Pendorong Perubahan dan Pembaruan
JUMAT 2 MEI TAHUN 2014
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 33
Siswa yang Masuk Peringkat 100 Besar
Sambut Gempita Perpus
Kadispendik Situbondo
Try Out SMP-MTs 2014
Untuk Mencerdaskan Sesama
Ingin Warga Rasakan Pendidikan Berkualitas
Baca Halaman 35
Baca Halaman 44
Baca Halaman 41
Tengkorak Eni Marfuah Ditemukan Saat ditemukan, kondisi kepala Eni sudah tidak utuh. Rambut, seluruh kulit kepala, dan isinya, sudah hilang. Yang tersisa hanya tengkorak atas. Itu pun kondisi gigi di tengkorak itu sudah tidak utuh. Yang tersisa di tengkorak itu hanya empat gigi. Selebihnya, yakni tulang rahang, ditemukan beberapa saat kemudian di sekitar lokasi penemuan pertama ■
unu emb h
an
P
KABAT - Usaha pencarian kepala korban pembunuhan, Eni Marfuah, 14, warga Dusun Bodean, Desa/Kecamatan Kabat, Banyuwangi, membuahkan hasil. Kepala siswi yang tewas dipenggal pacarnya itu berhasil ditemukan kemarin (1/5). Saat ditemukan, kepala korban pembunuhan itu menancap di dasar sungai. Posisinya berjarak lebih kurang 50 meter dari penemuan tubuh korban yang mengambang Sabtu pagi lalu (26/4).
Baca Tengkorak...Hal 43
GALIH COKRO/RaBa
MAKIN RAMAI: Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut Direktur Layanan PT. Garuda Indonesia, Faik Fahmi, di Bandara Blimbingsari siang kemarin. KORBAN MUTILASI: Petugas memeriksa tengkorak yang ditemukan di dam Dusun Kabat Mantren, Desa/ Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin.
Garuda Resmi Terbang di Banyuwangi Wings Air Layani Kargo
BANYUWANGI - Satu lagi pintu gerbang kemajuan pembangunan di Banyuwangi terbuka. Itu menyusul dibukanya dua rute penerbangan komersial dari dan ke Banyuwangi oleh maskapai PT. Garuda Indonesia (Persero) ■
GALIH COKRO/RaBa
Baca Garuda...Hal 43
CHECK IN: Penumpang di Blimbingsari.
SEMENTARA itu, kemudahan akses transportasi udara dari dan menuju Banyuwangi tidak hanya dinikmati penumpang. Dalam waktu dekat, angkutan barang dengan moda transportasi udara
juga akan semakin mudah. Sebab dalam waktu dekat, maskapai Wings Air berencana membuka jasa kargo udara via Bandara Blimbingsari ■ Baca Wings...Hal 43
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
HARI BURUH
NIKLAAS ANDRIES/RaBa
MASAL: Para buruh menggelar senam bersama di Muncar kemarin.
Isi Peringatan May Day dengan Senam MUNCAR- Peringatan butuh tidak selalu identik dengan demo. Itulah yang dilakukan ribuan buruh di Kecamatan, Muncar, Banyuwangi. Memperingati Hari Buruh Internasional kemarin (1/5), mereka justru mengisi momentum itu dengan berbagai kegiatan positif, seperti senam masal, donor darah, santunan, tanam pohon, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan yang dipusatkan di pabrik terbesar di Muncar, PT. Sumberyala Samudera, itu dihadiri 5.000 buruh ■ Baca Isi...Hal 43
Penyu Bertelur Tengah Malam di Pantai Boom BANYUWANGI - Musim pendaratan penyu di wilayah pantai timur Banyuwangi diprediksi akan berlangsung pada musim angin timur, Juni sampai Juli mendatang. Namun, akhir-akhir ini beberapa ekor penyu ternyata sudah mendarat untuk bertelur. Seperti terpantau di kawasan
PEDULI: Warga Kelurahan Kampung Mandar, Ali Topan dan Andri, memindahkan telur penyu di Pantai Boom pukul 23.30 Selasa malam lalu (29/4).
Pantai Boom, Banyuwangi, Selasa tengah malam lalu (29/4). Sekitar pukul 23.30, salah satu warga Kelurahan Kampung Mandar, yakni Andri, menemukan jejak penyu yang mendarat di Pantai Boom. Setelah diamati, ternyata jejak penyu tersebut menuju ke satu titik lokasi bertelur ■ Baca Penyu...Hal 43 GERDA SUKARNO/RaBa
Suasana Lokalisasi Sumberloh setelah Dipasang Papan Penutupan
Jukir dan Tukang Ojek Minta Dibekali Keterampilan Lokalisasi Sumberloh yang merupakan tempat prostitusi terbesar di Bumi Blambangan sudah ditutup pemerintah Rabu lalu (30/4). Seperti apa suasana terkini tempat tersebut? SHULHAN HADI, Singojuruh HARI Rabu lalu (30/4) Pemkab Banyuwangi menutup lokalisasi di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, tersebut. Petugas pun memasang papan penutupan di lokalisasi itu. Papan itu merupakan rambu penutupan lokalisasi terbesar di Banyuwangi tersebut. Namun, bagi penghuni lokalisasi dan sebagian warga sekitar, Rabu
kemarin merupakan babak baru kecemasan demi kecemasan yang sudah dirasakan selama ini. Mereka cemas karena telanjur menggantungkan hidup di tempat tersebut. Bagi sebagian warga sekitar, tempat itu bisa membuat aktivitas para tukang ojek hidup. Selain itu, jasa laundry juga bisa berjalan. Kini sebagian warga sekitar tempat itu gamang. NR, pria yang sehari-hari menjaga parkir tamu lokalisasi itu, menuturkan selama ini pemerintah terkesan hanya fokus mengurus pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari. Padahal, kata dia, para PSK itu bisa bekerja di mana saja. Mereka lebih fleksibel, tidak seperti warga sekitar yang memang tinggal di kawasan tersebut ■ Baca Jukir...Hal 43
Penyu bertelur tengah malam di Pantai Boom Sebenarnya sudah sejak lama, kita saja yang baru tahu sekarang
Peringati May Day, buruh senam masal di Muncar Buruh membuktikan mereka bisa unjuk kebolehan
SHULHAN HADI/RaBa
SEPI: Suasana pintu masuk lokalisasi Sumberloh di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin.
ALI NURFATONI/RaBa
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
BANYUWANGI EMAS
34
R A D A R
Jawa Pos
Jumat 2 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
SMPK Santo Yusup, Banyuwangi
Seimbangkan Akademik, Rohani, dan Keterampilan BANYUWANGI – Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Santo Yusup yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung (Jagung) Suprapto 56, Banyuwangi, ingin mencetak siswanya menjadi sosok yang berprestasi bidang akademik, memiliki ketrampilan sesuai dengan minat dan bakat, serta dibekali mental kerohanian yang mulia. Dengan tenaga pengajar yang handal, banyak prestasi bergengsi dikoleksi oleh SMPK Santo Yusup. Mulai prestasi akademik hingga nonakademik. “Prestasi itu dari tingkat Kabupaten Banyuwangi, Karesidenan Besuki, sampai tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata kepala sekolah (Kasek) SMPK Santo Yusup Romo T. Catur Wibawa. Prestasi yang diraih ini, tidak terlepas dari sarana dan prasana yang sudah disiapkan oleh sekolah dibawah Yayasan Karmel. Ruang kelas didesain sedemikian rupa yang membuat siswa betah dalam belajar. Ruang Bimbingan Konseling (BK), dimanfaatkan siswa sebagai tempat konsultasi pengembangan diri. Di SMPK Santo Yusup, terang kasek, laboratorium Komputer, Fisika, Kimia, dan bahasa tersedia semua. Di sekolah ini, ada satu kelas khusus yang tidak ada di sekolah lain, yaitu ruang yang disebut exersice room. “Exersice room ini dikhususkan bagi siswa saat menghadapi dan mengerjakan ulangan,” terangnya.
PENDAFTARAN
SMPK SANTO YUSUP BANYUWANGI
DUTA BANGSA : Kepala SMAK Hikmah Mandala, Romo T Catur Wibawa (lima dari kiri) saat konferensi kepanduan Katolik di Filipina.
SMAK Hikmah Mandala, Banyuwangi
BERWAWASAN LINGKUNGAN
SEKOLAH
PEDULI SESAMA: Santunan kepada fakir miskin dalam kegiatan kerohanian siswa.
Kegiatan siswa yang selalu dilaksanakan dan menjadi rutinitas tahunan di sekolah ini, sebut dia, seperti Field Triep dan Study Tour, renang, lomba-lomba dalam peringatan Paskah, dan kegiatan saat Valentine Day. Salah satu kegiatan andalan siswa adalah rekoleksi. Rekoleksi ini kegiatan siswa untuk membentuk mental lebih mandiri
dan kuat, karena kegiatan ini lebih banyak ke bidang rohani. Pengembangan bakat dan minat siswa, disediakan berbagai ektrakurikuler. Diantaranya Pramuka, futsal, judo, karate, bina vokalia, english corner. “Kegiatan ektrakurikuler yang bergengsi dan banyak diminati siswa adalah Sanyu Free Bike dan fotografi,” ungkapnya. (*/abi)
WAKTU PENDAFTARAN : 1 April – 12 Juli 2014 SYARAT PENDAFTARAN : a. Uang Pendaftaran Rp. 25.000,b. Mengisi Formulir Pendaftaran ALAMAT: c. Foto 3 x 4 hitam putih 3 lembar Jalan Jaksa Agung d. Menyerahkan Fotokopi Ijazah/STTB 5 lembar Suprapto No. 56, e. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) 2 lembar Banyuwangi. f. Fotokopi Akta Kelahiran 2 lembar TELEPON: g. Fotokopi Kartu NISN 2 lembar (0333) 421057 h. Fotokopi Surat Baptis (Bagi yang Katolik) FOTO-FOTO : GERDA SUKARNO/RaBa
SEDERET PRESTASI : Siswa siswi SMPK Santo Yusuf yang mengharumkan nama sekolah.
BANYUWANGI – Berdiri sejak 1 Agustus 1961, Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Hikmah Mandala, terus berkembang dengan pesat hingga kini. Untuk memenuhi kebutuhan belajar mengajar siswanya, SMAK Hikmah Mandala terus melakukan pembangungan. Gedung berlantai dua, ruang seni, perpustakaan dengan full AC, dan koleksi buku terlengkap di Kabupaten Banyuwangi, laboratorium Kimia, Fisika, Biologi, dan laboratorium komputer/multimedia. Sarana terbaru SMAK Hikmah Mandala memiliki ruang semi indoor untuk lapangan basket dan futsal. Sekolah yang beralamatkan di Jalan Jaksa Agung (Jagung) Suprapto 74 Banyuwangi ini mengembangkan sekolah dengan berwawasan lingkungan. Pohon rimbun tumbuh di sudut-sudut sekolah. Sepanjang depan kelas, tertata rapi pot dengan bunga beraneka warna. “Tempat sampah organik dan anorganik kita pisahkan, biopori untuk air resapan hujan juga telah kita disiapkan,” cetus
SMAK HIKMAH MANDALA BANYUWANGI Jl. Jaksa Agung Suprapto 74 Banyuwangi Telepon 0333 421655
seperti lidah buaya. Tanaman yang kaya akan serat ini, sudah beberapa kali dipanen dan diolah. “Lahan itu digunakan sebagai laboratorium terbuka untuk praktek mata pelajaran Biologi, hasil panen dijual di kantin sekolah,” terang kasek. Romo Catur juga menekan penggunaan air minum kemasan di lingkungan sekolah SEMI INDOOR: Fasilitas baru untuk kegiatan dengan motto Pro olahraga futsal dan basket. Alma Et Virtus ini. Siswa bisa membawa botol kepala sekolah SMAK Hikmah Mandala minuman sendiri, sementara di kantin disediakan minuman dengan mengRomo T. Catur Wibawa. gunakan botol kaca atau gelas. Dibelakang sekolah, terang dia, Melalui sekolah berwawasan lingkunterdapat sebuah mesin pencacah. gan, suasana asri, sejuk, dan nyaman Mesin itu digunakan untuk mencacah terasa di sekolah ini. Para siswa jadi betah sampah organik menjadi kompos. dan bisa lebih fokus dalam belajar. DenDan kompos tersebut, terang dia, siap gan suasana tersebut, tidak mengurangi untuk dijual. Lahan yang tidak begitu kedisiplinan, dan ketertiban bagi semua luas, disulap dengan menanam bercivitas akademika. (*/abi) bagai tanaman langka dan produktif SYARAT PENDAFTARAN : Fotocopi KTP SMP (NISN) Fotocopi Ijasah + SKHUN rangkap 5 legalisir Fotocopi raport semester 1-5 Fotocopi Akte kelahiran 1 lembar Fotocopi Kartu Keluarga 1 lembar Foto 3x4 hitam putih 3 lembar Fotocopi Surat Baptis (Bagi yang katolik) 1 lembar Fotocopi sertifikat/piagam bagi yang berprestasi Biaya pendaftaran Rp. 75.000 Pendaftaran mulai 1 April sampai 5 Juli 2014 Senin – Sabtu : 07.00 – 14.00 WIB
Siswa Multikultur, Tekankan Pendidikan Berkarakter MERAIH prestasi akademik dan nonakademik, sudah menjadi tanggung jawab dari sebuah lembaga pendidikan, termasuk Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Hikmah Mandala yang memiliki misi membuat kualitas siswanya yang bermutu dan berkarakter. Berbagai cara untuk mengembangkan pendidikan berkarakter, kegiatan tambahan di luar mata pelajaran, ektrakurikuler, disediakan di sekolah ini. Pengembangan hobi, minat dan bakat siswa, bisa dilatih di ektrakulikuler sesuai dengan selera siswa. Bidang seni rupa, karawitan, tari/dance bagi siswa yang suka kesenian dan lenggak-lenggok. Bidang olahraga, siswa bisa memilih basket yang sudah menjadi tim andalan hingga tingkat Jawa Timur. Ada futsal, bola voly, dan yang tidak dimiliki oleh sekolah manapun adalah , BM Cross. Bagi siswa yang suka berkarya, jurnalistik dan karya ilmiah remaja (KIR) bisa menjadi pilihan. Sedangkan untuk pendidikan karakter, SMAK Hikmah Mandala memiliki
TIM KUAT: Basket SMPK Santo Yusuf belum ada yang menandingi.
ektrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR) dan Pramuka. Pramuka diwajibkan bagi siswa kelas X. Di kepramukaan ini siswa tidak hanya dididik bisa tali temali atau memecahkan sandi, tetapi lebih melatih siswa untuk mandiri dan berdisiplin. Pramuka SMAK Hikmah Mandala sudah memiliki jam terbang tinggi. Di tahun 2012, pernah mengikuti Jambore Nasional antar SMAK di Palembang. Sedang kepala SMAK Hikmah Mandala, Romo T. Catur Wibawa pernah menjadi duta Indonesia dalam konferensi Kepanduan Katolik se Asia Pasifik di Filiphina pada tahun lalu. Untuk tahun ini, Pramuka SMAK Hikmah Mandala dipercaya sebagai panitia dalam kemah jambore kapanduan Katolik se Asia Pasifik di Cobanrondo, Malang, pada Juni 2014 Mendatang. Rencananya jambore ini akan diikuti 2.000 sekolah Katolik se Indonesia, dan 100 kepanduan Katolik negara-negara se Asia Pasifik. 20 siswa Pramuka beserta Pembinanya akan menjadi pendamping dalam event ini.(*/abi)
Prestasi yang Pernah Diraih SMAK Hikmah Mandala
Prestasi SMPK Santo Yusup BARANG BEKAS : Pemanfaatan limbah yangtidak bisa terurai menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
AJANG BERGENGSI: SMPK Santo Yusuf sebagai juara pertama lomba madding 2 dimensi yang dilaksanakan oleh Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Juara 1 Juara 1 Juara 3 Juara 2 Juara 3 Juara 4 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 1 Juara 2 Juara 2 Juara 3 Juara 3 Juara 3 Juara 3
: : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Mading Desain Terbaik PKP se-Kab. Banyuwangi Mading Terunik PKP se-Kab. Banyuwangi Lomba Judo Tingkat Provinsi Jawa Timur Olimpiade Bahasa Inggris se-Kab. Banyuwangi Olimpiade Bahasa Inggris se-Kab. Banyuwangi Olimpiade Bahasa Inggris se-Kab. Banyuwangi Olimpiade Bahasa Inggris se-Kab. Banyuwangi Lomba Basket Hardiknas se-Kab. Banyuwangi Lomba Basket 3on3 SMAK Hikmah Mandala Lomba Basket 3on3 SMAN 1 Glagah BMX Supercross Pelajar se-Kab. Banyuwangi Lomba Dramatisasi Puisi se-Kab. Banyuwangi Lomba Thulik Cilik se-Kab. Banyuwangi Cross Country Pelajar se-Kab. Banyuwangi Lomba Basket Harjaba se-Kab. Banyuwangi Lomba Foto Thulik Modern se-Kab. Banyuwangi Kerjurda Judo se-Provinsi Jawa Timur Futsal Putri UNTAG League 2013 se-Kab. Banyuwangi Olimpiade Bahasa Inggris se-Kab. Banyuwangi
Juara II Juara I Juara II Juara I Juara II Juara III Juara Juara III Juara II Juara III Juara Harapan Juara Harapan
Sepeda MTBXC Kebersihan lingkungan sekolah Duta Stop HIV/AIDS BMX Cross Alpen Thropy Road Race Student Journalis Bola Basket Putra Hijau dan Bersih FL2SN Desain Grafis 1 FL2SN Solo Vocal 1 FL2sn Teater
KREATIF: Hasil keterampilan siswa dalam mengolah bahan bekas.
tingkat nasional se Yayasan Karmel Malang tingkat kabupaten tingkat nasional tingkat nasional tingkat nasional tingkat kabupaten tingkat kabupaten tingkat kabupaten tingkat kabupaten tingkat kabupaten tingkat kabupaten
2014 2014 2014 2013 2013 2013 2103 2013 2013 2013 2013 2013
RAMAH LINGKUNGAN : Mesin pencacah sampah organik menjadi kompos siap jual.
Jawa Pos
Jumat 2 Mei 2014
BANYUWANGI EMAS R A D A R
35
B A N Y U W A N G I
AGENDA KOTA
Bupati Anas Mengajar di MAN BUPATI Abdullah Azwar Anas hari ini (2/5) jadi inspektur upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dirangkai dengan peringatan Hari otonomi daerah ke-18 dan deklarasi Gempita Perpus di Taman Blambangan. Usai upacara, Bupati Anas akan mengajar pendidikan karakter di MAN Banyuwangi dan dilanjutkan syukuran Hardiknas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. (*)
BELAJAR TIDAK MENGENAL BATAS USIA : Dengan kondisi seadanya, siswa gempita perpus tekun belajar menulis dan membaca
TIM GEMPITA PERPUS KECAMATAN BANYUWANGI
UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi
Sambut Gempita Perpus Untuk cerdaskan Sesama
LUSIANI S
SUHERNIK
K
SEMANGAT KARTINI : Belajar dengan tidak menginggalkan tugas sebagai seorang ibu
ABUPATEN Banyuwangi sudah terbebas dari buta huruf, tapi bukan berarti warga Banyuwangi sudah bisa membaca dan menulis semua. Karena masih ada warga yang belum mengenali huruf, mereka itu sebagian besar hidup dibawah kecukupan. Untuk memberantas buta huruf ini, Pemkab Banyuwangi menggalakkan program Gerakan Masyarakat Pembebasan Tri Buta dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (Gempita Perpus). Dalam program ini, para guru diminta untuk menjadi pembimbing warga yang buta huruf. Dari data di Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga buta huruf di Kecamatan Banyuwangi sudah terbagi di tingkat kelurahan bahkan Rukun Tetangga (RT). Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Kecamatan Banyuwangi, bersama jajaran Sekolah Dasar (SD) di bawah strukturnya, langsung menyambut program Gempita Perpus yang digagas Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas tersebut. “Kami mendukung penuh program Gempita Perpus ini,” cetus Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Banyuwangi Nurhamim, SPd. Dalam mensukseskan program bupati itu, terang dia, setiap kelurahan di Kecamatan Banyuwangi, menugaskan satu sekolah untuk menjadi pembimbing. Ini seperti di Kelurahan Pakis, seluruh pengajar SDN 1 Pakis, baik yang sudah PNS bersertifikasi maupun masih guru honorer, diminta untuk membimbing 86 warga yang masih buta huruf. Sementara di Kelurahan Lateng, sekolah yang ditunjuk untuk membimbing warga yang buta huruf adalah SDN 1 Lateng. Sekolah ini, mendapat tugas tambahan dengan mengajar 88 warga. “Untuk Kelurahan Kebalenan, ada 24 warga yang masih belum melek huruf. Mereka itu dibimbing oleh para guru di SDN Kebalenan,” sebut kordinator Gempita Perpus Kecamatan Banyuwangi ini. SDN 4 Penganjuran juga mendapat jatah membimbing warga buta huruf yang ada di kelurahannya. Di Kelurahan ini, warga yang masih belum mengerti huruf ada 48 warga. Sedang di Kelurahan Kepatihan, ada 64 warga buta huruf yang menjadi tanggung jawab dari SDN Kepatihan. “Di Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari ada 24 warga buta huruf, mereka dibimbing oleh para guru SDN 2 Kertosari. SDN Model kebagian membimbing 37 warga buta huruf di Kelurahan Sobo,” ungkapnya. Menurut Nurhamim, program Gempita Perpus ini ditabuh sejak awal Februari lalu. Para guru di tujuh SDN itu selama dua bulan membimbing dan mengajari warga untuk bebas buta huruf. Tentu saja, tugas tambahan ini dilakukan diluar jam belajar mengajar sekolah. (*/abi)
SUCI NURYANTI
OLO SUDJIAMI
ENDAHWATI
TERTUA : Peserta berusia 69 tahun mendapatkan tali asih dari kepala UPTD kecamatan Banyuwangi, Nurhamim
SETYANINGSIH
BUKTI : Hasil tulisan salah satu peserta Gempita perpus kelurahan kertosari
SEBELUM BERPISAH : Seluruh peserta gemoita perpus kelurahan Pakis beserta pembimbing foto bersama
EMI TRIASTUTIK
Dari Jemput di Rumah Sampai Bawakan Hadiah Karena rasa kepedulian, para guru dalam melaksanakan program Gempita Perpus, melakukan pada malam hari, meninggalkan keluarga, dan melewati jalan berbatu yang gelap. Mereka melakukan itu untuk mengajari warga yang belum bisa baca tulis. Berikut pengalaman mereka. KEPALA SDN 1 Pakis Dra. Emi Triastutik beserta para guru mengaku terkesan saat bertugas membimbing warga buta huruf. Maklum, siswa mereka bukan seperti siswa pada umumnya, tapi kebanyaka sudah berumur lanjut.
Pelaksanaan tutor Gempita Perpus, seringkali dilakukan pada malam hari. Hal ini karena ‘para siswa’ pada pagi hingga sore masih sibuk dengan pekerjaannya. “Siswa Gempita Perpus ini ada yang buruh tani, buruh nelayan, penjual gorengan, dan lainnya,” cutus Emi Triastutik. Semangat Emi Tirastutik beserta timnya untuk mensukseskan program ini, karena motivasi yang sangat besar dari warga yang dibimbing. Kalau para tentor berhalangan, peserta Gempita Perpus minta pertemuannya diganti hari lain. “Salah satu peserta Gempita Perpus itu pagi berkeliling desa menjajakan kue, malam hari baru belajar. Terkadang jika jajanannya masih sisa, ditawarkan pada peserta yang lain,” katanya sambil tertawa.
FOTO-FOTO: GERDA S/RaBa
GUYUB : Setelah belajar baca tulis siswa bisa menikmati hidangan yang disuguhkan
Di Kelurahan Kertosari, Kepala SDN 2 Kertosari Olo Pudjiami, MPd dan timnya harus berjibaku dengan kegelapan malam. Karena para guru yang
mendapat tugas ini perempuan, saat menuju tempat bimbingan Gempita Perpus di Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari, harus diantar oleh
suami atau saudaranya. Cerita menarik lainnya di Kelurahan Kebalenan, Kepala SDN Kebalenan Dra Hj. Setyaningsih pertama kharus melakukan pendekatan untuk bimbingan. Bahkan, para guru bersama ketua Rukun Tetangga (RT), sampai menjemput peserta di rumahnya agar mau belajar. “Agar para siswa ini semangat dan mau dating, kita membawa kue atau polo pendem,” cetus Setyaningsih. Pe n g a l a m a n p a r a g u r u S D N Model di Kelurahan Sobo, juga penuh tantangan. Untuk lokasi bimbingan dalam prohram Gempita Perpus harus berpindah-pindah. Malahan, tempatnya terkadang di musola atau di rumah warga sesuai permintaan peserta. “Semua kita layani, yang penting warga
memiliki kemauan dan semangat untuk belajar,” kata Kepala SDN Model Dra. Suhernik. SDN Penganjuran dan SDN Lateng, harus ektra sabar dalam mengajari para peserta yang umumnya ibu-ibu. Mereka ini, sebagian besar tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali. “Ada juga anak dari peserta Gempita Perpus, menjadi siswa di SDN Lateng,” terang Kepala SDN Lateng Suci Nuryanti. Endahwati, Mpd, yang mengkomandani tim di Kelurahan Kepatihan juga punya cerita menarik. Para guru SDN Kepatihan terpaksa harus merogoh kocek sendiri sekedar menyediakan hadiah kecil bagi siswa Gempita Perpus. “Yang sukses menyelasaikan tugas baca maupun menulis, kita beri hadiah,” katanya.(*/abi)
RADAR SITUBONDO
36
R A D A R
Jawa Pos
Jumat 2 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
Tak Ada Demo, Polres Tetap Siaga SITUBONDO - Tidak adanya unjuk rasa buruh di Situbondo bukan berarti tidak ada buruh yang kehilangan haknya. Tetapi, tidak adanya penyampaian aspirasi dari para buruh lebih karena tidak ada organisasi pekerja di Situbondo. Peringatan Hari Buruh Internasional Kamis (1/5) kemarin sama sekali tidak terlihat di Situbondo.
Padahal, di kabupaten yang dikenal sebagai Kota Santri ini banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan banyak orang. Tetapi, karena tidak ada organisasi pekerja menyebabkan para pekerja di Situbondo tidak ada yang menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. “Takut, Mas. Takut dipecat perusahaan,” kata salah seorang buruh
yang enggan disebutkan namanya. Selain tidak adanya gerakan buruh untuk menuntut hak-haknya, sejumlah perusahaan di Situbondo juga tetap beroperasi alias tidak libur. “Tidak adanya gerakan, bukan berarti hak buruh telah terpenuhi. Tetapi, buruh masih takut. Masih banyak pekerja yang dibayar tidak mencapai upah minimum kabupaten (UMK),
tapi mau gimana lagi,” paparnya. Meski hanya lewat hati ke hati, pembicaraan para buruh di beberapa perusahaan mengarah ke harapan agar pemerintah men-sweeping perusahaan-perusahaan yang nakal. Bila itu tidak segera dilakukan, maka para buruh yang gajinya kurang dari UMK tidak akan pernah diketahui. “Semua pekerja tentu berharap mendapatkan
hak-haknya secara benar,” katanya. Sementara itu, menyambut Hari Buruh yang digelar di sejumlah tempat kemarin, Polres Situbondo berjaga-jaga. “Demo tidak ada karena di Situbondo tidak ada persatuan buruh,” terang AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Meski tidak ada aksi buruh, pihaknya tetap bersiaga menjaga
kemungkinan adanya aksi demo buruh seperti di kota-kota lain. “Menyambut Hari Buruh ini, sepertiga anggota polisi kita siagakan di mapolres,” tegas Wahyudi ditemui di kantornya kemarin. Selain bersiaga menjaga kemungkinan adanya gerakan, beberapa anggota polisi juga melakukan patroli di beberapa tempat. (rri/c1/aif)
NUR HARIRI/RaBa
MENEPI: Korban penjambretan, Ida, saat di pinggir jalan Kecamatan Banyuputih.
Kalung Emas Mainan Dijambret BANYUPUTIH - Seorang ibu rumah tangga, Ida, asal Dusun Curahtemu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, menjadi korban penjambretan kemarin (30/4). Meski begitu, ibu berusia 26 tahun itu tidak melapor kepada petugas kepolisian karena barang yang dijambret adalah kalung emas mainan. Aksi penjambretan pukul 11.30 itu bermula saat korban hendak mengambil beras di rumah orang tuanya. Korban yang mengendarai motor Vario warna merah bernopol P 3678 VE tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diikuti dua penjambret. Begitu korban melintas di jalan raya Banyuputih, tepatnya di kilometer 229 arah Surabaya, mendadak ada dua orang yang juga mengendarai motor melaju sejajar dengan korban. Dengan cepat, penjambret yang berjumlah dua orang itu menarik kalung korban hingga lepas. Beruntung, korban penjambretan itu tidak sampai jatuh dari motor. Seketika korban
berteriak minta tolong, sehingga mengundang beberapa warga sekitar yang mendengar. Beberapa warga mencoba mengejar dua pelaku yang lari ke arah barat. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pengejaran juga dilakukan salah seorang Babinsa Sumberejo, Serka Iswanto, yang kebetulan lewat di lokasi kejadian. Tetapi, upaya itu tidak berhasil karena dua penjahat itu cepat menghilang. “Pelakunya dua orang. Mereka boncengan pakai motor sejenis Mio warna merah. Nopolnya tidak tahu. Satu orang pakai jaket hitam, dan pelaku yang menyetir pakai kaus biru,” kata Indah, 36, warga sekitar yang melihat aksi penjambretan itu. Korban yang masih panik akibat aksi kejahatan yang dialaminya memilih tidak melapor kepada pihak kepolisian. Meski begitu, dengan dijambretnya kalung emas mainan itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 2 jutaan. (rri/c1/aif)
BANYUWANGI • Katana-Jimni-Panther •
BANYUWANGI
BANYUWANGI
• Nissan Grand Livina •
• Jl. Ikan Kembangwaru •
Djl Katana Biru th ’93, Jimni 4x4 Pth th ’85, Phanter Royal Biru th ’99 H: 08123651374
BANYUWANGI • Tanah Kapling • Jual Tanah Kapling, uk. 10x40m2 (2 kapling), SHM, Hrg 85 jt, H: 083847407631
• Toyota Yaris ‘12 •
SITUBONDO
Djl Yaris E AT Th 2012 Silver KM 13000 Hrg 176 Jt Nego Hub: 081336508363
• Tanah 2 Kapling •
• Promo Daihatsu Ayla •
Djl Tanah 2 Kapling L 459 m2 Alamat Jl. Anggrek Harga 170 Jt Hp. 08563639318
R-STOCK AYLA hrg mli 81 Jt, All New Xenia DP mli 25 Jt. Krdt bs 5 thn. Hub sgr HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555
Saatnya Punya Nissan G. Livina DP Ringan & Harga Spesial Big Sale !!! Hub: Andi 081359944425
Dijual 1,2 M, Dikontrakkan 20 Jt Minimal 2 Th, Rumah Joglo Tengah Kota Jl. Ikan Kembang Waru No. 6, Bwi LT 580m LB 300 m SHM Hub. 082140100111
• Vila Sukowidi • Djl Cpt Rmh Vila Sukowidi 2 MB14 Bwi L 113 m2 SHM Hub. 082335590555
BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 5786 ZL an Setyowati Prm. Kebalenan Baru II E RT. 01/04, Kebalenan
PROMO IKLAN LOWONGAN Terbit Hari Senin s/d Jumat 1kolom x 40mm; Rp. 88.000 Terbit Hari Sabtu 1kolom x 40mm; Rp. 165.000
HUBUNGI: 0333-412224 HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333412224; BIRO SITUBONDO 0338 671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi Banyuwangi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Situbondo: Edy Supriyono (Kabiro), Nur Hariri Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, W. Nugroho (Genteng), Samsuri (Situbondo) Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J
Kasir: Widi Ukiyanti Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 27.000/mmk, berwarna depan Rp 54.000/ mmk, berwarna belakang Rp 42.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 42.000/baris, Lowongan: Rp 53.500/baris, Sosial: Rp 24.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa Pos
OPINI
Jumat 2 Mei 2014
R A D A R
41
B A N Y U W A N G I
Yuk, Tingkatkan Literasi di Sekolah!
ADA APA LAGI
NUR HARIRI/RaBa
KLARIFIKASI: Dua warga (membelakangi) yang diduga selingkuh menjelaskan duduk persoalan.
Pasangan Selingkuh Digerebek Warga BANYUPUTIH - Dua warga yang diduga pasangan mesum digerebek warga di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, kemarin (30/4) malam. Kedua pasangan yang diduga selingkuh itu adalah MS, 35, warga Kecamatan Banyuputih, dan KS, 40, warga asal Kecamatan Asembagus. Jauh hari sebelum penggerebekan dilakukan, konon suami MS tengah bekerja di Kalimantan. Sementara itu, pria asal Asembagus itu disebut-sebut sudah lama tinggal di Kecamatan Banyuputih. Diduga kuat keduanya menjalin hubungan secara diamdiam. Karena MS masih memiliki seorang suami yang bekerja di Kalimantan, beberapa warga bersama anggota Linmas dan ketua RT setempat mendatangi rumah MS. Sebab, ada warga yang mengetahui ada seorang lelaki yang masuk ke dalam rumah MS sekitar pukul 22.30. Begitu digerebek warga, sempat terjadi ketegangan. KS sempat akan memperkarakan warga yang menggerebeknya. Tetapi, hal itu justru membuat masyarakat marah. Beruntung, KS segera diamankan dan dibawa ke rumah RT setempat, kemudian ke kantor Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. Pada saat klarifikasi dilakukan, di hadapan warga KS menjelaskan bahwa dirinya sedang proses cerai dengan istrinya. Pria tersebut juga mengaku sudah menikah siri dengan MS. Tetapi, meski KS sudah memiliki satu anak, di KTP milik KS tetap berstatus belum kawin. Kasi Trantib Kecamatan Banyuputih Sumariyanto mengatakan, kedua warga yang diduga menjadi pasangan mesum itu sudah menandatangani surat pernyataan. Pihaknya meminta seluruh warga yang pindah rumah atau pindah desa harus mengurus administrasi, termasuk KTP. “Kalau ada orang baru, yang bersangkutan harus mengurus administrasi. Misalnya, surat pindah, atau KTP yang bersangkutan, agar tidak ada pemalsuan data,” kata Sumariyanto kepada wartawan. Pihaknya berharap, kasus serupa tidak terulang di Kecamatan Banyuputih. Bila ada warga yang pindah desa, atau sudah menikah, maka administrasinya harus diselesaikan dengan benar. “Kalau pindah, ya minta surat pengantar dari desa asal. Kalau sudah nikah, KTP harus dibuat dengan benar,” pungkasnya. (rri/c1/aif)
PERNAH saya bertanya kepada siswa tentang banyak dan macam buku nonpelajaran yang mereka baca. Tentu saja jawaban atas pertanyaan tersebut sangat bervariasi. Namun, secara umum mereka rata-rata membaca nol buku. Kondisi itu memang sangat miris. Terlebih lagi, kenyataan tersebut terjadi di sekolah yang digadang-gadang menjadi rumah bagi tumbuh kembangnya literasi generasi bangsa. Ternyata fenomena tersebut terjadi di seluruh negeri. Hasil penelitian Taufik Ismail tentang kewajiban membaca buku sastra di SMA di 13 negara pada Juli-Oktober 1997 adalah buktinya. Dari tahun 1943 hingga 2005 tidak satu pun sekolah SMA di Indonesia yang mewajibkan siswanya membaca karya sastra. Inilah yang disebut sebagai tragedi “nol buku”. Mari kita bandingkan dengan negara lain yang mengembangkan literasi secara baik. Prancis, misalnya, mewajibkan siswanya membaca sampai 30 judul buku, Jepang mewajibkan siswanya membaca 15 judul buku, dan negara tetangga kita (Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei) mewajibkan siswanya membaca di atas 5 judul buku sastra. Kita pun bertanya-tanya, apa sesungguhnya buku yang wajib dibaca di sekolah dalam rentang masa itu? Buku paket dan LKS? Ataukah tidak semua buku sama sekali? Dampak dari tragedi nol buku itu menyebabkan kemampuan literasi siswa Indonesia terjun bebas. Hasil Program Penilaian Pelajar Internasional (Program for International Student Assessment atau PISA) tahun 2012 tentang kemampuan membaca, matematika, dan sains—yang dirilis pada Desember 2013—menempatkan Indonesia di peringkat 2 terbawah dari 65 negara peserta. Masih kalah jauh dengan Vietnam--pendatang baru— yang bertengger di peringkat 20. Padahal fokus dalam penelitian PISA adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan agar dapat berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat modern. PISA berfokus pada kemampuan membaca, matematika, ilmu pengetahuan, dan pemecahan masalah. Penelitian itu tidak hanya memastikan siswa dapat mereproduksi apa yang mereka pela-
O L E H
HERIYANTO NURCAHYO * jari, tapi juga meneliti seberapa baik mereka dapat meramalkan kemungkinan yang akan terjadi dan menerapkan pengetahuan yang didapat, baik di dalam maupun di luar sekolah. Ciri utama masyarakat literasi adalah terciptanya budaya membaca dan menulis dengan baik. Anak didik tidak sekadar bisa membaca dan menulis, yang lebih penting adalah tumbuhnya sikap kritis dalam memaknai teks, simbol, dan angka. Dari sikap kritis semacam itu, siswa akan belajar cara memecahkan masalah yang dihadapi di dunia nyata dengan baik. Tati D. Wati dalam Paradigma Baru Literasi (2013) menulis bahwa literasi dalam arti luas sudah cukup lama menjadi acuan UNESCO. Menurutnya, hal itu bisa kita baca di Literacy for Life. Literacy for Life adalah laporan UNESCO tahun 2006 tentang literasi dunia. Di situ dinyatakan literasi adalah hak dasar manusia sebagai bagian esensial dari hak pendidikan. Terpenuhinya hak literasi memungkinkan kita mengakses sains, pengetahuan teknologi, aturan hukum, dan mampu memanfaatkan kekayaan budaya, dan daya guna media. Singkatnya, literasi menjadi poros upaya peningkatan kualitas hidup manusia. Oleh sebab itu, ia merupakan sumbu pusaran pendidikan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menyemai budaya literasi (membaca/menulis) di sekolah? Apa yang harus dilakukan oleh sekolah dan juga guru sebagai motor penggerak? Hampir semua sekolah di Indonesia memiliki kegiatan pada jam ke -0 (nol).
Program yang dilaksanakan di jam ke-0 (nol) itu biasanya adalah kegiatan mengaji atau pendalaman materi. Tidak menutup kemungkinan jika budaya membaca juga disisipkan di jam ke-0 (nol) itu. 15 menit kegiatan membaca setiap pagi akan berdampak cukup besar di kemudian hari. Langkah kedua adalah mengajak atau mewajibkan siswa berkunjung dan membaca aneka buku di perpustakaan sekolah. Dalam kunjungan tersebut, para siswa diminta merefleksikan apa yang telah dibaca. Harapannya, ada proses curah gagasan dan perspektif dari berbagai pemikiran. Kunjungan itu bisa dilaksanakan seminggu sekali atau menyesuaikan kapasitas perpustakaan yang dimiliki. Sekolah harus berani berinvestasi buku bermutu agar perpustakaan tidak menjadi gudang buku bekas kedaluwarsa semata. Ketersediaan aneka buku bacaan bermutu akan menjadi daya tarik siswa untuk melihat kemudian membacanya. Siswa juga sepatutnya diwajibkan meminjam dan membaca buku sebagai persyaratan tambahan memenuhi persyaratan ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran. Penyemaian budaya membaca akan menyebar semakin masif jika guru sebagai penggerak utama juga melakukan kegiatan yang sama (membaca). Bagaimana mungkin menyuruh siswa gemar membaca kalau gurunya tidak mau membaca! Nicholas Negroponte, bapak revolusi digital, berkata bahwa tulisan mampu menimbulkan imaji-imaji dan membangkitkan metafor-metafor yang mengandung banyak arti. Metafor tersebut akan menjadi imajinasi hasil dari pengalaman membaca. Ketika siswa membaca sebuah novel, muncul berbagai warna, suara, dan gerak dalam diri mereka sendiri. Semakin banyak membaca, imajinasi dan kemampuan nalarnya akan berkembang pesat. Bukankah pendidikan akan berujung pada lahirnya manusia bernalar? Korelasi budaya membaca dan menulis adalah harta tak ternilai yang akan memberi warna bagi perjalanan bangsa ke depan. Budaya menulis sesungguhnya sudah harus mulai dikembangkan di sekolah,
sengingat menulis adalah kegiatan yang sangat kompleks. Jika seorang siswa mulai menulis, maka ia akan mengizinkan nalar dan imajinasinya mengembara ke mana-mana sesuai pengalaman belajar yang telah mereka lalui. Dalam pengembaraan imajinasi tersebut, seorang siswa akan belajar menciptakan sesuatu. Kegiatan menghasilkan sesuatu mendorong siswa melontarkan gagasan dan pertanyaanpertanyaan. Gagasan dan pertanyaan itu adalah stimulus yang akan memunculkan pergolakan pemikiran. Dari pergolakan pemikiran akan muncul alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan semacam itu berkorelasi positif dengan kegiatan belajar. Terlebih jika proses kreatif tersebut terus mendapat ruang untuk bergerak dan berkembang, maka keahliannya bisa diturunkan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ia temui dalam kehidupan. Sekolah sudah saatnya menjelma menjadi surga bagi penulis muda dalam mengembangkan kreativitas dan sikap kritis dalam menerjemahkan pengetahuan yang didapat. Wadah kegiatan menulis di sekolah (KIR/jurnalistik) sudah harus merevolusi diri menjadi pusat pendidikan bernalar bagi para anggotanya. Produk-produk literasi semacam buku atau antologi adalah yang akan menjadi bukti bahwa siswa benar-benar ada. Saya yakin bahwa peradaban yang unggul dimulai dari literasi yang juga unggul. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2014. Kami bangga menjadi pendidik tunas bangsa! *) Guru SMA Negeri 1 Glenmore Banyuwangi.
INFO ARTIKEL Artikel yang termuat mendapat kaus menarik. Silakan ambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 98C selama jam kerja dengan menunjukkan identitas yang berlaku selambat-lambatnya seminggu setelah pemuatan. artikelradarbwi@gmail.com
100 PERINGKAT KABUPATEN TRY OUT UNAS SMP TAHUN 2014
RA NK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
NAMA GANGSAR L D ROSILIA VERNITA AVIEF WAHYU HIDAYAT SHALAHUDDIN AVERROES ALVIANO ADE IRAWAN ZAKY MAULA LUTHFANSA RIZAL DWI HERMAWAN ADHARA D P OCHA EKA WAHYUNI ILHAM BAGUS SANTOSO IKHLAS BEKTI D ARIEF B A MUH HADZIQ T IMANIAR INDRASWARA ARDIAN ARIFKA W ATALANTA OKI AGYANSA KALLEH ADJI LANANG NADA DWI AGUSTI RAHAYU NINGSIH MELINDA DWI R W NADYA UMAMA MARITA MUTIARA S RAMA MAULANA RAZAK DIMAS WAHYU S YOVILIO BENEDIC S FIRDA AYUNI SAFITRI CINDY NIHRU PUTRI ADDIENA AMRU RIZKY KATON REMBULA A ADE DITHA KURNIA S ALYA SANDIA DWI R NABILA PRISTYANA DEWI AUGITA PRAMESTI A ADINDA KUSUMA P DIMAS CAESAR A CELESTINA CEIL G RHEMA NADYA KUSUMA BAGAS ADI WASKITA IKE PUSPA ADITYAS BILQIS PUSPA SAFITRI ANITA DWI BERLIAN P RIZKINA MABRUROH A MOCH REVIAN AUFIAR R TAZA YUNIAR S FAHMI REZA LUTFIAH NUR MUFIDAH INAS ZAKIYYAH TITAN AL MUTAFANNI A MOKO MAHENDRA
NAMA SEKOLAH SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 CLURING SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 CLURING SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI
ING
NILAI INA MAT
IPA
9,20 8,80 8,40 8,40 8,00 7,60 8,40 8,40 8,40 8,00 8,40 8,40 8,40 8,40 7,20 7,20 7,60 8,00 7,20 8,40 8,40 8,40 8,00 8,00 8,40 8,80 8,80 8,80 9,20 8,00 8,40 8,00 7,20 8,80 8,00 7,60 9,20 7,20 7,60 7,20 7,20 7,20 6,80 8,00 6,80 8,00 8,00 7,20 8,00 8,40
7,20 7,60 7,20 7,60 7,20 8,00 7,20 6,80 7,60 7,60 6,80 6,80 7,60 7,20 7,20 7,60 8,00 8,40 7,60 7,60 8,40 8,40 7,20 6,80 6,80 7,60 7,20 7,20 6,40 7,60 7,60 7,60 8,40 7,60 7,60 7,60 5,60 8,00 7,60 8,00 8,00 8,00 8,80 6,80 8,00 7,60 7,20 8,00 7,20 6,80
8,00 7,60 7,60 8,00 7,60 7,60 7,60 7,20 7,60 7,60 7,20 7,60 7,60 6,80 8,00 7,60 7,60 7,20 7,60 7,20 5,20 5,20 6,80 7,20 6,80 6,40 6,80 6,80 6,80 7,20 7,20 7,20 7,20 6,40 6,40 6,80 6,80 6,80 7,20 7,20 7,20 7,20 6,80 6,40 6,80 6,80 6,40 6,00 6,00 6,40
8,00 7,60 8,00 7,20 8,00 7,60 7,60 8,40 7,20 7,60 8,40 7,60 6,80 8,00 8,00 8,00 7,20 6,80 8,00 7,20 8,40 8,40 8,00 8,00 8,00 7,20 7,20 7,20 7,60 7,20 6,80 7,20 7,20 6,80 7,60 7,60 8,00 7,60 7,20 7,20 7,20 7,20 6,80 8,00 7,60 6,80 7,60 8,00 8,00 7,60
TOTAL 32,40 31,60 31,20 31,20 30,80 30,80 30,80 30,80 30,80 30,80 30,80 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,40 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 29,60 29,60 29,60 29,60 29,60 29,60 29,60 29,60 29,60 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20
RATA2 8,10 7,90 7,80 7,80 7,70 7,70 7,70 7,70 7,70 7,70 7,70 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,60 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,40 7,40 7,40 7,40 7,40 7,40 7,40 7,40 7,40 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30
RA NK 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
NAMA NIMAS MARDHATILLA A MERADIANA WI YA K ERLINDA CITRA L E HANY ENGGAR L UPIK NURHALIZAH FAHMI HABRI F AFIIF HADIANI P MEGA ILMI SEPTILIA DESY PRASTITIANTI DANI PURWANDARI P P AMALIA ROSYDINASARI ELSA MAYANG SARI RIZKI PUTRA NUR AMIN ALDY NUKADEA RASIDIN RIO AJI PARLIN K TRIA NUR AISYAH KARIMATUS SAADAH NADIA DWI SWASTITI WINDRI AYU A S DIAN SISWO WIBOWO MENTARI ADINDA AYU P FITRIA ULIN NUHA MARIA EVATA K S PINTAN QORINA D JAMILAH NURUL M RIAN IRAWAN RETNO WULANDARI RACCA BIANA SUSANTI NAVIA AYUTAMA FAZA INDAH LESTARI DINDA DANISWARA D MEYSA PUTRI GENESSY ANA SALSABILA KIKI YUANASARI DINO SATRIO PANDU INDAH NUR KUMALASARI WESSY ADJI GUMILANG WELLA KUMALASARI SINDI FITA DINA JIAN RIZKI FADEL MIRZA MUHAMMAD ALFITHRA A FAIZOL AKBAR SAVIRA S I M FAZA AZMI N SEPTIMIKE Y M SISI WULANDARI RINO SETYA AN FAIQOTUL HIMMAH ASSYEH ANNASSRUL M
NAMA SEKOLAH SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 2 GAMBIRAN SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 CLURING SMPN 1 CLURING SMPN 1 GIRI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 2 GAMBIRAN SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG SMPN 2 GAMBIRAN SMPN 2 GAMBIRAN SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GIRI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 BANYUWANGI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GIRI SMPN 1 GTG SMPN 1 GTG
ING
NILAI INA MAT
IPA
8,80 8,80 6,80 6,80 7,60 7,20 7,60 8,80 8,40 7,60 8,00 6,80 8,80 8,80 7,60 8,00 7,60 8,00 8,00 7,60 7,60 7,60 7,60 8,00 6,80 8,00 8,40 8,80 8,40 7,60 7,20 7,20 8,00 7,60 7,20 8,40 8,40 9,20 9,20 6,80 6,80 8,00 8,00 8,00 8,40 8,00 7,60 8,80 8,80 7,60
7,20 8,40 8,40 8,40 7,20 8,00 7,20 8,40 7,20 8,00 6,80 8,00 7,60 7,60 7,60 8,00 8,00 7,60 7,60 7,20 7,60 6,80 7,20 8,40 8,40 8,40 7,20 8,40 7,20 7,60 8,00 7,20 7,20 8,00 7,20 7,20 7,20 8,40 8,40 6,80 8,00 6,00 5,60 7,60 6,80 6,80 6,80 7,60 7,60 7,60
4,80 6,40 7,20 7,20 7,60 6,40 6,80 6,00 6,00 6,40 6,80 6,40 6,40 6,40 6,80 6,40 6,40 6,40 6,40 6,00 6,00 7,20 6,40 6,00 6,40 6,40 6,40 4,40 6,80 6,40 6,40 7,60 6,40 6,00 7,20 6,00 6,00 5,60 5,60 8,00 6,80 6,40 6,80 4,80 6,40 7,20 7,20 6,00 4,80 6,40
8,40 5,60 6,80 6,80 6,80 7,60 7,60 6,00 7,60 6,80 7,20 7,60 6,00 6,00 6,80 6,40 6,80 6,80 6,80 8,00 7,60 7,20 7,60 6,40 7,20 6,00 6,80 7,20 6,40 7,20 7,20 6,80 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 5,60 5,60 6,80 6,80 8,00 8,00 8,00 6,80 6,40 6,80 6,00 7,20 6,80
TOTAL
RATA2
29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 29,20 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,80 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40 28,40
7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,30 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,20 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10 7,10
SITUBONDO EMAS
42
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Sutirto (Ketua Paguyuban UPTD Pendidikan Situbondo)
Respons Positif Kurikulum 2013 KURIKULUM 2013 memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya adalah menuntut setiap anak atau siswa untuk kreatif dan inovatif. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan karakter siswa diintegrasikan ke semua program studi. Nah, karena itulah tak ada alasan bagi jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo untuk tidak merespons dengan positif. Sehingga, kurikulum 2013 di Pemkab Situbondo kini sudah dilaksanakan secara merata di semua lembaga pendidikan.
“Jajaran Dinas Pendidikan telah merespons positif bergulirnya kurikulum 2013. Program ini tidak hanya dilaksanakn oleh sekolah sasaran, tetapi telah di laksakan oleh seluruh sekolah di Kabupaten Situbondo,” terang Ketua Paguyuban UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Sutirto. Sejumlah langkah yang telah ditempuh adalah melengkapi fasiltas berupa buku untuk murid dan guru. “Tentu ini bukan akhir perjuangann, tentu masih banyak hal yang harus kita lakukan, kita sadar itu,’’
n ujar Kepala UPTD pendidikan Kecamatan Sumbermalang itu. Selain itu, lanjut Sutirto, perlu adanya keseimbangan tugs pokok dan fungsi yang riil di setiap institusi pendidikan, baik di lembaga sekolah, UPTD Pendidkan, SKB dan dinas pendidikan. “Ini agar lebih merangsang para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesionalisme, sehingga amanat kurekulum 2013 dapat kita capai,” jelentrehnya. (pri/aif)
Misyari A. Ghani (Ketua MKKS SMA Negeri Situbondo)
Ahmad Baidlawi (Ketua MKKS SMP Negeri Situbondo)
Bangun Kebersamaan dan Kerjasama yang Baik
Perlu Pemahaman Menyeluruh Kurikulum 2013
MEMBANGUN kebersamaan yang kuat dan kerjasama yang baik merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sehingga, sangat diperlukan sinergi antar lembaga pendidikan agar mampu memberikan perannya secara optimal. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Situbondo, Misyari A. Ghani mengungkapkan, faktor kebersamaan dan kerjasama yang baik harus dilakukan oleh semua elemen, khususnya mereka yang duduk di kepemimpinan. “Yang tak kalah pentingnya adalah perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan khususnya terhadap peningkatan mutu guru terkait implementasi kurikulum 2013. Termasuk juga pemenuhan serta pemerataan sarana dan prasarana pendidikan serta pemerataan akses layanan pendidikan sehingga tidak akan timbul kecemburuan sosial,” jelentrehnya. Selain itu, pemberdayaan komite sekolah sebagai mitra serta pemantapan pendidikan karakter terhadap
siswa. Itu bisa dilakukan melalui guru pendidikan agama Islam yang merupakan ujung tombak dalam mengemban amanah. “Dengan begitu akan menjadikan anak bangsa khususnya generasi pemuda yang akan datang di Kabupaten Situbondo menjadi lebih baik, Situbondo akan benar-benar menjadi Kota Santri,” terang Misyari. Dia menegaskan, pendidikan harus menjadi salah satu media ampuh untuk menjadikan generasi yang berahklak mulia di Situbondo. Sehingga, setelah terjun di masyarakat dan menjadi pemimpin mereka akan benar–benar membawah amanah rakyat. (pri/aif)
PENDIDIKAN merupakan aspek strategis bagi kemajuan bangsa di masa depan. Maka, sudah sewajarnyalah jika bidang pendidikan menjadi salah satu dasar utama pemerintah dalam setiap membuat kebijakan. Ketua MKKS SMP Negeri Kabupaten Situbondo, Ahmad Baidlawi menjelaskan, format pendidikan sebagaimana tertuang dalam kurikulum 2013 harus dipahami secara menyeluruh. “Baik aspek filosofis, kultur, sosial dan lainnya,” terangnya. Para pendidik dan terdidik, kata dia, perlu memperoleh pencerahan cara-cara mendidik yang efektif dengan mengoptimalkan moralitas (kepribadian). Selain itu, guru perlu juga mendapatkan porsi yang cukup untuk melakukan peningkatan diri dan kualitas, demi mendukung mutu pendidikan. “Kegiatan-kegiatan implementatif yang berkaitan dengan penelitian dan semacamnya seharusnya dapat terprogram dengan baik. Ini juga untuk memberi perimbangan dalam peran serta masyarakat. Dewan pendidikan dan komite sekolah juga perlu menggelar kegiatan-kegiatan intensif,” papar Baidlawi. (pri/aif)
Kumudawati, (Ketua MKKS SMK Negeri Situbondo)
Semua Membutuhkan Lulusan SMK KEBERADAAN SMK-SMK di Kabupaten Situbondo sudah cukup berkembang, khususnya secara kelembagaan. Diharapkan, dengan lahirnya lembagalembaga sekolah baru, baik negeri maupun swasta itu akan dapat melahirkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan. “Artinya SMK selama ini sudah berusaha melahirkan wirausaha-wirausaha muda di Kabupaten Situbondo sesuai kebutuhan lapangan, sehingga dibutuhkan masyarakat,” terang Kepala MKKS SMK Negeri Situbondo, Kumudawati. Dengan keterampilan yang dimiliki, lulusan SMK di Kabupaten Situbondo diharapkan dapat bekerja secara mandiri. “Dengan kurikulum dan metode pengajaran yang ada, siswa SMK akan memiliki kompetensi yang memadai begitu keluar dari sekolah,” imbuh Kumudawati. Dengan potensi geografis yang ada, Kabupaten Situbondo sangat membutuhkan lulusan SMK. Misalnya saja tenaga untuk tata kelola hasil laut hingga hasil pertanian. “Semua membutuhkan lulusan-lulusan SMK yang terampil,” pungkas Kumudawati. (pri/aif)
KOREKSI ADA kesalahan yang cukup mengganggu dalam caption foto ”Siswi SMAN 1 Situbondo usai mendatangi kantor PPT KTPA” di halaman 34 Radar Situbondo edisi Kamis 1 Mei 2014. Yang benar siswi salah satu SMA negeri di Situbondo. Demikian kesalahan telah dibetulkan.
TOHA/RaBa
ACTION: Para peserta pemilihan Putri Kartini Stikes di Aula Stikes Banyuwangi pada Sabtu (30/4)
Bentuk Karakter dengan Kepercayaan Diri Joice Erien Terpilih Putri Stikes 2014 BANYUWANGI - Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah bulan yang saling berdekatan sekaligus momen hari berserajah bagi Bangsa Indonesia. Kartini sang pendobrak kaum hawa yang identik dengan peningkatan pendidikan selaras dengan perjuangan tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Kedua tokoh ini menjadi aspirasi bagi semua orang agar merasakan nikmatnya pendidikan dan ilmu pengetahuan. Untuk memeringati dua hari nasional ini, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi meng-
gelar pemilihan putri Kartini. Temanya adalah “Create Fight In The Work, Study and Realize The Dream From History of Kartini” (Menciptakan semangat dalam berkarya, menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita dari sejarah Kartini). Te ma i n i d i w u ju d k a n dalam lomba pemilihan Putri Kartini Stikes pada Sabtu (30/4). Proses seleksi untuk mencapai gelar putri Stikes ini juga tidak mudah. “Semua peserta harus menyampaikan visi dan misi dihadapan dewan juri. Pertanyaan lainnya adalah bagaimana membangun kepribadian sebagai seorang mahasiswi,” ujar ketua panitia, Biji Bintang Habibi Sari. Pemilihan putri Stikes ini sudah berjalan tahun ke-
tiga. Untuk tahun 2014 ini, Putri Stikes diraih oleh Joice Erien dari S1 Keperawatan, sementara runner up diraih oleh Vina Yunita Sari dari D3 Kebidanan, dan Putri Favorit disabet oleh Rista Dirna dari D3 Kebidanan. Sementara itu, Ketua Stikes Banyuwangi, DR. H. Soekardjo mengatakan, salah satu tujuan digelarnya acara ini adalah untuk membangun kepercayaan diri mahasiswi. Dengan kepercayaan diri yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan ini diharapkan akan membentuk karakter mereka. Untuk membentuk sebuah karakter, maka dalam setiap pribadi harus terdapat keuletan dan kejuangan, sehingga dapat mengatasi tantangan serta ancaman
dan hambatannya. “Dan Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan untuk membentuk pribadi mahasiswa yang tangguh tersebut,” cetus Soekardjo. Dia menambahkan, Stikes sebagai salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter mahasiswanya. Oleh sebab itu berbagai langkah telah dilakukan. Salah satunya adalah dengan memasukan muatan lokal (mulok) di kurikulum Stikes. Di antaranya, UKS (Usaha Kesehatan Masyarakat); Entrepreneur dan Kegawatdaruratan. “Tiga materi mulok ini adalah bagian dari program unggulan dari pengabdian masyarakat,” cetusnya. (*/aif )
Jawa Pos
Jumat 2 Mei 2014
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Jumat 2 Mei 2014
R A D A R
B A N Y U W A N G I
43
Dua Penemu Shock lalu Pingsan ■ TENGKORAK... Sambungan dari Hal 33
Kemudian, tengkorak korban itu disimpan di Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan, Banyuwangi, untuk keperluan otopsi. Tindakan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa tengkorak itu benar tengkorak korban. Visum juga dilakukan untuk mengungkap kemungkinan sebab lain kematian korban sebelum dihabisi tersangka Syaiful Hadi, 17, dan Abdul Rosyid, 17. Sementara itu, kabar penemuan tengkorak Eni Marfuah membuat lokasi tersebut dipenuhi warga kemarin. Masyarakat bergerombol untuk melihat dari
dekat kondisi tengkorak dan lokasi ditemukannya potongan tubuh korban pembunuhan itu. Tengkorak korban pertama kali ditemukan seorang tukang bernama Samsul, 51, sekitar pukul 11.00 kemarin. Lelaki tersebut memang ikut membantu aparat kepolisian dalam proses pencarian kepala korban pembunuhan di sungai tersebut. Dibantu dua rekan korban, Rido dan Helmi, pencarian difokuskan di bagian atas tempat penemuan jasad korban. Kejelian Samsul dalam menyisir aliran sungai itu akhirnya membuahkan hasil. Tanpa sengaja, kaki lelaki tersebut menyentuh sebuah tas kresek. Dia pun segera meminta salah satu teman korban
menarik tas kresek usang tersebut. Benar, saat plastik itu diangkat, tengkorak korban ikut naik ke permukaan air. Melihat sebuah tengkorak, kedua remaja itu sempat shock hingga akhirnya pingsan. Tengkorak yang ditemukan dalam kondisi menancap di dasar sungai itu menimbulkan spekulasi bahwa itu merupakan kepala Eni Marfuah. Lokasi penemuan tersebut sebetulnya pernah disisir beberapa warga. Namun, penyisiran saat itu belum membuahkan hasil. Menurut warga setempat, lokasi penemuan tengkorak tersebut selama ini sering menjadi sarang biawak. Kondisi itu memicu spekulasi bahwa selama ini kepala korban dimangsa
biawak. Untuk memastikan dugaan tersebut, tengkorak tersebut segera diboyong ke Instalasi kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan untuk penyelidikan lebih lanjut. Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Nandu Dyanata mengatakan, tengkorak itu masih akan diteliti lebih lanjut, apakah benar milik korban Eni Marfuah ataukah tidak. Untuk mencocokkan hal itu, penyidik berencana menggunakan rekam medis diri korban. Selain itu, petugas juga akan meminta bantuan keluarga untuk mengenali ciri-ciri korban. Pihak kepolisian juga akan melakukan otopsi potongan tubuh
Bagasi Penumpang Tetap 20 Kg ■ WINGS... Sambungan dari Hal 33
Lion Air selaku induk perusahaan Wings Air telah mengajukan izin kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk membuka jasa kargo di Bandara Blimbingsari. Hal itu disampaikan kepala Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka, kemarin (1/5). Dikatakan, setelah aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari semakin ramai, pihaknya punya tugas lain, yakni membuka rute jasa penerbangan kargo di bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, tersebut. “Lion Air sudah mengajukan izin membuka jasa kargo udara di Bandara Blimbingsari,” ujarnya. Menurut Andi, pesawat yang
digunakan melayani jasa angkutan kargo udara itu adalah pesawat Wings Air jenis ATR 72-600 yang selama ini melayani penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP). Kapasitas kargo pesawat ATR 72-600 tersebut mencapai 500 kilogram (Kg) alias setengah ton. Bahkan, menurut Andi, selain PT. Lion Air, keinginan membuka jasa kargo udara juga disampaikan pihak maskapai PT. Garuda Indonesia. Hanya saja, tahap yang dilakukan PT. Garuda Indonesia untuk membuka jasa kargo udara itu belum sejauh Lion Air. “Sementara yang sudah mengajukan izin ke Kemenhub RI untuk membuka jasa kargo udara di Bandara Blimbingsari hanya Lion Air,” cetusnya. Dikatakan, jika dua maskapai yang terbang reguler di Bandara Blimbingsari itu telah membuka
jasa kargo, berarti kapasitas kargo yang bisa diangkut dengan pesawat mencapai satu ton. “Itu akan sangat bagus untuk pergerakan dan perputaran ekonomi di Banyuwangi. Misalnya saat kargo dikirim dari Banyuwangi pada pagi hari, tidak sampai satu jam telah sampai di Surabaya. Jika kargo sudah sampai tujuan, pengusaha yang mengirim barang sudah menerima pembayaran barang. Uang hasil pembayaran itu bisa diputar lagi, untuk usaha lagi,” paparnya. Andi menambahkan, space untuk melayani angkutan kargo udara itu menggunakan bagasi pesawat penumpang. Meski mengangkut kargo, imbuhnya, kapasitas bagasi untuk penumpang tidak akan berkurang, yakni maksimal 20 Kg. Jika penumpang membawa bagasi 20 Kg lebih, maka akan dikenakan biaya tambahan untuk
kelebihan bagasi tersebut. Masih menurut Andi, untuk merealisasikan rute angkutan kargo udara tersebut, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah ruangan di Bandara Blimbingsari. Ruangan yang telah disiapkan itu, antara lain bekas kantor bandara yang saat ini sudah tidak digunakan. “Bekas kantor kami akan kami alokasikan untuk gudang kargo,” terangnya. Usut punya usut, selama ini Bandara Blimbingsari kerap didarati pesawat kargo tidak terjadwal atau pesawat kargo yang tidak rutin terbang di Banyuwangi. Pesawat kargo yang kerap memanfaatkan Bandara Blimbingsari itu, antara lain pesawat yang mengangkut material kebutuhan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (sgt/c1/bay)
Tukik Akan Dilepas ke Laut ■ PENYU... Sambungan dari Hal 33
Melihat hal itu, pria yang bergabung menjadi relawan pelestarian penyu itu langsung berkoordinasi dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF). Benar, saat pasir pantai digali, ditemukan 127 butir telur penyu.
Untuk meminimalkan kerawanan, 127 butir telur penyu itu langsung dipindahkan ke lokasi penetasan semi alami yang didirikan BSTF di kawasan Pantai Boom. Lokasi penetasan semi alami itu dipilih lantaran lokasi tersebut telah diawasi warga sekitar. Dengan pengawasan warga setempat, telur satwa
liar dilindungi tersebut akan lebih aman. Sehari berselang, tepatnya Rabu malam lalu (30/4), warga kembali menemukan penyu mendarat di kawasan Pantai Boom. Kali ini telur penyu yang berhasil dipindahsarangkan mencapai 130 butir. “Kami mengajak warga bersamasama melestarikan penyu. Kami
mengimbau pengunjung atau nelayan yang menemukan penyu bertelur agar segera berkoordinasi dengan kami. Kami akan memindahkan telur penyu itu ke tempat aman. Setelah menetas, tukik (anak penyu) tersebut akan kami lepas ke laut,” kata Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo. (sgt/c1/bay)
Tidak Bisa Meninggalkan Keluarga ■ JUKIR... Sambungan dari Hal 33
NR menambahkan, meski lokalisasi ditutup, PSK bisa pergi dan bekerja di tempat yang mereka suka. Sebaliknya, warga asli seperti dirinya, meninggalkan tempat itu tidak semudah membalik telapak tangan. NR dan beberapa orang yang menunggu tempat parkir di lokalisasi itu berharap pemerintah memberdayakan mereka. “Persoalannya bukan kami setuju ataukah tidak setuju, kami hanya butuh lapangan pekerjaan,” ujarnya. NR menambahkan, upaya yang dilakukan pemerintah dalam memberdayakan mereka memang pernah akan dilakukan. Niat itu disampaikan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, tapi kendala yang mereka hadapi, mereka harus berada di Jember selama mengikuti pelatihan keterampilan itu. Meninggalkan keluarga untuk mengikuti
pelatihan itu dirasa sangat berat. “Kalau meninggalkan keluarga, kami paling tidak bisa. Lebih baik yang melatih didatangkan ke sini. Mendatangkan penyanyi Jakarta saja bisa, masak mendatangkan pelatih keterampilan dari Jember saja tidak bisa,” tuturnya. Hal senada diutarakan JB, ayah dua anak yang duduk di antara deretan motor tukang ojek siang itu. Menurutnya, penghasilan sebagai tukang ojek kini turun drastis. Pemasangan papan penutupan memang sangat berdampak terhadap aktivitas di lokalisasi itu. “Papan sudah dipasang. Kami pun takut ada operasi,” ujar JB. Menanggapi keresahan warga sekitar lokalisasi, Camat Singojuruh Nanik Machrufi menyampaikan, akan ada proses pemberdayaan bagi warga sekitar lokalisasi. “Jangan khawatir, kami tetap upayakan pemberdayaan mereka,” ujarnya. Saat ini pihaknya masih melakukan pen-
dataan bersama Dinas Sosial terkait hal itu. Dia juga berharap warga tidak serta merta menolak jika ada bantuan modal dan modal dalam bentuk lain. ”Pembinaan akan kita lakukan secara manusiawi.” Pungkasnya. Sementaraitu,menjawabkekhawatiransebagian penghunilokalisasiSumberloh,KepalaDinasSosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, para PSK, mucikari, dan penghuni yang lain, akan diberdayakan. Dia juga menegaskan, pelatihan yang diselenggarakan untuk mereka akan diadakan di Banyuwangi. “Siapa yang bilang di Jember, pelatihan akan kita lakukan di sini,” ujarnya. Syaiful Alam menambahkan, proses pembinaan akan melibatkan multisektor, yakni Dinsosnakertrans, Disperindagtam, dan dinas-dinas lain. Hal itu dilakukan agar kehidupan dan pekerjaan mereka menjadi lebih baik. “Ini kita lakukan agar semua menjadi lebih baik,” janjinya. (c1/bay)
Donor Darah dan Tanam Pohon ■ ISI... Sambungan dari Hal 33
Dalam kesempatan itu, para buruh mengisi peringatan May Day dengan senam bersama. Tidak hanya pekerja perempuan, beberapa pekerja pria juga berpartisipasi. Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Syaiful Alam Drajat mengatakan, pihaknya menaruh apresiasi terhadap kegiatan para buruh tersebut. Dia menyebut, berbagai keberhasilan yang diraih Banyuwangi saat ini tidak lepas dari dukungan semua elemen, termasuk kaum buruh. Alam berharap sinergi semua elemen itu terus berlanjut di masa mendatang. Sebab, dengan kebersamaan, pembangunan dapat berjalan dengan baik dan lancar. “Selamat hari buruh karena sumbangsih buruh sangat besar dalam pembangunan,” ujarnya. (nic/c1/bay
yang ditemukan tersebut. Itu dilakukan untuk mengetahui sebab pasti dan kronologi kematian korban, termasuk kemungkinan adanya trauma di kepala korban saat kejadian berlangsung. Seperti diberitakan sebelumnya, lantaran tak mau diajak minggat,
Syaiful Hadi nekat menghabisi Eni Marfuah, pacarnya yang sedang hamil dua bulan. Dalam menjalankan aksinya, Syaiful dibantu temannya, Abdul Rosyid. Mereka mencekik Eni di lapangan Kabat Sabtu malam dua pekan lalu (19/4). Setelah tak bernyawa, leher
Eni dipenggal menggunakan pisau di lahan kosong dekat dam Kabat Mantren. Selanjutnya, jenazah korban dikubur seadanya di lokasi tersebut. Karena diguyur hujan deras, lokasi tersebut longsor dan mayat korban hanyut ke sungai. (nic/c1/bay)
Bandara Blimbingsari makin Ramai ■ GARUDA... Sambungan dari Hal 33
Sejak kemarin (1/5), maskapai penerbangan papan atas tanah air, itu resmi membuka rute penerbangan reguler Banyuwangi (BWX)–Surabaya (SUB) pergi pulang (PP), dan Denpasar (DPS)–BWX (PP). Penerbangan dari dan menuju Banyuwangi dilayani pesawat ATR 72-600 dengan sub brand Garuda Indonesia Explore. Pesawat berkapasitas 70 penumpang tersebut diklaim merupakan pesawat terbaik yang dimiliki Garuda Indonesia untuk melayani rute penerbangan di daerah pusat ekonomi baru (remote area) tapi memiliki keterbatasan landasan diterbangi pesawat jet. Direktur Layanan PT. Garuda Indonesia, Faik Fahmi mengatakan, Banyuwangi dipilih menjadi salah satu rute baru yang diterbangi Garuda Indonesia lantaran kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini menyimpan potensi yang sangat besar di bidang pariwisata dan bisnis. “Kami berharap kehadiran Garuda Indonesia dapat meningkatkan konektivitas Banyuwangi, sehingga dapat mendorong kemajuan Banyuwangi dan daerah di sekitarnya,” ujarnya didampingi Vice Presiden Garuda Indonesia Region 3 Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Ari Suryanta, di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, kemarin. Faik menambahkan, penerbangan langsung Banyuwangi– Bali (PP) yang dilakukan Garuda Indonesia bertujuan mendorong turis asing masuk ke Bumi Blambangan. “Turis mancanegara tidak hanya ingin melihat Bali dan Jogjakarta. Mereka ingin melihat destinasi wisata baru. Karena itu, kami ingin menghubungkan Banyuwangi dan Bali. “Ini kami anggap sebagai investasi ke depan. Secara networking, ini akan memperkuat Garuda Indonesia di pasar domestik,” cetusnya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, dengan dibukanya rute Bali–Banyuwangi– Surabaya, harapan panjang
masyarakat, terutama para pengusaha di bidang pariwisata, semoga terwujud. Dikatakan, dukungan masyarakat dan semua pihak telah membuat progress pertumbuhan penumpang di Bandara Blimbingsari meningkat luar biasa. Bupati Anas memaparkan, selama tahun 2011, jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari hanya sejumlah 7 ribu orang. Angka tersebut naik signifikan pada tahun 2012, yakni mencapai 24 ribu penumpang. Pertumbuhan signifikan berlanjut di tahun 2013 dengan jumlah 44 ribu penumpang. Sementara itu, sampai Maret 2014, jumlah penumpang di bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, itu mencapai 4.500 orang. Bupati Anas optimistis jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Blimbingsari akan terus meroket. “Selain pariwisata alam, setiap tahun kita menggelar sejumlah agenda, seperti Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Banyuwangi Tour de Ijen (BTdI), Gandrung Sewu, dan lain-lain. Selain itu, dengan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) 2015 yang akan diselenggarakan di Banyuwangi dan perkembangan industri, insya-Allah penumpang pesawat akan terus bertambah,” tuturnya. Menurut Anas, dengan masuknya Garuda Indonesia di Banyuwangi, konektivitas kabupaten ujung timur Jawa ini otomatis meningkat. Hal itu diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan sektor ekonomi dan pariwisata di Banyuwangi. “Dengan adanya rute Denpasar–Banyuwangi–Surabaya, ke depan akan ada pertumbuhan di sektor pariwisata. Banyak wisatawan dari Bali yang masuk ke Banyuwangi,” paparnya. Sementara itu, peresmian rute penerbangan Garuda Indonesia Explore Denpasar– Banyuwangi–Surabaya (PP) dilaksanakan di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, kemarin. Pembukaan rute penerban-
gan tersebut ditandai dengan pengguntingan rangkaian bunga yang disusul tabuh gong oleh Bupati Anas didampingi dua pejabat PT. Garuda Indonesia, Faik Fahmi dan Ary Suryanta. Seperti diberitakan sebelumnya, rencana maskapai penerbangan papan atas tanah air, PT. Garuda Indonesia (Persero), terbang di Banyuwangi segera terwujud. Bahkan, bukan sekadar melayani rute BanyuwangiSurabaya (PP), Garuda Indonesia Explore juga siap melayani rute Denpasar-Banyuwangi (PP) mulai 1 Mei kemarin. Pesawat berangkat dari Denpasar pukul 07.00 Wita dan tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, pukul 06.45. Selanjutnya, pesawat bertolak dari Banyuwangi pukul 07.15 Wib. Pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Surabaya pukul 07.55 WIB. Sementara itu, rute SurabayaBanyuwangi-Denpasar dilayani dengan nomor penerbangan GA-4300. Pesawat yang melayani rute baru tersebut dijadwalkan berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pukul 08.30, dan tiba di Banyuwangi pukul 09.20. Dari Bumi Blambangan, pesawat melanjutkan perjalanan ke Pulau Dewata pukul 09.50 dan tiba di Denpasar pukul 11.30 Wita. Kedatangan Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari otomatis memperbanyak jadwal penerbangan di bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut. Sebelum Garuda Indonesia, maskapai Wings Air juga telah beroperasi di bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, tersebut. Sama dengan Garuda Indonesia, Wings Air pun mengoperasikan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang untuk melayani rute SurabayaBanyuwangi PP dengan frekuensi sekali sehari. Pesawat Wings Air take off dari Bandara Juanda pukul 09.30 Wib dan tiba di Banyuwangi pukul 10.20 Wib. Penerbangan dari Banyuwangi berlangsung pukul 10.45 Wib dan landing di Surabaya pukul 11.35 Wib. (sgt/c1/bay)
SITUBONDO EMAS
44
R A D A R
Jawa Pos
Jumat 2 Mei 2014
B A N Y U W A N G I
Sang Loper Koran Peraih Doktor F
FATHOR RAKHMAN
ATHOR Rakhman kecil terlahir sebagai anak yang tak pernah punya cita-cita. Apalagi, terbersit untuk menjadi seorang pejabat p e m e r i nt a ha n . Ma k l u m kondisi ekonomi orang tuanya yang jauh dari kecukupan membuat dia untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari harus bekerja keras. Ada hal yang unik saat dirinya lulus SMP dan melanjutkan ke pondok pesantren Darul Lughoh,di Kecamatan Kraksan, Kabupaten Probolinggo. Saat mendaftar ke pesantren, dia adalah satu-satunya santri yang tidak didampingi oleh orang tua. Kala itu, Sang Kiai hanya memandanginya dalam-dalam. Fathor pun diterima. Hingga saat memasuki bangku SMA Kraksan, dia diberi k e p e rcayaa n u nt u k mengajar di pesantren tersebut. “Bagi saya itulah satu-satunya pertanda bahwa saya akan mengabdi di dunia pendidikan,” terang Fathor Rakhman. Untuk membiayai hidupnya sendiri, sam-
BIODATA Nama Tempat/Tanggal Lahir Agama Alamat Rumah Pendidikan terakhir Nama Istri Nama anak Jabatan Terakhir
bil mondok FaBesuki agar juga thor Rakhman bisa lebih berkonbekerja pada sentrasi bekerja pagi hari di sebagai agen dan Besuki dengan loper koran Jawa berjualan KoPos. ran di terminal Saya sempat mendekam Tak cukup sebBesuki. Baru agai loper, sebesiang harinya di tahanan selama enam lum lulus kelas di sekolah di III SMA, dia menbulan sepuluh hari. SMA Kraksan. coba mengikuti Alhamdulillah saya Sedangkan tes CPNS dengan diputus bebas oleh MA” m e n g g u n a k a n malam hari mengajar di ijazah SMP-nya. Pesantren DaHasilnya mengeFathor Rakhman rul Lughoh. jutkan, dia Kadispendik Situbondo Keadaan menjadi di anyang serba tara peserta yang terbatas memaksa Fathor Ra- menerima kabar gembira. khman untuk bersikap mandiri Salah satu ketertarikan Fathor dan membuatnya harus berpikir Rakhman mengikuti tes CPNS bagaimana bisa mencari peng- adalah karena mengira menjadi hasilan. Setahun kemudian, dia abdi pemerintah itu beruang memutuskan pindah ke SMA banyak. Sehingga, begitu terima
Ingin Masyarakat Merasakan Pendidikan Berkualitas KEPALA Dinas Pendidikan (Kadispendik) Pemkab Situbondo Fathor Rakhman bisa dibilang sebagai figur yang cukup fenomenal. Hanya beberapa bulan setelah putusan bebasnya dari Mahkamah Agung (MA), Bupati Situbondo Dadang Wigiarto kembali mempercainya untuk menahkodai dinas pendidikan. Inilah petikan wawancara Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Fahor Rakhman tentang komitmennya untuk dunia pendidikan di Kota Santri. Bisa diceritakan bagaimana bupati kembali mempercayai Anda untuk kembali memimpin dinas pendidikan? Saya dilantik sebagai Kepala dinas Pendidikan April 2013, itu sebulan setelah saya menerima gelar S.3 pendidikan dari UNM (Universitas Negeri Malang). Yang paling tahu tentang alasan kenapa saya dilantik tentu bupati. Yang pasti sebelum melantik, bupati memastikan dulu bahwa masalah hokum saya sudah benar-benar selesai. Ada kabar Anda sempat menolak untuk dilantik? Iya, jadi saat ditawari menjabat kembali, saya memang sempat menolak. Sebab, saya menilai masih ada orang yang lebih tepat memimpin Dinas Pendidikan Situbondo. Namun, bupati menegaskan dinas pendidikan harus dipegang oleh orang yang memiliki latar belakang dunia pendidikan dan mampu. Beliau percaya saya bisa membantunya mengembangkan dunia pendidikan. Saya bismillah saja. Apa komitmen Anda ke dunia pendidikan di Situbondo? Tentunya banyak. Salah satunya, bagaimana masyarakat merasakan dan mengakui pendidikan yang berkualitas, minimal ada perwakilan, ada rujukan di masing-masing wilayah barat, timur dan tengah, mulai SD, SMP maupun SMA/SMK, khusus kepada pendidikan formal yang berkualitas. Tentu semua pihak dalam hal ini harus berbuat. Baik di Dinas Pendidikan, mulai pejabatnya, stafnya, semua harus berbuat. Kemudian tentu pengambil
FOTO BARENG: Kadispendik Situbondo Fathor Rakhman (kanan atas) bersama Mendikbud M. Nuh.
kebijakan dalam hal ini Bupati Situbondo. Langkah kongkritnya semacam apa? Ketika saya baru duduk di kursi kepala dispendik bersamaan dengan konsep pembaharuan kurikulum 2013, yang muaranya kepada kualitas pendidikan. Kurikulum ini juga dihadapkan pada permasalahn-permasalahan bangsa. Kurikulum 2013 mengedepankan aspek yang mengarah kepada perbaikan moral, pengenalan budaya bangsa hingga kuliatas pendidikan. Kabupaten Situbondo merupakan kabupaten pertama di Jawa Timur yang berani melakukan terobosan melaksanakan kurikulum 2013 secara serentak. Keberanian menerapkan kurikulum 2013 secara serentak apa layak dibanggakan? Tentu ini menjadi ikon tersendiri, karena muaranya adalah sekolah-sekolah yang berkualitas. Paling tidak dengan konsep sekolah berkualitas ini sudah bisa dihasilkan secara awal dari implemnetasi kurikulum 2013 secara serentak di Kabupaten Situbondo. Pemkab memiliki komitmen yang bagus dalam imoplemntasi kurikulum 2013. Sebab,
Bupati memberikan ruang di APBD untuk mensukseskan pelaksanaan kurikulum 2013. Program lokal apa yang istimewa dalam dunia pendidikan? Kita memiliki program Situbondo unggul. Lewat program ini kita harapkan bisa membangun Kabupaten Situbondo. Yang perlu dipahamai oleh masyarakat, bahwa Situbondo unggul ini sifatnya khusus bagi masyarakat yang mereka tidak mampu secara ekonomi tapi memiliki prestasi yang bagus dan berkeinginan melanjutkan ke perguruan tinggi maka biaya pendidikannya akan ditanggung APBD. Hanya begitu program Situbondo unggul? Situbondo unggul juga mengedepankan aspek yang berhubungan dengan tata kelola kondisi Situbondo yang membutuhkan tangan-tangan terampil orang Situbondo. Nah, bagi masyarakat yang memiliki putra-putri berpotensi dan berprestasi namun tidak memiliki biaya, silahkan menggunakan program Situbondo unggul. Lewat Situbondo Unggul bupati juga ingin memberikan ruang kepada masyarakat yang tidak mampu untuk bersekolah. (edy supriyono/aif)
Sinergikan Kuantitas dan Kulitas Guru BERBAGAI macam masalah melingkupi dunia pendidikan di Kabupaten Situbondo. Salah satu yang perlu disegerakan penyelesaiannya adalah masalah kuantitas dan kualitas guru yang tidak berbanding sejajar. Diakui oleh Kepala Dispendik Situbondo, Fathor Rakhman, itu menjadi pekerjaan rumah yang cukup pelik. Meski demikian, bukan berarti tak dapat diselesaikan. “Ada sejumlah regulasi yang sudah diterbitkan pemerintah sehingga masalah ini akan teratasi cepat atau lambat,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Menurut pengajar di Universitas Abdurachman Shaleh tersebut, ada nilai postif dan negatif dalam dunia pendidikan yang berhubungan dengan sumberdaya manusia. Yakni, kondisi kekurangan guru. “Tidak hanya kekurangan jumlah gurunya, tapi juga
kekurangan jumlah guru yang berkualitas. Ini permasalahan serius. Ini efek dari pengangkatan CPNS yang setelah otonomi daerah tanpa reserve lagi,” jelentrehnya. Data yang dimiliki Dispendik, kata Fathor Rakhman, guru sukwan ada yang tercatat secara riil, namun ada juga yang tidak riil. “Yang tidak riil itu, mungkin ketika mendengar PP 48 semakin banyak gelombang sukwan karena berasumsi bisa menjadi CPNS tanpa tes,” terangnya. Guru-guru sukwan tersebut, jika dilihat dari sisi latar belakang profesionalisme, maka masih belum sesuai dengan kebutuhan. Ini tentu mempengaruhi dari sisi kualitas guru. “Dari sisi undang-undang guru mereka terpenuhi karena S1. Tetapi kalau misalnya S1 sarjana ekonomi mengajar di SD, dari sisi kompetensi masih harus dipertanyakan? ini terjadi di berbagai kecamatan,”
: Dr. Fathor Rakhman, M.Pd : Situbondo, 01 – 04 – 1966 : Islam : Perumnas Griya Besuki Mulya Blok I No.1 Besuki : Doktor (S.3) Universitas Negeri Malang : Dra Mudlikah : 1. Arief Abdurrachim 2. Afif Qhuluqin Adzim : Kepala Dinas Pendidikan Situbondo
ungkap Fathor Rakhman. Dia mengakui, keadaan itu terjadi karena kelemahan nilai kontrol kepada kebutuhan guru. Saat ini hampir semua guru sukwan diangkat oleh kasek tanpa reserve. Tanpa memandang apakah ada kebutuhan atau tidak. (pri/aif)
SK pengangkatan sebagai PNS, dia sempat memutuskan berhenti menjadi loper dan agen koran. “Waktu itu 1986, gaji per bulan saya hanya Rp 31 ribu. Padahal, saat bekerja sebagai loper koran Jawa Pos sebulan dia sudah bisa mendapatkan uang Rp 150 ribu. Padahal gaji PNS golongan III dengan ijazah sarjana kala itu masih Rp 81 ribu,” kenangnya. Dari penghasilan menjadi loper itulah yang membuat Fathor percaya diri melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di STKIP PGRI Situbondo. Pada 1992 Fathor Rakhman menjadi guru bidang studi IPS Ekonomi di SMPN 1 Jatibanteng. Enam tahun kemudian, setelah kepangkatan memenuhi, bapak dua anak ini mengikuti tes kepala sekolah dan dinyatakan lulus. Baru pada tahun 2001 dia ditempatkan sebagai kepala SMPN 2 Banyuglugur. Saat itu juga, Fathor Rakhman melanjutkan pendidikannya di S.2 UNM. Dinasnya kemudian dipindah sebagai kepala SMPN 1 Suboh. Fathor Rakhman juga sempat juga menjadi kasek SMP terbuka dengan menejemen sekolah terbaik tingkat nasional no 2 se Indonesia. Dipanggil ke Jakarta diberi penghargaan nasional pada
tahun 2004. Kiprah Fathor Rakhman dari garis fungsional ke struktural terjadi pada masa bupati Ismunarso. Fathor Rakhman ditawarkan memperkuat Dinas Pendidikan. Awalnya dia diberi kepercayaan menjabat Kabid Sarpras, lalu ke Kabag TU. Tak lama kemudian dipromosikan sebagai Kadispendik. Namun sekitar dua tahun kemudian, bersamaan dengan lengsernya Ismunarso, Fathor Rakhman dipindah ke Dinas Periswisata, kemudian dipindah lagi sebagai staf ahli. “Saya sempat mendekam di tahanan selama enam bulan sepuluh hari. Alhamdulillah saya diputus bebas oleh MA,” terangnya. Selama masa menunggu putusan MA, Fathor Rakhman harus kehilangan semua pekerjaannya. Sekitar dua tahun dia menjadi ”pengangguran”. Bahkan tidak hanya sebagai PNS saja, namun juga sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Situbondo. Nah, keaadaan ini satu sisi membawa hikmah besar bagi Fathor Rakhman. Sebab, dia bisa berkonsentrasi menyelesaikan S3-nya di UNM. Fathor pun lulus pada Oktober 2012 dan resmi diwisuda dengan menyandang gelar doktor pada Maret 2013. (pri/aif)