Radar Banyuwangi 24 Oktober 2013

Page 1

KAMIS 24 OKTOBER

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Konser ”Care” Wali dan Adit BANYUWANGI - Grup band Wali dan penyanyi muda Aditya Septiana tampil di lapangan barat Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Selasa malam lalu (22/10). Mereka mampu menghipnotis ribuan penonton yang hadir di lapangan tersebut malam itu.

Berbeda dengan konser grup band papan atas lainnya, penampilan Wali dan Adit kali ini membawa misi khusus tentang kepedulian. Mereka datang ke Bumi Blambangan mengusung tema Charity Concert ‘We Care’. Kedatangan vokalis Wali, Faank, benarbenar menjadi obat rindu masyarakat Ba nyuwangi. Tak kurang satu album

di nyanyikan di malam itu. Saat Faank menyanyikan tembang hits ‘’Cari Jodoh’’, pe nonton langsung berjingkrak riang gem bira. Konser bertambah seru saat Adit tampil bersama Wali. Suara Adit yang menyanyikan lagu “Maafkan” itu hampir menyamai suara vokalis Wali n Baca Konser...Hal 35

KONSER: Vokalis grup band Wali, Faank (kiri), tampil di lapangan barat Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Selasa malam lalu (22/10). Penyanyi Banyuwangi, Suliana, juga ikut meramaikan konser peduli tersebut (kanan).

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

Penumpang Feri Hilang

TOKOH FAVORIT

Kronologi TOHA/RaBa

DUKUNGAN: Peserta LKP Permagangan dari berbagai daerah di Jawa Timur mendukung Handoyo Saputro, owner Desy Education, dalam ajang pemilihan Tokoh Favorit 2013.

Gunting Ballot Masal Dukung Handoyo LEMBAGA Kursus Pelatihan (LKP) se-Jawa Timur mendukung Handoyo Saputro sebagai salah satu kandidat Tokoh Favorit 2013. Dukungan dibuktikan dengan pengguntingan ballott tokoh favorit secara masal di kantor Desy Education, cation Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin (24/10). (24/10 “Kami mendukung Handoyo sebagai ToH koh Favorit 2013 pi lihan pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Handoyo pantas menjadi tokoh favorit, karena di usianya yang relatif muda dia bisa menjadi contoh teman-teman LKP se-Jatim,” kata Ali Mustofa, salah seorang peserta LKP dari Probolinggo. (*/c1/bay)

TOKOH FAVORIT

Ombak besar diduga membuat Edi terjatuh. Pedagang yang melihat kejadian itu lapor nakhoda. Kapal langsung putar haluan mencari Edi. Tubuhnya sempat terlihat di Selat Bali.

Edi Siswanto dan ibunya, Masrukah pulang dari Bali menumpang KMP Citra Mandala Sakti. Saat feri mendekati Pelabuhan Ketapang pukul 09.30, ibunya berada di dek atas. Posisi Edi berada di tepi pagar dek.

Diduga Terpeleset, Jatuh dari Dek, Terseret Arus

ABK dan penumpang melempar tali. Tapi Edi terseret arus dan hilang di Selat Bali.

KALIPURO - Peringatan bagi warga agar meningkatkan kehati-hatian saat menumpang kapal penyeberangan di Selat Bali. Jika tidak, peristiwa yang menimpa Edi Siswanto, 31, warga Dusun Semboro Kidul, RT 2/RW 2, Desa Semboro, Kecamatan Jember, ini bisa terulang. Edi yang bekerja sebagai kuli bangunan itu tercebur ke laut saat menumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Citra Mandala Sakti di Selat Bali kemarin (24/10) n

Hingga tadi malam, tim SAR belum berhasil menemukan Edi.

Baca Penumpang...Hal 35

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Anak Buaya Gegerkan Warga BANYUWANGI - Seekor buaya menggegerkan warga Lingkungan Singodiwongso, Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (23/10). Buaya sepanjang 70 centimeter (cm) itu ditemukan berkeliaran di salah satu gudang mebel di kawasan cukup padat penduduk tersebut. Beruntung, sebelum mencederai warga sekitar, buaya anakan itu berhasil ditangkap. Hal yang membuat warga heran adalah, dari mana asal reptil (binatang melata) itu. Sebab, tidak ada sungai yang mengalir di sekitar lokasi penangkapan buaya tersebut. Tidak hanya itu, warga semakin waswas mengingat buaya yang berhasil di-

tangkap kemarin masih anakan. Warga cemas induk buaya tersebut masih berkeliaran di Lingkungan Singodiwongso. Informasi yang berhasil di kumpulkan di lokasi kejadian, buaya tersebut ditangkap seorang pekerja mebel dengan tangan kosong sekitar pukul 10.30 kemarin. Itu dilakukan lantaran Kusmono, 39, pekerja yang menangkap buaya itu, mengira anak buaya tersebut biawak. “Buaya ini saya tangkap dengan tangan kosong, karena saya kira biawak. Terlebih, di sekitar gudang mebel itu memang sering ditemukan biawak. Tetapi, setelah diamati lebih jelas, ternyata itu buaya,” jelasnya n Baca Anak...Hal 35

TONTONAN: Anak buaya ditangkap di sebuah gudang mebel di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, kemarin.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Kakak-Adik Petenis Meja Andalan Banyuwangi

Latihan 5 Jam Sehari dan Rajin Minum Susu POLITIK

Elektabilitas Wiranto Bayangi Jokowi n Hanura Tembus Empat Besar JAKARTA- Indonesia Research Centre (IRC) kembali merilis hasil surveinya mengenai elektabilitas capres dan parpol. Namun kali ini, terjadi perubahan yang signifikan pada peta elektabilitas capres, khususnya di posisi kedua n Baca Elektabilitas...Hal 35

Kakak beradik Sultan Ali Sadewa, 14, dan Riky Sadewa Bimantara, 11, adalah petenis meja andalan Banyuwangi. Banyak prestasi yang mereka raih. Yang terkini, mereka menyabet gelar juara 1 dan 2 Kejuaraan Piala KONI di Jember 19-20 Oktober 2013 lalu. ALI NURFATONI, Genteng BANYAK piala menghiasi rumah se derhana di Perumahan GGM, Dusun Resomulyo, Desa Genteng We tan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, siang itu. Belasan piala itu merupakan koleksi pribadi Sultan

ALI NURFATONI/RaBa

BANYAK PIALA: Sultan Ali Sadewa dan Riky Sadewa Bimantara.

dan Riky dalam mengikuti berbagai even kejuaraan tenis meja.

Ya, nama dua anak baru gede (ABG) petenis meja andalan Banyu-

wangi itu memang cukup terkenal. Keahlian mereka dalam bermain bola pingpong di atas meja sudah tidak diragukan lagi. Walhasil, anak pasangan suami istri (Pasutri) Agus Nursalim, 40, Dewi Okta Indarsih, 36, itu selalu tampil oke di berbagai kejuaraan baik level lokal maupun nasional. Setiap mengikuti kejuaraan, kakak beradik tersebut nyaris tidak pernah gagal menggondol juara. Selain mempunyai bakat sejak belia, dua bersaudara itu juga rajin berlatih setiap hari. Bahkan, latihan rutin tidak hanya dilakukan satu atau dua jam per hari. Latihan yang dilakukan setiap hari biasanya sampai lima jam. Biasanya, dua atlet muda tersebut menjalani latihan setiap sore n

25 Oktober 2013 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Asalkan bekas partai pengusung sudah ikhlas

Pembahasan APBD 2014 terancam molor Mungkin akibat banyak proyek aspal tahun depan

Baca Latihan...Hal 35

Pemasangan Iklan Edisi Khusus 100 Halaman

Edisi

Khusus

Legislator pindah parpol tak wajib diPAW

terbit 108 halaman

Hubungi

Harga

Sama

(0333)

416 647

Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

Kamis 24 Oktober 2013

BK dan Banleg Pindah Ruangan

CERMIN DIRI BTDI dan Ajang Promosi Banyuwangi PADA tanggal 2-5 November mendatang, Banyuwangi akan menggeber even spektakuler bertaraf internasional. Namanya International Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI). Kejuaraan balap sepeda ini merupakan kali kedua digelar di kota ini. Berkonsep sama dengan tahun lalu, even yang diikuti para pembalap sedunia ini diharapkan mampu menjadi ajang mengenalkan Banyuwangi ke dunia Internasional. Beragam kesenian, kebudayaan, dan pariwisata yang ada di bekas Kerajaan Blambangan ini diharapkan menjadi daya tarik para turis domestik maupun mancanegara untuk berkunjung. Secara hampir bersamaan, Banyuwangi juga menggelar banyak event tahunan. Selain Tour de Ijen, ragam kegiatan yang terangkum dalam Banyuwangi Festival itu di antaranya, Festival Anak Yatim, Parade Gandrung Sewu, Banyuwangi Jazz Festival, Banyuwangi Ethno Carnival, Pergelaran Wayang Kulit, Power Cross, Konser Band Ungu, Festival Kuwung, dan Malam Resepsi Harjaba 241. Beragam even tersebut ada yang sudah sukses digelar, ada juga yang belum. Untuk menggelar seluruh even ini, tentu kocek yang dirogoh sangat dalam, karena membutuhkan biaya yang luar biasa besar. Namun, besarnya uang yang dibuang ini harus berbuntut pada benefit yang masuk sebagai sumber pendapat asli daerah (PAD). Memang tidak bisa langsung bisa dinikmati sekarang ini. Mungkin efek dari beragam event ini baru kita rasakan setahun, dua tahun, atau lima tahun ke depan. Berkaca dari sukses pelaksanaan BTDI tahun lalu, even ini tidak hanya mampu menghadirkan para pembalap kelas dunia. Namun juga para penonton dari berbagai wilayah di Indonesia, kalangan turis asing, bahkan wartawan dari media-media asing. Tentu, kedatangan mereka memberikan kredit poin tersendiri bagi pencitraan Banyuwangi di dunia internasional. Keramahtamahan masyarakat, kondisi alam, pariwisata, budaya, plus makanan khas dari daerah ujung timur Pulau Jawa bakal menjadi catatan tersendiri bagi mereka. Jika mampu membuat kesan yang mendalam, tentu mereka ingin kembali menginjakkan kaki di Banyuwangi. Bahkan mungkin bersama kawan dan keluarga mereka. Inilah yang disebut sebagai investasi masa depan. Ibarat pepatah, berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Semoga semua even tersebut bermanfaat bagi masa depan Bumi Blambangan. (*)

HAJI

Salat di Masjid Jin ADA pemandangan menarik di seputar Masjid Jin. Masjid yang berada di kawasan Mala itu dipenuhi jamaah yang hendak salat magrib. Saking banyaknya, banyak jamaah yang salat di tepi jalan. Jamaah haji dari beragam negara, termasuk jamaah Banyuwangi, memang ingin merasakan bagaimana salat di masjid yang dikenal sebagai Masjid Jin itu. Konon, di sanalah Laporan dari Makkah sejumlah jin memutuskan masuk Islam. Tidak jelas kapan masjid tersebut dibangun. Yang jelas, dalam beberapa literatur disebutkan bahwa masjid itu dibangun setelah para jin masuk Islam karena mendengar lantunan ayat suci Alquran yang dibaca Rasulullah Muhammad SAW. Peristiwa itu juga terekam dalam Alquran surat Al-Ahqaf: 29. Dikisahkan, Nabi sedang Oleh membaca Alquran pada salat subuh di H. Latief Harun waktu tempat itu. Kemudian, Pembimbing KBIH serombongan jin melinSabilillah tas dan mereka pun terpukau. Sekarang masjid tersebut ramai dikunjungi, terutama pada saat musim haji karena lokasinya tidak terlalu jauh dari Masjidilharam, yakni hanya sekitar satu kilometer. Menuju Masjid Jin dari Masjidilharam, paling mudah adalah melalui Pintu Marwah, yakni tempat berakhirnya sai. (*/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

BA N Y U WA N G I - D P R D Banyuwangi kini tengah menata kembali kantor, terutama untuk ruangan Badan Kehormatan (BK) dan Badan Legislasi (Banleg). Kedua alat kelengkapan yang selama ini ruangannya berada di ruang lobi, akan digeser ke halaman belakang kompleks DPRD Banyuwangi. Ruangan yang akan ditempati untuk BK dan Banleg yang berada di belakang gedung DPRD, sebelumnya berupa gudang. Gudang itu kini tengah direnovasi. “BK dan Banleg kita jadikan satu dengan alat kelengkapan DPRD lainnya,” cetus Sekretaris DPRD Banyuwangi H. Sudirman. Menurut Sudirman, ruang BK dan Banleg yang menyatu dengan ruang lobi, dianggap kurang sesuai n Baca BK...Hal 35

RENOVASI : Ruangan gudang sedang direnovasi menjadi ruang BK dan Banleg DPRD Banyuwangi.

Pindah Parpol tak Wajib Di-PAW BANYUWANGI - Para anggota DPRD Banyuwangi berstatus “kutu loncat” yang hingga kini belum terkena “gelombang” pergantian antar waktu (PAW) tampaknya bisa sedikit bernapas lega. Sebab, tidak ada aturan yang mewajibkan anggota DPRD yang pindah ke partai politik (parpol) lain harus diPAW agar dapat ikut pemilu legislatif mendatang. Seperti dijelaskan Komisioner Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Irfan Hidayat. Menurut dia, tidak ada aturan yang mewajibkan anggota dewan di-PAW, termasuk mereka yang pindah ke parpol lain. “Prinsipnya, semua dikem-

balikan kepada parpol. Jika parpol menginginkan anggotanya yang duduk di DPRD di-PAW, maka parpol tersebut bisa mengajukan berkas PAW kepada pimpinan dewan untuk diteruskan kepada KPU,” ujarnya kemarin (23/10). Selanjutnya, imbuh Irfan, KPU akan memproses berkas PAW yang dikirim pimpinan DPRD tersebut. KPU akan memverifikasi siapa calon pengganti anggota dewan yang akan di-PAW. “Dari beberapa nama anggota DPRD Banyuwangi yang di luar santer diberitakan akan di-PAW, sampai saat ini baru empat berkas yang masuk ke KPU Banyuwangi. Empat berkas tersebut sudah kami proses dan kami kirimkan kembali ke DPRD

Banyuwangi,” cetusnya. Berkas empat anggota dewan yang telah diproses KPU Banyuwangi masingmasing atas nama Suminto, Nur Moch Ridwan, Abdurrahman, dan Totok Sugiharto. Suminto yang berhasil menduduki kursi DRPD Banyuwangi melalui Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), harus rela menanggalkan jabatannya lantaran pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014, dia maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sama seperti Suminto, Ridwan diPAW lantaran pindah parpol dari Gerindra ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Begitu juga dengan

Abdurrahman, dia di-PAw oleh Partai Demokrat (PD) karena menjadi caleg Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan permasalahan yang menimpa Totok berbeda dengan tiga rekannya sesama wakil rakyat tersebut. Totok di-PAW oleh Gerindra, karena yang bersangkutan tersandung kasus kepemilikan narkotika jenis sabu-sabu (SS). Irfan mengatakan, KPU akan menerima surat PAW anggota DPRD Banyuwangi periode 2009-2014 sampai Desember atau Januari mendatang. Sebab sesuai aturan, batas maksimal anggota dewan dapat di-PAW adalah enam bulan sebelum masa baktinya habis n Baca Pindah...Hal 35

Target Produksi Padi Terancam Kandas Realisasi 114.939 Ha dari Target 125.416 Ha BANYUWANGI - Meski musim kemarau panjang, petani Banyuwangi masih ngotot menanam padi. Hingga Oktober ini, luas tanam padi di Banyuwangi mencapai 1.854 hektare (ha). Rinciannya, tersebar di Kecamatan Muncar seluas 156 ha, Kecamatan Tegaldlimo 745 ha, Kecamatan Cluring 924 ha, dan Kecamatan Srono 745 ha. Saat ini, usia tanam padi di beberapa kecamatan itu kurang dari satu bulan. “Petani ngotot menanam padi karena berharap akhir Oktober turun hujan,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) Ikrori Hudanto. Ikrori mengungkapkan, hingga bulan September lalu luas tanaman padi masih tercatat sekitar 114.939 ha. Padahal, target tanaman tahun 2013 mencapai 125.416 ha. “Sejak awal, petani banyak

ISTIMEWA

ANTISIPASI: Petugas Dinas Pertanian bertemu petani di Kecamatan Muncar kemarin.

yang menunda tanam padi karena rawan kekeringan yang disebabkan anomali iklim,” jelas Ikrori. Akibat ancaman kekeringan itu, kata Ikrori, banyak petani yang tidak mau menanam padi karena khawatir gagal panen. Walau demikian, masih ada beberapa petani yang berani berspekulasi dan tetap tanam padi.

Akibat musim kemarau itu, maka target tanam 2013 terancam terkoreksi cukup tajam. Walau target luas tanaman padi terkoreksi karena kemarau panjang, tapi Banyuwangi tidak sampai kekurangan produksi beras. “Produksi beras kita masih surplus,” jelas Ikrori. Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan itu, kata Ikrori, dapat ber-

dampak gagal panen. Antisipasi kekeringan jangka pendek dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Ikrori mengungkapkan, sejak awal musim kemarau, petani sudah diserukan agar menanam tanaman selain padi, seperti jagung, kedelai, dan hortikultura. Tanaman padi membutuhkan air empat kali lebih banyak. Apabila tetap ingin menanam padi, hendaknya dilakukan teknik budi daya yang tepat. Petani harus melakukan budi daya padi system of Rice Intensification (SRI). Selain itu, dapat pula menanam padi varietas toleran kering atau padi gogo atau padi cepat panen. “Persemaian kering dan menanam umur muda akan mempercepat waktu tanam. Pengaturan jarak tanam (mengurangi populasi tanaman,” Ikrori. Untuk mengantisipasi gagal panen, kata Ikrori, setiap hari Dinas PKP turun ke lapangan n Baca Target...Hal 35

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Kamis 24 Oktober 2013

ELEKTRONIK

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

FLUKTUATIF: Menguatnya nilai dolar terhadap rupiah berimbas terhadap harga barang elektronik.

Tergerus Dolar, Omzet Menurun ROGOJAMPI - Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat rupanya mempengaruhi harga barang elektronik di Banyuwangi. Kenaikan nilai tukar dolar tersebut menyebabkan harga sejumlah barang elektronik mengalami kenaikan hingga 15 persen. Imbasnya, omzet para pedagang elektronik turun hingga 20 persen. Omzet pedagang elektronik menurun bukan hanya karena tingkat pembelian masyarakat rendah, tapi juga karena ongkos kirim naik akibat kenaikan harga bahan bakar. Untung, salah seorang pedagang elektronik di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, menuturkan bahwa sejak nilai tukar dolar naik, harga elektronik naik tiga kali. Awalnya, kenaikan harga hanya lima persen. Kemudian, seiring waktu, harga kembali naik hingga 15 persen. “Kenaikannya bertahap. Kini semua jenis barang elektronik sudah naik 15 persen,” tuturnya. Kenaikan harga juga dialami barang elektronik asal Tiongkok. Bahkan, kenaikan harganya paling besar, yakni hingga 20 persen.”Kami pun terpaksa menaikkan harga sesuai harga baru,” kata Untung. (nic/c1/aif)

BAGAIMANA INI

ABDUL AZIZ/RABA

PAPAN JIE KIE: Sejumlah barang bukti perjudian diamankan petugas dari TKP kemarin. Dalam pengerebekan itu polisi hanya menangkap dua pejudi.

Obrak Jie Kie Pinggir Sawah Informasi Bocor, hanya Tangkap Dua Pejudi PURWOHARJO - Arena judi cap jie kie di tepi sawah di Dusun Ngadirejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, diobrak aparat kepolisian kemarin malam. Sayang, penggerebekan tersebut diduga bocor. Polisi pun hanya berhasil menangkap dua dari 15 pejudi. Yang lain berhasil lolos dari sergapan petugas.

Dua pejudi yang kini mendekam di ruang tahanan Mapolsek Purwoharjo tersebut adalah Lamiran, 24, warga Dusun Ngadirejo, Desa Bulurejo, Ke camatan Purwoharjo, dan Agus Purnomo, 30, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Selain menahan keduanya, polisi juga

mengamankan barang bukti berupa uang Rp 535 ribu, sebuah kotak bola judi, sebuah lampu penerangan, satu bola bekel, dan selembar plastik alas berjudi. Kapolsek Purwoharjo AKP Tri Joko melalui Kanitreskrim Aiptu Gatot mengatakan, penggerebekan tersebut diawali laporan warga kepada petugas. Warga menyebutkan

bahwa ada sekelompok orang bermain judi di tempat kejadian perkara (TKP). Menerima laporan sekitar pukul 23.00, sejumlah polisi langsung menuju TKP. “Tapi ketika kami sampai di TKP, mereka sudah semburat, sehingga kami tangkap sekenanya dan kena dua pelaku,” tandasnya. Polisi terus memburu para pejudi yang berhasil lolos dari sergapan petugas. “Pejudi yang kabur masih kita cari,” tandas Gatot. (azi/c1/aif)

Harga Semangka Semakin Manis

NIKLAAS ANDRIES / RaBa

BUTUH SOLUSI: Kotoran burung yang menempel di aspal dan baliho sejumlah toko di Rogojampi.

Polusi Kotoran Burung Ganggu Pengguna Jalan ROGOJAMPI - Warga Rogojampi sedang menghadapi masalah pelik terkait polusi udara dan kebersihan. Aroma tidak sedap sangat mengganggu pengguna jalan yang tengah melintas di kota tersebut. Tidak hanya itu, di sejumlah ruas jalan terdapat noda putih yang diduga sebagai kotoran burung. Tentu pemandangan semacam itu menyebabkan pengguna jalan merasa tak nyaman. Pantauan koran ini di Kecamatan Rogojampi, kotoran burung itu bisa ditemukan di sepanjang jalan mulai Terminal Rogojampi hingga pertigaan kantor Pos. Di saat udara panas, aroma kotoran burung itu sangat menyengat hidung. Atap bangunan di sepanjang jalan tersebut juga dipenuhi kotoran burung. Salah satu pengguna jalan, Syaiful mengatakan, aroma kotoran burung tersebut memang sangat menyengat. Itu dapat dirasakan di sepanjang jalan mulai Terminal Rogojampi hingga pertigaan kantor Pos. “Baunya lumayan. Pas panas lebih menyengat,” ujar Syaiful. Keluhan Syaiful itu diamini Dedi Suryanto, warga Rogojampi. Dia menuturkan, kotoran burung itu sudah ada sejak lama. Burung biasanya nangkring di pohon, kabel listrik, atap toko, dan papan iklan, pada sore hingga malam hari. Bisa jadi burung yang kini menyerbu Rogojampi secara bergerombol tersebut merupakan burung migrasi. Sebab, burung biasanya tertarik menyerbu daerah yang sedang mengalami musim panen padi. (nic/c1/aif)

DOK.RaBa

PASANG PLANG PENUTUPAN: Penutupan sebuah lokalisasi di wilayah Rogojampi beberapa waktu lalu.

Eks Lokalisasi Blibis masih Dikunjungi Tamu ROGOJAMPI - Meski telah resmi ditutup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sejumlah lokalisasi masih dikunjungi lelaki hidung belang. Salah satunya adalah eks Lokalisasi Blibis di Kecamatan Rogojampi. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di lokalisasi di Kecamatan Rogojampi tersebut masih terlihat beberapa pengunjung memasuki areal prostitusi tersebut. Padahal, di depan pintu gerbang telah terpasang papan pengumuman bahwa lokalisasi tersebut telah ditutup. Meski demikian, menurut warga sekitar lokalisasi, kondisi

Blibis tidak seperti dulu. Kondisi saat ini sangat berbeda dengan sebelum dilakukan penutupan. Hingar-bingar suara musik juga sudah tidak terdengar lagi pada malam hari. “Kini tidak ada lagi karaoke. Suasana sepi, Mas,” ujar ketua RT setempat, Agus. Meski sepi, tempat tersebut masih terlihat didatangi satu-dua orang. Lokalisasi Blibis merupakan salah satu tempat prostitusi yang dikenal sederhana dan sepi dibanding beberapa lokalisasi lain di Banyuwangi. “Meski paling sepi, di sini dulu terkenal, Mas,” timpal Yanti, istri Agus. (mg1/c1/aif)

Bunga Residence Kawasan Emas BANYUWANGI - Kualitas bangunan rumah di Bunga Residence tidak perlu diragukan lagi. Setiap sudut bangunan, bahan material yang digunakan sangat berkualitas. Salah satunya adalah pemakaian galvalum untuk rangka atap. Penggunaan material berbahan dasar besi dengan lapisan aluminium dan zinc ini sangat sesuai untuk digunakan sebagai material struktural, khususnya sebagai rangka atap yang kokoh dan kuat. Material berbahan dasar besi memiliki satu kelemahan yaitu karat. Kelemahan itu terjawab sudah, galvalum dengan lapisan aluminium dan zinc memberikan sifat yang tahan karat dan memiliki siklus hidup bahkan sampai ratusan tahun. Manajer Bunga Residence Ratno menjelaskan, meski menggunakan galvalum sebagai rangka atap, harga rumah di Bunga Residence sangat terjangkau. Apalagi didukung fasilitas umum dan khusus yang sudah dibuat oleh pengembang. Lokasi yang sangat strategis di tengah kota juga menjadi salah satu mengapa banyak orang memburu lokasi ini. “Orang-orang menyebut Bunga Residence ini kawasan emas yang menjanjikan hunian aman, nyaman serta nilai investasi yang tinggi,” kata Ratno. Tidak heran jika tanah seluas 5 hektare ini sudah banyak dipesan oleh pembeli. Bah-

TOHA/RaBa

ANTI KARAT: Bunga Residence berlokasi di Jalan Brawijaya, tepatnya di sebelah utara Mapolres Banyuwangi, memberikan hunian yang nyaman.

kan, penghuni Bunga Residence 95 persen adalah anak muda dari berbagai profesi. Estetika serta lingkungannya dinilai sangat layak untuk dihuni. Tidak hanya itu, membeli rumah di Bunga Residence tidak perlu lagi direpotkan dengan membangun taman, pagar dan dapur. Sebab, pengembang telah membangunnya menjadi satu paket sehingga anda pun tidak perlu direpotkan lagi. “Tinggal masuk saja, tidak perlu

menambah-nambah lagi. Bahkan anda pun bisa memilih desain rumah yang diinginkan, semuanya selera pembeli,” kata Ratno. Untuk mendapat rumah di kawasan ini, bisa didapatkan secara tunai maupun melalui KPR dan anda dapat memilih bank yang diinginkan. Informasi silakan hubungi kantor Pemasaran Bunga Residence Blok B-35 Jl Brawijaya Banyuwangi telepon 081358115020. (adv/aif)

MUNCAR - Cuaca panas dalam beberapa hari belakangan menguntungkan petani semangka. Setelah sempat anjlok, harga semangka kini mulai naik. Sebelumnya, harga semangka Rp 1.400 per kilogram, dan kini melonjak menjadi Rp 3.200 per kg. Kenaikan harga tersebut akan terus berlanjut hingga panen raya semangka yang diprediksi berlangsung akhir November. “Saat ini harga sedang bagus,” beber Agus Sugiharto, petani semangka asal Tembokrejo, Muncar, kemarin. Agus menuturkan, membaiknya harga semangka itu dipengaruhi beberapa hal, salah satunya kekosongan stok semangka di beberapa daerah pascapanen. Selain itu, cuaca yang cenderung bersahabat juga menjadi pendukung terkatrolnya harga dan kualitas semangka. Permintaan dari sejumlah

DIBURU PEMBELI: Salah satu stan penjualan semangka di depan kantor Kecamatan Rogojampi kemarin.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

daerah turut mendongkrak penjualan angka semangka. Bali, Surabaya, Jogjakarta, dan Jakarta, menjadi tujuan pengiriman semangka. Di tengah naiknya harga semangka, Agus khawatir kemungkinan harga semangka kembali turun. Turunnya harga tersebut bisa

disebabkan musim panen di Lampung. “Kalau di Lampung panen biasanya mempengaruhi harga. Bisa turun drastis,” ujarnya. Dia memprediksi, hingga panen raya yang diperkirakan jatuh pada akhir November nanti, harga semangka masih stabil. (nic/c1/aif)


28

Kamis 24 Oktober 2013

Radio Komunitas Wajib Miliki Izin Frekuensi

TOHA/RaBa

SOSIALISASI: Peserta sosialisasi regulasi penggunaan spektrum frekuensi radio di Hall Pondok Wina Banyuwangi, kemarin (23/10).

BANYUWANGI - Ratusan peserta mengikuti sosialisasi regulasi penggunaan spektrum frekuensi radio dalam penyelenggaraan penyiaran di Hall Pondok Wina Banyuwangi, kemarin (23/10). Kegiatan itu digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Balai Monitor II Surabaya. Sejumlah narasumber dihadirkan. Antara lain, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim, Kasi Pemantauan dan Penertiban Balmon Kelas II Surabaya Iwan Purnama, dan Komisi Penyiaran Indonesia Dra Dyva Claretta, M.Si. Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Perhubungam Nur

Agus Suharto menjelaskan, ada prosedur penggunaan frekuensi radio dalam penyelenggaraan penyiaran yang harus diperhatikan oleh seluruh pemilik radio, khususnya radio komunitas. Dikatakan, perkembangan radio komunitas di Banyuwangi sangat menjamur. Setidaknya ada 200 radio komunitas yang tersebar di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Namun persoalan utama tentang keberadaan radio komunitas ini terkait izin dan frekuensi yang dimiliki. Sebab, jika radio komunitas tidak memiliki izin, berarti frekuensi yang dipakai adalah ilegal. “Nah ini yang bahaya. Freku ensi yang dipakai radio komunitas tanpa izin ini akan

menganggu frekuensi penerbangan, khususnya di Bandara Blimbingsari,” kata Agus. Sementara itu, Kasi Pemantauan dan Penertiban Balmon Kelas II Surabaya, Iwan Purnama mengatakan, setiap radio maupun televisi harus mematuhi ketentuan operasionalnya. Sebelum beroperasi, maka harus memperoleh IPP/izin sesuai UU RI No. 32 tahun 2002 pasal 33;1. Setelah memiliki izin ini maka akan dilakukan pengukuran paramerer teknis untuk penggunaan frekuensi dan wilayah jangkauan atau servis area saat uji coba siaran. “Setelah itu akan keluar rekomendasi namun rekomendasi ini bukan persetujuan untuk on air,” jelas Iwan. (adv/als)

SMP Buma Terapkan Scientific Approach GENTENG - Setelah sehari sebelumnya siswa kelas VII SMP Bustanul Makmur (BUMA) mengikuti Studi Edukatif (Educational Study), keesokan harinya Kamis (17/10) giliran siswa kelas VIII yang berjumlah 154 siswa mengadakan kegiatan Home Stay di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tepatnya di Desa Kampunganyar. Sedangkan kegiatan Studi Edukatif mengambil lokasi di PAL Kuning daerah Garahan, Jember. “Dua kegiatan tahunan sekolah, yaitu Studi Edukatif dan Home Stay, adalah dua program wajib yang diperuntukkan bagi siswa kelas VII dan kelas VIII,” ujar Dwi Wahyu Hari Basuki, Kepala Sekolah SMP BUMA Genteng. Ditambahkan, Studi Edukatif ini dilaksanakan hanya sehari untuk membawa seluruh siswa kelas VII belajar langsung pada sumbernya (Contextual Learning). Misalnya di kantor-kantor dinas pemerintahan, perbankan, perpajakan, pabrik, lembaga legislatif, universitas, perkebunan, dan yang lainnya. Dalam kegiatan Studi Edukatif ini para siswa sarat dibekali dan dimotivasi melakukan dasar pembelajaran terutama muatan Kurikulum 2013. Yaitu pendekatan pembelajaran Scientific: observing (mengamati), questioning (menanyakan), associating (menalar), experimenting (mencoba) dan net-

working (jejaring). Studi edukatif tahun ini, siswa-siswi kelas VII SMP BUMA diarahkan belajar mengamati, menanyakan, menalar, mencoba, serta menyelesaikan secara bersama-sama yang ada kaitannya dengan peternakan domba, unggas, perikanan, serta pengolahan susu domba di perkebunan PAL Kuning daerah Garahan, Jember. “Kami sangat senang dengan kegiatan studi edukatif ini, karena tidak membosankan dan menghibur, ” kata Alba, siswa kelas VII asal Kalibaru. Bagi siswa-siswi kelas VIII yang kebagian program Home Stay, mereka belajar berkehidupan langsung dengan

masyarakat selama empat hari di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah. Siswa sejumlah 154 itu dibimbing 18 ustadz dan ustadzah (guru) yang disebar di empat dusun. Yaitu Dusun Krajan, Dusun Panggang, Dusun Kopen Cungking, dan Dusun Rejopuro. Siswa banyak melakukan kegiatan kemasyarakatan dan susunan kegiatan telah didesain dari sekolah terutama belajar membantu mengajar adik-adik di sekolah dasar (SD) seperti permainan dan olahraga, di TK/ TPQ, bakti sosial, pencerahan keagamaan dan lain sebagainya. Yang paling penting yang

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tanah Sawah • Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen,dll. Hrg Rp. 200 ribu/meter. Hub: 0811354614

Anggaran reses tidak masuk ke kantong pribadi anggota dewan. Sebaliknya, tak jarang anggota legislatif harus tekor saat melakukan serap aspirasi.”

HOME STAY: Para siswa SMP BUMA saat mengikuti kegiatan home stay.

Hermanto Ketua DPRD Banyuwangi FOTO: AGUS BAIHAQI/RaBa

Reses untuk Persiapan Pembangunan 2014 ingin diperoleh darikegiatan home stay adalah kemandirian, saling menghargai perbedaan sosial budaya, agama, dan adat istiadat orang lain. “Dari kegiatan Home Stay ini diharapkan siswa dapat belajar dan lebih peka serta siap menghadapi dan memecahkan permasalahan dan keterbatasan yang ada,” ujar ketua penanggungjawab home stay Ustadz Afin Mashuri, S.PdI. Kegiatan home stay ini dibuka dan ditutup di Balai Desa Kampunganyar yang diterima baik oleh Kepala Desa Kampung Anyar Ardi, dan para kepala dusun setempat. (adv/als)

BANYUWANGI - Tanggapan miring yang dilontarkan sejumlah kalangan terhadap program reses yang dilaksanakan para anggota DPRD Banyuwangi coba ditepis kalangan wakil rakyat. Pimpinan DPRD menegaskan, anggaran reses tersebut tidak masuk ke kantong pribadi anggota dewan. Sebaliknya, saat menyerap aspirasi konstituen, itu tak jarang anggota legislatif harus tekor. Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto mengatakan, reses dilaksanakan anggota dewan untuk menyerap aspirasi konstituen di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Hasil serap aspirasi masyarakat itu diharapkan menjadi pertimbangan Pemkab Banyuwangi

dalam melaksanakan pembangunan di tahun 2014. “Kebanyakan aspirasi masyarakat yang diterima beberapa rekan yang sudah melaksanakan reses adalah masih banyaknya jalan rusak parah,” ujarnya kemarin (23/10). Nah, dengan demikian, hasil serap aspirasi anggota dewan, itu diharapkan menjadi pertimbangan kebijakan pembangunan di Banyuwangi pada 2014. “Program pembangunan yang ‘spektakuler’ bisa ditinjau ulang untuk dialihkan bagi pembangunan infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” cetusnya. Di sisi lain, Hermanto menegaskan, estimasi anggaran reses sebanyak Rp 20 juta per anggota DPRD itu tidak akan

masuk ke kantong pribadi anggota dewan. Sebab, seluruh anggaran yang dikeluarkan dalam dua kali pertemuan dengan konstituen itu harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan masingmasing anggota legislatif. “Saya yakin setiap pertemuan dengan konstituen temanteman (anggota DPRD yang melaksanakan reses) justru tekor,” jlentrehnya. Apalagi, anggaran reses itu tidak diterima anggota DPRD sebelum reses dilak sanakan. Sebaliknya, anggota dewan yang telah melaporkan kegiatan reses, anggarannya baru dicairkan. “Dengan reses, serap aspirasi konstituen akan semakin masif,” pungkasnya. (sgt/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Tanah Dadapan •

• Body Kijang Kapsul •

• Avanza ‘09 •

• Toyota Avanza ‘10 •

• Isuzu Panther ‘05 •

Hlg STNK P 4955 YD, an. Buang, Dsn Krajan RT01/06 Ds Kabat Kec Kabat

Dijual body kijang kapsul 22 juta nego Hubungi 082142194111

Dijual Toyota Avanza 1.3 G F601 RM GMMFJJ tahun 2010 silver metalik, harga 133,5 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS25 MT tahun 2005 hitam, harga 149 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Toyota Kijang LGX ‘02 •

• Nissan X-Trail ‘05 •

• Toyota Innova ‘10 •

Dijual Toyota Kijang LGX LF 80 STD (solar) tahun 2002, merah metalik, harga 122,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 132,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova E XS41 ( solar) tahun 2010 silver, harga 197,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

SMP BUMA FOR RaBa

• Kebun Lingkar Ketapang •

Hlg STNK P 670 VB, an. Bejo Handoyo, Krajan RT 02/02 Gambiran, Gambiran

Dijual Tanah (Ada bangunan) Lok Secawan Dadapan; Ruko 2 Lt lok blkg UNTAG Bwi Hub Anugerah Fotocopy Jl Agus Salim Banyuwangi Tlp (0333) 42 7190/081233669969/085335115873

Jual kebun luas 6269m ll Lingkar Ketapang Rp 600 ribu permeter. 085236058438

Hlg STNK P 4249 VD, an. Ismail Yati, Jl. Ikan Sadar Gg Venus 34 02/01 Karangrejo

SITUBONDO

• Grand Livina • Dijual Grand livina 1.5 matic HWS 012 silver stone, mulus, jok kulit harga 180 jt nego hub 08113653169-0811301075

• Toko Strategis • Djl Toko Pst Kota strategis Jl A.Yani 106 A, STB H 081233770294/0338-671304

Jual Kijang LGX 2000 Diesel, Silver, harga 120 juta nego

Innova 2008 abu-abu metalik, 167 juta nego

BANYUWANGI

Djl Avanza 09 htm G.L300.08. Apv,GA ptih, Yaris 08 E mrh, Inova 04 slr. Hb 082142194111

• Nissan • Nissan Bwi year ‘n promo dptkn undn 5 pkt trip ntn P.D Brazil,2 Nissan ElGrand, 3 Nisan Teana, 2 Grand Livina stp test drv/pmblan Nissan Hub Jl. Letj S Parman 147 Tlpon 0333-4460222

• Suzuki Satria ‘12 • Dijual Suzuki Satria th 2012, barang bagus terawat Hubungi 081358334934

Erwin 082142194111

• Jl. Yos Sudarso • Djl cepat rumah Jl.Yos Sudarso Bwi SHM, LT 1082 m2, Hubungi 081330053988

• Perum AA Regency • Djl rmh di Perum AA Regency Blok F no 14-15 Kedungrejo Muncar, TP. Hub. 081336722345.

Jual Xenia 05li, harga 97,5 juta nego Yaris 08 merah harga 132 juta nego

Erwin 082142194111

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


BALJEBOL

Kamis 24 Oktober 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

PERTANIAN

Bu Kapolda Panen Kangkung SUMBERSARI – Lahan terbuka dari hari ke hari semakin menyempit, namun bukan berarti sulit membuat lingkungan jadi hijau. Ketua Bhayangkari Jawa Timur, Yuni Unggung Cahyono kemarin minta seluruh ibu Bhayangkari di jajaran Polda Jawa Timur, untuk memanfaatkan pekarangan di sekitar rumahnya menjadi lahan produktif sehingga tetap asri dan bermanfaat. Yuni Unggung Cahyono memberi contoh. Bertempat di Kompleks Asrama Polisi di Jalan Panjaitan, Sumbersari Jember Rabu kemarin (23/10) menanam pohon nangka di lahan-lahan kosong. “Lingkungan kita semakin hari semakin sempit, jadi harus benar- benar dimanfaatkan secara maksimal” ujar Yuni. Kegiatan pemanfaatkan pekarangan ini, lanjut Yuni, merupakan tindak lanjut dari kegiatan Gerakan Indonesia Berseri yang telah digagas Presiden Republik Indonesia Tahun 2012 lalu. “Kalau lingkungan bersih, hidup kita akan menjadi sehat. Apalagi Islam telah mewajibkan bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan,” imbuh Yuni, didampingi Nova Awang Joko Rumitro (istri Kapolres Jember, red). Pihaknya juga meminta kepada seluruh ibu Bhayangkari, agar melakukan gerakan menanam pohon, di seluruh asset milik pemerintah yang digunakan Polisi. “Harus dimanfaatkan secara baik, sehingga tidak sia- sia asset tersebut,” lanjutnya. (jum/ram/hdi/jpnn/aif)

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

BONGKAR: Kapolres AKBP Singgamata menunjukkan senjata tajam jenis parang yang digunakan sindikat pelaku curanmor dengan modus menakut-nakuti korban.

Polres Bongkar Sindikat Curanmor JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

MANFAATKAN LAHAN PRODUKTIF: Ketua Bhayangkari Yuni Unggung Cahyono menanam pohon nangka di sekitar kolam pemancingan sekitar Satpas Polres Jember.

PENERTIBAN

Minta PKL Sabtuan Kosongkan Lapak JEMBER – Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur tetap meminta pada pedagang pasar Sabtuan, Tegalbesar Jember untuk segera mengosongkan lapaknya. Pasalnya, ini merupakan langkah untuk melindungi aset milik pemerintah provinsi tersebut. Bahkan, Disnak siap untuk membantu untuk mengosongkan lapak tersebut. Hal tersebut terungkap saat acara pertemuan perwakilan Dinas Peternakan bersama dengan Perwakilan PKL Sabtuan, Tegal Besar, Polisi Pamong Praja dan sejumlah pihak di Kantor Kecamatan Sumbersari, Rabu pagi (23/10). Kegiatan ini dilakukan untuk memfasilitasi berbagai persoalan terkait dengan keberadaan pedagang PKL yang berjualan di lahan milik Disnak Provinsi itu. Soni Hermawan, Pegawai Bagian Pengelolaan Aset Daerah Pemprov Jatim usai pertemuan mengatakan, pemagaran memang dilakukan untuk melindungi aset milik Disnak Provinsi itu. “Karena itu, pedagang di sepanjang lahan harus segera mensterilkan lapak dagangnya,” jelas Soni, kepada sejumlah media kemarin. Menurut Soni, PKL Sabtuan seharusnya bisa mengerti dengan kondisi riil yang ada, yakni mereka bukan pemilik lahan tersebut. Karena itu, ketika yang berwewenang memiliki rencana pada lahan itu, seharusnya lahan tersebut segera dikosongkan oleh para pedagang. “Karena sertifikat hak kepemilikan lahan tersebut sudah resmi sejak 1985,” tegas Soni. (ram/hdi/jpnn)

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

GELISAH: Para pedagang berharap pemerintah bisa menjamin kelangsungan dagangan mereka sendiri.

LUMAJANG – Sejumlah aksi kekerasan dengan motif mencuri sepeda motor berhasil dibongkar Mapolres Lumajang. Kemarin, lima sepedamotor dengan komplotan pelaku digelar di halaman Mapolres Lumajang. Para pelaku itu antara lain adalah tersangka Nur Myzan, Irwansyah, Andri Wiranata, Lutfi Hariyanto. Semuanya merupakan komplotan pelaku curanmor yang sudah lama diincar karena kerap menjalankan aksinya di kawasan Lumajang. Dalam aksinya, Kapolres AKBP Singgamata mengatakan, modus pelaku mencuri dengan menggunakan kunci model T. “Pelaku membobol kunci sepedamotor dengan menggunakan

kunci T,” ungkap Singgamata kepada sejumlah wartawan. Tak sesekali diantara mereka, ketika menjalankan aksinya menggunakan senjata tajam seperti celurit dan parang. Yang gunanaya untuk menakut nakuti korban ketika melakukan perlawanan. Hal tersebut, lanjut Kapolres, kerap dilakukan oleh pelaku. Hingga saat ini, pelaku yang sudah tertangkap ini, dua diantaranya adalah pelaku lama. Yang sudah beraksi di empat lokasi kejadian yang berbeda. Dengan ditangkapnya sindikat pencurian sepedamotor ini, bukan berarti kawasan Lumajang aman. Singgamata menegaskan semua warga patut melaku-

kan kewaspadaan dan tidak meremehkan. “Masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan. Komunikasikan dengan kami (kepolisian.Red) jika ada kerawanan,” tambah Singgamata. Selain kasus pencurian itu, sejumlah kasus lain juga berhasil dibeber dalam pers rilis di halaman mapolres kemarin. Diantaranya adalah modus kejadian pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak dua kasus dengan dua orang tersangka, kriminalitas dalam bentuk penadahan satu kasus dengan satu tersangka. Juga ada aksi kriminal lain seperti perjudian dengan tiga kasus tiga tersangka. Serta kasus persetubuhan dengan satu kasus satu orang tersangka.

Total secara keseluruhan ada lima jenis kasus dengan sebanyak sembilan tersangka. Sejumlah barang bukti dari pengungkapan kasus kemarin sangat beragam. Di antaranya adalah sebanyak lima unit sepedamotor, satu batang kunci T, satu unit trck. Selain itu ada satu set alat judi Cap Jie Kie, satu set alat judi dadu, rekapan dua lembar. Selain itu juga ada barang bukti lain seperti Hand Phone (HP) dua buah dengan uang hasil perjudian sebanyak Rp.883.ribu dan timbangan. Ditambah lagi sebilah celurit dan sebilah parang yang digunakan dalam aksi pencurian dengan pemberatan. (fid/sh/jpnn/aif)

Henggarsah Bantah Palsukan Sertifikat

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

TURUN JALAN: Iring-iringan warga Desa Cangkring Kecamatan Prajekan berunjukrasa meminta agar pilkades di desanya segera digelar.

Warga Cangkring Tuntut Pilkades BONDOWOSO - Setelah beberapa desa bergejolak menuntut pelaksanaan pilkades, kini giliran Desa Cangkring Kecamatan Prajekan berunjuk rasa di Kantor Kecamatan Prajekan, Kamis kemarin (23/10). Warga mengendarai motor dan mobil dari tempat kediamannya menuju kantor kecamatan. Mereka meminta Camat Prajekan Muhamad Hasyim segera memproses pergantian antar waktu 2 anggota BPD (Badan

Perwakilan Desa) yang mundur. Serta, meminta Camat memproses Sekdes Cangkring, Rowasik menjadi pelaksana harian (plh). Sebab, jabatan kepala desa cangkring sudah habis masa baktinya. Warga menyatakan, pilkades merupakan pesta demokrasi yang harus dijunjung tinggi semua pihak. “Namun yang terjadi di kabuptaen Bondowoso, malahan ada pihak yang menghambat pelaksanaan

pilkades,” kata Jawit, salah satu perwakilan warga, kemarin. Namun begitu, aksi unjuk rasa menuntut pilkades itu berlangsung tertib. Bahkan, pengunjuk rasa mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Camat Prajekan M Hasyim menyatakan pihaknya mendukung pelaksanaan pilkades, namun semua tahapan pilkades harus sesuai prosedur perundangan yang berlaku. (eko/esb/ wah/jpnn/aif)

BANYUWANGI – Meski dilaporkan polisi, Henggarsah Tjipto Santoso, pemilik BPR Cindewilis Jember tetap tenang. Pria berusia 71 tahun yang beralamat di Jalan Bondoyudo 8 Jember itu membantah dilaporkan telah memalsukan sertifikat tanah. Sebelumnya diberitakan, Henggarsah dilaporkan ke Mapolres Jember. Henggar, panggilan akrabnya dilaporkan Djamilah warga Jalan Bedadung Blok Durenan 02, RT 03 RW 24, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang dengan dugaan pemalsuan sertifikat tanah. Berdasarkan keterangan Djamilah, kejadian ini bermula saat dirinya tengah dibuat kaget saat akan mengajukan Sertifikat Hak Milik (SHM) ke BPN Jember, hal itu ditolak. Karena obyek tanah milik Djamilah, sudah ada Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 188 atas nama Henggarsah Tjipto Santoso seluas 494 M2. Penasihat hukum Henggarsah, Jani Takarianto menjelaskan, klienya adalah pemilik sah tanah pekarangan yang terletak di Jl. Bedadung, Bondoyuso RT 001/RW 023, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang,

Jember. Tanah tersebut terurai dalam sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 188/Jember Lor seluas 494 meter persegi. Di sebagian tanah tersebut, lahan seluas 92 meter persegi dikuasai oleh Djamilah tanpa alas hak yang sah. Djamilah berdalih telah membeli tanah pekarangan tersebut pada seseorang yang bernama Sujono pada bulan Februari tahun 2013. ”Klien kami membeli pada tahun 2002 dari seseorang yang bernama Jupyanto Setyawan, sebagaimana terurai dalam akta jual beli PPAT Siti Lestariningsih, S.H, notaris di Jember nomor 151/ AJB/Patrang/VI/2002 Tanggal 17 Juni 2002,’’ beber Jani Takarianto dalam pernyataan hak jawab yang dikirimkan kepada koran ini, kemarin. Diungkapkan Takarianto, tanah tersebut dimiliki kliennya sejak tahun 2002. Selama sebelas tahun memiliki tanah tersebut tidak pernah ada gugatan dan keberatan dari pihak manapun. ”Selain itu, belum pernah ada satupun putusan pengadilan, baik perdata maupun pidana, yang menyatakan sertifikat klien kami palsu atau dibatalkan,’’ tegasnya. (aif)

Perajin Kerang Wringin, Bertahan di Tengah Keterbatasan

Terimbas Bom Bali, Banyak Perajin Gulung Tikar Para perajin handycraft berbahan cangkang kerang di desa Wringin Kecamatan Wringin ini harus tetap menjalankan bisnisnya di tengah keterbatasan. Meski tertatih-tatih, mereka harus ngopeni bisnis rumahan itu agar dapur terus mengepul. EKO SETIA BUDI, Bondowoso MARSINA, 33, warga RT 02/10 Dusun Wringin Utara, Desa/Kec Wringin ini terlihat sibuk menghaluskan kulit-kulit kerang menggunakan mesin penghalus sederhana. Gubuk sempit yang berada tepat di samping rumahnya itu disulap menjadi semacam gudang tempat dia memproduksi aneka kerajinan handycraft berbahan kulit kerang. Marsina sendirian. Suaminya yang dulu juga memproduksi kerajinan kerang kini sudah beralih profesi.

Menjadi perajin cangkang kerang dianggap sudah tak lagi menjanjikan. “Saat suami masih bekerja dulu, kita punya sekitar sepuluh pekerja,” kenang Marsina. Itu terjadi sebelum tahun 2000 silam. Saat mengenang masa itu, Marsina juga teringat jika desanya waktu itu sempat menjadi sentra perajin cangkang kerang. Apalagi, banyak para pekerjanya yang sudah bisa mendirikan home indusry sendiri. Aneka handycraft cantik berbahan kerang, mulai dari cincin, kalung, gantungan kunci, gelang hingga aneka aksoris lainnya mampu dihasilkan. Aneka produk itu kemudian dikirim ke Bali. Namun saat ini, kondisi itu berubah drastis. Marsina kini menjadi salah satu perajin cangkang kerang yang masih tersisa. “Selain saya tinggal satu perajin lagi yang masih eksis,” ungkapnya. Perubahan itu berlangsung sejak terjadinya bom Bali pada 2002. Menurunnya jumlah kunjungan turis asing ke Bali pada waktu diduga menjadi penyebab ikut merosotnya

EKO SETIO BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

DIKIRIM KE BALI: Aneka handycraft berbahan kerang, mulai dari cincin, kalung, gantungan kunci, gelang hingga aksoris lainnya mampu dihasilkan.

permintaan terhadap aneka handycraft berbahan baku kulit kerang. Para perajin di Wringin pun akhirnya kelimpungan.

Karena permintaan terus merosot tajam, banyak di antara mereka yang akhirnya banting setir bekerja di bidang lain. Alat-alat kerajinan ban-

yak yang dijual. “Sekrang ada yang bekerja sebagai tukang ojek, tukang bangunan, pembuat sangkar burung serta buruh tani,” ujar Marsina. Namun bagi Marsina, menjadi perajin cangkang kerang tak bisa serta merta dia tinggalkan. Saat suaminya memutuskan untuk berhenti, dia tetap menjalankan usahanya itu. Meski di tengah berbagai keterbatasan, Marsina tetap mengandalkan kerajinan untuk membantu biaya hidup rumah tangga. Kini, produksi kerajinan Marsina jelas tak sebanyak dulu. Saat masa jayanya, Marsina bisa mengirim sebanyak dua ribu buah kerajinan setiap minggunya. Sekarang tak lagi menentu. Kadang kirim, kadang tidak. Tergantung permintaan dari pelanggannya. Apalagi, dengan hanya mengandalkan tenaganya seorang diri, dalam seminggu hanya sekitar 300 kerajinan yang bisa dia produksi. Saat ini, Marsina juga tak bisa mengirimkan langsung hasil produksinya Bali. Tetapi melalui seorang juragan di Situbondo. Harga ber-

bagai produknya hanya sekitar Rp 40 hingga Rp 750 per buah. Padahal saat konsumen, harganya jauh lebih mahal berkali-kali lipat. “Namanya tidak punya modal sendiri, akhirnya kita kan menggunakan modal dari juragan. Harga jual kita ya jelas murah,” ujarnya. Selain faktor modal, kendala lain para perajin adalah ketersediaan pasar. Akses pasar langsung ke Bali kini sudah tertutup. Akhirnya perajin hanya mengandalkan pasar lokal, misalnya ke Situbondo. Meski oleh para pengepul di Situbondo itu tetap di kirim ke Bali. “Selain modal dan akses pasar yang harus diupayakan, kemampuan para perajin dalam meningkatkan kualitas harus juga menjadi perhatian,” ujar Husni, salah satu tokoh pemuda setempat. Banyak warga di desa ini yang sudah memiliki kemampuan dalam membuat kerajinan tangan dari kerang. Namun karena berbagai kendala yang dihadapi, akhirnya banyak yang beralih profesi. (*/hadi/jpnn/aif)


34

Kamis 24 Oktober 2013

Lebih Ringan di Stage III ETAPE ketiga akan digeber tanggal 4 November. Lintasan di stage ketiga paling pendek dibandingkan seluruh etape yang ada. Etape ketiga start di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, hingga finish di RTH Maron, Kecamatan Genteng. Ratusan peserta dari 23 tim pembalap akan melakukan start dari Jajag menuju pertigaan lapangan Maron, Gen-

teng, kemudian berbelok ke Desa Tamansari, menuju Desa Karangdoro. Dari sini pembalap akan terus melewati Kebondalem, hingga tembus ke wilayah Kecamatan Benculuk. “Rute ini relatif ‘aman’ jadi pembalap akan beradu kecepatan dengan sengit,” ujar Guntur. Dari Benculuk, para pembalap meneruskan perjalanan menuju Kecamatan Srono dan

berlanjut ke Desa Parijatah Wetan sampai Desa Lemahbang hingga akhirnya tembus ke Wilayah Kecamatan Songgon. Setelah itu peserta meneruskan perjalanan melewati Sragi hingga tembus Pasar Gendoh, masuk wilayah Sempu melalui Jambewangi hingga kembali lagi ke Wilayah Genteng dan finish di Lapangan Maron.(ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

BERAT: Salah satu rute yang bakal dilalui peserta BTDI II di Desa Pakel, Kecamatan Licin.

Rute Etape II Terpanjang Tempuh Bajulmati hingga Pulau Merah BANYUWANGI - Setelah merampungkan lintasan criterium di etape I, sebanyak 23 tim pembalap baik dari dalam dan luar negeri langsung dihadapkan pada etape kedua yang lebih panjang dibanding etape pertama. Etape kedua akan digeber pada Minggu (3/11) mendatang. Peserta BTDI jilid II akan start di Stadion Garuda, Bajulmati, Wongsorejo. Ratusan pembalap sepeda itu akan bersaing memacu kecepatan sejauh 190 kilometer menuju finish di Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran. Etape dua merupakan yang terpanjang dari empat etape lomba sepeda internasional yang berlangsung mulai tang-

gal 2-5 November tersebut. Etape dua bakal melintasi beberapa kecamatan. Chairman BTDI, Guntur Priambodo menuturkan, pada etape kedua para peserta BTDI akan melewati setidaknya 10 kecamatan. Menurut dia, medan yang bakal dilalui pada etape kedua lebih berat dibandingkan etape pertama. ‘’Selain lintasannya panjang, medan yang dilalui juga naikturun,’’ terangnya. Ketua Pengcab Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi itu menjelaskan, pada etape kedua peserta BTDI akan start di Stadion Garuda, Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo. Selanjutnya, para pembalap bergerak di sepanjang jalur utama menuju kota dan melewati kantor Pemkab Banyuwangi. Kemudian, peserta BTDI berbe-

lok ke barat melalui Jalan Brawijaya menuju wilayah Kecamatan Licin. Mereka akan terus mengayuh sepeda hingga Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah. “Para pembalap akan mulai menghadapi jalur yang agak berat karena lintasan terus menanjak. Namun, memasuki Desa Jambu, lintasan cenderung menurun,” jelas Guntur. Ada beberapa desa di Kecamatan Licin dan Kabat yang akan dilewati para pembalap, antara lain Desa Pakel, Macan Putih, dan Labanasem. Kemudian, pembalap akan melanjutkan perjalanan menuju wilayah Kecamatan Srono dan Muncar. Selanjutnya, pembalap melintasi Kecamatan Tegaldlimo hingga Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo. “Pembalap akan melewati Purwoasri, Glagah Agung, Karetan,

Jati Rejo hingga Kecamatan Purwoharjo,” beber Guntur. Dari Purwoharjo, para pembalap digiring menuju wilayah Benculuk, Jajag, Sambirejo, Senepo, Buk Putih, dan Kecamatan Pesanggaran. “Stage dua akan berakhir di pantai Pulau Merah,” ujar Guntur. Salah satu alasan panjangnya lintasan di etape dua, papar Guntur, agar even BTDI bisa melewati lebih banyak wilayah Banyuwangi. Itu akan memberi kesempatan masyarakat untuk menyaksikan lomba internasional tersebut di wilayah masing-masing secara langsung. “Untuk itu kami harap segenap masyarakat di setiap wilayah yang dilalui oleh para pembalap BTDI itu menyaksikan dan memberikan semangat kepada para peserta,” harap Guntur. (ton/c1/als)

Tingkatkan Etos Kerja, Perbarindo Gelar Pelatihan ESQ BANYUWANGI - Puluhan karyawan bank di bawah naungan Komisariat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Banyuwangi mengikuti kegiatan pelatihan ESQ kemarin (23/10). Acara tersebut dilaksanakan di gedung Griya Dadapan Indah, Kecamatan Kabat. Sesuai rencana, kegiatan spektakuler itu akan berlangsung selama dua hari dan akan berakhir hari ini (24/10). Pelatihan yang bertema ‘’Dengan ESQ kita bangun pribadi yang lebih baik guna meningkatkan etos kerja serta sikap profesional’’ itu dihadiri langsung trainer Andrian Hansyah yang notabene trainer ESQ 165 yang digagas Ary Ginanjar. Semua peserta tercatat sebagai karyawan di 14 BPR yang tersebar di Bumi Blambangan. Selain itu, peserta juga ada dari Komisariat Perbarindo Jember. ‘’Dengan pelatihan ESQ ini diharapkan bisa meningkatkan kerja kita,’’ ungkap ketua Perbarindo Komisariat Banyuwangi, H Mansyur. Dia menuturkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada setiap BPR yang ada di Banyuwangi, ‘’Pelatihan semacam ini

KOMPAK: Peserta pelatihan ESQ berpose bersama di Gedung Perum Griya Dadapan Indah, Kecamatan Kabat, kemarin. ALI NURFATONI/RaBa

rutin kita laksanakan untuk meningkatkan kualitas SDM untuk pelayanan yang terbaik,’’ ungkapnya pimpinan BPD Genteng itu. Sementara itu, peserta antusias selama acara berlangsung. Selama pelatihan, mereka diberikan pemahaman tentang seputar arti hidup di dunia. Bahkan, pada saat pembukaan waktu berdoa, tidak sedikit peserta yang meneteskan air mata. Pelatihan itu benar-benar menyentuh hati.

Para peserta pelatihan juga menyaksikan pesan moral dari multi media yang diputar di layar raksasa. Kegiatan itu memang sayang untuk dilewatkan. Mengingat, manfaat yang diambil sangat besar. Karena itu, semua peserta bakal mengikuti kegiatan itu hingga tuntas. Selama acara, para peserta juga mendapatkan hadiah menarik dari trainer. Misalnya, kemarin dua orang meraih hadiah sebuah VCD. (ton/adv/als)

PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 3 NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Dadang Wigiarto Yoyok Mulyadi, Ir Muh Hidayat, drs. H. Faida, dr Sofia Cholisa Sri Utami Faktuningsih Kelik Dwi Kuncoro Ficky Septi Linda Ira Damayanti Mentik Rohimah Umi Kulsum Guntur Priambodo,DR. Ir. Wiwik Eko Lestari Hadi Widodo Arvy Rizaldy, SE Irwan Setiawan Fatchan Himami Hasan Anton Sunartono Agung Setyo Wibowo Nanang Masbudi

HASIL (%) 16,1 13,6 10,2 8,6 5,7 4,7 3,3 3,3 2,9 2,8 2,5 2,3 2,3 2,1 1,9 1,8 1,4 1,4 1,3 1,1

NO. NAMA 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Iwan Aziz Siswanto, Ir. Samsul Hadi, Ir. Bintari Wuryaningsih, dr. Sumantri Soedomo Hery Wijatmoko Muslimin Fasyah Mafrochatin Nikmah Achmad Musta’in Eko Susilo Nur Hidayat Soekardjo R Bomba Sugiarto I Made Cahyana Handoyo Saputro Hudori, ST Imam Hudori Irma Noervadila A Choliq Baya Abdullah Azwar Anas Achmad Dasuki, Drs. Achmad Wahyudi, SH

HASIL (%) 1,1 1,1 0,9 0,9 0,9 0,8 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,5 0,5 0,4 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0

NO. NAMA 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

Agus Achmadi, Drs. Andi Mulyo Andriani, dr. Anie Indriastuti, SE Ari Pangesti Danny Farda M Diva Rosa Dodik Iwa Kusuma Emi Hidayati Endang Suliastuty Eva Hesty Faisol Azis Fajar Isnaini Fathurakhman Ferdianto Wellya Hadi Wijono Hapidi Haryanto,dr Heru Pratista Husin Matamim

HASIL (%) 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

NO. NAMA 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 74 76 77 78 79 80

Ifuk Fiestiandani Indah Purwantini Ipung Purwadi Ira Stephani Rawung Joko Sutrisno Joko Triatni Kundofir, dr Luqman Hakim Maftuha Kiswah Mahmudi, MPDi,drs Maskur Ali Mia Ms Michael Edy Hariyanto Nanang Nur Ahmadi Ni’amilah,drs Ning Sari Novita Ratnaningtyas Nurlia Viliana Pitoyo Risano M Saleh

HASIL (%) NO. NAMA 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

Rusdi Dziban, dr. SPb Slamet Subandi Soenarko Wijaya Sri Suryani, SE Sugirah, H, SPd Suminto Supriyanti, SE Syamsul Arifin Syukron M Hidayat Taufik Hidayat, dr. Teguh Sumarno Toni Hartono Virda Damayanti Warang Agung, ST Waridjan, drs Wendriawanto Yayak Mulyadi, H Yusieni Yustianus S Soetanto Zaenal Arifin, dr.

HASIL (%) 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0


BERITA UTAMA

Kamis 24 Oktober 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Beberapa Kali Kejadian Jatuh ke Laut n PENUMPANG... Sambungan dari Hal 25

Diperoleh keterangan, Edi bersama ibunya, yakni Masrukah, 54, berangkat dari Pe-

labuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, sekitar pukul 09.05 kemarin. Saat kapal akan sandar di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul

09.30, Masrukah naik ke dek paling atas kapal tersebut. sementara itu, Edi berdiri di dekat pagar dek. Nahas, lantaran gelombang saat itu cukup tinggi, Edi ter-

cebur ke laut. Kejadian itu diketahui seorang pedagang asongan di atas kapal. Mengetahui ada penumpang tercebur ke laut, pedagang asongan itu langsung lapor ke nakhoda kapal.

Santuni 33 Anak Yatim di Cluring n KONSER... Sambungan dari Hal 25

Sementara itu, meski penonton membeludak, secara umum konser Charity Concert ‘We Care’ itu berlangsung aman. Kondisi kondusif tersebut mendapat apresiasi perwakilan B

Entertainment, Yuyun. Menur ut Yuyun, konser malam itu berjalan sangat baik. Penonton yang hadir pun sangat menikmati alunan musik yang disuguhkan. Selain dihibur band nasional, panitia juga menghadirkan penyanyi lokal yang sedang naik daun,

yakni Suliana dan Reni Farida. Yuyun mengatakan, konser yang didukung rokok Apache itu merupakan rangkaian tur. Banyuwangi merupakan kota kedua dalam rangkaian konser tersebut setelah Makassar. Dua pekan sebelum konser digelar, ada lomba audisi band lokal yang

digelar di Sun East Mall Genteng Sabtu (12/10). Selanjutnya, panitia juga menggelar santunan 33 anak yatim di Masjid Al-Falah, Kecamatan Cluring, Senin lalu (21/10). “Tema kegiatan ini sebenarnya Malam 1001 Amal Bersama Adit,” jelas Yuyun kemarin. (mg1/mg2/adv/c1/bay)

Awalnya Dikira Biawak n ANAK... Sambungan dari Hal 25

Beberapa perbedaan mencolok yang membuat Kusmono sadar bahwa hewan yang dia tangkap buaya adalah ku lit hewan itu berwarna kekuningan, sedangkan kulit biawak berwarna kecokelatan. Perbedaan lain, ekor buaya bergerigi dan ekor biawak

tidak. “Di matanya juga terdapat perbedaan mencolok. Mata buaya lebih besar dibandingkan mata biawak,” paparnya. Subari Prasetyo, 48, pemilik mebel tersebut menambahkan, buaya itu kali pertama ditemukan saat berjalan di bawah kursi yang diletakkan di dalam gudang mebel. Setelah sadar yang ditangkap itu merupakan hewan buas, beberapa

pekerja memutuskan membekap mulut buaya itu dengan plester. “Setelah plasternya kami buka, buaya tersebut kami letakkan di ember yang cukup tinggi supaya tidak lolos. Agar tidak kelaparan, buaya itu kami beri makan kaki ayam,” terang lelaki yang akrab disapa Bari itu. Bari mengaku belum tahu apa langkah yang akan dilakukan

selanjutnya terhadap bu aya tersebut. “Sementara kami rawat dulu. Langkah selanjutnya kami belum tahu,” tuturnya. Bari mengaku khawatir induk buaya tersebut masih berkeliaran. Terlebih, di sekitar gudang mebel itu padat penduduk. “Kami khawatir induk buaya itu masih berkeliaran,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Lepas Asrama Polisi untuk SMA Besuki n POLRES... Sambungan dari Hal 36

Menurut politisi berkacamata itu, masih banyak masyarakat Situbondo yang lebih layak dan tepat untuk mendapatkan dana hibah. Pemkab sebenarnya juga sudah memahami hal tersebut. Aswari mengungkapkan, se mua tahu perekonomian Kabupaten Situbondo masih mem prihatinkan. Mestinya, pertumbuhan ekonomi digenjot. Caranya menggenjot semua bi dang yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. “Misalnya, perdagangan kaki lima, bisa disuntik dana hibah agar hidup dan mampu berkompetisi dengan pertokoan modern. Polres belum saatnya

diberi. Sebab, masyarakatnya sendiri masih ba nyak yang membutuhkan,” pungkas Aswari. Sementara itu, hibah dari Pem kab Situbondo berupa bangunan asrama polisi yang diterima Polres Situbondo tampaknya tidak diterima secara cuma-cuma. Pasalnya, untuk mendapatkan itu, Polres harus melepas tanah dan bangu nan asrama polisi yang berdampingan dengan SMA Besuki. Selanjutnya, bangunan asrama tersebut akan digunakan untuk tambahan lokal ruang kelas SMA Besuki. Hal itu disampaikan oleh Kapolres Situbondo AKPB Ertel Stephan sore kemarin (23/10). “Kita terima (bangunan asrama polisi)

berupa barang jadi. Semua proses yang melakukan adalah LPSE di Pemkab Situbondo,” terang Ertel melalui telepon seluler kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut orang nomor satu di Mapolres Situbondo tersebut, ada 12 unit asrama dinas polisi yang akan dibangun melalui dana hibah. Meski demikian, yang perlu diketahui oleh masyarakat, kata Ertel, ada asrama polisi di SMA Besuki yang mau dikembangkan untuk penambahan lokal SMA Besuki. “Asrama kita itu kan gak mungkin main-main gusur saja. Itu inventaris Polri yang tidak bisa dihilangkan begitu saja karena harus ada pertanggungjawaban kepada negara. Jadi, pemkab bangunkan asrama polisi baru

di tanah kita. Asrama (yang lama) itu nanti dimanfaatkan un tuk pengembangan lokal (SMA 1 Besuki),” imbuhnya. Kepala Unit LPSE Pemkab Situbondo, Seto, membenarkan adanya kegiatan pembangunan asrama polisi untuk Polres Situbondo yang ditempatkan di belakang Polsek Besuki. “Kalau pengerjaannya sudah dimulai sejak kapan hari,” katanya melalui telepon seluler. Dia mengaku perlu melihat dokumen kontrak untuk memastikan jumlah dana hibah maupun jumlah unit pembangunan asrama polisi. “Besok (hari ini) saja masuk ke kantor untuk memastikan. Atau lihat di internet saja, ada kok,” sarannya. (pri/c1/als)

Begitu mendapat laporan, nakhoda langsung memutar haluan kapal tersebut untuk melakukan pencarian. Beberapa penumpang feri sempat melihat tubuh Edi terseret arus laut. Sayang, arus laut yang kuat dan deras itu langsung menyedot tubuh Edi. Seluruh anak buah kapal (ABK) dan penumpang terus melempar tali agar dapat diraih Edi. Sayang, mereka kehilangan jejak pria tersebut. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Ketapang, AKP Subandi membenarkan kabar kejadian itu. Dikatakan, peristiwa itu diduga kuat lantaran Edi terpeleset. “Tubuh korban sempat diketahui ABK dan para penumpang. ABK berusaha melempar tali agar dapat diraih korban. Namun, karena arus cukup deras, korban tidak dapat meraih tali tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi via sambungan telepon tadi malam. Beberapa detik berselang, Edi tam pak tidak sadarkan diri.

n LATIHAN... Sambungan dari Hal 25

Kemudian, latihan yang dilakukan di halaman rumah mereka itu diteruskan pada malam hari. Itu memang sudah biasa dilakukan sejak mereka anak-anak. Latihan rutin itu bertujuan mengasah skill. Tapi, ternyata latihan keras itu masih belum cukup. Sebab, dengan latihan berat, kondisi tubuh justru bisa kelelahan. Nah, untuk menjaga stamina agar tidak loyo di pagi hari, maka dua bersaudara tersebut juga rutin minum susu usai latihan. ‘’Setiap habis latihan minum susu,’’ ujar Sultan Ali Sadewa. Sultan mulai menorehkan tinta emas sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). ‘’Saya mulai latihan waktu umur 10 tahun. Saya ingat waktu menjadi juara U-11 di kejuaraan Banyuwangi,’’ terang siswa yang kini duduk di bangku SMA itu. Dari situ, beberapa kejuaraan dilalui dengan manis, antara lain juara I Jawa Bali, juara I Karesidenan Besuki, juara 1 dan juara 3

kejuaraan di Pasuruan. ‘’Ini piala dan medali masih disimpan sebagai kenang-kenangan,” katanya sambil menunjuk medali yang ditata di meja rumahnya. Prestasi moncer Sultan ternyata menurun kepada sang adik. Sang adik yang kini masih kelas enam SD itu juga sudah banyak meraih penghargaan. Selain penghargaan lokal, kapasitas di juga sudah teruji di pentas regional dan nasional. ‘’Saya diminta latihan terus sama bapak,” kata Riky Sadewa Bimantara. Sejauh ini, Riky sudah meraih banyak prestasi, misalnya juara 3 Nasional U-12 di Jawa Tengah, juara 1 dan 3 Jawa Bali U-10 dan U-12, juara 2 Jatim di Pamekasan dan juara O2SN Jatim. Sebelumnya, dia juga sudah merebut juara 1 Porseni Banyuwangi dan O2SN Banyuwangi. Atas kehebatan itu, dua petenis meja itu masuk seleksi atlet Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Timur. PTSMSI Jatim pun meminta untuk dua putra daerah itu mengikuti Puslatda di Surabaya. ‘’Anak-anak diminta sekolah di Surabaya, tapi

anak saya tidak mau,’’ kata Agus Nursalim. Sebenarnya, orang tua sangat mendukung permintaan PTMSI Jatim itu. Sayang, dua putra terbaiknya itu enggan meninggalkan Banyuwangi. ‘’Katanya masih belum waktunya,’’ terangnya. Dalam waktu dekat, kata dia, dua putranya itu akan menjadi bagian peserta dalam kejuaraan se-Asia Tenggara yang digelar di Universitas Brawijaya, Malang. Dalam menyongsong perhelatan itu, keduanya terus melakukan persiapan demi meraih sukses dalam ajang yang digelar November mendatang itu. ‘’Bulan depan ikut kejuaraan Asia Tenggara,’’ kata Agus. Sebenarnya, dua putranya itu mempunyai banyak agenda kejuaraan di berbagai ajang. Bahkan, karena prestasinya yang mencolok itu, daerah lain berniat menggunakan jasa dua petenis meja itu dalam Porprov 2015 mendatang. ‘’Mau diminta Pamekasan. Tapi, saya tetap minta mereka menjadi bagian dari Banyuwangi. Apalagi, Porprov men datang Banyuwangi menjadi tuan rumah,’’ tandasnya. (c1/bay)

Pembahasan APBD 2014 Terancam Molor BANYUWANGI - Rencana Pemkab Banyuwangi melakukan penyertaan modal ke perusahaan pengelola tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, tampaknya berbuntut terhadap kemungkinan molornya pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) 2014. Sebab, pembahasan perubahan rancangan peraturan daerah (raperda) yang diperlukan sebagai payung hukum rencana pemkab menyertakan modal kepada pihak ketiga tersebut belum tuntas dilakukan hingga kemarin (23/10). Ketua Panitia Khusus (Pansus) Ra perda Penyertaan Modal DPRD Banyuwangi, Zainal Arifin Salam mengatakan, pihaknya masih mengkaji datadata yang dibutuhkan se belum mengesahkan raperda perubahan ke empat atas Perda Nomor 13 Tahun 2007 tentang penyertaan modal kepada pihak ketiga tersebut. “Kami (Pansus Raperda Penyertaan Modal) harus melakukan kajian karena ha sil konsultasi yang kami la kukan ternyata tidak sama dengan hasil konsultasi yang dilakukan pemkab,” ujarnya. Zainal mengatakan, pihaknya

menggelar rapat bersama eksekutif untuk melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pembahasan raperda tersebut ke marin (23/10). “Kalau diperlukan, kita (pansus) akan melakukan konsultasi bersama dengan eksekutif sehingga hasilnya bisa sama,” kata dia. Dijelaskan, hasil konsultasi yang tidak sama antara yang dilakukan legislatif dengan eksekutif adalah, berdasar hasil konsultasi yang dilakukan legislatif, pihak ketiga yang dimaksud, yakni induk perusahaan pengelola tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, yakni PT. Merdeka Serasi Jaya (MSJ) harus mencarikan uang senilai Rp 10 miliar. Setelah itu, uang tersebut diberikan kepada pemerintah untuk dimasukkan dalam pendapatan daerah. Nah, setelah masuk ke pendapatan daerah, uang itu dikeluarkan pemkab untuk investasi saham kepada perusahaan tersebut. Sedangkan hasil konsultasi yang dilakukan eksekutif, hibah senilai Rp 10 miliar atau setara sepuluh persen dari total modal saham PT. MSJ, itu bisa diberikan langsung dalam bentuk saham. “Karena itu,

kalau diperlukan, legislatif dan eksekutif akan melakukan konsultasi bersama kepada instansi yang berkompeten,” terang pria yang juga menjabat ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi tersebut. Sementara itu, menurut Zainal, raperda penyertaan modal tersebut adalah kunci awal untuk pembahasan APBD 2014. Sebab, ketika raperda itu belum disahkan, maka walaupun Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) sudah masuk ke meja DPRD, maka KUA-PPAS tersebut belum dapat dibahas. “Karena penyertaan modal tersebut harus masuk ke APBD 2014. Jadi kalau raperdanya belum disahkan, maka penyertaan modal kepada PT. MSJ tidak bisa dilakukan,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, DPRD Banyuwangi menerima draf rancangan perubahan Peraturan Daerah (Perda) Penyertaan Modal dari pemkab Banyuwangi Senin lalu (16/9). Dalam draf perubahan raperda itu tertuang investasi sebanyak 10 ribu lembar saham senilai Rp 10 miliar kepada perusahaan yang mengelola tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Ba-

nyuwangi. Perusahaan pengelola tambang di Bumi Blambangan tersebut adalah PT. MSJ. Informasi yang berhasil dikumpulkan, saham sebanyak 10 ribu lembar itu berasal dari hibah PT. MSJ yang merupakan pemegang saham terbesar PT. Bumi Suksesindo (BSI). PT. MSJ memberikan hibah sebanyak sepuluh persen dalam bentuk saham dari total modal saham senilai Rp 100 miliar. Hibah berupa 10 ribu lembar saham senilai Rp 10 miliar tersebut, diberikan saat PT. MSJ belum melakukan eksploitasi emas. Jika perusahaan sudah berproduksi maka nilai saham akan meningkat. Sehingga secara otomatis 10 ribu lembar saham tersebut ikut terkerek naik. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono mengatakan, jika perusahaan tersebut telah melaksanakan IPO (penjualan perdana saham) dan berproduksi, maka nilai saham perusahaan itu akan meroket. “Hibah saham yang diberikan kepada pemkab itu bersifat nondilusi. Artinya, persentase saham tidak akan berubah walaupun perusahaan menambah modal saham,” terangnya. (sgt/c1/bay)

dilanjutkan besok pagi (hari ini),” terangnya. Sementara itu, Kapolsek Subandi mengimbau agar warga waspada saat menumpang kapal. Sebab, kondisi gelombang di perairan Selat Bali akhir-akhir ini cukup tinggi. “Kami mengimbau masyarakat waspada saat naik kapal,” tuturnya. Sekadar tahu, peristiwa penumpang tercebur ke laut saat me numpang kapal di lintas penyeberangan BanyuwangiBali bukan kali ini saja terjadi. Beberapa bulan lalu seorang nasabah salah satu lembaga pembiayaan (leasing) nekat menceburkan diri ke laut saat akan digiring debt collector ke Bali. Sebelumnya, seorang ibu muda juga pernah mencoba menceburkan diri ke laut bersama bayinya dari atas feri lantaran masalah rumah tangga. Beruntung, aksi nekat ibu muda itu berhasil digagalkan penumpang kapal. (sgt/c1/bay)

Habiskan Dana Rp 149 Juta n BK... Sambungan dari Hal 26

Apalagi, ruangannya dinilai terlalu kecil dengan fasilitas toilet yang tidak memadai. “BK dan Banleg tetap satu gedung, tapi ruangannya berbeda,” katanya. Perbaikan gedung yang akan di-

pakai untuk BK dan Banleg ini, kini tengah dikebut. Untuk perbaikan gedung ini, telah dianggarkan sebesar Rp 149 juta lebih. Dana itu, berasal dari APBD 2013. “Dana itu termasuk perbaikan ruang legislasi,” jelas Sudirman. Sementara itu, Ketua Banleg DPRD, Handoko mengaku ma-

lah belum mengetahui rencana pemindahan ruangan itu. Karena sampai saat ini, dirinya juga belum diberi tahu oleh pimpinan DPRD dan pihak se kretariat DPRD. “Masak ruangan kami akan dipindah,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. (abi/c1/bay)

Kader Asal PKNU Adem Ayem n PINDAH... Sambungan dari Hal 26

“Sedangkan masa bakti anggota DPRD Banyuwangi periode 2009-2014 akan berakhir sekitar Juli atau Agustus,” tuturnya. Seperti diketahui, sejumlah ang gota DPRD Banyuwangi memilih pindah ke parpol lain

untuk mengikuti pesta demokrasi memilih wakil rakyat pada 2014 mendatang. Selain nama-nama yang disebut di atas, ada beberapa anggota dewan lain yang hingga kini belum “tersentuh” PAW. Antara lain, tiga anggota asal Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), yakni Masruroh, Na-

siroh, dan Turmudzi. Selain itu, ada pula Eko Susilo yang menjadi anggota DPRD Banyuwangi dari Partai Republika Nusantara (RepublikaN) kini nyaleg dari Gerindra. Namun, baik Masruroh, Nasriroh, Turmudzi, maupun Eko sama-sama berasal dari parpol yang tidak lolos menjadi peserta Pileg 2014. (sgt/c1/bay)

Debit Air Bendungan Merosot n TARGET... Sambungan dari Hal 26

Bulan Depan Ikut Kejuaraan Asia Tenggara

Tubuh pria yang satu itu pun tenggelam ke laut. “ABK dan penumpang kehilangan jejak korban,” kata dia. Kapolsek Subandi me nambahkan, korban bersama sang ibu yang sama-sama bekerja di Bali sedianya pulang ke kampung halaman di Jember. Sebab, masyarakat Bali kini te ngah bersiap menghadapi libur Hari Raya Galungan. “Ibu korban dan pedagang asongan yang melihat kejadian tersebut sudah kami mintai keterangan,” tuturnya. Menurut Subandi, setelah KMP Citra Mandala Sakti sandar di Pelabuhan Ketapang, ke jadian tersebut langsung dilaporkan kepada pihak Syahbandar Ketapang. “Upaya pencarian dilakukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan unsur TNI AL, Kepolisian, dan Syahbandar Ketapang. Hingga sore tadi (kemarin) korban belum ditemukan. Pencarian dihentikan sementara dan akan

Harapannya, tanaman petani bisa terselamatkan dari ancaman kekeringan. “Kemarin ke Kecamatan Muncar untuk melakukan berbagai antisipasi dampak kekeringan,” katanya.

Antisipasi itu, kata Ikrori, tidak dilakukan sendiri melainkan dilakukan bersama Dinas Pengairan. Dalam kesempatan itu, petugas Dinas Pengairan menyampaikan kondisi terkini terkait ketersediaan air. Sebab, pada musim kemarau terjadi penurunan debit air cukup

besar. Sebagai contoh DI (daerah irigasi) Bendung Karangdoro yang mengairi sawah di 12 kecamatan, 46 desa, dan sawah 16.165 ha, saat ini debit airnya tinggal 3.500 liter per detik. Padahal, dalam kondisi normal, debit Bendung Karangdoro 9.000 hingga 11.000 liter per detik. (afi/c1/bay)

Hapus Honor PNS di Segala Kegiatan n JANJI... Sambungan dari Hal 36

Dia berjanji akan segera melakukan inisiasi peraturan daerah (perda) baru tentang madsarah diniyah dan sekolah swasta-swasta lainnya, dalam waktu dekat. Komsi III datang ke DPRD Kota Me dan dan DPRD Kabupaten Binjai salah satunya stu di ban ding tentang pengelolaan sampah. Sebab, di dua tempat tersebut, pengelolaan sampah sudah mampu

mendatangkan uang bagi PAD. Sementara itu, anggota Komisi I dan II DPRD Situbondo melakukan kunjungan kerja ke Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Hadi Priyanto, wakil ketua DPRD yang memimpin rombongan, mengaku ada sejumlah kebijakan yang perlu dicontoh dari dua daerah yang dikunjunginya. Di antaranya adalah menghapus honor PNS dalam segala kegiatan. Itu kemudian di jadikan tunjangan kinerja

se suai dengan prestasi dan be ban kerja masing-masing PNS. “Kebijakan ini mampu menghemat belanja pegawai,” imbuh Hadi. Yang menarik, adalah perda dan perbup Kabupaten Gowa yang menetapkan bahwa ujian nasional tidak dijadikan acuan kelulusan siswa. “Kebijakan ini sudah berjalan tiga tahun kelulusan. Toko waralaba modern di sini juga sangat dibatasi, itupun milik perorangan,” imbuhnya. (pri/adv/als)

Rakyat Butuh Alternatif Capres n ELEKTABILITAS... Sambungan dari Hal 25 Menurut Peneliti IRC Yunita Mandolang, dalam survei-survei sebelumnya, posisi kedua selalu tidak lepas dari genggaman mantan Danjen Kopassus Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, kali ini posisinya digeser oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto. “Sebuah fenomena politik yang unik, sejarah seperti tergambar kembali, yaitu terjadinya persaingan politik yang seru antara mantan atasan dan bawahan di TNI,” ujarnya di Jakarta, kemarin (22/10) IRC telah menjalankan survei pemilu 2014 di seluruh provinsi. Responden dipilih secara acak sistematik bertingkat (multistage random). Data yang terkumpul dari survei tatap muka menggunakan kuesioner yang dijalankan pada 25 September 2013 lalu. Pada survei ini, ambang kesalahan (MoE) diperkirakan kurang lebih 0,77persen pada tingkat kepercayaan 95persen. Dari 4.900 responden atau sekitar 30 persen dari total responden yang ada, berikut ini temuan pertama. Dalam survei IRC kali ini, Elektabilitas pasangan Win-HT mencapai 10,6 persen, sedangkan Prabowo Subianto 8,7 persen sementara posisi teratas masih ditempati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan elektabilitas sekitar 34,5 persen. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 8,1 persen, disusul mantan Wapres Jusuf Kalla 6,2 persen dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri 6 persen. Adapun mengenai elektabilitas partai politik (parpol), berdasarkan temuan dari 22 area survei yang tersebar di sebagian Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera, PDIP masih berada di peringkat tertinggi dengan elektabilitas 19,6 persen. Peringkat kedua ditempati Partai Golkar yang mendapatkan dukungan 16,3 persen suara. “Kedua partai senior ini bersaing ketat untuk menarik lebih banyak simpati pemilih,” kata Yunita. Sementara urutan ketiga menjadi posisi panas karena terjadi persaingan sengit di antara tiga parpol, yakni

Demokrat dengan elektabilitas 7,8 persen, Partai Hanura 7,2 persen, dan Partai Gerindra 7 persen. “Salah satu faktor kenaikan elektabilitas Hanura adalah karena dicitrakan sebagai partai yang tidak terlibat korupsi,” katanya.Adapun untuk peringkat di bawahnya yang berebut adalah NasDem, PKS, dan PKB Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai hasil survei Pemilu 2014 terbaru yang dirilis IRC cukup mengejutkan. “Itulah realitas komunikasi politik yang bersifat kenyal,” tandas Ari Junaedi. Dia berpandangan, keberhasilan Win-HT menggusur capres lain tidak terlepas dari semakin masifnya sosialisasi pasangan ini. “Rakyat butuh alternatif capres dan itulah yang bisa dipahami jika Jokowi atau pasangan Win-HT sebagai pemuncak capres 2014 yang paling potensial meraup suara tertinggi,” ujar Ari Junaedi. Sementara itu Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin mengatakan, hasil survei akan menjadi cambuk untuk memotivasi kader bekerja keras agar sukses di Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014. Soal kenaikan elektabilitas partainya, Saleh mengatakan hal itu merupakan insentif dari publik atas gagasan dan perjuangan Hanura. “Jadi tingkat popularitas meningkat. Ini tentu sa ngat memengaruhi, bukan hanya publik yang semakin mengenal pasangan Wiranto-HT, tetapi juga Hanura yang juga ikut terdongkrak popularitas dan elektabilitasnya,” ujar Saleh Husin. (adv)


36

Kamis 24 Oktober 2013

Polres Terima Hibah Rp 1,2 Miliar

PENCURIAN

Kartu ATM Tertelan, Rp 3 Juta Ludes ASEMBAGUS - Satu lagi tindak pidana yang berkaitan dengan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Setelah mesin ATM di SPBU Sukorejo, Banyuputih, dibobol beberapa waktu lalu, kali ini aksi penipuan dialami Hafid Mursyid, nasabah BCA asal Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Ceritanya, nasabah BCA tersebut hendak mengambil uang di mesin ATM BCA di sebuah toko modern di Kecamatan Asembagus. Tidak disangka, begitu kartu ATM milik Hafid Mursid dimasukkan ke mesin ATM, kartu tersebut tidak terbaca. Melihat hal demikian, korban langsung berusaha mengeluarkan kartu ATM di dalam mesin tersebut. Namun, kartu ATM milik korban tidak bisa dikeluarkan. Beberapa saat kemudian, korban didatangi seseorang yang tidak dikenal. Orang tersebut memberi tahu bahwa mesin ATM tersebut memang rusak. Selanjutnya, orang tanpa identitas itu menyarankan korban segera menghubungi pihak BCA. Karena tidak memiliki nomor call center BCA, sang pelaku memberikan nomor telepon yang konon sebagai nomor call center BCA. Korban langsung menghubungi nomor tersebut. Kemudian, dalam percakapan melalui telepon tersebut, korban diminta datang ke kantor sebuah bank di Situbondo. Nah, saat korban menuju kantor bank itulah pelaku menguras uang di rekening nasabah tersebut. Pelaku berhasil menggondol uang Rp 3 juta. “Saya kaget, saat dilihat, ternyata uang saya di ATM sudah habis,” kata Hafid Mursyid. Merasa ditipu mentah-mentah, korban langsung melapor ke Polres Situbondo. “Saya tidak punya pilihan lain, jadi melapor kepada polisi,” katanya. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengatakan, kasus penipuan yang berkaitan dengan kartu ATM sudah terjadi dua kali. Pihaknya mengimbau masyarakat yang hendak mengambil uang di mesin ATM agar berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada orang lain. “Kasus penipuan di ATM sudah dua kali ini. Kita masih melakukan penyelidikan. Kami imbau warga berhatihati,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/als)

LINTAS AGAMA

SYAMSURI/RaBa

DEMI BANGSA: Bupati Dadang Wigiarto membuka acara peningkatan potensi kerukunan umat beragama di Hotel Sansui Kecamatan Kendit kemarin.

Jaga Kerukunan, FKUB Giatkan Sosialisasi KENDIT - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Situbondo bekerjasama FKUB Jatim menggelar peningkatan potensi kerukunan hidup umat beragama. Acara yang digelar di Hotel Sansui Kendit itu dikuti 80 peserta dari berbagai generasi muda lintas agama se-Situbondo. Acara yang dibuka Bupati Dadang Wigiarto itu dihadiri Dandim 0823 Letkol Sugeng Riyadi, Kejari Situondo Sutanto, Kasat Binmas AKP M Munir, Sekkab Syaifullah, Kepala Bakesbanpol dan Linmas Herry Suryanto, Kabid IB Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur R. Thahyo Widodo, Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur Endro Siswantoro, dan Ketua Pengadilan Negeri Situbondo Sih Yuliati. Kabid Integrasi Bangsa (IB) Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur R. Thahyo Widodo mengungkapkan, sebagian warga masyarakat masih banyak yang mempertanyakan mengapa masalah agama diatur oleh pemerintah. Bukankah itu merupakan bagian dari kebebasan beragama. “Dalam kaitan ini tidak berlebihan kiranya kita ingatkan kembali bahwa yang diatur oleh peraturan bersama (PBM) bukanlah aspek doktrin agama yang merupakan kewenangan masing-masing agama. Melainkan hal-hal yang terkait dengan hubungan antara para pemeluk agama,” ungkap Thahyo Widodo. Menurutnya, beribadat dan membangun rumah ibadat adalah dua hal yang berbeda. Beribadat adalah ekspresi keagamaan seseorang kepada Tuhan. Sedangkan membangun rumah ibadat adalah tindakan yang berhubungan dengan warga negara lainnya, karena kepemilikan, kedekatan lokasi, dan sebagainya. Sementara itu, Sekretaris FKUB Situbondo, H. Achmad Munir menambahkan, terkait pemberdayaan FKUB, prinsip yang dianut oleh peraturan bersama ini adalah pemeliharaan kerukunan umat beragama. “Dengan demikian, maka umat beragama bukanlah obyek, melainkan subyek di dalam upaya pemeliharaan kerukunan,” terang mantan Kabag Humas tersebut. Adapun narasumber dari kegiatan ini terdiri dari Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Situbondo, Herry Suryanto, yang memaparkan tentang memperkuat jati diri bangsa untuk menunjang pembangunan di Jawa Timur. Sedangkan peran pemuka agama dam menciptakan harmonisasi kehidupan masyarakat didapuk oleh Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur, Endro Siswantoro. Dan Kabid IB Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur Thayo Widodo memaparkan secara gamblang tentang masalah peningkatan potensi kerukunan hidup umat beragama. (adv/als)

NUR HARIRI/RaBa

DISTRIBUSI: Petugas BPBD sedang menyuplai air bersih di Dusun Campalok, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, kemarin (23/10).

Krisis Air Bersih kian Meluas Daerah Terdampak Bertambah 8 Titik SITUBONDO - Kemarau panjang yang melanda wilayah Situbondo mulai berdampak terhadap minimnya ketersediaan air bersih. Hingga kemarin (23/10) setidaknya ada 46 lokasi yang mengalami kekeringan dan harus disuplai air bersih. Sebelumnya, titik air hanya didistribusikan di 38 lokasi. Kini kemarau berdampak terhadap 15 desa di sembilan kecamatan. Lokasi baru yang mengalami kekurangan air bersih adalah dusun-dusun di desa yang memang sudah mengalami kekurangan air bersih. “Dari semula 36 titik yang mengalami krisis air bersih, kini ada tambahan 8 titik. Kini total 46 titik yang harus dikirimi air bersih,” ujar Yahya Maziun, sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, saat ditemui di kantornya kemarin (23/10). Ironisnya, kekeringan yang melanda Kota Santri tersebut tidak hanya berdampak terhadap gagal panen, tapi juga berdampak terhadap kebutuhan hidup masyarakat di 46 dusun. Untuk kebutuhan minum dan memasak, ribuan warga yang berada di 46 dusun tersebut kini menunggu suplai air bersih dari petugas BPBD. “Banyak lokasi

TERPAKSA: Seorang warga dan putranya mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari di sungai.

yang sama sekali tidak ada air. Mereka pun hanya menunggu pendistribusian air dari petugas. Air itu hanya untuk minum dan memasak,” terang Yahya. Data yang berhasil dikumpulkan, delapan lokasi tambahan pendistribusian air itu, antara lain Dusun Campalok, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa; Dusun Panapan, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar; dan Dusun Onggeen Accem, Desa Bantal,

Kecamatan Asembagus. “Mesin yang biasa digunakan di sumur bor rusak, jadi air harus dikirim. Untuk mengatasi krisis air bersih tersebut, kita telah mengirim 8 tandon air portabel di 8 titik,” katanya Yahya. Dikatakan, tandon tersebut tidak hanya diberikan kepada dusun yang sangat kering, tapi juga terhadap dusun yang memiliki sumber air tapi kondisinya hampir kering. (rri/c1/als)

SITUBONDO - Dana hibah dan bantuan sosial (bansos) APBD 2013 Rp 85 miliar yang sempat tersendat sebelum ada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), kini sudah mulai bisa dicairkan. Yang menarik, salah satu penerimanya adalah Polres Situbondo. Tidak tanggung-tanggung, lembaga kepolisian yang berkantor di Jalan PB. Sudirman itu mendapat alokasi hingga Rp 1,2 miliar. Itu diwujudkan dalam bentuk pembangunan asrama polisi di belakang Polsek Asembagus. Pemberian hibah dalam jumlah cukup fantastis ke Polres Situbondo itu menarik perhatian sejumlah pihak, di antaranya H. Aswari, salah seorang anggota DPRD Situbondo. “Hibah kepada lembaga vertikal menurut bahasa permendagri itu ‘dapat diberikan’. Artinya, memang sah-sah saja. Cuma ada kriteria layak ataukah tidak? Misalnya, dilihat dari kekuatan keuangan daerah,” ujar Aswari kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (23/10). Selain itu, seharusnya lembaga vertikal yang diberi bantuan juga harus dilihat kinerjanya selama ini, khususnya dalam memberikan fungsi perlindungan dan penegakan hukum dan keadilan serta transparansi kepada masyarakat. “Itu apakah sudah dilakukan dengan baik apa tidak?” imbuhnya. Menurut Aswari, kinerja Polres Situbondo masih dipertanyakan. Dia mengaku pelayanan hukum masih cenderung tebang pilih. Padahal, seharusnya diperlakukan sama di depan hukum. “Pemenuhan sarana-prasarana Polres sudah menjadi tanggung jawab institusinya Polri di pusat,” tandasnya. Yang juga perlu digarisbawahi, kata Aswari, hibah rumah dinas anggota Polri tersebut nanti akan menjadi aset Polri, bukan lagi aset daerah. “Jadi sangat tendensius. Ini perlu didalami motif apa sebenarnya dalam pemberian hibah ke polres Situbondo,” ungkapnya n Baca Polres...Hal 35

STS Kalbut Masifkan Keamanan Pelabuhan EDY SUPRIYONO/RaBa

PANJI - Tersus Migas Pertamina STS Kalbut menggelar training dan sosialisasi Table Top Exercise ISPS Code di gedung Aula PG Panji Situbondo, Rabu (23/10) kemarin. Acara tersebut melibatkan berbagai pihak. Di antaranya Dandim, Polres Situbondo, Kepala Desa Mangaran, Kapolsek Mangaran, Koramil Mangaran, Camat Mangaran, dan Security STS Kalbut. Training dan sosialisasi Table Top ISPS Code merupakan pelatihan menjalankan sistem pengamanan di pelabuhan. Di samping itu exercise ini dilakukan untuk menjalin dan meingkatkan koordinasi serta kerjasama yang baik antara STS Kalbut dengan aparat terkait. “Jadi sesuai dengan ketentuan International Maritim Organization (IMO) yang mengharuskan setiap pelabuhan yang melayani kapal-kapal internasional harus Compliance ISPS Code (International Ship and Port Facility Security),” kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan STS Kalbut, Muhadi. Dia mengungkapkan, pelaksanaan Exercise ISPS Code bersifat mandatory bagi pelabuhan yang sudah mendapatkan Statement of Compliance ISPS Code. “Ada kewajiban setiap tiga bulan sekali melaksanakan drill ISPS Code. Serta

KENANG-KENANGAN:Ketua DPRD Zeiniye menerima cindera mata dari Ketua DPRD Kota Medan.

Dewan Janji Inisiasi Raperda Madrasah

YUSROH ABDILLAH/RaBa

BERI KETERANGAN: Tim pengamat dalam Exercise Table Top STS Kalbut kemarin (23/10).

minimal 12 bulan, atau tidak lebih dari 18 bulah harus melaksanakan exercise,” imbuhnya. Muhadi menegaskan, STS Kalbut sudah mengantongi sertifikat ISPS Code sejak 2004. Meski demikian, Exercise harus tetap dilakukan. Jajat Sudrajat, Tim Management ISPS Code Corporate Pertamina yang hadir pada acara tersebut mengatakan, exercise tersebut harus melibatkan semua elemen keamanan yang ada, baik TNI maupun Polri. Exercise bisa dilaksanakan dalam beberapa bentuk, bisa di lapangan

langsung atau outdor, atau bisa dilakukan table top. “Namun, peserta harus tetap memenuhi persyaratan, TNI Polri harus ada, Syahbandar juga harus ada. Jika Exercise tidak dilakukan, Statement of Compliance ISPS bisa dicabut, pada akhirnya Indonesia yang akan rugi karena kapal-kapal internasional tidak boleh bersandar di pelabuhan yang tidak comply ISPS Code. Bahkan, kapal yang bersandar di pelabuhan yang tidak comply ISPS Code juga bisa dicabut izinnya,” terang Jajat Sudarjat. (pri/adv)

SITUBONDO - Komisi III dan IV DPRD Situbondo membawa ‘oleh-oleh’ penting dari kunjungan kerja ke Kabupaten Binjai dan DPRD Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, belum lama ini. Para wakil rakyat ini menemukan sejumlah kebijakan yang juga tepat bila diterapkan di Kota Santri. Di antaranya tentang penyelenggaraan pendidikan muatan lokal keagamaan. “Kita sendiri sudah punya raperda tentang penyelenggaraan pendidikan yang sampai sekarang dalam posisi menunggu peraturan bupati untuk tindak lanjutnya,” ungkap Ketua DPRD, Zeiniye. Dalam Raperda Pendidikan di Situbondo tidak memuat rinci bagaimana pelayanan terhadap sekolah swasta. Tapi, baru sebatas muatan lokal pendidikan umum di semua lembaga pendidikan SD-SMA. Dia menyebutkan, di Binjai dan Kota Medan, payung hukum pengaturan tentang sekolahsekolah swasta sudah jelas. Ada raperda madrasah diniyah hingga Aliyah. “Itu kita pelajari. Ini akan juga kita analisa di tingkat komisi IV setelah perbup tentang penyelenggaran pendidikan muatan lokal keagamaan itu selesai di tingkat pemda,” terangnya n Baca Janji...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.