Radar Banyuwangi | 25 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SELASA 25 NOVEMBER TAHUN 2014

KUCUR

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

NGOPAI

SOFIA BLAKE

Mengidolakan Pecel Pitik “INI enak sekali. Sambal. Huh..!!” ujar Sofia Blake saat menikmati makan siang di rumah warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, pekan lalu (20/11). Selain terkesan dengan cita rasa sambal terasi made in Kemiren, istri Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O. Blake, itu juga mengaku sangat menikmati hidangan pecel pitik alias pecel ayam khas Banyuwangi. “Paling enak pecel pitik. Very good,” kata dia. Bukan hanya soal hidangan yang disantap, Sofia juga mengaku terkesima dengan rumah khas Suku Osing tempat dia menikmati makan siang. “Saya terkesan dengan rumah asli ini. Keramahan warganya juga luar b i a s a ,” pungkasnya. (sgt/c1/ bay)

CHIN JULLIEN/RABA

RATA TANAH: Beberapa pekerja membersihkan puing bangunan di lahan eks Pabrik Es Mandar di Jalan Nusantara, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, kemarin (24/11).

Bangun Hotel 8 Lantai BANYUWANGI - Satu lagi gedung pencakar langit bakal hadir di Kota Penyu. Bangunan hotel delapan lantai akan dibangun di lahan bekas Pabrik Es Mandar di Jalan Nusantara, Kampung Mandar, Banyuwangi. Lahan eks pabrik es seluas 1.390 meter persegi tersebut sudah nyaris diratakan kemarin (24/11) ■ Baca Bangun...Hal 39

Hotel Masuk M asuk B BWI WI

Bekizaar Lokasi : Eks Pabrik Es Mandar Alamat : Jalan Nusantara, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi Luas Lahan : 1390 meter persegi Fisik Gedung : 8 Lantai Jumlah Kamar : 90 Kamar Kelas : Bintang 3 Investasi : Rp 35 miliar Mulai Dibangun : Desember 2014 BAYU SAKSONO/RABA

MOTIVASI: Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan kuliah umum di hadapan taruna LP3B, kompleks Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (24/11).

GALIH COKRO/RABA

LALU LINTAS Laka Lantas Banyuwangi Periode November 2014 Kasus : 46 kejadian Korban meninggal : 6 orang Korban luka berat : 40 orang Korban luka ringan : 34 orang Kerugian : Rp 54 juta lebih Usia korban : 31 th - 50 th Usia pelaku : <16 th (mayoritas pelajar) Motor diamankan : 70 unit

Pelajar Dominasi Kasus Laka Lantas BANYUWANGI - Mengurangi korban jiwa akibat kecelakaan, menjadi target Polres Banyuwangi dalam kegiatan Operasi Zebra Semeru 2014. Dalam kegiatan yang akan dilaksanakan secara serentak mulai Rabu (26/11) besok itu, kepolisian menargetkan menindak pelanggar lalu lintas, seperti menggunakan helm tidak standar dan melanggar rambu lalu lintas. Kedua jenis pelanggaran itu diduga menjadi penyebab utama laka lantas. Kanitlaka Polres Banyuwangi Iptu Soemono mengatakan, berdasar data kejadian laka lantas, selama November 2014 ini sudah terjadi 46 kasus kasus. Dari puluhan kejadian tersebut, enam korban meninggal dunia. Sebanyak 40 orang mengalami luka berat dan 34 orang lain mengalami luka ringan ■ Baca Pelajar...Hal 39

GERDA SUKARNO/RABA

Kuliah Umum di Dalam Hanggar ROGOJAMPI - Kuliah umum perguruan tinggi lazimnya digelar di hall atau aula. Namun, kemarin (24/11) kuliah umum justru berlangsung di dalam hanggar pesawat. Kuliah umum yang ‘’ora umum’’ (tidak lazim) itu berlangsung di hanggar Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B). Pemateri dalam kuliah umum tersebut

adalah Bupati Abdullah Azwar Anas. Kepala LP3B, Afen Sena mengatakan, saat ini Banyuwangi memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan kota dirgantara di Indonesia. Selain prospek jasa angkutan udara yang tumbuh pesat, kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java ini jadi base dua sekolah pilot. Salah satu sekolah pilot tersebut adalah LP3B yang merupakan

sekolah pilot pemerintah. LP3B adalah sekolah pilot kedua milik pemerintah setelah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug di Tangerang. Yang berikutnya, kata Afen Sena, Bandara Blimbingsari Banyuwangi jadi base sekolah pilot BIFA (Bali International Flight Academy) ■ Baca Kuliah...Hal 39

Sepenggal Kisah Masa Lalu Sunasih, Mantan Penari Gandrung Terop

Wajah Disiram Miras, tak Bisa Melek Sepekan Festival Gandrung Sewu akan dihelat di Pantai Boom Sabtu besok (29/11). Namun, semua penari itu bukan gandrung terop (penari gandrung profesional). Karena itu, tak ada salahnya kita mengulik sedikit sepenggal kisah Sunasih, mantan penari gandrung yang pernah jaya di tahun 1980-an. CHIN JULLIEN, Glagah WARGA Bumi Blambangan mungkin lebih mengenal sosok Temu, Lilik, dan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

KENANGAN: Kondisi Pabrik Es Mandar, Banyuwangi, saat masih beroperasi tahun lalu.

Poniti. Mereka tercatat sebagai penari gandrung terop senior di Banyuwangi. Namun, dari sekian nama penari gandrung populer tersebut, ada juga nama Sunasih. Perempuan berumur 50 tahun, asal Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, itu sebenarnya termasuk salah satu gandrung yang cukup senior. Namun, dia kurang bersinar dibandingkan beberapa nama yang disebut di atas. Sunasih awalnya aktif menjadi penari gandrung terop. Dia memulai karir menari ketika umur 18 tahun, yakni pada tahun 1981. Cukup beruntung, hanya dalam waktu sebulan berlatih menari, Sunasih langsung menjalani peras atau diresmikan menjadi penari gandrung oleh pelatihnya ■ Baca Wajah...Hal 39

Puskesmas Sumber Beras terbaik se-Jatim Terbaik dan tentu saja mengenyangkan

KENANGAN: Sunasih menunjukkan pakaian semasa aktif menari gandrung di rumahnya kemarin.

Dari 90 pabrik, hanya 11 yang punya IPAL Bikin sendiri mahal, bersama ditolak, solusinya nunut saja

CHIN JULLIEN/RABA

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

Selasa 25 November 2014

Wiwik Didorong Nyalon Ketua PDIP Didukung 12 PAC dan Ranting BANYUWANGI- Musyawarah Cabang (Muscab) PDI Perjuangan (PDI P) untuk menentukan kepengurusan dipastikan berlangsung tahun 2015 mendatang. Sejumlah figur nama kader terbaik partai digadang-gadang untuk memimpin DPC PDI Perjuangan lima tahun mendatang. Ketua PAC PDI Perjuangan Cluring Samuji mengatakan, dukungan bersama 12 pengurus anak cabang dan puluhan anak ranting akan diberikan kepada figur yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk membesarkan PDI Perjuangan. Selain itu, PAC dan ranting akan menghindari figur yang memiliki kepentingan pribadi dan kelompok. “Calon harus jujur, apa adanya, bersih dari perbuatan korupsi. Itu figur calon yang kami kehendaki,” kata Samuji, Senin (24/11). Samuji menjelaskan dukungan ini mengacu dari SK. DPP NO. 066 dan SK. DPP NO. 067 tentang tata cara musancab, konfercab dan konferda serta kongres. Samuji mengaku sudah diajak rembuk bersama 12 PAC serta anak ranting akan mengusulkan Wiwik Pujiyati sebagai calon ketua DPC PDIP untuk menggantikan Yusuf Widyatmoko. Wiwik dinilai sebagai kader PDI Perjuangan yang sukses

GALIH COKRO/RABA

Nama Wiwik Pujiyati masuk dalam kriteria calon ketua PDIP yang kita syaratkan Samuji Ketua PAC PDIP Cluring

membesar partai pada Pemilu 2014. Salah satu indikasinya, dia mendapat perolehan suara legislatif DPRD Jatim dan masuk ranking 1 Banyuwangi. Samuji mengaku akan berjuang keras bersama PAC dan ranting untuk menyukseskan pencalonan Wiwik. Karena itu, Samuji akan menyampaikan keinginan kader akar rumput kepada Wiwik Pujiyati dan DPC. “Nama Wiwik Pujiyati sepertinya masuk dalam kriteria yang kami syaratkan tadi, jujur dan apa adanya. Terlebih kuota perempuan jadi pertimbangan,” ungkapnya. (*/afi)

BEKALI APARATUR DESA: Ratusan kepala desa dan sekretaris desa mengikuti pelatihan administrasi keuangan desa di gedung Korpri kemarin.

Segera Luncurkan Program e-MS Pantau Pengucuran Dana Rp 1 M dari APBN BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi mulai bersiap menyongsong penerapan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa pada tahun 2015 mendatang. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) menggelar pelatihan administrasi desa bagi perangkat desa kemarin (24/11). Pelatihan itu diikuti para camat, kepala desa (kades), kepala kelurahan (lurah), sekretaris desa, dan bendahara desa tersebut digeber di Gedung Serbaguna Korpri, jalan A. Yani. Harapannya, aparatur desa memiliki penguatan ad-

ministrasi keuangan, menghindarkan desa dari masalah hukum, dan mampu memberdayakan masyarakat desa. Kepala BPM-PD, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, UU Nomor 6 Tahun 2014 mencantumkan kebijakankebijakan yang progresif dan strategis bagi kemajuan dan perkembangan desa. “Aparatur desa perlu mendapatkan pelatihan tentang administrasi desa. Apalagi nanti akan digelontorkan dana APBN sebesar Rp 1 miliar setiap desa,” ujarnya. Selain memiliki penguatan administrasi keuangan desa, melalui pelatihan kemarin aparatur desa diharapkan bisa menyinkronkan sumber pendapatan desa dari APBN, APBD kabupaten, bagi hasil pajak, serta retribusi daerah.

Menurut Suyanto, pihaknya sedang merancang sistem manajemen keuangan desa yang dinamakan e-Village Budgeting (e-VB). Tidak hanya itu, BPM-PD juga telah merancang sistem pengawasan elektronik yang disebut e-monitorng system (e-MS). “e-VB merupakan sistem keuangan desa seperti halnya Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), tapi e-VB berlaku untuk desa dan terhubung langsung dengan BPM-PD dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),” beber pria yang karib disapa Yayan tersebut. Dengan keberadaan e-VB, bantuan dari kabupaten ke desa bisa langsung terpantau secara online. Sehingga, untuk mengakses informasi bantuan tersebut,

pihak desa tidak perlu jauh-jauh datang ke kabupaten. Itu artinya e-VB berguna memotong mata rantai keuangan yang panjang dari kabupaten ke desa. Yayan mencontohkan, e-MS bisa dimanfaatkan apabila camat melakukan tinjau lapang ke desa untuk melihat perbaikan jalan. Saat turun ke lapangan, camat akan mengambil foto sebelum jalan diperbaiki (nol persen) hingga setelah perbaikan jalan rampung (seratus persen). “Selanjutnya hasil foto itu akan diunggah dalam Google map. Sehingga kondisi jalan tersebut bisa diketahui khalayak luas, terutama oleh pihak-pihak terkait yang mengawasi jalannya proyek tersebut,” tuturnya n Baca Segera...Hal 39

Dukung B-Fest, Fraksi Golkar-PAN Berpantun PKB Minta Kaji B-Fest mulai Februari BANYUWANGI - Pembahasan Rancangan APBD 2015 dikebut. Setelah Jumat lalu Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota penjelasan atas diajukannya RAPBD di hadapan sidang paripurna DPRD giliran fraksi-fraksi menyampaikan pandangan umum (PU) terhadap RAPBD 2015 tersebut kemarin (24/11). Fraksi PKB melalui juru bicara (jubir)-nya, Zainal Arifin Salam menanyakan rendahnya penyerapan anggaran oleh Pemkab Banyuwangi di tahun 2014 ini. Selain itu, F-PKB juga menyoroti keinginan pemkab menggelar Banyuwangi Festival (B-Fest) mulai Februari 2015 mendatang. “Yang kami tahu, B-Fest digelar untuk menyambut Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba), sedangkan Harjaba jatuh pada bulan Desember. Jadi, F-PKB meminta pelaksanaan B-Fest mulai Februari dikaji ulang,” ujarnya. Sedangkan Fraksi Golkar-PAN melalui jubirnya, M. Sahlan menyatakan struktur dan komposisi APBD 2015 masih belum ideal lantaran terjadi selisih yang cukup mencolok antara pos belanja langsung dan belanja tidak langsung. Namun berbeda dengan F-PKB, fraksi gabungan anggota dewan asal Partai Golkar dan PAN tersebut mendukung penuh pelaksanaan B-Fest. “Nyebrang kali nggolet kemangi, janur kupat diwadahi batik. Rakyat ndukung Festival Banyuwangi, kanggo wujudaken Banyuwangi lebih apik (Menyeberang

KEBUT BAHAS APBD: Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bersama dengan dua pimpinan DPRD saat, Ismoko dan Sri Utami Faktuningsih pada rapat paripurna kemarin.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

sungai mencari kemangi, janur ketupat diwadahi batik. Rakyat mendukung Festival Banyuwangi, untuk Banyuwangi yang lebih baik, Red),” kata Sahlan berpantun. Lain lagi dengan Fraksi Gerindra Sejahtera (Gasa). Jubir sekaligus ketua fraksi gabungan Partai Gerindra dan PKS tersebut, yakni Naufal Badri lebih menyoroti anggaran sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut

Naufal, anggaran untuk dua sektor tersebut harus ditingkatkan. “Kami meminta programprogram yang kurang produktif, seperti International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dikurangi,” pintanya. Sementara itu, jubir Fraksi Hanura-NasDem, Ali Mustofa terang-terangan mengapresiasi Pemkab Banyuwangi yang telah berhasil mengundang investor menanam-

kan modal di Banyuwangi, baik investor nasional hingga investor internasional. Namun demikian, Fraksi gabungan anggota dewan asal Partai Hanura dan NasDem itu mengkritisi perencanaan pembangunan yang kurang baik. Itu setidaknya terbukti dari minimnya penyerapan anggaran hingga November ini. Dari sisi B-Fest, Fraksi Hanura-NasDem menyatakan sepakat. Hanya saja, ada be-

berapa kegiatan dalam rangkaian B-Fest yang sudah waktunya diserahkan kepada pihak ketiga agar tidak terlalu membebani anggaran. “Kami juga sepakat pemerintah membangun jalan bertaraf internasional,” cetus Ali Mustofa. Sedangkan tiga fraksi lain di DPRD Banyuwangi, di antaranya Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PPP, dan Fraksi PDIP tidak spesifik menyinggung B-Fest. Jubir F-PD, Handoko berharap eksekutif melakukan upaya efektif dalam upaya menggali sumber-sumber pendapatan tanpa harus menambah beban masyarakat. F-PD juga mendukung rencana eksekutif mengarahkan proporsi belanja yang mengarah pada kepentingan publik. “Semoga hal itu benar-benar direalisasikan,” harapnya. F-PPP memilih mengingatkan eksekutif tidak hanya bangga pada keberhasilan menekan kemiskinan dari 20 persen lebih menjadi di kisaran sembilan persen. Sebab, akhirakhir ini masih kerap terjadi tindakan asusila dengan korban pelajar, penyalahgunaan narkoba, dan aneka kenakalan remaja yang seolah tidak berujung. “Kita harus waspada pada “jalan lempeng” yang mengarah ke kemiskinan moral,” papar Syamsul. Selain itu, F-PPP juga menyoroti banyaknya jalan rusak setelah beberapa saat diperbaiki, terutama jalan kabupaten. Sedangkan Fraksi PDIP mengarahkan pandangan umumnya pada kebijakan pemerintah yang berusaha memperkuat sektor maritim. “Ini sejalan dengan program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan presiden Jokowi,” pungkas jubir PDIP, Heri Sugiarto. (sgt/afi)

Bentuk Kecamatan Baru untuk Dekatkan Pelayanan SEMENTARA itu, selain agenda penyampaian pandangan umum (PU) fraksi tentang terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2015, rapat paripurna DPRD kemarin (24/11) diawali penyampaian jawaban bupati terhadap PU fraksi atas diajukannya raperda analisis dampak lalu-lintas (Andalalin) dan raperda pembentukan Kecamatan Blimbingsari. Penjelasan bupati terhadap PU fraksi tersebut dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko karena Bupati Abdullah Azwar Anas tengah mengikuti agenda yang lain. Mengawali penyampaian penjelasan tersebut, Wabup Yusuf mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dewan. Dia juga

berterima kasih atas respons positif pimpinan dan anggota fraksi terhadap dua raperda tersebut, sebagaimana yang tertuang dalam pemandangan umum fraksi-fraksi. Menanggapi PU Fraksi Partai Demokrat (F-PD) soal biaya penganggaran terkait pembentukan Kecamatan Blimbingsari, Wabup Yusuf menjelaskan, anggaran tersebut sudah dianggarkan melalui APBD tahun 2015, yakni pada sektor pengadaan tanah dan bangunan fisik kecamatan. Menanggapi pertanyaan F-PDIP apakah dengan dibentuknya Kecamatan Blimbingsari juga akan mengubah peraturan tentang pembentukan Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Kabat? Wabup menjelaskan, yang perlu dilakukan adalah

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

MANTAN RIVAL : Sri Utami Faktuningsih (tengah) bersama Yusieni dan staf sekretariat DPRD kompak berjalan bersama menuju ruang utama rapat paripurna.

pengusulan kodifikasi wilayah ketiga kecamatan tersebut kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri). “Dan untuk jumlah desa yang berkurang terhadap Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Kabat telah dijelaskan

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

dalam raperda ini,” ujarnya. Sedangkan menanggapi PU Fraksi Hanura-NasDem, Wabup Yusuf mengatakan, raperda andalalin bukan bertujuan membatasi pengusaha atau pengembang dalam

melaksanakan usaha. “Namun, ini untuk mengatur masyarakat, dalam hal ini pengembang dan pembangun untuk patuh terhadap aturan lalulintas agar dampak yang ditimbulkan dari pengembangan atau pembangunan suatu pusat kegiatan, permukiman, atau infrastruktur tidak sampai menyebabkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalulintas,” paparnya. Terkait kekhawatiran Fraksi Hanura-NasDem tentang potensi praktik pungutan liar (pungli) pada pengurusan andalalin, imbuh wabup, sesuai Pasal 50 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2011 tentang manajemen dan rekayasa, analisis dampak, serta manajemen kebutuhan lalu-lintas, pengusaha

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

atau pembangun menunjuk sendiri konsultan yang telah memiliki tenaga ahli besertifikat. Menanggapi pertanyaan Fraksi Golkar-PAN, menurut Wabup, pembentukan kecamatan baru merupakan upaya membentuk pusat pertumbuhan baru. “Dampak dari pembentukan kecamatan baru tersebut akan dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung masyarakat dalam jangka pendek, maupun jangka panjang,” cetus Wabup Yusuf. Masih menurut Yusuf, soal sumber daya pegawai negeri sipil (PNS) yang akan ditempatkan di Kecamatan Blimbingsari, langkah awal yang akan ditempuh Pemkab Banyuwangi adalah memaksimalkan PNS yang sudah ada. (sgt/afi)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 25 NOVEMBER

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Tujuh Bocah SD Intimi Penderita AIDS SITUBONDO – Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi mengimbau agar orang tua tanggap terhadap setiap tumbuh kembang anaknya. Ini menyusul mencuatnya kabar sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) telah melakukan hubungan intim dengan perempuan pengidap penyakit HIV/AIDS. Kepala Dinas Kesehatan mengungkapkan, peristiwa ironis tersebut sebenarnya merupakan kejadian lama. Yakni, pada awal 2013. “Cuma

baru terungkap sekarang, sebenarnya kejadian lama,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Menurut pria yang berdomisili di Jalan Wijaya Kusuma tersebut, peristiwa ironis tersebut, terungkap saat perempuan penderita HIV/AIDS yang berhubungan badan dengan sejumlah siswa SD. Sebelum meninggal itulah, petugas Dinas Kesehatan melakukan wawancara. “Saat itulah dia mengaku jika telah berhubun-

Saat itulah dia mengaku jika telah berhubungan badan dengan siswa SD. Jumlahnya yang dia sebut tujuh orang. Namun ini pengakuan sepihak dari perempuan (pengidap HIV Aids) itu. ”

gan badan dengan siswa SD. Jumlahnya yang dia sebut tujuh orang. Namun ini pengakuan sepihak dari perempuan itu,” ungkap Abu Bakar. Meski pengakuan sepihak, namun Dinkes tetap mewaspadainya. Sejak saat itulah, Dinkes langsung melakukan operasi senyap untuk menyelamatkan para siswa SD tersebut. “Tapi maaf, untuk yang begini bukan ranah dipublikasikan,” ujarnya. Abu Bakar enggan menyebutkan lokasi kejadian tersebut n Baca Tujuh...Hal 37

Abu Bakar Abdi Kepala Dinas Kesehatan EDY SUPRIYONO/JPRS

PSKS

Hari Pertama Pencairan Berjalan Cukup Lancar SITUBONDO – Hari pertama pencairan bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), berjalan dengan lancar. Hingga siang kemarin (24/11), pembagian dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ini, mampu merampungkan seluruh desa/kelurahan, di Kecamatan Situbondo dan Mangaran. Pembagian dana PSKS di kantor-kantor desa/kelurahan dimulai sekitar pukul 08.00 pagi. Sebelumnya, sejumlah pegawai kantor Pos cabang Situbondo telah stanby terlebih dahulu di kantor desa/kelurahan dengan membawa uang cash. Untuk menjamin keamanan selama membawa uang tersebut, petugas pos mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Menurut kepala Kantor Pos Cabang Situbondo, IGN Alit Suryawan, untuk memperlancar proses pembagian PSKS kepada ribuan warga, maka Kantor Pos mengerahkan sebanyak 35 orang. Masing-masing petugas disebar pada seluruh desa di dua kecamatan tersebut. “Seluruhnya ada 35 personil yang kita sebar,” kata, IGN Alit Suryawan. Selama proses pencairan, Alit mengakui tidak ada kendala serius di lapangan. Hanya saja, ditemukan adanya beberapa warga yang tidak memiliki kartu perlindungan sosial (KPS) n Baca Hari...Hal 37 RENDRA KURNIA/JPRS

GOSONG: Muhammad Danil diduga alergi obat, saat ini menjalani perawatan di ruang teratai RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Alergi Obat Penurun Panas, Kulit Bocah SD Melepuh RENDRA KURNIA/JPRS

TERTIB: Seorang nenek di Kelurahan Dawuhan menerima pencairan dana PSKS sebesar Rp 400 ribu, siang kemarin (24/11).

LALU LINTAS

Minta Dishub Segera Pasang Rambu-rambu SITUBONDO – Perubahan arus dalam kota di Kabupaten Situbondo yang diberlakukan beberapa waktu lalu masih belum dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Misalnya pemasangan rambu-rambu dalam kota yang terkait dengan kenyamanan dan kelancaran lalu lintas. Imbasnya, banyak pengendara yang tidak memperhatikan laju kendaraannya ketika melintas di sejumlah ruas jalan di tengah kota. ”Banyak kendaraan yang berkecepatan tinggi. Padahal di tengah kota tidak boleh begitu,” kata Edi Wahyudi, salah satu anggota DPRD Kabupaten Situbondo. Ketua fraksi PKB itu mengaku, dirinya sering menemukan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat yang ngebut ketika melintas di tengah keramaian kota. Dia mengatakan, dengan padatnya aktifitas di kota, seharusnya pengendara harus lebih hati-hati. Menurut Edi, undang-undang juga tidak memperbolehkan kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi ketika melintas di kota. ”Kecepatan maksimal itu 40 kilometer,”ujarnya. Akan tetapi, tambah Edi, dalam kenyataannya, kecepatan kendaraan tersebut lebih cepat dari ketentuan itu. Sehingga, itu akan sangat berbahaya. ”Tentu akan rawan kecelakaan,” imbuh mantan wartawan itu. Edi mencontohkan di ruas Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pemuda. Di jalan satu arah inilah, katanya, sering ditemukan kendaraan dengan kecepatan tinggi n Baca Minta...Hal 37

SITUBONDO – Diduga alergi obat, kulit seorang bocah melepuh layaknya mengalami luka bakar. Anak malang itu bernama Muhammad Danil, asal Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Saat ini, pelajar yang duduk di kelas empat sekolah dasar (SD) tersebut, harus menja-

lani perawatan intensif di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Pantauan wartawan koran ini, Danil yang usianya baru menginjak 10 tahun itu terlihat hitam lebam seperti terbakar di sekujur tubuhnya. Bahkan, sebagian kondisi kulitnya mengelupas karena melepuh. Tidak hanya itu, sebagian

wajah dan bibirnya pecah-pecah serta mengeluarkan air bening. Danil mengakui yang dirasakan adalah rasa panas seperti terbakar dan sakit. Bahkan tubuhnya juga seperti gatal-gatal. Sehingga dia ingin sekali menggaruk kulit tubuhnya yang melepuh. “Rasanya panas, sakit panas,” katanya sambil mengelu-

pas sebagian kulit di tangan kirinya. Data yang berhasil dikumpulkan koran ini, menyebutkan putra kedua pasangan suami istri (pasutri), Agus dan Sumani ini, awalnya hanya menderita sakit panas. Danil kemudian dibawa oleh orang tuanya kepada salah seorang dokter di Kecamatan Ba-

Calo Tiket ke Raas Berkeliaran JANGKAR - Praktek jual beli tiket di pelabuhan Jangkar melalui jasa para calo sering ditemukan oleh penumpang. Seperti yang dialami Sunato bersama keem-

pat kawannya. Penumpang tujuan Raas itu mendapatkan tiket dari calo dengan harga yang lebih tinggi. Sunato menceritakan, ketika dirinya akan menyebe-

RAWAN LAKA: Kendaraan di dalam kota Situbondo perlu memperlambat lajunya. http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Alergi...Hal 37

Temukan Orok Hanyut di Sungai

rang melalui Jangkar, dia tidak mendapatkan tiket di loket. ”Katanya di loket sudah kehabisan tiket,” imbuh Sunato n Baca Calo...Hal 37

Diduga Hasil Hubungan Gelap HARUS SABAR: sejumlah penumpang di pelabuhan Jangkar menunggu pemberangkatan kapal.

NUR HARIRI/JPRS

DIBUNGKUS: Orok yang ditemukan Abdurrahman di sungai Desa Kesambirampak, dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo kemarin (23/11) malam.

KAPONGAN - Orok berjenis kelamin perempuan ditemukan hanyut di sungai Dusun Karang layar, Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan. Orok yang mengapung tanpa sehelai kain itu, ditemukan oleh pasangan suami istri (pasutri), Abdurahman dan Lia warga setempat, kemarin (23/11) malam. Pada mulanya, orok yang diperkirakan berusia lima bulan di kandungan itu, disangka anak monyet oleh Abdurrahman. “Saya sudah lihat, kemudian istri melihatnya. Saya kira itu anak monyet,” kata Abdurrahman. Karena penasaran, pria yang hendak pulang setelah memberi minum bebek peliharaannya ini, akhirnya kembali untuk memastikannya. Pria yang berada di dekat istrinya itu langsung terkejut n Baca Temukan...Hal 37

HABIBUL ADNAN/JPRS

Melihat Keunikan Arsitektur Rumah Pacinan di Dua Desa di Panarukan

Kualitas Kayu Menunjukan Tingkat Ekonomi Pemiliknya Rumah-rumah warga di sepanjang jalan antara Desa Gumuk dan Desa Gelung Kecamatan Panarukan tampak serupa. Atap rumah yang berbentuk prisma memanjang dengan dua tiang tanggung, menghiasi hampir setiap pinggiran jalan dua desa tersebut.

SERUPA: Aeperti inilah model rumah– rumah di kawasan Desa Gumuk dan Desa Gelung Kecamatan Panarukan memiliki kesamaan model.

FREDY RIZKI, Panarukan.

RENDRA KURNIA/JPRS

nyuputih. Danil diperiksa kira-kira pada hari Senin (18/11) yang lalu dan mendapatkan obat jenis Pasiprim dan Coldmix. Sejak hari itu, Danil meminum dua jenis obat yang dianjurkan dokter. Orang tuanya membayangkan dia akan menemui kesembuhan n

KALA terlihat sebuah hunian model kuno, mungkin akan menjadi biasa jika hanya ada satu atau dua saja. Namun, bagaimana jika

FREDY RIZKI/JPRS

jumlahnya ratusan dan berderet sepanjang jalan? Akan menjadi sebuah pertanyaan bagi masyarakat

yang melewatinya. Di sepanjang jalan desa tepian pesisir Kecamatan Panarukan, ru-

mah-rumah ini berderet rapi. Dari ukuran nyaris semuanya sama, terbuat dari kayu dan memiliki ha-

laman luas. Warga di desa tersebut memanggil model rumah mereka dengan nama Pacinan. Model rumah yang menurut warga sebagai warisan turun temurun dari nenek moyang mereka. Jumair, 51, warga Desa Gumuk, Kecamatan Panarukan yang kebetulan ditemui sedang bersantai di bale-bale rumah Pacinan-nya menceritakan sedikit yang dia ketahui mengenai riwayat rumah-rumah serupa itu. Jumair menjelaskan jika model rumah ini sudah ada sejak dirinya kecil. Dia pun mewarisi satu buah rumah Pacinan dari orang tuanya. Lelaki itu menceritakan, jika rumah-rumah ini dibuat serupa pada zaman dahulu n Baca Kualitas...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 25 November 2014

S I T U B O N D O

ADA APA LAGI

Ditinggal Nyapu, Balita Tewas di Kolam Ikan PANARUKAN - Rahmatullah Al Fatah, seorang balita berusia 21 bulan, ditemukan tewas di sebuah kolam ikan, kemarin malam (23/11). Bocah asal Dusun Barat Kebun, Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan ini, ditemukam tenggelam saat ditinggal nyapu oleh orang tuanya. Data yang diperoleh wartawan koran ini, sang bocah sedang asik bermain dan ditinggal oleh ibunya untuk menyapu rumah. Tidak disangka Rahmatullah bermain di dekat kolan yang ada di halaman rumah warga. Tanpa ada mata yang melihat, balita ini terjatuh pada sebuah kolam ikan. Diduga pada waktu itu kepalanya terbentur pada benda tumpul sehingga tenggelam. Korban akhirnya ditemukan pertama kali oleh ibunya. Tanpa banyak pertimbangan, orang tua korban ini langsung membawanya ke Puskesmas Panarukan. Sayang, nyawa balita tersebut diduga sudah tidak ada saat tenggelam di kolam. Keterangan dari salah seorang petugas medis Puskesmas Panarukan, korban mengalami luka di bagian pelipis matanya. Diduga luka tersebut merupakan luka akibat terbentur di dalam kolam ikan. Dari situ sang bocah kemudian tenggelam dan tewas di lokasi kejadian. “Saat dibawa ke sini kondisi balita itu sudah tidak bernafas. Korban sudah meninggal dunia. Korban mengalami luka di pelipis matanya, diduga karena terbentur saat terjatuh,” kata salah seorang petugas medis di Puskesmas Panarukan. Kaspolsek Panarukan, AKP Supadi membenarkan peristiwa tewasnya balita tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan meninta keterangan dari sejumlah saksi. selain itu juga dimintakan visum ke rumah sakit. “Keterangan di lokasi saat itu ibunya sedang nyapu. Korban diduga bermain sendiri kemudian jatuh ke kolam kecil,” kata AKP Supadi. Data yang diperoleh wartawan koran ini, setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan hingga malam, jasad korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Rahmatullah selanjutnya dimakamkan pada pemakaman umum di Dusun Barat Kebun, Desa Wringin Anom. (rri/pri)

Target Rp 650 Juta, Setor Rp 119 Juta

BUDAYA

Untuk kebutuhan dana Rp 3 miliar, Perusda Banongan mengandalkan sisa DO (delevery order) pembayaran yang sekarang. Untuk mencukupi total angka Rp 3 miliar itu, Perusda Banongan juga sudah melakukan pinjaman kepada BPR Syariah sebesar Rp 500 juta. Namun ini pun belum cukup.”

Perusda Banongan Jadi Sorotan DPRD SITUBONDO – Perusahaan Daerah (Perusda) Perkebunan Banongan kembali menjadi sorotan di DPRD Kabupaten Situbondo. Pasalnya, badan usaha milik daerah (BUMD) yang ada di wilayah timur tersebut tidak mampu memenuhi target setor PAD (pendapatan asli daerah) sebagaimana yang dijanjikan. Pada 2014, Perusda Banon-

Zeiniye, Wakil Ketua DPRD Situbondo EDY S/JPRS

gan menargetkan pendapatan hingga Rp 650 juta. Namun, realisasi yang disetor ke kas daerah hanya Rp 300 juta. Yang le-

bih ironis lagi, ternyata setelah diaudit oleh auditor independen, ternyata yang sah disetor hanya Rp 119 juta.

Keadaan tersebut terungkap dari hasil pembahasan yang dilakukan Badan Anggaran DPRD kabupaten Situbondo dengan

perusda-perusda di lingkungan Pemkab Situbondo. “Permasalahan di Perusda Banongan ini klasik. Sebab. Hampir terjadi setiap tahun,” terang Wakil Ketua DPRD, Zeiniye. Yang lebih janggal lagi, kata politisi PPP tersebut, di rancangan APBD 2015 disampaikan pada 45 anggota dewan, Perusda Banongan kembali memasang target PAD di angka Rp 680 juta. “Ini kan tidak mungkin? Kemarin kita hearing, ternyata Banongan tidak mampu sampai Rp 680 juta n Baca Target...Hal 37

ISTIMEWA

JADI TUAN RUMAH: Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menerima Pataka FKPU dari Bupati Sumenep.

Situbondo akan Jadi Tuan Rumah FKPU Tahun 2015 SITUBONDO – Kabupaten Situbondo akan menjadi tuan rumah penyelenggara FKPU (Festival Kesenian Pantai Utara) di tahun mendatang. Tongkat estafet sebagai penyelenggara FKPU sudah diterima Bupati Dadang Wigiarto dari Kabupaten Sumenep, penyelenggara FKPU sebelumnya. Pemkab Situbondo berusaha membuat beberapa perubahan agar FKPU menjadi lebih ramai. Karena acara yang diselenggarakan di salah satu Kabupaten di Pulau Madura itu digelar di dalam ruangan, maka di Kabupaten Situbondo, festival akan diselenggarakan secara outdoor. Hal itu disampaikan Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Situbondo, Jupri Setyo. Festival yang diselenggarakan oleh 14 kabupaten di Pantai Utara Jawa Timur ini rencananya akan diselenggarakan di Alun-Alun kota. Selain lokasinya yang luas maksud dari diselenggarakannya FKPU di tempat itu supaya masyarakat turut menikmati. Karena berdasarkan festival di Sumenep, jumlah pengunjungnya menjadi terbatas akibat diadakan di tempat tertutup. Padahal, banyak sekali karya-karya dari ke 14 kabupaten itu yang memiliki keunikan. Namun, Jupri melihat terbatasnya kalangan yang dapat menyaksikan FKPU membuat greget dari festival berkurang. “ Kita akan coba melakukan promosi seperti kegiatan yang lain, supaya ramai pengunjung, di tambah lagi dengan menyertakan paket festival yang menarik. Sehingga, membuat penonton tidak bosan dan semakin tertarik dengan FKPU yang akan dilaksanakan di Situbondo ini,” jelas Jupri. Untuk penyelenggaraan FKPU, rencananya akan dibarengkan dengan Hari Jadi Kabupaten Situbondo yang diselenggarakan pada tanggal 15 Agustus tahun depan. Dalam masalah pembiayaan, Jupri juga menjelasakan meski acara ini adalah hajatan Dinas Pariwisata Provinsi Jatim, namun untuk persiapan semuanya akan disediakan oleh Situbondo selaku tuan rumah. Ketika ditanya besaran biaya, Jupri mengatakan dirinya belum bisa memperkirakan. Meski pagu dari penyelenggaraan acara sudah ditetapkan Dinas Pariwisata Provinsi, namun konsep yang berbeda tentunya akan menelan biaya yang berbeda juga. “ Kalau melihat Sumenep kemarin sekitar Rp 500 juta, tapi kita tidak tahu Situbondo nanti,” pungkas Jupri. (fre)

Cangkok Ginjal, Viara Pilih Bertolak ke Jakarta Direncanakan akan Terima dari Ginjal Ibunya BANYUPUTIH – Viara Hikmatun Nisa, bocah yang menderita penyakit pelengketean usus sejak tahun 2010 silam masih belum menunjukkan tanda-tanda penyakitnya akan sembuh. Bahkan, penyakit bocah berumur sepuluh tahun asal Desa/Kecamatan Asembagus itu kian kronis. Selain pelengketan usus, oleh dokter, Viara juga divonis gagal ginjal dan lupus. Karena belum adanya tanda-tanda kesembuhan itulah, Viara bersama keluraga kemarin (24/11) bertolak ke Jakarta. Apa tujuannya ke Ibu Kota? ”Mencari modal untuk cangkok hati dan penyambungan usus,” kata Syaikhul Hadi, ayah Viara kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) kemarin. Syaikhul mengatakan, putri sulungnya itu kini membutuhkan biaya perawatan yang cukup besar. Sehingga dia berpendapat, biaya besar yang dibutuhkan itu akan lebih mudah didapatkan jika di Jakarta. Syaikhul mengaku, sebelum ke Jakarta, dia akan singgah dahulu di Rumah Sakit Primer, Surabaya untuk terapi lupus. ”Terapi lupus ini kan rutin di Surabaya setiap bulan. Setelah itu langsung ke Jakarta ,” katanya kepada JPRS. Sesampainya di Jakarta, dia akan melakukan konsultasi dengan dokter di sana masalah pencangkokan ginjal. Dari hasil konsultasi itu akan dilanjutkan dengan pencangkokan ginjal. ”Sebab, di Rumah Sakit di Surabaya tidak ada yang berani melakukan operasi pencangkokan,” ujar Syaikhul. Akan tetapi, masalah pencangkokan ini bukan masalah mudah. Sebab, sebelum pencangkokan, usus Viara yang masih menggunakan kantong stoma harus disambung terlebih dahulu. Selain itu, operasi pencangkokan ini juga menelan biaya yang tidak sedikit. ”Minimal Rp 500 juta n Baca Cangkok...Hal 37

HABIBUL ADNAN/JPRS

PASRAH: Viara bersama orang tua dan kedua adiknya berdoa di makam pendiri dan pengasuh Ponpes Sukorejo, kemarin.

IKLAN JITU TANAH Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957 Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170m2 Bisa Byr cicil H.082121957957

STNK Hlg STNK P 9101 UE an Abdurrahman Jl. Basuki Rahmat-Mimbaan-Panji-STB


Jawa Pos

KESEHATAN

Selasa 25 November 2014

R A D A R

PUSKESMAS TAMPO

Puskesmas Sumberberas Terbaik se-Jatim

Atasi AKI Luncurkan Sakti CLURING-Sasaran pembangunan kesehatan pada tahun 2014, adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui percepatan pencapaian millenium developmnet goald’s (MDG’s), di antaranya menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Menurunkan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup, meningkatkan umur harapan hidup menjadi 72 tahun, dan menurunkan prevalensi gizi kurang (gizi kurang dan gizi buruk) menjadi lebih kecil dari 15 persen. Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, mengatakan pada tahun 2013 AKI di Kabupaten Banyuwangi ada 33 Jiwa. Hal ini bila di konversi dalam hitungan AKI sama dengan 142,1 per 100.000 kelahiran hidup, kasus terbanyak disebabkan oleh Preeklamsia/Eklamsia dan Perdarahan. Di Puskesmas Tampo, Kecamatan Cluring AKI pada tahun 2013 adalah nol. Pada tahun 2014, hingga November 2014 ini di Kabupaten Banyuwangi sudah terjadi AKI sebanyak 15 Jiwa dengan rincian kasus kematian karena perdarahan 10 jiwa, preeklamsia/eklamsia dua jiwa, retensio plasenta satu jiwa, n Baca Atasi AKI...Hal 39

RSAH FOR JAWA POS RADAR BANYUWANGI

SIAGA: Tim medis ambulans emergency melakukan evakuasi dan tindakan kegawatdaruratan di TKP.

Tim Ambulans RSAH 118 Siap Layani Pasien ISTIMEWA

TIM SAKTI: Kepala Puskesmas Tampo (duduk tengah) Hj. Tatiek Setyaningsih diapit Camat Cluring,Yoppy Bayu Irawan, dan Sekcam, Eko Cahyono bersama jajaran dari Polsek, Koramil, Kades, Ketua TP-PKK, dan Komite Puskesmas.

DISPERINDAGTAM

Pacu Daya Saing Tekstil BANYUWANGI-Sebanyak 60 warga mendapatkan pelatihan menjahit dan bordir dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi. Bimbingan teknis bordir diikuti 40 orang di Kelurahan/Kecamatan Giri dan Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Sedangkan bimbingan teknis menjahit diikuti 20 orang di Desa Sumberbaru, Kecamatan Singojuruh. Pelatihan bordir di Kelurahan/Kecamatan Giri dimulai sejak Kamis (20/11) hingga Senin (24/11). Pesertanya tidak hanya warga Giri. Tetapi juga warga Desa Kenjo dan Desa Glagah, Kecamatan Glagah. Sedangkan di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung dimulai sejak Jumat (21/11) hingga Selasa (25/11). Disperindagtam mengundang instruktur dari Susy Collection Banyuwangi serta Lembaga Kursus dan Pelatihan Hevy Banyuwangi n Baca Pacu Daya...Hal 39

ISTIMEWA

PELATIHAN: Peserta mengikuti bimbingan teknis bordir di Kelurahan/Kecamatan Giri, kemarin (24/11).

BANYUWANGI

GENTENG-Sukses meluncurkan program-program layanan baru, tidak mengurangi hasrat Rumah Sakit Al Huda (RSAH) untuk selalu meningkatkan pelayanan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan dilengkapinya peralatan medis kegawatdaruratan pada tim ambulans emergency, sehingga siap melayani pasien di tempat kejadian perkara (TKP). Seperti yang disampaikan Manajer Instalasi Gawat Darurat RSAH, dr. H. Agung M David kemarin. Dia mengatakan, tim medis ambulans emergency RSAH selalu siap melakukan evakuasi pasien dalam kondisi apapun, seperti peristiwa yang tidak terduga di rumah, di jalan raya, maupun di tempat-

tempat keramaian. ”Dalam setiap kejadian selalu ada risiko kegawatdaruratan yang mungkin memerlukan tindakan langsung di tempat kejadian, sehingga bisa mencegah fatalitas pada pasien,” katanya. Kondisi apa pun, jelas dia, RSAH selalu totalitas menyiapkan tim medisnya. Tim terdiri dari satu orang dokter, dua orang perawat terlatih, serta menyediakan peralatan dan satu unit mobil ambulans emergency yang siap memberikan pertolongan pertama dalam kondisi kegawatan atau kedaruratan. Menurut Agung, kejadian kegawatan memang tidak dapat dihindari. Tapi risiko fatal yang ditimbulkan dapat dicegah dengan penanganan yang cepat dan

DIABETES mellitus atau yang lebih dikenal dengan kencing manis, masih menjadi salah satu penyakit metabolik utama penyebab kematian dan kecacatan. Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat (Departemen Kesehatan, 2001). PBB memperkirakan pada tahun 2000, jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang, dan dalam kurun waktu 25 tahun jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Selain itu, berdasar pola pertambahan penduduk seperti saat ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan didapatkan 8.2 juta pasien diabetes.

Mengapa angka kejadian penyakit ini sangat tinggi di masyarakat kita? Kemungkinan besar karena sulitnya masyarakat kita mempraktikkan pola hidup sehat, dan kurangnya kesadaran mereka akan gejalagejala dini diabetes dan faktorfaktor risikonya. Gejala yang paling khas adalah trias poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus), dan penurunan berat badan. Bila mulai muncul gejala-gejala itu, harus mulai waspada. Sedangkan faktor risiko diabetes meliputi keluarga inti menderita diabetes, kurangnya aktivitas fisik, riwayat diabetes saat kehamilan atau melahirkan bayi besar (> 4 kg), hipertensi, kolesterol tinggi, riwayat penyakit jantung, pembuluh darah, dan lainnya. Bagi

KALIPURO

BANYUWANGI

Perum Bukit Johar

TOYOTA PROMO AKHIR TAHUN

Djl Tanah 480 m2 SHM Perum Bukit Johar Kalipuro Hub: 081236781489

Dijual/Sewa Tanah + Bangunan, SHM / IMB Lt. 1520 LB. 150 Lok. Depan Pasar Subuh Jajag Hub: 082230129393

Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444

Anda yang merasa memiliki faktor risiko tersebut, sebaiknya memeriksakan diri secara rutin

walaupun belum ada keluhan. Penyakit ini memiliki cukup banyak komplikasi. Komplikasinya bisa mengenai pembuluh darah besar maupun kecil di seluruh tubuh (terutama jantung, mata, ginjal), saraf tepi, kulit, pencernaan, dan lainnya. Hal ini bisa menjelaskan keluhan-keluhan yang sering dirasakan penderita, misalnya sering kesemutan karena komplikasi di saraf tepi di kaki dan tangan, luka sulit sembuh karena komplikasi di pembuluh darah, dan lainnya. Karena itu, mulai hidup sehat sejak dini. Bagi yang belum terkena diabetes, jagalah pola makan sehat dan lakukan olah raga minimal seminggu tiga kali, masing-masing 30 menit. Bagi yang sudah terkena, hen-

daknya minum obat dengan teratur, karena sesungguhnya diabetes ini adalah penyakit yang membutuhkan perawatan seumur hidup. Dan cegah komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul seperti di atas, misalnya dengan memakai alas kaki untuk mencegah luka, dan menjaga kelembaban kulit. Bagi yang sudah mengalami komplikasi, konsultasikan dan lakukan perawatan terhadap bagian yang terkena komplikasi tersebut agar tidak semakin memburuk. Edukasi terhadap keluarga sangat penting. Keluarga harus membantu dalam memantau kepatuhan pasien minum obat, membantu menyuntikkan insulin bila perlu, dan memperhatikan perburukan penyakit n Baca Diabetes...Hal 39

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

O l e h

dr. BUNGA PETRIANA OKTARINI *

Truk Toyota Dyna ‘92

Espass PU ‘02

Kijang LGX ‘03’04

Djl Truk Roda 4 Tyt Dyna Th ‘92 Hrg 58 Jt Kndsi Bgus Bisa Nego H: 081336700522

Djl D Espas Pick Up Box Th 2002 AC Original Hrg 40Jt Nego H: 081336700522

Dijual Kjg LGX Disel 03/04 Warna Silver Asli P Tlp 081559983839

Toyota Avanza ‘11

All New Xenia ‘13

Toyota Fortuner ‘08

Dijual Avanza Th 2011 G Hrg 122 Juta Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb. 08123453975 / 082142194111

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

All New Avanza ‘13

Honda Jazz ‘13

Suzuki Estillo ‘11

Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Estillo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Promo Akhir Tahun!! Toyota Cuci Gudang Beli Cash/Kredit, Syarat Mudah DP Ringan, Buktikan Saja. Hub. Toni 081336236483 BB 22483BC4

Tanah SHM Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315

MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224

BANYUWANGI VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING

Marketing Waterboom Bukit Jati di Bali Mmbthkan Marketing Tnga Free Land 10 Orang Wkt Krj Terserah Krj di Banyuwangi Pnghsln Min Rp. 3.300.000/bln+Bonus Pndftran ditutup Tgl 5 Des 2014 H: 08123635793

JAWARA: Purmanto dan Husniah dari Puskesmas Sumberberas menjadi peserta terbaik.

Diabetes, Si Manis Pengundang Tangis

BANYUWANGI

RUMAH SHM 280M2

gangguan psikosomatis. Sampai saat ini masyarakat masih mengutamakan keluhan fisik dibanding keluhan psikologisnya. Sering kali menolak apabila dirujuk untuk penanganan masalah kejiwaannya. Hal itu disebabkan kurangnya pengertian tentang kesehatan jiwa di masyarakat. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat. Harus di akui pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas, selama ini kurang maksimal. Hal itu salah satunya karena kurang kompetennya petugas. Selain itu, masyarakat menganggap kesehatan jiwa hanya domain dari kesehatan saja. Sehingga masyarakat apatis terhadap masalah kesehatan jiwa ini n Baca Puskesmas...Hal 39

OPINI

The Lagoon Residence

The Lagoon Residence Banyuwangi Lokasi Strategis, One Gatesyst, Ready Stocks Type 60+90 Jl. Ry. Yos Sudarso Bwi Hub. 082331514338 - 0333 7602937

tepat. Beberapa kejadian kegawatan yang bisa terjadi, yakni serangan jantung, kram, asma, dan syncope/pingsan serta lukaluka, patah tulang maupun perdarahan pada kecelakaan. Petugas medis yang disiagakan dalam tim ambulans medis ini, lanjut dia, sudah memiliki sertifikat BLS (Basic Life Support) atau ATLS (Advance Trauma Live Support) dan PPGD (Pelatihan Penanganan Gawat Darurat). Mereka siap menjemput dan menolong pasien di manapun dan dalam kondisi apapun. “Bagi yang membutuhkan layanan medis dan ambulans, bisa melalui layanan ambulans call service (0333) 842 118. Kebutuhan ambulans bisa dilayani dengan cepat,” tegas Agung. (*/abi)

MUNCAR-Menurut badan kesehatan dunia WHO, penderita gangguan jiwa cukup banyak jumlahnya, dan itu telah menjadi beban tersendiri bagi dunia. Di Jawa Timur saja, jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa sekitar 58.520 orang, dan jumlah orang dengan masalah kejiwaan sebanyak 172.900 jiwa. Meningkatnya jumlah gangguan jiwa, salah satunya disebabkan perubahan yang cepat dari masyarakat pertanian menuju masyarakat industri, di mana masyarakat dituntut untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Dampak gangguan jiwa yang muncul di masyarakat antara lain tawuran antarpelajar, tindak kekerasan, tindak kriminal, depresi, cemas, dan

ISTIMEWA

JAJAG

JUAL/SEWA TANAH + BANGUNAN

33

B A N Y U W A N G I

-

-

PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA

-

OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

LI-ONG

JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

TANGGUL

JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN

Mulai Beralih ke Pertamax KENAIKAN harga BBM bersubsidi ternyata diikuti dengan tren penggunaan bahan bakar oleh masyarakat. Konsumen banyak yangberalih ke pertamax yang harganya lebih mahal sedikit dibandingkan dengan menggunakan premium bersubsidi. Bahkan, pasokan pertamax di SPBU juga cepat habis jika dibandingkan dengan biasanya. “Sejak harga premium dinaikkan, banyak yang beralih menggunakan Pertamax,” ucap Saudi, salah seorang petugas SPBU di Tanggul. Sejak turunnya harga pertamax dari Rp 10.800 perliter ke Rp. 9.950 perliter membuat konsumen beralih ke pertamax daripada premium. “Selisih harganya pun sedikit, hanya Rp. 1.500, saja,” tambahnya Sementara itu, Teguh, salah seorang pemilik kios bensin yang berada tepat di depan SPBU Tanggul mengatakan bahwa, naiknya harga BBM jenis Premium tak berdampak positif baginya. Karena banyak warga yang lebih memilih Pertamax. “Kalau sebelumnya, masih lumayan banyak yang beli eceran. Sekarang karena harganya hampir menyerupai Pertamax, jadi tambah sedikit keuntungannya,” katanya. (jon/wah/jpnn/aif)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

NGAKU DAPAT BISIKAN: Gunawan Hariyanto saat dilarikan ake Puskesmas Sumbersari setelah terjun bebas dari tas gladak kembar Jl Ahmad Yani Jember, kemarin.

Lompat dari Gladak Kembar MASYARAKAT yang melintas di sekitar Jembatan Kembar Jl.Ahmad Yani, kemarin pagi dibuat heboh. Pasalnya, Gunawan Hariyanto, 32 warga Jl.Trunojoyo VI/74 yang naik sepeda pancal tiba-tiba melompat dari atas jembatan dengan ketinggian sekitar 20 meter. Beruntung, nyawa laki-laki yang bertubuh gemuk itu selamat dan hanya mengalami luka luka lecet saja. Korban ‘hanya’ mengalami luka memar pada rusuk sebelah kiri. Selanjutnya, korban dibantu warga sekitar dilarikan ke Puskesmas Sumbersari untuk mendapatkan perawatan. Informasi yang berhasil dihimpun, pagi itu korban seperti biasa berolah raga dengan sepeda pancal miliknya. Ketika melintas diatas jembatan Gladak Kembar, tiba-tiba korban berhenti dan langsung melompat dari jembatan. Warga yang melihat kejadian itu, sebagian berteriak histeris karena kaget dengan aksi nekat korban. “byurrrrrrrrr....” korban langsung terjungkul ke dalam sungai yang saat itu air mulai besar. Warga yang mengetahui langsung memberikan pertolongan. (jum/wah/JPNN/aif)

PRODUKSI sejumlah komoditas pertanian, khususnya pangan masih mengalami surplus dari tahun ke tahun. Namun begitu, untuk komoditas hortikultura, termasuk sayur mayur masih tetap mendatangkan dari luar daerah. Menghadapi era pasar bebas ASEAN tahun depan, kondisi tersebut masih menjadi tantangan tersendiri . Ari Wasiyanto, kepala Kantor Ketahanan Pangan Bondowoso menjelaskan, ada sejumlah komoditas pangan utama yang produksinya masih surplus. Di antaranya adalah beras, daging, gula, hingga jagung. Sementara untuk hortikultura yang surplus adalah cabe. Berdasarkan catatan, Kebutuhan beras atau konsumsi beras masyarakat Bondowoso sendiri selama satu tahun berkisar 89 kilogram per kapita. Jika ditotal, kebutuhan beras se Bondowoso hanya sekitar 74 ribu ton. Padahal jumlah produksinya selalu di atas 200 ribu ton. “Banyak beras kita yang dikirim ke luar daerah,” ujarnya. Kendati begitu, dia juga mengakui jika untuk sejumlah komoditas lain Bondowoso hanya menjadi konsumen. Misalnya kentang, wortel termasuk juga telur ayam. “Untuk sayur mayur, telur atau pun susu kita masih datangkan dari luar daerah. Padahal potensi Bondowoso bagus tapi belum tergarap dengan baik,” ungkapnya. (esb/sh/JPNN/aif)

JEMBER – Rencana pengembangan lahan parkir di depan Stasiun Jember mulai direalisasikan oleh PT Kereta Api Daops 9 Jember . Bahkan mereka juga mulai membongkar sejumlah gedung di depan Stasiun Jember. Sementara untuk pembongkaran rumah warga dideadline pada 7 Desember 2014 mendatang. Pantauan Jawa Pos Radar Jember kemarin ada sejumlah bangunan rumah di depan stasiun yang mulai dibongkar. Bahkan sejumlah pekerja tampak merobohkan bangunan di depan stasiun tersebut. “Pokoknya kami diminta membongkar yang dibongkar,” ujar salah satu pekerja kemarin. Dia hanya melaksanakan tugas untuk merobohkan beberapa bangunan di depan stasiun. Semula banyak pihak yang mempertanyakan pembongkaran ini, terutama sejumlah bangunan tersebut memang harus izin kepada pihak kementerian untuk pembongkarannya karena termasuk aset. Saat dikonfirmasi kepada pihak PT. KAI Daops 9 Jember memang diakui sudah mulai ada pembongkaran. “Memang ada pembongkaran, namun yang dibongkar adalah bangunan tambahan,” ujar Sugeng Turnianto, Manajer Humas PT. KAI Daops 9 Jember kemarin. Sugeng mengatakan, bangunan yang dibongkar itu bukan merupakan bangunan

depan Stasiun Jember, sehingga bisa digunakan untuk perluasan parkir stasiun. Pasalnya, sejumlah aset rumah dinas itu masuk dalam aktiva tetap negara dan perlu memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan untuk penghapusannya. “Jadi masih dalam proses di kementerian,” jelasnya. Se telah izin dari Menteri Keuangan turun, maka PT. KAI Daops IX memastikan segera membongkar rumah dinas tersebut. Terkait dengan rencana dari PT. KAI untuk melakukan pembongkaran terhadap lahan warga masih tetap lanjut. Pihak manajemen tetap pada pendiriannya dan akan segera melakuHERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN DIROBOHKAN : Beberapa pekerja mulai membongkar bangunan di depan Stasiun KA Jember kan pembongkaran tersebut paling lambat akhir tahun. yang akan difungsikan sebagai lahan parkir. “Kalau rencana pembongkaran pada maksimal sampai 7 Desember yang sempat dibangun oleh masyarakat. surat dari Kementrian Keuangan. “Kami masih menunggu izin Kemen- 2014,” jelas Sugeng. Diakuinya memang “Total ada sekitar tiga bangunan yang dibongkar terlebih dahulu,” jelasnya. Semen- trian Keuangan. Masih dalam tahap pen- masih ada beberapa warga yang menolak tara untuk 14 bangunan yang merupakan gajuan untuk penghapusan aset itu,” jelas untuk pindah, sehingga pihaknya masih aset milik PT. KAI Daops 9 Jember masih Sugeng. Pihaknya menunggu keputusan memberikan batas waktu hingga 7 Debelum dibongkar dan masih menunggu Menkeu untuk penghapusan aset di sember. (ram/wah/jpnn/aif) OPINI

Revolusi Mental Guru Menuju Pendidikan Bermutu

KALIWATES

Produksi Komoditas Pangan Surplus

Selasa 25 November 2014

Depan Stasiun Mulai Dibongkar

SELISIH TIPIS: Para pemilik kendaraan banyak yang mulai menggunakan Pertamax daripada Premium bersubsidi.

BONDOWOSO

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

BERDASARKAN Kepres no 78 tahun 1994 Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November bersamaan dengan HUT PGRI. HGN dan HUT PGRI Ke-69 tahun 2014 diperingati dalam suasana pemerintahan baru, presiden dan wakil presiden baru Joko Widodo - Yusuf Kalla dengan visi misinya ”Revolusi Mental Menuju Bangsa Yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian”. Pertanyaannya, mengapa perlu revolusi mental bangsa Indonesia? Menurut Joko Widodo-Yusuf Kalla bahwa penyakit mental yang menjangkit bangsa Indonesia secara individu antara lain tidak berkarakter, malas, bebal. Dalam kehidupan kemasyarakatan antara lain terjadinya gangguan ketertiban sosial, gangguan keamanan dan kenyamanan sosial, ketimpangan sosial, serta kecemburuan sosial. Sehingga bangsa Indonesia itu lemah, produktivitas dan daya sainganya rendah, dan tidak bermartabat. Hal tersebut terbukti sering terjadinya tawuran massa baik dikalangan pelajar, mahasiswa, masyarakat, dan yang parah lagi yakni adanya anarkis di Gedung Senayan, DPR menggunakan cara-cara yang tidak bermartabat dalam menyam-

paikan pendapat, korupsi merajalela, asusila, serta narkoba sudah menyerang seluruh komponen bangsa. Hal tersebut yang mendorong Jokowi-JK untuk mengadakan revolusi mental bangsa Indonesia. Untuk melakukan revolusi mental tersebut hanya bisa dilakukan melalui implementasi sistem pendidikan yang berkualitas dan bermartabat. Proses Pendidikan yang bermutu akan melahirkan sumber daya manusia berkualitas, cerdas intelektual spiritual serta berkarakter kuat dan berdaya saing tinggi guna menghadapi dunia global. Namun kenyataannya kualitas pendidikan Indonesia masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada potret pelajar Indonesia, yang tergambar pada hasil PISA (Programmefor International Student Assessment) tahun 2009, bahwa kemampuan kognitif (knowledge) dan juga keahlian siswa Indonesia di bidang reading, matematika dan scientific literacy (kemampuan sains) sangat memprihatinkan, yakni kemampuan reading pelajar Indonesia berada pada peringkat 57, matematika peringkat 61 dan sains peringkat 60, dari 65 negara peserta PISA. Yang paling memprihatinkan

O l e h

Drs. SISWAJI, MPd * lagi bahwa hampir seluruh pelajar Indonesia tingkat kemampuan Kognitifnya berada pada level rendah, yakni mengingat, memahami dan menerapkan (taxonomi bloom), sedangkan kemampuan kognitif siswa dari negara-negara maju pemenang PISA Shanghai China, Korea, Japan, Finland, Singapore, Hongkong menduduki level berpikir tinggi (kemampuan menganalisa, mengevaluasi dan mencipta). Akibatnya jika mutu pendidikan rendah maka kualitas SDM juga akan rendah. Terbukti United Nations for Development Programme (UNDP) mengumumkan hasil studi

tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui Human Development Report 2004bahwa Indonesia menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Bahkan menurut laporan hasil survey The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) kualitas pendidikan Indonesia berada pada peringkat 16 di tingkat Asia dan berada di urutan 160 untuk tingkat dunia. Ironisnya, kedudukan itu berada di bawah negara Vietnam yang sering mengalami kekacauan politik dan peperangan . Untuk mengejar ketertinggalan pendidikan dengan negara-negara maju di dunia, tidak lain adalah implementasi kurikulum 2013 secara efektif dan efisien. Karena substansi implementasi kurikulum 2013 adalah revolusi mental murid dan guru (perubahan mindset/pola pikir siswa dan guru secara mendasar, guru harus mengembangkan model pembelajaran scientific/pendekatan keilmuan) dan penilaaian hasil belajar siswa secara autentik guna melatih kemampuan berpikir level tinggi (analitik dan kreativitas) siswa. Untuk mencapai hal tersebut guru harus menjalani profesionalisasi secara terus

menerus, guru tidak boleh berhenti belajar, harus sering mengikuti penataran, workshop, pelatihan-pelatihan, mengadakan penelitian, aktif dalam organisasi profesi, aktif bermasyarakat, mendengarkan radio, televisi guna mengembangkan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan keprofesionalan guru secara optimal. Tuntutan terhadap peningkatan kompetensi secara berkesinambungan bagi guru adalah keniscayaan karena substansi kajian dan konteks pembelajaran selalu berkembang dan berubah menurut dimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu melalui HGN dan HUT ke-69 PGRI tahun 2014 mari kita wujudkan revolusi mental melalui peran strategis guru guna mencapai tujuan pendidikan nasional untuk menuju Indonesia Hebat, yakni bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Dirgahayu Hari Guru Nasional dan HUT ke-69 PGRI. Semoga guru semakin profesional, dan bersatulah guruku. Hidup guru, hidup PGRI, solidaritas Yes !!!. (*) *) Sekretaris PGRI Banyuwangi


Jawa Pos

Selasa 25 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

37

S I T U B O N D 0

Pembagian Bantuan Berakhir 03/12 n HARI... Sambungan dari Hal 31

RENDRA KURNIA/JPRS

TAK BERDAYA: Muhammad Danil di tunggui oleh keluarganya di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Alami Stephan Johnson Syndrome n ALERGI... Sambungan dari Hal 31

Tidak disangka, pada hari Kamis (20/11) yang lalu, bocah ini mulai merasakan sakit panas di sekujur tubuhnya. Sakit panas itu kemudian membuat sekujur tubuhnya menjadi gosong serta melepuh. “Awalnya anak saya sakit panas. Saya bawa ke dokter Rukmi. Setelah itu minum obat tiga sampai empat hari ternyata begini,” kata Sumani, sambil menunjukkan obat Pasiprim dan Coldmix.

Dari situ, Sumani dan suaminya langsung membawa Danil ke Puskesmas Banyuputih. Dari puskesmas itu, mereka mendapat keterangan bahwa Danil diduga alergi obat. Sehingga mereka memutuskan membawa Danil ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. “Saya kaget, setelah tahu kulit anak saya muncul bintik-bintik hitam, kemudian tubuhnya gosong. Karena terus mengaku panas, saya bawa dia ke sini (RSUD) setelah diduga alergi obat. saya harap bisa cepat sembuh,” kata Agus saat ditemui se-

jumlah wartawan kemarin. Sekretaris RSUD dr. Abdoer Rachem Situbondo, Imam Hidayat mengatakan kasus yang dialami Danil bukan merupakan malapraktik. Danil menurutnya langsung ditangani dan sudah diagnosa mengalami Stephen Jhonson, dengan kondisi kulit memang sudah melepuh. “Yang pasti ini bukan Malapraktik. Dua jenis obat yang diberikan dokter itu sudah betul untuk menurunkan panas. Bisa jadi, yang terjadi ini karena daya tahan tubuh pasien yang

tidak kuat. Kasus ini biasa disebut Stephan Johnson Syndrome,” kata Imam Hidayat. Ditambahkan, jenis penyakit kulit pasien tersebut disebabkan oleh adanya alergi obat atau infeksi. Dari situ, diseranglah lapisan kulit dan selaput lendir seperti mata dan mulut. Sehingga pasien mengalami alergi. Yang demikian ini menurutnya bisa saja terjadi, meski pasien tidak pernah alergi obat. “Upaya penyembuhannya bisa dua sampai tiga minggu,” pungkas Imam Hidayat. (rri/pri)

Sebab kartunya sudah hilang. “Tidak ada kendala, hanya ada penerima yang kartu KPS-nya hilang. Kalau untuk yang hilang tidak langsung kita cairkan. Caranya, warga yang bersangkutan harus mendapat keterangan dari desa, kemudian dari TKSK dan Dinas Sosial. Setelah itu baru bisa diajukan ke kantor pos. Akan langsung bisa cair,” terang Alit Suryawan, kemarin (24/11). Pengamatan wartawan koran ini, pembagian dana PSKS di beberapa desa/kelurahan berjalan dengan baik tanpa ada protes. Seperti yang terjadi di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo serta di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran. Menurut Lurah Dawuhan, Sumaryono, pada saat pembagian memang ada warga yang ditemukan sudah meninggal. Akan tetapi dengan beberapa syarat, maka kartu KPS milik orang meninggal tersebut se-

cara otomatis akan berpindah kepada anggota keluarga yang bersangkutan. “Kalau hilang bisa diurus. Untuk penerima yang ternyata sudah meninggal, maka itu hak keluarga yang bersangkutan,” katanya. Selain itu, kepada wartawan Kepala Desa Tanjung Pecinan, Hamisun mengatakan, bagi masyarakat yang tidak memiliki KTP, maka akan dibuatkan keterangan domisili dari desa. Hal itu dilakukan secara cepat agar bantuan dari pemerintah dapat dinikmati warga yang kurang mampu, yang namanya telah terdaftar. “Yang penting warga memiliki kartu perlindungan sosial (KPS) dan sesuai dengan nama pemiliknya,” kata Hamisun. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, pembagian dana PSKS di Kecamatan Situbondo dan Mangaran bisa diselesaikan sekitar pukul 13.00. Selanjutnya, kantor Pos Cabang Situbondo berencana akan mencairkan dana PSKS tersebut pada hari

ini (25/11) di kecamatan Arjasa. Pembagian dana bantuan PSKS ini direncanakan akan berakhir pada 03 Desember 2014 mendatang. Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Situbondo, Iptu I Wayan Karba menegaskan, selama pembagian dana bantuan tersebut dinyatakan aman dan berjalan lancar. “Hasil pantauan, pengawasan, serta penjagaan aparat di lapangan, tidak ada kendala. Semuanya berjalan lancar. Hanya saja di lapangan masih ada kesalahan administrasi tetapi bisa ditanggulangi dengan baik,” katanya. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 64.203 rumah tannga sasaran (RTS) di Kabupaten Situbondo, akan mendapatkan dana bantuan Program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) dari pemerintah pusat. Dari total penerima itu, pemerintah pusat mengucurkan dana sebesar Rp 25.681.200.000. melalui kantor pos yang dibagikan di masingmasing desa/kelurahan. (rri/pri)

Untuk Meminimalisir Kecelakaan n MINTA... Sambungan dari Hal 31

”Mungkin karena jalannya luas dan satu arah, banyak pengendara yang yang semau-maunya,” katanya. Oleh karena itulah, untuk me-

minimalisir terjadinya kecelakaan akibat laju kendaraan yang tinggi itu, dirinya meminta kepada pihak terkait, seperti Dinas perhubungan komunikasi dan informatika (Dishubkominfo) untuk segera memasang rambu-rambu yang dibutuhkan.

”Misalnya, rambu-rambu agar pengendara mengurangi kecepatan ketika melintas di jalanjalan tertentu. Atau ramburambu tentang kecepatan maksimal. Saya kira itu segera harus segera dipasang,” pungkas lelaki berkacamata itu. (bib/pri)

Awasi dengan Siapa Anak Bergaul n TUJUH... Sambungan dari Hal 31

Termasuk juga apakah perempuan pengidap HIV, Aids tersebut seorang PSK (pekerja seks komersial) atau bukan. “Yang

terpenting saya kira himbauan moral, bagaimana setiap orang tua harus hati-hati terhadap setiap perkembangan anak, sekecil apapun,” terangnya. Termasuk yang perlu diawasi, kata Abu Bakar, adalah dengan siapa

seorang anak bergaul. “Termasuk perubahan tingkah laku sekecil apapun, kita harus tanggap. Seringlah berkomunikasi dengan anak,” imbuh Abu Bakar. Mantan Kabag Tata Usaha RS dr Abdoer Rahem ini mene-

gaskan, penyakit HIV/AIDS tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak kecil pun yang menjadi korban kekerasan seksual, juga tidak menutup kemungkinan terkena penyakit mematikan tersebut. (pri)

Polisi Tetap Melakukan Visum n TEMJUKAN... Sambungan dari Hal 31

Sebab yang dilihatnya adlah orok dia bergegas masuk ke sungai untuk mengambilnya. “Saya pakai kaos saya untuk membungkusnya. Saya terkejut ada orok mati dibuang di sungai, waktu itu saya langsung masuk ke sungai,” kata Abdurrahman sambil menunjukkan celana yang dipakainya masih basah kuyup.

Setelah menemukan orok, sekitar pukul 17.40 petang kemarin (23/11), pria tersebut langsung melapor ke Mapolsek Kapongan. Dia menceritakan semua apa yang terjadi hingga sampai ke kantor polisi. Orok bayi itu selanjutnya dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk dilakukan otopsi. Karena merasa iba, Abdurrahman tetap menyelimuti orok tersebut menggunakan kaosnya dan ditaruh

di dalam kardus hingga sampai di kamar mayat rumah sakit. Kepada wartawan koran ini, Abdurrahman mengaku akan tetap mengambil orok itu meski kondisinya sudah tidak bernyawa. “Mau saya ambil untuk saya kuburkan sendiri,” kata pria kelahiran kelurahan Dawuhan, Situbondo itu. Kapolsek kapongan, Ipda Bahtiar mengatakan, kasus penemuan orok tersebut masih dalam penyelidikan pihaknya.

Sementara ini orok tersebut diduga hasil dari hubungan gelap dan sengaja digugurkan. “Kasus itu akan diselidiki, mungkin ada orang tuanya yang akan mengakuinya,” kata Ipda Bachtiar. Sebelum orok tersebut dikubur sesuai permintaan penemunya, pihak kepolisian akan tetap melakukan visum guna menyelidiki kasus tersebut. “Sesuai prosedur, kita tetap melakukan visum sebagai bahan penyidikan,” pungkasnya. (rri/pri)

Di Raas Menjelang Pemilihan Kades n CALO... Sambungan dari Hal 31

Namun anehnya, meski di loket tidak disediakan tiket, tetapi di luar ternyata ada yang menjual tiket. Karena itulah, sebagaian besar penumpang yang berangkat pada Sabtu pukul 01.00 dini hari (22) lalu itu membeli tiket melalui calo tersebut. Harganya pun dua hampir dua kali lipat dari harga di loket penjualan tiket. Sunato mengaku, waktu itu dirinya membeli tiket dengan harga Rp 80 ribu. ”Kalau di loket Rp. 48 ribu,” katanya. Dari pengakuan Sunato, uang tiket tersebut ditarik di dalam kapal. Bahkan ada juga yang ditarik setelah sampai di Ra-

HABIBUL ADNAN/JPRS

MENUNGGU: Penumpang jurusan Raas di pelabuhan Jangkar.

as. ”Cuma dikasih tanda pembayaran di Jangkar”, ujar Sunoto Sementara itu, calo yang dimaksud ketika dihubungi me-

lalui telepon seluler (Ponsel) pada minggu malam (23/11) lalu secara terang-terangan mengaku kalau dirinya me-

nyediakan tiket. ”Nanti saya pesan dari orang-orang saya,” katanya kepada JPRS. Dia menjelaskan, untuk mendapatkan tiket di loket harus berebutan dengan calon penumpang yang lain. Itupun belum tentu dapat tiket. ”Kalau mau nunggu berlama-lama tidak apaapa. Kalau sama saya (beli tiket) cuma naik 30 persen sesuai ketentuan perusahaan,” kilahnya. Informasi yang didapatkan, di Raas saat ini menjelang pemilihan Kepala Desa (Kades) di beberapa desa. Sehingga, banyak penumpang tujuan Raas yang menyeberang di luar jadwal pemberangkatan itu (Jadwal pemerangkatan Jangkar-Raas hari Sabtu-Rabu). (bib/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

MENGAJI: Viara dan Ayah serta dua adiknya berdoa di Asta Pesantren Sukorejo.

Golongan Darah Ayah Tidak Cocok n CANGKOK... Sambungan dari Hal 32

Itupun kalau pendonornya keluarga sendir i,” terang Syaikhul lagi. Dengan alasan itulah, dia memutuskan berobat di Jakarta. Sebab, dalam pandangan bapak tiga anak ini, biaya sebesar itu akan lebih mudah didapatkan di ibu kota. ”Terus terang saja, kami sangat membutuhkan uluran tangan, bantuan dari para relawan.

Dan di Jakarta san saya yakin bisa mendapatkan dana yang saya harapkan. Kalau masih di daerah, kapan saya bisa operasi anak saya,” katanya dengan penuh optimis. Sesampainya di Jakarta, yang akan dilakukan Syaikhul adalah menarik hati para relawan melalui bantuan media masa. Selain itu, dirinya juga akan tetap berjualan buku karyanya. Sementara itu, terkait masalah cangkok ginjal, besar kemungkinan Viara akan mendapatkan do-

nor ginjal dari ibu kandungnya, Inwaningsih. Dengan orang yang melahirkannya ini, golongan darah Viara sama. ”Termasuk saya harus mempersiapkan mental, belajar menerima kenyataan. Dua orang yang saya cintai (istri dan anaknya) akan melakukan sesuatu yang beresiko. Kalau secara mental, saya lebih siap ginjal saya yang dipakai. Akan tetapi golongan darah tidak cocok,” kata lelaki berkaca mata itu. (bib/pri)

Biaya untuk Mendirikan Sekitar Rp 10 Juta Banongan Pinjam Rp 550 Juta n KUALITAS... Sambungan dari Hal 31

Ini agar terlihat rukun antara masyarakat satu dan lainnya. Karena jika terlihat sama, tidak akan ada orang yang merasa berbeda. Jumlah ruangan dan ukuran rumah Pacinan ini pun sama saja. Luasnya tak lebih dari 4 x 7 meter. Isinya semuanya juga sama, dua buah kamar dan satu dapur. Sedangkan ruang tamu semuanya diposisikan di depan rumah. “Jadi di dalam rumah benar-benar untuk istirahat saja, kalau tamu ya di depan,” jelas Jumair sambil tersenyum.

Untuk bahan dari rumah Pacenan, Jumair mengaku sebagian besar menggunakan jenis Kayu Kamper, Kayu Sukun atau Kayu Malam. Balkis,42, adik Jumair yang sedari tadi duduk di sebelahnya menambahkan jika hanya orang kaya yang menggunakan kayu-kayu mahal. “Mungkin tujuan dari menggunakan model rumah Pacinan memang agar orang di sini rukun. Tetapi keluarga orang kaya masih tetap ingin terlihat beda. Zaman saya kecil dulu yang rumahnya dari kayu jati, dan banyak ukiran sama kepala rusanya berarti orang kaya,” ujar Balkis. Ketika Jawa Pos Radar Situ-

bondo menanyakan berapa isi ideal dari sebuah rumah Pecinan. Jumair mengatakan maksimal isinya empat orang, atau lima orang dengan jumlah dua orang dewasa dan tiga anak kecil. Jadi jika dalam keluarga penghuni rumah Pacenan ada yang menikah, maka akan dibuatkan rumah baru. Rumah Pecinan sendiri tergolong murah. Kata Jumair, untuk mendirikan sebuah rumah hanya perlu biaya sekitar Rp 10 juta. Sehingga tidak terlalu memberatkan untuk pengantin baru. Apalagi jika bahan-bahannya sudah ada. Seiring berjalannya waktu,

Jumair dan Balkis mengatakan bahwa mulai banyak warga pendatang yang tinggal di desanya. Ada beberapa yang masih menggunakan rumah Pacinan sebagai model huniannya. Apalagi yang masih punya famili dengan penduduk asli. Tapi sebagian sudah membangun rumah dengan model baru. Bangunannya lebih kokoh dan harganya mahal. “Tidak masalah sebenarnya, tapi kalau jumlahnya semakin banyak, rumah-rumah Pacinan lama-lama tidak terlihat lagi, karena banyak rumah dari tembok yang dibangun di halamanhalaman,” tutur Jumair.(pri)

n TARGET...

Sambungan dari Hal 32

Di 2015, hanya mampu Rp 124 juta,” imbuhnya. Sehingga, jika ditambahkan setoran di tahun 2015 dengan tahun sebelumnya, berarti Perusda Banongan tidak akan setor apa-apa di tahun 2015 ini. “Ini adalah yang terburuk dalam sejarah perusda Banongan menyetor PAD,” pungkasnya. Dalam hearing antara Perusda Banongan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD juga terungkap, jika BUMD yang ada di Kecamatan Jangkar ini masih membutuhkan dana segar sekitar Rp 3 miliar. Tujuannya, agar

bisa sampai pada musim giling pada tahun 2015. “Untuk dana Rp 3 miliar ini yang diandalkan adalah sisa DO (delevery order) pembayaran yang sekarang. Untuk mencukupi total angka Rp 3 miliar itu, Perusda Banongan juga sudah melakukan pinjaman kepada BPR Syariah sebesar Rp 500 juta,” imbuh Zeiniye. Meski demikian, pinjaman dan sisa DO itu pun juga masih belum cukup. Sehingga, Perusda Banongan mengaku masih butuh penyertaan modal, butuh pinjaman ke bank lain. “Yang jelas kalau penyertaan modal kan DPRD butuh berpikir sekian kali. Sebab, dari pen-

galaman selama ini, hasilnya tidak signifikan untuk penyetoran ke PAD. Yang ada justru tambah merosot, beda dengan perusda yang lain,” ungkap Zeiniye. Dia mencontohkan, BPR Syariah tahun ini akan setor Rp 170 juta, kemudian PDAM Rp 650 juta, Perusda Pasir Putih Rp 230 juta. “Artinya, semua perusahaan daerah itu ada kenaikan semua,” imbuhnya. Termasuk juga Bank Jatim. Hingga posisi November ini, giro dan tabungan sekitar Rp 10 miliar. “Artinya, perkembangan perusda yang lain cukup baiklah, walaupun kita masih menginginkan peningkatan yang lebih,” ungkapnya. (pri)


OLAHRAGA

38

R A D A R

Jawa Pos

Selasa 25 November 2014

B A N Y U W A N G I

Pembalap BRCC Berjaya di Tangsel BANYUWANGI - Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) Banyuwangi kembali berjaya. Kali ini tim balap sepeda terbaik Kota Gandrung itu sukses menjadi jawara dalam balap sepeda bertajuk Tangsel City Circuit-Tangsel Open Road Race Bike Competition yang digeber di Tangerang Selatan tanggal 23 November lalu itu. Tim di bawah binaan Guntur Priambodo itu sukses menjadi yang

terbaik pertama dengan mengalahkan KFC Jakarta dan Jamu Gendong, Jogjakarta, yang berada di posisi kedua dan ketiga. Selain sukses menjadi juara umum, BRCC juga menyuplai satu pembalap ke daftar nominasi terbaik. Satu pembalap BRCC berhasil menjadi juara kedua kategori perorangan. Dia adalah Herwin Jaya. Keberhasilan itu membuat BRCC semakin bersinar di level nasional.

Bukan tidak mungkin tim balap sepeda Banyuwangi itu juga memiliki kans menjadi yang terbaik dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun 2015 mendatang. Ketua BRCC Banyuwangi, Guntur Priambodo menuturkan, prestasi tersebut merupakan buah kerja keras. Menurut dia, kecil kemungkinan prestasi bakal terwujud tanpa latihan keras. ‘’Anak-anak

sudah berusaha maksimal. Itu hasilnya luar biasa,’’ tandasnya. Sementara itu, tim balap sepeda BRCC yang ikut dalam ajang itu, antara lain Nandra, Herwin Jaya, Bambang Suryadi, Kurniawan, dan Muhamad Taufik. (ton/c1/als) SUKSES: Lima pembalap tim B R C C B a ny u w a n g i s u k s e s menjadi juara dalam balap sepeda Tangsel City Circuit Race.

ISTIMEWA

Raih Lima Medali di Kejurprov BANYUWANGI - Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi tampil cukup lumayan di kejuaraan provinsi (kejurprov) yang digeber di Sidoarjo. Tim binaan Yanuar Pribadi itu berhasil meraih lima medali dalam ajang tahunan tersebut. Dari 13 taekwondoin yang diterjunkan, hanya lima atlet yang sukses menggondol medali. Dengan demikian, lebih dari separo gagal berkibar dalam ajang yang dihelat selama tiga hari itu. Prestasi terbaik atlet Bumi Blambangan itu adalah mendapatkan satu medali emas. Atlet tersebut adalah Zeni Pingkan yang berlaga kategori kyorugi di kelas U-63 junior putri. Sebetulnya, TI Banyuwangi mempunyai kans mendapatkan dua medali emas. Sebab, satu atlet lain juga sukses menembus partai puncak. Sayang, dalam partai final itu, taekwondoin Banyuwangi takluk. Kekalahan itu membuat kontingen Banyuwangi hanya menambah satu medali perak. Itu diraih Tasya Nabiella yang berlaga di kategori kyorugi kelas U-46 junior putri. Medali lain disumbangkan

ISTIMEWA

LUMAYAN: Dari 23 taekwondoin yang diterjunkan di ajang Kerjurprov Jatim, Banyuwangi berhasil menggondol lima medali.

Tijar Nazmi yang turun di kategori kyorugi kelas U-51 junior putra dan Rafael Ekky yang berlaga di kategori kyorugi U-59 putra. Kedua atlet tersebut samasama mendapatkan medali perunggu. Juara ketiga direngkuh Risma Wakhidatrur yang turun di kategori poomsae kelas junior putri. Ketua umum TI Banyuwangi, Yanuar Pribadi mengatakan, perolehan medali itu bukan merupakan hasil buruk. Sebab, di luar dugaan, daerah lain

menurunkan atlet dengan jumlah banyak. ‘’Kami hanya menurunkan 13 atlet. Bandingkan dengan Surabaya yang sampai membawa 60 atlet,’’ katanya. Sebab itu, persaingan antar kontingen berlangsung ketat dan sangat kompetitif. Bayangkan, atlet yang berkiprah dalam ajang tersebut nyaris menembus angka seribu peserta. ‘’Jumlah peserta mencapai 900 atlet. Jadi, kita mendapatkan lima medali itu sudah luar biasa,” tandasnya. (ton/c1/als)

Rafael “Nadal” Marcello Siapkan Kejutan Di Kejuaraan BOY 2014 Mendatang

GALIH COKRO/RABA

SUDAH BUBAR: Manajemen belum siap, Persewangi terancam tidak bisa ikut Piala Gubernur Jatim.

BANYUWANGI - Petenis Banyuwangi sepertinya tidak ingin sekadar numpang lewat dalam Banyuwangi Open Yunior (BOY) yang digelar mulai 27 November mendatang. Seperti beberapa edisi sebelumnya, meski berstatus tuan rumah, petenis Osing dituntut all out membendung kontestan dari semua penjuru Nusantara. Pengurus Pelti Banyuwangi Edi Santoso menuturkan, even berskala nasional itu dipastikan akan menyajikan persaingan sengit antar peserta. Banyuwangi sebagai tuan rumah tentu tidak ingin sekadar menjadi penggembira dalam hajatan itu. “Target Banyuwangi harus bisa lebih baik lagi seperti even sebelumnya,” tuturnya. Atlet Banyuwangi yang tampak mempersiapkan diri terjun di ajang itu adalah Rafael “Nadal” Marcello. Konfidensi tinggi di-

Kecil Peluang Ikut Piala Gubernur BANYUWANGI - Persewangi tampaknya masih belum mengambil sikap terkait keikutsertaan di Piala Gubernur Jawa Timur tahun 2014. Padahal, ajang tersebut digeber Desember mendatang. Perlu diketahui, Piala Gubernur Jatim akan diisi tim-tim ISL dan Divisi Utama. Selain itu, kali ini sejumlah tim luar negeri juga bakal meramaikan momentum tersebut. tim Divisi Utama hanya mendapatkan dua tiket. Hingga kemarin, dua tiket untuk tim Divisi Utama belum diketahui milik siapa. Sesuai regulasi, dua tim asal Jatim itu akan dijaring melalui babak play off. Babak play off tersebut akan dimulai awal Desember mendatang.

Namun, Persewangi belum mengambil keputusan final terkait Piala Gubernur Jatim itu. Kecil kemungkinan The Lasblang (Laskar Blambangan) berkiprah dalam ajang tersebut, karena impitan faktor pendanaan. ‘’Secara manajemen kita memang belum siap,’’ ujar Ketua Persewangi, Hari Wijaya, kemarin (24/11). Dia memiliki pandangan, Persewangi sebetulnya layak menjadi kontestan. Hal itu merujuk lolosnya tim itu ke babak 16 besar musim lalu. “Melihat prestasi musim lalu, dua tim Jatim yang layak adalah kita (Persewangi) dan Persebo Bondowoso,’’ jelas Pria asal Genteng itu. Namun demikian, saat ini Persewangi

sedang berbenah dalam menyongsong kompetisi musim depan. Oleh karena itu, belum ada persiapan menghadapi Piala Gubernur Jatim. ‘’Kalau persiapan hanya asal-asalan, maka kita akan babak-belur karena akan melawan tim ISL, seperti Persebaya dan Arema. Kita memang beda kelas,” ulasnya realistis. Meski demikian, dia membuka ruang kepada publik Banyuwangi yang ingin berpartisipasi dan mengelola Persewangi dengan baik. Namun, figur tersebut harus memiliki modal yang tidak sedikit. ‘’Yang mau jadi manajer Persewangi kami persilakan menyongsong kompetisi musim depan,” pungkasnya. (ton/c1/als)

SERIUS LATIHAN: Rafael “Nadal” Marcello berlatih di lapangan tenis GOR Tawang Alun kemarin. NIKLAAS ANDRIES / RABA

usung petenis junior Banyuwangi itu di BOY yang digelar akhir pekan ini. Dia akan turun di kelompok umur 10 tahun. Bermodal latihan keras dan pengalamannya di berbagai kejuaraan, Rafael bertekad memperbaiki penampilan di ajang yang sama dua tahun lalu. Tidak sekadar lewat, dia bertekad membuat kejutan di ajang tahunan Pelti Banyuwangi itu. “Targetnya lebih baik dari tahun lalu,” ujarnya. Digelar di lapangan tenis indoor dan outdoor GOR Tawang Alun, BOY 2014 akan mempertan-

dingkan beberapa kategori kelompok umur (KU). Kelompok umur yang dipertandingkan, di antaranya under 10 tahun, 12, tahun, 14 tahun, 16 tahun, dan 18 tahun. Seluruh pertandingan akan memainkan nomor ganda dan tunggal. Tidak semua atlet atlet bisa bermain di kejuaraan yang berstatus TDP (tenis diakui Pelti) itu. Atlet harus memiliki standarisasi poin yang cukup. Ajang itu juga bisa menjadi sarana peningkatan poin grade atlet agar bisa tampil di ajang selevel lainnya. (nic/c1/als)

Kodrat Banyuwangi Terus Mengancam Setelah Juara Umum Kejurda di Malang BANYUWANGI - Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi kini benarbenar menjelma menjadi kekuatan besar di Jawa Timur. Hal itu menyusul prestasi gemilang yang diraih pada Kejuaraan Daerah (kejurda) Tarung Derajat Jawa Timur yang digeber di Malang. Bagaimana tidak, Kodrat Banyuwangi berjaya dengan menahbiskan diri menjadi juara umum dalam ajang yang dihelat selama dua hari dan berakhir Minggu (23/11) lalu itu. Kodrat Banyuwangi sukses mempersembahkan empat medali emas, satu medali perak, dan enam medali perunggu. Kali ini Kodrat Banyuwangi kembali mencatatkan rekor baru. Sebab, tim di bawah komando Moch. Dimyati itu memecundangi tuan rumah yang berada di posisi kedua. Posisi ketiga menjadi miliki Kota Surabaya. Prestasi emas tersebut melen-

gkapi kedigdayaan Banyuwangi selama dua kali mengikuti ajang regional Jatim. Sebelumnya, Kodrat Banyuwangi juga sukses menjadi yang terbaik dalam kejurda antar pelajar yang memperebutkan Piala Wali Kota Surabaya Oktober lalu. Hasil tersebut membuat Kodrat Banyuwangi semakin siap menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur. Sebab, ajang tersebut bisa dijadikan gambaran menghadapi ajang multieven itu. ‘’Kami semakin optimistis akan menjadi juara umum pada Porprov nanti,” tegas ketua umum Kodrat Banyuwangi, Moch. Dimyati, kemarin. Sebenarnya, sejak awal Kodrat Banyuwangi bersikap realistis dalam ajang tersebut. Dari 13 petarung yang diterjunkan, Kodrat Banyuwangi hanya menargetkan empat emas. ‘’Terbukti, target itu tidak meleset. Kami sangat bersyukur bisa mempertahankan gelar bergengsi ini,” tandas owner Wisma Atlet Gelora Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

ISTIMEWA

LEBIH KEREN: Menonjolkan kreativitas tulisan, kaus Gandrung Sewu laris manis.

Osing Deles Luncurkan Desain Terbaru Gandrung Sewu

ISTIMEWA

KIAN PEDE: Atlet Kodrat mengusung piala usai menjuarai Kejurda di Malang.

BANYUWANGI – Desain terbaru kaus Gandrung Sewu produksi Osing Deles mulai diserbu pelanggan sejak dilaunching Minggu (23/11) lalu. Ramainya peminat kaus bergambar penari Gandrung ini salah satu faktor penyebabnya adalah akan digelarnya Festival Gandrung Sewu pada Sabtu (29/11) mendatang. “Rata-rata pembeli ingin memakai pada saat menon-

ton event Gandrung Sewu di Pantai Boom Banyuwangi,” ujar Burhan, owner Osing Deles. Untuk menambah variasi desain, Osing Deles kembali akan mengeluarkan desain terbarunya. Walau tetap bertema Gandrung Sewu, keluaran kaus terbarunya memiliki perbedaan pada desain tulisan. Kaus terbaru lebih didominasi variasi tulisan, hingga

terlihat minimalis namun elegan. Dengan banyaknya varian desain pada kaus Gandrung Sewu karya Osing Deles ini justru semakin memberi alternatif pilihan kepada pelanggan. Untuk mendapatkan kaus Gandrung Sewu, silakan kunjungi Osing Deles, Jl Juanda No.70 Jajag, dan Predator Distro, Jl Raya Rogojampi No 26 (Selatan RS Muhammadiyah). (*/als)


Jawa Pos

Selasa 25 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

S A M B U N G A N

PT Panca Wira Jatim Investasi Rp 35 M ■ BANGUN...

Sambungan dari Hal 29

Yang tersisa dari bekas pabrik es dekat Pantai Boom tersebut hanya dua ruang kantor sisi selatan. Namun, nanti bangunan kantor tersebut juga akan diratakan. Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Direktur Utama PT. Panca Wira Jatim, Arief Affandi mengatakan, pembangunan hotel bintang tiga itu akan dimulai Desember. Jika tidak ada halangan, kata dia, pembangunan hotel bernama Bekizaar tersebut

diproyeksikan akan memakan waktu tujuh hingga delapan bulan. “Harapannya, pembangunan sudah dimulai bulan depan,” terang mantan wakil wali kota Surabaya itu saat dikonfirmasi melalui telepon tadi malam. Arief menambahkan, pembangunan hotel di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu diperkirakan menghabiskan dana Rp 35 miliar. Investasi sebesar itu, kata dia, untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang gencar meningkatkan

pariwisata. “Pembangunan Hotel Bekizaar merupakan bentuk dukungan kami terhadap Pemkab Banyuwangi dalam usaha meningkatkan pariwisata,” jelas lelaki asal Blitar tersebut. Sementara itu, proses perizinan pembangunan hotel tersebut sudah tuntas. Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT) Banyuwangi telah mengeluarkan izin pembangunan hotel tersebut pada 21 Oktober 2014 lalu. “IPPT, HO, dan IMB, sudah selesai tanggal 21 Oktober lalu,” ujar Kepala BPPT Banyuwangi, Abdul Kadir,

melalui Kepala Bidang Perizinan Trisetia Supriyanto. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, beberapa pekerja tampak beraktivitas di lokasi eks pabrik es tersebut. Selain itu, sejumlah tengkulak barang rongsokan juga mengambil sisa logam bangunan pabrik yang masih bisa dijual. Pemborong pembongkaran, Taufiq mengatakan, pembongkaran gedung bekas pabrik es tersebut sudah dimulai sepuluh hari lalu. ‘’Pembongkaran selesai hari ini (kemarin, Red),” ujar Taufiq. (cin/c1/bay)

Layak Disebut Kota Dirgantara ■ KULIAH...

Sambungan dari Hal 29

BIFA lebih dulu beroperasi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Potensinya sangat luas, kita akan terus menelurkan wisudawan pilot dari kota ini. Apalagi, kebutuhan atas pilot di Indonesia masih sangat besar,” jelas Afen Sena. Sementara itu, kuliah umum tersebut juga dihadiri kepala SKPD dan Forpimka Rogojampi. Puluhan taruna dari berbagai daerah di tanah air itu duduk rapi dan antusias menyimak kuliah umum tersebut. Bupati Anas menyampaikan kuliah umum bertema “Komitmen Pemkab Banyuwangi sebagai kota dirgantara”. Bupati memberikan banyak motivasi dan inspirasi kepada para taruna sekolah penerbangan itu. Para taruna tersebut dimotivasi agar memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Sebab, profesi pilot merupakan profesi yang membanggakan dengan kesan sosial yang lebih mapan.

Dengan kesan sosial di atas rata-rata, Bupati Anas berpesan agar taruna LP3B menjaga dan mencintai profesi pilot dengan rasa nasionalisme yang tinggi. Hadirnya LP3B merupakan langkah nyata realisasi komitmen Pemkab Banyuwangi membangun SDM. Bupati Anas juga berharap agar lulusan sekolah pilot Banyuwangi itu menjadi penerbang andal. Mereka diharapkan membawa nama Banyuwangi di mana pun mereka berada nanti. “Meskipun berkiprah di kancah internasional, jangan melupakan Banyuwangi. Itu bagian semangat nasionalisme yang harus selalu ada di diri anak bangsa,” kata Anas. Mengenai komitmen Banyuwangi sebagai kota dirgantara, Pemkab Banyuwangi siap berkontribusi melahirkan pilot dengan menghibahkan tanah di sekitar Bandara Blimbingsari. Anas berharap, dengan banyaknya taruna dari berbagai penjuru tanah air, lulusan pilot LP3B dapat mengetahui persis

tentang Banyuwangi. Taruna pilot itu bisa bercerita tentang budaya dan hal lain tentang Banyuwangi di daerah asalnya. Anas menambahkan, pemkab sadar, semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi informasi (IT) maka akan berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Apalagi, dengan keberadaan media sosial yang dinilai memberikan peran signifikan bagi pertumbuhan wisatawan. Banyuwangi dinobatkan sebagai “Social Media Award 2014” karena dinilai mampu memanfaatkan media sosial untuk pengembangan potensi daerah. Dengan jumlah pengguna media sosial twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, kemudian Facebook sekitar 69 juta, media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi. “Kita juga sudah siapkan instalasi dan implementasi IT guna menunjang kinerja PNS di Banyuwangi,” tambah Anas.

Di sisi lain, dampak perkembangan IT tersebut dapat mempengaruhi kondisi sosial masyarakat yang berperilaku negatif. Salah satunya, maraknya kasus pencabulan anak di bawah umur, perkosaan, dan berbagai jenis kasus asusila, bisa diakibatkan konten pornografi. Komitmen lain Pemkab Banyuwangi adalah menjadikan kawasan di sekitar Bandara Blimbingsari sebagai kawasan strategis. Di sepanjang jalan sekitar bandara tersebut tidak boleh dibangun gedung sembarangan. Sebab, wilayah strategis adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan untuk pengembangan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. “Kami tidak akan terbitkan IMB dan izin sembarangan di daerah sekitar bandara,” pungkas Anas. Usai memberikan kuliah umum, Bupati Anas didaulat menandatangani prasasti pembangunan patung gandrung di depan pintu gerbang LP3B. (ddy/c1/bay)

Libatkan Dishub, TNI, Jaksa, dan Hakim ■ PELAJAR...

Sambungan dari Hal 29

“Total kerugian mencapai Rp 54 juta lebih,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi di ruang kerjanya kemarin. Usia semua korban laka lantas tersebut antara 31 tahun hingga 50 tahun. Terkait pelaku kecelakaan, kata Soemono, masih didominasi kalangan pelajar dengan usia di bawah 16 tahun. Kendaraan roda

dua alias motor menjadi penyumbang terbesar kejadian laka lantas. Dalam tempo sebulan terakhir jumlah motor-melanggar yang diamankan sebanyak 70 unit. “Kalangan pelajar mendominasi pelaku atau mengalami kecelakaan di jalan raya. Penyebab terbanyak adalah human error,” jelas Iptu Soemono. Tren kecelakaan lalu lintas bulan ini, Kata Soemono, menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 tercatat lebih-ku-

rang 800 kasus laka lantas. Nah, menjelang akhir tahun ini jumlah laka lantas mencapai 700-an kasus. Pihak kepolisian berharap, Operasi Zebra kali ini dapat lebih menekan angka kecelakaan di jalan raya. Sementara itu, Operasi Zebra akan melibatkan seluruh anggota satlantas dan anggota lain. Mereka akan melaksanakan operasi secara stationer (operasi bersama) dan operasi statis (patroli mobile). Khusus operasi secara stationer akan

melibatkan aparat gabungan dari Dinas Perhubungan dan unsur TNI. Selain itu, razia itu juga akan melibatkan jaksa dan hakim untuk melakukan sidang di tempat. Oleh karena itu, masyarakat pengguna jalan diimbau melengkapi kelengkapan berkendara, terutama menggunakan helm standar. Selain itu, masyarakat harus lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan rambu-rambulalulintassertamarkahjalan jika tidak ingin ditilang. (nic/c1/bay)

Mencegah Risiko Kematian Ibu ■ ATASI AKI... Sambungan dari Hal 33

Kehamilan mola satu jiwa, hiperemesis satu jiwa, dan Puskesmas Tampo menyumbang dua kematian ibu yang semua disebabkan oleh perdarahan. Jika dilihat dalam lingkup Kecamatan Cluring, ada tiga kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan. “Ini cambuk bagi puskesmas yang ada di Kecamatan Cluring, terutama Puskesmas Tampo, dan kami membuat terobosan penurunan AKI,” cetus Kepala Puskesmas Tampo, Kecamatan Cluring, Hj. Tatiek Setyaningsih.

Bersama dengan lintas sektor, terang Tatiek, Puskesmas Tampo meluncurkan “Sakti” (Stop, Angka Kematian Ibu) dalam bentuk kegiatan seperti, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, bersama dengan Puskesmas Benculuk melakukan RMP (Review Maternal Perinatal) dengan narasumber dokter spesialis kandungan (SP.OG) dan spesialis anak (SPA). Mengaktifkan kelas ibu hamil di semua desa, pemetaan KIA. “Membentuk program inovasi Putri Sama Mami (pantau ibu hamil resiko tinggi menuju persalinan aman bersama KPI, atau kader pendam-

ping ibu hamil),” ungkapnya. Selain itu, masih kata dia, dalam program ini juga memaksimalkan pemasangan stiker P4K, meningkatkan program inovasi KIA BuSIKa Sehat (Buku Sahabat Ibu menuju Keluarga Sehat), dan bersama lintas sektor membentuk komunitas pendonor darah Komunitas pendonor darah itu, lanjut dia, dibentuk pada Kamis (13/11) di aula Puskesmas Tampo. Dalam pertemuan itu, jelas dia, dipimpin Camat Cluring, Yopi Bayu Irawan bersama Puskesmas Tampo, Koramil, Polsek, dan semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tampo.

“Program inovasi pembentukan komunitas pendonor darah ini bukan hanya menjadi program Puskesmas, tetapi menjadi program inovasi Kecamatan Cluring,” terang Camat Yopi Bayu Irawan. Sehingga, lanjut dia, untuk tindak lanjut berupa road show dari dusun ke dusun dan sosialisasi pemeriksaan golongan darah akan dilaksanakan oleh team komunitas pendonor darah. “Dengan terbentuknya komunitas pendonor darah, akan memudahkan mendapatkan darah jika dibutuhkan sewaktu waktu, sehingga dapat mencegah risiko kematian ibu,” katanya. (*/abi)

39

Bupati Minta Perangkat Desa Melek IT ■ SEGERA... Sambungan dari Hal 30

Bupati Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasi atas kegiatan yang melibatkan aparatur desa tersebut. “Ini upaya agar pelayanan publik terus meningkat dan lebih baik, apalagi kades adalah frontline dari pelayanan publik di desa,” ujar bupati. Mengingat pentingnya e-VB

dan e-MS, Bupati Anas meminta agar para kades dan perangkat desa melek teknologi informasi (TI). “Sistem ini penting untuk monitoring. Karena itu perangkat desa harus bisa TI. Paling tidak, ada tim TI khusus di tiap-tiap desa. Jika sewaktu-waktu BPK turun ke desa untuk mengecek apakah bantuan sosial (bansos) jalan atau tidak, perangkat desa bisa meng-

operasikannya,” papar Anas. Dengan melek TI, selain beban pekerjaan yang dirasakan aparatur desa terasa ringan, kapasitas pelayan publik akan meningkat. “Jadi kalau ada orang dari kabupaten atau kota lain datang untuk studi banding ke Banyuwangi, mereka merasa tidak salah menjadikan Banyuwangi sebagai jujugan. Sebab aparaturnya paham TI,” kata Bupati Anas. (sgt/c1/afi)

Hindari Makanan Berlemak ■ DIABETES... Sambungan dari Hal 33

Pasien juga sangat rentan akan kadar gula darah yang naik turun tajam, sehingga saat berolah raga atau beraktivitas berat perlu dijaga agar tidak sampai pingsan (membiasakan membawa makanan manis untuk jaga-jaga saat olah raga), dan saat makan perlu diawasi agar tidak melanggar anjuran makan. Penatalaksanaan gizi juga sang-

at penting bagi penderita diabetes. Konsultasi pada ahli gizi agar diet Anda bisa diatur secara personal. Ada banyak cara pengaturan diet pada diabetes, tapi intinya adalah pilihlah sumber karbohidrat yang paling sehat (buah, sayur, gandum, produk hewani rendah-lemak), banyak serat (buah, sayur, kacang), ikan bisa digunakan untuk pengganti daging, dan banyak konsumsi lemak tak jenuh (apokat, zaitun, almond). Hin-

dari lemak jenuh (produk hewani tinggi-lemak seperti daging sapi, sosis, hot dog), lemak trans (makanan ringan, kue yang di panggang, margarine), kolesterol (produk hewani tinggi-lemak, kuning telur, kerang, jeroan), dan garam. Diabetes bukan akhir segalanya, tapi merupakan awal untuk memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik. *) Dokter internship Puskesmas Sempu

Derajat Kesehatan Jiwa Lebih Meningkat ■ PUSKESMAS... Sambungan dari Hal 33

Guna meningkatkan kopetensi di bidang kesehatan jiwa dan menumbuhkan peran serta masyarakat dalam penanganan gangguan jiwa, Puskesmas Sumberberas, Kecamatan Muncar, di tunjuk oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi untuk mengikuti Pelatihan Pe-

ningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa di masyarakat se-Provensi Jawa Timur yang diadakan di Hotel Gajayana, Malang, pada 12 November 2014 hingga 15 November 2014. Dalam pelatihan ini perawat Puskesmas Sumberberas, Purmanto, yang menjadi wakil dari Diskes Kabupaten Banyuwangi mendapatkan predikat terbaik se-Jatim. Untuk kategori kader

kesehatan jiwa, Ulfatul Husniah dari Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, di nobatkan sebagai peserta terbaik kedua. Setelah pelatihan itu, diharapkan pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Sumberberas khususnya, dan Kabupaten Banyuwangi pada umumnya lebih maksimal. Sehingga pada akhirnya, derajat kesehatan jiwa di masyarakat lebih meningkat. (*/abi)

Bisa Tingkatkan Kemampuan Produksi Tekstil ■ PACU DAYA... Sambungan dari Hal 33

Pelatihan menjahit di Singojuruh digelar mulai Senin (24/11) sampai Jumat (28/11). Instruktur dihadirkan dari industri kecil dan menengah (IKM) Sanjaya Banyuwangi. “Peserta tak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi kelompoknya juga difasilitasi bantuan peralatan produksi menjahit dan

bordir oleh dinas kami,” terang Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi, kemarin. Hary menambahkan, kegiatan bimbingan teknis dan fasilitasi alat itu diharapkan bisa meningkatkan kemampuan produksi tekstil Kabupaten Banyuwangi. Tujuannya supaya produksinya memiliki daya saing di pasaran domestik maupun internasion-

al. Hal itu dalam rangka menyiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAn (MEA) yang efektif berlaku sejak 31 Desember 2015. “Untuk itu, perlu memperluas penerapan daya saing produk tekstil berorientasi ekspor, dengan peningkatan kualitas SDM, penguatan posisi industri kecil melalui bimbingan teknis dan hibah peralatan,” papar Hary. (*)

Kades Karangdoro Janji akan Bantu ■ TIGA... Sambungan dari Hal 40

Ibu dua anak itu harus kerja keras demi mencukupi kebutuhan keluarga. Apalagi, kedua anaknya masih sekolah di SMP dan satu lagi masih kecil. “Sekarang ya saya yang bekerja,” sebut Legianawati.

Kepala Desa (Kades) Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Supriyadi, mengaku belum tahu ada salah satu warga yang sakit dan lumpuh. “Saya tidak tahu. Belum ada laporan. Besok Insya Allah lihat kondisinya,” janjinya. Terkait warganya yang sakit itu, pihaknya berjanji akan memban-

tu segala proses yang bisa mendukung dia memperoleh perawatan. Selain itu, dia juga berjanji akan membantu terkait kebutuhan anaknya di sekolah. “Desa membantu administrasi. Kita juga akan meminta pihak sekolah menyikapi dengan bijak,” katanya. (sli/ c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA

SIDAK: Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono (kiri), dan kepala proyek dari PT. Nindya Karya, Sartono, meninjau lokasi pembangunan terminal baru Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, kemarin siang (24/11).

Menyambung Hidup Menjadi Buruh Cuci Baju Terminal Baru Bandara Kelar 80 Persen

■ WAJAH...

Sambungan dari Hal 29

“Latihannya meliputi tari Jejer, gendingan Podo Nonton, Kembang Menur, Opak Apem, dan lainnya,” kenangnya. Pada tahun itu, kiprah Sunasih tidak kalah dengan kawan-kawan seangkatannya. Bahkan, dia pernah mendapat job menari hingga, Sumenep, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Jakarta. Dengan penampilan fisik yang masih fit dan menarik, banyak klien yang memintanya menari di sebuah acara. “Dalam sebulan, kalau tidak saya sendiri yang melingkari kalender, saya tidak libur,” tutur ibu tiga anak itu. Bersama enam pemain musik, Sunasih tampil dari panggung ke panggung. Dia unjuk kebolehan tarik suara dan tarian untuk menghibur masyarakat. Kelelahan fisik dan psikis tidak dihiraukan demi mengais rupiah. Sekali manggung Sunasih dan grup musiknya bisa mengantongi Rp 75.000. Uang sebanyak itu dibagi rata untuk enam orang. Itu pun setelah dikurangi biaya operasional. “Belum lagi membayar periasnya,” katanya. Sunasih baru bisa mendapatkan upah lebih bila dapat rapenan (saweran) ketika ada penonton yang pesan lagu. “Capek jadi gandrung, bayangkan dari pukul 21.00 hingga jam 5 pagi, nyaris nonstop menari dan menyanyi,” ujarnya. Menurut Sunasih, penari gandrung saat itu tidak hanya dituntut sebagai penari, tapi juga harus piawai menyanyi. Setiap manggung, dia bisa menyanyikan berbagai lagu sesuai request penonton. “Ada lagu Podo Nonton, Kembang Menur, Opak Apem, dan Sekar Jenang.

Itu semua harus kita kuasai sebelum menjadi gandrung. Penari gandrung zaman dahulu tidak tanggung-tanggung,” tegasnya. Empat tahun menjadi penari gandrung, Sunasih memutuskan menikah. Sejak berkeluarga, dia berhenti menjadi penari gandrung. Namun, tiga tahun membina rumah tangga, pernikahannya kandas tahun 1987 silam. Begitu menjanda, Sunasih mendapat tawaran seorang teman kembali menari gandrung. Salah satu pertimbangannya, dia butuh penghasilan untuk menghidupi diri dan anak-anaknya. “Walaupun ragu, akhirnya saya terima juga (tawaran itu),” kata Sunasih. Meski begitu, banyak cobaan yang dialami selama berkarir sebagai penari gandrung. Dia mengaku banyak mengalami kenangan pahit selama menjadi penari gandrung. “Penari gandrung zaman dulu harus kuat mental. Penontonnya kebanyakan laki-laki. Image- nya jelek di mata masyarakat,” terangnya. Walaupun demikian, Sunasih tidak gentar. Pernah pula dia didatangi seorang perempuan tidak dikenal. “Ada perempuan datang. Tiba-tiba saya di maki-maki. Saya dikira menyembunyikan suaminya,” ujar Sunasih berkaca-kaca. Pernah juga ketika manggung di Kecamatan Purwoharjo, dua perempuan mengejeknya saat tampil di depan umum itu. “Eh, ojo ndileng gandrung, keneng selendange biso katut riko kabeh (jangan menonton seni gandrung, kena selendangnya kalian semua bisa kecantol),” ucap Sunasih menirukan suara perempuan yang mengejeknya. Mendengar ucapan dua perempuan tersebut, Sunasih hanya bisa menahan malu dan

menahan agar air matanya tidak menetes. Pengalaman yang paling parah, ketika dia disiram minuman keras oleh penonton. Gara-garanya dia menolak dicium penonton tersebut. “Waktu itu manggung di Kecamatan Rogojampi. Saya masih ingat, penonton saya seorang oknum, mungkin dia sedang mabuk. Mungkin tidak sadar dengan ucapannya. Untuk meredam agar tidak mengamuk di pentas, saya berdalih jangan di sini tapi di rumah saja. Dia tidak terima, selendang saya ditarik lalu wajah saya disiram minuman keras,” tutur Sunasih. Akibat kejadian itu, mata Sunasih tidak bisa melek selama beberapa hari. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya dia berniat berhenti menjadi penari gandrung profesional. Walaupun beberapa kali niatnya tertunda, pada tahun 2006 silam, dia pastikan mundur dari jagat penari gandrung profesional. “Sudah tua. Malu dengan anak cucu kalau masih pakai pakaian seperti itu,” ujarnya. Melihat pengalaman masa lalu, Sunasih melarang keras anak-anaknya menekuni dunia pentas gandrung terop. Untuk menyambung hidup, dia kini menjadi buruh cuci. “Tapi ya begitu, seiring berjalannya waktu banyak orang yang bajunya di-laundry mesin cuci. Penghasilan dari buruh cuci tidak bisa diharapkan,” tutur Sunasih sembari tertawa. Seiring berjalannya waktu, nasib mujur kembali berpihak kepadanya. Ia ditawari menjadi sinden oleh kawan pengiring musiknya dulu. Hingga kini dia masih aktif sebagai pesinden di hajatan warga. “Yang penting saya masih bisa berkarya dengan pakaian yang sopan,” tambahnya. (c1/bay)

ROGOJAMPI - Memasuki pekan keempat bulan November 2014, progress pembangunan terminal baru di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, sudah mencapai 80 persen. Pengerjaan terminal baru yang diproyeksikan harus rampung akhir Desember 2014 mendatang itu ditinjau Kepala Dinas PU Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono, kemarin (24/11). Kehadiran Kadis PU Mujiono disambut Kepala Proyek dari PT. Nindya Karya, Sartono. Selama 30 menit di lokasi proyek tersebut, Mujiono menyempatkan berdialog dengan pelaksana proyek. Mereka membahas rencana tata letak dan konsep green airport yang didesain salah seorang arsitek papan atas tanah air, Andra Matin. Ditemui di sela-sela sidak tersebut, Mujiono menegaskan, kedatangan mereka ke lokasi pembangunan terminal bandara itu untuk mengetahui sejauh mana proses pengerjaan proyek tersebut. Sebab, pembangunan terminal baru berukuran 36 meter x 120 meter tersebut sudah harus selesai akhir Desember 2014 mendatang. “Progress pembangunannya sudah 80 persen. Tetapi agar ada percepatan, perlu ada

penambahan tenaga kerja, penambahan material pabrikan, serta material non-pabrikan,” tegasnya. Mujiono menambahkan, agar proyek tersebut bisa selesai sebelum deadline yang telah ditentukan akhir Desember, Dinas PU juga memberikan saran agar pelaksana memberlakukan jam lembur dengan sistem shif kerja siang dan malam. Namun demikian, pelaksana juga harus tetap memperhatikan keselamatan kerja. Dia menjelaskan, terminal baru yang disebut-sebut menyerupai Bandara Koh (Pulau) Samui di Thailand itu, akan dikonsep sebagai terminal yang ramah lingkungan. Bandara tersebut juga diklaim hemat energi, dengan pengaturan sirkulasi udara yang nyaman dan aman. Pada lantai dasar akan dibuat ruang kedatangan, dan ruang keberangkatan. Di antara masing-masing ruangan ini akan dihubungkan dengan selasar. “Di antara sisi selasar ini ada kolam air yang dikombinasikan dengan taman bunga, guna memunculkan kesan sejuk dan asri,” jelasnya. Adanya penyatuan sirkulasi udara, penerangan, dan kombinasi taman bunga serta kolam tersebut, di-

harapkan, pada terminal baru bandara tersebut tak lagi menggunakan air conditioner (AC). Sementara di lantai dua, akan dibangun anjungan, beberapa ruang kantor, ruang meeting, dan anjungan ruang tunggu santai untuk melihat pemandangan sekitar bandara. “ Kalau lantai tiga di bagian atapnya, kita tutup rumput dengan bentuk menyerupai udeng khas Banyuwangi,” pungkasnya. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pembangunan terminal baru bandara tersebut sudah memasuki tahap pemasangan besi di lantai tiga. Para pekerja tampak sibuk menaikkan dan merangkai besi cor pada papan yang telah terpasang stager. “Kita berupaya maksimal agar bisa selesai sebelum deadline waktu yang ditentukan,” pungkas kepala pelaksana proyek PT. Nindya Karya, Sartono. Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan terminal baru Blimbingsari itu sudah dikerjakan sejak awal bulan Juli lalu, akan meminimalkan penggunaan kaca. Dinding terminal baru tersebut juga dibuat dari kayu ulin bekas. Sirkulasi udara akan memanfaatkan kombinasi air kolam dan kipas angin. (ddy/c1/bay)


40

RADAR GENTENG R A D A R

B A N Y U W A N G I

SHULHAN HADI/RABA

Dari 90 Pabrik yang Berdiri di Muncar

Harga Cabai Melangit, Petani Belum Untung ghasilkan tiga ton saja cukup sulit. “Bisa tiga ton saja sudah senang banget,” katanya. Pandangan masyarakat, jelas dia, melambungnya harga cabai itu akan berimbas terhadap keuntungan para petani. Padahal, terang dia, itu tidak benar. “Sudah dua hari ini tidak ada kiriman cabai,” ungkapnya. Kondisi itu, lanjut dia, semakin buruk bagi petani dan pedagang yang mempunyai kelompok binaan. Keuntungan yang

mereka peroleh, dipastikan kecil karena harus menyiapkan pinjaman kepada petani. “Kalau yang di pasar itu untung, harga naik setornya naik. Kalau turun, tinggal turun. Kan begitu? Berbeda dengan kita yang ngebosi (memberi modal) dulu,” jelasnya. Petani cabai lain, Maksum, 41, asal Dusun Sidorejo, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, mengatakan saat harga cabai naik, hasil panen menurun

hingga 40 persen. “Hasil panen jelek, turun sampai 40 persen,” ungkapnya. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), lanjut dia, juga berpengaruh terhadap keuntungan. Selain itu, kardus kemasan, kuli, dan jasa lain, saat ini juga naik. “Selisih harga beli dan jual di Jakarta hanya sekitar Rp 2.000 per kilogram,” jelasnya sambil menyebut sekali kirim cabai ke Jakarta biasanya 4,5 ton. (sli/c1/abi)

Tiga Maling Jeruk Digaruk Polisi BANGOREJO - Jajaran Polsek Bangorejo kembali meringkus kawanan pencuri jeruk. Kali ini tiga pelaku yang beraksi di kebun jeruk di Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, yang ditangkap. Ketiga tersangka adalah Mastur, 40, warga Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo; Supriyadi, 43, dan Ketut Santoso, 32, keduanya tinggal di Dusun Pasembon, Desa Sambirejo. “Mereka mencuri jeruk milik Pak Suhadi,” terang Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki, melalui Kanitreskrim Aiptu Karjono. Menurut kanitreskrim, aksi pencurian jeruk itu untuk kali

kedua dalam pekan ini. Sebelumnya, pihaknya juga meringkus tiga kawanan pencuri jeruk. “Semua pelaku masih kita periksa,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Saat mengamankan tiga tersangka yang beraksi di Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, pihaknya telah menyita barang bukti (BB) berupa motor Suzuki Shogun, tobos, keranjang, hand phone (HP) merek Nokia, HP merek Asia Fone, dan 80 kilogram jeruk. “Aksi pencurian jeruk cukup tinggi karena kebun jeruk cukup luas,” cetus Kapolsek Bangorejo, Iptu Ali Masduki. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/RABA

TERSANGKA: Ketiga tersangka pencuri jeruk diamankan di ruang tahanan polsek.

Kemarau Panjang, Lahan Mangkrak Satu Musim TEGALDLIMO - Memasuki musim hujan, para petani di wilayah Kecamatan Tegaldlimo mulai bernapas lega. Sebab, mereka akan bisa mengolah lagi lahannya yang beberapa bulan mangkrak karena kekeringan. Beberapa bulan ini persawahan di wilayah Kecamatan Tegaldlimo tidak bisa dimanfaatkan karena kekurangan air. Bahkan, ratusan hektare lahan di wilayah itu tidak bisa dikelola selama satu musim tanam. Ratusan hektare lahan kering itu menyebar di beberapa desa, seperti di Desa Kedungasri, Kalipahit, Kendalrejo, dan Tegaldlimo. Persawahan itu kering. “Ini

ABDUL AZIZ/RABA

MANGKRAK: Persawahan di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, masih terlihat kering.

sudah menjadi tradisi tahunan, saat musim kemarau lahan ke-

Tiga Bulan Terbaring di Tempat Tidur TEGALSARI - Nasib malang menimpa Iin Saprizal, 44. Warga Dusun Kalisuro, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu tiga bulan terakhir lumpuh dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Legianawati, 35, istrinya, penderitaan itu terjadi sekitar tiga bulan lalu. Saat itu suaminya merasakan salah satu kakinya sakit. Dia pun berobat ke RS AlHuda, Genteng. “Sempat dirawat dua hari di Al-Huda,” katanya. Keterangan dokter yang merawat, jelas dia, suaminya mengalami saraf terjepit. Setelah menjalani perawatan, kondisinya justru memburuk. “Saat dirawat di Al-Huda itulah lumpuhnya,” terangnya. Usai menjalani pengobatan di RS Al Huda, Iin dibawa ke RSUD dr. Soebandi, Jember. Di rumah sakit itu, lanjut dia, suaminya dirawat hingga sebelas hari. “Kata dokter katanya terkena virus, dan virus itu katanya belum ada obatnya,” ungkapnya. Sementara itu, Iin mengaku tidak bisa merasakan yang terjadi di tubuhnya, terutama di sekitar pusar hingga ujung kaki. Tapi anggota tubuh yang lain masih normal. “Tidak merasakan apa-apa. Di cubit juga tidak terasa,” cetusnya.

Selasa 25 November 2014

Hanya 11 Pabrik yang Punya IPAL

ANGIN-ANGIN: Cabai dikeringkan di lantai demi menghindari pembusukan.

GAMBIRAN - Meski harga cabai terus naik, tapi itu tidak membuat para petani untung. Kemarau panjang menjadi salah satu faktor penyebabnya. Garagara panas, banyak tanaman cabai yang rusak. Salah seorang petani yang tinggal di Desa/Kecamatan Gambiran, Mirun, mengungkapkan produksi cabai miliknya menurun drastis. Lahan seluas satu hektare yang biasanya menghasilkan 15 ton cabai, kini men-

Jawa Pos

Sejak suaminya sakit dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, Legianawati harus menggantikan peran suaminya n Baca Tiga...Hal 39

ring,” terang Rindi, 24, salah satu pemuda Desa Tegaldlimo.

Menurut Rindi, musim tanam di Kecamatan Tegaldlimo hanya tiga kali. Bulan November hingga Januari para petani menanam padi. Februari hingga April, Mei, dan Juli, petani menanam kedelai. “Jadi ditanami padi sekali dan dua kali kedelai,” ujarnya. Mereka, jelas dia, tidak punya pilihan lain selain menanam padi dan kedelai. “Kalau petani punya lahan luas biasanya tidak menanam kedelai dan padi, tapi jeruk,” ungkapnya. Di musim kemarau tanaman jeruk tidak terlalu berpengaruh. Tanaman itu tetap bisa hidup di musim kemarau. “Kalau ditanami jeruk, lahan itu bisa dimanfaatkan terus,” cetusnya. (azi/c1/abi)

TAK BERDAYA: Iin menghabiskan waktunya di atas tempat tidur.

SHULHAN HADI/RABA

MUNCAR - Pencemaran lingkungan hingga bau yang menyengat di sekitar pesisir Muncar diduga kuat akibat limbah pabrik yang tidak diolah. Apalagi, puluhan pabrik yang berdiri di sana sebagian besar memang tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Berdasar data di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banyuwangi, saat ini ada 90 pabrik di Kecamatan Muncar. Yang memiliki IPAL hanya 11 pabrik. “Hanya 11 pabrik yang punya IPAL,” cetus Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Khotimah. Menurut Husnul, 11 pabrik yang memiliki IPAL adalah PT. Sumberyala Samudra, PT. Maya Muncar, PT. Blambangan Raya, PT. Sumber Asia, PT. Perfect Internasional Food, dan PT. Avila Prima. Selain itu, PT. Indojaya Pratama, PT. Surya Blambangan Kencana, PT. SKS Multiagro, PT. Muncahar, dan PT. Biji Sesawi. “Selain 11 pabrik itu, semua tidak memiliki IPAL,” tegas mantan Camat Muncar tersebut. Husnul menegaskan, selama ini pihaknya sudah sering menegur 79 pabrik ikan yang masih bandel dan tidak menyediakan IPAL tersebut. Bahkan, pihaknya

11 Pabrik Yang Punya IPAL n PT. Sumberyala Samudra n PT. Maya Muncar n PT. Blambangan Raya n PT. Sumber Asia n PT. Perfeck Internasional food n PT. Avila Prima n PT. Indojaya Pratama n PT.Surya Blambangan Kencana n PT. SKS Multiagro n PT. Muncahar n PT. Biji Sesawi.

tidak mau memberi pelayanan administrasi. “Beberapa waktu lalu kami menolak memberi surat keterangan kepada salah satu pabrik ikan besar di Muncar,” cetusnya. Saat itu, kata dia, pabrik berinisial PC itu meminta surat keterangan yang menyebutkan pembuatan IPAL di pabrik itu masih dalam proses. “Tentu langsung saya tolak, karena sudah bertahun-tahun kok dalam proses terus,” tandasnya. Pihak pemilik pabrik, lanjut dia, meminta surat keterangan karena akan ada perpanjangan kontrak dengan pihak mitra pembeli produk. Setiap akan memperpanjang kontrak, pihak mitra pabrik itu selalu menanyakan IPAL. “Nah, sekarang kontraknya tidak diperpanjang lagi oleh pihak buyer, karena

pihak PC tidak memiliki IPAL, padahal itu kontraknya besar,” ungkapnya. Selain PC, Husnul memastikan tidak akan memberikan surat keterangan apa pun unutk pabrik yang tidak mau menyediakan IPAL. “Ada pabrik yang bermitra dengan pihak luar negeri, tapi kalau tidak memiliki IPAL, tetap saya nggak akan ngasih surat keterangan bahwa IPAL dalam proses pembangunan,” ancamnya. Ditanya terkait tindakan terhadap 79 pabrik ikan yang tidak memiliki IPAL, Husnul mengaku masih akan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Hal itu penting dilakukan karena dengan mengambil langkah tegas, akan terjadi gesekan di lapangan. “Pada tahun 2002 saat saya menjadi Camat Muncar pernah mengambil langkah tegas dan ramai, pihak perusahaan menyuruh karyawandemo,” sebutnya. Mengenai sejumlah warga warga yang masih mencari limbah pabrik di selokan, Husnul cukup kaget. Sebab, saat menjadi camat dia pernah mewadahi para pencari limbah. Sekitar 105 warga yang tergabung dalam dua kelompok sudah diberi alat bantu untuk mencari limbah oleh pihak pabrik yang resmi memiliki IPAL. “Saya lihat foto di koran kok masih ada yang nyari di gorong-gorong, mungkin kelompoknya tidak jalan lagi itu,” katanya. (azi/c1/abi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.