Radar Banyuwangi | 29 Maret 2013

Page 1

JUMAT 29 MARET

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

GALIH COKRO/RaBa

JADI TONTONAN WARGA: Api membakar toko mebel Kian Jaya di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi, Rabu malam (27/3). Sumber api diduga berasal dari bangunan belakang yang ditempati karyawan.

Toko Kian Jaya Ludes Dilalap Api Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah BANYUWANGI - Kebakaran hebat menggegerkan warga kota Banyuwangi Rabu malam (27/3) ke-

marin. Saking besarnya api, kepulan asap membumbung hingga ketinggian puluhan meter dari atas permukaan tanah. Si jago merah itu meluluhlantakkan tiga unit bangunan toko mebel Kian Jaya yang berlokasi di tepi Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan

Lateng, Kecamatan Banyuwangi, itu. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Ba nyuwangi, kobaran api terlihat sekitar pukul 20.30. Tidak jelas percikan api berasal dari mana n

20.30 kobaran ber00.00 api berapi 2 Sumber 3 Warga 4 Pukul Kronologi 1 Pukul usaha memhasil dipadamkan. diduga dari mes api melalap toko mebel Kerugian material bagian bantu memaKebakaran Kian Jaya di Jl Basuki karyawan belakang. Itu ma- damkan api. Tak ditaksir miliaran ruRahmat. Api meluluhsih dugaan. Polisi lama kemudian, piah. Untuk menguak Kian Jaya lantakkan

Baca Toko...Hal 31

tiga bangunan

masih menyelidiki sebab-sebab kebakaran.

6 unit PMK da tang membantu memadamkan.

sebab kebakaran, Kapolres mendatangkan tim Labfor Polda. GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Hukuman Sigit Dikorting Setahun BANYUWANGI - Upaya Brigadir Sigit Dwi Susanto mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jatim sedikit membuahkan hasil. Anggota Polres Banyuwangi yang kesandung kasus peredaran

Baca Hukuman...Hal 31

PROSES HUKUM BRIGADIR SIGIT DWI SUSANTO

TENGGELAM

SIGIT HARIYADI/RaBa

MESIN PERTANIAN CANGGIH: Bupati Abdullah Anas Anas mencoba mengoperasikan mesin Combine Harvester di sawah sekitar Bandara Blimbingsari, Rogojampi, kemarin.

2,5 Jam Rontokkan Padi Satu Hektare ALI NURFATONI/RaBa

DIMAKAMKAN: Sejumlah warga mengusung jenazah Dwi Mandasari menuju pemakaman umum Dusun Krajan II, Desa/Kecamatan Gambiran, kemarin.

Jasad Dwi Mengapung di Sungai Purwoharjo GAMBIRAN - Dua malam hanyut di sungai Setail, Dwi Mandasari, 24, akhirnya ditemukan di Dusun Perangan, Desa Keradenan, Keca matan Pur woharjo, sekitar pukul 07.00 kema rin. Kali pertama ditemukan, wanita asal Du sun Krajan II, Desa/Kecamatan Gambiran, itu sudah tidak bernyawa. Saat ditemukan warga, Dwi sudah tidak mengenakan kaus putih seperti ketika hanyut Selasa sore lalu (26/3) n Baca Jasad...Hal 31

ROGOJAMPI - Penanganan pasca panen berdampak besar terhadap pendapatan para petani. Karena itu, pengelolaan pasca panen yang tepat diperlukan agar kesejahteraan petani meningkat. Upaya itu sudah di lakukan pemerintah melalui pemberian alat combine harvester ke pada sembilan kelompok tani se-Banyuwangi.

Sekadar tahu, Combine Har vester merupakan semacam traktor yang dapat memanen satu hektare (ha) padi dalam tempo 2,5 jam. Meng gunakan Combine Harvester, tanaman padi tidak perlu disabit. Sebab, alat panen modern tersebut bisa langsung menyabet ta naman padi yang sudah siap panen.

Dengan Combine Harvester, batang tanaman padi bisa terpisah dengan bulir padi secara otomatis. Batang tanaman padi akan keluar me lalui bagian belakang mesin panen tersebut, dan bulir padi bisa lang sung dimasukkan ke dalam karung yang diletakkan di samping kanan mesin tersebut n

Vonis PT Jatim Empat tahun penjara Denda Rp 50 juta (subisider 1 bulan) Terdakwa terbukti secara sah menawarkan untuk menjual narkotika golongan I Tetap tinggal di tahanan Hakim Nerris (ketua) Franciscus Loppy (anggota), Johanna lucia Usmany (anggota) Putusan PN Banyuwangi Lima tahun penjara Denda Rp 1 miliar Subsider tiga bulan kurungan Hakim Elly Istianawati (ketua), I Wayan Gede Rumega (anggota) dan Tenny Erma Suryathi (anggota) Tuntutan JPU Hukuman tujuh tahun Denda Rp 1 miliar Subsider enam bulan JPU: Djoko Susanto

Baca 2,5 Jam...Hal 31

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Ribetnya Mengembangkan Varian Durian Merah di Banyuwangi

Rela Kontrak Pohon Rp 6 Juta Setahun untuk Penelitian Durian merah merupakan salah satu potensi hortikultura Banyuwangi yang tergolong langka. Tidak semua daerah memiliki durian jenis tersebut. Saat ini, tanaman langka tersebut mulai terancam punah. AF. ICHSAN RASYID, Banyuwangi SEMULA pohon durian merah di Banyuwangi ada tiga. Namun, kini hanya tersisa dua pohon, karena satu pohon sudah ditebang pemilik. Tiga pohon itu melahirkan puluhan varian dan jenis durian merah. Data terakhir yang berhasil ditemukan Forum Pemerhati Hortikultura Banyuwangi (FPHB), setidaknya ada 32 varian durian merah.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

narkoba jenis sabu-sabu (SS) itu mendapat keringanan hukuman setahun. Sebelumnya, Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi memvonis lima tahun penjara n

Awalnya, FPHB menemukan 25 varian durian merah yang tersebar di beberapa kecamatan. Yang terbaru, FPHB menemukan tujuh varian baru yang berbeda dengan jenis durian merah sebelumnya. Tujuh varian baru itu, tiga varian sudah diperkenalkan ke publik. Empat varian baru lain masih dalam proses penelitian dan belum diperkenalkan kepada masyarakat. Kualitas tiga varian baru itu lebih unggul dibanding yang sebelumnya. Dagingnya lebih tebal, bijinya lebih kecil, dan rasanya lebih manis. Tiga varian baru itu diberi nama durian merah-kuning, montong merah dan red hurn. Tiga nama varian durian merah itu merupakan nama penelitian yang dilakukan FPHB. “Varian yang baru ditemukan itu merupakan keturunan tiga pohon induk yang usianya di atas 200 tahun,� tutur Eko Mulyanto, peneliti FPHB n Baca Rela...Hal 31

Hukuman Brigadir Sigit dikorting setahun Rasanya sudah cukup untuk pertimbangan memecat!

Mesin Combine Harvester mampu rontokkan padi 1 hektare selama 2,5 jam Saking canggihnya, tikus-tikusnya ikut digiling!

ICHSAN RASYID/RaBa

LANGKA: Eko menunjukkan durian merah hasil penelitian FPHB. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


KOMUNIKASI BISNIS

26

Jumat 29 Maret 2013

Disbudpar Sosialisasi Pembangunan Wisata GAMBIRAN–Potensi wisata dan sumber daya alam Banyuwangi sangat melimpah. Saat ini, Banyuwangi yang lebih dikenal sebagai Sunrise of Java tidak hanya sebagai tempat luberan wisatawan dari Bali. Apalagi dengan dukungan pemerintah kabupaten, Banyuwangi menyejajarkan dirinya dengan Bali. Dengan tingginya jumlah wisatawan yang masuk Banyuwangi, diharapkan nilai ekonomi masyarakatnya, terutama di sekitar tempat wisata menjadi lebih baik lagi. Menangkap hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mengadakan Term of Reference (TOR) kepada masyarakat. Bertempat di Hotel New Surya Jajag, Banyuwangi, Disbudpar bekerja sama dengan stakeholder terkait, seperti Polres Banyuwangi dan Dinas Kesehatan. Selain itu juga mengundang pemateri dari Disbudpar Jawa Timur. Melalui tema “Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Objek Wisata”, kegiatan yang dilaksanakan pada 26-27 Maret 2013 itu diikuti oleh 40 peserta. Peserta terdiri dari masyara-

ISTIMEWA

SIMAK: Peserta mengikuti sosialisasi wisata di Hotel New Surya Jajag. IRWAN/RaBa

kat di sekitar Taman Nasional Meru Betiri, yakni Rajegwesi, masyarakat Kalipait, Sumberasri, dan Grajagan di sekitar Taman Nasional Alas Purwo. Materi yang disosialisasikan, antara lain pengetahuan pengelolaan pondok wisata atau home stay. Termasuk bagaimana kesehatan, higienitas dan sanitasi, keamanan dan ketertiban, pengembangan dan pemasaran hingga pengenalan dunia maya atau internet. Kepala Disbudpar Banyuwangi Suprayogi menyampaikan dalam pembukaan acara bahwa yang mengikuti tidak hanya masyarakat di sekitar objek wisata yang sudah memiliki usaha. Tetapi juga mereka

yang belum memiliki usaha. Dengan begitu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat membuka peluang usaha. Nantinya akan mendongkrak pendapatan masyarakat. “Pengaktualisasian budaya lokal, termasuk pemeliharaan dan pengenalannya, bisa menambah daya tarik wisata,” cetus Suprayogi. Dalam acara yang berlangsung dua hari tersebut, juga disosialisasikan kebijakan pemerintah daerah tentang pembangunan kebudayaan dan pariwisata Banyuwangi. Yang tidak kalah penting, pengembangan permodalan dan UKM, yang dilakukan oleh Bank Jatim kepada peserta pelatihan. (adv/irw)

Ultah Ke-9, KSP Milan Rogojampi Berbagi Kebahagiaan ROGOJAMPI – Ada yang beda dari layanan diberikan Koperasi Simpan Pinjam Millenium Artha Niaga (KSP Milan) sepanjang hari kemarin. Pemandangan itu tampak saat memasuki kantor cabang KSP Milan Rogojampi. Memasuki pintu KSP Milan Rogojampi, nasabah langsung disambut dengan ruangan dan suasana kerja lain dari biasanya. Mengenakan batik dan udeng bagi pegawai pria, cukup memberikan kesan nuansa khas Using di kantor KSP Milan Rogojampi tersebut. Pegawai perempuan tampak anggun dengan balutan busana tradisional Banyuwangi bermotif batik gajah uling. Tidak hanya itu, nasabah maupun masyarakat yang melakukan transaksi, baik menabung, menarik dana maupun kredit

marin? Kepala Cabang KSP Milan Rogojampi Sucipto menuturkan, sajian istimewa berupa sambutan khas Using dan jamuan makan bagi nasabahnya digelar untuk memperingati hari jadi KSP Milan Rogojampi ke-9. “Jamuan istimeISTIMEWA KOMPAK: Manajer dan kru KSP Milan Rogojampi siap wa ini diberikan dalam rangka ulang tahun KSP memberikan layanan prima dengan nuansa Using kemarin. Milan ke-9,” katanya. Ditambahkan, perayaan hari jadi KSP di hari itu, mendapat jamuan istimewa. Snack, jamuan makan hingga suvenir men- Milan tahun ini memang dilaksanakan sejadi sajian utama khusus yang diberikan cara sederhana. Namun, tidak mengurangi semangat untuk menampilkan yang terbaik oleh KSP tersebut. Ada apa di KSP Milan Rogojampi ke- di hari istimewa itu. Nuansa batik dan busa-

na Using menjadi pilihan untuk perayaan hari jadi KSP Milan tahun ini, di samping pemberian layanan prima tersebut. Untuk memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada nasabah, KSP Milan memberikan layanan tambahan sepanjang hari kemarin. Pemberian snack, jamuan istimewa, hingga suvenir diharapkan bisa menjadi motivasi bagi keluarga besar KSP Milan dan nasabah, untuk terus bersinergi dalam membangun perekonomian bersama. Salah satu nasabah, Untung mengaku terkesan dengan layanan KSP Milan Rogojampi. Dia menilai, pelayanan yang diberikan cukup membantu masyarakat dalam kegiatan ekonomi. Hal itu membuatnya tidak ragu untuk terus bersinergi menjadi anggota sekaligus nasabah dari SKP Milan. (adv/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Rumah Kebalenan •

• Rumah Desa Balak •

• Rumah Banyuwangi •

• Jl. Wahid Hasyim •

• Ruko Gandeng •

KHAS: Siswa SD kelas I ini mengenakan kaus “Byalak I Love Banyuwangi” keluaran Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Makin Diminati Anak-Anak ANAKANAK perlu diajarkan untuk mencintai Bumi Pertiwi, khususnya daerah sendiri, seperti Banyuwangi. Salah satu caranya diekspresikan dengan memakai kaus bertuliskan “I Love Banyuwangi”. Nah, Jawa Pos Radar Banyuwangi kini juga menyediakan kaus dengan ukuran anak-anak. Kaus ukuran S tersebut bisa dikenakan anakanak kelas I sampai III sekolah dasar (SD). Ada berbagai desain menarik dalam warna hitam dan putih. Kata-katanya pun khas Banyuwangi. Seperti kaus dengan tulisan “Byalak I Love Banyuwangi”. Byalak adalah ungkapan hiperbola dalam bahasa Using, yang berarti astaga atau keterkejutan. Dalam bahasa Inggris juga ada ungkapan serupa yang dijadikan desain kaus, yakni “Damn I Love Banyuwangi”. Kaus ini tersedia dalam warna menarik, yakni merah fanta dengan ukuran S, M, L, dan XL. Bagi Anda yang menginginkan kaus “I Love Banyuwangi” dengan desain yang di-launching Bupati Abdullah Azwar Anas, juga tersedia. Ada dua pilihan warna, yakni hitam dan putih. Sudahkah Anda memiliki kaus beridentitas Banyuwangi? Silakan dapatkan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89C Banyuwangi. Harga dijamin lebih murah dibanding produk lain, yang menggunakan bahan katun berkualitas tinggi. (*/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Toyota Soluna •

• Innova ‘09 •

Dijual Toyota Soluna 2003 hitam, metalik, hub: 082141268922 / 087857370701

• Promo Daihatsu • R-Stock Xenia, Terios, Luxio, Sirion, GrandMax, cash/kredit, disc gede, hub:HADI 081559705555/081233432555

• Kijang Innova ‘10 • Djl rumah lok Kebalenan di Jl. Raya Rogojampi/ Genteng, L10 x15=150m2, SHM, bs dibeli dg cash atau kredit & jga bsa disewa, hrg nego. Hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl tanah + bangunan L 4x8=32m2 + 10 x 15 = 150m2, bisa dibeli dgn cash/kredit & juga bs disewa, SHM, Lok Ds Balak, hrg nego,H:(0333)631526–635176,0811351148

• Jl. Brawijaya •

• Puri Mendut •

Dijual tanah L 263m2 SHM no. 3660/3661/ 3670, lok Jl. Wahid Hasyim Banyuwangi, baratnya persis toko Spot, letak strategis utk usaha pertokoan. H: 08883361235 (Edho).

Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.

• Rumah+Tanah+Toko •

• Tepi Jalan Raya •

SITUBONDO

Djl rmh di Bwi L+330, 130 jt & djl tnh+Toko L1200 Sembulung Cluring 300jt. 087755630534

Djl tanah tepi jalan raya, sblh showroom mobil Sraten, L4000m2. Hub:082336199061

• Jl. Ahmad Yani •

Djl rumah L 10X15 = 150M2 lok Banyuwangi, utara pbrik ES, bs dibeli dg cash/kredit dan juga bisa di sewa hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Belakang Pemda •

• Lemahbangdewo •

Dijual rumah murah siap huni tngah kota belakang Pemda, L+400, H: 085236168779

Dijual tanah di Lemahbangdewo Rogojampi, LT 920m2. H: 081235320800

Djl Kijang Innova Diesel 2010 hitam type G, super istmw, km23000. H:08123268826

Dijual Toyota Kijang Innova akhir 2009, hitam, istimewa, type G solar, harga 209 juta nego, cash & kredit, bisa tukar tambah. Hubungi 08123453975, 081335897888

• Honda Jazz ‘08 •

• Grand Livina ‘07 •

Dijual Honda Jazz GD 3 1,5 IDSI AT’ 2008, warna putih, barang siap pakai. Harga 150 juta nego (085859445277)

Dijual Nissan Grand Livina XV 1.5MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Kijang Innova ‘05 •

• Honda Jazz ‘08 •

Dijual Toyota Kijang Innova GXW42 AC dbl tahun 2005 selver metalik, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GE8 1.5S MT CKD tahun 2008, biru metalik, harga 155 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Avanza ‘04 •

• Isuzu LS Smart ‘05 •

Dijual Toyota Avanza 1.3 F60 IRM-MMEJ tahun 2004 hijau metalik, harga 113,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Isuzu LS Smart TBR 541 LM25 AC dbl / V-r thn 2005 perak metalik, solar, hrg 133.5 jt nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Djl Ruko pusat kota + 400m2, Jl. Ahmad Yani 106 A, 081336436867 / 0338671304

• Ruko 2 Lt • Djl Ruko 2 Lt. LT71m2. Jl. Olean no. 36, dpn Pasar. H: 08179310008/03151161403

Dijual cepat rumah L 292m2 SHM no. 1486, lokasi Jl. Brawijaya Banyuwangi, 5 rumah dari SPBU Karangente, hubungi 08883361235 (Edho).

Rumah siap huni di Puri Mendut, Jl. Mendut 88 Banyuwangi (100m dari Kantor Pemda), cash/kredit, bunga ringan. 081336143490, cepetan sisa hanya 5 unit.

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK Nopol P 5995 VB, an. Bintang Nugraha HPO. JL.IkanTeri No.41 02/01 Sobo Hlg STNK Nopol P 5585 ZD, an. Henu Budayanti. Jl Batur 32 RT01/02 Singotrunan

BANYUWANGI • Cak Rudy STMJ • Cak Rudy STMJ siap tempur, Jl. Gajah Mada 71 Penataban Banyuwangi

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, Mega Dwi P. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Jumat 29 Maret 2013

Janda Duel Lawan Pencuri

Tidak Dikasih Uang, Rampas HP Teman Sendiri SRONO - Muhammad Marvel Efendi alias Dunia, 23, harus meringkuk di sel tahanan Mapolsek Srono kemarin. Gara-garanya, remaja asal Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, itu merampas ponsel. Ironisnya, perbuatan pelaku dilakukan terhadap temannya sendiri. Bahkan, yang menjadi korban adalah dua orang yang tercatat sebagai kakak-adik. Mereka adalah Hendra, 23, dan Rizki, 18, yang notabene satu dusun dengan Dunia. Kasus yang membuat Dunia kembali berurusan dengan polisi sebenarnya sepele. Ceritanya, dia minta uang kepada Hendra yang baru turun dari bus di jalan raya Srono, tepatnya di depan gedung GNI Srono. Kala itu Hendra baru pulang dari Bali. Permintaan uang senilai Rp 20 ribu itu ternyata ditolak Hendra. Lantaran ditolak, pelaku yang ditinggal bapakibunya ke Jakarta itu merampas ponsel Hendra. Saat beraksi, pelaku juga menendang korban. Keesokan harinya, Rizki menemui Dunia di rumahnya. Niat Rizki adalah menebus ponsel yang dibawa Dunia. Malang, Dunia justru menempeleng saudara Hendra tersebut. Selain itu, Dunia juga merampas ponsel made in China yang dibawa Rizki. Beruntung, uang senilai Rp 300 ribu yang sedianya akan dijadikan tebusan tidak dirampas. Singkat cerita, pasca kejadian yang terjadi pada 22 November 2012 sekitar pukul 22.30 itu, korban langsung lapor polisi. Laporan itu didengar pelaku. Pelaku pun langsung melarikan diri ke Bali. Setelah empat bulan buron, dia balik ke Banyuwangi. Hanya sepekan menginap di rumah, dia langsung ditangkap polisi. Kapolsek Srono AKP Jodana Gunadi melalui Kasi Humas Bripka Sigit Suhartadi mengatakan, penangkapan pelaku tidak mudah. Sebab, dia bersembunyi sesaat akan ditangkap. “Pelaku mau melarikan diri, tapi kita berhasil menangkapnya,” ungkapnya. Menurut dia, pelaku pernah dipenjara di Bondowoso beberapa tahun lalu. Tetapi, vonis beberapa bulan itu ternyata tidak membuat pelaku jera. “Dia melanggar Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukumannya 9 tahun penjara,” terangnya. Dunia mengaku satu dari dua ponsel hasil merampas itu dijual di Rogojampi. Ponsel lain dipakai sendiri. ‘’BlackBerry saya jual seharga Rp 350 ribu. Yang satu saya bawa ke Bali,” akunya. Meski begitu, dia berdalih tidak berniat merampas HP milik Rizki. Dia beralasan, kala itu tidak ada sangkut-pautnya dengan Rizki. ‘’Tapi, dua orang itu teman saya semua. Mereka sering main ke rumah saya,” ujarnya. (ton/c1/aif)

Jari Terluka, Uang dan Cincin Amblas KALIBARU - Aksi pencurian dan kekerasan (curas) menimpa Rupiyati 35, warga Dusun Karanganyar, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, pukul 01.00, kemarin malam. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di jempol dan telunjuk tangan kiri. Selain itu, Rupiyati juga kehilangan empat cincin, dua gelang, sebuah kalung emas, dan dua buah hand phone dengan total kerugian materi Rp 5 juta. Rupiyati menuturkan, peristiwa itu bermula saat dia bersama anak perempuannya, Faisathur Rohmah 14, hendak tidur. Namun, tiba-tiba dia didatangi dua lelaki bercadar. Satu dari dua orang tersebut berada di pintu gerbang rumahnya membawa pisau dan satunya lagi di luar pagar. “Yang satu langsung masuk dan mengancam mengguna-

kan pisau. Saya diancam akan dibunuh jika menolak berhubungan badan dengannya. Saya tolak dengan alasan ada suami,” aku Rupiyati polos. Dirinya sempat berdebat karena pelaku meminta semua perhiasan yang dia pakai. Keributan itu membuat anak perempuannya, Faisathur, terbangun. Begitu Faisathur keluar dari kamar, pelaku yang satunya langsung mencekik leher gadis tersebut dan menendangnya hingga jatuh, “Saya bermaksud menghentikan orang yang menghajar anak saya hingga tangan saya terkena pisau,” cerita Supiyati. Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Bari melalui Kanitreskrim Aiptu Garus mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan siapa dua pelaku yang melakukan pencurian disertai kekerasan itu. “Kasusnya masih dalam proses penyelidikan. Kita masih mendengarkan keterangan korban dan saksi,” kata Garus. (azi/c1/aif )

ALI NURFATONI/RaBa

RESIDIVIS: Muhammad Marvel Efendi saat dibawa petugas di ruang penyidikan Mapolsek Srono kemarin. ABDUL AZIZ/RABA

BERDARAH: Rupiyati menunjukkan luka di jari kirinya.

Pejalan Kaki Tewas Disambar Bus GENTENG - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Jember, tepatnya di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Dusun Curah Tangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, pukul 10.00 kemarin. Sebuah bus Akas Asri menabrak pejalan kaki saat melaju dari arah Jember. Akibatnya, seorang warga bernama Marwan, 80, yang tinggal di dusun setempat, tewas pasca kejadian. Petaka terjadi saat bus bernopol N 7339 US itu melaju dari arah barat. Bus yang dikemudikan Mistum, Dusun Plalangan, Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember, itu melaju pelan. Sebab, sopir tersebut hendak membayar retribusi di DLLAJ. Meski melaju pelan dengan kecepatan sekitar 40 kilometer (Km) per jam, ternyata tidak mampu menyelamatkan pejalan kaki dari maut. Sebab, Marwan

ALI NURFATONI/RaBa

DIAMANKAN: Bripka Suwandono menunjukkan bodi bus yang menabrak warga di Mapolsek Genteng kemarin.

yang berjalan kaki dari arah timur di sisi selatan jalan tibatiba naik ke badan jalan. Seolaholah dia sengaja menabrakkan diri setelah mengetahui ada bus. Mengetahui hal itu, penge-

mudi bus berusaha mengerem. Namun, usaha itu tidak mampu menghindar dari kecelakaan. ‘’Saya mengerem, tapi sudah nggak bisa karena orang itu sudah sangat dekat,” ungkap Mistum

saat diperiksa di Unit Lantas Polsek Genteng kemarin. Dia mengaku, kendaraan yang dia kemudikan berjalan pelan, sehingga korban yang ditabrak tidak sampai terseret. ‘’Setelah kena tabrak, ya langsung berhenti,” terangnya. Pasca kejadian, korban mengalami pendarahan hebat. Pasca kejadian, korban dibawa ke Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, untuk mendapat perawatan medis. ‘’Tapi, sudah meninggal dunia dalam perjalanan,” jelas Kanitlantas Polsek Genteng Ipda Sumono. Pasca kejadian, sopir bus yang membawa berpenumpang hanya sekitar 10 orang itu langsung dimintai keterangan. Bus jurusan Jember-Denpasar itu juga diamankan. “Masih kita periksa sampai sore ini,” kata Sumono. (ton/c1/aif)

Pembelah Ombak Pancer Berantakan

ABDUL AZIZ/RABA

HASIL RAZIA: Kapolsek Pesang-garan AKP Supriyadi dan anggotanya memamer-kan miras hasil operasi.

Sita 31 Botol Arak Bali PESANGGARAN - Aparat Polsek Pesangaran terus gencar melakukan operasi terhadap berbagai jenis penyakit masyarakat (pekat). Setelah beberapa hari lalu merazia tujuh wanita pekerja seks (WPS) di lokalisasi tepi pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kemarin polisi melakukan operasi terhadap peredaran minuman

keras (miras). Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menemukan 31 botol miras jenis arak bali. Barang haram tersebut diamankan dari rumah Sunaryo, 38, warga Dusun Mulyosari, Desa Sarimulyo, Kecamatan Pesanggaran. “Berdasar keterangan pelaku, arak tersebut dibeli Sunaryo di Bali, dan pulangnya nunut truk dari Bali,” katanya. (azi/c1/aif)

PESANGGARAN - Terjangan ombak yang cukup keras beberapa waktu lalu membuat tumpukan batu pembelah ombak di Pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, berantakan. Beberapa bagian batu pembelah ombak yang dibangun dengan dana APBD Provinsi Jatim tersebut tampak rontok. Ketika air sedang surut, tinggi pembelah ombak itu nyaris rata dengan ombak. Kondisi tersebut tentu membahayakan. Sebab, bila sewaktu-waktu ada ombak besar,

pembelah ombak tersebut tidak akan berfungsi dengan baik, sehingga air bisa langsung menggerus pantai. Margono, salah satu nelayan di Pantai Pancer mengatakan, rontoknya pembelah ombak tersebut terjadi sejak beberapa waktu lalu, tepatnya ketika ombak besar. Ombak besar semakin hari semakin menggerogoti tumpukan batu yang berfungsi sebagai pembelah ombak itu. “Karena kena hantam ombak, sekarang jadinya seperti itu, Mas,” kata Margono. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RABA

ABRASI: Tumpukan batu pembelah ombak di Pantai Pancer rompol sejak beberapa hari lalu.

Ketika Penyakit Hendak Menyerang, Gunakan Manggis Jadi Penghadang Jika dibandingkan dengan tanaman lain, membudidayakan tanaman manggis agaknya memberikan keuntungan yang lebih banyak. Mengapa demikian? Penelitian para ahli menyatakan bahwa buah manggis bisa digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir, luka, dan borok. Selain itu, ia digunakan sebagai peluruh dahak dan penawar sakit gigi. Kulit buahnya dapat digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, dan sembelit. Kulit batangnya dapat digunakan untuk mengatasi nyeri perut. Dan akarnya dapat digunakan untuk mengatasi haid yang tak teratur. Itulah sebagian dari sekian banyak manfaat tanaman manggis. Dari segi rasa, buah manggis potensial untuk dibuat jus dan sari buah. Bahkan, bukan hanya itu. Ha sil pene litian me nun jukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai kemampuan melawan sel kanker, yang meliputi breast, lever, dan leukemia. Selain itu, ia juga bisa digunakan untuk antihistamin, anti-inflamasi, penekan sistem saraf pusat, penekan tekanan darah, serta sebagai antiperadangan. Memang luar biasa buah yang bernama Latin Garcinia mangostana L. dan termasuk famili Guttiferae ini. Sebenarnya, apa sih yang terkandung dalam buah yang rasanya lezat ini? Kulit buah mengandung xanthone. Senyawa itu sangat bermanfaat untuk kesehatan, dan hanya dihasilkan oleh genus Garcinia. Di luar negeri, kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker. Kulit buah manggis juga mengandung antosianin, seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin3-glucoside. Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit manggis. Kulit ini juga mengandung pektin, tanin, dan resin yang dimanfaatkan untuk menyamak kulit dan sebagai zat pewarna hitam untuk

makanan dan industri tekstil, sedangkan getah kuningnya dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida. Berdasarkan hasil tes seorang dokter di Jakarta terhadap 7 pasien diabetes selama 10 hari mengonsumsi esktrak kulit buah manggis, terbukti esktrak itu mampu menurunkan gula darah tujuh orang pasien itu dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Tapi, tapi penurunan itu bervariasi di antara semua pasien itu. Bervariasinya penurunan kadar gula itu disebabkan oleh berbedanya respons sistem metabolisme tubuh tiap-tiap pasien terhadap ekstrak kulit buah manggis yang diberikan. Di samping itu, ia juga tergantung pada gula darah awal. Bila gula darah seseorang sudah normal, xanthone yang terdapat dalam ekstrak kulit buah manggis mampu mempertahankannya sehingga kadarnya tidak naik dan tidak turun, karena xanthone berfungsi untuk memperlancar metabolisme. Tapi, man faat xanthone ini tak hanya itu. Ketika sejumlah p e n ya k i t degeneratif lain ingin menyerang tubuh, ekstrak kulit buah manggis ini ampuh dijadikan penghadang. Bila ingin tahu lebih lengkap tentang khasiat manggis itu, Anda bisa membacanya di buku Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi itu, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Dan produk yang terbuat dari xanthone kulit manggis itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Nama dagangnya adalah Garcia. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www. manggisgarcia.com. Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera hubungi Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.


34

Jumat 29 Maret 2013

BULU TANGKIS

Segera Evaluasi Menyeluruh Persiapan Persewangi Hadapi Putaran II BANYUWANGI - Finis di posisi ketiga klasemen grup V Divisi Utama tidak membuat manajemen Persewangi besar kepala. Menyadari beratnya laga putaran kedua yang akan ditabuh awal Mei mendatang, pentolan Laskar Blambangan akan melakukan evaluasi dan pembenahan tim. Manajer Persewangi, Andik Purwanto mengatakan, berada di posisi ketiga klasemen grup V merupakan hasil yang lumayan bagi timnya. Setidaknya, Laskar Blambangan mampu bersaing dengan kontestan lain di grup tersebut. “Hasil ini setidaknya layak disyukuri sebagai modal menghadapi putaran kedua mendatang,” katanya. Meski demikian, Andik tidak ingin jumawa atas hasil yang dicapai timnya. Dia mengakui ada beberapa kelemahan yang harus dibenahi jelang putaran kedua Mei mendatang. Pantauan sementara, lini depan dan tengah paling mendapat sorotan pria yang juga pengurus GP Ansor Banyuwangi itu. Di lini depan, Andik mengaku timnya tidak memiliki penyerang berkarakter striker murni. Bermain mengandalkan umpan bola panjang, dalam tubuh Laskar Blambangan tidak ada target man di sektor depan. Imbasnya, permainan bisa diredam pemain bertahan lawan. Di lini tengah, tiga gelandang yang kerap menjadi langganan saat ini; Toure Morlaye, Jordi

DOK.RaBA

SEGERA DIPUTAR: Pengkab PBSI berencana menggelar kejuaraan bulan depan.

PBSI Putar Bupati Cup BANYUWANGI - Kerinduan penggila dan pelaku olahraga bulu tangkis di Banyuwangi atas even akbar dipastikan bakal kesampaian dalam waktu dekat. Sebuah kejuaraan bertajuk Open Turnamen Bulutangkis se-Jawa Timur dan Bali akan menjadi agenda Pengkab PSBI Banyuwangi mulai bulan depan. Rencananya, kegiatan yang akan memperebutkan trophy Bupati Banyuwangi itu akan digelar mulai 10 April mendatang. GOR Tawang Alun akan menjadi venue penyelenggaraan even kejuaraan yang pertama bagi induk pembina olahraga bulu tangkis di Banyuwangi tersebut di tahun 2013 ini. “Kita jadwalkan ini akan bersifat open tournament,” ujar Mujiono, ketua PBSI Banyuwangi. Menurut Mujiono, di kejuaraan nanti, pihaknya akan mempertandingkan beberapa nomor unggulan. Selain veteran dan kelompok umur, PBSI juga berencana mempertandingkan nomor prestasi di ajang tersebut. PBSI berharap even tersebut tidak hanya sebagai kejuaraan seremoni belaka. Mujiono menargetkan, ajang tersebut harus menjadi sarana pembinaan dan pemantauan talenta bulu tangkis di Banyuwangi. Apalagi, kini jumlah klub bulu tangkis di Banyuwangi cukup banyak. Dia berharap, ajang tersebut bisa menjadi arena mengangkat prestasi dan menambah jam terbang para atlet bulu tangkis. Di samping itu, meski baru akan digelar April mendatang, Mujiono menyatakan beberapa kontestan dari Jawa dan Bali sudah menyatakan ikut dalam even ini. Bila nanti jumlah peserta melebihi target yang dipasang PBSI, panitia berencana menambah lokasi pertandingan, yakni di kampus Uniba Banyuwangi. Sebab, di GOR direncanakan ada tiga lapangan sebagai venue utama pertandingan. “Bila peserta membeludak, kita pakai tiga lapangan lagi di Uniba,” pungkasnya. (nic/c1/als)

Hasil Putaran I 1. (home) vs Persis Solo

2-3

2. (away) vs Madiun Putra

3-1

3. (away) vs Persik Kediri

0-1

4. (home) vs PPSM Magelang

2-0

5. (home) vs PSIM Jogjakarta

1-1

6. (home) vs PSMP Mojokerto

1-0

Distribusi Gol 1. Ikrom Syafii 2. Zaenal Ichwan 3. Faisol Arif 4. Heru Santoso 5. Toure Morlaye 6. Fofana

2 2 2 1 1 1

Kartiko, dan Zaenal Ichwan, lebih berperan sebagai pengisi lubang. Persewangi belum memiliki playmaker yang mampu mengatur serangan dan penyuplai bola ke lini depan. Lini belakang, Andik mengaku cukup puas dengan performa para pemain yang ada. Namun, bukan berarti barisan pertahanan tidak akan dievaluasi. “Itu yang akan menjadi catatan serius tim jelang putaran kedua. Semua akan dievaluasi dan diperbaiki demi menatap putaran berikutnya,” ujarnya. Manajemen pun menyatakan siap melakukan evaluasi paling ekstrem sekalipun, di antaranya menambah amunisi baru jelang p u t a ra n k e d u a. Pe l u a n g itu cukup terbuka mengingat kuota 30 pemain yang ditetapkan PT Liga Indonesia belum habis. Persewangi baru punya 22 pemain. Artinya, delapan pemain anyar masih berpeluang masuk. (nic/c1/als)

Klasemen Grup V 1. Persik 2. PSIM Jogja 3. Persewangi 4. PSMP 5. Madiun Putra 6. Persis 7. PPSM

G E L A N DA N G : S e j a u h i n i , penampilan Mohamed Lamine Fofana di lini tengah Persewangi mampu memberikan kontribusi di lini depan.

5 6 6 6 5 5 5

4 3 3 3 1 1 0

1 1 1 0 2 1 2

0 2 2 3 2 3 3

6-2 11-7 9-6 7-4 8-11 6-12 5-10

13 10 10 9 5 4 2

GALIH COKRO/RaBa

Perjuangkan Live dari StadionDiponegoro

Persewangi kembali berlaga di Divisi Utama PSSI. Ayo beri dukungan, kritik, dan saran agar kedua tim tersebut mampu meraih prestasi maksimal. Kirim tulisan Anda melalui SMS ke nomor 087857488787. Tulisan dilarang menghujat, menyerang, dan menghina personal.

Jaga Depan Gawang Saya sangat suka permainan Persewangi. Tolong jaga ketat depan gawang, kok sering kecolongan. Roby Aremania, 087755921665

Doaku Menyertaimu Tunjukkan sportivitas dan bakatmu. Aku selalu mendukungmu. Aku mendoakan untuk menjadi nomor satu. Laros Jenggirat Bulusan, 087802121529

Beri Kami Berita Baik Go Persewangiku, tunjukkan bahwa kita ada dan kita bisa berikan berita baik pada kami. Jangan ada kekalahan lagi. Bobby Laros Jajag, 085204603805

Jaya Sepak Bola Banyuwangi Ayo dulur, Persewangi nadiku. Maju terus persepakbolaan Banyuwangi. Jaya Persewangi Agung Larjeng, 087857440569

Cari Asing Berkualitas Ayo Persewangi, ku yakin kamu pasti nanti bisa lolos dari grup V. Rotasi pemain di putaran kedua. Cari pemain asing yang berkualitas. Rodwica Bayu Rejo, 081937651290

Setia Sampai Mati Darahku Banyuwangi, hatiku Persewangi. Kami Laros Jenggirat setia sampai mati. Ciptakanlah sejarah sepak bola di Bumi Blabambangan ini. Ayo maju Persewangiku. Dhovin Larjeng e_xtreem, 089685605612

Jaga Sportivitas Ayo Persewangi, bantai lawan-lawanmu dengan skor yang banyak. Jaga sportivitas biar kamu masuk ke ISL. Moko Bomo Rogojampi, 087755975352

SEMENTARA itu, di putaran kedua kompetisi Divisi Utama mulai Mei mendatang, manajemen Persewangi memendam hasrat besar khususnya saat tampil di kandang sendiri. Petinggi Laskar Blambangan ingin salah satu laga home yang bakal dilakoni Zaenal Ichwan dkk di Stadion Diponegoro disiarkan secara live di layar kaca. Ketua Persewangi, Hari Wijaya mengatakan, pada putaran kedua nanti, timnya hanya mendapat jatah dua kali main di kandang. Pertama, saat menjamu Madiun Putra pada 21 Mei, dan Persik Kediri pada 27 Mei. “Kita ingin salah satu pertandingan disiarkan secara luas,” katanya. Menilik dua laga home yang ada, besar kemungkinan laga yang berpotensi disiarkan televisi adalah saat menjamu Madiun Putra. Sebab, laga sebelumnya, kontra Persik Kediri, sudah pernah disiarkan. Modal Persewangi untuk mendapat jatah live cukup besar. Salah satunya, animo penonton yang datang ke stadion

Yang pasti, kata dia, syarat utama agar pertandingan disiarkan televisi, kondisi lapangan

DOK.RaBa

Hari Wijaya

cukup tinggi. Itu bisa menjadi modal utama Zaenal Ichwan mendapat hak siar, baik dari TV-One maupun ANTV. “Suporter dan penonton bisa menyaksikan pertandingan dengan tertib. Manajemen mengucapkan terima kasih dan itu bisa menjadi modal siaran langsung dari Stadion Diponegoro,” ujarnya. Selain faktor penonton, Hari juga mengungkapkan, pihaknya pernah menjalin komunikasi dengan manajemen kedua stasiun televisi tersebut.

harus memadai, baik keadaan lapangan, rumput, dan tribun. Dengan jeda kompetisi

sebulan penuh, dia berharap rumput stadion diperbaiki pihak pengelola. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Jumat 29 Maret 2013

31

HALAMAN SAMBUNGAN

Kapolres Datangkan Tim Labfor n TOKO... Sambungan dari Hal 25

Yang pasti, api dengan cepat membesar dan membakar dua ba ngunan toko mebel Kian Jaya. Api juga melahap satu rumah yang berlokasi persis di belakang toko mebel tersebut. Sejumlah warga mengatakan, rumah tersebut merupakan mes karyawan toko mebel milik pengusaha bernama Andy tersebut. Sumber lain menyebut, bangunan itu adalah gudang mebel Kian Jaya. Besarnya api tak pelak membuat warga sekitar kelabakan. Bah kan, warga dan pemilik bangunan lain di sebelah utara toko mebel Kian Jaya langsung mengevakuasi barang-barangnya ke tempat aman. Suasana semakin mencekam akibat banyaknya warga yang berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian untuk mengetahui peristiwa kebakaran itu dari dekat. Upaya pemadaman pertama di-

lakukan oleh warga menggunakan peralatan pemadam kebakaran milik Bank Jatim. Baru sekitar satu jam berselang, satu-per satu mobil pemadam kebakaran sampai di tempat kejadian perkara (TKP). Banyaknya warga yang berkerumun di sekitar lokasi pun sempat menyulitkan mobil bermuatan ribuan liter air tersebut mendekati titik kebakaran. Total enam unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. Kobaran api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 23:30. “Api perta ma kali terlihat di gudang belakang mebel Kian Jaya,” ujar seorang wanita yang tinggal di sekitar mebel tersebut. Sumber lain mengatakan, kobaran api pertama kali terlihat dari sisi belakang bagian barat kompleks toko mebel Kian Jaya. Tidak diketahui pasti apakah bangunan yang kali pertama terbakar itu merupakan gudang ataukah mes pegawai toko mebel tersebut.

“Bagian belakang yang terbakar itu bukan rumah warga, melainkan bagian akhir toko mebel Kian Jaya. Mungkin gudang, mungkin juga mes. Kami tidak tahu pasti. Yang jelas, di sisi belakang bangunan tersebut ada beberapa tabung gas yang terbakar,” kata As’ad, warga sekitar. Pernyataan nyaris senada dilontarkan Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi. Perwira polisi dengan dua melati di pundak yang datang langsung ke TKP Rabu malam mengatakan, api pertama kali terlihat dari gudang belakang mebel Kian Jaya. “Api terlihat pertama kali di gudang belakang toko mebel Kian Jaya,” tuturnya. Kapolres Nanang mengaku ma sih akan melakukan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. “Ada tiga ba ngunan yang terbakar, di antaranya dua toko mebel Kian Jaya dan satu rumah,” paparnya. Beruntung, peristiwa nahas

tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Meski demikian, kerugian materi ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sebab, ba nyak barang-barang yang ludes terbakar. Sebagian mebel yang berhasil diselamatkan langsung dievakuasi menuju ha laman kantor Bank Jatim yang berlokasi persis di depan toko mebel Kian Jaya tersebut. Sementara itu, kabar keba karan yang melanda toko mebel tersebut masih mengundang animo warga hingga pagi kemarin (28/3). Nyaris semua pengguna jalan yang melintas di Basuki Rachmat memperlambat laju kendaraannya begitu sampai di sekitar lokasi kebakaran. Hingga sore kemarin garis polisi masih terpasang di depan pintu Kian Jaya. “Kami akan mendatangkan tim labo ratorium forensik (labfor) untuk mengetahui penyebab kebakaran,” cetus Kapolres Nanang. (sgt/c1/aif)

Biaya Panen per Ha Rp 150 Ribu n 2,5 JAM... Sambungan dari Hal 25

Kelebihan lain, dengan Combine Harvester, penyusutan panen hanya berkisar tiga persen. Padahal, jika dipanen secara tradisional, penyusutan panen akibat padi tercecer bisa mencapai sembilan sampai sepuluh persen. Tidak hanya itu, untuk memanen satu hektare lahan padi, mesin seharga Rp 324 juta per unit itu hanya memerlukan bahan bakar 22 liter solar. Jika saat ini harga per liter solar Rp 4.500, maka biaya yang harus dikeluarkan petani hanya Rp 99 ribu per ha. Jika ditambah biaya operator, maka jumlah biaya panen yang perlu dikeluarkan

pe tani hanya sekitar Rp 150 ribu per ha. Padahal, memanen satu hektare lahan dengan cara tradisional membutuhkan biaya Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. Berbagai keunggulan Combine Harvester itu terungkap dalam pelatihan alat pasca panen tanaman pangan dengan Combine Harvester kemarin (28/3). Pelatihan tersebut dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas; Kepala Dinas Petanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun) Ikrori Hudanto; dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Maklum, sembilan kelompok tani se-Banyuwangi baru mendapatkan mesin panen canggih tersebut. Bantuan mesin Combine Har vester tersebut dibiayai Anggaran Pendapatan

dan Belanja Ne gara (APBN) Perubahan Tahun 2012. Bupati Anas berharap, para anggota kelompok tani penerima bantuan memanfaatkan alat tersebut secara maksimal. “Kami berharap mesin ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya. Kepala Dispertahutbun, Ikrori menambahkan, be be ra pa keunggulan panen meng gunakan Combine Harvester akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan petani. Dijelaskan, dengan mesin tersebut, biaya panen bisa ditekan. Penyusutan panen pun se makin kecil, sehingga berdampak langsung terhadap peningkatan produksi gabah. “Peningkatan produksi itu berarti akan meningkatkan

pendapatan petani. Jika pendapatannya meningkat, berarti kesejahteraan petani meningkat pula,” terangnya. Ikrori menambahkan, berkurangnya kerugian panen ter sebut sesuai dengan program peningkatan produksi beras nasional (P2BN) yang digulirkan pemerintah pusat. Namun, penggunaan alat tersebut juga ada negatifnya, misalnya berkurangnya tenaga kerja di sektor pertanian. Tetapi, efek negatif tersebut perlu di kaji lebih jauh. ”Apalagi, saat ini mayoritas buruh di bi dang pertanian adalah kalangan orang-orang yang su dah tua. Anak muda lebih memilih bekerja di sektor lain,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Dwi Susanto terbukti bersalah karena terlibat peredaran narkoba,” tegas Bawono. Menurut Bawono, putusan banding oleh PT dilakukan 8 Maret 2013. Hanya saja, hingga kini pihaknya belum menerima salinan amar putusan dari PT. “Kami baru menerima petikan. Salinan amar putusan belum menerima,” imbuh Bawono. Petikan putusan PT, lanjut dia, Brigadir Sigit dianggap terbukti bersalah karena terlibat peredaran narkoba. PT memutus terdakwa dihukum empat tahun penjara. “Terdakwa didenda Rp 50 juta subsider satu bulan kurungan,” kata Bawono. Menanggapi putusan banding dari PT, jaksa penuntut umum (JPU) Djoko Susanto yang menangani kasus tersebut mengaku belum bisa bersikap. Sebab, hingga kini dirinya be-

lum menerima salinan amar putusan atas banding tersebut. “Saya baru menerima petikan, belum mendapat salinan amar putusan,” kata Djoko. Pihaknya akan mengambil sikap terkait putusan itu setelah menerima salinan amar putusan. “Saya belum tahu pertimbangan putusan PT Jawa Timur, dan saya masih menunggu,” ungkapnya. Berbeda dengan jaksa yang belum bersikap, salah seorang penasihat hukum terdakwa, Aipda Bambang Purwanto, dari bagian hukum Polres Banyuwangi, dengan tegas menyatakan tidak terima dengan putusan banding tersebut. “Kita akan mengajukan kasasi. Putusan itu tidak sesuai fakta-fakta hukum yang ada,” tegas Bambang. Sekadar diketahui, Brigadir Sigit Dwi Susanto dinyatakan bersalah dalam kasus peredaran narkoba

pada sidang di PN Banyuwangi. Tanggal 17 Desember 2012 lalu, majelis hakim yang diketuai Elly Istianawati menjatuhkan vonis lima tahun penjara. Dalam putusannya, majelis hakim mewajibkan Sigit membayar denda Rp 1 miliar. “Bila tidak membayar denda, maka harus diganti hukuman tiga bulan penjara. Putusan lima tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider tiga bulan kurungan itu sebenarnya lebih ringan daripada tuntutan JPU Djoko Susanto. JPU menyebut, berdasar faktafakta di persidangan, terdakwa yang didakwa melanggar Pasal 112, 114, dan 127 ayat 1 huruf (a) itu dianggap paling pas melanggar Pasal 114. Karena itu, JPU meminta majelis hakim menghukum tujuh tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan. (abi/c1/aif)

GALIH COKRO/RaBa

SEMPROTKAN AIR: Warga membantu memadamkan api yang membakar toko mebel Kian Jaya.

Gara-gara Buka Pintu Dam tanpa Sosialisasi n JASAD... Sambungan dari Hal 25

Perempuan yang baru pulang dari Taiwan itu hanya mengenakan pakaian dalam dan celana. Pasca ditemukan di pinggir sungai, mayatnya langsung dievakuasi dan dibawa pulang ke rumahnya. Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud mengatakan, mayat Dwi langsung diserahkan kepada keluarganya. Tidak menunggu lama, yang bersangkutan lang sung dimandikan dan dimakamkan. ‘’Jadi ini murni kecelakaan,” kata Mas’ud. Sementara itu, banjir bandang yang menimbulkan korban jiwa bukan semata-mata kesalahan

warga. Sebab, banjir bandang terkadang terjadi bukan saat hujan. Sehingga, banyak warga yang beraktivitas di sungai. Tetapi, saat cuaca mendung, sering kali pintu dam di Delta Maron, Genteng, dibuka tanpa ada sosialisasi. Sehingga, warga baru tahu ada banjir bandang saat air tersebut sudah sampai di depan mata. Terkait tenggelamnya eks tenaga kerja wanita (TKW) saat banjir bandang tersebut bukan kali pertama terjadi. Sebab, beberapa waktu lalu nyawa seorang anak kecil yang sedang bermain di sungai juga melayang. Dengan demikian, di saat mendung, petugas perlu mengingatkan

warga agar tidak beraktivitas di sungai. Sebab, banjir bandang bisa terjadi secara tiba-tiba. Diberitakan sebelumnya, banjir dadakan yang terjadi secara tibatiba di Sungai Setail menimbulkan petaka. Dwi Mandasari, 24, warga Dusun Krajan II, Desa/Kecamatan Gambiran, hanyut di sungai tersebut Selasa sore (26/3). Sebelum banjir bandang terjadi, Dwi minta difoto di atas bebatuan di tengah sungai yang tak jauh dari tempat tinggalnya itu. Sore itu debit air normal dan tidak ada hujan. Bahkan, ti dak ada tanda-tanda akan terjadi banjir bandang, karena cuaca di sekitar lokasi cerah. (ton/c1/aif)

JPU masih Menunggu, Sigit Langsung Kasasi Suyono Dituntut 6 Tahun Penjara n HUKUMAN... Sambungan dari Hal 25

Tetapi, putusan banding meringankannya. Polisi berusia 29 tahun akhirnya hanya divonis empat tahun penjara. Keringanan itu juga berlaku pada hukuman denda. Sebelumnya, PN Banyuwangi mewajibkan Sigit bayar denda Rp 1 miliar (subsider tiga bulan kurungan). Namun, PT memutuskan pria yang tinggal di Perumahan Giri Indah, Blok G 07, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu hanya wajib membayar denda Rp 50 juta (subsider satu bulan kurungan). Humas PN Banyuwangi Bawo no Effendi membenarkan bahwa putusan banding Sigit Dwi Susanto sudah turun. ”PT Jawa Timur sependapat dengan putusan PN Banyuwangi yang me nyatakan terdakwa Sigit

Satu Varian Habiskan Rp 75 Juta n RELA... Sambungan dari Hal 25

Berdasar rasanya, durian merah dike lompokkan menjadi tiga kelompok, yakni durian VIP, bisnis, dan ekonomi. Berdasar warnanya, durian merah juga dikelompokkan menjadi tiga, yakni merah total, pink, dan merah-kuning. Dari 32 va rian yang ditemukan, belum semua dikembangkan. Varian durian merah yang berhasil dikembangkan baru tiga, yakni varian dubang, talun jeruk, dan museng merah. Mengembangkan tiga varian durian merah butuh perjuangan keras yang cukup memakan waktu, energi, dan biaya. Tiga jenis itu menjadi prioritas untuk dikembangkan karena alasan penyelamatan. Tiga varian itu merupakan durian merah asli Banyuwangi yang usia pohonnya cukup tua. Untuk menghindari kepunahan, FPHB memutuskan mengembangkan tiga varian itu. Untuk mengembangkan tiga varian, peneliti FPHB membutuhkan waktu 3,5 tahun. Saat ini, sudah ada ribuan bibit hasil pengembangan tiga varian durian merah asli Banyuwangi tersebut. “Proses pengembangan tiga varian durian merah itu kita mulai sejak 2009,” tutur Eko Mulyanto, peneliti FPHB. Proses pengembangan tiga varian itu penuh liku. Sebelum mengembangkan tiga varian, FPHB melakukan pencarian tiga pohon induk durian yang tersisa. Setelah pohon ditemukan, FPHB tidak langsung melakukan penelitian, tapi mendekati pemilik. Langkah pertama yang dilakukan peneliti FPHB adalah mengamankan pohon itu agar aman dari penebangan. Cara yang dipilih adalah mengontrak pohon induk durian selama satu tahun. Selama dikontrak, pemilik tidak boleh menebang pohon. Dengan cara

tersebut, FPHB bisa leluasa melakukan penelitian tanpa dihantui bayang-bayang penebangan. “Da lam satu tahun, kita mengontrak pohon induk durian merah itu sebesar Rp 2,5 juta hingga Rp 6 juta,” tutur humas FPHB, Arief Setiawan. Selama kontrak, FPHB sama sekali tidak mengambil buah. Buah durian itu tetap menjadi hak pemilik pohon. Kontrak pohon bukan untuk mendapatkan buah, melainkan sekadar penelitian. Cara yang ditempuh tidak hanya itu saja. Ada cara lain, yakni memberikan pekerjaan kepada pemilik pohon. Pekerjaan yang dipilih adalah memelihara sapi dan kambing. Pihak FPHB membeli beberapa ekor sapi dan kambing untuk dipelihara pemilik pohon. Dengan cara tersebut, pohon induk durian akan aman karena sang pemilik tidak mungkin menjual pohon durian merah itu. Sebab, dengan beternak sapi dan kambing yang disediakan FPHB, pemilih pohon memiliki pendapatan lain dalam menopang ekonomi keluarga. Hasil beternak itu dibagi dua dengan pemilik sapi atau kambing. Selain bisa mengamankan pohon dari ancaman penebangan, peneliti FPHB juga bisa menjalin keakraban dengan pemilik pohon. Setelah proses mengamankan pohon selesai, baru dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan dalam tujuh tahap. Setiap tahap, peneliti harus membawa sampel ke Surabaya untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. “Sekali ke laboratorium, kita harus membayar Rp 2,5 juta. Penelitian satu pohon butuh tujuh tahap,” papar Eko. Setelah penelitian rampung, baru dilakukan pengembangan. Dalam proses pengembangan, peneliti hanya mengambil pucuk dari pohon induk. Pengambilan pucuk itu dilakukan secara cermat dan hemat agar tidak mengancam kelestarian pohon induk. Pengembangan durian merah itu

dilakukan dengan cara stek. Proses penyambungan durian merah dengan durian biasa tidak langsung berhasil, tapi harus melalui beberapa kali penelitian baru berhasil. “Kalau nggak hidup, kita lakukan penelitian untuk mencari penyebabnya,” papar Eko. Setelah ditemukan penyebabnya, dilakukan stek ulang. Melakukan stek durian merah tidak sama dengan menyetek pohon lain. Sebab, proses stek pohon durian merah harus dilakukan dengan pohon durian yang memiliki karakter sama. Jika tidak memiliki karakter sama, durian merah susah hidup dan berkembang. “Tidak semua durian cocok disambung dengan durian merah,” tuturnya. Lalu, berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan durian merah itu? Anggaran untuk pengembangan durian merah tidak sama. Anggaran yang dikeluarkan berdasar varian yang dikembangkan. Anggaran itu digunakan untuk penelitian hingga proses penyambungan pohon. “Satu varian menghabiskan anggaran Rp 75 juta hingga Rp 98 juta,” beber Eko. Lalu, bagaimana dengan varian durian yang lain? Eko mengaku sedang dalam proses pengembangan. Semua varian yang ada di Banyuwangi sedang diteliti. Saat ini ada beberapa varian yang sedang diteliti. Pengembangan beberapa varian itu tidak bisa dilakukan tanpa penelitian. Kesulitan yang dihadapi saat ini adalah tidak tersedianya laboratorium di Banyuwangi. Kalau saja laboratorium tersedia, penelitian beberapa varian itu bisa dilakukan lebih cepat. Namun, karena tidak tersedia laboratorium, penelitian beberapa varian itu harus dilakukan di luar kota. “Kita berharap pemerintah daerah membangun laboratorium demi pengembangan beberapa potensi pertanian di Banyuwangi,” harap Eko. (c1/aif)

BANYUWANGI - Suyono, 42, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, yang menjadi terdakwa kasus penganiayaan hingga menyebabkan Imam Sujono, 16, korbannya meninggal, tampaknya harus lama tinggal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Dalam sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin, jaksa penuntut umum (JPU) Syahroli menuntut terdakwa agar dihukum enam tahun penjara. Menurut JPU, terdakwa yang telah menganiaya korban hingga meninggal itu melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP. “Terdakwa terbukti bersalah dan mohon divonis enam tahun penjara,” pinta Syahroli kepada majelis hakim saat membacakan tuntutan. Sidang kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dengan terdakwa Suyono itu berlangsung sekitar 20 menit. Dalam tuntutannya, JPU menyebut tujuh saksi yang dihadirkan dalam persidangan menegaskan bahwa terdakwa memukul korban hingga jatuh ke sungai. “Terdakwa da lam keterangannya juga mengakui perbuatannya itu,” kata Syahroli. Saat membacakan tuntutan, jaksa juga menyampaikan tindakan terdakwa yang memukul korban dengan ganggang jaring itu. Terdakwa melakukan itu aki bat kesal karena korban menghujat dan memaki-maki dirinya dengan kata-kata kotor. “Korban diminta mengawetkan ikan hasil tangkapan dengan es,

AGUS BAIHAQI/RaBa

PUTUSAN:Suyono dalam sidang pembacaan tuntutan di PN Banyuwangi.

tapi korban menolak dan malah memaki-maki dengan kata-kata kotor,” ungkapnya. Meski demikian, jaksa menganggap tindakan terdakwa yang telah memukul korban hingga jatuh ke sungai dan mayatnya dibuang ke Gunung Kumitir, wilayah Jember, itu salah dan melanggar Pasal 351 ayat (3) KUHP. “Terdakwa harus diberi hukuman pidana,” pintanya. Tuntutan enam tahun penjara ka rena melanggar Pasal 351 ayat (3) KUHP ini, sebut jaksa, setelah dirinya melihat sejumlah pertimbangan yang memberatkan dan meringankan. Yang memberatkan, perbuatan korban menyebabkan korban meninggal. Akibat perbuatan terdakwa, lanjut dia, keluarga korban mengalami penderitaan yang panjang. Selain itu, kasus tersebut menjadi perhatian besar masyarakat. “Yang me ringankan, terdakwa berterus terang dan menyesali perbuatannya,” jelasnya. Pada 3 Januari 2013 lalu Suyono dan SJ, 16, anak kandu-

ngnya, mengajak Imam Sujono mencari ikan di sungai Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Karena ada masalah, Imam Sujono dipukul menggunakan ganggang jaring oleh Suyono hingga jatuh ke sungai. Korban yang sudah tidak sadarkan diri itu dibawa ke rumahnya di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, oleh Suyono dan SJ. Apes, saat di traffic light Lincing, Kecamatan Rogojampi, Imam Sujono jatuh dari motor. Selanjutnya, Imam dibawa ke PKU Muhammadiyah, Rogojampi, dibantu warga. Meski sempat dibawa ke rumahnya, korban yang sudah meninggal ini jasadnya dimasukkan karung. Selanjutnya, jasad korban dibuang ke Gunung Kumitir oleh Suyono dan SJ. Atas kasus tersebut, Suyono dan anak kandungnya, SJ, diproses hukum. SJ yang disidang lebih awal dianggap bersalah oleh majelis hakim karena membantu penganiayaan hingga korban meninggal. SJ divonis empat bulan kurungan oleh majelis hakim. (abi/c1/aif)

Sidang Cerai Ratna-Winasa Alot BANYUWANG I - Sidang perceraian pasangan mantan bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari dan mantan bupati Jembrana I Gede Winasa berlangsung alot. Meski sidang telah dilakukan hingga lima kali, tetap belum ada tanda-tanda akan diputus. Bahkan, persidangan lanjutan yang digelar di Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi dan dipimpin Zainullah kemarin belum membahas materi cerai. “Sidang perceraian ini cukup panjang karena sulit dimediasi,” ujar Ribut Puryadi, penasihat hukum Ratna Ani Lestari. Agenda persidangan kemarin adalah mendengar keterangan mediator, M. Sugiono. Sugiono mengaku gagal memediasi pihak

penggugat dan tergugat, karena salah satu tidak hadir. “Sidang mediasi gagal,” jelas Sugiono. Pada Rabu (13/3) lalu, Sugiono yang telah ditunjuk menjadi mediator datang ke Lapas Banyuwangi untuk menjadi mediator antara Ratna dan Winasa. Sayang, mediasi itu gagal dilaksanakan karena Winasa atau pengacaranya tidak datang. “Mediasi yang gagal itu tadi (kemarin) disampaikan Pak Sugiono dalam persidangan,” ungkapnya. Menurut Ribut, tahap mediasi memang sangat penting. Sebelum membahas materi cerai, pasangan yang akan berpisah harus bertemu langsung dalam tahap mediasi tersebut. “Proses mediasi ini yang cukup lama,”

katanya. Sementara itu, pengacara Wi nasa, Siti Nur Hayati mengatakan, sejak awal kliennya te lah menyatakan menolak dilakukan mediasi melalui mediator. Sebelum proses sidang ce rai dilanjutkan, kliennya ingin bertemu istrinya yang telah menggugat cerai tersebut. “Pak Winasa sangat berat bercerai dengan Ibu Ratna,” kata pengacara yang bisa dipanggil Nunung itu. Sidang lanjutan pasangan yang sama-sama mantan bupati ini rencananya akan dilaksanakan dua pekan menda tang. Agendanya adalah mendengarkan jawaban pihak Winasa atas mediasi yang gagal tersebut. (abi/c1/aif)


36

Jumat 29 Maret 2013

Mobil tak Kunjung Kembali, Lapor Polisi PANARUKAN - Gara-gara mobil miliknya tak kunjung dikembalikan, NN, warga Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, melaporkan HL, 30, asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, ke Mapolres Situbondo Rabu (27/3) lalu. Ceritanya, terlapor menyewa mobil Xenia warna putih kepada korban 23 Maret lalu. Sewamenyewa mobil bernopol P 1881 EK itu terjadi sekitar pukul 16.00 di kediaman korban. Saat itu, terlapor berjanji mengembalikan mobil tersebut tiga hari kemudian. Setelah disepakati, terlapor pun memberikan uang sewa kepada korban. Selanjutnya, korban menyerahkan STNK dan kontak mobil kepada terlapor. Tiga hari berlalu, ternyata mobil yang disewa perempuan 30 tahun itu tidak dikembalikan kepada pemilik. Merasa mobilnya digelapkan, korban akhirnya melaporkan kasus dugaan penggelapan tersebut ke Sentra Pelayanan Kepoli-

DOK.RaBa

AKP Wahyudi

sian Terpadu (SPKT) Polres Situbondo. Saat dikonfirmasi, Kasubbag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan adanya laporan dugaan penggelapan dengan terlapor seorang perempuan tersebut. “Setelah mendapat laporan, kami langsung lakukan penyelidikan. Kemudian, terlapor juga akan kami panggil untuk dimintai keterangan,” ujar AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

KREATIF: Hendri saat mengolah seng bekas menjadi rantang di Dusun Gebangan, Desa Tokelan, Kecamatan Panji, kemarin (28/3).

Olah Seng Bekas Jadi Peralatan Rumah Tangga KAPONGAN - Barang-barang bekas ternyata masih bisa digunakan. Seperti yang dilakukan Hendri alias Sutarji, 50, warga Caeng, Desa Tokelan, Kecamatan Panji. Pria paro baya itu membuat beberapa alat rumah tangga berbahan seng bekas. Mengolah seng bekas yang dilakukan Hendri itu berawal saat dirinya berhenti dari pekerjaannya sebagai kuli bengkel. Kemudian, dia berupaya

DOK.RaBa

PORDA RENANG: Salah satu cabor yang akan ditandingkan dalam Porda 8 April mendatang.

Porda Ditabuh 8 April, Tandingkan 10 Cabor SITUBONDO - Perhelatan Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang digelar 8 April mendatang sudah memasuki tahap pembahasan teknis pertandingan. Porda tersebut akan melibatkan siswa SD dan MI se-Situbondo. Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga, Sugiono mengatakan, proses Porda di Kota santri sudah memasuki tahap teknis. “Hari ini (kemarin) semua guru SD dan MI kita kumpulkan,” ujar Sugiono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (28/3). Menurutnya, dalam Porda nanti, Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Situbondo akan mempertandingkan 10 cabang olahraga (cabor).

Sepuluh cabor tersebut adalah tenis meja, senam artistik, bola voli, tenis lapangan, renang, silat, bulu tangkis, sepak takraw, dan catur. “Pelaksanaannya berlangsung tiga hari, yaitu sejak tanggal 8 sampai 10 April,” ujar mantan Kabah Humas Pemkab Situbondo tersebut. Hingga kemarin, peserta yang diajukan Unit Pelayanan Terpadu Dinas (UPTD) Pendidikan di 17 kecamatan sudah mencapai 800 peserta lebih. Sugiyono berharap, selama Porda berlangsung, sejumlah pihak dipersilakan bermain fight tapi harus tetap mengutamakan sportivitas. “Kita berharap pelaksanaan Porda berlangsung jujur,” pungkasnya. (rri/c1/als)

mengolah bahan-bahan bekas, khususnya seng. “Dulu kerja di bengkel, kemudian saya berhenti. Sudah 15 tahun ini saya membuat barang bekas di Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, ini,” kata Hendri. Menurutnya, untuk mendapatkan seng bekas, dia sengaja mencari dan mendatangi rumah-rumah warga. Dia mencari seng yang sudah tidak terpakai. Menurut Hendri, seng yang digu-

nakan membuat sejumlah peralatan tersebut dipotong-potong terlebih dahulu dan disesuaikan wadah yang hendak dibuat. Setelah terbentuk, dia menggunakan lem besi untuk menyatukan potongan-potongan seng tersebut agar tidak bocor. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, alat-alat rumah tangga yang dibuat Hendri terdiri atas subluk, rantang, tenong, dan tempat-tempat lain.

Ada juga sebuah kotak besar seperti lemari yang dibuat dari seng bekas. “Buatnya banyak, ada subluk, rantang, dan lain-lain. Semua itu terbuat dari seng,” paparnya. Hendri menjual alat-alat rumah tangga tersebut seharga Rp 10 hingga Rp 40 ribu. “Harganya tergantung ukuran besar-kecilnya barang. Per hari saya bisa membuat 8 sampai 10 barang,” pungkasnya. (rri/c1/als)

Gratiskan 500 Pemohon Sertifikat Dibiayai APBD Jatim, Khusus Warga Miskin SITUBONDO - Kabar gembira bagi warga yang ingin menyertifikatkan tanah miliknya. Sebab, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Situbondo bakal menggratiskan biaya permohonan sertifikat tanah khusus warga miskin. Jumlahnya

pun tak tanggung-tanggung, yakni 500 pemohon. Kepala BPN Situbondo Bambang Sucahyo melalui petugas BPN, Ende mengatakan, Kabupaten Situbondo hanya mendapat jatah 500 pemohon. “Kabupaten Situbondo hanya kebagian 500 pemohon,” kata Ende di sela-sela sosialisasi program sertifikasi tanah gratis di Pendapa Kabupaten Situbondo kemarin (28/3). Dikatakan, beberapa warga miskin yang berhak mendapat program

pengurusan sertifikasi tanah gratis tersebut, di antaranya para nelayan, masyarakat yang berpenghasilan rendah (MPR), dan mereka yang hanya memiliki usaha mikro kecil (UMK). Biaya pengurusan 500 sertifikat itu ditanggung dana APBD Provinsi Jatim. “Kita hanya menjalankan program itu,” kata Ende. Sementara itu, proses permohonan sertifikat masal akan diproses melalui lintas instansi terkait. Masyarakat nelayan akan diproses Dinas

Kelautan dan Perikanan, masyarakat berpenghasilan rendah akan diproses Badan Perencanaan Daerah (Bapedda), dan UKM akan diproses Dinas Koperasi. “Teknisnya tetap BPN yang melakukan. Program ini akan dimulai April ini,” jelas Ende. Dengan adanya program tersebut, warga miskin yang memiliki rumah, lahan pekarangan, dan lahan pertanian, diharapkan segera mengajukan permohonan sertifikasi. (rri/c1/als)

Sambung Kabel, Tewas Kesetrum

NUR HARIRI/RaBa

DILANTIK: Salah seorang pejabat menandatangani berita acara pelantikan susulan di ruang Baluran, Pemkab Situbondo, kemarin (28/3).

Guru SD Resmi Jabat Kepala UPTD SITUBONDO - Beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Situbondo yang pada saat pelantikan beberapa waktu lalu berhalangan hadir, kemarin disumpah di ruang Baluran, Pemkab Situbondo. Pelantikan yang berlangsung sekitar pukul 13.30 itu dipimpin Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Situbondo Saifullah. Syaiful berharap, para pejabat yang dilantik tersebut lebih tekun dalam mengerjakan tugas. “Kita yakin bahwa rezeki ada yang mengatur. Karena itu, tetaplah tekun dalam melakukan pekerjaan,” kata Saifullah saat memberikan sambutan. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pelantikan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut dihadiri sejumlah pejabat lingkun-

gan Pemkab Situbondo. Sejumlah PNS yang dilantik tersebut, antara lain Candrasa Cristian Yunianto sebagai Kabid Perkebunan di Dinas Pertanian. Sebelumnya, dia menjabat Kabid Perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan. Selanjutnya, Drs. Suryadi, M.Si yang menjadi Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan pada Bakesbangpol-Linmas. Sebelumnya, dia menjabat Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Panji. Selain itu, pengawas TK/SD Kecamatan Kendit Drs. Yon Diriyanto, M.Pd yang diplot menduduki kursi kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Panji. Kasubag Peraturan Perundangundangan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah, Ewilda Rubi Widodo, S.H dilantik sebagai ke-

pala Sub Bidang Integrasi Bangsa di Bakesbangpol-Linmas. Atiek Tunariati, Bc.Kn yang sebelumnya menjabat Kasubag Keuangan Kecamatan Suboh digeser menjadi Kasi Perekonomian Kecamatan Suboh. Terakhir, kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mlandingan dijabat Mardji, S.Pd. Yang menarik, Mardji sebelumnya “hanya” sebagai guru di SDN 4 Sumberwaru, Banyuputih. Terkait sejumlah jabatan, seperti kepala Disnaker, Bappeda, dan Dinas Pendidikan yang masih dijabat pelaksana tugas (Plt), Saifullah mengungkapkan bahwa itu masih butuh proses. “Menentukan kepala dinas ada prosesnya. Ini kan mereka yang kemarin tidak hadir,” pungkas Syaiful. (rri/c1/als)

MANGARAN - Murakip, 58, warga Dusun Tanjung Kamal Barat, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo, tewas lantaran kesetrum di rumahnya kemarin (28/3). Insiden yang terjadi sekitar pukul 13.00 itu diduga terjadi saat Murakip menyambung sebuah kabel listrik di kandang sapi m i l i k n y a . Ku a t dugaan, kabel yang disambung masih teraliri arus listrik. Sehingga, ketika korban memegang kabel tersebut, dia lantas tersetrum. Ironisnya, saat kejadian tidak ada warga yang mengetahui. Pihak keluarga baru mengetahui peristiwa tersebut beberapa jam kemudian. Saat ditemukan, kondisi Murakip sudah tak bernyawa. “Saya terkejut saat ke belakang. Saya mengetahui tubuh kakak telah terkapar di kandang sapi. Karena kaget, saya langsung berteriak minta tolong. Puluhan warga langsung membantu mengangkatnya,” terang Marsini, 45, adik korban. Data yang berhasil dikumpulkan, saat ditemukan, salah satu tangan lelaki paro baya itu masih memegang kabel yang masih teraliri arus listrik. Meski ditemukan sudah tidak bernyawa, tubuh lelaki yang sudah lama membujang itu tetap dibawa ke Puskesmas Mangaran dengan harapan masih bisa ditolong. Namun, sesampai di puskesmas, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa. “Pihak keluarga membawa korban ke puskesmas untuk mendapat pertolongan meskipun korban sudah meninggal,” terang H. Maulana, kepala Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.