26 JANUARI
TAHUN 2014
29
Eceran Rp 5.750
MOTIVASI
GALIH COKRO/RaBa
GAME: Yudi Setyo Prayogo memberikan pelatihan vibrasi quantum kepada seluruh karyawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Seblangroom kemarin.
Alihkan Energi Negatif Menjadi Energi Positif KALIPURO - Berhenti mengeluh, kelola pikiran, dan lepaskan emosi secara baik. Singkirkan pikiran negatif, dan berpikirlah secara positif, maka hidup Anda akan lebih bahagia. Itulah gambaran isi pelatihan vibrasi quantum yang diikuti seluruh kru Jawa Pos Radar Banyuwangi di Seblangroom kemarin (25/1). Melalui pelatihan yang dipandu Yudi Setyo Prayogo dari Griya Terapi tersebut, diharapkan kinerja seluruh karyawan koran harian pagi terbesar di Bumi Blambangan ini semakin optimal. Pada pelatihan yang dilaksanakan di Seblangroom, kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi, Jalan Yos Sudarso, 89C, tersebut peserta diajak mengelola pikiran dan emosi sekaligus menyelami alam semesta n Baca Alihkan...Hal 35
n Pebisnis yang Menjadi Terapis Bekam Baca Inspirasi halaman 34
PENYEBERANGAN
GALIH COKRO/RaBa
MENDUNG: Kapal feri menunggu giliran sandar di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Hujan Setiap Hari, Penumpang Feri Sepi KALIPURO - Intensitas hujan yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir berdampak terhadap aktivitas kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Sejak memasuki puncak musim hujan, penumpang pejalan kaki anjlok cukup signifikan. Penumpang kendaraan relatif stabil, tapi cenderung sepi. Pada musim kemarau beberapa bulan lalu, pergerakan penumpang pejalan kaki setiap hari mencapai 750 orang. Nah, memasuki puncak musim hujan kali ini, penumpang pejalan kaki turun menjadi 500 hingga 525 orang n Baca Hujan...Hal 35
KESEHATAN
Peserta JKN Mandiri Tembus 1.500 Orang BANYUWANGI - Kerja keras Pemkab Banyuwangi ikut menyosialisasikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tampaknya tidak sia-sia. Hingga kemarin (25/1), pendaftar JKN Mandiri di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Banyuwangi sudah mencapai 1.500 orang n Baca Peserta...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
MERAH-KUNING: Ratusan Lampion menghiasi teras Klenteng Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, kemarin.
Bersih-bersih Klenteng
Jelang Imlek
BANYUWANGI - Persiapan menyam but tahun baru Imlek 2565 mu lai dilakukan para pengurus Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Banyuwangi, kemarin (25/1). Sejumlah pekerja terlihat
ditandai dengan sembahyang bersama. “Malam tahun baru Imlek, kita lakukan sembahyang dan doa bersama,” cetus Ketua Umum TITD Hoo Tong Bio Banyuwangi, Bambang Witarsa n
membersihkan tempat ibadah yang berlokasi di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, itu. Puncak perayaan tahun baru Imlek 2565 akan dilaksanakan pada Kamis malam (30/1). Acara tersebut akan
Baca Bersih...Hal 35
Rp 39 Juta Raib Dalam Angkot BESUKI - Aksi kejahatan di dalam angkutan umum ternyata tidak hanya terjadi di kota besar. Kondisi serupa juga terjadi di dalam angkot di Situbondo Jumat sore lalu (24/1). Seperti yang dialami Ina Sunaryati, 43, warga Desa Mlandingan Wetan, Kecamatan Mlan-
dingan, Situbondo. Perempuan yang juga pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Situbondo itu kehilangan uang Rp 39 juta dalam perjalanan naik angkot jurusan Situbondo-Besuki. Ina langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Situbondo. Kejadian itu terjadi
saat korban pulang bekerja sekitar pukul 15.00 Jumat lalu. Dia pulang ke rumahnya di Desa Mlandingan. Ina naik angkutan umum jurusan Situbondo-Besuki. Namun, begitu angkutan umum tersebut berjalan, korban yang sudah merasa lelah
Dinsos Upayakan Pemulangan Sihatul
Baca Rp 39 Juta...Hal 35
Kekerasan di Banyuwangi selama tahun 2013 Dewasa
Kasus
L
P
1. KDRT n Kekerasa Fisik n Penelantaran Jumlah korban KDRT
CLURING - Kabar tentang Sihatul Alfiyah, 24, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, akhirnya direspons Pemkab Banyuwangi. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsos Nakertrans) akan membantu upaya pemulangan TKI yang masih koma karena diduga disiksa majikannya di Taiwan tersebut. “Kita akan berupaya memulangkan,” cetus Kepala Dinsosnakertran Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, kemarin (25/1). Untuk melihat perkembangan TKI tersebut, Kadinsos Alam Sudrajat bersama Ketua Forum Buruh Migrant Kabupaten Banyuwangi, Marifatul Kiptiyah, mendatangi rumah keluarga Sihatul Alfiyah di Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, kemarin n Baca Dinsos...Hal 35
akhirnya tertidur di dalam angkutan umum tersebut. Pada saat tertidur, penjahat mengambil uang dari dalam tas PNS tersebut. Tidak tanggung-tanggung, ter nyata tas korban berisi uang puluhan juta rupiah n
Total
11 3 14
2 0 2
13 3 16 69 6 5 68 148
2. Non KDRT n Persetubuhan n Pencabulan n Pembunuhan n Lain-lain kasus non KDRT Jumlah korban non KDRT
12 12
3 34 34
3 8 11
69 6 2 14 91
3. Korban human trafficking
1
3
1
5
10
13
51
12
98
174
Grand total
Kasus KDRT masih Tinggi AGUS BAIHAQI/RaBa
TKI: Kerabat menunjukkan foto Sihatul Alfiyah.
BANYUWANGI - Kalangan pe rempuan dan anak di Banyuwangi tampaknya belum sepenuhnya terbebas dari tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pasalnya, selama tahun 2013 lalu sedikitnya
16 orang menjadi korban tindakan kekerasan yang dilakukan orang terdekatnya. Kenyataan yang sangat menyesakkan hati itu patut menjadi bahan renungan kita bersama n Baca Kasus...Hal 35
Mengunjungi Gedung Eks Sekolah Rendah di Mangaran, Situbondo
Tembok, Genting, dan Kayu Belum Berubah sejak 1932 Situbondo ternyata memiliki gedung sekolah kuno yang layak dilestarikan sebagai cagar budaya. Aset tersebut adalah eks bangunan Sekolah Rendah di Desa Semiring, Kecamatan Mangaran. Bagaimana kondisinya?
BANGUNAN tua biasanya bisa dicermati dari kondisi kayunya. Selain itu, kondisi tembok, batu-bata yang tahan lama, juga dapat dilihat dengan kasat mata. Inilah kondisi yang tergambar di bangunan eks Sekolah Rendah di Desa Semiring. Kini, bangunan tersebut tetap dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
Rp 39 juta raib di dalam angkot jurusan Besuki Cukup untuk membeli angkotnya
Kasus KDRT di Banyuwangi masih tinggi Kemesraan dalam rumah tangga malah jauh lebih tinggi
NUR HARIRI, Mangaran
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Anak-Anak L P
NUR HARIRI/RaBa
BERTAHAN: Kondisi bangunan sekolah yang dibangun pada 1932 silam di Desa Semiring, Mangaran, Situbondo.
Gedung lawas itu kini dimanfaatkan sebagai Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bangunan yang dibangun sekitar tahun 1932 itu menyisakan banyak kenangan. Dahulu, banyak orang
di Desa Semiring yang mengenyam pendidikan dasar di sekolah itu n
Baca Tembok...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com
30
Minggu 26 Januari 2014
Tangkal Teroris, Polisi Razia Kamar Kos MUNCAR - Upaya preventif atas gangguan keamanan dan teroris digelar aparat Polsek Muncar kemarin (25/1). Dalam kegiatan yang dipimpin Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini itu, petugas menyisir sejumlah fasilitas umum, seperti kamar kos. Satu per satu penghuni dan kamar kos di Muncar diperiksa petugas. Kehadiran petugas itu tentu saja membuat sejumlah penghuni kamar kos kikuk. Mereka tidak menyangka bakal disambangi petugas di pagi hari itu. Selain memeriksa hunian yang menjadi tempat berteduh tersebut, polisi juga memeriksa kelengkapan lain, seperti identitas penghuni kamar kos. Beruntung, dalam razia yang digelar di beberapa titik, seperti Tembokrejo dan
Muncar, itu petugas tidak menemukan kejadian menonjol. Semua tempat yang disambangi bisa dikatakan steril dari ancaman gangguan keamanan. “Ini upaya preventif saja terhadap potensi gangguan keamanan dan teroris,” beber Kompol Ary Murtini. Ary Murtini menyebut, wilayahnya memiliki potensi dan ancaman keamanan, seperti teroris. Selain merupakan salah satu urat nadi ekonomi di Banyuwangi, Kecamatan Muncar juga bersentuhan langsung dengan perairan Selat Bali. Rencananya, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara berkala di beberapa titik yang berpotensi terjadi kerawanan. Sekaligus kegiatan itu menjadi langkah Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. (nic/c1/als)
ISTIMEWA
ANTISIPASI PELANGGARAN: Petugas gabungan unsur TNI, Polri, dan Satpol PP, melaksanakan razia rumah kos dan kontrakan di wilayah Kecamatan Kalipuro kemarin (25/1).
Amankan 3 Cewek Bawah Umur KALIPURO - Petugas gabungan tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan Pemkab Banyuwangi, menggelar razia tempat kos dan kontrakan di wilayah Kecamatan Kalipuro kemarin (25/1). Langkah tersebut dilaksanakan untuk mencegah penyalahgunaan tempat kos atau kontrakan sebagai tempat mesum dan persembunyian pelaku kriminal. Petugas gabungan Koramil, Polsek, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Kalipuro, dan sejumlah perangkat desa, itu mulai merangsek ke sejumlah lokasi sekitar pukul 09.30. Tercatat delapan tempat kos dan kontrakan dirazia petu-
gas di wilayah Desa Ketapang. Hasilnya, petugas mendapati sejumlah penghuni kos dan kontrakan yang tidak memiliki kartu identitas. Dari Desa Ketapang, petugas gabungan melanjutkan razia di wilayah Kelurahan Klatak. Kali ini petugas menemukan tiga perempuan penghuni rumah kos berstatus bawah umur. Mereka adalah Kh, 16; Hr, 16; dan Kk, 16. Belakangan diketahui, ketiga perempuan bawah umur itu berasal dari Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Malang. Kontan, ketiganya digiring ke Mapolsek Kalipuro untuk keperluan penyidikan.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Mendut •
• Ruko Glenmore •
Beruntung, berdasar hasil penyidikan petugas, ketiga perempuan bawah umur tersebut bukanlah korban perdagangan manusia (human trafficking). Meski demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi langsung menghubungi pihak keluarga untuk menjemput ketiga perempuan tersebut. Kapolsek Kalipuro, AKP Sudarsono mengatakan, razia kemarin dilaksanakan untuk mencegah penyalahgunaan tempat kos dan rumah kontrakan. “Kegiatan ini kami lakukan untuk mencegah penyalahgunaan rumah kos dan kontrakan,” ujarnya.
Kapolsek Sudarsono tidak menampik dalam razia kemarin pihaknya menjaring dan mengamankan tiga perempuan bawah umur yang menempati rumah kos di wilayah hukum Polsek Kalipuro. “Berdasar hasil pemeriksaan, mereka bukan korban trafficking,” cetusnya. Menurut Kapolsek Sudarsono, langkah selanjutnya yang dilakukan polisi adalah mengembalikan tiga perempuan bawah umur itu kepada orang tua masingmasing. “Pihak keluarga sudah kami hubungi. Keluarga yang akan menjemput di Mapolsek Kalipuro,” pungkasnya. (sgt/c1/als)
REPRO POLSEK MUNCAR
DIPERIKSA: Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini saat memeriksa identitas penghuni kos di Muncar kemarin.
AGENDA KOTA
Kursus Komputer & Bahasa Inggris LPICI Kabar gembira, telah hadir kursus komputer & Bahasa Inggris Full Multimedia & Pasti Bisa Bicara!. Tersedia kelas untuk SD, SMP, SMA, mahasiswa dan umum. Gratis ke Singapura bagi peserta terbaik. Daftar di kantor LPICI di Jalan Hasan Asegaf, Situbondo. Hanya 7 orang per kelas. Pendaftaran cukup Rp 50.000 saja. Hubungi 0823-0234-0456. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Mekanik Cuci Mobil •
• Fighter ‘94 •
• Nissan •
• Kijang LGX ‘01 •
• Kijang LGX ‘03 •
Dcrsgrmknkcucimobil&polesH:081803216312 Gascarwash PiereTendean 49 Bwi
Djual Cpt Fighter Th ’94 Feat Nopol P Hub. 088803266664 Pelangi Sakti Motor
Dijual kjg Lgx th 2001 silver solar hrga 125 jt nego bisa cdash&kredit atau tukar tambah Hb 082142194111
Dijual kijang lgx efi th 2003 barang bagus dijual 138 jt nego hub bu eka 08113518593
• Daihatsu Terios ‘12 •
• Terios ‘09 •
• Suzuki Splash ‘10 •
Dijual Daihatsu Xenia F 651 RV GMRFJ 4x2 MT tahun2012 putih harga 139,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dijual Terios Lx 09 mrh mtl Hrg 145 jt Nego Bisa Cash & kredit atau tukar tambah Hb 082142194111
Dijual Suzuki YV4 1.2 RII Splash MT th 2010 coklat mtl hrg 107,5 juta nego barang istimewabisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
• Avanza ‘13 •
• Innova ‘06 •
• Toyota Innova ‘08 •
Dijual cepat Avanza 1.3G A/T Putih Th 2013 Baru/Profit Harga 175 Nego Hub: Mawan 081336046319
Djual Innova Diesel Type E th 2006 warna apple grey plat P a.n sendiri, full var, harg 137,5jt hub 087857422944
Dijual Toyota Kijang Inova RW 41 Tahun 2008 hitam AC DBL VR Harga 148,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
• Honda Jazz ‘12 •
• Daihatsu Xenia ‘07 •
• Panther ‘03/’08 •
Dijual Honda Jazz GE8 15S MT CKD tahun 2012 putih mutiara Harga 185 jt. NEGO barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333)631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios F 700 RG TX MT tahun 2007 merah MTL AC DVL Harga 143,5 jt NEGO barang istimewa bisa cash/ kredithub(0333)631526–635176,0811351148
Dijual Dua Unit Phanter LV 03/08 Trbo Pwr Silver Hrg 117,5/152,5 Jt Nego Bsa Tukar Tambah Hb 082142194111
BANYUWANGI
• Satpam •
BUTUH UANG, Dijual cepat rumah lantai 2, lokasiJlMendutGg12(belakangkantorpemkab Banyuwangi). Harga nego. Siapa cepat dapat. Hubungi08123531325
Dijual Ruko luas tanah 12 x 21 mtr. Luas bangunan 6'5 X 17,5 mtr. Alamat. Timur stasiun KAI Glenmore. Minat. Hub. 082131959539/087857352498
SITUBONDO
BANYUWANGI
• Grand Panji •
• Ruko Muncar •
Dicari Segera: 1.Calon Anggota Satpam Pend Min SMA/Sdrjt Usia Min 20/Max 30 Th,Tinggi Min 167 cm/ Berat Proporsional Bersedia Ditempatkan di Bwi-Jember (Wilayah Kerja Perusahaan) 2.Tenaga Satpam BerGADA PRATAMA Ditempatkan di Perbankan Banyuwangi (Wilayah Kerja Perusahaan) Kirim Lamaran Ke PT Diana Abadi Santosa Jl Budiono No.42 Bwi Telp. (0333) 411000
BANYUWANGI • Mendut •
NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.
Dijual murah Ruko luas tanah 38 m2 full bgn tingkat 3 pertokoan muntos Mcr pgr Jl Raya Hb 081249770939,(0333) 597632 Foto server 26 Jan)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• STNK •
• STNK •
Hlg STNK P 6294 WK, an. Isnaini Klatakan RT 02/02 Kel Klatak, Kalipuro
Hlg STNK P 4956 ZB, an. Aq Suprayon Cungking 02/01, Mojopanggung, Giri
Hlg STNK P 3177 XS an Pujiono Dsn Krajan RT 02/01 Kel.Tamanagung,Cluring
BANYUWANGI • Seminar VSI • Ikuti Seminar VSI (Bisnis Ust YM) Di Aula RS Fatimah 16 Feb ’14 Jam 10 Tiket 20 Rb Pemb H:Widi Hub:Dian 082331486450
Dptkn undian hdih lgs 1 Emas Btngn 10gram, 2 Samsung Note 3, 3 Garuda Travel Voucher @ Rp.5.000.000. 48 Shpping Voucher @ Rp.500.000. U/ pmblian all type Nissan bln Januari. Nissan Bwi: Jl. Letjend S.Parman 147 telp. 4460222, Gtg 7612727
BANYUWANGI • Les Mtk-Fisika •
Dijual Tanah Mendut-Bwi L.1150m2 & Tanah depan Pertamina-Meneng L 4845m2 Hub.0811301322/0818341688
Les Matematika,Fisika SMP dan SMA Jl. Kalilo No.11 Bwi Telp (0333) 421948
• Pulau Santen •
• Desy Education •
Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614
Persiapan UAN / UNAS SMP /SMA, TOEFL utk umum.jaminan kualitas, segera dftr DESY EDUCATION ,Jl. Hayam Wuruk 75 Banyuwangi Telp. (0333) 424476, HP.085258036777
• BPKB • Hlg BPKB an Siska Santalia Sidiq KT 3206 CP yg mnmukan hub:082336618439
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
31
Minggu 26 Januari 2014
Cuaca Ekstrem, Ikan Kering pun Langka Nelayan Pilih Tidak Melaut
NUR HARIRI/RaBa
MULAI LANGKA: Salah satu produsen ikan kering di Desa Tanjung Kamal. Seringnya cuaca ekstrem menyebabkan pasokan ikan berkurang.
SHULHAN HADI/RaBa
LUCU DAN KRITIS: Salah seorang comic sedang open mic di depan para penonton Jumat malam (24/1).
Stand Up Comedy ala Banyuwangi BANYUWANGI - Kehadiran berbagai komunitas pop ternyata berpengaruh terhadap kawula muda Kota Gandrung. Jumat malam (24/1) lalu puluhan remaja berkumpul di salah satu kafe di kota Banyuwangi. Mereka sedang menyaksikan open mic atau praktik para comic (pelaku stand up comedy) Banyuwangi. Salah satu penonton yang hadir malam itu Alfi, 23, menuturkan, kehadiran komunitas stand up baginya sangat positif. Sebab, selain sebagai hiburan, banyolan yang dilontarkan lebih edukatif dan kritis. Cewek penggemar Vespa itu juga menambahkan, kegiatan semacam itu bisa untuk mewadahi kreativitas pemuda. “Lumayan lucu dan menghibur,” ujarnya.
Ranta, salah seorang comic yang juga pengurus Stand up Banyuwangi mengatakan, kegiatan tersebut awalnya untuk kalangan sendiri. Namun, lambat laun penggemarnya banyak bermunculan. Akhirnya, mereka memutuskan open mic. Selain bertujuan mengasah kemampuan, tujuan mereka mengadakan open mic juga memberikan alternatif hiburan kepada orang lain. “Biar hiburannya makin cerdas,” ujarnya. Para comic yang beraksi berasal dari latar belakang berbeda. Ada yang mahasiswa, ada pula yang sudah bekerja. Komunitas tersebut tidak membatasi latar belakang keanggotaan. “Siapa saja boleh gabung dan belajar bareng,” tegasnya. (mg1/c1/als)
SITUBONDO - Sejumlah istri nelayan di Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, menjadi pengangguran dadakan lantaran pekerjaan mengeringkan ikan tidak dapat mereka dilakukan. Hal itu karena sebulan ini Situbondo diguyur hujan dan angin kencang. Akibatnya, stok ikan kering di sejumlah pasar menjadi minim. Itu disebabkan para ibu yang biasanya memproduksi ikan kering berlibur lantaran cuaca tidak mendukung. Dampak negatifnya, harga ikan kering cukup mahal. Seperti pengakuan Asma, 30, seorang konsumen yang mencari ikan kering-asin di Pasar Mimbaan Panji. Dirinya mengaku sulit mendapatkan ikan asin di musim hujan ini. “Sudah lama nyari ikan asin, masih belum ketemu juga. Di Pasar Mimbaan tadi ada, tapi langsung habis. Ini baru dapat gerang teri, tapi harganya sudah naik,” kata Asma. Mulai berkurangnya setok ikan kering di pasaran tidak hanya disebabkan liburnya ibu-ibu menjemur ikan. Namun, juga karena ikan yang akan dikeringkan juga sulit didapat. Itu karena para nelayan masih banyak yang tidak melaut. “Anginnya masih besar. Daripada terjadi yang bukan-bukan di lautan. Karena itu, para nelayan memilih tidak melaut. Makanya, pembuat ikan asin tidak mendapatkan ikan,” kata Bu Mil, 56, warga asal Desa Mangaran yang biasa menjemur ikan asin. Pantauan koran ini, para istri
nelayan yang masih menjemur ikan hanya beberapa orang. Produksi ikan kering di musim hujan ini tergolong minim. “Tetap buat. Tapi tidak banyak seperti di musim panas,” kata Mil saat berada di pesisir pantai Kecamatan Mangaran. Para ibu pembuat ikan kering
dan nelayan Desa Tanjung Kamal itu berharap musim hujan segera reda. “Semoga hujan tidak lama dan kami bisa kerja lagi,” katanya. Menurut Sugi, seorang nelayan Desa Tanjung Kamal, dirinya sudah lama menjadi nelayan dan biasanya men-
cari bahan baku ikan asin. “Biasanya saya cari ikan petet, teri, dan ikan yang bisa diasin. Tapi ini libur karena ombak masih besar,” kata Sugi. Agar asap dapurnya tetap mengepul, Sugi terpaksa mencari kerjaan sampingan. (rri/c1/als)
INSPIRASI
34
Kecil Dulu Besar Kemudian
Minggu 26 Januari 2014
Yudi Setyo Prayogo Praktisi Bekam, Hypnotherapis, dan Quantum
Pebisnis yang Menjadi Terapis Bekam S
EPULUH tahun melakoni sebagai karyawan bank swasta nasional tidak pernah terbersit sedikitpun dalam pikiran Yudi Setyo Prayogo untuk mejadi pebisnis. Bahkan, melihat latar belakang pendidikan dan pernah terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 1997, sepertinya tidak mungkin baginya untuk menjadi pebisnis. Saat itu, teman-temannya mengira jika kelak Yudi bekerja sebagai dosen. Namun, arah jalan merubahnya untuk menjadi wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di awal-awal penerbitan perdana. Tak lama bekerja sebagai wartawan, Yudi dipanggil untuk bekerja sebagai bankir di sebuah bank swasta di Banyuwangi. Selama bekerja di bank pun, beberapa prestasi juga pernah diraihnya. Di antaranya sebagai finalis dalam Buana Innovator Award. Selama 10 tahun bekerja
di bank, Yudi mengalami kondisi pasang surut terkait kondisi internal bank dan kondisi makro ekonomi. Sebagai analis kredit, saat itu dia dituntut pula berpikir keras tentang pencapaian target dan analisa bisnis nasabah. Seringnya sakit-sakitan akibat bekerja di bawah tekanan (baca: stres) dan juga melihat teman-temannya di lingkungan kerjanya yang kerap sakit, menarik minat Yudi untuk mempelajari ilmu pengobatan warisan Nabi, yakni Hijamah atau bekam. Saat libur kantor, Yudi mengikuti workshop yang khusus mengajarkan terapi Islami ini. Bahkan, bersama beberapa dokter di Banyuwangi, bareng-bareng ikut pelatihan. Hingga akhirnya pada awal tahun 2010, Yudi memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan bank. Dengan modal pesangon ‘hanya’ Rp 8 juta, Yudi terbilang nekat membuka bisnis tours dan travel, warnet, percetakan, dan klinik Thibbun Nabawi di bawah bendera AMANURA Mulitilayanan. Berbekal keyakinan dan kepasrahan kepada Sang Khalik, mulailah kegiatan bisnis dan sosial berjalan berbarengan. Bantuan modal kemudian datang dari PKBL Pelindo III Banyuwangi yang kemudian menjadi pelanggan tiket pesawat AMANURA Tours & Travel. Hingga
: : : : :
Istri Anak
: :
Organisasi Praktisi
: :
Yudi Setyo Prayogo, SH Banyuwangi, 17 Juni 1974 Jl. Brawijaya No. 16A Banyuwangi S1 Fakultas Hukum Universitas Jember AMANURA Multilayanan 1. AMANURA Tours & Travel 2. Warnet, Photocopy, dan Percetakan 3. AMANURA Griya Terapi Fika Dian Saptawati, SH 1. Aura Karismazahra Aisyah 2. Syahira Karisma Khansa Ketua Asosiasi Bekam Indonesia Cabang Banyuwangi - Bekam - Hypnotherapis - Quantum
SAJAK-SAJAK
Semut dan Gajah bila tak bisa melihat dari dekat coba lihat dari jauh seperti cerita semut dan gajah atau seperti mata yang butuh cermin untuk melihat dirinya sendiri mencoba jadi orang lain untuk melihat diri apakah mungkin hal itu dilakukan? seperti melakukan hal yang tak diinginkan bukan sesuatu yang selalu diinginkan berbicara lebih mudah berpikir juga selanjutnya tapi dalam hal melakukan itu selalu berdebat alasan wahai diri yang bebas sampai kapan kamu akan terus merasa bebas atau kamu hanya seorang pengecut yang selalu bersembunyi di bawah kolong kebebasan aku ingin bertanya padamu apa yang kamu inginkan? apa yang kamu cita-citakan? apa yang kamu harapkan? aku tak akan bertanya lagi karena ini bukan suatu paksaan jadilah diri sendiri agar kamu tak selalu bingung dengan sebuah pilihan
Mimpi Itu Aku aku melihat nun jauh di sana sebuah mimpi yang begitu indah bercahaya dan penuh keteduhan melambai seakan menuntunku di tengah gurun tanpa oasis panas tiada tempat untuk berteduh hanya berteman bayang-bayang bergelayut di kaki tertatih mata ini memastikan dalam hati bertanya-tanya kepada siapa dia melambai sedang ku menemukan begitu banyak para pejuang langkahku terus meyakinkanku untuk terus berlari bahwa yang dia tuju adalah aku mimpi itu memilihku Sajak-sajak Sevgi Axtaran mahasiswa STAI Darussalam.
saat ini, instansi pemerintah dan swasta juga telah menjadi pelanggan tiket pesawat. Di sela-sela melayani tiket pesawat, Yudi kerap menanyakan kondisi kesehatan pelanggannya. Bila perlu, saat itu langsung diajak ke kliniknya untuk mendapat sentuhan terapi quantum. Yudi terus menggali ilmu terapinya ini. Sebab, menurut terapis muda ini, orang yang sakit lebih dominan disebabkan oleh gangguan emosionalnya yang tidak terkelola dengan baik. Pada tahapan eksplorasi pikiran, diketahui ada endapan memori yang harus dirusak. Sehingga klien terbebas dari penyakit yang dideritanya. Bahkan, pelanggan AMANURA Tours dan Travel yang hampir tidak jadi berangkat dan tiketnya hampir hangus karena
sakit, harus mendapat perawatan dari sang pemilik travel secara gratis dan bisa bepergian sesuai rencana. “Ini saya lakukan gratis. Semata-mata demi membantu pelanggan yang akhirnya menjadi bagian keluarga besar AMANURA,” kata Yudi. Setelah bisnisnya berjalan, Yudi kerap diundang ke berbagai event untuk menularkan ilmu dan pengalamannya sekaligus melakukan terapi masal. Beberapa sekolah dan instansi juga turut mengundang Yudi. Terutama terkait dalam upaya pengembangan diri karyawan dan menajemen perusahaan yang sehat secara holistik. Pencapaiannya sebagai pebisnis, trainer, dan praktisi penyembuhan menjadi kebahagiaan tersendiri dalam perjalanan hidupnya. (als)
Vibrasi Quantum Bisa Ubah Nasib
TENTANG YUDI Nama TTL Alamat Pendidikan Usaha
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
KELOLA EMOSI: Yudi Setyo Prayogo melakukan sentuhan terapi quantum kepada salah satu pasiennya.
ALLAH SWT memberi karunia tubuh kita dengan sangat sempurna. Seperti halnya sebuah kamera, maka indera dapat merekam secara visual dan ada proses digitalisasi pada tubuh. Saat mata menangkap gambar atau realita kehidupan, maka itu adalah refleksi dari apa yang saat itu dipikirkannya. Lensa tubuh menjadi bagian sistem yang diyakininya (Belief System) dan ditransfer masuk ke inti sel hingga membentuk struktur gen/image yang sesuai. Keyakinan-keyakinan atau Be-
lief System inilah yang menjadi filter dari lingkungan. Artinya, gen atau image yang terbentuk disesuaikan dengan belief system yang diyakini oleh individu tersebut. Bila lensa belief systemnya buram (negative thinking), maka gen yang teraktifkan malah gen yang tidak memberdayakan. Begitu pun sebaliknya. Belief system positif/negatif itu sudah sejak kecil ditanamkan oleh orang-orang terdekat. Mulai dari orang tua hingga lingkungan. Untuk mengubah belief system
negatif yang sudah terlanjur tertanam, caranya sederhana. Ingatlah, bahwa Knowledge is powerful. Dan Lack of Knowledge can Result in Lack of Powerful. Artinya, berdayakan diri Anda dengan pengetahuan yang luas. Lalu tentukan belief mana yang mau diterapkan sehari-hari dan buang belief yang tidak memberdayakan lagi. Maka, mitos yang sudah terlanjur diyakini seperti balung kere atau balung sugih sebaiknya dihapus dalam pikiran. Segera camkan, bahwa balung kere atau
balung sugih bukanlah takdir dari genetik warisan. “Saya adalah penguasa hidup saya sendiri. Saya yang berkuasa menentukan gen mana yang saya aktifkan,” begitu kata Yudi. Tertarik dengan metode ini? Anda bisa menghubungi AMANURA Multiterapi di Jl. Brawijaya No. 16A Kebalenan Banyuwangi. Atau langsung menghubungi Yudi Setyo Prayogo SH di nomor 0811351607 atau 085258514636. Kunjungi juga www.amanuramultiterapi.com. (als)
BUDAYA Kangen Oleh Fatah Yasin Noor*
ARAN isun Masnotok. Isun lare Singonegaran. Isun saiki megawe nang Jakarta. Wis sepuluh taun kepungkur nang Jakarta, tapi saben dina sing biso lali nang tanah kelahiran. Sipat Markonah, wong wadon isun, ngulek sambel isun enget emak. Emak lungguh nang pelonco ambi nginang. Emak lungguh ambi delengi lare-lare cillik ciblungan nang sumber pinggir kali. Umah isun parek Kali Lo. Wong kampung kono kadung adus lan umbah-umbah meh kabeh adus ngising nang kono. Mbuh saiki. Sak temene iku sing apik. Termasuk pencemaran sungai, jare. Sumber banyune kening, bisa langsung diumbe. Markonah nggerus sambel nggarai isun mbrebes mili. Duduk kerono keneng sambele, using. Isun sing kuat ngempet kangen. Wis sepuluh taun kepungkur sing ngidek tanah kelahiran. Duh kelendi kabare konco-konco isun hang sak pantaran saiki yuh? isun sing wani mulih. Sing mentolo deleng Markonah susah kadung isun dipenjara. Nang Jakarta iki isun aman. Anak buah akeh, sangar-sangar. Herkules takluk nang isun. Sing wani macem-macem maning. Asnwi lare Meduro hang nantang caruk nang Pelabuhan Boom, Banyuwangi. Pas padang ulan. Terang-terangan Asnawi arep nggowo melayu Markonah, wong wadon isun. hun turuti pengarepane nantang caruk. Disongko isun sing wani tah. Isun magih pengnten anyar. Welas isun mung nang Markonah. Asnawi nggowo clurit. Isun gowo keris tinggalane mbah. Ono paran gentar wong isun sing salah, batin isun. Singkate cerito wetenge Asnawi berodol keneng keris isun. Deleng Asnawi nggelimpang sing tangi-tangi isun langsung mulih nang omah ringkes-ringkes. Markonah mesesegen deleng isun seger waras. “Ayo, dik, melayu mbuh wis nang endi, mumpung durung di-
goleti polisi. Urusan wong lanang iki, dik, beres wis. Isun mulo sing biso mulih mergone ana kerono hang wis hun ceritakaken mau. Nang Jakarta iki isun aman. Anak buah akeh, sangar-sangar. Herkules wis takluk nang isun, sing wani macemmacem. Isun mulo wong buronan, tapi isun wong Banyuwangi. Paran maning iling bengene, Asnwi lare Meduro hang nantang caruk nang pelabuhan Boom, Banyuwangi. kepingin njuwut Markonah, wong wadon isun. hun turuti pengarepane caruk. Padahal isun magih pengnten anyar. Wetenge Asnawi berodol keneng keris isun. Sing ono hang weruh isun sakiki nang
Jakarta. Aran asli isun mulo Masnotok, nang Jakarta isun nganggo aran samaran. Emak lan apak isun pastine sing kiro cerito-cerito nang wong-wong kampung, paran maning ndudokaken nang endi kahanan isun saiki. Tapi ben ulan isun sing lali ngirim picis kanggo emak-apak lan Nanik, adik wadon isun, hang magih sekolah SMA. Apak isun saiki mung nggawe kurungan manuk. Hasile sing sepiro. Kadung ono pesenan bain apak isun nggawe patrol. Apak yo pinter nggawe lagu. Emak kepincut apak, jare, mergo apak pinter nyuling. Kadung main angklung ojo takon, lagu paran bain biso. Kadung tengah dalu sulingan biso nggawe ati
keronto-ronto. Emak kepincut apak, jare, kerono nggudone nggregetno ati. Emak dadi demen lan welase nang apak. Soale sing gampang njuwut atine emak. Para tole petang kampung, Singotrunan, Klembon, Temenggungan, Lateng, podo naksir emak. Emak isun, ojo iri dulur, mulo Sritanjunge Banyuwangi. Busung, masio saiki emak wis sepuh, ayune magih kewelo-welo. Kadung emak cerito waktu magih demenan,isun kepingkel-pingkel. Apak kadung ngerayu nganggo wangsalan. Sing koyo lare saiki. Bengen sing ono HP. Sing koyo lare saiki, ngerayu pacare liwat SMS. Coro demenane wong bengen bedo. Kadung pingin ketemuan, semayanan nang pinggir kali ngisore jajang-jajangan, apak isun nguncalaken wangsalan. Hang diengeti emak gedigi. Gulo aren di enggo gelali iwak tamban diragi pindang Kisuk soren ajo lali Ketemuan nang ngieore jajang Bengen apak isun pegawai negeri, megawe nang penerangan. Mbuh kerono paran, jare emak, apak moro-moro dipecat dengan tidak terhormat. Sing ulih pensiunan. Kerungu-kerungu jare apak isun telibat peristiwa 65. Iki kabar selentingan baen. Cerito sak temene isun sing paham. Taun 65 isun durung lahir. Sampek saiki emak lan apak sing gelem cerito kelendi se sak temene kejadiane. Hang sun iling mung omongan emak hang dibalen iku-iku bain. “Hang penting apak iro selamet, nang”, jare emak. Emak nyeluk isun Nang. Kadung wis gedigi isun sing wani takon. Sing mentolo nyawang emak blimbing bumi. “Apak siro wis munggah truk arep digowo nang Curah Tangis. Akhire dikongkon mudun ambi Kang Untung. Untung ono Kang Untung, paman iro hang tentara.” Ono lagu karangan apak gedigi: “Sipat tanggal telu likur Mei/ulang tahun PKI”. Embuh kapan isun biso mulih. *) Sastrawan.
BERITA UTAMA
Minggu 26 Januari 2014
35
HALAMAN SAMBUNGAN
Penyuluhan melalui PKK dan Sekolah n KASUS... Sambungan dari Hal 29
Apalagi, dua di antara 14 perempuan korban KDRT itu masih berstatus anak-anak yang tentu sangat mem bu tuhkan kasih sayang orang tua. Luka fisik mungkin bisa disembuhkan, tapi luka mental yang diderita sang anak dikhawatirkan akan membekas selamanya. Kepala Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Perlindungan Anak (PKHPPA) Badan Per lindungan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Banyuwangi, Luluk Estrikhawati mengatakan, selama periode Ja nuari sampai November 2013, kasus KDRT menimpa 16 korban. Rinciannya, korban dewasa berjumlah 14 orang dan korban yang berstatus anak-anak berjumlah dua orang. Ironisnya,
seluruh korban KDRT tersebut berjenis kelamin perempuan. Ironisnya lagi, selain dua anak yang menjadi korban KDRT, ada 69 anak lain yang mengalami kejadian tidak kalah pahit. Mereka menjadi korban persetubuhan. Bukan itu saja, selama periode yang sama, tercatat ada enam anak yang menjadi korban pencabulan, dan lima anak menjadi korban pembunuhan. Masih belum cukup, dalam ren tang Januari sampai November 2013, enam bocah menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking). “Korban trafficking mencapai sepuluh orang. Dewasa empat orang dan anak-anak enam orang,” ujarnya saat di konfirmasi di kantor BPP-KB Banyuwangi Jumat (24/1). Luluk menambahkan, total korban kekerasan di Ba nyuwangi selama Januari hingga
No vember 2013 mencapai 174 orang. Sebanyak 16 orang menjadi korban KDRT, 148 orang menjadi korban kekerasan non-KDRT, dan se puluh orang lain menjadi korban human trafficking. (selengkapnya lihat grafis). Sementara itu, dikonfirmasi di tempat yang sama, Kepala BPPKB Banyuwangi, Muhammad Pua Jiwa mengatakan, upaya meminimalkan tingginya kasus ke kerasan di Banyuwangi telah intens dilakukan instansi yang dipimpinnya. Beberapa langkah yang telah dilakukan adalah terjun ke lapangan guna menyosialisasikan pemberantasan kekerasanterhadapperempuandan penghapusan KDRT. Selain itu, BPP-KB juga telah membentuk pusat in formasi dan koordinasi di setiap kecamatan. Tim pusat informasi dan koordinasi itu
bertugas mendeteksi masalah yang berkaitan dengan KDRT, perlindungan perempuan dan anak, dan human trafficking. Namun, yang tidak kalah penting, menurut Pua Jiwa adalah peningkatan peran lintas sektor terkait. “Peran serta lintas sektor terkait sangat berarti bagi upaya pencegahan dan pemberantasan kasus KDRT, human trafficking, dan perlindungan anak,” kata dia. Masih kata Pua Jiwa, penyuluhan terhadap para kader di tingkat kecamatan telah dilakukan. Harapannya, kader ter sebut meneruskan hasil penyuluhan tersebut kepada ma syarakat di tingkat bawah. “Kami juga telah melakukan penyuluhan langsung ke masyarakat, misalnya melalui PKK, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan di sekolah-sekolah,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Tertidur dalam Perjalanan ke Besuki n RP 39 JUTA... Sambungan dari Hal 29
“Korban sudah melaporkan kasus pencurian uang terse but. Berdasar laporan, diduga kuat pelakunya mengambil uang pada saat korban tertidur,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres
Situbondo, kemarin (25/1). Setelah berhasil menggondol uang PNS tersebut, sang pelaku kemungkinan besar langsung meminta sopir angkot berhenti. Maling yang beraksi pada sore hari itu hingga kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Karena sopir angkutan tidak mengetahui peristiwa itu, dia
terus melajukan kendaraannya hingga Terminal Besuki. Nah, pada terminal terakhir itu, Ina yang sudah telanjur melewati rumahnya baru menyadari bahwa uang Rp 39 juta di dalam tasnya telah hilang. “Korban baru sadar uangnya hilang saat bangun di Besuki,” kata AKP Wahyudi. Dikatakan, kasus kejahatan da-
lam angkutan umum tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian. Meski begitu, pihaknya mengaku sulit mengungkap kasus kejahatan itu, apalagi korbannya tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. “Kasus seperti ini cukup sulit, tapi kami terus berusaha menyelidikinya. Semoga pelaku tertangkap,” ujar Wahyudi. (rri/c1/bay)
Majikan Penyiksa Harus Diproses Hukum n DINSOS... Sambungan dari Hal 29
“Kami juga sudah menghubungi perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan,” katanya. Menurut Alam, untuk menge tahui kondisi Sihatul Alfiyah yang kabarnya sempat koma cukup lama, Dinsos sudah menghubungi pejabat Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan. “KDEI mengirimkan hasil pemeriksaan dan kondisi kesehatannya, tapi belum sampai,” ujarnya.
Hasil konfirmasi yang dite rima, jelas Alam, awalnya disampaikan bahwa TKI asal Desa Plampangrejo, Ke camatan Cluring, itu sakit karena serangan jantung. Tetapi, kabar itu perlu dicek lagi karena kondisinya cukup serius. “Sakit atau korban kekerasan, kita belum bisa memastikan,” ujarnya. Alam mengakui, pihaknya juga mendapat informasi bahwa TKI tersebut menjadi korban kekerasan majikan. Bila itu terbukti, maka sang majikan tidak bisa dibiarkan dan harus
diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kalau memang karena kekerasan sang majikan, ya harus diproses hukum,” cetusnya. Seperti diberitakan se belumnya, TKI asal Banyuwangi menjadi korban kekerasan di tempatnya bekerja di Taiwan. Pejuang devisa bernasib malang itu adalah Sihatul Alfiyah, 24, asal Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring. Ibu muda satu anak itu masih koma dan menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Chi Mei Me dical Centre di Liouying,
Taiwan, hingga sekarang. Pihak keluarga berharap korban bisa lekas dibawa pulang dengan kondisi sehat. “Sakit itu sudah empat bulan lamanya,” terang Suhandik, 28, suami Sihatul Alfiyah. Menurut Suhandik, istrinya be rangkat ke Taiwan secara resmi melalui PT. Sinergi Binakarya, Malang, sejak 15 bulan lalu. Saat akan berangkat, dia di tawari menjadi pembantu rumah tangga. “Di Taiwan ternyata bekerja di kandang sapi,” ujarnya. (abi/c1/bay)
Merancang Acara Pemberian Santunan n BERSIH... Sambungan dari Hal 29
Menurut Witarsa, sebelum puncak acara itu digelar, akan dilaksanakan kegiatan sosial berupa pemberian santunan. Dalam kegiatan tersebut, TITD Hoo Tong Bio akan menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang kurang mampu. “Kegiatan sosial ini sudah rutin,” jelasnya. Persiapan menyambut tahun
baru Imlek sudah terasa kemarin. Sejumlah bagian di tempat ibadah tersebut mulai dibersihkan. “Besok (hari ini) kita akan bersih-bersih bersama,” kata Bambang Witarsa kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (25/1). Dalam bersih-bersih itu, jelas dia, pengurus dan warga juga akan menghias dan memeriksa semua lampu lampion di klenteng. “Kita akan
membersihkan altar. Tempat ini nanti dijadikan tempat sembahyang pada malam tahun baru Imlek,” cetusnya. Yang lebih penting lagi, lanjut dia, dalam bersih-bersih klenteng tersebut, pihaknya akan mengganti jubah kebesaran yang mulia Kongco Tan Hu Cin Jin. “Mengganti jubah Yang Mulia ini termasuk kegiatan khusus menyambut Imlek,” sebutnya. (abi/c1/bay)
Penurunan Penumpang Mencapai 25 Persen n HUJAN... Sambungan dari Hal 29
“Ada penurunan sekitar 25 persen dibanding musim kemarau,” ungkap Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Saharuddin Koto. Ada penurunan penumpang pejalan kaki sekitar 225 hingga 250 orang setiap hari. Jumlah
kendaraan roda empat barang masih cukup stabil seperti harihari normal. “Pemicu utamanya karena cuaca yang tidak stabil. Banjir yang terjadi di beberapa daerah juga menjadi pemicu,” katanya. Prediksi cuaca di laut yang cen derung memburuk juga memberikan andil cukup besar. Warga kebanyakan kha-
watir melakukan perjalanan meng gunakan transportasi laut karena informasi adanya gelombang tinggi. Walau gelombang Selat Bali relatif aman bagi pelayaran, tapi pengelola kapal tetap terkena dampaknya. Warga me milih menunda melakukan perjalanan laut karena khawatir terjebak cuaca buruk di laut. (afi/c1/bay)
Dua Pekan hanya 40 Peserta n PESERTA... Sambungan dari Hal 29
Pertumbuhan pendaftar JKN itu cukup pesat dibandingkan awal pemberlakuan JKN awal bulan Januari 2014 lalu. Dalam tenggang waktu dua pekan sejak diberlakukan pada 1 Januari 2014 lalu, pendaftar JKN Mandiri hanya sekitar 40 orang. Melihat realitas itu, Bupati Abdullah Azwar Anas ikut menyosialisasikan program JKN. Bupati Anas mewajibkan semua pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi ikut menyosialisasikan program JKN kepada masyarakat. “Pertumbuhannya cukup pesat. Detailnya saya lupa, tapi pendaftarnya sudah di atas 1.500 orang,” ungkap Kepala BPJ Kesehatan Banyuwangi, Adi Sunarno. Selain mewajibkan PNS ikut menyosialisasikan JKN, Pemkab Banyuwangi juga memasang beberapa bando besar di beberapa titik strategis. Selain dibantu pemerintah daerah, pihak BPJS juga rajin turun
ke kecamatan untuk menggenjot sosialisasi JKN. Pendaftar JKN Mandiri berasal dari warga yang selama ini tidak ter-cover program asuransi kesehatan pemerintah. Pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/ Polri, dan pegawai swasta peserta Jamsostek, secara oto matis menjadi peserta JKN karena sudah mendapat asuransi. Selain itu, peserta JKN adalah warga masyarakat yang selama ini mendapatkan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari pemerintah. Peserta Jamkesmas berasal dari warga tidak mampu, tapi di Banyuwangi belum semua warga miskin ter-cover program Jamkesmas. Di Banyuwangi warga miskin yang terdaftar sebagai penerima program Jamkesmas sebanyak 520 ribu orang. Warga tidak mampu yang tidak menerima program Jamkesmas sebanyak 7.000 orang. Selama ini, program layanan kesehatan bagi 7.000 warga itu ditanggung pemerintah daerah melalui fasilitas surat pernyataan miskin (SPM).
Untuk diketahui, peserta JKN di kelompokkan ke beberapa kelompok yang terdiri atas kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Bukan Penerima Bantuan Iuran (bukan PBI). Peserta PBI terdiri atas peserta fakir miskin dan orang tidak mampu. Peserta JKN bukan PBI dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri atas pekerja penerima upah beserta anggota keluarganya, pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, serta bukan pekerja dan anggota keluarganya. Peserta PBI premi JKN dibayar pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Jumlah peserta JKN PBI program Jamkesmas di Banyuwangi mencapai sekitar 520 ribu orang. Peserta JKN kelompok bukan PBI pekerja penerima upah terdiri atas PNS, anggota TNI, Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non-PNS, dan pegawai swasta. Premi pekerja penerima upah dibayar pemberi kerja dan pekerja. (afi/c1/bay)
Bisa Menghapus Luka Batin n ALIHKAN... Sambungan dari Hal 29
Keyakinan untuk memenuhi target tertentu harus dilakukan dari dalam setiap individu pun ditanamkan kepada seluruh peserta. Uniknya, Yudi juga memberi kiat kepada peserta pelatihan agar menyalurkan emosi dengan melontarkan “bahasa yang tidak berarti”. Seperti yang dipraktikkan “pejabat teras” Jawa Pos Radar Banyuwangi, Wheru Nusa. Hasilnya, setelah sekitar se-
puluh menit mengomel dengan me lontarkan suara dan kata acak yang tidak ada artinya itu, Wheru mengaku pikirannya menjadi lebih plong. “Emosi yang selam ini terpendam terasa hilang semua,” kata dia. Ya, dengan mengucapkan kalimat tidak berarti tersebut, seseorang akan menyalurkan emosi secara lebih baik tanpa melukai maupun menyinggung perasaan orang lain. Dikonfirmasi usai mem berikan pelatihan, Yudi menga-
takan, melalui vibrasi quantum, peserta mendapat sebuah “alat” untuk mengolah pikiran. “Peserta kami latih untuk melepaskan emosi secara baik,” kata lelaki yang juga ketua Asosiasi Layanan Bekam Indonesia Cabang Banyuwangi itu. Yudi menambahkan, metode ter sebut juga cukup ampuh da lam menyembuhkan penyakit fisik yang disebabkan emosi. Yang tidak kalah penting, vibrasi quantum juga dapat menghapus luka batin se-
seorang dengan cara mengacak memori negatif. Masih kata Yudi, untuk memenuhi pencapaian tertentu, seseorang harus melakukannya dalam diri sendiri. “Sebab, apa yang terjadi di dalam diri akan terjadi di luar,” cetusnya. Pada kesempatan itu, Yudi mengimbau peserta melakukan pengalihan energi negatif menjadi positif, serta mengelola getaran emosi untuk dinaikkan ke level tertinggi, yakni level pencerahan. (sgt/c1/bay)
Semua Guru Sepakat Bangunan Dipertahankan n TEMBOK... Sambungan dari Hal 29
Namun, saat ini para alumnus Sekolah Rendah itu sulit ditemukan. Karena mereka yang pernah sekolah di sana, sebagian besar sudah meninggal dunia. Hanya, generasi penerusnya mengakui bahwa para orang tua mereka pernah mengenyam pendidikan di sana puluhan tahun silam. Sejumlah keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, bangunan itu didirikan pada zaman penjajahan Belanda di tahun 1932. Banyak orang tua di Mangaran yang sekolah rakyat (SR) di bangunan yang terdiri atas dua ruang kelas tersebut. Kini, gedung tua itu berdiri persis di tengah halaman SDN 1 Desa Semiring. “Saya juga tidak mengerti, katanya di sini sekolah rakyat yang khusus menampung siswa kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Tetapi, hanya ada dua ruang kelas,” kata Akhmad Zaini, kepala SDN 1 Desa Semiring. Meski sekolah tersebut terdiri atas dua ruang kelas, tapi layanan pendidikan yang ada konon dari kelas satu hingga kelas tiga. Selain itu, konon siswanya adalah warga dari beberapa desa di Kecamatan Mangaran. Siswa sekolah itu dulu datang dari Desa Semiring, Desa Mangaran, Desa Tanjung Kamal, dan beberapa desa lain. “Bapak saya dulu juga sekolah di sini,” kata
Hartono, warga Desa Mangaran. Warga yang bersekolah di sekolah tersebut juga tidak hanya dari golongan kaya. Beberapa masyarakat yang kurang mampu ternyata juga dapat mengenyam pendidikan formal yang didirikan pada zaman Belanda itu. “Orang menyebut SR pada masa Indonesia belum merdeka yaitu sekolah rakyat, sebenarnya Sekolah Rendah (SR). Jadi siapa pun bisa sekolah,” imbuhnya. Memang pada masa itu memang dibedakan antara sekolah orang-orang kaya dan sekolah anak-anak orang miskin. Perbedaan itu bisa dilihat pada masing-masing sekolah yang ditempati. “Orang kaya sekolah di kota,d an orang miskin sekolah di desa. Tetapi, sekolah desa hanya ada kelas 1, 2, dan 3. Kelas 4, 5, dan 6 hanya ada di sekolah kota. Jadi setelah kelas 3, mereka juga ke kota,” jelas Hartono. Hal itu cukup berbeda dengan keberadaan dunia pendidikan sekarang. Fasilitas sekolah sekarang begitu mencukupi dan hampir semua kebutuhan pendidik dan siswa dapat dipenuhi. “Dulu tidak ada buku, pakai batu,” tutur Hartono. Sebenarnya, dunia pendidikan di Situbondo telah tumbuh sejak era sebelum penjajahan. Namun, tidak ada sekolah formal seperti SR. Warga lebih banyak mengenyam pendidikan di pondok-pondok pesantren. Kepala SDN 1 Semiring, Akhmad Zaini, berharap orang-orang tua yang pernah se-
kolah di SR itu membentuk perkumpulan atau semacam reuni. Bila reuni mantan siswa SR itu benar-benar terwujud, tentu akan mampu menyedot perhatian publik. Karena yang ada tidak hanya gedungnya, melainkan juga saksi hidup sekolah itu. “Harapannya begitu. Tetapi, susah diwujudkan karena sudah 80 tahun lalu. Kalaupun ada (alumninya), mungkin hanya satu atau dua orang,” ujarnya. Dalam perkembangannya, setelah nama Sekolah Rendah berganti menjadi Sekolah Rakyat, kemudian kini bangunan itu ganti nama menjadi sekolah dasar. Dua ruang kelas tua itu ternyata dipertahankan oleh para kepala SDN 1 Semiring. Bahkan, konstruksi bangunan, genting, kayu, dan tembok, hingga kini masih belum diubah. “Tidak ada perubahannya. Hanya atapnya yang rusak dan temboknya dicat ulang. Yang lain tidak ada yang diganti. Itu tetap dipertahankan,” tegas Kasek Zaini. Begitu SDN 1 Semiring mendapat bantuan pembangunan ruang baru, posisi bangunan tua tersebut berada di halaman tengah. Bangunan tua itu justru menjadi ikon sekaligus saksi perkembangan dunia pendidikan di Desa Semiring sejak zaman Belanda. “Semua guru sepakat tidak akan membongkar, justru ingin memperbaiki tanpa mengubah bangunan yang sudah ada,” pungkasnya. (c1/bay)
GALIH COKRO/RaBa
BERSEJARAH: Deretan rumah kuno peninggalan Belanda di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak.
Langit-langitnya Tinggi n BANGUNAN... Sambungan dari Hal 36
Pilar-pilarnya terbuat dari pipa besi yang panjang. Semua bangunan di sini memiliki ciri yang sama, yakni simetris dan langit-langitnya tinggi. Berbeda dengan kondisi yang diceritakan Saiman pada tahun-tahun pasca kemerdekaan, kini bangunan itu sangat jauh dari kesan indah. Kondisinya mirip bangsawan tua yang sudah lama tidak bersolek.
Slamet Santoso, 48, PNS di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) Banyuwangi menuturkan, beberapa tahun lalu ada rombongan dari Belanda datang. Konon, kakek moyang mereka pernah menempati bangunan yang kini menjadi tempat tinggalnya itu. “Sekitar tiga tahun lalu, Mas. Mereka berkunjung ke sini,” ungkapnya. Mereka hanya berharap bangunan itu bisa bertahan selama mungkin, karena saksi bisu sejarah di Banyuwangi. (mg1/c1/als)
Saksi Bisu Sejarah n SIMPAN... Sambungan dari Hal 36
Sebab, Banyuwangi me rupakan salah satu wilayah yang cukup diperhitungkan dalam perebutan kekuasaan sejak era akhir Majapahit hingga menjelang perang kemerdekaan. Selain meng ha dirkan nilai sejarah, sebuah bangunan tua juga bisa dijadikan wa hana edukasi nyata bagi para pelajar untuk mengetahui pe ristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Bangunan-bangunan itu menjadi saksi bisu kejadiankejadian di masa lampau. Jika bangunan-bangunan itu
difungsikan secara baik, selain menjadi bangunan bersejarah juga bisa menjadi home stay bagi para pelancong dari mancanegara. Tentu akan menjadi cerita menarik bagi para pelancong mana kala tempatnya beristirahat merupakan tempat yang bernilai sejarah. Menyikapi kondisi seperti itu, Plt Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Brammuda menyambut baik inisiatif mengenai me rangkai peninggalan-peninggalan bangunan itu menjadi sebuah paket wisata sejarah. Selama ini, upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata da-
lam menghidupkan kembali b eberapa bangunan tua terkendala status. Bangunanba ngunan tua yang tercecer di sudut kota Banyuwangi, me nurut Bram, tidak semua milik pemerintah daerah. “Bangu nan-bangunan itu milik perbankan, TNI, dan instansi lain,” ungkapnya. Dia menambahkan, jika Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus menangani benda-benda kuno tersebut, butuh waktu yang lumayan panjang dan kerja sama dengan banyak pihak. “Setidaknya harus dilakukan tukar guling agar kepemilikannya menjadi jelas,” ujarnya. (mg1/c1/als)
MINGGU l 26 JANUARI 2014 l HALAMAN 36
Mengunjungi Bangunan Tua Peninggalan Kolonial
Gedung Djuang Itu Dulu Tempat Main Biliar Selain menyimpan hamparan keindahan alam yang mengagumkan, Banyuwangi ternyata juga memiliki deretan panjang sejarah kolonial di Indonesia.
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
BERFUNGSI DRAINASE: Fondasi di bawah bangunan tua dibuat berongga mirip busur di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
SISASISA dari jejak kaki kolonialisme di Indonesia masih ter lihat di sudut-sudut kota Ba nyuwangi. Bukti-bukti itu adalah beberapa bangunan tua peninggalan zaman penjajahan yang kini tersembunyi di balik bangunan-bangunan modern. Berbicara bangunan tua di Banyuwangi, salah satu yang akrab di telinga kita adalah Inggrisan di barat Gedung Seni Budaya Banyuwangi. Gedung yang sarat cerita masa lalu itu pernah beralih fungsi dari fungsi awal sebagai penginapan hingga sebagai markas tentara. Selain itu, beberapa bangunan juga masih bisa dilihat dengan jelas, di antaranya SDN 1 Kepatihan yang berada di sebelah utara Taman Blambangan dan beberapa bangunan di sisi baratnya. Tempat pelesir para bangsawan Belanda juga masih bisa kita lihat sampai sekarang, salah satunya Ge dung Djuang. Gedung itu dulu berfungsi sebagai tempat berdansa dan bermain biliar.
Selain itu, daerah di sekitar Stadion Diponegoro sampai Cungking merupakan permukiman elite di zaman kolonial. Di daerah itu dahulu terdapat sebuah gedung pengadilan dan loji. Daerah itu dulu merupakan kawasan Boulevard. Di salah satu sudut kota Banyuwangi, tepatnya di kawasan Pabrik Nafo, di sekitar Mirah Fantasi, terdapat sekumpulan bangunan perumahan lawas bergaya klasik yang masih bisa kita jumpai. Bangunan yang kini mejadi permukiman para tentara itu masih berdiri kokoh hingga sekarang. Konon bangunan tersebut didirikan pada tahun 1901. Di awal berdirinya, bangunan itu satu kompleks dengan pabrik gula di dekatnya. Kondisi itu tidak berlangsung lama, manajemen yang kurang bagus menyebabkan pabrik rugi. Bersamaandenganitu,Jepangmulai masuk ke Banyuwangi. Otomatis kekalahan Belanda tanpa syarat kepada Jepang mempengaruhi kepemilikan tempat itu. Tentara Jepang sebagai pemenang perang menduduki tempat tersebut. Beberapa orang tua menyebut tempat itu Dai Nippon. Strategi Jepang merangkul Pribumi untuk bergabung dalam laskar bentukan Jepang menjadi awal cerita tempat itu menjadi asrama militer Indonesia. (mg1/c1/als)
Simpan Potensi Wisata dan Wahana Edukasi JIKA diinventarisasi, bangunan tua di Banyuwangi sebenarnya cukup banyak. Keberadaannya bisa dilacak mulai dari kawasan-kawasan perkebunan, bungkerbunker persembunyian tentara, hingga bangunan-bangunan irigasi yang tersebar di penjuru Banyuwangi. Bangunan-bangunan itu bisa menghadirkan cerita untuk generasi sekarang. Selain sebagai bukti sejarah, bangunan yang telah “cukup umur” itu seharusnya menjadi cagar budaya. Jika dikemas dengan proporsional, tidak dimungkiri bangunan-bangunan tua tersebut, khususnya yang berada di kota Banyuwangi, bisa dijadikan ikon wisata kota tua seperti kompleks Museum Fatahillah di Jakarta. Selain itu, bangunanbangunan itu bisa menjadi mata rantai yang menghubungkan masa lalu dengan masa sekarang. Dengan demikian, sejarah Banyuwangi bisa dihadirkan dalam sebuah cerita yang lengkap n Baca Simpan...Hal 35
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
PERLU DIJAGA: Tidak semua bangunan peninggalan Belanda ini menjadi aset daerah. Namun ada yang milik perbankan, TNI, bahkan perorangan.
Bangunan Bangsawan yang Tak Bersolek
weekend9
MASIH UTUH: Pintu besar dan lebar ini terbuat dari pohon jati.
BISA dibayangkan betapa kokohnya bangunan ini. Berdasar informasi lisan dari salah seorang pensiunan tentara, bangunan ini didirikan pada tahun 1901. Bangunan kokoh berdiri hingga sekarang. Kesan kolonial sudah bisa dirasakan di halaman rumah. Pagar beton setinggi pusar orang dewasa tertata rapi. Pagar itu dihiasi batu-batu kali yang dibiarkan utuh. Ukuran pagar itu lumayan tebal, sehingga memberikan kesan kuat dan kokoh. Bangunan utama yang tinggi menjulang itu sangat kontras dengan pagar yang sangat rendah. Kusen di bangunan tersebut merupakan kayu jati. Lantai bagian dalam bangunan tersebut dilapisi ubin persegi berwarna abu-kehitaman. Menurut sumber lisan, ubin-ubin itu didatangkan langsung dari Negeri Kincir Angin. Sebuah motif berwarna hitam simetris menghiasi lantai rumah tersebut. Menurut penghuni, lantai tersebut sangat licin jika dalam kondisi bersih. Daun pintu dan jendela di bangunan ter-
sebut berukuran lebar dan besar. Mulanya ba ngunan tersebut didominasi warna putih. Namun, sekarang warna itu telah tertutupi oleh cat warna khas militer. Menurut Saiman, pensiunan militer yang pernah mendiami bangunan tersebut, sekitar tahun 1966 warna putih asli bangunan masih terlihat dan kondisinya masih sangat bagus. Fondasi bangunan ini berongga di bagian bawah, mirip busur. Menurut salah se orang sesepuh Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, rongga di bawah gedung itu dimaksudkan untuk memperlancar drainase. Sebab, bangunan itu berdekatan dengan muara dan pantai. “Rongga itu biar airnya lancar saat ada banjir,” ujarnya. Seperti bangunan Belanda pada umumnya, bagian interior bangunan tersebut sangat terkesan mewah dengan hiasanhiasan di dinding. Ciri khas bangunan Belanda, yakni ada pilar-pilar besar, juga bisa dilihat di bangunan tersebut n Baca Bangunan...Hal 35
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 6
Andi Mulyo
Arvy Rizaldy
Dadang Wigiarto
Ficky Septa Linda
Guntur Priambodo
Irwan Setiawan
BERLAKU 21-26 JANUARI 2014
Sri Utami Faktuningsih
Teguh Sumarno
Toni Hartono
Umi Kulsum
Wendriawanto
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA Sri Utami Faktuningsih Guntur Priambodo Irwan setiawan Dadang Wigiarto Andi Mulyo Arvy Rizaldy Umi kulsum Toni Hartono Teguh Sumarno Wendriawanto Ficky Septa Linda
HASIL (%)
25.95 24.81 18.95 14.29 4.25 3.88 2.84 2.54 1.46 0.95 0.09