Radar Banyuwangi | 2 Januari 2013

Page 1

RABU 2 JANUARI

21

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

GALIH COKRO/RaBa

LIBURAN: Kawasan Pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, tetap ramai meski hujan mengguyur sore kemarin.

Antrean Kendaraan di Tempat Wisata BANYUWANGI - Libur tahun baru kemarin (1/1), dimanfaatkan warga untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata di Bumi Blambangan. Hampir semua tempat wisata di Banyuwangi dipadati pengunjung. Mulai destinasi wisata yang berbayar hingga lokasi wisata gratisan terlihat diserbu warga. Banyaknya pengunjung membuat beberapa ruas jalan menuju sejumlah lokasi wisata di

Banyuwangi padat merayap sejak pagi hingga sore kemarin. Pantauan wartawan Jawa Pos Ra dar Banyuwangi menyebutkan, salah satu lokasi wi sata berbayar yang dibanjiri pengunjung adalah agrowisata Alam Indah Lestari (AIL). Ribuan pengunjung sudah memadati tempat wisata yang berlokasi di Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, tersebut sejak pukul 09.00.

Penampilan artis-artis papan atas Jawa Timur (Jatim) dan penyanyi Banyuwangi tampaknya mampu menyedot animo warga. Bukan hanya itu, kolam renang yang dilengkapi water boom juga menjadi daya tarik tersendiri. Meski cuaca sedang gerimis, ratusan anak tetap asyik berenang dan bermain air di kolam renang berukuran besar tersebut n Baca Antrean...Hal 31

Lepas Ratusan Tukik SEMENTARA itu, mengawali aktivitas di tahun 2013 kemarin (1/1), ribuan warga Kota Gandrung melakukan aksi lingkungan. Mereka ramai-ramai melepas ratusan tukik (anak penyu, Red) di Pantai Boom, Kecamatan Banyuwangi. Aksi lingkungan itu dipimpin langsung Bupati Abdullah Azwar Anas mulai pukul 05.30. Selain diikuti masyarakat umum, aksi pelestarian satwa itu juga diikuti para pelajar dan pejabat pemkab. Sebelum melepas tukik, ribuan warga beramai-ramai menunggu terbitnya matahari pertama di tahun ular ini sambil melakukan berbagai aktivitas olahraga. Ada yang bermain bola, joging di pantai, berkuda, dan ada pula

CINTA SATWA: Para pelajar melepaskan anak penyu di Pantai Boom, Banyuwangi, pagi kemarin. GALIH COKRO/RaBa

Korban yang Masih Dirawat di Banyuwangi Penumpang Bus Ardiansyah: Ponisah, warga Sidoarjo Imam Basori, warga Sidoarjo Suhartini, warga Sidoarjo Suwandi, warga Sidoarjo Utiyati, warga Sidoarjo

yang berolahraga silat. Keramaian Pantai Boom pun berbeda dengan hari libur biasanya. Pada hari pertama tahun 2013 kemarin, warga sudah memadati pantai sekitar pukul 04.00. “Dalam kegiatan ini, ada sekitar 400 tukik yang dilepas ramai-ramai ke habitatnya,” jelas Kepala Bappeda Banyuwangi, Agus Siswanto. Semakin siang, suasana Pantai Boom semakin ramai. Bupati Anas mengaku bangga dengan kekompakan masyarakat Banyuwangi. “Ini semua berkat kekompakan warga. Ayo teruskan kekompakan ini di tahun 2013,” ajak Bupati Anas sesaat setelah melepas tukik. (afi/c1/bay)

PADAT MERAYAP: Antrean kendaraan di Jalan Karangbendo, Rogojampi, Banyuwangi, kemarin.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Janjian Transaksi Sabu di Lesehan

PATAH TANGAN: Sugito menunggu Ponisah di RSUD Blambangan kemarin.

Penumpang Bus Trans Utama:

FemalE

Dari Sport ke Nyanyi SEBAGAI seorang penyanyi, Nisa Farisa me ngaku memperoleh berbagai manfaat positif dari hobi berolahraga di masa ke cilnya dahulu. Sebab, dengan rajin berolahraga, ke bu garan tubuh cewek berperawakan semampai tersebut selalu terjaga. Dam pak positif lain, gadis berusia 19 tahun itu mengaku bisa menjaga kualitas vokal. Gadis asal Desa Yo s o m u l y o, Kecam a t a n Gambiran, Banyuwangi, tersebut mengakui di ri nya baru terjun ke dunia menyanyi pada masa SMA n Baca Dari...Hal 31

SIGIT HARIYADI/RaBa

Anjasmara, guru SMA MW 2 Palembang Ningrum Permatasari, siswa SMA MW 2 Palembang Ulfa Alfa Rizky, siswa SMA MW 2 Palembang Indri, siswa SMA MW 2 Palembang Alit, sopir bus AGUS BAIHAQI/RaBa

Sepuluh Korban masih Dirawat BANYUWANGI - Belum semua korban luka akibat tabrakan dua bus pariwisata di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, kembali ke daerah asal. Hingga kemarin (1/1), masih ada sepuluh korban yang dirawat di RSUD Blambangan dan RS Yasmin Banyuwangi. Dari sepuluh korban itu, delapan di antaranya dirawat di RSUD Blambangan, dan dua korban lain dirawat di RS Yasmin Banyuwangi. Korban tabrakan yang masih menjalani perawatan itu sebagian besar

n

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Dalam keterangannya kepada polisi, Jauhari menyebut transaksi sabu seberat 0,25 gram itu dilakukan di salah satu warung lesehan dekat simpang empat Desa Kedungrejo, Muncar. Satu paket sa bu seberat itu dibeli seharga Rp 300 ribu. “Tersangka mengaku dikontak oleh penjual tersebut,” terang Kasatnarkoba Watiyo. Terungkapnya pembelian sabu tersebut bermula dari informasi yang diberikan warga. Dalam laporannya, ada transaksi narkoba di warung lesehan di Muncar. Sayang, polisi agak telat datang, sehingga pemasok narkoba itu keburu kabur. Akhirnya, anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi mencegat pembeli yang mengaku sebagai pemakai itu. Sialnya, tersangka tidak mengetahui identitas orang yang menjual serbuk ha ram tersebut. “Janjian ketemu di warung lesehan, lalu mereka bubar,” cetus Watiyo. (abi/c1/bay)

Imam Sujono, Siswa SD yang Ditemukan Tewas di Gumitir

Dikenal Tekun Bekerja Membantu Orang Tua Jasad Imam Sujono, 13, aakhirnya dipulangkan dari R RS dr. Subandi, Jember, dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Senin lalu (31/12). Bagaimana keseharian siswa kelas lima SD itu? ALI NURFATONI, Sempu

Baca Efektif...Hal 22

mengalami patah tulang kaki dan tangan. Meski demikian, kondisi para pasien tersebut sudah lebih baik daripada kondisi di hari sebelumnya. Saat tabrakan terjadi Minggu dini hari lalu (30/12), sebanyak 21 korban luka dilarikan ke RSUD Blambangan. Tiga penumpang yang meninggal dunia juga dibawa ke RSUD. Tiga korban lain dirawat di RS Yasmin Banyuwangi. Sebagian pasien yang mengalami luka ringan sudah diizinkan pulang sehari sebelumnya n Baca Sepuluh...Hal 31

MUNCAR - Jauhari, 43, warga Dusun Srono, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, ditangkap polisi sekitar pukul 15.00 Minggu sore lalu (30/12). Dia kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu saat melintas di simpang empat Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Saat dicegat di tengah ja lan itu, polisi menemukan satu paket hemat (pahe) sabu dengan berat kotor 0,25 gram. Petugas juga mengamankan sebuah telepon seluler (ponsel) merek Nokia, dan sobekan plastik warna hitam. “Tersangka dan BB kita bawa ke pol res,” cetus Kasatnarkoba AKP Watiyo. Saat ditangkap, Jauhari tengah mengendarai motor menuju rumahnya di Dusun Srono, Desa Kebaman. Dia baru saja membeli sabu dari salah satu ke nalannya bernama Koni. “Tersangka tidak tahu alamat penjualnya,” kata AKP Watiyo.

EKONOMI keluarga Imam Sujono ter masuk pas-pasan. Bayangkan, kedua orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani. Upah yang didapat pasangan suami istri Kusni, 60, dan Jumaiyah, 40, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan perut.

Karena itu, pasutri tersebut harus berusaha keras untuk membiayai kebutuhan sekolah sang anak. Biaya pendidikan memang tidak murah, tapi keduanya pantang surut. Kali ini, tanggung jawab mereka hanya tinggal menuntaskan pendidikan Imam Sujono. Sebab, putra pertama pasutri tersebut, yakni Buwari, 25, sudah me nikah. Buwari yang menikahi Jumaiyah, 24, itu mencari peruntungan di Bali. Saat Imam Sujono menghilang, Buwari dan Jumaiyah sedang berada di Pulau Dewata. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan itu ternyata membuat Imam Sujono lebih mengerti apa yang harus dilakukan. Dalam beberapa kesempatan, bocah tersebut sering bekerja membantu orang tua. Kerja itu kerap dia lakukan sepulang sekolah. Karena itu, bocah tersebut jarang

Awal tahun, lepaskan 400 tukik di Pantai Boom Semoga prestasinya tambah menukik di tahun 2013

KTP lama sudah tidak berlaku KTP elektronik juga tak berlaku di warung

ALI NURFATONI/RaBa

BERKABUNG: Warga berada di depan rumah duka di Desa Gendoh kemarin.

ter lihat bermain dengan teman sebayanya. Waktu luang yang biasa digunakan bermain justru disibukkan dengan bekerja. ‘’Jarang bermain dengan teman-temannya,

karena harus membantu orang tua,” sebut Imam Wahyunika, seorang guru SMP yang juga tetangga korban, kemarin (1/1) n Baca Dikenal...Hal 31

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


22

Rabu 2 Januari 2013

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Melihat Hasil Penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) 2012 (8)

Sumber Daya Belum Memadai, Aplikasi Simpuswangi tak Maksimal Jumlah penduduk Banyuwangi sudah mencapai 1,6 juta jiwa lebih. Namun, pemkab hanya memiliki 45 puskesmas dan 105 puskesmas pembantu. Besarnya jumlah penduduk itu jadi tantangan bagi puskesmas sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata. Berikut hasil penelitian ‘Optimalisasi simpuswangi sebagai penunjang layanan kesehatan berbasis teknologi informasi’ yang dilakukan tim Politeknik Banyuwangi (Poliwangi). SATU Puskesmas di Banyuwangi rata-rata melayani sekitar 34.580 jiwa. Padahal kondisi idealnya, setiap Puskesmas hanya melayani 30.000 jiwa. Tantangan semakin besar akibat pola penyebaran penduduk yang tidak merata dalam bentangan wilayah Banyuwangi yang sangat luas dengan topografi yang bervariasi. Apalagi, wilayah Banyuwangi juga terdiri dari hutan hingga lereng gunung dan perbukitan. Bahkan untuk mencapai Puskesmas Siliragung, terletak di sebelah barat daya dekat dengan perbatasan Kabupaten Jember bagian selatan, dari kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi dibutuhkan waktu kurang lebih tiga jam perjalanan dengan mobil. Dengan pertimbangan kondisi tersebut, maka solusi melalui teknologi informatika diharapkan mampu menunjang meningkatkan kualitas layanan kesehatan di puskesmas, mempercepat transfer informasi dan komunikasi antara dinkes dan puskesmas, serta mempercepat proses integrasi data kesehatan yang cepat dan akurat. Untuk keperluan itu, dinkes beberapa waktu lalu telah menggagas pengembangan dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) yang dikenal dengan nama Simpuswangi. Simpuswangi memiliki dua sistem utama: Simpuswangi integrator dan Simpuswangi

puskesmas. Masing-masing mempunyai fungsi dan letak tersendiri. Simpuswangi integrator merupakan sistem informasi yang berfungsi menampung data dari tiap puskesmas agar menjadi satu kesatuan informasi di dinkes. Sedangkan Simpuswangi Puskesmas merupakan sistem informasi yang berfungsi merekam seluruh aktivitas pelayanan kesehatan di puskesmas, termasuk pelayanan luar gedung. Data pasien yang masuk di loket, dapat langsung diterima di ruang BP, diketahui keluhannya untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan. Demikian seterusnya hingga ke ruang laboratorium, apotek, dan semua unit di Puskesmas terkoneksi dengan Simpuswangi. Data-data pelayanan kesehatan Puskesmas yang tercatat dalam Simpuswangi Puskesmas secara online ditransfer ke Simpuswangi Integrator setiap hari. Data yang telah tergabung dari masing-masing Puskesmas selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan pelaporan masing-masing bagian di dinkes, sehingga perkembangan pelayanan kesehatan se kabupaten bisa dipantau tiap hari. Koneksi online Puskesmas dengan dinkes dilakukan dengan membangun perangkat jaringan nirkabel. Tiap puskesmas terpasang antena

ISTIMEWA

CONTOH: Seluruh puskesmas di Banyuwangi telah didukung Simpuswangi, termasuk Puskesmas Singojuruh ini.

jaringan yang tersambung dengan jaringan kecamatan yang dikelola Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (dishubkomindo). Saat ini, Simpuswangi telah dipasang di seluruh puskesmas dengan jumlah 45 puskesmas, mulai dari Puskesmas Bajulmati di ujung utara Banyuwangi, sampai Puskesmas Grajagan di ujung selatan Banyuwangi. Meskipun seluruh Puskesmas di Banyuwangi sudah terpasang aplikasi tersebut, tetapi masih banyak kendala dalam pelaksanaannya. Hasil studi menunjukkan, bahwa banyak puskesmas yang belum menggunakan fitur aplikasi Simpuswangi secara utuh dan bahkan masih terdapat puskesmas yang belum memanfaatkannya meskipun telah ter-install aplikasi Simpuswangi. Oleh karena itu, dukungan pengambil kebijakan dan manajemen serta pihak-pihak terkait sangat diperlukan dalam rangka implementasi sistem informasi Puskesmas Banyuwangi.

Tata kelola teknologi informasi yang baik didukung oleh beberapa sumber daya meliputi aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Sebuah audit tata kelola teknologi informasi dibutuhkan untuk melihat seberapa baik sistem yang telah berjalan sehingga dapat diberikan rekomendasi agar sistem tersebut bisa lebih optimal selaras dengan tujuan organisasi. Berangkat dari kondisi tersebut maka tim peneliti dari Politeknik Banyuwangi, atas dukungan Pemkab Banyuwangi, melakukan kajian terhadap tata kelola teknologi informasi pada Simpuswangi dengan menggunakan CoBIT 4.1, sebuah kerangka kerja audit teknologi informasi yang paling banyak digunakan. Dalam CoBIT 4.1 faktor tata kelola yang dinilai adalah perencanaan dan organisasi, perolehan dan implementasi, pelayanan dan dukungan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil akhir dari audit ini adalah se-

buah nilai yang menunjukkan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi dari sistem yang diaudit. Kajian dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dengan total responden sebanyak 45 atau sejumlah kecamatan yang telah melaksanakan Simpuswangi. Hasil penggalian data lapangan menunjukkan, beberapa permasalahan yang dapat dikelompokkan pada tiga kategori yakni, kendala sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas, kendala perangkat lunak atau program aplikasi Simpuswangi itu sendiri, serta kendala infrastruktur dan teknologi pendukung yang digunakan. Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian diperoleh tingkat kematangan Simpuswangi masih berada pada kategori sedang yakni memiliki ratarata 2,5 (kategori repeatable but intuitive). Nilai ini menunjukkan bahwa tata kelola Simpuswangi sudah cukup

baik. Tetapi masih memerlukan banyak perbaikan agar menjadi lebih optimal. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi pengguna Simpuswangi, penambahan sumber daya manusia yang menangani teknologi informasi pada dinkes, melakukan perencanaan untuk pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi secara berkala dan rutin dengan mengalokasikan biaya operasional dan pemeliharaan, penyusunan SOP (standard operating procedure) yang up to date seiring dengan penyempurnaan aplikasi Simpuswangi, diterapkannya penilaian dan pengawasan terhadap kepatuhan penerapan infrastruktur teknologi informasi serta pembenahan infrastruktur penunjang terutama infrastruktur jaringan. Sebagai tindak lanjut hasil penelitian dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengguna Simpuswangi, tim peneliti Poliwangi ini juga telah mengadakan kegiatan workshop dasar komputer dan jaringan pada tanggal 25 September 2012 yang diikuti oleh perwakilan dari 45 puskesmas yang dilaksanakan di Laboratorium komputer Politeknik Banyuwangi. Diharapkan workshop yang terlaksana ini dapat meningkatkan kemampuan dasar komputer pada personal Puskesmas. Ke depan sangat diharapkan, pembenahan yang berkesinambungan agar Simpuswangi di Banyuwangi dapat menjadi model sistem informasi manajemen puskesmas berbasis Web yang optimal dan menjadi acuan puskesmas lain baik di tingkat regional maupun nasional. (*) (Tim Peneliti Politeknik Banyuwangi, Eka Mistiko Rini, S.Kom. M.Kom, Moh. Nur Shodiq, S.T., Dedy Hidayat Kusuma, S.T.)

FSN, Makam Gus Dur, dan Sungai Brantas AKHIR November dan awal Desember 2012 lalu saya ke pergi Jombang untuk mengikuti Festival Santri Nasional (FSN) yang bertempat di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Acara tersebut adalah event tingkat nasional yang diadakan tiap dua tahun sekali dan diikuti oleh santri pesantren yang mendapat beasiswa kuliah full study dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Acara ini diadakan selama lima hari. Pada hari pertama, Rabu (28/11), diadakan deklarasi “Gerakan Nasional Santri Indonesia Menulis”. Juga, dalam FSI kali ini diadakan acara temu 100 santri penulis yang mendapat penghargaan dari Kemenag RI. Alhamdulillah, saya termasuk dalam 100 santri tersebut. Acara ini digelar pada hari Minggu (3/ 12) pagi pukul 08:00-12:00 di gedung STIKES Bahrul Ulum Jombang. Acara temu santri penulis ini selesai pukul 13:00. Setelah itu, saya menyempatkan diri untuk berziarah ke makam KH. Wahab Hasbullah, salah satu pendiri organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama (NU). Setelah itu, saya menjalankan rencana saya yang kedua: ber-

ziarah ke makam Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI ke-4). Karena rugi rasanya kalau ke Jombang tidak sekalian berziarah ke sana. Siang itu juga, sekitar pukul 14:00, saya bergegas dari Tambakberas menuju Tebuireng, Jombang. Dengan menaiki dua angkot, akhirnya saya sampai juga ke kompleks pemakaman Gus Dur yang terletak di tengahtengah gedung Pendidikan Pesantren Tebuireng, asuhan KH. Sholahuddin Wahid, adik kandung Gus Dur itu. Di sana, saya benar-benar membuktikan apa yang dikatakan teman-teman saya mengenai makam Gus Dur. “Di makam Gus Dur itu, setiap hari selalu ramai para peziarah.” Se-

M. Nurul Huda

perti itulah kira-kira bahasa mudahnya. Memang benar. Di sana saya melihat kerumunan orang yang memadati kompleks pemakaman cucu pendiri

NU, KH Hasyim As’ari, itu. Kebetulan, saya tiba di sana setengah jam sebelum kompleks pemakaman ditutup. Jadi, saya masih bisa ke masuk. Karena, ketika ada kegiatan santri Tebuireng berlangsung, kompleks pemakaman akan ditutup sementara untuk para peziarah. Itu terjadi setiap pukul 16:0020:00 dan 03:00-07:00. Setelah itu, saya berkunjung ke rumah teman SMA saya di Nganjuk. Di sana, saya diajak jalan-jalan melihat indahnya Kota Kediri. Kebetulan, rumah teman saya itu berada di perbatasan Nganjuk-Kediri. Jadi, tak heran , kami pun jalanjalannya ke Kediri. Di sana, saya melihat indahnya sungai yang sangat terkenal di

sana, Sungai Brantas. Karena saya tiba di sana pukul 17:30 WIB, jadi, tenggelamnya matahari pun semakin menambah keindahan sungai yang manjadi ikon kota yang terkenal dengan makanan khasnya, Tahu Takwa itu. (alahbary@gmail.com)

*) Penulis adalah warga Dusun Jatiluhur RT 05 RW 02 Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Sekarang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al Jauhar, Gunungukidul DIY.

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini:

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo. Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


23

Rabu 2 Januari 2013

Proyek LPJU di Glenmore tak Beres Sudah SerahTerima, Belum juga Menyala GLENMORE - Pengerjaan proyek Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di jalan raya Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, cukup memprihatinkan. Meski sudah diserahterimakan oleh pihak pelaksana proyek kepada Dinas Kebersihan dan

Pertamanan (DKP) Banyuwangi 26 Desember 2012 lalu, tapi sampai kemarin malam lampu tersebut belum menyala. Pantauan wartawan koran ini yang setiap pagi dan petang melintasi jalur tersebut menyebutkan, selain belum menyala, pengerjaan proyek LPJU di Kecamatan Glenmore itu terbilang lambat bila dibandingkan dengan proyek LPJU di sepanjang jalan raya Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng. Pada tanggal 15

Desember 2012, proyek LPJU di jalan raya Desa Kaligondo bukan hanya sudah selesai tapi juga sudah menyala. Ketika proyek LPJU di jalan raya Desa Kaligondo itu selesai, pengerjaan proyek LPJU di jalan raya Desa Tulungrejo masih dalam proses pemasangan tiang. Nah, setelah tiangnya selesai dipasang, ternyata LPJU tersebut tidak menyala. Kepala DKP Banyuwangi Arif Setiawan ketika dikonfirmasi

wartawan koran ini mengatakan, proyek tersebut sebenarnya sudah diserahterimakan pada 26 Desember 2012. “Tapi kalau ternyata masih seperti itu (belum menyala, red) sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana,” jelasnya. Arif menuturkan, sampai enam bulan ke depan—sejak proyek tersebut diserahterimakan— masih menjadi tanggung jawab pelaksana proyek. “Masih ada masa perawatan selama enam bulan,” tandasnya. (azi/c1/aif)

Acungkan Celurit, ABG Rampas Motor Satu Pelaku Masih Buron MUNCAR - Makin banyak saja anak-anak di Banyuwangi yang terlibat aksi kejahatan. Kali ini polisi meringkus AJ, 17, anak baru gede (ABG) yang terlibat perampasan sepeda motor. Akibat perbuatannya, warga Desa Sumberjati, Kecamatan Purwoharjo, itu harus meringkuk di hotel prodeo Mapolsek Muncar. Diperoleh keterangan, aksi perampasan yang dilakukan AJ tergolong berani. Dia menodongkan celurit kepada Bagus Cita Nanda, 15. Usai menakut-nakuti korban, AJ langsung merampas sepeda motor Honda Beat milik warga Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, tersebut. Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana menjelas-

paksa kontak sepeda korban,” ungkap Putu Ardhana. Pihaknya kini tengah memburu pelaku lain. Sebab, setelah diinterogasi, AJ melakukan aksi perampasan itu tidak sendiri. ‘’Pelaku perampasan ada dua orang. Satu pelaku berinisial HP kita masukkan daftar pencarian orang (DPO). Dia membawa kabur sepeda motor hasil rampasan,” katanya. Dari tangan AJ, polisi mengamankan sepeda motor Honda Beat warna merah. Sepeda motor milik AJ tersebut dijadikan barang bukti karena ALI NURFATONI/RaBa ABG: Pelaku perampasan sepeda motor diamankan di Mapolsek Muncar digunakan saat beraksi. ‘’Kami imbau pelaku kemarin. Dia merampas motor di jalan yang sepi. yang kabur segera mekan, pelaku menghadang kor- Desa Sumbersewu, Kecamatan nyerahkan diri. Sampai kapan ban di tengah perjalanan pu- Muncar. ‘’Pelaku minta uang pun tetap kita cari,” imbau Putu. lang dari Dusun Palukuning, tidak dikasih, lalu mengambil (ton/c1/aif )

Ditagih Utang, Todongkan Pisau MUNCAR - Polisi berhasil menangkap pelaku penodongan dengan menggunakan senjata tajam (sajam). Dia adalah Sucipto, 54, warga Dusun Rowo, Desa Pakusari, Jember, kemarin. Pelaku menodongkan pisau kepada Marjuki, 70, warga Dusun Kalimati, Desa kedungrejo, Kecamatan Muncar. Penodongan berlangsung di trotoar perem-

patan lampu merah, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Ceritanya, pelaku mempunyai utang kepada korban. Sudah sering ditagih, dan pelaku kerap menghindar. Hal itu yang membuat korban merasa dirugikan. Pada suatu kesempatan, korban mencari pelaku. Nah, usaha mencari pelaku itu berhasil. Saat itu, pelaku sedang tidur di sekitar

trotoar. ‘’Korban menyiramnya menggunakan air untuk membangunkan,” ungkap Kapolsek Muncar Kompol Ary Murtini kemarin. Kontan, pelaku langsung bangun lalu mencabut sebilah pisau di balik bajunya, dan langsung menodongkan pisau tersebut ke tubuh korban. ‘’Korban takut dan memilih melapor polisi,” jelas kapolsek. (ton/c1/aif)

RSUD Blambangan Berpacu Tingkatkan Pelayanan

Segera Punya CT-Scan, Pasien tak Perlu Dirujuk ke RS Lain BANYUWANGI - Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan selama tahun 2012 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Realisasi pendapatan RSUD Blambangan selama tahun 2012 naik 102,7 persen dari target yang ditetapkan. Sementara realisasi belanja anggaran mencapai 93,6 persen. Direktur RSUD Blambangan dr. H. Taufiq Hidayat, Sp. And, M.Kes mengatakan, target pendapatan yang dipatok sebesar Rp. 23 miliar tercapai Rp 26 miliar atau tercapai 102,7 persen. Sebagai rumah sakit pelat merah, tentunya keberhasilan kinerja selama tahun 2012 ini akan menjadi patokan tolak ukur tahun selanjutnya. “Ini akan menjadi tugas kami untuk tampil lebih baik, salah satu caranya adalah terus memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” ungkap pria yang berulang tahun tanggal 1 Januari kemarin. Taufik menjelaskan, di tahun 2013 ini pihaknya telah menyiapkan program-program yang targetnya adalah bersaing dengan rumah sakit swasta. Untuk bersaing dengan rumah sakit swasta, RSUD Blambangan tengah berbenah diri. Fasilitas dan prasarana

mulai dilengkapi. Pembangunan gedung dengan tujuan memberikan kenyamanan terhadap pasien dan keluarga pasien pun terus dilakukan. Sarana alat-alat pendukung juga semakin lengkap dan canggih. Ada dua alat baru yang akan menjadi andalan RSUD Blambangan, yaitu mesin anestesi dan satu set mesin dental. Mesin anestesi ini merupakan alat yang digunakan untuk memberikan anestesi yang paling aman selama operasi. Mesin ini memiliki peran kontrol yang penting dalam aliran oksigen, udara, nitro oksida, dan anestetik. Sedangkan mesin dental ini digunakan untuk mengatasi pasien yang memiliki masalah dengan gigi, dengan sebuah layar yang berda dimesin itu maka penanganan gigi pasien akan teratasi dengan baik. Selain kedua alat ini, RSUD Blambangan juga akan membeli sebuah alat computerized tomography scanner CT-Scan 16 slice. Di Banyuwangi, alat ini akan menjadi alat yang tercanggih yang dimiliki rumah sakit swasta. “CT-Scan 16 slice ini akan menjadi yang tercanggih, sebab CT-Scan yang dimiliki rumah sakit swasta hanya memiliki mono

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

KOMPAK: Jajaran karyawan RSUD Blambangan bertekad untuk kerja keras, targetnya siap bersaing dengan RS swasta.

slice. Jadi sangat jauh canggihnya,” kata mantan Direktur RSNU Mangir, Rogojampi itu. Peralatan medis seharga Rp 9 miliar ini telah direstui oleh DPRD sehingga diharapkan dalam waktu dekat alat ini segera berada di RSUD Blambangan. Sebagai rumah sakit favorit di Banyuwangi, alat ini nantinya bisa digunakan sebagai penunjang diagnostik,

untuk membantu para tenaga medis dalam mendiagnosis penyakit yang diderita pasien. Seperti stroke, tumor otak, dll. “Dengan adanya alat ini tentunya pasien tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit tetangga,” ungkapnya kemarin. Selain itu, untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, RSUD Blambangan memberlakukan sistem jami-

nan sosial nasional (SJSN) kepada pasiennya. Dari pantuan koran ini, kondisi kamar rawat kelas tiga tidak kalah dengan yang lain. Ruangan kelas tiga ini dilengkapi dengan hospital bed yang sangat bagus. “Beda dengan yang sebelum-sebelumnya. Banyak yang memuji kondisi ruang rawat kelas tiga ini,” ujar Taufiq. (adv/aif)

Inginkan Tenaga Medis Santun, Gandeng Dua Kampus

BARU: Hospital bed yang dimiiki RSUD Blambangan ini untuk kamar rawat inap kelas tiga. Dijamin pasien lebih nyaman.

CANGGIH: Alat dental untuk penanganan gigi pasien ini dilengkapi dengan monitor yang memudahkan dokter mengobati.

SEMENTARA itu, RSUD Blambangan mencoba menyakinkan kepada pasien dan masyarakat luas bahwa rumah sakit milik pemerintah ini berubah dari semua segi. Janji layanan untuk tampil lebih prima pun diwujudkan. Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat dengan ramah, senyum dan salam (RSS) serta didasari rasa kasih sayang, ikhlas, santun dan sabar (KISS). Untuk memperkuat komitmen janji layanan ini, RSUD Blambangan bertekad jika pelayanan hari ini harus lebih baik dari kemarin. “Kami menyadari rumah sakit ini adalah sebuah pelayanan publik, kepuasan pasien dan masyarakat adalah kunci keberhasilan dari hasil komitmen ini, maka dari itu kami bertekad untuk tampil lebih prima,” ujarnya. Komitmen ini tidak sekedar live service. Hal ini dibuktikan dengan seminggu sekali talkshow di radio dan sebulan sekali talkshow langsung di studio mini RSUD Blambangan yang bisa disaksikan langsung oleh pasien, keluarga pasien. Selain itu, melatih tenaga medis dengan menggandeng dua perguruan tinggi. Yaitu Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)

pelayanan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) RSUD Blambangan. Ada beberapa indikator keberhasilan pelayanan prima. Di antaranya, keandalan petugas, jaminan kepercayaan dari pengguna layanan, sarana dan prasarana, perhatian dari pengguna layanan, dan daya tangkap komponen RS terhadap pengguna layanan. “Tenaga medis kami selain pandai harus memiliki attitude atau sikap yang santun dan berbudi pekerti. Jika ini berhasil kita bentuk maka kami pastikan layanan prima akan segera terwujud,” jelas dokter spesialis andrologi itu. Dikatakan, untuk peningkatan mutu dalam segala bidang, RSUD Blambangan juga telah menggelar workshop yang digelar oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (KARS) tanggal 28- 29 Desember 2012. “Salah satu peningkatan mutu pelayanan melalui akreditasi rumah sakit menuju kualitas pelayanan KOMUNIKASI LANGSUNG: Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq (kanan) internasional. Dalam menjawab tanberdiskusi langsung KH. Salimi Irfan sebagai pasien. tangan tersebut peningkatan kualitas pelayanan sangatlah penting agar Banyuwangi. kedokteran sesuai standar interna- rumah sakit mampu berkompetisi baik Kerjasama dengan Universitas sional. Pendampingan ini dilakukan di tingkat regional, nasional bahkan Brawijaya Malang ini untuk me- selama setahun. Sementara dengan internasional,” papar suami dr. Andriningkatkan pengetahuan dan skill Untag Banyuwangi untuk peningkatan yani itu. (adv/aif)


KESEHATAN

24

Percantik Wajah Tanpa Bedah BANYUWANGI-Anda tidak memerlukan ilmu pengetahuan khusus untuk bisa memahami mengapa wajah kita semakin lama semakin kendur. Ini semua karena efek gravitasi yang kita alami. Untuk memahami itu, kita hanya butuh sebuah cermin. Dengan cermin kita akan paham betul, mengapa semakin tua dan bertambah usia, kita akan semakin kehilangan kekenyalan dan volume kulit. Ketika kekenyalan hilang, wajah akan tampak mengantong. Begitu terlihat jatuh, kita akan berusaha mencari tahu bagaimana mengangkatnya. Beberapa teknik untuk memperbaiki bentuk wajah yang melorot seringkali menawarkan tindakan bedah. Tetapi dengan kemajuan teknologi saat ini, teknik-teknik non bedah sudah banyak bermunculan. “Teknik dengan minimal tindakan tanpa efek samping,” kata dr Dewi Nur Wahyuni, CIBTAC, pemilik Aesthetic Medical Clinic (AMC) Skin Care. Tanam benang (Thre a d lift), ungkap Dewi, sebagai terobosan terbaru dengan tindakan minimal tanpa efek samping untuk mengangkat bentuk wajah yang melorot. Tekniknya sangat simple. S e d e rha na d a l a m w a kt u pengerjaan dan sederhana dalam hal teknik dan kenyamanan. “Hanya menggu-

ISTIMEWA

Dewi Nur Wahyuni

nakan anestesi lokal berupa salep, yang ditunggu selama satu jam, kemudian benang

sudah bisa langsung ditanam,” terangnya. Benang itu bisa diaplikasikan di wajah, terutama kelopak mata atas dan bawah, pipi, serta garis senyum. Begitu juga untuk badan bisa diaplikasikan pada payudara, perut, lengan, dan paha. Diakui, tanam benang menjadi pilihan tindakan estetik medis, yang saat ini sangat digemari. “Minimal invasive without any risk,” ujarnya. Anda tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan perawatan ini. AMC Skin Care telah terlatih untuk melakukan treatment ini. “Segera dapatkan perawatan ini, agar wajah terlihat kencang dan segar,” saran Dewi. (*/irw)

ISTIMEWA

ATASI PENUAAN:AMC Skin Care akan memberikan hasil maksimal kepada pasien yang melakukan perawatan.

Rabu 2 Januari 2013

Bayi Kuning Wajib Fototerapi GAMBIRAN-Perawatan bayi dengan menggunakan fototerapi bluelight merupakan salah satu terapi bagi bayi dengan masalah kuning. Perawatan yang diberikan bersifat noninvasiv (tidak merusak), lebih efektif, relatif tidak mahal, dan mudah dilaksanakan. Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Al Huda dr. Indiati, MMRS menjelaskan, bayi kuning atau joundice adalah suatu keadaan di mana warna kulit bayi berubah menjadi kuning. Kuning pada bayi timbul karena adanya timbunan bilirubin (zat/ komponen yang berasal dari pemecahan hemoglobin dalam sel darah merah) di bawah kulit. Bilirubin merupakan pigmen kekuningan yang dilepaskan ketika sel-sel darah merah dipecah. Biasanya bilirubin diproses dan dikeluarkan oleh hati. “Pada bayi kurang bulan yang lahir premature dapat mengalami masalah kuning atau disebut juga joundice atau icterus neonatorum,” jelasnya. Tingkat kelebihan bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia), kata Indi, dapat mengindikasikan kerusakan hati. Selain itu, dapat menyebabkan sakit kuning, yaitu menguningnya kulit dan putih mata, tinja berwarna pucat, dan urine gelap. Tingkat kadar normal bilirubin maksimal adalah 12-13 mg% (205-220 µmol/L).

RSAH For RaBa

FOTOTERAPI: Seorang bayi dengan kasus BBLSR dan hiperbilirubin usia 7 hari sedang dilakukan fototerapi bluelight di ruang perinatologi.

“Kadar bilirubin dalam darah yang lebih tinggi dari nilai normal dapat bersifat toksik bagi perkembangan sistem saraf pusat bayi. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan saraf yang tidak bisa diperbaiki lagi. Oleh karena itu, butuh penanganan dokter dengan segera dan tepat,” paparnya. Pada keadaan demikian, lanjut dia, bayi sudah harus mendapatkan terapi sinar (fototerapi). Alat terapi sinar atau fototerapi secara umum terdiri dari lampu halogen, lampu cool white, daybright atau blue fluorescent, yang ditutup dengan pelindung yang terbuat dari Plexiglass. “Terapi sinar di-

lakukan minimal 2x24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal,” terangnya. Dengan fototerapi ini, maka bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat, sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal. Lebih lanjut Indi menambahkan bahwa layanan fototerapi di RS Al Huda diperuntukkan bagi bayi-bayi yang mengalami kekuningan (ikterik) pada kulit. “Baik yang

fisiologis, seperti pada bayi yang tidak pandai menyusu, jarang terkena sinar matahari pagi, hingga yang disebabkan oleh faktor patologis, seperti infeksi atau ketidaksesuaian golongan darah ibu dan bayi,” jlentrehnya. Fototerapi di RS Al Huda saat ini, kata dia, dilakukan di ruang perawatan khusus, yaitu ruang perinatologi. Untuk menunjang pelayanan yang memadai disediakan dua dokter spesialis anak. Di dalam ruangan ini, bayi-bayi dirawat secara intensif, sehingga keluarga cukup menunggu di luar. “Namun demikian, keluarga tetap memiliki akses yang mudah untuk mengunjungi bayinya, karena di ruang perinatologi disediakan ruang tunggu dan jam kunjungan pagi dan sore serta waktu khusus bagi ibu yang akan menyusui bayinya,” tambah dokter lulusan Magister Manajemen Rumah Sakit Unibraw tersebut. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang layanan fototerapi bluelight di RS Al Huda, dapat langsung menghubungi Instalasi Maternal dan Perinatal RS Al Huda melalui dr. Indiati, MMRS di nomor handphone 08123482308. Atau langsung melalui pendaftaran Rawat Inap RS Al Huda di Jl. Raya Gambiran No. 225 Gambiran, Banyuwangi Telp (0333) 842033 Ext. 330. (*/irw)

Pemberdayaan Masyarakat Bukan Sekadar Mimpi BANYUWANGI-Konsep pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan sasaran utama promosi kesehatan yang merupakan program pokok urutan pertama di Puskesmas. WHO menetapkan tiga strategi pokok untuk dapat mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif, yakni advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Kepala Puskesmas Kertosari, Kecamatan Banyuwangi drg. Wahyu Primawati, MAP mengatakan, pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warga ikut berpartisipasi. Hal ini berhasil, apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau sebagai subjek atau motor penggerak. “Bukan penerima manfaat atau objek saja,” ujarnya. Puskesmas Kertosari berikhtiar mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat. Langkah itu sebagai upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan diri-sendiri. “Supaya masyarakat berdaya, sehingga menjadi tahu, mengerti, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerja sama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil risiko, mampu mencari dan menangkap informasi, serta mampu bertindak sesuai dengan situasi,” jelasnya. Melalui peran serta kader kesehatan, tokoh masyarakat (Toma), tokoh agama (Toga), pe-

lajar, organisasi masyarakat, dan lembaga sosial masyarakat lainnya yang peduli kesehatan, imbuh dia, diharapkan masalah kesehatan dapat diselesaikan dengan tepat, efektif, dan efisien. Pengabdian yang tulus dan ikhlas akan berbuah manis serta memberikan kebahagiaan bagi diri-sendiri, keluarga, dan masyarakat. “Mengingat hal tersebut, Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat memiliki tanggung jawab yang besar bersama seluruh komponen untuk mewujudkan masyarakat yang sadar mandiri untuk hidup sehat, sehingga terbentuk individu dan masyarakat yang mandiri,” paparnya. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. “Terwujudnya masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya,” cetusnya. Fungsi puskesmas, lanjut Wahyu, kesannya terpola seolah-olah hanya sebagai pelayanan pengobatan kesehatan saja. Orang datang untuk periksa dan berobat. Padahal, sejatinya Puskesmas memiliki tiga fungsi yang harus berjalan beriringan dan sama-sama penting, yakni pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Selain itu, pusat pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai unit fungsional terdepan yang mandiri dalam pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Pelayanannya meliputi kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan salah

PKSM Kertosari For RaBa

LOMBA: Para pemenang lomba foto bersama Wabup Yusuf Widyatmoko, drg Wahyu Primawati, MAP; Plt Kepala Dinkes dr. Rio, dan Camat Banyuwangi Azis Hamidi.

satu determinan dalam mencapai masyarakat yang sehat. Meski disadari bahwa peran lingkungan dan faktor perilaku merupakan determinan yang lebih besar pengaruhnya pada kesehatan (Blum). Mengutip konsep dari H.L. Blum, sebut Wahyu, secara umum pelayanan kesehatan terdiri dari empat upaya, yaitu pencegahan, peningkatan kesehatan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan. Dalam kaitannya dengan peningkatan dan kemajuan masyarakat, pelayanan kesehatan ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami atau dihadapi masyarakat. “Tujuannya, agar dapat terhindar dari kematian dini, kecacatan, bahkan rendahnya taraf kebugaran, sehingga terjaga produktivitas masyarakat,” imbuhnya. Puskesmas Kertosari berusaha dengan segala upaya melalui program inovasi unggulan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program

Gemilang (Gerakan Masyarakat Mencintai Lingkungan). Gemilang adalah suatu kegiatan yang berbasis masyarakat untuk mengelola lingkungan fisik, biologis, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan secara optimal. “Program unggulan lainnya TOP”S (Tim Optimalisasi Promosi Kesehatan Puskesmas dan Sekolah) yang menggandeng sekolah Smanta (SMAN 1 Banyuwangi) yang pada 27 Desember lalu telah diteken MoU-nya,” ungkapnya. Sebagai bentuk motivasi dan penghargaan terhadap peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, Puskesmas Kertosari menggandeng LBH (Laskar Bina Husada) sebagai Badan Penyantun Puskesmas. Keduanya memfasilitasi berbagai lomba yang sekaligus sebagai bahan evaluasi ke depan. Lomba-lomba tersebut meliputi lomba posyandu, Cerdas Tangkas Kader Kesehatan, dan Lomba lingkungan sehat Gemilang. “Semua

pembiayaannya ditanggung oleh variant patnership,” kata Wahyu. Lomba posyandu dimenangkan oleh Posyandu Kenanga Kelurahan Karangrejo sebagai juara I. Juara II diraih Posyandu Melati Kelurahan Karangrejo dan juara III disabet Posyandu Rambutan Kelurahan Panderejo. Lomba lingkungan sehat Gemilang dimenangkan RT 2 RW 1 Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo sebagai juara I. Juara II direngkuh RT 3 RW 1 lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo. Sedangkan juara III direbut RT 1 RW IV lingkungan Krajan, Kelurahan Kertosari. Lomba cerdas tangkas kader kesehatan disabet kader kesehatan Kelurahan Panderejo sebagai juara I. Juara II diraih kader kesehatan Kelurahan Kertosari dan juara III kader kesehatan Kelurahan Kepatihan. “Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan, harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab,” jelasnya. Pendekatan yang ditempuh umumnya melalui langkah-langkah seperti melakukan pendekatan kepada pimpinan (para pengambil keputusan). Selain itu, melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat formal dan informal, serta petugas. Bersamasama tokoh masyarakat dan para kader kesehatan yang terlatih, mereka melakukan penyuluhan dan konseling untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat. Kegiatan itu dilakukan pada berbagai kesempatan dan media yang ada. “Sehingga target RT Sehat Gemilang di wilayah Puskesmas kertosari pada tahun 2015 bisa terwujud,” harap Wahyu.(*/irw)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Ikan Tongkol •

• Jl. Adi Sucipto •

• Tanah Strategis •

• Selep & Mesin Temes •

• Desain Interior •

• Kijang Krista ‘01 •

Jual rumah di Jl. Ikan Tongkol Kertosari, LT 322m2, SHM, Hub: 0811350821

Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944

Lokasi Banjarsari, pinggir jalan, cocok utk perumahan/ dikavling, luas 2600m2, harga 1,5M. Bisa bayar separoh, separohnya 1thn lagi. Hubungi pemilik. Ita 085785087588

Dijual selep & mesin Fuso mrh L2935m2, hrg 135jt. Djl msin Temes mrh nego 081336596124

Butuh Desain Interior untuk rumah, ruko, & kntor? Arya Property 081336659258

Dijual Kijang Krista Diesel ‘01, silver, 116 juta bisa nego. Hub: 081358979111

• Rumah Cantik Murah • Perum permata genteng blok AA-01 Lt 113, Lb 70, rumah cantik, murah,harga 390jt djual 320jt cukup byar 50% sisa 2th lagi bunga 0% ada yg siap sewa 15 jt/th hub 08885105987

• Bunga Residence • Jual rumah Bunga Residence blok A31 LT 104m2, LB 55m2, SHM. Hub: 081358639444 / 085646477168

• Tanah Ketapang • Jual tnh blkg Bulog Ketpg L 1600m2 strtgis, hrg nego, bs utk gudang. H: 08123461944

• Anda Telat Bulan? •

• Vario CW 09 •

Anda telat bulan?? Solusi cepat & tepat melancarkan haid secara teratur dalam jangka 3 jam dijamin lancar, garansi & tanpa efek samping. Hubungi: 082333794444

Jual Vario CW 09 htm STNK panjang ist ex dokter 11 jt pas hub 08887105016

• Investasi • Dibuka Investasi sengon setot mdl 7 juta tagl 2-9 januari jangka waktu 5 tahun terima 22 juta. huubungi GS INVESMENT 08574680823

• Kijang Innova ‘08 •

• Carry Pick Up ‘88 • BANYUWANGI

Jual Carry Pick Up ‘88, putih (cat baru) harga nego, Hub: 082331488668

• Disewakan •

• PRIMA Mobil •

Disewakan Toko/Kantor dpn pasar. Jl Raya Sumberayu Muncar uk 3x7m, listrik 900+Toilet. Hub: 081338391966

STW ELf ‘11, Kjg Krista’03, PU SS ‘09, STW Espass ‘96, APV X ‘05, PU Futura ‘11, Avanza G’07’11, PU Granmax ‘11, Jazz’10, Escudo’98, Fortuner’10,Innovadiesel’08,Coltdiesel.Bscash/ kredit, hdh lgsg TV/lemari Es. H: 0811301676

Dijual Toyota Kijang Innova ‘08 euro type G, warna hitam, bensin, tangan pertama, maaf tanpa perantara, hubungi: 085859687870

• Dicari Timor S515 ‘99 •

• Honda Genio ‘92 • Jual Honda Genio 92 Silver, 61 juta nego, BU. 081333346665, 081805144642

• Obral Murah • Dijual obral murah 3 unit Honda Revo + 1 unit Honda Spacy, kadaan bru. 1 Unit mobil Bison Stcn, knds bgus. 3 Gerobak kue kndisi bgs. Hub: Jago Oli Rogojampi 0333-632888 / 08179680253

Dicari mobil Timor S515 tahun 1999 warna hitam bisa menghubungi KSP Agus 0333 – 420831 atau 0811350821

SITUBONDO • 2 Isuzu Bison •

PEMBERITAHUAN

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.

• Dicari Innova ‘06 •

Dijual 2 Isuzu Bison tahun 1993, engkel Box posisi jalan, kondisi prima. Berminat, Hubungi: 085258568953

• Suzuki Carrry ‘90 • Dijual murah: Suzuki Carry tahun ‘90, no. L, body Alexander, warna kuning metalic, BU, Rp. 25 juta. Hubungi: 082 333 00 8871

• Kijang ‘91 • Djl Kijang ‘91 P Silver, hrg 47,5jt & Kijang LGX ‘03 P Jbr 1,8 cc. Pajak br, biru, hrg 135jt. H: 081335292597 / 087757767416

Dicari mobil Toyota Kijang Innova tahun 2006 warna silver metalik, bisa menghubungi KSP Agus 0333 – 420831 atau 0811350821


BALJEBOL

Rabu 2 Januari 2013

BALI

SANTUNAN

JEMBER

BONDOWOSO

29

LUMAJANG

Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir

ALI NURFATONI/RaBa

SOSIAL: Camat Nanik Machrufi dan pengurus MWC NU Singojuruh bersama belasan anak yatim piatu di kediaman H. Sulaiman Desa Padang, Kecamatan Singojuruh.

JEMBER - Awal tahun 2013 menjadi derita bagi ratusan warga Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan. Betapa tidak, tepat tanggal 1 Januari kemarin, banjir datang hingga menggenangi perkampungan warga. Ini setelah Kali Mayang tidak mampu lagi menahan debit air hujan yang mengguyur, hingga akhirnya meluap dan merendam permukiman warga. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Jember, sekitar pukul 04.00 hujan mengguyur wilayah Jember. Turunnya hujan merata mulai dari ujung timur hingga ujung barat Jember. Hujan

mengguyur mulai wilayah Kecamatan Silo hingga Kecamatan Sumberbaru. Termasuk mengguyur wilayah dataran tinggi Argopuro dan pegunungan Raung di Kecamatan Silo dan Mayang. Kendati guyuran hujan tidak terlalu deras, namun berlangsung lama. Hujan baru mereda sekitar pukul 10.00. Akibatnya, beberapa sungai tidak mampu lagi menampung debit air yang begitu banyak. Akibatnya, air melupa dna membanjiri permukiman warga. Begitu juga yang terjadi di Kali Mayang, yang airnya meluber akibat debit air yang begitu banyak. Alhasil, ratusan

rumah warga terendam air. Kondisi terparah menimpa warga yang tinggal di Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan. Luapan air tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga mengenangi area persawahan hingga meluap ke jalan raya. Kondisi ini salah satunya terlihat di sepanjang jalan jurusan GlundenganJenggawah. Akibat genangan air, para pengendara yang melintas terganggu. Bahkan, beberapa yang nekat menerobos genangan air, terpaksa harus mendorong kendaraan karena ngadat di tengah jalan. ‘’Maunya ke rumah

Rendemen PG Prajekan Alami Kenaikan

MWC NU Singojuruh Peduli Anak Yatim SINGOJURUH – Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Singojuruh melaksanakan bakti umat. Kegiatan yang dilangsungkan di kediaman H. Sulaiman, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh tersebut merupakan realisasi program pengurus selama setahun. Setidaknya ada empat program yang direalisasikan. Antara lain, plesterisasi, santunan yatim piatu, pengobatan gratis, dan pengecatan sejumlah tempat ibadah. Dari catatan pengurus, ada 11 rumah yang mendapatkan bantuan plesterisasi; santunan 19 anak yatim piatu, dan 20 musala yang dicat. ‘’Setelah acara santunan ini langsung kita adakan pengobatan gratis,’’ ungkap ketua MWC NU Singojuruh, H. Sulaiman. Sekretaris MWC NU Singojuruh Muhammad Ali Mahrus menambahkan, jika pengobatan gratis hasil kerjasama dengan Puskesmas setempat. ‘’Pengobatan gratis kita agendakan rutin dan untuk pengecatan 20 musala kita targetkan tuntas selama sepekan,’’ tuturnya. Ketua Rois Suriah MWC NU Singojuruh KH. Habib Toha menuturkan, pihaknya selalu mendukung dan menyukseskan program pemerintah daerah. Sebab, kegiatan sosial itu dinilai sangat positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. ‘’Kegiatan sekaligus untuk menjaga ukhuwah Islamiyah,’’ jelasnya. Camat Singojuruh Nanik Machrufi menjelaskan, program MWC NU tersebut benar-benar sangat membantu pemerintah. Sebab itulah, pihaknya siap mendukung kegiatan positif demi membangun masyarakat madani. ‘’Program ini sangat mendukung pemkab,’’ terangnya. Dalam kesempatan itu, Nanik menyinggung tingginya penderita HIV/AIDS di Banyuwangi. Sebab itulah, dia mengimbau kepada warga agar senantiasa waspada dan mencegah agar virus penyakit mematikan itu tidak lagi menambah banyak korban lagi. ‘’Mari kita sama-sama menyadarkan bagi masyarakat yang masih bergelut dalam dunia hitam,’’ harapnya. (ton/adv/aif)

POLITIK

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

PACKING GULA: Dibandingkan sebelumnya, rendemen tebu mencapai kenaikan signifikan.

Dua Partai tak Lolos Verifikasi Faktual BONDOWOSO – Setelah melakukan verifikasi faktual (vertual) terhadap tujuh partai yang menyerahkan berkasnya, KPU Bondowoso akhirnya menyatakan dua partai tidak memenuhi persyaratan. Kedua partai yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan tersebut adalah Partai Kedaulatan dan Partai Buruh. Sebelumnya, KPU telah menerima berkas dari tujuh partai untuk dilakukan verifikasi faktual. Dari tujuh partai tersebut, sebanyak lima partai dinyatakan memenuhi persyaratan. Yaitu Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Republik dan Partai SRI. “KPU telah melakukan pleno dan sudah menetapkan partai-partai yang memenuhi syarat setelah dilakukan verifikasi faktual,” ujar Ahmad Tohir Yudianson, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPUD Bondowoso. Menurut Tohir, pihaknya menetapkan kedua partai yang tidak lolos tersebut karena setelah dilakukan verifikasi faktual terhadap sampling KTA partai ternyata tidak memenuhi persyaratan. Dalam verifikasi tersebut, KPU memang melakukan sampling terhadap KTA yang diserahkan oleh parpol bersangkutan. Sehingga tidak semua KTA yang diverifikasi secara faktual. (esb/hdi/jpnn)

saudara yang di Jenggawah. Tapi kebanjiran di sini,’’ kata Muhtar, salah seorang warga Balung. Tak hanya itu, air dalam jumlah besar juga meluap ke perkampungan warga. Akibatnya, jalan desa yang menjadi akses transportasi tidak bisa dilalui. Hasyim, salah seorang warga Dusun Sumberejo, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan mengungkapkan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa saat banjir melanda rumahnya. ‘’Saat ini rumah saya masih aman. Tapi kalau hujan lagi, pasti akan masuk airnya,’’ katanya. (rid/wnp/jpnn)

PRAJEKAN - Kinerja Pabrik Gula (PG) Prajekan Kabupaten Bondowoso dalam membina para petani tebu di wilayah Kabupaten Bondowoso sepanjang tahun 2012 membuahkan hasil cukup signifikan. Para petani tebu yang memasok tebu ke PG Prajekan mampu memperoleh rendemen rata-rata 8,19. Dibandingkan, rendemen tebu pada musim giling tahun 2011 hanya mencapai rata-rata 6,76. ”Jadi, ada kenaikan cukup signifikan,” ungkap Administratur PG Prajekan Susilo Hariadi. Hal itu membuat produksi gula selama musim giling tahun 2012 mengalami peningkatan. Jika, pada tahun 2011 produksi gula mencapai 23 ribu ton. Maka, pada tahun 2012 ini, produksi gula mencapai 31,5 ribu ton. ”Ada kenaikan produksi gula sebesar 30 persen,” katanya. Hal itu disebabkan, ada perubahan pada perilaku petani tebu. Sebab, PG Prajekan mengeluarkan aturan hanya menerima tebu yang memenuhi unsur MBS atau manis, bersih dan segar. ”Jadi, tebu yang dikirim petani ke pabrik, haruslah tebu yang manis, bersih dan segar,” ujarnya. Tak heran, jika selama tahun 2012 lalu, banyak petani yang beralih tanam komoditas. Sebelumnya, petani menanam tembakau. ”Namun, pada tahun 2012 lalu, petani menanam tebu. Sebab, tebu dianggap komoditas yang menguntungkan,” katanya. Menurut catatan PG Prajekan, luas areal lahan yang ditanami tebu mencapai 6 ribu hektare. ”Sebab, petani merasa tanam tebu pasti untung. Asalkan, mereka benar-benar mematuhi aturan MBS dari PG Prajekan,” katanya. (eko/hdi/jpnn)

E-KTP Segera Dibagikan LUMAJANG – Eleketronik KTP (E-KTP) segera didistribusikan kepada masyarakat Lumajang dalam waktu dekat ini. Dispenduk Capil Lumajang mengagendakan pembagian E KTP cetak secara intensif akan dilakukan pada pekan kedua. Sementara yang rusak, salah cetak, masih menunggu kiriman dari Dirjen Dispenduk pusat. Hingga akhir tahun lalu, perekaman E KTP sudah mencapai 86 persen. Tersisa sekitar 14 persen penduduk yang belum mengikuti perekaman. Agus Warsito Utomo, Kabid Informasi mengatakan kendala itu pada partisipasi masyarakat. Diantara kendalanya adalah penduduk yang keluar domisili, pindah tanpa laporan, perantauan dan lansia. “Kendala-kendala itu membuat dispenduk berusaha jemput bola,” ujarnya. Tetapi hingga akhir 2012 kemarin, masih ada yang belum ikut perekaman. Selain itu, adanya data penduduk yang ganda. Data pada penduduk asli (bagi yang pindah) belum terhapus, dan penduduk

baru tidak melapor. Hal ini membuat prosentase ketidakhadiran besar tetapi itu semua sudah dibenahi. Untuk warga yang tidak mengikuti perekaman secara kolektif kemarin, Dispenduk masih tetap memberikan pelayanan. “Bisa mengikuti pelayanan secara reguler di masing-masing kecamatan.” tambahnya. Masyarakat harus aktif karena tidak diundang. Dari E-KTP yang sudah dicetak, menurut dia, kartu tersebut sudah ada di masingmasing kecamatan. Alat pengaktifan kartu yang sudah diterima, membuat dispenduk bakal mendistribusikan pada pemilik pada pekan kedua Januari ini. Pemilik KTP akan diundang, dilakukan pendataan akhir, kartu diaktifkan, lalu diberikan langsung. Sambil lalu, pihaknya juga tetap melayani warga yang belum mengikuti proses perekaman. Sosialisasi pada warga yang belum terekam juga tetap dilakukan. Sementara sekitar 17 ribu cetakan KTP yang salah terpaksa harus menunggu. (fid/wah/jpnn)

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

SIAP DIBAGIKAN: E KTP yang sudah diaktifkan dan siap dibagikan kepada masyarakat, Januri ini. Masyarakat yang belum melakukan perekaman, bisa langsung menghubungi kecamatan setempat.

Refleksi Kriminalitas Banyuwangi 2012

Kejahatan Anak Tanggung Jawab Siapa? KENAKALAN anak sering disebut dengan “juvenile delinquency” atau biasa diartikan sebagai “kejahatan remaja” dan dirumuskan sebagai suatu kelainan tingkah laku, perbuatan atau pun tindakan remaja yang bersifat asosial, bertentangan dengan agama, dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Selama tahun 2012, beberapa tindak pidana yang melibatkan anak baru gede (ABG) kerap mewarnai angka kriminalitas di Bumi Blambangan. Dari catatan yang direkam Polres Banyuwangi, ada beragam tindak pidana yang pelakunya melibatkan anak-anak. Mulai kasus pencurian hingga kasus pembunuhan. Simak saja, terungkapnya kasus curanmor di wilayah Muncar dengan 12 TKP, ketua dan anggota sindikat pelakunya masih anak-anak. Kedua, terungkapnya kasus curanmor enam TKP di wilayah Polsek Wongsorejo juga melibatkan anak-anak berusia 14 tahun. Selain itu, pencurian toko emas di wilayah hukum Polsek Tegaldlimo juga dilakukan oleh enam anak di bawah umur. Bahkan, kasus pembunuhan dengan korban Rima Lutfia, 16, di Srono juga dilakukan oleh dua tersangka yang masih anak-anak. Beberapa kejahatan jalanan seperti pemerasan, pemalakan, pencurian helm, pelecehan seksual, serta penyalahgunaan miras maupun narkoba, juga melibatkan anak-anak. Rangkaian kejahatan oleh anak di atas hanyalah sebagian saja yang terdata atau tertangani oleh Polres Banyuwangi atau kebetulan terekspos oleh media massa. Mungkin masih ada beberapa kasus lain yang dilakukan oleh ABG,

baik dengan jenis kejahatan yang serupa maupun berbeda. Dalam ilmu kriminologi dikenal istilah dark number (angka gelap) pada data statistik kriminal kepolisian. Di mana sangat dimungkinkan tidak semua kejahatan dan pelanggaran yang terjadi di masyarakat masuk ke dalam data statistik kriminal karena beberapa hal. Ada kasus yang penyelesaiannya cukup di tingkat RT/RW. Perlakuan terhadap Kejahatan Anak Semua manusia pasti mendambakan mempunyai keluarga dan kehidupan yang bahagia. Demikian pula dengan anak-anak ,mereka juga mendambakan suatu kehidupan yang nyaman karena terlindungi dan tenteram karena ada kebahagiaan. Kenyataannya yang mereka hadapi sangatlah jauh berbeda. Mereka merasakan hidup dalam aturan-aturan yang tidak menyenangkan dan bahkan menyakitkan. Mereka merasakan aturan yang ada tidak adil dan membelenggu kebebasan mereka. Meski telah ada dan telah ditetapkan Hari Anak Nasional (HAN) pada setiap tanggal 23 Juli, buktinya masih banyak anak-anak yang mengalami perlakuan-perlakuan yang tidak wajar. Anak yang dijual untuk dilacurkan terutama anak-anak perempuan, anak yang ditelantarkan atau pun anak yang sudah dipaksa oleh orang tuanya untuk membantu mencari nafkah, dengan menjadi buruh, pengemis atau pun pengamen. Belum lagi mereka yang menjadi korban kekerasan seksual (perkosaan, sodomi, dan lain lainnya). Mereka merasa bahwa hak-haknya tidak terlindungi walaupun sudah ada undang-undangnya.

OLEH AKBP NANANG MASBUDI, Sik, Msi *

Perlakuan-perlakuan inilah yang mengakibatkan anak-anak terjerumus dalam pergaulan yang tidak benar. Apakah ini suatu tindakan bukti pemberontakan mereka? Dan lebih ngeri lagi ada beberapa dari antara mereka yang dengan sengaja menjerumuskan diri dengan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum. Mereka sadar atau pun tidak sadar bahwa bahaya selalu mengintai mereka. Realitas mengatakan bahwa terbukti bukan hanya orang dewasa atau pun para residivis yang dapat melakukan tindak kejahatan tetapi mereka yang disebut dengan anak-anak pun melakukan tindak kejahatan yang berkategori berat bahkan sangat berat. Contoh seperti yang saya sampaikan di atas tentang tren kejahatan yang dilakukan oleh anak di Banyuwangi

yang menunjukkan tren peningkatan. Nah, bagaimana kita sebagai orang dewasa yang mempunyai kewajiban bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan dalam menghadapi kenyataan yang terjadi pada anak-anak generasi penerus bangsa ini? Kalaupun saat ini kita sedang menghadapi permasalahan banyaknya pelaku kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak, maka timbul pertanyaan bagaimana cara mengatasinya? Sudah banyak cara yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi dan pihakpihak terkait, namun cukup memprihatinkan kenyataan yang ada bukan semakin berkurang tetapi semakin bertambah dan merajalela dengan beraneka ragam modus operandinya. Anak-anak yang diciptakan oleh Tuhan dengan segala keindahan dan kesempurnaannya, mereka memiliki masa depan, hak apa pun yang ada di dunia dan mereka hadir untuk dicintai. Namun apa yang mereka dapatkan sehingga melakukan tindakan-tindakan yang terkadang tidak tahu bahwa tindakan itu sangatlah berbahaya bagi mereka. Oleh karena itu, masalah anak merupakan salah satu masalah pokok yang harus diperhatikan dan dipikirkan dalam kaitannya dengan pembinaan generasi penerus bangsa yang terampil dan bertanggung jawab. Anak-anak baik yang menjadi korban atau pun mereka sebagai pelaku tindak kejahatan sudah barang tentu semuanya berurusan dengan hukum dan mereka pasti akan memperoleh cap atau pun label sebagai penjahat cilik dan tidak mustahil masa depan cerah mereka akan berubah menjadi masa depan yang suram.

Mencegah kejahatan adalah lebih baik daripada mendidik penjahat untuk menjadi lebih baik kembali. Tindakan ini jauh lebih bermanfaat (baik dari segi biaya dan pencapaian tujuannya). Banyak faktor yang mendorong munculnya kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak, yaitu adanya faktor intern dan faktor ekstern. Oleh karena itu apabila kita menginginkan kasus kriminal yang dilakukan oleh anak-anak dapat berkurang dan bila memungkinkan dapat terhapus, maka titik fokus pencegahan dan penanggulangannya harus diarahkan sepenuhnya pada anak karena kemerosotan mental orang dewasa telah diawali dengan kemerosotan mental sejak kecil (masih anak-anak). Upaya untuk memahami dan menjelaskan gejala yang sedang terjadi dengan maraknya pelaku tindak kejahatan oleh anak-anak tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi. Sebagai kunci utamanya adalah sesering mungkin untuk menyosialisasikan undangundang dan peraturan-peraturan yang terkait dengan perlindungan anak ke seluruh komponen masyarakat. Faktor Penyebab Kejahatan Anak Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kejahatan/pelanggaran yang dilakukan oleh anak/ABG, di antaranya adalah faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor ekonomi. Dari ketiga faktor tersebut, bisa ketiganya sekaligus menjadi faktor penyebab atau hanya salah satunya saja. Orang tua harus memberikan perhatian ekstra terhadap anak, baik itu pendidikannya maupun teman bermainnya. Pihak sekolah juga harus

melakukan pengawasan yang maksimal, meskipun keberadaan anak di sekolah tidak lama, minimal dapat mencegah berkembang-biaknya ”geng-geng” yang nakal di sekolah dan menghindari terjadinya perkelahian antar siswa dan tawuran antar sekolah. Terakhir, sosial kontrol dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta peran pemerintah dan swasta untuk memberikan ruang bermain bagi anak di lingkungannya, sehingga anak tidak bermain di jalan dan membentuk komunitas yang negatif juga menjadi faktor yang penting. Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak selama tahun 2012 mengalami kenaikan secara signifikan dan perlu mendapat perhatian yang serius baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah dan masyarakat. Kejahatan anak-anak ini didominasi curanmor, curat, dan pembunuhan. Pelaksanaan pidana terhadap anak nakal harus mengandung unsur reedukasi, reharmonisasi dan resosialisasi dengan membedakan antara pidana untuk pelaku kejahatan dengan pelaku pelanggaran. Saran yang dapat diberikan atas kondisi yang terjadi saat ini adalah menjauhkan anak dari tindakan negatif dan berlawanan dengan hukum. Memberikan perhatian, pendidikan, dan pengetahuan terhadap anak. Keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah memiliki peran utama dalam mendidik anak. Sosialisasi undang-undang tentang anak perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu dibangun lapas untuk anak. (*) *) Kapolres Banyuwangi


30

Rabu 2 Januari 2013

Bingung Biaya Rumah Sakit BANYUWANGI - Kondisi kesehatan Dia menyatakan hanya ingin mepesepakbola asal Prancis, Moukwelle minta haknya di Persewangi dan seEbanga Sylvain, masih dalam pan- segera mungkin pulang ke Prancis. tauan pihak rumah sakit Islam (RSI) “Aku cuma mau hakku dan aku mau Fatimah, Banyuwangi. Sejak masuk pulang,” ujar Moukwelle terbata-bata. rumah sakit Sabtu (29/12) lalu, selang Moukwelle pun tidak ambil pusing infus di tangan kiri Moukwelle belum dengan upaya yang dilakukan pengudilepas. Dia pun lebih rus untuk melunasi hakbanyak berbaring dan tinya. Baginya, pembadur di bangsal Mina ruyaran haknya merupamah sakit swasta tersebut. kan harga mati dan haBelum tampak pengurus dilunasi sesuai yang rus PSSI Banyuwangi tertera dalam perjanjian maupun Persewangi medi atas kontrak. Berbagai ngunjungi Moukwelle di dalih pengurus terkait rumah sakit tersebut. Hal pembayaran haknya dia itu dipertegas pengakunilai sebagai omongan Moukwelle dan bekosong. “Jangan bilang berapa suporter Laros ini sebab adanya duDOK.RaBa Jenggirat yang setia mealisme kompetisi atau Moukwelle nemani pemain yang apa. Yang pasti, aku minmemperkuat Persewangi di Divisi ta hakku sesuai yang disepakati bersama Utama musim lalu itu. manajemen dan aku di klausul kontrak. Tentu saja, kondisi itu sangat me- Itu sudah jelas di sana,” bebernya. milukan. Pasalnya, sejak dirawat di Hal yang sama juga diungkapkan rumah sakit, Moukwelle tidak menja- beberapa suporter yang menunggui wab dari mana uang yang akan digu- Moukwelle Ebanga Sylvain n Baca Bingung...Hal 31 nakan membayar biaya pengobatan.

Naik Peringkat, Bidik Kejurprov NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DIBERSIHKAN: Mohamad Yasin membersihkan sampah di Stadion Diponegoro pasca konser Ungu Sabtu malam (29/12) lalu.

Rumput Stadion Rusak Gara-gara Terinjak Penonton Konser Ungu BANYUWANGI - Konser band papan atas, Ungu, memang sukses digelar Sabtu malam (29/ 12) lalu. Namun, hal itu berimbas pada kerusakan rumput lapangan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Sebab, konser tidak digelar di lapangan barat yang memang diperuntukkan pertunjukan. Konser Ungu itu digelar di

lapangan timur yang sejatinya untuk pertandingan sepak bola. Akibatnya pun bisa ditebak, selain rumput di lapangan rusak parah akibat terinjak ribuan penonton, kondisi lapangan pun menjadi tidak rata. Pemandangan itu diperparah dengan menumpuknya sampah di segala penjuru stadion. Selain sudah mulai menjamur, sampah-sampah itu sudah mengeluarkan aroma busuk. Hal itu diperkeruh dengan bekas sampah yang dibakar di dalam la-

pangan sepak bola itu. Tidak satu pun petugas kebersihan yang membersihkan sampah di sana. Padahal, biasanya, usai ada kegiatan pemkab, petugas kebersihan selalu sigap. Karena itu, sampah itu kini menjadi pekerjaan tambahan bagi penjaga stadion. Tiga petugas yang ada pun bekerja habis-habisan memungut sampah yang menggunung selama dua hari terakhir pasca konser. Petugas penjaga stadion, Mohamad Yasin menuturkan, kon-

Tuan Rumah Sabet Tiga Medali SITUBONDO - Para pesilat Situbondo tampaknya masih perlu banyak berlatih untuk urusan berduel. Terbukti, meski menjadi tuan rumah dalam Kejurda Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS NU) yang digelar belum lama ini, tapi hasilnya masih jauh dari harapan. Para pesilat Kota Santri hanya mampu menyabet tiga medali, yakni satu perak dan dua perunggu, dari 14 kelas yang dipertandingkan. “Ini saya kira sebagai langkah awal agar para pesilat di Situbondo berkembang. Apalagi, yang ikut kejurda kemarin masih para pemula,” ungkap Ketua IPSI Situbondo, Rachmad, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (1/1). Menurut Rahmad, IPSI akan memperbanyak jumlah even sebagai salah satu bentuk pembinaan para pesilat. “Banyak bertanding itu kunci sukses menjadi juara. Makanya, even pertandingan akan terus kita genjot,” kata pria yang juga Wakil Bupati Situbondo itu. Dalam Kejurda IPS NU yang digelar 24-26 Desember lalu di Gedung Serba Guna, Pasir Putih, juara umum diraih Kota Surabaya. Peringkat kedua diduduki Tulungagung. Peri-

EDY SUPRIYONO/RaBa

BERTANDING: Pesilat Situbondo belum mampu menunjukkan prestasinya meski menjadi tuan rumah.

ngkat ketiga dan keempat disabet Jember dan Pasuruan. Peserta yang ikut ambil bagian dalam kejuaraan tersebut berjumlah 423 pendekar. Mereka berasal dari 22 kabupaten/kota se-Jawa Timur. “Ada 14 kelas yang diper-

tandingkan. Semua kelas yang dipertandingkan itu diikuti kelompok putra dan putri untuk usia remaja dan pra-remaja. Even tersebut memperebutkan piala bergilir,” ungkap Ketua Umum IPS NU Jatim, H. Faidhol Mannan. (pri/c1/als)

TI Optimistis Tatap Porprov Temukan Atlet Potensial di Arena Kajurkab BANYUWANGI - Pengurus Kabupaten (Pengkab) Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi optimistis menatap Porprov IV yang digelar di Madiun mendatang. Hasil kejurkab yang digelar Minggu (30/12) lalu setidaknya memberikan gambaran potensi olahraga bela diri asal Korea itu meraih medali di porprov. Ketua Harian TI Banyuwangi, Arif Supriyanto mengatakan, pada Porprov IV mendatang, organisasinya memang menargetkan mendulang medali. Setidaknya, catatan impresif di even yang sama yang digelar di Kediri dua tahun lalu bisa menjadi spirit para atlet. “Target kita ingin mendulang medali lagi dan lebih banyak lagi,” katanya. Harapan itu rupanya tidak berlebihan. Arif menilai, dalam kejurkab lalu, dia berhasil mengamati sejumlah atlet potensial yang bisa diproyeksikan tampil di even dua tahu-

DOK.RaBa

BERLATIH: Atlet taekwondo di arena Kejurkab beberapa waktu lalu.

nan se-Jatim tersebut. Selain memiliki potensi, mereka juga mampu menunjukkan olah jurus dan teknik dalam olahraga taekwondo. Dalam kejurkab lalu, selain berhasil memantau sejumlah atlet potensial, pengurus TI juga menggelar pertandingan untuk berbagai tingkat. Pertandingan mulai sekolah menengah atas hingga paling rendah, yaitu untuk siswa sekolah dasar, digelar. Para atlet yang diproyeksikan menjadi andalan Banyuwangi

di masa depan, antara lain juara di kategori SD kelas Kyorugi, Janitra Khosyimabel dari SDN Model. Juara di tingkat SMP, yaitu Adi Priyo dari SMP 1 Sempu. Juara di tingkat SMA, ada Tasya Nabiela Buhcori dari SMA 1 Glagah. Terakhir, peraih piala Bupati Banyuwangi, Budi H. dari SMEA PGRI Banyuwangi. “Pembibitan dan regenerasi akan menjadi fokus TI dalam mengembangkan prestasi di masa depan,” ujar anggota Polri yang bertugas di Polsek Banyuwangi itu. (nic/c1/als)

ser Ungu memang ramai. Ribuan penonton memenuhi seluruh sudut stadion. Beruntung, membeludaknya penonton itu tidak sampai merusak fasilitas stadion. Hanya saja, efek sampingannya, selain kerusakan rumput di lapangan, sampah juga menumpuk di segala penjuru. Sampah makanan dan minuman hingga sandal berserakan di lapangan. “Sudah dua hari ini sampah dibersihkan. Sampahnya lumayan banyak,” keluhnya. (nic/c1/als)

BANYUWANGI - Hasil impresif dibukukan Pengkab Wushu Indonesia (WI) Banyuwangi. Dalam keikutsertaannya di Sirkuit Wushu Sanda di Malang pertengahan Desember 2012 lalu, kontingen Banyuwangi berhasil memperbaiki posisinya dalam daftar klasemen perolehan medali terbanyak. Dalam hasil akhir kejuaraan tersebut, Banyuwangi finis di posisi kedua dengan torehan tiga medali emas, dua perak, dan empat perunggu. Hasil itu membuat Banyuwangi naik satu peringkat dibanding kejuaraan yang sama saat menjadi tuan rumah bulan Juli 2012 lalu. “Alhamdulillah anak-anak bermain lepas dan bisa memperbaiki posisi di klasemen akhir daftar perolehan medali,” beber Suhadak, sekretaris Wushu Indonesia Banyuwangi. Menurut Suhadak, hasil di Malang itu bisa menjadi modal atlet wushu Banyuwangi untuk tampil di ajang kejurprov bulan depan yang juga digelar di Malang. Menilik peta dan kekuatan dalam Sirkuit Wushu Sanda

lalu, Suhadak mengaku kekuatan wushu di Jawa Timur sudah bisa dipetakan. Inilah yang membuat dirinya optimistis anak asuhnya bisa meraih prestasi lebih baik lagi di kejuaraan tingkat provinsi tersebut. Belajar dari Wushu Sanda, Banyuwangi dipastikan akan menghadapi rival berat kontingen asal Kediri, Sidoarjo, dan tuan rumah Malang. Meski demikian, berdasar hasil sebelumnya, target mendulang medali dalam kejurprov bisa terealisasi. Di arena kejurprov nanti, wushu Banyuwangi akan mengandalkan sejumlah atlet muda, seperti Lia Indriyani yang dalam Sirkuit Wushu Sanda lalu berhasil menyabet medali perak di kelas 45 kg putri, Ranik Maria Ulfa peraih emas kelas 52 kg putri, Novi perunggu kelas 56 putra, Ella peraih perak kelas 56 putri, Nur Imamah peraih medali emas kelas 60 kg putri, Ahmad Dayat peraih perunggu kelas 65 kg putra, dan Guilerno dan Tri Setyo Budi peraih perunggu kelas 70 kg putra. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Rabu 2 Januari 2013

31

HALAMAN SAMBUNGAN

Lonjakan Arus Balik mulai Hari Ini KALIPURO - Lonjakan arus balik liburan Natal dan Tahun Baru 2013 belum terjadi kemarin (1/1). Aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk relatif sepi sepanjang hari kemarin. Aktivitas penyeberangan masih didominasi kendaraan penyuplai sejumlah kebutuhan po kok dan angkutan bus reguler. Itu terlihat pada penyebe rangan menuju Bali dan sebaliknya. Kendaraan wisatawan dari Bali masih banyak yang belum kembali ke Jawa. Berdasar data angkutan Natal dan Tahun Baru 2013 di PT ASDP

Indonesia Ferry (IF) Ketapang, jumlah penumpang pejalan kaki selama liburan kali ini tercatat sekitar 299.974 orang dan penumpang kendaraan ro d a d u a ( R 2 ) m e n c a p a i 22.767 unit. Sementara itu, pe numpang kendaraan roda empat (R4) mencapai 42.035 unit. “Itu terhitung mulai 22 hingga 31 Desember 2012,” ujar Pemimpin Cabang PT IF Ketapang, Waspada Heru wanto, melalui Manager Operasional, Saharuddin Koto. Sebagian besar penumpang liburan Natal dan tahun baru 2013, ungkap Saharuddin, ma-

sih berada di Pulau Bali. Mereka masih menuntaskan liburan di Pulau Dewata. Saharuddin memprediksi, lonjakan arus balik akan terjadi hari ini (2/1). Seperti tahun-tahun sebelumnya, arus balik wisatawan terjadi pada dini hari mulai pukul 01.00 hingga pukul 06.00. Fenomena arus balik ini sama seperti yang terjadi menjelang Natal lalu. Lonjakan terjadi mulai dini hari hingga pagi. Lonjakan itu menyebabkan antrean hingga siang dan bahkan sampai sore. Pada arus balik, antrean kendaraan penumpang akan terjadi di Pe-

labuhan Gilimanuk. Pada hari pertama tahun 2013, aktivitas penyeberangan angkutan barang juga mengalami penurunan. Pelabuhan landing craft machine (LCM) yang biasanya ramai aktivitas penyeberangan kendaraan barang, pagi hingga sore kemarin masih sepi. Pengusaha angkutan barang tampaknya masih memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk menikmati libur tahun baru 2013. Aktivitas penyeberangan barang diprediksi akan menggeliat lagi mulai minggu kedua Januari 2013 ini. (afi/c1/bay)

Pengunjung Gunung Ijen Membeludak n ANTREAN... Sambungan dari Hal 21

Saking banyaknya warga yang ingin menikmati libur tahun baru bersama keluarga, jalan raya menuju agrowisata AIL pun padat merayap sejauh kurang-lebih 400 meter. “Saya sempat jengkel karena jalan macet. Tapi, setelah berhasil masuk ke sini (AIL) dan nyemplung ke kolam renang, rasa jengkel tersebut hilang dan berubah jadi bahagia,” ujar Rima, 18, pengunjung asal Kecamatan Wongsorejo. Kondisi serupa juga terjadi di sentra wisata kuliner Pantai Blimbingsari di Kecamatan Rogojampi. Bahkan, ruas jalan dari dan menuju kawasan Pantai Blimbingsari sempat macet total selama 30 menit. Sebagian pengunjung naik sepeda motor, mobil, dan banyak pula yang nekat naik kendaraan bak terbuka, seperti pikap dan truk secara berombongan. Sore kemarin warga yang datang tak kalah banyak. Mereka terus mengalir menuju Pantai Blimbingsari. Saking sesaknya kendaraan di kawasan tersebut, sebagian pengunjung terlihat memilih balik kanan sebelum sampai pan tai. “Macet-macet. Balik lagi saja,” kata Mulia, salah satu pengunjung, sambil memutar balik arah mobilnya. Sementara itu, banyaknya pe-

SIGIT HARIYADI/RaBa

MACET TOTAL: Pengendara motor dan mobil memadati ruas jalan menuju Pantai Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, siang kemarin.

ngunjung Pantai Blimbingsari itu dimanfaatkan para nelayan setempat untuk mengais rezeki. Memanfaatkan momen, mereka menjadikan perahu yang se-

hari-hari digunakan untuk mencari ikan itu sebagai perahu wisata. Tarif yang dipatok untuk sekali jalan pun tergolong murah, masing-masing orang ha-

nya dikenai tarif sebesar Rp 5 ribu. “Hasilnya lumayan. Bisa menambah penghasilan,” ujar Buhadi, 25 nelayan setempat. Pemuda yang satu ini mengaku, pendapatan perahu wisata yang dia kelola bersama lima rekannya justru lebih besar dibandingkan hasil menangkap ikan. “Kalau melaut mencari ikan, pendapatan sehari sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per orang. Kalau pengunjung se dang ramai seperti saat ini kami bisa mendapatkan Rp 75 ribu per orang,” papar Buhadi. Sementara itu, lokasi wisata gratis yang lain, yakni Pantai Watudodol di Desa Ketapang, Ke camatan Kalipuro, juga dibanjiri pengunjung. Meski tidak sampai macet total, arus lalu-lintas menuju tempat wisata yang berlokasi di perbatasan Kecamatan Kalipuro dan Wongsorejo itu sangat padat. Yang tak kalah menarik, Gunung Ijen juga banyak dikunjungi warga. Mereka memanfaatkan libur tahun baru dengan menikmati keindahan kawah gunung berapi tersebut. Meski hu jan rintik-rintik, antusiasme warga mendaki gunung itu terlihat luar biasa. Bahkan, jalur dari perkebunan Lidjen menuju pos Paltuding di lereng Gunung Ijen dipadati sepeda motor dan mobil pengunjung kemarin. (sgt/c1/bay)

Rombongan SMA Akan Menjenguk Rekannya n SEPULUH... Sambungan dari Hal 21

Berdasar data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, lima pasien merupakan penumpang bus Ardiansyah. Mereka adalah Ponisah, Imam Basori, Suhartini, Suwandi, dan Utiyati. Lima pasien lain adalah pe numpang bus Trans Utama, yakni Anjasmara, Ningrum Per matasari, Ulfa Alfa Rizky, Indri, dan Alit. “Siswa kami masih ada yang dirawat di rumah sakit,” terang Kepala Sekolah (Kasek)

SMA Mino Warga 2 Palembang, Yus Rizal. Menurut Yus Rizal, dari lima pe numpang bus PO Trans Uta ma yang masih dirawat di rumah sakit itu, tiga orang adalah siswa SMA Mino Warga Palembang. Tiga siswa itu adalah Ningrum, Ulfa, dan Indri. “Pak Anjasmara itu guru SMA Mino Warga, dan Pak Alit adalah sopir bus PO Trans Utama,” terangnya saat dikonfirmasi melalui ponsel. Yus Rizal menyebut, kini rombongan wisata Mino Warga 2 sudah meluncur pulang dari

Bali. Sebelum balik ke Palembang, mereka akan mampir ke Banyuwangi untuk menemui siswa dan guru yang ma sih dirawat di RS tersebut. “Rencananya siswa dan guru akan kami terbangkan ke Palembang melalui Bali,” katanya. Sementara itu, hampir semua korban penumpang bus Ardiansyah dirawat di ruang Wong Agung Wilis RSUD Blam bangan. Mereka ratarata mengalami patah tulang kaki. “Kondisinya sudah mulai membaik,” terang Sugito saat me nunggu Ponisah, istrinya

yang menjadi korban tabrakan. Sugito mengaku tidak ikut berziarah ke tujuh wali di Bali. Istrinya berangkat bersama rom bongan di kampungnya ditemani salah satu cucunya. “Cucu saya selamat dan sekarang sudah pulang ke Sidoarjo,” jelasnya. Seperti diberitakan se belum nya, dua bus pariwisata mengalami tabrakan di Desa Beng kak sekitar pukul 02.00 Minggu dini hari lalu (30/12). Da lam kecelakaan tersebut, tiga orang tewas dan 21 orang mengalami luka. (abi/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

DARI BALI: Kendaraan keluar dari feri di Pelabuhan Ketapang sore kemarin.

KTP Lama Tidak Berlaku B A N Y U WA N G I - K a r t u tan da penduduk elektronik (e-KTP) mulai berlaku kemarin (1/1). Bagi warga yang sudah merekam data, tapi belum menerima e-KTP masih ditoleransi menggunakan KTP lama. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Sudjani mengatakan, masa berlaku e-KTP dimulai Januari 2013, dan KTP lama sudah tidak berlaku. Sudjani menjelaskan, proses penyerahan e-KTP akan berlangsung hingga 31 Oktober 2013 mendatang. Setelah 31 Oktober, maka semua penduduk Banyuwangi sudah harus memiliki KTP berbasis elektronik. Setelah pengambilan e-KTP, maka KTP lama tidak berlaku lagi. Karena tidak berlaku, maka KTP lama walaupun masih

berlaku harus diserahkan kepa da pihak kecamatan saat pe ngambilan e-KTP. “Mulai Januari ini e-KTP sudah dapat di gunakan untuk mendapat layanan di instansi pemerintah dan swasta,” katanya. Proses penyerahan e-KTP dilakukan secara cepat. Selama ini, kata Sudjani, e-KTP diserahkan kepada pemilik setelah diaktifkan pihak kecamatan. Mengacu Surat Edaran Kemendagri, penyerahan e-KTP harus menunggu pengaktifan terlebih dahulu. Proses pengaktifan e-KTP hanya bisa dilakukan di kantor kecamatan. Sebab, peralatan untuk mengaktifkan e-KTP hanya ada di kantor kecamatan. Pemerintah pusat masih memprioritaskan peralatan e-KTP di kantor kecamatan. “Kabupaten belum

punya peralatan untuk mengaktifkan e-KTP,” katanya. Dia menambahkan, hingga per tengahan Desember 2012 lalu, proses perekaman data e-KTP tuntas sekitar 85 persen. Dari 1,52 juta wajib KTP, masih ada sekitar 15 persen yang belum merekamkan data. Aktivitas perekaman data e-KTP masih cukup tinggi. Data yang terpantau di Dispendukcapil akhir tahun lalu, jumlah warga yang merekamkan data masih sekitar 150 orang setiap hari. Jumlah 150 orang per hari itu merupakan sisa dari 15 persen warga yang belum me rekam data. “Sekarang hasil perekaman data sudah lebih dari 85 persen. Alasan warga biasanya karena baru datang dari luar kota,” tambah Sudjani. (afi/c1/bay)

Baru Kenal Nyanyi saat SMA n DARI... Sambungan dari Hal 21

Di masa kecil, alumnus SMK 17 Agustus 1945 Cluring itu lebih gemar bermain voli dan tenis meja. “Namun, meskipun kini sibuk, saya tetap menyempatkan diri berolahraga. Itu penting dilakukan untuk menjaga

kebugaran tu buh sekaligus menjaga kualitas suara,” ujarnya. Nisa mengungkapkan, di tengah kesibukannya menyanyi dari satu pentas ke pentas lain, dia tetap tidak ingin mengabaikan pendidikan demi masa depan. “Dengan menyanyi, saya bisa mendapat penghasilan sendiri. Saya bisa membahagiakan orang

tua. Tetapi, saya juga harus mempersiapkan masa depan dengan baik. Salah satu caranya, meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” papar perempuan yang kini kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) tersebut. (sgt/c1/bay)

Jenazahnya Ditemukan Terbungkus Karung Hanya Ditunggui Suporter

n DIKENAL... Sambungan dari Hal 21

Imam Wahyunika menerangkan, korban bisa dibilang jauh berbeda dengan bocah seusianya. Meski masih anak-anak, Imam Sujono mampu bekerja layaknya orang dewasa. ‘’Dia bisa nyingkal di sawah. Memang tekun anak itu,” kata alumnus MAN Genteng itu. Supaidi, 50, paman korban menuturkan, keponakannya itu sudah dimakamkan sesaat setelah sampai rumah duka. Tangis bercampur marah menyambut kedatangan jenazah. ‘’Tidak sedikit yang emosional saat jenazah keponakan saya datang. Setelah disalati, keponakan saya itu langsung dimakamkan,” terangnya. Supaidi tidak habis pikir mengapa keponakannya itu meninggal dengan kondisi mengenaskan. Apalagi, dua orang yang mengajaknya pergi menyetrum ikan itu kini menghilang. ‘’Sampai sekarang bapak-anak (yang mengajak Imam, Red) itu belum ketemu. Gak tahu mereka di mana,” jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan itu. Karena itu, Supaidi menduga kematian keponakannya itu ada kaitannya dengan

SY,40, dan SM, 17. Alasan itu menguat karena saat dirinya akan ke Jember, kedua pria yang masih satu dusun itu buruburu pergi dari rumah. ‘’Sebenarnya apa keponakan saya ini salah. Kok harus meninggal dengan cara seperti ini,” ujarnya dengan nada tinggi. Supaidi mengakui, keponakannya tersebut memang tidak pandai di bidang pendidikan. Dia menyebut, Imam Sujono seharusnya sudah duduk di bangku pendidikan yang lebih tinggi, yakni SMP. ‘’Sudah dua kali keponakan saya itu tidak naik kelas,” ungkapnya. Kakak korban, Buwari menceritakan, beberapa hari terakhir dirinya sering mimpi bertemu adiknya. Dalam mimpi itu, Imam Sujono melambaikan tangan. Lambat laun lambaian tangan Imam menghilang di tengah kegelapan. ‘’Saya beberapa kali mimpi dia. Perasaan saya tidak tenang,” kenangnya. Firasat tak baik itu ternyata berbuah kenyataan. Setelah dikabari Imam Sujono tak kunjung pulang, dia langsung mengajak istri dan anak semata wayangnya pulang ke rumah. ‘’Saya dan keluarga yang bekerja di Bali langsung pulang,” terangnya. Tidak banyak kata yang terucap dari

Jumaiyah, 40, ibu korban. Hanya saja, perempuan berkerudung tersebut menyampaikan beberapa kalimat yang disampaikan putranya itu kepada dirinya sebelum menghilang dari rumah. ‘’Kira-kira dua minggu lalu, anak saya bilang begini, kalau mencari ikan harus berani mati,” jelasnya. Waktu itu, ibu korban mengabaikan omongan tersebut. Sebab, hal itu dianggap sesuatu yang tidak perlu ditanggapi serius. ‘’Waktu bilang gitu, saya hanya diam. Namanya juga anak-anak,” tuturnya sambil menahan air mata. Bibi korban, Randana, 45, beberapa hari terakhir mengaku sering terbayang-bayang sosok keponakannya. Bukan dalam mimpi me lainkan dalam aktivitas sehari-hari. ‘’Waktu saya masak, tiba-tiba ada bayangan Imam di depan saya. Waktu mau mandi juga sama seperti itu,” ungkap istri Supaidi itu. Kini, keluarga korban sangat menantikan upaya polisi mengungkap kematian bocah malang itu. Sebab, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa motif pelaku membunuh dan membuang kor ban di kawasan Gunung Gumitir, Ke ca matan Sempolan, Jember, dalam kondisi terbungkus karung bekas beras itu. (c1/bay)

n BINGUNG...

Sambungan dari Hal 30

Mereka menuturkan, entah uang dari mana yang akan digunakan membayar biaya rumah sakit. Pasalnya, mereka tahu bahwa kontrak dan gaji pemain itu belum dibayar pihak manajemen Persewangi. “Entah dari mana uangnya, kita nggak tahu,” ujar salah satu suporter.

Sekadar diketahui, perkembangan kesehatan Moukwelle Ebanga Sylvain kian memburuk. Kabar terakhir, pemain berkebangsaan Prancis itu harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya terus memburuk. Kini, pemain yang membela Persewangi di pentas Divisi Utama musim lalu itu harus dirawat inap di Rumah Sakit Islam Fatimah.

Moukwelle dilarikan ke rumah sakit Sabtu (29/12) dini hari lalu. Beberapa rekan kos korban yang mengetahui keadaan Moukwelle semakin memprihatinkan berinisiatif mengantarnya ke rumah sakit. Diagnosis medis sementara, selain mengidap typhus sejak 7 Desember lalu, Moukwelle juga diindikasi kuat mengalami gangguan liver. (nic/c1/als)

Siap Membangun Museum, Selamatkan Cagar Budaya n GEDUNG... Sambungan dari Hal 32

Ke depan, pemkab berencana men dirikan museum untuk melindungi situs dan barangbarang peninggalan sejarah di Kota Santri. “Untuk yang ini tinggal me-

nunggu waktu yang tepat. Kita akan bersama-sama me reali sasikannya, mulai tempat pe nentuan museum hingga barang-barang yang akan diisikan,” imbuh Syaifullah. Ditambahkan, pembangunan pasar tradisional modern mulai dilakukan awal 2013 ini.

Langkah pertama adalah sosialisasi oleh pemkab kepada DPRD, FPCB, tokoh masyarakat di Kecamatan Asembagus, dan pihak-pihak terkait lain. “Intinya, agar pengembangan second city yang sudah direncanakan ini berjalan lancar,” ujarnya. (pri/c1/als)


32

Rabu 2 Januari 2013

Gedung Kawedanan Segera Dibongkar Akan Dibangun Pasar Modern SITUBONDO - Polemik terkait rencana pembangunan pasar tradisional modern di eks Kawedanan Sumberwaru di Kecamatan Asembagus mulai ada titik temu. Pemkab Situbondo optimistis pembangunan proyek senilai Rp 19 M itu di tahun 2013 ini akan lancar. Titik temu itu tercapai setelah ada pertemuan Forum Penyelamat Cagar Budaya (FPCB) dengan Bupati Dadang Wigiarto di pendapa kabupaten belum lama ini. “Alhamdulillah sudah ada persamaan persepsi antara pemkab dan FPCB,” ujar Kepala Bappekab (Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten) Situbondo, Syaifullah, kepada Jawa Pos Radar Ba-

DOK.RaBa

Syaifullah

nyuwangi kemarin (1/1). Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, FPCB siap mengawal pelaksanaan dan pembongkaran hingga pembangunan kembali gedung eks Kawedanan Asembagus. “Maksud dibangun lagi itu, nanti di taman kota Kecamatan Asembagus akan ada bangunan semacam joglo yang bentuknya

mirip bangunan eks Kawedanan Asembagus. Kayu-kayunya juga kita ambilkan dari sana. Ini juga atas saran temanteman FPCB,” papar Syaiful. Langkah tersebut, kata dia, sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa sejarah yang pernah terjadi di eks Kawedanan Asembagus. Termasuk, nama pasar pun nanti akan disesuaikan, misalnya diberi nama Pasar Damar Wulan, Asembagus. Sebab, pernah ditempati Kompi Damar Wulan. “Juga ada keinginan teman-teman FPCB agar Jalan Seruni di Desa Perante diganti menjadi Jalan Ismail Bakrie,” terangnya. Menurut mantan kabag ekonomi tersebut, dalam pertemuan tersebut juga sudah dibicarakan tentang langkah pemkab ke depan dalam dunia cagar budaya n Baca Gedung...Hal 31

Polisi Sita Puluhan Botol Miras SITUBONDO - Satuan Reskoba (Satreskoba) Polres Situbondo berhasil mengamankan puluhan botol minuman keras (miras) di toko milik Buami, 45, warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Senin (31/12). Dalam razia yang dilakukan secara mendadak itu, polisi menemukan puluhan botol miras tidak berizin diperjualbelikan Buami. Saat razia dilakukan sekitar pukul 10.15, awalnya penjual miras

berkelit dan tidak mengakui bahwa dirinya menjual miras. Namun, sang pemilik toko tidak bisa berbuat apa-apa setelah polisi menemukan puluhan botol miras di dalam tokonya. “Razia miras itu kami lakukan setelah ada masyarakat yang memberikan informasi kepada polisi. Sehingga, kami langsung melakukan razia di sejumlah toko,” ujar Kasatreskoba AKP Priyo Purwandito. Ditambahkan, saat razia dila-

kukan, pemilik toko diketahui memperjualbelikan miras tanpa izin. “Sehingga petugas langsung mengamankan puluhan botol miras sebagai barang bukti,” imbuh AKP Purwandito. Data yang berhasil dikumpulkan, puluhan botol miras itu meliputi dua botol kecil Anggur Kolesom, dua botol besar Anggur Kolesom, dua botol anggur merah Alchiko, dan sepuluh botol anggur merah Cap Orang Tua. (rri/c1/als)

Bang Hasyim Mebel Buka Cabang di Situbondo Ditandai dengan Pengajian Akbar dan Salawat Nariyah

FOTO-FOTO: YUSROH/RaBa

DOA BERSAMA: Bupati Dadang (tiga dari kiri) didampingi Habib Hasyim Al Haddar saat pengajian akbar dan pembacaan salawat Nariyah di Lapangan Kapongan.

KELUARGA BESAR: Para Habaib dan masyayikh turut hadir dan berdoa dalam pengajian dan pembacaan salawat Nariyah.

MEGAH: Toko Bang Hasyim Supermarket mebel Kapongan memberikan harga spesial dengan jaminan kualitas.

SITUBONDO - Mebel Bang Hasyim melebarkan sayapnya. Setelah melakukan grand opening swalayan and fashion grosir enam bulan lalu di Genteng, Banyuwangi, kini mebel Bang Hasyim membuka cabangnya di Kapongan, Situbondo. Pembukaan sekaligus peresmian cabang baru itu dilakukan Senin malam (31/12), bertepatan dengan malam pergantian tahun. Pembukaan cabang baru itu ditandai pengajian akbar dan pembacaan salawat Nariyah oleh KHR. Kholil As’ad di Lapangan Kapongan, Situbondo. Tampak hadir Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto, para habaib, para kyai, serta ribuan jamaah yang memadati pengajian serta pembacaan salawat Nariyah yang dipimpin oleh putra KHR As’ad Syamsul Arifin itu. Habib Hasyim bin Alwi bin Ali AlHaddar, selaku penyelenggara, menyatakan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan pengajian akbar dan pembacaan salawat Nariyah ini. Dikatakan, pelaksana kegiatan ini adalah MWC NU Kapongan. Oleh karena itu, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada MWC NU Kapongan yang telah berhasil dengan sukses menggelar acara pengajian tersebut. “Saya menyampaikan terima kasih kepada MWC NU Kapongan yang telah berhasil menggelar pengajian akbar ini, serta kepada seluruh masyarakat Situbondo,” ungkap Habib Hasyim. Dalam pembukaan toko Bang Hasyim Supermarket mebel di Kapongan ini, Habib Hasyim memberikan harga khusus saat moment grand opening kemarin. Program bazar mebel yang hanya berlaku tanggal (31/12) yang dimulai pukul 07.00 hingga 17.00 itu langsung diserbu oleh pengunjung. Harga pabrik yang ditawarkan Habib Hasyim ternyata disambut antusias oleh masyarakat Situbondo. Segala jenis mebeler ada di tempat ini. Mulai dari meja-kursi,

Slogan kami adalah harga murah berkualitas. Kalau ada harga yang lebih murah, jaminan selisih harga uang kembali. Habib Hasyim bin Al-Haddar

tempat tidur, meja makan, bufet, almari, meja rias, dan lain-lain. Desainnya yang eksklusif, namun dijamin tetap murah. Habib Hasyim berani menjamin, kualitas mebeler yang dijual murah itu tetap terjaga. “Bang Hasyim Supermarket mebel ini memang memberikan harga khusus selama pembukaan. Untuk berikutnya, kami akan memberikan harga yang cukup terjangkau. Slogan kami adalah harga murah berkualitas. Kalau ada harga yang lebih murah, jaminan selisih harga uang kembali,” kata pengusaha muda itu. Selain menyediakan mebel, toko Bang Hasyim Supermarket mebel ini

juga menjual barang elektronik dan laptop, penukaran mata uang valuta asing, pemberangkatan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke beberapa negara tujuan. Atau, jika Anda ingin umroh dan haji bisa melalui toko Bang Hasyim Supermarket mebel ini. “Insyaallah kami akan bantu dengan tenaga yang sangat profesional,” pungkasnya. (adv/als)

CERAMAH: KHR. Kholil As’ad memberikan wejangan kepada ribuan jamaah yang memadati lapangan Kapongan.

EMPUK: Seorang pengunjung Toko Bang Hasyim mencoba springbad yang ditawarkan dengan harga spesial.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.