Radar Banyuwangi | 2 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 2 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Teori Perlu, Kenalkan Dunia Nyata sangat Perlu INI cerita seorang teman. Cerita tentang kekaguman. Lokasi ceritanya di Australia. Tepatnya di bandar udara (bandara) Kingsford Smith. Bandara itu populer juga sebutan Bandara Sydney. Rasa kagum tersebut memancar dari sosok seorang anak. Umurnya baru belasan tahun. Tapi belum melebihi usia anak SD. Meski

Shubuh Dzuhur Ashar

04:16

11:43

14:51

Maghrib

Isya

17:51

19:01

MAN

begitu, soal nyali anak itu jangan ditanya. ”Saya kagum. Saya kagum,” kata teman itu. ”Kagum sama siapa?” tanya saya. ”Sama anak itu.” ”Kan sudah biasa seorang anak di bandara bersama orang tuanya,” kejar saya. ”Dia sendiri. Seorang diri”.

”Kok tahu?” ”Saya perhatikan dia sejak check in sampai bording di Changi Airport, Singapura. Sampai naik pesawat. Terus ambil tasnya di tempat bagasi. Semua dia urus sendiri. Seorang diri.” Si teman terus menyatakan kekagumannya. Tentu saja kepalanya sambil geleng-geleng.

NAHNU Oleh SAMSUDIN ADLAWI 4

Seperti orang yang sedang wiridan: hebat, hebat, hebat. Seolah dia sedang shock berat. ”Kok beraninya anak itu,” tegasnya mengakhiri wiridnya. Cerita yang cukup menarik. Mengharu biru. Dan, mestinya, menginspirasi. Tapi, saya bilang ke teman tadi: maaf, perasaan saya kok biasa-biasa saja ya ■ Baca Teori...Hal 35

Bisa Ganggu Jadwal Pelayaran Terkait Larangan Kru Truk Naik Kapal LCT KALIPURO – Maklumat Pelayaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) yang melarang segala jenis jeenis penumpang,

BENCANA ALAM

termasuk sopir atau kernet, naik kapal Landing Craft Tank (LCT) dikhawatirkan bakal menggangu jadwal pelayaran di Pelabuhan LCM Ketapang ■ Baca Bisa...Hal 35

Renovasi Rumah Korban Lesus BANYUWANGI – Angin kencang yang melanda Banyuwangi pada hari Sabtu (21/2) lalu membuat dua rumah yang ada di Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi hancur karena tertimpa pohon. Pagi kemarin (1/3) dua rumah yang ada di dekat kawasan lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tersebut sudah mulai direnovasi. Pihak LDII yang dibantu Senkom Mitra Polri, Babinsa, Babinkamtibmas, pihak Kelurahan Karangrejo, dan pihak Kecamatan Banyuwangi serta warga sekitar bahu-membahu merenovasi ulang rumah milik Mistop dan Iriana tersebut. Sejak pukul 07.00, ratusan warga yang tergabung memulai merenovasi rumah yang tertimpa musibah tersebut ■ Baca Renovasi...Hal 35

Bergaya Androgini

Penuh Warna JAKARTA - Masyarakat Banyuwangi patut berbangga. Batik khas Bumi Blambangan ini kini mampu menancapkan “taring” di ajang peragaan busana papan atas tanah air, yakni Indonesia Fashion Week (IFW) 2015. Sejumlah model ternama, salah satunya Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri tampil di atas cat walk mengenakan busana batik khas kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini ■ Baca Bergaya...Hal 35

FOT O-F

OTO

2015

: HU

MA

SP

EM

KA

BF

OR

RA

BA

PENUH WARNA: Model-model ternama memeragakan busana batik khas Banyuwangi karya desainer Priscilla Saputro di di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta Convention Center (JCC) Sabtu lalu (28/2). Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri (kanan) ikut mengenakan batik khas Banyuwangi.

Menpar Arief Yahya Luncurkan B-Fest 2015

HUMAS PEMKAB FOR RABA

TABUH GONG: Menteri Pariwisata Arif Yahya didampingi Bupati Anas dan jajaran Forpimda meluncurkan B-Fest 2015 di kantor Kemenpar Jakarta, Sabtu malam lalu (28/2).

KUCUR

NGOPAI

lan wisata Banyuwangi. “Kita semua berharap B-Fest 2015 bisa berjalan lebih sukses dan mampu menjadi pendorong ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata,” ujar Mepar Arief Yahya. Kunci untuk meningkatkan kinerja pariwisata setidaknya ada tiga, yaitu atraksi, amenitas (infrastruktur penunjang), dan aksesibilitas. Arief mengapresiasi Banyuwangi yang terus mengembangkan tiga aspek kunci pendorong pariwisata tersebut ■ Baca Menpar...Hal 35

Mengunjungi Lokasi Wisata Alam Barong Angklung Paglak di Desa Kemiren

Pulang Jumat Kembali Ahad

Lokasinya Terkesan Kumuh, Turis Asing Malah Senang Sejak kedatangan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake bulan November 2014 lalu, lokasi pergelaran barong dengan angklung paglak di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah makin ramai dikunjungi wisatawan asing. Mengapa suasana di tempat tersebut menarik banyak orang?

BERDINAS di Banyuwangi membuat Project Manajer Pilot School Banyuwangi, R. Frans Aryo Bandoro Hadi, jauh dari keluarga di Jakarta ■

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Baca Pulang... Hal 35

http://www.radarbanyuwangi.co.id

SEMENTARA itu, ajang Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015 siap “mencuri” perhatian wisatawan nasional dan mancanegara. Setelah dibuka dengan kegiatan sosial bertajuk k Gerakan Toilet Bersih Jeding Rijig dan Festival Bedah Rumah, Menteri Pariwisata (Menpar) Arif Yahya meluncurkan B-Fest 2015 secara resmi di Jakarta Sabtu lalu (28/2). Peluncuran ajang wisata tahunan yang digelar sejak 2012 itu berlangsung meriah dengan penampilan para penari dan paparan tentang keunggu-

FREDY RIZKI, Glagah UMUMNYA pergelaran barong dan angklung diselenggarakan di atas panggung dan tempat yang lapang

FREDY RIZKI/RABA

KERAP DIKUNJUNGI TURIS: Tampilan tari gandrung menghibur penonton di padepokan milik Sucipto Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

sehingga bisa dilihat banyak orang. Tetapi pergelaran barong dan angklung yang ada di RT 01/RW 03 Desa Kemiren ini lokasinya berbeda. Tempatnya ada di bawah pepohonan buah dan tepat berada di tepi sawah. Yang menarik lagi, tidak ada panggung yang didirikan untuk membatasi jarak antara pengunjung dan barong yang sedang menari mengikuti musik. Jadi para pengunjung yang datang bisa menyaksikan dari jarak yang sangat dekat dengan barong maupun gandrung. Mereka duduk di bangku-bangku dari bambu yang dirancang sedemikian rupa mengelilingi lokasi barong beraksi. Yang berbeda hanya musik gamelan yang ada di atas paglak. Di sana para penabuh gamelan, angklung dan kendang yang duduk mengiringi musik ■

Maklumat Dirjen Hubla bisa menganggu jadwal pelayaran Dan bisa mengusik ”preman-preman” pelabuhan! Warga gotong royong perbaiki rumah korban lesus Mending begitu daripada kelamaan nunggu bantuan pemerintah!

Baca Lokasinya...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

POLITIK & PEMERINTAHAN

26

CERMIN DIRI

Menyoal Larangan Naik LCT

D

IRJEN Perhubungan Laut (Hubla) mengeluarkan maklumat yang cukup mengejutkan di kalangan pelabuhan. Isi maklumat Pelayaran (Mapel) nomor 16/I/DN-15 tertanggal 23 Januari 2015 itu menegaskan larangan kapal Landing Craft Tank (LCT) mengangkut penumpang. Sampai hari ini masih banyak kapal-kapal jenis LCT yang mengangkut penumpang, termasuk sopir dan kernet. Setelah dilarang naik LCT, kru truk (sopir dan kernet) diharuskan naik kapal motor penumpang (KMP). Tentu saja, maklumat yang akan diterapkan Selasa besok (3/3) bakal memicu kontroversial. Yang pasti, sejak awal para awak truk yang sudah terbiasa naik LCT merasa keberatan. Selain cukup ribet, maklumat itu juga terkesan dipaksakan. Bayangkan saja, usai menaikkan armadanya, kru trk harus turun dari LCT lalu pindah ke KMP. Di sinilah ribetnya aturan itu. Bila maklumat ini diterapkan bakal memunculkan kekacauan di pelabuhan. Jadwal penyeberangan bakal ruwet karena harus saling menunggu antara keberangkatan KMP dan LCT. Bukan hanya kalangan sopir yang merasa keberatan dengan maklumat tersebut. Ship Traffic Control Pelabuhan LCM Ketapang juga pesimistis degan penerapan maklumat tersebut. Jika benar instruksi dari Dirjen Hubla tersebut dilaksanakan, maka jadwal pelayaran di Pelabuhan LCM Ketapang tidak teratur. Keberangkatan kapal akan mengalami keterlambatan karena sopir dan kendaraannya naik kapal sendiri-sendiri. Yang terjadi adalah saling menunggu. Bukan hanya Ship Traffic Control Pelabuhan LCM Ketapang yang merasa pesimistis. Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi juga aturan tersebut bisa berjalan mulus. Gapasdap berharap Dirjen Hubla meninjau langsung kondisi Pelabuhan LCM Ketapang jika benar-benar menerapkan maklumat tersebut. Apa yang dikeluhkan Gapasdap itu ada benarnya. Sebab, untuk saat ini kondisi pelabuhan (sarana dan fasilitas) tidak mendukung. Apalagi jumlah kapal jenis LCT di Pelabuhan LCM Ketapang lebih banyak banyak dibandingkan kapal motor penumpang (KMP). Selagi aturan tersebut membawa manfaat bagi kelancaran arus penyeberangan sah-sah saja diterapkan. Sebaliknya, apabila malah memicu kekacauan dan gejolak sebaiknya memang perlu ditinjau ulang. Kru truk bisa saja bergolak menyikapi aturan itu. Selain tidak efesian, aturan itu dianggap merugikan awak truk. Kita tunggu saja apakah penerapan maklumat Dirjen Hubla akan membawa sisi positif bagi pemerintah atau sebaliknya malah memunculkan masalah baru. (*)

Jawa Pos Senin 2 Maret 2015

Bangun Trotoar untuk Disabilitas BANYUWANGI – Setelah deklarasi Banyuwangi sebagai kabupaten inklusif pada bulan Agustus lalu, keberadaan anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak lagi dipisahkan. Setiap sekolah diharuskan menerima ABK selama mereka bisa menyesuaikan dengan sistem pendidikan yang ada. Selain pendidikan, pemerintah juga berjanji untuk menyediakan layanan yang mudah dijangkau oleh ABK. Salah satunya adalah fasilitas umum yang menunjang aktivitas dari para para penyandang disabilitas ini. Mulai dari toilet, trotoar serta peralatan yang digunakan dalam pendidikan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Agus Siswanto sebelum deklarasi kabupaten inklusi tahun lalu juga mengatakan jika pemkab bersama SKPD terkait seperti Dishub, Dinas PU, DKP dan Dinas Pendidikan akan membuat Banyuwangi menjadi wilayah yang bersahabat dengan para penyandang disabilitas. Sehingga setiap fasilitas umum nantinya dapat diakses dengan mudah oleh para penyandang disabilitas tanpa terganggu. Namun hingga saat ini beberapa fasilitas umum terutama trotoar terlihat belum mengalami perubahan. Padahal fasilitas tersebut tidak hanya digunakan oleh masyarakat biasa, tetapi juga penyandang disabilitas. Akibatnya, lokasi yang dapat dijangkau oleh para penyandang disabilitas menjadi terbatas karena fasilitas yang ada belum bersahabat dengan kondisi mereka. Khusus masalah trotoar, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Arief Setiawan mengatakan, jika fasilitas terse-

tuna netra dan pengguna kursi roda. “Pada bulan Maret ini mulai jalan proyek trotoarnya, aksesnya untuk trotoar di semua wilayah yang ada di Banyuwangi, supaya semuanya nanti bisa merasakan manfaatnya,” kata Arief kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Meski berjanji akan segera dibangun, tetapi Arief belum menjelaskan secara detail proyek tersebut akan dimulai darimana. Yang jelas kata dia, pembangunan trotoar ini tidak hanya dilakukan di wilayah tertentu, namun secara keseluruhan. Sementara itu, Wahyono, 22, salah satu penyandang tuna netra mengaku senang dengan akan dilanjutkannya program pemerintah terkait program kabupaten inklusif. Se telah kebutuhan FREDY RIZKI/RaBa SALING BANTU: Penyandang tuna netra saling membantu saat melewati trotoar di sekitar Jalan se kolah terpenuhi, ke butuhan kepada HOS Cokroaminoto Banyuwangi, kemarin. tempat umum akan but akan segera dibangun sesuai dengan nantinya bisa disesuaikan dengan melengkapi semuanya. “Ya kita senang, tetapi kalau bisa ya kesiapan Banyuwangi sebagai kabupaten kondisi penyandang disabilitas. Seperti inklusif. Pembangunan tersebut ren- pemberian ubin yang memiliki kara- segera dijalankan, selama ini kita berusacananya akan membongkar bentuk kter timbul serta turunan yang landai ha sendiri untuk bisa berjalan di trotoar,” dari trotoar yang sudah ada, supaya supaya dapat digunakan penyandang kata Wahyono. (fre/aif)

PENDIDIKAN

SMK Sritanjung Cetak Lulusan Berkompeten Gelar Uji Kompetensi Keahlian BANYUWANGI-Sebanyak 96 siswa dari tiga kompetensi yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sritanjung, Banyuwangi telah menyelesaikan proses Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang berlangsung selama hampir dua pekan. Berbagai keahlian yang dipelajari selama menempuh pendidikan di SMK Sritanjung diujikan sesuai bidang keahlian masing-masing siswa. Pelaksanaan ujian yang merupakan rangkaian dari Ujian Nasional tahun 2015 tersebut digelar dalam tiga tahapan pelaksanaan, yaitu diawali oleh UKK kompetensi keahlian Jasa Boga pada tanggal 16 sampai 26 Februari 2015. Kemudian dilanjutkan oleh Busana Butik selama tiga hari, mulai tanggal 23 sampai 27 Februari 2015. Sedangkan kompetensi keahlian Tata Kecantikan Rambut diselenggarakan selama empat hari, sejak tanggal 25 sampai 28 Februari 2015. Kepala SMK Sritanjung Banyuwangi, Sri Suryaningsih, SPd menjelaskan bahwa pelaksanaan UKK merupakan bentuk evaluasi praktek hasil belajar siswa selama hampir tiga tahun. Praktek siswa tersebut dinilai oleh juri yang berkompeten dan terakreditasi. “UKK merupakan salah satu komponen dari ujian nasional yang harus diikuti oleh seluruh siswa kelas XII, yang berupa uji praktek. Seperti jasa boga berupa produksi produk masakan, membuat busana kerja untuk siswa busana butik, serta uji pemangkasan, pewarnaan, dan sanggul untuk kompetensi tata kecantikan rambut yang dinilai langsung oleh DuDi yang berkompeten serta bersertifikat profesi,” jelasnya. Dalam proses pelaksanaan UKK tesebut, lanjut Sri, seluruh peserta diwajibkan melalui seluruh tahapan. Diawali penyusunan proposal yang merupakan gambaran perencanaan hingga perhitungan biaya produksi. Penilaian pada masing-masing kompetensi meliputi persiapan, proses dan penyajian untuk Jasa Boga. Kemudian proses pembuatan pola, memotong bahan, proses pembuatan hinga penilaian pada hasil akhir baju kerja untuk kompetensi Busana Butik. “Sedangkan komponen penilaian kompetensi keahlian Tata Kecantikan Rambut berupa pemangkasan, pewarnaan, dan penataan sanggul,” paparnya. Saat pelaksanaan UKK berlangsung, sekolah kejuruan yang merupakan salah satu unit yang berada di bawah naungan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi tersebut juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari lembaga terkait. Seperti dari pengurus Perpenas, Dinas Pendidikan Banyuwangi, Pengawas SMK, dan Sub Rayon 02. “Kehadiran beberapa

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

perwakilan lembaga terkait itu sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil kreativitas siswa, khususnya pada produk masakan siswa kompetensi keahlian Jasa Boga,” tutur Sri. Menurut salah satu penilai pada bidang Tata Kecantikan Rambut, Silvia Vincentia Olivia Lili, kemampuan dan hasil karya tahun ini dinilai lebih baik daripada tahun sebelumnya. Dilihat dari kreativitas dan hasilnya, cetus dia, karya anak-anak tahun ini masih lebih baik daripada tahun sebelumnya. “Saya berpesan, walaupun nanti sudah lulus, anak-anak tetap untuk mengasah ketrampilan dan wawasan untuk mengetahui trend terbaru. Seperti melalui seminar maupun googling di internet,” saran perempuan yang akrab disapa Silvi itu. SMK Sritanjung merupakan salah satu sekolah kejuruan yang memiliki empat kompetensi keahlian. Adalah kompetensi keahlian Busana Butik, Tata Kecantikan Rambut, Jasa boga, dan kompetensi keahlian Akuntansi. Sekolah tersebut menjalin kerjasama dengan stakeholder yang berkompeten. Beberapa penguji yang bersertifikat juga digandeng, seperti Hj. Dyah Iskanti, bidang Jasa Boga; Suciati, bidang Busana Butik; dan Silvia Vincentia Olivia Lili, bidang Kecantikan. Bahkan selama dua tahun ini, SMK Sritanjung kerjasama dengan DuDi yang berada di Malaysia. Kerjasama khusus dengan DuDi itu dalam bentuk program on the job training. Jadi, siswa SMK Sritanjung bisa mengikuti praktek kerja di luar negeri, yakni Malaysia. (adv)

FOTO-FOTO SMK SRITANJUNG FOR JP-RABA

MENJAHIT: Siswa kompetensi keahlian Busana Butik sedang membuat busana kerja dalam Uji Kompetensi Keahlian di SMK Sritanjung. MERIAS RAMBUT: Siswa kompetensi keahlian Tata Kecantikan Rambut sedang praktek merias rambut dalam Uji Kompetensi Keahlian di SMK Sritanjung.

SIAPKAN MENU: Siswa kompetensi keahlian Jasa Boga menyajikan hidangan dalam Uji Kompetensi Keahlian di SMK Sritanjung.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 2 MARET

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Sambut Positif Pasar Dikolola 1 SKPD Stop dreaming and start doing.” Musdalifa Ifaliyani

SITUBONDO – Rencana pengelolaan pasar Mimbaan Baru hanya oleh satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diapresiasi sejumlah kalangan. Seperti yang disampaikan pengurus Karang Taruna Kabupaten Situbondo. Mereka menilai, pengembalian satu pengelola pasar tersebut langkah yang tepat. ”Berarti telah mengembalikan fungsi pasar,” ujar Arif Sumarsono, ketua Karang Ta-

runa Kabupaten Situbondo Dia mengatakan, hal tersebut memang sudah seharusnya dilakukan. ”Kalau sampai dua nahkoda dalam satu pasar? Saya kira pasar tidak akan maju,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Dengan begitu, agar pasar lebih maju, dirinya meminta ada perhatian khusus dari Bupati Situbondo, selaku pucuk pimpinan tertinggi di daerah. ”Bila perlu, diatur melalui perbup (Peraturan

Bupati),” terangnya. Dia mengaku, akibat dari polemik yang terjadi belum lama ini, secara tidak langsung telah mengganggu kinerja di pasar. Kondisi pasar menjadi tidak kondusif. Hal yang sama juga disampaikan ketua Paguyuban Pasar Panarukan, Hasan Haji. Dia juga berharap Bupati memberikan porsi perhatian yang lebih terhadap pasar n Baca Sambut...Hal 28

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERBENAH: Salah satu sudut pemandangan di Pasar Mimbaan Baru.

Tolak Festival Huang Ying Ni Perayaan Imlek Besar-besaran Kali Pertama Di Kota Santri

EDY SUPRIYONO/RABA

MENOLAK: H Muhammad (tengah) membawa lampion dan rambu tanda larangan sebagai simbol ketidaksetujuan terhadap pelaksanaan Festival Huang Ying Ni.

SITUBONDO – Pelaksanaan Festival Huang Ying Ni dalam rangka Perayaan Imlek di Kabupaten Situbondo pada 07 Maret mandatang mendapat penolakan. Pasalnya, acara yang akan dipusatkan di Alunalun Kota Santri ini dianggap bertentangan dengan slogan Bumi Selawat. Bukan hanya itu, perayaan Imlek juga dinilai sudah lewat dari waktunya. Sehingga, sudah tidak sepatutnya untuk dibesar-besarkan. “Tempat acara ini juga akan dilaksanakan di Alun-alun yang dekat dengan Masjid jamik n Baca Tolak...Hal 28

Rumah Nelayan Roboh Diterjang Angin IKEN WAHASIRA

BANYUPUTIH – Hujan disertai angin kencang terjadi di wilayah timur Kabupaten Situbondo, pagi kemarin (1/3). Sebuah rumah warga roboh seketika. Rumah tersebut adalah milik pasangan suami istri (pasutri) Jumadi dan Suli-

Suka Foto Selfie IKEN Wahasira sangat suka berpose di depan kamera. Sebab itulah, tidak lengkap rasanya jika hari-harinya dilewati tanpa kamera. Single parent yang lahir pada tanggal 02 Februari 1992 ini mengaku sejak kecil senang selfie n Baca Suka...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

ROBOH: Kondisi rumah Jumadi di Banyuputih, usai dihantam hujan dan angin kemarin (1/3).

ha, warga Dusun Mimbo RT 3 RW 2, Desa Sumber Anyar, Kecamatan Banyuputih. Beruntung, tragedi yang membuat rumah korban rusak total tersebut tidak sampai memakan korban jiwa. Sebab, Jumadi dan Suliha sedang bekerja, sedangkan dua anaknya yang masih sekolah sedang bermain bersama temantemannya di luar rumah. Data yang diperoleh wartawan

Koran ini menyebutkan, hujan disertai angin kencang terjadi sejak pukul 09.00 pagi. Sekitar satu jam kemudian, puncak kerasnya hembusan angin terjadi. Rumah semi permanen milik keluarga Jumadi tak kuat menahan terjangan angin tersebut hingga roboh. “Keterangan dari keluarga, saat kejadian semua penghuni rumah ada di luar n Baca Rumah...Hal 28

Istri Raden Sahud Hamil Tujuh Bulan 6 Korban KM Harmonis Masih Misterius

Sawi (25)

Junaidi (35)

BESUKI – Tragedi tenggelamnya kapal motor (KM) Harmonis masih menyisakan duka mendalam, khususnya bagi enam keluarga nelayan yang hilang. Salah satunya adalah Maryam, 23.

R. Sahud (30)

Nur (33)

Dia merupakan istri Raden Sahud, 30, salah satu korban tenggelamnya kapal Harmonis yang hingga kini nasibnya masih misterius n Baca Istri...Hal 28

Asmad (30)

P. Tatik (30)

SEDIH: Maryam, istri Raden Sahud korban kapal Harmoni yang belum ditemukan berharap ada kejelasan nasib suaminya. FOTO-FOTO: NUR HARIRI/JPRS

HABIBUL ADNAN/JPRS

APA POLE

Kisah Wasil, Korban Selamat Tenggelamnya KM Harmonis

Meski Haus, Namun Bertahan Tidak Minum Air Laut

NUR HARIRI/JPRS

MUSIBAH: Salah seorang warga melihat mobil sedan yang sempat terbakar di bagian mesin, di jalan PB Sudirman Situbondo.

Sedan Tiba-tiba Terbakar SITUBONDO – Mobil sedan Daihatsu Charade Nopol AG 1671 AA, tiba-tiba saja terbakar saat melaju di jalan Raya PB Sudirman Situbondo. Mobil yang dikemudikan Sudar, 35, warga Kecamatan Kota Situbondo itu diduga terbakar karena mengalami korsleting di bagian mesin n Baca Sedan...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Wasil bersyukur karena dirinya masih diberi kesempatan hidup. Setelah sempat terombang-ambing di lautan selama dua malam, dia akhirnya ditemukan nelayan. Inilah kisahnya. NUR HARIRI, Besuki MINGGU sore saat senja mulai menyapa, kapal motor (KM) Harmoni berangkat dari Pelabuhan Besuki menuju lautan luas di perairan Probolinggo untuk menjaring ikan. Selama perjalanan ke tengah laut, 17 nelayan asal Besuki dan Banyuglugur yang ada di

RENDRA KURNIA/JPRS

SEHAT: Wasil menjalani perawatan medis di RSU Besuki setelah berhasil dievakuasi, beberapa waktu lalu.

dalamanya tidak menyia-nyikan waktu. Mereka menyempatkan memancing ikan untuk menambah hasil tangkapan ikan. Mereka sampai sekitar pukul 23.00, Senin (23/2) malam di laut utara Kecamatan Paiton, Probolinggo. Pancing yang mereka turunkan kemudian diangkat demi menyiapkan jaring-jaring ikan yang akan ditebar. Namun, belum sempat jaring ditebar datanglah badai. Angin berhembus kencang dan hujan semakin lebat. Gelombang laut yang pada saat berangkat masih tenang, berubah menjadi gundukan seperti bukit tinggi. gelombang besar kemudian menghantam kapal Harmoni dari arah belakang.

Insiden ini membuat 17 ABK serentak melepas genggaman jaring ikan. Mereka berusaha menguras air laut yang masuk dan memenuhi lambung kapal. Saat itu, Wasil alias Budiyanto, 40, salah seorang selayan yang ditemukan terakhir dengan selamat, berusaha menghidupkan mesin penyedot air. Wasil yang dibantu oleh beberapa ABK kapal Harmoni mulai panik karena mesin tidak cepat hidup. Usahanya menghidupkan mesin kemudian berhasil. Namun sia-sia, saat air laut di lambung kapal mulai disedot, gelombang besar kembali menghantam kapal. Ombak besar kali kedua itu tak membuat kapal mulai tenggelam n Baca Meski...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Beli Hand Phone Online, Rp 2 Juta Raib 28

Jawa Pos

SITUBONDO – Hati-hati jika membeli barang secara online. Bisa saja toko online yang menjual berbagai barang tersebut merupakan modus penipuan. Seperti yang dialami Yulis Welas Fatmasari, asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Perempuan 30 tahun tersebut

kehilangan uangnya sebesar Rp 2 juta, setelah membeli sebuah Handphone (HP) di sebuah toko online. Pada mulanya, korban membuka sebuah internet dan mengetahui ada jual belu Hp secara online. Di depan computer tersebut, korban melihat ada penjualan

HP yang disediakan toko online milik terlapor Erafone Central Park. Dalam internet tersebut, toko itu beralamat di Jakarta Barat atas nama Asis Susanto. Setelah melakukan komunikasi singkat, korban diarahkan untuk mentransfer uang sesuai dengan harga Hp Himex An-

Santoso. Transaksipun kemudian dilakukan oleh korban dengan mengirim uang sebesar Rp 2 juta. Uang pembelian Hp secara online ini ditransfer ke kesebuah nomor rekening yang ternyata bukan atas nama Asis Susanto. Akan tetapi nomor rekening yang dituju itu bernama Fanny.

droid yang diminatinya. Karenma mendapat arahan harus mnentransfer uang, pada Kamis 19 Pebriari 2015 lalu akhirnya korban mendatangi mesin ATM BRI Cabang Situbondo. Dari mesin ATM yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Situbondo korban menghubungi Asis

Minta Acara tak Terlaksana n TOLAK... Sambungan dari Hal 27

Jadi ini sudah salah tempat,” terang H Muhammad, salah satu tokoh masyarakat Kota Santri kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Sebab itulah, pria yang juga Direktur Forum Situbondo Bersih (Forsiber) tersebut menolak keras pelaksanaan Festival Huang Ying Ni. Apalagi sepanjang sejarah Situbondo, acara semacam itu tidak pernah ada. “Lah sekarang tiba-tiba mau

digelar besar-besaran dengan mendatangkan tamu-tamu dari luar kota. Ada apa ini? Makanya, sangat wajar jika banyak warga Nahdliyin, termasuk kiai sejumlah pesantren yang mempertanyakan bahkan mengomplin acara tersebut,” ungkap H Muhammad. Dia meminta kepada semua pengurus PCNU Situbondo untuk tidak tinggal diam dengan rencana kegiataan perayaan Imlek. Mereka diminta untuk berindak tegas. “Kalau sampai tidak tegas, maka bisa jadi war-

ga NU sendiri yang nanti akan berindak,” tandasnya. Pria yang berdomisili di Desa Talkandang tersebut menyebutkan, dari data yang dikumpulkan, Festival Huang Ying Ni menghabiskan biaya yang tidak kecil. Dananya, dihimpun dari warga Tionghoa yang ada di Kabupaten Situbondo. “Saya tahu itu karena ada warga Tionghoa yang dikabarkan cukup keberatan dengan adanya permintaan sumbangan untuk kepentingan pelaksanaan perayaan imlek ini. Jek paksa cong,

Sambungan dari Hal 27

Yang membuat terenyuh, Maryam kini sedang hamil tujuh bulan. Dia masih terus berharap-harap cemas bagaimana sang suami kembali dalam keadaam hidup. Maryam bersama bayi yang dikandungnya, tinggal di Dusun Tambeng, Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur. Maryam hampir setiap hari datang ke Posko operasi tim SAR gabungan di Pelabuhan Besuki. “Saya sedang hamil tujuh bulan. Kami sekeluarga tidak tahu dimana dia (Raden Sahud) sekarang,” kata Maryam kepada wartawan. Di balik harapan dan kecemasannya, Maryam tidak mau berandai-andai. Perempuan berambut panjang itu hanya ingin

suaminya kembali. “Apakah dia (Raden Sahud) bisa selamat dari musibah itu? Saya hanya bisa berdoa,” terang Maryam. Dijelaskan, sebelum tragedi tenggelamnya KM Harmoni, suaminya pamit seperti biasa untuk mencari nafkah keluarga. Setelah Maryam mendengar kapal yang ditumpangi suaminya tenggelam, dirinya langsung bergegas mencari informasi hingga mendatangi posko tim SAR. Bahkan, hampir setiap hari Maryam selalu pro aktif menanyakan keberadaan suaminya. “Sebelum berangkat mencari ikan, saya tidak punya firasat atau perasaan khawatir apapun terhadap suami saya. Jadinya saya sangat terkejut begitu mendengar kabar ini,” paparnya. Hingga pencarian di hari ke-

enam Minggu (1/3) kemarin, Maryam dan keluarganya hanya bisa pasrah dan berdoa. “Kami sekeluarga hanya berdoa. Sudah beberapa hari ini kami mengaji bersama dengan harapan semoga suami saya dan korban lain ditemukan. Kami juga berterima kasih atas perhatian dan semua bantuan dari orang-orang,” katanya sambil menangis. Selain Maryam, lima keluarga lainnya juga masih berharap-harap cemas. Lima korban selain Raden Sahud itu adalah Pak Sawi alias Muslim, Junaidi, Nur alias Ridwan, Asmad alias Sumawi, dan Pak Tati alias Sanadin Samam. Sementara itu, perkembangan pencarian enam korban hilang dari kapal Harmoni,s terus dilakukan. Bahkan, tim SAR gabun-

n RUMAH... Sambungan dari Hal 27

malo (malu, jangan dipaksa),” ungkap H Muhammad. Dia berpendapat, dana yang besar itu digunakan untuk kegiatan sosial. Misalnya, diberikan atau disumbangkan kepada warga yang layak untuk diberi bantuan. Saya juga meminta kepada Bupati dan jajarannya di Pemkab Situbondo bagaimana acara ini tidak terlaksana. Kalau terpaksa, jangan sampai ditempatkan di Alun-alun karena berdampingan dengan Masjid Jamik Al Abror,” pungkasnya. (pri/*)

Pak Jumadi saat itu sedang kerja di laut,” kata salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Viktor Singgih, yang turun ke lokasi. Warga sekitar yang mengetahui insiden itu kemudian bergegas menuju rumah korban. Mereka khawatir ada penghuni rumah yang tertimpa bangunan. Untungnya semua penghuni sedang menjalankan aktifitas masing-masing di luar rumah. Warga pun segera mencari Jumadi dan memberitahukannya. Akibat kejadian ini, kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai 25 juta. Dengan dibantu warga, korban kemudian berusaha memilih ba-

gan sudah berhasil mengangkat kapal Harmoni dari kedalaman 55 meter. Kapal tersebut ditarik oleh tujuh perahu selerek milik nelayan, ke perairan laut Besuki. Kapal Harmonis kini berada di jarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. “Kapal sudah diangkat oleh 12 penyelam. Kemudian kapal juga sudah ditarik ke pinggir. Karena air laut surut, jadi posisinya masih seratusan meter dari Pelabuhan Besuki,” kata Zainul Arifin, kepala BPBD Situbondo. Dijelaskan, pencarian terhadap enam korban hilang tetap dilakukan oleh beberapa tim. Hanya saja lokasi pencarian lebih ke arah timur tenggara, mengingat arus laut mengarah ke timur. “Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian secara maksimal,” pungkasnya. (rri/pri)

Sambungan dari Hal 27

Salah seorang ABK kemudian berteriak, meminta seluruh ABK melompat ke lautan. 17 ABK kapal selanjutnya melompat menjauhi kapal. Ombak besar yang terus-menerus datang, langsung menggulung kapal Harmonis ke dasar laut. Setelah kapal tenggelam dan 17 orang sudah melompat, mereka saling memanggil. Tujuannya agar bisa saling berdekatan dan bergandengan tangan. Akan tetapi ombak besar membuat mereka tak mudah melakukan itu. bajkan, makin lama mereka pun terpisahkan. Jarak antara satu nelayan dengan nelayan lain semakin jauh, sampai suara-suara mereka tidak lagi terdengar. “Setelah kami loncat dan kapal sudah tenggelam, semuanya saling memanggil untuk bergandengan. Tetapi kare-

na kondisi ombak sangat besar saya dan teman-teman terpisah. Suara mereka semakin jauh dan tidak terdengar,” kata Wasil, Pria yang ditemukan setelah mengapung selama 36 jam itu menyebutkan, dirinya hanya bisa pasrah kepada Tuhan saat terombang-ambing di tengah laut. Dia berusaha untuk bisa selamat demi orang tua dan istrinya. “Saya berusaha bertahan memegang papan, saya ingat kondisi ekonomi orang tua dan istri saya,” imbuhnya. Hingga hari Selasa (24/2) dirinya masih terus mengapung di lautan. Wasil melihat ada pucuk-pucuk kapal di kejauhan. Namun sayang, dirinya tidak bisa menjangkaunya karena tenaga sudah terkuras. Bahkan, suara teriakannya tidak terdengar dan sudah habis. Wasil juga tidak mengetahui bagaimana keadaan teman-temannya. Padahal hari Selasa

itu tim SAR Gabungan berhasil menyelamatkan sembilan nelayan, yang ditemukan dalam keadaan selamat. Tubuh Wasil terus mengapung hingga Selasa malam. Malam kedua ini dirinya harus berjuang karena badai besar kembali menerjang. “Tidak ada makanan, tapi saya tidak mau minum air laut. Padahal malam kedua itu terjadi badai lagi, gelombangnya besar,” saya tetap saja pegang kayu,” katanya seraya menyebut bahwa tubuhnya sudah sangat kaku. Akibat mempertahankan memegang papan kayu, di malam kedua itu wasil mengalami sejumlah luka di dadanya. Meski begitu wasil tetap sadar dan berusaha memegangi papan kayu erat-erat. “Kalau kayu sampai lepas mungkin saya tidak selamat. Karena tubuh saya sudah tidak bisa gerak,” katanya. Rabu (25/2) pagi, dirinya bisa bersyukur karena telah me-

NUR HARIRI/JPRS

MEMBANTU: Warga membersihkan puing-puing rumah korban setelah tertimpa pohon, kemarin.

rang-barang yang masih bisa dipakai. “Kerugian pastinya masih dihitung, itu perkiraan saja,” imbuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, selama korban masih

belum memiliki rumah, maka terpaksa menumpang di rumah tetangganya. Keluarga Jumadi berharap, dirinya bisa membangun rumah kembali untuk tempat tinggal. (rri/pri)

Masih Tunggu Perintah Dari Dinas n SAMBUT... Sambungan dari Hal 27

Lebih-lebih setelah terjadi gejolak. Hasan juga berharap kepada pemerintah daerah untuk menindaklanjuti keputusan pengembalian kepengurusan pasar hanya oleh satu SKPD. ”Bila perlu ada Perbup. Ini demi kepentingan masyarakat,” terangnya

Suara positif juga datang dari salah satu pedagang di pasar Mimbaan, Jumadi Efendi. ”Kami sangat bahagia. Semoga pasar bisa seperti dulu lagi,” ujar lelaki asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan itu. Sementara itu, koordinator lapangan pasar Mimbaan, Yanto mengatakan, dirinya yakin pasar akan lebih maju lagi. Me-

nurut lelaki yang sudah 27 tahun menjadi pengurus pasar itu, penataan pasar juga akan lebih mudah. Dia mengaku, pasca pengembalian penanganan pasar oleh satu SKPD, segenap pengurus pasar akan mengatur langkah pembenahan. ”Tapi kami masih menunggu perintah dari dinas,” ujarnya. (bib/pri)

Selalu Sempatkan Selfie n SUKA... Sambungan dari Hal 27

”Kalau ada waktu luang, saya pasti manfaatkan untuk selfie,” ujarnya. Dia mengatakan, dengan hobinya itu, sejak kecil dia memiliki cita-cita sebagai foto model.

Menangis Haru Hingga di RSU Besuki n MESKI...

merasa bahwa dirinya tertipu, korban langsung melaporkan toko online Erafone Central Park ke Mapolres Situbondo. Dikonfirmasi, KAsubag Humas Polres Situbondo Ipda Nanang Priambodo menyebut, pihaknya sudah menerima laporan dugaan penipuan korban. (rri)

Kerugian Diperkirakan Rp 25 Juta

KM Harmonis Berhasil Ditarik ke Pantai n ISTRI...

Karena sesuai dengan yang diarahkan Asis, korban mentransfer uangnya dengan harapan agar Hp yang disukainya segera dikirim Sayang, sejak uang dikirim pada 19 Pebruari itu, Hp Himex Android hingga kini tak kunjung datang. Setelah korban

Senin 2 Maret 2015

lewati malam kedua mengapung di tengah dinginnya laut. Wasil memiliki harapan besar untuk bertemu dengan nelayan. “Melihat matahari lagi saya menangis,” ujarnya. Takdir Tuhan masih berpihak kepadanya. Karena ada kapal nelayan yang melintas di dekatnya. Dengan sisa-sisa suara, dirinya berusaha berteriak meminta tolong. Begitu dia merasa bahwa suaranya didengar, wasil berusaha menguatkan diri. Dengan sisa tenaganya dia melambaikan tangannya yang sudah kaku. Usahanya berhasil. Nelayan yang sedang melintas mengetahui posisi dirinya. Wasil kemudian ditolong dan dibawa ke pinggir pantai. Kabar penemuan Wasil membuat ribuan orang tekejut karena dirinya mampu bertahan selama dua malam. Sedang keluarga Wasil menangis haru hingga di RSU Besuki. (pri)

Sayang, apa yang diimpikannya itu tidak tercapai.”Tapi tidak masalah cita-cita tidak terwujud. Yang penting sekarang saya tetap bisa selfie,” imbuh gadis yang lahir di Kota Tape, Bondowoso itu. Bagi Iken, selfie juga bisa menggambarkan suasana hati seseorang. Perasaan yang se-

dang dialami bisa ditunjukkan melalui ekspresi saat berfoto. Dengan alasan itulah, Iken selalu mengabadikan cerita hidunya melalui selfie. ”Apa yang selalu saya alami, saya gambarkan melalui selfie. Dan itu bisa kita lihat setiap saat” pungkasnya. (bib/pri)

Mobil Sempat Melaju Tanpa Sopir n SEDAN... Sambungan dari Hal 27

Beruntung, dalam tragedi ini tidak ada korban jiwa. Sebab, begitu api muncul dan melahap bagian depan mobil, Sudar dan istrinya yang sedang menggendong anak, berhasil melompat dari dalam mobil. Mereka pun selamat tanpa terluka. Data yang diperoleh wartawan Koran ini menyebutkan, terbakarnya mobil Sedan tersebut terjadi pada Jumat (27/2) siang lalu. Sebelum bagian mesin mobil terbakar, mobil melaju dari arah barat dengan kecepatan sedang. Namun, ketika sopir hendak menghentikan kendaraanya untuk membeli buah-buahan,

ternyata muncul percikan api di mesin mobil. Api kemudian membesar dan langsung membakar bagian depan mobil korban. Kobaran api tersebut segera diketahui oleh korban. Sehingga dia dan istrinya langsung melompat ke luar. Mobil tersebut tetap melaju ke arah timur dan berhenti di pinggir jalan, tepatnya timur pertigaan gedung Bhayangkara Situbondo. Sejumlah warga yang berada di lokasi kontan menghampiri mobil tersebut. Mereka membantu memadamkan mobil dengan cara menyiramkan air. Untungnya, kobaran api tidak sampai habis membakar seluruh bagian kendaraan. “Saya dan warga langsung me-

madamkan api yang membakar bagian depan mobil. Katanya, sopir memang mau berhenti beli buah-buahan,” kata pedagang buah yang tidak mau disebutkan namanya. Kasubag Humas Polres Situbondo Ipda Nanang Priabodo membenarkan terjadinya mobil yang terbakar saat melaju tersebut. Menurutnya, api yang membakar mobil diduga dari korsleting pada aki mobil tersebut. “Memang sempat terbakar, untungnya di sekitar banyak warga, sehingga bisa dipadamkan. Tidak ada korban, penumpangnya selamat,” katanya. (rri/pri)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Khalilurahman KHR. Azaim KHR. Kholil As’ad Lora Fadoil Lora malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Ny. Hj. Djuwariyah Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali

Skor

No.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Ongki KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


RADAR BANYUWANGI

DAGING SAPI

0

10.700

104.000

TELUR AYAM RAS

200

100

27.000

18.300

0

0

0

9.100

DAGING AYAM BROILER

KACANG KEDELAI IMPOR

0

10.600

MIGOR CURAH

9.600

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

100 2000

8600

23.400

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

0

GULA PASIR

29 9.000

BAWANG PUTIH

0

BERAS IR 64

EKONOMI BISNIS

Senin 2 Maret 2015

0

Jawa Pos

15.800

12.700

Harga Cabai Rawit Naik Lagi Melonjak Jadi Rp 23 Ribu per Kg

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

CERDAS: Natasya Febrilia (Kanan), menjadi yang terbaik dalam English Olimpiade SMKN 1 Banyuwangi, yang berlangsung kemarin (1/3).

Gelar Olimpiade, Angkat Isu Tourism Banyuwangi BANYUWANGI – Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015 menjadi salah satu materi dalam kegiatan English Olimpiade SMKN 1 Banyuwangi yang berlangsung kemarin (1/3). B-Fest sengaja dipilih sebagai salah satu materi penilaian karena kegiatan ini sangat berhubungan erat dengan dunia pariwisata. “Pariwisata sangat berhubungan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia, “ ujar Polin Febriana, panitia. Dia menambahkan, kegiatan

ini juga untuk menambah wawasan peserta akan pentingnya berbahasa Inggris di suatu wilayah yang kunjungan wisatanya sedang berkembang pesat seperti Banyuwangi. Dalam lomba yang berlangsung di aula sekolah itu, peserta yang berjumlah 316 siswa dari 32 SMP/MTs se Banyuwangi itu harus mengikuti empat tahap penilaian. Pertama, peserta mengikuti tes tulis. Sebanyak 200 soal harus diselesaikan dalam kurun waktu hanya dua jam. Berikutnya hanya diambil

50 peserta untuk tes listening, Setelah itu hanya 20 peserta yang lolos untuk mengikuti tes membuat karangan berbahasa Inggris dan tes speaking. Natasya Febrilia Y, siswi SMPN 1 Banyuwangi berhasil menjadi juara 1. Disusul Hana Fannuely, dari SMPN1 Cluring, sebagai juara 2. Sementara Sinziariesta Ataya, dan Muhammad Nuril, dari SMPN 1 Banyuwangi menduduki peringkat 3 dan 4. Untuk juara 5 diraih Cahaya Anggita Pratiwi, dari SMPN 1 Genteng. (*)

HUNIAN MENJANJIKAN: Siapa pun yang tinggal di kawasan ini akan merasa lebih nyaman, aman dan bahagia.

ISTIMEWA

GKR Bisa Jadi Alternatif Investasi Bernilai Tinggi BANYUWANGI— Penawaran Eksklusif untuk masa depan ada di Perumahan Gedong Kertosari Residence (GKR). Untuk Anda yang sedang mencari hunian, GKR masih menjadi favorit untuk pencarian rumah di wilayah Banyuwangi Kota. Dipilih karena jaraknya yang relatif dekat dengan perkantoran, pertokoan, rumah sakit serta tempat pendidikan.

Hunian baru GKR ini untuk menjawab keinginan masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan type 36\60 dengan menghadirkan paduan konsep perumahan modern tropis, sebagai hunian yang tepat, nyaman dan memiliki daya investasi tinggi. Perumahan GKR memberikan inspirasi kepada calon para pembeli untuk melihat pesat-

nya pembangunan di kawasan Banyuwangi. Perumahan GKR bisa menjadi alternatif untuk investasi bernilai tinggi. Agar tidak kehabisan, kami mengundang Anda untuk kavling tempat dulu. Untuk lebih jelasnya konsumen bisa menghubungi marketing office 0333416623, 082145368344, 085333470353, 081338179472, 081338179472, 085792869115. (*)

BANYUWANGI

SHM PERUM SOBO

Perum Permata Giri

Djl Rumah SHM Perum Sobo Water Spring Hrg 300 Jt Hubungi 08235846668

JL. TUNGGUL AMETUNG Jual Tnh Kav 650 M2 SHM Jl. Tunggul Ametung Bwi Lingk. Aman,Nyaman Cocok U/ Hunian/Inves Hub 082337602251 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Rumah & Tanah anda belum laku?

Hubungi: 0333-412224

Marketing Wsta Wtrboom di Bali Mncri Mrkting P/W Gaji Mulai Rp. 2.000.000/Bln Syrt Mnrik, Pny Motor, Kmnksi Baik+Lncr, Ijazah Min SMA/ Sdrjt Lmrn Dbwa+Lngsng Interview di Jl. Raya Sesetan No.56 Dnpsr-Bali

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

BANYUWANGI - Baru satu bulan harga cabai rawit turun, kini mulai beranjak naik lagi. Kenaikan harga cabai rawit cukup signifikan berkisar antara Rp 6000 hingga Rp 8000, sehingga harga di pasaran naik menjadi Rp 23 ribu dari harga sebelumnya Rp 15 ribu. Kenaikan itu mulai terjadi pada hari Jumat sore. Para pedagang mengaku kaget dan bingung dengan kenaikan harga cabai yang terkesan tiba-tiba itu.” Jumat pagi saya ambil harganya baru Rp 16 ribu. Eh sorenya saya ambil lagi, harganya sudah Rp 23 ribu,” kata salah seorang pedagang, Misnawati. Tidak hanya pedagang yang kaget, konsumen juga mengalami hal yang sama. Karena kenaikan cukup tinggi, pedagang bingung harus menjual

berapa pada konsumen. “Harga kulaknya saja tinggi, mau dijual mahal nanti pelanggannya lari, dijual murah kita yang rugi,” ujar Misnawati. Pedagang lainnya Asmuni menambahkan, kenaikan tiba-tiba ini cukup membingungkan pedagang cabai eceran. “Mestinya dijual dengan harga Rp 25 ribu, tapi konsumen protes. Akhirnya kita jual Rp 23 ribu,” katanya. Selain cabai rawit, cabai hijau kecil, bawang merah dan bawang putih juga ikut naik. Cabai hijau kecil naik menjadi Rp 16 ribu dari sebelumnya Rp 12 ribu, bawang merah naik jadi Rp 20 ribu dari Rp 16 ribu dan bawang putih melonjak menjadi Rp 14 ribu dari sebelumnya Rp 12 ribu. (cin/afi) NAIK MENDADAKLAGI: Salah seorang pedagang Asmuni, menunjukkan cabai rawit di Pasar Banyuwangi Sabtu lalu.

GALIH COKRO/RABA

Pasar Kaget Beroperasi di Jalan Protokol BANYUWANGI – Jalan A. Yani (depan rumah makan Bajak laut), Kelurahan Tukang Kayu, Kecamatan Banyuwangi sudah beberapa bulan ini menjadi tempat pasar kaget. Kegiatan pasar kaget ini mulai buka sejak pukul 04.30 dan tutup pada pukul 06.00 setiap hari. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi pada hari Minggu kemarin (1/3), kegiatan pasar kaget yang memanfaatkan trotoar dan badan jalan di sepanjang 50 meter itu menyediakan bahan pokok. Selain barang kebutuhan pokok, ada juga pedagang buah, perabotan rumah tangga dan beberapa barang lainnya. Cara meletakkan barang dagangannya pun

bermacam-macam, ada yang diletakkan langsung di atas motor, lesehan, bahkan membawa kios mini untuk menampung barang dagangan mereka. Salah satu pedagang Wati menuturkan, pasar kaget ini beroperasi cukup lama, sekitar tahun lalu. “Kita tidak lamalama, pukul 06.30 itu sudah beres semua,” katanya. Walau berjualan di jalan protokol, namun pedagang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan. Konsumen pasar kaget itu sebagian berasal dari warga lingkungan sekitar dan ada beberapa yang berasal dari luar kota Banyuwangi. “Pedagangnya dari daerah sekitar

sini saja, tapi ada juga yang dari daerah selatan, biasanya yang berdagang buah,” ungkap Wati. Ojik, 34, misalnya pria asal Tegaldlimo ini menjual buah naga. Ojik tidak sendiri namun bersama kawannya asal Rogoja mpi ya ng menjual buah rambutan. Untuk buah, pedagang sudah mengemas barang rumah dalam ukuran satu kilogram. Ojik mengaku, berjualan di pasar kaget cukup menguntungkan, karena peminatnya lebih banyak. Dia menyadari kalau aktivitas pasar kaget itu sedikit mengganggu lalu lintas. “Kalau di pasar kaget, kita tidak susah-susah cari pembeli. Mereka datang sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Wati mengatakan, rata-rata harga yang dipatok untuk tiap komoditas lima persen lebih mahal dari pada barang dagangan yang dijual di pasar tradisional. “Wajar kita menjual lebih mahal karena memberikan kemudahan, lebih dekat dari rumah mereka,” ungkap Wati. Pengakuan salah satu pembeli yang bertempat tinggal di belakang TMP Wisma Raga Satria membenarkan kalau harga-harga barang di pasar kaget lebih mahal dari pasar resmi. “Tidak apa-apa, paling beda Rp 200 hingga Rp300 dari harga di pasaran, tapi lokasinya lebih dekat dari rumah,” ungkap Sinta, 34. (cin/afi)

Kain Kanvas Lukis Ada di Laris Textile BANYUWANGI – Toko Laris Textile Banyuwangi menyediakan kain kanvas untuk melukis. Di toko ini menyediakan kain kanvas tipis dan tebal. “Kain kanvas lukis yang kami sediakan tahan terhadap jamur dan tidak mudah retak, ujar Faiz Gasim, pemilik Laris Textile. Banyaknya pelukis di Banyuwangi adalah alasan utama Laris Textile menyediakan kain kanvas. Jadi para pelukis

BANYUWANGI

Banyuwangi cukup datang ke toko Laris Textile untuk kebutuhan kain kanvas. Anda juga dapat belanja jenis kain lain dengan kualitas dan harga terbaik di Toko Laris Textile di jalan DI Pandjaitan 13 (Timur lampu merah Lateng) Banyuwangi. (*) UNTUK MELUKIS : Kain kanvas juga tersedia di Laris Textile Banyuwangi.

ISTIMEWA

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Avanza/LGX

Xenia/Terios

Suzuki Ertiga

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02 PMK htm/slv hrg 146/117,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/012 PMK slv hrg 137,5/153,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

SUZUKI ERTIGA JATIM Suzuki Jatim Ertiga DP 30juta, Karimun Wagon DP 25 juta Carry Pick up DP 10 juta, Splash DP 30 juta, Info Randy 081234017156

Kijang Innova

Ertiga/Estilo

Grand Livina/Evalia

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011 PMK pth/htm hrg 142,5/90 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 147 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Kijang Innova Diesel Kijang Inova Diesel Th 2009 Istimewa Palat P an Sendiri, Silver, Full Variasi, Ban Baru Hrg 178 Jt Hub: 081217109666

Isuzu Borneo Dijual Truk/Mobil Barang Isuzu Borneo 200 ps FTR tahun 2002 Bak Kayu/Rangka Besi Harga Nego Lokasi Jl. Yos Sudarso 88 A Banyuwangi Hp. 081336129921

BANYUWANGI Honda Stream ‘04 Djl STREAM ‘04 2.0 facelift AT (L) Silverstone Pjk Br + Ban Br 113jt Nego ;081283104411


HALAMAN 32

SENIN 2 MARET

TAHUN 2015

ADA APA LAGI

Batu di Pulau Merah Banyak Diburu PESANGGARAN- Demam batu akik, benar-benar melanda semua orang. Para pemuda di sekitar Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, memburu bebatuan yang ada di sekitar pantai itu. Daerah yang paling banyak diambil batunya itu, di sekitar Candrian dan Banyu Towo, yang lokasinya di antara Gunung Tumpang Pitu dan Pulau Merah. “Batunya itu bagus,” cetus Sulaiman, 35, warga Pasar Templek, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Menurut Sulaiman, di pantai sekitar Pulau Merah itu banyak jenis bebatuan. Warga biasanya mencari batu itu sejak pagi hingga siang. “Kami tidak tahu jenis batunya, tapi sangat berbeda dengan batubatu pada umumnya,” katanya. Batu yang didapat di sekitar pantai Pulau Me rah itu, jelas dia, war nanya kemerahme rahan. Selain itu, juga terlihat mengkilat keemasan. “Ya itu seperti emas, tapi entah emas atau bukan,” ujarnya. Warga lainnya, Ali Mabrur, 28, menyampaiSHULHAN HADI/JPRG DIINCAR: Warga mengambil kan bebatuan di sekitar bebatuan yang ada di sekitar kawasan Pulau Merah Pantai Pulau Merah, Minggu (1/3). itu tergolong batu yang layak untuk dijadikan batu akik. “Warnanya itu macam-macam, ada yang berwarna kehijauan juga,” ungkapnya. Rencananya, warga yang kini banyak memburu bebatuan itu akan membawa ke tukang asah untuk dijadikan batu akik. “ Ini akan kita bawa ke ahli asah di Jajag (Kecamatan Gambiran),” cetusnya pada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/abi)

SANUSI FORO RABA

MEMBARA: Gunung Raung mengeluarkan pijaran warna merah Rabu (25/2) pukul 23.00 (kiri). Hingga pagi lontaran pijaran api berjatuhan di sekitar sumur kawah.

Raung Luncurkan Sinar Api SONGGON-Aktivitas Gunung Raung menunjukkan peningkatan selama beberapa hari terakhir. Bahkan, puncak gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut itu meluncurkan sinar api, dan itu terlihat jelas saat malam hari. Selain sinar api, juga terdengar suara gemuruh akibat kegiatan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Meski begitu, warga yang tinggal di kaki gunung itu tidak panik. Sampai saat ini, status gunung

tersebut masih waspada atau level II. Santer tersebar kabar kalau Gunung Raung mengeluarkan larva pijar yang keluar dari kawah. Selain itu, gunung tersebut juga mengeluarkan lahar yang mengalir ke sungai. Namun, berita itu diluruskan Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung, di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok Suryadi. Hanya saja, Balok mengakui ada cahaya

seperti api di puncak gunung. Namun, cahaya itu bukan larva panas yang keluar dari puncak gunung api tersebut. “Bukan larva pijar itu, tapi sinar api,’’ katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut Balok, kedalaman kawah itu mencapai 500 meter. Selain itu, luas kaldera di puncak gunung juga cukup lebar. “Luas Kaldera barat hingga timur 2.250 meter, dan utara sampai selatan 1.750 meter,” terang warga Desa Sragi,

Pembuat Lontong Kurangi Takaran

PJTKI

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

MENCURIGAKAN: Warga yang datang saat jenazah Sutini dimandikan heran dengan banyaknya jahitan di tubuh.

Warga Tuntut Kejelasan Jahitan di Tubuh Sutini SEMPU-Banyaknya jahitan di tubuh Sutini, 35, warga Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, yang meninggal di Taiwan, ternyata membuat keluarga tidak terima. Mereka menuntut agar pemerintah dan PJTKI yang memberangkatkan, menanyakan jahitan pada tubuh korban itu. Kepala Desa (Kades) Karangsari, Mohamad Sholeh, mengatakan saat jenazah Sutini sampai pada Jumat pagi (27/2), dirinya sedang ada di luar kota. Tapi, dilapori oleh keluarga Sutini dan perangkat desa kalau di tubuh Sutini penuh dengan luka bekas jahitan. Apalagi saat penyerahan jenazah itu, tidak ada penjelasan resmi dari PT. Bina Swadaya Kerta Utama (BKSU) Surabaya, selaku PJTKI yang memberangkatkan Tenaga Kerja Wanita (TKW) itu. Tubuh Sutini penuh jahitan, itu diketahui setelah ibu satu anak itu membuka peti jenazah untuk memandikan jenazah. Saat peti jenazah itu dibuka, PJTKI yang mengantar jenazah sudah pulang. “Kami menuntut kejelasan bekas luka jahitan itu,” katanya. Sampai saat ini, terang dia, pihak keluarga terus menanyakan informasi terkait jahitan di tubuh Sutini. Anggota keluarga khawatir, organ dalam tubuh Sutini diambil n Baca Tuntut...Hal 33

Kecamatan Songgon itu. Balok tidak membantah ada suara gemuruh akibat aktivitas Gunung Raung. Tapi, tidak benar ada dentuman garagara meningkatnya aktivitas gunung tersebut. ‘’Kalau gemuruh memang iya, tapi tidak ada dentuman,” ujarnya. Suara gemuruh akibat meningkatnya Gunung Raung, itu sempat terjadi hingga beberapa kali n Baca Raung...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

MISKIN: Mbah Ma’ah dan Mbah Sonah menjemur nasi aking di depan rumahnya, kemarin (1/3).

Beras Mahal, Makan Nasi Aking ROGOJAMPI-Harga beras yang kini mencapai Rp 12 ribu per kilogram, membuat warga mulai resah. Malahan, tidak sedikit dari warga miskin yang ada di Kabupaten Banyuwangi ini sudah tidak mampu lagi untuk membeli beras. Sebagai gantinya, warga itu terpaksa harus mengonsumsi nasi aking. Ini seperti yang dilakukan oleh Mbah Ma’ah,70, dan Mbah Sonah, 75, warga Dusun Jagalan, Desa/ Kecamatan Rogojampi. “Wong saya hanya buruh,” terang Mbah Ma’ah. Kedua nenek berusia lanjut itu, sehari-hari kerja sebagai buruh cuci dan jual rongsokan. Rumah gedeg (anyaman bambu) yang ditempati,

itu hanya menumpang. “Yang penting tidak kehujanan dan kepanasan,” katanya. Sebagai buruh cuci piring, Mbah Ma’ah mengaku tidak jarang nasi bekas yang tidak termakan itu dikumpulkan dan dijemur. Selanjutnya, nasi aking itu dijual. “Saya juga makan nasi aking itu, yang penting perut kenyang,” ungkapnya. Nasi aking yang telah kering, biasanya dijual Rp 2.500 per kilogram. Uang hasil menjual nasi aking itu, dibuat untuk membeli lauk dan sayuir, sedang lebihnya ditabung. “Untuk mencari nasi aking ini, saya minta nasi basi pada para tetangga,” cetusnya. Kepala Dusun Jagalan, Desa/ Ke-

camatan Rogojampi, Winarto mengakui, jika Mbah Ma’ah dan Mbah Sonah, itu termasuk warganya yang masuk kategori miskin. “Mereka itu masuk gakin dan sering dapat jatah raskin,” katanya. Di Dusun Jagalan, terang dia, tidak hanya Mbah Ma’ah dan Mbah Sonah, yang makan nasi aking. Warga lainnya juga banyak karena sudah tidak mampu membeli beras. “Sekitar 10 KK (kepala keluarga),” sebutnya. Winarto berharap pemerintah tidak hanya menggelontor program beras murah. Tapi, juga memikirkan nasib nenek miskin seperti kedua warganya itu. “Yang dibutuhkan itu hanya makan dan minum,” harapnya. (ddy/abi)

GENTENG-Melambungnya harga beras di pasaran, membuat warga yang buka usaha pembuat lontong resah. Mereka harus memutar otak agar usaha yang ditekuni itu tetap berjalan. Melihat kemampuan konsumen, dianggap tidak mungkin untuk menaikkan harga. Salah satu pembuat lontong, Siri Rosidah, 34, warga Dusun Kaliputih, RT 3, RW 6, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengaku kalau saat ini terpaksa harus mengurangi takaran. Itu dilakukan agar bisa bertahan dengan jumlah setoran lontong. “Ini beras naik, takarannya dikurangi, agar tetap bisa memenuhi pesanan 1.500 lontong sehari” katanya. Saat ini, jelas dia, harga beras sekitar Rp 11 ribu per kilogram hingga Rp 12 ribu per kilogramnya. Dengan harga setinggi itu, pihaknya terpaksa mengurangi takaran lontong. “Untungnya sangat tipis sekali, kami berharap harga beras lekas turun,” ungkapnya. Harga beras yang tinggi, terang dia, diperparah dengan naiknya kebutuhan lain seperti kayu dan daun pisang. Padahal, kedua barang itu sangat penting dalam pembuatan lontong. Kayu yang sebelumnya hanya Rp 80 ribu per kubik, kini menjadi Rp100 ribu per kubik n Baca Pembuat...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

KECIL: Ukuran lontong terpaksa diperkecil untuk menyiasati harga beras yang naik, kemarin (1/3).

A D V E R T O R I A L

Peserta Esto SMPN 1 Rogojampi Membeludak ROGOJAMPI – Elementary Try Out (Esto) yang digelar oleh SMPN 1 Rogojampi, berlangsung sukses kemarin (1/3). Ada sekitar 600 murid SD/MI yang mengikuti try out mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia itu. Ada 10 peserta dengan nilai terbaik yang berhak menyandang predikat pemenang. Dua murid SDN 2 Karangsari, Kecamatan Sempu berhasil menyandang juara 1 dan 2, yaitu Endhita Rahmawati dan Qurrotu Ayunina. Sedang untuk juara ke 3 diraih Nabila Purri, murid SDN 2 Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo. Marhenyantoro, Ketua Esto menjelaskan, maksud diadakannya Esto kali ini adalah untuk melatih siswa SD/MI siap menghadapi Ujian Sekolah (US). “Juga untuk menjaring murid berprestasi yang nanti bisa bersekolah di SMPN 1 Rogojampi,” tambah Marhenyantoro. Dalam kegiatan ini, peran Komite Sekolah yang dimotori Suhaili juga mempunyai andil besar. Selain membantu pelaksanan, http://www.radarbanyuwangi.co.id

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

SUKSES: Para Juara foto bersama jajaran panitia Esto SMPN 1 Rogojampi, kemarin (1/3).

Komite juga turut mencari sponsor. Peran serta Komite diapreasiasi Kepala SMPN 1 Rogojampi, Ida Bagus Kompiang. Pria yang baru tiga bulan bertugas dis-

ekolah ini yakin kegiatan Esto mampu meningkatkan prestasi sekolah, terlebih Komite Sekolah sangat mendukung dengan program sekolah. (*/als)

DJ Variasi & Bengkel Mobil ROGOJAMPI –Mobil tanpa dilengkapi dan didukung audio dan video, serasa kurang lengkap dan mantap. DJ Variasi dan bengkel mobil yang beralamatkan di Jl.KH.Wahid hasyim 54 (Timur Stasiun Rogojampi) melayani paket pemasangan audio mobil dengan bermacam-macam merk, mulai yang murah hingga mahal. Yudi DJ, pemilik DJ Variasi dan bengkel mobil mengatakan, saat ini dia menyediakan audio mulai yang biasa hingga brended atau merk terkenal. “ Kita punya audio merk venom, pioner,kenwod, dan celio, dan juga beberapa merk lainnya kita juga sediakan,” ujarnya. Kata Yudi, DJ Variasi dan bengkel mobil selain melayani jasa paket pemasangan audio mobil, juga melayani service audio video, dan menyediakan box audio custem. “ Urusan audio, video mobil serahkan pada ahlinya, kami akan melayani sesuai

SAMPLE: Beberapa peralatan audio mobil yang tersedia DJ Variasi dan bengkel mobil kemarin (27/2).

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

keinginan dan kebutuhan mobil anda,” cetusnya. Dj variasi dan bengkel mobil juga melayani pemasangan segala aksesoris mobil, mulai dari kaca film variasi audio mobil, AC Mobil, dan juga service mobil injeksi, scan ecu mobil, dan injector

cleaner. “ Selain didukung peralatan yang canggih, kita juga didukung tenaga mekanik yang handal dan profesional, silahkan buktikan sendiri dengan datang langsung ke DJ Variasi dan bengkel mobil di timur stasiun Rogojampi, ” pungkasnya. (ddy/als)

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


RADAR GENTENG

Jawa Pos

BLAMBANGAN RAYA

Senin 2 Maret 2015

HUT Ke 65, PDGI Banyuwangi

Peduli Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat SEMPU - Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh manusia. Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut perlu adanya upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh para dokter gigi bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Banyuwangi dalam rangka memperingati hari jadi PDGI ke-65 ingin ikut berperan serta dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui kegiatan promotif, preventif dan kuratif. Adapun tema Hari Jadi PDGI ke-65 di tahun 2015 adalah “Peran dan Tanggung Jawab PDGI Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Gigi dan Mulut”. Bakti Sosial ini diselenggarakan di TK Aisyiah V Temuguruh

ISTIMEWA

BAKSOS PDGI: Para siswa/siswi TK Aisyiah V Temuguruh praktek gosok gigi yang benar (kiri). Anggota PDGI berpose bersama usai melaksanakan bakti sosial (kanan).

Kecamatan Sempu pada hari Sabtu 28 Februari 2015, dihadiri anggota PDGI Cabang Banyuwangi, Kepala Desa Temuguruh Bapak Asmuni, SP, pengurus Muhammadiyah Cabang Sempu, Ketua Muhammadiyah Ranting Temuguruh, dan guruguru TK Aisyiah V dan SDN 1 Temuguruh. Menurut ketua panitia, drg. Indah Dwi Ernawati, M. Kes, tim pelaksana bakti sosial terdiri atas 54 dokter gigi, anggota

PDGI Banyuwangi dibantu dua orang perawat gigi dan delapan orang tenaga kesehatan dari Puskesmas Karangsari. Kegiatannya meliputi penyuluhan kesehatan gigi, sikat gigi massal yang diikuti anak-anak, pengobatan dan perawatan gigi gratis, serta pemberian bingkisan sikat gigi pada anak-anak. Menurut ketua PDGI Cabang Banyuwangi, drg Rusydi Zein, kegiatan bakti sosial tersebut dijalankan dalam rangka melak-

sanakan progam kerja PDGI Cabang Banyuwangi. “Bakti sosial ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya nyata PDGI Cabang Banyuwangi, untuk turut serta mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat secara komprehensif, membantu meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi serta meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut,” katanya. (azi/adv)

MWCNU Rogojampi Santuni Gakin ROGOJAMPI-Banyaknya keluarga miskin (gakin) yang tidak mampu membeli beras dan harus makan nasi aking, membuat keprihatinan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Rogojampi, kemarin (1/3). Para pengurus MWCNU langsung menggelar bakti sosial (baksos) dengan memberikan bantuan sembako pada gakin dan janda miskin yang tinggal di sekitar Dusun Jagalan, Desa/Kecamatan Rogojampi. Paket sembako itu, diserahkan MWCNU Rogojampi mendapat laporan ada warga yang makan nasi aking. “Kami perihatin, dan kami ingin berbagi kepada

sesama,” ujar ketua MWCNU Rogojampi, H. Nanang Nur Ahmadi. Sebelum menyerahkan paket sembako kepada gakin dan para janda miskin, pengurus MWCNU menggelar sarapan bersama dengan menyantap nasi aking buatan warga setempat. Hal itu sebagai bentuk semangat kebersamaan dan kekeluargaan. “ Kami ingin merasakan apa yang dirasakan pada gakin. Makanya kami makan nasi aking bersama-sama,” katanya. (ddy/abi)

33

Durian mulai Banjiri Jalan Raya ROGOJAMPI-Buah durian mulai menggila di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Tepi jalan raya dari wilayah Kecamatan Kalibaru hingga Rogojampi, terlihat para pedagang berjejer. Mereka itu, jualan sejak pagi hingga malam. Durian yang dijual itu, banyak produksi lokal seperti dari Kecamatan Songgon, Licin, Glenmore, dan Kalibaru. Meski durian sudah banyak, tapi harga masih cenderung mahal. “Banyak bunga dan

buah durian yang masih kecil jatuh karena angin dan hujan,” kata Anam, 47, salah seorang pedagang durian asal Desa Kopenlangi, Kecamatan Kabat. Selain faktor cuaca, para pemilik buah durian juga sengaja menaikkan harga jual karena harga beras sedang tinggi. “Karena harga beras mahal, buah durian juga ikut-ikutan mahal,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng. Untuk buah durian kualitas A

atau super, saat ini dijual dengan harga Rp 30 ribu per buah. Sedang durian kualitas B dengan ukuran sedang dijual Rp 20 ribu per buah. Untuk durian dengan ukuran kecil dijual dengan harga Rp 12.500. Padahal, pada musim panen raya tahun lalu, harga durian super dijual dengan harga Rp 25 ribu per buah, kualitas B ukuran dijual hanya Rp 15 ribu per buah, dan kecil harganya Rp10 ribu per buah. (ddy/sli/abi)

Keuntungan Jual Lontong Sedikit n PEMBUAT... Sambungan dari Hal 32

Untuk daun pisang yang awalnya hanya Rp 8.000 per ikat, kini menjadi Rp 12.000 per ikat. “Beras naik, yang lain ikut naik,” terangnya. Perajin lontong lainnya, H. Muklis, 70, saat ini usaha yang digeluti tidak bisa memberi banyak keuntungan. Dalam sekali pembuatan lontong, dibutuhkan beras sebanyak 30 kilogram, dan itu untungnya

hanya Rp 45 ribu. “Untungnya itu kecil sekali,” terang warga Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan itu. Dengan keuntungan yang sangat menipis itu, jelas dia, memproduksi lontong itu seperti sedang berolah raga. Sebab, usaha keras yang dilakukan tidak sebanding dengan keuntungan yang diraih. “Ya diniati olah raga aja, mas,” ujarnya. Mukhlis mengaku tetap membuat lontong, karena banyak pedagang kecil di sektor kuliner

yang sudah telanjur bergantung pada dirinya. Jika menghentikan kegiatan produksi, dikhawatirkan akan banyak pedagang yang kebingungan. “Kasihan penjual rujak yang kecil-kecil itu lo, mas,” terangnya. Hanya saja, lanjut dia, kalau harga beras akan naik lagi, dirinya terpaksa menghentikan pembuatan lontong ini. Bila tidak, akan bangkrut. “Pak bupati, saya berharap beras jangan dinaikkan lagi, kasihan warga,” harapnya.(sli/abi)

PEDULI: Ketua MWCNU, H. Nanang serahkan bantuan pada Mbah Ma’ah dan Sonah di rumahnya, Minggu (1/3). DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

Lava Mengalir di Sungai Hanya Isu n RAUNG... Sambungan dari Hal 32

Karena suara gemuruh itu, jelas dia, maka gunung itu secara otomatis akan mengeluarkan sinar api. ‘’Itu yang benar,’’ tandasnya. Sinar api yang ada di puncak gunung, masih kata dia, tampak pada malam hari. Berdasar pengamatan visual, sinar api itu biasanya terlihat pada tengah malam. “Sudah lima harian ini, biasanya muncul pada pukul 23.00,’’ jelasnya.

Disinggung kabar ada larva yang mengalir ke sungai, Balok kembali menegaskan kalau informasi itu tidak benar. Menurut dia, sungai penuh lumpur itu murni karena terjadi banjir menyusul musim penghujan. “Memang sungai itu aliran lahar sejak zaman dulu,” tepisnya. Aktivitas Gunung Raung, masih kata dia, saat ini tidak bisa diprediksi. Belakangan, aktivitas gunung itu terpantau naik turun. “Aktivitas tidak terlalu signifikan, Kadang

naik dan kadang turun,” bebernya. Selama ini warga yang tinggal di kaki Gunung Raung, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, yang hanya berjarak 14 kilometer, tidak terlalu panik melihat fenomena alam itu. Meski begitu, ada larangan bagi para warga untuk mendekati puncak gunung. Saat ini, segala aktivitas manusia dilarang berada di area 2 kilometer dari puncak. Tentu saja, para pendaki direkomendasikan uvntuk tidak

melakukan pendakian ke puncak gunung. Sebagaimana diketahui, status waspada atau level II itu sudah berlangsung sejak pertengahan November 2014. Bahkan, itu merupakan yang kedua sepanjang tahun 2014. Sebelumnya, status serupa pernah diberlakukan pada tanggal 5 Januari tahun 2014. Perkembangan lanjutan, status tersebut akhirnya diturunkan menjadi normal pada tanggal 17 Juni 2014. (ton/abi)

Pahlawan Devisa harus Dapat Perlindungan Hukum n TUNTUT... Sambungan dari Hal 32

“Ini persoalan serius, dan pemerintah harus tahu akan persoalan ini,” ungkapnya. Sementara itu, aktivis dari Lembaga Buruh Migran Banyuwangi (Bumiwangi), Mariatul Qibtiyah, mengaku belum mengetahui persis akan kondisi jahitan yang ada pada tubuh jenazah Sutini. Tapi jika memang ada jahitan, pihaknya

siap membantu untuk memfasilitasi agar kejadian tersebut bisa mendapat kejelasan dari pihak PJTKI, dan pihak rumah sakit yang menangani jenazah Sutini di Taiwan. “Ini harus ada jawaban dari pihak rumah sakit di Taiwan,” katanya. Sebagai lembaga independent yang membantu menangani persoalan buruh migran di Banyuwangi, dia khawatir itu tindakan yang disengaja oleh pihak rumah sakit di luar

negeri. Oleh karena itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) harus tahu akan persoalan ini. Sehingga, di kemudian hari tidak ada lagi kasus yang sama. “TKI sebagai pahlawan devisa harus mendapat perlindungan dan haknya, baik saat hidup atau pun sudah meninggal dunia,” cetusnya. Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah Sutini, TKWI

yang meninggal di Taiwan, pada Jumat (27/2) telah tiba di rumahnya di Dusun Dusun Nganjukkan Kulon, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Setiba di rumah, peti jenazah oleh keluarga dibuka untuk dimandikan. Saat peti dibuka itu, warga dibuat terperangah karena pada tubuh Sutini penuh jahitan. Malahan, jahitan itu mulai dari bawah leher hingga bawah pusar. (ddy/abi)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP II NO

NAMA

SKOR

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Ali Sodiqin Angka Wijaya Anton Sunarto Zaenal Arifin Salam

2 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 3 0

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

NAMA Arvy Rizaldi Ayub Hidayat Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini dr. Faida Ficky Septalinda Guntur Priambodo Munib Syafa’at Hermanto

SKOR 1 3 0 0 0 0 0 0 0 4 7 0 0

NO 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

NAMA Heru Pratista Husin Matamin Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung Masykur Ali Michael Edy Heriyanto Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Neni Viantin Diyah Martiva

SKOR 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NO

NAMA

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Nurmansyah Rindar Suhardiyansah Saiful Bahri Samsudin Adlawi Satiyem Soekardjo Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat

SKOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NO 53 54 55 56 57 58 59 60 61

NAMA

SKOR

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Wahyudi, SE Waridjan Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko

KETERANGAN: *) Data diupdate tiap pukul 16.00. *) Pengiriman di atas pukul 16.00 dimasukkan keesokan harinya.

0 0 6 0 0 0 0 0 0


34

Her es

Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke

beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.

Jawa 2 Februari 2015 JawaPos Pos Senin Senin 2 Maret 2015

Spesialis Orbitkan

Sprinter PapanAtas PRESTASI Agus Sujiyono dalam urusan olahraga khususnya cabang atletik sudah tidak perlu diragukan lagi. Bagaimana tidak, dia cukup sukses ke level nasional maupun internasional, baik saat menjadi atlet maupun pelatih. Maka wajar, jika dia dikenal sebagai coach yang spesialis menelurkan atlet bertaraf internasional. Memang, dunia atletik memang tidak bisa dipisahkan bagi kehidupan pria kelahiran Banyuwangi, 25 Agustus 1967 itu. Dia sudah menggeluti dunia sprint sejak masih usia sangat belia. Berkat kerja kerasnya itu, dia berjaya di berbagai even yang diikuti. Saat menjadi atlet, dia pernah meraih medali perak dalam Kejuaraan Tri Lomba Juang Nasional pada tahun 1990 dan 1995. Tentu saja, semua prestasi itu berkat kerja keras dalam berlatih. Konsisten dalam berlatih dan tidak mudah mengeluh menjadi kunci keberhasilan bapak yang kini dikaruniai tiga anak itu. Atas prestasinya yang gemilang itu, dia mendapatkan berbagai penghargaan. Salah satunya reward yang dia terima itu adalah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1992. Sampai saat ini, dia bertugas di Kelurahan Giri dan masih eksis menggeluti olahraga atletik sebagai pelatih

TENTANG AGUS Nama Agus Sujiyono Lahir BWI, 25 Agustus 1967 Alamat Jl. Simpang Gajahmada Nomor 2, Banyuwangi Istri Suparwati Anak 1. Eka Pratama 2. Tri Wahyu 3. Adu Dzar Al Ghifari

FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa

Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Banyuwangi. Nah, prestasinya kala menjadi pelatih dinilai lebih moncer. Tidak sedikit atlet yang dia poles mampu melambungkan nama Kota Gandrung ke pentas nasional hingga internasional. Hingga saat ini, pembinaan di atas lapangan masih terus eksis. Di antara atlet binaannya yang melejit itu misalnya, Sumiyati yang sukses mengantarkan tim Jawa Timur meraih prestasi hebat dalam PON Kaltim XVII tahun 2008 lalu. Saat itu, sprin-

ter putri itu sukses meraih juara pada nomor 400 M. Selain itu ada Hari Rohman yang meraih medali perak 1.500 M, dan 5.000 M dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II tahun 2009 lalu. Saat ini, atlet tersebut tengah bertugas di Dinas KOPASKA AL di Jakarta. Saat ini juga ada Yudi Dwi Nugroho yang sukses menembus tim Sea Games pada nomor lomba 100 M, 200 M dan 4 x 100 M. Saat ini, atlet yang bersangkutan sedang mengikuti Training Center (TC) di Jakarta. Nama lain adalah Nikmatul Nafi’ah. Sprinter putri Banyuwangi ini tengah mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim untuk persiapan PON Jateng 2016. Dedi Irawan mengikuti pelatnas Prima Pratama dalam nomor lomba lompat tinggi galah. Tidak menutup peluang bagi atlet-atlet yang masih baru. Sebab, proses regenerasi tetap bertahan hingga sampai saat ini. Tidak sedikit atlet di bawah arahan-nya bisa menorehkan tinta emas bagi Banyuwangi di mata internasional. Agus Sujiyono berkomitmen untuk terus meningkatkan prestasi demi kemajuan olahraga Banyuwangi. Dia mengaku tidak pernah berpikir untuk berhenti menggeluti olahraga. ‘’Olahraga adalah jiwa saya,’’ ungkapnya, kemarin. (ton/als)

Anak-Istri Juga Berprestasi OLAHRAGA memang tidak lepas dari sosok Agus Sujiyono. Bayangkan, anggota keluarganya juga memiliki basic syarat prestasi. Mulai dari istri hingga tiga anaknya (dua putra dan satu putri) moncer dalam prestasi di atas lapangan. Istrinya, Suparwati, merupakan sprinter andal. Dia merupakan spesialis pelari maraton. Dia tercatat sebagai mantan atlet nasional maraton pada tahun 1999. Saat ini, Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi. Putra pertama Agus, yaitu Eka Pratama. Sulung tiga saudara itu merupakan atlet peraih emas dalam Kejuaraan Nasional di Jakarta tahun 2007 dalam nomor lomba 800

Agus Sujiono Pelatih Atletik Banyuwangi

Selalu Menyiapkan Regenerasi Atlet REGENERASI atlet sangat diperlukan. Hal itulah yang disadari betul oleh Agus Sujiyono. Bagi dia, jangan sampai prestasi atlet olahraga berhenti di tengah jalan. Agus Sujiyono memiliki atlet potensial. Prestasinya juga sudah teruji dan siap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V Juni mendatang. Para atlet itu sudah pernah mengikuti berbagai even pada usia yang masih belia. Bahkan, pada usia remaja, atlet binaan Agus Sujiyono sudah berjaya di level nasional.

Salah satunya adalah Prila Satwati Nanda. Sprinter satu ini pernah meraih juara satu pada 02SN tahun 2014 lalu. Tidak menutup peluang, sprinter putri satu ini bisa menembus level internasional. Agus Sujiyono menjelaskan, jika semua atlet memang mengikuti proses yang panjang. Menurut dia, latihan itu ditempuh mulai dari nol. ‘’Jadi, tidak ujug-ujug jadi juara,’’ katanya. Dia mengaku akan terus memberikan perhatian serius kepada semua atlet. Porsi latihan terus digenjot demi meraih

Sediakan Asrama Khusus Atlet RASA cinta Agus Sujiyono dalam cabang atletik memang tidak terbantahkan. Dia dikenal sebagai coach bertipe kerja keras dan penuh pengorbanan. Sebab, pengorbanan itu pasti akan mendapatkan penghargaan yang setimpal. Selama ini, atlet binaan Agus Sujiyono berlatih di lapangan atletik GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Intensitas latihan semakin bertambah. Semua itu demi meningkatkan kemampuan dan kualitas setiap atlet. Program latihan yang diterapkan adalah setiap hari. Berlatih pagi dan sore menjadi menu

yang harus dilahap setiap atlet. Langkah itu ditempuh sematamata demi meningkatkan prestasi atlet yang bersangkutan. Program latihan yang cukup padat itu tidak membuat atlet kelabakan. Bagaimana tidak, Agus Sujiyono telah menyiapkan fasilitas penginapan khusus bagi atlet. Semua atlet ditampung di rumah pribadi suami Suparwati itu. Para atlet itu tidak perlu mengeluarkan duit untuk biaya penginapan. Sebab, Agus Sujiyono memang menyediakan asrama khusus untuk atlet. Tercatat, ada delapan kamar yang tersedia di kediaman yang cukup

meter. Sprinter kelahiran Banyuwangi, 19 Oktober 1990 itu kini bekerja di Perusahaan Jasa Kereta Api Daerah Operasional (PJKA Daops) IX Jember. Anak kedua, Tri Wahyu, lebih kental dengan nuansa sepak bola. Saat ini, peserta didik SMAN 3 Jember itu menggeluti futsal. Hobinya itu membuat dia pernah meraih rangkaian penghargaan. Salah satunya menjadi the best dalam liga futsal antar pelajar. Sedangkan putra bungsu Agus Sujiyono adalah Adu Dzar Al Ghifari. Siswa SMPN 1 Giri itu intens menggeluti olahraga atletik. Prestasinya juga moncer, salah satunya pernah meraih medali emas dalam nomor lomba kelompok umur 10 tahun di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tahun 2013 lalu. Agus Sujiyono mengungkapkan, dirinya memang memberikan perhatian lebih kepada anak-anaknya. Sebab, prestasi anak itu tergantung peran orang tua. ‘’Anak-anak sudah tahu akan kemampuannya,’’ ujarnya. (ton/als)

dekat dengan kawasan GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Bukan hanya asrama yang gratis, semua atlet juga mendapatkan fasilitas makan yang tidak perlu bayar. ‘’Mereka itu sudah saya anggap seperti anak saya,’’ ujar pria yang juga pengurus KONI Banyuwangi itu. Tercatat ada delapan atlet yang berada di asrama milik Agus Sujiyono itu. Semua atlet itu masih status sebagai pelajar. ‘’Semua atlet itu saya tampung di rumah agar bisa lebih dekat dengan tempat latihan. Semuanya serba gratis semata-mata agar masa depan merekaterjamin,’ katanya.(ton/als)

Dapatkan free merchandise menarik tiap pembelian HP Samsung di toko: n Rudy Sell Roxy Jember n Rudy Sell Mutiara Jember n Borneo Flasher Jember n J-teknik Jember n Mili Phone Jember Eferata Cell Bondowoso n Xcell Situbondo n WTC Banyuwangi n IM Bondowoso n Plasa Cell Situbondo n Sinar Kencana Cell Lumajang n Mentari Cell Lumajang n Golden Cell 2 (G. Mandiri) Jember n Cempaka Cell Situbondo.

asa tinggi dalam berbagai even. ‘’Kalau prestasi sudah diraih, mereka yang akan meraih man-

faatnya, bukan saya. Saya hanya mengantarkan saja,’’ tandasnya. (ton/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERITA UTAMA

Senin 2 Maret 2015

Masih Banyak LCT Angkut Penumpang ■ BISA...

Sambungan dari Hal 25

Ship Traffic Control Pelabuhan LCM Ketapang, Poniman membenarkan hal tersebut. Menurutnya, jika benar instruksi dari Dirjen Hubla tersebut dilaksanakan, maka jadwal pelayaran di Pelabuhan LCM Ketapang tidak teratur. Keterlambatan jadwal juga dipastikan terjadi apabila instruksi itu nanti dilaksanakan. ”Pasti akan mengalami keterlambatan, karena sopir dan kendaraannya sendiri-sendiri. Pasti nanti saling menunggu,” terang Poniman. Selain itu, lanjut Poniman, jika salah satu kapal saja mengalami keterlambatan, otomatis juga mengganggu jadwal pelayaran kapal yang lainnya. Sebab, setiap kapal yang hendak sandar pastinya memiliki jadwal sendiri-sendiri dan waktunya juga sudah ditentukan. ”Waktunya 12 menit untuk kapal yang melakukan bongkar muat, ditambah 8 menit untuk berangkat. Lebih dari waktu yang ditentukan tersebut kapal harus segera berangkat, karena di belakang sudah ada kapal lain yang mau sandar juga,” ujar Poniman. Misalnya saja jika nanti ada kapal LCT yang mengangkut kendaraan sudah datang di pelabuhan, tapi KMP yang mengangkut sopir atau pun kernet belum sandar. Otomatis aktivitas bongkar muat kendaraan yang ada di dalam kapal harus menunggu sopirnya. ”Iya kalau KMP nya dulu yang datang enak. Kalau LCT-nya dulu yang datang otomatis waktu bongkar muat menunggu sopirnya dong. Masak nakhoda yang mau nurunin kendaraan,” terang Poniman. Selain itu, Mapel Dirjen Hubla

35

Fashion Punya Pasar Luar Biasa ■ BERGAYA...

Sambungan dari Hal 25

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 58 busana dengan 20 motif batik Banyuwangi ditampilkan dalam berbagai varian. Batik Banyuwangi yang ditampilkan tersebut didesain oleh desainer ternama Priscilla Saputro. Owner Batik Nyonya Indo tersebut mengusung tema “Novum Etno: Colorful Banyuwangi”. Priscilla Saputro mengangkat batik Banyuwangi ke panggung utama Indonesia Fashion Week 2015 dengan menampilkan busana bergaya androgini penuh warna. Nama Novum diambil dari Bahasa Latin yang artinya pembaruan. Pembaruan yang dimaksud dilakukan dengan mengembangkan 20 motif batik baru dari 40

motif yang ada. Sementara itu, Etno berarti sesuatu yang memiliki kekuatan etnik. Budaya Banyuwangi sangat kuat meski banyak budaya lain yang masuk. Budaya banyuwangi punya ritual dan budaya yang kuat. Priscilla berkeyakinan batik Banyuwangi akan mampu mencuri perhatian khalayak luas. Apalagi batik banyuwangi dinilai sebagai batik kontemporer yang sarat dengan filosofi. “Melalui IFW, saya ingin menampilkan batik banyuwangi yang punya keunikan tersendiri. Terbukti, respons publik fashion nasional cukup bagus,” kata perempuan yang pernah dipercaya mendesain batik yang dikenakan Miss Universe kala berkunjung ke Indonesia. Sejumlah motif batik Banyuwangi yang ditampilkan di IFW antara

lain, Gajah Oling, Paras Gempal, Kangkung Setingkes, Ombak Alus, Tempeh, dan Manggisan. Penampilan model yang dipadu dengan batik khas Banyuwangi tampak begitu memukau dan mampu membuat penonton terkesima. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, terdapat tiga poros industri kreatif yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan, yaitu fashion, kuliner, dan sektor yang berkaitan dengan pariwisata, seperti kerajinan dan seni pertunjukan. Tiga sektor yang saling berkaitan itu terus dikembangkan di Banyuwangi. “Fashion punya pasar luar biasa besar. Karrna itu kami mengembangkan batik, antara lain melalui Banyuwangi Batik Festival yang kami gelar tiap tahun,” ujarnya. (sgt/aif)

Eksplore Beragam Potensi Daerah ■ MENPAR...

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

AKAN SANDAR: Kapal jenis LCT mengangkut truk besar hendak sandar di Pelabuhan LCM Ketapang.

ini bisa dilaksanakan secara maksimal apabila sarana dan fasilitas di Pelabuhan LCM Ketapang mendukung. Jumlah kapal LCT yang lebih banyak dibandingkan KMP juga menjadi kendala apabila Mapel ini nanti diterapkan. ”Kalau saja jumlah KMP lebih banyak dari LCT mungkin instruksi ini bisa berjalan maksimal. Tapi di LCM ini jumlah LCT masih lebih banyak dari KMP,” tambah Poniman. Namun, pihaknya tetap akan tunduk terhadap instruksi yang turun dari Dirjen Hubla ini. Namun, pihaknya juga berharap agar pihak Dirjen Hubla turun langsung ke

lapangan untuk melihat kondisi Pelabuhan LCM secara langsung. ”Intinya kita tetap tunduk dengan intruksi ini nanti. Aturan tetap harus dilaksanakan,” pungkas Poniman. Sekadar tahu, mulai tanggal 3 Maret 2015 nanti kru truk dilarang naik kapal LCT (Landing Craft Tank). Yang diizinkan naik ke kapal LCT hanya armada. Sebaliknya, sopir, kernet, dan awak truk harus naik kapal motor penumpang (KMP) di dermaga ASDP Ketapang. Larangan itu diberlakukan karena adanya Maklumat Pelayaran (Mapel) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) No. 16/I/DN-15

Tanggal 23 Januari 2015. Dalam telegram tersebut ditegaskan larangan mengangkut penumpang sekalipun itu sopir atau kernet kendaraan. Sebab, sampai hari ini masih banyak kapal-kapal jenis LCT yang mengangkut penumpang, termasuk sopir dan kernet truk. ”KUPP tidak menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB) kepada pihak kapal. Secara otomatis apabila masih ada kapal maupun sopir dan kernet yang tidak mematuhi instruksi tersebut, kapal tidak bisa diberangkatkan,” tegas Kepala KUPP Kelas III Ketapang, Ispriyanto, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. (tfs/aif)

Sambungan dari Hal 25

“Atraksi wisata Banyuwangi beragam. Dalam satu tahun, sudah ada jadwalnya. Calendar event-nya cukup bagus. Amenitasnya terus dikembangkan, banyak hotel baru,” ujar Arief. Menpar Arief juga mengapresiasi aksesibilitas Banyuwangi yang berkembang cukup pesat. Kabupaten yang berlokasi di ujung timur Pulau Jawa ini semakin mudah diakses menyusul pengoperasian penerbangan komersial di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Bandara kebanggan masyarakat Bumi Blambangan

tersebut kini diterbangi dua maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Wings Air. “Saya dilapori Pak Bupati Banyuwangi bahwa landasan pacu bandara di sana akan diperpanjang dari sekarang 1.800 meter menjadi sekitar 2.400 meter, sehingga ke depan bisa didarati pesawat berbadan besar,” kata dia. Seperti diketahui, B-Fest tahun ini menyuguhkan deretan kegiatan yang mengekplorasi beragam potensi daerah. Mulai kekayaan seni dan budaya, even olahraga dan pariwisata, sampai kearifan lokal yang semuanya dikemas dalam sebuah festival yang kreatif, unik dan menarik. Sebanyak 38 even akan dihelat sepanjang tahun 2015 ini. (sgt/aif)

Terlalu Dini Kenalkan Politik kepada Anak ■ TEORI...

Sambungan dari Hal 25

Detak jantung saya juga normalnormal saja. Lalu saya balik bercerita ke dia. Kebetulan, saya mulai cerita, saya sudah beberapa kali melihat langsung ”kemandirian” anakanak serupa. Setidaknya dua kali saya mendapati pengalaman seperti itu. Pertama saat di Tiongkok beberapa tahun silam. Saat asyik menyantap makan siang di salah satu restoran di Beijing, tiba-tiba ada serombongan anak-anak nyelonong masuk. Mereka langsung memenuhi roundtable di samping kanan dan kiri saya. Melihat wajahnya yang imutimut sepertinya mereka baru duduk di bangku kelas awal-awal SD. Saya berusaha mencuri dengar: apa saja gerangan yang mereka bincangkan. Ternyata seru: saling berkisah pengalamannya mengunjungi beberapa destinasi di Tiongkok. Saya kagum. Anak-anak dari multi-ras: negro, mata sipit, rambut blonde, itu begitu PD-nya makan di restoran. Pesan menu sendiri. Bayarnya juga sendiri. Saya coba cari guru pendampingnya. Tak ketemu-ketemu. Ternyata guru pendampingnya menunggu di sudut agak jauh. Dekat pintu keluar. Ia hanya mengawasi dari kejauhan. Tidak berusaha merecoki murid-muridnya.

Selanjutnya, ketika di Swiss saya juga mendapati cerita yang nyaris serupa. Banyak sekali di sana anak kecil naik bus dan kereta seorang diri. Mereka happy-happy saja. Duta Besar Indonesia untuk Swiss ketika itu, Mas Djoko Susilo, mengatakan di negeri Bapak Palang Merah Dunia, Jean Henry Dunant, anak-anak sudah diajari mandiri. Anak mantan wartawan Jawa Pos itu sendiri ke sekolah juga naik bus umum. Padahal umurnya belum genap 12 tahun. Padahal, kalau mau, dia bisa diantar/jemput sopir kedutaan. Kisah-kisah itu sangat inspiring. Khususnya bagi sekolah dan orang tua. Kisah-kisah itu sangat inspiring. Khususnya bagi sekolah dan orang tua. Kebanyakan sekolah di Indonesia masih mengajarkan teori. Jangankan siswa SD, rasanya banyak sekali siswa SMA yang berani bepergian sendiri ke tempat yang jauh. Coba ajukan pertanyaanpertanyaan terkait tata cara bepergian dengan pesawat udara ini kepada anak Anda, atau anak teman Anda, atau anak tetangga Anda: 1. Apa yang harus dilakukan kali pertama ketika tiba di bandara? 2. Setelah masuk bandara apa yang harus dilakukan? Apa nama ruang/ tempat menunggu sebelum naik pesawat? Bagaimana cara memasang seatbelt atau sabuk pengaman?

Kalau pertanyaan-pertanyaan itu tak bisa dijawab Anda tidak perlu kecewa. Tak usah mencakmencak. Kesalahan bukan pada Anda. Tapi coba Anda tanyakan ke sekolah. Jangan-jangan sekolah belum pernah mengajarkan bagaimana cara bepergian dengan pesawat terbang. Atau, janganjangan materi itu tidak diajarkan karena gurunya belum pernah naik pesawat. Ha ha ha... Pelajaran-pelajaran yang sepele itu harus diajarkan. Setidaknya masuk program ekstra. Misal, siswa diajak ke Bandara Blimbingsari. Praktek langsung. Diajak ke Bandara Ngurah Rai Bali biar siswa tahu bahwa kalau mau ke luar negeri harus menunjukkan paspor kepada petugas imigrasi –selain tiket tentunya. Kalau tujuannya ke Eropa dan semenanjung Arab harus mendapat visa dulu. Saya kira siswa harus diberi pengamalan-pengalaman seperti itu. Beberapa sekolah TK sudah punya program mengajak siswanya mengenal polisi lalu lintas. Anak-anak diajak naik motor patwal. Terus dikenalkan tata cara mengatur lalu lintas. Yang seperti itu sangat bagus. Tapi, jangan diajak ke gedung DPRD. Masak anak kecil diajak masuk ke ruang rapat utama Dewan. Melihat/ mempraktikkan cara bersidang. Apa pentingnya bagi siswa. Apa agar semua siswa kelak jadi anggota Dewan. Yang patut dipahami, DPRD

itu rumah politik. Terlalu dini mengenalkan politik kepada anak-anak. Orang tua juga punya peran penting dalam mendidik anak menjadi mandiri. Mandiri tidak selamanya identik lawan dari manja lho. Mandiri itu cenderung mengarah ke tanggung jawab dan kepercayaan. Misal, sejak kecil coba ibu mengalah tidak jadi boss dulu. Ketika selesai makan di warung atau restoran, beri kepercayaan kepada anak kita untuk melakukan pembayaran. Kasih dompetnya kepada anak. Biar dia yang ke kasir. Pasti si anak akan bangga. Pertama dia bisa melakukan apa yang biasanya dilakukan orang tuanya: menyelesaikan transaksi. Kedua, orang tua bisa tahu anaknya termasuk anak bertanggung jawab atau, maaf, suka ngentit. Jika ada kembalian diam-diam diembat oleh anak kita itu alarm yang patut diwaspadai. Berarti anak kita punya bibit-bibit tidak bertanggung jawab. Kalau misalnya dia memang mau mengambil seharusnya ngomong terus terang: kembaliannya tak ambil ya ma... Terakhir, dengan membiasakan anak kita melakukan proses pembayaran, maka dia akan tahu kondisi isi dompet kita seperti apa. Terutama saat kita bokek. Dengan mengetahui dompet kita tipis maka dia akan berpikir dua kali untuk minta ini dan itu. (*) (kaosing03@gmail.com)

Bisa Dikembangkan Menjadi Wisata Blusukan ■ LOKASINYA...

Sambungan dari Hal 25

Sang pemilik lokasi tersebut, Sucipto, 42, mengatakan, sejak kedatangan Dubes Amerika November 2014 lalu, banyak turis asing yang datang ke tempatnya. Sebagian dibawa oleh orang dari dinas pariwisata dan pemerintah desa. Sisanya dibawa oleh agen-agen travel. Pria yang akrab disapa Cip itu mengaku heran kenapa banyak turis asing yang senang datang ke tempatnya. Padahal lokasinya sangat kotor. Apalagi saat musim hujan seperti ini, tempat tersebut terkesan tidak nyaman untuk wisatawan. Selain itu, banyak guguran daun dan ranting yang meski beberapa kali dibersihkan selalu ada lagi. “Yo kok demen neng tempat kang elekelek koyo gedigi. Engko tah kadung wes teko wong tani koyo isun iki sing biso megawe. (Kenapa mereka lebih suka ke tempat kotor seperti ini, nanti kalau mereka sudah dating, petani seperti saya ini tidak bisa kerja),” ungkap Sucipto. Menurut Cip, ada tiga jenis barong yang bisa ditampilkan di tempatnya. Barong Tresno Budoyo yang berisi pemain dewasa, barong Sapu Jagad yang diisi pemain remaja, dan Barong Sawung Alit yang diisi anak-anak kecil. Penampilannya pun tergantung dengan kondisi, tetapi jika ingin melihat barong yang dimainkan anak-anak, harus selepas jam

sekolah atau waktu hari libur. Filosofi dari angklung paglak yang mengiringi barong sendiri berkaitan dengan budaya paskapanen. Posisi pag;ak biasanya dihadapkan dengan kiling (kincir angin) yang berada di tengah sawah. “Jadi masyarakat itu biar samasama iling saat ada masyarakat lain yang sedang panen. Biar semuanya membantu, itu filsafatnya,” terang Cip. Jumlah turis asing yang datang juga terkadang tidak menentu. Ada yang jumlahnya hanya tiga atau empat orang, terkadang juga sampai 50 orang. Jika jumlahnya sudah sangat banyak, Cip pun harus menyediakan sound system agar suara gamelannya bisa di dengar banyak orang. Rombongan wisatawan yang datang pun terkadang tak hanya datang untuk melihat kesenian barong. Mereka juga kerap meminta dibuatkan kopi asli dan pecel pitik. Malahan ada juga yang minta dibuatkan masakan jenis lainnya yang terkadang belum pernah didengar Cip dan istrinya. Jika sudah meminta dimasakkan pecel atau kopi, maka Cip dan istrinya mulai kebingungan mencari ayam dan menggoreng kopi. Karena untuk membuat pecel pitik sendiri tidak bisa digunakan sembarangan ayam. ”Yang jelas harus ayam kampung yang biasanya berkelamin jantan,’’ kata Cip. Setelah menikmati kesenian dan makan pecel pitik, biasanya turis akan meminta diantarkan ke makam Buyut Cili. Baru kemudian mereka pulang setelah sebelumnya

mengamati bangunan dan kegiatan masyarakat sekitar. Saat ditanya pendapatan kunjungan turis asing, pria yang menjadi penerus generasi ke enam Barong Kemiren itu mengatakan, jika disesuaikan dengan pengeluaran yang ada. “Kalau buat barong ya kita sesuaikan sama tanggapan, yang lengkap sampai Rp 3 juta. Kalau biasa Rp 1,5 juta. Untuk bikin pecel pitik cari ayamnya susah. Untuk mencari biasanya diberi uang Rp 200 ribu. Itu untuk porsi lima orang,” beber Cip. Kasi Adat dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangim Aekanu Hariyono menambahkan, model kunjungan wisata yang datang langsung ke tempat kesenian barong dan angklung paglak bisa dikembangkan menjadi wisata blusukan. Wisatawan bisa melihat lebih dekat budaya masyarakat Osing Kemiren. Karena, menurut Aekanu, yang terlihat unik bagi turis mancanegara adalah keaslian dari kebudayaan yang dapat dilihat dari dekat. Banyak manfaatnya jika kesenian yang langsung dilihat dari alammya ini dikembangkan. Selain masyarakat merasa diapresiasi keseniannya, dampak sosialnya adalah masyarakat yang tinggal di sekitar menjadi bangga dengan apa yang mereka kerjakan karena diperhatikan. ”Sudut-sudut desa bisa dijadikan panggung alam, jadi tidak ada yang dirubah,” tandasnya. (aif)

GALIH COKRO/RABA

GOTONG ROYONG: Rumah milik Mistop dan Iriana direnovasi kembali kemarin.

Terpaksa Tidur di Kandang Sapi ■ RENOVASI...

Sambungan dari Hal 25

Tidak hanya mulai merenovasi kembali, pohon-pohon besar yang ada di samping rumah Mistop dan Iriana yang dirasa berbahaya juga mulai dipotongi. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi apabila bencana angin kencang terjadi tidak menimpa rumah tersebut lagi. Dewan Pembina LDII Banyuwangi Hariadji Sugito mengatakan, kegiatan yang dilakukan kemarin merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Selain itu, kegiatan kemarin juga merupakan bentuk itikad baik pihak-pihak yang bersangkutan kepada korban bencana. ”Bentuk bantuan berupa perbaikan rumah hingga berdiri kembali seperti semula. Kita juga beri sembako dan lain sebagainya kepada korban. Atap rumah kita ganti asbes,” ujarnya. Hariadji berharap bantuan yang telah diberikan tersebut bisa bermanfaat bagi para korban musibah. Selain itu, kepada warga yang tertimpa musibah bisa mendapatkan beban hidup yang

diterima saat ini. ”Bantuan ini untuk meringankan beban mereka. Dan juga agar warga yang tertimpa bencana ini bisa berkonsentrasi lagi untuk keluarganya,” ujarnya. Sementara itu, pemilik rumah yang roboh karena tertimpa pohon saat angin kencang melanda beberapa waktu lalu, Mistop merasa sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. ”Ya, sangat bersyukur sekali sudah di bantu. Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu beban saya,” ujar Mistop Setiawan. Sekadar tahu, karena angin kencang beberapa waktu lalu membuat dua pohon roboh sehingga menimpa dua rumah yang ada di RT4/RW1 Lingkungan Karang Anyar, Kelurahan Karangrejo Banyuwangi. Karena tertimpa pohon tersebut, membuat dua buah rumah tersebut rusak parah. Bahkan, pemilik rumah tersebut sempat tertimpa bangunan rumah saat angin kencang melanda kemarin Mistop Setiawan, 55 warga RT4/ RW1 Lingkungan Karang Anyar, Kelurahan Kertosari pemilik rumah yang roboh mengatakan, saat angin kencang terjadi kemarin, dirinya

sedang berada di luar rumah untuk bekerja. Angin kencang tiba-tiba berembus membuat dua pohon jabon yang ada di sekitar rumahnya dan menimpa rumahnya. ”Saya tadi lagi kerja, istri saya tertimpa bangunan rumah yang roboh. Kepalanya benjol dan punggungnya memar. Rumah tetangga saya Iriana itu juga rusak berat tertimpa pohon,” ujar Mistop kala itu. Karena ketiban pohon tumbang, membuat rumah Mistop rusak berat. Menurutnya, karena tertimpa pohon tersebut tidak hanya membuat bangunan rumah yang dari gedek rusak parah. Perabotan yang ada di dalam rumah juga banyak yang rusak. ”Banyak yang rusak, Mas. Kerugian paling ya sekitar Rp 10 juta lebih,” ujar Mistop. Bahkan, pascaterjadinya bencana yang menimpa rumah Mistop beberapa waktu lalu membuat dia harus tidur di kandang sapi yang tidak jauh dari rumahnya untuk sementara waktu. Sebab, rumah satu-satunya yang dia tinggali dengan keluarganya tersebut tidak bisa ditinggali setelah tertimpa pohon yang ada di sekitar rumahnya tersebut. (tfs/aif)

Terpesona Gandrung Watudodol ■ PULANG...

Sambungan dari Hal 25

Dia pun memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melepas kangen dengan keluarganya di Jakarta. ”Kalau kangen kadang saya Skype-an sama istri dan anak-anak,” ujar Aryo, panggilan akrabnya. Meski sudah memanfaatkan teknologi untuk melepas kangen, tapi rasa kangen dengan keluarganya belum terobati jika tidak bertemu

langsung. Dua minggu sekali Aryo selalu menyempatkan diri pulang ke Jakarta agar bisa bertemu kedua buah hatinya. ”Setiap dua minggu sekali saya pulang. Istilahnya PJKA; pulang Jumat kembali Ahad,” kata bapak dua anak kelahiran Jakarta 27 Juni 1982 itu. Awalnya Aryo sangat pesimistis kali pertama ditugaskan di Banyuwangi. Namun, rasa pesimistis itu mendadak sirna setelah mengetahui Banyuwangi secara men-

dalam. Menurutnya, Banyuwangi sangat tertata dan rapi. Selain itu, kebudayaan dan pariwisata yang beraneka ragam menjadi daya tarik tersendiri. ”Anak dan istri kalau ke Banyuwangi pasti saya ajak ke tempat-tempat wisata, seperti Pulau Merah. Istri saya juga sangat terpesona dengan keindahan Pantai Watudodol yang ada patung gandrungnya itu,” pungkas manajer yang hobi off road tersebut. (tfs/c1/aif)


36

RADAR SPORT R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Senin 2 Maret 2015

Melayani Dengan Setulus Hati

ALI NURFATONI/RABA

BELUM DIIKAT: Calon pemain Persewangi saat mengikuti seleksi beberapa waktu lalu. Meski belum dikontrak, mereka sudah mengikuti serangkaian uji coba.

Kick Off tak Jelas, Pemain Diliburkan BANYUWANGI – Kick off Divisi Utama 2015 masih belum jelas. Sampai kemarin (1/3), belum ada kepastian mengenai kapan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu diputar. Ketidakjelasan itu membuat manajemen Persewangi bisa sedikit bernapas lega. Setidaknya masih ada waktu untuk memperbaiki kondisi keuangan. Sebab, krisis finansial di tubuh tim berjuluk The Lasblang (Laskar Blambangan) masih belum ada perkembangan. Meski belum ada perkembangan soal finansial, manajemen Persewangi mulai bergerak untuk memagari pemain agar tidak berlabuh ke tim lain. Salah satunya memberikan kepastian soal kontrak kepada pemain yang diproyeksikan menjadi skuad

Merah-Hitam pada musim ini. Manajemen Persewangi telah melakukan negosiasi dengan pemain soal nilai kontrak. Hanya saja, pemain masih belum resmi teken kontrak. Hanya para pemain diberikan uang DP. ‘’Kita sudah berikan uang pengikat kepada pemain,’’ ujar sekretaris Persewangi, Andik Purwanto, kemarin. Dia mengatakan, langkah tersebut memang menjadi solusi terkait masa depan pemain. Hanya saja, semua pemain masih belum resmi diikat kontrak. ‘’Kontrak jelang kompetisi diputar, pemain sudah menyadari itu,’’ kata anggota DPRD Banyuwangi itu. Karena kompetisi belum juga dirilis kapan mulai diputar, maka semua pemain sementara ini diliburkan. Apalagi,

calon pelatih dan asisten pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi dan Nasrul ‘’kripik’’ Hariyono tengah mengikuti kursus lisensi AFC di Jakarta sampai tanggal 15 Maret mendatang. ‘’Sementara latihan diliburkan,’’ tandasnya. Sementara itu, Persewangi menggelar beberapa rangkaian laga uji coba dengan tim lokal maupun luar daerah. Melawan Jember United, Persewangi sukses menang dengan skor tipis di kandang lawan. Sedangkan tiga uji coba melawan tim lokal meraih hasil berbeda. Masing-masing melawan Surya Kencana dengan skor 6-2, tim Glenmore Selection dengan skor 4-0. Sementara melawan tim SumberarumSragi Selection, Persewangi dipaksa bermain imbang dengan tanpa gol dalam laga yang digeber di Lapangan Sragi, Songgon, Sabtu (28/2) lalu. (ton/als)

Nasrul ”Kripik’’ Susul Bagong SATU pelatih asal Banyuwangi, Bagong Iswahysuai regulasi. Dia mengatakan, berusaha keras udi memastikan memburu lisensi B AFC di Jakaruntuk mengikuti kursus yang berlangsung mulai hari ini (2/3) itu. ‘’Saya juga berangkat,’’ katanya. ta. Saat ini, pria asal Purwoharjo itu tengah berada Dia mengaku terpaksa utang untuk memburu lidi ibu kota untuk mengikuti kursus pelatihan. Ternyata niat pria yang digadang-gadang mensensi C AFC itu. Apalagi, lisensi itu sangat dibutuhkan jadi pelatih Persewangi musim ini itu akan agar bisa menjadi salah satu syarat dalam melatih. membuat pelatih lain ikut kepincut. Sa‘’Saya ingin memberikan yang terbaik kepalah satunya dilakukan Nasrul ‘’Kripik’’ da sepak bola Banyuwangi,’’ jelasnya. Hariyono. Eks pemain Persiwa Wamena itu Saat ini, pelatih asal Rogojampi itu masuk bursa untuk menjadi pelatih masih mengantongi lisensi C nasitim sepak bola Porprov Banyuwangi. onal. Hanya saja, sertifikat itu Dia juga diploting menjadi asisten tampaknya akan segera dihapus pelatih Persewangi untuk mengdan disempurnakan dengan arungi kompetisi Divisi Utama lisensi C AFC. pada musim ini. ‘’Mohon doa Dasar itulah yang membuat dan dukungannya masyaradia ingin memburu sertifikat kat Banyuwangi agar saya Nasrul Hariyono itu demi bisa melatih tim selulus,’’ harapnya. (ton/als) ALI NURFATONI/RABA

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

REJEKI NOMPLOK: Nasabah SImpedes yang beruntung membawa hadiah.

Tiga Mobil untuk Nasabah Simpedes BANYUWANGI – Diundi dua kali dalam setahun serta menabung dengan kelipatan seratus ribuan, menjadi peluang emas bagi nasabah Simpedes BRI. Tak tanggung-tanggung, tiga mobil sekaligus sebagai hadiah utama yang disediakan oleh SImpedes BRI. Selain itu, ada enam buah motor serta 48 hadiah hiburan berupa TV LED. Periode 1 Juli hingga 31 Desember 2014 atau Semester II tahun 2014 Simpedes BRI dilaksanakan pengundian pada Selasa (24/2) lalu di halaman kantor BI cabang Banyuwangi. Ada yang menarik dalam suasana pengundian Simpedes BRI ini. Tidak seperti biasanya, undangan dikenalkan dengan transaksi non tunai pada saat registrasi. Bukti atau struk masing-masing transaksi berpeluang mendapatkan aneka doorprize saat pengundian Simpedes berlangsung. Pengundian Simpedes dengan hadiah berlimpah itu dihadiri Pimpinan Cabang BRI Banyuwangi. Selain itu, acara tersebut juga disaksikan notaris, pihak kepolisian, dan Dinas Sosial. Kali ini ada 257.882 rekening dengan 49.999.242 kupon yang mengikuti pengundian Simpedes BRI Semester II tahun 2014. Jumlah ini meningkat tajam bila dibandingkan tiga tahun lalu yang hanya 127.330 rekening. Menurut Pimpinan Cabang BRI Banyuwangi, I G M Oka Wirawan, dengan dua kantor cabang, 44 kantor unit 12 teras BRI, dan dua teras mobil keliling, Simpedes BRI bisa mengumpulkan dana dari nasabah sebesar Rp p 968 miliar dari total simpanan yang ada di BRI sebesar Rp 1,2 triliun. (*/als)

HADIAH UTAMA: Pengundian mobil disaksikan oleh Pinca BRI Banyuwangi, I G M Oka didampingi Notaris, Dinas Sosial dan Kepolisian.

PEMENANG SIMPEDES SEMESTER II 2014 HADIAH UTAMA 1. Nissan Evalia 1.5 ST

Soliha (Unit Ketapang)

2. Suzuki APV GL M/T 3. Nissan Datsun Go + D

Nur Kholis (Unit Benculuk) Suharwiyanto (Unit Purwoharjo)

Hadiah Motor Honda Revo CW 1. Mesini 2. Syamsul Hadi 3. Supiyanto

(Unit Kedunggebang) (Unit Tegaldlimo) (Unit Purwoharjo) Yamaha Force Sporty

1. M Hamidi 2. Abdul Karim 3. Rupiah

(Unit Bajulmati) (Unit Tulungrejo) (Unit Karangdoro)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.