12 HARI LAGI
PILEG 2014 JUMAT 28 MARET
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2014 TAH
Eceran Rp 5.750
33
Ganja Lolos Masuk Lapas n Dipasok Bandar Narkoba Surabaya BANYUWANGI - Peredaran nar koba di Lembaga Pe masyarakatan (Lapas) Banyuwangi terbongkar kemarin (27/3). Dua narapidana (napi) bernama Agus Syawal, 55, warga Lingku ngan We la ran, Kelurahan Pe nganjuran, Kecamatan Ba nyu wangi, dan Eko Sulistiawan, 39, warga Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, ditangkap petugas keamanan lapas. Keduanya ditangkap karena diduga terlibat peredaran barang haram tersebut.
Guna keperluan proses hukum, kedua napi itu diserahkan ke Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi. “Pengungkapan pere daran ganja ini ha sil koordinasi petugas lapas dan aparat kepolisian,” cetus Ka polres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kasatreskoba AKP Agung Setyobudi. Dari tangan kedua napi tersebut ditemukan lima paket ganja dan sebuah telepon seluler (ponsel) merek Nokia milik Eko Sulistiawan n Baca Ganja...Hal 43
Napi Narkoba Terlilit Ganja
n Nama: Eko Sulistiawan, 39 th. n Alamat: Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi n Kasus: narkoba (ganja) n Vonis: 4 tahun n Sudah dijalani: 3 tahun 8 bulan n Sisa hukuman: 4 bulan (asimilasi) n Kasus terbaru: memasok ganja ke dalam lapas n Bukti: ponsel
AGUS BAIHAQI/RaBa
HASIL RAZIA: Barang bukti paket ganja serta ponsel berhasil diamankan dari dua napi kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi kemarin.
n Nama: Agus Syawal, 55 th. n Alamat: Lingk.Welaran, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi n Kasus: narkoba (ganja) n Vonis: 6 tahun n Sudah dijalani: 2 tahun n Sisa hukuman: 4 tahun n Kasus terbaru: kepemilikan ganja di sel lapas n Bukti: 5 poket ganja
GALIH COKRO/RaBa
UPACARA: Kades Sumberberas Sri Purnanik membacakan ikrar pernyataan sikap dalam Apel Akbar Kades dan Linmas di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, pagi kemarin.
Kades-Linmas Dukung Pemilu Legislatif Aman
BANYUWANGI - Sekitar seribu personel perlindungan masyarakat (linmas) bersama seluruh kepala desa (kades) se-Banyuwangi mengikuti apel akbar di lapangan Taman Blambangan pagi kemarin (27/3). Dalam apel tersebut, seluruh kades dan linmas menyatakan siap mendukung dan menyukseskan pemilu legislatif 9 April mendatang. Apel akbar yang dimotori Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) tersebut, semua menyatakan siap mendukung semua
program pemerintah, baik pusat maupun daerah. Mereka juga siap mendukung terselenggaranya pemilu yang aman. Mereka juga berikrar akan melaksanakan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. Setelah membacakan ikrar, kegiatan apel akbar ditutup pembagian santunan kepada 100 anak yatim dan sembako untuk 100 tukang becak n Baca Kades-Linmas...Hal 43
Jajaki Dua RSUD untuk Rawat Uul
TRY OUT SMP
Beberapa Sekolah Sudah Mendaftar BANYUWANGI - Setelah sukses menggelar try out bagi siswa tingkat sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiah (MI) se-Kabupaten Banyuwangi 19 Maret 2014 lalu, Jawa Pos Radar Banyuwangi akan menggelar try out untuk sekolah menengah pertama (SMP) sederajat. Rencananya, try out SMP dan madrasah tsanawiyah (MTs) tersebut akan dihelat pada 19 April 2014 mendatang n Baca Beberapa...Hal 43
PENERBANGAN
Rute ke Surabaya, Home Base di Bali BANYUWANGI- Maskapai Garuda Indonesia akan menggunakan pesawat anyar di rute pe nerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi-pulang (pp). Meski rute yang ditempuh Surabaya-Banyuwangi pp, tapi pesawat ATR-72 600 tersebut akan ber-home base di Bandara Ngurah Rai, Bali n Baca Rute...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
LENGANG: Suasana areal parkir di dalam kawasan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, siang kemarin.
Masih Sepi Menjelang Nyepi ASDP Siapkan 4 Kantong Parkir BANYUWANGI - Empat hari menjelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1936, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang terpantau normal kemarin (27/3). Tidak tampak adanya antrean kendaraan dan
penumpang yang akan menyeberang ke Bali maupun dari arah sebaliknya. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan menyebutkan, kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali didominasi kendaraan barang dan bus umum n Baca Masih...Hal 43
BANYUWANGI - Persiapan pe mulangan Sihatul Alfiyah alias Uul, 24, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Kra jan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, yang sudah enam bulan koma di Taiwan, te rus dimatangkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Din sos na kertran) Banyuwangi. Untuk keperluan pemulangan Uul, Disosnakertran Ba nyuwangi menggelar pertemuan dengan pihak PT. Sinergi Bina Karya (SBK) selaku Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan Uul dan Unit Pelayanan Teknis Pe laksana Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPTP3TKI) Surabaya. “Pertemuan itu membahas pemulangan Uul,” cetus Kepala
Rekam medis (Uul) dari Taiwan kita berikan dua RSUD itu (RSUD Blambangan dan RSUD Genteng).” SYAIFUL ALAM SUDRAJAT Kadinsosnakertrans Banyuwangi
Disosnakertran Banyuwangi Syaiful Alam Sudrajat. Dalam pertemuan yang digelar di Surabaya itu, jelas Alam, pihak PJTKI akan bertanggung jawab terhadap pemulangan Uul. Semua biaya yang berkaitan dengan kepulangan TKW itu akan ditanggung n Baca Jajaki...Hal 43
Mengunjungi Sumber Air Penawar Ketapang di Musim Kampanye
Didatangi Caleg untuk Sosialisasi hingga Menebar Janji “Jangan ada satu spot yang terlewatkan”. Inilah yang dilakukan caleg dalam meraup dukungan. Termasuk dengan mendatangi tempat-tempat yang dianggap “bertuah”, seperti sumber air Penawar di Desa Ketapang.
KPAI ancam pidanakan parpol Makanya, anakanak jangan diajak cobloscoblosan
Ganja lolos masuk sel lapas GANJA, Gak Ada Nikmatnya dipenJAra
SIGIT HARIYADI, Kalipuro LANTUNAN ayat suci Alquran me nyambut kedatangan kami di sumber air Penawar siang itu (27/3). Suara itu berasal dari pengeras suara masjid yang berlokasi tepat di sebelah utara sumber air yang oleh sebagian warga dipercaya berkhasiat http://www.radarbanyuwangi.co.id
GALIH COKRO/RaBa
GALON: Warga mengambil air di Sumber Penawar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin.
menyembuhkan penyakit itu. Kami sempat terperangah begitu mendapati sumber air yang berlokasi
di tempat cukup terpencil, tepatnya di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi,
itu ternyata cukup ramai dikunjungi warga n Baca Didatangi...Hal 43
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Jumat 28 Maret 2014
AGENDA KOTA
Ulama Timur Tengah Kunjungi Banyuwangi HARI ini, usai salat Jum’at, Bupati Abdullah Azwar Anas direncanakan menerima kunjungan ulama dan mufti dari Timur Tengah. Mereka akan melakukan ramah tamah dengan Bupati Anas di Pendapa Sabha Swagata. (*)
RAZIA ABDUL AZIZ/RABA
Tebar Puluhan Ribu Ikan ke Sungai GLENMORE - Upaya menjaga dan melestarikan sungai terus dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi. Salah satu caranya, menebar ikan di Sungai Salamrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, kemarin. Penebaran 31 ribu ikan air tawar ke
ABDUL AZIZ/RABA
DIAMANKAN: Puluhan botol berisi miras diamankan di Polsek Bangorejo.
Jelang Coblosan, Amankan Miras BANGOREJO - Menjelang pemilu legislatif 9 April mendatang, aparat Polsek Bangorejo melakukan operasi minuman keras (miras) di wilayah hukumnya kemarin. Dalam operasi yang dipimpin langsung Kapolsek Bangorejo AKP Hery Purnomo itu, petugas mengamankan puluhan miras berbagai merek dan puluhan botol arak bali ukuran satu liter. Puluhan miras dan arak tersebut diamankan dari salah satu toko milik Kasmiran, 46, warga Dusun Kedungrejo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. Kapolsek menuturkan, operasi miras tersebut akan terus dilakukan di wilayah hukumnya. “Kita ingin situasi terus kondusif, terutama menjelang dan saat pemilu,” tandasnya. (azi/c1/aif)
ADA APA LAGI
ABDUL AZIZ/RABA
BUKAN KARENA KORSLETING: Kondisi bak truk sesaat setelah terbakar kemarin.
JAGA KELESTARIAN SUNGAI: Warga Desa Tulungrejo dan pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi menebar ikan di Sungai Salamrejo kemarin (kiri). Pelajar dan warga menyaksikan acara tebar ikan (atas).
sungai tersebut diikuti ratusan siswa MTS Al-Hikmah, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Kabid Kalautan Dinas Kelautan dan Perikanan Untung Widiarto mengajak para siswa dan masyarakat sekitar menjaga sungai agar tetap bersih. Dia juga mengajak masyarakat menjaga dan merawat ikan di sungai. Dia berharap, ikan yang ditebar di sungai tersebut terus dirawat hingga besar. Sehingga, nanti setelah besar bisa dinikmati masyarakat di sepanjang aliran sungai. “Jangan sampai ada yang nyetrum atau mengobat,” harapnya. (azi/c1/aif)
Masuki Musim Paceklik Ikan MUNCAR - Ikan tangkapan di perairan Muncar mulai sepi. Sebab, beberapa waktu ke depan akan musim paceklik ikan. Wahyudi, salah satu nelayan setempat mengatakan, ikan di Muncar saat ini dalam kondisi sepi. Kapal besar jenis selerek banyak yang lego jangkar. “Kapal tetap ada yang jalan, tapi kapal kecil dan garden,” katanya. Meski ada yang berlayar, tapi mereka tidak banyak mendapat ikan tangkapan. Saat ini memang tengah memasuki tahap paceklik ikan. Kalaupun ada ikan, tinggal ikan tamban. Kemunculan ikan itu menjadi isyarat bahwa musim paceklik ikan sudah dekat. Harga ikan tamban, menurut Wahyudi, mirip ikan layur. Namun, keberadaannya tidak seberapa. Hal itu menyebabkan perdagangan ikan di Muncar tambah lesu. Selain itu, yang menjadi kendala ada keadaan cuaca. Cuaca tidak menentu. Itu menyebabkan nelayan khawatir. Angin kencang yang sempat melanda beberapa hari belakangan menjadi sebab nelayan semakin enggan melaut. (nic/c1/aif)
SEPI TANGKAPAN: Dengan munculnya ikan tamban, nelayan enggan untuk melaut.Karena munculnya ikan ini sebagai pertanda memasuki musim peceklik ikan. Tampak aktivitas bongkar-muat kapal ikan di Pelabuhan Muncar.
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
Truk Muatan Kertas dan Lemari Kaca Terbakar GENTENG - Tanpa sebab yang jelas, bak truk bermuatan kertas dan lemari kaca mendadak terbakar kemarin. Petaka terjadi saat truk bernopol N 8409 Y tersebut melintas di jalan raya Jember, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Truk yang dikemudikan Yanto, 47, warga Lumajang tersebut baru saja mengirim barang ke Toko Makmur, Kecamatan Genteng. Tanpa disadari Yanto dan dua kernetnya, tiba-tiba bak truknya terbakar. Terbakarnya truk tersebut mengejutkan warga. Sejumlah warga langsung memberi tahu si sopir bahwa api melalap bak truk mereka. Mendengar teriakan warga, Yanto langsung berhenti dan mengecek bak bagian belakang. Hasilnya, sumber api bukan karena korsleting mesin truk. ”Saya nggak tahu, Mas, tibatiba saya diteriaki orang-orang bahwa bak truk saya terbakar. Akhirnya saya menepi dan disiram air dibantu orang-orang,” ucap Yanto. Atas kejadian tersebut, Yanto mengalami kerugian sekitar Rp 1. 200 000 karena rak dan lemari kaca yang belum sempat dikirim ikut terbakar. Yanto menduga bak truk tersebut terbakar mungkin karena ada yang melempar puntung rokok. “Mungkin ada orang yang melempar puntung rokok. Soalnya tadi, saat bersamaan dengan konvoi kampanye salah satu partai politik,” duganya. (azi/c1/aif ) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jumat 28 Maret 2014
MENUJU
PARLEMEN
KPAI Ancam Pidanakan Parpol
PANGGUNG PEMILU
Berantas Buta Aksara Libatkan Semua Lapisan CALEG PDIP Dapil 1 nomor urut tiga, Minuk Uliawati mendukung program Bupati Abdullah Azwar Anas untuk memberantas buta aksara di Banyuwangi. Tingginya angka buta aksara tidak hanya menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pemkab Banyuwangi saja, namun semua lapisan masyarakat. Karena itu diperlukan kepedulian dan keikhlasan semua pihak untuk mendukung suksesnya gerakan mulia ini. Caleg PDIP yang juga ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Banyuwangi mengatakan, pemberantas buta aksara di Banyuwangi maka diharapkan ada dukungan dari semua masyarakat Banyuwangi. Jika gerakan ini sukses, maka masyarakat akan menjadi hebat. PDI Perjuangan menginginkan masyarakat Banyuwangi menjadi hebat. “Memberantas buta aksara harus total dan melibatkan semua lapisan masyarakat,” ujar istri Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. Minuk mengakui, visi dan misinya menjadi caleg berdasar atas kondisi masyarakat yang masih perlu dibimbing agar masyarakat Banyuwangi benar-benar menjadi masyarakat yang hebat. “Saya siap menerima amanat itu, serta berupaya dengan sungguh-sungguh menyuarakan aspirasi masyarakat untuk memberantas kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakang a n ,” katanya (*/c1/ afi)
KAMPANYE
35
Yang Libatkan Anak saat Kampanye
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
KAMPANYE DAPIL III: Michael Edi Hariyanto membakar semangat kader dan simpatisan Partai Demokrat di Lapangan Blambangan, Muncar kemarin.
Siap Lanjutkan Program Pro Rakyat Partai Demokrat Birukan Lapangan Blambangan MUNCAR - Lapangan Blambangan Muncar berubah menjadi lautan manusia kemarin. Mengenakan atribut serba biru, ribuan massa tum pah ruah menghadiri kampanye Partai Demokrat di dapil III yang meliputi wilayah Srono, Muncar, Cluring, dan Tegaldlimo. Seperti dua agenda sebelumnya, kampanye terbuka partai bernomor urut tujuh ini juga dihadiri sejumlah artis papas atas Banyuwangi.
Tampak hadir Demy, Reny Farida, Suliyana, dan artis lain. Mereka menghibur ribuan massa Partai Demokrat. Selain diisi deretan artis, kampanye kemarin juga dihadiri sejumlah calon anggota legislatif DPRD Banyuwangi, DPRD Jawa Timur, dan DPR RI. Pengurus DPC Partai Demokrat hadir full team di arena kampanye. Selain kalangan politisi, kampanye kemarin juga dihadiri oleh kalangan pengusaha Muncar. Tampak di antaranya Tjipta Soedjarwo Tjuk dan Arvy Rizaldi. Kehadiran para pengusaha itu menjadi bukti bahwa Partai Demokrat semakin menda-
pat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk kalangan pengusaha. Massa yang didominasi pengguna roda dua menggelar konvoi di beberapa sudut kota Muncar, Srono, Cluring, dan Tegaldlimo. Sebagian lagi mempergunakan kendaraan roda empat yang dilengkapi dengan seperangkat sound system. Meski melalui jalanan umum, konvoi ini tidak sampai mengganggu arus lalu lintas. Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edi Hariyanto mengatakan, partainya telah memberikan bukti dan kerja nyata bagi rakyat n Baca Siap...Hal 43
BANYUWANGI- Kampanye terbuka partai politik (parpol) di Banyuwangi mendapat pengawasan khusus Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta. Tim KPAI hari Rabu lalu (26/3) turun ke Banyuwangi untuk memantau pelaksanaan kampanye yang digelar sejumlah parpol. Dua tim KPAI itu adalah Luthfi Chumaidy dan Nazwardi. Dua orang itu secara khusus memantau pelaksanaan kampanye terbuka Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar di lapangan Maron, Kecamatan Genteng. Kesimpulan tim KPAI, pelaksanaan kampanye terbuka di Banyuwangi masih diwarnai pelanggaran UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dalam UU itu anak tidak boleh dilibatkan dalam kegiatan politik praktis, seperti kampanye. Faktanya, kegiatan kampanye partai politik masih banyak yang melibatkan anak-anak. “Kita merumuskan ada 15 jenis pelanggaran pelibatan anak dalam kampanye politik. Namun, yang kita temukan di lapangan ada empat,” ungkap Nazwardi saat berkunjung ke
Kita akan mengkaji untuk menerapkan pasal 87 UU 23 Tahun 2002 Nazwardi Divisi Pengawasan KPAI
kantor Redaksi Jawa Radar Banyuwangi kemarin malam. Empat pelanggaran itu, kata dia, juga marak terjadi pada pelaksanaan kampanye di Banyuwangi. Empat jenis pelanggaran itu, di antaranya menjadikan anak sebagai media pemasangan atribut kampanye dan mobilisasi anak dalam kegiatan kampanye. Dalam kegiatan kampanye di Banyuwangi, mulai 16 hingga 26 Maret 2014, seluruh partai masih melibatkan anak dalam kampanye. Tim KPAI menyesalkan parpol tidak proaktif mencegah dan membendung mobilisasi anak n Baca KPAI...Hal 43
Minta Tingkatkan Meneguhkan Prinsip Dasar NU Komunikasi Parpol ISTIMEWA
CARI SIMPATI: Massa simpatisan PBB konvoi keliling kota.
Simpatisan PBB Konvoi Keliling Dapil Satu BANYUWANGI- Partai Bulan Bintang (PBB) memilih kampanye dengan cara konvoi dibandingkan mengumpulkan basis pendukungnya di lapangan. Ratusan pendukung PBB Selasa (25/3) lalu konvoi keliling daerah pemilihan (dapil) untuk mengenalkan partainya kepada masyarakat. Konvoi kampanye itu dipimpin Ketua DPC PBB Banyuwangi, Agus Iskandar. Dalam kampanye itu, ikut juga beberapa caleg PBB dapil I. Rute yang dilalui adalah Kecamatan Banyuwangi, Giri, Glagah, Licin, dan Kalipuro. Ada sekitar 300 kendaraan roda dua dan empat yang ikut konvoi. Selama konvoi, para kader dan simpatisan PBB woro-woro mengenalkan partai yang kelahirannya dibidani mantan Menteri Hukum dan Ham Yusril Ihza Mahendra itu. “Melalui konvoi ini, kita mau silaturahmi dengan warga Banyuwangi yang tinggal di dapil I,” ungkap Agus. Dalam konvoi itu, PBB menyampaikan visi dan misi perjuangan politik. Agus mengaku tidak memiliki target muluk-muluk. “PBB kalau mendapat amanah dari rakyat, insyaallah akan amanah,” katanya. (c1/afi)
BANYUWANGI - Sekitar 200 kepala desa dan lurah se-Banyuwangi mengikuti acara koordinasi peningkatan fasilitasi dukungan pemerintah daerah dan sinergisitas peran TNI dan Polri demi menyukseskan pemilihan umum 2014 kemarin (27/3). Selain kades, acara itu juga diikuti camat, kapolsek, dan danramil. Acara dibuka Wakil BupatiYusuf Widyatmoko dan dihadiri Kapolres AKBP Yusuf, Dandim 0825 Letkol Muslimin Fasyah, Ketua Pengadilan Negeri Kurnia Yani Darmono. Pada kesempatan itu, Yusuf mengajak semua elemen selalu ingat terhadap empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Yusuf, selama ini partai politik cenderung tidak harmonis karena kurang ko-
munikasi antar partai politik. Oleh sebab itu, orang nomor dua di Pemkab Banyuwangi itu mengharapkan partai politik terus meningkatkan komunikasi. “Kuncinya harus menghayati empat pilar itu,” ucap Yusuf. Selain Yusuf, tim polres, kejaksaan, TNI, KPU, dan panwas, juga menyampaikan paparan. (mg2/c1/afi)
SITUBONDO - Zaini Rachman, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, menjadi moderator dalam lokakarya nasional bertema “NU, Pancasila dan Negara” belum lama ini. Acara yang ditempatkan di aula Pondok Pesantren SalafiyahSyafi’iyah Sukorejo tersebut dalam rangka rangkaian acara memperingati usia satu abad pesantren yang dirintis KHR Syamsul Arifin itu. Sebagai Caleg DPR RI dari PPP, Zaini rahman mengaku sangat respek dengan digelarnya acara tersebut. Sebab, menjelaskan nalar fiqh politik NU dalam vis a vis negara Pancasila. Selain itu juga akan meneguhkan prinsip dasar NU yang senantiasa bertumpu pada kerangka dasar keadilan sosial. Tawassuth, tawazun, ta’adul, dan tasamuh. Yang tak kalah pentingnya adalah memperkuat dan memantapkan akidah ahlus sunnah wal jama’ah, membentengi generasi muslim pesantren terhadap paham-paham ekstrem yang menghancurkan nilai-nilai ukhuwah wathaniyah (kesatuan bangsa), ukhuwah basyariah (kearifan sosial) yang bermuara kepada
DOK.RaBa
Zaini Rachman
ukhuwah Islamiyah. “Termasuk juga Mengembangkan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari atas dasar nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah dan budaya Indonesia,” terang Zaini Rachman. Lebih jauh, caleg yang dekat dengan (alm) Kiai Fawaid itu menjelaskan, nalar keagamaan NU telah menetapkan negara Indonesia dengan berdasar Pancasila sebagai bentuk final negara-bangsa. “Kerangka pemikiran ini adalah masterpiece atau magnum opus pemikiran politik NU yang sangat brilliant, yang dimiliki kiai pesantren tradisional sebagai sumbangan atas bangunan teologi negara Pancasila,” terangnya.
Nah, Berkaitan dengan masterpiece atau magnum opus pemikiran politik NU “negara-Pancasila = negaraIslam,” memastikan bahwa politik yang diperankan NU bukan politik yang berorientasi pada kekuasaan. Tapi. politik untuk membumikan nilainilai dan ajaran-ajaran agama yang luhur dan mulia tentang kemanusiaan, keadilan, dan kepersamaan dalam kehidupan masyarakat. Zaini mengakui, perjalanan politik akhir-akhir ini mengkhawatirkan. Bagi sebagian warga dan partai politik yang mengatasnamakan NU ke dalam kubangan politik yang tidak sehat. Hal tersebut harus diwaspadai. Jika perlu, harus ada komitmen dan koridor yang jelas terhadap sikap politik yang semacam itu. “Sehingga maqsudul a’dham NU untuk membumikan nilainilai dan ajaran-ajaran agama yang luhur dan mulia tentang kemanusiaan, keadilan, dan kesederajatan dalam kehidupan masyarakat dapat terwujud dengan baik. Untuk membangun kesadaran ini, perlu ada tindakan secara massif di dunia pesantren sebagai pilar utama bangsa,” imbuhnya. (pri/*/c1/afi)
Sejak Kecil Berkumpul PKL dan Tukang Becak
SONNY T.
PERAN orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi sukses sangat tertanam kuat dalam diri Sonny T. Danaparamita. Pria kelahiran Dusun Kopen, Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, ini mengaku sejak kecil sering diajak orang tuanya berkumpul dengan para pedagang kaki lima (PKL), maupun tukang becak. Pelajaran yang diberikan kepada dirinya, ketika seorang tua memberikan semangat kepada para pemuda, pedagang kaki dan tukang becak untuk semangat dalam mengarungi hidup. Semangat yang dikobarkan orang tuanya berhasil membuat mereka sukses dengan mendirikan sebuah koperasi yang dikelola oleh para pemuda, pedagang kaki lima dan abang becak. “Semangat inilah yang menginspirasi saya untuk maju sebagai caleg DPR-RI dari PDI Perjuangan,” kata mantan Sekjen GMNI ini. Sonny mengatakan, orang tuanya yang berprofesi sebagai guru mengajarkan kepada dirinya untuk menjalankan pengabdian kepada bangsa dan pengabdian kepada Tuhannya. “Prinsip-prinsip ini akan menjadi jiwa saya ketika dipercaya masyarakat saat menjadi wakil rakyat nanti,” ujar caleg DANAPARAMITA DPRRI nomor urut 2 ini. (*/c1/afi)
36
Jumat 28 Maret 2014
Perbanyak Ruang Khusus Menyusui BAN Y UWA N G I - Ca ku pan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi di Banyuwangi ternyata masih cukup rendah, yakni hanya 71 persen. Karena itu, berbagai langkah dilakukan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Banyuwangi untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI tersebut. Salah satunya dilakukan dengan pencanangan Kelompok Pendukung ASI kemarin (27/3). Pencanangan Kelompok Pendukung ASI, itu dilakukan oleh ketua TP-PKK Banyuwangi, Ny Ipuk Festiandani Abdullah Azwar Anas di pendapa Sabha Swagata Blambangan. Wakil Ketua TP-PKK, Ny Minuk Yusuf Widiyatmoko, Kelompok Pendukung (KP) Sahabat (Sehat, Hemat , Hebat) dari Dinas Kesehatan, Ketua Dharma Wanita, Ny Susi Slamet Kariyono dan seluruh kader Posyandu dan tenaga kesehatan se Kabupaten Banyuwangi juga hadir dalam pencanangan kali ini. Dalam sambutannya, Ny Dani Azwar Anas mengatakan, pencanangan Kelompok Pendukung ASI dimaksudkan sebagai komitmen, kesungguhan, dan kemauan semua pihak untuk mendukung dan mendorong kaum ibu agar bisa menyusui bayinya dengan baik. Program tersebut akan berhasil jika didukung semua pihak, mulai suami, keluarga, hingga masyarakat sekitar. Menurut Dani Azwar Anas, ASI merupakan perlindungan pertama di dunia bagi ketahanan bayi. Dikatakan, ASI yang merupakan anugerah Tuhan YME yang dapat mem-
HUMAS PEMKAB BWI FOR RaBa
SEHAT: Ny Dani Azwar Anas menyapa bayi di sela pencanangan Kelompok Pendukung ASI di pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin.
beri kekuatan luar biasa bagi generasi yang akan datang. “Karenanya, kita perlu sosialisasi kepada masyarakat melalui kelompok-kelompok pendukung ASI yang telah dibentuk untuk memberitahukan betapa pentingnya ASI bagi bayi,” ujarnya. Selain mencanangkan gerakan mendukung ASI, Ny Dhani Azwar Anas, juga berencana memperbanyak ruang pojok ASI di semua satuan kerja (satker). Ruang Pojok ASI merupakan sebuah ruang yang khusus bagi ibu yang ingin tetap menyusui bayinya meskipun memiliki kegiatan di luar rumah. Sehingga pem-
berian ASI eksklusif masih bisa diberikan walaupun sang ibu bertindak sebagai karyawati pemerintah atau swasta. Selama ini ruang pojok ASI hanya ada di tiga puskesmas. Yakni, Puskesmas Sobo, Benculuk, dan Giri. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Kesehatan Keluarga, dr Juwono Sujuswa mengatakan, tindak lanjut pertama pencanangan Kelompok Pendukung ASI kemarin, kelompok tersebut akan segera action dengan menerjunkan motivator dengan sasaran posyandu-posyandu se-Banyuwangi. “Mudah-mudahan dengan
kegiatan ini, Banyuwangi bisa meningkatkan cakupan pemberian ASI lebih tinggi,” harapnya. Pencanangan itu ditandai dengan melakukan penandatanganan piagam pencanangan oleh Ny Dhani Azwar Anas. Juga pemberian penghargaan kepada tiga ibu yang berhasil menyusui bayinya sampai usia enam bulan. Yakni, Siti Munawaroh (Sempu), Sri Wulandari (Banyuwangi) dan Dewi Roudotul Jannah (Bangorejo). Ketiga ibu juga bertindak sebagai wakil tiga besar kecamatan dengan capaian ASI eksklusif tertinggi di Banyuwangi. (sgt/aif)
Korsleting, Rumah Nyaris Ludes BESUKI - Warga Dusun Krajan, Desa Pesisir, Besuki, dikagetkan kobaran api yang muncul dari rumah Jumati Selasa (26/3) malam sekitar pukul 19.00. Beruntung, insiden tersebut tidak sampai membuat rumah habis terbakar. Namun, dua lemari, satu unit televisi, dan bagian belakang rumah Jumati, tidak bisa diselamatkan. Dua orang yang saat kebakaran berada di dalam rumah tersebut mengalami luka ringan. Dia adalah Parlina yang tangannya terluka, dan Fi’i yang kakinya terluka. “Ini kejatuhan api dari atas,” terang Parlina kepada koran ini. Menurut Rudi, menantu Jumati, kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik. “Sepertinya akibat listrik, Mas,” ujarnya. Menurut Jumati, sebelum terjadi kebakaran, lampu di rumahnya mati. Kemudian,
ngetahui kemunculan si jago merah tersebut langsung melapor kepada petugas. Tak berselang lama, mobil pemadam kebakaran dari Hotel Utama Raya Banyuglugur datang. Akibat kebakaran tersebut, kerugian ditaksir lebih dari Rp 40 juta. Kapolsek Besuki AKP Agus Supariono yang datang ke tempat kejadian perkara mengaku belum bisa menyebutkan SHULHAN HADI/RaBa CARI YANG TERSISA: Warga ikut member- secara pasti penyebab kebakaran. Hal sihkan sisa kebakaran di rumah Jumati. itu karena laporan dia menghidupkan meteran warga berbeda-beda. Apalagi, listrik. “Saya hidupkan, tiba- konon api muncul dari sebelah tiba muncul kobaran api dari dapur. “Kita lihat dulu, akibat listrik ataukah benda lain,” dalam,” ujarnya. Beberapa warga yang me- pungkasnya. (mg1/c1/als)
INFO PENDIDIKAN
Pergaulan Bebas Remaja Meresahkan Perlu Pendidikan Karakter di Sekolah BANYUWANGI-Maraknya pergaulan bebas dan pornografi di kalangan remaja sudah meresahkan. Bahkan mencapai titik kulminasi. Jika tidak segera dilakukan pembinaan sejak dini, maka generasi bangsa akan rusak. Kurang kontrol dari orang tua dan rasa peduli dari pendidik di sekolah mengakibatkan remaja, yang juga siswa, dengan leluasa melakukan perbuatan yang melanggar norma. Oleh karena itu, perlu dilakukan revitalisasi tentang nilai-nilai karakter bangsa melalui pendidikan karakter di sekolah. Pendapat itu mengemuka dalam seminar nasional dengan tema “Pendidikan Karakter Menuju Sebuah Perubahan” di auditorium Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Minggu, 23 Maret 2014 lalu. Dalam acara yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untag itu, pendidikan karakter menjadi perhatian. Dua narasumber Prof. Dr. Bambang Hari Purnomo, MA dan Dr. Sukidin menyatakan betapa urgennya pendidikan karakter bagi generasi muda. “Sekarang banyak orang pin-
BANYUWANGI
ISTIMEWA
SEMINAR: Para narasumber memaparkan pentingnya pendidikan karakter di auditorium Untag tar, tapi tidak berkarakter, sehingga minteri,” cetus Bambang. Narasumber lain, Drs. Budianto Ashady menawarkan sebuah konsep Pengendalian Akal Budi (PAB). Buku PAB diharapkan bisa menjadi buku kendali oleh guru, orang tua, dan siswa. Sehingga ketiga komponen itu, beber Budianto, guru, siswa, dan orang tua bisa saling mengontrol dan mengendalikan perilaku atau akal budinya. Konsep buku yang telah diterapkan di sekolahnya itu terbukti membawa perubahan perilaku pada siswanya. “Ada perubahan ke arah yang positif dalam lingkungan belajarnya,” ungkapnya.
BANYUWANGI
Menurut Drs. Dwi Yanto, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, pendidikan karakter dapat menjadi salah satu langkah untuk menyembuhkan penyakit sosial. Dwi juga mengingatkan agar guru harus menjadi pengamal utama nilai-nilai baik. Bukan sekadar pengkhutbah atau berceramah menyampaikan materi di depan murid. “Jangan hanya karena tuntutan KKM (kriteria ketuntasan minimal), kemudian moral siswa diacuhkan,” pesannya. Mang Riyadi, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sejarah sebagai penyelenggara seminar
mengungkapkan bahwa pendidikan karakter belum terimplementasikan dengan baik. Bahkan terjadi broken-line dari generasi sebelumnya, karena bangsa ini meninggalkan sejarahnya. Generasi kita sudah lupa sejarah, sehingga warisan luhur itu menjadi putus. “Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, harus selalu dikumandangkan, agar generasi kita tidak lupa akan cita-cita bapak bangsa, akan Pancasila dan UUD 45, dan Kebhinekaan,” tegasnya seraya berharap masyarakat mempercayakan putra-putrinya masuk Prodi Pendidikan Sejarah Untag. (adv)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Isuzu NHR 55 ‘03/’04 •
• Daihatsu Terios ‘12 •
• Toyota Avanza •
• Honda Jazz •
Dijual 3 Unit Isuzu NHR55 Th ’03 & ’04 Putih, Kondisi Bagus Harga Nego Hub: 08123454191
Dijual Daihatsu Terios F700RG tahun 012 hitam mtl hrg 149 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Avanza 1.3G tahun 06/04 biru met hrg 114,5/108 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI tahun 05/ 012 merah/putih hrg 107/183,5 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Suzuki Ertiga ‘10 •
• Daihatsu Xenia •
• Nissan •
Dijual Suzuki Ertiga/apv tahun 012/010 biru muda met hrg 142,5/109 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Xenia F650 RV all new tahun 012/010 hitam hrg 129/107 juta nego barang istimewa bisa cash/krdt hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Promo diskon heboh,Promo Bonus Hanya di bln ini Untk Setiap Pembelian Mobil Nissan Info Lebih Lanjut Hub: Frengki Setiawan 081333210583/087857733083
• Tanah Pondasi •
• Jl. Letj. Sutoyo •
• Hyundai Atoz ‘04 •
Djl Tnh Pondasi LT 202 m2 SHM Blkng SD Model Hub. 082141311020 & 081336496052
Djl Rmh Jl. Letj. Sutoyo No. 64 Tk. Kayu LT 148m2 SHM 4 KT, 3 KM Hub: 082141311020
PT BFI Finance 415959 Pnwrn 1 Unit Hyundai Atoz GL 1,0 MT ’04 DK 1487 JM
• Tanah Kapling •
• Perum Karangrejo •
• Honda New Accord ‘00 •
Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631
Dijual rumah Perum Kr Rejo H3 - 4 Lt 168, 4 KT, 2 KM Hub 081913906633
PT BFI Finance 415959 Pnwrn 1 Unit Honda New Accord VTI 2,3 MT 2000 P 909 VM
• Promo Nissan • Promo Nissan Bwi. Hdh lgs Iphone 5S,Ipad Mini, Camera Canon, voucher belanja 500rb utk pmblian nissan di bln Maret. Showroom buka 08.30-19.00. Bengkel 08.30-16.30(SeninJumat).08.30-15.00(Sabtu). 03334460222
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• STNK •
• STNK •
Hlg STNK P 3740 XQ an Budiyono Dsn Krajan RT 01/08 Kalibaru wetan, Kalibaru
Hlg STNK P 2512 ZK an Apri fitrianto, Kepoh wetan RT 02/01 Kalirejo, Kabat
HlgSTNKP6826YManEmiPujiastutiJl.Mahakam III No.22 RT02/03 Mojopanggung, Giri Hlg STNK P 3510 ZE an Rustamaji Dsn. Tegal wero RT 02/02 Blimbingsari, Rgj
• Sertifikat • Hlg Sertifikat Nomor 230 L 2550m2 an Siti. Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi
PROMO IKLAN LOWONGAN BANYUWANGI • Ikan Bakar Mana Suka • Telah dibuka kembali Ikan Bakar Mana Suka di THR Pelabuhan Bwi H: 08123535575
Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
HUBUNGI: 0333-412224
LOWONGAN PERUSAHAAN ROKOK Dibutuhkan SALESMAN MOTORIS L/P 20 orang Kirim CV Ke Jl. Mendut Gang 5 No. 07 atau Hub: 0852322088989 / 081252638525
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
41
OPINI
Jumat 28 Maret 2014
PENCURIAN
ABDUL HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN
KASUS LAMA: Sifak menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Lumajang kemarin.
Polisi Tembak Maling Sapi LUMAJANG - Pengembangan kasus pencurian sapi di Desa Ranubedali, Ranuyoso, membuahkan hasil. Tengah malam kemarin (27/3) tim Resmob Polres Lumajang berhasil membekuk salah seorang kawanan tersangka. Karena melawan, petugas melumpuhkan tersangka dengan dua timah panas di kakinya. Tersangka pencurian sapi tersebut adalah Mat bin Tristo alias Sifak. Lelaki berumur 35 tahun asal Dusun Gunung Cilik, Ranubedali, ini ditangkap di Ranuyoso. Lokasinya tidak jauh dari tempat pencurian sapi yang dilakukan beberapa hari lalu di Dusun Gunung Cilik. Tersangka diketahui mencuri seekor sapi betina usia 8 tahun warna hitam pada Juni 2013. Tersangka masuk ke dalam kandang setelah merusak pintu kandang. Setelah berhasil mengeluarkan sapi milik Asmad, warga Dusun Gunung Cilik, sapi tersebut diangkut dengan sebuah kendaraan. Setelah berhasil melumpuhkan tersangka, polisi membawanya ke Mapolres Lumajang. Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan seekor sapi betina warna hitam hasil curian. Kapolres Lumajang AKBP Singgamata membenarkan penangkan tersangka. Keberhasilan polisi menangkap tersangka berkat kesabaran anggotanya melakukan penyelidikian berbulan-bulan. “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengembangkan penangkapan ini,” pungkasnya. (fid/har/jpnn/aif)
ADA APA LAGI
Anak Berkebutuhan Khusus Jangan Dipasung! ANAK adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk membantu mengembangkan kemampuannya. Lantaran anak lahir dengan segala kelemahan, maka tanpa orang lain, anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Menurut John Locke (dalam Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara. Hak anak tersebut mencakup nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak kelangsungan hidup, perkembangan, dan penghargaan terhadap pendapat anak. Hak Anak Dunia (berdasar Konvensi Hak Anak PBB 1989 Child Right) ada sepuluh, yaitu hak bermain, hak mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan perlindungan, hak mendapatkan nama (identitas), hak mendapatkan status kebangsaan, hak mendapatkan makanan, hak mendapatkan akses kesehatan, hak mendapatkan rekreasi, hak mendapatkan kesamaan, hak memiliki peran dalam pembangunan. Anak berkebutuhan khusus (children with special needs), menurut Heward, adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya. Mereka tidak selalu menunjukkan ketidakmampuan mental, emosi, atau
fisik. Yang termasuk ke dalam anak berkebutuhan khusus (ABK), antara lain tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, dan anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi ABK adalah anak luar biasa dan anak cacat. Hak sosial anak (hak bermain, mendapat pendidikan, mendapat identitas, rekreasi, memiliki peran dalam pembangunan) tidak hanya dimiliki anak yang tumbuh dan berkembang secara normal. ABK pun memiliki hak sosial yang sama. Bahkan, intensitas yang mereka butuhkan melebihi anak yang tumbuh dan berkembang secara normal. Mereka juga membutuhkan interaksi sosial, baik melalui keluarga, sekolah, maupun lingkungan sekitar Pada dasarnya separah apa pun keadaannya, ABK sejak dilahirkan membutuhkan interaksi dengan lingkungan. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang per orang, antara kelompok-kelompok manusia, dan antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dalam berinteraksi dengan lingkungan, ABK memiliki karakteristik khas yang berbeda dengan interaksi anak umumnya. Mereka ingin tumbuh dan berkembang sama dengan anak-anak seusianya. Orangorang dewasa di sekitarnyalah yang menghambat proses sosial yang menjadi hak ABK. Mereka menghambat dengan seribu alasan yang mereka anggap sangat tepat dan sesuai
O l e h
PATMAWATI * pikiran orang dewasa, tapi sebetulnya menghancurkan masa depan ABK yang dititipkan Tuhan kepada mereka. Hingga saat ini masih banyak ABK yang hak-hak sosialnya belum terpenuhi. Setidaknya itu dilihat dari jumlah partisipasi ABK yang masih rendah di beberapa lembaga pendidikan, baik pendidikan luar biasa maupun inklusif, terutama di tingkat pendidikan usia dini (PAUD). Usia dini adalah masa emas bagi tumbuh-kembang manusia. Jika masa tersebut terlewatkan begitu saja, sungguh patut disayangkan. Berdasar data di SDLB, sudah terbukti ABK yang mendapatkan stimulasi sejak usia dini memiliki perkembangan jauh lebih baik dibanding ABK yang tidak mendapatkan stimulasi sejak usia dini. “Masih banyak ABK yang belum mendapatkan akses pendidikan dasar. Pemberdayaan guru, orang tua, dan masyarakat, sangat mendesak dilakukan agar peluang ABK
mendapatkan pendidikan dasar semakin terbuka,” kata Ignatius Dharta, Inclusive Education Specialist Plan International Indonesia dalam acara bertema pendidikan inklusif di Indonesia tentang “Pentingnya Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus” di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 28 Januari 2014. Kepedulian berbagai pihak terhadap keberadaan mereka masih rendah. Hal itu menyebabkan hingga saat ini belum ada lembaga yang memiliki data yang akurat tentang jumlah dan spesifikasi mereka. Hal itu harus segera diatasi karena sekecil apa pun jumlahnya, mereka tetap aset dan masa depan bangsa Indonesia. Penanganan ABK harus melibatkan seluruh pihak, baik keluarga, sekolah, pemerintah, maupun masyarakat sekitar. Pemenuhan hak-hak sosial ABK akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Banyak keluarga yang menyembunyikan dan menutupnutupi keberadaan mereka. Seolah-olah memiliki ABK adalah aib keluarga. Atau, mereka menyembunyikan dengan alasan ingin memproteksi anak. Banyak sekolah yang menolak kehadiran mereka dengan alasan mereka sering mengacau, banyak komplain dari wali murid yang lain, tidak memiliki keahlian khusus, dan berbagai macam alasan lain. Tidak heran jika ada ABK dari Muncar, Rogojampi, dan kecamatan di luar kota Banyuwangi, harus menempuh jarak begitu jauh, bahkan harus mengontrak rumah di pusat kota,
demi mendapatkan sekolah yang mau menerima mereka dengan sepenuh hati. Lingkungan masyarakat juga tidak kalah kejamnya. Sering menjuluki ABK dengan sebutan yang tidak pantas. Bahkan, anak dengan kelainan autis, tunagrahita, dan ADHD, sering mereka anggap anak kurang waras karena sering tersenyum sendiri, berbicara dengan dirinya sendiri, dan suka mengganggu. Bahkan, berdasar berita di Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi 24-25 Maret 2014, ada yang tega memasung kaki mereka. Sungguh perlakuan yang sangat tidak manusiawi. Sudah saatnya kita semua, warga Indonesia, mengubah cara pandang terhadap mereka. Sebab, semakin tahun jumlah mereka diindikasikan mengalami kenaikan seiring semakin memburuknya kualitas alam sekitar dan semakin banyaknya radikal bebas di udara. Pencemaran di mana-mana diduga ikut andil terhadap penyimpangan tumbuh-kembang anak. Saya berharap semoga prediksi itu tidak benar. Kita harus mampu mencegah sebelum terjadi. Kasih sayang yang diberikan semua pihak, kepedulian, penerimaan yang wajar, dan interaksi sosial yang intensif akan sangat membantu perkembangan mereka dan kesiapan menyongsong masa depan. Semoga Banyuwangi menjadi kota yang benarbenar ramah anak dan kota yang inklusif. *) Pendiri dan Kepala PAUD inklusi Cerdas Banyuwangi.
Menulis Sejarah Banyuwangi Sendiri
EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN
WAS-WAS: Rihayati menunjukkan lokasi penemuan peluru.
Istri Temukan 13 Butir Peluru BONDOWOSO-Warga yang tinggal di Jalan Kis Mangunsarkoro, depan Hotel Ijenview, mendadak gempar, Kamis pagi kemarin (27/3). Sebab di rumah pensiunan TNI AD Kodim 0822 Bondowoso, Almarhum Arto, 72, ditemukan 13 butir peluru aktif dan sebuah detonator granat. Saat itu, istri dari alm Arto, Rihayati, 70, sedang membersihkan lemari milik suaminya yang sudah hampir setahun lalu meninggal dunia. Ternyata, Rihayati menemukan banyak peluru di dalam lemari tersebut. “Saya dan anak-anak saya langsung rembugan. Sebaiknya, peluru ini diberikan ke polisi saja,” kata Rihayati kepada Jawa Pos Radar Jember. Selanjutnya, Rihayati dan anak-anaknya langsung berkonsultasi kepada tetangga dekatnya yang bertugas sebagai polisi di Polres Bondowoso, Bronto. Lalu, tetangga dekatnya ini langsung melaporkan ke Polres dan Brimob Tenggarang. Saat itu juga, tim gegana dari Brimob Tenggarang Kompi C langsung mendatangi TKP. Kemudian, tim geganan itu mengamankan 13 butir peluru dan sebuah detonator. Rihayati mengatakan, saat suaminya masih bertugas sebagai tentara aktif memang pernah menjelaskan bahwa dia memiliki peluru. Namun, tempat penyimpanan peluru itu dirahasiakan oleh suaminya. Hingga, suami saya pensiun pada 1988 dan meninggal dunia tahun lalu (2013). “Saat itu, saya tengah membersihkan lemarinya bapak. Karena, di dalam lemari ada sarung dan pakaian,” katanya. Bahkan, Rihayati berniat untuk sarung dan pakaian suaminya untuk diberikan ke orang lain. Namun, dia melihat benda berwarna kuning emas. Ternyata, benda-benda itu adalah peluru. Karena takut, dia memanggil kedua anaknya. “Saya rembugan, mau dikemanakan peluru itu. Karena, kami semua takut meledak,” katanya. (eko/sh/JPNN/aif)
POLITIK
Dinkes Siap Layani Caleg Stres LUMAJANG – Pemilu legislatif yang akan digelar 9 April nanti dipastikan akan banyak menyedot energi dan materi para caleg. Sebab, beragam cara dilakukan untuk mendapatkan kursi di dewan. Kondisi tersebut bisa membuat caleg yang gagal meraih kursi dewan mengalami depresi atau stres. Sebab, modal yang dikeluarkan untuk menjadi wakil rakyat mencapai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Mengantisipasi hal itu, seluruh puskesmas di Lumajang siap untuk memberikan pelayanan kepada caleg yang mengalami depresi atau gangguan jiwa ringan. Kasi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang Sulaksono mengatakan, pihaknya siap memberikan pelayanan kesehatan jika ada caleg yang depresi pasca pemilu. Semua puskemas, lanjut dia, siap melayani para caleg yang gagal melenggang ke gedung dewan. “Rumah sakit Dr Haryoto juga siap untuk memberikan pelayanan,” ungkapnya. Hanya, sambung dia, tidak semua depresi atau gangguan jiwa ringan bisa ditangani oleh puskemas dan RSU Dr Haryoto. Sebab, mereka hanya bisa memberikan pelayanan kepada caleg yang mengalami depresi dan gangguan kejiwaan ringan. Sedangkan bagi caleg gagal yang mengalami gangguan jiwa akut, kata Sulaksono, tidak bisa mendapatkan pelayanan di puskesmas dan RSU Haryono. Dinkes menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit jiwa. “Nanti kami rekomendasi ke Porong,” jawabnya, ketika ditanya bila puskesmas dan RSU Dr Haryoto tidak mampu menangani caleg yang depresi berat tersebut. (wan/har/JPNN/aif)
SUDAH bukan zamannya lagi, kita warga Banyuwangi, baik yang meneruskan karyanya di Banyuwangi maupun yang berada di perantauan, hanya berbangga-bangga tentang Banyuwangi. Memang saat ini Banyuwangi seakan-akan jadi primadona, baik di bidang investasi, tata penyelenggaraan pemerintah, maupun pariwisata. Tak dimungkiri, Tuhan telah menganugerahi penduduk Banyuwangi sebuah alam yang perlu banyak disyukuri. Kalau boleh mengutip almarhum kolumnis Belanda yang tinggal di Bandung, MAW Brouwer, “Tuhan sedang tersenyum saat menciptakan Banyuwangi”. Dari pantai yang indah (Grajagan dan Pulau Merah), gununggunung (Raung dan Ijen), dan hamparan lanskap, hutan, sawah, ladang yang indah, di antara keduanya. Yang tak kalah penting, khususnya untuk daya tarik wisata, adalah orang-orangnya. Mereka membuat Banyuwangi sekarang seperti laboratorium kebudayaan yang tak habishabisnya dibahas. Setiap saat para seniman Banyuwangi menciptakan tari-tarian, gending-gending baru, dan kreasi seni lain. Negeri yang penuh kontras. Meski mayoritas beragama Islam, kesenian dan upacara sakral yang mengandung nuansa pemujaan terhadap leluhur, seperti Seblang Bakungan, Seblang Olehsari, dan Kebo-keboan, masih hidup terus. Di saat kesenian rakyat daerah lain tinggal menunggu ajal, seperti Lenong di Jakarta atau Ludruk di Surabaya, kesenian rakyat di Banyuwangi, seperti
Damarwulan, Gandrung, dan lain-lain, malah menunjukkan aktivitas kegairahan yang meningkat. Ada kabar bahwa dua grup Damarwulan di Muncar mendapat tanggapan 30 kali dalam sebulan, kecuali di masa libur mereka saat Ramadan dan sekitar hari raya Idul Adha. Lagu-lagu daerah (meski belakangan diracuni selera murahan yang mengandalkan betotan syahwat sebagai daya tarik) tetap menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Menjawab tantangan zaman, musik daerah yang digemari telah bermetamorfosis dari angklung menjadi kendang kempul atau yang belakangan dipengaruhi musik blues (kelompok POB dan pengekornya). Sekarang pun ada lagu-lagu yang sekadar mengikuti ajakan waktu, seperti koplo, yang jadinya hanya liriknya saja yang berbahasa lokal tapi tidak ada identitas musik Banyuwangi yang bisa diasosiasikan. Kembali ke tema Banyuwangi sebagai laboratorium kebudayaan daerah. Kita mesti angkat topi kepada para seniman, seperti Pak Mitro, Pak Tejo, Pak Sahuni, Pak Subari Sofyan, Pak Bashir Nurdian, Pak Fatrah Abal, Pak Andang CY, Pak Hasnan Singodimayan, Pak Armaya, Pak Achmad Aksoro, Pak S. Yadi K, dan lain-lain. Sebab, dari tangan-tangan mereka produk kesenian Banyuwangi menemukan jalan hidupnya. Lantaran pengetahuan dan pengalamannya yang mumpuni, mereka menjadi tempat bertanya. Tetapi, mengingat usianya, Banyuwangi perlu merasa khawatir. Mereka perlu segera mendapat perhatian.
O l e h
ANTARIKSAWAN JUSUF * Kalau boleh memakai istilah bahasa Inggris, mereka adalah perpustakaan yang terbakar (libraries on fire). Kalau sampai mereka meninggal tanpa banyak didokumentasikan, mereka akan membawa seluruh pengetahuannya yang sangat berharga ke liang lahat. Generasi penerus cuma bisa mereka-reka. Selama ini, mereka juga menjadi tempat bertanya para peneliti-peneliti dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri. Semestinya, kita masyarakat Banyuwangi sudah mulai berhenti berbangga bahwa satu dua orang senimannya menjadi objek penelitian. Hanya menjadi narasumber dari sebuah penelitian. Yang hasilnya ditulis oleh peneliti-peneliti luar. Lantaran dari luar, mereka mau tidak mau akan menggunakan kacamatanya sendiri dalam melihat sebuah persoalan dan kenyataan yang ada. Sudah saatnya Banyuwangi menuliskan sejarahnya sendiri. Kita memang tidak bisa
membendung peneliti dan penulis dari luar untuk berhenti menulis tentang Banyuwangi. Justru kita malah harus berterima kasih kepada mereka yang masih mempunyai perhatian kepada Banyuwangi. Yang harus dilakukan adalah para penulis Banyuwangi harus mencatat banyak-banyak dan menulis banyak-banyak tentang Banyuwangi, sehingga kita tidak menjadi objek tulisan saja. Sudah saatnya dihentikan penelitian yang diistilahkan sebagai “melihat dari kapal pesiar” itu. Peneliti asing hanya mengeker dari atas kapal lalu menulis hasil penelitiannya. Yang lebih parah, kalau hasil penelitian atau tulisan yang dipublikasikan bertentangan dengan kehidupan sebenarnya (itu sangat mungkin terjadi kalau penelitiannya model “kapal pesiar”. Apalagi, jika para peneliti asing itu punya kepentingan sendiri). Sudah saatnya kita menulis sendiri sejarah kita. Sudah bukan zamannya lagi kita meneriaki saudara kita yang mengangkat persoalan dengan sudut pandang lokal. Kalau para penulis dan pembuat film Banyuwangi mau mendokumentasikan apa yang mereka lihat dan mereka rasakan, maka hasil tulisannya akan jauh lebih berwarna daripada apa yang ditulis orang lain. Saat ini teknologi sudah membuat segalanya menjadi mudah. Kalau penerbitan buku cetak susah, kita bisa tampilkan secara online. Film dokumenter susah ditayangkan di televisi, kita cari media alternatif yang bisa menayangkannya. Kita juga harus biasakan, kalau ada orang menulis buku
yang isinya tidak cocok dengan pendapat kita, kita harus membalasnya dengan buku. Artikel dibalas dengan artikel, dan berhenti sekadar mencacimaki. Belajar dari Damarwulan yang dulu berdasarkan naskah ”paksaan” yang menjelekkan orang Banyuwangi, harus kita balas dengan cerita yang lebih baik. Tidak cukup hanya mengatangatai perbuatan orang lain yang menulis jelek terhadap kita. Kita tidak bisa menyalahkan penulis Damarwulan, karena dia menulis dengan sudut pandang dan kepentingan negerinya. Kita harus bikin cerita lebih baik—dan seperti sudah dilakukan—berhenti mementaskan Damarwulan dengan sudut pandang Mataraman. Mudah-mudahan dengan gerakan pendokumentasian sejarah Banyuwangi dengan tangan-tangan kita sendiri, Banyuwangi akan semakin baik. Tidak sekadar menjadi objek. Kita harus menjadi bagian yang menentukan hasil tulisan atau penelitian tersebut. *) Penulis novel dwi bahasa Using-Indonesia pertama “Nawi BKL Inah”.
INFO ARTIKEL Ar tikel yang ter muat mendapat kaus menarik. Silakan ambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 98C selama jam kerja dengan menunjukkan identitas yang ber laku selambat-lambatnya hari Senin di setiap minggunya.
Nabrak Pasutri, Sopir Truk Kabur BESUKI – Nasib sial menimpa pasangan suami istri Rian, 40, dan Sitinah 35. Keduanya menjadi korban tabrak lari, kemarin. Kejadian bermula saat keduanya berboncengan sepeda motor bernopol P 5116 DI. Pasutri tersebut hendak pulang dari Situbondo ke rumahnya Dusun Mandaran Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Sampai di depan bangunan proyek stasiun pengisisan gas di jalan raya Buduan, dari arah barat ada kendaraan truk yang bekerja di proyek tersebut . Saat jarak mereka sudah dekat, kendaraan roda empat itu langsung berbelok ke ke kiri. Rian pun tidak bisa mengerem motornya hingga tabrakan tidak dihindarkan. Akibat kecelakaan itu, beberapa gigi
LUKA-LUKA: Rian dan Sitinah menjalani perawatan di rumahnya Desa Pesisir, Besuki. SHULHAN HADI/RaBa
Rian tanggal dan tangan kanannya patah. Sementara istrinya mengalami luka di kepala dan harus dijahit. Setelah kejadian, korban langsung diantar ke RSUD Besuki. Tak seberapa lama, korban ditinggal begitu saja. Setelah satu malam, akhirnya polisi bisa melacak keberadaan sopir dan kendaraan tersebut. Diketahui, sopir kendaraan bernopol P 8626 UR itu bernama Anam warga Desa Curah Nangka Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Berdasarkan pengakuannya, dia sengaja meninggalkan korban di RSUD karena takut dihakimi kerabat dan sedang tidak membawa uang. Kanit Lantas Polsek Besuki Aiptu Suwono mengatakn, tindakan sopir itu kurang tepat. Dia menyayangkan sikap sopir yang tidak segera menghubungi polisi. “Setelah kita kejar dan kita cari baru menghubungi polisi dan mendatangi korban,” ujar Suwono. (mg1/aif)
42
Jumat 28 Maret 2014
SMAN ROGOJAMPI 1 PERSEWANGI
SMAN 1 BWI TIMNAS U-19
SMPN 1 Srono Pertahankan Gelar
3
SEMENTARA itu, juara bertahan SMPN 1 Srono mengukuhkan diri sebagai yang terbaik dalam Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi tiga musim beruntun. Pada pertandingan terakhir, Moh. Fikri dkk mengangkat trofi juara setelah mengalahkan SMPN 1 Rogojampi dalam laga yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, itu. Tim besutan Gambar itu tidak mudah dalam mempertahankan gelar. Sebab, tim lawan bermain apik dalam partai puncak tersebut. Bah-
GALIH COKRO/RaBa
MELAYANG: Gelandang SMAN 1 Banyuwangi Sugandi (putih) melewati dua pemain belakang SMAN 1 Rogojampi di Stadion Diponegoro Banyuwangi sore kemarin (27/3).
Piala LPI Milik Smanta BANYUWANGI - SMAN 1 Kota (Smanta) Banyuwangi berhasil mematahkan dominasi SMAN 1 Rogojampi yang dua musim berturut-turut menjadi juara bertahan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi. Bagaimana tidak, Johan Prasetyo dkk mengukir sejarah manis setelah memenangkan pertandingan partai final di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin sore. Kemenangan yang diraih tim besutan pelatih Roni Nurdiansyah itu berlangsung dramatis. Mengingat, juara grup I itu mampu menjadi juara lewat drama adu tendangan penalti. Skor akhir dalam laga itu adalah 3-1. Drama adu tendangan penalti itu berlangsung tegang. Bagaimana tidak, sejumlah algojo kedua tim tidak berhasil menjaringkan bola menjadi gol. Tak pelak, situasi itu membuat pendukung kedua tim yang memadati stadion sangat tegang. Fatoroni dari Smanta Banyuwangi menjadi eksekutor pertama dari titik putih. Striker tersebut berhasil menjaringkan bola untuk keunggulan timnya. Gol tersebut menahbiskan dia sebagai top skor LPI Banyuwangi pada musim ini dengan torehan 13 gol.
PENGHARGAAN INDIVIDU LPI BANYUWANGI 2014 Pemain Terbaik SD : A Khadafi (SDN 1 Rogojampi) Pemain Terbaik SMP : Moh Fikri (SMPN 1 Srono) Pemain Terbaik SMA : Johan Tri Prasetyo (SMAN 1 Banyuwangi) Top Skor SD : Bintang Aulia (SDN 1 Sembulung) Top Skor SMP : Galih Cahya (SMPN 1 Siliragung) Top Skor SMA : Fatoroni (SMAN 1 Banyuwangi) Kapten fair play : Wildan (SMK PGRI Banyuwangi)
Ratusan pendukung Smanta Banyuwangi yang memadati tribun barat bersorak girang. Mengingat, algojo dari SMAN 1 Rogojampi, Gilang Rizaldi melenceng ke sisi kiri gawang. Skor masih 1-0 untuk keunggulan Smanta Banyuwangi. Audra Fergie menambah keunggulan Smanta menjadi 2-0 setelah bola tendangan yang dilepaskan menghunjam deras tanpa bisa dibendung kiper SMAN 1 Rogojampi, Dyhan Jodhi. Skor masih tidak berubah untuk keunggulan Smanta Banyuwangi. Pasalnya, Faisol yang menjadi eksekutor kedua dari SMAN 1 Rogojampi juga gagal bikin gol. Smanta memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan lebih awal. Tapi, hasil tendangan sang kapten, Johan Prasetyo hanya menerpa mistar. Meski begi-
tu, kubu SMAN 1 Rogojampi anak asuh pelatih NursyamsiJumadi itu tidak bisa memanfaatkan peluang untuk memperkecil ketertinggalan. Itu menyusul tendangan sang kapten, Elok Resi, berha-
sil dimentahkan Dimasta Rahmanusa sebagai penjaga gawang Smanta. Smanta semakin di atas angin dengan kegagalan tiga algojo SMAN 1 Rogojampi. Namun, Alfan Ilman yang masuk sebagai pengganti di babak kedua gagal menjadi pahlawan. Selanjutnya, SMAN 1 Banyuwangi akhirnya bisa mencuri gol via Tri Cahya sebagai eksekutor keempat. Tapi, gol tersebut tidak berarti. Pasalnya, Aji Wijaya berhasil menjadi pahlawan setelah mampu menjalankan tugas dengan baik n Baca Piala...Hal 43
kan, SMPN 1 Rogojampi selalu berhasil meredam serangan juara bertahan dalam upaya mencetak gol. Sejak menit awal, juara bertahan gencar melancarkan serangan. Tidak tanggungtanggung, SMPN 1 Srono menurunkan tiga penyerang sekaligus demi mencetak gol. Tiga striker yang diturunkan itu adalah Dera Marta, Gulam Rosul, dan Moh. Fakih Fajar. Meski menurunkan tiga striker, tapi mereka gagal mencetak gol. Pasalnya, barisan pertahanan SMPN 1 Rogojampi yang
dipandu Raka Pedro sebagai kapten bermain disiplin. Sehingga, meski banyak ditekan, tapi peluang juara bertahan mentah. Sepanjang babak pertama, skor imbang kosongkosong. Disiplin menjaga area pertahanan masih dibuktikan SMPN 1 Rogojampi pada babak kedua. Meski terus digempur, tapi gawang mereka yang dikawal Farhan Ahsani aman dari kebobolan. Hingga peluit dibunyikan, skor masih belum berubah kosong-kosong n Baca SMPN 1 ...Hal 43
BERITA UTAMA
Jumat 28 Maret 2014
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Dibawa Masuk Napi Asimilasi n GANJA... Sambungan dari Hal 33
Ponsel yang disita itu diduga digunakan berkomunikasi dengan bandar narkoba di Surabaya. “Pesannya enam paket ganja. Satu paket sudah dipakai tersangka,” kata Kasatreskoba Agung. Kasatreskoba menyebut, Syawal dan Eko merupakan napi kasus narkoba. Syawal adalah terpidana enam tahun penjara dan baru melakoni hukuman dua tahun. Sementara itu, Eko Sulistyawan merupakan ter-
pidana empat tahun penjara dan masa hukumannya hampir habis. “Eko ini empat bulan lagi akan bebas,” ujar Agung. Napi yang menyimpan ganja di dalam sel itu terungkap setelah petugaskeamananlapasmenggelar razia. Dalam razia sel lapas tersebut, seluruh ruang di blok tahanan dan barang milik para napi diperiksa secara ketat. “Petugas lapas menggelar pemeriksaan rutin,” ujar Kasatreskoba Agung. Saat pemeriksaan, petugas lapas memeriksa tas milik Agus Syawal. Dalam tas itu, petugas
me nemukan bungkus rokok yang dianggap mencurigakan. “Saat bungkus rokok itu dibuka, di dalamnya ada lima bungkusan kecil yang berisi ganja,” terangnya. Agus Syawal mengakui lima bungkus kecil yang berisi ganja itu miliknya. Pengakuannya, ganja diperoleh dari Eko Sulistiawan yang juga penghuni lapas. “Syawal mengaku mem beli enam paket ganja kepada Eko seharga Rp 500 ribu,” ungkapnya. Ditanya bagaimana bisa ganja ma suk lapas? Kasatreskoba menyatakan, Eko mendapatkan
ganja itu dari salah satu bandar narkoba di Surabaya. Dalam transaksi melalui ponsel, Eko menyetor uang secara tranfer. “Ganja dikirim ke Banyuwangi melalui paket,” jelasnya. Paket berisi ganja itu, kata kasatreskrim, dialamatkan kepada salah satu warga yang tinggal di sekitar lapas di Jalan Letkol Istiqlah, Banyuwangi. Selanjutnya, paket itu dititipkan ke salah satu warung dekat lapas. “Yang membawa masuk ke lapas itu napi asimilasi,” ujar Agung. (abi/c1/bay)
Tahun Ini Hotmix 300 Km Jalan Desa n KADES-LINMAS... Sambungan dari Hal 33
Apel akbar kades dan linmas tersebut mendapat apresiasi Bupati Abdullah Azwar Anas. Karena itu, bupati menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa yang selama ini menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Atas sinergi yang di bangun itu, Banyuwangi ber hasil menjadi kabupaten
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbaik. Selain itu, dukungan dan pe layanan yang diberikan pe merintah desa selama ini berhasil mengantarkan Banyuwangi sebagai kabupaten yang banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional, terutama di bidang ekonomi kreatif. Anas menambahkan, berbagai program yang di rencanakan pemkab tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didorong
pemerintah tingkat desa. Karena itu, peran serta masyarakat desa sangat diperlukan.“Kemajuan Banyuwangi berkat kerja keras kepala desa dan perangkatnya,” ujar Bupati Anas. Agar sinergi tersebut semakin baik, pemkab menganggarkan sebagian dari total APBD di tahun 2014 yang ber jumlah 2,136 Triliun untuk pembangunan infrastruktur di desa. Salah satunya, pembangunan jalan hot mix sepanjang 300 ki-
lometer (Km) di seluruh pelosok desa. “Dengan pembangunan jalan tersebut, diharapkan kesejahteraan masyarakat desa semakin meningkat,” imbuh Anas. Sementara itu, ketua Askab Agus Tarmidi mengatakan, apel akbar tersebut merupakan bagian dari komitmen Askab mendukung pembangunan. Membangun Banyuwangi, kata dia, dibutuhkan komunikasi yang solid antara pemerintah desa dan daerah. (mg2/c1/bay)
Pelabuhan Akan Ditutup 24 Jam n MASIH... Sambungan dari Hal 33
Setiap kendaraan yang hendak menggunakan jasa penyeberangan di pelabuhan ke banggaan masyarakat Banyuwangi tersebut langsung diarahkan ke kapal tanpa perlu antre terlebih dahulu. Peningkatan penumpang diprediksi baru akan berlangsung satu atau dua hari ke depan. Sebab, saat perayaan Hari Raya Nyepi pada 31 Maret 2014 mendatang, Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup selama 24 jam. Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry (IF) Cabang Ketapang, Saharuddin Koto mengatakan, pada peringatan Nyepi tahun 2014 kali ini, penutupan Pelabuhan
Ke tapang dan Pelabuhan Gi limanuk tidak dilakukan bersamaan. Menurutnya, penyeberangan trans Jawa-Bali melalui Pelabuhan Ketapang ditutup mulai pukul 23.00 WIB tanggal 30 Maret mendatang. Sebaliknya, penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk baru akan ditutup 31 Maret pukul 05.55 WITA. Dijelaskan, penutupan penyeberangan melalui Pelabuhan Ke tapang sejak pukul 23.00 WIB itu dilakukan berdasar sejumlah pertimbangan. “Di Banyuwangi pukul 23.00 berarti di Bali pukul 00.00. Nah, karena itu penyeberangan ditutup agar penumpang yang akan melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk tidak terdampak penutupan jalan raya akibat Nyepi,” ujarnya.
Di sisi lain, aktivitas penyeberangan melalui Pelabuhan Gilimanuk baru akan ditutup pu kul 05.55 WITA Senin. Itu dilakukan untuk melayani penumpang yang tidak ikut merayakan Nyepi dan ingin keluar dari Bali. “Di Pelabuhan Ke tapang, penyeberangan kembali dibuka pada Selasa (2/4) pukul 05.30 WIB. Pem bu kaan penye berangan di Gili manuk menyesuaikan. Sebab, selama penutupan pelayaran, seluruh kapal stand by di Pelabuhan Ketapang,” ulasnya. Sementara itu, mengantisipasi penumpukan kendaraan pada saat penutupan penyeberangan tersebut, pihak ASDP IF Cabang Ketapang telah menyiapkan empat kantong parkir. Tidak tanggung-tanggung, kapasitas
total empat kantong parkir itu mencapai 3.600-an kendaraan roda empat. Lokasi pertama adalah halaman parkir Pelabuhan Ketapang yang mampu menampung 1.090 kendaraan. Kantong kedua adalah tanah di depan Stasiun Kereta Api (KA) Banyuwangi Baru dengan kapasitas 200 kendaraan. Dua kantong parkir kendaraan lain berlokasi di Terminal Sritanjung dan lahan milik ASDP di utara Hotel Banyuwangi Beach. Dua kantong parkir tersebut masingmasing mampu menampung 1.200 unit kendaraan. “Prediksi kami, empat kantong parkir itu cukup untuk menampung kendaraan yang menunggu diseberangkan ke Bali selama penutupan dilakukan,” cetus Saharuddin. (sgt/c1/bay)
Serentak Digelar 19 April 2014 n BEBERAPA... Sambungan dari Hal 33
Dalam kegiatan kali ini, Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) bekerja sama MKKS SMP seKabupaten Banyuwangi. Try out ini merupakan salah satu upaya mempersiapkan diri siswa didik dalam menghadapi ujian akhir nanti. Try out juga bisa menjadi media berlatih dan menjadi tolok ukur siswa agar mempersiapkan diri lebih baik. Soal try out SMP/MTs akan dimuat di halaman koran Jawa
Pos Radar Banyuwangi. Bagi sekolah yang ingin mengikuti try out ini, silakan meng hubungi kantor Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi, telepon (0333) 412224. Informasi lebih lengkap silakan menghubungi kontak person Benny ( 0 8 2 3 3 1 1 0 2 9 3 6 ) , Sa h ro n i (082140326996), dan Supriyadi (08124930420) Sekretaris MKKS SMP Banyuwangi, Sahroni mengakui, ada beberapa sekolah yang sudah mendaftar try out. Mereka yang sudah mendaftar adalah SMPN 1 Genteng (252 siswa),
SMPN 3 Sempu Satap (77 siswa), SMPN 4 Muncar Satap (104 siswa), SMPN 3 Purwoharjo Satap (57 siswa), dan SMPN 2 Srono (248 siswa). “Sekolah yang ingin mengikuti try out ini bisa langsung menghubungi nomor kontak person panitia,” jelas Sahroni. Kegiatan try out ini merupakan kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Dispendik Banyuwangi didukung MKKS SMP se-Kabupaten Ba nyuwangi, Lembaga Bimbingan Sony Sugema College (SSC) Banyuwangi, dan Bank Muamalat Banyuwangi. (*/c1/bay)
Pengiriman Pesawat Sedikit Terlambat n RUTE... Sambungan dari Hal 33
Sementara itu, General Manager (GM) PT. Garuda Indonesia Perwakilan Surabaya, Ary Suryanta mengatakan, berdasar rencana, penerbangan Ga ruda Indonesia rute Sura baya-Banyuwangi dibuka awal April mendatang. Namun, hingga kemarin (27/3), Ary mengaku belum bisa me-
mastikan tanggal pasti pembukaan rute penerbangan dari dan menuju Bandara Blimbingsari tersebut. Dia mengatakan, belum bisa dipastikannya kapan tanggal pasti penerbangan Garuda Indonesia di Banyuwangi beroperasi, karena pihak maskapai masih menunggu kedatangan pesawat ATR-72-600 dari pabriknya di Prancis. “Rupanya pabrik ATR di Prancis sedang
banyak order. Dimungkinkan, jadwal kedatangan pesawat di Indonesia agak terlambat,” jelasnya. Meski begitu, Ary menegaskan pihak Garuda Indonesia terus mematangkan persiapan membuka rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi tersebut. “Yang pasti persiapan (menerbangi rute Surabaya-Ba nyuwangi) jalan terus,” tegasnya. (sgt/c1/bay)
Beberapa Anak Pingsan n KPAI... Sambungan dari Hal 35
Partai politik, timpal Luthfi, terkesan membiarkan pelanggaran itu terjadi. Walau terlihat banyak anak-anak dalam arena kampanye, tapi tidak ada woroworo apa pun untuk mencegah anak-anak hadir dalam kegiatan kampanye itu. “Dalam kampanye PKB, kita melihat beberapa anak pingsan karena berdesakan dan kepanasan,” ujar Luthfi.
Dalam kegiatan kampanye itu, lanjut dia, jelas ada penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik. Beberapa waktu lalu KPAI bersama Bawaslu sudah membuat pakta integritas pemilu dengan pimpinan parpol di Jakarta. Salah satu poin dalam pakta itu, tidak melibatkan anak dalam kegiatan politik. Nazwardi mengungkapkan, melibatkan anak dalam kegiatan po litik dalam UU 23 Tahun 2002 Pasal 87 ancaman hukum pidananya cukup berat. “Ancaman pidananya
kurungan lima tahun dan denda Rp 100 juta,” kata Nazwardi. Terhadap beberapa pelanggaran kampanye yang ditemukan di Banyuwangi, tim KPAI akan menyampaikan te muan itu ke Jakarta untuk di jadikan laporan resmi. Pihaknya juga akan mengkaji kemungkinan penerapan Pasal 87 tentang ancaman pidana kurungan lima tahun dan denda Rp 100 juta terhadap parpol yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye. (c1/afi)
Didukung Seniman dan Pengusaha n SIAP... Sambungan dari Hal 35
Partai Demokrat telah menelurkan sejumlah program pro rakyat. Di antaranya program tersebut adalah bantuan operasional siswa (BOS), raskin, BPJS, PNPM Mandiri, dan masih banyak lagi. Selain itu Partai Demokrat
juga telah memberikan bentuk konkret bagi penegakan hukum di Indonesia. Ini dibuktikan dengan penegakan hukum yang tidak pandang bulu kepada semua masyarakat. ”Yang bersalah pasti ditindak dan diproses sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku,” tegas Michael di hadapan ribuan massa. Senada dengan Michael, ko-
ordinator pemenangan dapil III Supriyadi menilai Partai Demokrat paling diterima masyarakat Banyuwangi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan bergabungnya beberapa seniman, pengusaha, hingga kelompok masyarakat ke dalam partai ini. ”Ini menjadi modal untuk partai ini dalam menatap pemilu 9 April nanti,’’ tegas Supriyadi. (nic/*/c1/aif)
FINAL: Para pemain SMPN 1 Srono (hijau) adu cepat mengejar bola di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin.
PJTKI Siap Menanggung Biaya Perawatan n JAJAKI... Sambungan dari Hal 33
“PJTKI juga akan menanggung biaya perawatan bila sampai di Banyuwangi,” ungkapnya. Ditanya kapan Uul bisa pulang, Alam mengaku da lam pertemuan itu juga disampaikan, pemulangan Uul me nung gu hasil pertemuan BNP2TKI
dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. “Me nunggu hasil pertemuan BNP2TKI dan Kemenlu,” katanya. Alam mengaku, pemulangan Uul ke Banyuwangi, menjadi perhatian ser ius Pemkab Banyuwangi. Pihaknya terus memantau perkembangan TKW yang dikabarkan menjadi korban kekerasan majikannya
itu. “Pemulangan bisa dipastikan,” ujarnya. Alam mengaku sudah berkoordinasi dengan Direktur RSUD Blambangan dan Direktur RSUD Genteng membahas perawatan Uul. Pihaknya berharap, bila Uul tiba di Kota Gandrung, bisa dirawat di kedua rumah sakit plat merah tersebut. “Kami berharap Uul dirawat di
Banyuwangi,” cetusnya. Terkait persiapan perawatan Uul, masih kata Alam, kedua RSUD milik Pemkab Banyuwangi itu diminta mempelajari rekam medis Uul. Diharapkan, rekam medis itu bisa mendeteksi penyakit yang diderita TKW asal Desa Plampangrejo itu. “Rekam medis dari Taiwan kita berikan dua RSUD itu,” katanya. (abi/c1/bay)
Masjid Tetap Steril dari Kampanye Politik n DIDATANGI... Sambungan dari Hal 33
Warga yang datang dan pergi terus mengalir di tengah kondisi cuaca yang cukup terik siang itu. Ya, lokasi sumber Penawar memang bisa dikatakan terpencil. Meski hanya berjarak sekitar 600 meter dari Jalan Lingkar Ketapang, untuk sekadar bisa sampai ke sumber air yang satu itu dibutuhkan “perjuangan” yang cukup berat. Dari mulut gang di tepi Jalan Lingkar Ketapang, kita lang sung “disuguhi” jalan sempit yang permukaan aspalnya mulai mengelupas. Semakin jauh, kondisi jalan semakin memprihatinkan. Selain semakin sempit, badan jalan yang belum tersentuh aspal itu dipenuhi bebatuan. Jika tidak ingin terjungkal, kita harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan tersebut. Kesan terpencil semakin terasa lantaran di sisi kanan-kiri jalan itu hanya ada satu atau dua rumah warga. Selebihnya, kita hanya disuguhi tumbuhan kakao. Meski begitu, faktanya, terik matahari maupun kondisi jalan cukup “menyiksa”, ternyata tidak membuat sumber air Penawar sepi pengunjung. “Jangankan saat cuaca panas seperti hari ini (kemarin), saat hujan saja banyak warga yang datang ke sumber air ini untuk mengambil air minum, mencuci, atau mandi,” ujar Nesi, 37, warga sekitar. Perempuan yang satu ini memang tahu persis
tingkat kunjungan warga ke sumber air yang dinaungi pohon bendo dan pohon trembesi tersebut. Sebab, setiap hari dia berjualan di warung miliknya yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari sumber air tersebut. Nesi mengatakan, selain warga sekitar, tidak sedikit warga asal luar Desa Ketapang, bahkan luar Banyuwangi, yang sengaja datang untuk sekadar mandi atau mengambil air minum di sumber tersebut. “Beberapa warga memang meyakini air dari sumber Penawar berkhasiat menyembuhkan penyakit,” kata dia. Tingkat kunjungan warga yang cukup tinggi di sumber Penawar itu tampaknya berdampak positif terhadap warga sekitar. Sebab, meskipun pengunjung tidak dikenai tarif masuk, tapi kesadaran pengunjung me ngisi kotak amal yang dipasang tak jauh dari sumber Penawar ternyata cukup tinggi. Hasilnya, uang hasil kotak amal itu, digunakan untuk merehab Masjid Baitul Muttaqin asal suara ayat suci Alquran yang kami jelaskan di awal tulisan ini. “Awalnya masjid ini merupakan surau kecil, lantas dibangun menjadi musala dan sekarang berubah menjadi masjid,” cetus Nesi. Sementara itu, jawaban cukup mengejutkan dilontarkan Mustafa, 42. Saat ditanya adakah calon anggota legislatif (ca leg) yang datang ke lokasi tersebut, pria yang oleh warga setempat dipercaya sebagai “penunggu” sumber Penawar itu mengaku akhir-akhir ini banyak caleg yang
datang ke sumber Penawar. “Mereka datang paling hanya untuk mandi atau cuci muka dan untuk bertemu pengunjung lain. Saat bertemu pengunjung lain, banyak caleg yang menjanjikan bantuan untuk memperbaiki sarana dan prasarana di sekitar sumber Penawar,” ungkapnya. Menurut Mustafa, biasanya caleg datang ke sumber Penawar untuk mandi atau sekadar cuci muka, sekaligus bersosialisasi dengan pengunjung yang datang ke lokasi tersebut. Setelah mandi, biasanya caleg itu ikut salat berjamaah di Masjid Baitul Muttaqin yang berlokasi tepat di sebelah utara sumber Penawar. Lantaran sumber Penawar merupakan tempat umum, Mustafa mengaku tidak bisa menghalangi siapa pun datang ke lokasi tersebut. Begitu pun dengan warga yang datang ke masjid. Lantaran masjid itu tempat ibadah, kata Mustafa, dia tidak boleh melarang warga beribadah di masjid tersebut. Yang lebih penting, imbuhnya, saat berada di lingkungan masjid, caleg tidak berkampanye. “Alhamdulillah masjid ini steril dari politik,” tegasnya. Mustafa tidak menampik bahwa masjid Baitul Muttaqin yang juga dikenal sebagai masjid Penawar itu dibangun dari hasil sumbangan kotak amal di sekitar sumber Penawar. Bahkan, menurut dia, 60 persen pembangunan masjid itu dibiayai dari hasil kotak amal. Sedangkan 40 persen sisanya hasil swadaya masyarakat sekitar. (c1/bay)
RAMADA KUSUMA/RaBa
Satu Algojo Gagal Bikin Gol n SMPN 1... Sambungan dari Hal 42
Akhirnya, laga tersebut terpaksa dilanjutkan via adu tendangan penalti. Tetapi, SMPN 1 Srono tetap percaya diri, sedangkan para algojo SMPN 1 Rogojampi terlihat nervous. Empat eksekutor SMPN 1 Srono berhasil menjalankan tugas
dengan baik. Mereka adalah Moh. Fikri, Rio Ramadan, Air langga Mutaqsidina, dan Ofiedo Lestianto. Hanya satu algojo mereka yang gagal menjaringkan bola menjadi gol. Dia adalah Dera Martha. Sementara, SMPN 1 Ro gojampi hanya dua pemain, yaitu A. Zarkesy dan Arizky Whidinan yang berhasil menjaringkan
bola via titik putih. Sedangkan, dua algojo lain, M. ilham Faisbillah dan Raka Pedro gagal. Satu penendang lain, yaitu Moh. Dwiki terpaksa tidak mengambil alih tendangan sebagai algojo kelima atau terakhir mengingat juara bertahan sudah mengunci kemenangan dengan torehan empat gol. (ton/c1/bay)
Pertama Kali Merasakan Piala Bergilir n PIALA... Sambungan dari Hal 42
Gol tersebut memastikan ke me nangan untuk Smanta. Meski SMAN 1 Rogojampi masih menyisakan satu algojo se bagai penendang kelima atau terakhir. Tapi, Smanta sudah unggul dua gol dan tidak mungkin dikejar. Setelah berhasil melesakkan tiga gol,
Smanta memastikan gelar sebagai juara LPI Banyuwangi pada tahun 2014. Adu tendangan penalti terpaksa dilaksanakan. Mengingat, ke dua tim bermain imbang de ngan skor kosong-kosong dalam waktu normal. Dengan kemenangan melalui adu penalti itu, Smanta akhirnya menjadi tim pertama yang berhasil mengangkat piala bergilir
Bupati Banyuwangi. Sebab, gelaran LPI Banyuwangi edisi sebelumnya belum digelar trofi piala bergilir. Bagi SMAN 1 Rogojampi, kekalahan itu membuat mereka gagal menorehkan sejarah untuk menyabet gelar sebagai juara LPI Banyuwangi tiga musim beruntun. Kali ini, Elok Resi dkk terpaksa mendapat medali perak. (ton/c1/bay)
Setiap Tahun, 300 Orang Kena Katarak n OPERASI... Sambungan dari Hal 44
Ditambah dengan 15 tim pendukung dari Dinas Kesehatan Situbondo. “Dari Surabaya 12 dokter dengan dibantu 15 tim dari Situbondo,” kata Abu Bakar Abdi saat memantau operasi katarak. Ditambahkan, angka kesembuhan bagi masyarakat yang menjalani operasi katarak menuai hasil positif karena pen-
deritanya terus berkurang. Program operasi katarak yang dalam satu tahun dilaksanakan dua kali tersebut akan terus dilangsungkan beberapa tahun ke depan. “Setiap tahun ada sekitar 300 orang yang mengalami katarak. Pemerintah hanya mam pu mengoperasi 50 persen penderita. Tetapi pemerintah terus melakukan program beberapa tahun ke depan, dan selama ini angka penderita katarak mulai menurun,” kata Abu Bakar Abdi.
Salah seorang warga yang ikut dalam operasi katarak mengaku dirinya sangat terbantu dengan program operasi gratis tersebut. Dirinya yang selama ini tidak jelas melihat, hanya mampu melalui pengobatan alternatif “Sangat terbantu, dari dulu saya tidak pernah periksa karena tidak punya biaya. Katarak saya mulai tahun 2001-an dan dulu diobati alternative,” kata Asnari, 60, warga Dusun Gunung Sari, Desa/ Kecamatan Bungatan. (rri/c1/aif)
44
Jumat 28 Maret 2014
Oknum Kades Digerebek Check In Bersama Janda di Hotel
Kapongan tersebut dilaporkan ke Mapolsek Panarukan. Itu setelah warga melihat motor dinas jenis Honda Mega Pro yang sedang parkir di halaman hotel kelas melati. Mendapat kabar bahwa ada oknum kades check in di salah satu kamar hotel kelas melati bersama janda berinisial IY, anggota polsek di bawah komando Kompol Supadi langsung melakukan pengecekan. “Ada masyarakat yang memberi informasi kepada petugas,” terang Supadi. Setelah penggerebekan dilakukan, ternyata benar oknum kades itu sedang ngamar bersama perempuan yang konon beranak dua. Keduanya pun digelandang ke Mapolsek Panarukan untuk diminati
keterangan. “Setelah tepergok di salah satu kamar hotel, keduanya langsung kami bawa ke Mapolsek Panarukan untuk dibina,” kata Supadi. Usai diberi pembinaan oleh petugas, konon sang kades tersebut sanggup menikahi janda beranak dua tersebut. “Keduanya langsung dipulangkan,” imbuh Supadi. Sementara itu, ketika diinterogasi petugas polsek, keduanya mengaku berstatus sebagai duda dan janda. Oknum kades itu konon ditinggal mati istrinya dan seorang janda itu juga ditinggal mati suaminya. “Keduanya mengaku berstatus duda dan janda. Setelah dilakukan pembinaan, mereka menyatakan siap menikah,” tandas Supadi. (rri/c1/aif)
JADI TONTONAN: Ibu-ibu dan anak-anak menyaksikan perbaikan jembatan limpas Desa Siliwung, Kecamatan Panji, (27/3).
SITUBONDO - Oknum kepala desa di Kecamatan Kapongan berinisial J digerebek petugas Polsek Panarukan. Gara-garanya, si kades tepergok ngamar bersama janda muda di Hotel Asri, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan. Ironisnya, pria yang digerebek bersama wanita asal Desa Curah Jeruh, Kecamatan Panji, tersebut diduga menggunakan fasilitas negara, yakni membawa motor dinas jenis Honda Mega Pro. Hal itu yang membuat sebagian warga semakin curiga. Selanjutnya, kasus dugaan perselingkuhan salah seorang oknum kades di Kecamatan
Kebut Perbaikan Jembatan Limpas
Operasi 80 Mata Katarak
NUR HARIRI/RaBa
PANJI - Setelah kondisi cuaca membaik, jembatan limpas yang menghubungkan Desa Siliwung, Kecamatan Panji, dan Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, mulai diperbaiki kemarin (27/3). Perbaikan jembatan yang putus dihantam banjir itu langsung dikerjakan PT. Sukartono Adimulya. Perbaikan jembatan limpas yang nanti disambung dengan beton rigit bertulang itu sebenarnya dilakukan sejak Rabu (26/3) lalu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab mengingat keadaan air sungai Siliwung kembali normal. Perbaikan jembatan limpas yang panjangnya mencapai 125 meter tersebut diawali pengerukan tanah sungai dengan alat berat. Gunanya, tidak lain untuk membuat bendungan
agar pengerjaan jembatan limpas bisa dilakukan dengan maksimal. Apabila sungai terbendung dengan baik dan air sungai tidak memasuki areal jembatan yang akan dibangun, barulah perbaikan beton rigit akan dilakukan. “Dikeruk dulu tanahnya untuk membuat dam,” kata salah seorang pekerja kepada koran ini. Data yang berhasil dikumpulkan, pengerjaan jembatan limpas di Desa Siliwung ini tidak seperti jembatan pada umumnya. Di lokasi pembangunan selalu dialiri air sungai, sehingga membuat perbaikan jembatan limpas harus benar-benar menunggu kondisi air sungai surut atau normal. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Situbondo Yoyok Mulyadi membenarkan dimulainya pengerjaan perbaikan jembatan limpas be-
ton rigit bertulang di Desa Siliwung. “Perbaikannya dilakukan sejak hari Rabu (26/3) lalu. Jadi sekarang ini masih tahap pengerukan,” kata Yoyok Mulyadi. Penyelesaian perbaikan jembatan limpas oleh PT. Sukartono Adimulya ini diusahakan agar selesai secepat mungkin. Apalagi sejak akhir Maret 2014 ini, musim hujan tampaknya sudah mulai selesai. “Diusahakan secepat mungkin perbaikan jembatan itu selesai. Karena saat ini adalah waktu yang tepat. Selain kondisi air yang sudah normal. Musim hujan sepertinya sudah selesai,” terang Yoyok. Pihaknya berharap, pengerjaan perbaikan jembatan yang sempat putus itu bisa berjalan dengan lancar. (rri/c1/aif)
Pemilahan Logistik Dikejar Waktu Pengganti Surat Suara Rusak Rampung SITUBONDO - Pemilahan logistik pemilu berupa formulir dan sejumlah kertas lain terancam tidak akan selesai sesuai jadwal. Karena itu, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Situbondo berencana menambah petugas pemilah logistik demi mengejar target. “Saat ini petugas pemilah formulir C.1 sampai C.6 dan D.1 sampai model DB ada 50 orang. Tetapi, dengan jumlah pemilah itu sepertinya tidak akan selesai. Maka, kami berencana menambah 50 petugas lagi untuk mengejar target agar pemilahan selesai sesuai jadwal pemilu,” kata Aunur Rofik, kepala Bagian Logistik KPUD Situbondo. Dikatakan, sesuai jadwal pemilu yang akan digelar pada 9 April 2014 nanti. Pada H-7 seluruh kebutuhan logistik, baik surat suara maupun formulir berbagai model, sudah harus didistribusikan ke masing-masing Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) di Situbondo. “Jadi paling lambat pada tanggal 4 April 2014 semua logistik sudah harus dikirim. Apalagi di lapangan logistik juga harus didistribusikan sampai ke tingkat KPPS,” kata Aunur saat memantau pemi-
NUR HARIRI/RaBa
PRAKTIK: Siswa yang PKL di kantor KPU Situbondo ikut membantu pelipatan formulir kemarin (21/3).
lahan logistik di kantor KPUD Situbondo. Pantauan koran ini, selain petugas yang bekerja memilah formulir berbagai model, beberapa siswa yang kebetulan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kantor KPU juga terlihat membantu pemilahan logistik. Karena saking sesaknya kantor KPU, tiga siswa dan beberapa petugas terpaksa memilah formulir di depan kantor KPU. Sementara itu, pengganti surat suara rusak yang mencapai 26.133 lembar kemarin selesai dilipat. Kertas suara DPR RI yang sudah diganti sebanyak 956 kertas; DPD sebanyak 21.000 kertas suara; DPRD Provinsi sebanyak 2.026;
sedangkan kertas suara DPRD yang diganti sebanyak 2151 surat suara. “Untuk kertas suara DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten alhamdulillah sudah selesai semua. Dan saat ini sudah rampung dipilah sesuai dengan dapilnya atau TPS masing-masing,” kata Aunur. Pihaknya berharap, pemilahan formulir yang saat ini terus dikerjakan bisa rampung sesuai jadwal. Agar pada waktunya nanti semua logistik berupa kertas bisa dikirim dengan lancar. “Ini sudah dikejar waktu, istirahat petugas sangat minim, semoga selesai tepat waktu,” pungkas Aunur. (rri/c1/aif )
Tak Terima Dipukul, Tusuk Tetangga SITUBONDO - Mustafa, 22, warga Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, menjadi sasaran penusukan oleh pria berinisial SN yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Akibat penusukan itu, korban mengalami luka tusuk senjata tajam di pinggang kiri. Beruntung, korban segera ditolong warga sekitar yang mengetahui. Selanjutnya, korban di bawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk menjalani perawatan medis. Penusukan yang dialami Mustafa itu terjadi saat korban sedang mengendarai motor. Tidak disangka, korban dihentikan oleh terlapor. Tidak diketahui jelas penyebabnya, setelah korban dihentikan, kedua orang itu terlibat adu mulut. Percekcokan keduanya
tidak terkendali. Mustafa yang sudah kadung jengkel langsung melayangkan pukulan ke wajah korban. “Keterangan korban, sebelumnya dia dihentikan terlapor dan terlibat adu mulut,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Begitu terlapor merasa terpojok, SN langsung berlari dan masuk ke rumahnya. Tidak tahunya dia mengambil sebilah
pisau dan langsung memburu korban hingga pisau tersebut mengenai pinggang korban. Mengetahui kejadian itu, warga sekitar sempat berteriak dan meminta tolong, sehingga keduanya dapat dilerai. Selanjutnya, Mustofa di bawa ke rumah sakit. Korban melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Mapolres Situbondo. (rri/c1/als)
SITUBONDO - Sebanyak 80 mata dari 74 orang yang menderita katarak dioperasi di Puskesmas Kecamatan Panarukan sejak pagi kemarin (27/3). Warga yang menjalani operasi katarak gratis itu berasal dari seluruh kecamatan di Situbondo dan merupakan warga miskin. “Saat ini ada 74 warga yang dioperasi dan sebanyak 6 orang kedua matanya menderita katarak. Jadi, jumlahnya 80 mata yang dioperasi,” kata Kepala Puskesmas Panarukan, dr. Sudharmono, saat berada di kantornya siang kemarin (27/3). Sudharmono menjelaskan, pihaknya belum memastikan kapan selesainya operasi katarak 76 warga penderita mata katarak tersebut. Bila satu hari tidak selesai, maka tim medis akan terus melakukan operasi
NUR HARIRI/RaBa
BERJEJER: Penderita katarak diperiksa untuk disesuaikan dengan data keluhannya di Puskesmas Panarukan kemarin (27/3).
hingga hari kedua. “Kalau selesainya sampai kapan, kami pastinya ingin hari ini selesai, tetapi kalau belum selesai, ya dilanjutkan besok,” terangnya. Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Abu Bakar Abdi
mengatakan, selama melangsungkan operasi mata katarak tersebut, pihaknya melibatkan sebanyak 12 dokter mata dari balai kesehatan mata Surabaya n Baca Operasi...Hal 43