JUMAT 29 NOVEMBER
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
Banjir Rendam 40 Rumah Warga Rumah Lansia Nyaris Ambruk SIGIT HARIYADI/RaBa
SEKSI: Mengenakan pakaian mini, tiga ladies scott ini berada di salah satu room tempat karaoke di jantung kota Banyuwangi.
Tutup Tiga Tempat Karaoke tak Berizin BANYUWANGI - Maraknya tempat karaoke ilegal di wilayah Banyuwangi disikapi serius instansi terkait. Rabu malam kemarin (27/11), petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan kepolisian, menutup tiga tempat karaoke tak berizin tersebut. Tiga tempat dugem tersebut adalah karaoke QQ di Desa Tegalarum, Sempu; karaoke Hotel Mangir Asri, Rogojampi, dan karaoke SR 21 yang beralamat di Jalan Brawijaya, Banyuwangi n
Yang Ditutup: 1. Karaoke QQ dii Desa Dessa Tegalarum, Sempu u 2. Karaoke Hotel Mangir Asri, Rogojampi jampi 3. Karaoke SR 21, 1 Jalan n Brawijaya, Banyuwangi. n Tempat karaoke itu ditutup karena tidak mengantongi izin n Penutupan melibatkan Satpol PP,TNI, dan polisi n Satpol PP memasang segel bertuliskan ”Tempat karaoke ini ditutup karena tidak berizin”
Baca Tutup...Hal 43
ROGOJAMPI - Hujan deras yang mengguyur kawasan Ro gojampi kemarin malam menjadi petaka bagi Sunami, 65, dan Samsuri, 70. Ru mah pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di Gang Sawo, Dusun Maduran, Desa Kedaleman, Rogojampi, itu nyaris ambruk setelah diterjang banjir bandang. Beruntung, saat air mulai
menggenangi rumah reot itu, beberapa ustad Madrasah Diniyah Sritanjung, Rogojampi, bertindak cepat. Dibantu beberapa santri, warga mengungsikan pasutri renta tersebut ke yayasan Panti Sritanjung. “ Saya langsung datang dan mengungsikan keduanya” ungkap Imam, ustad Madrasah Diniyah Sritanjung. A i r b e rca m p u r lumpur menggenangi rumah yang terbuat dari gedeg (anyaman bambu) tersebut n Baca Banjir...Hal 43
SIGIT HARIYADI/RaBa
ILEGAL: Petugas gabungan menutup room karaoke Hotel Mangir Asri Rabu malam (27/11).
Bus Rute Ijen segera Beroperasi GALIH COKRO/RaBa
PARIWISATA
22 Kades Berguru Wisata ke Pulau Bali BALI - Sebanyak 22 kepala desa (kades) di Banyuwangi mulai kemarin (28/11) melakukan studi banding tentang desa wisata di Bali. Puluhan kades itu mengunjungi dua desa wisata di Bali, yakni Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar dan Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli n Baca 22 Kades...Hal 43
FemalE
Cintai Budaya Lokal GADIS yang satu ini punya hobi menari. Dia juga mengagumi budaya yang dimiliki Banyuwangi. Berbekal kepiawaian menari, Ainunis Nau ria kini menjadi staf di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (Disbudpar) n Baca Cintai... Hal 43
SHULHAN HADI/RaBa
http://www.radarbanyuwangi.co.id
BANYUWANGI - Akses transpor tasi masyarakat Banyuwangi tampaknya segara bertambah luas. Sejumlah rute angkutan perintis sudah disiapkan instansi terkait sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, pada triwulan I 2014 mendatang, dua rute angkutan perintis siap dioperasikan. Tidak tanggung-tanggung, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Perum Damri, telah menyiapkan delapan unit bus baru untuk melayani rute angkutan perintis tersebut. Rinciannya, empat unit bus kinyis-kinyis disiapkan melayani rute perintis jurusan Ba-
nyuwangi-Bondowoso. Empat unit bus lain disiapkan untuk melayani rute Sarongan-Jajag. Kepala Cabang Perum Dam ri Banyuwangi, Hery Subagiyo mengatakan, rute perintis Banyuwangi-Bondowoso akan melalui jalur Ketapang, Licin, Jambu, Ijen, dan Bondowoso. Rute Sarongan-Jajag melalui wilayah Pesanggaran. “Perum Damri sudah melakukan survei bersama Dishub Jatim; Dishubkominfo Banyuwangi; dan Departeman Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI,” ujar Hery kemarin (28/11) n Baca Bus...Hal 43
SIAGA: Tim SAR menyisir rumah warga yang terendam banjir.
Bus yang kami operasikan untuk rute perintis berkapasitas 34 tempat duduk. Bus tersebut tidak dilengkapi air conditioner (non AC) alias kelas ekonomi” HERY SUBAGIYO Kacab Perum Damri Banyuwangi
Jalan Raya Labanasem Berubah Jadi Sungai SEMENTARA itu, air bah akibat hujan deras juga menggenangi puluhan rumah penduduk di wilayah Kabat. Kondisi paling parah terjadi di Desa Labanasem. Air masuk permukiman warga sekitar pukul 18.00
Hujan mengguyur kawasan itu sejak sore. Saluran irigasi tidak mampu menampung volume air. Tak pelak, air meluber hingga permukiman warga. Akibatnya, air itu masuk ke rumah-rumah warga n Baca Jalan...Hal 43
Wisman Asal Argentina Kapusan Rp 2,25 Juta Diperdaya Oknum Agen Wisata Abal-abal BANYUWANGI - Tiga wisatawan mancanegara (wisman) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Banyuwangi kemarin (28/11). Ketiganya me ngaku menjadi korban penipuan dua oknum pekerja agen wisata di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Bukan itu saja, oknum pekerja agen wisata abal-abal tersebut tega menelantarkan tiga turis asal Argentina dan Prancis itu di wilayah Probolinggo.
Peristiwa tersebut bermula ketika Maria Nazarena Sosa, 31, dan Mauro, 33 (keduanya asal Argentina), serta Vincent Belhont, 33, (asal Prancis) datang ke Banyuwangi Senin lalu (25/11). Ketiganya menginap di Hotel Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Esok harinya, tak jauh dari hotel tempat mereka menginap, mereka bertemu dua orang yang menawari paket perjalanan wisata ke Gunung Ijen, Gunung Bromo (Probolinggo), dan Jogjakarta. Dua pria yang mengaku bernama Alfa dan Jackson itu menawarkan tarif Rp 750 ribu per orang n Baca Wisman...Hal 43
KORBAN PENIPUAN: Tiga turis asing, Maria, Vincent (kaus hitam), dan Mauro (kaus putih), saat di Mapolres Banyuwangi kemarin (28/11).
SIGIT HARIYADI/RaBa
Berkunjung ke Thailand di Tengah Situasi Politik yang Memanas (2)
Restoran Sediakan Ruang Khusus untuk Turis Indonesia Gejolak politik Thailand yang memanas beberapa hari belakangan tampaknya tidak menyurutkan niat warga Indonesia berwisata ke sana. Setiap hari, ribuan warga Indonesia berkunjung ke Negeri Gajah Putih itu untuk berwisata. Berikut catatan dua awak redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi AF. ICHSAN RASYID dan KHOIRUL MUKLIS yang baru pulang dari sana. THAILAND sepertinya menjadi lokasi favorit warga Indonesia un-
tuk berwisata bersama keluarga. Selain tergolong negeri yang ramah demo dan ramah kudeta politik, industri pariwisata Thailand juga berkembang pesat. Di tahun 2013 ini saja, pihak Kedutaan Besar RI Thailand memprediksi jumlah kunjungan wisata warga asal Indonesia ke Thailand mencapai 350 ribu hingga 400 ribu orang. Angka itu cukup fantastis jika dibandingkan dengan kunjungan wisata warga Thailand ke Indonesia. Kunjungan wisata warga Thailand ke Indonesia dalam setahun hanya sekitar 70 ribu hingga 76 ribu orang. Warga Indonesia yang ke Thai land lebih banyak daripada warga Thailand yang berkunjung ke Indonesia n Baca Restoran...Hal 43
Sayonara kecam aksi mogok dokter Dokter: Awas kalau sakit, biar ke dukun saja!
Satpol PP tutup tiga tempat karaoke Lagu lama, tanggal tua mulai cari masalah!
MUKLIS/RaBa
FAVORIT: Kuil Wat Arum ini selalu menjadi jujugan wisatawan. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
34
Jumat 29 November 2013
Bangsring Jadi Basis Pengawasan Kelautan
BAYU SAKSONO/RaBa
PENGARUHI AIR PERMUKAAN: Air yang ada di Kawah Ijen saat ini menyusut hingga 20 meter dari ketinggian bibir kawah.
Waspadai Rembesan Air Kawah Ijen LICIN - Meski saat ini masih berstatus waspada, namun Gunung Ijen yang memiliki ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu menyimpan ancaman tersembunyi. Berdasarkan keterangan dari petugas pemantau gunung api (PPGA) Ijen, Bambang Heri Purwanto, saat ini fenomena yang dialami gunung Ijen adalah menyusutnya air di dalam kawah. Penyusutan itu sekitar 20 meter dari ketinggian bibir kawah. Berkurangnya debit air dalam kawah itu diduga disebabkan air merembes keluar menembus dinding kawah. Heri menjelaskan, hal ini bisa terjadi karena air di Kawah Ijen merupakan cairan asam yang memiliki Ph di bawah 7 (Ph normal air minum). Berdasarkan catatan, Ph air di Kawah Ijen mencapai angka 0.5. Otomatis, daya rusaknya sangat kuat. “Airnya sekarang ini merembes keluar hingga masuk ke sungai,” kata Heri Dampak negatif dari pencemaran asam adalah kualitas
air permukaan. Dampaknya, berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman. Selain itu, ibu hamil yang mengkonsumsi air dengan kandungan tinggi asam bisa berisiko bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil. Pencemaran terhadap tanah permukaan ini dibenarkan Wakil Manajer Kebun Pasewaran PTPN XII, Mulyadib Eko Purnomo. Menurutnya, lahan milik PTPN XII yang berada di wilayah Kecamatan Banyuputih, Situbondo, kini tidak bisa ditanami tanaman selain tebu. Padahal, 15 tahun yang lalu, di tempat itu bisa ditanami segala jenis tanaman. Hal ini terjadi karena kualitas air menurun dan air permukaan telah banyak mengandung asam dari rembesan Kawah ijen. “Sekarang hanya tebu, Mas,” kata pria berambut putih ini. Sementara itu, keberadaan Kawah Ijen dan Gunung Raung di Bumi Blambangan yang
masuk dalam kategori gunung aktif perlu diwaspadai. Sebab, sewaktu-waktu di dua gunung tersebut bisa terjadi bencana. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengadakan rencana kontinjensi (renkon). Renkon yang digelar di Mirah Hotel sejak kemarin (27/11) melibatkan Kodim 0825 beserta jajaran koramil di wilayah terdampak. Selain itu, Polres dan Polsek di wilayah terdampak, PMI, dan juga masyarakat umum. Acara yang dijadwalkan selesai hari ini dimaksudkan untuk memperkirakan skenario yang dilakukan jika sewaktu- waktu gunung tersebut meletus. Skenario itu meliputi pengaturan komando penanggulangan bencana, perkiraan kerugian yang timbul, kebutuhan relawan dan juga logistik. “Secepatnya hasil renkon ini akan kita serahkan kepada bupati agar disetujui,” kata Wiyono, kepala BPBD Banyuwangi. (mg1/als)
WONGSOREJO - Kementerian Perikanan dan Kelautan RI mencanangkan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, sebagai desa berbasis pengawasan sumber daya kelautan. Pencanangan itu dilakukan oleh Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Ir M Adisyahmeta Y. kemarin (28/11). Selain itu, pantai Desa Bangsring juga ditetapkan sebagai pantai percontohan nasional tentang masalah konservasi laut dan trumbu karang. Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan pantai Desa Bangsring sebagai lokasi wisata bahari. Adisyahmeta mengatakan, selama ini pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan masih dititikberatkan pada pengawasan sumber daya perikanan. Padahal, kerusakan
ICHSAN/RaBa
JAGA KELESTARIAN LAUT: Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan Ir Adisyahmeta mencanangkan Desa Bangsring sebagai desa berbasis pengawasan Sumber Daya Kelautan kemarin (28/11).
sumber daya kelautan memberikan dampak negatif sangat signifikan terhadap keberadaan sumber daya perikanan. Menurut dia, kegiatan pembangunan di Indonesia hanya
mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis dan kurang mempertimbangkan aspek kelestarian sumber daya. Akibatnya, mutu kualitas dan lingkungan menjadi anjlok drastis.
“Salah satu contohnya, masih maraknya penangkapan ikan dengan bahan peledak dan bahan kimia beracun,” katanya. Untuk mencegah terus meluasnya kerusakan sumber daya itu, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan pembinaan terhadap desadesa pesisir. Pemilihan Desa Bangsring sebagai lokasi pembinaan desa karena masyarakatnya sudah memiliki kesadaran yang tinggi dalam melestarikan lingkungan. Warga Bangsring, kata Adisyahmeta, dalam kegiatan penangkapan ikan menggunakan alat yang ramah lingkungan. Pada pencanangan itu, hadir Plt Asisten Pembangunan dan Kesra Wawan Yadmadi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pudjo Hartanto, Camat Wongsorejo, pejabat dari Danlanal, Airud, dan Pertamina. (afi/als)
PKL Dibekali Ilmu Berjualan Modern BANYUWANGI – Pasar tidak terlepas dari pandagangan kumuh, kotor, dan semrawut. Namun di era Bupati Abdullah Azwar Anas, pasar dengan pedagang kaki lima-nya akan diajak bersama-sama untuk merubah pandangan negatif dan berubah lebih maju serta modern. Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat – Pemerintahan Desa (BPMPD) selaku kepanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi langsung bergerak cepat. Rabu (27/11) lalu, BPMPD melaksanakan pelatihan dan pendidikan bagi pedagang kaki lima atau yang biasa disebut PKL. Pelatihan dan pendidikan PKL tersebut dilaksanakan di aula rapat BPMPD yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto 53 Banyuwangi. Kali ini BPMPD tidak hanya mendatangkan
ISTIMEWA
PESAN: Kepala BPMPD Banyuwangi, Peni Handayani, sebagai salah satu narasumber pembekalan pedagang kaki lima.
perwakilan pedagang di lima lokasi pasar Banyuwangi saja, tetapi juga menggandeng pihak yang berkompetensi dalam bidang perdagangan dan penjualan. Di antaranya Dinas Perindutrian, Perdagangan, dan Pertambangan
(Diperindagtam), Dinas Kesehatan (Dinkes), Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, hingga memunculkan kiat-kiat dari pengusaha yang sudah sukses. PKL yang datang dari Pasar Bajulmati, Glagah, Sumberberas,
Sukonatar, dan Kalibaru ini tidak hanya dibekali pentingnya kebersihan lokasi sekitar pasar. Namun juga dibekali sajian terutama makanan yang memenuhi standar gizi kesehatan. Sementara, Disperindagtam menekankan dalam pelatihan itu bagaimana bisa menjalin kerjasama antara pelanggan hingga pelaku produksi perdagangan. Sedangkan PHRI memberikan materi tentang tata cara suguhan dagangan dan makanan yang lebih menarik pembeli. Peni Handayani, Kepala BPMPD Banyuwangi menuturkan dalam pembukaan acara ini, bahwa selain perwakilan pedagang juga diundang kepala pasar dari lima lokasi tersebut. “Tujuannya, kepala pasar bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari pelatihan ini kepada pedagang yang ada di wilayah mereka,” kata Peni. (adv/als)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
35
Jumat 29 November 2013
Makan Trotoar, Tenda Bengkel Dibongkar GENTENG - Satpol PP Genteng bukan hanya bertindak tegas terhadap para pedagang kaki lima di trotoar. Penegak perda itu juga tegas terhadap bangunan teras milik sebuah bengkel di Jalan Gajah Mada, Genteng. Setelah ditegur Petugas Satpol PP Genteng beberapa kali, bengkel motor yang terasnya hingga trotoar tersebut dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Pembongkaran tersebut dikawal petugas Satpol PP. “Kita kawal dan beri tahu batas-batas pembongkaran,” kata petugas Satpol PP Genteng, Rusmiadi. Sebelumnya, Satpol PP sudah memberitahu pemilik bengkel agar membongkar teras yang memakan trotoar itu. Bahkan, peringatan tersebut sudah diberikan beberapa kali. “Persuasif juga sudah. Kemarin pemiliknya membongkar sendiri,” tandasnya. Sementara itu, dia dan anggota
Jalan Sumberloh Penuh Lubang SINGOJURUH - Hati-hati bila melintas di ruas jalan sepanjang Dusun Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Kondisi jalan di tempat tersebut bisa dibilang kurang layak. Selain di malam hari gelap, jalan di tempat tersebut juga kurang aman bagi pengendara. Jalan yang menghubungkan Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, dan Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, itu cukup memprihatinkan. B a n ya k l u b a n g h a m p i r d i semua bagian jalan. Sebagian aspal mengelupas dan tinggal batu dan pasir. Hal semakin parah saat hujan mengguyur. Lubang tersebut bisa dipastikan akan dipenuhi air. Bila tidak hati-hati, pengguna jalan bisa celaka saat melintas. (nic/c1/aif)
ABDUL AZIZ/RaBa
DIKAWAL POL PP: Tenda sebuah bengkel di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Genteng, dibongkar pemiliknya sendiri.
Satpol PP yang lain sudah menyosialisasikan bahwa trotoar adalah tempat pejalan kaki dan tidak boleh dijadikan tempat
berjualan. Hal itu sekaligus sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 05/1990 dan Peraturan Bu-
pati Nomor 11/2011 tentang trotoar. “Kita sosialisasikan kepada warga Genteng,” tandasnya. (azi/c1/aif )
Polsek Muncar Segel SPBU Kedungrejo Menyalahgunakan Solar Bersubsidi MUNCAR - Aparat Polsek Muncar menyegel SPBU yang beralamat di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, kemarin. SPBU yang berada di sebelah selatan jalan raya itu disegel karena melayani pembelian solar dengan drum dan dalam jumlah banyak. Ada dugaan, pemilik SPBU sengaja menyalahgunakan BBM jenis solar bersubsidi tersebut. Hal itu dilarang karena pasti mereka beli untuk industri. Meski disegel, penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium tetap buka. Dalam penutupan kemarin, polisi sebatas menyegel pompa solar. Sehingga, masyarakat yang ingin membeli bensin tetap dilayani di SPBU yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Muncar tersebut. Guna proses penyidikan lebih lanjut, pompa solar itu dipasangi police line. Tindakan polisi menyegel SPBU tersebut mengundang perhatian masyarakat. Saat penggerebekan berlangsung, tidak sedikit masyarakat—terutama yang hendak mengisi BBM—menyaksikan penyegelan. Diperoleh keterangan, tindakan tegas polisi menyegel SPBU tersebut bukan tanpa sebab. Sebelumnya, polisi mendapat laporan adanya penyalahgunaan solar di
Orgil Tewas di Pinggir Jalan KALIBARU - Orang gila (orgil) perempuan tak dikenal ditemukan terkapar di tepi jalan Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, kemarin sore. Penemuan mayat orgil itu bersamaan dengan melintasnya Colt Diesel bernopol DK 9586 GO yang mengangkut tumpukan tripleks. Kendaraan roda empat itu dikemudikan Hery, 45, warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan. Diperoleh keterangan, pukul 15.30 tumpukan tripleks yang diangkut kendaraan itu banyak yang jatuh. Hery pun berhenti dan berusaha menaikkan kembali tripleks bawaannya itu. “Bersamaan dengan sang sopir memungut tripleks, di samping tumpukan tripleks yang jatuh itu ada mayat korban,” kata Kanitlantas Kalibaru, Bripka Yulianto. Semula banyak yang menduga kematian orgil itu akibat tertimpa tumpukan tripleks. “Tapi setelah kita periksa di rumah sakit, ternyata tak ditemukan luka apa pun di tubuh korban,” tandas Yulianto. (azi/c1/aif)
REPRO: NIKLAAS ANDRIES/RaBa
PASANG POLICE LINE: Kompol Ary Murtini memimpin langsung penyegelan pompa solar di SPBU Kedungrejo, Kecamatan Muncar.
SPBU tersebut. Benar juga, begitu sampai di SPBU, polisi memergoki sebuah kendaraan yang dipenuhi drum sedang mengisi solar. Sopir yang belum diketahui identitasnya dan kendaraannya itu langsung dibawa ke Mapolsek Muncar. “Kita langsung pasang
police line setelah mendapati dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi,” kata Kompol Ary Murtini, Kapolsek Muncar. Satu jam lamanya sopir kendaraan itu menjalani pemeriksaan di Mapolsek Muncar. Penanganan kasus tersebut akan dilimpahkan ke Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
BAHAYA: Pengguna jalan saat melintas di ruas jalan Desa Benelan Kidul, Singojuruh.
36
Jumat 29 November 2013
Galeri BEI Untag Terima Penghargaan
Direktur Ritel Pos Indonesia Jadi Dosen Stikom Kuliah Umum di Hadapan Ratusan Mahasiswa BANYUWANGI-Kampus Stikom Banyuwangi mendapat tamu istimewa. Dia adalah Direktur Ritel dan Properti PT Pos Indonesia (Persero), Dr Setyo Riyanto,SE, MM. dalam kesempatan itu, Setyo didampingi Kepala Area VII Retail dan Properti Jatim, Endro Pranowo. Kedatangan Setyo bersama rombongan ini diterima Ketua Stikom, H Choirul Anam, S.Kom, MM didampingi jajaran Ketua program studi Stikom Banyuwangi, Kamis ( 28/11) kemarin. Dalam sambutan, Choirul Anam mengaku bangga dengan kedatangan Direktur Ritel dan Propreti PT Pos Indonesia (Persero), Dr Setyo Riyanto,SE, MM. Kedatangan Setyo ini, kata Anam, adalah untuk memberikan materi kuliah umum dengan tema Strengthening The Largest Network Company in Indonesia. Materi ini sangat penting bagi mahasiswa Stikom. ‘Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pak direktur Setyo yang telah datang ke kampus Stikom Banyuwangi,” kata Anam kemarin. Sementara itu, Direktur Ritel dan Propreti PT Pos Indonesia
TOHA/RaBa
APRESIASI: Ketua Stikom H Choirul Anam (kanan) mengenakan udeng kepada Direktur Ritel Kantor Pos Dr Setyo Riyanto, Kamis (28/11) di Kampus Stikom
(Persero), Dr Setyo Riyanto dalam kuliah umumnya menyinggung tentang sejarah perjalanan kantor pos. Menurut dia, perkembangan teknologi yang luar biasa membuat kehidupan kantor pos agak menurun. Sekarang, orang-orang lebih memilih menggunakan ponsel yang tentunya lebih praktis untuk sekedar berkirim kabar dengan sanak keluarga. Kondisi ini juga dialami Kantor Pos yang ada di seluruh dunia. Di beberapa
negara, seperti Kanada, sebagian kantor posnya ditutup, Inggris pun kantor posnya ditutup. Bahkan, Malaysia pun harus menjual 100 persen sahamnya ke pihak swasta. Setyo juga bercerita tantangan yang menghadang dan langkah kreatif untuk memenangkan peluang. Transformasi yang dilakukan PT. Pos Indonesia menjawab tantangan sekarang ini salah satunya adalah melakukan perubahan dalam hal infrastruk-
tur dan jaringan distribusi. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan mengganti kendaraan operasional dengan menggandeng pihak ketiga. “Menghadapi perubahan teknologi saat ini, ada beberapa hal yang kami lakukan, yaitu melihat ke dalam lagi, produk apa saja yang layak dan yang sudah tidak layak; menggarap pasar korporat dan ambil bagian dalam penjualan saham keluar,” pungkas Setyo. (adv/als)
Pembina Pramuka Wajib Kuasai Iptek BANYUWANGI - Kwartir Cabang Banyuwangi kembali memberikan pembekalan kepada para kadernya. Setelah pada Rabu (27/11) lalu memberikan materi Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) kepada Pramuka penegak dan Pramuka Pandega, kali ini pembina Pramuka se-Kabupaten Banyuwangi mendapat materi berupa penyegaran pelatih pembina Pramuka yang dilakukan kemarin (28/11) di Hall Dinas Pendidikan Banyuwangi. Acara ini dibuka oleh Ketua Kwartir Cabang Pramuka Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, dan pelatih pembina Pramuka se-Kabupaten Banyuwangi. Mulai dari SLTA/SMK hingga Kepala UPTD. Ketua pelaksana kegiatan, Sutopo mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja Kwartir Pramuka cabang Banyuwangi bertujuan untuk memberikan penyegaran kepada pelatih pembina yang ada di Banyu-
BANYUWANGI • Ruko Jajag •
gerakan Pramuka, meninjau tentang tugas pokok dan t a n g g u n g jaw a b pelatih pembina pramuka, serta saling tukar informasi sesama pelatih. P r ia ya ng ju ga Wakil Bupati Banyuwangi itu menambahkan, Kwarcab Pramuka Banyuwangi terus bergerak untuk mewujudkan revitalisasi gerakan Pramuka. TOHA/RaBa Salah satu kompoTEKEN MoU: Ketua Kwartir Pramuka Banyuwangi Yusuf Widyatmoko (tengah) nen yang selama menekan kerjasama dengan Kadispendik Banyuwangi, Sulihtiyono (kiri) kemarin. ini belum tersentuh yakni pelatih wangi. Oleh karena itu, acara formasi terbaru sesama pelatih,” Pramuka, mulai disegarkan. Sehingga mampu beradaptasi di tersebut juga menggandeng Di- kata Sutopo. nas Pendidikan Banyuwangi agar Sementara itu, Ketua Kwartir era globalisasi saat ini. ”Tuntutan ke depan seluruh sekolah yang Pramuka Banyuwangi Yusuf terhadap penguasaan ilmu dan ada di Banyuwangi ada kegiatan Widyatmoko dalam sambutan- teknologi (Iptek) merupakan ekstrakurikuler. “Kegiatan ini nya menjelaskan, penyegaran tantangan bagi pelatih dalam sebagai upaya untuk mengingat pelatih ini bertujuan memberi- mencetak pembina Pramuka,” kembali dan memberikan in- kan informasi terbaru tentang ungkapnya. (adv/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
ISTIMEWA
PRESTASI: Direktur Galeri Investasi BEI Untag Yovita Vivianty I. Atmadjaja (dua dari kanan) menerima Awards 2013 di Jakarta, kemarin.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI • Toyota Innova ‘10 •
• Jl. JA. Suprapto •
• Pulau Santen •
• Body Kijang Kapsul •
• Kijang Innova ‘05 •
• Xenia XI (Plat W) •
Djl tanah sawah luas 10.715, cocok utk homestay, PP, wisata pulau santen, dll. Hrg Rp.200 ribu/meter. Hub: 0811354614
Dijual Body Kijang Kapsul Lgx Hrg 20 Juta Nego Hb 082142194111
Dijual Kijang Innova G dsl 05 A/T htm (L) kon istw H:085330007053
Dijual Mobil Xenia XI Plat W (Sidoarjo) Hub Tlp 085336525043
• Gardenia Estate •
• Tanah Sawah •
Dijual Rmh Gardenia Estate LT 96 LB 55 Semi Furnish Hrg Nego Hub 082141861312
Djl Tnh Swh L 14.000 M2 SHM Glenmore Tepi Jln propinsi, Dkt Kmpus,RS, cocok prumahan Hrg 200 rb/m2 0333-821443
Tnh kapling 135m,cash/krdt 28 jt-34 jt utk pabrik Avila Muncar H:085236058438,082143955993
SITUBONDO • Rumah Mendut •
meraih penghargaan Galeri Investasi BEI teraktif berdasarkan kategori aktivitas edukasi bagi masyarakat dan pemerataan informasi. Universitas Airlangga Surabaya menyabet kategori Galeri Investasi BEI teraktif berdasarkan aktivitas nilai transaksi dari nilai rata-rata transaksi per bulan. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jogjakarta mendapat penghargaan kategori Galeri Investasi BEI teraktif berdasarkan aktivitas transaksi dari jumlah rekening efek. Yovita mengakui, tidak mudah untuk masuk nominasi dan meraih penghargaan tersebut. Pasalnya harus bersaing dengan 107 Galeri Investasi BEI yang tersebar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. “Ini prestasi yang membanggakan,” ujarnya kepada koran ini, kemarin (28/11). Galeri Investasi BEI Untag Banyuwangi, lanjut dia, diresmikan pada 11 April 2012. Saat itu langsung aktif melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada civitas akademika dan masyarakat umum. “Saat ini terdapat hampir 100 rekening investor di Galeri Investasi BEI yang aktif, dengan nilai transaksi rata-rata mencapai di atas Rp 1 miliar,” ungkapnya. Dikatakan, Galeri Investasi BEI Untag juga aktif melakukan inovasi dalam rangka pengembangan. “Kami melakukan edukasi pasar modal melalui media internet melalui kanal website, facebook maupun twitter,” jelas Yovita.(adv)
Dijual B.U Rmh Srtgs Jl. Jaksa Agung Suprapto 152 a, LT 450, LB 200 m Hrg 850 Jt Nego Lgs Pemilik 087738832093
• Tanah Kapling• Dijual atau sewa ruko baru Jl Juanda (pasar subuh) harga nego jajag hub tlp 0333-396254 082230129393
BANYUWANGI
JAKARTA-Ajang Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Awards 2013 kembali digelar di Jakarta. Tahun ini, penyerahan penghargaan Galeri Investasi BEI Awards dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Investor Summit & Capital Market Expo (ISCME ). Acara bergengsi tersebut dihelat pada 27 hingga 28 November 2013 di Ballroom Hotel Ritz Carlton. Kabar gembiranya, salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Galeri Investasi BEI di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Galeri Investasi BEI Untag berhasil bersaing dengan 106 Galeri Investasi BEI lainnya. Semua galeri tersebut tersebar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dalam acara Galeri Investasi BEI Awards 2013 terdapat empat kategori penerima penghargaan. Untag Banyuwangi mendapatkan penghargaan untuk kategori Galeri Investasi BEI teraktif berdasarkan pengembangan dan inovasi yang dilakukan. Penghargaan Galeri Investasi Terbaik untuk Kategori Inovasi dan Pengembangan 2013 itu diterima oleh Direktur Galeri Investasi BEI Untag Yovita Vivianty I. Atmadjaja, SE, MCom. Yovita yang mewakili Untag didampingi Nicky Hogan, Presiden Direktur PT Reliance Securities, Tbk selaku mitra anggota bursa. Selain Untag Banyuwangi, Universitas Kristen Duta Wacana Jogjakarta
• Jl. Argopuro •
• Toyota Hiace ‘82 •
• Nissan •
Djl Toyota HIACE Th 1982 20 Jt Nego Hub 03338939244-03337770552 /08174745225
Dptkn 5 pkt ntn PD Brazil, 3 Elgrand, 3 Teana U/ pmbln Nissan s/d tgl 31/12 ’13 & Dptkn bng mulai 0 %.3S tiap hari 08.0017.00 Nissan Banyuwangi Jln.S.Parman 147 Bwi 0333-4460222
• Toyota Yaris ‘12 • Toyota Yaris Tipe E matic th 2012, silver, milik dokter, tangan pertama, Hub 081336654004
• Kijang Innova ‘05 •
Jual Innova Solar G 2008 Abu2 Metalik, harga 187 juta nego Innova Bensin ‘08 G, Abu2 Metalik, 162 juta nego
Hub: 082142194111
Dijual Inova 2010 Type G Diesel Matic warna abu2, pemakaian 70 Km-an,kondisi barang bagus, pemakaian tangan pertama Hrg 215 Juta Hb 082265599989
• Honda Jazz ‘10 •
• All New Civic ‘06 •
• Daihatsu Xenia ‘10 •
Dijual Honda Jazz RS Th 2010 manual warna putih full variasi nopol P (bwi) harga nego hub 081332040783
Dijual Honda All New Civic FD-1 ’06 Silver Full Variasi Km 56000 Hrg 175 Jt Nego HP 08123545349
Dijual Daihatsu xenia F601 RV-GMDFJJ tahun 2010 hitam mtl hrg 115 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Suzuki APV ‘09 •
• Isuzu Panther ‘07 •
• Toyota Avanza ‘12 •
APV Arena SGX ‘09 akhir, abu2 met, istmw, trwat,tangan1,platN(Malangkota)samsatonline jatim,bankondisi75%,sarungjok90%,40.000KM, Rp.122jt.H.082334353676-081234893389
Dijual Isuzu panther turbo LM TBR 54F (solar) tahun 2007 hitam hrg 137,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota new Avanza 1.3G MT tahun 2012 hitam mtl hrg 151 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Toyota Yaris ‘09 •
• Kijang Innova ‘10 •
• Kijang LGX ‘99 •
Yaris E ‘09 akhir, hitam, istmw, tangan 1, plat P (Bwi kota),variasi, full audio,sarung jok baru,TV-DVD/CD/MP3 asli, 50.000 KM,Rp.155jt.H.082334353676-081234893389
Dijual Kjg Innova E XS41 (solar) tahun 2010 silver hrg 195 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Kjg LGX KF 80 Grand tahun 1999 abu-abu mtl hrg 99 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Daihatsu Promo •
Dijual Kijang Innova G dsl 05 A/T htm (L) kon istw H:085330007053
Miliki All New Xenia UM 27 Jt bs krdt 5 thn, Ayla cm 80 Jt-an, Terios, Sirion Disc GEDE Hub Hadi 08113541818/081559705555
Cash & Kredit
J. Tnh 9000m, Jl. Argopuro 15B 750 rb/m, 9600m Ry Lmgn Asb 200 rb/m 082333008871
• Jln Tembus Baru • Djl Cpt Tanah Tepi Jalan Almt Jln Tembus Baru 2300 m2 SHM Hub 085258796775
BANYUWANGI • STNK •
Dijual Rumah SHM Jl Mendut No.54 Banyuwangi LT 283 m2, LB 246 m2, Lbr 13 m2, Panjang 24 m2 2 Lantai Hub 08123263885/081913902555
Hlg STNK P 5475 XV, an. Mujiono, Desa Setail RT 03/04, Genteng, Bwi
BANYUWANGI
Hlg STNK P 5776 X, an.Apriliana Herny Ariesty, Jl.Kapten Sutaji Gg.II No.29 03/02Tukangkayu
• Dikontrakkan •
SITUBONDO
Dikontrakn 1 Toko, Bs utk Dealer, Sprmrkt, Gudang Lok.Sumberayu H:081231457220
• Rumah & Ruko • JEMBER • Telkomvision • Telkomvision, 80+Chnel, gmbr jernih,one day service, info Reza 085231300123
Djl rmh di Bwi L+350m msk gang 100m SHM hrg 130jt. Ruko kuat+kokoh L+350m2 lok Benculuk msk gang 100m hrg 400jt Hb 087755630534
SITUBONDO • Ruko Strategis • Djl Ruko Pusat Kota Jl. Ahmad Yani 106 A Stb Hub 081233770294/0338-671304
• BPKB • Hlg BPKB P 4715 EQ, an. Endang Sujanarnik Jl Sucipto RW 02/03, Stb
ANDA INGIN PASANG IKLAN? HUBUNGI: 0333-412224
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
41
OPINI
Jumat 29 November 2013
Hindu dan Maharesi di Lereng Raung
BUDAYA
HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN
LESTARIKAN BUDAYA: Atraksi 200 jaran kencak akan mewarnai pembukaan peringatan hari jadi ke-758 Lumajang.
200 Jaran Kencak Bakal Buka Harjalu LUMAJANG - Hajatan tahunan peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-758 tahun ini bakal dikemas agak berbeda. Perayaan itu akan dibuka oleh penampilan pagelaran ‘Jaran Kencak’. Sebanyak 200 ekor kuda berkemampuan khusus, akan diarak dari alun-alun menuju stadion Semeru Lumajang. Festival ini bakal digelar Minggu, 1 Desember 2013. Rute yang akan dilalui adalah dari alun-alun Kabupaten Lumajang- PB Sudirman, sampai Stadion Semeru. A’ak Abdullah Al-Kudus, Ketua Paguyuban Jaran Kencak Lumajang mengatakan, pawai ini akan menampilkan atraksi sebanyak 200 ekor kuda. Kuda terbaik Lumajang akan menari di sepanjang jalan utama kota Lumajang. Tarian ini akan diikuti atraksi dari para pawang kuda dengan tari kopyah yang unik dan lucu. A’ak mengaku sangat senang dengan respons Pemkab Lumajang yang mewadahi seni kas daerah. Sehingga festival ini bisa diselenggarakan lagi. “Kami senang bisa tampil melestarikan kesenian daerah di tengah kota,” terangnya. Hal ini sekaligus memenuhi keinginan masyarakat Lumajang yang antusias terhadap penyelenggaraan festival ini. Dia berharap, Jaran Kencak bisa menjadi icon budaya Lumajang. A’ak menjelaskan, Jaran Kencak adalah kesenian tradisional khas Lumajang. Kesenian ini lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja. Wilayahnya meliputi Tapal Kuda dan Madura. Bahkan hingga ke Bima dengan pusat kerajaannya di Kuta Raja Lamajang yang kini menjadi Desa Biting. Dijelaskan, kesenian ini adalah bentuk ekspresi suka cita masyarakat atas kondisi wilayah yang makmur dan sejahtera. Ada juga yang menyebutkan kesenian ini bentuk penghormatan pada kuda Ranggalawe (putra Arya Wiraraja) yang bernama Nila Ambhara. Kuda itu, menurut dia, terkenal sebagai kuda paling tangguh dan pintar. (fid/wnp/jpnn)
CUACA EKSTREM
RIDWAN/RADAR JEMBER/JPNN
AKIBAT DERASNYA HUJAN: Akibat hujan deras mengguyur, puluhan rumah warga kebanjiran.
Puluhan Rumah Terendam LUMAJANG - Puluhan rumah warga di tiga desa di wilayah Kecamatan Yosowilangun tergenang banjir. Tiga desa tersebut adalah Desa Krai, Desa Darungan, dan Desa Munder. Banjir terjadi setelah hujan deras menguyur dan menyebabkan Sungai Raden Kahar meluap. Informasi yang dihimpun Koran ini menyebutkan, hujan deras yang mengguyur membuat Sungai Raden Kahar tidak mampu menampung debit air hujan. Air sungai akhirnya meluap menggenangi perumahan dan persawahan warga. Untungnya, genangan air hujan ini tidak sampai merusak rumah warga. Setelah hujan reda dan genangan air surut, sejumlah warga langsung membersihkan rumahnya masingmasing. “Bersih-bersih, habis banjir,” kata Hadi, warga sekitar. Sementara itu, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan, hanya ada dua desa yang rumahnya tergenang banjir. Meliputi Desa Munder dan Desa Krai. Di Desa Munder, tercatat ada 30 rumah warga yang tergenang air, sedangkan di Desa Krai ada 22 rumah. “Hanya dua desa yang tergenang air,” kata Purwanto, Ssekretaris BPBD Kabupaten Lumajang. Dijelskan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap rumah-rumah warga yang tergenang air. Bahkan, dia mengaku mendatangi langsung rumah warga. “Saya bersama perangkat desa dan kepala desa,” ujarnya. Pria yang biasa disapa Pur tersebut menambahkan, banjir terjadi karena hujan lebat yang terjadi seharian. Sungai Raden Kahar akhirnya tidak mampu menampung luapan air. Sejak malam hari, tambah dia, air luapan dari sungai meluap ke rumah warga. Bahkan, puluhan hektara sawah juga digenangi air. Banjir baru berangsur-angsur surut sejak kemarin pagi. “Mulai jam 10 pagi (kemarin, Red), mulai surut,” imbuhnya. Pur menambahkan, tidak ada korban jiwa dan kerusakan berarti akibat kejadian tersebut. Hanya, ada pelengsengan sungai sekitar 15 meter yang rusak akibat banjir tersebut. Sebenarnya, kata dia, banjir terjadi karena drainase tidak berfungsi dengan baik. Drainase yang mestinya dirawat oleh masyarakat, kenyataanya tidak demikian. Demikian pula dengan adanya pendangkalan di Sungai Raden Kahar. Dia mengatakan, agar tidak ada lagi banjir genangan, warga harus bahu-membahu memperbaiki saluran air tersebut. (wan/wnp/jpnn)
DIKETAHUI bersama, semula masyarakat kita menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Kemudian, dengan berjalannya waktu, masyarakat kita mengenal dan menganut Hindu dan Buddha. Bukti masuk dan berkembangnya Hindu–Buddha di Banyuwangi dalam bentuk benda ditandai dengan ditemukannya candi di beberapa tempat. Sementara itu, bukti di bidang sosial kemasyarakatan adalah adanya kasta, yaitu kasta waisya, ksatria, dan brahmana. Candi Agung Gumuk Kancil di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, merupakan bukti fisik bahwa ajaran Hindu pernah masuk dan berkembang di Banyuwangi. Hingga kini, meski masyarakat Banyuwangi kurang memperhatikan keberadaan situs tersebut, candi tersebut tetap banyak dikunjungi penganut agama Hindu asal Bali; ada yang melakukan ritual, juga ada yang melakukan sembahyang. Konon, di candi tersebut dulu Maharesi Markandiya kerap bersemadi. Berdasar cerita yang berkembang, pada abad 7 Masehi Resi Markandiya hidup di lereng Gunung Raung. Dipercaya masyarakat, zaman dulu di sepanjang lereng Raung adalah wilayah yang dihuni masyarakat penganut Hindujawa (Kejawen). Kini, sisa-sisa masyarakat Hindu di lereng Raung masih
bisa ditelusuri di dua dusun, yakni Sugihwaras dan Wono Asih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Dua dusun terpencil itu berlokasi di lereng selatan Raung. Menuju tempat itu bisa menggunakan kendaraan roda empat. Jaraknya sekitar 80 kilometer dari kota Banyuwangi ke arah barat. Selain di selatan Raung, komunitas Hindu juga masih bisa ditemukan di timur dan barat Raung, seperti di Kecamatan Songgon dan Kalibaru. Dikisahkan, Resi Markandiya mengajak sekitar 800 pengikut menyeberang ke Bali. Sampai di pegunungan Toh Langkir, Besakih, Karangasem, sebagian besar pengikutnya meninggal akibat terserang penyakit. Setelah bermeditasi, Resi Markandiya bersama sebagian pengikutnya kembali lagi ke lereng Raung. Keanehan muncul, pengikutnya mendadak sembuh setelah mandi di lereng Raung. Nah, sekitar pemandian tersebut dinamai Sugihwaras. Itu sepenggal kisah tentang nama Sugihwaras (sugih berarti kaya dan waras berarti sehat) yang berkembang di masyarakat Bali. Kemudian, Resi Markandiya kembali ke Bali bersama sekitar 400 pengikut sambil mengangkut bale agung dari Raung. Sang Resi juga membawa panca datu, lima jenis logam yang menjadi cikal bakal upacara di Bali. Di Bali, bekas perjalanan Resi Markandiya
O l e h
VIKY SUJATMIKO * bisa ditemukan di Pura Raung, Tegalalang, Gianyar. Hingga kini, mayoritas penduduk Sugihwaras memeluk Hindu. Jumlahnya sekitar 113 KK. Ada dua pura tua yang berdiri di Dusun Sugihwaras, yakni Pura Giri Mulyo dan Pura Puncak Raung. Sisa-sisa kehidupan Resi Markandiya di lereng Raung diketahui warga sekitar tahun 1966. Setelah pergolakan politik yang dikenal dengan G 30 S/PKI, warga yang hidup di pinggir hutan Raung, tepatnya di Gumuk Kancil, tidak sengaja menemukan sebuah genta berbahan kuningan. Sejak itu, kerap ditemukan peralatan sembahyang lain, seperti arca Siwa. Benda-benda yang ditemukan itu kebanyakan terbuat dari kuningan. Warga juga banyak menemukan perabot rumah tangga, seperti cangkir, uang kepeng, tempat tirta, dan kendi. Ham-
pir seluruh benda itu ditemukan di dalam tanah. Selain itu, warga juga menemukan bekas candi di tengah hutan Gumuk Payung, Kecamatan Sempu, sekitar lima kilometer arah timur lereng Raung. Candi tersebut dibangun menggunakan padas berukir. Sebuah arca Siwa Lingam juga ditemukan di tempat tersebut. Bagi umat Hindu di Sugihwaras, Resi Markandiya adalah sosok panutan. Untuk mengenang sang Resi, umat Hindu setempat membangun sebuah candi di Gumuk Kancil. Bentuk candi itu menyerupai batu di atas bukit, dan menghadap ke puncak Raung. Masyarakat sekitar meyakini di situlah bekas tempat pertapaan Resi Markandiya. Di Gumuk Kancil, sebelum dibangun sebuah pura, penganut Kejawen sering bersembahyang di tempat tersebut. Candi di Gumuk Kancil yang dibangun pada 2001 tersebut terbuat dari batu andesit yang didatangkan dari puncak Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Agung di Bali. Arsitek yang membangun pura tersebut adalah tokoh Kejawen yang juga juru kunci Candi Prambanan, Yogyakarta, Dulhamid Jaya Prana. Candi tersebut dibangun pada Purnama Kanem (penanggalan Jawa). Di candi setinggi 13 meter itu terdapat tiga arca utama, yakni arca Siwa Mahadewa di sisi timur, dan arca Resi Markandi-
ya serta Tri Murti di sisi barat. Di bagian depan terdapat pintu utama untuk pemujaan. Dari segi pariwisata, Candi Agung Gumuk Kancil bisa menjadi objek wisata religi. Apalagi, lokasi Candi Agung Gumuk Kancil mudah dijangkau. Kendaraan roda empat bisa langsung menuju lokasi. Konon, Candi Agung Gumuk Kancil telah berstatus cagar budaya. Tempat tersebut menjadi salah satu tujuan wisata spiritual yang ditetapkan Pemkab Banyuwangi. Namun, biaya perawatan candi masih mengandalkan sumbangan para pengunjung. Di sekitar Candi Agung Gumuk Kancil ada beberapa tempat bersejarah yang juga menarik dikunjungi, yakni Partirtan Sumber Urip, Watu Gantung, dan Candi Gumuk Payung. Letak empat objek tersebut terpisah, tapi bisa ditempuh dalam sekali perjalanan. Beberapa peninggalan tersebut di atas terkesan terlupakan. Bahkan sangat jarang masyarakat Banyuwangi mengetahuinya. Padahal, peninggalan-peninggalan tersebut sangat layak diketahui dan diteliti. Tidak hanya bagi orang Banyuwangi, tapi juga bagi orang luar Banyuwangi. Sebab, selain mengandung nilai sejarah, juga mengandung nilai pariwisata dan religi. *) Mahasiswa FKIP Prodi Sejarah, Untag, Banyuwangi.
Menanam Kakao Sangat Menjanjikan TANAMAN kakao adalah tanaman yang dikenal masyarakat dengan sebutan cokelat (Theobroma cacao L.) Nama lain tanaman ber-class: dicotyledonae, ordo: malvales, family: sterculiaceae tersebut adalah Theobroma sativum. Secara umum, kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon. Di alam terbuka, tinggi tanaman kakao bisa mencapai 10 meter. Jika dibudi daya, tinggi tanaman kakao bisa ditekan hingga tidak lebih dari 5 meter. Tetapi, dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal itu dilakukan agar cabang produktif kakao semakin banyak. Sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, bunga kakao tumbuh langsung dari batang. Bunga kakao adalah bunga sempurna berukuran kecil berdiameter maksimum 3 cm, tunggal, tapi tampak terangkai karena sejumlah bunga sering muncul dari satu titik tunas. Penyerbukan bunga dilakukan pada malam hari oleh serangga, terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa
lebah trigona. Kakao secara umum adalah tumbuhan penyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri. Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditas dengan nilai jual yang lebih tinggi. Buah kakao tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar daripada bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri atas lima daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat Biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning. Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian itu disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.
O l e h
MUCHTAR ZAIDI, SP * Buah kakao mempunyai prospek pemasaran yang baik, tidak hanya di pasar lokal tapi juga di pasar internasional. Permintaan atas biji kakao sangat tinggi dengan harga yang cukup bagus. Selain bisa diekspor dalam bentuk biji, biji kakao juga bisa diekspor setelah diolah setengah jadi. Bentuk olahan setengah jadi tersebut, misalnya cocoa butter, cocoa cake, dan cocoa liquor. Indonesia merupakan penghasil kakao internasional ke tiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Pantai Gading menghasilkan biji kakao dunia sebe-
sar (38%) dan Ghana (19%). Sementara itu, Indonesia menyumbang 13% kakao dunia. Sebagian besar kakao yang diekspor Indonesia adalah kakao curah. Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas kakao, setiap tahun dilakukan perluasan areal. Itu juga bertujuan memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri yang memang cukup menggembirakan. Kakao merupakan komoditas yang sangat penting bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara eksporter kakao yang diperhitungkan dalam perdagangan kakao internasional. Pasar kakao internasional masih membuka peluang sangat tinggi. Sebab, konsumsi masyarakat dunia atas produk berbahan buah dan biji kakao semakin hari semakin tinggi. Oleh karena itu, Indonesia diharapkan mampu meraih peluang pasar tersebut. Perluasan areal tanam telah dilakukan setiap tahun di beberapa daerah. Tetapi, yang membuat banyak pihak bingung, buah tanaman kakao kerap berwarna hitam. Perlu
diketahui bahwa hal tersebut dipengaruhi perubahan suhu dan iklim. Sebab, suhu dan iklim sangat mempengaruhi perkembangan OPT (organisme pengganggu tumbuhan) tertentu yang mengakibatkan perkembangan buah kakao terganggu. OPT yang sering berkembang biak di lingkungan yang curah hujannya tinggi dan intensitas sinar matahari rendah adalah phytophthora sp. OPT jenis ini akan menyebabkan buah kakao busuk menghitam dan kering sejak dini. Agar diperoleh buah kakao yang maksimal dengan kualitas baik, maka perlu dilakukan perawatan secara intensif. Lantaran prospek kakao masih sangat bagus, maka kakao bisa menjadi solusi jangka panjang bagi petani Banyuwangi yang kerap gagal panen. Lahan-lahan yang tidak produktif dan tidak mungkin ditanami padi, tidak ada salahnya dialihfungsikan menjadi lahan kakao. Silakan mencoba! *) POPT Ahli Muda BBPPTP Surabaya bertugas di Banyuwangi.
Buah Hati yang Sering Tertukar BULAN Oktober lalu erat kaitannya dengan bulan bahasa. Melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober, bahasa Indonesia dijadikan bahasa persatuan rakyat. Indonesia yang memiliki ratusan bahasa daerah disatukan melalui bahasa Indonesia. Namun, apakah kita sadar dalam sehari-hari kita kerap menggunakan bahasa Indonesia yang kurang benar. Beberapa media elektronik dan media cetak nasional kerap menayangkan berita yang berkaitan dengan kelahiran bayi. Bayi selalu disebut “buah hati”. Sekilas tidak ada yang salah dengan kata “buah hati”. Tetapi, jika ditelaah lebih teliti dan dikaji dalam bahasa Indonesia, ada sebuah kesalahan penggunaan kata “buah hati” dalam proses kelahiran bayi. “Buah hati” adalah sebuah idiom. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti atas idiom “buah hati” adalah kekasih yang tercinta. Kesalahan berbahasa yang sering dilakukan di masyarakat dapat terjawab dengan mencari arti sesungguhnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia memang dikenal ungkapan atau
idiom, yaitu perkataan atau kelompok kata yang khusus menyatakan sesuatu maksud dalam arti kiasan. Ada beberapa ungkapan yang berkaitan dengan kata “buah”, yakni “buah ratap” yang berarti isi ratapan, “buah baju” yang berarti kancing, “buah dada” yang berarti payudara, “buah tangan” yang berarti oleh-oleh, “buah pikiran” yang berarti pendapat, “buah bibir” yang berarti bahan percakapan, “buah pena” yang berarti karangan, “buah pinggang” yang berarti ginjal, dan “buah hati” yang berarti kekasih. Oleh karena itu, penggunaan kata “buah hati” untuk menunjukkan “anak” adalah sebuah kesalahan. Sebab, makna ungkapan “buah hati” bermakna kekasih. Lalu, apa idiom yang tepat digunakan untuk menyebut anak atau bayi yang baru lahir? Idiom yang tepat adalah “buah cinta”. Ya, makna “buah cinta” menurut KBBI adalah anak. Sebetulnya, apa sebab masyarakat kerap salah menggunakan idiom “buah hati”? Berdasar teori kesalahan berbahasa, baik penutur asli maupun orang yang sedang belajar, sama-sama dapat membuat kesalahan berbahasa. Tetapi,
O l e h
UJANG SARWONO * sifat dan penyebab kesalahan yang dilakukan penutur asli dan bukan penutur asli tidak sama. Secara umum, ada tiga macam kesalahan berbahasa yang dibuat penutur asli. Pertama adalah lapse, yaitu kesalahan yang timbul karena pembicara berganti cara saat mengatakan sesuatu sebelum kalimat selesai diucapkan selengkapnya. Kesalahan tersebut terjadi karena tidak disengaja (slip of tongue atau slip of the pen). Kedua adalah error, yaitu kesalahan yang timbul karena pembicara melanggar aturan tata bahasa. Pelanggaran tersebut disebabkan pembicara kemungkinan memiliki
tata bahasa yang berbeda dengan yang lain. ketiga adalah mistake, yaitu kesalahan yang terjadi karena pembicara tidak tepat memilih kata atau ungkapan untuk situasi tertentu. Seorang penutur asli membuat kesalahan berbahasa karena ia berpendapat bahwa aturan tata bahasanya sudah benar. Tetapi, seorang yang bukan penutur asli membuat kesalahan karena pengetahuannya tentang bahasa itu belum sempurna. Dengan kata lain, ada sebuah ketidaktahuan penutur dalam mengungkapkan maksud yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, perlu pemahaman berbahasa sebelum mengucapkan atau menulis sesuatu agar tidak menyalahi tata bahasa baku. Selain kesalahan penggunaan ungkapan “buah hati”, ada kesalahankesalahan lain yang terkesan kaprah di masyarakat. Kesalahan-kesalahan itu, antara lain kata “nonakademik” yang ditulis “non akademik”, kata “Jumat” yang ditulis “Jum’at”, kata “kuitansi” yang ditulis “kwitansi”, kata “apotek” yang ditulis “apotik”. Selain itu, pembawa acara dalam sebuah acara kerap mengatakan, “Waktu dan tem-
pat kami persilakan”. Itu sebetulnya salah kaprah. Apakah “waktu dan tempat” bisa dipersilakan? Seharusnya langsung saja nama orang yang akan memberikan sambutan atau ceramah disebut, misalnya “Pak Jono dipersilakan”. Kesalahan sekecil apa pun dalam menggunakan bahasa Indonesia bisa membuat bahasa Indonesia kehilangan konsistensi sebagai bahasa pemersatu bangsa. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semoga bahasa Indonesia semakin dikenal dan digunakan secara benar oleh masyarakat. *) Alumni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Jember. ANDA punya artikel? Penjaga gawang rubrik Opini Radar Banyuwangi siap menerima. Tulisan Anda akan dibaca seluruh masyarakat Banyuwangi dan Situbondo. Silakan kirim ke email: artikelradarbwi@gmail.com Maaf, tidak ada imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.
42
Jumat 29 November 2013
Persewangi Gagal Ikut Piala Gubernur BANYUWANGI - Manajemen Persewangi masih dilanda krisis finansial. Hingga kemarin (28/11), usaha menggaet investor demi menyelamatkan tim kebanggaan rakyat Banyuwangi itu belum membuahkan hasil positif. Kendala pendanaan membuat manajemen The Lasblang pusing tujuh keliling. Padahal, dana itu sangat dibutuhkan dalam mengarungi kompetisi divisi utama musim depan. Selain masalah finansial, muncul kabar tak sedap yang menghampiri manajemen
Persewangi. Ambisi Persewangi mengikuti Piala Gubernur gagal terealisasi. Namun, perlu dicatat, Persewangi tidak bisa berkiprah di Piala Gubernur bukan karena faktor finansial melainkan keputusan Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Jawa Timur. Hal itu ditegaskan Ketua Persewangi, Hari Wijaya, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia mengatakan, Persewangi tidak bisa berkiprah di Piala Gubernur seperti tahun lalu. ‘’Piala Gubernur hanya diisi klub yang bermain
di ISL,” ujarnya. Atas keputusan itu, jelas dia, maka Persewangi tidak bisa berkiprah. Padahal, Piala Gubernur bisa menjadi laga pemanasan jelang bergulirnya kompetisi divisi utama. ‘’Klubklub di divisi utama tidak bisa ikut,” ujarnya. Ditanya mengenai alasan klub di divisi utama dilarang ikut? Menur ut Har i Wijaya, divisi utama dianggap kalangan sponsor tidak memiliki nilai jual. “Jadi, kita praktis tidak bisa ikut,” pungkasnya. (ton/c1/als)
ThOMMY SILA/RaBa
SERU: Suasana pertandingan di lapangan basket TITD Tik Liong Tian Rogojampi, Rabu malam (27/11).
Persaingan Juara Semakin Ketat ROGOJAMPI - Persaingan menuju tangga juara dalam kejuaraan bola basket di lapangan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Tik Liong Tian Rogojampi semakin sengit saja. Menyandang status sebagai tim tuan rumah, bukan berarti bisa melakoni pertandingan dengan mudah. Hal itulah yang diperoleh tim TITD Rogojampi dalam pertandingan yang digelar dalam rangka ulang tahun TITD Tik Liong Tian ke-98 ini. Turun dalam pertandingan kedua Rabu (27/11) malam kemarin. TITD Rogojampi mendapat perlawanan tangguh dari lawannya TITD Sidoarjo. Dalam empat kuarter yang dimainkan, tuan
rumah dipaksa mengakui keunggulan lawannya tersebut dengan skor 82-53. Hasil itu sekaligus memutus langkah positif tim ini di awal turnamen. Di laga perdana, TITD Rogojampi mampu mengamankan kemenangan. Victory ini diperoleh usai membungkam perlawanan CLS Surabaya dengan kedudukan akhir 60-52. Sementara itu, peta kekuatan calon juara di turnamen ini pun cukup merata. Tri Dharma Sidoarjo sampai sejauh ini masih menunjukkan kandidat sebagai calon juara. Dua kemenangan berhasil dibukukannya usai menundukkan Garuda Jember dan TITD Rogojampi. Selanjutnya, ada Bulldog Singaraja
yang mencatatkan sekali kemenangan dan sekali kalah yakni kontra Sahabat Ponorogo dan CLS Surabaya. Disusul berikutnya Sahabat Ponorogo yang mencatat dua kali kekalahan yaitu saat meladeni Bulldog Singaraja dan Garuda Jember. Ajang yang menjadi bagian dari peringatan TITD Tik Liong Tian ke-98 ini dijadwalkan berlangsung hingga 30 November mendatang. Sejumlah tim terbaik Jawa Timur dan Bali turut ambil bagian dalam ajang ini. Tim-tim tersebut adalah Sahabat Ponorogo, Bulldog Singaraja. Garuda Jember, TITD Rogojampi, TITD Sidoarjo, dan CLS Surabaya. (nic/adv/als)
ALI NURFATONI/RaBa
SEMANGAT BERTAMBAH: Pemain BU U-17 (merah) saat berhadapan dengan Persipro U-17 di Stadion Semeru, Lumajang, Minggu lalu (24/11).
Demi Porprov, Bentuk Cabor Tarung Derajat BANYUWANGI - Banyuwangi memastikan diri menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2015 mendatang. Menjadi venue pertandingan pada ajang multieven itu ternyata menjadi pelecut semangat olahraga di Bumi Blambangan. Sebagai penyelenggara, Banyuwangi terus mempersiapkan diri. Selain ingin sukses sebagai penyelenggara, Banyuwangi juga menyiapkan atlet demi meraih hasil bagus dalam mengumpulkan medali.
ALI NURFATONI/RaBa
Moch Dimyati
Demi merealisasikan itu, semua cabang olahraga di Bumi Blambangan ter us
mempersiapkan diri. Saat ini, Banyuwangi memiliki 26 cabor yang tercatat di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi. Jika sama dengan Porprov 2013 di Madiun, maka ada 30 cabor yang dipertandingkan. Tetapi, tidak menutup kemungkinan jumlah cabor yang dipertandingkan bertambah. Karena itu, Banyuwangi ingin menambah cabor baru demi menyongsong perhelatan akbar itu. Cabor baru yang akan segera terbentuk itu bela diri Ta-
rung Derajat. Gagasan itu mengemuka setelah sejumlah olahragawan melakukan pertemuan di Wisma Atlet Banyuwangi kemarin (28/11). ‘’Kita sudah konsultasi ke pengurus provinsi. Kita diapresiasi dengan pembentukan itu,” ungkap Moch. Dimyati yang didaulat menjadi ketua Tarung Derajat. Dia mengungkapkan, Tarung Derajat akan mewadahi para atlet potensial. ‘’Porprov nanti adu bebas dipertandingkan. Makanya kita bentuk, lalu menyusun atlet,” terangnya. (ton/c1/als)
Pemain Berharap Jadi Tuan Rumah Liga Remaja U-17 BANYUWANGI - Putaran kedua Liga Remaja U-17 Jatim dijadwalkan kembali diputar mulai 5 Desember mendatang. Dalam menyongsong laga itu, Banyuwangi United (BU) U-17 tetap bertekad menjadi salah satu tuan rumah. Manajemen BU U-17 yakin timnya akan dipilih menjadi salah satu venue pertandingan putaran kedua. Sebab, pasukan Giman Abadi itu bermain gemilang selama putaran pertama lalu. Yoga Eka Yulianto dkk melesakkan 10 gol dan
hanya kebobolan sekali saat bermain imbang dengan tuan rumah PSIL U-17 Lumajang. Keinginan manajemen BU U-17 dan dukungan kuat Pengkab PSSI Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah juga direspons positif para pemain. Sebab, dengan menjadi tuan rumah, semangat bisa berlipat ganda. ‘’Tentu semangatnya bertambah,” ungkap Yoga Eka Yulianto, kapten tim BU U-17. Selama putaran pertama lalu, skuad BU U-17 tampil oke meski bermain di luar daerah dengan catatan dua kali menang saat melawan
Putra Ijen U-17 Jember dan Persipro U-17 Probolinggo dengan skor meyakinkan masing-masing 3-0 dan 6-0. ‘’Kalau main di Banyuwangi, saya dan teman-teman sangat senang,” terangnya. Top skor BU-17, Diki Bastiar, mengaku belum mendengar kabar putaran kedua kapan digulirkan. Tentu, dia sangat berharap putaran kedua di putar di kandang sendiri. ‘’Sangat senang sekali bisa main di sini, bisa ditonton masyarakat Banyuwangi,” ujar pemain asal Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, itu. (ton/c1/als)
Bina Atlet Lewat Kejurkab BANYUWANGI - Kejuaraan berbagai cabang olahraga (Cabor) di Banyuwangi tampaknya marak menjelang akhir tahun 2013 ini. Salah satunya Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Taekwondo. Para atlet taekwondo akan adu ketangkasan dalam ajang yang digeber 8 Desember mendatang itu. Ada dua kategori yang dipertandingkan dalam ajang yang dipusatkan di Gedung Korpri Banyuwangi itu, yakni prajunior dan junior. Mereka akan berlaga di kelas
pomsay dan georugy. ‘’Kejurkab ini dalam rangka pembinaan atlet,” ungkap Ketua Umum Pengkab Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi, Yanuar Pribadi, kemarin (27/11). Dia memprediksi, ratusan atlet taekwondo akan tampil dalam ajang tersebut. Antusiasme para atlet taekwondo memang tinggi dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke242 itu. ‘’Ini agenda rutin setiap tahun. Peserta nanti sekitar 200 atlet,’’ sebutnya. (ton/c1/als)
PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 TAHAP 4
Andi Mulyo
Andriani, dr.
Irwan Setiawan
Mentik Rohimah
NO. 1 2 3 4
NAMA
HASIL (%)
Dadang Wigiarto Irwan Setiawan Muslimin Fasyah Hadi Wijono
61.96 27.04 25.30 20.73
Arvy Rizaldy, SE Dadang Wigiarto
Muhamad Hidayat, Drs. H.
Muslimin Fasyah
NO. 5 6 7 8
NAMA
HASIL (%)
Ficky Septa Linda Guntur Priambodo,DR. Ir. MM Toni Hartono Sri Utami Faktuningsih
6.55 5.23 3.91 3.37
NO. 9 10 11 12
NAMA Arvy Rizaldy, SE Wendriawanto Ira Damayanti Mentik Rohimah
HASIL (%) 3.31 2.10 1.86 0.60
NO. 13 14 15 16
NAMA Andi Mulyo Andriani, dr. Danny Farda M I Made Cahyana
Danny Farda M
Ficky Septa Linda
Guntur Priambodo, Dr. Ir. MM
Hadi Wijono
I Made Cahyana
Ira Damayanti
Sri Utami Faktuningsih
Teguh Sumarno
Toni Hartono
Umi Kulsum
Wiwik Eko Lestari
Wendriawanto
HASIL (%) 0.00 0.00 0.00 0.00
NO. 17 18 19 20
NAMA
HASIL (%)
Muhamad Hidayat, drs. H. Teguh Sumarno Umi Kulsum Wiwik Eko Lestari
0.00 0.00 0.00 0.00
BERITA UTAMA
Jumat 29 November 2013
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Sejumlah Tempat Karaoke juga Dirazia n TUTUP... Sambungan dari Hal 33
Dengan menggunakan satu unit truk dan satu mobil operasional Satpol PP, puluhan petugas gabungan bergerak dari kantor lembaga penegak peraturan daerah (perda) tersebut sekitar pukul 20.00. Lokasi pertama yang mereka datangi adalah Karaoke QQ di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum,
Kecamatan Sempu. Saat petugas datang, pintu gerbang menuju tempat karaoke yang berada dalam satu kompleks dengan radio komunitas QQ tersebut tengah tutup. Petugas yang tak ingin upaya yang dilakukan sia-sia langsung menghubungi telepon yang tertera di spanduk yang terpampang di pintu gerbang. Upaya petugas akhirnya mem buahkan hasil. Setelah
me nunggu sekitar 20 menit, se orang penjaga tempat karaoke datang membuka pintu gerbang. Petugas pun berhasil me masang segel penutupan di dinding tempat karaoke itu tanpa perlawanan sedikit pun. Usai menyegel tempat karaoke QQ, petugas merangsek ke Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi. Sama seperti yang dilakukan di lokasi pertama, petugas juga menutup tempat karaoke ile-
gal, yakni room karaoke Hotel Mangir Asri. Upaya penertiban yang dilakukan di tempat tersebut juga tidak mendapat perlawanan sama sekali. Selanjutnya, petugas kembali me luncur menuju kawasan pusat kota Banyuwangi. Kali ini petugas menutup tempat karaoke SR 21 di Jalan Brawijaya, Banyuwangi. Penutupan Karaoke SR 21 berlangsung mulus lantaran sejak beberapa bulan
Visa Berlaku Dua Pekan Lagi n WISMAN... Sambungan dari Hal 33
Tanpa curiga, ketiga turis itu menerima tawaran paket wisata tersebut. Apalagi, Alfa dan Jackson memberikan kuitansi bertulisan Hotel Lingkar. “Karena memberikan bukti (kuitansi) hotel tempat kami menginap, kami mengira agen wisata itu satu paket dengan hotel,” ujar Maria. Singkat cerita, dua pria yang mengaku pekerja agen wisata itu membawa Maria, Mauro, dan Vincent, ke Gunung Ijen Selasa pagi (26/11). Usai menik mati panorama Gunung yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso
tersebut, mereka melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo. Sesampai di Probolinggo, para turis malang itu diantar ke salah satu pusat informasi wisata. Nah, di situlah dua oknum tidak ber tanggung jawab tersebut ka bur dan menelantarkan tiga kliennya. Awalnya, Maria, Mauro, dan Vincent, tidak curiga. Mereka menduga pusat informasi wisata tersebut masih satu jaringan dengan agen wisata tempat Alfa dan Jackson bekerja. Namun, saat ketiganya bertanya kepada petugas, mereka baru sadar tertipu. Tiga turis itu pun memilih kembali ke Banyuwangi untuk melaporkan kejadian yang menimpa
mereka kepada aparat kepolisian. “Ini bukan masalah uang, tapi kenyamanan kami. Kami sudah rugi waktu,” cetus Vincent. Maria menambahkan, pasca ke jadian yang menimpa dia dan dua rekannya, rencana berwisata ke Bromo dan Jogja dibatalkan. “Saya menunggu solusi dari polisi. Perjalanan ke Bromo dan Jogjakarta kami cancel. Yang pasti, saya dan Mauro harus sudah berada di Jakarta 2 Desember mendatang karena visa kami hampir habis,” paparnya. Sebab, sebelum ke Ba nyuwangi, imbuh Maria, dia dan Mauro sudah mengunjungi Bali, Lombok, dan Flores, selama tiga
pekan. Masa berlaku visa Vincent masih tinggal dua pekan lagi. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dua kuitansi yang masing-masing mencantumkan nominal Rp 1,5 juta dan Rp 750 ribu itu tidak di bubuhi stempel. Kuitansi tersebut hanya ditandatangani pihak pembayar dan seorang bernama Jackson. Di sisi lain, anggota Polisi Pariwisata Polres Banyuwangi, Bripda Ricki Febriyan, mengaku mengarahkan tiga turis yang mengaku menjadi korban penipuan tersebut agar melapor ke SPKT Polres Banyuwangi. “Selanjutnya akan ditangani penyidik,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Juga Operasikan Bus Angkutan Pariwisata n BUS... Sambungan dari Hal 33
Survei tersebut dilakukan mulai tahun 2012 lalu. Survei serupa juga digelar Februari ta hun ini. Menurut Her y, berdasar informasi yang dia terima dari satuan kerja (satker) provinsi, angkutan perintis tersebut dijadwalkan terealisasi pada triwulan I 2014.
“Angkutan perintis diadakan pemerintah guna mengangkat perekonomian masyarakat di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau sarana transportasi masal,” paparnya. Lebih jauh dikatakan, bus yang akan dioperasikan untuk melayani rute perintis tersebut adalah bus berkapasitas 34 tempat duduk. Bus tersebut tidak dilengkapi air conditioner (non
AC) alias kelas ekonomi. Meski begitu, bus yang akan beroperasi tersebut dipastikan bus baru. “Karena medan yang ha rus dilalui cukup berat,” kata dia. Sementara itu, selain menyiapkan bus angkutan per i nt i s, Pe r u m D a m r i Ca bang Banyuwangi juga mengoperasikan sejumlah bus angkutan pariwisata di Banyuwangi. Pengoperasian bus
angkutan pariwisata itu dilakukan demi mendukung pemasaran objek-objek wisata Bumi Blambangan. “Kami menyediakan bus besar berkapasitas 43 seat, 55 seat, dan 60 seat. Kami juga menyediakan bus me dium b e r k ap a s i t a s 30 seat. Masing-ma sing bus di lengkapi AC dan pe ranti au dio,” pungkasnya. (sgt/ c1/aif )
terakhir, tempat karaoke yang satu ini memang sudah tidak beroperasi. Kepala Seksi (Kasi) Pe nyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai mengatakan, sebelum melakukan ope rasi penutupan Rabu malam tersebut, pihaknya telah melayangkan surat teguran sebanyak tiga kali. Selain itu, Satpol PP juga telah melayangkan surat pemberitahuan terkait rencana penutupan kepada pengelola tempat karaoke ilegal tersebut. Ditegaskan, operasi serupa akan digelar secara ber ke-
lanjutan. Dalam waktu dekat, Sat pol PP akan melakukan pe nutupan tempat karaoke ilegal lain. “Kita terus berupaya “membersihkan” wilayah Banyuwangi dari tempat karaoke tak berizin,” tegasnya. Sementara itu, selain mela kukan operasi penutupan tempat karaoke ilegal, petugas juga melakukan razia di sejumlah tempat karaoke beri zin. Razia tersebut digelar untuk mengantisipasi praktik pros titusi terselubung dan penduduk yang tidak mengantongi kartu identitas.
Uniknya, dalam razia tersebut petugas sempat kecele. Pasal nya, saat menggelar razia di salah satu tempat karaoke, petugas mendapati seorang perempuan bawah umur. Namun, setelah diselidiki, ternyata perempuan yang usianya belum genap 17 tahun itu sudah berstatus janda. “Dalam razia tempat karaoke berizin, kami tidak mendapati satu pun pelanggaran. Memang sempat kami dapati perempuan bawah umur, tapi ternyata dia sudah menikah,” pungkas Ripai. (sgt/c1/aif)
Belum Ada Bantuan Pemerintah n BANJIR... Sambungan dari Hal 33
Melihat kondisi yang memprihatinkan itu, puluhan santri langsung menyelamatkan barang-barang milik sepasang suami istri tersebut. Atas banjir bandang itu, warga yang tinggal di Gang Sawo, Dusun Maduran, Desa Kedaleman, panik.
Saking lamanya hujan, air yang masuk rumah warga sampai sepinggang orang dewasa. Air sungai meluap dan masuk ke dalam rumah-rumah warga. Ru mah SEKITAR 40 kepala keluarga (KK) di kampung itu terendam banjir. Sayang, hingga Kamis siang (28/11) kemarin belum ada bantuan dari pemerintah. “Tidak ada bantuan
apa pun sampai siang ini,” ujar Wanto, warga setempat. Siang kemarin, warga tidak bekerja lantaran harus membersihkan lumpur sisa-sisa banjir. Warga juga sibuk mengeringkan seluruh barang-barang yang basah. ”Kami masih cemas dan khawatir jika hujan turun deras seperti kemarin,” timpal Nanang, warga lain. (azi/c1/aif)
Aliran Listrik Terpaksa Dipadamkan n JALAN... Sambungan dari Hal 33
Jalan pun seolah berubah menjadi sungai dadakan. Saking tingginya debit air, sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat langsung mogok. Akibat banjir tersebut, jalan poros Banyuwangi-Rogojampi terganggu. Jalur utama tersebut juga terendam banjir dengan ketinggian di atas mata kaki orang dewasa. Banjir itu memaksa warga keluar rumah. Mereka harus cepat menyelamatkan barang-barang
berharga dari ancaman banjir. Seketika itu, beberapa warga melakukan kerja bakti. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, langsung meluncur ke lokasi bencana saat menerima kabar terkait banjir tersebut. Tim SAR juga mengecek per mukiman warga yang terendam banjir tersebut. Air mulai surut sekitar pukul 10.00. Akibat banjir itu, sejumlah saluran listrik terpaksa diputus. Seperti di rumah Nemo, 80. “Saya nggak bisa tidur di dalam. Nunggu air surut,” ujar Nemo. (ton/c1/aif)
Jangan Lupakan Budaya Daerah n CINTAI... Sambungan dari Hal 33
Cewek kelahiran 11 Oktober 1993 ini mengaku senang bisa menjadi bagian Disbudpar. Menurutnya, dengan bekerja di Disbudpar, dia bisa menambah pengetahuan seputar pariwisata.
Putri pasangan Kusnadi dan Hartati ini berpesan ke pada generasi muda agar lebih men cintai budaya lokal Banyuwangi. ”Sebagai generasi muda yang lahir dan besar di Ba nyuwangi, ja ngan sampai melupakan budaya dan wisata daerah,” ucap lajang yang tinggal di Kelurahan Pe ngantigan,
Banyuwangi, tersebut. Mencintai Banyuwangi tidaklah harus menguasai tari atau kesenian. Menurutnya, mencintai Banyuwangi bisa diawali dengan mencintai sesuatu yang sederhana, misalnya perhatian dan senang terhadap tempat atau budaya tertantu. Di era modern seperti ini,
setiap orang bisa mempromosikan potensi Banyuwangi melalui internet dengan mudah.” Generasi muda jangan sam pai lupa budaya bangsa dan daerah. Saatnya kita berperan mempromosikan keindahan Banyuwangi kepada dunia,” ajak lulusan SMKN 1 Banyuwangi itu. (mg1/c1/aif)
Siapkan Uang Bath dari Tanah Air n RESTORAN... Sambungan dari Hal 33
Selama empat hari berada di Thailand, hampir semua destinasi wisata di Thailand yang kami kunjungi dipenuhi warga Indonesia. Ada beberapa tempat wisata yang kami kunjungi, seperti objek wisata religi Chao Praya River Kuil Wat Arum, Reclining Budha Temple, Pantai Pattaya, Pattaya Floting Market, Gems Jawellery Factory, dan Hard Rock Shop dam Nongnoch Village Elephant Show and Culture Show. Objek-objek tersebut selalu dipenuhi wisatawan asal Indonesia. Beberapa wisatawan Indonesia yang bertemu kami menyampaikan, berwisata ke Thailand lebih terjangkau daripada berwisata ke Singapura dan Malaysia. Selain itu, warga Thailand yang ramah dan familiar juga menjadi pertimbangan wisatawan datang ke sana. Ongkos transportasi di Thailand lebih terjangkau dibandingkan tarif transportasi umum di beberapa negara ASEAN lain. Meski tarifnya tergolong murah, tapi beberapa destinasi wisata di Thailand tidak kalah dengan beberapa destinasi wisata di Singapore dan Malaysia. Bahkan, wisata religi dan wisata culture Thailand lebih unggul dibandingkan negara ASEAN lain. Terkait transportasi umum, transportasi umum di Thailand banyak pilihan yang bisa dipilih. Selain bisa menyewa kendaraan pribadi, wi satawan juga dapat memanfaatkan transportasi umum, seperti bus kota, taksi, kereta api, dan ojek. Ojek yang tersedia di Bangkok berbeda jauh dengan ojek yang tersedia di Banyuwangi dan Situbondo. Tukang ojek di Bangkok menggunakan kendaraan roda dua produksi terbaru, seperti Honda Vario, Suzuki Satria FU, dan beberapa sepeda baru lain. Selain menggunakan motor terbaru, tukang ojek di Thailand juga menggunakan rompi warga oranye. Seragam itu selalu digunakan selama bekerja. Mereka dengan ramah melayani setiap penumpang yang menggunakan jasa mereka. Tarif orang asing dan lokal Thailand yang berlakukan tukang ojek tidak ada perbedaan. Jarak dekat, tarif ojek yang dipasang berkisar antara 10 baht hingga 20 baht. Jika dikurskan dengan uang Indonesia, maka tarif jarak dekat hanya Rp 4.000 hingga Rp 8.000 (kurs 1 bath sama dengan 400 rupiah). Jarak jauh, tarif ojek berkisar 100 bath hingga 150 bath. Prinsip aji mumpung yang sering diber-
lakukan tukang ojek di Indonesia tidak berlaku di Thailand. Tarif yang diberlakukan untuk warga lokal dan warga asing sama alias tidak ada perbedaan. “Ongkos ojek naik apabila ada kemacetan parah. Kalau nggak macet, tarifnya hanya 10 hingga 20 bath,” ungkap Kry Anek, warga lokal Thailand. Selain itu, warga Indonesia memilih Thailand karena negara tersebut sudah menyiapkan infrastruktur yang nyaman ke beberapa lokasi wisata. Infrastruktur jalan, misalnya, pemerintah setempat membangun jalan cukup luas, sehingga di Bangkok jarang sekali ditemukan kemacetan parah. Selama empat hari tinggal di Bangkok, kami belum pernah terjebak kemacetan walau pada jam-jam sibuk, seperti pukul 07.00 hingga pukul 10.00 sekalipun. Antrean kendaraan hanya terlihat di simpang yang ada traffic light. Itu pun tidak berlangsung lama. Beberapa lokasi wisata di luar Bangkok juga dengan mudah dijangkau, seperti lokasi wisata di Pantai Pattaya. Jarak Pattaya dan Bangkok sekitar 184 kilometer (km). Walau jaraknya cukup jauh, tapi lokasi itu bisa ditempuh hanya dalam waktu 2,5 jam. Itu terjadi karena jarak sepanjang 184 km itu sudah tersedia jalan tol yang cukup bagus, sehingga kendaraan mudah meluncur dengan kecepatan tinggi. Jalan tol yang menghubungkan Bangkok dengan Pattaya itu terdiri atas delapan ja lur. Masing-masing arah dilengkapi empat jalur plus jalur darurat, sehingga memudahkan kendaraan yang melintas dengan kecepatan di atas 100 km per jam. Tingginya animo warga Indonesia berkunjung ke Thailand di respons sebagai pasar empuk bagi pengusaha lokal yang me nyediakan sejumlah fasilitas. Salah satu fasilitas yang disediakan bagi warga Indonesia adalah menu makanan halal. Saat ini, hampir semua restoran di destinasi wisata Thailand menyediakan ruang khusus turis asal Indonesia. Menu yang disajikan adalah makanan halal yang tidak ditemukan di ruangan lain. Hanya turis asal Indonesia yang memiliki ruangan khusus makan, sedangkan turis negara lain disiapkan menu khas Thailand di ruang umum. Selain turis asal Indonesia, menu halal juga disiapkan untuk turis asal Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah. Meski disiapkan bagi turis muslim, tapi ruangan khusus itu dijejali turis asal Indonesia saja. Tidak hanya turis muslim, turis non-muslim asal Indonesia juga memanfaatkan ruangan khusus itu sebagai tempat makanan.
Mereka memilih tempat itu karena menu yang disajikan mirip menu Nusantara. Walau tidak sesedap makanan khas Indonesia, tapi di ruangan khusus itu tersedia beberapa menu yang tidak asing dengan lidah orang Indonesia, seperti salad, mi goreng, ayam goreng, kare ayam, dan chap jai ayam. Tidak hanya itu, beberapa perusahaan travel wisata di Thailand juga menyiapkan guide yang menguasai bahasa Indonesia. Walau bahasa Indonesia yang digunakan para guide di Thailand tergolong pas-pasan, tapi itu cukup untuk memandu wisatawan asal Indonesia yang liburan di Thailand. Tidak hanya travel, karyawan beberapa tokoh yang menjual makanan dan kerajinan khas Thailand juga dibekali penguasaan bahasa Indonesia. Sehingga, wisatawan Indonesia yang berbelanja di tokoh tersebut akan dilayani pegawai yang sudah mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Walau banyak kemudahan yang bisa didapat di Thailand, tapi ada beberapa kesulitan yang dijumpai turis asal Indonesia. Salah satunya, faktor bahasa. Sebagian besar warga Thailand yang berprofesi sebagai sopir taksi, ojek, sopir kendaraan rental, dan penjaga toko kecil, belum bisa berbahasa Inggris apalagi, berbahasa Indonesia. Terbatasnya penguasaan bahasa warga lokal Thailand itu menyulitkan turis asal Indonesia. Hanya pramuniaga di mal besar yang mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Karyawan toko dan supermarket kecil hanya bisa menggunakan bahasa Thai. Kesulitan lain yang sering ditemukan turis asal Indonesia adalah tempat penukaran mata uang rupiah. Sebenarnya, tempat penukaran uang asing di Thailand ber tebaran di berbagai tempat. Hanya saja, mata uang rupiah di Thailand tidak dihargai alias dibeli murah. Kalau menukar mata uang bath di Indonesia, harga per bath berkisar antara 380 hingga 400. Namun, jika mata uang rupiah ditukar dengan mata uang bath di Thailand, harganya melonjak menjadi 500 hingga 600 per bath. Kasus itu hanya berlaku bagi mata uang rupiah. Jika menggunakan dolar Amerika dan dolar Singapura, harga satu bath sesuai kurs yang berlaku. Karena itu, bagi warga Banyuwangi dan Situbondo yang akan liburan ke Thailand hendaknya menyiapkan mata uang bath dari tanah air. Jika tidak ingin membawa mata uang bath, sebaiknya tukarkan rupiah dengan dolar Amerika atau dolar Singapura lebih dulu. (bersambung/c1/aif)
HUMAS PEMKAB for RaBa
BELAJAR PARIWISATA: Rombongan Bupati Anas dan kepala desa ketika berada di Desa Adat Panglipuran.
Akan Dikembangkan di Banyuwangi n 22 KADES... Sambungan dari Hal 33
Studi banding ke desa wisata itu dipimpin langsung Bupati Abdullah Azwar Anas, beberapa pimpinan SKPD, dan camat. Se lama kunjungan, para kades belajar cara mengelola lingkungan desa dan cara mengembangkannya menjadi desa adat dan wisata. Para kades yang ikut studi banding adalah kades peserta yang wilayahnya terdapat destinasi wisata unggulan, seperti Desa Sumberagung, Pesanggaran; Desa Rejosari dan Kemiren, Kecamatan Glagah; Desa Sumberbuluh, Kecamatan Songgon; dan Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari. Tiba di Bali, para kades itu diterima Perbekel (Kepala Desa) Batu Bulan, Dewa Gedhe Sumertha. Dewa menjelaskan, Ba tubulan bisa berkembang menjadi sebuah desa wisata lantaran kesadaran masyarakat setempat atas pentingnya peran pariwisata dalam kehidupan mereka. Warga setempat diberi pe mahaman bahwa setiap tamu wisata harus dilayani de ngan baik. “Di Batubulan
ini kami menekankan setiap tamu harus dilayani dengan baik. Kami juga menjamin keamanan lingkungan di sini. Di sini tidak ada yang malak. Bahkan, siapa pun yang lewat tengah malam dipastikan tidak ada gangguan,” beber Gede. Cara lain dalam me ngembangkan desa wisata, kata Dewa, adalah menggandeng pihak swasta. Swasta turut berperan da lam pengembangan desa wisata. Selain dikelola pihak banjar, beberapa panggung seni tari dikelola pribadi. Sementara itu, di desa adat Pengli puran, para kades belajar tentang cara mengelola desa menjadi cantik dan menarik. Rumah warga Desa Penglipuran tertata rapi dan sa nitasi rumah warga juga mempertahankan aspek lingkungan. Adat yang dianut warga Desa Panglipuran adalah Tri hita Kirana. Warga Desa Panglipuran memegang teguh hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. “Desa kita dari dulu seperti ini. Pelestarian budaya dan adat di sini awalnya bu kan untuk menjadi desa
wisata,” jelas Ketua Adat Desa Penglipuran, I Wayan Supat. Desa Penglipuran ditetapkan sebagai desa adat wisata sejak 1993. Desa yang terletak di areal sekitar sembilan hektare itu dihuni tidak kurang dari 900 jiwa. Desa Penglipuran pernah meraih juara nasional lomba desa adat. Selain mengunjungi dua desa adat tersebut, para kades juga diajak melihat Taman Geo Park, sebuah dataran tinggi yang berlatar belakang Gunung Batur dan persawahan Ceking, Ubud. Diharapkan, beberapa dataran tinggi di Banyuwangi bisa menjadi wisata alam yang menarik. Bupati Anas mengatakan, stu di banding bersama para kades tersebut dilakukan secara sungguh-sungguh demi me ngembangkan destinasi wisata di Banyuwangi. Karena itu, daerah yang menjadi tujuan studi banding tersebut adalah daerah yang memiliki destinasi wi sata yang memungkinkan dikembangkan di Banyuwangi. ”Melalui kunjungan ini, kades memiliki bekal yang memadai untuk mengembangkan desanya sebagai destinasi wisata yang menarik dikunjungi,” kata Anas. (afi/c1/aif)
Ancam Lakukan Sidak saat Aksi Demo n AKSI... Sambungan dari Hal 44
Bahkan, ada operasi yang ditunda karena dokter demo,” tandasnya. Karena itu, Janur menolak jika para dokter mengancam demo dan mogok kerja sampai satu minggu jika dr. Ayu dkk tidak dibebaskan. “Kalau caranya begitu, itu sangat jelas intervensi,” tandasnya. Janur mengancam, komisi IV akan melakukan inspeksi men dadak (sidak) ke rumah sakit dan puskesmas pada saat mogok kerja. “Kita akan memberikan rekomendasi agar dok-
ter yang tidak memberikan pelayanan medis pada saat jam kerja ditindak tegas. Karena masih banyak cara dalam menyampaikan aspirasi tanpa harus merugikan masyarakat kecil,” tegasnya. Demonstrasi mengecam aksi mogok kerja masal dan demo para dokter dimulai dengan orasi dan membentangkan poster kecaman di depan Rumah Sakit dr. Abdoer Rahem Situbondo, di Jalan Anggrek. Selanjutnya, massa menuju gedung DPRD Kabupaten Situbondo. Kepada anggota DPRD yang menemuinya, sejumlah warga yang berdemo itu dengan tegas
mendukung proses hukum yang dilakukan Mahkamah Agung. Mereka meminta DPRD tidak ikut campur terkait proses hukum dr. Ayu. “Terus terang, kalau mau jujur di Kabupaten Si tubondo ini juga banyak war ga yang menjadi korban malapraktik dokter yang tidak profesional. Hanya saja, mereka memilih diam dan menganggap itu sebagai takdir. Apalagi, mereka tidak tahu harus mengadu ke mana dan kepada siapa. Makanya, dengan adanya kasus dr. Ayu tersebut, para dokter seharusnya meningkatkan profesionalitas daripada berdemo,” tandas Sayonara. (pri/c1/als)
44
Jumat 29 November 2013
Dicekoki Miras, Kernet Truk Gauli Pacar Kedua Ortu Korban jadi TKI di Malaysia SITUBONDO - Kasus pemerkosaan dengan korban anak di bawah umur kembali terjadi di Situbondo. Kali ini korban nafsu bejat lelaki itu adalah IR, warga Kecamatan Panji. Gadis berusia 16 tahun itu memang berpacaran dengan pelaku, yakni MM, 18, warga asal Desa Siliwung,
Kecamatan Panji. Setelah hubungan keduanya berjalan sekitar dua minggu, ternyata pria yang berprofesi sebagai kernet truk tersebut punya niat jahat. Korban awalnya diajak MM ke tepi hutan di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Di tempat itu ternyata sudah ada dua teman pelaku berinisial BS dan SF yang konon sudah menunggu cukup lama. Kemudian, korban dicekoki minuman keras (miras)
jenis arak yang dicampur Fanta. “Saya tinggal bersama kakek di Kendit. Karena orang tua saya kerja di Malaysia. Sebelum diperkosa, saya dipaksa minum arak,” kata IR saat memberikan keterangan kepada petugas kepolisian. Beberapa saat kemudian, gadis protolan SMP itu teler alias mabuk. Melihat pacarnya mabuk berat, MM menga-
jak korban ke hutan dengan cara membopong tubuh korban lalu menyetubuhinya. Beruntung, saat persetubuhan dilakukan, ada warga yang memergoki aksi bejat mereka. Puluhan warga langsung menghajar pelaku dan menyerahkan pelaku dan dua temannya ke Mapolsek Kendit. “Memang perbuatan itu atas dasar suka
sama suka. Tetapi, korban masih di bawah umur. Selain itu, saat digagahi, korban masih dalam kondisi setengah sadar akibat miras. Karena itulah, proses pencabulan anak tersebut dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Situbondo,” kata Kapolsek Kendit, AKP Robby Hertanto. Sementara itu, kepada penyidik PPA Polres Situbondo, pelaku
FUN BIKE
Petani-Pengurus HIPPA Datangi Dam Pintu Lima
NUR HARIRI/RaBa
EDY SUPRIYONO/RaBa
TAJAM: Jembatan limpas menjadi salah satu rute yang akan dilewati peserta fun bike.
RUGIKAN MASYARAKAT: Sayonara dan sejumlah warga melakukan demo di depan RSUD dr. Abdoer Rahem kemarin.
Rute Masih Dirahasiakan SITUBONDO - Memperingati Hari Bakti PU ke-58, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Situbondo, menggelar fun bike pada hari Minggu (1/12) mendatang. Uniknya, rute acara mancal sepeda itu justru masih dirahasiakan. “Untuk mengejutkan sejumlah kalangan. Rute kegiatan fun bike pada Minggu mendatang baru diberitahukan kepada peserta saat mereka akan jalan,” terang Ir. H Yoyok Mulyadi, MSi, kepala DPMP Kabupaten Situbondo kemarin (28/11). Dikatakan, salah satu lintasan yang akan dilewati para peserta fun bike adalah jembatan limpas yang ada di Desa Siliwung, Kecamatan Panji. Lintasan pada jembatan limpas ini sengaja dipilih untuk mengenang dan mengetahui hasil pembangunan jembatan yang baru selesai dikerjakan. “Rutenya rahasia. Satu bocoran saja, yakni peserta fun bike akan melewati jembatan limpas,” ungkapnya. Menurut Yoyok Mulyadi, para peserta yang terdiri dari Muspida, sejumlah SKPD, serta peserta umum, akan dibagi menjadi dua kelompok. Pertama adalah kelompok pemula yang hanya menempuh jarak sepanjang 15 kilometer dengan medan lokasi yang standart. Sedangkan untuk kelompok kedua, akan menempuh jarak sepanjang 25 kilometer dengan lokasi tempuh yang cukup ekstrem. “Khusus yang menempuh 25 kilometer, ini akan melewati seluruh pembangunan DBMP yang telah selesai ditahun ini,” terangnya. Karena itulah, beberapa jalan ekstrem pastinya akan dilewati, termasuk jembatan limpas yang kondisi jalannya sangat menikung serta memiliki dua tanjakan tajam. “Selain jembatan limpas, masih ada lokasi lain yang ekstrem, tetapi rutenya masih dirahasiakan,” terang Yoyok sambil menambahkan, bahwa start dan finish fun bike di Alun-alun Kota Situbondo. Saat fun bike berlangsung, DBMP Situbondo juga akan melakukan kerja bakti di sejumlah lokasi pembangunan agar terawat dengan baik. Selain itu, dalam memperingati hari PU ke-58 tersebut, DPMP Situbondo juga akan membagi-bagikan sejumlah kebutuhan pokok kepada warga yang kurang mampu. Di antara kebutuhan pokok yang akan dibagikan itu, adalah sembako sebanyak lima kilogram (kg), gula 2 kg, dan minyak 5 liter. “Ini untuk memeringati Hari Bakti PU ke 58,” kata Yoyok. Pihaknya berharap, dengan kegiatan fun bike yang melintasi sejumlah bangunan DPMP Situbondo tersebut, warga merasa tergugah dan ikut merawat kondisi bangunan. “Kami berharap, warga juga ikut menjaga pembangunan yang baru selesai. Sehingga bangunan tetap kuat dan masyarakat tetap bisa memanfaatkannya,” pungkas Yoyok. (rri/adv/als)
Aksi Mogok Dokter Dikecam SITUBONDO - Aksi demo dan mogok kerja masal yang dilakukan dokter di sejumlah tempat di tanah air, khususnya di Kabupaten Situbondo, mendapat kecaman sejumlah pihak. Apalagi, jika hal itu kembali dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Kecaman itu datang dari kalangan advokat dan anggota DPRD Situbondo kemarin (28/11). Mereka sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi aksi dokter yang dinilai sebagai bentuk arogansi dan banyak merugikan masyarakat tersebut. “Saya baca di Jawa Pos hari ini (kemarin), tak ada jaminan kalangan dokter tak akan melakukan aksi melebihi demo dan mogok kerja pada
saat PK (peninjauan kembali) atas kasus dr. Ayu dkk nanti. Berarti kan ada kemungkinan besar masyarakat akan dibuat lebih telantar lagi karena mereka tak memberikan jasa pelayanan medis,” terang Sayonara, seorang advokat Kota Santri, usai melakukan demo di RSUD dan DPRD kemarin. Kata dia, pihaknya telah menyiapkan gugatan class action jika mogok kerja dalam waktu lama benar-benar dilakukan para dokter. Selain itu, mereka juga akan dilaporkan atas dugaan korupsi. Sebab, para dokter itu dibayar pemerintah dan melakukan mogok kerja masal pada saat jam kerja. “Dokter-dokter yang demo itu digaji dari APBD dan APBN yang
sumbernya dari rakyat, tapi mereka justru menelantarkan rakyat. Sudah kita evaluasi. Jika memang nanti kita temukan melanggar hukum pidana atau perdata, kita gugat class action atas nama masyarakat dan laporan pidana korupsi,” tegas Sayonara. Hal serupa juga diungkapkan Janur Sasra Ananda, anggota Komisi IV DPRD Situbondo. Kata dia, dirinya sangat menghargai aspirasi para dokter. Meski demikian, jangan sampai merugikan masyarakat.“Kita mendapat laporan, pelayanan medis terhadap masyarakat Situbondo yang menggunakan SPM terbengkalai meski hanya beberapa jam karena dokter ikut demo n
SITUBONDO - Puluhan petani dan pengurus HIPPA (Himpunan Petani Pengguna Air) wilayah barat pagi kemarin (28/11) berduyunduyun mendatangi Dam Pintu Lima. Mereka membersihkan kisi-kisi (jaring sampah) di dam yang berada di belakang Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo tersebut. Kedatangan para petani dan pengurus HIPPA itu juga dalam rangka memprotes keadaan yang dianggap sangat merugikan para petani dan pengguna air tersebut. Apalagi, sejumlah fasilitas yang dijanjikan akan dipenuhi Pemkab Situbondo hingga kini belum terealisasi. Anang Khairur Rasyidi, tokoh petani di Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan mengatakan, pemkab dulu pernah berjanji akan membuka kisi-kisi di Dam Pintu Lima pada Oktober 2013. Namun, ternyata tidak ada bukti. “Akhirnya, pasokan air terhambat lagi, karena pintu air tersumbat sampah,” tandasnya. Nah, petugas biasanya baru membuka pintu dam ketika sudah tersumbat. Sehingga, semua sampah masuk ke saluran irigasi yang menyebabkan air irigasi petani penuh sampah. “Dulu, dijanjikan ada mesin pengangkat sampah. Ada perahu juga, tapi semua itu tidak ada sampai sekarang,” ujarnya, ketus. Dari Dam Pintu Lima, petani dan pengurus HIPPA menuju Kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan. Sejumlah permasalahan yang dibicarakan, di antaranya penggelontoran dari Dam Sampean Baru di Tapen Bondowoso yang akan dilakukan 30 November hingga 6 Desember 2013. Mereka meminta penggelontoran itu disosialisasikan secara maksimal kepada petani dan pengurus HIPPA. Sehingga, nanti tidak menimbulkan masalah di lapangan. “Kita meminta keadilan dalam penggelontoran. Kalau ada (air yang) hidup, yang lain juga harus dihidupkan. Kalau ditutup, ya ditutup semua. Seperti di PG (Pabrik Gula) Wringinanom dan PG Panji selama ini dihidupkan, tapi saluran yang lain ditutup,” tandas Anang. Kata dia, saat ini sawah petani sangat membutuhkan air. Sebab, kini musim tanam. PG sedang musim giling. Namun, pemkab memilih saluran sawah petani ditutup, sedangkan saluran ke PG dibuka. (pri/c1/als)
Baca Aksi...Hal 43
Simulasi Penyelamatan di Tebing
NUR HARIRI/RaBa
MENANTANG: Petugas BPBD simulasi penyelamatan warga dari sebuah tebing di Kecamatan Panji kemarin (28/11).
Tak Masalah Mobil Bergambar Caleg SITUBONDO - Ada pemandangan menarik di halaman parkir DPRD Situbondo selama beberapa bulan terakhir. Sebagian besar mobil wakil rakyat tersebut kini dipasangi stiker gambar dirinya. Meski demikian, itu tidak termasuk kategori alat peraga yang harus ditertibkan. Ketua Panwaslu Situbondo, Murtapik Badaluddin Lopa menegaskan, mobil yang ditempeli stiker caleg bukan termasuk alat peraga. “Tidak ada masalah itu, karena bukan termasuk alat peraga. Jadi, tidak perlu ditertibkan sebagaimana yang diamanatkan Peraturan KPU no 15 tahun 2013,” ujar Lopa k e p a d a Ja w a Po s R a d a r
berdalih melakukan perbuatannya karena didorong rasa sayang kepada korban. Pelaku juga mengaku siap menikahi korban kapan saja. “Yang pasti kami menjerat pelaku dengan UU 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Sebab, perbuatan pelaku itu salah, apa pun alasannya. Karena yang menjadi korban masih di bawah umur,” tegas AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. (rri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBa
TAK MASALAH: Salah satu mobil anggota DPRD yang ditempeli stiker caleg.
Banyuwangi kemarin. Menanggapi maraknya penggunaan mobil sebagai media kampanye caleg, kata Lopa, Panwaslu hanya memperhatikan siapa pengguna kendaraan
tersebut. “Kalau pejabat, ya gak boleh. UU yang menegaskan itu. Pejabat tidak boleh terlibat atau melibatkan diri dalam kegiatan kampanye,” tegas Lopa. (pri/c1/als)
PANJI - Mengevakuasi mayat yang tersangkut di sebuah tebing di Kecamatan Panji, petugas BPBD Situbondo harus menghadapi banyak rintangan. Hal itu terungkap saat mereka melakukan simulasi vertical rescue yang digelar kemarin (28/11). Beberapa petugas BPBD yang telah dilatih dalam kegiatan pemantapan Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) terlihat cukup lihai memanjat tebing dengan ketinggian sekitar 40 meter. Begitu beberapa petugas sampai di atas tebing, mereka langsung mengevakuasi jenazah tersebut. “Adak kodekode tertentu apakah petugas siap mengevakuasi jenazah ataukah belum,” kata Yahya Maziun, sekretaris BPBD Situbondo. Karena medan sangat sulit, petugas harus mencari pohonpohon besar untuk mengikatkan tali agar tim penyelamat tidak mengalami kecelakaan selama proses evakuasi. “Tim penyela-
mat langsung membawa korban ke dataran rendah secara langsung,” imbuhnya. Dalam evakuasi korban dari ketinggian itu, petugas menerapkan berbagai cara. Salah satu yang dilakukan petugas adalah mengevakuasi jenazah dari atas bukit menggunakan tali. “Proses yang satu ini adalah alternatif lain. Karena korban tidak memungkinkan dibawa secara langsung. Makanya, dievakuasi menggunakan tandu yang diikat tali (tampar),” papar Yahya. Pantauan koran ini, simulasi penyelamatan korban dari tebing tersebut berjalan dengan baik. Selama simulasi penyelamatan dilakukan, peserta yang berjumlah sekitar 30 orang secara bergantian melakukan simulasi penyelamatan dengan cara berbeda-beda. “Mengantisipasi kemungkinan bencana, simulasi ini dilakukan bersama Satpol PP dan Pramuka,” pungkas Yahya Maziun. (rri/c1/als)
EDY SUPRIYONO/RaBa
BERSIHKAN KISI-KISI: Sejumlah petani dan pengurus HIPPA di Dam Pintu Lima kemarin (28/11).