemilik restoran. Namun, bukan tidak mungkin dapat dilakukan cara seperti di kota besar dalam menindak wajib pajak yang tidak taat,” imbuh Tri .(fre)
Pemilik Kerang Diduga Perempuan n SATPOLAIR... Sambungan dari Hal 32
Sementara, untuk Nur Hasan alias Gung mengaku hanya seorang kuli angkut yang bekerja kepada Busairi. Meski demikian polisi tidak percaya begitu saja. Nur hasan tetap dijadikan tersangka guna mengungkap kasus penyelundupan kerang yang juga dibebut kerang lola merah. “Kalau kuli angkutnya juga ditetapkan sebagai tersangka, kita tetap lakukan pemeriksaan guna mengungkap kasus penyelundupan kerang. Kuli angkut ini mengaku hanya dibayar
Rp 200 ribu menjadi tukang angkut,” katanya. Sejauh ini pihak kepolisian masih belum memastikan dari mana asal kerang sebanyak itu. Sebelum pemiliknya tertangkap, maka pihak kepolisian tidak akan berandai-andai seperti disampaikan Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo. Meski begitu, isu yang berkembang diduga kuat kerang-kerang tersebut dipasok dari penyelam yang ada di Sulawesi untuk selanjutnya dikirim ke Pulau Bali sebagai bahan aksesoris. “Seperti yang disampaikan kapolres pada saat penyerahan
kerang kepada BKSDA wilayah Jember, tidak akan berandaiandai. Apabila pemiliknya tertangkap maka semuanya akan diketahui, dari mana asalnya dan kenapa ada di perairan Situbondo,” terang Basori Alwi. Diberitakan sebelumnya, Polres Situbondo menetapkan dua tersangka terhadap nahkoda KLM Indonesia Berkah, Busairi dan seorang kuli angkut Nur Hasan. Penetapan dua tersangka itu setelah mereka ditangkap karena menyelundupkan kerang Troka Susur Bundar saat melintasi perairan di sekitar pelabuhan Jangkar. (rri/pri)
Akan Libatkan Juga Pengelola Hotel Rp 200 Ribu Memancing Sepuasnya
n JADIKAN... Sambungan dari Hal 32
Seperti tempat judi, transaksi narkoba bahkan perbuatan esek-esek. Sehingga perlu dilakukan operasi rutin kepada tempat ini untuk mencegah penyalahgunaan kos-kosan, apalagi jumlah kosan cukup banyak dan tersebar luas. Saat Wartawan koran ini menyanyakan bagaimana jika
n MANCING...
Sambungan dari Hal 32
Untuk semakin memanjakan pemancing, Yoto dan beberapa orang temannya membuat rumpon (terumbu karang buatan) di beberapa titik. Pembuatan rumpon itu, kata Yoto, menambah jumlah ikan yang mendekat. Sehingga pemancing hanya perlu di arahkan ke titik-titik yang banyak dihuni ikan tersebut. Jika di wilayah rumpon ikan
sulit didapat, maka Yoto pun mempunyai kiat lain. Ada lokasi yang biasa disebut takat, dimana banyak terumbu karang asli di perairan itu. Para pemancing akan memperoleh banyak ikan juga jika memancing di wilayah takat. “Membuat rumpon biayanya mahal, bisa sampai Rp.5 juta, jadi cuma ada beberapa titik, kalau pas yang mencing banyak, kita arahkan ke takat, sama saja di sana juga banyak ikan tapi perairannya lebih dalam.” Jelas Yoto.
Sementara itu, Hartono, 46, warga asal Bondowoso yang kebetulan sedang menyewa perahu mengatakan jika memancing di wilayah Pathek adalah favoritnya. Belum banyaknya orang yang tahu lokasi ini membuat dirinya lebih leluasa mencari titik memancing. “ Hanya modal Rp.200 ribu saya bisa memancing sepuasnya bersama teman, teman, nelayannya juga ramah dan sabar kalau menunggu,” kata Hartono.(fre/pri)
38
Her R A D A R
B A N Y U W A N G I
es
Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke
beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.
Jawa Pos
Senin 24 November 2014
Pengantar Surat Cinta WS. Rendra Goenawan Mohammad Mengaku Terpengaruh
Ada yang terlupa dan mungkin sengaja kita lupakan; Banyuwangi sejatinya memiliki penyair mumpuni sekelas WS. Rendra dan Taufiq Simail.
D
ia adalah Armaya alias Abdul Kadir Zaelani. Bedanya dengan WS. Rendra dan Taufiq Ismail, Armaya tidak terkenal. Hanya itu. Setelah mendapat kabar bahwa Armaya seorang penyair terkenal, Jawa Pos Radar Banyuwangi menemui Armaya di rumahnya di Jalan Citarum, Banyuwangi. Tetapi, tidak banyak data yang didapat. Armaya ternyata pendiam dan tidak mau menceritakan siapa dirinya dan bagaimana masa lalunya di dunia sastra. “Orangnya memang pendiam dan santun, tidak mau meninggikan dirinya,” kata Taufiq Wr. Hidayat, aktivis Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB). Taufiq Wr adalah aktivis di lembaga yang didirikan Armaya. Taufiq Wr pun meminta Jawa Pos Radar Banyuwangi menelusuri beberapa literatur tentang Ar-
maya. “Nanti sampean akan tahu siapa dia sebenarnya,” katanya. Setelah menelusuri berbagai literatur, Jawa Pos Radar Banyuwangi mendapat banyak data tentang Armaya. Siapa dia? Dan bagaimana kiprahnya? Yang paling banyak mengupas biografi Armaya adalah situs http://dunia-sastra-nusantara.blogspot.com Armaya yang bernama lengkap Abdul Kadir Zaelani, ternyata salah satu di antara sederet sastrawan bersejarah dan berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia sejak tahun 50-an. Kecintaan dan eksistensinya di dunia tulismenulis, baik sastra maupun kajian-kajian budaya dan sejarah Banyuwangi tidak bisa diragukan. Di pertengahan tahun 1980-an, Armaya pulang ke Banyuwangi dari perjalanan studi dan pekerjaannya di luar kota n
Begitu diri pernah kedinginan dari lembah Begitu kehidupan menyapa lalu mengunci diri terlalu kejam BEGITU dua baris puisi Armaya berjudul “Berita dari Solo” yang dimuat media Konfrontasi Nomor 18, Boelan Mei, Tahoen 1957. Nama Armaya tidak asing dalam sejarah sastra tanah air. Dia adalah salah satu sastrawan sekaligus penggerak kebudayaan. Tidak banyak penulis yang mau mengorbankan dananya untuk sastra dan budaya. Dan Armaya salah satu di antara yang tidak banyak itu. Puisi-puisinya eksotis dan sederhana, tapi maknanya dalam dan orisinal. Armaya juga menulis naskah-naskah drama radio. Beberapa penyair terkemuka, seperti Hartojo Andangdjaja, Taufiq Ismail, Mohammad Diponegoro, dan Goenawan Mohammad, pernah mengaku banyak terpengaruh dan terinspirasi karya-karya Armaya. Kemudian, beberapa sastrawan generasi berikutnya pun banyak terpengaruh atau terinspirasi karyakarya Armaya. Armaya pun
Baca Pengantar...Hal 39
Layak Disebut Bapak Sastra Banyuwangi DI tahun 60-an, saat terjadi polemik kebudayaan, Armaya adalah salah seorang yang sangat diincar kelompok Lekra. Armaya memiliki pendapat dan pendirian yang sangat cemerlang tentang kebudayaan. Bersama WS. Rendra, Ajip Rosidi, Taufiq Ismail, dan Hartojo Andangdjaja, Armaya menyuarakan sikap tegas menolak pemberedelan karya-karya atas nama politik. Armaya berpendapat, karya dan pendirian kebudayaan hanya dipertimbangkan oleh ruang dan waktu serta masyarakat, bukan oleh kekuatan politis dan kepentingan tertentu. Armaya sangat membenci pembatasan atau pemberedelan karya oleh persoalan politik. Bahkan, dia sangat tidak menyukai pengekangan karya oleh masalah teknis, sehingga karya-karya tersebut menjadi gagal terdokumentasi. Walaupun Pramoedya Ananta Toer waktu itu termasuk “sastrawan Lekra”, tapi Armaya tetap menghargai karya-karya Pram sebagai karya bermutu di Indonesia. Sikap objektif Armaya itu yang membuat sebentuk pusaran baru yang di dalamnya tercatat namanama, seperti WS. Rendra, Ajip Rosidi, Taufiq Ismail, Mochtar Lubis, dan lain-lain. Armaya adalah pelopor dan mungkin ini tidak ia sadari. Oleh karena itu, sejarah sastra Indonesia harus melakukan penelusuran yang lebih mendetail pada wilayah geo-sosiologis, sehingga nama sepenting Armaya tidak terlepas dari catatan sejarah. Sikap Armaya yang bersahaja dan penuh perhatian meskipun dengan gaya yang terlihat cuek, membuat sejumlah penulis-penulis kenamaan Indonesia merasa nyaman dengannya. Dia pun tergolong orang yang konsisten. Goenawan Mohammad pernah menceritakan pengalamannya bersama Armaya. Goenawan mengaku, di masa sulit, dia selalu dekat Armaya. “Di antara para penulis waktu itu, Armaya itu paling banyak uangnya. Jadi, saya sering bersamanya waktu itu. Saya ditanggungnya, makan dibayari, dan saya sering meminta beras untuk makan kepada Armaya. Saya sangat kagum kepada Armaya. Seperti pernah diceritakan Mas Willy (WS. Rendra), bahwa Armaya menghidupi media sastra-budaya di tempat kelahirannya. Itu luar biasa. Saya berharap Armaya tetap begitu,” kata Goenawan Mohammad seperti dilansir www.dunia-sastra-nusantara. blogspot.com. Seniman-seniman dan penulis-penulis terkemuka Indonesia sangat mengagumi Armaya, misalnya Ali Audah
dan Syu’bah Asa. Mereka menyebut Armaya sebagai seorang “pembela dan pemberi hidup” yang menyimpan komitmen membiayai media tulis di tempat kelahirannya. Tidak berlebihan kiraanya jika Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebut Armaya sebagai Bapak Sastra Banyuwangi. (c1)
JOHN RAHMATULLAH FOR RaBa
Armaya Penyair dan Bapak Sastra Banyuwangi
Impotensi Bisa Disembuhkan PARA ahli yang dulu memandang impotensi sebagai masalah psikologis dan penuaan, kini mulai yakin bahwa penyebab impotensi terbanyak adalah penyakit fisik, seperti diabetes, pengerasan pembuluh darah, gangguan kelenjar gondok atau cedera pada penis. Bagi kaum pria, impotensi atau dikenal dengan istilah medis sebagai disfungsi ereksi, merupakan penyakit paling memalukan dan paling menyedihkan. Sudah cukup banyak pria dengan impotensi yang berobat, namun kerap belum mengalami penyembuhan berarti. Ketika impotensi menjadi masalah yang terus-menerus, tidak hanya rumah tangga yang retak tetapi juga hal-hal lain termasuk kualitas hidup, prestasi kerjadan “power” pria menjadi terganggu akibat hilangnya rasa percaya diri. Sampai sekarang masih masih banyak pria yang merasa tabu, malu sehingga mereka tidak mau berobat. Padahal impotensi sangat mudah diobati bahkan disembuhkan. Malu,rasa bersalah,rendah diri,merasa tidak berguna didepan istri dan putus asa yang berkepanjangan.Itulah perasaan yang biasanya menghantui kaum pria yang mengeluh impotensi.
disebut-sebut sebagai salah satu dari sekian sastrawan Indonesia yang berpengaruh. Karya-karya Armaya banyak dimuat di media-media bersejarah di negeri ini, di antaranya Sastra, Siasat, Konfrontasi, dan Bendera Sastra di Bandung tahun 1980-an yang dikelolanya. Selain itu, juga dalam antologi puisi bersama Goenawan Mohammad, Hartojo Andangdjaja, dan lain-lain. Mansur Samin, Taufiq Ismail dan HB. Jassin adalah orang-orang yang mengenal Armaya cukup baik. Karya-karya Armaya banyak didokumentasikan HB. Jassin. Armaya sendiri, sebagaimana kebiasaan kebanyakan penulis, kurang mendokumentasi karya-karyanya sendiri; dokumentasinya buruk. Selain berkarya secara pribadi, Armaya juga menerbitkan karya penulis-penulis lain di tempat kelahirannya (Banyuwangi). Tidak ada tujuan untung-rugi, selain mendokumentasikan. Tulisan-tulisan Armaya juga dimuat sebagai tulisan inspiratif di Jambi, tempatnya bekerja di tahun 70-an. Armaya juga pernah menjadi dosen Bahasa Indonesia di IKIP Jambi. (c1)
M e n u r u t P r o f . JackVaisman,direktur On Clinic International, impotensi sangat bisa disembuhkan. “Tentu, yang namanya impoten itu paling memalukan dan menyedihkan buat pria. Jack Vaisman menjelaskan, factor terbesar penyebab impotensi disebabkan oleh masalah fisik. Berbagai penyakit yang diderita seseorang bisa berdampak kepada kemampuan ereksi, seperti penyakit darah tinggi, diabetes, kolestrol, asam urat, kelainan pembuluh darah dan saraf, dan trauma luka tulang belakang,” terangnya. Dan 20-30 % penyebabnya berasal dari factor psikologis seseorang seperti stres yang bisa membawa dampak sampai ke “urusan ranjang”, mulai dari istri galak, kena PHK, masalah ekonomi, dan sebagainya. Meski demikian ia meyakinkan, impotensi tetap dapat disembuhkan dengan metode
pengobatan yang tepat. Maka perlu terapi kedokter, selain itu misalnya, olah raga, makan makanan yang sehat, berhenti merokok dan minuman keras,” tuturnya. Ia juga menegaskan, tidak perlu mencoba-coba pengobatan alternatif yang tidak jelas hasilnya. Ditakutkan, bukannya mengobati, pengobatan alternatif tersebut justru memperparah penyakit. ON CLINIC INDONESIA,adalah jaringan klinik yang bisa mengatasi impotensi dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Di ON CLINIC, pasien yang mengalami problem sex bisa sebebas mungkin mencurahkan masalah apapun kepada dokter tanpa harus merasa kuatir kerahasiaan terbongkar, karena ON CLINIC sangat menjaga & menjunjung tinggi privasi pasien. Semua pelayanan mengacu kepada standar pelayanan ON CLINIC INTERNATIONAL yang berpusat di Australia. Untuk informasi hubungi: (kode area) 500.001, SMS: 0855-105.0005, www. onclinic.co.id Email: info@onclinic.co.id, WhatsApp: 08131492.2776, PIN: 2A923DF Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik. (adv)
Petualangan di Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan TAMAN Safari Indonesia II merupakan tempat wisata konservasi satwa yang terletak di daerah prigen pasuruan Jawa Timur. Merupakan tempat yang menarik untuk bertualang sekaligus berlibur dengan keluarga dengan menjelajahi belantara lereng gunung arjuna yang penuh dengan harimau benggala, singa, banteng, gajah, dan ribuan satwa langka dari lima benua dalam kawasan Safari Adventure terbesar dan terlengkap di Asia. Untuk menjelajah Taman Safari ini, adventurer bisa mendapat bus safari secara gratis lho. Selain ada fasilitas bus safari, di Taman Safari ini juga wahana-wahana yang bisa adventurer intip antara lain Safari Water Park (berenang dengan buaya), Aquatic Land, Journey to The Temple of Terror, Baby Zoo sampai Cinema 4D. Lengkap! Saksikan juga Animal Education Show, mulai dari: Elephant Education Show (show edukasi gajah) Sumatera Tiger Education Show, Bird Of Prey Show, Global Warming Show, Dolpin & Seal Education Show, dan Journey To The Temple Of Terror. Semua Show ini tentu saja
JELAJAH: Beragam hewan langka dari berbagai belahan dunia bisa dijumpai di TSI II Prigen.
sudah bisa adventurer nikmati secara GRATIS. Aventurer bisa menghabiskan waktu bersama untuk merasakan serunya 30 wahana permainan di are rekreasi Safari Ride & Fun Park. Rasakan serunya Roller Coaster, Bom Bom Boat, Dyno Plane, Rumah Hantu ataupun Bom Bom Car dan puluhan wahana permainan lainnya. Tentu saja, tidak seru kalau ke Taman Safari Prigen tidak merasakan
asyiknya menunggang Gajah ataupun Onta, ataupun berfoto bersama satwa langka saat berlibur kesana. Kalau tidak, adventurer bisa rasakan sejuknya air pengunungan Arjuna di salah satu kolam renang terbaik di Jawa Timur. Safari Water World. menyusuri Lazy River menembus 7 Wonders Cave yang dihuni oleh buaya muara atau meluncur di waterslide Adrenalin Pool, Pasti Seru Dech. (*)
Jawa Pos
Senin 24 November 2014
BERITA UTAMA R A D A R
Pagari Kenakalan Lewat Pembinaan Karakter Islam
BANYUWANGI – Pasca melakukan pembinaan di sejumlah eks lokalisasi prostitusi yang tersebar di lima kecamatan di Banyuwangi dan pembinaan karakter di sekolahsekolah pekan lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi langsung menggelar rapat konsolidasi kemarin (23/11). Melalui rapat konsolidasi kali ini, pengurus MUI
39
B A N Y U W A N G I
Kecamatan se-Banyuwangi diminta meneruskan pembinaan serupa di wilayahnya masing-masing. Ketua Umum MUI Banyuwangi, KH. Mohammad Yamien; Ketua II MUI Nurchozin; dan sejumlah pengurus yang lain tampak hadir dalam rapat konsolidasi tersebut. Selain pengurus MUI tingkat kabupaten, para pengurus MUI tingkat
kecamatan di Bumi Blambangan hadir dalam kegiatan yang digelar di Musala Ra-Royyan, kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi tersebut. Menurut Nurchozin, pembinaan karakter Islam kepada kalangan remaja, termasuk kalangan siswa tingkat SLTP maupun SLTA perlu dilakukan berkesinambungan. “Ini
untuk “memagari” kalangan remaja dari pengaruh negatif globalisasi,” ujarnya. Pembinaan kepada para eks mucikari, eks pekerja seks komersial (PSK), maupun orang-orang yang sebelumnya mencari penghasilan di eks lokalisasi juga perlu dilakukan berkelanjutan. Dengan demikian, kemungkinan mereka kembali terjerumus ke lem-
bah prostitusi bisa dicegah. Selain pembinaan karakter Islam kepada kalangan remaja dan mantan PSK serta mucikari, melalui rapat konsolidasi kemarin MUI Banyuwangi dilakukan sebagai upaya penguatan organisasi di semua lini. MUI juga akan menggelar serap aspirasi tentang berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. (sgt/aif)
Puji Keramahan Warga Kemiren n MENJELMA... Sambungan dari Hal 29
serabi, lanun lupis, dan juga klemben (bolu kering khas Banyuwangi). Suasana semakin meriah berkat ratusan obor, dan lampu lampion yang dibalut anyaman bambu yang terpasang di setiap meja kayu yang berjajar di tepi jalan Desa Kemiren.
Apalagi, masyarakat setempat juga menggelar bazar makanan khas, seperti rujak buah, rujak sayur, cenil, dan lain-lain. “Alhamdulillah tahun ini, antusias masyarakat lebih banyak dari tahun lalu,’’ ujar Mastuki, salah seorang panitia lokal. Tak ayal, ribuan warga yang berasal dari seantero Banyuwangi tumplek-blek di desa adat yang masyarakatnya ma-
sih memegang teguh tradisi leluhur tersebut. Gawe besar masyarakat Desa Kemiren itu merupakan bagian untuk mengenalkan pada dunia, bahwa Banyuwangi adalah kota kopi. Selain sebagain besar wilayah perkebunannya memiliki penghasilan tanaman kopi, kebiasaan ngopi tersebut sebagai salah satu cara agar mempererat jalinan silaturahmi antar masyarakat,
terutama masyarakat Osing yang terkenal dengan keramahan dan keluwesannya. Sekali seduh, kita semua bersaudara. Begitu kira-kira untuk mengungkapkan filosofi dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini. “Saya bangga bisa ikut hadir disini menjadi bagian masyarakat Osing Banyuwangi,” ujar Sulaiman, pemuda asal Rogojampi. Acara semakin semarak den-
Berpegang Filosofi Sithik-sithik Hang Penting Apik n MENGEKSPLOR... Sambungan dari Hal 29
Menteri Pariwisata yang lare Osing. Menteri Sosial yang perempuan perkasa. Mereka menjadi saksi perhelatan akbar. Dua sekaligus: Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan Ngopi Sepuluh Ewu (Cangkir). BEC tahun ini merupakan event keempat. Karnaval etnik Banyuwangi itu digelar sejak 2011. Dari BEC pertama sampai ke-4 temanya selalu mengangkat potensi budaya lokal. BEC pertama panitia mengangkat tema kesenian. Tiga sekaligus: Damarwulan (janger), Kundaran, dan Gandrung. Pada 2012 giliran kesenian Barong yang diangkat menjadi tema: Re-Barong Osing. Sedangkan pada BEC ketiga (2013), giliran ritual adat yang dikarnavalkan. Yakni The Legend of Kebo-keboan. Adapun tema BEC Sabtu kemarin adalah Seblang A Mystical Dance. Seblang merupakan kearifan lokal Banyuwangi. Berupa ritual bersih desa. Bertujuan agar penduduk terhindar dari petaka. Juga sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang melimpah. Ritual Seblang hingga sekarang masih lestari. Setahun diselenggarakan dua kali di desa yang berbeda. Seblang Desa Olehsari, Kecamatan Glagah digelar pada hari ketujuh setelah Idul Fitri. Penarinya gadis atau janda
yang masih segaris turunan dari penari-penari Seblang sebelumnya. Ia menari dalam keadaan transenden. Selama sepekan. Sementara Seblang Bakungan diselenggarakan pada malam ketujuh setelah Idul Adha. Hanya semalam. Penarinya perempuan yang sudah menopause. Ia juga menari dalam kondisi transenden. Kesenian dan ritual adat Banyuwangi sudah diangkat menjadi tema BEC. Tapi kesenian-kesenian dan ritualritaul itu tetap lestari. Sampai sekarang. Berarti kekhawatiran banyak orang, terutama seniman dan budayawan, di awal-awal penyelenggaraan BEC lampau tidak terbukti. Kesenian dan ritual warisan leluhur Bumi Blambangan tetap tidak berubah. Sama sekali tidak terkontaminasi BEC. Tidak tercerabut dari akarnya --pinjam istilah kebudayaan. Memang, kesenian dan ritual yang di-BEC-kan adalah satu ruh tapi beda penampilan. Gandrung misalnya. Dari dulu sampai sekarang pakaiannya masih seperti itu. Kostumnya tidak berubah menjadi gemerlap dan eksplorasi seperti kostum gandrung yang diBEC-kan pada 2011. Pun Barong, Keboan, dan Seblang. Sudah menjadi konsensus bersama antara penyelenggara BEC dengan pelaku seni dan budaya. Silakan potensi seni-budaya Banyuwangi dieksplorasi. Se-
bab, kebudayaan itu dinamis. Yang penting kreasi ba baru itu tidak sampai menghilangkan yang asli. Sejarah membuktikan, egaliteritas dan sinkretisitas orang Banyuwangi telah menghasilkan maha karya seni dan ritual. Gandrung dan kesenian yang lain mirip tapi tak serupa dengan tari di sejumlah daerah. Bahkan mirip-mirip tari di Thailand dan Myanmar. Meski mirip tapi tetap saja Gandrung terasa taste Banyuwanginya. Taste itulah yang tidak dijumpai di tempat lain. Sama halnya dengan rujak soto. Rujak merupakan kuliner asli Surabaya dan Sidoarjo. Soto identik dengan Lamongan dan Kudus. Tapi ditangan orang Banyuwangi keduanya melebur menjadi satu: rujak soto yang rasanya tidak ada duanya di dunia. Orang Banyuwangi punya filosofi hidup: sithik-sithik hang penting apik. Berpegang pada filosofi itu orang Banyuwangi jadi kreatif. Melanglang ke sanake mari. Pulang pasti membawa sesuatu uang baru. Tidak menyontek. Tapi mengeksplorasi sesuatu yang pernah dilihat. Itu, sekali lagi, senapas dengan sifat dasar kebudayaan yang dinamis. Contoh berikutnya acara Ngopi Sepuluh Ewu Cangkir di Desa Kemiren. Yang sinis terhadap acara itu mengatakan, di Kemiren tidak ada pohon kopi. Kemiren bukan produsen kopi. Itu betul. 99 persen betul. Tapi
meski salahnya satu persen, bisa membatalkan pendapat yang 99 persen itu. Coba buka buku. Tanya Mbah Google. Kota kopi di Eropa mana saja. Pasti dijawab, antara lain, Italia. Sebagai negara yang hanya punya dua musim: semi dan gugur (kadang-kadang juga salju), kopi tidak akan tumbuh di daratan Italia. Tapi kenapa negara pizza itu disebut kota kopi. Ternyata rakyat Italia peminum kopi. Dan ternyata pula pabrik kopi top seperti Illie dan mesin-mesin kopi berasal dari sana. Nah, apa salahnya Kemiren yang tidak punya kebun kopi menggelar event minum kopi. Siapa tahu kelak Kemiren akan seperti Italia. Potensi ke arah sana sudah ada. Melihat puluhan ribu koleksi cangkir kopi yang dimiliki warga Kemiren, rasanya warga di Desa Adat itu dulunya punya tradisi kuat minum kopi. Bentuk dan motif hiasan cangkirnya nyaris sama. Pabriknya juga. Selain cangkir, ungkapan para sesepuh Kemiren makin menguatkan ada goresan sejarah minum kopi di sana. Yakni, yang minum teh itu orang meriang. Kalau sehat pasti mereka minum kopi. Tulisan ini saya ketik sambil nyeruput beberapa cangkir kopi di Kemiren. Entah sudah berapa cangkir, tapi kayaknya saya sudah habis banyak. Buktinya keringat saya sudah hitam. Ha ha ha... (kaosing 93@gmail.com)
Inginkan Dunia tanpa Pertikaian n DOA BERSAMA... Sambungan dari Hal 29
Dia diampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ahmad Khairullah; Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Ikrori Hudanto; Kabag Hukum Wiyono; Kabag Protokol Juang Pribadi; serta jajaran Forum Pimpinan Kecamatan Tegaldlimo. Dalam kesempatan tersebut, bupati mengaku sangat senang
dan mengapresiasi pelaksanaan doa bersama lintas agama dan negara tersebut diletakkan di Banyuwangi. Makanya, meski banyak agenda di Banyuwangi dan sibuk menyambut tamutamu penting, bupati tetap menyempatkan hadir dalam doa bersama tersebut “Kegiatan ini sangat penting, doa bersama lintas negara dan lintas agama untuk perdamaian dunia. Kami merasa terhormat karena Banyuwangi
dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan ini,” katanya. Bupati berharap apa yang menjadi harapan dan doa perwakilan lintas negara dan agama tersebut bisa menjadi kenyataan. “Pesan intinya sangat bagus, yaitu mewujudkan perdamaian dunia. Itu menjadi harapan semua,” ujarnya. Sementara itu, tokoh agama Hindu, Dewa Ketut Puja Suratnya mengatakan, kegiatan doa ber-
sama tersebut rencananya akan dilanjutkan di Jogjakarta serta sejumlah kota lain di Indonesia. Dia menuturkan, kegiatan doa doa bersama lintas agama dan antar negara tersebut berawal dari keprihatinan para tokoh dan aktifis keagamaan terhadap banyaknya pertikaian antar warga dunia yang terus terjadi. “Kita ingin dunia ini damai, dunia ini tanpa ada pertikaian dan perselisihan,” harapnya. (azi/aif)
Buku Ajar Bahasa Osing masih Minim n LAFAL KURANG... Sambungan dari Hal 29
” Jadi saat itu, saya berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa, orang Pesucen ini menggunakan bahasa Osing. Kalau saya tidak tahu maknanya, orang Pesucen ini akan menjelaskan. Begitu juga saya, jika kosa kata yang saya ucapkan sulit dimengerti akan saya jelaskan,’’ kenang Endang. Selama ini, Endang mengajar mata pelajaran Bahasa Jawa. Namun, sejak Pemkab Banyuwangi memasukkan Bahasa Osing sebagai muatan lokal, Endang yang ditunjuk sebagai guru Bahasa Osing mulai kelas 4 sampai kelas 6. ”Saya mengikuti pelatihan di Banyuwangi, dari almarhum Bapak Hasan Ali, Bapak Hasnan dan lain-lainnya. Materinya meliputi tata bahasa, kosa kata, unen-unen dan seni budaya Osing. Saya tidak begitu kesulitan, karena sudah lama tinggal di Pesucen. Malah lebih mudah, ketika belajarnya diformalkan,” kata Endang. Selain menerima pelatihan khusus, Endang juga mendapatkan materi buku ajar, kurikulum bahasa Osing, buku bacaan Osing dan Kamus Osing. Dari materi-materi inilah, Endang merangkum materi ajar untuk anak didiknya. Namun dalam
praktiknya, banyak kendalakendala teknis. Mengingat selama ini Bahasa Osing hanya digunakan sebagai bahasa komunikasi masyarakat dan baru masuk dalam materi pelajaran sekolah atau masuk ke ranah formal. ”Saya sering ditertawakan, karena pengucapan saya kurang fasih. Inilah timbul saling mengerti, karena murid-murid saya memaklumi saya yang bukan orang Osing,” kata Endang. Namun, tidak jarang, saat proses belajar mengajar Bahasa Osing justru terjadi ger-geran di dalam kelas. Selain pengucapan saya yang kurang ”thothok”, juga akibat kosa kata yang sama antara Bahasa Jawa dan Bahasa Osing, tapi artinya berbeda.” Pernah saya perintahkan dengan menggunakan Bahasa Jawa, saat murid saya mau cari ondo (tangga). Namun murid satu kelas justru tertawa ger-geran. Merasa ada yang salah dari ucapan saya, kemudian saya tanya kepada rekan guru tentang arti kosa kata itu. Ternyata dalam bahasa Osing arti kosa kata itu termasuk saru,” kenang Endang. Meski beda bahasa, Endang mengaku senang mengajar Bahasa Osing. Melalui tugas ini, Endang menjadikan kesempatan untuk terus belajar.
TAUFIK FERDI/RaBa
Endang Kumalasari
Misalnya, masalah seni budaya Banyuwangi yang sangat kaya. ”Saya usahakan melihat langsung kesenian-kesenian itu bila ada tanggapan orang hajatan. Saya sejak awal ingin melihat pementasan kesenian Gandrung, tetapi di Pesucen ini termasuk tidak ada yang mau atau berani nanggap Gandrung,’’ kata Endang. Pernah ada yang nekat mau nanggap Gandrung, tapi pada hari pelaksanaan hujan deras semalam suntuk. Endang pun gagal melihat kesenian itu. ”Padahal saya bisa banyak belajar dari pergelaran itu. Minimal untuk bahan pelajaran muatan lokal nantinya,” jelas Endang. Berbeda zaman, bergeser pula
pandangan dan resepsi masyarakat tentang kesenian dan tradisi lainnya. ”Sekarang masyarakat Pesucen ini terbuka, pelajaran kesenian daerah pun di sekolah ini tidak ada yang menentang,’’ ujar ibu empat anak itu. Puncaknya saat Bupati Banyuwangi dijabat almarhum Ir. Samsul Hadi, orang Pesucen ini senang sekali dan sangat apresisatif terhadap kesenian dan bahasa Osing. Apalagi, Pak Samsul dulu pernah berkunjung ke Pesucen, jadi apapun kebijakan Pak Samsul selalu diikuti. Pengajaran Bahasa Osing di sekolah sudah berjalan sepuluh tahun, tetapi hingga saat ini belum ada penambahan atau pembaruan materi ajar berupa buku-buku Osing. Padahal keberadaan buku sangat penting karena bisa untuk pengembangan pelajaran. Endang mengaku menggunakan berita dari Radar Banyuwangi tentang kesenian, sebagai bahan pelajaran. Bagi guru mungkin masih bisa menggunakan buku lama, tetapi bagi murid harus ada perkembangannya. ”Mengingat di pasaran tidak ada, kami hanya berharap kepada pemerintah kabupaten untuk memenuhi buku ajar Bahasa Osing tersebut,” harap guru kelahiran Kediri, 6 Juni 1956 tersebut. (aif)
gan hadirnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dengan diiringi kesenian barong, kedatangan orang nomor satu di Banyuwangi itu berjalan kaki dan menyalami satu-per satu warga yang telah menunggu kedatangannya. Bahkan, kesempatan itu tidak disia-siakan oleh kalangan anak muda, pelajar untuk sekadar berjabat tangan dan berfoto bersama Bupati yang sukses menghantarkan Banyuwangi beraih piala Adipura tersebut. Ribuan masyarakat yang memenuhi desa adat Osing ke-
miren tersebut, tampak sangat menikmati suasana keramahan, keakraban dan keharmonisan setiap masyarakat. Festival Ngopi Sepuluh Ewu di desa adat Suku Osing itu menyediakan kopi gratis untuk semua pengunjung. Kopi untuk 10 ribu cangkir sudah disiapkan sejak beberapa hari lalu. Selain menyajikan kopi, setiap warga juga menyajikan beberapa makanan untuk pendamping sebuah kopi. Makanan tersebut terdiri dari beberapa olahan porobungkil (hasil bumi) seperti singkong,
ketela, pisang, jagung, dan lain sebagainya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memuji keakraban warga dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini. Dia mengatakan, warga memang suka sedekah, termasuk sedekah kopi yang dilaksanakan masyarakat Kemiren. Tak heran, meski sudah tua, warga Kemiren tetap sehat. ”Meski giginya tinggal tiga, mereka tetap sehat. Jika semua masalah diselesaikan dengan gotong royong seperti di Kemiren, maka akan damai,’’ ujar Anas. (ddy/aif)
Gunakan Pesawat ATR 72-600 n SEAT PESAWAT... Sambungan dari Hal 29
Masih di hari Jumat, tingkat okupansi penumpang maskapai Garuda Indonesia juga sangat tinggi. Untuk rute Denpasar-Banyuwangi, penumpang maskapai pelat merah tersebut sebanyak 65 orang. Sedangkan penumpang pesawat rute Surabaya-Banyuwangi mencapai 68 orang. Berbeda dengan tingkat ked at a n ga n p e nu m p a n g d i Bandara Blimbingsari, sehari menjelang even karnaval budaya tersebut jumlah penumpang Garuda Indonesia yang meninggalkan Bumi Blambangan jauh lebih sedikit. Penumpang pesawat rute BanyuwangiSurabaya sejumlah 43 orang, sedangkan penumpang pesawat Garuda rute Banyuwangi-Denpasar sebanyak 60 orang.
Sementara itu, di hari “H” penyelenggaraan BEC, tepatnya Sabtu lalu (22/11), penumpang Wings Air rute SurabayaBanyuwangi sebanyak 57 orang, sedangkan penumpang pesawat rute Banyuwangi-Surabaya sebanyak 65 orang. Sedangkan penumpang Garuda Indonesia rute Denpasar-Banyuwangi sebanyak 58 orang, rute Banyuwangi-Surabaya sebanyak 66 orang, rute Surabaya Banyuwangi sebanyak 37 orang, dan rute Banyuwangi-Denpasar sejumlah 55 orang. Sehari pasca perhelatan BEC kemarin, penumpang Garuda Indonesia rute DenpasarBanyuwangi sebanyak 31 orang, dan penumpang rute Banyuwangi-Surabaya sebanyak 70 orang. “Penumpang pesawat dari dan menuju Banyuwangi di Bandara Blimbingsari sangat
tinggi, terlebih selama menjelang hingga sesudah BEC,” ujar Kepala Bandara Blimbingsari, Andy Hendra Suryaka. Sekadar tahu, Garuda Indonesia membuka penerbangan komersial reguler sejak 1 Mei 2014. Garuda menerbangi langit Banyuwangi menggunakan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 72 penumpang. Selain Garuda Indonesia, ada satu maskapai penerbangan lain yang membuka rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi, yakni Wings Air. Bahkan, Wings air telah lebih dulu membuka rute penerbangan dari dan menuju Bumi Blambangan, tepatnya sejak 20 September 2012. Sama seperti Garuda Indonesia, Wings Air menerjunkan pesawat ATR 72-600 untuk melayani angkutan penerangan dari dan menuju Banyuwangi. (sgt/aif)
Kirim SMS Susulan Berisi Makian n DPRD... Sambungan dari Hal 29
Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, sedikitnya delapan anggota DPRD Banyuwangi asal lintas fraksi mendapat SMS tersebut. Mereka antara lain, Agung Setyo Wibowo; Salimi, Edi Eko, Sofiandi Susiadi, Anna Anisa, dan Zainal Arifin Salam. Ironisnya lagi, belum juga permintaan uang itu ditanggapi, sang pengirim SMS justru mengirim SMS lanjutan dengan kata-kata yang tidak pantas. “Pengirim SMS itu mengaku bernama Yudi dari Radar Pers,”
ujar Salimi. Salimi, dalam SMS yang dia terima, oknum yang mengaku bernama Yudi tersebut menyampaikan permintaan dana lantaran seorang temannya bernama Didik tengah menjalani perawatan di RS dr Soetomo, Surabaya lantaran menderita kanker otak. Pengirim SMS itu meminta uang ditransfer ke rekening bank atas nama Didik. “Belum juga SMS itu saya tanggapi karena saya sedang ada rapat, oknum yang mengaku bernama Yudi itu malah mengirim SMS susulan dengan kata-kata tidak pantas. Dia mencaci-maki saya,” sesal politikus PDIP tersebut.
Salah satu “korban” yang lain, yakni Agung Setyo Wibowo mengatakan hal serupa. “Setelah meminta uang untuk biaya berobat temannya, oknum yang mengaku bernama Yudi itu mengirim SMS dengan kata-kata yang tidak pantas. Yang aneh, kok dia (pengirim SMS), tahu nama saya dan nomor HP saya” kata dia. Agung berharap, peristiwa serupa tidak menimpa rekanrekannya sesama anggota dewan maupun masyarakat umum. “Sedangkan untuk si pengirim SMS, saya berharap yang bersangkutan menghentikan perbuatannya itu,” pungkasnya. (sgt/aif)
Inspektorat Terima Surat Bupati n PNS TOGEL... Sambungan dari Hal 30
Dia hanya mengajukan proses sanksi administrasi sebagai PNS kepada Bupati. “kalau sanksinya seperti apa, itu kewenangan pimpinan,” ujarnya. Secara kelembagaan, kata Nanin, dirinya sangat terpukul dengan peristiwa yang sangat memalukan dan mencemarkan korps PNS. Dalam kesempatan apel pagi dan sore, Nanin mengaku sudah sering memberikan nasihat pada seluruh staf untuk bekerja sepenuh hati dengan tidak melanggar peraturan. Sebagai langkah antisipasi, tidak hanya memberikan nasehat,
Nanin mengaku tidak segansegan melakukan peringatan kepada pegawai di lingkungannya yang tidak patuh dan menaati peraturan yang ditetapkan bersama. “ Setiap minggu dan satu bulan kita lakukan evaluasi kinerja. Untuk mengetahui siapa saja yang bekerja dan kerja malas-malasan,” terangnya. Kepala Inspektorat Iskandar Azis mengaku sudah menerima surat dari Bupati Anas terkait persoalan PNS yang terlibat perjudian untuk segera ditindak lanjuti. Jika terbukti bersalah dengan ancaman hukuman di atas dua tahun penjara, yang bersangkutan terancam hukuman berart beruapa pemecatan. “ Ini menambah
jumlah angka kriminalitas yang dilakukan PNS tahun ini,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Adenani, 53 salah satu staf bagian umum di Sekretariat Pemkab Banyuwangi tertangkap tangan petugas polsek kota Banyuwangi, pada Minggu (16/11) lalu. Ia ditangkap di depan rumahnya di Jalan Ikan Cumi-cumi, Kelurahan Sobo, setelah melayani pembeli togel saat polisi menyamar sebagai pembeli. Dari tangan Adenani, polisi menyita uang hasil penjualan togel sebesar Rp. 86 ribu, sebuah ponsel, dan kupon togel. Adenani diancam dengan Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun. (ddy/afi)
Teman Sekelas WS Rendra n PENGANTAR... Sambungan dari Hal 38
Di kota-kota yang pernah ditinggalinya, Armaya banyak menulis. Armaya juga mengelola media-media sastra dengan uangnya sendiri. Dia berkeyakinan, bahwa dengan membiayai media tulis-menulis meski dengan terbatas, berarti telah beramal bagi peradaban. Itu sebagai ibadah. Militansi dan kecintaannya inilah yang menjadi aset penting sebagai “benteng pertahanan” idealismenya dalam menulis. Armaya pernah bersekolah
di sebuah SMA Katolik di Solo. Sahabat sekelasnya adalah WS. Rendra. Menurut cerita yang pernah disampaikan WS. Rendra, Armaya adalah orang yang sangat konsisten. Kata WS. Rendra, Armaya terkenal tegas tapi pemaaf, dermawan, dan menyukai binatang. WS. Rendra terkenang ketika dia mencintai gadis Solo. Dia meminta sahabatnya, Armaya, mengantarkan surat cintanya untuk gadis itu. “Armaya sangat berjasa buat saya secara pribadi. Armaya juga sangat berjasa menghidupkan dunia tulis di tempat kelahirannya. Saya
pernah diundangnya dalam peluncuran buku puisi penyairpenyair Banyuwangi dan Bali di Banyuwangi pada tahun 1998. Saya sangat berharap Armaya tetap mendanai media tulis di tempat kelahirannya itu. Saya kangen Armaya,” kata WS. Rendra seperti dikutip http:// dunia-sastra-nusantara.blogspot.com. Dari “jasa pos” surat cinta oleh Armaya itu, akhirnya WS. Rendra berhasil menikahi gadis yang dicintainya kemudian dikaruniai beberapa anak. “Betul. Memang begitu,” kata Taufiq Wr, Hidayat. (c1)
40
RADAR GENTENG R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Senin 24 November 2014
Berharap Pabrik Ikan Punya IPAL MUNCAR – Musim panen ikan belakangan ini membuat sejumlah pabrik ikan di Muncar kembali beroperasi. Bersamaan dengan itu limbah pabrik dan baunya yang menyengat sangat bisa dirasakan warga setempat. Seperti yang terlihat kemarin saat Jawa Pos Radar Banyuwangi melintasi sejumlah pabrik ikan yang ada di Muncar. Banyak limbah pabrik yang terbuang melalui sejumlah saluran air. Parahnya, meski bauanya menyengat dan menusuk hidung hingga sesak di dada, ternyata banyak ibu-ibu yang mengais limbah pabrik tersebut. Mereka antre menunggu di lubang aliran pabrik tersebut. Dalam sehari, ibu-ibu ada yang mendapatkan dua hingga tiga jerigen limbah minyak ikan tersebut. “Satu jeriken har-
ganya Rp 50.000,” kata Marwiyah, seorang pencari limbah pabrik. Apakah tidak merasakan bau yang menyengat? Menurut Marwiyah dan para ibu-ibu pencari limbah lainnya, mereka sebenarnya sangat terganggu dengan bau limbah tersebut. Namun, karena butuh uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, mereka tetap melakukan aktivitas tersebut. “Kalau bau ya bau, tapi butuh uang,” ujarnya dengan logat Maduran kental. Sementara itu, menyengatnya bau limbah pabrik tersebut sebenarnya sudah lama lama dirasakan cukup mengganggu bagi masyarakat sekitar. Hal ini karena banyak pemilik pabrik yang tidak memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Menurut Sudomo, tokoh pemuda Mun-
car, tengara bahwa banyak pabrik tak memiliki IPAL tersebut sebenarnya sudah lama disuarakan oleh masyarakat setempat. Hanya saja, hal ini belum juga mendapatkan tanggapan dari pemilik pabrik. “Mestinya kalau setiap pabrik punya IPAL, tidak akan limbahnya bau seperti ini dan menusuk hidung. Kebanyakan warga di sini (Muncar) sakit sesak napas ya karena limbah ini,” ujarnya. Bukankah Pemkab Banyuwangi pernah menggagas berdirinya limbah terpadu dan dipersoalkan sendiri oleh warga Muncar? Sudomo mengaku tidak tahu penyebab warga menolak kala itu. Yang jelas, kepemilikan IPAL oleh setiap pabrik atau IPAL terpadu oleh pemerintah sangat dibutuhkan. “Keberadaan IPAL sangat dibutuhkan sekali di sini,” pungkasnya. (azi/aif)
KAIS REJEKI: Sejumlah ibu-ibu rela mengambil limbah pabrik yang baunya menyengat demi sesuap nasi.
ABDUL AZIZ/RABA
Tradisi Ondo-ondo Iringi Misa GENTENG – Suasana meriah tampak di halaman gereja Katolik Kristus Raja Genteng Wetan, siang kemarin.Pagi itu selain menggelar ulang tahun, dua gereja sedang melakukan kegiatan bersama berupa penetapan dan pelantikan dewan Pastoral Paroki Kristus Raja Genteng serta Dewan Pastoral Paroki Kuasi Santo Paulus Jajag yang baru. Yang menjadikan acara itu berbeda dengan kegiatan gereja Katolik lainnya, suara gamelan Banyuwangi terdengar saat pelaksanaan misa berlangsung. Terlebih saat paduan suara yang berkostum batik Banyuwangi menyanyikan “salam damai”, suara gamelan yang berada di sisi selatan pintu masuk terdengar lebih kuat bersahutan dengan bunyi piano. “Salam damai sengaja diiringi gamelan,” ujar Leonardus Joko, 40, salah seorang jemaat. Selain itu, tradisi ondo-ondo yang sudah berjalan sejak dulu juga tetap dipertahankan meski dalam bentuk yang lebih simbolis pada acara kemarin. Ondo-ondo merupakan tradisi jemaat gereja membawa hasil bumi untuk dibawa ke gereja. Biasanya ini dilakukan saat ulang tahun gereja atau perayaan lainnya. Menurut sekretaris Dewan Pastoral Paroki Kristus Raja,Agustinus Putra,
SHULHAN HADI/RABA
MISA: Penyertaan perangkat Gamelan Banyuwangi mengiringi kegiatan misa di gereja Katolik Kristus Raja Genteng Wetan kemarin.
35, saat ini tradisi ondo-ondo tetap dijalankan, meski pelaksanaannya tidak seperti dulu lagi. Pada mulanya setelah dikumpulkan kemudian hasil bumi yang dibawa jemaat itu dilelang dan uang hasil pelelangan diserahkan untuk kebutuhan dan kegiatan gereja. Saat ini praktiknya sudah sedikit berbeda. Untuk menyumbang ke gereja, jemaat langsung memberikan uang sebagai donasi, namun penyertaan hasil bumi masih tetap dilakukan namun lebih sebagai simbol. “Saat ini masih ada, tapi tidak dilelang. Cukup sebagai
Osing Deles Launching Produk Kaus Gandrung Sewu BANYUWANGI – Satu lagi, kaus bertema Gandrung Sewu di-launching untuk menyambut event Festival Gandrung Sewu yang akan di laksanakan pada sabtu (29/11) mendatang. Kaus produksi Osing Deles ini didesain apik dengan menonjolkan tulisan yang ciamik bergambar penari gandrung yang mencerminkan budaya asli suku Oseng Banyuwangi.
Berbahan katun 24s dengan dua pilihan warna, yaitu hitam dan putih, membuat kaus ini cukup nyaman dipakai dan terlihat menawan bagi pemakainya. “Tentu kelihatan keren memakai kaus ini saat menyaksikan event Festival Gadrung Sewu nanti,” ujar Diana Zulfani, 30, sambil menunjukkan kaus bertema Gandrung Sewu yang dibelinya. Osing Deles memang sengaja
simbolik saja,” imbuhnya. Sementara itu, Romo Sabbas Sudiyono CM berharap gereja bisa selalu berperan aktif dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat. ”Semoga gereja bisa selalu hadir di kehidupan nyata bersama masyarakat,” pesannya. Bagi kalangan muda Katolik, acara ini menjadi momen penting untuk menjadikan gereja semakin berbenah dan memantapkan kinerjanya. “Harapannya semangat baru, dan perubahan paradigma dalam bekerja,” ujar Abraham Bayu,35, ketua Orang Muda Katolik. (sli/aif)
menciptakan desain-desain unik dengan mengangkat beberapa tema Banyuwangi Festival dengan tujuan ikut perpartisipasi mempromosikan Banyuwangi secara luas. Segera dapatkan kaus Gandrung Sewu, di Osing Deles, Jl Juanda No.70 Jajag, dan bisa didapatkan di Predator Distro, Jl Raya Rogojampi No 26 (Selatan RS Muhammadiyah). (*)
KEREN: Kaus Gandrung Sewu produksi Osing Deles sangat nyaman dipakai.
ISTIMEWA
Tahun 2015 Buka Fakultas Kedokteran SEMENTARA itu, disela kegiatan wisuda kemarin, Pembina Yayasan Puspa Dunia, Drs. H.Teguh Sumarno, MM memberi sambutan sekaligus arahan kepada sekitar seribu lebih mahasiswa yang menjalani proses wisuda. Dalam sambutannya, Teguh menyampaikan perkembangan 18 lembaga pendidikan yang terdiri dari lembaga pendidikan dasar dan menengah serta perguruan tinggi di bawah naungan yayasannya saat ini dalam keikutsertaan dalam pembangunan masyarakat Indonesia. Di hadapan seluruh wisudawan dan undangan, dia mengajak seluruh yang hadir untuk optimistis dan memiliki tekad untuk bangkit. “Saya ingin membawa masyarakat ini bangkit dari REKTOR: Sulistiyono, S.Pd, M.Pd keterpurukan,” kata Wakil Ketua Badan Penyelenggara PTS se-Jatim ini. Menurut Teguh, potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Indonesia, khususnya di Banyuwangi cukup potensial. Seperti halnya potensi perikanan di Muncar, serta potensi wisata kelautan. Ditegaskan, Yayasan Puspa Dunia memiliki komitmen memberikan kemudahan layanan pendidikan dengan menggratiskan peserta didik yang memang harus mendapat prioritas pendidikan gratis. Teguh meminta dukungan menteri untuk memudahkan rencana yayasan Puspa Dunia dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan berupa pengajuan fakultas kedokteran yang sedang dalam proses visitasi tahap kedua. Hal senada juga dikatakan oleh Rektor UBI Sulistiyono, Spd, M.Pd. Menurut dia, selama ini UBI dan STIB telah berusaha secara maksimal untuk mencapai visi institusi menjadikan kampus ini sebagai pusat keunggulan dan kebanggaan masyarakat, yang mengutamakan kualitas serta amanah dalam mengabdi. Atas usaha itu, maka berbagai penghargaan mutu nasional pernah diperoleh di bidang kesehatan dan teknik informatika. Tidak hanya itu, UBI dan STIB juga mendapat kepercayaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama RI untuk menggelar pendidikan tingkat pasca sarjana pendidikan (M.Pd.I), Magistar Agama Islam, Magistar Administrasi Pendidikan. Untuk Strata Satu (S1), UBI memiliki Fakultas Kesehatan Masyarakat; Fakultas Ilmu Kesehatan (Kebidanan D3; Ilmu Keperawatan Ners); Fakultas MIPA (Biologi dan Kimia); Fakultas Hukum; Fakultas Ekonomi (Manajemen dan Akuntansi). Selain itu FKIP (Pendidikan Matematika dan Fakultas Bahasa Indonesia dan sastra, Bahasa Inggris); Fakultas Teknik (Teknik Informatika; Sistem Informasi; Teknik Industri). “Semua program studi ini sesuai dengan kebutuhan saat ini. Oleh sebab itu masyarakat Banyuwangi tidak perlu jauh-jauh keluar kota untuk menempuh pendidikan S1 maupun S2. Sebab di UBI dan STIB semuanya sudah ada. Bahkan tahun ajaran baru 2015 UBI memiliki Fakultas Kedokteran,” tegas rektor. (sli/adv/aif)
HARI BAHAGIA: Seribu lebih wisudawan UBI dan STIB menjalani prosesi pindah tali oleh Rektor UBI Sulistiyono, S,Pd, M.Pd, Sabtu kemarin (22/11).
Mensos Khofifah Hadiri Wisuda UBI dan STIB GAMBIRAN - Sidang senat terbuka Universitas Bhakti Indonesia (UBI) dan Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB) berlangsung meriah pada Sabtu (22/11), kemarin. Acara yang berlangsung di aula hotel Baru Indah Jajag ini diikuti seluruh wisudawan/wisudawati dan keluarga besarnya, jajaran rektorat sekaligus civitas akademika yang bernaung di bawah yayasan Puspa Dunia tersebut. Yang paling membanggakan, wisuda kali ini disaksikan oleh Menteri Sosial Khofifiah Indar Parawansa sekaligus memberi pengarahan pada wisuda. Wisuda juga dihadiri mitra UBI, STIB serta Kepala Disnakertrans Syaiful Alam Sudrajat, Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono mewakili Bupati Banyuwangi. Dalam sambutannya, Khofifah yang
SUPPORT PENUH: Keluarga besar Uniba bersama Teguh Sumarno dan Mensos Khofifah Indar Parawansa sesaat setelah prosesi wisuda usai.
juga Ketua Muslimat NU itu lebih banyak bicara seputar kesiapan
SHULHAN/RABA
SAMBUTAN: Pembina UBI-STIB Teguh Sumarno memberikan support kepada mahasiswa/mahasiswi yang diwisuda.
FOTO BERSAMA: (dari kiri) Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi Alam Sudrajat, Pembina UBI-STIB Teguh Sumarno, Mensos Khofifah Indar Parawansa saat acara wisuda Sabtu (22/11) di Hotel Baru Indah Jajag.
masyarakat Indonesia menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada Januari tahun depan. “Kita mau tidak mau akan menjadi bagian dari masyarakat ekonomi ASEAN. Pada saat itu mestinya kita sudah sangat siap berkompetisi dengan negara-negara lain di ASEAN sesuai dengan profesi kita masingmasing,” ujarnya. Khofifah juga mengajak kalangan akademisi untuk menjadi pelopor dalam penanggulangan bencana. Salah satunya dengan memutus akal pemicu terjadinya bencana dengan
memberikan peringatan bahaya sejak dini terhadap segala bencana, termasuk bencanan sosial. “Warning sistem harus disupport oleh kalangan akademisi,” tegasnya. Usai memberikan pidatonya, Khofifah menandatangani prasasti Masjid Al Mi’raj yang dibangun secara swadaya oleh keluarga besar UBI. “Mudah-mudahan kehadiran Menteri Khofifah ini menjadi simbol keakraban dan keramahan di keluarga besar UBI-STIB,” kata Ketua Yayasan Puspa Dunia, Dra Hj. Isnainiwati. (sli/adv/aif)