Pendorong Perubahan dan Pembaruan
KAMIS 2 OKTOBER TAHUN 2014
KUCUR
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
NGOPAI
Soekarwo Rekom Uut ke Gubernur
PENI HANDAYANI
Memfasilitasi agar Dewan Produktif MENGAWAL dan memfasilitasi kegiatan para anggota DPRD Banyuwangi menjadi prioritas utama Peni Handayani. Mantan kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) yang kini bertugas sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) mengatakan, jika Sekretariat Dewan memfasilitasi secara optimal, lembaga wakil rakyat tersebut bisa lebih produktif. Selain itu, Peni mengaku hal pertama yang dia lakukan setelah dipercaya menjabat Sekretaris DPRD adalah koordinasi dengan seluruh anggota wakil rakyat tersebut. “Koordinasi tidak hanya penting dilakukan dengan unsur pimpinan dewan, tapi juga seluruh anggota dewan,” kata dia. (sgt/ c1/bay)
Dewan Beberkan Hasil Konsultasi ke Pemprov Jatim
SAMSUDIN ADLAWI/JAWA POS
MENDADAK: Bupati Anas memberi sambutan di hadapan jamaah haji Banyuwangi Kloter 27 kemarin.
Mendadak Dikunjungi Bupati, Jamaah Heboh GALIH COKRO/RABA
KASUS BANSOS
UPTD Mengaku Tidak Tahu soal Fee BANYUWANGI – Sebelas kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Negeri Banyuwangi kemarin. Mereka dikorek keterangannya sebagai saksi kasus dugaan pungutan liar (pungli) dana bantuan sosial rehabilitasi sekolah ■ Baca UPTD...Hal 39
IDUL ADHA
JAMAAH haji Banyuwangi Kloter 27 semringah kemarin (1/10). Mereka mendapat hadiah kejutan. Dikunjungi Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas. Bupati tiba di maktab Kloter 27 (Nasamat Alkhair Hotel) pukul 09.30 WAS (13.30 WIB), langsung me-
nemui jamaah yang sudah kumpul di masjid hotel. Begitu masuk masjid, bupati muda itu langsung dikerubuti jamaah. Laki-laki maupun perempuan. Mereka berebut foto bersama bupati. Suasana pun jadi heboh ■ Baca Mendadak...Hal 39
Laporan: SAMSUDIN ADLAWI Dari Makkah, Arab Saudi
BANYUWANGI - DPRD Banyuwangi akhirnya menggelar pertemuan internal membahas ‘’kebuntuan’’ masalah rekomendasi calon pimpinan dewan dari Partai Demokrat (PD). Dalam rapat internal kemarin (1/10), pimpinan sementara DPRD Banyuwangi membeberkan hasil konsultasi ke Biro Administrasi Pemerintahan Umum di Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Salah satu pimpinan sementara DPRD Banyuwangi, Joni Subagio, langsung membeber sejumlah bukti. Salah satu bukti yang dibeberkan Joni adalah surat penolakan dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Surat Gubernur Jatim Nomor 171/ 20142/ 011/ 2014 tersebut ditandatangani langsung Kepala
Karena DPRD belum memiliki alat kelengkapan DPRD dan menetapkan ketua definitif, maka pembahasan KUA PPAS sebagai awal pembahasan APBD 2015 hampir dipastikan molor. Jadi tolong pada pengurus demokrat, jangan hambat kepentingan rakyat.’’ JONI SUBAGIO Pimpinan Sementara DPRD Banyuwangi
Biro Administrasi Pemerintahan Umum, Suprianto ■ Baca Soekarwo...Hal 39
Sempat Ditutup, Kini Sudah Beroperasi Lagi KALIPURO - Tambang pasir di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pernah ditutup petugas 15 September 2014 lalu. Namun, kemarin (1/10) tambang pasir di kawasan seluas 10 hektare (ha) itu sudah beroperasi kembali. Penutupan tambang pasir ter-
AKTIFITAS: Alat berat masih berada di tambang pasir Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin (1/10).
sebut pernah dilakukan tim gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam); Badan Lingkungan Hidup (BLH); Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Bagian Hukum Pemkab, Muspika Kalipuro, Satpol PP, dan Polres Banyuwangi ■ Baca Sempat...Hal 39 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Ekspedisi Mata Air Banyuwangi Barat di Puncak Musim Kemarau (2)
Melawan Debu Tiap Hari, Air Tidak Pernah Habis GALIH COKRO/ RABA
CEK GIGI: Petugas Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan kambing kurban yang dijual di tepi Jalan Kepiting, Banyuwangi, kemarin (1/10).
Ajak Mahasiswa Sidak Kambing BANYUWANGI - Dinas Peternakan (Disnak) Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak terhadap ternak kurban kemarin (1/10). Sasaran sidak kali ini adalah kesehatan ternak yang dijual bebas di tepi jalan ■ Baca Ajak...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Sukses mencapai mata air Sumber Nongko di Desa Kalibaru Manis, tim ekspedisi melanjutkan perjalanan naikturun bukit menuju mata air Bringin di lereng Gunung Raung. Butuh tenaga ekstra untuk mencapai sumber air di kampung TP, Gunung Emas, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, itu.
Ternyata Pakde kirim surat untuk Pakde
DIMENSI: Anggota tim ekspedisi mengukur penampungan Sumber Bringin, Kampung TP, Gunung Emas, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
ALI NURFATONI, Kalibaru SEMUA kru ekspedisi masih menikmati suasana tebing di sumber mata
Ketua PD Jatim Soekarwo rekom Uut ke Gubernur Soekarwo
Sempat ditutup, tambang pasir Bulusan beroperasi lagi Kalau cuma pasang plang, anak kecil juga bisa mencopot
GERDA SUKARNO/RABA
air Sumber Nongko. Aliran sungai yang jernih membuat sensasi segar melayanglayang. Perjalanan yang melelahkan
seolah hilang seketika. Meski cuaca panas, tapi hawa panas di kawasan itu pudar. Banyaknya tanaman
hijau membuat tenaga kembali fresh setelah penjelajahan cukup melelahkan ■ Baca Melawan...Hal 39
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
30
POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R
Jawa Pos
B A N Y U W A N G I
Kamis 2 Oktober 2014
24 Oktober Foto Wajib Terkumpul
GALIH COKRO/ RABA
PROTES UU: Puluhan aktivis membentuk formasi melingkar dan menggelar aksi teatrikal di pertigaan DPRD Banyuwangi kemarin (1/10)
BANYUWANGI - Seluruh peserta lomba foto ”Air dan Irigasi” hasil kerja sama Dinas PU Pengairan dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengikuti temu teknik di Aula Dinas PU Pengairan Banyuwangi, kemarin (1/10). Dalam temu teknik itu Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo, yang diwakili Sekretaris Dinas PU Pengairan Dwiyo Tamtomo memberikan wawasan tentang latar belakang dan tujuan lomba foto tersebut. Setelah memberikan wawasan umum, materi dilanjutkan tim Jawa Pos Radar Banyuwangi untuk memberikan paparan terkait syarat dan ketentuan lomba. Koordinator Even Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto, mengingatkan kepada peserta agar foto yang diikutkan lomba merupakan hasil karya sendiri alias bukan milik orang lain. Selain itu, Benny juga mengingatkan untuk objek foto yang diikutkan lomba adalah saluran irigasi, dam, dan sumber mata air yang ada di seluruh Banyuwangi. ” Peserta bebas mengambil objek foto di mana saja, yang terpenting sesuai tema. Peserta juga bisa mengikutkan foto hasil jepretan lebih dari satu foto,” ujar Benny dalam paparannya.
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
SERIUS: Para peserta lomba foto mendengarkan penjelasan tentang ketentuan dan syarat lomba di Aula Dinas PU Pengairan, Banyuwangi, kemarin.
Para fotografer yang sudah mendaftar sudah bisa memulai hunting foto ke beberapa daerah di seluruh Banyuwangi mulai sekarang. Pengumpulan foto mulai 22 Oktober dan paling akhir 24 Oktober 2014 di Kantor Dinas PU Pengairan atau kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. ” Peserta wajib menyerahkan CD yang berisi soft copy dengan format JPEG dan hard copy (cetak ukuran 10R/10RS), resolusi minimal 300 dpi,” tambah Benny. Untuk foto yang dikumpulkan, kata Benny, dibalik foto wajib mencantumkan lokasi foto, judul foto, waktu pengambilan foto dan identitas peserta. Untuk foto yang sudah masuk ke pa-
nitia secara otomatis menjadi hak panitia dan dapat dipublikasikan dalam bentuk apa pun oleh panitia lomba. Untuk diketahui, lomba foto ”Air dan Irigasi” ini panitia menyediakan hadiah total senilai Rp 35 juta. Para peserta juga dibagi sesuai kategori pendaftar yaitu pelajar, mahasiswa dan umum. ” Total peserta yang mendaftar 131 peserta. Pemenang akan mendapatkan uang pembinaan, piala dan piagam bagi yang juara 1, 2, 3 serta harapan 1 dan 2 . Kita juga berhak mendiskualifikasi peserta apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan panitia,” jelas Benny. (tfs/c1/afi)
Mahasiswa Cipayung Joni Sebar Baliho Kampanye Tolak UU Pilkada BANYUWANGI - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Banyuwangi menggelar unjuk rasa menolak UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kemarin (1/10). Gabungan aktivis HMI, PMII, dan GMNI itu melakukan long march dari kampus Universitas 17 Agustus 1945 menuju perempatan Jalan A. Yani. Dalam aksinya, para mahasiswa menggelar aksi teatrikal dengan membuat lingkaran manusia. Di tengah lingkaran tersebut, mereka mengusung keranda mayat sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia. Mereka juga menampilkan dua sosok rakyat tanpa baju yang tak berdaya di aspal dengan keadaan leher terikat tali. Sementara itu, di atasnya ada sosok yang sedang naik tangga sembari
memegang tali yang diikat. Sosok tersebut menggambarkan penguasa yang mengendalikan kekuasaan. Usai menyanyikan lagu Tanah Airku dan membaca Sumpah Mahasiswa, para aktivis itu membeber spanduk putih untuk menggalang tanda tangan penolakan terhadap UU Pilkada. “Kita masih menginginkan reformasi dan demokrasi berjalan terus, tidak justru malah mundur ke belakang,“ ucap koordinator aksi, Made Brian Maharta. Usai menggelar teatrikal, para mahasiswa itu menggelar orasi di gedung DPRD. Saat berada di gedung wakil rakyat itu, para mahasiswa menyampaikan petisi kepada pimpinan sementara DPRD dan sejumlah anggota DPRD yang menemui mereka. Made Brian Maharta mene-
gaskan, meskipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti UU Pilkada, para mahasiswa bertekad akan menggelar unjuk rasa. Mereka siap mengawal agar petisi tersebut sampai, kemudian mereka akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. “Kita juga akan mengamati isi perpu itu. Kita tidak ingin presiden melakukan kebohongan publik,” tegasnya. Di hadapan para wakil rakyat, para mahasiswa juga memberikan petisi penolakan UU Pilkada tersebut. Mereka meminta pimpinan dewan sementara dan anggota DPRD membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan terhadap UU Pilkada. wakil ketua sementara DPRD, HM. Joni Subagio, yang menemui
mahasiswa memastikan akan menyampaikan aspirasi penolakan UU Pilkada itu ke DPR RI. Joni berharap anggota DPR RI yang baru dilantik Rabu kemarin (1/10) mengetahui Banyuwangi menolak UU Pilkada. “Nanti akan kami fax petisi dari mahasiswa Banyuwangi ini. Agar DPR tahu ada penolakan UU Pilkada di Banyuwangi,” tegasnya. Namun demikian, aksi mahasiswa itu dikeluhkan sejumlah pengendara yang melintas di Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani. Itu dipicu mahasiswa itu menutup total ruas jalan. Akibatnya, antrean panjang kendaraan tak terelakkan hingga ratusan meter. “Menyampaikan aspirasi sah-sah saja, tapi tidak harus mengganggu ketertiban umum,” keluh beberapa pengendara. (ddy/c1/afi)
GAMBIRAN - Meski UndangUndang (UU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masih menjadi kontroversi, tapi Ketua Tanfidz Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Banyuwangi, HM. Joni Subagio, sudah menyebar baliho. Sejak beberapa hari lalu, baliho besar bergambar Joni Subagio sudah terpasang di banyak tempat strategis, seperti depan SPBU Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, tikungan jalan Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, serta beberapa tempat strategis lain. Apakah Joni siap bertanding meramaikan bursa pemilihan kepala daerah tahun depan? Sekretaris DPC PKB Banyuwangi, Khusnan Abadi, ketika dikon-
BACABUP: Baliho Ketua DPC PKB Banyuwangi, Joni Subagio, terpasang di tikungan jalan Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.
ABDUL AZIZ/RABA
firmasi hanya senyum-senyum saja tanpa memberi jawaban secara jelas. Sebaliknya, dia justru memberi tahu Jawa Pos Radar Banyuwangi bahwa ada gambar calon bupati yang terpasang di
semua titik-titik strategi di banyak kecamatan di Banyuwangi. “Coba sampean lihat, ada gambar tokoh yang terpasang di 24 kecamatan. Ramai juga,” ujar Khusnan sembari menutup telepon. (azi/c1/afi)
GALIH COKRO/RABA
HORMAT: PNS dan Sentra Komunikasi (senkom) saat mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Taman Blambangan kemarin (1/10).
Bendera Setengah Tiang mulai Luntur BANYUWANGI - Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila digelar secara sederhana di Taman Blambangan kemarin (1/10). Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bertindak sebagai inspektur upacara menggantikan Bupati Abdullah Azwar Anas yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah.
Upacara itu dihadiri jajaran forum pimpinan daerah (forpimda), sekretaris daerah, para pimpinan, dan anggota organisasi wanita, anggota Kodim 0825, Polres Banyuwangi, Satpol PP, Korpri, dan para pelajar. Upacara itu digelar secara rutin tiap tahun agar semua lapisan masyarakat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Kabag Humas dan Protokol Juang Pribadi mengatakan, selama ini banyak kalangan yang hanya menghafal teks Pancasila, tapi tidak paham makna Pancasila. Padahal Pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus terus dilestarikan. Juang menyayangkan rendah-
nya kepedulian warga memasang bendera setengah tiang setiap 30 September. Dibandingkan beberapa tahun lalu, kesadaran masyarakat memasang bendera setengah tiang mulai luntur. Fenomena itu menurut Juang merupakan indikator menipisnya kepedulian warga terhadap sejarah perjuangan bangsa. (cin/c1/afi)
Pembangunan Pasar BWI Ditunda BANYUWANGI - Rencana Pemkab Banyuwangi membongkar Pasar Banyuwangi tahun 2015 tampaknya akan tertunda. Rencana itu ditunda karena pemerintah daerah belum mendapat kepastian dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda), Soedirman mengatakan, rencana pembangunan Pasar Banyuwangi akan tetap dilakukan. Hanya, pemerintah daerah belum bisa menentukan waktu pelaks-
anaan pembangunan. “Kami masih harus mencari dana untuk melaksanakan pembangunan itu,” ujar Soedirman kemarin (2/10). Soedirman mengungkapkan, hasil perhitungan konsultan, pembangunan pasar itu akan menelan dana sekitar Rp 50 miliar. Anggaran Rp 50 miliar itu hanya untuk pasar blok selatan. Biaya bangunan pasar seluas 7.550 meter tersebut ditaksir sekitar Rp 4 juta setiap meter. “Belum lagi bila pasar dijadikan tiga lantai, tinggal kali kan saja,” ungkap Soedirman.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi: Syaifuddin Mahmud Kepala Liputan: Agus Baihaqi Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni Redaksi Genteng: Abdul Aziz (Kabiro), Shulhan Hadi Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Rencananya, pasar blok selatan dan utara akan dijadikan satu di pasar blok selatan. Dana Rp 50 miliar itu belum tersedia di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kata Soedirman, saat ini pemerintah daerah sedang kerja keras melakukan lobi dengan anggota DPR RI agar mendapat jatah APBN pembangunan pasar. Tim pemerintah daerah sudah bertemu anggota DPR RI yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi.
Selain karena faktor anggaran, tambah Soedirman, penundaan pembangunan Pasar Banyuwangi pada tahun 2015 karena kegiatan daerah padat. Pada tahun 2015 akan digelar beberapa kegiatan tingkat provinsi di Banyuwangi, seperti Porpov, pemilihan bupati, MTQ, Jambore Pramuka, dan beberapa kegiatan lain.“Seperti yang disampaikan bupati, mengubah wajah Pasar Banyuwangi berarti mengubah wajah Kota Banyuwangi,” tandasnya. (cin/c1/afi)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Administrasi / Keuangan: Dimas Ayu Dewi Fintari Pemasaran: Samsuri Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha (Banyuwangi), W. Nugroho (Genteng) Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi (Banyuwangi), Thomy Sila, Eko Budiyono (Genteng) Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/ SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng, Telp: (0333) 845860. Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.
Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
KAMIS 2 OKTOBER
Bayangan Kapal Perang engkol butut yang melintas di halaman luas di pondok pesantren itu. Remaja berumur belasan tahun itu terengah-engah mengayuh pedal. Sudah lama Yusuf tidak mengunjungi pesantren Sukorejo karena dilarang kedua orang tuanya. Tubuh kecilnya terguncang-guncang ketika sepedanya melewati halaman berkerikil. Lelah. Sayup-sayup terdengar lantunan suara santri yang mengu-
Remaja itu sempat pulang ke rumah dan mendapat cemooh. “Hanya orang nekat dan bodoh yang mau ikut perang, Cong!” Pesantren Sukorejo Hari ketiga bulan Ramadan Juli 1947 KEPULAN debu kering mengikuti jejak roda ban sepeda
31
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2014
mandangkan azan zuhur. Bunyi kerikil berkeretak saat roda sepeda melewati jalan tak rata. Yusuf seakan tak peduli pada peluh yang membanjir di pakaiannya. Juga kepada terik matahari yang membakar. Waktu itu bulan Ramadan baru memasuki hari ketiga. Semua demi berita penting. Meski tidak mengetahui isi surat yang dibawanya, ia sudah mengerti: kapal perang Belanda ten-
gah merapat di pesisir pantai Pasir Putih. Itu satu jam lalu sebelum kanon kapal perang Belanda mencabik pesisir pantai dengan rentetan tembakan meriam kapal pemburu torpedo. Surat yang dimasukkan ke pipa besi di bawah pedal sepeda itu cukup rahasia. Ia bangga karena di usia yang relatif masih muda sudah dipercaya sebagai kurir mata-mata pejuang n Baca Bayangan...Hal 37
SANG KSATRIA KUDA PUTIH SERI 01 Oleh A. SUFIATUR RAHMAN
223 Lamaran CPNS Tak Lolos
OLAH RAGA
RENDRA KURNIA/JPRS
TERIMA HADIAH: Fira, menjadi pemenang di pertandingan Tunggal Remaja Putri.
SITUBONDO – Tahapan penerimanaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Situbondo sudah memasuki verifikasi berkas surat lamaran secara fisik. Hingga petang kemarin (1/10), sudah ada 1.219 pelamar yang dinyatakan lolos administrasi. Sementara 223 berkas lamaran CPNS dinyatakan tidak lolos verifikasi. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Situbondo, Ahmad Yulianto men-
Kejuaraan Bulutangkis Situbondo 2014 Usai
Pelamar CPNS yang sudah dinyatakan lolos harus sabar menunggu surat balasan dari BKD.” Ahmad Yulianto Kepala BKD Situbondo
gungkapkan, jumlah pendaftar CPNS secara online sebanyak 1906 orang. Mereka akan memperebutkan kursi lowongan sebanyak 58 formasi (bukan 54 formasi sebagaiamana diberitakan kemarin). “Hingga kini pendaftar CPNS online belum semuanya mengirimkan lamaran fisik. Dari pendaftar yang sudah mengembalikan itu, ada 1.219 berkas yang lolos verifikasi. Untuk yang tidak lolos verifikasi berkas sementara ini ma-
sih 223 berkas,” kata Yuli kepada Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS), sore kemarin. Dengan demikian, kata dia, total jumlah berkas lamaran CPNS yang sudah diverifikasi oleh panitia mencapai 1.442 berkas. Sedangkan sisanya, sebanyak 464 berkas lamaran, masih dalam proses penyelesaian verifikasi. “Yang pasti 464 berkas itu, sebagian sebagian sudah masuk di meja panitia dan masih dalam tahap verifikasi n Baca 223 Lamaran...Hal 37
Melimpah, Ikan Layang Diasinkan
USAI sudah perhelatan kejuaraan bulutangkis Kabupaten Situbondo 2014 setelah laga final Selasa, 30/9 lalu. Kejuaraan bulutangkis ini telah berlangsung selama lima hari, mulai dari 26 hingga 30 September 2014. Berhasil keluar sebagai juara satu, untuk kategori tunggal pemula putra, Iqbal Baihaqi dari PB Mutiaratangkas, urutan kedua Abdullah Al Farisi (PB Mutiara Tangkas), juara tiga bersama adalah Aaron dan Sofian Arif. Di Kategori tunggal pemula putri, Azimatur Rofiqah keluar sebagai juara I, Fadian N di urutan kedua, Adelia dan Selvin urutan tiga bersama. Di partai tunggal remaja putra, Rahmat Firmansyah, pebulutangkis asal SMAN 1 Panarukan ini berhasil meraih peringkat satu, menyusul kemudian Prayoga Dwi dari SMUN 1 Besuki di peringkat dua n
JANGKAR – Melimpahnya hasil tangkapan Ikan Layang membuat warga di Pelabuhan Jangkar harus mengambil langkah agar ikan-ikannya tersebut tetap memberikan keuntungan secara ekonomi dalam waktu lama. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengasinkan Ikan Layang n Baca Melimpah...Hal 37
Baca Kejuaraan...Hal 37
POLITISI PDIP
FREDY RIZKI/JPRS
DIKERINGKAN: Warga menjemur asinan Ikan Layang di pinggiran jalan Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar. Ini dilakukan karena hasil tangkapan selalu melimpah.
ISTIMEWA
ASPIRATIF: Ningsih berjabat tangan dengan pengurus APTR Asembagus usai melaksanakan rapat yang membahas sejumlah masalah petani tebu.
Getol Ikut Perjuangkan Nasib Petani Tebu
Tewas Terlindas Truk Trailer PANARUKAN - Sungguh tragis kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Pantura, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, pagi (1/10) kemarin. Seorang pengendara sepeda motor tewas seketika dengan kondisi tubuh dan kepalanya hancur setelah terlindas truk trailer.
Korban tewas itu bernama Abdul Halik, 25, warga Dusun Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Dia harus meninggalkan istri tercintanya Maria Ulfa, 20, serta satu putranya, Nadim yang masih berusia 10 bulanan n Baca Tewas...Hal 37
SITUBONDO- Pemkab Situbondo diminta untuk tinggal diam dengan sejumlah permasalahan yang kini sedang membelit petani tebu. Pasalnya, warga Situbondo yang menggantungkan kehidupannya dari hasil pertanian tebu tidak sedikit. Sehingga, saat dunia pertebuan mengalami kelesuan, maka ribuan warga juga akan merasakan dampaknya. “Di sinilah kemudian pentingnya peran pemerintah. Jangan sampai para petani tebu merasa mereka tidak punya pemerintah,” terang Ningsih, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kemarin n
DIBAWA PULANG: Jasad Abdul Halik, korban kecelakaan yang tewas terlindas truk treler usai dimandikan di kamar mayat RSUD Situbondo, kemarin (1/10).
Baca PDIP...Hal 37
NUR HARIRI/JPRS
Menyimak Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah TA 2013 Pemkab Situbondo (4)
Akhir 2013 Miliki 19 Sistem Informasi Manajemen Dalam urusan otonomi daerah, ada sejumlah keberhasilan yang telah diraih Pemkab Situbondo selama 2013. Diantaranya adalah sistem informasi manajemen pemda. Hingga akhir 2013, Pemkab telah memiliki 19 buah sistem informasi manajemen. m. Urusan Ketahanan Pangan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan ketahanan pangan http://www.radarbanyuwangi.co.id
EDY SUPRIYONO/JPRS
KADER PKK: Di 2013, Pemkab Situbondo memiliki 154 PKK yang seluruhnya aktif. Selain itu, 919 Posyandu yang seluruhnya aktif.
berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Ketersediaan pangan utama Bahan pangan utama di Kabupaten Situbondo terdiri da-
ri beras, jagung. kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Ketersediaan bahan pangan utama terhadap jumlah penduduk adalah a) Beras tersedia sebanyak 174261.000 kg atau sebanyak 223.095.94 kg per 1.000 penduduk. b) Jagung tersedia sebanyak 366745.000 kg atau sebanyak 469.520.74 kg per 1.000 penduduk c) Ubi kayu tersedia sebanyak 8.254.000 kg atau sebanyak 10.567,08 kg per 1.000 penduduk n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keberhasilan yang telah dicapai adalah n Baca Akhir...Hal 37 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
SITUBONDO SEKITAR Jari Tangan Putus Setelah Disabet Pisau 32
Jawa Pos
R A D A R
PANARUKAN-Nasib sial dialami Nurul Rusdiyanto, 39, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Bagaimana tidak, jari tengah tangan kanannya putus setelah disabet dengan sebilah pisau oleh Inung, 30, tetangganya sendiri. Pembacokan ini terjadi saat korban sedang bertamu di ru-
mah pelaku, kemarin (30/9) malam. Pada Rusdiyanto asyik mengobrol dengan beberapa orang, tiba-tiba Inung datang dengan marah-marah. Belum diketahui secara pasti mengapa pelaku yang biasa mengamen di lampu merah itu datang ke rumahnya sendiri dalam keadaan emosi. Puncaknya, begitu masuk ke
rumahnya, Inung sudah dalam posisi menghunuskan sebilah pisau. Senjata tajam itu secepat kilat disabetkan ke arah Rusdiyanto. Mengetahui ada serangan mendadak, korban secara reflek berusaha menangkis pisau yang digenggam pelaku. Pisau tajam tersebut seketika mengenai tangan kanan kor-
Kamis 2 Oktober 2014
S I T U B O N D O
ban. Akibatnya, jari tengah korban terputus dan jatuh ke lantai. Setelah aksi pembacokan terjadi, beberapa orang yang ada di sekitar kejadian berusaha melerai. Warga memegangi pelaku agar tidak terus mengamuk, Namun, Inung akhirnya melarikan diri. Sementara korban terus mengaduh menahan rasa sakit
dengan darah mengucur dari jari tangannya yang terputus. Rusdiyanto selanjutnya dievakusi ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk mendapat penanganan medis. “Korban belum bisa dimintai keterangannya dan sekarang dirawat di rumah sakit,” ujar Ipda Bambang Iriyanto, Kanit Reskrim
Polsek Panarukan. Berdasar kejadian itu, aparat kepolisian memburu pelaku pembacokan. Namun hingga sore kemarin (1/10), pelaku masih belum tertangkap. “Pelaku sudah kita cari, tapi belum ditemukan,” kata mantan kanit Tipikor Polres Situbondo ini. Data yang berhasil dikumpul-
kan, setelah pelaku membacok korban dan dilerai oleh warga, Inung langsung melarikan diri. Beberpa lokasi yang biasa disinggahinya sudah sempat disisir oleh aparat, tetapi keberadaannya masih misterus. “Di rumah istrinya juga tidak ada, masih diburu,” terang Bambang.(rri/pri)
PANJI
NUR HARIRI/JPRS
DIPERIKSA: Supriyadi, pencuri burung cendet diamankan di Mapolres Situbondo, kemarin (1/10)
Curi Burung Cendet, Pria Bertato Dimassa Warga SUPRIYADI, warga Desa Sumber Suko, Kecamatan Klabang, Bondowoso, nekat mencuri burung cendet, milik Dedi Hariyono, warga Jalan Semeru, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Tapi nahas, aksi jahat pria bertato itu diketahui warga. Dia pun berhasil ditangkap. Bahkan, pria berusia 35 tahun ini sempat menjadi bulanbulanan warga. Beruntung, warga segera sadar dan menyerahkannya kepada polisi. Dari tangan tersangka, polisi menyita seekor burung cendet beserta sangkarnya. Itu sebagai barang bukti pencurian yang dilakukannya. Aksi pencurian dilakukan Supriyadi siang kemarin (1/10). Pelaku yang setiap harinya menjadi pedagang ikan ini datang ke rumah korban. Setelah menganggap situasi aman, pelaku segera melompati pagar rumah Dedi Hariyanto. Dengan cepat pelaku menggasak burung cendet milik korban dengan mengambil sangkar burung yang ada di depan rumah. Namun, perasaan aman Supriyadi ini ternyata melenceng. Dedi yang pada saat itu berada di dalam rumahnya, mendengar benda jatuh di halaman rumahnya. Karena curiga Dedi yang keluar rumah n Baca Curi...Hal 37
ASEMBAGUS
RENDRA KURNIA/JPRS
DUTA WISATA: Setelah melakukan kirab keliling kota, sejak kemarin sepuluh pasang finalis Kakang Embug diberi waktu tiga hari untuk istirahat.
Kakang-Embug Istirahat 3 Hari Jelang Karantina SITUBONDO – Sehari setelah keliling kota pada acara kirab Hari Selasa (30/9) lalu, sepuluh pasang finalis KakangEmbug Kabupaten Situbondo kini diberi waktu istirahat tiga hari. Para duta wisata ini akan berkumpul lagi pada Hari Sabtu (04/10) mendatang untuk mengikuti pembekalan. ”Setelah kirab kemarin, mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Kita berikan waktu istirahat sebelum dika-
rantina dan grand final” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Situbondo, Tulus Prijatmadji kemarin (01/10). Tulus mengatakan, waktu istirahat diberikan, karena pada hari berikutnya mereka telah memiliki agenda yang cukup padat. Agenda pertama sebelum grand final ialah pembekalan. ”Untuk pembekalan ini direncanakan bertempat di Au-
la (Disparbudpora) pada Hari Sabtu,” imbuh Tulus. Setelah mengikuti pembekalan, kader yang dipersiapkan untuk mempromosikan wisata Situbondo ini akan mengikuti karantina selama empat hari. Tahapan karantina akan dimulai pada 9-12 Oktober nanti. ”Jadi agendanya memang cukup banyak,” ujar Tulus saat dihubungi Jawa Pos Radar Situbondo. Meski demikian, semua kegiatan akan dilaksanakan pada sore
atau malam hari. Itu karena sebagaian besar finalis Kakang-Embug 2014 berstatus pelajar. ”Jadi kami tidak ingin mengganggu pendidikan mereka. Sekolah tetap jalan,” terang mantan Kabag Pemerintahan itu. Pada waktu jeda tersebut, Tulus meminta kepada 20 finalis untuk bisa menempa diri dengan pembekalan-pembekalan yang selama ini mereka terima. ”Sebab sebelumnya mereka sudah banyak menerima materi-
materi yang menjadi bekal mereka pada grand final,” katanya. Seperti yang diberitakan kemarin, grand final akan dilaksanakan pada tanggal 13 oktober. Pelaksanaan grand final kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, pelaksanaan grand final KakangEmbug 2014 tidak lagi dilaksanakan di gedung atau tempat tertutup. Mulai tahun ini, grand final akan dilaksanakan di Alun-alun kota (bib/pri)
Dijebloskan ke Sel Kali Ketiga HABIBUL ADNAN/JPRS
HARGA STABIL: Penjual daging sapi di Pasar Asembagus.
Harga Daging Sapi Stabil MESKI Perayaan Hari Raya Idul Adha sudah tinggal beberapa hari lagi, namun harga daging sapi di pasaran belum mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi di pasar Modern Asembagus. Harga daging sapi di pasar berlantai dua ini masih bertahan dengan harga lama. Untuk daging sapi paling mahal berharga Rp 100 ribu per kilogram. Ada juga yang berharga Rp 90 - 95 ribu. Sedangkan paling murah adalah daging sapi tulang rusuk yang berharga Rp 60 ribu. “Tergantung kualitas dagingnya,” terang Sunawi, 55, salah satu penjual daging sapi. Dia membenarkan jika harga daging tidak mengalami kenaikan. Lelaki asal Desa Perante, Kecamatan Asembagus itu memperkirakan, harga daging sapi tidak akan naik meski lebaran. ”Bahkan bisa dipastikan tidak akan naik. harganya akan terus seperti ini sampai hari lebaran,” ujarnya. Sunawi mengatakan hal itu berdasarkan tingkat penjualan daging sapi yang juga tidak pernah naik. ”Bagaimana mau naik kalau sepi terus,” tambahnya.
SITUBONDO – Setelah satu tahun buron, Yasiman, 26, akhirnya dibekuk satuan unit Resmob Polres Situbondo selasa malam (30/09) lalu. Residivis kasus pencurian ini berhasil diringkus polisi di sebuah tempat di kawasan Simo Gunung, Tanjung Perak, Surabaya. Setelah sempat keluar masuk tahanan, warga Desa Jetis, Kecamatan Besuki ini sempat menghilang dari kejaran polisi. Saat itu, Yasiman membawa kabur sepeda motor Yamaha Jupiter milik salah satu siswa SDN 4 Lubawang. “Dia kabur ke luar kota agar tidak tertangkap dan tidak lagi masuk penjara,” ujar Kanit Pidum Satreskrim Polres Situbondo, Ipda Sadali. Akan tetapi, perkiraan Yasiman aman dari kejaran polisi ternyata salah. Unit Resmob
yang dipimpin Aipda Alex Komang berhasil mengendus keberadaan residivis kambuhan itu. Pengejaran polisi sampai ke Surabaya ternyata tidak siasia. Lelaki bertubuh kurus itu akhirnya ditangkap polisi. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, lelaki yang akrab dipanggil Yasin ini sering melakukan kejahatan. Aksi terakhirnya dilakukan pada tahun 2013 lalu. Saat itu, Yasiman mencuri sepeda motor Yamaha Jupiter milik pelajar Sekolah Dasar Nageri (SDN) di Besuki. Menurut Yasiman, sepeda motor itu sudah dijual dengan harga Rp. 700 ribu kepada seorang penadah asal Bondowoso. Usai menjual motor curiannya, Yasmin langsung menghilangkan jejak. Pada aksi terakhirnya ini, Yasi-
man melakukan kejahatannya dengan modus berpura-pura meminjam. Sedangkan kasus pertama, Yasiman melakukan pencurian ternak kambing milik warga. Waktu itu, dia berhasil ditangkap polisi. Tapi bukan Yasiman namanya kalau langsung jera. Lelaki dengan tubuh kurus itu kembali terlibat pencurian. Saat itu Yasiman melakukan pencurian sepeda motor di Kecamatan Suboh. Aksi keduanya itu juga berujung di balik terali besi penjara. Saat ini, Yasiman kini harus kembali meringkuk di sel tahanan Mapolres Situbondo untuk ketiga kalinya. “Tersangka Yasiman masih terus menjalani pemeriksaan. Kami masih terus berusaha pengembangan kasus kejahatannya,” ujar Ipda Sadali. (bib/pri)
TIDAK JERA: Yasiman saat digelandang polisi di Mapolres, selasa malam lalu. Dia tertangkap di Surabaya
HABIBUL ADNAN/JPRS
MOBIL TOYOTA YARIS J 2008 Dijual Toyota Yaris J 2008 warna hitam, Plat P, ex dokter, pajak baru, Harga 120jt Nego. Hub: 081803520736
MOBIL Djl Rush G.MT Hitam’10, LGX2.0 Silver ‘00, APV GE Silver’11.H:081233566209
TANAH Strategis Tnh 600m2 (20x30)di Jl Tembus Panarukan Situbondo H:085220056168
Jawa Pos
EKONOMI BISNIS
Kamis 2 Oktober 2014
R A D A R
33
B A N Y U W A N G I
BERAS IR 64
GULA PASIR LOKAL
MINYAK GORENG CURAH
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
CABE RAWIT
CABE BIASA
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
26 September 2014
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 0
Rp 2.000
Rp 3.000
Rp 0
Rp 0
Rp 2.000
Rp 3.000
Rp 0
Rp 0
Rp 8.500
Rp 10.000
Rp 10.500
Rp 100.000
Rp 26.000
Rp 19.000
Rp 8.500
Rp 8.000
Rp 10.000
Rp 22.000
Rp 14.000
Rp 10.000
r HARGA PER KILOGRAM
r SUMBER DISPERINDAGTAM KABUPTEN BANYUWANGI
Terminal Sritanjung Tempat Transit Mobil Baru KALIPURO - Mobil kinyiskinyis berbagai jenis dan merek berjejer rapi di Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Pemandangan seperti itu hampir terlihat setiap hari. Koordinator Terminal Sritanjung, Ketapang, Soemarto, mengatakan Terminal Sritanjung bukan dijadikan tempat parkir mobil-mobil baru. Terminal itu hanya digunakan sebagai tempat transit mobil baru dari Surabaya dan Jakarta. Semua mobil itu akan kirim ke Pulau Dewata. ”Mereka cuma transit di sini. Setelah dicek ulang oleh karyawan, langsung dikirim ke Bali,” terang Soemarto. Terminal Sritanjung dijadikan tempat transit mobil baru, terang dia, awalnya truk pen-
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
KINYIS-KINYIS: Mobil-mobil baru sedang transit di Terminal Sritanjung, Kecamatan Kalipuro, kemarin.
gangkut mobil baru tersebut transit dan bongkar muatan di pintu masuk terminal, dan itu dianggap mengganggu. Para sopir truk itu diimbau
agar melakukan bongkar muat mobil baru ke dalam terminal saja. “Dulu mereka itu bongkar muat di depan terminal, saya minta masuk ke terminal saja,”
dalih pria asal Asembagus, Situbondo itu. Soemarto mengizinkan truk pengangkut mobil baru itu dengan syarat, para sopir dan
karyawan perusahaan mobil baru itu ikut menjaga kebersihan dan ketertiban saat ada di dalam terminal. Mengenai biaya sewa terminal tersebut, Soemarto juga mengaku tidak menarik uang sepeser pun. “Tidak ada uang sewa untuk mobil-mobil tersebut. Cuma kami sarankan memberi uang rokok kepada pihak kebersihan terminal, agar terminal kelihatan bersih. Uangnya juga langsung diberikan kepada petugas kebersihan,” terangnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, para pekerja sedang menurunkan mobilmobil baru tersebut dari atas
truk. Selanjutnya, mobil itu dicek kembali kelengkapannya dan selanjutnya dikirim ke Bali dengan menggunakan sopir bayaran. “Mobil-mobil ini cuma transit, nanti dikirim ke Bali,” terang koordinator sopir, Bambang. Bambang yang juga warga Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, menambahkan dengan adanya mobil-mobil baru yang transit di terminal itu berdampak positif bagi warga sekitar. Banyak warga yang dipekerjakan. “Mobil ini dikirim ke Bali dengan sopir. Sopirnya kebanyakan warga sekitar terminal. Untuk satu mobil,
sopir diberi uang Rp 190.000,” terangnya. Sampai saat ini, jelas dia, sudah ada 10 warga yang menjadi menjadi pegawai dadakan sejak ada mobil baru transit di terminal. “Ada sekitar 10 orang yang menjadi sopir untuk kirim mobil ke Bali. Sehari satu sopir bisa kirim 4 mobil,” ungkapnya Ditanya biaya sewa ke terminal terkait mobil baru yang transit di terminal, Bambang mengaku tidak membayar kepada pihak terminal. “Kita cuma kasih uang rokok saja petugas kebersihan yang biasa nyapu di terminal,” katanya. (tfs/c1/abi)
Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha Sabtu BANYUWANGI- Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Banyuwangi menyosialisasikan maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dengan nomor : 02/MLM/I.0/E/2014 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Dzulhijah 1435 H, yang memutuskan hari raya Idul Adha, pada 10 Zulhijjah 1435 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 4 Oktober 2014. Keputusan itu sesuai hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhaammadiyah. Ketua PC Muhammadiyah Kecamatan Banyuwangi, Ainur Rofiq, ST, MM, mengatakan perhitungan ilmu hisab hakiki wujudul hilal, bulan sudah wujud saat matahari tenggelam pada tanggal 24 September 2014. “Itu artinya pada malam tersebut pergantian bulan sudah terjadi, dan tanggal 1 Dzulhijjah sudah masuk,” kata Kabag Administrasi dan Keuangan RSI Fatimah itu. Rofik menjelaskan, tanggal 9 Dzulhijah 1435 H itu jatuh pada hari Jum’at atau 3 Oktober 2014
BANYUWANGI
Kami mengimbau kepada warga Muhammadiyah untuk tidak takbir keliling, ini untuk menghormati warga yang melaksanakan salat Idul Adha pada hari Ahad”
TOHA/RaBa
ANTUSIAS: Peserta kursus pengelolaan dewan ambalan di kantor Kwartir Pramuka Banyuwangi.
Dewan Ambalan Digembleng Kepemimpinan
Ainur Rofiq, ST, MM Ketua PC Muhammadiyah Kecamatan Banyuwangi M. Pihaknya menyerukan kepada warga untuk melaksanakan puasa Arafah, karena pada hari itu jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah, dan besoknya pada hari Sabtu 4 Oktober atau 10 Zulhijjah bisa melaksanakan salat Idul Adha. Berkaitan dengan itu, PC Muhammadiyah mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah Banyuwangi, untuk menjalankan salat Idul
BANYUWANGI
Adha pada hari Sabtu, 4 Oktober 2014. PC Muhammadiyah Banyuwangi juga menggelar salat Idul Adha di Lapangan Taman Blambangan yang dimulai pukul 06.00. “ Insya Allah untuk khotib utama adalah Drs. H. Zaini Munir Fadloli, M.Ag, dari Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Yogyakarta, untuk khotib cadangan, Ustad Aris Munawar, S.Pd,” katanya. Rofiq menambahkan, per-
SEMPU
Kebalenan Djl Tnh & Bngnan 424m2 SHM, Jl. Kertanegara 5 Kebalenan Hrg Ngo BU H: 082337848280
Tanah Kapling Dijual tanah kapling L 10x20m2 dekat Perum Istana Brawijaya, cck u/ investasi, H. 65jt. Hub: 083847407631
RUMAH RP. 900.000/ BULAN Rp.900.000,-/bulan! Dijual Rumah Minimalis Type 36, 2Kamar Tidur, 1Kamar Mandi, R.Tamu, 900w, Sumur Bor +pompa Hub 0333 - 7744204
Karangente Djl Tanah 2 Kav. Gg. Djarum Dpn Trmnl Karangente LT 200+220m2 H: 081252536667
Solong Djl Tanah L 418m2 SHM Pagar 50 m dr Pantai Lks Solong Lingk. Tanjung H: 08776355566 TP
depan (Gudep) dan dewan kerja. Selain itu diharapkan pula peserta dapat memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan program yang ada di gudep dan gugus kerjanya. Kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Dewan Kerja Cabang Banyuwangi itu diikuti sangat antusias oleh peserta. Mereka dilatih agar dapat mengelola dewan kerja dan ambalan secara baik dan efektif. Sehingga melalui kegiatan ini, nanti akan ada output yang bermanfaat di pangkalan masing-masing.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Datsun Go+ & Go
Datsun Go+ & Go
Truck Fuso
All New Xenia
Dapatkan Harga Promo Datsun Go+ dan Datsun Go, Harga Mulai 90 Jtan-108 Jtan, Cash/Kredit DP 32 Jtan, Angsr 2 Jtan Hub: Reza 085330522444/081937628089
Mau DP Min Proses Kredit ACC Bonus Tambahan? Bisa Nego Halus Asal di Tempat. Tersedia Varian Datsun Go+ & Go. Hub: Agus 082131822216 BB 23AEAC29
Dijual Truck Fusso tahun 81/82/83/84 hrg 85/86/87/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Daihatsu Terios/All new xenia tahun 012/013 pmk slr/bth hrg 149/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Honda Freed
Toyota Fortuner
All New Avanza
Ju a l R u m a h LT 3 8 2 m 2 , 3 K a m a r Tidur, Garasi, Kamar Mandi Dalam, Utara TPK Sempu/dekat Stasiun KA Sempu, SHM, Hrga 350 Jt Nego, Hub: 081289447925,085233441946
Djl Rmh Perum Mendut Regency Type 185 ad Klm Rng Hrg 1,5 M Ngo. H: 081252536667
NEW AVANZA 2014
Perum Kalirejo Dijual Rumah Tanah SHM Luas 7500m2, Jl. Letkol Istiqlah No. 88 Cocok Untuk Usaha Hub: 081216449057
Djl Rmh Prum Kalirejo Type 36 Full Bngnan 2 KM,2KT, Garasi H: 081252536667
Beli Avanza A an a Gratis Angsuran Angs 3x Syarat & Ketentuan Berlaku Bisa Cash & Kredit Hub: Toni AUTO 2000 081336236483 BB 22483BC4
GLAGAH Licin Djl Tnh 673m2 Lok. Ds. Licin, Glgah (Dpn Psksms) Hrg Nego BU H: 082337848280
Dalam kegiatan itu, para peserta dibekali beberapa materi pelatihan, di antaranya administrasi kesekretariatan, kepemimpinan, dan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dewan kerja dan pembentukan karakter. Pemateri yang mengisi kegiatan itu adalah dari Kwartir Pramuka Banyuwangi dan dari luar. “Setelah kegiatan berakhir, diharapkan para peserta mengaplikasikan semua ilmunya untuk memajukan gudep dan dewan kerja rantingnya,” kata mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi itu. (*/abi)
RUMAH LT 382M2
Mendut Regency RUMAH TANAH 7500M2
bedaan waktu penetapan Idul Adha dengan pemerintah, ini harus disikapi arif dan bijaksana oleh semua masyarakat. Dan diimbau pada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan. “Kami mengimbau kepada warga Muhammadiyah untuk tidak takbir keliling, ini untuk menghormati warga yang melaksanakan salat Idul Adha pada Ahad ( 5/10),” pungkasnya. (*/abi)
BANYUWANGI - Kwartir Cabang Pramuka Banyuwangi menggelar kursus pengelolaan dewan ambalan, Rabu (1/10). Dalam acara itu, pesertanya adalah perwakilan anggota Pramuka Penegak dan Pandega dilingkungan sekolah tingkat SLTA se Kabupaten Banyuwangi. Wakil ketua bidang pembinaan kepemudaan Kwartir Cabang Pramuka, Drh Budianto menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan mutu serta keterampilan mengelola dewan kerja dan dewan ambalan. Mereka, nanti lebih memiliki peran di gugus
HOTLINE IKLAN HUBUNGI: RADAR BANYUWANGI 0333 412224; BIRO SITUBONDO 0338671982; BIRO GENTENG 081336161357 THOMY 081336287999 EKO
Dijual Honda Freed/Jazz tahun 010/013 pmk htm/pth hrg 179 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Fortuner/Innova tahun 08/09/06 pmk slr/htm//br hrg 232/159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual All New Avanza tahun 013 pmk slr/pth hrg 149 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Kijang G ‘96 Djl Cpt Kijang G ‘96 Kndsi Siap Pakai, AC Double 60 Jt Nego H: 081703742832
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin maraknya aksi penipuan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masya rakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera kon fir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
DAERAH SEKITAR
36
R A D A R
Jawa Pos
Kamis 2 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
Refleksi 69 Tahun Pengabdian TNI (1)
Peran TNI Dalam Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional “Kemerdekaan yang telah dimiliki dan dipertahankan, janganlah sekali - kali dilepaskan dan diserahkan siapapun yang akan menjajah dan menindas kita”. (Amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman pada saat acara counter command di Jogjakarta, 22 Juli 1947) SELAMA kurun waktu 69 tahun pengabdian TNI kepada bangsa dan nega ra Indonesia tentunya tidak semua peran yang diemban sesuai dengan amanat UUD 1945 dan Undang-Undang TNI nomor 34 tahun 2004 dapat berjalan sesuai dengan harapan. Bahkan, masih ada sekelompok masyarakat yang menilai peran TNI tersebut seakan tidak optimal dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Hal ini dapat dipahami, karena memang dalam peran tersebut tidak dapat segera diselesaikan secara instan dan tiba-tiba. Butuh proses perencanaan secara bertahap dan sinergitas, serta juga seiring dengan kebijakan politik negara. Ada beberapa kendala kenapa peran TNI dapat dikatakan kurang optimal?. Di antara yang menonjol adalah adanya keterbatasan anggaran yang
dialokasikan kepada TNI oleh negara sampai saat ini masih berkisar 0,8% dari APBN, keterbatasan dukungan sarana dan prasarana yang melekat dalam pelaksanaan tugas TNI serta kualitas sumber daya manusia prajurit TNI itu sendiri. Sehingga sasaran yang sudah diprogramkan dan direncanakan tidak dapat tercapai secara optimal. Dalam hal ini TNI dengan terpaksa menggunakan skala prioritas. Mencermati beberapa kendala tersebut tentunya bangunan perencanaan TNI yang diharapkan untuk mampu bertugas secara optimal masih memerlukan waktu dan kebijakan Pemerintah untuk dapat direalisasikan. Namun demikian apapun kondisi yang dialami oleh TNI saat ini tidaklah menjadikan under estimate dan pesimistis TNI dalam pelaksanaan perannya sebagai alat pertahanan negara. Sejak kelahiran TNI tanggal 5 Oktober 1945 (ABRI pada waktu itu), TNI sebagai salah satu komponen bangsa tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah terhadap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang terjadi dengan menjadikan garda terdepan untuk mencegahnya tanpa memperhitungkan nyawa sebagai taruhannya. Dalam benak TNI hanyalah berfikir bagaimana NKRI ini tetap tegak, utuh, berdaulat, serta masyarakat sejahtera dan aman. TNI senantiasa bersama-sama dengan rakyat dan komponen bangsa
Oleh Kolonel (Arm) Totok Imam Santoso S.IP,S.Sos,M.Si (Han) lain untuk menjaga tetap tegak dan utuhnya NKRI dari segala macam rongrongan yang akan menghancurkan bangsa dan negara Indonesia tercinta. Dari beberapa kali pengalaman telah terbukti adanya upaya pemberontakan yang terjadi pada waktu itu, di antaranya yang menonjol adalah pemberontakan DI/TII, pemberontakan Kahar Muzakar dan pemberontakan PKI serta keinginan imperialisme barat yang akan kembali menjajah Indonesia dapat digagalkan. Demikian juga seiring dengan berjalannya waktu adanya beberapa aksi yang berupaya mengacaukan dan menimbulkan instabilitas nasional: gerakan separatis bersenjata, aksi radi-
kalisme, terorisme, demonstrasi massa yang mengarah anarkisme, provokasi, konflik di beberapa wilayah, provokasi baik dari state actor maupun non state actor dan juga masuknya faham/ ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 semuanya dapat dicegah dan direduksi aksinya. Artinya bahwa TNI bersama rakyat dan komponen bangsa lain telah sepakat dan tidak ada tawar-menawar lagi terhadap apapun bentuk upaya dan dari pihak manapun yang akan mencoba-coba melakukan aksi yang menyangkut masalah kedaulatan negara. Dalam diri TNI sudah terpatri bahwa masalah kedaulatan NKRI sudah final dan harga mati. Dalam pengabdiannya sebagai legalitas payung hukum, TNI memedomani aturan sebagai berikut. Pertama UU RI No. 3/2002 tentang pertahanan negara. Pada pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa sistem pertahanan negara merupakan sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara termasuk didalamnya TNI dan masyarakat, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Pada pasal 7 ayat (2) disebutkan, bahwa TNI merupakan komponen utama dalam pertahanan negara,
yang mana dalam perwujudannya sampai saat ini dan seterusnya akan tetap konsisten terhadap NKRI. Kedua, UU RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI. Pada pasal 5, TNI berperan sebagai alat negara dibidang pertahanan, sebagaimana pada Pasal 6 ayat (1) fungsi TNI sebagai penangkal terhadap segala bentuk ancaman, Penindak terhadap setiap bentuk ancaman dan pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan. Pasal 7, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa dan negara. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, TNI melakukan dengan pola Operasi Militer Untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Terkait dengan tugas OMSP, TNI mempunyai 14 tugas. Di antaranya untuk membantu tugas pemerintahan di daerah, memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya serta membantu Kepolisian Negara RI dalam rangka Kamtibmas. Mencermati beberapa aturan dasar tersebut, maka jelaslah di sini bahwa TNI secara legal terlibat dan bertanggung jawab terhadap masalah stabilitas yang terjadi di wilayah. Dari beberapa penjelasan tersebut diatas, jelaslah bahwa TNI dalam
menjaga stabilitas keamanan di wilayah didukung oleh legalitas aturan dan bukan merupakan kemauan TNI secara individu. Bila disimak pada tugas pokok TNI tersebut, maka justru tugas yang terkait dengan operasi militer selain perang mempunyai porsi yang cukup signifikan (ada 14 tugas) bila dibanding dengan tugas pokok pada operasi militer untuk perang. Hal ini dimaksudkan bahwa sesuai kebijakkan pemerintah saat ini terkait dengan pertahanan negara yang pernah disampaikan oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu Zero Enemy And Thousand Friends, maka TNI akan lebih banyak melaksanakan tugas-tugas terkait dengan kegiatan kemanusian, perwujudan keamanan dan ketentraman masyarakat serta bangunan kekuatan bangsa dalam menciptakan daya tangkal yang tangguh. Hal yang perlu digarisbawahi di sini bukan berarti TNI tidak mewaspadai ancaman musuh dari luar/ mempersiapkan diri untuk perang, tetapi TNI masih berpedoman kepada kebijakkan politik luar negeri Indonesia ”bebas aktif” yang lebih mengedepankan cara-cara damai, diplomasi dan pendekatan soft power dalam menyelesaikan masalah bangsa. Perang merupakan jalan terakhir bila cara tersebut tidak bisa dilaksanakan. (*) *Komandan Korem 083 Bhaladika Jaya, Kodam V Brawijaya
Sandi Divonis Setahun n Terdakwa Kasus Korupsi BBJ
JUMAI/ RADAR JEMBER/JPNN
DIEVAKUASI: Petugas dibantu warga mengevakuasi tubuh Yuli Budiono yang tewas terjepit bodi bus.
Rem Blong, Bus Tjipto Terguling Ujicoba Usai Perbaikan Mesin, Sopir Tewas Tergencet SUKORAMBI – Kecelakaan tungal terjadi di jalan raya Dusun Botosari, Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Senin malam. Bus Tjipto bernopol N 7218 UW yang dikemudikan Yudi Subagio, 28, warga Jalan Kaca Piring, Kelurahan Gebang, terguling lalu menabrak tiang lampu penerang jalan umum (PJU). Sebelum menabrak tiang PJU dan pohon, bus terlebih dahulu oleng ke kanan dan terguling hingga terseret
puluhan meter. Bahkan, bus yang awalnya berjalan dari timur setelah terguling kembali kearah timur. Selain sopir yang sehari-harinya menjadi mekanik bus Tjipto itu, ada dua temannya Wawean, 27, dan Sukron, 28, keduanya warga Grati, Pasuruan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, sejak keluar dari garasi sekitar pukul 19.45, bus yang masih dalam proses perbaikan itu tidak ad amasalah dengan rem. Ternyata setelah melintas di depan kantor Kecamatan Sukorambi, sopir menginjak rem sudah tidak berfungsi. Bahkan, Wawan, 27, yang saat itu
di depan sempat menyuruh kepada korban untuk buang setir ke kiri sebelum Hotel Jember Indah. Namun, korban tidak menghiraukan anjuran temannya tersebut. Bahkan, berkali-kali temannya menyuruh agar bus dibuang ke samping kanan atau samping kiri jalan. Karena sudah panic, bus tersebut terus berjalan cukup kencang ke jurusan Mangli. Benar juga, di jalan yang menurun dan menikung tersebut, sopir bertambah panic untuk mengendalikan busnya. Setelah melintas di depan Mapolsek Sukorambi, bus sudah mulai berjalan oleng ke kanan. Bagian ekor
bus sempat membentur pohon waru yang ada di kanan jalan. Sementara, bagian depan bus berjalan oleng ke kiri. Karena bus berjalan cukup kencang, hingga bagian ekornya terguling yang berjalan miring hingga menabrak tiang PJU dan pohon di selatan jalan. Sementara bagian depan bus berjalan oleng ke kiri. Untuk mengevakuasi mayat korban, petugas dibantu warga mengevakuasi korban dengan menggunakan Derek manual sekitar pukul 24.00. Jenazah korban langsung dilarikan ke kamar mayat RSD dr Soebandi Jember. (jum/wah/jpnn/aif)
JEMBER
AMBULANS SAPI: Pelaku pencurian sapi saat digelandang polisi. Sedangkan barang bukti ambulans desa dan dua ekor sapi limousin sementara diamankan di Mepolres Lumajang .
Sudah Ditambah, Pupuk Masih Langka MESKIPUN stok pupuk bersubsidi di Jember sudah ditambah, di lapangan masih banyak petani yang kesulitan mendapatkan pupuk. Terutama jenis urea. Budi Prasetyo, salah seorang anggota DPRD Jember, mengungkapkan, dirinya mendapat banyak keluhan dari masyarakat di lapangan. “Banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan pupuk. Kami pribadi juga kesulitan untuk mendapatkan pupuk untuk tanaman kami,” katanya, belum lama ini. Kesulitan pupuk ini, kata dia, sudah dirasakan para petani sejak sebulan terakhir. “Jadi kami sudah berkeliling, tapi bagian distributor mengaku ada keterlambatan distribusi pupuk,” ujar legislator asal Panti ini. Bahkan, dirinya pernah mendapatkan kabar bahwa ada distributor yang sempat mendapatkan pasokan pupuk. Namun, saat dirinya ke lokasi sudah tidak ada stok alias ludes. Padahal, pupuk itu baru datang dari truk sekitar sejam sebelumnya. Pupuk itu habis karena memang diserbu oleh para petani. Oleh karena itu, dirinya mengakui kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Akibatnya, tanaman mereka yang sudah saatnya mendapat asupan pupuk tidak bisa dipenuhi. Budi khawatir kondisi ini akan berdampak pada hasil panen petani. Padahal, pupuk menjadi komponen penting bagi petani untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu contoh adalah tanaman jagungnya yang saat ini sudah rusak. Dia menyebutkan, pertumbuhan jagung miliknya tidak merata. Ada yang sudah berukuran 1 meter, tetapi ada pula yang masih berukuran 60 cm. Sehingga, kekurangan pupuk itu sangat berpengaruh pada hasil panen. Mereka khawatir, hasil pertanian akan mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan hasil biasanya. “Mungkin penurunan ini bisa sampai 50 persen akibat tanamannya kekurangan asupan pupuk,” ujarnya. (ram/har/jpnn/aif)
ARIMACS WILANDER/RAME
Angkut Sapi Curian Pakai Ambulans LUMAJANG – Maling sapi yang satu ini benar-benar ngawur. Ambulans desa dipakai mengangkut sapi curian. Dua ekor sapi dimasukkan dalam ambulans desa yang bernopol N 8235 YP. Ambulans itu tercatat milik Desa Alun-Alun, Ranuyoso. Kasus pencurian itu kemarin malam berhasil diungkap Polres Lumajang. Empat tersangka yang diduga kuat terlibat dalam aksi pencurian tersebut berhasil diringkus. Mereka adalah Reza Herlambang alias Lambang bin Bakir, 26, Buari bin Tihat, 45, dan Samad 50. Mereka berasal dari Dusun Jatiagung, Desa Jatirejo, Kecamatan Kunir. Seorang lagi
Rokip bin Paito, 35, berasal dari Dusun Bulutungkur, Desa/ Kecamatan Ranuyoso. Polisi mengidentifikasi, komplotan tersebut tak hanya empat orang. Masih ada tiga lagi yang kini diburu. “Mereka kini dalam pengejaran,” tegas AKBP Singgamata, Kapolres Lumajang. Seluruh identitas pelaku sudah dikantongi polisi. Saat ini, tiga orang itu masuk dalam Daftar Pencarian Oreang (DPO). Singgamata mengaku tak habis pikir. Dia mengaku, selama dirinya menjadi polisi, baru kali ini ada barang bukti pencurian berupa ambulans. Dia berjanji akan mengusut tuntas. Termasuk jika ada keterkaitan dengan aparatur desa selaku pemegang
kendali ambulans, dia tak akan segan-segan untuk menindak. Keempat pelaku diringkus Satreskrim Polres Lumajang setelah melakukan aksi pencurian di rumah Nur Khotib warga Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh. Sabtu (27/9) dini hari, dua sapi yang ada di kandang Nur Khotib digondol maling. Kawanan pencuri membobol kandang dengan merusak gembok di pintu kandang. Nur Khotib baru tahu kejadian itu pagi harinya. Dia yang kaget bukan kepalang langsung memutuskan melapor ke polisi. Dua sapi yang hilang itu keduanya berjenis limosin. ‘’Sapi itu mau saya gemukkan lha kok malah hilang dicuri,’’ katanya. (wan/jpnn/aif)
JEMBER – Dua terdakwa dugaan korupsi Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) tahun anggaran 2012 akhirnya diputus bersalah oleh majelis hakim. Keduanya adalah Gatot Harsono, mantan Ketua KONI Jember, dan Sandi Suwardi Hasan, mantan Kabag Humas Pemkab Jember. Keduanya divonis majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya masingmasing satu tahun penjara. Kepastian ini diungkapkan oleh Wagino, kuasa hukum Gatot Harsono kepada Jawa Pos Radar Jember kemarin (30/9). “Dua terdakwa memang divonis dengan hukuman penjara selama satu tahun,” tutur Wagino, membenarkan kabar yang beredar di kalangan wartawan, sore kemarin. Pembacaan vonis atau putusan ini dilakukan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya. Selain vonis 1 tahun penjara, keduanya masingmasing dikenakan denda Rp 58 juta. “Atau subsider tiga bulan
penjara,” katanya. Uang denda ini, diakui dia, merupakan pengembalian terhadap kerugian negara Rp 175 juta. Kerugian itu harus dikembalikan tanggung renteng oleh ketiga terdakwa dugaan korupsi BBJ 2012 tersebut. Selain Gatot dan Sandi, masih ada Sunardi, bendahara KONI Jember yang hingga kemarin masih belum menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, sehingga berkasnya belum disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya. Sunardi diketahui dalam kondisi sakit. Dalam persidangan kemarin, menurut Wagino, kedua terdakwa tidak terbukti melakukan dakwaan primer. “Mereka terbukti bersalah untuk dakwaan sekunder,” ungkapnya. Dalam tuntutan jaksa, keduanya dianggap melanggar pasal 3 UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selain itu, audit BPKP yang menilai ada potensi kerugian negara hingga Rp 175 juta. (ram/har/jpnn/aif)
JOHN SHOHIB/RADAR JEMBER/JPNN
SERING KALI: Api yang berkobar menghanguskan tumbuhtumbuhan di Gunung Tembok. menurut warga, kebekaran di gunung tersebut sudah sering kali terjadi.
Gunung Tembok Terbakar Lagi UMBULSARI – Setelah sepekan sebelumnya pernah terjadi kebakaran yang menghanguskan beberapa petak di Gunung tembok, kebakaran serupa kembali terjadi kemarin (30/9) . Akibat kebakaran itu, tanaman di gunung tersebut hangus terbakar. Kebakaran kemarin terjadi di sejumlah titik di sekitar Gunung Tembok. Hal tersebut diduga akibat kecerobohan masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan, disamping teriknya matahari yang membuat tanaman mongering. Saat Jawa Pos Radar Jember tiba di lokasi kebakaran. Tak satupun petugas atau warga yang mencoba memadamkan api. Karena, menurut sebagian warga, kebakaran itu sering ter-
jadi. “Percuma meskipun dipadamkan, keesokan harinya juga akan terjadi lagi,” ucap Khudlori, salah seorang warga yang sedang mencari kayu bakar di area pegunungan tersebut. Gunung Tembok yang dimanfaatkan sebagai tempat pemancar radio tersebut, saat ini sudah tak terurus lagi. Bahkan, tidak ada seorang petugas pun yang melakukan pemantauan terhadap gunung tersebut. “Petugasnya tidak pernah ada, gerbang menuju tempat biasanya petugas melakukan pemantauan, juga dikunci,” imbuhnya. Kekeringan yang melanda saat ini, semakin membuat kebakaran di gunung meluas. Hampir di setiap pinggiran jalan menuju ke kantor pemancar, ludes terbakar. (jon/wah/jpnn/aif)
Jawa Pos
Kamis 2 Oktober 2014
SAMBUNGAN R A D A R
Sabar Tunggu Surat Balasan n 223 LAMARAN... Sambungan dari Hal 31
Sedangkan sebagian lagi, sekitar 250-an berkas kemungkinan masih di Kantor Pos, belum sampai ke BKD,” imbuh Yuli. Menurut mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan itu, untuk berkas lamaran fisik diberi batas waktu hingga tadi malam (01/10) pukul 20.00.
BKD juga memberikan kesempatan bagi berkas lamaran yang masuk di luar waktu itu. Syaratnya, surat yang dikirim via pos itu berstempel pengiriman Cap Pos pertanggal 01 Oktober. “Jadi berkas lamaran yang sudah dikirim melalui kantor pos akan diberi kesempatan untuk juga bisa diverivikasi, yang penting berkas itu tidak lebih dari cap pos per-
tanggal 1 Oktober 2014. Ini kita lakukan, karena tidak menutup kemungkinan ada pelamar yang jauh, jadi BKD memutuskan untuk melihat tanda pada cap pos, terakhir pertanggal 1 Oktober,” terangnya. Sementara itu, bagi pelamar CPNS yang sudah dinyatakan lolos harus sabar menunggu surat balasan dari BKD. Rencananya, surat balasan bagi
mereka yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi akan dirapatkan pada Senin mendatang. “Selesainya verifikasi yang jelas harus Minggu ini, karena Senin mendatang akan dirapatkan,” katanya. Pria yang berdomisili di Kecamatan Panarukan ini menegaskan, sejauh ini tidak ada perubahan terkait agenda tes CPNS yang dijadwalkan BKD.(rri/pri)
Betapa Dahsyat Perang di Surabaya n BAYANGAN... Sambungan dari Hal 31
Karena biasanya remaja seusianya tidak akan dicurigai. Apalagi remaja itu berpakaian seperti santri lain. Berita yang disalin dari sebuah sandi telegram yang berasal dari markas TNI di Panarukan itu diserahkan seorang gerilyawan kepadanya. Padahal orang tuanya sudah melarangnya untuk nyantri jika niatnya hanya untuk ikut berjuang mengangkat senjata. Apalagi remaja itu termasuk dalam rombongan santri yang dikirim untuk membantu arek-arek Suroboyo. Sebuah keberuntungan atas kuasa Allah remaja itu dapat selamat dari perang mematikan. Betapa dahsyat perang di Surabaya pada sepuluh November silam. Tidak sedikit pejuang yang gugur, terutama barisan para santri yang dikirim dari berbagai daerah berbasis pesantren, termasuk dari Asembagus, pondok pesantren Sukorejo. Apalagi para santri yang
dikirim tidak dibekali dengan senjata api atau senjata tajam. Mereka hanya diberi azimat kekebalan dari Kiai. Ucapan ibunya masih terngiang di telinganya. Ketika orang tuanya mendengar dirinya ikut dalam barisan pejuang yang dikirim ke medan perang. Ia pikir, lebih baik mati syahid daripada harus pulang berdesak-desakan di gerbong kereta, merasakan kekalahan ditambah lagi sesampai di pondok, ia mendapat omelan orang tuanya yang telah menunggunya dengan cemas. Ia sempat pulang ke rumah dan mendapat cemooh para tetangga. “Hanya orang nekat dan bodoh yang mau ikut perang, Cong! ” Juga sindiran teman-teman sebaya yang memilih ‘aman’ berada di rumah, mengurus ternak atau sawah mereka. “Buat apa ikut perang! Nanti kalau anumu kena tembak Belanda! Ndak bisa kawin!” ledek teman-temannya lalu tertawa terbahak-bahak. Apalagi teman wanita sepermainan sejak
kecil yang naksir padanya juga ikut melarang seraya cekikikan. “Kalau peluru kena wajahmu, hilang deh gantengnya!” Pamannya juga ikut-ikutan meledek. “Pekerjaan paling ndak enak itu, ya, jadi pejuang, Le. Resikonya jelas mati! Parahnya lagi, yang dapat medali itu, ya, orang yang hanya ongkang-ongkang kaki di kursi pemerintah!” Remaja itu jelas tidak betah di rumah dan kembali ke pondok. Apalagi di pondok banyak kegiatan dan teman-teman yang sepaham dengannya. Ibunya juga mengatakan hal yang senada. “Mau jadi apa kalau tertembak di medan perang, Nak! Seperti teman-temanmu yang hanya tinggal nama itu,” ujar ibunya. Sesekali mengusap air mata. “Tenang, Bu. Kiai sudah memberi jaza’ .” “Sampai kapan? Ibu ingin lihat kamu jadi santri, bukan jadi pejuang!” “Tapi, ini jihad di jalan Allah, Bu. Fisabilillah!!” Ibu remaja itu terpekur. Hanya
dapat memandang anak semata wayangnya itu. Ibunya ingin melihatnya menjadi ulama, beristri wanita soleh sampai memiliki anak-anak-anak yang lucu, ikut mengelola kebun mereka, mengembangkan ternak. Namun, bayangan itu mulai memudar karena anak itu bersikukuh menjadi pejuang. “Doakan saja anakmu ini, Bu. Agar berguna bagi agama dan bangsa,” imbuh remaja itu sebelum pergi dari rumahnya. Pikirannya tidak seperti remaja kebanyakan. (bersambung)
1 Engkol adalah alat untuk memutar mesin, dll 2 Cong atau Kacong adalah sebutan untuk anak laki-laki di Madura. Asal katanya dari Kacung atau pesuruh. 3 Ongkang-ongkang adalah duduk di kursi dengan kaki berjuntai, tidak berbuat apa-apa. 4 Jaza’ adalah istilah Madura untuk ijazah, yaitu memberi ilmu kanuragan, antara lain kekebalan. Biasanya berupa hizib atau bacaan yang harus diamalkan dari potongan ayat Al-Quran. Orang yang memberi ijazah bernama Mu’jiz.
Pemkab Ikuti Pameran/Expo 25 Kali n AKHIR... Sambungan dari Hal 31
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2013 sebanyak 3.442 orang atau sebesar 1.30% dari jumlah seluruh pekerja perempuan sebanyak 263.808 orang. 2) Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2013 jumlah anak perempuan usia 15 tahun ke atas yang melek huruf sebanyak 249.688 orang, dari jumlah anak perempuan usia 15 tahun ke atas sebanyak 326.519 orang. Capaian kinerja mencapai 76.47%. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan Partispasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal Ini dilihat dari jumlah panisipasi angkatan kerja perempuan sebanyak 142.445 orang atau sebesar 100% dari jumlah seluruh angkatan kerja perempuan yaitu sebanyak 142.445 orang. o. Urusan KB dan KS Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan KB dan KS berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Prevalensi peserta KB aktif Tingginya kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang program KB dan manfaatnya dapat dilihat dari besarnya persentase prevalensi peserta KB aktif. Pada tahun 2013 data jumlah peserta program KB aktif sebanyak 114.584 orang atau sebesar 68,38% dari seluruh jumlah pasangan usia subur sejumlah 167.566 orang. Rasio Petugas Lapangan KB/ penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan pada tahun 2013, di Kabupaten Situbondo terdapat 49 orang petugas lapangan KB/Penyuluh KB yang tersebar di 136 desa/kelurahan Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemkab Situbondo dalam Penyelenggaraan urusan KB dan KS tahun 2013 adalah sebagai berikut : - Pemenang III Regional Jawa Bali dalam lomba pencapaian pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kategori puskesmas/klinik KB Pemerintahan 2013. - Juara I Lomba KB MKJP Tingkat Provinsi Jawa Timur atas nama Puskesmas Besuki p. Urusan Perhubungan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perhubungan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan pada tahun 2013, adalah jumlah angkutan darat di Kabupaten Situbondo sebanyak 58.280 angkutan, dari seluruh jumlah
penumpang angkutan darat sebanyak 327.736 penumpang. q. Urusan Komunikasi dan Informatika Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan Komunikasi dan Informatika berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah : 1) Kabupaten Situbondo telah memiliki website yang dapat diakses publik yaitu www. situbondokab. go. id 2) Selama tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mengadakan serta mengikuti pameran/expo sebanyak 25 kali. r. Urusan Pertanahan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pertanahan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Luas lahan bersertifikat Pada tahun 2013, Kabupaten Situbondo telah memiliki Iahan yang bersertifikat seluas 258310.904 m2. atau sebesar 15,77% dari jumlah seluruh lahan yang seharusnya bersertifikat seluas 1.638.500.1300 m2. 2) Penyelesaian Kasus Tanah Negara Pada tahun 2013, terdapat kasus tanah negara yang dapat diselesaikan, dari jumlah kasus yang terdaftar sebanyak 4 kasus. Penyelesaian kasus tanah negara di Kabupaten Situbondo sepenuhnya merupakan wewenang kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Situbondo. s. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah Pemkab Situbondo melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yaitu telah melakukan tiga kali kegiatan pembinaan politik daerah dan satu kali kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP yaitu Forum Komunikasi dan Konsolidasi Ormas/LSM. t. Urusan Otonomi Daerah Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan otonomi daerah berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Sistem Informasi Manajemen Pemda Sampai dengan akhir tahun 2013 Pemkab Situbondo telah memiliki 19 buah sistem informasi manajemen yaitu SIMDA, SIMBADA, SIPPD, SIPBM, SIPD, SIEVAP, SIEDA, SAPK, SIMKRI, SIMPUSTRONIK, SIM tentang air bersih, SIM Gaji, SIM TP-PBB, SIM BPHTB, SIM Pajak dan Retribusi, SIPATEN,
INA-PROC, SIM Pemerintahan Desa dan SIMDAWA. 2)lndeks kepuasan Iayanan masyarakat Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupatan Situbondo melalui Bagian Organisasi telah melakukan survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). u. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Dasa Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa berdasarkan indikator kinerja kunci adalah kepemilikan 154 PKK yang seluruhnya aktif dan juga memiliki Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) yang seluruhnya aktif sebanyak 919 Posyandu. v. Urusan Sosial Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan sosial berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah: Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi serta rumah singgah, dan lain-lain di Kabupaten Situbondo sampai dengan akhir tahun 2013 di Kabupaten Situbondo sebanyak 56 buah. Jumlah penyandang cacat baik fisik dan mental serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial. Para penyandang cacat baik fisik dan mental serta lanjut usia yang tidak potensial sebanyak 2.040 orang, seluruhnya telah menerima jaminan sosial. Sehingga, capaian kinerja pada IKK penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial mencapai 100%. PMKS yang memperoleh bantuan sosial pada tahun 2013 sebanyak 4.660. Itu jumlah keseluruhan PMKS yang ada di Situbondo. Sehingga capaian kinerja pada IKK PMKS yang memperoleh bantuan sosial mencapai 100%. w. Urusan Budaya Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan budaya berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Penyelenggaraan festival seni dan budaya Pada tahun 2013, di Kabupaten Situbondo telah menyelenggarakan festival seni dan budaya sebanyak 3 kali Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya Kabupaten Situbondo memiliki sarana penyelenggaraan seni dan budaya sebanyak 1 buah. Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Sebanyak 28 buah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang terdapat di KAbuoaten Situbondo yang talah dilestarikan. x. Urusan Statistik Keberhasilan yang telah dicapai datam penyelenggaraan
37
S I T U B O N D 0
urusan statistik berdasarkan indikator kinerja kunci yang te ah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Buku “Kabupaten Dalam Angka” . Kabupaten Situbondo telah memilikvi buku “Kabupaten Dalam Angka” yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bekerjasama dengan Baden Pusat Statistik. 2) Buku “PDRB Kabupaten” Kabupaten Situbondo juga telah menyusun buku “PDRB Kabupaten” yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. y. Urusan Kearsipan Keberhasilian yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kearsipan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Penerapan pengelolaan arsip secara baku Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 4 SKPD atau sebesar 6,45% dari jumlah seluruh SKPD sebanyak 62 SKPD. Pada tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kabupaten Se-Situbondo akan berupaya lebih intensif untuk menyelenggarakan sosialisasi/penyuluhan kearsipan agar nantinya seluruh SKPD dapat menerapkan pengelolaan kearsipan secara baku. 2) Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan. Pada tahun 2013 jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan yang dilaksanakan sebanyak kegiatan. z. Urusan Perpustakaan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perpustakaan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah. Pada tahun 2013, jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah yaitu sebanyak 44.910 judul buku atau sebesar 92,90% dari jumlah seluruh koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah yaitu sebanyak 48.344 buku. Pengunjung perpustakaan Pada tahun 2013, sebanyak 37.214 orang berkunjung ke perpustakaan daerah atau sebesar 6,37% dari jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani yaitu sebanyak 584.213 orang. Pada tahun mendatang Pemkab Situbondo melalui Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah akan berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan program promosi gerakan gemar membaca yaitu dengan mengefektifkan perpustakaan keliling. (bersambung/*)
Faruk Bertahan di Peringkat Satu n KEJUARAAN... Sambungan dari Hal 31
Sementara diperingkat tiga bersama, diraih Ahmad Hidayatullah (SMAN 2 Situbondo) dan Basit (SMAN 1 Panarukan. Masih di posisi puncak untuk kategori tunggal taruna putra, Faruq masih bertahan di peringkat satu kejuaraan tahun ini. Duduk di urutan kedua adalah Ricky, rekan satu tim di PB Mutiara Tangkas. Sedangkan di urutan tiga bersama, Janshenkhan dan Ariya Seta. Sementara itu, pasangan ganda antara Siti dan Jannah, berhasil memperoleh juara I di partai ganda taruna putri setelah berhasil menundukkan pasangan Mery Susanti dan Dwi Adelya.
Sedangkan, pasangan Sindi Febri – Yuniati dan Gina – Nur Auliya Hamzah duduk di peringkat tiga bersama. Tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, posisi Ita Elvira masih tidak tergeser. Ita Elvira, pebulutangkis asal SMAN 1 Situbondo ini menjuarai lagi peringkat I tunggal remaja putri tahun ini. Siti Fatimatuzahro, duduk di peringkat dua kategori ini. Sedangkan, Mery Susanti dan Dwi Adeliya Salsabilla duduk di peringkat tiga bersama. Di partai ganda dewasa putra, pasangan Farid-Faruq, tahun ini harus turun peringkat kedua. Pasangan Farid-Faruq harus rela posisinya diambil alih oleh pasangan Ariya Seta-Anes. Pasangan pebulutangkis Erik-Subhan (PB Batara) dan pasagan Ha-
di Ongko-Qoid M (PB Mutiara Tangkas) menempati posisi tiga bersama kategori ini. Bermain di tunggal dewasa putra, Farid yang sempat duduk di puncak kejuaraan tahun lalu, sekarang duduk di peringkat dua. Farid dikalahkan Erik W (PB Batara) di laga Final. Sementara Ariya Seta dan Rahmat Haris di posisi tiga bersama. Kategori terakhir, adalah ganda veteran, kategori ini untuk usia diatas 50 tahun. Berhasil keluar sebagai juara, adalah pasangan Sudarman-Untung (PB Bina Marga). Urutan kedua, pasangan H Sutedjo-Hadi (PB Fortuna), peringkat tiga bersama pasangan Saleh-Totok (PB Arema), dan pasangan Rusna Edy-Hariyanto (PB Mitra Andika). (pri)
Sempat Membuat Macet Jalan Raya n TEWAS... Sambungan dari Hal 31
Insiden mengerikan ini terjadi sekitar pukul 06.00 pagi. Saat itu Abdul Halik mengendarai sepeda motor Honda Beat Nopol P 3646 EV dari arah barat ke timur. Korban sebelumnya berangkat dari rumahnya berencana untuk mencari pucuk tanaman jagung untuk pakan ternaknya. Setelah korban melintasi jembatan Bandengan, Desa Kilensari, dirinya berusaha menyalip sebuah truk trailer Nopol L 9917 UJ. Setelah berhasil mendahului truk, tiba-tiba sepeda motornya bersenggolan dengan pengendara sepeda motor jenis Yamaha Ninja yang tidak diketahui identitasnya. Nah, saat bersenggolan inilah korban kehilangan keseimbangan sedhingga terjatuh. Celakanya, tubuh Abdul jatuh di jalan beraspal tepat di depan truk trailer yang baru saja didahuluinya. Sementara sepeda motor yang dikendarainya malah terlempar menjauh beberapa meter dari lokasi kejadian. Maka, hanya dalam sekejap tubuh korban langsung terlindas roda truk trailer pada bagian ban kanan depan. Akibatnya sebagian tubuh korban remuk.
Bahkan, kepalanya hancur. Kecelakaan mengerikan ini kontan membuat sejumlah warga serta pengendara yang melintas di lokasi kejadian berteriak. Salah seorang pemilik warung kopi yang menjadi saksi mata, rela menyelimuti tubuh korban yang nyaris tidak berbentuk itu dengan kasur lipat miliknya. “Saya pakaikan kasur saya (menjadi pembungkus) karena kasihan, saat itu saya mau jemur kasur,” kata seorang ibu yang tidak mau disebut namanya, saat berada di sekitar kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Selanjutnya kecelakaan itu terus menghebohkan puluhan orang yang melintas. Sehingga membuat jalan raya di lokasi sempat mengalami kemacetan sekitar satu jam. Petugas lalu lintas tiba di lokasi kejadian beberapa saat setelah kejadian. Mereka langsung mengevakuasi jasad korban. Arus kembali normal setelah korban serta kedua kendaraan dievakuasi. “Jasad korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Untuk penyebab kecelakaannya masih terus kita selidiki. Sementara ini diduga korban terjatuh karena tersenggol sepeda motor lain, ke-
mudian tubuh korban terlindas truk,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Setelah jasad korban sampai di kamar mayat, barulah sekitar 15 menit kemudian pihak keluarga korban mendengar kejadian itu. Sekitar seratusan orang dari kerabat dekat serta para tetangga korban menyusul ke rumah sakit. Pengamatan wartawan koran ini, beberapa keluarga dekat korban menguatkan dirinya untuk melihat jasad korban. Tetapi dari meraka langsung menangis histeris tak kuat menahan rasa sedih. Dari belasan orang yang menangis, itu ada beberapa keluarga korban yang jatuh pingsan. Kepala Desa Klatakan, Yoyok Hermanto mengatakan korban yang mengalami kecelakaan adalah warganya. Korban baru saja pindah ke Desa Pasir Putih ikut dengan istrinya. “Tinggalnya ikut istri, tetapi KTP masih warga saya. Dia baru saja pindah,” katanya. Karena kondisi tubuh korban yang demikian, pihak keluarga akhirnya memasrahkan kepada petugas kamar mayat untuk langsung memandikan jasad Abdul Halik. Sekitar pukul 10.00 jasad korban selanjutnya dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan. (rri/pri)
Menuntut Agar DPRD Juga Berbuat n PDIP... Sambungan dari Hal 31
Menurut perempuan asal Kecamatan Asembagus tersebut, permasalahan yang dihadapi petani tebu di Kabupaten Situbondo saat ini cukup pelik. Mulai dari masalah terlambatnya pencairan DO (delevery order), seretnya dana talangan, lamanya antrian tebang dan giling, hingga permasalahan peredaran gula impor yang merusak harga gula petani. “Kalau begini terus jangan salahkan warga kalau kemudian enggan menanam tebu di kemudian hari. Makanya, harus ada langkah nyata dari Pemkab Situbondo untuk menyelesaikan permasalahan mendasar
yang dihadapi petani tebu,” terang politisi yang kini duduk di Komisi III tersebut. Kata Ningsih, sebagai wakil rakyat dari Asembagus, pihaknya sudah membawa aspirasi petani tebu ke DPRD Situbondo. Harapannya, juga akan ada langkah khusus dari komisi terkait bagaimana memberikan jalan keluar untuk para petani tebu di Kabupaten Situbondo. Kata Ningsih, sebelum melakukan demo di Kantor Perkebunan Nusantara XI di Jalan Merak, Surabaya, dirinya melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan tokoh petani tebu di Kecamatan Asembagus yang tergabung dalam kepengurusan APTR.
“Intinya mereka menuntut agar DPRD juga berbuat, menyikapi masalah yang dihadapi petani tebu. Ya, semua yang disampaikan petani saya tampung. Apalagi waktu itu, komisi-komisi di DPRD Kabupaten Situbondo kan memang belum terbentuk,” terangnya. Kata politisi berjilbab tersebut, secara personal dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Komisi II. Langkah solusi seperti apa yang akan diambil, Ningsih menyerahkan sepenuhanya kepada Komisi II. “Intinya petani sangat berharap bagaimana ada kebijakan-kebijakan yang mendukung terhadap iklim usaha pertanian tebu,” imbuh Ningsih. (pri)
Musim Ikan Layang Hanya 2 Bulan n MELIMPAH... Sambungan dari Hal 31
Bagi para warga yang memiliki usaha pengasinan ikan, banyaknya tangkapan Ikan Layang dianggap menjadi peruntungan tersendiri. Sebab, ikan layang yang diasinkan dengan cara dikeringkan itu cukup diminati pembeli dari pada jenis lainnya. Di pinggiran jalan menuju Pelabuhan Jangkar, kemarin (1/10) tampak sekitar 14 rumah warga sedang menjemur asinan Ikan Layang di depan rumahnya. Sebut saja Hj. Rosidah, 45. dia mengatakan, bahwa sejak hari Senin (29/9) nelayan di wilayah Jangkar memperoleh tangkapan Ikan Layang cukup banyak. “Dibandingkan jenis ikan asinan lainnya seperti teri atau kacangan, harga ikan layang yang
paling tinggi,” terang Rosidah kepada Jawa Pos Radar Situbondo, siang kemarin. Sebab itulah, sejak dua hari yang lalu Rosidah bersama beberapa orang keluarganya membeli Ikan Layang mentah seharga Rp 10 ribu perkilogram dari nelayan. Dia mengatakan, jika di sepanjang tepian jalan tersebut, semua warga yang mengasinkan ikan layang adalah keluarganya. Dalam waktu dua hari, menurutnya dia dapat menghasilkan dua kwintal ikan layang asin. Sedangkan, jika dihitung dengan keseluruhan keluarganya, maka Ikan Asin yang diproduksi mencapai satu ton. Semua hasil produksi tersebut, kata Rosidah, dikirim ke Pulau Bali. Hanya beberapa kilogram saja yang menurutnya diambil oleh pedagang lokal. Rosidah juga menambahkan untuk proses pembuatan ikan
asin membutuhkan waktu sekitar dua hari. Untuk jenis Ikan Layang lebih diminati karena selain rasanya lebih enak, nilai gizinya juga lebih tinggi. Untuk perkilogramnya, Ikan Layang asin dijual seharga Rp17 ribu. Ketika ditanya apakah hasilnya sesuai dengan biaya produksinya, Rosidah mengatakan hasilnya cukup lumayan. “ Yang penting jual belinya lancar, jadi hasilnya lancar, kalau terlambat ya jadi berkurang,” jelas Rosidah. Musim untuk Ikan Layang sendiri menurut nelayan setempat berlangsung hanya sekitar dua bulan. Setelah itu mereka tidak muncul lagi sampai enam atau delapan bulan ke depan. “Biasanya akhir musimnya ditandai dengan bulan purnama yang kedua, kalau dicari tetap ada tapi tidak sebanyak sekarang,” jelas Romli salah satu nelayan setempat. (fre/pri)
Berdalih Baru Sekali Mencuri n CURI... Sambungan dari Hal 32
Begitu berada di halaman rumahnya, korban melihat pelaku sedang menggasak burung cendet miliknya. Setelah tahu ada maling, Dedi berteriak-teriak maling hingga mengundang warga sekitar. Warga beramai-ramai mengejar dan me-
nangkap tersangka. Setelah diserahkan kepada polisi, Supriyadi mengaku mencuri burung milik korban itu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. “Baru sekali ini saya mencuri burung. Saya melakukan itu tidak punya uang. Jualan ikan tidak mencukupi,” kata Supriyadi saat diperiksa polisi.
Mendengar pengakuan tersangka, polisi tidak langsung percaya. Tim penyidik masih akan mendalami kasus itu untuk dilakukan pengembangan karena pelaku diduga terlibat aksi pencurian burung di TKP lainnya. Sebab, beberapa bulan terakhir, kasus pencurian burung cukup marak terjadi di Situbondo. (rri/pri)
OLAHRAGA
38
R A D A R
Jawa Pos
Kamis 2 Oktober 2014
B A N Y U W A N G I
GALIH COKRO/RABA
DESAIN BARU: Tribun utama lapangan GOR Tawang Alun, Banyuwangi, mulai berdiri kemarin (1/10).
Masih Kerjakan Tribun
BANYUWANGI - Pengerjaan proyek besar dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur masih terus berlangsung. Hingga kemarin (1/10), pelaksanaan proyek di berbagai titik di Banyuwangi masih berlangsung. Sebagaimana diketahui, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan
sarana dan prasarana Porprov V Jawa Timur mencapai Rp 21 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan venue pertandingan dalam ajang multi even tersebut. Venue-venue tersebut tersebar di sejumlah sudut kota dan daerah. Pembangunan tersebut harus dilakukan. Sebab, Banyuwangi sebagai
untuk lapangan yang memiliki lintasan atletik tersebut mencapai Rp 5,3 miliar. Melihat alokasi anggaran yang besar, tentu lapangan tersebut akan didesain dengan megah. Berbagai fasilitas seperti tribun maupun toilet dan ruang ganti bakal dibangun. Oleh karena itu, lapangan tersebut akan
tampak megah asalkan proyek berjalan dengan baik. Jika menuai masalah, maka penyelenggaraan even Porprov bisa terganggu. Hingga kemarin, proyek tersebut sudah mulai menata tribun bagian barat. Tribun tersebut dibangun pada sisi barat. Lapangan tersebut akan dilengkapi pagar tepi. (ton/c1/als)
Peminat ITBI Tembus 50 Tim
TAEKWONDO
DOK.RABA
CARI BIBIT:Taekwondoin cilik sedang beraksi dalam Kejurkab Taekwondo musim lalu. Saat ini TI tengah mempersiapkan Kejurkab untuk mencari atlet proyeksi Porprov V.
TI segera Geber Kejurkab BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) V Jawa Timur akan digeber pada Juni tahun depan. Karena itulah, semua cabang olahraga (Cabor) dituntut untuk menyiapkan atlet terbaik untuk berlaga dalam ajang multi even tersebut. Jika persiapan hanya asal-asalan, maka target meraih lima besar terancam meleset. Jika itu terjadi, maka tuan rumah bakal menuai malu di kandang sendiri. Oleh karena itu, kalangan cabor di bawah naungan KONI Banyuwangi harus kerja keras sejak awal. Sejauh ini, KONI Banyuwangi masih terkesan diam. Usul reshuffle pengurus KONI yang kini mengemuka justru menuai polemik. Hal itu yang jelas mengganggu persiapan Banyuwangi dalam menyambut Porprov yang sudah semakin dekat. Sadar akan hal itu, sejumlah cabor melakukan pemanasan. Salah satunya yang dicanangkan Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi. Dalam waktu dekat, TI akan menggelar kejurkab taekwondo Bupati Banyuwangi Cup tahun 2014. Ketua TI Banyuwangi, Yanuar Pribadi menyebut, kejurkab tersebut sudah menjadi program tahunan. Tujuannya untuk mencari atlet-atlet terbaik di kelasnya masing-masing. ‘’Latihan jalan, kejurkab juga jalan,’’ katanya kemarin. Menurut dia, kejurkab edisi ketiga tersebut akan dimulai pada awal bulan depan tepatnya tanggal 1 hingga 2 November. Meski ada waktu, namun animo peserta cukup banyak. ‘’Pesertanya sudah ada 250 atlet,’’ kata PNS tersebut. Dia menjelaskan, jika ada beberapa kategori yang dipertandingkan dalam ajang yang dipusatkan di Gedung Korpri Banyuwangi itu. Kategori kyorugi dan pomsae dipertandingkan. “Mulai kelas kadet sampai senior dipertandingkan,” pungkasnya. (ton/c1/als)
BANYUWANGI - Even balap sepeda internasional bertajuk Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITBI) akan segera digelar. Ajang tersebut akan digeber selama empat hari mulai 16 hingga 20 Oktober. S e b e t u l n y a, ITBI merupakan ajang serupa dengan Banyuwangi Tour De Ijen (BTDI). Hanya saja, nama BTDI diubah menjadi ITBI. Padahal, BTDI sudah tercatat dalam kalender badan balap sepeda internasional atau Union Cycling International (UCI). Even kali ini merupakan edisi ketiga dalam penyelenggaraan balap sepeda internasional itu. Diprediksi, edisi kali ini lebih meriah. Apalagi, even tersebut menyedot anggaran yang cukup besar hingga Rp 4 miliar. Jika pada edisi sebelumnya, Gunung Ijen menjadi jujukan etape terakhir alias etape keempat. Tapi, untuk saat ini, Gunung Ijen akan menjadi akhir finis pada etape ketiga. Sedangkan, etape keempat alias terakhir finis di kota Banyuwangi. Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Ahmad Khairullah mengungkapkan, segala persiapan terus dimatangkan untuk menyukseskan even besar tersebut. ‘’Kita all out untuk menyukseskan even itu,’’ ungkap Khairullah kemarin (1/10). Dia menjelaskan, peminat balap sepeda terus mengalami peningkatan. Berkaca pada ge-
Hasil Popda Warning bagi Banyuwangi BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jawa Timur semakin dekat. Bagaimana tidak, ajang multi even tersebut akan digeber Juni tahun depan. Karena itu, Banyuwangi sebagai tuan rumah dituntut betul-betul siap berprestasi dalam ajang tersebut. Berkaca pada hasil Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) X Jawa Timur 2014, Banyuwangi harus segera berbenah. Bagaimana tidak, kontingen Kota Gandrung hanya meraih 3 emas, 10 perak dan 10 perunggu dalam ajang yang digeber di Gresik itu. Karena itulah, kontingen Bumi Blambangan harus terlempar di posisi 10 besar dalam perolehan medali. Dalam data rekapitulasi perolehan medali dalam Popda X Jawa Timur, Banyuwangi hanya menempati posisi 16 dalam daftar klasemen akhir pengumpulan medali. Tentu saja, hasil tersebut jauh dari harapan dan meleset dari target. Ironisnya, seluruh medali tersebut hanya diraih sebagian cabang olahraga (cabor). Dari 13 cabor, hanya ada enam cabor yang sukses meraih prestasi. Sisanya tidak bisa berbuat banyak dan harus pulang dengan tangan hampa. Enam cabor yang cukup sukses dalam Popda tersebut, antara lain atletik, gulat, panahan, se-
tuan rumah masih memiliki banyak kekurangan berkaitan dengan penyelenggaraan ajang dua tahunan itu. Karena itu, proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2014. Alokasi anggaran besar mengucur untuk pembangunan Lapangan GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Bagaimana tidak, dana yang dibutuhkan
nam artistik, karate, dan silat. Sedangkan cabor yang tidak bisa berbicara banyak adalah tenis meja, renang, tenis lapangan, voli, basket, sepak takraw, dan bulu tangkis. Sepak bola sudah tereliminasi saat praPopda yang digeber di Malang. Dengan hasil pada Popda ter-
sebut, Banyuwangi dituntut untuk tahu diri. Sebab, hasil pada Popda tersebut bisa dijadikan ukuran dalam pelaksanaan Porprov V tahun depan. Jika tidak dipersiapkan dengan matang, maka target masuk lima besar terancam meleset n Baca Hasil...Hal 39
laran edisi kali ini, dia menyebut, jika tim yang hendak ikut mencapai puluhan tim. ‘’Sekitar 50 tim dalam dan luar negeri mau ikut tampil,’’ sebutnya. Hanya saja, penyelenggara akan melakukan seleksi ketat. Yang jelas, tim yang akan mengikuti ITBI sudah memiliki kualitas dan terkenal di dunia. ‘’Maksimal hanya ada 20 tim. Terdiri dari tim dalam dan sisanya luar negeri,’’ tandasnya. Sampai saat ini, papar dia, timtim yang luar negeri sudah masuk dalam kriteria. Tim-tim seperti Kazakstan, Jepang, Malaysia, dan Hongkong diperhitungkan. ‘’Tim-tim asal Indonesia juga tangguh-tangguh,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
DOK.JP-RABA
TANJAKAN: Pembalap Eko Wahyudi Nandra (kiri depan) beradu cepat dengan Rosdi dari Trengganu.
Jawa Pos
Kamis 2 Oktober 2014
BERITA UTAMA H A L A M A N
S A M B U N G A N
39
Bisa Hambat Pembahasan KUA-PPAS ■ SOEKARWO...
Sambungan dari Hal 29
Selain bukti surat tersebut, Joni juga membeber surat rekomendasi dari DPD Partai Demokrat Jawa Timur yang ditandatangani Ketua DPD PD Jatim, Soekarwo. Surat Nomor 02/Rekom/DPD. PD/Jatim/IX/2014. Dalam surat tersebut, dengan jelas DPD PD Jatim menyatakan, sesuai surat DPC Demokrat Banyuwangi tentang ketua pimpinan DPRD, nama yang direkomendasikan adalah Sri Utami Faktuningsih. Nah, surat tersebut berbeda dengan yang disampaikan pengurus DPC PD Banyuwangi yang mengusulkan Yusieni sebagai pimpinan DPRD. Akibat perbedaan tersebut, Pemprov Jatim mengirim surat penolakan kepada Bupati Banyuwangi dan ditembuskan kepada pimpinan sementara
DPRD Banyuwangi. Joni Subagio juga membeberkan bukti surat penolakan dari Gubernur Jatim, Soekarwo (Pakde Karwo), yang ditandatangani Kabiro Administrasi Pemerintahan Umum tersebut. Selain itu, Joni juga menunjukkan surat rekomendasi dari DPD PD Jatim yang ditandatangani Ketua DPD PD Jatim, Soekarwo, alias Pakde Karwo.’’ Maka sudah jelas bahwa apa yang dikemukakan tidak omong kosong belaka. Saya bicara atas nama lembaga DPRD, bukan mencampuri internal Partai Demokrat, dan semua ada bukti,” tegas politisi PKB asal Kecamatan Rogojampi itu. Joni juga menyinggung Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010, bahwa SK mutlak domain Gubernur Jawa Timur, bukan lagi gubernur atas nama
Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Yang tidak kalah penting, kata Joni, akibat belum finalnya rekomendasi pimpinan DPRD dari Partai Demokrat tersebut, kepentingan rakyat terganggu. Betapa tidak, kata dia, memasuki semester ke empat tahun anggaran ini, DPRD harus segera membahas KUA PPAS yang merupakan embrio APBD 2015. Karena DPRD belum memiliki alat kelengkapan DPRD dan belum menetapkan ketua definitif, maka pembahasan KUA PPAS sebagai awal pembahasan APBD 2015 tersebut hampir dipastikan molor. Padahal, dua tahun sebelumnya, kata Joni, KUA PPAS selalu tuntas tanpa kendala. Yang lebih membanggakan, Banyuwangi dapat penghargaan WTP penuh. Atas reward WTP penuh tanpa pengecualian tersebut, Banyuwangi mendapat anggaran 20 miliar
dari pemerintah pusat dan anggaran tersebut untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan Banyuwangi. “Jadi, tolong kepada pengurus demokrat, jangan hambat kepentingan rakyat,” ujarnya. Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris (DPC) PD Banyuwangi, Juliesetyo Puji Rahayu menjelaskan, sesuai AD/ ART PD Pasal 23 ayat (3) huruf c, kewenangan menetapkan pimpinan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD. DPC PD mengirimkan usul pimpinan dewan lantaran dikejar deadline pengusulan pimpinan yang diberikan jajaran DPRD Banyuwangi. Di sisi lain, rekomendasi DPP PD terkait nama anggota DPRD Banyuwangi asal parpol tersebut belum turun. “Selama rekomendasi dari DPP belum turun, kami melangkah sesuai
Lukman Bakal Dimintai Keterangan Lagi ■ UPTD...
Sambungan dari Hal 29
Saksi yang dimintai keterangan antara lain kepala UPTD Wongsorejo, Banyuwangi, Kabat, Glagah, Licin, dan Sempu. Mereka diperiksa seputar dugaan keterlibatan sejumlah kepala UPTD dalam perkara pungli yang menyeret empat tersangka tersebut. Pemanggilan kemarin sekaligus untuk membuktikan ada-tidaknya keterlibatan kepala UPTD dalam kasus pungli bansos itu. Apalagi, dari sejumlah keterangan saksi, termasuk tersangka Ririn Puji Lestari, terungkap ada tekanan kepada kepala sekolah sebagai penerima bantuan tersebut
agar memberikan fee. Persentase pungutannya beragam. Fee untuk dinas lima persen, rekanan empat persen, dan kepala UPTD satu persen. Lalu, bagaimana hasil pemeriksaan sementara sebelas UPTD yang dilakukan kejaksaan? Bisa disimpulkan bahwa adanya dugaan terkait fee satu persen, pihak UPTD hanya dicatut. “Mereka tidak tahu-menahu soal fee satu persenan itu. Mereka menyatakan UPTD hanya dicatut,” beber Paulus Agung W., Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, ditemui di ruang kerjanya kemarin. Paulus menambahkan, para saksi yang diperiksa mengaku tidak dilibatkan dalam penentu-
an program tersebut. Dalam kesaksiannya, kepala UPTD mengaku tidak dilibatkan dalam pembuatan proposal survei, sosialisasi, dan pengawasan pelaksanaan bantuan tersebut. Bahkan, terkait kegiatan di SDN 2 Tampo, para kepala UPTD tersebut kompak menjawab tidak tahu. Kesaksian kepala UPTD itu membuat perkembangan perkara itu semakin menarik. Bila konsultan dan kepala UPTD juga menolak mentah terkait fee, hal itu semakin memperkuat bahwa fee 10 persen itu semua untuk dinas pendidikan. Sayang, Paulus belum berani berspekulasi. Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap
empat kepala UPTD yang lain. “Setelah ini kami akan periksa empat kepala UPTD lagi,” ujarnya. Sementara itu, kejaksaan berencana akan memeriksa Lukman, salah satu tersangka dalam kasus bansos. Rencananya pemeriksaan terhadap Plt. Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Banyuwangi itu akan dilakukan pekan depan. Selain Lukman, kejaksaan juga akan mengagendakan pemeriksaan Plt. Dinas Pendidikan, Dwi Yanto. “Kepala UPTD sudah rampung. Minggu depan kami akan memanggil Lukman lagi untuk diperiksa. Setelah itu kami akan memeriksa kepala dinasnya,” tegas Paulus, kemarin. (nic/c1/aif)
Terjunkan Mantri Ternak di 25 Lokasi ■ AJAK...
Sambungan dari Hal 29
Sidak yang dipimpin Kepala Disnak Banyuwangi, Heru Santoso, tersebut pertama kali mendatangi penjual ternak kurban milik Hamid di Jalan Kepiting, Kelurahan Sobo. Di tempat tersebut, petugas memeriksa satu per satu kambing yang dijual tersebut. Dalam sidak tersebut, petugas Disnak mengajak beberapa mahasiswa Fakultas Kesehatan Hewan, Universitas Airlangga, kampus Banyuwangi. “Kita sengaja mengajak adik-adik mahasiswa ini agar mendapat pengalaman langsung cara memeriksa hewan,” ujar Kadisnak Heru Santoso. Setelah diperiksa secara seksama
dan menyeluruh, petugas menyatakan kambing yang dijual warga tersebut sehat. “Semua kambing di sini sehat dan layak konsumsi,” imbuhnya. Setelah memeriksa lapak kambing milik Hamid, petugas memeriksa kambing milik Lukman Hakim di Jalan Kepiting. Hasilnya, petugas mendapati satu ekor kambing yang berpenyakit kulit dan mata. Saat itu juga petugas meneteskan obat cair di mata kambing tersebut. Heru menjelaskan, sidak ante mortem atau pemeriksaan yang dilakukan sebelum hewan dipotong tersebut digelar serentak dan menyeluruh di Banyuwangi. Di tingkat kecamatan, pihaknya menerjunkan mantri hewan. “Kita sudah membagi tugas di 25 titik
untuk melakukan pemeriksaan ante mortem ini,” bebernya. Menariknya, usia melakukan pemeriksaan ante mortem tersebut, Petugas Dinas Peternakan juga langsung menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk pedagang hewan kurban tersebut. itu sebagai bentuk jaminan bahwa lapak ternak kurban tersebut sudah diperiksa dan terjamin kesehatannya oleh petugas Dinas Peternakan. Selain itu, Dinas Peternakan juga menyosialisasikan kepada pedagang ternak kurban agar mewaspadai penyakit anthrax. Salah satu cirinya yakni, ternak mati mendadak dan mengeluarkan darah dari lubang pengeluaran. “Pedagang harus tahu ci-
ri-ciri anthrax agar pedagang bisa melapor jika mendapati ciri-ciri tersebut,” tandasnya. Pemeriksaan itu menjamin daging kurban dalam kondisi ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal). Petugas juga akan melakukan pemeriksaan post mortem, yaitu pemeriksaan hewan yang sesudah dipotong. Terutama mengena kondisi daging dan jeroan, sehingga ada kepastian daging kurban itu dalam kondisi layak konsumsi. Pasalnya, sangat mungkin jeroan ternak kurban memiliki penyakit hati yang tidak layak konsumsi. “Pada hari H nanti kita akan sebar petugas untuk melakukan pemeriksaan ini. Kami mohon panitia memahami tugas kami,” pungkasnya. (ddy/c1/bay)
regulasi yang ada. Mohon pihak lain jangan mengurusi internal partai kami,” ujarnya melalui sambungan telepon Selasa lalu (30/9). Dikatakan, dalam mengusulkan nama kader yang akan menduduki kursi pimpinan dewan, DPC PD Banyuwangi memperhatikan perundang-undangan yang ada, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan peraturan DPRD tentang tata tertib (tatib) DPRD, tepatnya Pasal 39 ayat (2).
■ MENDADAK...
Sambungan dari Hal 29
Bayangkan, 445 jamaah berebut minta foto. Saking banyaknya jamaah yang foto bersama bupati, sesi foto itu berlangsung sampai sekitar setengah jam. “Mumpung ketemu Pak Bupati. Di Makkah lagi,” teriak para jamaah perempuan. Beberapa menit sebelum Bupati Anas tiba, KH. Hasyim Syafaat dan KH. Muwaffik yang tinggal di maktab Bakhutmah bergabung ke Nasamat Alkhair Hotel. Menyapa jamaah yang menempati
■ SEMPAT...
Sambungan dari Hal 29
Penutupan usaha penambangan galian C tersebut karena tambang tersebut saat itu masih belum memiliki Izin Usaha Produksi Pertambangan (IUP). Berdasar surat Satpol PP No 300/455/429.300/2014 yang ditujukan kepada Kapolres Banyuwangi, penutupan usaha penambangan galian C tersebut karena tidak memiliki Izin Usaha Produksi Pertambangan (IUP) sesuai Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara dan Peraturan Bupati No. 26 Tahun 2012 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral bukan logam dan/usaha batuan di Kabupaten Banyuwangi. Akan tetapi, beberapa setelah penutupan lokasi tersebut, tambang diam-diam ternyata kembali beroperasi. Fakta tersebut disampaikan oleh Ahmad Afandi, 40 warga pinggiran galian pasir tersebut. Afandi mengaku melihat aktivitas galian pasir tersebut kembali pada 20 September 2014 lalu. ”Saya tahu setelah pulang dari sawah. Katanya tambang ini sudah ditutup,
■ MELAWAN...
Sambungan dari Hal 29
Aliran sungai yang jernih membuat para tim ekspedisi tidak canggung membasuh wajah. Puas menikmati suasana di sumber mata air itu, tim ekspedisi memutuskan melanjutkan perjalanan. Kali ini, tim ekspedisi menempuh rute berbeda agar bisa menjangkau lokasi parkir kendaraan di halaman rumah warga. Meski berbeda, tim ekspedisi tetap melewati jalan setapak dengan ketinggian tebing yang lumayan. Semua kru tim ekspedisi nyaris tidak ada yang merasakan lelah meski harus jalan kaki melewati tebing. Tim ekspedisi yang dipandu Kepala Urusan (Kaur) Lingkungan KPH Perhutani Banyuwangi Barat, Ivan Pamuji, masih menikmati hawa di sekitar hutan yang asri yang tidak jauh dari permukiman warga itu. Tepat pada pukul 10.00, tim ekspedisi mengawali start menuju sumber mata air di kawasan RPH Krikilan, masuk Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru. Untuk menjangkau mata air itu, tim ekspedisi harus balik arah seperti pada rute semula. Hanya, setelah melewati jalur poros Banyuwangi-Jember, rombongan tim ekspedisi terus ke arah barat hingga melintasi Stasiun KA Kalibaru. Selanjutnya, tim ekspedisi bergerak hingga menjumpai Pasar Kalibaru. Perjalanan masih panjang, tim ekspedisi lurus ke arah barat dan keluar dari jalur jalan poros Banyuwangi-Jember. Tidak berselang lama, tim ekspedisi belok arah ke arah utara dan kembali harus melintasi perlintasan kereta api (KA). Tim ekspedisi tampaknya siap menghadapi medan yang berat. Sebab, rute yang bakal
dilewati kali ini lebih berat jika dibandingkan dengan ekspedisi tahap awal. Tanda-tanda itu sudah terlihat jelas ketika melintasi pertigaan rel KA. Tim ekspedisi harus melintasi perkebunan PTPN XII Kebun Jatirono. Sebagaimana diketahui, rute yang dilalui di kawasan perkebunan memang berupa jalan makadam. Tak ayal, seluruh kru harus siap segalanya untuk menghadapi rintangan tersebut. Siang itu, terik matahari semakin menyengat. Tak pelak, debu bertebaran saat melintasi jalan makadam penuh bebatuan. Bahkan, pandangan mata sangat terbatas karena terhalang debu yang tebal setelah kendaraan melintas. Rasa kantuk pun hilang. Rombongan tim ekspedisi sungguh menikmati jalan rusak dan menanjak itu. Pemandangan alam yang eksotik membuat perasaan senang luar biasa. Penjelajahan semakin seru. Tantangan semakin penuh makna. Meskipun, untuk menjangkau target sumber mata air masih cukup jauh. Tim ekspedisi menjumpai dua perkampungan di kawasan PTPN XII Kebun Jatirono itu. Kampung pertama yang dijumpai adalah Gunung Mas. Setelah itu, kampung TP menjadi finis rute kedua. Perjalanan panjang dan berliku sukses dilewati. Warga harus menerima kenyataan hidup di daerah terpencil. Akses jalan yang rusak dan jauh dari perkotaan membuat mereka harus hidup serba keterbatasan. Pada musim kemarau, halaman rumah mereka setiap hari harus berurusan dengan debu. Beruntung, kalangan warga tersebut tidak kekurangan air bersih. Sebab, sumber mata air dan sungai masih terjaga dengan baik.
Tidak terkecuali pada musim kemarau. Mata air masih mengalir dan terjaga dengan baik. Meski debit air pada musim kemarau turun. Namun, masih bisa mencukupi untuk kebutuhan warga sehari-hari. Mata air tersebut terletak di bawah tebing. Tepatnya tidak jauh dari permukiman warga kampung TP di Dusun Gunung Emas yang hanya memiliki sekitar 50 Kepala Keluarga (KK). Untuk menjangkau mata air tersebut, tim ekspedisi harus berjuang untuk turun ke tebing. Jalan setapak tersebut sudah biasa dilewati warga sekitar. Sebab, selama ini, warga memanfaatkan sumber mata air tersebut untuk segala kebutuhan. Mulai kebutuhan air minum, masak hingga keperluan mandi. Karena titik mata air berada di kampung TP, maka sumber tersebut diberi nama mata air TP. Namun, sebagian warga menyebutnya mata air tersebut sebagai sumber Bringin. Mata air tersebut tepatnya berada di petak 16 B RPH Krikilan. Setelah diukur, debit air pada puncak musim kemarau kali ini sekitar 15 liter per detik. Air tersebut ditampung dalam pembatas semen berbentuk busur dengan panjang 320 centimeter (cm) dan lebar 250 cm. Sedangkan kedalaman wadah penampung itu sekitar 90 cm. Setelah dilakukan pengecekan, posisi koordinat sumber mata air tersebut berada pada 08o.14’.761” Lintang Selatan (LS) dan 114 o. 00’.370 Bujur Timur (BT). Di sekitar mata air Sumber Bringin tersebut yang berupa lahan perbukitan itu terdapat berbagai macam tanaman. Namun, yang paling banyak adalah jenis tanaman kopi. Mayoritas kopi tersebut ditanam pada lahan miring perbukitan Dusun Gunung Emas. (ton/c1/ bay/bersambung)
juga sedang berhaji itu. Bukan hanya jamaah Banyuwangi yang heboh menyambut bupati. Manajer hotel Nasamat Alkhair secara khusus juga memberi sambutan spesial. Setelah minta foto bersama, dia meminta stafnya mengantar minuman juice botol ke restoran tempat bupati dan rombongan makan. Kesempatan itu dimanfaatkan bupati untuk mempromosikan potensi Banyuwangi. Foto-foto objek wisata yang tersimpan di i-pad, langsung ditunjukkan ke manajer hotel asal Yaman itu. “Oh, very good,” pujinya. (*)
tapi kok ada backhoe (alat berat) masuk lagi. Saya juga melihat backhoe tersebut mengeruk pasir lagi. Selain itu, garis polisi dan plang penutupan tambang juga sudah nggak ada,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Ketua RT 003/RW 003 Lingkungan Kampung Baru, Mohammad Sahnawiyanto mengatakan, aktivitas galian pasir yang sempat di tutup tanggal 15 September 2014 lalu itu sudah beroperasi kembali. Menurutnya, dengan beroperasinya kembali penambangan pasir tersebut dirasa sangat membahayakan keselamatan lingkungan dan warga sekitar. ”Selain merusak lingkungan, dengan adanya galian pasir sedalam itu sangat berbahaya bagi warga sekitar. Khususnya bagi anak-anak kami yang sedang bermain di sana. Kami juga takut dengan adanya tambang pasir itu, ternak kami terperosok ke dalam galian yang dalam itu,” jelas ketua RT tersebut. Dengan begitu, Sahnawiyanto berharap, pihak pengelola tambang pasir untuk memberhentikan secara total penggalian tambang pasir yang sempat di tutup pihak yang berwenang tersebut. Selain
ditutup, dia juga berharap ada reklamasi kembali terkait adanya tambang tersebut. ”Kita juga mohon kepada pihak-pihak yang berwenang untuk segera menindaklanjuti ini. Kemarin sudah ditutup pemerintah saja, sekarang beroperasi lagi. Apalagi saya yang tidak punya pangkat ini,” jelas Sahnawiyanto. Sementara itu, Kasi Penindakan dan Penyidikan Satpol PP Banyuwangi, Ripai, saat dikonfirmasi membenarkan telah menutup tambang pasir yang ada di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, tersebut. Terkait dengan beroperasinya kembali tambang tersebut, pihaknya juga tidak pernah memberikan izin kepada pihak pengelola tambang tersebut. ”Kalau memang ada laporan bahwa penambangan itu sudah ada izin dari pihak kecamatan dan Satpol PP itu tidak benar. Pembukaan segel penutupan itu ranahnya sudah ke pidana umum. Apalagi sampai beroperasi kembali. Langkah kita saat ini membuat surat ke Polres agar memproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” jelas Ripa’i saat dikonfirmasi kemarin. (tfs/c1/bay)
Hanya PASI Sabet Emas Hasil pada Popda tersebut menunjukkan jika proses pembinaan merata di berbagai daerah. Karena itulah, persaingan antar kontingen dalam perebutan medali semakin sengit. Hal itu diakui pelatih atletik dari PASI Banyuwangi, Agus Sujiyono. Menurut dia, daerah lain pas-
Sebagian Besar Lereng Bukit Ditanami Kopi
lantai 10 dan 11. Bupati Anas merasa senang melihat kondisi jamaah Kloter 27. “Semua kelihatan semringah. Sehat. Wajahnya berseri-seri,” ujarnya mengawali kata sambutannya. Dia berharap, jamaah haji Bumi Blambangan terus berdoa agar ibadahnya lancar. Diharapkan juga jamaah mendoakan Banyuwangi aman. Pemimpinnya tetap amanah. Tokoh muda yang masuk bursa menteri kabinet Jokowi-JK itu juga bersyukur jamaah haji Banyuwangi dapat hotel yang nyaman. “Hotelnya bagus sekali,” puji bupati yang
Satpol PP Tidak Berikan Izin
Sambungan dari Hal 38
GERDA SUKARNO/RABA
kata dia, sampai kemarin pihaknya belum menerima selembar pun surat pemberitahuan dari DPRD mengenai penolakan unsur pimpinan dewan dari PD tersebut. Apalagi, DPC PD yakin rekomendasi dari DPP PD tidak berbeda dengan yang diusulkan DPC PD. “Kalau memang ada surat (penolakan), tolong kami dikirimi. Kami (DPC PD) akan berkoordinasi dengan DPD dan DPP,” pintanya saat itu. (ddy/ sgt/c1/bay)
Minta Doakan Banyuwangi Aman
■ HASIL...
DATARAN TINGGI: Tim ekspedisi melewati hamparan kebun yang luas dengan latar belakang Gunung Raung di kawasan Kebun Jatirono, Kecamatan Kalibaru.
“Intinya, yang mengusulkan calon pimpinan DPRD adalah pengurus partai sesuai tingkatan. Kalau usul pimpinan DPRD Banyuwangi, berarti yang mengusulkan DPC PD Banyuwangi,” ujarnya. Karena itu, Julies mengaku heran dengan statemen Joni Subagio yang mengatakan usul nama-nama pimpinan DPRD ditolak Gubernur Jatim karena calon pimpinan dari PD belum mendapat legitimasi dari induk partai, yakni DPD PD. Terlebih,
ti sudah menyiapkan diri untuk menghadapi Porprov V Jawa Timur di Banyuwangi. Karena itulah, Banyuwangi harus fokus untuk menyiapkan atlet terbaik agar tidak menuai malu di kandang sendiri. ‘’Daerah lain sudah pasti sudah mematangkan atlet untuk menghadapi Porprov,” terangnya. Berkaca pada hasil Popda, PASI hanya bisa meraih 1 medali
emas, 4 perak dan 4 perunggu. Menurut Agus, hasil tersebut dinilai masih kurang dari target awal. Hal itu menunjukkan kontingen lain juga memiliki kesiapan yang matang dalam mengikuti berbagai ajang. ‘’Padahal, kita sudah kerja keras. Tapi, hasilnya belum memuaskan. Ini yang patut kita jadikan bahan evaluasi agar ke depan lebih baik,’’ tandasnya. (ton/c1/als)
Sopir Mobil Espass Kabur ■ ILLEGAL... Sambungan dari Hal 40
Diduga, sopir Espass tanpa pelat nomor polisi itu mengetahui gerakannya diendus petugas. Buktinya, mobil itu ditinggal di pinggir jalan. “Sopir kabur dan kunci mobil dibawa,” ungkapnya kepada Jawa Pos
Radar Banyuwangi kemarin. Saat sopir kabur, petugas gabungan berupaya mengejar. Sayang, usaha itu sia-sia karena sang sopir keburu lari ke hutan. Sehingga, aparat gabungan hanya berhasil mengamankan barang bukti satu unit mobil Espass dan tujuh kayu jati gelondong. “Kayu jati beruku-
ran cukup besar itu kita amankan di polsek,” terangnya. Hasil penyelidikan, terang dia, pencurian kayu jati pada Rabu, sekitar pukul 04.30, itu diduga dilakukan RS, warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. “Pelaku masih kita buru,” katanya. (azi/c1/abi)
Mengaku hanya Jadi Kuli ■ POLSEK... Sambungan dari Hal 40
Saat itu, tersangka ini membawa dua potong kayu jati yang sudah berbentuk balok. “Aryanto kita amankan berikut dengan dua potong kayu jati yang dibawa. Sedang di lokasi semuanya sudah menghilang,” ungkapnya. Saat mengamankan Aryanto, imbuh dia, dari tangannya juga ditemukan
peralatan untuk beraksi seperti kapak, gergaji, sebuah parang, dan motor yang digunakan untuk mengangkut kayu. “Pemeriksaan sudah selesai, besok (hari ini) tersangka kita kirim ke polres,” cetus Kapolsek Siliragung, AKP Bakin. Sementara itu, Aryanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mengaku melakukan pencurian ini baru kali pertama. Selain itu, dirinya hanya diberi tugas sebagai
tenaga pembantu dan kuli. Mengenai penadah barang, sudah ada yang mengatur. “Saya hanya tukang angkut dan membantu,” katanya. Dalam aksinya itu, terang dia, menebang empat pohon jati. Pohon itu, dipotong menjadi 10 batang. Dua dari 10 batang kayu jati itu sudah dibawa dan diamankan polisi. “Saya membawa dua potong, lainnya dibawa teman-teman,” bebernya. (sli/c1/abi)
Syuhada Ansor Menjadi Inspirasi ■ BANSER... Sambungan dari Hal 40
Dia berharap, kegigihan dan perjuangan para syuhada Ansor yang menjadi korban kekejaman PKI itu menjadi inspirasi dan teladan bagi para generasi muda NU saat ini. “Semangat sahabat-sahabat syuhada Ansor yang dimakamkan
di sini harus menjadi inspirasi dan kekuatan kita dalam berjuang di dalam Ansor. Banser agar terus bersemangat dan gigih berjuang demi tegaknya Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” cetusnya. GP Ansor Banyuwangi, lanjut dia, tidak ingin paham di luar Ahlussunnah wal Jamaah atau pun yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila masuk ke
Indonesia hingga menyebabkan terjadinya perang saudara. Apalagi, saat ini ISIS dikhawatirkan sudah masuk ke Indonesia dan merusak nama baik Islam. “Kita harus kuat dan gigih berjuang secara tulus, serta berperan aktif menjaga perdamaian dan terus mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin,” katanya. (azi/ c1/abi)
RADAR GENTENG
40
R A D A R
B A N Y U W A N G I
Jawa Pos
Kamis 2 Oktober 2014
Isu Penculikan Anak Guncang Banyuwangi Selatan TEGALSARI - Kabar penculikan anak-anak dari hari ke hari semakin santer di masyarakat. Informasi yang belum diketahui asalnya itu kini telah membuat warga resah. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi menelusuri tempat yang dikabarkan tempat penculikan, ternyata tidak ada bukti. Salah satu lokasi yang sering dikabarkan menjadi tempat penculikan anak adalah Dusun Polean, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari. Anehnya, sejumlah warga setempat mengaku tidak tahu-menahu dengan kabar penculikan anak
itu. “Tidak ada, Mas. Kami dengar penculikan malah di Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran, dan daerah selatan,” ujar Subiah, salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Polean, Desa Tamansari. Beberapa desa di wilayah Kecamatan Bangorejo yang sempat menjadi buah bibir karena dikabarkan menjadi lokasi penculikan anak ternyata juga nihil. “Tidak ada di sini. Tidak tau kalau di daerah lain,” ujar Fitri, 24, warga Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo.
SHULHAN HADI/RABA
LOKASI: Salah satu sudut di kawasan Polean yang dikabarkan tempat penculikan terjadi.
Mengenai isu penculikan anak, Ahmad Fatoni, 40, salah seorang guru yang bertugas di RA/TK Purwanida di Desa/Kecamatan Cluring, mengaku juga mendengar. Namun, isu tersebut hanya beredar di kalangan anak-anak. Pihaknya hanya menyampaikan kepada para wali murid agar lebih memperhatikan anak-anak, baik saat jam sekolah maupun di rumah. “Ya sempat dengar. Kami imbau wali murid memperhatikan anaknya,” ujarnya. Kapolsek Siliragung, AKP Bakin menyatakan isu yang berkembang itu akibat pem-
beritaan di media cetak dan internet yang berlangsung cepat. Di wilayahnya sampai saat ini tidak ada laporan penculikan anak. “Tidak ada, itu kabar di Jombang melalui televisi, lalu warga resah,” ujarnya. Meski demikian, Kapolsek tetap berharap agar wali murid, terutama yang mempunyai anak di SD dan TK untuk lebih memperhatikan anaknya saat sekolah. Selain itu, memantau jam pulang maupun saat berangkat anak di sekolah. “Kalau perlu dijemput, tapi ya lihat kondisi,” katanya. (sli/c1/abi)
Illegal Logging Kembali Menggila
PENERTIBAN
PURWOHARJO - Pembalakan liar mulai menggila lagi di wilayah Banyuwangi Selatan. Petugas gabungan Polisi Hutan (Polhut) KPH Perhutani Banyuwangi Selatan dan aparat Polsek Purwoharjo berhasil mengamankan sebuah mobil Espas berisi kayu jati gelondongan yang diduga ilegal pada Rabu (1/10). Mobil Espass yang ditinggal kabur sopirnya itu dicegat petugas gabungan saat melewati jalan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Saat dicegat, di dalam mobil itu ada tujuh kayu jati gelondong yang diduga tidak dilengkapi dokumen.
SHULHAN HADI/RABA
JATUH TEMPO: Reklame yang sudah melebihi batas izin dibongkar paksa Satpol PP.
Satpol PP Tertibkan Reklame Kedaluwarsa GENTENG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Genteng melakukan penertiban sejumlah reklame yang sudah habis masa izinnya kemarin. Dalam operasi itu, yang menjadi sasaran adalah sepanjang jalan raya di wilayah Kota Genteng dan Jajag, Kecamatan Gambiran. Puluhan reklame berbagai ukuran yang sudah habis masa izinnya, dibongkar paksa petugas penertiban milik Pemkab Banyuwangi. “Papan reklame yang sudah kedaluwarsa ditertibkan,” tegas koordinator lapangan Satpol PP Kecamatan Genteng, Rusmiyadi. Sasaran penertiban yang dilakukan itu, terang dia, adalah semua papan reklame di tepi jalan raya. “Semua ditertibkan, terutama di jalan raya,” ujarnya. Beberapa titik yang menjadi perhatian, jelas dia, di antaranya sekitar Jalan Wahid Hasyim, Genteng, dan pertokoan di sepanjang Jalan Gajah Mada. Sedang di Kecamatan Jajag, antara lain mulai simpang tiga jurusan kantor Kecamatan Gambiran hingga Jalan Ahmad Yani Selain papan reklame ukuran raksasa, poster yang berada di halaman depan pertokoan juga ditertibkan. “Semua, yang digantung di depan toko juga diperiksa. Kalau sudah habis, ya kita diturunkan,” cetusnya. (sli/c1/abi)
Kapolsek Purwoharjo, AKP Tri Joko Setyonarso, melalui Kanitreskrim Aiptu Gatot KS mengatakan, pengungkapan mobil yang membawa kayu jati gelondongan itu setelah mendapat informasi dari warga. “Warga menyampaikan ke Perhutani, lalu Perhutani koordinasi dengan kita (polsek),” cetus Gatot KS. Dalam laporan itu, warga menyampaikan sebuah mobil Espas baru keluar dari Petak 69 B, RPH Karetan, BKPH Benculuk, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. “Atas informasi itu, kita bersama Polhut mencegat di jalan Karetan,” katanya. n Baca Illegal...Hal 39
ABDUL AZIZ/RABA
BARANG BUKTI: Mobil Espass dan kayu jati gelondongan diamankan di Polsek Purwoharjo.
Polsek Siliragung Amankan Satu Pelaku
OPO MANEH... SHULHAN HADI/RABA
ILLEGAL LOGGING: Aryanto sementara harus menginap di Polsek Siliragung.
SEMENTARA ITU, aparat Polsek Siliragung mengamankan, Aryanto, 35 Warga Dusun Sumberurip, Desa Baruruejo, Kecamatan Siliragung, karena diduga terlibat pembalakan liar. Tersangka itu satu dari sembilan pelaku yang menjarah hutan Petak 25, RPH Karangharjo, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Menurut Kapolsek Siliragung, AKP
Bakin, melalui Kanitreskrim Aiptu Sutomo, tertangkapnya Aryanto bermula saat petugas RPH Karangharjo melapor kepada polsek ada pembalakan liar di hutan petak 25, RPH Karangharjo. “Kita barengbareng menuju lokasi,” terangnya. Setiba di hutan petak 31, lanjut dia, berpapasan dengan Aryanto n Baca Polsek...Hal 39
Dukung Bangun RTH di Lemahbang Kulon
ABDUL AZIZ/RABA
SEMANGAT: Junaidi saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng.
Gowes Banyuwangi-Jakarta GENTENG - Apa yang dilakukan Junaidi, 33, warga Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, patut mendapat acungan jempol. Pemuda yang sehari-hari bekerja di salah satu Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Glenmore itu baru saja gowes dari Banyuwangi ke Jakarta. Berbekal semangat dan uang saku seadanya, Junaidi menuju Jakarta untuk bertemu Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan, Kamis (11/09). Karena perjalanan dari Banyuwangi ke Jakarta sangat jauh, pemuda itu menemui kendala, terutama saat di Kutoarjo, Jawa Tengah. Kendala yang dialami adalah bekal menipis ditambah fisik lemah. Tetapi, karena keinginannya bertemu sang menteri sangat kuat, Junaidi tetap melanjutkan perjalanan dengan naik pikup hingga Jakarta. “Lalu, naik sepeda lagi menuju kantor Kementerian BUMN,” terang Junaidi. Sesampai di kantor Kementerian BUMN, Junaidi ditemui seorang security dan ditanya tujuan menemui Dahlan Iskan. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan, Junaidi mendapat penjelasan dari security bahwa Dahlan Iskan sedang ada di luar kota. “Besok paginya saja, kalau Pak Dahlan ada pasti ditemui. Kalau bisa jam 06.00 pagi,” cetus Junaidi menirukan ucapan security. Setelah itu, Junaidi menitipkan secarik kertas yang bertulisan “Indonesia Go Green I Love BWI”. Junaidi menyampaikan, kedatangannya ke Jakarta untuk menteri BUMN itu guna bertanya langsung kepada Dahlan Iskan terkait pembatasan BBM. “Saya ingin menanyakan kenapa saat ini yang dibatasi cuma BBM, sedang kendaraan bermotor tidak. Seandainya kendaraan yang sudah tua ditarik oleh perusahaan yang mengeluarkan, itu akan lebih baik,” ucapnya. Setelah menitipkan surat tersebut, Junaidi kembali gowes ke Banyuwangi. Karena sudah kelelahan dan bekal tinggal sedikit, dia pulang naik bus dari Jakarta ke Banyuwangi tanpa menunggu bertemu Dahlan Iskan pada esok harinya. (azi/c1/abi)
SINGOJURUH - Desakan warga Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, agar Pemkab Banyuwangi segera membangun fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) di lapangan desa setempat mendapat respons Camat Singojuruh, Nanik Machrufi. Didampingi anggota Satpol PP, orang nomor satu di Kecamatan Singojuruh itu meninjau lapangan Desa Lemahbang Kulon yang baru dibongkar. “Bangunan ini harus dirobohkan karena melanggar dan tidak mempunyai izin pendirian bangunan,” cetus Nanik. Selain itu, kedatangan rombongan itu terkait program One Village One Product One Sta-
dium. “Lapangan Desa Lemahbang Kulon itu pilot project pelaksanaan one stadium untuk RTH di Kecamatan Singojuruh,” katanya. Pada tahun 2015 mendatang, diharapkan di bekas bangunan yang tidak berizin dan sudah dirobohkan itu segera dibangun RTH. Bila tidak, dikhawatirkan akan dimanfaatkan sebagai tempat berjualan para pedagang kaki lima (PKL). “Saya bersyukur masyarakat sudah mulai sadar pentingnya RTH,” cetusnya. Desakan agar di lapangan desa itu dibangun RTH dilatarbelakangi lapangan itu sering digunakan sebagai lokasi mesum. Apalagi, di lapangan tersebut
tidak ada lampu penerangan yang memadai. “Setiap malam kami selalu keliling lapangan. Kita temukan botol miras dan anak pacaran di tempat ini. Kalau ada lampu dan RTH, mungkin tidak ada lagi,” ujar Supriyadi, salah satu pemuda setempat. Lantaran sering dijadikan lokasi perbuatan menyimpang, pemuda setempat bersama tokoh masyarakat mendesak agar Pemkab Banyuwangi membangun RTH di sekeliling lapangan. Di lapangan itu diharapkan ada tempat joging track seperti di Taman Blambangan. “Sehingga fungsi lapangan sebagai tempat olahraga semakin lengkap,” harap Supriyadi. (azi/c1/abi)
ABDUL AZIZ/RABA
SEPAKAT: Camat Singojuruh, Nanik Machrufi (menunjuk), didampingi Satpol PP melihat gedung yang dibongkar di Desa Lemahbang Kulon.
ABDUL AZIZ/RABA
DOAKAN SAHABAT: Puluhan anggota GP Ansor dan Banser menggelar istighotsah di Monumen Pancasila, Cemetuk, Cluring, kemarin.
Banser Istighotsah di Monumen Pancasila CLURING - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Banyuwangi beserta anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) menggelar doa bersama di Lubang Buaya atau yang dikenal sebagai Monumen Pancasila Sakti di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, siang kemarin. Sebelum menggelar istighotsah, para kader muda NU yang dipimpin Wakil Ketua GP Ansor Banyuwangi, H. Shodik, itu terlebih dahulu melakukan renungan bersama. Dalam renungan itu, mereka mengenang perjuangan 62 anggota GP Ansor Kecamatan Muncar yang dibantai para aktivis dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Setelah menggelar renungan, para anggota GP Ansor dan Ban-
ser itu melakukan istighotsah di bawah monumen Pancasila Sakti yang kini kondisinya mengenaskan karena kurang terawat. “Sahabat Ansor pernah dibantai dan dikubur di lubang buaya ini,” cetus Wakil Ketua GP Ansor Banyuwangi, H. Shodik. Dalam acara itu, Shodik meluruskan bahwa daerah Cemetuk bukan basis PKI. Dulu basis komunis yang membantai para pemuda Ansor itu di Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran). “Dulu yang menjadi basis PKI itu Karangasem, bukan di sini (Cemetuk),” ujarnya. Doa bersama itu, terang dia, untuk mengingat gigihnya para pejuang Ansor sekaligus bentuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila n Baca Banser...Hal 39