Radar Banyuwangi | 28 April 2013

Page 1

28 APRIL

29

TAHUN 2013

Jalan Ketapang Ditinggikan 61 Cm BANYUWANGI - Perbaikan jalan di depan pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Banyuwangi, mulai dilakukan. Jalan sepanjang 250 meter itu akan dinaikkan setinggi 61 centimeter (cm). Perbaikan jalan itu dilakukan mulai dari pintu masuk pelabuhan movable bridge (MB) dan ponton hingga pintu masuk dermaga pelabuhan landing craft machine (LCM). Saat ini, pengurukan jalan itu sudah rampung separo dari jalan yang rusak. Jalan berlubang yang terlihat dua pekan lalu tidak terlihat lagi karena diuruk menggunakan tanah kemarin (27/4). Selama ini, ruas jalan nasional di depan pelabuhan itu menjadi langganan rusak di musim hujan. Itu terjadi karena jalan itu menjadi langganan genangan air saat hujan. Air hujan menggenang karena ruas jalan lebih rendah daripada saluran air yang ada. Untuk mengatasi kerusakan jalan itu, maka pemerintah daerah mengusulkan agar ruas jalan itu ditinggikan. Melalui APBN 2013, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyetujui anggaran perbaikan dan peninggian jalan di depan pelabuhan itu. “Selain meninggikan badan jalan, tahun ini juga akan dibangun saluran air di sepanjang ruas jalan itu,” ungkap Kepala Tata Usaha (TU) PPK Jalan Nasional SitubondoKetapang, Sudahlan, kemarin (27/4) n Baca Jalan...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

ATASI BANJIR: Separo badan jalan poros nasional di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, mulai diuruk kemarin.

Pembebasan Lahan Hasilkan PAD Rp 500 Juta BANYUWANGI - Kedatangan investasi Santika Indonesia Hotels memberikan berkah besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) Banyuwangi. Sebab, pihak investor membayar cukup banyak pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) atas pembebasan lahan untuk pembangunan hotel tersebut.

PERIKANAN

Tidak tanggung-tanggung, pajak BPHTB pembangunan hotel di Jalan S. Parman, Banyuwangi, itu mencapai Rp 500 juta lebih. Pembayaran pajak sebesar itu, karena pihak investor memiliki kesadaran tinggi membayar pajak sesuai harga riil transaksi pembebasan lahan. Jika mengacu Nilai Jual Objek Pajak

(NJOP) lahan pembangunan hotel, BPHTB-nya hanya sekitar Rp 100 juta. “Investor tidak mau bayar berdasar NJOP, tapi sesuai transaksi riil lahan yang dibebaskan,” ungkap Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, Abdul Kadir, kemarin (27/4) n

Investor tidak mau bayar BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) berdasar NJOP, tapi sesuai transaksi riil lahan yang dibebaskan.”

Baca Pembebasan...Hal 35

DR ABDUL KADIR Kepala BPPT Banyuwangi

Heboh Mata Air di Sekolah SIGIT HARIYADI/RaBa

SIBUK: Dua nelayan membersihkan bodi perahu di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, kemarin.

Nelayan Pilih Sikat Perahu BANYUWANGI - Para nelayan yang sehari-hari beroperasi di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, tampaknya harus lebih bersabar menanti saat panen ikan. Sebab, selain direpotkan dengan kelangkaan solar yang terjadi sejak dua pekan lalu, aktivitas mereka mencari ikan juga terkendala musim padangan (bulan purnama) sejak beberapa hari terakhir n Baca Nelayan...Hal 35

EKONOMI

SIGIT HARIYADI/RaBa

KABAT - Keluarga besar Madrasah Ibtidaiah (MI) Tarbiyatul Mubtadi’in di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, heboh pagi kemarin (27/4). Betapa tidak, halaman madrasah tersebut mendadak tergenang air meski tidak sedang hujan. Setelah ditelusuri, ternyata air itu berasal dari pagar depan sekolah. Yang mengejutkan lagi, sumber mata air yang muncul itu bukan hanya di satu titik melainkan di lima titik. Air yang keluar dari bawah tanah tersebut sangat jernih. Tentu saja munculnya sumber air itu menggegerkan pihak sekolah dan masyarakat sekitar. Diperoleh keterangan, lima sumber air tersebut diketahui saat guru dan para siswa datang ke sekolah pagi-pagi. Kala itu halaman sekolah sudah tergenang air. Tentu saja hal tersebut mengejutkan pihak sekolah. Pihak sekolah berani memastikan bahwa air yang keluar tersebut adalah mata air baru. Mereka yakin air tersebut bukan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bocor n Baca Heboh...Hal 35

EDY SUPRIYONO/RaBa

EKSPEDISI: Anggota FPCB mengamati batu bergambar di Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Temukan Batu Purba Bergambar

ALI NURFATONI/RaBa

BASAH: Siswa membasuh muka di aliran air yang muncul dari mata air di halaman sekolah MI Tarbiyatul Mubtadi’in, Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin.

SITUBONDO - Forum Penyelamat Cagar Budaya (FPCB) Situbondo melakukan ekspedisi ke Pasewaran, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Di Kecamatan paling utara Banyuwangi yang berbatasan dengan Situbondo itu, mereka mengamati se buah batu bergambar yang diduga peninggalan zaman megalitikum. Ir wan Rakhday, anggota FPCB mengakui, sejumlah anggota FPCB sengaja datang ke Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Sebab, hampir tak ada perhatian pemerintah dalam

melindungi benda-benda di zaman prasejarah di kawasan itu. “Kami bertemu Muhammad, mantan kades Watukebo. Beliau mengakui di Desa Watukebo banyak dijumpai batubatu besar, salah satunya batu bergambar ini,” terang Ir wan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/4). Hanya, Irwan menyayangkan keadaan batu prasejarah tersebut. Sebab, banyak tangan iseng yang mencorat-coretnya. “Orang sekitar pasti lebih banyak yang tidak peduli n Baca Temukan...Hal 35

TURUN: Seorang pedagang menjajakan beragam jenis bumbu di Pasar Banyuwangi kemarin.

Harga Bumbu Tidak Terpengaruh Solar BANYUWANGI - Kekhawatiran sebagian kalangan akan naiknya harga berbagai jenis bumbu masakan menyusul kelangkaan solar beberapa waktu lalu tampaknya tidak terbukti. Sebaliknya, beberapa jenis bumbu masak di pasar justru mengalami tren penurunan harga dalam sepekan terakhir n Baca Harga...Hal 35

In Memoriam Plt Kadispendik Situbondo, Ateng Zaelani

Sosok Pekerja Keras dan Pantang Menyerah Kabar berpulangnya Ateng Zaelani ke Rahmatullah sangat mengejutkan sejumlah kalangan di Situbondo. Dunia pendidikan Kota Santri merasa kehilangan sosok Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan yang low profile itu. NUR HARIRI, Situbondo ALMARHUM Ateng Zaelani, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo, dikenal sebagai pria pekerja keras. Dia tak pernah mengeluh terkait tugas yang sudah men jadi kewajibannya. Namun, tiba-tiba pria itu meninggal dunia di saat dunia pendidikan di Situbondo sangat membutuhkan.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Banyak orang yang terkejut atas berpulangnya pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, itu. Sebab, dua hari sebelum meninggal dunia, Ateng masih ikut rapat paripurna penyerahan LKPJ di gedung DPRD Situbondo. Bahkan, sehari sebelum meninggal dunia, pria yang baru beberapa bulan menjabat Plt Kadispendik itu masuk kantor seperti biasa. Bapak dua anak itu masih sempat mengumpulkan beberapa guru dan kepala sekolah untuk membahas sejumlah persoalan di dunia pendidikan. Mereka membahas kelulusan anak-anak didik, juga masalah program beasiswa untuk sejumlah siswa miskin, dan sebagainya. Selain membahas ujian nasional (unas) tingkat SMA , SMP, dan SD, almarhum Ateng juga sempat mem bahas nasib sejumlah guru di daerah terpencil. Dirinya ber-

Harga bumbu tak terpengaruh solar Andai bumbu dicampur solar, pasti bau dan tak laku

Heboh temuan mata air di madrasah Lebih baik banjir mata air daripada air mata

NUR HARIRI/RaBa

SEMANGAT: Alm. Ateng Zaelani saat rapat beberapa waktu lalu.

ta nya dengan sangat serius. Dia memikirkan nasib guru di pelosok yang kesejahteraannya masih jauh

dari harapan. “Saya datang sehari sebelum beliau meninggal dunia n Baca Sosok...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 28 April 2013

ADA APA LAGI

Jual Emas Ditolak, Lapor Polisi ROGOJAMPI - Gara-gara ditolak menjual lagi perhiasan emas di toko yang sama, warga lapor polisi. Pembeli perhiasan emas itu adalah Juwariyah, 25, warga Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Diperoleh keterangan, Juwariyah membeli perhiasan emas seberat 15 gram di toko emas tersebut tahun 2012. Saat itu, dia membeli perhiasan tersebut seharga Rp 5.975.000. Perhiasan emas tersebut akhirnya dijual kembali di toko yang sama Jumat lalu (26/4). Anehnya, pemilik toko emas di Pasar Rogojampi itu menolak membeli perhiasan tersebut. Alasannya, barang yang dijual itu dianggap palsu. Yang menjual barang tersebut bukan Juwariyah melainkan putrinya yang bernama Dewi. Juwariyah yang menerima laporan dari sang anak pun tidak terima. Dia melaporkan kasus tersebut kepada polisi. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kapolsek Rogojampi, Kompol Bagio SP, membenarkan adanya laporan warga tersebut. Hanya, pihaknya tidak akan bertindak gegabah dalam menangani kasus tersebut. ‘’Semua kita mintai keterangan dulu, termasuk pemilik toko emas,” ujarnya kemarin (27/4). Kompol Bagio menjelaskan, barang yang dijual itu apakah asli ataukah sudah berubah perlu dicermati. Sebab, bukan tidak mungkin, kata dia, barang yang dijual tersebut sudah ganti. ‘’Ini yang kita lidik. Masalahnya, beli barangnya itu sudah delapan bulan lalu,” terangnya. (ton/c1/bay)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Letkol Istiqlah •

• Ruko Gandeng •

Jual rmh Jl. Letkol Istiqlah Gg Mawar 1-B dkt RSUDBlambangan&Yasmin,STIKes,utkush kost LT200m LB 200m kmr tdr 8 &kmr mnd 3SHM550jtnego08123237486/087755565914.

Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.

• Lingk. Stendo •

• Jl. Agus Salim •

Dijual Rmh Lingk Stendo RT/RW 02/02 Tukangkayu LT 306 LB 249 Sertifikat SHM IMB Hub 0333-423950

Dijual ruko 2lt lok. Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi, hub : Anugerah (0333427190)

• **Arum Regency** • Dijual rumah cantik lokasi strategis Lt / Lb 120/60 hrg pasar 350jt-an dijual 236jt bisa bayar separo sisanya flexibel tanpa bunga & tanpa pajak apapun tidak krasan uang kembali 100%. Hub. 085336885520

Ditunggu Sampai Selasa Besok Bayi yang Ditinggal Kabur Orang Tuanya BANYUWANGI - Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi masih akan menunggu kedatangan Aditya, 29, dan Arini Mayasari, 23, orang tua bayi yang kabur Selasa (23/4) lalu. Pihak rumah sakit berharap, bayi berkelamin perempuan itu diasuh orang tua kandungnya. Meski sudah banyak yang ingin mengadopsi bayi tersebut, tapi pihak rumah sakit belum berani mengizinkan. “Kita tidak berani menyerahkan kepada siapa pun, karena ini (bayi) bukan persoalan ringan,” cetus Humas RSI Fatimah Banyuwangi, Ainur Rofiq, kemarin (27/4). Menurut Rofiq, bayi yang terlahir dengan cara caesar itu masih menjalani perawatan khusus di rumah sakit tersebut. Sejumlah petugas medis terus memantau perkembangannya. “Bayinya normal dan kondisinya semakin membaik,” katanya.

MENUNGGU: Petugas medis melihat bayi yang ditinggal orang tuanya di NICU Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi kemarin (27/4).

Rofiq menyebut, setelah orang tuanya kabur dan tidak meninggalkan pesan apa pun, biaya perawatan bayi akan ditanggung pihak rumah sakit. “RSI Fatimah punya misi sosial, dan ini bentuk tanggung jawab kami,” katanya. Hanya saja, lanjut dia, karena kondisi bayi tersebut semakin membaik, maka perawatan yang dilakukan RSI Fatimah sambil menunggu orang tua bayi datang akan dibatasi. “Kita akan menunggu sampai Selasa (30/4) mendatang,” cetusnya. Bila sampai batas waktu yang ditetapkan itu orang tua bayi tetap belum datang, masih kata dia, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyuwangi. “Dalam koordinasi itu akan kita bicarakan nasib bayi selanjutnya bagaimana,” sebutnya. Mengenai warga yang ingin mengadopsi, Rofiq menyampaikan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinsosnakertrans. n Baca Ditunggu...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Tng Krj Harian/Borongan •

• Truk Toyota Dina ‘04 •

• Toyota Innova ‘07 •

• Toyota Avanza ‘10 •

• Isuzu Panther ‘97 •

Dibutuhkan tenaga kerja pria&wanita harian &borongan PT. BCI Jl. Watudodol

Dijual Truk Toyota Dina thn 2004 wrn biru, kond siap pakai, hrg 110 jt. H. 085234622754.

Dijual Toyota Innova tipe G (bensin), Euro II tahun 2007, warna hitam, harga nego, hubungi 08155918371 - 085331081688

Dijual Toyota Avanza 1.3G F601 RM GMMFJJ tahun2010 merah metalik, harga 136,5 jta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 54 PRLC super tahun1997 merah metalik, harga 73,5 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• Karimun Estillo ‘07 •

• Nissan Livina ‘08 •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

Dijual Suzuki Karimun Estilo YL6 tahun 2007 abu-abu metalik, harga 86,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Livina 1.5 4X2 MT XR tahun 2008, abu-abu tua metalik, harga 133,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Xenia F600 RV GMDFJJ tahun 2010 hitam metalik, harga 112,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Totoya Avanza ‘11 •

• Toyota Innova ‘05 •

• Toyota Avanza ‘06 •

Dijual Toyota Avanza type G 2011 hitam, harga Rp 147 jutanego, tukar tambah, hubungi 082142194111, 081335897888

Dijual Toyota Innova solar type V, silver, 2005, harga Rp. 180 juta nego, cash & kredit, tukar tambah. Hubungi 081234539753, 081335897888

Dijual IToyota Avanza 06 vvti, silver type G, harga Rp. 127 juta nego, cash & kredit, tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888

BANYUWANGI

• Adm Keuangan •

• Kijang LSX ‘98 •

1. Adm Keuangan, pend. min D3 segala jurusan, usia max 28thn, blm menikah, bersedia dtempatkn di sluruh wilayah kerja perusahaan. 2. Satpam, Lk/Pr, pend. min SMA sdrjt, usia max 35thn, bersedia dtempatkn di sluruh wilyah krja. 3. OB, Lk, pend. min SMP/sdrjt, brsedia dtempatkn di sluruh wilayah perusahaan. Kirim lamaran ke PT. DAS, Jl. Boediono No. 42, Bwangi. Telp: 411000

Djl Kijang LSX ‘98 wrn hijau mtalik trawat baik, milik sndiri hrg 95jt. H. 081234636910.

• Daihatsu Taft ‘93 • Daihatsu Taft GT/F70 th1993, abu2 metlk, istmw, 63 juta nego. H. 081234590053

• Mitsubishi Kuda ‘00 • Mitsubishi Kuda SP Exced ‘00 biru silv, Ori, N pajak bru d Prob, 93jt nego. 08123481534

BANYUWANGI

Hotline Iklan 0333-412224

• STNK • Hlg STNK P 5161VH, an.Yonathan Kurniawan, Jl. Imam Bonjol 33/9 2/3 Tukang Kayu, Bwi

BANYUWANGI • Karangrejo • Djl tnh L600m 200rb/m utr pabrik es krgrejo& Lt460m 300rb blkg kntr pos ktpg 082334205469

• Jl. Lingkar Ketapang • Dijual tnh 2500 m2 Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi, hub 082141046676.

• Kalirejo Permai • Jual tanah 192m2, uk 16x12m, nangka 1112, Perum Kalirejo Permai. H: 081553553553

BANYUWANGI • Solusi Telat Bulan • Anda telat bulan ?? solusi cpat&tpat dlm jangka 3jam dijamin lancar, garansi & tanpa efek smping h.081358456098.

• Investasi • Ingin omset jualan naik 100%?Temukan rahasianya dg hny brinvestasi 250rb.Hub 03337742121,087755774384

• Jaring Futsal • Dijual murah jaring yang ada di tempat Futsal Kabat. Hub: 632888, 081934815953

• Beras Organik • Sedia beras organik putih, perum PKBR (blkg untag), hrg 15 rb/kg 081336659258.

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 28 April 2013

Kiai Kembar Akan Dipanggil Lagi BANYUWANGI - Polisi merasa belum cukup dua kali memeriksa pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Qodiri, KH. Khoirudin. Terkait kasus puluhan imigran gelap etnis Rohingnya asal Myanmar, penyidik Satreskrim Polres Banyuwangi berencana memanggil kembali Kiai Kembar pengasuh ponpes tersebut. Hanya, jadwal pemanggilan lanjutan Kiai Kembar itu belum dibeber ke publik. “Kiai Kembar (Kiai Khoirudin) akan kita panggil lagi,” cetus Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. Menurut Kapolres Nanang, pemanggilan tersebut masih seputar aliran dana. Sampai

NUR HARIRI/RaBa

HASILNYA NEGATIF: Para siswa antre mengambil hasil tes urine di SMKN 1 Situbondo kemarin.

796 Siswa Bebas Narkoba SITUBONDO - Ini kabar gembira bagi dunia pendidikan di Situbondo. Sebanyak 796 siswa SMKN 1 Situbondo dinyatakan bebas narkoba. Tes urine yang dilakukan petugas Badan Narkotika Na sional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) beberapa waktu lalu hasilnya negatif semua. Kepala SMKN 1 Situbondo, Drs. Umar Said, MPd mengakui, setelah semua siswa menjalani tes urine, hasilnya tidak ada satu pun yang positif. “Sebanyak 796 siswa yang mengikuti tes urine tersebut, semua dinyatakan negatif oleh BNNP Jawa Timur,” terang Umar kepada

Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/4). Dia menambahkan, hampir setiap tahun selalu diupayakan diadakan tes urine untuk seluruh siswa. Tujuannya, agar siswa t e rh i n d a r d a r i barang haram yang akan menghancurkan generasi bangsa tersebut. “Setiap tahun sekolah

kami mengupayakan adanya tes urine agar siswa terhindar dari narkoba,” imbuhnya. Sementara itu, BNNP Jawa Timur tetap memberikan pemberitahuan sesuai prosedur. ‘’Hasil bahwa siswa negatif itu tidak diumumkan di papan, tapi harus sesuai prosedur,” katanya. S eper ti diber itakan sebelumnya, BNNP Jatim yang dipimpin Kabag Pemberdayaan Masyarakat AKBP Depora Jihartin mengadakan tes urine untuk para siswa di Situbondo. Kegiatan itu bertujuan mereduksi peredaran narkoba sejak dini. (rri/c1/bay)

Rumput Laut Dibakar Oknum Petugas BANYUPUTIH - Sejumlah warga di Dusun Merak, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, mengaku resah. Sebab, hasil kerja mereka di laut berupa rumput laut dibakar oknum petugas taman nasional beberapa waktu lalu. Warga dinilai menyalahi aturan karena mengambil kekayaan laut tanpa izin pihak Taman Nasional Baluran. “Kami ingin tahu aturan yang mana yang dimaksud oknum petugas itu,” terang Lukman, warga Dusun Merak. Menurut pemuda yang aktif dalam organisasi pergerakan tersebut, warga Dusun Merak tidak bisa berbuat banyak terkait pembakaran rumput laut tersebut. Mereka hanya pasrah memandangi karung-karung wadah rumput laut itu dibakar petugas. Lukman mengakui, kekerasan terhadap warga Dusun Merak sebenarnya sudah sering terjadi n Baca Rumput...Hal 35

PT. PLN (PERSERO) APJ BANYUWANGI Agar terhindar dari sanksi pemutusan sementara dan biaya keterlambatan, bayarlah rekening listrik anda sesuai jadwal mulai tanggal 1 s/d 20 setiap bulannya dan pelaksanaan pemutusan sementara akan dilakukan mulai tanggal 21 s/d selesai.

DOK.RaBa

KH. Khoirudin

pemeriksaan yang kedua, Kiai Khoirudin menyebut tidak pernah menerima dana dari Iryanto Yahya Saka, 51, ter-

sangka dalam kasus tersebut. “Tapi tersangka (Iryanto) menyebut terus,” katanya. Kapolres Nanang mengaku akan tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah dalam menangani kasus tersebut. Tetapi, pihaknya akan terus mengusut kasus tersebut hingga tuntas. “Siapa pun yang terlibat akan kita proses,” ancamnya. Ditanya kapan Kiai Kembar akan dipanggil lagi untuk dimintai keterangan, Kapolres Nanang enggan membeberkan. Yang jelas, kasus tersebut tengah ditangani Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi n Baca Kiai...Hal 35


UNTUK PEREMPUAN

34

Kampanye Hijaukan Lingkungan

Kumpul karena Ada Kesamaan

ARISAN pasti sudah tidak asing lagi bagi komunitas ini. Namun bukan sekadar arisan, mereka juga memberikan pengertian pentingnya penghijauan. Tidak jarang, setelah arisan mereka menuju suatu tempat, mulai tepi hutan hingga lahan kosong untuk ditanami.

KUMPULAN bisa terbentuk dan melakukan kegiatan rutin bersama-sama karena memiliki satu kesamaan. Seperti dua komunitas di Bumi Blambangan ini. Yang satu memiliki kesamaan pandangan terhadap kelestarian lingkungan hutan, yang satu lagi karena punya kesamaan nama dalam garis keluarga. Ayo kirim foto dan data komunitas perempuan Anda ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi. (bay)

Binti mudhofar

Kalong Hitam Suara gemuruh angin bernyanyi melantunkan nada-nada munafik Terempas oleh badai-badai politik Terinjak, tertindas para pegawai antik kalong-kalong bermain dengan hawa kegelapan Haus darah akan sebuah kekuasaan tak bermata tak melihat sebuah isyarat Tuhan Amelia Dwi Imanda. Siswi SMA Ibrahimy, Sukorejo, Situbondo.

Aku Berkata aku berkata tentang pemimpinnya aku berkata tentang negara aku berkata tentang dunia dan aku berkata tentang surga hancur hati pemimpinnya hancur negara yang di pimpinnya hancur dunia dalam pimpinannya tiada surga bagi mereka Handy

S.

penikmat

puisi.

Peristiwa di Antara Senja Berjalan dengan langkah sedikit diburu Lalu, menengokkan kepala ke segala penjuru Seperti hilang arah Dadanya masih sesak dengan kesombongan Sudah cukup panjang ia tinggalkan jejak tiba-tiba ia terhenti dengan wajah congkak kemudian tumpukan kerut terlihat jelas di keningnya Ia bertanya, Mengapa burung-burung mengepakkan sayapnya begitu angkuh? Bangga kah ia dapat melintas diantara langit senja yang kemerahan itu?? Burung di langit terbang berjajar mengepakkan setiap sayapnya, Ah begitu elegan! kemudian mereka bernyanyi dengan nada melengking sepertinya hendak memberi tahu sebuah berita penting! Hey....lihat dia! Ia mencoba menggerakkan kakinya perlahan Sial! kaki dan tubuhnya benar-benar mati rasa dadanya yang penuh sesak oleh kesombongan kini luruh Imaginasi yang liar datang seketika membawanya pada sebuah istana megah berisi kepiluan disana berjuta orang datang menghampirinya wajah mereka memelas, mata mereka jelas begitu nanar oleh luka, badan mereka itu bukan hanya rapuh tapi telah lapuk Tiba-tiba matanya berubah menjadi seperti kaca Pikirannya kini semakin tak karuan Mereka yang bermata nanar datang menghampirinya tangan mereka menjamah punggungnya sembari berkata lembut : “ Kembalilah ke Jalan yang lurus Nak, sebelum nafasmu terhenti !” Semenit setelah itu, Ia membuka matanya perlahan Ia menatap ke langit senja yang ternyata telah berubah menjadi pekat malam Rahmita Laily Muhtadini. Siswa SMAN 1 Giri, Banyuwangi. Penjaga gawang rubrik budaya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.

Bahkan, mereka juga punya seragam baru berwarna cerah dengan motif daun pinus serta corak Gajah Oling khas Banyuwangi. Mereka juga membagikan bibit pohon kepada pengguna jalan. Kampanye untuk menanam dan menghijaukan lingkungan sekitar. (bay)

Base Camp: Jl. MH Thamrin 23, Banyuwangi Berdiri: September 2012

Rutin Travelling bersama

an$

$khusus perempu

KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mudah. Isi ballot Jawa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim data dan foto ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Kiriman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.

Minggu 28 April 2013

PARA perempuan ini bersatu karena menyandang nama belakang yang sama yakni Mudhofar. Kesamaan itu karena memang semua anggotanya masih punya hubungan kekerabatan. Mereka rutin melakukan berbagai kegiatan setiap bulan. Kegiatan tersebut dipoles dalam bentuk kegiatan travelling bersama. Sasarannya pun beragam, mulai dari lokasi yang murah meriah seperti gunung, pantai,

tempat wisata buatan, hingga agrowisata. Amsal binti Mudhofar, selaku sesepuh komunitas itu mengakui, pertemuan rutin itu dilakukan karena mereka terbiasa saling membantu. Meski ada hubungan kekerabatan, semua yang muda diperlakukan sama. Tidak ada istilah budhe atau tante, generasi yang muda hanya punya satu sebutan untuk generasi di atasnya, yakni ibu atau mama. (bay)

foresta

Base Camp: Jl. Jakgung suprapto 46, Banyuwangi Berdiri: 22 April 2012

Balada Uang Kampanye Oleh Ayung Notonegoro*

D

esa Patemon bergejolak. Desa yang terkenal adem ayem dan religius itu mendadak geger. Usut punya usut, ternyata penyebabnya adalah pemasangan poster gambar salah satu calon legislatif alias caleg yang terpampang di depan masjid. Ada pula bendera partai yang mengusung si caleg dan terpasang di sepanjang pagar masjid. Warga yang hilir-mudik sehabis salat Subuh di masjid mulai membincangkan pemasangan poster caleg itu. “Wah, masjid kita telah disusupi partai,” ujar salah seorang warga. “Iya tu, masak masjid yang seharusnya jadi tempat ibadah malah dijadikan tempat kampanye,” timpal yang lain. Perbincangan seputar poster caleg semakin berkembang. Pesertanya semakin banyak. Mereka bergerombol di warung seberang jalan masjid. “Semalam ada mobil sedan dan mobil pick up yang parkir di depan masjid,” ujar Mbok Nah, si pemilik warung. Sambil melayani pembeli, Mbok Nah melanjutkan ceritanya. “Sekitar jam sebelasan mereka keluar dari masjid. Mungkin ada rapat. Pagi-paginya sudah kepasang gambar itu,” kata Mbok Nah sambil menunjuk poster caleg di depan masjid. “Wah, nggak beres ini,” saut orang-orang yang mendengar cerita Mbok Nah. Perbincangan pagi tentang poster caleg di warung Mbok Nah itu berkembang menjadi desas-desus hangat di masyarakat Patemon. Dari mulut ke mulut kabar pemasangan poster caleg di depan masjid itu menyebar dengan beragam isu yang semakin menarik, bombastis, dan semakin simpang siur. Dari beragam isu yang berkembang di masyarakat itu, isu tentang pemberian bantuan menjadi topik utama. “Yu, jarene masjid oleh seket juta?” Ujar Painem yang sedang mencuci baju di sungai. “Jare sopo, Nem?” Tanya teman nyuci Painem. “Wong-wong iku, Yu.” “Wah, seberapa banyak uang segitu itu?” Sautnya dengan nada heran dan wajah melongo membayangkan uang lima puluh juta. Lain ibu-ibu lain pula bapak-bapak. “Tahu nggak kamu, Sur?” Teriak Parman dari atas pohon kelapa kepada Suryanto yang sedang nderes. “Apa, Cak?” “Masjid disogok seratus juta oleh salah satu caleg.” “Oh.. tahu saya, Kang. Bahkan, saya dengar nanti orang-orang sehabis salat Isak mau ngelurug ketua takmir di masjid.” “Wah, rame berarti nanti malem, Sur?” “Iya, jangan sampai tidak hadir.” *** Tidak seperti biasa, jamaah salat isak di masjid malam itu banyak sekali. Yang biasanya hanya selonjor, malam itu sampai meluber ke belakang. Bahkan, setelah salat isak, semakin banyak warga yang datang ke masjid. Laki-laki dan perempuan, tua dan muda, tumplek-blek di pelataran masjid. “Seperti ada ceramah Maulid Nabi yang mubalig-nya dari luar kota,” komentar salah satu warga. Setelah selesai salat sunah Ba’da Isak, sang imam yang juga ketua takmir masjid Desa Patemon di kerubung jamaah. Sebelum itu, Pak Haji Dul Hamid, si ketua tamir, sangat bingung melihat jamaah yang begitu banyak. Namun, setelah dijelaskan oleh salah satu pengurus takmir yang lain, akhirnya dia paham. “Memang benar masjid mendapat bantuan sebesar lima puluh juta dari caleg yang posternya terpampang di depan masjid,” ujar Haji Dul Hamid langsung ke pokok permasalahan. “Huuu...” Teriak para hadirin. “Kenapa terus? Kan ini demi kebaikan masjid.” “Begini Pak Haji. Sebelumnya saya mo-

hon maaf. Bukankah hal demikian itu termasuk risywah alias suap-menyuap?” Tanya Durrahman, seorang ustad muda lulusan salah satu pondok pesantren terkemuka di Jawa Timur. “Jangan berpikir terlalu jauh,” ujar Pak Haji. “Jika boleh diumpamakan hal ini kayak penyu. Daging penyu itu haram karena hidup di dua alam, tapi telurnya kan halal?” Hadirin mengangguk. “Begitu pula politik. Memang mekanisme perpolitikan saat ini syubhat. Rentan dengan tindak korupsi. Tapi uang yang diberikan oleh orang-orang partai kan belum

tentu haram, iya kan? Persis kayak telur penyu tadi,” pungkas Pak Haji. “Itu qiyas akal-akalan Pak Haji saja,” tandas ustad muda tadi. “Apa-apa yang diberikan dengan disertai sarat dan tujuan untuk menguasai salah satu pihak, itu namanya suap. Barang siapa yang menyuap maupun yang disuap, samasama akan dimasukkan neraka,” lanjutnya dengan menyitir salah satu hadis. Suasana hening beberapa detik, kemudian riuh kembali. Hadirin yang datang ke masjid terbelah dua, ada yang mendukung Pak Haji dan ada pula yang mendukung ustad muda.

“Nggak usah naif, toh kita juga bayar pajak. Jadi, kita berhak mendapat kembali uang yang telah dikorupsi oleh para politikus-politikus itu,” ujar pendukung Pak Haji. “Biarkan saja mereka yang masuk neraka. Kita tidak usah ikut-ikutan masuk neraka,” saut pendukung ustad muda. “Apa gunanya masjid mewah dan besar jika tidak semakin makmur dan malah tambah sepi, karena dibangun dari uang yang tidak jelas halal-haramnya,” lanjutnya. Debat kusir itu semakin seru. Dua kubu sama-sama ngotot dan tidak mau kalah. Pendukung Pak Haji bersikukuh dengan pragmatisme kontekstual yang diyakini kebenarannya, sedangkan kelompok ustad muda juga tetap berpegang teguh dengan pemahaman keagamaannya yang idealis formalis. Tiba-tiba seorang pemuda bangkit, dan mencoba menenangkan massa. Dia meminta massa memberikan kesempatan dirinya untuk mengemukakan pendapat. “Maaf sebelumnya, saya pernah membaca dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan bahwa pemberian sesuatu oleh seorang atasan tidak pasti disebut dengan suap. Ada kriteria-kriteria tertentu yang menyebabkan demikian,” jelasnya. “Apa itu?” “Lebih lanjut Imam Ghazali menjelaskan, jika pemberian tersebut disertai harapan yang sifatnya tidak mengikat, maka itu diperbolehkan. Tetapi, bagi yang si penerima hukumnya adalah makruh syadidah,” lanjutnya. “Berarti tidak haram dong?” Tanya yang lain. “Benar. Tapi itu bisa haram apabila ada perjanjian untuk memperoleh sesuatu. Maka hukumnya sama dengan risywah dan haram.” “Berarti jika bantuan itu hanya bersifat sumbangan dan ada kampanye untuk mengimbau memilih salah satu calon, maka hukumnya hanya makruh. Tetapi, jika disertai kontrak politik tertentu, maka hukumnya haram, begitu?” Tanya yang lain. “Tepat. Sekarang tanyakan saja kepada Pak Haji, apakah bantuan itu bersifat sumbangan ataukah ada kontrak politik untuk pemenangan salah satu calon tertentu?” Tanya si pemuda. Pak Haji yang sejak tadi menyimak dengan seksama apa yang dikatakan oleh si pemuda tetap duduk tenang. Sebelum Pak Haji menjawab, tiba-tiba hujan deras mengguyur lebat. Warga yang tadi banyak di luar berduyun-duyun masuk ke masjid untuk berteduh. Yang di dalam masjid pun sibuk pula mencari tempat berteduh karena atap masjid banyak yang bocor. Maklum sudah uzur. “Ehm..Ehm..Ehm..” Pak Haji mendehem tiga kali untuk menenangkan hiruk-pikuk hadirin. “Masjid kita sudah tua. Banyak genting yang sudah amoh, dan tembok-temboknya telah banyak yang rontok. Tapi, dengan kondisi perekonomian kita saat ini, sulit sekali rasanya merenovasi masjid ini hanya dengan mengandalkan iuran dari kita sendiri. Oleh karena itu, apalah salahnya jika kita menerima sumbangan dari partai politik untuk membangun masjid yang kita cintai ini,” kata Pak Haji diplomatis. Warga terdiam mendengar curahan hati Pak Haji itu. Ketika urusan ekonomi dikedepankan, tak ada lagi keteguhan prinsip. Seakan semua bertekuk lutut kepada uang. Argumentasi-argumentasi keagamaan harus berhenti jika sudah dibenturkan dengan realita sosial-ekonomi. Lambat-laun seiring redanya hujan para pengujung sidang klarifikasi pemasangan poster caleg di depan masjid itu bubar satu-per satu hingga habis sama sekali. Masjid pun sepi, hanya terdengar rintihan entah dari siapa dan dari mana asalnya, “Astagfirulla hal adzim” *) Santri Pondok Pesantren Al-Anwari, Banyuwangi.


BERITA UTAMA

Minggu 28 April 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Baru Selesai Satu Ruas, Kendaraan Harus Antre

n JALAN...

Sambungan dari Hal 29

Melalui perbaikan saluran dan perbaikan jalan itu, jalan di depan Pelabuhan Ketapang tidak menjadi langganan rusak saat musim hujan. Namun demikian, pembangunan saluran yang sudah direncanakan itu menemui kendala karena di sa-

luran air menuju laut terdapat bangunan permanen. Bangunan tersebut sangat mengganggu arus air dari saluran. Saat ini pihaknya sedang mengkaji bagaimana ca ranya pembuangan air ke laut saat musim hujan lancar. “Ba ngunan itu mengganggu karena berada di saluran air ke laut,” kata Sudahlan.

Sementara itu, perbaikan ja lan itu memaksa sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di depan pelabuhan ha rus minggir. Kini, ruas jalan di depan pelabuhan itu terlihat bersih dan luas karena tidak ada warung PKL. Selain membersihkan PKL, beberapa pohon juga ditebang. Wa lau pengurukan jalan su-

dah rampung, tapi aktivitas kendaraan menuju Pelabuhan LCM Ketapang belum lancar. Beberapa alat berat masih bero perasi memadatkan ja lan. Akibatnya, jalan yang digunakan akses keluar-masuk menuju Pelabuhan LCM Ketapang hanya satu ruas, sehingga kendaraan yang keluar-masuk Pelabuhan LCM Ketapang harus antre. (afi/c1/bay)

Percepat Revisi Peraturan Bupati n PEMBEBASAN... Sambungan dari Hal 29

Potensi penerimaan PAD pembangunan ho tel tidak hanya itu, masih ada potensi lain dari retribusi izin mendirikan bangunan (IMB). Besarnya retribusi IMB tergantung luas bangunan yang akan dibangun. Tarif resmi sesuai perda,

bangunan tingkat komersial sederhana retribusinya Rp 3.500 per meter persegi (m2). Bangunan tingkat komersial kategori mewah, retribusi IMBnya sebesar Rp 7000 per m2. Hingga saat ini, permohonan IMB pem bangunan Santika Hotel masih diproses di kantor BPPT Banyuwangi. Tidak lama lagi, IMB pemba-

ngunan hotel bintang empat setinggi tujuh lantai itu segera terbit. “IMB-nya masih menunggu proses revisi perbup yang mengatur bangunan bertingkat,” jelas Kadir. Selama ini, ketinggian bangunan bertingkat di Banyuwangi hanya dibatasi hingga tiga tingkat. Karena Santika Hotel akan dibangun tujuh lantai, maka pemerintah daerah

harus merevisi payung hukum berupa perbup tersebut. Proses revisi perbup itu, kata Kadir, saat ini sedang dikebut. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, revisi itu akan rampung. Revisi perbup itu bukan sematamata ingin melayani Santika Hotel, tapi untuk kepentingan pembangunan Banyuwangi secara umum. (afi/c1/bay)

JERNIH : Seorang guru membasuh muka dengan air yang mengucur dari sumber mata air di halaman sekolah MI Tarbiyatul Mubtadi’in di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

Jernih dan tak Berbau Kaporit n HEBOH... Sambungan dari Hal 29

“Airnya jernih dan tidak ada bau kaporit. Ini jelas mata air,” kata Rusdan Hakim, seorang guru MI, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Rusdan, dia memas tikan itu mata air baru berdasar pengamatan dan penge cekan di sekitar sekolah. Salah satunya, beberapa sudut

halaman sekolah juga basah. ‘’Itu ada rembesan yang mencar-mencar (terpisah-pisah) di halaman, jelas ini mata air asli,” terangnya. Rusdan menjelaskan, air keluar dari lima sudut yang semua berada di bawah pagar sekolah. Tapi, sumber air yang terus mengalir hingga berjam-jam hanya satu titik. ‘’Yang empat sudah mulai mengecil, sekarang hanya satu sumber yang alirannya tetap

deras,” terangnya. Atas peristiwa itu, pihak madrasah akan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Sebab, mata air tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. ‘’Nanti akan kami beri tahu kepala desa. Biar tidak terbuang sia-sia, nanti bisa dibuatkan tandon air,” katanya. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, hanya satu lubang yang memancarkan

air cukup deras, yaitu sebesar genggaman orang dewasa. Sumber air yang lain berukuran kecil. Tidak ada bekas pipa yang jebol di sekitar lokasi. Sementara itu, aktivitas belajar di sekolah tersebut tidak terganggu. Penemuan tersebut membuat siswa sangat senang. Saat jam istirahat, mereka tampak bermain dan membasuh muka di sumber air tersebut. (ton/c1/bay)

Tetap Dijatah 10 Liter per Hari n NELAYAN... Sambungan dari Hal 29

Seraya menunggu siklus bulanan tersebut berlalu, para nelayan memutuskan memperbaiki sarana mereka mengais rezeki. Ada yang memperbaiki jaring, ada pula yang membersihkan bodi perahu dari kerak yang menempel. Iyon, 40, seorang nelayan asal

Kecamatan Talango, Sumenep, Ma dura, mengatakan, sejak solar langka, hasil tangkapan yang dia peroleh turun signifikan. Sebab, jatah solar tiap perahu dibatasi hanya sepuluh liter per hari. “Jadi, kami tidak bisa melaut terlalu jauh dari bibir pantai. Akibatnya, ikan tangkapan kami tidak maksimal,” ujarnya kemarin (27/4). Sayang, sebelum kelangkaan

so lar tersebut benar-benar ber lalu, para nelayan harus menghadapi keadaan lain yang juga kurang menguntungkan. Ya, sejak beberapa hari terakhir, musim padangan tiba. “Kalau di paksakan melaut saat padangan seperti ini, kita pasti tidak dapat ikan. Mau pulang ke Talango, jatah solar tidak cukup. Akhirnya kami memilih ber tahan di Banyuwangi se-

raya memperbaiki jaring dan menyikat bodi perahu,” kata dia. Iyon berharap kelangkaan solar segera berlalu. Apalagi, saat ini laut tengah musim ikan. “Kalau stok solar normal, kami langsung bisa melaut begitu musim padangan berlalu. Sudah cukup lama ikan tangkapan kami tidak maksimal,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Turun Harga karena Pasokan Melimpah n HARGA... Sambungan dari Hal 29

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/4), para pedagang di Pasar Banyuwangi menjual beberapa jenis bumbu dengan harga lebih murah dibandingkan pekan lalu. Di antaranya bawang putih, bawang merah, cabai rawit, tomat, dan ranti. Bawang putih, misalnya, sepekan lalu para pedagang me-

lego komoditas yang satu ini seharga Rp 18 ribu per Kilogram (Kg), kemarin harga per Kg bawang putih hanya Rp 16 ribu. Be gitu juga bawang merah. Har ga bawang merah turun signifikan dari Rp 40 ribu per Kg pada pekan lalu, menjadi Rp 32 ribu per Kg kemarin. Kecenderungan serupa juga terjadi pada harga cabai rawit. Bumbu berasa pedas itu mengalami penurunan harga dari Rp 24 ribu per Kg menjadi

Rp 20 ribu per Kg. Tomat dan ranti pun seolah tak mau ketinggalan. Harga tomat dan ran ti sama-sama turun dari Rp 8 ribu per Kg menjadi Rp 7 ribu per Kg. Harga cabai merah cenderung stabil sebesar Rp 24 ribu per Kg. “Harga cabai rawit turun sejak dua hari terakhir. To mat dan ranti mengalami penurunan harga sejak empat hari lalu,” ujar Sus, 38, seorang pedagang bumbu di Pasar Banyuwangi.

Dikatakan, penurunan harga bumbu tersebut terjadi lantaran pasokan melimpah. Menurut dia, kelangkaan solar yang terjadi selama beberapa pekan terakhir tidak berdampak signifikan terhadap harga bumbu di pasaran. “Kelangkaan solar tidak berdampak banyak terhadap harga bumbu. Biasanya harga bumbu akan langsung melejit jika harga solar naik. Mu dah-mudahan itu tidak terjadi,” harapnya. (sgt/c1/bay)

Tak Pernah Mengeluhkan Sakit yang Diderita n SOSOK... Sambungan dari Hal 29

Selain membahas unas, Pak Ateng juga menanyakan bagaimana nasib sejumlah guru di wilayah terpencil. Beliau tidak ingat dengan fisiknya yang sakit dan ia tetap semangat,” kata Umar Said, kepala SMKN 1 Situbondo. Selain Umar, sejumlah guru dan pejabat di Kabupaten Situbondo juga sangat mengingat betapa Ateng sangat ikhlas dalam menjalankan tugas. Sebab, sejak menjabat

sebagai Plt Kadispendik, lelaki kelahiran Agustus 1963 itu sepertinya tidak pernah mengenal lelah. Begitu pula dengan sakit yang dia derita, Ateng juga tidak pernah mengeluh. Apalagi, melihat Ateng yang low profile dan sangat terbuka dengan siapa pun. Almarhum Ateng juga tidak membeda-bedakan antara pejabat dan orang biasa. Hampir semua orang mengakui bahwa Ateng memperlakukan semua orang dengan baik. Heru, salah seorang teman dekat almarhum mengatakan, sejak kepindahannya dari Tasikmalaya ke Kabupaten

Situbondo 1982 lalu, Ateng hanya orang biasa. Namun, sejak dulu dia sudah terlihat sebagai seorang pekerja keras. “Orangnya low profile dan terlihat semangat dan pantang menyerah sejak pertama kali hadir di Situbondo,” kata Heru. Namun, serangan penyakit kanker getah bening akhirnya membuat Ateng pergi untuk selamanya. Almarhum meninggalkan istri bernama Apoeng Aisyah dan dua anak bernama Anita Azzahra, 18, dan Dwi Arifandi Nugroho, 11. (c1/bay)

Diduga dari Era Megalitikum n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 29

Bagi mereka, itu tak lebih dari sebuah batu biasa,” katanya. Dia mengatakan, di batu yang diduga peninggalan za man Megalitikum itu ada gambar dua ekor binatang yang berhadapan. Salah satu binatang itu, kaki

depannya seperti menempeleng kepala binatang di depannya. “Sementara itu, di posisi yang lain tampak tiga pemburu tidak me ngenakan busana sedang memegang tombak. Di sisi lain, masih di batu itu, ada gambar binatang yang juga berhadaphadapan,” jelas Irwan. Menurut Irwan, FPCB akan

berusaha memperjuangkan agar batu bergambar di Desa Watukebo tersebut mendapat kepastian status. “Artinya, ada keputusan dari lembaga ber wenang yang menegaskan bahwa batu itu adalah peninggalan prasejarah yang perlu dilindungi,” kata Irwan. (pri/c1/bay)

Dinsos Siap Menerima Pelimpahan n DITUNGGU... Sambungan dari Hal 30

Hanya, pihaknya tidak akan mudah melepas bayi tersebut. “Rencananya, bayi itu akan kita tempatkan di Panti Asuhan Budi Mulya dan tetap dipantau pihak rumah sakit,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Banyuwangi, Syaiful

Alam Sudrajat mengatakan, pihaknya akan membantu penuh pihak RSI Fatimah Banyuwangi. “Pada prinsipnya, kita siap me nerima pelimpahan bayi tersebut,” ujarnya. Alam mengaku belum tahu langsung kondisi bayi yang ditinggal kabur di RSI Fatimah oleh orang tuanya itu. Dirinya akan segera mengunjungi anak malang tersebut. “Nanti sore

(kemarin sore, Red) saya akan ke RSI Fatimah,” sebutnya. Alam sependapat dengan pihak rumah sakit yang berhatihati bila harus menyerahkan bayi itu kepada warga yang akan me ngadopsi. Pihaknya akan menyeleksi warga yang sudah mengajukan diri mengasuhnya itu. “Tidak boleh sembarangan menyerahkan bayi,” katanya. (abi/c1/bay)

EDY SUPRIYONO/RaBa

TAK TERIMA: Lukman (kiri) menunjukkan karung rumput laut yang dibakar di Situbondo kemarin.

Minta Difasilitasi untuk Berdialog n RUMPUT... Sambungan dari Hal 31

Hanya, tidak ada tindakan apa pun dari pemerintahan desa, ke camatan, dan kabupaten. “Saat ini saja jalan darat sebagai satu-satunya akses menuju Dusun Merak ditutup oleh pi-

hak taman nasional. Yang bisa masuk hanya kendaraan roda dua. Aktivitas ekonomi warga makin tersendat,” jelas Lukman. Lukman berharap aparat desa atau kecamatan tidak diam dengan rangkaian peristiwa yang menimpa warga Dusun Merak tersebut. Seharusnya ada

audiensi antara warga dan pihak taman nasional yang difasilitasi lembaga pemerintahan. “Kasihan warga. Mereka seperti tak punya siapa-siapa. Kita tidak akan tinggal diam. Minimal kita akan melaporkan pembakaran ini ke kepolisian,” imbuh Lukman. (pri/c1/bay)

Tanyakan Seputar Aliran Dana n KIAI... Sambungan dari Hal 31

“Kiai Khoirudin memang akan kita panggil lagi,” sebut Kaur Bins Ops Satreskrim Polres Banyuwangi, Iptu Ali Masduki, kemarin (27/4). Iptu Ali menyebut, terkait kasus puluhan imigran gelap yang ditemukan bersembunyi

di Pondok Pesantren Nahdlatul Qodiri itu, pihaknya telah dua kali minta keterangan Kiai Kembar. “Keterangan Kiai Kembar belum cocok dengan keterangan tersangka,” cetusnya. Menurut Iptu Ali, Kiai Kembar dimintai keterangan yang pertama pada Selasa (23/4). Karena keterangan itu belum cukup, Kiai Kembar dipanggil lagi untuk

melengkapi keterangannya Rabu lalu (24/4). “Ini akan kita panggil untuk yang kali ketiga,” katanya. Terkait panggilan yang ketiga, Iptu Ali mengaku belum mau membuka. Yang jelas, Kiai Kembar akan dimintai keterangan lagi pekan depan. “Mungkin waktunya minggu depan. Kita akan koordinasi dengan penyidik,” dalihnya. (abi/c1/bay)

Sehat tanpa Pengawet dan Kimia n STEAMBOAT... Sambungan dari Hal 36

Kuah itu dipilih karena lebih cocok dengan lidah masyarakat Banyuwangi. Rasanya cukup gurih, dan ada sedikit rasa pedas. Sensasi ha ngatnya membuat tubuh serasa “semeriwing” saat kuah itu sudah sampai ke perut. Selain kuah tom-yam, ada kuah lain, seperti kaldu, yang bisa

menjadi pilihan. Isi menu tersebut, Le Suki Resto memasukkan seafood, mulai kepiting, udang, cumi-cumi, dan pentol ikan. Unsur lain, seperti daging, juga bisa menjadi pilihan disantap bersama kuah steamboat yang sudah hangat. Selain itu, juga ada sayuran hijau. Tujuannya, agar kualitas makanan tersebut tetap terjaga sebagai salah satu makanan sehat. Semua bahan alami dan

tanpa pengawet dan bahan kimia. Cocok sekali untuk yang suka gaya hidup sehat. Terkait harga tidak perlu khawatir. Le Suki Resto menjamin harga steamboat-nya cukup terjangkau. Satu porsi keluarga dibanderol seharga Rp 60 ribu. “Silakan datang dan nikmati ke lezatan steamboat,” ujar Indra Rukmana, mantan chef hotel bintang lima di Jakarta itu. (nic/c1/bay)

Banyak Variasi Menu Lain n RAWON... Sambungan dari Hal 36

Belum habis, Lesuki Resto juga menawarkan sensasi ayam saus mentega. Hidangan an dalan lain adalah rawon kikil. Menu yang satu ini dijamin membuat pengunjung

ketagihan. Dengan resep turuntemurun, membuat sajian yang satu ini sayang dilewatkan begitu saja. Bagi penggemar kuliner laut, ada steam ikan laut, ikan ricarica, hingga udang dan cumicumi yang bisa disajikan dengan saus padang. Penasaran

kan, buruan datang ke Le Suki Resto. Selain menyediakan menu bersantap, Le Suki Resto juga menyediakan desert be rupa pancake ice cream hingga chicken spring roll. “Datang dan buktikan sendiri kelezatannya. Semua menu siap menjadi pilihan,” ujar Indra. (nic/c1/bay)

Cocok untuk Acara Pernikahan n SANTAI... Sambungan dari Hal 36

Sebab, Le Suki Resto menawarkan sensasi alam terbuka. Selain itu, Le Suki Resto menawarkan tempat yang bisa di-

gunakan kegiatan kantor atau instansi, misalnya meeting. “Skala besar atau kecil bisa. Untuk rapat atau pertemuan juga bisa. Di sini bisa menampung 150 orang sampai 200 orang,” bebernya. Le Suki Resto juga bisa men-

jadi tempat kegiatan lain, seperti resepsi pernikahan dan sejenisnya. Standing atau garden party pun bisa dilakukan di Le Suki Resto. Semua lengkap dengan dukungan fasilitas memadai dan makanan berkualitas. (nic/c1/bay)


MINGGU l 28 APRIL 2013 l HALAMAN 36

Steamboat untuk Keluarga Unik

BANYUWANGI - Petualang dan pencinta kuliner tidak ada salahnya mampir ke tempat yang satu ini. Namanya Le Suki Resto. Tempatnya pun cukup strategis, yakni di Jalan Karimun Jawa persis depan kantor Kelurahan La teng, Banyuwangi. Masakannya dahsyat dan mengundang selera. Penasaran? Datang saja ke Le Suki Resto. Tempat ini menyediakan aneka ragam menu makyus. Resto ini juga menyajikan steamboat bercita-rasa unik. Cara makannya pun cukup unik dan menantang. Makanan ini dapat dinikmati beramai-ramai dan dalam porsi keluarga. Lalu, apa steamboat itu? Boleh jadi sebagian orang masih mengerutkan dahi mendengar menu andalan Le Suki Resto tersebut. Steamboat merupakan

salah satu jenis masakan Jepang. Dalam menyajikannya, disediakan perapian, tempat panggang, dan mangkuk sup. Di sejumlah negara, hidangan tersebut memiliki banyak sebutan. Di Negara Matahari Terbit, menu tersebut po puler disebut shabu- shabu. Di Thailand, warga lokal menyebutnya Suki. Orang Tiongkok menyebutnya steamboat. Ada beberapa persamaan dan perbedaan sajian menu makanan tersebut di sejumlah negara. Di Le Suki Resto, steamboat itu di modifikasi dengan selera lokal, khususnya masyarakat Banyuwangi. Di atas meja sudah tersedia kompor portable yang berfungsi memanaskan panci besar berisi kuah tom-yam ala Thailand n Baca Steamboat...Hal 35

BERSIH: Situasi dapur Le Suki Resto Banyuwangi.

Rawon Kikil Resep Turun-temurun MENU steamboat memang menjadi menu andalan Le Suki Resto. Namun, Le Suki Resto juga menyediakan aneka ragam menu lain. Tidak kalah dengan menu andalan, semua menu makanan dan minuman yang disajikan Le Suki Resto sangat enak. Itu bisa menjadi pilihan bersantap bersama teman dan keluarga.

LAPANG: Berbagai acara bisa digelar di Le Suki Resto dengan dukungan nuansa alam dan areal parkir yang cukup luas.

Gurih dan Menyehatkan

Bagi penggemar masakan pedas, menu coto Makassar bisa menjadi pilihan. Peng ge mar lalapan, Le Suki Resto menyediakan lalapan ayam kampung dengan rasa dan tekstur yang pas. Menu pendamping, Le Suki Resto menyediakan sop buntut dan koloke n

BERGIZI: Beberapa jenis bahan makanan yang akan dimasak menjadi steamboat.

Baca Rawon...Hal 35

MAKNYUS: Mi goreng udang khas Le Suki.

FOTO-FOTO: SIDROTUL MUNTAHA/RaBa

PANAS: Aneka makanan dituang ke dalam panci dengan kompor portable di atas meja makan.

Santai Bisa, Resmi pun Bisa SEJUMLAH fasilitas menarik di berikan Le Suki Resto selain ragam varian menu yang ditawarkan. Mengusung konsep perpaduan modernisasi dan alam, Le Suki Resto bisa men jadi alternatif dan layak digunakan sebagai venue berbagai kegiatan. Tidak hanya untuk kegiatan

keluarga, Le Suki Resto juga bisa menjadi venue kegiatan besar. Didukung area parkir yang luas dan aman, Le Suki Resto layak menjadi opsi venue kegiatan santai dan acara resmi. Le Suki Resto bisa menjadi tempat santai bersama keluarga dan tempat makan siang dan malam n Baca Santai...Hal 35

STEAMBOAT tidak hanya menjanjikan sensasi kuliner lewat cita rasa yang khas. Lebih dari itu, makanan yang mengandung banyak bahan makanan itu juga memiliki manfaat bagi tubuh dan kesehatan. Nutrisinya bisa membantu menjaga kebugaran dan vitalitas. Tidak percaya, coba steamboat kreasi Le Suki Resto. Kuah yang panas dan ada rasa pedasnya akan membuat tubuh bercucuran keringat. Menu ini cocok disantap di pagi, siang, maupun malam, apalagi saat hujan. Melahap steamboat tentu saja akan menyebab-

kan tubuh kembali segar. Bahkan, menu ini juga disarankan bagi perempuan yang baru melahirkan. Sebab, bahan makanan yang kaya nutrisi, serat, dan vitamin, sangat cocok dalam memulihkan kondisi ba dan pasca-melahirkan. Selain itu, kelebihan steamboat kreasi Le Suki Resto adalah cara penyajiannya. Anda bisa meracik makanan sesuai dengan selera masingmasing. “Kita juga memasukkan bahan lain dalam steamboat ini, seperti daging, daging bakso (pentol), dan lain,� ujar Indra saat ditemui di Jalan Karimun Jawa, Kelurahan Lateng. (nic/c1/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.