Radar Banyuwangi | 29 Desember 2014

Page 1

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SENIN 29 DESEMBER TAHUN 2014

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Tutup Tahun Proyek Belum Tuntas Kontraktor Mokong Terancam Blacklist BANYUWANGI - Tutup tahun 2014 tinggal dua hari lagi. Namun sayang, pembangunan sejumlah megaproyek di Banyuwangi ternyata belum tuntas. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (28/12), pekerjaan sejumlah proyek prestisius tersebut masih dikebut. Beberapa proyek besar itu antara lain Stadion Diponegoro, Dormitory Atlet, terminal baru Bandara Blimbingsari, Stadion di kompleks GOR Tawang Alun, dan ruang VIP RSUD Blambangan ■ Baca Tutup...Hal 35

Proyek Belum Tuntas Lewati Deadline nee 1. Stadion Diponegoro Nilai Kontrak : 4,624 miliar Sumber Dana : APBD Pelaksana : PT Cipta Karya Bagus – PT Bentang Alam Nusantara Alamat Pelaksana : Jalan Terusan Borobudur 9 Banyuwangi Waktu Pelaksanaan : 150 hari 2. Dormitory Atlet Nilai Kontrak : 5,096 miliar Sumber Dana : APBD Pelaksana : PT Istana Persahabatan Timur Alamat Pelaksana : Jalan Duren Sawit Raya, Jakarta Waktu Pelaksanaan : 130 hari 3. Terminal Bandara Blimbingsari Nilai Kontrak : Rp 35 miliar Pelaksana : PT Nindya Karya 4. Stadion GOR Tawang Alun 5. Ruang VIP RSUD Blambangan

GALIH COKRO/RABA

MOLOR: Pekerja masih menggarap terminal baru Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

GALIH COKRO/RABA

DIKEBUT: Bangunan Dormitory Atlet di Jalan Simpang Gajah Mada Banyuwangi belum selesai kemarin.

Penghargaan untuk 20 Seniman

Renden Pupus dalam Lalare Orkestra KEMARIN Dewan Kesenian Blambangan (DKB) menggelar Selametan Dino Dadine Banyuwangi kang ping 243. Sesuai namanya, acaranya sangat sederhana. Tempatnya bukan di gedung mewah. Melainkan di tempat yang sangat sederhana: Rumah Budaya Osing (RBO) di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah ■ Baca Renden...Hal 35

KUCUR

Catatan

GALIH COKRO/RABA

Oleh: SAMSUDIN ADLAWI

NGOPAI

SATIYEM

Launching Dua Album LAMA tak terdengar kabarnya, Satiyem muncul di Banyuwangi, kemarin. Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas Pemkab Banyuwangi era Bupati Ratna Ani Lestari itu ternyata punya kesibukan baru. Perempuan berjilbab itu tengah asyik dengan hobi barunya, menyanyi. Berkat hobi barunya itu, istri mantan Kepala Pengadilan Negeri Banyuwangi H. Ridwantoro itu menelurkan album beraliran pop nostalgia. Bahkan bulan Januari mendatang, Satiyem akan me-launching dua album Osing dan Indonesia popular. “Lagu unggulan pop yang sudah saya ciptakan berjudul Dewi Malam. Lagu ini diaransemen oleh Priyana Record,” ujar wanita dengan lima cucu itu. Dengan hobi menyanyi itu, sang suami memberikan hadiah berupa alat musik, organ elektronik. Hadiah diberikan saat Satiyem merayakan ulang tahun. Tentu saja, hadiah itu menambah semangat Satiyem untuk terus berkreasi menghasilkan syair lagu-lagu. “Saya bahagia memiliki istri seperti dia yang serba bisa. Apalagi mampu menghasilkan syair yang dituangkan dalam sebuah lagu,” puji sang suami, Ridwantoro. (*/aif)

PEDULI: Pelukis S Yadi K memberikan piagam kepada seniman di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin.

GLAGAH – Dalam rangka memperingati hari jadi Banyuwangi yang ke-243, Dewan Kesenian Blambangan (DKB) menggelar selametan dan penyerahan penghargaan untuk 20 seniman maupun budayawan berprestasi di Rumah Budaya Osing (RBO) di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (28/12). Selain seniman penerima penghargaan, acara tersebut juga di-

hadiri beberapa budayawan-seniman senior Banyuwangi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi M.Yanurato Bramuda yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan Choliqul Ridho juga hadir. Anggota DPRD yang juga anggota DKB, Punjul Ismuwardoyo juga menghadiri acara yang dimulai pukul 09.00 itu. Dalam acara kemarin juga ada

launching dua buku. Yang pertama buku berjudul ”Gandrung Itu Bukan Seblang” karya Fatrah Abal Buku berikutnya berjudul ”Jurnal Seblang” berisi tentang penelitian yang dilakukan oleh DKB mengenai kerajaan Macan Putih beberapa waktu lalu. Ketua DKB Samsudin Adlawi mengatakan, DKB merasa perlu menggelar acara selamatan ini ■ Baca Penghargaan...Hal 35

Antrean Truk Meluber ke Jalan Raya KALIPURO – Suasana arus penyeberangan Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, terpantau ramai kemarin (28/12). Kendaraan kecil roda empat maupun roda dua tampak menumpuk di halaman parkir pelabuhan tersebut sepanjang hari kemarin. Tidak sedikit bus dan truk juga ikut antre di halaman parkir pelabuhan kemarin. Bahkan antrean truk sampai meluber keluar ke jalan raya Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Dari pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, antrean mobil pribadi tidak tampak terlihat sampai meluber ke jalan. Truk-truk yang membawa sembako dan muatan lain justru antre di jalan raya. ”Untuk kendaraan kecil atau mobil pribadi terpantau memadati halaman parkir. Kalau antrean truk memang sampai ke jalan raya. Tadi (kemarin, Red), saya lihat antrean sampai di depan Lanal (Pankalan TNI AL) Banyuwangi,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang, Waspada Heruwanto kemarin. Waspadamengakui,aruskepadatankendaraan yang menuju Pulau Bali memang mengalami peningkatan kemarin ■

Feri di Selat Bali Minimal 1000 GT SEMENTARA itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan meninjau langsung kondisi Stasiun Kereta Api (KA) Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi Sabtu malam lalu (27/12). Menhub Jonan tiba di Bumi Blambangan dengan menumpang kapal feri dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Menurut Menhub Jonan, pelayanan penumpang KA maupun penumpang kapal feri di lintas

penyeberangan Selat Bali itu dinyatakan oke. Namun demikian, Menhub Jonan menekankan, layanan penumpang harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. “Layanan tumbuh bersama dengan kesejahteraan masyarakat, sehingga setiap saat layanan harus diperbaiki terus,” ujarnya. Menurut Jonan, pada periode tertentu, antrean kadang terjadi di Pelabuhan Ketapang ■ Baca Feri...Hal 35

Tiket KA Ludes hingga Tahun Baru

Rencana berlaku mulai : tahun 2018

BANYUWANGI – Kereta api (KA) tampaknya menjadi salah satu moda transportasi favorit warga. Setidaknya, ini terbukti dengan tren pemesanan tiket KA selama masa angkutan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015. Humas PT KAI Daerah Operasi

Baca Antrean...Hal 35 PADAT : Kendaraan antre di areal parkir Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

(Daops) IX Jember, Sugeng Trianto mengatakan, masa angkutan Natal dan Tahun Baru yang berlangsung sejak 20 Desember 2014 hingga 5 Januari 2015. Nah, selama periode tersebut, tiket KA ekonomi jarak jauh nyaris ludes dipesan ■ Baca Tiket...Hal 35

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Melihat Aktivitas ’’Manusia Kera’’ Pemasang Baliho

Tak Gentar Ketinggian, Paling Takut Hujan dan Petir ISTIMEWA

Rangkaian kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) ditandai dengan maraknya baliho agenda kegiatan di segala penjuru Bumi Blambangan. Mulyadi adalah salah satu sosok yang bertugas memasang baliho-baliho tinggi tersebut. Seperti apa aktivitasnya? DEDY JUMHARDIYANTO, Banyuwangi DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

RANGKAIAN kegiatan B-Fest ditandai dengan bertebaran baliho berukuran besar yang terpasang di beberapa titik strategis di Banyuwangi. http://www.radarbanyuwangi.co.id

BERBAHAYA: Mulyadi memasang baliho di perempatan Cungking Banyuwangi.

Namun, siapa sangka jika pemasang baliho besar itu hanya dikerjakan oleh petugas seorang diri. Dia adalah Muly-

adi, 40, warga jalan Ikan Cakalang, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi. Keberaniannya dalam me-

manjat, dan berada di ketinggian patut diacungi jempol. Betapa tidak, bapak dua anak ini memasang baliho berukuran besar mencapai 4 meter x 6 meter di atas ketinggian sekitar tujuh meter itu hanya dikerjakan seorang diri. Kalaupun ada yang membantu, mereka hanya bertugas menemani Mulyadi di bawah dan tidak ikut memanjat. “Ada satu orang teman biasanya hanya bertugas bagian melihat lurus dan tidaknya baliho,” ujar lelaki yang juga bertugas sebagai tenaga pesapon DKP Banyuwangi itu. Keberaniannya dalam menaklukkan ketinggian tersebut berawal dari pekerjaannya sebagai buruh lepas PLN sekitar lima tahun silam ■

Tutup tahun, beberapa proyek belum tuntas Daftar hitam semoga tak seperti daftar menu, ganti nama masakan tetap

Guru honorer minta gaji setara UMK Semoga jam mengajarnya juga setara jam kerja pekerja

Baca Tak Gentar...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SENIN 29 DESEMBER

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2014

Siagakan Petugas Gabungan 24 Jam PANJI - Selama operasi lilin berlangsung, petugas gabungan akan terus stanby di sejumlah pos pengamanan (Pospam). Dengan begitu, petugas yang mendapat giliran jaga harus tetap berada di pospam, mes-

ki pada saat perayaan malam tahun baru 2015 nanti. Peryataan ini disampaikan oleh Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi n Baca Siagakan...Hal 33

RENDRA KURNIA/JPRS

DEMI KENYAMANAN: Salah satu pos pengamanan yang didirikan Polres Situbondo di kawasan kota. Di pos ini personel gabungan dari sejumlah instansi berjaga-jaga selama 24 jam penuh.

Sepeda Gunung Rp 40 Juta Raib PANJI – Sepeda gunung seharga Rp 40 juta milik Abdul Wahid, raib digondol maling. Sepeda gunung merek Trancition kesayangan pria 46 tahun ini sebelumnya diparkir di halaman rumahnya, di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Data yag diperoleh wartawan Koran ini, hilangnya sepeda gunung tersebut, terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari, pada Jumat (26/12)

lalu. Sebelum hilang, seperti biasanya korban memarkir sepeda miliknya di halaman rumah yang dilengkapi dengan pagar besi. Akan tetapi pada malam itu, Abdul Wahid tidak mengunci pintu pagar. Dari situlah, kawanan pencuri diduga masuk melalui pintu pagar dan menggondol sepeda gunung milik korban Jumat dini hari. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP

Wahyudi membenarkan, insiden pencurian sepeda gunung berharga mahal tersebut. “Korban sudah melapor dua hari lalu. Saat ini petugas masih melakukan pencarian termasuk mengecek ke sejumlah lokasi,” katanya. Diduga, kawanan maling yang mengambil sepeda gunung korban sudah mengetahui bahwa sepeda pancal tersebut berharga mahal. Karenanya mereka mencari kesempatan untuk me-

lakukan niat jahatnya. “Bisa saja pelaku juga sudah mengintai lama,” ujar Wahyudi. Dijelaskan, peristiwa pencurian sepeda gunung sebenarnya juga cukup sering terjadi. Hanya saja, harganya tidak semahal kali ini. “Sebelum-sebelumnya ada laporan sepeda pancal hilang, tapi untuk kali ini harga sepedanya sangat mahal dibanding yang lain. Sampai saat ini polisi masih mencarinya,” tegasnya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat, apabila memiliki sepeda gunung dengan harga mahal, sebaiknya langsung di parkir di dalam rumah. Sebab, bisa saja kejadian yang menimpa Abdul Wahid akan terulang pada orang lain. “Barang-barang mahal, sepeda gunung atau yang lain sebaiknya jangan diletakkan di luar rumah. Lebih baik dimasukkan ke dalam rumah,” imbaunya. (rri/pri)

dr. AJENG ESHA KINANTI

Sempat Khawatir Jadi Dokter Tunggal BARU satu setengah tahun dipasrahi menjadi dokter umum di Puskesmas Panarukan, Dr Ajeng Esha Kinanti, 32, harus dipindah tugaskan ke Puskesmas Mangaran. Jika di tempat sebelumnya masih ada beberapa dokter senior yang dapat dimintai pendapat, di tempat baru ini Dr Ajeng harus berjuang sendiri n Baca Sempat...Hal 33 FOTO-FOTO: EDY S./JPRS

SWADAYA: Diskusi cagar budaya usai peresmian museum Wirabhumi.

LSM Wirabhumi Dirikan Museum Swadaya SITUBONDO – Kabupaten Situbondo akhirnya memiliki museum. Namun, yang ini bukan museum pemerintah. Tapi, museum swadaya yang didirikan oleh Wirabhumi, sebuah LSM yang konsen dalam perlindungan benda-benda cagar budaya yang ada di Kota Santri. Namanya pun diberi nama Museum Wirabhumi. Acara peresmian museum swadaya Wirabhumi dilakukan oleh Wakil Bupati Rachmad, Sabtu (27/12) lalu di Hotel Rosali. “Saya sangat mengapresiasi semangat LSM Wirabhumi untuk melindungi dan melestarikan cagar budaya di Situbondo,” ujar Wabup. Dengan demikian, Museum Wirabhumi kini merupakan museum pertama dan satu satunya yang ada di Kabupaten Situbondo. Usai peresmian dilanjutkan dengan diskusi tentang sejarah kejayaan Situbondo di masa lalu n Baca LSM...Hal 33

PEDULI CAGAR BUDAYA: Wabup Rahmad menandatangani peresmian Museum Swadaya Wirabhumi.

RENDRA KURNIA/JPRS

Mengunjungi Peternakan Sapi Perah di Desa Wonorejo, Banyuputih

Agar Tak Kelaparan, Sehari Seekor Sapi Dijatah 50 Kg Rumput

ILUSTRASI: FREDY RIZKIJPRS

Burung Tukang Bakso Disikat Maling MULYONO, seorang tukang bakso di Jalan Semeru, Kecamatan Panji bernasib hahas. Pasalnya, burung kicau kesayangan pria berumur 39 tahun itu digondol maling n Baca Burung...Hal 33 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Ada sebuah tempat yang akan menjadi salah satu potensi untuk menghidupkan Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo. Tempat tersebut menawarkan wisata perah sapi bagi pengunjungnya. FREDY RIZKI, Banyuputih ADA cukup banyak sapi di peternakan dengan luas sekitar 20 x 10 meter ini. Ukurannya masih bervariasi, ada yang terlihat besar dan ada yang sedang. Saat Jawa Pos Radar Situbondo mengunjun-

FREDY RIZKI/JPRS

SEMUA HAMIL: 38 Ekor Sapi perah yang dikirim dari Malang menghiasi peternakan di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih.

gi lokasi yang akan dijadikan lokasi wisata pemerahan susu sapi di Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo, Kecamatan Banyuputih tampak sapi-sapi ini tengah menikmati makan siangnya. Ada bertumpuk rumput yang berulang kali diisi oleh penjaga di tempat makan sapi berwarna loreng hitam putih ini. Air yang ada di sebelah tempat makan juga tampak selalu terisi penuh. Sebuah selang kecil diletakkan di dekatnya supaya dapat mengalirkan air dengan cepat. Sang penjaga kandang waktu itu, Sanen, 40, mengatakan dalam sehari satu ekor sapi dapat menghabiskan 50 kilogram rumput. Menurut Sanen, ada 38 ekor sa-

pi yang berada di kandang saat ini. Selanjutnya, masih ada dua ekor lagi yang akan dikirim dari Kabupaten Malang untuk ditempatkan ini juga. “Sesuai program pemerintah akan ada 40 ekor sapi disini,” terangnya. Untuk merawat sapi-sapi tersebut, Sanen menjelaskan bahwa ada sebuah kelompok warga yang diberi nama Maju Karya yang diberi wewenang. Kelompok Maju Karya beranggotakan 20 orang. Masing-masing orang dipasrahi untuk mengurus dua ekor sapi. Pembagian itu kata Sanen, bertujuan untuk memberikan tanggung jawab kepada masing-masing perawat agar kondisi sapi selalu terurus n Baca Agar...Hal 33 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


SITUBONDO SEKITAR Motor Dibawa Kabur Teman Facebook 28

Jawa Pos

R A D A R

PANARUKAN – Perkenalan lewat jejaring sosial facebook, membawa musibah. Seperti yang dialami Khusniah Faradillah, remaja usia 16 tahun yang tinggal di Dusun Langai, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Bagaimana tidak, sepeda motor kesayangannya dibawa kabur oleh teman yang baru dikenalnya lewat dunia maya. Data yang berhasil dikumpulkan, menyebutkan beberapa waktu lalu

pelajar SMKN 1 Panji ini berkenalan dengan seorang pria yang bernama Ega Roy di dalam akun facebooknya. Melalui media yang diminati lebih dari 70 juta warga Indonesia itu, keduanya terus saja berkomunikasi. Entah apa saja yang mereka bicarakan. Tiba-tiba, keduanya janjian untuk bertemu. Kepada korban, Ega meminta agar dijemput di jalan WR Supratman, sekitar kantor Badan Penanggulangan Bencana Da-

Senin 29 Desember 2014

S I T U B O N D O

erah (BPBD) Situbondo. Nia kemudian datang ke depan kantor BPBD dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat Nopol DK 2015 FE. Sedangkan cowok yang mengajak korban hanya menunggu korban di pinggir jalan seorang diri. Setelah keduanya bertemu, Nia diajak jalan ke Alun-alun Situbondo untuk bermalam Mingguan. Dari Alun-alun, keduanya menuju sebuah warung bakso yang ada di sim-

pang tiga Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan. Di depan warung bakso itu, pelaku sempat memberi uang sebesar Rp 35 ribu kepada korban untuk memesan bakso. Tidak disangka, pada saat korban memesan bakso, pelaku membawa kabur Honda Beat milik korban, ke arah timur. Mengetahui sepedanya dibawa kabur, korban sempat berteriak minta tolong n Baca Motor...Hal 33 NUR HARIRI/JPRS

SULTAN ANSHORI FOR RADAR SITUBONDO

Ramai:Pantai pasir putih dipadati oleh wisatawan pada hari libur panjang kemarin(28/12)

MELAPOR: Khusniah Faradillah, korban penipuan memberikan keterangan kepada polisi di Mapolres Situbondo, kemarin (27/12) malam.

NUR HARIRI/JPRS

ASIK: ratusan pengunjung terlihat mandi dan berenang di pantai Pathek, kemarin (28/12).

Pendapatan Pedagang di Tempat-tempat Wisata Naik Dua Kali Lipat Pengunjung Pantai Pathek Mulai Menyemut

BUNGATAN - Pantai Pasir Putih masih menjadi objek wisata idola di Kabupaten Situbondo. Seperti yang terlihat kemarin (28/12). Tempat yang ada di Kecamatan Bungatan tersebut, dari pagi hingga sore hari dipadati pengunjung dari dalam maupun luar kota. Keadaan ini tentu saja menjadi berkah tersendiri bagi para pekerja di tempat tersebut. Sebab, menurut mereka liburan kali ini berbeda dengan hari libur biasa. Narto, 57, warga yang menyewakan ban dan perahu di Pasir Putih, liburan kali ini ada peningkatan jumlah pengunjung. “Se-

Di hari-hari biasa, biasanya hanya mendapatkan penghasilan paling banyak sebesar Rp 100 hingga Rp 200 ratus ribu. Namun liburan kali ini bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 500 - 800 ribu setiap harinya. Alhamdulilah pendapatannya juga naik mas.” Narto, Pemilik Rental Ban

kitar 50 hingga 60 persen peningkatannya kalau liburan seperti sekarang mas,”ucap warga Klatakan tersebut. Di hari-hari biasa, Narto bisaanya hanya mendapatkan penghasilan pa-

TAMU KITA

ling banyak sebesar Rp 100 hingga Rp 200 ratus ribu. Namun liburan kali ini Narto bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 500 - 800 ribu setiap harinya n Baca Pendapatan...Hal 33

PANARUKAN - Liburan Hari Raya Natal dan jelang pergantian tahun baru, sejumlah tempat wisata di Situbondo mulai diserbu pengunjung, kemarin (28/12). Salah satunya adalah wisata Pantai Pathek, di Desa gelung, Kecamatan Panarukan. Pengunjung yang datang ke pantai utara Kota Situbondo ini, ternyata tidak hanya dipadati oleh warga Situbondo saja. Sebagian dari mereka

ada yang berasal dari Jember dan Banyuwangi. Sebagian lagi datang dari Kabupaten yang tidak memiliki laut, yaitu Bondowoso. Pengamatan wartawan Koran ini, liburan di Pathek pada akhir tahun 2014 jelang 2015 didominasi oleh orangorang yang berlibur bersama keluarga. Sementara, anak-anak remaja atau perorangan nampak sedikit. Warga yang membawa anak-anak-

Pelajar Antusias Ikut Menembak

RENDRA KURNIA/JPRS

Dikunjungi Aktifis CADAS

SITUBONDO – Sejumlah pelajar SLTP dan SLTA di se-eks Karisidenan Besuki kemarin (28/12) ikut meramaikan lomba menembak ‘Dandim Cup’. Kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Juang Kartika Tahun 2014 ini diikuti oleh sekitar 200 peserta, yang juga dari kalangan umum. Lomba Menembak dipusatkan di Lapangan Tembak Perbakin di Desa Kotakan. Ketua Lomba Menembak, Aiptu Harsono me-

nerangkan, selain membidik peserta umum, lomba menembak kali ini sengaja menitikberatkan kepada pelajar SLTP dan SLTA. Sebab, mereka diharapkan mampu tampil dalam pekan olah raga provinsi Tahun 2015 mendatang. “Jadi ini semacam rangsangan bagi atlit pemula untuk menggantikan tongkat estafet menuju prestasi unggulan ke depan,” terangnya, usai acara. Dia bersyukur, karena dalam perlombaan yang diikuti pe-

serta dari sejumlah kabupaten tersebut, atlit Situbondo bisa bersaing dengan peserta lainnya. Bahkan, atlit tembak Situbondo mampu keluar sebagai juara umum. Sebagai bentuk penghormatan, Perbakin dan KONI Situbondo memberikan perhatian khusus kepada para atlit Situbondo yang sudah mendominasi perolehan juara. Di kelas Airrifle Hunting 10 M Putra misalnya, ada Dede (juara 2) n Baca Pelajar...Hal 33

AKTIFIS cagar budaya yang tergabung dalam aliansi CADAS (Komunitas Peduli Cagar Budaya Situbondo) sore kemarin bertamu ke Kantor Biro Jawa Pos Radar Situbondo. Mereka mendiskusikan seputar aktifitas advokasi perlindungan terhadap benda-benda cagar budaya yang ada di Kota Santri. Yang menarik, komunitas leburan LSM Wirabhumi dan MPPM (Masyarakat Peduli Peninggalabn Majapahit) Timur ini dalam waktu dekat akan melakukan penelitian sebagai modal untuk menyusun buku sejarah tentang Situbondo sebagai poros maritim Asia. “Butuh waktu enam sampai tujuh bulan untuk meneliti. Yang pasti kita usahakan buku ini bisa terbit pada saat peringatan Harjakasi (Hari Jadi Kabupaten Situbondo) nanti pada Bulan Agustus 2015,” terang Mansur Hidayat, Ketua MPPM Timur. (pri)

PROBOLINGGO

Amankan Miras Berbagai Merek GENDING- Peredaran minuman keras (miras) di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Kemarin (27/12), jajaran Polres Probolinggo mengamankan 53 botol miras berbagai merek dari sebuah toko di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Puluhan miras itu dijual di toko milik Indrawati, 60, warga desa setempat. Berupa 12 botol besar anggur merah; 2 botol kecil anggur merah; 4 botol Nyupost; 4 botol besar Topi Miring; 3 botol kecil Topi Miring; dan 1 botol gepeng Topi Miring. Serta, 4 botol besar anggur putih; 5 botol besar Brendi; 3 botol Wisky; 10 botol kecil Vodka;1 botol besar vodka; dan 4 botol Asoka. Kasat Sabhara Iptu Istono mengatakan, salah satu yang menjadi perhatian serius selama Operasi Lilin Semeru 2014, peredaran miras n Baca Amankan...Hal 33

RENDRA KURNIA/JPRS

nya datang ke pantai itu kebanyakan untuk tujuan mandi di laut. Sedangkan anak-anak remaja kebanyakan hanya nongkrong di warungwarung yang berada di sepenjang garis pantai Pathek. Salah seorang pengunjung asal Bndowoso, Santoso mengatakan, dirinya sengaja berlibur ke Pantai Pathek sekeluarga n Baca Pengunjung...Hal 33

Belum Amankan Dua Pemabuk Pemukul Warga SITUBONDO – Tiga pemabuk yang melakukan pemukulan terhadap warga di Waduk Pitaloka, Desa Curah Cotok, Kecamatan Kapongan beberapa waktu lalu, hingga kini masih belum berhasil diamakan polisi. Polsek Kapongan kesulitan menangkap pelaku karena minimnya saksi. Warga sekitar menolak ketika diminta untuk menjadi saksi. ”Mungkin warga takut menjadi saksi. Itulah kesulitan kami,” terang Kapolres Kapongan, Iptu Bahtiar Teguh Santoso kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Hingga saat ini, kata Bahtiar, polisi baru berhasil mengamankan satu pelaku, yaitu Dendi,23. Warga Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan itu berhasil dibekuk polisi tidak lama setelah kejadian aksi pemukulan. ”Sedangkan kedua pemabuk yang lain masih belum ditangkap sampai sekarang,” ujar Bahtiar. Bahtiar menambahkan, saat ini pihaknya sudah mendapatkan dua saksi. Kedua saksi itu masih dimintai keterangan terkait masalah kasus tersebut. ”Dengan adanya saksi tentu akan memudahkan kami dalam melakukan penyelidikan,” ujarnya. Sehingga, dalam waktu dekat ini, pelaku pemukulan sudah bisa diamankan polisi. ”Saya yakin, beberapa hari lagi, kami bisa mengamankan kedua pelaku,” tambah Bahtiar n Baca Belum...Hal 33

JEMPOL: Dandim 0823 Situbondo, Letkol Arm Soegeng Riyadi dan Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo bersama panitia dan para atlet yunior se-eks Karisdenan Besuki, kemarin.

Tambahan Penghasilan Dikurangi PROBOLINGGO–Pemkab Probolinggo tidak mengeluarkan sanksi khusus bagi PNS yang terbukti menambah waktu libur Natal plus cuti bersama. PNS yang diketahui membolos hanya akan mendapatkan teguran. Selain itu, juga bakal ditambahi sanksi pengurangan tambahan penghasilan

dari prestasi kerja. Hal itu disampaikan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Abdul Halim pada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (27/12). “Kalau sanksi khusus tidak ada, hanya saja untuk PNS otomatis terkurangi penghasilan prestasinya. Kan dia sudah tidak masuk sehari,

apalagi lebih,” terangnya. Sanksi berat terkait disiplin akan dikenakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya yang bersangkutan setelah diakumulasi selama setahun sering membolos. Hal itu disesuaikan dengan PP 53/2010 tentang disiplin PNS n Baca Tambahan...Hal 33

Saat ini kita sudah mendapatkan dua saksi. Kedua saksi itu masih dimintai keterangan terkait masalah kasus tersebut. Dengan adanya saksi tentu akan memudahkan kami dalam melakukan penyelidikan.” IPTU Bahtiar, Kapolsek Kapongan


DAERAH SEKITAR

32

R A D A R

Jawa Pos

Senin 29 Desember 2014

B A N Y U W A N G I

SIDAK

Kapolres Blusukan ke Masjid

Hotel-Restoran harus Punya RTH

JEMBER – Inovasi Polres Jember 2015 yang termaktub dalam Jember Suwar Suwir (Suasana Warga Aman, Religius, Sahabat Wawasan Intelektual, dan Kreatif) terus disosialisasikan. Momen Jumatan kemarin, Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif blusukan ke Masjid Al Ikhlas di Gladak Kembar, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari. Kapolres memberikan ceramah pada ratusan jamaah yang sebelumnya melaksanakan salat Jum’at di masjid tersebut. ”Ada Prol Tape (polisi patroli tiap pagi dan sore), Pos Khidmat (polisi khotbah Jumat), Pos Wedang Cor (polisi-warga don candon/cangkrukan dan koordinasi), supaya istilah ini mudah diingat,” katanya. Selain itu juga ada Pos Sagita (polisi Sabtu sinergi dengan masyarakat), Pos Papuma (Polisi peduli pemuda, pelajar, dan mahasiswa), Pos Jagung (Polisi peduli pekerja dan pengangguran), Pos Perwira (Polisi peduli pariwisata dan dunia kreatif ), Pos Purna (Polisi peduli perempuan dan anak) dan Jempol (Jember Police Online). Program Pos Khidmat ini sendiri, sebelumnya, telah disosialisasikan di beberapa masjid. Namun kegiatan ini akan terus diadakan dari masjid ke masjid pada setiap Jumat. (jum/hdi/jpnn/aif)

JEMBER – Komisi A DPRD Jember menilai perlunya ruang terbuka hijau (RTH) di dalam Kota Jember yang semakin padat. Bahkan, hotel, restoran dan supermarket di Kpta Jember harusnya memiliki RTH sendiri. Komisi A DPRD Jember mewacanakan ada payung hukum untuk mengikat semua hotel, restoran dan supermarket di Jember punya RTH. Sekretaris Komisi A DPRD Jember Lukman Winarno menjelaskan, RTH saat ini sangat dibutuhkan. Sebab, kota Jember makin padat penduduknya. Belum lama

ini, Komisi A DPRD Jember studi banding tentang RTH ke Kota Surabaya. Banyak masukan yang diperoleh Komisi A DPRD terkait RTH. “Belum lama ini kami memang belajar tentang RTH ke Surabaya,” ungkap Lukman Winarno. Lukman menilai, Pemerintah Kota (Pemkoat) Surabaya cukup sukses mengelola RTH di tengah-tengah padatnya Kota Surabaya. “Surabaya saja bias, seharusnya Jember juga bias,” ungkap Lukman. Sebab, kepadatan pendudukan da permukiman Kota Jember belum separah Kota Surabaya. (aro/jpnn/aif)

CUACA

RADAR JEMBER/JPNN

PERLU RTH: Semua hotel dan restoran serta supermarket di Kabupaten Jember ke depan harus memiliki ruang terbuka hijau (RTH) sendiri.

RADARJEMBER/JPNN

MELUAP: Air di jembatan Bondoyudo menyentuh jembatan.

Banjir Kiriman, Sungai Bondoyudo Meluap SEMBORO - Hujan deras yang terjadi di wilayah utara, kemarin (26/12) membuat sungai Bondoyudo di Desa Pondok Joyo meluap. Meski tidak menimbulkan korban, namun puluhan hektare lahan pertanian warga yang berada di sekitar sungai rusak parah. Air bah kiriman dari kawasan pegunungan tersebut datang sekitar pukul 14.00. “Sebenarnya hujan tidak terlalu lebat di daerah Pondok Joyo. Namun, karena di kawasan pegunungan Argopuro sejak pagi tadi sudah mendung. Kemungkinan besar air yang meluap adalah kiriman dari utara,” jelas Iptu Subagiyo, Kapolsek Semboro. Dia bersama anggota Koramil Semboro yang terjun langsung menyaksikan bagaimana air sungai tersebut meluap hingga merusak ladang warga. “Tidak ada korban nyawa, tapi petani yang memiliki lahan di area sekitar sungai dipastikan merugi. Karena banyak tanaman yang rusak,” imbuhnya. Debit air di sungai itu, sebenarnya berada pada ukuran 260 cm atau masih di level aman. Namun, apabila di daerah pegunungan Argopuro mengalami hujan lebat, dimungkinkan akan membuat bendungan di Kecamatan Kencong jebol. “Apabila debit air meningkat hingga 275 cm, levelnya akan berubah menjadi bahaya,” tegas Iptu Subagiyo. (jon/hdi/jpnn/aif)

Putus Kontrak dan Blacklist Jika Kontraktor Tak Sanggup Selesaikan Stadion JEMBER – Sejumlah kalangan cemas dengan nasib proyek stadion di Jember Sport Garden (JSG) Ajung. Mereka mengkhawatirkan proyek senilai Rp 200 juta yang sudah 90 persen berdiri itu bakal mangkrak dan tidak bisa dipergunakan. Kalangan LSM mendesak Pemkab Jember bersikap tegas

dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan proyek tepat waktu. Setelah mengambil keputusan tegas pada kontraktor, pemkab harus merumuskan kebijakan baru agar proyek itu tidak mubazir. Ketua LSM Forum Komunikasi Anak Bangsa (FKAB) Jember Suharyono mengatakan, pemkab harus berani mengambil keputusan tegas terkait kontraktor. Jika PP tidak menjamin proyek selesai walaupun diberi tambahan waktu 50 hari,

maka kontrak harus diputus dan kontraktor masuk daftar hitam (blacklist). Dia menjelaskan, sesuai Perpres No 70 tahun 2012, selain diputus kontrak, PP harus masuk blacklist. Jika pemkab memberi perpanjangan waktu 50 hari, pemkab harus mengacu pada Perpres 70. Namun, Suharyono mengingatkan, penambahan waktu 50 hari dibolehkan jika kontraktor menjamin proyek akan selesai. “Tapi kan kabarnya kontraktor tidak berani menjamin selesai

50 hari kedepan,” katanya. Jika demikian, kontraktor tidak perlu mendapat tambahan waktu 50 hari. “Seperti yang tertera dalam pasal 93 Perpres No 70 Tahun 2012,” tegasnya. Yang ditekankan adalah penyedia jasa harus benar-benar bisa menyelesaikan proyek yang digarapnya. Yang wajib melakukan asesmen, menurut dia, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Jember sebagai pemilik proyek. Jika kontraktor

tidak menjamin proyek selesai setelah ditambah 50 hari, maka sangat aneh PPK masih memberi kelonggaran waktu. Karena itu, menurut Suharyono, wajar jika pemkab melakuk a n p e m u t u s a n k o n t ra k . Apaagi, kesalahan bukan pada Pemkab Jember, melainkan kontraktor. Selain itu, kontraktor harus dikenakan denda keterlambatan dan masuk dalam daftar hitam. “Tidak ada alasan lagi untuk mengolor-ngolor pemutusan kontrak itu,” tegasnya. (ram/har/jpnn/aif)

Tujuh Bacabup Daftar di PDIP JEMBER – Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang resmi mendaftarkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah mencapai tujuh orang. Pendaftaran pada hari terakhir kemarin (27/12) tambah empat orang, setelah

KESENIAN

MENDAFTAR: Salah seorang pendaftar menyertakan persyaratan administrasi di kantor DPC PDIP Jember.

sebelumnya terdapat tiga pendaftar. se Sekretaris panitia pendaftaran Bacabup PDIP Jember, Lukman Winarno ca mengatakan, Keempat Bacabup yang m mendaftar tersebut adalah adalah adalah m Abdul Choliq Azhari, Dwi Setia NusanA tara, Bagong Sutrisnadi dan Sugiarto ta (Sekkab sekarang). “Mereka mendaf(S tarkan diri secara bergiliran, kemarin,” ta kata dia pada Jawa Pos Radar Jember. ka Dia menambahkan, pendaftar pertama yang datang pada hari kep tika ti setelah Pendaftaran Bacabup dibuka adalah Abdul Choliq Azhari, d yang datang sekitar pukul 10.00 ya pagi. “Dia adalah salah satu dosen p aktif ak di FISIP di Unej,” terangnya. Setelah itu, dilanjutkan oleh Dwi Setia Se Nusantara, salah seorang mantan camat yang datang sekitar pukul 10.30. ca “Kemudian sekitar jam 13.00 yang “K mendaftar adalah Bagong Sutrisnadi m yang ya datang sendirian,” ujarnya. Pendaftaran Bacabup tersebut ditutup

pukul16.00sore.Namun,masihadayang yang hendak mendaftarkan diri, yakni Sugiarto. “Tapi kami masih menunggu hingga jam 15.00 sore,” tambahnya. Jika ditotal dengan sekretaris daerah tersebut, semua Bacabup yang mendaftarkan diri di PDIP sebanyak tujuh orang. “Kami berterima kasih karena di tengah kritik masyarakat tentang stigma lemahnya parpol dalam menjalankan aspirasi masyarakat,” terangnya. Sebab, lanjut dia, yang mendaftarkan diri tersebut merupakan putra terbaik Jember. Sehingga hal tersebut membuat kebanggaan sebagai modal untuk terus berjuang sesuai dengan apa yang diharapkan konstitusi partai. Sementara itu, Sugiarto yang mendaftarkan diri ke DPC PDIP Jember di kelurahan Baratan, Patrang mengatakan jika dirinya sudah melakukan pendekatan kepada beberapa partai, salah satunya PDIP. (gus/hdi/jpnn/aif)

RADAR JEMBER/JPNN

Yulius Agus Purnomo, Pr, Anak Mantan Kapolres Yang Jadi Pastor atau Romo

BAGUS SUPRIADI/RADARJEMBER

BIKIN TERTAWA: Anak kecil ini celananya sempat melorot karena terlalu bersemangatnya main Reog Ponorogo menyambut tahun baru 2015 yang dilakukan Rumah Belajar dan Bermain Untukmu si Kecil (USK).

Asyiknya Main Reog JEMBER – Sorak-sorai para penonton begitu membahana saat kesenian Reog Ponorogo dimainkan di halaman USK, di jalan Sumatera Kaliwates - Jember. Jika kesenian tersebut biasa dimainkan oleh orang dewasa, kali ini ditampilkan oleh anak-anak kecil. Lebih asyik dan menghibur. Apalagi mereka masih polos-polosnya. Dengan penuh percaya diri, penari cilik ini berlenggaklenggok laiknya pelaku kesenian profesional. Momen tersebut pun menjadi pusat perhatian para peserta yang hadir dengan mengabadikannya lewat gadget atau kamera ponsel. Inilah yang kian membuat anak-anak kecil itu tampil percaya diri di depan umum. Tawa penonton kian meledak saat celana salah seorang anak yang memakai topeng reog tersebut mlorot! Rupanya tali pinggang terlalu longgar, sehingga ketika menari, celananya hampir terlepas. Tak hanya itu, topeng reog itu sendiri juga harus dipegang dan diikat cukup erat karena terlalu besar bagi kepala anak-anak. Namun hal itu tidak mematahkan semangat anak tersebut. Justru mereka semakin pede dengan memainkan atraksi seperti berbalik ke balakang dan memutar-mutarkan kepalanya. Tak hanya reog ponorogo yang membuat suasana menjadi lebih hidup. Permainan tradisional hola-hop juga mampu membuat undangan kagum dan bangga. Sebab, anak sekecil itu sudah lincah menari. Itulah salah satu kegiatan yang dilakukan di Rumah Belajar dan Bermain Untukmu si Kecil (USK) Kaliwates Jember. kegiatan dilaksanakan untuk memperingati Hari Ibu sekaligus untuk menyambut tahun baru 2015. Sebab, setelah 16 tahun perjalanannya, USK semakin berkembang untuk mencerdaskan anak bangsa. (gus/hdi/jpnn/aif)

Ngetrail Sendiri Keliling Melayani Umat Romo Yulius Agus Purnomo, Pr, memang eksentrik. Sebagai Romo yang memimpin Paroki Gereja Katolik Yohanes Penginjil Bondowoso, dia memiliki penampilan berbeda atau terbilang nyeleneh. RAMBUTNYA gondrong dan memiliki ekor rambut alias kuncrit. Romo Pur juga sering menge nakan celana pendek dan kaos oblong sederhana. Setiap ada kegiatan karnaval maupun gerak jalan di Bondowoso, dia berbaur dengan masyarakat membawa kamera dan menjepret kegiatan itu. Tidak hanya itu saja. Romo Pur juga gemar blusukan dengan tempat-tempat tertentu dan rumah umat Katolik di Bondowoso dengan naik sepeda motor trail maupun Harley Davidson (HD). ”Naik trail atau HD, itu saya jalan-jalan sekalian untuk pelayanan doa kepada umat,” katanya. Namun, lebih ekstrim lagi, setiap ada kegiatan gereja di luar Bondowoso maupuan luar Jawa Timur, Romo Pur tidak pergi naik bus atau pun di antar umatnya naik mobil. Dia memilih naik motor trail atau HD sendiri. ”Naik motor

pergi sendiri naik trail atau HD,” ujarnya. Romo Pur melakukan itu semua, karena tidak ingin menyusahkan umat Katolik Bondowoso. Karena, selama masih diberi kekuatan dan kesehatan oleh Tuhan, dia ingin melakukan sendiri. ”Saya menjadi Romo untuk melayani umat. Karena, itu saya harus ikhlas melakukan apa pun untuk kepentingan umat yang membutuhkan cinta kasih Tuhan Yesus,” katanya. Romo Pur sendiri sebenarnya anak pejabat penting. Dia adalah anak polisi berpangkat tinggi dan menjabat Kapolres (Kepala Kepolisian Resor) di Kulon Progo, Jogyakarta. Sebagai anak kapolres yang berkecukupan, Romo Pur tidak sulit mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun, Romo Pur berpikiran berbeda. Dia justru ingin mencurahkan jalan hidupnya menjadi pelayanan Tuhan dengan meninggalkan kemewahan duniawi. Karena, itu setelah lulus dari SMA Seminari Menengah Mertoyudan Magelang, putra ke delapan dari sebelas anak pasangan suami istri Antonius Maryono dan Ruth Multiana itu memilih GEKABO FOR RADAR JEMBER melanjutkan ke Sekolah Tinggi Filsafat HOBI LAMA: Dengan sepeda motor trail miliknya, Romo Yulius Agus Purnomo, Pr Teologi Widya Sasana Malang Jatim. sering blusukan mengunjungi umat dan kegiatan gereja. ”Saya melanjutkan ke Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang, trail maupun HD, ini sudah hobi saya ada kegiatan Gereja di luar Bondowoso, karena memang ingin menjadi Romo,” sebelum jadi Romo. Sehingga, kalau seperti di Malang bahkan Bali, saya katanya. (ido/hdi/jpnn)


Jawa Pos

Senin 29 Desember 2014

SAMBUNGAN R A D A R

Warga Dilarang Konvoi Ugal-ugalan n SIAGAKAN... Sambungan dari Hal 27

Menurutnya, petugas yang sedang jaga harus tetap siaga untuk tujuan cipta kondisi. “Sejumlah petugas kami siagakan di beberapa titik. Jadi pada saat pergantian tahun baru pun mereka akan tetap bertugas,” katanya. Dikatakan, Pospam yang disertai dengan pendirian tenda setidaknya ada empat lokasi. Pertama ada di pintu masuk bagian barat Situbondo yaitu Kecamatan Banyuglugur dan di

pintu masuk Situbondo timur di Kecamatan Banyuputih. “Untuk dua Pospam lagi ada di Pasir Putih, Kecamatan Bungatan dan di tengah kota bertempat di pertigaan Panji,” ujar Wahyudi. Lebih jauh, mantan Kapolsek Banyuputih itu menjelaskan sejumlah personil gabungan yang disiagakan pada masingmasing Pospam tersebut. Menurutnya selain dari intitusi Polri, sejumlah intansi lain juga dilibatkan. “Jadi yang berjaga adalah petugas gabungan. Ada dari TNI, Dinas Perhub-

ungan, Satpol PP, Perhutani, Dinkes, Pramuka, serta beberapa instansi pemerintahan lainnya,” papat Wahyudi. Pihaknya berharap pada saat perayaan malam tahun baru nanti, seluruh aktifitas masyarakat bisa berjalan dengan baik. “Perayaan Hari Raya Natal sudah berjalan sangat kondusif, kami harapkan pergantian tahun nanti juga baik dan tidak,” katanya. Pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat agar ikut menjaga ketertiban serta keamanan. Sebab pada malam ta-

hun baru nanti, sudah dipastikan akan banyak warga yang keluar rumah. Sementara itu, pihak kepolisian menegaskan adanya larangan konvoi secara ugal-ugalan. Bila nanti ada yang ditemukan membuat onar, maka polisi akan tetap menindaknya dengan tegas. “Untuk menjaga kenyamanan bersama jangan sampai ada yang membuat onar atau mengganggu warga lain. Kalau sampai ada kami tidak segan-segan akan menindak,” pungkasnya. (rri/pri)

Bekerja Sama dengan MPPM Timur n LSM... Sambungan dari Hal 27

Termasuk, penanganan situs peninggalan cagar budaya yang ada di Kota Santri. “LSM Wirabhumi memulai gerakan mengembalikan kejayaan

Situbondo (panarukan) masa lalu melalui penggalian dan penelitian sejarah secara jujur, terhadap fakta fakta sejarah yang baru ditemukan,” terang Sekjen LSM Wirabhumi, Agus Sodhu kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Fakta sejarah tersebut, kata

Agus, dimulai dari ditemukannya artefak artefak, serta situs situs yang ada di Kabupaten Situbondo. Bahkan, LSM Wirabhumi yang bekerjasama dengan Yayasan Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPMT) akan melakukan pe-

nelitian akademis. “Ini kita lakukan terkait untuk mengungkap kebenaran sejarah yang selama ini tertutup hingga ratusan tahun tentang kejayaan kerajaan kerajaan yang ada di Kabupaten Situbondo,” Imbuh Agus Sodhu. (pri)

Pemelihara Sudah Diikutkan Kursus n AGAR... Sambungan dari Hal 27

“Kata pak Hendrik (ketua kelompok) agar tidak iri-irian, jadi mereka akan berupaya supaya sapi yang dirawatnya menjadi paling baik,” kata Sanen. Sanen menceritakan, ke-38 ekor sapi tersebut saat tiba di Wonorejo sudah dalam kondisi hamil. Ada yang sudah hamil tiga bulan, enam bulan bahkan sudah delapan bulan lebih. Seekor sapi yang paling tua usia kehamilannya bahkan sudah berhasil melahirkan anak setelah dua puluh hari berada

di peternakan tersebut. Sanen pun menunjukan sebuah kandang kecil yang berisi anak sapi berwarna gelap. Setelah memiliki anak, Sanen menceritakan bahwa sapi-sapi tersebut baru bisa mengeluarkan susu. “Tapi harus menunggu dulu empat hari, soalnya kalau masih awal-awal yang keluar susu berwarna kuning, itu untuk si embeng (anak sapi),” ujarnya. Sehingga secara keseluruhan sapi-sapi yang ada di tempat tersebut dapat dikatakan belum dapat menghasilkan susu. Karena sebagian besar belum melahirkan dan masih hamil.

Ketika ditanya masalah cara merawat, Sanen menjawab jika selama sepuluh hari anggota kelompoknya sudah dimagangkan pemerintah untuk belajar teknik perawatan sapi perah. Sehingga 20 anggota kelompok Maju Karya ini sudah bisa melakukan penanganan untuk sapi-sapi yang di datangkan ke Wonorejo. “Perawatannya tidak jauh berbeda sama sapi biasa sebenarnya, buat yang biasa merawat sapi pasti tidak kesulitan,” jelasnya. Bahkan jatah makanan yang sesuai dengan anjuran dalam sehari diisi 35 ki-

logram rumput. Namun, diisi dengan 50 kilogram rumput oleh para anggota kelompok. Sehingga, sapi yang berada di peternakan tersebut terjamin tidak akan kelaparan. Setiap hari, ada dua sampai tiga orang yang bergantian menjaga keamanan kandang dan kondisi sapi perah. Para perawat sapi ini berharap agar peliharaan mereka dapat tumbuh sehat. Sehingga ketika wilayah tersebut dikenalkan ke masyarakat luas pada pertengahan tahun depan, semua orang dapat menikmati segarnya susu sapi yang diperas di Wonorejo.(pri)

Hanya Merazia Satu Toko n AMANKAN... Sambungan dari Hal 28

Karenanya, begitu pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat soal keberadaan penjual miras, pihaknya langsung menyelidiki. “Kami hanya merazia satu toko itu, karena sesuai laporan warga, toko penjual miras

itu sudah meresahkan masyarakat. Ternyata, benar dari satu toko itu kami berhasil mengamankan 53 botol miras berbagai jenis dan merek,” ujarnya, kemarin. Istono menambahkan, peningkatan razia miras sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan adanya pesta miras saat perayaan tahun baru nanti. Apala-

gi, banyak kejadian di luar daerah, penikmat miras sampai tewas. Karenanya, pihaknya tak ingin kejadian serupa terjadi di wilayahnya. “Malam tahun baru nanti, kami akan perketat razia penjual sekaligus pembeli miras. Kami tidak akan segan-segan mengamankan warga yang ketangkap mabuk atau pesta miras,” janjinya.

Dua hari lalu, Polres Probolinggo juga berhasil menyita ratusan botol miras dari sejumlah warung di lima kecamatan. Meliputi, Kecamatan Leces, Dringu, Gending, Kotaanyar, Paiton, dan Kraksaan. Mendapati itu, polres meminta para pemilik toko atau warung untuk tidak lagi menjual miras. (mas/rud)

Sudah Pertimbangkan Jadwal Libur n TAMBAHAN... Sambungan dari Hal 28

PNS yang membolos baru dikenai sanksi sesuai dengan akumulasi selama setahun.Diketahui, PNS mendapatkan libur panjang akhir pekan ini. Untuk jadwal libur disesuaikan dengan instruksi pemerintah pusat. Yakni libur nasional pada Kamis, sementara Ju-

mat merupakan cuti bersama. Ditambah Sabtu dan Minggu yang memang menjadi jatah libur. Halim tidak memungkiri adanya kemungkinan PNS menambah libur pada Senin besok. Karenanya, untuk menyiasati hal itu, pemkab akan melakukan inspeksi mendadak pada hari pertama masuk. Jika merujuk pada sidak-sidak disiplin sebelumnya,

akan melibatkan BKD, Inspektorat, dan juga Bagian Hukum. Lebih lanjut, Halim mengaku tingkat kedisiplinan PNS tahun ini diperkirakan lebih tinggi dari tahun kemarin. Itu disebabkan dari penggunaan finger print di masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Kondisi itu berbeda dengan tahun lalu yang masih menggunakan

absensi secara manual. “Kalau dulu mungkin bisa titip (absen). Kalau sekarang, tidak, karena harus pakai finger print,” terangnya. Karenanya, ia yakin pegawai akan tetap mematuhi surat edaran tersebut. Sebab menurutnya pemerintah sudah mempertimbangkan jadwal libur sesuai dengan kebutuhan PNS. (rf/mie/jpnn)

Berharap Bisa Masuk Ekstrakurikuler n PELAJAR... Sambungan dari Hal 28

Selain itu ada Ligar (juara 3). Di kelas Airrifle Hunting 10 M Putri ada Putri (juara 2). Di Kelas Metal Silhoutte 17 M ada Dede (juara I) dan Tris (juara III). Dede juga berada di posisi ketiga di kelas Metal Silhoutte 22 M. Yang menarik, di kelas Tembak reaksi Shoot of 4.5 MM naupun di kelas Tembak reaksi Shoot 0f 6 MM, juara pertama hingga ketiga, semuanya diborong atlet tembak asal Situbondo. Di kelas Tembak reaksi Shoot of 4.5 MM, juara pertama diraih Eko Sugeng; kedua, Agung Sabowo dan ketga Adek. Di kelas Tembak reaksi Shoot of 6 MM, juara pertama disebet Mufli; juara kedua, Sabowo dan ketiga Eko Sugeng. “Ketua KONI Situbondo, Bapak Rahmat Ongkowidjojo tadi juga sempat menghibahkan dua pucuk senapan angin plus telescope (HW.100 JERMAN) senilai Rp 60 juta kepada Perbakin. Ini diharapkan kian meningkatkan prestasi atlet perbakin,” imbuh Harsono. Sementara itu, Ketua SWAT Situbondo, Vigo Aldino mengungkapkan, ketertarikan pelajar terhadap olah raga menembak masih sangat minim. Ini terbukti dari sedikitnya para

33

S I T U B O N D 0

Susah Mengubah Mindset Masyarakat n SEMPAT... Sambungan dari Hal 27

Namun keterbukaan para petugas yang bekerja di dalam tempat barunya itu memberikan angin segar bagi ibu satu anak ini untuk menjalankan tugasnya. Setelah sempat khawatir akan susah beradaptasi, akhirnya wanita ini pun mampu menikmati tugasnya. “Awalnya seolah menangis berdarah-darah, takut mengambil keputusan karena tidak ada dokter senior yang bisa di-

mintai pendapat,” ujarnya. Dalam pekerjaannya, Dr Ajeng berusaha dapat memberikan pelayanan yang cepat bagi warga yang ingin berobat. Menurutnya, seringkali para warga lupa membawa persyaratan untuk berobat. Padahal, mereka datang dari tempat yang tidak dekat. Sehingga Dr Ajeng berusaha agar para pasien ini segera dilayani dengan cepat meski persyaratannya belum sepenuhnya lengkap. Ketika disinggung masalah su-

sahnya bekerja di Puskesmas Mangaran, Dr Ajeng menjawab jika yang tersulit adalah mengubah mindset warga yang sedang hamil. Seringkali para ibu hamil susah untuk diarahkan berobat. Padahal, banyak dari mereka yang memiliki kehamilan beresiko tinggi. “Mereka kadang lebih memilih ditangani orang yang sudah terkenal dari mulut ke mulut, padahal sudah diarahkan untuk mendapat penanganan yang tepat,” jelas Dr. Ajeng.(fre/pri)

Sempat Mencari Sehari Semalam n BURUNG... Sambungan dari Hal 27

Mulyono sudah mencarinya kesana-kemari, namun tak membuahkan hasil. Mulyono tidak pernah menyangka jika burungnya akan jadi incaran pencuri. Sebab, warung bakso Mulyono berada di dalam lingkungan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Situbondo. Namun, yang namanya maling, begitu ada kesempatan, langsung sikat. Burung kicau Mulyono berje nis Cucak Ijo. Dia sangat sayang terhadap burungnya yang sudah pandai ‘bernya-

nyi’ itu. Tidak tanggung-tanggung si pencuri, mengambil burung Mulyono dengan sangkarnya sekalian. Kejadiannya terjadi pada Minggu (21/12) siang. Saat itu Mulyono sedang berada di dalam warungnya yang agak sepi. Kebetulan, saat itu pegawai di kantor Dishub sedang libur. Burung Cucak Ijo bersama sangkarnya diletakkannya di lorong sebelah warung baksonya. Unggas berharga mahal yang biasanya berkicau di siang hari itu tiba-tiba saja tidak terdengar. Penasaran, Mulyono pun memeriksa tempat burung kesayangannya itu di-

gantung. Namun setelah dilihat betapa terkejutnya tukang bakso tersebut. Sebab, Burung tersebut lenyap bersama sangkar-sangkarnya. Ditemani rekannya sesama pedagang, Mulyono berusaha mencari jejak si maling. Hingga kini, siapa pelakunya dia belum bisa memastikan. Setelah mencari satu hari satu malam tidak ketemu, Mulyono pun melaporkan kejadian yang membuatnya rugi Rp 1,5 juta tersebut ke SPK Polres Situbondo. “Kemungkinan dia lewat pintu depan Dishub, lalu menuju ke warung saya,” terangnya kepada Polisi. (fre/pri)

Polisi Periksa Facebook Milik Korban n MOTOR... Sambungan dari Hal 28

Beberapa warga sekitar berusaha mengejarnya. Tetapi saying, pelaku sudah keburu menghilang. Nia selanjutnya menghubungi keluarganya dan melapor ke Mapolres Situbondo.“Laporan

korban baru kami terima. Modusnya penipuan. Jadi pada saat korban memesan bakso tiga bungkus pelaku yang tancap gas untuk kabur. Selain sepeda, HP korban jenis Smartfren juga dibawa kabur,” Kata Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi. Dikatakan, setelah meneri-

ma laporan korban, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Selain meminta ketarangan dari sejumlah saksi, polisi juga memeriksa facebook milik korban. “Masih kita lakukan penyelidikan, termasuk mencari sepeda motor korban,” pungkasnya. (rri/pri)

Hari H Biasanya Bayar Rp 10 Ribu n PENGUNJUNG... Sambungan dari Hal 28

Itu dilakukan untuk refreshing dan mandi di laut. “Tempatnya enak, setelah makan bisa makan bareng keluarga karena banyak warung. Kami ke sini juga mau refresing, katanya kalau pusing dibuang ke laut aja,” kata Santoso. Dia menjelaskan dirinya ke Situbondo sebenarnya juga in-

gin ke Wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Akan tetapi karena membawa anaknya yang masih kecil serta menggunakan kendaraan sepeda motor, dirinya lebih memilih pantai yang lebih dekat. “Kita di sini sudah bisa bermain dan mandi sepuasnya,” kata Santoro. Banyaknya pengunjung di Pantai Pathek, juga memberikan keuntungan pada warga sekitar utamanya pemilik wa-

rung. Sejak H-1 Perayaan Natal, omset penjualan mereka naik dibanding hari-hari sebelumnya. “Alhamdulillah meningkat Mas,” katanya. Data yang berhasil dikumpulkan, pada hari H tahun baru, biasanya masuk ke wisata Pantai Pathek harus membayar karcis sebesar Rp 10 ribu. Uang tersebut kemudian dikelola oleh warga sekitar dengan persejutuan pihak desa. (rri/pri)

Toilet Dinilai Kurang Banyak n PENDAPATAN... Sambungan dari Hal 28

”Alhamdulilah pendapatannya juga naik mas,” ungkapya. Narto menjelaskan, peningkatan jumlah pengunjung Pantai Pasir Putih selain libur Natal, juga karena libur semester di sekolah-sekolah. Hal senada juga dirasakan

Mainnah, 48, penjajah olahan ikan asin di Pasir Putih. Menurutnya untuk liburan kali ini barang dagangan bisa habis terjual.”Alhamdulillah dagangan saya bisa habis mas,”tutur wanita dengan dua anak tersebut. Meski demikian, ada wisatawan yang mengeluhkan sarana saat berkunjung di pantai kebanggaan masyarakat Situ-

bondo tersebut. Septa Ayu Lestari, 22, wisatawan asal Kota Malang mengeluhkan fasilitas toilet yang dirasa kurang. Selain itu faktor kebersihan juga menjadi salah satu yang harus diperhatikan oleh pengelola Pasir Putih. ”Di sini tempat sampah dan toiletnya kurang mas, saya tadi antri di toilet lama,” ucap mahasiswa tersebut. (pri)

Dua Warga yang Menjadi Korban n BELUM... Sambungan dari Hal 28

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada senin (22/12) lalu, tiga pemuda tengah mabuk

memukul dua warga tanpa sebab. Kedua korab pemukulan ini mengalami luka dibagian wajahnya. Ketiga pemuda ini bernama Dendi, 23, Totok, 21, dan Ha-

san,21. Dendi dan Totok adalah warga Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan. Sedangkan Hasan adalah warga Desa Juglangan, Kecamatan Panji. (bib/pri)

Satpam juga Perajin Lampion Hias

RENDRA KURNIA/JPRS

PRESTASI: Para juara menembak menerima hadiah dari panitia.

pelajar yang bergabung dalam komunitas-komunitas menembak. “Makanya ke depan saya kira sangat penting bagaimana ada sosialisasi dan gerakan bagaimana pelajar Situbondo kian aktif untuk bergabung da-

lam olah raga menembak,” terang Vigo. Salah satu startegi yang dinilai cukup ampuh oleh dia adalah memasukan olah raga menembak sabagai salah satu ektrakusrikuler yang ada di seko-

lah-sekolah. “Di Kabupaten Situbondo yang banyak masih dari kalangan umum. Pelajar mungkin hanya sepuluh persennya. Padahal, kalau di daerah lain bisa sampai 50 persen,” imbuh Vigo. (pri)

SEHARI-harinya Muhammad Arifin, 26, bekerja sebagai security di Puskesmas Bangil. Namun, dari keuletan dan kreativitas tangannya dalam membuat lampu hias, dia mampu mereguk rezeki tambahan. Produknya cukup digemari pasar. Lampion unik itu berjejer rapi di tepi Jalan Raya Mangga, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Bangil, kemarin (25/12). Beralaskan meja panjang, lampion unik dan lucu dengan motif boneka itu, cukup menyita perhatian. Pemiliknya sengaja memajang lampion-lampion tersebut untuk menggaet pembeli berdatangan. Kreasi unik itu, merupakan karya Muhammad Arifin, warga Kelurahan Latek, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Kreasi lampion hias itu, sudah dilakoninya sejak dua hingga tiga bulan terakhir. Ia tertarik menjadi perajin lampion, seiring tingginya permintaan pasar lampion hias. Arif-begitu disapa mengisahkan, pembuatan lampion hias yang ditekuninya berawal dari metadon (anak-anak yang sering mengikuti terapi metadon, Red), yang membawa lam-

RADAR BROMO/JPNN

HANDICRAFT: Muhammad Arifin merapikan lampion hias dagangannya di depan Puskesmas Bangil, kemarin.

pion hias. Klien PTRM di Puskesmas Bangil, membawa lampu hias untuk dijual. Dari situ, ketertarikannya muncul. “Bentuknya unik, membuat saya jadi tertarik. Saya kemudian mencoba menawarkan diri untuk membantu memasarkannya,” kenang Arif saat ditemui di lapaknya kemarin. Saat itu, ia memesan sebanyak 10 unit lampion hias. Lampion

itu ia jual, ketika dirinya yang juga security Puskesmas Bangil ini lepas dinas. Ia menjual lampion tersebut, malam hari di depan Puskesmas Bangil. Begitu mencoba menjual, rupanya tanggapan pembeli sangat antusias. Buktinya, lampion hias itu diburu pembeli. Hanya dengan waktu semalam, lampion-lampion bikinan anak metadon, habis dijualnya.(jpnn)


34

Her R A D A R

B A N Y U W A N G I

es

Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke

beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.

Jawa Pos

Senin 29 Desember 2014

Sjaifunnar Hadyun ALIHKAN RASA SAKIT: Gus Ifun sering bersenda gurau dengan pasien saat memijat.

Sarjana Komputer yang Jadi Ahli Pengobatan Alternatif

Bukan Tukang

Pijat Biasa Apa yang muncul di benak Anda jika mendengar seseorang memiliki kemampuan yang tidak biasa untuk menyembuhkan seseorang dalam waktu singkat tanpa gelar dokter?

Data Diri NAMA Sjaifunnar Hadyun LAHIR Banyuwangi, 4 Februari 1963 PENDIDIKAN 1. SD Alun-alun (Sekarang SD Kepatihan) 2. SMP Banyuwangi (Sekarang SMPN 1 Bwi) 3. SMAN Glagah 4. Stikom Surabaya

Baca Bukan...Hal 35

ISTRI Heni Sudarmaniati ANAK 1. Muhammad Lanang Galih Gumilang 2. Iftitah Gita Ayu Prameswari 3. Alif Abdullah Abiyu Annuron Alfatihah ALAMAT Jl. Kapten Sutaji 51, Belakang TMP Banywuangi

FOTO-FOTO: CHIN JULIEN/RaBa

Berawal dari Bisikan Gaib KELEBIHAN lfun ini ternyata sudah dimiliki sejak masih kecil. Namun, dia baru menyadari ketika dewasa. Tepatnya ketika bercerai dengan istri pertamanya. Pada 1994, ketika sedang ditimpa kebangkrutan, tiba-tiba ada bisikan dalam hatinya. Suara tersebut terus berulang dan tidak mau hilang. “Wong loro iku soko lakune, panggonane nong kiwo tengene sukune, omben-ombene banyu sing ngalir ning ragane dewe, yen wes waras ora ono ubah-ubahe (Orang sakit itu datang dari perbuatannya sendiri, letaknya berada di kedua kakinya, obatnya adalah air yang mengalir dalam raganya, ketika sembuh tidak ada getaran lagi),” ujar Ifun menirukan suara yang saat itu terus menghantuinya. Awalnya, Ifun mengabaikan bisikan tersebut. Namun ketika dia menyadari bisikan tersebut tidak berhenti-berhenti dia merasa ketakutan dan menceritakan ke ibunya. “Ibu saya menjelaskan, ternyata ayah, nenek, dan buyut pernah mengalami hal yang Istri saya tidak saya sama. Menurut saya sendiri, ilmu setuju. Dia ini diwariskan secara genetik,” kata alumni Stikom Surabaya itu. tidak terima. Ibunya kemudian menasehati Ifun Katanya, agar menggunakan kelebihan yang masa sarjana dimilikinya untuk membantu sesama. Karena itu amanah dan hanya komputer titipan dari Yang Maha Kuasa. bekerja jadi Penjelasannya ternyata belum cukup untuk membuatnya mentukang pijat. g e r t i . Hi n g ga a k h i r n ya, s u atu saat ia berbincang dengan kawan lamanya. Kawannya tersebut mengeluhkan sakit di punggungnya akibat kecetit. Tanpa rencana, spontan saja ia menawari Wayan, kawannya tersebut, untuk dipijat kakinya. Wayan bersedia dipijat betisnya. Meski sempat menggeliat kesakitan, namun usai dipijat Wayan mengaku sakitnya reda. Dari situlah kemudian ia menyadari kelebihannya. Ifun mengatakan, kejadian seperti itu kemudian berlanjut. Seperti neneknya, ia memutuskan fokus menggunakan kelebihannya guna membantu orang yang membutuhkan. Namun awal niat baiknya ternyata tidak disambut baik istrinya. “Istri saya tidak setuju. Dia tidak terima. Katanya, masa sarjana komputer bekerja jadi tukang pijat,” kelakarnya. Sang istri ternyata mengambil keputusan lebih jauh atas ketidak setujuannya. Ia memutuskan untuk bercerai dengan Ifun. Ifun berfikir cukup lama untuk mengambil keputusan. Apalagi, istrinya mau rujuk asalkan Ifun tidak akan menggunakan kelebihannya untuk membantu orang lain. “Saya sempat bingung waktu itu. Namun Alhamdulillah, Allah membimbing saya. Lebih baik membela kepentingan banyak orang dari pada satu orang saja,” kata Ifun. Tahun 1994 ia resmi bercerai dengan istrinya. Ia juga meninggalkan pekerjaannya yang saat itu sebagai tim koreksi Ebtanas. Empat tahun kemudian ia kembali menikah dengan Heni Sudarmaniati dan dikaruniai dua anak hingga sekarang. (cin/als)

Senang Melihat Orang Sembuh BAGI sebagian orang, Ifun hanyalah tukang pijat. Namun, bagi sebagian orang lainnya, dia dianggap sebagai hero. Dari ribuan orang yang pernah dibantu, Ifun tidak pernah memasang tarif atas jasanya. Sebagian orang lebih senang membalas jasanya dengan memberikan apapun seikhlasnya. Namun demikian, ia tidak pernah merasa rugi. Baginya, setiap orang yang sakit berhak sembuh tanpa harus takut dengan bayang-bayang biaya yang akan di keluarkan setelah berobat. “Melihat orang sembuh saja ada kebahagiaan tersendiri,” katanya. Setelah bertahun-tahun berkiprah, Ifun mempunyai beberapa tempat praktik di luar kota. Di antaranya di Denpasar, Surabaya, Madura, Banjarmasin, dan Waingapu (Kupang). Tempat praktik tersebut merupakan hibah dari klien yang sudah percaya pada Ifun. “Di daerah tersebut memang banyak orang yang butuh bantuan. Makanya mereka (klien) berinisiatif untuk membangun tempat bagi saya di sana,” terangnya. Dalam seminggu, dia harus mondar-mandir ke tempat praktiknya tersebut. Dalam seminggu, Ifun hanya berada di Banyuwangi selama dua hari, yakni hari Minggu dan Rabu. Sisanya dihabiskan di luar kota. “Kamis saya ke Surabaya, Jumat-nya saya lari ke Madura, Sabtu ke Denpasar, dan Minggu sudah berada di Banyuwangi lagi,” paparnya. Lelahnya tubuh tidak lagi dipedulikan oleh Ifun. Bahkan waktunya untuk keluarga, diakuinya, tersita cukup banyak. “Saya merasa memiliki tanggung jawab besar dengan anugerah yang saya miliki, mengobati orang sudah jadi panggilan hati,” ujar Ifun. Tak pelak, istri dan anak-anaknya kerap protes karena Ifun jarang berada di rumah. Tak henti-hentinya ia memberikan pemahaman kepada keluarganya, bahwa ia memiliki tanggung jawab besar untuk membantu sesama. (cin/als)

BAHAGIA: Gus Ifun bersama istri dan anak-anaknya.

Menolak Disebut Dukun DENGAN kemampuan alternatif yang dimilikinya, Ifun tetap menolak disebut dukun oleh siapapun. Menurutnya, dukun adalah seseorang yang memiliki kemampuan lebih dibanding manusia lainnya dan menjalin kerjasama dengan jin. Ia sendiri mengaku tidak pernah berinteraksi dengan jin. “Kalau mereka mengira saya melibatkan jin waktu mendeteksi dan menyembuhkan peyakit mereka, salah besar. Waah bisa syirik itu,” ucapnya. Tak henti-hentinya ia mengingatkan kepada pasien yang datang, bahwa dirinya hanya sebagai perantara untuk menyembuhkan penyakit. “Yang menyembuhkan itu Allah. Saya di sini sebagai perantara saja.

Dititipkan ilmu untuk membantu yang sakit,” ujarnya lagi. Selain itu, ia juga selalu memberikan pemahaman logis kepada pasiennya mengenai penyakit yang diderita. Sering ia didatangi pasien yang datang karena disantet. Tetap Ifun menjelaskan penyakit yang dialami pasien secara ilmiah. “Mereka itu sakit. Saya akan membebani psikologis mereka kalau memberi alasan dari mana penyakitnya datang,” jelas pria yang berulang tahun setiap 4 Februari ini. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang membutuhkannya. Bahkan ia bercerita, ketika di Surabaya, perhari pasien yang datang bisa mencapai 200 hingga

300 orang. Membeludaknya jumlah pasien tersebut banyak membuat iri banyak orang. Tidak jarang, Ifun menerima imbas kedengkian orangorang yang iri tersebut berupa kiriman santet. Ya, di rumahnya yang beralamat di belakang TMP Sayu Wiwit tersebut, banyak benda-benda klenik yang muncul secara tiba-tiba. Ia bersyukur keluarganya selalu selamat. Ia yakin, selama dirinya memiliki percaya kepada Tuhan, dia dan keluarganya di rumah akan selalu selamat dari serangan-serangan orang syirik. “Tidak pernah membalas, kalau di balas, saya yakin tidak akan pernah selesai,” terangnya. (cin/als)

BANTU SESAMA: Ifun saat membacakan doa kepada air yang akan di berikan kepada pasien.


Jawa Pos

Senin 29 Desember 2014

BERITA UTAMA H A L A M A N

S A M B U N G A N

35

Wajib Bayar Denda Sepermil Tiap Hari ■ TUTUP...

Sambungan dari Hal 25

Ironisnya, keterangan yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, jatuh tempo proyek-proyek yang menelan anggaran hingga miliaran

rupiah tersebut ternyata sudah berakhir 15 Desember lalu. Pihak pelaksana proyek rata-rata mengandalkan regulasi yang memberikan perpanjangan waktu penyelesaian proyek selama 50 hari. Regulasi yang dimaksud adalah Peraturan Presiden (Perpres)

Nomor 70 Tahun 2012 yang merupakan perubahan kedua atas Perpres Nomor 52 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Meski ada ketentuan pekerjaan proyek yang melebihi tenggat waktu 50 hari dari akhir masa

kontrak, pihak pelaksana dikenai denda sebesar sepermil dari nilai kontrak. Artinya, pelaksana proyek dikenai denda sebesar satu per seribu dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan. Sumber kuat dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta

Berencana Gelar Festival Musik Anak ■ PENGHARGAAN...

Sambungan dari Hal 25

Menurutnya acara ini bukanlah untuk menyaingi pemerintah yang telah merayakan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) lewat beberapa agenda-agenda pemerintah yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. ”Selain memberikan penghargaan kepada seniman dan budayawan, kita di sini juga membahas Raperda terkait tentang Desa Wisata, Bahasa Osing, dan perlindungan terhadap ritual adat Osing,” jelasnya. Dia menambahkan, penghargaan yang diberikan kepada seniman maupun budayawan tersebut adalah apresiasi kepada seniman atau pun budayawan Banyuwangi yang kurang mendapatkan perhatian. ” Ke-20 seniman maupun budayawan ini adalah mereka yang kurang mendapatkan perhatian. Melalui acara ini, mereka kita berikan penghargaan. Yang mendapatkan penghargaan ini bukanlah seniman Osing. Ada yang dari etnis Madura, Bugis, Jawa, dan lain sebagainya. Ada juga yang seniman lukis, penabuh kendang, angklung dan lain-lainnya. Bagaimanapun kita masih butuh mereka, semoga penghargaan ini bisa menjadi semangat mereka ke

depannya,” jelas Samsudin. Rencananya, DKB juga akan melakukan Festival musik Banyuwangi yang dilakukan oleh anakanak. Mengingat begitu perlunya regenerasi penabuh musik gamelan Banyuwangi yang saat ini sudah berumur semua. ”Tahun depan akan kita adakan Festival musik Banyuwangi yang dilakukan oleh anak-anak. Mudah-mudahan nantinya festival ini akan dimasukkan ke Banyuwangi Festival (B-Fest) oleh pemerintah. Namun, apabila ini tidak dimasukkan dalam rangkaian B-Fest juga tidak masalah, kita akan adakan festival sendiri nantinya,” tutur Samsudin. Menanggapi hal ini, Kabid Kebudayaan Choliqul Ridho sangat mengapresiasi rencana DKB. Mewakili Disbudpar, dia sangat mendukung rencana festival yang akan dilakukan oleh DKB. ”Di Banyuwangi ini banyak sekali sanggar-sanggar tari, minimal di setiap kecamatan itu pasti ada sanggar. Tergantung kita mengembangkannya bagaimana. Perlu juga adanya regenerasi penabuh musik Banyuwangi, karena saat ini pemusik-pemusik Banyuwangi sudah sangat tua-tua, mereka sudah butuh pengganti agar kesenian kita tetap lestari,” tutur pria yang akrab Ridho itu.

Dia juga mencontohkan, apabila nanti di Banyuwangi digelar festival 100 kendang Banyuwangi, pastinya itu akan lebih menarik. Sebab, kendang Banyuwangi ini memiliki khas tersendiri dibandingkan dengan kendang daerah lain. ” Kendang Banyuwangi ini beda dengan kendang di kota lain, beda dengan kendang Sunda. Perbedaannya terletak pada keplakan (pukulan) dan irama kendang itu sendiri,” pungkas Ridho. Sementara itu, terkait penghargaan yang diberikan oleh DKB kepada seniman maupun budayawan Banyuwangi kemarin memberikan semangat tersendiri bagi para seniman yang mendapatkannya. Muhlis Edi Santosa, 47, ini misalnya. Pria yang mendapatkan penghargaan sebagai seniman janger berprestasi ini sangat merasa terhormat mendapatkan penghargaan yang diberikan. ”Sangat terhormat dan senang sekali, seolah kita memang diperhatikan. Saya bangga mendapatkan penghargaan ini. Ini adalah penghargaan pertama terkait seni janger yang saya tekuni, sebelumnya saya adalah seniman tari-tarian, kalau seni tari saya sudah sering mendapatkan penghargaan. Tapi kalau janger ini baru yang pertama kali ini,” terang

pria asal Lingkungan Cungking, Kecamatan Giri itu. Muhlis berharap kepada pemerintah untuk terus memperhatikan kesenian janger ini agar tidak punah. Banyaknya grup janger di Banyuwangi ini harusnya tidak satu grup saja yang diundang dalam pementasan janger di Banyuwangi. ” Di Banyuwangi ini banyak sekali grup janger, apalagi Banyuwangi selatan. Kalau bisa semua grup janger itu diundang satu-satu secara bergantian semuanya, jadi tidak grup ituitu saja yang diundang untuk pentas. Itu juga kan nantinya bisa dijadikan semangat bagi grup janger yang kurang eksis tersebut,” terang Muhlis. Setelah kegiatan penghargaan selesai, para undangan maupun seniman-seniman yang hadir mengadakan selamatan makan bersama di sekitar RBO dengan menu pecel pitik. Dan juga diiringi oleh Tabuhan Glagaran yang dimainkan oleh anak-anak Kemiren yang tergabung dalam grup Lalare (Lare-lare Kemiren). ”Mereka membuat alat musik sendiri selama lima hari ke belakang, mereka sendiri juga yang menabuh. Semuanya adalah anak-anak Desa Kemiren,” tutur Saiful, pelatih tabuh anakanak tersebut. (tfs/bay)

Tetap Didominasi Kendaraan Pribadi ■ ANTREAN...

Sambungan dari Hal 25

Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi Sabtu lalu (27/12). Kendaraan yang akan menyeberang bisa lancar masuk dermaga Sabtu lalu. ”Hari sebelumnya masih normal-normal saja. Sejak pukul 14.00 tadi (kemarin, red) kendaraan mu-

lai ramai. Yang mendominasi masih kendaraan kecil (mobil pribadi),” terang Waspada. Dia memprediksi, kepadatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang akan berlanjut sampai hari ini (29/12). ”Truk-truk yang mengantre sampai ke luar halaman parkir pelabuhan, saya perkirakan malam nanti (tadi malam, Red) sudah mu-

lai berkurang,” pungkasnya. Sementara itu, kepadatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang juga disebabkan banyaknya warga Bali yang kembali lagi ke Pulau Dewata setelah merayakan Hari Raya Kuningan di Banyuwangi. Bus yang membawa rombongan warga dengan pakaian adat Bali juga mendominasi kepadatan pelabuhan ke-

marin. ”Ini mau balik lagi ke Singaraja. Kemarin saya habis merayakan Kuningan di Pura Agung Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Rombongan kita saat ini ada tiga bus, sebagian ada yang sudah kembali ke Bali, ada juga yang masihdalamperjalanan,”terangPutu Sudike,60,penumpangasalDesaBanjar Asem, Singaraja. (tfs/bay)

Bisa Diterapkan Tiga Tahun Lagi ■ FERI...

Sambungan dari Hal 25

Di hari biasa, yakni Senin hingga Kamis, aktivitas penyeberangan jurusan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk cenderung sepi. Namun di hari Jumat sampai Minggu, aktivitas penyeberangan lintas Jawa-Bali tersebut cukup padat. Di hari besar, kondisi pelabuhan sangat ramai. “Saat penyeberangan ramai, tinggal

mengatur antrean,” kata dia. Nah, untuk meminimalkan antrean di Pelabuhan Ketapang, diperlukan peningkatan kapasitas kapal. Karena itu, ke depan kapal yang boleh beroperasi di lintas penyeberangan Selat Bali tersebut minimum seberat seribu gross tonnage (GT). “Tadi (Sabtu), kapal yang saya naiki kira-kira 560 GT, terlalu kecil. Kalau kapal yang beroperasi seribu GT, antrean tidak terlalu banyak karena kapasitasnya

cukup besar,” kata dia. Meski demikian, Menhub Jonan mengaku rencana tersebut tidak bisa cepat direalisasikan. Kebijakan itu baru bisa diterapkan dalam tiga sampai empat tahun ke depan. “Kalau pesawat terbang lebih mudah, bisa sewa. Tetapi kalau feri dan KA, tidak bisa sewa. Kalau investasi (beli kapal, Red), hari besar saja dipakai, lalu kalau tidak hari besar untuk apa? Kan tidak mungkin,” cetusnya. (sgt/bay)

Kursi Tersisa 40 Persen di Awal Januari ■ TIKET...

Sambungan dari Hal 25

Dikatakan, tiket KA ekonomi Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan, Jogjakarta jadwal keberangkatan sejak 20 Desember hingga 31 Desember sudah ludes dipesan konsumen. “Sedangkan tiket KA Sritanjung jadwal keberangkatan 1 Januari sampai 5 Januari masih ter-

sisa sekitar 40 persen,” ujarnya dikonfirmasi saat berada di Stasiun Banyuwangi Baru Sabtu malam (27/12). Tren serupa juga terjadi untuk pemesanan tiket KA Probowangi. Tiket KA jurusan Banyuwangi-Surabaya ini sudah habis dipesan konsumen, tepatnya untuk jadwal keberangkatan 20 Desember sampai 1 Januari mendatang. Menurut Sugeng, pihaknya KAI

telah menambah satu kereta pada rangkaian KA Probowangi tersebut. Jika sebelumnya rangkaian KA Probowangi “hanya” berjumlah lima kereta, kini ditambah menjadi enam kereta. “Untuk KA Probowangi ada penambahan satu kereta, dari semula lima kereta menjadi enam kereta,” kata dia. Tidak jauh berbeda, tingginya

tingkat pemesanan tiket juga terjadi pada KA Tawang Alun jurusan Banyuwangi-Malang. Tiket KA Tawang Alun jadwal keberangkatan 20 Desember sampai 31 Desember sudah habis dipesan konsumen. Secara keseluruhan, kata Sugeng, tiket KA yang masih tersisa untuk jadwal keberangkatan 1 Januari hingga 5 Januari 2015 tinggal kurang lebih 40 persen. (sgt/bay)

Karya, dan Tata Ruang (PUBMCKTR) Banyuwangi mengatakan, pembayaran kontrak baru bisa dilakukan setelah pihak pelaksana melunasi denda sepermil tersebut. “Denda harus dibayar dulu, baru pencairan bisa dilakukan,” ujarnya. Sumber tepercaya tersebut menambahkan, pihak PU-BMCKTR akan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan pada seluruh proyek yang melebihi waktu pelaksanaan kontrak. Pengecekan itu dilakukan untuk melihat progress pengerjaan masing-masing proyek setelah sebelumnya, yakni 18 Desember tim juga sudah turun ke lapangan.

Sementara itu saat dikonfirmasi melalui telepon tadi malam (28/12), Kepala Dinas PU-BMCKTR Banyuwangi, Mujiono mengatakan, berdasar evaluasi yang dilakukan pada 18 Desember, rata-rata pengerjaan lima proyek tersebut mencapai 87,5 persen. “Rata-rata akhir kontrak jatuh pada 15 Desember,” ujarnya. Menurut Mujiono, denda sepermil per hari keterlambatan itu diterapkan berdasar Keppres 70 Tahun 2012. Klausul denda seperseribu itu juga sudah dituangkan dalam perjanjian kontrak. Lantas bagaimana jika setelah perpanjangan waktu pelaksana proyek tidak bisa menuntaskan

pekerjaan? Mujiono menegaskan, pihak pelaksana akan dimasukkan daftar hitam (black list). Selain itu, jaminan pelaksanaan sebesar lima persen akan dicairkan dan dimasukkan kas daerah. “Konsekuensi lain, pelaksana proyek harus melunasi denda sepermil dari nilai kontrak dikalikan 50 hari,” cetusnya. Seorang pekerja proyek Dormitory Atlet mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir pengerjaan proyek yang berlokasi di jalan Gajah Mada, Banyuwangi itu terus dikebut siang-malam. “Bangunan ini sudah hampir tuntas. Mungkin akan selesai akhir Desember ini,” pungkasnya. (sgt/bay)

Terus Berkarya dan Bermain dengan Ikhlas ■ RENDEN...

Sambungan dari Hal 25

Kesederhanaan acara di tempat yang sederhana itu makin lengkap dengan suguhan yang sangat sederhana: jajan pasar plus kopi dan teh, diakhiri makan pecel pethek berjamaah. Begitulah cara DKB mensyukuri hari jadi Banyuwangi. Sederhana tapi penuh makna. Acara dibuka dengan mocoan. Hiburannya pentas tunggal: musik berbasis bambu (angklung, saron, gong, tron-tong, dll). Musik itu dimainkan oleh anakanak --SD sampai SMP. Alat musik yang dimainkan merupakan buatannya mereka sendiri. Hanya dalam seminggu mereka diajari membuat alat musik dari bambu sekaligus dilatih memainkannya. Hasilnya luar biasa. Anak-anak kita sangat berbakat. Tidak hanya berbakat main musik. Tapi juga memainkan alat musik bikinannya. Penampilan mereka sangat memukau para undangan yang notabene para seniman. Kang Yons DD dan Ribut yang dedengkot angklung sampai geleng-geleng kepala. Beberapa kali mereka terbengong melihat atraksi anak didik Pak Syaiful itu. Khususnya pada bunyi alat musiknya. ’’Bisa. Alat musik buatan anak-anak ini bisa ditambahkan ke alat musik lainnya dalam konser nanti,’’ kata Kang Yons. Pernyataan Kang Yons itu makin memompa semangat DKB dalam mempersiapkan konser musik Banyuwangi. Dalam rapat mingguan yang sangat alot, Selasa lalu, pengurus DKB sudah menetapkan nama konser yang akan dimainkan oleh 100 musisi anak-anak Banyuwangi. Mereka akan tampil dengan label: Lalare Orkestra. Nama pertunjukannya: Renden Pupus. Kalau digabung menjadi: Lalare Orkestra Renden Pupus. Dua istilah itu asing di telinga –sekalipun telinga orang Osing. Sebab, keduanya benar-benar baru. Lalare merupakan

kependekan dari lare-lare Osing. Orkestra musik yang dimainkan oleh orang banyak secara bersama-sama: banyak musisi memainkan banyak alat musik. Sementara Renden Pupus berarti ’’tunas yang akan bersemi’’. Secara filosofis, konser Lalare Orkestra Renden Pupus dimaksudkan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa di Banyuwangi musik tidak hanya dimainkan oleh orang dewasa. Sebaliknya anak kecil pun sudah mahir memainkannya. Sedangkan untuk internal daerah The Sunrise of Java, konser itu sebagai bukti Banyuwangi tidak akan pernah kehabisan bibit-bibit baru pemusik daerah. DKB sudah menyiapkan regenerasi. Generasi baru yang tidak hanya dilatih memainkan alat musik. Lebih dari itu: calon generasi musik tradisional Banyuwangi yang mental bermusiknya sudah digembleng sedemikian rupa. Di jantungnya tertanam profesionalisme dalam bermusik: menghormati alat musik yang dimainkan dan punya disiplin tinggi. Kelak setelah besar dan tetap menekuni musik, mereka akan menjadi musisi yang rendah hati. Tidak sombong. Terus berkarya dan bermain musik dengan ikhlas. Bermain musik untuk menyenangkan orang lain. Bukan untuk kebanggaan dan membanggakan diri. Kalau main musik untuk kebanggaan diri yang muncul adalah pamrih. Ingin selalu dipuji. Ingin selalu dihargai. Bermain musik untuk wani piro? Jadi musisi dan seniman untuk mengejar penghargaan. Mengharap penghargaan itu ambisi namanya. Itulah penyakit yang membunuh seniman berkembang. Sudah terbukti, ambisi pribadi atau kelompok tidak pernah melahirkan karya yang luar biasa. Meski ditutup-tutupi dengan seribu topeng kepura-puraan, karya seni yang digarap/dimainkan dengan tidak ikhlas tetap saja tidak enak dilihat, didengar, dan dirasakan.

Itulah, sekali lagi, pentingnya ditanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini kepada para calon seniman. Kembali ke Lalare Orkestra Renden Pupus, sebagai hal baru ia akan terasa asing. Setidaknya untuk saat ini. Karena asing itulah nilai jualnya akan tinggi. Sesuai dengan prinsip marketing: makin tinggi nilai diferensiasinya makin bikin penasaran orang. Itulah target yang ingin dicapai DKB. Lalare Orkestra diharapkan tidak hanya akan ditonton oleh masyarakat Banyuwangi. Tapi juga oleh wisatawan. Apa bisa? Bisa! Dengan catatan, pertunjukan Lalare Orkestra bisa masuk dalam kalender B-Fest (Banyuwangi Festival) 2015. Kalau pemkab tidak memasukkan dalam kalender B-Fest, DKB akan menggelarnya sendiri dalam waktu yang hampir bersamaan dengan salah satu jadwal B-Fest. Atau, saat liburan sekolah. DKB berharap siswa sekolah di Banyuwangi menonton aksi 100 teman sebayanya memainkan musik kebanggaan Banyuwangi. Wa ba’du. DKB telah membagi dua tim. Tim pertama terdiri dari pengurus harian bertugas mengampanyekan Lalare Orkestra Renden Pupus. Kemarin, tim pertama telah mendapat dukungan dari para seniman dan budayawan yang hadir di RBO. Termasuk dari empat sesepuh DKB: Pak Hamzawi Adnan, Bu Moenaris, Pak Hasnan Singodimayan, dan Pak Soemitro Hadi. Sementara tim kedua yang terdiri dari Pak Sayun, Kang Yons DD, Ribut, dan Pak Syaiful terus menyiapkan materi dan teknis pertunjukan orkestranya. Mulai menyiapkan aransemen baru musik Banyuwangi sampai menyiapkan para musisi ciliknya. Semua itu kami lakukan demi untuk melestarikan dan kejayaan seni musik Banyuwangi. Tentu saja, doa restu dari seluruh rakyat Banyuwangi sangat kami harapkan. Amiin. (*) (kaosing93@gmail.com)

Bangun Kebersamaan dengan TNI-Polri ■ DIANCAM... Sambungan dari Hal 26

Menurut Syukron, sekecil apa pun upaya yang dilakukan jajaran pengurus dan kader Ansor tujuannya menjaga keutuhan NKRI. Karena itu, Anshor akan terus membangun kemitraan dengan TNI dan Polri. Salah satu wujud kemitraan tersebut, dan rasa to-

leransi antar umat beragama dengan mengerahkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga Gereja saat Natal. “Langkah kita membangun kebersamaan sebagaimana tahun 1979 lalu yang dikenal dengan nusantara, NU bersama santri dan tentara berjuang bersama-sama menjaga keutuhan NKRI,” terangnya.

Penasehat Banser Abdillah Rafsanjani mengatakan, meski ISIS masih belum begitu membahayakan namun Banser tetap waspada dan lebih intensif koordinasi dengan pengurus senior NU “Kita memiliki 13 ribu lebih anggota Banser yang selalu siaga di seluruh Banyuwangi. Akan melakukan gerakan bila mendapat ancaman,” timpal Abdillah. (ddy/afi)

litas yang memadai,” tambahnya. Besaran gaji sendiri merupakan salah satu faktor meningkatkan kualitas guru. Menurut dia, guru merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan guna menciptakan generasi unggul. Walaupun demikian ia juga me-

nyadari kewajiban guru untuk membantu pemerintah daerah dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan. “Kita tidak hanya memperjuangkan hak guru dengan membabi buta.Jangan menuntut hak saja tetapi kewajiban diabaikan,” katanya. (cin/afi)

Rekor Terbanyak Memasang 20 Baliho Sehari Tidak hanya Perjuangkan Hak

■ TAK GENTAR...

Sambungan dari Hal 25

Waktu itu, dia adalah petugas bagian memanjat tiang listrik dan pengepras pohon yang mengganggu kabel listrik. Karena pekerjaan tersebut dinilai terlalu berisiko, sejak tahun 2009, dia memutuskan untuk bekerja sebagai tukang sapu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Usai menyapu di pagi hari. dia juga dimintai tolong oleh seorang teman untuk memasang baliho milik Pemkab Banyuwangi. Namun saat itu, satu baliho dipasang oleh tiga hingga empat orang. Karena melihat efektivitas pekerjaan agar tidak menghabiskan tenaga, dan butuh waktu cepat untuk segera dibaca dan tersosialisasi, Mulyadi berinisiatif mulai memasang baliho berduaan dengan teman bernama Untung. Uniknya, setiap memasang baliho, Mulyadi tidak pernah menggunakan alat bantu tangga untuk naik ke ujung baliho. Dia hanya mengandalkan kekuatan kaki dan pegangan tangan. “Kalau balihonya tinggi seperti di depan kantor PJR Karangente itu, saya buat tangga lipat sendiri. Kalau memanjat baliho yang kecil-kecil tidak perlu tangga,” imbuhnya. Sewaktu memasang baliho, Mulyadi mengaku berdoa dan harus fokus. Dia tidak boleh terbebani dengan permasalahan dan pikiran sekecil apa pun. Bahkan, persoalan rumah tangga, utang, dan dimarahi atasan, tidak boleh terlintas di pikiran sedikit pun saat berada di ketinggian. Tubuhnya yang ceking, menjadi anugerah tersendiri baginya. Karena itu, dia sering dijuluki manusia kera oleh orang-orang di sekelilingnya karena kepiawaiannya memanjat. Julu-

kan itu tidak membuatnya marah. Justru atas karunia itu, hanya dalam hitungan 10-15 menit, pemasangan baliho bisa dia selesaikan. Satu hal yang paling membuatnya takut sewaktu memasang baliho yakni saluran utama listrik tegangan menengah (SUTM), hujan, serta petir. Dua hal itulah yang paling ditakuti ketika memasang baliho. Biasanya, jika sudah cuaca hujan dia akan berhenti untuk beberapa saat, menunggu hingga hujan dan petir reda. “Tiga teman saya mengundurkan diri karena trauma setelah kesetrum,” tuturnya. Pengalaman pahit menjadi pemasang baliho yang sudah dijalani empat tahun terakhir yakni kesetrum. Dia sudah dua kali dijilat aliran listrik. Beruntung, saat itu dia tidak sampai terpental dan terjatuh. Pengalaman pahit itulah yang kemudian dijadikan cambuk agar tidak terulang serta lebih waspada. “Kalau lelah, ngantuk, biasanya saya istirahat dulu. Karena pekerjaan saya risikonya besar,” terangnya. Dalam sehari, dia pernah memasang baliho hingga 20 titik, mulai dari Kecamatan Wongsorejo hingga Kecamatan Pesanggaran dan Kalibaru. Satu per satu titik baliho yang akan dia pasang berdasar perintah Humas Pemkab Banyuwangi, sudah berada di luar kepala. Menjadi pemasang baliho dianggapnya adalah tugas yang mulia. Karena jika baliho sudah terpasang dan terpampang dibaca orang. Dia selalu merasa senang dan bangga karena menjadi bagian mempromosikan Kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. “Pokoknya kerja itu diniati ibadah, dan berdoa pasti akan barokah dan selamat,” pungkasnya. (bay)

■ GURU... Sambungan dari Hal 26

Selama ini, kata Husin, pemerintah berhasil melakukan pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana. “Apa artinya fisik bagus, tapi gurunya tidak memiliki kua-

Penyakit Muncul karena Kebiasaan ■ BUKAN... Sambungan dari Hal 34

TANPA ALAT: Mulyadi beraksi seorang diri memanjat sebuah baliho. DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

Pengobatan alternatif, suprantural, bahkan mungkin dukun, adalah salah satu sebutan yang muncul di benak kita. Namun, Sjaifunnar Hadyun, 51, yang memiliki kemampuan tersebut menolak keras untuk disebut dukun. Dia lebih senang dipanggil Gus Ipun oleh siapapun yang mengenalnya. Ya, kemampuan yang dimiliki pria tiga anak ini cukup mencengangkan. Dia bisa mendeteksi penyakit seseorang hanya dengan menyentuh bagian dalam kaki kanan dan kiri seseorang. Tidak hanya itu, dia juga bisa mengurangi penyakit yang bersarang di dalam tubuh orang tersebut. Teknisnya, dia menyentuh di kedua kaki, tepatnya betis, untuk mendeteksi penyakit. Ada sejumlah titik yang menunjukkan tempat penyakit yang diderita. Bagian yang

sakit tersebut akan bergetar jika memang pasien memiliki penyakit. Ketika bagian yang disentuhnya mengalami lebam dan seseorang tersebut merasa kesakitan, maka penyakit telah ketahui dan dan Ifun membantu menyembuhkan penyakit tersebut dengan mengaktifkan serum penyembuh dalam tubuh orang tersebut. Tidak masuk logika memang. Namun itulah keadaan sebenarnya sesuai pantauan koran ini di tempat tinggal Ifun di kawasan belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Sayu Wiwit, tepatnya di Jalan Kapten Sutaji Nomor 51. Tidak membutuhkan waktu lama, hanya 2 hingga 3 menit saja untuk memijit seseorang. Dalam tenggat waktu tersebut, cukup untuk mendeteksi dan menyembuhkan penyakit yang diderita pasien. “Saya tidak bisa menyembuhkan 100 persen. Yang bisa menyembuhkan itu hanya

Allah. Saya hanya membantu mengurangi sakitnya,” ucap pria yang bergelar sarjana komputer dari Stikom Surabaya itu. Sambil memijat, biasanya dia akan berbincang dengan pasiennya mengenai penyebab dan pencegahan penyakit yang dialami pasien. Ia memprediksi penyebab sakit pasien dari perilaku kebiasaan. “Karena munculnya penyakit itu datang dari perbuatan kita sendiri. Misalkan kita jadi gampang mengantuk dan malas, itu karena kita punya kadar gula tinggi. Penyebabnya apa? Karena kita sering megkonsumsi yang manis-manis,” terang Ifun. Ia juga menjelaskan pencegahan atau cara mengatasi penyakit secara logis. Setelah dipijat, pasien bisa beristirahat sejenak di ruang yang disediakan. Ifun kemudian memberi air putih yang telah didoakan sebagai pendukung agar cepat sembuh. (cin/als)


36

KALEIDOSKOP 2014 R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Senin 29 Desember 2014

3 MARET 2014: Timnas U-19 melakoni tur nusantara melawan Persewangi. Uji coba di Stadion Diponegoro ini disaksikan puluhan ribu penonton.

GARUDA FERRY FLIGHT JakartaBANYUWANGI 16 MARET 2014: Pimpinan parpol, KPU, Forpimda, dan Panwas bergandengan tangan usai menandatangi kesepakatan pemilu damai di Taman Blambangan, Banyuwangi.

30 JANUARI: Angin puting beliung memporakporandakan ratusan rumah penduduk di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.

25 JANUARI: Ratusan mahasiswa Uniba bergolak. Mereka mendesak pelantikan rektor Teguh Sumarno setelah sekian lama terkatung-katung.

RANGKAIAN peristiwa penting terjadi di tahun 2014. Ragam peristiwa itu terekam jelas dalam kaleidoskop Jawa Pos Radar Banyuwangi. Mulai peristiwa politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan budaya. Berikut rekamannya. Di bidang penerbangan, maskapai penerbangan terbesar tanah air, PT. Garuda Indonesia (Persero), merealisasikan penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergipulang (PP). Kasus kriminal juga mewarnai awal tahun 2014, yaitu tertangkapnya tujuh jagal pembunuhan di Desa Rejoagung, Srono dan perampokan uang tunai Rp 300 juta di SPBU Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo. Di bidang pendidikan, ratusan mahasiswa Uniba unjuk rasa

mendesak pelantikan rektor, Teguh Sumarno. Bencana alam juga mewarnai awal tahun 2014. Puting beliung menghajar Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Puluhan rumah rusak berat, kerugian mencapai Rp 1 miliar. Di bidang olahraga, Banyuwangi mendapat tamu istimewa. Timnas sepak bola U-19 uji coba melawan Persewangi dalam rangkaian tur nusantara. Pertengahan Februari 2014, mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari dilayar ke Rutan Wanita Malang setelah sebelumnya meringkuk cukup lama di Rutan Medaeng. Di bidang politik, pucuk pimpinan parpol sepakat menciptakan Pemilu yang aman dan kondusif. (aif)

7 FEBRUARI: LCT Trans Jawa dan LCT Pancar Indah dilarang berlayar oleh otoritas pelayaran karena terbukti mengondisikan penumpang dan ngasih fee kepada sopir truk.

28 JANUARI: Kawanan perampok yang diotaki Ismail dan Arifin merampok uang tunai Rp 300 juta di SPBU Bajulmati, Wongsorejo.

3 JANUARI 2014: Pesawat Garuda ATR 72-600 mendarat mulus di Bandara Blimbingsari setelah melakukan ferry flight dari Jakarta-Denpasar-Banyuwangi.

15 Februari: Mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari dilayar ke Rutan Wanita Malang setelah lama mendekam di Medaeng.

Paket Pernikahan, Anissa Wedding yang Terbaik

Spesial Akhir Tahun, Comforta Diskon 50%

BANYUWANGI – Pernikahan adalah momen istimewa dan sakral bagi setiap orang. Tentu untuk membuat acara pernikahan semakin berkesan, riasan pengantin menjadi salah satu faktor utama. “Anissa Wedding & Organizer hadir untuk menjawab keinginan mempelai untuk mengabadikan momen pernikahan dengan kualitas terbaik,” ujar Ellys Nurwahyuni, pimpinan Anissa Wedding & Organizer. Cucu dari perias Keraton Solo itu menambahkan, dirinya memberikan kebebasan konsep yang diinginkan oleh mempelai. Sehingga, pelaksanaan acara sekali dalam seumur hidup itu memberi kesan yang luar biasa bagi kedua mempelai. Berpengalaman sejak tahun 1980, Anissa Wedding & Organizer selalu memberikan layanan terbaik bagi pasangan pengantin baru. “Makeup,

Hanya di TJ Center Rogojampi

ISTIMEWA

LUAR BIASA: Hasil riasan Anissa Wedding membuat mempelai pengantin sangat beraura.

busana Tradisional, modern, dan internasional, dekorasi, tenda, souvenir, musik, tari, dan berbagai acara adat pernikahan dengan harga mulai Rp 6 jutaan hingga 100 jutaan,” pungkas Ellys. ANNISA WEDDING ORGANIZER

- ONE STOP PROFESSIONAL WEDDING SERVICE. Galeri: Mendut Regency J-20, Jl. Bengawan 44, dan Ruko Borobudur Belakang Pemda Banyuwangi (NAGUD!). Contact person 081332827000 dan 081559880008. (*/als)

ROGOJAMPI – Ayo, beli produk Comforta di Toko TJ Center Rogojampi. Dapatkan diskon 50 persen dan hadiah langsung juga menanti Anda berupa bantal dan guling, helm, voucher belanja di Indomaret, dan kasur lipat. Program spesial ini berlaku hingga 31 Desember 2014 nanti. Jadi buruan miliki produk terbaik persembahan Comforta untuk keluarga Anda. Ayo, segera berbelanja Comforta di Toko TJ Center, Jl Raya Gitik (Depan Koramil) RogoISTIMEWA jampi. Contact Person : SUPER CHOICE: Perpaduan sistem support dan kenyamanan lapisan Plush 082337592152 (Tari). (*/als) Top dengan desain yang modern.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.