Radar Banyuwangi | 28 November 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

JUMAT 28 NOVEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 65

Otonomi Award Memacu Banyuwangi Terus Berbenah BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi tampaknya tidak ingin berpuas diri menyikapi keberhasilan meraih dua gelar kinerja terbaik pada ajang Otonomi Award (OA) 2014. Sebaliknya, penghargaan pada ajang yang diprakarsai The Jawa Pos Institute of Pro-otonomi (JPIP) tersebut justru akan dijadikan pelecut untuk terus berbenah, sekaligus menjadikan Banyuwangi ke

depan lebih baik. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, penghargaan tersebut merupakan apresiasi bagi rakyat Banyuwangi yang telah konsisten melaksanakan program yang dibuat. “OA itu dilaksanakan untuk mengukur

beberapa kegiatan yang dianggap berhasil,” ujarnya kemarin (27/11). Menurut Anas, keberhasilan meraih penghargaan pada ajang apresiasi tertinggi tahunan yang dianugerahkan kepada pemerintah daerah yang mampu melahirkan kebijakan kreatif dan inovatif di era

otonomi tersebut akan memacu pemerintah terus berbenah. “Ini akan memacu daerah supaya Banyuwangi ke depan berbenah lebih baik dan tidak sibuk di tingkat internal, tapi juga berkompetisi dengan masyarakat nasional dan internasional,” paparnya. Anas menambahkan, OA tak ubahnya sebagai alat ukur keberhasilan suatu program ■ Baca Otonomi...Hal 75

9

Tetapi (penghargaan) itu bukan tujuan, karena orientasi kami adalah kesejahteraan rakyat.” ABDULLAH AZWAR ANAS Bupati Banyuwangi

PENJAHAT

POLISI

0

Kaca Mobil Dipecah, Rp 100 Juta Amblas BANYUWANGI - Pelaku kejahatan dengan modus pecah kaca semakin nekat menjalankan aksinya. Tidak hanya menyisir korban di wilayah pinggiran kota, pelaku spesialis pecah kaca itu juga berani beraksi di keramaian kota Banyuwangi. Seperti dialami Ahmad Aufa, 44,

GALIH COKRO/RABA

BESUK: Bupati Abdullah Azwar Anas (kiri) bersama pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB) menjenguk seniman Fatrah Abal (kanan) yang menderita kanker hidung di rumah kerabatnya di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, siang kemarin.

salah satu penyanyi dangdut top tanah air di era 1990-an, yakni Ikke Nurjannah. Sayang, Fatrah Abal, seniman gaek Banyuwangi itu, sejak sekitar tiga tahun terakhir diserang tumor hidung. Ironisnya, lantaran keterbatasan biaya berobat, seniman berusia 83 tahun tersebut tidak segera mendapat pe-

Baca Kaca...Hal 75

Rentetan Kejadian Pecah Kaca Mobil

Kanker Mendera Pencipta ”Gelang Alit” BANYUWANGI - Siapa yang tidak kenal lagu “Gelang Alit”. Lagu Osing yang awalnya dinyanyikan Sumiati itu tidak hanya berhasil menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Lagu ciptaan Machfud dan Fatrah Abal itu kian mentereng setelah liriknya digubah ke dalam bahasa Indonesia dan dinyanyikan

warga Dusun Kedungliwung, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin (27/11). Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp 100 juta yang disimpan di dalam laci dashboard mobil Grand Livina warna putih bernopol P 332 X milik Aufa ■

Tanggal 18-19 November 2014. 8 Satu kejadian di Kecamatan Genteng. 8 TKP depan rumah makan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. 8 TKP Jalan Mendut, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi 8 TKP Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. 8 Nissan Grand Livina di Jalan Mawar, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri 8 Toyota Yaris di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Tanggal 25 November 2014

rawatan medis. Akibatnya, kini tumor yang diderita pria bernama asli Fathur Rachman Abu Ali tersebut menjelma menjadi kanker stadium lanjut. Belakangan secercah harapan kesembuhan kakek yang karib disapa Pak Fat tersebut muncul ■ Baca Kanker...Hal 75

8 Nissan Grand Livina TKP depan toko bangunan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat. 8 Chevrolet Spin TKP depan warung pecel Jalan Adisucipto Banyuwangi. Tanggal 27 November 2014

CUACA

8 Nissan Grand Livina di depan Masjid agung Baiturrahman Banyuwangi. Kejadian dengan kerugian terbesar, uang Rp 100 juta disikat penjahat.

Prakiraan Cuaca Hari Ini MENUNGGU: Hermanto (paling kanan) bersama pengusaha TV kabel di Polres Banyuwangi kemarin.

Arah angin : Tenggara dan Selatan Kecepatan Angin : 06-33 Km/jam Suhu Udara : 25-32˚ Kelembapan : 60-92% Keadaan Cuaca : Berawan dan Hujan Tinggi Gelombang Selat Bali: 0.3-0.8 m Tinggi Gelombang Max: 0.5-1.3 m Pasang Air Laut Max : 90 cm pukul 14.00 Surut Air Laut Min : -100 cm pukul 07.00 SUMBER BMKG BANYUWANGI

Sudah Hujan, Suhu masih 34˚Celcius BANYUWANGI - Meski sudah mulai turun hujan, tapi suhu pada siang hari masih dirasakan panas oleh masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya pekan ini. Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, suhu maksimal di Kota Penyu ini masih 34˚ Celcius. Prakirawan stasiun BMKG Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa mengatakan, meski saat ini kadang turun hujan, suhu masih terasa sangat panas di siang hari. Hal tersebut adalah suatu kewajaran, karena saat ini masih memasuki masa peralihan dari kemarau menuju musim hujan ■ Baca Sudah...Hal 75

SENI BUDAYA

Liliro Kuwung Usung 117 Karya BANYUWANGI - Sebanyak 117 karya seni dipamerkan di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi sore kemarin (27/11). Lebih seratus karya seni tersebut merupakan karya seniman perupa Banyuwangi, Surabaya, Bali, dan Jakarta. Ajang pameran seni bertajuk ‘’Liliro Kuwung’’ tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Banyuwangi ke-243. Ketua panitia pameran Sarwo Prasojo mengatakan, pameran tersebut akan berlangsung hingga 3 Desember 2014 mendatang. Dalam agenda seni tahunan itu, pematung nasional asli putra Banyuwangi, Hartono, ikut berpartisipasi ■ Baca Liliro...Hal 75 http://www.radarbanyuwangi.co.id

NIKLAAS ANDRIES/RABA

Receiver TV Kabel Disita Polisi BANYUWANGI - Polisi tak hanya giat melakukan razia pelanggaran lalu lintas. Diam-diam polisi juga melakukan razia penyelenggara TV kabel di Banyuwangi Selatan. Bahkan, polisi bertindak tegas dengan menyita receiver TV kabel di Kecamatan Pesanggaran Selasa lalu (25/11).

Peralatan tersebut diamankan dari dua pengusaha TV kabel di wilayah kecamatan tersebut. Perkara itu hingga kemarin (27/11) masih ditangani pihak penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu dan Ekonomi (Tipidter) Polres Banyuwangi ■ Baca Receiver...Hal 75

NIKLAAS ANDRIES/RABA

KORBAN: Ahmad Aufa dengan mobil Nissan Grand Livina warna putih di Polsek Banyuwangi kemarin.

Pesantren Gratis untuk Anak Yatim dan Duafa

Materinya Memadukan Agama dan Wirausaha Di tengah perumahan di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, sejak dua tahun lalu terdapat pesantren anak yatim dan duafa. Di sana santri tidak hanya diajari ilmu agama, mereka juga dibekali cara bekerja demi mendapat penghasilan sendiri. CHIN JULLIEN, Banyuwangi BELUM banyak warga yang tahu keberadaan Pondok Pesantren Ar-Raihan di Jalan Ikan Paus, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Lokasi

CHIN JULLIEN/RABA

GAZEBO: Santri setingkat SMP menyimak pelajaran matematika di ruang kelas terbuka Ponpes Ar-Raihan.

ponpes tersebut memang berada di dalam kompleks perumahan Ar-Raihan. Ya, jika dilihat sepintas, bangunan pe-

santren itu tidak seperti bangunan pesantren umumnya yang cenderung tertutup.

Pendiri Pondok Pesantren, H. Harun, memang sengaja mengusung konsep berbeda. Bangunan pesantren yang didirikan tahun 2012 itu didesain lebih terbuka. Tidak ada pagar di ponpes tersebut. Ruang kelas yang terletak di sebelah barat lahan pun dirancang layaknya balai bengong (gazebo). Masjid dibangun persis di tengah-tengah lahan pondok pesantren. Di sebelah selatan terdapat deretan asrama santri, dan sebelah utara terdapat lapangan sepak bola. Khusus di sebelah timur, hamparan kolam ikan menjadi penyejuk ketika bersantai di masjid. Tidak hanya konsep bangunan yang berbeda, konsep pendidikannya juga lebih inovatif ■

Kaca mobil dipecah, Rp 100 juta amblas Pekan ini pasti mereda, pelaku masih sibuk menghabiskan duit

Disperindagtam sita speaker impor Ini baru action tetap kenceng tanpa speaker

Baca Materinya...Hal 75 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


66

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

Jumat 28 November 2014

Bangun Hotel di Pantai Boom

FORUM PILKADA

Bebas Memilih Calon Pemimpin

BANYUWANGI - Penataan kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, terus menunjukkan progress menggembirakan. Kawasan pantai yang dahulu kumuh tersebut kini berbalik 180 derajat menjadi tempat yang bersih dan indah. Keberhasilan Pemkab Banyuwangi memperindah kawasan pantai yang berlokasi tak jauh dari pusat kota itu tidak terlepas dari sinergi PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (persero) sebagai pemilik lahan. Terlebih, kali ini PT. Pelindo III mengucurkan corporate social responsibility (CSR) yang spesifik untuk penataan tempat wisata andalan Banyuwangi tersebut. PT. Pelindo III menyerahkan bantuan penataan Pantai Boom dan penyerahan dana hibah bina lingkungan tahap II di kawasan pantai yang dahulu dikenal dengan sebutan Pelabuhan Lama tersebut kemarin (27/11). Direktur SDM dan Umum PT. Pelindo III, Toto Haliyanto; General Manager (GM) PT. Pelindo III Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto; dan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko hadir dalam kegiatan penyerahan bantuan tersebut. Sejak 2009 hingga 2014, PT. Pelindo III telah menyalurkan CSR ke Banyuwangi mencapai Rp 2,3 miliar. Pada periode yang sama, perusahaan pelat merah tersebut juga memberikan dana bergulir bagi pelaku UKM di Bumi Blambangan dengan total nilai kurang lebih Rp 5,2 miliar. Toto Heliyanto mengatakan, penyaluran CSR untuk penataan kawasan Pantai Boom tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian PT. Pelindo III. “Sekitar tiga tahun ke belakang, Pantai Boom masih terlihat kumuh. Saat ini jauh lebih baik. Ke depan, CSR yang kita alokasikan akan semakin besar seiring dengan peningkatan laba perusahaan,” ujarnya. Toto mengungkapkan, salah satu unit usaha PT Pelindo, yakni PT. Pelindo Properti akan membangun hotel guna mendukung pengembangan Pantai

Lebih baik menyoblos sendiri daripada dicobloskan anggota DPRD. Kalau m e ny o b l o s s e n d i r i kan b ebas memilih siapa pimpinan kita. Kehendak dan piliGusti han DPRD belum tenSopir Truk tu sama dengan keinginan kita sebagai masyarakat,” TAUFIK FERDIASYAH/RABA

PERLINDUNGAN KONSUMEN

SIGIT HARIYADI/RABA

DIAMANKAN: Hary Cahyo menunjukkan barang elektronik yang tidak mencantumkan label berbahasa Indonesia.

Sita Speaker Impor BANYUWANGI - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi menggencarkan pengawasan perlindungan hak konsumen. Kali ini petugas Disperindagtam melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko elektronik dan pusat penjualan telepon seluler (ponsel) di seantero Bumi Blambangan. Dalam sidak bersama Polres Banyuwangi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Banyuwangi tersebut menemukan sedikitnya sembilan barang elektronik impor yang tidak berlabel berbahasa Indonesia dan tidak ber-Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasar Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 22/M.DAG/ PER/5/2010 tentang perubahan atas Permendag Nomor 62/M. DAG/PER/12/2009 tentang kewajiban mencantumkan label pada barang, barang impor yang telah memasuki daerah pabean RI harus sudah berlabel bahasa Indonesia n Baca Sita...Hal 75

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Jawa Pos

B A N Y U W A N G I

FASILITAS WISATA: Wabup Yusuf Widyatmoko dan Direktur SDM dan Umum PT. Pelindo III Toto Haliyanto mencoba dipan pantai kemarin.

GALIH COKRO/RABA

Boom sebagai kawasan wisata. Rencananya, pembangunan hotel tersebut akan dimulai pada 2015 mendatang. “(Pengelolaan hotel) tersebut bisa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” kata Toto. Sementara itu, Wabup Yusuf Widyatmoko menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan dukungan PT. Pelindo III dalam mewujudkan pantai boom menjadi tujuan wisata baru di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. “Kami berharap sinergisitas ini akan terus berlanjut dan PT. Pelindo mendapat untung yang banyak sehingga CSR-nya juga semakin besar,” kata dia. Bantuan penataan Pantai Boom kali ini terdiri dari payung wisata sebanyak 15 unit dan dipan pantai sebanyak lima pasang. Pelindo juga memberikan ban-

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

tuan berupa sepuluh unit tempat sampah organik dan anorganik, serta dua unit amrol atau bak truk untuk tempat pembuangan sampah. Sedangkan bantuan dana hibah lingkungan, di antaranya diberikan kepada persatuan penyandang disabilitas sebesar Rp 10 juta, Masjid At- Atawuh Rp 8,5 juta, dan Akadami Kelautan Banyuwangi (Akaba) Rp 35 juta. Toto menambahkan, pihaknya siap bersinergi dengan Pemkab Banyuwangi untuk terus mempercantik Pantai Boom. “Kegiatan Gandrung Sewu yang digelar di Pantai Boom sudah sangat terkenal. Tetapi Pantai Boomnya sendiri masih belum terlalu terkenal. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama lagi Pantai Boom bisa seperti pantai di Lamongan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG UPP Meneng – Banyuwangi Jalan Raya Situbondo – Tanjung Wangi 68423 PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI LELANG PEKERJAAN JASA BAGGING, STACKING, DELIVERY DAN PENDUKUNG AKTIFITAS PENGANTONGAN Tim Lelang PT Pupuk Sriwidjaja UPP Meneng – Banyuwangi akan melaksanakan Lelang Pengadaan Jasa Bagging – Delivery, Bagging – Stacking, Stacking – Delivery dan Pendukung Aktifitas Pengantongan. Persyaratan administrasi untuk mengikuti lelang tersebut dapat diambil di kantor PT Pupuk Sriwidjaja UPP Meneng – Banyuwangi dengan alamat Jalan Raya Situbondo, Tanjung Wangi – Banyuwangi setiap hari kerja mulai tanggal 01 Desember 2014 pada jam 08.00 s.d 16.00 WIB. Pendaftaran dan penyerahan persyaratan administrasi paling lambat (stempel pos) pada: - Hari/tanggal : Kamis / 4 Desember 2014 - Waktu : 08.00 s.d 16.00 WIB - Tempat : Jalan Raya Situbondo, Tanjung Wangi – Banyuwangi

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Banyuwangi, 28 Nopember 2014 Hormat kami, M. Tajudin Kepala UPP

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


JUMAT 28 NOVEMBER

67

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Tentara dan Polisi Happy Bersama

RENDRA KURNIA/JPRS

KOMPAK BERGOYANG: Personil Polres Situbondo dan Kodim 0823 pagi kemarin melakukan olah raga bersama di halaman Mapolres Situbondo.

SITUBONDO – Ada yang berbeda dalam aktifitas anggota TNI dan Polri di wilayah Situbondo pada Kamis (27/11) pagi. Jika biasanya mereka akan menuju markasnya masingmasing, hari itu semuanya berkumpul di halaman Mapolres Situbondo untuk melakukan olahraga bersama. Tampak para aparat keamanan ini sangat gembira dengan aktivitas yang mereka lakukan bersama. Ada banyak kegiatan dalam acara yang dipusatkan di halaman Polres Situbondo itu. Selain hal-hal yang berbau olahraga, ada juga kegiatan lomba. Setelah melakukan apel bersama di markas KODIM 0823, selanjutnya gabungan aparat yang terdiri dari TNI-AD, Marinir, Polisi, Satpol PP dan perwakilan SKPD ini menuju halaman Polres Situbondo untuk melakukan olahraga bersama. Di sana, para anggota TNI, Polri dan Satpol PP yang hadir dicampur ke dalam tim-tim untuk mengikuti lomba. Ada berbagai macam lomba seperti Voli, Tarik

Kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan beberapa kasus bentrokan antar aparat di luar daerah. Kebetulan saja acara diselenggarakan saat sedang hangathangatnya peristiwa itu. AKBP Hadi Utomo Kapolres Situbondo

tambang, Balap Klompen dan Balap Karung. Meski dari instansi yang berbeda, tetapi para anggota keamanan ini terlihat kompak dan saling membantu untuk dapat memenangkan lomba. Pada lomba balap klompen, Anggota TNI, Polri dan Satpol PP dicampur n Baca TNI...Hal 73

Pembahasan Draf APBD 2015 Tuntas Dua Hari Berturutturut, DPRD Gelar Paripurna Pengesahan SITUBONDO – Instruksi Mendagri RI yang dintindaklanjuti Gubernur Jawa Timur agar pengesahan APBD di tiap kabupaten/kota dilakukan pada akhir bulan ini, benar-benar manjur. Pasalnya, Pemkab maupun DPRD Situbondo benar-benar melakukan perce-

patan pembahasan agar tidak melampaui tanggal 30 November. Bahkan, hari ini DPRD Situbondo akan mulai melakukan tahapan paripurna pengesahan APBD Kabupaten Situbondo 2015. Momentum pengambilan keputusan tertinggi tersebut akan dilaksanakan selama dua hari. “Paripurna akan dilakukan dua hari berturut-turut, Jum;at (28/11) dan Santu (29/11),” terang Wakil Ketua DPRD Situbondo, Zeiniye dibenarkan Wakil Ketua lainnya, Rudi Afiyanto, tadi malam.

Menurut Zeiniye, pasca pembahasan antara komisi bersama mitra kerja dan pasca pembahasan antara Badan Anggaran dengan mitra kerja penghasil PAD (pendapatan asli daerah), kemudian diadakan rapat pembahasan antara badan anggaran dan tim anggaran secara keseluruhan dengan tim SKPD. “Dari sanalah disepakati untuk percepatan karena memang ada surat dari gubernur yang mengamanatkan seperti itu. Intruksi itu sebenarnya dari Mendagri yang kemudian ditindaklanjuti oleh

Meski ada tuntutan untuk tepat waktu, namun ini tidak mengurangi semangat teman-teman banggar untuk tetap mengkritisi beberapa an5tif.”

Gubernur,” ungkap Zeiniye. Kata dia, pengesahan APBD maksimal harus sudah dilakukan pada 30 November 2014. Ketika tidak diselesaikan hingga batas waktu itu, maka biaya gaji selama enam bulan ke depan tidak bisa terbayarkan. Sebab itulah, untuk menepati APBD tepat waktu maka dilakukan pembahasan maraton. “Meski ada tuntutan untuk tepat waktu, namun ini tidak mengurangi semangat teman-teman banggar n

Zeiniye Wakil Ketua DPRD

Baca Pembahasan...Hal 73 dok.JPRS

TN BALURAN

Warga Patroli untuk Halau Hewan Liar BANYUPUTIH – Sudah lebih dari seminggu ini beberapa warga sisi utara Dusun Kendal, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih melakukan patroli untuk menghalau hewan liar. Kabarnya beberapa hewan dari TN Alas Baluran yang kepanasan sering mendekati tanaman warga seperti jagung, padi dan cabai. Khawatir tanaman yang susah payah mereka tanam di rusak, warga pun melakukan patroli dari sore hingga malam hari n Baca Warga...Hal 73

RENDRA KURNIA/JPRS

HEBOH: Suasana di lokasi kejadian sebelum polisi mengevakuasi jasad korban Jemari yang tewas dibacok di utara PB Wringin Anom, Selasa (25/) lalu.

Dicurigai Ada Motif Asmara FREDY RIZKI/JPRS

MERESAHKAN: Dua orang warga menunjukkan lokasi yang sering digunakan kerbau dari Taman Nasional Baluran berkubang.

ADA APA LAGI

Adukan Sumur Bor Perusahaan Air Minum SITUBONDO – Kesulitan warga Dusun Talkandang Timur, Desa Talkandang untuk mendapakan air bersih akibat imbas pengeboran sumur bor oleh perusahaan kemasan air minum, masih terus berkepanjangan. Sehingga, masalah tersebut tampak semakin meruncing. Apalagi, beberapa warga ditemukan telah menerima uang sebagai kompensasi dari perusahaan air minum. ”Jadi beberapa orang sudah ditutup mulutnya dengan uang,” kata Achmadi, salah satu warga n Baca Adakan...Hal 73

Warga Banyuwangi yang Dibantai di Panarukan PANARUKAN – Terbunuhnya Jemari, warga Banyuwangi, yang diduga jadi korban perampokan di pinggir jalan utara PG Wringinanom, Kecamatan Panarukan, terus didalami kepolisian. Untuk mengungkapnya, Polres Situbondo melakukan gelar perkara dan membentuk tim khusus.

Ini dilakukan untuk mengumpulkan fakta-fakta baru terkait kasus pembunuhan yang menggerkan warga Situbondo tersebut. Berbagai motif pembunuhan pun sempat dicurigai penyidik. Seperti dugaan adanya motif asmara serta motif perampasan murni. “Masih kita dalami. Untuk motifnya masih diselidiki. Dugaan kuat murni perampasan,” kata Kasat reskrim Polres Situbondo, Iptu Riyanto n Baca Dicurigai...Hal 73

Cara DMI Situbondo Menyapa Umat di Pelosok-pelosok Desa

Jalan Kaki 40 KM, Beri Pengobatan Hingga Siraman Rohani Banyak umat yang tinggal di pelosok desa. Seakan mereka hidup terisolasi dari dunia luar. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo punya cara khusus untuk bisa menyapa mereka. NUR HARIRI, Kendit

HABIBUL ADNAN/JPRS

MELAPOR: Warga RT 04/RW01, Dusun Talkandang Timur, Desa Talkandang Berada di Kantor Bupati, kemarin. http://www.radarbanyuwangi.co.id

PERJALANAN panjang menempuh jarak sekitar 40 kilometer, dijalani sejumlah tokoh di Kota Santri, hanya untuk datang ke sejumlah pelosok di Kecamatan Kendit, Situbondo. Mereka nekat melewati gunung dan perbukitan, hanya untuk menyapa umat yang

ISTIMEWA

UNTUK SAPA UMAT: Rombongan DMI yang dipimpin KHR Azaim Ibrahimy, berjalan kaki melewati pegunungan di Kecamatan Kendit.

tinggal di beberapa pelosok desa. Menyapa umat atau disebut dengan muhibbah umat ini dilakukan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo, selama tiga hari tiga malam. Perjalanan dengan berjalan kaki tersebut, dipimpin langsung Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, KHR Azaim Ibrahimy. Pelosok desa yang didatangi oleh rombongan ini tidak hanya satu atau dua kampung saja. Dalam sehari mereka bisa singgah pada beberapa kampung yang mayoritas merupakan tempat tinggal para buruh petani. Muhibbah umat tersebut dilakukan untuk menyapa warga kampung yang selama ini hidupnya

jauh dari fasilitas negara. Sebab, mereka tinggal di pegunungan yang untuk menjangkaunya harus melewati beberapa bukit serta jalan yang terjal. Tak heran, bila peserta muhibah DMI yang berjumlah sekitar 70 orang bela-belain mempertaruhkan nyawanya untuk bertemu warga pelosok. Ada yang mengalami luka kaki karena tersandung batu. Selain itu, juga tidak sedikit dari mereka yang nyaris terjatuh karena kelelahan naik-turun perbukitan. “Kami menyebut ini bukan napak tilas, tetapi lebih kepada muhibbah umat. Kegiatan ini memang terinspirasi dari napak tilas Bondowoso-Sukorejo n Baca Jalan...Hal 73 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR

68

R A D A R

Jawa Pos

Jumat 28 November 2014

S I T U B O N D O

PANARUKAN

HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMPRIHATINKAN: Bu Sulastri (baju hijau) dan Bu Rasyid (baju hitam) lansia yang tidak mendapatkan jaminan sosial.

Empat Perempuan Lansia Tidak Mendapatkan Jaminan Sosial BEBERAPA perempuan lansia (lanjut usia) di Desa/Kecamatan Panarukan mengalami nasib yang tidak mujur. Sebab, mereka tidak terdaftar sebagai penerima beberapa bantuan dari pemerintah. Ini terungkap setelah tim pencari fakta (TPF) Kabupaten Situbondo turun langsung menyambangi para Lansia ini kemarin (27/11). ”Benar mereka ini tidak mendapatkan perlindungan sosial,” kata Wakil Kabiro TPF Kabupaten Situbondo, Agus Aryianto kemarin. Agus kemudian mempertanyakan kenapa para lansia tersebut itu tidak mendapat bantuan. Padahal, jika dilihat dari kondisi mereka saat ini, sangat layak untuk mendapatkan beberapa jaminan sosial. Mendapatkan temuan itu, Agus mengaku akan melakukan pendampingan. Dalam pendampingannya itu, dirinya akan melihat data dari Badan pusat Statistik (BPS) Kabupaten Situbondo. ”Ini pasti ada kesalahan pendataan dari BPS. Kami akan cek langsung,” ujarnya. Selain melihat data BPS, dia juga akan menanyakan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo. Di Dinsos nanti dirinya akan menanyakan secara langsung mekanisme pendataan. ”Kita juga akan komunikasikan dengan Dinsos masalah solusi dari fakta ini. Jalan keluar seperti apa agar mereka yang tidak terdata mendapatkan haknya,” ujar Agus. Dia mengatakan, TPF turun ke lapangan berawal dari laporan warga. Dalam pendataan TPF kemarin, ditemukan ada empat Lansia di Desa Panarukan yang kondisinya memprihatinkan, namun tidak pernah mendapatkan jaminan sosial. Keempat orang ini ada yang tidak punya rumah. Ada juga yang sudah lumpuh. (bib/pri)

Tergiur CPNS, Tertipu Rp 50 Juta Korban Dijanjikan Bekerja di UPTD Pelabuhan Jangkar SITUBONDO –Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) banyak menjadi idaman orang. Namun, keadaan ini dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk menipu demi mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Seperti yang dialami, Misroto, 48, warga Kampung Amra, Desa Juglangan, Kecamatan Panji.

Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani itu, tertipu puluhan juta rupiah akibat ulah seorang oknum PNS. Dia terbujuk iming-iming seorang oknum PNS yang mengaku bisa memasukan anaknya dengan membayar sejumlah uang. Karena ingin anaknya dapat menjadi PNS yang memperoleh hidup layak, Misroto pun mengusahakan uang tersebut. Oknum PNS yang berinisial SHJ, 53, warga Desa/Kecamatan Jangkar tersebut menjanjikan akan memasukan anak Misroto sebagai pegawai negeri di

Jika nanti sudah diperiksa dan terbukti melakukan penipuan, pelaku dapat dijerat pasal 378 dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.” Wahyudi, Kasubag Humas

UPTD Pelabuhan Jangkar. Untuk memuluskan langkahnya, SHJ meminta uang Rp 50 juta.

Meski berat, Misroto menerima tawaran tersebut dengan membayar secara bertahap.

Mulai dari tanggal 6 bulan Mei 2014, Misroto pun mengangsur uang senilai Rp 6 juta. Kemudian mengangsur lagi Rp.7 juta pada tanggal 30 Mei. Dan terakhir mengangsur Rp.25 juta pada tanggal 4 Agustus. “Jadi sudah di bayar selama tiga kali, totalnya jadi Rp.38 juta,” kata Misroto Ketika hendak melanjutkan angsurannya, tidak sengaja Misroto bertemu dengan temannya Sukamto, 58, salah seorang pensiunan PNS. Misroto pun menceritakan n Baca Tergiur...Hal 73

Digenangi Air, Arus Lalin Tersendat

RENDRA KURNIA/JPRS

HATI-HATI: Arus lalu-lintas di jalan Madura Situbondo tersendat karena jalan raya digenangi air hujan, sore kemarin (27/11).

Satpol PP Mulai Melakukan Sosialisasi ke PKL ASEMBAGUS –Ruang Terbuka Hijau (RTH) Asembagus dalam waktu tidak lama lagi akan selesai dibangun. Sebab itulah, Pemkab Situbondo merasa perlu untuk mulai menertibkan lokasi yang ada di sekitar tempat tersebut. Sebagai langkah awal dilakukan sosialisasi. Seperti yang terjadi Rabu, (26/11) lalu. Bebeberapa anggota Satpol PP, Linmas dan aparat TNI, Polri melakukan sosialisasi kepada pedagang di sekitar RTH. Intinya, karena lokasi itu akan menjadi simbol Asembagus sebagai Second City maka Pemkab ingin tempat tersebut tersusun rapi sebelum benar-benar dibuka. Pembangunan RTH Asembagus kini sudah rampung sekitar 90 persen. Hingga kini di sekitarnya, tampak beberapa penjual tape. Mereka berjualan dari pagi hingga malam di sisi utara RTH. Terkadang mobil yang digunakan juga diparkir di dekat tempat dagangan mereka. Agung Wintoro, Kepala Satpol PP Situ-

bondo, menjelaskan jika pemberitahuan kepada pedagang adalah langkah awal untuk mempersiapkan kebersihan RTH. Selain itu, dirinya juga mendapat laporan warga mengenai PKL liar yang berjualan di sekeliling proyek tersebut. Ditambah lagi, ada juga kendaraan yang suka parkir sembarangan di sisi jalan yang digunakan PKL berdagang. Sebab itulah, Satpol PP bersama jajaran Muspika menemui PKL untuk memberikan pemahaman kepada mereka. Tindakan tersebut dilakukan juga untuk melaksanakan Perda no 3 tahun 1972 mengenai ketertiban umum. “Sementara kita lakukan sosialisasi dulu kepada para pedagang dan masyarakat sekitar, apalagi nantinya RTH ini akan menjadi simbol Asembagus sebagai second city,” jelas Agung. Untuk sementara, tindakan yang dilakukan Satpol PP dan beberapa aparat masih sebatas sosialisasi n Baca Satpol...Hal 73

PANJI –Hujan di Kabupaten Situbondo mulai bermusim. Hujan besar pertama yang membasahi jantung kota sekitar satu jam kemarin (27//11), sempat membuat beberapa ruas jalan raya digenangi air. Itu terjadi karena ada selokan yang tersumbat, sehingga air hujan tidak mengalir dengan lancar. Seperti yang terjadi di pertigaan jalan raya Madura, Kecamatan Panji. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat harus antri melewati genangan air hujan. Sejumlah pengendara terlihat melaju pelanpelan karena takut saat melewati genangan air. Pengamatan wartawan koran ini, terjadinya genangan air di pertigaan menuju terminal Situbondo terjadi karena lubang air untuk masuk ke dalam selokan ada yang tersumbat. Selain itu beberapa selokan juga ada yang tersumbat karena tertimbun sampah. Meski demikian, tersendatnya arus lalu-lintas di jalan tersebut tidak berlangsung lama. Hal itu karena sampah di dalam selokan dengan sendirinya bisa hanyut. “Untung sampahnya masih sedikit, kalau banyak pasti sudah tersumbat. Warga harus sadar sekarang sudah musim hujan jangan buang sampah sembarangan,” kata Hadiono, salah seorang warga saat berada di emperan toko pertigaan jalan itu. Selain genangan di jalan tersebut, genangan air juga terjadi pada beberapa tempat lain. Di antaranya terjadi di perempatan Alun-Alun Situbondo serta di perempatan barat Mapolres Situbondo. “Harus ada kontrol pada lokasi yang mungkin akan digenangi air. Bisa saja karena selokannya tersumbat,” pungkas Hadiono. (rri/pri)

IKLAN JITU TANAH Djl Tnh Kv Melati gg 6 sisa 1 unt L 170 m2 Bisa Byr cicil H.082121957957 Djl Tanah 2 Kapling L.440m2 Blkg K.Dinsos Jl. Anggrek Stb. Nego Hub. 08563639318

MOBIL Djl.Timor Dohc98 SIlver (L) Brg Istmw ori luar dlm 55 jt.Hub 082337191090

FREDY RIZKI/JPRS

HARUS BERSIH: Proyek RTH Asembagus yang akan segera selesai.


Jawa Pos

Jumat 28 November 2014

KOMUNIKASI BISNIS R A D A R

B A N Y U W A N G I

69

Buka Praktik, Perawat Wajib Punya STR Stikes Dipercaya Gelar Uji Perawat BANYUWANGI— Uji kompetensi nasional keperawatan digelar di Kampus Stikes Banyuwangi, Kamis (27/11) kemarin. Peserta uji kompetensi ini diikuti perguruan tinggi (PT) dari lima kabupaten, yaitu Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Dipilihnya kampus Stikes Banyuwangi bukan yang pertama kali. Sebelumnya uji kompetensi ini juga telah digelar untuk profesi keperawatan dan kebidanan. Untuk menjadi tuan rumah uji kompetensi ini pun tidak semba-

rang, harus memenuhi standar yang sangat ketat. Dan ini membuktikan jika Stikes Banyuwangi menjadi tuan rumah yang baik. Ketua Stikes Banyuwangi, DR H Soekardjo, S.Kep, MM mengatakan dalam uji kompetensi keperawatan yang kedua ini diikuti kurang lebih 284 peserta PT lima kabupaten. Uji kompetensi keperawatan ini sangat penting untuk diikuti. Sebab Kementerian Kesehatan RI mensyaratkan seluruh perawat harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). Perawat tanpa memiliki STR tidak boleh memberikan pelayanan kesehatan maupun membuka praktik. Keputusan tersebut diambil sebagai upaya untuk meningkat-

DISPERINDAGTAM

kan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu semua perawat diwajibkan melakukan uji kompetensi secara nasional hingga dinyatakan layak memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan diakui secara hukum yang dibuktikan dengan kepemilikan STR . Menurut Soekardjo, kompetensi perawat pastinya akan dapat berdampak langsung terhadap kepuasaan masyarakat akan pelayanan asuhan keperawatan yang terdapat di segala fasilitas kesehatan, misalnya di Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Perawat merupakan profesi kesehatan yang menjadi ujung tombak dalam perjalanan mewu-

judkan negeri ini maju dalam bidang kesehatan. “Hal ini dibuktikan dengan lebih banyaknya waktu perawat dalam bertatap muka dengan klien/pasien dibanding dengan tenaga medis yang lain,” kata pria yang sukses memoles Kampus Stikes ini. Soekardjo mengatakan dalam uji kompetensi yang pertama digelar, mahasiswa/mahasiswi Stikes lulus sebanyak 82 persen, angka ini sekaligus menyalip kelulusan secara nasional yang hanya 60 persen. Dengan tingkat kelulusan sebesar 82 persen ini mengindikasikan jika Stikes telah berusaha keras untuk memberikan materi pelajaran kesehatan dengan baik.(*/afi)

UJIAN WAJIB: Salah seorang peserta uji kompetensi perawat saat mengerjakan soal uji kompetensi kemarin di Kampus Stikes Banyuwangi

BBM Naik, Harga Emas Ikut Naik

IRWAN/JP-RABA

TEKEN MOU: PKL, Kepala Disperindagtam, dan pengusaha ritel Hariyanto menandatangani kerjasama penyediaan sembako.

Bina PKL Lima Kawasan BANYUWANGI-Sebanyak 100 orang pedagang kaki lima (PKL) mengikuti pembinaan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi, kemarin (27/11). Mereka berasal dari lima kelompok PKL yang telah direlokasi di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Blambangan, RTH Sritanjung, Pantai Boom, Jalan Letjen Sutoyo, dan Brigjen Katamso. Pembinaan PKL Kecamatan Kota Banyuwangi itu dilakukan di aula Bank Jatim Jalan Basuki Rachmat. Acara dibuka Asisten Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten Banyuwangi Drs Wiyono, MH. Narasumber yang dihadirkan meliputi Kepala Disperindagtam Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi, pengusaha pasar modern Hariyanto Sudargo, serta tim Bank Jatim Reta Hallyanto dan Ervin. Sebelum paparan, lima ketua kelompok PKL Kecamatan Kota Banyuwangi, Kepala Disperindagtam, dan Hariyanto Sudargo meneken nota kesepakatan kerjasama. Pengusaha ritel pasar modern Hariyanto Sudargo akan bekerjasama menyediakan kebutuhan sembako dan barang dagangan bagi lima kelompok PKL itu. Tentunya, dengan harga murah dan sistem pembayaran lebih lunak. Kepala Disperindagtam Hary Cahyo Purnomo mengakui perlu dilakukan peningkatan kinerja angkatan kerja non formal melalui penguatan PKL Kecamatan Kota Banyuwangi. Pemerintah telah berperan dengan menyediakan kawasan usaha di RTH Blambangan dan Sritanjung, Pantai Boom, Jalan Letjen Sutoyo dan Brigjen Katamso. Selanjutnya, para PKL akan dibina melalui kelompok-kelompok dengan anggotanya yang wajib diberi tanda pengenal.Disperindagtam akan membantu sebagai mediator bagi PKL untuk mendapatkan bantuan corporate social responsibility (CSR).(*)

BANYUWANGI - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak hanya berdampak pada naiknya harga beberapa sembako, harga emas ternyata juga naik. Rony, 25, salah satu pedagang emas di Pasar Banyuwangi, mengatakan kenaikan harga emas itu berbarengan dengan naiknya harga BBM beberapa waktu lalu. ”Pas BBM naik, harga emas juga naik. Kita terpaksa menaikkan harga karena harga kulak kita juga naik,” terang Rony. Rony mengungkapkan, kenaikan harga emas itu terjadi pada semua jenis emas yang dia jual. Kenaikan itu tergantung pada naiknya harga emas dengan kualitas nomor satu. ” Kalau emas 24 K naik, semua pasti naik. Patokannya harga emas 24 K tersebut,” jelasnya. Harga emas 24 K per gram Rp

463.000. sebelum harga BBM naik harga emas Rp 455.000. Emas 23 Rp 450.000 dari sebelumnya Rp 435.000. ”Emas yang sering laku di pasaran, seperti emas 70 persen, 42 persen, dan 37,5 persen, juga naik harga. Emas 70 sekarang harganya Rp 370.000, emas 42 sekarang harganya Rp 240.000, dan emas 37,5 persen naik jadi Rp 225.000,” terang Rony. Naiknya harga emas itu, menurut Rony, tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan emas. Kebanyakan masyarakat memaklumi naiknya harga emas itu lantaran harga BBM jug naik. Namun, saat ini, menurut Rony, warga banyak yang menjual emas dibandingkan membeli emas. ” Banyak yang jual emas. Katanya sekarang kebutuhan sedang meningkat,” tambahnya. (tfs/c1/afi)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

NAIK HARGA: Pedagang emas di Pasar Blambangan sedang menunjukkan emas yang paling diburu warga.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

The Lagoon Residence

Perum Permata Giri

Marketing

Kijang LGX ‘03’04

Honda Jazz ‘09

Toyota Avanza ‘11

All New Xenia ‘13

Waterboom Bukit Jati di Bali Mmbthkan Marketing Tnga Free Land 10 Orang Wkt Krj Terserah Krj di Banyuwangi Pnghsln Min Rp. 3.300.000/bln+Bonus Pndftran ditutup Tgl 5 Des 2014 H: 08123635793

Dijual Kjg LGX Disel 03/04 Warna Silver Asli P Tlp 081559983839

Dijual Honda Jazz Th 2009 Plat P Tanpa Perantara, Warna Abu-abu tua Metalik, Mulus, Standart Harga Rp. 190 Jt Nego Hub: 081336581680

Dijual Avanza Th 2011 G Hrg 122 Juta Nego Bisa Cash/Kredit Bisa Tukar Tambah Hb. 08123453975 / 082142194111

Dijual All New Xenia/Tereos tahun 013/012 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Fortuner ‘08

All New Avanza ‘13

Honda Jazz ‘13

Dijual Toyota Fortuner G/Innova tahun 08/09/06 slv/htm/br PMK hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual All New Avanza tahun 013 PMK slv/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz/ freed psd tahun 013/010 PMK putih/htm hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

READY STOCK SUZUKI

Apoteker The Lagoon Residence Banyuwangi Lokasi Strategis, One Gatesyst, Ready Stocks Type 60+90 Jl. Ry. Yos Sudarso Bwi Hub. 082331514338 - 0333 7602937

RUMAH SHM 280M2 Djl Rmah SHM 280m2 Fslts 3 Kmr Tidur,1 KM dlm, 1 KM luar, Garasi, Gudang, Dapur, Ruang Makan Lok. ± 300m dari Hotel Santika H: 081937676945, 085236556444

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

JUAL/SEWA TANAH + BANGUNAN Dijual/Sewa Tanah + Bangunan, SHM / IMB Lt. 1520 LB. 150 Lok. Depan Pasar Subuh Jajag Hub: 082230129393

Dibutuhkan Satu Orang Apoteker Untuk Meneruskan Apotek yang Sudah Jalan Lokasi di Kecamatan Cluring Banyuwangi, Hubungi: 08124912227 / (0333) 393923

LOWONGAN

TOYOTA PROMO AKHIR TAHUN

Dibutuhkan KARYAWAN Segera untuk Manajemen Traine Pria S1 Teknik, Operator Produksi Pria STM Listrik/ Mesin, Supir Pria SIM B1 Umum/ B2 Umum. Lamaran Kirim ke: CV. Gracindo Centratama Jl. Raya Jember - BWI KM 7 Kedayunan, Kabat Bwi

Promo Akhir Tahun!! Toyota Cuci Gudang Beli Cash/Kredit, Syarat Mudah DP Ringan, Buktikan Saja. Hub. Toni 081336236483 BB 22483BC4

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING

BANYUWANGI -

Tanah SHM Djl Tnh SHM L 477m2 & 1.120M2 Kel. Kebalenan (SMPN 2 Bwi), Kel. Klatak (Utr Stasiun Argopuro Brt Jln) SHM L 7360m2, Ds/Kel. Tamansari (Sumberwatu) Licin SHM L 5723m2 H: 082141824222/0811350315

Ready Stock Mega Cary, APV & Pick Up, Splash, Ertiga Laris DP 5 Juta/6x Free Angsuran Hubungi: 0818579057081216442144

-

PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + 5-10 CM TANPA EFEK SMPING PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 KG TANPA EFK SMPING KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPOTEN, EJAKULASI DINI PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA

-

OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PADAT, KENCANG PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU PERAPAT VGN WANITA PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK VAKUN ALAT PEMBSR PENIS

BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

LI-ONG

JL. KOLONEL SUGIONO BANYUWANGI NO. HP: 082 214 477 333 / 087 857 230 002 PESAN DIANTAR - ONGKOS GRATIS

Suzuki Estillo ‘11

Dijual Suzuki Estillo/karimun tahun 011/06 PMK hrg 86,5/78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 4814 WG an Wawang Setya Budi, SE Curah Perak RT1/3, Purwoharjo Hlg STNK P 3084 ZC an Ahmad Yadi, Selogiri RT01/05 Ketapang, Kalipuro

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


OPINI

72

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Jumat 28 November 2014

Etika “Berkursi”

JEMBER

HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

SERENTAK: Bupati M.Z.A. Djalal menandatangani piagam deklarasi pilkades damai di Aula PB Sudirman Pemkab Jember kemarin.

181 Cakades Sepakat Damai SEBANYAK 181 calon kepala desa (cakades) yang mengikuti pemilihan kepala desa (pilkades) serentak hari ini melakukan deklarasi damai di depan jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) kemarin (25/11). Selain siap menang atau kalah, mereka juga siap menjaga stabilitas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Para cakades ini berasal dari 59 desa di Jember yang menggelar pilkades serentak hari ini. Karena itu, menjelang hari H, Pemkab Jember mengundang para cakades yang berlaga untuk menandatangani Deklarasi Damai Pilkades di Aula PB Sudriman Pemkab Jember. Deklarasi damai pilkades damai yang terpusat ini baru digelar kali pertama di Jember. Sebelumnya, deklarasi damai semacam itu hanya digelar di desa-desa tempat penyelenggaraan atau kecamatan setempat. Deklarasi damai itu diinisiasi oleh Polres Jember dan difasilitasi oleh Bagian Pemerintahan Desa Pemkab Jember. Dalam janji deklarasi untuk siap kalah atau menang itu juga disaksikan oleh panitia pilkades dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Usai deklarasi, semua pihak tanda tangan piagam deklarasi yang ditandatangani oleh seluruh cakades, panitia, dan BPD. Selain itu, ditandangani pula oleh Camat, Kapolsek dan Danramil setempat. Ikut membubuhkan tanda tangan juga Bupati Jember M.Z.A. Djalal, Ketua DPRD Jember M. Thoif Zamroni, Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, Dandim Jember Letkol Arh Wirawan, dan Kepala Kejari Jember Hadi Sumartono. (ram/har/jpnn/aif)

SEMBORO

JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN

MERASA ANAK TIRI: Beberapa warga yang protes dengan menanam pohon pisang di jalan yang rusak. Selain berdebu di musim kemarau, jalan juga licin di musim hujan.

Tanam Pisang di Jalan Raya PULUHAN warga kemarin memprotes UPTD Bina Marga yang dituding tidak bisa memperbaiki jalan yang rusak di Dusun Rowo Tengu Desa Sidomulyo Semboro, (26/11) kemarin. Rusaknya jalan sepanjang 200 meter itu, menurut warga sangat merepotkan dan menggangu aktivitas masyarakat. Menurut Mistari, salah seorang warga, sudah dua tahun jalan tersebut rusak parah. Sekitar 6 bulan lalu, jalan tersebut sebenarnya pernah diperbaiki dengan uang hasil iuran masyarakat setempat. “Terakhir diperbaiki itu pada bulan puasa kemarin. Dengan dana Rp. 7.250.000 yang didapatkan dari hasil iuran warga, tanpa bantuan sedikitpun dari desa,” tegas Mistari. Jalur poros yang menghubungkan desa Sido Mulyo dan Pondok Joyo tersebut merupakan satu-satunya jalur yang digunakan oleh siswa dan para pengguna jalan lainnya sebagai fasilitas umum. Dan dijalur tersebut, sudah memakan banyak korban. Mulai dari luka akibat benturan, hingga patah tulang. “Kami merasa dianaktirikan oleh pemerintah, karena melihat desa lainnya sudah memiliki sarana jalan yang bagus. Sedangkan disini tidak ada perbaikan sama sekali,” imbuhnya. (jon/wah/JPNN/aif)

BONDOWOSO

8 Pasangan Mesum Dicokok dari Hotel NASIB apes dialami oleh delapan pasangan yang bukan suami istri. Rabu siang kemarin (26/11), mereka ditangkap oleh petugas satpol PP berada di tiga hotel berbeda di Bondowoso. Yakni Kinanti, Rits, dan Asri. Dugaan kuat, mereka berbuat mesum di kamar hotel tempat mereka menginap. Kepala Satpol PP Pemkab Bondowoso, Abdurahman lengsung memerintahkan anak buahnya untuk mengirim ke kantor Sapol PP. ”Kami langsung mengangkut mereka menggunakan kendaraan operasional untuk dibawa ke kantor Pemkab. Tujuannya, untuk melakukan pembinaan kepada mereka,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jember. Ironinya, kata Abdurahman, sebagian besar perempuan yang ditangkap berusia muda, sekitar 20- an tahun, kebanyakan memakai jilbab. “Mungkin jilbab ini hanya dipakai untuk menutupi aksinya,” terangnya. Selain itu, para pasangan prianya ada yang muda dan paruh baya. Petugas juga mencatat identitas mereka, dan memantau setelah keluar dari kantor pemkab. Sedangkan asal para pasangan mesum itu, dari Bondowoso, Situbondo dan Jember. Dari pengamatan Jawa Pos Radar Jember, para pasangan mesum itu tampak malu. Mereka menutupi wajahnya dengan kain jibabnya. Juga, ada yang menutupi wajahnya dengan tas yang kebetulan dibawanya. Setelah diberikan penjelasan dan bimbingan, petugas akhirnya memulangkan pasangan mesum itu. Selain itu, petugas dari Mapolres Bondowoso tampak ikut mendampingi satpol PP dalam melakukan pembinaan kepada mereka.”Kami mendampingi sejak penangkapan di hotel hingga ke kantor satpol PP,” kata Sapto, petugas kepolisian dari Mapolres Bondowoso. (eko/sh/JPNN/aif)

HARIAN Kompas edisi 06 Oktober 2014 cukup mengejutkan. Seseorang yang bernama Aminuddin mengusulkan agar pemerintah mencopot gelar akademis para koruptor. Koruptor mengembalikan ingatan terhadap tingkat intelektualitas, mengingat tak satu pun dari mereka yang tak bergelar akademis. Sebab, selain gelar menjadi syarat menjadi politikus, gelar juga sebagai ajang gengsi antar personal. Perebutan kursi kekuasaan tak lepas dari pengaruh gelar. Politikus harus berijazah dan bergelar; demi memperebutkan kursi dan kekuasaan. Kita bisa mengingat kembali bagaimana Muhammad, sang utusan Tuhan, duduk bersama dengan para sahabat. Ia bertindak sebagai nabi, rasul, panglima perang, bahkan kepala negara. Kita juga bisa mengenang bagaimana Sulaiman bin Daud (970-931 SM) berkursi di atas singgasana yang terbuat dari gading gajah berlapis emas. Singgasana yang mencerminkan kegagahan dan keperkasaan yang ia miliki itu berhasil meluluhkan hati Balqis, penguasa Saba’. Sulaiman mengagumkan. Pesona kursi emasnya adalah bentuk dari kewibawaannya; kewibawaan di hadapan para pasukan, di hadapan para menteri, raja, dan lawan politik. Berbeda dengan Sulaiman, Muhammad tak berkursi. Ia duduk bersama para sahabat membuat halaqah. Membicarakan persoalan agama, politik, pembangunan, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Tak ada kursi pembeda antara Muhammad dan sahabat. Nizar Abazhah dalam buku Ketika Nabi di Kota (2010:20) mengisahkan Zaid bin Tsabit dan para penduduk Madinah menyambut kedatangan nabi dan penduduk Makkah. “Dua pria duduk berteduh di bawah sebatang pohon kurma. Juga pria-pria lain yang bukan penduduk Yatsrib. Orangorang berbisik di belakangku. Di antara dua pria itu, mana Rasulullah? Tidak tahu. Kami tak perlu menunggu lama untuk

OLEH menemukan jawabannya. muslim abad pertengahan. Seorang dari dua pria itu bang- Qibtiyatul Maisaroh* Bensalem Himmish dalam kit, lalu melindungi temannya Ibnu Khaldun: Sang Mahagudari terik matahari dengan selendang. ru (2010) menarasikan bagaimana Ibnu Maka tahulah kami, pasti pria yang du- Khaldun dikejar penguasa untuk dinobatduk itulah Rasulullah.” kan sebagai hakim, hingga akhirnya dipZaid adalah bocah cerdas di masa kena- ecat kemudian diangkat oleh penguasa bian. Ketidaktahuannya terhadap Ra- lain. Ia memainkan lakon di tengah persulullah tentu karena ia tak dapat me- golakan politik, tak kuasa menolak perinnemukan simbol atau tanda-tanda pem- tah. Hal yang dilakukannya hanya menbeda antara nabi dan pengikutnya. Tidak cari alasan untuk berhaji. Dengan berseperti layaknya pemimpin umumnya, haji ia bebas dari gemuruh politik dan yang memiliki tempat, kendaraan, dan kekuasaan yang melingkupinya. pakaian sebagai pembeda. Di tempat Ibnu Khaldun dalam muqaddimah-nya peristirahatan sebelum memasuki Yats- bercerita tentang singgasana, mimbar, dan rib Nabi memilih duduk di bawah batang kursi yang digunakan para raja. Kursi seokurma bersama para sahabat lain. Tak rang raja atau sultan berupa kayu atau ada pembeda antara dia dan yang lain. tempat duduk panjang yang posisinya Dalam Jurnal Kebudayaan, Kalam Vol. lebih tinggi dibandingkan orang-orang 9 (1997), Danarto dalam kisahnya yang yang berada di majelisnya. Ia juga mengiberjudul “Kursi Goyang” melukiskan sahkan bagaimana kemunculan kembali kursi bagi orang-orang suci. penggunaan kursi dalam politik Islam. “Kursi seorang suci sangat sederhana, Kursi kerajaan dimunculkan kembali oleh dibalut kain yang sudah tua sehingga Mu’awiyah bin Abi Sufyan, seorang khalinampak kusam. Di atasnya itulah sang fah pertama dalam dinasti Umawiyah. Mu’awiyah meminta persetujuan rakysuci duduk nampak ringkih namun tak berniat untuk tidak bisa meninggalkan- atnya untuk menggunakan kursi saat dalam nya. Dalam hidupnya, sang suci tidak perkumpulan, dengan alasan usia yang mencari kursi. Ia dicari kursi. Orang-orang tak lagi muda dan mereka mengizinkan. beramai-ramai membikinkan kursi un- Permohonan izin menggunakan kursi tuknya. Ia sebenarnya enggan duduk.” menandakan adanya ketidahbolehan atau Danarto mengisahkan bagaimana orang- ketidakbiasaan menggunakan kursi dalam orang suci tak berburu kekuasaan. Ia pemerintahan. Selain karena usia, Mu’awiyah merasa cukup dengan apa yang dimili- juga khalifah yang memiliki badan besar kinya. Kehidupan baginya adalah lahan yang tak mampu berdiri dalam waktu lama. untuk menjadikannya berbuat tanpa Selain kursi, ia juga meminta ruangan harus berkedudukan, membantu tanpa khusus saat melakukan salat di dalam maberharap imbalan, dan bekerja tanpa sjid. Ruangan yang berbeda dengan para harus diperintah. Ia melakukan kebaikan jamaah lain itu dijaga ketat para prajurit tanpa jabatan. Danarto juga mengatakan kerajaan. Hal itu dimungkinkan karena bahwa orang suci akan dicari oleh ke- pergolakan politik yang mengungkungnya. kuasaan. Masyarakat berebut untuk dan Begitulah Mu’awiyah. memasrahkan perkara hidup mereka Perilaku para pemimpin lain juga tak atasnya. Ia tak usah mencari dan berebut luput dari rekam jejak Ibnu Batutah, sang tapi dicari dan direbut. pengelana di abad pertengahan. Dalam Selain itu, kita juga bisa melihat kisah Rihlah Ibnu Bathuthah: Memoar PerjalaIbnu Khaldun, sang filsuf dan cendekiawan nan Keliling Dunia di Abad Pertengahan

(2012), ia menceritakan tentang pertemuannya dengan Sultan Muhammad Shah, raja India. Di hari-hari biasa sang raja terbiasa duduk di atas bangku yang diberi kasur dan dihampari permadani putih di atasnya. Di belakang punggungnya diberi bantal besar. Di samping kanan dan kiri dibuatkan tempat bersandar. Cara duduknya seperti orang yang duduk tasyahud ketika salat. Jika ia sedang duduk, seorang menteri akan berdiri di sampingnya, para pelayan, kepala urusan kerajaan, pengacara, hakim, para tokoh, dan prajurit juga mengikuti. Ketika sultan hendak duduk, maka para pelayan berseru dengan suara tinggi, “Bismillah,” kemudian orangorang yang bertugas mengusir lalat berdiri di samping sultan. Berbeda saat hari raya, kursi singgasananya bukan lagi kursi yang biasa ia gunakan. Saat hari raya sang raja menggunakan kursi yang terbuat dari emas murni dan ditopang penyangga dari batu permata. Ukuran kursi tersebut 23 jengkal x 11,5 jengkal. Sebenarnya kursi tersebut merupakan potongan-potongan emas yang terpisah, kemudian disatukan menjadi bentuk kursi. Wah! Kursi melambangkan kekuasaan, dengan kursi seseorang merasa dirinya terhormat dan perlu dihormati. Keangkuhan mulai terbentuk. Kursi membekukan kerja otak, menggoda, dan mengajak bernaung di bawah kemewahan. Orang berkursi harus hidup mewah. Deru persaingan perebutannya membutakan nilai di balik kursi. Berebut kursi seharusnya juga berebut tanggung jawab. Bukan hanya sebatas pertanggungjawaban struktural yang tertuang dalam kertas, tapi juga pertanggungjawaban moral kepada Tuhan dan kepada masyarakat. Kita tidak bisa mengingkari peran para pemilik kursi kekuasaan. Akan tetapi, kita harus mengingatkan agar mereka tak lupa etika “berkursi”. *) Akademisi.

Keteladanan Guru Menyikapi Kenaikan BBM ADA sebuah pertanyaan: Apa reaksi Anda bila mengetahui BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, khususnya bensin atau solar, naik? Marah? Kesal? Atau biasa saja? Jawabannya bergantung pada diri Anda. Kita tahu bahwa semua pasti akan merasakan kesulitan ketika BBM naik. Sebab, jika BBM naik, semua kebutuhan pokok ikut naik. Dan sekarang BBM sudah benar-benar naik. Harga barang lain-lain pun ikut naik. Sebagai warga negara yang baik, terutama kita sebagai guru atau pendidik, harus tahu alasan pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab, di balik keputusan tersebut pasti ada pemikiran yang dalam dan matang. Itulah alasan harga BBM dinaikkan. Walaupun banyak masyarakat yang marah terkait menaikkan harga BBM itu, tapi kenaikan harga itu dikatakan presiden sebagai tindakan yang perlu dilakukan demi menyelamatkan APBN. Gejolak demonstrasi mahasiswa dan masyarakat yang berlangsung di berbagai kota sempat menyebabkan bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan. Itu tak luput dari kekecewaan mereka terhadap

OLEH pemerintah yang menaikkan mobil mewah di jalan-jalan harga BBM bersubsidi tersebut. besar dengan satu penumpang Aji Jatmiko* Namun, kita harus bersabar dan di dalamnya. Bahkan, ada setidak perlu ikut berdomenstrasi. Sebab, buah rumah yang di dalamnya terdapat mudhorot-nya lebih besar daripada man- lebih dari satu mobil. Kebiasaan hidup faatnya. Jalan macet, terjadi kerusuhan, mewah seperti makan di restoran, nongkorban luka, capai, menghabiskan tenaga, krong sambil minum kopi mahal di kafetidak mendapatkan keuntungan, bahkan kafe elite, dan shopping di mall-mall, sekorban jiwa. Tidak jarang pula demo justru harusnya tidak mereka lakukan dalam merugikan masyarakat luas. Jika kerugian kondisi ekonomi sulit seperti sekarang. yang diperoleh, kenapa harus berdemo? Mereka tanpa merasa malu atau tidak meBahkan, tidak jarang kerugian yang dialami miliki rasa peduli (sense of sympathy) keakibat berdemo lebih besar dibanding ke- pada seseorang yang berada di bawah rugian menerima kenaikan harga BBM. kemampuan mereka. Guru hendaknya Sebagai guru kita harus menyikapi kenaikan memilih hidup tidak berlebihan karena BBM itu sebagai bentuk pemikiran positif masih banyak orang yang lebih membudan kreatif terhadap pemerintah. Janganlah tuhkan bantuan kita. Kedua, menumbukita punya pemikiran negatif atas upaya pe- hkan budaya hidup sehat. Dengan adanya merintah menaikkan harga BBM bersub- kenaikan BBM, seorang guru bisa mengsidi tersebut. gunakan alternatif lain dalam bekerja. Lalu, bagaimana sikap guru dalam men- Mereka bisa berjalan kaki atau gowes ke ghadapi kenaikan BBM itu. Ada beberapa tempat kerja. Dengan begitu badan kita bentuk keteladanan guru yang perlu di- akan sehat dan segar. Ketiga, menumbucontoh dan dijadikan teladan yang baik hkan rasa cinta tanah air. Dengan mengikterkait peristiwa itu. Pertama, menumbu- uti anjuran pemerintah menaikkan BBM, hkan hidup sederhana. Saya banyak me- tentu bangsa ini tidak mau menjadi banglihat banyaknya orang yang mengendarai sa yang konsumtif dan menghambur-

hamburkan uang negara. Toh, subsidi yang dipangkas itu juga akan digunakan pemerintah untuk membangun sarana pendidikan, infrastruktur jalan dan gedung, dana bantuan langsung kepada anak sekolah, dan kegiatan-kegiatan usaha yang produktif untuk masyarakat. Kepentingan bangsa memang harus lebih diutamakan. Mungkin nasihat bijak ini bisa menginspirasi kita; lebih baik beramal 2.000 rupiah untuk kepentingan bangsa. Saran yang terbaik adalah kita, guru dan masyarakat, harus bersama-sama berpikir positif dan kreatif mengembangkan energi terbarukan sebagai alternatif pengganti BBM, seperti biomassa, panas bumi, tenaga air, energi surya, dan energi angin. Dalam bidang akademis harus terus digalakkan penelitian-penelitian untuk menemukan energi terbarukan lain atau mengembangkan energi terbarukan yang sudah ada. Dengan solusi itu, saya pikir suatu saat nanti kenaikan harga BBM tidak akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. *) Guru SMPN 1 Suboh, Situbondo.


Jawa Pos

Jumat 28 November 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Anggaran Rawan Pangan Ditambah Rp 100 Juta n PEMBAHASAN... Sambungan dari Hal 67

Mereka tetap mengkritisi beberapa anggaran di eksekutif,” kata Zeiniye. Politisi PPP ini menyampaikan, dari draf yang disampaikan oleh eksekutif, total pendapatan Pemkab Situbondo mencapai Rp 1.565 Trilliun. Sedangkan total pembelanjaan APBD 2015 Rp 1,649 Trilliun. Sehingga, ada devisit hingga 84 miliar. “Namun devisit Rp 84 miliar ini mampu ditutupi dengan pembiayaan daerah dan silpa, serta dana cadangan. Silpa kita itu kemarin sekitar Rp 62 M,” terang Zeiniye. Politisi asal Desa Sopet, Kecamatan Jangkar ini mengungkapkan, berdasarkan hasil pembahasan antara Banggar dan Timgar, kemungkinan dalam dokumen APBD yang akan disahkan akan mangalami sejumlah perubahan berupa kenaikan. Dia mencontohkan dari

sisi pandapatan daerah. “Yang pertama dari sisi penghasilan pajak daerah, ini kan direncanakan Rp 23. 409.000.000. Angka ini akan naik karena ada pajak hotel dan restoran Pasir Putih,” ujar Zeiniye. Kata dia, pajak hotel restoran dan Pasir Putih yang direncanakan awalnya sekitar Rp 118.000.000, berdasarkan RKAP yang dibuat Pasir Putih 2015, kemudian diminta sekitar Rp 224.000.000 untuk disetorkan. Jadi ada kenaikan pajak dari Pasir Putih,” ujarnya. Sumber PAD lainnya yang diminta naik adalah hasil retribusi daerah. Awalnya ditarget Rp 25.276.000.000. Ada empat komponen yang diminta naik dari sejumlah jenis retribusi tersebut. Yakni, retribusi kendaraan bermotor, retribusi pelayanan kepelabuhan, retribusi ijin mendirikan bangunan, dan retribusi khusus parker. Empat jenis retribusi diminta ada ke-

naikan Rp 400 juta. Kemudian dari sisi belanja, ada beberapa belanja yang sepakat dihapus. Yang pertama, belanja untuk pengadaan lapangan tennis Indor. Awalnya dianggarakan Rp 1,5 miliar. Kemudian dihapus dan anggaranannya dialihkan kepada kegiatan-kegiatan lain. Diantaranya untuk relokasi selep daging bakso di Pasar Asembagus yang menuai protes warga sekitar karena bising. Kegiatan ini dianggarkan Rp 300 juta. Kemudian dialihkan untuk menambah operasional kebun mangga di Jatisari. Selain itu, juga untuk penambahan anggaran penanggulangan ketahanan desa rawan pangan. “Kita tambah Rp 100 Juta,” imbuh ibu satu anak ini. Anggaran lainnya yang dikurangi adalah anggaran bantuan untuk pemilihan kepala desa di 17 kecamatan pada 2015. Rencananya, masing-masing desa akan

dikucuri anggaran Rp 80 juta. “Namun, kemudian kita sepakati bantuan diberikan maksimal Rp 50 juta. Itu pun berdasarkan kepada sejumlah variable. Diantaranya, jumlah pemilih dan kesulitan lokasi geografis di tiaptiap desa,” kata Zeiniye. Sisa pengurangan anggaran, alokasikan kepada Dinas Perhubungan sebesar Rp 152 juta untuk pengadaan rambu-rambu lalu lintas dalam program pengalihan arus lalu lintas di dalam kota. Dinas Pendidikan merupakan SKPD yang anggarannya juga harus dipangkas. Tidak tanggungtanggung, ada sekitar 35 kegiatan yang direncanakan, namun harus dianulir lantaran tidak tercantum di KUA –PPAS. Sehingga, berdasarkan rekomendasi dari Komisi IV dan disepakati oleh Badan Anggaran, 35 kegiatan di Dispendik dengan nominal Rp 2 miliar dihapus. Salah satu tujuannya juga untuk mengurangi angka silpa. (pri)

Agar Mempermudah Menjaga Komunikasi n TNI... Sambungan dari Hal 67

Mereka disatukan dalam berbagai usia terlihat kesulitan menjaga keseimbangan, banyak dari mereka yang harus jatuh bangun saat sedang mempercepat langkah. “Ukuran tubuhnya berbeda, jadi susah menyesuaikan jarak,” kata Iswanto salah satu anggota TNI yang hadir. Di tengah jeda acara, para pimpinan yaitu Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo; Dandim 0823, Letkol Soegeng Riyadi, dan Wakil Bupati Situbondo, Rahmat bergantian mengisi panggung untuk menghibur anggotanya. Tak jarang mereka melempar uang saweran yang membuat aktifitas di bawah panggung semakin ramai. AKBP Hadi Utomo, mengatakan jika tujuan diadakan acara tersebut adalah untuk menjaga soliditas antara aparat TNI-POLRI dan Pemerintah Kabupaten. Menurutnya, kekompakan tidak hanya dibentuk saat adanya kegiatan formal. Tetapi juga kegiatan non formal semacam ini. “Acara seperti ini sebetulnya

Sambungan dari Hal 67

Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, penyidik sempat meragukan dugaan tewasnya korban karena motif murni perampokan. Itu karena pelaku perampokan dan pembunuhan hanya menggasak sepeda motor Yamaha Vixion. Sedangkan barang berharga seperti HP Samsung serta uang tunai sebesar Rp 4,5 juta lebih, yang ada di dalam saku dan tas korban, tidak ikut digasak pelaku. Selain itu, melihat luka bacok pada lengan dan paha kanan korban sebanyak empat luka menganga, juga sempat membuat polisi dugaan kasus itu bukan perampasan murni. Sebab, empat

Sambungan dari Hal 67

Sehinga dari situ dengan dipimpin langsung Kiai Azaim Ibrahimy, kita (DMI) terus menyapa umat,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Fathul Salafi, Tanjung Rejo, Desa Tanjung Mangaran, KH Abdullah Faqih Gufron kepada wartawan koran ini. Berjalannya para pengurus daerah dan ranting DMI untuk menemui warga di pelosok desa tersebut, bukan bermaksud untuk menjalankan bisnis atau mencari ketenaran. Akan tetapi mereka membawa misi besar untuk mengingatkan umat agar tetap taat menjalankan ibadah kepada tuhan yang maha esa, Allah SWT. Kondisi hidup masyarakat di pelosok yang serba sederhana karena memang jauh dari fasilitas negara, menurutnya perlu diberi siraman rohani. Tujuannya, mereka yang hidup dengan kondisi ekonomi pas-

n WARGA... Sambungan dari Hal 67

Giman, 41, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi yang sering didatangi hewan liar itu, mengatakan jika ada beberapa jenis hewan yang sering mendekati tanaman warga. Ada kerbau liar, rusa dan terkadang monyet. Para hewan ini kata Giman datang dengan tibatiba, dan tidak mesti waktunya. Tapi yang paling sering biasanya datang pada sore dan malam hari. Namun untuk kerbau liar, terkadang datang di siang hari. “Kadang mereka mencari kubangan air yang ada di dekat kebun, kita awasi saja, kalau mulai mendekati tanaman ya kita halau, mungkin mereka kepanasan di dalam,” kata Giman kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (26/11). Ada sekitar tiga sampai empat orang yang berjaga di sepanjang pinggiran ladang setiap malam. Lokasi tersebut

menjadi rawan berinteraksi dengan hewan liar karena lokasinya sangat dekat taman nasional. Giman mengatakan yang paling sulit adalah saat menghalau hewan yang datang berkelompok. Pria yang juga sering mengikuti patroli itu mengatakan jika rusa dan kerbau yang datang seekor mudah dihalau, karena mereka takut kepada manusia. Tapi jika jumlahnya banyak, mereka tidak peduli dengan manusia. “ Kalau jumlahnya banyak kita juga minta bantuan petugas taman nasional, yang paling sulit di cegah itu kawanan monyet, mereka datang berkelompok dengan cepat, setelah mengambil tanaman langsung pergi,” tutur Giman. Sementara itu, Sulaiman, salah satu petugas di pembangunan pabrik nikel yang juga berdekatan dengan lokasi mengatakan bahwa hewan-hewan tersebut sering keluar dari wilayah Taman Nasional. Dia mengatakan

beberapa warga ada yang mengira akibat keberadaan pembangunan pabrik kemudian mengakibatkan hewan-hewan tersebut keluar dari hutan. Padahal, menurutnya kemungkinan hewan tersebut mencari makan karena di dalam hutan mulai gersang. “Kalau dilihat di peta satelit kawasan yang hijau berada si lokasi yang berdekatan dengan permukiman dan perkebunan warga. Sedangkan yang di tengah gersang,” kata Sulaiman sambil menunjuk sebuah peta satelit. Untuk mencegah hewanhewan ini masuk, Sulaiman mengatakan jika pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak TN untuk menghalau hewan kembali ke kawasan hutan. Bahkan menurutnya ada beberapa polisi hutan yang juga membantu menghalau. Mereka khawatir hewan-hewan ini diburu pihak tidak bertanggung jawab di luar kawasan hutan.(fre/pri)

Warga Kirim Surat Kepada Bupati n ADAKAN... Sambungan dari Hal 67

Dia mengaku berani membuktikan statemennya itu tentang adanya warga yang diberikan uang oleh perusahaan air minum. ”Saya lihat sendiri. Warga diberi seratus ribu,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Meski demikian, kata lelaki yang berprofesi sebagai guru itu, warga yang rumahnya dekat dengan lokasi sumur bor tidak mau menerima uang yang diberikan. Karena, kerugian yang dialami warga tidak sebanding dengan kompensasi yang diberikan. ”Diberikan apapun war-

n TERGIUR... Sambungan dari Hal 68

RENDRA KURNIA/JPRS

MERIAH: Peserta olah raga bareng TNI-Polri terjatuh saat bermain klompen bareng.

rutin dilaksanakan, cuma kebetulan beberapa waktu ini kami semua sedang sibuk jadi baru bisa diselenggarakan,” kata Hadi. Kapolres juga mengatakan kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan beberapa kasus

bentrokan antar aparat di luar daerah. Kebetulan saja acara diselenggarakan saat sedang hangat-hangatnya peristiwa itu. Ditambahkan oleh Dandim 0823, Soegeng Riyadi, bahwa kegiatan semacam ini menurutnya dapat mempersolid ki-

nerja antar sesama aparat di lapangan. “ Tentunya akan mempermudah komunikasi jika solidaritas terjaga, ke depan kita harap bisa menciptakan kegiatan semacam ini terutama dengan pemerintah daerah,” ujar Soegeng.(fre/pri)

luka bacok yang dialami korban sangat parah. Pelakunya seperti dilakukan oleh orang yang sudah menyimpan dendam lama. Selain bukti-bukti fisik tersebut, polisi juga mempelajari SMS terakhir dari HP korban dengan seorang wanita yang diduga pacarmya. Dalam HP korban, perempuan yang hendak ditemui oleh bapak dua anak itu, ditulis dengan nama kontak “Hanni”. Konon perempuan itu seorang janda. Belakangan, perempuan dalam SMS tersebut diketahui tinggal di Dusun Patek Barat, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Dari bunyi SMS di HP korban terungkap, bahwa Jemari datang ke Situbondo untuk menemui pacarnya, Hanni. Diantara isi SMS di HP kor-

ban, perempuan itu meminta agar korban datang ke rumahnya. Sebab, keluarga Hanni sudah menyiapkan soto. Namun, sungguh nahas. Sebab, sebelum Jemari belum sampai ke rumah kekasihnya untuk menyantap masakan soto, dia terbunuh lebih dulu saat melintasi jalan utara PG Wringin Anom, Kecamatan Panarukan. “Semua kemungkinan akan diselidiki. Untuk saat ini dugaan kuat motifnya karena perampasan murni,” kata Iptu Riyanto. Sementara itu, untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, polisi telah membentuk tim khusus yang jumlah anggotanya sebanyak 15 personil. Tim khusus yang bertugas menghimpun fakta-fakta ini terdiri dari Buser, Resmob, serta

Penyidik. “Keluarga korban serta keluarga perempuan juga dimintai keterangannya sebagai saksi. Selain itu, petugas masih mendalami latar belakang korban,” terang Riyanto. Diberitakan sebelumnya, Jemari, alias Mery Timotius, alias Marijan, 47, warga Desa/Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, ditemukan tewas di pinggir jalan utara PG Wringin Anom, Kecamatan Panarukan. Jemari terbunuh dengan sejumlah luka bacok yang diduga jadi korban perampokan. Polisi yang melakukan olah TKP, mendapati dompet berisi uang, SIM dan STNK sepeda motor Yamaha Vixion Nopol DK 2854 AG. Jasad korban selanjutnya dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. (rri/pri)

Turun ke Pelosok Tak Sekedar Blusukan n JALAN...

Monyet Datang Bergerombol

ga akan menolak. Yang sangat penting sumur bor itu harus ditutup,” imbuh Achmadi. Dia juga membenarkan tentang tidak adanya pemberitahuan dari pemerusahaan air minum terkait dengan pengeboran sumur dengan kedalaman 120 meter itu. ”Katanya awalnya untuk gudang timbunan barang. Ternyata mengebor sumur dan airnya dijual,” tambah lelaki bertubuh tinggi itu. Achmadi menerangkan, sumur bor untuk kemasan air minum itu telah beroperasi sejak tahun 2013 lalu. Kemudian setelah satu tahun berjalan, warga yang memiliki sumur bor tidak

mendapatkan debit air. Bahkan, pada musim kemarau yang berkepanajangan tahun ini, sumur bor milik warga yang hanya kedalamannya belasan meter kering tidak kebagian air. Oleh sebab itulah, warga mendesak agar sumur perusahaan air minum itu ditutup. Jika tetap beroperasi, warga akan melakukan aksi turun jalan. Sementara itu, beberapa warga kemarin mendatangi kantor bupati untuk mengantarkan surat permohonan agar perusahaan air minum yang berlokasi di RT 04/RW01, Dusun Talkandang Timur, Desa Talkandang itu ditutup. (bib/pri)

Tidak Ada CPNS yang Dijanjikan

Anggota Timsus Berjumlah 15 Orang n DICURIGAI...

73

S I T U B O N D 0

pasan, bahkan kurang, harus tetap memiliki niat hidup yang baik. Di situlah, salah satu misi besar perjalanan muhibah umat. Yaitu, untuk melawan hawa nafsu yang jahat. “Kita melakukan itu selama tiga hari dari pelosok satu ke pelosok lainnya di Kecamatan Kendit. Tidak ada maksud apapun, kami hanya ingin bertemu dengan warga, kita beri pencerahan, kita ingatkan agar mereka bersabar menjalani hidup secara baik,” kata pria yang disapa akrap kiai Faqih tersebut. Selain pengajian dan tausiah yang dipimpin Kiai Azaim, Kiai Faqih menyebut sebanyak 70 orang juga disebar untuk menemui warga yang dimungkinkan tidak bisa berkumpul di satu tempat. Penyebaran anggota DMI itu untuk melakukan pengobatan serta memberi bantuan kepada kaum duafa. Selama singgah di pelosok-pelosok desa, pria ini menjelaskan

ada pengalaman hebat yang perlu diketahui oleh warga Situbondo pada umumnya. Yaitu, kondisi mereka yang tinggal dipegunungan hanya hidup serba paspasan. Ada yang sulit mendapat setetes air bersih, serta hanya bisa makan ala kadarnya. “Jangan tanya panas atau tidak, jalan yang kita lewati saja sulit. Sekarang ini kita harus berpikir apa solusi untuk membantu mereka, itu yang penting,” paparnya. Dari beberapa pelosok kampong yang didatangi DMI, juga memiliki kesan masing-masing. Ada warga yang sampai menangis karena selama ini nyaris tak ada siraman rohani dari tokoh masyarat atau kiai-kiai di Situbondo. Ada pula yang mengeluhkan sulitnya mencari pekerjaan di pelosok desa. “Kita datang banyak warga yang senang. Mereka merespon baik, apalagi bisa bertemu langsung kiai Azaim Ibrahimy. Kita ingin tali silaturah-

mi umat tetap terjaga dengan baik,” pungkas Kiai Faqih. Sementara itu, Kapolres Situbondo AKBP Hadi Utomo mengatakan, adanya kegiatan menyapa umat atau disebutnya temu warga menjadi agenda penting untuk dilakukan secara kontinu. “Turun ke pelosok-pelosok desa bukan sekedar blusukan, ada nilai positif yang kita dapatkan. Dengan temu warga kita bisa dekat dengan warga,” katanya. Di balik temu warga di pelosok desa, pria yang baru beberapa bulan bertugas di Situbondo ini menegaskan, bertemunya dengan warga akan bisa mencairkan suasana dan memperkuat tali silaturahmi. “Bertemu warga itu penting untuk mengetahui kondisi sosial serta menjaga ikatan silaturahmi demi keamanan,” pungkasnya, sambil menyebut untuk ke depannya akan turun bersama TNI. (pri)

D i a m e n gat a k a n b a hw a anaknya akan menjadi PNS di lingkungan Dinas Perhubungan untuk wilayah UPTD Pelabuhan Jangkar. Karena Sukamto mengetahui formasi CPNS yang sedang dibuka oleh Kabupaten Situbondo, dia pun mencoba meneliti kembali.

Ternyata, untuk formasi CPNS seperti yang dijanjikan oknum PNS tersebut kepada Misroto tidak pernah ada. Mengetahui hal tersebut Misroto pun sadar jika dirinya telah ditipu oleh Suharjo. Selanjutnya pria tersebut langsung menuju SPK Polres Situbondo untuk melaporkan kejadian yang dialaminya. Sementara itu, Kasubag Hu-

mas Polres Situbondo, AKP Wahyudi membenarkan laporan tersebut sudah diterimanya. Saat ini proses sedang dalam tahap lidik untuk meminta keterangan dari saksi terkait. “Jika nanti sudah diperiksa dan terbukti melakukan penipuan, pelaku dapat dijerat pasal 378 dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara,” kata Wahyudi.(fre/pri)

PKL Bisa Ikut Merawat Tanaman n SATPOL... Sambungan dari Hal 68

Meski demikian, para pedagang itu tetap diberi deadline untuk merapikan lokasi dagangannya. “Jika sampai satu minggu ini para PKL masih tidak tertib, maka bisa kita tertibkan. Jadi, sosialisasi tadi, juga bisa dikatakan sebagai peringatan,” terang Agung. Sementara itu, secara terpisah

Camat Asembagus, Masyhari menambahkan jika dirinya sangat mendukung upaya penertiban yang dilakukan Satpol PP. Dia mengatakan jika selama ini banyak warga yang mengeluhkan PKL liar yang berjualan di sekeliling proyek pembangunan RTH. Namun dirinya belum bisa bertindak karena masih berkoordinasi dengan Satpol PP.

Camat itu juga mengatakan, jika dirinya telah mempersiapkan bagian kebersihan yang nantinya dipekerjakan di sekitar RTH. “Kalau pedagangnya sudah tertib, nanti tinggal di jaga kebersihannya, nanti juga kita upayakan bersama Dinas Pertamanan bisa ikut menjaga kebersihan termasuk merawat tanaman di dalam RTH,” kata Masyhari.(fre/pri)

Hujan Mulai Turun, Warga Cari Ikan SITUBONDO – Hujan yang mulai turun di wilayah Situbondo rupanya menjadi kegembiraan bagi warganya. Jika pada hari-hari biasa orang akan menghindari tempat terbuka karena panas yang menyengat, saat musim hujan ini terlihat justru banyak orang menyukai aktifitas di luar. Salah satunya adalah warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo. Beberapa dari warga ini tampak mendekati sungai saat hujan sedang deras-derasnya. Debit air di Sungai Sampean, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo itu memang terlihat sedikit lebih tinggi dari biasa-

nya. Saat diamati lebih lanjut, ternyata mereka sedang menebar jala dan memasang bui di sela-sela batuan sungai. Darsan,45, salah satu warga yang yang ada di tepi sungai saat itu mengatakan jika pada hari biasanya dia dan temannya hanya memancing. Itu pun jika hari sudah mulai sore, karena saat siang hari cuaca sangat terik dan airnya pun surut. “ Kalau lagi hujan begini airnya besar, banyak ikan yang terbawa jadi kita juga pasang jaring,” kata Darsan. Tak hanya jaring, Darsan dan dua orang temannya juga memasang bubu ikan dari bambu untuk menunggu ikan yang

terbawa arus. Menurut Darsan, arus besar yang muncul saat musim hujan ini dapat menyeret ikan-ikan ke sela-sela batu yang sudah di pasang bubu. Nanti mereka akan melihatnya lagi keesokan harinya, karena kebanyakan ikan-ikan masuk perangkap pada malam hari. Saat ditanya untuk apa hasil yang mereka peroleh, Darsan dan dua temannya mengatakan bahwa hasilnya akan mereka konsumsi sendiri. “ Kalau dapat ikan yang besar ya kadang ada tetangga yang mau beli, kalau di sungai Sampean lagi besar arusnya kadang ikan dari muara juga ikut terbawa,” kaya Darsan. (fre/pri)

FREDY RIZKI/JPRS

JARING: Seorang warga menebar jala mencari ikan di Sungai Sampean, Kelurahan Patokan.


74

CUCI

GUDANG R A D A R

Jawa Pos

Jumat 28 November 2014

B A N Y U W A N G I

Mengapa Wanita Perlu Relaksasi? WANITA masa kini dituntut untuk menjadi seorang multitasking-ers. Harus mengurus diri sendiri, keluarga, anak, rumah, bahkan pekerjaannya sehari-hari bagi wanita karir. Tingkat stres yang tinggi akan muncul karena wanita masa kini tidak memiliki waktu untuk memberikan hadiah bagi diri sendiri dengan rileksasi. Athalia hadir dengan tagline Relieve, Relax, Revive, yang berarti melepaskan penat sejenak dengan relaksasi berganti suasana 2-3 jam sehingga kembali semangat penuh menghadapi keseharian kita. Berbagai perawatan ada di Athalia, mulai dari wajah, badan, kuku, telinga, dan kulit kaki & tangan dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, dalam bulan Desember 2014 ini, Athalia memberikan promo Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. Ada beberapa paket yang ditawarkan, seperti hand & foot spa Rp 100.000 (free earcandle therapy); 15%+5% off for SPA Lightening Berry, SPA Rich Milk, SPA Spirit Detoksifikasi; Promo Member Athalia (free perawatan, free voucher MNM 50.000, free undangan*). Tidak hanya itu, Athalia juga memberikan souvenir menarik. Untuk reservasi ke tlvn whatsapp 0821.31.899.899 / 0333.76.111.67 / 0333.76.111.68 / pin bbm 51ff5376 / Jalan MH Thamrin Ruko Rizky Regency A-8 Banyuwangi. Athalia buka Senin (08.00-17.00) dan Selasa-Minggu (08.00-19.00). Athalia merupakan salah satu dari divisi Trijaya Group,selain KSP AL-Amin, Prima Mobil, PT.TRIAAA umroh, dan Amin Motor Yamaha. “Divisi baru, kami siap membantu kepentingan Start-up business Anda, dalam hal konsultasi hingga persiapan new business bidang Food n Beverage, Salon & Spa, Craft, dll. Kontak person andriani.najmani@gmail.com (*)

LUANGKAN WAKTU: Kesibukan wanita masa kini harus diimbangi dengan relaksasi. Wujudkan rasa nyaman relaksasi bersama Athalia. ISTIMEWA


Jawa Pos

Jumat 28 November 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

75

S A M B U N G A N

Naik Motor, Pelaku Diduga Dua Orang ■ KACA...

Sambungan dari Hal 65

Yang bikin miris, kejadian pecah kaca mobil itu terjadi saat kendaraan itu diparkir di depan Masjid Agung Baiturahman (MAB) Banyuwangi sekitar pukul 14.00 kemarin. Lokasi kejadian hanya berjarak 100 meter dari Pendapa Swagatha Blambangan, rumah dinas Bupati Banyuwangi. Bahkan, di area parkir sisi selatan Taman Sri Tanjung itu terdapat pos polisi Sabhara. Pelaku yang diduga berjumlah dua orang berhasil memecah kaca mobil bagian depan sebelah kanan. Selanjutnya, pelaku yang mengendarai motor itu kabur menuju arah selatan. Kini kasus tersebut dalam

penanganan aparat Polsek Banyuwangi dan Polres Banyuwangi. Pecah kaca mobil yang menimpa Ahmad Aufa itu semakin memperpanjang daftar kasus kejahatan pecah kaca selama November. Atas kejadian kemarin, total sembilan kejadian pecah kaca mobil. Dari seluruh kejadian tersebut, ternyata belum ada satu pun pelaku yang berhasil diringkus polisi. Kejadian yang dialami Ahmad Aufa atau yang akrab disapa Gus Aufa itu berlangsung sesaat setelah korban mengambil uang Rp 100 juta di Bank BRI Cabang Banyuwangi. Dari bank di Jalan A. Yani, Banyuwangi, itu lelaki yang mengenakan sarung dan busana muslim itu melajukan kendaraannya ke arah

kawasan Simpang Lima. “Saya nggak merasa ada yang mengikuti. Sejak dari bank ya biasa saja menyetir mobil sampai masjid,” ujar Gus Aufa di Mapolsek Banyuwangi sore kemarin. Gus Aufa bersama istri dan adiknya mampir ke toko jilbab. Setelah beberapa menit di toko tersebut, Aufa melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Baiturahman (MAB). Ketiga penumpang kendaraan itu pun segera melaksanakan salat Duhur. Saat salat di masjid itu, istri dan adik korban melihat orang lalu-lalang di dekat mobil Gus Aufa. Tidak lama berselang alarm mobil berbunyi. Selesai salat Gus Aufa pun mendengar alarm mobilnya itu. Setelah dilihat ternya-

ta kaca mobil warna putih itu sudah pecah. Laci dashboard mobil sudah dalam keadaan terbuka dan acak-acakan. Hanya kertas koran bekas pembungkus uang dari bank yang ditemukan di bawah pedal gas mobil tersebut. Keterangan lain, saksi-korban sempat melihat orang mencurigakan lalu-lalang di dekat mobilnya. Bahkan saat alarm berbunyi, pria misterius itu sempat berlari kecil sebelum kabur keluar lewat pintu pagar kecil di sebelah timur masjid. Pelaku kabur menuju arah selatan menggunakan motor. Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kejahatan dengan modus pecah kaca semakin menggila. Tercatat sembilan kejadian selama

Penyakit Sudah Masuk Stadium Empat ■ KANKER...

Sambungan dari Hal 65

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi, yakni Bupati Abdullah Azwar Anas, telah menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) “mengawal” pengobatan seniman yang beralamat di Jalan Serayu, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, tersebut. Ya, Bupati Anas didampingi Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab, Wiyono; dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes, dr. Widji Lestariono, menjenguk Fatrah Abal yang tengah istirahat di rumah kerabatnya di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, siang kemarin (27/11). Selain itu, Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Samsudin Adlawi, bersama jajaran DKB juga tampak menjenguk seniman gaek tersebut. Melihat kondisi Fatrah yang cukup memprihatinkan, Bupati Anas

mengaku cukup tersentak. Sebab, baru sekitar dua tahun lalu dirinya bertemu Fatrah dan kondisinya saat itu tidak separah ini. “Saya baru dengar beliau (Fatrah) menderita sakit parah kemarin (Senin). Maka saya langsung menjenguk beliau hari ini (kemarin) seraya memberi bantuan. Saya juga memerintahkan Dinkes mengecek kesehatan beliau,” ujarnya. Anas menambahkan, jika kondisi Fatrah memungkinkan ditangani di rumah sakit (RS) di Banyuwangi, maka pria yang juga pencipta lagu “Tak-tetak” tersebut akan ditangani di Bumi Blambangan. “Nanti biar dicek dokter. Seperti apa hasil analisisnya, biar dilaporkan kepada saya,” kata dia. Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Banyuwangi dr. Widji Lestariono alias Rio mengatakan, pihaknya akan memeriksakan Fatrah ke RSUD Blambangan hari ini (28/11). Dikatakan, soal pembiayaan, sebenarnya sudah tidak ada masalah mengingat

Fatrah sudah menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurut dokter Rio, hari ini pihaknya akan mengawal Fatrah ke poli telinga hidung dan tenggorokan (THT) RSUD Blambangan. Jika dokter menyarankan Fatrah dirujuk ke Surabaya, maka pihak Dinkes akan meminta surat rujukan tersebut dan akan mengantar Fatrah menjalani perawatan di RS dr. Soetomo, Surabaya. Bahkan, lantaran pihak keluarga sempat mengeluhkan biaya yang harus dikeluarkan untuk hidup di Surabaya, imbuh Rio, pihaknya akan mengupayakan rumah singgah bagi keluarga yang mengantarkan Fatrah menjalani perawatan di Kota Pahlawan tersebut. “Akan kita upayakan rumah singgah di jalan Karang Menjangan, tepatnya di belakang RS dr. Soetomo. Rumah singgah itu dikelola Ikatan keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Surabaya. Itu akan sangat membantu,” paparnya.

Sementara itu, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Ratna, anak kelima Fatrah, mengakui penanganan tumor yang diderita ayahnya itu lambat. Awalnya, sekitar tiga tahun lalu Fatrah menderita tumor hidung. Tetapi, lantaran keterbatasan biaya berobat, upaya pengobatan di rumah sakit tidak bisa segera dilakukan. “Karena tidak cepat ditangani, sekarang sakit ayah saya (Fatrah) sudah berubah menjadi kanker dan sudah stadium empat,” tuturnya. Ratna berharap pemerintah memberi kemudahan Fatrah agar bisa lekas menjalani pengobatan dan segera sembuh. “Kanker yang menyerang hidung ayah saya cepat menyebar sejak sekitar 1,5 tahun terakhir,” kata dia. Sementara itu, Ketua DKB Samsudin Adlawi pihaknya beserta seluruh pengurus DKB mendoakan agar Fatrah cepat sembuh. “Kami mendoakan beliau cepat sembuh dan berkarya kembali,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Orientasi Rakyat, Penghargaan Bukan Tujuan ■ OTONOMI...

Sambungan dari Hal 65

Seperti halnya anak sekolah, jika anak tersebut mendapat nilai 5, berarti belajarnya kurang. Jika nilainya 8, berarti belajarnya rajin. Jika pelajar mendapat nilai sepuluh, berarti belajarnya sangat rajin. “Tetapi itu (penghargaan) bukan tujuan, karena orientasi kami adalah kesejahteraan rakyat,” ujar lela-

ki berusia 41 tahun tersebut. Namun, imbuh Anas, kesejahteraan rakyat bisa tercapai kalau indikator kinerjanya bagus. Selama ini indikator kinerja tersebut paralel dengan target-target pencapaian Pemkab Banyuwangi. Hanya, Anas mengakui bahwa di beberapa bidang masih terdapat beberapa kekurangan. “Bahwa di sana-sini masih kurang, iya. Karena memang agenda daerah ini (Banyu-

wangi) sangat besar,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, Banyuwangi sukses membawa pulang gelar terbaik kinerja politik pada ajang OA 2014 yang digeber The Jawa Pos Institute of Pro-otonomi (JPIP) di Empire Palace Ball Room, Surabaya, Senin malam (26/11). Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini sukses mengulang prestasi tahun lalu yang menonjol dalam kinerja politik. Ada dua piala yang dibawa pulang

Bupati Abdullah Azwar Anas pada malam penghargaan tersebut. Pertama adalah piala grand category bidang kinerja politik. Piala itu diberikan kepada daerah yang menonjol dalam kinerja politik lokal. Daerah ini dinilai dinamis dalam partisipasi bidang politik dan transparan. Piala berikutnya masih di bidang politik, yakni daerah paling menonjol dalam bidang akuntabilitas publik. (sgt/c1/bay)

November ini. Sebelum kejadian pecah kaca Grand Livina di MAB, sudah ada kejadian yang menimpa Sugiyo Darmawan, 47, Dusun Taman Suruh, Desa/Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Kasus itu terjadi di depan toko besi Indah Karya, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat. Kaca pintu depan bagian kiri Nisan Grand Livina bernopol P 740 VQ milik Sugiyo dipecah. Atas kejadian itu, korban kehilangan sejumlah dokumen. Satu korban lagi bernama Suryadi, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Mobil Chev-

rolet Spin bernopol W 1507 RI milik pengusaha ikan itu dipecah kacanya persis di depan rumah makan pecel di Jalan Adisucipto. Dia kehilangan uang tunai Rp 5 juta, buku tabungan, dan cek. Pekan sebelumnya (19/11) tercatat enam kejadian pecah kaca di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Enam lokasi pecah kaca tersebut meliputi Kecamatan Genteng, Kecamatan Kabat, Kawasan Mendut, dan Kelurahan Kertosari (Kecamatan Banyuwangi). Ada juga kejadian pecah kaca mobil milik Muhammad Yassin

Soepardi, 44, warga Jalan Mawar, 18, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Mobil Nissan Grand Livina hitam bernopol P 8710 XX milik Yassin dipecah kacanya saat parkir di halaman depan rumahnya pukul 18.00 Selasa malam (18/11). Berikutnya, ada kejadian pecah kaca mobil Toyota Yaris warna putih di depan gudang Indomarco, Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Korban pemilik Toyota Yaris bernopol P 1899 VO itu Suherman, 32, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. (nic/c1/bay)

Lewati Seleksi Sistem Kurasi ■ LILIRO...

Sambungan dari Hal 65

Dia mengusung karyanya berupa patung berjudul “Regenerasi” yang telah diselesaikan tiga bulan lalu. “ Patung ini terbuat dari fiber,” terangnya Kata Prasojo, tema pameran tahun ini cukup diminati kalangan seniman. Sebagian besar karya mereka menggambarkan sejumlah mantra Banyuwangi dengan berbagai ekspresi seni. Ada yang memilih seblang, gandrung, dan barong, sebagai objek lukisan. Pada tahun 2013 lalu pameran yang sama diikuti 183 seniman perupa. Tahun ini peserta pameran tercatat 117 seniman. Masing-masing seniman diminta hanya mengusung satu karya dalam pameran tersebut. Seluruh peserta sudah melalui proses seleksi tertutup dengan sistem kurasi. Selain itu, setiap karya yang dihasilkan para seniman perupa akan langsung dilelang. “Bisa langsung kita lelang dengan harga terjangkau,” pungkasnya. Sementara itu, salah seorang seniman lukis, Rama, mengaku sangat bangga bisa mengikuti pameran seni rupa di Banyuwangi. Pameran tersebut, kata dia, dapat kembali membangkitkan rasa kecintaan terhadap tanah kelahiran di ujung timur Pulau Jawa ini. Dia berharap kegiatan tersebut terus dilaksanakan setiap tahun. “Kalau bisa minimal kepala SKPD dan pengu-

SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS

KONTEMPORER: Bupati Anas memperhatikan patung karya Suhartono (kanan) di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi tadi malam.

saha bisa membawa oleh-oleh karya seni untuk dipajang di kantornya,” ujar seniman asal Kecamatan Srono itu. (ddy/c1/bay)

Sidak Akan Terus Dilakukan ■ SITA... Sambungan dari Hal 66

Kepala Disperindagtam, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, sidak tersebut digelar dalam rangka menjamin diperolehnya hak konsumen atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang yang akan dipakai akan digunakan. “Disperindagtam bersama tim terkait mengadakan pengawasan sekaligus pembinaan kepada pedagang elektronika keperluan rumah tangga serta telekomunikasi dan informatika di seluruh wilayah Banyuwangi,” ujarnya

kemarin (27/11). Dikatakan, dalam sidak kali ini tim gabungan menemukan berbagai macam barang elektronik impor yang tidak mencantumkan label berbahasa Indonesia. Barang-barang elektronik yang dijual di sejumlah toko elektronik dan konter HP tersebut lantas disita dan diamankan di kantor Disperindagtam. “Selanjutnya, barang-barang sitaan ini akan kami serahkan ke pihak berwenang untuk dimusnahkan,” kata dia. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, barang-barang yang disita tersebut didominasi mini speaker aktif berbagai model. Ada yang

bentuknya menyerupai galon air mineral, minuman bersoda, ada juga yang berbentuk miniatur mobil. Selain itu, ada pula power bank yang bentuknya menyerupai kemasan rokok berbagai merek. Hary Cahyo menambahkan, sidak serupa akan terus dilakukan di seantero wilayah kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Pelaku usaha yang tidak menarik barang yang tidak mencantumkan label berbahasa Indonesia dari peredaran akan dikenai sanksi administratif berupa pencabutan surat izin usaha perdagangan dan atau pencabutan izin usaha lainnya,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

perhiasannya telah diambil orang yang tidak dikenal itu. “Korban langsung teriak minta tolong,” cetusnya. Teriakan korban itu membuat pelaku kelabakan. Mereka langsung tancap gas. Sekitar 200 meter kemudian mobil Toyota Avanza itu belok ke kiri. “Warga yang mendengar teriakan korban langsung mengejar pelaku dengan naik motor,” ungkapnya. Aksi kejar-kejaran antara warga dan pelaku yang naik mobil Toyota Avanza sempat terjadi hingga ke Perkebunan Glenmore, masuk wilayah Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore. “Warga terus membuntuti mobil yang dinaiki pelaku,” jelasnya. Pelaku sepertinya sudah hafal jalan di sekitar perkebunan. Mobil itu terus melaju menuju Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, dan ke selatan menuju Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. “Sampai di Desa Sumber-

gendo, mobil belok kiri jurusan Kecamatan Sempu,” katanya. Toyota Avanza yang dinaiki para pelaku itu terus dibuntuti warga. Sayang, sampai di jalan raya Pasar Sempu, Desa/Kecamatan Sempu, warga kehilangan jejak. “Warga tidak tahu larinya mobil itu, apakah lurus ke arah timur ataukah belok ke mana,” terangnya. Kanitreskrim menyampaikan, sampai saat ini anggotanya masih mengejar pelaku. Keterangan korban dan saksi, mobil yang dinaiki pelaku itu Toyota Avanza bernopol P 521... “Ada tiga orang, yang satu pakai serban dan pura-pura buta,” ungkapnya. Menurut kanitreskrim, dugaan kuat korban yang kehilangan gelang dan anting itu digendam. Buktinya, korban tidak sadar saat perhiasannya dipreteli. “Korban mengaku mengalami kerugian Rp 12 juta,” cetusnya. (azi/c1/abi)

Hermanto Minta Petugas tak Tebang Pilih Warga dan Pelaku Kejar-kejaran

■ RECEIVER...

Sambungan dari Hal 65

Dua pemilik receiver televisi kabel itu, yakni Mohamad Gozali, 45, warga Dusun Tembakon, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, dan Ledi Wibisono, 20, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pesanggaran, sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Mohamad Ghozali menuturkan saat razia digelar, polisi langsung menanyakan kelengkapan surat dan dokumen perizinan televisi kabel miliknya. Setelah memenuhi permintaan petugas, tak

dinyana seluruh dokumen yang diserahkan dianggap tidak berlaku. “Langsung saja semua receiver yang ada diamankan,” tutur Ghozali. Masing-masing dua receiver diamankan dari rumah Ledi Wibisono dan Mohamad Ghozali. Keduanya terancam pasal dalam Undang-Undang Telekomunikasi dan Penyiaran. Meski demikian, Gozali membantah bila usahanya itu dikatakan ilegal. Sebab, kata dia, semua izin sudah lengkap. Sementara itu, Direktur PT. Media Visual Mandiri, Hermanto SE, tampak mendampingi Ledi dan Ghozali di Polres Banyuwangi kemarin. Sejauh ini PT. Media

Visual Mandiri disebut-sebut menjadi induk usaha televisi kabel yang dikelola Gozali dan Ledi. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Hermanto menyatakan heran atas penyitaan receiver milik Ledi dan Ghozali. Menurutnya, kedua usaha televisi kabel itu sudah sesuai perizinan. “Saya mendukung usaha polisi melakukan bersih-bersih usaha televisi kabel. Tapi jangan tebang pilih, harus semua dicek,” ujar Hermanto. Menurut Hermanto, pihaknya sudah mengurus semua izin, di antaranya Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP), kerja sama dengan pihak terkait, dan kontrak dengan provider. Jika memang

dilakukan pembersihan televisi kabel ilegal, maka tindakan itu harus merata. Bahkan, pihaknya siap membantu pihak terkait seperti KPID, Dishubkominfo, dan kepolisian, untuk melakukan pembersihan TV kabel ilegal itu. Sayang, pihak kepolisian belum banyak memberikan keterangan atas perkara tersebut. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono S. melalui Kasatreskrim AKP Mohammad Wahyudin Latief tidak banyak berkomentar saat dikonfirmasi terkait razia televisi kabel itu. Wahyudi menyatakan pihaknya masih dalam upaya lidik kasus tersebut. (nic/c1/bay)

Durasi Hujan Tidak Terlalu Lama ■ SUDAH...

Sambungan dari Hal 65

Menurut Gede, pada pagi sampai siang awan terlihat begitu cerah. Sementara itu, sore sampai malam awan cenderung mendung. Suhu panas cenderung terjadi pada siang hari. ‘’Malam terasa panas karena pada malam hari pertumbuhan awan sangat

tinggi, jadi panas yang diserap pada siang hari tidak bisa terpantul ke atmosfer,” terang Gede kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (27/11). Gede menambahkan, saat ini posisi matahari masih berada di sebelah selatan gerak semu khatulistiwa. ”Posisi matahari tersebut juga mempengaruhi hawa panas yang menyengat ini. Kita banyak

menerima sinar matahari pada bulan-bulan ini,” tambahnya. Di musim pancaroba ini pihak BMKG kembali mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Sebab, pada musim pancaroba seperti saat ini sangat rentan terjadi hujan lebat, petir, dan angin kencang. ”Itu bisa terjadi sewaktu-waktu di musim pancaroba seperti ini. Itu perlu diwaspadai. Durasi hu-

jan di musim pancaroba ini tidak terlalu lama. Bisa kita rasakan sendiri kan kalau hujan sebentar,” terang Gede. Gede menambahkan, musim hujan di Banyuwangi diperkirakan akan terjadi awal Desember mendatang. ”Ya, awal Desember diperkirakan sudah musim hujan. Saat ini angin dan tinggi gelombang masih normal,” pungkasnya. (tfs/c1/bay)

Beberapa Pengajar Lulusan Universitas Al-Azhar Kairo ■ MATERINYA...

Sambungan dari Hal 65

Tidak hanya dibekali pengetahuan agama, santri juga dibekali skill berwirausaha. “Selama ini kita tahu santri belajar di ponpes berorientasi agama saja, tanpa menghiraukan skill hidup,” ujar M. Gufron, pengasuh Pondok Pesantren Ar-Raihan. Oleh karena itu, selain fasilitas utama, seperti ruang kelas, asrama, kamar mandi, dan masjid, pihak juga ponpes membangun kolam ikan yang cukup luas. Kolam tersebut dimanfaatkan untuk beternak ikan bandeng, gabus, dan nila. Ada pula lahan yang cukup luas untuk beternak ayam atau bebek. Uniknya lagi, di bawah ruang kelas yang didesain berbentuk gazebo itu terdapat kolam ikan lele. “Semua itu merupakan fasilitas pendukung untuk santri dalam melaksanakan praktik wirausaha,” jelas Gufron. Setiap santri diberi kesempatan memilih keahlian yang diminati. “Jadi, kami meny-

eleksi mereka sesuai minat mereka masing-masing,” terang salah satu pengajar, Abdul Halim. Sekarang para santri ada yang memiliki keterampilan beternak ikan, ayam, dan bebek. Ada juga yang terampil membuat telur asin dan memiliki keahlian memotong rambut. “Untuk mendorong mereka agar lebih maju, kami memberikan imbalan sekian persen atas penghasilan yang mereka geluti. Kalau mereka diam saja, ya tidak dapat apa-apa. Dengan begitu mereka akan terus berikhtiar dan berpacu meningkatkan usaha,” terang Abdul Halim. Saat ini 24 santri menghuni dua asrama ponpes tersebut. Menurut Gufron, santri tersebut mayoritas datang dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Walaupun begitu, ada juga santri lokal yang berasal dari Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Glagah, dan warga sekitar Kelurahan Karangrejo. Para santri itu semua hidup dan mengenyam pendidikan secara gratis. “Kami tidak memungut biaya apa pun,” ujar Gufron.

Sementara itu, biaya hidup para santri tersebut diambilkan dari hasil usaha pendiri ponpes. Seluruh santri tersebut memang memiliki latar belakang yang sama dari segi ekonomi. Oleh karena itu, segenap pendidik dan pengurus Ponpes Ar-Raihan berniat mengantarkan mereka menuju masa depan yang lebih baik. Caranya, membekali mereka ilmu agama dan keterampilan wirausaha. Tidak tanggungtanggung, 24 santri yang terdiri atas siswa SD, SMP, dan SMA, tersebut dididik enam guru lulusan universitas berkualitas. Gufron mengatakan, empat dari guru pendidik merupakan lulusan universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Salah satunya malah merupakan lulusan Flinders University of Adelaide, Australia. Para pendidik juga sengaja rutin mendatangkan sejumlah wirausahawan yang sukses di bidangnya untuk memberikan motivasi dan trik kepada para santri. “Kami berharap, setalah pulang ke kampung halaman nanti, mereka tidak pulang dengan tangan kosong,” kata Gufron. (c1/bay)

■ KENA...

Sambungan dari Hal 76

Keterangannya kepada polisi, korban mengatakan saat jalan itu tiba-tiba ada Toyota Avanza warna hitam bernopol P 521... berhenti di depannya. Sopir mobil turun dan menemuinya. “Dalam mobil ada tiga orang, termasuk sopir,” terangnya. Kepada korban, pengemudi mobil Toyota Avanza menanyakan arah jalan menuju Desa/Kecamatan Sempu. Tanpa curiga, korban menunjuk ke arah timur atau jalan menuju Kecamatan Sempu. “Setelah tanya itu, pelaku melucuti gelang dan anting yang dipakai korban,” jelasnya. Usai melucuti perhiasan yang dipakai korban, pelaku kembali naik mobil dan meluncur ke arah timur jurusan Kecamatan Sempu. Bersamaan dengan itu, korban sadar bahwa

Dibangun Fasilitas Kesehatan dan Air ■ PEMERINTAH...

Sambungan dari Hal 76

Hanya saja, sejumlah warga yang tinggal di lokasi bekas galian C itu belum menerima. “Kalau diteruskan bisa ramai,” cetus AD, 35, salah satu warga sekitar galian C. Warga yang minta namanya tidak dikorankan itu mengatakan, warga sudah dua kali dikumpulkan terkait rencana pembangunan TPSA itu. Yang pertama, jelas dia, pertemuan dilaksanakan di masjid dan warga tidak menerima. “Pertemuan yang kedua dilakukan di kantor desa pada November ini, tapi hanya perwakilan yang datang,” terangnya. Ditanya alasan warga tidak menerima rencana pembangunan TPSA itu, AD menyebut karena TPSA akan merugikan warga. Selain akan menyebabkan polusi, harga tanah di sekitar TPSA itu akan turun. “Katanya lahan tidak produktif, padahal tanaman sengon sangat subur,” ujarnya. Warga lain, TF, 38, mengatakan sejak awal warga kurang setuju terkait rencana pembangunan

TPSA itu. Hal itu juga disampaikan saat pertemuan pertama sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu. “Ada tim dari kabupaten dan provinsi datang,” ungkapnya. Camat Srono, Nafiul Huda, mengatakan, jauh hari sebelum ada wacana akan membangun TPSA di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, tim dari kabupaten melakukan studi banding ke dua kabupaten, yakni Probolinggo dan Malang. Sepulang dari studi banding itu mereka meninjau lokasi di Desa Wonosobo. “Katanya dianggap paling pas,” katanya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, camat itu mengakui saat dilakukan sosialisasi tentang rencana pembangunan TPSA, warga tidak menerima. “Saat itu tim dari Provinsi Jatim datang untuk tinjau lokasi,” ujarnya. Lantaran warga tidak mendukung, Satpol PP Banyuwangi dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) melakukan survei ke beberapa tempat lain sebagai lokasi alternatif. Tetapi, tidak ada tempat yang pas dan kembali merujuk

Desa Wonosobo. Camat menjelaskan, ada berita yang salah tentang rencana pembangunan TPSA tersebut. TPSA di Desa Wonosobo, sebut dia, itu bukan tempat pembuangan sampah seperti informasi yang diterima warga, melainkan tempat pengolahan sampah. “Kalau pengolahan itu nanti akan ada pemanfaatan, seperti menjadi kompos atau gas untuk sumber listrik, dan ada dana kompensasi bagi warga sekitar,” terangnya. Sampai saat ini, jelas dia, pihaknya sedang melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai gambaran TPSA yang akan dibangun di lokasi itu. “Di lokasi itu akan dibangun tempat pelayanan kesehatan, air bersih, dan penerangan jalan,” cetusnya. Jika nanti pengolahan sampah itu menimbulkan bau dan mencemari lingkungan, masih kata camat, maka pemerintah akan menutup TPSA itu.”Nanti kalau ada bau saja, tempat tersebut akan ditutup,” pungkasnya. (sli/c1/abi)


76

RADAR GENTENG R A D A R

Kena Gendam, Gelang dan Anting Melayang ■ Pelaku Diduga Tiga Orang Naik Avanza GLENMORE - Aksi kejahatan dengan modus gendam kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah Sutami, 58, warga Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Akibat kejadian itu, sebuah gelang dan dua anting emas milik korban dibawa kabur pelaku. Dugaan gendam itu terjadi sekitar pukul 09.00 di jalan raya, Desa Sepanjang. Saat kejadian, korban yang baru belanja dari Pasar Glenmore itu akan pulang dengan jalan kaki. “Korban kebetulan jalan sendiri,” terang Kapolsek Glenmore, AKP

Gendam Glenmoree Korban: Sutami, 58, warga Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Kerugian: Gelang dan dua anting senilai Rp 12 juta TKP: Jalan raya Desa Sepanjang, Glenmore Pelaku: 3 orang naik Toyota Avanza hitam P 521 Modus: Pelaku pura-pura tanya jalur ke Kecamatan Sempu.

Subardi, melalui Kanitreskrim Ipda Abdullah Syajad ■ Baca Kena...Hal 75

SHULHAN HADI/RABA

HIJAU: Lokasi bekas galian C di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, yang akan dibangun TPA.

Pemerintah Akan Bangun TPSA di Srono SRONO - Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkab Banyuwangi berencana membangun Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) baru. Lokasi yang dipilih itu adalah bekas galian C di Dusun

Krajan Wetan, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Persiapan pembangunan TPSA itu telah dimulai, di antaranya menyosialisasikan kepada warga sekitar ■ Baca Pemerintah...Hal 75

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Jumat 28 November 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.