Rujukan Informasi Terkini
SABTU 28 FEBRUARI TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 27
Trailer ”Cium” Truk, Sopir Tewas Tabrakan Karambol di Depan Warung Panjang
KELUAR JALAN RAYA: Kondisi trailer setelah mengalami kecelakaan di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, pagi kemarin.
KALIPURO - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, pukul 23.00 Kamis kemarin (27/2) kemarin. Kecelakaan maut itu melibatkan trailer dan dua unit truk. Seorang sopir trailer tewas seketika di lokasi kejadian akibat terjepit bodi trailer yang ringsek. Tabrakan karambol itu terjadi di depan areal Warung Panjang, Dusun Selogiri, sebelah selatan Kantor Polsek Kawasan Tanjung Wangi. Berdasar informasi yang dihimpun, trailer berpelat
nomor W 8612 UD itu melaju dari arah utara. Entah apa sebabnya, tiba-tiba trailer warna putih tersebut banting setir ke jalur sebelah kanan. Ada yang menduga, ban depan trailer tersebut meletus. Dari arah berlawanan, melaju truk warna biru berpelat nomor DK 9572 HD. Alhasil, karena tidak sempat mengerem, truk warna biru tersebut ”mencium” bagian depan trailer yang tiba-tiba oleng ke ruas sebelah kanan itu. Selanjutnya, di belakang truk warna biru ternyata ada truk lain. Lantaran tidak sempat mengerem, truk warna putih bernomor polisi DK 9699 WL itu akhirnya berbenturan n Baca Trailer...Hal 37
1
ju D mela 8612 U g disopiri W l o bernop iler yan diduga Trailer h utara. Tra ojoker to itu ra M a i a r a d n, warg Jemaua pecah. y n n a b
Kondisi Kendaraan:
3
4
5
k tru laju rena e a u g m . K ih it kan 9 WL put a l a 9 n e h b 96 ar ara ol DK ruk wya. i r t da op , nn ya ern rem epa jutn tih b enge di d n u k la Se rna p pa mk tru wa k sem rudu ta enye m
n na DK wa ol rla rnop e b e rah ru b ri a na bi sung a g ,d r ng wa lan ole truk ebut ruk. r s t le u rai laj ter n a t ) me ailer depa k i t i r n Ke lata D. T bod (se 72 H ium” 95 enc ”m
n Trailer Nopol W 8612 UD bodi depan g len lan kanan ringsek o a g j un kah ang. s n Truk warna biru Nopol DK 9572 HD. Pintu g an ar tap kanan pecah, bak pojok kanan manis-manis u l an m , Ke t i t g k lepas, as lepas, dan bak kiri belakang desok era ma jan n b gga Pan a a g n Truk warna putih Nopol DK 9699 WL. Bodi depan ringsek r hin un a nd n ar Ke ana W Kondisi Pengendara: 2 ke kdepan di n Jemaun, 48, warga Dusun Bangsri, RT2/RW2, Desa Kembang, Sringoro, Mojokerto (sopir trailer) tewas di TKP dengan luka di dada. n I Gusti Agung, 22, warga Selemadeg Barat, Tabanan-Bali (sopir truk warna biru) kondisi selamat dan sehat n I Putu Nova Ariawan, 30 warga Desa Yehembang, Jembrana-Bali (sopir truk warna putih)kondisi selamat dan sehat SUMBER : UNIT LAKA POLRES BANYUWANGI
Resmob Buru Rizal dan Omes
Kembangkan Tertangkapnya Alap-alap Pecah Kaca
BANYUWANGI - Penangkapan Sukarman Hamisi alias Mance, 32, pelaku kejahatan dengan modus pecah kaca mobil, rupanya belum membuat polisi puas. Setidaknya 12 tempat kejadian perkara
yang terindikasi menjadi pentas kejahatannya komplotan Mance itu terus dikembangkan. Satreskrim Polres Banyuwangi kini tengah berkonsentrasi memburu dua pelaku lain yang masih buron. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan, pihaknya terus melakukan pengembangan atas penangkapan Mance n Baca Resmob...Hal 37
ir i od op n b ek. S, 48, a k s t ba ing aun aki t r m ng rsebu a Je e u m te am s it railer i bern t. a r ke n t hu pa an k da iketa i tem k A a u d AB r tr d A/R Tab pan yang ewas EZ :R S t I e r d ile ng AF GR tra ngsu la A AB
/R
H YA
S AN
I
RD
IK
FE
UF :TA
TO FO
Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
04:16 11:43 14:48 17:52 19:02 GALIH/RABA
KUCUR
NGOP NGOPAI
Galang 500 Anggota YWC AKTIF sebagai presenter tidak membuat Mamik Yuniantri puas. Hobinya melakukan korespondensi disalurkan melalui komunitas perempuan n Baca Galang...Hal 37
ANTRE: Truk-truk besar sedang menunggu giliran masuk kapal LCT di halaman parkir Pelabuhan LCM Ketapang, kemarin.
Gapasdap Pesimistis Mapel Bisa Diterapkan Berdalih Kondisi Pelabuhan Belum Mendukung KALIPURO - Maklumat Pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut yang melarang segala jenis penumpang, termasuk sopir atau kernet, naik kapal landing craft tank (LCT) mendapat tanggapan DPC Gapasdap (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Banyuwangi. Gapasdap berharap Dirjen Hubla
meninjau langsung kondisi Pelabuhan LCM Ketapang. Dengan turun langsung ke lapangan, Dirjen Hubla akan mengetahui secara langsung bagaimana kondisi Pelabuhan LCM Ketapang jika nanti instruksi tersebut benar-benar diberlakukan n Baca Gapasdap...Hal 37
Novi Budiyanto Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi
Hasan Bermodal Korek Gas Antarkan Anak hingga Kuliah
Tekuni Usaha sejak 1986, Sehari Layani 25 Pelanggan Gempuran korek api berharga murah ternyata tidak serta-merta membuat penyedia jasa isi ulang korek api gas terpinggirkan. Seperti dilakoni Hasan, 50. Memulai usaha sejak 1986, hingga kini dia masih eksis menjajakan jasa isi ulang korek api tersebut. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi SIGIT HARIYADI/RABA
DAHULU, penyedia jasa isi ulang korek api berbahan bakar gas banyak dijumpai di berbagai wilayah di Banyuwangi. Tidak terkecuali di pusat Kota Penyu ini. Namun, seiring http://www.radarbanyuwangi.co.id
Prinsipnya kita tunduk dengan Mapel Dirjen Hubla. Tapi sarana dan fasilitas di pelabuhan tidak mendukung”
MASIH DIMINATI: Hasan mengisi gas korek api milik konsumen di kawasan kompleks Inggrisan, Banyuwangi.
berjalannya waktu, banyak pelaku usaha isi ulang korek tersebut yang memilih beralih pekerjaan.
Maraknya korek api gas berharga murah di pasaran tidak bisa dimungkiri menjadi salah satu penyebab
utama berkurangnya penyedia jasa isi ulang korek api tersebut. Namun, fenomena itu tidak berlaku bagi Hasan, 50, warga jalan Ikan Sadar, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Hasan sudah menggeluti usaha isi ulang korek api sejak tahun 1986. Meski sudah banyak rekan-rekannya sesama penyedia isi ulang korek yang beralih pekerjaan, Hasan memilih tetap bertahan pada pekerjaannya tersebut. Hasan menjalankan usahanya itu di sekitar kompleks Inggrisan, Banyuwangi. Sebagian orang mungkin berpikir membeli korek api baru jauh lebih praktis. Selain lebih mudah didapat, harga korek api baru relatif murah n
Gapasdap pesimistis mapel bisa diterapkan Tindak lanjutnya, sopir truk siap demo!
Resmob buru komplotan pecah kaca Rizal dan Omes Sayembarakan saja, yang bisa nangkap dapat hadiah umrah!
Baca Tekuni...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
28
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos Sabtu 28 Februari 2015
Recycle Fashion Week Diikuti 200 Peserta
CERMIN DIRI
Rumah Kos dalam Pengawasan Warga
BANYUWANGI - Untuk pertama kalinya Pemkab Banyuwangi akan menggelar Green and Recycle Fashion Week (GRFW) pada 14 Maret mendatang. Kegiatan itu merupakan salah satu agenda kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) tahun ini. GRFW merupakan kolaborasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Dinas Pendidikan (Dispendik), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Dalam kegiatan itu, panitia akan menampilkan transformasi sampah anorganik menjadi pakaian yang memiliki nilai fashion tinggi. Kepala DKP Arief Setiawan mengatakan, kegiatan GRFW akan diikuti sekitar 200 orang. Peserta GRFW terdiri atas pelajar TK kategori B hingga tingkat SMA sederajat. “Sebelum tampil pada puncak GRFW, akan ada proses seleksi dulu di setiap kecamatan berdasar usia dan tinggi badan sesuai tingkat sekolah,” jelas Arief. Arief membeberkan, untuk peserta TK, usia yang diperbolehkan adalah tiga hingga lima tahun. Tingkat SD kelas III hingga V, dan tingkat SMP sederajat kelas VII hingga kelas VIII. Tingkat SMA sederajat mulai kelas X hingga kelas XI. “Selain menggelar lomba Green and Recycle Fashion Week, sebelumnya akan digelar fashion on the street di halaman Pemkab Banyuwangi,” ujar Arief Setiawan. Khusus fashion on the street, kata Arief, pesertanya adalah mahasiswa, Dasa Wisma (Dawis), ibu-ibu Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK), pegawai perbankan swasta atau negeri, dan staf Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Banyuwangi . Tema yang akan diusung adalah sustainable development atau pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan n Baca Recycle...Hal 37
P
ERISTIWA penggerebekan rumah kos di Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, cukup membelalakkan mata warga. Betapa tidak, dalam rumah kos tersebut ditemukan pasangan remaja yang bukan muhrim. Tidak hanya satu pasang. Yang terjaring aparat dalam rumah kos itu tiga pasang sekaligus. Mereka sudah masuk rumah kos itu sejak malam dan akhirnya diciduk aparat ketertiban pada siang hari. Semua pasangan muda-mudi itu tercatat sebagai warga dari beberapa kecamatan di sekitar wilayah Genteng. Dari sudut usianya, tiga pasangan yang menjalani pembinaan di kantor Camat Genteng itu relatif masih muda. Usia mereka antara 18 hingga 23 tahun. Kelompok usia itu merupakan usia sangat produktif. Ibarat atlet, rentang usia itu merupakan masa-masa puncak meraih prestasi. Akan sangat disayangkan bila di masa puncak prestasi yang seharusnya mereka rengkuh, mereka justru terjerembab dalam pergaulan bebas. Lubang pergaulan bebas itu sangat dalam, penuh risiko, dan akan sulit sekali bisa mentas dan bangkit kembali ke jalan yang benar. Banyak sekali bahaya yang mengintai dan mengiringi pergaulan bebas. Selain ancaman tertular penyakit acquired immune deficiency syndrome (AIDS) yang belum ada obatnya, masih ada sederet bahaya lain yang menyertai. Pergaulan bebas semacam itu biasanya juga diiringi bahaya minuman keras (miras), penyalahgunaan obat, dan ancaman bahaya narkotika. Artinya, pergaulan bebas di kalangan remaja jangan dianggap barang yang lazim. Sebab, fenomena itu merupakan pangkal rusaknya generasi penerus bangsa. Jangan bermimpi negeri ini bakal maju di masa mendatang bila generasi mudanya tidak bisa menjadi individu-individu yang kuat dan berkarakter. Mengingat besarnya dampak pergaulan bebas terhadap masa depan bangsa, marilah kita ikut menjaga agar generasi penerus kita selamat dari lembah pergaulan bebas. Upaya menyelamatkan cita-cita besar ini bisa dilakukan dengan hal kecil. Kita bisa berpartisipasi mengawasi rumah kos di sekitar kita. Sebab, pengawasan warga sekitar itu ternyata efektif mencegah pergaulan bebas di kalangan remaja. Ayo, selamatkan generasi penerus kita! Ayo, ikut awasi rumah kos sekitar kita! Tentu saja pemilik rumah kos harus menjadi garda terdepan dalam pengawasan rumah kos masing-masing. (*)
FREDY RIZKI/RaBa
MINTA JATAH: Kelompok Masyarakat Wisata Pulau Merah saat bertemu anggota Komisi II DPRD Banyuwangi kemarin.
Warga PM Tuntut Jatah Kecewa Plt Kadis KP Absen Hearing BANYUWANGI - Puluhan warga yang menamakan diri Kelompok Masyarakat Wisata Pulau Merah (PM) mendatangi gedung DPRD kemarin (27/2). Mereka menuntut transparansi uang pendapatan pengelolaan wisata pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran. Kedatangan warga di gedung DPRD dalam rangka meminta penjelasan langsung dari Plt Kepala Dinas Ke-
budayaan dan Pariwisata (KP) MY. Bramuda. Sayang, Bramuda tidak datang dalam hearing itu karena ada tugas dinas luar daerah. Meski bisa menyampaikan aspirasi, tapi masyarakat mengaku kecewa karena Bramuda tidak hadir dan hanya mengirim Kabid Kepariwisataan, Dariharto. Warga menilai hearing itu sia-sia karena tidak dapat menghasilkan keputusan apa pun. Juru bicara warga, Poniran mengatakan, warga datang ingin memperoleh jawaban langsung terkait pembagian
pendapatan wisata pulau merah saat ini. Warga menilai, pengelolaan pendapatan Pulau Merah tidak transparan karena warga hanya mendapatkan bagian 10 persen dari pendapatan kotor. Fendi Aditya menambahkan, pihaknya beberapa kali mencoba berkomunikasi dengan Disbudpar Banyuwangi tapi selalu buntu. Oleh karena itu, warga sangat berharap dapat bertemu langsung Plt. Kadis KP Banyuwangi agar mendapat penjelasan langsung n Baca Warga...Hal 37
AGENDA KOTA
Seminar Generasi Smart RANGKAIAN kegiatan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-69 digelar pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi. Hari ini pukul 08.30 digelar seminar di kampus Universitas Bhakti Indonesia (UBI) Cluring. Seminar mengangkat tema ”Mengawal Generasi Smart Tanpa Narkoba dan Balapan Liar”. Nara sumber yang dihadirkan Kasat Narkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyo Budi; Kasat Lantas AKP Amar Hadi; Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Totok Hariyanto, dan Tim Bank Indonesia (BI) Jember. Seminar akan dibuka Rektor UBI.
INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO
NAMA
SKOR
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam
0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 3 0
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
NAMA
SKOR
Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto
1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
NO
NAMA Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva
SKOR 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
NO
NAMA
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat
SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61
NAMA
SKOR
Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko
0 0 1 0 0 0 0 0 0
KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SABTU 28 FEBRUARI
29
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Penjual Nasi Pilih Kurangi Takaran Tak Naikan Harga, Trik Hadapi Kenaikan Harga Beras Mimpi yang besar membutuhkan tindakan yang besar.” M. Ricko Andri Y.
SITUBONDO – Beberapa hari terakhir ini, harga beras naik signifikan. Harganya lebih dari Rp10.000 perkilogram. Bahkan, untuk beras yang kualitasnya paling bagus, harganya mencapai Rp12.000 perkilogram. Padahal, harga beras sebelumnya tidak pernah sampai Rp 9.000. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini tentu saja memiliki imbas. Salah satunya terhadap daya beli masyarakat. Sehingga, kini mereka memilih membeli beras yang kualitasnya lebih rendah dengan harga lebih murah. ”Namanya ju-
ga makanan pokok. Berapa pun harganya pasti dibeli,” ujar Yanto, salah satu pedagang beras di Pasar Mimbaan Baru. Imbas lain dirasakan oleh para penjual nasi. Penghasilan mereka terus menurun. ”Yang jelas pendapatan berkurang,” ujar Faridatul Jannah, 46, salah satu penjual nasi. Dia mengatakan, harga nasi memang tidak ikut naik. Akan tetapi sebagian besar warung nasi memilih mengurangi takaran nasi kepada pembeli. ”Harga tetap, cuma takarannya harus dikurangi agar kita tidak rugi,” paparnya. Farida mengatakan, mengurangi takaran itu terpaksa dilakukannya untuk mengimbangi harga beras n Baca Penjual...Hal 30
HABIBUL ADNAN/JPRS
STRATEGI: Penjual nasi di Pasar Mimbaan terpaksa mengurangi takaran nasinya.
Akan Diangkat Hari Ini
Gangan asembada pangan. Kebijakan ini akan diteruskan hingga jajaran paling bawah, seperti Babinsa dan PPL Pertanian. Kepala Disperta, Agus Fauzi menyebutkan, ada beberapa masalah yang dihadapi petani Kabupaten Situbondo saat ini. Masalah-masalah tersebut akan menjadi prioritas penanganan tahun ini. Diantaranya masalah irigas asembada pangan. Kebijakan ini akan diteruskan hingga jajaran paling bawah, seperti Babinsa dan PPL Pertanian. Kepala Disperta, Agus Fauzi menyebutkan, ada beberapa masalah yang dihadapi petani Kabupaten Situbondo saat ini. Masalah-masalah tersebut akan menjadi prioritas penanganan tahun ini. Diantaranya ma-
salah irigas asembada pangan. Kebijakan ini akan diteruskan hingga jajaran paling bawah, seperti Babinsa dan PPL Pertanian. Kepala Disperta, Agus Fauzi menyebutkan, ada beberapa masalah yang dihadapi petani Kabupaten Situbondo saat ini. Masalah-masalah tersebut akan menjadi prioritas penanganan tahun ini. Diantaranya masalah irigas
KM Harmoni Ditemukan di Kedalaman Laut 55 Meter
NUR HARIRI/JPRS
BERDUKA: Warga melihat papan di Pelabuhan Besuki yang berisi daftar nama dan foto nelayan yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Motor Harmoni.
PUTRI RAHAYU
Cinta Berat Kopi SIAPA bilang kopi hanya disukai kaum Adam. Putri Rahayu adalah salah satu perempuan yang doyan minum kopi n Baca Cinta...Hal 30
BESUKI – Memasuki hari keempat, Jumat (27/2) kemarin, pencarian terhadap enam nelayan KM Harmoni, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Namun, pencarian kali ini tidak membuahkan hasil. Namun, tim penyelam berhasil menemukan kapal motor (KM) Harmoni di perairan laut sekitar Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin, di dalam kapal tidak ditemukan korban. “Sebanyak 12 orang penyelam dari tim SAR gabungan dan pemilik kapal,
berhasil menemukan posisi kapal. Di dalamya (kapal) tidak ditemukan korban,” katanya, petang kemarin (27/2). Tim penyelam kemudian mencoba untuk mengevakuasi jaring-jaring ikan dari kapal. Setelah penyelaman dilakukan seharian penuh, tim akhirnya kembali ke posko bencana kapal Harmoni. “Di jaring-jaring ikan juga tidak ada korban,” imbuhnya. Meski begitu, kapal Harmoni yang tenggelam di kedalaman sekitar 55 meter tersebut, rencananya akan diangkat hari ini (28/2) n Baca Akan...Hal 30
Pasutri dan Anak Tertimpa Pohon
Dipukul, Guru Honorer Polisikan Oknum PNS
SUBOH – Nasib nahas menimpa Fathor Rasid, 32 dan Ika Nurhayati, 27. Pasangan suami-istri (pasutri) asal Desa/ Kecamatan Suboh ini tertimpa pohon saat melintasi jalan desa setempat. Bahkan, anaknya yang masih berumur tiga tahun, Hafizah, juga menjadi korban. Sehingga, dia harus mengalami luka di kepalanya. Ketiganya pun langsung dilarikan ke Puskemas Suboh. Peristiwa ini terjadi pada kamis (26/02) lalu sekitar pukul 07.00. Insiden tersebut bermula saat Fathor membonceng istri dan anaknya yang masih balita mengendarai sepeda motor Honda Revo Nopol P 4502 EW. Pagi itu, sepeda motor tersebut melaju dari arah selatan. ”Terus di dekat jalan ada orang yang sedang menebang pohon n
SITUBONDO – Seorang guru honorer, Kenang Triagung Cahyono, asal Jalan Seroja, Kelurahan Dawuhan, Kota Situbondo, mengaku dipukul oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tidak terima dengan peristiwa itu, pria 29 tahun ini langsung melaporkan pelakunya berinisial MY, warga Kecamatan Situbondo ke Polres Situbondo. Kasus pemukulan ini terjadi pada dini hari kemarin (27/2), di depan apotek K.24, Jalan PB Sudirman, Kelurahan Patokan, Kota Situbondo. Saat itu, korban sedang membeli obat jenis salep untuk keluarganya di rumah. Saat itulah oknum PNS yang diduga bekerja di wilayah Kecamatan Bungatan tersebut datang mengampirinya. MY tiba konon dengan mengeluarkan kalimat yang menyinggung perasaan korban. Dari situ, kemudian korban dan terlapor terlibat adu mulut. Tidak disangka, terlapor me-
Baca Pasutri...Hal 30
Kejadian ini karena kecerobohan penebang kayu. Seharusnya, ada yang mengawasi di dekat jalan. Bahkan saat pohon tumbang pun tidak ada yang melakukan pengamanan untuk menghalangi warga.” Ika Nurhayati, Istri Korban
HABIBUL ADNAN/JPRS
KORBAN: Fathor Rasid dirawat di Puskesmas Suboh setelah tertimpa pohon, kemarin.
NUR HARIRI/JPRS
SUDAH VISUM: Agung, seorang guru honorer menunjukkan jari tengah tangan kirinya yang dijepit sepeda motor.
mukul dengan cepat leher korban menggunakan tangan kosong, hingga empat kali pukulan n Baca Dipukul...Hal 30
RENDRA KURNIA/JPRS
APA CAKNA
Oleh: Mansur Hidayat*
Situbondo Masih Darurat Cagar Budaya (2) SEMENTARA itu di jaman kolonial Belanda, Regentschaap Besoeki dapat disebut sebagai wilayah yang sangat penting n Baca Situbondo...Hal 30 http://www.radarbanyuwangi.co.id
Yang Unik dari Pertemuan KPUD se-Jatim di Pasir Putih
Diwarnai Pertukaran Berbagai Macam Jenis Batu Mulia Demam batu mulia kini benar-benar mewabah. Bahkan, ratusan anggota KPUD dari 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur juga menggemarinya. Di sela-sela acara raker dan rakor di Pasir Putih, diadakan ‘pameran’ dadakan batu akik. NUR HARIRI, Bungatan MASUK ke sebuah acara formal biasanya penuh ketegangan. Tapi ada yang berbeda dalam pertemuan anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dari
RENDRA KURNIA/JPRS
DEMAM AKIK: Sejumlah anggota KPUD dari kabupaten/kota di Jawa Timur melihat batu mulia di stand yang disediakan KPUD Situbondo.
38 kabupaten/kota se-JawaTimur tanggal 23 - 26 Februari. Rapat kerja (raker) dan rapat koordinasi di Pasir Putih, itu bisa sangat cair karena pesertanya disambut dengan pameran batu mulia. Sejak pagi, seluruh anggota KPUD datang ke lokasi wisata andalan Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Ratusan orang kemudian masuk ke sebuah gedung serba guna yang disediakan panitia. Pembukaan acara selanjutnya dilangsungkan dengan baik. Setelah pembukaan selesai ada hal yang mengejutkan. Mereka tidak langsung melakukan rapat atau berkoordinasi serius mengenai pemilihan umum. Ratusan anggota beserta sekretaris KPUD, justru di-
beri kesempatan untuk melihat berbagai jenis batu mulia. Kontan, ratusan anggota KPU merasa terkejut. Mereka memberikan apresiasi karena merasa senang. Maklum, banyak lelaki yang kini sedang demam batu mulia. Hari pertama pelaksanaan rakor tersebut nyaris habis hanya untuk memenuhi hobi penyelenggara pemilu. “Kami sengaja menyediakan beberapa stand batu mulia. Kebetulan sekali di Situbondo ada payugubannya yang diketuai pak Imam. Kami berpikir karena yang lagi trend adalah batu mulia, maka ini bisa saja menjadi daya tarik,” kata ketua KPUD Situbondo, Joedo Fadjar Riawan n Baca Diwarnai...Hal 30 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA Kantongi Pil Trex Sopir Dibekuk di Warnet 30
Jawa Pos
Amankan Dua Bungkus Pil Trex, 40 Butir SITUBONDO – Tomy Anggara, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ditangkap polisi siang kemarin (27/2). Penyebabnya, sopir berumur 22 tahun itu tertangkap tangan menyimpan dan memiliki pil jenis trihexphenidyl.
Tersangka dibekuk anggota Reskoba Polres Situbondo saat berada di salah satu warung internet (warnet) di Situbondo. Penangkapan terhadap Tomy berawal dari adanya warga yang memberi informasi kepada polisi. Tak ingin kehilangan target, sejumlah aparat langsung bergerak menuju ke lokasi. Setelah polisi sampai ke lokasi, petugas sempat meminta Tomy untuk menunjukkan sejumlah barang yang dibawanya.
Namun, Tomy tidak mau mengeluarkan pil trex yang dikantonginya. Namun, begitu polisi meminta agar tersangka mengeluarkan seluruh isi kantong, barulah petugas mendapati jika Tomi memiliki pil haram. Dari tangan pelaku, polisi menyita dua bungkus plastik masing-masing berisi 20 pil trex. Pil yang dikemas dalam dua bungkus tersebut diduga kuat salah satunya hendak dipakai dan satunya lagi akan dijual.
butkan, tersangka masih akan dimintai keterangan oleh petugas. “Pelaku sudah ditahan dan akan dilakukan pemeriksaan,” katanya. Menurutnya, tersangka akan dijerat pasal 106 jonto 197 sub pasal 98 jonto 196 Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. “Kasus ini yang jelas akan dikembangkan, bisa saja dia hanya pemakai atau juga sebagai pengedar,” pungkasnya. (rri/pri)
Selain pil, polisi juga mengamankan uang sebesar Rp 50 ribu serta satu telepon genggam. Karena kepergok mengantongi obat keras tersebut, polisi langsung menggelandangnya ke Mapolres Situbondo. Atas kepemilikannya pil itu, Tomy harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda H Nanang Priambodo menye-
Tidak Ditemukan Nelayan n AKAN... Sambungan dari Hal 29
“Posisinya sudah kita tandai dengan pelampung. Jika besok (cuaca) memungkinkan rencananya akan diangkat,” terangnya. ata yang berhasil dikumpulkan, pencarian terha-
dap enam korban yang dipimpin Dandim 0823 Letkol ARM Sugeng Riyadi, dilakukan di beberapa lokasi. Setelah dilakukan pembagian tugas, tim SAR Gabungan langsung menyebar menjalankan penyisiran, Diantara lokasi yang disisir tim SAR gabungan yaitu di se-
kitar lokasi tenggelamnya kapal dan di sekitar Pelabuhan Besuki. Di Pelabuhan Panarukan sampai ke lokasi tenggelamnya kapal. Serta dilakukan penyisiran di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran. Diberitakan sebelumnya, korban Abdul Rasit warga Be-
Sambungan dari Hal 29
Jika takaran tidak dikurangi, para penjual nasi akan mengalami kerugian. Dia juga mengaku hampir semua warung nasi di sekitar tempatnya jualan melakukan hal yang sama. Dirinya yakin, mengurangi takaran nasi itu juga di-
lakukan oleh pemilik warungwarung besar lainnya. Meski takaran sudah dikurangi, penghasilannya tetap mengalami penurunan drastis. Sebab, bagaimanapun usaha penjual nasi berusaha mengurangi takaran, hasilnya tetap tidak bisa mengimbangi harga besar. Satu-satunya cara adalah menaikkan harga nasi. Akan teta-
pi untuk menaikkan harga, para pedagang harus berpikir seribu kali. ”Dengan harga yang sekarang saja pembeli berkurang,” terang Farida kembali. Dengan alasan itulah, penjual nasi di lokasi pasar Mimbaan itu berharap harga beras kembali normal. Jikapun tetap tidak turun, namun harganya diharapkan tidak terla-
n CINTA... Sambungan dari Hal 29
suki, ditemukan dalam kondisi tewas di perairan laut Desa/ Kecamatan Bungatan. Dengan begitu masih belum ditemukan sebanyak enam korban. Sementara, sebanyak sepuluh anak buah kapal Harmoni milik H Roni, warga Besuki, ditemukan selamat. (rri/pri)
Bahkan, dia sengaja membawa beberapa jenis kopi untuk diseduh dan dinikmati saat bekerja. Perempuan 26 tahun yang tinggal di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan ini mengaku minuman kopi bisa menambah gairahnya untuk berkerja. “Saya suka kopi agar tidak
Sambungan dari Hal 29
Terlapor juga disebut-sebut sempat menarik korban ke pinggir jalan, sehingga secara reflek korban membela diri dan sempat menampar korbar. Karena khawatir terjadi per-
tengkaran yang lebih hebat, korban berusaha mengajak terlapor ke pos polisi. Sayang, sebelum sampai ke pos polisi, tangan korban dijepitkan ke sepeda motor. Akibatnya, jari tengah tangan kiri Agung mengalami luka robek. “Dia juga sempat mengan-
cam saya, tapi saya biarkan saja. Saya langsung lapor kepada polisi dan tangan saya sudah divisum. Saya juga berencana akan laporkan dia (MY) ke dinas terkait yang menangani PNS,” kata Agung, siang kemarin (27/2). Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda H Nanag Priam-
lu melonjak. Farida menambahkan, jika harga beras tetap mahal, maka tidak ada pilihan lain kecuali ikut menaikkan harga nasi. ”Itu satu-satunya pilihan. Kalau tetap mempertahankan harga, kami akan merugi terus. Jadi mungkin saja mencoba untuk menaikkan harga nasi,” pungkasnya. (bib/pri)
n SITUBONDO... Sambungan dari Hal 29
Terutama sebagai penyalur kebutuhan sumber daya alam dari ujung timur Jawa melalui “Pelabuhan Panarukan” dan juga dibangunnya jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan pada tahun 1809 Masehi oleh Gubernur Jendral Daendells. (Made Sudjana: Nagari Tawon Madu, 2001) Namun, sejarah besar wilayah ini sampai sekarang belum pernah ditulis dan dikembangkan secara serius. Demikian juga pelestarian Cagar Budaya yang menjadi bukti kebesaran dan kejayaan tersebut. Sejak tahun 2012, MPPM Timur secara intensif mengawal pelestarian Cagar Budaya Kabupaten Situbondo dengan menggandeng komunitas lokal, yaitu “Forum Penyelamat Cagar Budaya/ FPCB” yang waktu itu hendak menyelamatkan bekas kantor Kawedanan Sumber Waru yang pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan pimpinan Kapten ismail Bakri. Namun akhir penyelesaian dari pengawalan Cagar Budaya ini sangat memprihatinkan karena adanya tidak adanya pengawalan serius kalau tidak bisa dikatakan “masuk angin” dari beberapa aktifis, sehingga kantor Kawedanan tersebut berubah menjadi “Pasar Modern”. Setelah vakum selama hampir dua tahun, geliat para aktifis Cagar Budaya Kabupaten Situbondo pun bangkit kembali. Pada tanggal 16 Oktober 2014 LSM Wirabhumi mengadakan diskusi sejarah Situbondo dan kemudian meminta MPPM Timur untuk kembali mengawal pelestari Cagar Budaya di bekas kerajaan Panarukan tersebut. Dengan senang hati para aktifis MPPM Timur membantu mengadakan pelestarian Cagar Budaya dan kemudian bersama LSM Wirabhumi membentuk Aliansi CADAS (Cagar Budaya
bodo membenarkan laporan dugaan pemukulan tersebut. Selain mendengar keterangan dari korban, pihaknya juga akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangannya. “Laporan korban sudah kami terima. Jadi masih dilakukan penyelidikan,” tegasnya. (rri/pri)
Seharusnya Ada yang Berjaga di Jalan n PASUTRI... Sambungan dari Hal 29
Waktu itu ada tiga orang yang menebang pohon menggunkan mesin Chain Saw. Yakni Herudin. Kedua temannya saya tidak tau namanya,” ujar Wati, saksi mata. Celakanya, saat melintas di jalan tempat kejadian, Pasu-
tri tersebut bersamaan dengan tumbangnya pohon. Di sinilah petaka terjadi. Sebagian dahan pohon mengenai pengendara sepeda motor. Luka terparah dialami Fathor. Kepala keluarga ini tidak hanya mengalami luka di bagian kepalanya. Akan tetapi mukanya juga mengalami luka robek. Sedangkan
sang istri, Ika Nurhayati mengalami luka di kaki. Sepeda motor yang mereka kendarai ringsek hingga masuk bengkel.Wati menambahkan, kejadian ini disebabkan karena kecerobohan penebang kayu. Seharusnya, ketika dilakukan penebangan, ada yang mengawasi di dekat jalan. Bahkan saat pohon tumbang
pun tidak ada yang melakukan pengamanan untuk menghalangi warga yang hendak melintas di jalan. ”Padahal kayu yang ditebang robohnya pasti ke jalan,” terangnya. Dia berpendapat, kejadian tersebut seharusnya menjadi pelajaran. Terutama ketika melakukan penebangan pohon di dekat jalan. (bib/pri)
Peserta Rakor dan Raker Sangat Antusias n DIWARNAI... Sambungan dari Hal 29
Ketika melihat batu mulia, mata para pecinta langsung melotot. Mereka tidak hanya memburu batu yang harganya mahal. Akan tetapi juga mencari keunikan batu serta asal usul batu, meski harganya murah. “Tidak hanya batu saja, kami juga menyediakan stan lain seperti buku. Sehingga yang tidak suka batu bisa mencari yang lain. Jadi pertemuan 38 KPUD
se Jatim di Pasir Putih, secara tidak langsung bisa mengenalkan dunia pariwisata kepada ratusan orang,” imbuhnya. Dengan adanya pertemuan KPUD di Situbondo, terang Joedo, tidak hanya akan menengan pelaksanaan rapat. Tetapi, beberapa jenis kekayaan alam juga menjadi bahan pembicaraan bahwa di Pasir Putih ada stand batu mulia. Penasihat paguyuban batu mulia, Eko Kintoko menyebutkan, anggota KPUD se Jatim sangat
antusias dengan adanya stand pameran batu akik. Bahkan, yang terjadi tidak hanya transaksi jual beli. Namun banyak dari anggota yang bertukar cincin. “Jenis batunya bermacam-macam, batu-batu mulia tersebut seperti batu akik, permata sampai intan. Saat ini memang lagi booming,” kata Eko Kintoko sambil menyebut bahwa daya beli di hari pembukaan itu sangat besar. Stand paguyuban batu mulya Situbondo juga menyediakan berbagai macam batu. Ada Ba-
ngantuk. Pekerjaan saya kan lebih banyak duduk dan melayani orang sakit,” katanya. Putri merupakan salah seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu), di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. “Kalau tidak ada pasien, kami tetap menunggu di sini dan menggarap laporan sambil ngopi. Jadi tidak perlu beli kopi di warung, tujuannya
kalau ada pasien langsung bisa dilayani,” terangnya. Wanita yang suka makan sayur-sayuran itu menyebutkan, dirinya memang suka minum segala macam jenis kopi. Hanya saja, kopi yang biasa diminum setiap hari yaitu kopi Cappucino. “Tergantung orangnya, kalau saya suka Capucino. Kalau tidak ada, ya kopi biasa,” pungkasnya. (rri/pri)
Lakukan Aktifitas Pelestarian
Terlapor Sempat Ancam Korban n DIPUKUL...
“Pelaku sudah ditahan dan akan dilakukan pemeriksaan. Dijerat pasal 106 jonto 197 sub pasal 98 jonto 196 UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Kasus ini yang jelas akan dikembangkan, bisa saja dia hanya pemakai atau juga sebagai pengedar.”
Menggarap Laporan Sambil Ngopi
Satu-satunya Jalan Naikan Harga n PENJUAL...
DOK/JPRS
KASUBAG HUMAS: Ipda H Nanang P.
Sabtu 28 Februari 2015
can, Virus, Shafire, Giok, serta jenis lainnya. “Situbondo juga punya batu alam jenis dan motifnya seperti seperti Jala Sutra, hanya saja kita belum punya nama,” pungkasnya. Pendirian stand tersebut terus menjadi pembicaraan sampai mereka bersiap memasuki ruang rapat di hari berikutnya. Sampai-sampai ketika para anggota KPUD se Jatim itu akan pulang, mereka sempat melakukan barter dengan anggota KPUD lainnya. (pri)
Situbondo). Langkah pertama, yang dilakukan oleh Aliansi CADAS pertama kali adalah penelitian dan survei berdasarkan standard akademis. Sehingga, bisa dipertanggung-jawabkan kepada publik. Ada beberapa kali survei yang telah dilakukan seperti di Kawasan situs Melik, Situs Peleyan dan Duwet, Situs di Ketta maupun Situs di Sumber Malang. Meskipun belum semua situs di Kabupaten Situbondo kita (CADAS) survey karena keterbatasan dana, namun sample-sample ini nampaknya sudah cukup mewakili gambaran umum pelestarian Cagar Budaya di wilayah ini. Langkah Kedua, adalah melakukan aktifitas pelestarian yang nyata kepada masyarakat dan pada tanggal 19 Nopember 2014 Aliansi CADAS mengadakan aksi “Seribu Lilin” yang menyatakan bahwa tiga situs cagar Budaya Situbondo yaitu Kawasan Situs Melik, Situs Panarukan di Desa Peleyan dan Duwet, Kawasan Situs Sumber Malang mengalami keadaan “Darurat” yang rentan perusakan, baik itu karena pertambangan (Situs Melik), pertanian (Situs Peleyan dan Duwet) maupun pencurian dan penjarahan (Situs Sumber Malang ). Dalam tuntutan aksinya, para aktifis CADAS meminta Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk melakukan langkahlangkah nyata dalam pelestarian Cagar Budaya. Misalnya, menghentikan penambangan baik dengan alat-alat modern maupun alat-alat tradisional, dan juga mengadakan penelitian di Kawasan Situs Melik, mengadakan penelitian dan pemugaran situs Peleyan dan Duwet maupun mengadakan aksi penghentian pencurian dan penjarahan di Kawasan situs Sumber Malang. Karena kritik dan gerakan yang dilakukan Aliansi CADAS bersama masyarakat ini, maka
Pemerintah Kabupaten Situbondo nampaknya mulai respon dengan mengadakan perbaikan seperti berdirinya “Museum Kebangsaan” yang juga mengajak serta masyarakat dalam hal ini LSM Wirabhumi seperti yang diberitakan oleh harian ini pada tanggal 2 Pebruari 2014. Namun perlu diketahui, pelestarian Cagar Budaya tersebut seharusnya sesuai Undang Undang Nomer 11 Tahun 2010 (Undang Undang Cagar Budaya). Dalam Undang Undang Cagar Budaya langkah-langkah yang dilakukan adalah pertama yaitu “penyelamatan” baru kemudian yang kedua adalah “pelestarian” dan yang terakhir adalah “Penyelamatan”. Melihat pendirian dan pembukaan “Kabupaten Situbondo” ini, saya sebagai pegiat Cagar Budaya sangat menghargai upaya tersebut. Namun ada catatan penting yang bisa digaris-bawahi terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo ini, yaitu tampaknya kurang sesuai dengan aturan yang sesuai dengan Undang Undang Cagar Budaya. Dalam hal ini langkah Pemerintah Kabupaten Situbondo dapat dikatakan melompat-lompat karena belum mempunyai “Grand Design” dalam pelestarian cagar Budaya. Oleh karena itu saya melihat sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Situbondo melakukan pelestarian Cagar Budaya bukan berdasarkan pada “Pencitraan” semata, namun lebih esensi kepada pelaksanaan terhadap amanat Undang Undang Cagar Budaya. Salam Lamajang Wirabhumi, Perjuangan Tiada Henti!! *Peneliti Sejarah dan Ketua Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPM Timur) dan Peraih Bung Tomo Award 2013.
PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Khalilurahman KHR. Azaim KHR. Kholil As’ad Lora Fadoil Lora malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Ny. Hj. Djuwariyah Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali
Skor
No.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Ongki KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar
Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
10.700
TELUR AYAM RAS
104.000
27.200
KACANG KEDELAI IMPOR
0
0
9.100
DAGING AYAM BROILER
0
DAGING SAPI
18.600
9.600
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
MIGOR CURAH
8.700
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
200
0
0
10.600
GULA PASIR
15.000
9.400
BAWANG PUTIH
0
BERAS IR 64
Sabtu 28 Februari 2015
B A N Y U W A N G I
0
Jawa Pos
31
EKONOMI BISNIS R A D A R
15.800
12.900
Empat Jam Dua Ton Beras Ludes Operasi Pasar Diserbu Warga
CHIN JULLIEN/RABA
LARIS: Petugas operasi pasar (OP) melayani warga yang membeli beras di sekitar Pasar Banyuwangi kemarin (27/2).
Belum Panen, Pabrik Beras Krisis Gabah BANYUWANGI - Tim gabungan Pemkab Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pabrik penggilingan padi alias selep kemarin (27/2). Sementara tim gabungan tidak menemukan indikasi adanya aksi penimbunan beras. Tim gabungan itu terdiri atas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Dispe-
rindagtam), Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam sidak itu tim menemukan beberapa pabrik beras yang mengalami krisis gabah. Seperti yang terjadi di pabrik beras di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah. Lantaran stok minim, pabrik beras itu berencana meliburkan karyawan selama empat
hari mulai hari ini (28/2). “Karena gabah kosong, mulai besok (hari ini) pekerja akan diliburkan selama empat hari,” kata Nyoman,
salah satu pekerja. Bukan hanya gabah, ketersediaan beras juga sangat minim ■ Baca Belum...Hal 37
BANYUWANGI - Operasi pasar (OP) beras yang digelar Pemkab Banyuwangi bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Banyuwangi mendapat respons baik dari warga kemarin (27/2). Hanya dalam waktu empat jam, dua ton beras ludes diborong warga. OP hari pertama itu digelar di dua tempat berbeda; Pasar Banyuwangi dan Pasar Blambangan. Operasi pasar beras dalam rangka pengendalian lonjakan harga beras itu dibuka pada jam 07.30 dan ditutup pukul 11.00. Sebelum dibuka, beberapa warga sudah antre menunggu agar mendapatkan beras harga murah tersebut. Dalam operasi pasar itu Bulog menyediakan beras jenis medium seharga Rp 7.300. Kepala Bulog Sub Divisi Regional Banyuwangi, Sopran Kenedi mengatakan, stok beras yang disediakan Bulog sesuai permintaan pemerintah daerah. Satu titik OP disediakan satu ton beras jenis medium. Stok satu ton beras itu, lanjut Kenedi, masih mungkin bertam-
bah jika animo masyarakat tinggi. Pihaknya akan melakukan evaluasi kegiatan OP hari pertama itu. Jika satu ton beras kurang, maka Bulog siap mengelontor lebih banyak lagi. Pada kegiatan OP itu, Bulog menyediakan beras dalam kemasan lima kilogram. Satu sak beras berisi lima kilogram itu seharga Rp 36.500. “Pembelian dibatasi maksimal tiga sak per satu warga,” ungkap Kenedi. Pelaksanaan OP ini akan berlangsung hingga tanggal 11 Maret. Sesuai jadwal yang susun Disperindagtam, ada 12 titik yang akan menjadi sasaran kegiatan OP. Yakni, Pasar Banyuwangi, Pasar Blambangan, Pasar
Wongsorejo, Pasar Bajulmati, Pasar Kalipuro, Pasar Rogojampi, Pasar Pondoknongko (Kecamatan Kabat), Pasar Singojuruh, Pasar Genteng, Pasar Gambiran, Pasar Srono dan Pasar Muncar. Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah daerah berinisiatif untuk meredam kenaikan harga beras dengan menggelar OP dan mempercepat pendistribusian beras miskin (raskin) dan melakukan inspeksi mendadak kepada penggilingan gabah dan distributor beras. Untuk melaksanakan OP, pemerintah mengeluarkan beras cadangan yang tersimpan di Bulog Banyuwangi, sebesar 20 ribu ■ Baca Empat...Hal 37
KAIN PENGANTIN: Contoh kain tile, berokat, chemical dan renda di Laris Textile Banyuwangi.
ISTIMEWA
Kain Tile Update dan Termurah Ada di Laris Textile SIGIT HARIYADI/RABA
CEGAH PENIMBUNAN: Anggota tim gabungan melihat kualitas beras saat melakukan sidak di pabrik beras Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, kemarin.
BANYUWANGI – Di toko Laris Textile, Anda bisa mendapatkan bahan kain tile, berokat, Chemical, dan Renda. Beragam motif dan kualitas kain tersebut bisa Anda dapat di toko kain yang terkenal paling lengkap di Banyuwangi ini. Bahan kain ini umumnya digunakan untuk busana pengantin dan busana pesta. “ Laris Textile selalu me-
nyediakan bahan tile ter-update dengan harga dijamin murah,” ujar Faiz Gasim, owner Laris Textile. Di toko ini Anda juga dapat berbelanja kain jenis lainnya dengan kualitas dan harga terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda. Ayo belanja di Toko Laris Textile, di jalan DI Pandjaitan 13 (Timur lampu merah Lateng) Banyuwangi. (*)
P E M B E R I TA H U A N Sehubungan dengan makin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyu wangi un tuk was pada dan berhati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Banyu wangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pema sa ngan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
BANYUWANGI
PERUM KTPNG ASRI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Permata Giri
Djl Rumah Type 45 LT 200 m2 Lokasi Perum Ktpng Asri Blok C4 Hrg 400 Jt Cicil 2 Th Tanpa Bunga, Libur Bayar 2 Th Siap Disewa 5 Th, Garansi 5 Th, Uang Kembali 100% Hub: 087755678670 Gratis AC
Avanza/LGX
Xenia/Terios
Suzuki Ertiga
DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
SUZUKI ERTIGA JATIM Suzuki Jatim Ertiga DP 30juta, Karimun Wagon DP 25 juta Carry Pick up DP 10 juta, Splash DP 30 juta, Info Randy 081234017156
Kijang Innova
Ertiga/Estilo
Grand Livina/Evalia
DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
SHM PERUM SOBO Djl Rumah SHM Perum Sobo Water Spring Hrg 300 Jt Hubungi 08235846668 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
JL. TUNGGUL AMETUNG Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251
STNK Hlg STNK P 2175 WM an Misnari, Lingk. Watu Ulo RT. 2/2, Kel. Bakungan, Glagah Hlg STNK P 3462 X an Ainul Yakin, Dsn. Krajan RT. 01/02, Kel. Grogol, Kec. Giri
BANYUWANGI Honda Stream ‘04 Djl STREAM ‘04 2.0 facelift AT (L) Silverstone Pjk Br + Ban Br 113jt Nego ;081283104411
Kijang Innova Diesel Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666
Isuzu Borneo Dijual Truk/Mobil Barang Isuzu Borneo 200 ps FTR tahun 2002 Bak Kayu/Rangka Besi Harga Nego Lokasi Jl. Yos Sudarso 88 A Banyuwangi Hp. 081336129921
SABTU 28 FEBRUARI TAHUN 2015
HALAMAN 34
BAGAIMANA INI...
Gerebek Tiga Pasang Remaja Berada di Rumah Kos Malam hingga Siang
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MENGGENANG: Banjir di jalan raya depan SPBU Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, setelah diguyur hujan kemarin (27/2).
GENTENG - Petugas gabungan menggerebek rumah kos milik Beni di Dusun Krajan, RT 2-RW 12, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, siang kemarin (27/2). Petugas gab-
ungan dari unsur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polsek Genteng, dan Koramil Genteng, itu berhasil menemukan tiga pasang remaja di dalam rumah kos siang itu. Untuk keperluan pendataan dan pembinaan, ketiga pasangan itu langsung dibawa ke kantor camat Genteng. “Rumah kos dikunci,” cetus koordinator Satpol PP Genteng, Rusmiyadi.
Ketiga pasangan remaja yang digerebek itu adalah Lingga Putri Aruby, 19, dan Ni Luh Sartika Dida, 18. Keduanya warga Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Satu lagi Rina Anggraeni, 21, asal Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Pasangan mereka adalah Ervin Hadi Purnomo, 21, warga Jalan Srigunting, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng,
Khoirul Anam, 23, dan Deby Hery Yanto, 20, keduanya tinggal di Desa Parijatah Wetan Kecamatan Srono. Rumah kos itu digerebek setelah ada laporan warga sekitar. Dalam laporannya, warga menyampaikan bahwa ketiga pasangan remaja itu sudah masuk ke rumah kos sejak malam ■ Baca Gerebek...Hal 35
Banjir Lagi di Mangir ROGOJAMPI - Arus lalu lintas di jalur utama Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, tepatnya depan SPBU hingga RSNU Mangir kembali terganggu akibat banjir siang kemarin (27/2). Air yang menggenang hingga ketinggian separo roda mobil itu sempat membuat antrean kendaraan cukup panjang. Jalan raya di Desa Mangir ini sudah menjadi kawasan langganan banjir. Setiap hujan deras jalur utama yang menghubungkan Banyuwangi-Jember itu berubah seperti sungai berarus deras. “Jalan ini sudah langganan banjir. Susah kalau seperti ini terus,” cetus Gunawan, 36, salah seorang pengendara motor. Genangan air yang menutupi seluruh badan jalan itu akibat saluran drainase di sebelah timur jalan tidak bisa menampung volume air. Apalagi, jalan raya itu lebih rendah daripada saluran air tersebut ■ Baca Banjir...Hal 35
ADA APA LAGI
SHULHAN HADI/JPRG
ALAMI: Keindahan air terjun Tirta Kemanten di Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, ini terganggu sampah saat dipotret Jumat kemarin (27/2).
SHULHAN HADI/JPRG
IDOLA BARU: Warga berkerumun di lapak penjual batu akik di Pasar Hewan Glenmore kemarin (27/2).
Ikut Demam Batu Akik GLENMORE - Demam batu akik ternyata juga menjangkiti warga Banyuwangi Selatan. Kali ini penjual batu akik keliling banyak diserbu pembeli seperti yang terjadi di Pasar Hewan Glenmore pagi kemarin (27/2). Samsul Arifin, 64, penjual akik asal Kabupaten Jember, langsung diserbu pembeli saat berjualan di Pasar Hewan Glenmore. “Akhir-akhir ini yang beli batu akik semakin banyak,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Permintaan pelanggan, terang dia, itu bermacam-macam. Tapi yang paling banyak ditanyakan konsumen adalah batu akik jenis bacan. “Orang itu tanya jenis macam-macam. Di daerah selatan yang paling banyak bacan,” terangnya. Harga batu akik yang dijual itu beragam. Harga yang paling banyak diminati itu mulai Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. “Kalau sekarang setiap hari selalu ada yang beli,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
Tirta Kemanten
Masih Kurang Sentuhan
KALIBARU - Potensi wisata di Bumi Blambangan dikenal cukup tinggi. Sayang, banyak objek wisata yang belum tergarap maksimal. Salah satunya adalah air terjun kembar Tirto Kemanten di Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru. Alam di lokasi wisata tersebut sangat bagus dan terasa segar. Air terjun kembar dengan ketinggian sekitar 15 meter itu menjadi daya tarik tersendiri.
Baca Tirta...Hal 35
Terserang Bercak Daun, Harga Tomat Merosot CLURING - Harga tomat selama sebulan terakhir ini terus merosot. Para petani yang menanam tomat banyak yang mengeluh karena terancam bangkrut. Apalagi, tanaman mereka terancam mati karena diserang bercak daun. Sekali tanam tomat, para petani biasanya bisa memanen hingga 15 kali. Tapi karena terserang bercak daun, mereka hanya bisa menikmati panen sekitar tujuh kali saja. “Itu jelas rugi. Biaya perawatan cukup
tinggi,” terang Sugeng, 37, salah satu petani tomat asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Cluring. Tanaman tomat yang diserang bercak daun itu, terang dia, hampir merata. Penyakit yang menyerang daun dan bisa menyebabkan tanaman mati itu karena kondisi cuaca tidak menentu. “Hujan terus turun lalu panas sekali. Itu yang menyebabkan tanaman terkena bercak daun,” katanya ■ Baca Terserang...Hal 35
Melihat Budi Daya Cacing Farmasi di Desa Yosomulyo
Terinspirasi setelah Menonton Talk Show di Televisi Fransiscus Nitis Budi, 45, warga Dusun Sumbersuko, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, ini cukup kreatif. Pekarangan rumahnya yang sempit dimanfaatkan untuk usaha budi daya cacing. SHULHAN HADI, Gambiran RUMAH milik Fransiscus Nitis Budi, 45, berada di ujung kompleks Perumahan Bumi Yosomulyo di Dusun Sumbersuko, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Rumah yang diberi pagar bambu itu ditata cukup artistik. Di halaman rumah yang tidak terlalu luas itu terdapat bermacam tanaman hias. Selain itu, ada 30 kotak dari kayu berukuran 40 centimeter kali 50 centimeter yang ditata dengan berderet. Deretan kotak itu disiapkan untuk memelihara cacing. “Saya budi daya cacing sekitar tujuh bulan,” ujarnya. Cacing yang dipelihara itu dikenal dengan cacing farmasi atau Lumbricus rubellus. Cacing itu sangat berbeda dengan cacing yang selama ini ada di sekitar rumah. Budi tidak khawatir cacingnya keluar kandang dan berkeliaran di sekitar rumah. “Hidupnya itu selalu bersama, tidak pernah keluar kandang,” jelasnya. Untuk mendapatkan cacing jenis itu, Budi mengaku bibitnya dia datangkan dari Malang.
Menuju lokasi tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit. Dari Pasar Kalibaru, kita menuju arah utara dengan jarak sekitar empat kilometer. Sayang, potensi wisata alam yang cukup indah itu belum tergarap dengan baik. Di sekitar air terjun itu banyak ditemukan pembalut dan sampah berserakan ■
SHULHAN HADI/JPRG
KOMODITAS: Budi menunjukkan koloni cacing di rumahnya kemarin (27/2).
Harga bibit cacing itu mencapai Rp 50 ribu per kilogram (Kg). “Bibit cacing satu kilogram itu volumenya tidak sampai satu liter,” katanya.
Untuk memastikan piaraannya itu bisa tumbuh besar dan gemuk, suami Christina Puji Astuti, 37, itu mengaku tidak terlalu kesulitan. Pakan cacing berasal dari sampah organik rumah tangga. “Pakannya itu ya sisa makanan di dapur dan dedaunan,” jelasnya. Memanen budi daya cacing ini ternyata relatif cepat. Dalam waktu dua bulan, cacing sudah bisa dipanen. “Agar tidak kehabisan bibit, saat berumur sebulan kita pilah, yang belum begitu besar ditempatkan di tempat khusus,” terangnya. Harga cacing yang dipanen itu ternyata lumayan tinggi. Satu kilogram cacing bisa laku Rp 30 ribu per Kg. panen bisa dilakukan seminggu sekali. Sekali panen bisa mendapatkan 6 Kg cacing. “Cacing yang kita beli dari Malang itu berkembang biak dengan cepat,” ungkapnya. Meski hanya untuk kerja sampingan, tapi budi daya cacing dianggap cukup menjanjikan. Rencananya, usaha itu akan ditularkan pada para tetangga. Selain bernilai ekonomi, budi daya cacing dianggap bisa membantu menyelesaikan permasalahan sampah rumah tangga. “Saya berkeinginan lingkungan kami menjadi proyek percontohan,” cetusnya. Aktivis gereja yang pernah kuliah di Universitas Sanata Dharma Jakarta itu mengaku mendapat ide budi daya cacing setelah menyaksikan talk show Kick Andy di televisi. Usai menonton, dia menghubungi bintang tamu yang menjadi narasumber. Sampai saat ini saya masih berkomunikasi dengan narasumber itu,” ungkapnya. (c1/abi)
MATI: Sugeng dengan tanaman tomat di Dusun Karangrejo, Desa/ Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (26/2).
AGUS BAIHAQI/RABA
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Sabtu 28 Februari 2015
BLAMBANGAN RAYA
35
Petani Lereng Raung Panen Manisa ISU: Kades Subali dan penyuluh pertanian usai melakukan penyuluhan kepada petani buah naga di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kamis lalu (26/2).
SHULHAN HADI/JPRG
Tepis Isu Keracunan Buah Naga PESANGGARAN - Beberapa hari terakhir ini masyarakat di sekitar Kecamatan Pesanggaran digegerkan dengan isu warga meninggal akibat keracunan buah naga. Dalam informasi yang menyebar itu, warga yang meninggal akibat makan buah naga itu berasal dari Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran.
Akibat isu menyesatkan itu, Kepala Desa (Kades) Sumbermulyo, Subali, dan petugas penyuluh pertanian sempat kelabakan. “Informasi orang meninggal makan buah naga memang ramai, tapi warga kami tidak ada,” cetus Kades Subali. Gara-gara isu itu, Kades Subali mengaku telah mengumpulkan pa-
ra petani buah naga di desanya. Selanjutnya, mereka diberi penyuluhan. “Pedagang buah naga yang ke desa kami jadi menurun,” katanya. Salah satu penyuluh pertanian, Didin Yuli Lena, mengatakan akibat isu itu petani mulai diajak mengubah pola perawatan tanaman. Selain itu, dampak buruk isu itu banyak petani yang resah. “Kita be-
rusaha mengubah pola, kaitannya di pemasaran,” terangnya. Koordinator penyuluh pertanian BPP Kecamatan Pesanggaran, Sugito mengatakan, jenis obat yang digunakan para petani untuk merawat buah naga itu jenis yang lazim digunakan. “Obat tidak sampai meracuni warga yang makan,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Februari Bertabur Prestasi
SMP Bustanul Makmur Juara MAKO, English, dan MIPA GENTENG – Seiring perkembangan zaman, Sumber Daya Manusia (SDM) mutlak diperlukan untuk menciptakan kreativitas, teknologi, serta hasil budaya demi terjaganya kelangsungan hidup manusia. Ini merupakan tema besar yang diusung Smasa Jember Cup XII 2015, sebuah kompetisi mata pelajaran Matematika, IPA, Ekonomi, dan Bahasa Inggris untuk siswa SMP/MTs se-Karesidenan Besuki dan Lumajang. Panitia mengatakan, SCC XII yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari lalu, merupakan bentuk usaha peningkatan kemampuan siswa sebagai tolok ukur menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui kompetisi. Cabang kompetisi yang diselenggarakan meliputi MIPA, MAKO, dan English. Berkaitan dengan hal tersebut, di tahun ini SSC hadir dengan mengusung tema Work Hard Beats Talent When Talent Doesn’t Work Hard. Pada kesempatan baik tersebut, atas segala usaha dan kerja keras selama sebulan maka Tim MAKO SMP Bustanul Makmur Putri, AR, M. Habiburrahman dan M. Fahrul Afandi berhasil meraih Juara 1 untuk SCC MAKO 2015. Hal ini merupakan pencapaian terbaik tim MAKO SMP Bustanul Makmur Genteng. Selain itu delegasi yang dikirim dalam kompetisi SAC (Science App-
JUARA: Tim MAKO SMP Bustanul Makmur Genteng meraih juara 1 Smasa cup XII Jember.
KALIBARU - Para petani manisa yang menanam di sekitar lereng Gunung Raung, wilayah Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, kini sedang panen besar. Sayuran khas Kalibaru itu banyak diserbu pedagang dari berbagai daerah. Salah satu pedagang manisa asal Kecamatan Genteng, Agus Wahyudi, 29, mengaku untuk mendapatkan sayuran itu, dirinya datang langsung ke kawasan lereng Gunung Raung. “Saya langsung ke lereng Gunung Raung. Sekarang sedang panen,” katanya. Wahyudi mengakui, manisa yang langsung diambil dari para petani itu akan dijual lagi ke Pasar Rogojampi dan Genteng. Selain itu, dia juga mengirim manisa hingga ke Jember. “Yang paling banyak kita jual ke Genteng,” ujarnya. Salah satu pengepul manisa, Hanafi, 30, warga Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, itu mengatakan stok manisa saat ini sangat banyak. “Sekarang sedang panen raya,” ungkapnya. Para pedagang menjual manisah seharga Rp 1.500 setiap jinah (10 biji). Harga menurun karena musim hujan. “Kalau musim kemarau, satu jinah harganya Rp 4.000,”
SHULHAN HADI/JPRG
MELIMPAH: Para petani memanen Manisa di lereng Gunung Raung, wilayah Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Kamis lalu (26/2).
cetusnya. Hanafi mengaku, dalam sehari mampu menyetor 3.000 buah manisa ke pasaran. Pekerjaan itu
sudah dilakoni sejak sebulan terakhir. “Setiap hari kirim 3.000 manisa ke Pasar Genteng dan Rogojampi,” jelasnya. (sli/c1/abi)
Milad ke-40 TK Aisyiyah II Banyuwangi
Isi Perayaan dengan Family Day BANYUWANGI – Keluarga besar Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah II Banyuwangi tengah berbahagia. Karena sekolah yang ada di Jalan Basuki Rahmat Gang Cempaka ini sedang merayakan hari jadinya. Serangkaian kegiatan digelar untuk menyemarakkan milad sekolah TK Aisyiyah II yang ke-40 tersebut. Kegiatan yang digelar itu di antaranya lomba mewarnai orang tua dan anak, memindahkan bendera, memakai baju, mengelompokkan warna, tarik tambang, hingga lomba kelompen. Tidak hanya didominasi kalangan siswa, lomba ini juga sebagian di antaranya diperuntukkan bagi kalangan orang tua murid. Seperti di antaranya tarik tambang untuk kalangan bapak dan kelompen untuk para ibunya. Lomba ini diperuntukkan bagi semua siswa mulai dari Kelompok Bermain hingga kelompok B. Kegiatan ini sendiri digelar di Pantai Boom pada 21 Februari lalu. Dan sebagai puncak acara, pagi hari ini, peringatan Milad TK Aisyiyah II Banyuwangi ini akan diisi dengan pawai taaruf. Pawai ini akan diikuti semua peserta didik kelompok bermain, dan TK, guru, dan kalangan orang tua siswa. Pawai yang mengambil start di halaman Wijaya di Jalan MH Thamrin hingga halaman sekolah ini akan diiringi oleh kirab drum band Gita Surya Persada TK Aisyiyah II. Selain itu kegiatan milad ini juga akan dipungkasi dengan kegiatan bakti sosial (baksos). “Baksos dengan bentuk sembako akan dibagi sepanjang rute
NIKLAAS ANDRIES/RABA
SEMANGAT: Siswa TK Aisyiyah II mengikuti lomba memindah bendera di Pantai Boom. yang dilewati pawai mulai Jalan MH Thamrin, Jalan Basuki Rahmat, hingga sekolah,” ujar Asnilna Rahmawati, Kepala Aisyiyah II Banyuwangi. Dalam momentum Milad TK Aisyiyah II ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai lewat kegiatan tersebut. Di antara tujuan itu adalah anak bisa bermain bersama orang tuanya. Di samping itu, ajang ini diharapkan bisa menjadi sarana mengenal satu sama lain dengan orang tua siswa. Dan dipilihnya Pantai Boom, mengandung keinginan sebagai sarana untuk pengenalan lingkungan. (*/nic/bay)
SMP BUMA FOR RABA
lication Competition) yang digelar di SMAN Glagah Banyuwangi pada tanggal 22 Februari 2015 berhasil mencapai juara II.“Mereka adalah Ari Majid Sonhaji, M.Fahrul Afandi, dan Nadiya Dini Rifqi. Yaa..Syukur bangetlah bulan ini bisa berhasil,” ujar Sonhaji yang akrab dipanggil Soni ini. Sementara itu masih di bulan yang sama, ajang
Story Telling Contest yang digelar oleh SMAN 1 Glenmore, salah satu siswa terbaik di SMP Bustanul Makmur, Genteng atas nama Kamila Sayentis Tsani berhasil menapaki puncak prestasi sebagai peraih juara satu. “ Alhamdulillah anak-anak makin percaya diri rupanya,” ujar Kepala Sekolah Dwi Wahyu HB, S.Pd. (adv/azi/bay)
Camat Ancam Tutup Tempat Kos Nakal ■ GEREBEK...
Sambungan dari Hal 34
“Berdasar laporan warga, mereka itu sudah sejak tadi malam (kemarin malam),” terang Rusmiyadi. Atas laporan itu, jelas Rusmiyadi, pihak Satpol PP mengajak anggota Polsek Genteng dan Koramil Genteng memeriksa rumah kos tersebut. “Kita datang, rumah itu tertutup dan terkunci. Baru dibuka setelah pintunya kita gedor,”
katanya. Saat pintu dibuka, jelas dia, ketiga pasangan itu tampak sudah berpakaian lengkap. Mereka langsung dibawa ke kantor kecamatan untuk dilakukan pembinaan. “Ada yang masih pelajar. Mereka bukan muhrim tapi di dalam kamar dengan pintu terkunci,” ujarnya. Kepala Desa (Kades) Genteng Wetan, Hasan, mengakui bahwa di desanya memang banyak tempat kos. Pihaknya sudah sering
menyampaikan larangan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim berada di dalam kamar kos. “Kami juga sering memeriksa,” dalihnya. Setelah ada kejadian tersebut, jelas Kades Hasan, pihaknya akan lebih ketat menerapkan aturan terhadap tempat kos di desanya. “Bila ada yang melanggar, akan kita beri sanksi tegas,” ungkapnya. Camat Genteng, M. Narowi, menyatakan pihaknya akan me-
nutup tempat kos yang tidak mengindahkan aturan dan perda yang telah ditetapkan. “Kalau melanggar dan melebihi batas akan kita tutup,” ancamnya. Untuk mengendalikan keberadaan tempat kos yang sesuai dengan aturan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan para ketua RT yang di tempatnya ada tempat kos. “Kita akan beri pembinaan pada para ketua RT,” katanya. (sli/c1/abi)
ISTIMEWA
APRESIASI: Lima orang account officer terbaik dan dua orang pimpinan cluster terbaik selama tahun 2014 mendapat penghargaan dari manajemen BPR Wilis.
Harga Terkini hanya Rp 800 per Kg BPR Wilis Genap Berusia 33 Tahun
■ TERSERANG...
Sambungan dari Hal 34
Sugeng mengaku saat ini dirinya menanam tomat di lahan seluas 0,25 hektare. Tanaman itu, jelas dia, tumpang sari atas tanaman jeruk yang baru berumur setahun. “Saya sudah biasa menanam tomat dan cabai. Ini kayaknya lagi apes,” terangnya. Selain tanaman terkena bercak daun, lanjut dia, harga tomat di
pasaran juga merosot. Sejak menanam 70 hari lalu, dirinya telah lima kali memanen dengan hasil cukup lumayan. Hanya saja, harganya terus merosot. “Hasil cukup lumayan, tapi harga terus turun,” ungkapnya. Tanaman tomat miliknya itu, jelas dia, kali pertama di panen pada 10 Februari 2015. Saat itu hasil panen mencapai empat kuintal dengan harga Rp 2.300 per kilogram (kg). Panen kedua pada 13 Februari 2015
dirinya berhasil memanen satu ton dengan harga hanya Rp 1.500 per Kg. “Harganya anjlok,” cetusnya. Sugeng mengaku pada 17 Februari 2015 sempat memanen tomat dan dapat 1,7 Ton. Hanya, harganya kembali turun hingga Rp 1.100 per Kg. Pada 19 Februari 2015 tanaman tomat itu kembali dipanen dan dapat 2,2 Ton. “Panen keempat harga tetap Rp 1.100 per Kg,” terangnya. Pada 22 Februari 2015, Sugeng kembali memanen tanaman to-
matnya dan hasilnya 2,0 Ton. Pada panen kali ini harga anjlok hingga angka Rp 800 per Kg. “Ini tanaman sudah akan mati, jadi tinggal memanen,” ungkapnya. Dengan harga yang terus menurun itu, Sugeng menyatakan hasil yang didapat itu termasuk rugi. Sebab, biaya pembibitan hingga perawatan telah menghabiskan dana Rp 9 juta. “Dana itu belum termasuk membayar tenaga buruh,” tuturnya. (c1/abi)
Banyak Sepeda Motor Mogok ■ BANJIR...
Sambungan dari Hal 34
“Setiap hujan ya seperti ini. Air mau dibuang ke mana? Selokannya sudah penuh dan meluber ke jalan,” ujar Roby, 36, salah satu warga setempat. Pantauan Jawa Pos Radar Gen-
teng, akibat banjir di jalanan sepanjang 100 meter tersebut, kendaraan roda dua dari dua arah banyak yang melewati SPBU. Sebagian juga ada yang nekat menerjang air. Kendaraan roda empat terpaksa harus merambat. Tingginya air di jalan raya itu kerap menyebabkan motor yang
nekat menerjang jadi mogok. Mereka pun terpaksa menuntun motornya. “Mesin mati karena busi terkena air,” cetus Keni Indrawan, 15, asal Dusun Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi. Bukan hanya Keni, pengendara lain juga banyak yang bernasib sama. Mesin motornya mati di
tengah jalan saat nekat menerjang banjir di jalan raya tersebut. “Kapan jalan ini diperbaiki? Setiap hujan selalu banjir. Pemerintah harus cepat merespons. Ini sudah bertahun-tahun,” keluh Suprapto, 45, salah seorang pengendara motor yang mengaku dari Kecamatan Srono. (ddy/c1/abi)
JEMBER - BPR Wilis genap berusia 33 tahun pada tanggal 24 Februari 2015. Dalam usia 33 tahun itu, BPR Wilis menggelar berbagai perayaan. Jajaran Komisaris dan pemegang saham BPR Wilis beserta jajaran direksi, Kepala Cabang, Kepala Bidang, Kepala Bagian dan perwakilan karyawan BPRWilis. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BPR Cinde Wilis, Theresia Jetty menyampaikan harapannya, bahwa dengan bertambahnya usia semoga BPR Wilis bisa berkembang dan semakin maju, terlebih dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat, terutama masyarakat Jember dan sekitarnya. Kematangan usia BPR Wilis, dibuktikan juga dengan pemberian apresiasi kepada Account Officer terbaik yang telah mampu menunjukkan prestasinya selama periode tahun 2014 dengan diselenggarakannya acara penganugerahan AO terbaik 2014 yang diselenggarakan di Hotel Ijen View Bondowoso yang dihadiri oleh seluruh jajaran Komisaris, Direksi, Kepala Cabang, Kepala Bidang, Kepala
Cluster dan seluruh Account Officer BPR Wilis Group yang berjumlah lebih kurang 120 peserta. Pada acara tersebut terpilih 5 orang Account Officer terbaik yang pantas untuk menerima penghargaan atas prestasi kerjanya selama periode tahun 2014. AO terbaik peringkat ke 1 jatuh pada Hendro Pratikto dari Cluster Balung dengan Baki Debet yang dikelola per akhir Desember 2014 sebesar Rp 11.718.00,00 dan NPL sebesar 1,61 %. Selain itu ditetapkan juga 2 orang pimpinan cluster terbaik selama tahun 2014 yaitu Afrizal Windi Kepala Cluster Balung dari BPR Cinde Wilis Jember, dan Ganang Sri Pandoyo Kepala Cluster dari BPR Tanggul Arto Lumajang. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan kinerja karyawan Wilis Group terutama di unit AO akan terpacu untuk lebih semangat dalam bekerja dan menunjukkan prestasi dan tanggung jawab yang lebih baik dalam melaksanakan tugas harian sebagai marketing. (*/bay)
Terdapat Perumahan di Hulu Sungai ■ TIRTA...
Sambungan dari Hal 34
“Rusak karena baru banjir,” terang Lilik, 20, salah satu penjaga loket air terjun Tirta Kemanten. Menurut Lilik, di daerah hulu sungai itu terdapat perumahan warga. Mereka sudah diminta tidak membuang sampah di sungai, tapi juga tidak di-
gubris. “Mereka tetap buang sampah di aliran sungai,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Objek wisata air terjun Tirta Kemanten tersebut dikelola perorangan. Pengunjung yang akan masuk dikenakan tarif Rp 2.000 per orang dan parkir motor Rp 1000. “Ramai pengunjung itu pada Minggu dan hari libur, tapi ya tidak sampai ratusan orang,” katanya. (sli/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
OPINI
36 UNJUK RASA
BAGUS SUPRIADI/RADAR JEMBER
KUMPULKAN KOIN: Puluhan mahasiswa Unej gelar aksi protes Perdana Menteri Australia Tonny Abbott yang mengungkit sumbangan bencana Tsunami di Aceh.
Mahasiswa Protes PM Australia KALIWATES – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) rayon FKIP Unej menggelar aksi koin untuk Australia Kamis lalu (26/2). Penggalangan koin itu sebagai bentuk protes atas sikap negeri Kanguru yang terkesan meremehkan Indonesia. Ketua rayon PMII FKIP Jember, Rifai mengatakan, aksi tersebut akan dilakukan selama dua hari, mulai dari Rabu hingga Kamis (hari ini, red). Bahkan, koin yang terkumpul akan diberikan pada rektor Unej. “Jadi akan kami tunjukkan ke rektor agar dikirim ke Jakarta,” katanya. Menurut dia, kebijakan Presiden Jokowi yang berani memberikan sikap tegas terhadap pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott atas kasus Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ini wajib diapresiasi. ”Kami juga kecewa, karena Abbot mengaitkan sumbangan yang diberikan oleh Australia pada Indonesia ketika terjadi bencana tsunami Aceh 2004 lalu. Jadi di situ diungkit, Indonesia kok tidak melihat bantuan mereka sehingga hendak mengeksekusi warganya,” terangnya. Sehingga, sikap Presiden Jokowi untuk meneruskan hukuman mati pada dua warga negara Australia sangat didukung oleh mereka. Karena, luar negeri tidak boleh dan tidak berhak mengatur dan intervensi kebijakan pemerintah Indonesia. “Jadi kami galang koin untuk protes pada mereka,” tambahnya. Dua terpidana mati tersebut, menurut Rifai, sangat pantas mendapat hukuman mati karena dampak narkoba sangat mengancam masa depan generasi bangsa. Selain itu, para pengguna atau pengedar bisa jera dengan hukuman itu. (gus/hdi/jpnn/bay)
Jawa Pos
Kamis 28 Februari 2015
Pilkada dan Kontestasi Nilai Kebangsaan PE RTE NG AHAN Februari 2015 lalu paripurna DPRRI telah mengesahkan perubahan atas UU No. 1 Tahun 2015 tentang penetapan Perppu No. 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota menjadi undang-undang. Sejumlah perubahan diberlakukan mulai penghapusan uji publik hingga penetapan paket kepala daerah dan wakilnya. Perubahan yang disepakati dalam UU tersebut, antara lain penyelenggara pilkada adalah KPU, sehingga tidak ada lagi perdebatan tentang rezim pemilu atau rezim pemkab yang berimplikasi pada penyelenggara pemilu. Penyelenggaraan pilkada tidak lagi menjadi 17 bulan melainkan menjadi hanya tujuh bulan. Juga disepakati menghapus uji publik. Uji integritas dan kapasitas dilakukan partai politik atau gabungan partai politik yang bersangkutan lewat sosialisasi. Khusus calon independen ada tahap sosialisasi yang dilakukan
calon yang bersangkutan. Syarat calon kepala daerah minimal harus berpendidikan SMA sederajat. Dalam UU itu juga disepakati bahwa pilkada akan dilaksanakan satu paket antara calon kepala daerah dengan wakilnya. Pilkada juga disepakati satu putaran dengan ambang batas kemenangan nol persen. Sengketa pilkada akan ditangani Mahkamah Konstitusi (MK). Perangkat aturan penyelenggaraan pilkada telah tersedia. Sejumlah daerah juga tengah bersiap menyelenggarakan pilkada serentak di akhir 2015 ini, termasuk Kabupaten Banyuwangi. Dalam konteks pilkada Banyuwangi, sejatinya proses pilkada khususnya proses rekrutmen calon kepala daerah sudah berlangsung sejak akhir 2014 lalu. Partai politik dan gabungan partai politik yang akan mengusung calonnya tengah mempersiapkan calon bupati-wakil bupati melalui mekanisme internal masing-masing. Di tingkat itu diharapkan terjadi proses seleksi secara matang,
O L E H
SETYANINGSIH * sehingga menghasilkan calon kepala daerah yang kompeten dan memiliki integritas tinggi. Sehingga, mampu menggerakkan pembangunan daerah secara optimal demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan. Di samping itu, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kabupaten Banyuwangi juga
diharapkan menampilkan para calon kepala daerah yang memiliki jiwa kebangsaan dan berpegang teguh kepada Pancasila, sehingga mampu menjadi perekat sosial yang tangguh di tengah masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang memiliki tingkat pluralisme tinggi. Pancasila yang menjadi dasar negara dan ideologi bangsa selama ini terbukti mampu merekatkan keanekaragaman dan kemajemukan bangsa. Nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, termanifestasi menjadi dasar negara, ideologi nasional, dan jati diri bangsa, serta menjadi semangat kebangsaan. Sebagai dasar negara, nilai-nilai kebangsaan tersebut melandasi segala kegiatan pemerintahannegara, baik dalam pengelolaan pemerintahan-negara maupun dalam membangun hubungan dengan negara-negara lain. Nilainilai kebangsaan dalam hal ini
juga sebagai landasan etik bagi penyelenggara negara, termasuk para kepala daerah. Modalitas kebangsaan sangat dibutuhkan bagi para pemimpin bangsa dalam segala tingkatkan, termasuk para calon kepala daerah. Komposisi penduduk Kabupaten Banyuwangi yang sangat beragam seyogianya menjadi media semai nilai-nilai kebangsaan. Itu tidak hanya dilakukan ketika “berebut pengaruh” calon pemilih. Adalah sebuah keniscayaan bagi Kabupaten Banyuwangi akan memiliki sosok pemimpin sebagaimana digambarkan di atas, karena banyak bakal calon kepala daerah yang muncul memenuhi kriteria tersebut. Semoga Pilkada Banyuwangi 2015 tidak hanya menjadi ajang kontestasi politik-demokrasi yang cenderung menjadi arena konflik kepentingan semata, melainkan pilkada sebagai ajang kontestasi nilai-nilai kebangsaan yang mengarah pada harmoni. *) Anggota DPRD Banyuwangi.
Pendidikan Inklusif Perlu Dipantau BEBERAPA hari lalu saya menghadiri lomba FL2SN, OSN, O2SN dan HAN Pendidikan Khusus Dikdas/Dikmen Kabupaten Banyuwangi 2015. Salah satu jenis lomba yang saya tonton adalah pantomim. Saya terkesima dengan penampilan mereka. Menurut saya penampilan siswa SLB tersebut sangat bagus. Bila lawan lombanya berasal dari sekolah reguler, saya masih yakin siswa SLB tersebut akan jadi pemenang. Pikiran saya pun menerawang jauh, membayangkan kondisi anak berkebutuhan khusus di luar sana. Sudahkah mereka berkesempatan memperoleh pendidikan seperti mereka yang hadir dan menjadi peserta lomba? Dalam UUD 1945 (amandemen), khususnya Pasal 31 ayat (1), sudah jelas dinyatakan bahwa setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan. Pada ayat (2) disebutkan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai. Permendiknas RI No. 70 Thn. 2009 juga menyatakan bahwa semua peserta didik yang memiliki kelainan berhak mengikuti pendidikan dalam satu lingkungan secara bersama–sama dengan peserta didik umumnya. Maksudnya, mereka berhak mengikuti pendidikan secara inklusif di satuan pendidikan tertentu sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Pendidikan inklusif adalah pendidikan khusus siswa penyandang cacat. Tujuan pendidikan inklusif adalah merangkul semua anak, terutama anak–anak yang selama ini ditolak mendapat pendidikan di sekolah reguler. Sekolah inklusif
O L E H
NANI ASIANY * merupakan sekolah yang memberi kesempatan anak didik berkembang sesuai kemampuan. Selain itu, juga menciptakan kelas yang ramah kepada semua anak didik, sehingga mereka senang belajar. Pernah ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta; seorang ibu mendaftarkan putranya yang berkebutuhan khusus ke sekolah reguler, tapi selalu ditolak. Ada delapan sekolah yang dituju, tapi semua menolak dengan berbagai alasan. Akhirnya, si anak disekolahkan di sekolah alam. Apa yang terjadi? Ternyata anak tersebut memiliki bakat luar biasa. Dia memenangkan sebuah olimpiade. Selanjutnya, Menteri Pendidikan
Anies Baswedan menyampaikan, andaikata anak yang berkebutuhan itu adalah anak kita sendiri. Banyuwangi sudah mendeklarasikan sebagai Kabupaten Inklusif pada tahun 2014 lalu. Bagaimana perkembangannya kini? Apakah keberadaan anak yang berkebutuhan khusus di sekitar kita sudah terpantau baik? Apakah mereka sudah bersekolah? Dengan dinyatakan sebagai Kabupaten Inklusif, tentu perlu tindak lanjut agar semua lembaga pendidikan di Kabupaten Banyuwangi ini menerima anak tanpa kecuali. Tidak harus semua anak berkelainan berada di kelas reguler setiap saat. Sebagian anak yang berkelainan berat dapat berada di kelas khusus atau ruang terapi. Kemudian bagi yang gradasi kelainannya sangat berat, dan tidak
memungkinkan bersekolah di sekolah reguler dapat disalurkan ke sekolah khusus (SLB) atau tempat khusus (rumah sakit). Di lain pihak, tantangan pendidikan inklusif di lembaga pendidikan adalah masih terbatasnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam memberikan layanan kepada anak berkebutuhan khusus. Selain itu, juga sarana dan lingkungan sekolah yang belum sepenuhnya aksesibel bagi anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan, yakni bagaimana atau sudah sejauh mana perkembangan pendidikan inklusif di Banyuwangi terpantau semua pihak. *) Pengawas TK-SD Kec. Giri dan anggota DKB.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 28 Februari 2015
BERITA UTAMA
37
Berharap Dirjen Hubla Turun Tangan n GAPASDAP... Sambungan dari Hal 27
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Novi Budiyanto mengatakan, sebenarnya pihaknya sangat patuh terhadap aturan yang akan berlaku tersebut. Namun, pihaknya menilai apabila instruksi dari Dirjen Hubla tersebut diberlakukan di Pelabuhan LCM Ketapang, apakah mungkin
nanti bisa diterapkan secara maksimal. ”Mengingat kondisi pelabuhan yang tidak mendukung. Prinsipnya kita tunduk dengan Mapel Dirjen Hubla. Tetapi, sarana dan fasilitas di sini tidak mendukung,” jelas Novi. Novi menambahkan, saat ini jumlah kapal jenis LCT di Pelabuhan LCM Ketapang lebih banyak banyak dibandingkan kapal motor penumpang (KMP).
Hal tersebut juga bisa menjadi kendala apabila instruksi itu nanti diterapkan. ”Kalau sarana dan fasilitas mendukung ya tidak masalah,” imbuh Novi. Intinya, Gapasdap berharap pihak Dirjen Hubla, yaitu Kasi Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dan Dirlala, turun langsung terlebih dahulu ke lapangan. ”Apakah mungkin maklumat pelayaran (mapel)
itu diberlakukan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dengan kondisi saat ini,” tegas Novi. Diberitakan sebelumnya, sejak tanggal 3 Maret 2015 nanti kru truk dilarang naik kapal LCT (landing craft tank). Yang diizinkan naik kapal LCT hanya armada. Sebaliknya, sopir, kernet, dan awak truk, harus naik kapal motor penumpang (KMP) di dermaga ASDP Ketapang.
Larangan itu diberlakukan berdasar Maklumat Pelayaran (Mapel) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) No. 16/I/DN-15 Tanggal 23 Januari 2015. Dalam telegram tersebut ditegaskan larangan mengangkut penumpang. Sebab, sampai hari ini masih banyak kapal-kapal jenis LCT yang mengangkut penumpang, termasuk sopir dan kernet truk.
Mengacu telegram tersebut, pelabuhan di Indonesia yang masih menggunakan kapal LCT adalah Pelabuhan Merak-Bakauheni Lampung, Pelabuhan UPP Bojonegara, dan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Masih dalam telegram itu, apabila masih ada LCT yang mengangkut penumpang—sekalipun itu sopir maupun kernet truk— maka pihak yang berwenang di pelabuhan, yaitu Kantor Unit Penyel-
enggara Pelabuhan (KUPP), akan bertindak tegas. ”KUPP tidak menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB) kepada pihak kapal. Secara otomatis apabila masih ada kapal maupun sopir dan kernet yang tidak mematuhi instruksi tersebut, kapal tidak bisa diberangkatkan,” tegas Kepala KUPP Kelas III Ketapang, Ispriyanto, kala itu. (tfs/c1/aif)
Sopir Trailer Diduga Mengantuk Warga Merasa Terbantu Operasi Pasar n TRAILER... Sambungan dari Hal 27
Tabrakan keras itu mengakibatkan bodi depan truk dan trailer tersebut ringsek. Selain itu, akibat benturan keras tersebut, sopir trailer yang diketahui bernama Jemaun, 48, warga Dusun Bangsri, RT2/RW2, Desa Kembang, Kecamatan Sringoro, Mojokerto, itu tewas seketika karena terjepit
bodi trailer yang ringsek. ”Trailer itu dari utara tiba-tiba ambil ruas jalan sebelah kanan dan menabrak truk itu. Pertama truk warna biru, selanjutnya truk warna putih,” ujar Firman Ucil, salah satu warga di sekitar lokasi kecelakaan. Data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi dari pihak kepolisian, akibat kecelakaan tersebut, truk warna putih berno-
pol DK 9699 WL yang dikendarai I Putu Nova Ariawan itu ringsek di bagian depan. Sementara itu, truk warna biru bernopol DK 9572 HD yang dikendarai I Gusti Agung pecah pintu kanan, as roda lepas, dan bak kiri belakang penyok. Sementara itu, bodi kanan trailer yang dikendarai Jumaun ringsek. Kanitlaka Polres Banyuwangi, Iptu Sumono, membenarkan bahwa
sopir trailer tewas seketika sesaat setelah kecelakaan terjadi. Korban meninggal dunia lantaran mengalami luka di dada di bagian dalam karena terjepit bodi trailer yang ringsek. ”Dugaan sementara, sopir truk trailer itu kurang hatihati. Diduga akibat mengantuk, trailer yang dikemudikannya oleng ke ruas sebelah kanan dan mengakibatkan kecelakaan,” ungkap Sumono. (tfs/c1/aif)
n EMPAT... Sambungan dari Hal 31
Jumlah ini cukup untuk konsumsi hingga masa panen raya pada pertengahan Bulan Maret. “Mudahmudahan dengan OP ini harga beras di pasaran bisa kembali normal,” ujar Kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo. Kegiatan OP itu mendapat
sambutan positif dari warga. Bu Ali, misalnya, warga Pulau Santen, membeli tiga sak beras sekaligus. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, dia mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar itu. “Alhamdulillah ada beras yang lebih murah. Sekarang harga beras di pasar mahal, sehingga tidak mampu beli banyak,” ungkap Bu Ali.
Hal senada disampaikan Fitria, warga Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Dia mengaku sangat terbantu dengan adanya OP tersebut. Menurut dia, dengan OP itu bisa membeli beras dalam jumlah banya dan harga murah. “Sekarang ini sulit cari beras murah, yang paling murah saja sudah mencapai Rp 9.000 per kilogram, padahal tadi Rp 7.500,” keluhnya. (cin/c1/afi)
Produsen Kirim Beras Keluar Daerah Mance Tertangkap di Desa Setail n BELUM...
n RESMOB... Sambungan dari Hal 27
Belasan lokasi kejadian pecah kaca yang telah diakui pria asal Porong, Sidoarjo, ini terus didalami. “Bisa jadi masih ada lokasi lain yang menjadi tempat dia melakukan kejahatan,” katanya. Untuk mengendus lokasi lain di Banyuwangi, Mance kini menjalani pemeriksaan maraton di Satreskrim. Polisi terus mengembangkan kemungkinan ada lo-
kasi lain selain 12 TKP pecah kaca pria asli Ambon itu. Termasuk, upaya kepolisian memburu dua pelaku lain, Rizal dan Omes, terus dilakukan. Salah satunya berkoordinasi dengan polres samping untuk mempersempit gerak pelaku tersebut. Sebab, besar kemung kinan Mance dkk tidak hanya beraksi di Banyuwangi. Melihat peta perjalanan dalam operasinya, besar kemungkinan dia juga beraksi di sejumlah kota
yang dilalui. Sekadar mengingatkan, pelaku serangkaian kejahatan dengan modus pecah kaca akhirnya bisa dibekuk aparat kepolisian Banyuwangi. Pelakunya adalah Sukarman Hamisi alias Mance, 32, warga Dusun/Desa Simau, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Dia ditangkap di jalan depan Balai Desa Setail, Kecamatan Genteng. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan satu unit motor yang digunakan sebagai
alat kejahatan. Selain itu, juga diamankan sarung tangan, uang tunai dalam bentuk dolar Amerika Serikat, penutup wajah, dan obeng. Meski berhasil ditangkap, polisi terpaksa mengambil sikap tegas. Versi polisi, lantaran melawan saat akan ditangkap, akhirnya polisi ambil sikap. Tidak ingin buruannya kabur, polisi terpaksa melumpuhkan Mance dengan timah panas di kaki kanan. (nic/c1/aif)
Wanita semakin Peduli Kesehatan n GALANG... Sambungan dari Hal 27
Bersama Yasmin Woman’s Club (YWC), wanita berusia 39 tahun itu berhasilmengumpulkan500anggota. Menurut Mamik, perempuan
adalah cahaya keluarga. Jika perempuan sehat dan memiliki pengetahuan kesehatan, maka bersinar dan sehatlah keluarga itu. Sebaliknya, jika seorang ibu sakit atau minim pengetahuan kesehatan, maka reduplah cahaya keluarga.
”Akibat minimnya pengetahuan tentang kesehatan, bukan tidak mungkin akan terjadi hal yang fatal. Itu salah satu alasan kita mendirikan komunitas YWC ini,” kata Mamik. Dijelaskan Mamik, komunitas tersebut bertujuan memberikan moti-
vasi kepada kaum perempuan agar semakin peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga. ”Kami yang ada di komunitas YWC salingbelajartentang duniakesehatan, terutama menjaga diri dan keluarga,” kata wanita yang hobi menyanyi itu. (tfs/c1/aif)
Anak Ketiga Sekolah di Pasuruan n TEKUNI... Sambungan dari Hal 27
Di pasaran, korek api berbahan bakar gas ada yang dijual seharga Rp 1.500 per buah. Di sisi lain, Hasan mematok tarif isi ulang korek seharga Rp 1.200 per buah. Artinya, selisih uang yang harus dikeluarkan antara membeli korek api baru dan ongkos isi ulang hanya Rp 300 per buah. Namun, ternyata tidak semua orang sependapat dengan hitunghitungan tersebut. Buktinya, jasa yang dijajakan Hasan masih diminati masyarakat. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi berada di tempat usaha Hasan selama sekitar 30 menit, ada dua warga yang memanfaatkan jasa isi ulang korek api itu. Hasan mengaku, jika sedang ramai, dalam sehari dia bisa melayani 25 pelanggan yang
mengisi ulang korek api. “Tetapi, kalau sedang sepi, paling lima sampai sepuluh orang yang mengisi korek api di tempat saya ini,” ujar suami Nurbayatin tersebut. Pertanyaan mengapa masih banyak warga yang lebih memilih mengisi ulang korek di tengah serbuan korek api berharga murah terjawab dari pernyataan Wagiyanto, 52, warga Jalan Serayu, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi. Salah satu pelanggan Hasan itu mengatakan, uang yang harus dikeluarkan untuk membeli korek api berharga murah dengan mengisi ulang korek api memang hanya selisih sedikit. “Tetapi, korek api berharga murah itu biasanya cepat rusak. Sedangkan korek api yang berkualitas, harganya bisa sampai Rp 2.500 per buah. Jadi, lebih hemat isi ulang,” cetusnya. Wagiyanto mengaku sering
mengisi ulang korek api miliknya kepada Hasan. Dia menambahkan, dia memiliki empat korek api di rumahnya. “Kalau korek api milik saya ada yang habis gasnya, ya langsung saya isi ulang di sini. Di Banyuwangi ini kan sudah jarang ada penyedia jasa isi ulang korek api,” jlentrehnya. Sementara itu, ada hal yang mengagumkan dari sosok Hasan. Pria yang satu ini ternyata tidak menyepelekan pendidikan bagi ketiga anaknya. Bahkan, dia berhasil mengantarkan anak sulungnya mengenyam pendidikan tinggi. Ya, anak pertama Hasan, yakni Lifara, kini tengah menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri Jember (Unej). “Anak pertama saya lulus SMAN 1 Glagah sekitar tahun 2009. Dia lantas masuk kuliah lewat jalur undangan. Sekarang dia (Lifara)
sudah hampir lulus. Saat ini dia masih menyelesaikan skripsi,” ungkapnya. Selain Lifara, anak kedua dan anak bungsu Hasan juga masih mengenyam pendidikan. Anak keduanya kini duduk di bangku kelas 12 SMK Gajah Mada. Sedangkan anak bungsu Hasan kini masih duduk di kelas 10 SMP di Pasuruan. “Anak ketiga saya bersekolah di Pasuruan. Di sana dia ikut neneknya,” kata Hasan. Hasan menambahkan, dia menggantungkan penghasilannya dari usaha isi ulang korek api tersebut. Selain pekerjaan itu, dia mengaku tidak punya pekerjaan lain. Sementara itu, sang istri mengambil peran sebagai ibu rumah tangga. “Kalau untuk biaya pendidikan, saya usahakan semampunya. Tidak ada pun harus dibuat ada, walaupun haru utang,” cetusnya. (*/c1/aif )
Sambungan dari Hal 31
Di pabrik beras yang berlokasi di Desa Paspan, Kecamatan Glagah, itu stok bahan pangan pokok masyarakat tersebut hanya tersisa lima ton. Kondisi serupa juga terjadi di pabrik yang berlokasi di Kenjo, hanya memiliki stok beras sekitar 15 ton. Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo, melalui Kepala Seksi (Kasi) Perdagangan Dalam Negeri, Budi Utomo mengatakan, sidak itu dilakukan demi mengetahui ada-tidaknya penimbunan beras yang dilakukan pabrik-
pabrik beras. Tujuan lain, pihaknya ingin mengetahui harga beras di tingkat produsen, jumlah stok beras di pabrik, dan ke mana beras tersebut disalurkan. Dalam sidak kemarin, tidak ditemukan indikasi penimbunan beras. Sebaliknya, beberapa pabrik mengalami kekurangan stok gabah. “Karena saat ini Banyuwangi belum memasuki musim panen padi,” ujarnya didampingi Kasi Perlindungan Konsumen dan Metrologi Disperindagtam, Legimin. Menurut Budi, harga beras medium di tingkat produsen berkisar antara Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu
per kilogram. Temuan lain, sebagian produsen beras di Banyuwangi memasarkan beras produksinya ke luar daerah. “Tetapi kami tidak bisa membatasi. Kami hanya mengimbau pabrik memasarkan berasnya untuk memenuhi kebutuhan di Banyuwangi. Jika kebutuhan lokal sudah dicukupi, sisanya baru dipasarkan ke luar daerah,” pintanya. Budi menuturkan, ketersediaan gabah yang kini menipis diprediksi segera normal beberapa pekan ke depan. Sebab, dalam beberapa pekan mendatang, wilayah Banyuwangi memasuki musim panen raya. (sgt/c1/afi)
Komisi III Janji Jadwalkan Hearing Ulang n WARGA... Sambungan dari Hal 28
“Seharusnya dia (Plt. Kadis KP) menemui kami, bukan malah mendatangi acara fashion yang saya rasa jauh lebih penting urusan masyarakat. Kita hanya ingin tahu uang hasil pendapatan ke mana, karena saya sudah cek ke Dispenda tidak ada yang masuk,” tegas Fendi. Warga menuntut pengelolaan pantai Pulau Merah dikembalikan ke masyarakat dan pembagian hasilnya lebih adil. Menurut warga, pembagian 10 persen untuk 55 anggota dan pihak lain, termasuk perangkat desa, tidak cukup. “Dulu sebelum ada kesepakatan KBM (kesatuan bisnis mandiri) Perhutani dan Disbudpar Banyuwangi kita bisa dapat pembagian sampai 50 persen. Tapi sekarang hanya dapat 10
persen. Kita juga tahu pemkab sudah mengeluarkan biaya tidak sedikit, tapi kita juga butuh kejelasan supaya tidak hanya menjadi buruh,” kata Fendi. Manajer Operasi KBM Wisata dan Jasa Lingkungan Perhutani Wilayah Jatim, Setyo Salindra Putri, mengatakan bahwa dirinya memang tidak mengetahui PKS (perjanjian kerja sama) yang dilakukan Perhutani dan Pemkab Banyuwangi. Karena saat itu dirinya tidak tergabung di dalam tim. Namun, setelah melihat isi PKS dirinya melihat belum ada keterlibatan masyarakat. Sehingga, dirinya berinisiatif memperbaiki agar masyarakat terlibat di dalamnya. Pembagian hak 10 persen yang diberikan kepada masyarakat, kata Setyo, belum tertuang dalam PKS. Dalam perjanjian itu kesepakatannya adalah pembagian
50:50 antara KBM Perhutani dan Pemkab Banyuwangi setelah dipotong pajak dan biaya operasional. “Kita menangani Pulau Merah sejak 9 Oktober. Saat itu PKS sudah selesai dibuat, belum ada masyarakat yang dilibatkan dalam kesepakatan itu,” jelas wanita yang akrab disapa Ida itu. Ketua Komisi II DPRD Marifatul Kamila berjanji akan mengagendakan kembali hearing dengan Plt. Kepala Disbudpar MY. Bramuda, KBM Jatim, dan Perhutani Wilayah Selatan. “Mungkin nanti kita bisa libatkan kepala Dispenda dan kepala BPKAD agar datang dan menjelaskan uangnya masuk ke PAD ataukah tidak. Berdasar keterangan Dinas Pariwisata, masyarakat sebenarnya mau dilibatkan, tapi mereka tidak sabar,” ujar Marifa. (fre/c1/afi) KOLABORASI: Perwakilan DKP, Dispendik, dan Disbudpar, menggelar rapat persiapan membahas teknis perhelatan Green and Recycle Fashion Week kemarin.
Gauli Anak Tetangga, Amirudin Diganjar 7 Tahun CHIN JULLIEN/RABA
BANYUWANGI - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi menjatuhkan vonis tujuh tahun penjara kepada Amirudin, 46. Warga Dusun Kebonrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, itu dinilai bersalah karena melakukan persetubuhan dengan anak di bawah umur. Selain penjara, Amirudin juga dikenai denda Rp 60 juta subsider tiga bulan kurungan. Amirudin dianggap bersalah melanggar Pasal 81 ayat 2 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002
tentang perlindungan anak. Pria yang rambutnya sudah beruban itu dianggap telah memperdayai Saritem (samaran), 14. Gadis belia itu dicabuli sekira 24 September 2014 lalu. Dalam menjatuhkan putusan, ketua majelis hakim Achmad Rasyid berdasar pertimbangan yang meringankan dan memberatkan terdakwa. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan terdakwa telah merusak masa depan korban. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa belum
pernah dihukum, berterus terang, dan menyesali perbuatannya. Putusan yang didok tersebut sebetulnya lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum. Sebelumnya, jaksa menuntut sembilan tahun penjara plus denda Rp 60 juta subsider enam bulan kurungan. Terkait putusan tersebut, terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya, Tomy Yudianto, itu mengaku menerima putusan tersebut. Sekadar mengingatkan, kejadian yang menimpa Saritem
terjadi saat korban sedang bermain di dekat rumah terdakwa. Melihat korban bermain, terdakwa mengajaknya masuk ke dalam kamar. Suasana rumah yang sepi membuat terdakwa leluasa beraksi. Puas beraksi, terdakwa memberikan uang tutup mulut Rp 50 ribu. Perbuatan cabul itu bukan kali pertama dilakukan Amirudin. Bulan Agustus 2014 korban juga dicabuli di rumahnya. Kasus itu terbongkar berkat pengakuan korban kepada ibunya. (nic/c1/aif)
GRFW untuk Mengurangi Volume Sampah n RECYCLE... Sambungan dari Hal 28
“Tujuh puluh persen bahannya menggunakan kertas bekas, sisanya boleh dikombinasikan dengan bahan lain seperti kain perca, kain batik atau aksesori lainnya,” tuturnya. Kriteria penilaian pakaian harus bermotif, orisinalitas atau keaslian ide, karya dan keunikan serta kreativitas ketepatan. “Pengaplikasian
pada desain baju, konsep dan inovasi kreatif desain juga akan menjadi kriteria penilaian,” terang Arief. Arief menambahkan, desain baju akan diarahkan oleh perancang. Untuk membentuk baju yang terbuat dari bahan kertas tersebut butuh perlakuan khusus agar bisa digunakan dengan nyaman. “Mungkin akan ada penambahan bahan untuk menambah efek,” katanya.
Kegiatan GRFW merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk mengurangi volume sampah dan mengurangi dampak global warming. “Banyak manfaatnya, sesuai namanya saja, kita memanfaatkan kembali sampah yang ada hingga memiliki nilai seni dan nilai jual, dari situ kita juga terlatih untuk lebih kreatif dan inovatif,” pungkasnya. (cin/c1/afi)
Lacak Pembuang Bayi, Polisi Data Orang Hamil BANYUWANGI - Polisi terus melacak asal-usul dan siapa orang tua bayi malang yang ditemukan tewas di Jalan Ikan Layur, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Rabu lalu (25/2) hingga kemarin. Kini polisi masih melakukan pemeriksaan saksi dan barang bukti yang ditemukan petugas di lapangan. Hasilnya, belum ada perkembangan berarti. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran terkait temuan mayat bayi tersebut. Pihaknya sudah
meminta semua jajaran, termasuk di tingkat polsek, mengidentifikasi kemungkinan orang tua bayi tersebut. “Kami masih melacak asal-usul dan siapa orang tuanya,” katanya. Selain melibatkan jajaran yang ada, Wahyudin Latief juga akan berkoordinasi dengan pihak lain, termasuk bidan. Itu dimungkinkan karena semua data orang hamil di beberapa bagian Banyuwangi terekam di sana. Itu bisa menjadi petunjuk awal bagi polisi untuk memburu pelaku pembuangan bayi tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden pembuangan bayi menggegerkan warga yang tinggal di Jalan Ikan Layur, Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, pagi kemarin. Aksi tak beradab tersebut menyebabkan bayi yang diperkirakan baru lahir tersebut menemui ajal. Kali pertama ditemukan, jasad bayi berkelamin laki-laki itu terbungkus rapi. Sepintas tidak terlihat bungku-
san itu berisi jasad bayi. Bungkusan paling luar berupa karung, kemudian kardus, dan sebuah kain menyerupai tas. Penemu mayat bayi itu adalah Mohamad Mundir, 56, warga Dusun/Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Pagi itu pukul 07.30 Mundir bermaksud melihat tanaman sabrang (ubi jalar) dan bawang di persawahan Sutri. Saat itu buruh tani tersebut melihat karung goni yang tergeletak persis di
pinggir jalan. Maksud Mundir ingin mengambil karung goni itu untuk menutupi motornya dari sinar matahari. Saat diangkat, ternyata karung goni itu berat. Penasaran dengan isi karung, Mundir pun membukanya. Mundir semakin penasaran dengan isi karung tersebut. Dia pun segera membuka kardus dan memotong tali ban yang melingkar. Betapa terkejutnya dia saat mendapati kepala bayi muncul dari dalam kardus. Kepala bayi itu muncul dari benda menyerupai tas yang digunakan meny-
impan jasad bayi tersebut. Di tubuhnya masih ditemukan bercak darah yang belum lama kering. Diduga, bayi itu belum lama meninggal atau belum lama dibuang. Diperkirakan, bayi ini meninggal kurang dari 12 jam. Panjang bayi itu lebih-kurang 50 cm dan berat lebih-kurang 3 kilogram. Di dalam kardus itu ditemukan celana pendek warna hitam. Kemudian, jasad bayi malang itu dievakuasi ke kamar mayat RSUD Blambangan untuk keperluan otopsi. (nic/c1/aif)
RADAR BANYUWANGI
OLAHRAGA
38
Jawa Pos
Sabtu 28 Februari 2015
SEPAK BOLA
Juara Bertahan SD Pastikan Lolos ROGOJAMPI - Turnamen sepak bola antarpelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi masih terus berlangsung. Di setiap zona masih terdapat berbagai pertandingan yang melibatkan tim tingkat SD, SMP, dan SMA se-Banyuwangi. Tetapi, laju juara bertahan tampaknya belum terhenti. Seperti yang ditorehkan tim SDN 1 Rogojampi. Juara LPI Banyuwangi edisi tahun 2014 itu melenggang mulus ke babak final zona II yang dipusatkan di Lapangan Concrong, Kecamatan Rogojampi. Selain lolos ke babak final, mereka juga sekaligus lolos ke babak utama yang akan dihelat di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Hanya, mereka butuh lolos dengan predikat juara grup atau runner up. Sebab, pada partai final zona II nanti mereka akan bertemu tim SDN 1 Watukebo. Apa pun hasil laga tersebut, kedua tim samasama lolos. Namun, duel kedua tim itu syarat gengsi dan menjadi pertaruhan untuk tim terbaik di zona II. Sama halnya SDN 1 Rogojampi, juara bertahan tingkat SMP, tim SMPN 1 Srono lolos ke babak berikutnya. Mereka telah mengisi satu tempat di babak delapan besar. Juara bertahan akan bersaing dengan tim SMPN 2 Rogojampi, tim SMPN 1 Rogojampi, dan SMPN 3 Rogojampi. Persaingan lain melibatkan tim SMPN 1 Kabat yang akan berhadapan dengan tim SMPN 2 Singojuruh serta MTs Rogojampi versus SMPN 1 Songgon. Sementara itu, juara LPI Banyuwangi dua kali, tim SMAN 1 Rogojampi tampaknya masih menjadi unggulan. Tim asuhan Nursyamsi itu akan bersaing dengan tim SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi. Selain itu tim SMK Ihya’ Ulumudin Singojuruh yang akan berhadapan dengan tim SMAN 1 Srono. Tim SMAN Darusholah Singojuruh akan menantang tim SMA Al Hikmah, Muncar dan tim SMK Taruna Mandiri Srono melawan SMKN 1 Muncar. Ketua panitia pelaksana zona II, Sujito mengatakan, jika peraturan pertandingan menggunakan sistem gugur ganda. Sebab itulah, semua tim masih memiliki kans untuk lolos. ‘’Jadi, peluang masih ada,’’ katanya. (ton/c1/bay)
PEMANASAN: Empat sprinter Banyuwangi berlatih di lintasan atletik kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi, pekan lalu.
Seriusi Kejurda Jatim Open BANYUWANGI - Tim atletik Banyuwangi kini tengah menatap kejuaraan daerah atletik Jatim Open tahun 2015. Ajang tersebut menjadi pertaruhan Kota Gandrung di pentas nasional. Sedianya, ajang tahunan itu akan digeber di lintasan atletik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tanggal 18 hingga 21 Maret mendatang. Sejauh ini tim atletik Banyuwangi terus berlatih serius demi menjaga asa juara dalam momen tersebut. Apalagi, ajang level nasional itu sekaligus dalam rangka prakualifikasi PON di Jawa Barat tahun 2016.
Tiga nama diplot bisa meraih asa juara dalam ajang tersebut. Mereka adalah Yudi Dwi Nugroho yang berlaga di lintasan 100 dan 200 meter. Dua atlet lain, yaitu Nikmatul Nafiah yang turun di nomor lintasan 400 meter dan Dedi Irawan yang akan berlaga di nomor lomba lompat tinggi galah. Eks sprinter nasional, Nur Rohman, yang kini telah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi juga akan turun. Nur Rohman akan mengisi pos di nomor lomba 400 meter.
Pelatih atletik Banyuwangi, Agus Sujiyono mengatakan, tim atletik Banyuwangi siap berlaga dalam ajang tersebut. Menurut Agus, pihaknya telah menyiapkan atlet terbaik di nomor masing-masing. “15 atlet akan kita terjunkan,” sebutnya. Agus mengaku optimistis bisa meraih hasil maksimal dalam ajang tersebut meskipun persaingan antar kontingen cukup ketat. Sebab, ajang itu akan diikuti berbagai daerah di Indonesia. “Kita sudah mengukur kemampuan,” katanya. (ton/c1/bay)
ALI NURFATONI/RaBa
Hari ini Baksos LKNU di Muncar MUNCAR - Bakti sosial (baksos) kesehatan yang digelar Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Banyuwangi kembali digelar hari ini (28/2). Baksos tahap ketiga itu akan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajut Thulab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Persiapan untuk Baksos Kesehatan LKNU tahap tiga tersebut sudah dirampungkan para panitia kemarin (27/2). Tenda besar yang akan digunakan pelayanan kesehatan dan penyuluhan reproduksi dan HIV/AIDS juga sudah berdiri. Diperkirakan, ribuan warga akan membanjiri tempat itu. “Kita akan terjunkan semua santri dan siswa untuk membantu suksesnya acara ini,” ujar Ketua Yayasan Minhajut Thulab, KH. Hakin Asyafuq. Rencananya, baksos itu akan dimulai pukul 08.00. Saat persiapan, panitia tidak hanya fokus pada tempat pelayanan kesehatan. Panitia juga mempersiapkan ke datangan peserta, lokasi parkir, dan pengantar peserta baksos. “Kita sudah ter-
KESEHATAN: Panitia Baksos LKNU mengecek persiapan di Ponpes Minhajut Thulab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin. DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
biasa ditempati kegiatan berskala nasional. Doakan saja semoga sukses sesuai rencana” katanya. Ketua panitia Baksos LKNU, dr. H. Mufti Anam mengaku sudah mempersiapkan kegiatan tersebut dengan matang. “Alhamdulillah, sudah 95 persen siap. Tinggal 5 persen pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.
Dalam baksos tahap ketiga tersebut, lanjut dia, kegiatannya tidak beda dengan baksos kesehatan yang sudah digelar sebelumnya, yakni khitanan masal, donor darah, pengobatan gratis, pembagian sembako, penyuluhan HIV/AIDS, dan konseling pola hidup sehat. “Akan ditangani para dokter,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)