Radar Banyuwangi | 27 Januari 2013

Page 1

27 JANUARI

25

TAHUN 2013

Banjir di Mana-mana GALIH COKRO/RaBa

BERJUANG: Petugas DKP membersihkan sampah di saluran Jalan Penataran kemarin.

BANYUWANGI - Hujan deras yang mengguyur Bumi Blambangan menyebabkan banjir di beberapa lokasi kemarin (26/1). Sejumlah ruas jalan tergenang hingga berubah seperti sungai. Genangan air hujan juga masuk ke rumah warga. Genangan terjadi mulai Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Giri, hingga Kecamatan Banyuwangi, Kecamatan Kabat, dan sebagian Kecamatan Rogojampi. Beberapa ruas jalan tergenang dengan ketinggian air mencapai separo roda sepeda motor n Baca Banjir...Hal 31

BANJIR KOTA GANDRUNG Jalan-Jalan Tergenang Rumah Kebanjiran Jalan A Yani Jalan Basuki Rahmat Jalan Brawijaya Jalan Gajah Mada Jalan Gatot Subroto Jalan Yos Sudarso

Kawasan KH Agus Salim Karangrejo Kertosari

kALI BAGONG mELUAP 50 rumah tergenang Ketinggian air selutut

GALIH COKRO/RaBa

MEMBELAH AIR: Mobil melintas di Jalan Gajah Mada, Banyuwangi, siang kemarin.

Enam Perahu Pecah Dihajar Ombak

SIGIT HARIYADI/RaBa

FULL AIR: Kondisi Jalan A. Yani Banyuwangi siang kemarin.

SEMENTARA itu, ombak besar menimbulkan petaka bagi nelayan di Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (26/1). Bahkan, sejumlah perahu pecah akibat dihantam ombak setinggi empat meter. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, ombak besar disertai angin kencang membuat sejumlah perahu yang sandar di kawasan pantai Padas Gempal dan Klampok rusak. Bahkan, ada enam perahu milik nelayan yang rusak berantakan.

Enam perahu itu milik Gatot, Riyanto, Sadeli, Gimin, Purnomo dan M. Sholeh. Saat musibah itu terjadi, semua perahu sedang ditambatkan di kawasan pantai Padas

Gempal atau barat Wahana Wisata Grajagan. Di lokasi lain, lima perahu yang sandar di kawasan Klampok juga rusak n Baca Enam...Hal 31

BASAH: Pengendara melintas di Jalan Gatot Subroto kemarin.

MOGOK: Dua sisi double way Basuki Rahmat tergenang. MEGA DWI/RaBa

OBITUARI

Nyai Harun Wafat INNALILLAHI wa innailaihi rojiun. Nyai Hj. Istianah, istri almarhum KH. Harun Abdullah dari Pondok Pesantren Darunnajah, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi, meninggal dunia pukul 13.20 Sabtu kemarin (26/1). Rencananya, almarhumah akan dikebumikan di area Pondok Pesantren Darunnajah, Kelurahan Tukangkayu, sekitar pukul 10.00 hari ini (27/1). (c1/bay)

I

BWI

Launching Akan Dihadiri 5.000 Warga BANYUWANGI - Gerakan “Aku Cinta Banyuwangi” (ACB) akan di-launching di area car free day Taman Blambangan pagi ini (27/1). Launching tersebut akan ditandai dengan pengibaran spanduk raksasa bertulisan “Aku Cinta Banyuwangi”. Sebelum dikibarkan, Bupati Abdullah Azwar Anas bersama anggota forum pimpinan daerah (forpimda) akan menulis pesan dan kesan di spanduk sepanjang 30 meter itu. Selain itu, masyarakat umum diberi kebebasan mengekspresikan pendapatnya tentang gerakan cinta Banyuwangi. “Setelah launching, spanduk yang penuh pendapat masyarakat itu akan dipasang di halaman kan tor pemkab,” ungkap Ketua Panitia Launching ACB, Mohammad Yanuarto Bramuda. Setelah mengibarkan spanduk, Bupati Anas secara simbolis akan memakaikan kaus dan menyematkan pin gerakan “Aku Cinta Banyuwangi” terhadap perwakilan ma syarakat. Setelah resmi di-launching, kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah menyantuni fakir miskin, anak yatim, dan sejumlah korban bencana alam n Baca Launching...Hal 31

http://www.radarbanyuwangi.co.id

AGUS BAIHAQI/RaBa

Pantai Watudodol Tergerus 15 Meter ESQ Seluruh Guru KALIPURO - Kondisi Pantai Watudodol di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, sangat mengkhawatirkan. Lokasi wisata yang cukup ramai didatangi para wisatawan setiap liburan itu, kini rusak akibat abrasi. Para pemilik warung di Pantai Watudodol berharap pemerintah segera mengatasi kerusakan pantai tersebut. Bila tidak dilakukan pembenahan, tempat wisata tersebut bisa habis tergerus ombak. “Setiap musim ombak besar, pantai selalu tergerus,” terang Miswati, pemilik warung di Pantai Watudodol, kemarin (26/1). Menurut Miswati, setiap April hingga Agustus, ombak di Pantai Watudodol cukup besar. Ombak besartersebutselalumerusakpantaidanbangunan di sekitarnya. “Selama musim ombak besar pada 2012 lalu, pantai tergerus lima meter,” katanya. Miswati mengaku, tempat jualannya di tepi pantai rusak berat akibat diterjang ombak. Hingga kini dirinya belum bisa memperbaiki warung itu, karena terbentur biaya. “Kalau pemerintah tidak segera membangun pagar di pantai, semua bisa ambrol,” sebutnya. Abrasi pantai ini, jelas dia, sebenarnya bukan karena diterjang ombak semata. Hujan yang kerap melanda juga ikut andil. Sebab, setiap turun hujan, air dari pegunungan dan jalan mengalir ke pantai. Pantai pun tergerus. “Kalau hujan deras, air mengalir ke pantai,” ujarnya. Pedagang lain, Sukandar menyebut, sejak tahun 2005 hingga 2012, lahan di belakang warungnya tergerus sekitar 15 meter n Baca Pantai...Hal 31

Tuntas Dua Tahun

AGUS BAIHAQI/RaBa

AMBROL: Pantai Watudodol yang landai beberapa tahun lalu kini sudah habis. Warung yang dulu jauh dari laut, kemarin tampak berbatasan langsung dengan laut.

BANYUWANGI - Dinas Pendidikan (Dispendik) Ba nyuwangi menarget pembekalan emo sional spiritual qu otient (ESQ) untuk guru tuntas dalam waktu dua tahun. Dalam kurun waktu tersebut, 8.554 guru dan kepala sekolah (kasek) ditarget sudah mengikuti training ESQ semua. Training ESQ guru dan kasek tersebut gratis. Namun, Dispendik tidak menanggung biaya makan dan minum peserta selama mengikuti training. Training ESQ berlangsung selama tiga hari untuk semua angkatan. Terkait kebutuhan makanan dan minuman selama tiga hari, peserta harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 ribu. Kepala Dispendik Ba nyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, biaya Rp 300 ribu itu untuk makan dan minum selama mengikuti training ESQ. Itu termasuk sangat murah. Sebab, dana itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan peserta sendiri, bukan untuk operasional training ESQ n Baca ESQ...Hal 31

DOK. RaBa

Biaya operasional sudah ditanggung Dispendik yang bekerja sama dengan alumni ESQ. Jika training reguler biayanya mahal, sekitar Rp 1 juta per peserta.” SULIHTIYONO Kepala Dispendik Banyuwangi

Fans Rhoma Irama dan Soneta di Situbondo Bentuk Organisasi

Komitmen tak Terlibat Kepentingan Politik Para fans Rhoma Irama dan Soneta Situbondo berkumpul Kamis malam lalu (24/1). Mereka membentuk organisasi penggemar yang diberi nama Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Situbondo. Mereka berkomitmen tidak terlibat dalam kegiatan politik.

Bukan lagi Pantai Watudodol, tapi Tebing Watudodol.

Warga Banyuglugur cuci tangan masal di laut Pantas saja omzet sabun merosot.

EDY SURIYONO, Situbondo ADA yang berbeda saat memasuki pelataran aula Wisma Rengganis di Jalan WR. Supratman, Situbondo, Kamis malam (24/01) sekitar pukul 19.00. Begitu menginjakkan kaki di pintu gerbang, indra pendengaran lang sung disambut lagu Rhoma Irama. Ya, malam itu merupakan

Pantai Watudodol tergerus 15 meter

EDY SURIYONO/RaBa

GAYENG: Suasana rapat pembentukan pengurus SFCI dan PAMMI Situbondo.

pembentukan kepengurusan Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Situbondo dan Persatuan Artis Musik Melayu

Indonesia (PAMMI) Situbondo. Acara yang digelar dadakan itu cukup miskin identitas. Hampir tak

ada aksesori atau atribut yang terkait Rhoma Irama n Baca Komitmen...Hal 31

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


26

Minggu 27 Januari 2013

PENDIDIKAN

IRWAN/RaBa

SIMAK: Para guru mengikuti sosialisasi bursa saham dengan langsung membuka website-nya.

Guru Diajari Investasi Saham BANYUWANGI-Kalangan guru SMA/SMK di Banyuwangi kini sudah belajar tentang investasi di bursa saham. Bahkan, sejumlah guru telah membuat akun efek untuk memulai berinvestasi di pasar modal. Kemarin (26/1), puluhan guru mengikuti kegiatan “Capital Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal bagi Guru SMA/SMK se-Kabupaten Banyuwangi”. Acara tersebut dipusatkan di ruang TI lantai II kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. “Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pojok Bursa Efek Indonesia Untag Banyuwangi bekerja sama dengan mitra PT Reliance Securities Tbk,” jelas Direktur Pojok BEI Untag, Yovita VI. Atmadjaja, kemarin pagi. Acara bertema “Peranan Dunia Pendidikan dalam Perkembangan Pasar Modal dan Investasi di Indonesia”, itu diharapkan memberikan wawasan dan update terbaru tentang pasar modal bagi kalangan guru. “Kegiatan ini juga sebagai ajang sarana Pojok BEI Untag Banyuwangi untuk memperkenalkan diri sebagai pusat informasi pasar modal, wadah edukasi, dan investasi bagi kalangan masyarakat Banyuwangi,” terang Yovita. Sosialisasi yang dipandu Hadi Purnomo, Brokerage Division-Equity PT Reliance Securities TBk, itu langsung direspons positif. Beberapa peserta langsung membuka akun efek untuk mulai berinvestasi di pasar modal. “Diharapkan dengan kegiatan ini akan menambah wawasan dan menambah jumlah investor di Banyuwangi,” harap Hadi. Untuk mendapatkan informasi lebih banyak soal pasar saham, lanjut Yovita, silakan membuka website pojokbei. untag-banyuwangi.ac.id. Informasi juga bisa diakses di akun Facebook: Pojok BEI UNTAG Banyuwangi. “Atau akun Twitter: @idxuntagbwi,” ungkapnya.(irw/*)

BANYUWANGI • Jl. Ronggolawe •

BERSIH: Ribuan warga membasuh tangan setelah selamatan laut di pesisir Desa Kalianget, K e c a m a t a n B a n y u g l u g u r, Situbondo, kemarin (26/1).

NUR HARIRI/RaBa

Cuci Tangan Masal di Laut makanan mengelilingi salah satu perahu. Selanjutnya, ribuan warga kompak membasuh kedua tangan mereka dengan air laut. Di antara mereka juga ada yang membasuh wajah menggunakan air laut. “Saya ingin selamat, karena kemarin ada musibah. Semoga saja itu tidak terjadi lagi. Makanya saya ikut larung ini,” ujar Umi, salah seorang putri nelayan setempat. Setelah selamatan laut, warga menyantap makanan yang mereka bawa. Acara larung di

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tanah + Rumah Sobo •

Jual tnh SHM timur Kntor Pos Rgjampi tepi jl Raya Lap Terbang Blimbingsari 1235m2 hub 081.6541.9956

• Jasa Renovasi •

Dbthkn drafter & pelaksana proyek, Pglmn. Krm ke Hotel Ketapang Indah, Jl Gatot Subroto km6,Bwi

Djl Rmh Jl. Ronggolawe 36 (SMP 3 Kblnan) Bwi, hrg 250jt (nego). H. 085236396077. TP

BANYUWANGI

BANYUWANGI • Tanah Kavling • Djl tnh blkg Pemda L493m2 (280+213)m2 (2 SHM) dpt kredit. Hub:081909915577

pesisir tersebut tidak menggunakan sesaji. Makanan yang dilarung itu dimakan sendiri oleh warga. “Setelah larung langsung makan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Munir, KHR. Ahmad Abu Naim Muis. Inilah yang membedakan larung di pesisir pantai Desa Kalianget dengan larung dan petik laut di tempat lain. “Kalau di sini bukan petik laut, tapi namanya larung,” ujar pengasuh ponpes yang akrab disapa Gus Naim itu. (rri/c1/bay)

BANYUGLUGUR - Ribuan warga pesisir Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, menggelar selamatan laut kemarin (26/1). Mereka berdoa bersama, kemudian membasuh tangan secara masal di laut. Acara tersebut diawali dengan zikir bersama. Mereka berdoa agar rezeki mereka bertambah. Mereka juga berdoa agar dijauhkan dari segala musibah. Setelah zikir, ribuan orang membaca selawat bersama-sama. Puluhan nelayan pun membawa

Djl Tnh+Rmh ada towernya. LT 1.100m2, 10 kmr tdr (msg2 KM dlm, springbed, TV, almari) 6kmradaAC,4kmrfan.Parkirkndaraan&tman luas.Jl.IkanLayurno.8SoboBwi.H:081234679000

Jasa Renovasi / Bangun baru rumah, gudang, ruko, taman dll. Murah bergaransi & jual batu pecah mesin Rp 136.000/M3. Hubungi: 081252562580

• Minyak Kasturi Asli •

• Butuh Dana Cepat? •

Minyak Kasturi Asli, berkhasiat Insya Allah. Hub: Gus Qodir Sempu 085236824224

Butuh Dana cepat jaminan BPKB Mobil/ Motor, lgsg cair. 08170051758/500018

• Honda Stream ‘04 •

• Toyota Avanza ‘07 •

Kredit DP ringan, bunga mulai 0%, hadiah lgsung BB, TV LED, ready Stock, all type, Mirage Pajero L300 dll, T. 081217913037

Dijual Honda Stream S7A 1.7MT tahun 2004, hitam, harga 136,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G F60IRM tahun 2007, silver metalik, harga 126,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Grand Livina LS ‘11 •

• Kijang Innova ‘05 •

• Suzuki Splash ‘10 •

Dijual Nissan Grand Livina LS, putih, tahun 2011, plat P, istimewa, siap pakai, harga Rp. 138 juta (nego). Hubungi: 0333427880/ 081333000409

Dijual Toyota Kijang Innova G XW42 tpe G (AC DBL) tahun 2005, silver metalik, harga 143,5 jta nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki YV4 1.2 RHD Splash GL tahun 2010, abu-abu metalik, harga 117,5 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Suzuki Swift ‘08 •

• HONDA JAZZ ‘08 •

• Grand Livina ‘10/’11 •

Dijual Suzuki RS 415 Swift ST4 Mt tahun 2008, merah muda metalik, harga 128,5 juta nego, brang istimewa, bisa cash/kredit, hub: (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Jual Honda jazz GE8 1,5S 2008, hitam,manual,muls skli,165jt hnya dshoowroom bersama, pakis kalirejo, hamid 081336928223

Dijual Nissan Grand Livina 1.8 HWS Grey 2010/2011 tangan 1 dari baru, kc v-cool, mulus sekali, istimewa. Buktikan! 190jt nego. Hubungi 081234587000

BANYUWANGI

• Laptop Bekas •

• Xenia • Daihatsu Xenia Xi VVT-I 1,3 th 2010, warna Hitam plat W, pajak sampai 2014, barang mulus, pemakaian pribadi. Hub 081234545023

• Tanah Kebun •

• Chevrolet • Dijual Chevrolet Captiva Aveo Spark baru. Hubungi: Fendy 081336495825

• Jual - Sewa Tanah • Jual - Sewa tanah 9000m2 Jl. Argopuro 15, 750rb/m2 (nego). 9600m2 Jl. Ry Asembagus KM7 150rb/m2. 082 333 00 88 71

BANYUWANGI • Ruko & Rumah • Dkontr ruko uk +10x20m2 lok Bwi Giri, hrg 12 jt & Djl rmh L +330 hrg 175jt di Mojopanggung Cking Bwi msk Gg + 200m. H: 087755630534

Dicari Pria,min SMKN, mengerti mesin mobil. SPV P/W,S1,penglmn min2,bs nyetir,SIM A,pny leadership. Kasir, S1, mengerti akuntansi. Marketing P/W. Krm ke Prima mobil Jl Yos Sudarso 60 Bwi

JEMBER

• STNK •

• Admin, Auditor, Kpl Toko •

HLG STNK P 5015 YE a/n Siti rohmah, Jl Ikan Mungsing 16 C, Bwi

Pss Admin,p/w,min D3,max30th.Auditor min D3/W/35th. Kepala Toko,min D3, max30th. Krm ke F1 Advertising Jl. Hayam Wuruk XIII/ No.100 (0331)410789 Jbr, email: f1printing@yahoo.com. Maks 31 Januari 2013

HLG stnk P 2630 VB a/n Rony Setiawan, jl Raya Pakisan Ds Bataan 18/06, Tenggarang, Bondowoso

BANYUWANGI • KIA Picanto •

Dijual tanah kebun di Kalipuro 1,3 Ha, Hub: Arya 082141057540. Tdk trma SMS

SITUBONDO

BANYUWANGI

Djl Picanto 2005 M/T hitam VR DVD LCD kamera 85 Nett. Hub. 081317774500 TP

Menerima laptop bekas yg pingin dijual, Minimal Intel Atom. 081934876969

• Operator Kebab Turki •

GALIH COKRO/RaBa

SANTAI: Rider PCC Perhutani Banyuwangi Barat dan Saljot JP RaBa melintas di Jalan Nusantara.

• Baleno ‘97 •

• Kapsul Khusus Pria •

Dibutuhkan Operator Kebab Turki Magistra Utama, min SD. 085749240494 Dedi

BANYUWANGI - Perhutani Cycling Club (PCC) yang terdiri atas karyawan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Banyuwangi Barat keliling Kota Gandrung Jumat pagi lalu (25/1). Kali ini, mereka mengajak klub sepeda Asal Genjot (Saljot) Jawa Pos Radar Banyuwangi. Rute yang dilahap sepanjang 25 kilometer mengitari kota Banyuwangi. Start dimulai di kantor KPH Banyuwangi Barat di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi. Dari Simpang Lima, mereka melintasi Jalan PB. Sudirman, Taman Sritanjung, Jalan DI. Panjaitan, Jalan Nusantara, Jalan Kartini, dan lurus ke selatan. Dari perempatan Hotel Slamet, mereka melanjutkan perjalanan ke Jalan MT. Haryono, Jalan Kepiting, Patung Kuda, Jalan Brawijaya, dan kembali ke Jalan Jaksa Agung Suprapto. Begitu masuk garis finis di kantor Perhutani Banyuwangi Barat, seluruh peserta langsung menyantap sarapan pagi. Acara dilanjutkan dengan saling tukar merchandize antara PCC dan Saljot JP RaBa. (c1/bay)

Jl Baleno 1997, hijau metalik, 69jt nego, tangan prtama, original, 081333346665

Ampuh. Kapsul khusus pria, lbh krs & thn lama, mrh. 085235494602

BANYUWANGI

PCC Gowes Bareng Saljot

• Mitsubishi New •

SITUBONDO Hlg stnk P 6975 EM a/n Ponari, Desa Kalibagor Situbondo

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Deni Setiawan, Mega Dwi P. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Minggu 27 Januari 2013

Pencarian Dihentikan SITUBONDO - Pencarian ter hadap delapan nelayan Panarukan yang tenggelam di perairan Madura dihentikan total kemarin (26/1). Kapal RB 204 milik Basarnas sebagai satusatunya kapal yang melakukan pencarian kembali ke Jakarta sore kemarin. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Situbondo, Zainul Arifin

AGUS BAIHAQI/RaBa

BANYAK LUBANG: Kondisi ruas jalan nasional di depan Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Jalan Depan Pelabuhan Ketapang Rusak Parah KALIPURO - Jalan poros na sional depan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang cukup mengancam keselamatan pengguna jalan. Sebab, kondisi jalan tersebut rusak parah akibat genangan air yang kerap melanda akhir-akhir ini. Kini jalan tersebut dipenuhi lubang besar. Kendaraan roda dua kesulitan melintas di jalan itu, dan banyak yang memilih melintas di bahu jalan. Kendaraan roda empat tetap melintas di badan jalan karena tidak ada pilihan lain. Walau masih bisa dilalui kendaraan, tapi pengendara harus ekstra berhatihati dan harus mengurangi kecepatan. Jalan semakin rusak karena setiap hari dilewati kendaraan berat yang akan menyeberang ke Bali. Jalan tersebut merupakan akses satu-satunya kendaraan berat menuju dermaga pelabuhan landing craft machine (LCM). Dalam sehari, ratusan kendaraan yang akan menyeberang ke Bali melintas di ruas jalan tersebut. Akibatnya, kerusakan jalan semakin parah dan mengancam keselamatan warga yang melintas. Kepala Urusan Tata Usaha PPK Jalan Nasional SitubondoKetapang, Sudahlan mengakui, kondisi jalan di depan pelabuhan memang rusak parah. Beberapa hari lalu Sudahlan mengaku sudah melakukan pengecekan. Kerusakan itu disebabkan hujan yang mengguyur Banyuwangi beberapa pekan terakhir. Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan perbaikan darurat. Perbaikan darurat segera dilakukan demi menjaga keselamatan pengguna jalan. Perbaikan darurat segera dilakukan karena kondisi jalan sudah sangat parah. Sejatinya, kerusakan jalan itu sudah diperbaiki beberapa minggu lalu. Namun, hal itu

tidak bisa dilakukan karena cuaca tidak mendukung. “Kalau cuaca bagus, Senin dan Selasa perbaikan darurat sudah kita lakukan,” kata Sudahlan saat dihubungi via ponsel kemarin (26/1). Kalau terus hujan, kata Sudahlan, perbaikan jalan tidak bisa dilakukan. Sebab, perbaikan pada saat hujan akan sia-sia dan hanya akan buang-buang aspal. Karena itu, perbaikan darurat menunggu

cuaca bagus. “Kalau diperbaiki saat hujan, selesai diperbaiki akan hancur lagi. Apalagi, jalan depan pelabuhan padat kendaraan,” katanya. Sudahlan mengungkapkan, jalan poros nasional depan Pelabuhan Ketapang tersebut tahun 2013 ini mendapat anggaran perbaikan total dari APBN. Jalan di depan pelabuhan itu, kata Sudahlan, akan ditinggikan supaya tidak tergenang air.

Saat ini pelaksanaan proyek masih dalam tahap penyelesaian administrasi. Sudahlan memperkirakan, proyek mulai dilaksanakan April mendatang. “Sekarang kita kesulitan mendapatkan aspal. Beberapa AMP belum produksi, karena belum ada proyek,” jelasnya. Untuk memperbaiki jalan rusak, pihaknya terpaksa memproduksi aspal sendiri menggunakan aspal daur ulang. (afi/c1/bay)

mengungkapkan, kemarin merupakan hari ketujuh pencarian korban hilang tenggelamnya Kapal Juanda dan Kapodang. “Dari sembilan kor ban, hanya satu ya ng kita temukan,” ujarnya. Sesuai protap, kata Zainul, hari ketujuh merupakan hari terakhir pencarian. “Tadi temanteman Basarnas di Kapal RB 204 menelepon kami. Jika sore tadi (kemarin) tidak menemukan apa-apa, maka

mereka akan langsung kembali ke Jakarta,” jelasnya. Meski demikian, kata Zainul, jika nanti ada pihak yang menemukan mayat delapan nelayan tersebut, maka bisa menghubungi Tim SAR di BPBD Situbondo. Sebab, tim dari BPBD akan langsung melakukan penjemputan. “Masalah teknis kita pikirkan nanti. Yang penting jika memang ada pihak yang menemukan, kita minta melapor ke BPBD,” imbuhnya Baca Pencarian...Hal 31


Ingin Dimuat di Koran?

30

Rubrik Koran Pelajar (Koper) Jawa Pos Radar Banyuwangi yang dimuat setiap hari Minggu menerima sumbangan pemikiran dan tulisan dari para siswa dan guru. Silakan kirim artikel ke alamat email radarbwi@gmail. com. Jangan lupa sertakan foto diri atau ilustrasi dan beri keterangan untuk rubrik Koper.

Minggu 27 Januari 2013

Tim Australia Apresiasi Peran Relawan TIM Australia-Indonesia Facility For Disaster Reduction (AIFDR)- Australia Aid (Ausaid) memberikan perhatian khusus terhadap relawan bencana. Salah satunya yang tergabung dalam Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI). Secara khusus, kemarin sore (25/1) tim AIFDR bertemu pengurus FPBI dan melakukan interview terkait peran relawan. Pertemuan di Kopine Cafe Kecamatan Giri itu dimanfaatkan oleh Tim AIFDR untuk menggali informasi tentang peran relawan FPBI di Banyuwangi dan nasional. Tim beranggotakan Jason Brown, Annelies Heijmans, Didik S. Mulyono, dan Dian Oktarina, itu mewawancarai jajaran pengurus FPBI selama beberapa jam. “Bagaimana peran FPBI dalam membantu terbentuknya desa tangguh bencana?,” tanya Annelies sebagai konsultan dan peneliti independen bagi AIFDR. Wanita asal Belanda itu me-

manfaatkan betul pertemuan dengan relawan FPBI itu, untuk menggali data sebanyakbanyaknya. Dia juga tertarik untuk mengetahui peran korps relawan FPBI di kampus-kampus. “Apa saja yang dilakukan relawan FPBI dari kalangan kampus?,” tukas wanita yang akrab disapa Anne itu dalam bahasa Inggris. Ketua FPBI Cabang Banyuwangi Zainal Aris Masruchi menjawab bahwa kepedulian mahasiswa bergabung dalam korps relawan itu sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) kampus. Secara intesn, mereka mengadakan pelatihan kebencanaan internal. Tujuannya untuk membekali relawan kampus, agar kelak siap membantu masyarakat terdampak ketika terjadi bencana. “Mahasiswa sebagai masyarakat kampus disiapkan sebagai tenaga relawan andal menuju kampus tanggap bencana,” cetus Zainal. (irw)

IRWAN/RaBa

APRESIASI: Tim AIFDR-AUSAID berdialog dengan Ketua FPBI Zainal Aris Masruchi dan relawan di Kopine Cafe Giri, Jumat sore (25/1).

Menuju Kampus Tanggap Bencana Mahasiswa Gabung Korps Relawan

FPBI STAIDA For RaBa

DILANTIK:Relawan FPBI Komisariat STAIDA siap membantu ketika terjadi bencana di Banyuwangi.

SITUASI rawan bencana di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi ditanggapi dengan semangat kepedulian oleh sahabat Koper (Koran Pelajar). Terutama sahabat Koper yang berada di kampus perguruan tinggi. Secara sukarela mereka mendaftarkan diri sebagai relawan, yang tergabung dalam Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI). Para mahasiswa itu kini telah membentuk komisariat-komisariat FPBI di beberapa kampus. Mereka berkiprah dalam pelatihan dan simulasi bencana. Ke depan, mereka bertekad menyiapkan

Sajak-sajak

Bersamamu memasuki masa 1 tahun sebuah cerita di mana bisa dibilang tidak begitu lama karena bukan seperti yang sebelumnya bisa juga dikatakan sebentar karena selalu ada cerita meski hampir tak terasa bisa dikatakan cukup lama karena memakan waktu segalanya bisa juga dikatakan tidak sebentar mungkin karena baru merasakannya lama atau sebentarnya masa bukanlah suatu ukuran namun yang dilihat seberapa dalamkah rasa yang dimiliki oleh hati kepada dirinya oleh dirinya kepada hati jadikan ini catatan terbaik yakinkan ini yang terindah meski tak seindah sebelumnya namun inilah hakikat sebenarnya H. Agus Luthfi. Santri Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Di Tahajud Cinta, Aku Pasrah Aku… Tak kan pernah mampu melangkah.... Meskipun di depannya pelita penuh warna.... Biarlah jiwa ini hancur tanpa daya... asal Tuhan ridho... ia pun rela Sebegitu pasrahkah . . . ? Jejak jejak kaki terus melangkah Seiring berjalannya waktu Hilangkan kebekuan dalam dada Biarlah mengalir bersama deraian airmata Lega . . . Aha.... Air mata akhirnya keluar... Aku sudah menebaknya... Selamat dah bisa melumpuhkan pasrahku Dengan tetesan air mata kekuatan baru kan berdatangan senyum terkembang pertanda siap berjuang Ku rebah di dada malam Memecah dendam yang lama diam Ku tanggalkan baju dunia Dekapku dengan selimut surga Ya Tuhanku hanya pada-Mu Tempat mengadu segala rindu Limpahiku rahmat kasihmu Dalam Tahajud Cinta bersujud Kau bangkitkan dendam terpendam Yang kau rebahkan di dada malam Jubah kesombonganmu ditilep nafsu Surga takkan mau menjadi selimut malammu Iskandar Idris. PNS yang suka puisi.

Oleh Suyanto*

kampus tanggap bencana. Komisariat FPBI terbaru berada di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Darussalam (STAIDA) Blok Agung, Tegalsari. Pengurus dan anggotanya telah dilantik oleh Ketua FPBI Cabang Banyuwangi Zainal Aris Masruchi, pada Senin (21/1) lalu. Sebelumnya juga telah terbentuk komisariat maupun korps relawan FPBI di sejumlah kampus. Di antaranya, Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba), Akademi Kelautan Banyuwangi (Akaba), dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum (STAIDU) Berasan, Muncar; STAI Ibrahimy Genteng, Universitas Bakti Indonesia (UBI) Cluring, dan Sekolah

Tinggi Islam Blambangan (STIB). Dalam acara pengukuhan pengurus FPBI Komisariat STAIDA juga diadakan pelatihan. Tim RSNU Mangir, Rogojampi mengajarkan kepada relawan tentang penanggulangan penderita gawat darurat dan medical first responder (MFR). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wiyono juga memberikan pengarahan terkait potensi bencana alam di Banyuwangi. Dijelaskan, ada tiga jenis potensi bencana, yakni darat, laut, dan udara. Potensi bencana darat berasal dari dua gunung berapi yang berstatus Siaga level III, yakni Gunung Raung dan Ijen. Gunung Raung adalah gunung berapi terbesar di Pulau Jawa. “Potensi bencana darat lainnya adalah tanah long-

Emut-Emut

E

mut-emut, kena gigi uang kembali. Emut-emut, kena gigi uang kembali. Emut-emut, kena gigi uang kembali. Perempuan itu terus menyuarakan bunyi emasnya, berjalan-jalan lenggak-lenggok di tengah hamparan lakilaki, menembus hujan lebat dan embusan angin puyuh di pedesaan yang subur dengan perkebunan yang hijau, berbunga harum, dan melambaikan daun-daunnya pada tamu-tamu kota. Ongla, perempuan itu sangat rajin di masa kecilnya. Kini 17 tahun sudah umurnya, namun ia seperti anak baru gede yang bergigi emas dan berotak cerdas. Ia terlalu kritis dan menjadi sangat kritis pada keadaan di sekitarnya. Tentang hukum yang terus maju-mundur seperti pegas ketika menghadapi sesuatu yang menggiurkan, tentang pendidikan yang terus menyayat dan membingungkan bangsa suatu ketika, tentang ideologi, tentang dunia politik yang pernah menyelingkuhi dunia uang dan proyek-proyek, tentang dunia ekonomi yang tidak terus maju-maju, tentang sosial kemasyarakatan yang belum sepenuhnya dianggap masyarakat, tentang budaya dan penciptanya yang terus terabaikan, tentang pertahanan keamanan yang selalu diledek oleh negara-negara kecil, dan masih banyak lagi. Ya, terus dan terus menerus, hingga ia harus bingung mendengarkan berita-berita tentang negeri yang melahirkannya menjadi manusia seutuhnya. Tidak, “saya tak merasa sebagai manusia utuh”, karena tubuhku telah dicabik-cabik oleh perasaan yang menghantuiku saban malam, saban pagi, saban siang, dan saban sore. Kemudian tergilas oleh muramnya negeri, kemarahan pemimpin kepada pelaku korupsi, dan kemurkaan Allah kepada orang-orang yang memimpin tetapi lupa pada tugasnya. “Ya, pokoknya pusing dan pecah berkeping-keping tubuhku hari ini. Entah dua puluh lima tahun yang akan datang, mungkin hancurnya lebih dari hari ini”, keluh Ongla sambil menutup wajahnya yang berlumuran air hujan malam itu. Ia masih terus menyimpan segumpal kejengkelan di wajahnya. Ketika para

Sketsa by Hari Purnomo (pelukis muda Banyuwangi)

lelaki hidung belang itu masih meledekledek dan meragukan kewanitaannya. Ada yang bersiul dengan kencang seperti siulnya kepada penari buto dalam seni kuda lumping. Lelaki dari berbagai penjuru itu seakan tak lelah dan bosan

pada keganjilan yang menyibak malammalam yang sepi namun ramai gunjingan orang-orang terjal dan berkedudukan penting di negeri Antah-berantah. Tak ada kunang-kunang, burung-burung, kodokkodok, apalagi kupu-kupu malam. Yang

sor dan banjir,” ungkapnya. Bencana laut berpotensi terjadi di pantai Banyuwangi sepanjang 175,8 Km. Ancaman tsunami bisa menjangkau seluruh pesisir tersebut. Rob juga rawan terjadi di pesisir. “Ancaman bencana dari udara adalah angin puting beliung,” sebutnya. Untuk mengatasinya, lanjut dia, adalah tugas bersama antara pemerintah di bawah kendali BPBD, masyarakat, dan dunia usaha. “Relawan juga ikut berperan penting,” tandasnya. Relawan diharapkan bisa menjadi tenaga energik yang punya kemampuan. Dalam menjalankan tugas bersandar pada nilai-nilai kemanusiaan dan tanpa pamrih. “Relawan harus rela berkorban dan tidak sektarian,” pesan Wiyono.(irw)

ada rintihan laki-laki setelah divonis oleh KAPEKA, dan tangisan perempuan yang dinyatakan bersalah oleh majelis hakim. “Ya, makanya jangan menghinaku bertubi-tubi. Semua masih jauh lebih jelek dibanding aku, hem hem hem. Aku ini adalah selebriti di tanah harapan yang benar-benar diharapkan masyarakat di negeri Harapan”, puji Ongla pada dirinya dengan suara lantang yang mampu menembus keremangan zaman. Pokoknya kalau ingin aman jangan usik orang-orang macam aku. Perempuan dengan bibir belah pinang itu terus mewanti-wanti yang lain tentang hakikat kehidupan yang sebenarnya, tentang keharusan hidup, dan tentang larangan hidup bagi semuanya saja. Emut-emut, kena gigi uang kembali. Emut-emut, kena gigi uang kembali. Emut-emut, kena gigi uang kembali. Ongla terus berpidato halus kepada siapa pun warga negara yang lewat. Pada guyuran hujan yang tak mau berhenti; kencing dari pagi hingga malam bertambah malam. Dan pada keremangan malam tanpa lampu kecuali sorot tajam lampulampu mobil dan sebagian kecil lampu motor di jalanan yang liku-liku pada pegunungan yang sangat dicintai Kompeni di masa silam itu. Negeri ini sangat hijau hutannya sak antah-berantah, namun kenapa negara tidak mengelolanya dengan sempurna. “Yang jelas aku tak pernah aneh-aneh pada negeri dan aku selalu padamu negeri”, tantang Ongla kepada yang lain sambil menepuk-nepuk dada dengan kuat. Ia sangat meminta agar orang-orang “ora nglamak” kepadanya sesuai nama besar yang dipakainya dari mulai lahir ke dunia hingga kini ketika ia menjadi sangat cantik dan bertambah cantik. “Ia pandai membaca situasi zaman, baik dengan kacamata politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun sastra, dan membedahnya dengan pisau analisis yang kuat. Rupanya ia penyuka buku-buku sejak kecil”, kata laki-laki lain di balik layar hujan. “Ongla, Ongla, Ongla, Ongla………………..tunggu!”, panggil wanita yang satu lagi sambil mencincing rok panjangnya dengan endel. Seketika itu hujan reda. *) Pengajar sastra di SMPN 1 Genteng.


BERITA UTAMA

Minggu 27 Januari 2013

31

HALAMAN SAMBUNGAN

Kali Bagong Meluap, 50 Rumah Kebanjiran n BANJIR... Sambungan dari Hal 25

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kawasan yang tergenang air adalah Jalan Adi Sucipto, Jalan A. Yani, Jalan KH. Agus Salim, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Yos Sudarso. “Air cukup tinggi hingga masuk ke perumahan warga,” terang Bejo, warga Jalan KH. Agus Salim. Air yang masuk ke rumah warga juga terjadi di Kelurahan Sumberejo, Kelurahan Karangrejo, dan Kelurahan Kertosari. Selain karena hujan deras, banjir juga disebabkan meluapnya sungai. Dari beberapa kelurahan di Kecamatan Banyuwangi yang tergenang banjir, paling parah terjadi di Lingkungan Krajan, Kelurahan Sumberejo. Di daerah tersebut sedikitnya 50 rumah warga tergenang karena Sungai Bagong meluap. “Debit air terlalu besar hingga tumpah ke perumahan penduduk,” ce-

tus Camat Banyuwangi Abdul Azis Hamidi tadi malam. Menurut Camat Aziz, air yang masuk ke rumah warga Sumberejo tergolong tinggi. Di sejumlah rumah warga, ketinggian air hingga setengah meter. “Ketinggian air yang masuk ke rumah warga selutut orang dewasa,” ujarnya. Meski air yang masuk ke rumah warga tergolong tinggi, jelas Aziz, sementara belum ada laporan terkait rumah warga yang rusak. “Kita berharap semua aman. Alhamdulillah tidak ada laporan adanya rumah warga yang rusak,” ujar Camat Aziz yang baru mendatangi perumahan warga yang kebanjiran tadi malam. Sementara itu, di Desa Ketapang, jalan poros di depan Pe labuhan ASDP Indonesia Ferry (IF) sempat tergenang. Jalan mulai depan pintu masuk pelabuhan LCM hingga pintu masuk pelabuhan ASDP tergenang hingga ketinggian separo roda motor. “Setiap hujan deras

di sini selalu banjir,” terang Watini, salah satu pemilik warung di depan Pelabuhan Ketapang. Tingginya air yang menggenang di jalan tersebut membuat beberapa sepeda motor mogok. Un tuk menghindari banjir, beberapa pengendara motor memilih jalur alternatif melalui jalan di tengah perkampungan. Sementara itu, sejumlah ruas jalan di pusat kota Banyuwangi berubah menyerupai sungai. Rata-rata air meluber lantaran gorong-gorong tidak mampu menampung debit air ujan. Seperti yang terjadi di ruas Jalan A. Yani, Jalan Brawijaya, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Basuki Rahmat. Di Jalan A. Yani, depan Pemkab Ba nyuwangi, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) pun bekerja keras membersihkan sampah di selokan. Namun demikian, genangan tetap terjadi lantaran gorong-gorong tidak mampu menampung debit air hujan.

Pemandangan serupa juga terlihat di ruas Jalan Brawijaya dan Jalan Gajah Mada. Karena genangan air di kedua ruas jalan tersebut cukup tinggi, beberapa sepeda motor pun mogok. Sepeda motor mogok lantaran mesin kemasukan air juga terlihat di Jalan Basuki Rahmat. “Gara-gara air menggenangi jalan, saya harus mengurangi kecepatan. Jika tidak, bisa-bisa terpeleset. Apalagi genangan air cukup deras,” ujar Niko, 21, pengendara yang melintas di Jalan Brawijaya, kemarin. Sementara itu, prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan, pada Januari ini wilayah Bumi Blambangan mengalami puncak musim hujan. Karena itu, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur seantero Banyuwangi. “Peluang hujan lebih besar terjadi pada siang hingga sore. Pagi hari cenderung mendung,” ujarnya Rabu lalu (23/1). (abi/sgt/c1/bay)

Tak Ada Perahu yang Diasuransikan n ENAM... Sambungan dari Hal 25

Hanya saja, kerusakan perahu-perahu kecil tersebut tidak se parah kerusakan di Padas Gempal. Danramil Purwoharjo, Kapten Musthohir mengungkapkan, bencana tersebut menimbulkan kerugian besar bagi nelayan. Sesuai data di la pangan, kerugian ditaksir hingga puluhan juta rupiah. ‘’Bayangkan, enam perahu milik nelayan rusak total,’’ jelasnya.

Pasca kejadian, Danramil Mus thohir dan personelnya langsung terjun ke lokasi kejadian. Terkait masalah tersebut, Koramil Purwoharjo hanya bisa membantu memperbaiki lima perahu yang rusak ringan. ‘’Kejadiannya dini hari,” tera ngnya kepada Jawa Radar Banyuwangi kemarin. Dia menjelaskan, ombak besar tersebut tidak sampai merusak permukiman warga. Selain itu, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. ‘’Tak ada korban,” terangnya.

Meski begitu, dia mengimbau nelayan agar waspada. ‘’Sekarang cuaca sudah mulai tenang, tapi kami harap nelayan tetap hati-hati saat melaut,” tandasnya. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pudjo Hartanto, mengaku sudah menerima informasi terkait kerusakan perahu nelayan tersebut. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya langsung melakukan pendataan untuk proses bantuan. ‘’Bantuan dari pe merintah memang tidak langsung,” katanya.

Menurut Pudjo, warga harus membuat permohonan bantuan atas musibah tersebut. ‘’Setelah itu, bantuan bisa dicairkan. Kalau permohonan se gera dikirim, langsung kita usulkan ke pemerintah provinsi,’’ terangnya. Terkait musibah tersebut, Kadis Pudjo menyadari betul pentingnya asuransi bagi nelayan. Sebab, selama ini tidak ada satu pun nelayan di Banyuwangi yang memiliki asuransi. ‘’Kami mengimbau para nelayan agar memperhatikan asuransi,’’ ulasnya. (ton/c1/bay)

MEGA DWI/RaBa

BANJIR: Air menggenangi rumah warga Kelurahan Sumberrejo, Banyuwangi, sore kemarin.

Perlu Dibangun Plengsengan n PANTAI... Sambungan dari Hal 25

“Warung ini dulu menjorok ke pantai. Karena kena ombak besar, akhirnya ambrol,” ujarnya. Setiap musim ombak besar, lanjut Sukandar, lahan di sekitar

Pantai Watudodol mengalami abrasi. Bila tidak segera diatasi, lahan di kawasan tersebut akan rusak. “Kalau tidak dibangun plengsengan, semua bisa rusak, termasuk jalan raya,” sebutnya. Sementara itu, bangunan milik Pemkab Banyuwangi di

Pantai Watudodol juga terlihat rusak. Bahkan, lahan di dekat dapur sudah ambrol. “Pantai di belakang gedung milik pemkab itu sudah ambrol lima meter,” kata Suwito, salah satu pemilik warung di Watudodol. (abi/c1/bay)

Cuaca masih Ekstrem n PENCARIAN... Sambungan dari Hal 27

Zainul mengimbau, menghadapi cuaca ekstrem, nelayan hen daknya selalu waspada dan berhati-hati. Jika terpaksa me laut, jangan sampai lupa menggunakan pelampung.

Itu agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. Diberitakan sebelumnya, dua k a p a l n e l aya n a s a l D e s a Kilensari, Kecamatan Pa narukan, Situbondo, mendapat ce laka saat mencari iklan di Selat Madura. Sapuan angin menciptakan pusaran dah-

syat di tengah laut dan menenggelamkan kapal jenis slerek beserta isinya. Sebanyak 18 ABK berhasil diselamatkan. Dua kapal nahas itu bernama KM Juanda dan KM Kapodang. KM Juanda membawa 16 orang, dan KM Kapodang berisi 11 orang. (pri/c1/bay)

Sureng Wahono (alumnus STIE Mandala Jember) dan alm. Zunun Annasri (alumnus Universitas Atmajaya) yang menjadi pelopor. Dua orang tersebut merintis dojang (perguruan) di SMAK Hikmah Mandala tahun 2000 silam. Setelah itu, banyak dojang lain yang bermunculan. Lewat satuan pendidikan, taekwondo akhirnya menjadi bagian dari eks trakurikuler di sekolah.

Tahun 2001, duta taekwondo Banyuwangi mulai turut serta dalam sejumlah kejuaraan, seperti kejurda. Kini ada lebih-kurang 20 dojang yang berdiri di bawah bendera Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi. Ada sekitar 500 anggota aktif, dan 15 di antaranya sudah sabuk hitam. “Mereka masih eksis sampai saat ini,” ujar Ketua TI Banyuwangi, Yanuar Pribadi. (nic/c1/bay)

Tahun Pertama Prioritas Guru Senior Memiliki 500 Anggota Aktif

n ESQ...

Sambungan dari Hal 25

Menurut Sulihtiyono, biaya operasional sudah ditanggung Dispendik yang bekerja sama dengan alumni ESQ. Pihaknya sengaja menggandeng alumni ESQ agar biaya operasional lebih ringan. Sebab, jika dinas me nyelenggarakan training ESQ reguler, biayanya sangat mahal. Biaya setiap peserta sekitar Rp 1 juta. Tetapi, dengan bekerja sama dengan alumni ESQ, lanjut dia,

biaya bisa diteken karena sejumlah alumni memberikan ban tuan sukarela. Uang Rp 300 ribu yang dikeluarkan peserta itu untuk makan-minum selama training berlangsung. “Kita sekarang sedang menyusun jadwal tahap berikutnya. Semua guru kita targetkan mengikuti training ESQ,” katanya. Kini Dinas Pendidikan sedang melakukan koordinasi teknis dengan pengurus ESQ Jatim. Koordinasi teknis itu sebagai tindak lanjut atas kerja sama Pemkab Banyuwangi dengan

pengurus ESQ pusat. Beberapa waktu lalu, Bupati Abdullah Azwar Anas sudah menekennotakerjasama denganChief Executive officer ESQ Leadership Center Dr. Hc Ary Ginanjar Agustin. Dengan kerja sama itu, kata Sulihtiyono, Dinas Pendidikan akan mudah menggelar training ESQ untuk para guru. Training ESQ akan berlangsung secara bertahap, mulai tahun 2013 hingga tahun 2014. Di tahun pertama, Dinas Pendidikan akan memprioritaskan kasek, wakil kepala sekolah (wakasek), dan guru senior.

Setelah kasek dan wakasek mulai TK, SD, SMP, dan SMA, ser ta guru senior tuntas, sasaran berikutnya adalah para guru junior. Training ESQ sangat penting agar guru sukses mendidik siswa menjadi pribadi yang berkualitas. Tantangan guru di masa datang semakin berat. Selain dituntut menghasilkan output yang berkualitas, juga harus berkarakter dan bermoral. “Anak didik kita harus dibekali moral agar kuat menghadapi segala cobaan dan rintangan,” jelasnya. (afi/c1/bay)

Jalan Kartini dan Veteran Ditutup n LAUNCHING... Sambungan dari Hal 25

Setelah menyantuni anak yatim dan fakir mis kin, bupati akan menanam pohon-buah di Taman Blambangan secara bersama-sama. Aksi hari pertama gerakan ACB akan ditutup dengan kegiatan bersih-bersih Pasar Banyuwangi. Launching ACB akan berlangsung cukup meriah. Pihak panitia sudah

menyebarkan sekitar 1.000 undangan untuk berbagai elemen ma syarakat. “Estimasi kita, launching akan dihadiri sekitar 5.000 warga dari berbagai elemen,” kata Bramuda. Tidak hanya masyarakat umum, guru dan para pelajar juga akan hadir untuk memeriahkan acara yang baru pertama kali digelar di Banyuwangi itu. “Masyarakat bebas datang. Semua boleh mengekspresikan cintanya kepada

Banyuwangi,” katanya. Demi kelancaran launching, kata Bramuda, beberapa ruas jalan di sekitar Taman Blambangan akan ditutup sementara. Selain lokasi car free day, Jalan Veteran dan Jalan RA. Kartini juga akan ditutup sementara. Arus kendaraan dari arah Jalan Satsuit Tubun, ungkap Bram, akan dialihkan ke Jalan Diponegoro (sebelah Gedung Juang). Arus kendaraan dari Jalan Banterang

akan dialihkan menuju Pasar Segitiga Berlian. “Selama acara berlangsung, kendaraan akan dilewatkan belakang Makodim 0825,” kata Bram. Kepada para pengguna jalan, Bramuda berharap pengertiannya. Penutupan Jalan RA Kartini dan Veteran hanya sementara, yaitu selama acara berlangsung. “Jam 09.00 acara tuntas, jalan akan dibuka lagi,” katanya. (afi/c1/bay)

Edy Supriyono Ketua SCFI Situbondo n KOMITMEN... Sambungan dari Hal 25

Satu-satunya penunjuk bahwa acara tersebut pembentukan kepengurusan fans Rhoma Irama dan Soneta adalah background panggung. “Makanya, saya langsung minta operator tidak memutar lagu lain kecuali lagu Soneta dan Rhoma Irama,” ungkap Agus Rajana, panitia acara. Meski miskin atribut, tapi alunan lagu Rhoma Irama yang menyambut setiap tamu yang hadir membuat suasana menjadi luar biasa. “Acara seperti ini sudah lama saya tunggu. Kenapa baru dibentuk sekarang? Kenapa tidak sejak dulu,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Situbondo, Sugiono. Senyumnya langsung mengembang begitu dia turun dari mobil. Sebab, lagu “1001 Macam” telah menunggunya. “Bagus ini,” imbuhnya. Hal yang sama disampaikan Wakil Bupati Situbondo, Rachmad, yang hadir bersama Ny. Dian Rachmad. Keduanya tersenyum lebar saat mendengar lagu “Cuma Kamu” mengalun. “Wah, ini lagu kenangan saya dengan istri. Lagu ini yang memperkenalkan dan mempertemukan saya dengan istri kali pertama. Makanya, saya selalu terkesan begitu mendengar lagu ini,” kata wabup. Sejumlah tokoh lain yang menggandrungi lagu Rhoma Irama juga hadir malam itu, di

antaranya Wakil Perusda Banongan, Fatah Yasin; Mantan anggota DPRD Situbondo yang kini menjabat sebagai staf ahli fraksi karya Nurani, Zuhri SH; dan Sekretaris DPC PPP, Sunardi. Ada juga sejumlah penyanyi di Kota Santri, di antaranya Indah Jessica dan Ira Faramesti. “Saya ingin pembentukan SFCI ini tidak latah karena di sejumlah daerah terbentuk. SFCI ini harus bisa memberi kontribusi di dunia seni, khususnya musik dangdut. Kita ingin dangdut tidak identik dengan kampungan, apalagi musik maksiat karena penyanyinya sering bergoyang berlebihan,” ujar Fatah Yasin. Irwan Rakhday, panitia acara mengungkapkan, pembentukan SFCI sebenarnya sudah lama diagendakan. Namun, karena kesibukan para fans Soneta yang tergabung dalam kepanitiaan, akhirnya baru bisa dilakukan Kamis malam (24/01). “Kalau kita satukan dengan kepengurusan PAMMI, saya kira sangat bersinergi,” terangnya. Acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 itu benar-benar hidup. Sebelum masuk ke acara inti, tiap hadirin diperbolehkan menyanyi. Lagu yang dinyanyikan harus lagu Soneta. Kali pertama yang unjuk kebolehan adalah Anang Cellak yang tampil dengan Inge. Mereka menyanyikan lagu “Pertemuan”. “Assalamualaikum, izinkanlah saya menyanyikan sebuah lagu berjudul, Pertemuan,” katanya dengan logat khas Rhoma

Irama. Tak lupa juga dia menggunakan serban di leher dan menjuntai ke dada. Selanjutnya, Fatah Yasin berduet dengan Indah Jessica menyanyikan lagu Pantun Cinta. Kepala Dinas Pariwisata menyanyikan lagu “Mardatillah”. Selanjutnya, H. Fauzan Mistari yang sehari-hari bekerja di Bank BRI menyanyikan lagu “Terkesima”. Wabup Rachmad dan istri menyanyikan lagu “Cuma Kamu”, dan dilanjutkan Ira Faremesti yang menyanyikan lagu “Yang”. Hiburan pra-acara tersebut ditutup dengan penampilan artis Luco Oii (LO) yang menyanyikan lagu “Terajana” secara parodi. Ada sekitar 60 orang yang hadir dalam pembentukan kepengurusan SFCI Situbondo dan PAMMI Situbondo tersebut. Kepengurusan dipilih secara langsung. Ketua SFCI Situbondo terpilih adalah Edy Supriyono; wakil Ketua H. Mistari; Sekretaris Fatah Yasin; dan bendahara Indah Jessica. Ketua PAMMI terpilih Agus Rajana; Wakil Ketua Sunawi; dan Bendahara Ira Faramesti. Ada yang menarik dalam acara tersebut, yakni SFCI dan PAMMI berkomitmen tidak akan terlibat kegiatan politik. Itu terkait rencana pencalonan Rhoma Irama sebagai presiden. “Kita dari banyak golongan dan meninggalkan latar belakang apa pun untuk mengapresiasi dan melestarikan musik Rhoma Irama dan Soneta,” pesan Wabup Rachmad. (c1/bay)

n BELADIRI... Sambungan dari Hal 32

Namun, pengurus besar Taekwondo Indonesia baru terbentuk pada tanggal 28 Maret 1981. Organisasi tersebut merupakan peleburan dua organisasi besar, yakni FTI dan PTI. Di Banyuwangi, taekwondo diperkenalkan pertengahan tahun 2000. Adalah dua sekawan asal Banyuwangi, yakni Iwan

10 Tingkat Menuju Sabuk n BERKEMBANG... Sambungan dari Hal 32

Objek yang biasa digunakan, antara lain papan kayu, batu bata, dan genting. Gerakan yang biasa digunakan adalah tendangan, pukulan, sabetan, dan tusukan jari. Taekwondo memiliki sepuluh tingkatan. Tingkatkan-tingkatkan

tersebut bisa dilihat dari warna sabuk yang dikenakan. Dalam taekwondo ada lima warna sabuk. Tingkat paling dasar adalah sabuk putih. Selanjutnya, sabuk kuning, hijau, biru, merah, dan hitam. “Warna kuning, hijau, dan merah, ada dua strip; seperti hijau strip kuning, biru strip hijau, merah strip biru, dan hitam strip merah,” beber Brigadir Arif. (nic/c1/bay)

Buron Kasus Sajam Menyerah MUNCAR - Berakhir sudah petualangan Misnadi, 35, warga Kalimoro, Dusun Muncar, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, ini. Setelah tiga bulan kabur, tersangka kasus pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam) itu akhirnya dibekuk polisi Rabu lalu (23/1). Kasus itu berawal saat Misnadi mengancam Sunari, 35, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo. Saat berpapasan di jalan tiga bulan silam, korban diancam akan dibunuh menggunakan pisau. ’Lokasi kejadiannya di Kalimoro,’’ ujar Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini kemarin. Kapolsek Ary melalui Kasi Humas Aiptu Ardhana menambahkan, saat itu korban naik sepeda motor, sedangkan Misnadi naik sepeda pancal. Tersangka tidak terima gara-gara diejek di jalan. ‘’Pelaku merasa dilecehkan oleh korban,’’ kata Aiptu Ardhana. Karena itu, Misnadi menghadang korban di tengah jalan.Sesaatkemudian,diamengeluarkansebilahpisau danmengancamakanmembunuhSunari.‘’Beruntung, korban bisa melarikan diri,’’ terang Aiptu Ardhana. Setelah pengancaman 21 Oktober 2012 tersebut, Misnadi melarikan diri. Sebab, lelaki yang seharihari bekerja sebagai nelayan itu mengetahui dirinya dilaporkan ke polisi. ‘’Mulai saat itu, dia menghilang,’’ kata Ardhana. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku setelah dia pulang dari Madura. ‘’Kita tangkap Rabu lalu di rumahnya,” ujarnya kemarin. Sementara itu, Misnadi mengaku kesal atas sikap Sunari. Sebab, dirinya diolok-olok saat naik sepeda pancal. ‘’Katanya saya seperti orang tidak waras,” jelasnya. Yang membuat kesal, Misnadi mengaku istrinya digoda oleh korban. ‘’Sekarang saya akhirnya bercerai dengan istri saya. Waktu itu, saya belum cerai,” tandasnya. (ton/c1/bay)

ALI NURFATONI/RaBa

KENA: Misnadi di Mapolsek Muncar kemarin.


MINGGU l 27 JANUARI 2013 l HALAMAN 32

kia n

Beladiri Korsel Digemari DWI CHAGI: Rivani R. Juwita menendang keras ke arah belakang.

Berkembang Menjadi Dance DALAM taekwondo, ada tiga materi po kok yang harus dikuasai. Ketiga materi dasar itu adalah poomsae, kyukpa, dan kyoruki. Dalam even resmi taekwondo, ada dua nomor utama yangg at body protector. di pertandingkan. PELINDUNG: Perangk No mor itu adalah h kyorugi (tarung) dan n mengaplikasikan poomsae (seni jurus). Namun, teknik gerakan dasar atau poomkini taekwondo mengalami ber- se. Dua orang yang bertarung metamorfosis dan menambah mem praktikkan teknik seranomor lain, seperti taekwondo ngan dan pertahanan diri. extreme, taekwondo dance, de- “Di sinilah kemahiran dan monstration, dan kyukpa. ketepatan mereka bisa dilihat,” Te t a p i , b i a s a n y a h a n y a ujar Arif Supriyono, ketua Hapoom sae dan kyorugi yang rian Taekwondo Indonesia (TI) d i p e r t a n d i n g k a n . Po o m - Banyuwangi. sae adalah serangkaian geTeknik dasar lain adalah kyukra kan dasar menyerang dan pa atau pemecahan benda pertahanan diri. Saat me la- keras. Yang digunakan latihan ku kan gerakan tersebut, se- ada lah benda mati. Tujuan se orang seolah-olah sedang kyukpa adalah mengukur kemenghadapi lawan. mampuan dan ketepatan n Berikutnya adalah kyo ru Baca Berkembang...Hal 31 ki atau pertarungan. Latihan ini

Istilah dalam Taekwondo o Taekwondoin Dojang Sabeum Dobok Ti Poomsae Kyorugi Chagi Jireugi

: orang ahli Taekwondo do o : perguruan / tempat la latihan atihan n : instruktur/guru : seragam : sabuk : jurus : pertarungan : tendangan : pukulan

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

PRA JUNIOR: Janitra Khosimabel (kiri) menendang sasaran kepala Rafli Ardiansyah yang jadi lawan tandingnya.

BANYUWANGI - Jenis olahraga bela diri yang tumbuh subur di Indonesia memang beraneka ragam, mulai yang bernuansa tradisional seperti pencak silat hingga yang impor seperti, karate, judo, dan wushu. Tidak terkecuali seni beladiri asal Korea Selatan yang disebut taekwondo. Mirip olahraga sejenisnya, beladiri yang satu ini menggunakan kaki dan tangan sebagai senjata menaklukkan lawan. Hal itu tersurat dalam makna kata “taekwondo” itu sendiri. Dalam bahasa Korea Selatan, “tae” berarti kaki atau tendangan, “kwon” dapat berarti tinju atau kepalan tangan, dan “do” bisa dimaknai seni atau cara. Sejarah penyebutan, je nis taekwondo beragam. Masyarakat asli tempat olahraga terse but lahir memberi banyak nama untuk seni beladiri tersebut, di antaranya subak, taekkyon, dan taeyon. Dahulu, taekwondo adalah beladiri bagi para kesatria kerajaan. Sejak 1945, olahraga tersebut mulai menjelajahi dunia internasional. Setelah Korea merdeka, taekwondo semakin berkembang. Taekwondo diterima dan bisa berkembang di hampir semua belahan dunia. Di Indonesia, taekwondo berkembang sejak 1975 n Baca Beladiri...Hal 31

Semakin Maju, Pakai Sensor Body Protector PERKEMBANGAN taekwondo yang luar biasa membuat olahraga tersebut terus melakukan terobosan. Kini, kemajuan zaman dan ke cang gihan peralatan menjadi pendukung pertandingan taekwondo. Salah satunya penggunaan protector scoring system ((PSS) dalam sebuah pertandingan. Sistem penilaian yang akan S mulai diterapkan di Porprov IV m di Madiun mendatang tersebut memungkinkan penilaian dim lakukan secara teliti dan akurat. lak PSS merupakan sensor atau chip PS yang terpasang di pelindung ya badan (body pro tector) yang ba digunakan atlet. “Sensor ini akan dig diletakkan di sana,” cetus Arif. dil Alat canggih tersebut berA

PEMANASAN: Beladiri taekwondo harus didukung kaki yang lentur dan bertenaga.

fungsi sebagai sensor otomatis. Di harapkan, penilaian lebih objektif. Namun, ada hal yang

harus diperhatikan oleh atlet. Jika tendangan atau pukulannya kurang kuat, maka sensor tak

akan menyala. Praktis, atlet gagal mendapatkan poin. Jadi, atlet harus melayangkan pukulan

dan tendangan secara kuat agar serangan yang dilakukan tidak percuma. (nic/c1/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.