SENIN 25 NOVEMBER
29
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
Spekulan Tanah Mati Kutu KIW Butuh Sekitar 600 Ha, PTPN Sediakan 2.289 Ha BANYUWANGI - Impian Pemkab Banyuwangi membangun Kawasan Industri Wongsorejo (KIW) terus menunjukkan progress positif. Pasalnya, tidak berselang lama setelah mendapat usulan dari Bupati Abdullah Azwar
Anas agar lahan PTPN XII di Wongsorejo di jadikan daya dukung kawasan industri, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, akhirnya malah menyepakati aset tanah tersebut digunakan untuk kawasan industri secara keseluruhan. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (24/11), Bupati Anas mengaku mendapat kabar gembira sari Menteri
BUMN Dahlan Iskan. Dikatakan, berdasar rapat pimpinan kementerian BUMN, aset tanah PTPN XII di kawasan Wongsorejo akan digunakan untuk kawasan industri secara keseluruhan n Baca Spekulan... Hal 39
GRAFIS: ZAKARIA/RaBa
AGUS BAIHAQI/RaBa
KURANG BERSIH: Kusir dokar mengamati kerumunan warga yang mandi di Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, saat digelar Petik Laut kemarin.
Petik Laut tanpa Sesaji CATATAN
Oleh SIGIT HARIYADI
Musim Kampanye di Musim Hujan COBLOSAN Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) memang baru akan dihelat 9 April 2014 mendatang. Namun seperti yang kita ketahui bersama, sejak beberapa bulan terakhir, nyaris di setiap sudut wilayah Banyuwangi yang kita cintai, ini sudah dipenuhi beragam atribut kampanye partai dan/atau para calon anggota legislatif (caleg). Baik caleg tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota n Baca Musim...Hal 39
ROGOJAMPI - Ritual petik laut yang dilaksanakan oleh para nelayan di Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, ternyata berbeda dengan daerah pesisir pantai lainnya. Dalam ritual yang digelar setiap tahun ini, mereka tidak melaksanakan larung sesaji ke tengah laut.
Ribuan pengunjung yang datang dalam ritual petik laut ini, sebagian menonton hiburan pentas musik dangdut di bagian utara kawasan tersebut. Sedang pengunjung lainnya, terlihat mandi, naik perahu, naik kuda, dan dokar di pantai bagian selatan. Puncak kegiatan petik laut di Pantai Blimbingsari
yang dilaksanakan kemarin (24/11), juga tidak terlihat ada kegiatan ritual sama sekali. Seharian, panitia lebih banyak menyuguhkan hiburan. “Kegiatan petik laut di Blimbingsari tidak ada larung sesaji,” cetus salah satu panitia pelaksana petik laut Blimbingsari, Supadmo n Baca Petik...Hal 39
Siswa Sarongan Dapat Truk BANYUWANGI - Ribuan guru asal seantero Banyuwangi berkumpul di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi ke marin (24/11). Para guru yang sudah berstatus pegawai ne geri sipil (PNS) maupun yang berstatus guru tidak tetap (GTT) tersebut, tampak membaur dalam kegiatan bertajuk Temu Akbar Guru Kabupaten Ba nyuwangi Dalam Rangka Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-68. Kabar baiknya, melalui kegiatan yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Rasiyo; Bupati Abdullah Azwar Anas; Ketua PGRI Jatim, Ichwan Sumadi; serta ketua dan pengurus PGRI Banyuwangi, tersebut kalangan pengusaha menunjukkan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Salah satunya sumbangan bagi pendidikan adalah bantuan truk angkutan sekolah bagi pelajar yang tinggal di kawasan perkebunan, khususnya di wilayah Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Sumbangan satu unit truk tersebut diberikan oleh owner PT Sumber Yalasamudra, Tjipta Sujarwo Tjoek alias Juan n Baca Siswa...Hal 39
SIGIT HARIYADI/RaBa
PERSIAPAN: Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau lokasi Banyuwangi Job Fair 2013 di GOR Tawang Alun Banyuwangi kemarin.
Hari Ini Job Fair Dibuka
GALIH COKRO/RaBa
TEMU AKBAR: Ribuan guru berkumpul diTaman Blambangan Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI - Para pemburu kerja di Banyuwangi memiliki kesempatan emas mengakses lapangan pekerjaan. Sebab, ajang Banyuwangi Job Fair 2013 siap digeber mulai pagi ini (25/11). Ajang untuk mempe r temukan para job seeker (pencari kerja) dan perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan tersebut akan dibuka mulai pukul 09.00 di Gedung Oleh Raga (GOR) Tawang Alun, Banyuwangi. Tidak tanggung-tanggung,
Banyuwangi
job
fair
2013
dalam ajang Banyuwangi Job Fair kali ini tersedia 6.250 lebih lowongan pekerjaan. Kabar baiknya lagi, lowongan kerja tersebut tidak hanya bisa diakses mereka yang berstatus sarjana n Baca Hari...Hal 39
Farid Maulana, Penderita Gangguan Syaraf Kaki asal Telemung
KRIMINALITAS
Afuk Dijerat Pasal Pengedar Narkoba BANYUWANGI - Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi, ternyata tidak mau ampun pada Slamet Sukmajaya alias Afuk, 47. Lelaki yang ditangkap saat membawa paket roti berisi sabu-sabu (SS) dengan berat bersih 10,66 gram pada Rabu (20/11) lalu itu, tak lagi dijerat dengan pasal pemakai narkoba. Penyidik Satreskoba Polres Banyuwangi menjerat lelaki yang tinggal di Jalan Piere Tendean, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi itu dengan pasal pengedar. “Barang bukti jumlahnya 10 gram itu tidak mungkin akan dipakai sendiri n Baca Afuk...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Kaki-Tangan Lumpuh, Kelas Dua SD Prothol Karena mengidap gangguan syaraf pada kaki, Farid Maulana akhirnya lumpuh. Bocah berumur 11 tahun asal Dusun Krajan, Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu juga tak bisa melanjutkan sekolah. Bagaimana kondisinya?
LEMAH: Farid Maulana di atas kasur (kanan). Rumah keluarga Farid di Desa Telemung, Kalipuro, Banyuwangi (kiri).
Pasar Panji ambruk, polisi minta keterangan pekerja Publik juga minta jawaban jujur dan apa adanya
Siswa Sarongan dapat bantuan truk Lebih terima kasih lagi, kalau dapat jalan dan jembatan
AGUS BAIHAQI, Kalipuro MENGENAKAN baju takwa warna biru dengan setelan celana merah muda, putra kedua pasangan almarhum Sahriyanto dan Buhani, 40, itu tampak duduk lesehan di
AGUS BAIHAQI/RaBa
pin tu depan rumahnya. Sambil asyik bermain mobil-mobilan, bocah tersebut seolah tidak peduli saat wartawan Jawa Pos Radar Banyu-
wangi masuk ke rumahnya. Sekilas, Farid memang tidak berbeda dengan bocah sebayanya. Tubuhnya terlihat segar, bocah ini juga
mampu bermain bersama temanteman sekampung yang datang ke rumahnya setiap hari n Baca Kaki...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
Senin 25 November 2013
Harga Semangka Terjun Bebas
CERMIN DIRI Mantan Murid yang Lupa Guru HARI ini, 25 November 2013, diperingati sebagai hari guru. Sebuah profesi yang kerap dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Memang, guru adalah orang yang mengajarkan hampir seluruh ilmu pengetahuan yang kita miliki. Tanpa jasa guru, mungkin kita tidak akan bisa mengenal huruf, angka, membaca, maupun berhitung. Tanpa guru, tidak mungkin kita bisa menjadi PNS, militer, pengusaha, pilot, pramugari, sopir, nakhoda, bupati, gubernur, bahkan presiden. Mereka yang menjadi pejabat di negeri ini adalah murid dari guru-guru mereka yang mengajar di TK, SD, SMP, SMA dan seterusnya. Guru adalah orang yang mengajarkan kepada kita sesuatu yang sebelumnya tidak kita ketahui. Saat kita duduk di bangku TK, kita diajari mengeja huruf A-Z. Kemudian angka 0 hingga 9. Dengan telaten mereka mengajar. Meski yang diajar seringkali tidak memperhatikan. Bahkan terkesan tidak memperdulikan pelajaran dari sang guru. Tapi, sang guru tetap dengan ketekunannya memberi pelajaran kepada kita. Saat ini, berkat ilmu A, B, C, D dan seterusnya yang diajarkan sang guru waktu masih TK, kini sudah mengantarkan kita menjadi pejabat, pengusaha, bupati, bahkan presiden. Sudahkah terpikirkan bagaimana nasib guru-guru TK kita saat ini? Apakah hidup mereka sudah layak seperti kita saat ini? Atau justru masih tetap sebagai guru honorer yang gajinya untuk beli susu saja tidak mencukupi? Inilah saatnya bagi para penentu kebijakan yang dulu pernah jadi murid agar memperhatikan nasib guru-guru mereka yang pernah mengajari A, B, C, D, E atau Alif, Ba, Ta, Tsa, dan seterusnya. Salah satu caranya, selain memberikan tunjangan profesi yang layak kepada para guru, adalah dengan memprioritaskan pengangkatan CPNS dari kalangan guru honorer. Tidak saja yang berasal dari guru honorer yang mengajar di sekolah negeri, namun juga bagi mereka yang mengabdi di sekolah swasta. Di swasta, terutama yang di pelosok, guru rata-rata digaji tak lebih dari Rp 200 ribu perbulan. Pengangkatan guru honorer ini setidaknya untuk memberikan kepastian masa depan mereka. (*)
Musim Hujan, Bangun Posko Siaga BANYUWANGI - Awal musim hujan mulai melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya sejak beberapa pekan terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mulai mempersiapkan berbagai perangkat yang diperlukan untuk mengantisipasi bencana di wilayah Bumi Blambangan. Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Wiyono mengatakan, pada November
kali ini, wilayah Banyuwangi baru memasuki awal musim penghujan. Puncak musim hujan diprediksi berlangsung mulai Desember 2013 hingga Maret 2014. “Dalam menghadapi musim hujan, BPBD telah mempersiapkan berbagai perangkat yang diperlukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana,” ujarnya n Baca Musim...Hal 39
Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
GALIH COKRO/RaBa
MUNCAR - Curah hujan yang tinggi tidak serta merta membuat pe tani semringah. Seperti yang dialami para petani semangka di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Meski buah yang dipanen di kawasan tersebut terbilang bagus, namun uang yang mere ka dapatkan tidak sesegar rasa buahnya. Harga beli semang ka dari para pengepul sangat murah yakni Rp. 500 per Kilogram (Kg). Jika dihitung, hasil yang didapat tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Selama me nanam semangka, biaya pemupukan mencapai Rp. 1,5 juta untuk luas lahan sekitar 2000 meter persegi. Sementara itu, lahan seluas itu mampu menghasilkan semangka sekitar dua ton atau senilai satu juta rupiah. Sementara itu, kondisi serupa
juga dirasakan petani semangka di Kecamatan Tegalsari. Harga semangka di kawasan ini hanya Rp. 600 per Kg. Khairul Anam, seorang petani semangka di Desa Tembokrejo mengaku pasrah dengan anjloknya harga semangka tersebut. Untuk menyiasati kondisi yang kurang bersahabat ini, ayah dua anak ini mengirim semangka miliknya ke Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Wagito, 32, petani semangka asal Kecamatan Tegalsari menambahkan, murahnya harga semangka ini disebabkan beberapa hal. Selain banyak daerah yang panen semangka dalam waktu bersamaan, saat ini juga bersamaan musim buah mangga. ‘’Kondisi ini tentu sangat jauh berbeda dengan beberapa waktu lalu yang mencapai Rp3,5 ribu per Kg,’’ ujarnya.(mg1/bay)
GELAP: Mendung tebal menyelimuti langit di atas Kota Gandrung kemarin.
SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.
NU Punya Andil Besar dalam Menentukan Dasar Negara SRONO – Pancasila sebagai sumber hukum dari segala sumber hukum di Indonesia tak boleh dikianati. Semua undang-undang dan peraturan di bawahnya harus merujuk kepada dasar negara tersebut. Hal ini disampaikan wakil Ke tua Tanfidziah Pengurus Ca bang Nahdlatul U lama (PCNU) Banyuwangi, Yusuf Nuris, saat membuka acara penyuluhan hu kum di aula kantor Pimpinan Ca bang Lembaga Pendidikan Maarif NU di Srono, kemarin. Gus Yus - sapaan akrabnyamenjelaskan, perdebatan soal Pancasila sebagai asas tunggal dan sumber hukum dari segala sumber hukum di Indonesia, sudah final.Wakil Ketua PCNU yang membidangi
BAGAIMANA INI...
hukum dan hak asasi manusia itu menjelaskan, semua undang-undang dan peraturan di Indonesia harus merujuk ke pada asas Pancasila. “Ini adalah konstitusi kita, dan NU punya andil besar dalam memu tuskan Pancasila sebagai dasar negara,” jelasnya. Pada masanya, NU, Partai Na sionalis Indonesia, dan Par tai Komunis Indonesia, per nah melakukan diskusi dan perdebatan panjang tentang dasar negara. Pada akhirnya, ketiga partai politik yang memiliki suara mayoritas ini sepakat dengan pancasila sebagai dasar negara. “Jasa NU sangat besar dalam mendirikan Indonesia, termasuk menentukan dasar negara,” tandasnya. Sementara itu, kegiatan yang
diikuti oleh perwakilan Majelis Wakil Cabang NU se-Banyuwangi, itu menghadirkan dua nara sumber, yaitu Misnadi SH dan Eko Sutrisno SH. Dua pengacara tersebut lebih banyak memberikan ma teri hukum yang sifatnya praktis dan kasuistis, baik pi dana maupun perdata. Para peserta juga tampak antusias menyimak dan menyampaikan pertanyaan. (azi/aif)
SHULHAN HADI/RaBa
SEGAR : Petani menunggu semangka yang baru dipetik di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (24/11).
ABDUL AZIZ/RaBa
MELANGGAR: Satpol PP memasang pemberitahuan pelanggaran pada sebuah papan reklame di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.
Reklame Diberi Peringatan CLURING – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi terus bertindak tegas terhadap sejumlah papan reklame yang melakukan pelanggaran peraturan daerah (perda) nomor 14/2012. Seperti yang terlihat di sebuah papan reklame di jalan raya Benculuk, Kecamatan Cluring ini. Iklan sebuah produk tersebut ditutup dengan tulisan yang menyebutkan adanya pelanggaran. Selain di Cluring, Satpol PP juga melakukan pemberitahuan adanya pelanggaran terhadap papan reklame di Kecamatan Srono dan Kecamatan Genteng. (azi/aif)
ABDUL AZIZ/RaBa
PEMATERI: Misnadi dan Eko saat menjadi nara sumber penyluhan hukum di kantor LP Maarif NU Srono, kemarin.
Gerebek Biliar, Amankan 3 Pemain CLURING – Arena biliar di Dusun Tempursari, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, digerebek aparat kepolisian setempat, kemarin malam. Hasilnya, tiga dari lima pemain biliar ditangkap dan dijebloskan ke ruang tahanan Mapolsek Cluring. Sedang dua orang lolos dari sergapan petugas. Tiga orang yang kini mendekam di ruang tahanan Mapolsek Cluring adalah Wahyu Wheru Prasetyo, 22, Rudi Hartono, 35, dan Mat Ansori, 41. Ketiganya adalah warga Dusun Tempursari, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring. Selain menangkap ketiga pemian biliar, dari loaksi penggerebekan juga disita barang bukti berupa sebuah meja biliar, empat stik, satu set bola biliart dan uang Rp 35 ribu. Kapolsek Cluring AKP Nyoman Suparta mengatakan, peng gerebekan tersebut bermula dari laporan warga yang menyebutkan kalau ada sejumlah orang bermain biliar disertai unsur judi di TKP.
ABDUL AZIZ/RaBa
JUDI: Sejumlah barang bukti biliar diamankan di Mapolsek Cluring kemarin.
Laporan warga yang enggan disebut namanya ini kemudian ditindaklanjuti petugas. Ketika sampai di TKP, polisi memang melihat ada lima orang bermain biliar disertai
unsur judi. “Saat itu juga langsung kami lakukan penggerebekan, tiga berhasil kami tangkap, dua lainnya kabur dan kita jadikan buron,” tandas Nyoman. (azi/aif)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Administrasi Biro Situbondo: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail. com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Senin 24 November 2013
10 Tablet Android dari BRI untuk GTT BANYUWANGI - BRI Banyuwangi menunjukkan kepeduliannya terhadap guru. Hal ini ditunjukkan dalam acara temu akbar PGRI dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang berlangsung di Taman Blambangan, kemarin. Acara yang dihadiri ribuan guru itu sekaligus memperingati HUT PGRI ke-68. Dalam acar temu akbar yang dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Ana situ, BRI menyerahkan hadiah berupa 10 PC tablet Android kepada guru tidak tetap (GTT) yang berprestasi. Selain PC tablet, BRI juga memberikan ratusan doorprize berupa kulkas, TV LED, seterika, magic com, kipas angin, handphone Android, dan uang tunai. “Ini merupakan bentuk penghargaan kepada GTT yang ada di Banyuwangi. Guru adalah seorang pendidik yang memiliki jasa tak terhingga untuk pembangunan negeri ini,” kata Pemimpin Cabang BRI
Ini merupakan bentuk penghargaan BRI kepada GTT. Guru adalah seorang pendidik yang memiliki jasa tak terhingga untuk pembangunan negeri ini” I Wayan Puja M Pemimpin Cabang BRI Banyuwangi
Banyuwangi, I Wayan Puja M. Lebih lanjut Wayan menjelaskan, BRI menjadi mitra dalam acara temu akbar PGRI dan HUT PGRI ke- 68. Menurut dia, guru yang tersebar di seluruh pelosok
DON YOGATA For RaBa
UNTUKMU GURU: Bupati Anas didampingi Pinca BRI Banyuwangi I Wayan Puja M dan Ketua PGRI Banyuwangi Husin Matamin saat memberikan PC Tablet Android kepada 10 GTT berprestasi.
Banyuwangi harus diberikan fasilitas kemudahan dalam bertransaksi. Sebab, BRI merupakan salah satu bank yang cabangnya paling banyak tersebar di seluruh pelosok wilayah. Keberadaan unit BRI ini bisa digunakan oleh para guru untuk melakukan berbagai trans-
aksi. Kemudahan ini tentunya tidak dimiliki oleh semua bank. Hal ini sesuai dengan moto BRI ”Melayani Dengan Setulus Hati”. ”BRI juga memiliki mobile banking yang bermanfaat untuk memudahkan transaksi tanpa harus pergi ke bank,” tandas Wayan. (adv/aif)
BRI Apresiasi Paju Gandrung Sewu BANYUWANGI - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banyuwangi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Banyuwangi Festival yang digagas Bupati Abdullah Azwar Anas. Salah satunya adalah Paju Gandrung Sewu yang digelar di Pantai Boom, Banyuwangi, Sabtu kemarin (23/1). Pemimpin Cabang BRI Banyuwangi I Wayan Puja M men jelaskan, Banyuwangi Festival adalah strategi yang brilian dan cerdas sebagai upaya memperkenalkan pariwisata Banyuwangi keluar daerah. Bahkan, selama bertugas di beberapa kota lainnya, pihaknya belum menemukan semangat seperti yang ada pada diri Bupati Anas. “Beliau ini profil anak muda yang ha-
DON YOGATA For RaBa
DUKUNGAN PENUH: Peserta Paju Gandrung Sewu membawa sepanduk BRI Banyuwangi dalam rangka rangkaian Banyuwangi Festival Sabtu (23/11) lalu.
rus ditiru semangatnya dalam membangun daerahnya, sangat visioner,” ungkapnya. Pihaknya sangat kagum atas pagelaran Paju Gandrung Sewu dan even lainnya. Sebagai salah satu ikon Banyuwangi, gandrung harus tetap dilestarikan dan di-
pelajari oleh semua anak muda. “Jangan sampai gandrung ini hilang atau malah musnah karena penerusnya tidak mau mempelajari dan melestarikannya,” kata pria yang sebelumya bertugas di Wonogiri, Jateng ini. Hal yang menarik dari tarian
ini adalah bagian tengah dari pertunjukan gandrung, yakni Paju Gandrung Sewu. Dalam tahap Paju Gandrung Sewu terjadi interaksi antara penari gandrung, para tamu, dan penonton. Di sini terbangun keakraban dan kebersamaan. Penari gandrung dan tamu menari bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. ”Kesenian gandrung sarat nilai yang adi luhung dan tidak melanggar norma kepatutan. Generasi muda akan ikut tergerak melestarikan kesenian tersebut,” jelas Wayan. Dia menambahkan, BRI selalu mendukung program kerja Pemkab Banyuwangi. Sebab, program yang digelar selama ini semata untuk memajukan Kabupaten Banyuwangi. (adv/aif)
DPRD Akhirnya Sahkan Empat Raperda BANYUWANGI - Rapat paripurna DPRD dan eksekutif yang digelar pada Jumat (22/11) dengan agenda membahas empat raperda akhirnya didok oleh legislatif. Sidang paripurna sempat tidak mencapai kuorum. Sebab, anggota legislatif yang hadir pada saat itu baru mencapai 29 orang. Akhirnya sidang yang dipimpin oleh Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto SE itu sempat diskors agar pimpinan fraksi melakukan lobi untuk mencapai kuorum. Waktu yang diberikan 15 menit ternyata masih belum mencapai kuorum, akhirnya pimpinan sidang menambah waktu 15 menit lagi. Beruntung, di sela-sela injury time itu, akhirnya tercapai kuorum, anggota yang hadir mencapai 33 orang. Empat anggota dewan seperti, Dadang Wahyu dari fraksi PDI Perjuangan; Made Cahyana fraksi PDI Perjuangan; H. Very Verdiyanto Fraksi Demokrat dan Basuni fraksi PKNU akhirnya hadir dalam rapat paripurna tersebut. Sementara fraksi Peran yang terdiri dari PPP, PAN dan Republikan absen dalam rapat yang sedianya membahas beberapa peraturan yang menyangkut kepentingan masyarakat ini. “Karena saat ini anggota DPRD yang sudah hadir berjumlah 33 orang dan dinyatakan kuorum, maka acara rapat paripurna ini dapat dilanjutkan,” kata Hermanto.
ISTIMEWA
Hermanto
Rapat paripurna diawali dengan penyampaian nota penjelasan Bupati Abdullah Azwar atas diajukannya dua raperda, yaitu raperda tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan dan raperda tentang pengendalian usaha tempat hiburan. Menurut Bupati Anas, alasan diajukannya raperda tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan ini adalah perda Nomor 9 Tahun 2007 tentang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Dalam perjalanannya, perda ini sudah dinilai tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan sehingga perlu ditinjau ulang. Hal yang paling penting untuk diatur dalam raperda ini yaitu setiap penduduk yang tinggal
TOHA/RaBa
PARIPURNA:(dari kiri) Wabup Yusuf Widyatmoko, Ketua DPRD Hermanto, dan Wakil Ketua DPRD Joni Subagio dalam rapat paripurna membahas penyampaian nota dua raperda dan pengambilan keputusan DPRD atas empat raperda.
sementara di daerah selama tiga bulan berturut-turut wajib memiliki kartu identitas penduduk musiman yang berlaku paling lama satu tahun. Selain itu, penduduk wajib memiliki NIK yang berlaku seumur hidup dan selamanya, yang diberikan oleh pemerintah dan diterbitkan instansi pelaksana kepada setiap penduduk setelah dilakukannya pencatatan biodata.
Terkait KTP elektronik, Pemkab Banyuwangi memberikan pelayanan untuk penduduk tidak mampu datang dikarenakan pertimbangan umur, cacat fisik dan sakit keras, maka petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan mendatangi tempat domisili pendudukan untuk memberikan pelayanan penerbitan KTP elektronik. “Ini menjadi salah
satu semangat Pemkab Banyuwangi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” kata mantan anggota DPR RI itu. Sementara itu, Pemkab Banyuwangi juga menyampaikan raperda tentang usaha tempat hiburan. Menurut Anas, raperda ini bertujuan memberikan jaminan atas pengendalian usaha tempat hiburan di Banyuwangi sehingga
dengan tertatanya tempat hiburan itu diharapkan usaha tersebut dapat berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam raperda itu, usaha tempat hiburan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyelenggaraan usaha tempat hiburan sementara dan penyelenggaraan usaha tempat hiburan permanen. (adv/aif)
Kerjasama dengan Pihak Ketiga Harus Ada Nota MoU
TOHA/RaBa
JAJARAN EKSEKUTIF: Rapat paripurna juag dihadiri pejabat dari satker di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
EMPAT panitia khusus (pansus) terkait pengajuan empat raperda juga memberikan pandangan terhadap rancangan peraturan daerah. Keempat raperda itu adalah pemberdayaan koperasi & usaha mikro kecil dan menengah; raperda penanggulangan bencana; raperda pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga, serta raperda tentang perubahan keempat perda nomor 13 tahun 2007 tentang penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga. Ketua pansus raperda tentang perubahan keempat perda nomor 13 Tahun 2007 tentang penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga, Zainul Arifin Salam mengatakan, pihaknya menyetujui raperda ini, namun hendaknya semua yang berkaitan dengan pihak ketiga harus disertai dengan nota perjanjian atau memorandum of understanding (MoU) yang jelas dan
menguntungkan bagi masyarakat Banyuwangi. Sementara ketua pansus pemberdayaan koperasi & usaha mikro kecil dan menengah, Ismoko menjelaskan, raperda ini memiliki peran yang sangat penting dalam memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat di Banyuwangi melalui prinsip eknomoni yang sehat, kuat dan mandiri sehingga iklim bisnis yang sehat bisa tercapai. Namun, pansus pemberdayaan koperasi & usaha mikro kecil dan menengah sepakat untuk menghilangkan ketentuan ketentuan yang berhubungan atau berbunyi koperasi mulai dari judul, konsiderans dan pasal-pasal yang mengatur tentang koperasi. “Judul raperda semula pemberdayaan koperasi & usaha mikro kecil dan menengah diubah menjadi raperda pemberdayaan & usaha mikro kecil dan
menengah,” jelas Ismoko. Raperda penanggulangan bencana dan raperda pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga juga mendapat persetujuan oleh masing-masing pansus. Ketua pansus raperda penanggulangan bencana Abdul Basit menjelaskan, raperda ini urgent untuk dilakukan karena pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana serta menjamin terselenggaranya penanggulangan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. ”Ada beberapa penambahan pasal dalam raperda ini,’’ tandasnya. Di raperda pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga juga terdapat penambahan bab dan penyempurnaan beberapa pasal. (adv/aif )
32
Senin 25 November 2013
Tangkis Ambrol, Pikap Masuk Sungai BANYUPUTIH - Sebuah mobil pikap Nopol N 814O KC yang dikemudikan Sukamto, warga Kota Malang, masuk ke dalam jurang dini hari kemarin (24/11). Beruntung, meski pikap tersebut masuk ke sungai yang dalamnya sekitar 10 meter, tidak memakan korban jiwa. Kecelakaan tunggal yang terjadi di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, itu bermula saat Sukamto mengemudikan pikapnya dari arah barat ke timur. Begitu giliran Sukamto yang melintasi jembatan tersebut, ternyata ada
sebuah truk yang macet di depannya. Lantaran hal itu, Sukamto yang mendapat pengawalan terus diminta melintas lewat jalur kiri untuk mengindari kemacetan panjang. Dirinya pun dikawal saat melintas tangkis jembatan di Desa Sumberwaru tersebut. Sayang, begitu mobil pikap korban ini melintas, ternyata tangkis jembatannya ambrol. Seketika itu, pikap bermuatan kentang, melon, dan semangka ini masuk mengikuti longsoran tangkis jembatan ke dasar sungai.
“Dari arah barat saya sudah di kawal untuk masuk, karena sistemnya buka tutup. Saat itu di depan saya ada truk macet, saya mengambil arah agak ke kiri, kok malah longsor, tiba-tiba mobil saya sudah di jurang,” terang Sukamto. Akibat kejadian itu, kemacetan di jalan tersebut semakin panjang. Beberapa warga yang berada di lokasi segera mengevakuasi korban. Beruntung sopir pikap jurusan Banyuwangi tersebut selamat dan tidak mengalami luka-luka n Baca Tangkis...Hal 39
Pelayanan Implan dan IUD di HUT Korpri BANYUWANGI - Peringatan HUT Korpri ke-42 tahun ini tampak berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini, BKKBN bersama Korpri dan tim penggerak PKK Banyuwangi menargetkan 240 akseptor IUD dan lebih dari 400 peserta implan baru. Hal itu dikatakan Kepala Badan BKKBN H Pua Jiwa dalam peringatan HUT Korpri yang digelar di halaman Puskesmas Sobo, Banyuwangi, Sabtu (23/11) lalu. Menurut Pua, melalui momen HUT Korpri ini, BKKBN bertekad untuk meningkatkan pelayanan kesehatan untuk keluarga kecil bahagia sejahtera. Untuk menyukseskan misi ini, maka di acara ini juga dihadiri organisasi wanita keagamaan, seperti Aisyiyah dan Muslimat NU. Dukungan lainnya juga berasal dari camat, lurah, serta petugas lapangan KB. Pua menjelaskan, upaya Bupati Abdullah Azwar Anas terus mendorong program KB bisa terlaksana dengan baik. Program yang saat ini dibangun pemerintah adalah membuat program subsidi gizi dan peningkatan gizi pada rakyat miskin. Sosialisasi lainnya
Hak Politik Penyandang Disabilitas Sering Diabaikan PANARUKAN - Puluhan penyandang disabilitas (penyandang cacat) se-Jawa Timur menggelar pertemuan di Hotel Asri, Kecamatan Panarukan, Situbondo, kemarin (24/11). Dalam pertemuan tersebut, para penyandang cacat membahas seputar partisipasi politik mereka yang selama ini cenderung tak dianggap. Bahkan nyaris tak diurus oleh pemerintah. Dalam pertemuan itu terungkap, selama ini ribuan penyandang disabilitasi, seperti tuna netra, tuna daksa, tuna wicara, dan sebagainya, seringkali tidak mendapat hak pilih dalam pemilu legislatif, pilbup, pilgub, maupun pilpres. Karena itulah, mereka terdorong untuk duduk bersama dan membahas partisipasi politik difabel untuk menghadapi pemilu tahun 2014 mendatang. “Selama ini, penyandang disabilitas seperti tak dianggap. Padahal, sebagai warga negara kami memiliki hak seperti warga lain. Yakni memiliki hak dalam memilih atau dipilih, khususnya pada pesta demokrasi. Tetapi, selama ini banyak penyandang cacat yang tidak bisa menyalurkan aspirasinya,” terang Luluk Ariyantini, salah seorang anggota Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Situbondo. Pantauan koran ini, sekitar 30 penyandang disabilitas dari beberapa kabupaten/kota se-Jawa Timur ini diwajibkan menceritakan pengalamannya seputar pemilu yang dilaksanakan beberapa tahun lalu. Berangkat dari cerita dan pengala-
NUR HARIRI/RaBa
MUSYAWARAH: Puluhan penyandang disabilitas saat berdiskusi di Hotel Asri, Situbondo, kemarin (24/11).
man pada pesta demokrasi yang dialami mereka, akhirnya terungkap jika pemerintah selama ini kurang mempedulikan hak politik kaum disabilitas. “Kita memilih atau tidak, sepertinya dianggap tidak berpengaruh. Makanya, banyak orang buta dan yang lumpuh tidak memiliki hak suara karena tidak tahu. Jika ini diperhatikan pemerintah. Setidaknya kita bisa memberikan aspirasi kita,” kata Jhoni Yulianto, penyandang disabilitas yang didatangkan dari Jogja untuk menjadi pemateri.
Tidak hanya itu, pesta demokrasi bagi penyandang cacat, selama ini juga sulit diikuti karena banyak hal teknis yang tidak dilakukan pemerintah. Misalnya mulai dari pendataan, mereka tidak dimasukkan, serta hal lainnya. Sehingga mereka merasa dimarjinalkan dan tidak dianggap. “Pendataan saja biasanya tidak masuk. Ada yang sudah masuk data (DPT), tetapi tidak bisa mencoblos karena buta, atau yang lain. Hal seperti ini harus ada terobosan,” terang Jhoni n Baca Hak...Hal 39
Rosana Tawarkan Umroh Hanya Rp 27 Juta Kualitas Super Murah TOHA/RaBa
POTONG BUNGA: Sekkab Banyuwangi Slamet Karyono didampingi Kadispendik Sulihtiyono (kanan) dan Kepala Badan BKKBN Pua Jiwa di Puskesmas Sobo, Sabtu (23/11).
adalah mengambil langkah untuk mendorong kesadaran publik dengan cara mendorong KUA dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di setiap kecamatan, untuk memberikan penyuluhan pra nikah dan hutbah nikah kepada calon mempelai. Utamanya tentang gizi bagi keluarga. Hal senada juga dikatakan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banyuwangi Drs H Slamet Karyono. Menurut Sekkab, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk bakti sosial BKKBN dan Korpri untuk masyarakat Banyuwangi. Dikatakan,
• Ruko Jajag •
Dijual atau sewa ruko baru Jl Juanda (pasar subuh) harga nego jajag hub tlp 0333-396254 082230129393
• Rumah Mendut •
jika pada tahun 2012 Banyuwangi berada di urutan kedua setelah Mojokerto dalam hal realisasi program Keluarga Berncana, maka di tahun 2013 ini Banyuwangi harus nomor satu. “Ini arahan Pak Bupati agar Banyuwangi mendorong agar program KB terlaksana dengan baik,” kata Slamet. Sementara itu, pencanangan bakti sosial kesatuan gerak PKK yang dirangkai dengan pelayanan implan dan IUD dalam rangka HUT Korpri ke 42 ini juga memberikan santunan kepada beberapa anak yatim. (adv/als)
BANYUWANGI
JEMBER
LEBIH NYAMAN: Jamaah umroh dan haji PT Rosana begitu dimanjakan dengan fasilitas sehingga mereka tampak aman dan nyaman saat beribadah.
Rp. 27 juta (all in), shuttle Banyuwangi-Juanda (PP), paspor, suntik meningitis, airportax, handling, dan manasik. Jamaah juga mendapat fasilitas ibadah, seperti koper, tas paspor, seragam batik, jilbab, bergo (mukena), ihrom (laki-laki) dan buku doa. “Jangan kehabisan, cepat daftar sekarang Juga. Karena dibatasi hanya 25 orang,” kata Direktur PT Rosana, Hj. Rosana Hayati. Selain itu, yang paling Istimewa adalah
BANYUWANGI
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
POSE BERSAMA: Jamaah haji plus PT Rosana saat berada Masjid Bir Ali Madinah.
paket haji plus yang dijamin berangkat. Paket ini menawarkan paket arbain dan paket pondok pesantren kilat dengan fasilitas hotel bintang lima dan sangat dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Informasi: Kantor PT. ROSANA Cabang Banyuwangi Jl. KH. Agus Salim No. 5-A (UNTAG ke Barat) HP. 08113539056 (Syukron) atau kunjungi Website: www. rosanatourtravel.com Hotline SMS 081 136 7338. (adv/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Pulau Santen •
• Telkomvision•
• STNK •
• Toyota Hiace•
• Toyota Yaris ‘12 •
Djl tanah sawah luas 10.715,cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614
Telkomvision, 80+Chnel Pakai 3 Bln Free Selamanya Info Reza 085231300123
Hilang STNK P 9958 WE a/n Madrosid Dsn Gunung Remuk RT 03/01 Ds Ketapang,Kec Kalipuro
Djl Toyota HIACE Th 1982 20 Jt Nego Hub 03338939244-03337770552 /08174745225
Toyota Yaris Tipe E matic th 2012, silver, milik dokter, tangan pertama, Hub 081336654004
• Tanah Sawah •
SITUBONDO
Djl Tnh Swh L 14.000 M2 SHM Glenmore Tepi Jln propinsi, Dkt Kmpus,RS, cocok prumahan Hrg 200 rb/m2 0333-821443
HHlng BPKB P 6999 ET an H.Slamet,SE,Irian Jaya RT 01/01,Stb
• Tanah Kapling•
BANYUWANGI
Tnh kapling 135m,cash/krdt 28 jt-34 jt utk pabrik Avila Muncar H:085236058438,082143955993
• Jl. Ikan Kembangwaru •
• Jual Cepat•
DjlrmhLT300mLT600m,5KT,3KM,halluas,Jl.Ikan Kmbangwaru5,Krangrejo,nego,TP,08122721575.
dijualrmh dibwil+350mmskgang100mSHMhrg 130 jt. DJL ruko kuat + kokoh L + 350 m2 lok Benculukmskgang100mhrg400jthb087755630534
SITUBONDO • Jln Tembus Baru • Dijual Rumah SHM Jl Mendut No.54 Banyuwangi LT 283 m2, LB 246 m2, Lbr 13 m2, Panjang 24 m2 2 Lantai Hub 08123263885/081913902555
BIRO perjalanan umroh dan haji plus, PT. Rosana menunjukkan konsistensinya dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Selain berpengalaman, biro ini memang telah dipercaya oleh masyarakat. Hingga saat ini, PT Rosana telah memberangkatkan ribuan jamaah umroh dan haji plus. Di bawah benderanya, semua konsumennya merasakan pelayanan yang memuaskan. Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada konsumennya, PT. Rosana telah memiliki izin resmi SK Kemenag RI PPIU No. D/554 & PIHK No. D/76. Izin ini diperoleh sebagai bukti jika PT Rosana adalah salah satu perusahaan biro perjalanan umroh dan haji plus yang resmi dan tercatat di Kemenag. Saat ini, dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1435 H, PT. Rosana mempersembahkan paket umroh kualitas super murah, kualitas tidak ada bandingannya. Harga paket program 9 hari ini adalah
Djl Cpt Tanah Tepi Jalan Almt Jln Tembus Baru 2300 m2 SHM Hub 085258796775
Hlng STNK P 8658 UE an Minggo Tanaka Jl Sucipto 21 RT 4/1,Stb
• Nissan • Dptkn 5 pkt ntn PD Brazil, 3 Elgrand, 3 Teana U/ pmbln Nissan s/d tgl 31/12 ’13 & Dptkn bng mulai 0 %.3S tiap hari 08.0017.00 Nissan Banyuwangi Jln.S.Parman 147 Bwi 0333-4460222
• Xenia XI (Plat W) • • Honda Jazz•
Dijual Mobil Xenia XI Plat W (Sidoarjo) Hub Tlp 085336525043
• Kijang Innova ‘05 •
• Rumah Gardenia •
Dijual Kijang Innova G dsl 05 A/T htm (L) kon istw H:085330007053
Dijual Rmh Gardenia Estate LT 96 LB 55 Semi Furnish Hrg Nego Hub 082141861312
SITUBONDO • Ruko Strategis •
• Xenia• Jual Innova Solar G 2008 Abu2 Metalik, harga 187 juta nego Innova Bensin ‘08 G, Abu2 Metalik, 162 juta nego
• Daihatsu Promo • Miliki All New Xenia UM 27 Jt bs krdt 5 thn, Ayla cm 80 Jt-an, Terios, Sirion Disc GEDE Hub Hadi 08113541818/081559705555
Djl Ruko Pusat Kota Jl. Ahmad Yani 106 A Stb Hub 081233770294/0338-671304
• Nissan • Dijual Honda Jazz RS Th 2010 manual warna putih full variasi nopol P (bwi) harga nego hub 081332040783
Cash & Kredit
Hub: 082142194111
• Suzuki APV• Dijual Daihatsu xenia F601 RV-GMDFJJ tahun 2010 hitam mtl hrg 115 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Isuzu Panther•
• Avanza•
APV Arena SGX Thn.2009 akhir, abu2 metalik, istimewa, terawat,tangan 1, plat N (malang kota) samsat on line jatim, ban kondisi 75%,sarungjok90%,40.000KM,hargaRp.122 juta.H.082334353676-081234893389
• Honda Jazz•
Promo Nissan Akhir Tahun DP Murah Grand Livina 34 Jt & March 21 Jt Dapatkan Penawaran Khusus Utk Mobil Perusahaan Hub Adwar 081259550876/087851707706
Dijual Isuzu panther turbo LM TBR 54F (solar) tahun 2007 hitam hrg 137,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Innova•
Dijual Toyota new Avanza 1.3G MT tahun 2012 hitam mtl hrg 151 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Kijang LGX • Yaris E Thn.2009 akhir, Hitam, istimewa, tangan 1, plat P (Bwi kota),variasi, full audio,sarung jok baru,TV-DVD/CD/MP3 asli, 50.000 KM,harga Rp.155 juta. H.082334353676-081234893389
Ingin pasang iklan? Hubungi: 0333-412224
Dijual kjg Innova E XS41 (solar) tahun 2010 silver hrg 195 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148 Dijual kjg LGX KF 80 grand tahun 1999 abuabu mtl hrg 99 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BALJEBOL
Senin 25 November 2013
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
37
LUMAJANG
Disidang Pekan Depan
Kebut Pemasangan Bantaran WULUHAN – Mendekati musim penghujan, pembangunan plengsengan di bantaran Sungai Bedadung Desa Lojejer, Wuluhan terus dikebut. Sebab, jika pada sampai musim hujan pengerjaan tersebut belum juga rampung, maka dikhawatirkan banjir akan sering menerjang plengsengan tersebut. Sesuai rencana, pembangunan itu dijadwalkan rampung pada November ini. Hal tersebut memang telah
menjadi janji Dinas pengairan Jember, jika warga sekitar bantaran bedadung di Desa Lojejer, tidak akan lagi khawatir jika musim penghujan datang. Sebab, derasnya arus sudah bisa di tangkis oleh adanya bantara yang sudah dibangun. Beberapa waktu lalu, pihak Dinas Pengairan menjelaskan, pengerjan proyek tersebut dijanjikan selesai pada bulan November. “Pada bulan november ini proyek akan selesai,”
terang Gatot Sugiarto, Kepala UPTD. Pengairan Wuluhan beberapa waktu lalu. Seperti yang pernah diberikatakan, ambrolnya bantaran sungai tersebut hingga membuat putusnya jalan poros yang menghubungkan jalan raya Lojejer ke jembatan menuju Desa Kasiyan dan Kecamatan Wuluhan. Karenanya, akses jalan tersebut mutlak dibutuhkan oleh warga untuk mobilitas setiap harinya.(hud/wah/JPNN/aif)
Tersangka Korupsi Dispendik Didakwa Pasal Berlapis
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
BALAPAN DENGAN HUJAN: Pembangunan plengsengan di Sungai Bedadung Lojejer yang terus dikebut. Dinas Pengairan menargetkan pembangunannya beres pada November ini.
Usir Bau, Spontan Nyemproti Pasar Tanjung JEMBER - Pasar tradisional yang identik dengan bau menyengat membuat sejumlah pemuda asal Panti Jember tergerak melakukan upaya sosial. Untuk meminimalisasi bau di dalam Pasar Tanjung, kemarin (24/11) mereka menyemprot kotoran dengan cairan penghilang bau. Yang menarik, bahan penyemprot adalah hasil ciptakan mereka sendiri, dari uap pembakaran tempurung kelapa. Aksi belasan pemuda yang mengatasnamakan Prima Rosandries Jember, sengaja melakukan penyemprotan cairan penghilang bau di Pasar Tanjung yang banyak dikeluhkan warga karena bau tidak sedap. Mereka juga berupaya merubah citra pasar tradisional di Jember. Aksi ini bentuk dukungan program revitalisasi pasar tradisional yang mulai digalakkan pemerintah kabupaten (pemkab) Jember. Andriyono, koordinator aksi mengungkapkan, jika kegiatan di Pasar Tanjung sore kemarin
BERSIHKAN LINGKUNGAN: Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Prima Rosandries Jember secara spontan menyemprot sumber penyebar bau kurang sedap di pasar Tanjung.
ARIMACS WILANDER/Radar jember/jpnn
sebagai awalan melakukan perubahan pasar tradisional yang lebih bersahabat dengan lingkungan. Mereka juga berkomitmen melakukan kegiatan serupa di sejumlah pasar tradisional lain-
nya di Jember. “Nanti kami ingin lakukan yang sama di pasar tradisional lainnya,” ucapnya. Andriyono menuturkan, cairan yang mereka bernama asap cair itu hasil dari karya
Berharap IGG segera Terealisasi GENTENG - Harapan masyarakat atas terealisasinya Industri Gula Glenmore (IGG) ternyata sangat tinggi. Banyak yang berharap, pembangunan pabrik gula terbesar di Pulau Jawa tersebut terwujud tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal. Hal itu disampaikan Koordinator Konsorsium Demokrasi Banyuwangi (Kodeba) Suparmin. Dedengkot Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tersebut mengaku mendukung penuh berdirinya IGG di Banyuwangi. Sebab, IGG bukan hanya bisa mempercepat pengurangan angka pengangguran, tapi juga bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Banyuwangi. Parmin berharap pihak
investor dan pelaksana proyek segera merealisasikan IGG di Kecamatan Glenmore itu. “Sebab, pabrik itu memang sangat ditunggu banyak orang,” tuturnya saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng kemarin. Dia menuturkan, berdirinya IGG di Glenmore bukan hanya akan menyerap tenaga kerja. Masyarakat khususnya para petani juga bisa menanam tebu dan disetorkan ke IGG. Para petani yang menanam tebu juga tak perlu khawatir harga gula akan anjlok. Sebab, peluang petani di Banyuwangi mendapatkan harga tebu mahal terbuka lebar. Sebab, dengan adanya IGG di Kecamatan Glenmore, maka
ongkos transportasi bisa dihemat. “Sehingga tidak ada lagi alasan harga tebu anjlok karena alasan transportasi jauh,” tuturnya. Mantan PNS itu menjelaskan, selama ini banyak petani tebu di Banyuwangi yang mengirim hasil panennya ke Situbondo dan Jember. Sehingga, biaya angkut sangat besar. Dengan adanya IGG di Kecamatan Glenmore, ribuan hektare tanaman tebu para petani yang biasa dikirim ke Situbondo dan Jember bisa dikirim ke Glenmore. “Biayanya jelas sangat bisa hemat,” timpal Yusuf Hidayat, anggota Kodeba yang kemarin mendampingi Parmin. (azi/c1/aif)
pemuda Desa Kemiri Panti Jember, yang sudah diakui oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Bahkan, asap cair yang dihasilkan dari uap pembakaran tempurung ke-
lapa itu, sudah memenangkan tiga kali berturut-turut kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.(rul/ hdi/JPNN/aif )
JEMBER – Kasus dugaan korupsi program nasional perbaikan sekolah rusak yang melibatkan pejabat Dinas Pendidikan Jember akan segera disidangkan pekan depan. Berdasarkan jadwal yang diterima jaksa Kejari Jember, persidangan perdana dilakukan Kamis epakn depan (5/12). Dua pejabat Diknas yang akan menjalani persidangan terlebih dahulu yakni Achmad Yasin (Kabid Pendidikan TK dan SD) dan Hariyadi (Kasi Subsidi dan Prasarana Bidang Pendidikan TK dan SD). Mereka akan menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jawa Timur, di Surabaya. Keduanya menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi program nasional rehab gedung dengan APBN tahun 2011. Potensi kerugian negara mencapai Rp 1,1 miliar. Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember M Hambaliyanto beberapa waktu lalu mengatakan, berkas kasus tiga tersangka yakni Achmad Yasin, Hariyadi dan Sugianto sudah dilimpahkan pihaknya ke Pengadilan Tipikor, Senin lalu (18/11). “Sejauh ini kami sudah menerima penetapan sidang, tetapi hanya untuk yang satu berkas dua tersangka yakni AY (Achmad Yasin) dan HR (Harianto). Jadwalnya 5 Desember,” jelas Hambali. Sugianto sendiri, sejauh ini diketahui sebagai kepala sekolah di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi. Dia diduga sebagai koordinator pungutan kepada kepala sekolah lainnya. Sedangkan
untuk Sugianto, jadwal sidangnya belum diterima oleh pihak kejaksaan. “Dalam kasus ini ada dua berkas,” ujar Hambaliyanto. Berkas milik Sugianto di berkas tersendiri. Dalam kasus ini, Jaksa mendakwa ketiga orang itu memakai dakwaan alternatif yakni pasal 11 ayat 2, 12 huruf E dan 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal 11 berbunyi ‘menerima pemberian atau janji karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban yang dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya’. Sedangkan pasal 12 huruf E berbunyi ‘setiap orang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu’. Lalu pasal 3 berbunyi ‘Setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara’. “Dalam ketiga pasal itu ada unsur suap dan merugikan keuangan negara,” terang Hambali. Ancaman hukuman ketiga pasal itu bervariasi. Untuk pasal 3 saja ancaman hukumannya, penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 1 miliar. Hambali kembali menjelaskan, dalam kasus itu jaksa yakin ada suap melalui pemotongan dan pemberian tetapi ada unsur paksaan. (ram/ hdi/JPNN/aif)
38
Senin 24 November 2013
PSHT Sahkan 271 Anggota Baru CLURING - Ribuan anggota pencak silat Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) tumplek blek di Aula Gedung di Desa/ Kecamatan Cluring Sabtu malam lalu (23/11). Kehadiran ribuan pendekar tersebut dalam rangka tasyakuran pengesahan anggota baru yang rutin digelar setiap tahun. Pada tahun ini, PSHT Banyuwangi mengesahkan 271 warga baru. Semua pesilat tersebut secara resmi menjadi warga baru PSHT Cabang Banyuwangi. Dengan demikian, jumlah pendekar PSHT di bumi blambangan semakin bertambah pesat. Acara pengesahan yang berlangsung cukup sakral itu berlangsung selama semalam suntuk. Beberapa pengurus PSHT pusat Madiun juga hadir untuk
ALI NURFATONI/RaBa
RESMI: Para pendekar PSHT yang akan disahkan berkumpul di Gedung Desa/Kecamatan Cluring Sabtu malam (23/11).
memberikan pituah. Selain itu, beberapa pengurus PSHT di sejumlah cabang se-Tapal Kuda juga hadir untuk mengesahkan pendekar baru yang juga dihadiri sejumlah pengurus KONI Banyuwangi itu. Ketua PSHT Banyuwangi, Sudarko menekankan agar
semua pendekar PSHT untuk terus menjalin persaudaraan. Dia menuturkan, jika semua pendekar harus memiliki budi pekerti yang luhur demi terciptanya memayu hayuning bawono. ‘’Mari kita semua tingkatkan tali persaudaraan,’’ ungkapnya. (ton/als)
ALI NURFATONI/RaBa
DI ATAS ANGIN: Riki Pratama (merah) berebut bola dengan pemain Persipro U-17 di Stadion Semeru Lumajang kemarin (24/11).
Gasak Persipro 6-0, BU Lolos Liga Remaja U-17 Jatim LUMAJANG – Banyuwangi United (BU) U-17 tampil spektakuler dalam mathday pamungkas grup A kompetisi Liga Remaja Jatim kemarin (24/11). Pasukan Giman Abadi itu melesakkan setengah lusin gol tanpa balas saat meladeni Persipro U-17 Probolinggo di Stadion Semeru Lumajang. Semua gol itu dicetak masing-masing Diki Bastiar melalui tendangan penalti di menit 16; Ary ‘’Otong’’ Setyo Wibisono menit 28 dan penalti di menit 75; Sukarno Andi pada menit 24 dan 30 dan satu gol lain dilesakkan Riki Pratama di menjelang babak kedua berakhir tepatnya di menit 88. Sejak awal pertandingan, Yoga Eka Yulianto dkk bermain dengan penuh determinasi tinggi. Mereka memperagakan strategi ofensif untuk menggempur pertahanan Persipro U-17. Beberapa kali duet Diki Bastiar Ari ‘’Otong’’ Setyo Wibisono mengacak-acak barisan lini belakang lawan. Usaha untuk segera menjaringkan bola berhasil melalui titik putih. Tendangan 12 pas itu diberikan wasit setelah bek Persipro dengan sengaja menampel bola menggunakan tangan saat bola hendak masuk ke dalam gawang. Akibatnya, wasit langsung mengusir M Cholifatur Rizal dengan kartu merah. Diki Bastiar yang maju sebagai eksekutor menyelesaikan tugasnya dengan baik. Penyerang tersebut dengan dingin
mengelabui kiper dengan mengarahkan bola ke sisi kiri gawang. BU U-17 bersorak dengan keunggulan 1-0. Unggul jumlah pemain, BU-17 terus mengurung pertahanan lawan. Hasilnya, melalui skema apik, Sukarno Andi berhasil melesakkan gol. Empat menit kemudian, Ary ‘’Otong’’ menambah keunggulan melalui solo run usai menerima umpan cantik lini tengah yang dikomandoni Viki Armando. Hanya berselang dua menit, Sukarno Andi melesakkan gol tambahan. Lag-lagi, gol tersebut terjadi melalui skema permainan apik dari lini tengah. Tinggal berhadapan dengan kiper, dia mampu mengelabui kiper dan gol untuk keunggulan BU-17. Tensi panas mewarnai jalannya pertandingan tersebut. Permainan kasar diterapkan Persipro U-17. Hingga terjadi kesalahpahaman terhadap pemain. Tapi, kali ini wasit menghadiahi kartu merah untuk BU-17. Rahmada Agung diusir lapangan karena dianggap melanggar dengan keras pemain Persipro U-17. Tidak ada gol tambahan hingga babak pertama berakhir. Usai turun minum, Giman Abadi mengganti pemain untuk mempertahankan keunggulan. Persipro U-17 tidak menyerah dan terus gencar bertindak kasar. Tak pelak, wasit harus merogoh kartu kuning beberapa kali. BU U-17 semakin diatas angin dengan gol yang dilesakkan Ary ‘’Othong’’ Setyo Wibisono. Gol itu lagi-lagi melalui titik
pinalti. Sebab, dia sendiri dilanggar dengan keras oleh tim tamu saat tinggal berhadapan dengan kiper. Pemain BU-17 masih belum puas untuk menambah pundi-pundi gol. Kali ini, Riki Pratama yang berhasil melesakkan si kulit bundar menjadi gol melalui tendangan kencang dari luar kotak pinalti tanpa mampu diantisipasi dengan baik Fingki Hardianto, kiper Persipro U-17. Menjelang babak usai, pemain BU-17 malah mendapatkan kartu kuning kedua untuk satu pemain.Tak pelak, pengadil lapangan tersebut mengusir Rizal Hadi Widodo karena dianggap melanggar pemain Persipro U-17. Hingga babak kedua usai, tidak ada gol tambahan. Dengan hasil itu, BU-17 menjadi dengan menduduki pucuk klasemen grup A dan berhak lolos ke putaran kedua. PSIL U-17 Lumajang menjadi runner up setelah bermain imbang kosong-kosong melawan Putra Ijen Jember. ‘’Hasil ini memuaskan. Sayang, wasit justru memberikan dua kartu merah untuk kami. Padahal, tim lawan bermain kasar,’’ sesal asisten pelatih BU-17, Budi Santoso, usai laga kemarin. Selama tiga kali bertanding, BU-17 sudah mampu melesakkan 10 gol dan hanya kebobolan satu gol saat melawan tuan rumah PSIL U-17 Lumajang. Dengan produktivitas gol yang luar biasa itu, BU-17 sudah siap menjadi tuan rumah pada putaran kedua. ’’Kita akan ajukan tuan rumah,’’ tegas manajer BU-17, Miskawi. (ton/als)
Tim Putra SMA 1 Giri Rebut Juara BANYUWANGI - Kejuaraan Basket bertajuk Harjaba CUP tahun 2013 resmi berakhir. Sebagai tanda closing seremony, sejumlah partai final tersaji dalam laga yang digeber di Gor Sahabat Banyuwangi yang tuntas kemarin (24/11). Semua tim yang berduel di partai puncak berlangsung seru dengan tensi tinggi. Salah satunya pertandingan final antara tim putra SMA Giri (Smagi) versus SMA Glagah. Pertandingan semakin menarik karena kedua tim sama-sama mengerahkan supporter setianya. Kedua tim saling kejar mengejar poin sejak quarter pertama. Namun, Dewi Fortuna tampaknya berpihak ke tim putra Smagi yang diasuh Andi dengan skor 66-44. Pertandingan itu sendiri disaksikan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. Tidak kalah sengitnya, per-
temuan tim putra Sahabat Banyuwangi yang ditantang Sahabat Jaya. Pertandingan berlangsung alot sejak awal hingga pertandingan berakhir. Tapi, tim putra Sahabat Jaya keluar sebagai pemenang dengan keunggulan poin cukup tipis yaitu 67-65. Untuk kelompok SMP, tim putri SMP I Giri mengalahkan SMP 7 Jember dengan skor cukup telak 58-39. Sedangkan juara kategori putra menjadi milik SMP I Jember setelah mempecundangi tim sesama Jember, SMP 7. Untuk tingkat SMA, tim putri SMA I Jember merengkuh juara setelah mengalahkan tim putri SMA I Banyuwangi dengan skor meyakinkan 8131. ‘’Semua partai mulai awal hingga partai terakhir berlangsung lancer. Kepada semua pemenang, kami sampaikan
selamat,’’ ungkap ketua Perbasi Cabang Banyuwangi, Edi Lukisanto, kemarin.
Andi Mulyo
Andriani, dr.
Arvy Rizaldy, SE
Dadang Wigiarto
Irwan Setiawan
Mentik Rohimah
Muhamad Hidayat, drs. H.
Muslimin Fasyah
Danny Farda M
Sri Utami Faktuningsih
Menurut dia, semua tim basket menunjukkkan persaingan yang sehat. (ton/als)
Masa Reses, Tinjau Fasilitas Irigasi Anggota DPRD Jatim Serap Aspirasi BANYUWANGI-Irwan Setiawan melenggang mantap maju ke tahapan 20 besar dalam polling Tokoh Favorit Versi Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Ballot dukungan bagi anggota DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Jatim itu terus mengalir. Pendukungnya secara bergantian mengirimkan ballot dukungan ke kotak yang disediakan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89C Banyuwangi. Irwan yang merupakan anggota legislatif dari Fraksi PKS itu mengaku senang dan berterima kasih kepada para pendukungnya. Dia tidak menyangka pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi di wilayah Banyuwangi dan Situbondo sangat antusias memberik an dukungan kepadanya dalam polling tersebut. “Terima kasih sudah mendukung saya dalam polling Radar Banyuwangi,” ucapnya. Hingga kemarin (23/11), Irwan melakukan serangkaian kegiatan masa reses. Agenda kegiatan sebagai wakil rakyat di DPRD Jatim itu sudah dilakoninya sejak 18 November 2013 lalu. Calon anggota legislatif (Caleg) dapil 3 Jatim dari PKS itu melaksanakan tatap
ISTIMEWA
MASA RESES:Anggota DPRD Jatim Irwan Setiawan (biru berkopiah) bersama warga meninjau fasilitas irigasi.
muka dengan kelompok masyarakat di Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Dia juga melakukan tinjauan langsung ke lapangan bertemu sejumlah kelompok tani, nelayan, dan kelompok perempuan. “Saya menyerap aspirasi mereka, khususnya yang terkait masalah pertanian, perikanan, dan pemberdayaan perempuan,” tuturnya kepada koran ini, kemarin. Pada hari Senin, 18 Nopember 2013 lalu, Irwan juga melakukan pertemuan dengan kelompok masyarakat di wilayah Banyuwangi Selatan. Acara berpusat di Kecamatan Bangorejo. Berikutnya pada hari Selasa, 19 Nopember 2013, kegiatan reses dilaksanakan di Kota Banyu-
Ficky Septa Linda
GunturPriambodo, DR. Ir.
Hadi Wijono
I Made Cahyana
Ira Damayanti
Teguh Sumarno
Toni Hartono
Umi Kulsum
Wiwik Eko Lestari Wendriawanto
wangi. Saat reses tersebut, berbagai kelompok masyarakat mempunyai kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.“Aspirasi yang paling banyak terkait pembangunan infrastruktur pengairan,” ungkap Irwan. Kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan resesnya itu, Irwan menjelaskan bahwa fungsi anggota dewan adalah menjalankan fungsi legislasi, fungsi budgeting, dan fungsi pengawasan. Oleh karenanya, anggota dewan harus turun bertemu masyarakat secara langsung agar tiga fungsi itu bisa dijalankan dengan baik. “Ini merupakan reses ke-13 kalinya selama menjadi anggota dewan,” katanya.(adv)
BERITA UTAMA
Senin 25 November 2013
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Bappeda Memetakan Kembali KIW n SPEKULAN... Sambungan dari Hal 29
Tidak tanggung-tanggung, luas tanah yang akan dijadikan kawasan industri tersebut mencapai 2.289 Hektare (Ha). “Alhamdulillah ada kabar gembira dari Menteri BUMN bahwa hasil rapat pimpinan Kementerian BUMN bahwa aset tanah PTPN XII di kawasan Wong sorejo, akan digunakan untuk kawasan industri secara keseluruhan. Totalnya 2.289 Ha,” ujarnya. Menurut Bupati Anas, dengan kesiapan Kementerian BUMN menjadikan lahan ribuan ha tersebut sebagai kawasan industri, maka Pemkab Banyuwangi bisa meredam aksi para spekulan tanah. Bahkan, beresnya kebutuhan lahan KIW itu otomatis membuat spekulan tanah ‘’mati kutu’’. “Sebab, lahan untuk kawasan industri
sudah cukup dari tanah milik PTPN tersebut,” ujarnya. Lebih jauh, Bupati Anas menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang cepat mengambil keputusan terkait penggunaan lahan PTPN XII menjadi kawasan industri tersebut. “Saya berterima kasih kepada Menteri BUMN yang cepat mengambil keputusan, ketika kami sampaikan beberapa usul, termasuk usul kawasan pergudangan,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, im pian pemkab menjadikan Ke camatan Wongsorejo sebagai kawasan industri, tampak nya tidak lama lagi akan terwujud. Selama ini, rencana pem bangunan Kawasan Industri Wongsorejo (KIW) tidak kunjung terealisasi karena terkendala pengadaan lahan untuk lokasi khusus industri. Kedatangan Menteri BUMN
Dahlan Iskan di Banyuwangi Rabu lalu (20/11), tampaknya menjadi solusi kebuntuan rencana program KIW itu. Saat bertemu dengan Dahlan Iskan, Bupati Anas ‘curhat’ soal kebuntuan realisasi program kawasan industri yang digagasnya beberapa tahun silam itu. Kepada Dahlan, Bupati Anas me nyampaikan, selama ini, banyak investor yang berminat datang ke Banyuwangi namun selalu bertanya perkembangan realisasi kawasan industri. Jika investor berminat untuk investasi di Banyuwangi, kata Anas, pemkab siap menerima 24 jam. Namun, kata dia, jika investor bertanya tentang realisasi program kawasan industri, maka Bupati Anas mengaku tidak bisa memberikan jawaban apa pun. Pasalnya, rencana pembangunan kawasan industri itu belum ada progress yang menggembirakan
karena terbentur pembebasan lahan yang belum beres. Untuk mengatasi kebuntuan itu, Bupati Anas menyampaikan ide pada Dahlan Iskan agar lahan milik PTPN di Kecamatan Wong sorejo dijadikan daya dukung kawasan industri. Ide yang disampaikan Bupati Anas itu langsung diamini Menteri Dahlan Iskan. Bak gayung bersambut, Dahlan langsung merespon positif usul tersebut. Di depan Bupati Anas, menteri kelahiran Magetan itu langsung mengontak Dirut PTPN yang mengelola lahan di Kecamatan Wongsorejo. Selain menyampaikan ide yang disampaikan Bupati Anas, Dahlan juga mengeluarkan instruksi untuk menindak lanjuti ide menjadikan lahan PTPN itu sebagai daya dukung kawasan industri. Sinyal positif yang diberikan Menteri BUMN Dahlan Iskan,
itu direspons cepat Pemkab Banyuwangi. Sehari berselang, Bupati Anas langsung menurunkan tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk cek lokasi rencana
pembangunan kawasan industri itu Kamis lalu (21/11). Tim yang diturunkan Bupati Anas itu langsung di pimpin Kepala Bappeda Banyuwangi, Agus Siswanto. Tim itu mendapat
tugas khusus dari Bupati Anas untuk me ngumpulkan data lapangan guna mempercepat realisasi pembangunan kawasan industri di Kecamatan Wongsorejo. (sgt/bay)
Malam Istighotsah, Siang Pentas Musik n PETIK... Sambungan dari Hal 29
Menurut Supadmo, setiap me laksanakan petik laut seperti ini, para nelayan di Blimbingsari awalnya juga melak sanakan larung sesaji ke tengah laut. Ritual itu, jelas dia, tidak beda dengan petik laut di daerah pesisir lainnya. “Sekarang sudah tidak ada larung sesaji,” katanya. Menghilangkan larung se-
saji dalam ritual petik laut ini, merupakan kesepakatan para nelayan dan masyarakat. Tentunya, jelas Supadmo, setelah mempertimbangkan saran dari para tokoh masyarakat dan to koh agama. “Bagi nelayan dan masyarakat, tidak masalah tanpa larung sesaji,” terangnya. Sebagai ganti dalam larung sesaji ini, jelas dia, dilak sanakan istighotsah dan pe ngajian agama. Untuk kegi atan keagamaan ini, telah
di laksanakan pada Kamis (21/11) malam lalu. “Larung sesaji diganti dengan kegiatan istighotsah,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Meski tanpa ada ritual larung sesaji ini, suasana petik laut di Pantai Blimbingsari terlihat meriah. Ribuan pengunjung, ter lihat tumplek blek di sepanjang pantai yang dikenal dengan kuliner ikan bakar ini. “Ada musik dangdut,” sebut Supadmo. (abi/bay)
Jangan Sampai Alat Peraga Makan Korban Terancam Dihukum Lima Tahun n MUSIM... Sambungan dari Hal 29
Tulisan ini saya buat bukan untuk menyalahkan atau menggurui. Tulisan ini juga tidak dimaksudkan untuk meruntuhkan semangat para caleg atau pengurus partai untuk mempromosikan diri maupun partainya. Dalam tulisan ini saya juga tidak menyinggung penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pemasangan atribut kampanye antara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Pan waslu), Pemkab Banyuwangi, dan pengurus partai politik (parpol) beberapa waktu yang lalu. Melalui tulisan ini, saya ingin mengungkapkan isi hati saya yang mungkin serupa dengan isi hati masyarakat Banyuwangi yang lain. Kurang lebihnya seperti ini. Diakui atau tidak, di satu sisi hujan cukup sering mengguyur wilayah Banyuwangi dan sekitarnya akhir-akhir ini. Sedangkan di sisi lain, baliho, spanduk, hingga bendera partai yang kadang juga disertai nama, foto, dan nomor urut caleg yang dipasang di tepi jalan, pucuk pohon, atau di tempat-tempat yang dianggap strategis, semakin hari semakin bertambah. Kenyataannya memang seperti itu. Para caleg yang sebelumnya terkesan adem ayem dalam hal pemasangan baliho dan beragam alat peraga kampanye yang lain, kini mulai banyak yang ikut-ikutan memasang alat peraga kampanye yang dijadikan media promosi diri tersebut.
Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Saat melewati jalan raya jurusan Banyuwangi-Rogojampi awal November, alat peraga kampanye yang dipasang caleg atau parpol tidak sebanyak ketika saya melintasi jalan yang sama Jumat yang lalu (22/11). Banyak baliho be rukuran cu kup besar dipasang tepat di tepi jalan. Jika sewaktuwaktu baliho tersebut roboh akibat guyuran hujan deras dan angin kencang, baliho tersebut bisa saja menutup sebagian badan jalan. Hal itu bisa menyebabkan mobilitas masyarakat terhambat. Pun demikian dengan bendera parpol yang banyak terpasang di pucuk pohon. Siapa yang bisa menjamin bendera tersebut tidak akan roboh? Padahal bukan hanya berpotensi menghambat mobilitas warga, alat peraga kampanye yang roboh, itu bisa saja mencelakakan pengguna jalan. Jika itu terjadi, korban, keluarga korban, dan mungkin juga para tetangga korban menjadi antipati terhadap caleg atau parpol pemilik alat peraga yang telah mencelakakan masyarakat tersebut. Ka lau hanya antipati kepada caleg atau partai tertentu mungkin masih mending. Bagaimana kalau korban atau orang-orang terdekatnya menjadi antipati terhadap proses Pemilihan Umum (Pemilu). Bisa-bisa tingkat partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak konstitusionalnya semakin rendah. Alat peraga kampanye memang tidak dapat dimungkiri mampu menjadi media yang paling digemari para caleg untuk meraup dukungan masyarakat. Pemasangan alat
peraga juga bisa menjadi media sosialisasi pelaksanaan Pemilu sehingga masyarakat tahu dan berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hari pelaksanaan coblosan mendatang. Namun begitu, bukankah pemasangan alat peraga tersebut harus memperhatikan keindahan lingkungan dan keselamatan masyarakat? Bukankah ada cara lain yang tidak kalah efektif menjaring dukungan warga? Misalnya dengan blusukan ke kampung dan pasar tradisional. Gagasan Saudara Bonnie Eko Bani yang dimuat di Jawa Pos edisi Sabtu (23/11) agar para caleg “menelurkan” ide politik dalam buku saku atau tulisan di media terbaca masyarakat tampaknya sangat patut untuk ditindaklanjuti oleh para calon wakil rakyat. Dengan demikian, masyarakat pemilih akan mengerti sekaligus memahami gagasan, ide, serta tawaran solusi dari para caleg atas persoalan kerakyatan dan kebangsaan. Dan akhirnya, para caleg dan pengurus par pol, apakah dalam upaya merebut dukungan masyarakat Anda tega mengorbankan masyarakat itu sendiri? Bolehlah memasang baliho, spanduk, bendera, atau apa pun bentuk atribut kampanye yang lain. Yang pasti, tolong perhatikan pemasangannya, jangan sampai timbul korban akibat pemasangan alat peraga yang tidak memperhatikan faktor keselamatan tersebut. Akhir kata, selamat menyongsong Pileg 2014. Semoga Anda sukses. (*)
Sambungan dari Hal 29
Tidak hanya itu, perusahaan yang bergerak di bidang pengalengan ikan itu juga menyumbang satu unit sepeda
motor bagi guru yang mengajar di sekolah terpencil. Bahkan, jika ada guru lain yang mengajar di sekolah terpencil kesulitan sarana transportasi, mereka bisa mengajukan bantuan melalui PGRI untuk diteruskan kepada
PT Sumber Yalasamudra. Sementara itu, Sekda Provinsi Jatim memuji langkah PGRI Banyuwangi karena telah banyak mendorong para guru untuk bersifat kreatif, inovatif, dan inspiratif. “Ke depan, sikap seperti itu perlu
terus dikembangkan,” ujarnya. Sekdaprov Jatim Rasiyo menambahkan, PGRI harus terus mendampingi guru dan mengedepankan program-pro gram yang bermanfaat bagi guru dan dunia pendidikan. (sgt/bay)
Nelayan Digaji Rp 11 Juta Per Bulan n HARI... Sambungan dari Hal 29
Para pencari kerja tamatan SD, SMP, SMA, maupun Diploma juga berkesempatan me ngakses lapangan kerja yang menawarkan gaji menarik. Dikonfirmasi saat memantau kesiapan Banyuwangi Job Fair 2013 di GOR Tawang Alun Banyuwangi kemarin (24/11), Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan,
“obat” yang paling mujarab untuk “menyembuhkan” pengangguran adalah lapangan pekerjaan. “Kami ingin Job Fair ini menjadi bursa tenaga kerja,” ujarnya. Dikatakan, melalui ajang Banyuwangi Job Fair, pemerintah menjadi fasilitator yang mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. “Saya minta Dinas Sosial, Te naga Kerja, dan Transmigrasi (Din-
sosnakertrans) menjembatani dan mengomunikasikan perusahaan dengan masyarakat pencari kerja,” tuturnya. Kepala Dinsosnakertrans Banyu wangi, Syaiful Alam Su drajat menambahkan, event Ba nyuwangi Job Fair yang ber langsung hingga 27 November mendatang itu, merupakan gagasan cerdas Bupati Anas untuk memfasilitasi job seeker (pencari kerja) dengan
user (perusahaan). Dikatakan, lowongan yang tersedia dalam ajang Banyuwangi Job Fair kali ini berasal dari berbagai bidang kerja. Mulai Satpam, perawat, per tam bangan emas, pabrik gula, hingga nelayan yang dipekerjakan di perusahaan asal Korea Selatan (Korsel). “Gaji yang ditawarkan untuk nelayan di Korea Selatan tersebut sangat menjanjikan, yakni Rp 11 juta per bulan,” kata dia. (sgt/bay)
Buang Air Besar Sebulan Sekali n KAKI... Sambungan dari Hal 29
”Kondisi tubuh memang sehat,” sebut Buhani, ibu kandungnya. Sambil menyuguhkan segelas kopi, Buhani menyampaikan kalau bungsunya ini sudah tiga tahun terakhir menderita lumpuh. Kedua tangannya yang tampak normal, juga tidak mampu untuk mengangkat barang. “Kakinya itu lumpuh, tangannya juga tidak bisa mengangkat barang,” katanya. Buhani menyebut hanya bisa pasrah dengan kondisi anaknya. Untuk berobat, kemungkinan juga sangat kecil karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan. “Bapaknya meninggal saat Farid masih berumur tujuh bulan,” sebutnya. Rumah Buhani yang menjorok ke dalam dari jalan raya itu memang cukup sederhana. Dinding samping bangunan itu terbuat dari gedek (anyaman bambu). Di dalam rumah hanya terlihat perabot sederhana, TV warna 14 inci, dan meja kursi yang tampak masih baru. “Kursi yang beli anak saya, hasil kerja di Banyuwangi,” ujarnya. Untuk menghidupi kedua anaknya, Buhani sempat bekerja di Bali dengan menjadi pembantu rumah tangga. Pekerjaan ini terpaksa ditinggalkan, sejak putranya mengalami kelumpuhan sejak tiga tahun lalu.
“Sekarang hanya membuat sapu, itu pun kalau ada yang pesan,” ujarnya. Belum sempat melanjutkan ceritanya, Buhani beranjak dari tempat duduknya karena Farid ingin pindah ke tempat tidur tua di ruang tamu. “Setiap hari harus digendong bila ingin pindah tempat, karena memang tidak bisa jalan sendiri,” sebut Buhani sambil menggendong anaknya. Bukan hanya pindah tempat, Farid yang dikenal murah senyum ini juga tidak bisa bangun. Bila sedang tiduran, untuk bangun dan duduk juga harus dibantu oleh orang lain. “Pindah posisi tidur dari terlentang ke miring, juga harus dibantu,” jelasnya. Kondisi tubuhnya yang sangat lemah, membuat ibunya tidak bisa jauh darinya. Tapi karena harus digendong itu, Farid tidak bisa melanjutkan sekolahnya. “Dulu kalau mau ke sekolah ya saya gendong terus, lama-lama saya tidak kuat,” dalihnya. Hingga akhirnya, bocah itu hanya bisa mengenyam pendidikan sampai di bangku kelas satu SD. Saat akan kenaikan ke kelas dua, kakinya mulai lemah dan akhirnya lumpuh. “Awalnya itu hanya sakit panas, dan kita bawa ke dokter,” katanya. Farid yang menderita panas, sempat menjalani rawat jalan di RSUD Blambangan hingga empat bulan lamanya. Dari dokter yang memeriksa, bocah ini dikatakan
Sambungan dari Hal 29
Apalagi ada timbangan elektrik juga,” ujar Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyobudi kemarin (24/11). Kasatreskoba Agung menyebut, tersangka yang sebelumnya pernah ditangkap dalam kasus sabu-sabu itu, diduga kuat sebagai pengedar. Karena itu, perbuatannya dianggap melanggar Pasal 112 dan 114 Undang-undang (UU) RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Afuk kita jerat dengan pasal pengedar,” katanya kemarin. Bila pasal yang dipasang oleh penyidik satreskoba ini terbukti, tersangka tampaknya
harus lebih lama mendekam di penjara. Dalam pasal 112 UU RI No 35 tahun 2002, disebutkan hukumannya minimal lima tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara. Selain itu, masih diharuskan membayar denda sebesar Rp 800 juta Tapi bila terbukti melanggar pasal 114 UU RI No 35 tahun 2002, tersangka ini bisa dihukum minimal lima tahun dan paling lama 20 tahun dengan wajib membayar denda minimal Rp 1 miliar. “Sabu yang dibawa tersangka melebihi lima gram, ini termasuk besar,” jelas Kasareskoba Polres Banyuwangi. Seperti diberitakan ini sebe lum nya, polisi meringkus
Slamet Sukmajaya alias Afuk, 47. Pria yang satu ini bukan pemain baru di Banyuwangi. Afuk sudah kerap berurusan dengan polisi dalam kasus narkoba. Itu dibuktikan dengan keluarnya Afuk dari Lapas Narkoba Madiun belum lama ini. Afuk disergap anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi pukul 07.00 di depan rumahnya di Jalan Piere Tendean 18, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, Rabu (20/11) lalu. Sebelumnya, polisi menerima informasi bahwa pagi itu Afuk menerima paket sabusabu dari seorang kurir. Benar, setelah diringkus, di tangan Afuk ditemukan sabu-sabu dengan berat kotor 10,91 gram. (abi/bay)
Mendidik Masyarakat Sadar Bencana n MUSIM... Sambungan dari Hal 30
Dikatakan, beberapa perangkat yang telah disiapkan untuk mengantisipasi bencana tersebut antara lain, Keputusan Bupati tentang darurat bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Selain itu, BPBD juga te lah membentuk sejumlah
posko siaga bencana serta melakukan rapat koordinasi dengan para camat dan instansi vertikal lain. “BPBD juga tengah mengajukan bantuan sarana dan prasarana, termasuk logistik lain, kepada BNPB dan BPBD Ja tim. Se hingga, jika sewaktu-wak tu di butuhkan, sarana dan prasarana tersebut sudah ready,” cetusnya.
Wiyono menambahkan, lantaran BPBD baru terbentuk, lem baga tersebut masih kekurangan sejumlah perangkat pendukung penanggulangan ben cana. Seperti tanda dapur umum, sepeda motor trail untuk menuju lokasi bencana yang sulit dijangkau, pelampung, kantong mayat, hingga makanan siap saji. (sgt/bay)
*) Wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi
Motor untuk Guru Terpencil n SISWA...
n AFUK...
menderita sakit syaraf pada kakinya. “Saat masih diperiksa di RSUD Blambangan itu masih bisa jalan,” terangnya. Empat bulan menjalani perawatan jalan di RSUD Blambangan, Buhani melihat tidak ada perubahan. Hingga akhirnya, pengobatan dilakukan dengan terapi hingga sampai ke Jember dan Bali. “Semua kita lakukan, mulai dokter hingga dukun, tapi tak ada perubahan,” jelasnya. Kondisi Farid semakin parah saat dia berumur sembilan tahun. Kakinya tiba-tiba terus mengecil dan akhirnya tidak bisa digunakan untuk berjalan. “Farid mulai tidak bisa berjalan berumur sembilan tahun, dan saya juga tidak punya uang untuk pengobatan,” cetusnya. Sejak kedua kakinya lumpuh, Farid ini juga sulit untuk makan. Buang air besar (BAB) biasanya hanya sekali dalam sebulan. Bila akan BAB, seminggu bocah ini hanya mengonsumsi jajanan. “Jarang sekali BAB, tidak mau makan mungkin karena takut BAB ya,” katanya. Dengan kondisi ekonomi yang ke kurangan, keluarga ini tentu banyak membutuhkan bantuan. Tapi sampai saat ini, bantuan yang diterima hanya dari Makodim 0825 Banyuwangi. “Orang Kodim dua kali datang dan memberi uang sebesar Rp 200 ribu,” katanya. (bay)
Getol Sosialisasi Pemberdayaan n HAK... Sambungan dari Hal 32
Dengan banyaknya per masalahan yang dihadapi para penyandang disabilitas ini, mereka akhirnya getol melakukan sosialisasi serta pemberdayaan agar mereka me mahami pentingnya me nyalurkan aspirasi. Salah satunya, yakni dengan memilih calon legislatif melalui pemilu tahun
2014 mendatang. “Karena ini sangat penting, kami sesama penyandang disabilitas membuat relawan untuk mensosialisasikan betapa pentingnya pemilu. Kami juga mengajak para disabilitas yang menjadi pemilih pemula,” terang Luluk. Data yang berhasil di kumpulkan, pertemuan beberapa organisasi penyandang cacat ini bertujuan agar semua penyandang disabilitasi tidak
di pandang miring atau dimarjinalkan dalam urusan memilih atau menjalani hidup di tengah umum. “Kalau memilih dan dipilih saja tidak bisa, bagaimana kita bisa hidup seperti orang lain,” imbuhnya. Menurut rencana, dari diskusi seputar partisipasi penyandang disabilitas ini rencananya akan dikirim ke KPU dan instansi terkait agar mereka dapat menyampaikan aspirasinya. (rri/als)
Penyelidikan Belum Selesai n TANGKIS... Sambungan dari Hal 32
Meski begitu, mobil pikap milik korban sudah berada di dasar sungai bersama longsoran tangkis jembatan. Selain itu, keadaan tangkis su-
ngai yang masih dibangun juga rusak parah karena longsor. Hingga berita ini ditulis, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kecelakaan tunggal tersebut. “Kami tidak akan mengira-
ngira, apakah karena tangkisnya atau kesalahan pikap. Yang jelas, petugas yang datang fokus pada evakuasi korban dan mobilnya yang masuk jurang. Jadi ini masih diselidiki,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. (rri/als)
Kios Pedagang Kena Imbasnya n POLISI... Sambungan dari Hal 40
Maklum, ambruknya los Pasar Panji yang baru dalam tahap pembangunan ini mengenai sejumlah kios pedagang yang berada di dekatnya. Seperti diberitakan kemarin, tidak ada angin tidak
ada hu jan, na mun kios Pa sar Pa n j i d i Ke l u ra ha n Mi m baan, Ke ca ma tan Panji yang sedang dalam pro ses pembangunan tiba-tiba am bruk, Sabtu pagi (23/11) se kitar pukul 09.00. Lima orang pekerja mengalami luka-luka. Bahkan, dua di antaranya ha rus diopname di rumah
sakit. Belasan se peda motor juga tertimbun di dalamnya. Apa penyebab ambruknya pasar yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1,1 miliar ini masih diselidiki ke polisian. Saat mendatangi TKP, polisi membawa sampel campuran semen untuk diuji di laboratorium. (pri/als)
Operasional Sekolah Belum Tercukupi BOS n KAJI... Sambungan dari Hal 40
“Anggapan masyarakat dengan pendidikan gratis, mereka sudah tidak perlu me nanggung atau membantu pem biayaan tambahan se ko lah. Padahal kenyataan pada sekolah-sekolah tertentu peran ser ta masyarakay masih sangat diperlukan. Ini untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan,” terangnya. D e n ga n d e m i k i a n , b a g i sekolah yang ingin me ning-
katkan kualitas pendidikannya, tentu memperlukan biaya yang besarannya relatif pada masingmasing sekolah. “Kalau mengelola pendidikan asal-asalan atau ala kadarnya, tentu berbeda de ngan mengelola sekolah yang sungguhsunguh yang ditunjang upaya peningkatan ku alitas yang sungguh-sungguh pula,” tegas lelaki asal Besuki itu. Fathor Rakhman men contohkan saat seseorang ingin memasak. Jika targetnya masa kan enak dan berkualitas,
tentu biayanya berbeda dengan hanya memasak ala kadarnya. “Puncaknya ya sama-sama kenyang. Masakan ber kuali tas ujungnya kenyang, ma sakan ala kadarnya juga kenyang. Tapi kan tidak sama pembiayaan maupun dampaknya terhadap badan. Meski demikian, tetap memperhatikan masyarakat yang tidak mampu dengan tetap memberikan mereka memperoleh kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan,” terangnya. (pri/adv/als)
40
Senin 25 November 2013
Pemkab Situbondo Gelar Jalan Sehat untuk Lima Peringatan
Demi Kebersamaan dan Silaturrahim Seluruh SKPD SITUBONDO - Ribuan personil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Situbondo mengikuti acara jalan sehat bersama Bupati Dadang Wigiarto kemarin (24/11). Kegiatan ini digelar untuk memperingati lima momentum sekaligus. Yakni, HUT Korpri ke-42, Nusantara ke-14, Hari Guru ke-20, HUT PGRI ke-68, serta HUT Kesehatan Nasional ke-49. Peringatan tersebut sengaja digelar serentak oleh Pemkab Situbondo. Hal ini untuk menjunjung tali kebersamaan dan silaturrahim di antara seluruh elemen SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo. Sehingga, mereka kian solid demi memajukan Kabupaten Situbondo. Garis start dan finish mengambil di depan Kantor Cabang BRI Situbondo, kemudian ke Alunalun, Jalan Diponogoro, Jalan Argoporo, Jalan Basuki Rahmad, dan ke garis finish. Hadiah utama berupa sepeda motor. Selain itu ada juga kulkas, sepeda gunung, kompor gas, kipas angin, strika, dan ratusan hadiah dorprize. Peserta yang beruntung mendapatkan hadiah utama berupa
FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa
KOMPAK: Bupati Dadang dan para kepala SKPD, serta Kajari Susanto (dua dari kanan) mengikuti jalan sehat.
UKURAN BESAR: Bupati Dadang melepas benih ikan di sungai sebelah timur kantor Pegadaian Situbondo.
sepeda motor adalah Anggota PGRI Kecamatan Jatibanteng. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syaifullah sebenarnya mendapatkan hadiah berupa kulkas. Namun dia kemudian meminta pengundian diulang agar hadiah bisa dinikmati peserta yang lainnya. “Kegiatan jalan sehat ini merupakan acara puncak. Sebelum-
nya, digelar bermacam-macam kegiatan mulai kegiatan keagamaan, misalnya khotmil qur’an, baca selawat nariyah bersama, tahlil para leluhur. Ada juga kegiatan sosial, misalnya donor darah, sumbangan sembako, dan berbagai perlombaan olah raga,” terang Kabag Humas Pemkab Situbondo, Sugeng Yuwono.
Yang menarik, usai pelaksanaan jalan sehat, bupati bersama Kajari Situbondo Susanto melepas ikanikan besar di aliran sungai di sebelah barat Kantor Pegadaian Situbondo. Tujuannya untuk dijadikan benih. Sehingga, bisa terus berkembang biak dan masyarakat bisa terus memancing di tempat tersebut. Sembari menunggu acara pengundian dimulai, masyarakat memilih memancing. Tak pelak, banyak di antaranya yang mendapatkan ikan berukuran besar. (pri/adv/als)
HADIAH UTAMA: Sekkab Syaifullah (tengah) bersama Kadispendik Fathor Rakhman (kanan) menyerahkan sepeda motor kepada pemenang.
Polisi Minta Keterangan Pekerja
DEWAN PENDIDIKAN
Upaya Penyelidikan Ambruknya Pasar Panji YUSRON ABDILLAH/RaBa
UNTUK PENDIDIKAN: Dewan Pendidikan menggelar kajian BOS di lantai II Aula Kampus STKIP, Sabtu (23/11) lalu.
Kaji Penggunaan BOS SITUBONDO - Dewan Pendidikan (DP) Situbondo menggelar kajian bantuan operasional sekolah (BOS), Sabtu (23/11) di lantai II Aula Kampus STKIP PGRI. Ini dilakukan untuk menyamakan persepsi penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo. Kegiatan itu melibatkan sedikitnya 50 unsur elemen pendidikan. Mereka terdiri dari komite sekolah, MKKS SD, SMP, SMA, pengawas, kepala UPTD, Pratama, Inspektorat dan aparat penegah hukum dari unsur Kejari, Polres serta Ketua DPRD. Ketua DP Situbondo, Djhon Hari Santoso mengungkapkan, dengan kegiatan yang digelarnya itu diharapkan akan dapat merumuskan cara menggunakan dana BOS. Selain itu, mengetahui cara membuat laporan pertanggungjawaban (SPJ) yang benar sebagaimana diamanatkan undang-undang dan peraturan-peraturan lainnnya yang mengikat dengan penggunaan dana BOS. “Sehingga, dengan adanya kegiatan kajian ini, semua petugas yang menangani dana bantuan operasianal sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Situbondo bisa dapat melaksanakan sesuai dengan aturan, terutama di dalam kajian peran serta masyarakat (PSM),” ungkap Djhon Hari Santoso. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua STKIP PGRI Situbondo mengungkapkan, dengan adanya kegiatan kajian BOS diharapkan semua rumusan dari semua kajian dapat dilaksanakan dan diinformasikan ke semua elemen masyarakat dan petugas yang menangani BOS. Sehingga, dalam pelaksanaannya tidak ada persoalan di kemudian hari. Kepala Dinas Pendidikan, Fathor Rakhman dalam sambutannya mengatakan, secara keseluruhan pembiayaan sekolah belum bisa dicukupi BOS. Ini perlu ditegaskan karena sebagian masyarakat beranggapan, bahwa biaya pendidikan sudah tercukupi segala-galanya dengan BOS. Sehingga, peran serta mereka menjadi berkurang. Apalagi masyarakat masih terobsesi pendidikan gratis n Baca Kaji...Hal 39
SITUBONDO – Polres Situbondo akan memulai meminta keterangan terkait ambruknya Pasar Panji sejak hari ini (25/ 11). Penyidik di lembaga hukum negara yang berkantor di Jalan PB Sudirman ini akan mendahulukan memeriksa para saksi yang ada di TKP (tempak kejadian perkara). Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih sebatas interogasi kepada korban yang ada di rumah sakit. Sabtu siang (23/11) koran ini memang melihat Kasatresrim bersama sejumlah personil bagian identifikasi mendatangi korban ambruknya Pasar Panji yang opname di RS dr Abdoer Rahem Situbondo. “Saya masih mengambil keterangan, menginterogasi saja dari korban-korban itu. Cuma karena mereka masih sakit, (akhirnya) belum (bisa dilaksanakan). Jadi baru mulai besok (hari ini) kita rencanakan mulai lid (penyelidikan),” ungkap Kasatresrim melalui telepon selulernya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, sore kemarin (24/11). Menurut Sunarto, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada para saksi yang berada di TKP, terutama para pekerja untuk memulai mengumpulkan keterangan. “Yang jelas dalam kasus ini kami pasti menyertakan saksi ahli,” imbuh perwira polisi yang pernah bertugas di Banyuwangi tersebut. Pantauan koran ini, hingga
EDY SUPRIYONO/RaBa
MUNTAH DARAH KALAU BATUK: Korban ambruknya Pasar Panji Bambang Suryanto harus diopname di RS dr Abdoer Rahem karena mengalami patah di hidung dan sejumlah tulang di dadanya.
kemarin ambruknya Pasar Panji masih menjadi tontonan menarik warga. Tidak sedikit warga yang ingin menyaksikan langsung dari dekat kondisi terkini pasar yang tepat berada di sebelah timur Kantor Kelurahan Mimbaan tersebut. Ada yang melihatnya dari luar pagar, tidak sedikit yang masuk ke dalam. Sejumlah barang-barang berharga seperti sepada motor dan barang dagangan yang tertimpa bangunan, sore kemarin sudah tak lagi terlihat. Barang-barang itu sudah diamankan oleh pemiliknya. “Sudah (Sabtu/23/
Tumbuhkan Nasionalisme dengan 4 Pilar PANARUKAN - Banyaknya program pemerintah yang tidak sampai ke daerah, membuat LSM Mutiara Hijau merasa terpanggil. Karena itu, LSM ini menggelar sosialisasi empat pilar yang bekerja sama dengan Partai Hanura Situbondo di Hotel Asri Kecamatan Panarukan kemarin (24/11). Tujuan sosialisasi empat pilar tersebut agar warga Situbondo khususnya semakin cinta terhadap Republik Indonesia. Selain itu, tumbuhnya rasa nasionalisme juga menjadi tujuan penting agar warga masyarakat tidak dangkal dalam memahaminya. Acara yang digelar sejak pukul 13.00 hingga pukul 16.00 ini menghadirkan H Jamal Aziz, B.Sc. SH. MH dan Hj Sumintarsih Muntoro, MSi sebagai pembicara. Dalam acara itu, juga nampak sejumlah petinggi partai Hanura Situbondo. “Ini adalah acara sosialisasi empat pilar, bukan kampanye. Dengan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45, diharapkan semua warga paham betul sehingga semakin tumbuh rasa cintanya kepada negeri ini.” terang H Jamal Aziz. Dalam sosialisasi tersebut, Jamal Aziz juga menyampaikan agar warga mampu memberikan aspirasinya sesuai keyakinan mereka dalam melihat pemimpin
SOSIALISASI: Djamal Aziz saat membuka acara sosialisasi empat pilar di Hotel Asri kemarin (24/11).
NUR HARIRI/RaBa
yang baik. Karena itulah, empat pilar setidaknya menjadi landasan untuk menentukan pilihan yang baik. “Kenapa tidak ada orang yang mensosialisasikan empat pilar ini? Itu karena empat pilar adalah program yang memang harus disosialisasikan dari pusat,” terangnya. Berbeda dengan penyampaian Hj Sumintarsih Muntoro, MSi salah seorang Anggota DPR RI. Dirinya lebih masuk kepada hal teknis seperti bagaimana memiliki wakil yang baik. Sehingga wakil yang diberi amanat tersebut mampu menjalankan tugasnya dalam hal legislasi,
pengawasan, dan anggaran. “Ada tiga fungsi pokok anggota DPR, dan itu harus dipahami dengan baik. Jika tidak, maka empat pilar ini tidak akan berjalan dengan baik,” katanya saat memberikan materi. Ketua LSM Mutiara Hijau Fajar Rahman mengatakan, pihaknya sengaja bekerjasama dengan kedua anggota DPR tersebut. Sebab selama ini banyak program pemerintah pusat yang tidak sampai ke daerah. “Kami bekerja sama agar program pusat turun ke bawah. Untuk pertama kami gelar sosialisai 4 pilar,” terang Fajar. (rri/adv/als)
11) sore kemarin diangkat, begitu polisi selesai identifikasi, warga langsung mengambilnya karena takut diambil orang tidak
bertanggungjawab pada malam hari,” terang seorang pedagang. Sejumlah pedagang kemarin tampak melakukan pembe-
nahan terhadap lapak dan kios-kiosnya yang terkena dampak ambruknya Pasar Panji n Baca Polisi...Hal 39