Pendorong Perubahan dan Pembaruan
RABU 26 NOVEMBER TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Pecah Kaca Makin Menggila BANYUWANGI - Aksi pelaku kejahatan dengan modus pecah kaca semakin mengejek aparat kepolisian. Selain belum satu pun laporan korban berhasil diungkap, kejahatan dengan modus tersebut semakin subur dan semakin banyak memakan korban. Dalam sehari kemarin ada dua kejadian tindak kejahatan dengan modus pecah kaca. Pecah kaca pertama menimpa Sugiyo Darmawan, 47, Dusun Taman Suruh, Desa/Kecamatan Bangorejo Banyuwangi. Korban yang berstatus pegawai negeri sipil itu menjadi korban kejahatan di depan toko besi Indah Karya, Desa Pakis, Kecamatan Kabat ■ Baca Pecah...Hal 39
Rentetan Kejadian Pecah Kaca Mobil 8 8 8 8 8 8 8
Tanggal 18-19 November 2014. Satu kejadian di Kecamatan Genteng. TKP depan rumah makan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. TKP Jalan Mendut, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi TKP Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Nissan Grand Livina di Jalan Mawar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri Toyota Yaris di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.
KACA BOLONG: Mobil Chevrolet Spin milik Suryadi diperiksa di Mapolsek Banyuwangi kemarin.
Tanggal 25 November 2014 8 Nissan Grand Livina TKP depan toko bangunan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat. 8 Chevrolet Spin TKP depan warung pecel Jalan Adisucipto Banyuwangi. NIKLAAS ANDRIES/RABA
Diulang Beberapa Kali biar Kompak BANYUWANGI - Perhelatan akbar Gandrung Sewu tinggal tiga hari lagi. Nah, sekitar 1.200 pelajar penari gandrung menjalani geladi kotor di lapangan Taman Blambangan kemarin (25/11). Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda mengakui jumlah penari Gandrung Sewu tahun ini cukup banyak. “Tahun ini ada sekitar 1.200 penari gandrung ■ Baca Diulang...Hal 39
GALIH COKRO/RABA
PERGELARAN KOLOSAL: Sekitar 1.200 penari mengikuti geladi kotor Gandrung Sewu di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin (25/11).
INVESTASI
2013 Tiga Piala, 2014 Dapat Apa?
GALIH COKRO/RABA
RATA TANAH: Pembersihan puing eks Pabrik Es Mandar masih berlangsung hingga kemarin.
Target Tuntas Juli 2014 BANYUWANGI - Keputusan Pemkab Banyuwangi melarang pendirian hotel kelas melati ternyata tidak membuat industri perhotelan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini lesu. Sebaliknya, hotel-hotel yang dahulu hanya berkelas melati, kini justru gencar berbenah untuk meningkatkan grade menjadi hotel berbintang. Selain hotel yang sudah lama berdiri, pembangunan hotel baru di Banyuwangi juga kian pesat ■ Baca Target...Hal 39
BANYUWANGI - Ajang Otonomi Award 2014 yang digeber The Jawa Pos Institute of Pro-otonomi (JPIP) siap digeber hari ini (26/11). Tahun lalu Banyuwangi berhasil meraih grand champion dalam kinerja politik pada ajang apresiasi tertinggi tahunan yang dianugerahkan kepada pemerintah daerah yang melahirkan kebijakan kreatif dan inovatif di era otonomi tersebut ■ Baca 2013...Hal 39
Prestasi BWI Tahun Lalu Grand Champion dalam kinerja politik Terobosan inovatif bidang pertumbuhan ekonomi Penghargaan bidang partisipasi publik OTONOMI AWARDS Program Andalan BWI Tahun Ini ■ Penyusunan program secara terbuka dan dapat pertanggungjawaban oleh publik. ■ Mengembangkan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat. ■ Beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa miskin berprestasi ■ Beasiswa bagi penyandang difabel berprestasi. ■ Lahir procot pulang bawa akta ■ Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal, Berkualitas, dan Cerdas (Kadarzi-Anak Tokcer).
Ananditya, Pilot Asal Banyuwangi Angkatan Pertama Lulusan LP3B
Kuat dan Disiplin, Tepis Kesan Kuliah Mahal Hari ini Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) mewisuda taruna pilot angkatan pertama. Salah satunya adalah M. Ananditya, satu-satunya pilot putra daerah Banyuwangi lulusan kampus tersebut. DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi PENERBANG merupakan profesi dengan tanggung jawab besar. Selain bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sendiri, ratusan nyawa penumpang tergantung dengan kemahiran
http://www.radarbanyuwangi.co.id
ISTIMEWA
TERBANYAK: Piala Otonomi Award milik Banyuwangi tahun lalu.
GERDA SUKARNO/RABA
PUTRA DAERAH: Mohammad Ananditya di kampus LP3B Blimbingsari, Rogojampi.
sang pengemudi pesawat. Oleh karena itu, menjadi seorang pilot butuh sum-
ber daya manusia yang unggul dan terseleksi.
Faktor itu yang menjadikan tidak mudah menjadi taruna di sekolah penerbang. Selain kondisi fisik yang prima, dibutuhkan kemampuan berpikir yang cepat dan tepat. Menjadi taruna penerbang harus melalui serangkaian tes yang lumayan panjang. Mulai tes fisik, tinggi badan, berat badan, kecerdasan, tes kesehatan, dan ujian bakat kemampuan menerbangkan pesawat. Masyarakat Banyuwangi patut berbangga, dari sekian taruna penerbang di LP3B yang diwisuda pagi ini ada putra kelahiran Banyuwangi. Putra daerah itu adalah Mohammad Ananditya, anak pasangan Mohammad Lutfi dan Titik Lutfiati. Ananditya tercatat sebagai warga Dusun Krajan, RT 04/ RW 03, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring ■
10 tahun Terminal Wiroguno mangkrak Bukannya kemarin disebut Sirkuit Balap Wiroguno?
Pecah kaca mobil makin menggila Stop penjahatnya, jangan sampai pecah rekor
Baca Kuat...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Rabu 26 November 2014
Survei LSI, Rakyat Puas B-Fest
FORUM PILKADA
Pilihan Lewat DPRD hanya Akan Memikirkan Dewan
Perkecil Dampak Kenaikan BBM
Pemilu kepala daerah langsung rakyat lebih mudah mengontrol pemerintah. Kalau dipilih DPRD, bupati terpilih hanya akan memikirkan anggota DPRD buAndreina Marcelina kan memperhatikan Konselor Psikologi rakyat. Pemilihan bupati melalui DPRD juga akan banyak kepentingan selain kepentingan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi tampaknya bergeming terhadap sorotan sejumlah fraksi di DPRD soal rencana memajukan agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) pada tahun 2015. Rencana memajukan kegiatan B-Fest bertujuan meningkatkan daya beli warga dan meneken dampak negatif keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Berbagai langkah dilakukan pemerin-
CHIEN JULIEN/RABA
tah daerah untuk mendatangkan banyak orang ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Itu diperlukan menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi. Dengan banyak wisatawan berkunjung ke Bumi Blambangan, perputaran uang akan semakin banyak. Rakyat pun akan mendapat uang “tercecer” dari para wisatawan itu, sehingga daya beli masyarakat meningkat dan ekses kenaikan harga BBM negatif bisa diminimalkan. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, setelah pemerintah mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis premium
dan solar, perlu ada dorongan agar pendapatan rakyat Banyuwangi bertambah, terutama pada tiga bulan pertama pasca kenaikan harga BBM tersebut. Salah satu cara meningkatkan pendapatan rakyat itu bisa ditempuh dengan mendatangkan banyak orang berkunjung ke Banyuwangi. “Waktu pelaksanaan B-Fest 2015 akan kita majukan mulai Maret,” ujarnya kemarin (25/11). Selain pertimbangan tersebut, Bupati Anas mengungkapkan, pada tahun 2015 Banyuwangi punya gawe besar, yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim.
Pada B-Fest 2015, Pemkab juga berencana memasukkan kegiatan baru, salah satunya Festival Perkusi. “Perkusi kita sangat terkenal di tingkat dunia,” cetus mantan anggota DPR RI itu. Menanggapi permintaan Fraksi PKB yang meminta rencana Pemkab memajukan kegiatan B-Fest ditinjau ulang, Bupati Anas menjelaskan, B-Fest 2015 akan berdiri sendiri, tidak lagi menjadi rangkaian peringatan hari jadi Banyuwangi. Dengan demikian, pelaksanaan B-Fest tidak harus di bulan Desember n Baca Survei...Hal 39
Setujuh Langsung, DPRD Belum Bisa Dipercaya Setuju pemilu langsung dipilih rakyat, karena DPRD masih belum bisa dipercaya. Pemilihan anggota legislatif 2014 dalam pandangan saya, rakyat hanya asal memilih tanOKTA PINDIKA pa mengetahui asal usul Pegawai Hotel caleg itu sendiri. Masa eksekutif kita mau dipilihkan wakil kita yang kita sendiri tidak mengenalinya
UPGRADE SDM: Bupati Anas memantau langsung pelaksanaan pelatihan program e-VB di kantor BPMPD kemarin.
CHIEN JULIEN/RABA
PEMBAHASAN RAPBD
GALIH COKRO/RABA
Transfer Dana APBD ke Desa Naik Rp 500 Juta
Tolak Penghapusan ITdBI dan BEC BANYUWANGI - Untuk merampungkan pengesahan sebelum tahun anggaran berjalan berakhir, legislatif dan eksekutif mengebut pembahasan Rancangan APBD (2015). Setelah fraksi-fraksi menyampaikan pandangan umum (PU) Senin lalu (24/11), giliran eksekutif menyampaikan tambahan penjelasan atas PU fraksi tersebut kemarin (25/11). Tambahan penjelasan Bupati Abdullah Azwar Anas atas PU fraksi dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko di hadapan forum rapat paripurna yang dipimpin wakil ketua DPRD, Joni Subagio, kemarin. Tiga pimpinan dewan yang lain, yakni ketua DPRD, I Made Cahyana Negara; dan dua wakil ketua, yakni Ismoko dan Sri Utami Faktuningsih juga hadir dalam rapat paripurna tersebut. Menanggapi PU Fraksi PKB tentang masih rendahnya penyerapan APBD 2014 yakni baru sekitar 55 persen, Wabup Yusuf mengatakan, DOK.RABA penyerapan masih rendah Yusuf Widyatmoko karena masih banyak kegiatan yang belum selesai atau jatuh tempo masa penyelesaian pada pertengahan Bulan Desember. Sedangkan minimnya penyerapan pada Dinas Pendidikan (Dispendik), kata dia, keterlambatan penyerapan anggaran Tahun 2014 merupakan kegiatan yang sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2014. Penyerapan anggaran rendah karena petunjuk teknis pelaksanaannya yang terlambat terbit sehingga tidak cukup waktu apabila kegiatan tersebut dilaksanakan. Terhadap saran Fraksi Golkar-Hanura agar eksekutif menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), menurut Wabup Yusuf, hal itu sejalan dengan eksekutif dan akan segera ditindaklanjuti n Baca Tolak...Hal 39
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, penerapan sistem tersebut merupakan upaya memperbaiki pengembangan desa sekaligus menyambut UU Nomor Tahun 2014. “Kami ingin alokasi anggaran bagi desa bisa berdampak optimal terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa tersebut. Tetapi harus dengan tetap mengutamakan pengelolaan yang transparan dan akuntabel,” ujarnya kemarin n Baca Transfer...Hal 39
RUBRIK PAJAK Pertanyaan Jawaban
: Apabila ada orang yang menyalahgunakan NPWP apakah akan dikenai sanksi pidana? : Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Penyalahgunaan NPWP akan dikenakan sanksi pidana sesuai Pasal 39 UU KUP. Berikut ini adalah jenisjenis tindak pidana perpajakan:
Tindak Pidana
SURAT PEMBACA
Tagihan Air PDAM Melangit SAYA adalah pelanggan PDAM Banyuwangi dengan nomor pelanggan SP 01026490 Rayon A15.03 Golongan R2. Dua minggu lalu saya membayar tagihan air ke kantor PDAM Banyuwangi. Saat itu petugas memberitahukan tagihan bulan Oktober 2014 mencapai Rp 542.025. Mendengar tagihan sebesar itu, saya kaget. Tidak seperti bulanbulan sebelumnya, tagihan hanya berkisar Rp 18.750. Padahal, rumah hanya ditempati oleh nenek dan hanya tinggal seorang. Saya minta penjelasan kepada petugas, tapi tidak mendapat jawaban memuaskan. Alasannya tidak logis. Katanya pagar rumah selalu terkunci, sehingga petugas kesulitan mengukur meteran PDAM. Saya balik bertanya nama petugas pengukur meteran, jawabannya petugas selalu berganti-ganti. Mohon penjelasan.
Pidana
Denda
Kealpaan (Pasal 38 UU KUP): a. tidak menyampaikan SPT atau b. menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali
kurungan paling singkat 3 bulan atau paling lama 1 tahun
paling sedikit 1 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
Kesengajaan (Pasal 39 UU KUP): a. tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; b. menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; c. tidak menyampaikan SPT; d. menyampaikan SPT dan atau ketera ngan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap; e. menolak untuk dilakukan pemeriksaan; f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya; g. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain; h. tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia; i. tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut,
penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun
paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
Kesengajaan (Pasal 39A UU KUP): a. menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya; atau b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun
paling sedikit 2 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak
Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak (021) 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III
Anis Kholiyani Jl. RW Monginsidi No. 30, Tukangkayu, Banyuwangi
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
BANYUWANGI - Pembekalan terhadap aparatur desa menyongsong pemberlakuan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa terus digeber Pemkab Banyuwangi. Pembekalan administrasi yang diberikan kepada para camat, kepala desa (kades) dan lurah pada Senin lalu (24/11) langsung ditindaklanjuti dengan pelatihan teknis kepada Sekretaris Desa (Sekdes) dan Bendahara Desa tentang tata input data program e-Village Budgeting (e-VB) dan e-Monitoring System (e-MS).
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 26 NOVEMBER
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
PNPM-MP
FKA-LKM Dilatih Peningkatan Kapasitas
24 Orang Menerima Penghargaan Pendidikan
BUNGATAN - Forum Komunikasi Antar Lembaga Keswadayaan Masyarakat (FKA LKM), PNPM Mandiri Perkotaan (MO) Kabupaten Situbondo menggelar kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas. Kegiatan yang bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, ini digelar selama dua hari (25-26/11) di Aula Sidomuncul 2 Pasir Putih dengan peserta 60 orang. Mereka adalah anggota LKM dan tim fasilitator PNPM-MP. Menurut Ketua Panitia, Drs. Agus Supriyadi, M.Psi, latar belakang kegiatan tersebut untuk pengembangan kapasitas. Sebab, PNPM-MP telah menetapkan tujuan membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan atau desa. “Jadi peserta program mendapatkan manfaat dari peningkatan kondisi lingkungan dan tata kepemerintahan yang baik,” terangnya. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut pengembangan kapasitas menjadi salah satu sarana yang strategis n Baca FKA...Hal 37
Ribuan Guru Peringati HUT PGRI ke-69 dan HKN ke-21 SITUBONDO – Ribuan Guru di Kabupaten Situbondo pagi kemarin (25/11) membanjiri Alun-alun Kota Santri. Mereka mengikuti acara puncak peringatan hari guru nasional (HGN) ke-21 dan HUT PGRI ke-69. Acara dimulai dengan pelaksanaan upacara bendera, kemudian diakhiri tasyakuran di pendapa Kabupaten Situbondo n Baca 24 Orang...Hal 37
HUT PGRI DAN HGN: Bupati, Dadang Wigiarto menyerahkan penghargaan kepada 24 orang yang dinilai berjasa dalam dunia pendidikan di Kabupaten Situbondo. RENDRA KURNIA/JPRS
SYAMSURI/JPRS
NARA SUMBER: Pelatihan peningkatan kapasitas PNPM-MP digelar selama dua hari.
Tetap Bangun Pasar Lentong Pemkab Klaim Sudah Tidak Ada Polemik Kepemilikan Lahan MLANDINGAN – Polemik kepemilikan lahan tak menyurutkan rencana pembangunan pasar tradisional di Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan
Mlandingan. Pemkab Situbondo menilai sudah tidak ada masalah dalam kepemilihan tanah tersebut. Sehingga, Sekda Syaifullah kemarin (25/11) berkenan melakukan peletakan batu pertama dalam pembangunan pasar tradisional itu. “Peletakan batu pertama tadi (kemarin) lancar. Semua pihak sudah bisa menerima,” katanya. Rencana renovasi pasar tradisional
yang bernama Pasar Lentong tersebut memang sempat membuat situasi warga sekitar memanas. Terutama pihak-pihak yang terkait langsung dengan pembangunan. Sehingga, rencana kegiatan renovasi juga sempat tertunda. Polemik pembangunan Pasar Lentong bermula saat lahan yang ditempati sarana umum itu diklaim sebagai hak milik pihak tertentu. Bahkan, warga terse-
but sampai menggunakan jasa pengacara untuk menyoal pembangunan Pasar Lentong terkait dengan kepemilikan lahan n Baca Tetap...Hal 37
TAHAP AWAL: Sekda Syaifullah melakukan peletakan batu per tama pembangunan pasar di Desa Mlandingan Kulon, kemarin. ISTIMEWA
LAKA LANTAS
Truk Tabrak Truk, Sopir Patah Kaki SITUBONDO - Dua truk dari arah berlawanan bertabrakan di Jalan Raya Randu Agung, Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, kemarin (25/11). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan ini. Namun, salah seorang sopir truk mengalami patah tulang kaki karena terjepit moncong truk yang rinsek. Korban patah tulang kaki sebelah kanan tersebut adalah YuliSementara diduga anto, 26, warga Pakis Plampang, Kekarena sopir truk camatan Kabat, yang datang dari Kabupaten Banyuwangi. Saat timur terlalu ke ini korban harus kanan. Tetapi menjalani perauntuk mengetaui watan intensif di RSUD dr. Abdoer penyebab Rahem Situbondo. kecelakaan, Kecelakaan terjadi di saat tupetugas masih run hujan perdamelakukan na di Kota Sanpenyelidikan tri sekitar pukul 15.00, sore kemaserta meminta rin (25/11). Truk keterangan dari Nopol DK 9587 sejumlah saksi.” EJ yang dikemudikan Yulianto, sebelumnya meIpda Sutanto l aj u d a r i a ra h Kanit Laka timur ke barat dengan kecepatan cukup tinggi. Truk pengangkut pakan udang ini selanjutnya melintasi jalan menikung yang dikenal dengan sebutan jalan Randu Agung, Desa Wringin Anom. Tidak disangka, jalan raya itu digenangi oleh air hujan yang baru saja turun. Karena laju truknya cukup tinggi, ban truk langsung tergelincir hingga membuat truk oleng. Saat bersamaan, di jalan menikung itu muncul truk fuso Nopol DK 95 37 SF yang dikemudikan Nyoman Wiarnawa, warga Kabupaten Tabanan, Bali n Baca Truk...Hal 37
Samsuri/JPRS
SIMBOLIS: Pinca BRI Situbondo, H. Soesilo Wibowo (kanan) menyerahkan dana CSR kepada Bupati Dadang Wigiarto di ruang kerjanya, kemarin (24/11).
BRI Kucurkan CSR Rp 50 Juta untuk PKL SITUBONDO – BRI Kantor Cabang Situbondo kembali mengucurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk para pedagang kaki lima (PKL). Kali ini diwujudkan dalam bentuk tenda terop ukuran 1 x 35 meter senilai Rp 50 juta. Tenda terop ini akan diberikan kepada para PKL di Taman Adipura yang terletak di Alun-alun kota sisi utara.
Penyerahan dana CSR dilakukan oleh Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Situbondo, H. Soesilo Wibowo, kepada Bupati Dadang Wigiarto di ruang kerjanya, kemarin (24/11). Soesilo berharap, bantuan CSR BRI Cabang Situbondo akan memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya para PKL n Baca BRI...Hal 37
Mengunjungi Waduk Pitaloka di Desa Curah Cotok, Kapongan
Dulu Jadi Favorit, Kini Malah Jarang Dikunjungi Di Desa Curah Cotok, Kecamatan Kapongan ada waduk yang dijadikan objek wisata desa. Waduk tersebut memiliki daya tarik sendiri meski kini nasibnya sedang merana. HABIBUL ADNAN, Kapongan
NUR HARIRI/JPRS
PATAH TULANG: Yulianto, sopir truk pengangkut pakan udang menjalani perawatan di RSUD dr. Abdoer Rahem. http://www.radarbanyuwangi.co.id
WADUK Pitaloka sempat menjadi objek wisata favorit di masanya. Hamper tak ada hari lengang dari kunjungan warga, kala itu. Suasana di sekitar waduk yang dikelilingi pepohon rindang membuat siapa saja akan betah berlama-lama. Dua perahu karet yang disedi-
HABIBUL ADNAN/JPRS
KURANG TERAWAT: Keadaan terkini Waduk Pitaloka di Desa Curah Cotok, Kecamatan Kapongan yang sudah sepi pengunjung.
akan pengelola, kerap bolak balik memanjakan pengunjung. Perahu berbentuk itik itu akan selalu setia menemani siapa saja yang menggunakan jasanya. Itu pun gratis. ”Tapi keadan yang seperti itu terjadi dulu, sekitar tahun 2009. Sekarang sudah sepi,” kata Deden, salah satu warga kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS). Saat ini, kata dia, sulit sekali menemukan rombongan warga berkunjung ke Waduk Pitaloka. Perahu itik dari pemerintah sudah tidak digunakan lagi. “Siapa yang mau menyeberang kalau sekarang?” kata Deden. Kondisi waduk yang berada di Desa Curah Cotok, Kecamatan Kapongan itu kini memang sedang
berbalik. Waduk Pitaloka, sendiri merupakan pemberian warga terhadap waduk yang airnya berasal dari air pegunungan itu. Suasana ramai sejak lima tahun silam itu, kini tidak terlihat sama sekali. Warga yang sering berkunjung seolah-olah enggan mendatangi waduk yang diresmikan menjadi wisata desa pada tahun 2009 itu. Waduk Pitaloka jarang dikunjungi karena kondisinya sudah tidak seperti dulu. Keadaannya kumuh dan tidak terawat. Sampah yang berserakan terlihat di sekitar waduk. ”Kotor sekali sekarang mas. Banyak yang tidak peduli. Sehingga keadaannya kumuh.” ujar Deden lagi n Baca Dulu...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR
32
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 26 November 2014
S I T U B O N D O
PENIPUAN
Jual Rokok Rp 105 Juta, Dibayar Cek Kosong SITUBONDO – Merasa tertipu, seorang pedagang rokok, Ariyanto Ayap, asal Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, melaporkan pembelinya kepada polisi. Itu dilakukan setelah uang hasil penjualan rokok sebesar Rp 105 juta, hanya dibayar dengan sebuah cek/giro yang ternyata tidak bisa dicairkan. Kasus dugaan penipuan ini sebenarnya terjadi sudah cukup lama. Ceritanya, Pada 06 Nopember 2013 lalu, korban yang berdagang rokok datang ke sebuah toko yang ada di sekitar Pasar Panji. Dia bertemu dengan salah seorang pemilik toko berinisial SJ, warga Situbondo. Dari pertemuan itu, Ariyanto Ayap dan SJ bersepakat untuk melakukan transaksi jual-beli dua merek rokok. Yaitu rokok pundimas dan penamas. Harga rokok yang dijual korban dalam bentuk partai. Keduanya juga telah menyepakati harga sebesar Rp 105.232.500. Setelah terjadi kesepakatan, rokok Pundimas dan Penamas diberikan oleh korban kepada terlapor. Akan tetapi proses pembayaran saat itu tidak dilakukan secara cash, melainkan menggunakan melalui cek/giro. Pencairan cek/ giro ini pun disepakati baru bisa dicairkan setelah jatuh tempo pada 20 Nopember 2014. Begitu transaksi selesai, korban yang berusia 41 tahun ini tinggal menunggu waktu pencairan sesuai jatuh tempo. Tetapi sayang, pada saat cek/giro tersebut akan dicairkan pada Bank BRI Situbondo, ternyata cek/giro itu ditolak pihak bank. Akibatnya, korban kehilangan uang sebesar Rp 105 juta lebih. Dari sinilah, korban merasa ditipu oleh pembeli rokok yang memiliki toko di sekitar Pasar Panji tersebut. “Korban melaporkan kasus penipuan ini setelah mengetahui cek dari terlapor tidak dicairkan. Laporannya baru kami terima dan perlu dilakukan penyelidikan dulu,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Wahyudi menambahkan, pihaknya harus mempelajari kasus penipuan jual-beli rokok tersebut. “Kita akan panggil dan periksa sejumlah saksi dulu. Termasuk terlapor nantinya juga akan dipanggil untuk dimintai keterangannya,” pungkas Wahyudi. (rri/pri)
PENGAIRAN
Gabungan Pengurus HIPPA Ngeluruk Kantor DBMP SITUBONDO - Kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Situbondo, didatangi belasan pengurus HIPPA Daerah Irigasi Sampean Lama Situbondo, kemarin (25/11). Kedatangan gabungan pengurus HIPPA itu untuk mempertanyakan kecilnya debit air yang mengalir ke sawah-sawah petani. Belasan warga menyebutkan, kecilnya air irigasi terjadi sejak adanya perbaikan Dam dan Saluran Irigasi proyek PIRIM beberapa tahun yang lalu. Keberadaan kisi-kisi yang bertujuan untuk menahan sampah pada Dam Sluice, Kelurahan Patokan serta Dam Pintu Lima, Desa Kotakan, dinilai warga justru membuat aliran air sungai tersendat. Akibatnya, pasokan air irigasi yang masuk ke sawah-sawah petani menjadi kecil. Hal itu membuat hasil produksi pertanian menurun. Dari situ belasan pengurus HIPPA mendesak agar kisi-kisi dialihkan dengan membangun sleng di depan pintu air. Guna sleng tersebut, untuk menghalangi agar sampah masuk ke saluran pembuangan dan tidak menutupi pintu air yang menuju ke sawah petani. Kedatangan belasan pengurus HIPPA ini, langsung ditemui Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, H Yoyok Mulyadi. Dalam audiensinya, warga mengeluhkan kecilnya air irigasi yang masuk ke areItu di luar al pertanian. kewenangan kami, Salah seorang pengurus HIPPA Saluran 1 Situbondo, yang berwenang Supiyanto mengatakan, sejak pasokan air ke saluran irigadi propinsi. Kemudian kisi-kisi si berkurang hal itu berdampak pada produksi pertanian. yang dimaksud “Hasil produksi petani menurun dranstis karena kurang memang katanya bertujuan untuk air,” Ditambahkan, hasil produkmenahan sampah si tanaman padi petani biaagar tidak masuk sanya bisa mencapai 3,7 ton perhektare. Akan tetake saluran irigasi.” beras pi sejak pasokan air berkurang, produksi padi menurun Yoyok Mulyadi hingga 2,5 ton beras perhektare. “Sekarang ini hasil panen, kepala DBMP Situbondo berasnya hanya dapat sekitar 2,5 ton perhektarnya,” terangnya. Menanggapi keluhan warga, kepala DBMP Situbondo Yoyok Mulyadi mengatakan, dua pintu air yang disoal gabungan pengurus HIPPA ternyata bukan kewenangan pihaknya. Yoyok menyebut, Dam Sluice serta Dam Lima, berada dalam kewenangan Balai Besar Sungai Sampean di Propinsi Jawa Timur. “Itu di luar kewenangan kami, yang berwenang di propinsi. Kemudian kisi-kisi yang dimaksud memang bertujuan untuk menahan sampah agar tidak masuk ke saluran irigasi,” katanya. Dia menjelaskan, pentingnya dipasang kisi-kisi pada saluran irigasi, yaitu untuk menghindari kemungkinan tersumbatnya irigasi yang berada di bawah tanah. Salah satunya, seperti saluran irigasi menuju Panarukan yang melewati bawah tanah. “Kalau (saluran melewati bawah tanah) ini sampai tersumbat sampah, maka dampaknya semakin fatal,” tegasnya. Meski begitu, Yoyok tetap merespons baik keluhan petani melalui pengurus HIPPA yang datang ke kantornya. Bahkan, belasan pengurus HIPPA itu akan berangkat ke Surabaya, untuk melakukan audiensi langsung dengan pihak Balai Besar Sungai Sampean di Propinsi Jawa Timur. “Insyaallah, saya akan ikut karena ini keluhan dari petani yang kekurangan air,” pungkasnya. (rri/pri)
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/JPRS
Yang Mengantuk dan yang Tertidur RASA kantuk menjadi godaan terberat para anggota DPRD Situbondo saat sedang melakukan rapat paripurna. Maklum, kursi empuk, plus ruangan ber-AC dan aktifitas
selama pelaksanaan paripurna yang hanya duduk-duduk dan mendengarkan, membuat mereka sering kali tak mampu menahannya. Seperti yang terekam kamera Jawa
Pos Radar Situbondo (JPRS). Ada anggota DPRD yang masih kuat menahan kantuk, ada juga yang langsung tertidur dalam pelaksanaan Paripurna tentang penetapan
Limbah Blotong dari 4 PG Terbakar PANJI – Limbah blotong pabrik gula (PG) yang dibuang di Desa Juglangan, Kecamatan Panji kemarin (25/11) terbakar sekitar pukul 10.00. Kuat dugaan, kebakaran tempat pembuangan kotoran tebu itu berasal dari sampah yang dibakar warga sekitar. Kepala unit pelaksana tehnis pemadam kebakaran (PMK) Kabupaten Situbondo, Hadi Susanto bahkan menduga kalau kejadian kebakaran itu sengaja dilakukan oleh pihak tertentu. Beruntung, amukan si jagi merah tidak meluas. Tim PMK langsung terjun ke lokasi kejadian kebakaran. PMK mengerahkan empat armada mobil pemadam kebakaran untuk menaklukan kobaran si jago merah. Sementara itu, Suharno, pemilik lahan mengelak kalau kebakaran blotong tersebut sengaja dibakar. Dia mengatakan, api sampai ke lahan seluas 2,5 Hektare itu dibawa oleh angin. ”Api dari luar, karena dibawa angin api lalu masuk ke sini,” katanya. Menurutnya, blotong tersebut sangat cepat terbakar. Sekecil apapun sumber api, bisa mengakibatkan kekabaran. ”Dari puntung rokok saja bisa terbakar,” imbuhnya. Limbah blotong tersebut sebenarnya pernah dipermasalahkan oleh warga sekitar. Itu karena tumpukan limbah itu mengeluarkan bau yang tidak sedap. Tempat pembuangan limbah blotong persis di tepi jalan desa, Desa Juglangan, Kecamatan
HABIBUL ADNAN/JPRS
TERBAKAR: Tim pemadam kebakaran memadamkan api di lokasi pembuangan limbah blotong di Kecamatan Panji, kemarin.
Panji yang sehari-hari dilewati berbagai jenis kendaraan. Limbah blotong tersebut berasal dari empat PG. Yaitu PG Panjdie, PG Wringin Anom, dan
PG Olean. Satunya lagi PG Prajekan, Bondowoso. Tempatnya berada di perbukitan. Sebelah utara maupun selatan lokasi pembuangan limbah terdapat
perumahan penduduk. Di sebelah utara ada Desa Juglangan, Kecamatan Panji. Sedangkan ke arah selatan ada perumahan penduduk Desa Panji
Kidul. Tumpukan limbah blotong dari empat PG itu belum ada yang diolah menjadi pupuk organik sejak penggilingan pada bulan Juni lalu. (bib/pri)
Kecewa Karena Gagal Temui DPRD SITUBONDO – Pertemuan pimpinan DPRD Kabupaten Situbondo dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo yang diagendakan kemarin (25/11) gagal terlaksana. Beberapa perwakilan mahasiswa pun mengaku kecewa. Kekecewaan mereka sangat beralasan. Sebab, pertemuan kedua belah pihak ini sedianya sudah akan dilaksanakan pada Senin (24/11) lalu. Akan tetapi, karena ada kegiatan lain, pertemuan diundur kemarin. ”Namun, lagi-lagi pertemuan dengan kami tak bisa terlaksana,” kata Fathurrahman, ketua umum PMII Situbondo. Fathurrahman mengatakan, pertemuan dengan pimpinan DPRD tersebut dalam rangka
menindaklanjuti aksi demo penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), belum lama ini. ”Mereka berjanji untuk bertemu dengan kami. Kami akan menanyakan tuntutan kami saat demo dulu,” ujar Fathurrahman. Sebenarnya, sekitar pukul 10.00 kemarin, perwakilan mahasiswa ini sudah memasuki salah satu ruangan pimpinan DPRD. Sayang, mereka harus keluar kembali dari ruangan itu karena tidak lengkapnya pimpinan DPRD yang bisa menemui. Fathurrahman mengaku kecewa dengan gagalnya pertemuan itu. Dia mengatakan, seharusnya DPRD menyediakan waktu untuk menemuinya. ”Jelas kecewa. Tapi bagaimana lagi?” tambahnya.
Fathurrahman menambahkan, dirinya akan akan melakukan komunikasi lagi dengan pimpinan DPRD. Dia mengatakan, tidak ingin pertemuan tersebut tidak terlaksana. Sekedar informasi, aksi turun jalan PMII ini dilaksanakan pada kamis (20/11) lalu. Demo yang diikuti sekitar 80-an mahasiswa ini sempat ricuh. Aksi dimulai di Jalan Madura menuju ke Pemkab Situbondo. Kemudian pendemo bertolak ke gudung dewan. Dalam aksinya waktu itu, sejumlah massa berorasi dengan mengibarkan bendera serta sejumlah poster. Mereka juga sempat melakukan aksi teaterikal untuk menolak kenaikan harga BBM. (bib/pri)
RENDRA KURNIA/JPRS
MASIH KINCLONG: Anggota BPBD Situbondo melihat-lihat dari dekat kondisi speedboat di Pendapa Kabupaten.
BPBD Dapat Bantuan Speedboat dari BNBP SITUBONDO - Tingginya angka kecelakaan laut di Perairan Kota Santri membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo terpilih mendapatkan bantuan speedboat. Bantuan dari Badan Nasional Penanggulan-
TANAH Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957
LANGGANAN RADAR SITUBONDO
Hubungi:
0338 - 671982
program pembentukan peraturan daerah tahun 2015, kemarin. Entahlah, saat itu apakah ada anggota DPRD lainnya yang ikut menyusul ke alam mimpi? (pri).
HABIBUL ADNAN/JPRS
GAGAL BERTEMU: Perwakilan PMII berada di salah satu ruangan pimpinan DPRD Situbondo.
gan Bencana (BNBP) pusat ini diserahkan senin (24/11), lalu. Kepala BPBD Situbondo Zainul Arifin, mengatakan, dengan diterimanya kapal tersebut, maka akan memudahkan BPBD melakukan pencarian korban laka laut n Baca BPBD...Hal 37
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Rabu 26 November 2014
R A D A R
Terminal Bandara Dapat Tambahan Rp 30 Miliar ROGOJAMPI - Proyek pembangunan terminal Bandara Udara Blimbingsari akan mendapat tambahan suntikan dana sekitar Rp 30 miliar pada tahun 2015. Tambahan pundi-pundi itu merupakan sharing antara APBD kabupaten Rp 15 miliar dan APBD Provinsi Jatim Rp 15 miliar. Kepala Dinas PU Binamarga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR), Mujiono, mengungkapkan, tambahan anggaran Rp 30 miliar tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun serambi ruang kedatangan dan keberangkatan, bungker, musala, dan area parkir. Pelaksanaan kegiatan anggaran Rp 30 miliar itu akan dikerjakan tahun 2015 mendatang. Bandara Blimbingsari akan dilengkapi tiga musala. Fasilitas tiga tempat ibadah tersebut akan dibangun di sebelah barat dan timur. Sisi sebelah timur merupakan terminal pemberangkatan, sementara di sisi sebelah barat, terminal kedatangan. “Pembangunan musala itu untuk
memudahkan penumpang dan pengantar yang akan berangkat dan datang melaksanakan ibadah salat,” jelas Mujiono. Selain pembangunan tiga musala, juga akan dibangun fasilitas bungker. Pekerjaan bungker bawah tanah itulah membutuhkan biaya cukup besar. Bungker itu akan berfungsi sebagai tempat masuk kendaraan pengantar serta tempat menurunkan calon penumpang. “Dari atas bungker ini tidak terlihat, yang tampak hanya taman dan rumput,” katanya Mobil yang telah menurunkan calon penumpang akan melewati bungker ini, kemudian akan menuju tempat parkir yang rencananya berada tepat di depan terminal. Area parkir kendaraan juga akan diatur dengan sistem yang mudah diakses pengguna jasa angkutan penerbangan. Untuk kendaraan pengantar akan masuk dari sebelah barat dan keluar dari sebelah timur melintas jalan raya. “Sistem ini agar kendaraan yang masuk dan
DEDY JUMHARDIYANTO/ RaBa
KEJAR DEADLINE: Kepala Dinas PU BCKTR Mujiono memantau proyek terminal Bandara senilai Rp 40 miliar Senin lalu.
keluar terpisah, tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar bandara,” terangnya. Untuk diketahui, progress pembangunan terminal baru Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, hingga Selasa kemarin (24/11) sudah mencapai 80 persen. Pekerjaan terminal baru tahap pertama ini diproyeksikan rampung akhir Desember. Pembangunan terminal baru
Blimbingsari itu dikerjakan sejak awal bulan Juli lalu, akan meminimalkan penggunaan kaca. Dinding terminal baru tersebut juga dibuat dari kayu ulin bekas. Sirkulasi udara akan memanfaatkan kombinasi air kolam dan kipas angin. Konsep terminal green building yang didesain salah seorang arsitek papan atas tanah air, Andra Matin. (ddy/c1/afi)
Angkat Usaha Kecil Sekitar Hutan Melalui PKBL BANYUWANGI – Merawat, menanam, menjaga serta melestarikan hutan adalah tugas pokok dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat. Tapi tidak sekadar itu saja, mengangkat ekonomi masyarakat sekitar hutan juga menjadi sisi lain keseharian KPH Banyuwangi Barat. Terkait hal tersebut, KPH Banyuwangi Barat yang berkantor di Jalan Jaksa Agung Suprapto 26 ini memiliki program bantuan modal. Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) tersebut diutamakan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar hutan yang memiliki usaha. Semua bidang usaha bisa mendapatkan bantuan modal ini. Mulai dari perajin makanan ringan, kerajinan tangan, hingga usaha peracangan. Walaupun bersifat bantuan, namun program ini tetap menggunakan anggunan.
GENTENG - Peringatan hari ulang tahun guru ke-69, seluruh siswa dan karyawan serta para guru SMA Negeri 2 Genteng menggelar upacara bendera kemarin (25/11). Dalam upacara itu juga digelar pertunjukan masal tari daerah Padang Wulan. Ada sedikit perbedaan dalam upacara itu dengan upacara setiap hari Senin yang biasa mereka gelar. Pada upacara kemarin, semua petugasnya adalah guru, baik pemimpin upacara, pengibar bendera maupun kelompok paduan suara. Kepala sekolah Drs. Istu Handono, M.Pd bertindak sebagai pembina upacara. Istu berpesan kepada seluruh bapak ibu guru agar ikut berperan membentuk karakteristik siswa serta tetap menjaga kerja sama yang harmonis antara guru dan siswa. “Walaupun petugas upacaranya guru, tapi upacara kali ini cukup bagus,“ ujar Istu. Pada kesempatan itu, Istu
NUGROHO/RaBa
PERINGATI HARI GURU KE-69: Ketiga staf pengajar SMAN 2 Genteng menjadi petugas pengibar bendera dalam upacara kemarin.
mengumumkan hasil pemilihan guru versi OSIS. Ada empat kategori pemilihan, guru paling bijaksana adalah Sinwani Maksum, guru paling ramah Moh. Rusbandi, guru paling disiplin Diana Hendarwati, dan guru paling favorit adalah Kusnari Rozi. Wakasek Bidang Humas Drs. Munta Adib mengatakan, pada acara ini pihaknya mengambil tema “Menuju Kekompakan Kerja dan Kebersamaan Pela-
yanan”. Pada kegiatan itu digelar unjuk kebolehan Marching band kebanggaan Gita Palma Smada yang rencananya pada bulan Desember akan mengikuti lomba di Banyuwangi, “Untuk tarian padang bulan Masal tersebut kami melibatkan seluruh siswa kelas X jurusan IPS dan bahasa, asuhan bapak Dimas Sugiarto,” terang guru favorit versi Jawa Pos Radar Banyuwangi tahun 2009 ini. (adv)
Bidan-Dokter Wajib Miliki Sertifikat IUD BPPKB Gelar Pelatihan IUD dan Implant
Tujuannya, menurut Wakil Administratur KPH Banyuwangi Barat, Rusydi, Shut, modal yang sudah dikembalikan bisa dinikmati oleh masyarakat usaha kecil yang lain. “ Sehingga PKBL ini bisa dinikmati secara merata dan bergiliran. Dengan begitu diharapkan tingkat ekonomi masyarakat desa hutan
bisa meningkat,” terang Rusydi. Di tahun ini KPH Banyuwangi Barat mengucurkan Rp. 155.000.000 untuk empat usaha. Yang pertama usaha rumahan keripik Bote dan ternak ayam yang dimilik Sugeng Hariadi di Songgon. Kedua Eko Purnomo dengan usahanya Meubeler di desa Tamansuruh,
Glagah. Kemudian Diding iriyadi dengan kerajinan tempurung kelapa yang berlokasi di Songgon serta Deni Kusuma dengan bidang usaha transportasi. Penyerahan dana PKBL sendiri dilaksanakan pada Sabtu (22/11) kemarin di ruang Wakil Adminsitratur KPH Banyuwangi Barat. (*)
JAJAG
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Marketing
Honda Jazz ‘09
Toyota Avanza ‘11
All New Xenia ‘13
Toyota Fortuner ‘08
Dijual Honda Jazz Th 2009 Plat P Tanpa Perantara, Warna Abu-abu tua Metalik, Mulus, Standart Harga Rp. 190 Jt Nego Hub: 081336581680
Dijual Avanza Th 2011 G Hrg 122 Juta Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb. 08123453975 / 082142194111
Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Avanza ‘13
Honda Jazz ‘13
Suzuki Estillo ‘11
Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Suzuki Estillo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
ISTIMEWA
KEMITRAAN: Wakil Administrutur KPH Banyuwangi Barat, Rusydi (tengah) menyerahkan bantuan modal.
The Lagoon Residence JUAL/SEWA TANAH + BANGUNAN
RUMAH SHM 280M2
LOWONGAN
BANYUWANGI
Dibutuhkan KARYAWAN Segera untuk Manajemen Traine Pria S1 Teknik, Operator Produksi Pria STM Listrik/ Mesin, Supir Pria SIM B1 Umum/ B2 Umum. Lamaran Kirim ke: CV. Gracindo Centratama Jl. Raya Jember - BWI KM 7 Kedayunan, Kabat Bwi
Tanah SHM Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315
PEMBERITAHUAN
TOYOTA PROMO AKHIR TAHUN
-
PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA
OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS
BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
LI-ONG
KB sesuai standar yang disyaratkan,” katanya. Tahun 2015, lanjutnya, ditargetkan semua dokter dan bidan harus mempunyai sertifikat pelatihan IUD dan Implan sebagai standar terpenuhinya keterampilan dalam menangani KB. Peningkatan keterampilan dokter dan bidan, lanjutnya, akan mendukung program KB yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). “Sebab MKJP ini, sangat membantu Ibu dalam mengatur kehamilannya,” pungkasnya. (*)
Promo Akhir Tahun!! Toyota Cuci Gudang Beli Cash/Kredit, Syarat Mudah DP Ringan, Buktikan Saja. Hub. Toni 081336236483 BB 22483BC4
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING -
sehingga bisa menekan kelahiran dengan baik. Pua menambahkan materi pelatihan berupa teori, alat peraga, dan praktek lapangan di sejumlah tempat pelayanan kesehatan. “Meski pesertanya dokter-dokter, namun mereka masih perlu diberi pelatihan dan informasi baru seputar penanganan KB. Sebab penanganan KB telah mengalami perkembangan. Terutama mengenai IUD dan Implan yang membutuhkan keterampilan khusus. Hal ini penting agar penanganan
Apoteker Dibutuhkan Satu Orang Apoteker Untuk Meneruskan Apotek yang Sudah Jalan Lokasi di Kecamatan Cluring Banyuwangi, Hubungi: 08124912227 / (0333) 393923
The Lagoon Residence Banyuwangi Lokasi Strategis, One Gatesyst, Ready Stocks Type 60+90 Jl. Ry. Yos Sudarso Bwi Hub. 082331514338 - 0333 7602937
TOHA/RaBa
SIMBOLIS: Kepala BPPKB, HM Pua Jua (kanan) memberikan materi pelatihan IUD dan Implant untuk angkatan dokter, kemarin.
Waterboom Bukit Jati di Bali Mmbthkan Marketing Tnga Free Land 10 Orang Wkt Krj Terserah Krj di Banyuwangi Pnghsln Min Rp. 3.300.000/bln+Bonus Pndftran ditutup Tgl 5 Des 2014 H: 08123635793
Dijual/Sewa Tanah + Bangunan, SHM / IMB Lt. 1520 LB. 150 Lok. Depan Pasar Subuh Jajag Hub: 082230129393
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
SMAN 2 Genteng Gelar Tari Padang Wulan
BANYUWANGI - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Banyuwangi menggelar pelatihan IUD dan implant mulai tanggal 25 hingga 29 November 2014. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama terdiri dari empat angkatan yang pesertanya semuanya bidan, sementara sesi kedua terdiri satu angkatan yang diikuti dokter. “Hari ini, Selasa (25/11) pesertanya adalah dokter,” kata Kepala BPPKB, HM Pua Jua saat membuka pelatihan ini. Pua menjelaskan, pelatihan ini dalam rangka meningkatkan kompetensi para provider program KB, sehingga seluruh tenaga medis makin meningkatkan komitmennya dalam p e l aya na n K B , k hu s u s n ya pelayanan IUD dan Implant. Saat ini ada beberapa alat kontrasepsi yang diperbarui sehingga butuh penanganan metode dan prosedur baru untuk mengetahuinya. Pelatihan ini termasuk salah satu metode jangka panjang ber-KB
BANYUWANGI
Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444
33
B A N Y U W A N G I
-
JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS
Truk Toyota Dyna ‘92 BANYUWANGI
Djl Truk Roda 4 Tyt Dyna Th ‘92 Hrg 58 Jt Kndsi Bgus Bisa Nego H: 081336700522
STNK
Espass PU ‘02
Hlg STNK P 5072 VW an Ari Putra Pratama, Krakan RT. 02/01 Ketapang
Djl D Espas Pick Up Box Th 2002 AC Original Hrg 40Jt Nego H: 081336700522
Hlg STNK P 5265 XK an Vinalia, Dsn. Selogiri RT. 02/01 Ketapang, Kalipuro
Kijang LGX ‘03’04
Hlg STNK P 3469 VD an Untung Supriyanto, Krajan RT. 1/2 Ketapang
Dijual Kjg LGX Disel 03/04 Warna Silver Asli P Tlp 081559983839
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336960391 THOMY 081336287999 EKO
DAERAH SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 26 November 2014
B A N Y U W A N G I
Pasangan Homo Tewas karena AIDS
JEMBER
GUIDO/RADAR JEMBER/JPNN
KERAHKAN RIBUAN ANGGOTA: Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif memberi pengarahan terkait pengamanan pilkades serentak di 59 desa di Jember, kemarin.
Petakan yang Rawan Konflik PELAKSANAAN pemilihan kepala desa (pilkades) yang akan digelar serentak di 59 desa di Jember mendapat atensi khusus dari Polres Jember. Polres telah melakukan pemetaan daerahdaerah yang dianggap berpotensi rawan konflik. Polres Jember menyatakan siap memberikan pengawalan penuh demi menjaga kelancaran dan keamanan pilkades serentak pada 27 November nanti. Kesiapan itu disampaikan langsung oleh Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif kepada wartawan kemarin (24/11). Sabilul mengatakan, pihaknya terus melakukan mapping (pemetaan) di setiap desa yang akan melaksanakan pilkades. “Ini untuk meng-update dinamika dan perkembangan yang terjadi terkait pelaksanaan pilkades,” katanya. Upaya itu, kata dia, bagian dari pencegahan dan antisipasi adanya gangguan keamanan. Pihaknya sudah membagi para perwira, terutama para kepala bagian dan kepala satuan di jajaran Polres Jember di tiap rayon. “Sehingga mereka dapat bertanggung jawab di rayon yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya,” ungkapnya. Bukan hanya perwira, dia mengatakan, para perwira staf akan menjadi perwira pengendali keamanan dan ketertiban di setiap desa yang melaksanakan pilkades. Para perwira itu sudah ada di kecamatan atau desa yang menjadi tanggung jawabnya. “Pada H-1 sebelum pelaksanaan sudah bermalam sesuai dengan ploting wilayah,” tegasnya. Mantan Kapolres Bondowoso ini mengatakan, pihaknya telah menyebar imbauan kepada masyarakat agar segera menelepon HP Kapolres apabila ada ancaman gangguan keamanan. Polres terus memantau situasi kamtibmas di masyarakat. Menurut dia, polres akan melakukan langkah dan upaya untuk mengantisipasi kerawanan. Antara lain, mulai 22 November 28 November 2014 di masing-masing rayon/zona polsek akan berjaga pada malam hari di lokasi perbatasan keluar masuk wilayah Jember. (jum/har/jpnn/aif)
BONDOWOSO - Salah seorang pria yang diduga kuat terinfeksi virus HIV/ AIDS meninggal dunia belum lama ini. Bahkan, pria yang diperkirakan berusia 30- an tahun itu, tertular HIV/AIDS karena berperilaku menyimpang, yakni homoseks. Namun, pasangan homoseksnya masih hidup hingga saat ini. Hal itu diungkapkan sebuah sumber di salah satu Puskesmas Bondowoso yang pernah merawat pasien itu.”Pasien itu mengaku homoseks. Namun, salah seorang dari mereka sudah meninggal dunia belum lama ini,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember, Minggu kemarin (23/11). Sumber tersebut menambahkan bahwa pasangan homoseks
tersebut masih berusia produktif.”Mereka berusia sekitar 30- an tahun,” katanya. Oleh sebab itu, sumber yang pernah merawat pasien berharap agar menjauhi perilaku seks menyimpang, agar tidak tertular virus membahayakan. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, dr M Imron mengatakan, pihaknya secara rutin mendapatkan laporan jumlah penderita HIV/AIDS. Namun, dia merasa kaget saat melihat laporan dari
Dinkes Provinsi Jatim jumlah penderita HIV/AIDS di Bondowoso hingga November ini mencapai 70 penderita.”Saya sempat kaget juga laporan dari provinsi sebesar itu,” katanya. Namun begitu, kata Imron, jumlah penderita HIV/AIDS di tetangga Bondowoso, jauh lebih besar. ”Jumlah HIV AIDS juga mengalami trend kenaikan signifikan,” ujarnya. Oleh sebab itu, dr Imron berharap kepada warga Bondowoso untuk hidup atau berperilaku yang sehat dan sesuai norma agama dan adat istiadat.”Karena
HIV-AIDS
penularan HIV AIDS didominasi oleh seks yang menyimpang atau suka gantiganti pasangan,” katanya. Kadinkes Bondowoso ini ter us melakukan sosialisasi pencegahan penyakit HIV/AIDS ke sekolah-sekolah dan ke masyarakat. “Tujuannya, agar warga Bondowoso terhindar dari penyakit yang tidak ada obatnya itu,” ujarnya. Bahkan, sekolah-sekolah seperti SMA Tenggarang secara aktif melakukan gerakan untuk menjahui narkoba.”Karena salah satu penularan virus HIV AIDS dari narkoba. Dia juga mendukung sekolah-sekolah yang punya gerakan pencegahan narkoba. (eko/sh/jpnn/aif)
AMBULU
Angkutan Pelat Hitam Bergentayangan SEJUMLAH sopir angkutan pedesaan trayek Ajung - Ambulu mengeluhkan banyaknya becak motor dan angkutan plat hitam, yang beroperasi di trayek angkutan mereka. “Bensin naik itu sudah biasa, karena pasti akan ada penyesuaian tarif angkutan. Tapi yang perlu ditindak, becak motor yang mulai merebut penumpang kami,” keluh Sukeri, seorang sopir kemarin (24/11). Tak hanya bentor, dia juga mengakui ada juga mobil berplat hitam yang mengangkut penumpang. Sukeri sebenarnya mengakui bahwa trayek Ajung - Ambulu cukup produktif. Namun setelah ada bentor dan angkutan plat hitam, sejumlah sopir pun akhirnya mengeluh karena harus berbagi penumpang. “Mau cari penumpang lima orang saja harus ngetem sampai 4 jam. Itu kalau ada,” keluhnya lagi. Nawawi, sopir angkutan lainnya di trayek yang sama, malah mengaku ada angkutan plat kuning juga mengangkut penumpang di luar trayeknya. “Angkutan yang seperti itu ngangkut dari terminal Tawangalun. Sedangkan angkutan kami, memang tidak diperbolehkan masuk terminal Tawangalun,” ungkapnya. Nawawi dan sopir lainnya mengaku tak bisa berbuat banyak, kecuali hanya bisa berharap dinas terkait melakukan penertiban. “Kalau kami yang melakukan penertiban, bisa kelahi sesama sopir jadinya,” ujarnya. (rul/wah/jpnn/aif)
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN
TETAP LARIS: Penjualan sepeda motor di Jember belum terpengaruh oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Tak Berefek ke Penjualan Sepeda Motor
JEMBER – Sepekan setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak berpengaruh pada penjualan sepeda motor. Penjualan sepeda motor di Jember masih stabil. Malah, sejumlah merek menyiapkan produk terbaru yang akan diluncurkan ke pasar pada Desember mendatang. Yudi Ramadhani, supervisor PT Rodasakti Suryaraya, diustributor
Yamaha di Eks Karesidenan Besuki mengatakan, penjualan kendaraan roda dua terus tumbuh di akhir 2014. ”Pertumbuhan sekitar 12 persen,’’ katanya kepada koran ini. Menurut dia, kenaikan harga BBM tersebut justru akan meningkatkan penjualan sepeda motor. Sebab, pemerintah mengalihkan subsidi BBM ke infrastruktur dan kesejahteraan
DPRD Segera Pansuskan Nasib PDP
RAMBIPUJI
EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN
TEGAS: Petugas Propam Polres Bondowoso ketika melakukan razia angotanya yang mengendarai kendaraan bermotor. JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
PANTAU MUATAN: Truk-truk bermuatan berat saat memasuki jembatan timbang Rambipuji.
37 Kendaraan Kena Razia PENERTIBAN terhadap angkutan umum dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan kepolisian lalu lintas, kemarin (24/11). Dari hasil razia itu, petugas gabungan berhasil merazia 37 kendaraan yang melanggar lalu lintas. Penertiban Tipe B tersebut dilakukan di area jembatan timbang Rambipuji sejak pukul 08.30 hingga 11.00. Menurut Bambang Hermanto, Kasi Wasdal Dishub wilayah provinsi yang bertugas di Jember, penertiban tersebut bukan disebabkan oleh kenaikan harga BBM namun menindak lanjuti surat dari kepala dinas perhubungan tentang pembentukan panitia wilayah operasi agar melakukan penertiban. Dari hasil penertiban tersebut, menghasilkan 37 kendaraan yang bermasalah. Dengan rincian, sebanyak 19 kendaraan dari penertiban yang dilakukan Polantas, dan 18 kendaraan oleh Dinas Perhubungan. “Total keseluruhan ada 37 kendaraan yang melanggar aturan seperti tidak ber-STNK dan SIM. Sekaligus kendaraan yang muatannya berlebihan,” ujar Bambang. Lanjut Bambang, alasan dilakukannya penertiban itu juga untuk menekan angka pelanggaran perizinan angkutan umum, meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya, serta meminimalisir angkutan yang berlebih. “Apabila penertiban ini tidak dilakukan, yang pasti mereka (para pengguna jalan,Red) tidak jera,” tambahnya. Selain itu, menurut Sumardjan, Kanit Patroli Polantas Jember yang ikut berpartisipasi dalam penertiban tersebut tujuannya untuk menciptakan ketertiban lalu lintas agar nyaman dan aman. “Penertiban ini sudah yang kelima kalinya dilakukan dan rutin setiap minggu,” katanya. (jon/wah/JPNN/aif)
masyarakat. ”Sehingga, jika ekenomi masyarakat meningkat, tentu aka nada peningkatan pembeli,’’ terangnya. Dia menjelaskan, Yamah menargetkan pangsa pasar kepada tiga segmen. Yaitu, youth atau anak muda, karyawan, serta ibu rumah tangga. ”Di Jember saja sudah terjual sekitar 1.200 unit kendaraan roda dua setiap bulannya,’’ katanya. (gus/c1/har/jpnn/aif)
Propam Razia Kelengkapan Anggota BONDOWOSO – Propam Polres Bondowoso kemarin pagi melakukan pemeriksaan mendadak terhadap kelengkapan keanggotaan perwira hingga bintara anggota Polres Bondowoso. Seluruh kelengkapan kartu identitas mulai dari KTP, KTA, Kartu Senpi, SIM , senjata api, gampol diperiksa secara intensif. Kasi Propam Polres Bondowoso, Iptu Agus Susanto yang memimpin langsung razia menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya meningkatkan disiplin anggota. “Terutama untuk mengetahui legalitas kelengkapan
dan keanggotaan,” ujarnya. Kelengkapan mobil dan sepeda motor pribadi milik anggota seperti spion lampu sein dan lainnya juga tidak liput dari pemeriksaan propam Polres Bondowoso. Dalam aksi pemeriksaan tersebut pada umumnya tidak diketemukan pelanggaran pada anggota. Dia menambahkan, anggota Polri adalah contoh dan tauladan masyarakat dalam hal penegakan hukum, ketertiban dan kedisiplinan. Oleh karena itu sebelum anggota Polres Bondowoso menegakkan disiplin kepada masyarakat agar dalam diri ang-
gota tercipta disiplin terlebih dahulu. “Baik disiplin dalam kehidupan sehari hari maupun mengemban tugas sebagai abdi masyarakat,” jelasnya. Menurutnya, pihaknya menargetkan sepanjang 2014 diharap tidak ada pelanggaran disiplin. Karena jika terjadi pelanggaran oleh anggota, maka dua tingkat di atasnya juga akan terkena sangsi. Oleh karena itu sebelum terjadi, para unsur pimpinan agar berani menegur bawahan yang melakukan tindakan tidak benar dan lakukan pengawasan secara melekat. (esb/sh/jpnn/aif)
JEMBER – Kondisi kritis yang terjadi di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember membuat DPRD Jember turun tangan. Di kalangan dewan sudah muncul rencana pembentukan panitia khusus (pansus) PDP yang bertugas untuk menyelamatkan PDP dari kebangkrutan. Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Jember Siswono mengatakan, sudah waktunya PDP diselamatkan. “Kondisinya sudah kritis, sudah waktunya ada langkah nyata untuk menyelamatkan PDP,” katanya kemarin (24/11). Siswono yang juga Ketua Komisi C DPRD Jember itu mengatakan, jika kondisi PDP tidak kunjung membaik, komisi C akan melakukan langkah-langkah politik dengan cara membentuk pansus guna menyelamatkan nasib perusahaan pelat merah tersebut. Pembentukan pansus harus segera dilakukan. Dengan pansus, kata dia, diharapkan ada langkah kongkret untuk menyelamatkan PDP Kahyangan. Dengan pansus, dewan dapat lebih rinci membahas PDP dari berbagai aspek, sehingga bisa segera dirumuskan langkahlangkah penyelamatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Jember itu. Dia menyayangkan jika satu-satunya perusahaan perkebunan milik pemerintah daerah di Indonesia itu hancur karena kebangkrutan. Pihaknya juga tengah mengkaji penyelamatan PDP dari sisi anggaran. Sedianya, dewan segera membahas perda penyertaan modal untuk penyelamatan PDP. “Perda ini akan menjadi payung hukum bagi PDP untuk menggunakan dana dari APBD untuk penyelamatan PDP,” tandasnya. Untuk itu, baleg dalam rapat koordinasi kemarin memutuskan akan segera membahas perda penyertaan modal PDP. (ram/har/jpnn/aif)
Polisi Tangkap DPO Curanmor Libatkan Mantan Anggota Dewan BONDOWOSO - Setelah setahun lebih dalam pencarian polisi, akhirnya Tim TEMBAK: Polisi menembak kaki DPO ranmor yanga sudah lama jadi buronan. EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
Resmob Polres menangkap Agus Hariono, 42, di rumahnya Desa Gadingsari, Kecamatan Pakem, Minggu malam lalu 23/11). Agus yang sebelumnya melarikan diri ke Kalimantan itu, ditembak kaki kirinya karena berusaha melarikan diri saat dilakukan penangkapan. Dasar penangkapan DPO ini karena terlibat pencurian motor di Bondowoso yang melibatkan mantan anggota DPRD
Su, yang sudah menjalani hukuman di Lapas Bondowoso bersama dua pelaku lainnya, yakni P Al, 28 dan Suc, 34. Kapolres AKBP Djadjuli, melalui Kasat Reskrim AKP Mulyono mengatakan, ada empat orang yang terlibat pencurian motor milik Syatibi, 50, warga Desa Ardisaeng, Kecamatan Pakem itu .Namun saat itu, polisi menangkap tiga orang. Salah satunya mantan anggota dewan Bondowoso. (eko/sh/JPNN/aif)
Jawa Pos
Rabu 26 November 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Akan Dibangun Sebanyak 20 Los, 3 x 3 Meter n TETAP... Sambungan dari Hal 31
Menurut Sekda Syaifullah, semua pihak yang sebelumnya sempat berpolemik sudah sepakat jika lahan di pasar tersebut sudah menjadi tanah aset desa. Sehingga, lokasi yang beberapa pekan terakhir ini seringkali menjadi pemicu konflik itu, sudah bisa digunakan sebagai pasar seperti biasanya. Informasi yang diterima Jawa
Pos Radar Situbondo (JPRS) dari Sekda Syaifullah, lahan pasar seluas 2,3 Hektare itu awalnya merupakan milik Prawiro, mantan Kepala Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan. Akan tetapi, ketika masih hidup, Prawiro sudah berpesan agar tanah tersebut menjadi aset desa dan digunakan untuk umum. Dalam perkembangannya, lahan tersebut digunakan untuk pembangunan pasar tradisional. Akan tetapi setelah men-
jadi pasar, ahli waris mempermasalahkan tanah peninggalan Prawiro itu. Mereka meminta agar pasar itu dibongkar. “Tapi sekali lagi, semua sudah clear,” tegas Syaifullah. Peletakan batu pertama pembangunan Pasar Lentong kemarin, disaksikan oleh sekitar seratus warga. Di tengah-tengah acara peletakan batu pertama, tiba-tiba hujan turun. ”Dengan turunnya hujan, saya meyakini sebagai berkah. Ha-
rapannya, tidak lagi timbul masalah,” kata Syaifullah. Sementara itu, rencananya di lokasi pasar akan dibangun sebanyak 20 los berukuran 3 x 3 meter. Selain itu juga ada dua los dengan ukuran yang cukup besar. Agar tidak menimbulkan konflik, nama pasar tersebut akan dirubah. ”Mungkin namanya nanti pasar tradisional Syari’ah. Warga juga minta agar nama pasar diganti,” pungkas Syaifullah. (bib/pri)
Guru Memegang Peran Strategis n 24 ORANG... Sambungan dari Hal 31
Dalam acara tasyakuran ada pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto yang diberikan kepada ketua PGRI Kabupaten, Mohammad Hasyim. Usai itu, dilanjutkan pemberian penghargaan oleh Bupati Situbondo kepada 24 orang yang telah dinilai ikut berjasa dalam memajukan pendidikan baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Mereka adalah Suwaryono, Suyanto, H. Sumadi, As’ari, Supandi, Eksan Yudi Arifin, Samo Achdiyatullah, H. Moh. Nasir Syah, dan Sukarwo. Selain mereka, ada juga H. Hasan Basri, Drs. Aswan Sastro Kusumo, H. Sutomo, H. Djamaluddin, H. Suroso, Dr. Fathor Rahkman, Rahmat, Sunari, Sayuto Kudiyanto, Marwi, Musrikan, Ahmad, Aryo, Soekiran, dan Samiyo. Kegiatan HUT PGRI ke-69 dan HGN ke-21 mengambil tema “Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru”. Tema ini menunjukkan bahwa PGRI senantiasa responsif terhadap berbagai gagasan positif yang dicanangkan berbagai pihak, terutama pemerintah. Ketua PGRI Kabupaten Situbondo, Mohammad Hasyim mengatakan, dalam pemikiran PGRI, ide revolusi mental merupakan penemuan akar masalah dari berbagai persoalan yang melilit bangsa, dari masa kemasa. “PGRI menyadari bahwa guru adalah komponen terpenting dalam keseluruhan sistem pendidikan nasional yang harus turut serta dalam mewujudkan perubahan mental,” terang Mohammad Hasyim. Kata dia, perubahan mentalitas bangsa diperlukan untuk guru yang lebih berkualitas. Oleh sebab itu, dalam upaya merespons ide revolusi mental dan memajukan bangsa, PGRI tiada henti meningkatkan kompetensi dan
37
S I T U B O N D 0
Ada Materi Refleksi PNPM-MP 2013 n FKA... Sambungan dari Hal 31
Dengan begitu akan mampu menjadikan semua pihak sebagai pelaku. Baik di tingkat masyarakat, konsultan maupun pemerintah kabupaten. “Artinya, semuanya ikut terlibat langsung dalam melaksanakan program dengan baik, serta ke depannya pemerintah kota atau pun kabupaten dan masyarakat dapat melakukan pengembangan kapasitas secara mandiri. Sehingga, diharapkan masyarakat dan pemerintah kota/kabupaten menjadi masyarakat yang pembelajar,” papar Agus. Kegiatan pengembangan kapasitas dalam PNPM-MP dilaksanakan melalui dua pendekatan. Yaitu, pelatihan dan sosialisasi. Ini untuk mendorong kemandirian kelembagaan BKM. “Masyarakat sangat diharapkan dari sekarang dapat mengelola kegiatan pengembangan kapasitas di tingkat kelurahan/desa secara mandiri dan berkelanjutan,” imbuh Agus Supriyadi. Tujuan pelatihan peningkatan kapasitas adalah mengembangkan kapasitas LKM sebagai lembaga amanah masyarakat. Sebab, LKM adalah lembaga yang ada di desa atau kelurahan. Diharapkan LKM akan mampu bekerjasama dengan pihak swasta. Selain itu, LKM mampu bekerjasama dengan pihak SKPD-SKPD di pemda Kabupaten Situbondo.
Keadaan itulah yang menuntut LKM harus mampu meningkatkan kemampuan kegiatan tekhnis tertentu, sesuai dengan tuntutan tugas dan pekerjaannya. “LKM juga harus lebih memahami tugas, peran dan fungsinya serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam realitas sense of belonging responsibilitas dan akuntabilitasnya,” terangnya. Selain itu, diharapkan terekonstruksinya kesadaran kritis LKM, baik dalam hal pengetahuan maupun yang berkaitan dengan diskursus masyarakat. Demikian juga dalam hal bagaimana menjalankan peran, fungsi dan tugasnya. “Dengan begitu LKM mampu mengembangkan keterampilan yang berkorelasi positif dengan posisi, fungsi, peran dan tugasnya sebagai perangkat BKM, maupun bagaimana cara memotivasi posisi, fungsi, peran dan tugas tersebut sesuai dengan yang diharapkan,” kata Agus Supriyadi. Metodologi pelatihan pengembangan kapasitas LKM menerapkan proses belajar orang dewasa. Sehingga, dalam seluruh prosesnya semua peserta berperan sebagai nara sumber untuk saling memperkaya pemahaman masing-masing dengan menggunakan pendekatan pendidikan kritis. “Dalam pendidikan kritis ini mengedepankan terciptanya ruang kepada peserta. Ini
agar bisa mengidentifikasi dan menganalisa secara bebas dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi, berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan peningkatan kapasitas masyarakat,” terangnya. Sebab itulah, yang diharapkan adalah proses belajar mengajar menjadi proses dialog antar pemandu dengan peserta, serta peserta dengan peserta, melalui metode ceramah, metode diskusi, metode curah pendapat, metode studi kasus. Materi yang disampaikan narasumber dalam kegiatan ini meliputi kewirausahaaan. Ini sebagai stimulan penanggulangan kemiskinan melalui FKA, LKM, PNPM perkotaan. Pemadunya BSM Situbondo. Selain itu, ada materi perencanaan bersama penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Situbondo menuju aplikasi UUDEB. Materi selanjutnya disambung dengan FKA LKM, subtansi, tantangan dan peluang partisipasi dalam penanggulangan kemiskinan. Pemandunya Bapedda Kabupaten Situbondo dan KMW 6 Jawa Timur. Para peserta juga menerima materi tentang PNPM mandiri perkotaan dari perspektif ke PU-an, analisa SWOT untuk meningkatkan peran FKA LKM. Ada juga materi tentang tentang refleksi pelaksanaan PNPM MP tahun 2013-2014 serta materi tentang refleksi FKA Kabupten Situbondo. (pri)
Polisi Minta Keterangan Saksi n TRUK... Sambungan dari Hal 31
RENDRA KURNIA/JPRS
BERDOA: Jajaran Forpimda ikut melaksanakan upacara dalam rangka HUT PGRI dan HGN, kemarin.
profesionalisme guru. “PGRI juga akan tetap mendorong pemerintah agar memberikan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, sebagaimana dinyatakan oleh undang-undang no. 14 tahun 2005 dan tidak terlambat dalam memenuhi hak-hak guru,” tandas mantan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kendit tersebut. Hasyim menegaskan, PGRI telah dan akan terus menunjukkan komitmen mengawal dan memperjuangkan kebijakan pendidikan dan guru agar semakin baik dan berkualitas. “Dengan lahirnya PGRI yang jatuh pada tanggal 25 November ini, segala bentuk perbedaan dan potensi perpecahan kelompok guru terpecahkan,” imbuhnya. Perpecahan tersebut biasa-
nya berdasarkan ijazah, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, aliran politik, agama dan suku. Namun, dengan adanya PGRI, semua itu sepakat untuk dihapuskan. “Kala itu, puluhan organisasi guru sepakat membentuk satu-satunya organisasi profesi guru, yaitu PGRI, untuk kemudian membangun kekuatan bersama anggota,” paparnya. Dengan PGRI, maka nilai tawarnya semakin kuat dan berwibawa untuk mengawal mutu dan memperjuangkan profesi dan nasib guru dan tenaga kependidikan. Dari sisi pandang organisasi profesi, pengurus dan anggota PGRI menyadari, untuk membangun pendidikan yang bermutu, diperlukan kekuatan dan kebersamaan. Demikian juga un-
tuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memperjuangkan kepentingan guru, dosen, dan tenaga kependidikan. “PGRI menyadari tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan. Tidak ada persatuan tanpa terhimpun dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan pendidikan, sejak 69 tahun lalu para guru telah memberikan pesan mendasar, bahwa kita tidak boleh terpecah belah dan bercerai berai,” tegasnya. Kata Hasyim, PGRI yakin bahwa kekuatan, kemajuan moral, karakter dan martabat suatu bangsa merupakan efek akumulatif dari upaya pendidikan dan pengajaran yang baik. Sebab, guru memegang peran yang strategis. (pri)
“Tahu ada truk oleng di depan, saya banting setir ke kiri, sampai nabrak tiang,” kata Nyoman saat berada di lokasi kejadian. Meski truk fuso pengangkut pakan ternak itu sudah berusaha menghindar, akan tetapi jarak yang dekat membuat kecelakaan tetap terjadi. Truk yang disopiri Yulianto menabrak truk fuso yang disopiri Nyoman. “Saya mau kirim pakan udang ke Surabaya. Tetapi sampai di sana jalannya licin dan menikung, langsung tabrakan,” kata Yulianto kepada wartawan koran ini. Akibat kerasnya benturan, moncong truk bermuatan pakan udang mengalami rusak berat. Bahkan, kaki kanan Yuli-
anto patah tulang karena terjepit moncong truk. Sementara untuk kondisi truk fuso mengalami rusak pada kap pintu truk di bagian kanan. Selain itu, pengemudi truk fuso tidak mengalami luka-luka. Tabrakan yang terjadi di tengah genangan air hujan ini sempat membuat heboh warga sekitar. Beberapa saat kemudian, polisi tiba di lokasi kejadian langsung mengevakuasi korban patah tulang. “Tadi petugas langsung membawa korban luka ke rumah sakit,” kata Kanit Laka Polres Situbondo, Ipda Sutanto. Setelah berhasil menolong korban, proses evakuasi kendaraan sempat membuat macet jalan raya sekitar kejadian. Pihak kepolisian yang terjun ke lokasi terpaksa menerapkan
sistem buka tutup untuk menghindari kemacetan lebih panjang. “Kedua kendaraan sudah kami amankan di kantor unit laka,” imbuhnya. Sutanto menjelaskan, kecelakaan yang terjadi pada saat hujan tersebut diduga terjadi karena truk dari arah timur melaju dengan cepat dan terlalu ke kanan. Sopir truk dari arah timur diduga tidak dapat mengendalikan kemudinya setelah melintas di jalan raya yang kondisinya digenangi air hujan. “Sementara diduga karena sopir truk yang datang dari timur terlalu ke kanan. Tetapi untuk mengetaui penyebab kecelakaan, petugas masih melakukan penyelidikan serta meminta keterangan dari sejumlah saksi,” pungkas Ipda Sutanto. (rri/pri)
Harapkan Kerjasama Bisa Terus Terbangun n BRI... Sambungan dari Hal 31
“Sehingga dalam melakukan aktifitasnya, para PKL akan lebih nyaman, tertata dengan rapi dan indah. Dari sana, para konsumen-konsumen akan lebih tertarik untuk berbelanja kemudian tertarik membeli apa yang dijualnya,” ungkap Soesilo usai acara serah terima. Menurut dia, bantuan CSR BRI Cabang Situbondo tidak hanya sekali ini saja. Tahun-tahun sebelumnya, BRI Cabang Situbondo juga melakukan kegiatan sosial yang sama terhadap para PKL. “Untuk itu kami harapkan kepada para PKL yang mendapatkan bantuan tenda terop, walaupun nilainya tidak seberapa, namun paling tidak barang tersebut dapat te-
rus bermanfaat. Makanya, perlu dipelihara dengan baik, sehingga lebih kelihatan indah, bersih dan rapi,” imbuh Soesilo. Selain membantu para PKL lewat CSR-nya, BRI Cabang Situbondo juga selalu ikut berpartisipasi mendukung program-program yang dilakukan Pemkab Situbondo, khususnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Misalnya, masalah pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan lain-lainya. “BRI Cabang Situbondo selalu siap di depan untuk memberikan dukungannya. Untuk itu, kerjasama semacam ini diharapkan akan memunculkan respon positif dari Pemkab Situbondo. Yaitu, saling membangun kemitraan yang kuat. Sehingga, saling menguntungkan antara BRI Cabang Situbondo
dan Pemerintah Kabupaten,” papar Soesilo. Kata dia, BRI sudah mampu membuktikan dengan nyata, bahwa hasil CSR BRI telah dapat dinikmati langsung oleh Masyarakat Situbondo. Soesilo mengajak masyarakat untuk kian meningkatkan gerakan menabung di BRI. “Atau, jika masyarakat butuh fasilitas-fasilitas lain yang berhubungan dengan permodalan masyarakat bisa langsung ke kantor cabang BRI Situbondo atau langsung ke kantor unit, teras terdekat,” terangnya. Sebab, kata Soesilo, BRI selalu siap melayani masyarakat Kabupaten Situbondo. Di Kabupaten Situbondo sudah ada satu kantor cabang, 14 kantor unit di 17 kecamatan, sembilan teras dan dua teras keliling yang
saat sudah masuk di daerah paling timur, yaitu Wonerejo. Selain itu, ada juga 46 ATM hampir setiap kecamatan. Soesilo juga berharap, kerjasama antara Pemkab Situbondo dan BRI Kantor Cabang Situbondo terus terbangun dan kian meningkat. Sehingga, ke depan akan terbukti nyata bahwa apa yang dilakukan oleh BRI juga berdampak positif dan bisa dinikmati langsung oleh masyarakat. “Ya misalnya seperti pembagian sebagian laba hasil usaha melalui CSR ini. Atau, pemberian bantuan-bantuan yang berkaitan dengan masalah pendidikan, kesehatan, keagamaan serta bantuanbantuan lainnya yang berkiatan langsung dengan program Pemkab Situbondo,” pungkas Soesilo. (pri/adv)
NUR HARIRI/JPRS
NAHAS: Kondisi truk yang dikemudikan Yulianto mengalami ringsek sebelah kanan.
Diresmikan Wabup Suroso Pada 2009 Berharap Bisa Operasi Akhir Tahun
n DULU... Sambungan dari Hal 31
Selain itu, tambah Deden, yang membuat orang malas mengunjungi waduk ini juga karena bau airnya tidak sedap. Di balik kejernihan air waduk, bau tidak enak ternyata cukup mengganggu para pengunjung. ”Itulah alasannya tidak ada yang nyeberang menggunakan perahu karet seperti dulu,” ujar bapak dua anak itu
Warga Dusun Krajan, Desa Curah Cotok itu mengatakan, bau tidak sedap air karena di tengah waduk ada yang memelihara ikan menggunakan keramba. Ada sekitar empat keramba ikan di lokasi waduk. ”Makanya bau air menjadi tidak enak,” kata Deden. Waduk Pitaloka diresmikan pada tahun 2009 silam oleh Suroso, Wakil Bupati Situbondo. Peresmiannya dihelat persis dengan perayaan tahun baru
Masehi, tanggal 1 Januari 2009. Pemuda desa serta beberapa tokoh yang mengetahui potensi waduk itu terus melakukan lobi kepada pemerintah agar waduk dilengkapi fasilitas lain. Pemuda desa kemudian mengusulkan agar waduk dibuatkan pelengsengan. Setelah diresmikan, hampir setiap tahun, pada awal tahun selalu diadakan peringatan tahun baru. Dalam rangka menyambut tahun baru itulah, pemuda desa
selalu mengadakan beberapa kegiatan di lokasi Waduk Pitaloka. Sementara itu, di sebelah timur waduk ada perbukitan yang kerap dikunjungim muda-mudi. Sedangkan di sebelah barat waduk disediakan tempat beristirahat yang terbuat dari kayu. Oleh sebab itulah, warga sekitar meminta agar waduk itu dirawat kembali. Mereka berharap agar semua pihak memperhatikan potensi wisata desa itu. (pri)
n BPBD...
Sambungan dari Hal 32
“Dengan adanya bantuan speedboat ini, maka nantinya penanganan bencana laut akan lebih maksimal,” terangnya. Menurut dia, selama ini BPBD Situbondo hanya bisa menggunakan perahu karet dalam pencarian korban laka laut. Sehingga, itu juga cukup menghambat dalam melakukan fungsi pencarian dengan maksimal. Zainul juga mengatakan,
bahwa speedboat tersebut akan disandarkan di Pelabuhan Kalbut untuk mempermudah operasionalnya. ”Kami nanti akan sandarkan speedboat ini di Pelabuhan Kalbut, tetapi masih menunggu pembuatan derek untuk mengangkut speedboat ke pelabuhan kalbut”, jelasnya. Speedboat berwana orange itu untuk sementara masih berada di Pendapa Kabupaten Situbondo. Di samping itu, sebelum turun ke lauy, di speedboat juga akan dipasangi Global
Positioning System (GPS) terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mempermudah pencarian ketika berada di laut dan menentukan titik koordinat. Zainul berharap speedboat tersebut segera bisa beroprasi di akhir tahun ini. “Saya harap speedboat nanti akan segera bisa beroperasi di akhir tahun ini, kita nanti akan coba mesin kapal, dan mencobanya keliling dari perairan barat Situbondo sampai ke timur,” terang Zainul.(rnd/pri)
OLAHRAGA
38
R A D A R
Jawa Pos
Rabu 26 November 2014
B A N Y U W A N G I
KOMPETISI
Hadapi Porprov, KONI Ajukan Dana Rp 7 M BANYUWANGI - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi tetap mengusung target tinggi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur tahun 2015 mendatang. Sampai saat ini, induk organisasi semua cabang olahraga (cabor) itu masih mengusung misi masuk nominasi lima besar dalam pengumpulan medali dalam ajang multi even itu. Tentu saja, misi mulia itu tidak mudah untuk diraih. Butuh perjuangan ekstra agar para atlet kontingen Banyuwangi bisa benar-benar berjaya dalam ajang dua tahunan itu. Salah satu faktor penunjang kesuksesan meraih asa prestasi itu adalah finansial. KONI Banyuwangi menyadari betul jika Banyuwangi mengemban tugas yang cukup berat dalam ajang yang dihelat selama sepekan mulai tanggal 6 hingga 13 Juni tahun depan itu. Sebab itulah, KONI Banyuwangi yang mewadahi semua cabor mengusulkan anggaran yang cukup besar dalam menyongsong Porprov itu. ‘’Kita mengusulkan anggaran pada tahun 2015 senilai Rp 7 Miliar,’’ ungkap ketua umum terpilih KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, kemarin. Dia menuturkan, jika anggaran tersebut diperuntukkan berbagai program kegiatan khususnya dalam menyongsong
ALI NURFATONI/RABA
BUTUH EVALUASI: Pemain Hoki Bayu, Imam (Biru), saat berjibaku melawan Bintang Taruna Purwoharjo. Skuad Hoki Bayu hanya turun dengan sembilan pemain saat menghadapi Pesawat Tegalwudi.
Derby Songgon Diwarnai Kartu Merah BANYUWANGI - Rangkaian pertandingan tim-tim Divisi Utama Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi masih terus berlanjut. Hingga kemarin sore (25/11), pertandingan masih tersaji baik di zona utara yang diputar di Lapangan Wongsorejo maupun di zona selatan yang digeber di Lapangan Karangsari, Sempu. Menjelang jeda kompetisi, persaingan antar tim cukup ketat. Sebab itulah, pertandingan di atas lapangan berlangsung dengan tensi panas. Bahkan, pertandingan dengan tensi panas itu acapkali berujung pemain di usir wasit. Kali ini, laga derby mempertemukan Hoki Bayu versus Pesawat Tegalwudi. Kedua tim sama-sama tampil ngotot demi mendulang poin maksimal. Tak ayal, kedua tim terlibat jual beli serangan. Hasilnya, tercipta empat gol dalam laga yang berlangsung di Lapangan Karangsari, Kecamatan Sempu, Senin lalu itu (24/11). Tetapi, tidak ada pemenang dalam laga derby syarat gengsi itu. Skor 2-2 menjadi penutup laga tersebut. Namun, ada yang tidak wajar dalam pertandingan tersebut. Sebab, kedua tim sama-sama menurunkan skuad dengan jumlah pemain tidak komplet. Bagaimana tidak, semestinya kedua tim sama-sama menurunkan sebelas pemain, tapi yang terjadi hanya menurunkan sembilan pemain. Itu artinya, skuad kedua tim minus dua pemain. Gara-garanya, sejumlah pemain kedua kubu tidak nongol di lapangan pada saat kick off. Meski begitu, kedua tim terpaksa bermain dengan kondisi apa adanya. Kebetulan, kedua tim sama-sama kekurangan pemain. Sehingga, pertandingan tidak bisa ditunda dan tetap dilanjutkan. (ton/c1/als)
PORPROV 2015
GALIH COKRO/RABA
SEDANG DIBANGUN: Veneu Porprov untuk atlet panjat tebing sedang dibangun di Lapangan Taman Blambangan.
ALI NURFATONI/RABA
BERDEBU: Lintasan atletik lapangan Tawang Alun bakal diperbaiki tahun depan.
Rp 5,3 Miliar hanya Untuk Tribun BANYUWANGI - Anggaran untuk sarana dan prasarana yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur cukup besar. Bagaimana tidak, dana yang digelontorkan Pemkab Banyuwangi untuk menunjang ajang multi even itu senilai total Rp 21 Miliar. Dana tersebut diperuntukkan di berbagai titik yang tersebar di seantero Bumi Blambangan. Mulai arena pertandingan hingga berbagai fasilitas penunjang yang lain. Hingga kemarin, pengerjaan proyek masih terus berlangsung. Semua proyek tersebut harus tuntas pada pengujung tahun 2014 ini. Dana besar itu sebagian terpusat di areal kota Banyuwangi. Bahkan, tercatat hanya ada tiga titik yang dialokasikan dana, yaitu pembangunan dormitory, renovasi Stadion Diponegoro, dan pembangunan di area lapangan Tawang Alun, Banyuwangi. Namun, khusus lapangan Tawang Alun, pengerjaan proyek pada tahun ini ternyata hanya diperuntukkan untuk pembangunan tribun barat yang cukup megah. Berdasar maket, dana senilai Rp 5,3 miliar itu hanya untuk pembangunan pagar. Lintasan atletik yang semestinya dijadikan fokus perbaikan malah terkesan terabaikan. Padahal, lintasan atletik juga butuh pembenahan. Lintasan atletik tersebut belum pernah tersentuh perbaikan sejak diBANYUWANGI – Osing Debangun pada era Bupati Samsul les seakan tiada matinya dalam Hadi tahun 2013 lalu. ‘’Kalau menciptakan produk-produk menurut saya, lintasan atletik kaus. Setiap kaus keluaran juga harus diperhatikan,’’ ujar terbaru selalu laris manis dipelatih PASI Banyuwangi, Agus serbu pembeli. Sujiyono, kemarin. Kaus yang diproduksi selain Kepala Dinas Pekerjaan Umum unggul dalam kualitas, juga Bina Marga Cipta Karya dan terlihat menarik. Utamanya Tata Ruang Banyuwangi, Mudari desain gambar dan tulijiono menegaskan, perbaikan sannya, sehingga pembeli sarana dan prasarana untuk merasa puas setelah memarena pertandingan di Banybeli kaus Osing Deles. uwangi memang diatur dengan Seperti kaus Gandrung Sewu desain standar nasional. Oleh dan I Love Banyuwangi, selain sebab itu, pengerjaan proyek keren, kaus ini juga memiliki yang tengah berlangsung memang gengsi tersendiri bagi pemademi menunjang Porprov. ‘’Sekainya. “Memakai Kaus Osing mua akan menyesuaikan standar Deles ibarat menunjukkan nasional,’’ tandasnya. jati diri sebagai wong Osing,“ Dia menjelaskan, kalau angterang Herman, pemuda asal garan pembangunan untuk reRogojampi. novasi Lapangan GOR Tawang Herman memang banyak Alun memang khusus untuk mengoleksi kaus Osing Deles, diperuntukkan tribun bagian barat. (ton/c1/als)
FPTI Klaim Peringkat Lima Jatim BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur dipastikan akan digeber di Banyuwangi Juni tahun depan. Oleh karena itu, semua cabang olahraga (cabor) dituntut kerja keras demi misi meraih prestasi di kandang sendiri. Tentu saja, kalangan cabor harus menyiapkan atlet terbaik dalam ajang multieven itu. Jika tidak, ambisi Bumi Blambangan masuk nominasi lima besar terancam meleset. Hal itu jelas menjadi pekerjaan rumah (PR) semua cabor. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banyuwangi menyadari tugas berat itu. Saat ini atlet panjat tebing terus ditempa demi meraih asa tertinggi dalam ajang dua tahunan itu. Ketua FPTI Banyuwangi, Anton Sunartono mengatakan, tim atlet yang diterjunkan dalam
Porprov jelas merupakan atlet terbaik dan berdasar seleksi ketat. ‘’Misi kita prestasi terbaik,” ungkapnya ditemui di kantor sekretariat KONI Banyuwangi kemarin (24/11). Dia mengklaim FPTI Banyuwangi diperhitungkan di level Jawa Timur. Saat ini atlet panjat tebing Banyuwangi masuk peringkat lima besar. ‘’Kita masuk nominasi lima besar,’’ sebut mantan ketua umum KONI Banyuwangi itu. Masuk peringkat lima Jatim, terang dia, sudah merupakan prestasi bagi Banyuwangi. Namun demikian, FPTI Banyuwangi akan tetap berusaha sekuat tenaga agar menjadi yang terbaik. ‘’Kita yakin bisa terus naik,’’ tandasnya. Sebelum menghadapi Porprov, FPTI Banyuwangi ditunjuk Pengprov FPTI Jatim menggelar Kejurprov. Sedianya ajang tersebut
Wong Osing Bangga Pakai Kaus Osing Deles
ISTIMEWA
KREATIF: Kaus Osing Deles konsisten mengangkat Budaya Banyuwangi.
selain karena menyukai desainnya yang menarik, juga menganggap kaus yang dibelinya selalu mengangkat nilai budaya Banyuwangi. Wajar jika kita sebagai wong Osing bangga terhadap Banyuwangi, dan tentu kebangaan itu bisa kita tunjukkan dengan memakai kaus produk Osing
Deles yang memang konsisten mengangkat tema Banyuwangi di dalamnya. Untuk mendapatkan kaus keren produk Osing Deles, silakan kunjungi Osing Deles, Jl Juanda No.70 Jajag, dan Predator Distro, Jl Raya Rogojampi No 26 (Selatan RS Muhammadiyah). (*/als)
akan digelar awal tahun depan. ‘’Januari nanti kita gelar Kejurprov yang dipusatkan di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi,’’ sebutnya. Ada beberapa kategori yang dilombakan dalam ajang tersebut, yaitu kategori speed, lead, dan boulder. Kelas yang dilombakan adalah speeder kit, youth ABC, dan junior. (ton/c1/als)
DOK.RABA
Bambang Wahyudi
Porprov. Menurut dia, intensitas kegiatan olahraga di Banyuwangi semakin meningkat untuk menghadapi Porprov. “Program kegiatan semua cabor sangat tinggi,’’ jelas pengawas PDAM Banyuwangi itu. Sebab itulah, KONI Banyuwangi bersikap realistis dalam menyusun anggaran. Sebab, anggaran hibah APBD tahun 2015 itu diperuntukkan dengan berbagai kegiatan berjenjang. Seperti, pembinaan atlet, TC cabor, TC terpusat dan kontingen. ‘’Dana itu juga diperuntukkan untuk secretariat,’’ paparnya. Dia menegaskan, jika kegiatan itu full untuk kegiatan Porprov. Sedangkan, anggaran untuk acara seremonial menjadi kewenangan Kelompok Kerja (Pokja). ‘’Jadi, usul Rp 7 miliar itu full untuk kegiatan Porprov,” tandasnya. (ton/c1/als)
Jawa Pos
Rabu 26 November 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
39
S A M B U N G A N
Delapan Kejadian, Semua Belum Terungkap ■ PECAH...
Sambungan dari Hal 29
Satu korban lagi diketahui bernama Suryadi, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Mobil pengusaha iklan itu digarong persis di depan Rumah Makan Pecel Ayu. Modus yang digunakan
pelaku sama, yakni memecah kaca mobil korban dan mengambil benda berharga di dalamnya. “Pelaku masih diburu. Diduga, pelaku merupakan orang yang sama,” beber AKP Ketut Redana, Kapolsek Banyuwangi, di ruang kerjanya kemarin. Dua rentetan aksi pecah kaca
kemarin diawali di depan Toko Besi Indah Karya di Desa Pakis, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, sekitar pukul 12.30. Korban Sugiyo mengendarai mobil Nisan Grand Livina bernopol P 740 VQ dipecah kaca pintu depan bagian kiri. Atas kejadian ini, korban kehilangan sejumlah dokumen.
Lebih-kurang satu jam kemudian, aksi kejahatan dengan modus yang sama bergeser ke wilayah tengah kota. Kali ini Suryadi yang ketiban apes. Pengusaha ikan asal Kecamatan Muncar itu kehilangan uang tunai Rp 5 juta, buku tabungan, dan cek. Kaca mobil Chevrolet Spin bernopol W 1507
Mengusung Tema Seblang Subuh ■ DIULANG...
Sambungan dari Hal 29
Jumlah itu meningkat dibanding prediksi kita, karena banyak orang tua yang memaksa anaknya ikut Gandrung Sewu,” jelasnya saat memantau geladi kotor kemarin. Sementara itu, geladi kotor Gandrung Sewu sore itu berlangsung cukup ketat. Koreografer harus beberapa kali menghentikan musik pengiring,
karena peserta kurang kompak dan koreografer sering meminta tarian diulang dari awal. “Ya memang sedikit sulit, karena kita harus menyatukan beberapa fragmen tarian yang berbeda untuk menjadi rangkaian cerita sesuai tema yang kita usung,” ujar Bramuda. Tahun ini, Gandrung Sewu mengusung tema Seblang Subuh. Formasinya, parade Gandrung Sewu akan diawali dengan fragmen tarian Seblang
Subuh diikuti fragmen tari gandrung Marsan atau gandrung lanang. Nah, gandrung Marsan dalam pergelaran tersebut nanti diperankan 35 penari pria. Kemudian, muncul gandrung masal dari arah utara, timur, dan selatan. Terakhir, diisi paju gandrung yang diperankan gandrung terop Banyuwangi. Bramuda menambahkan, urutan fragmen tersebut menggambarkan proses sejarah gandrung
Banyuwangi. Sementara itu, tempat pelaksanaan Gandrung Sewu tahun ini tetap di Pantai Boom Sabtu mendatang (29/11). “Selain akan mengenalkan budaya, kami juga akan mengenalkan tempat wisata Pantai Boom yang sekarang sudah mengalami peningkatan. Kami berniat menyuguhkan hal yang berbeda setiap tahun,” pungkas Bram. (cin/c1/bay)
Masih Banyak Program Andalan ■ 2013...
Sambungan dari Hal 29
Ya, pada 2013 lalu kabupaten ujung timur tanah Jawa ini berhasil meraih penghargaan kategori khusus daerah dengan terobosan inovatif bidang pertumbuhan ekonomi. Selain bidang pertumbuhan ekonomi, Banyuwangi juga menerima penghargaan dalam bidang partisipasi publik. Tidak hanya itu, kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini juga menggenggam grand champion dalam kinerja politik. Tiga penghargaan tersebut mengantarkan Banyuwangi sebagai penyabet award terbanyak pada ajang yang dihelat di JX International, Surabaya, 30 November 2013 tersebut. JPIP adalah lembaga nirlaba yang didirikan Jawa Pos Group pada 1 April 2001. Pendirian JPIP merupakan bentuk tanggung jawab sosial Jawa Pos terhadap upaya mendorong kemajuan kehidupan ekonomi, sosial, dan politik yang kondusif melalui pelaksanaan otonomi daerah. Tahun lalu Banyuwangi mengandalkan sinergi yang baik di antara seluruh elemen, mulai tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat luas, ormas, TNI, Polri, hingga birokrasi. Di internal birokrasi, kekompakan terjalin dengan baik antara sumber daya manusia (SDM)
senior dan junior. Mereka berpadu membangun Banyuwangi. Penghargaan di kategori pertumbuhan ekonomi, partisipasi publik, dan politik, menunjukkan meningkatnya kinerja pembangunan di Banyuwangi. Khusus di sektor pembangunan ekonomi, kinerja pertumbuhan ekonomi di Bumi Blambangan sangat menggembirakan. Sebagai gambaran, pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Banyuwangi mencapai 6,22 persen di atas pertumbuhan nasional yang sebesar 6,1 persen. Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi meroket menjadi 7,02 persen atau jauh melampaui pertumbuhan nasional sebesar 6,5 persen. Pada 2012 pertumbuhan Banyuwangi naik lagi ke angka 7,27 persen, juga melampaui pertumbuhan nasional yang hanya 6,23 persen. Keberhasilan Banyuwangi meraih penghargaan di dukung langkah strategis. Pertumbuhan ekonominya tinggi, karena dinilai berhasil mengolaborasikan strategi peningkatan investasi dengan peningkatan pariwisata, seni, dan budaya. Pada kategori ini, Banyuwangi berhasil menyisihkan empat kabupaten/kota yang juga memiliki inovasi dalam mendorong pertumbuhan ekonominya; Kabupaten Tuban, Ponorogo, Blitar,
dan Kota Probolinggo. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya akan terus membangun infrastruktur, memproteksi, dan membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mendorong pariwisata, menggerakkan sektor riil, dan menjalin kemitraan dengan swasta. “Private partnership untuk bersama-sama meningkatkan kualitas ekonomi lokal,” ujarnya kala itu. Untuk mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran, partisipasi publik sangat diperlukan. Karena itu, pembangunan yang dilaksanakan di Banyuwangi berbasis asas partisipatoris. Secara umum, program pembangunan yang dijalankan dengan prinsip transparan, akuntabel, dan partisipatif. Transparan artinya penyusunan program dilakukan secara terbuka. Akuntabel artinya pengambil kebijakan dapat dimintai pertanggungjawaban oleh publik. “Partisipatif diwujudkan dengan mengakomodasi opini kritis masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan,” cetus Anas. Nah, mampukah Banyuwangi mengulang atau bahkan melampaui torehan manis pada 2013 tersebut. Tahun ini, Otonomi Award mengangkat tema “Innovation Sustainability for Sustainable Development” atau “Kesinambungan Inovasi
untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Malam penghargaan akan digelar di Ball Room Empire Palace, Surabaya. Catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi di bidang ekonomi, saat pertumbuhan ekonomi nasional sedikit melandai pada 2013, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,85 persen. Padahal di tahun 2013, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5,78 persen, dan pertumbuhan ekonomi Jatim 6,55 persen. Selain itu, Pemkab Banyuwangi intens melakukan pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Di bidang pendidikan, Banyuwangi memiliki beberapa program unggulan, di antaranya Beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa miskin berprestasi, beasiswa bagi penyandang difabel berprestasi dan lain-lain. Tidak hanya itu, beberapa program inovatif lain juga telah dilaksanakan pemerintah kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Beberapa program tersebut di antaranya lair procot pulang bawa akta, dan program kesehatan ibu dan anak yang dikemas dalam program Keluarga Sadar Gizi Anak Tumbuh Optimal, Berkualitas, dan Cerdas (Kadarzi-Anak Tokcer). Namun, hasil akhir tetap baru bisa diketahui pada puncak Otonomi Award 2014 nanti malam. (sgt/c1/bay)
Pemkab Siap Menanam Saham ■ TARGET...
Sambungan dari Hal 29
Salah satunya Hotel Bekizaar yang segera dibangun di Jalan Nusantara, Kelurahan Kampung Melayu (bukan Kelurahan Kampung Mandar), Kecamatan Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya mempercepat proses perizinan hotel di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jatim tersebut. “Saya percepat semua. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kita terbitkan. Pihak pembangun sudah menandatangani beberapa persyaratan. Kami yakin sekelas perusahaan tersebut tidak akan mengemplang,” ujarnya dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi di pemkab kemarin (25/11). Menurut Anas, pemberian skala prioritas terhadap pembangunan Hotel Bekizaar itu bukan tanpa alasan. Dikatakan, jika Pemprov Jatim membangun hotel di Banyuwangi, maka rapat-rapat tingkat provinsi bisa digelar di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Dengan demikian, masyarakat Banyuwangi akan kecipra-
tan untung dari banyaknya pejabat yang datang ke Banyuwangi tersebut. Selain itu, Pemkab Banyuwangi kini berupaya agar mendapat sharing keuntungan dari keberadaan hotel tersebut. Caranya, dengan menanam saham. “Kenapa kita berani menanam saham, karena hotel tersebut milik Pemprov Jatim,” tuturnya. Bupati Anas menambahkan, pihaknya menargetkan pembangunan hotel tersebut tuntas sebelum Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim digeber. Sehingga, Hotel Bekizaar tersebut bisa menjadi salah satu penginapan atlet, official, atau kalangan pejabat yang datang ke Banyuwangi. “Tadinya kami izinkan sepuluh lantai, tetapi belakangan direncanakan dibangun delapan lantai. Insyaallah Juli 2015 hotel tersebut selesai dibangun,” kata dia. Sementara itu, selain Hotel Bekizaar, Anas mengaku dalam waktu dekat salah satu jaringan hotel papan atas tanah air, yakni Hotel Aston, juga akan mendirikan hotel di Banyuwangi. Sayang, Anas enggan menyebut lokasi persis
pembangunan Hotel Aston tersebut. “Lokasinya masih kami rahasiakan. Awalnya pihak Hotel Aston ingin membangun di dekat Hotel Santika. Tetapi, di situ tidak ada nilai tambahnya,” pungkas Anas. Seperti diberitakan kemarin, satu lagi gedung pencakar langit bakal hadir di Kota Penyu. Bangunan hotel delapan lantai akan dibangun di lahan bekas Pabrik Es Mandar di Jalan Nusantara, Banyuwangi. Lahan eks pabrik es seluas 1.390 meter persegi tersebut sudah nyaris diratakan Senin (24/11). Yang tersisa dari bekas pabrik es dekat Pantai Boom tersebut hanya dua ruang kantor sisi selatan. Namun, nanti bangunan kantor tersebut juga akan diratakan. Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Direktur Utama PT. Panca Wira Jatim, Arief Affandi mengatakan, pembangunan hotel bintang tiga itu akan dimulai Desember. Jika tidak ada halangan, kata dia, pembangunan hotel bernama Bekizaar tersebut diproyeksikan akan memakan waktu tujuh hingga delapan bulan.
“Harapannya, pembangunan sudah dimulai bulan depan,” terang mantan wakil wali kota Surabaya itu saat dikonfirmasi melalui telepon tadi malam. Arief menambahkan, pembangunan hotel di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu diperkirakan menghabiskan dana Rp 35 miliar. Investasi sebesar itu, kata dia, untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang gencar meningkatkan pariwisata. “Pembangunan Hotel Bekizaar merupakan bentuk dukungan kami terhadap Pemkab Banyuwangi dalam usaha meningkatkan pariwisata,” jelas lelaki asal Blitar tersebut. Sementara itu, proses perizinan pembangunan hotel tersebut sudah tuntas. Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT) Banyuwangi telah mengeluarkan izin pembangunan hotel tersebut pada 21 Oktober 2014 lalu. “IPPT, HO, dan IMB, sudah selesai tanggal 21 Oktober lalu,” ujar Kepala BPPT Banyuwangi, Abdul Kadir, melalui Kepala Bidang Perizinan Trisetia Supriyanto. (sgt/c1/bay)
Wajib Menempuh Minimal 200 Jam Terbang ■ KUAT...
Sambungan dari Hal 29
Awalnya, lelaki kelahiran Banyuwangi 28 April 1993 itu tak menyangka bisa lolos sebagai taruna pilot. Alumnus SMAN 1 Genteng itu mengakui, untuk menjadi calon taruna pilot, dirinya harus melalui beberapa tes. Serangkaian tes yang dijalani tersebut sangat ketat, layaknya seleksi anggota TNI dan Polri. Dia menjalani tes akademik, psikotes, tes kesehatan, dan tes kesamaptaan. Selain serangkaian tes tersebut, juga ada satu tes yang dinilai sangat berat dan belum pernah diajarkan di sekolah SMA maupun sekolah lain. Tes yang dirasakan berat adalah tes bakat terbang. Ujian tes bakat terbang itu yang membedakan ujian masuk sebagai taruna Akpol dan taruna Akmil. ”Pada tahap ujian itu biasanya banyak calon taruna yang
gugur,” ungkapnya. Ananditya mengaku, dalam ujian tes bakat terbang itu, dia dihadapkan pada situasi layaknya di sebuah pesawat. Ada pengukur ketinggian, tekanan angin, dan pembacaan indikator. Meski tidak tahu tentang ujian tes bakat terbang dari pelajaran di sekolah, dia beruntung mendapat informasi tentang dunia kedirgantaraan dari teman-temannya yang pernah ikut tes pilot. Kunci lolos menjadi taruna penerbang adalah tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Yang tak kalah penting adalah membiasakan pola hidup bersih, sehat, dan disiplin. Semua aktivitas dilakukan dengan teratur dan tertib. Hal itu dirasa dapat membantunya lolos menjadi taruna penerbang. Seorang penerbang, kata dia, dituntut memiliki penglihatan mumpuni. Pilot tidak boleh berkacamata minus dan tidak wasir. Jika telah berhasil masuk sekolah penerbangan,
maka bukan berarti perjuangan selesai. Taruna harus menjaga disiplin dan baik kepada senior dan sesama taruna. Yang membuat orang-orang menjadi kurang tertarik menjadi pilot, kata dia, mungkin karena menjadi pilot butuh biaya mahal. Di sekolah penerbang swasta, biaya menjalani pendidikan pilot bisa mencapai Rp 500 juta hingga Rp 600 juta. Namun, biaya kuliah di LP3B ternyata tidak sampai ratusan juta rupiah. Lulusan LP3B itu mengaku hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 50 juta selama menempuh pendidikan penerbang. Agar diwisuda, penerbang harus berhasil menerbangkan pesawat dengan catatan rata-rata 200 jam terbang. Dia sudah berhasil menerbangkan pesawat ke Surabaya, Tangerang, dan Semarang. “Intinya tetap harus fokus, bertindak cepat, dan tepat dalam segala situasi,” pungkasnya. (c1/bay)
RI bagian kiri belakang dipecah saat berada di depan Rumah Makan Pecel Ayu. Saat itu korban saat akan berangkat menuju Pulau Bali. Pria yang akrab disapa Haji Black itu meninggalkan mobilnya lebih kurang lima menit. Namun, saat kembali dia melihat kaca bagian belakang mobilnya sudah pecah. “Uang dan buku tabungan yang ada di dalam tas hilang,” terangnya. Tetapi selang 30 menit kemudian, tas milik korban berhasil ditemukan 2 km dari lokasi kejadian. Sayangnya uangnya sudah tidak ada di tas tersebut. Hanya cek dan buku tabungan yang berhasil ditemukan di sebuah sungai di dekat Jalan Kepiting oleh warga setempat. Sekadar diketahui, kejadian pecah kaca kemarin semakin menambah panjang daftar kejadian dengan modus serupa. Bila dihitung dengan kejadian kemarin, dalam bulan November ini saja sudah terjadi delapan kasus tindak kejahatan dengan modus tersebut. Sayangnya hingga kini belum ada satu pun pelakunya yang ditangkap. Pekan lalu (19/11), tercatat ada
enam kejadian pecah kaca di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, enam lokasi pecah kaca tersebut meliputi Kecamatan Genteng, Kecamatan Kabat, Kawasan Mendut, Kelurahan Kertosari (Kecamatan Banyuwangi), Kelurahan Penataban (Kecamatan Giri), dan Kecamatan Gambiran. Kerugian paling besar dialami korban di wilayah kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Pelaku pecah kaca mobil di Kertosari ini berhasil menggondol satu unit laptop. Insiden pecah kaca pertama terjadi di wilayah Kecamatan Genteng sekitar pukul 13.00. Selanjutnya, dua jam kemudian pelaku diduga merambat ke wilayah Kecamatan Kabat. Kali ini pelaku memecah kaca mobil pengunjung rumah makan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Selang empat jam kemudian, aksi pecah kaca kembali ini terdeteksi di wilayah Jalan Mendut, Kecamatan Banyuwangi. Setengah jam kemudian pecah kaca merambat ke wilayah Kelurahan Kertosari. Puas beraksi dan menggondol laptop di Kertosari, pelaku ber-
geser ke wilayah Jalan Mawar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Dan yang terakhir, aksi pecah kaca diketahui berlangsung di Kecamatan Gambiran. Nah, untuk kejadian pecah kaca mobil di Penataban, korbannya adalah Muhammad Yassin Soepardi, 44, warga Jalan Mawar, 18, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Mobil Nissan Grand Livina hitam bernopol P 8710 XX milik Yassin dipecah kacanya saat parkir di halaman depan rumahnya pukul 18.00 Selasa malam (18/11). Sementara itu kejadian berikutnya di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Lokasi persisnya berada di depan gudang Indomarco, Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Sasarannya adalah mobil Toyota Yaris bernopol P 1899 VO milik Suherman, 32, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Aksi pecah kaca tersebut terjadi saat Suherman yang baru pulang dari rumah teman dan mampir ke gudang Indomarco untuk menyampaikan titipan barang. Atas kejadian tersebut, Herman mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta. (nic/c1/bay)
Bupati Apresiasi Masukan Dewan ■ SURVEI... Sambungan dari Hal 30
Selain itu, kata Bupati Anas, kepuasan rakyat Banyuwangi terhadap kegiatan yang digelar dalam rangkaian B-Fest terus meningkat. Hasil survey terbaru yang dilakukan Lingkaran Survey Indonesia (LSI), kepuasan masyarakat terhadap B-Fest mencapai 90 persen. Bahkan, kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Festival Anak Yatim dan Malam
Renungan Tahun Baru mencapai seratus persen. “Kita sudah dua kali melakukan evaluasi, hasilnya, kepuasan masyarakat terhadap B-Fes ada yang mencapai 80 persen lebih, ada juga yang mencapai 90 persen,” ungkapnya. Meski begitu, Anas mengapresiasi para anggota dewan yang melayangkan sejumlah pertanyaan dan kritik konstruktif terhadap B-Fest. “Itu sudah menjadi tugas anggota dewan. Mereka berhak bertanya,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Usul PPP Jadi Perhatian Eksekutif ■ TOLAK... Sambungan dari Hal 30
“Eksekutif akan mengintensifkan tim intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah dalam menggali potensi PAD dengan tetap berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku,” ujarnya. Terhadap pandangan Fraksi Gerindra-Sejahtera (Gasa) agar ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dihilangkan, Wabup Yusuf menolak saran fraksi Gasa. TdBI dan BEC merupakan ajang untuk mempromosikan Banyuwangi di tingkat nasional dan internasional. Dikatakan, ITdBI menggabungkan olahraga bersepeda dengan adventure atau menikmati alam Banyuwangi, sedangkan BEC merupakan pergelaran fashion etnik tradisional yang dikolaborasikan dengan kreativitas modern. “Komitmen kami untuk terus berusaha memberikan sajian terbaik dari kekhasan lokal Banyuwangi untuk berkiprah dalam skala regional dan global,” tuturnya. Sedangkan menyikapi pernyataan Fraksi Hanura-NasDem agar eksekutif memaksimalkan monitoring dan evaluasi serta pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, eksekutif
sependapat. “Perlu disampaikan, berdasar ketentuan bahwa pengawasan atas pelaksanaan kegiatan infrastruktur sebagaimana harapan dari fraksi yang terhormat dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten untuk pengawas internal, dan BPK RI untuk pengawas eksternal,” paparnya. Masih menurut Wabup Yusuf, eksekutif telah membuat program dan kegiatan untuk mengatasi gejolak inflasi akibat kenaikan BBM. Hal itu di antaranya dilakukan dengan penguatan program dalam rangka penanggulangan kemiskinan (pro poor). Penanggulangan kemiskinan dilaksanakan baik dengan dukungan APBD maupun dengan non-APBD. Strategi memperbaiki dan mengembangkan sistem perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan rentan. Program kegiatan dengan dukungan APBD dilaksanakan pada berbagai SKPD yang diarahkan pada empat hal. Yang pertama adalah peningkatan akses pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, pangan dan gizi), pemberdayaan kelompok miskin, penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan, dan renegoisasi kebijakan yang menekankan perubahan perumusan kebijakan, pengelolaan program dan penataan kelembagaan yang meng-
utamakan hak-hak dasar masyarakat. “Sedangkan dukungan nonAPBD dapat terlihat dari pelaksanaan Karya Bakti TNI untuk membuat program bedah rumah; dukungan Perguruan Tinggi yang melakukan studi di Banyuwangi diarahkan untuk membantu memberdayakan ekonomi masyarakat, CSR swasta dan BUMN untuk penanggulangan kemiskinan,” beber Wabup Yusuf menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Demokrat. Sementara itu, menanggapi PU Fraksi PPP, Wabup Yusuf menjelaskan, untuk urusan pertanian, dalam rangka pembangunan pasar agro yang berstandar nasional, hal itu akan menjadi perhatian eksekutif seiring berkembangnya beberapa sektor yang lain. Beberapa sektor tersebut antara lain, pariwisata, koperasi, dan perdagangan. “Sehingga akan langsung memberikan efek positif bagi perkembangan pasar agro,” jelas Yusuf. Giliran menyikapi PU Fraksi PDIP bahwa seyogianya implementasi anggaran pembangunan daerah diselaraskan dengan program-program nasional, hal itu sejalan dengan eksekutif. “Untuk itu, dapat kami sampaikan bahwa kebijakan, program, dan kegiatan sektor Perikanan dan Kelautan di Banyuwangi telah diselaraskan dengan program nasional,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Sekdes dan Bendahara Ikut Pelatihan e-VB ■ TRANSFER... Sambungan dari Hal 30
Menurut Anas, e-VB merupakan sistem keuangan desa seperti halnya Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang selama ini ada di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi. Hanya saja, e-VB didesain lebih sederhana dan akan terhubung langsung dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-Pemdes) dan Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab). Dikatakan, di tahun 2015, dana yang digelontor ke desa meningkat pesat dibanding tahun 2014. Jika tahun ini dana APBD yang masuk ke setiap desa sekitar Rp 250 juta sampai Rp 300 juta, tahun depan dana APBD yang masuk ke desa mencapai Rp 500 juta. Kepala BPM-Pemdes, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menambahkan, e-VB tersebut terdiri atas tiga bagian, yaitu perencanaan, tata kelola, dan evaluasi. Semuanya berbasis online. “Sistemnya sudah siap. Ini termasuk yang pertama di Jawa Timur, bahkan Indonesia. Minggu ini kami kumpulkan kepala desa dan perangkatnya untuk dilatih menggunakan sistem online ini. Efektif berlaku 2015 semua anggaran dan program desa terintegrasi ke sistem online ini. Kami bersinergi dengan rekan-rekan Dinas
Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi,” paparnya. Sedangkan e-MS, kata Bupati Anas, difungsikan untuk mengawasi program pembangunan di desa, baik program fisik maupun non-fisik. Setelah dihitung, terdapat lebih dari 4.000 program di 189 desa yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Untuk pengawasan satu program pembangunan fisik, misalnya, setidaknya dibutuhkan tiga kali kunjungan. “Maka, kami perlu melakukan 12.000 kali kunjungan pengawasan. Ini tentu tidak efektif dan efisien. Karena itulah kami terapkan e-MS,” paparnya. Melalui e-MS, semua program pembangunan di desa akan langsung terpantau secara online, dan untuk mengaksesnya cukup dengan sekali klik di internet. Untuk mengantisipasi proyek fiktif atau proyek yang dobel anggaran, maka melalui program e-MS, pihak desa akan mengambil foto proyek tersebut. Misalnya, untuk pembangunan jalan mulai dari nol persen (kondisi jalan belum diperbaiki) hingga seratus persen (jalan telah selesai diperbaiki). Hasil foto tersebut akan diunggah. Semua program didokumentasikan dan diunggah di web. Program fisik akan dipantau melalui sistem IT yang berbasis fitur Google Map. Sehingga kondisi jalan tersebut bisa diketahui khalayak luas, ut-
amanya pihak-pihak terkait yang mengawasi jalannya proyek tersebut. “Untuk menghindari duplikasi bangunan yang dipertanggungjawabkan secara ganda alias meminimalkan penyimpangan,” tegas Yayan. Penerapan sistem online tersebut, Pemkab Banyuwangi mengumpulkan kepala desa dan perangkatnya guna diberi penjelasan teknis sistemnya. Mereka berlatih secara langsung di sistem yang telah siap pakai untuk mulai memasukkan perencanaan, tata kelola keuangan, hingga evaluasi. Bupati Anas mengatakan, secara umum terdapat dua model inovasi Banyuwangi untuk peningkatan tata kelola desa. Pertama, pendekatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan e-VB dan e-MS tersebut. Kedua, pengaturan kelembagaan di mana ada pelimpahan wewenang dari bupati kepada camat untuk melakukan pengawasan secara lebih intensif terkait program-program desa. “Jadi nanti yang input monitoring semuanya camat. Saya mencoba memotong mata rantai yang terlalu panjang. Sekarang pengaturan kelembagaan itu sedang disusun peraturan bupatinya, saya segera menandatangani sehingga gerak di kecamatan dan desa akan lebih cepat, tidak semua harus menunggu bupati,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
OPO MANEH
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Rabu 26 November 2014
10 Tahun Terminal Mangkrak Warga Menunggu Rencana Pembangunan Jalan Tembus
DEDY JUMHARDIYANTO/ RABA
BERANI: Tim juri Desa Siaga mengunjungi stan UMKM milik warga binaan eks. Lokalisasi Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, kemarin (26/11)
Warga Eks Lokalisasi PSK Ikut Lomba Desa Siaga SINGOJURUH - Warga yang tinggal di eks Lokalisasi Sumberloh, Dusun Padangbulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, mengikuti lomba desa siaga yang digelar tim penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi. Tim juri lomba desa siaga yang terdiri atas beberapa satuan kerja (satker), yakni Dinas Kesehatan (Diskes) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM dan PD) hadir di Desa Benelan kidul, Kecamatan Singojuruh. Salah satu juri lomba desa siaga, dr. Kurniyanto mengatakan indikator penilaian lomba desa siaga tahun 2014 ini meliputi penilaian evaluasi kesehatan gizi, PKK, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan penyakit dan evaluasi kesehatan keluarga. Untuk penilaian lomba desa siaga, terang dia, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena penilaian lomba desa siaga tahun ini, di sesuaikan dengan lomba siaga tingkat provinsi. Dengan lomba desa ini, masyarakat mulai timbul kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan membudidayakan pola hidup bersih. “ Paling tidak, mulai mengubah perilaku dan pola hidup agar kesehatan terjaga,” ujar mantan kepala Puskesmas Singojuruh itu. Dari pengamatan yang dilakukan tim juri, saat ini sudah banyak perubahan yang di Desa Benelan Kidul. Itu mulai sanitasi masyarakat, pembangunan jamban, dan mulai timbulnya kesadaran dari lapisan masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat. “Kalau fasilitas kesehatan ini dibangun menggunakan APBD, sudah berapa banyak anggaran yang dikeluarkan,” katanya. Sementara itu, dengan adanya lomba desa siaga tersebut, selain dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Setidaknya, penduduk yang tinggal di desa sudah mulai bisa mendeteksi jenis penyakit, dan tahu langkah apa yang harus dilakukan. “Keberadaan tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan hanya sebagai fasilitator saja,” ujar kepala Puskesmas Singojuruh, Supriadi Bintoro. Dalam penilaian desa siaga di Desa Benelan Kidul itu, warga yang tinggal di eks Lokalisasi PSK Sumberloh, Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, ikut berpartisipasi dengan memamerkan hasil usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pada kesempatan itu, tim juri juga langsung meninjau, mencicipi, dan membeli untuk oleh-oleh hasil karya milik penghuni eks. lokalisasi. (ddy/c1/abi)
KRIMINALITAS
GENTENG - Pembangunan jembatan penghubung dari Kecamatan Gambiran–Kecamatan Tegalsari telah tuntas dikerjakan. Kini warga berharap jalan tembus menuju Terminal Wiroguno di Desa Setail, Kecamatan Genteng, lekas dilanjutkan. Apalagi, Terminal Wiroguno yang dibangun semasa Bupati Samsul Hadi itu sudah sepuluh tahun lebih mangkrak. Selama dibangun, terminal hasil tukar guling dengan eks kantor pembantu bupati di Genteng itu hanya beroperasi sekitar sebulan. “Dulu sehari beroperasi aspalnya sudah jeblok, penumpang bus sepi, lalu tidak dipakai sampai sekarang,” terang Agus, warga sekitar. Kepala Desa Setail, Kecamatan Genteng, Saifudin Zuhri, mengatakan selesainya pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Gambiran dan Tegalsari itu telah memberi harapan baru bagi warga Banyuwangi Selatan. “Warga ingin jalan tembus menuju Terminal Wiroguno direalisasikan,” katanya. Menurut Saifudin, pemilik lahan dan bangunan yang akan terimbas proyek pelebaran jalan tembus sudah didata. Malahan, datanya juga sudah diserahkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banyuwangi. “Data yang ada kaitannya dengan rencana pembangunan jalan tembus sudah
ABDUL AZIZ/RABA
MANGKRAK: Terminal bus Wiroguno di Desa Setail, Kecamatan Genteng, ini sudah 10 tahun mangkrak.
kita berikan,” ujarnya. Pembangunan jalan tembus itu, terang dia, akan melewati tiga desa, yakni Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari; Desa/Kecamatan Gambiran, dan Desa Setail, Kecamatan Genteng. “Semua data sudah kita serahkan bersama dengan dua desa lain,” terangnya. Saifudin menyatakan, semua tanah dan bangunan warga yang terimbas pembangu-
ABDUL AZIZ/RABA
Curi Burung untuk Makan? GENTENG - Mengaku tidak punya uang untuk membeli makan, Deo Parmito Nur Cahyo, 19, warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, nekat mencuri seekor burung lovebird milik Purwanto, 45, warga Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, kemarin sore. Aksi pencurian yang diduga dilakukan Deo Parmito itu bermula saat tersangka jalan-jalan di daerah Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon. Saat melintas di depan rumah Purwanto, ada burung lovebird dalam sangkar di teras rumah. Tersangka berhenti di depan rumah korban hingga beberapa waktu. Dirasa aman, Parmito langsung melompati pagar setinggi dua meter dan mengambil burung di dalam sangkar. “Burung dibawa pulang,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Riamun, melalui Kanitreskrim AKP Abdul Jabar. Burung hasil curiannya itu akan dijual seharga Rp 200 ribu. Sayang, meski harga yang ditawarkan jauh di bawah standar, tidak ada warga yang mau membeli. Harga burung itu sebenarnya Rp 2 juta. Terungkapnya aksi pencurian itu bermula saat ada warga yang datang ke rumah tersangka ingin membeli burung itu. Calon pembeli itu menawar sambil melihat kondisi burung. “Yang akan membeli itu ternyata orang suruhan pemilik burung. Saya langsung ditangkap dan diserahkan polsek,” terang tersangka pada polisi. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, tersangka mengaku terpaksa mencuri burung tersebut untuk beli makanan. “Uang hasil menjual burung itu untuk beli makanan,” dalihnya. (azi/c1/abi)
diundang ke Pemkab Banyuwangi terkait rencana pembangunan jalan tembus itu. Dalam pertemuan itu disampaikan proyek jalan tembus itu akan dilaksanakan akhir 2014 atau awal 2015. “Warga banyak yang menanyakan, saya juga menunggu realisasinya,” cetus mantan kepala Madrasah Ibtidaiah (MI) Salafiyah, Dusun Jalen, Desa Setail, itu. (azi/c1/abi)
Tiga Tersangka RSUD Dipanggil Kejaksaan BANYUWANGI - Janji Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi untuk segera menuntaskan perkara lanjutan dugaan korupsi pembangunan gedung RSUD Genteng jilid II ditepati. Kemarin untuk kali pertama tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, dipanggil untuk dimintai keterangannya. Ketiga tersangka itu adalah Bambang Prayitno, Agung Sasongko, dan Mukhlisin. Ketiganya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka atas perkara yang menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 350 juta. Kasi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Banyuwangi, Muhamad Arif Abdillah, membenarkan atas pemeriksaan ketiga tersangka tersebut. “Benar, ketiganya diperiksa sebagai tersangka,” ujarnya kemarin. Dalam perkara ini, terang dia, Bambang Prayitno dari RSUD Genteng bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen. Sedangkan dua tersangka lainnya, yakni Agung Sasongko dan Muklisin merupakan konsultan pengawas proyek dalam pembangunan gedung dua lantai itu. “Ketiga tersangka kita periksa secara terpisah,” terangnya. Terkait hasil pemeriksaan tersebut, Mukhlisin lewat kuasa hukumnya, Ipung Purwadi Kutbi SH, menuturkan kliennya diperiksa dengan menjalani 26 pertanyaan.
NIKLAAS ANDRIES/RABA
MENINGGALKAN KEJAKSAAN: Mukhlisin bersama kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan di Kejari Banyuwangi kemarin.
Soal isi pemeriksaan, masih seputar tata alur proyek dan pelaksanaan. “Materi pemeriksaan masih seputar soal alur proyek dan mekanismenya,” jelasnya. Soal keterlibatan kliennya, Ipung menyatakan perkara itu merupakan kelanju-
Jago Bahasa Inggris, Diterima Di Universitas Australia
MENCURI: Parmito sementara diamankan di ruang tahanan Polsek Genteng.
nan jalan tembus sudah menyatakan tidak keberatan. Mereka akan mengikuti peraturan yang sudah ditentukan pemerintah. Terkait harga jual lahan juga mengikuti keputusan juru taksir yang ditunjuk pemerintah. “Intinya sudah tidak ada masalah dengan warga. Justru warga yang menunggu,” tandasnya. Syaifudin mengaku, bersama kepala desa Dasri dan Gambiran pernah
BANYUWANGI-Usianya masih tergolong belia, namun memiliki bakat Bahasa Inggris sangat baik. Kemampuan olah bahasa Inggris siswa kelas 3 SMP Santo Yusuf Banyuwangi, Y. Jose Endragon Chiuputra ini tidak perlu diragukan lagi. Berbagai kompetisi bahasa Inggris dilakoni. Di setiap kesempatan itu, Jose selalu menjadi salah satu yang mendapat piala, sehingga tidak heran jika beberapa tropi yang didapatkan menghiasi ruangan pamer penghargaan di SMP Santo Yusuf. Kelak, piala-piala ini akan menjadi motivasi untuk adik-adik kelasnya. Terbaru, Jose menjadi salah satu pemenang dalam lomba telling story yang digelar oleh SMAN 1 Glagah pada Selasa (26/11) di Hall Pondok Wina. Dalam lomba kecakapan bercerita dengan menggunakan bahasa Internasional itu, Jose mampu bersaing dengan anak seusianya di tingkat eks Karesidenan Besuki. “Pada telling story itu, temanya adalah fable dan legenda,” kata anak pasangan Alex Chiuputra dan Dewi Madewati ini. Keberhasilan Jose meraih berbagai penghargaan dalam ajang kompetensi bahasa Inggris, diakui oleh guru bahasa Inggris SMP Santo Yusuf, Brother Mothy. Pria bertubuh subur ini adalah salah satu orang yang berhasil meningkatkan daya kreativitas Jose dalam olah bahasa Inggris. “Maka tidak heran jika Jose sudah diterima di Monash University, Australia. Sekarang kelas 3, sebentar lagi melanjutkan ke SMA Dempo Malang, dengan mengikuti program akselerasi Jose akan melanjutkan ke Tuart College Australia selama enam bulan, sebelum akhirnya kuliah di Monash University, Australia,” katanya. Sementara itu, prestasi Jose juga diapresiasi oleh orang tuanya. Alex Chiuputra menjelaskan selama ini pendidikan anaknya diserahkan sepenuhnya terhadap guru-gurunya. Dia meyakini jika para gurunya memberikan ilmu terbaik untuk anaknya. Ini dibuktikan dengan kemampuan bahasa Inggris Jose. “Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, Romo T Catur Wibawa dan para guru, semoga membawa manfaat untuk BAHAGIA: Y. Jose Jose,” kata penEndragon Chiuputra gusaha sekali(kiri) bersama Brother gus pemilik Mothy saat wawancara Mascot Resto kemarin. Piala ini hasil itu. (*/abi) kompetensi Bahasa Inggris yang diikuti Jose TOHA/RABA
tan kasus sebelumnya. Jadi, sifatnya hanya rentetan satu lingkaran dari keberadaan tersangka yang ada sebelumnya. Sebelumnya, sudah ada tersangka yang pernah diproses dalam masalah itu. Pemeriksaan atas Mukhlisin sendiri
termasuk lama. Tersangka itu diperiksa sekitar lima jam. Dalam perkara itu, para tersangka memiliki peran berbeda. Bambang Prayitno seharusnya mengecek keseluruhan bangunan sebelum diserahterimakan dari kontraktor kepada manajemen rumah sakit. Ada pun Agung Sasongko dan Muklisin, sebagai konsultan pengawas seharusnya mengawasi pembangunan gedung sehingga sesuai spesifikasi. Namun kenyataannya, ketiga tersangka tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, bahkan memanipulasi laporan. Usai menjalani pemeriksaan, ketiga tersangka bisa pulang alias tidak ditahan. Di sisi lain, tiga pelaku lainnya, yakni mantan direktur RSUD Genteng, Nanang Sugianto, Dwinta Indarwati, dan Riskiyanto Dodik, direktur dan komisaris utama PT. Pancoran Mas Indah Karya, yang menjadi rekanan proyek itu sudah diproses hukum. Pembangunan gedung RSUD Genteng dengan dua lantai itu menghabiskan biaya Rp 4,01 miliar, yang bersumber dari APBD 2010. Namun, dalam pelaksanaannya, pembangunan itu diduga tidak sesuai spesifikasi. Meski baru berusia dua tahun, ditemukan sejumlah kerusakan, seperti bagian atap dan tembok. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar bagi kejaksaan untuk memproses kasus ini. (nic/c1/abi)