Radar Banyuwangi | 28 Februari 2014

Page 1

JUMAT 28 FEBRUARI

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750

33

Mengasah Kemampuan Atasi Perusuh GIRI - Aparat kepolisian mengasah kemampuannya dalam pengamanan Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014 mendatang. Untuk melihat persiapannya, polisi menggelar geladi lapang di lapangan Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin (27/2). Dalam geladi yang langsung dipimpin Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf itu, semua anggota polres dan polsek dilibatkan. Meski hanya simulasi, tapi peserta terlihat serius. “Polres Banyuwangi sudah siap mengamankan Pileg 2014 mendatang,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf. Simulasi pengamanan Pileg 2014 itu meliputi pengamanan masa kampanye, pendistribusian kotak suara beserta surat suara, saat pencoblosan, dan pengamanan bila ada protes dari pendukung partai n Baca Mengasah...Hal 43

AGUS BAIHAQI/RaBa

LATIHAN: Suasana simulasi penanganan kisruh pemilu legislatif di lapangan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kemarin.

Usul Koruptor Dihukum Mati n Minta Pemerintah Menyusun UU Pembuktian Terbalik ADA APA LAGI

Penjambret Satpol Belum Terlacak BANYUWANGI - Polisi harus bekerja keras untuk mengungkap pelaku jambret siang bolong di Jalan A. Yani, Banyuwangi, Rabu (26/2) lalu. Hingga kemarin (27/2), pelaku yang mengincar uang Rp 100 juta milik anggota Satpol PP itu belum terlacak aparat kepolisian. Polisi juga belum mendapat keterangan dari Mashadi, anggota Satpol PP Banyuwangi yang menjadi korban penjambretan n

BANYUWANGI - Salah satu kandidat calon presiden (capres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Prof. Dr. Mahfud MD mengusulkan agar koruptor di hukum mati. Menurutnya, menghukum mati pelaku korupsi bukan termasuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM), melainkan me nye lamatkan HAM jutaan rakyat Indonesia. Menurut Mahfud, pelaku korupsi sudah menginjak-injak hak

asasi rakyat Indonesia. Karena itu, semua pelaku korupsi harus mendapat hukuman setimpal dengan cara dihukum mati. Dia mendorong negara melakukan merevisi UU Pem berantasan Korupsi yang berlaku saat ini n Baca Usul...Hal 43

BINGKAI CAPRES: Mahfud MD memberikan kuliah umum di Stikes Banyuwangi kemarin.

Ajak PT Perkuat Pendidikan Karakter Baca Halaman 35 GALIH COKRO/RaBa

Timbangan Puskesmas Wajib Ditera Ulang

Baca Judul...Hal 43

EKONOMI

GALIH COKRO/RaBa

BARU:Tribun selatan stadion Diponegoro ini, akan dipakai menampung penoton laga Persewangi melawanTimnas U-19.

Penonton Luar Daerah mulai Merapat GALIH COKRO/RaBa

LOKAL: Perajin tempe dan tahu membutuhkan bahan baku kedelai.

Target 5000 Ton, Terpenuhi 41 Ton BANYUWANGI - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Banyuwangi gagal memenuhi target penyerapan kedelai lokal di tahun 2013. Dari target penyerapan sebanyak 5000 Ton, Bulog ternyata hanya mampu menyerap 41 Ton kedelai dari petani lokal. Wakil Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, Komuli mengatakan, penyerapan kedelai lokal di tahun 2013 hanya terjadi dalam dua bulan, yakni sekitar November sampai Desember 2013, atau saat masa panen kedelai di Banyuwangi. “Saat itu kami hanya menyerap kedelai petani sebanyak 41 ton,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (27/2) n Baca Target...Hal 43

BANYUWANGI - Lawatan timnas U-19 di Banyuwangi merupakan tur Nusantara terakhir di Pulau Jawa. Pasca bertanding melawan Persewangi awal pekan ini (3/3), Garuda Jaya, julukan timnas U-19, akan recovery. Setelah bertanding melawan The Lasblang, julukan Persewangi, Evan Dimas dkk akan bertolak ke Kota Batu untuk pemusatan latihan. Agenda selanjutnya, anak asuh Indra Sjafrie itu akan melakukan serangkaian uji

coba di Kalimantan. Jelas, laga di Banyuwangi sangat ditunggu publik. Bukan hanya warga Banyuwangi semata, kota tetangga Banyuwangi, seperti Jember, Situbondo, Bondowoso, juga antusias menyaksikan laga tersebut. Bahkan, banyak penonton asal Bali yang sangat antusias menyaksikan duel Persewangi melawan timnas itu n Baca Penonton...Hal 43

BANYUWANGI - Akurasi alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP), mutlak diperlukan. Di bidang perdagangan, akurasi alat UTTP diperlukan me ngingat konsumen berhak mendapatkan bobot barang yang dibeli sesuai nominal yang dibayarkan. Tidak hanya di bidang perdagangan, alat timbang yang digunakan di dunia kesehatan juga harus memiliki akurasi tinggi. Alasannya, timbangan juga berkaitan dengan pemberian dosis obat dan terapi lain. Ironisnya, tahun 2013 lalu di Kecamatan Rogojampi terjadi pe nurunan volume pelaku usa ha yang menstandarkan alat UTTP. Tidak tanggungtanggung, penurunan tersebut men capai 5,04 persen lebih dibanding tahun 2012 silam. Fenomena tersebut tampaknya disikapi serius Pemkab Ba nyuwangi. Validasi ulang akurasi alat ukur dan alat timbang yang digunakan di bidang perdagangan, jasa, dan kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) bersama UPT

HARY CAHYO PURNOMO Kadisperindagtam Banyuwangi

Kemetrologian Jember segera menggelar sidang tera ulang di 35 lokasi di Bumi Blambangan. Sidang tera ulang itu dijadwalkan berlangsung mulai 3 Maret hingga 30 Mei mendatang. Bahkan, kemarin (27/2) Disperindagtam bersama UPT Kemetrologian Jember telah menggelar sosialisasi, penyuluhan, dan pengawasan alat UTTP. Sebanyak seratus orang yang terdiri atas petugas kecamatan, puskesmas, dan toko modern yang menggunakan alat timbang, dalam sosialisasi di aula Hotel Ikhtiar Surya, Banyuwangi, tersebut n Baca Timbangan...Hal 43

Koleksi Mercedes Benz dan Land Rover di Margo Utomo Kalibaru

Di Sini Mulus, di Negeri Asalnya Susah Ditemui Hotel Margo Utomo di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, tak hanya dikenal sebagai wisata agro. Pemilik hotel tersebut juga punya puluhan mobil tua buatan Eropa. ABDUL AZIZ, Kalibaru SABTU pekan lalu (22/2) be berapa awak media cetak dan elektronik di Banyuwangi mendapat kesempatan berwisata di Margo Utomo, Kecamatan Kalibaru. Banyak hal yang bisa dinikmati di Hotel Margo Utomo I dan Margo Utomo II. Selain suasananya tenang, berwisata ke Margo Utomo juga memberi kepuasan tersendiri.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Ketika timbangan tidak ditera, akan berbahaya. Karena timbangan menyangkut terapi dan pemberian dosis obat.”

GALIH COKRO/RaBa

KINCLONG: Endang Mariana dan koleksi mobil tua di Margo Utomo, Kalibaru.

Hotel Margo Utomo II yang terletak di Desa Kajarharjo, Kecamatan

Ka libaru, nuansanya cukup tenang. Kamar-kamar di desain mirip

bungalow dan setiap kamar tidak dilengkapi televisi. Sehingga, pengunjung yang berlibur ke tempat tersebut benar-benar bisa menikmati liburan dengan tenang tanpa gangguan tayangan televisi. Hal sama juga bisa kita rasakan ketika berkunjung ke Hotel Margo Utomo I yang terletak di utara Stasiun Kereta Api Kalibaru. Suasananya juga tenang dan jauh dari bising kendaraan. Yang menarik saat berkunjung ke Hotel Margo Utomo I, kita bukan hanya disuguhi bangunan Jawa tempo dulu. Pengunjung juga bisa terjun langsung ke peternakan sapi susu perah, produksi keju, dan agrowisata. Selain itu, hotel yang banyak dikunjungi wisatawan asing itu juga punya koleksi berbagai jenis mobil kuno asal Eropa n Baca Di Sini...Hal 43

Timbangan puskesmas wajib ditera ulang Bukan hanya orangnya, alatnya kadang juga sakit

Mahfud MD usul koruptor dihukum mati Tentu saja tetap harus dimiskinkan

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Jumat 28 Februari 2014

AGENDA KOTA

Pelatihan M2C & Reconnection BANGKITKAN keajaiban dalam diri, psychomagnetik, mencerdaskan otak kanan, mempengaruhi orang lain jarak jauh, menangkan tender, meningkat omzet, mengembalikan orang/barang hilang, proteksi diri, rahasia hypnosis, serta penyelarasan frekwensi penyembuhan evolusioner, tanpa menyentuh pasien efektif untuk stroke, patah tulang, saraf kejepit, kanker dll. Pelatihan tanggal 2 Maret 2014 di kota Banyuwangi pukul 09. 00. Info kata hati. 081358110511. (*)

ADA APA LAGI

ABDUL AZIZ/RABA

KESURUPAN: Dua orang kesurupan dalam pertunjukan jaranan di Dusun Wonorekso, Desa/Kecamatan Singojuruh.

Pentas Jaranan Macetkan Jalan

Cabai Rawit Turun, Bawang Naik GAMBIRAN - Setelah melambung tinggi, harga cabai rawit mulai turun. Seperti terlihat di Pasar Tradisional Jajag, Kecamatan Gambiran, kemarin. Harga cabai rawit yang sebelumnya mencapai Rp 60 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 54 ribu per kilogram. “Turun mulai kemarin,” kata Islamiah, seorang pedagang cabai di Pasar Tradisional Jajag. Berbeda dengan harga cabai rawit yang mengalami penurunan, harga bawang putih dan bawang merah justru naik. Beberapa hari sebelumnya bawang merah masih berada di kisaran Rp 9 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 13 ribu per kilogram. “Bawang putih sebelumnya Rp 9.000, sekarang naik sebelas ribu,” sebutnya. Beberapa pedagang pasar menduga, naiknya harga bawang merah dan putih tersebut karena pasokan barang ke Pasar Jajag berkurang. Diduga, berkurangnya pasokan tersebut karena belakangan cuaca kurang bersahabat. Hujan terjadi hampir setiap hari, sehingga berpengaruh terhadap panen para petani bawang merah dan putih. “Kirimannya memang kurang, mungkin karena sering hujan,” tutur Islamiah. Sementara itu, meski harga bawang mengalami kenaikan, tapi tidak mempengaruhi minat para warga untuk membelinya. Hal itu karena dua barang tersebut bagian dari bumbu memasak makanan di dapur. (azi/c1/aif)

SINGOJURUH - Pertunjukan kesenian tradisional Jaranan Satrio Podo Rukun di Dusun Wonorekso, Desa/Kecamatan Singojuruh, mampu menyedot perhatian ratusan pengunjung kemarin. Warga dari berbagai pelosok desa datang untuk menyaksikan kesenian jaranan yang berlangsung di tepi jalan raya Singojuruh itu. Saking banyaknya pengunjung, arus lalu lintas jurusan GentengBanyuwangi terhambat. Terhambatnya arus lalu-lintas itu tak menyebabkan warga yang menikmati pertunjukan gratis itu merasa terganggu. Mereka seolah terhipnotis dengan pertunjukan yang memadukan musik dan joget tradisional itu. Apalagi, ketika beberapa pemain jaranan kesurupan, warga semakin tertarik menyaksikan. Bahkan, beberapa pengunjung sengaja menggoda pemain jaranan tersebut dengan cara bersuit keras agar pemain jaranan yang kesurupan tersebut mengejarnya. Hal itu menambah semaraknya pertunjukan tradisional tersebut. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RABA

TUNGGU PEMBELI: Islamiah, pedagang cabai di Pasar Jajag, menunggui barang dagangannya.

Klop, Harga Telur dan Daging Ayam Turun SEMENTARA itu, konsumen telur dan daging ayam boleh sedikit bernapas lega. Pasalnya, harga dua kebutuhan pokok tersebut saat ini semakin terjangkau. Beberapa hari belakangan, dua komoditas pokok masyarakat itu mengalami penurunan harga cukup signifikan. Telur di pasaran saat ini di-

perdagangkan di kisaran Rp 13.000 per kg. Daging ayam jenis broiler diperjualbelikan di harga Rp 25.000 per kg. Penurunan harga itu disebabkan melimpahnya stok kedua bahan tersebut di pasaran. Insaniyah, salah satu pembeli telur di Pasar Rogojampi, mengaku terkejut dengan penurunan harga

daging ayam broiler itu. Sebab, empat hari lalu dia masih membeli di kisaran Rp 30.000 hingga Rp 28.000 per kg. Namun, saat ini harga daging ayam broiler terus turun hingga Rp 25.000 per kg. Kondisi serupa juga dialami komoditas telur. Harganya melandai di kisaran Rp 13.000 per kg. Padahal, sepuluh hari lalu harg-

anya masih di kisaran Rp 21.000 hingga Rp 18.000 per kg. Meski menurun, Insaniyah mengaku belum melakukan aksi beli lebih. Salah satu agen telur, Herdi mengatakan,penurunanhargatersebut disebabkan stok melimpah. Apalagi, Maulid sudah lewat. “Stoknya banyak, makanya harganya murah,” ujarnya. (nic/c1/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


MENUJU PARLEMEN

Jumat 28 Februari 2014

35

Melihat Peta Kekuatan Caleg Incumbent pada Pemilu 2014 (1)

58.464 Pemilih Kota Jadi Incaran Tiga Caleg Berkuasa Dari 50 anggota DPRD hasil Pemilu 2009 yang saat ini masih menjabat, 42 orang maju lagi sebagai calon legislatif (caleg) pada pemilu 2014. Sedangkan yang bartarung memperebutkan kursi di lima daerah pemilihan

(dapil) hanya 37 orang saja. Sementara lima orang legislator lainnya maju menjadi caleg DPRD Jatim dan DPR RI. Bagaimana petanya di masing-masing daerah pemilih (dapil)? DAPIL I Banyuwangi, ada de-

lapan caleg incumbent yang bersaing. Mereka adalah Heksa Sudarmadi, Made Cahyana Negara (PDIP), Ahmad Taufiq (PKB), Mohammad Gozali, Ummi Kulsum (Partai Golkar) Tituk Indar Isworowati, H. Verdiyanto Wellya (Partai Demokrat), dan Juwaini (PAN). Delapan caleg dari lima partai itu akan bertarung merebut simpati di enam

kecamatan, meliputi Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Wongsorejo, Giri, Glagah, dan Licin. Delapan caleg itu, masing-masing memiliki basis pendukung fanatik. Caleg PDIP Heksa Sudarmadi, basis pendukung tersebar hampir seluruh kelurahan di Kecamatan Banyuwangi dan sebagian Kecamatan Giri dan Kalipuro. Pada Pemilu 2009 lalu,

dukungan massa Heksa terbesar ada di Kecamatan Banyuwangi. Dari total suara yang diperoleh Heksa 4.322 suara, sekitar 2.208 suara berasal dari dari Kecamatan Banyuwangi, sedangkan sisanya berasal dari lima kecamatan lainnya di dapil I. Caleg incumbent PDIP lainnya yang bertarung di dapil I adalah Made Cahyana Negara.

Kader PDIP asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro ini basis pendukungnya terkonsentrasi di Kecamatan Kalipuro, sebagian di Kecamatan Wongsorejo, dan Banyuwangi.

Pemilu lalu, suara terbesar Made berasal dari Kecamatan Kalipuro sebanyak 1.719 suara dari total 2.552 suara yang berhasil diperoleh n Baca 58.464...Hal 41

956 Lembar Kertas Suara Rusak SITUBONDO - Pelipatan kertas suara yang dikerjakan 240 petugas selama dua hari terakhir mampu menyelesaikan pelipatan surat suara calon anggota DPR RI. Alhasil, kertas suara sebanyak 533.635 dari 534 kardus untuk calon anggota DPR RI sudah selesai dilipat. “Dari sekian banyak suara DPR RI itu, ada sebanyak 956 kertas suara yang rusak. Jadi, bukan kurang, sehingga kerusakan itu langsung dilaporkan agar diganti,” kata Baino Ali Imron, ketua KPUD Situbondo. Sebanyak 240 orang yang melipat surat suara logistik Pemilu 9 April terus melakukan pelipatan surat suara DPRD I Jawa Timur. “Pelipatan kertas suara dilakukan secara bertahap, pusat dulu, kemudian surat suara DPRD Provinsi dilakukan,” katanya. Nanti, setelah surat suara DPRD Provinsi tersebut rampung dilipat, barulah surat suara DPD dan DPRD tingkat II atau kabupaten tiba. Jika sesuai jadwal, awal bulan ke-3 ini surat suara DPD dan DPRD Kabupaten akan datang. “Sampai saat ini belum ada kendala. Yang ditemukan petugas hanya kerusakan kertas suara. Mayoritas, surat suara yang rusak itu karena garisnya tidak ada dan kertasnya robek,” terang Baino saat meninjau pelipatan surat suara di kantor KPU kemarin. Surat suara DPRD Provinsi yang saat dilipat, awal bulan depan dipastikan rampung. Hal itu jika pelipatan surat suara berjalan seperti pelipatan kertas suara DPR RI. Sementara itu, menge-

KERJA BORONGAN: Petugas terus melipat kertas suara di kantor KPUD Situbondo kemarin (27/2).

NUUR HARIRI/RaBa

nai surat suara yang rusak, surat suara DPRD Provinsi kemungkinan besar juga banyak yang rusak. Selain robek dan tidak bergaris, juga ada kertas suara

yang ada bercak tinta. “Kemungkinan banyak juga yang rusak. Karena ada semacam tetesan tinta. Robek dan tidak bergaris juga ada. Ini saja baru

mulai dikerjakan sudah ada sekitar 50-an kertas yang rusak,” terang Aunur Rofik, petugas logistik yang terus mengawasi proses pelipatan. (rri/c1/aif)

INFO PENDIDIKAN

Ajak Perguruan Tinggi Perkuat Pendidikan Karakter GIRI - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi, kemarin (27/2) kedatangan tamu istimewa Prof. Dr. H. Mahfud MD, SH, SU. Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gajah Madah (UGM) Jogjakarta itu datang untuk memberikan kuliah umum tentang ”Membangun karakter generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan bernegara”. Acara ini berlangsung di kampus STIKES Jalan Letkol Istilah, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Kuliah umum dengan pakar ilmu hukum tata negara itu diikuti ribuan mahasiswa STIKES dan beberapa mahasiswa beberapa perguruan tinggi (PT) lainnya di Banyuwangi. Tidak hanya mahasiswa, ratusan siswa kelas XII SMA dan SMK juga ikut kegiatan kuliah umum. “Kita sengaja mendatangkan Prof. Mahfud MD untuk memberikan kuliah tentang pembangunan karakter generasi muda. Pembangunan karakter, sangat penting bagi generasi bangsa,” ungkap Ketua STIKES, DR Soekardjo, MM. Menurut Soekardjo, STIKES Banyuwangi sudah lama berencana mendatangkan Prof. Mahfud. Namun, karena kesibukannya, rencana itu baru terealisasi tahun 2014. “Ayo kita manfaat kedatangan Prof. Mahfud untuk menimbah ilmu. Tidak mudah untuk mendatang beliau, karena waktunya sangat sibuk,” ujar Soekardjo. Mengawali kuliah umumnya, Mahfud MD menyampaikan sejarah bangsa Kuwait yang dijajah bangsa Iraq beberapa tahun silam. Kuwait merupakah salah negara raya di Timur Tengah, meski negara kaya namun tidak bisa berbuat banyak saat dijajah Iraq. Untuk mengusir Iraq dari Kuwait, negara kaya itu harus mengundang Amerika Serikat (AS) datang ke ngaranya. Pemerintah AS terpaksa diundang

KENANGKENANGAN : Prof Dr Mahfud MD menerima cenderamata dari Ketua STIKES Dr Soekardjo disaksikan Asisten Adminsitrasi Umum Drs Sulihtiyono MM.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

karena rakyat Kuwait dengan mau angkat senjata mengusir penjajah. “Itu merupakan gambaran suatu bangsa yang generasinya tidak memiliki karakter,” ungkap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. Karena itu, generasi muda Indonesia harus memiliki karakter untuk mempertahankan eksistensi dan kemerdedakaan Indonesia. Percuma saja, negara kaya raya, dan rakyatnya sejahtera, kalau bangsanya tidak memiliki karakter. “Kita bebas

TEKEN PRASASTI: Prof Dr Mahfud MD menandatangani prasasti peresmian gedung perkuliahan STIKES.

bercita-cita apapun. Cita-cita itu, akan tercapai kalau kita bisa mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” katanya. Pada kesempatan itu, Mahfud juga bercerita panjang lebar kehidupan masa kecilnya hingga menjadi pejabat tinggi negara untuk memotivasi para mahasiswa. Waktu kecilnya, Mahfud mengaku memiliki cita-cita menjadi guru ngaji. Setelah berhasil mencapai cita-cita menjadi guru ngaji, dia bercitacita menjadi guru agama.

Sukses menjadi guru agama, Mahfud bercita-cita menjadi hakim. “Setelah selesai menjalani pendidikan hakim, saya ingin jadi dosen. Sekarang semua cita-cita itu telah berhasil, tidak hanya jadi guru ngaji dan guru agama saja namun jadi guru besar,” tutur Mahfud. Menurut dia, bangsa Indonesia banyak kehilangan pemimpin yang berkarakter. Karena itu, banyak pemimpin yang salah arah. Untuk itu, saya menyerukan perguruan tinggi memperkuat pendidikan

TAMU KEHORMATAN : Prof Dr Mahfud MD bersama undangan kehormatan sebelum mencapaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa STIKES.

karakter pada mahasiswanya. Mahasiswa sebagai generasi dan calon pemimpin bangsa perlu diperkuat pendidikan karakternya agar bangsa Indonesia tidak kehilangan arah. Tidak hanya itu, Mahfud juga menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa dan pelajar Banyuwangi. “Dari pertanyaan yang disampaikan, kualitasnya sangat eberbobot dan memahami persoalan yang sedang dihadapi bangsa,” katanya. (afi/adv/aif)

KULIAH UMUM: Ribuan mahasiswa STIKES mendengarkan kuliah umum pembangunan karakter generasi muda dari Prof Dr Mahfud MD di Aula STIKES Banyuwangi.


36

Jumat 28 Februari 2014

Nuraini Ngaku Terima Rp 450 Juta Sidang Lanjutan Kasus Penipuan dengan Terdakwa Oknum PNS SITUBONDO - Masih ingat dengan kasus dugaan penipuan yang dilakukan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan modus menjanjikan proyek sebesar Rp 3,3 miliar kepada korbannya. Kini dugaan penipuan tersebut terus disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo dengan terdakwa Nuraini. Dalam sidang kasus penipuan yang memasuki sidang kelima, terdakwa Nuraini dimintai keterangan seputar dugaan penipuan tersebut. Kepada majelis hakim PN Situbondo, terdakwa mengaku hanya menerima uang dari korban Hartanto Yacub, salah seorang kontraktor, sebesar Rp 485 juta. “Saya hanya menerima uang sebesar Rp 485 juta dari korban Hartanto Yacub. Uang ratusan juta

itu juga saya berikan kepada salah seorang teman yang bernama Hosnan sebesar 45 juta, karena dia yang mengenalkan saya dengan korban,” aku Nuraini di hadapan majelis hakim PN Situbondo, kemarin (26/2). Dirinya terpaksa menandatangani kwitansi bermaterai dengan nominal uang Rp 650 juta yang disodorkan oleh korban, meski sebenarnya total uang yang diterima dari korban Hartanto Yacub hanya sebesar Rp 485 juta. “Saya terpaksa menandatanganinya dengan tujuan untuk membujuk korban, karena untuk mengembalikan saya tidak punya uang, sedangkan sejumlah uang yang diterima dari korban, sebagian uangnya digunakan untuk membeli mobil dan membuat rumah,” beber Nuraini. Usai mendengarkan jawaban dan keterangan Nuraini, ketua majelis hakim Andri Wahyudi selanjutnya menutup sidang kasus penipuan dengan terdakwa oknum PNS yang bekerja di kantor Disnakertrans Pemkab Situbondo.

“Untuk sementara sidang kita tutup. Sidang akan dilaksanakan pekan depan dengan agenda pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU),” kata Andri Wahyudi sembari mengetukan palu tanda berakhirnya sidang tersebut. Sementara itu, JPU Sofi Yuliana mengatakan, dalam melakukan penipuan oknum PNS itu menjanjikan korbannya proyek sebesar Rp 3,3 miliar pada kantor Disnakertrans, Nuraini terbukti melakukan penipuan meski pengakuannya hanya menerima uang sebesar Rp 450 juta. “Kami menjerat terdakwa dengan pasal 372 dan 378 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun kurungan penjara,” tegas Sofi Yuliana. Nuraini, oknum PNS yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemkab Situbondo diseret ke meja hijau karena melakukan penipuan sebesar Rp 650 juta. Modus operandinya, dia menjanjikan sebuah mega proyek 3,3 miliar kepada korbannya, Hartanto Yacub. (rri/aif)

NUR HARIRI/RaBa

SIDANG KE-5: Nuraini (kerudung merah) saat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Situbondo.

Calon Transmigran Diajari Bikin Mie 5 Tahun Menderita Gizi Buruk GAMBIRAN - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi mengadakan pelatihan bagi 20 kepala keluarga (KK) calon transmigrasi. Pelatihan berlangsung di Aula Eyang Kakung, Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Dalam pelatiahan kemarin, para calon transmigran juga dibekali latihan Tagana yang disampaikan langsung oleh tim Tagana dari Banyuwangi. Para calon transmigran yang mengikuti pelatihan dari Kecamatan, Sempu,Tegalsari, Bangorejo, Purwoharjo, Siliragung, dan Pesanggaran. Pada hari ketiga pelatihan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrsai menghadirkan Yanto seorang pengusaha mie dan bakso dari Desa Jajag. Dia memberikan pelatihan tentang pembuatan bakso dan mie. Di hadapan puluhan calon transmigran, Yanto memberikan contoh bagaiman cara membuat mie dan bakso serta bahan dan bumbu

EKO BUDIYONO/RABA

PELATIHAN: Kabid Transmigrasi Joko (batik merah) melihat praktik membuat nuged untuk para calon trnasmigran. apa saja yang diperlukan. Calon transmigran juga dibekali cara mengolah kedelai untuk dijadikan produk makanan tanpa

harus membuang limbah dari kedelai. Ramadan, salah seorang pengusaha tahu dari Desa Kedungrejo memberikan materi cara

pengolahan kedelai menjadi tahu. Menurut dia, kedelai bukan hanya bisa diolah menjdai tahu dan tempe. Di hadapan 40 calon transmigrasi, Ramadan juga memberikan cara pengolahan biji kedelai menjadi nuged, kerupuk, dan es. Kepala Dinsos,Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Drs. Alam Sudrajat, M.Ap melalui Kabid Transmigrasi Joko, MM mengatakan, pelatihan dan kewirausahaan penting agar nantinya bisa menjadi bekal bagi colan transmigran. Joko menambahkan, para calon trnasmigran ini akan diberangkatkan dengan tujuan Sulteng, Maluku, Sultra, Sulawesi Barat, dan Sulsel. Joko berharap dengan pembekalan pelatihan ini bisa menjadi lapangan pekerjaan baru bagi calon transmigran. ”Harapan kami mereka bisa meraih kesuksesan. Soal pelatihan Tagana agar calon transmigran bisa bertindak cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam,’’ tandas pejabat berkumis tebal itu. (adv/aif)

MANGARAN - Pemerintah telah mencananggkan gerakan gizi. Sayang, di lapangan masih ada anak-anak yang mengalami gizi buruk. Bahkan, hingga kini penderita penderita gizi buruk yang satu ini tidak pernah mendapat perhatian dari instansi terkait. Penderita gizi buruk itu bernama Zainuri, warga Dusun Paddegan, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran. Anak berusia 7 tahun ini merupakan anak ke empat dari pasangan Miaraso dan Samina. Ironisnya, meski sudah berusia 7 tahun. Ternyata berat badan anak tersebut hanya berkisar 9 kilogram. “Anak saya umur 7 tahun, tapi tubuhnya nggak besar-besar,” kata Saminah kepada wartawan koran ini. Akibat tubuhnya yang kering kerontang, Zainuri tak seperti anak sesusianya. Sang anak malang tersebut hingga kini belum bisa

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk.

KANTOR CABANG BANYUWANGI Jl. Jenderal Achmad Yani No. 12 Telp. (0333) 421444, 412285, 412777, 424888, Facsimile (0333) 424616, 412286 BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Grand Panji •

• Daihatsu Terios ‘09/’11 •

• Toyota Avanza ‘13 •

PENGUMUMAN PERTAMA LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Nomor : B.891 / KC-XVI / ADK / 02 / 2014

NewLaunching,T100danT54,unittrbatas,Lok Strtgis, CCTV, Atap Galvalum, Genteng Beton, Drainase, Jln 8 m, One Gate System, Security, HrgPromo,H:085236828956,085234074222.

Dijual Daihatsu Terios f700RG tahun 2009/ 011 merah/hitam hrg 149 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Avanza Veloz L.5MT tahun 2013 putih hrg 166,5 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Basuki Rahmat •

• Honda Jazz ‘06/’13 •

• Innova ‘10/09 •

Dijual Honda Jazz GD3 IDSI tahun2006/ 013 merah/hitam hrg 109 jt/185 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota kjg Innova (solar) tahun 2010/ 2009 silver/hitam hrg 199,5 jt/149 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Suzuki Karimun ‘05/’09 •

• Honda Jazz ‘04 •

Djl 2 Ruko Mewah Basuki Rachmat 119 Lt/Lb 694 m Hub: 085204658086

• Pertokoan Anggrek Mas • Djl Toko L 52m2 SHM S Pakai Utk Usaha Pertokoan Anggrek Mas A-1 Jl Anggrek Stb H: 085233066166 / 081249724358

BANYUWANGI • Perum GGM Klatak •

Di jual rumah SHM minimalis tanpa perantara luas 84 m2 perum GGM blok GG no 7 klatak kalipuro. Siap Huni. 08118405170

Dijual Suzuki SL410 R-Karimun/apv tahun 2005/09 hitam hrga 88,5 jt/107,5 jt nego barang istimewa bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Honda Jazz IDSI 2004, Hitam Nopol N 1530 NH,Veleg Ring 17 Full Audio, 120 Juta/ Nego.H: Lasmono, Sawahan.Jl.Nuri RT13/ 01 Genteng Kulon Tlp.081 358 234 555

• Toyota Avanza ‘10 •

• Nissan •

PT BFI Finance +415959 Penawaran atas 1 Unit Toyota Avanza S 15MT 2010 P 1990 PA

• Grand Livina ‘07 • BANYUWANGI

Dijual Nissan Grand Livina Ultimate 2007 Hub. 081252281234

• Tanah & Bangunan •

BANYUWANGI

Nissan Banyuwangi diskon istimewa untuk Nissan Grand Livina, March, Evalia, Juke, Navara, Serena, X-Trail, Teana, Elgran Info Adzam:081232246632

• STNK • Hlg STNK P 4856 ZU an Tutik Lasmawati Dsn Krajan II RT 05/03 Ds Setail, Gntg Dijual tanah dan bangunan tanpa perantara SHM luas 1.120 m2. Lokasi pinggir jalan raya kembiritan Genteng Bwi. Peminat serius hub. 085339630080

• Tanah & Rumah • Dijual cepat 2 unit tanah & rumah Jl Bromo 43/45 Gtng Hb 0818587895

Hlg KTP,SIM C a.n Dian Roshanti,STNK P 5378 ZE an Joko Utami

BANYUWANGI

Hlg SIM C + STNK P 2513 ZJ an Adelina Fransina P.Prm Permata Giri DF 5 RT 03/06,Giri

• Sales Executive •

HOTLINE IKLAN HUBUNGI: 0333-412224

PT Wahana Wirawan Indomobil Nissan Bwi Mmbthkn Sales Executive Syrt Pria/Wnta Usia Max 30 Th Pend Min SMA/SMK Krm CV Ke Indomobil Nissan Bwi Jl S. Parman 147Sumberrejo Bwi 0333 -4460222

Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996 dan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi selaku pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama atas kekuasaan sendiri akan menjual Obyek Hak Tanggungan melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember dan berdasarkan Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember Perihal Penetapan Hari dan Tanggal Lelang, terhadap : 1. Debitur : ANNISAH, Jl. MH Thamrin Gentengan Baru B-26 Kel. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 243 m2 SHM No. 1064 an. ANNISAH, Kel. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 206.000.000,- (Dua Ratus Enam Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 62.000.000,- (Enam Puluh Dua Juta Rupiah). 2. Debitur : BAWONO, Alamat: Dsn. Krajan Rt.06 Rw.04 Ds. Kalibarukulon, Kec. Kalibaru, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 160 m2 SHM No. 1356 an. BAWONO, Ds. Kalibaruwetan, Kec. Kalibaru, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 69.000.000,- (Enam Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 142 m2 SHM No. 1116 an. MUANI, Ds. Kalibarukulon, Kec. Kalibaru, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 49.000.000,- (Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah). c. Tanah sawah, LT. 3.430 m2 SHM No. 1626 an. BAWONO, Ds. Kalibaruwetan, Kec. Kalibaru, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 110.000.000,- (Seratus Sepuluh Juta). Uang jaminan Rp. 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah). 3. Debitur : SUDARTO,, Alamat : Dsn. Krajan Rt.06 Rw.01, Ds. Sumberkencono, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 1.235 m2 SHM No. 626 an. BAMBANG SUTIONO, Ds. Sumberkencono, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 217.000.000,- (Dua Ratus Tujuh Belas Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 66.000.000,- (Enam Puluh Enam Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 470 m2 SHM No. 486 dan LT. 480 m2 SHM No. 487; keduanya an. SUDARTO, Ds. Sumberkencono, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 139.000.000,- (Seratus Tiga Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 42.000.000,- (Empat Puluh Dua Juta Rupiah). c. Tanah bangunan, LT. 760 m2 SHM No. 117 an. SUDAR, Kel. Sumberkencono, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 123.000.000,- (Seratus Dua Puluh Tiga Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 37.000.000,- (Tiga Puluh Tujuh Juta Rupiah). d. Tanah sawah, LT. 2.680 m2 SHM No. 122 an. SUDAR PAK JULIATI, Ds. Sumberkencono, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 37.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 12.000.000,- (Dua Belas Juta Rupiah). 4. Debitur : MUTAWAKIL, Alamat: Dsn. Krajan Rt.01 Rw.07, Ds. Pakistaji, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 220 m2 SHM No. 782 an. MUTAWAKIL, Ds. Pakistaji, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi, harga limit lelang Rp. 122.000.000,- (Seratus Dua Puluh Dua Juta Rupiah ). Uang jaminan Rp. 37.000.000,- (Tiga Puluh Tujuh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 182 m2 SHM No. 881 an. MUHAMMAD GUFRON ROSIDI, Ds. Pakistaji, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 62.000.000,- (Enam Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah). 5. Debitur : GINARTI, Alamat: Dsn. Tembokrejo, Ds. Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 960 m2 SHM No. 1921 an. GINARTI, Ds. Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 290.000.000,- (Dua Ratus Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 87.000.000,- (Delapan Puluh Tujuh Juta Rupiah). 6. Debitur : DALIMAN, Alamat: Dsn. Bongkaran, Ds. Parijatahwetan, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 2.365 m2 SHM No. 774 an. SUTINAH, Ds. Parijatahwetan, Kec. Srono, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 126.000.000,- (Seratus Dua Puluh Enam Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 38.000.000,- (Tiga Puluh Delapan Juta Rupiah). 7. Debitur : AHMAD SAINULLAH, Alamat: Perum Griya Giri Mulya GH 08, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 125 m2 SHGB No. 938 an. AHMAD SAINULLAH, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 27.000.000,- (Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah). 8. Debitur : HOTIJAH NURUL ALIFAH, Alamat: Lingk. Sukowidi Rt.03 Rw.02 Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 140 m2 SHM 315 an. HOTIJAH NURUL ALIFAH, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 74.000.000,- (Tujuh Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 23.000.000,- (Dua Puluh Tiga Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 715 m2 SHM No. 676 an. MOHAMAD YASIN, Kel. Giri, Kec. Giri, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 154.000.000,- (Seratus Lima Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 47.000.000,- (Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah). 9. Debitur : RUSLAN, Alamat : Dsn. Krajan, Rt.01 Rw.10 Ds. Wongsorejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 500 m2 SHM No. 355 an. RUSLAN, Ds. Wongsorejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi harga limit Rp. 105.000.000,- (Seratus Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 32.000.000,- (Tiga Puluh Dua Juta Rupiah). 10. Debitur : NIKMAT P. LINDA, Alamat: Dsn. Alasmalang Rt.03 Rw.03, Ds. Alasrejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 677 m2 SHM No. 260 an. NIKMAT P. LINDA, Ds. Alasrejo, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 155.000.000,- (Seratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 47.000.000,- (Empat Puluh Tujuh Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 1.245 m2 SHM No. 464 an. JULIATI, Ds. Alasrejo, Kec.

NUR HARIRI/RaBa

GIZI BURUK: Zainuri, penderita gizi buruk dari Tanjung Kamal.

berjalan dan berbicara. Meski mengalami gangguan gizi, sejauh ini pihak keluarga mengaku belum pernah mendapat bantuan asupan gizi dari pemerintah atau dinas terkait. Zainuri dilahirkan dalam keadaan normal tujuh tahun lalu. Pertumbuhan sejak lahir pun

seperti kebanyakan balita pada umumnya. Zainiuri sudah bisa merangkak dengan baik dan mulai belajar berdiri. Sayang, memasuki usia dua tahun, dirinya menderita penyakit panas dan kejang. Setelah dilakukan upaya pengobatan dan sembuh, ternyata kaki anak ini malah tidak bisa bergerak. “Waktu lahir normal, setelah umur dua tahun dia sakit dan seperti ini,” kata Saminah. Karena penyakit yang dideritanya, Zainuri terpaksa terusterusan digendong oleh orang tuanya ke mana-mana. Penderitaan Zainuri yang semacam itu sudah berlangsung setidaknya selama lima tahun terakhir. Pihak keluarga berharap, pemerintah bisa membantu Zainuri agar bisa jalan dan tubuhnya berkembang seperti anak-anak pada umumnya. “Ya semoga pemerintah membantu anak saya,” pungkasnya. (rri/aif)

Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 60.000.000,- (Enam Puluh Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 18.000.000,- (Delapan Belas Juta Rupiah). 11. Debitur : HOLIFAH, Alamat: Lingk. Gesari Rt.02 Rw.02 Kel. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah kering, LT. 10.360 m2 SHM No. 361 an. HOLIFAH, Ds. Temuguruh, Kec. Sempu, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 82.000.000, (Delapan Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 96 m2 SHM No. 933 an. BUDI HARIYANTO, Ds. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 72.000.000,- (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 22.000.000,- (Dua Puluh Dua Juta Rupiah). c. Tanah bangunan, LT. 166 m2 SHM No. 1273 an. BUDI HARIYANTO, Kel. Pengantigan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 283.000.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 85.000.000,- (Delapan Puluh Lima Juta Rupiah). d. Tanah bangunan, LT. 80 m2 SHM No. 1732 an. BUDI HARIYANTO, Kel. Sobo, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 168.000.000,- (Seratus Enam Puluh Delapan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 51.000.000,- (Lima Puluh Satu Juta Rupiah). 12. Debitur : YUDHI HARIYANTO, Alamat: Jl. Serkaya No. 12 Rt.01 Rw.03 Ds. Kalirejo,. Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 60 m2 SHGB No. 480 an. Hajjah SUKARTININGSIH, Sarjana Sosial dan LT. 22 m2 SHGB No. 454 an. SUKARTININGSIH, Sarjana Sosial, Ds. Kalirejo, Kec. Kabat, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 59.000.000,(Lima Puluh Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 18.000.000,- (Delapan Belas Juta Rupiah). 13. Debitur : SAMSUL HIDAYAT, Alamat : Jl. Ternate Rt.04 Rw.03 Kel. Lateng, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 205 m2 SHM No. 324 an. MOCHTAR EFENDI, Kel. Karangrejo, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 105.000.000,(Seratus Lima Juta Rupiah). Uang Jaminan Rp. 32.000.000,- (Tiga Puluh Dua Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 203 m2 SHM No. 654 an. SAMSUL HIDAYAT, Kel. Lateng, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 109.000.000,- (Seratus Sembilan Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah). 14. Debitur : JUPRI, Alamat : Dsn. Krajan Rt.01 Rw.04 Kel. Tegalharjo, Kec. Glenmore, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 58 m2 SHM No. 1151 ab. SITI ALFIAH, Ds. Tegalharjo, Kec. Glenmore, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 221.000.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Satu Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 67.000.000,- (Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah). 15. Debitur : SURYANI, Alamat : Dsn. Palurejo Rt.01 Rw.02 Ds. Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 3.170 m2 SHM No. 1670 dan LT. 3.170 m2 SHM No. 1671; keduanya a/n. SURYANI, Ds. Tembokrejo, Kec. MUncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 280.000.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah ). Uang jaminan Rp. 84.000.000,- (Delapan Puluh Empat Juta Rupiah). b. Tanah sawah, LT. 3.150 m2 SHM No. 2456 a/n. SURYANI, Ds. Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah). 16. Debitru : SELAMET WIDODO, Alamat : Jl. Citarum 13 Rt.03 Rw.02 Kel. Panderejo, Kec. Singotrunan, Kab. Banyuwangi. a. Tanah bangunan, LT. 164 m2 SHM No. 1777 a/n. SELAMET WIDODO, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 34.000.000,(Tiga Puluh Empat Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 11.000.000,- (Sebelas Juta Rupiah). b. Tanah bangunan, LT. 394 m2 SHM No. 873 a/n. 1. SELAMET WIDODO 2. ROHIMAH, Kel. Panderejo, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, harga limit Rp. 181.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Satu Juta Rupiah). Uang jaminan Rp. 55.000.000,- (Lima Puluh Lima Juta Rupiah). Lelang akan dilaksanakan pada : Hari / Tanggal : Jum’at / 14 Maret 2014 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Gedung KPKNL Jember Jalan Slamet Riyadi No. 344 A, Jember Syarat-syarat Lelang : 1. Setiap peserta diwajibkan menyetorkan uang jaminan sesuai yang tertera dalam masing-masing point ke rekening Penampungan Lelang KPKNL Jember nomor : 143.0009894476 pada PT. Bank Mandiri Cabang Jember Alun-alun paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang telah efektif diterima, dengan menyebutkan identitas penyetor (dan kuasanya) serta nomor urut barang yang akan ditawar dan bagi peserta lelang penawarannya dianggap tidak sah apabila barang yang ditawar tidak sesuai dengan obyek yang disebutkan pada waktu menyetor uang jaminan. Terhadap barang yang sama setiap peserta hanya dapat mengajukan 1 (satu) penawaran. 2. Lelang dilaksanakan dengan penawaran secara tertulis dalam amplop tertutup atau akan ditentukan kemudian saat pelaksanaan lelang. 3. Peserta lelang wajib melakukan pendaftaran kepada Pejabat Lelang dengan menunjukkan identitas diri dan bukti setoran asli/sah. 4. Peserta yang tidak ditunjuk sebagai pemenang dapat mengambil kembali uang jaminan lelang tanpa dikenakan potongan apapun setelah lelang berakhir. 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib melunasi harga lelang dan bea lelang sebesar 2% dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak ditunjuk sebagai pemenang lelang dan BPHTB sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan pemenang lelang belum melunasi harga lelang, maka pemenang lelang tersebut dinyatakan wanprestasi dan uang jaminan lelang menjadi milik Negara yang disetorkan ke Kas Negara. 7. Semua barang yang akan dijual dalam kondisi sesungguhnya, dilokasi dan dengan semua cacat dan kekurangannya, kami menganjurkan peminat untuk melihat, memeriksa obyek yang bersangkutan sebelum mengikuti pelelangan. 8. Apabila karena sesuatu hal terjadi pembatalan / penundaan lelang terhadap salah satu barang atau beberapa barang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan / peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan dalam bentuk apapun baik pidana maupun perdata kepada KPKNL Jember dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 9. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi Nomor Telepon (0333) 421444, 412285, 412777, 424888. 10. Syarat-syarat lainnya akan ditentukan pada saat lelang. Demikian pengumuman lelang ini dan atas perhatian dan partisipasinya disampaikan terima kasih. Banyuwangi, 28 Februari 2014 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Banyuwangi I Wayan Puja M. Pemimpin Cabang


41

OPINI

Jumat 28 Februari 2014

KASUS KORUPSI BBJ

Cekal Tiga Tersangka JEMBER – Tiga tersangka dugaan korupsi Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) 2012 sudah dicekal Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember. Ketiganya dipastikan tidak bisa bepergian ke luar negeri (LN). Pencekalan itu dilakukan sebagai antisipasi agar para tersangka tidak bisa kabur ke LN. “Pencekalan ini sudah kami sampaikan ke Kejati Jatim,” kata Kepala Kejari Jember Aries Surya. Ketiganya, kata dia, dicekal untuk enam bulan. Pencekalan sudah dikenakan sejak akhir Januari lalu. “Bisa dicek, surat kami sudah masuk. Kami sudah bekerjasama dengan imigrasi,” ungkapnya. Aries menjelaskan, tersangka kasus BBJ yang berjumlah tiga orang bukan harga mati. Sebab, jika ditemukan alat bukti baru dari hasil pemeriksaan tersangka, tidak menutup peluang ada tambahan tersangka. Apalagi, lanjut dia, ada satu nama yang masih aman, yakni ketua umum BBJ yang dijabat Sekkab Sugiarto. Tiga panitia yang sudah ditetapkan sebagai tersangka adalah GTH, SAD, dan SSH yang menjabat sebagai ketua panitia, bendahara, dan sekretaris BBJ 2012. “Saya tidak bilang akan bertambah. Tapi bisa saja (tersangka, Red) bertambah,” ungkap Aries kemarin (27/2). Bertambah tidaknya jumlah tersangka, tergantung dari tiga nama yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya, menurut Aries, merupakan panitia inti yang mengetahui detil kemana aliran uang. Apalagi, mereka yang sebelumnya masih berstatus saksi dan sekarang dijadikan tersangka bisa “bernyanyi” dengan menyeret nama lain. “Apalagi, pemeriksaan nanti dengan penasihat hukum, maka bisa saja,” katanya. (ram/har/JPNN/aif)

KEBAKARAN

Haji Tejo, Maestro Angklung SENIN 24 Februari 2014, saya mendapat pesan singkat dari pelukis Kang S. Yadi K., “Telah meninggal dunia H. Sutejo Hadi Hanafi” Sawahan Singotrunan, dimakamakan pk 8.30.” Pesan yang sungguh meretakkan hati siapa saja yang punya kepedulian terhadap kelangsungan kesenian tradisional Banyuwangi. Satu buku telah terbakar lagi, terutama buku tentang ilmu gending dan angklung Banyuwangi, karena dibawa ke liang lahat. Sebenarnya saya tidak begitu kenal Pak Tejo, yang biasanya disebut Haji Tejok oleh orang-orang yang mengenalnya. Pada saat pertunjukan perdana Malam Mingguan di Gesora Taman Blambangan awal 2013, saya dikenalkan oleh Wak Hasnan Singodimayan. Terus beberapa kali bertemu dalam acara lain, cuma sekelebat. Tidak pernah ngobrol intens. ”Salah satu maestro ang-

klung Banyuwangi,” demikian Wak Hasnan membisiki saya. Pada saat Lebaran 2013 lalu, saya diantarkan anak Wak Hasnan, Bonang Prasunan, bersilaturahmi ke rumah Haji Tejo di Singotrunan, dekat Masjid Pengantigan. Rumahnya agak masuk gang. Sebagaimana tuan rumah orang Banyuwangi lain, saya dijamu sebagai tamu Lebaran. Suguhan disajikan, juga gerunggung atau rengginang ketan dan kue Banyuwangi lainnya. Mengetahui saya sedang berminat menerbitkan naskah-naskah Banyuwangi, Haji Tejo mengungkapkan keinginannya menulis buku tentang angklung Banyuwangi. Saya sanggupi untuk mencarikan jalan dan cara menerbitkan buku itu. “Ya, nanti bulan Desember ambil naskahnya ya. Sekarang pun sebenarnya sudah ada, hanya belum lengkap. Masih kesingsal di beberapa tempat.”

O l e h

ANTARIKSAWAN JUSUF * Bulan Desember, pada saat acara peluncuran buku dan pelatihan menulis yang saya adakan, saya berusaha mampir, tapi beliau sedang berkunjung ke tempat saudaranya di daerah Banyuwangi Selatan. Sebenarnya, beliau bercerita, sudah pernah menulis buku tentang angklung tersebut. Teta-

pi, draf buku tersebut dipinjam orang dan sampai sekarang tak tahu di mana gerangan. Begitu menyatunya Haji Tejo dengan angklung, kata Wak Hasnan, beliau bisa mengenali suara bambu yang hampir pecah di antara puluhan suara angklung. Semasa hidupnya, Haji Tejo bercerita, mulai mengenal angklung sejak kecil. Sampai dewasa, dia ikut grup angklung. Yang saya ingat dari ceritanya, pada saat pertunjukan angklung caruk, pasti ada rapalan yang mesti diamalkan. Khususnya, saat menghadapi dua desa yang dia sebutkan namanya. ”Jangan sampai naik tanpa apa-apa. Ada saja gangguannya, mulai dari angklung yang ditabuh tak bersuara, sampai si penabuh berak darah. Memang itu yang terjadi.” Malah, ada grup-grup yang tidak berani, lebih baik mengurungkan niatnya caruk, daripada tidak bisa pulang.

Saya termasuk awam mengenai angklung, angklung caruk, dan tetek bengeknya. Tapi yang saya catat dalam hati, Haji Tejo sudah berkeinginan menurunkan ilmunya kepada anak cucu orang Banyuwangi. Tetapi, sekarang keinginan itu entah di mana. Dan saya kehilangan buku Banyuwangi. Buku dalam arti sebenarnya, yakni yang sedang digarap beliau. Seperti buku yang terbakar karena sang maestro membawa pengetahuannya ke liang kubur. Buku tentang kekayaan budaya Banyuwangi. “Pak Haji Tejo, Anda mendahului saya. Saya cuma bisa mengucap, mudah-mudahan kuburnya dilapangkan dan dosa-dosanya diampuni. Doakan saya bisa menemukan buku angklung yang Anda impikan untuk diwariskan. Entah akan saya gali dari mana. *) Novelis.

Lagu Banyuwangi Kini dan Dulu

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

JADI TONTONAN: Warga berbaris melihat puing-puing bangunan empat kios yang ludes terbakar dan rata tanah.

4 Kios Dekat Rel Kereta Ludes PATRANG- Sebanyak empat kios atau tempat usaha di pinggir Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Patrang ludes terbakar pada Rabu (26/2) malam sekitar pukul 21.00. Empat kios yang terbakar masing-masing tempat fitnes milik H. Arip, 50; toko pracangan milik B.Ram, 45; tempat garasi mobil milik Purwanto, 55, dan usaha jok sadel atau tempat duduk kendaraan bermotor milik Gatot, 45. Korban semuanya adalah warga Kecamatan Patrang. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang membuat panik warga sekitar yang hendak istirahat malam. Namun, kebakaran yang sejauh ini masih belum diketahui apa penyebabnya, telah meluluhlantakkan empat kios yang lokasinya dekat dengan rel kereta api tersebut. Sebab, kios yang saat terbakar tidak ada penghuninya terbuat dari kayu dan triplek. Dari informasi Jawa Pos Radar Jember di lokasi, kobaran api kali pertama diketahui warga berasal dari kios yang dijadikan tempat fitnes yang lama tidak digunakan. Karena angin cukup kencang, api membesar dan menjalar ke kios milik B. Ram yang berada di sisi Utara tempat fitnes. “Api terus jalan ke utara dan semakin lama semakin besar dan meludeskan dua kios itu,” kata Halim, warga sekitar pada Rabu malam. (jum/ram/ido/JPNN/aif)

Kembangkan Basis Dukungan di Kecamatan Glagah dan Licin n 58.464... Sambungan dari Hal 35

Pada Pemilu 2014 ini, kedua caleg PDIP itu bersaing ketat dengan caleg PDIP yang tergolong pendatang baru lainnya yang tampil di dapil I. Di dapil I, pada Pemilu 2009 PDIP memperoleh dua kursi dan pemilu 2014 menargetkan perolehan empat kursi. Selain PDIP, Partai Golkar juga memiliki dua caleg incumbent yang sedang memburu dukungan rakyat. Mereka adalah Mohammad Gozali dan Umi Kulsum. Kedua politisi ini memiliki basis pendukung yang berbeda, Gozali basis pendukungnya ada di Kecamatan Wongosorejo dan Umi berbasis di Kecamatan Banyuwangi, Glagah, dan Licin. Pemilu lalu, Gozali mendapatkan 2.839 suara. Dari total perolehan suara itu, sekitar 2.482 suara berasal dari pendukung Gozali yang tinggal di Kecamatan Wongosorejo. Sedangkan Umi sendiri, basis dukungan tebesar ada di Kecamatan Licin dan Glagah. Pemilu 2009 lalu, di Kecamatan Licin, Umi mendapat dukungan 636 suara, Kecamatan Glagah 575 suara dari total perolehan 2.190 suara. Pada Pemilu 2014 ini, Umi mengembangkan saya dukungannya di Kecamatan Giri. Pada pemilu sebelumnya, Kecamatan Giri Ummo hanya memperoleh 163 suara saja. “Kita memiliki warga binaan di Kecamatan Glagah, Giri dan Licin. Sesama caleg incumbent, kita tidak saling serang dan sama-sama menghormati,” tutur Umi. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki satu incumbent, yakni A.Taufiq. Basis pendukung kader PKB ini ada di Kecamatan Wongsorejo. Pemilu lalu, suara dukungan Taufiq di Kecamatan Wongsorejo mencapai 3.199 suara dari total 5.009 suara di dapil I Banyuwangi. Selain di Wongsorejo, Taufiq juga memiliki basis dukungan di Kecamatan Kalipuro. Massa PKB Kalipuro yang mendukung Taufiq Pemilu 2009 mencapai 1.074 suara. Sedangkan empat kecamatan lain, dukungan pada Taufiq hampir sama suaranya. Tidak hanya itu, incumbent lain yang ikut bersaing ketat merebut simpati rakyat adalah caleg Partai Amanat Nasional (PAN), Juwaini. Basis pendukung Juwaini ada di Kecamatan Banyuwangi, dan Glagah. Pada Pemilu lalu, di Kecamatan Banyuwangi, Juwaini mendapat dukungan 897 suara dari total 1.637 suara yang kumpulkan di dapil I Banyuwangi. Pada Pemilu 2014, Juwaini mengembangkan basis dukungannya di Kecamatan Glagah, Licin, dan Giri. “Kecamatan Banyuwangi biar temanteman caleg yang lain. Saya mengembangkan basis dukungan di Kecamatan Licin, Glagah, dan Giri,” ungkap Juwaini. Dua caleg incumbent Partai Demokrat (PD) H. Verdyanto dan Tituk sama-sama memiliki basis dukungan di Kecamatan Banyuwangi. Pada pemilu 2009, Verdiyanto mendapat dukungan 1.367 suara di Kecamatan Banyuwangi dari total dukungan 4.033 suara di dapil I. Sedangkan Tituk dapat 2.028 suara. Di Kecamatan Banyuwangi, Tituk memperoleh dukungan 878 suara. Sedangkan di lima kecamatan lainnya perolehan suara berkisar antara 208 suara hingga 269 suara. (af.ichsan rasyid/aif/Bersambung)

LAGU-lagu Banyuwangi dewasa ini memang banyak yang nggilani. Penciptanya seperti tak punya tanggung-jawab moral sama sekali. Tentu saja itu jadi masalah serius dan tak boleh dibiarkan. Selain bisa merusak moral, lagu-lagu yang nggilani itu juga berpotensi menjadi pemicu gejolak antar suku dan agama. Sebab, tidak sedikit yang menyinggung SARA. Lagu-lagu Banyuwangi yang mutunya rendah itu jangan sampai diikuti calon pencipta lagu lain. Kita khawatir lagulagu Banyuwangi yang jelek itu ditiru dan malah jadi patokan. Selain njiplak mentah-mentah lagu lain, yang tak kalah memalukan adalah menciptakan lagu dengan syair yang berbau SARA dan pornografi. Oleh sebab itu, perlu adanya lembaga sensor lagu-lagu Banyuwangi agar lagu-lagu yang beredar di pasaran tidak melanggar norma yang berlaku. Apalagi, menyinggung golongan tertentu. Nah, kabarnya, Banyuwangi akan mendirikan badan sensor. Rencananya, badan sensor itu dipandegani Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Dalam hal ini, DKB adalah semacam kurator dalam dunia seni rupa atau editor (penjaga gawang) dalam dunia teks di media massa. Secara umum, saya rasa tak hanya DKB yang tertepil lagulagu lokal Banyuwangi yang mulai dirasa tidak karuan

itu. Pihak lain juga banyak, termasuk para orang tua dan kalangan pendidik. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah, DKB harus berperan aktif dalam merawat perkembangan seni dan budaya Banyuwangi. Pada dasarnya, kita sudah sering mengkritik lagu-lagu Banyuwangi yang belakangan ini mutunya semakin menurun. Tentu kita khawatir mutu dan kualitas lagu Banyuwangi yang menurun itu sampai menurun ke anak cucu. Sementara itu, sejak dulu hingga sekarang banyak lagu berbahasa Osing yang tak terpantau dan teregistrasi dengan baik di pusat data pemerintah daerah. Padahal, pendokumentasian itu penting. Itulah sebetulnya yang membedakan kita dengan orang Eropa. Orang Eropa suka menyimpan dan mendokumentasikan, sedangkan kita tidak. Akhirnya, kita banyak kehilangan hal yang seharusnya tidak boleh hilang, di antaranya adalah kekhasan budaya. Terkait pendokumentasian, kita harus menganalisis lagulagu Banyuwangi yang beredar secara komersial dan yang nonkomersial. Keduanya harus didokumentasikan dengan baik di katalog yang berbeda. Kita harus menghargai karya kreatif dengan pendokumentasian yang baik. Kemudian, karya yang dinilai bagus harus dapat penghargaan, dan yang dinilai melanggar aturan harus

O l e h

FATAH YASIN NOOR * di-warning. Ada yang mengatakan, moral dan kreasi itu satu kebebasan individu. Moral dan kebebasan berkreasi memang hak asasi dan dijamin undang-undang. Tetapi, perlu diketahui bahwa kebebasan itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Tukang bikin lagu “asal jadi” sudah bisa dipastikan tidak mempertimbangkan apakah hasilnya bermoral ataukah tidak, yang penting dapat duit. Akhirnya, masyarakat dijejali lagu Banyuwangi yang kurang mendidik, bahkan mengandung pelecehan SARA. Kalau sudah begitu, siapa yang bertanggung jawab? Nah, orang-orang sering mengarahkan telunjuknya ke DKB. Fungsinya sebagai lembaga kesenian pun dipertanyakan. Maka dari itu, Dewan Kesenian Blambangan mau tidak mau

harus cepat bergerak; memberi jalan terhadap lagu-lagu Banyuwangi yang baik. Tetapi repot, baru mau bergerak sudah ada yang mencurigai dan menolak, diam saja dibilang pasif. Saya rasa harus ada apresiasi lebih terhadap lagu Banyuwangi yang abadi sepanjang masa. Sebab, musik Banyuwangi unik dan tak ada duanya. Sebuah musik pentatonik yang hanya terdiri atas lima nada [la do re mi fa sol]. Hanya dengan lima nada dasar itulah musik Banyuwangi dikenal ke seluruh dunia. Inilah musik etnik berbahasa Osing yang seharusnya tetap dijaga orisinalitasnya. Nada pentatonik itu bisa secara fleksibel mengadopsi nada lain yang sifatnya hanya sebagai pemanis. Namun, kombinasi nada di luar nada pentatonik itu hanya sebagai sampiran. Berarti, nada sampiran itu tak boleh mengubah secara keseluruhan nada pentatonik itu. Kalau sampai mengubah warna pentatonik, apa bedanya lagu Banyuwangi dengan lagu modern? Kita perlu tahu, banyak pencipta lagu Banyuwangi zaman dulu yang menghasilkan musik berkualitas hanya dengan sebuah alat musik angklung. Dulu tak ada yang punya piano dan sejenisnya. Sebuah hal yang tak terbayangkan. Musik kita adalah musik yang dipungut langsung dari lingkungan sendiri,

terdiri atas bahan-bahan yang ada di sini, bukan yang diambil jauh di sana.Mengkhidmati larasan suling, angklung, kendang, kempul, dan lain-lain, itu bisa membumikan musik di kehidupan yang sebenarnya, karena hati menjadi tenang saat mendengarnya. Nah, lagu dan musik semacam itu yang harus kita jaga, kita rawat, dan kita lestarikan. Itu karya kreatif orangorang Banyuwangi dulu yang kemudian diangkat kembali di awal tahun 2000-an oleh POB dan meledak seperti granat hingga Malaysia. Lagu berjudul Layangan, Suoro, Gandrung, dan lain-lain itu seperti mukjizat dari langit yang efeknya luar biasa. Lagu-lagu itu mampu menyebabkan kita melihat lagi secara serempak dengan tatapan bangga bahwa kita memang tak kalah dengan musik mana pun di seantero dunia ini. Oleh sebab itu, kita punya harapan besar terhadap DKB agar membereskan carutmarut perlaguan Banyuwangi ini. Memang ada sejumlah pihak yang merasa risi dengan istilah “lembaga sensor”, yang dianggapnya nanti akan memasung kreativitas. Kalau memang risi, silakan cari istilah lain yang lebih baik dan tepat. Toh, yang terpenting adalah esensi kita sama, yakni sepakat membenahi musik Banyuwangi. *) Sastrawan.

Unair Versus Permendiknas? RENCANA Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyelenggarakan program studi (prodi) di Banyuwangi dengan dasar hukum Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 20 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan program studi di luar domisili perguruan tinggi yang dipaksakan oleh Bupati Banyuwangi merupakan pemaksaan kehendak tanpa menghiraukan norma-norma dan aturan yang ada di dunia pendidikan, karena secara tiba-tiba akan melakukan penerimaan mahasiswa dengan cara ndompleng di gedung laboratorium SMA Negeri 1 Giri. Membuka prodi di Banyuwangi dengan Unair Surabaya sebagai induknya dengan cara memaksakan kehendak akan melanggar Permendiknas No. 20 Tahun 2011, mulai tempat domisilinya, izin penyelenggaraan, akreditasi harus A, program studi yang sama tidak diperbolehkan, sedikitnya 6 orang dosen secara mandiri harus terpenuhi, lahan, dan telah dicantumkan di dalam rencana strategis (renstra) lima tahun perguruan tinggi penyelenggara. Secara yuridis dalam Permendiknas yang dimaksud dengan domisili perguruan tinggi adalah wilayah kabupaten/kota tempat penyelenggaraan perguruan tinggi yang ditetapkan dalam izin pendirian dan kabupaten/

kota yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota tempat penyelenggaraan perguruan tinggi tersebut, artinya perguruan tinggi induk (Unair) dalam penyelenggaraan prodi harus berbatasan langsung dengan kabupaten/kota, dilarang melampaui beberapa kabupaten/kota, seperti Unair di Banyuwangi sangat jauh dari perguruan tinggi induknya, (misalnya: seharusnya Unair membuka prodi di Sidoarjo yang kategorinya perbatasan kabupaten/kota). Sedangkan izin pendirian Unair tidak mudah terbitnya karena perlu kajian. Untuk mendapatkan Akreditasi A tentunya perlu waktu lama, adapun prodi yang sama tidak diperbolehkan, apalagi perekrutan dosen secara kilat tidak memungkinkan, sedangkan kontrak atau penyiapan lahan secara mandiri dalam waktu singkat juga tidak mungkin, apalagi prodi domisili harus sebelumnya telah disiapkan dalam Renstra lima tahun perguruan tinggi penyelenggara. Apabila permendiknas dilanggar oleh Unair dan dipaksakan oleh menteri dan bupati untuk memenuhi persyaratan penyelenggaraan program studi di Banyuwangi merupakan kebijakan yang represif. Sebenarnya Permendiknas No. 20 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan program studi di luar domisili per-

O l e h

DIDIK SUHARIYANTO * guruan tinggi merupakan modifikasi dari pengganti penyelenggaraan kelas jauh yang sekarang dilarang karena aturannya telah dicabut. Permendiknas No. 20 Tahun 2011 merupakan produk hukum represif, yaitu produk hukum kemauan penguasa tanpa menghiraukan rakyatnya, karena memberikan peluang PTN untuk membuka cabang-cabang di kabupaten/kota (Gurita Pendidikan) sedangkan PTS sangat kecil peluangnya untuk bisa seperti PTN membuka cabang di luar kabupaten/kota. Permendik nas menimbulkan konflik norma yang hanya menguntungkan penguasa baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sesuai

kepentingannya sendiri yang merugikan rakyat. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akan mudah mendapatkan mahasiswa sebanyak-banyaknya dengan segala cara, dan yang diuntungkan sekelompok kecil element masyarakat di daerah. Sedangkan yang dirugikan adalah pemerintah kabupaten/kota karena perkembangan potensi daerah di berbagai sektor akan semakin lambat, karena yang memanfaatkan adalah para pemilik modal besar, rakyat kecil tetap dirugikan. PTSPTS di daerah juga dirugikan karena ruang geraknya semakin sempit, sehingga peraturan yang represif lebih merugikan mayoritas masyarakat. Maka Permendiknas tersebut harus dicabut karena sangat represif dan terjadi konflik norma “conflict of norm” dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi baik sumber hukum materiil Pancasila dan sumber hukum formal yaitu UUD 1945 bahwa pendidikan tidak lepas dari menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung

tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa, maupun UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan terkait hierarki perundang-undangan. Adapun dukungan Bupati terhadap penyelenggaraan prodi di luar domisili Unair Surabaya di Banyuwangi harus dibatalkan karena bertentangan dengan asas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Otonomi Daerah) yaitu Pemerintah daerah lebih mengembangkan potensi di daerah. Sebagai perbandingan “comparative” bahwa penyelenggaraan program studi di luar domisili yaitu Universitas Brawijaya Malang yang membuka prodi di Kediri sampai sekarang izin dari Meteri Pendidikan dan Kebudayaan belum ada, dan sekarang semakin menjadi permasalahan di Dirjen Dikti. Maka dari comparative tersebut, pendirian prodi Unair di Banyuwangi tidak hanya merugikan PTS lokal tetapi menjadi preseden buruk bagi seluruh PTS-PTS di Indonesia. Maka dari itu Permendiknas No. 20 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan program studi di luar domisili perguruan tinggi harus dicabut. *) Ketua Pusham Untag Banyuwangi.


42

Jumat 28 Februari 2014

PERSEWANGI PERSEWANGI

TIMNAS TIMNASU-19 U-19

Optimistis Balikkan Prediksi

GALIH COKRO/RaBa

PENYESUAIAN: Ukuran lapangan di stadion Diponegoro Banyuwangi sudah dipersempit sesuai permintaan PSSI.

Manfaatkan Bola Mati PERSEWANGI tampaknya sudah menyusun formula khusus guna meredam kreativitas timnas U-19 dalam pertandingan Senin mendatang (3/3). Selain bakal tampil ekstra-keras, skuad The Lasblang juga memiliki opsi lain agar bisa mencetak gol. Kerja sama antarlini sejauh ini menunjukkan perkembangan positif. Duet pelatih Persewangi, Bagong IswahyudiRibut Santoso, menginstruksikan anak asuhnya bekerja sebagai sebuah tim. Artinya, penguasaan bola juga harus diutamakan skuad Persewangi dalam laga melawan Evan Dimas dkk Senin besok. Sebab, timnas U-19 selalu unggul penguasaan bola saat laga uji coba. Aliran bola dari kaki ke kaki membuat permainan mereka sangat menarik ditonton. Kondisi itu membuat tim lawan kelelahan, dan akhirnya lawan kebobolan di menit-menit akhir pertandingan. Mengantisipasi hal itu, Persewangi sudah menyiapkan strategi khusus agar pemain

tidak kelelahan. Sejauh ini Persewangi sudah melakoni latihan berat. Hal itu diharapkan memberikan efek positif dalam meladeni Garuda Jaya, julukan timnas U-19. Jika itu sudah dilakukan, Persewangi memiliki cara untuk bisa mencetak gol. Salah satunya, melalui bola mati. Persewangi sudah menggelar latihan teknik mencetak gol melalui bola mati. Mulai tendangan pojok hingga tendangan bebas. Dari serangkaian game, pelatih Persewangi sudah menyiapkan nama-nama penembak jitu untuk menjebol jala timnas U-19. Pelatih Persewangi, Ribut Santoso mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan bola-bola mati dalam usaha mencetak gol. Menurut dia, beberapa anak asuhnya memiliki skill mencetak gol melalui tendangan bebas. ‘’Selain kerja sama tim, kita akan manfaatkan bola mati untuk mencetak gol. Anak-anak sudah bermain bagus,” katanya. (ton/c1/bay)

ALI NURFATONI/RaBa

SERIUS: Ribut Santoso memberikan arahan kepada M. Nizar saat berlatih di Lapangan Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Selasa sore lalu (25/2).

Tempat Parkir Stadion Khusus Tamu BANYUWANGI - Pelaksanaan laga uji coba timnas U-19 versus Persewangi semakin dekat. Duel kedua tim tersebut akan tersaji di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin besok (3/2). Segala persiapan terus dimatangkan demi menyongsong laga ekshibisi tersebut. Hingga kemarin fasilitas di kawasan stadion sebagai venue pertandingan terus dipercantik. Diprediksi, laga tersebut

akan menjadi tontonan menarik bagi pencinta sepak bola yang menyaksikan langsung di stadion. Animo masyarakat menyaksikan Evan Dimas dkk di lapangan cukup tinggi. Diprediksi kuat, penonton akan memadati tribun stadion. Hal itu berkaca pada laga-laga yang dilakoni Garuda Jaya, julukan timnas U-19 selama ini. Evan Dimas dkk memang sangat dielu-elukan publik

tanah air. Publik sangat memberikan harapan besar kepada mereka pasca tampil gemilang dan menjadi kampiun piala AFF U-19 tahun 2013 lalu. Masih di pengujung tahun 2013, permainan pasukan Indra Sjafri dalam kualifikasi piala AFC U-19 membuat publik tanah air terkesima. Apalagi, Garuda Jaya tampil trengginas dan menang saat menghadapi Korsel hingga lolos ke putaran final AFC 2014 di Myanmar.

Seiring prestasi itu, Evan Dimas dkk menjadi pujaan publik tanah air. Target ke depan, timnas U-19 bisa mengangkat trofi pada putaran piala AFC tahun 2014 di Myanmar n Baca Tempat...Hal 43

BANYUWANG I - Sku a d Persewangi tampaknya sudah siap meladeni tantangan timnas U-19. The Lasblang, julukan Persewangi, akan matimatian menjegal tren positif Evan Dimas dkk yang tidak pernah kalah selama melakoni laga ekshibisi dalam rangkaian Tur Nusantara selama ini. Meskipun banyak pihak yang menilai Garuda Jaya, julukan timnas U-19, bakal mempermalukan Persewangi di kandang sendiri, tapi Persewangi yakin rekor bagus timnas U-19 selama melakoni laga itu akan

tumbang di Banywuangi. Persewangi bertekad membalikkan prediksi. Salah satu alasannya, persiapan tim untuk melawan pasukan Indra Sjafri sudah cukup lama. Stamina pemain yang bagus dinilai bisa mengimbangi permainan timnas U-19, bahkan bisa merepotkan seperti halnya tim pra PON Jatim saat menahan imbang Garuda Jaya 1-1. Persewangi tidak berkaca pada laga timnas U-19 saat berhadapan dengan Persebaya U-21. Sebab, tim kebanggaan arek Surabaya itu berhasil dikalah-

kan kampiun piala AFF U-19 tahun 2013 lalu itu di Stadion Bung Tomo, Surabaya, Senin lalu (24/2). Bahkan, kapten timnas U-19, Evan Dimas, menorehkan hat trick saat mengalahkan tim kebanggaan warga Surabaya dengan skor 4-2 itu. Saat ini Persewangi fokus menyiapkan diri menyongsong laga melawan timnas U-19 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tanggal 3 Maret. ‘’Kita fokus mempersiapkan tim dengan baik,’’ ungkap pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, kemarin n Baca Optimistis...Hal 43


BERITA UTAMA

Jumat 28 Februari 2014

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Tegaskan Siap Berangkat dari PKB n USUL... Sambungan dari Hal 33

Menurut Mahfud, UU Pemberantasan Kor upsi yang berlaku saat ini belum memadai untuk memayungi an-

caman pidana hukuman mati. Hukuman mati yang ada di UU pemberantasan korupsi saat ini hanya bisa diberlakukan dalam keadaan krisis. “Namun, kondisi krisis yang bagaimana, tidak jelas. Padahal, negara su-

dah hancur-hancuran akibat perilaku koruptor,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu usai memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi kemarin (27/2).

Akibat belum jelasnya aturan hu kuman mati itu, lanjut Mah fud, ancaman hukuman paling tinggi terhadap koruptor hanya 20 tahun. Karena itu, pemerintah dan DPR harus cepat mem berlakukan ancaman

Polisi Siapkan Unit Water Canon n MENGASAH... Sambungan dari Hal 33

“Semua anggota polres akan kita terjunkan untuk pe ngamanan pileg,” cetusnya. Meski sudah matang dalam mempersiapkan pengamanan, kapolres menyatakan akan terus mengevaluasi. Simulasi ini, sebut dia, akan dilakukan lagi bersama anggota Brimob yang didatangkan dari Polda Jawa Timur. “Kita akan gelar simulasi lagi,” ungkapnya.

Simulasi pengamanan Pileg 2014 yang dilakukan Polres Banyuwangi itu sempat menjadi perhatian warga. Kegiatan itu diawali sejumlah warga menghadang truk yang sedang mengangkut logistik pi leg menuju kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Warga yang akan menggagalkan pileg itu berhasil dihalau setelah polsek setempat datang ke lokasi kejadian. Dalam simulasi itu juga diperagakan pengamanan saat kampanye. Demi menjamin

ke lancaran, polisi akan menerjunkan pasukan Pengenda lian Masyarakat (Dalmas) di setiap kegiatan kampanye. Bila ada warga yang mencoba mengacaukan kegiatan, akan langsung diamankan. Dalam geladi kesiapan pengamanan Pileg 2014 itu juga digelar simulasi pengamanan bila ada aksi besar-besaran dari pendukung partai yang tidak terima hasil coblosan. Polisi tetap akan menerima aspirasi warga dengan mempersiapkan

sejumlah negosiator. Bila ada massa yang tidak te rima, disiapkan tiga lapis pengamanan. Lapis pertama adalah Pasukan Srikandi yang terdiri atas para polisi wanita (polwan). Bila kondisi panas, pasukan itu akan ditarik dan diganti pasukan Dalmas. Bila kondisi semakin rusuh, maka massa akan dihadapi pasukan anti huru-hara. Mobil water canon juga akan diterjunkan bila massa semakin beringas. (abi/c1/bay)

Pesan Tiket Lewat Keluarga n PENONTON... Sambungan dari Hal 33

Itu terlihat dari hasil penjualan ticket box yang disediakan kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi di hari pertama penjualan tiket kemarin (27/2). Selain itu, warga asal Banyuwangi yang sedang merantau di daerah

lain juga pulang kampung. Mereka pulang hanya ingin menyaksikan secara langsung kampiun piala AFF U-19 tahun 2013 lalu itu bertanding di atas lapangan. Sejak penjualan ticket box dibuka kemarin,banyakwargamendatangi kantor JP RaBa di Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi. Mereka sengaja membeliticketboxlebihawalkarena tidakinginkehabisan.Sebab,jumlah

tiketyangdisediakansangatterbatas. Selain itu, warga luar daerah ba nyak yang memesan tiket melalui koleganya di Banyuwangi. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan me lihat Evan Dimas dkk di atas lapangan secara langsung. Seperti yang dilakukan beberapa warga Situbondo kemarin. Mereka memesan tiket melalui

ke luarganya yang tinggal di Banyuwangi. “Sabtu sore saya akan ke Banyuwangi,” ujar Sugiono, warga Situbondo. Tidak sedikit penonton yang mencari tahu tempat penginapan timnas U-19 selama berkunjung ke Banyuwangi. Para penonton luar daerah itu semata-mata ingin melihat lebih dekat Evan Dimas dkk. (ton/c1/bay)

Amankan Seorang Provokator n BANYAK... Sambungan dari Hal 44

Emosi massa masih terus berlanjut hingga beberapa dari mereka menendang-nendang aparat yang berpakaian lengkap. Meski keduanya terlibat bentrok cukup keras, massa aksi tampaknya belum kapok melakukan tindakan atraktif. Massa menghujat agar perolehan suara dihitung kembali karena menilai banyak suara partainya yang hilang. Aksi keras massa itu masih terus berlanjut,

dan memaksa masuk ke kantor KPU. Beberapa saat kemudian, TNI tiba di lokasi membantu pengamanan amukan massa. Massa akhirnya membubarkan diri setelah didesak mundur tim gabungan dalam latihan pengamanan pemilu tersebut. Be berapa dari mereka, juga terlihat ada yang diamankan karena dianggap sebagai provokator yang mengajak massa bertindak anarkis. Latihan ops Mantap Brata 2014 ini melibatkan sebanyak 645 personel Dalmas, Satpol PP, serta

250 personel TNI. “Ini disiapkan sejak dini untuk pengamanan Pemilu 9 April nanti,” kata Kapolres Situbondo, AKBP Erthel Stephan di sela-sela simulasi pengamann Pemilu. Latihan Ops Mantap Brata yang berlangsung di Alun-Alun Situbondo itu dimulai pukul 07.00 dengan berbagai tahap. Awalnya petugas gabungan berlatih mengamankan proses kampanye caleg dan partai lalu dilanjutkan pengamanan pada penghitungan di TPS. Berawal dari adanya dugaan su-

ara hilang serta beberapa dugaan kecurangan lain itulah, salah satu massa aksi dari Partai Maclimut ngluruk kantor KPUD Situbondo yang be rada di Jalan Merak. Dengan latihan pengamanan ter sebut, diharapkan pe nanganan masalah saat Pemilu berlangsung dapat ditangani dengan baik. “Polri dan TNI bekerja sama dalam pengamanan Pemilu mendatang. Kami berharap masyarakat Situbondo bisa menjaga keamanan agar suasana tetap aman,” pungkas Erthel Stephan. (rri/c1/aif)

Perlu Menjadi Rujukan bagi Situbondo n TERTARIK... Sambungan dari Hal 44

Di Mojokerto dari total APBD Rp 1,6 triliun, sebesar Rp 400 miliar atau sekitar 25 persen, dialokasikan khusus untuk perbaikan jembatan, jalan, dan irigasi. “Ini cukup fantastis. Sebab 25 persen dari total APBD digunakan untuk perbaikan infrastruktur. Ini sudah dilakukan selama hampir tiga tahun berjalan. Kebetulan ini juga me mang menjadi visi-misi pemerintah. Sehingga yang digarap pertama kali adalah pada perbaikan infra struktur semacam jalan dan irigasi,” papar Zeiniye. Selain anggaran Rp 200 miliar, ada lagi anggaran Rp 200 miliar yang digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana kesehatan semacam puskesmas dan rumah sakit. Ini menjadi prioritas kedua se telah jembatan, jalan dan irigasi. Prioritas ketiga adalah perbaikan sarana dan prasarana

tempat pendidikan yang juga menggunakan anggaran di luar pembangunan infrastruktur jalan dan bidang kesehatan. “Jadi alokasinya jelas. Setelah memprioritaskan pembangunan infrastruktur di tiga bidang itu, baru sisanya dari total APBD digunakan belanja dan alokasi lainnya. Bagi kita nilai Rp 400 miliar ini sangat fantastis. Sementara di Situbondo jumlah infrastruktur jalan dan seterusnya masih cukup kecil,” tandas Zeiniye. Lebih jauh dia meng ungkapkan, dari anggaran total APBD Situbondo Rp 1,2 triliun, baru sekitar Rp 100 miliar atau tak sampai sepuluh persen yang digunakan untuk peningkatan infrastruktur jalan, irigasi dan jembatan. Sebab itulah, kata Zeiniye, struktur belanja di Kabupaten Mojokerto perlu menjadi rujukan juga bagi Pemkab Situbondo saat akan menyusun APBD nanti. Apalagi ditambah kondisi bencana alam yang

baru terjadi yang membuat kerusakan infrastruktur dengan kerugian hampir Rp 35 miliar. “Sebab itulah, bagaimana di struktur APBD 2015 nanti, persentase dari total APBD harus menjadi kesepakatan dan komitmen bersama eksekutif dan legislatif. Jadi dari total APBD Rp 1,4 triliun atau Rp 1,3 triliun, maka paling tidak 20- 25 persen sudah harus teralokasikan untuk infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi. “Sehingga, kalau infrastruktur jalan, jembatan itu sudah bagus maka tentu itu akan membuat perekonomian itu akan menjadi bergerak dengan sendirinya. Kemudian yang kedua adalah infrastruktur kesehatan. Kesehatan ini kan penting untuk pelaksanaan BPJS. Yang ketiga itu infrastruktur pendidikan,” imbuh Zeiniye. Politisi PPP ini mengakui, di Situbondo belum ada penerapan kuota semacam di Mojokerto. Perencanaan ma sih diatur

dengan Perbup. Misalnya, pada 2015 di perbupnya menyebutkan 50 persen anggaran minimal digunakan untuk infrastruktur. “Namun, anggaran untuk Infrastruktur ini gabungan, mulai jalan, irigasi, jembatan, pendidikan dan kesehatan. Semua jadi satu di 50 persen dari kuota yang di diproses Musrembang. Jadi, sifatnya masih umum. Hal lainnya ada 30 persen untuk ekonomi, kemudian 20 persen ini untuk sosial budaya, itupun masih belum dari total APBD, tetapi dari pengusulan,” paparnya. Zeiniye mencontohkan pengu sulan kuota kecamatan. Kecamatan A dapat jatah Rp 4 miliar. Maka Rp 4 miliar itu yang dibagi 50 persen untuk apa, 30 persen untuk apa. Namun yang perlu diingat, anggaran kuota kecamatan itu hanya sekitar Rp 70 miliar. Selain itu, masih ada kuota SKPD dan kuota-kuota yang lain berdasarkan surat kebutuhan musrembang. (pri/adv/aif)

Penumpang Mengenakan Seragam Doreng n DI SINI... Sambungan dari Hal 33

Kendaraan tua itu diproduksi era 1970-an hingga 1980-an. Beberapa mobil kuno asal Eropa tersebut berjajar di tempat parkir halaman hotel. Ada Mercedes Benz (Mercy) 280 TE tahun 1985. Mobil produksi Jerman itu cukup langka. Di Indonesia hanya ada tujuh unit, dan di Jawa Timur hanya satu, yaitu di Hotel Margo Utomo. Ada juga Mercy 200-E yang diproduksi ta hun 1989, mobil Mercy Boxer 300-E keluaran tahun 1989, dan beberapa jenis kendaraan buatan Eropa lain. Semua terpajang secara apik di tempat parkir. “Masing-masing mobil tersebut diberi nama sendiri-sendiri. Ada yang namanya Beuty, Browny, Bluey, Happy, dan Baby. Kita memberi nama spontan begitu saja,” tutur Owner Hotel Margo Utomo, Endang Mariana, sambil duduk santai di ruang tamu kantor hotel kemarin (27/2). Mobil-mobil kuno tersebut ada yang diperoleh secara hunting bersama berbagai kenalan. Ada juga yang datang sendiri. Maksudnya, ada tamu hotel yang datang membawa mobil kuno produksi Eropa tersebut. Ketika si tamu datang ke Margo Utomo, dia ngobrol dengan pemilik hotel, kemudian terjadilah tawar-menawar mobil kuno tersebut.

Ada mobil yang dibayar langsung tunai. Ada juga yang dilakukan secara barter mobil. “Kalau mobil yang jenis itu, kita tukar dua mobil dan kami masih nambah uang,” kata Endang sambil menunjuk ke arah Mercy 280 TE tahun 1985. Enam jenis mobil Mercy tua tersebut selain dikoleksi, juga dimanfaatkan untuk melayani para tamu asing. Kebanyakan turis mancanegara puas jika berkeliling ke tempat wisata di Banyuwangi mengendarai mobil tua tersebut. Bahkan, banyak turis mancanegara, khususnya dari Jerman, yang kagum dengan mobil kuno tersebut. “Karena kata mereka, mobil jenis itu sudah tidak diproduksi lagi di negaranya,” ujar Puji, general manager Hotel Margo Utomo. Salah satu kelebihan mobil Eropa tersebut, pengemudi dan penumpang yang melakukan perjalanan jauh, bisa menikmati tanpa merasa lelah. Hal itu kemungkinan tak lepas dari bentuk mobil yang didesain agar pengemudi dan penumpang merasa nyaman dan tak mudah lelah. “Begitu kita duduk di kursi mobil, rasanya pas. Pandangan kaca depan juga enak, karena terlihat lebar,” ujar Puji sambil duduk di kursi mobil. Puji menuturkan, memiliki mobil kuno bukan hanya soal hobi dan enak dinaiki. Pemilik

juga harus menjiwai kendaraan tersebut, sehingga seperti ada hubungan “batin” yang erat antara kendaraan dan pemiliknya. Dengan demikian, setiap ada kekurangan pada mobil tersebut, pemilik langsung membenahi. “Harus benar-benar menyatu antara orang dan kendaraannya. Namanya hobi, ya seperti itu. Jadi tidak bisa dinilai dengan uang,” tuturnya. Sementara itu, selain mobil Mercy kuno, di garasi Hotel Margo Utomo juga berjajar tujuh mobil Land Rover buatan tahun 1970 hingga 1980-an. Ada mobil Land Rover Seri II enam silinder tahun 1975 yang diberi nama Eagle, Land Rover Defender 200 TDI 1981 diberi nama Bravo, Land Rover Seri II Tahun 1979 diberi nama Lion, Seri 2 1973 diberi nama Bella, Land Rover seri II 1981 diberi nama Gutsy, dan Land Rover Canvas 1981 diberi nama Utomo. “Land Rover tua keluaran tahun 1961 namanya Selamet,” sebut Puji. Semua mobil tersebut biasa digunakan melayani tamu yang menginap di Hotel Margo Utomo, tour wisata ke Pantai Sukamade, Kecamatan Pesanggaran, dan ke Gunung Ijen di Kecamatan Licin. Setiap turis yang memanfaatkan mobil Land Rover tersebut dilengkapi seragam. “Seragamnya nuansa adventure, doreng-doreng gitu, sehingga terasa betul nuansa adventure-nya,” tutur Endang. (c1/bay)

hukuman mati sebelum kehancuran negara semakin parah akibat perbuatan koruptor. Tidak hanya hukuman mati, Mahfud juga mengusulkan diberlakukannya UU pembuktian terbalik atas kekayaan pejabat negara yang dinilai tidak wajar. Pejabat negara yang memiliki kekayaan tidak wajar bisa dijerat UU pembuktian terbalik. Selama ini, pembuktian pelaku korupsi hanya dilakukan jaksa. Jika Indonesia memiliki UU pembuktian terbalik, maka pejabat yang memiliki harta kekayaan tidak wajar bisa diminta membuktikan bahwa kekayaannya itu bukan hasil korupsi. Jika tidak bisa membuktikan, harta kekayaan itu berarti diperoleh dari korupsi. Mahfud mengungkapkan, kekuatan APBN saat ini mencapai Rp 1.800 Triliun. Walau negara memiliki kekayaan hingga Rp 1.800 Triliun, tapi masih banyak rakyat yang belum menda pat pelayanan kesehatan dan pendidikan secara layak. “Ka sus pembuangan pasien rumah sakit di Lampung, bukti negara tidak bisa memberikan layanan kesehatan kepada rakyat,” ungkapnya. Negara tidak bisa memberikan la yanan kesehatan kepada rakyat secara memadai, kata dia, karena uang negara yang

Rp 1.800 Triliun itu banyak di korupsi pejabat negara. “Korupsi di sektor migas saja mencapai Rp 700 miliar. Waktunya koruptor dihukum mati,” tegas Mahfud. Selama bertahun-tahun, kata dia, rakyat kecil tidak bisa mendapat pelayanan yang memadai dan berkualitas. Untuk mendapat pelayanan kesehatan saja, rakyat harus memiliki uang jaminan. Jika tidak memiliki uang jaminan, maka nyawalah yang menjadi taruhan. Kondisi itu, tambah Mahfud, me rupakan dampak praktik korupsi yang dilakukan para koruptor. “Saya mengusulkan pelaku korupsi dihukum mati. Pe jabat yang memiliki harta ke kayaan tidak wajar harus membuktikan harta itu bukan hasil korupsi,” tambah Mahfud. Sementara itu, Mahfud MD melanjutkan kegiatan kuliah umum tersebut dengan diskusi bersama keluarga besar Madura yang tergabung dalam Paguyuban Joko Tole Banyuwangi. Dialog interaktif dengan Joko Tole tersebut berlangsung di aula Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Banyuwangi. Kali ini Mahfud menyampaikan bahwa setiap orang tidak ter lepas dari politik, karena po litik merupakan fitrah setiap manusia. Karena itu, dia

mengharap masyarakat, khususnya keluarga besar Joko Tole, proaktif terhadap perkembangan politik. “Melalui par tisipasi masyarakat terhadap politik, diharapkan sistem perpolitikan di negara ini semakin dewasa,” ujar lelaki asal Sampang, Madura, tersebut. Ma h f u d m e na m b a h k a n , saat ini sistem hukum dan politik di Indonesia sudah berada di ambang batas. Hal tersebut disebabkan perilaku korup yang dilakukan para pemimpin bangsa. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih calon pe mimpin. “Pemimpin yang baik itu, pemimpin yang tegas dalam segala hal,” imbuhnya. Ketika ditanya tentang pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden, Mahfud mengaku sudah siap maju. Namun, dia belum memberikan jawaban pasti terkait kendaraan politik yang akan digunakan nyapres nanti. Menurut Mahfud, hal tersebut berkaitan dengan belum digelarnya pemilihan legislatif. “Tunggu pemilihan legislatif selesai,” ujarnya. Dia menegaskan, akan berangkat melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Alasannya, Mahfud dibesarkan partai tersebut. “Saya akan berangkat dari PKB,” tegasnya. (afi/mg2/c1/bay)

Termasuk Timbangan Badan n TIMBANGAN... Sambungan dari Hal 33

Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Harry Cahyo Purnomo mengatakan, penyuluhan dan pengawasan alat UTTP itu digelar untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha terhadap jaminan

kesesuaian bobot barang dengan nilai tukar yang dibayar. Dikatakan, di tahun 2013 yang lalu, khusus di wilayah Kecamatan Rogojampi terjadi penurunan pelaku usaha yang menstandarkan alat ukur timbang hingga 5,04 persen lebih. Hary menambakan, petugas puskesmas dilibatkan dalam

sosialisasi tersebut. Alasannya, bidang kesehatan juga kerap menggunakan alat timbang, termasuk untuk mengukur berat badan. “Maka, ketika timbangan tidak ditera, akan berbahaya. Karena timbangan menyangkut terapi dan pemberian dosis obat,” cetusnya. (sgt/c1/bay)

Korban masih Dirawat di RSUD n PENJAMBRET... Sambungan dari Hal 33

Warga Jalan Musi, Lingkungan Welaran, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi, itu masih dirawat di RSUD Blambangan hingga kemarin. “Korban belum bisa dimintai keterangan,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kasatreskrim AKP Nandu Dyanata. Menurut Kasatreskrim Nan-

du, lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 150 meter dari kantor bank BCA di Jalan A. Yani itu, sebenarnya termasuk kawasan ramai. Apalagi, di lokasi ke jadian itu juga ada pusat perbelanjaan Roxy. “Kejadian sa ngat cepat. Warga banyak yang tidak mengerti,” katanya. Korban yang naik Yamaha Mio Soul bersama istrinya, terang Nandu, saat kejadian langsung jatuh dan pingsan. Sehingga,

ke terangan yang diberikan belum maksimal. “Kita masih mengumpulkan data mengenai pelaku,” tuturnya. Dari sejumlah keterangan saksi, kata kasatreskrim, penjambretan di pusat Kota Gandrung itu dilakukan dua orang mengendarai Honda Vario. Pelaku diduga kabur ke arah utara. “Ada informasi pelaku kabur ke arah utara,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Harga Tinggi, Bulog tak Wajib Beli n TARGET... Sambungan dari Hal 33

Kabar baiknya, kegagalan Bu log memenuhi target penyerapan kedelai lokal itu terjadi akibat harga di tingkat petani lebih tinggi dibanding harga beli dari petani (HBP) yang telah ditetapkan pemerintah. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 dan 26 Tahun 2013, pemerintah menetapkan HBP sebesar Rp 7 ribu per kilogram (Kg) dan har ga jual ke perajin (HJP) tahu-tempe Rp 7.450 per Kg. Sementara itu, harga kedelai di tingkat petani kala itu mencapai sekitar Rp 8 ribu per Kg. Dijelaskan, pada dasarnya HBP ditetapkan untuk melindungi petani agar harga kedelai di pasaran tidak anjlok. Nah, karena kala itu harga kedelai lo kal di pasaran lebih tinggi

dari pada HPP, maka Bulog tidak berkewajiban membeli kedelai petani lokal. “Kami bersyukur harga kedelai di tingkat pe tani kala itu lebih besar daripada HBP. Sehingga, petani lebih bersemangat menanam kedelai,” jelasnya. Menurut Komuli, pembelian kedelai lokal sebanyak 41 ton tersebut dilakukan berdasar permintaan asosiasi perajin tahu dan tempe Banyuwangi. Sebab, kala itu para perajin tahu dan tempe tidak mampu membeli kedelai dalam jumlah ba nyak, sedangkan jika beli se dikit, harga kedelai bisa lebih mahal. Seluruh kedelai yang dibeli dari petani dengan harga yang disesuaikan harga yang berlaku di tingkat petani, tersebut sudah dibeli asosiasi perajin tahu dan tempe. “Jika harga kedelai lebih tinggi daripada HBP, hukumnya sunah

bagi Bulog membeli kedelai. Asal ada permintaan, Bulog bisa membeli dari petani untuk disalurkan kepada pihak yang meminta pengadaan kedelai tersebut,” terangnya. Sementara itu, di tahun 2014 Bulog Sub Divre Banyuwangi menargetkan penyerapan kedelai lokal sebanyak 1.870 ton. Sampai saat ini, kata Komuli, Bulog sudah membeli 7,1 ton kedelai lokal. Berdasar Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84 Tahun 2013 yang berlaku 1 Januari sampai 31 Maret 2014, HBP kedelai sebesar Rp 7.500 per Kg. “Itu pun sama dengan tahun 2013. Kalau harga kedelai di tingkat petani lebih tinggi dari HBP, Bulog tidak wajib membeli kedelai. Kami berjaga-jaga, jika harga kedelai di pasaran lebih rendah dari HBP, kami wajib membeli,” pungkasnya. (sgt/ c1/bay)

Mental Pemain Jadi Kunci Kemenangan n OPTIMISTIS... Sambungan dari Hal 42

Melihatperformatimnyasaatini,diayakinbisaberbuat banyak saat menjamu timnas U-19. Setidaknya, bisa mengimbangipermainantimnasU-19.‘’Kamioptimistis bisa merepotkan lawan,” tegasnya. Ditanya mengenai peluang timnya me menangkan pertandingan, dia enggan memprediksi.

Menurut dia, skor tidak bisa diprediksi. ‘’Yang penting anak-anak terus fokus di lapangan. Soal hasil, itu nanti,’’ jawabnya diplomatis. Dia menekankan, semua pemain harus all out selama 2x45 menit. Selain itu, dia menyerukan agar anak asuhnya terus fight sepanjang pertandingan. ‘’Bermain lepas dan jangan sampai nervous. Mental bertanding juga menjadi kunci kesuksesan,” tandasnya. (ton/c1/bay)

Libatkan Linmas dan Karang Taruna n TEMPAT... Sambungan dari Hal 42

Hingga saat ini pelatih timnas U-19 masih mencari pemain tambahan. Untuk mencari bibit potensial itu, pelatih tersebut terjun ke daerah dengan cara melakukan laga uji coba, termasuk lawatan ke Banyuwangi melawan Persewangi. Badan Tim Nasional (BTN)

menunjuk Banyuwangi sebagai pelabuhan timnas U-19 dalam rang kaian tur Nusantara. Nah, sebagai tuan rumah, Banyuwangi siap dan bakal all out menyukseskan laga ekshibisi itu. Sampai kemarin, venue pertandingan terus dibenahi. Lahan parkir stadion juga diperhatikan. Khusus laga timnas U-19, lahan parkir tersebut tidak digunakan untuk umum. ‘’Halaman parkir itu untuk

kendaraankhusustamuundangan,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana (Panpel), Setio Utomo, kemarin. Menurut dia, semua kendaraan akan diberi tanda khusus agar bisa menempati halaman parkir itu. Kendaraan umum milik penonton harus diparkir di luar area. “Terkait parkir, kita akan melibatkan Linmas atau karang taruna kelurahan terdekat,” katanya. (ton/c1/bay)


44

Jumat 28 Februari 2014

Tertarik Struktur Anggaran Pembangunan Infrastruktur Oleh-oleh Kunker DPRD Situbondo ke Mojokerto BADAN Anggaran (Banggar) DPRD Situbondo baru-baru ini melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Mojokerto. Sejumlah kebijakan menarik dijadikan buah tangan karena

dinilai penting untuk diterapkan di Kota Santri. Kunker Banggar DPRD Situbondo ke Mojokerto dilakukan Rabu (19/2) lalu. Persoalan struktur anggaran menjadi perbincangan hangat saat dikaitkan dengan keberadaan tahun politik di 2014 ini. Ketua DPRD Situbondo Zeiniye mengungkapkan, agenda politik

tahunan DPRD Situbondo maupun Mojokerto tak jauh beda. Sehingga, sama-sama memiliki komitmen, seperti apapun kesibukan di tahun politik, namun jangan sampai mempengaruhi jadwal proses atau tahapan menuju pengesahan APBD tepat waktu. “Pembahasan APBD yang dimulai dari perencanaan musrembang, RKPD,

KUA-PPAS sampai pada pengesahan, akan tetap lakukan tepat waktu sesuai dengan agenda dan regulasi yang ada. Jadi tahun politik dan bulan politik ini tidak akan mempengaruhi pada penjadwalan APBD,” tegas Zeiniye. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan perbandingan struktur anggaran n

SIMULASI PENGAMANAN: Pendukung Partai Maclimut terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

NUR HARIRI/RaBa

Banyak Suara Hilang, Massa Luruk KPU Polres Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu SITUBONDO - Ratusan massa pendukung partai Maclimut terlibat bentrok dengan Polri dan TNI di Jalan Merak, Situbondo, kemarin (27/2). Dalam simulasi pengamanan pemilu

bersandi Ops Mantap Brata tersebut, massa memaksa masuk ke kantor KPU Situbondo. Amuk massa terjadi setelah penghitungan suara pemilu selesai. Diduga, banyak suara Partai Maclimut yang hilang. Lantaran itu, massa bergerak dan mendatangi kantor KPUD Situbondo mempertanyakan

keabsahan penghitungan suara. Namun, sebelum sampai di kantor KPU, massa dihadang aparat kepolisian yang dibantu anggota TNI. Karena dihalangi, massa pun memberontak hingga mereka bertindak anarkis. Untuk lebih meyakinkan, massa membawa ratusan kantong plastik berisi air.

Karena proses lobi menemukan jalan buntu, emosi massa tak terbendung. Mereka melemparkan ratusan kantong plastik berisi air ke arah petugas kepolisian. Akibat lemparan ratusan kantong air itu, petugas pun basah kuyup bak kehujanan di siang bolong n Baca Banyak...Hal 43

Baca Tertarik...Hal 43

Istimewa

TINGKATKAN SDM: Selain melakukan kunker ke DPRD Mojokerto, anggota DPRD Situbondo belum lama ini juga melakukan bimtek.

20 Persen PSK Mati karena HIV/AIDS SITUBONDO - Pekerja seks komersial (PSK) merupakan objek paling rawan menderita penyakit HIV/AIDS. Hingga memasuki awal tahun 2014 ini, para PSK yang meninggal dunia karena AIDS sekitar 20 persen. Banyaknya penderita HIV/ AIDS yang meninggal dunia hingga 20 persen tersebut disampaikan konselor HIV/ AIDS Dinas Kesehatan Situbondo, drh. Heryawan, usai mengambil sampel darah dua PSK yang terjaring razia Satpol PP di Lokalisasi Bandengan, Kecamatan Panarukan. Diungkapkan Heryawan, sepuluh tahun terakhir ada 315 orang yang menderita HIV/ AIDS. Angka itu tentu cukup memprihatinkan. “Sejak tahun 2003 hingga 2013, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Situbondo menemukan 315 penderita. Sekitar 20 persen dari mereka meninggal karena HIV/AIDS,” terang Heryawan.

NUR HARIRI/RaBa

TERJARING RAZIA: Dua PSK menunduk saat berada di kantor Pol PP.

Karena itu, selain melakukan pendampingan terhadap sejumlah penderita HIV/AIDS, pihaknya akan terus melakukan pengecekan atau pemeriksaan terhadap sejumlah PSK yang terjaring razia petugas Satpol PP. “Tetapi, tidak semua PSK dari Situbondo. Banyak juga PSK yang terinfeksi virus tersebut berasal dari luar kota,” katanya. Dengan adanya kematian yang cukup tinggi di kalangan PSK, saat ini KPA bersama

Dinas Kesehatan berusaha memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS dengan cara melokalisasi korban. Sementara itu, penyebaran virus HIV/AIDS di Situbondo sudah menyentuh semua kalangan. Mereka yang terjangkit tidak hanya kalangan PSK, tapi juga ibu rumah tangga, pekerja swasta, dan pegawai. Pelajar pun ada yang terinfeksi virus yang hingga kini belum ada obatnya tersebut. (rri/c1/aif)

INFO PEMERINTAHAN

INFO PEMILU

Bupati dan Ketua TP PKK Pantau Penilaian Lomba Gotong Royong Pendidikan Politik untuk Masyarakat dan Pemilih Pemula Memotivasi Agar Menjaga Nilai Kegotongroyongan

Siswa Kecewa Wakil Rakyat yang Terpilih SITUBONDO - Karakter calon legislatif dipertanyakan. Sebab, para wakil rakyat yang duduk di keanggotaan DPRD saat ini dinilai masih belum seperti yang diharapkan masyarakat. Pernyataan itu muncul dari salah satu siswa yang mengikuti penyuluhan pendidikan politik kepada masyarakat dan pemilih pemula yang digelar Badan Kesbangpol dan Linmas (Kesbanpol dan Linmas) Kamis (27/02) kemarin. Siswa SMA Negeri 1 Situbondo tersebut berpendapat demikian karena merasa tidak ada perjuangan signifikan dari para wakil rakyat terhadap kemajuan pembangunan di Situbondo. “Bagaimana lalu masyarakat harus dipaksakan untuk memilih calon-calon seperti itu lagi,” tandasnya disambut aplaus peserta lainnya. Penyuluhan pendidikan politik kepada masyarakat dan pemilih pemula yang digelar Badan Kesbangpol dan Linmas memang tidak hanya memberikan materi. Namun juga memberikan kesempatan kepada masing-masing peserta untuk menyampaikan pertanyaan atau unek-uneknya

ISTIMEWA

AKTIF: Peserta penyuluhan pendidikan politik yang terdiri guru pembimbing dan siswa mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

seputar Pemilu. Pemasangan baliho di wilayah Situbondo dikritik guru pembimbing yang juga menjadi peserta. Kata dia, pemasangan alat peraga mengganggu estetika bahkan melanggar. Tapi, pihak berwajib termasuk Panwaslu dinilai setengah menindaknya. Narasumber yang dihadirkan dalam penyuluhan pendidikan Bakesbangpol dan Linmas itu adalah Kepala Bakesbangpol Herry Suryanto; Sekretaris KPU Imron Rosadi; serta Ketua Panwaslu Murtafik Badaluddin Lopa. Mereka menjawab dan menjelaskan setiap pertanyaan peserta.

Penjelasan tersebut juga disertai ajakan bagaimana para siswa menggunakan hak pilihnya sesuai dengan nurani masing-masing. “Kami berharap kepada seluruh peserta dan guru pembimbing setelah mengikuti penyuluhan pendidikan politik ini, ilmu yang didapat disebarluaskan kepada masyarakat luas di masingmasing sekolah dan desanya. Sebab, pada tahun 2014 merupakan tahun politik. Ada dua even besar, yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden,” terang Kabid IB dan HAL, Bakesbangpol dan Linmas, H. Achmad Munir (pri/c1/aif)

BUNGATAN – Penilaian lomba gotong royong dalam rangka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK) Tahun 2014 memasuki tahapan penilaian lapangan tingkat kecamatan. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dan Ketua TP PKK Kabupaten, Ny Umi Kulsum ikut memantau langsung kegiatan ini. Penilaian lapangan dilakukan sejak Rabu (26/02) hingga Kamis (27/02) kemarin. Ada tiga desa yang keluar sebagai nominasi juara penilaian lomba gotong royong di tingkat kabupaten. Yakni, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan; Desa Curahjeru, Kecamatan Panji; dan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Tiga desa itu mampu menyingkirkan pesaingnya, yakni desa-desa se-Kabupaten Situbondo. Saat memberikan sambutan pada penilaian lapangan di Desa Pasir Putih, Bupati Dadang Wigiarto menegaskan bahwa lomba dan menjadi juara dalam perlombaan bukanlah tujuan utama. Sebab, perlombaan hanya saran menumbuhkembangkan nilai-nilai gotong royong agar tidak kian luntur. “Yang paling utama adalah bagaimana setiap saat kita mampu menjaga dan mempraktikkan nilai-nilai dan semangat kegotongroyongan yang sudah diwariskan leluhur dan pendiri bangsa. Bagaimana nilai-nilai tersebut kita jadikan salah satu modal membangun bangsa. Nilai-nilai berupa kerja sama, gotong royong, tepo sliro dan sebagainya

IKUT MEMANTAU: Bupati Dadang Wigiarto (kanan) bersama Kepala BPMP Juanedi dalam penilaian lapangan lomba gotong royong di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.

harus kita selalu kita tumbuhkan sebagai modal membangun bangsa,” terang Bupati Dadang Wigiarto. Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat bermaksud memberikan motivasi kepada desa dan kecamatan untuk terus mejaga nilai-nilai kegotongroyongan dalam masyarakat. Selain itu, diharapkan juga bisa memacu pembangunan desa. “Pelestarian nilai gotong-royong yang masih ada dalam masyarakat adalah sebagai modal sosial terhadap pengembangan lembaga kemasyarakatan, baik lembaga pemberdayaan masyarakat ( LPM ), Tim Penggerak PKK desa/kelurahan, lembaga adat, karang taruna, RT/RW, maupun lembaga lainnya,” imbuh Bupati. Sekadar tahu, penilaian pemilihan gotong royong terbaik dilakukan

secara bertahap dan berjenjang. Yang pertama, penilaian administrasi pada desa/kelurahan yang telah menjadi juara pertama di tingkat kecamatan. Ini dilaksanakan pada 20 hingga 21 Februari 2014. Selanjutnya, ditetapkan tiga nominasi terbaik tingkat Kabupaten Situbondo. Pada tahapan selanjutnya, adalah dengan memberikan penilaian dan verifikasi , yakni dengan melakukan kunjungan lapangan kepada tiga desa/kelurahan yang memiliki nilai tertinggi dalam seleksi administrasi dan penilaian kepada lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan di tingkat kabupaten. Yakni, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan; Desa Curahjeru, Kecamatan Panji; dan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. (pri/aif)

INFO PERBANKAN

SALAMAN: Hamid Jauharul Fardli mewakili Pinca BRI Situbondo menyerahkan bantuan korban tanah retak di Mojodungkul. EDY SUPRIYONO/RABA

MEMOTIVASI: Bupati Dadang memberikan sambutan dalam acara penilaian lapangan lomba gotong royong di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. ISTIMEWA

BRI Bantu Sembako untuk Pengungsi Mojodungkul SUBOH - Bank BRI Situbondo tidak ketinggalan ambil bagian dalam membantu para pengungsi korban bencana alam tanah longsor di Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh. Belum lama ini, lembaga perbankan yang berkantor di Jalan Ahmad Yani 123, Situbondo ini menyalurkan bantuan berupa 50 kasur, satu ton beras dan seratus dus mie instan. Penyerahan dilakukan H.

Hamid Jauharul Fardli dan sejumlah pejabat lainnya mewakili pinca BRI Situbondo, Tresnawan DS. “Sumbangan ini terkumpul dari Yayasan Baitul Maal BRI. Semoga meski jumlahnya tidak banyak, namun mampu meringankan beban jiwa para pengungsi dan senantiasa diberi kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” terang Hamid. (pri/aif )


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.