Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SELASA 29 APRIL TAHUN 2014
PENERBANGAN
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
DOK.RaBa
Pilot Asal Banyuwangi Lulus Bulan Juli BANYUWANGI - Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3) Banyuwangi tahun ini menyediakan 48 “kursi” bagi calon pilot yang akan dididik menjadi penerbang-penerbang andal. Sebanyak 48 kursi itu dibagi menjadi empat angkatan, masing-masing angkatan terdiri atas 12 orang. Dari empat angkatan yang tersedia, satu angkatan yang masuk gelombang pertama saat ini sudah memasuki tahap tes akademik dan tes wawancara. Tahap pertama itu memang ditujukan kepada lulusan SMA tahun lalu. Pendaftaran bagi fresh graduate alias siswa yang baru lulus SMA tahun ini baru akan dibuka Juli mendatang n Baca Pilot...Hal 39
unu h b m e
sudah direncanakan. Usai mencekik korban hingga tewas di lapangan belakang Kecamatan Kabat, kedua tersangka membawa siswi madrasah tsanawiyah tersebut ke sebuah jurang tidak jauh dari lokasi pertama. Di lahan kosong dekat jurang tersebut, tersangka menggorok leher Eni yang sudah tidak bernyawa. “Pelaku menggorok leher korban dengan pisau yang sudah dipersiapkan,” ungkap AKBP Yusuf Kapolres Banyuwangi saat ekspose kasus pembunuhan Kabat Mantren itu kemarin (28/4) n Baca Leher...Hal 39
an
Berdalih Jengkel dan Tak Kuat Diajak Minggat
CALON PILOT: Para taruna Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi.
P
Leher Dicekik lalu Kepala Dipenggal BANYUWANGI - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi mendapat fakta menarik dalam kasus pembunuhan Eni Marfuah, 14, remaja asal Dusun Kabat Mantren, Desa Kabat. Berdasar pengakuan kedua tersangka, yakni Syaiful Hadi, 17, dan Abdul Rosyid, 17, terkuak bahwa pembunuhan itu sangat sadis dan diduga
Warga dan Polisi Ramairamai Cari Kepala Eni SEMENTARA itu, pengungkapan kasus pembunuhan Eni Marfuah ma masih berwajib menyisakan sepenggal ‘’pekerjaan rumah’’ yang belum tuntas. Pihak berwa Mantren, kini tengah mencari kepala korban pembunuhan di Dusun Kabat Mantr tubuh Desa Kabat, Kecamatan Kabat, tersebut. Usaha menemukan bagian tub menjadi korban yang tercecer itulah yang menj fokus pihak kepolisian kini. Yusuf Kapolres Banyuwangi AKBP Yu mengatakan, pihaknya berusaha berusa ditemukan. agar kepala korban ditemuk Pencarian kepala korban itu dilakukan bersama masyarakat syara setempat. Warga sekitar lokasi lok kejadian dikerahkan unt untuk membantu polisi mencari menc kepala korban n Baca Warga...Hal 39
TERUNGKAP: Tersangka Syaiful Syai Pol Hadi dan Abdul Rosyid di Polres Bara Banyuwangi siang kemarin. Barang bukti motor, cangkul, dan pisau yang ya digunakan memenggal Eni Marfuah diamank diamankan di Polres Banyuwangi (kanan).
ADA APA LAGI
FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa
Unair Banyuwangi segera Beroperasi
ABDUL AZIZ/RaBa
APES: Pelaku dan dua motor hasil curian diamankan di Mapolsek Gambiran.
Embat Motor Pacar, Ditangkap Warga GAMBIRAN - Edy Purwanto, 22, asal Dusun Kopen, Desa Keradenan, Kecamatan Pur woharjo, ini sudah kebangeten. Motor milik kekasih dan adik kandung pac a r n ya d i s i k at. Atas perbuatannya itu, pemuda terse but kini ha rus mendekam di ruang tahanan Polsek Gambiran. Dua motor yang digelapkan tersangka itu adalah Honda Beat bernopol P 2044 XN milik Pury Resita Purnama, 22, kekasihnya yang tinggal di Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. “Motor Yamaha FIZ milik adiknya, Resita, juga digelapkan,” terang Kapolres Banyuwangi AKBP Yusuf melalui Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Masud n Baca Embat...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Rencana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuka kampus di Banyuwangi segera terealisasi. Mulai tahun akademik 2014-2015 kali ini, salah satu universitas negeri papan atas tanah air itu akan menyelenggarakan empat program studi jenjang strata satu (S1) di Bumi Blambangan. Empat program studi tersebut, antara lain S1 Kedokteran Hewan, S1 Budi Daya Perairan, S1 Kesehatan Masyarakat, dan S1 Akuntansi. Kapasitas masing-masing prodi 50 mahasiswa atau total 200 mahasiswa. Nah, pihak Unair menyosialisasikan rencana penyelenggaraan prodi Unair Banyuwangi tersebut kepada perwakilan siswa tingkat SMA/ sederajat asal seantero Banyuwangi kemarin (28/4). Sosialisasi yang digelar di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, itu juga dihadiri Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Dwi Yanto, kepala UPTD Pendidikan se-Banyuangi, dan kepala kesiswaan SMA dan Madrasah Aliyah se-Banyuwangi n Baca Unair...Hal 39
Kampus ampus mpus Unair mpus U ir Banyuwan Bany Banyuwangi Banyuw wan w an an Mulai beroperasi: Tahun akademik 2014-2015 Kapasitas: 200 mahasiswa (50 mahasiswa/prodi)
Program Studi: n S1 Kedokteran Hewan n S1 Budidaya Perairan n S1 Kesehatan Masyarakat n S1 Akuntansi
GALIH COKRO/RaBa
SOSIALISASI: Plt Kadispendik Banyuwangi Dwi Yanto, Sekkab Slamet Kariyono, dan Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Unair Tjitjik Srie Tjahjandarie, di Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin.
Nanda Sofiana Fahrosi, Peringkat I Try Out UAS SD Jawa Pos Radar Banyuwangi
Pagi-Siang Bimbingan, Malam Belajar Cukup Dua Jam Saat kita merasa puas atas pencapaian yang telah diraih, saat itu pula kita mulai tertinggal. Prinsip tersebut dipegang teguh Nanda Sofiana Fahrosi, 13. Berhasil merengkuh Peringkat I try out UAS SD, dia justru semakin giat belajar. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi SUASANA ceria begitu terasa di halaman SDN 4 Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, pagi itu (28/4). Kala itu tampak puluhan bocah asyik bermain menghabiskan waktu istirahat sekolah.
Kami sengaja datang ke sekolah yang berlokasi tak jauh dari kawasan pabrik kertas PT. Kertas Basuki Rahmat (PT. KBR) di Jalan Budiono, Banyuwangi, itu untuk bertemu dan mewawancarai Nanda Sofiana Fahrosi, 13. Sebab, pelajar yang satu itu baru saja dinobatkan sebagai peraih peringkat pertama try out UAS SD yang diselenggarakan Jawa Pos Radar Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Kami pun mendatangi ruang guru untuk meminta izin mewawancarai Nanda. Setelah memperkenalkan diri, kami dipertemukan dengan siswa kelas enam yang belakangan be rasal dari Jalan Karimunjawa, Gang Belimbing, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, tersebut.
SIGIT HARIYADI/RaBa
BANGGA: Nanda Sofiana membawa piagam penghargaan try out UAS SD Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Sekilas tidak ada yang istimewa dari sosok Nanda. Penampilan putri tunggal pasangan suami istri (pasutri) Abdul Rohim dan Susiana itu sama seperti kebanyakan anak seusianya. Seraya tersenyum, bocah yang pagi itu mengenakan seragam pu tih-merah, rambut sebahu dikepang dua, sepatu hitam, kaus kaki warna putih, bocah berkulit sawo matang, itu menghampiri kami yang menunggunya di ruang guru. Di balik penampilannya yang sederhana, ternyata rasa percaya diri Nanda cukup tinggi. Saat ditanya kiat yang dijalankan hingga berhasil merengkuh prestasi mentereng tersebut, dengan sigap dia menjawab, kunci kesuksesan yang dia raih adalah giat belajar n
45 orang lolos seleksi administrasi anggota KPU Selamat berebut lima kursi secara fair dengan semangat 45
Heboh kambing berkelamin ganda di Besuki Inilah yang disebut kambing Hudson
Baca Pagi-Siang...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
Jawa Pos
Selasa 29 April 2014
MENUJU PARLEMEN R A D A R
31
B A N Y U W A N G I
Caleg Terpilih dengan Perolehan Suara Besar Pemilu 2014 (3-habis)
Dukungan Suara Dua Caleg Incumbent Melorot, Lima Meroket Calon anggota legislatif (caleg) incumbent yang lolos kembali ke gedung DPRD, ada yang suara dukungan meningkat tajam dan ada pula yang melorot dibanding Pemilu 2009 lalu. Walau suaranya melorot, tapi masih bisa bertahan di atas 5.000 suara. CALEG dengan perolehan suara tertinggi pada Pemilu 2009, Ficky Septa Linda, dukungan suara pada
FICKY SEPTALINDA 6.230 Suara
pemilu 2014 lebih kecil daripada pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2009, kader PDI Perjuangan yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) V itu meraih 6.394 suara. Sementara itu, pada pemilu tahun ini, suaranya melorot jadi 6.230. Selain Ficky, kader PDIP lain bernama Made Swastiko perolehan suaranya mengecil. Pemilu 2014, kader PDIP yang maju sebagai caleg dari dapil II itu hanya memperoleh 5.370 suara. Pada pemilu lima tahun silam, Made sukses meraih dukungan personal hingga 5.833 suara. Jika Ficky dan Made suara anjlok,
MADE SWASTIKO 5.370 Suara
tidak dengan kader dan caleg PDIP dapil I Heksa Sudarmadi. Pada pemilu sebelumnya, Heksa hanya memperoleh dukungan 4.302 suara, tapi pada pesta demokrasi tahun ini suara dukungan Heksa meroket menjadi 5.909. Perolehan suara dukungan Heksa hampir meningkat di semua kecamatan dapil I yang meliputi Kecamatan Banyuwangi, Giri, Glagah, Licin, Kalipuro, dan Wonsorejo. Pada Pemilu 2009, suara dukungan Heksa terkonsentrasi di Kecamatan Banyuwangi dan Glagah. Dua caleg incumbent PKB dapil
HEKSA SUDARMADI 5.909 Suara
III, Zainal Arifin Salam dan Hj. Ana Annisa, termasuk caleg terpilih yang suaranya meningkat cukup signifikan. Sebelumnya, Arifin hanya dapat 3.350 suara dan Hj. Ana 2.739 suara. Pada pemilu 9 April lalu, suara dukungan Zainal meningkat drastis jadi 5.951 suara dan Hj. Ana 5.406 suara. Arifin mengaku tidak memiliki trik khusus untuk mendongkrak perolehan suaranya. Ketua Komisi Pembangunan DPRD itu mengaku hanya menyapa dan menyentuh semua kalangan melalui silaturahmi secara rutin. “Ini buah silaturahmi dengan masyarakat. Tidak hanya
ZAINAL ARIFIN S 5.951 Suara
mau pemilu, sepanjang tahun saya rutin silaturahmi dengan masyarakat,” kata Arifin. Dalam kegiatan silaturahmi itu, Arifin mengaku tidak membedakan masyarakat yang menjadi tokoh dan masyarakat biasa. Arifin mengaku tidak peduli dengan siapa silaturahmi itu dilakukan. “Tokoh atau rakyat jelata, saya bangun silaturahmi secara rutin. Saya tidak mau pilih-pilih dalam kegiatan silaturahmi,” jelasnya. Hal yang sama juga terjadi pada caleg PKB dapil I A. Taufiq. Dukungan suara politisi asal Kecamatan Wongsorejo itu naik menjadi 5.740
Hj. ANA ANISA 5.406 Suara
45 Orang Lolos, 11 Kandas Seleksi Administrasi Anggota KPU Rampung BANYUWANGI - Tim seleksi (timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi berhasil menyelesaikan proses seleksi administrasi kemarin (28/4). Dari 54 orang (bukan 57 seperti yang diberitakan sebelumnya, red), sebanyak 43 orang dinyatakan lolos seleksi administratif. Selanjutnya, 43 orang yang lolos seleksi administratif itu berhak mengikuti seleksi tes tulis. 11 pendaftar tidak lolos seleksi tahap awal karena syarat administrasi tidak lengkap. Sebagian besar pendaftar tidak lolos seleksi administrasi karena tidak melampirkan surat keterangan tidak pernah tersangkut pidana dari Pengadilan Negeri (PN). Selain itu, fotokopi ijazah terakhir yang dilampirkan tidak dilegalisasi instansi berwenang. “Tim sudah melakukan penelitian kelengkapan syarat administrasi. Sebanyak 45 orang dinyatakan memenuhi syarat administrasi,” ungkap Ketua Timsel anggota KPU,
RAMADA KUSUMA/RaBa
PELAYANAN: Dua staf sekretariat tim seleksi anggota KPU Banyuwangi menerima berkas pendaftaran pelamar beberapa waktu lalu.
dr. Taufiq Hidayat. Ketua Pokja seleksi anggota KPU Febri Nugroho Wibisono menambahkan, sesuai syarat yang ditetapkan timsel, fotokopi ijazah terakhir yang dilampirkan harus dilegalisasi instansi yang berwenang. Syarat itu sifatnya mutlak dan harus dipenuhi semua pelamar anggota KPU. Karena syarat itu bersifat mutlak, maka calon yang melampirkan salinan ijazah tapi tidak dilegalisasi, secara otomatis ti-
dak bisa mengikuti seleksi tahap berikutnya. Begitu juga dengan surat keterangan tidak pernah tersangkut pidana. Kata Febri, syarat itu wajib dilampirkan. Hanya saja, syarat itu bisa disusulkan asalkan ada surat keterangan dari PN bahwa surat yang dimaksud belum selesai. “Surat keterangan tidak pernah dipidana dari pengadilan bisa disusulkan kalau belum selesai,” jelas Febri. Lima komisioner KPU termasuk dalam 45 pendaftar yang
dinyatakan lolos administrasi. Selain lima anggota KPU, dua anggota Panwaslu Rorry Disrino Purnama dan Lilik Muslikah juga lolos seleksi administrasi. Selain itu, ada nama mantan anggota Panwas Pemilu Kepala Daerah 2010 A. Holili, mantan anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Tukidji Faiz yang dinyatakan lolos. Beberapa anggota PPK Pemilu 2014, seperti anggota PPK Banyuwangi Moh. Firdaus Y. dan Ketua PPK Kalipuro Istupik juga ikut
Laporan Politik Uang Eddie Tidak Cukup Bukti BANYUWANGI - Dua kasus dugaan politik uang yang dilaporkan kepada Panitia Pengawas Pemilu (Pemilu) Banyuwangi dibahas dalam rapat pleno sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) kemarin (28/4). Dua kasus itu adalah temuan 900 paket beras di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, dan laporan politik yang dilakukan caleg Partai Golkar DPR RI Eddie Budi Prabowo dan caleg DPRD Jatim Yudha Pranaya Mahardika di Kecamatan Srono dan Kecamatan Kalibaru. Dalam rapat yang dihadiri aparat polres dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi itu, Panwas membeberkan dua kasus dugaan politik uang itu. Tidak hanya dibahas, dua kasus itu juga diputuskan tidak lanjut pada proses pidana pemilu karena tidak ditemukan alat bukti yang cukup. Anggota Panwaslu Totok Hariyanto mengatakan, temuan beras 900 paket itu diputuskan tidak lanjut karena belum dibagibagikan kepada calon pemilih. Terkait kasus itu, Panwaslu menggunakan Pasal 301 ayat (3) UU 8 Tahun 2012. “Dari kajian Panwaslu, temuan beras 900 paket itu tidak cukup bukti karena belum dibagikan,” tegas Totok. Terkait laporan politik uang yang diduga dilakukan Eddie, Panaswalu menerima empat laporan dari warga Kecamatan
Srono dan Kecamatan Kalibaru. Terkait kasus itu, Panwaslu menggunakan Pasal 301 ayat
(1) UU 8 Tahun 2012. Hanya saja, Panwaslu juga tidak bisa melanjutkan laporan itu ka-
rena tidak ditemukan bukti pelaku politik uang tersebut n Baca Laporan...Hal 39
bersaing bersama lima komisioner KPU. (c1/afi)
A. TAUFIQ 5.740 Suara
dari sebelumnya yang hanya 5.009 suara. Lumbung suara Tuafiq masih berasal dari Kecamatan Wongsorejo. Di Kecamatan Wongsorejo dia sukses mengumpulkan 4.424 suara. Caleg lain yang mendapat dukungan suara gede adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Ismoko. Perolehan suara caleg partai berlambang beringin dari dapil IV itu meroket 100 persen dari pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2009, suara dukungan untuk Ismoko hanya 3.798 suara. Namun, pada Pemilu 2014, suara dukungan Ismoko melonjak jadi 6.335 suara. (habis/c1/afi)
ISMOKO 6.335 Suara
OLAHRAGA
38
R A D A R
PERSEWANGI MUDA
Mundur dari BU, Daftarkan PM BANYUWANGI – Persewangi Muda (PM) tampaknya akan tetap mengikuti Liga Nusantara. Sebagai bentuk persiapan, klub amatir asal Bumi Blambangan itu akan menggelar seleksi. Seleksi untuk penjaringan pemain itu akan mulai digelar Sabtu mendatang (3/5). Sedianya, seleksi akan dipusatkan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Kepastian itu diutarakan ketua umum Persewangi Muda, Aliong, kemarin (28/4). ‘’Seleksi dimulai pukul 13.00 pada Sabtu dan Minggu,’’ ujarnya. Sebelumnya, Aliong sempat mengisyaratkan PM batal berkiprah di Liga Nusantara. Dia memilih ALI NURFATONI/RaBa membangun tim bersama Aliong Banyuwangi United (BU). Di BU, dia menjadi asisten manajer. ‘’Saya mengundurkan diri sebagai asisten manajer di BU,’’ terangnya. Mengenai alasannya, dia mengaku banyak pertimbangan yang membuat dirinya akhirnya memilih membangun tim sendiri bersama PM. Meskipun, sejak menjadi asisten manajer di BU, sudah cukup pengorbanan yang dia lakukan. ‘’Soal itu tidak jadi masalah,’’ katanya, saat disinggung mengenai anggaran yang sudah dikucurkan untuk BU. Sebagai bukti ikut berkompetisi, PM sudah mendaftarkan diri ke PSSI Jawa timur sebagai penyelenggara ajang tersebut. ‘’Kita sudah daftar. Kemarin, pendaftaran terakhir,’’ sebut pengusaha aksesoris telepon seluler itu. Setelah pendaftaran rampung, pihaknya langsung bergerak untuk membangun tim yang solid. Untuk seleksi, PM menggaet Ribut Santoso yang dikenal jeli dalam memilih pemain muda. ‘’Kita utamakan pemain muda kelahiran 1994 atau 1995,’’ tandas Aliong. (ton/als)
Jawa Pos
Selasa 29 April 2014
B A N Y U W A N G I
Viky Instruktur Senam Terbaik
ALI NURFATONI/JP-RaBa
SEMRINGAH: Viky (dua dari kiri) bersama para juara senam menunjukkan piala di Graha Sport Center Genteng Minggu (27/4) lalu.
GENTENG – Ratusan peserta mengikuti lomba senam di Graha Sport Center Genteng. Setiap peserta antusias mengikuti ajang yang digeber Minggu (27/4) tersebut. Tak ayal, persaingan antar peserta pun berlangsung ketat. Ada beberapa kategori yang dilombakan dalam ajang yang digagas Asosiasi Instruktur Senam Banyuwangi (AISBI) itu. Antara lain senam bersama, Mix impact 35TH ke bawah pemula, Mix Impact 35 TH ke atas pemula, Body Language (BL), dan dangdut oplosan. Namun, ada kategori lomba paling bergengsi, yaitu kelas instruktur antar sanggar. Pada kategori ini, Viky dari Banyuwangi menahbiskan diri sebagai yang terbaik dengan menjadi juara pertama. Sedangkan, juara kedua dimenangkan Yuly dari Sukorejo, dan disusul juara ketiga Eva dari Banyuwangi. Ketua panitia, Endang mengungkapkan, ajang tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap pentingnya kesehatan tubuh. Dengan senam, masyarakat bisa hidup lebih memiliki kualitas. ‘’Untuk bisa hidup sehat tidak perlu mahal,’’ katanya. Dia menjelaskan, jika ajang tersebut merupakan rangkaian dari ulang tahun AISBI ke-9. Lomba tersebut diikuti peserta dari instruktur sanggar se-Banyuwangi. ‘’Selamat kepada pemenang, menang sportif dan kalah pun secara terpuji,’’ tandasnya. (ton/als)
KESEHATAN Cegah DBD, Latih Pemantau Jentik
PUSKESMAS KABAT FOR RaBa
LINTAS SEKTORAL: Muspika Kabat melakukan penandatanganan saat deklarasi Desa ODF di Pondok Nongko.
Puskesmas Kabat Luncurkan Gerakan Jumat SMS KABAT - Ini adalah inovasi terbaru dari Puskesmas Kabat guna meningkatkan mutu standar pelayanan kesehatan. Yaitu Gerakan Jumat SMS (GJS). Program ini telah di-launching pekan lalu. Dalam program ini, nantinya tim kesehatan yang dipimpin Kepala Puskesmas Kabat mengadakan blusukan ke daerah-daerah wilayah kerja Puskesmas Kabat. Acara blusukan itu digelar tiap Jumat minggu ke-2 dan ke-4. Tujuannya untuk mencari data-data tentang epidemologi penyakit. Di samping mencari data, Tim Puskesmas Kabat juga memberikan penyuluhan dan paparan secara langsung ke masyara-
kat sekitar, juga mendengar keluhan tentang penyakit beserta permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kabat. Selain Gerakan Jumat SMS, Puskesmas Kabat juga mendeklarasikan Desa ODF di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat. Acara tersebut dihadiri Muspika Kabat, yang kemudian turut serta membangun pola hidup sehat dengan menginformasikan melalui program GJS, dan turut serta menandatangani dukungan percepatan Desa ODF Pondok Nongko. Penandatanganan itu dilakukan secara bersama-sama oleh Camat Kabat, Kepala Puskesmas Kabat, ketua NU,
Ansor, Muslimat, PKK, BPD, dan BPPK (Badan Penyantun Puskesmas Kabat). Melalui program GJS, Tim Puskesmas Kabat mengirim SMS yang nantinya akan disampaikan kepada lintas sektoral (camat, perangkat desa,Toga/ Toma, BPD, ketua LPMD, beserta masyarakat Desa Pondok Nongko), dengan tema Percepatan Desa ODF. Nantinya, masyarakat juga bisa mengirim SMS ke Halo PKM Kabat 082333066997, dalam hal percepatan Desa ODF (bila ada yang akan membuat jamban kirim SMS ke PKM Kabat, yang kemudian akan ditindaklanjuti melalui CSR). (*/als)
Mencegah dan Memberantas ATM KITA mengenal ATM adalah singkatan dari Automated Teller Mechine. Mesin ini digunakan untuk mengambil uang secara instan. Di bidang kesehatan, juga dikenal istilah ATM. ATM ini merupakan sebutan untuk penyakit menular AIDS, TBC, dan Malaria. Tiga penyakit berbahaya dan mematikan ini sudah harus mendapat perhatian khusus kita semua warga Banyuwangi. Masalahnya, trio penyakit menular ini sudah memakan banyak korban. Bahkan di antaranya harus kehilangan nyawa. Dengan ditetapkannya penyakit ATM sebagai bagian dari komitmen global, maka bisa diukur seberapa besar bahaya ketiga penyakit terse-
but bagi kesehatan belum terungkap. umat manusia. Contohnya peAngka yang sakit nyakit AIDS. dan meninggal Catatan angka akibat ketiga jenis kenaikan jumlah penyakit tersebut pengidap HIV dan menunjukkan penderita AIDS di grafik peningkaBanyuwangi sungtan tiap tahunnya. guh luar biasa. Jika Padahal, ketigpada tahun 2012 anya cenderung jumlahnya mencaOleh: memperlihatkan pai 312 orang, posisi Hadi Sutoyo. fenomena “gunung terakhir tahun 2013 es”. Artinya, kasusjumlahnya sudah kasus kejangkitan dan penderita mencapai 333 orang. Terdiri yang berhasil ditemukan dan dari 313 orang pengidap HIV dikumpulkan Dinas Kesehatan dan 23 orang menderita AIDS. (Dinkes) Banyuwangi tidak Upaya yang yang dilakukan lebih dari penampakan DI per- dalam rangka pemberantasan mukaan saja. Sedangkan jumlah HIV/AIDS, selain penanganan sebenarnya yang jauh lebih penderita yang ditemukan, juga besar, masih tersembunyi dan diarahkan pada upaya pence-
gahan yang dilakukan melalui skreening HIV/AIDS. Kedua, mengenai penyakit TBC (Tubercolusis). Penyakit ini patut diwaspadai mengingat prestasinya sebagai pembunuh nomor tiga di tanah air dan di Banyuwangi ditemukan kasus TBC sebanyak 858 dengan BTA positif pada tahun 2012. Kasus-kasus kejangkitan dan kematian akibat TBC dilaporkan selalu meningkat tiap tahunnya. Ada satu rumus prevalensi yang biasa dijadikan standar WHO untuk menghitung jumlah penderita TBC di suatu negara, yakni 100-130 orang dari 100.000 orang penduduk diduga menderita TBC n Baca Mencegah...Hal 39
SEMPU - Berdasar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 581/ Menkes/SK/VII/1992 tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dalam salah satu ketetapannya tertulis bahwa upaya pemberantasan penyakit DBD dilakukan melalui kegiatan pencegahan, penemuan, pelaporan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan seperlunya, penanggulangan lain, dan penyuluhan kepada masyarakat. Berangkat dari ketetapan tersebut, Puskesmas Sempu menggelar kegiatan pelatihan juru pemantau jentik (Jumantik) bertempat di Balai Desa Sempu, Kamis (24/4) lalu. Kegiatan itu diikuti 20 peserta dari 10 dusun yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sempu. Materi pelatihan meliputi Penyakit Demam Berdarah Dengue oleh dr. Widya (dokter internship), Mengenal Aedes Aegypti dan Tugas/Peran Kader Pemantau Jentik oleh Sulistyowati, SKM (Bidang P2P Dinas Kesehatan Banyuwangi), Kebijakan Program Penanggulangan DBD oleh Poetoet Ismojo, MMKes (Koor-
PUSKESMAS SEMPU FOR JP-RaBa
BERNYALI BESI: Sebanyak 20 pelopor foto bersama Camat Sempu dan Ketua TP PKK Kecamatan Sempu.
dinator Program P2 DBD Puskesmas Sempu), dan Praktik Lapangan Pemantauan Jentik oleh Tim Pelaksana Pelatihan. Sebelum membuka acara, Camat Sempu Lukman, menekankan pentingnya keberadaan Jumantik. “Karena di tangan merekalah kasus DBD di wilayah Sempu bisa ditekan dan kalau mungkin ditiadakan sama sekali,” katanya. Masih menurut Lukman, para kader yang dilatih harus selalu berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Sempu dan segera berkoordinasi bila mengetahui adanya kejadiankejadian yang mengarah pada kasus DBD. “Lebih-lebih cuaca sekarang lagi tidak bersahabat karena setiap hari turun hujan,” imbuh Lukman.
“Diharapkan, semua kader yang dilatih pada nantinya mampu dan mengerti tentang peranannya dalam hal pemantauan jentik, bimbingan/penyuluhan kepada masyarakat dan keluarga agar terhindar dari penyakit DBD,” ujar Poetoet Ismojo, MMKes, ketua tim pelaksana pelatihan. Dalam kesempatan yang sama, kepala Puskesmas Sempu Hadi Kusairi mencanangkan suatu gerakan yang diberi nama Bernyali Besi (Berantas Nyamuk Lingkungan Bersih Sehat dan Indah), sekaligus mengukuhkan 20 kader yang dilatih menjadi Pelopor Bernyali Besi. ”Hidup terasa bermakna jika kita bermanfaat bagi sesama,” pungkas Hadi Kusairi. (*/als)
Apotek Cahaya Layani Obat Faskes Primer Lengkap dan Satusatunya di Genteng GENTENG - Peserta BPJS Kesehatan mendapatkan kemudahan akses pelayanan obat. Karena kini Apotek Cahaya bisa melayani kebutuhan obat pasien BPJS di Faskes Tingkat Primer. Apotek Cahaya yang sudah menjalin kerjasama dengan Inhealth sejak tahun 2009. Di era BPJS mulai tahun 2014 ini juga mendapat kepercayaan untuk melayani resep obat dari Dokter Keluarga Faskes Primer BPJS Kesehatan. Dokter Keluarga BPJS yang sudah bekerjasama dengan Apotek Cahaya adalah dr. Boediarso dan dr. Soegeng Hery Priyanto, MMRS. Fauziyah Riza, S. Farm, Apt, Apoteker Pengelola Apotek Cahaya mengatakan, Apotek Cahaya siap mengembangkan kerjasama dengan Faskes tingkat primer lainnya. Baik klinik, dokter keluarga ataupun puskesmas yang belum mempunyai a p o t e k u nt u k p e l aya na n obat dan alat kesehatan bagi
RSAH FOR JP-RaBa
LAYANAN PRIMA: Asisten Apoteker Apotek Cahaya sedang memberikan penjelasan tentang aturan minum obat kepada keluarga pasien
peserta BPJS. Hal ini demi mensupport program BPJS Kesehatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang telah menjadi peserta BPJS baik secara mandiri maupun dibayarkan oleh pemerintah. Sesuai PP 12 Th. 2013 pasal 30 ”Faskes Rawat Jalan yang tidak memiliki sarana penunjang, wajib membangun jejaring dengan Faskes penunjang untuk menjamin ketersediaan obat, bahan medis habis pakai dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan,” lanjut Fafa, sapaan karib apoteker ini. dr. Soegeng Hery Priyan-
to, MMRS sebagai Dokter Keluarga BPJS Kesehatan menyampaikan manfaat kerjasama dengan Apotek Cahaya. Yaitu dapat lebih meningkatkan cakupan layanan obat karena kebutuhan obat-obat mahal, khususnya obat kronis untuk program rujuk balik dapat dengan mudah didapatkan di Apotek Cahaya. Sehingga mengurangi resiko investasi besar dan menghindari kadaluarsa obat. Di samping itu harga obat lebih ekonomis karena mengacu harga E Catalog dan Daftar Plafond Harga Obat (DPHO) n Baca Apotek...Hal 39
40
RADAR SITUBONDO R A D A R
Jawa Pos
Selasa 29 April 2014
B A N Y U W A N G I
Bertengkar, Adik Ipar Ditebas Celurit
Edy Supriyono/RaBa
ANEH TAPI NYATA: Kambing berkelamin ganda milik Abdur Rasyid.
Heboh Kambing Berkelamin Ganda BESUKI - Apa jadinya jika ada kambing berkelamin ganda? Itulah yang terjadi di Dusun Pasar Kojuk, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Seekor kambing milik Abdur Rasyid memiliki kelamin jantan dan betina. Yang makin membuat menarik, kepemilikan kelamin ganda ini ternyata berpengaruh terhadap perilaku sang kambing yang juga ganda. “Jika berkumpul dengan kambing betina, kambing saya ini berperilaku seperti pejantan,”
terang Abdur Rasyid. Demikian sebaliknya, jika berkumpul dengan kambing pejantan, kambing aneh itu berperilaku seperti kambing betina. “Umurnya masih lima bulan,” imbuh pria berumur 48 tahun tersebut. Menurut Abdur Rasyid, kambing “bencong” tersebut beli kepada salah satu pedagang kambing di Pasar Hewan Besuki. Dia tidak pernah menyangka hewan yang dibelinya tersebut memiliki kelamin ganda. Awalnya, Abdur Ra-
syid mengira kambing yang dibelinya itu berkelamin jantan. “Saya baru tahu setelah sampai di rumah. Ternyata berkelamin ganda; ada jantan dada betina,” terangnya seraya menunjuk kelamin kambingnya yang dimaksud. Awalnya, dia mengaku agak kecewa dengan pedagang kambing yang tidak memberitahukan tentang kelainan kambing yang dia beli. “Namun, tetap saya pelihara karena kambing ini unik,” imbuhnya. (pri/c1/als)
SITUBONDO - Suparman, 23, warga Desa Kumbangsari, Kecamatan Jangkar, Senin (28/4) kemarin harus dilarikan ke RS dr. Abdoer Rahem Situbondo. Penyebabnya, dia menjadi korban pembacokan yang dilakukan kakak iparnya sendiri, Sugiyanto, 50. Informasi yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, aksi pembacokan terjadi sekitar pukul 10.30. Saat itu, Sugiyanto bertemu Suparman di perkebunan tebu Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar. Keduanya cekcok mulut. Konon, cekcok itu dipicu masalah tanaman jagung. Suparman menduga Sugiyanto memotong tanaman jagung miliknya. Setelah terlibat perang mulut, Suparman mengayunkan kakinya ke wajah Sugiyanto. Mendapat perlakuan semacam itu, Sugiyanto tak diam. Dia membalasnya dengan mengayunkan celurit di tangan kanannya. Menerima serangan senjata tajam, Suparman menangkis. Senjata tajam tersebut pun melukai tangan Sugiyanto. “Korban mengalami luka bacok cukup serius di kedua tangannya, karena saat dibacok berusaha menangkis. Korban dilarikan ke rumah sakit karena darahnya terus mengucur,” terang Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto Melihat kondisi sang adik ipar cukup parah, Sugiyanto memilih melarikan diri ke rumahnya. Celurit yang digunakan membacok Suparman dibuang di perke-
Edy supriyono/RaBa
KORBAN PEMBACOKAN: Suparman dilarikan ke RS dr. Abdoer Rahem Situbondo.
bunan tebu tersebut. Namun, berselang beberapa saat setelah kejadian, polisi berhasil menangkap Sugiyanto di rumahnya. Selain itu, polisi juga berhasil menga-
mankan barang bukti (BB) berupa celurit yang dibuang pelaku. Guna memudahkan proses penyidikan, pelaku kita amankan di sel mapolres,” ujar Sunarto. (pri/c1/als)
Jawa Pos
Selasa 29 April 2014
BERITA UTAMA R A D A R
Dijagal Malam Hari, Dikubur Dini Hari n LEHER... Sambungan dari Hal 29
Penuturan Kapolres Yu suf, itu sesuai pengakuan tersangka. Kepada polisi, Abdul Ro syid mengaku pisau yang digunakan menggorok Eni sudah dipersiapkan Syaiful dari rumah. Syaiful bertindak sebagai eksekutor pertama dalam aksi tersebut. Namun, usaha memisahkan tubuh korban dan kepalanya berlangsung tidak mulus. Tersangka kesulitan memotong kepala korban. Hal ini menyebabkan kedua pelaku bergantian memenggal kepala korban. “Saya yang pertama, kemudian sampai selesai itu dilanjutkan Syaiful,” ujar Rosyid.
Sementara itu, Syaiful membenarkan keterangan bahwa leher Eni digorok menggunakan pisau yang dia bawa. Usai melepaskan kepala dengan badan, Syaiful meletakkan kepala korban di sebelah badannya. Meski berhasil melepas kepala korban, keduanya tidak langsung mengubur jasad Eni. Mereka menunggu waktu yang pas untuk mengubur jasad kor ban. Rencana keduanya, jasad Eni akan dikubur dini hari. Sambil menunggu dini hari, kedua tersangka menutup tu buh korban dengan tanah seadanya dan semak belukar. Menjelang subuh, barulah keduanya kembali ke jurang tersebut sambil membawa cangkul untuk mengubur korban.
Ternyata tanah yang dicangkul keras. Merasa tidak berhasil, keduanya langsung menguruk jasad korban dengan tanah dan semak belukar. Soal alasan mem bunuh dan menggorok leher korban, Syaiful memiliki pe ngakuan tersendiri. “Saya jengkel sama Eni,” akunya. Selama ini, Syaiful dan Eni merupakan pasangan kekasih. Eni yang diketahuinya hamil dua bulan itu mengajaknya pergi (minggat). Ajakan itu rupanya membuat korban dan Syaiful cekcok. Akhirnya Syaiful yang tidak kuat dengan ke lakuan korban berinisiatif mengakhiri hidup kekasih yang telah dipacari lima bulan terakhir itu. Lalu, bagaimana dengan Rosyid. Pemuda itu mengaku ha-
39
B A N Y U W A N G I
nya membantu temannya. Dia mengaku tengah kalut lantaran bertengkar dengan orang tuanya. Makanya saat mendapat ajakan Syaiful menghabisi Eni, Rosyid hanya meng angguk karena didasari rasa pertemanan dan kasihan kepada Syaiful. Dalam kasus tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa dua buah cangkul, sebilah pisau, kalung milik korban, dan sebuah motor milik Syaiful. Polisi juga terus menyelidiki kemungkinan unsur perencanaan dalam perkara tersebut. Selain itu, kepolisian juga mendalami kemungkinan pelaku dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dan Perempuan. Itu karena korban masih di bawah umur. (nic/c1/bay)
Diharapkan kian Banyak Pilot dari Banyuwangi n PILOT... Sambungan dari Hal 29
Kepala Urusan (Kaur) Tata Usaha LP3 Banyuwangi, Quirina AP Mintje mengatakan, pendaftaran tiga angkatan yang tersisa dibuka pada gelombang kedua Juli mendatang. “Minat masyarakat sangat tinggi. Pada pendaftaran tahap I, jumlah pendaftar mencapai 80 orang. Warga asal berbagai daerah di tanah air sengaja datang ke Banyuwangi untuk mendaftar LP3 Banyuwangi. Pada tahap II, kemungkinan pendaftar akan semakin membeludak karena saat itu banyak fresh graduate,” ujarnya.
Selain membuka pendaftaran bagi calon siswa LP3 Banyuwangi, imbuh Quirina, pihaknya juga melayani pendaftaran sekolah di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Per hubungan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Pendaftaran tersebut dibuka untuk pendidikan matra darat, laut, dan udara. “Pendaftaran dilayani di Banyuwangi. Pendidikan dan latihan (diklat) dilakukan di lokasi sekolah yang di pilih, misalnya di Medan, Palembang, dan lain-lain. Sementara itu, LP3 Ba nyuwangi diperkirakan akan me-
luluskan angkatan pertama yang merupakan kelanjutan dari Akademi Teknik Keselamatan Pe nerbangan (ATKP) Surabaya Juli Mendatang. Yang lebih mem bang gakan, salah satu pilot yang lulus tersebut berasal dari Banyuwangi. “Per November 2013, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No mor 73 Tahun 2013, kita (LP3 Banyuwangi, Red) sudah berdiri sendiri. Perkiraan bulan Juli kita meluluskan angkatan pertama. Diharapkan, ke depan semakin ba nyak orang Banyuwangi yang lulus menjadi pilot,” pung kasnya. (sgt/c1/ bay)
Diduga Hanyut Terbawa Arus n WARGA... Sambungan dari Hal 29
“Kita sudah koordinasi dengan masyarakat di sana agar membantu mencari kepala korban,” kata Kapolres Yusuf kemarin (28/4). Saat ditemukan Sabtu (26/4) lalu, jasad Eni memang tanpa kepala. Badannya membusuk karena sudah lama terendam air. Berdasar pengakuan ter-
sangka, mayat korban ditimbun tanah seadanya dan semak tidak jauh dari sungai. Meski arus sungai tidak terlalu kencang, karena hujan turun sangat deras, badan beserta kepala korban yang terpisah pun hanyut. Berdasar pengakuan tersangka Syaiful dan Rosyid, setelah dipenggal, kepala korban langsung diletakkan di samping tubuh korban. Kedua tersangka juga mengomentari terkait
hilangnya kepala korban. Menurut mereka, bisa jadi disebabkan air sungai yang cukup deras belakangan ini. “Kan sempat hujan, mungkin kepalanya hanyut bareng sama badannya saat air sungai besar,” ujar Syaiful saat diperiksa polisi di Mapolres Banyuwangi kemarin. Menurut tersangka, tin dakan sadis itu didasarkan atas sikap cerewet korban. Sekadar
diketahui, Eni Mar fuah yang menjalin kasih dengan Syaiful itu meminta pertanggungjawaban. Eni diketahui tersangka sudah hamil dua bulan. Korban yang masih duduk di bangku madrasah tsanawiyah itu mengajak pacarnya minggat. Tetapi, ajakan itu ditolak karena ter sangka masih berstatus pelajar. “Dia maksa saya minggat. Saya nggak mau karena masih sekolah,” ujar Syaiful. (nic/c1/bay)
Enam Dosen Tetap Setiap Prodi n UNAIR... Sambungan dari Hal 29
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Unair, Tji tjik Srie Tjahjandarie menga takan, penyelenggaraan pro di Unair di Banyuwangi merupakan kepercayaan dari Kemendikbud. Karena sudah tugas negara, Unair harus melaksanakan mandat tersebut. “Surat mandat dari Dirjen Dikti terbit tanggal 21 Maret 2014. Artinya, secara resmi Unair sudah diberi mandat membuka prodi di Banyuwangi,” ujarnya. Dikatakan, mulai tahun akademik 2014-2015 Unair akan membuka empat prodi di Banyu wangi. Penyelenggaraan pro di tersebut disesuaikan kebutuhan masyarakat dan potensi kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Prodi kedokteran he wan dilandasi kenyataan bahwa Banyuwangi merupakan wilayah agraris. Prodi budi daya pe rikanan dilatarbelakangi garis pantai Banyuwangi yang sangat panjang. Prodi kesehatan masyarakat dimaksudkan mencetak manager puskesmas yang
andal. Sementara itu, pembukaan prodi akuntansi dilakukan untuk mengantisipasi permintaan tenaga kerja perusahaan-perusahaan yang akan berdiri di Kampe Industral Estate Banyuwangi (KIEB). Tjitjik menambahkan, Unair siap bergerak bersama-sama masyarakat untuk membangun Banyuwangi. Dia berharap Unair Banyuwangi tidak di anggap sebagai momok atau musuh. “Kami ingin bekerja sama dengan sekolah, perguruan tinggi swasta (PTS), dan pemkab untuk bersama-sama membangun Banyuwangi,” ujarnya. Menurut Tjitjik, mekanisme penerimaan mahasiswa baru kampus Unair Banyuwangi dilakukan dengan sistem Seleksi Ber sama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tahap pertama kapasitasnya sebanyak 200 mahasiswa. “Dalam dua sampai tiga tahun ke depan kita evaluasi. Jika progress-nya sesuai standar yang ditetapkan Unair, kita akan mengembangkan prodi-prodi lain yang dibutuhkan masyarakat dan disesuaikan po-
tensi Banyuwangi,” paparnya. Ditegaskan, pendirian penyelenggaraan Unair Banyuwangi merupakan pe rintah Kemendikbud. Berdasar konfirmasi dari Kemendikbud, imbuh Tjitjik, Unair merupakan salah satu perguruan tinggi unggul di tingkat nasional, sehingga harus bisa mendiseminasikan akses pendidikan dan mutu pendidikan tinggi di daerah yang mempunyai komitmen yang bagus di bidang pendidikan dan kesehatan. “Banyuwangi dipilih lantaran Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merupakan salah satu dari segelintir bupati yang memiliki komitmen sangat bagus dalam membangun daerahnya, termasuk membangun sumber daya manusia (SDM) di Banyuwangi,” cetusnya. Alasan lain, Banyuwangi belum memiliki universitas negeri. Kabupaten ujung timur Jawa ini se belumnya hanya memiliki Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) yang merupakan sekolah yang berorientasi pada vokasi dan loka pendidikan dan pelatihan penerbang (LP3) Banyuwangi yang lebih spesifik
pada keahlian tertentu. Masih menurut Tjitjik, empat prodi yang akan diselenggarakan di Banyuwangi itu memiliki prodi induk di Surabaya. Prodi di luar domisili yang diselenggarakan di Banyuwangi memiliki kode tersendiri pada laman SBMPTN. Dia menegaskan, Unair sudah mengajukan minimal enam dosen tetap untuk setiap prodi di Banyuwangi. Sementara itu, Plt Kadispendik Dwi Yanto mengatakan, sosialisasi kemarin digelar agar siswa lulusan SMA tahun 20132014 mengetahui prosedur dan tata cara pendaftaran kuliah secara online. “Unair kampus Ba nyuwangi benar-benar terdaftar dan tercatat dalam SBMPTN tahun akademik 2014-2015,” kata dia. Sekkab Slamet Karyono menambahkan, masyarakat Banyuwangi patut berbangga lantaran saat ini Banyuwangi telah memiliki tiga perguruan tinggi ne geri (PTN). Dia berharap, Unair Kampus Banyuwangi dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat Bumi Blambangan. (sgt/c1/bay)
Ditangkap saat Berduaan dengan Pacar n EMBAT... Sambungan dari Hal 29
Aksi kejahatan yang dilakukan tersangka tersebut terjadi pada Sabtu (26/04). Sekitar pukul 21.30, tersangka yang selama ini sudah menjalin hubungan asmara dengan korban mengirim pesan singkat melalui hand phone (HP). Tersangka menanyakan keberadaan korban. “Korban menjawab ada di ru-
mah. Tersangka pun langsung beraksi,” terangnya. Tersangka yang sudah membawa kunci duplikat mendekati motor Honda Beat yang sedang diparkir di teras rumah. Motor milik korban itu dibawa kabur ke Kecamatan Purwoharjo. “Korban dan keluarga tidak tahu bahwa yang mengambil motor itu tersangka,” jelas kapolsek. Pencurian motor ini terungkap saat tersangka datang ke rumah
pacarnya kemarin malam. Saat datang, pemuda tersebut seolah tidak tahu bahwa pacarnya baru kehilangan motor. “Datang dengan santai dan pura-pura tidak tahu berita pencurian motor itu,” katanya. Tetapi, ternyata ada warga yang mengetahui bahwa pelaku pencurian motor itu adalah tersangka. Ketika sedang asyik berduaan dengan pacarnya, tersangka langsung ditangkap warga. “Warga
lapor ke polsek, tersangka kita amankan,” cetusnya. Dalam pemeriksaan polisi, pelaku mengaku tidak hanya mencuri motor korban. Sebelumnya, motor Yamaha FIZ milik adik kandung Pury yang diminta dijualkan, ternyata oleh tersangka digelapkan. Kedua motor tersebut ada di penadahnya di Kecamatan Purwoharjo. “Tapi, dua motor itu sudah kita amankan,” ungkapnya. (azi/c1/abi)
Langganan Peringkat 10 Besar Sekolah n PAGI-SIANG... Sambungan dari Hal 29
Menurut Nanda, setiap malam dia belajar sendiri di rumah selama dua jam. “Sejak kelas empat SD, saya selalu belajar sendiri di rumah mulai pukul 18.00 sampai pukul 20.00,” ujarnya. Dikatakan, belajar di rumah dia lakukan untuk mengingat kembali pelajaran yang telah dia terima di sekolah. Padahal, selain pelajaran reguler yang berlangsung mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00, Nanda juga mengikuti pendalaman dan pengayaan materi yang digelar di sekolah. Pendalaman dan pengayaan materi itu berlangsung sebelum dan sesudah jadwal pelajaran reguler. Pada pagi hari atau sebelum jam pelajaran reguler berlangsung, Nanda dan rekan-rekannya mengikuti pendalaman materi mulai 05.30 sampai pukul 07.00. Siang hari, antara pukul 12.15 sampai pukul 14.00, dia mengikuti pendalaman ma-
SHULHAN HADI/RaBa
LENGANG: Suasana sepi terlihat di lokalisasi Gempol, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin
Bisa Merambah ke Perkampungan n WARGA MINTA... Sambungan dari Hal 32
“Beberapa waktu lalu anak-anak muda banyak yang mabuk di sawah dan botolnya dipecah di jalanan,” ungkapnya. Keberadaan lokalisasi, jelas dia, sebenarnya bisa menjadi sejenis kurungan bagi para PSK. Jika tempat itu ditutup, orang yang biasa transaksi seks akan merambah perkampungan. “Wah, kalau tidak ada perempuan itu (PSK), mereka nyasar cabe-cabean,” dalihnya. Warga lain, Ramdan mengatakan, selama
Pelaku Politik Uang Tidak Ditemukan n LAPORAN... Sambungan dari Hal 31
Totok menjelaskan, Panwaslu me nemukan dugaan politik uang di Desa Sumbesari, Kecamatan Srono, dan menerima laporan dari Kecamatan Srono dan Kalibaru. Tidak hanya mengumpulkan bukti temuan dan laporan warga, Panwaslu juga meminta keterangan beberapa saksi yang diajukan pelapor. Hanya saja, keterangan se-
didukung Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), UPTD Pendidikan, Bank UMKM Jatim Banyuwangi, dan Bank Mandiri Banyuwangi, Nanda berhak mendapatkan penghargaan berupa komputer tablet Treq 3G Basic II. “Saya berterima kasih kepada semua guru yang telah mendidik saya,” tandas siswa yang satu itu. Sementara itu, torehan manis yang diraih Nanda disambut gembira dewan guru SDN 4 Singotrunan. “Ini hadiah bagi sekolah kami yang dipersembahkan Nanda. Hadiah ini tidak ternilai harganya. Ini kebanggaan bagi sekolah. Anak didik kami bisa membuktikan sekolah pinggiran bisa bersaing dengan sekolah di kota,” kata Kepala SDN 4 Singotrunan, Anis Laswaningrum. Kasek Anis berharap, torehan manis yang di capai Nanda bisa memotivasi rekan sekelas dan seluruh adik kelasnya agar berprestasi lebih tinggi lagi. “Kami benarbenar bangga,” kata kasek yang juga peraih peringkat pertama instruktur implementasi kurikulum 2013 se-Jatim tersebut. (c1/bay)
jumlah saksi itu tidak ada yang m engarah ke keterlibatan Eddie Prabowo. Keterangan saksi memang membenarkan ada bagi-bagi uang, tapi pelakunya bukan Eddie melainkan orang lain. “Keterangan saksi tidak ada yang menunjukkan keterlibatan Eddie. Kita tidak menemukan rangkaian antara keterangan saksi dan keterlibatan terlapor,” jelas Totok. UU 8 Tahun 2012 itu, kata
Totok, memiliki sejumlah kelemahan untuk menjerat pelaku politik uang. Pelaku politik uang bisa dijerat UU 8 Tahun 2012 apabila pelakunya tim sukses atau tim kampanye parpol atau caleg. Warga yang bukan tim kampanye dan tim sukses tidak bisa dijerat UU Pemilu itu. “Kita sudah merekomendasikan persoalan itu agar Gakkumdu memberikan masukan agar UU itu dilakukan evaluasi,” tegas Totok. (c1/afi)
Sesuai Formularium Nasional n APOTEK... Sambungan dari Hal 38
Masih menurut Fafa, bahwa sesuai konsep Credentialing, Apotek Cahaya telah memenuhi persyaratan teknis yang meliputi ke lengkapan obat, SDM dan fasilitas memadai untuk bisa memberikan pelayanan obat Faskes Tingkat Primer. Saat ini Apotek Cahaya memiliki satu orang Apoteker yang stand by, dua orang Asisten Apoteker, satu orang tenaga administrasi
dan computer yang sudah online dengan BPJS. Apotek Cahaya juga menyiapkan obat yang lengkap bagi pe serta BPJS Kesehatan dan In health dari Faskes Primer sesuai Daftar dan Harga Obat yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (E Catalog dan DPHO) serta DOI (Daftar Obat Inhealth) untuk pasien Inhealth. “Obat-obat tersebut meliputi Imunisasi Dasar, Obat Kronis untuk Program Rujuk Balik serta obat-obatan lain se-
suai Formularium Nasional dan DOI,” imbuhnya. Apotek Cahaya terletak di Jl. Diponegoro No. 65 Genteng, berada di kawasan jalur protokol Surabaya-Denpasar. Sehingga akan mudah dijangkau pasien baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Buka setiap hari Senin s/d Sabtu jam 07.00 WIB sd 14.00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut tentang Apotek Cahaya dapat menghubungi Fauziyah Riza, S. Farm, Apt di Nomor Starone 0333-3006555. (*/als)
Tantangan yang Harus Diatasi n MENCEGAH... Sambungan dari Hal 38
teri. “Biar tidak jenuh, saat istirahat saya bermain dengan teman atau berbelanja di kantin sekolah,” kata dia polos. Nanda mengaku tidak menyangka akan meraih predikat sebagai peringkat pertama try out SD yang diikuti 21.700 lebih siswa SD se-Banyuwangi tersebut. Dia mengaku hanya berusaha mengerjakan seluruh soal try out yang digeber 19 Maret lalu itu sebaikbaiknya. Menjelang pengumuman peraih peringkat 1 sampai peringkat 15 pun, bocah murah senyum tersebut mengaku tidak mendapat firasat apa pun. Yang pasti, Nanda mengaku bangga dengan prestasi yang dia raih. Meski bangga, Nanda tak mau jemawa. Bocah yang sejak kelas IV SD konsisten masuk peringkat sepuluh besar sekolah itu mengaku akan terus belajar hingga cita-citanya sebagai pekerja di bidang perbankan tercapai. “Pokoknya saya akan terus belajar. Saya ingin meneruskan pendidikan hingga sarjana,” cetusnya. Sebagai peraih peringkat pertama Try Out UAS SD Jawa Pos Radar Banyuwangi yang
ini lokalisasi itu menjadi pasar bagi warga sekitar. Warga bisa menjual hasil tanaman, seperti sayuran, ke warung di tempat pelacuran tersebut. “Kami berharap tetap dibuka, petani yang pulang dari sawah biar bisa menitipkan sayuran,” ujarnya. Mantan Kepala Desa (Kades) Kaliploso Tajwid mengatakan, keberadaan lokalisasi itu tidak berpengaruh terhadap warga sekitar, terutama dalam tindakan kriminal. Warga sekitar juga tidak ada yang melakukan transaksi seks di sana. “Warga sini biasa saja, juga tidak pernah kisruh,” tegasnya. (sli/c1/abi)
Dengan rumus demikian, maka dari sekitar 1,6 juta jiwa penduduk Banyuwangi yang ada saat ini, sedikitnya 1600 orang menderita TBC. Ketiga, penyakit malaria. Kini seolah bangkit kembali dari tidurnya (re-emerging) dan memperlihatkan ke cen derungan lebih berbahaya. Terutama dengan munculnya spesies baru nyamuk penyebar malaria. Ada lima daerah reseptif dan endemis di Banyuwangi yang dianggap rawan malaria. Yak ni kawasan Wongsorejo, Kla tak, Kedungwungu, dan Sumberagung. Sejak tiga tahun terakhir selalu ditemukan kasus malaria. Meskipun kasusnya adalah import dari Sumatera, Sulawesi, Timika, dan Kalimantan. Pada tahun 2009
di temukan 15 kasus, tahun 2010 jumlah temuan merambat naik menjadi 31 kasus dan tahun 2012 ditemukan 85 kasus, walaupun tidak ada kasus yang meninggal. Itu baru ancaman dari tiga jenis penyakit. Masih ada penyakit lain yang tak kalah berbahayanya, seper ti kaki gajah (filariasis) yang memperlihatkan kecenderungan naik. Pada tahun 2012 ditemukan 1 kasus. Sehingga jumlah keseluruhan kasus filariasis sebanyak 10 orang di Kabupaten Banyuwangi. Khu sus rabies, Banyuwangi merupakan satusatunya kabupaten di wilayah Pulau Jawa yang belum terbebas sama sekali dari rabies. Sehingga menjadi suatu tantangan yang harus diatasi dalam waktu dekat. Berhasil tidaknya pencegahan dan pemberantasan berbagai pe nyakit yang mengancam ma syarakat Banyuwangi sa-
ngat bergantung pada ada tidaknya dukungan dari seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya masyarakat yang kebetulan berada di lokasi dan melakukan aktivitas yang di anggap rawan terkena serangan penyakit-penyakit tersebut. Mulai dari pola hidup yang harus lebih diperbaiki, sanitasi lingkungan wajib diperhatikan, serta perilaku seksual yang sehat,. Termasuk se tia kepada pasangan dan tidak menggunakan obat-obat terlarang. Yang paling pokok adalah bagaimana kita berjuang melawan akar berbagai persoalan tersebut, yakni kemiskinan dan kebodohan itu sendiri. Wallahu A’lam Bishowab. *) Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi