Radar Banyuwangi | 30 April 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 30 APRIL TAHUN 2015

Shubuh Dzuhur Ashar

Maghrib Isya

04:08 11:23 14:44 17:18 18:29

HALAMAN 27

Eceran Rp.5.750

Raih Pangripta Nusantara Proses perencanaan pembangunan melalui musyawarah rencana dari tingkat desa sampai kabupaten” Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi

JAKARTA - Banyuwangi kembali meraih Anugerah Pangripta Nusantara dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Anugerah ini diberikan kepada Banyuwangi karena dinilai memiliki perencanaan terbaik dan dinilai sukses meningkatkan kualitas pembangunan daerah. Ada empat parameter dan 16 indikator penilaian. Parameter yang dinilai antara lain konsistensi, komprehensif, keterkaitan, perencanaan terukur dan bisa diaplikasikan dengan baik n Baca Raih...Hal 37

Tentang Pangripta Q Penghargaan dari Kementerian PPN/Bappenas. Q Ada enam kabupaten/kota yang terpilih dari total lebih Q BWI memiliki perencanaan terbaik Q Sukses tingkatkan kualitas pembangunan daerah. dari 500 kabupaten/kota se-Indonesia. Beberapa aspek yang dinilai: Q Banyuwangi menjadi salah Q Keterkaitan program prioritas kabupaten dengan satu yang terbaik dari pemerintah provinsi dan pusat. enam kabupaten/kota Q Konsistensi antara RKPD dan RPJMD yang meraih penghargaan Q Inovasi perencanaan daerah jadi fokus penilaian. tersebut. GRAFIS:REZA/RABA

Soal Unas SMP Datang Disimpan di Polres, Satu Paket Berisi Huruf Braille BANYUWANGI - Naskah ujian nasional (unas) untuk tingkat SMP/MTs sudah tiba di Mapolres Banyuwangi sejak Selasa malam kemarin (29/4). Begitu datang, soal-soal tersebut langsung diperiksa perwakilan

guru dan kepala sekolah. Soal-soal itu dikemas dalam 323 boks yang akan digunakan 24.638 peserta unas tingkat SMP, MTs, SMPLB, dan Paket B. Di dalam boks itu terdapat naskah empat mata pelajaran. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, para guru itu hanya menyesuaikan jenis naskah tanpa membuka segel paket n Baca Soal...Hal 37

GALIH COKRO/RABA

SPESIALIS RUMAH KOSONG: Firda Fibriani, Dita Novita, dan Maesaroh ketika diekspose di depan wartawan media cetak dan elektronik kemarin.

Wanita Muda Bobol Rumah Kosong FREDY/RABA

MASIH SEGELAN: Sejumlah guru memilah boks soal unas di Mapolres Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Setelah menggulung dua bandit perempuan spesialis pembobol rumah kosong, kemarin (29/4) polisi dapat tangkapan lagi. Kali ini pelakunya sama-sama perempuan. Dia adalah Maesaro, 23, warga Lingkungan Kerobokan, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi. Sebelumnya, Resmob Polres Banyuwangi lebih dulu meringkus duo ”bad women” spesialis pembobol rumah kosong. Cukup berbekal obeng, kedua pelaku berhasil menguras isi rumah. Dua ”bad women” itu adalah Firda Fibriani, 21, dan Dita Novita, 27. Firda tercatat sebagai warga Singotrunan RT05/RW03, sedangkan Dita Novita warga Jalan Bunyu Nomor 14, Kelurahan Lateng, Banyuwangi. Dari tangan keduanya diamankan sejumlah barang bukti berupa hand phone, dompet, buku tabungan, perhiasna emas, dan satu unit laptop n

BWI Jadi Tuan Rumah MTQ PAMER TANGKAPAN: Kapolres AKBP Tri Bisono membeber hasil kejahatan duo ”bad women” dan Maesaro di Mapolres Banyuwangi kemarin.

Panitia Siapkan Sebelas Tempat untuk Lomba BANYUWANGI - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jawa Timur ke-26 yang digelar 24-30 Mei akan berlangsung di Banyuwangi. Semua persiapan mulai menyambut para tamu hingga pembukaan dan pelaksanaan terus dimatangkan Pemkab Banyuwangi. Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Pemkab Banyuwangi, Drs. H. Nurul Holili menjelaskan, tahun ini Banyuwangi menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ ke-26. MTQ tersebut akan diikuti kafilah dari 38 kota/ka-

bupaten di Jatim. Kafilah yang akan berlaga di MTQ mencapai ratusan. Untuk mempersiapkan even akbar itu, panitia sudah menyediakan 11 lokasi, yaitu GOR Tawang Alun, Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Gedung Wanita Paramitha Kencana, aula STIKES, aula SMKN 1 Banyuwangi, aula SMKN 1 Glagah, aula Untag 1945, aula Korpri, aula UNIBA, aula SDN Model, aula Dinas Pendidikan, dan aula Kemenag Banyuwangi. Selain menyiapkan 11 lokasi lomba, panitia juga sudah menyediakan penginapan yang akan digunakan seluruh peserta MTQ yang berasal dari 38 kota/kabupaten. Mereka akan menempati hotel-hotel di Banyuwangi n Baca BWI...Hal 37

Baca Wanita...Hal 36

KUCUR

NGOPAI

Di Tengah Laut Jangan Panik

Diawali Cycling for All Berhadiah Sepeda Motor, Dibuka Menpar BANYUWANGI - International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tahun 2015 akan digeber tanggal 6 hingga 9 Mei mendatang. Untuk menyukseskan even spektakuler itu, digelar berbagai rangkaian kegiatan penunjang. Tanggal 5 Mei, misalnya, panitia

SEBAGAI Kepala Resort Tanjung Pasir Seksi Muncar Taman Nasional Alas Purwo, Az Ansori tidak hanya rutin patroli di hutan. Wilayah kerjanya yang meliputi lautan membuat dirinya selalu melakukan patroli di tengah laut n

Baca Diawali...Hal 37 DOK.RABA

Ekspedisi Menyusuri Kawasan Perairan Teluk Banyu Biru (1)

Angin Kencang Datang, Terpaksa Sembunyi di Teluk Pangpang

Baca Di tengah...Hal 37

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Tim Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) melakukan ekspedisi perairan Tanjung Sembulungan pada Selasa lalu (28/4). Tujuan perjalanan tersebut adalah ke kawasan Teluk Banyu Biru. Berikut catatan perjalanannya. RENCANA mengunjungi Teluk Banyu Biru memang sudah lama dirancang tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi. Banyu Biru merupakan kawasan idola baru wisata alam bawah air di Bumi Blambangan. Namun, mencapai lokasi tersebut butuh sedikit perjuangan dan juga faktor keberuntungan. Posisi Teluk Banyu Biru masuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Oleh karena itu, ketika tim ekspedisi menyatakan ingin mengeksplorasi kawasan tersebut, pihak TNAP malah langsung mengundang Jawa Pos Radar Banyuwangi mengikuti patroli wilayah laut Sembulungan n Baca Angin...Hal 37

http://www.radarbanyuwangi.co.id

TEBAR ANCAMAN:Pembalap dari Tabriz Shadari Team Iran (merah) akan kembali tampil dalam ITdBI 2015. Mereka berambisi menguasai seluruh etape.

menggelar acara bertajuk cycling for all. Mancal sepeda untuk semua golongan itu dimulai pukul 15.00 hingga 15.30. Start di Pendapa Sabha Swagata finis di Taman Blambangan dengan menempuh rute 5,3 Km mengelilingi kota Banyuwangi n

Pemalak wisatawan bisa dihukum 9 tahun penjara Nggak sebanding dengan nilai pemerasan! Naskah soal Unas SMP datang Bocoran kunci jawaban menyusul!

GERDA SUKARNO/RABA

SUNGAI SETAIL: Suasana dermaga kecil di depan kantor Balai TNAP Resort Tanjung Pasir di Dusun Krajan, Desa Ringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


POLITIK & PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

28

CERMIN DIRI

Memaksa Wisatawan = Mengusir Wisatawan

S

ETELAH gencar dikeluhkan warga, akhirnya Muspika Licin melangkah nyata menindaklanjuti kasus pemalakan wisatawan di Gunung Ijen. Tak ingin pemalakan terulang lagi, para pemilik mobil dan puluhan sopir Trooper yang biasa mangkal di Dusun Jambu, Desa Tamansari, dikumpulkan di kantor Kecamatan Licin. Dalam rapat itu, sopir Trooper diimbau tidak lagi melakukan pemalakan terhadap wisatawan. Sebab, yang berwenang menghentikan kendaraan di jalan raya adalah polisi. Terlebih sampai memaksa wisatawan naik ke kendaraan lain, itu sangat tidak dibenarkan. Tidak ada aturannya wisatawan ke Ijen harus naik Trooper. Sangat salah bila mereka sampai memaksa agar wisatawan naik ke mobil jip sewaan. Dalam pertemuan itu, polisi meminta oknum sopir jip sewaan tidak lagi melakukan pemaksaan. Sebab, hal tersebut sangat merugikan pariwisata Banyuwangi. Selain itu, pihaknya juga mengimbau para sopir Trooper agar ikut menjaga keamanan di sekitar wilayah kerjanya dari tindak kriminal, seperti pemalakan wisatawan. Yang paling penting, aksi pemalakan tersebut sudah pasti masuk kategori pelanggaran pidana. Polisi tidak akan segan menindak oknum sopir jip sewaan yang kedapatan melakukan aksi pemalakan. Tindak pidana pemerasan itu ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Pertemuan itu memang babak baru dalam kejadian pemalakan yang sudah lama terjadi. Kalau serius, sebenarnya mudah saja menciduk pelaku-pelaku pemerasan itu. Setelah terlalu lama, setelah dikecam banyak warga, baru akhirnya bertindak. Tetapi, langkah itu sudah cukup lumayan daripada tidak melangkah sama sekali. Namun, di balik semua kejadian itu, cerita-cerita miring tentang pemerasan terhadap wisatawan di lereng Gunung Ijen sudah telanjur menyebar ke mana-mana. Memaksa wisatawan naik mobil jip sewaan, padahal kendaraan mereka sebenarnya mampu mencapai Paltuding. Pengalaman buruk yang dirasakan wisatawan akan cepat menyebar di era serba-internet ini. Akhirnya, tindakan memeras dengan modus memaksakan kehendak untuk menyewa jip itu sama halnya mengusir wisatawan dari Banyuwangi. Sudah beredar opini bahwa naik Ijen lebih baik lewat Bondowoso. Jalan lebih lancar juga lebih aman dari serbuan bromocorah oknum-oknum pemeras. Kalau sudah demikian, sungguh sia-sia Banyuwangi memperbaiki jalan ke Ijen. Sungguh percuma menggelar berbagai event untuk menggaet wisatawan datang ke Ijen (tentu saja lewat Banyuwangi). Akan muspro melakukan promo gencar, bila oknum sopir jip sewaan bertindak sembrono. Akan lebih mudah merusak daripada membangun. Tentu saja, yang paling susah adalah membangun mental oknum sopir jip sewaan itu. Membangun wisata memang bukan hanya menciptakan destinasi yang menarik. Lebih dari itu, inti membangun wisata adalah mengedukasi seluruh komponen masyarakat untuk sadar dan mau menjaga segala hal yang terkait dengan destinasi. Termasuk, semua harus sadar diri sebagai pelaku wisata. (*)

Jawa Pos Kamis 30 April 2015

Program Sapi Perah Dinilai Kurang Serius BANYUWANGI - Selain menyoroti kinerja belanja APBD 2014, DPRD juga memberikan catatan kritis terhadap anjloknya kinerja sektor pertanian. Dalam rekomendasi DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPT) Bupati tahun 2014, eksekutif diminta segera mencari solusi kelangkaan pupuk yang sering terjadi di Banyuwangi. Untuk mengatasi persoalan itu, DPRD merekomendasikan eksekutif membuat perencanaan

yang komprehensif terkait kebutuhan dan penyaluran pupuk sebagaimana Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013. “Pemkab juga harus bertindak tegas bila ada distributor yang melanggar ketentuan Permendag tersebut,” ujar juru bicaranya DPRD, Ismoko. Urusan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), secara kuantitatis, perkembangan jumlah koperasi di Banyuwangi sangat menggembirakan. Pada

tahun 2014, tercatat 732 koperasi berdiri. “Sayang, secara kualitatif koperasi di Banyuwangi tidak seperti yang kita harapkan, operasionalnya justru melenceng jauh dari amanat Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian. Ke depan, pemkab perlu melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap koperasi,” beber Ismoko. Urusan peternakan, termasuk program pengembangan sapi perah juga menjadi salah satu sorotan dewan. “Pemkab kurang

serius menangani program ternak sapi perah,” tuturnya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengapresiasi kalangan dewan yang telah memberi masukan positif terhadap pembangunan Banyuwangi. Terkait anjloknya kinerja penyerapan anggaran di tahun 2014, itu akibat petunjuk teknis (juknis) yang terlambat turun. Contohnya, pos anggaran di Dispendik. “Contohnya, tahun 2015 ini sampai sekarang (kemarin) juknisnya belum turun. Saya lebih mengedepankan

prinsip kehati-hatian daripada mengoptimalkan penyerapan anggaran tapi berisiko menimbulkan masalah di kemudian hari,” jelasnya. Terkait program sapi perah, kata Anas, salah satu penyebab program tersebut tidak berjalan optimal karena koperasi peternak tidak berjalan optimal. “Di daerah lain, program itu berhasil karena ada investor yang menanamkan modal untuk pengembangan sapi perah,” katanya. (sgt/c1/afi)

Untag Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru

GERDA SUKARNO/RaBa

POTENSIAL: Penampilan salah seorang siswa ABK dalam rangkaian kegiatan Hari Pendidikan Nasional kemarin.

Bergembira Bersama ABK GIRI - Ribuan siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kemarin (29/4) turut bergembira bersama dalam rangkaian Hari Pendidikan Nasional di RS Yasmin, Kecamatan Giri. Ada bermacam lomba dan kegiatan yang diselenggrakan Dinas Pendidikan Banyuwangi bersama RS Yasmin untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Di Banyuwangi ada sekitar 1.500 ABK yang bersekolah di beberapa sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah penyedia pendidikan inklusif. Pada hari itu semua hadir dan menunjukkan kepada masyarakat yang hadir bahwa ABK juga memiliki banyak kelebihan dibanding

anak lain. Siswa ABK di jenjang TK dan SD mengikuti lomba mewarnai, sedangkan siswa tingkat SMPLB dan SMALB mengikuti lomba menulis, membaca puisi, dan menyanyi. Secara bergantian siswa ABK menampilkan kemampuan yang mereka miliki, seperti menyanyi dan membaca puisi. Jika melihat apa yang mereka mampu sajikan di depan umum, tidak tampak kekurangan yang melekat pada setiap ABK. Bahkan, para penonton yang terdiri atas guru, wali murid, dan para petugas kesehatan tampak sangat terhibur dengan penampilan para ABK n Baca Bergembira...Hal 35

BANYUWANGI-Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi sebagai perguruan tinggi yang taat asas senantiasa berinovasi, khususnya mengikuti perkembangan teknologi. Salah satunya dengan membuka pendaftaran mahasiswa baru (PMB) secara online. Terobosan itu sengaja diterapkan mulai tahun ini demi memudahkan calon mahasiswa supaya bisa langsung mendaftar tanpa harus datang ke kampus. Wakil Rektor I Untag, Andi Karya Catur Sukarwanto, MP mengatakan, Untag berusaha terus berinovasi demi memberikan pelayanan yang prima. Bukan hanya kepada mahasiswa, tetapi juga untuk masyarakat secara umum. Salah satunya dengan membuka pendaftaran mahasiswa baru secara online. “Sesuai komitmen kami untuk senantiasa memberikan pelayanan prima, saat ini kami telah mengembangkan sistem pendaftaran mahasiswa baru yang bisa diakses secara online. Hal ini demi efektifitas bagi calon mahasiswa,” jelasnya. Kampus Untag di Jalan Adi Sucipto 26 Banyuwangi saat ini memiliki sebelas program studi (Prodi) yang tersebar di enam fakultas. Ada Fakultas Ekonomi dengan Prodi Manajemen dan Akuntansi. Fakultas Pertanian dengan Prodi PSD, Perikanan, dan Agroteknologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan tiga prodi, yaitu Pendidikan Sejarah, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Selain itu, Fakultas Teknik dengan dua prodi unggulan, yaitu Teknik Sipil dan Teknik Industri.

UNTAG FOR JP-RaBa

BUKA PMB: Calon mahasiswa baru sedang mencari informasi pendaftaran di kampus Untag kemarin. Prodi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum. Yang terakhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Prodi Ilmu Administrasi Negara. Untag merupakan perguruan tinggi yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Fasilitas pendukung lengkap dengan tenaga pendidik yang berkompeten. “Tenaga pendidik berlatar belakang S2 dan S3, serta praktisi, yang mempunyai visi dan misi menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat lokal dan nasional,” ungkap Andi. Untag kini mempunyai empat doktor. Mereka adalah Dr. Herdiana Dyah Susanti, ST, MT di Bidang Ilmu Teknik. Dr. Didik Suhariyanto, SH, MH di Bidang Ilmu Hukum. Dr. Ir. Erika Saraswati, MP di Bidang Ilmu Perikanan. Dr. Rio Sudirman, SE, MM di Bidang Ilmu Ekonomi.

Untag telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Kerjasama itu dijalin dengan Rajamangala University of Technologi Tanyanbury Thailand, Ho Chi Minh Open University Vietnam, National University of Singapore, dan University Putra Malaysia. Untag memberikan subsidi pendidikan kepada guru, anggota TNI/Polri, alumni dari lingkungan Perpenas, serta yang berprestasi di bidang Iptek, olahraga, dan seni. “Informasi lebih detil bisa diakses melalui website : untagbanyuwangi.ac.id,” pesannya. Bagaimana cara mendaftar sebagai calon mahasiswa Untag? Alur pendaftarannya adalah daftar secara online, lalu tahap verifikasi berkas, dan selanjutnya Computer Based Test. “Pendaftaran gelombang I dibuka sampai tanggal 30 Mei 2015,” ungkap Andi. (*)

INFO DISPERINDAGTAM

Sosialisasi SNI, Undang 50 Pelaku Industri Manufaktur BANYUWANGI- Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi mengadakan Sosialisasi Perluasan Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Mendorong Daya Saing Industri Manufaktur di Kabupaten Banyuwangi, kemarin (29/4). Kegiatan di Sanggar Palapa Hotel Ikhtiar Surya Jalan Gajah Mada Banyuwangi itu diikuti 50 peserta sasaran dari industri manufaktur. Sosialisasi dibuka oleh Sekretaris Disperindagtam Taufik Rahman, MSi mewakili Bupati dan Kepala Disperindagtam Ir Hary Cahyo Purnomo, MSI yang berhalangan hadir karena ada acara diSurabaya.. Narasumber adalah Kepala Disperindagtam yang diwakili Kasi Standarisasi dan HKI Agus Suhendro, SH, MM. Penerapan SNI untuk Mendorong Daya Saing Industri Manufaktur menjadi bahan ulasan narasumber dari Disperindagtam. Sedangkan narasumber dari Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Kementerian Perindustrian Wilayah Jawa Timur di Surabaya, Kurnia Rahmayati Rifai, ST mengulas tentang SNI wajib dan sukarela serta penerapannya. Kepala Disperindagtam melalui Sekretaris Taufik Rahman dalam sambutan pembukaan menjelaskan, SNI merupakan satu-satunya standar yang berlaku secara nasional. SNI dirumuskan panitia teknis dan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional. “Untuk memperluas pengenalan SNI kepada stakeholder, maka SNI dirumuskan sesuai dengan WTO Code of Good Practice guna menciptakan keterbukaan dan

Hadapi MEA, Gencarkan Info SNI FOTO-FOTO: IRWAN/JP-RaBa

NARASUMBER: Dari kiri Sekretaris Disperindagtam Taufik Rahman, Kurnia, dan Agus Suhendro.

transparansi,” cetusnya. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Nomor 102 Tahun 2000 sebagai regulasi peningkatan ketersediaan SNI yang mampu memenuhi kebutuhan industri dan pekerjaan instalasi. “ Guna mendorong daya saing produk dan jasa dalam negeri,”imbuhnya. Pada dasarnya, semua bentuk kegiatan, jasa, dan produk yang tidak memenuhi ketentuan SNI diperbolehkan dan tidak dilarang. Meski begitu, semua harus tahu supaya produk dalam negeri bisa bersaing secara sehat di dunia internasional, maka diperlukan penerapan SNI. Pemberlakukan SNI terhadap semua bentuk kegiatan dan produk bertujuan melindungi kepentingan umum,

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

keamanan negara, perkembangan ekonomi nasional dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. “Andaikata SNI diterapkan oleh semua bentuk kegiatan dan produk, maka sangat mendukung percepatan kemajuan di negeri ini,” ujarnya seraya menambahkan, seperti di Eropa yang semua produknya memenuhi standar nasional, bahkan internasional. Maksud kegiatan sosialisasi SNI, lanjut dia, untuk memperluas penerapan SNI di kalangan pelaku industri manufaktur di Kabupaten Banyuwangi. “Ada pun tujuannya untuk melindungi kepentingan umum, keamanan negara, perkembangan ekonomi nasional dan pelestarian fungsi lingkungan hidup,” katanya. (*)

SNI bertujuan melindungi kepentingan umum,” Taufik Rahman Sekretaris Disperindagtam

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

BANYUWANGI- Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh instansi teknis setelah mendapat persetujuan dari Dewan Standardisasi Nasional, dan berlaku secara nasional di Indonesia. Standar adalah spefisikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keselamatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. SNI bertujuan memberikan perlindungan kepada konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik dalam keselamatan maupun kesehatan. Selain itu, mewujudkan jaminan mutu dengan memperhatikan sektor-sektor yang terkait. Tujuan lainnya adalah meningkatkan daya guna, hasil guna dan produktivitas dalam mencapai mutu produk dan atau jasa yang memenuhi standar. Kemudian mewujudkan tercapainya persaingan yang sehat dalam perdagangan dan menunjang kelestarian lingkungan hidup. “Pemberlakuan SNI juga dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan akhir tahun 2015,” papar Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi Ir Hary Cahyo Purnomo, MSi yang diwakili Kasi Standarisasi dan HKI Agus Suhendro, SH, MM. Dalam Sosialisasi Perluasan Penerapan SNI untuk Mendorong Daya Saing Industri Manufaktur di Sanggar Palapa Hotel Ikhtiar Surya, kemarin (29/4), kepala Disperindagtam menegaskan telah melakukan tindakan pengawasan.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

SOSIALISASI: Para pelaku industri manufaktur mengikuti sosialisasi di Hotel Ikhtiar Surya kemarin (29/4). Dijelaskan, pengawasan produk dan jasa yang dibubuhi tanda sertifikasi dilakukan secara teratur dan sewaktu-waktu oleh pengawas yang ditunjuk oleh instansi teknis. Pengawasan dilaksanakan dengan melakukan pengujian terhadap produk dan jasa atau pemeriksaan terhadap fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang bersangkutan. Pengujian produk dan jasa dilakukan olehh lembaga penguji yang sudah diakreditasi oleh instansi teknis berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Dewan. “Pemeriksaan terhadap fasilitas produksi dan jasa dilakukan oleh unit organisasi yang berada di dalam lingkungan dan yang ditunjuk oleh instansi teknis yang bersangkutan,” terangnya. Ditambahkan, SNI sukarela dapat diter-

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

apkan oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya dan jasa yang diberikan. Penerapan SNI sukarela oleh perusahaan dilakukan dengan membubuhkan tanda sertifikasi pada produk, atau kemasan dari produknya, ataupun label. “Pembubuhan tanda sertifikasi baru dapat dilakukan setelah produk perusahaan yang bersangkutan diuji pada lembaga penguji dan mendapatkan sertifikat,” jelasnya. Perusahaan yang membubuhkan tanda sertifikasi pada hasil produksi. Baik karena penerapan SNI sukarela maupun SNI wajib, yang karena sengaja atau dengan kelalaian menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan SNI. “Dia akan dikenakan pidana menurut ketentuan Pasal 26 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian,” sebutnya. (*)

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 30 APRIL

29

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Hari Ini Batas Akhir Pelaporan Untuk SPT PPH Badan Tahun Pajak 2014 SITUBONDO - Hari ini adalah batas akhir pelaporan SPT PPh Badan tahun pajak 2014. Wajib pajak untuk pelaporan SPT PPh Badan ini meliputi lembaga, UD, CV, PT, koperasi, yayasan, sekolah, maupun instansi lainnya. Sedangkan untuk wajib pajak pribadi yang masih belum melaporkan SPT Tahunan, hari ini petugas masih menerimanya. Pelaporan yang melebihi batas waktu pelaporan, akan dikenakan denda sebesar Rp 1 juta. “Bagi WP pribadi yang belum melaporkan SPT Tahunannya, hari ini juga masih diterima. Khusus untuk yang pelaporan SPT PPh Badan, diharapkan untuk tidak melebihi batas akhir hari ini, fasilitas pun sudah tersedia dan lebih memudahkan,” terang Fajar Nurhadi, S.E M.T, selaku kepala seksi pelayanan KPP PRATAMA Situbondo n Baca Hari...Hal 30

LAYANI HINGGA 19.00 WIB: Hari ini KPP Pratama Situbondo menyervis khusus wajib pajak.

RENDRA KURNIA/JPRS

HARI TERAKHIR: Wajib pajak untuk pelaporan SPT PPh Badan yang melaporkan hari diharapkan bisa mencapai 1000 pelapor.

Tiga Mobil Dibakar Orang Misterius SUBOH – Puluhan warga Dusun Tegal Mati, Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh, digegerkan dengan tiga mobil yang dibakar orang misterius. Hingga berita ini ditulis, motif pembakaran mobil yang terjadi dini hari kemarin (29/4), belum diketahui secara pasti. Masing-masing kendaraan yang dibakar itu adalah mobil

Sedan Nopol DK 165 BP, milik M Yudi Samsudin, 38, Kaur Pemerintahan Desa Gunung Putri. Mobil Pikap L300 Nopol P 9337 E, milik Wawan, 34, adik Kepala Desa Gunung Putri, Titin Murtina. Sedangkan satu pikap bernopol AE 7265 EA adalah milik Pak Iga, 47, warga setempat n Baca Tiga...Hal 30

RENDRA KURNIA/JPRS

LUDES: Kondisi mobil Sedan yang dibakar orang misterius di Dusun tegal, Mati, Desa Gunung Putri, kemarin (29/4).

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

MAJU KE OSN NASIONAL: Muhammad Raihan Agis Pradana (empat dari kanan) dan Kepala SMPN 1 Situbondo, Dra, Hj. Tatik Krisnawati (empat dari kiri) bersama sejumlah dewan guru.

SMPN 1 Situbondo Wakili Jatim ke Tingkat Nasional Borong Juara OSN, O2SN dan FLS2N Kabupaten SITUBONDO – Mohammad Raihan Agis Pradana, siswa SMP Negeri 1 Situbondo mampu mengharumkan nama Kota Santri dan Provinsi Jatim. Pasalnya, dia mewakili Provinsi Jatim untuk berlaga di tingkat nasional dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Palu pada 17 - 23 Mei. Bukan hanya Raihan, H. Akhmad Fauzi salah satu guru SMPN 1 Situbondo juga akan mengikuti lomba guru berprestasi di Tingkat Provinsi Jawa Timur. “Makanya, kami mohon do’a semoga SMPN 1 Situbondo tidak hanya mampu mendapatkan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional n Baca SMPN...Hal 30

Kami mohon do’a semoga SMPN 1 Situbondo tidak hanya mampu mendapatkan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Tapi, juga bisa melaju ke tingkat internasional.” Hj. Tatik Krisnawati, kepala SMPN 1 Situbondo

BERSAMA KASEK: Siswa SMPN 1 Situbondo mampu keluar sebagai juara umum tari dan juara 1 FLS2N. Annisa Fitrah siswa SMPN 1 Situbondo peraih juara 3 FLS2N (atas). http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA DPRD Debat Dalam Sidang Paripurna

30

Jawa Pos

APA POLE

Sekolah Rusak Tersambar Petir ASEMBAGUS - SDN 3 Mojosari, di Kecamatan Asembagus disambar petir. Akibatnya, dinding pilar sekolah di lantai dua rusak. Tak hanya itu, petir juga merusak dua perangkat komputer, membakar beberapa kabel serta modem internet dan kamera digital. Insiden ini terjadi Senin (27/4) malam, sekitar pukul 19.30. Saat itu, di lokasi kejadian sedang turun hujan deras. Petir yang menggelegar diduga menyambar kabel telkom yang melintas di dekat pilar sekolah. Hantaman petir kemudian membuat pilar sekolah pecah. Kondisi yang sepi pada malam itu membuat sambaran petir tidak langsung diketahui. Barulah pada Selasa (28/4) pagi, petir yang merusak bangunan sekolah dan barang-barang elektronik itu diketahui oleh Yuyun, salah seorang guru SDN 3 Mojosari. “Orang yang pertama kali mengetahui kejadian ini yaitu Ibu Yuyun. Jadi dia melihat pilar sekolah pecah dan langsung melapor,” kata Kepala SDN 3 Mojosari, Didik Hariyanto. Begitu dipastikan, petir tak hanya menyambar pilar sekolah. Kabel milik telkom diketahui terputus dan hangus. “Setelah dicek, dua unit komputer rusak. Selain itu, laptop dan camera digital juga rusak,” imbuh Didik Hariyanto. Pihaknya berharap, insiden sambaran petir yang terjadi di sekolahnya diperhatikan oleh pemerintah. “Mengingat bangunan milik sekolah dan alat elektronik digunakan untuk kegiatan setiap hari, kami harap ada penggantinya,” pungkas Didik. Petir yang terjadi di Kecamatan Asembagus ini, tak hanya menyambar sekolah. (rri)

Tentang Rancangan Rekomendasi LKPJ Bupati Dadang SITUBONDO – Paripurna DPRD tentang Rancangan Rekomendasi Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepala Daerah tahun anggaran 2014 DPRD Kabupaten Situbondo kemarin (29/04) sempat menghangat. Para wakil rakyat terlibat perdebatan cukup panjang terkait dengan tata cara pengambilan keputusan LKPJ bupati. Akibatnya, Paripurna yang dimulai sekitar pukul 13.30 berlangsung hingga tiga jam lebih. Paripurna baru berakhir pa-

da pukul 16.20. Data yang dikumpulkan koran ini menyebutkan, diantara yang dipermasalahkan adalah dalam paripurna itu draft keputusan DPRD yang sudah disetujui masih ditambah dengan rekomendasi yang berasal dari beberapapa pandangana fraksi. Hal itulah yang dianggap oleh beberapa anggota dewan yang tidak sesuai dengan aturan. ”Tidak ada yang namanya bentuk keputusan DPRD itu melampirkan keputusan fraksi. ”Keputusan DPRD itu include di dalamnya keputusan fraksi,” ujar Muhammad Nizar, anggota Fraksi Hanas. Nizar berpendapat, jika pandangan fraksi tetap dimasukkan dalam rekomendasi itu, maka caranya

bukan dilampirkan dalam keputusan itu. ”Masukkan saja menjadi keputusan, bukan menjadi lampiran keputusan itu,” terangnya. Dia menambahkan, kalau pandangan fraksi dilampirkan, maka konsekwensinya bupati harus menjawab pandangan-pandangan dari semua fraksi. ”Bupati harus mengevaluasi apa yang harus dilakukan dan menjawab,” tambahnya. Sedangkan tentang jawaban bupati terhadap LKPJ itu, lanjut Nizar, tidak pernah diatur. Bupati tidak berhak menjawab LKPJ yang sudah diserahkan kepada DPRD. Hal senada juga disampaikan oleh Hadi Priyanto, ketua fraksi demokrat. Dia mengatakan, salah besar jika semua pandangan fraksi dilampirkan.

”Semua pandangan DPRD itu dimasukan menjadi keputusan DPRD. Dengan cara harus dipilah. Jangan dimasukan semua. Sebab banyak pandangan tadi yang tidak berkaitan dengan LKPJ,” ujarnya ketika paripurna berlangsung panjang lebar Hadi mengatakan, terkait dengan hal tersebut telah diatur dalam UU nomor 01 tahun 2014 tentang tata cara pengambilan keputusan LKPJ bupati. Ketua DPRD, Bashori Shanhaji mengatakan, terkait perbedaan pendapat yang sempat membuat ruang sidang memanas, itu sudah biasa. Dia memandang, semua orang berhak menyampaikan pendapatnya. Akan tetapi Bashori menegaskan kalau tata cara yang dianggap salah

Kamis 30 April 2015

itu tidak menyalahi aturan yang ada. Dia memandang, dilampirkannya pandangan fraksi DPRD dalam surat keputusan LKPJ bupati itu tidak perlu disebut secara eksplisit dalam tata tertib (Tatib). ”Karena memang forum paripurna ini forum tertinggi. Memang tidak ada di tatib. Tapi forum menghendaki, ya boleh. Kan forum tertinggi,” ujarnya. Apa yang dikatakan Bashori itu juga diamini oleh Rudi Afiyanto, wakil ketua DPRD. Dia mengatakan, rancangan keputusan itu memang untuk mendapatkan tanggapan dari fraksi. ”Kalau itu tidak menjadi lampiran, apa fungsinya fraksi diberi moment untuk berpendapat. LKPJ ini tidak menilai apakah benar atau salah.” pungkasnya. (bib/pri)

RENDRA KURNIA/JPRS

KOMPAK PEGANG JIDAT:Ekspresi sejumlah anggota DPRD saat mengikuti Paripurna DPRD tentang Rancangan Rekomendasi Atas LKPJ kepala Daerah tahun anggaran 2014

Utamakan Kenyamanan Wajib Pajak n HARI... Sambungan dari Hal 29

Pelaporan SPT Badan, lanjut Fajar, wajib pajak harus datang ke kantor pajak terdaftar. Sehingga, tidak bisa dilakukan di kantor pajak yang berbeda lokasi. Namun, jika WP berada di luar kota, bisa dengan mengirimkannya via

POS terdaftar. Bahkan, formulir juga bisa di-download dengan mudah di situs www.pajak.go.id L ebih jauh Fajar menerangkan, ada beberapa kendala yang sering terjadi di beberapa lembaga seperti yayasan, koperasi dan sekolah-sekolah. Lembaga tersebut, sering berganti-ganti pengurus. Se-

hingga, pendataan ulang wajib pajaknya menjadi terbengkalai. Berkaitan dengan hal ini, pihak KPP Pratama juga telah sering memberikan penjelasan, maupun pendekatan secara persuasif. Untuk meningkatkan kenyamanan dan rasa antusias wajib pajak, KPP Pratama Situbondo memberikan pelayanan

ekstra hari ini. Kepala Kantor KPP Pratama Situbondo, Imam Hidayat, mengatakann hari ini pihaknya meningkatkan pelayanan para wajib pajak. Yakni, dengan memberikan free snack, tenda depan kantor agar wajib pajak lebih nyaman, ruangan yang dingin dan segar, dan lahan parkir yang lu-

as. “Di hari terakhir ini, KPP akan memberikan pelayanan hingga jam 19.00 wib,” ungkapnya. Diungkapkan, target penerimaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Situbondo untuk SPT PPh Badan sebesar 47 persen dari total wajib pajak, yakni sebanyak 3.156 wajib pajak. Total wajib pajak tersebut meliputi dua kabupaten, yakni Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Hingga Rabu (29/04), kemarin SPT PPh Badan yang sudah ter-

Raih Juara I dan Juara Umum Lomba Tari FLS2N n SMPN... Sambungan dari Hal 29

Tapi, juga bisa melaju ke tingkat internasional,” terang kepala SMPN 1 Situbondo, Hj. Tatik Krisnawati. Harapan tersebut, lanjut Tatik, bukanlah hal yang muluk-muluk. Kuncinya adalah kekompakan dan kerja keras keluarga besar SMPN 1 Situbondo. Yang tak kalah pentingnya, dukungan dari semua wali murid, dewan guru, komite dan pihakpihak terkait. “Dengan begitu, kita optimistis apa yang dici-

ta-citakan akan tercapai. Sehingga SMPN 1 Situbondo akan mengharumkan Kabupaten Situbondo,” Imbuh kasek berjilbab tersebut. Humas SMPN 1 Situbondo, Hj. Sri Rahayu Supandi, M.Pd menambahkan, di awal 2015 sudah banyak prestasi bergengsi yang diraih siswa -siswi SMPN 1 Situbondo. Baru-baru ini saja, SMPN 1 Situbondo telah memborong juara dalam pelaksanaan OSN, O2SN maupun FLS2N di tingkat kabupaten. Diantaranya, juara I lomba lari 60 M putra, juara III

lompat jauh putra atas nama Viky Sulung P. Nafila Rona meraih juara I cabor tolak peluru putri. Dia juga juara II untuk lempar lembing. Pada lomba lempar lembing putra Nurul Asmi mampu berada di posisi I. Demikian pula Budi Pramono, juga menempati juara I lomba catur putra. Sedangkan Nadiefa N meraih juara III lomba catur putri. Dalam ajang FLS2N, SMPN 1 Situbondo meraih juara I dan juara umum lomba tari. Selain itu, juara II lomba vocal group. Sedangkan Annisa Fitrah bera-

da di posisi ke III lomba story telling. Untuk lomba lukis, Nadiah Kumairoh meraih juara II. Di lomba desain batik meraih harapan I atas nama Amrisa Nadya Irawan. “Untuk ajang lomba O2SN, sebanyak tiga siswa meraih juara II, di tiga macam perlombaan. Yang pertama, Mohammad Abdi meraih juara II tennis meja, Alin Nur Afify juara II di lomba bulu tangkis tunggal putri dan Indana Nurain juara II pada pertandingan karate putri,” imbuh Sri Rahayu Supandi. (pri/*)

JUARA II: Nadiah Kumairoh juara Seni Lukis FLS2N

SPT PPH badan mencapai 25 persen dari total target. Sementara di tahun pajak 2014 kali ini, sudah terkumpul 33 peren SPT PPH badan yang terlaporkan. “Agar bisa mampu memenuhi 47 persen dari target KPP Pratama, masyarakat Situbondo diharapkan menggunakan kesempatan akhir ini untuk bisa melaporkan SPT PPh Badan agar tidak melebihi batas waktu yang sudah ditentukan,” imbuh Imam Hidayat. (pri/*)

Dua Mobil Perangkat Desa n TIGA... Sambungan dari Hal 29

Data yang berhasil dikumpulkan, pembakaran tiga mobil tersebut diduga dilakukan oleh dua orang sekitar pukul 02.45. Pelaku yang belum diketahui identitasnya disebut-sebut membakar dua pikap yang jaraknya cukup berdekatan di halaman rumah korban. Begitu dua pikap sudah terbakar, warga sekitar kontan dating untuk memadamkan. Saat warga datang, pelaku kabur ke arah utara dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku selanjutnya membakar mobil sedan milik M Yudi, yang di parkir di pinggir jalan desa. “Setelah diketahui ada dua pikap terbakar langsung disiarkan lewat pengeras suara di masjid. Tidak tahunya setelah warga berkumpul memadamkan kedua pikap, mobil sedan di si-

RENDRA KURNIA/JPRS

KOMPAK: Siswa SMPN 1 Situbondo juara II Vocal Grup FLS2N.

lapor di KPP Pratama Situbondo sebanyak 1.051. Jika diprosentase, kurang lebih masih 33 persen dari total Wajib Pajak. Di batas akhir pelaporan hari ini, KPP Pratama Situbondo berharap mampu menembus target 47 persen. Yakni, kurang lebih 1000 pelapor SPT PPh Badan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun pajak 2014 ini ada pertumbuhan penerimaan pelaporan untuk WP Badan. Tahun lalu, pelaporan

BERPRESTASI: Guru pembina bersama juara-juara O2SN.

ni juga terbakar,” kata mantan Kades setempat, Bajuri, kepada sejumlah wartawan. Insiden pembakaran tiga mobil ini membuat heran banyak orang. Warga sekitar kemudian melaporkan kejadian tersbut kepada polisi. “Memang benar, tadi ada laporan setelah apel pagi,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, Iptu Nanang Priambodo. Menurut salah seorang korban, Yudi Samsudin, dirnya mengaku baru tahu kalau mobilnya terbakar setelah dihubungi kerabatnya. “Mobil saya parkir di dekat rumah istri, di Gunung Putri. Saya pulang ke rumah di Gunung Malang. Saya tahu kalau mobil dibakar setelah dihubungi adik ipar. Sebelumnya tidak ada apa-apa dan tidak punya masalah dengan orang,” katanya. Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, mengatakan,

kasus pembakaran tiga mobil tersebut masih terus diselidiki. Beberapa polisi bahkan langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian. “Masih diselidiki, mudah-mudahan pelakunya segera terungkap,” tegasnya. (rri/pri) SITUBONDO TANAH Dijual Tnh. 1500 m2. sbelah perumahan. jl. Arteri Terminal Panarukan Hp. 085236941208

RUMAH Dijual Rumah. LB 100 m2 LT 700 m2. tengah kota Situbondo. Strategis. Hub. 085236941208

KEHILANGAN hlg STNK P2743EW a/n Muni’ah, d/a Kp. Bataan RT 2/3 Kalimas Besuki. Hp 081249331407

50 BESAR LOLOS TAHAP TIGA CALON BUPATI IDOL 2015 No. Nama

Skor

No. Nama

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

3555 1575 428 425 399 71 55 51 37 20

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

H. Dadang Wigiarto SH Fathor Rakhman Habib Muh. Abu Bakar H. Yoyok Mulyadi H Ridwan Sudiharjo Rahmad SH. M.Hum Hadi Wijono Agus Rajana KH Abdul Hamid Khalilurahman

H. Muhammad John Hari Santoso Zainiye Danial Maulana Sumadin Zainuri Ghazali H Zuhri Nirwana Imam Hidayat Fauzan Masruwi Aqiq Zaman

Skor 17 17 16 16 13 12 8 8 7 5

No. Nama 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Soeroso H. Fahrudi HM Rofiq Sofwan Hadi Didiet Soebagyo Sukarso Nyai. Masudah Sigit Prasetyo KH. Saiful Islam Muhyiddin Khotib

Skor 5 5 5 5 3 3 3 2 2 2

No. Nama 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Umar Said Habib Sholeh AL Muhdlar Mahmudi Baijuri Jamaluddin Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Moh. Jufri Syaifullah KH. Mursyid Romli Hadi Prianto

Skor

No.

2 1 0 0 0 0 0 0 0 0

41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Nama Hj Umi Kulsum Fathor Rasjid Rudi Afiyanto Sunardi Demokrat Taufoqurrahman KH Syaiful Muhyi Ningsih MS. Slamet Basuki Bainu Ali Imron Saiful Bahri

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


MIGOR CURAH 0

0

0

10.600

10.000

Tahun Depan BPRS Ditarget Beroperasi BANYUWANGI - Walau Peraturan Daereah (Perda) pendirian PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sudah disahkan DPRD, tapi pendirian BPRS tidak bisa langsung direalisasikan. Untuk merealisasikan pendirian BPRS itu, Pemkab Banyuwangi harus menyusun perda penyertaan modal. Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Banyuwangi, Nur Agus Suharto mengatakan, sebelum merealisasikan pendirian BPRS itu, Pemkab Banyuwangi akan menyerahkan draf raperda penyertaan modal daerah kepada DPRD. Perda penyertaan modal itu sebagai payung hukum penyertaan modal Pemkab Banyuwangi pada PT. BPRS. Saat ini, kata Agus, draf raperda itu sedang digodok di Bagian Hukum. Selain menyiapkan raperda penyertaan modal, pihaknya juga sedang menyiapkan bangunan fisik untuk operasional BPRS, berupa sarana infrastruktur, perangkat- IT, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk infrastruktur, kata Agus, akan memaksimalkan aset daerah. “Sarana kantor tinggal renovasi sedikit disesuaikan fungsinya se-

bagai lembaga perbankan,” jelasnya. Saat ini sudah ada beberapa pilihan dan masih dibicarakan untuk dipilih sebagai kantor BPRS. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk persiapan tersebut. “Kita terus menjalin koordinasi dengan OJK agar PT. BPRS yang kita dirikan sesuai harapan kita semua,” ungkapnya. Dia berharap semua syarat bisa segera dipenuhi agar tahun depan bisa dioperasikan. “Mudah-mudahan on schedule, karena pendirian PT. BPRS itu ada beberapa pihak yang juga menentukan ,” jelasnya. (cin/c1/afi)

STNK

BANYUWANGI

TELUR AYAM RAS

100

0

9.300

DAGING AYAM BROILER

DAGING SAPI

104.000

25.000

16.900

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

9.600

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

200 200

8.600

200

17.400

19.400

26.000

15.200

Kampanye Penggunaan Pupuk Organik WONGSOREJO - Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi menggalakkan penggunaan pupuk organik. Untuk merangsang petani menggunakan pupuk organik, Dinas PKPK menyerahkan bantuan pupuk organik granul (POG) sebanyak 66.300 kilogram dan 354 liter insektisida kepada sejumlah kelompok tani di Kecamatan Wongsorejo kemarin (29/4). Bantuan POG dan insektisida itu lahan seluas 115 hektare. Penyerahan bantuan POG tersebut merupakan tindakan untuk mengawali gerakan aplikasi pupuk organik pada tanaman. Kepala Dinas PKP Ikrori Hidatanto mengatakan, saat ini tanah pertanian di Banyuwangi semakin asam karena terpengaruh pupuk anor-

CHIN JULLIEN/RABA

TEBAR PUPUK: Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto menebar pupuk organik di kebun tembakau Kecamatan Wongsorejo kemarin (29/4).

ganik. “Untuk itu kami mengimbau para petani agar menggunakan pupuk organik,” harapnya. Penggunaan pupuk organik,

kata Ikrori, tidak hanya berlaku pada tanaman tembakau, tetapi juga tanaman lainnya ■

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Grand Livina

Toyota Agya

Toyota Avanza

DIJUAL Grand Livina/evalia tahun 013/013 pth PMK hrg 143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota AGYA pesan sekarang di Toyota AUTO 2000. DP cukup Rp 20 jutaan langsung bawa pulang. Hub Wahid 081234730670; PIN BB 3249897E

Inden Avanza skr juga !!! DP hanya Rp 20 jutaan. Proses cepat, pemesanan mudah, berhadiah. Hanya bersama ICHA. Ingat Toyota, ingat Icha 081252946789; PIN BB 526A68F5

Daihatsu Xenia

Mitsubishi Pajero

Suzuki Ertiga

DIJUAL All New Xenia tahun 013/011 htm/slv PMK hrg 133,5/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mitsubishi Pajero exceed (Jeep) tahun 2012 putih PMK hrg 289 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 015/013 putih mtl PMK hrg 138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Baca Kampanye...Hal 35

CHIN JULLIEN/RABA

Nur Agus Suharto

BANYUWANGI

Hlg STNK P 2528 YJ an Sutrisno, Dsn Krajan RT. 1/1, Ds. Pakistaji Kec. Kabat

Tegalan Luas 4.300 m2

Hlg STNK P 2674 VF an Nur Hidayati, Dsn. Krajan RT. 5/2 Ds. Gintangan, Rgjmpi Hlg STNK P 3206 TP an Eni Nurhidayati, 5mp Sari RT. 3/8, Br.Rejo, Pesanggaran

KACANG KEDELAI IMPOR

0

GULA PASIR

0

BERAS IR 64

0

Kamis 30 April 2015

B A N Y U W A N G I

0

Jawa Pos

31

EKONOMI BISNIS R A D A R

Dijual Tegalan Luas 4.300 M2 Ds Sarimulyo Cluring (Barat STIB). Hub H Eko H Eko 081217957177

Jl. Ikan Jrabangan

Rumah Walet Dijual Rumah Walet Luas Tanah 1663 m2, 3 Lantai, Sdh Ada Walet, SHM, Lokasi Sukowidi, Hub: 081234559559 Tnp Perantara

Djl Rumah Kost Lokasi Jl. Ikan Jrabangan Banyuwangi (Blkng Hardys Ramayana), LT 100m2, LB 140m, 8 KT, 8 KM, SHM, IMB, Cash/Kredit Nego Hub:08118111078

Perum Permata Giri

Perum Pakis Jalio

Tegalan Luas 9.600 m2 D i j u a l Te g a l a n L u a s 9 . 6 0 0 M 2 , Dsn Ngrayut Desa Parijatah Kulon Srono. Hub H Eko 081217957177 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Desy Education DIBUTUHKAN SEGERA: Instruktur Bhs. Inggris min.D3 /S1 dan STAF ADMIN Min. SMK/D3 bisa Komp/IT, Lamaran Hubungi: Desy Education, Jl. Hayam Wuruk 75-77 Giri Bwi, HP.085232768999

Djl Rumah 2 Lantai di Perum Pakis Jalio Blok A-28 LT:158 m2, LB 235 m2, 5 KT, 3 KM, Dapur, Musholla, R. Tamu, R,. Keluarga, Garasi, PDAM, PLN Hub: 081223335351

Lagoon Residence

Perum Alam Elok

Lokasi strategis, cluster housing, one gate system, unit ready stock, type 60+90, Jl. Yos Sudarso Bwi, Hub. 0333-7602936, 03337602937, 082331514338, 081287210938

Daihatsu Xenia

Toyota Agya Honda CRV

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyu wangi kami himbau kepada masya rakat teru ta ma pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan ber hati-hati. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyuwa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tanggung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.

Jual Cepat Honda CRV 2.4 Matik 2007 Warna Silverstone. Pajak Panjang, Barang Istimewa, Bisa Tukar Tambah Harga 198 Jt Nego Hub: 085259203299

Perum Alam Elok Jl. Tangkuban Perahu T 36/46/70 Free Design UM 10 Jt.an, Angs 900 Rb, CB 5 Jt Hub. 085236058438

Rumah Klatak Dijual BU Rumah LB +130, LT 215, 4 KT, 2 KM, Carport, SHM 081336349287 Klatak, Bwi

Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502

DIJUAL All New Xenia tahun 013/011 htm/slv PMK hrg 133,5/105 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza / Agya tahun 013/014 htm/pth PMK hrg 138,5/103,5juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Pick Up Kijang

INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Djl Pick Up Kijang 2002, Bensin, Tangan I Warna Hitam, Kondisi Bagus, Hubungi H. Agus 0811350315

Taruna CSX Djl Taruna CSX Th 2000, Hitam, Terawat, Milik Pribadi Harga Nego Hub: 085101913367

5 0 B E S A R TA H A P T IG A C A LO N BUPATI ID O L 2 0 1 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Eko Susilo Nur Hidayat Michael Edy Heriyanto Munib Syafa’at Ficky Septalinda Angka Wijaya Toni Hartono Ayub Hidayat Achmad Musta’in Umi Kulsum

310 156 105 96 85 84 71 69 26

10 11 12 13 14 15 16 17 18

Basuki Rahmat Fadjar Isnaini Abdullah Azwar Anas Neni Viantin Diyah Martiva Anton Sunartono Guntur Priambodo Agus Dani T dr. Faida Mandiri Ratu Warang Agung

22 21 20 20 17 15 14 11 9

19 20 21 22 23 24 25 26

Teguh Sumarno Agus Edy Riyanto Heru Pratista Ikhwan Arief Arvy Rizaldi Mufti Anam Rindar Suhardiyansah Soekardjo

6 5 5 5 3 2 2 2

27 28 29 30 31 32 33 34

Joni Subagyo Satiyem Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Tarmidi Ali Sodiqin Bambang Purwanto

1 1 0 0 0 0 0 0

35 36 37 38 39 40 41 42

Bambang Surtiyono Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Juliesetyo Puji Rahayu Masykur Ali Nurmansyah Samsudin Adlawi Sri Utami Faktuningsih

0 0 0 0 0 0 0 0

43 44 45 46 47 48 49 50

Sugihartoyo Sunarko Wijaya Syukran Makmun Hidayat Taufik Hidayat Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP III (30 BESAR).

0 0 0 0 0 0 0 0


KAMIS 30 APRIL TAHUN 2015

HALAMAN 34

APA kata MEREKA

Preman Kampung Diciduk Polisi

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Sosialisasi melalui Khotbah Jumat

Delapan Kali Dijebloskan ke dalam Penjara

CAMAT Songgon, Wagianto mengaku tidak susah untuk sosialisasi program pemerintah. Karena selama ini, dia sering mendapat undangan menjadi khotib Jumat di masjid. “Saya itu kalau Jumatan pindah-pindah,” katanya Bila tidak ada acara di luar kota, Wagianto akan selalu menyempatkan diri memenuhi undangan menjadi khotib. Baginya ini, ini sangat penting. “Melalui mimbar Jumat, kita bisa sosialisasi program pemerintah,” cetus alumni STAI Ibrahimy Genteng ini. Saat hadir ke masjid itu, tidak jarang mengajak Kapolsek dan Danramil. Usai salat, biasanya dilanjutkan ngobrol dengan para jamaah. “Kita silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan jamaah Jumat,” ujarnya. Melalui obrolan itu, masyarakat bisa menyampaikan semua persoalan yang ada. Tidak jarang, sejumlah warga berkeluh dan berharap pada pemerintah untuk membantu. “Jika ada keluhan yang disampaikan, langsung kita jawab dan atasi,” katanya. (ddy/c1/abi)

BAGAIMANA INI... DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BERBAHAYA: Sempadan jalan tergerus air cukup dalam di jalan raya Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, kemarin (29/4).

Sempadan Jalan Rawan Kecelakaan DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KUMUH: Tumpukan sampah rumah tangga di bawah jembatan Kaliputih, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, kemarin (29/4).

Sampah Menggunung di Bawah Jembatan GENTENG - Program Kali Bersih yang sudah di-launching Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, pada Minggu (26/4) ternyata belum sepenuhnya dilaksanakan masyarakat. Sebagian masyarakat ternyata masih ada yang membuang sampah di sembarang tempat. Itu seperti yang terlihat di bawah jembatan Kaliputih, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, kemarin (29/4). Sampah rumah tangga yang sudah dalam bungkusan tas kresek, terlihat menumpuk di bawah jembatan tersebut. “Warga membuang sampah di jembatan itu biasanya pada sore hari,” cetus Rofiq, 47, warga Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Warga yang membuang sampah itu, jelas dia, banyak yang dari daerah lain. Biasanya, mereka membuang sampah yang sudah dibungkus tas kresek itu sambil naik motor. “Saat jalan sedang sepi sampah di lempar, kadang tidak jatuh ke bawah dan masih berada di atas jembatan,” katanya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, tumpukan sampah yang ada di bawah jembatan itu, yang paling banyak sampah rumah tangga. Sampah yang sebagian besar terbungkus tas kresek itu, tampak sudah mulai menggunung. (ddy/c1/abi)

SEMPU-Ini peringatan bagi warga agar berhati-hati bila melewati jalan raya tanjakan di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Sebab, sempadan jalan di daerah itu tergerus air cukup dalam hingga rawan kecelakaan. Apalagi di daerah yang kiri dan kanan jalan berupa perkebunan itu, kalau malam cukup gelap karena tidak ada Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). “Tanah di pinggir jalan tergerus air, itu sudah lama,” cetus Ismoko, 34, salah seorang pemuda asal Dusun Nganju-

kan, Desa Karangsari. Menurut Ismoko, jalan raya pada tanjakan itu kalau hujan menjadi aliran air. Saking banyaknya air, jalan itu seperti berubah jadi sungai. “Tanah yang tergerus itu kedalamannya ada sekitar 30 centimeter, itu bahaya sekali,” katanya. Selama ini, jelas dia, warga sudah sering menguruk agar tidak membahayakan. Tapi, bila turun hujan kembali tergerus cukup dalam. “Warga sampai bosan menguruk, akhirnya dibiarkan,” ungkapnya. Sempadan jalan yang tergerus air

Sales Point ASCO Genteng Layani Costumer Sepenuh Hati GENTENG - Tanggapan masyarakat terhadap sales point ASCO Daihatsu, Genteng, ternyata luar biasa. Setiap hari, ada saja costumer yang datang ke showroom Daihatsu di Kecamatan Genteng itu, untuk menanyakan aneka produk dari Daihatsu. Itu menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Daihatsu. Sales point Daihatsu Genteng yang berada di Jalan Gajah Mada 235 Genteng, tepatnya barat terminal lama Genteng, kini hampir tidak pernah sepi. Di sales point Daihatsu Genteng, ready stock unit setiap harinya. Costumer bisa menanyakan secara gamblang tentang produk Daihatsu. Dan saat ini, Daihatsu telah me-launching unit baru, yaitu Daihatsu Terios yang tak kalah tangguh. Sigit Widiyanto, menjelaskan dengan hadirnya show room sales point di kota Genteng, ini bukti Daihatsu siap memberikan informasi serta pelayanan terhadap costumer yang menginginkan produk Daihatsu. “Kita maksimalkan pelayanan kepada konsumen, dan jangan lupa kita juga akan menggelar dinner party sales point Genteng bersama para costumer,” katanya. Bagi masyarakat yang masih penasaran dengan keunggulan Daihatsu, di sales point Daihatsu, Genteng, disiapkan mobil untuk test drive. “Yang ingin merasakan kenyamanan berkendara menggunakan produk Daihatsu,

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

CARI DUKUNGAN: Sejumlah penggemar dan relawan Danang konvoi menggunakan sepeda motor dan pengeras suara di Genteng kemarin (29/4).

Relawan Danang Gelar Konvoi EKO BUDIYONO/JPRG

PELAYANAN: Costumer berkunjung ke Sales Point Genteng kemarin (29/4). bisa mencoba,” cetusnya. Untuk acara dinner party itu, para costumer dan undangan bisa mendapatkan kredit menarik dan aneka door prize. “Untuk bisa mengikuti acara dinner party itu bisa datang langsung ke sales point Genteng,” ujarnya. Untuk informasi bisa menghubungi sales kami Evan: 0813 6719 9668. “Bagi konsumen yang ingin mendapatkan info spesial harga, bisa datang ke show room Daihatsu Genteng di Jalan Gajah Mada 235 Genteng,” terangnya. (*/c1/abi)

Selalu Bawa Celurit, Tantang Duel Begal di Kumitir Budiono, 61, guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang tinggal di Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, ini patut menjadi teladan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa. Selama 16 tahun terakhir memilih melaju dari rumah ke sekolahnya di Kabupaten Bondowoso.

SEMPU - Dukungan terhadap Danang asal Banyuwangi dalam ajang kontes dangdut di salah satu TV swasta terus mengalir. Tidak tanggung-tanggung, agar pujaannya itu bisa menang para pendukung dan relawan konvoi keliling kota di beberapa kecamatan kemarin (29/4). Konvoi para relawan lengkap dengan pengeras suara ini, mengelilingi beberapa kecamatan. Mereka, keliling dari Kota Banyuwangi

SHULHANAHDI/JPRG

PENDIDIK: Budiono bersama anaknya di Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Gambiran.

hingga di Kecamatan Genteng. “Ini inisiatif dari warga sendiri,” cetus Andri, 27, salah seorang relawan asal Kecamatan Kabat. Konvoi keliling kampung itu, dilakukan sejak Danang memasuki tahap sepuluh besar. Dengan kegigihan para relawan, Danang mendapat dukungan besar dan berhasil masuk lima besar. “Semua ini kami lakukan dengan senang hati dan suka rela,” cetusnya ■ Baca Relawan...Hal 35

Bupati Anas Ajak Santri Manfaatkan IT SINGOJURUH – Saat menghadiri Milad ke45 dan wisuda santri Ponpes Ihya’ Ulumuddin Singojuruh, Senin (27/4), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas banyak memberikan motivasi dan semangat kepada ratusan siswa dan santri. Bahkan secara khusus, Bupati Anas meminta para santri untuk lebih memanfaatkan sarana teknologi. Seperti internet marketing, facebook, dan twitter untuk berbisnis. Dikatakan Anas, di Banyuwangi sekarang terdapat 1.400 titik wi-fi di tempat-tempat umum seperti sekolah, pesantren, dan ruang layanan publik. Dengan banyaknya infrastruktur jaringan teknologi yang telah terpasang tersebut, siswa bisa menggunakannya untuk berbagai hal yang bermanfaat. Pemkab juga telah memulai dengan mengadakan pelatihan internet marketing termasuk untuk berbisnis online yang diperuntukkan bagi ribuan pemuda di Banyuwangi. “ Santri dari pondok sini tahun depan bisa didaftar untuk ikut pelatihan,” ujarnya. Selain mengajak santri memanfaatkan IT, Bupati Anas juga memberikan suntikan motivasi kepada ratusan santri. Bupati Anas meminta para santri ini agar optimistis dan percaya diri

SHULHAN HADI, Gambiran

Baca Selalu...Hal 35

Baca Preman...Hal 35

SHULHAN HADI/JPRG

KAMBUHAN: Tersangka saat menjalani pemeriksaan di Polsek Gambiran kemarin (29/4).

hujan itu, membuat di daerah itu rawan kecelakaan. Apalagi, bila turun hujan pada malam hari. “Gelap karena tidak ada lampu, sering pengendara motor terperosok dan jatuh, berhenti mendadak terpeleset,” terangnya. Daerah sempadan jalan yang rusak karena tergerus air hujan ini, panjangnya hampir 50 meter. Bila tidak lekas diperbaiki, akan semakin banyak makan korban. “Pemerintah harus segera memperbaiki, karena warga banyak yang celaka,” katanya. (ddy/c1/abi)

Budiono, Guru yang Memilih Bolak-balik Banyuwangi-Bondowoso

MENCARI rumah Budiono, 61, ini tidak terlalu sulit. Di kampungnya, di RT 1, RW 2, Dusun Glowong, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, bangunan rumahnya termasuk megah dan mencolok. Meski sudah berumur separo abad lebih, tapi Budiono terlihat masih sehat. Gaya bicaranya tegas dan cenderung ceplas-ceplos ■

GAMBIRAN - Diduga menganiaya warga yang sedang makan di warung, Tokoh Pribadi, 35, warga RT 2, RW 3, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran, diciduk polisi aparat polsek setempat Selasa sore (28/4). Untuk keperluan pemeriksaan, tersangka sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek. Tersangka yang tubuhnya penuh tato itu ditangkap karena dilaporkan menganiaya Nanik Saean, 42, warga RT 9, RW 3, Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dan Untung Prayitno, 40, warga RT 11, RW 3, Dusun Wadung Dolah, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng. Saat kejadian, kedua korban itu sedang berada di warung milik Madi yang ada di timur Jembatan Wiroguno, Desa/Kecamatan Gambiran. “Korbannya itu ada dua orang,” cetus Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, melalui Kanitreskrim Iptu Subagyo. Menurut kanitreskrim, dugaan penganiayaan itu terjadi pada Senin malam (27/4) ■

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MOTIVASI SANTRI: Ratusan santri bersalaman menyambut kedatangan Bu pati Abdullah Azwar Anas di Ponpes Ihya’Ulumiddin kemarin (27/4). memandang masa depan, meskipun berasal dari keluarga kurang mampu. Di hadapan ratusan santri dan wali murid di Ponpes asuhan KH. Fauzan ini, Bupati Anas menyampaikan bahwa kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja tanpa memandang derajat. Banyak contoh hidup tokoh-tokoh nasional yang berhasil walau masa kecil mereka serba kekurangan. “ Santri dan pelajar dari keluarga miskin jangan pernah minder dan putus asa. Semuanya punya kesempatan untuk berhasil asal kalian mau berusaha sungguh-sungguh. Anak orang kaya juga banyak kok yang tidak berhasil. Seperti teman saya Mukhroji yang dulunya tukang sapu di kantor NU sekarang menjadi kepala Telkom di salah satu kota di Sumatera,” pungkas Bupati Anas disambut riuh tepuk tangan hadirin. (ddy/bay)


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Kamis 30 April 2015

BLAMBANGAN RAYA

35

Air Kelapa Terbuang Sia-sia

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PENCATAT GEMPA: Kepala PPGA Balok Suryadi memantau perkembangan kondisi Gunung Raung melalui seismograf kemarin (29/4).

Gemuruh Raung mulai Menurun SONGGON - Kondisi Gunung Raung masih belum ada perubahan. Hingga kemarin (29/4), gunung berapi terluas di Pulau Jawa itu masih berstatus waspada dengan aktivitas kegempaan masih terpantau fluktuatif. Hanya saja, suara gemuruh yang sebelumnya terdengar keras, Rabu siang (29/4) intensitasnya sedikit melemah dan nyaris tidak terdengar. “Gemuruh masih terdengar, tapi suaranya lemah,” cetus Kepala Pos Pengamatan Gunung Api

(PPGA) Raung di Mangaran Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Balok Suryadi. Menurut Balok, aktivitas kegempaan Gunung Raung masih belum ada perubahan yang signifikan. Sedangkan gempa tremor terekam jelas dan suara gemuruh masih terdengar, namun sedikit melemah. Dari data visual yang terekam di PPGA Raung, jelas dia, sepanjang Selasa lalu (28/4), cuaca gerimis dan gunung terlihat jelas dengan kepulan asap putih den-

gan ketinggian sekitar 100 meter ke arah timur. “Kalau hari ini (kemarin) cuaca mendung, angin berembus tenang, suhu udara 20-26 derajat celcius,” ungkapnya Dari data seismik yang terekam di Pos PPGA Raung, terjadi 154 kali gempa tremor dengan amplitudo 2-29 milimeter. Lama gempa 55-1.178 detik, dan sempat terjadi dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 9-32 milimeter sampai 16-17 milimeter, dengan lama gempa 78-115

detik. “Kalau laporan seismik hari ini (kemarin) masih belum terangkum keseluruhan,” cetusnya. Balok mengakui jika kondisi Gunung Raung sudah mulai terjadi penurunan aktivitas. Hanya saja, statusnya masih waspada. Kondisi tersebut masih belum aman. Rekomendasinya, masyarakat dan pendaki tidak diperbolehkan mendekat atau melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Raung. (ddy/c1/abi)

Menikah di KUA, Disuruh Bawa Kiai TEGALSARI - Warga di wilayah Kecamatan Tegalsari banyak yang mengeluh karena sulitnya prosedur menikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Diduga, hal itu dilakukan agar pernikahan dilakukan di rumah. Pernikahan di KUA tidak ditarik biaya. Tetapi, bila akad nikah digelar di rumah pengantin, maka akan dikenakan biaya Rp 600 ribu. “Nikah di rumah pengantin, aturannya membayar Rp 600 ribu,” cetus Muhamad Hadiq, salah satu pegawai Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Hadiq mengaku mendapat pengaduan dari warga kalau saat ini,

SHULHAN HADI/JPRG

Marzuki

menikah di KUA terkesan dipersulit. Sehingga, ini membuat warga jadi resah. “Warga mengeluh

pelayanan di KUA,” ungkap Hadiq. Saat akan mendaftar nikah di KUA, jelas dia, ada warga yang mengaku oleh petugas diminta untuk menikah di rumah dengan menyiapkan kiai. “Ingin nikah di KUA, tapi disuruh membawa kiai,” katanya. Kepala KUA Tegalsari, Marzuki, saat dikonfirmasi membantah telah mempersulit warga yang akan mengurus pernikahan. Pihaknya, juga tidak pernah menyarankan pernikahan di rumah pengantin. “Pernikahan di KUA itu gratis,” cetusnya. Hanya saja, Marzuki mengakui bila pasangan pengantin itu

menikah di rumah dan mengundang petugas KUA, itu memang dikenakan biaya sebesar Rp 600 ribu. “Ini sudah ada aturannya, nikah di rumah pengantin biayanya Rp 600 ribu,” jelasnya. Mengenai anjuran untuk membawa kiai sendiri, kata dia, itu perbandingan dengan daerah lain. Itu dilakukan untuk mengantisipasi oknum penghulu melakukan kenakalan saat bertugas. Selain itu, juga untuk antisipasi adanya gratifikasi. “Kalau KUA itu tugasnya mencatat pernikahan, namun jika ada pengantin yang meminta pasrah wali, kita juga melayani,” jelasnya. (sli/c1/abi)

Tersangka tak Kenal Kedua Korban ■ PREMAN...

Sambungan dari Hal 34

Saat kejadian, kedua korban sedang berada di warung untuk makan. “Tersangka tiba-tiba datang dan mengamuk, kedua korban dipukul

dengan tangan,” terangnya. Saat kejadian, jelas dia, korban berupaya untuk melawan. Tetapi, oleh warga sekitar dilarang karena pelaku itu dikenal preman. Apalagi, saat itu sedang mabuk. “Tersangka sedang mabuk, di kampungnya

dikenal preman,” ungkapnya. Dari data yang ada di polsek, jelas polsek,tersangkainiseringberurusan denganpolisi.Malahan,sudahdelapan kaliditahandalamkasuspenganiayaan dan pencurian. “Jadi tersangka bukan orang baru,” ungkapnya.

Kepada Jawa Pos Radar Genteng, tersangka mengaku tidak sadar saat melakukan aksi brutal pada kedua korban. Dirinya tidak mengenal kedua orang yang telah dihajar itu. “Saya tidak sadar karena mabuk,” dalihnya. (sli/c1/abi)

Pakai Omprog Penari Gandrung ■ RELAWAN...

Sambungan dari Hal 34

Meski tidak ada yang membiayai, konvoi keliling kampung itu terus berjalan dengan suka rela. Konvoi ini

dilakukan menjelang Danang akan tampil. Dalam konvoi itu, mereka terus berkampanye agar mendukung Danang yang asli Banyuwangi, melalui pengeras suara. “Ayo dukung Danang,” teriak salah satu peserta

konvoi melalui pengeras suara. Agar mendapat perhatian warga dan pengguna jalan, tidak sedikit peserta konvoi ini mengenakan omprog penari gandrung dan berseragam Danang Larosa Banyuwangi.

“Upaya kami tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan Danang yang ikut mengharumkan nama Banyuwangi dalam kontes dangdut ini,” cetus, Winda, salah satu pendukung Danang lainnya. (ddy/c1/abi)

Tidak Pernah Membolos Mengajar ■ SELALU...

Sambungan dari Hal 34

Di usianya yang sudah mencapai 61 tahun, dihabiskan untuk mengabdi sebagai seorang guru. “Sejak pertama dinas di Bondowoso,” katanya. Budiono kali pertama menjadi guru pada tahun 1973. Saat itu, dirinya mendapat tugas mengajar di salah satu SDN yang ada di Kabupaten Bondowoso. “Sampai sekarang, saya masih tugas di Bondowoso, tapi sudah pindah dari SD satu ke SD yang lain,” katanya. Budiono sebenarnya asli Blitar. Saat kuliah di Universitas Negeri Jember (Unej), bertemu Sutiani, 52, asal Glowong, Desa Wringinagung. Keduanya pun menikah dan tinggal di Bondowoso. “Saya di Bondowoso itu mengontrak rumah,” terangnya. Baru pada tahun 1998, Budiono bisa membeli tanah dan membangun rumah di Dusun Glowong, Desa Wringinagung. Tapi, dia tetap menjadi guru di Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. “Selama mengontrak di Bondowoso, kita cari usaha lain, setelah ada modal, kita buat rumah,” ujarnya. Sejak punya rumah itu, semua anggota keluarga diboyong ke rumah barunya. Untuk dinas, terpaksa dijalani dengan cara melaju dari

rumah. “Setiap hari, saya pulang pergi (PP) dari rumah ke sekolah di Bondowoso, dan ini sudah saya lakoni 16 tahun,” cetusnya. Budiono bersyukur selama menunaikan tugas dengan cara melaju itu hampir tidak pernah mangkir atau bolos. Padahal, itu sangat mudah dilakukan bila memang mau. “Ini sudah menjadi tanggung jawab sebagai guru dan abdi negara, saya tidak pernah bolos,” katanya. Bagi Budiono menjadi seorang guru itu sudah menjadi panggilan jiwa. Meski sekolahnya cukup jauh, tapi tetap harus dijalani dengan rasa ikhlas. “Kalau saya tidak masuk, terus namanya uang (gaji yang diterima) itu uang apa, hayo?,” ujarnya seraya tersenyum. Jarak ke sekolah yang cukup jauh, bagi Budiono tidak masalah. Agar tidak terlambat, setiap hari berangkat dari rumah sekitar pukul 04.00 dengan naik motor. “Dari rumah ke Bondowoso, butuh waktu 2,5 jam,” ungkapnya. Selama 16 tahun menjalani tugasnya dengan melaju ini, hampir tidak pernah mengalami hambatan yang berarti. Kemacetan yang sering terjadi di Gunung Kumitir bisa dilewati dengan aman. “Lewat Kumitir itu setiap hari,” terangnya. Selama tugas dengan melaju ini, pernah sekali akan diganggu oleh begal. Saat itu, di-

rinya pulang agak malam dengan istrinya. Ketika melewati Gunung Kumitir, diikuti enam orang yang diduga begal. “Ini terjadi pada tahun 2002. Saat itu saya berhenti di tempat gelap,” cetusnya. Budiono yang selalu membawa celurit untuk jaga-jaga itu langsung melempar celuritnya ke jalan raya. Selanjutnya, para begal itu ditantang duel. “Saya bilang, kalian bacok saya lima kali, saya hanya butuh sekali untuk membacok kalian,” katanya mengenang gertakannya saat itu. Gertakan itu ternyata jitu, para begal memilih kabur dan menghilang. Sementara itu, dirinya juga segera pulang bersama istrinya. “Padahal, kalau dikeroyok, saya juga kalah,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Sebagai seorang pendidik, Budiono mengaku perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat bagus. Dia berharap para guru bisa memberi sesuatu yang lebih bagi muridnya. Perkembangan murid saat ini, jauh berbeda dengan era 1980-an. Saat itu guru harus mengajak dan mendorong siswa untuk berangkat ke sekolah. Tetapi, saat ini kemauan siswa sudah cukup tinggi untuk sekolah. Apalagi, fasilitas pendidikan saat ini sangat memadai. “Orang tua juga harus menaruh perhatian dan peduli pada anaknya,” katanya. (c1/abi)

TEGALSARI - Komoditas perkebunan kelapa di Kabupaten Banyuwangi cukup tinggi di Jawa Timur. Selama ini kelapa dari Kota Gandrung banyak dikirim ke beberapa kota, termasuk ke Pulau Bali. Dalam sekali kirim, seorang pengepul mampu mengirim buah kelapa ini hingga 5.000 buah ke salah satu pabrik yang ada di Surabaya. “Pesanan buah kelapa ini cukup tinggi,” cetus H. Sukardi, 55, seorang pemasok kelapa asal Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Menurut Sukardi, buah kelapa asal Banyuwangi di Surabaya itu menjadi primadona, terutama buah kelapa dari kawasan Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. “Pokoknya kalau sudah kelapa Sukamade, yang lain antre dulu, Mas,” katanya. Sukardi menyebut, usaha buah kelapa ini cukup menjanjikan. Harga memang tidak menentu, tapi saat ini paling murah Rp 3.100 per buah kelapa. “Buah kelapa ini semua terjual, cuma airnya yang belum dimanfaatkan,” ungkapnya. Air dari buah kelapa ini, jelas dia, cukup banyak. Setiap hari, dari buah

SHULHAN HADI/JPRG

BATOK: Kusairi mencatat tumpukan batok kelapa di gudangnya kemarin (29/4).

kelapa yang dibuat kopra, air yang dibuang mencapai ratusan liter. “Tidak ada yang memanfaatkan, air buah kelapa kita buang,” cetusnya. Pedagang buah kelapa lainnya, Siti Masrukah, 50, asal Dusun Krajan 1, Desa/Kecamatan Tegalsari, menyampaikan hampir semua buah kelapa itu bisa dimanfaatkan. “Batok kelapa sudah bisa dimanfaatkan untuk penyadapan karet,” katanya. Batok kelapa itu, sebut dia, dikirim ke perkebunan jika sudah

terkumpul banyak. Harga untuk batok kelapa ini, setiap satu tempurung sekitar Rp 300. “Kita kirimnya satu rit yang berisi 100 karung, satu karung berisi sekitar 100 batok,” ungkapnya. Masrukah menyebut kalau saat ini, yang belum dimanfaatkan itu air buah kelapa. “Selama ini air buah kelapa ini diminta warga untuk dibuat minum kambing, padahal air kelapa bisa dimanfaatkan untuk minuman nata de coco,” sebutnya. (sli/c1/abi)

Ciptakan Banyuwangi Cerdas-Sehat BANYUWANGI - Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Banyuwangi menggelar pelatihan senam di gedung wanita kemarin. Sebanyak puluhan perempuan dari berbagai kalangan memenuhi aula gedung wanita untuk mengikuti gerakan senam rekreasi Jawa Timur II yang diperagakan instruktur. Ketua Perwosi Kabupaten Banyuwangi, Minuk Uliawati Yusuf Widiatmoko mengatakan, senam tersebut memiliki gerakan yang dinamis dan menyenangkan. “Jadi ada gabungan antara senam, tari dan dansa dengan delapan gerakan yang berbeda,” ungkapnya. Senam tersebut berdurasi 15 menit dengan diiringi tiga lagu asli Jawa Timur. “Lagu pengiring membuat kita semangat untuk bergerak. Ada lagu Rek Ayo Rek dengan irama dangdut, lagu Semanggi Suroboyo dengan irama campur sari dan lagu Tanjung Perak Tepi Laut,” paparnya. Dia yakin para wanita yang mayoritas berlatar ibu rumah tangga tersebut memahami arti penting kesehatan. Istri Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko itu berharap seluruh peserta pelati-

GALIH COKRO/RABA

SEHAT: Suasana peragaan senam rekreasi Jawa Timur II di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi kemarin.

han senam tidak hanya bisa mengikuti dan menikmati, tapi juga bisa menyosialisasikan kepada masyarakat di lingkungan peserta masing-masing. Minuk menegaskan, kegiatan itu memang dalam rangka menyosialisasikan pentingnya membudayakan olahraga senam di kalangan masyarakat, utamanya wanita. Sebab, wanita sangat berperan dalam memulai kesehatan di masyarakat. “Jika ibu sehat, otomatis keluarga akan ikut sehat, dan secara tidak langsung kita dapat mewujudkan Banyuwangi cerdas yang sehat,” ungkapnya lagi. Dia menuturkan, itu semua se-

suai visi Perwosi, yakni wanita sehat dan bugar untuk membentuk keluarga sejahtera yang cinta olahraga. Hal tersebut harus tertanam di hati setiap wanita, khususnya ibu rumah tangga. Kata Minuk, senam merupakan sarana olahraga yang mudah dan murah yang bisa dilakukan di mana saja. “Saat ini ruang terbuka hijau (RTH) banyak dimanfaatkan untuk olahraga oleh masyarakat, baik itu senam maupun jalan sehat. Saya harap pelatihan senam hari ini bisa menjadi warna dan semangat untuk memulai kehidupan lebih sehat dan lebih baik,” tandasnya. (cin/c1/aif)

Gelar Sidang Tilang tiap Hari Kamis BANYUWANGI - Ini kabar terbaru bagi masyarakat calon peserta sidang tilang di Pengadilan Negeri Banyuwangi. Terhitung mulai 30 April nanti waktu pelaksanaan sidang pelanggar aturan lalu lintas akan diubah. Bila biasanya sidang tilang dilaksanakan pada Jumat, kabar terbaru, sidang tersebut akan dilaksanakan pada Kamis. Perubahan jadwal sidang tilang itu sudah disosialisasikan pihak Pengadilan Negeri Banyuwangi kepada masyarakat dan pihak kepolisian. Humas Pengadilan Negeri Banyuwangi, Jamuji mengatakan, peru-

bahan jadwal itu didasarkan faktor efisiensi. Sebagai lembaga pelayanan, pihak pengadilan pada dasarnya ingin memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Menurut Jamudi, sidang pada Jumat dirasa kurang efektif. Waktu yang tersedia dirasa tidak cukup. Beberapa kejadian, seperti peserta sidang datang terlambat, menjadi pertimbangan bagi pengadilan untuk mengubah jadwal sidang lebih cepat sehari dari biasa. “Kalau Jumat waktunya sempit. Jumlah peserta sidang terkadang sampai ribuan. Terkadang waktu yang tersedia dirasa pendek. Ada

peserta sidang yang datang setelah salat Jumat, padahal sidang sudah selesai,” bebernya. Demi memaksimalkan pelayanan, pihak pengadilan akhirnya memutuskan sidang tilang dilakukan pada Kamis. Pihak pengadilan sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, di antaranya dengan memasang pamflet dan pengumuman di beberapa sudut pengadilan. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait hal itu. “Intinya perubahan jadwal ini hanya demi efisiensi,” tegasnya. (nic/c1/aif)

Sediakan Beasiswa untuk ABK ■ BERGEMBIRA... Sambungan dari Hal 28

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir istri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Dalam sambutannya, Ipuk mengatakan bahwa setelah mendeklarasikan diri sebagai kabupaten inklusif, banyak hal yang harus dibenahi. Banyuwangi harus memberikan kesempatan kepada para ABK dalam setiap sendi kehidupan.

Ipuk mengatakan, tak hanya mengantarkan ABK di jenjang pendidikan, tapi mereka juga harus bisa bekerja dan mandiri. “Mungkin salah satunya beberapa perusahaan bisa memberikan lowongan pekerjaan bagi ABK,” ujar ketua Yayasan YKPTI Banyuwangi tersebut. Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono menambahkan, kegiatan gebyar ABK itu adalah wujud keseriusan Banyuwangi dalam

menunjukkan diri sebagai Kabupaten Inklusif. Setiap ABK diberi kesempatan tampil dan mengekspresikan diri dalam lomba dan pentas seni. “Kita juga menyediakan beasiswa bagi para ABK agar dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Selain itu, kita juga perlahan tapi pasti memenuhi kebutuhan SLB atau sekolah inklusif,” terang Sulihtiyono. (fre/ c1/afi)

Wongsorejo Daerah Potensi Tembakau ■ KAMPANYE...

Sambungan dari Hal 31

Penggunaan pupuk organik akan meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian. “Jika produksi pertanian meningkat, maka secara otomatis pendapatan petani juga meningkat,” katanya. Selain mengawali gerak aplikasi pupuk organik kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Pada musim tanam ini Kecamatan Wongsorejo akan mendapatkan bantuan pupuk NPK sebanyak 25 ton dari APBD Provisi Jawa Timur untuk area intensifikasi tembakau seluas 100 hektare. “Saat ini masih proses, mudah-mudahan bulan depan segera direalisasikan,” ungkap Ikrori. Luas tanam tembakau di Kecama-

tan Wongsorejo tahun 2015 mencapai 328 hektare. Kecamatan Wongsorejo merupakan daerah potensi pengembangan tembakau di wilayah Banyuwangi. Lebih dari 30 persen tembakau Banyuwangi berasal dari Wongsorejo. “Tembakau yang dihasilkan Kecamatan Wongsorejo adalah tembakau kasturi dengan cita rasa yang berbeda. Para petani di sini sudah menjadi langganan pengepul tembakau asal Temanggung, Jawa Tengah,” tambah Kepala Bidang Perkebunan PKP, Mohammad Khoiri. Khoiri mengatakan, bantuan sarana pertanian ini bertujuan untuk merangsang petani tembakau Wongsorejo agar mau peduli terhadap degradasi atau kerusakan tanah karena penggunaan pupuk kimia yang terlalu banyak. “Utamanya untuk tanaman

tembakau, sedangkan bantuan insektisida gerakan pengendalian OPT ulat grayak pada tanaman tembakau,” paparnya. Khoiri menjelaskan sebagian besar lahan pertanian intensif di kabupaten Banyuwangi khususnya wilayah Wongsorejo kandungan mengalami penurunan yang signifikan dan telah mengalami degradasi lahan. Terutama terkait dengan rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah satu persen. Padahal, kata Khoiri, untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5 persen. “Banyak manfaat penggunaan pupuk organik kualitas maupun kuantitas akan meningkat, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (cin/c1/afi)


Gedigu RADAR BANYUWANGI

36

UNTUK teman-teman yang ingin berpartisipasi di rubrik ini, baik ide maupun ingin nampang l a n g s u n g b i s a m e n g i r i m k a n e m a i l ke fredyaspire@gmail.com atau follow twitter wartawan penulis rubrik di @fredyraskin. Thanks.

G e n e r a s i Mu d a - mu d i

Graduation

Party,

Bagaimana seharusnya generasi muda Banyuwangi menyikapi kelulusannya?

�

SULIHTIYONO

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi

ALANGKAH baiknya jika anakanak muda ini bisa berbagi kebahagiaan dengan saudara mereka yang kurang beruntung. Atau kalau tidak melakukan acara berdoa bersama, karena langkah mereka masih panjang sebagai siswa. yang SMP harus berjuang masuk SMA, dan yang SMA harus berjuang agar masuk Universitas yang bagus. Jadi tidak usah melakukan pesta, karena perjalanan masih panjang. (fre/als)

Seandainya harus dirayakan, bagaimana seharusnya para siswa merangkai pesta kelulusan?

Hessy Bella F, 15, Kelas 9F, SMPN 3 Banyuwangi KALAU memang harus dirayakan, menurut saya tidak harus mewah sehingga mengeluarkan biaya yang cukup besar. Namun cukup dengan acara sederhana tapi bisa dikenang selamanya. Jadi setelah lulus SMP kita masih bisa mengingat masa itu. (fre/als)

Kenapa anak muda saat ini menyukai pesta untuk merayakan kelulusan daripada kegiatan yang lain?

Fatimahana Azzahro, 15, Kelas 10 Akutansi, SMKN 1 Banyuwangi MEREKA mungkin ingin memuaskan kegembiraannya setelah selesai mengerjakan UNAS. Menurut sdaya seharusnya daripada berpesta lebih baik dirayakan dengan tasyakuran, sama-sama bisa berkumpul teman dan jauh dari hal-hal negatif. (fre/als)

G au l

Jawa Pos

Kamis 30 April 2015

What Will You Do? PESTA perpisahan mungkin akan menjadi momen yang datang sekali seumur hidup. Karena nggak mungkin kita mau mengulang lagi alias tidak lulus sekolah cuma untuk satu pesta itu. Meskipun sedemikian meriah dan menyenangkan pesta tersebut, he he he. Kenapa judulnya harus pesta? Sebenarnya tergantung bagaimana sikap kita memandang dan mengartikannya. Pernah kan kita makan ikan laut pancingan yang jumlahnya hanya dua atau tiga ekor saja, dan kita namakan itu pesta ikan. Atau kita menemukan sebutir durian tak bertuan, lalu kita memakannya bersama teman-teman, lalu namanya berubah menjadi pesta durian, bukan nemu durian. Istilah pesta menjadi sedikit menjengahkan setelah sekelompok manusia komersil di Jakarta sana ingin membuat pesta bikini untuk memperingati hari kelulusan siswa SMA. Maka, terjadilah ke-antipatian terhadap hal berbau pesta hampir di seluruh pelosok Negara penghasil kopi ini. Karena sebagian orang tua dan guru berpikir, saat pesta berlangsung maka anak-anaknya berpakaian seolah hendak berenang. Padahal, jika mau melihat contoh-contoh yang Tim Gedigu Jawa Pos Radar Banyuwangi tuliskan, pesta itu sederhana kok! Bisa dilakukan hanya dengan 10 gelas es teh dan dua ekor ayam potong yang dibeli dengan peces urunan. Atau pergi berkemah bersama-sama dan bergembira ria sambil bernyanyi semalam suntuk. Berdasarkan survey yang dilakukan Tim Gedigu Jawa Pos Radar Banyuwangi lakukan secara acak, untuk memperingati hari kelulusan banyak variasi yang dipilih oleh siswa. Baik para siswa kelas 12 ataupun kelas 9. Untuk yang masih kelas 9, kegiatan mereka masih terbilang sederhana dan tidak macam-macam. Mendaki Kawah Ijen, menyusuri Pulau Merah atau TN Baluran sudah menjadi hal yang sangat special bagi mereka. Apalagi jika diperbolehkan menginap beramai-ramai bersama kawan-kawannya. Tentunya lebih berkesan. Dalam masa ini mereka tidak terlalu berpikir berat, karena masih berharap bisa bertemu di SMA yang sama. Yang sedikit tidak sederhana sebenarnya adalah cara yang dipilih siswa kelas 12 untuk memperingati kelulusan. Banyak hal aneh yang terpikirkan oleh anak-anak yang sedang berada di ambang puncak pendidikan siswa ini. Kebanyakan ide aneh tersebut mereka peroleh dari situs-situs atau artikel yang tidak jelas referensinya. Tapi sayangnya Tim Gedigu Jawa Pos Radar Banyuwangi tidak bisa banyak mengulas karena faktor etika. Takutnya setelah dibaca nanti anak-anak ABG itu bakal meniru lagi. Intinya, siswa kelas 12 ini adalah manusia setengah

matang yang tidak ingin melewatkan salah satu masa perpisahan dalam hidupnya dengan hal yang hambar. Maka, mencarilah mereka referensi sebanyak mungkin tentang bagaimana malam perpisahan itu dihabiskan. Entah setelah itu mereka kuliah atau banting tulang menjadi pekerja, yang jelas malam itu tidak akan dilewatkan hanya dengan menonton tv di ruang keluarga, atau tiduran sambil membaca komik. Mereka pastinya akan keluar untuk menghabiskan waktu dengan temanteman yang mungkin tidak akan mereka jumpai lagi. Sesuai judul, pesta kelulusan, apa yang akan kamu lakukan? Menjadi pertanyaan simple namun tepat untuk ditanyakan kepada siswa yang tinggal menunggu hari kelulusan. Apapun yang kalian pilih, itu adalah hak kalian. Tetapi bukankah lebih baik jika kita memilih sebuah perpisahan yang menyenangkan dan aman dari dari resiko. Tidak usah terlalu berbelit belit dengan melakukan donor darah atau tali kasih, karena kita semua sebenarnya tahu apa yang kita butuhkan. Yaitu waktuwaktu berkualitas dengan sahabat yang mungkin akan kita tangisi saat sudah begitu dewasa nantinya. (fre/als)

Di Jakarta, ada pesta kelulusan yang merayakan dengan festival bikini, bagaimana pendapatmu? Marcelino Althaf, 15, Kelas 9F, SMPN 3 Banyuwangi PENDAPAT saya, pesta semacam itu sangat tidak baik karena bertentangan dengan nilai agama. Karena menggunakan bikini sama saja dengan membuka aurat yang membuat dosa besar, khususnya umat Islam. Sebaiknya dirayakan dengan sukuran dan berdoa bersama semoga dapat sekolah yang lebih baik. (fre/als)

Jika kamu lulus nanti, bagaimana caramu merayakan dengan teman-teman?

Safira Ariestri Evayani, 15, Kelas 9F, SMPN 3 Banyuwangi MUNGKIN hanya berjalan-jalan berpariwisata menuju tempat wisata indah yang ada di Banyuwangi. kita tidak perlu melakukan pesta yang menghamburkan banyak uang. Yang penting bisa berkumpul. Apalagi kita masih meminta uang kepada orang tua, kita juga masih anak-anak jadi tidak pantas hurahura. (fre/als)


RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA 37 Inovasi Perencanaan Jadi Fokus Penilaian Jawa Pos

Kamis 30 April 2015

n RAIH... Sambungan dari Hal 27

Tahun ini ada enam kabupaten/ kota yang terpilih dari total lebih dari 500 kabupaten/kota seIndonesia. Banyuwangi menjadi salah satu yang terbaik dari enam kabupaten/kota yang meraih penghargaan tersebut. Penghargaan diberikan Men-

teri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta kemarin (29/4/). Tim penilai penghargaan ini terdiri atas para pakar, dan melibatkan tim independen yang dipimpin Prof. Herman Haeruman dari IPB Bogor. Mekanisme penilaian penghargaan dilaku-

kan secara berjenjang mulai tahap evaluasi dokumen perencanaan, hingga verifikasi lapangan. Bupati Anas mengatakan, beberapa aspek yang juga dinilai antara lain keterkaitan program prioritas kabupaten dengan pemerintah provinsi dan pusat. Selain itu juga dinilai konsistensi antara rencana kerja

pembangunan daerah (RKPD) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan kedalaman serta kelengkapan data dan analisis dalam penyusunan program prioritas. “Juga dinilai bagaimana proses perencanaan pembangunan melalui musyawarah rencana dari tingkat desa sampai kabupaten. Keterlibatan

Pendistribusian Soal Sabtu Besok n SOAL... Sambungan dari Hal 27

Setelah memastikan tidak ada kekeliruan, para guru itu mengembalikan naskah ke dalam boks lalu menuliskan nama sekolah mereka di atas kertas. Selanjutnya, boks itu dikembalikan kembali ke tumpukan sesuai nomor rayon. Kasi SMP Dinas Pendidikan Ba-

nyuwangi, Sutikno, yang berada di lokasi memastikan bahwa tidak ada kekurangan naskah. Malahan, ada kelebihan naskah soal yang diterima beberapa sekolah. “Kalau lebih tidak apaapa, soalnya tetap dibawa sekolahnya. Tapi kalau kurang kita harus membuat berita acara untuk dimintakan soal,” terang Sutikno.

Pembagian naskah itu nanti akan disesuaikan sub rayon sekolah. Di Kabupaten Banyuwangi ada 22 sub rayon SMP, 12 sub rayon MTs, dan 2 sub rayon SMPLB. Pembagian sub rayon itu disesuaikan lokasi sekolah yang berdekatan, tidak terpaku pada kecamatan. Teknis pendistribusian soal, rencananya akan dilaksanakan

pada Sabtu (2/5) usai upacara Hari Pendidikan Nasional. Seperti pembagian soal unas SMA, naskah soal SMP akan disimpan di Polsek sebelum dikirim ke masing-masing sub rayon. “Sekitar pukul 08.00 soal akan didistribusikan. Di antara lima soal untuk SMPLB ada satu paket naskah berhuruf Braille untuk tunanetra,” jelas Sutikno. (fre/c1/aif)

Tahun Ini Melombakan Sepuluh Kategori n BWI... Sambungan dari Hal 27

“Semua persiapan menjelang even tersebut setiap saat selalu kita evaluasi agar pelaksanaannya nanti benar-benar sesuai harapan. Hotel sudah kita siapkan. Kafilah Kota Batu Malang, Madiun dan Tulungagung akan menginap di Hotel Baru,” jelas Cholili kemarin. MTQ tahun ini akan melomba-

kan 10 kategori, yakni musabaqah syarhil Quran, MTQ golongan remaja dan tunanetra, MHQ 30 juz dan tafsir bahasa Arab, musabaqah karya tulis ilmiah Alquran, MHQ 1 juz tilawah, dan MHQ 5 juz tilawah. ”Ada juga MKQ lomba kaligrafi Alquran, tafsir bahasa Indonesia dan Inggris, Tilawah anak dan tartil, MHQ 10 juz dan MHQ 20 juz, dan qiraat sab’ah,” papar Cholili. Dia menambahkan, pada Sabtu

(23/5) atau sehari sebelum lomba MTQ dimulai, ada beberapa kegiatan yang menyertai even tingkat Jatim itu, di antaranya pelantikan dewan hakim yang rencananya dilakukan pada pukul 08.00 di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Setelah itu, pukul 10.00 pawai ta’aruf digelar dari depan Taman Sri Tanjung dan finish di depan kantor Pemkab Banyuwangi. “Pawai ta’aruf itu diikuti seluruh peserta dengan

jarak tempuh 2,5 Km,” ujarnya. Selama MTQ berlangsung, panitia juga menggelar pameran UMKM di sepanjang jalan di sekitar Gesibu Blambangan. Selain itu, UMKM dari 38 kota/ kabupaten akan mengisi stanstan pamer produk unggulan yang disediakan panitia. “Untuk UMKM Banyuwangi akan disediakan di RTH Blambangan, depan kantor pos,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Berdalih untuk Kebutuhan Hidup n WANITA... Sambungan dari Hal 27

Modus yang dilakukan pelaku cukup rapi. Sebelum beraksi, pelaku memantau rumah kosong yang akan dijadikan sasaran. Berbekal obeng, pelaku mencongkel jendela rumah korban. Salah satu rumah yang dijadikan sasaran pencurian adalah milik Pri Wahyudi, anggota Samsat Polres Banyuwangi di Singotrunan. Di rumah anggota polisi itu pelaku mengembat dua kalung emas dan dua gelang. Kerugian ditaksir sekitar Rp 50 juta. TKP lain masih di Singotrunan. Di tempat itu pelaku mencuri uang tunai Rp 35 juta, perhiasan, dan batu akik dari Makkah.

Berbeda dengan Firda dan Dita yang baru kali ini berurusan dengan polisi, Maesaro ternyata pernah ditahan dalam kasus serupa. Maesaro ditangkap polisi usai menggarong rumah milik Sudarman, 32, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kabat. Dari aksinya ini, perempuan berusia 23 tahun itu berhasil menggasak perhiasan milik korban lebih kurang 20 gram emas, satu unit kamera digital, tiga unit hand phone, dan uang tunai Rp 2,5 juta. Modus yang digunakan perempuan yang sudah berkeluarga itu pun sama seperti dua pelaku sebelumnya. Pelaku masuk ke rumah korban dan menguras harta benda di dalamnya. Di hadapan polisi,

Maesaro mengaku terus terang terkait semua perbuatannya. Dia mengaku terpaksa mengambil barang berharga milik orang lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dia berdalih sebagian hasil kejahatannya digunakan membayar utang. Polisi tidak begitu percaya dengan pengakuan Maesaro. Hasil pemeriksaan diketahui, pelaku sempat menjual beberapa perhiasan hasil kejahatannya. Lalu, uang hasil penjualan itu digunakan membeli perhiasan baru. Seluruh barang bukti, baik barang elektronik, perhiasan milik korban yang tersisa, maupun perhiasan yang dibeli dari hasil menjual barang mi-

lik korban, diamankan sebagai barang bukti. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso menuturkan, Maesaro dan dua pelaku sebelumnya (Firda dan Dita) tidak memiliki kaitan. Mereka menjalankan aksi sendiri-sendiri. Diduga, sebelum beraksi, Maesaro hafal kondisi rumah korban. “Mungkin sudah ada pemantauan sebelumnya. Sebab, tanpa itu mustahil rasanya bisa tahu kondisi di lapangan,” ujarnya. Ketiga pelaku kini diamankan di sel tahanan Mapolres Banyuwangi. Ketiga pelaku terancam Pasal 362 dan363 KUHP tentang pencurian pemberatan. (nic/c1/aif )

Tinggi Air 0,5 Meter, Kapal sempat Kandas di Muara n ANGIN... Sambungan dari Hal 27

Setelah melalui diskusi panjang, perjalanan disepakati pukul 06.30 Selasa 28 April 2015. Pemilihan waktu keberangkatan itu bukan tanpa alasan. Para anggota TNAP memprediksi, jika terlalu siang cuaca tidak memungkinkan. Terpaan angin kencang dan guyuran hujan akan mengganggu pelayaran dan keselamatan kru ekspedisi. Akhirnya, pagi-pagi sekali kru ekspedisi menuju kantor TNAP Seksi Muncar. Anggota tim dari Jawa Pos Radar Genteng berangkat dari Genteng selepas subuh. Mereka terdiri atas Kabiro Agus Baihaqi didampingi Thomy Sila, Wahyu Nugroho, dan Ali Nurfatoni. Personel tim lain berangkat dari kantor TNAP Banyuwangi. Mereka adalah Pemred Bayu Saksono, Gerda Sukarno, dan Taufik Ferdiansyah. Kami dipandu langsung Kepala kantor TNAP Seksi Muncar, Lugi Hartanto. Ikut pula dalam rombongan itu Direktur PT. Disthi Mutiara Suci, Taufik Dwikomara. Akhirnya, semua anggota tim ekspedisi berkumpul di kantor TNAP Seksi Muncar. Setelah ngobrol sejenak, tepat pukul 07.30 rombongan tim ekspedisi bergerak menuju kantor TNAP Resort Tanjung Pasir di Dusun Krajan, Desa Ringinputih, Kecamatan Muncar. Rombongan menempuh perjalanan ke arah selatan menggunakan tiga mobil. Jalan yang dilalui tidak beraspal. Di sepanjang perjalanan sekitar enam kilometer (Km), kami disuguhi hamparan sawah yang telah dipanen. Banyak burung kuntul di areal sawah tersebut. Maklum, hujan yang habis mengguyur menyebabkan air banyak yang menggenang di persawahan tersebut. Sehingga, burung berwarna putih itu banyak yang hinggap untuk mencari cacing di sana.

Setengah jam perjalanan darat di jalan tak beraspal, rombongan akhirnya sampai di kantor TNAP Resort Tanjung Pasir. Di kantor tepi sungai itu kami sudah ditunggu belasan petugas TNAP. Tampak pula kepala Kantor TNAP Resort Tanjung Pasir, Az Ansori, dan Kepala Kantor Resort Sembulungan, Haris Setyo Negoro. Tanpa bicara panjang-lebar, rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang itu langsung menuju kapal yang akan mengantar kita ke Teluk Biru. Satu per satu anggota tim ekspedisi gabungan itu masuk ke kapal yang sandar di dermaga kecil di aliran Sungai Setail, tepat di depan di kantor Resort Tanjung Pasir. Ada dua jenis kapal yang disediakan untuk melakukan perjalanan tersebut. Rombongan pun terbagi menjadi dua. Rombongan pertama naik speed boat ‘’Banteng Laut’’ bermesin Suzuki 2 x 200 PK atau total powernya 400 PK. Rombongan kedua naik jukung patroli milik TN Nasional Alas Purwo. Kapal itu biasa digunakan oleh personel TNAP yang bertugas di kantor Resort Sembulungan. Menuju Teluk Pang-pang, kapal-kapal itu harus menyusuri aliran Sungai Setail. Perjalanan cukup tenang selama mengikuti alur sungai yang pagi itu berwarna cokelat setelah diguyur hujan hampir semalaman. Sepanjang perjalanan sekitar 15 menit, di pinggir sungai tampak tanaman mangrove cukup lebat. Akhirnya, dua kapal yang membawa rombongan ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi mencapai muara Sungai Setail. Di hadapan kami sudah terlihat Teluk Pangpang. Meski belum sampai ke laut lepas, tapi ombak yang menyapa kami cukup tinggi. Rombongan pertama yang menggunakan kapal jukung sempat ketakutan dengan ombak yang tingginya mencapai dua meter tersebut. Kami yang menggunakan kapal

jukung awalnya pesimistis dengan kemampuan kapal yang kami tunggangi. Ternyata jukung dua mesin itu geraknya lebih lincah dalam memecah ombak. ‘’Mungkin ada dua kitir di kanan-kiri ini, jadi memudahkan manuver,” tutur Taufik Ferdiansyah, kru JP-RaBa yang menumpang jukung TNAP tersebut. Sementara itu, speed boat Banteng Laut di belakang jukung itu didukung mesin yang bertenaga besar. Speed boat itu juga dilengkapi peranti canggih. Ada peralatan garmin fish finder di kabin kemudi. Alat itu dapat menampilkan kedalaman laut di bawah kapal. Bukan hanya itu, pada layar garmin berukuran sekitar 10 inci tersebut juga terlihat ikan yang terdeteksi berada di bawah kapal. Angin kencang dan arus yang lumayan kuat di sekitar muara Sungai Setail sempat menyulitkan speed boat Banteng Laut melakukan manuver. ‘’Banyak tunggak bambu yang harus kami hindari,” ujar Anshori, kepala Resort Tanjung Pasir yang juga nakhoda Kapal Patroli Banteng Laut. Akhirnya, kapal kandas di Teluk Pang-pang tak jauh dari pelawangan muara Sungai Setail. Gara-garanya, kedalaman air hanya setengah meter. ”Ayo, semua penumpang bergeser, pindah agak ke depan. Supaya kapal bisa keluar dari jebakan ini,” ujar Lugi Hartanto, kepala Kantor TNAP Seksi Muncar. Setelah seluruh penumpang yang terdiri atas sebelas orang itu bergeser agak ke depan, sang nakhoda langsung menggeber baling-baling mundur sekuatnya. ‘’Alhamdulillah, bisa jalan lagi,” ujar Pemred Bayu Saksono yang duduk mendampingi nakhoda. Perjalanan pun dilanjutkan kembali. Namun, cuaca tidak mendukung dan cukup membahayakan keselamatan penumpang. Di saat demikian, jukung bermesin milik TNAP sudah

sandar di pantai tepat di depan kantor Resort Sembulungan. Sementara itu, boat patroli Banteng Laut menyusul sekitar 15 menit kemudian. Kapal berhasil menerobos ombak besar, tapi seluruh penumpangnya dikopyok-kopyok selama 15 menit. Cukup lega rasanya bisa sandar di pantai Sembulungan. Dua tim bergabung lagi di kompleks kantor Resort Sembulungan di kawasan pantai berpasir putih itu. Lumayan lega rasanya. Saat itu jarum jam masih menunjuk pukul 10.00. Kami semua masih bersembunyi dari amukan ombak dan angin kencang di Resort Sembulungan. Nakhoda kapal patroli, Ansori, memutuskan agar kami tidak melanjutkan perjalanan dulu ke Teluk Banyu Biru. ‘’Saya selalu siap kapan saja. Karena petugas harus siap dalam operasi dengan kondisi seperti apa pun. Tetapi, kali ini kami kan bawa penumpang, makanya tetap harus diperhatikan keselamatan penumpang,” jelasnya. Menurut Ansori, cuaca diprediksi akan berangsur membaik tengah hari. Karena itu, seluruh anggota tim ekspedisi sepakat menunggu di Resort Sembulungan hingga cuaca membaik. Selama masa menunggu di Sembulungan, ternyata banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi. Selain itu, waktu menunggu kami manfaatkan untuk istirahat, minum kopi hangat, dan makan siang. Pihak Resort Sembulungan dengan cepat memasak nasi, sayur santan pedas dengan koro yang mengandung protein tinggi. Tidak ketinggalan ikan goreng berukuran kecil sebesar jari yang sudah diasinkan. Benar-benar membikin lidah bergoyang.”Kita lihat nanti kalau pukul 12.00. Kalau ombak sudah reda, barulah kita melanjutkan perjalanan. Sementara kita makan siang di sini dulu,” ujar Kepala Kantor Balai TNAP Seksi Muncar, Lugi Hartanto. (tfs/c1/bay/bersambung)

TINGKAT NASIONAL: Bupati Anas menerima penghargaan inovasi pelayanan publik terbaik dari Wapres Jusuf Kalla di Jakarta kemarin. ISTIMEWA

dan peran DPRD dalam penyusunan RKPD juga menjadi poin plus,” jelas Anas. Beberapa inovasi perencanaan daerah juga menjadi fokus penilaian. Sejumlah inovasi perencanaan tersebut, imbuh Anas, penetapan pagu indikatif bagi 24 kecamatan sebesar Rp 105 miliar. Dengan pagu tersebut, maka ada kepastian pendanaan bagi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan (musrenbangcam). “Usul dari tingkat desa ke kecamatan tidak terdistorsi. Ada jaminan bahwa usul di desa dan kecamatan tertampung karena ada pagu yang khusus untuk kecamatan,” ujar Anas. Anas menambahkan, peny-

usunan rencana kerja Pemkab Banyuwangi juga dinilai transparan dan akuntabel karena melibatkan seluruh stakeholder pembangunan dan semua dokumen perencanaan hingga implementasi dipublikasikan secara terbuka sehingga masyarakat bisa mengetahui usul rencana kerja dan implementasinya secara online. “Banyuwangi memiliki sistem informasi perencanaan online yang diintegrasikan dengan sistem informasi tata ruang yang mengcover seluruh desa dan kecamatan,” sebut Anas. Diungkapkan, perencanaan pembangunan daerah harus berani menerobos kebekuan dan tidak hanya terkungkung pada anggaran. Program pembangu-

nan jangan berorientasi pada proyek yang bermuara pada anggaran. “APBD kami terbatas, kalau mengandalkan APBD ya itu-itu saja program pembangunan. Karena itu kita lakukan inovasi dengan menggandeng dunia usaha. Sinergi pemda, BUMN, swasta, dan publik luas untuk optimalisasi pembangunan,” tambahnya. Program pelayanan Lahir Procot juga mendapat penghargaan dari Kemneterian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Program ini ditasbihkan sebagai pelayanan terbaik nasional bersama sepuluh kabupaten/kota lainnya. Penghargaan diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, kemarin. (c1/afi)

Kalau Panik Tidak Punya Ide n DI TENGAH... Sambungan dari Hal 27

Keahliannya sebagai nakhoda speed boat juga tidak diragukan lagi. Dia pun berbagi tips jitu agar di tengah laut tidak mabuk. Bagaimana caranya? “Kalau di

tengah laut jangan panik. Kalau panik nanti tidak punya ide,” terang bapak tiga anak yang tinggal di Tegaldlimo itu. Di sela kesibukannya berpatroli, kepala resort kelahiran Banyuwangi 5 Juni 1964 itu selalu rajin berolahraga

setiap minggu. Sepak bola adalah olahraga yang digemari demi menjaga kesehatan tubuhnya. “Sejak masih sekolah saya memang suka sepak bola. Meski sudah tua begini harus tetap berolahraga,” pungkasnya. (tfs/c1/aif )

Sebagian Pembalap Mendadak Sakit n DIAWALI... Sambungan dari Hal 27

Yang menarik, cycling for all itu diikuti Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, forpimda, perwakilan UCI Union Cycliste Internationale (UCI) atau badan balap sepeda dunia, pembalap internasional dan nasional peserta ITdBI. Selain itu, jajaran SKPD, undangan, dan komunitas sepeda se-Banyuwangi ikut memeriahkan acara tersebut. Cycling for all menyediakan hadiah utama berupa sepeda motor dan ratusan door prize. ”Acara itu sekaligus menandai dibukanya pameran sport bike, suvenir ITdBI, UMKM, dan kuliner. Opening ceremony dibuka Menteri Pariwisata Arief Yahya,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi. Sementara itu, segala persiapan terus dimatangkan dalam menyambut even yang masuk rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fes) tersebut. Tujuannya jelas agar perhelatan balap yang masuk kalender UCI itu berakhir manis.

Bahkan, panitia bertekad even edisi keempat kali ini lebih sukses daripada edisi sebelumnya. Apalagi, beberapa kekurangan pada edisi sebelumnya akan dijadikan bahan referensi agar disempurnakan. ‘’ITdBI 2015 harus sukses,” ujar Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Marhen Yono, kemarin. Pelaksanaan ITdBI 2015 menjadi perhatian publik. Bukan hanya di mata lokal, tapi bisa dijadikan corong bagi dunia internasional. Maka dari itu, even tersebut harus dijadikan momentum bagi Banyuwangi untuk terus mengepakkan sayap. Panitia terus bekerja keras untuk menyukseskan even tersebut. Tetapi, semua elemen masyarakat diminta mendukung penuh agar ajang spektakuler itu benarbenar meriah. “Support masyarakat sangat penting,” terangnya. Sejauh ini panitia terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait even tahunan itu. Bahkan, sosialisasi tersebut juga dilakukan para camat di

wilayah masing-masing dan diteruskan kepada kepala desa yang ujung-ujungnya sampai kepada semua masyarakat. ‘’Seperti yang sudah-sudah, masyarakat Banyuwangi menyambut baik ITdBI,” tandasnya. Sekadar tahu, sebanyak 20 tim memastikan tampil dalam ajang balap sepeda kategori 2.2 itu. 20 tim yang akan bertanding itu diperkuat pembalap dari 27 negara di dunia. Dari 20 tim itu, 15 tim merupakan tim continental dan 5 tim dari dalam negeri. Kabar terbaru, satu tim tidak bisa tampil dalam even balap yang menempuh jarak 555 Km itu. Sebab, sebagian pembalap mendadak sakit. Akibatnya, usaha mengikuti balap di Banyuwangi pun kandas. Tim itu adalah RTS-Santic Racing Team. Meski begitu, tidak sulit mengganti tim asal China Taipei yang mundur gara-gara faktor teknis tersebut. Sebab, tim Uzbekistan National Team telah resmi mengisi satu slot kosong tersebut dan memastikan tampil dengan pembalap andal. (ton/c1/aif)

Pemalak Bisa Dihukum 9 Tahun LICIN - Gerak sopir Trooper yang biasa memalak wisatawan ke Gunung Ijen semakin sempit. Pemerintah dan kepolisian menganggap serius kasus pemerasan yang diduga dilakukan oknum sopir Trooper tersebut. Tak ingin pemalakan terulang lagi, kemarin Muspika Licin mengumpulkan para pemilik mobil dan puluhan sopir Trooper yang biasa mangkal di Dusun Jambu, Desa Tamansari. Turut hadir dalam pertemuan itu Camat Licin, Muhammad Lutfi; Kapolsek Licin, AKP Jupriyadi; Kanitregident Polres Banyuwangi, Ipda Kiemas Aidil Fitri; perwakilan dari Dishub Banyuwangi, Dispenda, Dispar, BKSDA, Satpol PP Banyuwangi, dan Kepala Desa Tamansari. Dalam rapat itu, sopir Trooper diimbau tidak lagi melakukan pemalakan terhadap wisatawan. Sebab, yang berwenang menghentikan kendaraan di jalan raya adalah polisi. Terlebih sampai memaksa wisatawan naik ke kendaraan lain, itu sangat tidak dibenarkan. ”Tidak ada aturannya wisatawan ke Ijen harus naik Trooper. Apalagi, sampai memaksa agar naik ke Trooper, itu sangat salah. Itu bisa membuat rasa tidak nyaman bagi wisatawan,” kata Kanitregident Polres Banyuwangi, Ipda Kiemas Aidil Fitri. Kapolsek Licin AKP Jupriyadi menambahkan, oknum sopir Trooper diharapkan tidak lagi melakukan pemaksaan. Sebab,

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

RAPATKAN BARISAN: Pemilik dan sopir Trooper mendengarkan penyuluhan dari muspika di kantor Kecamatan Licin kemarin.

hal tersebut sangat merugikan pariwisata Banyuwangi. Selain itu, pihaknya juga mengimbau para sopir Trooper agar ikut menjaga keamanan di sekitar wilayah kerjanya atas tindak kriminal, seperti pemalakan wisatawan tersebut. ”Gunung Ijen iki hang teko duduk wong Banyuwangi tok, bule-bule pisan yo mrene. (Gunung Ijen ini yang mendatangi bukan orang Banyuwangi saja, turis asing juga ke sini, Red). Jadi, kita harus menjaga kondusivitas di Kecamatan Licin dari tindak kriminalitas lalu lintas. Kenyamanan menuju tempat wisata adalah nomor satu,” pesan Jupriyadi di hadapan para sopir Trooper. Diingatkan juga, aksi pemalakan yang dilakukan beberapa oknum sopir tersebut sudah pasti masuk kategori pelanggaran pidana. Pihaknya tidak akan segan-segan menindak oknum Trooper yang kedapatan melakukan aksi pemalakan. Dia juga

membacakan pasal-pasal KUHP yang bisa menjerat apabila aksi pemalakan itu kembali menimpa wisatawan dan masyarakat yang menuju Gunung Ijen. ”Pemalak bisa kena Pasal 368 KUHP tentang pemerasan atau Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Pemerasan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara,” tegas Jupriyadi. Camat Licin, Muhammad Lutfi menambahkan, pihaknya juga siap ikut menjaga keamanan dari para wisatawan yang hendak menuju Gunung Ijen. Pihaknya menyampaikan bahwa para sopir Trooper setuju apabila nanti diberi payung hukum tentang badan usaha mereka agar aktivitas mereka legal di mata hukum. ”Para sopir Trooper sepakat tidak ada lagi penyetopan. Mereka nanti akan dibimbing dan difasilitasi oleh Dishub. Mereka pun siap mendirikan koperasi berbadan hukum,” jelas Lutfi. (tfs/c1/aif )


ROAD TO

37 64

PORPROV JATIM V

HARII LAGI

BANYUWANGI

6-13 JUNI 2015

T I M P E L I P UT

38

Ali Nurfatoni

Galih Cokro

Sigit H.

Shulhan Hadi

Chien Julien

Dedy J.

Ferdiansyah

Niklaas A.

Fredy Rizki

Jawa Pos

Kamis 30 April 2015

Kilas Balik Capaian Kontingen Banyuwangi selama Perhelatan Porprov Jatim (19)

Satu Atlet Panahan Borong Dua Emas dan Satu Perak CABANG panahan berkontribusi besar dalam membantu kontingen Banyuwangi menembus 10 besar pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IV tahun 2013 lalu. Bayangkan, satu atlet sukses meraih tiga medali sekaligus. Muhammad Mundir merupakan atlet panahan yang potensial. Dia tercatat sebagai legenda hidup panahan Kota Gandrung. Hal itu berkat prestasinya yang meraih hasil manis dalam ajang multi even yang digeber di Madiun. Bagaimana tidak, dia menyabet tiga medali sekaligus, yaitu dua medali

emas dan satu medali perak. Padahal, saat itu, induk organisasi cabang panahan belum lama berdiri. Meski baru berdiri, tapi cabang panahan langsung menggebrak. Padahal, cabang olahraga panahan hanya menerjunkan dua orang atlet dalam even olahraga paling akbar di Jatim itu. Tapi, Muhammad Mundir sukses merajai di berbagai kelas yang dilombakan. Prestasi mentereng tersebut memang perlu diapresiasi. Mengingat,

usaha dan latihan keras terus digenjot menjelang pelaksanaan ajang multi even itu. Yang menarik, saat itu para atlet cabang panahan belum memiliki lapangan panahan sendiri. Meski begitu, para atlet menggunakan Lapangan Maron, Genteng, untuk berlatih. Berkaca pada sejarah, cabang panahan memang mempersiapkan diri dengan matang. Mereka ingin membuktikan jika cabang panahan bisa berjaya dan tidak bisa dianggap sebelah mata.

Yang patut diapresiasi, cabang panahan Banyuwangi akhirnya mampu mematahkan dominasi kontingen Surabaya. Sebab, selama ini, kontingen metropolis itu menjadi ancaman besar bagi daerah lain. ‘’Semua itu berkat latihan kontinu,’’ ungkap ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, kemarin. Tentu saja, prestasi tersebut mampu membawa nama harum Banyuwangi itu. Yang pasti, pasca itu, cabang panahan Banyuwangi terus menebar ancaman dengan bintang-bintang muda potensial. (ton/c1/als)

LEGENDA HIDUP: Muhammad Mundir memamerkan tiga medali yang diraihnya pada Porprov Jatim IV di Madiun tahun 2013 lalu. ALI NURFATONI/RaBa

Bermodal Pengalaman, Optimistis Raih 2 Emas

Jagoan MUJIONO

Selalu Optimistis KETUA Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Banyuwangi, Mujiono, selalu optimistis jika atlet Banyuwangi, khususnya cabang olahraga bulu tangkis mampu mendulang prestasi saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V yang dilaksanakan di Banyuwangi kali ini. “Prestasi adalah segalanya. Sebab itulah, atlet butuh persiapan yang matang,” ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (PUBMCKTR) Banyuwangi ini. Dia bertekad bisa mengantarkan kontingen Banyuwangi berada di posisi lima besar di ajang olahraga akbar provinsi ini. Mujiono berharap, dengan prestasi yang didapat, maka olahraga di Banyuwangi berjaya. (cin/als)

ALI NURFATONI/RaBa

DIPERHITUNGKAN: Pelatih tim futsal Banyuwangi, Hadi Purwanto (kanan), saat memberikan arahan kepada pemain saat latihan di Scudeto Banyuwangi. DOK.RaBa

TRET TET TET... Tampak sekarang latihan atlet terus berjalan. Tentu tuangkan di Porprov nanti. Pasti kemenangan menjulang di Bumi Blambangan A Putra D, 0857082468XX Banyuwangi utara siap membantu dengan do’a. Sukses Banyuwangi Ien Lief N.A.A, 0823328326XX Ayo Banyuwangi terutama atlet Porprov semangat harumkan nama Banyuwangi. Sukses ya say!! From JAYATAMA BWI, 0878572009XX Sukseskan Porprov 2015 di Banyuwangi, saya sebagai warga Banyuwangi dan juga kontingen Porprov mengaku bangga. Saya semakin suka membaca Koran yang banyak berita tentang olahraga. Banyuwangi jenggirat tangi 0852311409xx

Banyuwangi dengan bangga menjadi tuan rumah Porprov Jatim V. Sebagai warga Bumi Blambangan, ayo sukseskan gawe besar ini.

Tulis dukungan Anda (max 100 karakter) melalui: Radar Banyuwangi 7EA7ECDC

@radarbwi 085232571587

Matangkan Tim, Skuad Futsal TC di Bali CABANG Futsal Banyuwangi diperhitungkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Hal itu merujuk prestasi yang diraih selama ini. Pada 2014 lalu tim futsal Banyuwangi cukup sukses saat meraih posisi runner up dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jatim. Capaian itu dianggap tidak terlalu buruk. Sebab, para pemain sudah maksimal meski laju mereka dihentikan juara bertahan, Kabupaten Sidoarjo. Yang terbaru, tim besutan Hadi Purwanto itu juga sukses di level nasional. Kali ini dalam ajang Copa Indonesia tahun 2015 yang digeber di Denpasar, Bali. Dalam ajang itu, tim futsal Banyuwangi mengatasnamakan Scudeto. Dalam ajang itu, tim futsal Banyuwangi berhasil meraih posisi kedua. Upaya untuk meraih juara satu gagal terwujud. Sebab, mereka dipaksa menyerah saat bersua dengan tim pra-PON Bali. Sebetulnya, tim futsal Banyuwangi berhasil leading pada ba-

bak pertama dengan skor 3-1. Tetapi, keunggulan itu berhasil dibalas tuan rumah yang terpaksa menutup babak kedua dengan skor 3-3. Nah, petaka bagi tim futsal Banyuwangi pada babak ekstra time. Kali ini, tim asuhan Hadi Purwanto alias Iwan kurang beruntung dan akhirnya kebobolan dua gol. Sehingga, trofi yang sudah di depan mata pun melayang. Meski begitu, capaian itu tetap layak diapresiasi. Sebab, ajang tersebut diikuti tim yang tangguh di tanah air. Tentu saja, hasil tersebut bisa dijadikan modal berharga jelang menghadapi ajang multi even Juni mendatang. Namun, skuad yang ada masih butuh terus dipoles. Hingga kemarin, para pemain masih melakukan pemusatan latihan yang digeber di lapangan futsal Scudeto, Banyuwangi. Ternyata program training center

Didukung Oleh: KONI

JAWA TIMUR

KONI

BANYUWANGI

(TC) di rumah sendiri dianggap masih belum cukup. Maka dari itu, program TC akan digeber di Bali. ‘’Mulai Minggu besok, anak-anak TC di Bali,’’ ungkap manajer cabang futsal Banyuwangi, Boby Mulya Kusuma, kemarin. Menurut dia, TC di luar kota itu memang sangat dibutuhkan. Pertimbangannya agar pemain juga lebih fokus dan sekaligus mencari suasana baru. ‘’Selain TC, kita juga agendakan rangkaian uji coba dengan tim-tim di Bali,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, ada 12 tim yang akan berlaga pada Porprov Jatim V di Banyuwangi. Tim-tim itu adalah Banyuwangi, Sidoarjo, Bojonegoro, Jombang, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri. Selain itu juga ada Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Sampang. (ton/c1/als)

PEKAN Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 memang menjadi pertaruhan bagi Banyuwangi. Sebagai tuan rumah, Kota Gandrung fokus menyukseskan penyelenggaraan dan prestasi. Mengenai prestasi, kontingen Banyuwangi cukup memiliki modal untuk bisa berjaya di kandang sendiri. Sebab, kalangan cabang olahraga (cabor) semakin eksis dalam menyiapkan atlet terbaik. Tentu saja, itu sangat penting demi menjaga asa juara. Apalagi, target yang dibidik kontingen Banyuwangi masuk posisi lima besar. Capaian itu bisa mengulang prestasi pada edisi perdana tahun 2007 lalu yang digeber di Surabaya. Kans untuk merealisasikan ambisi itu masih terbuka. Sebab, semua cabor langsung terjun ke putaran final tanpa harus mengikuti babak prakualifikasi. Hal itu berbeda pada empat edisi sebelumnya yang sebagian cabor gagal lolos pada babak prakualifikasi. Cabang catur tampaknya menjadi salah satu cabang olahraga yang bisa diandalkan dalam ajang multi even itu. Sebab, kiprah cabang catur selama ini cukup menjanjikan. Bahkan, cabang catur Banyuwangi selalu membawa pulang medali dalam mengikuti ajang multi even. Seperti pada edisi dua tahun lalu, cabang catur Banyuwangi berhasil meraih satu medali perunggu. Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan, mengaku optimistis jika atlet catur

Skuad Catur 1. Dimas Mahardika Ahmad 2. Joni Dwi Saputro 3. Tri Sakti Bintang Pamungkas 4. Warsito Rasman 5. Stephen Gestyan 6. Rinta Astiya 7. Mahadita Nugrahani Suprapto 8. Kezia Catherina Siswoko 9. Anggarainisa Badzlina 10. Ikna Dianis Mufida 11. Laelatul Hasanah

Pelatih 1. H. Nurrohim, S.Pd 2. Heri Susanto

Kalau pada Porprov Jatim IV dapat perunggu, insya Allah besok ini bisa dapat emas.” Pebdi Arisdiawan Ketua Percasi Banyuwangi

Banyuwangi bisa menorehkan hasil terbaik dalam ajang multi even itu. “Optimistis itu penting,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Optimisme cabang catur Banyuwangi memang tidak lepas dari kiprah yang sudah ditorehkan selama ini. Bahkan, peraih medali pada edisi sebelumnya masih memperkuat kontingen Banyuwangi pada edisi kali ini. ‘’Laila, peraih perunggu Porprov 2013 masih bisa tampil,’’ sebutnya. Sebab, usia masih cukup untuk tampil dalam ajang dua tahunan yang digeber tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang itu. Atas prestasinya itu, maka pecatur putri itu bisa dijagokan untuk meraih medali lebih baik. ‘’Kalau Porprov Jatim IV dapat perunggu, insya Allah besok ini bisa dapat emas,” ujarnya. Bukan hanya itu, cabang catur Banyuwangi juga masih menyimpan amunisi yang potensial. Bagaimana tidak, peraih medali emas pada Porprov edisi III di Kediri juga bisa tampil. “Jadi, dua emas bukan mustahil untuk diraih,” pungkasnya. (ton/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.