RABU 26 FEBRUARI
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750
Edan, Harga Cabai Tembus Rp 70 Ribu ADA APA LAGI
Menikahi Korban, Dihukum 7 Bulan BANYUWANGI - Kesungguhan Agus Budiyono, 20, menikahi Sely Putriyani, 16, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi pada 10 Januari 2014 lalu ternyata membawa berkah. Terdakwa kasus penca bulan anak di ba wah umur itu divonis ringan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (25/2). Budiyono ditangkap Polsek Cluring pada Oktober 2013 lalu karena dilaporkan AGUS BAIHAQI/RaBa orang tua Sely. Budiyono Setelah menjalani proses hukum, akhirnya dia bisa lolos dari jerat Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (PA). Majelis hakim yang dipimpin Bawono Effendi SH dengan anggota Ketut Somanasa SH dan Abdul Rasyid SH sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mulyo Santoso SH yang menjerat terdakwa dengan Pasal 287 ayat 1 KUHP, yakni menyetubuhi perempuan di luar perkawinan yang masih di bawah umur. “Terdakwa terbukti melanggar Pasal 287 ayat 1 KUHP,” cetus ketua majelis hakim Bawono Effendi SH n Baca Nikahi...Hal 39
PBB
BANYUWANGI - Ini kabar bu ruk bagi para penggemar masakan pedas. Guyuran hujan yang datang terus menerus mengakibatkan pasokan cabai rawit terbatas. Akibatnya, harga komoditas berasa pedas itu mulai meroket. Tidak tanggung-tanggung, harga cabai rawit mulai menembus angka Rp 70 ribu per kilogram (Kg) di Pasar Banyuwangi kemarin (25/2). Hasil pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi kemarin (25/2), harga cabai sempat turun dari Rp 60 ribu per Kg menjadi 58 ribu per Kg akhir pekan lalu. Namun, kemarin harga cabai rawit kembali melesat ke angka Rp 70 ribu per Kg. Zebri, 37, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi mengakui, lonjakan harga cabai rawit tersebut akibat kurangnya pasokan dari petani. Selama ini kenaikan harga cabai rata-rata mencapai 30 persen per hari. “Setiap hari naik Rp 10 ribu,” ungkapnya Akibat harga cabai terus melambung, Zebri mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah. Lantaran harga terlalu mahal, kon sumen enggan membeli. Akibatnya, cabai tidak laku dan membusuk. “Setiap hari omzet penjualan terus menurun,” imbuhnya. Hal serupa juga dirasakan Rahmini, 42, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi. Setiap hari dia biasanya mampu menjual cabai rawit 20 hingga 30 Kg. Namun, setelah harga cabai rawit menggila, Rahmini hanya mampu menjual lima Kg cabai per hari. Karena itu, dia berharap agar kenaikan harga cabai rawit tidak terus terjadi. “Kalau harga naik, kita rugi terus,” ujar pedagang tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, harga cabai rawit sempat turun dari Rp 60 ribu per Kg menjadi Rp 58 ribu per Kg akhir pekan lalu (23/2) n Baca Edan,...Hal 39
GALIH COKRO/RaBa
MAHAL: Pedagang menimbang cabai rawit di Pasar Banyuwangi kemarin.
Tetap Berpotensi Hujan Lebat
GALIH COKRO/RaBa
DITARIK: Petugas menunjukkan SPPT yang sudah ditarik ulang di kantor Dispenda Banyuwangi kemarin.
Tarik SPPT Kerahkan Tiga Unit Kendaraan BANYUWANGI - Jajaran Dinas Pendapatan (Dispenda) Banyuwangi bergerak cepat menarik 786.000 lembar Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang sudah telanjur terdistribusi ke seantero Banyuwangi. Penarikan SPPT yang sudah terdistribusi di tingkat kecamatan, desa, bahkan sampai masing-masing wajib pajak, itu dilakukan untuk meminimalkan potensi pe nyimpangan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Tidak tanggung-tanggung, pihak Dispenda Banyuwangi mengerahkan tiga unit mobil untuk menarik kembali ratusan ribu lembar SPPT yang sudah terdistribusi tersebut. “Penarikan SPPT yang sudah telanjur terdistribusi kami targetkan rampung dalam sepekan,” ujar kepala Dispenda Suyanto Waspo Tondo Wicaksono kemarin (25/2) n Baca Tarik...Hal 39
SEMENTARA itu, guyuran hujan diprediksi masih tetap terjadi di Banyuwangi dan sekitarnya se lama sepekan ini. Pantauan Ba dan Me te orologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan le bat yang disertai angin ken cang diprediksi akan terus mengguyur kawasan timur Pulau Jawa ini hingga akhir Februari 2014 mendatang. Pantauan BMKG Banyuwangi, hujan yang kerap mengguyur saat ini dipicu angin ba rat. Selain itu, hujan juga disebabkan meningkatnya aktivitas angin konfektif yang terjadi selama sepekan terakhir. Kecepatan angin yang tercatat di stasiun Meteorologi Banyuwangi adalah 6 kilometer (Km) per jam hingga 34 Km per jam. Sedangkan suhu udara tercatat 23-32° Celcius n Baca Tetap...Hal 39
29
DPRD Dukung Kampus Unair BANYUWANGI - Keputusan Menteri Pendidikan RI, Muhammad Nuh, membuka kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Banyuwangi mendapat apresiasi kalangan wakil rakyat. Keputusan itu dinilai sebagai lang kah tepat dalam me ma cu percepatan pembangunan dan kesejahteraan warga Banyuwangi. Ke t u a D P R D Ba nyuwangi, Hermanto mengatakan, kampus Unair di Banyuwangi akan berdampak positif terhadap ke sejahteraan warga. Karena itu, ke ha di ran Unair di Kota Gandrung ha rus mendapatkan apre siasi se mua elemen masyarakat. Dengan kehadiran Unair, kata Herman, warga Banyuwangi akan lebih baik dalam mendapatkan pelayanan pendidikan. Ke hadiran Unair sebagai salah satu kampus terbaik di Asia akan memberikan dampak terhadap pengembangan pembangunan pendidikan warga Banyuwangi. Pembangunan beberapa daerah yang miliki kampus negeri, kata Hermanto, jauh lebih maju daripada daerah yang tidak me miliki perguruan tinggi negeri. De ngan kehadiran Unair, pendidikan di Banyuwangi ti dak monoton dan akan terjadi proses kompetisi yang sehat, sehingga kualitas pendidikan semakin baik. “Walau Unair hadir di Banyuwangi, tapi tidak akan mematikan perguruan tinggi swasta yang ada,” ujar Hermanto. Apalagi, lanjut Hermanto, tidak semua lulusan SMA bisa ditampung Unair. Sebab, kapasitas tampung Unair sangat terbatas dan tidak mungkin sam pai mematikan kampus swasta. Hermanto mengajak para akademisi yang menolak kehadiran Unair berpikir lebih rasional n Baca DPRD...Hal 39
GALIH COKRO/RaBa
Kita seharusnya berterima kasih ke Kemendiknas dan Unair yang memilih Banyuwangi. Kesempatan itu tidak dimiliki semua daerah.” HERMANTO Ketua DPRD Banyuwangi
DOK. RaBa
Meski sendirian pun, Untag akan tetap pada sikap menolak Unair di Banyuwangi.” TUTUT HARIYADI Rektor Untag Banyuwangi
DOK. RaBa
Kalau ada pasca sarjananya, kita bisa melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 tanpa harus meninggalkan pekerjaan.” DWI YANTO Plt Kadispendik Banyuwangi
Pansus Kembalikan Raperda Hiburan
SULTAN ANSHORI/RaBa
HUJAN MALAM: Kendaraan melaju menerjang genangan di JalanYos Sudarso, Banyuwangi.
BANYUWANGI - Pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) pengendalian tempat hiburan (PTH) yang diajukan Bupati Abdullah Azwar Anas masih terhenti. Panitia khusus (pansus) DPRD Banyuwangi mengembalikan draf raperda tersebut kepada eksekutif agar disempurnakan. Pengembalian draf raperda itu dilakukan setelah pansus melakukan pembahasan internal dan melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta. “Karena perlu banyak penyempurnaan, maka pembahasan draf raperda itu kita hentikan n Baca Pansus...Hal 39
Ramang Rameli Raka Siwi, Sahabat Sampah Lingkungan Ujung
Menyulap Barang tak Berguna Menjadi Idola Bagi sebagian besar orang, sampah dianggap sesuatu yang tidak penting. Selain kurang peduli, jarang ada yang berpikir berteman dengan sampah. Tetapi, itu tidak berlaku bagi sosok Ramang Rameli Raka Siwi di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, ini.
AKRAB: Ramang di tempat kerjanya di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, kemarin.
Terbukti money politics, caleg terpilih bisa dianulir Bilang saja bukan money politics, tapi sedekah
Banyuwangi tetap berpotensi hujan lebat hingga akhir bulan Peluang pekan ini, bisnis jas hujan dan payung
SHULHAN HADI, Banyuwangi SIANG itu seorang ibu paro baya membawa kantong plastik. Isinya potongan sayur dari dapur dan beberapa tangkai bunga yang baru dipangkas. Tak lama ke mudian, http://www.radarbanyuwangi.co.id
SHULHAN HADI/RaBa
si pemilik tempat pe nam pungan sampah menerima dan menempatkan sampah itu di tempat khusus. Transaksi seperti itu rutin dila-
kukan Ramang Rameli Raka Siwi. Pria tersebut menjadikan tempat tinggalnya di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan, tepatnya di sebelah selatan
jembatan yang menghubungkan Kampung Ujung dan Pantai Boom, sebagai tempat pengolahan sampah organik n Baca Menyulap...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
Rabu 26 Februari 2014
KECELAKAAN
ABDUL AZIZ/RABA
KORBAN LAKA: Andika (baju biru) mengerang kesakitan.
Vega Dihantam Jupiter TEGALSARI - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya Tegalsari, tepatnya di pertigaan Pasar Krempyeng, Desa/Kecamatan Tegalsari, kemarin siang. Kecelakaan lalu lintas tersebut melibatkan Ade, 16, dan Andika, 16, warga Dusun Glowong, Desa Wringinagung Kecamatan Gambiran. Kedua remaja itu berboncengan motor Jupiter MX bernopol P 4406 VQ. Motor tersebut melaju kencang dari arah selatan. Tanpa disadari keduanya, di depannya melaju motor Vega bernopol P 3977 XI yang dikendarai Hendro, 40, seorang sales yang hendak belok kanan. Karena jaraknya terlalu dekat, akhirnya motor yang dikendarai kedua remaja tersebut menabrak bagian belakang motor milik Hendro. Akibat kecelakaan tersebut, Hendro mengalami lecet dan kaki kanannya terkilir. Ade mengalami lecet di tangan dan luka terbuka di kepala. Andika mengalami lecet di sekujur tubuh. (azi/c1/aif)
RTH BLAMBANGAN ABDUL AZIZ/RADAR BANYUWANGI/JPNN
DUDUK LESEHAN: Anak-anak TK PGRI 4 Yosomulyo kembali belajar di gedung sekolah. Tempat belajar-mengajar pindah karena gedung rusak dihajar puting beliung.
Murid TK PGRI Akhirnya Boyongan NIKLAAS ANDRIES/RaBa
BELUM DIPOTONG: Salah satu sudut taman di Desa Blambangan, Muncar, banyak ditumbuhi rumput.
Dipenuhi Rumput dan Sampah MUNCAR - Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, sedianya sudah rampung pengerjaannya. Meski belum memiliki fasilitas lengkap, taman itu sudah menjadi jujukan masyarakat setempat. Setiap sore tempat tersebut selalu ramai pengunjung. Ada yang berolahraga, ada pula yang sekadar bersantai. Namun, beberapa sudut taman tersebut kurang sedap dipandang. Rumput tumbuh subur tak beraturan. Bahkan, ada yang tumbuh melebihi lantai bangunan yang dibangun. Tidak hanya itu, minimnya fasilitas umum, seperti tempat sampah, membuat sudut-sudut taman tersebut terlihat kotor. Sampah plastik dan dedaunan terlihat di pinggir taman. Padahal, taman tersebut merupakan tempat rekreasi alternatif di Kecamatan Muncar. Sodiq, salah seorang pengunjung taman menuturkan, desain taman tersebut cukup bagus. Hanya saja, bila dilengkapi fasilitas lain, seperti lampu dan lain-lain, pengunjung akan lebih nyaman. Taman ini rasanya perlu dilengkapi area untuk pedagang kecil. “Ya, bangunannya sudah bagus. Cuma perlu sedikit perawatan. Biar lebih rapi lagi,” usulnya. (nic/c1/aif)
BANYUWANGI - Setelah hampir sebulan belajar di balai dusun, murid TK PGRI 4 Yosomulyo, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, akhirnya bisa menikmati belajar di ruang kelas. Sejak Senin kemarin (25/2), siswa TK PGRI 4 Yosomulyo kembali boyongan menempati gedung sekolah yang sebelumnya sempat rusak diterjang angin puting beliung. Sejatinya, perbaikan gedung TK tersebut belum sepenuhnya selesai. Namun, demi kenyamanan kegiatan belajar-mengajar, pihak guru sepakat menempati gedung sekolah tersebut. Saat boyongan tersebut, para guru dan anak-anak TK PGRI 4 Yosomulyo didampingi pengawas dari
UPTD TK/SD Kecamatan rnya juga permintaan wali Gambiran. murid. “Bahkan Minggu Yuyun, salah satu guru TK kemarin semua wali murid PGRI 4 Yosomulyo menkerja bakti membersihkan gatakan, meski perbaikan ruangan ini,” tandasnya. Meski ada belum selesai seratus persen, Sekadar tahu, bencana tapi anak-anak bisa belajar yang lesehan, angin puting beliung melebih tenang. “Meski ada l a n d a k aw a s a n D u s u n tapi anakyang lesehan, tapi anak-anak Sidorejo Kulon dan Duanak senang” sun Sidorejo Wetan, Desa senang,” tuturnya. Kepala TK PGRI 4 SutrianYosomulyo, Kecamatan Yuyun ingsih, mengaku sangat berGambiran sebulan lalu. Guru TK PGRI 4 terima kasih kepada semua Meski berlangsung hanya Yosomulyo pihak yang telah membantu sekitar lima menit, tapi akimembangun gedung sekolah bat terpaan angin kencang tersebut. Bu Tri—sapaan akrabnya— tersebut, puluhan bangunan hancur menuturkan, boyongan dari Balai berantakan. Dusun Sidorejo Wetan tersebut sebenaHanya dalam waktu sekejap, pu-
luhan rumah hancur. Dua gedung sekolah, yaitu SDN 4 Yosomulyo dan SDN 2 Yosomulyo, rusak disapu angin. Bukan hanya itu, akibat sapuan angin puting beliung tersebut, banyak pohon besar yang tumbang. Satu pohon tampak tumbang ke tengah jalan raya sehingga arus lalu lintas macet total beberapa saat. Gedung TK PGRI yang ada di Desa Yosomulyo. Juga rusak. Sejak ada puting beliung, para siswa di sekolah ini masih diliburkan. Jumlah siswanya di TK PGRI Yosomulyo ini ada 40 anak. Karena sekolahnya belum selesai diperbaiki, maka proses belajar mengajar dipindah ke balai dusun. (azi/c1/aif )
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
ANTISIPASI: Petani menyemprot tanaman guna menanggulangi hama dan penyakit.
Musim Hujan, Petani Intensifkan Pengobatan SRONO - Selain hujan, petani juga menyebut hama dan penyakit menjadi musuh utama bertani. Berbagai cara akan dilakukan demi menjaga kualitas dan kuantitas produksi, di antaranya dengan menyemprotkan obat-obatan kimia. Bagus, salah seorang petani asal Srono menuturkan, hujan memberi tekanan besar kepada petani. Sebab, selain bisa menyebabkan genangan berlebihan, hujan juga bisa mengundang hama tanaman. “Hujan memang bisa men-
jadi sahabat dan bisa juga menjadi musuh. Yang jelas, biaya produksi akan bertambah, karena hujan bisa mengundang hama tanaman,” ujar petani kelahiran Muncar itu. Sebagai antisipasi, ragam upaya dilakukan. Selain memelihara kondisi tanah dan tanaman, petani juga harus mengintensifkan penyemprotan agar tanaman selalu terbebas dari penyakit. Penyemprotan obat kimia dianggap solusi paling jitu dalam menjaga tanaman dari serangan hama. (nic/c1/aif)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RADAR 4 POLITIK 31 Caleg Terpilih Bisa Dianulir
Rabu 26 Februari 2014
Jika Terbukti Money Politic
NUR HARIRI/RaBa
DIJAGA POLISI: Pekerja sibuk melipat kertas suara DPR RI dan DPRD I di kantor KPUD Situbondo kemarin (25/2).
125 Lembar Surat Suara Rusak Pelipatan Libatkan Korban Banjir SITUBONDO - Persiapan Pemilu 9 April 2014 mendatang terus berjalan. Kali ini Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Situbondo mulai melipat kertas suara. Aktivitas pelipatan surat suara itu dimulai sejak kemarin (25/2). Karena jumlah surat suara sangat banyak, ratusan petugas pun dikerahkan. Yang menarik, pekerjaan melipat surat suara DPR RI dan DPRD I itu diserahkan kepada korban banjir. “Warga yang melipat surat suara itu warga sekitar yang menjadi korban banjir,” tandas Aunur Rofik, Kasubid Umum KPUD Situbondo. Warga yang dipekerjakan melipat
kertas suara pemilu berjumlah 240 orang. Dengan jumlah tenaga sebanyak itu, ditargetkan pelipatan kertas suara DPR RI dan DPRD I rampung akhir Februari ini. “Yang melipat 240 orang. Mereka ada yang rumahnya di samping, depan, dan belakang kantor KPU,” ungkapnya. Selama pelipatan berlangsung, mereka mendapat penjagaan ketat aparat Polres Situbondo. Demi terjaganya kertas suara, penjagaan dibagi beberapa sip. Mulai proses pembukaan kardus, pelipatan, dan dimasukkan kardus lagi, pihak kepolisian terus mengawasi,” kata Aunur Rofik. Hingga sore kemarin, KPUD mencatat, dari 1.070 dus kertas suara, ditemukan 125 kertas suara yang rusak. Kerusakan kertas suara rata-rata terjadi di percetakan. “Yang rusak itu
kebanyakan robek, berlubang, dan garis di kertas suara tidak ada,” tegas Aunur. Menurut dia, angka kerusakan surat suara DPR RI dan DPRD Provinsi bisa saja bertambah. Sebab, penghitungan yang melibatkan 240 orang tersebut belum selesai. “Belum selesai semua. Jadi jumlah yang rusak bisa bertambah,” terangnya. Sementara itu, pihak KPUD menerima kertas suara sebanyak 1.070 dus. Rinciannya, 534 dus untuk DPR RI dan satu dus berisi 635 lembar kertas suara. Sisanya adalah kertas suara DPRD Provinsi yang masingmasing dus berisi 1000 kertas suara untuk daerah pemilihan III Jatim. “Untuk surat suara DPD dan DPRD Kabupaten belum datang,” pungkasnya. (rri/c1/aif )
BANYUWANGI - Calon legislatif (caleg) Pemilu 2014 tampaknya harus menjauhi tindak pidana money politic dalam merebut simpati pemilih. Caleg terpilih yang terbukti melakukan tindak pidana money politic dapat diancam pergantian antara waktu (PAW) sebagai caleg terpilih. Karena ancaman cukup berat, KPU menyerukan caleg tidak berpolitik uang dalam menggaet dukungan. Kalau terbukti melakukan politik uang, caleg tersebut dapat dianulir sebagai caleg terpilih. “Bersainglah merebut simpati rakyat dengan cara-cara sehat. Nggak perlu pakai uang,” saran Ketua Divisi Hukum KPU, Irfan Hidayat. Dalam Pasal 50 Peraturan KPU Nomor 27 Tahun 2013, caleg terpilih dapat diganti karena empat hal, yakni caleg terpilih meninggal dunia, mengundurkan diri, tidak memenuhi syarat sebagai anggota
DPR, DPD, dan DPRD. Terakhir, terbukti melakukan tindak pidana money politic dan pemalsuan dokumen. Caleg yang terbukti melakukan tindak pidana politik uang dan pemalsuan dokumen, kata Irfan, penetapan caleg terpilih dapat dianulir apabila ada putusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Selama belum memiliki kekuatan hukum tetap, maka KPU tidak memiliki kewenangan menganulir. “Caleg terpilih dapat dianulir apabila sudah ada putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap,” tegas Irfan. Penganuliran caleg terpilih yang terbukti melakukan politik uang dapat dilakukan sebelum penetapan caleg terpilih oleh KPU. Atau, setelah penetapan sebagai caleg terpilih sampai dengan tiga hari sebelum pelaksanaan pengucapan sumpah dan janji sebagai anggota DPR, DPD, dan DPRD. “Melebihi waktu itu, KPU tidak memiliki kewenangan menganulir,” tegasnya.
Irfan mencontohkan, jika pada saat penetapan caleg terpilih, calon terpilih yang terjerat kasus politik uang belum mengantongi putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap, maka yang bersangkutan berhak ditetapkan. Sebaliknya, setelah ditetapkan ternyata putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap turun, maka caleg yang bersangkutan dapat dianulir. “Waktunya mulai ditetapkan hingga dua hari menjelang pengucapan sumpah dan janji sebagai anggota DPR, DPD, dan DPRD,” ungkapnya. Jika putusan berkekuatan hukum tetap turun setelah dilantik menjadi anggota DPR, DPD, dan DPRD, maka bukan lagi menjadi kewenangan KPU. Partai politik memiliki kewenangan melakukan PAW, karena caleg terpilih terbukti melakukan tindak pidana politik uang. “KPU hanya berwenang memproses permohonan partai atas tindak pidana politik uang kadernya itu,” tambahnya. (afi/c1/aif)
SHULHAN HADI/RaBa
SUPERVISI: Anggota KPU Banyuwangi memberikan arahan seputar pelaporan dana kampanye di kantor DPC Partai Demokrat kemarin.
Abdullah Azwar Anas
Tertibkan 257 Alat Pelaporan Dana Kampanye Cukup Jelas Peraga Kampanye
ABDUL AZIZ/RaBa
MELANGGAR: Petugas Satpol PP menurunkan baliho caleg di perempatan jalan Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore kemarin.
Tiadakan TPS Keliling BANYUWANGI - Coblosan pemilu 9 April 2014 mendatang tidak dilengkapi TPS keliling. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghapus TPS keliling seperti yang ada pada pemilu sebelumnya. Sebagai gantinya, KPU akan mendekatkan TPS di beberapa tempat dan fasilitas umum, yakni di rumah sakit (RS) dan lembaga pemasyarakatan (lapas). “Di lapas akan disediakan dua TPS khusus untuk melayani hak konstitusi warga binaan,” ungkap Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin. Di RS, KPU akan mengerahkan petugas khusus guna mendekatkan TPS kepada pemilih yang sedang menja-
lani perawatan kesehatan di RS. Semua pasien yang telah memiliki hak suara akan diberi empat surat suara untuk menggunakan hak pilihnya. “Nanti kita akan mengganti C6 dengan A5. C6 itu undangan memilih di TPS, sedangkan A5 surat pindah mencoblos karena sesuatu hal,” jelas Syamsul. Sementara itu, di fasilitas umum lainnya, seperti pelabuhan, bandara, terminal bus, dan stasiun, tidak disediakan TPS khusus. Di rumah sakit disediakan petugas khusus guna memastikan warga yang sedang menjalani perawatan tetap dapat menggunakan hak pilihnya meski terbaring di RS. (afi/c1/aif)
GLENMORE – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi kembali melakukan bersih-bersih alat peraga kampanye. Kali ini operasi dilakukan di wilayah Kecamatan Glenmore. Dalam melakukan operasinya, petugas Satpol PP didampingi oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Glenmore. Selain di jalan raya, penertiban alat peraga kampanye juga dilakukan di sejumlah tempat di jalan pedesaan. Hasilnya ada 257 jenis bendera, baliho, baner, dan sepanduk yang diamankan petugas Satpol PP. Kasi Sumberdaya Aparatur
Satpol PP Banyuwangi, Aidant Darmauli Sinaga, yang memimpin jalannya penertiban mengatakan, ada dua fokus pelanggaran yang dilakukan dalam kegiatan tersebut. Untuk Satpol PP, penertiban dilakukan terhadap alat peraga kampanye yang melanggar peraturan daerah (perda) seperti pemasangan di tiang listrik, pohon dan tiang telepon. “Kalau panwas terkait dengan pelanggaran yang disepakati antara parpol dan panwas serta KPU,” sebutnya. Darmauli menuturkan, selain di Glenmore, rencananya penertiban juga dilakukan di daerah lain. “Mungkin Minggu depan di Kalibaru,” tandasnya. (azi/aif)
BANYUWANGI - Aturan main mengenai pelaporan dana kampanye pemilu sepertinya menjadi perhatian khusus bagi parpol beserta calon legislatif (caleg). Hal itu terlihat saat tim KPU Banyuwangi melakukan supervisi kepada parpol peserta pemilu. Dalam supervisi yang diikuti jajaran pengurus parpol dan caleg tersebut, caleg sering menanyakan mengenai kejelasan aturan dana kampanye pemilu. Selain itu, mereka khawatir transaksi menggunakan dana kampanye masuk dalam kategori money politic.
Menyikapi hal tersebut, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi Julisetyo Puji Rahayu menyerukan agar para caleg Demokrat mematuhi apa yang diminta KPU. Itu dimaksudkan agar tidak terjebak money politic. “Jangan ngasih uang ke orang tanpa ada kerja,” imbaunya. Anggota KPU Banyuwangi Irfan Hidayat mengatakan, batasan money politic dan bukan money politic sebenarnya sederhana. Jika dana atau uang tersebut diberikan kepada seseorang untuk
mengganti pembelian atau jasa seperti upah memasang poster, maka itu wajar. ”Yang dimaksud money politic secara sederhana adalah jika salah seorang caleg memberi uang kepada masyarakat tanpa ada kegiatan atau jasa dari orang tersebut disertai ajakan memilih,” jelas Irfan. Dia menambahkan, batas akhir pelaporan tahap kedua tanggal 2 Maret. Karena itu, jika terjadi kesalahan masih memungkinkan dibenahi. “Masih ada waktu lima hari untuk dikoreksi,” ujarnya. (mg1/c1/aif )
32
Rabu 26 Februari 2014
Jambret Sikat Rp 15 Juta
DKP Kepras Pohon Palem
Korban Baru Pulang dari Kantor Leasing KABAT - Aksi kejahatan terjadi di jalan raya Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, kemarin pagi (25/2). Konaah Husni, 32, warga Dusun Jurangjeru, Desa Kalirejo, yang akan pulang dengan mengendarai motor Honda Beat, dijambret oleh pengendara motor Suzuki Satria FU. Dalam aksinya, pelaku berhasil mengambil dompet warna merah berisi uang Rp 15 juta. Dompet yang juga berisi Surat Izin Mengemudi (SIM) C, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama korban, saat kejadian ditaruh bok depan. “Korban naik motor sendirian,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kasatreskrim AKP Nandu Dyanata. Jambret yang beraksi di jalan raya Desa Kalirejo ini terjadi sekitar pukul 08.30. Sebelumnya, korban berangkat ke salah satu leasing yang ada di Jalan S Parman, Banyuwangi, untuk
DEMI menjaga keindahan jalanan Kota Banyuwangi, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi mengepras salah satu pohon palem yang ada di sisi barat Jalan Panglima Sudirman, Banyuwangi, kemarin (25/2). Pengeprasan itu dikarenakan kondisi pohon mati dan membusuk. Menurut Kepala Seksi Pertamanan DKP, Bibit Suwiji, pengeprasan itu dilakukan karena kondisi pohon mati. “Pohon palem dikepras karena mati, agar tidak roboh,” tegasnya. (mg1/als)
SHULHAN HADI/RaBa
DIBERSIHKAN: Dua petugas DKP tengah memotong pelepah pohon palem dengan menaiki mobil tangga atau Aerial Work Platform (AWP).
Forpimka Tegalsari Getol Sosialisasi KB Tekan Angka Pertumbuhan Penduduk TEGALSARI - Guna menekan angka kelahiran dan pernikahan usia dini, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tegalsari bersama BPPKB Kabupaten Banyuwangi melakukan sosialisasi Kependudukan dan Keluarga Berencana(KB) kemarin (25/2). Acara yang berlangsung di pendapa Kecamatan Tegalsari ini ini dihadiri Kepala KUA Tegalsari H. Marzuki dan Kepala BPPKB Mohamad Pua Jiwa. Di hadapan para undangan yang terdiri dari kades, kadus, TP PKK desa, kader PPKBD, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat itu, Kepala KUA Tegalsari H Marzuki menyampaikan beberapa syarat dan ketentuan tentang pernikahan. Menurut Marzuki, selain merupakan akad yang suci, perkawinan juga mengandung hubungan keperdataan. Hal tersebut dapat dilihat dalam Penjelasan Umum UndangUndang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 2 ayat 2. “Tiap-tiap perkawinan di-
bisa memberikan kesejahterahan. “Program KB ini tujuannya memang untuk menekan jumlah p e n d u d u k ya n g ada di Indonesia, dan menekan angka kemiskinan dan bisa memberikan kesejahteraan bagi semua masyarakat,” kata Pua Jiwa. Sementara itu, Camat Tegalsari Hariono mengatakan, acara sosialisasi program pemerintah ini memang gentol dilakukan. Ini agar EKO BUDIYONO/RaBa masyarakat bisa BAHAS PROSEDUR: Forpimka Tegalsari saat membahas masalah kependu- mengetahui produkan dan keluarga berencana di pendapa kecamatan setempat kemarin (25/2). gram yang ada di perintahan. “Maka catat menurut peraturan pe- tangga. Sebab, bila nantinya dari itu saya juga meminta rundang-undangan yang ber- ada perselisihan dan sampai dukungan semua dinas terkait laku. Jadi, nantinya biar tidak terjadi kekerasan, hal itu bisa Kecamatan Tegalsari, serta semua perangkat desa dan ada masyarakat yang merasa dibawa ke ranah hukum. dipersulit untuk melaksanakan Kepala BPPKB, Mohamad tokoh masyarakat agar ikut pernikahan,” katanya. Pua Jiwa juga memberikan mendukung kegiatan yang Satu hal lagi yang perlu di- sosialisasi tentang upaya ada diwilayah Kecamatan Tegarisbawahi, kata Marzuki, meminimalisasi angka per- galsari,” kata Hariono seraya bila pernikahan ini resmi tumbuhan penduduk melalui berharap kepada kepala desa dan tercatat di Kantor KUA, program Keluarga Berencana yang ikut dalam sosialisasi ini hal ini bisa menekan tinda- (KB). Salah satunya adalah agar menyampaikan kepada kan kekerasan dalam rumah perencanaan kehamilan yang semua warganya. (adv/als)
SITUBONDO
BANYUWANGI
• Grand Panji •
• Tanah & Bangunan •
SITUBONDO
BANYUWANGI
• Tanah/Rumah Sucipto •
• Nissan •
Djl Tnh/Rmh 1157 m / 160 m Sucipto 88 Telp 087712521890 Nego
BANYUWANGI NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
Dijual tanah dan bangunan tanpa perantara SHM luas 1.120 m2. Lokasi pinggir jalan raya kembiritan Genteng Bwi. Peminat serius hub. 085339630080
• Perum GGM Klatak •
Nissan Banyuwangi diskon istimewa untuk Nissan Grand Livina, March, Evalia, Juke, Navara, Serena, X-Trail, Teana, Elgran Info Adzam:081232246632
• Basuki Rahmat •
• Tanah & Rumah •
• Grand Livina ‘07 •
Djl 2 Ruko Mewah Basuki Rachmat 119 Lt/Lb 694 m Hub: 085204658086
Dijual cepat 2 unit tanah & rumah Jl Bromo 43/45 Gtng Hb 0818587895
Dijual Nissan Grand Livina Ultimate 2007 Hub. 081252281234
• Pertokoan Anggrek Mas •
• Tanah Kavling •
Djl Toko L 52m2 SHM S Pakai Utk Usaha Pertokoan Anggrek Mas A-1 Jl Anggrek Stb H: 085233066166 / 081249724358
Dijual Tanah Kaplingan belakang Polsek Glagah Hub 085230764536
Di jual rumah SHM minimalis tanpa perantara luas 84 m2 perum GGM blok GG no 7 klatak kalipuro. Siap Huni. 08118405170
BANYUWANGI • STNK • Hlg SIM C + STNK P 2513 ZJ an Adelina Fransina P.Prm Permata Giri DF 5 RT 03/06,Giri
BANYUWANGI • Sales Executive • PT Wahana Wirawan Indomobil Nissan Bwi Mmbthkn Sales Executive Syrt Pria/Wnta Usia Max 30 Th Pend Min SMA/SMK Krm CV Ke Indomobil Nissan Bwi Jl S. Parman 147Sumberrejo Bwi 0333 -4460222
Hlg STNK P 5793 XI, an. Moh Darmoat modjo, Toyamas Barat 01/01, Gambiran Hlg STNK P 2894 YC, an. Sampenoto, Kedunggebang RT 08/II Tegaldlimo Bwi
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224
membayar angsuran kredit motornya. “Saat ke leasing, korban membawa uang Rp. 15,5 juta,” katanya. Menurut kasatreskrim, dari uang sebanyak itu, yang dipakai untuk membayar angsuran kredit motor hanya Rp 500 ribu. Sedang yang Rp 15 juta, kembali dibawa pulang. “Uang Rp 15 juta kembali dibawa pulang. Uang dimasukkan dompet dan ditaruh di bok depan,” ujarnya. Korban mengaku tidak tahu, saat pulang dengan mengendarai motor Honda Beat itu dibuntuti oleh orang atau tidak. Karena kebetulan, jalan poros jurusan BanyuwangiJember juga agak ramai. “Korban tidak merasa dibuntuti oleh pelaku,” ungkapnya. Hanya saja, jelas dia, setiba di lokasi kejadian, tepatnya
depan Perumahan Kalirejo, tiba-tiba pengendara motor Suzuki Satria FU yang ada dibelakangnya tancap gas dan memepet dari arah kiri. “Pengendara langsung nyaut (mengambil) dompet di bok motor,” katanya. Melihat ada orang yang tidak dikenal mengambil dompetnya yang berisi uang Rp 15 juta, korban langsung menghentikan motornya. Sambil menangis, korban menjerit minta tolong. “Pelaku sudah kabur ke arah selatan dan menghilang,” terangnya. Dari keterangan korban, lanjut kasatreskrim, korban sebelumnya sempat melihat pelaku berhenti di depan RS Fatimah. Orang yang diduga sebagai pelakunya itu juga berjalan saat korban melintas. “Diduga pelaku sudah menunggu di depan rumah sakit itu,” cetusnya. Mengenai aksi jambret ini, kasatreskrim menyatakan anggotanya tengah melakukan penyelidikan. Pihaknya belum berhasil melacak karena korban lapornya juga terlambat. “Kejadian sekitar pukul 08.30, korban lapor pada pukul 10.00,” sebutnya. (abi/als)
Drainase Dangkal, Air Mudah Menggenang SRONO – Masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya harus terbiasa menghadapi banjir. Selain didukung curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari belakangan ini, genangan air hingga banjir juga disebabkan oleh saluran drainase yang kurang mendukung. Setidaknya, pemandangan itu tampak di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, ini. Air mengalir dengan bebas di saluran yang terbilang alami. Selain memiliki lebar yang tidak terlalu besar, kondisi drainase yang dangkal memungkinkan air meluap saat turun hujan. Dan, belum sampai hujan, air di saluran itu pun sudah menggenangi jalan hingga sebagian kebun warga. Dikhawatirkan bila hujan turun, luapan air bisa bertambah besar dan tentunya membahayakan pengguna jalan. Bagaimana ini? (nic/als) RAWAN BANJIR: Kondisi saluran air di akses jalan dari Wonosobo menuju Bagorejo. NIKLAAS ANDRIES/RaBa
BALJEBOL
Rabu 26 Februari 2014
BALI
JEMBER
BONDOWOSO
37
LUMAJANG
PENCURIAN
Ditinggal Belanja, Vario Raib APES dialami oleh Ni Nyoman Sulastri, 39, warga Jalan Uluwatu Kuta Selatan. Ketika asyik berbelanja di sebuah took, pada Kamis lalu (20/2), motor Honda Vario DK 2024 FP miliknya raib. Akibatnya, korban mengalami kerugian mencapai Rp 16 juta. Kejadian pencurian itu berawal ketika korban berbelanja di sebuah took, tidak jauh dari rumahnya. Sampai di toko, korban langsung memarkir motornya di depan took, tepatnya di trotoar. Namun usai berbelanja, korban kaget karena motornya sudah tidak ada di tempat semula. Korban sempat mencari motornya sendiri. Namun sayang, karena kondisinya agak sepi, sehingga korban tidak menemukan motor tersebut. Sekitar pukul 14.00 korban langsung melaporkan kejadian itu ke kantor polisi terdekat. (dra/han/JPNN/aif)
STADION
RADAR JEMBER/JPNN
MEMPRIHATINKAN: Rumput dibiarkan tumbuh di tribun SDtadion Notohadinegoro Jember.
Tidak Anggarkan Perbaikan JEMBER – Sungguh malang nasib Stadion Notohadinegoro Jember. Pasalnya, stadion yang puluhan tahun menjadi kebanggaaan arek-arek Jember ini mulai setahun ini tidak memiliki anggaran perawatannya. Padahal, berbagai kegiatan di stadion itu harus membayar retribusinya kepada Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Jember. Berdasarkan Perda No 5 Tahun 2011 disebutkan, tarif Stadion Notohadinegoro dalam sehari untuk acara komersial Rp 15 juta, kegiatan sosial Rp 1 juta, dan Rp 1,5 juta untuk kegiatan olahraga. Sementara, untuk stadion luar kota, seperti Tanggul, Ambulu, dan sebagainya, sebesar Rp 5 juta untuk kegiatan komersial dan Rp 500 ribu serta Rp 250 ribu untuk olahraga serta kegiatan sosial. Tarif lainnya adalah penggunaan GOR PKPSO sebesar Rp 35 juta per hari. Sedangkan GOR Argopuro Rp 7.500/jam, lapangan tenis Rp 3.750. Sebelumnya, sejumlah lapangan dan fasilitas olahraga ini dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jember. “Sudah sejak tahun lalu dikelola oleh Kanpora,” ujar Suparno, kepala Kanpora saat ditemui di kantornya, kemarin. Meskipun tarif penggunaan fasilitas olahraga itu terpampang di depan pintu masuk ruang kanpora, ternyata tidak ada anggaran untuk perbaikan Stadion Notohadinegoro. “Memang tidak ada anggarannya untuk perbaikan tahun ini,” aku Suparno. Saat ditanya mengapa tidak menyisihkan sebagian pemasukan untuk merawat stadion, Suparno mengatakan, tidak mudah untuk menggunakan dana hasil sewa. “Ndak boleh menggunakan dana itu,” tegasnya. Jika hendak menggunakan dana tersebut untuk perawatan, dia menyatakan, ada mekanisme penganggaran terlebih dahulu yang diusulkan kanpora. Jika benar-benar membutuhkan untuk perawatan dan perbaikan, pihaknya siap untuk mengusulkan anggarannya. Masalahnya, kata dia, Stadion Notohadinegoro tidak hanya membutuhkan perawatan rutin. “Kalau dalam waktu dekat, maka dengan PAK (maksudnya Perubahan APBD, Red),” ungkapnya. Soal berapa kebutuhan dana perbaikan, Suparno tidak bisa menjawab. Pihaknya masih melakukan perhitungan matang untuk bisa mengusulkan anggaran perbaikan fasilitas Stadion Notohadinegoro. (ram/har/JPNN/aif)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
DIGIRING: Para tersangka kerusuhan di Desa Puger Kolon, Kecamatran Puger saat akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Hanya Divonis 6 Bulan Penjara Sepuluh Tersangka Perusakan Puger JEMBER – Setelah proses persidangan yang panjang, akhirnya 10 terdakwa kasus perusakan di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger pada pertengahan September 2013, divonis 6 bulan penjara dipotong masa tahanan ditambah denda perkara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pekan lalu. Namun, untuk kasus penganiayaannya, hingga kemarin masih belum diputuskan oleh PN Surabaya. Hal tersebut diungkapkan Mujiarto, Kasi Pidana Umum (Kasi Pidum) Ke-
jaksaan Negeri (Kejari) Jember kemarin (25/2). ”Semua terdakwa kasus perusakan di Puger divonis enam bulan penjara,” kata Muji - panggilan akrabnya-. Namun, menurut dia, vonis yang yang dijatuhkan majelis hakim PN Surabaya pekan lalu, ini lebih ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Jember. Dari 10 terpidana kasus perusakan di Puger, tambah Muji, dibagi dua ber kas. Yakni, berkas pelaku pengrusakan Masjid Ponpes Darus Sholihin, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger dan pelaku perusakan rumah penduduk. ”Untuk pelaku perusakan masjid, kita tuntut dengan tiga tahun penjara dan untuk pelaku perusakan
rumah warga dituntut hukuman dua tahun penjara,” tambahnya.. Atas vonis majelis hakim yang sama, itu JPU langsung mengajukan banding. Mereka menganggap vonis hakim PN Surabaya terlalu ringan dari tuntutan. Sementara itu, sepuluh terpidana, menurut Muji, masih dititipkan di Lapas Medaeng Surabaya untuk memudahkan proses hukum yang dijalani. Sedangkan, tujuh terdakwa kasus penganiayaan yang menyebabkan Eko Mardi, warga Puger meninggal dunia akibat perisitiwa kerusuhan saat, itu hingga sekarang masih proses persidangan Mereka sudah menjalani sidang tuntutan. “Kita tuntut dengan
PN Menangkan Kubu Zubaidi
JEMBATAN AMBRUK
AKMAD RIDWAN/RADAR JEMBER/JPNN
HARUS TEPAT WAKTU: Pekerjaan salah satu proyek di RSU dr Haryoto Lumajang. APBD yang di dok tepat waktu mestinya membuat pelaksanaan proyek tepat waktu.
19 Kontraktor Bermasalah RADAR JEMBER/JPNN
SEGERA DIPERBAIKI: Petugas PU Bina Marga meninjau jembatan ambruk di Desa Kaliglagah, Sumberbaru.
Dianggarkan Rp 1 Miliar SUMBERBARU – Jajaran Dinas PU Bina Marga Jember kemarin (25/2) meninjau jembatan yang ambruk di Desa Kaliglagah, Sumberbaru. Jembatan itu putus pada Sabtu lalu akibat terjangan banjir. Selain dari PU bina marga, turut dalam peninjauan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember. Kepala Dinas PU Bina Marga Jember Rasid Zakaria, pihaknya sengaja turun dengan Kepala BPBD Jember Suhanan guna melihat kondisi lapangan. Setelah meninjau jembatan tersebut, PU bina marga akan mengalokasi dana Rp 1 miliar untuk membangun kembali jembatan tersebut tahun ini. “Sementara untuk anggaran kurang lebih sekitar Rp 1 miliar,” ungkapnya. Dia memperkirakan, pembangunan jembatan akan dilaksanakan April mendatang. Jembatan itu nantinya akan dibuat lebih panjang, dari bentang semula 9 meter menjadi 12 meter. Soal penyebab ambruknya jembatan, Rasid memperkirakan, ada beberapa penyebab. Antara lain, jembatan tersebut sering dilalui kendaraan dengan tonase melebihi kapasitas. “Kelas jalan ini tidak diperuntukkan untuk kendaraan truk muat kayu. Tapi kenyataannya jembatan ini dilewati truk,” katanya. Pihaknya tidak semata-mata melarang truk melalui jembatan itu. Sebab, truk tersebut juga masuk karena ada kegiatan ekonomi warga sekitar. “Tapi mungkin nanti saya akan bicara dengan Pak Dedi Nurahmadi Sekcam (saat ini Pj Kades Kaliglagah, Red) agar persoalan ini diatur dalam peraturan desa,” ujarnya. (jum/hud/ram/JPNN/aif)
hukuman delapan tahun penjara,” jelas Mujiarto. Seperti pernah diberitakan, polisi menetapkan 17 orang tersangka kasus kerusuhan di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger pada 20 Agustus 2013. Ini berawal kerusuhan dua kelompok massa, saat perayaan agustusan yang membuat Eko Mardi Santoso, warga setempat meninggal dunia. Namun, kasus ini tidak disidangkan di PN Jember, tapi di Surabaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat proses persidangan berlangsung. Sebab, sidang dua kasus, ini melibatkan dua kelompok yang memiliki sejarah panjang dendam satu sama lain. (ram/ido/JPNN/aif)
LUMAJANG – Sedikitnya 19 kontraktor dinyatakan bermasalah pada pengerjaan proyek 2013 di Lumajang. Satu diantaranya bahkan di black list karena tak mampu menyelesaikan proyek fisik sesuai waktu yang ditentukan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko kepada koran ini mengatakan, ada 19 kontraktor yang bermasalah dalam pada pelaksanaan proyek 2013. Namun, dari total tersebut, dia mengaku
hanya satu kontraktor saja yang di blacklist. Kontraktor yang dilabeli merah tersebut karena tidak mampu menyelesaikan kontrak kerja hingga batas waktu yang sudah ditentukan. “Kami blacklist karena tidak bisa menyelesaikan sesuai target,”ungkapnya kemarin saat ditemui koran ini di Loby Kantor Pemkab Lumajang. Sementara puluhan lainnya, kata dia hanya melakukan pelanggaran ringan. Seperti volume pekerjaan yang memenuhi kontak kerja.
Selain mendapatkan peringatan, mereka juga dikenakan klaim atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak tersebut. Nug—sapaan akrabnya mencontohkan. Semisal volume pekerjaan yang mestinya 10 meter, ternyata hanya dikerjakan 9,5 meter. Ketika hal tersebut ditemui di lapangan, maka kontraktor akan dikenai klaim. “Kami bayar sesuai dengan yang dikerjakan,” katanya menjelaskan salah satu sanksi yang diberikan.(wan/wah/JPNN/aif)
BONDOWOSO – Gugatan kubu Zubaidi terkait SK pemberhentian dan pengangkatan 10 anggota FKNU akhirnya diputus, kemarin. Pengadilan Negeri (PN) Bondowoso melalui majelis hakim yang diketuai oleh Sumantono memutuskan menerima gugatan kubu Zubaidi Cs. Putusan PN Bondowoso ini terjadi setelah pekan lalu PTUN Surabaya memutuskan gugatan Ahmad Dhafir soal turunnya SK Gubernur terkait PAW PKNU divonis gugur. Dikonfirmasi terkait putusan pengadilan kemarin, Eko Saputro, kuasa hukum kubu Zubaidi menyatakan jika putusan pengadilan tersebut membuat persoalan terang benderang. Karena menurutnya, gugatan atas pemberhentian dan pengangkatan anggota FKNU di DPRD Bondowoso sudah dilakukan sebelum turunnya SK Gubernur. Dengan begitu, maka seharusnya SK PAW tidak harus terbit sebelum ada putusan dari pengadilan. “Karena gubernur, bupati pimpinan DPRD turut tergugat. Artinya mereka sudah tahu bahwa ada persoalan di internal PKNU yang belum selesai. Sehingga menurut majelis belum saatnya menerbitkan surat PAW, sampai ada putusan yang berkekuatan hokum tetap,” ujarnya. Menurutnya, dengan dikabulkannya gugatan atas pemberhentian dan pengangkatan anggota FKNU itu, maka anggota FKNU yang saat ini dianggap tidak sah keberadaannya. “Maka pak Dhafir dan kawan-kawan tetap sah sebagai anggota DPRD Bondowoso sampai berakhirnya masa jabatan,” ujarnya. Apalagi, lanjut dia, juga sudah ditegaskan melalui putusan majelis hakim bahwa usulan PAW yang diajukan DPC PKNU kubu Kusairi dinyatakan tak sah dan melawan hukum. “Implikasinya terhadap anggota FKNU yang duduk sekarang ini menjadi serius. Kalau status mereka tidak sah dan kemudian menggunakan uang negera, tentu itu juga menjadi pelanggaran pidana,” jelasnya. (esb/wah/JPNN/aif)
Dua Kubu Saling Melapor LUMAJANG - Bentrokan yang terjadi antara pemilik angkutan pasir di Kunir Lor dan warga yang melakukan sweeping berbuntut panjang. Dua kubu akhirnya saling melapor kejadian anakrhis tersebut ke Mapolres Lumajang. Saat ini kepolisian masih melakukan pemeriksaan pada kedua belah pihak. Kapolres Lumajang AKBP Singgamata membenarkan adanya laporan itu. Melalui Kasat Reskrim AKP Kusmin-
dar Polres menegaskan telah menerima laporan dari kedua kubu. “Keduanya sama-sama melapor,” kata Kusmindar ketika dikonfirmasi kemarin. Kasatreskrim menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan. Baik pada pelapor Sandi maupun pelapor Choir yang keduanya sama-sama warga Kunir Lor Kecamatan Kunir, Lumajang. Pemeriksaan menurut dia juga bakal dilakukan pada sejumlah pihak yang terlibat
insiden tersebut dan sejumlah saksi yang mengetahui kejadian itu. “Semuanya bakal kami periksa, ada yang sudah diperiksa dan ada yang masih kami rencanakan pemeriksaannya,” katanya. Upaya itu dilakukan untuk mengetahui kronologis dan penyebab kejadian bentrok yang meledak Senin (24/2) siang. Termasuk motif bentrokan yang awalnya dipicu truk angkutan pasir diduga melebihi tonase. (fid/wah/JPNN/aif)
RADAR JEMBER/JPNN
PUING-PUING: Polisi melakukan olah TKP di di lokasi bentrok antara pemilik truk dan warga Kunir Lor.
38
Rabu 26 Februari 2014
Diameter Lapangan Diponegoro Diciutkan
ALI NURFATONI/RaBa
BANYUWANGI - Stadion Diponegoro, Banyuwangi, terus dipercantik jelang pertandingan Persewangi melawan Timnas U-19 pada 3 Maret mendatang. Sampai kemarin (25/2), perbaikan stadion kebanggaan rakyat Banyuwangi tersebut terus dikebut. Yang menarik, diameter lapangan di Stadion Diponegoro juga menyusut. Khusus menghadapi Garuda Jaya, julukan Timnas U-19, ukuran lapangan tersebut dipersempit. Selama ini, diameter lapangan tersebut memiliki ukuran 110 x 75 meter. Namun, khusus pada pertandingan Persewangi versus Evan Dimas dkk ukuran diubah menjadi 105 x 70 meter. Perubahan panjang dan lebar
Latihan Berat Tuntas, Tatap Uji Coba ing cepat sampai di garis finis adalah Trubus Gunawan. Dia hanya menghabiskan waktu 51 menit. Di posisi kedua ada Robi dan Johansyah. Di belakangnya ada Yanu Mahendra. Fakta tersebut semakin membuat duo pelatih optimistis bisa berbuat banyak dalam melawan pasukan Indra Sjafri. Sebab, performa para pemain muda kian meningkat. Pasca program latihan berat, kini pemain Persewangi dijadwalkan melakukan serangkaian laga uji coba. Sesuai rencana, Persewangi akan bertanding menghadapi Andika FC Rogojampi yang diperkuat Nelson Capparo, mantan penggawa Persewangi senior musim lalu. Sedianya, laga uji coba tersebut akan dilangsungkan di Lapangan Kalibendo hari ini (26/2). Dua hari berikutnya, masih di lokasi yang sama, Persewangi akan meladeni Jember United (JU) yang berkiprah di Divisi I musim depan. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi mengatakan, fisik pemain sudah semakin membaik. Dari serangkaian game yang sudah dilakoni, performa tim semakin berkembang. ‘’Tim semakin solid,” katanya. Dia masih belum bisa buka suara mengenai komposisi pemain yang bakal diturunkan dalam meladeni Garuda Jaya.
lapangan tersebut merupakan permintaan Badan Tim Nasional (BTN) yang diterima
panitia pelaksana (panpel) di Banyuwangi. ‘’BTN yang minta diameter diubah,’’ ungkap ket-
KONI Ajak Polisi Awasi Penggunaan Dana
JAJAL TANJAKAN: Sejumlah pemain jelang garis finis di Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah, kemarin pagi.
BANYUWANG I - Sku a d Persewangi U-21 terus digembleng fisik jelang pertandingan melawan Timnas U-19 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 3 Maret mendatang. Kemarin (25/2), para pemain The Lasblang, julukan Persewangi, itu digenjot fisik berat. Kali ini, pasukan duet pelatih Bagong Iswahyudi-Ribut Santoso itu melakukan lari maraton dengan jarak tempuh 10 kilometer. Anis Mujiono dkk sprint maraton mulai Patung Barong hingga perkebunan Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Lari maraton tersebut merupakan puncak serangkaian program latihan berat. Setelah itu, mereka tinggal memantapkan pola permainan di lapangan. Berdasar beberapa kali latihan, fisik para pemain Persewangi terus menunjukkan perkembangan positif. Stamina mereka sudah fit, termasuk penjaga gawang. Pelatih kiper, Sutrisno Herlambang, memberikan menu khusus kepada dua kiper, Boy Vilanosa dan Arif. Nilai plus dua kiper tersebut sangat menguntungkan Persewangi jelang menjamu Garuda Jaya, julukan Timnas U-19. Para pemain rata-rata mampu mencapai garis finis dengan catatan waktu 80 menit. Padahal, rute yang dilalui cukup menanjak. Pemain yang pal-
ALI NURFATONI/RaBa
DIGESER: Sejumlah pekerja sedang memasang gawang di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin.
ua panpel, Setio Utomo, saat meninjau stadion kemarin. Berdasar hal tersebut, maka panpel enggan menolak. Karena itulah, maka ukuran lapangan yang tidak pernah diubah sebelumnya akhirnya dipersempit. ‘’Untuk yang sisi selatan garis gawang maju 3 meter. Sedangkan di sisi utara maju 2 meter,’’ sebut Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi itu. Perbaikan akan terus dikebut jelang laga uji coba Timnas U-19 dalam rangkaian tur Nusantara itu. Kondisi rumput juga menjadi perhatian khusus agar laga tersebut benar-benar menyajikan tontotan menarik. ‘’Kita akan benahi segala kekurangan,” tandasnya. (ton/c1/als)
Namun, dia sudah menyusun line up menghadapi Timnas U-19. ‘’Semua pemain masih memiliki peluang masuk posisi inti. Jadi, setiap pemain harus menunjukkan kualitasnya di lapangan,’’ tandasnya. Dia juga memiliki beberapa opsi formasi yang akan diterapkan dalam menghadapi Timnas U-19. Menurut dia, formasi awal yang bakal diterapkan adalah 4-4-2. ‘’Formasi itu untuk meredam kreativitas Evan Dimas dkk,” bebernya. Namun demikian, pola tersebut tidak baku. Artinya, formasi bisa berubah setelah melihat kondisi di lapangan saat pertandingan. ‘’Kita masih ada opsi lain. tergantung nanti di lapangan,” terangnya. Pelatih lain, Ribut Santoso menambahkan, stamina pemain memang menjadi prioritas utama. Sebab, kondisi tersebut sangat berdampak dalam pertandingan. ‘’Stamina pemain sudah fit. Yang perlu dicermati, jangan sampai terjadi demam panggung saat pertandingan nanti,” harapnya. Me n ga nt i s i p a s i d e ma m panggung, jelas dia, pihaknya sudah menginstruksikan anak didiknya bermain penuh kepercayaan diri. Apalagi, tim nanti bakal didukung ribuan suporter. ‘’Mental bertanding juga menjadi kunci sukses tim,” pungkasnya. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi punya cara menarik dalam menjamin transparansi keuangan. Induk cabang olahraga (cabor) itu melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Polres Banyuwangi. Salah satu poin dalam MoU itu terkait pengawasan penggunaan dana olahraga di tubuh KONI. Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung Ketua KONI Banyuwangi Brigadir Nurmansyah bersama Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf di aula Rupatama Mapolres Banyuwangi Senin (24/2) pagi. Ketua KONI Nurmansyah mengatakan, MoU yang dilakukan bersama Polres Banyuwangi ini, di antaranya mengawal dan ikut mengawasi kinerja KONI, teru-
DEMI TRANSPARANSI: Kapolres AKBP Yusuf (dua dari kanan) menandatangani MoU bersama Ketua KONI Brigadir Nurmansyah (dua dari kiri).
tama yang dilakukan para cabor. “Kami berharap ada kesepahaman antara KONI dengan kepolisian,” terang bintara polisi yang juga anggota Polres Banyuwangi ini. Nurman menyebut, di antara bentuk pengawasan yang dimaksud dalam MoU
AGUS BAIHAQI/RaBa
bersama polres ini adalah penggunaan dana. Karena selama ini, sebut dia, di antara sumber dana dari KONI itu adalah berasal dari APBD. “Kami ingin Polres juga ikut mengawal penggunaan dana dari APBD ini,” katanya. (abi/c1/als)
INFO KOPERASI
Aset BMT UGT Sidogiri Tembus Rp 1 Triliun Dana Sosial dan Zakat Makin Besar KINERJA Koperasi BMT UGT Sidogiri menunjukkan prestasi yang fantastis. Dalam tahun buku yang ke-13 ini, telah memiliki 230 unit layanan yang berada di 10 provinsi di Indonesia. Perkembangan Koperasi BMT UGT Sidogiri tidak hanya dari jumlah unit layanan, namun diikuti pencapaian kinerja keuangan yang menembus aset Rp 1.069.163.194.251 dan perputaran kas atau mencapai Rp 6.377.606.866.525. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. RB. Fattah Jasin, MS saat memberikan sambutan dalam pembukaan RAT Tahun Buku 2013 Koperasi BMT UGT Sidogiri di GOR Untung Surapati Pasuruan, Sabtu, (22/2) lalu. Capaian aset dan omzet Koperasi BMT UGT Sidogiri merupakan terbesar di Jawa Timur. Karena itu, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur berencana mengajukan Koperasi
ISTIMEWA
TANDA TANGAN: Ketua Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri H. Mahmud Ali Zain menandatangani MoU bersama Bank Mandiri Syariah disaksikan Dirut BMT UGT Abdul Majid Umar serta Kadiskop Provinsi Jatim BMT UGT Sidogiri dalam daftar 300 koperasi besar dunia. Prestasi dan kinerja fantastik tersebut, menurut Abd. Majid Umar selaku Direktur Utama Koperasi BMT UGT Sidogiri, dapat dicapai karena maunah atau pertolongan Allah SWT. Selain itu, lanjutnya, berkat segala aktivitas dan rencana kerja yang menjadi acuan, kepercayaan anggota dan mitra kerja yang mendukung. Baik dari kalangan perbankan syariah
ataupun lembaga keuangan non-bank. Seiring pertumbuhan aset dan omzet setiap tahunnya yang secara tetap dan konsisten menunjukkan peningkatan, dana sosial yang dialokasikan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat juga makin besar setiap tahunnya. Pada RAT tahun buku 2013 kemarin, diputuskan bahwa alokasi dana sosial Koperasi BMT
UGT Sidogiri adalah sebesar Rp 9.047.315.046 atau 15 persen dari pembagian SHU (Selisih Hasil Usaha). Dana sosial tersebut yang diberikan untuk Ponpes Sidogiri sebesar 5 persen atau setara dengan Rp 3.015.771.682, atau setara dengan Rp 1.809.463.009 (3 %) untuk Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS), Rp 1.809.463.009 (3%) untuk Urusan Guru Tugas (UGT) Pondok Pesantren Sidogiri dan Rp 2.412.617.345 (4%) dikelola sendiri oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri. H. Mahmud Ali Zain, selaku Ketua Pengurus sekaligus penggagas Koperasi UGT Sidogiri mengatakan, dana sosial yang dialokasi oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan perekonomian di tengah masyarakat. Selain mengeluarkan dana sosial, Koperasi BMT UGT Sidogiri juga mengeluarkan dana zakat sebesar Rp 5.200.450.928, yang pendistribusiannya bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Sidogiri. (*/als)
MY FAMILY
Trenyuh Melihat Kakbah, Ingin Kembali Lagi
BANYUWANGI - Beribadah di tanah suci Makkah dan Madinah adalah keinginan setiap umat muslim. Selain bisa dijalani sendiri bersama keluarga, menuju ke Baitullah bersama rekan dan kelompok juga akan menambah rasa kekeluargaan. Seperti yang dilakukan rombongan keluarga besar PT Ratu Nusantara beberapa minggu lalu.
ISTIMEWA
BAHAGIA: Nelly (kanan), Yahya, dan putrinya Jihan Al, saat berfoto di areal Masjidil Haram Makkah bulan Januari lalu.
Selain para developer perumahan dan notaris yang ikut, terdapat juga pengusaha jamu tradisional ternama yang ikut bergabung. Yaitu Yahya dan Nelly. Pasangan suami istri ini sangat takjub dengan keindahan dan kemegahan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kedua masjid terbesar di dunia yang selama hidupnya hanya dilihat di televisi, akhirnya terlihat jelas di
KEKELUARGAAN: Dari kiri, Yahya bersama istri Nelly, dan Ny Hj Sulistiyono dan H Sulistiyono sesaat setelah turun dari Bandara Internasional Madinah
hadapannya. “Ketika saya melihat Kakbah, hati saya langsung trenyuh, mengapa tidak sejak dulu kala mengunjungi Kakbah,” kata Yahya. Yahya menambahkan, selama beribadah umrah bersama sang istri dilaluinya dengan khusuk, tanpa ada beban. Apalagi jarak antara Masjidil Haram dengan hotel penginapan hanya beberapa meter.
“Dekatnya jarak ini memang sangat membantu kekhususkan kami dalam beribadah,” timpal Nelly. Nelly menambahkan, jika ada kesempatan lain, dirinya ingin kembali lagi ke Baitullah bersama rekan-rekan developer Banyuwangi. “Tentunya masih bersama Honey Tour (PT. Honey Nusantara Travelindo) grup dari PT. Ratu Nusantara,” jelasnya. (*/als)
BERTAMU KE TANAH SUCI: Keluarga pengusaha jamu tradisional Yahya bersama istri dan anak, Jihan Al, ketika berada di salah satu sudut Kota Makkah.
BERITA UTAMA
Rabu 26 Februari 2014
39
HALAMAN SAMBUNGAN
Akan Bangun Kampus 100 Hektare n DPRD... Sambungan dari Hal 29
Yang perlu dipahami, kedatangan Unair di Banyuwangi akan menguntungkan rakyat banyak. Ke depan, Unair di Banyuwangi akan berperan lebih besar dalam memajukan pendidikan Banyuwangi. “Kita seharusnya berterima kepada
Kementerian Pendidikan dan Unair yang telah memilih Banyuwangi sebagai lokasi kampus. Kesempatan itu tidak dimiliki semua daerah,” katanya. Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan, pemerintah daerah sangat menghargai pendapat masyarakat yang kontra
berdirinya kampus Unair di Banyuwangi. Tetapi, yang perlu diingat, pendapat masyarakat yang welcome dan mendukung penuh kehadiran Unair jauh lebih besar. Karena itu, yang kontra juga harus menghargai pihak yang mendukung kehadiran Unair itu. Kehadiran para doktor dan il muwan dari berbagai latar
be lakang ilmu pengetahuan Unair di Banyuwangi dapat meramaikan perkuliahan PTS, sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. Secara pribadi, Dwi sangat berharap Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Unair dengan membuka program pascasarjana di Banyuwangi. Jika Unair membuka pascasarjana
Awasi Penyewaan Play Station n PANSUS... Sambungan dari Hal 29
Keputusan pansus, raperda itu dikembalikan kepada eksekutif,” ungkap Ketua Pansus Raperda PTH DPRD Banyuwangi, Gunawan. Sejatinya, pekan lalu, kata Gunawan, pansus mengagendakan pembahasan bersama eksekutif. Namun, dalam rapat itu tim eksekutif tidak kompak hadir dan hanya diwakili beberapa staf. Karena staf tidak bisa memutuskan kebijakan, pembahasan dihentikan dan drafnya dikembalikan. Gunawan mengungkapkan, ada beberapa poin raperda yang perlu penyempurnaan. Salah satunya adalah judul raperda. Judul yang diajukan eksekutif
dinilai kurang pas karena hanya mengatur pengendalian, sementara aspek pengawasan tidak ter-cover dalam judul perda itu. Selain itu, kata Gunawan, konsideran raperda itu perlu ada penambahan beberapa UU dan PP yang berkaitan langsung dengan raperda tersebut. Ruang lingkup raperda juga diminta disempurnakan karena dinilai bias dan tidak fokus pada pengendalian tempat hiburan. Sejatinya, ungkap Gunawan, beberapa cabang olahraga tidak perlu diatur dalam raperda PTH itu. Sebab, dengan masukkan beberapa cabang olah raga dalam raperda PTH, se cara tidak langsung pemkab mengkotak-kotak cabang olahraga di Banyuwangi. “Kita memandang olah raga tidak perlu masuk
da lam ruang lingkup perda PTH. Kalau hanya persoalan retribusi, kan sudah ada perda retribusi yang mengatur,” katanya. Ruang lingkup raperda itu perlu disempurnakan, karena ma sih ada beberapa tempat hi buran yang belum masuk. Seperti tempat permainan play station dan permainan di beberapa pusat perbelanjaan. Penyewaan play station juga perlu mendapat pengendalian dan pengawasan agar tidak mengganggu aktivitas belajar anak. Tidak hanya itu, pansus juga meminta eksekutif menyempurnakan pasal 9 yang mengatur ten tang larangan pendirian beberapa tempat hiburan, seperti diskotek, panti pijat, dan tempat karaoke. “Intinya, raperda itu harus menjadi solusi
terhadap persoalan yang muncul di masyarakat. Jangan malah sebaliknya, raperda jadi masalah baru,” tegasnya. Gunawan berharap revisi itu bisa diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Jika penyempurnaan segera rampung, maka pansus dan tim eksekutif bisa segera melanjutkan pembahasan bersama. “Harapan kita minggu depan revisi raperda itu sudah tuntas dan diserahkan ke pansus lagi,” harap politisi asal Partai Demokrat itu. Sementara itu, Kabag Hukum Kunta Prastawa mengaku sedang kerja keras menuntaskan revisi raperda itu. Kunta mengaku sedang melak ukan koordinasi de ngan SKPD terkait revisi yang direkomendasikan pansus. (afi/c1/bay)
Ditarget Selesai Empat Pekan n TARIK... Sambungan dari Hal 29
Dikatakan, sebelum keputusan menarik kembali SPPT diambil pasca pemberian insentif PBB sebesar 74 persen oleh Pemkab Banyuwangi, sekitar 50 persen SPPT sudah sampai di tangan wajib pajak. Sisanya, 50 persen SPPT masih berada di kantor kecamatan dan kantor desa. Karena sebagian SPPT sudah sampai di tangan wajib pajak, maka penarikan harus dilakukan bertahap. Petugas akan menarik SPPT dari tangan wajib pajak, kemudian dikumpulkan di desa. Dari desa, SPPT tersebut dikumpulkan di tingkat kecamatan. “Petugas Dispenda akan menarik SPPT di masingmasing kecamatan,” kata dia. Pejabat yang akrab disapa Yayan itu menambahkan, awalnya pihak Dispenda berencana melakukan penarikan SPPT lama yang belum disesuaikan dispensasi itu bersamaan dengan pembagian SPPT baru. Rencana itu berdasar pertimbangan agar ker ja petugas lebih efisien. Namun, setelah berdiskusi dengan para kepala bidang dan sekretaris Dispenda, akhirnya di putuskan penarikan SPPT dilakukan secepatnya. Menurut Yayan, jika SPPT se-
belum dispensasi terlalu lama berada “lapangan”, maka akan rawan disalahgunakan oknumoknum tidak bertanggung jawab. Karena itu, untuk meminimalkan potensi pe nyalahgunaan, Dispenda memutuskan menarik ulang SPPT secepatnya. “Bayangkan, pagu PBB sebelum dispensasi mencapai Rp 58 miliar, sedangkan pagu PBB setelah dispensasi “hanya” Rp 30 miliar. Selisihnya sangat besar, kalau terjadi penyimpangan, bisa kacau,” cetusnya. Yayan menambahkan, penarikan SPPT sebelum penyesuaian yang sudah telanjur beredar di lapangan itu ditarget rampung sepekan. Sementara itu, pencetakan SPPT baru pasca dispensasi ditarget rampung selama empat pekan. “Untuk mencetak SPPT baru, kami bekerja dua shift, yakni shift siang dan shift malam,” paparnya. Seperti diberitakan kemarin, pemberian dispensasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 75 persen oleh Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi positif Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab). Namun, kebijakan yang bertujuan meringankan beban seluruh wajib pajak di Bumi Blam bangan itu membawa konsekuensi tersendiri.
Sebanyak sekitar 786 ribu lembar surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) ditarik ulang. SPPT yang sudah didistribusikan itu akan diganti SPPT baru. SPPT baru dimaksud adalah SPPT yang nominalnya telah disesuaikan pasca pemberian dispensasi PBB tersebut. Ketua Askab Banyuwangi, Agus Tarmidi mengatakan, saat Askab bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas Sabtu lalu (22/2), para kepala desa (kades) mengajukan dua opsi. Opsi pertama, meminta penyesuaian nilai jual objek pajak (NJOP) ditunda dan dilaksanakan 2015 mendatang. Opsi kedua, jika NJOP disesuaikan yang akan berimbas pada kenaikan PBB, maka kenaikannya tidak boleh lebih dari 25 persen. Aspirasi Askab tersebut ternyata ditanggapi Bupati Anas. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu memberikan dispensasi PBB hingga 75 persen. “Kami berterima kasih kepada bupati yang telah mendengar aspirasi kami,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon Senin (24/2). Menurut Tarmidi, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Askab berkeinginan agar SPPT yang sudah telanjur didistribusikan ditarik dan di-
cetak sesuai dengan nominal PBB setelah mendapat dispensasi. “Itu perlu dilakukan agar kita (kades) tidak dicurigai main-main,” pintanya. Dijelaskan, jika SPPT lama tidak ditarik dan kades diberi Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP), maka akan berpeluang terjadi penye le wengan. Misalnya, PBB yang harus dibayar wajib pajak “ha nya” sebesar Rp 300 ribu. Tetapi, dalam SPPT tercatat sebesar Rp 500 ribu. “Nah, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab bisa saja mencoret nominal PBB Rp 500 ribu dan menggantinya dengan Rp 400 ribu, tapi yang disetor tetap Rp 300 ribu. Karena itu, kami berkeinginan SPPT lama ditarik,” paparnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dispenda Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, sekitar 786 ribu lembar SPPT sudah seratus persen terdistribusi di tingkat kecamatan. Bahkan, sebagian di antaranya sudah sampai di tingkat desa. Namun demikian, dia mengaku pihaknya sudah memutuskan menarik seluruh SPPT yang sudah terdistribusi. “Se luruh camat sudah kami beri tahu SPPT yang sudah tersebar akan kami tarik ulang,” sebutnya. (sgt/c1/bay)
Jadi Bahan Baku Pembuatan Kompos n MENYULAP... Sambungan dari Hal 29
Setiap orang boleh dan bisa menyetorkan sampah kepada Ramang. Namun, Ramang tidak memberi kompensasi apa pun. Dia hanya mengizinkan warga menumpuk sampah organik. Pilihan Ramang menggeluti sampah organik merupakan panggilan hari saat Kabupaten Banyuwangi menyandang predikat kabupaten terkotor pada tahun 2008. Pilihannya menekuni dunia sampah langsung memantik cemoohan dan sumpah serapah dari para tetangga. Maklum, bagi warga awam, pengolahan sampah identik dengan sesuatu yang kotor dan bau tidak sedap. “Dihujat bahkan sampai dianggap gila pernah saya alami saat pertama kali mengolah sampah,” kenangnya. Dengan tertatih, Ramang berusaha menyadarkan orang-orang di lingkungan sekitarnya terkait pentingnya menangani sampah yang benar. Dia juga membuktikan bahwa penanganan sampah yang benar bisa menghilangkan bau menusuk hidung. Berbagai upaya dan cara dia lakukan untuk membuktikan hal tersebut. Ramang pun belajar, baik secara otodidak (membaca buku) maupun belajar langsung ke tempattempat pengolahan sampah di luar kota. Beberapa cara telah dia coba. Semula, untuk mengubah sampah-sampah organik menjadi kompos, dia menggunakan metode aerob (terbuka). Secara sederhana, cara itu adalah menimbun sampah dengan cara terbuka. Cara itu ternyata kurang efektif. Bau yang dihasilkan sangat mengganggu hidung warga sekitar. Ikhtiar tidak berhenti di sini. Setelah itu, dia mencoba memakai cara anaerob, yaitu pembusukan sampah ditempatkan dalam sebuah wadah tertutup. Ternyata hasilnya sesuai harapan. Sampah yang diurai tidak lagi menghasilkan aroma busuk. Cara itu ternyata lebih praktis.
Keberhasilan Ramang itu akhirnya membuat beberapa warga mulai melirik apa yang dia lakukan. Perlahan tapi pasti, satu per satu warga mendukung langkah yang dia lakukan. Kini dengan penuh kesadaran warga mulai menabung sampah kepada Ramang. Sistem yang digunakan cukup sederhana, yakni simbiosis mutualisme. Ibu-ibu ru mah tangga tidak lagi kebingungan membuang sampah. Bagi Ramang, sampah-sampah tersebut merupakan bahan baku pembuatan pupuk kompos. Keterlibatan suami Khotimah dalam menangani sampah, baik di pemerintahan maupun di masyarakat, membuka matanya terhadap persoalan sampah di Banyuwangi. Bagi Ramang, penanganan akhir sampah di Banyuwangi harus mulai dipikirkan ulang. Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kelurahan Bulusan sebagai titik akhir sampah di Banyuwangi sudah overload. Kondisi itu menurut Ramang harus segera disikapi semua pihak, terutama masyarakat sebagai penghasil sampah. “Masyarakat harus berpikir bahwa daya tampung TPA terbatas,” ujarnya. Ramang juga mengkritisi keberadaan kawasan permukiman yang bermunculan di Banyuwangi. Menurut Ramang, banyak pe rumahan yang belum menerapkan atu ran yang telah ditetapkan. Ramang mencoba mengutip Undang-Undang Pengolahan Sampah Nomor 18 Tahun 2008. “Pada ayat 25 disebutkan dengan jelas, permukiman harus membuat tempat pemilahan sampah,” ujarnya. Sampai saat ini belum ada pengembang yang memedulikan hal tersebut. Ramang juga mendesak agar pemerintah lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap pembangunan permukiman baru di Banyuwangi. “Kalau tidak diketati, persoalan sampah adalah bom waktu,” ancamnya. Bagi Ramang, urusan sampah adalah
kewajiban semua lapisan masyarakat. Dia berharap ada gerakan bersama yang dilakukan seluruh masyarakat Banyuwangi secara sadar. Masyarakat dan pemerintah daerah harus membuat aturan yang jelas dan tegas mengenai penanganan sampah. Pengelola usaha harus menyediakan tempat dan alat pemilahan sampah mandiri.” Dengan adanya pemilahan sampah mandiri, jumlah sampah yang disetor ke TPA bisa berkurang,” cetusnya. Sebab, jika TPA sudah penuh, tidak mudah bagi pemerintah membuat TPA baru. Sebab, hal itu sangat berpengaruh langsung dengan warga di sekitar lokasi. Satu-satunya jalan adalah mengurangi produksi sampah. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran di masyarakat. Pemilahan sampah sebelum dibuang menjadi sangat penting. “Kita harus mulai membiasakan memilah sampah organik dan anorganik. Keduanya masih bisa kita manfaatkan,” katanya. Kalangan agamawan dan lembaga pendidikan juga harus menjadi pelopor gerakan sadar sampah. Sementara ini sekolah yang peduli sampah masih sebatas niat ikut lomba dan penilaian. Sudah saatnya sekolah mengajak siswa-siswinya road show mengikuti jejak sampah dari saat pertama sampah itu dihasilkan sampai diangkut menuju TPA. Dengan demikian, lanjut Ramang, anakanak akan tahu akibat hal kecil yang diperbuat. Selain itu, jika semua pihak melihat dengan mata kepala sendiri bentuk asli TPA, pasti mereka tidak akan seenaknya membuang sampah. “Biar semua tahu seperti apa gunung sampah itu,” tandasnya. Mindset masyarakat terhadap sampah juga harus mulai diubah. Hal itu sangat penting karena akan berdampak terhadap sikap masyarakat untuk sadar sampah. ‘’Sampah jangan dianggap sebagai lawan yang harus dihindari. Jadikan sampah sebagai kawan agar bermanfaat,” ajaknya. (c1/bay)
di Banyuwangi, maka warga Ba nyuwangi bisa mendapat layanan pendidikan tanpa harus meninggalkan tugas dan pekerjaan. “Kalau ada pascasarjana, kita bisa me lanjutkan ke jenjang S2 dan S3 tanpa harus meninggalkan pekerjaan,” kata Dwi. Sekadar diketahui, mulai tahun ajaran baru 2014, Unair akan membuka beberapa fakultas di Banyuwangi. Beberapa program studi yang akan dibuka adalah kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, budi daya pengairan, dan akuntansi. Sementara, aktivitas perkuliahan akan diselenggarakan di SMA 1 Giri. Jangka panjang, pemerintah akan membangun kampus Unair seluas 100 hektare. Sementara itu, diberitakan se belumnya, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi masih kukuh dengan sikap menolak berdirinya kampus Unair di Banyuwangi. Rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi mengatakan, alasan penolakan berdirinya kampus Unair di Banyuwangi itu jelas. Menurutnya, penolakan tersebut terjadi bukan akibat ketakutan Untag bersaing dengan perguruan tinggi lain. Sikap menolak justru didasarkan pada niat konsisten memegang teguh pe raturan dan perundangan yang berlaku. Dikatakan, dasar pendirian kampus Unair di Banyuwangi adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Per men-
diknas) Nomor 20 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan program studi (prodi) di luar domisili perguruan tinggi. “Jika salah satu syarat dalam Permendiknas itu tidak dipenuhi, maka perkuliahan di luar domisili bisa dikategorikan kelas jauh. Perkuliahan jarak jauh sudah dilarang,” ujarnya dikonfirmasi usai pertemuan di ruang F4 kampus Untag Banyuwangi kemarin (24/2). Rektor Tutut mengajak Forum Komunikasi PTS se-Banyuwangi untuk mengkritisi dan mencegah adanya rencana-rencana menyimpang dari koridor peraturan dan perundangan yang telah diberlakukan se ca ra resmi pemerintah RI. Namun demikian, Tutut menegaskan masing-masing PTS memiliki hak masing-masing untuk menyikapi rencana penyelenggaraan Unair di Banyuwangi. “Meski sendirian pun, Untag akan tetap pada sikap menolak Unair di Banyuwangi,” tegasnya. Menurut Tutut, akan lebih elegan jika Banyuwangi memiliki universitas negeri sendiri yang dirintis sejak awal, tanpa melanggar peraturan dan perundangan. Bahkan Untag siap mendukung pendirian uni versitas negeri yang dirintis sejak awal tersebut. Seperti halnya sikap Untag Banyuwangi yang tidak pernah me m persoalkan berdirinya Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dan Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi. “Karena
memang prosedural dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan,” cetusnya. Sementara itu, pakar hukum tata negara Untag Banyuwangi, DR Didik Su hariyanto mengatakan, Permendiknas Nomor 20 Tahun 2011 merupakan produk hukum represif, yakni produk hu kum kemauan penguasa tan pa menghiraukan rakyat. Permendiknas itu me nimbulkan konflik norma yang hanya menguntungkan penguasa, perguruan tinggi negeri (PTN), dan sekelompok ke cil elemen masyarakat di daerah. “Sedangkan yang dirugikan Pemkab/Pemerintah Kota (Pemkot) karena perkembangan potensi daerah di berbagai sektor akan semakin lambat. PTS di daerah juga dirugikan karena ruang geraknya semakin sempit bahkan menjadi tertutup. Peraturan yang represif juga merugikan mayoritas masyarakat,” tandasnya. Didik menambahkan, Permendiknas tersebut harus dicabut karena sangat represif dan konflik norma dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Baik sumber hukum materiil, yakni Pancasila, maupun dengan sumber hu kum formal, di antaranya UUD 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, serta UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. (afi/c1/bay)
Pedagang Rugi Jutaan Rupiah n EDAN,... Sambungan dari Hal 29
Bu Yusuf, 32, salah satu penjual bumbu masakan di pasar tradisional tersebut mengatakan, akhir-akhir ini harga cabai rawit memang tidak stabil. Bahkan, menurut dia, berdasar informasi yang dia terima, dalam waktu dekat
harga cabai rawit akan kembali turun. “Kalau pasokan melimpah, harga cabai rawit akan turun. Biasanya cabai rawit asal Mataram juga dipasarkan di Banyuwangi. Kalau itu terjadi, harga cabai rawit pasti turun,” jelasnya. Dia menambahkan, harga normal cabai rawit biasanya Rp 25 ribu hingga 30 ribu per Kg.
Dengan harga Rp 70 ribu per Kg, kenaikan harga cabai rawit sudah dua kali lipat dari harga normal. Sebaliknya, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, harga cabai merah besar justru anjlok. Cabai merah besar yang biasanya dijual Rp 25 ribu per Kg, kini diobral seharga Rp 25 ribu per Kg. (mg2/sgt/c1/bay)
Puncak Hujan Pertengahan Maret n TETAP... Sambungan dari Hal 29
Prakirawan cuaca BMKG Banyuwangi, Gigik Nur Baskoro mengatakan, hujan yang melanda Banyuwangi saat ini juga akibat tekanan awan rendah di wilayah Australia dan Filipina. Tekanan awan rendah tersebut berdampak terhadap kondisi cuaca yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia. “Siang hari berawan dan malam hari biasanya hujan,” tutur pria yang hobi nonton pertandingan bola sepak tersebut.
Gigik menambahkan, hujan akan terus terjadi di Banyuwangi dan sekitarnya hingga akhir Februari. Puncak guyuran hujan diprediksi terjadi pada pertengahan Maret mendatang. Karena itu, potensi terjadinya hujan lebat yang disertai angin dan petir masih terjadi di Bumi Blambangan. Sementara itu, tinggi gelombang di Selat Bali relatif stabil, yakni 0,3 meter hingga 0,8 meter. Meski begitu, Gigik mengimbau agar masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir waspada. Sebab, bisa saja gelombang dan ombak membesar secara tiba-tiba. (mg2/c1/bay)
Lebih Ringan Lima Bulan n NIKAHI... Sambungan dari Hal 29
Dalam amar putusannya itu, majelis hakim menilai tindakan yang dilakukan terdakwa sebagai pelanggaran pidana. Dalam fakta yang terungkap di persidangan, tidak ditemukan unsur yang bisa membenarkan perbuatannya. “Terdakwa ha rus dihukum
pidana,” sebut hakim Bawono. Terkait tindakan terdakwa yang dinyatakan telah terbukti bersalah melanggar Pasal 287 ayat 1 KUHP itu, majelis hakim akhirnya memutuskan menghukum terdakwa tujuh bulan penjara. “Atas perbuatannya yang melakukan pelanggaran pidana, terdakwa dihukum tujuh bulan penjara,” ujar hakim Ba-
wono Effendi. Putusan tujuh bulan penjara un tuk terdakwa itu lebih ringan lima bulan daripada tuntutan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mulyo Santoso SH. Dalam tuntutannya, jaksa menyebut terdakwa telah melanggar Pasal 287 ayat 1 KUHP dan meminta ma jelis hakim menghukum setahun penjara. (abi/c1/bay)
Berharap Dibangun Mulai Nol n PASTIKAN... Sambungan dari Hal 40
“Pedagang trauma. Kalau lihat bangunan yang tersisa, seolaholah juga mau roboh,” kata Asbudi kepada JP-RB kemarin. Kata dia, melalui paguyuban, sejumlah pedagang Pasar Panji memang meminta agar semua bangunan los dibongkar. Sebab, bagian atas bangunan yang tersisa sudah pecah. “Kemungkinan besar konstruksinya sama dengan yang ambruk itu. Sehingga, kalau dibiarkan, bisa jadi hanya tinggal menunggu
ambruk,” tandasnya. Asbudiono berharap, pemkab segera membangun Pasar Panji. Itu agar pedagang yang direlokasi bisa kembali ke tem patnya semula. “Terus terang omzet pedagang berkurang sampai 35 persen. Apalagi sekarang musim hujan,” terangnya. Meski demikian, dia meminta agar pemkab benar-benar memastikan bahwa pembangunan pasar dikerjakan rekanan yang tidak nakal. Gambar dan besteknya harus benar-benar diperhatikan, sehingga bangunan awet. “Lebih-lebih lagi tidak terjadi
bangunan pasar ambruk,” katanya. Diberitakan kemarin (25/2), re k a na n p e l a k s a na p e m bangunan Pasar Panji akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, meski bangunan yang ambruk itu dibiayai uang negara, tapi pi hak kepolisian tidak bisa men jeratnya dengan unsurunsur pasal korupsi. Penyebabnya, hingga tutup tahun anggaran 2013, tidak sepeser pun dana Rp 1,250 miliar yang dianggarkan untuk pembangunan Pasar Panji diterima rekanan. Anggaran itu tetap berada di rekening kas daerah. (pri/c1/als)
Penyanyi Kafe Dituntut 2,5 Tahun BANYUWANGI - Imelda, 31, penyanyi kafe yang tinggal di Ja lan Anusapati, Kelurahan Mo jopanggung, Kecamatan Giri, kembali menjalani sidang kasus narkoba di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (25/2). Kali ini, jaksa penuntut umum (JPU) Semu SH dan Wahidah SH menuntut perempuan itu dihukum 2,5 tahun. Dalam tuntutannya, jaksa menyebut Imelda terbukti me-
lakukan tindak pidana memiliki sabu-sabu (SS) dengan berat kotor 0,37 gram atau berat bersih 0,17 gram. “Fakta-fakta yang terungkap di persidangan, SS itu milik terdakwa. Mohon dihukum dua tahun enam bulan,” tegasnya. Sebelum menyampaikan tuntutan, Wahidah membeber kronologis perkara narkoba yang melibatkan terdakwa. Ibu muda yang mengaku bekerja sebagai
penyanyi kafe itu ditangkap polisi 20 November 2013 di rumahnya. Saat ditangkap polisi di rumahnya, polisi menemukan SS dengan berat kotor 0,37 gram atau berat bersih 0,17 gram. Polisi juga menemukan pipet, satu potong sedotan, dan satu kotak kardus. “Terdakwa mengakui sabu itu miliknya. Sabu itu didapat dari Slamet Sukmajaya atau Afuk,” katanya.(abi/c1/bay)
40
Rabu 26 Februari 2014
ADVERTORIAL
Pastikan Dibangun Tahun Ini PANJI - Pemkab Situbondo memastikan tahun 2014 ini akan membangun kembali Pasar Panji yang ambruk 23 November 2013 silam. Anggaran pembangunan pasar di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji, tersebut sudah tertuang dalam APBD 2014. Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syaifullah. “Jadi, sudah dianggarkan di APBD 2014. Pasar itu dibangun kembali dengan tetap menggunakan mekanisme atau tahap sebagaimana seharusnya. Mulai pelelangan dan seterusnya,” kata Syaiful kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RB) petang kemarin (25/2). Apakah ada sanksi khusus kepada rekanan pelaksana pembangunan Pasar Panji yang roboh, semacam black list, Syaifullah belum memberikan jawaban tegas. Dia menyarankan Jawa Pos Radar Banyuwangi bertanya langsung kepada Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD), Tri Cahya Ningsih. Saat dikonfirmasi, Kepala DPKD Tri Cahya Ningsih mengaku belum bisa berkomentar banyak. “Kita sampai sekarang belum terima surat resmi dari kepolisian tentang penyerahan Pasar Panji kepada rekanan,” terangnya via sambungan seluler. Sementara itu, sejumlah pedagang tampaknya cukup trauma terkait ambruknya Pasar Panji. Mereka meminta agar los Pasar Panji yang tidak roboh dibongkar total. Ketua Paguyuban Pasar Panji, Asbudiono mengungkapkan, para pedagang menginginkan pembangunan Pasar Panji dimulai dari nol n Baca Pastikan...Hal 39
Giliran Pemilih Pemula Digembleng Politik
EDY SUPRIYONO/RaBa
DISERAHKAN KE REKANAN: Sejumlah pekerja juga membongkar los Pasar Panji yang tidak ambruk.
Baru Ditinggal Lima Menit, Motor Raib SITUBONDO - Komplotan maling motor terus menghantui masyarakat Kota Santri. Seperti yang terjadi kemarin (25/2), satu unit Yamaha Vixion bernopol P 5047 EY digondol maling saat diparkir di depan pendapa Kabupaten Situbondo. Korban pencurian motor (curanmor) yang terjadi sekitar pukul 21.00 itu adalah Hariyanto, warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji. Lelaki 26 tahun tersebut memarkir motornya di pinggir jalan depan pendapa, atau di selatan alun-alun. Setelah memarkir motor, pria yang
bekerja sebagai pegawai swasta itu bermain di alun-alun. Motor hitamnya itu diparkir dalam kondisi dikunci setir. “Sepedanya sudah saya kunci setir,” kata korban saat melapor ke Mapolres Situbondo. Lantaran perasaan tidak nyaman, setelah lima menit berada di tengah alun-alun, korban kembali ke tempat motor kesayangannya diparkir. Sayang, begitu sampai di parkiran, ternyata Vixion miliknya telah raib. Mengetahui hal itu, korban terkejut dan bingung. Lantas, dirinya bertanya kepada orang-orang sekitar. Namun, usaha
pencarian yang dilakukan pria nahas itu tak membuahkan hasil. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 22 juta. “Laporannya sudah kami terima. Saat ini dalam penyelidikan petugas,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo.Wahyudi meminta agar masyarakat lebih berhati-hati memarkir atau meninggalkan motornya. Karena kejadian serupa bisa saja dialami orang lain. “Kalau ada petugas parkir, sebaiknya motornya diparkirkan saja. Kalau memang tidak ada, harus selalu diawasi,” imbau Wahyudi. (rri/c1/als)
Polisi Ditinggali Sangkar Merpati SITUBONDO - Hampir setiap penggerebekan kasus perjudian, pelaku dapat ditangkap dengan mudah oleh petugas kepolisian. Namun, khusus kasus perjudian yang menggunakan media burung merpati, tidak semudah menggerebek perjudian lain. Seperti yang terjadi kemarin (25/2). Saat melakukan penggerebekan arena judi merpati, polisi hanya berhasil mengamankan barang bukti berupa sangkar burung. Penggerebekan perjudian yang dilakukan petugas itu dilakukan sekitar pukul 15.00 setelah petugas mendapat informasi dari masyarakat. Saat itu, petugas mendatangi TKP di persawahan Dusun Panjelinan, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus. Namun, selalu saja, operasi judi burung merpati itu dihadapkan pada sulitnya menangkap para pejudi yang semua berada di tengah sawah. Bagaimana tidak, begitu kendaraan polisi berhenti dan diparkir di pinggir jalan, ternyata para pejudi yang sedang mengadu merpati langsung lari. Hal itu yang menyebabkan petugas sulit melakukan penangkapan. Diduga kuat, kemungkinan ada seseorang yang mangkal di jalan sebagai telik sandi (mata-mata). Jadi, orang yang ditugasi itu tahu apakah ada polisi ataukah tidak. Sehingga, pada saat kendaraan patroli baru diparkir, seluruh pejudi sudah menghilang. Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengakui sulitnya penggerebekan judi taruhan dengan media burung merpati tersebut. Sebab, ham-
Syamsuri/RaBa
PENDIDIKAN POLITIK: Peserta penyuluhan yang terdiri guru pembimbing dan siswa mengikuti acara sosialisasi hingga usai.
KONTINU: Kepala Bakesbangpol dan Linmas, Herry Suryanto (kanan) bersama Kabid IB dan HAL, H. Achmad Munir.
pada 9 Juli 2014. Saat ini sudah bisa dilihat pesiapan dari semua calon kandidat. Mulai pemasangan baliho, debat kanditat, dan kampanye terselubung. Dia berharap, upaya tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Herry mengungkapkan, suksesnya pemilu menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Karena itulah, pemerintah dan berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu termasuk KPU dan Panwaslu melakukan berbagai upaya bagaimana pelaksanaan pemilu bisa diketahui, dipahami, serta mendapat-
kan partisipasi dukungan masyarakat yang tinggi. Kabid IB dan HAL, H. Achmad Munir berharap semua peserta setelah mengikuti penyuluhan ini, ilmu yang didapat bisa ditularkan kepada para teman-temannya di sekolah dan masyarakat di lingkungan rumah masingmasing. Hadir dalam acara yang dimulai pukul 08.30 ini, Sekretaris KPUD, Imron Rosadi; Ketua Panwas Kabupaten, Baharuddin Lopa, Akademisi Unars, Hari Susanto, serta sejumlah para pejabat teras di lingkungan Bakesbangpol dan Linmas Pemkab Situbondo. (pri/als)
Kini, Bisa USG Jantung di RS dr Abdoer Rahem SITUBONDO – RS dr Abdoer Rahem Situbondo kini memiliki alat untuk melakukan tes ekokardiografi atau USG jantung. Aktivitas yang lebih sering disingkat dengan sebutan Echo ini merupakan suatu pemeriksaan yang memberikan gambaran jantung pasien yang sedang berdenyut dan dapat merekam gambar dengan sempurna. Dengan demikian, alat ini sangat membantu dokter dalam menilai fungsi dan struktur jantung berserta katupnya secara langsung atau real-time. “Jadi alat ini akan menjadi bagian dari dokter spesialis jantung dr Ariadi Nugroho, Sp. JP saat memberikan pelayanan kepada masyarakat di RS dr Abdoer Rahem,” terang Direktur RS dr Abdoer Rahem, dr Tony Wahyudi melalui Kabag TU, Imam Hidayat. USG jantung menggunakan teknologi yang sama seperti melihat janin di dalam perut ibu. Tidak ada radiasi yang terjadi pada pemeriksaan USG jantung. Sehingga, teknologi ini dapat digunakan pada semua orang di segala usia. “Secara umum tidak ada efek samping dari prosedur ini. Dalam keadaan
Edy Supriyono/RaBa
MAKIN LENGKAP: dr Ariadi Nugroho, Sp. JP memeriksa salah satu pasien di RS dr Abdoer Rahem.
tertentu, alat ini tidak dapat memberi informasi yang efektif. Misalnya pada orang dengan kegemukan, ataupun badan yang sangat kurus, karena dapat mempengaruhi hantaran gelombang suara,” terang dr Ariadi Nugroho, Sp. JP. Echo digunakan mengevaluasi performa jantung sekaligus struktur jantung pasien. Misalnya, ruang serambi dan atrium, dan juga katup-katupnya. Dengan alat ini dapat terlihat apakah fungsi jantung masih baik. “Apalagi pasca serangan jantung. Bagaimana gerakan katup jantung, bagaimana dinding jantung, dan bagaimana aliran cairan yang mengalir di ruangan
jantung,” papar Ariadi. Echo juga digunakan untuk mencari penyebab bunyi tambahan pada jantung (murmur), untuk memeriksa ukuran ruang jantung, memeriksa cairan di sekitar jantung, atau untuk melihat kemampuan otot jantung seseorang dalam memompa darah. Menurut Ariadi, tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan untuk USG jantung. Seseorang sebaiknya datang setelah makan atau minum seperti biasanya. Apabila mengkonsumsi obat-obatan rutin, sebaiknya melanjutkan untuk meminumnya seperti biasa. Kecuali, apabila ada dokter yang memberikan instruksi khusus. (pri/als)
Juarai Delapan Kategori Drum Band NUR HARIRI/RaBa
DITINGGAL PEMILIK: Sangkar burung merpati diamankan di halaman belakang Mapolres Situbondo.
pir semua lokasi yang digunakan para pejudi berada di areal persawahan. “Memang sulit, karena medannya di tengah sawah. Tetapi, sampai saat ini karena perjudian itu dilarang, petugas tetap berusaha melakukan penangkapan,” kata Wahyudi. Dikatakan, pihaknya terus mencari cara agar bisa menangkap para pejudi
burung merpati. Namun demikian, langkah-langkah yang akan dilakukan tidak akan sembarangan agar tidak menabrak peraturan. “Penanganannya terus dikembangkan, tapi kami tidak mungkin ngawur. Masak orang di pinggir jalan ditangkap, sementara yang judi di tengah sawah berhasil kabur,” pungkas Wahyudi. (rri/c1/als)
Kejaksaan Sudah Periksa Sepuluh Saksi SITUBONDO - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo terus mendalami pemeriksaan terkait ditetapkannya Imron Rosyidi (IR) sebagai tersangka dugaan korupsi dana P2SEM (Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat). Hingga kini setidaknya sudah sepuluh saksi sudah dimintai keterangan. Sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan itu adalah istri dan mertua Imron. “Tersangka sudah pernah kita periksa sekali,” terang Kajari Situbondo,
PANARUKAN – Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Pemkab Situbondo menggelar penyuluhan pendidikan politik kepada masyarakat dan pemilih pemula di aula Hotel dan Rumah Makan Asri, Panarukan, kemarin (25/2). Acara ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu, acara tersebut diharapkan meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan pencapaian prestasi dalam penyelenggaraan kehidupan politik dan kenegaraan serta membangun karakter bangsa yang selaras dengan budaya maupun sejarah bangsa. Ada 82 orang peserta yang ikut dari 28 lembaga pendidikan SLTA se-Kabupaten Situbondo. Tiap lembaga mengutus satu orang guru pembimbing dan dua orang siswa. “Tidak hanya bertujuan mensukseskan pemilu, acara ini kita harapkan juga mampu meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa,” terang Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Situbondo, Herry Suryanto saat membuka acara. Dia menegaskan, 2014 merupakan tahun politik. Sebab, di dalamnya ada dua event besar. Yakni pemilu legislatif pada 9 April 2014 dan pemilu presiden
Susanto, melalui Kasipidana Khusus (Pidsus) Bramantyo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi siang kemarin. Siapa saksi selanjutnya yang akan dipanggil, pengganti Mohammad Chozin itu enggan menyebutkan. Dia hanya mengatakan, pemanggilan sanksi berikutnya tergantung pengembangan hasil pemeriksaan. “Yang pasti kita masih terus mendalami keterangan saksi dan mengumpulkan alat bukti lain untuk lebih mendalami
pasal yang disangkakan kepada tersangka. Terkait alat bukti, misalnya, kita sudah mendapatkan sejumlah bukti transfer,” terang jaksa yang akrab dipanggil Bram tersebut. Menurut dia, untuk kepentingan penyidikan kasus yang membelit pria yang merupakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo tersebut, Kejari membentuk tim khusus beranggota empat jaksa. Tim itu diketuai Asih SH. (pri/c1/als)
SITUBONDO – Prestasi gemilang baru saja ditorehkan SD Islam Al-Abror. Lembaga pendidikan yang berkantor tepat di sebelah utara Masjid Al Abror ini memborong juara dalam Probolinggo Marching Open Competition/Promarch II tahun 2014, belum lama ini. Tidak tanggungtanggung, SD Islam Al Abror menjuarai delapan kategori kejuaraan. Yakni, juara pertama kategori percussion ensamble, juara kedua mayoret (paramananda), juara keempat piala peringkat se-Jawa Timur. Sedangkan kategori teknik permainan perkusi, colour guard, analisa musik, kareografi, dan gitapati, masing-masing meraih juara ketiga. Nama marching band SD Islam Al-Abror Situbondo yang telah mengharumkan nama Situbondo itu adalah ‘Marching Band Cross Satria Junior’. Selama ini di bawah asuhan team Didit Marco dan Wahid. Tema yang ditampilkan pada even yang
EDY SUPRIYONO/RaBa
BERPRESTASI: Anggota ‘Marching Band Cross Satria Junior’ bersama pengurus yayasan, guru, dan wali murid usai menerima hadiah.
digelar di GOR Indoor Kedok Probolinggo adalah ‘show proud to Dewa 19’. Penampilan siswa SD Islam Al-Abror sangat memukau penonton. Mereka tampil all out dengan rasa percaya yang tinggi. “Kita sangat mengapresiasi penampilan anak didik kita yang begitu bersemangat. Mereka tampil begitu hebat. Sehingga keluar sebagai juara,” papar Kepala SD Islam Al-Abror Situbondo, Fita Ariyani, M.Pd Ketua Yayasan Al Abror, Suroso menerangkan, Probolinggo Marching Open Competition/Promarch II
merupakan even berlevel Provinsi Jawa Timur. Siswa SD Islam Al Abror diikut even tersebut salah satu tujuannya untuk meningkatkan pengembangan potensi siswa di bidang ekstrakurikuler. Saat acara berlangsung, Kepala SD Islam Al-Abror, ketua yayasan termasuk wali murid, tidak ketinggalan berbaur memberikan semangat. “Kita bangga sekali karena siswa SD Al Abror mampu bersaing dan tak kalah dengan sekolah-sekolah yang lain di Jawa Timur,” imbuh Fita Ariyani.(pri/*/als)