Radar Banyuwangi | 26 Februari 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 26 FEBRUARI TAHUN 2015

Shubuh Dzuhur Ashar

NGOPAI

Rajin Hunting Foto

KAGETKAN WARGA: Pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30 MK2 saat terbang rendah di langit Banyuwangi pagi kemarin.

BANYUWANGI - Warga Banyuwangi dikejutkan manuver dua pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30 MK2 pagi kemarin. Pesawat tempur buatan Rusia itu wira-wiri di langit Banyuwangi selama lima menit. Suara gemuruh pesawat tempur itu bikin kaget warga Kota Gandrung. Warga banyak yang berhamburan keluar

rumah lalu mendongak ke atas menyaksikan manuver besi terbang tersebut. �Terbangnya sangat rendah. Suaranya bikin kaget dan keder. Saya pikir pesawat Garuda lewat, eh ternyata pesawat tempur Sukhoi yang terbang,� ujar Ferdian, warga Klatak, Kecamatan Kalipuro. Terbang rendah pesawat Sukhoi kemarin memang mengejutkan n Baca Manuver...Hal 35 GALIH COKRO/RABA

Heboh Mayat Bayi Dibungkus Karung

BANYUWANGI menBANYUWA jadi gudang inspirasi. Kekayaan alam ala dan budaya yang dim dimiliki kota berjuluk Sunrise Sunr of Java ini sangat m menginspirasi Achmad Achma Rasyid untuk menghasilkan men sebuah kar karya seni n Baca Rajin... Ba Hal 35

GALIH COKRO/RABA

PENDIDIKAN Syarat Sekolah Melaksanakan UN CBT

BANYUWANGI - Insiden pembuangan bayi menggegerkan warga yang tinggal di Jalan Ikan Layur, Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, pagi kemarin. Aksi tak beradab tersebut membuat bayi yang diperkirakan baru lahir tersebut harus menemui ajal.

n Menyediakan Petugas Laboratorium komputer n Dapat menyediakan computer client (yang digunakan peserta) dengan perbandingan 1:3 (satu komputer tersedia untuk tiga orang peserta ujian) n Dapat menyediakan sarana komputer dengan sepesifikasi (minimal) sebagai berikut : Server n Dekstop n Processor Xeon atau i5 n RAM 4 GB n Hardisk 250 GB n OS : Windows Server/Windows 7(64bit) Client n RAM 512 MB n Processor Pentium 4 n OS : Winsows Xp n Web Browser : Chrome/Mozilla Firefox/Xambrio n Jaringan internet bandwith minimal 1 Mbps n Jaringan area lokal (Local Area Network)/ LAN : 1 server maksimal untuk 25 client

Kali pertama ditemukan, jasad bayi berkelamin laki-laki itu terbungkus rapi. Sepintas tidak terlihat bungkusan itu berisi jasad bayi. Bungkusan paling luar berupa karung, kemudian kardus, dan sebuah kain menyerupai tas n Baca Heboh...Hal 35

Mayat Bayi di Persawahan Sutri 1

Hanya Satu Sekolah yang Siap UN Online

2

BANYUWANGI - Dari empat sekolah di Banyuwangi yang masuk daftar pilot project Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) dari Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud ternyata hanya satu sekolah yang siap melaksanakan n

5

Baca Hanya...Hal 35

Rabu (25/2) pukul 07.00 Mundir warga Kemiri, Singojuruh bermaksud menengok tanaman bawang dan ubi jalar di 3 Begitu persawahan Sutri, Sobo. dibuka, karung tersebut berisi mayat bayi laki-laki dengan berat 3 Kg, panjang 50 Cm. Ketika melangkahkan kaki, Mundir melihat karung goni yang tergeletak persis di pinggir jalan.

Polisi datang mengambil mayat bayi tersebut untuk selanjutnya diotopsi di RSUD Blambangan.

GALIH COKRO/RABA

4

BELUM LAYAK HUNI: Bangunan rusunawa yang diproyeksikan untuk menampung atlet Porprov hingga kini belum ada jaringan listriknya.

BAKSOS LKNU

HALAMAN 25

Manuver Sukhoi Bikin Keder

Maghrib Isya ya

04:15 11:44 14:49 17:52 19:03 03

KUCUR

Eceran Rp.5.750

Air Keruh, Listrik Belum Terpasang

Dalam sekejap, TKP (tempat kejadian perkara) disesaki warga. Mereka ingin melihat dari dekat kabar temuan mayat bayi tersebut.

Rusunawa Belum Siap Tampung Atlet

TOHA/RABA

DUKUNGAN: Rombongan pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Banyuwangi datang ke kantor PCNU Banyuwangi kemarin.

Giliran Apoteker Gabung LKNU BANYUWANGI - Bakti Sosial Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (Baksos LKNU) Banyuwangi tahap ketiga akan digelar Sabtu besok (28/2) di Ponpes Minhajut Thulab, Berasan, Muncar. Demi suksesnya baksos, panitia sudah menyusun BAKTI SOSIAL KESEHATAN strategi. LKNU Ketua Baksos LKNU Banyuangi dr. H. Mufti Anam, Cibtac mengatakan, persiapanpersiapan untuk baksos di Ponpes Minhajut Thulab, Berasan, Muncar terus dilakukan n Baca Giliran...Hal 35

BANYUWANGI - Pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) menjadi salah satu alternatif untuk tempat penginapan atlet yang berlaga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V bulan Juni mendatang. Sayang, sampai saat ini bangunan yang berada di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu belum dilengkapi jaringan listrik. Selain belum ada jaringan listrik, bangunan 200 kamar yang menyedot anggaran APBN senilai Rp 25 miliar itu juga masih terkendala jaringan air bersih n Baca Air...Hal 35

GRAFIS:REZA/RABA

Tidak Temukan Luka Akibat Kekerasan KUMUH DAN KOTOR: Kondisi sebagian dapur Rusunawa Klatak penuh debu.

SEMENTARA itu, hasil visum dan otopsi yang dilakukan tim Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan menghasilkan sejumlah temuan.

Baca Tidak...Hal 35

Suka-duka Pengantar Surat Panggilan Saksi Kejaksaan

Dikira LSM dan Sales, Pernah Diacungi Golok Kelancaran proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi tak lepas dari kehadiran saksi. Agar hadir memenuhi panggilan, saksi butuh sarana komunikasi berupa surat panggilan. Pemanggilan saksi itu memerlukan petugas khusus. Seperti apa tugas yang mereka lakukan? NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi NIKLAAS ANDRIES/RABA

BELASAN hingga puluhan persidangan digelar setiap hari di Pengadilan Negeri http://www.radarbanyuwangi.co.id

Temuan pertama, kondisi bayi saat dilahirkan dalam kondisi masih bernyawa alias masih hidup n

TUGAS RUTIN: Rizal dan Totok membacakan panggilan saksi di kantor Pengadilan Negeri Banyuwangi.

Banyuwangi. Mulai perkara perdata hingga pidana umum dilaksanakan secara terjadwal. Kondisi itu membuat kantor peradilan di Jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, itu selalu dibanjiri pengunjung dari seluruh pelosok Banyuwangi. Tujuan kedatangan warga beragam. Ada yang menjalani perkara, menyaksikan persidangan, dan ada yang menjadi saksi sidang. Mereka akan terbagi dalam beberapa agenda persidangan yang digelar di sejumlah ruang di kantor pengadilan kelas I B tersebut. Siapa sangka bila kelancaran proses persidangan tidak selalu identik dengan hakim, terdakwa, saksi, dan jaksa. Kelancaran persidangan ternyata juga memerlukan banyak komponen pendukung lain, seperti petugas jasa pemanggilan saksi dari kejaksaan n

Pesawat Sukhoi terbang rendah di langit Banyuwangi Hanya numpang lewat, nggak sempat nyebar duit! Rusunawa airnya keruh, listrik juga belum terpasang Hiii... mirip rumah hantu!

Baca Dikira...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

26

POLITIK & PEMERINTAHAN

20 Motif Batik Go Internasional

CERMIN DIRI

Ibu Buang Bayi Marak, Gara-gara Seks Bebas?

H

AMPIR tiap bulan warga Banyuwangi kota dan sekitarnya dikejutkan penemuan mayat bayi. Entah di selokan, tumpukan sampah, pinggir jalan raya, maupun areal persawahan. Saat ditemukan, kondisi bayi-bayi tersebut ada yang masih hidup, tapi paling banyak sudah meninggal. Hampir seluruh bayi yang ditemukan pun rata-rata baru dilahirkan dengan tali pusar masih menempel di perut. Bahkan, tak jarang darah masih melekat di tubuh bayi mungil tak berdosa itu. Itu mengindikasikan bayi tersebut dibuang setelah dilahirkan sang ibu. Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, hampir seluruh bayi yang dibuang itu merupakan hasil hubungan gelap. Ironisnya, identitas pembuang bayi didominasi kalangan pelajar. Umumnya, mereka malu karena hamil di luar nikah, sedangkan sang pacar enggan bertanggung jawab. Seks bebas tampaknya menjadi salah satu faktor yang paling sering menjadi alasan kenapa si ibu tega membuang bayinya. Makin sering terjadi kasus pembuangan bayi, hal itu menjadi salah satu indikasi bahwa di daerah tersebut telah terjadi pergaulan bebas di kalangan anak muda. Salah satu faktor yang menjadi penyebab dekadensi moral di kalangan remaja adalah mulai berkurangnya kontrol masyarakat terhadap pergaulan bebas remaja. Masyarakat kita seolah sudah terbiasa dengan muda-mudi yang nongkrong hingga larut malam. Anak-anak remaja yang pulang hingga larut malam dibiarkan tanpa teguran. Inilah yang menjadi pemicu seks bebas kian menjadi-jadi. Upaya guru maupun tokoh-tokoh agama untuk membendung perilaku seks bebas mustahil bisa terwujud tanpa kepedulian orang tua. Orang tua tetap menjadi pihak terdepan dalam upaya menjaga moral dan perilaku anak-anaknya. (*)

INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

Jawa Pos Kamis 26 Februari 2015

FREDY RIZKI/RaBa

TUNGGU KELENGKAPAN: (dari kiri) Komite Medik RSUD Blambangan, dr. Andar Setiyawan, Kepala Dinkes Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, Kepala Dinkes Provinsi, Dr. Harsono, dan Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, dalam acara pembinaan peningkatan kualitas pelayanan di ruang CT Scan RSUD Blambangan kemarin (25/2).

Naik Kelas, Kurang 14 Dokter Spesialis BANYUWANGI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi tampaknya harus menunggu lebih lama lagi untuk naik kelas menjadi rumah sakit (RS) kelas B. Sampai saat ini syarat jumlah dokter spesialis yang ditetapkan untuk RS kelas B belum terpenuhi. Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufiq Hidayat mengatakan, untuk naik kelas menjadi RS kelas B, RSUD Blambangan harus melengkapi sarana dan prasarana. Syarat paling utama adalah penyediaan sumber daya manusia (SDM) utamanya dokter spesialis. Saat ini RSUD Blambangan memiliki 21 dokter spesialis. Hanya saja, jumlah itu belum

mencukupi untuk bisa naik menjadi RS kelas B. “Kita masih kekurangan tenaga dokter spesialis, seperti dokter spesialis anak kurang dua, dokter bedah kurang satu, totalnya kita butuh 14 dokter spesialis untuk bisa menjadi rumah sakit kelas B,” kata dr. Taufiq usia mengikuti pembinaan dari Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim Dr. Harsono di ruang CT Scan RSUD Blambangan kemarin (25/2). Untuk memenuhi kekurangan kebutuhan dokter spesialis itu, kata Taufiq, pihaknya melakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan perguruan tinggi yang memproduksi tenaga dokter spesialis. Selama ini, ungkap Taufiq,

dokter spesialis lebih memilih bekerja di kota besar dari pada di kota kecil. Karena itu RSUD Blambangan butuh bantuan dari Dinkes Provinsi sebagai pemegang regulasi. Untuk tenaga dokter gigi, RSUD Blambangan bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. “Kita sebenarnya ada tenaga dokter yang sedang disekolahkan, tetapi masih lama lulusnya, sekitar dua tahun lagi,” tegas Taufiq. Kepala Dinkes Provinsi Jatim, Dr. Harsono mengatakan, setelah dirinya berkeliling RSUD Blambangan, dirinya melihat kinerja pelayanan dan bangunan sudah cukup baik n Baca Naik Kelas...Hal 35

Tampil pada Ajang Indonesia Fashion Week BANYUWANGI - Sekitar 20 motif batik Banyuwangi akan tampil pada perhelatan bergengsi Indonesia Fashion Week (IFW) pada 28 Februari di Jakarta Convention Centre (JCC). Batik Banyuwangi merupakan satu-satunya batik kontemporer yang memiliki nilai filosofi di antara batik daerah lain. Desainer batik kenamaan, Priscilla Saputro yakin, batik Banyuwangi mampu mencuri perhatian khalayak nasional dan internasional. “Dari 44 motif yang ada, kami akan angkat 20 motif di antaranya dalam ajang IFW ini,” kata Priscilla. Beberapa motif Banyuwangi yang akan tampil dalam ajang IFW adalah kuping gajah, nanasan, gajah oling, paras gempal, kawung kopi, dan ombak. Perhelatan IFW ini juga akan melibatkan sejum-

lah desainer lokal Banyuwangi. Mulai dari para perajin batik, fashion desainer, hingga pengusaha distro lokal. Karya-karya mereka akan diikutkan pameran dagang mulai dari 26 Februari hingga 1 Maret 2015 di JCC. Semua baju yang akan ditampilkan didesain dan dikerjakan oleh tangan-tangan terampil lokal Banyuwangi. Bahan yang digunakan untuk desainnya, murni batik khas Banyuwangi yang diwarnai dengan pewarna alam dari kayu secang dan daun mangga sehingga warna yang dihasilkan soft dan natural. Dalam ajang IFW, batik Banyuwangi bakal mengusung tema Novum Ethno yang berarti etnik yang mengarah pada pembangunan yang luar biasa dengan sub tema Androgini atau peleburan maskulinitas dan feminitas dalam sebuah tampilan. Tak kurang 58 outfit rancangan Priscilla akan tampil dalam perhelatan tersebut n Baca 20 Motif...Hal 35

Sidang Tera Ulang Dimulai 3 Maret 2015 BANYUWANGI-Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi mengadakan “Penyuluhan dan Pengawasan Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP)”, kemarin (25/2). Kegiatan di aula Dinas Pendapatan itu diikuti 60 peserta dari kalangan petugas pasar kecamatan, Kasi PMD Kecamatan, perangkat desa, serta perwakilan Dinkes, Dispenda, dan BPM. Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi menjelaskan, kegiatan peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa mutlak diperlukan. Khususnya penyuluhan dan pengawasan alat-alat UTTP. Sebab, masyarakat selaku konsumen berhak mendapatkan bobot barang yang sesuai dengan nilai tukar. “Karenanya dibutuhkan keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menggelar sidang tera ulang alat-alat UTTP. Guna memvalidasi ulang keakurasian alat ukur yang digunakan dalam perdagangan,” terang Hary dalam acara kemarin. Tak hanya penyuluhan dan pengawasan alat UTTP, Disperindagtam juga akan mengadakan sidang tera ulang alat UTTP. Sidang tera ulang itu bakal digeber bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemetrologian Jember di 35 tempat di 24 kecamatan mulai 3 Maret 2015 hingga 28 Mei 2015. “Dasar kegiatan ini adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang metrologi legal dan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen,” sebutnya. Ditambahkan, maksud kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha terhadap jaminan kesesuaian bobot barang dengan nilai tukar yang dibayarkan konsumen. Tujuannya untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran. Selain itu, adanya ketertiban dan kepastian hokum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metode pengukuran, dan alat-alat UTTP. “Sasaran dari kegiatan ini adalah pedagang pasar tradisional dan pasar modern, perusahaan yang menggunakan UTTP, dan Puskesmas,” paparnya. Penyuluhan kemarin menghadirkan dua narasumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, UPT Kemetrologian Jember, yakni Sentot Susilo, Kasi Massa dan Timbangan, serta Adiwidjaya, fungsional metrologi. Sedangkan, Kepala Disperindagtam diwakili Drs Dody Waskito, Kabid Standarisasi dan Perlindungan Konsumen. Kata Dody, wajib retribusi yang tidak melaksanakan sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga kali jumlah retribusi terutang. “Dari kegiatan tera ulang tahun 2015 diharapkan terjadi peningkatan volume alat-alat UTTP yang ditera dan kenaikan angka bagi hasil pendapatan sektor tera ulang,’ harap Dody.(*)

ISTIMEWA

SIDANG: Tera ulang timbangan besar dilakukan oleh petugas UPT Kemetrologian Jember tahun lalu.

Disperindagtam Pacu Volume Alat UTTP BANYUWANGI-Realisasi sidang tera ulang di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2014 cukup mencengangkan. Sidang tera ulang anak timbangan di 35 tempat di 24 kecamatan tercatat mencapai 35.574 unit. Sedangkan timbangan mencapai 9.917 unit. Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi, meski angka realisasi sidang tera ulang tinggi, tetapi mengalami penurunan dibanding tahun 2013. Penurunan volume tahun 2014 tercatat 3.534 unit. Angka penurunannya tersebar di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo; Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran; Desa Blambangan, Kecamatan Muncar; dan Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Selain itu, di Kecamatan Glagah, Kalipuro, dan Giri juga mengalami penurunan. “Alat ukur panjang yang ditera ulang ada 31

IRWAN/JP-RaBa

PEMBUKAAN: Kepala Disperindagtam Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi menyampaikan sambutan dalam penyuluhan tera ulangdi aula Dispenda, kemarin.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

unit dan alat ukur takar sebanyak 233 unit,” sebut Hary. Dijelaskan, ada 14 alat ukur wajib tera berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8/MDAG/Per/3/2010. Di antaranya, alat ukur gaya dan tekanan, alat kadar air, alat ukur cairan, alat ukur gas, dan alat ukur energi listrik. Selain itu, alat ukur lingkungan hidup, perlengkapan UTTP, ukuran panjang, takaran, alat ukur dari gelas, bejana ukur, tangki ukur, timbangan, dan anak timbangan. “Rencana kerjasama teknis tahun 2015 dilakukan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur UPT Kemetrologian Jember, bertujuan menekan penurunan volume tera ulang seperti yang terjadi tahun 2014,” ungkapnya. Volume tera ulang pada tahun 2015 diproyeksikan naik 10 persen dibanding tahun 2014. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kegiatan tera ulang juga diproyeksikan naik

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

ISTIMEWA

PERIKSA: Petugas melakukan tera ulang timbangan meja milik pedagang pada tahun 2014.

dengan asumsi rata-rata 10 persen setiap tahunnya. “Kami imbau kepada pedagang, perusahaan maupun Puskesmas yang memiliki

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

alat-alat ukur untuk mendatangi 35 tempat yang ditentukan di 24 kecamatan untuk melakukan tera ulang,” imbau Hary. (*)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 26 FEBRUARI

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Akan Diserahkan ke Disperindag Berusaha dan berdoalah, sebab jika usahamu gagal, maka doa yang bangkitkanmu.” Ayu Aisyah Ali

Kesepakatan Pengelolaan Pasar Mimbaan Baru SITUBONDO – Ini berita gembira bagi pihak yang menginginkan Pasar Mimbaan Baru dikelola oleh satu SKPD saja. Sebab, sore kemarin (25/02) disepakati bahwa pengelolaan pasar tradisional terbesar di wilayah Kota itu dalam waktu dekat hanya akan ditangani oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Kesepakatan ini diambil setelah Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo menggelar hearing dengan Disperindag dan Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Situbondo. Sebelumnya, juga digelar hearing dengan Paguyuban dan Kepala Pasar Mimbaan n Baca Akan...Hal 28 CARI SOLUSI: Pengurus Paguyuban pasar Mimbaan Baru menemui komisi II kemarin. HABIBUL ADNAN/JPRS

Naik Papan, Satu Nelayan Selamat BESUKI – Satu nelayan dari delapan korban tenggelamnya kapal Harmoni yang dinyatakan hilang, ditemukan selamat siang kemarin (25/2). Dia adalah Wasil Alias Budiyanto, warga Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur. Wasil ditemukan kali pertama oleh seorang nelayan pancing bernama Pak Ar, warga Mandaran, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Sekitar pukul 12.30, nelayan pancing tersebut ke tengah laut hingga jaraknya sekitar satu jam dari bibir pantai. Tidak disangka, siang itu dirinya mendengar teriakan orang yang meminta tolong. Karena suaranya sangat jelas, dirinya langsung menghampir korban yang sedang berpegangan papan kayu, berukuran 60 centi meter persegi. Wasil pun langsung ditolong. Setelah naik ke kapal, Pak AR kemudian balik arah dan tidak jadi meneruskan pekerjaannya. Oleh Pak Ar, korban dibawa ke bibir pantai dekat rumahnya. “Setelah 36 jam dari kejadian tenggelamnya kapal, satu korban berhasil ditemukan seorang nelayan asal Pesisir Besuki n Baca Naik...Hal 28 EVAKUASI:Wasil korban tenggelamnya kapal Harmoni, berhasil diselamatkan seorang nelayan pancing hingga sampai ke pantai Mandaran, Desa Pesisir. RENDRA KURNIA/JPRS

FAHRUDI APRIAWA

Olahraga Pagi dengan Burung KESIBUKANNYA menjadi anggota DPRD tak menghalangi H Fahrudi Apriawan untuk tetap menekuni hobinya memelihara dan b e t e r n a k burung. Bagi politisi PPP tersebut, aktifitas tersebut ternyata banyak memberikan manfaat positif. “Tak hanya sekedar hobi, beternak burung ini sudah menjadi jiwa saya. Pekerjaan ini juga mampu memberikan tambahan penghasilan.Bahkan, juga menjadi media saya untuk melakukan olah raga setiap hari,” terang Fahrudi n Baca Olah Raga... Hal 28

Belasan Siswa SMA Membolos Kena Sidak di Warnet, Arena Bilyard dan Playstasion SITUBONDO – Sedikitnya 19 pelajar tingkat SMA terjaring operasi mendadak (Sidak), yang digelar Satpol PP Situbondo, kemarin (25/2). Apa yang mereka lalukan sungguh memprihatinkan. Sebab, pelajar ini membolos sekolah hanya untuk pergi ke warung internet (warnet), bermain bilyard, dan playstation (Ps). Sidak yang dilakukan Satpol PP berlangsung sejak pukul 08.00 hingga pukul 11.00. Belasan petugas melakukan penyisiran di sejumlah lokasi. Tempat-tempat keramaian serta sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat nongkrong anak-anak sekolah langsung didatangi. Ketika Pol PP mendatangi tempat Ps-an di Kelurahan Mimbaan, Panji, petugas berhasil menemukan beberapa siswa yang asik bermain game n Baca Belasan...Hal 28

Tadi mereka disanksi. Pak Narwiyoto perwakilan Komisi I, ikut memberi pembinaan kepada siswa bahkan memberikan hadiah bagi siswa yang hafal menyanyikan lagu Indonesia raya.”

HABIBUL ADNAN/JPRS

Agung Wintoro, Kasat Pol PP

AYO

ILUSTRASI: EDY S/JPRS

Nenek Dirampok, Rp 69 Juta Raib SITUBONDO – Pelaku kejahatan tidak pernah memandang umur korban, meski sudah tua renta, mereka tak pernah memulikannya. Seperti yang terjadi pada Nenek Mindawati, warga lingkungan Parse, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo. Perempuan berumur 60 tahun itu kehilangan uang Rp 60 juta n Baca Nenek...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

NUR HARIRI/JPRS

MEMBOLOS: Sejumlah siswa digiring ke kantor Satpol PP karena membolos dan main game di Ps-an Kelurahan Mimbaan. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

28

Jawa Pos

Kamis 26 Februari 2015

PEMILU

Perbanyak Anggota KPPS Ikut Bimtek Pilkada BUNGATAN – Rapat koordinasi (Rakor) dan sikronisasi rencana kerja KPU se Jatim pelaksanaannya akan berakhir hari ini (26/02). Acara yang diselenggarakan di Pasir Putih itu diikuti oleh Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten/Kota se Jawa Timur (Jatim) sejak senin (24/02) lalu. Dini Noor Aini, salah satu komisioner KPU Kabupaten Situbondo mengatakan, kemarin (25/02), perdivisi menyampaikan materi masalah anggaran, sosialisasi pilkada, teknis penyelenggaraan, hingga membahas data pemilih. Selain itu, KPU Provinsi Jatim juga meminta kepada KPU kabupaten untuk meningkatkan partisipasi pemilih. ”Artinya, kreatifitas KPU Kabupaten sangat dibutuhkan,” ujar Devisi perencanaan dan data KPU Kabupaten Situbondo itu. Meningkatkan partisipasi pemilih ini, Komisi Panitia Pemungutan Suara (KPPS) akan diikutkan bimbingan teknis (Bimtek). Dan akan diikuti oleh anggota KPPS yang lain. ”Lebih dari tiga orang KPPS yang akan mengikuti Bimtek,” ujar Dini kembali. Pada Pemilu atau Pilkada sebelumnya, KPPS memang diikutkan Bimtek. Hanya saja, dari delapan anggota KPPS, yang didelegasikan Bimtek ketua KPPS saja. ”Untuk saat ini lebih banyak lagi,” tambah satu-satunya perempuan yang menjadi komisioner KPU Kabupaten Situbondo itu. Hal itu dilakukan agar sumber daya manusia (SDM) penyelenggara Pilkada lebih berkualitas. Tentu saja untuk mencapai Pilkada yang lebih bagus. ”Sebab, kesuksesan Pilkada itu tidak lepas dari semua penyelenggara Pilkada. Baik ditingkat KPU hingga paling bawah,” pungkas dini. (bib/pri)

RENDRA KURNIA/JPRS

SERIUS: Sejumlah komisioner KPU Kabupaten/Kota se Jawa Timur menyimak penyampaian dari Komisioner KPU Provinsi kemarin.

KRITIS: Rulis, seorang tukang dirawat di IGD RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo setelah tangannya terkena gerinda.

NUR HARIRI/JPRS

Kena Gerenda, Tukang Kritis JATIBANTENG –Rulis, pekerja bangunan asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Jatibanteng, mengalami kecelakaan kerja kemarin (25/2). Tangan kiri pria 31 tahun tersebut mengalami luka parah terkena mesin gerenda. Tak hanya itu, sebagian anggota badannya di perut serta dada juga mengelami nasib yang sama. “Yang parah di tangan kiri, panjang 10 centimeter dan le-

bar dua centimeter,” kata salah seorang petugas medis. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, kecelakaan kerja yang dialami korban terjadi saat Rusil akan memotong kayu balok berukuran kecil. Pagi-pagi sekali korban sudah mulai bekerja untuk memperbaiki rumahnya. Pada saat melakukan pemotongan kayu balok, Rusil di-

Penjual Dalam Pasar Merasa Dirugikan n AKAN... Sambungan dari Hal 27

Ketua Komisi II DPRD, Janur Sasra Ananda menerangkan kesepakatan yang telah diambil tersebut diharapkan akan kembali membuat pedagang merasa nyaman. “Makanya kita akan mengusahakan bagaimana kesepakatan ini segera bisa terealisasi dalam waktu dekat,” terangnya. Dia menerangkan dari pertemuan yang dilakukan di ruang rapat gabungan itu, DPPKAD telah menyetujui untuk menyerahkan seluruh lini pengelolaan Pasar Mimbaan baru kepada Disperindag. “Mulai dari pelataran parkir, penarikan retribusi hingga penataan pedagang,” kata politisi Partai Demokrat itu. Yang masih belum final, kata Janur, adalah pengelolaan ruko di Pasar Mimbaan. Sebab, hingga kini posisinya ma-

sih bersengketa. “Dalam waktu dekat, akan kita bicarakan mengenai mutasi aset,” imbuhnya. Sementara itu, Paguyuban Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi pasar setelah dikelola oleh dua SKPD. Paguyuban tidak lagi memiliki kewenangan penuh mengatur pasar seperti sebelumnya. ”Pasar semakin semerawut. Sementara kami tidak bisa mengatur lebih jauh,” ujar Ibrahim, ketua paguyuban pasar Mimbaan Baru usai menemui Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo kemarin (25/02) Penyebab utamanya adalah dualisme penanggung jawab pasar. Diketahui, persatu September 2014 lalu, pasar diurus oleh dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dan hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda).

Area pasar menjadi tanggung jawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Situbondo. Sedangkan lingkungan luar area pasar, seperti, halaman pasar, trotoar, ditangani Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Situbondo. ”Kami menginginkan satu kesatuan yang utuh,” tambah Ibrahim Bagi Ibrahim, bukan masalah SKPD mana saja yang akan mengatur pasar. Yang terpenting pasar diurus oleh satu SKPD. ”Siapapun yang memimpin. Pokoknya kami menginginkan satu. Itu saja,” terangnya. Akibatnya, pedagang yang menjadi korban. Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Mimbaan Baru tidak terbendung dan susah diatur. Tentu, yang dirugikan adalah pedagang yang berada di dalam pasar.

Sementara itu, Sandari, Sekretaris Paguyuban mengatakan, pedagang yang berjualan di trotoar dan pinggir jalan, sebelumnya memang sudah ada. Akan tetapi, jam bukanya sudah diatur. Sebelumnya, penjual yang di halaman dan trotoar buka mulai pukul 14.00. Sedangkan yang berjualan di pinggir jalan mulai buka pukul 10.00. ”Kalau sekarang mereka seenaknya buka. Kesepakatan yang sudah lama dibuat dilanggar begitu saja,” terang Sandari. Hal itulah yang membuat penjual di dalam pasar merasa dirugikan. Keberadaan PKL maupun pedagang di luar membuat pembeli enggan masuk kedalam. ”Padahal mereka (penjual dalam pasar) itu sudah puluhan tahun berjualan. Tiba-tiba tergeser oleh pendatang baru,” katanya. (bib/pri)

Berharap Tujuh Temannya Ditemukan n NAIK... Sambungan dari Hal 27

Saat ditemukan kondisi korban sangat lemah dan langsung dilarikan ke rumah sakit Besuki, saat ini sudah mulai membaik,” kata Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin. Dengan ditemukannya satu nelayan tersebut, berarti korban yang sudah ditemukan dengan selamat berjumlah sepuluh orang. Sementara tujuh penumpang kapal Harmoni lainnya masih menghilang. Mereka yang masih dalam pencarian adalah Ridwan, Junaidi, Muslim alias Sawi, Raden Sahud, Asmat, Abd Rasyid, dan Pak Tatik. “Pencarian masih dilakukan oleh tim SAR gabugan. Kami juga terus berkoordinasi dan meminta bantuan nelayan. Saat ini Kapal SAR KN 225 milik Basarnas Jatim sudah sampai dan ikut melakukan penyisiran,” terang Zainul. Kepada wartawan koran ini, Wasil mengaku bahwa dirinya sudah tidak tahan lagi dengan dinginnya air laut. Beruntung,

sebelum tangannya terlepas dari papan kayu, dirinya melihat ada perahu nelayan yang melintas. “Kaki saya sangat kaku sekali karena tadi malam hujan dan ombak besar sekali. Kalau besok mungkin sudah tidak bisa bertahan lagi. Alhamdulillah, saya melihat kapal dan langsung teriak,” kata Wasil saat berada di rumah sakit. Dirinya berharap, tujuh teman kerjanya di lautan yang masih hilang bisa segera ditemukan. “Sementara harapannya cuma itu, teman-teman yang lain bisa ditemukan,” katanya sambil menjalani perawatan. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 17 anak buah kapal (ABK) Harmoni milik H Roni, 28, warga Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, tenggelam di perairan Binur, Kecamatan Paiton, Probolinggo. Para nelayan asal Kecamatan Besuki dan Banyuglugur kemudian memilih meloncat dari kapal yang dihantam ombak besar Senin (23/2) malam. (rri/pri)

duga kurang berhati-hati. Sehingga pada saat memotong kayu, mesin gerinda yang berputar keras di bagian pemotongannya itu, langsung melesat dan berjalan mengenai tangan kiri korban serta mengenai perut dan dada Rusil. Akibatnya, darah segar langsung keluar dari tangan korban. Saat itu korban kemudian langsung terjatuh menahan ra-

sa sakit. Beruntung, saat korban terkapar diketahui oleh anaknya, Ivan, 11. Sang anak ini kemudian berteriak minta tolong, sehingga korban dilarikan ke RSU Besuki dan dirujuk RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo oleh kerabat dan tetannganya. “Saya tidak tahu pasti kejadian yang menimpa suami saya. Saat kejadian saya sedang ada di rumah tetangga. Saya tahu setelah

anak saya teriak minta tolong,” kata istri korban, Umyati, 29, di rumah sakit. Hingga berita ini ditulis, kondisi korban kecelakaan kerja tersebut masih cukup kritis. Korban terus mendapat perawatan intensif dari tim medis. Pihak keluarga berharap, tangan korban dan beberapa bagian tubuh lain yang terkena Gerenda bisa disembuhkan dan korban selamat. (rri/pri)

Punya 200 Jodoh Burung Love Bird n OLAH RAGA... Sambungan dari Hal 27

Kata pria yang berdomisili di Desa Alasmalang, Panarukan itu, ratusan ekor burung yang diternak, membuatnya mampu mengeluarkan keringat setiap

pagi. “Memberi pakan, minum, membersihkan kandang, bagi saya yang gemuk sudah sangat cukup untuk menjadi media olah raga,” terangnya. Kata Fahrudi, saat ini dirinya memiliki 200 jodoh burung love bird. Selain itu juga ada 50

ekor burung kenari yang siap kawin. Dia mengaku tidak kesulitan memelihara burung sebanyak itu. “Tidak terlalu menyita waktu kok, kerjanya hanya pagi. Pagi-pagi saya fokuskan untuk burung,” terangnya. (pri)

Korban Berteriak Minta Tolong n NENEK... Sambungan dari Hal 27

Uang sebesar itu raib dari keranjang sepeda pancal yang dikendarainya. Kasus perampasan atau pencurian ini bermula ketika Mindawati hendak menabungkan uangnya ke BCA Situbondo. Sekitar pukul 14.00 Senin lalu, sang nenek sudah mengemasi uang yang akan ditabung ke dalam tas. Untuk sampai ke BCA Situbondo, Mindawati tidak menggunakan kendaraan bermotor. Nenek itu menaiki sepeda pancal yang di depannya terdapat keranjang sepeda. Nenek ini oun menaruh tas berisi uang di keranjang sepedanya. Dengan santai, kemudian Mindawati menuju ke bank tanpa ditemani oleh siapa pun. Diduga pada saat korban berangkat menuju BCA, nenek tersebut sudah diikuti oleh seseorang yang

memiliki niat jahat. Merekapun mencari waktu yang tepat serta dan lokasi yang sepi. Benar saja, pada waktu sang nenek mengayuh sepeda pancalnya di pinggir sungai, tepatnya di jalan lingkungan Paraaman, Kelurahan Dawuhan, kawanan penjahat langsung menghampirinya. Tanpa ada sepatah kata pun, seorang lelaki langsung menggasak tas berisi uang Rp 69 juta dari keranjang sepeda korban. Mengetahui tas miliknya diambil orang, korban langsung berteriak minta tolong. Sayang, lokasi yang sepi membuat teriakan nenek tidak langsung didengar orang lain. Penjahat yang mengasak uang korban akhirnya berhasil kabur dan menghilang bersama sepeda motornya. Sang nenek, saat itu terus berusaha mencari pelaku yang mengambil uangnya. Dirinya

meminta tolong kepada warga sekitar untuk ikut melakukan pengejaran. Sayang hingga waktu malam, upaya Mindawati tidak juga berhasil. Korban pun akhirnya menyerahkan kasus pencurian uang miliknya kepada polisi. “Laporan korban baru kami terima tadi malam. Sekarang kasus pencurian itu masih diselidiki petugas,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda H Nanang Priambodo, siang kemarin (24/2). Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat, apabila akan menabungkan uang dalam jumlah besar hendaknya tidak berjalan seorang diri. Warga bisa mengajak kerabat keluarga agar pencurian dijalanan tidak terjadi lagi. “Kami himbau kalau membawa uang besar sebaiknya bawa teman, demi keamanan,” pungkanya. (rri/pri)

Siswa Mengaku Pulang Pagi n BELASAN... Sambungan dari Hal 27

RENDRA KURNIA/JPRS

PENYELAMAT: Papan yang digunakan Wasil bertahan di lautan.

Karena masih jam masuk sekolah, mereka akhirnya langsung dibawa ke kantor Satpol PP oleh petugas. Petugas Pol PP kemudian bergeser ke lokasi bilyard yang ada di Situbondo. Sidak di arena permainan bola sodok tersebut, petugas berhasil menjaring beberapa siswa yang kedapatan sedang bermain bilyard. Tanpa banyak basa-basi sejumlah siswa tersebut diminta untuk naik ke mobil milik Satpol PP. Tidak hanya itu, Sidak siswa juga dilakukan di sejumlah warnet. Lagi-lagi Satpol PP menemukan sejumlah anak yang sedang asik bermain game. “Para siswa yang terkena sidak seluruhnya ada 19 anak. Semua-

nya adalah pelajar,” kata Kasat Pol PP, Agung Wintoro. Dikatakan, 19 pelajar tersebut tidak hanya laki-laki saja. Ada pula beberapa anak perempuan yang membolos dan bermain di warnet. “Jadi operasi yang dilakukan petugas masih jam efektif. Yaitu, antara jam 08.00 sampai jam 11.00,” imbuhnya. Para pelajar yang terkena sidak tersebut seluruhnya diminta membuat surat pernyataan yang isinya tidak akan mengulangi perbuatannya, yaitu membolos sekolah lagi. Selain harus berjanji, mereka juga diberi pembinaan dari petugas. Belasan pelajar tersebut juga diberi sanksi. Hanya saja sanksi kali ini harus menyanyi lagu-lagu kebangsaan sebagai bagian pendidikan. “Tadi mereka juga disanksi. Pak Narwiyoto perwa-

kilan Komisi I, tadi ikut memberi pembinaan kepada siswa bahkan memberikan hadiah bagi siswa yang hafal menyanyikan lagu Indonesia raya,” kata Agung. Salah seorang pelajar mengaku dirinya sudah pulang sekolah. Akan tetapi karena pulangnya lebih awal dari biasanya mereka sempatkan untuk bermain. “Saya tidak membolos, waktu itu saya dan temanteman sudah pulang sekolah agak pagi dan kami main Ps,” kata siswa berinisial ZL. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, selain 19 pelajar yang kena sidak. Petugas juga berhasil merazia satu PNS serta empat orang guru honorer. PNS yang guru ini disidak ketika asik belanja dan makan di warung saat jam kerja efektif. (rri/pri)


MIGOR CURAH

DAGING SAPI

800

0

0

0

9.100

10.700

DAGING AYAM BROILER

104.000

27.800

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

0

10.600

GULA PASIR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

BERAS IR 64

Kamis 26 Februari 2015

B A N Y U W A N G I

18.700

CABAI RAWIT

9.600

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

600

0

Jawa Pos

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

2400

8.700

14.800

10.000

300

200

15.800

12.900

HASIL LAUT

Ekspor Ikan Hias Senilai USD 1 Juta BANYUWANGI - Ikan hias asal Banyuwangi diminati pasar internasional. Pada tahun 2014 sekitar 741.984 kilogram ikan hias senilai USD 1 juta lebih terserap pasar Eropa. Data yang tercatat di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi ada empat perusahaan yang mengekspor ikan hias air laut melalui Instansi Penerbit Surat Keterangan (IPSKA) Banyuwangi. Selain pasar Eropa, ikan hias Banyuwangi DOK. RABA juga masuk ke bebeHary Cahyo Purnomo rapa negara Asia. “Paling banyak di ekspor ke negara-negara Eropa,” ungkap Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo. Hary mengatakan, ikan hias air laut yang berasal dari negara tropis banyak diminati masyarakat Eropa karena warnanya. Empat perusahaan tersebut dalam setahun mampu mengekspor dengan nilai 1.098.544 USD. Tidak hanya ikan hias air laut, sebagian dari perusahaan itu juga mengekspor koral. Hary mengungkapkan, perusahaan yang banyak berdomisili di wilayah Banyuwangi Utara itu memiliki lahan untuk budi daya koral di laut yang kebetulan berbatasan langsung dengan pekarangan belakang rumah mereka. Ada sekitar 25 perusahaan yang bergerak budi daya koral laut, namun yang ekspor melalui IPSKA Banyuwangi hanya lima perusahaan. “Perusahaan ekspor ikan hias bebas mendaftarkan komoditasnya melalui IPSKA di mana saja selama persyaratannya terpenuhi,” ungkap Hary. (cin/c1/afi)

BANGUN SINERGI: Bupati Anas memimpin rapat koordinasi antisipasi gejolak kenaikan harga beras di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin malam.

GALIH COKRO/RABA

Sediakan 20 Ribu Ton Beras Redam Gejolak Harga, Gelar Operasi Pasar BANYUWANGI- Untuk meredam gejolak harga beras, Pemkab Banyuwangi memutuskan mempercepat distribusi beras warga miskin (raskin) dan menggelar operasi pasar (OP). Jumlah raskin yang segera digelontorkan mencapai 4.000 ton untuk 130.596 rumah tangga sasaran (RTS). Keputusan mempercepat penyaluran raskin itu diambil dalam rapat koordinasi mengantisipasi kenaikan harga beras yang digelar Pemkab Banyuwangi bersama Subdivre Bulog di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin malam (25/2). Dalam rapat yang dipimpin Bupati Abdullah Azwar Anas itu, Pemkab Banyuwangi dan

Bulog sepakat menuntaskan penyaluran raskin sebelum tanggal 18 Maret 2015. Sesuai schedule Perum Bulog, distribusi raskin pada bulan Maret baru tuntas pada 18 Maret. Namun, karena ada gejolak harga beras di pasaran, maka Pemkab Banyuwangi mendorong Bulog untuk menuntaskan distribusi lebih cepat dari jadwal. Walau hari libur, Bulog tetap menyalurkan raskin. Bupati Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, saat ini persediaan beras di Bulog mencapai 32 ribu ton. Jumlah tersebut cukup untuk meng-cover kebutuhan pangan masyarakat Banyuwangi selama satu tahun. Kebutuhan beras masyarakat Banyuwangi dalam satu tahun hanya 24 hingga 26 ribu ton. Berdasar 32 ribu ton stok beras itu, sebanyak 4 ribu ton untuk jatah raskin dan 20 ribu ton untuk

operasi pasar. “Sedangkan sisanya sekitar 8 ribu ton akan didistribusikan keluar daerah yang membutuhkan,” ungkap Bupati Anas. Meski kenaikan harga beras di Banyuwangi tidak setinggi di daerah, kata Bupati Anas, stabilisasi harga harus dilakukan. Selain karena musim panen mundur, kenaikan harga beras dipicu spekulan beras yang memanfaatkan mundur musim panen untuk mengambil keuntungan. Selain memutuskan percepatan distribusi raskin, rapat juga memutuskan untuk melakukan intervensi pasar dengan menggelar operasi pasar (OP) dan melakukan sidak ke beberapa penggilingan gabah. Bupati Anas menargetkan stabilisasi harga beras bisa tuntas dalam tempo 10 hari. Izin untuk menggelar OP telah dikantongi Pemkab Banyuwangi. “Izin OP sudah diterima,

tinggal menyusun jadwal,” kata Bupati Anas. Kegiatan OP diprioritaskan di daerah yang memiliki fluktuasi harga paling tinggi. Pemkab Banyuwangi akan melakukan survey untuk menetapkan lokasi OP. Beras yang dijual di OP adalah kualitas medium yang harganya berkisar antara Rp 7.300 hingga Rp 7.400. Saat ini, harga beras medium di pasaran mencapai Rp 10.000 hingga Rp 11.000. Bupati Anas minta agar perusahaan penggilingan padi mengutamakan distribusi beras ke pasar lokal. Bupati Anas minta masyarakat tidak perlu resah dan panik menghadapi gejolak harga beras. “ Pada bulan Maret, Banyuwangi memasuki panen raya. Pada Januari lalu, 6,8 persen dari luas lahan tanam padi 48.671 hektare sudah panen dan menghasilkan 21.746 ton beras,” pungkas Anas. (cin/c1/afi)

Pabrik Bosowa Butuh 13,5 MVA Listrik KALIPURO - Untuk mendukung operasional pabrik semen, PT. Semen Bosowa Banyuwangi mengajukan permohonan sambungan listrik sekitar 13,5 megavolt ampere ( MVA) atau 13,5 juta watt. Untuk tahap pertama, PT. PLN Area Banyuwangi sudah menyalurkan 3 MVA. Manager Area PT. PLN Banyuwangi Dwi Alfan Junaedi mengatakan, daya yang dimohon PT. Semen Bosowa Banyuwangi akan di suplai dari dua jurusan penyulang gardu induk. Yakni gardu Banyuwangi dan Genteng. “Untuk sementara, tiga MVA listrik ke PT. Semen Bosowa Banyuwangi masih di suplai melalui Gardu Induk Banyuwangi ,” ungkap Dwi. Permohonan listrik PT. Semen Bosowa itu, kata Dwi, mulai dipasang pada Bulan Agustus 2014 lalu. Untuk realisasi seluruh permintaan tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan permintaan Bosowa. “Kami siap mendukung perkembangan pembangunan Banyuwangi dengan menyediakan daya listrik yang dibutuhkan,” katanya ■ Baca Pabrik...Hal 35

GALIH COKRO/RABA

PASANG KABEL: Petugas PLN sedang memasang kabel sambungan listrik menuju PT. Semen Bosowa Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.

STNK

Semen Tiga Roda

Hlg STNK P 2175 WM an Misnari, Lingk. Watu Ulo RT. 2/2, Kel. Bakungan, Glagah

Distributor Semen Tiga Roda Bth Ass. Kepala Gudang & Operator Forklift. Krm CV Lkp Ke Jl. Lingkar Ketapang, Kalipuro Meneng, Bwi Tlp. 0333-510862/085238012115 email:made.suardana@pt-saa.com

Hlg STNK P 2176 VG an Moh. Heru Annurohman Jl. Gunung Srawet RT. 3/2, Singotrunan

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI Suzuki Ertiga

Perum Permata Giri Datsun

Dapatkan Harga Spesial di Bulan Spesial Dgn DP 25 Jt Sudah Bisa Bawa Pulang Datsun Type Apa Saja Hubungi Reza 085330522444/081937628089

Honda Jazz 09 Djl Honda Jazz Th 2009 RS, Warna Abu Tua Masih Standard, Barang Bagus Harga Rp. 161,5 Juta Nego, Jalan Kampar No. 9 Bwi Hub: 081336581680

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

SUZUKI ERTIGA JATIM Suzuki Jatim Ertiga DP 30juta, Karimun Wagon DP 25 juta Carry Pick up DP 10 juta, Splash DP 30 juta, Info Randy 081234017156

Honda Stream ‘04 BANYUWANGI Valentine With Daihatsu VALENTINE WITH DAIHATSU Beli Xenia Gratis AYLA. Buruan Hub HADI 081 233 432 555. Gran Max PU Ready Stock!!

PERUM KTPNG ASRI Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC

Isuzu Borneo Dijual Truk/Mobil Barang Isuzu Borneo 200 ps FTR tahun 2002 Bak Kayu/Rangka Besi Harga Nego Lokasi Jl. Yos Sudarso 88 A Banyuwangi Hp. 081336129921

Djl STREAM ‘04 2.0 facelift AT (L) Silverstone Pjk Br + Ban Br 113jt Nego ;081283104411

PT. BFI Finance Vega R 2005 P 2042 WA, Xenia LI 2008 W 538 BO PT. BFI Finance (0333) 415959


KAMIS 26 FEBRUARI TAHUN 2015

HALAMAN 32

Penambang Galian C Memprotes Perizinan

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIKEBUT: Pembersihan pohon beringin besar masih belum tuntas di Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (25/2).

SINGOJURUH - Sejumlah penambang galian C di wilayah Kecamatan Singojuruh memprotes peraturan perizinan tentang pertambangan yang kini ditangani Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Mereka menyebut aturan itu menyulitkan para penambang pasir. Para penambang menyebut Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, yang salah satu poinnya mengamanatkan seluruh proses izin usaha galian C dan pemanfaatan air bawah tanah ditangani Pemprov Jatim itu dianggap tidak pernah ada sosialisasi. Keberatan para penambang galian C itu disampaikan saat ada pertemuan bersama anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Badan

Semua pertambangan galian C di kecamatan ini (Singojuruh) direklamasi, hampir tidak ada yang ditemukan lubang bekas galian, semua kembali dan bisa ditanami.” HUSNUL CHOTIMAH Plt. Kepala BLH Banyuwangi

Lingkungan Hidup (BLH, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) kemarin (26/2) ■ Baca Penambang...Hal 33

Balai Dusun tak Bisa Diselamatkan ROGOJAMPI - Proses pembersihan pohon beringin raksasa yang tumbang karena diterjang angin di Desa Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi, pada Sabtu lalu (21/2) ternyata belum tuntas hingga kemarin (25/2). Sejumlah pekerja masih memotong pohon yang sudah

berumur ratusan tahun tersebut. Pembersihan pohon beringin yang dimulai sejak Senin (23/2) itu sudah berhasil memotong batang dan ranting. Balai dusun dan bengkel las Ipin Jaya yang tertimpa pohon juga sudah mulai terlihat. Kedua bangunan itu rusak parah. Atapnya yang ber-

bahan seng ringsek dan separo dindingnya retak dan ambruk. Salah satu pekerja, Pendik, 29, warga Dusun Petang, Desa Bunder, Kecamatan Kabat, mengatakan sampai hari ketiga sudah selesai melakukan pemotongan batang dan ranting. Khusus Rabu kemarin (25/2) dia bersama em-

pat pekerja lain mulai membelah batang pohon bagian bawah yang berukuran besar. “Kita tambah mesin dan tenaga, karena batang pohonnya terlalu besar,” katanya. Pendik mengaku kewalahan memotong batang dan ranting pohon beringin tersebut ■ Baca Balai...Hal 33 DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MEDIASI: Perwakilan penambang galian C bertemu forpimka dan Komisi IV DPRD di kantor Camat Singojuruh kemarin (25/2).

PENDIDIKAN

Elpiji Ukuran 3 Kg Tembus Rp 18 Ribu

EKO BUDIYONO/JPRG

MERIAH: Ratusan anak TK se-Kecamatan Tegalsari makan ikan bersama di kantor Kecamatan Tegalsari Rabu (25/2)

Siswa TK Makan Ikan Bersama TEGALSARI - Ratusan siswa taman kanakkanak (TK) yang berada di wilayah Kecamatan Tegalsari mengikuti acara makan bersama dengan tema Gerakan Makan Ikan Rabu pagi (25/2). Acara yang dimulai pukul 08.00 itu dibuka Camat Hariono di kantor kecamatan setempat. Gerakan makan ikan yang mendapat dukungan penuh dari IGTKI Tegalsari, UPTD Pendidikan, UPTD Kesehatan, dan dinas terkait itu, juga dilakukan kampanye gigi sehat oleh dokter gigi dari Puskesmas Tegalsari. Menurut kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Tegalsari, Bambang Hariyono, mengatakan kegiatan gemar makan ini merupakan tindak lanjut dari program Pemkab Banyuwangi ■ Baca Siswa...Hal 33

EKO BUDIYONO/JPRG

RUSAK: Kondisi Daihatsu Xenia setelah menabrak pohon asam di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, kemarin (25/2).

al seharga Rp142 ribu. “Untuk jenis bright gas baru hari ini saya terima, kemarin belum ada,” katanya. Dari pengamatan di lapangan, masyarakat masih enggan memilih tabung gas elpiji ukuran 12 Kg dengan alasan harga lebih mahal dan lebih berat. Apalagi, untuk si ulang juga terbatas. Sementara itu, harga tabung gas elpiji berukuran 3 Kg relatif terjangkau. “Kalau bright gas ini masih belum tahu seperti apa prospeknya, karena baru hari ini terima dari agen,” cetus Rudi pada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut Rusdi, dalam sehari di pangkalan miliknya ini bisa menjual tabung gas elpiji ukuran 3 Kg rata-rata sekitar 500 tabung ■ Baca Elpiji...Hal 33

Ngantuk, Xenia Seruduk Asam GAMBIRAN - Kecelakaan tunggal kembali terjadi di jalan raya Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, tepatnya di selatan SPBU Desa Yosomulyo. Mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi DK 1717 EJ yang disopiri Ahmadi, 62, warga Dusun Sumber Baru, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, menabrak pohon di pinggir jalan. Tidak ada korban dalam kecelakaan itu. Sang driver, Ahmadi, selamat dan hanya lecet di beberapa bagian tubuhnya. Tetapi, mobil Daihatsu Xenia remuk di bagian depan karena meng-

hantam pohon asam. “Saya sendiri dan ngantuk,” terang Ahmadi. Kecelakaan tunggal itu terjadi saat mobil Daihatsu Xenia yang disopiri Ahmadi itu meluncur dari arah timur. Saat kejadian, mobil itu baru mengantar warga di Muncar. “Saya jemput di Surabaya dan mengantar ke Muncar,” terangnya. Dari Muncar, jelas dia, Ahmadi mengaku sempat mampir ke rumah salah satu saudaranya di Dusun Curah Jati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. “Saat nabrak pohon asam itu, saya akan pulang ke Kalibaru,” ungkapnya.

DJ Variasi & Bengkel Mobil ROGOJAMPI – Anda bingung mencari tempat service mobil baru Anda yang dilengkapi dengan elektronik control unit (ECU)? Kini telah hadir di Rogojampi, DJ Variasi dan bengkel mobil yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim 54 (timur Stasiun KA Rogojampi) yang menjawab tantangan perkembangan zaman, dan semakin pesatnya pengguna mobil di Banyuwangi. Kini Anda tidak perlu repot lagi mencari tempat variasi dan bengkel mobil yang dilengkapi dengan peralatan canggih. DJ Variasi dan bengkel mobil siap melayani perbaikan mobil Anda menggunakan elektronik control unit (ECU). “Kami siap melayani perbaikan ECU untuk segala merk mobil baru,” ujar Yudi DJ, Pemilik DJ Variasi dan Bengkel. Selain melayani perbaikan dengan menggunakan elektronik control unit (ECU), di variasi dan bengkelnya juga dilengkapi dengan alat cek sensor digital.

ROGOJAMPI - Harga eceran tertinggi (HET) elpiji ukuran 3 Kilogram (Kg) di pangkalan wilayah Kecamatan Rogojampi kini naik. Jika sebelumnya dijual seharga Rp14.250 per tabung, kini di tingkat pangkalan dijual Rp 15 ribu per tabung. Di pangkalan milik H. Rusdi di Dusun Gurit, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, misalnya. Sudah dua pekan terakhir ini, pangkalan itu menjual elpiji 3 Kg seharga Rp 15 ribu per tabung. “Di toko ada yang menjual Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per tabung, tergantung jarak tempuh,” ujarnya. Untuk elpiji ukuran 12 Kg, Rusdi menjual seharga Rp 135 ribu. Yang terbaru, tabung elpiji bright gas diju-

CANGGIH: Mekanik memeriksa mobil dengan elektronik control unit (ECU) kemarin (25/2).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Pasalnya, hampir setiap mobil keluaran terbaru selalu dilengkapi dengan sensor. “ Jika ada permasalahan dengan mobil Anda, silakan bawa kemari, akan kita layani dan perbaiki,” ungkapnya. Dj Variasi dan bengkel mobil juga melayani pemasangan segala aksesori mobil, mulai dari kaca film variasi audio

mobil, AC Mobil, dan juga service mobil injeksi, scan ECU mobil, dan injector cleaner. “Selain didukung peralatan canggih, kita juga didukung tenaga mekanik yang andal dan profesional. Silakan buktikan sendiri dengan datang langsung ke DJ Variasi dan bengkel mobil di timur stasiun Rogojampi, ”pungkasnya. (adv/ddy)

Tetapi sial, saat perjalanan pulang itu tiba-tiba dia mengantuk. Setiba di lokasi kejadian, mobilnya nyeleret (melenceng, red) ke kanan dan menabrak pohon asam. Saking kerasnya benturan, bagian depan mobil hancur. “Saya mengantuk. Tiba-tiba mobil oleng dan menabrak pohon asam. Padahal, saya baru istirahat,” cetusnya. Salah satu warga, Tri Susanti, 35, mobil itu melaju sangat kencang dari timur lalu menabrak pohon. Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Bari, melalui Kanitlantas Ipda Dalyono mengatakan sementara mobil diamankan. “Untuk pemeriksaan, mobil kita amankan di polsek,” katanya. (c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MASIH LANCAR: Agen menyuplai gas elpiji di pangkalan Rusdi, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, kemarin (25/2).

PT BPR Nusamba Genteng Mudahkan Nasabah GENTENG - PT. BPR Nusamba Genteng memang sudah terbukti sangat cepat dalam pelayanan, baik kredit maupun tabungan. Dengan pelayan yang maksimal, para nasabah yang datang ke BPR Nusamba Genteng, tidak membutuhkan waktu lama baik dalam pengambilan uang, menabung, atau pengajuan kredit. Ini seperti yang disampaikan salah satu nasabah BPR Nusamba, Genteng, Huri, 38, warga Desa Blambangan, Kecamatan Muncar. Menurutnya, pelayanan di BPR Nusamba, Genteng, sangat cepat dan memuaskan. “Pelayanan sangat cepat dan proses pengajuan kredit juga cepat, ditambah lagi penyampaian terkait kredit sangat mudah di mengerti oleh nasabah,” kata pengusaha bengkel tersebut. Direktur PT.BPR Nusamba, Genteng, Muslim Thoyib, mengatakan selama ini BPR. Nusamba, Genteng, memperlakukan nasabah itu seperti keluarga sendiri. Jadi melayani nasabah dengan pelayanan yang terbaik, mudah, dan cepat. “Kita prioritaskan nasabah dengan pelayanan yang maksimal,” cetusnya. Thoyib berharap kepada semua karyawannya, untuk selalu memberikan pelayanan terbaik pada nasabah. Selain itu, BPR. Nusamba Genteng juga memberikan suku bunga yang rendah untuk pengajuan kredit. Untuk tabungan, BPR

EKO BUDIYONO/JPRG

MUDAH: Suasana pelayanan di kantor BPR Nusamba, Genteng.

Nusamba Genteng melayani tabungan Simponi, tabungan Nusamba, tabungan Harmoni Plus, serta tabungan berjangka. Bila ingin menabung dengan mendapatkan mobil, silakan datang ke kantor BPR Nusamba di Jalan Temuguruh nomor 66 Genteng. (*/abi)


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Kamis 26 Februari 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

DHC 45 Bentuk 24 Ranting BANYUWANGI-Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Banyuwangi membentuk kepengurusan Dewan Harian Ranting (DHR). Sebanyak 24 kepengurusan DHR 45 dibentuk di 24 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Ketua DHC 45 Kabupaten Banyuwangi Sugihartoyo, SH, MHum mengatakan, saat ini pengurus DHC 45 sedang melakukan kunjungan ke semua kecamatan untuk membentuk kepengurusan DHR 45. Safari dilakukan sejak Senin, 16 Februari 2015 lalu dan berakhir Kamis, 26 Februari 2015. “Pengurus DHC 45 berkunjung ke bawah (kecamatan, Red) untuk bertemu dengan para calon pengurus DHR 45 dan membentuk kepengurusan di tingkat ranting di 24 kecamatan,” terangnya kemarin. Dalam pembentukan pengurus DHR 45 itu, lanjut Sugihartoyo, DHC

IRWAN/JP-RABA

SAFARI: Ketua DHC 45 Sugihartoyo (kiri) bersama jajaran pengurus bertemu pengurus DHR 45 di Koramil Kalipuro, Senin (23/2) lalu.

45 berkoordinasi dengan Kodim 0825 Banyuwangi. Selanjutnya Kodim 0825 berkoordinasi dengan Koramil di 24 kecamatan untuk memfasilitasi pembentukan pengurus DHR 45 tersebut. “Kami sangat berterima kasih telah difasilitasi oleh Kodim dan Koramil-Koramil,” ucapnya. Dijelaskan bahwa tujuan pembentukan DHR 45 itu dalam rang-

ka mengaktifkan kembali kepengurusan di tingkat ranting atau wilayah kecamatan. DHC 45 adalah organisasi yang melestarikan nilai-nilai kejuangan 45. Dengan terbentuknya DHR 45, harap dia, maka pelestarian nilai-nilai kejuangan 45 bisa semakin luas hingga level kecamatan, bahkan desa. “Saat ini, banyak pihak yang merasa pri-

hatin terhadap luturnya nilai-nilai kejuangan 45, patriotisme, nasionalisme, dan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Untuk itu, DHR 45 menjadi jawabannya untuk membangkitkan semua nilai-nilai mulia itu di 24 kecamatan,” cetusnya. Sugihartoyo mengajak para pengurus DHR 45 yang baru bergabung untuk tetap bersemangat berjuang menanamkan nilai-nilai kejuangan 45 di kalangan generasi muda dan pelajar. Sebab, nilai-nilai luhur yang ditanamkan hari ini, kata dia, akan bermanfaat bagi masa depan bangsa ketika dipimpin oleh mereka. “Selamat bergabung dengan DHC 45 kepada pengurus DHR 45, mari berjuang menyelamatkan generasi muda dari dekadensi moral dan kehilangan jati diri bangsa yang menjunjung tinggi semangat kejuangan 45,” pungkasnya. (*)

Ayam Persilangan kian Diminati GAMBIRAN - Di tengah gejolak ekonomi yang naik-turun, usaha kecil-menengah di tengah masyarakat ternyata masih berjalan normal. Meskipun keuntungan yang didapat sangat tipis. Salah satunya usaha pembesaran ayam kampung di Dusun Toyomas, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran. Salah satu peternak ayam kampung, Umi Laila, 40, warga Dusun Toyomas, Desa Wringinrejo, mengaku usaha peternakan ayamnya saat ini berjalan normal. Meski harga ayam tidak terlalu tinggi, yakni sekitar Rp 25 ribu per kilogram (Kg). “Harga Rp 25 ribu per kilo itu menipis sekali,” ujarnya. Harga yang menipis itu, jelas dia, bila dihitung dengan biaya perawatan yang harus dilakukan. Dengan memelihara 500 ekor ayam, biaya pakan selama dua bulan mencapai Rp 9 juta. “Panen setiap dua bulan sekali, pakan habis Rp 9 juta. Masih untung tapi tipis sekali,” katanya. Saat ini, jelas dia, harga ayam kampung memang masih menurun. Para konsumen, sebut dia, masih banyak yang paceklik. “Ramai itu pada Agustus, hari besar, dan Lebaran, harga bisa tembus Rp 30 ribu per kilogram,” ungkapnya. Meski hasilnya menipis, keuntungan memelihara ayam ini

Sambungan dari Hal 32

Dialog yang berlangsung di kantor Camat Singojuruh ini juga dihadiri forum pimpinan kecamatan (forpimka). “Pemkab tidak pernah sosialisasi terkait munculnya peralihan perizinan itu,” cetus juru bicara penambang galian C, Heri Santoso. Heri menuding Pemkab Banyuwangi kurang perhatian dengan para penambang galian C. Sehingga, nasibnya sekarang ini seperti ayam yang tidak punya induk. “Aturan perizinan itu bias,” cetus Heri dengan nada tinggi. Para penambang pasir, terang dia, sudah memulai mengurus izin sesuai prosedur. Sayang, seperti apa proses dan prosedur perizinan itu, pihaknya masih belum jelas. Seharusnya pemkab mengambil peran dengan memfasilitasi penambang galian C yang

Sambungan dari Hal 32

Sejak bekerja pada Senin (23/2) bersama dua pekerja, dirinya sudah tidak mampu meski menggunakan dua mesin chain saw. “Kami borongan, jadi tidak ada warga yang kerja bakti membantu kami,” terangnya. Merasa kewalahan hingga tenaganya terkuras habis, Pendik terpaksa mengajak dua pekerja lagi

masih dianggap lumayan. Sebab, usaha ternak ayam ini bisa menambah penghasilan keluarga. “Ayam kampung persilangan ini lebih cepat besarnya,” terangnya. Berbeda dengan ayam daging yang rentan terhadap penyakit dan kematian, ayam kampung yang dipelihara lebih kuat dan

beriktikad baik mengurus izin. “Hari ini kita mengajukan advice planning (AP) saja tidak bisa diproses,” katanya. Dengan kondisinya yang serba dilematis, terang dia, penambang menyatakan terima kasih kepada Forpimka Singojuruh yang telah memfasilitasi penambang dengan mempertemukan dengan Komisi IV DPRD, BLH, BPPT, dan Satpol PP. “Kami senang dengan pertemuan ini,” ujarnya. Pertemuan itu dalam rangka mencari solusi atas kebijakan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah tersebut. “ Hari ini kami para penambang merasa terhormat, karena ada perhatian dan solusi atas persoalan kebijakan peraturan perizinan pertambangan ini,” sahut, Faiq, 39, salah seorang penambang pasir yang ikut dalam pertemuan itu. Anggota Komisi IV DPRD Ba-

untuk membantu memotong batang dan ranting pohon tersebut. “Tenaga kami sudah terkuras habis,” ungkapnya. Selama memotong batang dan ranting pohon beringin tersebut, dia bersama pekerja lain sangat berhati-hati. Apalagi, saat naik ke ranting pohon yang tepat mengenai balai dusun dan bengkel las. “Nyaris ambruk, temboknya sudah retak dan seperti mau jatuh,” jelasnya. Satu unit motor Kawasaki KLX

Sambungan dari Hal 32

Sementara untuk ukuran 12 Kg, dalam sehari hanya kisaran 10-20 tabung. Sebagai pangkalan gas elpiji, dia berharap harga

tidak mudah stres serta tahan dengan cuaca. Untuk menghasilkan ayam yang bagus, dirinya mendatangkan bibit ayam hasil persilangan dari Jogjakarta. “Yang kita pelihara ini ayam kampung, , angka kematian hanya dua persen” jelasnya. Sementara itu, Wawan,29, salah

satu konsumen mengaku ayam kampung jenis persilangan itu lebih menarik karena di usia yang masih muda, ternyata lebih besar dibanding ayam kampung biasa. Ayam itu, juga tidak seperti ayam daging yang terkesan lembek. “Warung banyak yang tertarik” jelasnya. (sli/c1/abi)

nyuwangi, Naufal Badri, mengatakan pertemuan yang dilaksanakan di kantor Camat Singojuruh itu untuk menindaklanjuti hearing yang dilaksanakan di gedung DPRD pada Selasa (24/2). Salah satu keputusan dalam hearing itu, jelas dia, para penambang menghentikan sementara usaha pertambangan hingga proses perizinan selesai. “Kami akan bantu apa yang menjadi kendala penambang,” ujarnya. Sementara itu, Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi, Husnul Chotimah, mengatakan upaya mediasi yang difasilitasi oleh forpimka ini dianggap sudah sangat baik. Apalagi, proses usaha pertambangan galian C di wilayah Kecamatan Singojuruh itu terbaik di Banyuwangi. Dari hasil kajiannya, usaha pertambangan sudah dilakukan sesuai prosedur. “Semua pertambangan galian C di kecamatan ini direkla-

masi, hampir tidak ada yang ditemukan lubang bekas galian, semua kembali dan bisa ditanami,” pujinya. Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, menyatakan para penambang galian C itu juga masyarakatnya. Makanya, pihaknya memiliki kewajiban untuk membantu dengan memfasilitasi pada instansi yang terkait. “Agar para penambang bisa memahami peraturan yang berlaku, apa, dan bagaimana yang seharusnya dilakukan, itu saja,” katanya. Sekadar untuk diketahui, saat ini di Kabupaten Banyuwangi ada sekitar 90 permohonan izin operasi tambang galian C dan sudah masuk ke BPPT. Dari jumlah itu, 13 di antaranya sudah keluar izin eksplorasi dan 9 lokasi penambangan lainnya sudah mengantongi izin operasi produksi. Sedangkan sisanya, masih belum memiliki izin. (ddy/c1/abi)

bernomor polisi P 5777 YB yang tertimpa batang pohon itu sudah berhasil diangkat Rabu (25/2). Motor milik Edi, warga sekitar, itu rusak parah. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, para pekerja masih mengebut pemotongan pohon beringin itu. Mereka terlihat serius membelah batang pohon di bagian bawah yang berdiameter sekitar 3,5 meter tersebut. Seperti diberitakan harian ini

sebelumnya, pohon beringin berumur puluhan tahun itu ambruk setelah dihantam angin lesus yang melanda kawasan Kecamatan Rogojampi sekitar pukul 15.30 pada Sabtu sore (23/2). Akibat tumbangnya pohon beringin itu, balai dusun dan bengkel las tertimpa ranting pohon hingga rusak. Satu unit motor Kawasaki KLX dengan nomor polisi P 5777 YB milik Edi, warga setempat, tertimpa dan sulit dievakuasi. (ddy/c1/abi)

tabung gas ukuran 3 Kg bisa dinaikkan lagi. Sehingga, tabung gas elpiji ukuran 12 Kg bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat. “Tabung gas elpiji ukuran 12 Kg yang mau beli hanya tertentu saja, ya kalangan menengah ke atas,” ungkapnya. Sementara itu, Feri Setiawan, 30, salah seorang

pedagang tabung gas elpiji keliling mengatakan kalau dirinya hanya menjual tabung gas elpiji ukuran 3 Kg. Elpiji 3 Kg itu, dijual ke toko dengan harga Rp17 ribu per tabung. “Kalau di toko harga elpiji 3 Kg itu ya Rp 18 ribu per tabung,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Diminta Jaga Kebersihan Kamar Mandi ■ SISWA...

Sambungan dari Hal 32

Dengan kegiatan ini, diharapkan bisa mendorong para orang tua untuk selalu memberi asupan gizi dengan tidak meninggalkan lauk

BANYUWANGI - Sebanyak 30 konsumen New Mio M3 125 melakukan city tour keliling kota Banyuwangi Minggu lalu (15/2). Start di depan diler SIP Sobo rombongan merangsek ke jantung kota, lalu dilanjutkan ke ruas jalan protokol hingga finish di Rest Area Istana Gandrung Banyuwangi. Supervisor Promotion PT Rodasakti Suryaraya Jember, Yudi Ramadani mengatakan, city tour ini dalam rangka untuk menjalin dan mengikat tali silaturahmi dengan keluarga Mio, khususnya Mio M3 125. Sebagai produk baru, city tour ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa lebih mengenal produk baru Mio M3. Apalagi motor ini telah menjadi tren motor matik favorit masyarakat Banyuwangi. Dikatakan, New Mio M3 125 merupakan motor pertama produksi Yamaha Indonesia yang menggunakan teknologi Blue Core sehingga

membuatnya Efisien – Bertenaga – Handal. Dan membuatnya lebih irit 50 persen dibandingkan model generasi awal yang bermesin karburator, namun tenaga dan torsinya lebih besar. New Mio M3 125 bahkan memiliki speedometer yang dilengkapi dengan Eco Indicator yang berfungsi untuk memberi tahu pengendara ketika melaju pada kondisi performa mesin yang paling optimal, sehingga bahan bakar dapat dihemat hingga 60 persen. “Penawaran menarik telah kita siapkan, selama bulan Februari ini kami memberikan harga spesial, dengan harga OTR Rp 15 jutaan, cukup uang muka Rp 1,2 juta dan angsuran Rp 575 ribu, Anda sudah bisa memiliki motor terbaru kami. Mumpung masih ada kesempatan silakan kunjungi diler Yamaha terdekat di kota Anda,” katanya(*/bay)

SHULHAN HADI/JPRG

Beredar Bright Gas mulai Kemarin ■ ELPIJI...

Keliling Kota hingga Foto Bareng

BERBOBOT: Ayam hasil persilangan bentuk dan perilakunya mirip ayam kampung ketika berumur sebulan di Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran (24/2).

Motor KLX Sudah Dievakuasi ■ BALAI...

City Tour MIO M3

PRAMUKA: Peserta KMD berfoto di halaman SMK 17 Agustus 1945 Cluring.

Masuk 90 Permohonan, Berizin hanya 9 ■ PENAMBANG...

ISTIMEWA

KONSUMEN: Peserta City Tour New Mio M3 125 berpose di depan diler SIP Sobo Banyuwangi.

ikan. “Menambah asupan gizi empat sehat lima sempurna,” katanya. Camat Tegalsari, Hariono, menyatakan mengapresiasi kegiatan makan ikan bersama ini. Banyaknya siswa TK yang ikut, menunjukkan program makan ikan yang telah ditetapkan

oleh Pemkab Banyuwangi mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Dalam acara itu, Camat Hariono juga mengajak pada semua guru dan wali murid, untuk selalu menjaga kebersihan. Karena saat ini, Banyuwangi sedang menggalakkan pro-

gram Jeding Rijig. “Saya mengimbau pada semua yang hadir supaya menjaga kebersihan dengan membiasakan jeding atau kamar mandi selalu bersih, karena ini merupakan program pemerintah Banyuwangi,” katanya. (adv/c1/abi)

UNTAG FOR RABA

Guru Perpenas Digembleng Pramuka BANYUWANGI - Sebanyak 46 peserta mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) selama enam hari. Mereka merupakan guru perwakilan dari masing-masing sekolah yang berada di lingkungan Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Kegiatan itu dipusatkan di Gugus Depan (Gudep) SMK 17 Agustus 1945 Cluring. Acara terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dimulai pada Jumat, 20 Februari 2015 sampai Minggu, 22 Februari 2015. Sedangkan gelombang kedua digelar sejak hari Jumat, 27 Februari 2015 sampai Minggu, 1 Maret 2015. Sesuai kurikulum yang diterapkan oleh Kwartir Nasional tentang pelaksanaan kursus Nomor 200 Tahun 2011, peserta KMD diwa-

jibkan mengikuti seluruh materi kursus selama 72 jam pelajaran. Ketua Perpenas Banyuwangi Drs Waridjan mengatakan, tujuan diadakannya kursus bagi guru masing-masing sekolah adalah untuk memberi bekal pengetahuan dasar dan pengalaman praktis membina Pramuka melalui Kepramukaan dalam Satuan Pramuka. Khususnya Ambalan Penegak. Dari kursus tersebut, imbuh ketua Perpenas, diharapkan peserta mampu menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, sasaran, dan tujuan Kepramukaan. “Termasuk perkembangannya, menerapkan Kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya,” tutur Waridjan saat menyampaikan kata sambutan pembukaan acara. (*)


Gedigu RADAR BANYUWANGI

34

G en e ras i M u d a - mud i

Gaul

Marvin Jordan, 17, Kelas XII IPS 2, SMAK Hikmah Mandala

KAMAR mandi yang bersih itu yang gak ada kotoran-kotoran di dalamnya, kotoran apapun, baunya juga harus harum. Kalau di Banyuwangi, ya kaya yang ada di Pantai Boom, sekarang sudah bersih, tempatnya nyaman, dibersihkan terus dan baunya enak. Setelah ada gerakan jeding rijig semoga masyarakat Banyuwangi lebih sadar untuk menjaga kebersihan kamar mandi. (fre/als)

Kamis 26 Februari 2015

Setyaningsih, 53, Kepala SDN 4 Penganjuran

KALAU kamar mandi di sekolah sih sudah bersih, wangi, cuma masih ada beberapa coretan yang ada di tembok. Buat saya kamar mandi yang bersih itu, kamar mandi yang kalau waktu orang makan di dalamnya sudah tidak jijik lagi. Supaya bersih siswa ya setiap hari harus mau membersihkan kalau sudah selesai menggunakan.(fre/als)

Angga Pradita, 17, Kelas XII IPS 2, SMAK Hikmah Mandala

Jawa Pos

KAMAR mandi bersih tidak perlu harus merenovasi. Tapi memanfaatkan fasilitas yang ada dengan penanganan yang baik supaya kebersihan terjaga. Untuk di sekolah, cara terbaik dengan ikut melibatkan siswa. Jadi tanggung jawab kebersihan bisa dipegang semua warga sekolah, bukan hanya tukang bersihbersih. (fre/als)

Jedingku Tak Lagi Pesing

Nurhamim, 55, Kepala UPTD Banyuwangi KENDALA kebersihan kamar mandi itu ada yang teknis ada yang masalah kebiasaan. Kalau yang teknis memang harus ditangani yang kompeten. Kalau yang kebiasaan memang harus ditanamkan sejak usia TK dan SD. Makanya dalam waktu dekat ini jeding rijig dilombakan. (fre/als)

Kalau berkunjung ke sekolah, atau fasilitas umum dan ingin mencari kamar mandi, caranya cukup mudah. Cukup dengan menajamkan indra penciuman. Lalu, carilah bau pesing atau bau menyengat yang tidak enak, pasti sudah mengarah ke lokasi beradanya sebuah toilet.

Florencia Fortuna Saputra, 16, Kelas XI IPA, SMAK Hikmah Mandala BANYAK kamar mandi di tempat umum yang masih kotor, seperti yang ada di Watu Dodol, yang menggunakan terlalu banyak, jumlahnya sedikit terus pengunjungnya tidak peduli kebersihan. Buat saya kamar mandi yang baik itu harus menyediakan air bersih, gayung, toilet yang lancar, tempat sampah, bungkus pembalut, lap, sabun cuci tangan, kaca dan tentunya wangi-wangian seperti karbol dan pencuci lantai. (fre/als)

Intan Permatasari, 17, Kelas XI IPA, SMAK Hikmah Mandala PERLU kesadaran untuk bisa membuat kamar mandi bersih. Terutama untuk mereka yang selalu menggunakannya entah di sekolah atau fasilitas umum lainnya. Lalu, dari kamar mandinya sendiri harus ada fasilitas seperti ventilasi, air bersih, tempat sampah dan peralatan kebersihan. Jadi, selain bersih juga wangi. (fre/als)

TAPI, itu dulu. Setelah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencetuskan program Jeding Rijig, cara untuk menemukan kamar mandi bisa sedikit dirubah. Jika sebelum launching cara untuk mencari kamar mandi dengan mengendus bau pesing atau tidak enak lainnya, sekarang justru lokasi yang paling harumlah yang digunakan untuk menemukan kamar mandi. Artinya, pemerintah berharap kebersihan kamar mandi harus dijadikan prioritas dan disulap sedemikian rupa agar menjadi nyaman, bersih, dan wangi. Tetapi, setelah dua minggu lebih program itu di-launching, Gedigu coba mengelilingi beberapa lokasi yang memiliki fasilitas kamar mandi, dengan fokus sekolah. Faktanya, masih banyak kamar mandi yang belum bisa dikatakan layak untuk digunakan. Banyak dari jumlah kamar mandi yang tidak seimbang dengan jumlah siswanya. Bahkan, ada beberapa sekolah yang malah mengunci kamar mandinya seolah menjadi gudang. Sampai beberapa siswanya harus mencari sungai untuk dapat menyelesaikan urusan “pribadi”nya. Fakta lainnya, adalah banyaknya kamar mandi yang dipenuhi coretan. Semisal Alya cinta Rafi, Invite pin ku donk 78f22bca atau Linda aku benci kamu selamanya. Coretan ini menghiasi dinding, pintu, bahkan gayung yang digunakan untuk mengambil air. Alasan sekolah-sekolah tersebut bermacam, ada yang masih sibuk mempersiapkan ujian, ada juga yang masih menunggu bantuan renovasi dari pemerintah. Adaada lah pokoknya. Tapi ya, tidak semua kamar mandi sekolah separah itu. Ada banyak sekolah yang memiliki kamar mandi yang sangat bersih. Bahkan fasilitasnya serupa

Novi Yunita, 19, Kelas 12 APK, SMKN 1 Banyuwangi KAMAR mandi gak perlu terlalu mewah. Yang penting gak kotor, air lancar. Yang paling penting kalau habis make ya tanggung jawab. Jangan sampe lebih kotor dari sebelum dipake.(fre/als)

dengan kamar mandi di kantor bupati. Mereka ini, rata-rata sekolah yang menerapkan Wiyata Mandala di tempatnya. Untuk menjaga kebersihan mereka pun menerapkan cara yang bermacam-macam. Seperti di SDN 4 Penganjuran, mereka menerapkan penjaga khusus yang bekerja penuh sehari. Pasukan penjaga toilet ini menurut Setyaningsih, 53, Kepala SDN 4 Penganjuran memang dikhususkan untuk bertanggung jawab menjaga kebersihan toilet. Jumlahnya ada 3 personel dan bekerja bergantian untuk memastikan bahwa kondisi toilet selalu wangi dan tidak pernah kotor. “Mereka ini langsung mengecek jika kamar mandi selesai digunakan, kalau ada yang mbuat kotor , mereka langsung menyuruh siswa untuk membersihkan, tugasnya mirip pengawas,” kata Setyaningsih. Ada juga yang menjaga kebersihan dengan menyerahkan

langsung ke jasa pembersih. Karena tidak mau repot mengawasi kondisi kamar mandi. Namun yang paling banyak, sekolah membuat tim-tim piket yang bertugas menjaga kebersihan kamar mandi sesuai dengan jadwal. Tim ini berisi siswa yang ditunjuk oleh guru. Jadi jika kamar mandi kotor pada hari tertentu, kelompok itulah yang akan bertanggung jawab. “Susah menjaga kebersihan kalau kadang kamar mandinya sudah gak nyaman. Seperti banyak keramik yang rusak banyak coretan, airnya sedikit, terus WC-nya mampet. Jadi kalau bisa kamar mandinya kondisinya baik dulu, baru dibersihkan,” ujar Sintia Meri, siswi SMPN 1 Giri. Meski belum banyak merubah kondisi kamar mandi, tetapi

Ahmad Fathurrahman & Galang Bagas Anugrah Kelas VII B, SMPN 1 Giri

banyak pihak yang terus berbenah agar program ini bisa berjalan. Seperti lomba kamar mandi yang akan dilaksanakan UPTD Pendidikan, dan beberapa sekolah yang mau mengadakan lomba yang sama untuk siswanya. Tetapi kembali lagi, mau atau tidak kita bergerak untuk membuat Jeding yang (belum) Rijig, menjadi Rijig? (fre/als)

SEMUA kelas harus punya satu toilet biar gak berebutan. Terus kamar mandi juga harus mengalir lancar airnya. Punya sabun untuk cuci tangan dan setiap hari harus dibersihkan.Di sekolah kadang gayung sering hilang, jadi bingung kalau mau menggunakan kamar mandi. Pokoknya harus lengkap fasilitasnya, selain memang warga pengguna toilet harus sadar supaya mau menjaga kebersihan toilet. (fre/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 26 Februari 2015

BERITA UTAMA

35

Kelamin Laki-laki, Berat 3 Kg n HEBOH... Sambungan dari Hal 25

Penemu mayat bayi itu adalah Mohamad Mundir, 56, warga Dusun/Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Pagi itu pukul 07.30 Mundir bermaksud melihat tanaman sabrang (ubi jalar) dan bawang di persawahan Sutri. Saat itu buruh tani tersebut melihat karung goni yang tergeletak persis di pinggir jalan. Maksud Mundir ingin mengambil karung goni itu untuk menutupi motornya dari sinar matahari. Saat diangkat, ternyata karung goni itu berat. Penasaran dengan

isi karung, Mundir pun membukanya. “Di dalamnya ada kardus yang diikat menggunakan karet ban,” ujarnya. Mundir semakin penasaran dengan isi karung tersebut. Dia pun segera membuka kardus dan memotong tali ban yang melingkar. Betapa terkejutnya dia saat mendapati kepala bayi muncul dari dalam kardus. Kepala bayi itu muncul dari benda menyerupai tas yang digunakan menyimpan jasad bayi tersebut. Pagi itu juga Mundir langsung memberi tahu warga terkait temuan tersebut. Tanpa dikomando, warga berdatangan ke

lokasi. Dalam sekejap, TKP (tempat kejadian perkara) disesaki warga. Mereka ingin melihat dari dekat kabar temuan mayat bayi yang cukup menggemparkan warga itu. Kalimat istigfar pun keluar dari mulut puluhan warga yang menyaksikan mayat bayi terbungkus karung tersebut. Warga benar-benar jengkel dengan orang tua bayi yang dianggap sadis. “Jahat benar orang tuanya. Kayaknya sudah niat. Sampai dibungkus kardus dan diikat karet,” tutur salah seorang warga yang menyaksikan. Polisi yang datang ke lokasi

langsung menggelar olah tempat kejadian perkara. Berdasar pemeriksaan singkat, diketahui bahwa jenis kelamin bayi malang itu laki-laki. Di jasad bayi itu masih ditemukan ari-ari yang masih menempel ke pusar. Di tubuhnya masih ditemukan bercak darah yang belum lama kering. Diduga, bayi itu belum lama meninggal atau belum lama dibuang. Diperkirakan, bayi ini meninggal kurang dari 12 jam. Panjang bayi itu lebih-kurang 50 cm dan berat lebih-kurang 3 kilogram. Di dalam kardus itu ditemukan celana pendek warna hitam. Kemudian, jasad bayi

Bisa Meninggal karena Kedinginan n TIDAK... Sambungan dari Hal 25

Dokter yang memeriksa jasad bayi malang itu menemukan tanda-tanda bahwa paru-paru bayi itu sempat mengembang. Kepala IKK RSUD Blambangan dr. Solakhudin mengatakan, saat

dilahirkan, bayi itu diduga dalam kondisi hidup. Sebab, tes yang dilakukan menunjukkan adanya pengembangan paru-paru. Selain itu, menilik kondisi dan bentuk bayi, bayi itu memang sudah dalam kondisi sempurna dan siap lahir. “Bayi sudah bisa dikatakan sudah berbentuk dan sempurna

alias siap lahir,” tandasnya. Pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh bayi tersebut. Kalaupun meninggal, diduga kuat bayi itu meninggal setelah dilahirkan karena tidak mendapat perawatan maksimal. ”Bisa jadi meninggalnya karena kedinginan alias

hipotermia,” imbuh Solakhudin. Disinggung soal masih utuhnya tali pusar dengan ari-ari, Solakhudin menyimpulkan bahwa persalinan bayi itu dilakukan oleh bukan tenaga ahli. “Melihat ari-ari dan tali pusar itu, persalinannya bukan dilakukan bidan atau tenaga ahli,” pungkasnya. (nic/c1/aif)

Lantai Dasar Ada Ruang Pertemuan n AIR... Sambungan dari Hal 25

Bagaimana tidak, air di rusunawa itu terlihat keruh. Terkait kondisi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi Mujiono mengatakan, bangunan rusunawa tersebut akan segera dipasangi jaringan listrik. “Kita dan tim PLN sudah cek lokasi,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Bersama PLN, pihaknya telah melihat secara langsung daya listrik yang dibutuhkan rusunawa tersebut. Selain daya, pihaknya dengan PLN juga menghitung dengan cermat lampu yang akan dipasang. ‘’Jadi, tidak perlu khawatir. Jaringan listrik akan dipasang segera,” tandasnya. Disinggung mengenai air yang keruh, Mujiono mengakui harus ada yang diperbaiki. Dia menuturkan, saluran air bersih itu sebenarnya tidak ada masalah.

‘’Cuma tempat air di masingmasing toilet itu memang harus dibersihkan dulu,” serunya. Selain itu, air bersih harus ditampung dalam penampung air atau tandon. Jika sudah demikian, maka tidak akan ada kendala lagi. ‘’Pada pelaksanaan porprov nanti sudah ready. Itu pasti,” tukasnya. Sebagaimana diketahui, di rusunawa tersebut terdapat blok yang terdiri atas 50 kamar, yakni kamar tipe 45 di lantai bawah dan sisanya kamar tipe 36. Setiap

kamar dilengkapi ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, toilet, dan dapur. Selain itu, juga ada ruang pertemuan di lantai dasar. Rusunawa itu dibangun di atas lahan milik Pemkab Banyuwangi dengan sokongan APBD Rp 2 miliar. Dana Rp 2 miliar dari APBD 2014 itu digunakan membangun akses masuk rusunawa, ruang terbuka hijau (RTH), air bersih, dan sanitasi. Tahun ini ada kegiatan penyambungan jaringan listrik. (ton/c1/aif)

Panitia Libatkan 50 Dokter n GILIRAN... Sambungan dari Hal 25

Panitia mulai menyebar 750 kupon untuk peserta pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan HIV/AIDS, dan agenda lain. “Panitia terus berusaha mengisi kekurangan pada dua kegiatan sebelumnya. Kita berharap

pada kegiatan ketiga nanti lebih maksimal,” tegas Anam kemarin. Salah satu persiapan yang menjadi perhatian panitia adalah mengantisipasi membeludaknya peserta pengobatan gratis. Jika panitia menyebar 750 kupon dan yang datang 2.000 orang, maka risikonya harus siap dengan kondisi seperti itu. “Mereka tidak boleh kita tolak.

Berapa pun jumlah yang datang, kita layani. Panitia juga akan melibatkan 50 dokter, di antaranya spesialis anak,” imbuh Anam. Melihat kegigihan panitia baksos, kemarin (26/2) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Banyuwangi datang ke kantor PCNU Banyuwangi, Jalan A. Yani. Ketua IAI Banyuwangi

Titi Wahyu Andayani dan Tutut Erna Wahyuni itu datang ke kantor PCNU untuk menyatakan bergabung dalam baksos tersebut. “Jumlah peserta yang membeludak menuntut kita lebih hati-hati dalam memberikan obat. Kehadiran IAI akan memberikan solusi yang tepat,” ujar Anam. (c1/aif)

Satu Server Telan Biaya Rp 25 Juta n HANYA... Sambungan dari Hal 25

Itu pun berasal dari sekolah di luar daftar yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sekolah yang sudah mengajukan diri melaksanakan UN CBT tahun ini adalah SMKN 1 Banyuwangi. Wakasek Kurikulum SMKN 1 Banyuwangi, Wahyudin mengatakan, terkait kesiapan UN online tersebut pihaknya sudah mengajukan surat ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dengan rekomendasi Dispendik Banyuwangi. Hasilnya, sekolahnya telah memenuhi persyaratan sesuai ketetapan Puspendik Balitbang Kemendikbud. Beberapa waktu sebelumnya pernah ada visitasi dari UNESA untuk melihat kesiapan di sekolahnya, seperti computer client dengan spesifikasi Pentium 4 bisa diganti dengan

processor Core i3 yang sudah dimiliki pihak sekolah. Begitu juga dengan server dan kecepatan koneksi internet yang menjadi syarat minimal pelaksanaan UN CBT. Hal itu juga dapat dipenuhi dengan jaringan yang sudah terpasang di sekolahnya. “Awalnya kita melihat ada surat dari Balitbang Kemendikbud terkait UN CBT. Melihat syaratnya kita merasa bisa memenuhi. Kemudian, Dispendik juga mengatakan bahwa sekolah bisa mengajukan diri. Kita mengajukan diri karena kita sudah sering melaksanakan UTS dan UAS dengan sistem CBT” jelas Wahyudin. Di SMKN1 Banyuwangi terdapat 446 siswa yang akan mengikuti UN tahun ini. Dengan jumlah tersebut, harus ada 150 unit komputer. Wahyudin menambahkan, sebenarnya hanya ada 90 buah komputer yang tersedia di seko-

lahnya sesuai spesifikasi yang ditentukan. Tetapi, pihak sekolah bisa memanfaatkan laptop milik siswa sejumlah 90 buah. ”Sehingga totalnya 180 buah dan dapat digunakan untuk melaksanakan UN online,” tandasnya. Sementara itu, Wakasek Kurikulum dari SMKN 1 Glagah Banyuwangi, Suparman menambahkan, tahun ini sekolahnya belum dapat mengajukan diri untuk melaksanakan UN CBT. Kondisi infrastruktur menjadi pertimbangan, sehingga lebih baik ditunda dahulu. “Kalau masalah server dan tenaga operator, kita siap. Tapi terkait komputer kita masih belum bisa. Kita memiliki 150 komputer dengan jumlah siswa 600. Jadi, minimal harus ada 200 unit,” tandas Suparman. Kepala Bidang SMP dan SMA Dispendik Banyuwangi, Suhud AR mengatakan, pelaksanaan

sekolah piloting bukanlah hal yang wajib. Ada empat sekolah, yaitu SMPN 1 Banyuwangi, SMPN 1 Genteng, SMAN 1 Giri, dan SMAN 2 Genteng, yang memang sudah ditunjuk. Namun, jika memang belum siap sarana dan prasana, maka tidak perlu memaksakan diri. Apalagi, pengadaan sarana dan prasana yang diperlukan tidak murah. Satu server butuh biaya sampai Rp 25 juta. Oleh karena itu, beberapa sekolah yang sudah merasa siap bisa mengajukan diri agar dapat mengikuti UN online atau CBT. Dari 629 sekolah yang menjadi piloting di Indonesia, memang ada empat di Banyuwangi. Sekolah tersebut rata-rata dulu berstatus RSBI. Jika memang belum siap tidak apa-apa. Kita juga memberikan surat kesediaan untuk yang mau. Setiap sekolah masih perlu persiapan,” tandas Suhud. (fre/c1/aif)

Kasus Tertentu Minta Kawalan Polisi n DIKIRA... Sambungan dari Hal 25

Mereka yang bertugas mengantarkan surat panggilan saksi. Sepele dan mudah. Begitu sepertinya membaca paparan tugas pokok pengantar surat panggilan saksi. Bahkan, banyak orang yang mengira siapa pun bisa melakukan. Saat ini Kejaksaan Banyuwangi memiliki dua petugas pengantar surat panggilan saksi. Mereka adalah Sadianarto alias Totok dan Rizal. Mengirim surat panggilan merupakan pekerjaan lain yang rutin dilakukan. Pekerjaan itu mereka lakukan merangkap sebagai petugas pengawal tahanan Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Rutinitas yang tentu membutuhkan tenaga, pikiran, dan waktu. Selain itu, juga dibutuhkan keberanian dan mental yang kuat. Maklum, wilayah yang dituju tidak sebatas kota Banyuwangi. Lebih dari itu, keduanya juga harus menjangkau pelosok Banyuwangi.

Hari Sabtu dan Minggu menjadi waktu tersibuk keduanya. Menggunakan motor, Totok dan Rizal melahap ratusan kilometer untuk sekadar menyelesaikan tugasnya. Untuk jarak dekat, keduanya tidak ada masalah. Jarak yang dekat sangat mudah melacak alamat orang yang dituju. Terkadang keduanya menggunakan bantuan petugas polsek terkait pengiriman surat panggilan tersebut. Tetapi, jika lokasinya jauh dan terpencil, mau tidak mau keduanya harus mengantarnya sendiri. Belum lagi jika kondisi cuaca tidak bersahabat. Hujan dan teriknya matahari menjadi tantangan bagi mereka. Tantangan cuaca itu belum termasuk tantangan ketika menghadapi tipikal dan kultur masyarakat yang berbeda di setiap daerah. “Kadang tidak cukup sekali datang, bisa sampai dua atau tiga kali. Butuh kesabaran untuk menjelaskan intisari surat pemanggilan itu,” ujar Rizal. Saat mendatangi rumah tu-

juan, Rizal dan Totok tidak jarang mendapat persepsi keliru dari masyarakat. Tidak jarang keduanya dianggap sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM), sales sebuah produk, dan anggota polisi. ”Beberapa orang yang kami pernah datangi ada yang berusaha menakut-takuti dengan sebilah golok,” kenang Rizal. Sikap masyarakat dalam menerima surat panggilan itu memang berbeda-beda. Ada yang kasar dan ada yang bisa menerima. Tak sedikit pula yang berpura-pura tidak mengenal identitas yang tertera dalam surat. Beribu alasan diutarakan, mulai sibuk hingga mengaku sudah pernah bersaksi di kepolisian. Itu menjadi trik mereka menolak surat panggilan. Bahkan, tidak sedikit yang membiarkan rumah dalam kondisi kosong saat keduanya datang. Ulah warga semacam itu menyebabkan Rizal dan Totok memilih mengalah. Gagal di kesempatan pertama, upaya menyampaikan surat panggilan terus dia lakukan di kesem-

patan berikutnya. Bahkan, demi meyakinkan calon saksi, tidak jarang Rizal dan Totok sedikit memberikan pemahaman dengan gaya sedikit ceramah terkait pemanggilan saksi. Meski susah, keduanya tetap harus menjalankan amanat tersebut. Lebih meyakinkan lagi, keduanya juga tidak segan meminta bantuan orang lain. Kepala dusun hingga kepala desa menjadi rujukan untuk menjelaskan persoalan yang dihadapi yang masuk dalam daftar saksi. Bahkan, pada beberapa kasus, keduanya dikawal petugas kepolisian. “Baru setelah ada polisi mereka yakin dan nggak buruk sangka,” kenang Totok. Namanya tugas memang tidak mudah dijalankan. Meski penuh rintangan, Rizal dan Totok tetap menjalankan kewajibannya dengan lapang dada. Keduanya pun mendapat pengalaman baru mengelilingi Banyuwangi. Penjuru Banyuwangi menawarkan segudang pesona dan daya tarik yang tidak akan dilupakan. (c1/aif)

malang itu dievakuasi ke kamar mayat RSUD Blambangan untuk keperluan otopsi. Hingga kini polisi belum bisa memberikan keterangan siapa orang tua bayi malang tersebut. Kasus ini kini dalam penyelidikan Satreskrim Polres Banyuwangi. Sementara itu, kasus penemuan bayi itu mendapat perhatian pihak Kelurahan Sobo. Kepala Kelurahan Sobo, Mufid, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan bidan di wilayahnya. Mereka akan diminta mengecek perempuan yang hamil dan melahirkan. “Saya akan koordinasi dengan bidan untuk menemukan orang tua bayi itu,” ujarnya. Diakui, lokasi pembuangan bayi itu memang cukup sepi. Apalagi malam kemarin turun hujan. Selain sepi, di lokasi tersebut juga tidak ada lampu penerangan dan cukup jauh dari permukiman. (nic/c1/aif)

NIKLAAS ANDRIES/JAWA POS RADAR BANYUWANGI

OLAH TKP: Anggota Satreskrim mengamankan karung berisi mayat bayi yang ditemukan di persawahan Sutri, pagi kemarin.

Ditemani Sejumlah Fotografer n RAJIN... Sambungan dari Hal 25

Profesi sebagai hakim di Pengadilan Negeri Banyuwangi rupanya tidak menghalangi hobi Rasyid jeprat-jepret dengan kamera pribadi. Dunia fotografi merupakan hobi lama yang sudah digeluti sejak masih duduk di bangku perguruan tinggi.

Sejak bertugas di Banyuwangi— lebih-kurang setahun lalu—pria asal Makassar itu kembali menemukan gairah dalam membidikkan kamera. Banyuwangi dinilai menjadi sumber inspirasi dalam berburu foto berkualitas. Objeknya tidak hanya manusia. Keindahan alamnya juga sangat menarik untuk diabadikan

dalam bidikan kamera. Bahkan, sejumlah event dalam Banyuwangi Festival tidak ketinggalan dari bidikan. Setidaknya sekali dalam sepekan Rasyid menyempatkan diri hunting foto. Dia tidak sendirian. Dia ditemani sejumlah fotografer yang tergabung dalam Banyuwangi Fotografer Club (BFC). (nic/c1/aif)

Terbang di Ketinggian 300 Feet n MANUVER... Sambungan dari Hal 25

Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, pesawat tempur itu berangkat dari Bali. Sudah empat hari ini pesawat Sukhoi itu ”nongkrong” di Base Ops Ngurah Rai, Bali. Selain dalam rangka Operasi Tangkis Sergap 15 untuk pengamanan udara wilayah perbatasan Indonesia Timur, kehadiran Sukhoi itu disebut-sebut untuk membantu pengamanan pemindahan dua terpidana mati “Bali Nine” Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dari Lapas Kerobokan menuju lokasi eksekusi.

Banyak warga Banyuwangi yang mengira pesawat tersebut milik negara asing yang berniat menyerang Indonesia. Sebagian dari mereka ada yang langsung keluar rumah untuk menyaksikan secara langsung asal deru mesin yang cukup kencang tersebut.“Saya kira negara kita mau diserang. Gara-gara kasus hukuman mati negara kita mendapat banyak kecaman dari luar,” terang Mitha, 28, warga Kelurahan Karangbaru yang melihat peristiwa tersebut. Warga lain, Mukhlas, 38, menuturkan, dirinya mengira ada serangan pesawat dari atas Banyuwangi. Namun, setelah tahu pesawat tempur yang terbang

rendah itu adalah jenis Sukhoi milik TNI AU, dia lega. Aksi manuver pesawat tempur itu tidak berlangsung lama. Setelah beberapa kali melakukan putaran yang berbeda, dua unit pesawat tempur itu kembali terbang menuju arah Pulau Bali. Sementara itu, Kepala Bandara Blimbingsari, Andy Hendra mengatakan, manuver pesawat tempur yang melewati Banyuwangi itu tidak mempengaruhi penerbangan komersial. “Tadi pagi memang ada pesawat tempur yang lewat, tapi tidak mengganggu jalur pesawat. Ketinggiannya sekitar 300 feet,” terang Andy. (fre/c1/aif)

Pembangunan Dongkrak Konsumsi Listrik n PABRIK... Sambungan dari Hal 29

Saat ini, jelas Dwi, sistem kelistrikan yang dimiliki PLN siap menyuplai kebutuhan listrik di Banyuwangi. Dalam beberapa tahun ini, perkembangan infrastruktur Banyuwangi turut mendongkrak konsumsi pengguna listrik. Dari tahun 2013 ke 2014 growth konsumsi listrik mencapai 9,35 persen.

Walau konsumsi listrik meningkat tajam, lanjut Dwi, namun stok listrik yang tersedia baru terpakai sekitar 60 persen saja. Masih ada 40 persen listrik milik PT. PLN area Banyuwangi belum terpakai. Sisa listrik yang belum terpakai itu masih cukup digunakan untuk kebutuhan pembangunan kawasan industri yang rencananya akan dibangun Kecamatan Wongsorejo. “Kalau perkembangan kon-

sumsi listrik pesat, bisa jadi kami mendirikan gardu induk satu lagi di kawasan Wongserejo,” katanya. Dwi menambahkan, saat ini konsumsi listrik untuk Banyuwangi utara belum ada peningkatan yang berarti. Karena belum ada peningkatan, maka kebutuhan listrik di wilayah Banyuwangi utara masih cukup disuplai dari gardu induk yang ada di Banyuwangi. (cin/c1/afi)

Jadi Gaya Hidup dan Tren n 20 MOTIF... Sambungan dari Hal 26

Batik-batik itu bakal dipakai oleh para model nasional dan finalis Puteri Indonesia di ajang IFW. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, keterlibatan Banyuwangi dalam perhelatan IFW 2015 ini sebagai upaya untuk memajukan industri kreatif batik Banyuwangi. “Ikhtiar kami memajukan industri kreatif batik disambut positif, para desainer dan pelaku fashions nasional melibatkan Banyuwangi dalam

Indonesia Fashion Week. Semoga ini menjadi pembuka jalan agar batik kami semakin dikenal luas,” ujar Bupati Anas. Selama dua tahun berturutturut, Pemkab Banyuwangi rutin menggelar event Banyuwangi Batik Festival (BBF). Pergelaran BBF ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat Banyuwangi dalam menumbuhkembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya untuk mengeksplorasi khazanah kekayaan batik lokal. “Saat daerah lain semangat membawa tema budaya luar ke tingkat lokal,

kami justru membawa tema budaya lokal ke level global. Salah satunya lewat Batik Festival,” ujarnya Menurut Anas, pihaknya ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda, namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri ini. Batik bukan lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini dan tren. “Tren ini harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong pengembangan batik,” tambahnya. (cin/c1/afi)

Jadi Rumah Sakit Rujukan n NAIK KELAS... Sambungan dari Hal 26

Begitu juga standar operasional yang diterapkan sudah sesuai dengan prosedur penanganan penyakit. “RSUD Blambangan sudah layak untuk naik menjadi kelas B,” ujar Harsono.

Hanya saja, kata Harsono, karena kebutuhan tenaga tambahan dokter spesialis belum terpenuhi semua syarat RS tipe B. “Sebagian besar memang sudah dipenuhi, tetapi kurangnya tetap harus dipenuhi meskipun tinggal sedikit,” kata Harsono. Jika naik menjadi kelas B, Harsono

berharap jika RSUD Blambangan bisa menjadi Rumah Sakit kelas B pendidikan. Selain melayani pasien, rumah sakit ini dapat digunakan untuk tempat praktik siswa kedokteran. Setelah naik kelas, selain menjadi rumah sakit pendidikan juga akan menjadi rumah sakit rujukan regional. (fre/c1/afi)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

36

Jawa Pos

Kamis 26 Februari 2015

Paving Jebol Gara-gara Truk Material

MELAJU: Pemain SDN 4 Penganjuran, Beni (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol di lapangan Penataban, Giri, dalam laga lanjutan LPI tingkat SD.

ALI NURFATONI/RaBa

Juara Bertahan Menang Susah Payah BANYUWANGI - Laju juara bertahan, SMAN 1 Banyuwangi (Smanta), di ajang Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi masih belum terhenti. Bahkan, tim asuhan Roni Nurdiansyah itu kini sudah menembus babak empat besar zona I. Kepastian itu menyusul kemenangan yang diraih mereka saat bersua dengan SMK Gajah Mada (GAMA) dengan skor tipis 2-1. Meski begitu, hasil maksi-

mal itu dilalui dengan susah payah. Menariknya, duel kedua tim harus dihentikan gara-gara hujan yang mengguyur saat pertandingan berlangsung pada Selasa lalu. Saat itu, tidak ada gol saat pertandingan menyisakan 20 menit. Sehingga, gara-gara cuaca itu, maka pertandingan terpaksa dilanjutkan esok harinya. Duel kedua tim berlangsung di lapangan Penataban, Kecamatan Giri,

Bagong Buru Lisensi B AFC BANYUWANGI - Masa depan Persewangi masih suram. Meski begitu, geliat sepak bola di Banyuwangi belum pudar. Bahkan, jajaran pelatih terus memburu lisensi resmi standar AFC. Seperti yang dilakukan Bagong Iswahyudi. Pelatih asal Purwoharjo itu memburu sertifikat berlabel AFC. Sebab, sesuai regulasi, sertifikat pelatih harus standar AFC. Sekadar tahu, hanya pelatih lisensi A AFC yang diperbolehkan membesut tim ISL. Lisensi B AFC menjadi sertifikat resmi untuk kompetisi Divisi Utama mulai tahun ini. Sejauh ini Bagong Iswahyudi hanya mengantongi lisensi B nasional. Meski begitu, lisensi B yang dikeluarkan PSSI itu tidak berlaku musim ini. Maka dari itu, eks pemain Persebaya Surabaya itu memburu lisensi B berlabel AFC. Sedianya dia akan mengikuti kursus lisensi B AFC di Jakarta. Pendidikan dan pelatihan itu akan digelar pada 2 hingga 15 Maret mendatang. “Saya sekarang sudah ada di Jakarta untuk persiapan,” katanya kemarin. Bagong bukan satu-satunya pelatih asal Banyuwangi yang

mengantongi lisensi B. Sebab, Abdul Karim juga mengantongi piagam serupa. Mayoritas pelatih lain masih memegang lisensi C. “Mohon doa dan dukungan agar saya lulus,” pintunya. (ton/c1/als)

pagi kemarin. Kedua tim tampak ngotot untuk bisa mencetak gol di sisa waktu tersebut. Upaya itu membuahkan hasil. Kedua tim sama-sama mencetak gol. Tapi, dua gol Smanta hanya dibalas SMK Gama. Sehingga, SMANTA berhak mengisi satu slot di babak semifinal. Kekalahan itu membuat SMK Gama harus pulang dengan kepala tertunduk. Smanta sudah ditunggu SMKN Kalipuro dalam babak semifinal hari ini (26/2). Duel akbar lainnya mempertemukan SMK PGRI Banyuwangi dengan SMKN 1 Wongsorejo. Sama halnya tingkat SMA, tingkat SMP juga telah memasuki babak empat besar di zona 1. Empat tim terbaik itu adalah MTsN Banyuwangi yang harus saling jagal dengan SMPN 1 Kalipuro. Sedangkan, tim SMPN 5 Banyuwangi

bakal adu kekuatan melawan tim SMPN 3 Banyuwangi. Sebagai catatan, hanya ada dua tim yang lolos dari zona. Maka dari itu, setiap tim sama-sama memiliki kans untuk melenggang ke babak berikutnya yang akan digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. ‘’Kalau menang di babak empat besar, otomatis lolos ke babak berikutnya. Karena hanya ada dua tim yang lolos,’’ ungkap ketua panitia LPI zona I, Asmuni, kemarin. Sementara itu, SMKN 1 Glagah memilih tidak tampil dalam ajang LPI edisi kali ini. Padahal, sanksi skor berupa larangan bertanding gara-gara terlibat tawuran sudah klir pada tahun ini. Belum diketahui alasan tidak turun dalam ajang tersebut. “Kami sudah menghubungi, tapi ternyata tidak ikut,” ujar Asmuni. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Pembangunan paving di halaman belakang tribun lapangan GOR Tawang Alun, Banyuwangi, memang telah rampung dikerjakan. Namun demikian, ternyata sebagian paving itu sudah jebol. Hal itu yang menjadi salah satu pemicu masalah. Jika tidak segera diperbaiki, maka Banyuwangi bakal menghadapi kendala. Apalagi, pembangunan itu demi menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang digeber Juni mendatang. Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono menegaskan, proyek itu memang telah selesai. Tapi, pelaksana proyek bertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan. ‘’Akan dibongkar dan diperbaiki lagi,’’ ungkapnya kemarin. Hanya saja, jebolnya sebagian paving itu bukan karena kondisi proyek yang buruk. Menurut dia, kerusakan itu dipicu muatan truk dengan muatan material untuk pembangunan saluran drainase. ‘’Truk muat material itu jangan melintas di situ agar tidak cepat rusak,”serunya. Dia menuturkan, pembangunan paving itu difungsikan untuk lahan parkir kendaraan. Dia menyebut, truk sarat muatan itu semestinya tidak melintas di halaman itu. ‘’Masih ada

ALI NURFATONI/RaBa

BELUM DIPERBAIKI: Perbaikan paving yang jebol menjadi tanggung jawab pelaksana proyek.

jalan lain,’’ sebut pejabat yang juga ketua Persatuan Bulu Tang-

kis Seluruh Indonesia (PBSI) Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO

NAMA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Arifin Salam

SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 2 0

NO

NAMA

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Gus Munif Syafa’at Hermanto

SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NO

NAMA

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Maskur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anan Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva

SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NO

NAMA

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Nurman Syah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Seokardjo Sri Utami Faktuningsih Sudomo Sumantri Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifun Nas Syukron Makmun Hidayat

SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61

NAMA

SKOR

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi,SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko

KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.

0 0 0 0 0 0 0 0 0


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.