Radar Banyuwangi 27 Agustus 2014

Page 1

15 Tahun

RABU 27 AGUSTUS

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750

HALAMAN 29

Warga mulai Antre Premium SEMENTARA itu, beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Banyuwangi mulai merasakanimbaspenguranganbahanbakarminyak (BBM) bersubsidi. Salah satunya adalah SPBU di Jalan Gajah Mada di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin (26/8). Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean di SPBU tersebut didominasi kendaraan roda dua. Deretan motor mengular sepanjang puluhan meter dari pompa bahan bakar. Kendaraan roda empat dan truk tidak terlihat di areal SPBU tersebut. Ternyata, stok solar di SPBU Gajah Mada tersebut sudah habis sejak pagi kemarin. Sementara itu, pengisian BBM jenis premium hanya dilayani satu unit pompa. Penyebabnya, stok premium di pompa yang lain sudah habis n Baca Warga Mulai...Hal 39

Polisi Siaga di SPBU

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MENGULAR: Antrean panjang pengendara motor yang akan membeli premium di SPBU Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, sekitar pukul 14.30 kemarin.

SEMENTARA itu, lonjakan konsumen stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah wilayah di Banyuwangi mendapat perhatian pihak kepolisian. Mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi di lapangan, korps seragam cokelat itu menyiagakan personelnya di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum. Meski antrean kendaraan mewarnai sejumlah SPBU di Banyuwangi, Kapolres Banyu-

wangi AKBP Tri Bisono Soemiharso menyatakan, kondisi itu masih wajar dan normal. Menurutnya, belum ada masalah berarti meski ada beberapa SPBU yang mengalami keterlambatan pengisian bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina. “Sejauh ini normal saja dan masih wajar,” katanya kemarin (26/8). Lebih lanjut, Kapolres Tri Bisono menegaskan, pihaknya tetap akan waspada n Baca Polisi...Hal 39

10 Hari Menunggu

Kapal KALIPURO - Ratusan penumpang kapal yang hendak berlayar ke Pulau Sapeken tertahan di Pelabuhan Tanjung Wangi. Tidak tanggung-tanggung, mereka sudah menunggu di pelabuhan tersebut sejak 10 hari lalu. Ratusan penumpang itu keleleran di pelabuhan gara-gara kapal yang hendak mengangkut mereka ke Pulau Sapeken mengalami penundaan keberangkatan. Tertundanya pelayaran kapal tersebut murni akibat cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. Selain itu, kapal tersebut juga sempat mengalami kerusakan. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (26/8), beberapa penumpang tampak sedang tidur-tiduran di ruang tunggu Pelabuhan Tanjung Wangi. Mereka beristirahat menggunakan alas tidur seadanya n

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Baca 10 Hari...Hal 39

TIDUR: Seorang ibu dan anak asal Pulau Sakala menunggu keberangkatan kapal jurusan Pulau Sapeken di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Endus Keterlibatan Orang Dalam

Bhayangkari Jawa Timur Lepas Tukik HAJI

Paspor CJH Dikirim ke Surabaya BANYUWANGI - Paspor seluruh calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi sudah dikirim ke kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim) Senin lalu (25/8). Sebanyak 1.068 paspor CJH tersebut dikirim dua tahap, karena kuota jamaah haji Banyuwangi mendapat tambahan. Nah, jamaah tambahan tersebut yang pengiriman paspornya dilakukan pada tahap kedua. Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kemenag Banyuwangi, Mukh lis mengakui, tidak banyak kendala yang ditemui dalam memenuhi perlengkapan dokumen CJH Banyuwangi. Yang ada hanya beberapa kesalahan dan perbedaan cetak antara paspor dan dokumen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). “Yang lebih banyak mendapat masalah adalah jamaah yang pernah punya paspor sebelumnya. Kadang nama pada paspor yang sekarang berbeda dengan nama pada paspor sebelumnya. Kantor imigrasi meminta nama harus sama dengan paspor yang terdahulu,” jelas Mukhlis n Baca Paspor CJH...Hal 39

BANYUWANGI - Kesan mendalam diperoleh Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur Yuni Unggung Cahyono dalam kunjungan kerjanya ke Banyuwangi kemarin (26/8). Istri Kapolda JawaTimur IrjenPolUnggung Cahyonotersebut menaruh apresiasi besar terhadap pelestarian satwa lindung, penyu, di Bumi Blambangan. Di sela-sela kunjungan, rombongan pengurus Bhayangkari ikut melepasliarkan 50 ekor tukik (anak penyu) di Pantai Boom pagi kemarin. “Wah, tukik yang kecil saja berani menghadapi tantangan besar di alam. Masak kita kalah dengan tukik? Kita mesti bisa dan berani menghadapi setiap permasalahan yang muncul,” ujar Yuni Unggung usai melepas tukik di Pantai Boom kemarin. Dalam acara tersebut, sejumlah

Polisi Temukan Kejanggalan Kasus Pembobolan Brankas BFI Finance

GALIH COKRO/RaBa

PELESTARIAN: Ketua Bhayangkari Jatim Yuni Unggung Cahyono (kiri) bersama pengurus melepas tukik di Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin.

pengurus Bhayangkari tampak hadir dalam kegiatan itu. Hadir pula Ketua Bhayangkari Banyuwangi Anna Tri Bisono dan pengurus lain. Secara simbolis, mereka turut serta

dalam kegiatan konservasi alam yang dimotori Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut n Baca Bhayangkari...Hal 39

. Tak ada gembok rusak di teralis antara lantai 1 dan 2. . Tak ada kerusakan di loker tempat penyimpanan uang . Brankas berisi 6 loker, pelaku bobol 4 loker. . 2 brankas tak dibobol, karena tak ada uangnya . Pelaku bawa kabur pecahan Rp 100 ribu . Uang pecahan Rp 50 ribu tak dibawa . Kamera CCTV mati saat kejadian

du Dynanta di ruang kerjanya kemarin (25/8). AKP Nandu membeberkan, kejanggalan pertama yang ditemukan polisi adalah tidak adanya kunci gembok teralis penghubung lantai satu dan dua yang rusak n Baca Endus...Hal 39

Ekspedisi Tim DKB dan JP-RaBa ke Bekas Keraton Macan Putih (2)

Tembok Asli Sulit Ditemukan, malah Temukan Lantai Di lokasi yang dulu diduga berdiri benteng keraton, kini menjadi sawah. Sawah itu dijuluki Sawah Benteng. Di manakah lokasi sawah itu dan apa saja yang ditemukan di sana? Berikut hasil ulasan tim ekspedisi Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa). MH. QOWIM, Kabat MENDENGAR komentar Harun pada hari pertama ekspedisi, kami tetap teguh pada asumsi bahwa susunan bata tembok keraton Macan Putih berbeda. Sebab, jika susunannya sama dengan zaman sekarang, sangat kecil

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Fakta menarik diungkapkan polisi terkait aksi pembobolan kantor leasing BFI Finance di Jalan S. Parman 131D-E Banyuwangi Senin dini hari lalu (25/8). Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan di kantor leasing tersebut, polisi menduga aksi pencurian uang Rp 150 juta itu diduga sarat rekayasa. Polisi mencurigai, aksi pembobolan tersebut sudah direncanakan. Itu artinya, polisi mengendus adanya dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus tersebut. “Berdasar penyelidikan dan olah TKP polisi menyimpulkan sejumlah kejanggalan,” beber Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso melalui Kasatreskrim AKP Nan-

Kejanggalan Raibnya Rp 150 Juta

MH. QOWIM/RaBa

CERMAT: Anggota tim ekspedisi mengukur bata tembok keraton yang sudah ditata ulang oleh tukang pembuat bata.

kemungkinan bisa disusun setinggi enam meter tanpa semen perekat. Toh pun bisa, maka tembok yang dihasilkan akan sangat rapuh dan mudah roboh. Jika mudah roboh, maka itu bukan pilihan yang bijak bagi sebuah keraton. Sebab, keraton akan mudah diporak-porandakan musuh. Nah, setelah berembuk sekitar lima menit, tim ekspedisi sepakat meminta bantuan Samsul. Samsul adalah orang yang pernah tinggal di Hutan Merau pada medio 1950-an, yang kini tinggal di Banyuwangi. Setelah bertemu dan menyampaikan maksud tim ekspedisi, Samsul menjelaskan panjang-lebar perihal Hutan Merau yang dulu angker dan nyaris tidak ada orang yang berani lewat sana. Oleh karena itu, jangan langsung percaya jika ada yang mengaku-ngaku paham tentang Merau di masa lalu n

Penumpang 10 hari menunggu kapal di pelabuhan Genap sebulan menunggu, langsung jatuh miskin

Warga mulai antre premium Kalau malu disebut antre subsidi, beli pertamax saja

Baca Tembok Asli...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


30

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jawa Pos Rabu 27 Agustus 2014

B A N Y U W A N G I

Pimpinan Komisi masih Buram

AGENDA KOTA

Pelatihan M2C & Reconnection TERAPI kesehatan spektakuler dengan freqkwensi reconnection, tanpa tekhnik, tanpa sentuh pasien, efektif untuk stroke, patah tulang, saraf kejepit, gangguan otak dan lainnya, serta indra ke- 6 super aktif. Pelatihan 31 agustus 2014 di Banyuwangi & Situbondo hubungi. “KATA HATI” t elepon 082338870040. (*)

BANYUWANGI - Meski belum semua disahkan, komposisi dan pimpinan fraksi-fraksi di DPRD Banyuwangi sudah diketahui. Namun, tidak demikian halnya dengan pos-pos alat kelengkapan dewan. Siapa saja anggota dewan yang ditempatkan di Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), Badan Legislasi Daerah (Balegda), Badan Kehormatan (BK), dan komisi-komisi, belum ditentukan hingga kemarin (26/8). Sama seperti pembentukan fraksi, penempatan anggota dewan di masing-

DPRD

masing alat kelengkapan DPRD menjadi kewenangan parpol pengusung anggota legislatif tersebut. Hanya saja, selain pimpinan Banggar dan pimpinan Banmus, ketua masing-masing alat kelengkapan dewan akan dipilih secara langsung anggota di setiap alat kelengkapan yang dimaksud. Sekretaris DPRD Banyuwangi, Soedirman mengatakan, ketua DPRD Banyuwangi secara ex ofisio menjadi ketua Banggar dan ketua Banmus. Sekretaris dewan secara ex ofisio menjabat sekretaris

Banggar dan Banmus. “Untuk pimpinan alat-alat kelengkapan yang lain, misalnya Balegda, BK, dan komisi-komisi, akan dipilih oleh anggota masing-masing alat kelengkapan tersebut,” ujarnya. Soedirman menambahkan, setelah fraksi-fraksi di DPRD terbentuk, tahap selanjutnya yang harus dilakukan para anggota dewan adalah penyusunan tata-tertib DPRD Banyuwangi. “Setelah itu baru melakukan tugas yang lain. Misalnya penentuan pimpinan definitif dewan maupun membentuk alat-alat

kelengkapan yang lain, termasuk pemilihan ketua komisi,” paparnya. Ditanya apakah ketua komisi bisa ditentukan dalam pekan ini? Soedirman menjawab diplomatis. Dia mengaku masih menunggu perkembangan dalam satu atau dua hari ke depan. “Yang pasti kami berharap pimpinan definitif dewan segera terbentuk. Tetapi kalaupun tidak, pembentukan alat-alat kelengkapan bisa dilakukan di bawah kendali dua pimpinan sementara dewan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

DOK.RaBa

LANTIK: Ketua PN menyematkan tanda jabatan pada Wendrianto.

Wewe Pimpin Fraksi Demokrat BANYUWANGI - Teka-teki mengenai siapakah anggota dewan asal Partai Demokrat yang dipercaya menduduki ketua Fraksi Demokrat di DPRD Banyuwangi akhirnya terjawab kemarin (26/8). Itu menyusul terbitnya surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jatim yang menunjuk Wendriawanto alias Wewe sebagai ketua Fraksi Partai Demokrat (F-PD) di DPRD Banyuwangi. Meski komposisi dan pimpinan fraksi sudah diketahui, namun internal DPRD belum mengesahkan F-PD. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pengesahan FPD di DPRD Banyuwangi baru akan dilakukan pasca seluruh anggota dewan mengikuti pembekalan yang diadakan Badan Diklat Provinsi Jatim di Surabaya pada 31 Agustus sampai 3 September mendatang. Wewe membenarkan surat rekomendasi dari DPD Partai Demokrat sudah turun. “Kemarin (Senin) sebenarnya sudah turun. Tetapi, memang terlambat sekitar 30 menit (dari jadwal paripurna internal pengesahan fraksi di DPRD Banyuwangi). Tidak ada masalah,” ujarnya. Wewe menambahkan, berdasar rekomendasi DPD partai Demokrat, dirinya ditunjuk sebagai ketua F-PD di DPRD Banyuwangi. “Sedangkan yang untuk posisi sekretaris di pegang Sri Utami Faktuningsih,” kata dia. Dikonfirmasi terpisah, pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Ficky Septa Linda mengatakan, pengesahan F-PD belum dilakukan lantaran keterlambatan rekomendasi dari partai induk. Dikatakan, DPRD Banyuwangi akan menjadwal kembali paripurna internal untuk mengesahkan F-PD. “Saat ini memang belum ada penjadwalan. Tetapi akan segera dijadwalkan,” ungkap Ficky. Menurut Ficky, pelaksanaan paripurna internal pengesahan F-PD besar kemungkinan akan dilaksanakan setelah seluruh anggota DPRD Banyuwangi mengikuti pembekalan di Surabaya. “Agenda pembekalan itu wajib diikuti seluruh anggota DPRD. Kemungkinan setelah pembekalan tersebut paripurna internal akan kami gelar,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

GALIH COKRO/RABA

MALU-MALU: Para PSK sedang didata di kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Banyuwangi, kemarin.

Satpol PP Badung Pulangkan Empat PSK Kuta BANYUWANGI - Sebanyak empat wanita pekerja seks komersial (PSK) asal Banyuwangi terjaring operasi tim gabungan Satpol PP Pemkab Badung, Bali. Setelah dilakukan pendataan, empat PSK yang terjaring operasi itu langsung dikirim ke Banyuwangi untuk dikembalikan kepada keluarganya bersama 12 PSK lain dari Jawa dan Batam kemarin (26/8). Pemulangan PSK itu dilakukan Satpol PP dan Dinas Sosial Pemkab Badung menggunakan satu unit bus. Mereka tiba di Dinas Sosial, Tenaga

Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) sekitar pada pukul 09.00 kemarin. Kasi Rehabilitasi Dinas Sosial Pemkab Badung Bali, Ketut Widiana menjelaskan, empat PSK asal Banyuwangi itu terjaring operasi bersama 12 PSK asal Jawa lain pada Senin (25/8) lalu. Setelah tertangkap, 16 PSK tersebut dibina dan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. ”Banyuwangi wilayah terdekat dari Bali. Kita juga akan melakukan kerja sama dengan Bondowoso untuk pengembalian PSK

ke tempat asal,” jelasnya. Ketut mengungkapkan, Pem kab Bandung sudah beberapa kali memulangkan PSK asal Jawa. ”Ada se kitar 90 PSK yang sudah kami pulangkan,” katanya. Empat PSK asal Banyuwangi itu adalah Sri Hartatik, Wiyati, Yulianti, dan Susi Samnawati. Sisanya berasal dari Kabupaten Bondowoso, Jakarta, Batam, Situbondo, Indramayu, Tulungagung, dan Surabaya. Ketut menjelaskan ke 16 wanita pekerja seksual tersebut diamankan di wilayah

Pantai Kuta, Bali. ”Ada yang diamankan di tempat spa, rumah kos, salon di wilayah Gang Popies, dan Ground Zero di sekitar Pantai Kuta. Mereka bekerja sebagai pekerja seksu komersial.” jelas Ketut. Ketut mengatakan, operasi tersebut merupakan operasi rutin yang sering digelar bukan hanya menjelang kedatangan presiden ke Bali dalam waktu dekat. ”Memang presiden akan berkunjung ke Bali, tapi ini operasi rutin yang kami lakukan.” jelasnya n Baca Satpol PP...Hal 39

RUBRIK PAJAK PERTANYAAN: Apakah yang dimaksud dengan pemeteraian kemudian dan bagaimanakah pelunasan bea meterainya? JAWABAN: Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 70/PMK.03/2014 tanggal 25 April 2014 tentang Tata Cara Pemeteraian Kemudian. p Pemeteraian Kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang Dokumen yang Bea Meterainya belum dilunasi sebagaimana mestinya. p Pemilik Dokumen adalah pihak yang terutang Bea Meterai. p Penerbit Dokumen adalah pihak yang menerbitkan Dokumen yang merupakan objek Bea Meterai. p Pejabat Pos adalah pejabat PT. Pos Indonesia (Persero) yang diserahi tugas melayani permintaan Pemeteraian Kemudian. p Pemeteraian Kemudian dilakukan atas: a. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan; b. Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya; dan/atau; c. Dokumen yang dibuat di luar negeri yang akan digunakan di Indonesia. p Pemeteraian Kemudian dilakukan oleh pemegang Dokumen dan harus disahkan oleh Pejabat Pos. Pemegang Dokumen adalah: a. pihak yang akan menggunakan dokumen sebagai alat pembuktian di muka pengadilan; b. Pemilik Dokumen; atau c. pihak yang akan menggunakan Dokumen di Indonesia. p Pengesahan oleh Pejabat Pos dilakukan setelah pemegang Dokumen melunasi Bea Meterai dengan menggunakan meterai tempel atau Surat Setoran Pajak (SSP). p Pelunasan Bea Meterai dengan Pemeteraian Kemudian dilakukan dengan menggunakan meterai tempel atau Surat Setoran Pajak (SSP), sedangkan pelunasan denda administrasi dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). p Bea Meterai yang harus dilunasi adalah sebesar: a. Bea Meterai yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat Pemeteraian Kemudian dilakukan, atas Dokumen; b. Bea Meterai yang tidak atau kurang dilunasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat Pemeteraian Kemudian dilakukan ditambah denda administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dibayar, atas Dokumen; c. Bea Meterai yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat Pemeteraian Kemudian dilakukan, untuk Dokumen jika Pemeteraian Kemudian dilakukan sebelum Dokumen digunakan di Indonesia; d. Bea Meterai yang terutang sesuai dengan ketentuan per aturan perundang-undangan yang berlaku pada saat Pemeteraian Kemudian dilakukan ditambah denda administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari Bea Meterai yang tidak dibayar, atas Dokumen jika Pemeteraian Kemudian dilakukan setelah Dokumen digunakan di Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak (021) 500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Jawa Pos

Rabu 27 Agustus 2014

RADAR GENTENG R A D A R

33

B A N Y U W A N G I

B A N Y U W A N G I

Tujuh Pemuda Digaruk Satpol PP Dipergoki sedang Menggelar Pesta Minuman Keras

GENTENG - Kalangan remaja dan pemuda yang sering cangkrukan di Kota Genteng tampaknya patut diawasi secara serius. Sebab, banyak yang suka menggelar pesta minuman keras (miras). Empat kawanan pemuda yang sedang nongkrong di tepi Jalan KH. Imam Bahri, Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, digaruk anggota Satpol PP sekitar pukul 23.30 karena didapati pesta miras. Keempat pemuda yang pesta miras di dekat tempat kos pelajar putri itu adalah Teguh Ari Wibowo, 19, warga Dusun Pringsejuta, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng; Aji Danang Satria, 19, dan Joni Hermawan, 23, warga Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan; dan M. Andrian Pradinata, 19, warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari. Dari lokasi kejadian, petugas penertiban Kecamatan Genteng itu mengamankan barang bukti (BB) berupa dua botol miras.

C E R D A S

ISTIMEWA

JUARA: Kepala UPTD, Pengawas, kasek, Pembina, dan siswa juara I lomba bola voli putri TK SD Se-Kecamatan Glenmore.

Gugus 03 Karangharjo Juara Bola Voli

ABDUL AZIZ/RABA

BANDEL: Empat kawanan pemuda yang dipergoki pesta miras diberi pembinaan di Kantor Kecamatan Genteng kemarin malam.

“Para pemuda yang menggelar pesta miras itu kita bawa ke kantor kecamatan untuk diberi pembinaan,” terang Camat Genteng, Yusdi Irawan. Operasi terhadap para remaja dan pemuda pada malam hari itu sudah sering dilakukan. Bila memeng terbukti menggelar pesta miras, mereka akan diberi pembinaan. “Kalau terjaring

razia lagi akan kita proses hukum,” ancamnya. Kalangan remaja dan pemuda yang digaruk karena pesta miras itu ternyata bukan kasus baru di wilayah Kecamatan Genteng. Malam sebelumnya, anggota Satpol PP menangkap tiga remaja asal Dusun Polean, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari. Ketiga remaja itu digiring ke

kantor Kecamatan Genteng karena dipergoki menggelar pesta miras saat cangkrukan di trotoar Jalan KH. Wahid Hasyim, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Ketiga remaja itu adalah Dedi, 21, Bawono Agus Widodo, 20, dan Irawanto, 17. “Kita temukan dua botol miras di tangan mereka,” terang camat. (azi/c1/abi)

Perahu Pecah Dihantam Ombak PESANGGARAN - Ratusan perahu milik nelayan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dihajar ombak besar Minggu (24/8). Akibat ombak itu, sebuah jukung milik nelayan hancur dan puluhan lainnya rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Saat ombak besar datang, kebetulan tidak ada nelayan yang mencari ikan. “Ombak besar itu datang tiba-

tiba,” terang Yatno, 30, salah seorang nelayan Pancer. Beberapa hari terakhir ombak di daerah pesisir pantai selatan itu normal. Seperti biasa, para nelayan juga bekerja mencari ikan di laut. “Tangkapan ikan lemuru, tongkol, dan ikan lain, juga cukup bagus,” ungkapnya. Menurut Yatno, ombak yang tenang itu mendadak gila disertai angin ken-

cang. Saat ombak besar, air laut sampai naik ke darat. Ratusan perahu yang diparkir di pelabuhan sempat terombang-ambing. Setelah ombak kembali normal, terang dia, para nelayan setempat kembali melaut. Anehnya, sebagian besar dari nelayan itu pulang tanpa hasil. “Setelah ombak besar, ikan jadi sepi,” cetusnya. (azi/c1/abi)

PECAH: Puingpuing perahu milik nelayan Pancer yang pecah dihantam ombak kemarin.

GLENMORE-Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69, UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore mengadakan berbagai kegiatan yang diikuti olehs para siswa mulai taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah dasar (SD). Untuk tingkat TK diawali jalan sehat ceria, finger painting, montase, lari estafet, memasukkan paku, dan lainnya. Sedang tingkat SD ada lomba sepak bola, bola , lari gembira, gerak jalan, dan lainnya. Menurut ketua Porseni, Sulistiyono , S.Pd, kegiatan lomba olah raga dilaksanakan untuk

mengembangkan pretasi di bidang non akademik, sekaligus disiapkan untuk Porseni TK/SD se-Kabupaten Banyuwangi pada akhir tahun 2014. Dalam lomba Agustusan tingkat Kecamatan Glenmore itu, juara 1 bola putri dimenangkan oleh gugus 03 Karangharjo, Juara 2 Gugus 01 Tegalharjo. Untuk Putra, juara 1 dimenangkan oleh gugus 01 Tegalharjo, juara 2 Gugus 03 Karangharjo. Untuk lomba lari gembira juara 1 SDN 3 Tulungrejo, juara 1 sepak bola Gugus 01Tegalharjo, dan juara 2 Gugus 03 Karangharjo. Sedang gerak

jalan tingkat SD, Juara 1 putra SDN 1 Karangharjo, Juara 2 SDN 2 Sepanjang. Untuk gerak jalan SD Putri juara 1 SDN 8 Tegalharjo, juara 2 SDN 9 Karangharjo. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Glenmore Drs. H.M EdyPurwanto, MM, dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada sekolah yang mendapatkan prestasi. Kepada sekolah yang mendapatkan juara gerak jalan, baik putra maupun putri, diharapkan mengikuti gerak jalan tradisional pada tanggal 30 Agustus 2014.Selamatberlatih.(*/abi)

Agustusan, Opspek Untag Dimajukan BANYUWANGI-Kegiatan Orientasi Program Studi dan Pengenalan Kampus (Opspek) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi untuk tahun 2014, mengalami perubahan jadwal. Pasalnya, panitia menyesuaikan jadwal rangkaian kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 pada Agustus 2014. Kegiatan mahasiswa baru tahun Akademik 204/2015 yang mengalami perubahan, itu adalah kegiatan pengambilan atribut Opspek, pra Opspek, serta pelaksanaan Opspek utama. Pelayanan pengambilan atribut Opspek yang semula berlangsung selama empat hari, berubah menjadi tiga hari. Kegiatan pelayanan di mulai pada tanggal 25 sampai 27 Agustus 2014. Begitu juga agenda pra Opspek dan Opspek utama. Semula pra Opspek dijadwalkan pada tanggal 28 Agustus 2014. Sedangkan pada 29 hingga 30 Agustus 2014 diagendakan Opspek utama. Namun jadwal tersebut mengalami perubahan menjadi hari Rabu, tanggal 27 Agustus 2014 untuk pra Opspek. Sementara, pelaksanaan Opspek utama dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat,

DOK UNTAG FOR JP-RABA

OPSPEK: Mahasiswa baru Untag Banyuwangi mengikuti kegiatan orientasi di kampusnya.

tanggal 28 sampai 29 Agustus 2014. Rektor Untag Drs Tutut Hariyadi, MSi mengatakan dalam rangka mendukung serta turut memeriahkan agenda Kabupaten Banyuwangi memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-69, panitia Opspek melakukan perubahan agenda kegiatan mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015. Sekadar diketahui, pada tanggal 30 Agustus 2014 akan diadakan kegiatan gerak jalan dan jalan tradisional Agustusan

dengan menempuh jarak 8 kilometer, 17 kilometer, dan 45 kilometer. Start mulai dari Desa Jajag, Kecamatan Gambiran untuk jarak 45 kilometer; dari Desa Gladak, Kecamatan Rogojampi untuk jarak 17 kilometer; dan GOR Tawangalun, Kecamatan Giri untuk jarak 8 kilometer. Semua gerak jalan tradisional itu berakhir di Taman Blambangan, Kecamatan Banyuwangi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Untag selalu berpartisipasi menjadi sponsor dalam kegiatan tersebut.(*/abi)

ABDUL AZIZ/RABA

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Depan Pintu Masuk ASDP

Datsun Go+

All New Avanza

All New Xenia

Innova

Dijual Rumah Luas 150m, Depan Pintu Masuk ASDP Hub: 08123353502

Jl. Tangkuban Perahu

Mobil Murah dgn 7 Penumpang? Datsun Go+ Jawabannya! Melayani Cash & Kredit s/d 5 Th. Tipe Tertinggi Cuma 108 Jt-an. H: Grace 081330708681/087854771811

Dijual All New Avanza – Velos 012/013 Pmk htm/pth hrg 147,5/151,5 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All new Xenia/ taruna tahun 013/012/05 pmk pth/htm/mrh hrg 139/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Truck Fuso

Djl Rumah Jl.Tangkuban Perahu 1 bwi Luas Tanah 630 m2 LB.105m2,1 Lantai, 5 kamar tidur, 1kamar mandi, Listrik 1300 watt, PDAM. Hub. 0811308961 Oki

GLAGAH Tanah Kapling Dijual Tanah Kaplingan Belakang Polsek Glagah. Hub: 085230764536

Dijual Innova tahun 011/010 solar/bsn pmk slv/htm hrg 199/171 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda CRV

LAND ROVER DEFENDER ‘81 Dijual Land Rover Defender tahun 81, long chasis, diesel matic, warna hijau. Hub. 0811354614

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO

Dijual Truck fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

TOYOTA AGYA 2014 Ready stok Agya tahun 2014, Hubungi Wahid, AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 081234730670

NEW YARIS TRD SPORTIVO 2014 Ready stok New Yaris TRD sportivo tahun 2014, Hubungi Ragun AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 08124937728

Dijual Honda stream/CRV tahun 03/04 pmk hrg 126 juta nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

NEW KIJANG INNOVA 2014 Ready stok New Kijang Inova tahun 2014, Hubungi Luluk AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 081234513111

NEW AVANZA 2014 Ready stok New Avanza tahun 2014, Hubungi Oki, AUTO 2000, Jalan A. Yani No. 7 - 9 Bwi. Hub 08123238335.


DAERAH SEKITAR

36

R A D A R

KRIMINALITAS

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Rabu 27 Agustus 2014

Empat Tewas di Sumur Maut Saat Ambil Baju yang Terjatuh

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BABAK BELUR : Didik Purwanto, pelaku curanmor asal Ungkalan Desa Sabrang Ambulu yang tertangkap dan dihakimi warga. Polisi masih memburu teman pelaku yang berhasil melarikan diri.

Maling Dihakimi Massa JENGGAWAH – Maling motor dan jambret yang diduga sering beraksi di Jenggawah dan sekitarnya Minggu petang terkena batunya. Saat berusaha mencuri motor milik Robert, 26 warga Dusun Pondoklalang Desa Wonojati Jenggawah, pelaku kepergok korban yang langsung berteriak maling. Teriakan itu membuat Didik Purwanto, 27 warga Dusun Ungkalan Desa Sabrang Ambulu ciut nyali dan langsung melarikan diri. Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 15.00, motor MX P 6177 LZ milik korban diparkir di samping tokonya dalam kondisi terkunci. Korban yang berada di dalam toko mendengar ada suara yang mencurigakan seperti bunyi yang mencurigakan. Ternyata benar, korban melihat tersangka sudah sudah memindah motor tersebut dengan cara merusak kunci kontak. Saat itu juga korban yang sudah mengetahui ada pelaku di samping tokonya langsung keluar dan berteriak maling. Didik yang diteriaki maling langsung panik dan meninggalkan motor yang siap dibawa kabur itu. Didik langsung kabur ke arah utara setelah temannya yang mengendarai motor kabur terlebih dahulu. Didik saat itu berusaha kabur ke areal tanaman jagung sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Korban yang berusaha mengejar pelaku sambil berteriak di dengar warga yang langsung melakukan pengejaran. Usaha pelaku kabur ke tengah sawah itu rupanya sia-sia. Karena banyaknya warga yang mengejar, pelaku akhirnya tertangkap dan langsung jadi sasaran amuk massa. Selanjutnya kejadian itu langsung dilaporkana ke Mapolsek Jenggawah. Tak lama kemudian, polisi langsung turun dan mengamankan tersangka yang sudah babak belur. Didik langsunga dikeler ke polsek bersama barang bukti motor milik korban. Warga yang jengkel dengan berbagai aksi curanmor pun langsung berbondong-bondong mendatangi polsek Jenggawah hingga malam hari. Pelaku pun langsung di kirim ke mapolres Jember. Kepada polisi Didik mengaku diajak temannya untuk mengambil motor yang diparkir di samping toko korban. Dia dan temannaya yang masih diburu polisi mengendarai sepeda Yupiter MX. Bahkan warga di sekiatar TKP pernah memergoki kalau Didik yang ditangkap ini pernah merampas motor di tengah jalan. Hingga berita ini ditulis, polisi terus memeriksa pelaku terkait dugaan aksinya di beberapa tempat di JemberKabag Humas Polres AKP Edy Sudarto menyatakan polisi terus mengejar teman tersangka yang berhasil kabur.(jum/wah/jpnn/aif )

LEDOKOMBO – Warga Dusun Darungan, Desa Lembengan, Jember, kemarin petang gempar. Hal itu terjadi setelah empat dari lima orang yang masuk ke sumur seorang warga setempat tewas. Para korban tewas di dalam sumur berukuran 1 x 12 meter yang diduga mengandung gas beracun. Keempat korban yang tewas masing–masing Faturrahman, 20, warga Dusun Lumbung, Desa Suren, Ledokombo. Lalu, Sugeng alias Pak Galang, 35; Warison, 27; dan Ahmad alias Pak Dira, 28; ketiganya warga Dusun Darungan, Desa Lembengan, Ledokombo. Sedangkan korban selamat adalah David, 26, warga Dusun Lumbung, Desa Suren, Ledokombo. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, sebelum kejadian, Galang, 19, anak Sugeng alias Pak Galang, memberi tahu ayahnya bahwa bajunya terjatuh di dalam sumur yang berlokasi di sebelah timur rumahnya. Mendengar laporan anaknya, Sugeng meminta bantuan ke Faturahman yang tidak lain teman Galang untuk mengambil baju itu. Faturahman lalu turun ke dalam sumur menggunakan tangga yang terbuat dari bambu. Saat korban turun ke dalam sumur, korban tergelincir dari tangga dan terjatuh ke dalam sumur sedalam 12 meter itu. Mengetahui Faturahman terjatuh ke dalam sumur, Sugeng langsung turun ke dalam sumur untuk menolong Faturahman. Tetapi, setelah ditunggu-tunggu, Sugeng yang masuk ke dalam sumur pun tidak kunjung naik. Galang lalu memberi tahu kejadian itu ke warga setempat. Warga pun mulai mendatangi sumur maut tersebut. Selanjutnya, seorang warga menghubungi David, korban selamat, yang tidak lain kakak Faturahman. Setelah dihubungi warga, David datang ke lokasi kejadian. Tanpa pikir panjang, dia langsung turun ke dalam sumur. Saat turun ke dalam sumur, David sempat terjatuh. Tetapi, dia tidak sampai ke

RADAR JEMBER/JPNN

EVAKUASI: Petugas Basarnas Jember mengevakuasi lima korban yang terperangkap di dalam sumur di Desa Lembengan, Ledokombo. Dari lima korban, empat orang di antaranya meninggal dunia.

dasar sumur karena sempat berpijak pada bongkahan batu yang ada di dinding sumur. Warga semakin panik saat mengetahui sudah tiga orang yang terjatuh ke dalam sumur itu. Mengetahui kejadian itu, Warison, 27, warga setempat, memutuskan turun ke dalam sumur untuk menolong ketiga korban. Ada daya, Warison yang turun ke dalam sumur pun tidak kunjung naik ke permukaan. Warga yang menunggu di atas sumur semakin banyak. Seorang warga yang juga tetangga Sugeng, Ahmad alias Pak Dira, 28, memutuskan untuk menyusul masuk ke dalam sumur. Dia menjadi orang kelima yang turun ke dalam sumur. Sementara, sebagian warga yang mulai panik menghubungi pihak kepolisian. Saat petugas menunu ke lokasi, Ahmad pun tidak kunjung naik ke atas sumur.

RINGSEK: Truk fuso dari Banyuwangi yang menabrak kayu dan dua kendaraan lain di depannya. BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER/JPNN

pun cukup menarik. Mulai gerak jalan, adu ketangkasan, hingga lomba-lomba unik yang mengocok perut warga. Berikut aneka lomba yang terekam lensa Jawa Pos Radar Banyuwangi. (*/aif)

PECAH AIR DALAM PLASTIK: Warga RT 04/RW02, Dusun Sidorejo Kulon mengadakan berbagai perlombaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-69. Acara perlombaan tersebut dilaksanakan di Balai Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo.

FOTO-FOTO: EKO BUDIYONO/RABA

TERDEPAN: Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tegalsari menjadi barisan kehormatan dalam acara lomba gerak jalan tingkat umum di Kecamatan Tegalsari.

sarnas yang telah mengenakan masker khusus dengan selang oksigen mulai turun ke dalam sumur. Petugas Basarnas yang turun ke dalam sumur mengevakuasi David lebih dulu karena masih hidup. David sendiri sudah berada di dalam sumur selama lebih dari dua jam. Selanjutnya, keempat korban lainnya dievakuasi ke atas sumur. Saat dinaikkan ke atas sumur itu, empat korban lainnya sudah meninggal dunia. Setelah berhasil dievakuasi oleh Basarnas, para korban dibawa ke RS Kalisat. “Para korban diduga meninggal dunia karena menghirup gas beracun yang ada di dalam sumur,” kata Iptu Suryanto, Kapolsek Ledokombo. Keempat korban yang meninggal dunia langsung dimakamkan di dua pemakaman umum berbeda. (jum/mg2/har/jpnn/aif)

Blong, Truk Fuso Hantam Dua Mobil

Semarak Gerak Jalan Agustusan RANGKAIAN kegiatan Agustusan semarak di mana-mana. Di desa maupun di kota meriah dengan kegiatan merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-69 tersebut. Ragam kegiatan yang digelar

Setelah mendapat laporan warga, petugas Polsek Ledokombo mendatangi lokasi. Selanjutnya polisi menghubungi petugas Puskesmas Ledokombo. Tidak ingin ada korban berikutnya, polisi juga menghubungi Brimob dan Basarnas Jember. Sekitar pukul 18.30 proses evakuasi mulai dilakukan anggota Brimob dan Basarnas. Proses evakuasi itu dipimpin oleh Kabag Operasi Polres Jember Kompol Imam Pauji. Ikut mendampingi proses evakuasi Wakapolres Jember Kompol Mikael Sitanggang, Camat Ledokombo Hery Setiawan, Danramil Ledokombo, Kapolsek Ledokombo Iptu Suryanto, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Suhanan. Untuk mengevakuasi lima korban yang ada di dalam sumur, petugas menggunakan alat manual. Seorang petugas Ba-

BERJALAN SUKSES: Pengurus IGTKI Kecamatan Tegalsari usai mengadakan lomba jalan sehat yang diikuti oleh 32 peserta dari sekolah Taman Kanak–Kanak dan PAUD se- Kecamatan Tegalsari.

SILO – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Desa Sumberjati Silo kemarin malam. Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan tersebut dikarenakan rem truk fuso yang tidak berfungsi hingga menabrak kendaraan di depannya. Kejadian tersebut bermula saat rem truk fuso yang dikemudikan Adi Cahyono, 42, itu blong sehingga sopir menabrakkan kendaraannya pada pohon di pinggir jalan. “Namun, truk tersebut masih tetap melaju,” kata Haryanto, Kanitlantas Polsek Sempolan. Truk Fuso L 8220 UZ tersebut masih terus melaju hingga menabrak mobil sedan yang ada di depannya hingga membuat kaca pecah. Tak berhenti sampai disitu, truk bermuatan sampah plastik tersebut terus melaju hingga men-

ghantam truk P 9031 VY di depannya hingga terguling. “Baru ketika terhambat oleh truk berwarna kuning tersebut truk fuso itu bisa berhenti,” tambahnya. Truk P 9031 VY yang dikemudikan Muhammad Ali Kasim, 34, itu baru mengambil ikan di Banyuwangi dan akan mengirimkannya ke Jawa Tengah. Namun, truk dengan plat nomor P 9031 VY tersebut terguling hingga menghadang jalan. “Truk bermuatan ikan itu sampai berguling dua kali,” ujarnya. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 19.15 tersebut membuat kedua truk tersebut rusak parah di bagian depan. Meskipun tak ada korban jiwa, namun para sopir yang terlibat kecelakaan tersebut shock. Selain itu, truk tersebut tesebut bisa dievakuasi agar tidak menghambat jalan. (mg2/wah/jpnn/aif)


OLAHRAGA

38

R A D A R

BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur akan dihelat Juni tahun depan. Meski begitu, tuan rumah Banyuwangi masih memiliki segudang pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan. Termasuk menyiapkan venue yang representatif dan standar nasional. P ra kt i s, w a kt u p e n y e l e nggaraan dalam ajang multi even tersebut hanya menyisakan 10 bulan. Namun, persiapan Banyuwangi dinilai masih belum maksimal. Padahal, Banyuwangi memiliki dua misi ganda, yaitu sukses prestasi dan sukses sebagai penyelenggara. Target Banyuwangi masuk tiga besar terancam meleset. Sebab, hingga saat ini hanya sebagian cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI Banyuwangi yang sudah melakukan persiapan matang. Salah satunya, Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI). IPSI di bawah komando Guntur Priambodo

Rabu 27 Agustus 2014

B A N Y U W A N G I

Misi Ganda Terancam Dana Belum Cair, Pengerjaan Venue masih Dalam Proses

Jawa Pos

PSHT Juara Umum BANYUWANGI - Kejuaraan kabupaten pencak silat antar pelajar SD dan antar perguruan tinggi memasuki tahap akhir kemarin (26/8). Para pesilat berjibaku untuk berebut gelar terbaik di kelas masing-masing. Hingga kemarin sore, mahkota gelar juara umum sudah bisa diprediksi. Me s k i p u n a d a s e j u m l a h partai yang masih berlangsung tadi malam, tapi catatan sementara, perolehan medali sudah bisa dihitung hingga partai terakhir. Kategori SD, kontingen SDN Lateng mendominasi perolehan medali. SDN Lateng berhasil mengantongi 6 emas, 3 perak, dan 7 perunggu.

itu sudah melakukan berbagai tahap penting dalam menyambut ajang dua tahunan itu. Para atlet sudah melakukan pemusatan latihan sejak Desember tahun lalu. Hingga kini training center (TC) tersebut masih terus berlangsung. Selain itu, ada PASI Banyuwangi. Sejauh ini, para atlet terus melakukan program latihan yang dipusatkan di lapangan atletik G OR Tawang Alun. Bahkan, hasilnya sudah terlihat dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik yang digeber di Jakarta. Banyuwangi mampu merebut empat medali emas yang sekaligus turut membantu kontingen Jawa Timur menjadi juara umum. Sedangkan sejumlah cabor yang lain masih belum terlihat. Bahkan, tidak ada informasi para atlet melakukan pemusatan latihan. Padahal, langkah tersebut menjadi salah satu kunci sukses meraih asa dalam Porprov 2015. Para pengurus cabor memang masih terkendala masalah finansial. Hingga kini, dana hibah berupa APBD tahun 2014 masih belum cair. Padahal, dana senilai Rp 3 miliar itu sangat dibutuhkan n

PEGANG CLURIT: Pesilat Tapak Suci, Annasatul Basyaroh, saat tampil di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin. Dia berhasil menjadi juara satu dalam festival tunggal putri.

Peluang menjadi juara umum tetap terjaga hingga detik-detik pertandingan terakhir. Posisi r u n n e r u p masih diduduki SDN Kepatihan. Sementara itu, para pesilat sudah mendapatkan 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Peluang posisi sebagai juara umum ketiga tampaknya bakal diraih SDN Kampung Mandar dengan catatan 1 emas dan 2 perak. Pada kategori antar perguruan tinggi, laju PSHT untuk menjadi juara umum tidak terbendung. Hingga kemarin sore, perguruan yang lahir pada tahun 1922 itu meraih 4 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Pada posisi kedua tampaknya bakal diisi Asad dengan perolehan medali 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Na m u n d e m i k i a n , s a t u pesilat PSHT mengalami pendarahan di bagian mulut. Bahkan, satu gigi dia protol setelah terkena pukulan telak. Dia adalah Sulistiono. Meski begitu, pesilat tersebut berhasil merebut medali emas setelah lawan, M. Teguh R. dari Asad didiskualifikasi. (ton/c1/als)

Baca Misi...Hal 39 ALI NURFATONI/RaBa

JENDELA USAHA

Kantor Ketahanan Pangan Banyuwangi Gelar Lomba Cipta Menu

Pamer Makanan Bergizi Berbahan Baku Lokal BANYUWANGI - Konsumsi pangan yang berkualitas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat, cerdas, dan produktif. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi seseorang, maka zat gizi yang diterima tubuh seseorang tersebut semakin kompleks. Untuk itu, Kantor Ketahanan Pangan Banyuwangi menggelar lomba cipta menu beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal kemarin (26/8). Lomba yang diselenggarakan di Gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA. Selain itu, lomba yang diikuti Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Banyuwangi itu juga bertujuan mendorong peningkatan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal. Tujuan lain, membangun budaya keluarga untuk mengonsumsi aneka

MENGGUGAH SELERA: Stan sajian makanan kreasi TP PKK Kecamatan Banyuwangi.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RABA

BIKIN BANGGA: Ketua TP PKK Banyuwangi, Ny Dani Azwar Anas memantau stan peserta lomba di gedung wanita paramita Kencana Banyuwangi.

ragam jenis pangan dengan porsi yang seimbang. Uniknya, dalam lomba kali ini setiap peserta wajib menyusun menu B2SA selama satu hari untuk satu keluarga. Satu keluarga diestimasi terdiri dari ayah berusia 42

tahun, ibu usia 39 tahun, anak perempuan berusia 14 tahun, dan anak laki-laki usia sepuluh tahun. Menu satu hari disajikan dalam bentuk prasmanan, meliputi sarapan, makan siang, dan makan malam.

Sedangkan bahan pangan lokal sumber karbohidrat yang digunakan untuk menyusun menu adalah selain beras dan terigu maupun olahannya. “Demikian halnya dengan sumber protein, vitamin, dan mineral, seluruhnya harus menggunakan pangan lokal, maksimal biaya Rp 65 ribu per keluarga per hari,” ujar Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Dewa Made Wicaksana melalui Kepala Seksi (Kasi) Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Ir Irwanto. Irwanto menjelaskan, pangan

B2SA adalah pangan mengandung karbohidrat, protein, vitamin, maupun mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi. Sementara itu, tiga orang berkompeten didaulat menjadi dewan juri. Mereka adalah Sri Handayani asal PKK Pokja III, Yayuk Widyanti asal SMK Sritanjung, dan Frida Her-

WARNA-WARNI: Makanan yang disajikan peserta sangat bervariasi. Seperti sego pelangi karya TP PKK Kecamatan Srono ini.

diyana asal Persatuan Ahli Gizi (Persagi). “Melalui lomba kali ini akan dipilih juara I, juara II, juara III, serta juara harapan I, II, dan III. Juara I berhak mewakili Banyuwangi dalam lomba cipta menu tingkat Provinsi Jatim Oktober mendatang,” ujarnya. Sementara itu, hadir dalam acara kali ini antara lain, ketua TP PKK Banyuwangi,

Dani Abdullah Azwar Anas, wakil ketua TP PKK Banyuwangi, Minuk Uliawati Yusuf Widiatmoko, serta ketua Dharma Wanita Persatuan Banyuwangi, Susi Slamet Karyono. Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Wiyono dan para camat se-Banyuwangi juga tampak hadir dalam acara tersebut. (sgt/*/als)


BERITA UTAMA 39 Stok BBM Jenis Solar juga Menipis

Jawa Pos

Rabu 27 Agustus 2014

R A D A R

n WARGA MULAI... Sambungan dari Hal 29

Akibatnya, para pengendara yang hendak mengisi premium harus mengantre di satu unit pompa tersebut. Wakil Pengawas SPBU Gajah Mada, Bambang mengatakan, stok solar di tempat tersebut sudah habis sejak pukul 07.00 pagi kemarin. Stok premium juga sempat habis pukul 13.00 kemarin. Namun, pihak Pertamina segera mengirim premium satu jam kemudian. ”Premium sekarang dibatasi. Biasanya kita minta berapa pun dilayani.

Sekarang dijatah maksimal 16 KL per hari. Jatah solar juga dikurangi. Biasanya setiap hari kita dijatah 8 KL solar per hari. Sekarang seminggu hanya dijatah empat kali pengisian,” jelasnya. Bambang menambahkan, antrean panjang pengendara motor di SPBU Gajah Mada tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan premium habis dalam waktu singkat. ”Yang antre Sampeyan liat sendiri, banyak kan. Kira-kira nanti magrib stok premium sudah habis. Kita baru bisa mengisi besok, karena hari ini kan sudah

mengisi 16 KL,” terangnya. Sementara itu, Yayak, 25, warga Pakistaji, mengaku sudah antre di SPBU tersebut selama satu jam. ”Sudah satu jam saya antre. Nanti mau saya isi penuh. Takut enggak dapat bensin nanti,” ujarnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, beban pekerjaan para karyawan SPBU tersebut lebih ringan. Lantaran stok solar habis, mereka hanya dudukduduk sambil ngobrol. ”Solar sudah habis sejak pagi. Mau ngerjakan apa kalau solar habis. Kalau solarnya datang, baru kita kerja,” jelas Syamsul, 30,

B A N Y U W A N G I

karyawan SPBU Gajah Mada. Stok BBM tipis juga dialami SPBU Karangente dan SPBU Jalan Banterang. Menipisnya stok premium itu akibat pengiriman dari Pertamina terlambat. Namun, menipisnya stok premium itu tidak berlangsung lama. ”Jam 13.00 tadi (kemarin) sempat habis. Waktu habis tadi, banyak pengendara yang membeli pertamax. Tapi sejam kemudian, premium sudah terisi kembali. Paling besok ya habis lagi. Kami sudah tidak melayani pengisian menggunakan jeriken,” jelas Yusi, admin SPBU Jalan Banterang. (mg5/c1/bay)

Pagi Antre, Sore Lancar Lagi n POLISI... Sambungan dari Hal 29

Kepolisian akan menempatkan dua personel di SPBU yang dianggap rawan. Selain SPBU, kepolisian juga siap menempatkan satuan pengamanan Depo Pertamina Tanjung Wangi. Pengamanan itu semata-mata dilakukan demi mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di sejumlah SPBU di Banyu-

wangi memperlihatkan antrean kendaraan masih memenuhi beberapa stasiun pengisian BBM. Di SPBU Jalan Banterang, misalnya, antrean kendaraan roda dua dan mobil sempat mengular hingga keluar halaman SPBU. Bahkan stok premium di SPBU itu sempat habis. Tak ayal, sejumlah kendaraan beralih ke bahan bakar jenis pertamax. Namun, kondisi itu tidak bertahan lama. Masuknya truk tangki kembali

menghidupkan transaksi premium di SPBU tersebut. “Premium datang, antrean agak berkurang,” tutur AKP Ketut Redana Kapolsek Banyuwangi yang ikut menjaga SPBU tersebut kemarin. Pemandangan yang sama juga tampak di SPBU Karangente di Jalan Brawijaya. Antrean di SPBU tersebut mulai terurai siang hari. Sore hari kendaraan berbahan bakar solar sudah nyaris tidak terlihat sama sekali. (nic/c1/bay)

Cuaca Memburuk Sepekan Terakhir Dikunjungi Rombongan BBKSDA Jatim n 10 HARI... Sambungan dari Hal 29

Rasul, 39, warga Kampung Mandar, Pulau Sapeken, mengaku sudah menunggu di ruang tunggu Pelabuhan Tanjung Wangi sejak Senin pekan lalu (18/8). Karena sudah tidak ada lagi biaya makan selama di pelabuhan, dia harus menjual telepon seluler (ponsel). ”Saya jual ponsel Rp 200 ribu. Uangnya saya gunakan makan dan lain-lain. Saya kehabisan uang karena menunggu terlalu lama di pelabuhan,” terang Rasul dengan logat Bugis. Hal senada juga disampaikan Juminton, 53, penumpang yang beralamat di Pulau Sakala. Perempuan itu datang ke Banyuwangi untuk belanja barang pecah belah. Saat hendak pulang ke Pulau Sakala, kapal yang akan mengangkutnya ternyata tidak berangkat. Dia mengaku sudah menunggu di

pelabuhan selama seminggu. ”Uang saya sudah habis untuk makan dan lain-lain. Di sini kencing bayar dan mandi juga bayar. Ini saya menyewa tikar ini untuk tidur biar nggak dingin,” jelas perempuan yang biasa berbelanja di Banyuwangi sambil menunjukkan tikar yang disewa. Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Wangi, Sri Sukesi mengakui, cuaca sedang kurang baik akhir-akhir ini. Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa memaksakan kapal berlayar. ‘’Selain itu, kapal tersebut memang sempat mengalami kerusakan, tapi sudah teratasi. Sampai saat ini zonanya masih terlihat merah, berarti masih buruk cuacanya. Insya Allah kalau besok (hari ini, Red) cuaca mendukung, secepatnya akan kita berangkatkan kapal yang menuju Pulau Sapeken agar tidak terlalu lama penumpang menunggu di pelabuhan, kasihan,” terang Sukesi. (mg5/c1/bay)

n BHAYANGKARI... Sambungan dari Hal 29

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

KELELERAN: Beberapa calon penumpang menunggu keberangkatan kapal jurusan Pulau Sapeken di Pelabuhan Tanjung Wangi.

Uang Pecahan Rp 50 Ribu Tidak Dibawa n ENDUS... Sambungan dari Hal 29

Fakta itu mengindikasikan pelaku sudah memiliki kunci atau gembok dalam keadaan tidak dalam dikunci. Kejanggalan lain, polisi tidak menemukan kerusakan loker tempat penyimpanan uang. Indikasi itu memunculkan dugaan bahwa pelaku punya atau hafal nomor rahasia brankas tersebut. Atau untuk memuluskan aksi pelaku malam itu, ada kemungkinan brankas itu sengaja tidak dikunci. “Kemudian, pelaku pura-pura bikin kerusakan kecil

agar brankas seperti terlihat dicongkel,” imbuhnya. Kejanggalan lain, kata AKP Nandu, di dalam brankas itu ada enam loker. Anehnya pelaku hanya membobol empat loker. Dua loker lainnya dibiarkan utuh. Dugaan keterlibatan orang dalam menguat, karena dua loker yang tidak dibuka pelaku itu memang tidak berisi uang. Yang bikin polisi semakin yakin dengan hipotesis tersebut, pelaku hanya membawa kabur uang tunai pecahan Rp 100 ribuan. Uang pecahan Rp 50 ribuan tidak dibawa. “Logisnya kalau maling beneran, semua apa yang ada di sana, pasti di-

ambil,” bebernya. Masih seputar kejanggalan di TKP, pelaku leluasa beraksi karena kamera CCTV mati. Sebelumnya, tidak ada laporan di lokasi ada pemadaman listrik yang menyebabkan kamera tersebut mati. Itulah yang memunculkan indikasi bahwa orang dalam terlibat perkara pencurian tersebut. Lalu, siapa yang dicurigai? Ditanya seperti itu, AKP Nandu belum mau bicara. Dia hanya menegaskan, polisi sudah mengantongi identitas pelaku yang diduga sebagai otak sekaligus pelaku aksi pembobolan kantor BFI Finance tersebut. “Kami sudah kantongi

identitasnya,” tegasnya. Seperti diberitakan kemarin, aksi kawanan pencuri spesialis pembobol ruko menggondol uang tunai Rp 150 juta dari brankas kantor cabang BFI Finance di Jalan S. Parman 131 D-E, Banyuwangi. Pelaku yang beraksi diduga berjumlah lebih dari dua orang. Pelaku berhasil masuk dengan lebih dahulu membobol plafon bangunan berlantai dua tersebut. Pelaku diduga masuk ke ruangan itu dengan cara melompat tembok dan menjebol plafon. Brankas berisi uang itu berada di lantai bawah. Satu brankas itu terdiri atas enam loker. (nic/c1/bay)

Indikasi Asli: Sangat Presisi dan Rata n TEMBOK ASLI... Sambungan dari Hal 29

Bisa jadi mereka hanya pura-pura tahu, termasuk orang sekitar sekalipun. “Saya tahu tentang Merau karena tinggal di tengah hutannya, bukan di kampungnya,” katanya. Samsul mengatakan, sistem penataan bata pagar dan tembok keraton memang sistem untu walang. Bagaimana sesungguhnya sistem untu walang? Ternyata menjelaskannya dengan kata-kata jauh lebih sulit ketimbang dengan gambar. Samsul pun lebih pandai menggambarnya daripada menjelaskannya. Sistem yang digambarkan Samsul memang beda dengan sistem penataan bata zaman sekarang. “Di Merau saat ini masih ada, tapi mencari lokasinya belum tentu dua hari ketemu. Karena sudah banyak yang berubah,” kata Samsul sambil menuju lokasi penggalian berikutnya di Hutan Merau. Itulah yang ingin diungkap tim ekspedisi. Setelah sampai lokasi dan melakukan penggalian beberapa jam, ternyata lokasi yang ditunjukkan Samsul juga nihil. Hanya terlihat patahan bata super jumbo yang berserakan. Ada pula yang utuh; panjangnya 42 cm, lebar 21 cm, dan tebal 10 cm. Sebetulnya itu bata yang dicari dalam ekspedisi kali ini. Tapi, lebih tepatnya, bukan batanya melainkan struktur penataannya. Sementara yang ditemukan Samsul sudah tidak terlihat lagi struktur penataan-

nya. “Ini puing bata tembok. Semua ukurannya segitu. Tapi sudah tidak beraturan,” tambahnya. Semakin lama, warga sekitar yang menyaksikan penggalian tim ekspedisi semakin banyak. Kemudian, salah satu dari mereka yang bernama Husen, warga Cungking, usul agar penggalian dilakukan di tempat lain. Tim ekspedisi pun bergeser ke tempat yang disarankan Husen. Lokasi yang dituju adalah persawahan dekat Sungai Subani. Orang-orang sekitar menyebut sungai itu Sobanai, bukan Subani. Persawahan yang diusulkan Husen itu, masyarakat sekitar menyebutnya Sawah Benteng. Sesuai namanya, konon dulu di sawah itu ada benteng atau pagar keraton Macan Putih. Tidak seperti yang dibayangkan tim ekspedisi, setelah sampai lokasi yang dituju, hanya sawah yang terlihat dan pemuda yang tengah menyaingi gulma. Setelah tahu maksud kedatangan kami, pemuda yang belakangan diketahui bernama Pak Rus itu mengatakan, “Di bawah padi saya ini banyak tumpukan bata. Monggo digali di bawah galengan ini,” katanya. Atas izin pemilik sawah, penggalian pun dilakukan. Tetapi, yang ditemukan hanya batabata yang sudah tidak tertata, sehingga struktur aslinya tidak terlihat. “Bata di sini masih asli. Saya tidak tahu kenapa cara menyusunnya ada yang vertikal,” kata lelaki yang ternyata juga guru madrasah ibtidaiah itu.

Mendengar komentar tersebut, tim ekspedisi berembug. Hasilnya, kami yakin tidak mungkin bata tembok keraton disusun secara vertikal. Kami menduga, bata itu sudah ada yang menyusun ulang. Sebab, jika vertikal, kekuatan tembok yang dibangun akan sangat lemah. Apalagi, tembok keraton dibangun tanpa bahan perekat apa pun. Penggalian dihentikan. Kami bergeser ke lokasi lain. Kini penggalian dilakukan di geler (parit) di tengah sawah. Lokasinya tetap di sekitar Sungai Subani, juga masih di kawasan Sawah Benteng. Kali ini kami semringah. Sebab, tanpa mencangkul, bata-bata ukuran besar telah terlihat tertata dengan rapi di bawah aliran air. Bata itu ditata secara berjajar membujur dari utara ke selatan sejauh sekitar sepuluh meter. Setelah itu menghilang di bawah pematang. Susunan bata itu sangat presisi, rata, padat, dan rapat tanpa rongga. Itu satu indikasi, bahwa susunan itu belum ada yang mengubah sejak dulu. Posisi batanya dalam susunan itu adalah mangklang (melintang) ke barat dan timur. Trap terbawah tidak lurus dengan trap di atasnya. Trap di atasnya menjorok ke barat sekitar 5 cm atau seperempat panjang bata. Setelah diamati lebih detail, ternyata cara menata bata itu tetap sama seperti yang ditemukan pertama kali di Hutan Merau. Hanya mujurnya (arah batanya) yang berbeda; kali ini

batanya mangklang dan ukurannya lebih besar dibanding bata yang ditemukan di Merau pada hari pertama ekspedisi. “Ini asli. Belum ada yang mengubahnya sejak saya kecil,” ungkap Husen kepada kami. Tim ekspedisi terus mengamati dan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Hasan Basri mengatakan, susunan bata yang ditemukan itu terlihat asli. Tetapi, belum bisa menjelaskan bagaimana tembok keraton yang konon setinggi enam meter disusun tanpa perekat. Tim ekspedisi memprediksi, berdasar susunannya yang hanya dua sap, itu merupakan susunan lantai, bukan tembok. Bata tembok jauh lebih besar dan bersap-sap. Setelah data yang didapat dirasa cukup, tim ekspedisi meninggalkan lokasi. Tetapi, tiba-tiba seorang petani yang tidak diketahui namanya mengusulkan agar kami melakukan penggalian di sebuah gundukan besar memanjang di tengah sawah setebal sekitar tiga meter. Orang-orang menyebutnya itu benteng keraton. “Nama sawah ini berasal dari nama benteng itu, Kang,” kata orang tersebut dengan bahasa Oseng. Jika itu benar-benar benteng dan belum tersentuh tangan manusia, tim ekspedisi yakin akan mendapatkan sampel di sana. Namun, hari sudah sore, tim ekspedisi pun memutuskan menghentikan penggalian hari kedua ini, dan akan melanjutkan kembali esok pagi. (c1/bay/ bersambung)

Dalam kesempatan itu, Yuni Unggung Cahyono juga memberikan donasi untuk pelestarian penyu kepada BSTF. Secara simbolis, donasi itu diterima langsung Wiyanto Haditanojo sebagai pendiri BSTF. Penyerahan donasi itu disaksikan Kapolres AKBP Tri Bisono Soemiharso dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi. Dalam acara tersebut, Penasihat BSTF Ir. Kuswaya memberikan banyak pemahaman dan pengetahuan seputar penyu. “Penyu ini binatang yang ramah dan bersahabat. Dari enam jenis penyu yang ada di dunia empat di antaranya ada di Indonesia. Di sini jenisnya penyu abuabu atau penyu lekang. Setelah dilepas, dia akan kembali lagi bertelur di sini sekitar 15 hingga 20 tahun mendatang. Sekali bertelur, seekor penyu bisa bertelur sampai 70 hingga 140 butir,” bebernya. Sementara itu, pelestarian penyu yang dilakukan BSTF didukung Jawa Pos Radar Banyuwangi itu juga menarik perhatian Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam

GERDA SUKARNO/RaBa

JELANG MALAM: Kepala BBKSDA Jatim Ir. Suyatno Sukandar dan rombongan melepas tukik di Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin.

(BBKSDA) Jawa Timur. Kepala BBKSDA Jatim Ir. Suyatno Sukandar bersama rombongan juga berkunjung ke Pantai Boom sore kemarin. Hadir pula Kepala Bidang KSDA wilayah III Jatim di Jember, Ir. Sunandar Trigunajasa, dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyu-

wangi, Ir. Pudjiadi. Mereka melihat langsung kegiatan penyelamatan penyu yang dilakukan para relawan BSTF di Banyuwangi. Selain itu, BBKSDA Jatim juga menyempatkan diri melepas puluhan tukik di Pantai Boom sore kemarin. (nic/c1/bay)

Menunggu Info Jadwal Keberangkatan n PASPOR CJH... Sambungan dari Hal 29

Mengatasi perbedaan data nama paspor tersebut, CJH yang bersangkutan bisa mengklarifikasi dengan membawa surat keterangan dari desa, kecamatan, dan data pendukung lain. Sementara itu, Kemenag Banyuwangi sedang menggarap Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH). Dokumen itu merupakan kontrol proses tahap pelaksanaan ibadah haji mulai pemberangkatan hingga pemulangan nanti. Satu lembar dokumen tersebut akan disobek setiap melakukan tahap

kegiatan pelaksanaan haji. Dokumen tersebut diambil di Kanwil Kemenag Jatim Senin lalu (25/8) untuk ditandatangani dan diteliti Kasi PHU di Kemenag Banyuwangi. “Kami terus bekerja supaya DAPIH dapat selesai tepat waktu. Bagi jamaah yang kelengkapan dokumennya masih kurang segera kami hubungi agar melengkapi data yang dimaksud,” jelas Mukhlis. Nanti lembar DAPIH itu digabungkan dengan paspor jamaah haji. Usai dicek, DAPIH akan dikembalikan ke Kanwil Kemenag Jatim. Paspor dan DAPIH itu tidak dapat dipisah-

kan dan ditahan di Kanwil Jawa Timur. Kedua dokumen itu akan diberikan kepada jamaah saat CJH akan terbang. “Sengaja ditahan di Kanwil Kemenag Jatim untuk menghindari kehilangan paspor,” ujar Mukhlis. Sementara itu, jadwal keberangkatan CJH Banyuwangi belum muncul hingga kemarin. “Pra-manifes sudah selesai kami buat. Paspor sudah dikirim semua. Koper, tas, dan buku manasik haji, sudah dibagikan ke KUA. Pelayanan juga sudah rampung diberikan. Kita tinggal menunggu nomor kloter dan jadwal keberangkatan,” pungkas Mukhlis. (mg2/c1/bay)

12 PSK Transit di Banyuwangi n SATPOL PP... Sambungan dari Hal 30

Salah satu PSK asal Banyuwangi yang terjaring, Susi Samnawati, mengaku bekerja sebagai pemijat di wilayah Kuta, Bali. ”Ini baru pertama terjaring. Saya mau pulang saja ke tempat suami di Alas Malang, Banyuwangi,” jelas perempuan yang menggunakan rok mini tersebut. Hal berbeda diungkapkan sa/ lah satu PSK asal Bondowoso. Dia mengatakan sudah terbiasa

tertangkap dan nanti akan kembali lagi ke Bali. ”Walaupun ada presiden datang, saya enggak masalah. Lha saya enggak mengganggu mereka,” terang PSK itu. Kabid Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi, Moh. Sujoko mengatakan, dari 16 PSK itu hanya 4 perempuan yang beralamat di Banyuwangi. ”Yang sebagai warga Banyuwangi kami yang akan bertanggung jawab dan memastikan mereka pulang. Akan kami

antar sampai depan pintu dan bertemu keluarga,” jelas Sujoko. Bagi PSK yang bukan warga Banyuwangi, Sujoko menyebut bukan tanggung jawab Dinsosnakertrans Banyuwangi. ”PSK yang bukan dari Banyuwangi yang mengantarkan Dinsos Badung. Di Banyuwangi hanya transit. Kami berpesan agar mereka tidak nekat beroperasi di Banyuwangi, karena semua lokalisasi sudah tutup. Apalagi, sudah ada perda tentang ketertiban umum di Banyuwangi,” pungkasnya. (mg5/c1/afi)

Anggaran Veneu Panjat Tebing Terbesar n MISI... Sambungan dari Hal 38

Sebab, dengan dana membuat geliat olahraga di Banyuwangi semakin mudah. Sedangkan untuk persiapan venue, Pemkab Banyuwangi melakukan berbagai perbaikan di berbagai titik. Setidaknya, anggaran untuk infrastruktur itu dipersiapkan senilai Rp 21 miliar. Hingga saat ini pengerjaan proyek masih berlangsung. Sedangkan, sejumlah titik masih dalam proses lelang. Salah satu venue pada cabang olahraga Federasi Panjat Tebing

Indonesia (FPTI) Banyuwangi tampaknya mendapatkan anggaran yang cukup besar. Bagaimana tidak, venue untuk panjat tebing, Pemkab Banyuwangi menggelontorkan dana Rp 1 miliar lebih. ‘’Untuk papan panjat tebing, kita anggarkan Rp 1,250 juta,’’ ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina

Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono. Dia mengatakan, papan untuk panjat tebing tersebut memang mahal. Sedianya, lokasi lomba pada panjat tebing itu akan dipusatkan di Taman Blambangan Banyuwangi. ‘’Kita selalu optimistis pengerjaan proyek tuntas pada waktunya,’’ katanya. (ton/c1/als)

KOREKSI ADA kesalahan yang mengganggu dalam berita Imron Rosadi Dilantik pada Senin (25/8) halaman 38. Dalam paragraf ke-5 tertulis, “PP Nomor 32 ayat 2” seharusnya “PP Nomor 37 Tahun 1998 tentang jabatan PPAT, Pasal 32 ayat 2”. (*)


PENDIDIKAN

40 Secara makna luar biasa. Program ini adalah bentuk dari perwujudan pendidikan dengan tujuan supaya pendidikan bisa diakses semua, salah satunya kita siapkan beasiswa difabel dan beasiswa anak yatim.”

GERDA/RABA

Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi

Dengan fasilitas yang disiapkan untuk mendukung Anak Berkebu tuhan Khusus (ABK) dalam program pendidikan inklusif, diharapkan semua anak usia sekolah dapat menikmati haknya untuk bersekolah. Pendidikan inklusif mengDwi Yanto hilangkan diskrimiPlt. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi n a s i d a l a m d u n i a pendidikan, semua siswa memperoleh hak yang sama dalam sekolah, termasuk penyandang disabilitas. Dinas Pendidikan berusaha menyediakan guru pembimbing khusus di setiap sekolah, tujuan akhirnya membuat generasi Banyuwangi cerdas, dan semua menerima pendidikan dengan baik.”

Pendidikan bagi penyandang disabilitas ini menciptakan iklim bebas diskriminasi bagi seluruh siswa. Dengan dideklarasikan Banyuwangi sebagai Kabupaten Inklusif, Rabu (27/8), akan memperluas kesempatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Husin Matamin dalam menuntut ilmu. Ketua PGRI Tinggal selanjutnya Banyuwangi bagaimana pemerintah mempersiapkan sarana dan prasarana, serta sosialisasi agar masyarakat mengetahui lebih luas. Sehingga kesempatan ini dapat diketahui oleh banyak pihak. Selain itu pendidikan Inklusif, bukan menjadi hal yang dianggap merampas hak Sekolah Luar Biasa (SLB). Karena selama ini SLB tetap menjadi sekolah sumber dari pembelajaran sekolah reguler untuk menangani ABK.”

INKLUSIF: Direktur Pembinaan PKLK, Mudjito AK menyampaikan paparan dalam seminar inklusif

Penyelenggara Pendidikan Inklusif Harus Ramah PENDIDIKAN inklusif memberikan kesempatan kepada semua peserta didik tanpa memandang perbedaan, kelainan fisik, emosional, sosial dan mental serta mengembangkan potensi cerdas istimewa dan bakat istimewa (cibi). Penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman tidak diskriminatif, dan ramah anak bagi anak berkebutuhan khusus. Hal ini sejalan dengan prinsip education for all, pendidikan karakter, nilai dan norma bagi semua warga sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Kriteria sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, antara lain harus memenuhi persyaratan, kesiapan warga sekolah mulai kepala sekolah, guru, komite, siswa dan orangtua, komitmen sekolah terhadap sekolah ramah peserta didik, kesetaraan dalam pelayanan penddidikan yang fleksibel dan akomodatif terhadap ABK. Ada peserta didik ABK, memiiliki jaringan kerjasama dengan lembaga lain yang relevan. Misalnya pusat sumber, LPTK terkait, adanya sarana penunjang ABK, sekolah pernah mengikuti sosialisasi tentang pendidikan inklusif, administrasi yang memenuhi ketentuan yang berlaku, dan menyediakan guru pembimbing khusus. Model pembelajaran, bisa inklusif penuh dengan memasukkan ABK ke kelas umum kumpul dengan anak yang tanpa mengalamai hambatan, bisa berupa kelas khusus atau di ruang sumber, berdasar pembelajaran individual termasuk didalamnya pembelajaran kompensatoris.

Ruang sumber sebagai tempat pembelajaran individual, bukan ruang tempat penempatan ABK selamanya. Pendekatan pembelajaran inklusif penuh, diharapkan mampu memberikan peran dan perkembangan secara holistik bagi kemajuan peserta didik anak berkebutuhan khusus. Dalam Permeniknas no 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa yang bisa masuk ke sekolah inklusif adalah tuna netra (A), tuna rungu/wicara (B), tuna grahita (C) tuna daksa (D), tuna laras, berkesulitan belajar, lamban belajar, autis, anak dalam gangguan motorik, anak korban NAPZA, tuna ganda, cerdas istimewa bakat istimewa (CIBI). Saat ini, sesuai dengan Perbup no 68 tahun 2012 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di setiap kecamatan di Banyuwangi sudah tersedia PAUD 29 lembaga, SD sebanyak 44, SMP negeri/MTs 26 lembagai, SMA/MA negeri 17 tersebar di seantero Banyuwangi. Karena itu, perhatian Bupati Banyuwangi dalam memberikan atensi dengan bantuan beasiswa untuk difabel di Banyuwangi perlu diapresiasi. Untuk tahun pelajaran 2014/2015 setiap sekolah sudah menyediakan minimal 1 sampai dengan 5 anak per rombongan belajar, tinggal masyarakat mau menggunakan fasilitas ini atau tidak, dengaan melayani ABK di sekolah inklusif diharapkan APK anak ABK yang sekolah dapat ditingkatkan, untuk pendidikan dasar diharpkan APM bisa mendekati 100%. (*/als) PEDULI : Mudjito, Wabup Yusuf Widyatmoko, dan Asosek Wiyono dalam Seminar Nasional Inklusif di Pendopo Sabha Swagata kemarin.

Jawa Pos

Rabu 27 Agustus 2014

Banyuwangi Jadi Surga bagi Disabilitas BANYUWANGI - Direktur Pembinaan Pendidikan n Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Kementerian ementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud) RI, Mudjito AK, hadir untuk uk membuka seminar nasional mengenai pendidikan inklusif di Banyuwangi kemarin. Seminar yang dilaksanakan di Pendapa Sabha Swagata agata Kabupaten Banyuwangi itu untuk memasyarakatkan masyarakatkan pendidikan inklusif. Hadir dir dalam acara itu 300 peserta dari perwakilan akilan SKPD, kepala sekolah, caca mat, anggota perota dewan pendidikan, dan p er-er wakilan dari ari SLB. Wakil Bupati Bupa pati ti (Wabup) (Wa Wabu bu up p)) Yusuf Widayatmoko dayatmok ko ha hadir adi dirr m me mewakili ewaki wakili li B Buu-pati Abdullah lah Azwa Azwar waar Anas, An nas as, bersama beers rsam ma Asisten A is As i teen Administrasi asi Pembangunan Pem emb bangun bang unan an nd dan a K an Kesejahessej ejah ejah hteraan Rakyat (Asosek), kya yatt (A (Aso s se so sek), Wiyono. Wiyo yono yo no.. no Plt. Kepala la Di Dinas ina nass Pe P Pendidikan ndid id dik ikan an ((Dispendik) Disp Di sp peen ndi dik) ik)) Banyuwangi, ngi, Dwi Dw wi Ya Y Yanto antto menyampaikan ant me m eny nya am mpa paik ka an n komitmen nP Pemkab e ka em ka ab b da dan an Di D Disp Dispendik isp speen endi dik k untuk un ntu tuk k mewujudkan kan np pendidikan endi en diid d idika k n tanpa taan np pa disk di diskrimiisk skri r mi ri mi-nasi di Banyuwangi. nyyuw u an angi gi. gi i Ku K Kualitas alit al ittass p itas pendidikan end en diidi d ka kan yang mempengaruhi mpeenggar a uh hi pe p peradaban raada dab daba baan an m me menjadi eenj n ad nj adii salah satu ttujuan ujua uj uan Ba Bany Banyuwangi, nyyuw wan angi g , di di aantaranya ntar nt aran anya y memberi pe pendidikan en nd did diikkan yang yaangg terbuka teerrrbu buka bu ka u untuk ntuk nt uk semua. Dwi Yanto nto menyampaikan targe target g t dari program am inklusif ini adalah masyarakat mau au menyekolahkan anakn anaknya. knya y . Sehingga tidak i akk ada id ad daa lagi lag a i penyandang peeny n an anda daang d n disabilitass yang yang ng d disembunyikan issembuny n ikan dii rumah. Direktur P PKLK KLK Kemendikbud KL Kemend Ke men me nd dikkb dik bu u ud d RI, Mudjito o AK d dalam allam mp pemem mbukaan itu tu m tu mendukung en e ndu d kun ku n ku ng g penuh program rogra og gra am Dinas Dina Di nass Pendidikan a (Dispendik) an (Di Disspen e di en dik) Banyuwangi ggii yyang aan ng me m memanmanma n cing anak-anak a akk yyang an angg ti an ttidak daak sekolah untuk ntu tuk k be berani era rani anii menuju sekolah.”Saya ekkollah h.” .”Sa S yaa Sa juga terimaa ka kkasih sih si hp pa pada ada para guru, yang yan ng membuat penyandang a ng g

disabilitas dapat mewujudkan impiannya,” katanya. Dengan deklarasi inklusif yang akan dilaksanakan pada hari ini, Mudjito menyebut Banyuwangi akan menjadi surga bagi disabilitas. Sebab, daerah yang dikenal dengan Sunrise of Java ini telah memberi ke kese kesemsemmpatan mereka yang kurang beruntung. ber erun untu un tu ung ng.. (mg1/c1/abi) PERLU KETELATENAN: Bagi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif perlu menyediakan guru pembimbing khusus.

GERDA/RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.