SABTU 25 JANUARI
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
29
Uniba Bergolak, Ruang PPLP PT PGRI Disegel n Desak Teguh Sumarno Segera Dilantik Jadi Rektor BANYUWANGI - Civitas akademika Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) bergolak. Senat, dosen, tenaga pengajar, dan maha siswa, menggelar unjuk rasa di kampusnya kemarin (24/1). Pendemo yang berjumlah ratusan orang itu melakukan orasi terkait ketidakkonsistenan Perkumpulan Pembina Lembaga Pen didikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI
karena tidak segera m e l a n t i k Te g u h Sumarno sebagai rektor terpilih. Aksi unjuk rasa awalnya berlangsung di halaman kampus Uniba lama di Kertosari. Kemudian, massa merangsek ke kampus baru Uniba di Jalan Ke piting, Banyuwangi. Di sana para dosen dan mahasiswa melakukan orasi. Bahkan, beberapa pendemo sempat menyegel salah
satu ruangan PPLP PT PGRI. Mereka juga menuntut pengurus PPLP PT dibubarkan. D a l a m o ra s i n y a, salah seorang se nat Uniba, Sadi me nga takan, demo tersebut d i l a ku k a n k a re n a PPLP PT PGRI yang dipimpin Heru Ismadi dan sekretarisnya, M. Ilyas Karnoto, itu tidak mau mengakui ke putusan yang dibuat sendiri. Saat itu, dialog antara PPLP dan
senat terjadi deadlock, sehingga disepakati menyerahkan masalah itu kepada pengurus PGRI Provinsi Jatim dan pengurus besar PGRI di Jakarta. Pihak pengurus PGRI Jatim meminta pertemuan kembali yang digelar tanggal 7 Januari lalu di Surabaya. Dalam mediasi kedua itu, PPLP PGRI Banyuwangi menyerahkan surat yang isinya adalah menyerahkan proses pe milihan rektor Uniba kepada pe ngurus PGRI Jatim n Baca Uniba...Hal 39
ISTIMEWA
AKSI: Sejumlah mahasiswa mencoret-coret tembok gedung kampus baru Uniba di jalan Kepiting, Banyuwangi sore kemarin. Mahasiswa berkumpul di halaman gedung kampus baru Uniba sore kemarin (kanan).
Sebulan Dapat 5 Pengedar SS
ADA APA LAGI
Bayi Lahir Setiap 23 Menit
BANYUWANG I - S elama Ja nuari 2014, polisi berhasil mem bekuk lima tersangka pengedar sabu-sabu (SS) dan ekstasi di tem pat terpisah. Ke lima tersangka kasus narkoba itu dipamerkan kepada wartawan di Mapolres Banyuwangi siang kemarin (24/1). Para tersangka kasus narkoba itu adalah H. Santo, 57, warga
Dusun Paludem, Desa Kedungrejo, KecamatanMuncar;BuangAhmadi, 47, warga Lingkungan Grobokan, Kelurahan Mandar, Kecamatan Ba nyuwangi; dan Sulistiyono, 53, asal Dusun Krajan, Desa Ka libaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Mereka adalah para pemain lama dalam peredaran narkoba di Banyuwangi n
Pengedar Narkoba Bulan Ini Nama : Alamat : Peran : Ditangkap : BB : Nama Alamat
: :
Peran : Ditangkap : BB :
Baca Sebulan...Hal 39
H. Santo, 57. Dsn Paludem, Kedungrejo, Muncar Pengedar di rumahnya 3 paket SS berat 2,24 gram, ponsel, dan kertas nota Buang Ahmadi, 47. Lingk. Grobokan, Kel. Mandar, Banyuwangi Pengedar di rumahnya 9 paket SS berat 3,65 gram, ponsel, 1 kaleng bungkus permen.
Bersambung ke halaman 39
BANYUWANGI - Laju pertumbuhan penduduk di Banyuwangi tampaknya tidak bisa dipandang sebelah mata. Bayangkan, setiap 23 menit, satu bayi lahir di Bumi Blambangan. Jumlah kelahiran bayi di Banyuwangi mencapai 23.036 jiwa per tahun n Baca Bayi...Hal 39
EKSPOSE: Lima tersangka kasus narkoba bersama barang bukti di Polres Banyuwangi kemarin.
RELIGI
R. TULUS HARJONO FOR RaBa
SELAWAT: Para sesepuh warga memimpin pembacaan selawat di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, kemarin.
Baca Selawat Bersama Dipandu Seratus Sesepuh BANYUWANGI - Gema selawat membahana di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, pagi kemarin (24/1) n Baca Baca...Hal 39
Jalan Mendadak Mirip Sungai KALIPURO - Ruas Jalan Yos Sudarso, tepatnya di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Ba nyuwangi, mendadak berubah men jadi “sungai” sore kemarin (24/1). Ketinggian air hujan kiriman permukiman dan pe rumahan di barat jalan tersebut mencapai lutut orang dewasa. Tidak sekadar menggenang, air berwarna cokelat itu mengalir deras ke arah selatan. Son tak, fenomena tersebut me ngakibatkan arus lalu-
lintas di jalan poros jurusan Ba nyuwangi-Situbondo itu tersendat. Bahkan, sejumlah motor ma cet garagara busi basah. A r i s, 4 0 , w a r ga sekitar me nga takan, ruas Jalan Yos Sudarso selama ini memang menj adi langganan banjir. Itu terjadi lantaran air kiriman dari perumahan dan permukiman tidak bisa bebas mengalir ke arah timur pasca pembangunan media jalan di jalan tersebut n Baca Jalan...Hal 39
AGUS BAIHAQI/RaBa
Mengenal Briptu Anggit Dwi Noyontoko, Ajudan Kapolres Banyuwangi
Usia 8 Tahun, Ki Manteb Menjuluki Dalang Sabet Nggilani Brigadir Satu (Briptu) Anggit Dwi Noyontoko tak hanya cekatan dalam membantu kelancaran tugas Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf. Ajudan kapolres yang masih berusia 26 tahun tersebut ternyata juga piawai menjadi dalang wayang kulit. SHULHAN HADI, Banyuwangi BEBERAPA orang tampak khusyuk salat Asar berjamaah di masjid Polres Banyuwangi sore itu. Usai salat, semua jamaah termasuk Kapolres AKBP Yusuf kembali ke tempat tugas masing-masing.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SIGIT HARIYADI/RaBa
MACET: Air setinggi lutut orang dewasa menggenangi ruas Jalan Yos Sudarso, Banyuwangi, kemarin.
Seorang anggota polisi berpakaian safari tampak cekatan mendampingi Kapolres Yusuf. Tak lama kemudian, ajudan kapolres bernama Brip tu Anggit Dwi Noyontoko itu melanjutkan tugas di ruang Se pri Kapolres. Meski cekatan, pembawaan Anggit terlihat tenang dan kalem. Tidak banyak yang tahu bahwa Briptu Anggit ternyata seorang dalang wayang kulit. Di mata rekan ker ja dan atasan, pria kelahiran Banyuwangi 26 November 1987 itu dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan mudah bergaul. Kabag Humas Polres Banyuwangi, AKP Bambang Soeprapto, pun mengakui Anggit merupakan sosok yang ramah dan disiplin. “Orangnya disiplin,” ujar Bambang n Baca Usia...Hal 39
Bayi lahir setiap 23 menit di Banyuwangi Dispenduk perlu pasang jam dingdong… eh, jam Oweek owekk ..
Oknum wartawan pemeras ternyata protolan SD Oh.. ternyata wartawan spesialis liputan keaksaraan
SHULHAN HADI/RaBa
POLISI DALANG: Briptu Anggit di garasi Polres Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
Sabtu 25 Januari 2014
AGENDA KOTA
Kursus Komputer & Bahasa Inggris LPICI KABAR gembira, telah hadir kursus komputer & Bahasa Inggris Full Multimedia & Pasti Bisa Bicara!. Tersedia kelas untuk SD, SMP, SMA, mahasiswa dan umum. Gratis ke Singapura bagi peserta terbaik. Daftar di kantor LPICI di Jalan Hasan Asegaf, Situbondo. Hanya 7 orang per kelas. Pendaftaran cukup Rp 50.000 saja. Hubungi 0823-0234-0456. (*)
KRIMINALITAS AGUS BAIHAQI/RADAR BANYUWANGI/JPNN
BELUM SIUMAN: Sihatul Alfiyah terbaring di Rumah Sakit Chi Mei Medical Centre di Liouying, Taiwan (kanan). Suami dan anak Sihatul di Desa Plampangrejo, Cluring, Banyuwangi.
ABDUL AZIZ/RABA
SAKSI: Kusyono dan Wiyanto di Mapolsek Gambiran.
TKW Plampangrejo Koma Jadi Korban Kekerasan Majikan di Taiwan
Dua Nasabah KUD Karya Mulya Dipanggil Polisi GAMBIRAN - Dua nasabah KUD Karya Mulya yang terletak di Dusun Sidorejokulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, dipanggil aparat Polsek Gambiran terkait laporan mereka tentang dugaan penyalahgunaan uang KUD ke Polres Banyuwangi. Kedua orang tersebut adalah Kusyono, 52, warga Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, dan temannya satu desa, Wiyanto 38. Kemarin mereka menghadap penyidik Polsek Gambiran untuk dimintai keterangan seputar kasus yang melanda KUD Karya Mulya. “Biar ada kejelasan tentang masalah ini, kita sudah menunggu dua tahun lebih, dan hanya janji saja yang diberikan pengurus KUD,” ungkap Kusyono. Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud melalui Kanitreskrim Ipda Budi Hermawan menyatakan, kedua orang itu adalah anggota KUD yang melaporkan dugaan penyalahgunaan uang oleh pengurus KUD ke Polres Banyuwangi beberapa waktu lalu. ”Selaku polisi, kami siap membantu dan memfasilitasi para anggota KUD agar uang mereka yang masih di KUD bisa terbayar,“ jelas Budi Hermawan yang mengaku baru satu pekan berdinas di Polsek Gambiran itu. (azi/c1/aif)
CLURING - Satu lagi tenaga kerja wanita (TKW) asal Banyuwangi menjadi korban kekerasan di tempatnya bekerja. Kali ini pahlawan devisa yang bernasib malang itu adalah Sihatul Alfiyah, 24, asal Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring. Ibu muda satu anak itu hingga sekarang masih koma dan menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Chi Mei Medical Centre di Liouying, Taiwan. Pihak keluarga berharap, korban bisa lekas dibawa pulang dengan kondisi sehat. “Sakit itu sudah empat bulan lamanya,” terang Suhandik, 28, suami Sihatul Alfiyah.
Menurut Suhandik, istrinya menjadi TKW di Taiwan secara resmi melalui PT. Sinergi Binakarya, Malang, sejak 15 bulan lalu. Saat akan berangkat, dia ditawari menjadi pembantu rumah tangga (PRT). “Di Taiwan ternyata bekerja di kandang sapi,” ungkapnya. Sebelum jatuh sakit, Suhandik mengaku istrinya pernah mengeluh atas pekerjaannya itu. Selain tidak sesuai kontrak, jam kerjanya dianggap cukup lama. “Bekerja mulai pukul 03.00 hingga pukul 22.00. Siang ada istirahat sebentar,” cetusnya. Selain tempat bekerja dan jam kerja yang panjang, jelas dia, istrinya juga mengeluhkan perlakuan majikan yang kasar. Tidak jarang, istrinya ditendang dan dipukul bila pekerjaannya dianggap tidak benar. “Saya
anjurkan menghubungi agen untuk pindah kerja, tapi tidak dipindah juga,” ungkapnya. Suhandik yakin istrinya yang kini sakit dan koma di rumah sakit itu, karena kekerasan yang diterima dari majikan. Diharapkan, pihak agen bertanggung jawab. “Istri saya harus bisa kembali dengan cepat, dan menuntut kondisinya sehat seperti dulu,” katanya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Suhandik mengaku sudah mendatangi Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang telah memberangkatkan istrinya. Tetapi, sampai saat ini, masih kata dia, belum ada kejelasan apakah istrinya bisa pulang dengan selamat. “Kami semua cemas dengan kondisinya, apalagi sampai sekarang masih sakit,” cetusnya. (abi/c1/aif)
REPRO AGUS/RaBa
Sihatul Alfiah
BAGAIMANA INI
ABDUL AZIZ/RaBa
NAKAL: Pelaku diamankan di Mapolsek Tegalsari kemarin.
Ngakunya Pinjam, Ternyata Dijual ABDUL AZIZ/RABA
TAMBANG: Dump truck pengangkut pasir melintas di jalan Desa Barurejo, Kecamatan Siliargung.
Tambang Pasir Baru Beroperasi SILIRAGUNG - Penambangan pasir di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, seakan tak pernah berhenti. Meski dulu sempat ditutup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian, kini muncul lagi penambangan baru. Lokasi penambangan pasir tersebut tak jauh dari lokasi tambang lama. Hilir-mudik dump truck pengangkut pasir di lokasi tersebut kini cukup ramai. Belum jelas apakah penambangan pasir di lokasi baru tersebut sudah mengantongi izin ataukah belum. Yang jelas, penambang yang melakukan aktivitas di lokasi tersebut cukup ramai. Kapolsek Siliragung AKP Bakin ketika dikonfirmasi terkait hal itu membenarkan bahwa penambangan pasir tersebut berada di lokasi baru. “Lokasi yang lama sudah ditutup, Mas. Ini lokasinya baru,” ujarnya. Mengenai izin penambangan pasir tersebut, Bakin mengaku belum tahu. “Saya koordinasi dengan Satpol PP tapi belum ada jawaban,” ujarnya. Sementara itu, Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi Ripai dan Camat Siliragung Didik belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Ketika Jawa Pos Radar Banyuwangi mencoba konfirmasi melalui HP, juga tak diangkat meski nada panggil terdengar. (azi/c1/aif)
TEGALSARI - Ini peringatan bagi siapa saja agar lebih berhati-hati meminjamkan motor, termasuk kepada teman sendiri. Sebab, bisa jadi akan mengalami nasib seperti Dimas, 15, warga Dusun Sumberjati, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Gara-gara terlalu percaya kepada temannya bernama Abdurrahman, 19, warga Dusun Sumberjati, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, dia harus motor Supra milik orang tuanya. Diperoleh keterangan, kasus tersebut terjadi pada 12 Desember 2013 lalu. Kala itu pelaku membonceng Dimas menggunakan motor korban dan menurunkannya di depan SDN I Dasri. Saat itu, pelaku menyampaikan kepada korban meminjam motor tersebut selama beberapa menit. Tanpa curiga, Dimas langsung mengiyakan begitu saja. Namun, setelah ditunggu cukup lama, ternyata pelaku tak mengembalikan
motor korban. Bahkan, ketika Dimas mencari Abdurrahman di rumahnya, ternyata yang bersangkutan tak ada. ” Sehingga korban melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Tegalsari,” ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kanitreskrim AKP Suhardi. Beberapa hari lalu, pelaku diketahui warga sedang ngamen di rumah warga di Desa/ Kecamatan Gambiran. Saat itu juga langsung dilakukan penangkapan. “Kemudian, pelaku oleh warga diserahkan ke polisi,” ujarnya. Ketika diperiksa penyidik, terungkap bahwa motor korban dijual pelaku kepada seseorang di Kecamatan Kalibaru seharga Rp 500 ribu. Uang tersebut digunakan pelaku untuk membeli sejumlah pakaian dan sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. “Sekarang pakaian yang dia beli dengan uang tersebut kita amankan,” pungkasnya. (azi/c1/aif)
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 6 NO.
Andi Mulyo
Arvy Rizaldy
Dadang Wigiarto
Ficky Septa Linda
Guntur Priambodo Irwan Setiawan
Sri Utami Faktuningsih
Teguh Sumarno
Toni Hartono
BERLAKU 21-26 JANUARI 2014
Umi Kulsum
Wendriawanto
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA
HASIL (%)
Sri Utami Faktuningsih Guntur Priambodo Irwan setiawan Dadang Wigiarto Andi Mulyo Arvy Rizaldy Umi kulsum Toni Hartono Teguh Sumarno Wendriawanto Ficky Septa Linda
25.95 24.81 18.95 14.29 4.25 3.88 2.84 2.54 1.46 0.95 0.09
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
4#&#4 21.+6+-
Sabtu 25 Januari 2014
31
PANGGUNG PEMILU
Banting Setir Jadi Mubalig HIRUK-pikuk Pemilu 2014 nanti bakal sepi dari aktivitas politisi senior Banyuwangi, Achmad Wahyudi. Sejak pemilu pertama era reformasi tahun 1999 lalu, nama Wahyudi berkibar mewarnai jagat perpolitikan Bumi Blambangan. Pada Pemilu 2004, Wahyudi tercatat sebagai salah satu tokoh sentral Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi. Politisi kelahiran Kalibaru itu sukses mengantarkan PKB sebagai pemenang pemilu di Banyuwangi. Itu mengantarkan dirinya menjadi ketua DPRD. Seiring munculnya konflik internal PKB, Wahyudi pun hengkang dari partai yang sempat membesarkan namanya itu. Pada Pemilu 2009, dia berkiprah di bawah bendera Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) sebagai caleg DPR RI dapil III Jatim. Sayang, perolehan suara PKNU Banyuwangi kurang signifikan dan Wahyudi pun gagal masuk Gedung Senayan. Dia juga sempat menakhodai PKNU, tapi pada tahun 2013 lalu dia memutuskan meninggalkan PKNU. Setahun lalu, Wahyudi sempat bergabung dengan Partai Demokrat (PD) dan berencana maju sebagai caleg PD dari dapil III Jatim. Namun, saat pengumuman daftar caleg sementara (DCS), nama Wahyudi tidak muncul. Begitu gagal menjadi caleg PD, Wahyudi memutuskan banting setir dari juru kampanye (jurkam) politik menjadi juru dakwah dak d akwa wah h (mubalig). (mub (m ubaa juru Saat para dee politisi sibuk dengan kegiatan politik jelang Pemilu 2014, malaa sibuk menWahyudi malah m peringatan jadi penceram penceramah Maulid Nabii Muhammad beb be SAW di beberapa tempat. “Saya sudah pensiun dari politt Tapi saya aktivitas politik. paa calon-calon tetap supportt para cetu u pemimpin,” cetusnya. b menghadSelain sib sibuk kegiatt dakwah di iri kegiatan Banyu u Banyuwangi, manpo o tan politisi yang kini jadi juru dakwah n pengacara itu dan jugg rajin mengjuga h hadiri pengajian d luar daerah. di “ “Bulan Maulid ini agendanya su da h f u l l ,” kata Wahyudi. (afi/c1/aif) DOK.RaBa
KPU
Difabel Memilih, Angka Golput Bisa Menurun SITUBONDO - Pemilu legislatif yang berlangsung 9 April mendatang akan semakin meriah. Sebab, banyak para penyandang cacat (difabel) di Kota Santri yang sudah melek politik alias tidak mau ketinggalan dalam pesta demokrasi nanti. Hal tersebut terungkap setelah pengurus Persatuan Penyandang Desabilitas Indonesia (PPDI) Situbondo dan Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab) Jogjakarta menemui Ketua KPUD Baino Ali Imron di kantor KPUD di Jalan Merak, Situbondo n Baca Difabel...Hal 39
Abdullah Azwar Anas
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
KONSOLIDASI: Pengurus harian Askab saat menggelar rapat koordinasi di balai Desa Sraten, Kecamatan Cluring, kemarin.
Askab Tegaskan Netral dalam Pemilu Rahman Mulyadi Sekretaris Baru Askab CLURING - Pemilihan umum (pemilu) legislatif yang akan digelar sekitar tiga bulan lagi mendapat perhatian serius jajaran kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab). Agar tidak terjebak politik praktis lima tahunan tersebut, wadah kepala desa di Banyuwangi itu menyerukan para ang-
gotanya agar tetap netral. Imbauan itu disuarakan Ketua Askab Agus Tarmidi di sela-sela pertemuan dengan para anggota Askab di Balai Desa Sraten, Kecamatan Cluring, kemarin. Dia menegaskan, tidak ingin anggotanya terkotak-kotak lantaran terjebak arus pemilu legislatif 9 April mendatang. “Ya semua harus netral dan fokus pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya. Dalam pertemuan itu, Askab melakukan konsolidasi dengan seluruh jaja-
ran dan merestrukturisasi para pengurus. Itu dilakukan dengan melibatkan pengurus harian dan koordinator kecamatan. Upaya itu ditempuh dengan tujuan menghidupkan kembali dan meluruskan visi dan misi Askab. Bersih-bersih pengurus itu merupakan dampak pemilihan kades serempak beberapa waktu lalu. Dari 95 pilkades yang dilaksanakan di Banyuwangi, ternyata kebanyakan dimenangkan wajah baru.
Dari jumlah tersebut, lebih-kurang 60 pilkades dimenangkan wajah baru. Sisanya dimenangkan incumbent. Hal itu tentu saja menyebabkan beberapa jabatan lowong. “Yang direstrukturisasi, di antaranya sekretaris dan kepala bidang,” bebernya. Posisi sekretaris kini diisi Kepala Desa Sraten, Rahma Mulyadi. Dia menggantikan Djoko Purnomo, mantan Kades Bagorejo, Kecamatan Srono. Semua kepala bidang diisi wajah baru. (nic/c1/aif )
524 Caleg Berebut 50 Kursi Ingin Menang Harus Bisa Lampaui BPP BANYUWANGI - Agar lolos menjadi anggota DPRD, 524 calon legislatif (caleg) yang akan bertarung pada Pemilu 9 April 2014 mendatang tampaknya harus kerja keras. Agar bisa duduk di kursi wakil rakyat, perolehan suara para caleg harus melampaui jumlah bilangan pembagi pemilih (BPP) di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Perlu diketahui, total kursi yang diperebutkan berjumlah 50 buah. Jumlah BPP masing-masing dapil tidak sama. Jumlah BPP masing-masing dapil ditentukan jumlah DPT dan jumlah pemilih yang sah di masing-masing dapil. “Jumlah BPP akan diketahui setelah penghitungan coblosan 9 April selesai,” ungkap Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin. Rumus penghitungan BPP, ungkap Syamsul, jumlah suara yang sah dibagi jumlah kursi di setiap dapil. Semakin tinggi partisipasi pemilih yang sah dalam pemilu, maka jumlah BPP akan semakin tinggi. Pada Pemilu 2009 lalu, sebut Syamsul, jumlah BPP masing-masing dapil berkisar antara 13 ribu hingga 14 ribu per kursi. Pada Pemilu 2009 lalu, BPP dapil I sebanyak 13.414, dapil II sebanyak 13.449, dapil III sebanyak 14.234, dapil IV sebanyak 14.459, dan dapil V sebanyak 14.259 suara. “Caleg yang perolehan suaranya melampaui jumlah BPP, maka dipastikan bisa melenggang ke DPRD,” ungkap Syamsul.
Apakah jumlah BPP Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 sama? Syamsul mengatakan, karena jumlah BPP itu ditentukan suara yang sah, maka BPP Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 tidak akan sama. Bisa saja, BPP-nya lebih kecil dan tidak menutup kemungkinan juga lebih besar. Yang jelas, kata dia, jika caleg mau aman, maka harus mampu mengumpulkan suara dukungan melampaui BPP. Pada pemilu tahun ini, dapil I dengan jumlah 11 kursi, jumlah daftar pemilih tetapnya (DPT) mencapai 357.846 suara. Dapil II dengan delapan kursi DPT-nya mencapai 175.841 orang. DPT dapil III mencapai 443.773 orang dengan jumlah kursi yang diperebutkan 11 kursi. Pemilih dapil IV mencapai 257.746 orang, sedangkan kursi yang diperebutkan 10 kursi. Di dapil V pemilihnya 185.185 orang dengan jumlah kursi 10 kursi. “Jika pemilih 185.185 orang itu sah semua, maka jumlah itu dibagi 10 kursi yang ada di dapil itu,” jelentreh Syamsul. Jika tidak ada caleg yang berhasil melampaui BPP, lanjut Syamsul, maka caleg yang memperoleh suara terbanyak yang berhak duduk sebagai wakil. Untuk menetapkan caleg terpilih, ada cara yang dilakukan KPU. Pertama, menghitung perolehan suara caleg yang memenuhi BPP. Jika setelah penghitungan BPP ternyata masih ada sisa kursi, maka dilanjutkan penghitungan tahap dua. Pada penghitungan tahap dua, diterapkan sistem akumulasi perolehan suara terbanyak parpol dan caleg untuk mengisi sisa kursi. (afi/c1/aif)
DPT Berbasis Dapil p DAPIL I (Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Giri, Licin, Banyuwangi) Jumlah Kursi :11 kursi DPT : 357.846 suara p DAPIL II (Kabat, Singojuruh, Rogojampi, Songgon) Jumlah Kursi : 8 kursi DPT : 175.841 suara p DAPIL III (Muncar, Srono, Cluring, Tegaldlimo) Jumlah Kursi :11 kursi DPT : 443.773 suara p DAPIL IV (Pesanggaran, Bangorejo, Purwoharjo, Gambiran, Tegalsari, Siliragung) Jumlah Kursi :10 kursi DPT : 257.746 suara p DAPIL V (Genteng, Sempu, Kalibaru, Glenmore) Jumlah Kursi :10 kursi DPT : 185.185 suara
32
Sabtu 25 Januari 2014
SHULHAN HADI/RaBa
ONLINE: Sejumlah pengunjung sedang mengakses laman perpustakaan digital di Perpustakaan Daerah Banyuwangi.
Kembangkan Perpustakaan Digital BANYUWANGI - Minimnya minat baca pelajar atau masyarakat tidak bisa dihubungkan secara langsung dengan keberadaan perpustakaan. Pernyataan itu disampaikan Kepala Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Banyuwangi, Riyanti Ananta Purnama Ningsih Kusuma Dewi. Menurutnya, yang paling mempengaruhi minta baca seseorang adalah kondisi lingkungan. “Kita akui, minat baca masyarakat Banyuwangi memang masih rendah. Namun, mi-
nat baca tidak bisa dihubungkan langsung dengan minimnya jumlah pengunjung di perpustakaan. Minat baca seseorang tergantung keadaan saat dia masih kecil dan juga lingkungan keluarga,” kata Riyanti. Menurut Riyanti, internet dianggap memperburuk minat baca di kalangan pelajar atau masyarakat juga tidak sepenuhnya benar. Sebab, selain faktor alami, pola pikir instan juga sangat berpengaruh terhadap penggunaan internet. “Karena itu, secanggih apa pun internet, membaca buku secara kon-
vensional tetap penting,” tegasnya. Terkait kosongnya buku di Perpustakaan Sayu Wiwit, depan Taman Makam Pahlawan (TMP), Riyanti menegaskan, buku-buku itu sengaja ditarik. Penarikan buku memang menjadi agenda rutin. Selain keperluan pengecekan, penarikan juga bertujuan agar buku-buku di perpustakaan itu bisa diganti. “Sengaja kita tarik untuk dicek dan agar baru,” ungkap Riyanti. Sementara itu, untuk meningkatkan minat baca, Perpusda Banyuwangi berencana mengadakan
kegiatan yang sasarannya adalah ibu hamil. Kegiatan itu dimaksudkan menumbuhkan minat baca sedini mungkin. “Kegiatannya nanti berupa lomba ibu hamil bercerita,” ungkapnya. Rencananya, even tersebut digelar pada triwulan pertama tahun 2014. Selain itu, pihak Perpusda juga sudah mengupayakan layanan buku online melalui perpustakaan digital. Website itu berada di portal banyuwangikab.go.id. Yang menarik, buku yang dipasang merupakan buku karya penulis Banyuwangi. Ke depan, halaman website itu akan dikembangkan agar lebih menarik. “Sementara
ini masih terbatas,” ungkapnya. Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Dwi Yanto menambahkan, secara umum minat baca masyarakat Banyuwangi memang ma sih rendah. Pihaknya sudah berupaya memajukan perpustakaan di sekolah-sekolah melalui pelatihan guru-guru agar bisa menjadi pustakawan. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan pihak Perpustakaan Daerah Banyuwangi untuk pembinaan. “Tinggal optimalisasi di masing-masing perpustakaan sekolah,” ujarnya. (mg1/c1/als)
Tugu Pertigaan Bulog ”Hilang” PENASARAN: Rafa, siswa SDN 4 Penganjuran, sedang mendengarkan bunyi dari piringan di museum.
ROGOJAMPI - Tugu pangan di pertigaan Bulog Rogojampi se jak kemarin tidak terlihat lagi. Bangunan yang berbentuk “simbol pangan” itu sudah tidak terlihat. Menurut Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi, Nasihin, tugu itu sengaja diambil untuk diperbaiki. Nasihin me nambahkan, tugu berwarna kuning keemasan itu rusak karena disapu angin. Hal itu diketahui apa rat setempat, kemudian dilaporkan kepada pihaknya. Lantaran tugu itu masih dalam status pemeliharaan, maka tanggung jawab pembenahan dilimpahkan kepada CV yang mengerjakan. “Kita hubungi. Oleh CV yang bersangkutan diperbaiki. Besok (hari ini) akan dipasang,” ujarnya. Nasihin juga meminta agar se-
telah diperbaiki, material yang digunakan lebih kuat dan tidak lentur seperti sebelumnya. Sehingga, jika terkena angin tidak goyang. “Kalau bisa yang kuat biar tidak lentur,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga akan
mengusahakan agar pemandangan di sekitar tugu menjadi lebih indah. Salah satu cara yang akan ditempuh, berkoordinasi dengan Dispenda mengenai papan reklame yang terkesan menutupi tugu tersebut. (mg1/c1/als)
SITUBONDO
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Grand Panji •
• Ruko Glenmore •
NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
SHULHAN HADI/RaBa
Kunjungi Museum Jangan Sekadar Tugas Sekolah SHULHAN HADI/RaBa
DIPERBAIKI: Tugu di pertigaan Bulog Rogojampi diambil untuk dibenahi setelah rusak diterjang angin.
BANYUWANGI - Sekelompok siswa-siswi SD terlihat asyik mengamati beberapa koleksi Museum Blambangan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Kunjungan mereka dalam rangka melaksanakan tugas dari salah seorang guru mata pelajaran di sekolahnya. Kunjungan mereka disambut Gatot Siswoyo, salah satu staf kebudayaan yang juga bertugas sebagai pengelola. Selain melihatlihat isi museum, satu per satu siswa tersebut bertanya kepada petugas yang mendampingi mereka. Salah satu koleksi yang menjadi
pusat perhatian adalah replika barong. Siswasiswi itu tampak antusias mendengarkan paparan tentang perbedaan barong kemiren dengan barong bali. “Ayo, apa bedanya barong kemiren dengan barong bali?” Tanya Gatot kepada siswa-siswi. Menurut Gatot, kunjungan seperti itu memang sering ada. Dia berharap generasi muda semakin banyak yang tertarik mengunjungi museum. Menurutnya, selama ini kunjungan sudah ada, tapi hanya karena mengerjakan tugas sekolah. Ke depan, jika pengalihan bangunan mu-
seum benar-benar dilakukan, dia berharap tata ruangnya benar-benar bisa memperindah display koleksi museum. Yang tidak kalah penting, kata dia, adalah tata ruang harus bisa menjaga keamanan benda-benda yang disimpan di dalamnya. “Keindahan dan keamanan harus menjadi prioritas,” ujarnya. Selain itu, Gatot juga berharap staf yang berjaga di museum ditambah. Selama ini, dirinya sering kewalahan ketika ada kunjungan dalam jumlah besar. “Semoga personelnya bertambah. Bingung jika ada pengunjung banyak,” ujarnya. (mg1/c1/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Satpam •
• Fighter ‘94 •
• Suzuki Splash ‘10 •
• Daihatsu Xenia ‘07 •
• Honda Jazz ‘12 •
Dicari Segera: 1.Calon Anggota Satpam Pend Min SMA/Sdrjt Usia Min 20/Max 30 Th,Tinggi Min 167 cm/ Berat Proporsional Bersedia Ditempatkan di Bwi-Jember (Wilayah Kerja Perusahaan) 2.Tenaga Satpam BerGADA PRATAMA Ditempatkan di Perbankan Banyuwangi (Wilayah Kerja Perusahaan) Kirim Lamaran Ke PT Diana Abadi Santosa Jl Budiono No.42 Bwi Telp. (0333) 411000
Djual Cpt Fighter Th ’94 Feat Nopol P Hub. 088803266664 Pelangi Sakti Motor
Dijual Suzuki YV4 1.2 RII Splash MT th 2010 coklat mtl hrg 107,5 juta nego barang istimewabisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F 700 RG TX MT tahun 2007 merah MTL AC DVL Harga 143,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/ kredithub(0333)631526–635176,0811351148
Dijual Honda Jazz GE8 15S MT CKD tahun 2012 putih mutiara Harga 185 jt. NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
• Daihatsu Terios ‘12 •
• Toyota Innova ‘08 •
• Nissan •
Dijual Daihatsu Xenia F 651 RV GMRFJ 4x2 MT tahun2012 putih harga 139,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang Inova RW 41 Tahun 2008 hitam AC DBL VR Harga 148,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dptkn undian hdih lgs 1 Emas Btngn 10gram, 2 Samsung Note 3, 3 Garuda Travel Voucher @ Rp.5.000.000. 48 Shpping Voucher @ Rp.500.000. U/ pmblian all type Nissan bln Januari. Nissan Bwi: Jl. Letjend S.Parman 147 telp. 4460222, Gtg 7612727
• Panther ‘03/’08 •
• Daihatsu GranMax ‘10 •
• Nissan •
Dijual Dua Unit Phanter LV 03/08 Trbo Pwr Silver Hrg 117,5/152,5 Jt Nego Bsa Tukar Tambah Hb 082142194111
Dijual Daihatsu Granmax Thn 2010 Hrg 84,5 Jt 1.3DF AC/Power Window Interior Lux 10 Bisa Cash/Credit Hub: 085259992004 / 081934701313
Promo Gila-Gilaan!Cuci Gudang Unit 2013 Diskon N Promo Besar2an Dan Unit 2014 Ready Stock Cash/Kredit,Penawaran Terbaik H: Indra Nissan Bwi 085238484999
• Innova ‘06 •
Dijual Ruko luas tanah 12 x 21 mtr. Luas bangunan 6'5 X 17,5 mtr. Alamat. Timur stasiun KAI Glenmore. Minat. Hub. 082131959539/087857352498
BANYUWANGI
Djual Innova Diesel Type E th 2006 warna apple grey plat P a.n sendiri, full var, harg 137,5jt hub 087857422944
• Les Mtk-Fisika • Les Matematika,Fisika SMP dan SMA Jl. Kalilo No.11 Bwi Telp (0333) 421948
• Desy Education • Persiapan UAN / UNAS SMP /SMA, TOEFL utk umum.jaminan kualitas, segera dftr DESY EDUCATION ,Jl. Hayam Wuruk 75 Banyuwangi Telp. (0333) 424476, HP.085258036777
BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 3177 XS an Pujiono Dsn Krajan RT 02/01 Kel.Tamanagung,Cluring Hlg STNK P 2295 YB, an. Janfar Shodiq,SE, Dsn Krajan 03/01 Wongsorejo
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
BANYUWANGI • Mendut • Dijual Tanah Mendut-Bwi L.1150m2 & Tanah depan Pertamina-Meneng L 4845m2 Hub.0811301322/0818341688
BANYUWANGI
• Pulau Santen •
• Seminar VSI •
Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614
Ikuti Seminar VSI (Bisnis Ust YM) Di Aula RS Fatimah 16 Feb ’14 Jam 10 Tiket 20 Rb Pemb H:Widi Hub:Dian 082331486450
BALJEBOL
Sabtu 25 Januari 2014
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
37
LUMAJANG
KASUS PILKADES
Sepakat Bentuk Pansus BONDOWOSO – Karut marut pelaksanaan Pilkades pada akhir 2013 silam mendapat tanggapan serius dari kalangan DPRD. Sejumlah anggota dewan kembali mewacanakan untuk mempansuskan sejumlah persoalan tersebut. Apalagi, sejauh ini ada desa yang sudah melaksanakan pilkades namun tidak dilantik oleh pemerintah. Salah satu yang menjadi perhatian DPRD adalah pelaksanaan pilkades di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jembesari Darussholah. Seperti diketahui, pemenang pilkades di desa ini akhirnya tidak dilantik karena pemerintah menganggap tahapan yang dilakukan tidak sesuai prosedur. Bahkan beberapa waktu lalu, warga desa ini nglurug ke kantor Pemkab menuntut keadilan. Hal itu mendapatkan kecaman keras dari Imam Tahir, Wakil Ketua DPRD Bondowoso. Pihaknya menilai sikap pemerintah tersebut harus mendapatkan perhatian serius. Untuk itulah, kalangan dewan saat ini menurutnya sudah sepakat untuk menggelar pansus. “Kami dengan sejumlah pimpinan DPRD yang lain sepakat membentuk pansus peilkades,” ujarnya. Selain itu, agenda pansus itu juga disetujui oleh Fraksi PPP dan beberapa Fraksi lainnya di DPRD. Menurutnya, dasar untuk menggelar Pansus sudah jelas. Mengingat tahapan pilkades di Desa Grujugan Lor telah dilakukan. Namun ketika panitia bersurat kepada camat maupun bagian Pemerintahan, ternyata diabaikan oleh pihak Desa maupun Kecamatan. Hal-hal semacam itulah yang menurutnya juga harus diungkap melalui Pansus. “Nanti akan ketahuan siapa yang bermain dengan persoalan pilkades ini. Untuk itulah seluruh Fraksi yang di DPRD sepakat untuk menggelar pansus,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Irwan Bachtiar Rachmat. Pihaknya juga sepakat adanya pansus Pilkades ini. “Kami setuju dengan pansus itu. Beberapa fraksi mendukung upaya pimpinan DPRD untuk menggelar pansus,” ujarnya. Sebelumnya, Kukuh Triatmoko, Kepala Bakesbang Linmas Kamis lalu mengungkapkan bahwa berdasarkan evaluasi dari Pemkab, tahapan yang dilakukan oleh penitia Pilkades di Grujugan Lor tidak sesuai dengan ketentuan-ketenuan perundangan yang berlaku. Sehingga proses pemilhan kepala desa yang berjalan tidak sesuai dengan prosedur yang sudah diatur dalam peraturan prundangan. “Pemerintah menganggap di Desa Grujugan Lor masih belum ada pilkades,” tukasnya.Dia menambahkan, Pemkab telah melantik kades yang sesuai dengan prosedur. Sementara bagi desa yang telah melaksanakan pilkades namun menyimpang dari peraturan dan perundangan dipastikan tidak akan dilantik. (esb/wah/JPNN/aif)
TEMPAT IBADAH
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
LUMPUH: Halaman SDN Dukuhdempok 04 Wuluhan kemarin tergenang air, sehingga aktivitas belajar di sekolah tersebut lebih singkat dari biasanya.
Tiga Desa Terendam Lokasi Dekat Rumah Pribadi Wakil Bupati WULUHAN – Hujan deras yang mengguyur Jember bagian selatan, Kamis (23/1) malam, mengakibatkan ratusan rumah di Kecamatan Wuluhan terendam banjir. Banjir tersebut menggenangi tiga desa, yakni Dukuhdempok, Ampel, dan Lojejer. Banjir di Wuluhan ini tergolong “rutinitas” tahunan. Ironisnya, lokasi banjir hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah pribadi Wakil Bupati (Wabup) Jember
Kusen Andalas. Rumah wabup tidak terjamah banjir. Di Dusun Krajan, Desa Dukuhdempok, ratusan rumah dan fasilitas umum terendam banjir. Sehingga, aktivitas rutin warga terganggu. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ruas jalan yang menghubungkan Balung – Wuluhan sampai siang kemarin (24/1) masih digenagi air. Setiap kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatannya. Banjir juga menggenangi halaman SDN Dukuhdempok 04 Wuluhan. Sehingga, sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Karena itu, pihak seko-
lah memutuskan untuk memulangkan para murid lebih awal dari biasanya. “Air masuk ke dalam kelas. Jadi Pak Guru menyuruh kami pulang lebih awal,” kata Vina, salah seorang siswa kelas VI SD Dukuhdempok 04. Sebenarnya, kata Vina, awalnya dirinya bersama teman-temannya tetap ke sekolah seperti biasanya. Tetapi, setiba di sekolah ternyata air masuk ke dalam ruang kelas. Setelah memulangkan para murid lebih awal, pihak sekolah memasang pengumuman yang ditulis di kertas karton yang dipasang di pintu masuk bertuliskan Siswa Belajar di Rumah.
Karena itu, para murid yang sempat datang ke sekolah, langsung pulang ke rumahnya setelah membaca pengumuman itu. Menurut Muiftahul Ulum, Kades Dukuhdempok, air yang menggenangi wilayahnya disebabkan drainase yang kurang berfungsi. Jika drainase yang berada di sepanjang jalan berfungsi normal, banjir yang terjadi hampir setiap tahun itu tidak akan terjadi. “Kami sudah pikirkan. Nanti kami berharap agar ada upaya untuk membangun dan memaksimalkan drainase di pinggir jalan,” katanya. (hud/jum/har/JPNN/aif)
Selingkuh dengan WNA, Digerebek
AKMAD RIDWAN/RADAR JEMBER/JPNN
STOP SEMENTARA: Pembangunan Masjid Darussalam Desa Selokbesuki Sukodono yang dihentikan oleh warga kemarin. Mereka menengarai ada kejanggalan konstruksi dan pendanaan.
Pembangunan Masjid Darussalam Disegel Warga SUKODONO - Pembangunan masjid di Desa Selokbesuki Kecamatan Sukodono yang sedang berlangsung terpaksa dihentikan oleh warga. Kemarin, puluhan warga mendatangi masjid tersebut karena menengarai pelaksanaan pembangunannya asal-asalan dan diduga ada kebocoran dana pembangunan. Puluhan warga tersebut mendatangi masjid dengan membawa sejumlah poster. Intinya, mereka meminta agar konstruksi pembangunan masjid tersebut ditinjau ulang. Warga khawatir, masjid tersebut mengancam para jamaah masjid jika konstruksi tidak diperbaiki. Baihaqi David, warga setempat mengatakan, tuntutan warga adalah menghentikan pembangunan masjid tersebut untuk sementara. Sebab, diduga banyak ketimpangan dalam pembangunan masjid tersebut. “Tuntutan kami jelas, pemberhentian sementara pembangunan masjid Darussalam,” kata pria yang juga ketua Ansor Sukodono tersebut. Dia menambahkan, ada dugaan bahwa perencanaan pembangunan tersebut asal-asalan, teruma pada perencanaan pembangunan. Disamping itu, juga diduga muncul dua nomor rekening bank atas nama perorangan. “Bukan atas nama panita pembangunan,” tegasnya. Puluhan warga tersebut juga bermaksud untuk menemui panitia, namun tidak satupun panitia yang berhasil ditemui. Warga lalu memasang segel di sela-sela bangunan tersebut yang intinya meminta pembangunan masjid dihentikan sementara. Usai menyegel masjid, mereka lalu membubarkan diri. Namun, mereka mengancam untuk kembali menggelar demo dengan massa yang lebih besar jika panita tetap memaksa melanjutkan pembangunan masjid. Sementara itu, Yaqin, salah seorang panitia pembangunan mengatakan bahwa pembangunan masjid tersebut layak untuk diteruskan. Bahwa ada kesalahan, dia mengaku sebagai manusia kesalahan sulit untuk dihindari. “Namun sudah diperbaiki,” katanya. Perbaikan-perbaikan tersebut, terang dia sebenarnya sudah dilakukan oleh panitia, namun dia mengakui bahwa itu belum tersampaikan kepada masyarakat. Kemarin malam, kata dia semua arsitek datang dan menandatangani pernyataan bermatrei bahwa masjid tersebut layak untuk dilanjutkan. Dilain pihak, Kaur Pemerintah Desa Selukbesuki, Ahmad Ubaidillah mengatakan bahwa, pihak desa sebenarnya sudah mengambil alih pembangunan masjid tersebut. “Sejak tanggal 23 (januari) pembangunan di take over desa,” ungkapnya. Alasannya adalah karena banyak masukan terhadap pembangunan masjid tersebut. Baik dari tokoh masyarakat, hingga organisasi sosial kemasyarakatan di desa setempat. “Pembangunan masjid memang kami hentikan sementara hingga ada pertemuan lintas tokoh dan ormas di desa,” imbuhnya. Bahkan, kata dia, undangan kepada tokoh-tokoh masyarakat tersebut sudah disebarkan. Rencananya, pertemuan itu akan dilaksanakan pada awal bulan depan. (wan/wah/JPNN/aif)
AJUNG – Seorang perempuan yang telah memiliki suami digerebek polisi bersama sang suami di rumahnya sendiri di Dusun Besuk, Desa Wirowongso, Ajung. Denta menggerebek Invillya Purmayrinda, 30, istrinya, yang saat itu kedapatan bersama Erick Jon Boaz, 31, warga negara asing (WNA) asal Utrecht, Belanda. Penggerebekan itu bermula dari laporan Denta ke Polres Jember. Dia melaporkan istrinya karena memasukkan orang asing ke rumahnya. Mendapat laporan itu, bersama lima polisi, Denta menggerebek istrinya di rumahnya yang bergaya Eropa. Rumah Denta sendiri berada di jalan menuju Bandara Notohadinegoro. Ketika sampai di lokasi, Erick bersama Vili –sapaan Invillya— sedang ada di rumah. Polisi langsung menginterograsi Erick dan Vili. Kedatangan petugas bersama dengan suaminya ini mendapatkan perhaian masyarakat sekitar karena lokasinya dekat dengan pertandingan sepak
bola. Makin lama warga yang datang dan melihat ke lokasi semakin banyak. Pembantu di rumah itu tidak banyak memberikan keterangan tentang aktivitas majikannya. “Saya tidak tahu. Saya hanya pembantu,” ujar Bu Mus, pembantu di rumah itu. Saat dimintai keterangan terkait keberdaan pria asing itu, dia mengaku tidak tahu. Yang jelas, kata dia, Boaz sudah di rumah itu beberapa hari. Dia mengatakan, Vili dengan Boaz tidak terikat pernikahan. “Tapi katanya ini pacarnya dulu sebelum menikah. Tapi memang belum menikah,” ujar Mus. Tidak beberapa lama setelah penggerebekan itu, tiba-tiba muncul taksi di depan rumah tersebut. Ternyata, keduanya sudah berniat kabur, tetapi petugas lebhi dulu datang bersama Denta. “Kami ditelepon dari kantor katanya Bu Vili pesan taksi, makanya ke sini,” ujar Sutrisno, sopir taksi tersebut. Dia tidak tahu jika ada kasus tersebut. (ram/jum/har/JPNN/aif)
Membolos Saat Menjambret Dispendik Panggil Kasek, Pertanyakan Pembinaan LUMAJANG – Kedua pelajar SMP yang terlibat dalam penjambretan lusa kemarin ternyata sudah bolos sekolah. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan maraton terhadap dua pelaku tersebut. Sebelumnya, kedua pelaku mengaku aksi penjambretan dilakukan saat keduanya baru pulang sekolah. Kecurigaan bolosnya dua penjahat cilik itu terlihat saat kejadian berlangsung sebelum jam pulang sekolah. Di hadapan penyidik, keduanya kemarin mengaku membolos. “Sudah kami periksa, ternyata keduanya memang membolos,” terang AKP Khuzainy, Kapolsek Sumbersuko, kepada wartawan kemarin. Dua murid itu kata dia memiliki catatatn buruk disekolah dan kerap terlibat masalah dengan rekan-rekannya. Terutama pada murid pelaku jambret berinisial BA asal Kalipepe Yosowilangun. Menurut Kapolsek dia memang masih duduk di kelas satu tetapi kerap tidak naik kelas dan dikenal nakal. Dengan kejadian ini, kepolisian tidak akan tinggal diam. Menurutnya pemeriksaan akan terus dilanjutkan dan
proses hukum berlanjut normal sebagaimana menindak tegas pelaku kriminal lainnya. Hanya saja, karena kejadian ini dilakoni oleh pelajar dan notabene dibawah umur, pihaknya akan berkordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lumajang. Juga dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) kelas I Malang yang menurutnya juga menangani masalah pelajar. Keterlibatan p pelajar SMP dal lam penjambretan ini memantik reaksi keras dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendik) Lumajang. Karena kejadian ini begitu mencoreng citra pendidikan Lumajang. Winhatno Hari Surya, Kepala Dispendik mengaku langsung berkordinasi dengan jajaran dinas. Terumata mengecek tempat belajar dua murid penjambret itu. “Kami langsung kordinasikan dengan pihak sekolah,” katanya. Namun, hingga pagi kemarin, pihak sekolah masih terkesan menutup-nutupi. Bahkan Winhatno masih belum mendapat kabar dari sekolah yang dimaksud terkait keterlibatan dua pelajar ini. Baru setelah mendapat informasi yang bersumber dari kepolisian, Winhatno mulai yakin. “Kami akan panggil kepala sekolahnya,” katanya. (fid/ wah/JPNN/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
DIMINTAI KETERANGAN: Invillya Purmayrinda bersama selingkuhannya Erick Jon Boaz di Mapolres Jember, kemarin.
38
Sabtu 25 Januari 2014
ALI NURFATONI/RaBa
TEMPA FISIK: Zainal Ichwan memimpin rekan-rekannya berlatih di Stadion Maron, Genteng, kemarin (24/1).
Eks Pelatih Timnas Minati Persewangi BANYUWANGI - Meski dirundung masalah finansial, tidak membuat Persewangi adem ayem. Usaha menggaet investor terus dilakukan demi menatap kompetisi Divisi Utama musim depan. Dengan kondisi finansial yang masih buram, ternyata The Lasblang kebanjiran pe minat. Pelatih papan atas tanah air pun kepincut menangani tim kebanggaan publik Bumi Blambangan itu. Sejumlah coach yang sudah malangme lintang di dunia persepakbolaan di Indonesia berminat melatih Persewangi. Hal itu diungkapkan salah satu pengurus Persewangi, Sunjoyo, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (24/1). Dia mengatakan, sederet pelatih kelas atas menyatakan keinginannya menangani
Persewangi. Mereka, antara lain, mantan pelatih timnas Bambang Nurdiyansyah, dan eks pelatih Persija Iwan Setiawan. Mereka sama-sama ingin membesut The Lasblang. ‘’Mereka berminat ingin menangani Persewangi,” ujar sekretaris dua Persewangi itu. Selain itu, kata dia, beberapa pemain luar daerah juga kepincut menjadi bagian tim yang berlaga di kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu. Sederet pemain berkelas itu, antara lain Jaya Angga Teguh yang notabene mantan pemain Arema Malang dan timnas. ‘’Selain itu, Jhon Charlet eks pemain PKT Bontang juga melamar,” sebutnya. Pihaknya masih belum mengambil keputusan terkait lamaran-lamaran itu. Namun demikian, mereka akan tetap di-
pertimbangkan demi mengangkat prestasi sepak bola Banyuwangi. ‘’Masih belum kita putuskan. Kita pikirkan dulu,” tegasnya. Saat ini, jelas dia, pihaknya terus memantapkan persiapan jelang kompetisi. Selain itu, para pemain yang sudah pra-negosiasi akan segera dipanggil untuk negosiasi kontrak dan gaji. ‘’Besok Sabtu (hari ini), Minggu (26/1), dan Senin (27/1) secara bergantian akan kita panggil untuk negosiasi kontrak,” jelasnya. Perkembangan terbaru, fisik semua pemain yang lolos seleksi beberapa waktu lalu terus ditempa. Latihan tersebut menjadi bagian dari persiapan menghadapi kompetisi. ‘’Meski belum ada pelatih, fisik para pemain tetap ditempa secara kontinu,” tandas pria asal Desa/Kecamatan Sempu itu. (ton/c1/als)
ALI NURFATONI/RaBa
SONGSONG KOMPETISI: Sejumlah siswa SD berlatih sepak bola di Stadion Maron, Genteng, kemarin (24/1).
Sudah 40 Tim SD Daftar Liga Pendidikan BANYUWANGI - Kick off Liga Pen didikan Indonesia (LPI) Banyuwangi akan ditabuh 12 Februari mendatang. Saat ini sudah banyak tim yang mendaftar untuk mengikuti ajang sepak bola tingkat pelajar itu. Tahun ini, peserta LPI Banyuwangi bukan hanya tim tingkat SMP dan SMA. Perhelatan akbar tahunan tersebut juga akan diikuti tim SD. Khusus tingkat SD, jumlah tim dibatasi. Itu demi mencegah lu beran peserta, mengingat jumlah SD paling banyak dibandingkan SMP dan SMA. Sampai saat ini proses pendaftaran masih dibuka. “Sedianya pendaftaran ditutup 27 Januari mendatang,” ungkap Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Ahmad Khoirullah, kepada Jawa Pos
Radar Banyuwangi. Bagi sekolah yang belum mendaftar, dia mengimbau agar segera mendaftar. ‘’Prestasi itu butuh perjuangan. Mari kita antar anakanak meraih prestasi,” ajaknya. Masih kata dia, selain kepada sekolah, dia juga meminta pengurus SSB di Banyuwangi ikut mengantarkan anak didiknya meraih prestasi di ajang LPI. Ditanya mengenai jumlah peserta yang sudah mendaftar, Ahmad Khoirullah mengaku tidak tahu pasti. Sepengetahuan dia, peserta SD sudah sekitar 40 tim. “Tingkat SMP dan SMA cukup banyak,” sebutnya. Sementara itu, sejumlah sekolah tampaknya benar-benar serius mengikuti ajang tersebut. Para calon peserta telah menyiapkan materi pemain demi meraih prestasi dalam agenda
rutin tersebut. Seperti yang terlihat di Stadion Maron, Genteng, kemarin (24/1), para pelajar
SD melakukan latihan sepak bola dipimpin langsung guru yang bersangkutan. (ton/c1/als)
BERITA UTAMA
Sabtu 25 Januari 2014
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Sempat Terjadi Tarik-Ulur n UNIBA... Sambungan dari Hal 29
Namun, pengurus PGRI Jatim menyerahkan proses pemilihan rektor kepada se nat sebagai pihak yang menyelenggarakan pe milihan rektor se suai regulasi tahun 2009. Proses pemilihan rektor ber lang sung lancar. Bahkan, saat itu terjadi aklamasi. Semua memilih Teguh Sumarno. Proses pemilihan rektor itu sudah melalui aturanaturan yang ditetapkan panitia pemilihan rektor. Sadi menjelaskan, panitia pemilihan rektor dibentuk oleh senat dan PPLP. Nah, ketika semua proses sudah dijalankan dan tinggal penetapan, ternyata
pihak PPLP tidak mau. Bahkan, pi hak PPLP menuding se nat bermasalah dan proses pemilihan rektor tidak wajar. Atas alasan itu pihak PPLP tidak mau melantik rektor terpilih,” ungkap Sadi dalam orasinya. Lanjut dia, periode jabatan rektor sebelumnya habis tanggal 1 Februari 2014. Jika pihak PPLP bersikukuh tidak mau melantik rektor terpilih, maka bisa terjadi kekacauan. Misalnya, bagaimana dengan yudisial dan penandatanganan ijazah dan wisuda. Jika pihak PPLP ingin mengangkat pejabat baru semacam pelaksana tugas harian apakah pejabat baru itu bisa menandatangani ijazah dan apakah itu bisa diterima senat.
“Ini akan menjadi masalah sendiri. Satu-satunya harapan kami, organisasi PGRI harus segera melantik rektor terpilih. Itu harus dilaksanakan sebelum 1 Februari 2014,” desaknya. Hal senada juga dikatakan Pem bantu Rektor II Uniba, Syaiful Hadi. Menurut dia, langkah yang diambil Heru Ismadi dkk tidak populer. Bahkan selama ini peran PPLP untuk pengembangan Uniba nyaris tidak ada. “Proses pemilihan ini sangat terang, mengapa harus dicurigai?,” tandas Syaiful. Ketua PGRI Banyuwangi Husin Matamin melalui sekretarisnya, Siswaji menjelaskan, proses pemilihan rektor Uniba memang sempat terjadi tarik-ulur
antara PPLP PT dan senat. PPLP PT mempermasalahkan masa jabatan rektor Uniba yang sudah dua periode. Padahal, dalam statuta perguruan tinggi, rektor bisa dipilih kembali dengan catatan rektor tersebut memiliki prestasi. Selama ini, PGRI menilai Teguh Sumarno berhasil membawa Uniba berprestasi. “Masalah ini sempat kami mediasikan ke pengurus PGRI Jatim. Sesuai surat yang dikirim PPLP PT ke pengurus PGRI Ja tim, maka pengurus PGRI Jatim menyerahkan masalah pemilihan rektor ke pada senat. Saya kira pokok permasalahannya sudah klir, dan yang berhak memilih rektor adalah senat,” tegas Siswaji. (mg1/c1/aif)
Police Line Kafe Sudah Dibuka n SEBULAN... Sambungan dari Hal 29
“Ketiga tersangka ini residivis,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf. H. Santo yang ditangkap di rumahnya itu, terang kapolres, sudah empat kali masuk penjara dalam kasus narkoba. Saat di tangkap, ditemukan tiga paket sabu seberat 2,24 gram, hand phone (HP), dan kertas nota. “Buang Ahmadi sudah dua kali ditangkap. Saat diringkus, dia membawa sembilan paket sabu seberat 3,65 gram, ponsel, dan satu kaleng bungkus permen,” katanya. Pemain lama lainnya, Sulistiyono, ternyata yang paling parah. Pria yang pernah bekerja sebagai guru itu sudah lima kali ditangkap polisi karena diduga terlibat kasus narkoba. Dia ditangkap di salah satu rumah warga di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, bulan ini. Saat ditangkap, polisi menemukan bukti berupa dua paket SS seberat 0,47 gram, ponsel, dan satu bungkus bekas rokok.
Pengedar Narkoba Bulan Ini Nama : Alamat : Peran : Ditangkap : BB
:
Nama : Alamat : Peran : Ditangkap : BB : Nama : Alamat : Peran : Ditangkap : BB :
Sulistiyono, 53. Dsn.Krajan, Ds.KalibaruWetan, Kec.Kalibaru Pengedar Dsn. Barurejo, Ds. Kalibaru Manis, Kec. Kalibaru 2 paket SS berat 0,47 gram, ponsel, bungkus bekas rokok. Karnoto, 34. Dsn.Watu Ulo, Ds. Rejosari, Kec. Glagah Pengedar Kafe Green Diamond, Watudodol, Desa Ketapang 1 butir ekstasi pink, ponsel, dompet Sugeng Hariyadi, 35. Lingk. Tanjung, Kel Klatak, Kec. kalipuro. Pengedar Kafe Green Diamond 3 paket SS berat 1,92 gram, 4 ekstasi pink, ponsel, dompet.
Kapolres Yusuf sempat geram saat menunjukkan ketiga tersangka tersebut kepada para wartawan. Sebab, ketiganya dianggap sudah keterlaluan, karena tidak kapok dengan hukuman yang pernah di terima. “Para residivis ini akan kita rekomendasikan ke
PN (Pengadilan Negeri) agar hukumannya bisa dipertimbangkan lagi, karena sudah ditangkap beberapa kali,” ujarnya. Dua tersangka lain yang juga diduga sebagai pengedar SS adalah Karnoto, 34, warga Dusun Watu Ulo, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, dan Sugeng Hariyadi, 35, asal Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. “Dua tersangka ini kita tangkap di kafe Green Diamond, Ketapang,” ujar AKBP Yusuf. Menurut kapolres, Karnoto dan Sugeng ditangkap saat dilakukan penggerebekan kafe Green Diamond, Ketapang, pada 14 Januari 2014 lalu. Dari tangan Karnoto, ditemukan bukti satu butir pil ekstasi pink, satu BlackBerry, dan dompet. Di tangan Sugeng ditemukan tiga paket sabu seberat 1,92 gram, empat butir pil ekstasi pink, ponsel, dan dompet. Keperluan pemeriksaan, kafe yang berlokasi di sekitar tempat wisata Watudodol, Desa Ketapang, itu ditutup sementara dan dipasangi garis polisi. “Police line sudah kita buka lagi, kok,” cetus Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyobudi. (abi/c1/bay)
Setahun Terdata 23.000 Kelahiran n BAYI... Sambungan dari Hal 29
Upaya mengendalikan tingkat kelahiran bayi tentu perlu dilakukan. Pasalnya, jumlah bayi lahir dalam setahun yang mencapai 23 ribu lebih itu sama dengan rata-rata jumlah penduduk di dua desa di seantero kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Padahal, luas wilayah Banyuwangi, baik yang berupa daratan maupun lautan, tidak mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Banyuwangi, M. Pua Jiwa mengatakan, berdasar hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 dan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, jumlah kelahiran bayi dalam setahun mencapai 23.036 jiwa. Jika di-breakdown per bulan, tingkat kelahiran bayi mencapai 1.919 jiwa per sebulan. Per hari terdapat 63 kelahiran bayi. “Jika dikalkulasi, setiap 23 menit, ada satu bayi yang lahir,” ujarnya kemarin (24/1). Dikatakan, dilihat dari jumlah kelahiran bayi tersebut, di butuhkan pembangunan lebih dari dua desa baru setiap tahun. “Ini kondisi yang harus kita waspadai. Karena setiap bayi yang lahir mempunyai kon sekuensi tersendiri, baik dari segi sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya,” paparnya. Menurut Pua Jiwa, tingkat ke-
lahiran bayi harus diken dalikan. Dia pun mengaku BPP-KB Banyuwangi sudah melakukan langkah-langkah stra tegis untuk mengendalikan tingkat kelahiran bayi di Banyuwangi. Salah satunya, gencar melakukan komunikasi, in formasi, dan edukasi (KIE) kepada seluruh lapisan masyarakat. Dijelaskan, BPP-KB tidak hanya memberikan KIE kepada pasangan usia subur. Pemegang kebijakan, or ganisasi masyarakat, organisasi pemuda, organisasi keagamaan, bahkan kalangan pelajar dan mahasiswa, juga tak luput menjadi sasaran penyuluhan dan sosialisasi tersebut. Bukan itu saja, imbuh Pua Jiwa, BPP-KB Banyuwangi juga telah menggandeng ja-
jaran kantor Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyosialisasikan pentingnya pengendalian laju penduduk tersebut. “Kita menggandeng Kemenag, petugas Kantor Urusan Agama (KUA), dan para mudin untuk memberikan penyuluhan kepada calon pengantin,” cetusnya. Dia menekankan, program KB tidak bisa hanya dikendalikan BPP-KB. Program KB, imbuhnya, selalu berkaitan dengan program lain. “Mengatasi persoalan itu harus dilakukan secara terpadu. Program-program yang bertujuan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat tidak bisa berjalan optimal jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Mengidolakan Sosok Wayang Werkudara n USIA... Sambungan dari Hal 29
Terlepas dari karir di kepolisian yang membutuhkan disiplin tinggi, Anggit tak bisa begitu saja meninggalkan seni wayang kulit. Sebagai dalang, puluhan lakon wayang kulit sudah pernah dia mainkan. Dia juga pernah mengalami pengalaman– pe ngalaman yang mungkin tidak akan terlupakan selama menjadi dalang wayang kulit. Saat masih awal memainkan sabetan saat sekolah dasar dulu, ibu jari Anggit pernah tertembus gagang wayang. Tidak hanya itu, air minum yang berada di depannya juga sempat tumpah akibat insiden tersebut. “Saat itu mungkin kelelahan, sempat berantakan, tapi lakon tetap jalan terus,” kenangnya. Prestasinya mendalang pun sempat sampai di level provinsi. Atas saran dan dorongan dalang Ki Eddy Siswanto, Anggit menyempatkan diri menjadi cantrik di sanggar dalang Ki Eddy asal Jember itu se lama enam bulan. Dia pun semakin percaya diri mengikuti festival Pedalangan Jawa Timur 2007. Sementara itu, menjadi polisi bukanlah cita-cita Anggit saat masih kecil. Lelaki yang mengidolakan karakter Werkudara itu mengaku mendaftar sebagai polisi awalnya hanya ingin membuktikan bahwa seleksi polisi itu benar-benar gratis. Anggit menceritakan, awal mula dirinya terjun di dunia kepolisian saat dirinya mengetahui ada pengumuman penerimaan bintara polisi di Polsek Genteng. Anggit masih ingat, saat itu bersamaan dengan diadakannya Festival Pedalangan Provinsi Jawa Timur. Rasa penasarannya muncul saat mengetahui dalam pengumuman itu dijelaskan bahwa pendaftaran dilakukan secara gratis. “Agak tidak percaya kalau gratis, tapi ternyata setelah daftar sampai diterima, ya
memang tidak keluar uang sepeser pun,” jelas lelaki asal Setail, Kecamatan Genteng, itu. Setelah lulus pendidikan dan menjadi seorang polisi, Anggit tidak melupakan ak tivitas mendalang. Ketika sedang bertugas di Bondowoso tahun 2009 silam, dia masih sempat mendalang dalam sebuah hajatan warga. Dari pengalamannya menimba ilmu di dunia pakeliran, Anggit mencoba menerapkan nilai-nilai luhur budaya Jawa itu dalam kehidupannya sehari-hari maupun saat bertugas. Sebagai seorang polisi, dia juga mengaku terinspirasi karakter Krisna. Seorang polisi, bagi Anggit harus memiliki pribadi seperti Krisna yang ramah, mudah bergaul, supel, banyak kawan, dan humoris. Selain itu, karakter Krisna yang dalam pewayangan digambarkan berkulit hitam itu juga dikenal memiliki wibawa yang sangat tinggi dan pengaruh yang luar biasa. Raja di Negeri Dwarawati itu juga terkenal memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi dan mengayomi rakyatnya. Oleh karena itu, para bawahan patuh dan hormat kepadanya. Selain itu, Anggit juga menanamkan sikap seperti yang dipesankan Krisna, yaitu mengedepankan rasa kemanusiaan dan mengesampingkan kebiasaan glamor. “Polisi setidaknya harus bisa seperti Krisna,” ujar suami Umi Hilda itu. Saat ditanya mengenai perkembangan generasi muda saat ini, putra kedua pasangan Mujiono dan Sri Hartati itu berpendapat, dibutuhkan generasi muda yang berwatak Bima. Karakternya yang “yen atos kaya waja yen lemes kena kinarya tali.” Dia bisa sekeras baja tapi bisa juga lentur bagai tali. Harusnya itu dimiliki setiap generasi muda. Harus punya semangat dan keras dalam belajar dan bekerja, serta memiliki kepribadian yang lembut dan sopan kepada orang tua dan masyarakat.
Dia menjelaskan, Bima sering menjadi idola dalam pewayangan. Hal itu karena sifatnya yang jujur, lugas, tidak pandang bulu, ulet, dan tidak pernah putus asa. “Harus muncul generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa seperti Bima penengah Pandawa,” ujar ayah Rizki Adiyanta Putra Noyontoko itu. Sementara itu, ayah Anggit, Mujiono mengakui, sejak kecil Anggit sudah tanggap dengan cerita pada pertunjukan wayang kulit. Lantas, bakat yang terlihat pada diri anaknya itu dikembangkan. Saat itu Anggit dikenal sebagai dalang cilik yang berbakat. Berbagai lakon telah dia sajikan dalam sebuah pergelaran wayang kulit. Dengan memakai gagrak Surakarta, alumnus SMAN 1 Genteng itu pernah tampil mengawali pergelaran wayang Ki Manteb Sudarsono. Mujiono menambahkan, sebuah kebanggaan bagi insan pedalangan apabila bisa bermain “satu panggung” dengan dalang senior. Apalagi, reputasi Ki Manteb yang sudah terkenal itu menambah perasaan bangga dan senang. Saat itu sebagai bentuk apre siasi kepada penampilannya, Ki Manteb yang terkenal dengan nama Dalang Setan itu memuji penampilan Anggit saat berusia 8 tahun. Menurut Mujiono, Ki Manteb menjuluki Anggit dengan sebutan “Sabet Nggilani”. Tentu itu menjadi sebuah pujian yang membanggakan. Saat ditanya lebih memilih anaknya menjadi dalang ataukah polisi, Mujiono hanya tersenyum. Menurutnya, menjadi dalang adalah sebuah upaya pelestarian budaya bangsa. Melalui seni pewayangan, ge nerasi muda bisa belajar mengenai nilai-nilai kehidupan. Sementara itu, menjadi seorang polisi adalah sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara. Keduanya bisa saling mengisi dan melengkapi. “Keduanya bisa memajukan negara dan bangsa,” ujarnya. (c1/bay)
Oknum Wartawan Pemeras Ternyata Protolan SD BANYUWANGI - Muhamad Abdullah, 35, yang mengaku wartawan Tabloid Waspada ternyata baru tiga bulan mengantongi ID card sebagai jurnalis. Ironisnya, warga Dusun Puring, Desa Slawu, Kecamatan Patrang, Jember, itu ternyata hanya protolan sekolah dasar (SD). Oknum yang telah mencoreng nama baik insan pers itu langsung ditunjukkan kepada para wartawan oleh Kapolres Banyuwangi dalam ekspose di Mapolres Banyuwangi kemarin (24/1). “Kamu itu kok gak pernah ikut gabung wawancara to, Mas,” goda Kapolres Ba nyuwangi AKBP Yusuf kepada Abdullah. Dalam ekspose itu, Abdullah mengaku dirinya baru tiga bulan memiliki ID card sebagai wartawan Tabloid Waspada. Untuk mendapatkan kartu itu, dirinya diminta membayar uang kas Rp 200 ribu. “Saya dulu tukang tagih di sebuah perusahaan leasing Jember,” katanya. Kepada kapolres dan para wartawan, Abdullah dengan jujur mengaku dirinya tidak mengantongi ijazah sama sekali. Pendidikan dasar saja, dia tidak
AGUS BAIHAQI/RaBa
BUKTI: Kamera, ID card, rekening tabungan, dan sejumlah dokumen milik Abdullah diamankan di Polres Banyuwangi.
pernah lulus. “Saya dulu hanya sekolah di SD, tapi tidak sampai lulus,” ungkapnya. Menurut Kapolres Yusuf, tersangka yang mengaku wartawan itu diduga telah melakukan tindak pidana berupa pemerasan. Perbuatannya itu melanggar Pasal 368 KUHP. “Hukuman paling lama sembilan tahun penjara,” sebut kapolres kepada wartawan. Seperti diberitakan sebelumnya, diduga akan memeras war-
ga, Abdullah ditangkap anggota Pol sek Cluring Senin (20/1) lalu. Tersangka diringkus saat akan mengambil uang di salah satu warung es di Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Untuk keperluan pe me riksaan, Ab dullah langsung dibawa ke polsek setempat. Selanjutnya, penanganan perkara dilakukan Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi. (abi/c1/bay)
SIGIT HARIYADI/RaBa
BERAT: Bocah mendorong sepeda pancalnya di sisi barat doublewayYos Sudarso Banyuwangi sore kemarin.
Cepat Banjir, Cepat pula Surut n JALAN... Sambungan dari Hal 29
“Air tidak bisa mengalir ke timur karena ada median jalan ini,” ujarnya. Namun demikian, Aris mengakui berdasar pengalaman sebelumnya, genangan air tersebut tidak akan lama. “Beberapa saat setelah hujan reda, genangan itu akan surut,” kata dia. Sementara itu, salah satu pengguna jalan mengatakan, mesin motor yang dia kendarai mogok
gara-gara busi basah. “Saya kaget mendapati genangan air setinggi ini. Sebenarnya saya ingin terus tancap gas agar cipratan air langsung kering, tapi itu tidak bisa saya lakukan karena kendaraan padat. Akibatnya, busi motor saya basah dan akhirnya mesin mati,” jlentrehnya. Genangan yang tinggi tersebut berangsur surut setelah hujan reda. Puncak genangan d i p e r k i ra k a n t e r ja d i p u ku l 1 5 . 0 0 , d a n genangan su dah habis sekitar pukul 16.30 sore kemarin. (sgt/c1/bay)
Menyimak Nasihat Gus Shidiq n BACA... Sambungan dari Hal 29
Sejak sekitar pukul 06.00, ratusan pembaca selawat sepuh asal masjid-masjid di pusat Kota Gandrung dan sekitarnya membaur bersama para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi di lokasi tersebut untuk melantunkan selawat nabi. Peringatan Maulid Nabi dengan selawat dan endhog-endhogan selama ini memang sudah menjadi tradisi di tengah ma s ya ra k at Ba n y u w a n g i . Nah, hal serupa kini mulai ditradisikan di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Peringatan Maulid Nabi tersebut dilakukan sebagai bentuk renungan terhadap perjuangan Rasulullah Muhammad SAW. Pernyataan Bupati Anas saat menghadiri selawatan di Masjid Baitussalam, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, Selasa pekan lalu (14/1) pun terbukti dalam kegiatan kali ini. Para pembaca selawat sepuh asal masjid-masjid di pusat kota Banyuwangi dan sekitarnya dikumpulkan untuk memimpin pembacaan selawat di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Tidak hanya pembacaan selawat, peringatan Maulid kali ini juga diwarnai ceramah
agama oleh KH. Akhmad Shidiq. Dalam ceramahnya, KH. Akhmad Shidiq mengajak seluruh hadirin merenungi empat hal yang membuat Allah SWT murka. Empat hal itu, antara lain banyak pedagang yang berbohong. Contohnya, pe dagang yang dengan sengaja mengoplos daging sapi dengan daging babi hutan dan menjualnya di pasar. Padahal, Islam mengajarkan pedagang harus jujur. Hal kedua yang menyebabkan Allah murka adalah orang miskin yang sombong. Orang yang tidak punya uang, tapi berani kredit di sana-sini. Konsep Islam mengajarkan sebaliknya. Berapa pun harta yang dimiliki, hendaknya disisihkan untuk kejayaan Islam, dan senantiasa bersyukur seberapa pun Allah memberi rezeki. Yang ketiga adalah orang yang dituakan karena ilmu atau umurnya, tapi tidak bisa dijadikan contoh atau teladan. Misalnya, semakin tua semakin suka berzina. Manusia semacam itu adalah manusia yang kehilangan berkah. Hal keempat yang menyebabkan Allah murka adalah pemimpin yang semaunya sendiri. Padahal, dalam konsep Islam, hukum harus ditegakkan. “Meski anak kandungnya mencuri, tetap harus
dihukum,” tegas lelaki yang akrab disapa Gus Shidiq itu. Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Wi dyat moko yang mewakili Bupati Anas membuka acara itu mengatakan, peringatan Maulid Nabi tersebut merupakan bagian dari upaya pemkab mengenang nilai-nilai luhur perjuangan Nabi SAW dan menghadirkannya kembali di tengah-tengah umat Islam. Jadi, tutur Yusuf, tak hanya masyarakat yang rutin menyelenggarakan peringatan ini, tapi juga Pemkab Banyuwangi. “Mari kita jadikan momen ini untuk mengembangkan cara-cara yang arif untuk menjembatani berbagai perbedaan dengan agama lain. Sekaligus memahami ajaran agama Islam dengan benar,” ujarnya dalam acara yang juga dihadiri Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono, forum pimpinan daerah (forpimda), para asisten, para kepala dinas, dan para staf di lingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut. Sebagai pemungkas acara yang juga diwarnai dengan santunan anak yatim tersebut, ratusan kembang Maulid lengkap telur rebus yang menjadi ciri khas perayaan Maulid Nabi dibagikan kepada seluruh hadirin. (sgt/c1/bay)
Selama Ini Belum Tahu n DIFABEL... Sambungan dari Hal 31
“Kemarin ada disabelitas yang berdiskusi di kantor ini. Mereka membahas terkait Pemilu 2014. Selama ini para difabel sangat minim yang mengikuti pemilu. Mereka ingin sosialisasi pemilu juga sampai kepada mereka,” terang Baino ditemui di kantornya kemarin. Dalam pertemuan itu, Baino mengapresiasi proaktifnya para difabel yang menanyakan langsung kepada pihaknya mengenai rencana pemilu yang akan digelar April mendatang tersebut. “Bagus itu,
antusias warga yang demikian itu baik,” katanya. Dengan adanya lembaga difabel yang sudah proaktif dan beraudiensi langsung dengan KPUD, berarti jumlah pemilih akan bertambah. Mereka yang selama ini belum pernah menggunakan hak pilihnya dengan baik. “Selama ini banyak disabelitas yang tidak tahu, caranya, waktunya, dan yang lain,” timpal Luluk, ketua PPDI Situbondo. Yang dimaksud menambah jumlah pemilih, bukan berarti jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Situbondo akan membeludak. Tetapi, angka golput pada setiap pemilu yang masih tergolong tinggi akan berkurang. (rri/c1/aif)
40
Sabtu 25 Januari 2014
Cuma Butuh Empat Aki Mahasiswa Kenalkan Mobil Listrik
NUR HARIRI/RaBa
PUSAT PERHATIAN: Mobil listrik yang digunakan Young Situbondo di sekitar Alun-alun Situbondo kemarin (24/1).
ADA APA LAGI
Asyik Nonton TV, Rumah Dilempari ARJASA - Ada-ada saja kelakuan jahil seseorang. Seperti yang terjadi di rumah Sutiarno, warga Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa. Saat asyik menonton televisi, si empunya rumah dikejutkan dengan batu yang dilempar orang tak dikenal. Ceritanya, pria berusia 32 tahun yang tinggal di Dusun Betellok itu sedang menonton televisi bersama keluarganya. Asyik melihat film, ternyata ada seseorang yang berniat jahat dan melempar rumahnya sekitar pukul 22.00 Kamis malam (23/1). Pelemparan batu cukup besar itu tidak hanya dilakukan satu kali. Tetapi, orang yang tidak diketahui identitasnya itu melempari rumah korban hingga empat kali. “Batunya sudah saya serahkan kepada petugas kepolisian,” kata Sutiarno. Mendengar lemparan batu dari arah belakang rumahnya, pria tersebut sempat berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar. Korban dan warga sempat melakukan pengejaran, tapi mereka tidak berhasil menangkap pelaku. Akibat lemparan empat batu tersebut, genting dan atap rumah korban berantakan. Lemparan batu tersebut juga mengenai salah satu kerabat korban bernama Suli. Dia mengalami memar di dada. Data yang berhasil dikumpulkan, sebelum pelemparan rumah korban terjadi, ada seseorang yang mengancam akan membakar rumah korban. “Sebelumnya, ada orang datang ke rumah dan mengancam akan membakar rumah saya dengan 10 botol bensin. Saya minta kasus ini diusut tuntas,” terang Sutiarno. Karena merasa sangat resah atas kejadian itu, korban akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Arjasa. “Empat batu sudah diserahkan kepada polisi sebagai barang bukti,” kata korban. Kapolsek Arjasa AKP Didik Rudianto membenarkan adanya laporan tindak pidana pelemparan batu ke rumah seseorang tersebut. Berdasar laporan itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan. “Setelah ada laporan, petugas langsung melakukan lidik,” terang Didik Rudianto. (rri/c1/als)
FOTO-FOTO: SERTU MAR KUWADI FOR RaBa
MELUNCUR: Dalam Latesendu yang digelar mulai kemarin, TNI AL menyertakan 5 unit Roket Multi Laras RM 70 Grad (atas). AMFIBI: Sekitar 39 Tank Amfibi BMP-3F juga dilibatkan dalam Latsendu yang berlangsung hingga 27 Januari nanti (bawah).
Korps Marinir Gelar Latihan Kesenjataan SITUBONDO - Korps Marinir TNI AL menggelar Latihan Kesenjataan Terpadu (Latsendu) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, mulai kemarin (24/1). Latihan yang akan berlangsung hingga 27 Januari itu bertujuan memelihara dan meningkatkan kemampuan teknis dan taktis bertempur prajurit Korps Marinir TNI AL, mulai latihan
tempur perorangan hingga tingkat batalyon. Dengan latihan tersebut, setiap prajurit Korps Marinir akan memiliki naluri lapangan yang kuat dan memiliki kemampuan bertempur sesuai senjata masing-masing. Latihan yang diikuti sedikitnya 3.000 prajurit Korps Marinir TNI AL tersebut juga melibatkan material tempur yang dimiliki Korps Marinir, yaitu 39 Tank Amfibi BMP-3F, 13 BTR 50 P, 5
unit Roket Multi Laras RM 70 Grad, 6 pucuk Howitzer 105 mm, 4 unit BVP-2, 2 unit helikopter (1 heli bell dan 1 unit heli bolcow). Di pengujung latihan, yaitu tanggal 27 Januari 2014, akan dilakukan penyerahan 37 unit kendaraan tempur Tank Amfibi BMP-3F dari Pemerintah Rusia ke Kementerian Pertahanan RI yang selanjutnya diserahkan ke Korps Marinir TNI AL. (c1/als)
SITUBONDO - Kendaraan bertenaga listrik memang belum dikenal masyarakat luas. Karena itu, komunitas Young Situbondo berusaha mengenalkan mobil berkekuatan setrum itu kepada masyarakat Kota Santri kemarin (24/1). Mobil tanpa bahan bakar minyak yang diperagakan dengan berkeliling Alun-alun Kota Situbondo itu menyedot perhatian warga yang lalu-lalang di jalan raya. Apalagi, setelah mereka mengetahui bahwa mobil mini tersebut bertenaga listrik. “Saya baru tahu ini. Kalau di TV kan mobil Tucuxi, makanya saya nyoba. Ternyata, buatan anak Situbondo lancar dan tidak ada kendala,” terang Sukur, warga Situbondo yang menyempatkan diri menaiki mobil listrik tersebut. Menurut Emha Ridwan, perakit mobil listrik tersebut, pembuatan mobil listrik tersebut dilakukan selama dua bulan. Hasilnya, mobil yang didesain secara terbuka itu mampu mengangkut tiga orang sekaligus.
“Lebih dari tiga orang sebenarnya kuat. Tapi tidak ada tempat duduknya. Tenaga listriknya, kami gunakan empat aki mobil. Bila tenaga listriknya habis, maka bisa di-charger (isi ulang),” terang mahasiswa semester 3 jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jember itu. Kekuatan mobil listrik mini tersebut sebenarnya tidak kalah dengan mobil yang selama ini kita kenal. Hanya saja, desain mobil listrik tersebut tidak untuk digunakan sebagai kendaraan pribadi atau umum yang dapat melaju di jalan raya. “Memang bentuknya tidak seperti mobil besar. Karena ini dibuat untuk lomba dan pengenalan kepada masyarakat,” imbuhnya. Unjuk kebolehan yang bertujuan mengenalkan majunya dunia pendidikan Indonesia itu dilakukan Young Situbondo dengan menampilkan berbagai terobosan dunia pendidikan. Sejumlah alat yang diperagakan tidak lain adalah karya mahasiswa. “Melalui Festival Pendidikan, kami juga mengatraksikan kapal robot di Alun-alun Situbondo,” kata Aburizal, mahasiswa Situbondo yang kini kuliah di ITS Surabaya. (rri/c1/als)
Sungai Meluap, Berhektare Sawah Terendam SITUBONDO - Puluhan hektare tanaman padi di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, dan Desa/Kecamatan Kendit, terancam gagal panen. Itu terjadi setelah air menggenangi sawah hingga selutut orang dewasa kemarin (24/1). Banjir yang menggenangi lahan pertanian padi itu disebabkan meluapnya air Sungai Midun di desa tersebut. Hal itu menyebabkan tanaman padi yang baru berusia satu hingga dua minggu terancam rusak dan mati karena kelebihan air. “Biasanya, tanaman padi tidak akan hidup lagi jika terendam air hujan cukup lama. Apalagi, saat ini sudah tergenang satu mingguan. Ini yang terbesar,” terang Misnadi, petani asal Desa Kendit. Meski tanaman padinya terendam cukup lama, tapi Misnadi berharap tanamannya itu tidak mati. “Kalau tetap mati, ya harus ditanami lagi. Tentu kami rugi besar,” imbuhnya. Tidak hanya Misnadi, sawah milik puluhan petani lain juga mengalami hal serupa. Ratarata tanaman padi mereka
digenangi air hujan hingga sekitar setengah meter. “Ini sawahnya berubah jadi lautan. Mau apalagi, kami pasrah saja,” kata Karto, petani lain. Tidak hanya padi yang baru ditanam, padi yang hampir panen juga tak luput dari genangan air. “Kerugian semua mungkin mencapai Rp 1 miliar. Karena biaya garap setiap hektare sekitar Rp 5 juta. Belum modal dan perawatannya,” ujar Ridai, warga lain. Warga berharap, pemerintah melakukan tindakan agar kerugian yang dialami warga saat ini tidak terulang lagi. “Belum ada upaya pengerukan Sungai Midun. Padahal, puluhan hektare tanaman padi sudah terendam air. Harapannya, kerugian semacam ini tidak terulang,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, sejauh ini pemerintah kabupaten telah berupaya mengatasi. Salah satunya dengan mengeruk sepanjang pinggiran Sungai Midun. Namun, itu belum membuahkan hasil. Air sungai tetap meluap hingga ke sawah milik petani. (rri/c1/als)
NUR HARIRI/RaBa
RUSAK: Sawah petani di Desa Kendit terendam banjir kemarin (24/1).