28 SEPTEMBER
TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
KEKERINGAN
Lukman Ajukan Tahanan Kota
Ribuan Ha Sawah Terancam Kering GENTENG - Pipanisasi mata air Sumber Kucur di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, rupanya memberikan kekhawatiran tersendiri bagi para petani. Petani khawatir bila pemasangan pipa itu dilanjutkan akan berdampak pada distribusi air ke sawah mereka. Kekhawatiran terburuk, petani akan kekurangan pasokan air untuk mengairi sawah. Sumber Kucur sangat penting bagi petani di lima kecamatan, yakni Genteng, Cluring, Srono, Tegaldlimo, dan Muncar. Debit airnya yang mencapai 600 liter per detik sebagai modal petani menggarap sawah. “Kalau sampai sumber itu diberi pipa, bisa-bisa petani kekurangan air,” ujar Sugito Kalup, ketua HIPPA Induk Genteng, kemarin (27/9) ■ Baca Ribuan...Hal 31
BEC 2014
SHULHAN HADI/RABA
PENCARIAN: Tim SAR melakukan pencarian korban di sekitar perairan Muncar, Banyuwangi, kemarin (27/9).
Terpeleset, Satu Nelayan Hilang GERDA SUKARNO/RABA
TELATEN: Najma Putri Hanita Salsabela dirias ibunya di BPPP Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin.
Make Up Ditangani Ibu Masing-masing WONGSOREJO - Workshop Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 di BPPP Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, akhirnya memasuki tahap akhir kemarin (27/9). Episode pemung kas pelatihan kali ini diikuti peserta BEC cilik. Peserta BEC cilik adalah anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun. Karena masih di bawah umur, mereka harus didampingi orang tua masing-masing selama pelatihan berlangsung. Pelatihan yang diberikan instruktur sama dengan pelatihan-pelatihan sebelumnya. Ada pembekalan fashion runway, fashion dance, cara merias, desain kostum, dan lain sebagainya. Namun, yang membedakan, materi pembekalan BEC cilik ini justru dipaparkan kepada orang tua peserta ■ Baca Make Up...Hal 31
LOMBA FOTO
Pendaftar Tembus 60 Fotografer BANYUWANGI - Lomba foto air dan irigasi kerja bareng Dinas PU Pengairan Banyuwangi dan Jawa Pos Radar Banyuwangi semakin diminati. Hingga kemarin (27/9), peserta yang telah mendaftarkan diri pada ajang lomba foto itu sudah mencapai 60 peserta. Pendaftaran lomba foto air dan irigasi akan ditutup beberapa hari lagi. Karena itu, masyarakat yang belum mendaftarkan diri diimbau segera mendaftar. Pendaftaran bisa dilakukan di kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi atau Jawa Pos Radar Banyuwangi. “Pendaftaran akan ditutup 30 September mendatang,” kata pelaksana teknis lomba foto Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Donny Arsilo Sofyan. Syarat ikut lomba tersebut sangat mudah. Pendaftar hanya cukup membawa kartu identitas dan mengisi formulir pendaftaran. ”Sampai saat ini sudah 60 pendaftar kami data. Lomba ini gratis dan untuk semua kalangan, baik pelajar, mahasiswa, maupun umum,” ujar Donny kemarin. Dia menambahkan, meski lomba tersebut gratis biaya pendaftaran, hadiahnya mencapai jutaan rupiah. ”Jangan sia-siakan kesempatan ini ■ Baca Pendaftar...Hal 31 http://www.radarbanyuwangi.co.id
MUNCAR - Kecelakaan laut terjadi. Seorang nelayan asal Probolinggo, Rudi, 30, sejak Jumat (26/9) dikabarkan hilang di sekitar Tanjung Pasir atau sebelah timur Tanjung Sembulungan, wilayah perairan Muncar. Saat hilang, korban sedang mencari ikan dengan naik perahu gardan Bintang Vanila milik Fauzi, 35, warga Desa Tembokre-
jo, Kecamatan Muncar. “Korban jatuh ke laut saat menebar jaring,” terang Kasatpolair, AKP Bahrul Anam, melalui Kanitpolair Muncar, Bambang Supriyanto. Atas laporan yang diterima, terang Bambang, korban adalah salah satu anak buah kapal (ABK) perahu gardan milik Fauzi ■ Baca Terpeleset,...Hal 31
Mendadak Jadi Jemuran Masal TAK mudah meninggalkan kebiasaan lama. Kebiasaan buruk sekalipun. Itulah yang terjadi di maktab Mahbas Jin. Khususnya di Nasamat Alkhair Hotel. Tempat saya dan rombongan jamaah haji Banyuwangi Kloter 27. Hotel yang jadi maktab jamaah haji dari berbagai provinsi itu berubah jadi “kumuh”. Kemegahannya tenggelam oleh kebiasaan buruk yang dibawa jamaLaporan: ah dari tanah SAMSUDIN ADLAWI air. Pilar dan Dari Makkah, pagar hotel Arab Saudi yang masih kinyis-kinyis berubah jadi jemuran masal. Tali tampar berselempangan ke mana-mana. Mulai dari lantai satu sampai puncak, lantai 16. Padahal, sudah disediakan tempat jemuran di lantai 16 (puncak). Tapi jamaah enggan naik ke sana. Maklum, sebagian jamaah takut naik lift. Bahkan, sebagian merasa ngeri. Ketika bareng masuk lift, saya melihat beberapa ibuibu langsung menutup mata. Sebab, dua lift di hotel menggunakan dinding kaca transparan ■ Baca Mendadak...Hal 31
BANYUWANGI - Segala upaya dilakukan Lukman, tersangka kasus dugaan pungutan liar (pungli) dana bantuan sosial rehabilitasi sekolah, agar bisa bebas dari jeratan kasus korupsi. Sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut, pria yang menjabat sebagai Plt. Kabid Sarana dan Prasana Dinas Pendidikan Banyuwangi itu ngotot mengajukan penangguhan penahanan. Tidak hanya sekadar mengajukan penangguhan, Lukman juga berharap agar kejaksaan mau mengubah dan mengabulkan permohonan statusnya menjadi tahanan kota. Istri dan kakaknya siap menjadi penjamin bahwa Lukman tidak akan melarikan diri. Keinginan Lukman keluar Lapas Banyuwangi dan menjadi tahanan kota disuarakan kuasa hukumnya, Sri Wuryanti. Kepada Jawa Pos
Sudah sejak awal saya sampaikan, terutama pendidikan dan kesehatan harus secara sungguh-sungguh memberikan pelayanan terbaik dan tidak melakukan pungli.” ABDULLAH AZWAR ANAS Bupati Banyuwangi
Radar Banyuwangi pengacara asal Desa Kertosari itu memiliki alasan kenapa kliennya mengajukan pemindahan penahanan menjadi tahanan kota ■ Baca Lukman...Hal 31
Ambil Hikmah Kasus Bansos SEMENTARA itu, kasus hukum yang menjerat Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Lukman, disikapi serius Bupati Abdullah Azwar Anas. Saat memimpin upacara serah-terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat di lingkungan
Pemkab Banyuwangi, termasuk beberapa kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Jumat sore (26/9), Bupati Anas kembali mengingatkan seluruh pegawai bersungguh-sungguh memberikan pelayanan terbaik dan tidak melakukan pungutan liar alias pungli ■ Baca Ambil...Hal 31
GERDA SUKARNO/RABA
KONSERVASI: Kalangan pelajar, pramuka, seniman, aktivis, ormas, dan warga, melepas ratusan ekor tukik di Pantai Boom pagi kemarin.
Bersihkan Pantai Dulu, Lepas Tukik Kemudian
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
JEMURAN MASAL: Selain halaman tengah lantai 1, pagar depan kamar hotel lantai 1 sampai lantai 16 jadi jemuran.
BANYUWANGI - Berbagai komponen masyarakat berkumpul di Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin (27/9). Mereka membentuk barisan, lalu berjalan sambil memungut sampah di sepanjang pantai tersebut. Tuntas bersih-bersih pantai,
berbagai komponen masyarakat tersebut secara bergantian melepaskan 200 ekor tukik BSTF (anak penyu) ke laut. Kegiatan itu melibatkan para anggota Pramuka tingkat siaga dan penggalang dari sekitar Pantai Boom ■ Baca Bersihkan...Hal 31
Budi Sumarso, Tukang Sapu yang Menang Undian Umrah
Sebelumnya Mimpi Bulan Kecil Jatuh di Kening Budi Sumarso, 53, mengaku mendapat berkah luar biasa. Tenaga pesapon (tukang sapu) yang tinggal di Jalan Padjajaran, Gang IV, Kelurahan Taman Baru, itu mendapat hadiah umrah gratis dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. CHIN JULLIEN, Banyuwangi BUDI mengaku tidak bisa melupakan momen tanggal 20 September 2014 lalu. Saat itu, sedang berlangsung Pengajian Bersama Mama Dedeh di lapangan tennis indoor GOR Tawang
Alun, Banyuwangi. Saat pengajian itu, Budi Sumarso memenangkan undian umrah yang diselenggarakan DKP. Selama ini, DKP menaungi ratusan tenaga pesapon seperti Budi. Dalam kesempatan tersebut, Budi tidak sendirian memenangkan hadiah umrah ke Tanah Suci. Pesapon perempuan, Maulidiyah, juga mendapatkan kesempatan sama. Selain itu, Budi juga merasa beruntung karena diberi kesempatan maju ke atas panggung. Saat itu dia berjabat tangan dengan Mama Dedeh, ustazah kondang asal Jakarta. Tidak hanya itu, Budi juga disalami Bupati Abdullah Azwar Anas. Turun dari panggung, lelaki asal Lampung itu ingin segera pulang untuk mengabari keluarga tercinta ■ Baca Sebelumnya...Hal 31
Tambang pasir Banyuputih kembali beroperasi Kalau pasirnya habis, bisa-bisa ganti nama Banyukeruh
Sekdes Kumendung ditangkap polisi SErasa KepeDESan dan gelap Kayak MENDUNG
CHIN JULLIEN/RABA
BERUNTUNG: Budi Sumarso dan istrinya, Kartini, di rumahnya. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
26
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Minggu 28 September 2014
Penambangan Kembali Beroperasi
APA POLE
BANYUPUTIH - Pengelola penambangan pasir di Desa/Kecamatan Banyuputih ini benarbenar bandel. Meski sepekan lalu telah ditutup anggota Satpol PP Kabupaten Situbondo karena tidak mengantongi izin, tapi masih tetap beroperasi. Satu unit backhoe terlihat masih mengeruk tanah di lokasi penambangan pasir tersebut. Beberapa dump truck tampak berderet dan antre menunggu muatan. “Baru ditutup, tapi beroperasi lagi,” cetus salah satu warga sekitar. Selama ini penambangan ilegal di Desa Banyuputih itu dikeluhkan para petani. Sebab, sawah mereka kesulitan mendapat air. “Kendaraan banyak melintas dan mengganggu,” kata warga yang minta namanya tidak dikorankan itu. Kepala Satpol PP Kabupaten Situbondo, Agung Wintoro, saat dihubungi mengatakan akan melakukan tindakan jika
HABIBUL ADNAN/JPRS
BERMESRAAN: Dua pasangan muda-mudi asyik pacaran di Pantai Kalbut kemarin.
Kalbut Tempat Pacaran MANGARAN - Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, menjadi favorit pasangan remaja memadu kasih. Hampir setiap hari di dermaga itu terlihat pasangan yang tengah asyik pacaran. Seperti yang terlihat Sabtu sore (27/9) kemarin. Beberapa pasangan muda-mudi duduk di pinggir dermaga dengan mesra. “Sering sekali dijadikan tempat pacaran,” terang Amdun, warga setempat. Menurut Amdun, pasangan yang pacaran itu akan tambah ramai pada sore hari. Suasana di Pantai Kalbut yang indah itu membuat muda-mudi betah memadu kasih. “Kalau hari libur, lebih ramai lagi,” katanya. (bib/c1/abi)
HABIBUL ADNAN/JPRS
SUDAH DITUTUP: Penambangan pasir di Desa Banyuputih yang baru ditutup masih beroperasi kemarin.
penambangan yang telah ditutup itu kembali beraktivitas. “Akan kita cek dulu. Bila memang beroperasi, akan kita tindak tegas,” ancamnya. Menurut Agung, penambangan pasir yang telah ditutup itu tidak memiliki izin. Saat ditutup, di lokasi itu telah diberi papan berisi penutupan dan tidak boleh beroperasi lagi. “Jika tetap beroperasi, itu pelanggaran terhadap
undang-undang,” ungkapnya. Wakil kepala biro Tim Pencari Fakta (TPF) Kabupaten Situbondo, Agus Ariyanto meminta agar penambangan pasir yang nakal itu diberi tindakan tegas. Pemerintah harus ada keseriusan dalam masalah perusakan lingkungan itu. “Tergantung dari penegak hukum, terutama pemkab, kredibilitas hukum dipertaruhkan sekarang ini,” cetusnya.
Sementara itu, pengelola tambang, Totok saat dihubungi Jawa Pos Radar Situbondo mengatakan, pengerukan yang dilakukan itu sudah berlangsung selama tiga bulan. Selama beroperasi, justru telah membawa manfaat bagi masyarakat sekitar Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi penambangan, sekarang mendapat pekerjaan. ”Selama ini, berapa masyarakat
yang bisa diberdayakan. Mereka mendapat pekerjaan,” ujar lelaki asli Desa/Kecamatan Banyuputih itu. Dengan alasan itulah, Totok meminta agar ada kebijakan dari Pemkab Situbondo terkait penambangan yang dilakukan. “Pemerintah juga harus berpikir masalah itu, kalau ditutup berapa orang yang kehilangan pekerjaan,” dalihnya. (bib/c1/abi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Honda Freed
All New Xenia
Toyota Fortuner
Dijual Honda Freed/Jazz tahun 010/013 pmk htm/pth hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios/All new xenia tahun 012/013 pmk slr/bth hrg 149/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner/Innova tahun 08/09/06 pmk slr/htm//br hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang G ‘96
All New Avanza
Truck Fuso
Dijual All New Avanza tahun 013 pmk slr/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Truck Fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang LGX
New Avanza
Dijual LGX 01/03, Solar/Bensin Hrga 122 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar tambah Hb: 08214219411/081335897888
Dijual New Avanza 013/011, Air Bag Hrg 157 Jt/135 Jt, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975/081335897888
RUMAH RP. 900.000/ BULAN Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204
RUMAH TANAH 7500M2
Djl Cpt Kijang G ‘96 Kndsi Siap Pakai, AC Double 60 Jt Nego H: 081703742832 Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
SITUBONDO
SEMPU
TOYOTA YARIS J 2008
RUMAH LT 382M2 Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
Rush, LGX, APV Dijual Rush G.MT hitam ‘10, LGX 2.0 silver ‘00, APV GE silver ‘11. H. 081233566209
BANYUWANGI Dikontrakkan Dikntrkkn Rmh Jl. Stroberry Perum Kalirejo Permai 3 KT, Siap Huni H:081234978113
BANYUWANGI NEW AVANZA 2014
Tanah 650m2 SITUBONDO
Djl tnh 650m2 SHM, Strtegis Gg. Jarum dpn Trmnal Karangente H:082337602251
Tanah Kapling Kartu Kredit Pusat Tarik Tunai-Pelunasan Kartu Kredit di Situbondo Hub. 08564529777
Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
Beli A Avanza an a Gratis Angs Angsuran 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
BANYUWANGI Sales Motoris & SPG Distributor Sido Muncul Bth Sales Motoris & SPG Kirim Lmrn Lgsng Jl. Ikan Wijinongko No. 4, Banyuwangi
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwa ngi tidak ber tang gungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
BANYUWANGI STNK Hlg STNK P 2778 XL a/n Parlina, Jl. Ijen Gg. Lawu No. 17 Rt 01/04 Singotrunan Hlg STNK P 3509 ZF an Buang Asrori, SH, Jl. Ikan Cumi-cumi, Sobo Hlg STNK P 3408 YZ an Arlita Setyawati, Prum Kbalenan Indah B-7 RT. 1/1
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 53493115, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa Pos
Minggu 28 September 2014
RADAR GENTENG R A D A R
27
B A N Y U W A N G I
Perumahan Permata Banyuwangi
Konsep Minimalis Modern dan Fasilitas Terlengkap BANYUWANGI – Perumahan yang menawarkan hunian minimalis modern kini hadir di Banyuwangi. Dengan mengikuti tren arsitektur bangunan masa depan, Perumahan Permata Banyuwangi layak menjadi pilihan terbaik untuk berinvestasi. Permata Banyuwangi merupakan perumahan baru yang mengintegrasikan antara keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya. Lokasi strategis juga menjadi salah satu nilai lebih dari perumahan yang terletak di kawasan Sukowidi ini. Terletak di pinggir jalan nasional, tepatnya di jl Yos Sudarso Banyuwangi. Kita hanya butuh waktu lima menit untuk ke pusat kota, sepuluh menit jika kita ingin ke Pelabuhan Ketapang. Selain itu, Perumahan Permata Banyuwangi dibangun menggunakan bata ringan yang
mempunyai banyak kelebihan dibanding bata merah biasa. Selain kokoh, bata ringan memang lagi ngetren dipakai untuk membangun perumahan di kota-kota besar. Berbagai fasilitas pendukung juga disiapkan oleh perumahan Permata Banyuwangi, seperti pagar belakang, pagar samping, wastafel, taman, dan carport sudah berpaving. Anda juga tak perlu khawatir jika musim hujan tiba, dengan kontur tanah yang tinggi, Perumahan Permata Banyuwangi akan menjadi kawasan perumahan bebas banjir. Tunggu apa lagi, segera datang ke kantor pemasaran Perumahan Permata Banyuwangi di Jl Yos Sudarso Sukowidi Telp 085258112117, 085331275117. Ayo pesan sekarang juga, unit terbatas.
Sekdes Kumendung Ditangkap Polisi
SHULHAN HADI/RABA
CERIA: Banyak teman sekolah korban kaget mendengar kematian Desy.
Polisi Selidiki Kemungkinan Korban Lain MUNCAR - Penyidik Polsek Muncar masih terus mendalami dugaan pembunuhan yang dilakukan Juni Harianto, 61, warga Dusun/Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, terhadap putri tetangganya, Desy Novitasari, 12. Tersangka yang masih diamankan di ruang tahanan Polsek Muncar itu kemarin kembali diperiksa penyidik. Materi dalam pemeriksaan itu masih seputar dugaan pembunuhan dengan cara diracun. “Kita masih perdalam,” terang Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardana. Selain memeriksa seputar pembunuhan, dalam pemeriksaan itu polisi mencoba mengembangkan kemungkinan adanya korban lain. “Jika warga mengetahui ada korban lain, mohon disampaikan kepada polsek,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Pemeriksaan saksi terkait kasus itu, Kapolsek Kompol Ary Murtini mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi, terutama anggota keluarga korban. Bila dianggap perlu, pihaknya juga akan memanggil saksi lain. “Sementara keterangan saksi sudah cukup,” ujarnya. Seperti diberitakan harian ini
sebelumnya, pembunuhan sadis terjadi di Dusun Kumendung, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jumat (26/9). Seorang kakek di daerah tersebut tega membunuh siswi sekolah dasar (SD) yang masih tetangganya. Bocah itu diberi kue onde-onde yang di dalamnya diisi racun. Kakek sadis itu adalah Juni
Harianto, 61, warga RT 5-RW 2, Dusun/Desa Kumendung. Dia tega menghilangkan nyawa anak tetangganya sendiri, Desi Novitasari, 12. Aksi sadis Juni terungkap setelah warga dan polisi mencari korban. Sebelumnya, bocah yang lahir 8 November 2002 itu tak kunjung pulang sejak Rabu malam (24/9). (sli/c1/abi)
MUNCAR-Diduga terlibat dalam penipuan kasus sertifikat tanah milik warga, Sekretaris Desa (Sekdes) Kumendung, Kecamatan Muncar, Sukarman, dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Muncar kemarin. Tindakan tegas polisi itu setelah sejumlah warga yang menjadi korban melapor ke polsek. Selain itu, polisi juga mendapat perintah dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi karena perkaranya sudah dinyatakan P21 alias sempurna. “Tersangka akan segera kita kirim ke kejaksaan,” cetus Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini. Dugaan penipuan yang melibatkan sekdes itu dilaporkan ke polisi pada 2 Februari 2014. Padahal, kejadiannya sudah terjadi sejak tahun 2008. “Kasusnya balik nama sertifikat, yang lapor ada tiga warga,” ungkapnya. Dalam laporannya, para korban mengaku untuk balik nama sertifikat tanah oleh sekdes ditarik biaya sebesar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Tapi sampai saat ini, sertifikat tanahnya belum
SULHAN HADI/RABA
TELEDOR: Sekdes Kumendung kini diamankan di Polsek Muncar.
tuntas. “Korban lapor ke polsek dan kita proses,” katanya. Menurut kapolsek, selama laporan warga itu diproses tersangka tidak ditahan. Tapi setelah berkas dinyatakan P21 alias sempurna, kejari minta untuk dilakukan penahanan dan selanjutnya dilakukan tahap dua.
“Senin (besuk) akan kita kirim ke kejaksaan,” ungkapnya. Sementara itu, Sekdes Kumendung Sukarman mengaku sebenarnya sudah menyelesaikan sertifikat tanah milik warga. Salah satu dari warga yang melaporkan ke polisi itu, menitipkan pada dirinya setelah gagal memproses
pada orang lain. “Saya sudah menyelesaikan,” terangnya. Sukarman mengaku, dalam menyelesaikan balik nama sertifikat tanah milik warganya itu, di antaranya dibantu oleh notaris Abdul Kholik. Hanya saja, notaris itu kini telah meninggal. (sli/c1/abi)
Dahsyatnya Amalan Bersedekah BANYUWANGI - Suatu hari di tahun 2003, Budi Harta Winata, 37, hanya pegang uang Rp 400 ribu untuk keperluan rumah tangga. “Mas, sudah lama kita tidak kurban. Ayo tahun ini potong kurban,’’ rengek istrinya, Siti Saodah. Tukang las keliling itu garuk-garuk kepala. Maklum, uang tinggal segitu-gitu. Tapi demi cinta pada istri, pria kelahiran Banyuwangi itu bersedia mengorbankan duit terakhir. Budi mengangsurkan uang pada sang istri. Ditambah simpanan sang istri, akhirnya keluarga Budi dapat berkurban seekor kambing terbaik yang bisa mereka beli. Ini betulbetul pengorbanan, karena pembelian kambing menguras semua uang terakhir mereka. Subhanallah, sepekan kemudian, Budi yang pernah terdampar jadi buruh illegal logging di Malaysia, mendapat order pekerjaan las senilai Rp 40 juta. Sebuah nilai pekerjaan yang paling fantastis buat ukuran usahanya saat itu. ‘’Ini pasti berkah pengorbanan,” kata Budi yang pernah coba-coba jadi juru gambar teknik (drafter). Lain cerita Pak Budi, lain pula ce-
REKENING SEDEKAH : BNI Syariah : 200 022 222 BRI Syariah : 87 888 788 BCA : 603 075 5055 Mandiri : 128 000 758 3005 Mandiri Syariah (BSM) : 701 105 9389 an. Yayasan Daarul Qur’an Nusantara PPPA Daarul Qur’an Kota Surabaya Surabaya Commercial Centre Blok A-3 (Komplek Ruko Carefour Rungkut) Jl.Kalirungkut No 23-25 Surabaya Tlp. 031 872 1616 Fax 031 872 2484 rita Dusun Ndano Na’e, Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba, Kota Bima. Meski dusun tersebut terletak hanya 10 kilometer dari kota Bima, namun akses menuju lokasi tersebut sangat sulit. Untuk mencapai dusun yang terletak di atas bukit tersebut, hanya bisa menggunakan sepeda motor. Sebanyak 83 kepala keluarga menghuni dusun tersebut. Sulitnya akses dan kehidupan yang miskin, membuat mereka tidak pernah menerima
kurban dari pihak lain, apalagi berkurban sendiri. “Seperti daerah yang belum merdeka saja, pak,” kata seorang warga dengan nada getir sewaktu mengantar Tim Quis Daqu ke dusun tersebut dengan sepeda motornya. Kita membutuhkan banyak qurban, mengingat banyak korban bencana alam maupun kemanusiaan yang perlu disentuh hatinya, dan disusutkan air matanya dengan daging
kurban. Tentu tak elok, bila kurban menumpuk di satu daerah, apalagi di perkotaan yang rata-rata penduduknya berkecukupan. Karena itu, Quis Sejuta Manfaat menyasar kurban untuk komunitas yang terbina (pondok pesantren Tahfidz Qur’an, Rumah Tahfidz, dan Rumah Qur’an) dan warga dhuafa yang paling membutuhkan (penduduk daerah minus, kritis, korban bencana, dan malgizi). Semoga kita memilih berkurban dengan yang terbaik di semua aspeknya, sehingga ibadah kita adalah kesatuan amal yang terbaik selamanya. Seperti dikatakan tokoh dunia mendiang Abraham Lincoln, “I do the very best I know how, the very best I can; and I mean to keep on doing so until the end.” Abu Hurairah r.a. mengisahkan, seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, ‘’Wahai Rasulullah, sedekah manakah yang paling agung?’’ Jawab nabi, ‘’Engkau bersedekah ketika engkau sehat lagi kikir dan sangat memerlukannya, engkau takut miskin dan sangat ingin menjadi kaya’’ (H.R.Muslim) (adv/abi)
DKP Bentuk Program Merdeka Dari Sampah Berhasil Tingkatkan Dasa Wisma hingga 84 Kelompok BANYUWANGI--Inovasi demi inovasi terus dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi dalam mewujudkan kota berjuluk Sunrise of Java ini semakin bersih dan asri. Salah satunya dengan membentuk program Merdeka dari Sampah (MDS) Banyuwangi. Kepala DKP Banyuwangi, Drs. H Arief Setiawan mengatakan MDS Banyuwangi merupakan kegiatan pendampingan dan sosialisasi terhadap masyarakat dengan melibatkan para relawan yang terdiri aktivis lingkungan, akademisi, dan tokoh masyarakat dalam memberi pemahaman tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah. Arief menjelaskan, target pembinaan
MDS Banyuwangi adalah mengajak warga masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah, baik sampah organik maupun anorganik terhadap ibu-ibu dasa wisma (Dawis). Kurang lebih 84 dawis sudah tergabung dalam kegiatan MDS Banyuwangi yang meliputi lima kecamatan, yaitu Kecamatan Kalipuro, Giri, Banyuwangi, Glagah, dan Kabat. Ketua Tim MDS Banyuwangi, Slamet Sumarto mengatakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan terhadap dawis yang tersebar di lima kecamatan, sudah di lakukan sejak tahun 2012. “Waktu itu, jumlah dawis yang bergabung dengan MDS masih sedikit, kurang lebih 20 dawis. Pada tahun kedua, 2013 jumlah dawis sudah bertambah menjadi 40, sampai bulan ini jumlah dawis yang bergabung sudah mencapai 84 dawis,” ujarnya. Tidak hanya itu, DKP juga
menggandeng beberapa relawan pecinta lingkungan dari berbagai profesi, seperti Ramang Rameli Rakasiwi yang aktif dalam pengelolaan sampah, LSM MASKOT, ada Ahmad Efendi atau Pepeng yang juga bergerak dalam pengelolaan sampah, sekaligus sebagai relawan pendampingan bagi pasukan kuning dari barokah mandiri, ada juga Irwan Kurniawan dari UNTAG, dokter Bintari Wuryaningsih, dan beberapa orang lainnya. Slamet menambahkan, ada beberapa lingkungan dawis binaan MDS Banyuwangi yang aktif mengolah dan memilah sampah menjadi titik pantau Adipura. “Seperti dawis Anggur Kalirejo, Kabat; dawis Anggur III GGM Kalipuro; dawis Anyelir Stendo, Banyuwangi; dawis Padi Kapas Kebalenan Baru, Banyuwangi, dan lainnya,” pungkas pensiunan DKP itu. (*/abi)
ISTIMEWA
KEPEDULIAN: Tim dasa wisma bersama Ny. Ipuk Fiestandani Anas saat launching MDS beberapa waktu lalu.
BUDAYA
30
R A D A R
Jawa Pos
Minggu 28 September 2014
B A N Y U W A N G I
SAJAK-SAJAK
Dialog Burung Gereja Saat hening berbisik Saat kau terdiam nyaman di pundakku Dalam gerimis pada langit abu Di pelataran pondok bambu Aku yang hanya bisa termangu dalam tanyamu Yang sedang mengeringkan sayapmu “Aku ingin berdialog dengan Tuhan” Bagaimana aku bisa menemukannya? “Entahlah” Aku menemukannya tak hanya dalam sujudku Tak hanya saat tanganku menengadah Tak hanya dalam keadaanku yang payah Aku menemukannya saat tas ransel di pundakku Dengan napas tersengal Aku menemukannya di tepian pantai Sambil berlari-lari kecil Aku menemukannya saat gadisku tersenyum manis padaku Aku menemukannya dalam sepi. ILHAM TAUFIQUR RIZKI. Mahasiswa.
Keping Runcing
n? Kirim ke isi, atau lukisa akan mepu , en rp ce Punya . Kami wi@gmail.com budayaradarb aaf, kami tidak M i. man in la ha di a ny an yang dimuat. nerbitk lan bagi naskah ba im an ak di menye
GUNUNG DAN LAUT Pengirim: Rohid, Sekolah MI Sabilul Muta’alimin
Lembar kertas beterbangan Hingga muka bertatap jumpa Beterbangan jatuh hancur terpecah Terempas pudar berserakan Letakmu bertaburan luas Keping beling meratakan Kecil mungil terpecah tajam Berdiri berani tinggi menjulang Hembas keras berulang Kembali melayang secepatnya Tarik lambaian menjauhi Pergi hindari ujung jarum runcing Jauharin Kumala Hidarumi. Pencinta puisi.
GADIS PENJUAL BUNGA CEMPAKA Oleh Muchlis Darma Putra
D
kepada mama untuk membelikan dua tas sekolah bagi Ahmad dan Rasyid. Setiadaknya mereka tidak perlu lagi menaruh buku pelajaran sekolah kedalam tas plastik hitam setiap hari. Walhasil, mamapun menyetujui keinginanku itu. Bahkan mama juga akan menambahkan dua seragam sekolah baru untuk Ahmad dan Rasyid. Demi mendengar itu, betapa bahagianya aku. Beberapa kali aku mengucapkan terima kasihku pada mama seraya memeluknya erat. *** *** *** Dan hari kamis yang kutunggu pun tiba. Aku bangun pagi-pagi sekali setelah semalam menyiapkan tas dan seragam yang ingin kuberikan kepada Misna pagi ini di tempat biasa ia menjual bunga cempaka dengan ibunya. Suasana pasar pagi ini begitu ramai. Diantara hingar bingarnya aku terus membiak dari kerumunan para pengunjung. Kutrabasi dua gang sempit yang kanan kirinya tertata rapi bidak-bidak kayu yang diatasnya berbagai jenis bahan dagangan juga para penjualnya yang rata-rata menggunakan celemek tergantung pada lehernya. Begitu bermacamnya barang-barang yang dijual. Mulai dari daging, ikan laut yang amisnya menusuki hidung. Sayur mayur, cabai tomat
begitu lengkap untuk bikin belacan sedap. Tak seberapa jauh melangkah, akhirnya akupun sampai disebuah gang tempat Misna biasa menjuali bunga cempaka. Dibawah tingkap atap seng karatan dengan pilar penyangganya dari balok pohon kelapa yang sudah begitu buluk dan hitam bekas ceplakan tangan. Kususuri pelan sambil berusaha mencari Misna. Terlihat oleh mataku Misna sedang duduk menenun bunga cempaka kuning muda, seperti yang biasa ia lakukan sambil menunggu pembeli. Ia nampak begitu hati-hati menenun bebungaan itu sebab kalau tidak fokus merangkainya, bisa saja jarum yang ia pegang menancap di salah satu jari tangan kirinya. Uh! Sudah seminggu lebih aku tak bertemu dengannya karna aku tak ikut mama berbelanja kepasar. Kangen juga dengan sahabatku ini. Terlebih keinginanku untuk memberikan sesuatu yang mungkin bisa membuatnya sedikit bahagia. Terlihat olehku, Ia masih begitu fokus dengan pekerjaanya dan mungkin saja tak menyadari kehadiranku yang sudah berdiri didekatnya-memperhatikannya. Ia terus saja merangkai bunga-bunga cempaka menjadi beberapa untaian yang be-
A K R U SU M G G N N IA A D U A IS B
an temanku itu bernama Misna. Dari sorot matanya kau akan tahu bahwa dia dulunya adalah seorang anak yang begitu periang sama seperti teman-temanku yang lain.Umurnya pun sepertinya masih sepantaran denganku. O ya, Namaku Via Anggraeni, saat ini aku duduk di bangku esempe kelas delapan. Pertemuanku dengan Misna adalah pertemuan yang tampa sengaja. Berawal ketika mama mengajakku belanja ke pasar pagi Sumber Wadung. Hari itu bertepatan dengan hari kamis. Mama berniat untuk belanja ke pasar untuk acara selametan. Mendoakan almarhum opa yang akan genap seratus hari meninggalnya. Saat itu mama memintaku untuk membeli bunga cempaka ke tempat Misna menggelar jualannya. Dan disitulah awal aku berkenalan dengannya dan akrab sampai sekarang. Misna, sahabatku itu. Setiap pagi menemani Aminah, ibunya untuk berjualan berbagai macam bunga-bungaan untuk keperluan nyekar ke makam. Berbekal setumpuk daun pisang, Nampah dan bakul dari anyaman bambu yang sudah bolong di salah satu sudut bawahnya. Ia gelari alas seadanya. Duduk menenuni bunga cempaka. Aminah, seperti layaknya seorang ibu bagi belahan jiwanya(anak). Ia begitu menyayangi Misna. Dapat kulihat dari teduh sorot matanya ketika memandangi Misna anak sulungnya itu. Ibu misna berperawakan kecil, kurus. Wajahnya begitu tirus ketika sesekali tersenyum kepadaku. Namun sarat dengan aura keibuan-pengayom yang begitu lembut bagi anak-anaknya. *** *** *** “Ibuku semenjak dua tahun belakangan ini sering sakitsakitan, Vi. Sakit batuknya tak kunjung sembuh. Aku dan ibu hanya sanggup berobat ke puskesmas saja. Itupun dengan kartu miskin yang kami peroleh” kesahnya waktu itu kepadaku. Misna juga menjelaskan sebab musabab dari sakit yang dialami ibunya. “Sejak ditinggal bapak pergi merantau dan tak pernah berkirim kabar, ibu mulai sakitsakitan. Tubuhnya makin kurusbilah papan. Kata dokter puskesmas di daerahku, sakitnya ibu karna terlalu banyak beban pikiran.” pernah juga suatu saat aku menanyakan perihal sekolah kepada misna. “Aku tak lagi dapat meneruskan sekolah, Vi. Aku tak tega bila ibu harus sendirian berjualan ke pasar dengan kondisi tubuhnya yang begitu ringkih.” Ia menjelaskan hal itu seperti dengan
menahan debar kesedihan yang mendalam di bathinnya. Perihal keadaan misna dan Aminah, ibunya yang sering sakit-sakitan itu sering pula aku ceritakan pada mama ketika selesai makan malam. Demi mendengar ceritaku, Ibu juga ikut prihatin atas apa yang telah dialami misna dan ibunya selama ini, terlebih mama juga mempunyai seorang anak wanita yang seumuran dengan Misna, yaitu aku. Begitu berat beban yang ditanggungi Misna, terlebih ia adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Dirumah, ia mempunyai dua adik laki-laki yang sekarang duduk di bangku sekolah dasar. Ahmad dan Rasyid ia menyebutkan nama adiknya ketika itu. Begitu sayangnya Misna kepada dua adiknya , ia pun lalu rela tidak melanjuti sekolah. Membantu ibunya berjualan bunga cempaka setiap pagi ke pasar Sumber Wadung. Dari hasil penjualan yang tak seberapa itulah ia dan keluarganya bertahan hidup juga membiayai segala keperluan dua adiknya. -Aih, sungguh mulia dan tabahnya hati Misna menanggungi segala kegetiran yang tak kunjung usai- Dan sejak itu, setiap ada kesempatan aku memohon atau kalau perlu merengek
GAYA HIDUP MODERN
Perumahan FASILITAS TERLENGKAP Dengan IJIN LINGKUNGAN HIDUP
RESIDENCE
The First Modern Lifestyle Residence with the Best View in Banyuwangi
Type
45++ Type
Fasilitas
Club House Modern Market Mosque Pagar Keliling Wifi Hotspot In House Water Playground Security 24 hours
Lokasi 5 Menit dari Pusat Kota
D
Type
70B
36
+
jati Khayangan Residence adalah satu-satunya dan baru pertama kali perumahan di Banyuwangi yang memiliki konsep “Green & Clean”, menawarkan pemandangan yang indah, bebas banjir dan suasana tenang
Letak Djati Khayangan Residence yang sedikit lebih tinggi dari kota, diapit oleh gunung Ijen dan Pantai, membuat Djati Khayangan Residence memiliki pemandangan indah dan berbeda dengan perumahan lainnya. Djati Khayangan Residence memberikan fasilitas terlengkap bagi anda.
Segera dapatkan rumah impian keluarga anda sekarang juga dan nikmati semua keuntungannya...
Pagar Keliling
In House Water
Playground
Club House
Kunjungi stand pameran kami di Giant Supermarket Banyuwangi dan dapatkan penawaran menarik
Info Hubungi
NINDY
ARNI
085 234 678776
085 234 678770
WAHYU
HESTY
081 332 558208
082 3355 95269
KANTOR PEMASARAN Jl. Raden Wijaya 78 Giri - Banyuwangi Telp. / Fax. (0333) 420989 Email : djatikhayangan@yahoo.com
gitu indah bila dipandang. “Hai, misna” kataku pelan setengah berbisik menyapa. Sesaat suasana terasa begitu hening. Aku menunggunya menoleh kepadaku. Dan benar saja, ia berhenti menenun bunga. Menoleh kesekitarnya hingga akhirnya pandangannya terhenti tepat ke ujung tatapanku. Namun suasana masih terasa begitu hening pagi itu, tak sepatah katapun terlontar dari bibir kami berdua. Sementara tanganku masih memegangi bungkusan yang kubawa dari rumah. Misna bangkit perlahan, meletakkan tenunanya dan menghabur memelukku seketika. Mendekap badanku satu-satunya dengan begitu erat dan masih tanpa sepatah katapun dari bibirnya yang terucap. “Apa kabar Misna?” tanyaku
kemudian, mengusap punggungnya untuk menenangkan. Ia terisak pelan tak menjawab pertanyaanku. “Ibumu kemana, tumben sendirian jualan pagi ini?” tanyaku sambil menengok ke sekelilingku. Mencoba mencari sosok yang juga sedang aku rindu. Tapi misna kian memelukku erat. “Ibu sakit, tah?” Tanyaku mayakinkan hati, bahwa ibunya benarbenar tak ikut berjualan pagi ini. Setelah cukup lama, perlahan kurenggangkan pelukannya. Menatapi lekat bola matanya yang masih berurai di dua sudutnya. Isakannya pun akhirnya sedikit mereda. Ia mendongak ke luas langit seperti mengumpulkan kekuatan kedalam tubuhnya sambil menggigiti bibir seperti mencoba meredam gemuruh yang mungkin saja se-
bentar lagi pecah kembali. “Bunga cempaka yang kutenun ini, akan aku taruh diatas makam ibuku,Vi” kata pertama yang lalu ia ucapkan. Membuatku seperti menghadapi gemuruh begitu besar dalam dadaku. Dan giliran aku yang kemudian membisu. Tubuhku juga terasa begitu lemas, dengkul persendianku seperti tak sanggup menopangi tubuh. Dengan bungkusan yang masih erat kupegangi di tangan kiriku. Sesuatu yang ingin kuberikan kepadanya di pagi yang tiba-tiba mendung dan gelap ini. ---S E L E S A I--*Cerpen ini terinspirasi dari bocah penjual bunga Di depan gerbang makam Wadung Pal. *) Guru dan cerpenis
Smartfren Luncurkan Smartfren Andromax V3s JAKARTA - Smartfren perusahaan penyedia telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, kembali memperkenalkan Smartfren Andromax V3s untuk menunjang gaya hidup profesional dan anak muda yang selalu aktif serta dinamis dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Deputy CEO Commercial Smartfren, Djoko Tata Ibrahim mengatakan, Smartfren Andromax V3s merupakan smartphone yang menyasar pada segmen pasar menengah. Khususnya untuk kalangan profesional yang membutuhkan fitur-fitur canggih dangen harga yang terjangkau. “Smartfren V3s menjadi Andromax pertama di Indonesia yang menggunakan kamera dengan LED dual Flaslight. Sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan para pecinta selfie,” kata Djoko dalam acara peluncuran Smartfren
Andromax V3s di Jakarta, Kamis (25/9). Smartphone ini, lanjut dia, menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 200 Quad-core 1.2 GHz dengan GPU Adreno 302. V3s memiliki bodi yang tergolong tipis dan compact beda dengan pendahulunya meskipun menggunakan layar berjenis IPS ukuran 5.0-inci. “Smartfren V3s dipersenjatai dengan Chipset Snapdragon yang didesain untuk memberikan baterai tahan lama sehingga tidak perlu sering mengisi ulang,” jelasnya. Djoko
menambahkan, spesifikasi lain yang dibawa smartphone ini adalah kamera belakang 8MP autofokus LED flash, RAM 1GB dengan ROM 8GB, dukungan microSD hingga 32GB. Semuanya disokong baterai berkapasitas 2500 mAh. “Dengan kapasitas memori internal yang besar memungkinkan untuk mengunduh berbagai aplikasi, film, ribuan foto atau musik. Apabila pengguna memerlukan memori lebih besar, dapat memasukan kartu Micro SD hingga 32GB,” pungkasnya. (*/als)
Jawa Pos
Minggu 28 September 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
Jaksa Amankan Uang Tunai Rp 211 Juta ■ LUKMAN...
Sambungan dari Hal 25
“Kami mengajukan pengalihan status sebagai tahanan kota,” ujarnya. Yanti berharap, kejaksaan mengambulkan permohonan yang diajukan itu. Dengan jaminan istri dan kakaknya, Yanti yakin kliennya tidak akan melakukan hal yang merugikan dan bisa menjaga diri. Selain itu, posisi Lukman sebagai Plt Kabid dan Kasi di Dispendik cukup penting. Diharapkan, tugas dan perannya di dinas dapat berjalan seperti biasa. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Yanti mengajukan
permohonan pengubahan status penahanan kliennya. Surat permohonan itu pun sudah dilayangkan ke kejaksaan pada Kamis (25/9) kemarin. “Sudah kami kirim dan kami berharap surat itu segera direspons untuk ditindaklanjuti,” harapnya. Kejaksaan sepertinya masih mempelajari surat permohonan kuasa hukum Lukman tersebut. Di sisi lain, penyidik kejaksaan juga masih melakukan pemeriksaan terkait kasus tersebut. Salah satunya, mengembangkan penyelidikan atas fee proyek dalam perkara tersebut. Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi Paulus Agung
W. menyatakan, masih akan mengembangkan temuan fee yang ada saat ini. Pihaknya masih mendalami berapa nilai pasti fee tersebut. Dalam penggerebekan di SDN Tampo 2, kejaksaan mengamankan uang tunai Rp 211 juta. Dari uang sejumlah itu, Rp 17 juta ditemukan di dalam tas Ririn dan Rp 2,4 juta di saku baju milik salah satu kepala sekolah. “Kami akan kembangkan fee ini. Apakah Rp 17 juta itu uang Ririn ataukah fee atau honor perannya sebagai pengumpul dana, “ ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Lukman, Plt. Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Banyuwangi, ditahan Kejaksaan Negeri Banyuwangi
31
S A M B U N G A N
dalam perkara pungli dana bantuan sosial rehabilitasi sekolah. Dia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Selasa (23/9). Penahanan itu menyusul tiga tersangka lain yang lebih dulu menghuni Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi. Ketiganya adalah Ahmad Munir, oknum UPTD Dinas Pendidikan Kalibaru; Ririn Puji Lestari, oknum kepala sekolah; dan Ahmad Faisal alias Mamak, oknum LSM. Ketiganya ditangkap 9 September lalu di SDN 2 Tampo. Mereka tertangkap tangan menarik pungli kepada pihak sekolah. Uang tunai Rp 211 juta diamankan sebagai barang bukti. (nic/c1/aif)
Anak-anak Kelak Jadi Penjaga Penyu ■ BERSIHKAN...
Sambungan dari Hal 25
Ada juga pelajar SD, anak-anak TK, organisasi masyarakat (ormas), seniman, budayawan, para kepala kelurahan, aktivis lingkungan, dan masyarakat umum. Para siswa SDN Kampung Mandar yang berkesempatan pertama melepas tukik. Sebelum melepasliarkan satwa dilindungi itu, penasihat Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Ir. Kuswaya, memberikan wawasan terlebih dahulu mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Setelah mendengarkan paparan
BSTF, sekitar 110 murid SDN Kampung Mandar itu berjejer dalam posisi yang sudah ditentukan panitia untuk segera melepas tukik. Dalam hitungan ketiga, secara serentak, anak penyu yang mereka pegang dilepas. Terdengar juga teriakan dari siswa-siswi itu untuk menyemangati anak penyu yang mereka lepas. Kepala SDN Kampung Mandar, Misiran, mengatakan pelepasan anak penyu oleh siswa-siswi itu bertujuan agar anak didiknya lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup, khususnya terhadap penyu. ”Kita bekerja sama dengan Kelurahan Mandar dan Yayasan Peduli Penyu untuk
melakukan pelepasan tukik. SDN Kampung Mandar ini bisa dikatakan tuan rumah pelepasan anak penyu selama ini. Harapannya, agar mereka kelak bisa menjaga penyu-penyu yang menetas di Pantai Boom,” ujar Misiran. Nah, giliran berikutnya adalah siswa TK, seniman, budayawan, kepala kelurahan, ormas, dan masyarakat umum. ‘’Kebanyakan anakanak ini masih belum tahu seputar tukik. Orang tuanya juga banyak yang belum tahu. Saya harap setelah ikut pelepasan tukik ini, mereka tahu,” ujar Kepala TK Permata Mandiri Billah 2, Suci Suwandiani, kemarin. (tfs/c1/bay)
Banyak Dana Pusat Masuk Daerah ■ AMBIL...
Sambungan dari Hal 25
Dalam sambutan itu Bupati Anas mengatakan, para kepala UPTD pendidikan yang baru dilantik harus melakukan konsolidasi ke dalam serta membangun sinergisitas dengan stake holder terkait. “Berkali-kali saya meminta jangan melakukan pungli. Justru warga yang tidak
mampu harus dibantu,” tegasnya. Dikonfirmasi usai memimpin sertijab, Anas mengatakan, pihaknya berpesan khusus kepada kepala UPTD yang baru itu untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan. “Sudah sejak awal saya sampaikan, terutama pendidikan dan kesehatan harus secara sungguhsungguh memberikan pelayanan terbaik dan tidak melakukan pungli,” ujarnya.
Soal pegawai Dispendik yang terseret kasus hukum dugaan pungli dana hibah nasional pendidikan, Bupati Anas mengatakan, ada banyak anggaran pusat yang langsung ditransfer ke rekening daerah. “Yang ini kadang luput dari perhatian kita. Saya mengambil banyak hikmah dari kasus ini. Ke depan, akan ada perbaikan yang signifikan,” cetus bupati berusia 41 tahun tersebut. (sgt/c1/bay)
ABK Sudah Berusaha Menolong ■ TERPELESET,...
Sambungan dari Hal 25
Saat kejadian, korban sedang melaut bersama 25 ABK lain. “Saat melepas jaring ke laut, korban terpeleset dan jatuh,” katanya. Menurut Bambang, saat kejadian para ABK sudah berusaha menolong korban. Jaring yang sudah dilepas
ke laut kembali ditarik ke perahu. “Jaring diangkat ke perahu, tapi korban sudah tidak ada,” ungkapnya. Kabar nelayan hilang di laut sekitar pukul 19.30 itu langsung disampaikan kepada pihak keluarga oleh para ABK. Selanjutnya, informasi itu diteruskan ke ORARI agar diumumkan. “Saya kabarkan melalui ORARI pada jam
sembilan malam,” terang Eko, 34, anggota ORARI Muncar. Sejak diumumkan, sejumlah nelayan berusaha membantu melakukan pencarian. Tim gabungan dari Basarnas Pos Jember, Forum Peduli Bencana Banyuwangi, ORARI, Senkom, dan BPBD Kabupaten Banyuwangi, juga turun ke laut untuk melakukan pencarian.
Salah satu relawan, Boby, 50, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan secara teknis tidak ada kesulitan dalam melakukan pencarian. Hanya saja, pihaknya belum berhasil menemukan korban. “Ada mitos di kalangan nelayan, korban diperkirakan akan muncul pada hari ketiga,” katanya. (sli/c1/abi)
Perokok tak Mau Tahu Penderitaan Orang Lain ■ MENDADAK...
Sambungan dari Hal 25
Jadi penumpangnya tidak hanya merasakan naik-turunnya lift. Tapi juga bisa melihat lantai-lantai yang dilalui lift. Yang membuat risi, jamaah seenaknya menjemur pakaiannya. Bukan hanya kain ihram dan perlengkapan salat lainnya. Tapi, maaf, celana dalam (CD pria dan wanita) dan bra (kutang), juga dijemur sembarangan. Lebih memprihatinkan lagi, perlengkapan spesial itu dijemur seenaknya. Di depan
kamar orang lain! Termasuk di pagar depan dua kamar regu kami. Kebetulan regu kami yang terdiri atas 11 jamaah tidak nyuci baju sendiri. Tapi menggunakan jasa laundry. Nah, tahu kami tidak pernah menjemur pakaian, pagar depan kamar kami yang nganggur langsung diplot jamaah dari Bogor. Awalnya kami risi. Tapi lama-lama terbiasa melihat pemandangan ngeres itu. Mau bagaimana lagi. Mau negur takut ngurangi pahala. He he... Kebiasaan buruk berikutnya adalah ini: merokok. Jamaah laki-laki
banyak merokok seenaknya. Anehnya, juga ada jamaah perempuan yang merokok. Saat asyik gesah di lantai depan kamar bersama jamaah lain, saya sempat melihat seorang jamaah wanita asyik mengisap rokok di ujung lorong lantai 10. Padahal, maaf, dia pakai jilbab. Kepulan asap rokok dari mulut para jamaah membuat kepala puyeng. Apalagi, AC hotel yang berembus di selasar depan kamar hotel tidak kalah kencang dengan yang di kamar. Berada di tengah kepungan kepulan asap itu serasa sedang melayang di atas awan. Disadari
atau tidak, ahli hisab itu telah melakukan dua pelanggaran sekaligus. Pertama, membuat orang lain jadi perokok pasif. Kedua, melanggar peraturan hotel. Manajemen hotel sudah menempel tulisan berisi larangan merokok di dalam hotel: mamnu’u bittadhin. Selain di papan pengumuman di lobi hotel, beberapa tulisan itu juga ditempel di beberapa pilar hotel. Tapi yang namanya perokok tetap perokok: egois. Tak mau tahu “penderitaan” orang di sekelilingnya. Yang begitu itu termasuk dosa apa tidak ya.... (*)
Debit Sumber Kucur Paling Besar ■ RIBUAN...
Sambungan dari Hal 25
Sugito menuturkan, sawah yang menggantungkan pengairan pada mata air tersebut cukup luas. Di Kecamatan Cluring saja lebih-kurang 2.000 hektare (ha) sawah bergantung pada air Sumber Kucur. Di Kecamatan Genteng ada 5.500 ha sawah, Srono 1575 ha, Tegaldlimo 11000 ha, dan Muncar 1576 ha. Pihaknya sudah mengajukan
keberatan terkait pipanisasi sumber tersebut. Sebab, hal itu akan mengurangi volume air yang mengalir ke sawah para petani. “Air akan berkurang dan tentu hasil petani bisa tidak maksimal. Swasembada beras bisa gagal,” bebernya. Sugito menambahkan, sebetulnya ada tiga sumber di kawasan tersebut, yakni Sumber Kucur, Sumber Klocor, dan Sumber Lateng. Namun, dibandingkan dua sumber lain, debit Sumber Kucur yang paling besar.
Perlu diketahui, dua mata air lain, yakni Sumber Watu Gedek dan Watu Pecah, sudah dipipanisasi. Menghadapi kemungkinan suplai air akan berkurang, pihak HIPPA sudah mengajukan surat protes kepada sejumlah pihak agar pipanisasi di Sumber Kucur dihentikan. “Surat sudah kami ajukan ke DPRD dan provinsi agar proyek itu ditinjau ulang. Sebab, sumber itu merupakan sumber kehidupan petani,” pungkasnya. Hal senada diungkapkan Sugiar-
to. Petani itu menyayangkan sumber tersebut dipipanisasi. Sebab, sumber tersebut sangat membantu para petani. “Meski musim kemarau, airnya cukup untuk mengairi seluruh sawah,” ujarnya. Sekadar mengingatkan, Sumber Kucur merupakan mata air di kaki Gung Raung. Mata air itu menjadi buah bibir setelah adanya upaya pipanisasi. Penolakan muncul karena mata air itu menjadi modal petani menggarap sawah. (nic/c1/bay)
Mendoakan Seluruh Rekan Sesama Pesapon ■ SEBELUMNYA...
Sambungan dari Hal 25
Namun, ketika keluar dari pintu lapangan tennis indoor GOR Tawang Alun, dia langsung diserbu sejumlah rekan sejawat. Beberapa awak media juga langsung memintanya wawancara. Setelah menjawab beberapa pertanyaan dan berfoto bersama kepala DKP Arief Setiawan, Budi diantar salah seorang temannya menuju rumah. Sampai di depan rumahnya di Gang IV, Jalan Padjajaran, Kelurahan Taman Baru, Budi disambut anak bungsunya. Melihat sang ayah datang membawa plakat bertulisan “Pemenang Umrah Tenaga Harian Lepas Tahun 2014”, si bungsu berteriak memanggil ibunya yang sedang menggoreng kerupuk di dapur. Kartini, sang istri, bersama anak bungsunya segera memeluk Budi. Sementara itu, siang kemarin (27/9) Budi tampak sedang bersantai bersama Kartini, anak, dan kedua cucunya di rumahnya. Jarum jam menunjuk pukul 12.00 tepat. Tengah hari itu, Budi sedang rehat setelah menyapu Jalan Borobudur. Setiap hari dia bertugas menyapu dua kali. Yang pertama mulai pukul 09.00 hingga pukul 10.00. Pulang menyapu, ia menitipkan kerupuk di warung-warung kecil. “Ya, untuk menambah penghasilan, saya menjual kerupuk
yang digoreng istri saya. Saya titipkan di warung-warung kecil,” ceritanya. Tidak berhenti di situ perjuangan Budi untuk mencukupi kebutuhan keluarga, malam hari ia bekerja menjaga perumahan. Ketika bercerita pekerjaan yang satu ini, tiba-tiba ia teringat cerita menarik. “Malam sebelum mendapat hadiah umrah gratis itu, ketika jaga malam, saya bermimpi dijatuhi bulan,” kenangnya. Menjelang Subuh, ketika ia hendak pulang dari tugas jaga malam, Budi santai sejenak sambil leyeh-leyeh di pos kamling dan tertidur. Nah, saat itulah dia bermimpi benda berkilau mirip bulan tapi berukuran lebih kecil jatuh tepat di dahinya. Dia pun tersentak dan ketakutan. Bahkan, dia sempat berprasangka yang macam-macam. “Saya waswas sepanjang siang. Saya kira saya akan mendapatkan balak,” ujarnya. Namun, sepulang dari acara Pengajian Bersama Mama Dedeh, Budi justru banjir ucapan selamat dari kawan-kawan dan tetangga sekitar. “Banyak yang datang ke rumah saya untuk memberi ucapan selamat,” ujarnya sambil menyeka matanya dengan lengan kemeja. Budi lebih terharu ketika sejumlah tetangga memberinya pakaian ihram untuk persiapan ke Tanah Suci. “Tetangga di sini banyak yang sering umrah. Ketika tahu saya mendapat hadiah umrah gratis, ada yang langsung memberi saya celana, kemeja, dan pakaian ihram,” tuturnya.
Berdasar informasi yang dia dapat dari koordinator pesapon DKP, rencananya dirinya akan diberangkatkan ke Tanah Suci antara Januari hingga Februari 2015 mendatang. Namun, hingga kemarin dia mengaku belum memiliki persiapan berarti. Sejumlah pakaian pemberian tetangganya menurutnya sangat membantu. Budi mengakui, dirinya sudah lama ingin melaksanakan ibadah umrah. Dalam kondisi ekonomi terbatas seperti ini, Budi hanya bisa takjub dengan kuasa Tuhan. Dulu waktu masih bekerja di toko emas, juga menyambi pesapon, ia berharap bisa menunaikan ibadah haji atau paling tidak umrah. Namun, dengan gaji yang hanya cukup untuk makan dan sedikit mengangsur biaya sekolah anak bungsunya, ia hanya berdoa dengan penuh harap kepada Tuhan. Baginya, umrah gratis itu adalah jawaban dari doa istri dan anak-anaknya. “Saya tidak tahu harus bagaimana lagi menggambarkan perasaan syukur saya,” tuturnya. Ketika berangkat umrah nanti, Budi berencana mendoakan keluarga, bupati, dan kawankawan sesama pesapon. “Saya akan mendoakan seluruh keluarga saya agar sejahtera dan taat kepada Tuhan, juga Bapak Bupati agar tetap jaya, serta kawan-kawan pesapon DKP, mudah-mudahan mendapat kesempatan seperti saya beribadah umrah,” pungkasnya. (c1/bay)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
WORKSHOP: Peserta BEC cilik didampingi orang tua masing-masing menyimak paparan materi di BPPP Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin.
Panjang Rute hanya 1 Km ■ MAKE UP...
Sambungan dari Hal 25
Instruktur BEC 2014, Ocha mengatakan, orang tua peserta BEC cilik harus mengikuti pelatihan. Dengan mengikuti pelatihan, para orang tua bisa memahami cara make up dan membuat busana untuk anaknya saat BEC 2014 mendatang. ”Makanya kita ikutkan pelatihan juga orang tua mereka. Diharapkan, para orang tua itu nanti bisa merias sendiri wajah anaknya ketika acara BEC 2014 digelar. Jadi, tidak perlu ke salon,” terang Ocha. Sementara itu, 50 peserta BEC cilik itu terbagi menjadi tiga sub tema, yaitu Seblang Olehsari, Seblang Bakungan, dan Poro Bung-
kil. ”Sedang saya rias anak saya dengan tema Seblang Bakungan,” ujar Murwani, warga Siliragung. Supinah, salah satu orang tua peserta BEC cilik mengatakan, ikut berpartisipasi dalam ajang tersebut merupakan keinginan anaknya. ”Anak saya memang pengen ikut, jadi saya ikutkan. Awalnya ya harus seleksi dulu,” ujar seniman gandrung asal Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, melalui Kabid Pemasaran, Endro Rahardjo, mengatakan workshop BEC di BPPP Bangsring itu telah berakhir. Selanjutnya, semua peserta bisa melanjutkan pembua-
tan kostum di rumah masing-masing. ”Kostum bisa dilanjutkan di rumah masing-masing peserta. Nanti tanggal 23-24 Oktober dilakukan presentasi kostum tahap pertama di aula kampus Uniba. Kostumnya harus sudah selesai 75 persen. Nanti juga dilakukan penilaian, oleh budayawan, fotografer, jurnalis, fashion, seniman, dan dari instruktur BEC sendiri,” terang Endro. Sekadar tahu, BEC cilik nanti hanya menempuh rute sekilometer. ”Nanti peserta BEC cilik berada di urutan paling depan. Rutenya cuma 1 Km untuk BEC cilik. Kasihan kalau sampai finis kan jauh. Tapi kalau kuat sampai finis, ya enggak apa-apa,” tambah Endro. (tfs/c1/bay)
Daftar Gratis Hadiahnya Jutaan Rupiah ■ PENDAFTAR...
Sambungan dari Hal 25
Juara pertama kategori pelajar hadiahnya Rp 3 juta. Juara pertama kategori mahasiswa hadiahnya Rp 4 juta. Kategori umum, juara pertama mendapatkan hadiah Rp 5 juta,” jelas Donny.
Sekadar tahu, lomba foto ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberadaan sumber mata air, dam, dan saluran irigasi di Banyuwangi. Lomba foto yang mengusung tema ”Air dan Irigasi” ini bisa diikuti kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. ‘’Lokasi objek foto harus berada di Banyuwangi,” ujarnya. (tfs/c1/bay)
Warga Keluhkan Biaya PDAM BANYUPUTIH - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengeluhkan tarif yang akhir-akhir ini melangit. Padahal, selama ini mereka mengaku menggunakan air masih wajar. Di antara pelanggan itu, menyebut untuk tiga bulan harus membayar PDAM hingga Rp 1 juta
lebih. “Saya itu tiga bulan kena Rp 1.200.000,” terang Muhamad Syakur, warga Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Syakur mengaku, kebutuhan air dari PDAM itu dipakai untuk rumah dan warung. Selama ini, penggunaan air dianggap tidak beda dengan bulan-bulan sebelumnya. “Ini pasti salah men-
catat,” katanya. Gara-gara biaya PDAM yang tinggi, Syakur mengaku untuk sementara tidak menggunakan air dari PDAM. Bersama warga sekitar, untuk kebutuhan air menggunakan pompa air. “Sudah tidak mampu langganan PDAM, warga sekarang pakai pompa air,” ujarnya. (bib/c1/abi)
Musim Panas, Warga Jemur Kedawung WONGSOREJO - Musim kemarau yang cukup panas adalah saat yang baik bagi tanaman obat bernama kedawung (Parxia roxburgi). Kedawung adalah sejenis pohon keras mirip petai. Hanya saja buahnya mirip buah pohon bunga flamboyan yang rasanya sangat pahit. Di Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, warga terlihat menjemur tanaman kedawung di depan rumahnya. Tanaman ini ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup baik. Yono, 57, seorang warga Desa Watukebo mengatakan, saat ini harga biji kedawung menembus Rp 47 ribu per Kg. Padahal baru satu bulan sebelumnya harganya masih Rp 25 ribu per Kg. Yono dan beberapa penduduk lainnya memanen tanaman kedawung yang tumbuh di sekitar kampung mereka. Saat musim kemarau seperti ini, kualitas ke-
CHIN JULLIEN/RABA
TERIK: Warga menjemur buah kedawung di Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
dawung sangat baik. “Kita menjualnya ke Kecamatan Jangkar, Situ-
bondo. Infonya, biji kedawung ini diekspor,” ujar Yono. (cin/c1/bay)
32
Jawa Pos R A D A R
Minggu 28 September 2014
B A N Y U W A N G I
Menyambut Hari Raya Kurban ”Idul Adha” 1435 H
Sembelih Hewan Jantan
Diimbau dan
M
NUR HARIRI/JP-RaBa
MENGHADAP KIBLAT: Pisau yang digunakan menyembelih hewan kurban harus benar-benar tajam.
Buah Zakar Harus Simetris TING KAT pemotongan hewan ternak di Banyuwangi selalu melejit pada hari raya Idul Adha. Catatan Dinas Peternakan (Disnak) Banyuwangi, jumlah hewan ternak, khususnya sapi, kambing, dan domba yang dipotong pada hari raya kurban naik tiga kali lipat lebih dibanding hari-hari normal. Kepala Disnak Banyuwangi, Heru Santoso mengatakan, pada hari normal, jumlah ternak yang dipotong di seantero Bumi Blambangan mencapai 30 ekor. Namun saat momentum hari raya Idul Adha tiba, jumlah hewan ternak yang dipotong meningkat 300 persen lebih. “Peningkatannya memang luar biasa. Inilah yang kita kawal agar daging yang dikonsumsi masyarakat benar-benar dalam kondisi baik,” ujarnya. Heru mengatakan, untuk memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat layak konsumsi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan di tempat-tempat penjualan hewan di seluruh Banyuwangi. Selain itu, Disnak juga telah mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan pemotongan ternak di luar Rumah Potong Hewan (RPH) agar melapor kepada pihak Pemerintah Desa setempat. Dikatakan, pemerintah desa selanjutnya akan melapor kepada camat. Camat lantas meneruskan laporan pemotongan hewan tersebut kepada pihak Disnak. “Disnak akan mendistribusikan petugas untuk melakukan pemeriksaan. Baik pemeriksaan
ajelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar memperhatikan hewan kurban yang akan disembelih pada hari raya Idul Adha. Pasalnya, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban telah diatur oleh syariat Islam. Mulai dari waktu, jenis-jenis hewan yang disembelih, beserta umurnya. Berbeda dengan penyembelihan hewan biasa, yang tidak terikat dengan syaratsyarat atau ketentuan tertentu sebagaimana hewan kurban. Karena hal itu bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan untuk siapa saja. Karena daging kurban yang telah disembelih juga telah diatur, kepada siapa daging kurban itu dibagikan. Ketua MUI Banyuwangi, H. Ahmad Yamin mengatakan, udhiyyah atau berkurban termasuk salah satu syiar Islam yang agung, dan termasuk bentuk ketaatan yang paling utama. Umur hewan ternak yang boleh dijadikan hewan kurban yakni, untuk hewan unta minimal berumur lima tahun, dan telah masuk tahun ke enam. Sapi minimal berumur dua tahun, dan telah masuk tahun ke tiga, kambing jenis domba berumur satu tahun. Sedangkan bagi kambing biasa maka minimal berumur satu tahun dan telah masuk tahun kedua. “Maka tidak sah melaksanakan kurban dengan hewan yang belum memenuhi kriteria umur sebagaimana disebutkan,” ujarnya. Karena syariat telah menentukan standar minimal umur dari masing-masing jenis hewan kurban yang dimaksud, jika belum sampai pada umur yang telah ditentukan maka tidak sah berkurban dengan hewan tersebut. Jika telah sampai pada umur atau bahkan lebih maka tidaklah mengapa,
DEDY JUMHARDIYANTO/JP-RaBa
BERSIH DAN SEHAT: Hewan kurban yang disembelih sebaiknya yang sesuai syariat.
asalkan tidak terlalu tua sehingga dagingnya kurang begitu empuk untuk dimakan. Yang tidak kalah penting diperhatikan, sewaktu melakukan penyembelihan hewan kurban, juga diatur mengenai waktu. Yakni pada tanggal sepuluh Zulhijah, dan tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah pada hari tasyrik. Selain tanggal tersebut, maka dianggap adalah sedekah biasa. Bukan udhiyyah atau berkurban. Ahmad Yamin menjelaskan, hewan kurban yang akan disembelih harus diperhatikan kesehatannya. Agar kualitas daging yang akan dibagikan betul-betul dalam kondisi ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal), maka panitia kurban juga harus merawat hewan kurban yang akan disembelih, dengan memberi makan-makanan yang terjamin. “Jangan mentang-mentang mau disembelih terus dibiarkan. Sangat tidak baik,” imbuh Yamin.
Selain memperhatikan kualitas hewan kurban, sebisanya sebelum disembelih hewan kurban juga dimandikan, agar terlihat bersih dan sehat. Sewaktu akan disembelih, panitia juga harus memperhatikan ketajaman pisau yang digunakan untuk menyembelih binatang kurban. Jangan sampai pisau yang digunakan tidak diasah ketajamannya. Sehingga akan menyiksa hewan kurban itu sendiri. Hewan kurban yang akan disembelih juga dianjurkan menghadap kiblat, dan penyembelih adalah orang muslim, berakal sehat, menyebut dan mengagungkan nama Allah. Secara khusus, Yamin juga mengimbau agar binatang kurban yang disembelih dipilih jenis kelamin jantan. Kalaupun betina, dianjurkan yang sudah berumur, dan majer (mandul). Sebab, sangat mungkin, hewan dengan jenis kelamin betina akan beranak pinak kembali. (ddy/c1/als)
Pertandingan Ganda Putra Berjalan Sengit NUR HARIRI/JP-RaBa
TERJAMIN KEHALALAN: Kesehatan dan kebersihan hewan kurban harus benar-benar diperhatikan.
antemortem (sebelum pemotongan) maupun postmortem (pemeriksaan daging dan bagian-bagian ternak setelah penyembelihan),” cetusnya. Pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan itu bertujuan untuk memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat dalam kondisi layak. “Harapannya, daging yang dikonsumsi masyarakat dalam kondisi ASUH, yakni aman, sehat, utuh, dan halal,” harapnya. Heru menjelaskan, ciri-ciri ternak yang layak dipotong sebagai hewan kurban adalah, yang pertama, ternak harus berjenis kelamin jantan, kelamin ternak tidak boleh dikebiri, dan kondisi kedua testis atau buah zakar harus simetris. Ternak harus dipastikan sehat yang bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bulu ternak tersebut
bersih dan cerah, perilakunya lincah, jalannya normal, dan nafsu makannya baik. Ciri-ciri ternak sehat yang lain, pernapasan ternak harus teratur, suhu badan berkisar 38 derajat celsius, dan tubuhnya cukup gemuk. “Lubang mulut, mata, hidung, telinga, dan alat kelamin dalam keadaan bersih dan normal,” paparnya. Masih menurut Heru, untuk kambing dan domba yang dijadikan hewan kurban harus berumur lebih dari setahun. Ciri-ciri kambing dan domba yang umurnya setahun lebih itu ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap atau puel sepasang gigi. “Sedangkan untuk sapi, umurnya harus lebih dari dua tahun yang ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap atau puel sepasang gigi,” pungkasnya. (sgt/c1/als)
Kurban Patungan Tidak Boleh Kambing BAGAIMANA hukumnya membeli hewan kurban dengan cara patungan? Ahmad Yamin menerangkan, dari Jabir ra. berkata, “Kami menyembelih kurban bersama Rasulullah SAW di Hudaibiyah, seekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang,” (HR Muslim, Abu Daud dan Tirmizy). Jadi, kalau pun ada urunan atau patungan, kata Yamin, maka harus ditetapkan hanya tujuh orang saja, tidak boleh lebih dari itu. Dan hewannya tidak boleh kambing, harus sapi, kerbau, atau unta. Demikianlah Rasulullah SAW mengajarkan aturan ritual kepada kita. Sehingga patungan uang untuk membeli hewan kurban yang melebihi tujuh orang, dianggap telah keluar dari tata
Berumur
CHIN JULIEN/JP-RaBa
SAPI ATAU UNTA: Patungan membeli hewan kurban diperbolehkan. Asalkan kurban dikhususkan untuk tujuh orang.
cara dan aturan baku dalam ibadah ritual berkurban. Lalu, bagaimana dengan anak-anak di sekolah yang membayar iuran untuk membeli hewan kurban dan disembelih pada bulan Dzulhijah? Khusus yang dilakukan di seko-
lah tersebut merupakan sedekah biasa, dan Yamin menilai hal tersebut merupakan sebuah bentuk proses latihan bagi pelajar. “Justru itu adalah penanaman karakter tentang berkurban atau bersedekah, dan berbagai kepada sesama,” tandasnya. (ddy/als)
DI hari pertama kompetisi Djarum Super Badminton 2014 Situbondo, pertandingan berjalan seru. Kedua pasangan di tiap-tiap partai ini saling berebut poin untuk mengamankan tiket lolos babak penyisihan. Jumlah peserta kompetisi untuk ganda dewasa putra sebanyak 42 pasangan. Ganda dewasa putra ini selalu menyedot perhatian penonton meskipun masih dalam tahap babak penyisihan Jumat (26/9) lalu. Bahkan, masih banyak peserta dari tunggal pemula putra yang di kejuaraan ini masih bertahan di tempat untuk melihat. Pertandingan ganda dewasa putra yang dilakukan hari pertama, Jumat (26/9) sebanyak 11 pertandingan. Pasangan Mol dan Rasid dari PB Bimatangkas saat melawan pasangan Martono dan Mitro berjalan alot. Mol dan Rasid berhasil mengungguli pasangan Martono dan Mitro di set pertama dengan skor tipis 21-20. Di set kedua, ganti pasangan Martono dan Mitro yang mencoba b a n g k i t m e n g e ja r k e t i n g ga l a n . Selisih skor di set kedua pun tidak terpaut jauh, Partono dan Mitro menang set kedua 21-17. Namun, perjuangan Partono dan mitro pun harus berakhir di set ketiga, dan dipaksa bermain cepat oleh Mol dan Rasid dari PB Bimatangkas. Mol dan Rasid lolos dan mengamankan tiket. Selanjutnya pasangan tersebut akan berhadapan dengan Day dan Imam dari PB Ganesa. Masih di partai ganda dewasa putra, pasangan yang relatif lebih muda antara Ibnu dan Jens Khan dari PB Karunia, harus kandas di babak penyisihan saat bertanding melawan Agus-Ipul dari PB Pekali ‘99. Pada set pertama Agus-Ipul unggul mudah dengan skor 21 -7. Di set kedua, pasangan muda Ibnu-Jens berusaha mengejar, namun selisih usia dan pengalaman mengharuskan mereka harus mengakui keunggulan pasangan Agus-Ipul 21-11. Sementara di pertandingan ganda dewasa putra lainnya, pasangan Andre-Bayu menang dengan tiga
RENDRA/JPRS
SERU: Suasana pertandingan ganda putra dewasa dalam kejuaraan Djarum Super Badminton 2014 Situbondo
RENDRA/JPRS
SMASH: Salah seorang pemain ganda putra dewasa berusaha mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya.
set atas pasangan H. Irfan dan Yuli, 21-14, 14-21, dan 21-10. Menyusul Arip dan Prayoga dari PB Besuki
berhasil mengamankan tiket setelah mengalahkan pasangan Bus dan Heri dari PB Fortuna dua set langsung, 2111, dan 21-18. Partai ganda dewasa putra di turnamen Djarum Superbadminton 2014 kali ini, ada empat pasangan yang diunggulkan, yakni pasangan Farid-Faruq dari PB Mutiara Tangkas, unggulan kedua yakni pasangan HadiQoid PB Mutiara Tangkas, ungulan ketiga dari PB Asembagus antara Antok-Nurul. Unggulan keempat adalah pasangan Ariya Seta dan Anes dari PB Mutiara Tangkas. Kejuaraan tahun sebelumnya, D ja r u m S u p e r b a d m i n t o n 2 0 1 3 lalu, pasangan Farid dan Faruq berhasil menjadi juara I. Tidak beruntung bagi pasangan Antok dan Nurul karena di babak quarterfinal, keduanya harus melawan Farid dan Faruq jika keduanya sama-sama mengamankan tiket dan terus melaju hingga babak quarterfinal pada hari Senin, 29/9 nanti. Sedangkan untuk unggulan kedua, pasangan Hadi dan Qoid lawan terberatnya adalah pasangan rekan satu tim di PB Mutiara Tangkas, Anes dan Ariya Seta, jika keduanya samasama bisa melaju di quarterfinal senin depan. Meski pasangan Anes dan Ariya Seta lebih muda, dan diunggulkan di posisi empat, n a m u n s e g a l a n y a b i s a t e r ja d i . Pertandingan partai ganda dewasa putra akan lebih menarik. (*)